125
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN 11 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAMBI (TAHUN 2014-2019) S K R I P S I Oleh : HUJAIPAH NIM : EES.160409 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

DAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) TERHADAP

TINGKAT KEMISKINAN 11 KABUPATEN/KOTA DI

PROVINSI JAMBI (TAHUN 2014-2019)

S K R I P S I

Oleh :

HUJAIPAH

NIM : EES.160409

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

i

Page 3: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

ii

Pembimbing I : Drs. Arsa, M.HI

Pembimbing II : Anzu Elvia Zahara, S.E., M.E.Sy

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

Jl. Arif Rahman Hakim No.11 Telanaipura Jambi 36122

Telp/Fax : (0741) 60500

Jambi, 20 Mei 2020

Kepada YTH

Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum wr. wb

Setelah membaca dan melakukan perbaikan seperluanya, maka skripsi

saudari Hujaipah yang berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) Terhadap Tingkat Kemiskinan

11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi (Tahun 2014-2019)”. Telah di setujui

dan dapat diajukan untuk di munaqasyahkan guna melengkapi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam ilmu Ekonomi Syariah pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Arsa, M.HI Anzu Elvia Zahara,S.E., M.E.Sy

NIP.19621229 199302 1 001 NIP.19750724 200604 2 020

Page 4: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

iii

Page 5: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

iv

MOTTO

حروو وفي أيىانهى حك نهسبئم وان

Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan

orang miskin yang tidak meminta. (QS. Az-Zariyat: 19)

Page 6: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

v

ABSTRAK

Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam perekonomian yang

bersifat kompleks dan multidimensional. Oleh karenanya dibutuhkan solusi untuk

mengatasi dan mengurangi tingkat kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum

Provinsi terhadap tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun

2014-2019.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi data panel.

Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model Random Effect, karena

model Random Effect lebih baik dibandingkan dengan model yang lain, yang telah

diuji menggunakan Uji Hausman dengan alat bantu Eviews 9.

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa, secara parsial variabel

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di

Provinsi Jambi Tahun 2014-2019. Sedangkan secara simultan, variabel Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh

signifikan terhadap tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

Tahun 2014-2019.

Kata Kunci : Tingkat Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah

Minimum Provinsi (UMP) dan Random Effect

Page 7: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

vi

ABSTRACT

Poverty is one of the problems in a complex and multidimensional

economy. Therefore, solutions are needed to address and reduce poverty levels.

This research aims to analyze the influence of the Provincial Human Development

Index and Minimum Wage on the poverty level of 11 Districts/Cities in Jambi

Province in 2014-2019.

The type of data used in this study is secondary data obtained from the

Central Bureau of Statistics of Jambi Province. This research is a quantitative

study using regression analysis of panel data. In this study the model used is the

Random Effect model, because the Random Effect model is better compared to

other models, which have been tested using the Hausman Test with the Eviews 9

tool.

The results of the research analysis showed that, partially, the variable

Human Development Index (IPM) and the Provincial Minimum Wage (UMP) had

no significant effect on the poverty rate of 11 Districts/Cities in Jambi Province in

2014-2019. Simultaneously, the variable Human Development Index (IPM) and

Provincial Minimum Wage (UMP) have a significant impact on the poverty rate

of 11 Districts/Cities in Jambi Province in 2014-2019.

Keywords : Poverty Rate, Human Development Index (IPM), Wages

Provincial Minimum (UMP) and Random Effect

Page 8: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

vii

PERSEMBAHAN

Ya Allah, berapa banyak waktu yang telah ku lalui dengan berjuta perasaan,

sedih, bahagia, tangis dan tawa. Tak cukup jika hanya diungkapkan melalui kata,

cukuplah kujadikan pengalaman berharga yang luarbiasa di dalam hidupku.

Kubersujud di hadapan-Mu mengucap syukur tiada terkira, Engkau berikan aku

kesempatan yang tidak pernah ku duga sebelumnya. Segala puji hanya untuk-Mu

ya Allah

Alhamdulillah.. Alhamdulillahirobbil’alamiin

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT Yang Maha Rahman, Yang

Maha Rahiim yang senantiasa melimpahkan Rahmat serta karunia-Nya yang

tiada terkira sehingga aku memiliki kesempatan untuk belajar bagaimana

meletakkan derajat adab itu lebih tinggi daripada Ilmu.

Terimakasih karena kau ciptakan aku diantara dua malaikat tanpa sayapku yang

senantiasa ikhlas menjagaku, mendidikku, memberikan segala usaha terbaiknya

untukku serta tak luput dari doa-doanya di setiap sujud mereka kepada-Mu.

Semoga segala peluh mereka Engkau balas dengan Syurga. Aamiin

Untukmu cinta pertamaku (M. Sayuti) dan Syurgaku (Royani)

Dalam setiap langkahku aku selalu berusaha mewujudkan harapan-harapan

yang kalian impikan pada diriku, meski tak mudah ku meraihnya, meski tak

banyak yang bisa aku lakukan, aku berharap suatu hari nanti aku bisa menjadi

anak yang paling bahagia melihat senyuman yang terukir di wajah teduh kalian,

dan dengan bangganya kalian menyebut “itu anakku”.

Ayuk-ayuk ku (Munawarah dan Siti Hafsah), kakak-kakak iparku (Edi

Siswoyo dan Rundi Alfah Risandi) terimakasih atas nasihat, motivasi dan

dukungan yang selalu diberikan. Adikku (Susi Ariyanti) rajinlah belajar, teruslah

berusaha meraih semua impian yang kau cita-citakan. Keempat keponakanku

(Ardi, Syarifah, Wawa, Fatimah) yang kusayangi semoga kalian dapat menjadi

tumpuan harapan orangtua.

Page 9: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

viii

Teruntuk seseorang yang spesial dalam hidupku, terimakasih karena selalu

ada untukku, menjadi orangtua, kakak dan sahabat bagiku disini. Menjadi

penyemangat di kala ku rapuh dan ingin menyerah, membantu segala

kebutuhanku baik moril maupun materil. Untuk ibu, ayah dan adiknya juga

terimakasih karena menjadikanku seperti anak dan kakaknya yang selalu

memberikan support.

Team Belajar Bersama (Upil, Feni Krucil, Qoqom, Antum, Harput), Pitrok

yang selalu ada, Feb si emak kucing, Rima, KKN Squad 007 Gel 3 dan seluruh

teman seperjuangan Ekonomi Syariah 2016 terkhusus “Lokal D’Squad”

terimakasih atas solidaritas dan kekompakannya semasa kuliah, semoga semua

harapan kita dapat terwujud. Aamiin

Dan untuk semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih…

Page 10: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkat, rahmat serta karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan

kelancaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sangat baik. Tak lupa dan tak bosan shalawat serta salam penulis haturkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

dan Upah Minimum Provinsi (UMP) Terhadap Tingkat Kemiskinan 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi (Tahun 2014-2019)”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir

yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1)

pada Ilmu Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam penyusunan skripsi ini tentu

tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis menyadari

bahwa didalam penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya doa,

bimbingan, usaha dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

sepantasnya penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak M.Sayuti dan Ibu Royani yang tak pernah

lelah dan mengeluh memberikan doa, cinta, kasih sayang, motivasi, semangat

dan dukungan kepada penulis.

Page 11: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

x

2. Bapak Drs. Arsa, M. HI dan Ibu Anzu Elvia Zahara, S.E., M.E.Sy selaku

pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu untuk membantu

membimbing dan membina dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto ,

SE., ME selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Sucipto, MA selaku Wakil

Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

6. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan Bapak M. Yunus, M.Si selaku Ketua

Program Studi dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, seluruh Pegawai dan Staff Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Pimpinan beserta Staff Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi yang telah

bersedia memberikan informasi yang berkaitan dengan skripsi ini.

9. Semua pihak yang turut membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu

Page 12: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xi

Tiada kata terindah selain ucapan terimakasih, semoga Allah SWT

memberikan balasan kebaikan, keberkahan hidup dan amal jariyah atas segala

kebaikan yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap semoga hasil penulisan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jambi, 22 April 2020

Penulis

Hujaipah

EES.160409

Page 13: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN DAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................ i

NOTA DINAS ........................................................................................................... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ........................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. xviii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xix

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian................................................................................... 8

E. Batasan Masalah ...................................................................................... 9

F. Kerangka Teori ........................................................................................ 9

G. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 25

H. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 29

Page 14: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xiii

I. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 30

J. Sistematika Penulisan .............................................................................. 31

BAB II. METODE PENELITIAN ...................................................................... 33

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 33

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 33

C. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 34

D. Operasional Variabel ............................................................................... 34

E. Metode Analisis Data .............................................................................. 36

F. Metode Data Panel .................................................................................. 38

G. Pemilihan Model Data Panel ................................................................... 39

H. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 40

I. Uji Statistik .............................................................................................. 42

BAB III. GAMBARAN UMUM............................................................................ 44

A. Provinsi Jambi ......................................................................................... 44

B. Kabupaten Batanghari ............................................................................. 47

C. Kabupaten Bungo .................................................................................... 48

D. Kabupaten Kerinci................................................................................... 51

E. Kabupaten Merangin ............................................................................... 52

F. Kabupaten Muaro Jambi ......................................................................... 53

G. Kabupaten Sarolangun ............................................................................ 53

H. Kabupaten Tanjung Jabung Barat ........................................................... 54

I. Kabupaten Tanjung Jabung Timur .......................................................... 55

J. Kabupaten Tebo ...................................................................................... 57

K. Kota Jambi............................................................................................... 58

Page 15: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xiv

L. Kota Sungai Penuh .................................................................................. 59

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 61

A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 61

B. Hasil Estimasi dan Pemilihan Model Data Panel .................................... 64

C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 69

D. Uji Hipotesis ............................................................................................ 73

E. Pembahasan ............................................................................................. 76

BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 84

A. Kesimpulan.............................................................................................. 84

B. Saran ........................................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 86

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 16: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2013-2014 ................................ 1

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2014-2019 ....................... 2

Tabel 3 : Persentase Penduduk Miskin (P0) Menurut Kab/Kota di Provinsi

Jambi Tahun 2014-2019 ................................................................... 3

Tabel 4 : Tingkat Kemiskinan, IPM dan UMP Provinsi Jambi Tahun

2014-2019 ........................................................................................ 6

Tabel 5 : Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26

Tabel 6 : Operasional Variabel ........................................................................ 35

Tabel 7 : Durbin Watson .................................................................................. 42

Tabel 8 : Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

2014-2019 ........................................................................................ 61

Tabel 9 : Persentase Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di

Provinsi Jambi 2014-2019 ............................................................. 62

Tabel 10 : Upah Minimum Provinsi .................................................................. 63

Tabel 11 : Common Effect Model ...................................................................... 65

Tabel 12 : Fixed Effect Model ............................................................................ 66

Tabel 13 : Uji Chow ........................................................................................... 67

Tabel 14 : Random Effect Model ........................................................................ 68

Tabel 15 : Uji Hausman ..................................................................................... 69

Tabel 16 : Correlation Matrix ............................................................................ 70

Tabel 17 : Uji Gletjser ........................................................................................ 70

Tabel 18 : Random Effect Model Untuk Mengetahui Nilai D-W ....................... 71

Tabel 19 : Durbin-Watson .................................................................................. 72

Page 17: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xvi

Tabel 20 : Perbaikan Dengan Model Period SUR ............................................. 72

Tabel 21 : Hasil Uji t .......................................................................................... 73

Tabel 22 : Hasil Uji F ......................................................................................... 75

Tabel 23 : Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 75

Page 18: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Paradigma Penelitian ...................................................................... 29

Gambar 2 : Histogram Normaliti ...................................................................... 69

Page 19: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xviii

DAFTAR ISTILAH

Basic Need Approach : Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar

Center Point : Titik tengah

De facto : Pada kenyataannya

Drop Out : Pemberhentian

Floor Price : Harga dasar

Human Development Index : Indeks Pembangunan Manusia

Income Policy : Kebijakan pendapatan

Indeks Komposit : Suatu kombinasi linier dari variabel-variabel

Indikator : Fungsi, Jenis

Melek huruf : Dapat membaca dan menulis

Purchasing Power Parity : Keseimbangan kemampuan berbelanja/

paritas daya beli

Sanitasi : Penyediaan sarana dan pelayanan pembuangan

limbah kotoran manusia

Spectrum : Keadaan yang tidak terbatas

Swarnadwipa : Tanah

Swanabhumi : Pulau Emas

Page 20: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

xix

DAFTAR SINGKATAN

BPS : Badan Pusat Statistik

DAU : Dana Alokasi Umum

DePeProv : Dewan Pengupahan Provinsi

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DPRGR : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong

HDI : Human Development Index

IPM : Indeks Pembangunan Manusia

PDRB : Produk Domestik Regional Bruto

PPP : Purchasing Power Parity

UMP : Upah Minimum Provinsi

UNDP : United Nations Development Programme

Page 21: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia, dan memiliki kecenderungan untuk terus meningkat pada

setiap tahunnya. Berikut tabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan

data yang di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013-

2014:

Tabel 1

Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2013-2014

Tahun Jumlah Penduduk (Juta/Jiwa)

2014 252,20

2013 248,80

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia 2019

Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

Indonesia pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,35% atau bertambah

sebanyak 3,4 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2013. Indonesia memiliki 34

Provinsi dan 416 kabupaten/kota pada tahun 2014.1 Provinsi Jambi merupakan

salah satu Provinsi di Indonesia, yang mana jumlah penduduknya juga mengalami

kenaikan pada setiap tahunnya. Tercatat data pada Badan Pusat Statistik (BPS)

Provinsi Jambi bahwa sesuai tahun penelitian yaitu 2014-2019 jumlah penduduk

Provinsi Jambi mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

1 Badan Pusat Statistik, “https://www.bps.go.id, akses 23 Januari 2020.

Page 22: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

2

Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2014-2019

Tahun Jumlah Penduduk (Juta/Jiwa)

2019 3.624.579

2018 3.570.272

2017 3.515.017

2016 3.458.926

2015 3.402.052

2014 3.344.421

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2020

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa terlihat jelas secara universal

jumlah penduduk terus mengalami kenaikkan, hal ini terjadi karena secara khusus

di beberapa provinsi, jumlah penduduknya meningkat setiap tahun, salah satunya

Provinsi Jambi. meski kenaikan jumlah penduduk tidak begitu signifikan, namun

hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakatnya.

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di

dunia, terutama negara sedang berkembang, salah satunya Indonesia. Yang mana

Provinsi Jambi yang merupakan bagian dari wilayah Indonesia tak luput dari

masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Provinsi

(UMP), pengangguran, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa,

geografis dan lokasi lingkungan. Menurut BPS, kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan

dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi, penduduk miskin

Page 23: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

3

adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah

garis kemiskinan.2

Kemiskinan menggambarkan kondisi ketiadaan kepemilikan dan

rendahnya pendapatan, atau secara lebih rinci menggambarkan suatu kondisi tidak

dapat terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, papan dan sandang.

Beberapa definisi menggambarkan kondisi ketiadaan tersebut. Salah satunya

adalah definisi kemiskinan yang digunakan BPS, yang menjelaskan kemiskinan

sebagai ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal

untuk hidup layak.3

Faktor budaya juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan di wilayah

Provinsi Jambi. Sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah kemiskinan

pada setiap tahunnya. Berikut gambaran persentase penduduk miskin

kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi :

Tabel 3

Persentase Penduduk Miskin (P0)

Menurut Kab/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2014-2019

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 7,48 7,48 7,45 7,48 8,16 7,43

Merangin 8,48 8,88 9,43 9,95 9,80 9,37

Sarolangun 8,45 8,73 8,87 9,33 10,29 10,17

Batanghari 9,75 10,23 10,33 10,79 10,69 10,50

Muaro Jambi 3,83 4,05 4,37 4,30 4,63 4,45

Tanjung Jabung Timur 11,54 12,38 12,58 12,76 14,17 13,55

Tanjung Jabung Barat 10,56 11,10 11,32 11,81 12,63 11,64

Tebo 6,47 6,58 6,79 6,87 7,12 6,89

Bungo 5,60 5,78 5,82 5,99 5,70 5,12

2 Ibid, akses 19 Juni 2019.

3 Ardhito Bhinadi, Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, cet. ke-1

(Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm. 9.

