Upload
dinhhuong
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KEPESERTAAN JPKM
TERHADAP KELENGKAPAN PENGGUNAAN PELAYANAN ANTENATAL
DI KABUPATEN PURBALINGGA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan MencapaiDerajat Magister Kedokteran Keluarga
Diajukan oleh :
SUTANTO
NIM : S 520907015
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN KELUARGAPASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2009
ii
PENGARUH KEPESERTAAN JPKM
TERHADAP KELENGKAPAN PENGGUNAAN PELAYANAN ANTENATAL
DI KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun oleh :
SUTANTO
NIM : S 520907015
Telah disetujui dan oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof.DR.dr.Ahmad Djojosugito,SpOT,MHA,FICS ……………… ……………
Pembimbing II dr.Bhisma Murti,MSc,MPH,Ph.D ……………… ……………
Mengetahui,
Ketua Program Magister Kedokteran Keluarga
Prof.DR.dr.Didik Gunawan T,MM PAK,M.Kes
iii
PENGARUH KEPESERTAAN JPKM
TERHADAP KELENGKAPAN PENGGUNAAN PELAYANAN ANTENATAL
DI KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun oleh :
SUTANTO
NIM : S 520907015
Telah disetujui dan disahkan oleh tim penguji Pada tanggal :
Jabatan : Nama Tanda tangan
Ketua : Prof.DR.dr.Didik Gunawan T,MM PAK,M.Kes ________________
Sekretaris : Prof.DR.dr.Ambar Mudigdo,SP.PA(K) ________________
Anggota : 1. Prof.DR.dr.Ahmad Djojosugito,SpOT,MHA,FICS ________________
2. dr.Bhisma Murti,MSc,MPH,Ph.D ________________
Surakarta, MengetahuiDirektur PPs UNS Ketua Program studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof.Drs.Suranto,M.Sc,Ph.d Prof.DR.dr.Didik Gunawan T,MM PAK,M.KesNIP.131 472 192 NIP.130 543 994
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, peneliti
Nama : SUTANTO
NIM : S 520907015
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PENGARUH
KEPESERTAAN JPKM TERHADAP KELENGKAPAN PENGGUNAAN
LAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PURBALINGGA adalah betul
betul karya peneliti sendiri.hal-hal yang bukan karya peneliti sendiri dalam tesis
tersebut telah diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan peneliti ini tidak benar,maka
peneliti bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar
yang telah diperoleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2009
Yang membuat pernyataan
SUTANTO
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh Swt karena rahmat dan
hidayahNya tesis ini akhirnya dapat diselesaikan,untuk memenuhi sebagian
persyaratan mencapai derajat Magister Kedokteran Keluarga.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan tesis ini,namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
kesulitan yang timbul dapat teratasi.Untuk itu atas segala bentuk
bantuannya,disampaikan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Rektor,Direktur Program Pasca Sarjana dan Ketua Program studi Magister
kedokteran keluarga Sebelas Maret,yang telah memberi kesempatan kepada
peneliti untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana ( S2 ).
2. Segenap Dosen Prgram Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret yang telah membekali ilmu dan
pengetahuan yang sangat berarti bagi peneliti.
3. Bapak Prof. DR. dr. Ahmad Djojosugito.,SpOT, MHA, FICS selaku
pembimbing satu yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Bapak dr.Bisma Murti, MSc, MPH, Ph.D .
5. Bapak Prof. DR. dr. Didik Gunawan T,MM PAK., M.Kes
Prof.DR.dr.Ahmad Djojosugito,SpOT,MHA,FICS
Prof.DR.dr.Ambar Mudigdo,SP.PA(K) dan
dr.Bhisma Murti,MSc,MPH,Ph.D selaku Ketua, Sekretaris dan anggota tim
penguji tesis yang telah menguji memberi masukan dan revisi tesis.
vi
6. Rekan rekan NAKES dikecamatan Kalimanah,Bukateja Bojongsari dan
Mrebet yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
7. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Tak lupa kepada istri tercinta ENNY KUSUMANINGSIH dan anak anak
tercinta MUTIARA POETRI N dan TAUFAN KAMAJAYA.yang telah memberi
dorongan,semangat dan motivasi serta diiringi doa yang tulus dan ikhlas sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Alloh Swt.
Walaupun disadari dalam tesis ini masih ada kekurangan,namun
diharapkan tesis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu
kedokteran keluarga.
Surakarta, Januari 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………… v
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… xi
GLOSSARI………………………………………………………… xii
ABSTRAK………………………………………………………… xiii
ABSTRAK…………………………………………………………... xiv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah…………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………… 3
D. Manfaat Penelitian…………………………………… 4
E. Keaslian Penelitian…………………………………… 4
BAB II. LANDASAN TEORI………………………………………… 5
A. Tinjauan Teori………………………………………… 5
B. Penelitian Yang Terkait………………………………. 21
C. Kerangka Pemikiran………………………………..… 24
D. Perumusan Hipotesis………………………………… 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………… 25
A. Jenis Penelitian……………………………………… 26
B. Lokasi Penelitian…………………………………… 26
C. Subyek Penelitian…………………………………… 26
D. Kerangka Penelitian………………………………… 27
E. Variabel Penelitian…………………………………. 28
F. Definisi Operasional Variabel……………………… 28
viii
G. Analisa Penelitian………………………………….. 31
H. Jadwal Penelitian…………………………………... 33
BAB IV. HASIL,ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………….. 34
A. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………… 34
1. Karakteristik Responden………………………. 34
2. Karakteristik Responden Menurut Variabel
– variabel Penelitian……………………………. 38
B. Estimasi Pengaruh Variabel………………………… 44
1. Rasio Kecendrungan…………………………… 44
C. Pembahasan…………………………………………. 46
1. Variabel Yang Berpengaruh Terhadap
Kelengkapan Pelayanan Antenatal……….... 46
2. Variabel Yang Tidak Berpengaruh
Terhadap Kelengkapan Pelayan Antenatal…… 50
D. Keterbatasan Penelitian…………………………… 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………….. 60
A. Kesimpulan………………………………………. 60
B. Saran……………………………………………… 60
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………… 66
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Angka Kematian Ibu Melahirkan Di Kabupaten Purbalingga.....……. 2
2. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal
Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Purbalingga…………………….. 34
3. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat
Tinggal Wilayah Pedesaan Di Kabupaten Purbalingga……………… 34
4. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat
Tinggal Diwilayah Kecamatan Di Kabupaten Purbalingga…………. 35
5. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat
Tinggal Wilayah Pedesaan Di Wilayah Kabupaten Purbalingga…… 35
6. Distribusi Responden Menurut Karateristik Ibu……………………. 35
7. Distribusi Responden Menurut Karateristik Suami…………………. 36
8. Karakteristik Responden Bukan Peserta JPKM dan Peserta JPKM… 38
9. Karakteristik Responden Menurut Kepesertaan JPKM…………….. 40
10. Karateristik Responden Dan Presentase Kepesertaan JPKM………. 42
11. Hasil Analisa Regresi Ganda Logistik Variabel Independent
Terhadap Kelengkapan Pelayanan Antenatal……………………….. 44
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Hubungan 4 pelaku dalam penyelenggaraan JPKM………………….. 8
2. Kerangka Pemikiran…………………………………………………... 25
3. Kerangka Penelitian…………………………………………………… 27
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuesioner Penelitian…………………………………………….. 68
2. Data Kuesioner………………………………………………….. 72
3. Hasil Analisa Data………………………………………………. 74
xii
GLOSSARY
AKB = Angka Kematian BayiAKI = Angka Kematian IbuANC = Ante Natal CareASEAN = Asiciation South East Asian NationBAPIM = Badan PembinaBUMIL = Ibu HamilBAPEL = Badan PenyelenggaraCI = Convidenc IntervalDEPKES = Departemen KesehatanHB = HaemoglobinJATENG = Jawa TengahJPKM = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan MasyarakatKAB = KabupatenKIA = Kesehatan Ibu dan AnakKK = Kartu KeluargaNAKES = Tenaga KesehatanNDHS = Nepal Demographic And Healt SurveyPKK = Pendidikan Kesejahteraan KeluargaPNC = Pos Natal CarePT = Perguruan TinggiRS = Rumah SakitRSUD = Rumah Sakit Umum DaerahSDKI = Survai Kesehatan Rumah TanggaSMP = Sekolah Menengah PertamaSMU = Sekolah Menengah UmumSPSS = Stastical Program For Social ScienceUNICEF = United Nation Children’s FundsUNFPA = United Nation Population FundsWHO = Word Health Organization
xiii
ABSTRAK
SUTANTO, 2009 Pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal di Kabupaten Purbalingga.Tesis program studi magister Kedokteran keluarga,program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret,Surakarta 2009.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Purbalingga sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007,jika dibandingkan sebelum tahun 2000 dimana program JPKM dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang,dimana salah satu paket benefitnya adalah jaminan pelayanan antenatal dan persalinan,pertanyaanya apakah kepersertaan JPKM efektif dalam meningkatkan kelengkapan pelayanan antenatal ? dan faktor faktor lain terhadap kelengkapan pelayanan antenatal sebagai upaya menurunkan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan kohor histories.Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dan ibu pasca melahirkan peserta JPKM dan bukan peserta JPKM dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepesertaan JPKM dan Variabel terikat adalah kelengkapan pelayanan antenatal dengan variable perancu,tingkatpendidikan ibu, umur ibu,pendapatan keluarga,jumlah anak (paritas),biaya pelayanan antenatal dan tenaga pemberi pelayan antenatal. Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.01.
Hasil penelitian menunjukan kepesertaan JPKM meningkatkan kemungkinan kelengkapan layanan antenatal secara bermakna sebesar 2,3 kali dibandingkan ibu dengan bukan peserta JPKM (OR=2,33 CI= 1,07-5,07). Faktor faktor lain yang juga meningkatkan kemungkinan kelengkapan antenatal adalah tingkat pendidikan ibu (OR=2,48 CI =1,03-5,93).
Penelitian ini menyimpulkan ,kepesertaan JPKM mempunyai pengaruh bermakna dalam meningkatkan kemungkinan layanan antenatal sebanyak 2,3 kali lebih besar daripada bukan peserta JPKM, setelah mengontrol faktor faktor perancu. Disarankan agar program JPKM di Kabupaten Purbalingga dapat dipertahankan dan dikembangkan.__________________________________________________________________Kata kunci : kepesertaan JPKM – kelengkapan
xiv
ABSTRACT
SUTANTO,2009.The influence of the JPKM participation to the completeness of the use of the antenatal servicing in the regency of Purbalingga.The thesis of the study progem of the Master of the family Medical the postgraduate program in the Sebelas Maret University,Surakarta,2009.
The background of the research is the existence of the decline of the moprtality rate of mather giving birth in the regency of Purbalingga from the year of 2003 till the year of 2007 if it is compared with one before the year of 2000 which the JPKM program has been implemented in Purbalingga since 2001 so far,-which one of the benefit package is the question is whether the JPKM participation is effective in increasing the completeness of the antenatal servicing and the ather factors to decline the mortality rate of mother giving birth in the regency of Purbalingga.
The research is the observatorical analytic study with the kohor historical approach. The research population is 120 persons of pregnant mother and mothers after giving birth of the JPKM participants and non- JPKM participants as samples .The free variable of the research is the JPKM participants and the fied variable is the completeness of the antenatal servicing with the contaminated variable,the mother’s education level,mother’s age,the family income,the number of children (parity),the antenatal servicing cost and the antenatal serving workers.The data is processed by using the SPSS program version 16.01.
The result of the research shows that the JPKM participation increases the possibility of the compleness of the antenatal service meaning fully as much as 2,33 times,compared with mother’s with non –JPKM participants(OR=2,33 CI=1,07-5,07).The ather factors increasing the possibility of the antenatal compleness is mother’s education level (OR=2,48 CI = 1,03-5,93),,the family income (OR=2,01 CI=0,86-4,67) and paritas of mother (OR 1,65 CI=0,7-3,55).Where as the factors declining the possibility of the compleness of the antenatal servicing is the antenatal servicing cost (OR=0,001 CI=0,000-000).
The research concludes that the JPKM participation has the significant influences in increasing the possibility of the antenatal service as much as 2,33 times greater than the non – JPKM participants,after controlling the contaminated factors.It is suggested that the JPKM program in the regency of Purbalingga be defended and developed.The key-word = The JPKM Participation – The Completeness of Antenatal Care
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan antenatal yang baik dan lengkap merupakan suatu hal yang
dapat mengurangi sebab-sebab kematian ibu. Terdapat tiga penyebab
kematian ibu, dikenal sebagai “Tri terlambat “: (1) Terlambat di rumah,
yaitu terlambat mengenali bahaya dan penentuan keputusan perlunya ibu
bersalin dirujuk ke fasilitas kesehatan modern;, (2) Terlambat di jalan, yakni
terlambat dalam transportasi membawa ke Puskesmas/ Dokter/ Rumah
sakit;, (3) Terlambat mendapatkan pertolongan ditempat pelayanan
kesehatan karenan fasilitas kesehatn kurang memadai. (Senewe, 2001,
Ransom dan Yinger, 2002 : 3 Mercy 2003: 2).
Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab rendahnya
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sebagai berikut:: (1)
Rendahnya pendidikan dan pengetahuan ibu maupun keluaga (2) Rendahnya
pendapatan (3) Jarak yang sulit terjangkau, (4) Sulitnya birokrasi dan
administrsi, dan (5) Mahalnya biaya persalinan (Dasuki, 2000 : Kodim,
2001: ; Atrash, 2002 ; )
Dalam rangka membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah agar
mampu menggunakan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan antenatal,
maka pemerintah Kabupaten Purbalingga melaksanakan program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Program JPKM di
2
Kabupaten Purbalingga telah berlangsung sejak tahun 2001, yang
merupakan kelanjutan dari program JPKM - JPSBK tahun1998 yang
penyelenggaraannya dicetuskan oleh pemerintah pusat dan dilaksanakan
oleh seluruh kabupaten / kota diseluruh Indonesia. Sampai saat ini program
JPKM di kabupaten Purbalingga masih tetap berjalan dengan baik serta
mendapat respon yang baik, ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang
ikut menjadi peserta JPKM.
Jumlah peserta JPKM yang membayar sukarela secara pra upaya pada
tahun 2007 mencapai 44 437 keluarga (data Bapel JPKM) sehingga program
ini diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat diantaranya penurunan angka kematian ibu
melahirkan, berdasarkan data RAKERKESDA Kabupaten Purbalingga
angka kematian ibu melahirkan sebelum dan sesudah adanya program
JPKM Tabel 1.1
Tabel 1.1 Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kabupaten Purbalingga
Tahun Jumlah Kematian Ibu
1999 30 jiwa
2000 29 jiwa
2003 15 jiwa
2004 6 jiwa
2005 10 jiwa
2006 10 jiwa
2007 16 jiwa
3
Sejauh ini belum pernah dievaluasi efektivitas program JPKM untuk
meningkatkan penggunaan pelayanan antenatal dan persalinan di Kabupaten
Purbalingga. Untuk itu penulis ingin meneliti lebih mendalam pengaruh
JPKM terhadap kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal dan
persalinan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan
penggunaan pelayanan antenatal?
C. TUJUAN PENELITIAN
a. TUJUAN UMUM
Menentukan pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan
penggunaan pelayanan antenatal
b. TUJUAN KHUSUS
Untuk mengetahui pengaruh:
-Kepsertaan JPKM
- Jenis pelayanan antenatal
- Biaya pelayanan antenatal
- Pendapatan keluarga
-Pendidikan ibu hamil
- Paritas
Terhadap kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal.
4
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teoretis:
Menguji teori bahwa kepesertaan asuransi kesehatan akan dapat mengurangi
hambatan finansial pasien dalam menggunakan pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan antenatal dan persalinan.
Manfaat praktis:
1. Sebagai bahan masukan terhadap ibu hamil tentang manfaat menjadi
peserta JPKM dalam pembiayaan antenatal dan persalinan.
2. Memberi masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
tentang pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan pelayanan
antenatal yang berdampak pada angka kematian ibu secara tidak langsung
sehingga program JPKM di kabupaten Purbalingga dapat berkembang dan
lestari.
3. Penyedian data dasar yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut,
khususnya dalam program pengembangan pelayanan kesehatan ibu.
E . KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program JPKM terhadap
kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal di kabupaten Purbalinnga
sejak 2001 yang masih berlangsung sampai sekarang dan judul penelitian ini
belum pernah di teliti dan di publikasikan.
5
BAB II
A. Tinjauan Teori.
1. Jaminan Pemerliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Secara operasional JPKM adalah pelayanan kesehatan paripurna dan
berjenjang dengan pelayanan dengan pelayanan tingkat pertama yang
bermutu sebagai ujung tombak dan ditopang dengan pembiayaan dimuka
oleh para konsumennya melalui suatu badan pengelola dana yang
kemudian menerapkan pembayaran pra upaya kepada para pemberi
pelayanan kesehatan
Pengertian JPKM menurut UU Nomor 23 tahun 1992 adalah
sebagai berikut “ Suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan
yang paripurna berdasarkan azas bersama dan kekeluargaan yang
berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta dilakukan secara
pra upaya”.
Dalam JPKM pelayanan kesehatan diberikan secara berjenjang
(dilaksanakan sistim rujukan) melalui jaringan pemberi pelayanan
kesehatan. Hal ini bertujuan agar peserta mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhannya dan dinialai lebih ”cost efektive”. Paket
kesehatan paripurna dalam dalam JPKM seperti dinyatakan dalam
serangkaian permenkes dan kepmenkes mencakup pelayanan berjenjang
dari tingkat primer (rawat jalan oleh dokter umum /dokter keluarga, dokter
gigi bidan praktek, klinik dan puskesmas) tingkat sekunder (rawat jalan
6
spesialistik), tingkat tertier (rawat inap Spesialistiuk di rumah sakit ), dan
meliputi upaya promotif (penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi), preventif
(imunisasi kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana), kurtif (pengobatan dan penyembuhan penyakit), semua gawat
darurat dan pelayanan penunjang diagnostik seperti laboratorium radiologi
dan lain sebagainya.
Dalam JPKM dikenal 4 pelaku JPKM yang terdiri dari ;
1. Badan Pembina (Bapim) JPKM
2. Badan Penyelengara ( Bapel ) JPKM
3. Pemberi pelayanan kesehatan ( PPK)
4. Peserta JPKM.
Badan pembina JPKM adalah Lembaga pemerintah yang mempunyai
tugas dan fungsi melakukan pembinaan, pengembangan dan pendorong
JPKM.
Badan Penyenggara JPKM adalah Badan hukum sebagai penyelenggara
JPKM yang memliki izin oprasional JPKM.
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) adalah sarana pelayanan kesehatan
baik individual maupun instiutusional yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada peserta JPKM.
Peserta adalah setiap orang dalam kesatuan keluarga atau kelompok
orang, yang terdaftar pada badan penyelenggara JPKM.
7
* ) TUJUH JURUS DALAM JPKM
JPKM sedikitnya punya tujuh jurus yang dapat menjamin pemeliharaan
kesehatan paripurna dangan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali,
sekaligus dapat menjamin kebuthan pemeliharaan kesehatan .ke-7 jurus
tersebut adalah:
1. Pembayaran dilaksanakan pra bayar dari peserta kepada bapel JPKM
dan pembayaran pra upaya (prospective payment ) dari bapel kepada
PPK
2. Adanya mekanisme bagi hasil (risk profit sharing ) bapel JPKM dan
PPK
3. Adanya ikatan kerja sama dalam perjanjian tertulis / kontrak
4. Adanya penanganan keluhan
5. Adanya pengendalian mutu .
6. Adanya pemantauan pemanfaatan pelayanan kesehatan .
7. Adanya mekanisme pemeliuharaan kesehatan paripurna (Promtifo,
preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang berbentuk suatu paket
pemeliharaan kesehatan dasar.dan bersifat wajib.(Dep Kes RI,2001)
Dari ketujuhn jurus tersebut, terlihat adanya jaminan kendali biaya (1,2),
kendali mutu (3,4,5,6), dan pemerataan serta kendali pemeliharaan
kesehatan (7). Ketujuh jurus JPKM dan hubungan antar pelaku JPKM
dapat dilihat Gambar 2.1.
