Upload
lynhi
View
232
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,
ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)
Disusun Oleh:
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
RANI SURYANINGTYAS
B200120144
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,
ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh
RANI SURYANINGTYAS
B200120144
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Dr. Fatchan Achyani, SE., M.Si
NIK. 657/0612056501
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca publikasi dengan judul:
“PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,
ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten
Temanggung)
Yang ditulis oleh:
RANI SURYANINGTYAS
B200120144
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 23 April 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Fatchan Achyani, SE., M.Si ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Nursiam, MH, Ak ( )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Dr. Erma Setiawati, Ak., MM ( )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, SE., M.Si)
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama : Rani Suryaningtyas
Nim : B200120144
Fakultas/Jurusan: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Jenis : Skripsi
Judul : Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, Asimetri
Informasi, dan Efektivitas Pengendalian Internal terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada
Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalitas kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberi hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, April 2016
Yang menyatakan
(Rani Suryaningtyas)
PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,
ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)
RANI SURYANINGYAS
B200120144
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
The tendency Accounting Fraud in Indonesia is not only happen in privat sectors but
also in public sectors whereas the factors that affect the tendency of accounting fraud are
compensation compliance, individual morality, information asymmetry, and effectiveness of
the internal control. This research aimed to examnine the affect of compensation
compliance, individual morality, information asymmetry, and effectiveness of the internal
control to the tendency of accounting fraud in the Temanggung Regency-Owned
Corporation (BUMD). The kind of this research in quantitative research with survey method.
The population in this research is all employees who works in the Temanggung-Owned
Corporation. The samples in this research is all employees accounting and Finance
departement who work in the Temanggung Regency-Owned Corporation which cover PD.
BPR. BKK Temanggung, PD. Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK. Pringsurat, and PT. BPD
Jawa Tengah. The sampling technique in this research used purposive sampling that the
sample selection based on certain criteria corresponding author desired. The data were
analysis with descriptive statistics test, quality data test, multicolinearity test and
heteroscetasticity test, hypothesis test consisting of multiple regression test, coeficient of
determination, F test and t test. The results showed that: 1) compensation compliance has
negative significant affect to the tendency of accounting fraud, 2) individual morality has
negative significant affect to the tendency of accounting fraud, 3) information asummetry has
positive significant affect to the tendency of accounting fraud, and 4) effectiveness of the
internal control has negative significant affect to the tendency of accounting fraud.
Keywords: Tendency of Accounting Fraud, Compensation Compliance, Individual Morality, Information
Asymmetry, Effectiveness of the internal Control.
ABSTRAK
Kecenderungan kecurangan akuntansi di Indonesia tidak hanya terjadi pada sektor
swasta saja tapi juga terjadi pada sektor publik dimana faktor yang mempengaruhi terjadinya
kecenderungan kecurangan akuntansi ini antara lainnya adalah kesesuaian kompensasi,
moralitas individu, asimetri informasi, dan efektivitas pengendalian internal. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, asimetri
informasi, dan efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Temanggung. Jenis
penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada BUMD di
Kabupaten Temanggung. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi dan
keuangan yang bekerja pada BUMD di Kabupaten Temanggung yang meliputi PD. BPR.
BKK Temanggung, PD. Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK Pringsurat, dan PT. BPD Jawa
Tengah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive
sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai yang penulis kehendaki.
