14
PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, PROSEDUR DAN KUALITAS INFORMASI E- LEARNING EL RAHMA (ELERA) TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DAN LOYALITAS SISTEM (Studi pada ELERA STMIK EL RAHMA Yogyakarta) Kolaborasi model kematangan sistem informasi COBIT Framework 4.1 dengan model pengukuran kesuksesan E Learning Hasanzadeh et all (2012) Dedy Ardiansyah 1 1 Manajemen Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Email: 1 [email protected] Abstract E-Learning is now a necessity in the learning process. The process of learning using information technology has led to the ease as well as new problems caused by technology factors. E-Learning, requires serious attention in the process of planning, monitoring and controlling the application of E-Learning. ELERA is a learning system that is built to serve lecturers and students in the process of delivering lecture materials, recording the presence of lecturers and students, the delivery of duties and assessment. In practice only a few lecturers and students are actively utilizing ELERA so it needs to be evaluated in its application. The maturity of information systems using the COBIT 4.1 framework is an evaluation tool of the application of information systems that focuses on the managerial aspect. Aspects of policy, planning, procedures and quality of information taken from the framework of COBIT 4.1 and based on research Hasanzadeh et all (2012) on E-Learning then this study was conducted. This study wanted to know the influence of policy aspects, planning, procedures and quality of information on user satisfaction and loyalty to ELERA. By using survey method questionnaires with ELERA user sample, the elements of leadership of STMIK EL Rahma, lecturers, employees and students are then processed using PLS 2.0 software it can be concluded that there is positive and significant influence of ELERA policy, planning, procedure and quality of information to user satisfaction and Loyalty to ELERA. Keywords: Information System Maturity, user satisfaction, system loyality 1. PENDAHULUAN E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan

PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, PROSEDUR DAN KUALITAS INFORMASI E-

LEARNING EL RAHMA (ELERA) TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DAN LOYALITAS

SISTEM

(Studi pada ELERA STMIK EL RAHMA Yogyakarta)

Kolaborasi model kematangan sistem informasi COBIT Framework 4.1 dengan model pengukuran

kesuksesan E Learning Hasanzadeh et all (2012)

Dedy Ardiansyah 1

1 Manajemen Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta

Email: 1 [email protected]

Abstract

E-Learning is now a necessity in the learning process. The process of learning using information technology has led to the

ease as well as new problems caused by technology factors. E-Learning, requires serious attention in the process of

planning, monitoring and controlling the application of E-Learning. ELERA is a learning system that is built to serve

lecturers and students in the process of delivering lecture materials, recording the presence of lecturers and students, the

delivery of duties and assessment. In practice only a few lecturers and students are actively utilizing ELERA so it needs

to be evaluated in its application.

The maturity of information systems using the COBIT 4.1 framework is an evaluation tool of the application of

information systems that focuses on the managerial aspect. Aspects of policy, planning, procedures and quality of

information taken from the framework of COBIT 4.1 and based on research Hasanzadeh et all (2012) on E-Learning

then this study was conducted. This study wanted to know the influence of policy aspects, planning, procedures and quality

of information on user satisfaction and loyalty to ELERA.

By using survey method questionnaires with ELERA user sample, the elements of leadership of STMIK EL Rahma,

lecturers, employees and students are then processed using PLS 2.0 software it can be concluded that there is positive and

significant influence of ELERA policy, planning, procedure and quality of information to user satisfaction and Loyalty

to ELERA.

Keywords: Information System Maturity, user satisfaction, system loyality

1. PENDAHULUAN

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi

informasi dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan

Page 2: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael,

2013:27). Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses

pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010). Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai

sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung

antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013). Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135)

adalah:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks) 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di

komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja. 4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang

berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

E-Learning saat ini menjadi sebuah kebutuhan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran

menggunakan teknologi informasi telah memunculkan kemudahan sekaligus permasalahan baru yang

disebabkan oleh faktor teknologi. Penelitian yang dilakukan Liebowitz dan Frank, 2011) menemukan

bahwa pendekatan E-Learning memiliki keuntungan dalam pengajaran dan adanya fasilitas

penyimpanan bahan ajar serta penerapan best practise system. Meskipun demikian, faktor Return On

Investment (ROI) pembangunan E-Learning menjadi salah satu isu penting kegagalan penerapan E-

Learning (Govindasamy, 2002). Perbedaan antara proses pembelajaran tradisional dan menggunakan

E-Learning dalam efektifitas, transformasi dari model tradisional menjadi E-Learning, membutuhkan

perhatian serius dalam proses perencanaan, monitoring dan kontrol penerapan E-Learning (Cantoni,

Cellario, & Porta, 2004). Oleh karena itu faktor manajerial menjadi salah satu faktor penting dalam

pengembangan dan penerapan E-Learning.

