25
PEMBAHARUAN PARADIGMA KEBERAGAMAN AGAMA Ibrahim Yahya Institute of Political Islam 16 Juli 2016

Pembaharuan kepercayaan agama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembaharuan kepercayaan agama

PEMBAHARUAN PARADIGMA

KEBERAGAMAN AGAMA

Ibrahim Yahya

Institute of Political Islam

16 Juli 2016

Page 2: Pembaharuan kepercayaan agama

2

Daftar Isi

Apa itu pembaharuan?

Golongan Muslim

Perbedaan Asumsi

Argumen Golongan Moderat

Moslem Moderat

Apa yang bisa dilakukan?

Page 3: Pembaharuan kepercayaan agama

Apa itu pembaharuan?

Perubahan pemahaman dalam mencari

kebenaran dengan mencari asumsi dan

penafsiran yang rohani dan bermoral

sehingga dapat mewujudkan kemajuan

bersama sebagai suatu bangsa yang

majemuk.

3

Page 4: Pembaharuan kepercayaan agama

Golongan moderat dan fanatik

Kaum moderat adalah orang Muslim yang penuh

komitmen mendatangkan manfaat

– Didorong oleh teologi moderat dan komitmen kemanusiaan yang

dalam.

Kaum fundamentalis adalah orang Muslim yang penuh

komitmen.

– Didorong oleh teologi dan komitmen golongan yang dalam.

Kaum fanatik adalah orang-orang yang antusiasmenya tak

masuk akal dan semangatnya berlebih-lebihan.

– Didorong oleh sikap benci dan sikap membenarkan diri.

4

Page 5: Pembaharuan kepercayaan agama

Kategori orang Muslim

Muslim Kultural

– Mematuhi norma-normal sosial daripada teologi

Muslim Quranis

– Mematuhi pengajaran Quran yang eksplisit. Sebagian

adalah kaum fundamentalis.

Muslim Militan

– Membela iman melalui konflik dan upaya strategis

menaklukkan kafir. Sebagian adalah kaum

fundamentalis dan semua kaum fanatik.

5Lihat John Mead (2002) The New World War (Perang Dunia Baru).

Page 6: Pembaharuan kepercayaan agama

Perubahan terjadi

6

Awal abad ke dua puluh Abad ke dua puluh satu

Muslim Militan Muslim Kultural

Muslim Quranis Muslim Quranis

Muslim Kultural Muslim Militan

Page 7: Pembaharuan kepercayaan agama

Muslim moderat dan berpikiran

terbuka, atau?

7

Mayoritas Muslim yang

belum mengambil keputusan

terdiri dari:

• Quranis

• Kultural

• Sebagian Fundamentalis

Muslim moderat

dan berpikiran

terbuka

Muslim militan

dan berpikiran

tertutup

Page 8: Pembaharuan kepercayaan agama

Asumsi apa yang berbeda?

Doktrin Kultural Quranis Militan

Jihad Berjuang menjalani suatu

kehidupan yang penuh

kebenaran dengan cara

menghindari dosa

Mengamalkan kebaikan

dan mencegah kejahatan

Kadangkala

menggunakan militansi

untuk menciptakan

lingkungan yang tepat

sehingga orang Muslim

dapat mempraktikkan

Islam secara benar

Separasi Berada di dalam dunia

tetapi tidak menjadi bagian

dari dunia

Memiliki persekutuan

dengan orang-orang

Muslim yang

berkomitmen dan sehati

sepikir

Penuh komitmen tetapi

berbaur dengan dunia

sebagai intelijen untuk

menaklukkan dunia

Jejak Nabi

Muhammad

Mengikuti cara berpakaian

dan adat istiadat, serta

berani mengidentifikasi dan

menentang kejahatan

Mengikui jejak dalam

keberanian menentang

kejahatan

Mengikuti jejak dalam

kehidupan di Mekah,

Madinah, dan tahap

ekspansi

8

Page 9: Pembaharuan kepercayaan agama

Benturan Asumsi alias Penafsiran

9

Page 10: Pembaharuan kepercayaan agama

Mengapa berbeda?

Pembacaan buku-buku hasil penafsiran

golongan moderat atau fundamentalis

Membaca dan menghafal Quran, dan

membahas dalam kelompok

Indoktrinasi dari pemimpin kelompok yang

bernuansa bertoreransi hidup bersama atau

tidak bertoleransi

10

Page 11: Pembaharuan kepercayaan agama

Kisah Dua Serigala

Suatu malam, seorang bijak berkata pada anak-anaknya mengenai pertempuran

yang berlangsung didalam setiap insan manusia. Dia bilang: “Anak-anakku,

pertempuran di dalam setiap diri manusia itu adalah antara dua serigala”

Yang satu: JAHAT, yaitu kemarahan, sirik, iri, dengki, kesedihan, penyesalan,

serakah, kesombongan, mengasihani diri sendiri, perasaan bersalah, rendah

diri, kebohongan, keangkuhan, merasa benar sendiri, nafsu, dan ego.