8
.
Iuran Premi Ikatan kontrak Praupaya/kapitasi
siklus jaga mutu, pemantauan utilisasi
Penaganan keluhan
Yan kes paripurna
Gambar 2.1 Hubungan 4 Pelaku dalam penyelenggaraan JPKM
Kepesertaan JPKM di bagi menjadi tiga strata yaitu:
Strata I : Adalah peserta keluarga miskin, preminya dibayar oleh
Pemerintah Daerah.
Strata II : Adalah peserta keluarga hampir miskin dengan membayar
premi Rp. 50.000,- (50 %). Sisanya dibayar oleh
pemerintah daerah (50 %).
Strata III : Adalah peserta keluarga mampu dengan membayar premi
Rp. 100.000,-
Paket pelayanan kesehatan JPKM di Kabupaten Purbalingga meliputi
paket dasar yaitu :
1). Pelayanan Puskesmas
Rawat Jalan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu :
PESERTA JPKM
BAPIM
P P K
BAPEL JPKM
9
- Peserta JPKM yang mendapat pelayanan kesehatan
(berobat) harus membawa kartu peserta JPKM dan
menunjukkan kartu tersebut di loket pendaftaran.
- Untuk kasus penyakit yang tidak dapat ditangani di
Puskesmas dapat dirujuk ke RSUD Purbalingga dengan
menyertakan surat rujukan puskesmas.
- Pelayanan Polindes hanya untuk pemeriksaan kehamilan
dan persalinan normal ditangani oleh bidan, untuk kasus
yang patologis dirujuk ke RSUD Purbalingga dengan
menyertakan surat rujukan.
Rawat Inap di Puskesmas :
- Peserta yang dirawat inap di Puskesmas hanya untuk
kasus yang tidak terlalu berat dengan lama perawatan
maksimal 3 hari dan jaminan yang diberikan peserta
JPKM Rp. 150.000.
- Peserta rawat inap menyerahkan kopi JPKM sebanyak 2
lembar.
Fasilitas Peserta JPKM di Puskesmas :
- Pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan
- Pemeriksaan penunjang diagnostik sementara
- Pemberian obat
- Tindakan medis kecil dan ringan tidak termasuk khitan
- Pemeriksaan kesehatan gigi
10
- Pemberian rujukan ke RSUD Purbalingga
- Pelayanan KB, alat kontrasepsi ditanggung peserta
Fasilitas Peserta JPKM di Polindes
- Pemeriksaan kehamilan
- Persalinan normal tanpa penyulit
- Pemberian rujukan kasus kebidanan ke RSUD
Purbalingga
2) Pelayanan RSUD Purbalingga.
Pelayanan rawat jalan dokter spesialis
Pemeriksaan diagnostic medis (Lab klinik, radiolodi / usg, Ekg)
Pelayanan Rawat inap
Pelayanan Gawat darurat.
2. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah usaha untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan guna untuk mengetahui keadaan ibu janin secara berkala yang
diikuti upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Ibu hamil
mendapat pelayanan lengkap (K1,K2,K3,K4) adalah pelayanan atau
pemeliharaan kesehatan ibu hamil paling sedikt empat kali oleh tenaga
kesehatan (dokter spesialis kandungan, dokter umum, bidan, perawat yang
telah dilatih pelayanan antenatal) selama kehamilannya.sesuai standar
yang ditentukan. Standar pelayanan antenatal adalah (Depkes RI, 10 -30) :
11
a. Anamnesis meliputi :
1) Keluhan utama
2) Identifikasi ibu
3) Hal hal yang berkaitan dengan fungsi reproduksi (umur, paritas,
hari pertama haid terahir, siklus haid, jenis kontrasepsi yang
digunakan.
4) Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang (gerakan
janin, keluhan yang berkaitan dengan kehamilan.
b. Pemeriksaan meliputi :
1) Pemeriksaan fisik (berat badan, ukuran lingkar lengan atas, tinggi
badan, tekanan darah, tes haemoglobin (Hb), frekwensi
pernafasan, suhu badan dan cacat tubuh).
2) Pemeriksaan obstetrik (pemeriksaan luar, pemeriksaan, panggul
dalam, dan pemeriksaan diagnostik).
3) Penentuan diagnostik.
4) Pemeriksaan kehamilan ulangan (satu kali dalam sebulan sampai
umur kehamilan tujuh bulan, dua kali dalam sebulan sampai
umur kerhamilan delapan bulan, dan seminggu sekali sampai
umur kehamilan cukup bulan).
c. Intervesi, meliputi :
1) Intervensi dasar meliputi pemberian imunisasi TT, pemberian
tablet penambah darah, pemberian tablet multivitamin yang
12
mengandung mineral, penyuluhan, komunikasi, dan pemberian
motivasi pada ibu hamil.
2) Intervensi khusus meliputi ; pemeriksaan kehamilan yang lebih
sering, penjelasan khusus pada ibu hamil mengenai faktor resiko
yang dimiliki, dan rujukan ketingkat pelayanan yang lengkap.
Perawatan kehamilan yang baik harus diikuti dengan pertolongan
persalinan yang baik pula. Oleh karena itu penyedian tenaga penolong
persalinan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Penempatan bidan di desa
merupakan salah satu pilihan dalam penyedian tenaga penolong persalinan
dan perawatan kehamilan serta sebagai upaya mendekatkan tempat
pelayanan persalinan (Djaswadi dkk, 2000)
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional) secara
nasional pada tahun 1996, adalah 58,02% dengan kisaran antara 24,55 %
di provinsi Irian Jaya dan 89,50% di provinsi Bali. Menurut statistik
kesejahtraan rakyat 1996, persalinan oleh tenaga kesehatan di daerah
pedesaan 35,91 %, daerah perkotaan 78,82 % sedang untuk pedesaan dan
perkotaan adalah 50,01 % (DepKes RI, 1997).
Data dari Ikatan Bidan Indonesia pada tahun 1994 menunjukan
bahwa 60 % lebih persalinan di pedesaan ditolong oleh dukun bayi. Data
tersebut menurun pada tahun1997 menjadi 44 %, sedangkan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menunjukan peningkatan dari 43,2 % tahun 1997
menjadi 59,06 % pada tahun 1998 (Depkes RI, 1998). Keadaan tersebut
13
menunjukan bahwa banyak persalinan khususnya di pedesaan masih di
tangani tenaga tidak terdidik, seperti dukun bayi (Djaswadi dkk, 2000).
Agar ibu hamil mendapatkan perawatan antenatal, maka peran serta
keluarga dan seluruh masyarakat sangat diperlukan. Anggota keluarga dan
masyarakat harus di beri informasi tentang berbagai prosedur dalam
perawatan kelahiran, sehingga tiap wanita dapat memilih jenis perawatan
yang dikehendakinya. Ibu hamil dan keluarganya perlu dianjurkan agar
melakukan perawatan sendiri dalam masa perinatal dan memahami kapan
dan pertolongan apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan
kehamilan, kelahiran dan sesudahnya sehingga hal-hal yang
membahayakan kesehatan bayi dan ibu dapat dicegah (DepKes RI, 1999).
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi telah dilakukan
dengan berbagai program misalnya penempatan bidan desa upaya
perbaikan pelayanan rujukan, peningkatan peran swasta untuk pertolongan
ibu hamil / melahirkan, dan kebijakan pemerintah berikut (DepKes RI,
1993).
a. Menemukan kehamilan risiko tinggi sedini mungkin.
b. Melakukan upaya pencegahan tetanus pada neonatorun (tetanus
neonatorun) berupa pembinaan imunisasi TT sebanyak dua kali.
c. Melakukan pemeriksaan kehamilan empat kali, pada ibu hamil dengan
resiko tinggi dilakukan pemeriksaan sesering mungkin.
d. Pemberian tablet tembah darah pada setiap ibu hamil selama
kehamilan sebanyak 90 tablet feroos sulfat.
14
e. Pemeriksaan laboratorium apabila ada indikasi.
f. Setiap ibu hamil diberi Buku Kesehatan Ibu dan Anak untuk
memantau hasil pemeriksaan kehamilan sampai imunisasi bayi.
g. Menyediakan sarana pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar.
h. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai :
1. Cara hidup sehat
2. Pentingnya pemeriksaan kehamilan
3. Pengenalan tanda-tanda kehamilan dan resiko tinggi
4. Gizi ibu selama hamil
5. Perawatan payudara dan cara menyusui bayi
6. Perawatan bayi termasuk tali pusat
Salah satu bentuk peran serta masyarakat dan pihak swasta adalah melalui
program Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang dimaksudkan untuk mengurangi
resiko yang membahayakan pada ibu hamil.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan antenatal
Agar yang menyebabkan angka kematian ibu hamil dapat di deteksi secara
dini maka perlu diketahui factor-factor penyebab sebagai berikut (DepKes
1994, 3-5).
a. Faktor Medik .
1). Usia ibu pada waktu hamil terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
atau lebih tua (lebih dari 35 tahun).
2). Jumlah anak terlalu banyak (lebih dari 4 orang )
3). Jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun.
15
4). Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Seperti infeksi
keracunan, perdarahan pervaginam, trauma persalinan, komplikasi
akibat partus lama.
5). Rendahnya drajat kesehatan ibu selama hamil,seperti kekurangan
gizi, anemia bekerja (fisik) terlalu berat.
b. Faktor non Medik.
!). Kurangnya kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
2). Terbatasnya pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan resiko
tinggi.
3) Ketidak berdayaan sebagian besar ibu hamil di pedesaan dalam
mengambil keputusan untuk dirujuk.
Ketidak mampuan sebagian ibu hamil untuk membayar biaya
transport dan perawatan rumah sakit.
c. Faktor Pelayanan Kesehatan
1). Belum mantapnya jangkauan pelayanan KIA dan penanganan
kelompok beresiko.
2). Masih rendahnya (± 30%) cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan.
3). Masih seringnya (70-80%) pertolongan persalinan yang dilakukan
di rumah sakit oleh dukun bayi yang tidak mengetahui tanda-tanda
bahaya.
4). Aspek manajeman yang belum menunjang, seperti: belum
mantapnya mekanisme rujukan dari puskesmas ke RS kabupaten
16
atau sebaliknya, belum semua kabupaten memberikan prioritas
yang memadai untuk program KIA, dan kurangnya komunikasi dan
koordinasi antara DinKes Kabupaten, Rumah Sakit Kabupaten,
Puskesmas dalam upaya kesehatan ibu dan perinatal.
Pengalaman bidan di desa yang baru di tempatkan, terbatasnya
ketrampilan dokter puskesmas dalam menangani kegawat daruratan
kebidanan dan perinatal.
Mengingat banyaknya faktor yang berhubungan dengan kematian bayi dan
perinatal, maka dalam penelitian ini diambil beberapa faktor dominan
yang berhubungan dengan ANC sebagai berikut.
a. Pendidikan ibu hamil
Pendidikan merupakan salah satu faktor struktur sosial dalam
komponen predisposing factor (faktor mendasar), untuk ibu-ibu
hamil berkunjung pada pelayanan antenatal.
Perbedaan tingkat pendidikan menyebabkan perbedaan
pengetahuan kesehatan. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah
mereka menerima serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi,
sehingga akan meningkatkan produktivitas yang akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan keluarga (Sudarti, 1988). Rendahnya
pendidikan akan mempersulit upaya peningkatan ketrampilan serta
pengetahuan untuk menghayati kelahiran yang sehat. Jadi dengan
17
pendidikan yang tinggi kesadaran untuk melakukan kunjungan ke
pelayanan antenatal juga tinggi.
Hal tersebut senada dengan survey yang dilakukan Nepal
Demographic and Health Surrvey (NDHS) pada tahun 2001 bahwa
di India ANC berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan sebanyk
95 % melakukan kunjungan ANC, sedangkan pada perempuan yang
tidak sekolah hanya 39% yang melakukan ANC (Departement of
Health Services Nepal,2002).
Tingkat pendidikan ibu juga berpengaruh pada pemilihan
penolong persalinan dan perawatan selama kehamilan. Pada
penelitian yang diadakan di Lima - Peru pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh status ekonomi, sebanyak 82% wanita
berpendidikan memilih pelayanan tenaga kesehatan (NAKES) dan
wanita tidak berpendidikan yang memilih tenaga NAKES hanya
62%,World Bank 1993: 42).
b. Pendapatan
Berdasarkan laporan UNICEF akhir Juli 1999 (Setiawan, 2000)
hampir 24% dari seluruh penduduk Indonesia atau hampir 50 juta
orang hidup di bawah garis kemiskinan, 60% dari ibu hamil dan anak
sekolah kekurangan zat besi / anemia, hal ini menunjukan
pendapatan penduduk masih sangat rendah. Kondisi ini berpengaruh
pada ibu hamil untuk pergi ke tempat pelayanan antenatal sesuai
yang diharapkan karena keterbatasan dana.
18
Hal tersebut menunjukan bahwa keterjangkauan biaya
merupakan faktor yang diperhitungkan dalam mengambil keputusan
memilih pemeriksaan kehamilan dan persalinan di pelayanan
kesehatan (RS, Puskesmas, Poliklinik, Polindes) dengan tenaga
penolong persalinan oleh NAKES (dokter/bidan). Selain itu hamil
dari keluarga kurang mampu biasanya desertai keterbatasan untuk
perlakuan dan perawatan kehamilan yang dibutuhkan (DepKes RI,
1999).
c. Biaya pelayanan antenatal
Pembiayaan kesehatan di Indonesia berasal dari sumber
keuangan yang berbeda, yang secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi 2 sumber yaitu Pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Secara umum pada tahun 1999 alokasi anggaran untuk negara-
negara anggota SEAMIC (South East Asian Medical Information
Center), yang terdiri dari Brunei, Indonesia, Jepang, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam masih rendah, kecuali
Jepang. Ini dapat ditunjukan dari rendahnya presentase anggaran
kesehatan yang dialokasikan terhadap anggaran nasional masing-
masing negara, maupun anggaran perkapita masing-masing negara di
mana Indonesia menduduki peringkat keenam untuk alokasi
anggaran terhadap total anggaran nasional yaitu sebesar 2,5%
sedangkan Jepang (19,9%) (DepKes RI 2001).
19
Hal tersebut akan berdampak pada rendahnya subsidi kesehatan
untuk masyarakat, sehingga menimbulkan beban yang harus
ditanggung masyarakat untuk pembiayaan semakin tinggi. Kondisi
ini akan berdampak pada rendahnya akses pelayanan kesehatan oleh
masyarakat. Semakin besar biaya yang harus dikeluarkan semakin
segan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
tersebut. Hal tersebut juga berlaku untuk perawatan kesehatan ibu
dan anak, khususnya pelayanan antenatal.
Menurut teori mikroekonomi tentang demand (permintaan)
pelayanan kesehatan menyebutkan bahwa jika pelayanan kesehatan
merupakan normal good, meningkatnya pendapatan keluarga akan
menurunkan demand terhadap jenis pelayanan kesehatan tersebut
(Follan, dkk , 2001 2:25; Feldstein, 1979, 5: 81).
d. Usia ibu hamil
Menurut Jaswadi dkk (2000) usia ibu hamil terlalu muda
(kurang dari 20 tahun) dan diatas 35 tahun merupakan faktor penyulit
dalam kehamilan, sebab ibu hamil terlalu muda keadaan tubuhnya
belum siap menghadapi kehamilan, sedangkan usia diatas 35 tahun
apabila mengalami komplikasi maka resiko kesulitan lebih besar.
Pernikahan pada usia remaja serta kehamilan pada usia muda
sangat merugikan wanita secara fisik dan mental. Sehingga
kunjungan antenatal juga harus lebih sering. Untuk perlakuan dan
perawatan kehamilan yang dibutuhkannya.
20
e. Paritas
Ibu hamil anak pertama biasanya mereka rajin memeriksakan
kehamilannya dan merawatnya dengan baik sesuai anjuran petugas
kesehatan. Menurut Djaswadi dkk (2000) selain faktor usia, ibu
hamil pertama kali dan ibu yang telah hamil lebih dari tiga kali
mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi bila mengalami
komplikasi obstetri, dan bersalin. Dengan demikian sangat
mempengaruhi kunjungan ke pelayanan antenatal.
f. Tenaga pemberi pelayanan antenatal
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
pemenuhan sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan
dapat memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Sember daya
tenaga kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecukupan
antara lain rasio dokter 100.000 penduduk, rasio perawat per 100.000
penduduk dan rasio bidan per 100 penduduk.
Tenaga kesehatan yang tercatat dengan baik sampai saat ini
sebanyak 177.341 orang (171.738 pegawai daerah dan 5.603
pegawai pusat). Dari data tersebut maka kisaran rasio dokter (umum
dan spesialis) antara 3,65 – 39,51. sedangkan rasio perawat (DIII dan
SPK) antara 18,31 – 181,57 dan rasio bidan antara 1,61 dan 27,57 /
1000 penduduk. Untuk Jawa rasio dokter menduduki urutan ke 21
(7,59) rasio perawat menduduki urutan ke 22 (31,80) dan rasio bidan
21
terhadap 1000 penduduk menduduki urutan ke 20 (5,24) (DepKes
RI, 2001: 100-101).
Rasio tenaga kesehatan tersebut akan mempengaruhi minat
masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan, dimana pada daerah dengan tenaga kesehatan minim,
khususnya bidan dan dokter akan menimbulkan keengganan ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya.
B. Penelitian Yang Terkait
Penelitian terkait yang pernah dilakukan, tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penurunan AKI dan AKB adalah :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, sikap dan praktek
pelayanan kesehatan ibu dan anak (. Soemanto, dkk, 1994).
Penelitian tersebut dilakukan bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat – Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empiris
mengenai pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pelayanan kesehatan
Ibu dan Anak. Tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, sikap dan praktek
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Metode penelitian ini adalah keluarga inti (pasangan kawin)
dimana ibu berusia 15-19 tahun yang punya anak / bayi/ balita, pernah /
22
sedang hamil / menyusui. Sedangkan target populasinya ibu – ibu dari
pasangan kawin tersebut. Daerah penelitian kabupaten Boyolali dan
Grobogan Jawa Tengah.
Penelitian tersebut menunjukan bahwa kelompok dasar status
sosial ekonomi demografi, yaitu pendidikan ibu dan jumlah anak ibu
serta penghasilan keluarga berbeda secara signifikan dengan
pengetahuan, sikap dan praktek ibu terhadap pelayanan KIA.
2. Pengaruh tingkat sosial ekonomi dan penghasilan terhadap perilaku ibu
hamil (Tuntiserance,dkk.,1999).
Penelitian ini dilakukan bekerjasama dengan departemen kesehatan
masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Prince di Songkla, Hatyai,
Thailand.
Penelitian tersebut bertujuan untuk meneliti pengaruh status sosial
ekonomi dari penghasilan ibu hamil kelas menengah kebawah di negara
sedang berkembang dan dilakukan pada ibu hamil usia 17 tahun keatas
sedangkan indikator sosial ekonomi diseleksi berdasarkan : status sosial,
ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan keluarga.
Pada penelitian tersebut menunjukan bahwa indikator sosial
ekonomi sendiri tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, akan
tetapi berpengaruh adalah jumlah dana yang digunakan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan selama hamil.
23
3. Penelitian tentang rendahnya kemempuan ekonomi masyarakat dengan
tingginya persalinan yang dilakukan oleh dukun.
Penelitian tersebut dilakukan oleh perkumpulan Perinatologi Indonesia
(Perinasia) Nusa Tenggara Barat tahun 1994. Dari penelitian tersebut
diketahui 81% dari ibu melahirkan hanya mampu membayar biaya
persalinan kurang dari Rp.10.000 sementara 88% persalinan ditolong
oleh dukun.
