Upload
hoangdat
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH INTERNAL DAN EXTERNAL STIMULI
TERHADAP IMPULSE BUYING PADA RITEL H&M
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Aning Lutfiah
NIM: 1113081000070
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PEN GESAHAN UJIAN KOMPRESENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHASAN UJIAN SKRIPSI
Pada hari kamis, 29 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Aning Lutfiah
2. NIM : 1113081000070
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Internal Stimuli dan External Stimuli terhadap
Impulse Buying Pada Ritel H&M”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Maret 2018
1. Ela Patriana, Ir., MM (______________________)
NIP: 19690528 200801 2 010 Ketua
2. Cut Erika Ananda F, SE., MBA (______________________)
NIP: 197410182014112001 Sekretaris
3. Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM (______________________)
NIP: 19780307 2001 01 2 003 Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Aning Lutfiah
NIM : 1113081000070
Jurusan : Manajemen (Pemasaran)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 12 Maret 2018
Yang Menyatakan
Aning Lutfiah
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Aning Lutfiah
2. Tempat Tanggal Lahir : Wonogiri, 08 Agustus 1995
3. Alamat : Ciledug Indah 2 Jalan Raflesia Blok E 27 No
16, Kota Tangerang
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Mardiyanto
6. Nama Ibu : Siti Syamsiah
7. Nomor Telepon : 0857-7587-2277
8. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2001-2007 : MI Al-Ma’arif 2 Sidorejo
2. 2007-2010 : MTS Al-Mawaddah
3. 2010-2013 : MA Al-Mawaddah
4. 2013-2018 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
vi
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of internal stimuli and external stimuli
towards impulse buying behavior of customer at retail H&M . Data source is the
research primary data from the customer at retail H&M. The data collection in
this study uses purposive sampling method with 100 respondents customer at
retail H&M. Data was analyzed using multiple linier regression. The result of this
research showed that: (1) internal stimuli has significantly influence to impulse
buying behavior of customer at retail H&M. (2) external stimuli has significantly
influence to impulse buying behavior of customer at retail H&M. (3) internal
stimuli and external stimuli has significantly influence to impulse buying behavior
of customer at retail H&M.
Keywords: Internal stimuli, and external stimuli, impulse buying
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh internal stimuli, dan
external stimuli terhadap perilaku impulse buying pelanggan Ritel (H&M).
Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari sampel yaitu
pelanggan Ritel (H&M) . Pengumpulan data dilakukan menggunakan purposive
sampling dengan menyebarkan kepada 100 responden pelanggan Ritel (H&M).
Data telah diolah menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) internal stimuli berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku impulse buying pelanggan Ritel (H&M). (2) eksternal stimuli
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku impulse buying pelanggan Ritel
(H&M). (3) internal stimuli, dan external stimuli berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku impulse buying pelanggan ritel (H&M).
Kata kunci: internal stimuli, dan external stimuli, impulse buying
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan serta karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Pengaruh
Internal Stimuli, dan External Stimuli terhadap perilaku Impulse Buying pada
Ritel H&M.” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, serta saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak dan ibu saya yang tercinta mardiyanto dan Siti Syamsiah yang telah
membesarkan, mendidik, dan menyayangi saya sepenuh hati. Yang tak lelah
berjuang memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Yang selalu
mendoakan saya tanpa henti, dan tak pernah lelah memotivasi, mengingatkan
serta mendukung saya baik secara moril maupun materil. Karena kerja keras
dan usaha mereka sehingga saya bisa mengecap pendidikan hingga sarjana.
2. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Cut Erika Ananda F. SE. MBA. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima
kasih telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya,
yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, arahan dan solusi
dari setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Ade Suherlan M.M, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa
perkuliahan.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan dan membantu
penulis.
8. Teman-teman seperjuangan Manajemen 2013, yang telah memberikan
semangat kepada penulis di kampus. Dan juga kepada teman-teman dari
Konsentrasi Pemasaran yang telah membantu, mendukung, saling bertukar
ilmu dan senantiasa berjuang bersama.
9. Sahabat, teman, saudara Dwi Nugroho yang telah memberikan semangat serta
memberikan perhatian dan pengertian.
x
10. Sahabat yang selalu memberikan semangat dan yang selalu mendukung dan
membantu Nugroho Wicaksono.
11. Sahabat terbaik Putri Aulia, Amalia L, Nelly, Shintya, Farah, Decy, Debby.
Serta sahabat sejati yang telah menemani saya Vivi tiara, Nur Awaliyah terima
kasih sudah menemani dan memberikan semangat.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,
terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis memahami bahwasanya tak ada satupun di dunia ini yang
sempurna, tak terkecuali skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada
pembaca berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan
koreksi pada skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk penulis berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 12 Maret 2018
Yang Menyatakan
Aning Lutfiah
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ….i
LEMBAR PEN GESAHAN UJIAN KOMPRESENSIF ................................. ….ii
LEMBAR PENGESAHASAN UJIAN SKRIPSI ............................................ …iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... …iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... ….v
ABSTRACT ....................................................................................................... …vi
ABSTRAK ....................................................................................................... ...vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ..viii
BAB I ............................................................................................................... ….1
PENDAHULUAN ........................................................................................... ….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………8
D. Manfaat penelitian………………………………………………………9
BAB II………………………………………………………………………….10
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………..10
A. Landasan Teori………………………………………………………….10
1. Perilaku Konsumen…………………………………………………...10
2. Internal Stimuli……………………………………………………….13
3. External Slimuli………………………………………………………14
4. Impulse Buying………………………………………………………………16
B. Hubungan Antar Variabel………………………………………………19
a. Internal Stimuli dengan Impulse Buying……………………………..19
xii
b. External Stimuli dengan Impulse Buying……………………………20
C. Penelitian Terdahulu…………………………………………………...21
D. Kerangka Pemikiran…………………………………………………...22
Hipotesis Penelitian………………………………………………………...24
BAB III ............................................................................................................ 25
METODE PENELITIAN ................................................................................. 25
A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………..25
B. Metode Penentuan Sampel…………………………………………….25
1. Populasi……………………………………………………………...25
2. Sampel……………………………………………………………………………………………………26
C. Metode Pengumpulan data…………………………………………….27
1. Data Primer………………………………………………………….27
2. Data Sekunder……………………………………………………………………………………….29
D. Metode Analisis Data………………………………………………….29
1. Statistik Deskriptif………………………………………………………………………………..29
2. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………………………………….29
3. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………..31
4. Uji Hipotesis………………………………………………………...34
5. Analisis Regresi Linier Berganda…………………………………...35
6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)…………………………………………………...36
E. Operasional Variabel Penelitian……………………………………….37
BAB IV………………………………………………………………………..39
ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………………...39
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………...39
B. Analisis dan Pembahasan……………………………………………....42
xiii
1. Identitas Responden……………………………………………..….............................42
2. Distribusi Jawaban…………………………………………………………………………………..47
C. Pengujian Statistik…………………………………………………….51
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif…………………………………………………………………..51
2. Hasil Uji Validitas dan Uji Realiblitas……………………………….....................52
D. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………….56
1. Hasil Uji Normalitas…………………………………………………………………………...56
E. Hasil Uji Hipotesis…………………………………………………....61
1. Uji Parsial (Uji t)…………………………………………………..................................61
2. Hasil Uji F……………………………………………………….......................................63
F. Analisis Regresi Linier Berganda…………………………………….65
G. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)…………………………...66
BAB V………………………………………………………………………..68
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………68
A. Kesimpulan……………………………………………………………68
1. Pengaruh variable internal stimuli terhadap impulse buying…………..68
2. Pengaruh variable external stimuli terhadap impulse buying………….68
3. Pengaruh secara simultan antara variable internal stimuli, dan external
stimuli perilaku impulse buying………………………………………………………………..69
B. Saran……………………………………………………………………69
Daftar Pustaka………………………………………………………………..73
LAMPIRAN………………………………………………………………….74
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 The most 500 valuable brand of 2017 ............................................ 3
Tabel 2.1 rangkuman penelitian terdahulu ................................................... 21
Tabel 3.1 skala pengukuran likert ................................................................ 29
Tabel 3.2 operasional variabel penelitian..................................................... 38
Tabel 4.1 produk H&M ................................................................................ 41
Tabel 4.2 usia responden .............................................................................. 44
Tabel 4.3 jenis kelamin responden ............................................................... 45
Tabel 4.4 pendidikan responden .................................................................. 45
Tabel 4.5 status perkawinan responden ....................................................... 46
Tabel 4.6 penghasilan responden ................................................................. 47
Tabel 4.7 distribusi jawaban responden internal stimuli .............................. 48
Tabel 4.8 distribusi jawaban responden External stimuli ............................ 49
Tabel 4.9 distribusi jawaban responden impulse buying ............................. 51
Tabel 4.10 hasil uji statistik diskriptif .......................................................... 52
Tabel 4.11 hasil uji validitas internal stimuli ............................................... 54
Tabel 4.12 hasil uji validitas external stimuli .............................................. 54
Tabel 4.13 hasil uji validitas impulse buying............................................... 55
Tabel 4.14 hasil uji realibilitas ..................................................................... 56
Tabel 4.15 uji Kolmogorov-smirnov test ..................................................... 58
Tabel 4.16 uji multikolonieritas ................................................................... 59
Tabel 4.17 hasil uji heteroskedasitas ............................................................ 61
Tabel 4.18 hasil uji t ..................................................................................... 63
Tabel 4.19 Tabel t statistik ........................................................................... 63
Tabel 4.20 hasil uji F .................................................................................... 63
Tabel 4.21 Tabel F statistik .......................................................................... 65
xv
Tabel 4.22 analisis regresi linier berganda ................................................... 65
Tabel 4.23 analisis koefisien determinasi (R2) ............................................. 66
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 model kerangka pemikiran ....................................................... 24
Gambar 4.1 H&M ........................................................................................ 41
Gambar 4.2 grafik P-plot.............................................................................. 57
Gambar 4.3 uji heterosdastisitas .................................................................. 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia fashion semakin berkembang dengan majunya teknologi-teknologi
yang semakin canggih, ini memicu selera masyarakat semakin bervariasi. Fashion
yang meningkat tanpa disadari ternyata juga memberikan peningkatan pada animo
masyarakat dalam memilih fashion yang diinginkan, baik dalam memilih jenis-
jenis baju maupun celana dan lain sebagainya. Sehingga perusahaan memiliki
strategi tersendiri untuk menarik konsumen yang berpontensial untuk loyal
terhadap produk yang mereka tawarkan. Hal ini menuntut para perusahaan atau
pembisnis agar selalu merancang mode (fashion) yang lebih kreatif dan inovatif
agar tidak tenggelam dalam persaingan bisnis.
Industri fashion di Indonesia saat ini sudah sangat maju dan terus berkembang
dengan munculnya merek-merek local ataupun dari merek internasional kondisi
tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan
fashion yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup dalam berbusana.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan berbusana pada jaman sekarang tidak
hanya untuk menutupi tubuh tetapi juga sebagai sarana berkomunikasi dan
menunjukkan gaya hidup dan identitas pemakainya.
Dari situs resmi H&M menyatakan bahwa produk fashion H&M merupakan
salah satu brand fashion multinasional. H&M (Hannes & Mauritz AB) adalah
perusahaan ritel pakaian Swedia yang berdiri pada tahun 1947, terkenal sebagai
2
merek untuk produk pakaian fast-fashion. Mereka menjual produknya untuk
semua kalangan dari pria, perempuan, remaja, dan anak-anak. Brand ini sudah
mendunia dan sudah hadir di 43 negara.
dari website resmi detik finance menyatakan bahwa H&M membuka gerai
pertama mereka yang berlokasi di Mall Gandaria City resmi dibuka pada 5
Oktober 2013. Toko pertama H&M seluas 2.400 meter persegi itu akan
menampilkan koleksi busana dan aksesori terbaru untuk Autumn 2013. Dengan
mengusung konsep “Stylish and Affordable Fashion at a Best Price”, H&M akan
menampilkan fashion untuk seluruh keluarga, termasuk high fashion untuk pria,
wanita, anak muda, dan anak-anak. Alasan H&M membuka gerai di Indonesia
karena pasar di Indonesia sangat menarik, penduduk di Indonesia lebih dari 200
juta jiwa, dan Indonesia merupakan salah satu Negara terbesar di dunia, dan
ekonomi yang tumbuh secara pesat membuat dunia fashion di Indonesia bervariasi
dengan hadirnya mode-mode baru seperti H&M.
