147
i PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Donya Joko Wardoyo 1111070000161 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 / 2016

PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

  • Upload
    lexuyen

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

i

PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL

CAPITAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP

BEHAVIOR

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Donya Joko Wardoyo

1111070000161

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 / 2016

Page 2: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

PENGART]H JOB SATISFACTION DA}t PSYCHOLOGICALCAPITAL TERIIADAP ORGAIUZATIONAL CITIZENSHIP

BEEAYIOR

Skripsi

Diajukan kepada Fahdtas Psikologi untuk memenuhi salah stu persyaratanme,mperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.psi)

Oleh:

Donya Joko Wardoyo1111S70000161

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing

NIP. tg67t02g 1996603 2 00t

F'AKI]LTAS PSIKOLOGIT]NTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIT HII}AYATULLAII

JAKARTA1437 I 2016

a)

11

Page 3: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

LEMBAR PENGESAHAN

Skipsi yang berjudul "PENGA,RUH JOB SATISFACTION DAltPSYCHOLOGICAL CAPITAL TERIIADAP ORGAI\TIZATIONALCITIZENSIilP BEHAVIOR' telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jalorta pada tanggal 11

April 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi.

Jakarta, April2016

SIDANG MT]NAQASYAH

Dekan I Ketua Wakil Dekan / Sekretaris

Prof. Dn Abdul Muiib. M.Ae. M.Si Dn Abdul Rahman Shaleh, M.SiNIP. 19680614 199704 1001

P,Ts. Sofiandy Zakaria. M.PsiNIDN. 0315054701

h[rP. tgT2ag23 199903 I 002

Anggota

Mulia Sari Dewi. M.Psi. PsikologNIP. 19780502 2009012 026

Fr-F+a Mgtiah. M.SihlrP. 19671029 199603 2 001

1u

Page 4: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Donya Joko Wardoyo

NIM : 1111070000161

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Job Satisfaction

Dan Psychological Capital Terhadap Organizational Citizenship Behavior”

benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

menyusun karya tersebut. Seluruh kutipan dalam penulisan skripsi ini telah

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika

penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademis yang saya

sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, April 2016

Donya Joko Wardoyo

NIM: 1111070000161

Page 5: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

v

MOTTO & PERSEMBAHAN

Those who wait to do a great deal of good at once will never do anything. Life is made up of little things. True greatness consists in

being great in the little things. ~Samuel Johnson~

Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri . . . .

(Q.S. ar-Ra‘d: 11)

Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya hidup, yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saat kulemah tak berdaya (Ayah dan Ibu tercinta) yang selalu memanjatkan doa kepada putra mu tercinta dalam setiap sujudnya. Terima kasih untuk semuanya.

Page 6: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) April 2016

C) Donya Joko Wardoyo

D) Pengaruh Job Satisfaction dan Psychological Capital terhadap

Organizational Citizenship Behavior

E) xv + 108 halaman + lampiran

F) Ketatnya persaingan bisnis dalam segala bidang membuat perusahaan swasta

dan perusahaan negara dituntut untuk memiliki kemampuan kinerja dan

inovasi yang melebihi rata-rata agar mampu bersaing di skala nasional

maupun internasional. Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber

daya manusia adalah perilaku manusia didalam perusahaan, bagaimana

karyawan berperilaku sangat mempengaruhi baik atau buruknya kualitas

suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

job satisfaction dan psychological capital terhadap organizational citizenship

behavior.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi

berganda yang melibatkan sampel sebanyak 203 orang karyawan PT.

Linktone Indonesia – www.okezone.com. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu

purposive sampling.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur organizational citizenship

behavior adalah alat ukur yang dikembangkan oleh Podsakoff, MacKenzie,

Moorman dan Fetter (1990) dengan 24 item dan terdiri atas 5 dimensi, untuk

alat ukur job satisfaction menggunakan survei kepuasan kerja (Job

Satisfaction Survey) dikembangkan oleh Spector pada tahun 1994 yang terdiri

dari 36 item yang mencakup 9 dimensi dan untuk mengukur psychological

capital menggunakan Psychological Capital Quessionare 24 (PCQ-24)

dikembangkan oleh Luthans, Youssef dan Avolio (2007) yang terdiri dari 24

item yang mencakup 4 dimensi.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, kesimpulan pertama yang diperoleh dari

penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan job satisfaction dan

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior dengan

proporsi varians sebesar 45,5%. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji hipotesis

minor yang menguji signifikansi masing-masing IV terhadap DV, diperoleh

ada empat koefisien regresi yang signifikan mempengaruhi organizational

citizenship behavior yaitu : coworkers, self-efficacy, optimism dan hope.

Kata kunci: Organizational Citizenship Behavior, Job Satisfaction,

Psychological Capital.

G) Bahan bacaan 62; buku: 3 + jurnal: 55 + skripsi: 1 + artikel: 1 + internet: 2

Page 7: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology Islamic State University Syarif Hidayatulah, Jakarta

B) April 2016

C) Donya Joko Wardoyo

D) Effects Job Satisfaction and Psychological Capital on Organizational

Citizenship Behavior

E) xv + 108 pages + attachments

F) The hard of competion in all aspects makes organizations have to have great

performance skill and inovation, so they can compete in national or

international scale. One of the most important part from human resource is

employee' behavior in organization (organizational citizenship behavior).

How the employees behave will influence the quality of organization This

research is conducted to find out the effects of job satisfaction and

psychological capital on organizational citizenship behavior.

This research uses quantitative perspective with multiple regresion analysis.

Subjects of this research are 203 employe from PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com. Subjects are chosen by non probability sampling

technique - purposive sampling.

Writer uses organizational citizenship behavior inventory which was

developed by Podsakoff, MacKenzie, Moorman and Fetter (1990) which

consists of 24 items and 5 dimensions, writer also uses Job Satisfaction

Survey which was developed Spector in 1994, consists of 36 items and 9

dimensions, the last one writer uses Psychological Capital Quessionare 24

(PCQ-24) developed by Luthans, Youssef and Avolio (2007), consists of 24

items includes 9 dimensions.

The research showed various results of organizational citizenship behavior

variance proportion that affected by job satisfaction and psychological capital

which is 45,5%, with the significant contribution variable as follows :

coworker, self-eficacy, optimism and hope.

Key words: Organizational Citizenship Behavior, Job Satisfaction,

Psychological Capital.

G) References 62; book: 3 + journal: 55 + mini thesis: 1 + article: 1 + internet: 2

Page 8: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga, para pengikut dan para

penerus perjuangan beliau hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memproleh gelar Sarjana

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

dengan senang hati menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua penulis Bapak Rudy dan Ibu Kastiah serta adik-adik tercinta

Doni, Serli dan Fahrel, yang telah memberikan dukungan moril maupun

materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan penulis, karena tiada

kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang paling khusuk selain doa yang

terucap dari orang tua. Ucapan terima kasih saja takkan pernah cukup untuk

membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan bakti dan

cinta ku untuk kalian bapak ibuku.

2. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

3. Jahja Umar, Ph. D selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2009-2014 beserta jajarannya.

4. Dr. Diana Mutiah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selama ini

telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan

mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai

harganya, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan maksimal.

Page 9: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

ix

5. Luh Putu Suta Haryanthi, M.Psi.T, Psi selaku dosen pembimbing akademik

yang selama ini telah memberikan arahan mengenai perkuliahan.

6. Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi dan Mulia Sari Dewi, M.Psi, Psikolog selaku

penguji skripsi, terima kasih atas masukan dan saran yeng telah diberikan

selama proses sidang.

7. Seluruh dosen dan staff Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani

perkuliahan dan meyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat penulis, “geng rumpi” Angga, Anis, Ayu, Bella, Dika, Isti,

Lina, Nayla, Noni, Sekar, dan Tari. Selanjutnya “anaconda family” Bang

Cat, Fahmi, Arif Tokecang, Deni. A, Dini, Ranggo, Rahman, Badui, Ricky,

Ayep, Shapan, Deni ST, Mario dan Laily. Kemudian “cengwer” Uyun, Ayu,

Zizah, Mita dan Juju. Serta tidak lupa sahabat tercinta Ajeng, Azka, Afni,

Safira dan Risda. Terima kasih karena telah memberi warna-warni susah

dan senang yang telah kita lalui selama ini.

9. I Gusti Ayu Jayanthi Prima Dewi terima kasih atas kasih sayang, perhatian,

semangat dan motivasi serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh sahabat-sahabati dan senior PMII KOMFAPSI yang selalu

memberikan masukan serta motivasi kepada penulis.

11. Teman-teman kelas D 2011 banyak sekali kenangan indah yeng telah kita

lewati bersama. Semoga silaturahmi kita tidak terputus.

12. Seluruh jajaran pengurus Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia

(ILMPI) periode 2011 - 2015 terima kasih atas pengalaman organisasi dan

ikatan pertemanan yang tidak ternilai harganya.

13. Seluruh karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com terima

kasih telah membantu mengisi angket penelitian. Tanpa anda semua, skripsi

ini tidak akan ada.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

untuk segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

x

Akhirnya penulis memohon kepada Rabb Semesta Alam agar seluruh

dukungan, bantuan, bimbingan dari semua pihak dibalas Allah SWT dengan

sebaik-baiknya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Jakarta, April 2016

Penulis

Donya Joko Wardoyo

Page 11: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

MOTTO & PERSEMBAHAN ........................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 9

1.2.1 Pembatasan masalah ............................................................ 9

1.2.2 Perumusan masalah .............................................................. 10

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 12

1.3.1 Tujuan penelitian .................................................................. 12

1.3.2 Manfaat penelitian ................................................................ 12

BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14

2.1. Organizational Citizenship Behavior .............................................. 14

2.1.1 Definisi organizational citizenship behavior....................... 14

2.1.2 Dimensi organizational citizenship behavior ...................... 17

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organizational

citizenship behavior ............................................................. 19

2.1.4 Pengukuran organizational citizenship behavior ................ 23

2.2. Job Satisfaction ................................................................................ 25

2.2.1 Definisi job satisfaction ....................................................... 25

2.2.2 Dimensi job satisfaction ...................................................... 29

2.2.3 Pengukuran job satisfaction ................................................. 31

2.3. Psychological Capital ...................................................................... 32

2.3.1 Definisi psychological capital ............................................. 32

2.3.2 Dimensi psychological capital ............................................ 33

2.3.3 Pengukuran psychological capital ....................................... 36

2.4. Kerangka Berpikir ........................................................................... 36

2.5. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 42

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 44

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................... 44

3.2.1 Identifikasi variabel penelitian ............................................ 44

3.2.2 Definisi operasional variabel............................................... 45

3.3. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 46

Page 12: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

xii

3.3.1 Teknik pengumpulan data ................................................... 47

3.3.2 Alat ukur penelitian ............................................................. 48

3.4. Uji Validitas Konstruk .................................................................... 51

3.4.1 Uji validitas konstruk organizational citizenship behavior 53

3.4.2 Uji validitas konstruk job satisfaction................................. 56

3.4.2.1 Uji validitas konstruk pay ................................... 56

3.4.2.2 Uji validitas konstruk promotion.......................... 57

3.4.2.3 Uji validitas konstruk supervision ....................... 58

3.4.2.4 Uji validitas konstruk fringe benefits ................... 59

3.4.2.5 Uji validitas konstruk contingent reward ............. 60

3.4.2.6 Uji validitas konstruk operating conditions ......... 61

3.4.2.7 Uji validitas konstruk coworkers.......................... 62

3.4.2.8 Uji validitas konstruk nature of work ................... 63

3.4.2.9 Uji validitas konstruk communication ................. 64

3.4.3 Uji validitas konstruk psychological capital ....................... 64

3.4.3.1 Uji validitas konstruk self-efficacy ...................... 64

3.4.3.2 Uji validitas konstruk optimism............................ 65

3.4.3.3 Uji validitas konstruk hope ................................. 66

3.4.3.4 Uji validitas konstruk resiliency ........................... 67

3.5. Teknik Analisis Data ........................................................................ 69

3.6. Prosedur Penelitian .......................................................................... 72

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 74

4.1. Gambaran Subjek Penelitian............................................................ 74

4.2. Analisis Deskriptif ........................................................................... 76

4.3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 78

4.3.1 Uji hipotesis mayor .............................................................. 78

4.3.2 Uji hipotesis minor .............................................................. 80

4.3.3 Uji proporsi varians pada setiap variabel independen ......... 84

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................ 89

5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 89

5.2. Diskusi ............................................................................................. 89

5.3. Saran ................................................................................................ 99

5.3.1 Saran teoritis ........................................................................ 99

5.3.2 Saran praktis ........................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 103

LAMPIRAN ......................................................................................................... 109

Page 13: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Likert .... 48

Tabel 3.2 Blue Print Skala Organizational Citizenship Behavior ..................... 49

Tabel 3.3 Blue Print Skala Job Satisfaction....................................................... 50

Tabel 3.4 Blue Print Skala Psychological Capital............................................. 51

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Skala Organizational Citizenship Behavior ...... 54

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Skala Pay........................................................... 56

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Skala Promotion ................................................ 57

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Skala Supervision .............................................. 58

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Skala Fringe Benefits ........................................ 59

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Skala Contingent Rewards ................................ 60

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Skala Operating Conditions .............................. 61

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Skala Coworkers ............................................... 62

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Skala Nature of Work ........................................ 63

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Skala Communication ....................................... 64

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Skala Self-efficacy ............................................. 65

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Skala Optimism ................................................. 66

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Skala Hope ........................................................ 67

Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Skala Resiliency ................................................ 68

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .................................................. 74

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian .............................................. 76

Tabel 4.3 Norma Skor Variabel ......................................................................... 77

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ................................................................ 77

Tabel 4.5 Analisis Crosstabs .............................................................................. 78

Tabel 4.6 R Square ............................................................................................. 79

Tabel 4.7 Anova ................................................................................................. 80

Tabel 4.8 Koefisien Regresi ............................................................................... 81

Tabel 4.9 Proporsi Varians untuk masing-masing Independent Variable.......... 85

Page 14: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema pengaruh job satisfaction dan psychological capital

terhadap organizational citizenship behavior………………

41

Page 15: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian ........................................................................ 110

Lampiran 2 Alat tes psikologi ............................................................................. 112

Lampiran 3 Syntax dan path diagram ................................................................. 118

Page 16: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ketatnya persaingan bisnis dalam segala bidang membuat perusahaan swasta dan

perusahaan negara dituntut untuk memiliki kemampuan kinerja dan inovasi yang

melebihi rata-rata agar mampu bersaing di skala nasional maupun internasional.

Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia adalah perilaku

manusia di dalam perusahaan, bagaimana karyawan berperilaku sangat

mempengaruhi baik atau buruknya kualitas suatu perusahaan.

Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawannya bekerja dengan baik

namun juga membutuhkan karyawan yang dapat memberikan kontribusi yang

lebih, karena kontribusi yang lebih berperan besar dalam keberlangsungan

kerjasama antar karyawan secara efektif. Perusahaan yang memiliki tim kerja

yang baik disertai dengan perilaku tolong-menolong secara sukarela oleh setiap

karyawannya merupakan hal penting dalam keberlangsungan perusahaan demi

tercapainya prestasi dan hasil yang tinggi, dibandingkan dengan perusahaan yang

karyawannya memiliki sikap kompetisi negatif antar karyawan yang pada

akhirnya hanya menjatuhkan anggota lainnya.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan sejak tanggal 3 Agustus 2014

sampai dengan 26 September 2014 pada sebuah perusahaan yang berfokus

dibidang media yaitu berita portal on-line cukup terkenal di Indonesia, yang

diluncurkan pada tahun 2007. Perusahaan tersebut merupakan cabang dari sebuah

Page 17: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

2

grup perusahaan besar berskala multinasional yang bergerak dibidang media,

infrastruktur, properti, keuangan, transportasi dll.

Yang membuat berita portal on-line menjadi diminati adalah sifatnya yang

interaktif, dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya

jurnalis on-line dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-

sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara

efisien dan efektif. Interaktifitas juga dapat dilihat dari adanya pemberian

feedback dari pembaca yang membaca sebuah berita melalui kolom komentar

yang disajikan di bawah berita yang ditampilkan. Sehingga para pembaca dapat

memberikan kritik dan sarannya serta bertukar pikiran dengan pembaca yang

lainnya. Dalam hal ini sudah terlihat sangat jelas bahwa perilaku manusia dalam

membaca berita mengalami perubahan, dari media cetak berubah menjadi media

on-line. Hal ini dipengaruhi salah satunya oleh ketepatan waktu berita yang di

update secara real time, sehingga setiap jurnalis harus mampu menganalisa

kebutuhan dan mampu memahami keinginan para pembaca.

Pada saat kuliah kerja lapangan yang ditugaskan dari kampus, dilakukan

wawancara dan observasi di perusahaan tersebut selama 2 bulan hasilnya

menunjukkan kurangnya perilaku organizational citizenship behavior yang

ditunjukkan oleh sebagian karyawan., sehingga hanya tugas-tugas formal yang

dapat terselesaikan dengan optimal tanpa didukung oleh perilaku organizational

citizenship behavior. Rendahnya perilaku organizational citizenship behavior

karyawan terlihat dari tidak pedulinya beberapa karyawan terhadap kesulitan yang

dirasakan oleh rekan kerjanya, untuk divisi reporter banyak yang mengeluh ketika

Page 18: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

3

diminta meliput berita diluar jam kerja yang telah ditentukan, terdapat beberapa

karyawan yang datang terlambat kekantor serta tidak hadirnya beberapa karyawan

untuk mengikuti pelatihan guna menambah kemampuan soft skill yang diadakan

oleh divisi Human Resource Development (HRD), selain itu untuk divisi

marketing, account executive, dan sales dituntut untuk mau bertemu dengan klien

diluar jam kerja.

Selain itu, juga ditemukan karyawan yang mengemukakan pendapatnya bahwa

gaji yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja yang diterima dan kinerja

yang ia berikan untuk perusahaan, sehingga kepuasan kerja yang dirasakannya

sangat rendah. Tidak hanya itu, juga ditemukan karyawan yang memiliki

permasalahan dalam dirinya seperti merasa tidak percaya akan kemampuan

dirinya dalam menyelesaikan tugas-tugas perusahaan dengan tepat waktu dan

tidak mampu memisahkan permasalahan yang ada di rumah dengan yang ada di

kantor sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang disebabkan

karena kurangnya psychological capital yang dimiliki individu.

Organ (1997) mengemukakan, bahwa organizational citizenship behavior

merupakan bentuk perilaku pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan

reward tetapi secara nyata meningkatkan efektifitas perusahaan. Ini berarti

perilaku organizational citizenship behavior tidak termasuk kedalam peraturan

perusahaan maupun deskripsi pekerjaan sehingga karyawan tidak akan mendapat

sanksi jika tidak melaksanakannya. Jika hanya satu orang, organizational

citizenship behavior tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap sebuah

perusahaan, tetapi jika para anggotanya memiliki organizational citizenship

Page 19: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

4

behavior yang baik, dampaknya terhadap perusahaan tersebut akan terasa secara

signifikan. Perilaku tolong-menolong dan kepatuhan terhadap aturan perusahaan

juga termasuk dalam definisi organizational citizenship behavior. secara singkat,

organizational citizenship behavior didefinisikan sebagai kebijaksanaan, extra-

peran dan melampaui persyaratan pekerjaan.

Organizational citizenship behavior adalah extra-peran, yaitu melibatkan

diri dalam pekerjaan yang terkait tugas pada tingkat yang sangat jauh melampaui

standar perusahaan yang ditetapkan atau umumnya melakukan pekerjaan diluar

job description secara sukarela. Perilaku tersebut meliputi tindakan sukarela dari

kreativitas dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan tugas seseorang atau

kinerja organisasi, bertahan dengan antusiasme dan upaya untuk menyelesaikan

pekerjaan seseorang, relawan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih, dan

mendorong orang lain dalam organisasi untuk melakukan hal yang sama

(Podsakoff, MacKenzie, Paine, & Bachrach, 2000). Secara umum pengertian

organizational citizenship behavior adalah perilaku yang membuat individu

melakukan sesuatu yang tidak dideskripsikan dalam pekerjaannya dan tidak ada

upah atau penghargaan atas tindakannya itu. Secara sadar dan atas keinginannya

sendiri, seperti menolong rekan kerja melakukan pekerjaannya, atau membantu

atasan meski sampai di luar jam kerja yang ditentukan. Perilaku ini merupakan

perilaku yang dapat meningkatkan efektivitas perusahaan.

Karyawan yang memiliki organizational citizenship behavior akan memiliki sifat

menolong secara sukarela, inisiatif dan loyalitas yang tinggi untuk perusahaannya

sehingga akan menciptakan rasa aman, nyaman dan kepuasan kerja bagi dirinya.

