Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA PT. NAHRUL ARBAH MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana (S1)
Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar
OLEH:
HUSNUL HATIMAH. P
NIM : 90200114098
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Husnul Hatimah.P
NIM : 90200114098
Tempat/ Tgl Lahir : Pacongkang, 28 Februari 1996
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Jl. Macanda, Perumahan Taman Zarindah Blok E No.6
Judul : Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Motivasi sebagai Variabel Intervening Pada PT. Nahrul
Arbah Makassar.
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini
benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini
merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh dapat dibatalkan demi
hukum.
Samata - Gowa, Maret 2019
Penyusun
Husnul Hatimah.P
90200114098
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puja dan puji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan, kelimpahan, dan keberkahan yang
sangat luar biasa. Shalawat dan salam tercurahkan atas nama Baginda Rasullullah
SAW yang merupakan suri tauladan terbaik sepanjang masa dan berkat rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Kompensasi terhadapa Kinerja Karyawan dengan Motivasi
sebagai variabel intervening Pada PT. Nahrul Arbah Makassar”. Untuk diajukan
sebagai salah satu syarat memenuhi dalam menyelesaikan program studi S1 pada
jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat lebih baik dan bisa menjadi
masukan yang berguna untuk penulis kedepannya.
Dari pihak-pihak yang turut memberikan semangat, baik secara langsung
maupun tidak langsung, moril maupun materil, terutama untuk kedua orang tua
penulis Ayahanda tercinta Pammase Tangkilang, S.Sos dan Ibunda tercinta
Suleha, S.Pd yang merupakan sebagai inspirasi hidup yang bersedia membagi
cintanya tanpa pamrih kepada anak-anaknya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan ini semoga Allah SWT membalasnya dengan surga, Aamiin. Penulis juga
iv
mengucapkan terimakasih dengan segala ketulusan dan kerendahan hati. Rasa
terimakasih tersebut penulis hanturkan kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si. Selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar, para Wakil Rektor I, II, dan III beserta jajarannya yang telah
menyediakan segala fasilitas selama menjalani perkuliahan sampai pada tahap
akhir.
2. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag selaku Dekan beserta Wakil Dekan I, II,
dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
3. Ibu Dr. Hj. Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE., M.Comm. Selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
4. Bapak Ahmad Efendi, SE., MM. Selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
5. Bapak Dr. Urbanus Uma Leu, M.Ag. dan bapak Akhmad Jafar, SE., MM.
Selaku pembimbing yang telah mengajarkan tentang banyak hal, memberikan
saran-saran dan kritikan yang sangat bermanfaat, dan meluangkan waktunya
dalam penulisan skripsi ini.
6. Dosen-dosen yang selama ini mendidik, memberikan pengetahuan baru, dan
pembelajaran baru buat kami.
7. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar yang
telah memberikan pelayanan yang cukup baik.
8. Seluruh keluarga besarku terkhususnya keenam saudara kandung saya yang
senantiasa memberikan nasehat, dukungan dan doanya serta memberikan kasih
sayang dalam menuntut ilmu.
v
9. Sahabat seperjuangan Rizky Anugrah, S.M, Fahruni Khaerunnisa, S.M, dan
Alya Muftahira calon S.M yang selalu menemani dalam suka maupun duka.
10. Teman-teman jurusan Manajemen angkatan 2014 khususnya Manajemen C
dan teman-teman di konsentrasi Manajemen sumber daya manusia yang selama
ini saling membantu, menghibur dan menguatkan.
11. Teman-teman KKN angkatan 58 Kab. Jeneponto Kec. Tarowang Desa Bonto
Ujung yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
Samata, Maret 2019
Penulis
Husnul Hatimah. P
NIM. 90200114098
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 7
C. Hipotesis ......................................................................... 8
D. Definisi Operasional ....................................................... 13
E. Penelitian Terdahulu ....................................................... 13
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 15
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Grand Theory .................................................................. 17
B. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................ 19
C. Kompensasi ..................................................................... 21
D. Motivasi .......................................................................... 27
E. Kinerja ............................................................................ 30
F. Hubungan Antar Variabel ............................................... 36
G. Kerangka Pikir ................................................................ 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................... 38
B. Lokasi Penelitian............................................................. 39
C. Populasi dan Sampel ....................................................... 39
D. Jenis Dan Sumber Data ................................................... 40
E. Metode Pengumpulan Data ............................................. 40
F. Instrumen Penelitian ....................................................... 42
G. Metode Pengolahan Data ................................................ 43
H. Teknik Analisis Data ...................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Nahrul Arbah Makassar.............. 47
B. Karakteristik Responden ................................................. 50 C. Deskripsi Data Penelitian................................................ 53
D. Metode Pengolahan Data ................................................ 55
vii
E. Teknik Analisis Data ...................................................... 58
F. Hasil dan Pembahasan .................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 71
B. Saran ............................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 77
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
Tabel 3.1 Intrumen Penelitian ..................................................................... 42
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 50
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..... 51
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................ 52
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ..... 52
Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan ........................................ 53
Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Motivasi ....................................................... 54
Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Kompensasi .................................................. 55
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ........................................... 56
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ....................................... 57
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi ................................. 57
Tabel 4.12 Hasil Uji Realibilitas ................................................................. 58
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi ....................................................................... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji R2 Sub Struktur 1 ....................................................... 61
Tabel 4.15 Hasil Uji R2 Sub Struktur 2 ....................................................... 61
Tabel 4.16 Hasil Uji-T Sub Struktur 1 ........................................................ 62
Tabel 4.17 Hasil Uji-T Sub Struktur 2 ........................................................ 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir......................................................................... 37
Gambar 3.1 Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................. 45
Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................. 49
Gambar 4.2 Diagram Jalur .......................................................................... 64
x
ABSTRAK
Nama : Husnul Hatimah. P
NIM : 90200114098
Judul Skripsi : Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada
PT. Nahrul Arbah Makassar
Salah satu faktor penting dalam bidang sumber daya manusia adalah
memberikan kompensasi dan motivasi yang merupakan hak karyawan dan
kewajiban perusahaan untuk mendukung kontribusi para pekerja dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi sebagai
variabel intervening pada PT. Nahrul Arbah Makassar.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan
pendekatan asosiatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-
probability sampling dengan teknik sampel jenuh yaitu sebanyak 110 responden,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, adapun analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji validitas, uji realibilitas,
uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis yang terdiri atas uji t dan intervening
atau analisis jalur dengan menggunakan SPSS 24 (Statistical Product and service
solutions).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi sederhana pertama dapat
diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi.
Pada analisis regresi sederhana kedua diketahui bahwa kompensasi dan motivasi
berpengaruh positif terhadap kinerja. Dan berdasarkan hasil dari kedua analisis
regresi sederhana tersebut dapat dilakukan uji intervening sehingga diketahui nilai
thitung 3,387 > ttabel 1,659 maka dapat disimpulkam bahwa variabel motivasi mampu
menjadi variabel intervening dengan perhitungan standardized coeffients untuk
pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi lebih besar
dibanding pengaruh secara langsung kompensasi terhadap kinerja.
Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, dan Kinerja
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini dalam dunia bisnis perusahaan dituntut untuk
lebih meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mengembangkan perusahaan.
Pada keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia
adalah perilaku dari seluruh tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang
mampu memanfaatkan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh sebuah organisasi
atau perusahaan.
Keberadaan sumber daya manusia pada suatu perusahaan memegang sebuah
peranan yang sangat penting. Tenaga kerja yang memiliki potensi yang besar untuk
menjalankan aktifitas perusahaan dimana potensi setiap sumber daya manusia yang
ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya sehingga
mampu mendapatkan output optimal.
Tercapainya suatu tujuan organisasi atau perusahaan tidak hanya tergantung
pada peralatan modern saja, adapun sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru
lebih bergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Tercapainya
keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja setiap individunya.
Organisasi ataupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawan dengan harapan tujuan perusahaan akan tercapai.
Untuk meningkatkan kinerja setiap karyawan perusahaan menempuh
beberapa cara contohnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi,
2
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memberi motivasi. Melalui
langkah-langkah tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan
tanggung jawab atas pekerjaan mereka agar para karyawan dapat terbekali oleh
pendidikan dan pelatihan yang tentunya berkaitan dengan implementasi kinerja
mereka. Sedangkan pemberian kompensasi, pemberian motivasi adalah hak para
karyawan atau kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para
pekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam prestasi kerja karyawan bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak
faktor yang memengaruhi diantaranya memberikan kompensasi dan motivasi,
prestasi kerja akan dapat dicapai jika didahului dengan perbuatan yang telah
melaksanakan tugas yang dibebankan. Setiap karyawan dapat lebih termotivasi
untuk mengerjakan tanggungjawab atas pekerjaan mereka jika perusahaan mengerti
dan memerhatikan betul akan kebutuhan setiap karyawan yang pada dasarnya
merupakan mereka bekerja untuk mendapatkan uang dalam hal ini berbentuk gaji.
Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan
sendiri saat ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian karyawan harapan
untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang
lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyaknya kebutuhan yang
terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh
masyarakat disekitarnya dibandingkan yang tidak bekerja.
Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa
memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi
merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber
3
daya manusia. Menurut Hasibuan kompensasi merupakan semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.1 Tujuan pemberian
kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja,
pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat
buruh dan pemerintah. Menurut Nawawi kompensasi adalah penghargaan atau
ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan
tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.2
Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik
langsung maupun tidak langsung, financial maupun non-financial yang adil kepada
karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga
pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna
meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah
gaji, tunjangan, bonus, dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-financial
diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja
serta lingkungan kerja yang mendukung.3 Tidak hanya faktor pemberian
kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna meningkatkan
kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan harus memperhatikan faktor motivasi.
Karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara maksimum dengan ditentukan oleh
1 Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara. 2 Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. 3 Heru Kurnianto. 2009. Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Definisi, Tujuan, dan
Manfaat, Jurnal Sumber Daya Manusia , Maret 2010
4
motivasi yang mendorong karyawan itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang
diterapkan sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang
dapat menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Setiap
karyawan belum tentu bersedia mengerahkan prestasi kerja yang dimilikinya secara
optimal, sehingga masih diperlukan adanya dorongan agar seseorang mau
menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja. Daya dorong tersebut disebut
motivasi.