Menurut website brandirectory 2017, menyatakan data global 500 The Most
valuable brand of 2017, yaitu data brand value dari seluruh brand terbesar
diseluruh dunia menepatkan H&M pada posisi 77 di tahun 2016 dengan brand
value sebesar $15.510.000.000, sedangkan pada tahun 2017 H&M menepati
peringkat ke-63 dengan brand value sebesar 19.177.000.000. Maka dari itu Dapat
dilihat brand H&M mampu berkembang dengan banyaknya persaingan di dunia
fashion saat ini.
3
Tabel 1.1 The most 500 Valuable brand of 2017
NO Logo Nama Brand Negara Brand value $
2017
1
Google Amerika 109,470
2 Apple Amerika
107,141
3
Amazon.com Amerika 106,396
4
AT&T Amerika 87,016
5
Microsoft Amerika 76,265
6
Samsung Group Jepang 66,219
7
Verizon Amerika 65,875
8
Walmart Amerika 62,211
9
Facebook Amerika 61,998
10
ICBC Rusia 47,832
61
Nestlé swiss 19,416
62
SK Group Korea
selatan
19,358
4
63 H&M Swedia 19,177
64 BP London 18,857
65
Total Perancis 18,514
86
SAP Jerman 15.158
87
American Express Amerika 15,014
88
Hitachi
(Conglomerate)
Jepang 14,766
89 Uber
Amerika 14,596
90 Zara
Spanyol 14,399
Sumber: brand finance 2017
Meningkatnya daya beli masyarakat telah mendorong pertumbuhan bisnis
ritel modern untuk melakukan ekspansi ke sejumlah daerah potensial. Salah satu
bentuk ritel yang banyak bermunculan di perkotaan sering kita kenal dengan
department store. Kehadiran department store berbanding lurus dengan
pertambahan pusat perbelanjaan. Pada Agustus 2014, Lamudi sebagai platform
properti global merilis hasil penelitian pertumbuhan properti, jumlah bisnis ritel di
Jakarta terdapat lebih dari 170 mall. Pencapaian yang mengantarkan ibukota
5
Indonesia ini masuk dalam daftar kota besar dengan jumlah pusat perbelanjaan
terbanyak di dunia.
Menurut ketua Asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy Monde.
Industri ritel di Indonesia pada tahun 2017 industri ritell di Indonesia tidak
berkembang seperti yang di bayangkan justru mengalami penurunan, belum
bangkitnya industri ritel ini tidak lepas dari beberapa kebijakan pemerintah yang
di anggap menahan laju konsumsi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah
kebijakan tentang pajak dan kartu kredit. Hal ini turut membebani industri ritel di
Indonesia. Beban ini semakin bertambah karena keadaan ekonomi global yang
masih belum pulih. Dengan keadaan demikian maka banyak gerai ritel di
Indonesia yang gulung tikar karena tidak mampu membayar tingginya pajak dan
tidak mampu bersaing dengan bisnis online.
Pada tahun 2016 telah berakhir. Di awal tahun 2017 ini, Menkominfo merilis
data bahwa nilai transaksi online di Indonesia selama tahun 2016 mencapai angka
US$ 4,89 miliar, atau sekitar Rp. 68 triliun. Angka tersebut tentu merupakan
angka perkiraan, sebab adanya pekerjaan yang sulit menghitung setiap transaksi
online di Indonesia. Namun angka US$ 4,89 miliar yang diperoleh selama 2016
tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nominal transaksi pada tahun 2015
yang sebesar US$ 3,56 miliar.
Kebutuhan akan kategori fashion biasanya timbul di bawah alam sadar. Tidak
ada informasi yang dicari dan tidak ada merek lain yang dipertimbangkan. Produk
yang menjadi sasaran impulse buying kebanyakan adalah produk baru, contohnya:
6
produk dengan harga murah yang tidak terduga. Beberapa macam dari barang
konsumen adalah pembelian tidak terencana berupa pakaian, perhiasan yang dekat
dengan diri sendiri serta penampilan. (Hatane, 2005)
Semakin tinggi tingkat pendapatan konsumen akan semakin tinggi pula
komsumsinya dengan keadaan tersebut maka mampu memicu terjadinya impulse
buying, namun dari sikap konsumen tersebut akan berdampak positif terhadap
para pelaku bisnis yang akan memperoleh profit yang semakin tinggi.
Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya
perkembangan yang peduli akan gaya berpakaian (fashion) dan gaya hidup
(lifestyle), di tambah dengan banyaknya kehadiran shopping center, mall dan
department store, lain dari itu menyatakan bahwa kehadiran mall-mall di kota
besar telah menetapkan jati diri sebagai kota perdagangan. Adapun kehadiran mall
dan shopping center di harapkan dapat menjadi daya Tarik wisata serta peluang
bisnis bagi para pelaku bisnis terutama di bidang fashion. Menurut L. Prayoga
(2008) fenomena tersebut menyebabkan kebanyakan mall yang ada menjual
berbagai jenis fashion baik pria maupun wanita yang berada di boutique, factory
outlet dan department store yang mempunyai fasilitas pelayanan dan mutu yang
sesuai dengan standar yang di terapkan oleh setiap toko.
Perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya akan berkaitan dengan
perilaku belanja konsumen. Perilaku belanja konsumen akan muncul akibat
adanya perencanaam atau tanpa perencanaan sebelumnya (impulse buying).
7
Menurul Nielsen (2007), ternyata 85% pembelanja di ritel modern Indonesia
cenderung untuk berbelanja sesuatu yang tidak di rencanakan (impulse buying).
Internal dan external slimuli toko dapat juga mempengaruhi perilaku impulse
buying. Dalam internal stimuli musik adalah salah satu faktor penting, dimana
musik dapat membuat konsumen terasa lebih terhibur lebih dapat merasakan pada
saat mereka berada di dalam toko atau department store (Suwantari dan Ardani
2014). Tuyley dan Chebat dalam Ballantine el al 2010 berpendapat bahwa musik
dapat memainkan peran penting dalam menyediakan hiburan bagi pembeli.
Pencahayaan termasuk hal yang stimuli internal toko, pada saat konsumen
berkunjung, perhatian pengunjung terhadap barang-barang yang di pajang,
otomatis pengunjung akan tertarik kepada barang di daerah yang terang. Dalam
faktor external toko keramahan staf di toko juga berpengaruh karena pada saat
konsumen membutuhkan barang maka komunikasi antar konsumen dan staf toko
sangat diperhatikan.
Mengingat impulse buying sangat bermanfaat bagi pelaku ritel, adanya
perilaku impulse buying memiliki dampak positif yaitu pelaku ritel akan
mendapatkan keuntungan yang tinggi pada toko pada setiap bulannya. Oleh
karena itu penting bagi pelaku ritel untuk mendapatkan informasi dalam
menentukan stretegi bersaing yang harus dilakukan terhadap perilaku impulse
buying.
Impulse buying merupakan fenomena yang terjadi selama beberapa tahun dan
saat ini menjadi sesuatu yang layak untuk diperbicangkan.
8
Di ketahui bahwa H&M adalah toko ritel yang membuka gerai di Indonesia,
dengan keadaan permasalahan di Indonesia saat ini H&M dengan menerapkan
sistem impulse buying diharapkan mampu bersaing dengan bisnis online yang
semakin melaju pesat sehingga brand fashion H&M gulung tikar.
Dengan berbagai penjelasan dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul:
PENGARUH INTERNAL DAN EXTERNAL STIMULI TERHADAP
IMPULSE BUYING PADA RITEL “H&M”
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara internal stimuli
terhadap impulse buying?
2. Apakah terdapat secara signifikan antara external stimuli terhadap
impulse buying?
3. Apakah internal stimuli, dan external stimuli mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap impulse buying?
C. Tujuan Penelitian
Berikut tujuan penulisan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara
internal slimuli terhadap impulse buying.
2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara
external stimuli terhadap impulse buying.
9
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan antara,
internal stimui, dan external stimuli dengan impulse buying.
D. Manfaat penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh kemungkinan konsumen
melakukan impulse buying ketika konsumen sedang berbelanja, selain
itu juga agar dapat menjadi media pembejaran bagi penulis guna
memperoleh pengetahuan yang luas.
2. Bagi Pelaku Bisnis
Bagi pelaku bisnis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
input dalam melakukan peningkatan penjualan terutama melalui
variable-variabel seperti (internal stimuli, dan external stimuli).
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dipergunakan untuk menguatkan
teori yang ada, mengenai impulse buying khususnya yang menyangkut
tentang variable-variabel seperti (internal stimuli, dan external
stimuli).
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan dkk (2012:186)
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan
produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini. Menurut (Keller, 2009) perilaku konsumen
adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Menurut Sunyoto (2012:251) Perilaku konsumen (consumer
behavior) dapat didefinisikan kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dalam penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi
orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk
mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut,termasuk orang
yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak
11
mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar
utama dalam bidang ekonomi terlebih lagi dalam pemasaran.
Dalam penjualan produk maupun jasa konsumen memerlukan
beberapa informasi tentang produk atau jasa yang ingin digunakan,
jadi sebagai pemasar harus mengetahui apa saja yang diperlukan
konsumen untuk menarik perhatian konsumen agar konsumen
membeli barang atau jasa yang sedang ditawarkan salah satu dari
strategi yang harus dilakukan pemasar adalah promosi.
Dari J. Paul Peter dan Jerry C.Olson menyatakan promosi
konsumen berpengaruh terhadap perilaku konsumen, ada beberapa
jenis promosi konsumen yang paling sering digunakan antara lain:
a. Contoh gratis (sampling). Konsumen diberi contoh dalam
jumlah yang lebih kecil. Bila dalam mode fashion jarang yang
menggunakan promosi ini karena biasanya konsumen dapat
mencoba suatu fashion dengan gratis sebelum membeli.
b. Tawaran harga (price deals). Konsumen diberikan potongan
harga dari harga normal.
c. Paket bonus (bonus packs). Paket bonus berisikan tambahan
produk yang diberikan perusahaan kepada pembeli.
d. Diskon dan uang kembali (rebats and refunds). Konsumen
bisa mendapatkan uang kembali dengan membeli sejumlah
barang yang telah ditentukan.
12
e. Kupon (coupons). Konsumen mendapatkan potongan beberapa
sen atau intensif jika membeli produk tertentu.
Jika dikaitkan dengan pembelian sebuah produk fashion perilaku
konsumen cenderung lebih detail dalam mencari informasi tentang
model-model fashion apa yang tengah trend saat ini. Maka jika
disederhanakan untuk pengambilan keputusan konsumen melibatkan
tiga proses yang penting yaitu:
a. Konsumen harus menerjemahkan informasi yang relavan
dilingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau mengetahuan
personal.
b. Konsumen harus mengombinasikan atau mengintegrasikan
pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau
tindakan yang mungkin, dan untuk menetapkan perilaku di
antara alternative yang ada.
c. Konsumen harus mengungkapkan ulang pengetahuan produk
dari ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan
interprestasi.
Ketiga proses tersebut dilibatkan dalam berbagai situasi
pengambilan keputusan konsumen untuk memilih produk atau jasa
apa saja yangingin digunakan.
Banyaknya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembelian
yang tidak direncanakan di antaranya faktor internal dan external
stimuli.
13
2. Internal Stimuli
Stimulus lingkungan internal toko termasuk dalam bagian dari
pengaruh atmosfer toko, dimana yang mempengaruhi pembelian
adalah warna, aroma, musik, pencahayaan, dan layout toko. Suprapti
(2010:63).