Page 20: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

5

Organizational citizenship behavior berorientasi pada perilaku dan diharapkan

perilaku tersebut mencerminkan nilai yang dihayati. Perilaku organizational

citizenship behavior biasanya muncul karena perasaan sebagai anggota organisasi

dan merasa puas apabila dapat melakukan sesuatu yang lebih berarti bagi

perusahaan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Podsakoff, Ahearne, and

MacKenzie (1997) menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior dapat

meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja karyawan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Organ dan Ryan (1995) yang

berjudul a meta-analytic review of attitudinal and dispositional predictors of

organizational citizenship behavior menghasilkan, bahwa variabel job satisfaction

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organizational citizenship behavior. Hal

serupa juga diungkapkan oleh Ahmed, Rasheed dan Jehanzeb (2012);

Mohammad, Habib dan Alias (2011); Swaminathan dan Jawahar (2013),

berdasarkan penelitian-penelitian yang telah mereka lakukan mengungkapkan

keterkaitan yang kuat antara job satisfaction terhadap organizational citizenship

behavior. Dalam penelitiannya N dan Jacob (2015) menyatakan bahwa job

satisfaction memiliki beberapa hubungan dengan kesehatan mental masyarakat,

memberikan niat baik untuk organisasi. Job satisfaction juga mengurangi absensi,

perputaran karyawan dan kecelakaan. Job satisfaction dapat meningkatkan

semangat kerja karyawan, produktivitas, menciptakan ide-ide inovatif di antara

karyawan, dll. Individu dapat menjadi lebih loyal terhadap organisasi. Karyawan

yang puas akan menunjukkan efektivitas maksimum dan efisiensi dalam

karyanya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kepuasan karyawan hanya

Page 21: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

6

bersangkutan dengan gaji daripada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi

tingkat kepuasan, seperti fasilitas kantin, bonus, kondisi kerja, dll.

Job satisfaction didefinisikan sebagai sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, perbedaan antara jumlah reward yang mereka terima dengan jumlah

reward yang selayaknya/seharusnya mereka terima. Oleh karena karyawan adalah

tulang punggung dari setiap organisasi, tanpa karyawan tidak ada pekerjaan dapat

dilakukan, maka kepuasan karyawan adalah sangat penting. Karyawan akan lebih

puas jika mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan, kepuasan kerja

berhubungan dengan perasaan batin pekerja (N et.al., 2015).

Maharani, Troena dan Noermijati (2013) dalam penelitiannya yang

dilakukan terhadap karyawan PT Bank Syariah Mandiri Malang Jawa Timur,

yang menjadikan organizational citizenship behavior sebagai variabel mediasi,

hasilnya menunjukkan, bahwa organizational citizenship behavior memediasi

pengaruh job satisfaction terhadap kinerja karyawan. Artinya, job satisfaction dan

organizational citizenship behavior adalah komponen berharga dari sebuah

organisasi. Komponen ini dapat menjadi kompetensi inti untuk meningkatkan

kinerja organisasi. Ini adalah sumber keunggulan kompetitif organisasi untuk

menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.

Najafi, Noruzy, Azar, Shirkouhi dan Dalvand (2011) dalam penelitiannya

juga mengungkapkan job satisfaction berpengaruh positif terhadap organizational

citizenship behavior, hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi job satisfaction

maka semakin tinggi perilaku organizational citizenship behavior. Secara umum

"greater justice" dan pemberdayaan psikologis mendukung job satisfaction

Page 22: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

7

karyawan dan komitmen organisasi, yang pada gilirannya memotivasi karyawan

untuk berperilaku organizational citizenship behavior. Jika karyawan puas dalam

pekerjaannya dan berkomitmen untuk organisasi maka karyawan akan melakukan

pekerjaan melebihi yang diharapkan organisasi. Perilaku yang melampaui job

description menjadi komponen fundamental untuk mencapai efektivitas dalam

organisasi.

Ternyata selain variabel job satisfaction masih ada variabel lainnya yang

diduga memiliki pengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior yaitu

psychological capital. Beberapa penelitian menemukan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara psychological capital dan Organizational Citizenship

Behavior. Individu dengan psychological capital yang tinggi akan menampilkan

perilaku yang lebih menguntungkan terhadap Organizational Citizenship

Behavior (Nafei, 2015). Penelitian yang dilakukan Beal III, Stavros dan Cole

(2013) menemukan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara psychological

capital dan organizational citizenship behavior. Karyawan yang memiliki

psychological capital tinggi cenderung memiliki organizational citizenship

behavior tinggi. Qadeer dan Jaffery (2014) juga melakukan penelitian variabel

psychological capital dijadikan variabel mediator antara variabel iklim organisasi

dan organizational citizenship behavior hasilnya menunjukkan bahwa hubungan

yang signifikan ditemukan antara psychological capital dan iklim organisasi, di

sisi lain korelasi untuk iklim organisasi dengan organizational citizenship

behavior tidak signifikan, dan korelasi antara psychological capital dan

Page 23: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

8

organizational citizenship behavior menunjukkan hasil yang positif dan

signifikan.

Di dalam negeri sendiri terdapat penelitian mengenai psychological capital

dan organizational citizenship behavior, yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Adestyani dan Nurtjahjanti (2013) terhadap karyawan PT. PLN (PERSERO)

distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang menyimpulkan bahwa hubungan

antara kedua variabel penelitian adalah linier. Hasil linier menunjukkan bahwa

teknik regresi dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

dan memprediksikan seberapa besar peran psychological capital pada

organizational citizenship behavior. Hubungan korelasi positif yang signifikan

antara psychological capital dengan organizational citizenship behavior memiliki

arti bahwa semakin tinggi psychological capital maka semakin tinggi

organizational citizenship behavior, atau semakin rendah psychological capital

maka semakin rendah organizational citizenship behavior.

Psychological capital sendiri dapat diartikan sebagai modal psikologis atau

semacam modal sikap atau perilaku yang berperan besar dalam menentukan

keberhasilan. Definisi dari psychological capital adalah : “keadaan psikologis

positif individu yang dicirikan oleh; (1) memiliki kepercayaan diri (self-efficacy)

untuk mengambil dan mengerjakan tugas-tugas yang menantang, (2) membuat

atribusi positif tentang sukses pada saat ini dan dimasa yang akan datang

(optimisme), (3) tekun menuju tujuan dan bila perlu mengarahkan jalan ke tujuan

untuk berhasil (hope), dan (4) ketika dilanda masalah dan kesulitan, mampu

mempertahankan dan bangkit kembali atau bahkan lebih untuk mencapai

Page 24: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

9

keberhasilan (resilience)” (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007). Dengan kata lain

ada 4 dimensi yang membentuk psychological capital: self-efficacy, optimism,

hope dan resiliency. Keempat dimensi tersebut tidak hanya bersifat tambahan

tetapi juga satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan, misalnya seseorang yang

memiliki harapan terhadap organisasi memiliki cara untuk mencapai tujuannya

sehingga akan lebih termotivasi dan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang

dihadapinya, yang pada gilirannya akan meningkatkan resiliency. Orang yang

percaya diri mampu mentransfer dan mengaplikasikan self-efficacy, optimism,

hope dan resiliency pada tugas-tugas spesifik sesuai job description dan

diharapkan mampu meningkatkan perilaku organizational citizenship behavior.

Berdasarkan fenomena dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

bahwa organisasi akan menunjukkan kualitas terbaiknya lebih dari yang

diharapkan jika para anggotanya memiliki perilaku suka menolong karyawan lain,

menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan

prosedur-prosedur di tempat kerja sedangkan untuk memunculkan perilaku itu

tidak semudah apa yang kita kita pikirkan. Berdasarkan fenomena penulis tertarik

dan menganggap penting untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Job Satisfaction dan Psychological Capital Terhadap Organizational

Citizenship Behavior”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh job

satisfaction dan psychological capital terhadap organizational citizenship

Page 25: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

10

behavior, di kalangan karyawan. Adapun variabel penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Organizational citizenship behavior adalah perilaku individu yang dilakukan

secara sukarela untuk bekerja melebihi job description, yang tidak secara

langsung atau eksplisit diakui dalam sistem reward, yang bersifat

spontanserta memberi kontribusi pada keefektifan dan keefisienan fungsi

organisasi.

2. Job satisfaction adalah kondisi emosi seseorang yang positif maupun

menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian suatu pekerjaan atau

pengalaman kerja.

3. Psychological capital adalah keadaan psikologis positif seseorang yang

ditandai dengan; (1) memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untuk

mengambil dan menyelesaikan tugas yang menantang, (2) membuat hal yang

positif (optimisme) tentang sukses pada saat ini dan di masa depan, (3)

berusaha mencapai tujuan dan, mengarahkan jalan ke tujuan (hope) untuk

berhasil, (4) ketika dilanda masalah dan kesulitan, mampu mempertahankan

dan bangkit atau bahkan lebih (resilience) untuk mencapai keberhasilan.

4. Responden dalam penelitian adalah karyawan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang

akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :

Page 26: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

11

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan job satisfaction dan psychological

capital terhadap organizational citizenship behavior?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi pay terhadap

organizational citizenship behavior?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi promotion terhadap

organizational citizenship behavior?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi supervision terhadap

organizational citizenship behavior?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi fringe benefits terhadap

organizational citizenship behavior?

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi contingent rewards

terhadap organizational citizenship behavior?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi operating conditions

terhadap organizational citizenship behavior?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi coworkers terhadap

organizational citizenship behavior?

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi nature of work terhadap

organizational citizenship behavior?

10. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi communication terhadap

organizational citizenship behavior?

11. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi self-efficacy terhadap

organizational citizenship behavior?

Page 27: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

12

12. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi optimism terhadap

organizational citizenship behavior?

13. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi hope terhadap

organizational citizenship behavior?

14. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi resiliency terhadap

organizational citizenship behavior?

15. Manakah diantara dimensi pay, promotion, supervision, fringe benefits,

contingent reward, operating conditions, coworkers, nature of work,

communication, self-eficacy, optimism, hope, resiliency yang paling dominan

berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui pengaruh job

satisfaction dan psychological capital terhadap organizational citizenship

behavior.

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih

khususnya bagi perkembangan ilmu psikologi yang berkaitan dengan

organizational citizenship behavior, job satisfaction dan psychological

capital. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk

penelitian-penelitian berikutnya.

Page 28: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

13

2. Manfaat praktis, secara praktis, organisasi diharapkan mampu memberikan

karier yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan, organisasi

juga sebagai cagar ilmu pengetahuan yang selalu berkembang seiring

munculnya fenomena-fenomena sehingga penelitian dan pengembangan

sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah

ilmu pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi

perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia menuju perilaku

organizational citizenship behavior dalam diri karyawan, sehingga mampu

menjalankan roda perusahaan melebihi dari apa yang diharapkan.

Page 29: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Organizational Citizenship Behavior

2.1.1 Definisi organizational citizenship behavior

Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap

karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam

mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk

kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Penilaian kinerja

terhadap karyawan biasanya didasarkan pada job description yang telah disusun

oleh perusahaan. Dengan demikian, baik atau buruknya kinerja seorang karyawan

dilihat dari kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sebagaimana tercantum dalam job

description. Melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas yang ada dalam job

description ini disebut sebagai in-role behavior (Van Dyne, Graham & Dienesch,

1994). Sudah seharusnya bila organisasi mengukur kinerja karyawan tidak hanya

sebatas tugas-tugas yang terdapat dalam job description saja. Bagaimanapun

diperlukan peran ekstra demi terselesaikannya tugas-tugas itu. Kontribusi pekerja

“di atas dan lebih dari” deskripsi kerja formal inilah yang disebut dengan

organizational citizenship behavior (Smith, Organ & Near).

Perbedaan yang mendasar antara perilaku in-role dengan perilaku extra-

role adalah pada reward. Pada in-role biasanya dihubungkan dengan reward dan

sanksi (hukuman), sedangkan pada extra-role biasanya terbebas dari reward, dan

perilaku yang dilakukan oleh individu tidak diorganisir dalam reward yang akan

Page 30: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

15

mereka terima (Morrison, 1994). Tidak ada insentif tambahan yang diberikan

ketika individu berperilaku extra-role. Dibandingkan dengan perilaku in-role

yang dihubungkan dengan penghargaan ekstrinsik atau penghargaan moneter,

maka perilaku extra-role lebih dihubungkan dengan penghargan intrinsik (Wright,

George, Farnsworth & McMahan). Perilaku ini muncul karena perasaan sebagai

“anggota organisasi” dan merasa puas apabila dapat melakukan “sesuatu yang

lebih” kepada organisasi. Borman dan Motowidlo (dalam Podsakoff, Aheane &

MacKenzie, 1997) menyatakan bahwa organization citizenship behavior dapat

meningkatkan kinerja organisasi (organizational performance) karena perilaku ini

merupakan “pelumas” dari mesin sosial dalam organisasi. Dengan kata lain

dengan adanya perilaku ini maka interaksi sosial pada anggota-anggota organisasi

menjadi lancar, mengurangi terjadinya perselisihan, dan meningkatkan efisiensi.

Secara umum organization citizenship behavior adalah ilmu yang

mempelajari perilaku manusia dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku

tersebut memberikan dampak yang positif terhadap organisasi. Organ (dalam

Podsakoff, 2000) memberikan definisi bahwa organization citizenship behavior

adalah perilaku bebas individu yang secara eksplisit atau secara tidak langsung

diakui oleh sistem formal, dan secara agregat berfungsi dengan efektif dan efisien

dalam sebuah organisasi. Para peneliti telah mengakui dampak signifikan dari

organization citizenship behavior terhadap keberhasilan suatu organisasi

(Narimani, Tabaeian, Khanjani & Soltani, 2014; Ahmad & Omar, 2015). Lebih

lanjut Organ mengatakan bahwa yang dimaksud berfungsi secara agregat adalah

mengacu kepada orang-orang dalam satu grup, departemen, atau organisasi. Jika

Page 31: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

16

hanya satu karyawan, organization citizenship behavior tidak memiliki dampak

yang signifikan terhadap sebuah perusahaan, tetapi jika para karyawannya

memiliki organization citizenship behavior yang baik, dampaknya terhadap

perusahaan akan terasa secara signifikan.

Menurut Ahmad dan Omar (2015) jika seluruh karyawan memiliki perilaku

organizational citizenship behavior yang tinggi, pengalaman pekerjaan yang

berarti, keterhubungan dengan orang lain di tempat kerja dan keselarasan yang

kuat dari nilai-nilai mereka dengan nilai-nilai organisasi, ada kemungkinan besar

baik karyawan dan organisasi akan saling menguntungkan. Demikian juga Chen,

Niu, Wang, Yang dan Tsaur (2009) mengungkapkan bahwa organization

citizenship behavior merupakan hal penting di tempat kerja. Perilaku individu

yang bebas dan spontan yang dihasilkan dari karakter seseorang ataupun karakter

pekerjaan atau organisasinya, juga berasal dari hubungan dengan atasan. Perilaku

ini dilakukan kepada organisasi atau pun rekan kerja, yang menghasilkan

peningkatan efektivitas organisasi melalui pengaruh langsung dari pekerjaan

ataupun melalui pengaruh tidak langsung secara sosial yang berdasarkan

peningkatan hubungan interpersonal. Perilaku kewarganegaraan tidak

dideskripsikan dalam pekerjaan formal, juga tidak memiliki penghargaan

(reward) secara kontrak.

Sementara itu Podsakoff, MacKenzie, Paine dan Bachrach (2000)

mengungkapkan bahwa organizational citizenship behavior merupakan kontribusi

individu dalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Organization citizenship

behavior ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku memunculkan

Page 32: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

17

perilaku kretivitas dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan

seseorang atau kinerja organisasi, membantu menyelesaikan tugas rekan kerja

yang kesusahan, menjadi relawan untuk mengambil tanggung jawab lebih, dan

mendorong orang lain dalam organisasi untuk melakukan hal yang sama. Perilaku

ini menggambarkan nilai tambah karyawan yang merupakan salah satu bentuk

perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna

membantu.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organizational

citizenship behavior, merupakan perilaku yang bersifat sukarela, bukan

merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal-hal yang mengedepankan

kepentingan organisasi, perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan

berdasarkan kinerja, dan tidak diperintah secara formal serta tidak berkaitan

langsung dengan sistem reward. Artinya, perilaku ekstra peran yang dilakukan

karyawan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk uang melainkan

melakukannya dengan sukarela.

2.1.2 Dimensi organizational citizenship behavior

Dalam penelitian ini dimensi yang digunakan merupakan pengembangan dari

teori dari Organ. Farh, Zhong dan Organ (2004) dan Podsakoff, MacKenzie, Paine

dan Bachrach (2000) organization citizenship behavior dibangun dari lima

dimensi yang masing-masingnya bersifat unik, yaitu:

1. Altruisme, kesediaan untuk menolong rekan kerja dalam menyelesaikan

pekerjaannya dalam situasi yang tidak biasa, perilaku ini merupakan

kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan juga organisasi. Altruisme

Page 33: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

18

dapat dibedakan dengan perasaan loyalitas dan kewajiban, altruisme

memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan

keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran,

misalnya, karyawan yang sudah selesai dengan pekerjaannya membantu

karyawan lain dalam menghadapi pekerjaan yang sulit. Sementara kewajiban

memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu tertentu, organisasi

khusus, atau konsep abstrak.

2. Civic virtue, secara sukarela berpartisipasi, bertanggung jawab menyangkut

dukungan pekerja atas fungsi-fungsi administratif dalam organisasi, terlibat

dalam aktivitas organisasi dan peduli terhadap kelangsungan hidup

organisasi. Karyawan juga aktif mengemukakan gagasan-gagasannya serta

ikut mengamati lingkungan bisnis dalam hal ancaman dan peluang. Misalnya,

aktif berpartisipasi dalam rapat organisasi.

3. Conscientiousness, suatu perilaku yang menunjukkan upaya sukarela untuk

meningkatkan cara dalam menjalankan pekerjaannya secara kreatif agar

kinerja organisasi meningkat. Perilaku tersebut melibatkan kreatif dan

inovatif secara sukarela untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja

demi peningkatan organisasi. Karyawan melakukan tindakan-tindakan yang

menguntungkan organisasi melebihi dari yang disyaratkan, misalnya

berinisiatif meningkatkan kompetensinya, mengambil tanggungjawab diluar

wewenangnya, mengikuti seminar dan kursus yang di sediakan organisasi.

4. Courtesy, merupakan perilaku-perilaku baik, misalnya perilaku membantu

seseorang mencegah terjadinya suatu permasalahan atau membuat langkah-

Page 34: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

19

langkah untuk meredakan atau mengurangi berkembangnya suatu masalah.

Kebaikan (courtesy) menunjuk pada tindakan pengajaran kepada orang lain

sebelum ia melakukan tindakan atau membuat keputusan yang berkaitan

dengan pekerjaannya. Dimensi ini menunjukkan perilaku membantu

karyawan baru berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi. Misalnya,

membantu dalam mempergunakan peralatan dalam bekerja.

5. Sportsmanship, menunjukkan suatu kerelaan/toleransi untuk bertahan dalam

suatu keadaan yang tidak menyenangkan tanpa mengeluh. Perilaku ini

menunjukkan suatu daya toleransi yang tinggi terhadap lingkungan yang

kurang atau bahkan tidak menyenangkan. Dikatakan pula bahwa

sportsmanship seharusnya memiliki cakupan yang lebih luas, dalam

pengertian individu tidak hanya menahan ketidakpuasan tetapi individu

tersebut harus tetap bersikap positif serta bersedia mengorbankan

kepentingannya sendiri demi kelangsungan organisasi.

Pada penelitian ini penulis mengambil kelima dimensi organizational

citizenship behavior yang dikemukakan oleh Organ yaitu altruisme, civic virtue,

conscientiousness, courtesy dan sportsmanship sebagai skala dalam menentukan

organizational citizenship behavior, karena kelima dimensi tersebut dapat

menggambarkan secara keseluruhan apa yang ingin diteliti.

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi organizational citizenship behavior

Menurut LePine, Erez dan Johnson (2002); Organ dan Ryan (1995) Munculnya

perilaku organization citizenship behavior pada karyawan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu kepuasan kerja, komitmen organisasi, keadilan organisasi,

Page 35: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

20

dukungan pemimpin, kepribadian, jenis kelamin, usia dan persepsi dukungan

organisasi. Kemudian dari beberapa literatur dan hasil penelitian terdahulu

ditemukan bahwa psychological capital memengaruhi organization citizenship

behavior.

1. Kepuasan kerja, mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Ini nampak dalam sikap positif terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang

dihadapi di lingkungan kerjanya. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja

yang tinggi secara otomatis akan memiliki organization citizenship behavior

yang tinggi (Bowling, 2010).

2. Komitmen organisasi, merupakan sifat hubungan antara individu dengan

organisasi kerja, individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan

tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara

sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai

keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Schappe (1998) menemukan bahwa komitmen

organisasi merupakan prediktor organization citizenship behavior yang lebih

signifikan dibandingkan kepuasan kerja.

3. Keadilan, seberapa adil atau layak perlakuan organisasi terhadap dirinya.

Dalam literatur perilaku organisasi, konsep keadilan dibagi menjadi tiga,

yaitu keadilan distributif, keadilan prosedural, dan keadilan interaksional.

4. Dukungan pemimpin, senang atau tidaknya seorang karyawan bekerja

disebuah organisasi juga dipengaruhi oleh hubungan dengan atasan maupun

dengan bawahannya, untuk mendapatkan hubungan kerja yang baik tentunya

Page 36: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

21

semua pihak harus mampu memenuhi dan memberikan hal-hal yang menjadi

keinginan dan harapan dari pihak lainnya. Jika interaksi antara atasan maupun

bawahan terjalin dengan positif maka secara otomatis dapat menciptakan

lingkungan organisasi yang dapat memotivasi para karyawan bekerja dengan

senang hati dan melebihi apa yang diharapkan pimpinan. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Zacher dan Jimmieson (2013) yang

berjudul leader-follower interactions: relations with organizational

citizenship behavior & sales productivity, menunjukkan bahwa dukungan

pemimpin dapat meningkatkan perilaku organizational citizenship behavior

sehingga berakibat tercapainya tujuan perusahaan.

