Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA
KEPERCAYAAN MEREK DALAM MEMBENTUK
LOYALITAS MEREK PADA PRODUK OTOMOTIF
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Manajemen Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
MUHAMMAD SAID AL GHIFARI
B.100160406
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA KEPERCAYAAN MEREK
DALAM MEMBENTUK LOYALITAS MEREK PADA PRODUK
OTOMOTIF
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
MUHAMMAD SAID ALGHIFARI
B.100160406
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen
Pembimbing
Dr. Anton Agus Setyawan, SE. M.Si
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA KEPERCAYAAN MEREK
DALAM MEMBENTUK LOYALITAS MEREK PADA PRODUK
OTOMOTIF
OLEH :
MUHAMMAD SAID AL GHIFARI
B.100160406
Telah dipertahankan diperiksa di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 15 Agustus 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Dr. Anton Agus Setyawan, SE. M.Si ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. ………………………………………. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. …………………………………. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
(Dr. H. Syamsudin, S.E, M.M.)
iii
PERNYATAAN
Dengan saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.
Surakarta, 18 November 201904
Maret 2019 Penulis
MUHAMMAD SAID AL GHIFARI
B.100160406
1
PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA KEPERCAYAAN MEREK
DALAM MEMBENTUK LOYALITAS MEREK PADA PRODUK
OTOMOTIF
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap
kepercayaan merek pada produk otomotif. Mengetahui pengaruh kepuasan
konsumen terhadap loyalitas merek pada produk otomotif. Mengetahui pengaruh
kepercayaan konsumen terhadap loyaliats merek pada produk otomotif. Populasi
ini adalah pengguna produk otomotif yaitu kendaraan roda dua berbagai merek di
Surakarta yang jumlahnya tidak terbatas. Sampel dalam penelitian ini adalah
orang yang telah membeli produk otomotif berupa kendaraan roda dua dengan
berbagai merek sebanyak 150 orang. Dan teknik yang digunakan adalah purposive
sampling dengan kriteria berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berusia 17-65
tahun. Sudah pernah membeli kendaraan lebih dari dua merek sebelumnya.
Pekerjaan yang dimiliki saat ini. Pendapatan per bulan Berdasarkan hasil
diketahui bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan merek pada produk otomotif. Kepuasan konsumen berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas merek pada produk otomotif. Kepercayaan merk
berpengaruh terhadap loyaliats merek pada produk otomotif.
Kata Kunci : kepuasan, kepercayaan dan loyalitas
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of consumer satisfaction on
brand trust in automotive products. Knowing the effect of customer satisfaction on
brand loyalty in automotive products. Knowing the effect of consumer confidence
on brand loyalty in automotive products. Population is automotive product users,
namely two-wheeled vehicles of various brands in Surakarta, whose number is
unlimited. The sample in this study were people who had bought automotive
products in the form of two-wheeled vehicles with various brands of 150 people.
And the technique used is purposive sampling with male and female gender
criteria. 17-65 years old. Have bought more than two brands before. Current jobs.
Monthly income. Based on the results it is known that customer satisfaction has a
significant effect on brand trust in automotive products. Consumer satisfaction has
a significant effect on brand loyalty in automotive products. Brand trust influences
brand loyalty in automotive products.
Keywords : satisfaction, trust and loyalty
1. PENDAHULUAN
Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat cenderung meningkat
tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana
2
transportasi yang memadai. Permintaan pasar akan kendaraan bermotor yang
sedemikian tingginya, dihadapi para produsen otomotif sepeda motor untuk saling
berpacu mendapatkan produk yang mampu memenuhi seluruh permintaan calon
pembeli (Rahardi, 2008).
Masyarakat pun kian konsumtif akan kebutuhan transportasi untuk
mendukung mobilitas mereka, baik itu transportasi pribadi ataupun umum. Saat
proses pembelian sepeda motor makin mudah sehingga meningkatkan daya beli
masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat lebih memilih sepeda
motor sebagai sarana transportasi dibandingkan kendaraan lainya. Penggunaan
yang mudah, dapat digunakan oleh siapa saja baik muda, tua, pria, ataupun wanita
dapat mengendarainya. Hal terpenting orang memilih motor adalah sebagai alat
transportasi yang sangat membantu, terutama untuk kendaraan kota besar yang
umumnya macet.