Pada saat seorang konsumen memasuki sebuah toko, konsumen
merasakan rangsangan melalui unsur panca indra mereka, dalam
penelitian yang dilakukan oleh Soars (2009) dalam Suwantari dan
Ardani (2014), berpendapat bahwa dari semua panca indera, aroma
adalah yang paling dekat terkait dengan emosi karena 13ystem
penciuman otak mendeteksi aroma. Musik salah satu faktor penting
dalam stimuli internal toko, dimana musik dapat membuat konsumen
terasa terhibur lebih dapat merasakan pada saat mereka berada
didalam toko.
Penelitian yang dilakukan Turley dan Chebat dalam Ballantine et
al. (2010) berpendapat bahwa musik dapat memainkan peran penting
dalam menyediakan hiburan bagi pembeli. Pencahayaan termasuk hal
penting bagi stimuli internal toko, pada saat konsumen berkunjung,
perhatian pengunjung terhadap barang-barang yang dipajang, otomatis
pengunjung akan tertarik kepada barang yang terang atau daerah yang
terang. Rook and Hoch dalam Muruganantham dan Bhakat (2013).
Seiring dengan konsumen yang mencari cari di dalam toko, mereka
merasakan dorongan yang terus bertambah dan keinginan untuk
14
melakukan perilaku pembelian aecata tiba-tiba atau impulse buying
terus meningkat (Beatty and Ferell, 1998).
Levy and weitz dalam (umami, 2010 h. 52) yang
mengemukakan”pengaruh keadaan toko adalah dari karakter keadaan
toko, seperti arsitektur, tata letak, penanda, pemajangan, warna,
pencahayaan, temperature, musik, serta aroma yang secara
menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen”.
Beberapa teori yang ada maka dapat di ambil kesimpulan bahwa
suasana toko merupakan suatu karakteristik atau elemen yang harus
dipertimbangkan dan sangat penting bagi setiap pelaku bisnis
khususnya bagi pembisnis ritel. Suasana toko berperan sebagai salah
satu faktor ysng menentukan kenyamanan konsumen ingin berlama-
lama berada di dalam toko. Secara tidak langsung suasana toko juga
dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.
Menurut Levy and Weitz (2009 p. 530) elemen-elemen yang ada
dalam suasana toko adalah: komunikasi visual, pencahaan, warna,
musik, aroma.
3. External Slimuli
Rangsangan external slimuli mempengaruhi pembelian barang
secara 14ystem14ti. Burinskiene & Rudzkiene (2007) Komponen
faktor kelompok rangsangan eksternal:
a. Lingkungan toko: eksposisi barang, warna, hiasan jendela dan
musik.
15
Lingkungan toko terdiri daeri faktor-faktor lingkungan
seperti pencahayaan, aroma, dan musik. Faktor desain seperti
tata letak dan faktor-faktor social seperti keberadaan dan
efektivitas tenaga penjualan (baker, 2002). Tata letak mengacu
pad acara produk, shopping cart, dan lorong yang disusun
beserta ukuran dan bentuk barang, dan hubungan spasial di
antara mereka. Berbagai macam produk adalah total set item
yang di tawarkan oleh pengecer.
b. Staf toko: perhatian dan niat baik serta konsultasi yang efisien.
Karyawan perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan yang tugas utamanya adalah melayani konsumen.
Staff toko juga harus mampu menampung segala keluh kesah
dan complain konsumen sebagai masukan untuk perbaikan
perusahaan, staff toko juga harus mempu membentuk
kepercayaan konsumen terhadap kualitas perusahaan dan
barang yang di jual.
c. Komunikasi pemasaran: diskon harga, diskon kuantitas, kupon
dan undian.
Potongan harga atau diskon adalah pengurangan harga
barang yang di jual dari harga jual yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh penjual. Pemberian potongan harga atau
diskon bisa berwujud uang atau bisa juga tambahan barang.
Sementara yang di maksud dengan daftar harga ialah suatu
16
daftar yang berisikan atau memuat harga barang-barang untuk
kepentingan penjual dan juga pembeli.
4. Impulse Buying
Menurut Levy, et al., (2015) “Impulse buying is a buying decision
made by customers on the spot after seeing the merchandise”.
Pengertian tersebut dapat diartikan sebagai keputusan pembelian yang
dibuat oleh konsumen pada saat itu juga setelah ia melihat suatu
barang. Sedangkan menurut Mowen & Minor (2010) definisi
pembelian 16ystem16ti (impulse buying) adalah tindakan membeli
yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksud/niat
membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Hal senada juga
diungkapkan oleh Schiffman & Kanuk (2007) yang menyatakan
bahwa impulse buying merupakan keputusan yang emosional atau
menurut desakan hati (emosi). Emosi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah pembelian yang terbatas atau spontan.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
impulse buying adalah perilaku dimana konsumen melakukan
pembelian tanpa adanya perencanaan, terjadi dengan tiba-tiba, dan
keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan segera tanpa
adanya suatu pertimbangan untuk memikirkan akibat yang akan
dihadapi. Sehingga konsumen tidak lagi berpikir rasional dalam
perilaku pembelian.
17
Impulse buying merupakan bentuk lain dari pola pembelian
konsumen. Sesuai dengan istilahnya, pembelian tersebut terjadi secara
spesifik tidak terencana. Terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami
keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu pada saat itu juga.
Menurut Hirschman dalam Ponti Kurniawan Mawardi (2011:163),
pembelian impulsif adalah kecenderungan konsumen untuk
melakukan pembelian secara spontan, terburu-buru, dan didorong oleh
aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda
persuasi dari pemasar.
Pembelian impulsif atau pembelian tidak terencana merupakan
bentuk lain dari pola pembelian konsumen. Sesuai dengan istilahnya,
pembelian tersebut secara spesifik tidak terencana, terjadi ketika
konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk
membeli sesuatu secepatnya.
Karakteristik pembelian impulsif (impulse buying). Menurut
Delbert Hawkins (2010) pembelian impulsif dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Pembelian impuls (pure impulse buying)
Yaitu suatu pembelian impuls yang murni disebabkan oleh
suatu pola pembelian yang menyimpang dari pembelian
normal. Pada proses impuls murni, maka calon pembeli
langsung mengarahkan kepada suatu merek tertentu dan
melakukan pembelian secara cepat kebutuhan akan katagori
18
produk tersebut mungkin timbul dibawah alam sadar, dimana
tidak ada informasi yang dicari dan tidak ada merek lain yang
dipertimbangkan.
2. Pembelian impuls karena pengalaman masa lalu (reminder
impulse buying)
Pembelian ini terjadi ketika seorang konsumen diingatkan
oleh sebuah stimulus di dalam toko atau kebutuhan barang
ketika dia melihat toko atau teringat iklan suatu barang dan
keputusan sebelumnya untuk membeli. Individu secara
spontan memutuskan untuk membeli barang yang didasarkan
pada pengalaman dan ingatan sebelumnya.
3. Pembelian impuls karena sugesti (suggestion impulse buying)
Pada pembelian tipe ini, konsumen tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup terlebih dahulu tentang produk baru.
Konsumen melihat produk tersebut dan sering kali konsumen
terpengaruh karena diyakini oleh penjual atau teman yang
ditemuinya pada saat belanja.
4. Pembelian impuls karena situasi tertentu (planned impulse
buying)
Tipe pembelian ini terjadi setelah melihat dan mengetahui
kondisi penjualan. Misalnya penjualan produk tertentu dengan
harga khusus pembelian kupon, dan lain-lain.
19
5. Pembelian impuls barang pengganti (substitution impulse
buying)
Konsumen melakukan pembelian karena sebenarnya sudah
direncanakan tetapi karena barang yang di maksud habis atau
tidak sesuai dengan apa yang diinginkan maka pembelian
dilakukan dengan membeli jenis barang yang sama tetapi
berbeda merek atau ukuran yang berbeda.
Menurut Sultan el al. (2012) pembelian impulsive merupakan
sebuah dorongan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan segera
yang lebih bersifat emosional daripada rasional. Penelitian Coley
dalam Anggraini (2012) menunjukkan bahwa dalam proses keputusan
bembelian, apabila proses emosional lebih terlibat dan muncul
langsung setelah pengenalan kebutuhan, maka akan memungkinkan
timbulnya pembelian impulsive. Dalam praktik pembelian, apabila
perilaku impulsif lebih mendominasi dala proses keputusan
pembelian, tak jarang konsumen akan mengabaikan beberapa tahapan
dan serentak mengambil keputusan untuk membeli dengan
mengabaikan prosespencarian informasi serta evaluasi alternatif
(Machfoedz, 2007:62).
B. Hubungan Antar Variabel
a. Internal Stimuli dengan Impulse Buying
Pada saat seorang konsumen memasuki sebuah toko, konsumen
merasakan rangsangan melalui unsur panca indra mereka, dalam
20
penelitian yang dilakukan oleh Soars (2009) dalam Suwantari dan
Ardani (2014), berpendapat bahwa dari semua panca indera, aroma
adalah yang paling dekat terkait dengan emosi karena 20ystem
penciuman otak mendeteksi aroma. Musik salah satu faktor penting
dalam stimuli internal toko, dimana musik dapat membuat konsumen
terasa terhibur lebih dapat merasakan pada saat mereka berada
didalam toko, musik dapat memainkan peran penting dalam
menyediakan hiburan bagi pembeli. Seiring dengan konsumen yang
mencari cari di dalam toko, mereka merasakan dorongan yang terus
bertambah dan keinginan untuk melakukan perilaku pembelian tiba
tiba atau impulse buying terus meningkat (Beatty and Ferell, 1998).
b. External Stimuli dengan Impulse Buying
Stimulus eksternal meliputi perubahan suhu, pemandangan, suara,
rasa, dan bau yang dapat mempengaruhi tubuh dan pikiran.
Rangsangan eksternal dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
kemampuan seseorang dan pilihan. Stimulus external mampu
mempengaruhi impulse buying karena saat konsumen berkunjung ke
dalam toko dan merasa nyaman maka konsumen akan berlama-lama
dalam memilih kebutuhan dan kemungkinan besar akan melakukan
pembelian.
21
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
NO Judul jurnal Metode
penelitian
Hasil Penelitian
1 The Impact of
External and Internal
Slimuli on Impulse
Purchasing.
ISSN 1822-6515
ISSN 1822-6515
EKONOMIKA IR
VADYBA: 2011. 16
ECONOMICS AND
MANAGEMENT:
2011. 16
Metodologi
penelitian:
analisis sistemik
dan
perbandingan,
metode
penelitian
kualitatif dan
kuantitatif
Penelitian teoritis dan
empiris pembelian
impulsif menunjukkan
bahwa tidak ada sikap
terpadu terhadap konsep
perilaku konsumen dan
rangsangan yang
mendorong pembelian
impulsif.
- Hasil teoritis:
stimuli inti yang
menonjol
mempengaruhi
pembelian
impulsif.
- Hasil empiris:
model teoritis
mencerminkan
proses
pembelian
impulsif barang
pakaian dan
rangsangan yang
memengaruhinya
2 External and internal
trigger cues of
impulse buying
online Sandy Dawson
and Minjeong Kim
Department of
Design and Human
Environment, Oregon
State University,
Corvallis, Oregon,
Metodologi atau
pendekatan
menggunakan
dua pretensi:
pretest pertama
untuk
mengidentifikasi
isyarat pemicu
impuls eksternal
di situs web dan
-Tidak ada perbedaan
yang signifikan
ditemukan di antara
jenis isyarat pemicu
impuls eksternal.
-Korelasi positif yang
signifikan ditemukan
antara evaluasi normatif
seseorang dan perilaku
22
USA. Pretest 2 untuk
mengevaluasi
validitas konten
temuan dari
Pretest 1.
pembelian impulse.
3 Pengaruh Demografi
dan stimuli internal
toko terhadap emosi
positif dan impulse
buying pada
supermarket tiara
dewata.