5. Kepribadian, merupakan sesuatu yang melekat pada diri karyawan dan lebih

sulit diubah sehingga memiliki pengaruh yang lebih stabil dan bertahan

terhadap organization citizenship behavior. Kepribadian juga diharapkan

menjadi prediktor yang lebih baik pada kinerja karyawan pada situasi di mana

harapan manajemen agar karyawan menampilkan kinerja tersebut tidak

terdefinisi dengan jelas, seperti pada perilaku-perilaku organization

citizenship behavior. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Akinbode (2011) yang menunjukkan bahwa kepribadian memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap organizational citizenship behavior, kepribadian

yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu extraversion dan openness.

6. Jenis kelamin, dalam penelitian yang dilakukan oleh Lin (2008)

menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan perilaku organization citizenship

behavior pria dan perilaku organization citizenship behavior wanita. Bahwa

Page 37: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

22

perilaku menolong wanita lebih besar daripada pria, penyebabnya karena ada

perbedaan persepsi, wanita menganggap organization citizenship behavior

merupakan bagian dari perilaku in-role terbalik dengan persepsi pria.

Akinbode (2011) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa wanita

1,24 kali lebih mungkin untuk menunjukkan organization citizenship

behavior dibandingkan dengan pria.

7. Usia, masa hidup yang telah dijalani oleh seseorang dan usia produktif

seseorang untuk bekerja berada pada saat memasuki masa dewasa.

Akinbonde (2011) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa hubungan usia

karyawan dengan tingkat organization citizenship behavior ada kecendrungan

semakin tua maka skor organization citizenship behavior semakin meningkat,

rata- rata yang paling tinggi terdapat pada kelompok umur ≥ 51 tahun.

8. Persepsi dukungan organisasi, interaksi sosial bisa terjadi dalam konteks

individu dengan organisasinya. Terkait dengan itu, konsep dukungan

organisasi mencoba menjelaskan interaksi individu dengan organisasi yang

secara khusus mempelajari bagaimana organisasi memperlakukan individu-

individu (karyawan). Persepsi dukungan organisasi memiliki korelasi

tertinggi dengan organization citizenship behavior, ketika karyawan

menerima dukungan dari organisasi, mereka akan meningkatkan kinerja

untuk menghasilkan yang lebih baik bagi organisasi. Dukungan dalam hal

penghargaan dan insentif dapat meningkatkan tingkat motivasi karyawan.

Jadi, perusahaan harus menekankan pada isu-isu ini untuk meningkatkan

organization citizenship behavior karyawan, sehingga karyawan dapat

Page 38: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

23

menjadi setia untuk organisasi (Osman, Othman, Rana, Solaiman & Lal,

2015).

9. Psychological capital, studi empiris mengenai hubungan antara psychological

capital dengan organization citizenship behavior telah dilakukan di beberapa

negara seperti Cina dan Amerika Serikat, menunjukkan hasil yang berbeda-

beda. Penelitian di Cina yang dilakukan oleh Lifeng (2007) menunjukkan

hasil bahwa organization citizenship behavior berkorelasi dengan

psychological capital. Norman, Avey, Nimnicht & Pigeon (2010) melakukan

penelitian pada 199 karyawan dari organisasi di Amerika Serikat

menunjukkan bahwa karyawan dengan psychological capital tinggi paling

mungkin untuk terlibat dalam organization citizenship behavior dan tidak

mungkin untuk terlibat dalam perilaku penyimpangan.

2.1.4 Pengukuran organization citizenship behavior

Sejalan dengan banyaknya teori yang mengemukakan berbagai dimensi

organization citizenship behavior yang berbeda-beda, maka alat pengukuran yang

digunakan untuk mengukur organization citizenship behavior dalam berbagai

penelitian pun berbeda-beda. Diantaranya skala 30 item Bateman dan Organ

(1983) yang terdiri dari 10 aspek yaitu compliance, altruism, dependability,

housecleaning, complaints, waste, cooperation, criticims of and arguing with

other dan punctuality, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Smith, Organ dan

Near (1983) yang menggunakan skala organization citizenship behavior 20 item

dengan 2 aspek yaitu altruism dan organizational compliance, selanjutnya

penelitian yang dilakukan oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan Fetter

Page 39: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

24

(1990) menggunakan skala organization citizenship behavior 24 item yang dibagi

dalam lima dimensi yaitu altruisme, conscientiousness, sportmanship, courtesy

dan civic virtue, selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Motowidlo dan Van

Scotter (1994) menggunakan skala organization citizenship behavior 16 item,

kemudian penelitian yang dilakukan oleh Van Dyne, Graham dan Dienesch

(1994) menggunakan skala 37 item yang terbagi dalam lima aspek yaitu loyalty,

obedience, social participation, advocacy participation dan functional

participation dan yang terakhir penelitian Podsakoff dan MacKenzie (1994)

menggunakan 14 item dengan membaginya kedalam empat aspek yaitu helping,

civic virtue dan sportmanship. Semua alat ukur ini menggunakan setuju dan tidak

setuju dalam setiap itemnya dan menggunakan rentang pengukuran tujuh poin dari

“sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju”.

Dalam penelitian ini pengukuran organization citizenship behavior

menggunakan skala yang dibuat oleh Organ dan dikembangkan oleh Podsakoff,

MacKenzie, Moorman dan Fetter (1990). Pada skala organization citizenship

behavior terdapat 24 item, item-item tersebut sudah mengukur lima aspek

organization citizenship behavior : altruisme, conscientiousness, sportmanship,

courtesy dan civic virtue. Adapun koefisien alpha cronbach terbilang baik dengan

tiap-tiap aspek sebesar altruisme = 0.85, conscientiousness = 0.82, sportmanship

= 0.85, courtesy = 0.85 dan civic virtue = 0.70.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lam, Hui dan Law (1999), penelitian

tersebut menggunakan skala organization citizenship behavior yang

dikembangkan oleh Podsakoff et.al. (1990) dengan responden 431 karyawan yang

Page 40: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

25

berasal dari berbagai negara yaitu USA, Australia, Jepang dan Hongkong. Adapun

nilai koefisien alpha cronbach yang dihasilkan dari seluruh sampel untuk masing-

masing aspek sebesar altruisme = 0.95, conscientiousness = 0.94, sportmanship =

0.95, courtesy = 0.94 dan civic virtue = 0.94. Kemudian jika nilai koefisien alpha

cronbach dipisah berdasarkan negara, maka nilai koefisien alpha cronbach

organizational citizenship behavior USA sebesar altruisme = 0.98,

conscientiousness = 0.97, sportmanship = 0.96, courtesy = 0.96 dan civic virtue =

0.97, nilai koefisien alpha cronbach organizational citizenship behavior Australia

sebesar altruisme = 0.96, conscientiousness = 0.95, sportmanship = 0.93, courtesy

= 0.94 dan civic virtue = 0.94, nilai koefisien alpha cronbach organizational

citizenship behavior Jepang sebesar altruisme = 0.92, conscientiousness = 0.91,

sportmanship = 0.93, courtesy = 0.92 dan civic virtue = 0.92, nilai koefisien alpha

cronbach organizational citizenship behavior Hongkong sebesar altruisme = 0.91,

conscientiousness = 0.90, sportmanship = 0.94, courtesy = 0.90 dan civic virtue =

0.88.

Hal ini membuktikan bahwa skala organizational citizenship behavior yang

dikembangkan oleh Podsakoff et.al. (1990) layak untuk digunakan karena

memiliki konsistensi internal yang dapat diterima dan telah mengukur kelima

dimensi organization citizenship behavior.

2.2 Job Satisfaction

2.2.1 Definisi job satisfaction

Job satisfaction merupakan sebuah fenomena yang luas dan kompleks, oleh

karena itu melahirkan banyak teori dan pengertian tentang job satisfaction.

Page 41: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

26

Robbins dan Judge (2009) mendefinisikan job satisfaction sebagai suatu perasaan

positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah

karakteristik. Penjelasan job satisfaction tersebut dipertegas oleh Wijono (2010)

yang mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyenangkan

yang merupakan hasil dari persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas

atau memenuhi kebutuhannya untuk memperoleh nilai-nilai kerja yang penting

bagi dirinya. Sehingga job satisfaction karyawan merupakan hal penting yang

harus diperhatikan oleh pihak manajemen karena kepuasan kerja karyawan dapat

menghasilkan pekerjaan yang optimal. Tetapi dalam beberapa survey, biasanya

memiliki permasalahan dalam menentukan kepuasan kerja, yaitu susahnya

menjawab pertanyaan langsung mengenai kepuasan kerja, nilai-nilai budaya yang

sulit dalam membandingkan kepuasan kerja di seluruh negara, dan perubahan

kepuasan kerja terhadap kondisi ekonomi. Karyawan yang lebih suka menikmati

kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada

balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

Senada dengan itu, Nadiri dan Tanova (2010) mengatakan ketika job

satisfaction karyawan tinggi, mereka dapat menjadi sangat berkomitmen untuk

organisasi yang pada gilirannya menghasilkan tingkat turn over yang lebih

rendah. Job satisfaction yang tinggi juga memunculkan perilaku organizational

citizenship behavior seperti membantu sesama pekerja atau melakukan pekerjaan

melebih dari job description dan menciptakan rasa memiliki organisasi yang

tinggi.

Page 42: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

27

Job satisfaction dapat diartikan sebagai perasaan individu secara

keseluruhan tentang pekerjaan mereka dan sikap mereka terhadap aspek-aspek

pekerjaan mereka, juga sikap dan persepsi mereka yang akibatnya dapat

memengaruhi tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi. Seseorang

dengan job satisfaction yang tinggi pada umumnya memiliki sikap yang positif,

dan sebaliknya, seseorang dengan job satisfaction yang rendah, akan memiliki

sikap yang negatif pada umumnya (Spector, 2005).

Pekerja yang bahagia cenderung lebih produktif, meskipun sulit untuk

mengatakan kemana arah hubungan sebab akibat tersebut. Ketika data

produktivitas dan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi,

menemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas

cenderung lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan

yang kurang puas. Karyawan yang puas cenderung berbicara secara positif

tentang organisasi, membantu individu lain dan melakukan pekerjaan melebihi

yang diharapkan. Selain itu, karyawan yang puas mungkin lebih mudah berbuat

melebihi harapan dalam pekerjaan karena mereka ingin merespons pengalaman

positif. Tidak hanya itu, diskusi-diskusi mengenai organizational citizenship

behavior beranggapan bahwa hal ini sangat berhubungan dengan kepuasan

(Robbins et.al., 2009).

Menurut Robbins et.al (2009), beberapa indikasi yang harus diketahui

perusahaan yang menjadi tanda-tanda ketidakpuasan, yaitu model exit-voice-

loyalty-neglect (EVLN). jika tanda-tanda ini sudah terlihat, maka pihak

Page 43: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

28

perusahaan harus segera bertindak untuk membuat karyawan tersebut memiliki

kepuasan terhadap apa yang menjadi tugas dalam pekerjaannya.

1. Keluar (Exit)

Perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi, termasuk mencari

posisi baru dan mengundurkan diri.

2. Aspirasi (voice)

Secara aktif dan kontruktif berusaha memperbaiki kondisi termasuk

menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan beberapa

bentuk aktivitas serikat kerja.

3. Kesetiaan (Loyalty)

Ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif tetapi optimis dengan menunggu

membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan

dengan kecaman eksternal dan memercayai organisasi dan manajemen untuk

melakukan hal yang benar.

4. Pengabaian (Neglect)

Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk,

termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus menerus, kurangnya

usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.

Apakah kepuasan kerja para karyawan dapat ditingkatkan atau tidak,

tergantung dari apakah kompensasi yang diberikan telah memenuhi harapan atau

belum. Jika kinerja yang lebih baik dapat meningkatkan imbalan bagi karyawan

secara adil dan seimbang, maka kepuasan kerja akan meningkat.

Page 44: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

29

2.2.2 Dimensi job satisfaction

Dalam buku yang ditulis oleh Spector (1994) terdapat sembilan dimensi dalam job

satisfaction yaitu pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

rewards, operating conditions, coworkers, nature of work dan communication.

1. Gaji (pay), merupakan hak dari setiap karyawan karena dia telah mengerjakan

kewajibannya biasanya gaji berbentuk uang. Kepuasan dalam menerima gaji

terletak dalam segi jumlah yang adil yang diukur sesuai dengan kinerja

dirinya.

2. Promosi (promotion), adanya kesempatan kenaikan jabatan bagi karyawan

melalui proses promosi, perilaku positif karyawan sebagai indikator

mendapatkan kesempatan promosi.

3. Kepemimpinan (supervision), dalam KBBI kepemimpinan adalah

pengawasan utama atau pengontrolan tertinggi. Jadi kepeminpinan adalah

pengarah dan pengendalian kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya

dalam suatu organisasi. Sehingga tingkat kepuasan karyawan tergantung

kepada atasannya, atasan mampu memberikan tugas-tugas yang seimbang

antara bawahan yang lain.

4. Tunjangan (fringe benefits), adanya tunjangan seperti asuransi jiwa,

kesehatan, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan

tunjangan lainnya yang diberikan kepada karyawan.

5. Penghargaan (contingent rewards), imbal jasa yang diberikan perusahaan

kepada karyawan, atas pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk perusahaan.

Hal-hal yang dapat memengaruhi penghargaan antara lain: beban jabatan,

Page 45: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

30

pencapaian target, kompetensi pemegang jabatan, masa kerja dll.

Penghargaan dapat berbentuk materi maupun non-materi.

6. Prosedur kerja (operating conditions) menurut KBBI adalah rangkaian

konsep dan asas yang menjadi garis dan dasar rencana dalam pelaksanaan

pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak (tetang perintah, organisasi,

dan sebagainya). Karyawan akan merasa puas jika kebijakan-kebijakan

diperusahaan sesuai dengan apa yang diinginkan karyawan.

7. Rekan kerja (coworkers), hubungan karyawan dengan karyawan yang lain

didalam satu organisasi yang beda divisi maupun sama devisi. Letak

kepuasan dari hubungan ini adalah terciptanya hubungan kerja yang

profesional dan kompeten dalam mengerjakan tugas-tugas perusahaan.

8. Sifat pekerjaan (nature of work), kepuasan seseorang atas apa yang ia

kerjakan sesuai dengan bakat minat yang ia inginkan atau sesuai dengan

passion.

9. Komunikasi (communication), suatu proses penyampaian informasi (pesan,

ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi

dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah

pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,

komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,

menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,

mengangkat bahu.

Page 46: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

31

2.2.3 Pengukuran job satisfaction

Banyak instrument yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, namun

dalam bukunya Aamodt (2010) menyebutkan bahwa terdapat tiga instrument

kepuasan kerja yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut: (1) Face Job-

Satisfaction Scale, (2) Job Descriptive Index (JDI), dan (3) Minnesota Satisfaction

Questionnaire (MSQ). Selanjutnya instrument yang dikembangkan oleh Spector

(1994) yaitu Job Satisfaction survei (JSS).

1. Skala kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah (Face Job-Satisfaction

Scale). Face Job-Satisfaction Scale dikembangkan oleh Kunin pada tahun

1955. Skala ini merupakan gambar wajah-wajah orang mulai dari sangat

cemberut hingga sangat gembira.

2. Indeks deskripsi kerja (Job Description Index). Skala pengukuran ini

dikembangkan oleh Smith, Kendall dan Hulin pada tahun 1969. Job

Description Index memiliki lima dimensi yang mengukur job satisfaction,

yaitu : supervision, pay, promotional opportunities, coworkers dan the work

itself.

3. Kuesioner kepuasan kerja minnesota (Minnesota Satisfaction Questionaire).

Dikembangkan oleh Weiss, Dawis, England dan Lofquist pada tahun 1967.

Minnesota Satisfaction Questionaire ini memiliki 100 item karena kuesioner

ini mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan 20 dimensi kepuasan

kerja, setiap dimensi mempunyai 5 item.

4. Survei kepuasan kerja (Job Satisfaction survey). Skala ini dikembangkan oleh

Spector pada tahun 1994 yang terdiri dari 36 item yang mencakup 9 dimensi

Page 47: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

32

job satisfaction dengan empat item disetiap dimensinya. Adapun dimensi job

satisfaction yaitu: pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

rewards, operating conditions, coworkers, nature of work dan

communication.

Pada penelitian ini penulis akan memakai alat ukur Job Satisfaction survei

Yang dikembangakn oleh Spector, peneliti merasa alat ukur Job Satisfaction

survei sangat menggambarkan apa yang dirasakan karyawan pada zaman ini.

2.3 Psychological Capital

2.3.1 Definisi psychological capital

Selama beberapa dekade ilmu psikologi dikaitkan dengan penyakit mental,

meskipun ilmu psikologi sangat luas cakupannya. Pada akhir abad ke 20 muncul

pendekatan baru yitu psikologi positif yang dicetuskan oleh Martin Seligmen.

Secara khusus psikologi positif berfokus pada kekuatan dalam diri individu,

bukan kelemahan, kesehatan dan vitalitas daripada penyakit dan patologi.

Pychological capital muncul pertama kali di buku yang berjudul Authentic

Happiness (Luthans, Luthans & Luthans, 2004).

Luthans et. al (2007) mendefinisikan psychological capital sebagai berikut :

“Psychological capital adalah keadaan psikologis positif individu yang dicirikan

oleh; (1) memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untuk mengambil dan

mengerjakan tugas-tugas menantang, (2) membuat atribusi positif tentang sukses

pada saat ini dan di masa yang akan datang (optimism), (3) gigih menuju tujuan

dan mengarahkan jalan ke tujuan untuk berhasil (hope), dan (4) ketika dilanda

Page 48: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

33

masalah dan kesulitan, mampu mempertahankan dan bangkit kembali atau bahkan

lebih untuk mencapai keberhasilan (resiliency)”

Definisi ini menunjukkan bahwa ada 4 dimensi yang membentuk

psychological capital: self-efficacy, optimism, hope dan resiliency. Keempat

dimensi tidak hanya bersifat tambahan tetapi juga satu-kesatuan yang tak dapat

dipisahkan, misalnya seseorang yang memiliki harapan terhadap organisasi

memiliki cara untuk mencapai tujuannya sehingga akan lebih termotivasi dan

mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, yang pada gilirannya

akan meningkatkan resiliency. Secara keseluruhan, psychological capital telah

dibuktikan secara konseptual dan empiris dapat memprediksi hasil kerja yang

diinginkan seperti kinerja dan kepuasan kerja (Avey, Luthans, Smith & Palmer,

2010). Orang yang percaya diri mampu mentransfer dan mengaplikasikan self-

efficacy, optimism, hope dan resiliency pada tugas-tugas spesifik sesuai job

description dan diharapkan mampu meningkatkan perilaku organization

citizenship behavior. Definisi ini juga membedakan konstruk psychological

capital dari aspek yang telah ada sebelumnya seperti human capital (seperti

pengetahuan, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman) dan social capital

(seperti mengenal diri sendiri, hubungan orang lain dan lain-lain) (Avey, Luthans

& Jensen 2009).

2.3.2 Dimensi psychological capital

Luthans et. al (2007) membagi psychological capital menjadi 4 dimensi, antara

lain :

Page 49: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

34

1. Self-efficacy, didefinisikan sebagai keyakinan seseorang tentang kemampuan

mereka untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik atas peristiwa yang

memengaruhi kehidupan mereka, keyakinan self-efficacy menentukan

bagaimana orang merasa, berpikir, memotivasi diri dan berperilaku termasuk

kognitif, motivasi, afektif dan proses seleksi (Bandura, 1994). Ada bukti

bahwa arti penting dari persepsi self-efficacy mungkin berbeda tergantung

bagaimana seseorang dalam menyikapinya. Bandura (dalam McAuley et.al.,

2011) berpendapat bahwa variabel kognitif seperti self-efficacy memiliki

dampak terbesar pada perilaku ketika ada tekanan fisiologis atau psikologis

dalam mengerjakan tugas. Sedangkan Stajkovic & Luthans, 1998b, p. 66

(dalam Luthans, et.al., 2007) mendefinisikan self-efficacy dalam

psychological capital sebagai suatu keyakinan tentang kemampuan untuk

memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif dan tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.

2. Optimism, menurut KBBI optimism adalah paham (keyakinan) atas segala

sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan; sikap selalu mempunyai

harapan baik dalam segala hal. Individu dengan optimism yang tinggi sangat

baik untuk menangani segala tuntutan dan meningkatkan perilaku

kewarganegaraan Bergeron (dalam munyon 2010). Optimism didefinisikan

oleh Seligman (dalam Luthans 2007) sebagai penyebab yang menjelaskan

peristiwa positif dalam diri seseorang, permanen, dan meresap dan peristiwa

negatif dalam hal yang eksternal, sementara, dan situasi tertentu. Perasaan

Page 50: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

35

pesimis menjelaskan sebaliknya, merusak keberhasilan dan memperburuk

keadaan.

3. Hope atau harapan adalah keadaan termotivasi yang positif didasarkan pada

hubungan interaktif antara agency (energi yang mengarah pada tujuan) dan

pathway (rencana untuk mencapai tujuan) (Snyder, 1995). Snyder (dalam

Shahnawaz & Jafri, 2009) mengkonsepkan harapan ke dalam dua komponen,

yaitu kemampuan untuk merencanakan jalur untuk mencapai tujuan yang

diinginkan dan agency atau motivasi untuk menggunakan jalur tersebut.

Harapan merupakan keseluruhan dari kedua komponen tersebut. Berdasarkan

konsep ini, harapan akan menjadi lebih kuat jika harapan ini disertai dengan

adanya tujuan yang bernilai yang memiliki kemungkinan untuk dapat dicapai,

bukan sesuatu yang mustahil dicapai. Pemikiran hopeful mencakup tiga

komponen, yaitu goal, pathway thinking, dan agency thinking.