Victor dan Dessler mengatakan bahwa orang-orang biasanya termotivasi atau
terdorong untuk bekerja pada suatu jabatan tertentu yang mereka rasa akan
memperoleh imbalan. Bagi Dessler pernyataan inilah yang dinamakannya hukum
motivasi. Berdasarkan hukum motivasi kerja itu maka untuk memotivasi kerja
seorang karyawan diperlukan dua syarat mutlak yaitu kemampuan kerja dan
kemauan kerja.4 Motivasi menurut Marihot diartikan sebagai faktor- faktor yang
mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.5
Pemahaman terhadap motivasi karyawan akan sangat penting kaitannya
dengan pencapaian tujuan, yaitu produktivitas dan efesiensi. Terpenuhinya
kompensasi dan pemberian motivasi yang baik tentu saja akan meningkatkan
produktivitas serta kinerja para karyawan. Menurut Prawirosentono arti kinerja atau
performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
4 Arrizal. 1999. “Motivasi Kerja Dapat Dibangkitkan Dengan Pemberian Tunjangan
Pegawai.” Kajian Bisnis, No. 17, pp.23-27 5 Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo.
5
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.6
Sedangkan menurut Marihot kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh
karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya di
organisasi.7 Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
usaha organisasi untuk mencapai tujuannya.
Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja
karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan
karyawan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan,
maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial,
mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan
kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu
menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan
bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan
mengembangkan usahanya.8
Sekarang ini, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu
pesatnya semakin ketat sehingga tingkat persaingan bisnis mengakibatkan
6 Prawirosentono Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Sri
Wuryanti. 2009. 7 Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo. 8 Triyono Nugroho . “Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan”. Jurnal Manajemen. 2009
h.03
6
perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan
hidup. Salah satunya PT. Nahrul Arbah Makassar adalah perusahaan swasta
Indonesia yang bergerak di general konstruksi mekanisme elektrikal, rekayasa
industri.
Perusahaan ini didirikan oleh pribadi-pribadi yang mempunyai pengalaman
kerja dan kompetensi kerja dalam bidang management dan keteknikan serta
memiliki hubungan yang erat dengan relasi-relasi yang handal dan sangat
berpengalaman dalam bidang konstruksi dan rekayasa industri, baik perusahaan
dalam negeri maupun luar negeri. Bekerjasama dengan sejumlah perusahaan-
perusahaan besar telekomunikasi di Indonesia utamanya PT. Telkomsel, dan
beberapa perusahaan dalam dan luar negeri yang bergerak di bidang jaringan
telekomunikasi.
Bagi suatu perusahaan, penelitian kinerja sangat berguna untuk menilai
kuantitas, kualitas, motivasi para karyawan serta melakukan pengawasan dan
perbaikan. Kinerja karyawan yang optimal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan ini. Akan tetapi, masih
adanya karyawan yang menunjukkan sikap yang kurang baik dalam bekerja atau
kinerja yang dilakukan kurang optimal, hal ini ditunjukkannya masih ada karyawan
yang menggunakan waktu kerja dengan santai, selain itu keterampilan dalam
menyelesaikan tugas yang dimiliki masih kurang, tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas dalam hal ini waktu penyelesaian tugas yang masih kurang
memuaskan. Dengan masih kurangnya kualitas karyawan yang merupakan modal
dasar yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam berkompetisi dengan
7
kompetitor-kompetitor lainnya dalam memenuhi kepuasan pasar. Maka dengan itu
pemberian kompensasi dapat menciptakan motivasi kerja karyawan, karena untuk
meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk
mendukung motivasi para karyawan. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat,
maka akan dapat membuahkan hasil dan kinerja yang baik sekaligus berkualitas
dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
Berdasarkan fenomena yang diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dan menjadikan fenomena kinerja karyawan sebagai topik
penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Nahrul Arbah
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada PT. Nahrul Arbah. Oleh karena
itu, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nahrul
Arbah Makassar?
2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap motivasi karyawan PT. Nahrul
Arbah Makassar?
3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nahrul
Arbah Makassar?
4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nahrul
Arbah Makassar dengan motivasi sebagai variabel intervening?
8
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin
salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai kesimpulan yang bersifat
sementara, sementara penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut
tergantung dari hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan,
kemudian diambil suatu kesimpulan.9 Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
hipotesis pada penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan dalam proses manajemen maupun operasional dalam sebuah
perusahaan, keterkaitan kompensasi dengan kinerja sangatlah signifikan.10
Kompensasi didefinisikan sebagai bentuk imbalan jasa yang diberikan kepada
karyawan sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi dan pekerjaan mereka
kepada perusahaan, dimana penghargaan tersebut dapat berupa finansial yang
langsung maupun tidak langsung, serta penghargaan tersebut dapat pula bersifat
tidak langsung.11 Hal ini dapat dipahami karena salah satu tujuan seseorang bekerja
mengharapkan imbalan dari organisasi dimana ia bekerja, sedangkan pihak
perusahaan mengharapkan karyawannya memberikan kinerja yang terbaik bagi
organisasi.
9 Dito Herdian Anoki, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Slamet
Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening.” Jurnal. Universitas
Diponegoro Semarang, 2010 10 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Edisi Revisi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. 2014, hal. 247 11 Yusuf Burhanuddin, “Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah”. Edisi 1. Jakarta: Rajawali. 2015, h.237
9
Dalam penelitian Windy & Gunasti bahwa kompensasi secara parsial
berpengaruh positif tidak signfikan terhadap kinerja karyawan.12 Dengan kata lain,
kompensasi tidak memiliki pengaruh secara langsung dalam menentukan kinerja
karyawan. Adapun penelitian menunjukkan bahwa Diansyah dan Tatang Seapul
dengan hasil penelitian membuktikan bahwa Kompensasi berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan arah pengaruh yang diberikan adalah
positif yang berarti pengaruhnya searah dan signifikan.13 Berdasarkan uraian diatas
maka dapat diartikan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah
H1 : kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja.
2. Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi
Pemberian kompensasi yang sama untuk karyawan dengan pekerjaan yang
sama tidak selalu menghasilkan kinerja yang sama pula, hal itu disebabkan karena
setiap karyawan memiliki motivasi yang berbeda-beda di dalam melaksanakan
pekerjaannya.14 Menurut Hasibuan menyatakan bahwa kompensasi yang
diterapkan dengan baik akan memberikan motivasi kerja bagi karyawan, dimana
kompensasi diketahui terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung.15 Jika
12 Murty Aprilia Windy, Hudiwinarsih, Pengaruh Kompensasi, Motivasi dana Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Studi Kasus Pada Perusahan
Manufaktur di Surabaya, Jurnal Akuntansi, Volume 2, No.2, July 2012, h.163 13 Diansyah, Saepul Tatang, Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai variabel intervening pada Mikro Laju Cluster Jakarta 2 PT.
Bank Cimb Niaga TBK. Jurnal ( Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta), h.13 14 Wijaya Elizabeth Francis, Zaroni, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ultima Accounting Vol 4. No.2 Desember
2012, h.58 15 Riyadi Mahfudz Ridho, Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja dengan
Motivasi sebagai Mediasi Karyawan PT PAL Indonesia Persero Divisi Kapal Perang, Jurnal
Ekonomi, 2016, h. 25-26
10
perbandingan kedua kompensasi ditetapkan sedemikian rupa maka motivasi
karyawan akan lebih baik, sehingga dengan adanya kompensasi yang tinggi
diharapkan karyawan dapat lebih termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan yang
diberikan kepada karyawan.16
Dalam penelitian Puspita, Andre & Arif dengan hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara kompensasi dan motivasi
karyawan.17 Hal ini menguatkan pandangan bahwa kompensasi masih merupakan
faktor motivator dari luar yang diperlukan. Dengan demikian hipotesis kedua dalam
penelitian ini adalah
H2 : Kompensasi berpengaruh positif terhadap motivasi.
3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Teori motivasi merupakan suatu pandangan yang dapat digunakan sebagai
acuan untuk memberikan motivasi kepada orang-orang atau kelompok tertentu
dalam suatu unit bisnis.18 Motivasi dapat menyebabkan seseorang untuk
berperilaku baik, oleh karena itu motivasi karyawan yang tinggi berbanding lurus
dengan kinerja perusahaan.
Menurut McShane dan Glinow memberikan definisi motivasi sebagai
kekuatan dalam diri orang yang memengaruhi arah, intensitas, dan ketekunan
16 Suryani Irma Ade, Pengaruh Kompensasi Finansial dan Kompensasi Nonfinansial
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening Pada PT. Kereta Api
Indonesia DAOP 9 Jember, Jurnal Ekonomi, 2016, h.53 17 Wulansari Puspita,dkk. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Karyawan Di
Departement Sumber Daya Manusia PLN Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten. Jurnal
Manajmen Indonesia, Vol.14. No. 2. Agustus 2014, h.163 18 Murty Aprilia Windy, Hudiwinarsih, Pengaruh Kompensasi, Motivasi dana Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Studi Kasus Pada Perusahan
Manufaktur di Surabaya, Jurnal Akuntansi, Volume 2, No.2, July 2012, h. 219
11
perilaku sukarela.19 Motivasi merupakan dorongan untuk bertindak terhadap
serangkaian proses perilaku manusia dengan mempertimbangkan arah, intensistas,
dan ketekunan pada pencapaian tujuan.20
Dalam penelitian terdahulu dengan hasil bahwa motivasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.21 Dengan kata lain, motivasi
memiliki pengaruh secara langsung dalam menentukan kinerja karyawan. Adapun
penelitian lain yang menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan nilai koefisien adalah positif.22 Dengan demikian
hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah
H3 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja.
4. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja melalui Motivasi
Menurut Marihot kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima
oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk
uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan
lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti,
dan lain-lain.23
Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly tujuan utama program
penghargaan adalah untuk menarik orang yang cakap untuk bergabung dalam
19 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi kedua, Jakarta: Rajawali Pers, 2016, h.110 20 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi kedua, Jakarta: Rajawali Pers, 2016, h.111 21 Murty Aprilia Windy, Hudiwinarsih, Pengaruh Kompensasi, Motivasi dana Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Studi Kasus Pada Perusahan
Manufaktur di Surabaya, Jurnal Akuntansi, Volume 2, No.2, July 2012, h.226 22 Kasenda Ririvega. Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Bangun Wenag Beverages Company Manado. Jurnal EMBA, Vol. 1. No. 3, Juni 2013,
h.853 23 Yusuf Burhanuddin, “Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah”. Edisi 1. Jakarta: Rajawali. 2015, h.236
12
organisasi, menjaga pekerja agar datang untuk bekerja, dan memotivsi pekerja
untuk mencapai kinerja tingkat tinggi.24 Jika seorang karyawan menganggap bahwa
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan yang karyawan
harapkan, maka akan dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja
karyawan tersebut.