Page 24: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

4

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kota jambi 8,12 8,49 8,84 8,87 9,67 8,94

Kota Sungai Penuh 2,81 2,76 2,78 3,13 3,43 3,33

Provinsi Jambi 7,60 7,92 8,19 8,41 8,86 8,39

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2020

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 11 kabupaten/kota di Provinsi

Jambi tingkat kemiskinannya cenderung tidak stabil karena ada yang mengalami

penurunan, kemudian di tahun berikutnya justru kembali mengalami kenaikan,

begitu juga sebaliknya. Hal tersebut berpengaruh bagi tingkat kemiskinan Provinsi

Jambi secara umum.

Amirudin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2019),

dengan judul “analisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat

pengangguran terhadap kemiskinan di Indonesia tahun 2014-2017 (studi kasus: 34

Provinsi).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Variabel independen dalam

penelitian ini, yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat

pengangguran secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap

kemiskinan 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2014-2017, variabel Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) secara parsial memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2014-2017,

variabel pengangguran secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap kemiskinan 34 provinsi di Indonesia tahun 2014-2017.4

Anindita Puspitasari, Universitas Sebelas Maret Surakarta (2016),

meneliti tentang “analisis pengaruh upah minimum, Indeks Pembangunan

4 Amirudin, “Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran

Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2014-2017 (Studi Kasus: 34 Provinsi),” Skripsi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2019).

Page 25: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

5

Manusia (IPM) dan pengangguran terhadap kemiskinan 38 kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Timur tahun 2014.” Penelitian ini menggunakan alat analisis

Ordinary Least Square (OLS), menggunakan data sekunder deret lintang (cross-

section data) yang meliputi 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa upah minimum berpengaruh positif (1,620416)

dan signifikan terhadap kemiskinan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2014,

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif (-0,158518) dan

signifikan terhadap kemiskinan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2014.

Nilai adjusted R2 sebesar 0,482786, hal ini berarti sebesar 48,28% variasi

kemiskinan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen.5

Perbedaan antara penelitian terdahulu dibandingkan penelitian sekarang

adalah terletak pada variabel independen serta objek penelitiannya yang lebih

sempit dibandingkan penelitian terdahulu yang terfokus pada beberapa provinsi di

Indonesia. Penelitian sekarang hanya fokus pada Provinsi Jambi yang memiliki 11

kabupaten/kota. Adapun penulis mengambil data-data penelitian tersebut adalah

sebagai bahan perbandingan antara variabel independen dan dependen meskipun

pada penelitian saat ini ada sedikit perbedaan pada variabel dependennya.

5 Anindita Puspitasari, “Analisis Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun

2014,” Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta (2016).

Page 26: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

6

Tabel 4

Tingkat Kemiskinan, IPM dan UMP Provinsi Jambi 2014-2019

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2019

Dari data pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun IPM

dan UMP selalu mengalami kenaikan yang seharusnya disertai penurunan tingkat

kemiskinan di Provinsi Jambi. Hal ini seharusnya berdampak sangat baik bagi

perekonomian daerah tersebut. Namun, pada tahun 2015 tingkat kemiskinan di

Provinsi Jambi justru mengalami kenaikan, padahal tingkat IPM dan UMP nya

lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kualitas sumber daya manusia, belum

meratanya hasil usaha pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan ke

seluruh kabupaten/kota juga dapat menjadi penyebabnya, padahal kemiskinan

berdampak sangat buruk bagi perekonomian. Untuk itu diperlukan penelitian lebih

lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di seluruh

kabupaten/kota di Provinsi Jambi sehingga dapat digunakan sebagai dasar

kebijakan bagi setiap kabupaten/kota tersebut dalam mengatasi kemiskinan di

Provinsi Jambi.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul penelitian “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah

Tahun

Tingkat

Kemiskinan

(%)

IPM

(%)

UMP

(Juta Rupiah)

2019 7,60 71,26 2.423

2018 7,92 70,65 2.243

2017 8,19 69,99 2.063

2016 8,41 69,62 1.906

2015 8,86 68,69 1.710

2014 8,39 68,24 1.502

Page 27: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

7

Minimum Provinsi (UMP) Terhadap Tingkat Kemiskinan 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi (Tahun 2014-2019)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap tingkat

kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019?

2. Bagaimana pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap tingkat

kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019?

3. Bagaimana pengaruh IPM dan UMP secara simultan terhadap tingkat

kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar

belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) terhadap tingkat kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi

tahun 2014-2019.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Upah Minimum Provinsi

(UMP) terhadap tingkat kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi

tahun 2014-2019.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh IPM dan UMP secara simultan

terhadap tingkat kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-

2019.

Page 28: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak

terkait guna untuk memperbaiki sistem perekonomian khususnya di Provinsi

Jambi dalam rangka mengatasi jumlah kemiskinan. Adapun pihak-pihak tersebut

yaitu :

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis, serta

sebagai syarat memperoleh gelar S1 Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Bagi pengambil kebijakan

Sebagai bahan pertimbangan, informasi dan masukan tambahan bagi

pemerintah Provinsi Jambi dalam membuat kebijakan baru dalam mengatasi

masalah kemiskinan.

3. Bagi civitas akademi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

peneliti selanjutnya dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat kemiskinan.

4. Bagi masyarakat

Agar masyarakat Provinsi Jambi mengetahui bagaimana tingkat

kemiskinan yang sedang mereka hadapi, kemudian dapat membantu

pemerintah dalam memperbaiki kondisi perekonomian di daerahnya.

Page 29: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

9

E. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan ini, serta untuk

menghindari terjadinya perluasan persepsi serta fokus penelitian maka penulis

membatasi masalah hanya pada penelitian tingkat kemiskinan yang ada di

Provinsi Jambi pada tahun 2014-2019.

F. Kerangka Teori

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Salah satu alat ukur untuk menilai kualitas SDM di suatu negara

adalah dengan menggunakan Human Development Index (HDI) atau Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), IPM merupakan suatu konsep yang pertama

kali diperkenalkan oleh UNDP (United Nations Development Programme)

pada tahun 1990, dimana konsep ini mencoba menggabungkan antara indeks

harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks daya beli.6

Adapun formula yang digunakan dalam menyusun IPM ini adalah

sebagai berikut :7

IPM = 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks pendidikan)

+ 1/3 (indeks daya beli)

Angka harapan hidup adalah perkiraan tingkat usia rata-rata yang

akan dicapai oleh penduduk dalam periode waktu tertentu. Semakin baik

kondisi perekonomian dan pelayanan kesehatan di suatu negara maka akan

semakin tinggi pula angka harapan hidup masyarakat di negara tersebut.8

6 Irfan Syauqi Beik dan Laili Dwi Arsyanti, Ekonomi Pembangunan Syariah, cet. Ke-2

(Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hlm. 147. 7 Ibid.

8 Ibid.

Page 30: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

10

Indeks pendidikan menggabungkan dua indikator utama, yaitu rata-

rata lama bersekolah dan tingkat melek huruf, semakin tinggi nilai kedua

indikator ini maka akan semakin baik pula nilai indeks pendidikannya.9

Indeks daya beli merujuk pada standar hidup layak di suatu wilayah.

Indeks ini menunjukkan berapa sesungguhnya tingkat kemampuan seseorang

atau suatu keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka

mampu menjalankan kehidupan ini secara layak.10

Menurut Bank Dunia, konsep pembangunan sumber daya manusia

dalam konteks makro merupakan keseluruhan proses aktivitas perluasan

spectrum pilihan untuk meningkatkan kemampuan manusia, yang di

dalamnya tercakup berbagai aktivitas, yaitu: pengembangan pendidikan dan

pelatihan, kesehatan dan gizi, kesempatan kerja, lingkungan hidup yang sehat,

pengembangan ditempat kerja, dan kehidupan politik yang bebas.11

Hakikat pembangunan sesungguhnya adalah pembangunan manusia.

Salah satu pengukur kinerja pembangunan manusia adalah Indeks

Pembangunan Manusia (Human Development Index atau HDI). Menurut

United Nation (UN) mengukur tingkat kemiskinan, kemampuan baca tulis,

pendidikan, indeks harapan hidup dan faktor-faktor lainnya pada negara-

negara di seluruh dunia. Nilai HDI menunjukkan standar pencapaian rata-rata

pada tiga bidang pokok, yaitu usia panjang dan sehat yang diukur dari angka

harapan hidup, pendidikan yang diukur dari tingkat kemampuan baca tulis

9 Ibid.

10 Ibid.

11 Sulaiman Asang, Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, cet. ke-1 (Surabaya:

Brilian Internasional, 2012), hlm. 2.

Page 31: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

11

dengan pembobotan dua per tiga, dan partisipasi kasar dengan pembobotan

satu per tiga serta standar hidup yang layak yang diukur dengan pendapatan

perkapita pada paritas daya beli dalam mata uang Dollar Amerika.12

Indeks Pembangunan Manusia menjelaskan bagaimana penduduk

dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,

kesehatan, pendidikan dan sebagainya.13

Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:14

a. Usia harapan hidup15

Pembangunan manusia harus lebih mengupayakan agar

penduduk dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang. Indikator

harapan hidup, meliputi :16

1) Angka kematian bayi,

2) Penduduk yang di perkirakan tidak mencapai usia 40 tahun,

3) Persentase penduduk dengan keluhan kesehataan,

4) Persentase penduduk yang sakit,

5) Rata-rata lama sakit,

6) Persentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri,

7) Persentase kelahiran ditolong, yang ditolong oleh tenaga medis,

8) Persentase balita kekurangan gizi,

12

Nazaruddin Malik, Dinamika Pasar Tenaga Kerja Indonesia, cet. ke-1 (Malang:

Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2016), hlm. xxx. 13

Badan Pusat Statistik, “https://www.bps.go.id, akses 30 Desember 2019. 14

Yusniah Aggraini, Kebijakan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di

Indonesia, (Jakarta: Indocamp, 2018), hlm. 9. 15

Ibid, hlm. 9. 16

Ibid, hlm. 11-12.

Page 32: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

12

9) Persentase rumah tangga yang mempunyai akses ke sumber air

minum bersih,

10) Persentase rumah tangga yang menghuni rumah berlantai tanah,

11) Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan,

12) Persentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi.

b. Pengetahuan17

Tingkat pendidikan diakui secara luas sebagai unsur mendasar

dari pembangunan manusia. Indikator pendidikan meliputi :18

1) Angka melek huruf,

2) Rata-rata lama bersekolah,

3) Angka partisipasi sekolah,

4) Angka putus sekolah “Drop Out/DO” dan lain-lain.

c. Standar hidup layak19

Indikator standar hidup layak dapat dilihat dari daya beli

masyarakat yang meliputi :

1) Jumlah yang bekerja,

2) Jumlah pengangguran terbuka,

3) Jumlah dan persentase penduduk miskin,

4) PDRB riil per kapita.

Untuk melihat capaian IPM antar wilayah dapat dilihat melalui

pengelompokan IPM ke dalam beberapa kategori, yaitu :20

17

Ibid, hlm. 12. 18

Ibid, hlm. 14. 19

Ibid. hlm. 14. 20

Ibid, hlm. 16.

Page 33: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

13

IPM < 60 : IPM rendah

60 < IPM < 70 : IPM sedang

70 < IPM < 80 : IPM tinggi

IPM < 80 : IPM sangat tinggi

Manfaat IPM menurut BPS :21

1) IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan

dalam upaya membangun kualitas hidup (masyarakat/penduduk),

2) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu

wilayah/negara,

3) Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai

ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu

alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).22

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index

(HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,

pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM

digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara

maju, negara berkembang atau negara terbelakang, serta untuk mengukur

pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.23

Selain menjadi parameter untuk melihat pengaruh kebijakan

ekonomi suatu negara terhadap kualitas rakyatnya, IPM tidak hanya

digunakan sebagai tolak ukur pengelompokan suatu negara, tetapi juga dapat

21

Badan Pusat Statistik, “https://www.bps.go.id, akses 30 Desember 2019. 22

Ibid. 23

Yusniah Aggraini, Kebijakan Peningkatan, hlm. 8.

Page 34: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

14

digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur dan pengelompokan subnegara

(daerah bagian).24

Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai

indikator pembangunan manusia memiliki tujuan penting, diantaranya :

pertama, membangun indikator yang mengukur dimensi dasar pembangunan

manusia dan perluasan kebebasan memilih; kedua, memanfaatkan sejumlah

indikator untuk menjaga ukuran tersebut sederhana; ketiga. membentuk satu

indeks komposit (suatu kombinasi linier dari variabel-variabel) daripada

menggunakan sejumlah indeks dasar, dan keempat, menciptakan suatu ukuran

yang mencakup aspek sosial dan ekonomi.25

Indeks tersebut merupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi

berikut ini pertama, umur panjang dan kehidupan yang sehat, dengan

indikator angka harapan hidup; kedua, pengetahuan, yang diukur dengan

angka melek huruf dan kombinasi dari angka partisipasi sekolah untuk tingkat

dasar, menengah dan tinggi, ketiga, standar hidup yang layak, dengan

indikator PDRB perkapita dalam bentuk Purchasing Power Parity (PPP).26

Melalui indikator Human Development Index (HDI) pada tahun

2001, diketahui bahwa Indonesia memiliki HDI sebesar 0,677 (berada pada

urutan 102 dari 162 negara yang di analisis oleh UNDP), sementara Malaysia

24

Muhamad Burhanudin, “Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah

Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Terhadap Tingkat

Pengangguran di Provinsi Banten Periode 2008-2013,” skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2015), hlm. 21-22. 25

Prima Sukmaraga, “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB Perkapita,

dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di provinsi Jawa Tengah,” skripsi

Universitas Diponegoro (2011), hlm. 9. 26

Ibid, hlm. 9-10.

Page 35: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

15

memiliki HDI sebesar 0,774 (ranking 56 dari semua negara), dan Singapura

dengan HDI sebesar 0,876 berada pada ranking 26, dan Australia dengan HDI

sebesar 0,936 berada pada rangking kedua (setelah Norwegia). Negara

dengan ranking terakhir adalah Sierra Leone (HDI sebesar 0,258).27

2. Upah Minimum Provinsi (UMP)

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam hal upah dan

pembentukan harga upah tenaga kerja, dikemukakan beberapa teori yang

menerangkan tentang latar belakang terbentuknya harga upah tenaga kerja.

Teori dana upah dikemukakan oleh John Stuart Mill. Menurut teori ini tinggi

upah tergantung kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sedangkan

penawaran tenaga kerja tergantung pada jumlah dana upah yaitu jumlah

modal yang disediakan perusahaan untuk pembayaran upah.28

Upah minimum merujuk pada standar kelayakan hidup bagi para

pekerja. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

menetapkan bahwa upah minimum harus didasarkan pada standar KHL

(Kebutuhan Hidup Layak). Pasal 1 ayat 1 dari Peraturan Menteri Tenaga

Kerja Nomor 1 Tahun 1999, mendefinisikan upah minimum sebagai “upah

bulanan terendah yang meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap.” Sebagai

imbalan dari pengusaha kepada pekerja, upah yang diberikan dalam bentuk

tunai harus ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-

undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha

27

Sulaiman Asang, Membangun Sumber, hlm. 3. 28

Hadi Setiawan, “Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Tenaga Kerja dan

Infrastruktur Terhadap Penanaman Modal Asing di Provinsi DKI Jakarta,” skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2014), hlm. 27-28.

Page 36: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

16

dengan pekerja, termasuk tunjangan, baik untuk pekerja itu sendiri maupun

keluarganya.29

Upah minimum berlaku selama 1 tahun dan merupakan upah

bulanan terendah yang diterima semua jenis status buruh, yang masih lajang

dan memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun dan ditetapkan oleh gubernur

berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi (Depeprov) dan/atau

bupati/walikota.30

UMP adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh

kabupaten/kota di satu provinsi, ditetapkan oleh gubernur dengan

mempertimbangkan rekomendasi dari Depeprov yang unsurnya tripartit yaitu

pengusaha, pemerintah, serikat buruh/serikat pekerja, ditambah perguruan

tinggi dan pakar. Penetapan UMP ditetapkan selambat-lambatnya 60 hari

sebelum tanggal 1 Januari.31

Upah Minimum Provinsi atau Upah Minimum Regional merupakan

suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha untuk

memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh dalam bentuk uang

menurut persetujuan atau peraturan perundangan daerah yang berlaku. Upah

Minimum Provinsi dinyatakan dalam juta rupiah.32

Tujuan utama dari penetapan upah minimum adalah jaringan

pengaman, yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di

bawah daya beli pekerja. Oleh karena itu, upah minimum harus dapat

29

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan Upah Minimum Di Indonesia,” Jurnal

Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. 4. No. 2, (Desember 2013), hlm. 134. 30

Ibid. 31

Ibid. 32

Hadi Setiawan, “Analisis Pengaruh Upah,” hlm. 63.