4. Resiliency atau ketahanan di satu sisi memiliki arti kemampuan individu

untuk memisahkan dari peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan, di

sisi lain memungkinkan untuk lebih efektif mengatasi stres dan emosi negatif.

Selain itu, individu yang ditandai dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi

cenderung untuk hidup kearah yang positif dan menampilkan harga diri yang

lebih tinggi dan self-efficacy, ditandai dengan stabilitas emosi, lebih sering

menceritakan kesulitan sebagai kesempatan untuk mendapatkan solusi dan

pengalaman baru, dan cenderung sebagai orang yang memiliki pengaruh pada

pengambilan keputusan (Bulik & Kobylarczyk, 2015). Ketahanan tidak hanya

mengajarkan individu untuk reaktif tetapi juga belajar proaktif menuju kearah

Page 51: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

36

yang positif untuk menaklukkan tantangan. Dengan kata lain, ketahanan dapat

menggabungkan antara kemunduran dan peristiwa positif tetapi berpotensi

besar (Youssef & Luthans, 2007).

2.3.3 Pengukuran psychological capital

Untuk mengukur psychological capital penulis menggunakan Psychological

Capital Quessionare 24 (PCQ-24) yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef dan

Avolio (2007). Dalam PCQ-24 terdiri dari 4 dimensi, setiap dimensi memiliki 6

item dan total item sebanyak 24 item yang diadopsi dari alat ukur yang telah ada

sebelumnya tentang dimensi dalam psychological capital. Skala hope diadaptasi

dari skala hope milik Snyder dan kawan-kawan, skala self-efficacy diadaptasi dari

skala milik Parker yang mengukur self-efficacy dalam situasi kerja, skala

resiliency diadaptasi dari skala Wagnild dan Young, skala optimism diadaptasi

dari skala miliki Scheier dan Carver (Avey, Luthans, Smith & Palmer, 2010).

Semua item diukur dengan menggunakan skala Likert 6 point dengan pilihan

respon mulai dari 1 = sangat tidak setuju sampai 6 = sangat setuju, PCQ-24 ini

memiliki koefisien realibilitas 0.92 (Avey, Luthans & Jensen, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Luthans, Avolio, Avey dan Norman (2007)

menggunakan Psychological Capital Quessionare 24 (PCQ-24) dengan nilai

koefisien alpha cronbach dari tiap-tiap aspek sebesar self-efficacy = 0.89,

optimism = 0.89, hope = 0.88 dan resiliency = 0.89.

2.4 Kerangka Berpikir

Organizational citizenship behavior merupakan topik penelitian yang menarik

untuk dikaji lebih mendalam karena sifatnya yang kompleks serta menghasilkan

Page 52: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

37

beragam temuan diseluruh perusahaan yang bersifat profit maupun non profit.

Banyak faktor yang memengaruhi organizational citizenship behavior diantaranya

kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepribadian, jenis kelamin, usia, ikatan

psikologis, kepemimpinan transformasional, hubungan atasan dan bawahan,

keadilan organisasi dan persepsi dukungan organisasi.

Meskipun perilaku organization citizenship behavior tidak memiliki

dampak langsung pada kinerja terhadap pekerjaan yang bersifat formal, tetapi

dengan munculnya perilaku organization citizenship behavior yang kompak

dilakukan oleh hampir seluruh anggota dalam suatu perusahaan maka akan

meningkatkan tujuan perusahaan dan terjalinnya hubungan yang semakin baik

antara individu dengan individu maupun individu dengan perusahaan.

Dalam penelitian ini peneliti memilih job satisfaction dan psychological

capital sebagai fokus dalam penelitian. Peneliti berasumsi bahwa ketika individu

merasakan kepuasan dalam dia bekerja disuatu perusahaan dan memiliki

perkembangan psikologi individu yang positif atau semacam modal sikap dan

perilaku yang berperan besar dalam menentukan keberhasilan maka hal tersebut

dapat menyebabkan timbulnya perilaku organization citizenship behavior dalam

diri anggota.

Hal yang menarik dan penting dari penelitian ini adalah faktor penyebab

yang berasal dari job satisfaction dan psychological capital. Job satisfaction

dalam banyak kasus berperan penting terhadap munculnya perilaku organization

citizenship behavior, aspek - aspek dari job satisfaction yang akan dibahas pada

penelitian ini meliputi pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

Page 53: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

38

rewards, operating conditions, cowokers, nature of work dan communication.

karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan menampilkan perilaku

organization citizenship behavior, tidak hanya kepuasan kerja yang dapat

memengaruhi organization citizenship behavior tapi ada variabel lain yang

menurut peneliti masih jarang dikaitkan dengan organization citizenship behavior

yaitu psychological capital.

Dimensi pertama adalaha pay (gaji), yaitu kepuasan kerja akan imbalan jasa

berupa uang yang diterima karyawan sesuai dengan beban yang telah

ditanggungnya. Karyawan yang mendapatkan kepuasan gaji yang tinggi maka

semakin tinggi juga perilaku organization citizenship behavior. Dimensi kedua

adalah promotion (promosi), karyawan yang mendapat imbalan berupa

kesempatan untuk berkarir / jabatan diduga akan lebih tinggi perilaku

organization citizenship behavior nya dibanding anggota yang tidak mendapat

kesempatan untuk berkarir dalam di dalam perusahaan. Dimensi ketiga adalah

supervision (supervisi), karyawan mendapat dukungan, perhatian dan perlakuan

positif dari atasan, sehingga karyawan mendapat kenyaman untuk bekerja yang

akan meningkatkan kepuasan supervisi karyawan semakin tinggi pula perilaku

organization citizenship behavior.

Dimensi keempat adalah fringe benefits (tunjangan), pentingnya kepuasan

akan jaminan baik ekonomi dan sosial yang diberikan perusahaan diduga

berpengaruh terhadap perilaku kerja yang ditampilkan karyawan, sehingga jika

karyawan merasa puas dalam hal kepuasan tunjangan yang didapat maka semakin

tinggi perilaku organization citizenship behavior yang ditampilkan karyawan.

Page 54: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

39

Dimensi kelima adalah contingent reward (penghargaan dari organisasi /

perusahaan), setiap karyawan yang melakukan performa kerja yang baik pasti

ingin mendapatkan penghargaan baik dari rekan kerja, perusahaan maupun dari

atasan, penghargaan diduga memiliki kontribusi dalam meningkatkan perilaku

organization citizenship behavior. Dimensi keenam adalah operating conditions

(prosedur kerja), pemahaman karyawan dalam prosedur dan aturan perusahaan

diperkirakan dapat meningkatkan perilaku organization citizenship behavior, hal

ini dapat terjadi karena karyawan paham akan tujuan utama organisasi.

Dimensi ketujuh adalah cowokers (rekan kerja), salah satu substansi yang

penting dalam perusahaan yaitu rekan kerja, karyawan harus saling berinteraksi

satu sama lain. Tidak semua rekan kerja menyenangkan dan sepemahaman dengan

diri kita, sebagian karyawan menganggap mendapat rekan kerja yang tidak sesuai

dengan yang diharapkan, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan akan rekan

kerja dan diduga akam menghambat perilaku organization citizenship behavior

dalam diri karyawan. Dimensi kedelapan adalah nature of work (sifat pekerjaan),

yaitu kepuasan terhadap tipe pekerjaan yang dilakukan. Karyawan yang sesuai

dengan karakteristik pekerjaan dengan kepribadiannya diduga akan memunculkan

perilaku organization citizenship behavior. Dimensi kesembilan adalah

communication (komunikasi), yaitu kepuasan akan komunikasi yang terjalin

dalam organisasi, apabila kepuasan berkomunikasi tinggi makan diduga perilaku

organization citizenship behavior juga semakin tinggi.

Dimensi kesepuluh adalah self-efficacy sebagai keyakinan diri individu

terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam mengarahkan segala usaha agar

Page 55: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

40

berhasil dan sukses dalam melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi, sehingga

karyawan yang memiliki self-efficacy tinggi akan memiliki organization

citizenship behavior yang tinggi. Dimensi kesebelas optimism (optimisme),

individu yang memiliki optimisme yang baik dan tinggi maka mampu

menampilkan perilaku organization citizenship behavior yang baik karena

anggota mampu bekerja dibawah tekanan dan bekerja secara baik dan cepat.

Dengan adanya optimisme individu akan selalu berpikir positif dalam setiap

kejadian yang dialaminya sehingga dapat malaksanakan pekerjaan dengan

maksimal dan dapat meningkatkan organization citizenship behavior.

Dimensi keduabelas hope (harapan), individu yang memiliki harapan yang

dimilikinya dan memiliki keinginan untuk mewujudkannya maka kemungkinan

memiliki organization citizenship behavior yang tinggi, karyawan yang selalu

memiliki harapan terhadap pekerjaannya akan mampu melaksanakan

pekerjaannya dengan baik dan harapan yang tinggi pada saat bekerja diindikasi

mampu mengajak rekan-rekannya untuk bekerjasama dengan baik. Dimensi

ketigabelas adalah resiliency, individu yang memiliki resiliency yang tinggi dapat

bertahan dan bangkit kembali dari pengalaman negatif dan dapat beradaptasi

kembali dengan adanya perubahan stres yang dihadapi, individu yang ditandai

dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi cenderung untuk hidup kearah yang

positif dan menampilkan harga diri yang lebih tinggi ditandai dengan stabilitas

emosi, lebih sering menceritakan kesulitan sebagai kesempatan untuk

mendapatkan solusi dan pengalaman baru, dan cenderung sebagai orang yang

memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan, sehingga individu yang

Page 56: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

41

memiliki resiliency yang tinggi diharapkan memiliki perilaku organization

citizenship behavior yang tinggi pula.

Dengan demikian dari semua variabel yang telah digambarkan melalui

kombinasi antara beberapa faktor psikologis dari beberapa kumpulan teori,

penelitian serta faktor eksternal lainnya, maka penulis menyimpulkan kerangka

berpikir sebagai berikut dibawah ini.

Gambar 2.1

Skema pengaruh job satisfaction dan psychological capital terhadap

organizational citizenship behavior

Job Satisfaction

Pay

Promotion

Supervision

Fringe Benefits

Contingent Rewards

Operating Conditions

Communication

Nature of Work

Coworkers

Psychological Capital

Resiliency

Hope

Optimism

Self-efficacy

Organizational

Citizenship Behavior

Page 57: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

42

2.5 Hipotesis Penelitian

Ha1 : ada pengaruh yang signifikan antara job satisfaction dan psychological

capital terhadap organization citizenship behavior.

Ha2 : ada pengaruh yang signifikan dimensi pay terhadap organization citizenship

behavior.

Ha3 : ada pengaruh yang signifikan dimensi promotion terhadap organization

citizenship behavior.

Ha4 : ada pengaruh yang signifikan dimensi supervision terhadap organization

citizenship behavior.

Ha5 : ada pengaruh yang signifikan dimensi fringe benefits terhadap organization

citizenship behavior.

Ha6 : ada pengaruh yang signifikan dimensi contingent reward terhadap

organization citizenship behavior.

Ha7 : ada pengaruh yang signifikan dimensi operating conditions terhadap

organization citizenship behavior.

Ha8 : ada pengaruh yang signifikan dimensi coworkers terhadap organization

citizenship behavior.

Ha9 : ada pengaruh yang signifikan dimensi nature of work terhadap organization

citizenship behavior.

Ha10 : ada pengaruh yang signifikan dimensi communication terhadap

organization citizenship behavior.

Ha11 : ada pengaruh yang signifikan dimensi self-efficacy terhadap organization

citizenship behavior.

Page 58: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

43

Ha12 : ada pengaruh yang signifikan dimensi optimism terhadap organization

citizenship behavior.

Ha13 : ada pengaruh yang signifikan dimensi hope terhadap organization

citizenship behavior.

Ha14 : ada pengaruh yang signifikan dimensi resiliency terhadap organization

citizenship behavior.

Page 59: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

44

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com dengan jumlah populasi sebanyak 263 orang. Adapun kriteria

karyawan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian, yaitu : (1) bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini, (2) telah bekerja minimal selama satu

tahun, (3) berusia 21 - 60 tahun. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 203 orang.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non

probability sampling yaitu purposive sampling. Alasan pemilihan teknik ini

karena teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Identifikasi variabel penelitian

Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Dependent variable :

a. Organizational citizenship behavior

2. Independent variable :

a. Job satisfaction (pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

rewards, operating conditions, coworker, nature of work dan

communication)

Page 60: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

45

b. Psychological capital (self-efficacy, optimism, hope dan resiliency)

3.2.2 Definisi operasional variabel

Setelah menentukan dependent variable dan independent variable selanjutnya

penulis akan menentukan definisi operasional dari tiap-tiap variabel yang diteliti.

Penjelasan definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Organizational citizenship behavior adalah perilaku yang dilakukan secara

sukarela dan bukan merupakan suatu kewajiban kerja yang harus dilakukan

seorang karyawan dan tidak meminta imbalan apapun sehingga meningkatkan

efisiensi dan efektivitas perusahaan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com.

2. Job satisfaction adalah perasaan psikologis karyawan mengenai

pekerjaannya, karyawan yang menunjukkan kondisi emosional yang positif

akan bekerja dengan baik dan tanpa beban sehingga pekerjaan dapat

terselesaikan tepat waktu dan akan menciptakan iklim perusahaan yang

positif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan job satisfaction dari

Spector (1994), dalam model ini job satisfaction terdiri dari 9 dimensi, yaitu :

a. Pay : kesesuaian jumlah gaji yang diterima dengan beban kerja yang

diterima.

b. Promotion : karyawan mendapat kesempatan naik jabatan secara adil.

c. Supervision : karyawan memiliki pemimpin yang berkompetensi, adil,

berkapabilitas serta mampu memberikan dukungan secara teknis maupun

emosional kepada bawahannya.

Page 61: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

46

d. Fringe benefits : karyawan mendapatkan tunjangan berupa BPJS

kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, JHT, tunjangan pulsa, tunjangan

melahirkan dan tunjangan lainnya.

e. Contingent reward : karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik akan mendapatkan penghargaan intrinsik (penambahan

tanggungjawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan usaha lain

yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang

untuk menjadi yang terbaik), penghargaan ekstrinsik (uang, liburan,

kendaraan maupun fasilitas lainnya) dan penghormatan.

f. Operating conditions : karyawan tidak merasa terhambat dalam

menyelesaikan pekerjaannya dikarenakan oleh peraturan, kebijakan dan

birokrasi yang ada diperusahaan.

g. Coworker : memiliki rekan kerja yang ramah, berkepribadian positif,

berkompetensi dan dapat menjadi rekan kerja yang handal.

h. Nature of work : antusiasme karyawan akan pekerjaannya karena dapat

merangsang mereka untuk belajar, berkembang dan bertanggung jawab.

i. Communication : karyawan dapat berkomunikasi vertikal maupun

horizontal dengan baik dalam berbagi informasi mengenai urusan

pekerjaan.

3. Psychological capital adalah keadaan psikologis positif seseorang yang

ditandai dengan :

Page 62: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

47

a. Self-efficacy : memiliki kepercayaan diri dalam mengambil dan

menghadapi tugas-tugas yang menantang, percaya diri jika dimintai

tolong oleh rekan kerja.

b. Optimism : memiliki motivasi positif yang didasari dengan keyakinan

akan sukses.

c. Hope : mengharapkan hal-hal baik terjadi kepada mereka

d. Resiliency : karyawan mampu bertahan dan bangkit kembali dari

tantangan dan masalah.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

alat ukur yang langsung diberikan ke responden yang akan memberikan

jawabannya dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia. Alat ukur yang

digunakan ada 3 macam yaitu alat ukur organization citizenship behavior, alat

ukur job satisfaction dan alat ukur psychological capital.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode skala Likert

sebagai alat pengumpulan data, yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk

memperoleh jawaban dari responden. Kuesioner yang digunakan pada penelitian

ini berbentuk skala model Likert, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai

(TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Hal ini dikarenakan agar mempermudah

responden dalam pengisian alat ukur dan mengurangi kemungkinan munculnya

kecenderungan subjek mengisi tengah-tengah (central tendency). Responde

diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban sesuai dengan yang

Page 63: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

48

dirasakan subjek. Model skala Likert ini terdiri dari pernyataan positif (favorable)

dan pernyataan negatif (unfavorable). Perhitungan skor tiap-tiap pilihan jawaban

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Likert

No Kategori Favorable Unfavorable

1 Sangat sesuai 4 1

2 Sesuai 3 2

3 Tidak sesuai 2 3

4 Sangat tidak sesuai 1 4

3.3.2 Alat ukur penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Alat ukur organization citizenship behavior

Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur yang dibuat oleh

Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan Fetter (1990), yang mana

pengukurannya berdasarkan teori organizational citizenship behavior

menurut Organ (1997). Skala ini terdapat 24 item dan telah mengukur lima

dimensi yang dimiliki organization citizenship behavior yaitu altruism,

conscientiousness, sportmanship, courtesy dan civic virtue. Instrument ini

berbentuk skala Likert dengan rentang lima point, namun penulis hanya

menggunakan rentang skala empat point yaitu dari “1” sangat tidak setuju,

“2” tidak setuju, “3” setuju dan “4” sangat setuju. Hal ini dikarenakan agar

mempermudah subjek dalam pengisian alat ukur dan mengurangi munculnya

kecenderungan subjek mengisi tengah-tengah (central tendency). Adapun

pembagian item-item tiap aspek dapat dilihat pada table 3.2.

Page 64: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

49

Tabel 3.2

Blue Print Skala Organizational Citizenship Behavior

No Dimensi Indikator Item ∑

1. Conscientiousness - Yakin akan kemampuan

yang dimiliki

- Bekerja melebihi job

description

- Mematuhi peraturan

perusahaan

1, 2, 3, 4, 5 5

2. Sportmanship - Mencari informasi terbaru

- Tetap bekerja secara

optimal meskipun dalam

situasi yang tidak

kondusif

- Tidak mengeluh

meskipun bekerja tidak

sesuai dengan job

description

6, 7*, 8*,9*,10* 5

3. Civic virtue - Mampu menyesuaikan

diri dengan perubahan

diperusahaan

- Kesediaan untuk terlibat

dalam semua kegiatan-

kegiatan perusahaan

11, 12, 13, 14 4

4. Courtesy - Mencegah terjadinya

konflik

- Peduli terhadap seluruh

karyawan

- Memberi perhatian

terhadap masalah yang

terjadi dalam organisasi

15, 16, 17, 18, 19 5

5. Altruism

- Menjadi volunteer dalam

bekerja

- menggantikan rekan kerja

yang tidak masuk

20, 21, 22, 23, 24 5

Total 24

* = reverse item

Page 65: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

50

2. Alat ukur job satisfactions

Alat ukur yang digunakan yaitu job satisfaction survei yang dikembangkan

oleh Spector (1994) yang terdiri dari 36 item. Alat ukur job satisfaction

survey sudah mengukur 9 dimensi yang dikemukakan oleh Spector.

Tabel 3.3

Blue Print Skala Job Satisfaction No Dimensi Indikator Item ∑

1. Pay - Merasa puas dengan gaji yang diterima

- Merasa puas dengan sistem kenaikan

gaji

1, 2, 3, 4* 4

2. Promotion - Merasa puas dengan kesempatan

promosi

- Keadilan mendapatkan promosi

5, 6, 7, 8* 4

3. Supervision - Memiliki atasan yang kompeten

- Merasa nyaman, diperhatikan dan

diperlakukan adil oleh atasan

- Merasakan fungsi dari pimpinan

9, 10, 11*, 12* 4

4. Fringe benefits - Mendapat tunjangan yang adil / sesuai

dengan kinerja

- Kepuasan terhadap tunjangan dan

fasilitas yang diberikan

13, 14, 15*, 16* 4

5. Contingent

reward

- Mendapat penghargaan (imbalan) atas

pencapaian kerja yang baik

- Semua karyawan memiliki kesempatan

untuk mendapatkan imbalan

17, 18, 19*, 20* 4

6. Operating

conditions

- Merasa puas terhadap peraturan yang

ada didalam perusahaan

- Tidak ada peraturan yang menghambat

kinerja karyawan

21, 22, 23*, 24* 4

7. Coworkers - Kepuasan bekerja sama dengan rekan

kerja

- Menjalin hubungan yang baik dengan

rekan kerja

- Rekan kerja berkompetensi terhadap

pekerjaannya

25, 26, 27*, 28 4

8. Nature of work - Menikmati pekerjaan yang dilakukan

- Bangga bekerja diperusahaan sekarang

29, 30, 31, 32* 4

9. Communication - Merasa puas berkomunikasi terhadap

atasan

- Merasa puas berkomunikasi terhadap

rekan kerja

33, 34*, 35*, 36* 4

Total 36

* = reverse item

Page 66: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

51

3. Alat ukur psychological capital

Untuk mengukur psychological capital penulis mengadaptasi dan

memodifikasi skala PsyCap Questionnaire (PCQ-24) yang dikembangkan

oleh Luthans et al (2007). Terdiri dari 24 item yang mencakup empat dimensi

yaitu: self-efficacy, optimism, hope dan resiliency.