Dalam penelitian Wahyu Budi Priyanto dengan hasil menunjukkan bahwa
kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dan kinerja
karyawan. Tetapi, motivasi tidak memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan.25 Adapun penelitian lain yang menunjukkan dengan hasil penelitian
tersebut bahwa motivasi mampu menjadi mediasi antara pengaruh kompensasi
terhadap kinerja karyawan, yang berarti pemberian kompensasi yang sesuai dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan yang kemudian berujung pada
meningkatnya kinerja karyawan.26 Dengan demikian hipotesis keempat dalam
penelitian ini adalah
H4 : Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan melalui
motivasi.
24 Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Jakarta: Rajawali Pers, 2016, h.307 25 Priyanto Budi Wahyu, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, jurnal Ekonomi-
Bisnis, Vol. 07, No. 02, Juli 2016, h.105 26 Wijaya Elizabeth Francis, Zaroni, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ultima Accounting Vol 4. No.2 Desember
2012
13
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini yang kemudian diuraikan menjadi
indikator empiris sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran
tersebut. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Kinerja (Y)
Merupakan gambaran mengenai kuantitas dan kualitas pekerjaan oleh
karyawan PT. Nahrul Arbah Makassar seperti standar hasil kerja, target yang
ditentukan selama periode tertentu yang berpedoman pada norma, standar
operasional prosedur, kriteria dan fungsi yang telah ditetapkan atau yang berlaku
dalam perusahaan.
2. Motivasi (Z)
Merupakan untuk mengukur dorongan dan keinginan dari dalam diri atau
oleh orang lain untuk melakukan suatu kegiatan baik usaha yang keras atau biasa
saja oleh karyawan PT. Nahrul Arbah Makassar.
3. Kompensasi (X)
Merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan PT. Nahrul Arbah Makassar
sebagai balas jasa atas prestasi kerja mereka.
E. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kompensasi
terhadap kinerja dan motivasi beserta faktor-faktor yang memengaruhinya.
Penelitiannya tersebut diantaranya:
14
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Hasil Penelitian
1. Ririvega
Kasenda
(2013)
Kompensasi dan
motivasi
pengaruhnya
terhadap kinerja
karyawan pada
PT. Bangun
wenang beverages
company manado
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang dilakukan penelitian,
kompensasi berpengaruh signifikan
dan positif terhadap kinerja
karyawan. Motivasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja
karyawan. Hubungan antara
kompensasi dan motivasi dengan
kinerja karyawan sangat kuat.
2. Nurul Ikhsan
Sahlan,
Peggy A.
Mekel dan
Irvan Trang
(2015)
Pengaruh
lingkungan kerja,
kepuasan kerja
dan kompensasi
terhadap kinerja
karyawan pada
PT. Bank sulut
cabang airmadidi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang dilakukan peneliti, lingkungan
kerja, kepuasan kerja, dan
kompensasi secara simultan
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Secara
parsial hanya lingkungan kerja yang
tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan.
3. Tanto Wijaya
dan Fransisca
Andreani
(2015)
Pengaruh
motivasi dan
kompensasi
terhadap kinerja
karyawan pada
PT sinar jaya
abadi bersama
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang dilakukan peneliti, motivasi dan
kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi memiliki pengaruh lebih
dominan terhadap kinerja karyawan
dibandingkan kompensasi.
4. Wahyu Budi
Priyanto
(2016)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
transformasional
dan kompensasi
terhadap kinerja
karyawan
dengan motivasi
sebagai variabel
intervening
Berdasarkan dari analisis hasil
penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap
motivasi dan kinerja karyawan,
kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi dan
kinerja karyawan. Motivasi
memediasi pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan, dan
motivasi tidak memediasi pengaruh
15
kompensasi terhadap kinerja
karyawan pada PT. Bo Kyung
Pasuruan.
5. Diansyah dan
Tatang Saepul
(2017)
Pengaruh
pelatihan dan
kompensasi
terhadap kinerja
karyawan dengan
motivasi sebagai
variabel
intervening pada
mikro laju cluster
jakarta 2 PT.
Bank cimb niaga
tbk
Dari analisis hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan,
secara parsial, Pelatihan dan
kompensasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Secara
simultan, pelatihan dan kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dan motivasi
sebagai vaiabel inetrvening tidak
memediasi pengaruh pelatihan
terhadap kinerja karyawan, begitu
juga dengan pengaruh kompensasi
terhadap kinerja karyawan.
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.
b. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap motivasi karyawan.
c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja
d. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan
dengan motivasi sebagai variabel intervening.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti
pentingnya kompensasi dan motivasi sehingga mendorong kinerja karyawan.
16
b. Bagi akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur bagi teman-teman
mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan menyusun skripsi atau akan
melakukan penelitian mengenai kompensasi terhadap kinerja, terutama dalam
toeri kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan.
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa
tambahan pengetahuan kepada peneliti mengenai pengaruh hubungan
kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel
intervening.
17
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Grand Theory
1. Teori Dua Faktor Herzberg1
Teori ini berdasarkan interview yang telah dilakukan oleh Herzberg.
Penelitian yang dilakukan dengan menginterview sejumlah orang. Herzberg tiba
pada suatu keyakinan bahwa dua kelompok faktor yang memengaruhi perilaku
adalah:
a. Hygiene Factor
Faktor ini berkaitan dengan konteks kerja dan arti lingkungan kerja bagi
individu. Faktor-faktor higinis yang dimaksud adalah kondisi kerja, dasar
pembayaran (gaji), kebijakan organisasi, hubungan antar personal, dan
kualitas pengawasan.
b. Satisfier Factor
Merupakan faktor pemuas yang dimaksud berhubungan dengan isi kerja
dan definisi bagaimana seseorang menikmati atau merasakan
pekerjaannya. Faktor yang dimaksud adalah prestasi, pengakuan,
tanggung jawab dan kesempatan untuk berkembang.
Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah
keberhasilan, pengakuan, sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang,
kesempatan meraih kemajuan, dan pertumbuhan. Sedangkan faktor- faktor hygiene
1 Sule Tisniawati Ernie dan Saefullah Kurniawan, 2005. “Pengantar Manajemen Edisi
Pertama”. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri
18
yang menonjol adalah kebijaksanaan perusahaan, supervisi, kondisi pekerjaan,
upah dan gaji, hubungan dengan rekan kerja sekerja, kehidupan pribadi, hubungan
dengan para bawahan, status, dan keamanan.
2. Teori Kebutuhan Maslow
Maslow menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan
sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat
bawaan.2 Hipotesis Maslow mengatakan bahwa lima jenjang kebutuhan yang
bersemayam dalam diri manusia terdiri dari :
a. Fisiologis, antara lain kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan
kebutuhan jasmani lain.
b. Keamanan, antara lain kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan
terhadap kerugian fisik dan emosional.
c. Sosial, antara lain kasih sayang, rasa saling memiliki, diterima-baik,
persahabatan.
d. Penghargaan, antara lain mencakup faktor penghormatan diri seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor penghormatan diri luar seperti
misalnya status, pengakuan dan perhatian.
e. Aktualisasi Diri, merupakan dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuai
ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan
pemenuhan kebutuhan diri.3
2 Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo. 3 Robbins, Stephen P. 2007. “Perilaku Organisasi”. PT Indeks.
19
3. Teori ERG ( Existence, Relatedness dan Growth)
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang berargumen bahwa ada
tiga kelompok kebutuhan inti, yaitu :
a. Existence (eksistensi)
Kelompok eksistensi memperhatikan tentang pemberian persyaratan
keberadaan materiil dasar kita, mencakup butir-butir yang oleh Maslow
dianggap sebagai kebutuhan psikologis dan keamanan.
b. Relatedness (keterhubungan)
Hasrat yang kita miliki untuk memelihara hubungan antar pribadi yang
penting. Hasrat sosial dan status menuntut terpenuhinya interaksi dengan
orang-orang lain, dan hasrat ini sejalan dengan kebutuhan sosial Maslow
dan komponen eksternal pada klasifikasi penghargaan Maslow.
c. Growth (pertumbuhan)
Hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi, yang mencakup komponen
intrinsik dari kategori penghargaan Maslow dan karakteristik-
karakteristik yang tercakup pada aktualisasi diri.4
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya perusahaan
adalah sumber daya manusia (karyawan). Tenaga kerja atau sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai buruh, karyawan, pekerja atau pegawai yang memiliki
keahlian dibidangnya masing-masing yang pada hakikatnya mempunyai maksud
4 Hariandja, Marihot T.E. 2009. “Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai”. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
20
yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan.5 Dengan
demikian maka peran sumber daya manusia dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan sangat penting.
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan sumber daya manusia (SDM) merupakan
suatu modal dasar yang paling utama dalam organisasi. Tanpa adanya sumber daya
manusia, dapat dipastikan roda organisasi tidak akan bergerak. Pentingnya sumber
daya manusia bukanlah hal yang menjadi kesadaran baru dari manusia. Peradaban
manusia berpangkal pada usaha mengelolah dan memanfaatkan sumber daya alam
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. Manusia
mengidentifikasi sumber daya alam dengan substansi tertentu. Akan tetapi, dibalik
semua itu yang lebih penting ialah akal budi manusia, kemerdekaan, dan
keteraturan sosial.6
Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia, perusahaan harus
dapat memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh karyawannya karena pelaku
dari keseluruhan operasional perusahaan mulai dari tingkat perencanaan sampai
dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber-sumber daya lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan adalah karyawan.7 Karena kita ketahui meskipun
secanggihnya alat-alat yang dimiliki perusahaan tidak mungkin akan mencapai
tujuan tanpa adanya peran aktif dari karyawan.
5 Priyanto Budi Wahyu, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, jurnal Ekonomi-
Bisnis, Vol. 07, No. 02, Juli 2016, h.106 6 Yusuf Burhanuddin, Manajemen Sumber Daya Manusia: Di Lembaga Keuangan Syariah,
Edisi 1, Jakarta: Rajawali, 2015 7 Diansyah, Saepul Tatang, Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai variabel intervening pada Mikro Laju Cluster Jakarta 2 PT.
Bank Cimb Niaga TBK. Jurnal ( Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta)
21
Menurut Nawawi dalam Sunyoto yang dimaksud dengan sumber daya
manusia meliputi tiga pengertian yaitu: pertama, SDM adalah manusia yang bekerja
di lingkungan organisasi, disebut juga personel, tenaga kerja, pegawai atau
karyawan. Kedua, SDM adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya. Ketiga, SDM adalah potensi yang merupakan
aset dan berfungsi sebagai modal (non materiil) di dalam organisasi bisnis, yang
dapat mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.8
Terdapat pandangan para pakar tentang pengertian sumber daya manusia.