E-jurnal manajemen
unud, Vol. 5, No. 3,
2016: 1627-1656
ISSN: 2302-8912
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah metode
pengumpulan
data dengan
kuesioner dan
teknik anilisi
yang digunakan
adalah adalah
analisis jalur
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
factor demografi,
slimuli internal toko,
emosi positif memiliki
hubungan positif
signifikan terhadap
impulse buying,
menunjukkan bahwa
faktor-faktor tersebut
dapat mendorong
konsumen untuk
melakukan kegiatan
impulse buying
4 Pengaruh suasana
toko terhadap emosi
dan dampaknya
terhadap keputusan
pembelian.
Survey pada
pengunjung baker’s
kings di mall olimpic
malang.
- Atika ayu
- Achmad fauzi
- Srikandi
kumajdi
Teknik
pengambilan
sampel
accidental
sampling.
Populasi pada
penelitian ini
adalah
pengunjung
baker’s king
MOG. Dengan
jumlah sampel
sebanyak 100
orang
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa:
Komunikasi visual
berpengaruh positif
terhadap emosi,
pencahayaan
berpengaruh positif
namun tidak signifikan
terhadap emosi, warna
berpengaruh positif
terhadap emosi, aroma
berpengaruh positif
terhadap emosi,
D. Kerangka Pemikiran
Derdasarkan pada tinjauan dan penelitian terdahulu di atas, maka
penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Internal Slimuli,
dan External stimuli Terhadap Impulse buying Pada Ritel H&M.
23
Gambar 2.1
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
Internal Stimuli
(X2)
External Stimuli
(X3)
Impulse Buying
(Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik:
Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Uji Hipotesis:
Uji t
Uji F
Kesimpulan dan Saran
Koefisien Determinasi
24
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010).
Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan penelitian, landasan teori
dan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
1. Pengaruh variable Internal Stimuli terhadap impulse buying
Ho1: β1 = 0; = Tidak terdapat pengaruh Internal Stimuli terhadap impulse
buying.
Ha1: β1 ≠ 0; = Terdapat pengaruh Internal Stimuli terhadap impulse buying.
2. Pengaruh variable External Stimuli terhadap impulse buying
Ho2: β2 = 0; = Tidak terdapat pengaruh External Stimuli terhadap impulse
buying.
Ha2: β2 ≠ 0; = Terdapat pengaruh External Stimuli terhadap impulse
buying.
3. Pengaruh Internal Stimuli, dan External Stimuli terhadap impulse buying
Ho3: β12 = 0; = Tidak terdapat pengaruh Faktor Demografi, Internal
Stimuli, dan External Stimuli terhadap impulse buying.
Ha3: β12 ≠ 0; = Terdapat pengaruh Internal Stimuli, dan External Stimuli
terhadap impulse buying.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel, 2 variabel independent yaitu,
Internal slimuli (X1), dan External stimuli (X2) dan 1 variabel dependent
yaitu impulse buying (Y1). Peneliti akan melihat bagaimana pengaruh
masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent,
bagaimana pengaruh Internal stimuli dan External stimuli terhadap
impulse buying pada ritel H&M.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018. Data yang
dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan
sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan,
dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah
dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini penulis akan menganalisis bagaimana pengaruh Internal
stimuli, dan External Stimuli terhadap impulse buying pada ritel H&M.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
diterapkan oleh penelitian untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sujarweni, 2014:65). Populasi bukan hanya orang saja,
tetapi juga meliputi objek dan benda-benda alam yang lain dan yang
26
meliputi sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono,
2015). Populasi penelitian adalah seluruh pengunjung H&M, dengan
berusia di atas 17 tahun kerena pada usia tersebut pelanggan dinilai
pembeli produktif (potensial).
2. Sampel
Menurut Sujarweni (2015) sampel adalah bagian dari sejumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian.
Adapun teknik sampel yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu, teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2015).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode
Purposive sampling method, yaitu salah satu metode teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel yang dilakukan secara acak,
perwakilan populasi yang dijadikan sampel adalah konsumen yang pernah
berbelanja di H&M.
Menurut buku metode penelitian oleh Sugiyono (2012:119) populasi
wilayah genelasasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
27
Populasi dibatasi sebagai sejumlah kelompok atau individu yang paling
sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengunjung H&M yang berjumlah 100 orang
responden.
C. Metode Pengumpulan data
Menurut Sujarweni (2015), jenis-jenis sumber data menurut cara
memperolehnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data wawancara peneliti
dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer harus diolah
(Sujarweni, 2015). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data primer berupa:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015). Tipe kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pertanyaan-
pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu responden
menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan
analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.
28
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pendekatan skala Likert,
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2015)
Pada penilitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
pengunjung H&M. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di
dalam kuesioner berkisar pada variable-variabel yang diujikan dalam
penelitian ini, yakni Internal stimuli (X1), External Stimuli (X2), dan
Impulse Buying (Y). Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan
teknik personally administred questionnaires, yaitu kuesioner
disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti Pernyataan-
pernyataan pada kuesioner dibuat dengan skala Likert. Skala likert
adalah pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara
“sangat setuju” dan ”sangat tidak setuju” yang mengharuskan
responden menentukan derajat persetujuan atau ketidak setujuan
responden terhadap masing masing dari serangkaian pertanyaan
mengenai objek stimulus (Somantri, 2006).
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert
Kode Kriteria jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
29
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: sugiyono, 2005
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan
majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, dan lain sebagainya
(Sujarweni, 2015). Data sekunder yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal, dan penggunaan media
internet untuk memperoleh informasi, serta data-data yang diperlukan.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statististik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, skewness (Ghozali, 2013).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu data dalam penelitian. Menurut Ghozali (2016) uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada
30
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (nilai
Corrected Item-Total Correlation pada output Cronbach Alpha)
dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dengan alpha =
0,05.
Jika rhitung > rtabel dan berkorelasi positif maka butir atau pertanyaan
tersebut valid. Atau dengan kata lain item pertanyaan dikatakan valid
apabila skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan
signifikan dengan skor total variabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas digunakan
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menguji
reliabilitas kuesioner adalah dengan mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2016).
31
3. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah
untuk melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang
dikenal dengan asumsi dasar regresi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen
memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak dalam penelitian
adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun
demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan
khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot untuk menguji data
mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada prinsipnya, normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah:
32
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2016). Selain dengan melihat kurva
probability plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila nilai sig. < 0,05 maka
data tidak berdistribusi dengan normal. Namun jika nilai sig. > 0,05
maka data berdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
33
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat
dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation faktor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana, setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10, jadi jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka
model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
34
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1) Uji Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2016)
2) Uji Glejser
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
uji glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model
regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi
dari masing-masing variabel bebas ada signifikan pada tingkat
kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala
heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan
diatas 5%, mengindifikasikan tidak adanya gejala
heterosedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
35
bahwa salah satu kriteria pengujian adalah dengan membandingkan
nilai thitung dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada
diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung lebih
kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.
Dan Ho akan ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
bahwa salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F
menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak
jika Fhitung > Ftabel.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu
variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi
(Priyatno, 2016). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh Internal Stimuli, dan External
Stimuli terhadap impulse buying.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
36
Dimana:
Y = impulse buying
a = konstanta
X1 = Internal Stimuli
X2 = External Stimuli
b1 = koefisien Internal Stimuli
b2 = koefisien External Stimuli
e = standar kesalahan
6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Menurut Santoso
(2001) dalam Priyatno (2016) menyatakan bahwa untuk regresi dengan
lebih dari dua variabel independen digunakan adjusted R2
sebagai
koefisien determinasi. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang
telah disesuaikan.
Nilai R2 berkisar dari 0 sampai dengan 1. Jika mendekati 1 berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai mendekati angka 0 berarti
semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat
menjelaskan fluktuasi variabel dependen.
37
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015).
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel
independen, yaitu: Internal Stimuli, dan External Stimuli, dan satu
variabel dependen yaitu impulse buying.
Tabel 3.2
Operasioanal Variabel Penelitian
Variabel Sub variabel Indikator Skala
Internal stimuli
Suprapti
(2010:63).
a) Emosional dan
kognitif
b) Gaya hedonic
c) Keterlibatan
gaya fashion
a) Berbelanja
mempengaruhi emosi
dan kepuasan hati
b) Berbelanja adalah
untuk mencari
kesenangan yang
dapat menghilangkan
stress.
c) Dalam memilih mode
fashion mengikuti
gaya fashion artis atau
merek ternama.
Liket
External Slimuli
0sman et
al.(2011)
a) Lingkungan
toko
b) Staff toko
a) Penataan cahaya,
musik, sistem
pengaturan udara,
aroma, tata warna
ruangan.
b) Keremahan,
pengetahuan tentang
produk, perhatian
Liket
38
c) Komunikasi
pemasaran
terhadap kebutuhan
konsumen.
c) Potongan harga,
kupon belanja,
undian,
Impulse Buying
Delbert
Hawkins (2010)
a) Pure impulse
buying
b) Reminder
impulse buying
c) Suggestion
Impulse Buying
d) Planned
Impulse Buying
e) substitution
impulse buying)
a) Dorongan konsumen
untuk membeli tampa
adanya pertimbangan
sebelumnya
b) Ketertarikan
konsumen untuk
berbelanja secara
spontan
c) Konsumen berbelanja
karena terpengaruh
oleh teman
d) Konsumen melakukan
pembelian dengan
nilai kesukaan
e) Konsumen melakukan
penggantian
pembelian dengan
merek atau ukuran
yang berbeda
Liket
39
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Dari website resmi H&M menyatakan bahwa H&M merupakan salah
satu brand fashion multinasional. H&M (Hannes & Mauritz AB) adalah
perusahaan ritel pakaian Swedia yang berdiri pada tahun 1947, terkenal
sebagai brand untuk produk pakaian fast-fashion. H&M merupakan
retailer global pakaian terbesar kedua. Mereka selalu mengontrol kualitas
produk mereka, tim desain mereka mengontrol langkah-langkah produksi
mulai dari rencana, hingga produksi yang melibatkan 800 pabrik di Eropa
dan Asia. Untuk Asia, mereka pertama kali membuka toko di Dubai, Uni
Emirat Arab, tahun 2006. Tahun 2007 mereka mengembangkan sayap
dengan membuka toko di Hongkong. Tahun 2008 mereka membuka toko
pertama di Jepang. Kemudian mereka bergerak ke Korea Selatan, dan
membuka toko Myeongdong, Seoul. Untuk Asia Tenggara, mereka
membuka toko di Singapura tahun 2011, di Thailand serta Malaysia tahun
2012, dan pada tahun 2013 mereka membuka toko di Indonesia, Chile, dan
Estonia.
H&M melakukan ekspansi di Indonesia dan membuka toko
pertamanya pada bulan Oktober 2013 (thejakartaglobe.com, 2013). Selama
ini banyak masyarakat Indonesia harus pergi ke negara tetangga seperti
Singapore dan Malaysia untuk mendapatkan produk Hennes & Mauritz
40
(thejakartaglobe.com, 2013). Oleh karena itu, Hennes & Mauritz
memutuskan untuk membuka toko di Indonesia.
Gambar 4.1
Tabel 4.1 menyajikan tentang kategori produk yang dijual oleh H&M.
Tabel 4.1 Product H&M
Product Description
Woman Pakaian wanita H&M adalah yang terbesar. Meliputi
model terbaru hingga model klasik yang diperbarui.
Mulai dari pakaian kasual harian hingga gaun pesta
yang memiliki kenyamanan tersendiri, pakaian
olahraga berkualitas hingga perlengkapan ibu hamil
terdapat disini.
41
Men Pria yang mencari gaya dan pakaian yang nyaman
dapat mendapatkannya di H&M. Koleksi H&M
menawarkan pakaian formal dan kemeja untuk kerja
dan santai, untuk sehari-hari, pakaian olahraga,
sepatu, dan aksesoris. Koleksi mereka meliputi gaya
terbaru, gaya klasik, dan gaya santai yang nyaman.