Page 37: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

17

mendukung daya beli agar pekerja mampu memenuhi standar tingkat

kebutuhan dasar. Pemerintah menetapkan upah minimum karena baru

menjangkau sebagian kecil pekerja/buruh. Di samping itu, upah minimum

juga sering digunakan sebagai upah standar, sebagai dasar penetapan upah di

perusahaan.33

Penetapan UMP adalah langkah kontrol harga (harga dasar atau floor

price) oleh pemerintah dalam upaya melindungi sisi produsen atau pemasok.

Penetapan UMP di sektor ketenagakerjaan mempunyai tujuan yang sama

dengan penetapan harga dasar gabah di sektor pertanian. Kedua kebijakan

dasar tersebut bermaksud melindungi rakyat kecil yang bekerja sebagai buruh

dan atau petani. UMP berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil

yang bekerja sebagai buruh.34

Penetapan upah minimum dipandang sebagai instrumen kebijakan

yang sesuai untuk mencapai kepantasan dalam hubungan kerja, dan memiliki

beberapa tujuan, yaitu :35

a. Mengurangi persaingan tidak sehat antara buruh dalam pasar kerja

disebabkan karena tidak sempurnanya pasar kerja,

b. Melindungi daya beli buruh yang berpenghasilan rendah karena tingkat

inflasi yang tinggi menyebabkan menurunnya daya beli buruh,

c. Mengurangi kemiskinan, karena adanya kenaikan upah minimum setahap

demi setahap kaum buruh yang miskin akan berkurang,

33

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan,” hlm. 134. 34

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar,

edisi ke-4 (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2010), hlm. 49. 35

35

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan,” hlm. 137.

Page 38: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

18

d. Meningkatkan produktivitas kerja, karena dengan adanya upah minimum

maka pengusaha yang membayar upah rendah akan didorong menaikkan

upah buruhnya. Hal ini mendorong pengusaha untuk meningkatkan

efisiensi dan produktivitas perusahaan agar mampu membayar upah

minimum,

e. Lebih menjamin upah yang sama bagi pekerjaan yang sama, dengan

adanya upah minimum maka perbedaan upah antara perusahaan yang

satu dengan yang lain untuk pekerjaan yang sama akan berkurang karena

perusahaan yang membayar rendah terpaksa meningkatkan upah

buruhnya,

f. Mencegah terjadinya perselisihan, dengan ketetapan upah minimum akan

mempengaruhi perubahan struktur/tingkat upah di perusahaan, karena itu

perselisihan mengenai upah yang biasa terjadi dapat dihindari, karena

meningkatkan daya beli masyarakat pada akhirnya,

g. Mencegah menurunnya upah, karena tidak seimbangnya pasar kerja,

disebabkan penawaran yang melebihi dari permintaan tenaga buruh.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.78 tahun

2015 tentang pengupahan, pasal 41 dan 42 dijelaskan bahwa upah minimum

merupakan upah bulanan terendah yang terdiri atas :36

a. Upah tanpa tunjangan yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa

kerja kurang dari 1 (satu) tahun pada perusahaan yang bersangkutan,

36

Desi Ajeng Rahayu, “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Upah Minimum Provinsi (UMP),

dan Penanaman Modal Asing (PMA), Terhadap Pengangguran Terdidik di Pulau Sumatera

Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam,” skripsi UIN Raden Intan Lampung (2017), hlm. 36.

Page 39: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

19

b. Upah pokok termasuk tunjangan tetap yang berlaku bagi pekerja/buruh

dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih dirundingkan secara bipartit

antara pekerja/buruh dengan pengusaha di perusahaan yang

bersangkutan.

Kebijakan upah minimum merupakan salah satu income policy yang

bertujuan untuk menilai kelemahan mekanisme pasar yang mengakibatkan

terjadinya tingkat upah yang rendah. Selain itu, kebijakan upah minimum

juga berupaya untuk mengadakan relokasi ekonomi masyarakat dan untuk

meningkatkan pendapatan pekerja.37

Dalam pasar tenaga kerja sangat penting untuk menetapkan besarnya

upah yang harus dibayarkan perusahaan pada pekerjaannya. Undang-undang

upah minimum menetapkan harga terendah tenaga kerja yang harus

dibayarkan. Tujuan penetapan upah minimum dapat dibedakan secara mikro

dan makro. Secara mikro tujuan penetapan upah minimum yaitu :38

a. Sebagai jaring pengaman agar upah tidak merosot,

b. Mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi di

perusahaan,

c. Pemerataan pendapatan,

d. Peningkatan daya beli pekerja dan perluasan kesempatan kerja,

e. Perubahan struktur biaya industri sektoral,

37

Rolas Te Silalahi, “Analisis Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Provinsi (UMP),

Terhadap Investasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Jawa Barat,” skripsi Institut

Pertanian Bogor (2008), hlm. 32. 38

Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat

Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di

Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015),” skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (2018),

hlm. 23.

Page 40: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

20

f. Peningkatan etos dan disiplin kerja.

3. Kemiskinan

Kemiskinan saat ini adalah sebuah konsep yang bersifat

multidimensi dan sulit didefinisikan dalam definisi yang bersifat tunggal.

Banyak pakar dari beragam disiplin ilmu telah mencoba mendefinisikan

konsep kemiskinan ini. Namun belum ada yang menyepakati definisi

kemiskinan ini dalam satu definisi yang disepakati bersama. Perspektif yang

digunakan pun beragam, mulai dari perspektif ekonomi, sosiologi hingga

perspektif moralitas. Terlepas dari pro kontra dan perdebatan mengenai

konsep kemiskinan, namun isu kemiskinan tetap menjadi isu yang sangat

penting karena diantara tujuan utama pembangunan ekonomi adalah

bagaimana mengentaskan kemiskinan dan meminimalisir kesenjangan antara

kelompok kaya dengan kelompok miskin.39

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang dihadapi

oleh seorang individu dimana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya

untuk memenuhi kebutuhan hidup yang nyaman, baik ditinjau dari sisi

ekonomi, sosial, psikologis, maupun dimensi spiritual. Definisi ini

memfokuskan kemiskinan pada ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.40

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep

kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach). Dengan

pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi

39

Irfan Syauqi Beik dan Laili Dwi Arsyanti, Ekonomi Pembangunan, hlm. 68. 40

Ibid.

Page 41: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

21

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan

yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis

kemiskinan.41

Ada beberapa penyebab kemiskinan menurut jenisnya, yaitu :

1. Kemiskinan alamiah,

2. Kemiskinan kultural, dan

3. Kemiskinan struktural. 42

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh

kualitas sumber daya alam dan sumber daya manusia yang rendah.

Kemiskinan kultural yaitu kemiskinan yang terkait erat dengan sikap

seseorang atau kelompok dalam masyarakat yang tidak mau berusaha

memperbaiki tingkat kehidupannya, sekalipun ada usaha untuk memperbaiki

dari pihak lain yang membantunya. Sedangkan kemiskinan struktural adalah

kemiskinan yang secara langsung maupun tidak disebabkan oleh tatanan

kelembagaan atau struktur sosial dalam masyarakat.

Kemiskinan mempunyai makna yang luas dan memang tidaklah

mudah untuk mengukurnya. Namun, ada 2 (dua) macam ukuran kemiskinan

yang paling umum digunakan, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan

relatif.43

41

Badan Pusat Statistik, “https://www.bps.go.id, akses 30 Desember 2019. 42

Ardhito Bhinadi, Penanggulangan Kemiskinan, hlm. 9-10. 43

Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, cet. ke-5 (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2018), hlm. 301-302.

Page 42: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

22

1. Kemiskinan absolut, ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk

mencukupi kebutuhan dasar minimum dalam upaya memenuhi

kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahan untuk

menjamin kelangsungan hidup,

2. Kemiskinan relatif, merupakan kemiskinan yang terjadi ditentukan oleh

keadaan disekitarnya dari lingkungan orang yang bersangkutan.

Dianggap miskin karena meskipun pendapatan seseorang tersebut telah

mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, namun ternyata pendapatan

orang tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan

masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut masih dalam kategori

miskin.

Adapun penyebab kemiskinan ada 4 (empat) :44

1. Faktor individual, di mana seseorang menjadi miskin karena faktor

pribadinya, seperti cacat permanen yang menyebabkan ia menjadi

miskin,

2. Faktor sosial, di mana kemiskinan terjadi akibat diskriminasi sosial yang

dilakukan,

3. Faktor kultural, di mana seseorang menjadi miskin karena perilaku

buruknya, seperti malas bekerja dan berusaha,

4. Faktor struktural, di mana kemiskinan terjadi akibat ketidakadilan sistem

ekonomi. Orang menjadi miskin akibat dimiskinkan oleh sistem yang

ada.

44

Irfan Syauqi Beik dan Laili Dwi Arsyanti, Ekonomi Pembangunan, hlm. 70.

Page 43: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

23

Di dalam konsep syariah, Islam memandang kemiskinan merupakan

satu hal yang mampu membahayakan akhlak, kelogisan berfikir, keluarga,

dan juga masyarakat. Islam pun menganggapnya sebagai musibah dan

bencana yang seharusnya memohon perlindungan kepada Allah atas

kejahatan yang tersembunyi di dalamnya. Jika kemiskinan ini makin

merajalela, maka ini akan menjadi kemiskinan yang mampu membuatnya

lupa akan Allah dan juga rasa sosialnya kepada sesama.45

Rasulullah SAW menjelaskan bagaimana bahayanya kefakiran,

bahkan beliau menggambarkan bahwasanya kefakiran mendekati kekufuran,

sebagaimana Hadis berikut :

ه لبل: لبل ر يبنك رضي الله ع أس ب ع يكى سىل الله صهى انهه عهيه وسهى : كبد انفمر أ

كفرا

Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah SAW bersabda kefakiran mendekati

kekufuran (HR. Abu Daud). 46

Allah SWT juga berfirman di dalam Al-Quran mengenai kemiskinan

sebagai berikut :

ه وفضهب وانهه يعدكى انفمر ويأيركى ببنفحشبء وانهه يعدكى يغفرة ي عهيىانشيطب واس

Artinya : “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan

dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan

untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas

(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2: 268)”.47

رزلهى وإيبكى خطئب كبيراونب تمتهىا أونبدكى خشيت إيهبق ح لتههى كب إ

45

Ibid, hlm. 24. 46

Ibid. 47

Al-Baqarah (2): 268.

Page 44: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

24

Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut

kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga

kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang

besar. (QS. Al-Isra 17: 31).48

4. Hubungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Tingkat

Kemiskinan

Pendapatan merupakan penentu utama dan hasil dari pembangunan

manusia. Orang miskin menggunakan tenaga mereka untuk berpartisipasi

dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi kemiskinan akibat kurangnya pendidikan

serta gizi dan kesehatan yang buruk mengurangi kapasitas mereka untuk

bekerja. Dengan demikian, akibat rendahnya IPM adalah orang miskin tidak

dapat mengambil keuntungan oportunitas pendapatan produktif karena

terjadinya pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu penyediaan pelayanan

sosial dasar merupakan unsur penting dalam penanganan kemiskinan.49

Tiga dimensi penting dalam pembangunan manusia (panjang umur,

hidup sehat serta mendapatkan pengetahuan) sangat berpengaruh terhadap

kemiskinan. Peningkatan pada sektor kesehatan dan pendidikan serta

pendapatan perkapita memberikan kontribusi bagi pembangunan manusia,

sehingga semakin tinggi kualitas manusia pada suatu daerah akan mengurangi

jumlah penduduk miskin di daerah tersebut.50

Dengan demikian, dapat

48

Al-Isra (17): 31. 49

Purwiyanti Septina Franciari, Analisis Hubungan IPM, Kapasitas Fiskal, dan Korupsi

Terhadap Kemiskinan Di Indonesia (Studi Kasus 38 Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2008

dan 2010),” skripsi Universitas Diponegoro Semarang (2012), hlm. 35. 50

Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat

Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di

Page 45: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

25

peneliti katakan bahwa terdapat hubungan negatif antara Indeks

Pembangunan Manusia terhadap tingkat kemiskinan. Ketika Indeks

Pembangunan Manusia di suatu daerah mengalami peningkatan, maka akan

menurunkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Sebaliknya ketika Indeks

Pembangunan Manusia di suatu daerah mengalami penurunan, maka akan

mempengaruhi dan meningkatkan jumlah kemiskinan di daerah tersebut.

5. Hubungan Upah Minimum Provinsi (UMP) Terhadap Tingkat

Kemiskinan

Tujuan utama ditetapkannya upah minimum adalah memenuhi

standar hidup minimum seperti untuk kesehatan, efisiensi, dan kesejahteraan

pekerja. Upah minimum adalah usaha untuk mengangkat derajat penduduk

berpendapatan rendah, terutama pekerja miskin. Semakin meningkat tingkat

upah minimum maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga

kesejahteraan juga meningkat dan sehingga terbebas dari kemiskinan peran

pekerja atau buruh.51

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan negatif antara Upah Minimum Provinsi terhadap tingkat

kemiskinan. Semakin tinggi Upah Minimum Provinsi, maka akan semakin

rendah tingkat kemiskinan. Sebaliknya ketika Upah Minimum Provinsi

rendah, maka angka kemiskinan akan meningkat.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian

yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga

Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015),” skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (2018),

hlm. 25. 51

Ibid, hlm. 26.

Page 46: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

26

terlihat jelas bahwa kajian atau penelitian ini bukan merupakan duplikasi atau

pengulangan dari kajian atau penelitian terdahulu yang telah ada.

Berbagai karya ilmiah dijadikan penulis sebagai tinjauan pustaka, untuk

memudahkan penyusunan penelitian yang dilakukan penulis serta dijadikan

referensi bagi penulis. Adapun penelitian terdahulu tentang pengaruh IPM dan

UMP serta yang lainnya terhadap tingkat kemiskinan antara lain :

Tabel 5

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1 Amalia Islami,

Universitas

Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta,

2016.

Analisis Produk

Domestik

Regional Bruto

(PDRB), Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

Dan Upah

Minimum

Provinsi (UMP)

Terhadap Tingkat

Kemiskinan

Periode 2005-

2014 (Studi Kasus

10 Provinsi

Dengan Tingkat

Kemiskinan

Tertinggi di

Indonesia.

Metode

Kuantitatif

Analisis

Regresi

Data

Panel.

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa :

Variabel PDRB tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan

variabel IPM dan

UMP berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap tingkat

kemiskinan

Sedangkan secara

simultan, variabel

PDRB, IPM dan UMP

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan.

Page 47: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

27

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

2 Dita Sekar

Ayu,

Universitas

Islam

Indonesia

Yogyakarta,

2018.

Analisis

Pengaruh Produk

Domestik

Regional Bruto,

Tingkat

Pengangguran

Terbuka, IPM,

Jumlah Penduduk

dan Upah

Minimum

Terhadap

Kemiskinan di

Provinsi Jawa

Timur (Tahun

2010-2015).

Metode

Kuantitatif

Analisis

Regresi

Data Panel

Model

Fixed

Effects.

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa :

Variabel PDRB,

Tingkat Pengangguran

Terbuka, IPM, Jumlah

Penduduk

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa Timur,

sementara variabel

UMK berpengaruh

positif signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa Timur.

3 Prima

Sukmaraga,

Universitas

Diponegoro,

2011.

Analisis Pengaruh

Indeks

Pembangunan

Manusia, PDRB

Perkapita, dan

Jumlah

Pengangguran

Terhadap Jumlah

Penduduk Miskin

di Provinsi Jawa

Tengah.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Metode

Ordinary

Least

Square

(OLS).

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa :

Variabel IPM dan

PDRB per kapita

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa Tengah,

Sedangkan jumlah

pengangguran

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa Tengah.

Page 48: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

28

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

4 Adit Agus

Prastyo,

Universitas

Diponegoro,

2010.

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Tingkat

Kemiskinan

(Studi Kasus 35

Kabupaten/Kota

di Jawa Tengah

2003-2007).

Metode

Panel Data

Pendekata

n Efek

Tetap

(fixed

effect

model).

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa :

Variabel pertumbuhan

ekonomi, Upah

Minimum, pendidikan

dan tingkat

pengangguran

berpengaruh

signifikan terhadap

variabel tingkat

kemiskinan.

5 Musa Al-

Jundi,

Universitas

diponegoro,

2014.

Analisis Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat

Kemiskinan

Provinsi-Provinsi

di Indonesia.