Hasibuan mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisiensi membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.9
C. Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memeroleh uang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai
kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan dan karena
itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu
dengan jalan memberikan kompensasi. Menurut Handoko Kompensasi merupakan
segala sesuatu yang diterima oleh pekerja balas jasa atas kerja mereka.10 Werther
8 Yusuf Burhanuddin, Manajemen Sumber Daya Manusia: di Lembaga Keuangan Syariah,
Jakarta: Rajawali pers, 2015, h.25 9 Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet Ke-16, Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2012, h.10 10 Yusuf Burhanuddin, Manajemen Sumber Daya Manusia: di Lembaga Keuangan Syariah,
Jakarta: Rajawali pers, 2015, h.235
22
dan Davis mendefinisikan kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja sebagai
tukaran atas kontribusinya kepada organisasi.11 Kompensasi sering kali juga disebut
penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan
kepada organisasi.12
Selain itu dalam buku Hasibuan terdapat beberapa pengertian kompensasi
dari beberapa tokoh yaitu :
a. Menurut Davis kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima
sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya, baik upah perjam
ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
b. Menurut Sikula kompensasi merupakan segala sesuatu yang
dikontribusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen.13
Pengertian kompensasi juga terdapat pada berbagai literatur yang
dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain:
a. Menurut Siswanto kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan
dengan imbalan-imbalan finansial yang diterima oleh orang-orang
melalui hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi.14
b. Menurut Dessler kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran
atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari
11 Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Jakarta: Rajawali Pers, 2016, h.289 12 Panggaben, Mutiara S, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghallia Indonesia,
2002 13 Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2002 14 Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administrative dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
23
dipekerjakannya karyawan itu.15
c. Menurut Handoko kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.16
Dalam hal ini Allah SWT sendiri mengisyaratkan bahwa setiap perbuatan
usaha, dan prestasi itu berbanding sejajar dengan imbalan, pahala yang akan
diberikan dan bahkan diketahui bahwa setiap orang yang akan bekerja dalam
sebuah perusahaan atau organisasi tertentu oarang tersebut berhak diberikan
imbalan atau kompensasi atas kinerja dan kontribusinya terhadap pekerjaan itu,
telah jelas disebutkan oleh Mondy mengenai definisi kompensasi juga telah
dijelaskan dalam suarh QS. Al-Baqarah/2:281.17 Yaitu:
Terjemahnya:
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu
itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri
diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakan, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).18
15 Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.
Jakarta: Prenhallindo. 16 Handoko, Hani. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE. 17 Suhartini Eka, Islamic Human Resource Management, Makassar: Alauddin University
Press, 2015, h. 231 18 Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
dan pembinaan syariah, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka, 2012), h.47
24
2. Jenis-jenis kompensasi
Untuk membedakan jenis-jenis kompensasi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Gaji
Balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi
dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan
sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau,
dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang
keanggotaannya dalam sebuah perusahaan.
b. Upah
Imbalan financial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan
jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang
diberikan. Jadi, tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya
upah dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang dihasilkan.
c. Insentif
Imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya
melebihi standar yang ditentukan.
d. Kompensasi tidak langsung (Fringe Benefit)
Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan
terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para
karyawan.19
19 Zainal Rivai Veithzal, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktik, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015, h.544
25
3. Tujuan Kompensasi
Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin
terciptanya keadilan internal dan eksternal. Tujuannya antara lain adalah:
a. Memperoleh SDM yang Berkualitas
Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik
kepada para pelamar.
b. Mempertahankan Karyawan yang Ada
Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan
akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.
c. Menjamin Keadilan
Manajemen kompensasi selalu berupaya agar keadilan internal dan
eksternal dapat terwujud.
d. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan
Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan
bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana
kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung
jawab, dan perilaku-perilaku lainnya.
e. Mengendalikan Biaya
Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan
mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan.
26
f. Mengikuti Aturan Hukum
Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal
yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan
karyawan.
g. Memfasilitasi Saling Pengertian
Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh
spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.
h. Meningkatkan Efisiensi Administrasi
Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat
dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi SDM optimal, meskipun
tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder dibandingkan dengan
tujuan-tujuan lainnya.20
4. Sistem dan Waktu Pembayaran Kompensasi
Penentuan sistem dan waktu pembayaran kompensasi umumnya yang
diterapkan21 adalah:
a. Sistem waktu, yaitu besarnya kompensasi (gaji,upah) ditetapkan
berdasarkan standar waktu,seperti: jam, hari, minggu, atau bulan,
administrasi pengupahannya relatif mudah, dapat diterapkan pada
karyawan tetap, maupun kepada pekerja harian.
b. Sistem hasil, yaitu kompensasi atau upah ditetapkan atas kesatuan unit
yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, meter, liter, dan kilogram.
20 Zainal Rivai Veithzal, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktik, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015, h.543 21 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Edisi Revisi, Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2014, h. 251
27
c. Sistem borongan, yaitu suatu cara pengupahan yang penetapan besar
jasanya didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.
d. Waktu pembayaran kompensasi, yaitu kompensasi harus dibayar tepat
waktu, jangan sampai terjadi penundaan agar kepercayaan karyawan
terhadap perusahaan semakin besar sehingga kesenangan dan konsentrasi
kerja akan lebih baik.
D. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Perilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana
motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi,
maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka
sendiri dan permintaan organisasi. Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai
dengan adanya motivasi. Menurut Robbins motivasi merupakan proses yang
berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah
pencapaian sasaran.22 Pengertian motivasi juga datang dari Efendi yaitu faktor-
faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah.23
Pengertian lainnya tentang motivasi dikemukakan oleh Sopiah dengan
definisi sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan
22 Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi. PT Indeks.
23 Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo.
28
kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa
berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya.24
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi timbul dari diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan
juga bisa dikarenakan oleh dorongan orang lain. Tetapi motivasi yang paling baik
adalah dari diri sendiri karena dilakukan tanpa paksaan dan setiap individu memiliki
motivasi yang berbeda untuk mencapai tujuannya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mulk/67:15 yaitu:
Terjemahnya :
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah
disegala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan25
Adapun maksud dari ayat diatas adalah bahwa Allah SWT memberikan
kenikmatan berupa kemampuan unuk mencari rejeki, berupa fisik dan pikiran yang
sehat, hal ini mampu menjadikan motivasi untuk melakukan segala sesuatu sebaik
mungkinnya.
24 Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset. 25 Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
dan pembinaan syariah, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka, 2012), h.563
29
2. Jenis-jenis motivasi
Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Motivasi Kerja Positif
Motivasi kerja positif adalah suatu dorongan yang diberikan oleh seorang
karyawan untuk bekerja dengan baik, dengan maksud mendapatkan kompensasi
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan berpartisipasi penuh terhadap pekerjaan
yang ditugaskan oleh perusahaan/organisasinya. Ada beberapa macam bentuk
pendekatan motivasi positif dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, yaitu :
1. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan
Seorang pemimpin memberikan pujian atas hasil kerja seorang karyawan
jika pekerjaan tersebut memuaskan maka akan menyenangkan karyawan
tersebut.
2. Informasi
Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari
adanya berita-berita yang tidak benar, kesalahpahaman, atau perbedaan
pendapat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang individu
Para karyawan dapat merasakan apakah suatu perhatian diberkan secara
tulus atau tidak, dan hendaknya seorang pimpinan harus berhati-hati dalam
memberikan perhatian.
30
4. Persaingan
Pada umumnya setiap orang senang bersaing secara jujur. Oleh karena itu
pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi positif.
5. Partisipasi
Dijalankannya partisipasi akan memberikan manfaat seperti dapat
dihasilkannya suatu keputusan yang lebih baik.
6. Kebanggan
Penyelesaian suatu pekerjaan yang dibebankan akan menimbulkan rasa puas
dan bangga, terlebih lagi jika pekerjaan yang dilakukan sudah disepakati
bersama.
b. Motivasi Kerja Negatif
Motivasi kerja negatif dilakukan dalam rangka menghindari kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada masa kerja. Selain itu, motivasi kerja negatif juga
berguna agar karyawan tidak melalaikan kewajiban-kewajiban yang telah
dibebankan. Bentuk motivasi kerja negatif dapat berupa sangsi, skors, penurunan
jabatan atau pembebanan denda.26
E. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Handoko mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu
proses melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
26 Sule Tisniawati Ernie dan Saefullah Kurniawan, 2005. “Pengantar Manajemen Edisi
Pertama”. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri
31
karyawan.27 Berikut ini adalah beberapa pengertian kinerja oleh beberapa pakar
yang dikutip oleh Guritno dan Waridin yaitu:
a. Menurut Winardi kinerja merupakan konsep yang bersifat universal yang
merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan
bagian karyawannya berdasar standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya, karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia,
maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan
peran yang mereka lakukan dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan.
b. Menurut Gomes kinerja merupakan catatan terhadap hasil produksi dari
sebuah pekerjaan tertentu atau aktivitas tertentu dalam periode waktu
tertentu.
c. Dessler menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah memberikan umpan
balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk
menghilangkan kemerosotan kinerja atau berkinerja lebih tinggi lagi.28
Menurut Dessler, penilaian kerja terdiri dari tiga langkah, pertama
mendefinisikan pekerjaan berarti memastikan bahwa atasan dan bawahan sepakat
dengan tugas-tugasnya dan standar jabatan. Kedua, menilai kinerja berarti
membandingkan kinerja aktual atasan dengan standar-standar yang telah
ditetapkan, dan ini mencakup beberapa jenis tingkat penilaian. Ketiga, sesi umpan
27 Hani Handoko. 2002. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:
BPFE. 28 Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.” JRBI, Vol.1 No. 1, pp.63-74
32
balik berarti kinerja dan kemajuan atasan dibahas dan rencana-rencana dibuat untuk
perkembangan apa saja yang dituntut.29
Marihot berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan
oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam
organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun
kuantitas sesuai dengan tanggungjawab yang diberian kepadanya. Selain itu kinerja
seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja, dan
motivasi karyawan.
Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri
untuk selalu aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan diharapkan akan
menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula. Pendidikan memengaruhi kinerja
seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan
berinovasi dan selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya.30
Sopiah menyatakan lingkungan juga bisa memengaruhi kinerja seseorang.
Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari atasan, teman kerja,
sarana dan prasarana yang memadai akan menciptaka kenyamanan tersendiri dan
akan memacu kinerja yang baik.31 Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman
karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari
atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang
mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseorang.
29 Dessler, Gary. 1997. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2”.
Jakarta: Prenhallindo. 30 Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
Grasindo. 31 Sopiah. 2008. “Perilaku Organisasional”. Yogyakarta: Andi Offset
33
Sedangkan kinerja karyawan menurut Simamora adalah tingkat hasil kerja
karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan.32 Deskripsi dari
kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu:
1. Tujuan
Tujuan ini akan memberikan arah dan memengaruhi bagaimana seharusnya
perilaku kerja yang diharapkan perusahaan terhadap setiap personal.
2. Ukuran
Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang personal telah
mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif
standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan
penting.
3. Penilaian
Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan
kinerja setiap personal. Tindakan ini akan membuat personal untuk
senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan
searah dengan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Swietenia manfaat kinerja pegawai antara lain adalah untuk
menganalisa dan mendorong efisiensi produksi, untuk menentukan target atau
sasaran yang nyata, lalu untuk pertukaran informasi antara tenaga kerja dan
manajemen yang berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan.33
32 Simamora, Henry. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: SIE YKPN 33 Rita Swietenia. 2009. “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Karakteristik
Pekerjaan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Kantor Pertanahan Kota Semarang).” Jurnal Ekonomi – Manajemen – Akuntansi, No. 26, Th. XVI,
pp. 96-116
34
Dalam Q.S At-Taubah/9 :105, Allah SWT. berfirman :
Terjemahnya :
Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan lihat pekerjaanmu,
begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.34
Dalam menjelaskan ayat tersebut, dalam tafsir yang ditulis oleh Hikmat
Basyir, dkk, menjelaskan bahwa: Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang yang
berpaling dari berjihad (tidak mau ikut berjihad), berbuatlah karena Allah dengan
melakukan apa yang diridhoi-Nya berupa ketaatan, menjalankan perintah-perintah-
Nya dan menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, sesungguhnya Allah SWT, Rasul-
Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat apa yang kalian perbuat dan
menampakkan urusan kalian, kemudian kalian akan dikembalikan pada hari kiamat
kepada Dzat yang maha mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan tampakkan.
Kemudian akan diberitahukan kepada kalian apa yang kalian perbuat batil dan
melampaui batas.35
2. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) memainkan peranan yang sangat
penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Karyawan menginginkan dan
memerlukan timbal balik yang berkenan dengan prestasi mereka dan penilaian
34 Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
dan pembinaan syariah, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka, 2012), h.203 35 Hikmat Basyir dkk, Tafsir Al-Muyassar jilid 2 (Semanggi: An-Naba’, 2011), h. 9
35
untuk menyediakan kesempatan memberikan timbal balik kepada mereka. Jika
kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilai memberikan kesempatan untuk
meninjau kemajuan karyawan dan untuk menyusun rencana peningkatan kinerja.
Penilaian kinerja merupakan upaya membandingkan prestasi aktual
karyawan dengan prestasi kerja dengan yang diharapkan darinya.36 Dalam penilaian
kinerja karyawan tidak hanya menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan kerja,
kerajinan, kedisiplinan, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang
dan level pekerjaan yang dijabatnya. Menurut Dessler ada lima faktor dalam
penilaian kinerja yang populer37, yaitu:
a. Presentasi pekerjaan, meliputi : akurasi, keteletian, keterampilan, dan
penerimaan keluaran.
b. Kuantitas pekerjaan, meliputi : membutuhkan saran, arahan atau perbaikan.
c. Kedisiplinan, meliputi : kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat dipercaya
atau diandalkan dan ketepatan waktu.
d. Komunikasi, meliputi : hubungan antara karyawan maupun dengan
pemimpin, media komunikasi.
Kinerja karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama
periode tertentu. Pemikiran tersebut dibandingkan dengan target/sasaran yang telah
disepakati bersama. Tentunya dalam penilaian tetap mempertimbangkan berbagai
keadaan dan perkembangan yang mempengaruhi kinerja tersebut.
36 Dessler, Gary. 2000. “Human Resource Management 8th Edition”. New Jersey: Prentice-
Hall, Inc. 37 Dessler, Gary. 2000. “Human Resource Management 8th Edition”. New Jersey: Prentice-
Hall, Inc.
36
Handoko menyebutkan bahwa penilaian kinerja terdiri dari 3 kriteria, yaitu:
a. Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasari adanya target-
target dan ukurannya spesifik serta dapat diukur.
b. Penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaian perilaku-perilaku yang
berkaitan dengan pekerjaan.
c. Penilaian berdasarkan judgement yaitu penilaian berdasarkan kualitas
pekerjaan, kuantitas pekerjaan, koordinasi, pengetahuan pekerjaan dan
keterampilan, kreativitas, semangat kerja, lepribadian, keramahan,
integritas pribadi serta kesadaran dan dapat dipercaya dalam menyelesaikan
tugas.38
F. Hubungan antar Variabel
1. Hubungan kompensasi terhadap kinerja karyawan
Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi
dan meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi.39
Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan untuk
balas jasa kerja mereka.
Simamora mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk finansial adalah
penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi
kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan fisiologisnya. Namun
demikian, tentunya pegawai juga berharap agar kompensasi yang diterimanya
38 Hani Handoko. 2002. “Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia”. Yogyakarta:
BPFE. 39 Mathis, Jackson. 2000. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Salemba Empat.
37
sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan dalam bentuk non finansial juga
sangat penting bagi pegawai terutama untuk pengembangan karir mereka.40
2. Hubungan kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai
variabel intervening.
Hasibuan mengatakan bahwa salah satu tujuan pemberian kompensasi
adalah motivasi. Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.41 Menurut Robbins motivasi merupakan proses yang
berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah
pencapaian sasaran. Sehingga apabila seorang karyawan menganggap bahwa
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan yang karyawan
harapkan, maka akan dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja
karyawan.42
G. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian landasan teori maka perlu adanya kerangka pikir yang
merupakan landasan dalam penelitian untuk meneliti masalah yang bertujuan
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian, maka
model kerangka pikir yang digunakan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
H1
H4 H2 H3 H4
40 Simamora, Henry. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: SIE YKPN 41 Hasibuan, Malayu S.P. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi”. Jakarta:
Bumi Aksara. 42 Robbins, Stephen P. 2007. “Perilaku Organisasi”. PT Indeks.
Kompensasi
(X)
Kinerja
(Y)
Motivasi
(Z)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya merupakan kegiatan untuk memperoleh data
atau informasi yang berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan
masalah dan untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan.1 Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
kuantitatif yang diangkakan.2
2. pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan asosiatif.
Pendekatan Asosiatif adalah suatu penelitian yang menanyakan sebab akibat antara
dua variabel atau lebih.3 Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
kompensasi, variabel terikat adalah kinerja karyawan dan variabel intervening
adalah motivasi.
1 Supranto, Metode Riset : “Aplikasinya dalam pemasaran”. (Jakarta: Rineka Cipta, 19997),
hal.1 2 Sugiono, “Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru”. (Bandung : Alfabeta, 2013), hal.
14 3 Sugiono, “Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru”. (Bandung : Alfabeta, 2013), hal.
61
39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini yaitu PT. Nahrul Arbah Makaassar,
Jl. Gunung Lompobattang No.56, Kel. Pisang Utara, Kec. Ujung Pandang, Kota
Makassar.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini, yaitu sejak tanggal 28 Januari hingga 28
Februari 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT. Nahrul Arbah Makassar yang berjumlah 110
karyawan.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.5 Pada sampel
penelitian ini adalah 110 karyawan yang akan diperoleh dengan metode sensus
yaitu pengambilan sampel dengan cara semua karyawan yang menjadi populasi
diajadikan sampel jenuh, yaitu seluruh karyawan PT. Nahrul Arbah Makassar.
4 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif Dan Kombinasi ( Mixed Methods)”.
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 297 5 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif Dan R&D”. (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 81
40
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari masyarakat dalam bentuk
informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari angka-angka statistik.
2. Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari hasil observasi dan
hasil wawancara dengan karywan PT. Nahrul Arbah Makassar.
b. Data sekunder yaitu data yang langsung diperoleh secara tidak langsung
atau dari pihak lain. Seperti jurnal, majalah-majalah ekonomi dan
informasi dokumentasi lain yang diambil melalui online.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan dalam pembahasan
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan
cara menyebarkan kuesioner, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah
tersedia dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
41
berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang, atau kejadian. Dengan skala
yang diajukan terdiri atau 5 angka penilaian6 yaitu:
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat Setuju
Dalam perkembangannya, skala ini sudah dimodifikasi dengan berbagai
bentuk, mulai dari skala 4 titik:
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak setuju
4. Sangat tidak setuju
2. Interview atau wawancara
Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interview)
agar memeroleh informasi dari wawancaranya untuk menilai keadaan seseorang,
misalnya untuk mencari data tentang seseorang. Wawancara digunakan sebagai
suatu teknik untuk pengumpulan data apabaila peneliti ingin melakukan sebuah
studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti, tetapi juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
6 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3, Jakarta: Erlangga,
2009
42
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian.
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
Variabel Definisi variabel Indikator Skala
Kinerja
Karyawan
(Y)
Konsep yang bersifat
universal yang merupakan
efektivitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi
dan bagian karyawannya
berdasar standar dan kriteria
yang telah ditetapkan
sebelumnya, karena
organisasi pada dasarnya
dijalankan oleh manusia,
maka kinerja sesungguhnya
merupakan perilaku manusia
dalam memainkan peran yang
mereka lakukan dalam suatu
organisasi untuk memenuhi
standar perilaku yang
telah ditetapkan agar
membuahkan tindakan dan
hasil yang diinginkan.
1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Ketepatan waktu7
Skala
Likert
Motivasi
(Z)
Motivasi sebagai keadaan di
mana usaha dan kemauan
keras seseorang diarahkan
kepada pencapaian hasil-hasil
atau tujuan tertentu. Adapun
indikator motivasi menurut
Maslow dalam buku Stephen
P.
1. Fisiologikal
2. Rasa Aman
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi Diri8
Skala
Likert
7 Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pres. 2014. h.86 8 Suhartini Eka. Islamic Human Resource. Alauddin University Press: Makassar. 2016,
h.302
43
Kompensasi
(X)
Suatu bentuk biaya yang
harus dikeluarkan oleh
perusahaan dengan harapan
bahwa perusahaan akan
memperoleh imbalan dalam
bentuk prestasi kerja dari
karyawannya.