Teknis analisis data yang digunakan yaitu pengujian statistik deskriptif, pengujian kualitas
data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, pengujian asumsi klasik yang terdiri dari
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, pengujian hipotesis yang terdiri
dari uji regresi linear berganda, uji koefisien determinasi R2, uji F dan Uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi, 2) moralitas individu berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 3) asimetri informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 4) efektivitas
pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
Kata kunci: Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu,
Asimetri Informasi, Efektivitas Pengendalian Internal
A. PENDAHULUAN
Kecurangan akuntansi telah mendapat perhatian media sebagai dinamika yang
sering terjadi di era globalisasi ini. Berkembangnya kompleksitas bisnis, kemajuan
teknologi dan terbukanya peluang usaha menyebabkan semakin tingginya risiko
terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan maupun instansi
pemerintahan. Cressey dalam Albrecht, (2014) menyatakan bahwa faktor penyebab
terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi tidak terlepas dari kosep segitiga
kecurangan yang berupa tekanan,kesempatan dan rasionalisasi. Konsep kecurangan atau
fraud dapat dilihat dari bentuk kebijakan yang disengaja dan tindakan yang bertujuan
untuk melakukan penipuan atau manipulasi yang dapat merugikan pihak lain
(Thoyibatun, 2012). Beberapa kasus KKA di Indonesia terjadi pada sektor publik
maupun sektor swasta yang mempunyai bentuk hampir sama, hanya berbeda dalam hal
tempat atau objek. Pada sektor publik, bentuk dari KKA adalah penyimpangan
anggaran (Thoyibatun, 2012).
Selama tahun 2011, Polda Jateng mencatat ada 78 kasus korupsi dengan 86
tersangka. Polda mengklaim telah menyelamatkan kerugian negara sebanyak
Rp34.612.637.000,00 jumlah tersebut naik sekitar 143 persen dari tahun 2010 yang
berjumlah 32 kasus. Jumlah tersangka pada tahun lalu hanya 31 orang dengan kerugian
negara Rp23.693.274.000,00 (Suara Merdeka, 2011). Pada tahun 2012, Forum Indonesia
untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menduga ada penyelewengan penggunaan dana
bantuan sosial oleh 12 kementrian. Menurut FITRA penyimpangan dan bansos terus
meningkat yang semula tahun 2010 sebesar Rp2,4 triliun untuk delapan kementrian
sementara tahun 2012 penyimpangan dana bansos mencapai Rp31,6 triliun di 12
Kementrian (Vivanews, 2012). Pertengahan tahun 2013. Hasil audit Badan Pemeriksa
Keuangan didampingi Direktur Investigasi dan Advokasi Sekretariat Nasional Forum
Indonesia untuk Transparansi Indonesia (FITRA) menyatakan bahwa di Jawa tengah
ditemukan penyimpangan anggaran sebesar Rp800,6 miliar dengan 4.070 kasus
penyimpangan anggaran (Harian Merdeka, 2013).
Beberapa kasus kecurangan yang pernah terjadi di Kabupaten Temanggung yaitu
(1) kasus korupsi dana bantuan pendidikan untuk putra-putri anggota DPRD pada
tahun 2004 oleh mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Temanggung (Suara Merdeka, 2010), (2) kasus 12 camat di Temanggung
mengembalikan uang 120 juta yang diduga bagian dari korupsi dana pemilu 2004 senilai
Rp12,6 miliar (Suara Merdeka, 2005), dan (3) kasus dugaan korupsi dana bantuan
program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) tahun anggaran
2007 sampai saat ini masih disidik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten
Temanggung (Suara Merdeka, 2010).
Berdasarkan banyaknya kasus KKA yang telah terjadi maka membutuhkan usaha
yang maksimal untuk memberantasnya, sehingga hal yang perlu dilakukan adalah
menelusuri faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan kecurangan
akuntansi. Hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi diantaranya adalah moralitas
individu, asimetri informasi, dan efektivitas pengendalian internal (Prawira, dkk., 2014)
serta kesesuaian kompensasi (Delfi, dkk., 2015). Hasil penelitian tersebut didukung oleh
penelitian Ariani, dkk. (2014), Thoyibatun (2012), dan Puspasari dan Suwardi (2012)
yang menyatakan bahwa moralitas individu, asimetri informasi, efektivitas pengendalian
internal, dan kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan (fraud) akuntansi. Akan tetapi hasil penelitian Aryanto, dkk. (2013) bertolak
belakang dengan hasil penelitian diatas. Hasil penelitian Aryanto, dkk. (2013)
menyatakan bahwa sistem pengendalian internal, sistem kompensasi, dan asimetri
informasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian yang berbeda-beda terkait dengan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menguji 1) pengaruh
kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 2) pengaruh
moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 3) pengaruh asimetri
informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dan 4) pengaruh efektivitas
pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Temanggung.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Atribusi
Teori atribusi yang dikembangkan oleh Kelley (1967), kemudian Green serta
Mitchell (1979) berpandangan bahwa perilaku kepemimpinan disebabkan oleh
atribut penyebab, dimana semua pandangan, model, dan teori tidak terlepas dari
perilaku orang dalam organisasi yaitu perilaku pimpinan dan perilaku bawahan. Jadi
kepemimpinan tidak terlepas dari cara berpikir, berprasaan, bertindak, bersikap, dan
berperilaku termasuk tindakan tidak etis maupun kecurangan yang terjadi dalam
sebuah organisasi (Waworuntu, 2003). Faktor-faktor seperti kesesuaian kompensasi,
moralitas individu, asimetri informasi, dan efektivitas pegendalian internal
merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan tersebut.
2. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Kecenderungan kecurangan akuntansi diartikan sebagai tindakan, cara, dan
kelicikan yang dilakukan seseorang dengan menyembunyikan dan menyamarkan
secara sengaja yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan serta pengelolaan
aset organisasi dengan tujuan untuk mencapai keuntungan dan merugikan pihak lain
(Thoyibatun, 2012). Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan
auditor tentang kecurangan dalamaudit laporan keuangan menurut SPAP, 2011 SA
seksi 316 yaitu pertama, salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan dalam
pelaporan keuangan. Salah saji ini berupa penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan
keuangan. Kedua, kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap
aset. Salah saji ini berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan
keuangan tidak disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) di
Indonesia.
3. Kesesuain Kompensasi
Imbalan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk
meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan. Imbalan
sering kali dibatasi pemaknaannya sebagai upah dan gaji sehingga dalam konteks ini
imbalan sering disebutkan dengan istilah kompensasi (Setiawan, 2012:123).
Kompensasi yang diberikan perusahaan harus sesuai dengan kontribusi yang
diberikan karyawan kepada perusahaan karena bagi karyawan kompensasi
merupakan faktor yang menentukan kesejahteraan. Adanya kesesuaian kompensasi
diharapkan dapat meminimalkan tindakan keryawan untuk melakukan
kecenderungan kecurangan akuntansi karena mereka beranggapan bahwa perusahaan
telah memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui pemberian kompensasi yang
sesuai dan adil (Luthans dalam Kusumastuti dan Meiranto, 2012).
4. Moralitas Individu
Moralitas berasal dari bahasa latin yaitu mores yang berarti kebiasaan. Moralitas
berfokus pada perilaku manusia yang benar dn salah, sehingga moralitas
berhubungan dengan pertanyaan bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain
(Jusup, 2001:89). Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang
ada dalam hati manusia dan disadari sebagai kewajiban mutlak (Aranta, dkk., 2013).
Secara umum moralitas adalah hal yang paling mendasar yang digunakan untuk
menilai setiap tindakan atau perilaku individu yang bersifat rasional dan sesuai
dengan hati nurani. Salah satu teori perkembangan moral yang banyak digunakan
dalam penelitian etika adalah model Kohlberg. Kohlberg mengelompokkan tahapan
perkembangan moral menjadi tiga tingkat (Velasquez, 2000:25) yaitu pre-conventional,
conventional dan post-conventional.
5. Asimetri Informasi
Asimetri informasi merupakan situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi
antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak yang
membutuhkan informasi (Wilopo, 2006). Teori agensi menjelaskan kondisi adanya
konflik kepentingan antara pengguna informasi dengan manajenen perusahaan yang
mengajibatkan adanya simetri informasi dalam laporan tahunan perusahaan.
Terjadinya asimetri informasi jelas merugikan pihak pengguna informasi karena
muncul ketidakadilan informasi yang dimiliki. Hal ini berarti pengguna informasi
sebagai pihak yang berkepentingan akan lebih sedikit memperoleh informasi
dibandingkan dengan yang dimiliki manajemen perusahaan (Indriani, 2010). Dengan
sedikitnya informasi yang diperoleh pihak yang membutuhkan informasi mendorong
manajemen perusahaan melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi.