Model

Regresi

Panel

Pendekata

n Fixed

Effect

Model

(FEM).

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa :

PDRB ADHK, rata-

rata lama sekolah,

serta Upah Minimum

Regional berpengaruh

negatif signifikan

terhadap tingkat

kemiskinan,

sedangkan tingkat

pengangguran dan

tingkat inflasi

berpengaruh positif

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan.

Berdasarkan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu, penelitian ini akan

mengkaji Pengaruh IPM dan UMP terhadap Tingkat Kemiskinan 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Dalam hal ini kita akan melihat seberapa besar

pengaruh dari masing-masing variabel terhadap tingkat kemiskinan. Perbedaan

letak kota atau provinsi di suatu daerah juga mempengaruhi hasil kajian

penelitian. Hal inilah yang menarik untuk dikaji.

Page 49: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

29

H. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, dapat digambarkan paradigma

penelitian sebagai berikut :

Gambar 1

Paradigma Penelitian

H1

H2

H3

Keterangan :

: Pengaruh masing-masing variabel

: Pengaruh kedua variabel secara simultan

X1 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

X2 : Upah Minimum Provinsi (UMP)

Y : Kemiskinan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

(X1)

Upah Minimum Provinsi (UMP)

(X2)

Kemiskinan

(Y)

Page 50: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

30

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari kata hypo = kurang dari, dan thesis = pendapat.

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang.

Kesimpulan yang masih kurang (proto conclusion) karena masih harus

dibuktikan. Setelah terbukti kebenarannya, hipotesa menjadi tesa.52

Gay mendefinisikan hipotesis sebagai “penjelasan sementara tentang

suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau

yang akan terjadi”. Hipotesis adalah harapan-harapan yang dinyatakan oleh

peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel di dalam masalah penelitian.

Jadi suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang paling spesifik.53

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dirumuskan hipotesis

statistik dan hipotesis penelitian untuk menjawab pertanyaan dari rumusan

masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis Statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk

notasi statistik.54

H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel IPM dan

UMP terhadap variabel tingkat kemiskinan baik secara parsial maupun

secara simultan.

Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel IPM dan UMP

terhadap variabel tingkat kemiskinan baik secara parsial maupun secara

simultan.

52

Tukiran Taniredja dkk, Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Bandung: Alfabeta,

2014), hlm. 24. 53

Ibid. hlm. 24. 54

Ibid. hlm. 27

Page 51: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

31

2. Hipotesis Penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu

masalah yang sedang di kaji.55

H1 : Ada pengaruh secara parsial Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

terhadap tingkat kemiskinan.

H2 : Ada pengaruh secara parsial Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap

tingkat tingkat kemiskinan.

H3 : Ada pengaruh secara simultan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap tingkat tingkat kemiskinan.

Namun jika merujuk pada teori-teori yang telah dijelaskan dalam

kerangka teori, maka untuk sementara peneliti menduga bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel IPM dan UMP terhadap variabel tingkat

kemiskinan baik secara parsial maupun secara simultan (Ha). untuk memastikan

bahwa praduga peneliti signifikan, maka probabilitas uji hipotesis dalam

penelitian ini adalah 0,05.

J. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis

menyusun sistematika penulisan yang terdiri dari 5 (lima) bab, yang mana di

dalamnya terdapat sub-sub seperti berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah yang

menunjukkan alasan mengapa penulis memilih mengambil penelitian

ini, rumusan masalah merupakan rangkaian pertanyaan yang menjadi

masalah penelitian, tujuan penelitian yang berisi tentang mengapa

55

Ibid. hlm. 26.

Page 52: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

32

penelitian dilakukan, manfaat penelitian yang diharapkan, tinjauan

pustaka sebagai alat pendukung penelitian, serta kerangka teori yang

berisikan kajian-kajian teori yang mendukung tema dari penelitian.

BAB II : Metode Penelitian, membahas tentang metode yang digunakan

dalam penelitian ini yang meliputi, pendekatan penelitian, jenis dan

sumber data, instrumen pengumpulan data, operasional variabel,

metode analisis data.

BAB III : Gambaran Lokasi Penelitian, dalam bab ini membahas tentang

gambaran umum objek penelitian yaitu 11 Kabupaten/Kota di

Provinsi Jambi

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini membahas

tentang hasil penelitian yang akan diteliti oleh penulis mengenai

Pengaruh IPM dan UMP Terhadap Tingkat Kemiskinan 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi (Tahun 2014-2019).

BAB V : Penutup, di dalam bab ini penulis memaparkan kesimpulan hasil

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan juga dilengkapi

dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum vitae penulis.

Page 53: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

33

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi.

Jenis pendekatan penelitian ini dilihat dari metodenya adalah pendekatan

penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode data panel. Penelitian

kuantitatif menekan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara

kuantitatif (dinyatakan dalam bentuk angka).

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Secara umum jenis data dapat di klasifikasikan menjadi dua bagian

yaitu :

a. Data primer, adalah data penelitian yang didapatkan secara langsung dari

sumbernya ataupun dari lokasi penelitian.56

Data primer adalah data yang

diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel,

atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang

diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. 57

b. Data sekunder, merupakan data atau keterangan yang tidak diperoleh

secara langsung dari sumbernya namun didapatkan melalui perantara.

Data ini di peroleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga

56

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (2019), hlm. 12. 57

Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2014),

hlm. 75.

Page 54: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

34

tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua,

ketiga, dan seterusnya. Data sekunder adalah data yang di dapat dari

catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan,

laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain

sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah

lagi.

Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan data

sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penggabungan antara data cross section dari 11 kabupaten/kota di Provinsi

Jambi dan time series dari tahun 2014-2019.

2. Sumber data

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data Badan

Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi yang berkaitan dengan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Provinsi (UMP) dan tingkat

kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi, penulis mengumpulkan data dari data-data yang di

publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dari berbagai tahun

publikasi.

D. Operasional Variabel

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam sebuah penelitian umumnya terdapat dua variabel, yaitu:

Page 55: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

35

variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu IPM dan UMP sedangkan variabel

terikat dalam penelitian ini yaitu Tingkat Kemiskinan.

Tabel 6

Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

(X1)

Pengukuran

perbandingan dari

harapan hidup, melek

huruf, pendidikan, dan

standar hidup untuk

semua negara di seluruh

dunia.58

1. Angka harapan hidup

2. Angka melek huruf

3. Standar hidup layak.59

Rasio

Upah

Minimum

Provinsi

(UMP)

(X2)

Upah Minimum Provinsi

atau Upah Minimum

Regional merupakan

suatu standar minimum

yang digunakan oleh

para pengusaha untuk

memberikan upah

kepada pegawai,

karyawan atau buruh

dalam bentuk uang

menurut persetujuan atau

peraturan perundangan

daerah yang berlaku.

Upah Minimum Provinsi

dinyatakan dalam juta

rupiah.60

1. Mengurangi persaingan

tidak sehat

2. Melindungi daya beli

buruh

3. Mengurangi kemiskinan

4. Meningkatkan

produktivitas kerja

5. Menjamin upah yang

sama bagi pekerjaan

yang sama

6. Mencegah terjadinya

perselisihan

7. Mencegah menurunnya

upah.61

Rasio

58

Yusniah Aggraini, Kebijakan Peningkatan, hlm. 8. 59

Prima Sukmaraga, “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB Perkapita,

dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di provinsi Jawa Tengah,” skripsi

Universitas Diponegoro (2011), hlm. 9-10. 60

Hadi Setiawan, “Analisis Pengaruh Upah,” hlm. 63. 61

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan,” hlm. 137.

Page 56: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

36

Variabel Definisi Indikator Skala

Tingkat

Kemiskinan

(Y)

Ketidakmampuan dari

sisi ekonomi untuk

memenuhi kebutuhan

dasar makanan dan

bukan makanan yang

diukur dari sisi

pengeluaran.

1. Faktor individual

2. Faktor sosial

3. Faktor kultural

4. Faktor struktural.62

Rasio

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio

adalah skala pengukuran yang paling tinggi dimana selisih tiap pengukuran adalah

sama dan mempunyai nilai nol mutlak.63

Data pada penelitian ini menggunakan

skala rasio karena data yang diperoleh berupa angka yang merupakan publikasi

dari BPS.

E. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan estimasi model regresi dengan menggunakan data panel.

Data panel merupakan kombinasi dari data bertipe cross-section dan data time

series. Yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan

dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu.64

Analisis ekonometrika dengan menggunakan data panel akan

memberikan beberapa manfaat terkait dengan adanya kelemahan pada dua jenis

data lainnya, yaitu mengatasi heterogenitas data, keterbatasan data, dan sekaligus

mengatasi variasi data sebagai akibat perubahan waktu (time variant). Adapun

persamaan model dalam bentuk cross section dapat dituliskan dalam model

berikut :

62

Irfan Syauqi Beik dan Laili Dwi Arsyanti, Ekonomi Pembangunan, hlm. 68-70. 63

Gita Sekar Prihanti, Pengantar Biostatistik, (Malang: UMM PRESS, 2016), hlm. 3. 64

Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan, (Yogyakarta: CV Andi

Offset, 2012), hlm. 271.

Page 57: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

37

Yi = β0 + β1Xi + ԑi = 1, 2, …, n

Dimana β0 adalah intersep atau sebuah bilangan konstanta, β1 adalah

koefisien regresi dan ԑi adalah variable eror. Sedangkan persamaan model regresi

time series adalah sebagai berikut :

Yt = β0 + β1Xt + ԑt = 1, 2, …, t

Fungsi t diatas menunjukkan banyaknya periode waktu data time series.

Mengingat data panel merupakan data gabungan dari data cross section dan data

time series, maka model regresi data panel tersebut dituliskan sebagai berikut :

Yit = β0it + β1X1it + ԑit = 1, 2, …, t

n = 1, 2, …, n ; t =1, 2, …, t

Dimana n adalah banyaknya variabel bebas, i adalah jumlah unit

observasi. T adalah banyaknya periode waktu, sehingga (n x t) menunjukkan

banyaknya data panel yang akan di analisis. Maka bentuk regresi data panel untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut :65

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + ԑt

Dimana :

Yit = Tingkat Kemiskinan i tahun t (persen)

β0 = Konstanta, yakni bilangan yang bersifat tetap atau bernilai 0

β1 β2 = Koefisien Variabel Independen, yakni kontribusi yang diberikan variabel

Independen (X1X2) terhadap variabel Dependen (Y)

X1it = Indeks Pembangunan Manusia i tahun t (persen)

65

Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat

Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di

Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015),” skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (2018),

hlm. 23.

Page 58: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

38

X2it = Upah Minimum Provinsi i tahun t (rupiah)

ԑt = Error Term, yakni sebagai variabel pengganggu

+ = Menunjukkan pengaruh yang searah antara variabel Independen dan

variabel Dependen66

F. Metode Data Panel

Dalam estimasi model regresi data panel dapat dilakukan melalui 3

pendekatan, yaitu :67

1. Common Effect Model

Metode pendekatan ini tidak memperhatikan waktu maupun individu.

Diasumsikan bahwa perilaku data variabel sama dalam berbagai kurun waktu.

Pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya

mengkombinasikan data time series dan cross section tanpa memperhatikan

waktu maupun individu sehingga sama halnya dengan pendekatan Ordinary

Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model

data panel.

2. Fixed Effect Model

Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antar

variabel, namun intersepnya sama antar waktu. Di samping itu, model ini juga

66

Muhammad Iqbal, Pengolahan Data dengan Regresi Linear Berganda (dengan Eviews),

(Jakarta: Dosen Perbanas Institute, 2015), hlm. 26. 67

Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat

Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di

Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015),” skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (2018),

hlm. 37.

Page 59: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

39

mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar variabel dan antar

waktu.

3. Random Effect Model

Dalam model fixed effect memasukkan dummy membawa konsekuensi

berkurangnya derajat kebebasan (degree of fredom) sehingga pada akhirnya

mengurangi efisiensi parameter. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat

digunakan variabel gangguan (error term) yang dikenal dengan random effect.

Model ini mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling

berhubungan antar waktu dan antar individu.

G. Pemilihan Model Data Panel

Untuk memilih model yang tepat terdapat beberapa pengujian yang dapat

dilakukan, yaitu :68

1. Uji Chow

Merupakan pengujian untuk menentukan apakah model Pooled Least

Square (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang akan dipilih untuk estimasi

data. Uji ini dapat dilakukan dengan uji Chow-Test. Dalam pengujian ini

dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut :

H0 : Model CEM yang dipilih (Prob > 0,05)

H1 : Model FEM yang dipilih (Prob < 0,05)

Pengujian ini menggunakan nilai probabilitas nilai cross-section F, jika nilai

probabilitas < α = 0.05 maka H0 ditolak, artinya model panel yang baik

digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya. Jika H0 diterima, berarti

68

Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis, hlm. 274.

Page 60: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

40

model Common Effect Model yang dipakai dan dianalisis. Namun jika Fixed

Effect Model harus diuji kembali untuk memilih apakah akan memakai Fixed

Effect Model atau Random Effect Model yang kemudian dianalisis.

2. Uji Hausman

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah model Fixed Effect

atau Random Effect yang akan di pilih. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesa sebagai berikut :

H0 : Model REM yang dipilih (Prob > 0,05)

H1 : Model FEM yang dipilih (Prob < 0,05)

Dasar penolakan H0 adalah dengan menggunakan pertimbangan probabilitas

cross section random > α = 0.05 maka H0 diterima, artinya model yang

digunakan adalah Random Effect begitu juga sebaliknya.

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian

yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal, karena data yang

menyerupai normal. Uji normalitas dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya adalah uji Jarque-Berra (JB Test). Data dinyatakan berdistribusi

normal apabila nilai probabilitas dan Jarque Berra ≥ 0.05, sebaliknya jika nilai

probabilitas < 0.05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.69

69

Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial, cet. ke-1, (Jakarta: Rajawali Pers,

2016), hlm. 93.

Page 61: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

41

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan di mana terdapat hubungan

linear yang sempurna antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.70

Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dari koefisien korelasi

masing-masing variabel bebas. Jika semua koefisien korelasi masing-masing

variabel lebih besar dari 0.8 maka terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varians berbeda dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya.71

Dalam data panel masalah heteroskedastisitas dapat

dilihat dengan melakukan uji glejser terlebih dahulu, apabila probabilitasnya

tidak signifikan secara statistik pada taraf derajat 5% maka hipotesis nol

diterima, yang berarti tidak ada heteroskedastisitas dalam model. Sebaliknya

jika nilai probabilitasnya signifikan secara statistik pada derajat 5% maka

hipotesis nol ditolak, yang berarti ada masalah heteroskedastisitas dalam

model.

4. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data berdasarkan waktu berurutan (time

70

Napa J. Awat, Metode Statistik dan Ekonomi, cet. ke-1, (Yogyakarta: Liberty, 1995),

hlm. 368. 71

Ibid, hlm. 379.

Page 62: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

42

series) karena gangguan seseorang individu/kelompok yang sama pada periode

berikutnya.72

Tabel 7

Durbin-Watson

Nilai Statistik d Hasil

0 < dw < dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

dL ≤ dw ≤ dU Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

dL ≤ dw ≤ 4 - dU Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi

positif/negatif

4 - dU ≤ dw ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 – dL≤ dw ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif

I. Uji Statistik

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel

bebas lainnya adalah konstan. Uji T antara variabel independen dengan

variabel dependen menggunakan keputusan uji sebagai berikut:73

Jika thitung > ttabel berarti Ho ditolak ada pengaruh signifikan

Jika thitung < ttabel berarti Ho diterima tidak ada pengaruh

Dengan hipotesis sebagai berikut :

a) Uji t untuk variabel Indeks Pembangunan Manusia

H0 > 0.05, artinya variabel Indeks Pembangunan Manusia tidak berpengaruh

terhadap variabel tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

72

Rukajat Ajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Depublish, 2018), hlm.

17-18. 73

Ibid, hlm. 33-34.

Page 63: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

43

H1 < 0.05, artinya variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh

terhadap variabel tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

b) Uji t untuk variabel Upah Minimum Provinsi

H0 > 0.05, artinya variabel Upah Minimum Provinsi tidak berpengaruh

terhadap variabel tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

H1 < 0.05, artinya variabel Upah Minimum Provinsi berpengaruh terhadap

variabel tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

2. Uji Simultan (Uji F)

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian hipotesis

tersebut yaitu :

a) Menentukan F hitung berdasarkan hasil output analisis regresi

b) Tingkat signifikan (a) 0,05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis

diterima atau ditolak

c) Kriteria pengujian

Jika Fhitung > Ftabel berarti Ho ditolak

Jika Fhitung < Ftabel berarti Ha diterima74

3. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Nilai koefisien determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.75

Jika R2 = 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data

secara sempurna.