Yang satunya lagi: BAIK, yaitu: kebahagiaan, kedamaian, cinta, harapan,

keteduhan, peri kemanusiaan, kebaikan, empati, sedekah, kejujuran, tekad

kesabaran, dan kepercayaan.

Seorang anak berpikir sejenak, kemudian bertanya pada ayahnya: “Serigala

mana yang menang?”

Sang bijak dengan tenang menjawab: “YANG KAU BERI MAKAN!”

11

Page 12: Pembaharuan kepercayaan agama

Argumen Golongan Militan

Berdasarkan teori pembatalan (abrogation) yang berarti

pesan yang terkemudian lebih kuat dari pesan yang

terdahulu.

– Alasannya untuk mengatasi insiden ayat-ayat setan sewaktu kejadian di

Mekah dengan adanya pesan bahwa ada tiga ilah (Allaat, Uzzah, dan

Manaat) yang bisa diterima yang membuat senang orang-orang Mekah

(lihat Surah 53:19-23).

– Pesan berikutnya datang untuk mengoreksi pesan tersebut karena Allah

berdaulat secara mutlak di seluruh alam semesta termasuk berubah

pikiranNya (lihat Surah 2:106).

Pesan di Medinah ditafsirkan lebih kuat daripada pesan di

Mekah.

12

Page 13: Pembaharuan kepercayaan agama

Argumen Golongan Moderat

Bagian-bagian tertentu dari Quran hanya relevan pada

zaman Nabi Muhammad.

Bagian-bagian lain dari Quran memiliki aplikasi yang

universal di sepanjang sejarah.

Mahmoud Taha dalam bukunya The Second Message of

Islam (Pesan Islam Kedua). – Muhammad dianugerahi wahyu ilahi dalam tahun-tahun pertama saat ia di Mekah

(memiliki nilai kebenaran universal).

– Pesan di Medinah untuk disampaikan kepada orang-orang yang belum siap

menerima pesan ilahi karena kekerasan hati mereka (memiliki tujuan transisional).

– Surat-surat di Mekah harus lebih dipentingkan daripada pesan di Medinah karena

berfokus pada Allah dan sifat-sifatNya dan toleransi dan pentingnya memelihara

janda dan anak yatim.

13

Page 14: Pembaharuan kepercayaan agama

Mana yang lebih baik?

Kembali kepada fitrah Allah dan manusia

– Fitrah Allah: Rahmani dan Rahimi.

– Fitrah manusia: ciptaan, makhluk rohani, beranekaragam, dan penderitaan (sakit-

penyakit, kemiskinan, pengangguran, beban kesedihan, korban bencana alam,

perdagangan manusia, perbudakan, ketergantungan narkoba, dan lain-lain).

Pesan lebih awal memiliki nilai rohani daripada pesan yang muncul

kemudian yang lebih fokus pada konteks sejarah masa itu dan cara

pragmatis penyebarluasan ajaran.

Bagaimana caranya memperoleh belas kasihan Tuhan dan menolong

sesama yang mengalami penderitaan?

Paradigma yang digunakan adalah agama untuk kebaikan manusia dan

agama bukan tujuan tetapi cara mencapai tujuan yaitu kesejahteraan

hidup dan keridaan Allah (Syaiful Huda, 2016).

14Catatan: Syaiful Huda (2016), “Desa dan model keberagamannya”, Pikiran Rakyat, 16 Juli, h. 11.

Page 15: Pembaharuan kepercayaan agama

Paradigma agama untuk kebaikan

manusia

Agama untuk diri sendiri– Keberagaman merupakan konstruksi sosial dan proses

dialog panjang antara pemahaman seseorang terhadap

teks-teks agama dan pertumbuhan iman dengan

perkembangan manusia sebagai makhluk sosial (Beit-

Hallahmi, 1989).

Agama untuk kemanusiaan

Agama untuk semesta alam

15

Catatan: Beit-Hallahmi, B. (1989). Prolegomena to the Psychological Study of Religion. Lewisburg, PA:

Bucknell University Press.

Page 16: Pembaharuan kepercayaan agama

Apa bedanya?

Moderat

Eskpresi keberagaman yang

tulus, arif, dan berpijak pada

akal sehat dengan tetap

menjunjung nilai-nilai

universal yang bersumber dari

Alquran dan al-Hadis.

Toleran, inklusif, terbuka,

penuh sangka baik,

bertanggung-jawab, rendah

hati, dan komitmen pada

manusia, kemanusiaan, dan

semesta alam.

Fanatik

Ekspresi monopolistik yang

samar, ceroboh, dan berpijak

pada akal sempit dengan

mengedepankan normatif-

ritual-simbolik tanpa substansi

iman yang membebaskan.

Kaku, eksklusif, tertutup,

berburuk sangka, tidak percaya

diri, angkuh, dan komitmen

pada kemuliaan diri sendiri,

pemaksaan kehendak, dan

kerusakan alam.