Model kematangan sistem informasi merupakan sebuah jalan pengukuran seberapa baik

proses proses manajemen dikembangkan. COBIT menyediakan model kematangan untuk

memungkinkan benchmarking dan identifikasi pengembangan kemampuan yang diperlukan.

Pemodelan kematangan bagi manajemen dan kontrol atas proses proses TI didasarkan atas metode

evaluasi organisasi, dapat di ukur tingkat kematangan dari tidak ada (0) sampai optimal (5) (ITGI,2007).

Dengan menggunakan framework CoBIT, manajemen dapat melakukan perbandingan (benchmark)

terhadap keamanan (security) dan kontrol praktis dari lingkungan teknologi informasi, dan juga

memungkinkan pengguna (user) dari teknologi informasi tersebut menjadi yakin bahwa adanya kontrol

dan prosedur terhadap teknologi informasi yang digunakannya.

Page 3: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Hasanzadeh et all (2012) melakukan penelitian mengenai pengukuran kesuksesan penerapan E

Learning pada universitas. Hasanzadeh menganalisis 300 artikel mengenai model kesuksesan

penerapan sistem informasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah model pengukuran kesuksesan E-

Learning pada universitas dengan variabel kualitas sistem secara teknik, isi dan kualitas informasi,

kualitas sistem pembelajaran, kepuasan pemakai, keinginan menggunakan, penggunaan sistem,

pencapaian tujuan, manfaat penggunaan sistem dan loyalitas terhadap sistem.

STMIK El Rahma sejak tahun 2005 telah mengembangkan dan menerapkan El Rahma

Learning Centre (ELERA) yang menyediakan fasilitas bagi dosen dan mahasiswa dalam proses

pembelajaran yaitu bahan perkuliahan, tugas online dan diskusi online dosen mahasiswa. ELERA

dapat diakses pada alamat http://elera.stmikelrahma.ac.id/. Sejak diterapkan ELERA sampai saat ini,

pemanfaatan oleh dosen dan mahasiswa masih belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan minimnya

jumlah dosen yang meng upload Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan perkuliahan sesuai

waktu yang ditentukan, begitu pula fasilitas tugas dan diskusi online masih belum dimanfaatkan oleh

dosen dan mahasiswa.

Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penerapan ELERA ini dengan instrumen model

COBIT untuk mengetahui sejauh mana pihak manajemen melakukan perencanaan, menetapkan

prosedur dan menghasilkan kualitas informasi. Sedangkan model Hasanzadeh et all (2012) untuk

menilai tingkat keinginan penggunaan dan loyalitas terhadap sistem.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. KAJIAN LITERATUR

2.1.1. Kematangan Sistem Informasi (Information system maturity)

Model kematangan sistem informasi pertama kali dicetuskan adalah capability maturity model

(CMM). Metodologi model kematangan di munculkan dan dikembangkan oleh Software Engineering

Institute’s Capability Maturity Model (CMM). Allour (2010, p 41-42). Istilah kematangan sistem informasi

sering disebut sebagai information system capability. Wendler (2012, p 1318) menyatakan, dalam bidang

sistem informasi, kematangan biasanya diukur untuk disebut kemampuan (capability). Model

kematangan sistem informasi COBIT merupakan sebuah model untuk menilai teknologi informasi

yang telah diadopsi oleh organisasi. Secara teoritis, konsep COBIT lahir dari pengembangan konsep

kematangan sistem informasi yang telah ada sebelumnya.