74

Sayuti Una Dkk, Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi, (Jambi: Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi dan Syariah Press, 2012), hlm. 266-267. 75

Ibid, hlm. 267.

Page 64: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

44

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Provinsi Jambi

1. Letak Geografis Provinsi Jambi

Provinsi Jambi terletak di pesisir timur bagian tengah Pulau Sumatera.

Secara geografis, Provinsi Jambi terletak pada 0°45‟-2°45‟ LS dan 101°10‟-

104°55‟ BT. Wilayahnya membujur sepanjang pantai timur Sumatera sampai

Barat di Pegunungan Bukit Barisan. Batas-batas wilayah Provinsi Jambi adalah

sebagai berikut :

a) Sebelah utara : Provinsi Riau dan Kepulauan Riau,

b) Sebelah timur : Laut Cina Selatan,

c) Sebelah selatan : Provinsi Sumatera Selatan,

d) Sebelah barat : Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu.

Secara administratif, Provinsi Jambi terbagi atas sembilan kabupaten

dan dua kota. Dahulunya Provinsi Jambi terbagi atas lima kabupaten dan satu

kotamadya. Dengan berjalannya waktu dan untuk kepentingan pembangunan,

daerah administrasi ini mengalami pemekaran. Empat daerah administrasi baru

terbentuk setelah adanya pemekaran wilayah tahun 1999. Keputusan ini

tertuang dalam Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kemudian, pada tahun 2008 dibentuk Kota

Sungai Penuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2008, yang

Page 65: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

45

merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci. Dengan Undang-Undang ini

jumlah daerah administrasi di Provinsi Jambi berubah.76

2. Prospek Perekonomian Daerah di Provinsi Jambi

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terutama bersumber dari

kinerja sektoral sebagai berikut:77

a) Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan diperkirakan tumbuh positif

terutama didorong oleh meningkatnya permintaan domestik didukung

stabilnya permintaan eksternal. Perbaikan harga di pasar internasional akan

menggerakkan harga komoditas di tingkat lokal dan berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Jambi.

b) Sektor pertambangan dan penggalian juga menjadi sumber utama

pertumbuhan ekonomi daerah. Outlook permintaan minyak mentah dunia

yang tetap positif ditengah perlambatan ekonomi global akan mendukung

perbaikan kinerja komoditas unggulan daerah.sentimen positif harga minyak

yang diperkirakan stabil ditengah keterbatasan pasokan turut mendorong

pertumbuhan sektor pertambangan. Selain itu, kinerja sektor pertambangan

juga ditopang oleh meningkatnya permintaan batu bara domestik.

c) Sektor industri pengolahan diproyeksikan meningkat sejalan dengan

perkembangan positif sektor pertanian. Program kewajiban biodiesel akan

menjadi faktor utama yang mendorong perbaikan kinerja industri

pengolahan mengingat sebagian besar industri di Provinsi Jambi merupakan

industri pengolahan berbasis bahan baku kelapa sawit. Kebutuhan domestik

76

Giyarto, Selayang Pandang Jambi, (Klaten: PT. Intan Pariwara, 2008), hlm. 1-2. 77

Teguh Arifyanto, Laporan Perekonomian Provinsi Jambi, (Jambi: Bank Indonesia,

2019), hlm. 113.

Page 66: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

46

terhadap karet olahan SIR 20 untuk campuran aspal karet diperkirakan dapat

mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan.

d) Sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor

diperkirakan tumbuh melambat disebabkan kembali normalnya konsumsi

masyarakat pasca berakhirnya periode Ramadhan-Idul Fitri. Sesuai pola

historis, pertumbuhan tertinggi sektor perdagangan terjadi selama puasa-

lebaran, diikuti dengan perlambatan pada periode setelahnya.

e) Sektor kontruksi menjadi salah satu lapangan usaha yang menopang

pertumbuhan ekonomi pada triwulan tiga. Mayoritas pengerjaan proyek

fisik pemerintah akan dilaksanakan pada triwulan ketiga sehingga mampu

mendorong perbaikan kinerja sektor kontruksi. Sementara dari sektor

swasta, pengerjaan proyek fasilitas Semen Batu Raja di Kota Jambi dan

Kabupaten Sarolangun akan memberikan sumbangan signifikan terhadap

pertumbuhan lapangan usaha kontruksi.

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

b. Pemberian bantuan beasiswa, dana pendidikan dan pelatihan bagi

masyarakat miskin untuk mengembangkan pendidikan, keterampilan, dan

penguasaan teknologi, dimana pendidikan yang dibiayai adalah pendidikan

yang siap pakainuntuk mengolah sumberdaya yang ada di daerah mereka

masing-masing.

c. Memberi biaya atau modal bagi masyarakat miskin untuk menciptakan

usaha guna mengolah sumberdaya yang dimiliki.

Page 67: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

47

d. Memberikan pendampingan usaha bagi masyarakat miskin, sehingga usaha

yang dilakukan oleh masyarakat terarah dan bernilai bisnis atau bersifat

inovasi.

e. Menyediakan dan memperbaiki kualitas infrastruktur transportasi baik darat

maupun laut, sehingga mempermudah masyarakat miskin untuk menjual

hasil usaha mereka keluar daerah.

f. Menyediakan tempat-tempat usaha dan pasar yang tepat bagi penduduk

miskin sehingga mereka dapat bekerja dan menjual hasil usaha mereka

secara langsung.

g. Menjalinkan hubungan kerjasama antara pemilik modal dan distributor,

sehingga produksi masyarakat miskin terikat dengan usahanya guna

memenuhi perjanjian kerjasama mereka.78

B. Kabupaten Batanghari

1. Sejarah Berdirinya Kabupaten Batanghari

Kabupaten Batang Hari dengan filosofi “Serentak Bak Regam”

beribukota di Muara Bulian dibentuk pada tanggal 1 Desember 1948 melalui

Peraturan Komisaris Pemerintah RI di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal

30 November 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota Jambi.79

Kabupaten Batang Hari terletak diantara 1°23‟ LS dan 2°23‟ LS, dan

antara 102°29‟ BT dan 103°28‟ BT daerah ini beriklim tropis, dengan tingkat

elevasi sebagian besar terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian 11-100

meter diatas permukaan laut (sebesar 92,67%). Sedangkan 7,33% lainnya

78

www.web.jambiprov.go.id, akses 10 Oktober 2020. 79

www.batangharikab.go.id, akses 10 Oktober 2020.

Page 68: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

48

berada pada ketinggian 101-500 meter diatas permukaan laut. Kabupaten ini

juga dilalui dua sungai besar yaitu sungai Batang hari dan sungai Tembesi.80

2. Prospek Perekonomian Daerah di Kabupaten Batang Hari

Di Kabupaten Batang Hari, subsektor perkebunan merupakan

penyumbang nilai tambah terbesar sektor pertanian. Dua komoditas utama

subsektor perkebunan adalah kelapa sawit dan karet. Dari tahun ke tahun, luas

lahan kedua komoditas tersebut terus mengalami peningkatan akibat maraknya

alih fungsi lahan yang dilakukan perusahaan maupun masyararakat.81

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Program prioritas yang masuk pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Hari antara lain fasilitas

pendidikan, infrastruktur dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.82

C. Kabupaten Bungo

1. Sejarah Kabupaten Bungo

Kabupaten Bungo semula merupakan bagian dari Kabupaten

Merangin, sebagai salah satu kabupaten dari keresidenan Jambi yang tergabung

dalam Provinsi Sumatera Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 10

tahun 1948. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956,

Kabupaten Merangin semula Ibukotanya berkedudukan di Bangko dipindahkan

ke Muara Bungo. Pada tahun 1958, rakyat Kabupaten Merangin melalui DPRD

(Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) peralihan dan DPRDGR (Dewan

80

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Batang Hari Dalam

Angka 2019, (Batang Hari: Cv. Sumber Sentosa Multimedia, 2019), hlm. 10. 81

BPS Kabupaten Batang Hari, Statistik Daerah Kabupaten Batang Hari 2019, (Batang

Hari: BPS Kabupaten Batang Hari, 2019), hlm. 20. 82

www.dprd.batangharikab.go.id, akses 10 Oktober 2020.

Page 69: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

49

Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong) bertempat di Muara Bungo dan

Bangko mengusulkan kepada pemerintah pusat agar :

a) Kewedanaan Muara Bungo dan Tebo menjadi Kabupaten Muara Bungo

Tebo dengan Ibu kota Muara Bungo.

b) Kewedanaan Sarolangun dan Bangko menjadi kabupaten Bangko dengan

Ibu kotanya Bangko.83

2. Prospek Perekonomian Daerah di Kabupaten Bungo

Kabupaten Bungo memiliki beberapa potensi unggulan untuk

berinvestasi. Beberapa potensi unggulan yang berpeluang untuk berinvestasi

meliputi beberapa sektor, yakni perkebunan, peternakan, budidaya perikanan

air tawar, tanaman pangan dan holtikultura, pertambangan dan pariwisata.

Selain itu, infrastruktur pendukung yang representatif telah tersedia, antara lain

sarana telekomunikasi, listrik, lembaga keuangan/perbankan. Kemudian yang

tidak kalah pentingnya adalah sarana transportasi Bandar Udara Muara Bungo

yang dapat mengakomodir mobilitas dari dan ke Kabupaten Bungo dan

sekitarnya.84

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Arah kebijakan dan strategi pemda Kabupaten Bungo disusun dalam

rangka mendukung pencapaian tujuan peningkatan kesempatan kerja, yang

meliputi :

a. Mendorong kebijakan pasar kerja ke arah penciptaan lapangan kerja formal

serta meningkatkan kesejahteraan pekerja informal.

83

www.bungokab.go.id, akses 10 Oktober 2020. 84

Ibid, akses 10 Oktober 2020.

Page 70: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

50

b. Memperkuat distribusi informasi melalui ;

1) Penguatan informasi pasar kerja (bursa kerja berupa job fair, online,

bursa kerja khusus balai pelatihan kerja, SMK dan perguruan tinggi).

2) Penguatan lembaga (lembaga pelatihan, pendidikan, dan penempatan).

3) Peningkatan kuantitas dan kualitas pengantar kerja.

c. Peningkatan sosialisasi jabatan (kualifikasi yang dibutuhkan dan lowongan

yang ada).

d. Melakukan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya

employment creation.

e. Program padat karya berorientasi kepada padat karya produktif (pekerja

berkelanjutan dan permanen).

Dalam rangka mengentaskan kemiskinan pemerintah juga melakukan

hal-hal yang dapat mengurangi kemiskinan itu sendiri, terutama di pedesaan

diantaranya peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesaaan, perbaikan

tingkat kesehatan melalui sanitasi yang baik, penghapusan larangan impor

beras, pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha lokal dan

orang miskin, pemberian hak guna tanah bagi penduduk miskin, membangun

lembaga-lembaga pembiayaan mikro, perbaikan atas kualitas pendidikan dan

penyediaan pendidikan transisi untuk pendidikan menengah, mengurangi

tingkat kematian ibu pada saat persalinan, menyediakan lebih banyak dana

untuk daerah-daerah miskin, dan merancang perlindungan sossial yang tepat

sasaran.85

85

www.suarabutesarko.com, akses 10 Oktober 2020.

Page 71: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

51

D. Kabupaten Kerinci

1. Sejarah dan Letak Geografis Kabupaten Kerinci

Kabupaten Kerinci dibentuk berdasarkan UU No 58 tahun 1958.

Kabupaten Kerinci termasuk kabupaten induk di Provinsi Jambi. Kemudian

pada tahun 2008, Sungai Penuh yang awalnya merupakan ibukota Kabupaten

Kerinci, di mekarkan sebagai kota otonom.86

Kabupaten kerinci terletak pada posisi 01°40‟ dan 02°26‟ LS, serta

101°08‟ sampai dengan 101°50‟ BT. Wilayah Provinsi Jambi sepenuhnya

berada di selatan garis khatulistiwa. Luas wilayah Kabupaten Kerinci adalah

332.814 Ha atau 3328,14 km2. Lebih setengah dari luas wilayah tersebut atau

lebih tepatnya 1990,89 km2 merupakan wilayah TNKS dan 1337,15 km

2

sisanya digunakan untuk kawasan budidaya dan pemukiman penduduk.87

2. Prospek Perekonomian Daerah di Kabupaten Kerinci

Kabupaten Kerinci sebagai salah satu kabupaten paling barat dari

Provinsi Jambi. Secara administratif Kerinci terletak di dalam kawasan taman

nasional Kerinci seblat membuatnya menjadi pondasi bagi aktivitas ekonomi

yang bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, dan budaya.

Pertanian dan perkebunan yang didukung oleh dataran tinggi yang sejuk serta

tanah yang baik mampu menghasilkan sektor unggulan berupa sayur mayur,

the hitam, dan kopi arabika yang semua kualitasnya sudah masuk pasaran

ekspor ke negara lain.88

86

BPS Kabupaten Kerinci, Kabupaten Kerinci Dalam Angka 2018, (Kerinci: BPS

Kabupaten Kerinci, 2018), hlm. 3. 87

Ibid, hlm. 19 88

www.indonesiadevelopmentforum.com, Akses 10 Oktober 2020.

Page 72: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

52

E. Kabupaten Merangin

1. Sejarah Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten Sarolangun

Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun.

Terbentuk Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

No. 54 Tahun 1999 pada tanggal 04 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabupaten

Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung

Jabung Timur. Dalam hal ini Kabupaten Merangin sebagai Kabupaten induk tetap

dengan ibukota pemerintahan di Kota Bangko, yang dulunya juga merupakan ibukota

Kabupaten Sarolangun Bangko sebelum dimekarkan.89

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin memiliki prospek perekonomian pada tanaman pangan

salah satunya padi. Perkebunan rakyat juga terdapat di Kabupaten Meranginyang

mana komoditi terbesarnya adalah kelapa sawit dan karet. Selain itu, Kabupaten

Merangin juga memiliki prospek pada bidang peternakan dan perikanan.90

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

a. Program perlindungan sosial yang berbasis rumah tangga.

b. Pemberdayaan masyarakat yang berbasis kelompok.

c. Bantuan kredit usaha rakyat.

d. Pembangunan infrastruktur dasar baik transportasi, pertanian, pendidikan,

kesehatan dan akses permodalan.

89

www.meranginkab.go.id, Akses 10 Oktober 2020. 90

BPS Kabupaten Merangin, Kabupaten Merangin Dalam Angka 2019, (Merangin: BPS

Kabupaten Merangin, 2019), hlm. 177-178.

Page 73: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

53

Sejalan dengan hal itu, sebagai wujud komitmen pemerataan pembangunan

dan pengurangan kemiskinan, Pemkab Merangin juga telah melaksanakan program

„Merangin Pintar‟, „Merangin Sehat‟ dan program lain yang langsung menyentuh

rumah tangga miskin.91

F. Kabupaten Muaro Jambi

1. Sejarah Kabupaten Muaro Jambi

Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54

Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan secara defacto

kegiatan pemerintahan efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999 bersamaan

dengan pelantikan pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkannya pejabat Bupati

Defenitif, dengan pusat pemerintahan berada di Sengeti Kecamatan Sekernan

berjarak 38 KM dari Kota Jambi, dengan luas wilayah 5.246 Km.92

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Muaro Jambi

Kabupaten Muaro Jambi memiliki prospek perekonomian pada bidang

pertanian berupa padi, holtikultura berupa tanaman cabai besar, tanaman biofarma

berupa tanaman kunyit, komoditi buah berupa nanas, dan lahan perkebunan berupa

komoditi kelapa sawit dan karet.93

G. Kabupaten Sarolangun

1. Letak Geografis Kabupaten Sarolangun

Kabupaten Sarolangun secara geografis terletak antara 102° 03‟39” sampai

103° 13‟17” BT dan antara 01° 53‟59” sampai 02° 46‟24” LS. Sebelah utara

91

www.jambi.antaranews.com, Akses 10 Oktober 2020. 92

www.ahmadmaulanatkj1.blogspot.com, Akses 10 Oktober 2020. 93

BPS Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka 2019, (Muaro

Jambi: BPS Kabupaten Muaro Jambi, 2019), hlm. 110.