6. Efektivitas Pengendalian Internal
Standar Profesi Akuntan Publik (2011:319.2) mendefinisikan pengendalian
internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan meliputi keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan
efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Tercapainya pengendalian internal dalam suatu perusahaan dapat meminimalisir
kerugian atau pemborosan pengelolaan sumber daya perusahaan. Pengendalian
internal juga menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan
dan manajemen sebagai pedoman dalam perencanaan selanjutnya (Mulyadi,
2002:180).
C. PENGEMBANGAN HIPOTEIS
1. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Kompensasi merupakan semua balas jasa baik yang berbentuk uang, barang
langsung, atau tidak langsung yang diberikan kepada para karyawan atas kontibusi
karyawan dalam mencapai tujuan atau sasaran organisasi (Setiawan, 2012:123).
Kesesuaian kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan diharapkan
dapat membuat karyawan merasa tercukupi sehingga karyawan atau individu tidak
melakukan tindakan yang dapat merugikan organisasi seperti melakukan kecurangan
akuntansi. Hasil penelitian Delfi, dkk. (2014) menyatakan bahwa kesesuaian
kompensasi memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Artinya apabila kompensasi yang diberikan organisasi/perusahaan kepada
karyawan sesuai maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan menurun. Hasil
penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun (2012),
Kusumastuti dan Meiranto (2012) dan Sari, dkk. (2015). Berdasarkan uraian diatas,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi.
2. Pengaruh Moralitas Individu terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Moralitas merupakan pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum,
sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia. Dengan kata lain, moralitas
adalah tekad untuk mengikuti apa yamg ada dalam hati manusia dan disadari sebagai
kewajiban mutlak (Aranta, dkk., 2013). Beberapa penelitian di bidang etika
menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg untuk mengetahui
kecenderungan individu melakukan suatu tindakan tertentu, terutama berkaitan
dengan dilema etika, berdasarkan level penalaran moralnya (Prawira, dkk., 2014).
Hasil penelitian Puspasari dan Suwardi (2012) menunjukkan bahwa level penalaran
moral individu akan mempengaruhi perilaku etis mereka. Orang dengan level
penalaran moral yang rendah berperilaku berbeda dengan orang yang memiliki level
penalaran moral yang tinggi ketika menghadapi dilema etika. Hasil penelitian tersebut
mendukung penelitian yang dilakukan Wilopo (2006), Ariani, dkk. (2014) dan
Puspasari dan Suwardi (2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi level penalaran
moral individu maka individu cenderung tidak berbuat kecurangan akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Moralitas individu berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Asimetri informasi merupakan situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi
antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak yang
membutuhkan informasi (Wilopo, 2006). Situasi tersebut menyebabkan pihak yang
membutuhkan informasi akan lebih sedikit memperoleh informasi dibandingkan
dengan manajemen perusahaan atau pihak yang menyediakan informasi. Dengan
sedikitnya informasi yang diperoleh pihak yang membutuhkan informasi mendorong
manajemen perusahaan melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Wilopo (2006), Ariani, dkk.
(2014) dan Prawira, dkk. (2014) yang menyatakan bahwa dengan adanya asimetri
informasi yang tinggi akan memperbesar kecenderungan kecurangan akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Asimetri informasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
4. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajeman, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu keandalan
pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku (SPAP, 2011:319.2). Kecenderungan kecurangan
akuntansi terjadi apabila adanya peluang untuk melakukan hal tersebut. Peluang yang
besar menyebabkan seseorang dengan mudah melakukan kecurangan akuntansi.
Peluang tersebut dapat diminimalisir dengan pengendalian internal yang efektif.
Semakin efektif pengendalian internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan maka
akan menutup peluang terjadinya perilaku yang tidak etis serta kecenderungan untuk
berlaku curang. Hasil penelitian Ariani, dkk. (2014) menyatakan bahwa pengendalian
internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, artinya
apabila efektifitas pengendalian internal semakin meningkat, maka bisa menurunkan
terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian tersebut juga
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2015), Prawira, dkk. (2014)
dan Delfi, dkk. (2014). Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H4: Efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
survey yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelokasi
yang menjadi sampel sehingga peneliti memperoleh data secara langsung dan jelas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan
melalui pengiriman kuesioner kepada responden. Sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari pendapat dan persepsi karyawan bagian akuntansi dan keuangan di
BUMD Kabupaten Temanggung dengan cara menjawab item-item pertanyaan dalam
kuesioner yang mewakili variabel-variabel yang akan diukur.