Tabel 3.4

Blue Print Skala Psychological Capital No Dimensi Indikator Item ∑

1. Self-efficacy - Mampu menganalisa masalah

- Memiliki kepercayaan tinggi

- Mampu menetapkan tujuan

1, 2, 3, 4, 5, 6 6

2. Optimism - Mampu mencari solusi dari

suatu masalah

- Mau berusaha untuk

mencapai tujuan

7, 8, 9, 10, 11, 12 6

3. Hope - Mampu menjadi diri sendiri

- Mampu menyikapi stres

dengan sikap yang tenang

13, 14, 15, 16, 17,

18*

6

4. Resiliency - Mampu bertahan saat

mengalami kesulitan

- Mampu bangkit untuk

mencapai keberhasilan

19, 20, 21, 22, 23*,

24*

6

Total 24

* = reverse item

3.4 Uji Validitas Konstruk

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

mengukur apa yang hendak diukur. Selain itu, apakah instrumen yang digunakan

reliable, artinya apabila instrumen tersebut dilakukan kembali di kemudian hari

maka hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil sebelumnya.

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap

validitas instrumen yang dipakai, yaitu 1) Skala Organizational Citizenship

Page 67: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

52

Behavior, 2) Skala Job Satisfaction Survey, dan 3) Skala PsyCap Questionnaire

(PCQ-24). Untuk menguji validitas konstruk alat ukur yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan confirmatory factor analysis (CFA)

dengan software LISREL 8.7. Dengan metode ini, peneliti dapat mengetahui

apakah setiap item mengukur apa yang hendak diukur dan dapat dilihat

signifikansi dari masing-masing item. Adapun logika CFA adalah sebagai berikut:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait yang didefinisikan secara oprasional

sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Trait

ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan

melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu item saja, begitupun sub-

indikator hanya mengukur satu faktor juga, artinya setiap item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks

dari data empiris yang disebut matrik S. Jika teori tersebut itu benar

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks S atau

bisa juga dinyatakan ∑ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi

square. Jika chi square tidak signifikan P > 0.05 maka hipotesis nihil tersebut

“tidak ditolak”. Artinya teori unidimensional tersebut dapat diterima bahwa

item ataupun subtes instrument hanya mengukur satu faktor saja.

Page 68: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

53

5. Adapun dalam memodifikasi model pengukuran dilakukan dengan cara

membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Hal ini

terjadi ketika suatu item mengukur selain faktor yang hendak diukur. Setelah

beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka

akan diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang akan

digunaka pada langkah selanjutnya.

6. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-value. Jika

hasil t-value tidak signifikan (t<1.96) maka item tersebut tidak signifikan

dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di-

drop dan sebaliknya.

7. Selain itu apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus di-drop. Sebab hal ini tidak

sesuai dengan sifat item yang bersifat positif.

8. Setelah mendapatkan item dengan muatan faktor signifikan (t>1.96) dan

positif, selanjutnya item-item signifikan dan positif diolah untuk didapatkan

skor faktornya. Adapun skor faktor dihitung untuk menghindari estimasi bias

dari kesalahan pengukuran.

3.4.1 Uji validitas konstruk organizational citizenship behavior

Penulis menguji apakah 24 item dari skala organizational citizenship behavior

bersifat unidimensional, artinya hanya mengukur organizational citizenship

behavior saja. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan satu model

faktor ternyata tidak fit dengan hasil Chi-Square = 1898.22, df = 251, P-value =

Page 69: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

54

0.00000, RMSEA = 0.180. Namun setelah dilakukan 44 kali modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan hasil Chi-Square = 239.68, df =

208, P-value = 0.6516, RMSEA = 0.027. Nilai Chi-Square menghasilkan P-

Value> 0,05 dan nilai RMSEA< 0,05. Berdasarkan kriteria tersebut model dapat

dinyatakan fit, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu burnout.

Selanjutnya, penulis ingin melihat item mana yang memang mengukur apa

yang hendak diukur atau valid dan mana yang tidak. Kriteria item valid dapat

melihat nilai T-value > 1,96 dengan taraf signifikansi 0.05 atau 5% pada setiap

item.

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Skala Organizational Citizenship Behavior No Item Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.42 0.08 5.38 √

2 0.10 0.08 1.24 X

3 0.10 0.08 1.24 X

4 0.48 0.07 7.11 √

5 0.62 0.08 8.18 √

6 0.17 0.07 2.41 √

7 -0.40 0.07 -6.00 X

8 0.40 0.07 6.00 √

9 -0.40 0.07 -6.00 X

10 0.40 0.07 6.00 √

11 -0.34 0.07 -5.11 X

12 0.34 0.07 5.11 √

13 -0.18 0.07 -2.68 X

14 0.18 0.07 2.68 √

15 0.45 0.07 6.08 √

16 0.27 0.07 3.61 √

17 0.31 0.07 4.25 √

18 0.30 0.08 4.01 √

19 0.33 0.08 4.20 √

20 0.71 0.08 9.45 √

21 0.44 0.07 6.46 √

22 0.49 0.07 6.60 √

23 0.28 0.08 3.44 √

24 0.38 0.07 5.56 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Page 70: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

55

Pada tabel 3.5 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 2, 3, 7, 9, 11,

dan 13 tidak signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 24 item

tersebut, item nomor 2, 3, 7, 9, 11, dan 13 akan di drop dan tidak akan ikut

dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

Langkah terakhir yaitu item-item organizational citizenship behavior yang

tidak di drop maka dihitung faktor skornya. Faktor skor ini dihitung untuk

mneghindari estimasi bias dari keselahan pengukuran. Kemudian yang kedua,

untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca mudah memahami

hasil penelitian. Penghitungan skor ini tidak menjumlahkan item-item variabel

pada umumnya, tetapi dihitung true score pada tiap item. Setelah didapatkan

faktor skor, peneliti mentransformasikan faktor skor menjadi true score. True

score ini diharapkan dapat meniadakan skor negatif, sehingga lebih mudah

dipahami dan ditafsirkan. Jika pada Z score memiliki mean = 0 dan standar

deviasi = 1, maka true score memiliki mean = 50 dan standar deviasi = 10.

Adapun rumus true score yaitu true score = (faktor skor x 10) + 50.

Setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T skor, nilai baku

inilah yang akan dijadikan data dalam uji hipotesis regresi. Perlu dicatat, bahwa

hal yang sama dilakukan pada semua variabel independen dan gambar model fit

pada variabel independen pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

rewards, operating conditions, coworkers, nature of work, communication, self

efficacy, optimism, hope, dan resiliency dilampirkan.

Page 71: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

56

3.4.2 Uji validitas konstruk job satisfaction

3.4.2.1 Uji validitas konstruk pay

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur pay, diperoleh hasil Chi-Square = 14.37, df = 2, P-

value = 0.00076, RMSEA = 0.175. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Square = 0.00, df = 1, P-value = 0.94756, RMSEA = 0.000. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Skala Pay No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.81 0.08 9.74 √

2 0.66 0.08 8.25 √

3 0.60 0.08 7.37 √

4 -0.55 0.08 -7.17 X

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.6 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 4 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 72: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

57

nomor 4 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.2 Uji validitas konstruk promotion

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur promotion, diperoleh hasil Chi-Square = 8.85, df = 2,

P-value = 0.01200, RMSEA = 0.130. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Square = 1.61, df = 1, P-value = 0.20509, RMSEA = 0.055. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Skala Promotion No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

5 0.68 0.08 8.93 √

6 0.67 0.08 8.82 √

7 0.72 0.08 9.32 √

8 -0.32 0.09 -3.68 X

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.7 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 8 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 73: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

58

nomor 8 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.3 Uji validitas konstruk supervision

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur supervision, diperoleh hasil Chi-Square = 19.45, df =

2, P-value = 0.00006, RMSEA = 0.208. Karena P-Value < 0.05 dan

RMSEA > 0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga

diperoleh nilai Chi-Square = 0.00, df = 1, P-value = 1.00000, RMSEA =

0.000. P-value telah bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Skala Supervision No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

9 0.50 0.07 7.64 √

10 0.32 0.07 4.71 √

11 -1.00 0.05 -20.05 X

12 1.00 0.05 20.05 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.8 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 11 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 74: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

59

nomor 11 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.4 Uji validitas konstruk fringe benefits

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur fringe benefits, diperoleh hasil Chi-Square = 11.00, df

= 2, P-value = 0.00409, RMSEA = 0.149. Karena P-Value < 0.05 dan

RMSEA > 0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model sebanyak dua kali sehingga diperoleh

nilai Chi-Square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. P-

value telah bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Skala Fringe Benefits No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

13 0.48 0.12 3.87 √

14 0.57 0.06 8.87 √

15 -1.00 0.05 -20.06 X

16 1.00 0.05 20.06 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.9 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 15 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 75: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

60

nomor 15 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.5 Uji validitas konstruk contingent rewards

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur contingent rewards, diperoleh hasil Chi-Square =

42.36, df = 2, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.316. Karena P-Value < 0.05

dan RMSEA > 0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga

diperoleh nilai Chi-Square = 0.00, df = 1, P-value = 1.00000, RMSEA =

0.000. P-value telah bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Skala Contingent Rewards

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

17 0.75 0.08 9.66 √

18 0.75 0.08 9.65 √

19 -0.59 0.07 -7.83 X

20 0.59 0.07 7.83 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.10 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 19 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 76: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

61

nomor 19 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.6 Uji validitas konstruk operating conditions

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur operating conditions, diperoleh hasil Chi-Square =

29.95, df = 2, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.263. Karena P-Value < 0.05

dan RMSEA > 0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga

diperoleh nilai Chi-Square = 0.00, df = 1, P-value = 1.00000, RMSEA =

0.000. P-value telah bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Skala Operating Conditions No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

21 1.26 0.28 4.48 √

22 0.31 0.10 3.20 √

23 -0.41 0.11 -3.63 X

24 0.41 0.11 3.63 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.11 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 23 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 77: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

62

nomor 23 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.7 Uji validitas konstruk coworkers

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur coworkers, diperoleh hasil Chi-Square = 46.28, df = 2,

P-value = 0.00000, RMSEA = 0.331. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Square = 0.00, df = 1, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Skala Coworkers No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

25 0.14 0.07 1.97 √

26 0.25 0.07 3.67 √

27 -1.00 0.05 -20.10 X

28 1.00 0.05 20.10 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.12 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 27 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

Page 78: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

63

nomor 27 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.2.8 Uji validitas konstruk nature of work

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur nature of work, diperoleh hasil Chi-Square = 5.11, df =

2, P-value = 0.07756, RMSEA = 0.088. Karena P-Value > 0.05 maka model

dinyatakan fit sehingga penulis tidak harus melakukan modifikasi.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Item Skala Nature of Work No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

29 0.57 0.07 8.09 √

30 0.86 0.07 12.41 √

31 0.80 0.07 11.50 √

32 -0.31 0.08 -4.18 X

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.13 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 32 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

nomor 32 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

Page 79: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

64

3.4.2.9 Uji validitas konstruk communication

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap empat

item yang mengukur communication, diperoleh hasil Chi-Square = 0.89, df

= 2, P-value = 0.64066, RMSEA = 0.000. Karena P-Value > 0.05 maka

model dinyatakan fit sehingga penulis tidak harus melakukan modifikasi.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.14

Muatan Faktor Item Skala Communication No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

33 0.29 0.07 4.20 √

34 -1.00 0.05 -20.00 X

35 1.00 0.05 19.99 √

36 0.16 0.07 2.27 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.14 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 34 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 4 item tersebut, item

nomor 34 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.3 Uji validitas konstruk psychological capital

3.4.3.1 Uji validitas konstruk self-efficacy

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap enam

item yang mengukur self-efficacy, diperoleh hasil Chi-Square = 14.04, df =

Page 80: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

65

9, P-value = 0.12079, RMSEA = 0.053. Karena P-Value > 0.05 maka model

dinyatakan fit sehingga penulis tidak harus melakukan modifikasi.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.15

Muatan Faktor Item Skala Self-Efficacy No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.24 0.08 2.90 √

2 0.57 0.08 7.17 √

3 0.68 0.08 8.58 √

4 0.59 0.08 7.41 √

5 0.11 0.08 1.36 X

6 0.52 0.08 6.57 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.15 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 5 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 6 item tersebut, item

nomor 5 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.3.2 Uji validitas konstruk optimism

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap enam

item yang mengukur optimism, diperoleh hasil Chi-Square = 26.46, df = 9,

P-value = 0.00172, RMSEA = 0.098. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Page 81: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

66

Square = 9.07, df = 8, P-value = 0.33616, RMSEA = 0.026. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.16

Muatan Faktor Item Skala Optimism No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

7 0.51 0.08 6.68 √

8 0.27 0.08 3.45 √

9 0.50 0.09 5.37 √

10 0.30 0.08 3.88 √

11 0.73 0.09 8.28 √

12 0.59 0.08 7.59 √

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.16 dapat terlihat bahwa seluruh item signifikan karena

nilai t > 1.96 dan semua item bermuatan positif, artinya semua koefisien

muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yaitu mengukur apa yang

ingin diukur. Dengan demikian item-item tersebut tidak akan di drop dan

akan dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.3.3 Uji validitas konstruk hope

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap enam

item yang mengukur hope, diperoleh hasil Chi-Square = 27.20, df = 9, P-

value = 0.00129, RMSEA = 0.100. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

Page 82: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

67

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak satu kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Square = 13.40, df = 8, P-value = 0.09887, RMSEA = 0.058. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.17

Muatan Faktor Item Skala Hope No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

13 0.65 0.08 8.44 √

14 0.66 0.07 9.12 √

15 0.54 0.08 6.72 √

16 0.46 0.08 6.10 √

17 0.67 0.07 9.37 √

18 -0.20 0.08 -2.58 X

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.17 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 18 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 6 item tersebut, item

nomor 18 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

3.4.3.4 Uji validitas konstruk resiliency

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor terhadap enam

item yang mengukur resiliency, diperoleh hasil Chi-Square = 249.78, df = 9,

Page 83: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

68

P-value = 0.00000, RMSEA = 0.364. Karena P-Value < 0.05 dan RMSEA >

0.05 maka model dinyatakan tidak fit. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model sebanyak dua kali sehingga diperoleh nilai Chi-

Square = 8.72, df = 7, P-value = 0.27339, RMSEA = 0.035. P-value telah

bernilai > 0.05, artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima dan fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tertentu perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis

nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya

item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.18

Muatan Faktor Item Skala Resiliency No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

19 0.34 0.08 4.08 √

20 0.50 0.10 5.12 √

21 0.97 0.16 5.98 √

22 1.09 0.17 6.37 √

23 0.12 0.06 2.12 √

24 -0.12 0.06 -2.12 X

Keterangan: tanda √ = Signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan (t < 1.96)

Pada tabel 3.18 dapat terlihat bahwa nilai t pada item nomor 24 tidak

signifikan karena nilai t < 1.96. Dengan demikian, dari 6 item tersebut, item

nomor 24 akan di drop dan tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score dan true score.

Page 84: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

69

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis, penulis menggunakan teknik Multiple

Regression Analysis atau analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda

adalah suatu metode untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat lebih dari

satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan menggunakan prinsip-

prinsip korelasi dan regresi. Dalam hal ini yang dijadikan DV (variabel yang

dianalisis variannya) adalah organizational citizenship behavior, sedangkan yang

dijadikan IV (prediktor) adalah pay, promotion, supervision, fringe benefits,

contingent rewards, operating conditions, coworkers, nature of work,

communication, self-efficacy, optimism, hope dan resiliency.

Setelah melakukan analisis faktor dengan metode CFA (Confirmatory

Factor Analysis), maka akan didapatkan data variabel yang berupa true score

yang selanjutnya dijadikan input untuk dianalisis dengan regresi berganda.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis

statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis nihil.

Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya, pada

penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dimana terdapat lebih dari satu

variabel bebas untuk memprediksi variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat 13

independent variable (variabel bebas) dan satu dependent variable (variabel

terikat). Adapun persamaan regresi berganda untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + ........ + b13X13 + e

Page 85: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

70

Jika dituliskan variabelnya maka :

Y = nilai prediksi Y (organizational citizenship behavior)

a = intercept (konstan)

b = koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = pay

X2 = promotion

X3 = supervision

X4 = fringe benefits

X5 = contingent rewards

X6 = operating conditions

X7 = coworkers

X8 = nature of work

X9 = communication

X10 = self-efficacy

X11 = optimism

X12 = hope

X13 = resiliency

e = residu

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model

yang paling sesuai (memiliki error terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan

analisis sebagai berikut :

Page 86: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

71

1. R2 (koefisien determinasi berganda)

Melalui analisis regresi berganda ini maka diperoleh nilai R2, yaitu koefisien

determinasi yang menunjukkan besarnya presentase varians dari DV yang

bisa dijelaskan oleh bervariasinya IV secara keseluruhan. Untuk mendapatkan

nilai R2 digunakan rumus sebagai berikut :

Ket :

R2 = proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan IV

SSreg = jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien

regresi telah diperoleh

SSy = jumlah kuadrat dari DV (Y)

2. Uji F

Untuk membuktikan apakah regresi Y dan X signifikan atau tidak, maka

dapat diuji dengan menggunakan uji F. Untuk membuktikan hal tersebut

digunakanlah rumus sebagai berikut :

Ket :

K = banyaknya IV

N = banyaknya sampel

R2 = 𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔

𝑆𝑆𝑦

F = 𝑅2

𝑘

(1−𝑅2)(𝑁−𝑘−1)

Page 87: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

72

Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah independent

variable yang diujikan tersebut memiliki pengaruh terhadap dependent

variablenya.

3. Uji t

Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan independent

variable signifikan terhadap dependent variable, maka penulis melakukan uji

t. Oleh karena itu, sebelum didapat nilai t dari setiap IV harus didapat dahulu

nilai standar error estimate dari b ( koefisien regresi) yang didapatkan melalui

akar mean square dibagi SS. Setelah didapat nilai Sb barulah bisa dilakukan

uji t, yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri.

Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ket :

b = koefisien regresi

sb = standar eror dari b

Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh

peneliti nantinya. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 20.0.0.0.

3.6 Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis melakukan prosedur sebagai berikut :

1. Mencari fenomena atau permasalahan yang menarik, kemudian mencari

referensi dan melakukan studi pustaka untuk membangun latar belakang, dan

t = 𝑏

𝑆𝑏

Page 88: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

73

menentukan variabel penelitian. Dari situ, penulis melakukan pembatasan dan

merumuskan masalah yang akan diteliti.

2. Melakukan studi pustaka meliputi definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi,

dan pengukuran terkait variabel penelitian. Berikutnya membangun kerangka

berpikir dan mengajukan hipotesis penelitian yang akan dibuktikan.

3. Menentukan sampel dan teknik pengambilan sampel penelitian. Menentukan

dan menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian yaitu

organizational citizenship behavior, job satisfaction dan psychological

capital.

4. Mengurus perizinan di instansi terkait untuk selanjutnya mengumpulkan data

dengan menyebar kuesioner penelitian secara terjun langsung ke lapangan.

5. Menganalisis data dengan dimulai dari skoring hasil kemudian melakukan uji

reliabilitas instrumen dengan CFA dan menguji hipotesis penelitian dengan

multiple regression analysis. Terakhir penulis membuat kesimpulan dan saran

penelitian.

Page 89: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

74

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com, penelitian ini melibatkan 203 responden. Tabel 4.1 berikut

menguraikan gambaran responden berdasarkan data demografis, seperti usia, jenis

kelamin, suku dan lama bekerja.

Tabel 4.1

Gambaran Umum Subyek Penelitian

No Kategori Kelompok Jumlah Sampel Persentase (%)

1 Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

120

83

59.11

40.89

2 Usia 21 – 25

26 – 30

31 – 35

36 – 40

80

76

37

10

39.41

37.41

18.23

4.92

3 Suku Aceh

Batak

Betawi

Bugis

Chinese

Jawa

Minang

Palembang

Sunda

5

12

19

10

6

100

21

7

23

2.46

5.92

9.36

4.93

2.95

49.26

10.34

3.45

11.33

4 Lama bekerja 1 – 3

4 – 6

7 – 9

116

74

13

57.14

36.45

6.41

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki memiliki

persentase sebesar 59,11 (120 orang), responeden perempuan dengan persentase

40,89 (83 orang). Maka dapat disimpulkan subjek penelitian terbanyak adalah

subjek yang berjenis kelamin laki-laki yang bejumlah 59,11 (120).

Page 90: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

75

Selanjutnya persentase menurut usia, seluruh responden dalam penelitian ini

berusia 21 tahun – 40 tahun, sehingga dapat dikategorikan sebagai dewasa awal.

Untuk memudahkan dalam proses perhitungan, maka penulis

mengkategorisasikan usia menjadi empat bagian. Berdasarkan tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa responden didominasi oleh mereka yang berusia 21 – 25 tahun

sebanyak 80 orang (39,41%), diikuti oleh mereka yang berusia 26 – 30 tahun

dengan selisih 4 orang yaitu 76 orang (37,44%), kemudian yang berusia 31 – 35

tahun 37 orang (18,23%) dan yang paling sedikit berusia 36 – 40 tahun 10 orang

(4,92%). Maka dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian

ini adalah yang berusia 21 – 25 tahun yang berjumlah 80 orang (39,41%).

Berikutnya dijelaskan gambaran subjek berdasarkan suku, suku terbanyak

dalam penelitian ini adalah suku Jawa dengan total hampir setengah dari total

responden yaitu sebesar 100 orang (49,26%), kemudian suku Sunda 23 orang

(11,33%), suku Minang 21 orang (10,34%), suku Betawi 19 orang (9,36%), suku

Batak 12 orang ( 5,92%), suku Bugis 10 orang ( 4,93%), suku Palembang 7 orang

(3,45%), suku Chinese 6 orang (2,95%), dan suku Aceh 5 orang (2,46%).