Model kematangan fokus pada seberapa baik sebuah proses TI dikelola. Model kematangan

sistem informasi COBIT merupakan sebuah model untuk menilai teknologi informasi yang telah

Page 4: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

diadopsi oleh organisasi. Tingkat kematangan COBIT didesain sebagai profil proses proses TI dimana

perusahaan mengenal sebagai deskripsi posisi saat ini dan gambaran masa depan. Diantara atribut

untuk mengukur kematangan adalah kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi (ITGI,

2007).

2.1.2. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction)

Kepuasan pemakai adalah pendapat umum pemakai terhadap sistem dan ini sering digunakan

untuk mengukur perilaku pembelajar. Komponen ini mengevaluasi hubungan antara pemakai dan

istem E-Learning. Kepuasan pemakai diterima sebagai salah satu dari 5 pilar utama dari kualitas

pembelajaran online (Hasanzadeh et al, 2012, h 10962 ).

2.1.3. Loyalitas terhadap sistem (Loyality to system)

Loyalitas terhadap sistem merupakan keterlibatan dan tingkat partisipasi pengguna dalam

menggunakan sistem (Hasanzadeh et al, 2012, h 10962 )

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesa

Dalam sistem E-Learning pihak yang penting tidak hanya peserta belajar tetapi juga pemangku

kepentingan. Tidak diragukan bahwa internet dan teknologi digital lainnya mampu mendukung E-

Learning secara terbuka, fleksibel dan dalam lingkungan yang terdistribusi. Oleh karena terdapat

perbedaan antara E-Learning dan pembelajaran tradisional dalam beberapa aspek seperti efektifitas

dan aspek transformasi dari pembelajaran tradisional kepada E-Learning, terdapat usaha yang

kompleks dan membutuhkan perencanaan yang akurat, monitoring dan kontrol ( Cantoni, Cellario

dan Porta, 2004). Pertumbuhan permintaan global terhadap E-Learninng dan adanya komunitas di

dunia maya, memunculkan kebutuhan untuk mengukur tingkat efektivitas dan kemanfaatan dalam

pembelajaran (Stalling, 2002).

Berikut ini adalah model penelitian Hasanzadeh, et.all (2012).

Page 5: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Gambar 1. Model Penelitian Hasanzadeh, et all (2012).

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengembangkan model penelitian yang akan

digunakan untuk menganalisa Pengaruh kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi

ELERA terhadap kepuasan pemakai dan loyalitas sistem pada STMIK EL Rahma Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan alat analisa data Partial Least Square (Smart

PLS). Media yang digunakan adalah media online. Responden yang akan dipilih adalah seluruh dosen

dan pegawai serta mahasiswa STMIK EL Rahma Yogyakarta. Berikut ini gambar 2. adalah kerangka

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 2. Kerangka Penelitian Pengaruh Kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi

ELERA terhadap kepuasan pemakai dan loyalitas sistem pada STMIK EL Rahma

Yogyakarta

Penelitian Leem dan Yoon (2004, h 347-348) menunjukkan bahwa Capability Maturity Model

merupakan model yang paling populer dan model dasar evaluasi perangkat lunak. Dua model tersebut

di desain untuk mengevaluasi tingkat kemampuan perangkat lunak dengan tujuan proses

pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar CMM merupakan sebuah model kematangan

proses bagi organisasi yang menyampaikan pelayanan TI kepada pelanggan. Pelayanan TI berdasarkan

CMM tidak hanya mencakup produk TI tetapi juga meliputi pelayanan intangible, seperti pemeliharaan

Kebijakan, perencanaan,

prosedur dan kualitas

informasi

Kepuasan Pemakai

Loyalitas Sistem

Page 6: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

sistem perangkat lunak, layanan perbaikan, layanan pengoperasian sistem informasi, layanan

manajemen pengoperasian jaringan komputer, layanan darurat, dan layanan pelatihan.

Evaluasi sistem informasi menggunakan COBIT Framework lebih menekankan pada peran

manajemen dalam merencanakan, implementasi dan evaluasi. Penelitian yang dilakukan Allour (2010

h 66 ) menemukan sebuah kaitan positif antara kematangan sistem informasi dan kepuasan pemakai.

Hasil pengukuran metrik terhadap keseluruhan kesuksesan Enterprise Resource Planning (ERP) pada

tingkat yang lebih tinggi pada produktivitas dan efisiensi proses.

Penelitian Mahmood dan Becker (1985, h 62) menunjukkan secara khusus, tingkat kepuasan

pengguna akhir lebih yang tinggi berhubungan dengan tingkat keterlibatan pengguna yang dirasakan

(yaitu, tingkat pelatihan pengguna, pemahaman pengguna sistem, dan perasaan berpartisipasi) dan

komunikasi yang lebih baik sehubungan dengan dukungan layanan (yaitu, DP / MIS staf dan vendor

jasa dukungan) kami meneliti kematangan organisasi khususnya di bidang teknologi, perencanaan ,

pengendalian, dan kesadaran pengguna. sebuah penemuan menarik adalah bahwa tingkat kematangan

dalam suatu organisasi jika berkurang sedikit, langsung berhubungan tingkat kepuasan pengguna

dengan informasi produk / output (yaitu, relevansi, keandalan, akurasi, kelengkapan, ketepatan waktu,

mata uang, dan volume output informasi)”.

Hipotesa yang akan dikembangkan adalah :

H1 : Kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi ELERA berpengaruh positif terhadap

kepuasan pemakai.

H2 : Kepuasan pemakai ELERA berpengaruh positif terhadap loyalitas sistem

3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan data primer, yaitu data yang berasal dari sumber pertama. Data

primer harus dicari melalui narasumber atau responden, yaitu orang-orang yang dijadikan obyek

penelitian atau orang-orang yang dijadikan (tunggal ataupun jamak) sebagai sarana mendapatkan data

ataupun informasi.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah mahasiswa aktif yang memanfaatkan

fasilitas ELERA, Dosen dan Karyawan Bagian akademik serta unsur pimpinan STMIK El Rahma

yang meliputi Ketua, Wakil Ketua, Ketua Program Studi, Ketua Lembaga. Persyaratan pengambilan

sampel tersebut dilakukan karena tidak semua responden berhubungan dengan ELERA.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah non probability sampling atau sampel

diambil secara acak dan sampel diambil dengan maksud dan tujuan tertentu (Purposive Sampling). Jenis

Page 7: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan survey menggunakan media kertas. Media kertas

diberikan kepada seluruh responden secara langsung.

Definisi operasional kematangan sistem informasi menggunakan COBIT Framework 4.1 yang

bersumber pada buku ITGI 2007 sedangkan kepuasan pemakai dan loyalitas sistem menggunakan

penelitian Hasanzadeh et all (2012)

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Profil Respoden

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kuesioner dengan media kertas

yang disebar kepada pemakai ELERA. Kuesioner yang disebar sejumlah 74 lembar, 2 kuesioner

tidak diisi lengkap dan yang diisi lengkap oleh responden sebanyak 72 kuesioner. Seluruh responden

adalah pemakai ELERA yang terdiri dari mahasiswa aktif, dosen dan pegawai yang terlibat dalam

pengembangan ELERA serta pimpinan STMIK EL Rahma Yogyakarta.

b. Statistik Deskriptif

Hasil pengumpulan data mengenai variabel-variabel penelitian digambarkan dalam statistik

deskriptif. Gambaran mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi variabel

Kepuasan Pemakai (User Satisfaction), Loyalitas terhadap Sistem (System Loyality) pada angka kisaran

teoritis, kisaran sesungguhnya, mean dan standar deviasi. Berdasarkan analisis deskriptif, respon

responden terhadap variabel cukup baik dari nilai rata-ratanya lebih dari 3 dan semua variabel dalam

penelitian ini mendapat respon positif dari responden, dilihat dari nilai rata-rata variabel yang

tergolong tinggi. Hasil analisa tersebut juga menunjukkan bahwa nilai mean aktual lebih besar dari

mean teoritis, artinya respon responden terhadap variabel baik.

c. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Dalam model pengukuran, pertama kali akan dilakukan uji validitas konstruk dan reliabilitas,

dan selanjutnya menguji model penelitian. Berdasarkan uji validitas konstruk, hasil dari outer loading

nilai loading factor KMSI, KP dan LS diatas 0,5 sehingga semua indikator memenuhi validitas

konvergen (convergent validity), seperti pada tabel 1 dan gambar 3 dibawah ini.

Page 8: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Tabel 1. Outer Loadings

KMSI KP LS

KMSI1 0.755238

KMSI2 0.594254

KMSI3 0.719615

KMSI4 0.712244

KMSI5 0.792547

KP1 0.788363

KP2 0.747384

KP3 0.813848

KP4 0.660499

KP5 0.768677

LS1 0.923498

LS2 0.771723

Gambar 3. Tampilan Output Model Pengukuran

Pengujian validitas konvergensi juga dapat dilakukan dengan melihat nilai Average Variance

Extracted (AVE) pada tabel 2. dibawah ini, dan dapat dilihat bahwa nilai setiap konstruk yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 0,5, sehingga model yang di uji memiliki validitas

konvergensi atau semua konstruk dalam penelitian ini valid.

Page 9: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Tabel 2. Nilai AVE

AVE

KMSI 0.515358

KP 0.573914

LS 0.724202

Pengujian validitas diskriminan dilakukan dengan membandingkan akar AVE untuk setiap

konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model, dan dapat dilihat pada tabel 3 yang

menunjukkan bahwa pengukur (indikator) yang digunakan dalam penelitian ini mayoritas memiliki

akar AVE untuk setiap konstruk yang lebih besar daripada korelasi antara konstruk dengan dengan

konstruk lainnya dalam model. Sehingga pengukur (indikator) yang digunakan dalam penelitian ini

telah memenuhi kriteria validitas diskriminan.

Tabel 3. Akar AVE

AVE Akar AVE

KMSI 0.515358 0.717884 KP 0.573914 0.757571 LS 0.724202 0.851000

Metode lain yang digunakan untuk menguji validitas diskriminan dengan melihat tabel cross

loading seperti pada tabel 4., sebagian besar nilai loading setiap item terhadap konstruknya lebih besar

dibandingkan dengan nilai cross loadingnya, sehingga tidak terdapat permasalahan pada validitas

diskriminan.

Tabel 4. Cross Loading

KMSI KP LS

KMSI1 0.755238 0.601574 0.328437

KMSI2 0.594254 0.227939 0.365120

KMSI3 0.719615 0.424001 0.239848

KMSI4 0.712244 0.432931 0.039787

KMSI5 0.792547 0.487235 0.336503

KP1 0.484496 0.788363 0.239928

KP2 0.486505 0.747384 0.376324

KP3 0.556064 0.813848 0.340352

Page 10: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

KP4 0.433319 0.660499 0.230293

KP5 0.459816 0.768677 0.464494

LS1 0.271688 0.453691 0.923498

LS2 0.366244 0.273659 0.771723

Pada penelitian ini metode uji reliabilitas yang digunakan adalah Composite Reliability karena

lebih baik untuk dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk (Werts et al., 1974 dalam

Salisbury et al., 2002) yang dikutip Jogiyanto dan Abdillah (2009). Pada tabel 5 menunjukkan bahwa

nilai Composite Reliability dari masing-masing konstruk diatas 0,7 sehingga dapat dinyatakan bahwa

pengukur yang dipakai dalam penelitian ini reliable.

Tabel 5. Composite Reliability

Composite Reliability

KMSI 0.840536

KP 0.870171

LS 0.838968

d. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

konstruk. Model struktural dievaluasi dengan dengan menggunakan R-Square untuk konstruk

dependen, uji-t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.

Pada tabel 6. menunjukkan bahwa nilai R-Square untuk variable user satisfaction adalah sebesar

0,410 yang berarti bahwa variance Policies, Standards and Procedures dijelaskan oleh variabel user

satisfaction sebesar 41% dan sisanya 59% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Nilai R-

Square untuk variabel system loyality adalah sebesar 0,198 yang berarti bahwa varian user satisfaction

dijelaskan oleh variabel system loyality sebesar 19% dan sisanya sebesar 81% dijelaskan oleh variabel

lain diluar penelitian.

Page 11: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Tabel 6. R Square

R Square

KMSI

KP 0.410590

LS 0.198446

Dalam pengujian model struktural dilihat nilai T-statistic antara variabel independen ke variabel

dependen dalam tabel Path coefficient, sehingga dapat dinilai mengenai signifikansi model prediksi. Dari

hasil pengolahan data dengan SmartPLS uji signifikansi didapatkan seperti tampak pada Tabel 7.

Tabel 7. Path koefisien

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard Deviation

(STDEV)

Standard Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

KMSI -> KP 0.640773 0.656576 0.063891 0.063891 10.029174

KP -> LS 0.445473 0.459139 0.077115 0.077115 5.776703

Berdasarkan tabel path koefisien diatas dapat dijelaskan bahwa besaran koefisien parameter

0.640 berarti terdapat pengaruh positif kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi

ELERA terhadap kepuasan pemakai. Semakin baik kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas

informasi ELERA maka semakin meningkat kepuasan pemakai ELERA dengan nilai t statistik sebesar

10.029 signifikan ( t tabel signifikansi 5%= 1.96 ) oleh karena nilai t statistik lebih besar dari t tabel

1.96. Selanjutnya besaran koefisien parameter 0.445 berarti terdapat pengaruh positif kepuasan

pemakai ELERA terhadap loyalitas terhadap ELERA. Semakin tinggi tingkat kepuasan pemakai

ELERA maka semakin meningkat loyalitas terhadap ELERA dengan nilai t statistik sebesar 5.776

signifikan ( t tabel signifikansi 5%= 1.96 ) oleh karena nilai t statistik lebih besar dari t tabel 1.96.

Page 12: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Gambar 4. Tampilan Output Model Struktural

Sumber: Hasil Output SmartPLS 2.0

Tabel 8. Total Effects (Mean, STDEV, T-Values)

Original

Sample (O)

Sample

Mean (M)

Standard Deviation

(STDEV)

Standard Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

KMSI -> KP 0.640773 0.656576 0.063891 0.063891 10.029174

KMSI -> LS 0.285447 0.302774 0.065379 0.065379 4.366000

KP -> LS 0.445473 0.459139 0.077115 0.077115 5.776703

Pengujian Hipotesis 1 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara

kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi ELERA (Policies, Standards and Procedures /

KMSI) berpengaruh terhadap kepuasan pemakai (user satisfaction/KP) ELERA STMIK El Rahma

Yogyakarta. Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai koefisien path antara kebijakan,

perencanaan, prosedur dan kualitas informasi (Policies, Standards and Procedures / KMSI) dengan

kepuasan pemakai (user satisfaction) adalah sebesar 0,640 dengan nilai t-satistik sebesar 10,029. Pada

tingkat signifikansi 0,05 (t-statistik > t-tabel 1,64) maka hipotesis 1 yang menyatakan bahwa pengaruh

kebijakan, perencanaan, prosedur dan kualitas informasi dengan kepuasan pemakai (user satisfaction)

adalah positif dan signifikan sehingga hipotesa 1 terdukung.

Hasil penelitian mengenai hubungan positif antara kebijakan, perencanaan, prosedur dan

kualitas informasi (Policies, Standards and Procedures / KMSI ) ELERA dengan kepuasan pemakai (user

satisfaction/KP) sejalan dan mendukung beberapa penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Mahmood dan Becker (1985, h 62) bahwa,”secara individual benchmark kematangan

menjadi variabel lemah ketika berkorelasi dengan variabel kepuasan pemakai tetapi ketika variabel

benchmark kematangan dikelompokkan, korelasi meningkat secara signifikan. Hasil dari penelitian

Page 13: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

Udiono (2011) bahwa kematangan sistem informasi jika dilihat dari kualitas sistem informasi dan

kualitas informasi akan berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai.

Pengujian Hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan pemakai (user

satisfaction/KP) ELERA berpengaruh terhadap loyalitas terhadap sistem (system loyality / LS) di STMIK

EL Rahma Yogyakarta. Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai koefisien path antara

kepuasan pemakai (user satisfaction/KP) dengan loyalitas terhadap sistem (system loyality / LS) adalah

sebesar 0.445473 dengan nilai t-satistik sebesar 5.776703. Pada tingkat signifikansi 0,05 (t-statistik >

t-tabel 1,64) maka hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kepuasan pemakai (user satisfaction/KP) memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas terhadap sistem (system loyality / LS) maka hipotesa

2 terdukung.

Hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan pemakai (user satisfaction/KP) terhadap loyalitas

terhadap sistem (system loyality / LS) sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya, Mahmood dan Becker

(1985, h 62) bahwa, tingkat kepuasan pemakai akhir lebih yang tinggi berhubungan dengan tingkat

keterlibatan pemakai yang dirasakan (yaitu, tingkat pelatihan pemakai, pemahaman pemakai sistem,

dan perasaan berpartisipasi) dan komunikasi yang lebih baik sehubungan dengan dukungan layanan.

5. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang pertama, kebijakan, perencanaan, prosedur dan

kualitas informasi ELERA merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan para pemakai

ELERA. Perlu adanya penerapan best practise yang didukung oleh kebijakan pihak manajemen

dalam menetapkan prosedur dan perbaikan kualitas informasi ELERA.

Kedua, tingkat kepuasan pemakai tersebut memiliki pengaruh terhadap loyalitas pemakai

terhadap ELERA. Loyalitas terhadap sistem yang dimaksud adalah adanya pelatihan pemakai,

pemahaman pemakai sistem, dan perasaan berpartisipasi maka berpengaruh terhadap

ketergantungan pemakai terhadap ELERA, bahkan memberikan rekomendasi orang lain untuk

menggunakan ELERA.

b. Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi pihak manajemen agar

memperhatikan aspek kebijakan, prosedur, standar dan kualitas informasi ELERA karena

berpengaruh terhadap kepuasan pemakai. Upaya perbaikan kebijakan berkait dengan ELERA

dapat dilakukan dengan menerapkan best practise penerapan ELERA. Perlu dilakukan pelatihan

Page 14: PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan

pemakai ELERA agar meningkatkan pemahaman terhadap ELERA serta keterlibatan pemakai

dalam menyusun kebijakan prosedur standar dan penetapan kualitas informasi ELERA.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to E-learning. Canada : John Wiley & Sons.

[2] Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan Moddle pada

Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung-Indonesia.

[3] Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol. 8.

http://jurnal.untan.ac.id/

[4] Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

[5] Liebowitz, Jay., & Frank, Michael. S. (2011). The synergy between knowledge management and e-

learning. In: Jay Liebowitz & Michael S. Frank (Eds.), Knowledge Management and e-Learning.

CRC Press.

[6] Govindasamy, T. (2002). Successful implementation of e-learning pedagogical considerations.

Internet and Higher Education, 4, 287–299

[7] Cantoni, V., Cellario, M., & Porta, M. (2004). Perspectives and challenges in elearning: Towards

natural interaction paradigms. Journal of Visual Languages and Computing, 15, 333–345.

[8] ISACA. 2007. COBIT 4.1, IT Governance Institute

[9] Alireza Hassanzadeh, Fatemeh Kanaani, Shában Elahi (2012), A model for measuring e-learning

systems success in universities. Journal Expert Systems with Applications 39 (2012) 10959–10966

[10] Allour, Kathleen Frances. March 2010. A Research Study on the Relationship between Critical Success

Factor Management Maturity and User Satisfaction with ERP Implementation Projects. Dissertation.

Lawrence Technological University

[11] Roy Wendler. 2012. The maturity of maturity model research: A systematic mapping study., Information

and Software Technology 54, 1317–1339.

[12] Stalling, D. (2002). Measuring success in the virtual university. The Journal of Academic

Librarianship, 28(1), 47–53

[13] Leem, Choon Seong; Yoon, YongKi. 2004. A Maturity Model and An Evaluation System of Software

Customer Satisfaction : The Case of Software Company in Korea., Industrial Management + Data Systems;

104, 3/4; ProQuest pg. 347

[14] MO A. Mahmood and Jack D. Becker. Effect of Organizational Maturity on End-Users' Satisfaction with

Information Systems. Journal Management Information System/winter/1985-86. Vol. 11. No.3

[15] Jogiyanto H.M.dan Willy Abdillah. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial least Square) Untuk

Penelitian Empiris. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

[16] Udiono,Tangkas. 2011 . Hubungan Antara Tingkat Kematangan Sistem Informasi Berdasarkan

Kerangka Kerja Cobit Pada Domian Delivery And Support Terhadap Kepuasan Pengguna

Sistem Informasi SRSC -.Tesis. Universitas Bina Nusantara.