Kids H&M kids menawarkan semuanya untuk anak-anak
dari celana jeans yang keren sampai gaun pesta dari
ukuran bayi hingga anak usia 14 tahun. Produk
mereka selalu penuh gaya dan nyaman serta selalu
diuji untuk memenuhi standar kualitas, fungsi,
keamanan, dan ketahanan. Pakaian anak-anak harus
terasa lembut di kulit mereka, tapi tetap bisa
digunakan bermain dan tahan di cuci.
Divided Laki-laki dan perempuan remaja yang sadar akan
mode membuat H&M menciptakan pakaian dan
aksesoris yang sangat update dalam merek Divided,
yang meliputi pakaian sehari-hari yang nyaman
dengan gaya sporty hingga pakaian pesta yang
menarik yang akan memuaskan fashionista.
&denim Denim digunakan di semua jenis pakaian dan selalu
menjadi bagian dari citra H&M. Baik tren denim
maupun model klasik tersedia dalam berbagai
warna, desain, dan bentuk, yang meliputi kemeja,
jaket, gaun, rok, dan celana pendek yang berbahan
denim.
Underwear Pakaian yang baik dimulai dari yang paling dekat
dengan kulit. H&M selalu menawarkan pakaian
dalam yang lembut berbahan katun, hingga lingerie
yang mengikuti trend dan penuh glamor dengan
berbagai warna, jenis, dan bahan.
Accessories H&M menawarkan gaya yang beragam untuk
mengekspresikan gaya tiap individu. Pelanggan bisa
melengkapi gaya mereka dengan aksesoris yang
mendukung – mulai dari syal, ikat pinggang, topi,
dan perhiasan hingga alas kaki dan tas untuk pria,
wanita, remaja, dan anak-anak.
42
H&M Home H&M Home menyediakan gaya untuk setiap
ruangan di rumah. Koleksinya menawarkan handuk,
seprai, tirai, dan home textile lainnya dengan warna
dan motif yang trendi dan juga dekorasi rumah
berbahan kaca, besi, dan kayu.
Cosmetics Makeup dan perawatan kulit sering menjadi bagian
penting dalam proses ekspresi gaya seseorang, dan
H&M menyediakan semua yang dibutuhkan untuk
gaya terbaru. Semua produknya tidak pernah dicoba
pada hewan dan memenuhi standar hukum dan
standar peraturan yang dibuat mereka sendiri.
Sportswear Perluasan produk pakaian olahraga H&M dimulai
dari 2014. Pengembangannya didasarkan pada
kebutuhan atlet Swedia yang berkompetisi di
olimpiade dan paralimpic.
Campaigns
and designer
collaboration
Gaya pakaian yang bagus bukan hanya tentang harga
yang mahal. Sejak 2004 H&M berkolaborasi dengan
ikon fashion untuk menciptakan pakaian yang
memenuhi keinginan pelanggan.
Sumber: hm.com
Mereka menjual produknya untuk semua kalangan, pria,
perempuan, remaja, dan anak-anak. Brand ini sudah mendunia, hadir
di 61 negara. Jumlah pegawainya tahun 2011 mencapai sekitar 94.000
orang. Pada akhir tahun 2011, mereka memiliki 2.325 toko, dan pada
Agustus 2015 mereka memiliki 3.924 toko.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah yang berbelanja di H&M
yang berjumlah 100 orang. Berikut ini adalah deskripsi mengenai
43
identitas responden penelitian berdasarkan hasil pengolahan kuesioner
yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan
penghasilan.
a) Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Usia Reponden
No. Usia Frekuensi Persentase
1 17-30 Tahun 43 43%
2 31-45 Tahun 35 35%
3 46-55 Tahun 22 22%
4 Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.2 menujukkan bahwa responden yang berbelanja di
H&M, di rentang usia 17-30 tahun sebanyak 43 orang dengan
persentase 43%, usia 30-45 tahun sebanyak 35 orang dengan
persentase 35%, usia 45-55 tahun sebanyak 22 orang dengan
persentase 22%. Hal ini menunjukkan bahwa usia responden
terbanyak yang melakukan pembelian impulsive adalah usia 17-30
tahun yaitu 43%.
44
b) Responden berdasarkan Jenis kelamin
Tabel 4.3 Jenis kelamin responden
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 38 38%
2 Perempuan 62 62%
3 Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.3 diatas meunjukkan bahwa sebanyak 38 orang atau 38%
responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 62 orang
atau 62% responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menjelaskan
mayoritas sebagian responden adalah perempuan.
c) Pekerjaan Responden
Tabel 4.4 Pekerjaan Terakhir Responden
No. Pendidikan Frekuensi Persentase
1 Mahasiswa 42 42%
2 Guru/dosen 18 18%
3 Wirausaha 16 16%
4 Pegawai
swasta/BUMN
24 24%
45
5 PNS/TNI/POLRI 0 0%
6 Jumlah 100 100%
Sumber: data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.4 menunjukkan pekerjaan responden yang berbelanja
di H&M, dari mahasiswa dengan frekuensi 42 dan persentase 42%,
dari Guru/Dosen dengan frekuensi 18 dan persentase 18%, Wirausaha
dengan frekuensi 16 dan persentase 16%, Pegawai Swasata/BUMN
dengan frekuensi 24 dengan persentase 24%, dan dari
PNS/TNI/POLRI dengan frekuensi 0 dan persentase 0%. Hal ini
menunjukkan pekerjaan responden terbanyak adalah Mahasiswa.
d) Status Perkawinan
Tabel 4.5 Status Perkawinan
No Status Perkawinan Frekuensi Presentase
1 Menikah 62 62 %
2 Belom Menikah 38 38%
3 Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
Tabel 4.5 menunjukkan status perkawinan responden yang
berbelanja di H&M, dari yang menikah sebanyak 62 dan presentase
62 %, sedangkan yang belum menikah dengan frekuensi 38 dan
46
presentase 38 %. Hal ini menunjukkan bahwa yang sering berbelanja
di H&M adalah berstatus belum menikah.
e) Penghasilan Responden
Tabel 4.6 Penghasilan responden
No. Penghasilan Frekuensi Persentase
1 Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 44 44%
2 Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 32 32%
3 >Rp 10.000.000 24 24%
5 Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.6 menunjukkan hasil penghasilan responden yang
berbelanja di H&M, dari penghasilan Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000
dengan frekuensi 44 dan persentase 44%, penghasilan Rp 5.000.000-
Rp 10.000.000 dengan frekuensi 32 dengan persentase 22%, dan dari
penghasilan >Rp 10.000.000 dengan frekuensi 24 dan presentase 24%.
Hal ini menunjukkan penghasilan responden terbanyak adalah Rp
1.000.000 – Rp 5.000.000.
47
2. Distribusi Jawaban
a) Distribusi jawaban variabel Internal Stimuli (X1)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 6 pernyataan
yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan
indikator-indikator dari variabel Internal Stimuli. Hasil jawaban
responden terhadap Internal Stimuli dijelaskan pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Internal
Slimuli (dalam persentase)
No Pertanyaan ST
S
TS RR S SS Tota
l
1 Belanja di H&M dapat
mempengaruhi emosi saya
0 6 16 34 44 100
2 Saya berbelanja di H&M
untuk memenuhi kepuasan
hati
0 9 23 47 21 100
3 Dalam berbelanja di H&M,
prioritas saya adalah
mencari kesenangan.
0 0 33 54 13 100
4 Berbelanja di H&M dapat
menghilangkan stress
0 3 39 41 17 100
5 Saya memperhatikan tren
fashion artis saat berbelanja.
0 0 29 48 23 100
6 Dalam berbelanja saya
memilih merek-merek
ternama
0 0 19 52 29 100
Total 0 3 26,5 46 24,5 100
Sumber: Data primer yang diolah
48
Data tabel 4.7 variabel Internal Stimuli (X1) diatas,
responden menjawab sangat tidak setuju (STS) berjumlah 0, yang
menjawab tidak setuju (TS) berjumlah 3, yang menjawab ragu (RR)
26,5, menjawab setuju(S) 46, dan menjawab sangat setuju (SS) 24,5.
Pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa mayoritas jawaban
responden yang berbelanja di H&M, adalah “setuju” pada yaitu
sebesar yaitu sebesar 46 setuju.
b) Distribusi jawaban variabel External Stimuli (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 9 pernyataan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-
indikator dari variabel External Stimuli. Hasil jawaban responden
terhadap External Stimuli dijelaskan pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai External Stimuli
(dalam persentase)
No Pertanyaan STS TS R S SS Total
1 Background Music di
dalam toko H&M membuat
saya terdorong untuk
melakukan impulse buying.
0 0 22 51 27 100
2 Pengaturan udara dan
aroma dalam toko H&M
membuat saya terdorong
melakukan impulse buying
0 4 17 48 31 100
3 Tata warna dan cahaya
dalam toko H&M
memdorong saya
melakukan impulse buying
2 9 24 39 26 100
49
4 Keraman Staff toko H&M
dalam melayani, membuat
saya terdorong melakukan
impulse buying
6 9 26 25 34 100
5 Pengetahuan produk yang
dimiliki staff toko H&M
membuat saya melakukan
impulse buying
0 0 34 49 17 100
6 Staff toko di H&M yang
perhatian kepada
konsumen membuat saya
melakukan impulse buying
0 4 36 48 21 100
7 Potongan harga pada
produk H&M membuat
saya terdorong melakukan
impulse buying.
0 6 32 43 29 100
8 Kupon belanja di H&M
mendorong saya
melakukan impulse buying
0 4 38 28 30 100
9 Undian yang di bagikan
H&M membuat saya
melakukan impulse buying
0 0 19 43 38 100
Total 0,9 4 26,5 41,5 27 100
Sumber: Data primer yang diolah
Data tabel 4.8 variabel External Stimuli (X2) diatas, responden
menjawab sangat tidak setuju (STS) berjumlah 0,9, yang menjawab
tidak setuju (TS) berjumlah 4, yang menjawab ragu (R) 26,6,
menjawab setuju(S) 41,5, dan menjawab sangat setuju (SS) 27.
Pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa mayoritas jawaban
responden yang berbelanja di H&M, adalah “ setuju” pada variabel
External Stimuli. Yaitu sebesar yaitu sebesar 41,5 setuju.
50
c) Distribusi jawaban variabel Impulse Buying Behavior (Y)
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-
indikator dari variabel impulse buying behavior. Hasil jawaban
responden terhadap impulse buying behavior dijelaskan pada tabel 4.9
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Variabel Impulse Buying Behavior
(dalam pesentase)
NO Pertanyaan STS TS R S SS Tota
l
1 Saya berbelanja di H&M
tanpa adanya pertimbangan
sebelumnya
0 0 25 43 32 100
2 Saya berbelanja di H&M
secara spontan
7 8 24 35 26 100
3 Saya berbelanja di H&M
karena di pengaruhi oleh
teman
0 11 22 26 41 100
4 Saya berbelanja di H&M
karena berdasarkan nilai
kesukaan
0 8 27 28 37 100
5 Saya melakukan
penggantian ukuran dan
merek saat barang yang saya
cari habis
0 0 41 24 35 100
Total 1,4 5,4 27,8 31,2 34,2 100
Sumber: Data primer yang diolah
Data tabel 4.9 variabel impulse buying behavior (Y) diatas,
responden menjawab sangat tidak setuju (STS) berjumlah 1,4, yang
51
menjawab tidak setuju (TS) berjumlah 5,4, yang menjawab ragu (RR)
27,8, menjawab setuju(S) 31,4 dan menjawab sangat setuju (SS) 34,2.
Pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa mayoritas jawaban
responden yang berbelanja di H&M, adalah “sangat setuju” pada
impulse buying behavior. Yaitu sebesar yaitu sebesar 34,2 sangat
setuju.
C. Pengujian Statistik
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, range, kurtois, skewness (Ghozali, 2013).
Selanjutnya akan di uji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.11.