4. Penelitian tentang persepsi perilaku ibu hamil dan masyarakat terhadap
resiko kehamilan di Kabupaten Purworejo (Djaswadi,dkk,2000).
Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif
(menggunakan kuesioner terhadap 101 responden) dan kualitatif (dengan
diskusi kelompok terfokus sebanyak 10 kali melibatkan kelompok ibu,
bidan dan tokoh masyarakat sebanyak 68 orang). Berdasarkan penelitian
tersebut menunjukan bahwa ibu-ibu tidak memiliki persepsi yang sama
mengenai penyulit kehamilan dan persalinan (bayi besar, letak sungsang,
usia kurang 20 tahun dan lebih 35 tahun, persalinan pertama, varitas
lebih dari 5, jarak kelahiran kurang dari 2 tahun). Suami, orang tua,
mertua merupakan kelompok yang dominan menentukan tempat dan
tenaga persalinan. Sebagian ibu senang melahirkan dirumah dengan
bantuan dukun dengan alasan kenyamanan dan biaya murah.
24
5. Penelitian tentang hubungan antara antenatal care dengan tingginya
angka kematian bayi di Karang Anyar Jawa Tengah (Ngudigdo, 1998).
Penelitian tersebut dilakukan pada 213 responden dengan wawancara
langsung. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian ibu
hamil yang K4 tinggi (86,9%), mempunyai pengertian dan pengetahuan
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.
6. Penelitian tentang identifikasi factor-faktor yang berpengaruh terhadap
program sayag ibu (Arif dan Chuluq, 1997). Penelitian ini dilakukan
secara deskriptif cross sectional dan dilakukan pada 118 orang ibu hamil
di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan penghasilan
responden, makin baik kualitas antenatal care (ANC) dan pertolongan
persalinannya dan bagi responden dengan pendidikan dan penghasilan
rendah pilihan dukun beranak masih cukup tinggi yaitu 50 %.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan beberapa penelitian tersebut dibangun
sebuah kerangka pemikiran dengan variable bebas Kepersertaan Ibu Hamil
dalam JPKM, sedangkan variable terikat adalah Pelayanan ANC.
25
Kerangka pemikiran tersebut disajikan pada Gambar 2.2:
Gambar 2.2
D. Perumusan Hipotesis
Terdapat pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan penggunaan
pelayanan antenatal. Peserta JPKM memiliki kemungkinan lebih besar untuk
menggunakan pelayanan antenatal dan persalinan dengan lengkap dari pada bukan
peserta JPKM.
Kepesertaan JPKM
Tingkat Pendidikan IbuPendapatan IbuUmur IbuParitasBiaya pelayanan antenatalTenaga pelayanan antenatal
Paket Yankes JPKM:Pemeriksaan AntenatalPersalinan
Kelengkapan pelayanan antenatal
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan
pendekatan studi kohor historis.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Kabupaten Purbalingga yang terdiri
dari :
1. Dua Kecmatan sebagai kecamatan uji coba JPKM:
a. Kecamatan Kalimanah.
b. Kecamatan Merebet.
2. Dua kecamatan sebagai kecamatan kontrol:
a. Kecamatan Bukateja.
b. Kecamatan Bojongsari.
Kecamatan kontrol mempunyai struktur penduduk, mata pencarian,
pendidikan dan geografis hampir sama.
C. Subyek Penelitian
1. Populasi penelitian .
a. Ibu hamil peserta JPKM di dua kecamatan uji coba JPKM.
b. Ibu hamil bukan peserta JPKM di dua kecamatan kontrol.
2. Sampel dan Pemilihan sampel.
27
a. Sampel penelitian terdiri dari :
1). Ibu hamil peserta JPKM tahun 2006 dan 2007 di kecamatan
uji coba JPKM.
2). Ibu hamil bukan peserta JPKM tahun 2006 dan tahu 2007 di
kecamatan kontrol.
b. Cara pemilihan sampel
Sampel diambil dengan cara simple random sampling. Jumlah
sampel dihitung dengan rumus (Murti 1997),rumus ukuran sample
untuk analisis multi variant adalah :
15 -20 subyek / variable independent. Pada penelitian ini terdapat 6 vriabel i
Ndependen, jadi jumlah sample yang diambil ;
6 variabel independent x 20 = 120 sampel
D. Kerangka Penelitian
Sample Random Sampling Sample Random Sampling
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian
Populasi ibu hamil Peserta JPKM
Sampel ibu hamil Peserta JPKM
Populasi ibu hamil bukan Peserta JPKM
Sampel ibu hamil bukan Peserta JPKM
ANC lengkap
ANC tidak lengkap
ANC lengkap
ANC tidak lengkap
Analisis Regresi Ganda Logistik
28
E. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat
Kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal
2. Variabel bebas
Status kepesertaan JPKM
3. Variabel Perancu
1) Jenis pemberi pelayanan antenatal
2) Biaya pelayanan antenatal
3) Pendapatan ibu
4) Pendidikan ibu
5) Paritas
6) Umur ibu
F. Definisi Operasional Variabel
1. Kelengkapan pelayanan antenatal
a. Definisi: Pemeriksaan ibu hamil paling sedikit empat kali
kunjungan pada tenaga kesehatan sebelum persalinan yaitu pada:
Trimester I: 1 kali
Trimester II: 1 kali
Trimester III : 2 kali
b. Alat ukur: Kuesioner
c. Kode pelayanan antenatal :
0 = pelayanan antenatal tidak lengkap : 1 – 3 kali
29
1 = pelayanan antenatal lengkap ≥ 4 kali.
d. Skala pengukuran : dikotomi
2. Kepesertaan JPKM
a. Definisi : Ibu- ibu hamil yang mempunyai kartu JPKM sebagai
tanda bahwa ibu-ibu hamil tersebut menjadi peserta JPKM.
b. Alat ukur : Kuesioner.
c. Kategori kepesertaan JPKM :
0 = Tidak anggota JPKM
1 = anggota JPKM.
d. Skala pengukuran : dikotomi.
3. Tingkat Pendidikan Ibu hamil :
a. Definisi : Tingkat pendidkan formal yang diraih dengan sekolah,
yang diakui oleh pemerintah.
b. Alat ukur kuesioner dengan melihat ijazah.
c. Kategori tingkat Pendidikan ibu hamil :
0 = SD /tak sekolah
1 = SMP / SMU/ PT
d. Skala pengukuran dikotomi
4. Pendapatan keluarga.
a. Definisi: Pendapatan total rumah tangga dalam penelitian ini
adalah pendapatan yang diperoleh anggota keluarga dalam rumah
30
tangga karena dia melakukan pekerjaan secara rutin untuk
mendapatkan uang selama satu bulan.
b. Alat ukur : kuesioner.
c. Kode pendapatan keluarga :
0 = Pendapatan di bwah median
1 = Pendapatan di atas median.
d. Sekala : dikotomi
5. Jumlah Anak ibu hamil
a. Definisi: Jumlah anak yang sudah ada pada waktu ibu tersebut
hamil
b. Alat Ukur : Kuesioner.
c. Kode jumlah anak ibu hamil ;
1 = Jumlah anak dibawah miedian
2 = Jumlah anak diatas median.
d. Skala Pengukuran : dikotomi.
6. Biaya pelayanan antenatal
a. Definisi: biaya pelayanan antenatal adalah semua biaya yang
dikeluarkan ibu hamil untuk pemeriksaan kehamilannya
b. Alat ukur :Kuesioner.
c. Skala pengukuran : kontinyu.
7. Tenaga pemberi pelayanan antenatal
a. Definsi : tenaga pelayanan antenatal adalah tenaga yang memeriksa
kesehatan ibu hamil
31
b. Alat ukur : Kuesioner.
c. Kode tenaga pemberi pelayanan antenatal adalah :
0 = Non Nakes
1 = Nakes
d. Skala Pengukuran : dikotomi.
8. Umur ibu hamil
a. Alat ukur:kuesioner
b. Kode alat ukur:
0 = < median
1 = ≥ median
H. Analisis Data
Pengaruh kepesertaan JPKMterhadap kelengkapan penggunaan pelayanan
antenatal dalam penelitian ini dianalisis dengan metode regresi ganda
logistik dengan rumus sebagai berikut (Murti , 1997, Agung, 2001) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7x7
Dimana :
Y : Kelengkapan pelayanan antenatal
0 = antenatal tidak lengkat
1 = antenatal lengkap
X1 : Kepesertaan JPKM
0 = tidak peserta JPKM
1 = peserta JPKM
32
X2 : Pendidikan ibu hamil
0 = SD / tidak sekolah
1 = SLTP / SMU
2 = Akademi / Perguruan tinggi
X3 : Pendapatan keluarga
0 = Di bawah median.
1 = Di atas median.
X4 : Umur ibu hamil
0 = Umur ibu dibwah median
1= Umur ibu diatas median
X5 : Biaya pelayanan antenatal
0 = di bawah median
1 = di atas median
X6 : Tenaga pemberi pelayanan antenatal
0 = Non Nakes
1= Nakes
X7 : Jumlah anak /paritas
0 = dibawah median
1 = diatas median
33
Pengaruh dari masing masing variabel independen di ukur bdengan OR = exp (b)
dan CI 95 %.
34
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Tempat Tinggal
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang bukan
peserta JPKM dan ibu hamil yang menjadi peserta JPKM yang berada di
wilayah Kecamatan Bojongsari, Kalimanah, Mrebet dan Bukateja di
Kabupaten Purbalingga. Adapun rincian tempat tinggal responden dapat
dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 1. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Kecamatan Jumlah Persentase (%)1234
BojongsariKalimanahMrebetBukateja
176
1720
28,310,128,333,3
Total 60 100,0
Tabel 2. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Pedesaan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Desa Jumlah Persentase (%)1234567
GembongKali KobangKajonganOnjeMajasemWirosoboMrebet
76
1010
911
7
11,710,016,716,715,018,311,7
Total 60 100,0
Responden tersebut dikumpulkan datanya melalui wawancara
dengan angket. Data wawancara ini kemudian diolah secara kuantitatif
untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari penelitian ini.
35
Tabel 3. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Kecamatan Jumlah Persentase (%)1234
BojongsariKalimanahMrebetBukateja
14101521
23,316,725,035,0
Total 60 100,0
Tabel 4. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Pedesaan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Desa Jumlah Persentase (%)1234567
GembongKali KobangKajonganOnjeMajasemWirosoboMrebet
41010101011
5
6,716,716,716,716,718,38,3
Total 60 100,0
b. Karakteristik Ibu
Karakteristik ibu pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Ibu
No Karakteristik Ibu Jumlah Persentase (%)1 Usia
< 20 tahun20-35 tahun> 35 tahun
5110
5
4,291,74,2
2 Jenis Pekerjaan Buruh PetaniWiraswastaPNS ABRITidak bekerja
143
1000
93
11,72,58,30,00,0
77,53 Pendidikan
Tidak SekolahSDSLTPSMU/SMKPT/Akademik
1325035
2
0,826,7417
29,21,7
Total 120 100,0
36
Lanjutan Tabel 5
No Karakteristik Ibu Jumlah Persentase (%)4 Jenis Persalinan
NormalVakum Operasi
11910
99,20,80,0
5 Tempat PersalinanRumahPolindesPuskesmasRumah Sakit/RB
8237
81
68,330,80,00,8
6 Penolong Persalinan DukunBidanDokter UmumDokter Spesialis
2117
10
1,797,50,80,0
Total 120 100,0
Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan sebagian besar ibu hamil
berusia 20-35 tahun (91,7%) dengan usia terendah 17 tahun dan tertinggi
39 tahun dan sebanyak 77,5% tidak bekerja. Sebanyak 0,8 responden tidak
sekolah; 26,7% lulus SD; 41,7% lulus SLTP; 29,2% lulus SMU atau SMK
dan hanya 1,7% yang lulus PT atau Akademik. Berdasarkan Tabel 5 juga
menunjukkan bahwa meskipun sebagain besar persalinan ditolong oleh
bidan (97,5%), tetapi mayoritas responden melahirkan di rumah (68,3%).
c. Karakteristik Suami
Karakteristik suami responden ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Suami
No Karakteristik Suami Jumlah Persentase (%)1 Usia
< 20 tahun20-35 tahun> 35 tahun
110415
4,291,74,2
Total 120 100,0
37
Lanjutan Tabel 6
No Karakteristik Suami Jumlah Persentase (%)2 Pendidikan
Tidak SekolahSDSLTPSMU/SMKPT/Akademik
03545382
0,029,237,53,,71,7
3 Jenis Pekerjaan Buruh PetaniWiraswastaPNS ABRITidak bekerja
492339036
40,819,232,50,02,65,0
4 Tanggungan Keluarga≤ 4 orang> 4 orang
1155
95,84,2
Total 120 100,0
Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan sebagian besar suami
responden berusia 20-35 tahun (91,7%) dengan usia terendah 19 tahun dan
usia tertinggi 45 tahun. Suami responden yang bekerja sebagai buruh
sebanyak 40,8%; petani sebanyak 19,2%; wiraswasta sebanyak 32,5%;
ABRI sebanyak 2,6% dan yang tidak bekerja sebanyak 5,0%.
Sebanyak 29,2% suami responden lulus SD; sebanyak 37,5% lulus
SLTP; sebanyak 37,5% lulus SMU/SMK dan sebanyak 1,7% lulus
PT/Akademik. Tabel 6 juga menunjukkan 95,8% responden merupakan
keluarga inti atau keluarga batih (nucleus family) dan hanya 4,2%
responden merupakan keluarga besar (extended family). Menurut
Sugiyanto, Sugihardjo, Supardjo (2001:14) keluarga inti dipandang
sebagai satu kesatuan terkecil yaitu terdiri dari bapak ibu dan anak, sedang
bentuk keluarga besar dipandang dari pengertian darah yang hidup
bersama suami istri, yaitu kakak-adik, kakek nenek, dan kemenakan dari
pihak suami dan istri.
38
2. Karakteristik Responden Menurut Variabel-variabel Penelitian
Tabel 7a. Karakteristik Responden Bukan Peserta JPKM dan Peserta JPKM Menurut Variabel Penelitian
No Variabel Bukan Peserta
JPKMN (%)
Peserta JPKM N (%)
1 Kelengkapan Pelayanan Antenatal Tidak Lengkap
Lengkap37 (61,7)23 (38,3)
19 (31,7)41 (68,3)
N 60 (100) 60 (100)2 Tingkat Pendidikan Ibu
Tidak Sekolah/SDSLTP/SMUPT/Akademik
18 (30,0)41 (68,3)
1 (1,7)
15 (25,0)44 (73,3)
1 (1,7)N 60 (100) 60 (100)
3 Pekerjaan Ibu Tidak BekerjaBekerja
48 (80,0)12 (20,0)
45 (75,0)15 (25,0)
N 60 (100) 60 (100)4 Pendapatan Keluarga
≤ Rp.750.000> Rp.750.000
16 (26,7)44 (73,3)
31 (51,7)29 (48,3)
N 60 (100) 60 (100)5 Pendapatan Suami
≤ Rp.750.000> Rp. 750.000
26 (43,3)34 (56,7)
26 (43,3)34 (56,7)
N 60 (100) 60 (100)6 Pendapatan Ibu
≤ Rp.200.000> Rp.200.000
55 (91,7)5 (8,3)
50 (83,3)10 (16,7)
N 60 (100) 60 (100)7 Jumlah Anak/ Paritas
≤ 1 anak> 1 anak
33 (55,0)27 (45,0)
32 (53,3)28 (46,7)
N 60 (100) 60 (100)8 Biaya Pelayanan Antenatal
≤ Rp.10.000> Rp.10.000
12 (20,0)48 (80,0)
31 (51,0)29 (48,3)
N 60 (100) 60 (100)9 Tenaga Pemberi Layanan
Antenatal Non NakesNakes
1 (1,7)59 (98,3)
1 (1,7)59 (98,3)
N 60 (100) 60 (100)
39
Tabel 7a, menunjukkan karakteristik responden bukan peserta JPKM
dan peserta JPKM menurut variabe-variabel penelitian. Tabel 7a nampak
bahwa responden peserta JPKM yang telah lengkap pelayanan antenatal nya
lebih banyak (68,3% dibanding bukan peserta JPKM (38,3%).
Responden yang berpendidikan PT/Akademik lebih sedikit ikut serta
JPKM (1,7%), dan mayoritas peserta JPKM yang tidak bekerja (75,0%) lebih
sedikit daripada yang bukan peserta JPKM (80,0%). Sedangkan keluarga yang
berpendapatan lebih dari Rp.750.000,00 lebih sedikit yang menjadi peserta
JPKM (48,3%) dan 73,3% tidak menjadi peserta JPKM. Keluarga dengan
pendapatannya kurang dari atau sama dengan Rp.750.000,00 lebih banyak
yang menjadi peserta JPKM (51,7%) dibandingkan dengan yang tidak menjadi
peserta JPKM (26,7%).
Responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal lebih dari
Rp.10.000,000 lebih banyak bukan peserta JPKM (80%) dari pada yang
menjadi peserta JPKM (48,3). Sedangkan responden yang mengeluarkan biaya
pelayanan antenatal kurang dari atau sama Rp.10.000,00 lebih banyak
peserta JPKM (51,7%) dibandingkan responden yang bukan peserta JPKM
(20%).
Tenaga pemberi pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan (Nakes)
pada peserta JPKM (98,3%) sama dengan yang bukan peserta JPKM (98,3%).
Jumlah anak responden yang lebih dari 1 anak lebih banyak yang menjadi
peserta JPKM (46,7%) dibanding responden yang bukan peserta JPKM
(45,0%).
40
Tabel 7b, menunjukkan karakteristik data kontinyu sampel pada
kelompok anggota JPKM dan bukan anggota JPKM. Tabel tersebut
memperlihatkan bahwa kedua kelompok penelitian, yaitu anggota dan bukan
anggota JPKM, telah sebanding dalam nilai-nilai variabel yang mungkin
berhubungan dengan variabel dependen yang diteliti, meliputi umur, paritas,
dan biaya ANC. Andaikata variabel-variabel tersebut merupakan faktor
perancu dalam penilaian hubungan antara kepesertaan JPKM dan kelengkapan
pemeriksaan ANC, maka variabel-variabel tersebut tidak lagi menyebabkan
kerancuan pada penilaian hubungan tersebut.
Tabel 7b. Karakteristik Data Sampel (Data Kontinyu) dari Kelompok Anggota JPKM Dan Bukan Anggota JPKM
Anggota JPKM Bukan anggota JPKMVariabel n Mean SD n Mean SD P*
Umur (tahun) 60 26.33 0.63 60 26.22 0.60 0.89Pendapatan keluarga (Rupiah)
60 746,667 230,992 60 880,000 436,589 0.039**
Paritas 60 1.73 0.121 60 1.85 0.148 0.543Biaya ANC (Rupiah)
60 666,667 987,827 60 488,333 305,787 0.377
Biaya transport(Rupiah)
3,133 2.029 4,008 5,277 0.233
* Uji t ** Dikendalikan dengan analisis regresi logistik ganda
Sedangkan kedua kelompok penelitian, yakni anggota dan bukan
anggota JPKM, memperlihatkan distribusi variabel pendapatan keluarga yang
tidak sebanding (p= 0,039). Pengaruh pendapatan keluarga dalam penilaian
pengaruh JPKM terhadap kelengkapan penggunaan pemeriksaan kehamilan
dikendalikan dengan teknik analisis regresi logistik ganda.
41
Tabel 7c, menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat pendidikan
ibu hamil yang signifikan antara kelompok anggota dan bukan anggota JPKM
(p= 0.550).
Tabel 7c. Kategori Pendidikan Ibu Hamil Menurut Status Kepesertaan Jpkm
Variabel Anggota JPKM Bukan anggota JPKM
Total P*
Pendidikan SD 16 (45.71%) 19 (54.29%) 35 (100%) 0.550 >= SMP 44 (51.76%) 41 (48.24%) 85 (100%)
* Uji Chi Kuadrat
.