Terakhir gambaran subjek berdasarkan lama bekerja, lama bekerja yaitu

lamanya waktu pegawai bekerja pada suatu perusahaan. Untuk memudahkan

dalam proses perhitungan, maka peneliti mengkategorikan lama bekerja menjadi 3

bagian. Gambaran subjek berdasarkan lama bekerja didominasi oleh mereka yang

bekerja selama rentang waktu 1 – 3 tahun sebanyak 116 orang (57,14%), lalu

yang bekerja selama rentang waktu 4 – 6 tahun sebanyak 74 orang (36,45%) dan

Page 91: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

76

yang paling sedikit ditempati bagi mereka yang telah bekerja 7 – 9 tahun

sebanyak 13 orang (6,41%).

4.2 Analisis Deskriptif

Sebelum melakukan uji hipotesis, penulis melakukan analisis deskriptif. Analisis

deskriptif bertujuan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dalam penelitian

agar memperoleh gambaran mengenai suatu variabel.

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

N Min Max Mean Std. Dev Var

OCB 203 29,51 76,48 49,9999 8,62672 74,42

Pay 203 31,35 66,89 49,9996 9,02321 81,42

Promotion 203 26,79 68,93 50,0002 8,21883 67,55

Supervision 203 20,61 63,54 50,0009 8,07690 65,24

Fringe Benefits 203 35,53 69,07 49,9056 9,92914 99,90

Contingent Rewards 203 29,73 67,46 50,0006 8,59629 73,90

Operating 203 26,05 67,97 50,0003 9,99491 99,90

Coworkers 203 20,39 61,18 49,9987 7,67517 58,91

Nature of Work 203 27,39 63,30 50,0011 8,47500 71,83

Communication 203 32,28 70,49 49,0251 8,32365 69,28

Self-Efficacy 203 18,04 67,92 50,0000 7,88598 62,19

Optimism 203 28,92 68,13 50,0005 7,87947 62,09

Hope 203 28,50 67,71 49,9992 8,06887 65,18

Resiliency 203 30,18 64,54 49,9999 8,00458 64,07

Valid N (listwise) 203

Pada tabel 4.2 dapat diketahui jumlah subjek penelitian sebanyak 203

karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com dengan skor

organizational citizenship behavior terendah adalah 29,51 dan tertinggi 76,48.

Begitupun nilai minimum dan maksimum setiap variabel tercantum dalam tabel

Page 92: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

77

4.2. Nilai mean, modus, median, standar deviasi dan varians bervariasi untuk

masing-masing variabel.

Kemudian membaginya menjadi dua klasifikasi skor, yaitu skor rendah dan

tinggi. Penulis tidak mengklasifikasikan skor dalam kelompok sedang dan hanya

membagi kategorisasi skor dalam dua kelompok agar pengkategorisasian skor

tersebut lebih memiliki makna. Sebelum mengkategorisasikan skor masing-

masing variabel, terlebih dahulu ditetapkan norma dari skor dengan menggunakan

nilai mean yang berlaku untuk semua variabel seperti pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel Kategori Rumus

Rendah X < M – 1 Standar Deviasi

Tinggi X > M + 1 Standar Deviasi

Selanjutnya diperoleh nilai persentase kategori masing-masing variabel

penelitian. Masing-masing variabel akan dikategorikan sebagai rendah dan tinggi.

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel Dimensi Rendah Tinggi

Jumlah % Jumlah %

OCB 109 53,69 94 46,31

Job Satisfaction Pay 97 47,78 106 52,22

Promotion 94 46,30 109 53,70

Supervision 124 61,08 79 38,92

Fringe Benefits 126 62,07 77 37,92

Contingent Rewards 94 46,30 109 53,70

Operating conditions 71 34,97 132 65,03

Coworkers 117 57,63 86 42,37

Nature of Work 124 61,08 79 38,92

Communication 103 50,73 100 49,27

Psychological Capital Self-Efficacy 118 58,13 85 41,87

Optimism 118 58,13 85 41,87

Hope 120 59,11 83 40,89

Resiliency 111 54,68 92 45,32

Page 93: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

78

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa skor subjek penelitian

untuk organizational citizenship behavior berada dikategori rendah yaitu

sebanyak 109 orang dengan persentase 53,69% dan yang berada pada kategori

tinggi sebanyak 94 orang dengan persentase 46,31% . Pada variabel job

satisfaction skor subjek cenderung tinggi pada dimensi pay sebanyak 106 orang

(52,22%), promotion sebanyak 109 orang (53,70%), contingent rewards sebanyak

109 orang (53,70%) dan operating conditions sebanyak 132 orang (65,03%).

Untuk variabel psychological capital tidak ada satupun dimensi yang masuk

kedalam kategori tinggi, tapi jika dibandingkan dengan dimensi yang ada pada

psychological capital maka dimensi resiliency memiliki subjek yang tebanyak

yaitu 92 orang (45,32%).

Tabel 4.5

Analisis Crosstabs Usia OCB Lama Kerja OCB

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

21-25 47 33 1-3 63 53

26-30 39 37 4-6 41 33

31-35 17 20 7-9 5 8

36-40 6 4

Kemudian penulis melakukan analisis crosstabs atau tabulasi silang antara

variabel demografi dengan dependent variable untuk mendeskripsikan jumlah

data dan membuat data demografi yang diperoleh lebih memiliki fungsi.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Uji hipotesis mayor

Pada tahapan ini penulis menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi linear

dengan menggunakan software SPSS 20. Teknik regresi dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis multiple regression yaitu teknik regresi yang

Page 94: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

79

digunakan untuk variabel independen lebih dari satu dan variabel dependen sama

dengan satu. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R

square untuk mengetahui berapa persen (%) varians variabel dependen

(organizational citizenship behavior) yang dijelaskan oleh variabel independen

(pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating,

coworkers, nature of work, communication, self-efficacy, optimism, hope, dan

resiliency), yang kedua apakah keseluruhan variabel independen berpengaruh

secara signifikan tergahadap variabel dependen, kemudian terakhir melihat

signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen.

Langkah pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel

independen. R square dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

R Square

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate F Change

Sig.

F Change

1 ,675a ,455 ,418 6,58222 12,152 ,000

a. Predictors: (Constant), RESILIENCY, PAY, COMMUNICATION, FRINGE_BENEFITS, COWORKERS,

SUPERVISON, SELF_EFFICACY, OPERATING, NATURE_OF_WORK, OPTIMISM, PROMOTION, HOPE,

CONTINGENT_REWARDS

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa perolehan R suare sebesar 0,455

atau 45,5%. Hal tersebut berarti bervariasinya organizational citizenship behavior

para karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com yang dijelaskan oleh

pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating,

coworkers, nature of work, communication, self-efficacy, optimism, hope, dan

resiliency adalah sebesar 45,5%, sedangkan 54,5% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini.

Page 95: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

80

Langkah kedua, menguji apakah seluruh independen variabel memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Adapun

hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6844,372 13 526,490 12,152 ,000b

Residual 8188,538 189 43,326

Total 15032,909 202 Predictors: (Constant), RESILIENCY, PAY, COMMUNICATION, FRINGE_BENEFITS, COWORKERS,

SUPERVISON, SELF_EFFICACY, OPERATING, NATURE_OF_WORK, OPTIMISM, PROMOTION, HOPE, CONTINGENT_REWARDS

Berdasarkan uji F pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p = 0,000, karenan nilai p < 0.05 maka dengan

demikian H1 nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh job satisfaction dan

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior” ditolak.

Artinya, ada pengaruh yang signifikan job satisfaction (pay, promotion,

supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating conditions, coworkers,

nature of work, communication) dan psychological capital (self-efficacy,

optimism, hope, resiliency) terhadap organizational citizenship behavior

karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com.

4.3.2 Uji hipotesis minor

Langkah selanjutnya, penulis melihat koefisien regresi dari masing-masing IV.

Jika nilai sig < 0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti

variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

organizational citizenship behavior. Adapun besarnya koefisien regresi dari

Page 96: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

81

masing-masing variabel independen terhadap organizational citizenship behavior

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -6,663 5,984 -1,113 ,267

Pay ,011 ,072 ,012 ,156 ,876

Promotion ,050 ,077 ,047 ,646 ,519

Supervision ,002 ,064 ,002 ,030 ,976

Fringe Benefits ,068 ,048 ,078 1,408 ,161

Contingent Rewards ,103 ,080 ,103 1,280 ,202

Operating Conditions -,071 ,058 -,082 -1,222 ,223

Coworkers ,137 ,069 ,122 1,978 ,049

Nature of Work ,015 ,065 ,015 ,232 ,816

Communication ,048 ,058 ,046 ,831 ,407

Self-Efficacy ,302 ,076 ,276 3,946 ,000

Optimism ,219 ,081 ,200 2,700 ,008

Hope ,237 ,080 ,222 2,957 ,004

Resiliency ,014 ,069 ,013 ,196 ,845

a. Dependent variable : OCB

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.8, maka persamaan regresinya

sebagai berikut :

OCB = (-6,663) + pay (0,011) + promotion (0,050) + supervision (0,002) + fringe

benefits (0,068) + contingent rewards (0,103) + operating conditions (-

0,071) + coworkers (0,137) + nature of work (0,015) + communication

(0,048) + self-efficacy (0,302) + optimism (0,219) + hope (0,237) +

resiliency (0,014).

Page 97: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

82

Dari hasil tabel 4.8 dapat dilihat bahwa self-efficacy, optimism dan hope

berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Hal

tersebut dapat dilihat dari kolom Sig. pada tabel 4.8, jika nilai p < 0,05 maka

koefisen regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap organizational

citizenship behavior dan begitu sebaliknya. Penjelasan dari nilai koefisien regresi

yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Pay, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,012 dengan signifikansi 0,876

(sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pay secara positif tidak

berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior.

2. Promotion, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,047 dengan signifikansi

0,519 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel promotion secara

positif tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship

behavior.

3. Supervision, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,002 dengan

signifikansi 0,976 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

supervision secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior.

4. Fringe benefits, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,078 dengan

signifikansi 0,161 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel fringe

benefits secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior.

5. Contingent rewards, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,103 dengan

signifikansi 0,202 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

Page 98: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

83

contingent reward secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior.

6. Operating conditions, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,082 dengan

signifikansi 0,223 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

operating secara negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior.

7. Coworkers, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,122 dengan

signifikansi 0,049 (sig < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

coworkers secara positif berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior. Artinya semakin tinggi coworkers maka semakin tinggi

juga perilaku organizational citizenship behavior.

8. Nature of work, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,015 dengan

signifikansi 0,816 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel nature of

work secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior.

9. Communication, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,046 dengan

signifikansi 0,407 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

communication secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior.

10. Self-efficacy, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,276 dengan

signifikansi 0,000 (sig < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel self-

efficacy secara positif berpengaruh signifikan terhadap organizational

Page 99: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

84

citizenship behavior. Artinya semakin tinggi self-efficacy maka semakin

tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior.

11. Optimism, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,200 dengan signifikansi

0,008 (sig < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel optimism secara

positif berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior.

Artinya semakin tinggi optimism maka semakin tinggi juga perilaku

organizational citizenship behavior.

12. Hope, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,222 dengan signifikansi

0,004 (sig < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel hope secara positif

berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Artinya

semakin tinggi hope maka semakin tinggi juga perilaku organizational

citizenship behavior.

13. Resiliency, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,013 dengan signifikansi

0,845 (sig > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel resiliency secara

positif tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship

behavior.

4.3.3 Uji proporsi varians pada setiap variabel independen

Pada tahap ini penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians

dari masing-masing independen variabel terhadap organizational citizenship

behavior. Dengan melihat nilai R square change sebagai jumlah sumbangan IV

terhadap variasi DV. Kemudian nilai sig F change untuk melihat signifikansi R-

square change (p < 0.05).

Page 100: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

85

Tabel 4.9

Proporsi Varians Untuk masing-masing Independent Variable Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,207 ,043 ,038 8,46148 ,043 ,043 1 201 ,003

2 ,232 ,054 ,044 8,43412 ,011 ,011 1 200 ,130

3 ,261 ,068 ,054 8,39030 ,014 ,014 1 199 ,080

4 ,277 ,077 ,058 8,37170 ,009 ,009 1 198 ,171

5 ,305 ,093 ,070 8,31933 ,016 ,016 1 197 ,063

6 ,306 ,094 ,066 8,33711 ,001 ,001 1 196 ,689

7 ,393 ,155 ,124 8,07200 ,061 ,061 1 195 ,000

8 ,441 ,194 ,161 7,90213 ,039 ,039 1 194 ,002

9 ,446 ,199 ,161 7,90053 ,004 1,079 1 193 ,300

10 ,608 ,370 ,337 7,02216 ,172 52,302 1 192 ,000

11 ,653 ,427 ,394 6,71642 ,057 18,878 1 191 ,000

12 ,675 ,455 ,421 6,56554 ,028 9,880 1 190 ,002

13 ,675 ,455 ,418 6,58222 ,000 ,038 1 189 ,845

Predictors: (Constant), PAY, PROMOTION, SUPERVISON, FRINGE_BENEFITS, CONTINGENT_REWARDS,

OPERATING_CONDITIONS, COWORKERS, NATURE_OF_WORK, COMMUNICATION, SELF_EFFICACY,

OPTIMISM, HOPE, RESILIENCY

Pada tabel 4.9 dapat dijelaskan informasi sebagai berikut:

1. Variabel pay memiliki nilai R Square Change sebesar 0,043 atau memberikan

kontribusi sebesar 4,3% terhadap organizational citizenship behavior.

Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F Change =

0,003 (Sig. < 0.05), nilai F = 8,967 dan df2 = 201.

2. Variabel promotion memiliki nilai R Square Change sebesar 0,011 atau

memberikan kontribusi sebesar 1,1% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,130 (Sig. > 0.05), nilai F = 2,306 dan df2 = 200.

3. Variabel supervision memiliki nilai R Square Change sebesar 0,014 atau

memberikan kontribusi sebesar 1,4% terhadap organizational citizenship

Page 101: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

86

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,080 (Sig. > 0.05), nilai F = 3,094 dan df2 = 199.

4. Variabel fringe benefits memiliki nilai R Square Change sebesar 0,009 atau

memberikan kontribusi sebesar 0,9% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,171 (Sig. > 0.05), nilai F = 1,885 dan df2 = 198.

5. Variabel contingent rewards memiliki nilai R Square Change sebesar 0,016

atau memberikan kontribusi sebesar 1,6% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,063 (Sig. > 0.05), nilai F = 3,501 dan df2 = 197.

6. Variabel operating conditions memiliki nilai R Square Change sebesar 0,001

atau memberikan kontribusi sebesar 0,1% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,689 (Sig. > 0.05), nilai F = 0,161 dan df2 = 196.

7. Variabel coworkers memiliki nilai R Square Change sebesar 0,061 atau

memberikan kontribusi sebesar 6,1% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F

Change = 0,000 (Sig. < 0.05), nilai F = 14,086 dan df2 = 195.

8. Variabel nature of work memiliki nilai R Square Change sebesar 0,039 atau

memberikan kontribusi sebesar 3,9% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F

Change = 0,002 (Sig. < 0.05), nilai F = 9,474 dan df2 = 194.

Page 102: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

87

9. Variabel communication memiliki nilai R Square Change sebesar 0,004 atau

memberikan kontribusi sebesar 0,4% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,300 (Sig. > 0.05), nilai F = 1,079 dan df2 = 193.

10. Variabel self-efficacy memiliki nilai R Square Change sebesar 0,172 atau

memberikan kontribusi sebesar 17,2% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F

Change = 0,000 (Sig. < 0.05), nilai F = 52,302 dan df2 = 192.

11. Variabel optimism memiliki nilai R Square Change sebesar 0,057 atau

memberikan kontribusi sebesar 5,7% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F

Change = 0,000 (Sig. < 0.05), nilai F = 18,878 dan df2 = 191.

12. Variabel hope memiliki nilai R Square Change sebesar 0,028 atau

memberikan kontribusi sebesar 2,8% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan nilai sig. F

Change = 0,002 (Sig. < 0.05), nilai F = 9,880 dan df2 = 190.

13. Variabel resiliency memiliki nilai R Square Change sebesar 0,000 atau

memberikan kontribusi sebesar 0% terhadap organizational citizenship

behavior. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai sig.

F Change = 0,845 (Sig. > 0.05), nilai F = 0,038 dan df2 = 189.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat enam variabel

independen, yaitu pay, coworkers, nature of work, self-efficacy, optimism dan

hope yang memiliki kontribusi signifikan terhadap organizational citizenship

Page 103: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

88

behavior, jika dilihat dari besarnya pertambahan R2 yang dihasilkan setiap kali

dilakukan penambahan variabel independen (sumbangan proporsi varian yang

diberikan).

Page 104: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

89

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan job satisfaction (pay,

promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating conditions,

coworkers, nature of work, communication) dan psychological capital (self-

efficacy, optimism, hope, resiliency) terhadap organizational citizenship behavior

karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com.

Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji koefisien

regresi masing-masing independent variable terhadap dependent variable, maka

diperoleh empat independent variable yang signifikan terhadap organizational

citizenship behavior, keempat independent variable tersebut yaitu coworkers, self-

efficacy, optimism dan hope. Namun, terdapat sembilan independent variable

yang menghasilkan koefisien regresi tidak signifikan, yaitu : pay, promotion,

supervision, fringe benefits, operating conditions, nature of work, communication

dan resiliency.

Lebih lanjut, terdapat enam independent variable yang signifikan atas

kontribusi sumbangan proporsi varians terhadap organizational citizenship

behavior, yaitu : pay, coworkers, nature of work, self-efficacy, optimism dan hope

5.2 Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan job

satisfaction dan psychological capital terhadap organizational citizenship

Page 105: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

90

behavior dan terdapat empat independent variable yang pengaruhnya signifikan,

yaitu coworkers, self-efficacy, optimism dan hope.

Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Chiboiwa, Chipunza dan Samuel (2011) dan Zeinabadi (2010) yang

mengemukakan bahwa job satisfaction beserta dimensi-dimensinya

mempengaruhi organizational citizenship behavior secara signifikan dan

berkorelasi positif. Selain itu, penelitian oleh Murphy, Athanasou dan King

(2002) menunjukkan bahwa pay, promotion, supervision, fringe benefits,

contingent rewards, operating conditions, coworkers, nature of work dan

communication berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship

behavior.

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4, penulis akan

mendiskusikan mengenai seluruh independent variable yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu : job satisfaction (pay, promotion, supervision, fringe benefits,

contingent rewards, operating conditions, coworkers, nature of work,

communication) dan psychological capital (self-efficacy, optimism, hope,

resiliency) terhadap dependent variable yaitu organizational citizenship behavior

karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com. Penjelasan fakta

mengenai mengapa independent variable pada penelitian ini dapat berpengaruh

secara signifikan dan tidak signifikan terhadap organizational citizenship

behavior PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com, akan dijelaskan pada

beberapa paragraf dibawah ini.

Page 106: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

91

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat satu dimensi dari variabel job

satisfaction yang signifikan yaitu coworkers. Menghasilkan bahwa coworkers

berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada

karyawan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com. Nilai koefisien regresi

menunjukkan arah yang positif, artinya semakin tinggi kepuasan seseorang

tentang coworkers maka semakin tinggi perilaku organizational citizenship

behavior. Hal ini disebabkan karena pihak perusahaan sangat peduli akan

pentingnya hubungan antar sesama rekan kerja, pihak perusahaan memiliki

program NEOP (New Employee Orientation Program) yang diadakan sebulan

sekali. Program ini dikhususkan untuk karyawan yang baru masuk berupa

pengenalan perusahaan, training soft skill, pengenalan antar karyawan baru dan

lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk karyawan lama pihak perusahaan

memiliki club-club pilihan guna meningkatkan kelekatan karyawan berupa tenis

meja, badminton, yoga, hiking, futsal serta melakukan family gathering setiap

enam bulan sekali. Program ini dibuat untuk menjaga hubungan antar rekan keja

agar tetap baik dan harmonis. Baiknya hubungan antar rekan kerja, memahami

satu sama lain, berkurangnya stress kerja dan mampu bersama-sama untuk

meningkatkan performa perusahaan adalah manfaat yang dirasakan dari kepuasan

coworkers (Beehr, Jex, Stacy & Murray, 2000).

Selanjutnya dari variabel psychological capital, didapati ada tiga dimensi

yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap organizational citizenship

behavior, yaitu dimensi self-efficacy, optimism dan hope. Sementara dimensi

resiliency tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship

Page 107: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

92

behavior. Psychological capital merupakan kapasitas positif yang termasuk ke

dalam perilaku positif organisasional. Individu dengan psychological capital yang

tinggi akan merasakan afek positif yang lebih sering dalam bekerja. Afek positif

ini merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya organizational

citizenship behavior. Suasana hati yang positif (positive mood) akan

meningkatkan frekuensi seseorang untuk membantu orang lain dan menunjukkan

perilaku prososial spontan lainnya.

Dimensi pertama yaitu, self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan dan

menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational citizenship

behavior. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi self-efficacy maka perilaku

organizational citizenship behavior juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lunenburg (2011) Self-

efficacy (keyakinan tentang kemampuan diri sendiri untuk memunculkan perilaku

prososial). Karyawan yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan memiliki

keyakinan untuk membantu rekan kerjanya, mampu untuk menciptakan suasana

kerja yang positif sehingga akan berdampak terhadap perusahaan. Sejalan dengan

dimensi sebelumnya yaitu coworkers, membangun hubungan harmonis dengan

rekan kerja adalah cara termudah untuk membangun rasa percaya diri di tempat

kerja. Dengan menjalin hubungan baik, akan lebih mengetahui dengan siapa kita

bekerja dan kita pun memiliki hubungan yang baik dengan mereka, sehingga

timbul saling percaya dan tidak ada alasan untuk saling menjatuhkan antara satu

sama lain.

Page 108: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

93

Dimensi kedua yang memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki

koefisien regresi positif adalah optimism, hasil ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya oleh Munyon et.al (2010) yang menyatakan bahwa dimensi optimism

secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior. Dapat dikatakan individu yang memiliki optimism yang tinggi akan

berdampak pada harapan dan perilaku mereka untuk masa depan, pada tingkat

yang lebi tinggi optimism memungkinkan individu untuk mengurangi perbedaan

yang terdapat di perusahaan, lebih lanjut ternyata optimism mampu membangun

jaringan sosial dan meningkatkan perilaku organizational citizenship behavior.

Selanjutnya, dimensi ketiga hope berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior pada karyawan PT. Linktone Indonesia

www.okezone.com dengan nilai koefisien regresi menunjukkan arah yang positif,

artinya semakin tinggi hope maka semakin tinggi juga organizational citizenship

behavior. Hope atau harapan merupakan keadaan termotivasi yang positif

didasarkan pada hubungan interaktif antara agency (energi yang mengarah pada

tujuan) dan pathway (rencana untuk mencapai tujuan) Snyder (1995). Penulis

berasumsi, bahwa ketika individu memiliki harapan yang tinggi terhadap sesuatu

yang dapat memajukan perusahaan, maka individu akan melakukan berbagai cara

salah satunya dengan memunculkan perilaku organizational citizenship behavior.

Selanjutnya terdapat delapan dimensi dari variabel job satisfaction yang

tidak signifikan yaitu : pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent

reward, operating conditions, nature of work dan communication. Terdapat satu

dimensi dari variabel psychological capital yaitu : resiliency.

Page 109: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

94

Dimensi pay tidak berpengaruh secara signifikan terhadap organizational

citizenship behavior pada karyawan PT. Linktone Indonesia www.okezone.com

dengan nilai koefisien regresi menunjukkan arah yang positif, artinya semakin

tinggi pay maka semakin tinggi juga organizational citizenship behavior. Hal ini

mungkin disebabkan kenaikan gaji yang bersifat actual performance, artinya

untuk meningkatkan gaji harus menunjukkan performa kerja yang diatas rata-rata.

Kenaikan gaji juga dilakukan setiap satu tahun sekali namun jumlahnya tidak

signifikan. Untuk meningkatkan gaji secara signifikan para karyawan harus

meningkatkan pendidikan dan performa yang dimiliki. Sangat sedikit sekali

karyawan yang melakukan hal ini, dikarenakan sulitnya mengatur waktu untuk

bekerja dan kuliah atau meningkatkan kuliah, selanjutnya untuk membuktikan

peningkatan performa juga harus menjalani serangkaian tes yang dinamakan TDP

(Technical development Program), tes ini membutuhkan waktu yang sangat

panjang. Di PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com tidak mengenal uang

lembur atau bayaran tambahan alasan yang penulis dapat dari pihak perusahaan

adalah meningkatkan pengeluaran perusahaan. Hal-hal tersebutlah yang

menyebabkan pay tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com.

Selanjutnya promotion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com.

Hal ini disebabkan karena jarang sekali perusahaan melakukan promosi terhadap

karyawannya, salah satu indikator karyawan dapat dipromosikan kejenjang yang

lebih tinggi adalah telah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun di PT. Linktone

Page 110: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

95

Indonesia – www.okezone.com. Pertimbangan lain adalah karyawan merasa segan

meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk ke kelompok baru yang belum

pasti sekap penerimaannya, selanjutnya pada pekerjaan yang baru selalu ada

faktor-faktor ketidakpastian sedangkan pada pekerjaan yang lama mereka telah

mempunyai keahlian dan telah menguasainya, sehingga menyebabkan promotion

tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior.

Selanjutnya supervision, supervision tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior dan memiliki nilai koefisien regresi positif,

artinya semakin tinggi supervision maka semakin tinggi juga organizational

citizenship behavior. Hal ini mungkin saja disebabkan karena atasan tidak

memberikan instruksi dan bimbingan dengan jelas dan menggunakan kriteria yang

sangat subjektif dalam menilai kinerja bawahannya. Hal-hal tersebutlah yang

menyebabkan supervision tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior.

Selanjutnya yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior adalah fringe benefits atau tunjangan.

Tunjangan yang diberikan PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com kepada

para karyawannya meliputi (1) tunjangan transportasi, tunjangan ini berlaku bagi

seluruh karyawan karena sifatnya wajib (2) tunjangan pulsa, tunjangan ini berlaku

bagi seluruh karyawan (3) tunjangan kesehatan, tunjangan ini sesuai dengan yang

diamanatkan pemerintah dalam melindungi warga negaranya, biaya yang

diberikan perusahaan untuk membayar BPJS kesehatan sebesar 4% dari gaji dan

1% dari gaji dibayar oleh karyawan. Perusahaan juga memberikan penawaran,

Page 111: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

96

berupa MNC Life, jika karyawan mengambil MNC Life maka biayanya akan

ditanggung penuh oleh perusahaan dan biaya BPJS kesehatan ditanggung penuh

oleh karyawan (4) tunjangan jaminan hari tua sama seperti program BPJS

kesehatan, ini adalah program pemerintah. 3,7% dari gaji dibayarkan oleh

perusahaan dan 2% dibayarkan oleh karyawan (5) tunjangan make up, tunjangan

ini hanya berlaku untuk beberapa posisi saja seperti account executive, marketing,

assistant manager dan sales, hal ini diberikan untuk menunjang penampilan

mereka (6) tunjangan melahirkan, tunjangan ini diberikan bagi mereka yang telah

melahirkan. Karyawan juga mendapatkan jatah cuti selama tiga bulan dan tetap

menerima gajinya secara utuh. Itulah tunjangan yang sudah diatur dalam

perusahaan dan bersifat permanen artinya tidak bisa dinegosiasikan. Hal itulah

yang menyebabkan fringe benefits tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior.

Kemudian dimensi yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior adalah contingent rewards atau penghargaan.

Tidak banyak yang diberikan perusahaan dalam hal penghargaan, karena hanya

penghargaan masa bakti yang diberikan oleh perusahaan dan ini diberikan jika

telah memasuki masa pensiun. Penghargaan berupa uang atau emas batangan.

Oleh karena itu contingent rewards tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior karyawan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com.

Selanjutnya, operating condition atau prosedur operasional tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior dan

Page 112: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

97

hasil regresi menunjukkan arah yang negatif. Artinya semakin rendah kepuasan

karyawan mengenai operating condition maka semakin tinggi organizational

citizenship behavior. Hal ini disebabkan karena prosedur operasional perusahaan

tidak mengaturnya secara terperinci, misalkan yang sudah penulis jelaskan bahwa

perusahaan tidak mengenal uang lembur jadi bagi karyawan yang bekerja diluar

jam kerja tidak akan mendapatkan uang lembur, sehingga hal ini berpengaruh

terhadap jam masuk karyawan, karyawan dengan bebas masuk kerja jam berapa

saja. Khusus untuk posisi wartawan, prosedur yang digunakan sulit sekali untuk

disesuaikan, para wartawan akan melakukan improvisasi agar dapat memecahkan

masalah dilapangan, karena situasi dan kondisi di lapangan tidak selalu sesuai

dengan ekspektasi. Oleh sebab itu operating condition atau prosedur operasional

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior

dan memiliki arah yang negatif.

Selanjutnya, nature of work tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior karyawan PT. Linktone Indonesia –

www.okezone.com dan memiliki nilai koefisien yang positif. Mungkin hal ini

disebabkan karena para karyawan sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya,

dalam bekerja, karyawan cenderung akan membuat batas aman agar dapat bekerja

dengan nyaman. Jadi karyawan yang menciptakan comfort zone cenderung akan

tetap berada dalam zona tersebut, enggan untuk keluar dari batasan itu. karyawan

menjadi apatis, tidak peduli terhadap perubahan lingkungan dan malas beradaptasi

dengan lingkungannya. Zona ini sangat menyenangkan karena dapat bekerja

dengan tenang, tidak stress karena segala sesuatunya telah berjalan teratur dan

Page 113: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

98

stabil sehingga pekerjaan mudah diselesaikan. Namun terlalu lama dalam zona ini

akan membuat terlena dengan kondisi stagnan yang nyaris tak ada tantangan,

menjadi tidak peka terhadap perubahan di luar sehingga akan tertinggal dan

biasanya seseorang baru menyadari kondisi stagnan tersebut ketika usianya sudah

bertambah. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan nature of work tidak

berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior karyawan

PT. Linktone Indonesia – www.okezone.com.

Selanjutnya communication, communication tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap organizational citizenship behavior karyawan PT. Linktone

Indonesia – www.okezone.com. Organisasi seringkali dilihat dari segi arus

informasi dan kemampuan pemrosesan informasi (Tushman & Nadler, 1978).

Penelitian Downs; Downs dan Hazen (dalam Kandlousi, Ali & Abdollahi, 2010)

menunjukkan bahwa kepuasan komunikasi adalah multidimensi, artinya banyak

faktor yang menyebabkan kepuasan komunikasi dan banyak pihak yang terlibat

untuk menciptakan kepuasan komunikasi. Para peneliti ini mendefinisikan istilah

kepuasan individu dengan berbagai aspek komunikasi dalam organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Kandlousi et. al (2010) membagi kepuasan

komunikasi (communication) menjadi tiga dimensi yaitu interpersonal, group dan

organizational dimana hasil regresi interpersonal terhadap organizational

citizenship behavior adalah tidak signifikan, kemungkinan perbedaan hasil

penelitian ini disebabkan karena banyaknya faktor-faktor yang belum diterapkan

perusahaan guna meningkatkan kepuasan communication.

Page 114: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

99

Yang terakhir adalah resiliency, resiliency tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap organizational citizenship behavior karyawan PT. Linktone

Indonesia – www.okezone.com. Hal ini sesuai dengan yang telah dijelaskan

sebelumnya mengenai nature of work, karyawan yang menciptakan comfort zone

cenderung akan tetap berada dalam zona tersebut, enggan untuk keluar dari

batasan itu. karyawan menjadi apatis, tidak peduli terhadap perubahan lingkungan

dan malas beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi, bagaimana cara menguji

tingkat resiliency karyawan jika karyawan tersebut menciptakan zona nyamannya

sendiri. Hal tersebutlah yang menyebabkan resiliency tidak berpengaruh secara

signifikan.

5.3 Saran

Berdasarkan analisis dan proses yang telah dilakukan dalam penelitian ini, penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Maka dari itu

penulis memberikan saran untuk bahan pertimbangan yang dapat dipergunakan

dikemudian hari jika menggunakan topik atau pendekatan yang serupa dengan

penelitian ini. Penulis membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran

praktis.

5.3.1 Saran teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya, variabel independen psychological capital

masih jarang yang mengaitkannya dengan organizational citizenship

behavior, maka dari itu penelitian selanjutnya perlu pendalaman literatur

yang lebih.

Page 115: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

100

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan alat ukur yang lain,

agar mendapatkan hasil yang bervariasi. Khususnya variabel job

satisfaction, karena banyak sekali teori-teori dan alat ukur tentang job

satisfaction.

3. Mengenai hasil penelitian mengenai operating conditions yang berkorelasi

negatif terhadap organizational citizenship behavior, penelitian selanjutnya

dapat menelaah dan mencari faktor – faktor yang menyebabkan hal tersebut

terjadi.

4. Penelitian selanjutnya disarankan sebelum mengambil data kepada

responden penelitian, lebih baik melakukan try out terlebih dahulu. Hal ini

bermanfaat untuk menguji item penelitian agar lebih sempurna ketika

digunakan kepada responden penelitian.

5.3.2 Saran praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada perusahaan

agar ketika melakukan proses recruitment lebih banyak menggali informasi

mengenai kepribadian calon karyawan. Lebih lanjut lagi, perusahaan harus

bertindak adil dalam proses pemenuhan job satisfaction karyawan dan yang

lebih penting memperhatikan faktor personal berupa psychological capital

karyawan.

2. Terkait dengan coworkers, kebersamaan dalam tim akan membuat suasana

kerja makin kondusif dan tingkat produktivitas semakin besar. Kegiatan

menyatukan karyawan tidak harus selalu seperti kegiatan Outing

(Outbound) namun bisa berupa aktivitas sosial kemasyarakatan, seperti

Page 116: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

101

donor darah, kunjungan panti asuhan, pasar murah dan lainnya. Perusahaan

juga harus meningkatkan kegiatan yang sudah ada seperti NEOP (New

Employee Orientation Program), tenis meja, badminton, yoga, hiking, futsal

dan family gathering. Keterlibatan karyawan akan membangun

kebersamaan dalam tim.

3. Terkait dengan self-efficacy, disarankan kepada pimpinan perusahaan untuk

meningkatkan perhatian pada karyawan dengan cara menanamkan

keyakinan bahwa pencapaian tujuan setiap pekerjaan akan sangat tergantung

pada tingkat keyakinan dan kepercayaan diri mereka. Selain itu, perlu

dikembangkan program pelatihan karyawan, khususnya dalam

meningkatkan self-efficacy, yang nantinya akan berdampak pada

organizational citizenship behavior.

4. Terkait dengan optimism, bagi karyawan diharapkan memiliki paham

keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan.

Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif, orang-

orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda

dengan memberi saran yang baik. Pecah target besar menjadi target-target

kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.

5. Terkait dengan hope, pimpinan perusahaan hendaknya menjabarkan strategi

kedalam tujuan kinerja dan memberikan karyawan beberapa informasi yang

nyata. Semakin jelas penjabarannya, semakin membantu usaha karyawan

dan manajemen. Perencanaan kinerja memiliki efek yang luas secara

potensial terhadap harapan karyawan. Ketika diintegrasikan dengan evaluasi

Page 117: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

102

kerja, akan memberika umpan balik berdasarkan harapan dan keinginan

karyawan. Sehingga karyawan memiliki harapan yang terukur dan mampu

menyusun strategi untuk mencapai harapan tersebut.

6. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk

meningkatkan perilaku organizational citizenship behavior karyawan

dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara

signifikan, misalnya coworkers, self-efficacy, optimism dan hope. Dengan

memperhatikan keempat faktor tersebut, diharapkan dapat meningkatkan

perilaku organizational citizenship behavior.

Page 118: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

103

DAFTAR PUSTAKA

Aamodt, M. G. (2010). Industrial/organizational psychology. USA: Wadsworth

Cengage Learning.

Adestyani, F. A., & Nurtjahjanti, H. (2013). Hubungan antara psychological

capital dengan organizational citizenship behavior pada karyawan PT. PLN

(persero) distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Universitas Diponegoro.

Ahmad, A., & Omar, Z. (2015). Improving organizational citizenship behavior

through spirituality and work engagement. American Journal of Applied

Sciences, 12(3), 200-207.doi:10.3844/ajassp.2015.200.207.

Ahmed, N., Rasheed, A., & Jehanzeb, K. (2012). An exploration of predictors of

organizational citizenship behavior and its significant link to employee

engagement. International Journal of Business, Humanities and

Technology, 2(4), 99-106.

Akinbode, G. A. (2011). Demographic and dispositional characteristics as

predictors of organizational citizenship behavior. Ife PsychologIA, 19(1),

375-403.

Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M. (2009). Psychological capital: A positive

resource for combating employee stress and turnover. Human Resource

Management, 48(5), 677-693.doi:10.1002/hrm.20294.

Avey, J. B., Luthans, F., Smith, R. M., & Palmer, N. F. (2010). Impact of positive

Psychological capital on employee well-being over time. Journal of

Occupational Health Psychology, 15(1), 17-28.doi:10.1037/a0016998.

Bandura, A. (1994). Self-efficacy. Dalam V. S. Ramachaudran (Ed).

Encyclopedia of human behavior. (71-81). New York: Academic Press.

Bateman, T. S., & Organs, D. W. (1983). Job satisfaction and the goog soldier: the

relationship between affect and employee “citizenship”. Academy of

Management Journal, 26(4), 587-595.doi:10.2307/255908.

Beal III, L., Stavros, J. M., & Cole, M. L. (2013). Effect of psychological capital

and resistance to change on organisational citizenship behaviour. SA

Journal of Industrial Psychology, 39(2), 1-11.doi:10.4102/sajip.v39i2.1136.

Beehr, T. A., Jex, S. M., Stacy, B. A & Murray, M. A. (2000). Work stressors and

coworker support as predictors of individual strain and job performance.

Journal of Organizational Behavior, 21(4), 391-405.

Page 119: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

104

Bowling, N. A. (2010). Effects of job satisfaction and conscientiousness on extra-

role behaviors. Springer Science Business Media, 25, 119-

130.doi:10.1007/s10869-009-9134-0.

Bulik, N. O., & Kobylarczyk, M. (2015). Relatioan between resiliency and post-

traumatic growth in a group of paramedic: The mediating role of coping

strategies. International Journal of Occupational Medicine and

Environmental Health, 28(4), 707-719.doi:10.13075/ijomeh.1896.00323.

Chen, L. C., Niu, H. J., Wang, Y. D., Yang, C., & Tsaur, S. H. (2009). Does job

standardization increase organizational citizenship behavior. Public

Personnel Management, 38(3), 39-49.

Chiboiwa, M., Chipunza, C., & Samuel, M. O. (2011). Evaluation of job

satisfaction and organizational citizenship behaviour: Case study of selected

organizations in Zimbabwe. African Journal of Business Management, 5(7),

2910-2918.doi: 10.5897/AJBM10.1400.

Farh, J. L., Zhong, C. B., & Organ, D. W. (2004). Organizational citizenship

behavior in the people's Republic of China. ProQuest Health Management,

15(2), 241-253.doi:10.1287/orse.10300051.

Kandlousi, N. S. A. E., Ali, A. J., & Abdollahi, A. (2010). Organizational

citizenship behavior in concern of communication satisfaction the role of

the formal and informal communication. International Journal of Business

and Management, 5(10), 51-61.

Lam, S. S. K., Hui, C., & Law, K. S. (1999). Organizational citizenship behavior:

Comparing perspectives of supervisors and subordinates across four

international samples. Journal of Applied Psychology, 84(4), 594-

601.doi:10.1037/0021-9010.84.4.594.

LePine, J. A., Erez, A., & Johnson, D. E. (2002). The nature and dimensionality

of organizational citizenship behavior: A critical review and meta-analysis.

Journal of Applied Psychology, 87(1). 52-65.doi:10.1037//0021-

9010.87.1.52.

Lifeng, Z. (2007). Effects of Psychological Capital on Employees‟ Job

Performance, Organizational Commitment, and Organizational Citizenship

Behavior. Acta Psychologica Sinica, 39(2). 328–334.

Lin, C. P. (2008). Examination of gender differences in modeling OCBs and their

antecedents in business organizations in Taiwan. J Bus Psychol: Springer

Science, 22, 261-273.doi:10.1007/s10869-008-9062-4.

Page 120: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

105

Lunenburg, F. C. (2011). Self-efficacy in the workplace implications for

motivation and performance. International Journal of Management,

Business, and Administration, 14(1), 1-6.

Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive

psychological capital: Measurement and relationship with performance and

satisfaction. Personnel Psychology, 60, 541-572.

Luthans, F., Luthans, K. W., & Luthans, B. C. (2004). Positive psychological

capital: Beyond human and social capital. Business Horizons, 47(1), 45-50.

Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological capital:

Developing the human competitive edge. New York: Oxford University

Press.

Maharani, V., Troena, E. A., & Noermijati. (2013). 11. Organizational citizenship

behavior role in mediating the effect of transformational leadership, job

satisfaction on employee performance: Studies in PT Bank Syariah Mandiri

Malang East Java. International Journal of Business and Management,

8(17), 1-12.

McAuley, E., Mailey, E. L., Mullen, S. P., Szabo, A. N., Wojcicki, T. R., White,

S. M., Gothe, N., Olson, E. A., & Kramer, A. (2011). Growth trajectories of

exercise self-ffficacy in older adults: Influence of measures and initial

Status. Health Psychology, 30(1), 75-83.doi:10.1037/a0021567.

Mohammad, J., Habib, F. Q., & Alias, M. A. (2011). Job satisfaction and

organizational citizenship behavior: An empirical study at higher learning

institutions. Asian Academy of Management journal, 16(2), 149-165.

Morrison, E. W. (1994). Role definition and organizational citizenship behavior:

The importance of the employee„s perspective. Academy of Management

journal, 37(6), 1543-1567.

Motowidlo, S. J., & Van Scotter, J. R. (1994). Evidence That task performance

should be distinguished from contextual performance. Journal of Applied

Psychology, 79(4), 475-480.doi:10.1037/0021/9010.79.4.475

Munyon, T. P., Hochwarter., Perrewe, P. L., & Ferris, G. R. (2010). Optimism

and nonlinear citizenship behavior - job satisfaction relationship in three

studies. Journal of Management, 36(6), 1505-

1528.doi:10.1177/0149206309350085.

Murphy, G., Athanasou, J., & King, N. (2002). Job satisfaction and organizational

citizenship behaviour: A study of Australian human-service professionals.