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada
BUMD di Kabupaten Temanggung yang meliputi PD. BPR BKK Temanggung, PD.
Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK Pringsurat, PT. BPD Jawa tengah. Sampel dalam
penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi dan keuangan yang bekerja di
BUMD Kabupaten Temanggung. Dalam pengambilan sampel, peneliti
menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria
tertentu sesuai yang penulis kehendaki. Adapun Kriterianya adalah sebagai berikut 1)
Karyawan bagian akuntansi dan keuangan, 2) Karyawan bagian akuntansi dan
keuangan yang pendidikanya minimal D3, 4) Karyawan bagian akuntansi dan
keuangan yang telah bekerja minimal 2 tahun, 5) Karyawan bagian akuntansi dan
keuangan yang bersedia menjadi responden, dan 5) Karyawan bagian akuntansi dan
keuangan yang bersedia menjadi responden dengan mengisi kuesioner secara
lengkap. Berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel maka
dapat diperoleh 40 responden sesuai kriteria serta mengembalikan kuesioner dan
mengisinya dengan lengkap sehingga seluruhnya dapat digunakan dalam analisis data.
3. METODE ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda digunakan untuk menguji secara parsial atau individu ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda dilakukan dengan memasukkan empat variabel independen yaitu kesesuaian kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi, dan efektifitas pengendalian internal serta satu variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan akuntansi. Berikut persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Keterangan : KKA : Kecenderungan Kecurangan Akuntansi a : Konstanta β : Koefisien Regresi KK : Kesesuaian Kompensasi MI : Moralitas Individu AI : Asimetri Informasi EPI : Efektifitas Pengendalian Internal e : Errors (tingkat kesalahan)
E. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Uji Validitas
Hasil pengujian validitas diketahui semua pernyataan dalam item-item kuesioner
dinyatakan valid. Hal tersebut dapat dilihat dari rhitung>rtabel atau nilai sig>0,05.
b. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa jawaban responden terhadap pernyataan yang
terdapat dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
Cronbach Alpha>0,60.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi linear berganda terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk seluruh
variabel sebesar 0,676 dengan p-value (2-tailed) 0,750>0,05 hal tersebut berarti
bahwa data tersebut memenuhi distribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen dalam
penelitian ini bebas dari multikolinieritas karena nilai tolenace>0,1 dan nilai VIP<10.
Tabel 1
Hasil Uji Multikolinearitas
c. Heteroskedastisitas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen
dalam penelitian ini tidak ada gangguan heteroskedastisitas karena nilai probabilitas
(p)>0,05.
Tabel 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
N
o Variabel
Toler
ance VIF α Keterangan
1 Kesusuaian
Kompensa
si
0,700 1,430 10 Bebas
multikolinieritas
2 Moralitas
Individu
0,796 1,256 10 Bebas
multikolinieritas
3 Asimetri
Informasi
0,941 1,062 10 Bebas
multikolinieritas
4 Efektifitas
Pengendali
an Internal
0,800 1,251 10 Bebas
multikolinieritas
Variabel Sig. p* Keterangan
Kesusuaian
Kompensasi
0,942 p>0,05 Bebas
heteroskedastisitas
Moralitas
Individu
0,128 p>0,05 Bebas
heteroskedastisitas
Asimetri
Informasi
0,863 p>0,05 Bebas
heteroskedastisitas
Efektifitas
Pengendalian
Internal
0,492 p>0,05 Bebas
heteroskedastisitas
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda (multiple regression linear) dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Tabel 3
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Ftabel = 2,64 Fhitung = 14,704
Adjusted R2 = 0,584 Sig = 0,000
Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda diatas secara sistematis
dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:
b. Uji Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,584 yang
berarti bahwa sebesar 58.4% variasi variabel independen ( kesesuaian
kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi dan efektivitas pengendalian
internal) dapat menjelaskan variabel dependen (kecenderungan kecurangan
akuntansi).
c. Uji F
Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung>Ftabel yaitu 14.704>2,64 dan nilai
signifikansi 0,000< α (0,05). Hal ini berarti variabel independen secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi
pada tingkat signifikan 5%. Hal ini juga membuktikan bahwa model regresi yang
digunakan dalam sudah fit atau cocok dengan penelitian ini.