Peranan sepeda motor sebagai sarana mobilitas masyarakat sangat
mambantu, dimana degan menggunakan motor dirasakan lebih praktis dalam hal
waktu karena motor dapat menghindari kemacetan lalu lintas. Manfaat lain
dirasakan dalam menggunkan motor adalah lebih memiliki niali ekonomis karena
lebih hemat. Dari beberapa kelebihan menggunakan seeped motor, perlu juga kita
perhatikan dampak buruknya.
Perusahaan dapat dikatakan berhasil atau menang dalam persaingan
apabila persuhaan tersebut berhasil mendapatkan dan mempertahankan
pelanggan-pelanggan dalam arti menjaga loyalitas mereka terhadap produk
perusahaaan. Dengan banyaknya jumlah pelanggan didapat tidak menutup
kemungkinan bahwa perusahaaan tersebut akan memperoleh keuntungan yang
besar dan pertumbuhan kearah yang lebih baik. Karena pada dasarnya semakin
bertambahnya pesaing-pesaing dalam bidang yang sama maka semakin banyak
pula pertimbangan yang harus dipilih oleh para konsumen karena semakin banyak
pula produk-produk yang ditawarkan. Tentunya konsumen tersebut akan memilih
produk yang sesuai dangan keinginan dan kebutuhan mereka. Oleh sebab itu
perusahaan-perusahaan dituntut oleh lebih inovatif dalam menghasilkan produk
sesuai dengan apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh para calon konsumen
3
mereka guna menarik perhatian konsumen dan menghadapi persaingan dari
pesaing.
Dalam perkembangan selanjutnya, maka konsumen menjadi penentu atas
keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya
karena konsumenlah yang merasakan sekaligus menilai produk yang mereka beli
dan konsumsi. Perusahaan harus mengenali secara dini apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun dimasa yang akan datang
dengan harapan produk yang mau dijual sesuai dengan kebutuhan dan juga
permintaan pasar
Seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan yang baik
tentang bagaimana menjaga loyalitas konsumen sehingga mereka tidak
meninggalkan produk yang kita jual dan beralih pada produk pesaing. Masyarakat
kini sudah mulai berpikir selektif dan pintar dalam memilih produk, sehingga
mereka akan mendapatkan kegunaan atau manfaat yang mereka cari dari sebuah
produk. Bahkan terkadang mereka tidak ragu untuk mengeluarkan biaya lebih
untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Ketatnya persaingan akan
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan memegang pangsa
pasar.
Solomon (2008) menyatakan bahwa loyalitas merek (brand loyalty) adalah
sebuah bentuk dari perilaku pembelian berulang yang mencerminkan keputusan
secara sadar untuk membeli merek yang sama secara berkelanjutan. Sedangkan
Aaker dalam Herizon (2008) menyatakan bahwa kesetiaan merek (brand loyalty)
adalah sebagai suatu faktor penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek.
Nilai penting dari merek tersebut dapat meliputi kualitas, bentuk serta kegunaan
dari barang dan jasa yang ditawarkan lebih baik dari yang ditawarkan pesaing.
Chauduri dan Holbrook (2010) mendefenisikan kepercayaan terhadap merek
atau brand trust sebagai kemauan dari rata-rata konsumen untuk bergantung
kepada kemampuan sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan atau
fungsinya. Lebih lanjut dikatakan bahwa, secara spesifik, kepercayaan dapat
mengurangi ketidakpastian di mana konsumen merasa tidak aman didalamnya.
Karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek tersebut.
4
Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi
dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten. Company characteristic
yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan
konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan
yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman
konsumen terhadap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu
perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu
perusahaan.
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu
kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk
mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau mendapat simpati dari
kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk membuka hubungan dengan suatu
merek, maka konsumen harus menyukai dahulu merek tersebut.