1. Upah dan Gaji
2. Insentif
3. Tunjangan
4. Fasilitas9
Skala
Likert
G. Metode Pengelolaan Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.10
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk
mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka
ditetapkan kriteria statistic sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak
dan H1 diterima.
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau
9 Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Yogyakarta. 2005 10 Imam Gozali. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
44
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.11 Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi
antara jawaban dengan pertanyaan..
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,6012
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Jalur (path analysis)
Uji statistic inferensial dalam penelitian ini menggunakan metode jalur
(Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi liner
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab
akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat
11 Imam Gozali. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 12 Imam Gozali. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
45
hubungan kausalitas antara variabel.13 Model persamaannya adalah sebagai
berikut:
a) Y = PYX + €………………. (Persamaan 1)
b) Z = PZX + PZY + €………... (Persamaan 2)
Keterangan :
Z = Motivasi
Y = Kinerja
X = Kompensasi
PXY = Koefisien Jalur Kompensasi terhadap Kinerja
PXZ = Koefisien Jalur Kompensasi terhadap Motivasi
PZY = Koefisien Jalur Motivasi terhadap Kinerja
€ = Tingkat Kesalahan Residual/Error
Dalam hal ini merupakan koefisien jalur dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1
Analisis Jalur (Path Analysis)
PXY
PXZ PZY
13 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, h. 249
Motivasi
(Z)
Kompensasi
(X)
Kinerja
(Y)
46
2. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi ( Uji R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen untuk memengaruhi varibel
dependen itu sendiri. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R’ Square (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.14
b. Uji Parsial
Uji parsial ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari satu variabel
independen secara individual dalam memengaruhi atau menjelaskan variabel
dependen. Hipotesis pada uji t ini yaitu H0 = tidak berpengaruh signifikan dan H1 =
berpengaruh signifikan. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji t yaitu:
• H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t-hitung < dari t-tabel atau jika nilai
signifikan > 0,05.
• H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai t-hitung > dari t-tabel atau jika nilai
signifikan < 0,05.
14 Imam Gozali. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Nahrul Arbah Makassar
PT. Nahrul Arbah adalah perusahaan swasta Indonesia yang bergerak
dibidang General Konstruksi-Mekanikal-Elektrikal, Rekayasa Industri, supply dan
instalasi pekerjaan system tata udara, perdagangan umum, maintenance rutin dan
pencucian peralatan industri dengan menggunakan teknologi High Pressure
waterJetting system.
Perusahaan ini didirikan dan dikelola oleh pribadi – pribadi yang
mempunyai pengalaman kerja dan kompetensi kerja dalam bidang management dan
keteknikan serta memiliki hubungan yang erat dengan relasi-relasi yang handal dan
sangat berpengalaman dalam bidang konstruksi dan rekayasa industri, baik
perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.
Pada tanggal 29 Oktober 2008 merupakan waktu awal pendirian PT. Nahrul
Arbah yang berkedudukan di kota Makassar, sebagaimana akta pendirian No. 57
yang dibuat secara otentik dihadapan notaris.
Januari tahun 2009 adalah waktu efektif beroperasinya aktifitas bisnis PT.
Nahrul Arbah. Pada tahun itu juga PT. Nahrul Arbah menjalin komitmen
kerjasama/ber-afiliasi dan menjadi representative dengan beberapa perusahaan
terkemuka seperti: PT. Lintech Duta Pratama, PT. Koalisi Tubindo untuk
membackup pelaksanaan pekerjaan konstruksi, rekayasa industri hingga ke
perdagangan barang-barang umum ataupun barang- barang yang spesifik.
48
Perkembangan Teknologi komunikasi & informasi yang begitu pesatnya ,
menggugah kami untuk turut berpartisipasi dalam bidang ini. Keikutsertaan
tersebut kami wujudkan dalam bentuk pelaksanaan beberapa proyek Pembangunan
Sarana Penunjang BTS yang meliputi Site Acquisition (SITAc), dan Konstruksi
Sipil Mekanikal & Elektrikal (CME) serta pekerjaan suppy & Instal Sarana Jaringan
Telekomunikasi lainnya, yang telah kami laksanakan sejak awal 2014. Bekerjasama
dengan sejumlah perusahaan besar Telekomunikasi di Indonesia utamanya PT.
Telkomsel, dan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri yang bergerak di bidang
JaringanTelekomunikasi.
1. Visi dan Misi PT. Nahrul Arbah
a. Visi PT. Nahrul Arbah
Insya Allah akan menjadi perusahaan swasta nasional yang terdepan dan
terbaik serta inovatif dalam bidang jasa konstruksi dan rekayasa industry di
Indonesia dengan tetap mengedepankan moralitas dan profesionalisme,
memberikan kesejahteraan bagi karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake
holder lainnya melalui komitmen terhadap tanggung jawab social perusahaan
(corporate social responsibility) dan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance).
b. Misi PT. Nahrul Arbah
1) Menjalankan kegiatan perusahaan dengan nilai etika dan moral tinggi
dengan kejujuran dan integritas.
2) Memberikan pelayanan maksimal, mutu dan kepuasan yang terbaik
kepada pelanggan.
49
3) Memperluas jaringan kerjasama dengan mitra-mitra strategis, serta
membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan sinergis.
4) Inovatif, kreatif, aktual dan realistis dalam memberikan solusi, yang
cepat sesuai kebutuhan mitra kerja/pelanggan.
5) Mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul dan
memberikan kesempatan serta menyediakan sarana berkarya bagi para
karyawan dalam suasana kerja yang profesional, sejahtera dan
bermartabat.1
2. Struktur Organisasi PT. Nahrul Arbah
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
1 http://www.nahrularbah.co.id diakses tanggal 28 Februari 2019
50
B. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran responden kuesioner pada 110
responden kepada karyawan PT. Nahrul Arbah Makassar. Gambaran mengenai
karakteristik responden diperoleh dari data yang terdapat bagian identitas
responden yang dalam hal ini meliputi: jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
lama bekerja, dan pendapatan/bulan. Untuk memperjelas karakteristik responden
tersebut, maka disajikan tabel mengenai data responden berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
Penyajian data responden berdasarkan usia pada PT. Nahrul Arbah dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase %
Laki-laki 93 84,5%
Perempuan 17 15,5%
Jumlah 110 100%
sumber: Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 110 responden terdapat 93 responden
atau 84,5% yang berjenis kelamin laki-laki dan berjenis kelamin perempuan dengan
17 responden atau 15,5%. Responden berjenis laki-laki lebih banyak daripada
responden berjenis kelamin perempuan.
51
2. Karakteristik responden berdasarkan Usia
Penyajian data responden berdasarkan usia pada karyawan PT. Nahrul
Arbah dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia Jumlah Responden Presentase %
21-30
31-40
41-50
≥ 51
32
44
29
5
29,1%
40,0%
26,4%
4,5%
Jumlah 110 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa usia responden yang paling banyak ialah
pada usia 31-40 tahun dengan 44 responden atau 40,0% kemudian diurutan kedua
ialah pada usia 21-30 tahun atau 29,1%, selanjutnya pada usia 41-50 tahun atau
26,4%, dan paling sedikit ialah pada usia ≥ 50 tahun atau 4,5%.
3. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Penyajian data responden berdasarkan Pendidikan Terakhir pada
Karyawan PT. Nahrul Arbah dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir responden
Pendidikan Terakhir Jumlah responden Presentase %
SMA/SMK
DIPLOMA
S1
S2
S3
23
34
38
15
0
20,9 %
30,9 %
34,5 %
13,5 %
0 %
Jumlah 110 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
52
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir responden yang
paling dominan ialah S1 dengan 38 responden atau 34,5% dan paling sedikit ialah
S2 dengan 15 responden atau 13,5%.
4. Karakteristik responden berdasarkan Lama Bekerja
Penyajian responden berdasarkan lama bekerja pada PT. Nahrul Arbah
dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden
Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase %
< 5 tahun
6-10 tahun
< 10 tahun
48
40
22
43,6 %
36,4 %
20,0 %
Jumlah 110 100 %
Sumber: Data prmer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.4. menunjukan bahwa lama bekerja responden yang paling
banyak adalah < 5 tahun dengan 48 responden atau 43,6%, kemudian pada 6-10
tahun dengan 40 responden atau 36,4%, kemudian jumlah responden yang lama
bekerja paling sedikit ialah < 10 tahun dengan 22 responden atau 20,0%.
5. Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan/Bulan
Penyajian data responden berdasarkan pendapatan pada karyawan PT.
Nahrul Arbah dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan
perbulan Jumlah responden Presentase %
< 3 juta
4-6 juta
7-10 juta
56
34
20
43,6%
36,4%
20,0%
Jumlah 110 100% Sumber : Data primer yang diolah, 2019
53
Dari tabel 4.5 menunjukan bahwa pendapatan perbulan responden yang
paling banyak ialah pendapatan < 3 juta dengan 56 responden atau 43,6%,
kemudian diurutan kedua ialah pendapatan 4-6 juta dengan 34 responden atau
36,4% dan paling sedikit pendapatan 7-10 juta dengan 20 responden atau 20,0%.
C. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 110 responden
pada karyawan PT. Nahrul Arbah melalui penyebaran kuesioner, untuk
mendapatkan kecenderungan jawaban terhadap masing-masing variabel akan
didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran.
1. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan
Tanggapan responden variael kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel
dibawah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Variabel Kinerja
No. Pernyataan Skor
Jumlah SS S TS STS
1 Y1 50 60 - - 110
2 Y2 45 62 3 - 110
3 Y3 56 51 3 - 110
4 Y4 49 61 - - 110
5 Y5 49 60 1 - 110
6 Y6 37 71 2 - 110 Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.6 tersebut menunjukan bahwa responden lebih banyak
memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju pada variabel kinerja karyawan.
Hal tersebut terjadi pada seluruh butir pernyataan dimana responden memberikan
tanggapan setuju dan yang paling sedikit ialah pada jawaban sangat tidak setuju,
54
Variabel pada kinerja karyawan pada penelitian ini diukur melalui 3 indikator yang
dibagi menjadi 6 pernyataan.