16

Page 17: Pembaharuan kepercayaan agama

Enam pola keberagaman orang

biasa1. Keragaman agama bukan ancaman tetapi sebagai sunnatullah atau

keharusan sejarah yang memiliki makna positif dan produktif.

2. Tidak ada rasa canggung ketika bersinggungan dengan orang yang

berbeda agama.

3. Tidak mudah terpengaruh dengan provokasi yang mengedepankan

simbol-simbol agama.

4. Selalu berusaha mencari kebenaran, di manapun datangnya

kebenaran itu.

5. Toleran dan terbuka dalam beragama.

6. Menjadi pribadi yang berprinsip kuat, teguh berpendirian, selalu

berpikir kritis, dan bertindak berdasarkan rasio yang ditopang

keyakinan teologis yang mapan.

17Catatan: Umaruddin Masdar (2001). Agama Orang Biasa. Yogyakarta: KliK.

Page 18: Pembaharuan kepercayaan agama

Moslem Moderat

18

Page 19: Pembaharuan kepercayaan agama

Ilmu garam dan gincu

Ungkapan Bung Hatta (1976) dalam rangka

mendidik Umat Islam Indonesia agar lebih

arif dalam memperjuangkan cita-cita Politik

Islam:

– Ilmu Garam yakni “terasa tetapi tidak

kelihatan”.

– Bukan Ilmu Gincu yakni “kelihatan tetapi tidak

terasa”.

19

Page 20: Pembaharuan kepercayaan agama

Muslim moderat dan berpikiran

terbuka

20

Dr. Wafa Sultan adalah

seorang dokter yang dilatih

sebagai psikiatris di Suriah,

dan kritikus masyarakat

Muslim dan Islam.

Dr. Abdullahi Ahmed An-

Na'im adalah cendekiawan

Islam kelahiran Sudan dan

mengajar di Universitas

Emory, Amerika Serikat.

Mahmoud Mohammed Taha,

berkebangsaan Sudan, juga

dikenal sebagai Ustaz

Mahmoud Mohammed Taha,

adalah pemikir agamawi,

pemimpin, dan insinyur

terlatih. Dihukum mati pada

tahun 1985 karena

menyuarakan Islam yang

moderat.

Page 21: Pembaharuan kepercayaan agama

Muslim moderat dan berpikiran

terbuka

21

Abdurrahman Wahid,

dikenal dengan sebutan Gus

Dur, adalah pemimpin

agamawi dan politik, dan

menjadi Presiden Indonesia,

periode 1999-2001.

Syafi'i Anwar, Direktur

Eksekutif International

Center for Islam and

Pluralism, yang

mempromosikan hak asasi

manusia dan pluralisme.

Ahmad Syafii Maarif,

dengan sapaan akrab Buya,

mantan Ketua Pimpinan

Pusat Muhammadiyah

periode 1998-2005. Di

bawah kepemimpinnya,

Muhammadiyah

menunjukkan komitmen

keislaman dan kebangsaan

yang kuat.

Page 22: Pembaharuan kepercayaan agama

Renungan

“Tempat agama adalah dalam pencarian batas-batas

kepantasan hidup sebagai sebuah bangsa, sehingga

pluralitas setinggi apapun kalau tetap dalam batas-batas

kepantasan kepantasan maka tidak ada masalah”» Gus Dur

22

Page 23: Pembaharuan kepercayaan agama

Renungan

“Islam Nusantara adalah Islam yang ada di Indonesia dari

dulu hingga sekarang sebagaimana yang didakwahkan oleh

Wali Songo. Umum diketahui bahwa ajaran Islam yang

disyiarkan Wali Songo adalah Islam yang damai, guyub,

rukun, tidak arogan, dan yang rahmatan lil’alamin. Wali

Songo juga tidak hanya berdakwah bil lisan (ucapan),

tetapi juga bil hal (tindakan), dan tidak mementingkan

formalitas tetapi inti dari ajaran Islam.” » Gus Mus

23

Page 24: Pembaharuan kepercayaan agama

Apa yang perlu dilakukan?

Agama adalah sumber inspirasi dalam berperilaku sehari-hari dalam

keberagaman sembari mempersiapkan diri setelah kematian

Jenis penafsiran akan menentukan seseorang menjadi moderat atau

fundamentalis yang ditunjukkan dengan apakah orang itu akan

memiliki pikiran terbuka atau tertutup pada kemajuan kebangsaan

yang beragam

Indonesia adalah bangsa yang unik dengan keberagaman dalam

kehidupan spiritual dan sosial dengan dasar Pancasila

Perlunya model dialog yang “sadar” antar umat beragama (Shihab,

1998) yang diharapkan akan dapat mengantarkan teologi antar agama

yang didasarkan atas pemahaman akan adanya hubungan kebenaran

relatif dalam agama-agama dengan kebenaran absolut yang melibatkan

dan melampaui kebenaran relatif tersebut

24Catatan: Alwi Shihab (1998). Islam Inklusif. Bandung: Mizan.

Page 25: Pembaharuan kepercayaan agama

25

Terima Kasih