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Internal stimuli 100 19 29 23.83 .224 2.243
External stimuli 100 29 44 35.05 .278 2.783
Impulse buying 100 15 25 19.10 .217 2.172
Valid N
(listwise) 100
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
52
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa pada Variabel Internal Slimuli
jawaban minimum responden sebesar 19, dan maksimum sebesar 29,
dengan rata-rata total jawaban 23.83 dan standar deviasi 2.243.
Variabel External Slimuli jawaban minimum responden sebesar 29
dan maksimum sebesar 44, dengan rata-rata total jawaban 35.83 dan
standar deviasi 2.783. Variabel impulse buying behavior dengan
jawaban minimum 15 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata
total jawaban 19.10 dengan standar deviasi 2.172.
2. Hasil Uji Validitas dan Uji Realiblitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2016). Untuk mendapatkan data
primer penelitian dilakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen
yang pernah berbelanja di H&M. Uji validitas dilakukan dengan cara
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini jumlah sampel yang digunakan adalah 31
responden. Maka (df) = 31 – 2 = 29, pada rtabel dengan α = 5% atau
0,05 dan (df) = 29, didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu pernyataan
atau indikator dinyatakan valid apabila rhitung > 0,361 dan nilai positif,
begitu sebaliknya. Untuk uji validitas didapati hasil sebagai berikut:
53
a) Uji Validitas Variabel Internal Stimuli
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Internal Stimuli
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.11 menunjukkan variabel Internal Stimuli (X2)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyataan dengan nilai
signifikansi dibawah 0.05 dan keseluruhan nilai t hitung melebihi r
tabel 0,1966, hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan
pada variabel Internal Stimuli dapat diajukan sebagai penelitian.
b) Uji Validitas Variabel External Stimuli
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas External Stimuli
No.
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
X3.1 0,672** 0,000 Valid
X3.2 0,408** 0,000 Valid
X3.3 0,593** 0,000 Valid
X3.4 0,517** 0,000 Valid
X3.5 0,378* 0,000 Valid
X3.6 0,506** 0,000 Valid
X3.7 0,659** 0,000 Valid
X3.8 0,506** 0,000 Valid
No.
Pernyataan Pearson Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
X2.1 0,659** 0,000 Valid
X2.2 0,753** 0,000 Valid
X2.3 0,672** 0,000 Valid
X2.4 0,506** 0,000 Valid
X2.5 0,460** 0,000 Valid
X2.6 0,832** 0,000 Valid
54
X3.9 0,753** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.12 menunjukkan variabel External Stimuli (X3)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi dibawah 0,05 dan keseluruhan nilai t hitung melebihi r
tabel 0,1966. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan
pada variabel External Stimuli dapat diandalkan dan layak diajukan
sebagai penelitian.
c) Validitas Variabel Impulse Buying
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Impulse Buying
S
u
m
b
er: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.13 menunjukkan variabel impulse buying behavior (Y)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyataan dengan nilai
signifikansi dibawah 0.05 dan keseluruhan nilai t hitung melebihi r
tabel 0,1966, hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan
pada variabel impulse buying behavior dapat diajukan sebagai
penelitian.
No.
Pernyataan Pearson Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
Y1.1 0,576** 0,000 Valid
Y1.2 0,751** 0,000 Valid
Y1.3 0,451** 0,000 Valid
Y1.4 0,672** 0,000 Valid
Y1.5 0,576** 0,000 Valid
55
b. Uji Relabilitas
Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016). Untuk uji reliabilitas didapati
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasi Uji Realibilitas
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
Internal Stimuli sebesar 0,762, External Stimuli sebesar 0,782, dan
impulse buying sebesar 0,814. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalam kuesioner ini reliabel memiliki nilai cronbach’s alpha lebih
dari 0,70.
No. Variabel
Cronbach's
Alpha Keterangan
1 Internal Stimuli (X2) 0,762 Reliable
2 External Stimuli (X3) 0,782 Reliable
3 Impulse Buying (Y1) 0,814 Reliable
56
D. Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2016). Dalam uji
normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji normalitas data dengan analisis grafik menggunakan
pengelolahan SPSS versi 23 menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2
Grafik P-Plot
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
57
Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan pada gambar kurva p-plot di atas, dapat disimpulkan
bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar
garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.
Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai
asumsi normalitas dan layak untuk menganalisis pengaruh variabel-
variabel independen.
Selain uji grafik, peneliti juga melengkapi pengujian normalitas
dengan uji statistik untuk menegaskan hasil uji normalitas grafik di
atas. Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-
S). Dalam uji ini, apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
berdistribusi dengan normal. Namun jika nilai sig. > 0,05 maka data
berdistribusi dengan normal. Hasil uji statistik menghasilkan tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.15 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Impulse buying
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean 19.10
Std. Deviation 2.172
Most Extreme
Differences
Absolute .129
Positive .129
Negative -.112
Test Statistic .129
Asymp. Sig. (2-tailed) .032c
a. Test distribution is Normal.
58
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan tabel 4.15, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,032, dapat diketahui bahwa nilai unstandardized residual
memiliki nilai Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data berdistribusi
dengan normal.
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,1, maka model regresi bebas dari multikolonieritas.
(Ghozali, 2016). Hasil pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.523 2.573 1.758 .082
59
Internal stimuli .443 .092 .457 4.797 .000 .807 1.240
External stimuli .115 .074 .147 1.547 .125 .807 1.240
a. Dependent Variable: Impulse buying
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan tabel 4.16 diatas menjelaskan bahwa nilai tolerance
lebih besar 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
independent Internal Stimuli (X1) 1,240 , External Stimuli (X2) 1,240.
Hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independent yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinieritas antar variabel dalam model regresi penelitian ini.
d. Hasil Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah, yaitu secara
grafik dan secara statistik, berdasarkan hasil pengolahan data maka
hasil uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
60
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar diatas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y
dan tidak terdapat suatu pola yang jelas atau tidak membentuk suatu
pola pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastistas pada model persamaan regresi, sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi Impulse Buying Behavior
berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu Internal Slimuli,
dan External Stimuli.
61
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Statistik
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.563 2.573 1.743 .086
Internal stimuli .134 .092 .236 2.674 .006
External stimuli -.003 .074 -.011 -.076 .642
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: Diolah dengan SPSS (2018)
Berdasarkan diketahui nilai tidak signifikasi dari variabel
Internal Stimuli (X1) sebesar 0.006 lebih kecil dari 0.05, artinya tidak
terjadi heterokedasitas pada variabel X1. Diketahui nilai signifikasi
variabel External Stimuli (X2) sebesar 0.642 lebih besar dari 0.05,dan
artinya tidak terjadi heterokedasitas pada variabel X2.
E. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
bahwa salah satu kriteria pengujian adalah dengan membandingkan
nilai thitung dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada
diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung lebih
kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.
Dan Ho akan ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. Berikut
adalah hasil uji t dalam penelitian ini:
62
Tabel 4.18
Hasil uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.523 2.573 1.758 .082
Internal stimuli .443 .092 .457 4.797 .000
External stimuli .215 .074 .247 2.547 .007
a. Dependent Variable: Impulse buying
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diperoleh thitung untuk X1 sebesar
4,797, X2 sebesar 2,547. Untuk menentukan ttabel digunakan lampiran
statistika tabel t, dengan menggunakan α = 5%: 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan (df) n-k-1 atau 100-3-1 = 96. Maka diperoleh ttabel sebesar
1,984.
Tabel 4.19
Tabel t statistika
Df Signifikansi
0,025 0,05
95 1,9855 1,6610
96 1,9849 1,6608
97 1,9847 1,6607
Sumber: Priyatno (2016)
a. Pengaruh internal stimuli dan impulse buying.
Terlihat bahwa thitung untuk variable Internal Stimuli adalah 4,797.
Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 3,556 > ttabel 1,9855. Maka dapat
63
disimpulkan bahwa Internal Stimuli berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku impulse buying sehingga dengan hal ini Ho ditolak
dan Ha diterima.
Stimuli internal toko yang membuat konsumen untuk melakukan
pembelian impulse adalah emosi positif. Emosi yang di rasakan
konsumen mendorong kegiatan impulse buying. Menurut engel el al.
(1994) motif belanja di mulai dari munculnya kebutuhan tertentu,
dimana kebutuhan seseorang ini akan mendesak untuk segera di
penuhi.
b. Pengaruh external stimuli dan impulse buying.
Terlihat bahwa thitung untuk variable External Stimuli adalah
2,547. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 2,955 > ttabel 1,9855.
Maka dapat disimpulkan bahwa External Stimuli berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku impulse buying sehingga dengan hal ini
Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Hasil Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
bahwa salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F
menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak
jika Fhitung > Ftabel. Berikut adalah hasil uji F pada penelitian ini.
64
Tabel 4.20
ANOVAa
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 135.369 2 67.684 19.797 .000b
Residual 331.631 97 3.419
Total 467.000 99
a. Dependent Variable: Impulse buying
b. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diperoleh Fhitung sebesar
19,797. Untuk menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F,
dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah
variabel – 1) atau 4-1 = 3 dan df 2 (n-k-1) atau 100-3-1 = 96. Maka
diperoleh Ftabel sebesar 2,70.
Tabel 4.21
Tabel F statistika
df 2 df 1
2 3 4
95 3,09 2,70 2,47
96 3,09 2,70 2,47
97 3,09 2,70 2,47
Sumber: Priyatno (2016)
Hal ini mengartikan bahwasannya nilai Fhitung > Ftabel yaitu
17,090 > 2,70 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulanya,
terdapat hubungan yang linier antara variabel independen dengan
variabel dependen.
65
F. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel
independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam
bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2016).
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Faktor
Demografi, Internal Stimuli, dan External Stimuli terhadap perilaku
impulse buying pelanggan “H&M” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.523 2.573 1.758 .082
Internal stimuli .443 .092 .457 4.797 .000
External stimuli .215 .074 .247 2.547 .007
a. Dependent Variable: Impulse buying
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Dari tabel 4.22 di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
untuk mengetahui pengaruh Faktor Demografi, Internal Stimuli, dan
External Stimuli terhadap perilaku impulse buying, adapun persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
66
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 4,523 + 0,443X1 + 0,215X2 + e
Keterangan:
Y = impulse buying
a = konstanta
X1 = Internal Stimul
X2 = External Stimuli
b1 = koefisien Internal Stimuli
b2 = koefisien External Stimuli
e = standar kesalahan
Berdasarkan tabel 4.22 ditemukan bahwa variabel yang paling
mempengaruhi perilaku impulse buying adalah Internal Stimuli karena
memiliki nilai B Unstandardized Coefficient lebih besar dari variabel
lainnya yaitu sebesar 0,443.
G. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Analisis ini dapat
dilakukan melalui pengujian nilai R2. Adapun hasil analisis koefisien
determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
67
Tabel 4.23
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .538a .290 .275 1.849
a. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli
b. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli
Sumber: Data diolah SPSS (2018)
Berdasarkan data hasil pada tabel 4.23 di atas, dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwasannya penelitian ini memiliki nilai R2
sebesar 0,290. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya
pengaruh variabel Internal Stimuli, dan External Stimuli terhadap
perilaku impulse buying pelanggan “H&M”
Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebesar 29%. Sisanya sebesar 71% dipengaruhi faktor lain selain
variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internal
stimuli dan external stimuli terhadap perilaku impulse buying.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang pelanggan
produk fashion H&M.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian
yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan
model regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengaruh variable internal stimuli terhadap perilaku impulse
buying.
Internal Stimuli berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
impulse buying pelanggan H&M.
2. Pengaruh variable external stimuli terhadap perilaku impulse
buying.
External Stimuli berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
impulse buying pelanggan H&M.
69
3. Pengaruh secara simultan antara variable internal stimuli, dan
external stimuli terhadap perilaku impulse buying.
Dalam hasil uji F nilai Fhitung sebesar 19,797 > Ftabel 2,70. Hal ini
mengartikan bahwasannya terdapat hubungan yang linier antara
variabel independen dengan variabel dependen secara keseluruhan.