2. Deskripsi Variabel Motivasi
Tanggapan responden terhadap variabel motivasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 4.7
Variabel Motivasi
No Pernyataan Skor
Jumlah SS S TS STS
1 Z1 48 56 5 1 110
2 Z2 14 89 6 1 110
3 Z3 34 65 10 1 110
4 Z4 41 63 6 - 110
5 Z5 24 75 10 1 110
6 Z6 23 80 7 - 110
7 Z7 40 63 7 - 110
8 Z8 12 92 6 - 110
9 Z9 27 80 3 - 110
10 Z10 31 77 2 - 110
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.7 tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden yang
memberikan tanggapan setuju pada variabel motivasi karyawan. Hal tersebut terjadi
pada seluruh butir pernyataan dimana sebagian besar responden memberikan
tanggapan setuju dan yang paling sedikit ialah sangat tidak setuju. Pada penelitian
ini, variabel kepuasan kerja diukur melalui 5 indikator yang dibagi menjadi 10
pernyataan.
55
3. Deskripsi Variabel Kompensasi
Tanggapan responden terhadap variabel kompensasi dapat dilihat pada
tabel dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 4.8
Variabel Kompensasi
No Pernyataan Skor
Jumlah SS S TS STS
1 X 1 43 65 2 - 110
2 X 2 21 84 5 - 110
3 X 3 34 72 3 1 110
4 X 4 38 69 3 - 110
5 X 5 22 80 8 - 110
6 X 6 38 66 6 - 110
7 X 7 43 55 12 - 110
8 X 8 24 79 7 - 110
9 X 9 37 70 3 - 110
10 X 10 22 83 5 - 110 Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.8 tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden yang
memberikan tanggapan setuju pada variabel kompensasi. Hal tersebut terjadi pada
seluruh butir pernyataan dimana sebagian besar responden memberikan tanggapan
setuju dan yang paling sedikit ialah sangat tidak setuju. Pada penelitian ini, variabel
kepuasan kerja diukur melalui 5 indikator yang dibagi menjadi 10 pernyataan.
D. Metode Pengolahan Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dapat mengetahui kelayakan suatu butir-butir daftar
pernyataan didalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu butir pernyataan tersebut
dapat dikatakan valid jika nilai r-hitung dimana merupakan nilai dari corrected item
– total colleration dari r-tabel (taraf signifikansi 5%) yang diperoleh melalui DF
56
atau Degree of Freedom.2 Untuk menguji valid atau tidaknya pernyataan dapat
dilakukan melalui program SPSS. Pengujian validitas variabel dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
a) Kinerja Karyawan
Pada tabel 4.9 berikut menunjukan seluruh instrumen valid untuk
digunakan sebagai pernyataan atau instrumen untuk mengukur variabel kinerja
karyawan yang diteliti pada karyawan di PT. Nahrul Arbah Makassar. Dengan hasil
pengujian validitas pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas
No. Pernyataan r-Hitung r-Tabel Keterangan
1 Y1 0,668 0,195 Valid
2 Y2 0,674 0,195 Valid
3 Y3 0,634 0,195 Valid
4 Y4 0,739 0,195 Valid
5 Y5 0,641 0,195 Valid
6 Y6 0,599 0,195 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2019
b) Motivasi
Pada tabel 4.10 berikut menunjukan seluruh instrumen valid untuk
digunakan sebagai pernyataan atau instrumen untuk mengukur variabel motivasi
karyawan yang diteliti pada karyawan di PT. Nahrul Arbah Makassar. Dengan hasil
pengujian validitas pada tabel sebagai berikut:
2 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,
h. 71
57
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
No. Pernyataan r-Hitung r-Tabel Ketarangan
1 Z 1 0,761 0,195 Valid
2 Z 2 0,545 0,195 Valid
3 Z 3 0,739 0,195 Valid
4 Z 4 0,601 0,195 Valid
5 Z 5 0,687 0,195 Valid
6 Z 6 0,535 0,195 Valid
7 Z 7 0,742 0,195 Valid
8 Z 8 0,562 0,195 Valid
9 Z 9 0715 0,195 Valid
10 Z 10 0,583 0,195 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2019
c) Kompensasi
Pada tabel 4.11 berikut menunjukan seluruh instrumen valid untuk
digunakan sebagai pernyataan atau instrumen untuk mengukur variabel kompensasi
karyawan yang diteliti pada karyawan di PT. Nahrul Arbah Makassar. Dengan hasil
pengujian validitas pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Validitas
No. Pernyataan r Hitung r-Tabel Ketarangan
1 X 1 0,773 0,195 Valid
2 X 2 0,611 0,195 Valid
3 X 3 0,662 0,195 Valid
4 X 4 0,730 0,195 Valid
5 X 5 0,451 0,195 Valid
6 X 6 0,636 0,195 Valid
7 X 7 0,815 0,195 Valid
8 X 8 0,638 0,195 Valid
9 X 9 0,797 0,195 Valid
10 X 10 0,652 0,195 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2019
2. Uji Realibilitas
Uji Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan butir pernyataan yang
58
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner3. Alat
ukur yang akan digunakan adalah cronbach alpa melalui program computer Excel
Statistic Analysis & SPSS. Realibilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai cronbachalpa 0,604.
Hasil pengujian realibilitas untuk masing-masing variabel diringkas pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kinerja Karyawan 0,732 Realibel
Motivasi 0,845 Realibel
Kompensasi 0,865 Realibel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Hasil uji realibilitas tersebut menunjukan bahwa variabel dinyatakan
realibel karena telah melewati batas koefisien realibilitas sehingga untuk
selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel layak digunakan
sebagai alat ukur.
E. Teknik Analisis Data
1) Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan penggunaan analisis regresi
untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori. Hasil perhitungan menggunakan SPSS yang
digunakan sebagai alat analisis jalur pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS,h.72 4 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS,h.72
59
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.669 3.089 4.426 .000
X: Kompensasi .662 .073 .656 9.039 .000
a. Dependent Variable: Z: Motivasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.043 1.806 7.776 .000
Z: Motivasi .183 .052 .377 3.541 .001
X: Kompensasi .115 .052 .233 2.192 .031
a. Dependent Variable: Y: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel hasil perhitungan diatas, maka dapat disusun dengan model
persamaan sebagai berikut:
1) Y = 0,233YX + e
Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa :
Pada variabel Kompensasi (X) menunjukan nilai koefisien Path atau
Koefisien Jalur sebesar 0,233 dimana hal tersebut berarti bahwa
Kompensasi (X) berpengaruh langsung terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0,233.
60
2) Z = 0,656ZX + 0,377ZY + e
Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa :
a) Pada variabel Kompensasi (X) menunjukan nilai koefisien Path atau
Koefisien Jalur sebesar 0,656 dimana hal tersebut berarti bahwa
Kompensasi (X) berpengaruh langsung terhadap Motivasi (Z) sebesar
0,656.
b) Pada variabel Motivasi (Z) menunjukan nilai koefisien Path atau
Koefisien Jalur sebesar 0,377 dimana hal tersebut berarti bahwa
Motivasi (Z) berpengaruh langsug terhadap Kinerja Pegawai (X)
sebesar 0,377
2) Koefisien Determinan (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan pengujian untuk menginformasikan
baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi (R2)
tersebut mencerminkan seberapa besar variasi dan variabel terikat Y dapat
diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0,
artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila
R2 = 1,artinya variasi Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.5 Adapun nilai
koefisien determinasi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
5 Renhard Manurung Dan Ratlan Pardede, Analisis Jalur Path Analysis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), h. 38
61
a) Koefisien Determinasi (Uji R2) Sub Struktur 1
Tabel 4.14
Hasil Uji R2 Sub Struktur 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .656a .431 .425 3.469
a. Predictors: (Constant), Kompensasi
b. Dependent Variable: Z: Motivasi
Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,431 atau sama dengan 4,31%.
Angka tersebut berarti bahwa variabel Kompensasi berpengaruh terhadap Motivasi
sebesar 4,31%. Sedangkan sisanya (100% - 43,1% = 56,9%) dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model regresi ini.
b) Koefisien Determinasi (Uji R2) Sub Struktur 2
Tabel 4.15
Hasil Uji R2 Sub Struktur 2
Nilai Koefisien determinasi (R2) adalah 0,311 atau sama dengan 31,1%.
Angka tersebut berarti bahwa Kompensasi dan Motivasi berpengaruh terhadap
Kinerja pegawai sebesar 31,1%. Sedangkan sisanya (100% - 31,1% = 68,9%)
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .558a .311 .298 1.866
a. Predictors: (Constant), X: Kompensasi, Z: Motivasi
b. Dependent Variable: Y: Kinerja Karyawan
62
3) Pengujian Signifikan Parameter Individu (Uji-t)
Uji secara parsial adalah pengujian untuk mengetahui apakah setiap
variabel bebas (independent) memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat
(dependent). Bentuk pengujiannya ialah Ho: bi = 0, dimana hal tersebut berarti
suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel terikat dan Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel bebas
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat atau dengan kata lain
variabel bebas tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Cara
melakukan pengujian signifikan parameter individu (Uji-t) adalah dengan
membandingkan signifikansi t-hitung dengan ketentuan jika signifikansi ˂0,05
maka Ha diterima dan jika signifikansi ˃0,05 maka Ha ditolak serta dengan
membandingkan nilai statistik t dengan t tabel. Adapun pengujian signifikan
parameter individ (uji-t) dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
a) Uji Signifikan Parameter Individu (Uji-t) Sub 1
Tabel 4.16
Uji-t Sub Struktur 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.669 3.089 4.426 .000
X: Kompensasi .662 .073 .656 9.039 .000
a. Dependent Variable: Z: Motivasi
Berdasarkan output coefficients diatas, maka diperoleh bahwa nilai t hitung
sebesar 9,039 > ttabel 1,659 dan nilai signifikansi (sig.) 0,000 < 0,05, dan β = 0,662
bernilai positif, hal tersebut berarti bahwa Kompensasi (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Motivasi (Z).