Loyal tidaknya konsumen terhadap suatu merek perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola faktor-
faktor yang mempengaruhi loyalitas merek. Aaker dalam Herizon (2008)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen
adalah: variabel satisfaction atau kepuasan yang didapatkan dari penggunaan
suatu produk yang meliputi kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan,
kesesuaian dengan manfaat, gambar dan tulisan, desain warna khas, kejelasan
informasi, kemudahan dalam memperoleh dan variabel brand trust dipercaya
mempengaruhi branb loyalty. Sebagaimana dijelaskan oleh Bouhlel (2011),
bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek, dimana para konsumen ini
percaya bahwa merek tersebut pasti mampu memberikan suatu produk yang
berkualitas, juga sangat mempengaruhi brand loyalty, hal yang sama juga
dijelaskan oleh Rizan et al, (2012), jika suatu merek mampu memenuhi harapan
konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen dan memberikan jaminan
kualitas pada setiap kesempatan penggunanya, serta merek tersebut diproduksi
oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin yakin
dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada merek,
menyukai merek, serta menganggap merek tersebut sebagai bagian dari dirinya.
5
Upaya penciptaan kepuasaan dan loyalitas konsumen harus selalu diikuti
dengan evaluasi terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas yang dicapai oleh
konsumen. Hal ini sangat diperlukan karena dengan mengetahui tingkat kepuasan
atau loyalitas konsumennya, manajemen perusahaan akan dapat menentukan
strategi pemasaran yang akan diguakan pada masa yang akan datang dengan baik.
Karena konsumen diharapkan dapat bersikap loyal pada semua barang konsumsi,
maka dalam produk pasta gigi pun konsumen diperkirakan dapat memiliki
loyalitas yang sama.
Tjiptono (2012) mengemukakan bahwa terdapat dua variable utama yang
menentukan kepuasaan pelanggan, yaitu pengharapan dan persepsi kinerja.
Apabila persepsi kinerja melebihi pengharapan, maka pelanggan akan puas, tetapi
sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Selanjutnya, karena tingkat
kepuasaan tersebut akan dapat menimbulkan loyalitas pelanggan, maka loyalitas
sebagai variable endogenous disebabkan oleh suatu kombinasi dari kepuasan,
rintangan pengalihan (switching barrier) pemasok, dan keluhan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
dengan judul ”PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA
KEPERCAYAAN MEREK DALAM MEMBENTUK LOYALITAS MEREK
PADA PRODUK OTOMOTIF”
2. METODE
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kota Surakarta dengan
obyek para pengguna sepeda motor dengan berbagai merek yang ada, metode
pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan atau
mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode
tertentu (Silalahi, 2009). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
terstruktur, terdiri dari kumpulan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan
informasi dari responden.
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid kuesioner. Suatu koesioner
dikatakan valid jika suatu pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan suatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil uji validitas angket dengan
menggunakan program SPSS 17.00 for Windows adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Kepuasan
Item Rhitung rtabel Keterangan
1.
2.
3.
4.
0,731
0,770
0,742
0,707
0,159
0,159
0,159
0,159
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019
Nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,159. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan tentang kepuasan adalah valid,
karena nilai rhitung
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan
Item rhitung rtabel Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,668
0,571
0,761
0,674
0,437
0,482
0,159
0,159
0,159
0,159
0,159
0,159
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019
Diketahui nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,159. Hasil
tersebut menunjukkan semua butir pernyataan tentang kepercayaan adalah valid,
karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian semua butir
pernyataan angket kepercayaan adalah valid.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen
Item rhitung rtabel Keterangan
7
1.
2.
3.
4.
5.
0,733
0,746
0,763
0,827
0,546
0,159
0,159
0,159
0,159
0,159
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019
Hasil nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,159. Hasil
tersebut menunjukkan butir pernyataan tentang loyalitas konsumen adalah valid,
karena nilai rxy lebih besar dari nilai rtable. Dengan demikian semua butir
pernyataan angket loyalitas konsumen adalah valid.
Uji reliabilitas dengan cara menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-
masing dalam suatu tabel. Hasil uji reliabilitas masing-masing variabel adalah:
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kepuasan
Kepercayaan
Loyalitas konsumen
0,785
0,753
0,628
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2019
Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s
Alpha sebagaimana terlihat pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih
dari 0,6. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian ini
adalah reliabel.