Page 121: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

106

Journal of Managerial Psychology, 17(4), 287-

297.doi:10.1108/02683940210428092.

N, V. N., & Jacob, N. A. (2015). The impact of job satisfaction on job

performance. International Journal in Commerce, IT & Social Sciences,

2(2), 27-37

Nadiri, H., & Tanova, C. (2010). An investigation of the role of justice in turnover

intentions, job satisfaction, and organizational citizenship behavior in

hospitality industry. International Journal of Hospitality Management, 29,

31-41.doi:10.1016/j.ijhm.2009.05.001.

Nafei, W. (2015). Meta-analysis of the impact of psychological capital on quality

of work life and organizational citizenship behavior: A study on Sadat City

University. International Journal of Business Administration, 6(2), 42-

59.doi:10.5430/ijba.v6n2p42.

Najafi, S., Noruzy, A., Azar, H. K., Shirkouhi, S. N., & Dalvand, M. R. (2011).

Investigating the relationship between organizational justice, psychological

empowerment, job satisfaction, organizational commitment and

organizational citizenship behavior: An empirical model. African Journal of

Business Management, 5(13), 5241-5248.doi:10.5897/AJBM10.1505.

Narimani, M., Tabaeian, E., Khanjani, M., & Soltani, F. (2014). The impact of

organizational citizenship behavior on enterprise resource planning success

the mediator role of TQM. International Journal of Quality & Reliability

Management, 31(1), 53-65.doi:10.1108/IJQRM-03-2012-0038.

Norman, S.M., Avey, J.B., Nimnicht, J.L. & Pigeon, N.G. (2010). The Interactive

Effects of Psychological Capital and Organizational Identity on Employee

Organizational Citizenship and Deviance Behaviors. Journal of Leadership

& Organizational Studies, 17(4), 380-391.

Organ, D. W., & Ryan, K. (1995). A meta-analytic review of attitudinal and

dispositional predictors of organizational citizenship behavior. Personal

Psychology, 48, 775-802.

Organ, D. W. (1997). Organizational citizenship behavior: It‟s construct clean-up

time. Lawrence Erlbaum Associates, Inc., 10(2), 85-97.

Osman, A., Othman, Y. H., Rana, S. M. S., Solaiman, M., & Lal, B. (2015). The

influence of job satisfaction, job motivation & perceived organizational

support towards organizational citizenship behavior (OCB): A perspective

of american-based organization in Kulim, Malaysia. Asian Social Science,

11(21), 174-181.

Page 122: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

107

Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B. (1994). Organizational citizenship

behaviors and sales unit effectiveness. Journal of Marketing Research,

31(3), 351-363.doi:10.2307/3152222.

Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Moorman, R. H., & Fetter, R. (1990).

Transformational leader behaviors and their effect on followers‟ trust in

leader, satisfaction, organizational citizenship behavior. Leadership

Quarterly, 1(2), 107-142.

Podsakoff, P.M., Ahearne, M., & MacKenzie, S. B. (1997). Organizational

citizenship behavior and the quantity and quality of Work Group

Performance. Journal of Applied Psychology, 82(2), 262-270.

Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Paine, J. B., & Bachrach, D. G. (2000).

Organizational citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and

empirical literature and suggestions for future research. Journal of

Management, 26(3), 513-563.

Qadeer, F., & Jaffery, H. (2014). Mediation of psychological capital between

organizational climate and organizational citizenship behavior. Pakistan

Journal of Commerce and Social Sciences, 8(2), 453-470.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. Organization behavior. Perilaku organisasi. Diana

Angelica., Ria Cahyani., & Abdul Rosyid (terj). 2009. Jakarta: Salemba

Empat.

Schappe, S. P. (1998). The influence of job satisfaction, organizational

commitment and fairness perceptions on organizational citizenship

behavior. The Journal of Psychology: ProQuest Social Science Journal,

132(3), 277-290.

Shahnawaz, M. G., & Jafri, M. H. (2009). Psychological capital as predictors of

organizational commitment and organizational citizenship behaviour.

Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 35, 78-84.

Smith, C. A., Organ, D. W., & Near, J. P. (1983). Organizational citizenship

behavior: Its nature and antecedents. Journal of Applied Psychology, 68(4),

653-663.

Snyder, C. R. (1995). Conceptualizing, measuring, and nurturing hope. Journal of

Counseling & Development, 73(3), 355-360.

Spector, P. E. (1994). Taking stock of the job satisfaction survey: It’s validity and

reliability in a different time and place. Diunduh tanggal 10 Desember 2015

dari https://www.researchgate.net/publication/.

Page 123: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

108

Spector, P. E. (1994). Job satisfaction survey. Department of Psychology.

Diunduh tanggal 2 Desember 2015 dari

http://shell.cas.usf.edu/~pspector/scales/jsspag.html

Spector, P. E. (2005). Introduction the dispositional approach to job satisfaction.

Journal of Organizational Behavior, 26, 57-58.doi:10.1002/job.297.

Swaminathan, S., & Jawahar, P. D. (2013). Job satisfaction as a predictor of

organizational citizenship behavior: An empirical study. Global Journal of

Business Research, 7(1), 71-80.

Tushman, M., & Nadler, D. A. (1978). Information processing as an integrating

concept in organizational design. ProQuest Health Management, 3(3), 613-

624.

Van Dyne, L., Graham, J. W., & Dienesch, R. M. (1994). Organizational

citizenship behavior: Construct redefinition, measurement and validation.

Academy of Management Journal, 37(4), 765-802.

Wijono, S. (2010). Psikologi industri dan organisasi: Dalam suatu bidang gerak

psikologi sumber daya manusia. Jakarta: Kencana 2010.

Wright, P. M., George, J. M., Farnsworth, S. R., & McMahan, G. C. (1993).

Productivity and extra-role behavior: The effects of goals and incentives on

spontaneous helping. Journal of Applied Psychology, 78(3), 374-381.

Youssef, C. M., & Luthans, F. (2007). Positive organizational behavior in the

workplace: The impact of hope, optimism, and resilience. Journal of

Management, 33(5), 774-800.doi: 10.1177/0149206307305562.

Zacher, Hannes., & Jimmieson, N. L. (2013). Leader-follower interactions:

Relations with OCB and sales productivity. Journal of Managerial

Psychology, 28(1), 92-106.doi:10.1108/02683941311298887.

Zeinabadi, H. (2010). Job satisfaction and organizational commitment as

antecedents of organizational citizenship behaviour of teachers. Procedia

Social and Behavioral Sciences, 5, 998-1003.

Page 124: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

LAMPIRAN

Page 125: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

KE,ME,I{TERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIK OL O GI

Jl. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Jakarta Selatan 15419

74714714Website : \ry\1,1,v"uinj kt.ac. ict

Telp. (02t) 7433060 Fax. (021)

e-mail : tp_p_i @_urnjkLeE,,id

''/ffi/" "%lri%Wt.,w%'% "'ffi"1

Nomor : .IJn.

TL:F7/KM. 0I3l }Afrl- lZ0I5Lamp : -

Hal : Permohonan lzin Penelitiun

Jakart a,|D Desember 2015

Kepada Yth.Kepala HRDPT. LINKTONE NDONESIA

As s alamu' alaikum Wr. Wb

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

NamaNIMSemesterTahun AkademikProgram

Tembusan :

Dekan Fakultas PsikologiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Donya Joko Wardoyo1 I l 1070000161IX (sembilan)2015 I 2016Strata 1 (S1)

Mahasiswa tersebut sedang menulis skripsi bedudul: "Pengaruh Job Satisfaction danPsychological Capitat Terhadap Organizational Citizenship Behavioro', sehingga perlu

melakukan penelitian di instansi yang Bapak / Ibu pimpin.

Sehubungan dengan itu kami mengharapkan kesediaan BapaVlbu untukmemberikan data maupun informasi yang diperlukan oleh mahasiswa tersebut.

Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Wass alamu' alaikum Wr. Wb.

kademik

Page 126: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

OKEffiffinWffi,coMTTPAT MUDAH LEhJII(AP

Nomor : 00 I/LIN-HRD lIIl L6

Lamp :-Hal : Surat I(eterangan Melakukan Penelitian

Menanggapi surat Wakil Dekan

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta No.

2015, bers ama dengan ini kami

Nama

NIM

Semester

Tahun Akademik

Program

Judul Penelitian

Telah selesai melakukan Penelitian di PT. Linktone Indonesia - www.okezone.com pada

tanggal 18 Januari 2016 sampai tanggal 22 Januati20l6.

Demikian surat keterangan ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakart 3, 5 Febru ari 2016

Habdi G. PurbadiHRGS Div Head

,nffiffiw

I(epada Yth,

Fakultas Psikologi

IJIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bid. Akademik Fakultas Psikologi Universitas Islam

Un.O I1FT lKM.0 131206212015 Tanggal 30 Desember

menerangkan bahwa mahasiswa :

Donya Joko Wardoyo

1 1 I 1070000161

IX (Sembilan)

20ts I 2016

Strata 1 (S1)

Pengaruh Job Satisfaction dan Psychological Capital

Terhadap Organizational Citizenship Behavior

Page 127: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

112

Selamat pagi / siang / sore

Saya adalah mahasiswa program sarjana strata-1 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi. Saya mengharapkan

kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Tidak ada jawaban yang

dianggap salah dalam kuesioner ini dan kerahasiaan jawaban Saudara akan terjamin untuk

kepentingan penelitian. Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan

Saudara untuk meluangkan waktunya mengisi kuesioner.

DATA RESPONDEN

Inisial nama :

Umur :

Jenis kelamin : L / P

Suku :

Lama bekerja :

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan.

Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda

dengan cara memberi tanda ceklist (V) pada salah satu dari 4 pilihan yang tersedia pada

kolom bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Adapun pilihan jawaban yang

tersedia adalah :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Page 128: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

113

SKALA 1

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 saya percaya bahwa bekerja secara jujur akan mendapatkan gaji

yang sesuai

2 Kehadiran saya dikantor melebihi dari yang seharusnya

3 Saya tidak menggunakan istirahat tambahan / mengambil jam

kerja untuk beristirahat

4 Saya mematuhi peraturan-peraturan perusahaan meskipun tidak

ada yang mengawasi

5 Saya merupakan salah satu karyawan yang teliti

6 Saya mencari informasi atas apa yang terjadi diperusahaan untuk

meningkatkan kinerja

7 Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengeluhkan masalah

yang sepele

8 Saya cenderung membesar-besarkan masalah

9 Saya lebih fokus pada kesalahan daripada sisi positifnya

10 Ketika menemukan kesalahan yang dilakukan perusahaan maka

kinerja saya akan berdampak negatif

11 Saya mengikuti perubahan dalam perusahaan

12 Saya menghadiri pertemuan yang tidak diwajibkan, tetapi

dianggap penting

13 Saya menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh pihak luar

perusahaan untuk meningkatkan pencitraan perusahaan

14 Saya memantau berbagai perkembangan informasi di perusahaan

15 Saya mencoba untuk tidak membuat masalah dengan rekan kerja

16 Saya mempertimbangkan dampak dari pekerjaan saya terhadap

rekan kerja

17 Saya memperhatikan hak orang lain

18 Saya mengambil langkah untuk berusaha mencegah masalah

dengan karyawan lain

19 Saya memperhatikan tingkah laku yang mempengaruhi pekerjaan

karyawan lain

20 Saya membantu pekerjaan karyawan lain yang memiliki beban

kerja yang tinggi

21 Saya siap membantu tugas karyawan lain disekitar saya

Page 129: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

114

22 Saya membantu pekerjaan karyawan lain yang tidak hadir

23 Saya dengan sukarela mambantu karyawan lain yang memiliki

kesulitan terkait pekerjaannya

24 Saya membantu mengarahkan karyawan baru meskipun tidak

diharuskan

SKALA 2

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya digaji dengan jumlah yang sesuai untuk pekerjaan yang

saya lakukan

2 Saya merasa puas setiap kenaikan gaji yang saya terima

3 Saya merasa puas dengan sistem kenaikan gaji

4 Saya merasa jumlah gaji saya terlalu sedikit untuk pekerjaan

yang saya lakukan

5 Karyawan yang bekerja disini memiliki kesempatan untuk

dipromosikan secara adil

6 Proses promosi diperusahaan ini sama dengan diperusahaan

lainnya

7 Saya merasa puas atas promosi yang saya terima

8 Sedikit kesempatan bagi saya,untuk dipromosikan dalam

pekerjaan saya

9 Atasan saya kompeten dalam melakukan pekerjaannya

10 Saya menyukai cara kerja atasan saya

11 Saya diperlakukan kurang adil oleh atasan saya

12 Atasan saya kurang memperhatikan bawahannya

13 Tunjangan yang saya terima nilainya sama dengan rekan satu

divisi

14 Tunjangan yang saya terima sudah sesuai harapan

15 Saya merasa kurang puas dengan tunjangan yang saya terima

16 Terdapat beberapa tunjangan yang saya belum peroleh

meskipun seharusnya saya dapatkan

17 Ketika saya melakukan pekerjaan dengan baik, saya menerima

penghargaan yang pantas

Page 130: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

115

18 Terdapat berbagai penghargaan bagi semua karyawan yang

bekerja di perusahaan ini

19 Saya merasa kurang diberikan penghargaan secara memadai

atas pekerjaan saya

20 saya merasa pekerjaan saya kurang dihargai secara semestinya

21 Saya merasa puas terhadap prosedur dan peraturan yang

ditetapkan

22 Semua pekerjaan ditempat kerja dapat saya lakukan sesuai

harapan

23 Banyak aturan dan prosedur kerja yang membuat pekerjaan

mudah menjadi sulit

24 Saya memiliki terlalu banyak dokumen pekerjaan

25 Saya senang bekerja dengan rekan kerja saat ini

26 Saya merasa nyaman bekerja sama dengan rekan kerja

27 Saya merasa sering dibebani tugas lebih karena rekan kerja

yang kurang profesional

28 Di tempat kerja sering terjadi persaingan dan perselisihan antar

karyawan

29 Bekerja di bidang ini sesuai dengan keinginan saya

30 Saya merasa bangga bekerja diperusahaan ini atau dibidang ini

31 Saya menikmati pekerjaan saya

32 Terkadang saya merasa pekerjaan saya kurang bermakna

33 Komunikasi saya dengan rekan diperusahaan ini terjalin dengan

baik

34 Pimpinan saya kurang dalam mengkomunikasikan tujuan

perusahaan

35 saya merasa belum mengetahui banyak hal dalam perusahaan

ini

36 Deskripsi mengenai pekerjaan saya belum dijelaskan secara

baik

Page 131: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

116

SKALA 3

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya mampu menganalisis masalah dalam jangka panjang

dan menemukan solusi dari masalah tersebut.

2 Saya merasa percaya diri untuk membahas pekerjaan dalam

pertemuan dengan pimpinan.

3 Saya merasa percaya diri menyampaikan pendapat mengenai

strategi perusahaan.

4 Saya merasa yakin dapat menetapkan target di dalam lingkup

pekerjaan.

5 Saya merasa percaya diri untuk melibatkan pihak luar dalam

membahas persoalan yang terjadi di tempat kerja saya

6 Saya merasa percaya diri untuk menyampaikan informasi

kepada anggota kelompok kerja.

7 Bila saya menemukan masalah dalam pekerjaan, saya akan

mampu mencari berbagai jalan keluarnya.

8 Saat ini saya sedang bersemangat untuk meraih target dan

tujuan pekerjaan saya.

9 Ada banyak alternatif untuk memecahkan suatu permasalahan.

10 Saat ini saya merasa cukup sukses dalam pekerjaan.

11 Saya memiliki berbagai cara untuk mencapai tujuan pekerjaan

saya saat ini.

12 Saat ini, saya sedang berusaha mencapai tujuan yang telah saya

buat sendiri.

13 Saya dapat mengatasi kesulitan dalam pekerjaan dengan

berbagai cara.

14 Saya dapat menjadi diri sendiri ketika harus menyampaikan

pendapat di tempat saya bekerja

15 Saya dapat menyikapi stres dalam pekerjaan dengan tenang.

16 Saya dapat melalui masa-masa sulit dalam pekerjaan karena

saya telah mengalami hal sulit sebelumnya.

17 Saya merasa mampu mengatasi berbagai masalah pada

perkerjaan saya dalam satu waktu.

18 Bila saya mengalami ketertinggalan dalam pekerjaan, saya akan

mengalami kesulitan untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

19 Saya optimis mengenai apa yang akan terjadi terhadap saya di

masa mendatang kerena berkaitan dengan pekerjaan.

Page 132: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

117

20 Apabila terjadi ketidakpastian dalam pekerjaan, saya

mengharapkan yang terbaik.

21 Saya melihat sisi positif dari pekerjaan saya.

22 Saya optimis bahwa selalu ada jalan keluar dalam masalah

pekerjaan saya.

23 Dalam pekerjaan, sepertinya banyak hal yang kurang sesuai

dengan harapan saya.

24 Bila terjadi kesalahan dalam pekerjaan, maka akan mengurangi

kinerja saya.

Page 133: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

118

Uji Validitas Organizational Citizenship Behavior

UJI VALIDITAS OCB DA NI=24 NO=203 MA=PM LA ITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06 ITEM07 ITEM08 ITEM09 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 PM SY FI=OCB.COR MO NX=24 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK OCB FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 LX 11 1 LX 12

1 LX 13 1 LX 14 1 LX 15 1 LX 16 1 LX 17 1 LX 18 1 LX 19 1 LX 20 1 LX 21 1 LX 22 1 LX 23

1 LX 24 1 FR TD 10 9 TD 8 7 TD 12 11 TD 14 13 TD 22 19 TD 20 5 TD 17 16 TD 17 1 TD 16 5 TD 17 5

TD 15 5 TD 4 3 TD 24 19 FR TD 24 1 TD 19 6 TD 3 2 TD 18 15 TD 15 1 TD 21 16 TD 17 6 TD 16 6 TD 23 17 TD 18 6 TD

20 19 TD 22 20 TD 6 2 TD 23 19 TD 23 22 TD 23 21 TD 23 15 TD 21 1 TD 18 1 FR TD 23 20 TD 23 6 TD 20 1 TD 5 2 TD 24 23 TD 4 2 TD 20 2 TD 20 3 TD 23 18 TD 24 4 TD

18 5 TD 6 1 PD OU TV SS MI

Page 134: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

119

Page 135: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

120

Uji Validitas Pay

UJI VALIDITAS PAY DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 PM SY FI=PAY.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK PAY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 3 2 PD OU TV SS MI

Page 136: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

121

Uji Validitas Promotion

UJI VALIDITAS PROMOTION DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM05 ITEM06 ITEM07 ITEM08 PM SY FI=PRO.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK PROMOTION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 4 3 PD OU TV SS MI

Page 137: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

122

Uji Validitas Supervision

UJI VALIDITAS SUPERVISION DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM09 ITEM10 ITEM11 ITEM12 PM SY FI=SUP.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK SUPERVISION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 2 1 PD OU TV SS MI

Page 138: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

123

Uji Validitas Fringe Benefits

UJI VALIDITAS FRINGE BENEFITS DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 PM SY FI=FRI.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK FRINGE_BENEFITS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 1 3 TD 1 4 PD OU TV SS MI

Page 139: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

124

Uji Validitas Contingent Rewards

UJI VALIDITAS CONTINGENT REWARDS DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 PM SY FI=CONN.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK CONTINGENT_REWARDS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 4 3 VA 1 TD 1 1 PD OU TV SS MI

Page 140: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

125

Uji Validitas Operating Conditions

UJI VALIDITAS OPERATING CONDITIONS DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 PM SY FI=OPE.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK OPERATING_CONDITIONS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 4 3 PD OU TV SS MI

Page 141: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

126

Uji Validitas Coworkers

UJI VALIDITAS COWORKERS DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28 PM SY FI=COW.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK COWORKERS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 2 1 PD OU TV SS MI

Page 142: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

127

Uji Validitas Nature of Work

UJI VALIDITAS NATURE OF WORK DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 PM SY FI=NAT.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK NATURE_OF_WORK FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU TV SS MI

Page 143: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

128

Uji Validitas Communication

UJI VALIDITAS COMMUNICATION DA NI=4 NO=203 MA=PM LA ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM36 PM SY FI=COM.COR MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK COMMUNICATION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU TV SS MI

Page 144: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

129

Uji Validitas Self-Efficacy

UJI VALIDITAS SELF EFFICACY DA NI=6 NO=203 MA=PM LA ITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06 PM SY FI=SELF.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK SELF_EFFICACY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 PD OU TV SS MI

Page 145: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

130

Uji Validitas Optimism

UJI VALIDITAS OPTIMISM DA NI=6 NO=203 MA=PM LA ITEM07 ITEM08 ITEM09 ITEM10 ITEM11 ITEM12 PM SY FI=OPT.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK OPTIMISM FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 FR TD 5 3 PD OU TV SS MI

Page 146: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

131

Uji Validitas Hope

UJI VALIDITAS HOPE DA NI=6 NO=203 MA=PM LA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 PM SY FI=HOP.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK HOPE FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 FR TD 3 1 PD OU TV SS MI

Page 147: PENGARUH JOB SATISFACTION DAN PSYCHOLOGICAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38710/2/DONYA... · Satu hal yang menjadi bagian penting dari sumber daya manusia

132

Uji Validitas Resiliency

UJI VALIDITAS RESILIENCY DA NI=6 NO=203 MA=PM LA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 PM SY FI=RES.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY LK RESILIENCY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 FR TD 6 5 TD 4 3 PD OU TV SS MI