42
Tabel 7d. Karakteristik Responden dan Persentase Kepesertaan JPKM
No Variabel Bukan Peserta
JPKMN (%)
Peserta JPKM N (%)
Total (%)
1 Kelengkapan Pelayanan Antenatal Tidak Lengkap
Lengkap37 (61,7)23 (38,3)
19 (31,7)41 (68,3)
56 (46,7)64 (53,3)
60 (100)2 Tingkat Pendidikan Ibu
Tidak Sekolah/SDSLTP/SMUPT/Akademik
18 (30,0)41 (68,3)
1 (1,7)
60 (100)
15 (25,0)44 (73,3)
1 (1,7)60 (100) 60 (100)
3 Pekerjaan Ibu Tidak BekerjaBekerja
48 (80,0)12 (20,0)
45 (75,0)15 (25,0)
60 (100) 60 (100)
4 Pendapatan Keluarga ≤ Rp.750.000> Rp.750.000
16 (26,7)44 (73,3)
31 (51,7)29 (48,3)
60 (100) 60 (100)
5 Pendapatan Suami≤ Rp.750.000> Rp. 750.000
26 (43,3)34 (56,7)
26 (43,3)34 (56,7)
60 (100) 60 (100)
6 Pendapatan Ibu≤ Rp.200.000> Rp.200.000
55 (91,7)5 (8,3)
50 (83,3)10 (16,7)
60 (100) 60 (100)
7 Jumlah Anak/ Paritas≤ 1 anak> 1 anak
33 (55,0)27 (45,0)
32 (53,3)28 (46,7)
60 (100) 60 (100)
8 Biaya Pelayanan Antenatal ≤ Rp.10.000> Rp.10.000
12 (20,0)48 (80,0)
31 (51,0)29 (48,3)
60 (100) 60 (100)
9 Tenaga Pemberi Layanan Antenatal
Non NakesNakes
1 (1,7)59 (98,3)
1 (1,7)59 (98,3)
60 (100) 60 (100)
120 (100)
33 (27,5)85 (70,8)
2 (1,7)120 (100)
93 (77,5)27 (22,5)120 (100)
47 (39,2)73 (60,8)120 (100)
52 (43,3)68 (56,7)120 (100)
105 (87,5)15 (12,5)120 (100
65 (54,2)55 (45,8)120 (100)
43 (35,8)77 (64,2)120 (100)
2 (1,7)118 (98,3)120 (100)
43
Tabel 7d, menunjukkan bahwa responden yang lengkap pelayanan
antenatal nya lebih banyak pada ibu hamil peserta JPKM (68,3%) dibanding
ibu hamil yang bukan peserta JPKM (38,3%). Ibu hamil yang berpendidikan
menengah mayoritas peserta JPKM (73,3%) dibanding ibu hamil yang bukan
peserta JPKM (68,3%). Sedangkan ibu hamil yang tidak bekerja lebih sedikit
menjadi peserta JPKM (75%), pendapatan keluarga responden yang kurang
dari Rp.750.000,00 lebih banyak menjadi peserta JPKM (51,7%) dibanding
responden yang bukan peserta JPKM (26,7%).
Ibu hamil yang mempunyai pendapatan kurang dari atau sama dengan
Rp.200.000,00 lebih banyak yang menjadi peserta JPKM (83,3%) dibanding
yang memiliki pendapatan lebih dari Rp.200.000,00, sedangkan responden
dengan pendapatan suami lebih dari Rp.750.000,00 (43,3%) sama dengan
yang tidak menjadi peserta JPKM (43,3%).
Responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal kurang
dari atau sama Rp.10.000,00 sebagian besar (51,7%) adalah peserta JPKM,
sedangkan responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal lebih
dari Rp.10.000,00 lebih banyak bukan peserta JPKM (80%).
Tenaga pemberi pelayanan antenatal kepada ibu hamil yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (Nakes) pada peserta JPKM (98,3%) sama
dengan yang bukan peserta JPKM (98,3%). Jumlah anak responden yang lebih
dari 1 anak lebih banyak peserta JPKM (46,7%) dibanding responden yang
bukan peserta JPKM (45,0%).
44
B. Estimasi Pengaruh Variabel
Estimasi pengaruh variabel pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi ganda logistik, yaitu memasukkan semua variabel
hasil analisis univariat ke dalam model berdasarkan kerangka konsep penelitian
(Murti, 1997:375). Analisis data menggunakan program Stata for Windows. Hasil
selengkapnya tertera pada Lampiran 6, dan ringkasan regresi ganda logistik
disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8, menunjukkan hasil analisis regresi logistik ganda tentang
pengaruh kepesertaan JPKM terhadap kelengkapan penggunaan pelayanan
antenatal, dengan mengontrol pendidikan, pendapatan keluarga, dan paritas. Hasil
analisis tersebut memberikan bukti empiris bahwa wanita hamil yang menjadi
anggota JPKM memiliki kemungkinan untuk menggunakan pelayanan antenatal
dengan dua kali lebih besar daripada wanita hamil bukan anggota JPKM, dan
hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR= 2,33; p= 0,034; CI95% =1,07
hingga 5,07).
Di samping itu, pendidikan wanita hamil juga memiliki hubungan yang
secara statistik signifikan dengan kelengkapan penggunaan pelayanan antenatal
pada ibu hamil. Wanita hamil yang berpendidikan SMP ke atas memiliki
kemungkinan untuk memeriksakan kehamilan dengan lengkap dua setengah kali
lebih besar daripada wanita hamil berpendidikan SD atau kurang (OR= 2,48;
p=0,042; CI95% =1,03 hingga 5,93).
45
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Tentang Pengaruh Kepesertaan JPKM Terhadap Kelengkapan Penggunaan Pelayanan Antenatal, Dengan Mengontrol Pendidikan, Pendapatan Keluarga, dan Paritas
Confidence Interval 95%Variabel OR p Batas bawah Batas atas
JPKM Peserta 2.33 0.034 1.07 5.07Pendidikan >= SMP 2.48 0.042 1.03 5.93Pendapatan keluarga >= Rp
750,000,0002.01 0.105 0.86 4.67
Paritas Multipara 1.65 0.197 0.77 3.55
N observasi 120Log likelihood -75.70Pseudo R2 0.09P 0.010
Gambar 4.1, menunjukkan perbandingan persen kelengkapan pemeriksaan
antenatal menurut status kepesertaan JPKM. Persentase penggunaan pelayanan
antenatal dengan lengkap lebih tinggi pada ibu hamil yang anggota JPKM
daripada bukan anggota JPKM.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Anggota Bukan anggota
Kepesertaan JPKM
Kel
engk
apan
pem
erik
saan
AN
C Lengkap Tidak lengkap
Gambar 4.1 Persen kelengkapan pemeriksaan antenatal menurut status kepesertaan JPKM
46
C. Pembahasan
1. Variabel yang Berpengaruh terhadap Kelengkapan Pelayanan Antenatal
a. Kepesertaan JPKM
Hasil analisis regresi ganda logistik (Tabel 8) menunjukkan bahwa
kepesertaan JPKM mempunyai pengaruh yang bermakna dengan
kelengkapan pelayanan antenatal . Responden yang menjadi peserta JPKM
mempunyai kemungkinan 2,3 kali lebih banyak (OR=2,33) kelengkapan
pelayanan antenatalnya dibanding responden yang bukan peserta JPKM.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu-ibu peserta JPKM
cenderung lebih lengkap pelayanan antenatal nya dibandingkan dengan
yang bukan peserta JPKM. Keadaan ini sejalan dengan survei yang
dilakukan Bravemen, Egerter and Marchi (1999) di California yang
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang berpendapatan rendah (0-
200% dari proverty level) memanfaatkan pelayanan dan perawatan
kehamilan dengan model asuransi kesehatan. Sedangkan hasil penelitian
Ali Ghufron M (2000) pada 216 ibu hamil menunjukkann dengan program
asuransi kesehatan yang berkualitas dapat meningkatkan tingkat
kunjungan ibu hamil ke pusat pelayanan untuk perawatan kehamilannya.
Survei di Vietnam menunjukkan bahwa dengan model asuransi
dapat mengurangi beban pengeluaran untuk kesehatan sampai 200% dan
jika dikaitkan dengan tingkat pendapatan individu, asuransi berpengaruh
signifikan terhadap beban biaya kesehatan masyarakat berpendapatan
rendah daripada yang berpendapatan tinggi (Jowett, Contoyannis and
Vinh, 2001:1-10).
47
Hasil penelitian di Bangladesh pada tahun 1798 rumah tangga di
pedesaan Bangladesh juga menunjukkan hal yang sama, di mana terdapat
pengaruh yang positif pada wanita yang mengikuti asuransi (Credit
programmes) terhadap akses pelayanan kesehatan formal daripada pada
pria. Hal ini menunjukkan bahwa wanita yang berpartisipasi dalam
program tersebut mempunyai kepercayaan diri terhadap pengambilan
keputusan untuk menjaga atau merawat kesehatannya secara modern
dibanding pria (Nanda,1999:415-428).
Hasil penelitian dan beberapa studi di atas menunjukkan bahwa
program JPKM yang merupakan model asuransi dalam pembiayaan
kesehatan pada ibu hamil memberikan manfaat dalam membantu
meringankan beban ekonomi keluarga khususnya di pedesaan yang
mayoritas berpenghasilan rendah. Program JPKM diharapkan akses
masyarakat ke pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya selama
hamil dapat dijangkau oleh ibu hamil di wilayah pedesaan.
b. Tingkat Pendidikan Ibu
Hasil analisis regresi ganda logistik (Tabel 8) menunjukkan bahwa
wanita hamil yang memiliki tingkat pendidikan SMP ke atas mempunyai
pengaruh yang bermakna dengan kelengkapan pelayanan antenatal.
Responden dengan tingkat pendidikan SMP ke atas kemungkinan rata-rata
2,4 kali lebih banyak (OR=2,48) kelengkapan pelayanan antenatal
dibanding responden yang pendidikan SD/Tidak sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka semakin
lengkap pelayanan antenatalnya.
48
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Djaswadi D, M.Hakimi;
Siswanto A.W., Lina K., (2001) tentang evaluasi efektifitas kehamilan di
Kabupaten Purworejo menunjukkan bahwa pendidikan ibu hamil
berhubungan secara bermakna dengan perawatan kehamilan dengan Chi-
square Test=169,7 (p=0,000).
Hasil penelitian Muh.Arif dan Chusnul (1997) pada tahun 118
orang ibu hamil di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang menunjukkan
hal yang sama yaitu makin tinggi tingkat pendidikan responden, makin
baik kualitas ANC dan pertolongan persalinannya dimana pada responden
yang tidak sekolah 50% memilih dukun sebagai tempat ANC dan
pertolongan persalinan. Keadaan ini senada dengan analisis hasil SDKI
1994 (Sarimawan Djaya, 2001) bahwa 77% persalinan di pedesaan yang
ditolong dukun, mayoritas dialami oleh ibu-ibu yang berpendidikan
rendah. Sedangkan hasil penelitian Syamsulhuda, Tinuk Istiarti, Emmy
Riyanti, Rony Aruben (2003) pada 60 ibu hamil di wilayah Puskesmas
Tegalrejo, Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa pada ibu-ibu yang
berpendidikan SD mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap manfaat
ANC.
Survei yang dilakukan Soemanto R.B., Prasojo J.B., Argyo
Demartoto (19943) di Boyolali dan Purwodadi menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan ibu hamil mempunyai hubungan yang positif terhadap
pelayanan kelahiran oleh bidan, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu
cenderung memilih penolong kelahiran di bidan.
49
Hal tersebut senada dengan survei Nepal Demographic and Health
Survey (NDHS) pada tahun 2001 yang menunjukkan bahwa di India ANC
berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan ibu hamil, di mana pada
perempuan yang berpendidikan tinggi 95% melakukan kunjungan ANC,
sedangkan pada perempuan yang tidak sekolah hanya 39% yang
melakukan ANC dan yang menggunakan dokter sebagai tenaga ANC naik
sampai 10% pada wanita tidak berpendidikan, sedang pada wanita
berpendidikan tinggi naik 66% (Vaessen, 2002: 139-168). Penelitian
tentang pengaruh penggunaan pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
di Cebu, Philiphina juga menunjukkan bahwa pendidikan ibu sangat
berpengaruh terhadap ANC, khususnya pada masyarakat pedesaan, dimana
terjadi kenaikan ANC secara umum sebesar 11% dan pada ANC yang
standar sebesar 19% pada ibu-ibu yang mengalami kenaikan pendidikan
tiap tahunnya (Becker, et al, 1993: 77-89).
Penelitian tentang kegunaan pelayanan kesehatan pada 625
keluarga dan 719 perempuan usia 15-54 tahun di Nepal Tengah juga
menunjukkan bahwa wanita yang berpendidikan lebih banyak
menggunakan fasilitas kesehatan modern dibandingkan dengan wanita
yang buta huruf (Niraula, 1994:151-166).
Hasil penelitian dan beberapa studi di atas menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kualitas
kelengkapan pelayanan antenatal nya. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan ibu hamil yang memadai akan mampu menumbuhkan
kesadaran apa yang terbaik bagi dirinya termasuk dalam hal menjaga
50
kehamilannya (Sapta A., Agustono, dan Minar F., 2001:57-71) Menurut
Sudarto (2000) rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan wanita kurang
lengkap terhadap pembaharuan dan pengetahuan reproduksi yang sehat,
sehingga dapat mempengaruhi terhadap kelengkapan pelayanan antenatal
nya.
2. Variabel yang Tidak Berpengaruh terhadap Kelengkapan Pelayanan Antenatal
Hasil analisis regresi ganda logistik (Tabel 8) menunjukkan bahwa
variabel : umur ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak/paritas, biaya
pelayanan antenatal dan tenaga pemberi pelayanan antenatal tidak mempunyai
pengaruh yang bermakna dengan kelengkapan pelayanan antenatal.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak nampak perbedaan pengaruh
antara variabel : umur ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak/paritas, biaya
pelayanan antenatal dan tenaga pemberi pelayanan antenatal tidak mempunyai
pengaruh yang bermakna dengan kelengkapan pelayanan antenatal. Ada
beberapa hal yang menyebabkan variabel tersebut tidak berpengaruh secara
signifikan oleh beberapa hal. Berikut penjelasan lebih rinci per variabel di
bawah ini:
a. Umur Ibu Hamil
Hasil analisis regresi ganda logistik (Tabel 8) menunjukkan bahwa
umur ibu hamil tidak mempunyai pengaruh yang bermakna dengan
kelengkapan pelayanan antenatal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu
hamil peserta JPKM yang berusia lebih dari 25 tahun persentase
kelengkapan pelayanan antenatalnya cenderung sama jika dibandingkan
dengan ibu yang berusia kurang dari atau sama dengan 25 tahun. Hal ini
51
menunjukkan faktor umur memiliki kurang berperan dalam pemeriksaan
dan perawatan kehamilan, sebab ibu hamil dengan usia muda keadaannya
belum siap menghadapi kehamilan dan merupakan faktor penyulit.
Menurut Jaswadi dkk (2000) usia ibu hamil terlalu muda (kurang
dari 20 tahun) dan diatas 35 tahun merupakan faktor penyulit dalam
kehamilan, sebab ibu hamil terlalu muda keadaan tubuhnya belum siap
menghadapi kehamilan, sedangkan usia di atas 35 tahun apabila
mengalami komplikasi maka resiko kesulitas lebih besar.
Pernikahan pada usia remaja serta kehamilan pada usia muda
sangat merugikan wanita secara fisik dan mental, sehingga kunjungan
antenatalnya juga harus lebih sering. Untuk perlakukan dan perawatan
kehamilan yang dibutuhkannya.
b. Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga tidak mempunyai pengaruh yang bermakna
dengan kelengkapan pelayanan antenatal. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa ibu hamil yang pendapatan keluarganya tinggi persentase
kelengkapan pelayanan antenatalnya hampir sama dibanding yang
berpenghasilan rendah.
Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil studi Peacock, Band,
Anderson (1995) pada 1513 ibu hamil menunjukkan bahwa rendanya
pendapatan keluarga, minimnya pendidikan, depresi, hubungan sosial yang
rendah berpengaruh signifikan terhadap kelahiran belum genap bulan
(preterm delivey). Hal ini menunjukkan bahwa pada ibu-ibu yang
berpendapatan rendah akses ke pelayanan kesehatan minim, sehingga juga
52
tidak bisa menjaga dan merawat kehamilannya sesuai standar yang
ditentukan (minimal K4).d
Menurut Azrul Azwar sejak krisis ekonomi kondisi kesehatan
khususnya perawatan maternal yang standar semakin mengkhawatirkan.
Penyebabnya adalah beban hidup yang ditanggung penduduk makin tinggi
sementara penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk mengakses ke
pelatayanan kesehatan karena rata-rata tiap hari hanya berpenghasilan
Rp.5000,00 (Dursin, 2000).
Keterbatasan penghasilan keluarga juga menyebabkan terbatasanya
akses ke pelayanan kesehatan. Beberapa survei menunjukkan rendahnya
pendapatan keluarga khususnya di pedesaan, menyebabkan tidak
terjangkaunya akses ke pelayanan kesehatan dasar, misalnya ke dokter. Di
Indonesia pada tahun 1991 menunjukkan bahwa rumah tangga dengan
pendapatan keluarga tinggi hampir 3 kali menggunakan tenaga kesehatan
untuk perawatan kesehatannya dibanding masyarakat yang berpenghasilan
rendah (World Bank, 1994; Kristanti, Tin Afifah, Yuana Wiryawan, 2002;
WHO, 2003).
Penelitian Muh Arif dan Chusnul (1997) menunjukkan dari 5% ibu
hamil yang tidak melakukan ANC semuanya dan keluarga berpendapatan
rendah (kurang dari Rp.200.000,00). Menurut Hani K. Atrash (1996)
berdasarkan survei Pertumbuhan Keluarga Nasional Washington
menunjukkan bahwa 61% ibu yang berpendapatan rendah kualitas
kehamilan dan persalinannya kurang baik dibandingkan dengan 29% ibu
yang berpendapatan rendah.
53
Hasil penelitian dan beberapa studi di atas menunjukkan bahwa
pendapatan keluarga berpengaruh terhadap akses perawatan ibu hamil.
Pada ibu hamil yang pendapatan keluarganya tinggi cenderung dapat
memanfaatkan pelayanan kesehatan modern dengan baik, sedangkan pada
keluarga berpenghasilan rendah akan mengalami kesulitan dalam
mengakses pelayanan kesehatan selam kehamilannya.
Sebagai bentuk perhatian pemerintah Indonesia untuk rakyat
miskin maka diperkenalkan program kartu sehat pada tahun 1994 sebagai
bagian dari strategi mengurangi beban bagi rakyat miskin. Rakyat yang
tidak mampu bila membawa kartu sehat, maka mendapat bebas biaya
berobat di Puskesmas atau di rumah sakit (Marzolf, 2002:25). Masalahnya
kenyataan di lapangan masih banyak kepemilikan Kartu Sehat, sedangkan
keluarga yang kurang mampu justru tidak memiliki Kartu Sehat (Kristanti,
Tin Arifah, Yuana Wiryawan, 2002).
c. Jumlah Anak
Jumlah anak tidak mempunyai pengaruh yang bermakna dengan
kelengkapan pelayanan antenatal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin banyak jumlah anak yang dimiliki ibu hamil, maka ada
kecenderungan semakin tidak lengkap pelayanan antenatalnya. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh adanya sikap pada ibu hamil yang telah
mempunyai anak bahwa mereka sudah berpengalaman, sehingga tidak
intensif merawat kehamilan dibandingkan mereka yang belum mempunyai
atau kurang dari 1 anak. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Djaswadi D, Joko S. Saribin H (2000) di Kabupaten Purworejo terhadap
54
101 responden yang menunjukkan bahwa pada ibu yang sudah memiliki
anak hanya melakukan ANC satu kali.