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati
normal. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
Variabel Kolmogorov –
Smirrov
p-value Keterangan
Unstandardized Residual 1,333 0,057 Sebaran data
8
normal
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai hitung probabilitas hitung
(Kolmogrov-Smirnov Z) lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
data pada model regresi yang digunakan adalah normal.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas. Adapun hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kepercayaan
Kepuasan
0,676
0,676
1,480
1,480
Tidak terjadi multikolineritas
Tidak terjadi multikolineritas
Sumber : Data primer diolah, 2019
Berdasarkan pada tabel 5. menunjukkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai VIF dibawah angka 10 dan mempunyai nilai tolerance diatas
0,10. Dengan demikian dapat dinyatakan juga model regresi ini tidak terdapat
multikolinearitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke
pengamatan yang lain. Adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel p-value Keterangan
Kepercayaan
Kepuasan
0,086
0,366
Tidak terjadi Heteroskedastisitas
Tidak terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil yang ditunjukan tabel tersebut nampak bahwa semua
variabel menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan
bahwa semua variabel tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linear Berjenjang Persamaan 1
Variabel B thitung Sig
(Constant) 7,945 5,015 0,000
9
Kepuasan 0,578 8,429 0,000
R = 0,570 Fhitung = 71,052
Rsquare = 0,324 Sig. = 0,000
Adjusted Rsquare = 0,320
Sumber : Data primer diolah, 2019
Y = 7,945 + 0,578X1 + e
Konstanta () = Bila kepuasaan dianggap tidak (0) maka kepercayaan akan
bernilai 7,945 satuan.
Koefisien b1 0,578 = Apabila kepuasaan naik satu satuan maka kepercayaan akan
naik sebesar 0,578 satuan.
Tabel 9. Hasil uji t Persamaan 1
Variabel thitun
g
ttabel Sig. Keterangan
Kepuasan 8,4
29
1,9
84
0,0
00
Berpengaruh
Sumber: Data diolah, 2019
Variabel kepuasan diketahui nilai thitung (8,429) lebih besar daripada ttabel
(1,984) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu,
Ho ditolak, artinya kepuasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepercayaan.
Tabel 10. Hasil Uji F (Uji Serempak) Persamaan 1
Variabel Fhitung Ftabel Keterangan
Kepuasan 71,052 4,00 Ho ditolak
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan hasil diketahui Fhitung > Ftabel 71,052 > 4,00), maka Ho ditolak
berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan secara bersama-sama
terhadap kepercayaan dan dibuktikan dengan nilai sig (0,000) lebih kecil dari dari
0,05 () maka kepuasan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan.
10
Tabel 11. Hasil Uji F (Uji Serempak) Persamaan 2
Variabel Fhitung Ftabel Keterangan
Kepercayaan 59,907 4,00 Ho ditolak
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan hasil diketahui Fhitung > Ftabel (59,907 > 4,00), maka Ho ditolak
berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan secara bersama-sama
terhadap loyalitas konsumen dan dibuktikan dengan nilai sig (0,000) lebih kecil
dari dari 0,05 () maka kepercayaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas konsumen.
Tabel 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Persamaan 1
Model R R Square Adjusted R Square
1 0.570a .324 .320
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan bantuan komputer
program SPSS for windows maka dapat diperoleh Adjusted R square (R2) sebesar
0,320, hal ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan mempunyai pengaruh
terhadap kepercayaan sebesar 32,0%. Sedangkan sisanya (100% – 32,0% =
68,0%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Pengaruh kepuasan konsumen terhadap kepercayaan merek pada produk
otomotif.di Surakarta. Kepuasaan konsumen menurut kuesioner menyatakan
bahwa konsumen puas membeli produk dari otomotif, konsumen membeli produk
otomotif dengan hati hati dan bijak, konsumen menikmati dan merasa senang
membeli produk otomotif. Berdasarkan hasil variabel kepuasan diketahui nilai
thitung (8,429) lebih besar daripada ttabel (1,984) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, Ho ditolak, artinya kepuasan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan. Hal ini membuktikan
bahwa konsumen akan loyal terhadap suatu merek bila mendapatkan kepuasan
dari suatu merek, dengan demikian memiliki tingkat kepercayaan dan respon yang
baik terhadap merek yang dipilihnya yang mana mereka pasti akan memiliki
kepercayaan terhadap merek. Berdasarkan hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Rini dan Sulisyawati (2013) dan Rahmania Asmoningsih (2015) yang
11
menyatakan kepuasan konsumen terhadap kepercayaan merek pada produk
otomotif.