Kemudian, dari hasil analisis koefisien determinasi didapati nilai R2
sebesar 0,290. Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebesar 29%. Sisanya sebesar 71% dipengaruhi faktor lain selain
variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan beberapa saran
bagi perusahaan H&M yang dapat disampaikan, yaitu:
1. Dari hasil data uji t menunjukkan bahwa Internal Stimuli Toko terbukti
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku impulse buying.
Namun berdasarkan hasil distribusi jawaban konsumen 39 responden ragu-
ragu dalam menjawab bila berbelanja di H&M dapat menghilangkan
stress. Sehingga lebih baik H&M menambahkan hiburan musik yang lebih
di sukai sehingga dapat memicu konsumen untuk enjoy dalam berbelanja.
Tuyley dan Chebat dalam Ballantine el al 2010 berpendapat bahwa musik
dapat memainkan peran penting dalam menyediakan hiburan bagi pembeli.
Dari data penelitian jawaban responden 33 masih ragu-ragu dengan
70
berbelanja untuk mencari kesenangan maka dari itu H&M harusnya
memperhatikan Faktor-faktor Internal stimuli toko, tempat dan
kenyamanan yang dapat konsumen rasakan mendorong konsumen untuk
melakukan impulse buying dan kebersihan lingkungan toko yang harus di
utamakan agar lebih meningkatkan kenyamanan konsumen dalam
berbelanja di H&M. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap H&M sehingga konsumen nantinya akan lebih senang
untuk berbelanja.
2. Dari hasil data uji t menunjukkan bahwa External Stimuli terbukti
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku impulse buying.
Namun berdasarkan hasil pembahasan faktor-faktor yang harus lebih
diperhatikan dari External stimuli adalah pengetahuan staf toko yang
masih tergolong kurang maksimal dapat dilihat dari data penelitian 34
reponden masih menjawab ragu-ragu sehingga seharusnya H&M lebih
memperhatikan staf dengan cara melakukan training kerja yang dilakukan
rutin setiap bulan agar sfar toko lebih memahami produk-produk yang
ditawarkan. Staf toko yang kurang perhatian kepada pembeli juga di rasa
kurang maksimal karena 40 konsumen masih menjawab ragu-ragu. Dan
tidak setuju, keramahan staf toko kepada konsumen, menciptakan suasana
toko lebih menarik karena saat konsumen membutuhkan barang yang ingin
dibeli staf harus secara tanggap untuk melayani. Kupon belanja yang di
sedia kan di rasa kurang mempengaruhi konsumen untuk melakukan
impulse buying ini dikarenakan dari 100 kuisioner yang di sebar 42
71
konsumen masih menjawab ragu-ragu dan tidak setuju karena tidak setiap
hari konsumen berbelanja sehingga saat di berikan kupon berbelanja
konsumen belum tentu melakukan pembelian. Dari jawaabn responden
mengenai potongan harga dari 38 konsumen menjawab ragu-ragu dan
tidak setuju maka dari itu alangkah baiknya bila promosi H&M di ubah
dengan promosi yang lebih menarik yaitu dengan di adakannya promosi di
event-event tertentu atau dengan promosi yang lebih menarik seperti buy 1
get 1, karena itu dirasa lebih menarik minat konsumen untuk berbelanja.
Dengan adanya beberapa macam produk yang konsumen inginkan dengan
harga murah atau promosi yang menarik maka konsumen lebih senang
melakukan pembelian tidak terencana berupa pakaian, perhiasan yang
dekat dengan diri sendiri serta penampilan. (Hatane, 2005)
Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat
menggunakan ataupun menambahkan variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi perilaku impulse buying, seperti store environment,,
product type, product price, packaging, price discount, bonus pack, point-
of-sales, perceived risk, materialism, shopping enjoyment, culture, positive
emotion, time, money, the presence of others, dan in-store browsing
sebagai variabel yang mampu meningkatkan penjualan produk guna
mempengaruhi perilaku impulse buying (Unsalan, 2015). Selain itu dapat
juga memperluas jangkauan wilayah penelitian seperti mengambil objek-
objek ritel modern lainnya yang terdapat di daerah lain sehingga penelitian
72
dapat digeneralisir dan juga mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain
yang mampu mempengaruhi perilaku impulse buying. Karena dalam
penelitian ini diketahui terdapat 71% faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaku impulse buying.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM
SPSS 23”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Kotler, Philip dan Keller, K.L. “Marketing Management”. 14th
edition,
Global Edition, Pearson Prentice Hall, 2012.
Kotler, Philip. “Marketing Management Internasional”. New Jersey:
Prentice Hall. 2003.
Levy, Micheal and Barton Weitz. 2009. Retailing Management.
Internasional Edition. Edisi 7. New York: McGraw-Hill
Levy, Micheal and Barton Weitz. 20010. Retailing Management.
Internasional Edition. New York: McGraw-Hill
Rasimin, B.S. dan Atamimi, Nuryati. “Hubungan Self Monitoring dengan
Impulsive Buying Terhadap Produk Fashion Pada Remaja”. Jurnal
Psikologi, 35 (2), pp.181-193, 2008.
Regina Virvilaite, Violeta Saladiene, Jurate Zvinkyte “ The Impact
External and Internal Stimuli on Impulsive Purchasing” jurnal
Ekonomics and Management, 1822-6515, 2011.
Sandy Dowson and amainjeong Kim “External and Internal Trigger Cues
of Impulse Buying Online” Journal Direct Marketing: An
Internasional, vol 3 No, 1 2009.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. “Consumer Behavior”. 9th
edition,
Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Alfabeta,
Bandung, 2015.
Hawkins, et. Al. Costumer behavior marketing strategy, McGraw Hill,
New York, 2010
http://brandirectory.com/Best Global Brands | Brand Profiles & Valuations
of the World’s Top Brands. Di akses pada 7 desember 2017
https://www.google.com/search?q=data+brand+fashion+terkenal+di+indo
nesia. Di akses pada 10 desember 2017
74
LAMPIRAN
75
Profile Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang ada.
1. Apakah Anda pernah berbelanja di H&M? (*)
( ) Ya ( ) Tidak
*Jika jawaban anda Ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya
2. Nama anda : .................................................................................................
3. Jenis Kelamin : ( ) Laki – Laki ( ) Perempuan
4. Sudah berapa kali Anda melakukan pembelian di H&M?
( ) 1-5 kali ( ) > 10 kali
( ) 6-10 kali
5. Usia Anda Saat ini :
( ) 17 – 30 Tahun ( ) 46 - 55 Tahun
( ) 31 – 45 Tahun
6. Pekerjaan anda saat ini :
( ) Mahasiswa ( ) Pegawai Swasta/BUMN
( ) Guru / Dosen ( ) PNS / TNI / POLRI
( ) Wirausaha ( ) Lainnya ...................
7. Status Pernikahan anda saat ini:
( ) Menikah ( ) Belum Menikah
8. Penghasilan Bruto anda saat ini :
( ) 1 – 5 Juta Rupiah ( ) > 10 Juta Rupiah
( ) 6 - 10 Juta Rupiah
76
A. Petunjuk Pengisian
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (Ѵ) atau
tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun makna dari
jawaban alternative yang ada pada kuesioner ini adalah:
Tanda Keterangan Bobot
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-Ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
NO
PERNYATAAN
NILAI
STS
(1)
TS
(2)
R
(3)
S
(4)
SS
(5)
Internal Stimuli
1 Belanja di H&M dapat
mempengaruhi emosi saya
2 Saya berbelanja di H&M untuk
memenuhi kepuasan hati
3 Dalam berbelanja di H&M,
prioritas saya adalah mencari
kesenangan.
4 Berbelanja di H&M dapat
menghilangkan stress
5 Saya memperhatikan tren fashion
77
artis saat berbelanja.
6 Dalam berbelanja saya memilih
merek-merek ternama
External Slimuli
7 Background Music di dalam toko
H&M membuat saya terdorong
untuk melakukan impulse buying.
8 Pengaturan udara dan aroma dalam
toko H&M membuat saya
terdorong melakukan impulse
buying
9 Tata warna dan cahaya dalam toko
H&M memdorong saya melakukan
impulse buying
10 Keraman Staff toko H&M dalam
melayani, membuat saya terdorong
melakukan impulse buying
11 Pengetahuan produk yang dimiliki
staff toko H&M membuat saya
melakukan impulse buying
12 Staff toko di H&M yang perhatian
kepada konsumen membuat saya
melakukan impulse buying
13 Potongan harga pada produk H&M
membuat saya terdorong
melakukan impulse buying.
14 Kupon belanja di H&M
mendorong saya melakukan
impulse buying
15 Undian yang di bagikan H&M
membuat saya melakukan impulse
buying
78
Impulse Buying
16 Saya berbelanja di H&M tanpa
adanya pertimbangan sebelumnya
17 Saya berbelanja di H&M secara
spontan
18 Saya berbelanja di H&M karena di
pengaruhi oleh teman
19 Saya berbelanja di H&M karena
berdasarkan nilai kesukaan
20 Saya melakukan penggantian
ukuran dan merek saat barang yang
saya cari habis
79
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Internal Slimuli
X6 X7 X8 X9 X10 X11
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 5 5
4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4
5 5 5 4 4 5
3 4 3 4 4 4
4 5 4 4 5 5
4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 4
4 5 4 4 3 5
5 4 5 4 3 4
4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5
5 5 4 4 4 5
3 5 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3
4 5 4 4 5 5
4 5 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5
80
External Slimuli
X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 5 4 5 4 4
4 5 5 5 4 5 4 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 5 4 5
3 4 4 3 4 4 3 4 4
4 5 4 4 5 4 4 4 5
4 4 5 4 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 5 3 4 4 4 5
5 5 4 4 3 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 5 4 5
4 3 4 3 4 4 3 4 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 5 4 4 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 3 4 5 4 5
81
Impulse Buying
YI Y2 Y3 Y4 Y5