Selain itu pada ibu hamil yang telah memiliki banyak anak juga
mempunyai kecenderungan kualitas antenatal nya semakin turun. Hasil
survei di India pada 4745 ibu hamil tahun 2001 juga menunjukkan
kecenderungan yang sama, dimana yang melakukan ANC pada dokter
persentase terbanyak dijumpai pada ibu hamil yang baru mempunyai satu
anak yaitu 27,4%, diikuti jumlah anak 2-3 orang (18,5%); jumlah anak 4-5
(11,3%) dan jumlah anak lebih dari 5 orang (5,4%). Survei yang sama juga
menunjukkan bahwa ibu hamil yang memperoleh informasi komplikasi
kehamilan dengan jumlah anak 1 orang (55,9%); jumlah anak 2-3 orang
(46,8%); jumlah anak 4-5 orang (44,1%); dan jumlah anak lebih dari 5
orang (34,2%) (Vaessen, 2002: 139-168).
Hasil studi di 8 negara bagian (Alabama, Florida, Georgia,
Michigan, New York, Oklahoma, South Carolina dan Virginia Barat) pada
wanita yang mempunyai anak dari tahun 1993-1995 menunjukkan bahwa
ibu yang mempunyai anak lebih dari 1 dan berpendidikan kurang dari 12
tahun mempunyai kecenderungan mengalami kesulitan kehamilan dan
persalinan yang semakin besar (Dietz, et al, 1999). Hal tersebut
dimungkinkan karena tidak adanya perawatan yang insentif selama
kehamilannya.
Hasil penelitian dan beberapa studi di atas menunjukkan bahwa
kualitas dan kuantitas perawatan ibu hamil yang sudah mempunyai anak
berbeda dibandingkan dengan ibu hamil yang belum mempunyai anak.
55
Dengan demikian jumlah anak ibu hamil berpengaruh terhadap
kelengkapan pelayanan antenatal nya.
d. Biaya Pelayanan Antenatal
Biaya Pelayanan antenatal tidak mempunyai pengaruh yang
bermakna dengan kelengkapan pelayanan antenatal. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada ibu hamil yang mengeluarkan biaya pada setiap
pelayanan antenatalnya mempunyai kecenderungan tidak lengkap
pelayanan antenatalnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor biaya
merupakan faktor yang diperhitungkan ibu hamil dalam perawatan
kesehatan selama kehamilannya.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, meskipun 53,3% ibu
hamil lengkap pelayanan antenatalnya, namun 68,3% memilih melahirkan
di rumah dengan alasan biaya murah, tidak merepotkan dan dapat
ditunggui sanak famili. Hal ini sejalan dengan penelitian Djaswadi D.,
Joko S., Saribin H (2000) di Kabupaten Purworejo yang menunjukkan
bahwa karena alasan tenang, aman, biaya murah dan tidak merepotkan,
banyak ibu hamil yang memilih melahirkan di rumah dengan bantuan
dukun.
Keadaan tersebut disebabkan pada masyarakat pedesaan, dukun
bayi biasanya tidak memasang tarif khusus untuk menolong persalinan,
karena jarang yang merupakan profesi pokok. Selain itu sebagian besar
dukun bayi tidak hanya membantu mengurusi persalinan saja tetapi juga
membantu dalam urusan rumah tangga yang dapat meringankan beban
56
para ibu yang baru melahirkan, dan tidak hanya dibayar dalam bentuk
uang tetapi juga barang kebutuhan pokok (Dursin, 2000).
Sedangkan pada tenaga kesehatan (bidan atau dokter) biayanya
juga bervariasi tergantung fasilitas yang diberikan pada ibu hamil. Pada
bidan puskesmas maupun pada bidan desa juga tidak terdapat standar
khusus. Demikian juga pada praktek dokter maupun rumah sakit berbeda-
beda tergantung fasilitas pelayanannya.Rumah sakit yang besar dan
kualitasnya baik akan memberikan diagnosa yang lebih teliti dibanding
rumah sakit kecil dengan keterbatasan peralatan dan pelayanannya
(Pheleps, 1997: 274-289).
Hasil penelitian Ali Ghufron M., Abdul Wahab, dan Mohammad
Hakimi (1997) juga menunjukkan dari 857 ibu hamil di Kabupaten
Purworejo sebanyak 44% menyatakan biaya periksa pada bidan tidak
murah. Sebagai contoh rata-rata biaya persalinan pada bidan paling murah
adalah Rp.50.000,00 sedang pada dukun biaya rata-rata hanya
Rp.10.000,00-Rp.15.000,00. Pernyataan tentang beratnya biaya
kemungkinan berkaitan erat dengan status ekonomi rumah tangga ibu
sebagain besar ekonomi rendah.
Penelitian pada masyarakat Tanzania juga menunjukkan jika biaya
pelayanan kesehatan mengalami kenaikan maka akan menurunkan minat
masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. Oleh
karena itu masyarakat Tanzania sangat menyambut baik kebijaksanaan
pengaturan biaya pelayanan kesehatan yang disesuaikan dengan tingkat
pendapatan (Sahn, Younger, and Geniot, 2000). Di Republik Dominika
57
pembenahan untuk mengefektifkan biaya pelayanan persalinan dengan
sistem pembiayaan pada masyarakat dapat meningkatkan akses pelayanan
ke pelayanan kesehatan di pedesaan (Thind and Andersen, 2002).
Hasil penelitian Detty S.N., Djaswadi D., dan Mohammad Hakimi
(1996) tentang morbitas maternal dan pemanfaatan upaya kesehatan ibu
dan anak di Kabupaten Purworejo pada 280 ibu hamil di perkotaan dan
2165 ibu hamil di pedesaan menunjukkan bahwa tidak semua ibu hamil
memeriksakan kehamilannya (3,8%). Selain itu terdapat perbedaan yang
bermakna antara ketaatan ibu periksa kehamilan di perkotaan dan di
pedasaan. Hal tersebut dikarenakan ibu-ibu di pedesaan beralasan jarak
terlalu jauh (25,8%) dan kesulitan sarana transportasi (11,2%) sehingga
harus mengeluarkan biaya tambahan.
Penelitian tersebut senada dengan hasil penelitian Adik Wibowo
(1997) pada 893 ibu hamil di Ciawi Jawa Barat yang menunjukkan bahwa
anak merupakan masalah bagi ibu hamil untuk melakukan ANC, selain itu
biaya dan tingkat pendidikan. Menurut penelitian Dwi Hari Wibowo
(2001) alasan 70 ibu hamil di Pekalongan memeriksakan kehamilannya ke
pelayanan swasta karena dekat dan terjangkau.
Hal ini menunjukkan bahwa selain biaya pemeriksaan komponen
penting lainnya yang diperhitungkan adalah biaya transportasi sehingga
menimbulkan keengganan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
Menurut Nasrin Kodim (2001) salah satu penyebab keterlambatan ibu
bersalin untuk mendapatkan pelayanan yang tepat adalah akibat jarak yang
tidak terjangkau. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata biaya
58
trasportasi Rp.3.570,00. Hal ini merupakan faktor yang menentukan
kelengkapan pelayanan antenatal bagi ibu hamil.
e. Tenaga Pemberi Pelayanan Antenatal
Tenaga pemberi pelayanan antenatal tidak mempunyai pengaruh
yang bermakna dengan kelengkapan pelayanan antenatal. Berdasarkan
survei fasilitas pelayanan antenatal yang terdekat di tempat penelitian
adalah polindes dan puskesmas, sehingga mayoritas ibu hamil diperiksa
oleh bidan atau perawat. Selain itu karena tidak adanya perbedaan biaya
yang cukup besar pada tenaga pemberi pelayanan antenatal sebagian besar
ibu hamil memeriksakan kehamilannya kepada Nakes. Hal ini tidak
berlaku dalam memilih tenaga penolong persalinan dan tempat persalinan.
Keadaan tersebut menyebabkan bahwa tenaga pemberi pelayanan
antenatal tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pelayanan antenatal
ibu hamil di Kabupaten Purbalingga. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Esti Dharmastuti (2003) yang menyebutkan bahwa
tenaga pemberi pelayanan antenatal tidak berpengaruh bermakna terhadap
kelengkapan pelayanan antenatal pada program Tabulin dalam gerakan
sayang ibu yang dilakukan di Kabupaten Pati.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Ketepatan Metode yang Dipilih
Penelitian ini bersifat studi analitik dengan pendekatan Kohor Historis yang
mempunyai kelemahan pada kualitas hasil studi khususnya dalam
59
mendeskripsikan frekuensi paparan dan inferensi kausal pada populasi sangat
jarang.
2. Kualitas Data
Data dalam penelitian ini tidak dapat terhindar dari biasnya informasi dan data
subjek penelitian karena keterbatasan dalam pembuatan kategori variabel dan
koding.
3. Kualitas Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini mungkin menimbulkan efek yang berlebihan
karena adanya beberapa variabel perancu yang sebenarnya kedua variabel
tersebut mengukur sesuatu yang sama.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis dari data penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa
kepersertaan JPKM (Jaminan Pengaman Kesehatan Masyarakat) mempunyai
pengaruh positif terhadap pelayanan antenatal ibu hamil, yakni secara bermakna
meningkatkan kemungkinan ibu hamil untuk menggunakan pelayanan antenatal
dengan lengkap sebesar 2,3 kali daripada yang bukan peserta JPKM (OR=2,33
dan 95% CI=1,07-5,07). Program JPKM rupanya berhasil menyingkirkan barier
(baca: hambatan) biaya pelayanan antenatal yang merupakan faktor yang
menurunkan penggunaan pelayanan antenatal biaya pelayanan antenatal.
Faktor-faktor lain yang juga meningkatkan kemungkinan penggunaan
kelengkapan pelayanan antenatal ibu hamil adalah tingkat pendidikan ibu
(OR=2,48 dan 95% CI=1,07-5,07). Penelitian ini menunjukkan faktor umur ibu,
pendapatan keluarga, jumlah anak/paritas, biaya pelayanan antenatal dan tenaga
pemberi pelayanan antenatal tidak mempunyai pengaruh yang bermakna dengan
kelengkapan pelayanan antenatal.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini, sejumlah saran diberikan untuk
meningkatkan penggunaan pelayanan antenatal :
1. Model program JPKM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap
penggunaan pelayanan antenatal ibu hamil, antara lain dengan cara
mengurangi barier biaya pelayanan. Karena itu disarankan agar program
61
JPKM terus dikembangkan dan cakupannya diperluas kepada kecamatan-
kecamatan lain, setidaknya di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga, agar
makin banyak ibu hamil mendapatkan manfaat dari program JPKM.
2. Pendidikan ibu agar lebih ditingkatkan, karena makin tinggi tingkat
pendidikan ibu makin besar kemungkinan penggunaan pelayanan antenatal
ibu hamil. Program peningkatan pendidikan ibu tersebut dapat dilakukan
secara formal maupun non formal.
3. Program-program upaya peningkatan pendapatan keluarga, khususnya
pendapatan ibu agar dilakukan dan diperluas karena memberikan dampak
pemberdayaan kemampuan ibu hamil untuk “membeli” pelayanan antenatal
ibu hamil.
4. Penyuluhan tentang manfaat pelayanan antenatal tetap diperlukan untuk ibu-
ibu hamil yang memiliki kurang dari atau sama dengan 1 anak, sebab
penggunaan pelayanan kelompok ini masih kurang dan pengalaman-
pengalaman awam mereka belum tentu mampu mendeteksi faktor-faktor
selama kehamilan.
5. Jumlah dan akses pelayanan terhadap pelayanan antenatal oleh keluarga
profesional kesehatan perlu ditingkatkan karena jenis tenaga kesehatan yang
profesional lebih disukai untuk memberikan pelayanan antenatal .
62
DAFTAR PUSTAKA
.Adik Wibowo,1997. Pemanfatan Pelayan Antenatal :Faktor factor yang
mempengaruhi,dan hubungannya dengan bayiberat lahir rendah. Majalah kesehatan Perkotaan Tahun IV No 2 1997.
Ali Gufron M.,2000 Satisfaction of Mather Attending Prenatal Care Visit At Community Health Centers. Indonesian Joumal of Clinical Epidemiology &Biostastistic.Vol:No.3 December 2000.
Arif M Chusnul Chuluq 1997. Identifikasi Faktor faktor yang berpengaruh terhadap Keberhasilan Program Gerakan Sayang Ibu (GSI) di wilayah Kerja Puskesmas Singosari Kabupaten Malang: Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakulats Kedokteran Unibraw.
Bapel JPKM Kab Purbalingga 2001, Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Kab Purbalingga. Purbalingga
Betke Friedhelm,2001.The Family Focus Approach : Developing Policy Oriented Monitoring and Anallysis of Human Development in Indonesia.UNICEF :InnocentiResearch Centre.
Dasuki D : Joko, S: Saribin H 2000. Persepsi Prilaku Ibu Hamil Dan Masyarakat terhadap Resiko Kehamilan Persalinan di Kabupaten Purworejo. Hasil Penelitian kerjasama LPKUGM,Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UGM dengan RSUP Dr Sarjto , Yogyakarta : Laboratorium Kesehatan dan Gizi Masyarakat Universitas Gajah Mada ,
Detty S.N,Djaswadi D, dan Mohammad Hakimi,1996.Morbiditas Maternal dan Pemanfaatan upaya kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Purworejo.Yogyakarta: Laboratorium penelitian Kesehatan dan GiziMasyarakat Universitas Gajah Mada.
Dep Kes RI 1990, Panduan Bidan di Tingkat Desa ,Bagian I dan II ,Jakarta :Departemen Keshatan RI
__________ , 2000 Landasan Hukum Penyelenggaraan JPKM. Departemen Kesehatan RI.
__________ ,2000 . Pedoman Studi Kelayakan Dan Dan Rencana Kerja JPKM,Departemen Kesehatan RI.
__________ , 2001 Pedoman Kerja Badan Pembina JPKM. Jakarta : Departemen Kesehatan RI .
63
__________ , 1997 Pedoman Teknis Terpadu Audit Maternal – Perinatal di Tingkat I,Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat .
__________ , 1997 Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak ,Jakarta : Departemen Kesehatan RI.,
__________ , 1998 Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Jakarta: Departemen Kedehatan RI
__________ , 1999 Kematian Ibu : Tragedi Yang Tak Perlu Terjadi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
__________ , Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar.Jakarta : Departemen Kesehatan RI
__________ , 1999 . Pelayanan Kesehatan Nasional Esensial ,Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar .Jakarta: Departemen Kesehatan RI
DepKes RI , 2001 Profil Kesehatan Indonesia 2000 Jakarta : Depatemen Kesehatan RI.
Departement of Health Services ,2002. Nephal Demographic and Health Survey 2001. Family Health Devision Departemen of Health Services ,Ministry of Health his Majesy`s Goverment Khatmandu, Nepal _ New ERA Kathmadu, Nepal – ORC Macro Calverton,Neryland USA, April 2002.
DinKes Kab Purbalingga: Profil Kesehatn Kabupaten Purbalingga tahun 2004. Purbalingga : Dinas kesehatan.
Dietz P.M,Adam M.M Spitz A.M,Morris L,Jhonson C.H,1999. Live Birth Resulting From Unintended Pregnancies :Is There Variation Among States. The Pregnancies Risk Assessment Monitoring System (PRAMS) Working Group.Family Planning Perspectives,Vol 3 : 132 – 136 May – Jun 1999.
Djaswadi D : Joko S : Saribin H, 2000 Persepsi perilaku ibu hamil dan Masyarakat terhadap Resiko Kehamilan persalinan di Kabupaten Purworejo .Hasil Penelitian Kerja sama LPKGM .Bagian Obstetri dan ginekologi serata Fakultas Kedokteran UGM dengan PSUP Dr Sarjito. Yogyakakarta.
Djaswadi D,M.Hakimi Siswanto A W, Lina K, 2001. Evaluasi Efektifitas Perawatan Kehamilan di Kabupaten Puwerejo. .Hasil penelitian kerjasama Laboratorium penelitian kesehatan gizi masyarakat (LPKGM) bagian kebidanan dan penyakit kandungan,bagian ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran UGM dengan Dinkes Kab. Purworejo.Yogyakarta:LPKGM.
64
Elizabeth L Ransom and nancy V yinger ,Februariy 2002. Making Motherhood Safer .Overcoming Obstacles on Pathway to care .United State:Population Refrence Bureau Y Healt Insurance on private Healt Expenditures in VietnamSocial Science and medicine Elsivier Science,Ltd
Jowett M,P Contoyannis, and N.D.Vinh,2002. the Impact of Public Voluntar
Kristanti,Tin Afifah,Yuawana Wiryawan,2002. “Surkesnas Workshop on Evidence for Decicion Making”.Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 28 Januari- 28 Maret 2002.
Marzolf J R 2002. “The Indonesia Private Healt Sector : Opportunities for Reform An Analysis of Obstaclesand Constraints to Growth”.Jakarta : World Bank Consultant.
Meiwita B Iskandar , 1998 Towards safer Womenhood : Suporting Safe Motherhood Initiatives and Women`s Participation in Develovment .Technical assistance Awarnes and Acceptance of ICPD Principles to Center for Population and Man power Studies ,Indonesia Institute of Sciance (LIPI) Jakarta MAY 1998 : The Population Council Asia and Near East Opration Reseach and Technical assistance Project Funded by the United stated Agency for International Develoment
Murti , 1997 Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Cetakan I, Yogyakarta,Gajah Mada University Press.
Mudigdo A, dkk 1998 Studi hubungan antara Antenatal Care dengan Tingginya Angka Kematian Bayi di Kab karang anyar .Surakarta: Fakultas Kedokteran sebelas maret. Laporan penelitian .Nyoman Kumara Rai 1998 Kebijakan Departemen Kesehatan RI dalam Percepatan Penurunan Angka kemtian Bayi,Balita dan dan Ibu .Jakarta: Direktur Jendral Keshatan Masyarakat.
Nanda Priya, 1999 ”Women’s Participation in Rural Credit Progammes in Banglades and Their Demand For Formal Healt Care : Is There A Positive impact ?” Healt Economics and Econometris 8 : 415-428.6 April 1999.
Nirula Bhanu,1994.”Use of Health Services in Hill Vilages in Central Nepal”. Health Transition Review (4) 1994 : 151 – 166
Phelp,Charles E,1997.”Healt Economics “.Second Edition United State Addison –Wesley Educational Publisher Inc.
Raheni Suhita, Trisni Utami, Mahendra Wijaya, 1998. Kualitas Pelayanan Polindes. Studi KasusWilayah Puskesmas I Grogol, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Surakarta : Pusat Studi Wanita – Lembaga Penelitian Universitas 11 Maret.
65
Sahn David E Younger Steven D,and Geniot Garance,2000. “ The Demand for Healt Care Services in Rural Tanzania”. New York : Cornell University.
Senewe F.P ,2001 Faktor faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan 3 tahun terakhir di Indonesia .Jakarta Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesetan R I.
Setyowati T & B. Utomo, 2000. Relationship of Maternal Nutrition Status and Morbidity. Berita Berkala Jender dan Kesehatan Vol. 7. No. 4 April 200.
Sugiyanto,H. Sugihrdjo.,Supardjo, 2001 “Faktor factor yang mempengaruhi pemberdayaan suami untuk menunjang maternal Healt di kota Surakarta”.Surakarta:pusat studi kependudukan-Lembaga Penelitian Universitas Sebelas Maret. Laporan penelitian.
Sudarto,2000 “Determinan yang mempengaruhi Unmet Need untuk mengadopsi KB bagi PUS di desa Pendem,Kec Mojogedang,Kab Karanganyar”.Jurnal Penelitian Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Penelitian UNS.Populace Vol 6 No 2 Desember 2000:8.
Syamsulhuda,Tinuk Istiarti Emmy Riyanti,Rony Aruben,2003.”Hubungan antara perilaku Antenatal ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah”.Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
Thind Amardeep & Andersen Ronald,2002. “Respiratory Illness in the Dominican Republic : What Are The Predictors for Healt Services Utilization of Young Children ?” Social Science & Medicine (2002)
UNFPA, 2002. FEEDBACK. International Council on Management of Population Programs (ICOMP). Malaysia.
World Bank, 1993. World Development Report. New York : Oxford University Press.
66
KUESIONER
PENGARUH KEPESERTAAN JPKMTERHADAP KELENGKAPAN PENGGUNAAN PELAYANAN
ANTENATALDI KABUPATEN PURBALINGGA
IDENTITAS IBU HAMIL
NO URUT :
Nama Ibu hamil :Alamat : Desa :
: Rt / Rw :: Jalan :: Kecamatan :
Usia (saat ini) : ………………tahun
Usia saat menikah :……………….tahun
Pekerjaan Ibu : 1. Buruh 2. Petani 3. Wiraswasta 4. PNS 5. ABRI 6. Tidak Bekerja
Hamil anak keberapa :
Jenis persalinan : 1. Normal 2. Vakum 3. Operasi
Tempat persalinan : 1. Rumah 2. Polindes 3. Puskesmas 4. Rumah Sakit
Penolong persalinan : 1. Dukun 2. Bidan 3. Dokter Umum 4. Dokter Spesialis
67
IDENTITAS SUAMI
Nama Suami :
Usia Suami :
Pendidikan Suami : 1. Tidak Sekolah 2. SD 3. SLTP 4. SMU atau SMK 5. PT atau Akademi
Pekerjaan Suami : 1. Buruh 2. Petani 3. Wiraswasta 4. PNS 5. PNS 6. ABRI 7. Tidak Bekerja
Jumlah tanggungan keluarga : orang
I. KELENGKAPAN PELAYANAN ANTENATAL
1. Berapa kali frekuensi pemeriksaan kehamilan kepada tenaga kesehatan yang ibu
lakukan a. Trisemester I :……………..Kalib. Trisemester II :……………..Kalic. Trisemester III :……………..Kali
2. Kemana pemeriksaan kehamilan yang paling baik menurut Ibu ?a. Dukunb. Posyanduc. Polindesd. Puskesmase. Dokter
II. KEPESERTAAN JPKM
3. Apakah Ibu menjadi peserta JPKM ?a .Tidakb. Ya
68
III. TINGKAT PENDIDIKAN
4. Apakah pendidikan Ibu Sekarang ?a. Tidak Sekolahb. SDc. SLTPd. SLTA/SMKe. PT/Akademi
IV. PENDAPATAN
5. Tingkat pendapatan Ayah. Jika bekerja berapa rata rata pendaptan Bapak per Bulan dari pekerjaan itu? Jawab : (ribu perbulan)
6. Tingkat pendapatan Ibu. Jika bekerja, berapa rata rata pendapatan Ibu perbulan dari pekerjaan itu ? Jawab : (ribu perbulan)7. a. Apakah Ibu mendapatkan dana atau uang dari suami (bapak)untuk
keperluan rumah Tangga perbulan ? b. Jika ya, berapa besar jumlah uang dana yang diberikan suami per bulan ?
V. JUMLAH ANAK IBU HAMIL
8. Berapakah jumlah anak ibu sebelum kehamilan ini ?
VI. BIAYA PELAYANAN ANTENATAL
9. Berapakah besar biaya yang ibu bayar untuk :a.pelayanan antenatal
:……………..rupiahb.biaya transpor rata rata ketempat pelayanan antenatal
:……………..rupiah
69
VII. TENAGA PEMBERI PELAYANAN ANTENATAL10. Siapakah yang memberikan pelayanan pada ibu saat pelayanan antenatal :
a.Dukunb.BIdanc.Dokter
Lampiran 4. Hasil Input Penelitian
1 Bojongsari Gombong 28 25 Tidak bekerja 22 Bojongsari Gombong 22 20 Tidak bekerja 13 Bojongsari Gombong 26 25 Tidak bekerja 14 Bojongsari Gombong 22 20 Tidak bekerja 15 Bojongsari Gombong 26 22 Tidak bekerja 16 Bojongsari Gombong 26 25 Tidak bekerja 17 Bojongsari Gombong 22 20 Tidak bekerja 18 Bojongsari Gombong 32 26 Tidak bekerja 39 Bojongsari Gombong 31 21 Tidak bekerja 5
10 Bojongsari Gombong 24 19 Tidak bekerja 211 Bojongsari Gombong 23 18 Tidak bekerja 212 Kalimanah Kali Kobang 30 20 Buruh 113 Kalimanah Kali Kobang 28 23 Tidak bekerja 114 Kalimanah Kali Kobang 33 25 Wiraswasta 115 Kalimanah Kali Kobang 21 19 Buruh 116 Kalimanah Kali Kobang 34 21 Buruh 217 Kalimanah Kali Kobang 27 20 Buruh 318 Kalimanah Kali Kobang 36 19 Buruh 319 Kalimanah Kali Kobang 26 24 Buruh 120 Kalimanah Kali Kobang 25 20 Buruh 221 Kalimanah Kali Kobang 23 19 Buruh 122 Kalimanah Kali Kobang 38 20 Wiraswasta 423 Kalimanah Kali Kobang 25 23 Tidak bekerja 124 Kalimanah Kali Kobang 23 21 Tidak bekerja 125 Kalimanah Kali Kobang 28 20 Buruh 226 Kalimanah Kali Kobang 24 16 Buruh 327 Kalimanah Kali Kobang 21 14 Buruh 128 Bojongsari Kajongan 33 25 Tidak bekerja 329 Bojongsari Kajongan 31 26 Tidak bekerja 230 Bojongsari Kajongan 20 18 Tidak bekerja 131 Bojongsari Kajongan 29 21 Tidak bekerja 332 Bojongsari Kajongan 17 16 Tidak bekerja 133 Bojongsari Kajongan 25 20 Tidak bekerja 234 Bojongsari Kajongan 30 27 Tidak bekerja 135 Bojongsari Kajongan 27 25 Tidak bekerja 136 Bojongsari Kajongan 22 20 Tidak bekerja 137 Bojongsari Kajongan 22 19 Tidak bekerja 138 Bojongsari Kajongan 21 19 Tidak bekerja 139 Bojongsari Kajongan 23 21 Tidak bekerja 140 Bojongsari Kajongan 28 17 Tidak bekerja 441 Bojongsari Kajongan 32 26 Tidak bekerja 242 Bojongsari Kajongan 21 18 Tidak bekerja 143 Bojongsari Kajongan 18 16 Tidak bekerja 144 Bojongsari Kajongan 24 21 Tidak bekerja 145 Bojongsari Kajongan 22 21 Tidak bekerja 146 Bojongsari Kajongan 31 28 Tidak bekerja 1
UsiaMenikah
PekerjaanHamil anak ke
berapaNo Kecamatan Desa Usia
47 Bojongsari Kajongan 30 25 Tidak bekerja 348 Mrebet Onja 23 21 Tidak bekerja 149 Mrebet Onja 29 19 Tidak bekerja 450 Mrebet Onja 35 21 Petani 451 Mrebet Onja 22 21 Tidak bekerja 152 Mrebet Onja 27 23 Tidak bekerja 253 Mrebet Onja 23 20 Tidak bekerja 154 Mrebet Onja 23 21 Tidak bekerja 155 Mrebet Onja 24 23 Tidak bekerja 156 Mrebet Onja 20 18 Tidak bekerja 157 Mrebet Onja 24 19 Tidak bekerja 158 Mrebet Onja 30 27 Tidak bekerja 259 Mrebet Onja 23 21 Tidak bekerja 160 Mrebet Onja 39 25 Tidak bekerja 461 Mrebet Onja 23 21 Tidak bekerja 162 Mrebet Onja 23 22 Tidak bekerja 163 Mrebet Onja 27 23 Tidak bekerja 264 Mrebet Onja 23 22 Tidak bekerja 165 Mrebet Onja 23 20 Tidak bekerja 166 Mrebet Onja 23 19 Tidak bekerja 167 Mrebet Onja 23 21 Tidak bekerja 168 Bukateja Majasem 30 19 Tidak bekerja 269 Bukateja Majasem 33 26 Petani 370 Bukateja Majasem 37 24 Tidak bekerja 371 Bukateja Majasem 32 25 Tidak bekerja 372 Bukateja Majasem 25 23 Tidak bekerja 173 Bukateja Majasem 24 21 Wiraswasta 274 Bukateja Majasem 34 25 Tidak bekerja 275 Bukateja Majasem 29 24 Tidak bekerja 276 Bukateja Majasem 22 21 Petani 177 Bukateja Majasem 25 23 Wiraswasta 178 Bukateja Majasem 32 29 Tidak bekerja 179 Bukateja Majasem 34 25 Tidak bekerja 580 Bukateja Majasem 28 19 Tidak bekerja 481 Bukateja Majasem 25 24 Tidak bekerja 182 Bukateja Majasem 23 20 Wiraswasta 183 Bukateja Majasem 38 25 Tidak bekerja 384 Bukateja Majasem 33 25 Tidak bekerja 285 Bukateja Majasem 24 22 Tidak bekerja 186 Bukateja Majasem 26 25 Wiraswasta 187 Bukateja Wirosobo 21 19 Wiraswasta 188 Bukateja Wirosobo 23 20 Wiraswasta 289 Bukateja Wirosobo 30 21 Tidak bekerja 490 Bukateja Wirosobo 28 19 Tidak bekerja 491 Bukateja Wirosobo 34 27 Tidak bekerja 292 Bukateja Wirosobo 34 28 Buruh 293 Bukateja Wirosobo 25 20 Buruh 294 Bukateja Wirosobo 29 21 Tidak bekerja 395 Bukateja Wirosobo 18 17 Tidak bekerja 196 Bukateja Wirosobo 25 23 Tidak bekerja 197 Bukateja Wirosobo 26 23 Tidak bekerja 2
98 Bukateja Wirosobo 23 19 Tidak bekerja 299 Bukateja Wirosobo 19 17 Tidak bekerja 1
100 Bukateja Wirosobo 21 19 Tidak bekerja 1101 Bukateja Wirosobo 33 24 Wiraswasta 3102 Bukateja Wirosobo 32 35 Tidak bekerja 2103 Bukateja Wirosobo 22 18 Tidak bekerja 2104 Bukateja Wirosobo 24 20 Tidak bekerja 2105 Bukateja Wirosobo 25 18 Tidak bekerja 3106 Bukateja Wirosobo 19 18 Tidak bekerja 1107 Bukateja Wirosobo 28 23 Wiraswasta 3108 Bukateja Wirosobo 23 21 Tidak bekerja 1109 Mrebet Mrebet 24 20 Tidak bekerja 1110 Mrebet Mrebet 22 20 Tidak bekerja 1111 Mrebet Mrebet 24 22 Tidak bekerja 1112 Mrebet Mrebet 25 19 Tidak bekerja 1113 Mrebet Mrebet 28 27 Tidak bekerja 1114 Mrebet Mrebet 22 20 Tidak bekerja 1115 Mrebet Mrebet 23 21 Tidak bekerja 1116 Mrebet Mrebet 23 17 Tidak bekerja 2117 Mrebet Mrebet 25 20 Tidak bekerja 2118 Mrebet Mrebet 30 22 Buruh 3119 Mrebet Mrebet 26 25 Tidak bekerja 1120 Mrebet Mrebet 28 19 Tidak bekerja 4
INormal Polindes Bidan 30 SLTP Wiraswasta 0 0Normal Polindes Bidan 24 SMU atau SMK Wiraswasta 0 1Normal Polindes Bidan 26 SMU atau SMK Wiraswasta 1 1Normal Polindes Bidan 25 SMU atau SMK Wiraswasta 0 0Vakum Polindes Bidan 30 SLTP Buruh 2 1Normal Polindes Bidan 27 SMU atau SMK Wiraswasta 2 1Normal Polindes Bidan 25 SLTP Wiraswasta 0 0Normal Polindes Bidan 36 SLTP Petani 0 1Normal Polindes Bidan 39 SMU atau SMK Petani 0 0Normal Rumah Bidan 28 SLTP Petani 0 0Normal Polindes Bidan 28 SMU atau SMK Buruh 0 1Normal Polindes Bidan 32 SLTP Buruh 1 3Normal Polindes Bidan 32 SMU atau SMK Wiraswasta 2 2Normal Polindes Bidan 38 SMU atau SMK Buruh 2 2Normal Polindes Bidan 24 SLTP Buruh 1 2Normal Polindes Bidan 37 SD Buruh 2 3Normal Polindes Bidan 30 SLTP Buruh 3 2Normal Polindes Dukun 40 SMU atau SMK Buruh 0 2Normal Polindes Bidan 25 SLTP Buruh 0 3Normal Polindes Bidan 27 SLTP Buruh 0 3Normal Polindes Bidan 25 SLTP Buruh 1 1Normal Polindes Bidan 42 SD Wiraswasta 0 0Normal Polindes Bidan 31 SLTP Wiraswasta 1 1Normal Polindes Bidan 38 PT atau Akademik Wiraswasta 0 1Normal Polindes Bidan 32 SLTP Buruh 2 0Normal Polindes Bidan 26 SD Wiraswasta 4 0Normal Polindes Bidan 24 SD Buruh 0 0Normal Rumah Bidan 40 SMU atau SMK Buruh 1 0Normal Rumah Bidan 35 SLTP Petani 0 0Normal Rumah Bidan 28 SMU atau SMK Petani 1 1Normal Rumah Bidan 33 SMU atau SMK Buruh 0 0Normal Rumah Bidan 25 SMU atau SMK Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 41 SMU atau SMK Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 33 SMU atau SMK Buruh 0 1Normal Polindes Bidan 27 SMU atau SMK Wiraswasta 1 0Normal Rumah Bidan 24 SLTP Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 26 SMU atau SMK Wiraswasta 1 0Normal Rumah Dukun 28 SLTP Buruh 0 0Normal Polindes Bidan 25 SMU atau SMK Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 28 SMU atau SMK Wiraswasta 0 0Normal Polindes Bidan 37 SMU atau SMK Petani 2 1Normal Polindes Bidan 23 SMU atau SMK Petani 0 0Normal Polindes Bidan 24 SLTP Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 28 SLTP Buruh 0 1Normal Polindes Bidan 24 SLTP Buruh 0 2Normal Rumah Bidan 25 SMU atau SMK Wiraswasta 0 0
JenisPersalinan
TempatPersalinan
PenolongPersalinan
Usiasuami
Pendidikan suami PekerjaanJumlah
tanggungan
Kelengkapan
Normal Rumah Bidan 33 SD Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 20 SMU atau SMK Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 35 SD Buruh 0 0Normal Rumah Bidan 40 SD Petani 1 1Normal Polindes Bidan 25 SD Tidak bekerja 0 1Normal Rumah Bidan 30 SD Tidak bekerja 1 1Normal Rumah Bidan 24 SD Petani 0 1Normal Polindes Bidan 25 SLTP Petani 0 2Normal Rumah Bidan 25 SLTP Petani 0 1Normal Rumah Bidan 20 SLTP Tidak bekerja 2 2Normal Rumah Bidan 27 SMU atau SMK Tidak bekerja 0 1Normal Rumah Bidan 32 SMU atau SMK ABRI 0 1Normal Rumah Bidan 23 SD Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 45 SD Buruh 1 1Normal Rumah Bidan 30 SD Tidak bekerja 0 1Normal Rumah Bidan 27 SD Buruh 0 0Normal Polindes Bidan 33 SD Buruh 2 0Normal Polindes Bidan 25 SD Petani 2 1Normal Rumah Bidan 27 SD Petani 0 0Normal Rumah Bidan 25 SMU atau SMK Petani 0 1Normal Rumah Bidan 30 SD Petani 1 1Normal Rumah Bidan 35 SMU atau SMK ABRI 0 2Normal Rumah Bidan 33 SLTP Wiraswasta 5 2Normal Rumah Bidan 42 SLTP Wiraswasta 1 2Normal Rumah Bidan 35 SLTP Petani 2 3Normal Rumah Bidan 21 SMU atau SMK Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 34 SLTP Petani 4 2Normal Rumah Bidan 34 SMU atau SMK ABRI 5 1Normal Rumah Bidan 32 SLTP Wiraswasta 4 2Normal Rumah Bidan 25 SLTP Petani 3 2Normal Rumah Bidan 24 SLTP Buruh 3 3Normal Rumah Bidan 19 SD Buruh 3 1Normal Rumah Bidan 35 SMU atau SMK Petani 2 1Normal Rumah Bidan 28 SMU atau SMK Wiraswasta 6 1Normal Rumah Bidan 35 SLTP Wiraswasta 0 3Normal Rumah Bidan 25 SLTP Wiraswasta 3 1Normal Rumah Bidan 38 SD Petani 5 0Normal Rumah Bidan 28 SLTP Petani 0 1Normal Rumah Bidan 24 SD Wiraswasta 3 3Normal Rumah Bidan 34 SLTP Wiraswasta 3 3Normal RS Dokter 32 SD Buruh 3 3Normal Rumah Bidan 27 SMU atau SMK Wiraswasta 0 2Normal Rumah Bidan 33 SLTP Buruh 6 1Normal Rumah Bidan 35 SMU atau SMK Wiraswasta 1 0Normal Rumah Bidan 27 SD Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 35 SD Buruh 1 2Normal Rumah Bidan 27 SD Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 33 SMU atau SMK Buruh 3 1Normal Rumah Bidan 25 SLTP Buruh 0 2Normal Rumah Bidan 25 SMU atau SMK Wiraswasta 2 2Normal Rumah Bidan 33 SLTP Buruh 0 1
Normal Rumah Bidan 27 SLTP Wiraswasta 0 2Normal Rumah Bidan 23 SLTP Buruh 1 0Normal Rumah Bidan 25 SD Buruh 0 2Normal Rumah Bidan 35 SMU atau SMK Buruh 1 1Normal Rumah Bidan 33 PT atau Akademik Tidak bekerja 0 0Normal Rumah Bidan 27 SD Buruh 1 1Normal Rumah Bidan 28 SLTP Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 35 SLTP Wiraswasta 0 0Normal Rumah Bidan 25 SMU atau SMK Wiraswasta 1 0Normal Rumah Bidan 33 SLTP Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 25 SD Buruh 3 0Normal Rumah Bidan 30 SD Petani 2 1Normal Rumah Bidan 33 SD Petani 0 1Normal Rumah Bidan 27 SD Buruh 3 1Normal Rumah Bidan 26 SD Buruh 0 1Normal Polindes Bidan 31 SD Buruh 0 1Normal Rumah Bidan 25 SLTP Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 27 SLTP Wiraswasta 1 0Normal Rumah Bidan 25 SLTP Buruh 2 1Normal Rumah Bidan 32 SD Wiraswasta 0 1Normal Rumah Bidan 40 SD Wiraswasta 2 0Normal Rumah Bidan 28 SLTP Wiraswasta 0 2Normal Rumah Bidan 35 SMU atau SMK Wiraswasta 0 1
II II Total Suami Ibu1 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 400000 00 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 600000 00 1 2 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 500000 00 3 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 750000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 750000 00 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 500000 00 3 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 1000000 03 4 8 Polindes Anggota JPKM SLTP 1300000 03 3 6 Polindes Anggota JPKM SLTP 1200000 01 3 4 Polindes Anggota JPKM SLTP 1000000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 750000 03 4 10 Posyandu Anggota JPKM SLTP 500000 2500003 3 8 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 775000 02 4 8 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 500000 4000003 3 8 Posyandu Anggota JPKM SLTP 500000 2500003 3 9 Posyandu Anggota JPKM SD 450000 3000002 2 6 Posyandu Anggota JPKM SLTP 500000 2000001 4 7 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 775000 03 4 10 Polindes Anggota JPKM SLTP 400000 3500003 3 9 Polindes Anggota JPKM SLTP 300000 1000001 1 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 350000 1500001 2 3 Posyandu Tidak anggota JPKM SD 500000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 500000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 500000 00 2 2 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 400000 1000001 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 400000 1000001 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 350000 1500002 3 5 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 1300000 02 2 4 Polindes Anggota JPKM SLTP 1200000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 1400000 01 3 4 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 750000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SLTP 750000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 900000 02 2 5 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 02 3 5 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SLTP 1000000 03 3 6 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 01 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 750000 00 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 750000 01 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 750000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 750000 01 1 2 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 900000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 850000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 550000 03 3 8 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 1000000 01 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 0
TempatPelayanan
Kepesertaan JPKMKelengkapan
AntenatalTingkat
Pendidikan IbuPendapatan
0 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 1000000 00 1 2 Puskesmas Anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 02 2 4 Polindes Tidak anggota JPKM SD 850000 01 0 2 Polindes Tidak anggota JPKM SD 850000 00 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 500000 00 1 2 Polindes Tidak anggota JPKM SD 500000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 500000 03 3 8 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 500000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 500000 03 3 8 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 900000 02 0 3 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 850000 03 2 6 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 850000 00 2 3 Polindes Anggota JPKM SD 750000 00 1 2 Polindes Anggota JPKM SD 750000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SD 750000 00 1 1 Polindes Anggota JPKM SD 750000 00 2 2 Polindes Anggota JPKM SD 750000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 750000 01 2 3 Polindes Anggota JPKM SD 750000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 850000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SD 850000 02 2 6 Posyandu Anggota JPKM SMU atau SMK 850000 02 4 8 Posyandu Anggota JPKM SLTP 850000 03 3 8 Polindes Anggota JPKM SD 850000 03 3 9 Posyandu Anggota JPKM SD 500000 02 3 6 Posyandu Anggota JPKM SMU atau SMK 500000 03 3 8 Posyandu Anggota JPKM SLTP 300000 2000002 2 5 Posyandu Anggota JPKM SMU atau SMK 500000 02 2 6 Posyandu Anggota JPKM SMU atau SMK 500000 01 3 6 Posyandu Anggota JPKM SLTP 500000 02 2 7 Posyandu Anggota JPKM SMU atau SMK 500000 03 4 8 Posyandu Tidak anggota JPKM Tidak Sekolah 750000 02 2 5 Posyandu Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 1000000 03 3 7 Posyandu Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 900000 03 4 10 Posyandu Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 800000 01 1 3 Posyandu Tidak anggota JPKM SLTP 850000 01 2 3 Posyandu Tidak anggota JPKM SD 950000 00 2 3 Posyandu Tidak anggota JPKM SLTP 1600000 03 3 9 Posyandu Tidak anggota JPKM SD 1400000 03 5 11 Posyandu Tidak anggota JPKM SLTP 1500000 03 4 10 Posyandu Tidak anggota JPKM SD 2500000 02 4 8 Polindes Tidak anggota JPKM PT atau Akademik 500000 3500003 4 8 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 850000 03 3 6 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 900000 02 4 7 Polindes Tidak anggota JPKM SD 850000 02 3 7 Polindes Tidak anggota JPKM SD 850000 03 3 7 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 550000 3000003 3 7 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 850000 03 4 9 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 850000 03 4 9 Polindes Tidak anggota JPKM SMU atau SMK 850000 03 3 7 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 850000 0
1 3 6 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 00 1 1 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 02 3 7 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 03 3 7 Polindes Anggota JPKM SMU atau SMK 400000 1500003 2 5 Polindes Anggota JPKM PT atau Akademik 550000 01 3 5 Polindes Anggota JPKM SD 550000 01 3 5 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 03 2 5 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 01 2 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 01 2 3 Polindes Anggota JPKM SLTP 550000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SD 550000 00 1 2 Polindes Anggota JPKM SD 550000 00 1 2 Polindes Anggota JPKM SD 550000 01 1 3 Polindes Anggota JPKM SD 550000 02 2 5 Puskesmas Tidak anggota JPKM SD 3000000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 1000000 01 2 3 Polindes Tidak anggota JPKM SD 1000000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 1000000 01 1 3 Puskesmas Tidak anggota JPKM SD 1000000 00 2 2 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 1500000 02 3 7 Polindes Anggota JPKM SLTP 900000 01 1 3 Polindes Tidak anggota JPKM SLTP 900000 0
Total400000 tidak 0 1 10000 0 Bidan600000 ya 900000 0 10000 1000 Bidan500000 ya 450000 0 10000 3000 Bidan750000 ya 500000 0 10000 0 Bidan750000 ya 400000 0 10000 4000 Bidan500000 ya 600000 0 10000 3000 Bidan
1000000 ya 450000 0 10000 3000 Bidan1300000 ya 500000 2 10000 3000 Bidan1200000 ya 600000 4 10000 0 Bidan1000000 ya 300000 1 10000 2000 Bidan750000 ya 600000 1 10000 3000 Bidan750000 tidak 0 0 10000 0 Bidan775000 tidak 0 0 10000 0 Bidan900000 tidak 0 0 400000 0 Bidan750000 tidak 0 0 400000 0 Bidan750000 tidak 0 1 400000 0 Bidan750000 tidak 0 2 400000 0 Bidan775000 tidak 0 2 10000 0 Dukun750000 tidak 0 0 400000 0 Bidan400000 tidak 0 1 5500 0 Bidan500000 tidak 0 0 5500 0 Bidan500000 tidak 0 3 5500 0 Bidan500000 tidak 0 0 5500 0 Bidan500000 tidak 0 0 5500 0 Bidan500000 tidak 0 1 5500 0 Bidan500000 tidak 0 2 5500 0 Bidan500000 tidak 0 0 5500 0 Bidan
1300000 ya 500000 2 10000 3000 Bidan1200000 ya 350000 1 10000 4000 Bidan1400000 ya 600000 0 10000 4000 Bidan750000 ya 450000 2 10000 3000 Bidan750000 ya 600000 0 10000 4000 Bidan900000 ya 450000 1 10000 3000 Bidan
1000000 ya 450000 0 10000 3000 Bidan1000000 ya 650000 0 10000 5000 Bidan1000000 ya 600000 0 10000 4000 Bidan1000000 ya 750000 0 10000 5000 Bidan750000 ya 550000 0 10000 5000 Dukun750000 ya 600000 0 10000 4000 Bidan750000 ya 550000 3 10000 5000 Bidan750000 tidak 0 1 15000 3000 Bidan900000 ya 500000 0 15000 3000 Bidan850000 ya 400000 0 450000 4000 Bidan550000 ya 400000 0 4000 0 Bidan
1000000 ya 400000 0 10000 4000 Bidan1000000 ya 650000 0 15000 3000 Bidan
BiayaPelayanan
TranporTenagaPemberi
Dana dariSuami
JumlahDana
JumlahAnak
Pendapatan
1000000 ya 400000 2 15000 3000 Bidan1000000 ya 450000 0 15000 0 Bidan850000 ya 900000 3 10000 3000 Bidan850000 ya 350000 3 10000 3000 Bidan500000 ya 800000 0 4000 3000 Bidan500000 ya 750000 1 4000 4000 Bidan500000 ya 350000 0 4000 0 Bidan500000 ya 300000 0 4000 0 Bidan500000 ya 800000 0 4000 40000 Bidan900000 ya 750000 0 10000 3000 Bidan850000 ya 700000 0 10000 5000 Bidan850000 ya 1500000 1 10000 5000 Bidan750000 ya 600000 0 5500 5000 Bidan750000 ya 750000 3 5500 4000 Bidan750000 ya 800000 0 5500 3000 Bidan750000 ya 850000 0 5500 5000 Bidan750000 ya 550000 1 5500 4000 Bidan750000 ya 300000 0 5500 3000 Bidan750000 ya 350000 0 5500 0 Bidan850000 ya 750000 0 10000 5000 Bidan850000 ya 750000 0 10000 4000 Bidan850000 tidak 0 1 10000 3000 Bidan850000 ya 600000 2 10000 5000 Bidan850000 ya 900000 2 10000 5000 Bidan500000 ya 400000 2 5500 4000 Bidan500000 ya 850000 0 5500 5000 Bidan500000 ya 1300000 1 4000 5000 Bidan500000 ya 2000000 1 4000 6000 Bidan500000 ya 750000 1 4000 5000 Bidan500000 ya 350000 0 4000 4000 Bidan500000 ya 400000 0 4000 6000 Bidan750000 ya 300000 0 10000 6000 Bidan
1000000 ya 1200000 4 10000 5000 Bidan900000 ya 1000000 3 10000 0 Bidan800000 ya 700000 0 10000 8000 Bidan850000 ya 600000 0 10000 4000 Bidan950000 ya 500000 2 10000 5000 Bidan
1600000 ya 700000 1 10000 5000 Bidan1400000 ya 400000 0 10000 10000 Bidan1500000 ya 500000 0 10000 5000 Bidan2500000 ya 300000 0 450000 8000 Dokter850000 ya 400000 1 10000 3500 Bidan850000 ya 400000 3 10000 5000 Bidan900000 ya 800000 3 10000 6000 Bidan850000 ya 500000 1 10000 4000 Bidan850000 ya 400000 1 10000 7000 Bidan850000 ya 850000 1 10000 4000 Bidan850000 ya 700000 2 10000 5000 Bidan850000 ya 500000 0 10000 6000 Bidan850000 ya 550000 0 10000 5000 Bidan850000 tidak 0 1 10000 6000 Bidan
550000 ya 1300000 1 5500 5000 Bidan550000 ya 500000 0 5500 6000 Bidan550000 ya 500000 0 5500 4000 Bidan550000 tidak 0 2 5500 5000 Bidan550000 ya 1250000 1 5500 5000 Bidan550000 ya 7500000 1 5500 5000 Bidan550000 ya 450000 1 5500 5000 Bidan550000 ya 1000000 2 5500 4000 Bidan550000 ya 50000 0 5500 4000 Bidan550000 ya 1000000 2 5500 5000 Bidan550000 ya 450000 0 5500 5000 Bidan550000 tidak 0 0 5500 0 Bidan550000 ya 300000 0 5500 3000 Bidan550000 ya 300000 0 5500 3000 Bidan550000 ya 350000 0 5500 0 Bidan
3000000 ya 300000 0 10000 3000 Bidan1000000 ya 350000 0 10000 2000 Bidan1000000 ya 300000 0 10000 2000 Bidan1000000 ya 450000 1 10000 3000 Bidan1000000 ya 350000 1 10000 3000 Bidan1500000 ya 500000 2 10000 0 Bidan900000 ya 350000 0 10000 2000 Bidan900000 ya 800000 3 10000 6000 Bidan
NoKelengkapan
AntenatalKepesertaan JPKM Pendidikan Ibu
Pendapatan Keluarga
Jumlah Anak
1 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak2 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak3 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak4 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak5 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak6 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak7 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak8 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak9 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak10 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak11 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak12 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak13 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak14 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak15 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak16 Lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak17 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak18 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak19 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak20 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak21 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak22 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak23 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak24 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak25 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak26 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak27 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak28 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak29 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak30 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak31 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak32 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak33 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak34 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak35 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak36 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak37 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak38 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak39 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak40 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak41 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak42 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak43 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak44 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak45 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak46 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak
Lanjutan Lampiran 4. Rekapitulasi Penelitian
47 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak48 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak49 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak50 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak51 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak52 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak53 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak54 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak55 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak56 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak57 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak58 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak59 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak60 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak61 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak62 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak63 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak64 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak65 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak66 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak67 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak68 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak69 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak70 Lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak71 Lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak72 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak73 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak74 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak75 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak76 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak77 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak78 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak79 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak80 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak81 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak82 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak83 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak84 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak85 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak86 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak87 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak88 Lengkap Tidak anggota JPKM PT/Akademik > Rp.750000 > 1 anak89 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak90 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak91 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak92 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak93 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak94 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak95 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak96 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak97 Lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak98 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak
99 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak100 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak101 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak102 Lengkap Anggota JPKM PT/Akademik <= Rp.750000 > 1 anak103 Lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 > 1 anak104 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak105 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak106 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak107 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 > 1 anak108 Tidak lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA <= Rp.750000 <= 1 anak109 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak110 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak111 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak112 Tidak lengkap Anggota JPKM SD/Tidak sekolah <= Rp.750000 <= 1 anak113 Lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak114 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak115 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 <= 1 anak116 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak117 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SD/Tidak sekolah > Rp.750000 > 1 anak118 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak119 Lengkap Anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 <= 1 anak120 Tidak lengkap Tidak anggota JPKM SMP/SLTA > Rp.750000 > 1 anak
Biaya Pelayanan Antenatal
Usia IbuPemberi Pelayanan
Antenatal> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Non Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Non Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes
> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes
<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 <= 25 thn Nakes<= Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 <= 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes> Rp.10000 > 25 thn Nakes
Lampiran 5. Hasil Analisis Data (Karakteristik Responden)
Frequency Table
Kecamatan
31 25.8 25.8 25.8
16 13.3 13.3 39.2
32 26.7 26.7 65.8
41 34.2 34.2 100.0
120 100.0 100.0
Bojongsari
Kalimanah
Mrebet
Bukateja
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Desa
11 9.2 9.2 9.2
16 13.3 13.3 22.5
20 16.7 16.7 39.2
20 16.7 16.7 55.8
19 15.8 15.8 71.7
22 18.3 18.3 90.0
12 10.0 10.0 100.0
120 100.0 100.0
Gombong
Kali Kobang
Kajongan
Onja
Majasem
Wirosobo
Mrebet
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pekerjaan
14 11.7 11.7 11.7
3 2.5 2.5 14.2
10 8.3 8.3 22.5
93 77.5 77.5 100.0
120 100.0 100.0
Buruh
Petani
Wiraswasta
Tidak bekerja
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenis persalinan
119 99.2 99.2 99.2
1 .8 .8 100.0
120 100.0 100.0
Normal
Vakum
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Tempat persalinan
82 68.3 68.3 68.3
37 30.8 30.8 99.2
1 .8 .8 100.0
120 100.0 100.0
Rumah
Polindes
RS
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan suami
35 29.2 29.2 29.2
45 37.5 37.5 66.7
38 31.7 31.7 98.3
2 1.7 1.7 100.0
120 100.0 100.0
SD
SLTP
SMU atau SMK
PT atau Akademik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pemeriksaan kehamilan
24 20.0 20.0 20.0
93 77.5 77.5 97.5
3 2.5 2.5 100.0
120 100.0 100.0
Posyandu
Polindes
Puskesmas
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan ibu
1 .8 .8 .8
32 26.7 26.7 27.5
50 41.7 41.7 69.2
35 29.2 29.2 98.3
2 1.7 1.7 100.0
120 100.0 100.0
Tidak Sekolah
SD
SLTP
SMU atau SMK
PT atau Akademik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Dana dari suami
98 81.7 81.7 81.7
22 18.3 18.3 100.0
120 100.0 100.0
Ya
Tidak
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Tenaga pemberi pelayanan antenatal
2 1.7 1.7 1.7
117 97.5 97.5 99.2
1 .8 .8 100.0
120 100.0 100.0
Dukun
Bidan
Dokter
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Ketegori usia ibu
5 4.2 4.2 4.2
110 91.7 91.7 95.8
5 4.2 4.2 100.0
120 100.0 100.0
< 20 thn
20-35 thn
> 35 thn
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kategori usia suami
1 .8 .8 .8
104 86.7 86.7 87.5
15 12.5 12.5 100.0
120 100.0 100.0
< 20 thn
20-35 thn
> 35 thn
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kategori tanggungan
115 95.8 95.8 95.8
5 4.2 4.2 100.0
120 100.0 100.0
<= 4 orang
> 4 orang
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%
Kecamatan *Kepersertaan JPKM
Desa *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Kecamatan * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
17 14 31
15.5 15.5 31.0
28.3% 23.3% 25.8%
6 10 16
8.0 8.0 16.0
10.0% 16.7% 13.3%
17 15 32
16.0 16.0 32.0
28.3% 25.0% 26.7%
20 21 41
20.5 20.5 41.0
33.3% 35.0% 34.2%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Bojongsari
Kalimanah
Mrebet
Bukateja
Kecamatan
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Desa * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
7 4 11
5.5 5.5 11.0
11.7% 6.7% 9.2%
6 10 16
8.0 8.0 16.0
10.0% 16.7% 13.3%
10 10 20
10.0 10.0 20.0
16.7% 16.7% 16.7%
10 10 20
10.0 10.0 20.0
16.7% 16.7% 16.7%
9 10 19
9.5 9.5 19.0
15.0% 16.7% 15.8%
11 11 22
11.0 11.0 22.0
18.3% 18.3% 18.3%
7 5 12
6.0 6.0 12.0
11.7% 8.3% 10.0%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Gombong
Kali Kobang
Kajongan
Onja
Majasem
Wirosobo
Mrebet
Desa
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Pekerjaan suami
49 40.8 40.8 40.8
23 19.2 19.2 60.0
39 32.5 32.5 92.5
3 2.5 2.5 95.0
6 5.0 5.0 100.0
120 100.0 100.0
Buruh
Petani
Wiraswasta
ABRI
Tidak bekerja
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Usia ibuN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
26.28 .43
25.41
27.14
26.10
25.00
22.638
4.76
17
39
22
7.00
.626 .221
-.233 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Usia ibuStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Biaya pelayananantenatal
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
32041.67 8739.01
14737.55
49345.79
12231.48
10000.00
9.2E+09
95731.10
4000
450000
446000
4500.00
3.834 .221
12.994 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Biaya pelayananantenatal
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 100.0% 120 100.0%JumlahAnak
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
1.7273 .1174
1.4920
1.9626
1.6566
1.0000
.758
.8704
.00
4.00
3.00
1.0000
.921 .322
-.113 .634
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
JumlahAnak
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Jumlah anakN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
.79 9.53E-02
.60
.98
.69
.00
1.091
1.04
0
4
4
1.00
1.194 .221
.531 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Jumlah anakStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Usia menikahN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
21.57 .29
20.98
22.15
21.46
21.00
10.365
3.22
14
35
21
5.00
.781 .221
1.551 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Usia menikahStatistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Hamil anak ke berapaN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
1.79 9.53E-02
1.60
1.98
1.69
1.00
1.091
1.04
1
5
4
1.00
1.194 .221
.531 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Hamil anak ke berapaStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Usia suamiN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
29.70 .50
28.72
30.68
29.52
28.00
29.422
5.42
19
45
26
8.00
.539 .221
-.362 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Usia suamiStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Jumlah tanggungankeluarga
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
1.04 .13
.78
1.30
.87
.00
2.091
1.45
1
6
6
2.00
1.504 .221
1.828 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Jumlah tanggungankeluarga
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Tingkat pendapatan ibuN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
76666.67 20039.64
36986.17
116347.16
41203.70
.00
4.8E+10
219523.29
0
1000000
1000000
.00
2.746 .221
6.179 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tingkat pendapatan ibuStatistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Jumlah uang yangdiberikan suami
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
547500.00 66689.03
415449.06
679550.94
470833.33
450000.00
5.3E+11
730541.70
0
7500000
7500000
400000.00
7.412 .221
69.691 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Jumlah uang yangdiberikan suami
Statistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Biaya transpor kepelayanan antenatal
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
3570.83 365.64
2846.83
4294.84
3236.11
4000.00
1.6E+07
4005.40
1
40000
40000
3000.00
6.345 .221
57.658 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Biaya transpor kepelayanan antenatal
Statistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Tingkatpendapatan suami
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
785000.00 33890.74
717892.96
852107.04
746296.30
750000.00
1.4E+11
371254.40
300000
3000000
2700000
400000.00
2.809 .221
13.066 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tingkatpendapatan suami
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
124 100.0% 0 .0% 124 100.0%Tingkat pendapatan ibuN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
27016.13 7228.77
12707.21
41325.04
12096.77
.00
6.5E+09
80496.22
1
400000
400000
.00
3.122 .217
9.082 .431
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tingkat pendapatan ibuStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Pendapatan keluargaN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
813333.33 32331.68
749313.38
877353.28
771296.30
750000.00
1.3E+11
354175.77
400000
3000000
2600000
350000.00
3.106 .221
15.198 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Pendapatan keluargaStatistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
15 100.0% 0 .0% 15 100.0%Tingkat pendapatan ibuN Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
223333.33 25758.34
168087.19
278579.48
220370.37
200000.00
1.0E+10
99761.62
100000
400000
300000
150000.00
.306 .580
-1.172 1.121
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tingkat pendapatan ibuStatistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Frekuensi pemeriksaanTrisemester I
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
1.08 7.99E-02
.93
1.24
1.04
1.00
.766
.88
0
3
3
2.00
.601 .221
-.179 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Frekuensi pemeriksaanTrisemester I
Statistic Std. Error
ExploreCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Frekuensi pemeriksaanTrisemester II
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
1.63 9.98E-02
1.43
1.82
1.64
1.00
1.194
1.09
0
3
3
2.00
.008 .221
-1.351 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Frekuensi pemeriksaanTrisemester II
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Frekuensi pemeriksaanTrisemester III
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
2.29 9.57E-02
2.10
2.48
2.28
2.00
1.099
1.05
0
5
5
2.00
.101 .221
-.725 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Frekuensi pemeriksaanTrisemester III
Statistic Std. Error
Explore
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Jumlah pemeriksaankehamilan
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Descriptives
5.00 .23
4.55
5.45
4.91
4.50
6.134
2.48
1
11
10
4.00
.459 .221
-1.023 .438
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Jumlah pemeriksaankehamilan
Statistic Std. Error
Frequencies Bukan JPKMStatistics
60 60 60 60 60 60 60 60
0 0 0 0 0 0 0 0
.68 1.00 .77 .48 .47 .48 .53 .98
.47 .00 .46 .50 .50 .50 .50 .13
0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 2 1 1 1 1 1
Valid
Missing
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
KelengkapanAntenatal
KepersertaanJPKM
Pendidikanibu
Pendapatankeluarga
Jumlahanak/Paritas
BiayapelayananantenatalUmur ibu
Tenagapemberiantenatal
Frequencies Bukan JPKMStatistics
60 60 60 60
0 0 0 0
880000.00 .85 23950.00 26.22
436589.25 1.15 79826.23 4.64
400000 0 4000 18
3000000 4 450000 38
Valid
Missing
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Pendapatankeluarga
Jumlah anaksebelum
hamil
Biayapelayananantenatal Usia ibu
Frequency Table
Pendapatan keluarga
1 1.7 1.7 1.7
13 21.7 21.7 23.3
1 1.7 1.7 25.0
1 1.7 1.7 26.7
7 11.7 11.7 38.3
1 1.7 1.7 40.0
15 25.0 25.0 65.0
5 8.3 8.3 73.3
1 1.7 1.7 75.0
9 15.0 15.0 90.0
1 1.7 1.7 91.7
2 3.3 3.3 95.0
1 1.7 1.7 96.7
1 1.7 1.7 98.3
1 1.7 1.7 100.0
60 100.0 100.0
400000
500000
550000
600000
750000
800000
850000
900000
950000
1000000
1400000
1500000
1600000
2500000
3000000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jumlah anak sebelum hamil
33 55.0 55.0 55.0
13 21.7 21.7 76.7
5 8.3 8.3 85.0
8 13.3 13.3 98.3
1 1.7 1.7 100.0
60 100.0 100.0
0
1
2
3
4
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Biaya pelayanan antenatal
6 10.0 10.0 10.0
6 10.0 10.0 20.0
42 70.0 70.0 90.0
4 6.7 6.7 96.7
2 3.3 3.3 100.0
60 100.0 100.0
4000
5500
10000
15000
450000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Usia ibu
2 3.3 3.3 3.3
1 1.7 1.7 5.0
4 6.7 6.7 11.7
6 10.0 10.0 21.7
8 13.3 13.3 35.0
5 8.3 8.3 43.3
5 8.3 8.3 51.7
5 8.3 8.3 60.0
1 1.7 1.7 61.7
7 11.7 11.7 73.3
2 3.3 3.3 76.7
4 6.7 6.7 83.3
1 1.7 1.7 85.0
2 3.3 3.3 88.3
1 1.7 1.7 90.0
3 5.0 5.0 95.0
1 1.7 1.7 96.7
2 3.3 3.3 100.0
60 100.0 100.0
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
38
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Frequencies JPKM
Statistics
60 60 60 60
0 0 0 0
746666.67 .73 20133.33 26.33
230992.09 .94 109447.80 4.91
400000 0 4000 17
1000000 4 200000 39
Valid
Missing
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Pendapatankeluarga
Jumlah anaksebelum
hamil
Biayapelayananantenatal Usia ibu
Frequency Table
Pendapatan keluarga
1 1.7 1.7 1.7
8 13.3 13.3 15.0
15 25.0 25.0 40.0
15 25.0 25.0 65.0
2 3.3 3.3 68.3
5 8.3 8.3 76.7
3 5.0 5.0 81.7
6 10.0 10.0 91.7
2 3.3 3.3 95.0
2 4.3 4.3 98.3
60 100.0 100.0
400000
500000
550000
750000
775000
850000
900000
1000000
1200000
1300000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jumlah anak sebelum hamil
32 53.3 53.3 53.3
15 25.0 25.0 78.3
11 18.3 18.3 96.7
1 1.7 1.7 98.3
1 1.7 1.7 100.0
60 100.0 100.0
0
1
2
3
4
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Biaya pelayanan antenatal
5 8.3 8.3 8.3
26 43.3 43.3 51.7
23 38.3 38.3 90.0
1 1.7 1.7 91.7
5 8.3 8.3 100.0
60 100.0 100.0
4000
5500
10000
15000
200000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Usia ibu
1 1.7 1.7 1.7
2 3.3 3.3 5.0
1 1.7 1.7 6.7
2 3.3 3.3 10.0
5 8.3 8.3 18.3
12 20.0 20.0 38.3
5 8.3 8.3 46.7
6 10.0 10.0 56.7
2 3.3 3.3 60.0
3 5.0 5.0 65.0
2 3.3 3.3 68.3
2 3.3 3.3 71.7
3 5.0 5.0 76.7
2 3.3 3.3 80.0
3 5.0 5.0 85.0
4 6.7 6.7 91.7
2 3.3 3.3 95.0
1 1.7 1.7 96.7
1 1.7 1.7 98.3
1 1.7 1.7 100.0
60 100.0 100.0
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
36
37
39
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lampiran 6. Hasil Analisis Data (Karakteristik Responden Menurut Variabel-Variabel Penelitian)
Frequency Table
Kelengkapan Antenatal
56 46.7 46.7 46.7
64 53.3 53.3 100.0
120 100.0 100.0
Tidak lengkap
Lengkap
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kepersertaan JPKM
60 50.0 50.0 50.0
60 50.0 50.0 100.0
120 100.0 100.0
Tidak anggota JPKM
Anggota JPKM
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan ibu
33 27.5 27.5 27.5
85 70.8 70.8 98.3
2 1.7 1.7 100.0
120 100.0 100.0
SD/Tidak sekolah
SMP/SLTA
PT/Akademik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
SD 35 29.2 29.2 29.2
SMP, SLTA,PT 85 70.8 70.8 100.0
Valid
Total 120 100.0 100.0
Pendapatan keluarga
47 39.2 39.2 39.2
73 60.8 60.8 100.0
120 100.0 100.0
<= Rp.750000
> Rp.750000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jumlah anak/Paritas
65 54.2 54.2 54.2
55 45.8 45.8 100.0
120 100.0 100.0
<= 1 anak
> 1 anak
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Biaya pelayanan antenatal
43 35.8 35.8 35.8
77 64.2 64.2 100.0
120 100.0 100.0
<= Rp.10000
> Rp.10000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Umur ibu
54 45.0 45.0 45.0
66 55.0 55.0 100.0
120 100.0 100.0
<= 25 thn
> 25 thn
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Tenaga pemberi antenatal
2 1.7 1.7 1.7
118 98.3 98.3 100.0
120 100.0 100.0
Non Nakes
Nakes
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Crosstabs
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Kelengkapan Antenatal* Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Kelengkapan Antenatal * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
37 19 56
28.0 28.0 56.0
61.7% 31.7% 46.7%
23 41 64
32.0 32.0 64.0
38.3% 68.3% 53.3%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Tidak lengkap
Lengkap
KelengkapanAntenatal
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Kepersertaan
JPKM120 100.0% 0 .0% 120 100.0%
Pendidikan * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
Kepersertaan JPKM
Tidak anggota
JPKM Anggota JPKM Total
Count 19 16 35
Expected Count 17.5 17.5 35.0
SD
% within Pendidikan 54.3% 45.7% 100.0%
Count 41 44 85
Expected Count 42.5 42.5 85.0
Pendidikan
SMP, SLTA,PT
% within Pendidikan 48.2% 51.8% 100.0%
Count 60 60 120Total
Expected Count 60.0 60.0 120.0
Pendidikan * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
Kepersertaan JPKM
Tidak anggota
JPKM Anggota JPKM Total
Count 19 16 35
Expected Count 17.5 17.5 35.0
SD
% within Pendidikan 54.3% 45.7% 100.0%
Count 41 44 85
Expected Count 42.5 42.5 85.0
Pendidikan
SMP, SLTA,PT
% within Pendidikan 48.2% 51.8% 100.0%
Count 60 60 120
Expected Count 60.0 60.0 120.0
% within Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Pendapatan keluarga *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Pendapatan keluarga * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
16 31 47
23.5 23.5 47.0
26.7% 51.7% 39.2%
44 29 73
36.5 36.5 73.0
73.3% 48.3% 60.8%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<= Rp.750000
> Rp.750000
Pendapatankeluarga
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Jumlah anak/Paritas* Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Jumlah anak/Paritas * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
33 32 65
32.5 32.5 65.0
55.0% 53.3% 54.2%
27 28 55
27.5 27.5 55.0
45.0% 46.7% 45.8%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<= 1 anak
> 1 anak
Jumlah anak/Paritas
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Biaya pelayananantenatal *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Biaya pelayanan antenatal * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
12 31 43
21.5 21.5 43.0
20.0% 51.7% 35.8%
48 29 77
38.5 38.5 77.0
80.0% 48.3% 64.2%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<= Rp.10000
> Rp.10000
Biaya pelayananantenatal
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Umur ibu *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Umur ibu * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
26 28 54
27.0 27.0 54.0
43.3% 46.7% 45.0%
34 32 66
33.0 33.0 66.0
56.7% 53.3% 55.0%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<= 25 thn
> 25 thn
Umuribu
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Tenaga pemberiantenatal *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Tenaga pemberi antenatal * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
1 1 2
1.0 1.0 2.0
1.7% 1.7% 1.7%
59 59 118
59.0 59.0 118.0
98.3% 98.3% 98.3%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Non Nakes
Nakes
Tenaga pemberiantenatal
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Pekerjaan *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Pekerjaan * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
6 8 14
7.0 7.0 14.0
10.0% 13.3% 11.7%
1 2 3
1.5 1.5 3.0
1.7% 3.3% 2.5%
5 5 10
5.0 5.0 10.0
8.3% 8.3% 8.3%
48 45 93
46.5 46.5 93.0
80.0% 75.0% 77.5%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Buruh
Petani
Wiraswasta
Tidak bekerja
Pekerjaan
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Kat_Pekerjaan ibu *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Kat_Pekerjaan ibu * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
48 45 93
46.5 46.5 93.0
80.0% 75.0% 77.5%
12 15 27
13.5 13.5 27.0
20.0% 25.0% 22.5%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Tidak bekerja
Bekerja
Kat_Pekerjaanibu
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Pendapatan suami_kat* Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Pendapatan suami_kat * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
26 26 52
26.0 26.0 52.0
43.3% 43.3% 43.3%
34 34 68
34.0 34.0 68.0
56.7% 56.7% 56.7%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<= Rp.750000
> Rp.750000
Pendapatansuami_kat
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
CrosstabsCase Processing Summary
120 100.0% 0 .0% 120 100.0%Pendapatan ibu_kat *Kepersertaan JPKM
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Pendapatan ibu_kat * Kepersertaan JPKM Crosstabulation
55 50 105
52.5 52.5 105.0
91.7% 83.3% 87.5%
5 10 15
7.5 7.5 15.0
8.3% 16.7% 12.5%
60 60 120
60.0 60.0 120.0
100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
Count
Expected Count
% withinKepersertaan JPKM
<=Rp.20000
> Rp.20000
Pendapatanibu_kat
Total
Tidak anggotaJPKM
AnggotaJPKM
Kepersertaan JPKM
Total
Lanjutan Lampiran 6.
___ ____ ____ ____ ____ tm /__ / ____/ / ____/___/ / /___/ / /___/ 7.0 Copyright 1984-2002 Statistics/Data Analysis Stata Corporation 4905 Lakeway Drive College Station, Texas 77845 USA 800-STATA-PC http://www.stata.com 979-696-4600 [email protected] 979-696-4601 (fax)
Single-user Stata for Windows perpetual license: Serial number: 1970524539 Licensed to: Bhisma Murti IKM FK-UNS
Notes: 1. (/m# option or -set memory-) 0.98 MB allocated to data
. use "F:\S2 MKK\Sutanto\sutanto_data.dta"
. svytab jpkm anc, count row
pweight: <none> Number of obs = 120Strata: <one> Number of strata = 1PSU: <observations> Number of PSUs = 120 Population size = 120
------------------------------- | Kelengkapan kepersert |pemeriksan antenatalaan jpkm | <4x >=4x Total----------+-------------------- tidak an | 39 21 60 | .65 .35 1 | anggota | 28 32 60 | .4667 .5333 1 | Total | 67 53 120 | .5583 .4417 1------------------------------- Key: counts row proportions
Pearson: Uncorrected chi2(1) = 4.0890 Design-based F(1, 119) = 4.0549 P = 0.0463
. sum dap_kel usia ank_ke uang transpot
Variable | Obs Mean Std. Dev. Min Max-------------+----------------------------------------------------- dap_kel | 120 813333.3 354175.8 400000 3000000 usia | 120 26.275 4.757943 17 39 ank_ke | 120 1.791667 1.044359 1 5 uang | 120 547500 730541.7 0 7500000 transpot | 120 3570.833 4005.404 0 40000
. ttest dap_kel, by (jpkm)
Two-sample t test with equal variances
------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval]---------+--------------------------------------------------------------------tidak an | 60 880000 56363.43 436589.2 767217 992783 anggota | 60 746666.7 29820.95 230992.1 686995.1 806338.2---------+--------------------------------------------------------------------combined | 120 813333.3 32331.68 354175.8 749313.4 877353.3---------+-------------------------------------------------------------------- diff | 133333.3 63766.18 7058.946 259607.7------------------------------------------------------------------------------Degrees of freedom: 118
Ho: mean(tidak an) - mean(anggota ) = diff = 0
Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = 2.0910 t = 2.0910 t = 2.0910 P < t = 0.9807 P > |t| = 0.0387 P > t = 0.0193
. ttest usia, by (jpkm)
Two-sample t test with equal variances
------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval]---------+--------------------------------------------------------------------tidak an | 60 26.21667 .599478 4.643536 25.01711 27.41622 anggota | 60 26.33333 .6336455 4.908197 25.06541 27.60125---------+--------------------------------------------------------------------combined | 120 26.275 .4343388 4.757943 25.41497 27.13503---------+-------------------------------------------------------------------- diff | -.1166667 .8722846 -1.844028 1.610694------------------------------------------------------------------------------Degrees of freedom: 118
Ho: mean(tidak an) - mean(anggota ) = diff = 0
Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = -0.1337 t = -0.1337 t = -0.1337 P < t = 0.4469 P > |t| = 0.8938 P > t = 0.5531
. ttest ank_ke, by (jpkm)
Two-sample t test with equal variances
------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval]---------+--------------------------------------------------------------------tidak an | 60 1.85 .1481048 1.147215 1.553643 2.146357 anggota | 60 1.733333 .1208881 .9363953 1.491437 1.97523---------+--------------------------------------------------------------------combined | 120 1.791667 .0953365 1.044359 1.602891 1.980442---------+-------------------------------------------------------------------- diff | .1166667 .1911778 -.2619175 .4952508------------------------------------------------------------------------------Degrees of freedom: 118
Ho: mean(tidak an) - mean(anggota ) = diff = 0
Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = 0.6103 t = 0.6103 t = 0.6103 P < t = 0.7286 P > |t| = 0.5429 P > t = 0.2714
. ttest uang, by (jpkm)
Two-sample t test with equal variances
------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval]---------+--------------------------------------------------------------------tidak an | 60 488333.3 39476.92 305786.9 409340.2 567326.5 anggota | 60 606666.7 127527.9 987827 351483.9 861849.4---------+--------------------------------------------------------------------combined | 120 547500 66689.03 730541.7 415449.1 679550.9---------+-------------------------------------------------------------------- diff | -118333.3 133498.3 -382696.3 146029.7------------------------------------------------------------------------------Degrees of freedom: 118
Ho: mean(tidak an) - mean(anggota ) = diff = 0
Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = -0.8864 t = -0.8864 t = -0.8864 P < t = 0.1886 P > |t| = 0.3772 P > t = 0.8114
. ttest transport, by (jpkm)variable transport not foundr(111);
. ttest transpot, by (jpkm)
Two-sample t test with equal variances
------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval]---------+--------------------------------------------------------------------tidak an | 60 4008.333 681.3176 5277.464 2645.02 5371.647 anggota | 60 3133.333 261.9642 2029.166 2609.144 3657.522---------+--------------------------------------------------------------------combined | 120 3570.833 365.6417 4005.404 2846.826 4294.84---------+-------------------------------------------------------------------- diff | 875 729.9445 -570.4888 2320.489------------------------------------------------------------------------------Degrees of freedom: 118
Ho: mean(tidak an) - mean(anggota ) = diff = 0
Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = 1.1987 t = 1.1987 t = 1.1987 P < t = 0.8835 P > |t| = 0.2330 P > t = 0.1165
. svytab anc edudic, count row
pweight: <none> Number of obs = 120Strata: <one> Number of strata = 1PSU: <observations> Number of PSUs = 120 Population size = 120
-------------------------------Kelengkap |an |pemeriksa |n | Pendidikan ibu antenatal | SD SMP Total----------+--------------------
<4x | 25 42 67 | .3731 .6269 1 | >=4x | 10 43 53 | .1887 .8113 1 | Total | 35 85 120 | .2917 .7083 1------------------------------- Key: counts row proportions
Pearson: Uncorrected chi2(1) = 4.8733 Design-based F(1, 119) = 4.8327 P = 0.0299
. svytab jpkm edudic, count row
pweight: <none> Number of obs = 120Strata: <one> Number of strata = 1PSU: <observations> Number of PSUs = 120 Population size = 120
-------------------------------kepersert | Pendidikan ibu aan jpkm | SD SMP Total----------+-------------------- tidak an | 19 41 60 | .3167 .6833 1 | anggota | 16 44 60 | .2667 .7333 1 | Total | 35 85 120 | .2917 .7083 1------------------------------- Key: counts row proportions
Pearson: Uncorrected chi2(1) = 0.3630 Design-based F(1, 119) = 0.3600 P = 0.5496
. svytab edudic jpkm, count row
pweight: <none> Number of obs = 120Strata: <one> Number of strata = 1PSU: <observations> Number of PSUs = 120 Population size = 120
----------------------------------------Pendidika | kepersertaan jpkm n ibu | tidak an anggota Total----------+----------------------------- SD | 19 16 35 | .5429 .4571 1 | SMP | 41 44 85 | .4824 .5176 1 | Total | 60 60 120 | .5 .5 1----------------------------------------
Key: counts row proportions
Pearson: Uncorrected chi2(1) = 0.3630 Design-based F(1, 119) = 0.3600 P = 0.5496
.