Pengaruh kepuasan konsumen dalam membentuk loyalitas merek pada
produk otomotif di Surakarta, loyalitas merk menurut kuesioner menyatakan
bahwa merk menjadi pilihan utama untuk konsumen, konsumen akan setia pada
satu merk, konsumen akan merekomendasikan merk pada rekannya dan
mengatakan hal positif kepada orang lain.
Variabel kepuasan diketahui nilai thitung (2,794) lebih besar daripada ttabel
(1,984) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,006 < = 0,05. Oleh karena itu,
Ho ditolak, artinya kepuasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen. Hal ini kepuasan konsumen terbentuk sesuai dengan harapan
dan pengalaman yang diperoleh maka konsumen akan memiliki kesetiaan yang
berdampak pada loyalitas konsumen yang mana konsumen memiliki kesetiaan,
komitmen dan kesukaan terhadap merek.
Berdasarkan hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rini dan
Sulisyawati (2013), Rahmania Asmoningsih (2015) dan Pertiwi, Djawahir dan
Andarwati (2017) yang menyatakan kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek
pada produk otomotif.
Pengaruh kepercayaan merek dalam membentuk loyaliats merek pada
produk otomotif di Surakarta, kepercayaan merek menurut kuesioner menyatakan
bahwa konsumen percaya pada merek dan mengandalkan karena produk otomotif
yang di pilih dapat di percaya dan memenuhi harapan para konsumen.
Variabel kepercayaan diketahui nilai thitung (7,135) lebih besar daripada ttabel
(1,984) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu,
Ho ditolak, artinya kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas. Hal ini jika kepercayaan yang terbentuk seperti keinginan konsumen
pada suatu merek dengan resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek
akan hal yang positif dan kepercayaan didasarkan pada tingkat keyakinan
konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk dan produk tersebut mampu
memenuhi nilai yang dijanjikan, maka dengan demikian terbentuk tingkat
loyalitas yang tinggi.
12
Berdasarkan hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rini dan
Sulisyawati (2013), Puji Lestari (2015) dan Pertiwi, Djawahir dan Andarwati
(2017) yang menyatakan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada
produk otomotif.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan merek pada
produk otomotif. Kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
merek pada produk otomotif. Kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyaliats
merek pada produk otomotif. Penelitian ini tidak berhasil mengidentifikasi merek
secara detail karena hanya bisa mendapatkan informasi tentang merek korporat
(Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS). Penelitian ini tidak berhasil
memisahkan pengguna sepeda motor sebagai fungsi transportasi dan fungsi
emosional (Hobby)
4.2 Saran
Penelitian selanjutnya bias mengidentifikasi merek detail karena masih ada
banyak variasi merk lain. Penelitian selanjutnya bisa menambahkan pertanyaan
tentang motivasi untuk tujuan menggunakan merek, apakah karena hobi atau alat
transportasi untuk harian. Bagi perusahaan loyalitas konsumen adalah keadaan
yang menunjukkan loyalitas seseorang pada suatu obyek tertentu. Obyek tertentu
tersebut dapat berupa merek, produk, atau toko. Merek dianggap lebih lazim dan
lebih banyak menjadi obyek loyal karena dianggap sebagai identitas produk atau
perusahaan yang lebih mudah dikenali oleh pelanggan dan terus berinovasi
mengikuti perubahan zaman yang semakin kompleks dan syarat dengan
ketertarikan produk yang diproduksi oleh perusahaan dengan pembelian kembali
dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Kepercayaan terhadap merek atau brand trust sebagai kemauan dari rata-rata
konsumen untuk bergantung kepada kemampuan sebuah merek dalam
melaksanakan segala kegunaan atau fungsinya. Lebih lanjut dikatakan bahwa,
secara spesifik, kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian di mana konsumen
13
merasa tidak aman didalamnya. Karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat
mengandalkan merek tersebut.
Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek mempunyai
reputasi, dan kompeten. Company characteristic yang ada di balik suatu merek
juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek
tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek
suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu
produk
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu
kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk
mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau mendapat simpati dari
kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk membuka hubungan dengan suatu
merek, maka konsumen harus menyukai dahulu merek tersebut.