Page 74: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

54

berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Musi Rawas, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang

Lebong dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Merangin.94

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Sarolangun

Kabupaten Sarolangun memiliki prospek perekonomian pada bidang

tanaman pangan berupa padi dan palawija, perkebunan berupa sawit dan karet,

sementara pada bidang peternakan dan perikanan juga menjadi prospek

perekonomian bagi Kabupaten Sarolangun.95

H. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

1. Letak Geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kabupaten tanjung Jabung Barat terletak di pantai timur Provinsi Jambi,

tepatnya antara 0°53‟-01°41‟ LS dan antara 103°23‟-104°21‟ BT. Luas wilayah

keseluruhan adalah seluas 5.503,5 km² atau sekitar ±26,68% dari total luas Provinsi

Jambi.96

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tanjung Jabung Barat memiliki prospek perekonomian pada bidang

pertambangan, perkebunan (kelapa sawit), kopi, kelapa dalam, pinang, dan

perikanan.97

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Sasaran pokok pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat :

94

BPS Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Sarolangun Dalam Angka 2019, (Sarolangun:

BPS Kabupaten Sarolangun, 2019), hlm. 4. 95

Ibid, hlm. 185. 96

www.tanjabbarkab.go.id, Akses 13 Oktober 2020. 97

www.dpmptsp.tanjabbarkab.go.id, Akses 13 Oktober 2020.

Page 75: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

55

a. Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan

aksesbilitas dan daya saing daerah.

b. Pembangunan kawasan khusus untuk agroindustri.

c. Pembangunan kawasan khusus produksi untuk sentra tanaman pangan padi-padian

dan perikanan.

d. Peningkatan kualitas pendidikan melalui ketersediaan infrastruktur pendidikan,

pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas.

e. Peningkatan kualitas tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan bersertifikasi

melalui proses pendidikan yang berkualitas.

f. Peningkatan kualitas infrastruktur kesehatan fisik dan non fisik.

g. Peningkatan pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan

masyarakat.

h. Peningkatan daya serap tenaga kerja pada sektor ekonomi kerakyatan.

i. Peningkatan daya saing agroindustri dan perikanan.peningkatan peran koperasi

dan UMKM dalam pengelolaan agroindustri dan perikanan.

j. Peningkatan kesejahteraan pekerja agroindustri dan perikanan untuk pengurangan

kesenjangan dan kemiskinan.98

I. Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1. Letak Geografis Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53‟ -

1°41‟ LS dan 103°23 - 104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian Ibu

98

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal, (Tanjung

Jabung Barat: Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2016) hlm. 23-24.

Page 76: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

56

kota-Ibu kota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1–

5 m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai luas wilayah 5.445 Km².99

Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdiri sejak tahun 1999 dengan ibukota

Muara sabak berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang

pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi,

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 54

Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,

Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.100

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki ragam potensi daerah yang

dimiliki diantaranya pada bidang pertambangan, bidang perikanan dan kelautan,

bidang pariwisata, bidang perkebunan (kelapa dalam, kelapa sawit, pinang, karet dan

kopi), serta pada bidang pertanian (padi, jagung dan kedelai).101

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Dalam rangka mengatasi tingkat kemiskinan, pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Timur memiliki rencana pembangunan daerah dengan tujuan

sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, sumber daya air,

permukiman sesuai tata ruang daerah yang berwawasan lingkungan.

b. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan transportasi.

99

www.tanjabtimkab.go.id, Akses 15 Oktober 2020. 100

P-RPJMD, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Merakyat, (Tanjung Jabung Timur:

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016), hlm. II/1. 101

www.tanjabtimkab.go.id, Akses 15 Oktober 2020.

Page 77: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

57

c. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis agrobisnis, koperasi, UKM, investasi

industri kecil dan menengah, pariwisata dan pemberdayaan masyarakat nelayan.

d. Meningkatkan kualitas SDM yang sehat, cerdas, setara, terkendali dan menguasai

IPTEK.

e. Meningkatkan masyarakat yang berbudaya, tentram dan tertib.

f. Meningkatkan sinergitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pemerintah

daerah.102

J. Kabupaten Tebo

1. Letak Geografis Kabupaten Tebo

Kabupaten Tebo berada pada posisi bagian barat Provinsi Jambi tepatnya

terletak diantara titik koordinat 0° 52‟ 32” - 01° 54‟ 50” LS dan 101° 48‟ 57” - 102°

49‟ 17” BT, Kabupaten Tebo dipengaruhi iklim tropis dan wilayah berada pada

ketinggian antara 50-1.000 mdpl. Luas wilayah Kabupaten Tebo yaitu 646.100 Ha

atau 11,86 % dari luas wilayah Provinsi Jambi.103

2. Prospek Perekonomian di Kabupaten Tebo

Kabupaten Tebo memiliki prospek perekonomian di beberapa bidang

diantaranya :

a. Pariwisata.

b. Pertanian, yakni padi.

c. Pertambangan.

d. Kehutanan.

e. Peternakan, yakni Sapi Potong.

102

P-RPJMD, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Merakyat, (Tanjung Jabung Timur:

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016), hlm.V/ 3-4. 103

www.tebokab.go.id, Akses 15 Oktober 2020.

Page 78: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

58

f. Perkebunan berupa karet, kopi, sawit, pinang dan coklat.

g. Perikanan.104

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Berikut adalah tujuan pembangunan pemerintah Kabupaten Tebo :

a. Mewujudkan peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan.

b. Mewujudkan kualitas pendidikan yang merata dan terjangkau bagi seluruh

masyarakat.

c. Mewujudkan kualitas kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh

masyarakat serta mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk.

d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif.

e. Meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian.

f. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia di bidang olahraga.105

K. Kota Jambi

1. Letak Geografis Kota Jambi

Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan Undang-

Undang No. 6 Tahun 1986), terletak pada koordinat 01° 30‟ 2.98” - 01° 7‟ 1.07” LS

dan 103° 40‟ 1.67” - 103° 40‟ 0.23” BT. Koordinat tersebut menunjukkan

keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau Sumatera. Secara

geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian barat cekungan Sumatera bagian selatan

yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera

Timur.106

2. Prospek Perekonomian di Kota Jambi

104

Ibid, Akses 15 Oktober 2020. 105

Ibid, Akses 15 Oktober 2020. 106

www.jambikota.go.id, Akses 17 Oktober 2020.

Page 79: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

59

Prospek perekonomian di Kota Jambi di arahkan untuk peningkatan

investasi, pembangunan dan peningkatan infrastruktur perdagangan dan jasa,

dilanjutkan pembinaan dan penataan PKL, termasuk melakukan pemberdayaan bagi

pelaku usaha kecil menengah dan koperasi. Dalam rangka meningkatkan geliat

ekonomi perkotaan dan pariwisata, pemerintah juga melaksanakan beberapa kegiatan

skala nasional sebagai upaya pengembangan industri wisata.107

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Dalam mengatasi kemiskinan di Kota Jambi, pemerintah memiliki tujuan

jangka panjang tanpa mengabaikan tujuan jangka pendeknya. Pemerintah Kota Jambi

memiliki tujuan jangka pendek berupa adanya pemberian bantuan langsung kepada

masyarakat miskin baik dalam bentuk bantuan layanan kesehatan maupun

pendidikan gratis. Selanjutnya, tujuan jangka panjangnya yaitu pemberian modal

usaha bagi masyarakat miskin.108

Selain itu pemerintah Kota Jambi juga melahirkan

inovasi cerdas yaitu Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya.109

L. Kota Sungai Penuh

1. Sejarah Kota Sungai Penuh

Berikut kronologis pembentukan Kota Sungai Penuh :

a. Keputusan pemerintah Kerajaan Belanda (Government Besluit) Nomor 13 tanggal

3 November 1909, Sungai Penuh ditunjuk sebagai ibukota.

b. Aspirasi masyarakat membentuk Kota Sungai Penuh sejak tahun 1970-an.

c. Perkembangan Kota Sungai Penuh tidak efektif dikelola hanya oleh pemerintah

kecamatan.

107

www.m.antaranews.com, Akses 17 Oktober 2020. 108

www.jambiberita.com, Akses 17 Oktober 2020. 109

www.metrojambi.com, Akses 17 Oktober 2020.

Page 80: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

60

d. Kota Sungai Penuh merupakan kota terpadat kedua di Provinsi Jambi setelah Kota

Jambi.

e. PP Nomor 129 tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria

pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah.

f. Untuk meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pembangunan.

g. Hasil penelitian oleh Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS (Pascasarjana IPDN) tahun

2005 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kerinci layak untuk di mekarkan.110

2. Prospek Perekonomian di Kota Sungai Penuh

Prospek perekonomian di Kota Sungai Penuh didominasi oleh lima sektor

utama, yaitu :111

a. Sektor perdagangan, hotel dan restoran.

b. Sektor pengangkutan dan komunikasi.

c. Sektor jasa.

d. Sektor pertanian.

e. Sektor keuangan.

3. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan

Dalam mengatasi kemiskinan, pemerintah Kota Sungai Penuh memiliki

program pembangunan ekonomi berbasis potensi daerah yang tangguh dengan

memperhatikan kearifan lokal di sertai pengelolaan sumber daya alam secara

berkelanjutan.112

110

www.sungaipenuhkota.go.id, Akses 17 Oktober 2020. 111

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sungai Penuh, Rencana Program

Investasi Jangka Menengah (RPIJM), (Sungai Penuh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Sungai Penuh, 2012), hlm. 2/29. 112

www.sungaipenuhkota.go.id, Akses 17 Oktober 2020.

Page 81: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Di dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data time series dan data

cross section. Data time series pada kurun waktu 6 tahun, yaitu tahun 2014-2019 dan

data cross section dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Variabel yang digunakan

yaitu variabel independen yang terdiri dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

Upah Minimum Provinsi (UMP), sedangkan variabel dependennya adalah tingkat

kemiskinan di Provinsi Jambi.

Alat bantu yang digunakan dalam analisis data penelitian ini berupa alat bantu

Eviews 9. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian secara ekonometrik.

1. Tingkat Kemiskinan

Kurangnya pendapatan dan aset untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti

sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan merupakan salah satu hal yang

meyebabkan terjadinya kemiskinan. Dengan masih terbatasnya lapangan kerja,

mereka dikategorikan sebagai orang/kelompok miskin yang tidak

bekerja/menganggur.

Tabel 8

Persentase Penduduk Miskin

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 2014-2019

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 7,13 7,07 7,45 7,48 8,16 7,43

Merangin 8,48 8,88 9,43 9,95 9,80 9,37

Sarolangun 8,45 8,73 8,87 9,33 10,29 10,17

Batanghari 9,75 10,23 10,33 10,79 10,69 10,50

Page 82: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

62

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Muaro Jambi 3,83 4,05 4,37 4,30 4,63 4,45

Tanjung Jabung Timur 11,54 12,38 12,58 12,76 14,17 13,55

Tanjung Jabung Barat 10,56 11,10 11,32 11,81 12,63 11,64

Tebo 6,47 6,58 6,79 6,87 7,12 6,89

Bungo 5,60 5,78 5,82 5,99 5,70 5,12

Kota jambi 8,12 8,49 8,84 8,87 9,67 8,94

Kota Sungai Penuh 2,81 2,76 2,78 3,13 3,43 3,33

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2020

Dari data pada tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan

tingkat kemiskinan di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jambi mengalami tingkat

kemiskinan yang fluktuatif selama 6 tahun. Dari data pada tahun 2014-2019, tingkat

kemiskinan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan tingkat

kemiskinan terendah terdapat di Kota Sungai Penuh. Rendahnya tingkat kemiskinan

di Kota Sungai Penuh di Tahun 2019 seharusnya menjadi motivasi bagi setiap

kabupaten/kota untuk lebih baik lagi dalam menanggulangi masalah kemiskinan.

Ketika masalah kemiskinan di kabupaten/kota dapat ditanggulangi atau setidaknya

mengurangi jumlah persentasenya, hal ini akan berdampak sangat baik bagi

penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi secara umum.

2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Tabel 9

Persentase Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 2014-2019

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 70,95 70,59 70,03 69,68 68,89 67,96

Merangin 69,07 68,81 68,30 67,86 67,40 66,21

Sarolangun 69,72 69,41 69,03 68,73 68,10 67,67

Batanghari 69,67 69,33 68,92 68,70 68,05 67,68

Muaro Jambi 69,01 68,34 67,86 67,55 66,66 65,71

Tanjung Jabung Timur 63,92 63,32 62,61 61,88 61,12 59,88

Page 83: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

63

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Tanjung Jabung Barat 67,54 67,13 66,15 65,91 65,03 64,04

Tebo 69,02 68,67 68,16 68,05 67,29 66,63

Bungo 69,86 69,42 69,04 68,77 68,34 67,93

Kota jambi 78,26 77,41 76,74 76,14 75,58 74,86

Kota Sungai Penuh 75,36 74,67 73,75 73,35 73,03 72,48

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2020

Dapat dilihat dari data pada tabel 10 bahwa Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) selama 6 tahun berturut-turut yakni tahun 2014-2019 pada setiap

kabupaten/kota selalu mengalami peningkatan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap

persentase Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jambi secara umum.

Persentase Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi berada di Kota Jambi,

sedangkan persentase Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah berada di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3. Upah Minimum Provinsi (UMP)

Tabel 10

Upah Minimum Provinsi (UMP)

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 2014-2019

(Dalam Juta Rupiah)

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Merangin 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Sarolangun 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Batanghari 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Muaro Jambi 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tanjung Jabung Timur 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tanjung Jabung Barat 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tebo 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Bungo 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Kota jambi 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Kota Sungai Penuh 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2020

Page 84: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

64

Dari data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa upah minimum pada setiap

kabupaten/kota pada tahun 2014-2019 di Provinsi Jambi cenderung sama atau lebih

tepatnya setiap kabupaten/kota di Provinsi Jambi dalam melakukan pengupahan

berpatokan pada penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang ditetapkan oleh

gubernur.

B. Hasil Estimasi dan Pemilihan Model Data Panel

Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan

data silang (cross section). Dalam metode estimasi model regresi data panel, dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan yang disajikan menggunakan Eviews 9, yaitu

sebagai berikut :

1. Common Effect Model

Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya

mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak

diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa

perilaku data kabupaten/kota sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini

bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik

kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. Adapun hasil dari

pengolahan datanya dengan menggunakan Eviews 9 adalah sebagai berikut :

Page 85: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

65

Tabel 11

Common Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Method: Panel Least Squares Date: 11/02/20 Time: 14:58 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 35.68692 5.909649 6.038754 0.0000

IPM -0.404664 0.088270 -4.584376 0.0000 UMP 0.000162 0.001053 0.153740 0.8783

R-squared 0.259989 Mean dependent var 8.126212

Adjusted R-squared 0.236496 S.D. dependent var 2.939000 S.E. of regression 2.568060 Akaike info criterion 4.768568 Sum squared resid 415.4807 Schwarz criterion 4.868097 Log likelihood -154.3627 Hannan-Quinn criter. 4.807897 F-statistic 11.06691 Durbin-Watson stat 0.034712 Prob(F-statistic) 0.000076

2. Fixed Effect Model

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi

dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effect

menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep

antar kabupaten/kota, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan lokasi

wilayah, iklim, dan kondisi geografis. Namun demikian slopnya sama antar

kabupaten/kota. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least

Square Dummy Variable (LSDV). Adapun hasil dari pengolahan datanya

dengan menggunakan Eviews 9 adalah sebagai berikut :

Page 86: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

66

Tabel 12

Fixed Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel Least Squares

Date: 11/02/20 Time: 14:59

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 22.82907 12.03318 1.897177 0.0633

IPM -0.200114 0.191367 -1.045707 0.3004

UMP -0.000464 0.000605 -0.766057 0.4470 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985647 Mean dependent var 8.126212

Adjusted R-squared 0.982397 S.D. dependent var 2.939000

S.E. of regression 0.389933 Akaike info criterion 1.128893

Sum squared resid 8.058534 Schwarz criterion 1.560189

Log likelihood -24.25348 Hannan-Quinn criter. 1.299319

F-statistic 303.3000 Durbin-Watson stat 1.674542

Prob(F-statistic) 0.000000

Untuk mengetahui model manakah yang paling baik digunakan antara

Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM), maka perlu

dilakukan Uji Chow dengan pengujian hipotesis sebagai berikut :

H0 = Model CEM yang dipilih (Prob > 0,05)

H1 = Model FEM yang dipilih (Prob < 0,05)

Dari hasil regresi yang dilakukan untuk membandingkan model terbaik

common effect model dengan fixed effect model diperoleh hasil probabilitas

sebagai berikut :

Page 87: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

67

Tabel 13

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 267.956642 (10,53) 0.0000

Cross-section Chi-square 260.218505 10 0.0000

Berdasarkan hasil Uji Chow dengan redudant test diperoleh nilai

probabilitas Cross-section F sebesar 0.0000 lebih kecil dari 0.05, sehingga H0

ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model yang tepat untuk digunakan

dalam menguji hipotesis adalah Fixed Effect Model (FEM). Dikarenakan model

FEM yang dipilih, maka kembali akan dilanjutkan pengujian dengan

membandingkan antara Fixed Effect Model (FEM) dengan Random effect

Model (REM) untuk melihat model manakah yang lebih baik.