4 4 4 4 4
3 3 4 4 3
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 5 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
3 3 3 4 3
5 5 4 5 5
5 3 4 3 5
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 5 4
3 4 5 5 3
4 3 4 4 4
4 4 4 5 4
5 4 4 4 5
5 5 5 4 5
5 5 5 4 5
5 5 4 4 5
5 5 4 5 5
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
3 3 4 3 3
4 4 3 4 4
4 3 4 4 4
5 4 4 5 5
82
DATA PENELITIAN
Variabel Internal Stimuli
TOTAL
Internal Stimuli (X2)
TOTAL Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11
1 4 4 4 4 4 4 24
2 5 4 4 4 4 4 25
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 5 4 5 5 28
6 4 5 4 5 4 5 27
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 4 4 4 4 4 24
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 4 4 4 3 4 23
12 5 5 5 4 4 5 28
13 3 4 3 4 4 4 22
14 4 5 4 4 5 5 27
15 4 5 4 5 4 5 27
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 5 5 5 5 5 29
18 5 4 5 4 4 4 26
19 4 5 4 4 3 5 25
20 5 4 5 4 3 4 25
21 4 4 4 4 4 4 24
22 5 5 4 5 5 5 29
23 5 5 4 4 4 5 27
24 3 5 4 4 4 5 25
25 5 5 5 4 4 5 28
26 4 4 4 4 4 4 24
27 4 4 4 4 4 4 24
28 3 3 3 4 4 3 20
29 4 5 4 4 5 5 27
30 4 5 4 4 4 5 26
31 5 5 5 4 4 5 28
32 2 3 4 3 4 4 20
33 3 4 4 4 4 4 23
34 1 4 4 4 4 3 20
83
35 2 4 3 4 4 3 20
36 3 4 3 3 4 3 20
37 3 3 5 4 5 3 23
38 2 5 5 4 3 2 21
39 3 5 4 4 3 3 22
40 2 5 4 4 3 3 21
41 3 4 4 4 3 3 21
42 4 5 5 4 4 3 25
43 3 4 4 4 5 3 23
44 5 5 4 4 6 2 26
45 5 4 5 4 5 3 26
46 5 5 4 4 5 2 25
47 4 4 4 4 5 3 24
48 3 5 4 5 5 3 25
49 3 4 3 5 5 3 23
50 4 5 4 5 4 2 24
51 5 4 5 5 4 3 26
52 4 5 4 5 4 2 24
53 4 4 5 5 4 3 25
54 5 5 4 4 3 2 23
55 3 4 5 4 4 3 23
56 3 5 5 4 5 2 24
57 4 4 4 4 4 3 23
58 4 5 5 4 3 2 23
59 5 4 5 4 3 3 24
60 4 5 5 4 4 2 24
61 4 3 4 4 5 3 23
62 5 5 4 4 4 2 24
63 5 4 3 3 4 2 21
64 4 5 4 3 4 3 23
65 4 4 5 3 4 2 22
66 4 3 4 4 3 1 19
67 3 4 3 4 4 1 19
68 3 4 3 4 3 2 19
69 4 5 4 5 5 2 25
70 5 4 4 5 5 3 26
71 1 3 5 5 5 4 23
72 3 5 4 4 3 3 22
73 4 4 4 3 4 4 23
74 4 5 4 3 3 3 22
75 5 4 4 5 4 3 25
84
76 5 4 4 3 5 4 25
77 4 3 4 4 4 5 24
78 5 3 5 4 4 4 25
79 4 3 5 4 4 3 23
80 5 3 4 4 5 4 25
81 3 3 4 4 4 4 22
82 3 4 5 5 4 4 25
83 4 4 5 5 4 3 25
84 2 4 5 5 4 4 24
85 2 4 4 5 3 3 21
86 3 3 4 4 4 4 22
87 4 4 4 5 5 5 27
88 4 3 4 4 4 4 23
89 5 4 4 4 3 3 23
90 5 5 5 4 5 4 28
91 3 5 5 4 5 4 26
92 4 5 4 3 4 4 24
93 3 3 5 3 3 4 21
94 3 4 4 4 3 4 22
95 4 4 5 4 3 3 23
96 4 4 4 4 4 3 23
97 4 4 5 4 3 1 21
98 5 5 4 4 3 1 22
99 4 4 4 5 4 2 23
100 4 4 4 5 4 2 23
85
Variabel External Stimuli
TOTAL
External Stimuli (X3)
TOTAL Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 38
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40
6 4 5 5 5 4 5 4 5 5 42
7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
8 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
12 5 5 4 5 4 4 5 4 5 41
13 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
14 4 5 4 4 5 4 4 4 5 39
15 4 4 5 4 4 5 4 5 5 40
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
17 5 5 5 4 5 5 4 5 5 43
18 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
19 4 5 4 5 3 4 4 4 5 38
20 5 5 4 4 3 4 5 4 4 38
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
23 4 4 4 5 4 4 5 4 5 39
24 4 3 4 3 4 4 3 4 5 34
25 5 5 4 5 4 4 5 4 5 41
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33
29 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38
30 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
31 5 3 4 4 3 4 5 4 5 37
32 3 5 5 4 2 4 3 4 4 34
33 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33
34 4 4 3 4 1 3 4 4 3 30
35 4 5 4 4 1 4 4 4 4 34
36 4 5 5 4 2 3 5 5 5 38
37 3 4 4 3 3 3 5 4 4 33
86
38 5 5 3 3 4 4 3 4 5 36
39 5 4 4 5 3 3 4 5 4 37
40 4 3 4 5 3 4 4 2 4 33
41 4 4 5 4 4 3 3 3 5 35
42 5 4 5 3 3 2 5 2 4 33
43 4 3 5 4 2 3 4 2 2 29
44 4 4 3 5 3 4 3 3 3 32
45 4 5 3 5 4 3 3 4 4 35
46 4 5 3 4 3 4 5 3 5 36
47 3 4 3 5 4 3 4 4 4 34
48 4 3 3 5 3 2 4 5 4 33
49 4 5 3 5 2 4 3 2 5 33
50 5 4 4 5 1 3 5 3 4 34
51 5 3 4 5 1 3 3 4 4 32
52 4 3 4 4 2 4 5 3 4 33
53 4 4 5 3 1 4 4 3 3 31
54 3 5 5 4 2 2 4 2 4 31
55 4 4 4 5 3 3 4 4 4 35
56 3 4 4 4 4 5 3 5 5 37
57 4 5 4 5 2 4 5 3 4 36
58 4 4 3 4 3 4 5 3 5 35
59 4 5 3 5 4 3 3 4 4 35
60 4 5 4 4 2 4 4 4 4 35
61 3 4 5 4 2 4 4 5 4 35
62 3 4 5 4 1 3 4 2 5 31
63 5 5 4 5 1 2 5 3 4 34
64 5 4 4 4 2 3 4 3 4 33
65 5 3 4 4 3 4 4 4 4 35
66 4 3 5 5 4 2 4 2 5 34
67 4 4 5 4 3 3 4 3 5 35
68 2 4 5 5 4 4 3 4 3 34
69 3 4 4 4 2 2 4 5 4 32
70 4 3 4 5 3 4 3 3 3 32
71 4 4 5 4 4 3 3 4 4 35
72 4 5 5 5 3 4 3 3 4 36
73 4 4 3 4 3 5 4 2 3 32
74 4 4 2 4 2 3 4 4 4 31
75 5 4 4 4 2 4 5 3 4 35
76 5 3 4 4 1 4 5 2 3 31
77 4 4 5 4 2 4 4 3 2 32
78 4 5 5 3 1 5 5 4 3 35
87
79 4 4 5 3 3 4 5 2 4 34
80 3 5 4 3 2 3 4 4 4 32
81 2 5 4 4 3 3 5 5 5 36
82 5 4 4 5 3 2 4 4 5 36
83 4 5 3 4 2 3 3 3 4 31
84 4 5 4 3 3 4 4 2 4 33
85 4 4 5 4 3 5 3 3 5 36
86 3 4 5 5 2 4 2 3 4 32
87 5 5 5 2 2 2 5 4 3 33
88 4 4 5 4 1 4 5 4 4 35
89 4 4 3 4 4 2 4 5 4 34
90 5 4 4 3 3 3 4 3 3 32
91 5 5 4 5 2 4 5 3 5 38
92 4 5 3 5 2 4 5 2 3 33
93 5 5 3 4 1 5 4 4 4 35
94 4 4 4 3 3 4 4 4 5 35
95 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
96 3 5 4 4 2 3 4 5 3 33
97 4 4 4 3 3 2 5 5 4 34
98 4 5 4 4 2 4 4 4 5 36
99 3 4 5 5 3 2 4 5 4 35
100 5 4 4 5 4 3 4 3 5 37
88
Variabel Impulse Buying
TOTAL
Impulse buying (Y1)
Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 TOTAL
1 4 4 4 4 4 21
2 3 3 4 4 3 17
3 4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 5 25
6 4 5 4 4 4 21
7 4 4 4 4 4 20
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 3 3 3 4 3 16
12 5 5 4 5 5 24
13 5 3 4 3 5 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 4 20
17 4 4 4 5 4 21
18 3 4 5 5 3 20
19 4 3 4 4 4 19
20 4 4 4 5 4 21
21 5 4 4 4 5 22
22 5 5 5 4 5 24
23 5 5 5 4 5 24
24 5 5 4 4 5 23
25 5 5 4 5 5 24
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 3 3 4 3 3 16
29 4 4 3 4 4 19
30 4 3 4 4 4 19
31 5 4 4 5 5 23
32 3 5 4 4 4 20
33 3 4 4 4 3 18
34 5 3 3 5 3 19
35 4 4 4 3 4 19
36 4 3 4 4 3 18
37 3 4 5 5 4 21
89
38 3 5 3 4 4 19
39 4 4 4 3 3 18
40 4 3 3 4 2 16
41 5 4 3 3 2 17
42 4 3 4 4 3 18
43 3 4 4 3 4 18
44 4 4 5 4 4 21
45 5 5 4 3 4 21
46 4 4 3 4 3 18
47 4 4 4 3 2 17
48 3 4 5 3 2 17
49 4 4 4 4 3 19
50 5 3 5 4 4 21
51 4 3 4 5 3 19
52 4 3 4 4 5 20
53 4 4 4 3 5 20
54 5 5 4 4 5 23
55 4 4 3 4 3 18
56 4 5 4 3 4 20
57 3 4 5 2 4 18
58 4 4 5 2 4 19
59 4 4 5 1 2 16
60 5 5 4 2 3 19
61 4 4 5 2 4 19
62 4 5 4 3 5 21
63 3 4 5 2 4 18
64 4 5 4 1 2 16
65 5 3 4 1 3 16
66 3 3 4 2 3 15
67 3 3 4 2 3 15
68 3 4 3 3 4 17
69 4 5 4 3 3 19
70 5 4 5 2 2 18
71 4 4 4 3 5 20
72 4 3 3 2 4 16
73 5 4 4 3 3 19
74 4 5 4 4 3 20
75 5 4 4 3 5 21
76 4 4 4 2 5 19
77 5 3 4 1 4 17
78 4 4 5 1 4 18
90
79 3 3 5 3 3 17
80 4 4 5 3 3 19
81 5 3 3 3 2 16
82 5 4 4 2 3 18
83 4 5 4 2 4 19
84 3 3 3 2 5 16
85 4 3 4 2 4 17
86 4 4 5 4 3 20
87 3 4 4 4 5 20
88 3 3 3 4 4 17
89 4 4 4 4 4 20
90 4 3 3 3 3 16
91 4 4 3 2 4 17
92 4 4 4 2 2 16
93 3 4 4 3 3 17
94 5 4 5 3 4 21
95 5 4 5 3 4 21
96 5 4 5 3 3 20
97 5 4 5 3 2 19
98 4 4 3 2 2 15
99 5 4 3 4 3 19
100 5 3 4 4 4 20
91
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel Internal Stimuli
Variabel External stimuli
No.
Pernyataan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
X3.1 0,672** 0,000 Valid
X3.2 0,408** 0,000 Valid
X3.3 0,593** 0,000 Valid
X3.4 0,517** 0,000 Valid
X3.5 0,378* 0,000 Valid
X3.6 0,506** 0,000 Valid
X3.7 0,659** 0,000 Valid
X3.8 0,506** 0,000 Valid
X3.9 0,753** 0,000 Valid
Variabel Impulse buying
No.
Pernyataan Pearson Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
X2.1 0,659** 0,000 Valid
X2.2 0,753** 0,000 Valid
X2.3 0,672** 0,000 Valid
X2.4 0,506** 0,000 Valid
X2.5 0,460** 0,000 Valid
X2.6 0,832** 0,000 Valid
No.
Pernyataan Pearson Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
Y1.1 0,576** 0,000 Valid
Y1.2 0,751** 0,000 Valid
Y1.3 0,451** 0,000 Valid
Y1.4 0,672** 0,000 Valid
Y1.5 0,576** 0,000 Valid
92
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Internal Stimuli (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Variabel External Stimuli (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Variabel Impulse buying (Y1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.762 6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.814 5
93
HASIL UJI NORMALITAS
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Internal Stimuli,
Faktor
Demografib
. Enter
a. Dependent Variable: Impulse Buying
b. All requested variables entered.
94
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Internal stimuli 100 19 29 23.83 .224 2.243
External stimuli 100 29 44 35.05 .278 2.783
Impulse buying 100 15 25 19.10 .217 2.172
Valid N
(listwise) 100
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
95
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.563 2.573 1.743 .086
Internal stimuli .134 .092 .236 2.674 .006
External stimuli -.003 .074 -.011 -.076 .642
a. Dependent Variable: RES_2
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 External Stimuli,
Internal Stimuli,
Faktor
Demografib
. Enter
a. Dependent Variable: Impulse Buying
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 135.369 2 67.684 19.797 .000b
Residual 331.631 97 3.419
Total 467.000 99
a. Dependent Variable: Impulse buying
b. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli
96
Hasil uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.523 2.573 1.758 .082
Internal stimuli .443 .092 .457 4.797 .000
External stimuli .215 .074 .247 2.547 .007
a. Dependent Variable: Impulse buying
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .538a .290 .275 1.849
a. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli
b. Predictors: (Constant), External stimuli, Internal stimuli