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel
independen secara individu/parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan signifikansi α (0,05). Secara parsial variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
jika thitung>ttabel dan nilai signifikan<0,05 maka hipotesis penelitian akan
diterima.
Keterangan Koefisien
Regresi thitung Sig.
(Constant) 32,447
Kesusuaian
Kompensasi -0,165 -2,492 0,018
Moralitas Individu -0,249 -3,976 0,000
Asimetri Informasi 0,130 2,141 0,039
Efektifitas
Pengendalian Internal -0,214 -3,184 0,003
Tabel 4
Hasil Uji t
.
Berdasarkan Uji t pada tabel 4 diperoleh hasil bahwa variabel kesesuaian
kompensasi diperoleh nilai t sebesar -2,492. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu
(2,492>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,018<α (0,05). Maka H1
diterima yang berarti kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi. Variabel moralitas individu diperoleh nilai
t sebesar -3,976. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (3,976>2,030) atau dapat
dilihat dari nilai signifikansi 0,000<α (0,05). Maka H2 diterima yang berarti
moralitas individu berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Variabel asimetri informasi diperoleh nilai t sebesar 2,141. Nilai thitung lebih besar
dari ttabel yaitu (2,141>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,039<α
(0,05). Maka H3 diterima yang berarti asimetri informasi berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi. Variabel efektifitas pengendalian internal
diperoleh nilai t sebesar -3,184. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu
(3,184>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,003<α (0,05). Maka H4
diterima yang berarti efektifitas pengendalian internal berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa
1. Hipotesis pertama (H1) diterima yang berarti variabel kesesuaian kompensasi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Artinya apabila kesesuaian kompensasi semakin tinggi maka dapat menurunkan
kecenderungan kecurangan akuntansi.
2. Hipoteis kedua (H2) diterima yang berarti variabel moralitas individu berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya apabila
moralitas individu semakin tinggi maka dapat menurunkan kecenderungan
kecurangan akuntansi.
3. Hipotesis ketiga (H3) diterima yang berarti variabel asimetri informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya apabila
asimetri informasi semakin tinggi maka dapat meningkatkan kecenderungan
kecurangan akuntansi.
4. Hipotesis keempat (H4) diterima yang berarti variabel efektivitas pengendalian
internal berpengaruh negatif dan signifkan terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Artinya apabila efektivitas pengendalian internal semakin tinggi maka
dapat menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.
Variabel thitung ttabel Signifikan Keterangan
KK -2,492 2,030 0,018 Signifikan
MI -3,976 2,030 0,000 Signifikan
AI 2,141 2,030 0,039 Signifikan
EPI -3,184 2,030 0,003 Signifikan
G. KETERBATASAN DAN SARAN
Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan populasi pada BUMD di Kabupaten
Temanggung dan sampel karyawan bagian akuntansi dan keuangan saja.
2. Penelitian ini hanya menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner
saja.
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya membahas tentang kesesuaian
kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi dan efektivitas pengendalian
internal.
Saran
Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi dan menambah
jumlah sampel supaya dapat memperoleh hasil yang dapat menggeneralisi keadaan
daerah lainnya di indonesia.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode pengumpulan data
lainnya misalkan metode observasi supaya dapat memperoleh data yang lebih
menyeluruh
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti variabel
misalkan variabel etika, budaya organisasi, ketaatan terhadap aturan akuntansi dan
gaya kepemimpinan..
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, W. Steve.2014.Iconic Fraud Triangle Endures. Fraud Magazine. Association of Certified Fraud Examiners, Inc.