63
b) Uji Signifikan Parameter Individu (Uji-t) Sub 2
Tabel 4.17
Uji-t Sub Struktur 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 14.043 1.806 7.776 .000
Z: Motivasi .183 .052 .377 3.541 .001
X: Kompensasi .115 .052 .233 2.192 .031
a. Dependent Variable: Y: Kinerja Karyawan
Berdasarkan output coefficients diatas, maka diperoleh bahwa:
1) Nilai thitung sebesar 3.541 > ttabel 1,659 dan nilai signifikan (sig.) 0,001
< 0,05 dan β = 0,183 bernilai positif, hal tersebut berarti bahwa
Motivasi (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
2) Nilai thitung sebesar 2.192 > ttabel 1,659 dan nilai signifikan (sig.) 0,031
< 0,05 dan β = 0,115 bernilai positif, hal tersebut berarti bahwa
Kompensasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
c) Diagram Jalur
Pada Diagram Jalur dapat memberikan secara eksplisit hubungan
kausalitas antar variabel berdasarkan teori. Pada hasil output SPSS regresi sub 1
menghasilkan nilai Standardized Coeffisients beta Kompensasi (X) sebesar 0,656
yang merupakan nilai path 2 (p2). Sedangkan pada hasil output SPSS regresi sub 2
menghasilkan nilai Standardized Coeffisients beta Kompensasi (X) sebesar 0,233
yang merupakan nilai path 1 (p1) dan nilai Standardized Coeffisients beta Motivasi
64
(Z) sebesar 0,377 merupakan nilai path 3 (p3). Besarnya nilai e1= √(1 − 0,431) =
0,754 dan besarnya nilai e2= √(1 − 0,311) = 0,830.
Gambar 4.2
Model Diagram Jalur
e2 = 0,830
P1 = 0,115
Kompensasi Kinerja Karyawan
P2 = 0,662 P3 = 0,183
Motivasi
e1 = 0,754
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan diagram jalur diatas menunjukkan bahwa Kompensasi (X)
dapat berpengaruh langsung terhadap Kinerja Karyawan (Y) dan dapat juga
berpengaruh tidak langsung. Besarnya pengaruh langsung Kompensasi (X)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,115 sedangkan besarnya pengaruh tidak
langsung harus dihitung dengan koefisien tidak langsung yaitu (0,662) x (0,182) =
0,121 dan pengaruh total yang diperoleh yaitu : 0,115 + 0,121 = 0,236.
65
Pengujian hipotesis mediasi dilakukan dengan prosedur yaitu Uji Sobel
(Sobel test) sebagai berikut :
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
Sp2p3 = √(0,183)2(0,052)2 + (0,662)2(0,052)2 + (0,052)2(0,052)2
Sp2p3 = √(0,00009055) + (0,0011850118) + (0,00000073117) = 0,035725
Berdasarkan hasil perhitumgan diatas, maka dapat dihitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t = p2p3 / Sp2p3 = 0,121 / 0,035725 = 3,387
berdasarkan perhitungan oleh rumus tersebut diatas, maka nilai thitung
sebesar 3,387 > ttabel 1,659 dan koefisien mediasi 0,121. Maka dapat disimpulkan
bahwa Motivasi (Z) memediasi Kompensasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
F. Hasil dan Pembahasan
1. Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji-t bahwa nilai thitung sebesar 2,192 > ttabel 1,659 dan
nilai signifikan (sig.) 0,031 < 0,05 dan β = 0,115 bernilai positif, yang berarti bahwa
Kompensasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
(Y). Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik Kompensasi yang
diterapkan pada PT. Nahrul Arbah Makassar maka akan meningkatkan pula kinerja
karyawannya.
Hal tersebut dapat dilihat pada sebagian besar responden yang
memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan pada variabel Kompensasi (X)
dan pernyataan pada variabel Kinerja Karyawan (Y). Menurut Hasibuan
mengatakan bahwa tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah untuk
66
kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan menjaga stabilitas karyawan itu
sendiri sehingga bisa menekan angka trun-over.6 Kompensasi juga mengandung
adanya hubungan yang sifatnya profesional dimana salah satu tujuan utama
karyawan bekerja adalah mendapat imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan,
sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa
menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan
tujuan utama mampu memajukan jalannya usaha perusahaan.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririvega yang
menjelaskan bahwa pemberian kompensasi yang lebih layak dan diterima oleh
karyawan karena sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang dikeluarkan serta
mengharga kerja keras karyawan, maka karyawan akan lebih bersikap profesional
dengan bekerja secara bersungguh-sungguh dan melakukan berbagai upaya agar
bisa mencapai hasil kerja yang lebih baik sehingga kerjanya bisa lebih meningkat.7
Dengan demikian, berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa
H1 Diterima.
2. Kompensasi terhadap Motivasi
Berdasarkan hasil Uji-t bahwa nilai thitung 9,039 > ttabel 1,659 dan nilai
signifikansi (sig.) 0,000 < 0,05, dan β = 0,662 bernilai positif, yang berarti bahwa
Kompensasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi (Z). Hal
tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik kompensasi yang diberikan oleh PT.
6 Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2002 7 Kasenda, Ririvega, Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado, Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 3, Juni 2013
67
Nahrul Arbah Makassar akan meningkat pula motivasi yang dirasakan oleh
karyawan.
Hal tersebut dapat dilihat pada sebagaian besar responden yang
memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan pada variabel kompensasi (X)
dan pernyataan pada variabel motivasi (Z). Menurut Hasibuan salah satu tujuan
pemberian kompensasi adalah untuk memberi motivasi.8 Cara memotivasi
karyawan ialah dengan memenuhi apa yang mereka butuhkan. Salah satu
kebutuhannya adalah kompensasi yang diterima dari perusahaan. Jika kompensasi
yang diberikan sesuai dengan harapan karyawan maka pimpinan akan mudah
memotivasi karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. PT. Nahrul Arbah
memberikan kompensasi kepada karyawan sesuai dengan beban dan pengorbanan
yang telah dilakukan. Dimana kompensasi yang diterima sudah sesuai dengan
harapan dan selalu diberikan tepat waktu. Karyawan dari PT. Nahrul Arbah bekerja
ekstra karena kompensasi yang diberikan telah dirasakan sesuai serta menyediakan
berbagai fasilitas dalam memberikan kenyamanan pada karyawannya. Kompensasi
tersebut akan menciptakan adanya rasa gembira pada karyawannya, serta dapat
meningkatkan semangat didalam bekerja sehingga karyawan akan termotivasi
untuk bekerja.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elok Faiqotul
dkk yang menjelaskan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi karyawan.9 Hal ini menunjukkan semakin baik kompensasi yang
8 Hasibuan, Malayu S.P, Organisasi dan Motivasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, h.121 9 Jannah, Faiqotul, Elok dkk, Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja
Melalui Motivasi Karyawan Bagian Produksi UD. Lumintu Ambulu Jember, Jurnal Ekonomi Bisnis
dan Akuntansi, Vol. IV (1), 2017
68
diberikan akan mendorong tingginya motivasi karyawan. Dengan memenuhi apa
yang mereka butuhkan akan mudah untuk memotivasi karyawan untuk dapat
mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa
H2 Diterima.
3. Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji-t bahwa Nilai thitung sebesar 3,541 > ttabel 1,659 dan
nilai signifikan (sig.) 0,001 < 0,05 dan β = 0,183 bernilai positif, yang berarti bahwa
motivasi (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
Sehingga mengindikasikan bahwa semakin tinggi motivasi yang diberikankan
karyawan PT. Nahrul Arbah maka akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Nahrul
Arbah.
Hal tersebut dapat dilihat pada sebagian besar responden yang
memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan pada variabel motivasi (Z) dan
pernyataan pada variabel kinerja karyawan (Y) hal ini dimaknai bahwa semakin
tinggi motivasi karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan karena
motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang ditunjukkan untuk memenuhi
tujuan tertentu. Pemberian motivasi merupakan salah satu tujuan agar karyawan
yang diberi motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan tanggung jawab
yang diberikan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.10 Selain itu,
10 Murty Aprilia Windy, 2012, Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Di
Surabaya, Jurnal-Ekonomi, h.5
69
juga terkandung unsur-unsur upaya, yaitu upaya yang berkualitas dan diarahkan
serta konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wahyu Budi yang
menjelaskan bahwa motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja
karyawan. Jadi dengan menerapkan motivasi yang baik, yaitu suatu bentuk
dorongan secara langsung kepada karyawan agar kebutuhannya tercapai, maka
karyawan akan meningkatkan kualitas kinerjanya.11
Dengan demikian, berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa
H3 Diterima.
4. Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi
Berdasarkan perhitungan oleh rumus tersebut diatas, maka nilai thitung
sebesar 3,387 > ttabel 1,659 maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisa intervening
menunjukkan Kompensasi (X) mempengaruhi Kinerja Karyawan (Y) PT. Nahrul
Arbah melalui Motivasi (Z). Menurut mathis & Jackson salah satu cara manajemen
untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para
karyawan adalah melalui kompensasi.12
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryono (2009),
yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja dengan
motivasi kerja sebagai variabel intervening.13 Hal ini menunjukkan bahwa adanya
11 Priynto Budi Wahyu, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional dan Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai variabel Intervening, Jurnal Ekonomi-Bisnis,
Vol. 07. No.02, Juli 2016 12 Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. 13 Haryono. 2009. “Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada Pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Batang.” Tesis Tidak Dipublikasikan, Program
Pascasarjana Magister Manajemen, Universitas Stikubank Semarang.
70
rasa puas dengan kompensasi yang diberikan baik yang berupa gaji, bonus
tunjangan dan berbagai fasilitas yang memadai akan menumbuhkan motivasi yang
tinggi dalam bekerja, karena para karyawan merasa dihargai dan didukung dalam
bekerja. Adanya motivasi yang tinggi membuat karyawan menjadi lebih terfokus
dan perhatian pada upaya mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai harapan
perusahaan sehingga hal ini menumbuhkan kinerja yang lebih baik dari para
karyawan.
Dengan demikian, berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa
H4 Diterima.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil analisis, bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan maka H1 diterima.
2. Berdasarkan hasil analisis, bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Motivasi maka H2 diterima.
3. Berdasarkan hasil analisis, bahwa Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan maka H3 diterima.
4. Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh total, bahwa Motivasi
memediasai Kompensasi terhadap kinerja karyawan maka H4 diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dibahas, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
mengenai pentingnya memberikan Kompensasi untuk meningkatkan
kinerja. Dengan harapan bahwa masih perlu meningkatkan jumlah
kompensasi yang diberikan kepada karyawan, khsusunya pemberian
bonus yang lebih menarik yang disesuaikan dengan pekerjaan karyawan,
sehingga karyawan akan merasa lebih puas dalam bekerja dan dapat lebih
termotivasi serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.
72
2. Peneliitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti
sendiri atas pemahaman ilmu yang telah diperoleh selama kuliah,
terutama dalam hal-hal yang terkait dengan kompensasi, motivasi dan
kinerja karyawan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat membeikan kontribusi bagi
pengembangan penelitian dan menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan kompensasi, motivasi dan kinerja.
73
DAFTAR PUSTAKA
Arrizal. 1999. Motivasi Kerja Dapat Dibangkitkan Dengan Pemberian Tunjangan
Pegawai. