32
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA HOME INDUSTRI MY BAKERY Januar Ida Wibowati,SE.,M.Si Dosen Tetap Fakutas Ekonomi Universitas Palembang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Home Industri. My Bakery Metode análisis data yang digunakan adalah kuantitatif, dengan sumber data menggunakan data primer dan data sekunder berupa wawancara secara langsung ke Home Industri My Bakery dan menggunakan beberapa literatur. Populasi adalah seluruh karyawan yang bekerja pada Home Industri My Bakery yang berjumlah 21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan dan motivasii yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada Home Industri My Bakery dengan signifikans dan variabel yang paling dominan mempengaruhi nilai perusahaan adalah variabel kepemimpinan dan motivasi. Kata Kunci : Kepemimpinan,Motivasi, Kepuasan Kerja I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Home Industry MY BAKERY adalah industry rumahan yang bergerak di bidang bakery yang berlokasi di Jl. Tanjung Rawo NO.21 Bukit Lama Palembang yang sekaligus merupakan lokasi kegiatan produksi dan merupakan pengendalian kegiatan operasional perusahaan. Karyawannya terdiri dari bagian keuangan , pemasaran,/penjualan dan bagian sumber daya manusia.Karyawan yang bekerja sebagian besar adalah karyawan manejerial yang memiliki fungsi strategis dan penting. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki kualifikasi yang tinggi yang mampu memberikan produktivitas yang tinggi bagi perusahaaan. Oleh karena itu kepuasan kerja karyawan menjadi salah satu bagian pentingyang harus dikelola perusahaan. Sehingga dengan tercapainya kepuasan kerja pada karyawan diharapkan karyawan memberikan kontribusi bagi perusahaaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menunjukan bentuk kepemimpinan yang dijalankan di Home Industy My Bakery didominasi dengan bentuk kepemimpinan direktif, yaitu dimana pemimpin menginstrusikan tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan dikerjakan karyawan (Thoha:2005: 86). Dalam memberikan tugas- tugas kepada bawahan nya, pemimpin menjelaskan apa saja yang harus dikerjakan,dan tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dalam pelaksanaan tugas nya karyawan diminta untuk mrngerjakan tugas-tugas mereka sesuai instruksi yang diberikan oleh pimpinan.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP …unpal.ac.id/userfiles/JURNAL-Januarida ( Volume 1, Nomor 3,,Januari...pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja pada

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA

HOME INDUSTRI MY BAKERY

Januar Ida Wibowati,SE.,M.Si

Dosen Tetap Fakutas Ekonomi Universitas Palembang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan

motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Home Industri. My Bakery

Metode análisis data yang digunakan adalah kuantitatif, dengan sumber data

menggunakan data primer dan data sekunder berupa wawancara secara langsung ke

Home Industri My Bakery dan menggunakan beberapa literatur. Populasi adalah seluruh

karyawan yang bekerja pada Home Industri My Bakery yang berjumlah 21 orang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan dan motivasii yang

signifikan terhadap kepuasan kerja pada Home Industri My Bakery dengan

signifikans dan variabel yang paling dominan mempengaruhi nilai perusahaan adalah

variabel kepemimpinan dan motivasi.

Kata Kunci : Kepemimpinan,Motivasi, Kepuasan Kerja

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Home Industry MY BAKERY adalah industry rumahan yang bergerak di

bidang bakery yang berlokasi di Jl. Tanjung Rawo NO.21 Bukit Lama Palembang

yang sekaligus merupakan lokasi kegiatan produksi dan merupakan pengendalian

kegiatan operasional perusahaan. Karyawannya terdiri dari bagian keuangan ,

pemasaran,/penjualan dan bagian sumber daya manusia.Karyawan yang bekerja

sebagian besar adalah karyawan manejerial yang memiliki fungsi strategis dan

penting. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki kualifikasi yang

tinggi yang mampu memberikan produktivitas yang tinggi bagi perusahaaan. Oleh

karena itu kepuasan kerja karyawan menjadi salah satu bagian pentingyang harus

dikelola perusahaan. Sehingga dengan tercapainya kepuasan kerja pada karyawan

diharapkan karyawan memberikan kontribusi bagi perusahaaan. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan menunjukan bentuk kepemimpinan yang dijalankan

di Home Industy My Bakery didominasi dengan bentuk kepemimpinan direktif,

yaitu dimana pemimpin menginstrusikan tugas dan pekerjaan yang harus

dilakukan dikerjakan karyawan (Thoha:2005: 86). Dalam memberikan tugas-

tugas kepada bawahan nya, pemimpin menjelaskan apa saja yang harus

dikerjakan,dan tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dalam pelaksanaan

tugas nya karyawan diminta untuk mrngerjakan tugas-tugas mereka sesuai

instruksi yang diberikan oleh pimpinan.

Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas, menunjukan bahwa tidak

seluruh karyawan memiliki motivasi yang tingi untuk berprestasi dalam bekerja,

karena masih ada sebagian karyawan yang bersikap bermalas-malasan dalam

melaksanakan pekerjaan yang diberikan padanya. Salah satu satu indikator untuk

mengukur kepuasan kerja adalah melalui karyawan itu sendiri, bagaimana

produktivitas yang dihasilkan karyawan terhadap pekerjaan nya (luthans, 2006).

Data di bawah ini menunjukan adanya ketidak puasan kerja pada karyawan dapat

dinilai dari absensi karyawan pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Rekapitulasi

Absensi Karyawan

Home Industri MY BAKERY

2013-2015

BULAN 2013 2014 2015

Mangkir Sakit Izin Mangkir Sakit Izin Mangkir Sakit Izin

Januari 0 5 4 2 4 4 1 5 6

Februari 1 6 4 0 3 5 2 2 4

Maret 1 4 3 1 3 2 1 5 4

April 0 5 4 1 2 3 0 2 2

Mei 1 4 4 0 3 3 3 4 5

Juni 0 6 6 1 4 5 0 1 4

Jully 0 7 4 0 5 3 2 4 3

Agustus 1 3 4 0 2 4 1 4 3

September 0 3 5 1 2 4 0 2 4

Oktober 0 3 4 0 4 2 0 5 3

Nopember 0 2 3 1 2 2 1 1 2

Desember 1 1 5 1 1 4 3 3 2

Jumlah 5 49 50 8 35 41 14 38 42 Sumber : Home Industri MY BAKERY (2015)

Pada tabel 1. kehadiran karyawan dari tahun 2013-2015 dapat dilihat

bahwa jumlah kemangkiran fluktuatif yang cendrung mengalami peningkatan

yang relatif kecil. Kondisi tersebut dapat dijadikan salah satu indikator bahwa

karyawan memiliki kepuasan yang rendah terhada pekerjaannya . Sebagaimana di

ungkapkan oleh (Robbins 2005:96) bahwa terdapat hubungan yangsecara

konsisten negatif antara kepuasan kerja dan kemangkiran, yang bearti jumlah

kemangkiran yang rendah mengidentifikasikan kepuasan kerja. Data lain untuk

menunjukan adanya ketidak puasan kerja pada karyawan dapat dinilai dari daftar

gaji berikut ini :

10

Tabel 2.

Daftar Gaji Karyawan

Home Industri MY BAKERY

NO Nama karyawan Gaji / bulan Keterangan

1 Sri Nurhayati Rp 1.800.000 Admin 1

2 Winarni Rp 1.700.000 Admin 2

3 Iswanto Rp 2.100.000 Driver

4 M .Bobby Cahyadi Rp 1.500.000 Salles

5 Sri Suningsih Rp 1.350.000 Kasir

6 Soimah Rp 1.800.000 Produksi 1

7 Septi Rp 1.500.000 Produksi 2

8 Hayati Rp 1.500.000 Produksi 2

9 Indah Rp 1.500.000 Produksi 2

10 Pipit Rp 1.500.000 Produksi 2

11 Verawati Rp 1.350.000 Produksi 3

12 Rusdi Rp 1.500.000 Pemanggang

13 Herianto Rp 1.500.000 Pemanggang

14 Maryati Rp 1.350.000 Produksi 3

15 Mella Angraini Rp 1.350.000 Produksi 3

16 Desi Rp 900.000 Packing

17 Weny Rp 900.000 Packing

18 Fatmiyati Rp 900.000 Packing

19 Lusiana Rp 900.000 Packing

20 Asyifa Rp 900.000 Packing

21 Cempaka Rp 900.000 Packing Sumber : Home Industri My Bakery

Pada tabel 2 diatas , terlihat ketidak seragaman gaji/upah yang diterima

karyawan Home Idustry My Bakery setiap bulannya. Halini dipengaruhi oleh

masa kerja dan posisi karyawan tersebut .Berdasarkan fenomena-fenomena yang

terjadi diatas, ,maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “

Pengaruh Kepemimpina dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada

Home Industri MY BAKERY Palembang

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan pada home industri MY BAKERY

2. Apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan

pada home industri MY BAKERY

3. Apakah kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh terhadap

kepuasan kerja karyawan pada home industri MY BAKERY

1.3 Tujuaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada home industri MY BAKERY

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan

pada home industri MY BAKERY

3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap

kepuasan kerja karyawan pada home industri MY BAKERY

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mepengaruhi dalam menentukan tujuan

organisasi, memotivasi, prilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mepengaruhi

untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai,2006:108). Sedangkan

(Robbins 2005:102) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai

kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapai nya

tujuan,melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin

tidak disenangi. Kepemimpinan menurut (Hasibuan 2005:94) adalah cara

seseorang pemimpin mempengaruhiprilaku bawahannya , agar mau bekerja sama

dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. (Thoha 2005:68)

menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang menpengaruhi prilaku

orang lain atau pengikut untuk melakukan aktivitas-aktivitas serta memotivasi

bawahan untuk bekerja sama sehingga saran-saran yang telah ditetapkan

kelompok atau organisasi dapat tercapai.

2.2.Fungsi Kepemimpinan

Keberhasilan pengelolaan suatu organisasi ditentukan oleh keberhasilan

pendayagunaan sumber daya manusia. Keberhasilan tersebut sangat dipengaruhi

oleh adanya pemimpin yang dapat mengelola sumber daya manusia yang ada

dalam organisasi. Oleh sebab itu, seorang pemimpin hendaknya mengetahui dan

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin dengan baik.

Siagian (2008:110), mengungkapkan fungsi kepemimpinan yang bersifat

hakiki; antara lain:

a) Pemimpin selaku penentu arah jalan usaha pencapaian tujuan

b) Pemimpin selaku wakil dari juru bicara organisasi dalam hubungan dengan

pihak-pihak di luar organisasi.

c) Pimpinan selaku komunikator yang efektif.

d) Pimpinan selaku mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke

dalam, terutama dalam menangani situasi konflik.

e) Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

2.3 Jenis-Jenis Kepemimpin

Menurut House dalam Thoha (2013:103)ada tiga bentuk kepemimpinan yang

dapat digunakan pemimpin, yaitu:

a. Kepemimpinan Direktif Kepemimpnan yang tidak mengharapkan

partisipasi dari bawahan. Bawahan dituntut untuk mengerjakan perintah

sesuai instruksi dan pengarahan yang diberikan

b. Kepemimpinan yang Mendukung (Suportif Leadership) Pemimpin

mempunyai kesediaan menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati,

dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap bawahannya.

c. Kepemimpinan PartisipasifPemimpin berusaha meminta dan

menggunakan saran-saran dari bawaannya. Karywan dapat memberikan

masukan dan ide-ide dalam pengambilan dan pelaksanaan keputusan.

Pengambilan keputusan masih tetap berada pada pemimpin.

2.4 Motivasi

2.4.1 Pengertian Motivasi

Istilah Motivasi berasal dari kata latin “movere”yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Motif dapat dapat diartikan sebagai suatu perangsang keinginan

(want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai

tujuan tertentu yang ingin dicapai(Hasibuan, 2005:104).Flippo dalam Hasibuan

(2005:78) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan

pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil. Sehingga keinginan para

pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

2.4.2. Fungsi Motivasi

Motivasi berfungsi sebagai pendorong. Dorongan yang menyebabkan

seseorang berusaha mencapai tujuan. Dorongan itu pula yang menyebabkan

seseorang itu berperilaku yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-

kegiatan dan yang dapat menetapkan arah secara umum yang harus ditempuh

orang tersebut (Thoha, 2005:108).

Fungsi motivasi menurut Hasibuan (2005:112) adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

d. Meningkatkan kedisiplinan karywan.

e. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.

h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

j. Meningkatkan efesensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

2.4.3. Metode-metode motivasi:

a. Motivasi langsung; adalah motivasi (materil dan nonmaterial) yang

diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk

memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti

pujian, pengargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa.

b. Motivasi tak langsung; adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan

fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah

kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan semangat

melakukan pekerjaanya. Misalnya, ruang kerja yang nyaman, kursi dan

meja kerja, suasana kerja. Motivasi tdak langsung besar pengaruhnya

untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif.

2.4.4. Teori- Teori Motivasi

Teori-teori motivasi diklasifikasikan/dikelompokan atas:

1. Teori Kepuasan(chontent theory)

2. Teori Motivasi Klasik ( Frederik Winslow Taylor)

3. Teori Hierarki Kebutuhan ( Abraham Maslow)

4. Teori Motivasi Dua Faktor ( Frederick Hezberg)

5. Teori X dan teori Y ( Douglas Mc. Gregor)

6. Teori Motivasi Prestasi ( Mc. Clelland)

2.5 Kepuasan Kerja

2.5.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Robbins (2005:98) menyatakan bahwa kepuasan kerja merujuk ke sikap

umum seorang indvidu terhadap pekerjaanya. Sedangkan locke dikutip Luthans

(2006:86) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu perasaan yang

menyenangkan atau positif yang merupakan hasil penelitian atas pekerjaan atau

pengalaman seseorang.

Pengertian kepuasan kerja yang diungkapkan Hasibuan (2005:112) adalah

sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang dicerminkan

oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja itu sendiri dapat

diartikan sebagai hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai

apa yang secara nyata diterima oleh karyawan dari pekerjaannya

dibandingkandengan apa yang diharapkan, diinginkan, dipikirkan sebagai hal

yang pantas atau berhak baginya ( Gomes, 2008:84).

Luthans (2006:98) menyatakan bahwa kepuasan kerja sangat tergantung

kepada bagaimana persepsi individu seseorang dalam melaksanakan tugasnya di

tempat kerja, sehingga bersifat subjektif bagi individu yang merasakannya.

2.5.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Glison, Durick, dan Rousseau dalam Pangabean (2008:68)

mengemukakan bahwa faktor-faktor penentu kepuasan kerja dikelompokkan ke

dalam tiga kelompok, yaitu:

1 Karakteristik Pekerjaan

2 Karakteristik Organisasi

3 Karakteristik Individu

Menurut Rivai (2006:118), secara teoritis, faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja, seperti kepemimpinan, produktivitas kerja,

perilaku, locus of control, pemenuhan harapan, penggajian dan efektivitas kerja.

Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang

karyawan adalah: isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan manajemen, kesempatan

untuk maju, gaji, keuntungan bidang finansial, rekan kerja, dan kondisi kerja.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, Gliselli

dan Brown yang dikutip oleh As`ad (2005:92) mengemukakan faktor-faktor:

a. Kedudukan (posisi).

b. Pangkat (golongan).

c. Usia.

d. Jaminan finansial dan jaminan sosial.

e. Mutu pengawasan.

2.5.3. Teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley dan Yulk dalam Yuli (2005;82) bahwa teori-teori tentang

kepuasan kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Disperancy Theory(Teori Perbedaan).

2. Equity Theory (Teori Keseimbangan)

3. Two Faktor Theory (Teori Dua Faktor)

2.6. Kerangka Pemikiran

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Variabel dependen = Kepuasan Kerja (Y)

Variabel independen = Kepemimpinan (X1)

Motivasi (X2)

2.7. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

(Sugiyono, 2008:232). Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir yang

telah diuraikan diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan di home industri My Bakery.

b. Variavel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan home industri My Bakery.

c. Variabel kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang

signifikan trhadap kepuasaan kerja karyawan home industri My Bakery.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dan menganalisis

permasalahan dalam penelitian ini agar tidak menyimpang dari pemasalahan.

Kepemimpinan ( X1 )

Kepuasan Kerja ( Y )

Motivasi ( X2 )

Penelitian ini hanya membatasi masalah mengenai pengaruh kepemimpinan dan

motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian Analisis Kuantitatif (Menggunakan

angka- angka yang diperoleh dari hasil perhitungan dan penelitian) yang

membahas ada tidak nya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat,

dalam hal ini variabel bebas (X1) adalah Kepemimpinan dan (X2) adalah Motivasi

serta variabel terikat nya (Y) adalah Kepuasan Kerja.

3.3. Populasi dan Sempel

a) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteritas tertentu yang diterapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono,2008:115). Dimana

populasi home industri My Bakery berjumlah 21 orang.

b) Sample

Menurut Sugiyono (2008:115). Sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, maka

penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada, sehingga menggunakan

sampel sebagai bahan penelitian. Pengambilan sampel berstrata merupakan teknik

pengambilan sampel dimana populasi dikelompokan dalam strata tertentu

kemudian diambil sampel secara random dengan proporsi yang seimbang sesuai

dengan posisi dalam populasi. Jumlah sample sama dengan jumlah populasi yaitu

berjumlah 21 orang.

3.4. Teknik Analisis Data

3.4.1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2008:445), instrumen yang valid berarti alat ukur

yamg digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas bulir pertanyaan kuisiner adalah

correlasion product moment dari Karl Pearson ( Validitas isi / content validity )

dengan cara mengkorelasikan masing-masung item pertanyaan kuesioner dan

totalnya , selanjutnya membandingkan r tabel dan r hitung.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

a. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan itu valid.

b. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Uji reliilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil

pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang

berbrda. Ghozali dalam situmorang (2008: 112) menyatakan teknik yang

digunakan untuk mengukur relialitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan

cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan :

1.Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel

2.Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel

3.4.2. Analisi Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua

atau lebih variabel independen (X1 ,X2 ,...Xn) dengan variabel depenen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau

negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau

rasio.

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut

Y’ = a + b 1 X1 + b2 X 2 +..... +bn Xn

Keterangan

Y’ = variabel dependen ( nilai yang di prediksi )

X1 danX2\ = variabel independen

a = konstanta ( Y’ apabila X1, X2 .... Xn = 0 )

b = koefisien regresi (nilai peniningkatan ataupun penurunan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan home industry my bakery dengan

menggunakan teknik penganbilan data melalui wawancara terstruktur berdasarkan

kuesioner yang telah penyusun buat..

a. Nama Responden

Nama responden dalam penelitian ini sengaja dikosongkanoleh penyusun agar

mendapatkan jawaban responden yang lebih akurat. Penyusun mengganti nama

responden dengan kode nomor seperti 1, 2,3.. dst hingga kerasian jawaban

responden lebih terjamin.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin responden ditulis berdasarkan umur pada saat awancara

pengisian kuesioner dilaksanakan . Hasil wawancara reponden berdasarkan tabel

dibawah ini:

Tabel 3

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Responden

Jumlah %

Laki-laki 4 19

Perempuan 17 81

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 3 diatas adalah sebanyak 4 responden atau 19 %

merupakan responden laki-laki dan 17 responden atau 81 % merupakan responden

perempuan. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan pegawai dari

Home Industry MY Bakery di dominasi oleh pegawai perempuan.

c. Usia

Usia responden ditulis berdasarkan umur pada saat awancara pengisian

kuesioner dilaksanakan . Hasil wawancara reponden berdasarkan tabel dibawah

ini:

Tabel 4

Karakteristik responden berdasarkan usia

Kelompok umur Responden

Jumlah %

20 ≤ 30 tahun 21 100

31 ≤ 40 tahun - -

41 ≤ 49 tahun - -

≥50 tahun - -

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel 4.diatas adalah sebanyak 21 responden atau 100 % pegawai

Home Industry MY Bakery merupakan kelompok umur ≤ 20-30 tahun.

d. Pendidikan

Pendidikan responden ditulis berdasarkan umur pada saat awancara pengisian

kuesioner dilaksanakan . Hasil wawancara reponden berdasarkan tabel dibawah

ini:

Tabel 5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Kelompok Pendidikan Responden

Jumlah %

SMA 20 95

Diplomah 1 5

Sarjana - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 5 diatas adalah sebanyak 20 responden atau 95 % merupakan

kelompok pendidikan SMA dan 1 responden atau 5 % merupakan kelompok

pendidikan Diplomah. Dari perhitungan responden diatas dapatlah kita katakan

pegawai dari Home Industry MY Bakery di dominasi oleh pegawai yang

berpendidikan SMA.

e. Lama bekerja

Lama bekerja responden ditulis berdasarkan umur pada saat awancara

pengisian kuesioner dilaksanakan . hasil wawancara reponden berdasarkan tabel

dibawah ini:

Tabel 6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama bekerja

Lama Bekerja Responden

Jumlah %

≤.5 tahun 18 86

6≤10 tahun 3 14

10≤15 tahun - -

≤ 16 tahun - -

Jumlah 21 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas adalah sebanyak 18 responden atau 86 % karyawan

Home Industry MY Bakery sudah bekerja selama ≤.5 tahun dan 3 responden atau

14 % karyawan Home Industry MY Bakery sudah bekerja selama 6≤10 tahun.

Rekapitulasi jawaban responden

a. Variabel Kepemimpinan ( X1)

1. Penetapan keputusan langsung dari pimpinan

Tabel 7

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 4 19

Setuju 12 57

Kurang Setuju 4 19

Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 7 diatas adalah sebanyak 4 responden atau 19 %

menyatakansangat setuju , 4 responden atau 19 % mnyatakan kurang setuju dan 1

responden atau 5 % menyatakan tidak setuju, dan sisasanya sebanyak 12

responden atau 57 % responden menyatakan setuju. Dari perhitungan responden

diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar karyawan Home Industry MY

Bakery menyatakan setuju bahwa penetapan keputusan langung dari pimpinan.

2. Penjelasan bagaimana cara mengerjakan tugas yang saya terima langsung dari

pimpinan

Tabel 8

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 3 14

Setuju 15 72

Kurang Setuju 3 14

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 8 diatas adalah sebanyak 3 responden atau 14 %

menyatakan sangat setuju dan 3 responden atau 14 % menyatakan kurang setuju.

dan sisasanya sebanyak 15 responden atau 72 % responden menyatakan setuju.

Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar

karyawan Home Industry MY Bakery menyatakan setuju bahwa Penjelasan

bagaimana cara mengerjakan tugas yang saya terima langsung dari pimpinan

4. Pimpinan selalu memberikan kesempatan kepada saya untuk mendiskusikan

masalah-masalah yang muncul dalam pekerjaan

Tabel 9

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 4 19

Setuju 7 33

Kurang Setuju 9 43

Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 9 diatas adalah sebanyak4 responden atau 19 %

menhyatakan sangat setuju, 9 responden atau 43 % menyatakan kurang setuju, 1

responden atau 5 % tidak setuju dan 7 responden atau 33% menyatakan setuju.

Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar

responden kurag setuju bahwa Pimpinan selalu memberikan kesempatan kepada

saya untuk mendiskusikan masalah-maslah yang muncul dalam pekerjaan.

4. Pimpinan selalu memberikan perhatian kepada bawahannya yang sedang

mengalami masalah

Tabel 10

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 3 14

Setuju 10 48

Kurang Setuju 6 29

Tidak Setuju 2 9

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 10 diatas adalah sebanyak 3 responden atau 14 %

menyatakan kurang setuju, 6 responden atau 29% menyatakan kurang setuju, 2

responden atau 9 % menyatakan tidak setuju dan 10 responden atau 48 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa

Pimpinan selalu memberikan perhatian kepada bawahannya yang sedang

mengalami masalah.

1. Pimpinan mengarahkan dan menginstruksikan karyawan untuk bekerja

maksimal

Tabel 11

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 6 28

Setuju 10 48

Kurang Setuju 4 19

Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 11 diatas adalah sebanyak 6 responden atau 28 %

menyatakan sangat setuju,4 responden atau 19 % menyatakan kurang setuju, 1

responden atau 5 persen menyatakan tidak setuju dan 10 responden atau 48 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa

sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa Pimpinan mengarahkan dan

menginstruksikan karyawan untuk bekerja maksimal.

b. Variabel Motivasi ( X2 )

1. Saya terdorong untuk bekerja dengan baik

Tabel 12

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 2 9

Setuju 15 71

Kurang Setuju 1 5

Tidak Setuju 3 15

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 12 diatas adalah sebanyak 2responden atau 9 %

menyatakan sangat setuju, 1 responden atau 5 %menyatakan kurang setuju , 3

responden atau 15 % menyatakan tidak setuju dan 15 responden atau 71 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan

sebagian besar responden terdorong untuk bekerja dengan baik.

Tabel 13

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi % Sangat Setuju 3 15

Setuju 12 57 Kurang Setuju 5 23 Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100 Berdasarkan tabel 13 diatas adalah sebanyak 3 responden atau 15 %

menyatakan sangat setuju, 5 responden atau 23 %menyatakan kurang setuju, 1

responden atau 5 % dan 12 responden atau 57 % menyatakan setuju. Dari

perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar

responden merasa senang jika berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan dengan

baik.

3.Saya merasa senang jika dapat membantu pekerjaan rekan saya

Tabel 14

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 2 9

Setuju 9 44

Kurang Setuju 8 38

Tidak Setuju 2 9

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 14 diatas adalah sebanyak 2 responden atau 9 %

menyatakan sangat setuju, 8 responden atau 38 % menyatakan kurang setuju, 2

responden atau 9 % menyatakan tidak setuju dan 9 responden atau 44 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan diatas dapat lah kita katakan bahwa hanya

sebagian responden yang merasa senang jika dapat membantu pekerjaan rekan

sepekerjaan nya.

4.Saya senang jika dapat pujian dari rekan saya

Tabel 15

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 1 5 Setuju 9 44

Kurang Setuju 6 27 Tidak Setuju 4 19

Sangat Tidak Setuju 1 5

Jumlah 21 100 Berdasarkan tabel 15 diatas adalah sebanyak 1 responden atau 5 %

menyatakan sangat setuju, 6 responden atau 27 % menyatakan kurang setuju, 4

responden atau 19 % menyatakan tidak setuju dan 9 responden atau 44 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa

tidak seluruh responden menyatakan senang jika dapat pujian dari rekan

sepekerjaan nya.

5.Saya mampu bekerja sama dengan baik dengan teman sepekerjaan saya

Tabel 16

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 3 14

Setuju 12 57

Kurang Setuju 4 19

Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju 1 5

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 16 diatas adalah sebanyak 3 responden atau 14 %

menyatakan saangat setuju, 4 responden atau 19 % menyatakan kurang setuju, 1

responden aytau 5 % menyatakan tidak setuju , 1 responden atau 5 % menyatakan

sangat tidak setuju dan 12 responden atau 57 % menyatakan setuju. Dari

perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar

responden mampu bekerja sama dengan baik dengan teman sepekerjaannya

c. Kepuasan kerja ( Y )

1.Saya merasa puas atas prestasi kerja atas tugas yang dibebankan kepada saya

Tabel 17

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 2 9

Setuju 11 53

Kurang Setuju 5 24

Tidak Setuju 2 9

Sangat Tidak Setuju 1 5

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 4.15 diatas adalah sebanyak 2 responden atau 9 % menyatakan

sangat setuju, 5 responden atau 24 % menyatakan kurang setuju, 2 responden atau

9 % menyatakan tidak setuju, 1 responden atau 5 % menyatakan sangat tidak

setuju dan 11 responden atau 53 % menyatakan setuju. Dari perhitungan

responden diatas daptlah kita katakan bahwa sebagian besar responden merasa

puas atas prestasi kerja atas tugas yang dibebankan kepada nya.

2.Saya merasa senang apabila dapat membantu pekerjan rekan sepekerjaan

Tabel 18

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 3 14

Setuju 10 48

Kurang Setuju 6 29

Tidak Setuju 2 9

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 18 diatas adalah sebanyak 3 responden atau 14 % menyatakan

sangat setuju , 6 responden atau 29 % menyatakan kurang setuju , 2 responden

atau 9 % menyatakan tidak setuju dan 10 responden atau 48 % menyatakan setuju.

Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa responden merasa

senang apabila dapat membantu pekerjan rekan sepekerjaan nya.

2. Saya sangat bangga apabila atasan dapat menghargai hasil pekerjaan sesuai

dengan kemampuan dan waktu yang telah ditentukan

Tabel 19

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 2 9 Setuju 11 53

Kurang Setuju 5 24 Tidak Setuju 3 14

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100 Berdasarkan tabel 19 diatas adalah sebanyak 2 responden atau 9 %

menyatakan sangat setuju, 5 responden atau 24 % menyatakan kurang setuju, 3

responden atau 14 % menyatakan tidak setuju dan 11 responden atau 53 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa

sebagian besar responden bangga apabila atasan dapat menghargai hasil pekerjaan

sesuai dengan kemampuan dan waktu yang telah ditentukan.

4.Saya akan tersanjung mendapat pujian atas prestasi kerja

Tabel 20

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju - -

Setuju 12 57

Kurang Setuju 8 38

Tidak Setuju 1 5

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 20 diatas adalah sebanyak 8 responden atau 38 % menyatakan

kurang setuju, 1 responden atau 5 % menyatakan tidak setuju dan 12 responden

atau 57 % menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita

katakan bahwa sebagian besar responden merasa tersanjung mendapat pujian atas

prestasi kerja nya.

5.Saya akan merasa puas apabila pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu

Tabel 21

Pertanyaan Pegawai

Frekuensi %

Sangat Setuju 2 9

Setuju 12 57

Kurang Setuju 2 9

Tidak Setuju 5 25

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 21 diatas adalah sebanyak 2 responden atau 9 %

menyatakan sangat setuju, 2 responden atau 9% menyatakan kurang setuju, 5

responden atau 25 % menyatakan kurang setuju dan 12 responden atau 57 %

menyatakan setuju. Dari perhitungan responden diatas daptlah kita katakan bahwa

sebagian besar responden akan merasa puas apabila pekerjaan yang dapat

diselesaikan tepat waktu.

4.1.1 Uji Statistik/Analisis Data

4.2.2.1. Uji Instrumen

1. Validasi Data

Menurut Sugiyono (2008:445), instrumen yang valid berarti alat ukur

yamg digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Teknik yang

digunakan untuk mengukur validitas bulir pertanyaan kuisiner adalah correlasion

product moment dari Karl Pearson ( Validitas isi / content validity ) dengan cara

mengkorelasikan masing-masung item pertanyaan kuesioner dan totalnya ,

selanjutnya membandingkan r tabel dan r hitung. Pengujian validitas dari

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi sofware SPSS Ver 22,0,

jika total (corrected item total corelation ) = 0,30 jadi apabila r positif >0,30 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑, 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑟 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 < 0,3 maka tidak valid

1.Validasi data variabel bebas Kepemimpinan ( X1) , Motivasi ( X2 ) dan

Kepuasan kerja ( Y )

Tabel 22

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir

Pertanyaan

Corrected item total

correlation Status

Kepemimpinan

(X1)

Butir 1 0,461 Valid

Butir 2 0,725 Valid

Butir 3 0,900 Valid

Butir 4 0,588 Valid

Butir 5 0,659 Valid

Motivasi

(X2)

Butir 1 0,685 Valid

Butir 2 0,575 Valid

Butir 3 0,641 Valid

Butir 4 0,619 Valid

Butir 5 0,666 Valid

Kepuasan

kerja

Butir 1 0,619 Valid

Butir 2 0,702 Valid

(Y) Butir 3 0,572 Valid

Butir 4 0,668 Valid

Butir 5 0,739 Valid

Sumber : Data diolah 2016

Pada tabel 4.20 yang menunjukan validasi data penelitian pada variabel bebas

dan terikat dapat hasil sebagai berikut :

Pada variabel Kepemimpinan(X1) bahwa seluruh item dari (5butir)dinyatakan valid karena Corrected item total correlation

menunjukan lebih besar dari > 0,30

Pada variabel Motivasi(X2) bahwa seluruh item dari (5 butir )dinyatakan valid karena Corrected item total correlation menunjukan lebih besar dari

> 0,30

Sedangkan pada variabel Kepuasan kerja(Y)bahwa seluruh item dari (5

butir)dinyatakan valid karena Corrected item total correlation menunjukan

lebih besar dari > 0,30

2. Reabilitas

Uji reliilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil

pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang

berbrda. Ghozali dalam situmorang (2008: 112) menyatakan teknik yang

digunakan untuk mengukur relialitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan

cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan :

1.Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel

2.Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel

Reabilitas Variabel Kepemimpinan(X1) Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpa untuk variabel

kepemimpinan dengan bantuan SPSS 22,0 adalahsebesar 0,843. Artinya

dari 5 item pernyataan yang dijadikan sebagai indikator pada variabel

Kepemimpinan(X1)sudah reliabel.

Reabilitas Motivasi(X2) Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpa untuk variabel Motivasi

dengan bantuan SPSS 22,0 adalahsebesar 0,833. Artinya dari 5 item

pernyataan yang dijadikan sebagai indikator pada variabel Motivasi(X2)

sudah reliabel.

ReabilitasKepuasan kerja(Y)

Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpa untuk variabel

Kepuasan kerjadengan bantuan SPSS 22,0 adalahsebesar 0,842. Artinya

dari 5 item pernyataan yang dijadikan sebagai indikator pada variabel

Kepuasan kerja(Y)sudah reliabel.

Hasil uji reabilitas secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 23

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alfha Cronbach ( 𝜶 ) Status

Kepemimpin 0,843 Reliabilitas

Motivasi 0,833 Reliabilitas

Kepuasan Kerja 0,842 Reliabilitas

4.2.2.2. Analisis Deskriptif Statistik

a. Koefisien Diterminasi

Tabel 24

Ringkasan Model

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,812a ,659 ,089 3,54803

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEPMI Sumber : hasil olah data SPSS V 22,0

Koefissien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol atau satu. Nilai R2 = yang kecil bearti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas.

a. R dalam analisis regresi berganda menunjukan korelasi yaitu antara

dua variabel independent terhadap satu variabel dependent. Angka R

didapat 0, artinya korelasi antara variabel kepemimpinan dan motivasi

sebesar 0,812 hal ini bearti terjadi hubungan yang kuat karena nilainya

mendekati 1.

b. R Square (R2) yaitu menunjukan nilai koefisien determinasi. Angka ini

akan di ubah ke bentuk persen yang artinya persentase sumbangan

pengauh variabel dependent. Nilai R2sebesar 0,569 artinya sumbangan

kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja sebesar 56,1 %

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

b. Uji Rgresi Berganda

Data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan model regresi linier berganda dengan tujuan dengan tujuan

untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel-variabel bebas

(indeendent) dalam pene;itian ini yaitu Kepemimpinan(X1) dan Motivasi(X2)

untuk memprediksi variabel Kepuasan kerja(Y) sebagai variabel terikat (

dependent ), sehimgga dapat dijelaskan pula mengenai variabel bebas yang

paling berpengaruh terhadap variabel terikat nya. Pengelolaan data dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 22,0 dengan hasil sebagaimana terlihat

pada tabel berikut :

Tabel 25

Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,826 5,932 7,668 ,000

KEPMI ,359 ,267 ,144 4,598 ,000

MOTIVASI ,260 ,242 ,060 3,248 ,001

a. Dependent Variable: KEPUASAN

Sumber : hasil olah data SPSS V 22,0

Tabel 25 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kolom B menunjukan nilai-nilai koefisien regresi untuk konstanta dan

masing-masing variabel bebas ( X1dan X2 ) kolom (std. Error ) menunjukan

nilai kesalahan baku untuk parameter kefisien regresi ,kolom ( beta )

menunjukan besarnya koefisien regresi yang di bakukan atau menunjukan

koefsien jalur , kolom ( t ) menunjukan nilai t-hitung untuk masing-masing

parameter koefisien kolom ( sig ) menunjukan besarnya peluang kesalahan

yangterjadi.

Y’ = a + b 1 X1 + b2 X 2

Y’ = 10,826 +0,359 X1 +0,260 X2

Dimana :

Y’ = kepuasan kerja

X1 = kepemimpinan

X2 = motivasi

a = konstanta

b1 b2 = koefisien regresi

Memperhatikan persamaan regresi linier berganda tersebut,diketahui nilai

koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas yang menunjukkan besarnya

nilai yang disumbangkan oleh masing-masing variabel bebas terhadap variabel

tidak bebasnya dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Nilai

koefisien yang mempunyai tanda positif berarti jika variabel bebas meningkat atau

ditingkatkan,maka akan mendorong meningkatnya nilai dari variabel tidak

bebas,demikian pula sebaliknya.

Penjelasan secara rinci dari masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

a. Angka konstanta dari unstandardized coefficient yang dalam penelitian ini

sebesar 5,038 angka ini berupa angka konstanta yang mempunyai arti :

jika variabel disiplin kerja dan komunikasi 0,maka jumlah kinerja sebesar

5,038

b. Angka koefisien regresi X1 sebesar 0,127. Angka tersebut mempunyai arti

bahwa setiap penambahan 1% disiplin maka kinerja akan meningkat

sebesar 0,127%

c. Angka koefisien regresi X2 sebesar 0645. Angka tersebut mempunyai arti

bahwa setiap penambahan 1% komunikasi,maka kinerja akan meningkat

sebesar 0,645%

C. Uji secara individu (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri

dari kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara individu (parsial) terhadap kepuasan kerja (Y). Dalam

hal ini untuk mengetahui apakah scara parsial variabel komitmen dan

disiplin kerja berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja.

Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05.

Tabel 26

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,826 5,932 7,668 ,000

KEPMI ,359 ,267 ,144 4,598 ,000

MOTIVASI ,260 ,242 ,060 3,248 ,001

a. Dependent Variable: KEPUASAN

1. Pengujian variabel kepemimpinan (b1) dengan hipotesis :

H0 = koefisien regresi ( kepemimpinan ) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja

H1 = koefisien regresi ( kepemimpinan ) secara parsial berpengaruh

terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil dari output t hitung diperoleh sebesar 2,843.

Untuk mencari t tabel pada signifikan 0,05 dengan derajat

kebebasan df = n-k-1 atau 100-2-1 = 97 maka diperoleh nilai untuk

t tabel sebesar 1,984. Karena t hitung(2,843) > t tabel (1,984),

maka H1 ditolak,H0 diterima,artinya bahwa kepemimpinan secara

parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

2. Pengujian variabel motivasi (b2) dengan hipotesis :

H0 = koefisien regresi ( kepemimpinan ) secara parsia tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

H1 = koefien regresi ( kepemimpinan ) secara parsial berpengaruh

terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan hasil dari output t hitung diperoleh sebesar 4,116. Untuk

mencari t tabel pada signifikan 00,5 dengan derajat kebebasan df = n-

k-1 atau 100-2-1=97 maka diperoleh nilai untuk t tabel sebesar 1,984.

Karena t hitung (4,116) > t tabel ( 1,984),maka H0 ditolak, H1

diterima,artinya bahwa motivasi secara parsial berpengaruh terhadap

kepuasan kerja.

3. Uji Secara Bersama-sama ( uji f )

Uji-F atau uji koefesien regresi secara bersama-sama digunakan untuk

mengetahui apakah secara bersama-sama variabel dependen. Dalam

hal ini untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan dan motivasi

berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kepuasan kerja .

Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05.

Tabel 27

ANOVA

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 4,645 2 2,323 7,185 ,000b

Residual 226,593 18 12,588

Total 231,238 20 a. Dependent Variable: KEPUASAN b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEPMI

H0:b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas ( X1,X2) yaitu berupa

koepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai

variabel terikat (Y).

H1 : b1,b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terhadap pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa

kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai

variabel terikat (Y)

Berdasarkan hasil dari output F hitung diperoleh sebesar 5,732. Untuk

mencari F tabel pada signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df = n-k-

1 atau 100-2-1 = 97 maka diperoleh nilai untuk F tabel sebesar 3,087.

Karena F hitung (5,732) > F tabel (3,087),maka H0 ditolak, H1 diterima,

artinya bahwan kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 ( dimana variabel

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan Home Industry My Bakery Palembang ), ternyata

hasil pengujian mendukung hipotesis sehingga hipotesis diterima.

Dimana variabel kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 ( dimana variabel motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan

Home Industry My Bakery Palembang) ternyata hasil pengujian

mendukung hipotesis sehingga hipotesis diterima. Dimana variabel

motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kerja.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 ( dimana variabel

kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan Home Industry My Bakery

Palembang) ternyata hasil pengujian mendukung hipotesis sehingga

hipotesis diterima. Dimana variabel kepemimpinan dan motivasi

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan.

5.2 Saran

1. Agar tetap terjalin suatu komunikasi yang baik antara pimpinan

dengan bawahan maka hendaknya perusahaan lebih banyak

mengadakan koordinasi dan rapat guna memecahkan suatu

permasalahan.

2. Pemberian motivasi kerja karyawan seharusnya di lakukan secara

maksimal supaya karyawan dapat meningkatkan kemampuan

kinerja karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan seharusnya

perusahaaan memberikan penghargaan berupa insentif secara

maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

J. Supranto.2009.Metode Riset, Rineka Cipta, Jakarta.

J. Supranto. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

M. Iqbal Hasan. 2008. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif),

Edisi kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Malayu Sp Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Riduan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Penerbit

Alfabeta, Bandung.

T. Hani Handoko. 2006. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Edisi kedua, Penerbit BPFE Yogyakarta.

30

Handoko, Hani. Manajemen Personalia. BPFE, Yogyakarta.2007

Hariandja, Marihot, T.E. Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo.

Jakarta.2009

32

5

7

8

9

9