Diharapkan konsumen pada tingkat loyalitas yang tinggi akan benar-benar
menyukai merek dan akan terdapat perasaan emosional yang terkait dengan merek
dan betul-betul memiliki kesetiaan pada merek dan berasakan kebanggaan sebagai
pengguna merek baik Yamaha, Suzuki, Honda, Kawasai dan TVS yang mana
konsumen akan memiliki kesetiaan yang ditimbulkan dari kepercayaan terhadap
merek produk yang ditimbulkan dan memiliki kesukaan pada merek yang menjadi
kesukaan maka akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut
diharapkan memberikan keuntungan dalam jangka pendek
Bagi konsumen yang memiliki kepuasan dimana keinginan, harapan dan
kebutuhan telah terpenuhi dengan merek yang telah dikonsumsinya dan
memuaskan bila kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuh. Kepuasan
merupakan suatu keinginan dari konsumen dalam membentuk harapan dan
kebutuhan pelanggan. Suatu merek akan membentuk, melindungi bagi konsumen
maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk
yang serupa dan identik dengan kesamaan kualitas, dengan keyakinan dapat
menciptakan awal hubungan yang baik maka akan menimbulkan kepercayaan
kepada konsumen. Dan sumber harapan konsumen akan terpenuhi jika jani dari
merek tersebut terpenuhi dengan baik yang akan menumbuhkan suatu
14
kepercayaan dan konsumen puas dengan merek produk yang telah dikonsumsi
maka konsumen akan loyal pada merek produk tersebut dikemudian hari dan akan
terwujud harapan dan keinginan dari konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D.A. 2007. Managing brand equity. New York: The Free Press
Aaker, David A., V. Kumar. 2008. Marketing Research. 7th
Edision. New York :
John Willey & Sons.
Aaker, David, 2005, Managing Brand Equity, Second Edition, New York,
Makwell Macmillan Canada Inc.
Arlan Tjahyadi, Rully. 2006. “Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek:
Peran karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan Dan Karakteristik
Hubungan Pelanggan-Merek.” Jurnal Manajemen, Vol. 6, No.1
Assael, H. 2008. Consumer Behavior and Marketing Action (6th
Edition). New
York: Internasional Thomson Publishing.
Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan validitas SPSS. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bouhlel, O. 2011. Brand Personality’s Influence on the Purchase Intention: A
Mobile Marketing Case. Internasional Journal of Business and
Management, Vol 6 (9),210-227.
Chaudhuri, A. and M.B. Holbrook, 2007, The Chain Of Effect From Brand Trust
And Brand Affect To Brand Performance : The Role Of Brand Loyalty,
Journal Of Marketing, April, Vol. 65, No. 2.
Delgado-Ballester, E. and Munuera-Alemán, J. L. 2007. Brand Trust in the
Context of Consumer Loyalty, European Journal of Marketing, Vol. 35
No. 11.
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2006. Statistik Induktif Edisi III. Yogyakarta :
BPFE.
Ferrinadewi, Erna. 2001. Pengaruh Threat Emotion Konsumen, Brand Trust Pada
Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene Di Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 2 No. 1 (2001).
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
15
John C. Mowen dan Michael Minor, 2006. Perilaku Konsumen Edisi V. Jakarta :
Erlangga.
Kotler, P. 2009. Marketing management: Analysis, planning, implementation, and
control (11th
edition). Englewood Cliff: Prentice Hall Inc.
Kuncoro, Mudrajad. 2008. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.
Malhotra, N.K. 2007. Marketing Research an Applied Orientation (5th
E#dition).
New Jersey: Pearson Education.
Rangkuti, Freddy, 2009, The Power of Brands, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Rizan, Mohammad, et al. 2015. Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Banding Konsumen Indomie dan
Mie Sedaap). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol.6 No.
Setiaji, Bambang, 2006. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif.
Surakarta: Program Pascasarjana UMS,
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung; PT. Refika Aditama.
Solomon, Michael R, 2010, Consumer Behavior, International Edition, New
Jersey, Prentice Hall International. Inc.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang: Banyumedia
Publishing.
Umar, H. 2008. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Yulianto, Mengukur Kepuasan Konsumen, di unduh dari:
http://triatmojo.wordpress.com/2006/09/24/mengukur-kepuasan-
pelanggan/, pada tanggal 06 Juli 2018