3. Random Effect Model

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect

perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing

kabupaten/kota. Keuntungan menggunakan model Random Effect yakni

menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error

Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).

Adapun hasil dari pengolahan datanya dengan menggunakan Eviews 9 adalah

sebagai berikut :

Page 88: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

68

Tabel 14

Random Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 15:01

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 28.06668 9.318044 3.012078 0.0037

IPM -0.283437 0.147570 -1.920689 0.0593

UMP -0.000209 0.000477 -0.437871 0.6630 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 2.741584 0.9802

Idiosyncratic random 0.389933 0.0198 Weighted Statistics R-squared 0.454998 Mean dependent var 0.471053

Adjusted R-squared 0.437697 S.D. dependent var 0.517800

S.E. of regression 0.388282 Sum squared resid 9.498076

F-statistic 26.29798 Durbin-Watson stat 1.456920

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.237834 Mean dependent var 8.126212

Sum squared resid 427.9196 Durbin-Watson stat 0.032338 Untuk mengetahui model manakah yang paling baik digunakan antara

Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM), maka perlu

dilakukan Uji Chow dengan pengujian hipotesis sebagai berikut :

H0 = Model REM yang dipilih (Prob > 0,05)

H1 = Model FEM yang dipilih (Prob < 0,05)

Page 89: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

69

Dari hasil regresi yang dilakukan untuk membandingkan model terbaik fixed

effect model dengan random effect model diperoleh hasil probabilitas sebagai

berikut :

Tabel 15

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 0.000000 2 1.0000 Dapat dilihat pada tabel diatas, dari uji hausman test diperoleh nilai

probabilitas Cross-section random sebesar 1.0000 lebih besar dari 0.05, maka

model yang paling tepat digunakan adalah Random Effect Model (REM).

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Gambar 2

Histogram Normaliti

0

2

4

6

8

10

12

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2019

Observations 66

Mean -4.06e-15

Median 0.629507

Maximum 4.290795

Minimum -4.889570

Std. Dev. 2.528243

Skewness -0.282195

Kurtosis 1.890078

Jarque-Bera 4.263777

Probability 0.118613

Page 90: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

70

Dari gambar 3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas sebesar

0.118613 lebih besar dari 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat

dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika setiap koefisien

korelasi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0.8 maka terjadi

multikolinearitas.

Tabel 16

Corelation Matrix

X1 X2 X1 1.000000 0.256400

X2 0.256400 1.000000

Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa nilai korelasi antar variabel tidak

lebih dari 0.8 artinya, tidak terdapat multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 17

Uji Gletjser

Dependent Variable: LOGRESABS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 18:43

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.903257 16.55352 -0.114976 0.9088

IPM 1.413705 4.566461 0.309584 0.7579

UMP -0.460390 0.529141 -0.870070 0.3876

Page 91: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

71

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari masing-

masing variabel independen lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Cara untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-

Watson dengan melihat hasil perolehan regresi nilai D-W sebagai berikut :

Tabel 18

Random Effect Model Untuk Mengetahui Nilai D-W

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 15:01

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 28.06668 9.318044 3.012078 0.0037

IPM -0.283437 0.147570 -1.920689 0.0593

UMP -0.000209 0.000477 -0.437871 0.6630 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 2.741584 0.9802

Idiosyncratic random 0.389933 0.0198 Weighted Statistics R-squared 0.454998 Mean dependent var 0.471053

Adjusted R-squared 0.437697 S.D. dependent var 0.517800

S.E. of regression 0.388282 Sum squared resid 9.498076

F-statistic 26.29798 Durbin-Watson stat 1.456920

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 92: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

72

Tabel 19

Durbin-Watson

Autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Autokorelasi

negatif

1.5395 1.6640 2.3360 2.4605

0 dL dU 4-dU 4-dL

1.4569

Dari hasil perolehan regresi nilai D-W sebesar 1.4569 hasil tersebut

menjelaskan bahwa nilai D-W 1.4569 < dL 1.5395, yang berarti terdapat

masalah autokorelasi positif.

Berdasarkan uji asumsi klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa data

yang digunakan peneliti masih terdapat masalah, yakni masalah autokorelasi

positif yang ditandai lebih kecilnya nilai D-W dibandingkan dengan nilai dL

sehingga perlu diperbaiki. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut

peneliti melakukan perbaikan dengan melakukan Period SUR. Yang mana

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 20

Perbaikan Dengan Model Period SUR

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.19049 5.784724 3.317442 0.0015

IPM -0.149450 0.091753 -1.628833 0.1083 UMP -0.000589 0.000325 -1.811095 0.0749

Page 93: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

73

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.143393 Mean dependent var 8.126212 Sum squared resid 480.9437 Durbin-Watson stat 0.027588

Berdasarkan tabel 21 diatas dapat dilihat nilai Durbin-Watson setelah

dilakukan Period SUR berubah menjadi 1.9369 > dU 1.6640 dan lebih kecil

dari nilai 4-dU (1.9369 < 4-dU 2.3360), sehingga dapat disimpulkan bahwa

masalah autokorelasi telah teratasi, dengan demikian uji asumsi klasik telah

terpenuhi.

D. Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji Secara Parsial)

Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 21

Hasil Uji t

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.19049 5.784724 3.317442 0.0015 IPM -0.149450 0.091753 -1.628833 0.1083 UMP -0.000589 0.000325 -1.811095 0.0749

Page 94: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

74

Hasil dari pengujian terhadap hipotesis-hipotesis penelitian adalah

sebagai berikut :

a. Pengujian terhadap variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Berdasarkan hasil diatas, variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

memiliki nilai probabilitas sebesar 0.1083. Nilai probabilitas yang

dihasilkan lebih dari α = 5% (0.1083 > 0.05) sehingga secara statistik

variabel IPM (X1) tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2014-2019.

b. Pengujian terhadap variabel Upah Minimum Provinsi (UMP)

Berdasarkan hasil diatas, variabel Upah Minimum Provinsi (UMP) memiliki

nilai probabilitas sebesar 0.0749. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih

dari α = 5% (0.0749 > 0.05) sehingga secara statistik variabel UMP (X2)

tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi.

2. Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil perhitungan uji

F :

Page 95: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

75

Tabel 22

Hasil Uji F

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Nilai probabilitas berdasarkan hasil regresi pada tabel diatas adalah

sebesar 0.0000000 < 0.05 sehingga secara statistik variabel independen IPM

dan UMP secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Tingkat Kemiskinan (Y) di Provinsi Jambi.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 23

Koefisien Determinasi (R2)

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 96: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

76

Dari hasil analisis regresi yang diperoleh melalui pengolahan data,

menunjukkan bahwa R-Square memiliki nilai 0.457635 artinya, variabel

tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel Indeks Pembangunan

Manusia dan Upah Minimum Provinsi yang diturunkan dalam model sebesar

45%, atau dengan kata lain kontribusi variabel independen terhadap tingkat

kemiskinan di Provinsi Jambi sebesar 45%, sedangkan 55% lainnya dijelaskan

oleh variabel diluar persamaan model ini.

E. Pembahasan

1. Bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap

tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun 2014-

2019?

Untuk meningkatkan daya saing bangsa, diperlukan kemampuan

untuk bertransformasi dari pengandalan kepada sumber daya alam, ke industri

manufaktur dan selanjutnya ke industri jasa yang mengandalkan knowledge-

based economy. Hal ini akan dapat diwujudkan apabila suatu negara memiliki

konsepsi yang jelas mengenai penataan institusional, penyediaan tenaga kerja

terdidik dan terampil, dorongan inovasi, kreasi dan riset perusahaan serta

pengelolaan infrastruktur informasi yang maju.113

Kebijakan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dapat dilakukan

melalui berbagai langkah. Pertama, menyelaraskan dan merekstrukturisasi

kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di pusat dan daerah.114

Dalam kenyataannya, sistem ini belum berjalan dengan baik di Indonesia, tak

113

Yusniah Aggraini, Kebijakan Peningkatan, hlm. 75. 114

Ibid, hlm. 82.

Page 97: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

77

terkecuali di Provinsi Jambi. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena di

dalam perencanaan pembangunan nasional, tidak ada peluang dan rangsangan

untuk terjadinya pembangunan nasional secara terpadu. Hal ini merupakan

salah satu konsekuensi dari visi misi presiden dengan visi misi kepala daerah

baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang tidak selaras.

Kedua, mempersiapkan kualitas kesehatan, pendidikan dan karakter

generasi penerus dengan kebijakan dan implementasi yang bersifat nasional.

Investasi di bidang sumber daya manusia seperti kesehatan, pendidikan dan

pembinaan karakter generasi muda, adalah investasi yang bersifat jangka

panjang, yang hasilnya tidak akan segera terlihat dalam lima atau sepuluh

tahun (dua periode kepala daerah).115

Dan pada kenyataannya, seorang kepala

daerah pada umumnya lebih memprioritaskan pembangunan infrastuktur yang

lebih terlihat oleh masyarakat seperti membangun jalan, jembatan, taman dan

sebagainya.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari segi pendidikan.

Program wajib belajar 12 tahun bagi penduduk usia sekolah maupun yang telah

lewat usia sekolah wajib di terapkan terutama di pelosok-pelosok desa yang

kualitas pendidikannya masih sangat minim. Pembangunan manusia

merupakan paradigma pembangunan ekonomi. Dimana manusia sebagai subjek

atau pelaku dalam kegiatan ekonomi sekaligus sebagai tujuan pembangunan.

Ketika ingin membangun negaranya, maka bangunlah manusianya.

115

Ibid, hlm. 83.

Page 98: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

78

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu variabel independen

dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui

bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap tingkat

kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019.

Jawaban dari rumusan masalah diatas dapat di jawab dengan melihat

pada hasil Uji Hipotesis Statistik, yakni menggunakan Uji t. Dimana dapat

dilihat bahwasanya Uji t yang dinotasikan dengan nilai probabilitas memiliki

nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0.1083. Artinya variabel

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai X1 tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jambi Tahun 2014-2019.

Artinya, secara parsial variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menolak

hipotesis Ha dan menerima hipotesis H0.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Amirudin (2019) yang

menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan.116

Mengapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak berpengaruh

terhadap tingkat kemiskinan? Jawabannya adalah karena Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) hanya sebagai tolak ukur perbandingan dari angka harapan

hidup, melek huruf, tingkat pendidikan dan daya beli. Indeks Pembangunan

Manusia hanya menjelaskan cara memperolehnya. Sumber daya manusia yang

memiliki pekerjaan dengan latar belakang pendidikan tinggi masih sangat

rendah. Padahal tingkat pendidikan menggambarkan ketersediaan sumber daya

116

Amirudin, “Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran

Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2014-2017 (Studi Kasus: 34 Provinsi),” Skripsi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2019).

Page 99: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

79

manusia di masa sekarang ini. Pendidikan memiliki peranan sangat penting

untuk kualitas tenaga kerja. Ketika sumber daya manusia nya memiliki

pendidikan yang rendah, maka kualitas pengetahuan dan kinerja juga akan

rendah. Hal ini akan berpengaruh terhadap pemberian upah pekerja. Para

pengusaha tentu akan mencari mereka yang memiliki latar belakang

pendidikan yang tinggi dengan pengetahuan dan kinerja yang baik. Selanjutnya

mereka yang berpendidikan rendah hanya akan memperoleh pekerjaan yang

penghasilannya kecil. Penghasilan yang kecil tentu membuat penduduk masih

kurang dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga masih banyak penduduk

yang berada pada lingkaran kemiskinan.

2. Bagaimana pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap tingkat

kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019?

Tujuan utama dari penetapan upah minimum adalah jaringan

pengaman yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di

bawah daya beli pekerja. Oleh karena itu, upah minimum harus dapat

mendukung daya beli agar pekerja mampu memenuhi standar tingkat

kebutuhan dasar. Pemerintah menetapkan upah minimum karena baru

menjangkau sebagian kecil pekerja/buruh. Di samping itu, upah minimum juga

sering digunakan sebagai upah standar dan sebagai dasar penetapan upah di

perusahaan.117

Jika di fahami lebih jauh, penetapan upah minimum seharusnya

berdampak sangat baik bagi perekonomian. Hal ini di karenakan dengan

117

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan,” hlm. 134.

Page 100: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

80

adanya upah minimum, maka hak pekerja telah terpenuhi. Yang menjadi

pertanyaan adalah apakah kewajiban pekerja juga telah terpenuhi? Peneliti

menelaah bahwa kinerja dan loyalitas dalam bekerja setiap individu berbeda,

ada yang memang menganggap bahwa ketika hak nya telah terpenuhi, maka

kewajibannya akan selalu dipenuhi. Namun banyak juga pekerja yang tidak

loyal terhadap pekerjaannya. Hal ini lah yang justru memicu kerugian

perusahaan.

Namun penetapan upah minimum juga menjadi resiko bagi

perusahaan, yang mana ketika pemerintah menaikkan penetapan upah

minimum, maka sebagian perusahaan tidak menutup kemungkinan akan

mengurangi jumlah karyawannya untuk menutupi besaran jumlah upah yang

akan dikeluarkan seiring bagaimana perkembangan perusahaannya.

Variabel Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi variabel

independen pada penelitian ini, dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana

pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap tingkat kemiskinan 11

kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Yang mana diperoleh hasil dengan melihat

pada hasil Uji Hipotesis Statistik, yakni menggunakan Uji t. Dimana dapat

dilihat bahwasanya Uji t yang dinotasikan dengan nilai probabilitas memiliki

nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 0.0749. Artinya variabel Upah

Minimum Provinsi (UMP) sebagai X2 tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jambi Tahun 2014-2019. Artinya,

secara parsial variabel Upah Minimum Provinsi (UMP) menolak hipotesis Ha

dan menerima hipotesis H0.

Page 101: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

81

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Anindita

Puspitasari (2016) yang menunjukkan bahwa variabel upah minimum positif

dan signifikan terhadap kemiskinan.118

Mengapa Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak berpengaruh terhadap

tingkat kemiskinan? Jawabannya adalah karena ketika upah minimum

ditetapkan tinggi oleh pemerintah maka para pengusaha justru akan lebih

meminimalisir pekerja. Hal ini disebabkan karena para pengusaha ketika upah

naik, maka pengeluaran perusahaan untuk membayar upah karyawan dan

pekerja tentu mengalami kenaikan. Kenaikan pembayaran upah belum tentu di

barengi dengan peningkatan hasil usaha. Sehingga berdampak pada PHK

karyawan dan pekerja. Sudah tentu dampak dari PHK ini adalah tidak adanya

penghasilan penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dan hal

inilah yang menjadi penyebab penduduk tetap berada pada lingkaran

kemiskinan, sehingga tingkat upah tidak berpengaruh terhadap kemiskinan.

3. Bagaimana pengaruh IPM dan UMP secara simultan terhadap tingkat

kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun 2014-2019?

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah Minimum Provinsi

(UMP) merupakan satu kesatuan dalam rangka pembangunan ekonomi. Ketika

angka Indeks Pembangunan Manusia tinggi, maka akan berpengaruh pada

pembangunan ekonomi, upah yang sesuai dengan kemampuannya, pendidikan,

kesehatan, dan terbebas dari masalah kemiskinan. Dan ketika Upah Minimum

Provinsi mengalami kenaikan, maka akan berpengaruh pada standar kelayakan

118

Anindita Puspitasari, “Analisis Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014,” Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta (2016).

Page 102: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

82

hidup, pendidikan, kesehatan, meningkatlah pembangunan manusia, dan

utamanya terhindar dari masalah kemiskinan.

Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah Minimum

Provinsi (UMP) menjadi variabel independen dalam penelitian ini, yang mana

peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh keduanya secara simultan

terhadap tingkat kemiskinan 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi tahun 2014-

2019.

Jawaban dari rumusan masalah diatas dapat di jawab dengan melihat

pada hasil Uji Hipotesis Statistik, yakni menggunakan Uji F. Dimana dapat

dilihat bahwasanya nilai probabilitas F-Statistic memiliki nilai sebesar

0.0000000 < 0.05. Artinya variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

sebagai X1 dan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebagai X2 memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jambi

Tahun 2014-2019. Artinya, secara simultan variabel Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) menerima hipotesis Ha

dan menolak hipotesis H0.

Mengapa ketika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah

Minimum Provinsi (IPM) dilakukan pengujian secara simultan justru

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi?

Jawabannya adalah karena ketika IPM dan UMP secara bersama-sama

mengalami peningkatan maka disini terdapat sebuah energi dalam pengentasan

kemiskinan. Yang mana telah di jelaskan ketika tolak ukur pembangunan

manusia dibarengi dengan peningkatan pendidikan di dalamnya, maka

Page 103: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

83

pengetahuan dan kinerja sumber daya manusia tentu sangat mendukung

pengusaha atau perusahaan untuk mempertahankan pekerja tersebut. Tentu dari

hasil kinerja yang baik, maka pengusaha atau perusahaan akan berani

membayar upah yang telah ditentukan bahkan lebih tinggi sesuai hasil

kinerjanya. Dengan demikian, penduduk mampu memenuhi kebutuhan hidup

layaknya yang kemudian menjamin keberlangsungan hidup anak-anaknya

untuk terus terbebas dari masalah kemiskinan.

Page 104: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

2. Variabel Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat kemiskinan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

3. Secara simultan, variabel independen IPM dan UMP secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Tingkat Kemiskinan 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

Page 105: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

85

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Diharapkan bagi pemerintah daerah Provinsi Jambi untuk dapat meningkatkan

kinerjanya di sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli. Program pendidikan

dan kesehatan gratis perlu dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia terutama pada masyarakat miskin dan tertinggal. Berikan hak yang

sama pada mereka agar dapat nantinya bersama-sama memajukan

perekonomian dan menekan angka kemiskinan.

2. Kebijakan upah minimum harus ditetapkan sesuai dengan standar hidup

minimum dan kesejahteraan pekerja, agar para pekerja terhindar dari

kemiskinan.

Page 106: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

86

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Anonim, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema,

2009.

Literatur

Ardhito Bhinadi, Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat,

Yogyakarta: Deepublish, 2017. Cet. Ke-1.

BPPD Kota Sungai Penuh, Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM), Sungai Penuh: BPPD Kota Sungai Penuh, 2012.

BPS Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Batang Hari dalam Angka 2019, Batang

Hari: CV Sumber Sentosa Multimedia, 2019.

BPS Kabupaten Batang Hari, Statistik Daerah Kabupaten Batang Hari 2019,

Batang Hari: BPS Kabupaten Batang Hari, 2019.

BPS Kabupaten Kerinci, Kabupaten Kerinci dalam Angka 2018, Kerinci: BPS

Kabupaten Kerinci, 2018.

BPS Kabupaten Merangin, Kabupaten Merangin dalam Angka 2019, Merangin:

BPS Kabupaten Merangin, 2019.

BPS Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dalam Angka 2019,

Muaro Jambi: BPS Kabupaten Muaro Jambi, 2019.

BPS Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Sarolangun dalam Angka 2019,

Sarolangun: BPS Kabupaten Sarolangun, 2019.

Page 107: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

87

Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan, Yogyakarta: CV

Andi Offset, 2012.

Gita Sekar Prihanti, Pengantar Biostatistik, Malang: UMM PRESS, 2016.

Giyarto, Selayang Pandang Jambi, Klaten: PT Intan Pariwara, 2008.

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete, Semarang: Badan Penerbit UNDIP,

2013.

Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

cet. ke-1.

Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyanti, Ekonomi Pembangunan Syariah.

Jakarta: PT Raja Grafindo, 2017. Cet. Ke-2.

Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2018.

Cet. Ke-5.

Muhammad Iqbal, Pengolahan Data dengan Regresi Linear Berganda (dengan

Eviews), Jakarta: Dosen Perbanas Institute, 2015.

Napa J. Awat, Metode Statistik dan Ekonomi, Yogyakarta: Liberty, 1995. cet. ke-

1.

Nazaruddin Malik, Dinamika Pasar Tenaga Kerja Indonesia, Malang: Penerbitan

Universitas Muhammadiyah Malang, 2016. Cet. Ke-1.

Neolaka Amos, Metode Penelitian Statistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014.

Nurul Huda Dkk, Ekonomi Pembangunan Islam, Jakarta: Kencana, 2015.

Page 108: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

88

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rencana Strategis Badan

Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal, Tanjung Jabung

Barat: Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2016.

P-RPJMD, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Merakyat, Tanjung Jabung

Timur: Pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016.

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu

Pengantar, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2010. Cet. Ke-4.

Rukajat Ajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Depublish, 2018.

Sayuti Una Dkk, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Fakultas

Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Press, 2012.

Sugiyono, Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2016.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT

Rineka, 2016.

Sujarweni, V Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press,

2014.

Sulaiman Asang, Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, Surabaya:

Brilian Internasional, 2012. Cet. Ke-1.

Sunaryo, Aplikasi Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, Malang: UB Press, 2019.

Teguh Arifyanto, Laporan Perekonomian Provinsi Jambi, Jambi: Bank Indonesia,

2019.

Page 109: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

89

Tukiran Taniredja dkk, Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar), Bandung:

Alfabeta, 2014.

Yusniah Aggraini, Kebijakan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Di Indonesia, Jakarta: Indocamp, 2018.

Jurnal dan Skripsi

Izzaty dan Rafika Sari, “Kebijakan Penetapan Upah Minimum Di Indonesia”.

Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. 4. No. 2, 2013.

Adit Agus Prastyo, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2003-

2007)”. Skripsi Universitas Diponegoro, 2010.

Amalia Islami, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Upah Minimum Provinsi

(UMP) Terhadap Tingkat Kemiskinan Periode 2005-2014 (Studi

Kasus 10 Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di

Indonesia)”. Skripsi Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2016.

Amirudin, “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat

Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2014-2017

(Studi Kasus: 34 Provinsi), Skripsi Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019.

Page 110: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

90

Anindita Puspitasari, “Analisis Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan 38

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, Skripsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2016.

Desi Ajeng Rahayu, “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Upah Minimum Provinsi

(UMP), dan Penanaman Modal Asing (PMA), Terhadap

Pengangguran Terdidik di Pulau Sumatera Ditinjau Dari Perspektif

Ekonomi Islam”. Skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat

Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan Upah Minimum

Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015)”.

Skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018.

Hadi Setiawan, “Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Tenaga Kerja dan

Infrastruktur Terhadap Penanaman Modal Asing di Provinsi DKI

Jakarta”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Muhamad Burhanudin, “Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), Terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi Banten

Periode 2008-2013.” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Musa Al-Jundi, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan

Provinsi-Provinsi di Indonesia”. Skripsi Universitas Diponegoro,

2014.

Page 111: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

91

Prima Sukmaraga, “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB

Perkapita, dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk

Miskin di provinsi Jawa Tengah”. Skripsi Universitas Diponegoro,

2011.

Purwiyanti Septina Franciari, “Analisis Hubungan IPM, Kapasitas Fiskal, dan

Korupsi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia (Studi Kasus 38

Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2008 dan 2010)”. Skripsi

Universitas Diponegoro Semarang, 2012.

Rolas Te Silalahi, “Analisis Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Provinsi

(UMP), Terhadap Investasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Jawa Barat”. Skripsi Institut Pertanian Bogor, 2008.

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal,

Tanjung Jabung Barat: Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

2016.

Internet

https://www.bps.go.id

https://www.web.jambiprov.go.id

https://www.batangharikab.go.id

https://www.dprd.batangharikab.go.id

https://www.bungokab.go.id

https://www.suarabutesarko.com

Page 112: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

92

https://www.indonesiadevelopmentforum.com

https://www.meranginkab.go.id

https://www.antaranews.com

https://www.ahmadmaulanatkj.blogspot.com

https://www.tanjabbarkab.go.id

https://www.dpmptsp.tanjabbarkab.go.id

https://www.tanjabtimkab.go.id

https://www.tebokab.go.id

https://www.jambikota.go.id

https://www.jambiberita.com

https://www.metrojambi.com

https://www.sungaipenuhkota.go.id

Page 113: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tingkat Kemiskinan, IPM dan UMP Provinsi Jambi 2014-2019

Tahun

Tingkat

Kemiskinan

(%)

IPM

(%)

UMP

(Juta Rupiah)

2019 7,60 71,26 2.423

2018 7,92 70,65 2.243

2017 8,19 69,99 2.063

2016 8,41 69,62 1.906

2015 8,86 68,69 1.710

2014 8,39 68,24 1.502

Page 114: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Persentase Penduduk Miskin (P0)

Menurut Kab/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2014-2019

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 7,13 7,07 7,45 7,48 8,16 7,43

Merangin 8,48 8,88 9,43 9,95 9,80 9,37

Sarolangun 8,45 8,73 8,87 9,33 10,29 10,17

Batanghari 9,75 10,23 10,33 10,79 10,69 10,50

Muaro Jambi 3,83 4,05 4,37 4,30 4,63 4,45

Tanjung Jabung Timur 11,54 12,38 12,58 12,76 14,17 13,55

Tanjung Jabung Barat 10,56 11,10 11,32 11,81 12,63 11,64

Tebo 6,47 6,58 6,79 6,87 7,12 6,89

Bungo 5,60 5,78 5,82 5,99 5,70 5,12

Kota jambi 8,12 8,49 8,84 8,87 9,67 8,94

Kota Sungai Penuh 2,81 2,76 2,78 3,13 3,43 3,33

Page 115: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Persentase Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 2014-2019

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 70,95 70,59 70,03 69,68 68,89 67,96

Merangin 69,07 68,81 68,30 67,86 67,40 66,21

Sarolangun 69,72 69,41 69,03 68,73 68,10 67,67

Batanghari 69,67 69,33 68,92 68,70 68,05 67,68

Muaro Jambi 69,01 68,34 67,86 67,55 66,66 65,71

Tanjung Jabung Timur 63,92 63,32 62,61 61,88 61,12 59,88

Tanjung Jabung Barat 67,54 67,13 66,15 65,91 65,03 64,04

Tebo 69,02 68,67 68,16 68,05 67,29 66,63

Bungo 69,86 69,42 69,04 68,77 68,34 67,93

Kota jambi 78,26 77,41 76,74 76,14 75,58 74,86

Kota Sungai Penuh 75,36 74,67 73,75 73,35 73,03 72,48

Page 116: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Upah Minimum Provinsi (UMP)

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 2014-2019

(Dalam Juta Rupiah)

Wilayah 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Kerinci 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Merangin 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Sarolangun 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Batanghari 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Muaro Jambi 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tanjung Jabung Timur 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tanjung Jabung Barat 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Tebo 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Bungo 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Kota jambi 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Kota Sungai Penuh 2.423 2.243 2.063 1.906 1.710 1.502

Page 117: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Common Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Method: Panel Least Squares Date: 11/02/20 Time: 14:58 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 35.68692 5.909649 6.038754 0.0000

IPM -0.404664 0.088270 -4.584376 0.0000 UMP 0.000162 0.001053 0.153740 0.8783

R-squared 0.259989 Mean dependent var 8.126212

Adjusted R-squared 0.236496 S.D. dependent var 2.939000 S.E. of regression 2.568060 Akaike info criterion 4.768568 Sum squared resid 415.4807 Schwarz criterion 4.868097 Log likelihood -154.3627 Hannan-Quinn criter. 4.807897 F-statistic 11.06691 Durbin-Watson stat 0.034712 Prob(F-statistic) 0.000076

Page 118: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Fixed Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel Least Squares

Date: 11/02/20 Time: 14:59

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 22.82907 12.03318 1.897177 0.0633

IPM -0.200114 0.191367 -1.045707 0.3004

UMP -0.000464 0.000605 -0.766057 0.4470 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985647 Mean dependent var 8.126212

Adjusted R-squared 0.982397 S.D. dependent var 2.939000

S.E. of regression 0.389933 Akaike info criterion 1.128893

Sum squared resid 8.058534 Schwarz criterion 1.560189

Log likelihood -24.25348 Hannan-Quinn criter. 1.299319

F-statistic 303.3000 Durbin-Watson stat 1.674542

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 119: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 267.956642 (10,53) 0.0000

Cross-section Chi-square 260.218505 10 0.0000

Random Effect Model

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 15:01

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 28.06668 9.318044 3.012078 0.0037

IPM -0.283437 0.147570 -1.920689 0.0593

UMP -0.000209 0.000477 -0.437871 0.6630 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 2.741584 0.9802

Idiosyncratic random 0.389933 0.0198 Weighted Statistics R-squared 0.454998 Mean dependent var 0.471053

Adjusted R-squared 0.437697 S.D. dependent var 0.517800

S.E. of regression 0.388282 Sum squared resid 9.498076

F-statistic 26.29798 Durbin-Watson stat 1.456920

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.237834 Mean dependent var 8.126212

Sum squared resid 427.9196 Durbin-Watson stat 0.032338

Page 120: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 0.000000 2 1.0000

Histogram Normaliti

0

2

4

6

8

10

12

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2019

Observations 66

Mean -4.06e-15

Median 0.629507

Maximum 4.290795

Minimum -4.889570

Std. Dev. 2.528243

Skewness -0.282195

Kurtosis 1.890078

Jarque-Bera 4.263777

Probability 0.118613

Corelation Matrix

X1 X2 X1 1.000000 0.256400

X2 0.256400 1.000000

Page 121: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Uji Gletjser

Dependent Variable: LOGRESABS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 18:43

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.903257 16.55352 -0.114976 0.9088

IPM 1.413705 4.566461 0.309584 0.7579

UMP -0.460390 0.529141 -0.870070 0.3876

Random Effect Model Untuk Mengetahui Nilai D-W

Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/02/20 Time: 15:01

Sample: 2014 2019

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 28.06668 9.318044 3.012078 0.0037

IPM -0.283437 0.147570 -1.920689 0.0593

UMP -0.000209 0.000477 -0.437871 0.6630 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 2.741584 0.9802

Idiosyncratic random 0.389933 0.0198 Weighted Statistics R-squared 0.454998 Mean dependent var 0.471053

Adjusted R-squared 0.437697 S.D. dependent var 0.517800

S.E. of regression 0.388282 Sum squared resid 9.498076

F-statistic 26.29798 Durbin-Watson stat 1.456920

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 122: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Durbin-Watson

Autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Autokorelasi

negatif

1.5395 1.6640 2.3360 2.4605

0 dL dU 4-dU 4-dL

1.4569

Perbaikan Dengan Model Period SUR

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.19049 5.784724 3.317442 0.0015

IPM -0.149450 0.091753 -1.628833 0.1083 UMP -0.000589 0.000325 -1.811095 0.0749

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.143393 Mean dependent var 8.126212 Sum squared resid 480.9437 Durbin-Watson stat 0.027588

Page 123: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Hasil Uji t

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.19049 5.784724 3.317442 0.0015 IPM -0.149450 0.091753 -1.628833 0.1083 UMP -0.000589 0.000325 -1.811095 0.0749

Hasil Uji F

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

Koefisien Determinasi (R2)

Method: Panel EGLS (Period SUR) Date: 11/02/20 Time: 19:51 Sample: 2014 2019 Periods included: 6 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 66 Linear estimation after one-step weighting matrix Period SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected)

Weighted Statistics

R-squared 0.457635 Mean dependent var 0.836817 Adjusted R-squared 0.440417 S.D. dependent var 1.577657 S.E. of regression 0.971805 Sum squared resid 59.49750 F-statistic 26.57895 Durbin-Watson stat 1.936914 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 125: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN UPAH …

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Hujaipah, S.E.

Tempat/Tgl Lahir : Nipah Panjang, 30 Oktober 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tinggi Badan : 150 cm

Berat Badan : 38 kg

Warga Negara : Indonesia

Alamat KTP : Jl. Pujakusuma RT.003 RW.008

Kelurahan Nipah Panjang II

Kec. Nipah Panjang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Provinsi Jambi

Alamat Domisili : Lr. Harapan RT.11 Perumahan Griya Raya II Blok C.04

Kelurahan Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi

No. Handphone : 0823-7530-7669

E-mail : [email protected]

Tanggal Ujian : 02 Juli 2020

PENDIDIKAN FORMAL

Sekolah Dasar : SDN 11/X Nipah Panjang (2002-2008)

Sekolah Menengah Pertama : SMPN 3 Tanjung Jabung Timur

(2008-2011)

Sekolah Menengah Atas : MAN 2 Tanjung Jabung Timur

(2011-2014)

Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi (2016-2020)