Thoyibatun, Siti. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Tidak Etis dan
Kecenderunagn Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya terhadap Kinerja Organisasi. Ekuitas Jurnal Ekonomi dan Keuangan.Volume 16. Nomor 2. Halaman 245-260.
Suara Merdeka. 2011. Korupsi di Jateng Naik 143 Persen: 78 Kasus, Kerugian
Rp34,6Miliar(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?a=9733&l=korupsi-di-jateng-naik-143-persen, diakses tanggal 28 September 2015).
Vivanews. 2012. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Menduga Ada
Penyelewengan Penggunaan Dana Bantuan Sosial oleh 12 Kementrian (online) (http://nasional.news.viva.co.id diakses tanggal 5 Oktober 2015).
Didi Syafirdi. 2013.Harian Merdeka. Fitra: Penyimpangan Anggaran Rp 800,6 miliar terjadi di
Jateng(Online),(http://m.merdeka.com/peristiwa/fitra-penyimpangan-anggaran-rp-8006-miliar-terjadi-di-jateng.html, diakses tanggal 9 Maret 2015).
Suara Merdeka. 2010. Kasus Korupsi Dana Pendidikan Temanggung (Online),
(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=7297&l=kasus-korupsi-dan pendidikantemanggung-totok-wibowo-terancam-buron, diakses tanggal 28 September 2015)
Suara Merdeka. 2005. Kasus Korupsi di Temanggung 12 Camat Kembalikan
UangRp120Juta(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=836&l=kasus-korupsi-temanggung, diakses tanggal 28 September 2015).
Suara Merdeka. 2010. Kejari Temanggung Tetapkan 1 Tersangka Kasus Korupsi
RehabilitasiHutan(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=7575&l=kejari-temanggung-tetapkan-1-tersangka-kasus-korupsi-rehabilitasi-hutan), diakses tanggal 28 September 2015).
Prawira, Made Darma, Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014.
Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi: Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng.e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.
Delfi, Tiara, Rita Anugerah, Al Azhar A dan Desmiyawati. 2014. Pengaruh Efektifitas
Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Survey pada Perusahaan BUMN Cabang Pekanbaru. SNA XVII 24-27 September 2014. Mataram.
Ariani, Ketut Sulasmi, Lucy Sri Musmini dan Nyoman Trisna Herawati. 2014. Analisis
Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan Keefektifan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di PDAM Kabupaten Bangli.e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.
Puspasari, Novita dan Eko Suwardi. 2012. Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Studi Eksperimen pada Konteks Pemerintahan Daerah. SNA XV 20-23 September 2012. Banjarmasin.
Aryanto, Mohammad Suharyadi, Tri Hesti Utaminingtyas dan Ratna Anggraini ZR. 2013.
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, dan Asimetri Informasi dalam Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. SNA XVI 25-28 September 2013. Manado.
Waworuntu, Bob. 2003. Determinan kepemimpinan. Makara. Sosial humaniora. Volume 7.
Nomor 2 Desember 2003. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Standar Auditing Seksi
316. Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan. Setiawan MM, toni. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja dan
Produktivitas. Cet.ke-1. Platinum. Kusumastuti, Nur Ratri dan Wahyu Meiranto. 2012. Analis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening.Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1. Nomor 1. Halaman 2.
Jusup, Al.Haryono. 2001. Auditin. Cetakan ke-1. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta Aranta, Petra Zulia. 2013. Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi Studi Empiris Pemerintah Kota Sawahlunto.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Velasquez, Manuel G. 2005. Etika Bisnis: Konsep dan Kasus. Edisi 5. Yogyakarta: Andy
Yogyakarta.
Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. SNA IX 23-26 Agustus 2006. Padang.
Indriani, Erna wati. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan
Implikasinya terhadap Asimetri Informasi.Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. SA Seksi 319.
Pertimbangan atas Pengendalian Internal Dalam Audit Laporan Keuangan. Sari, Ni Luh Putu Purnama, Gede Adi Yuniarta dan Made Pradana Adiputra. 2015. Pengaruh
Efektifitas Sistem Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, dan Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Fraud Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Tabanan. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 3. Nomor 1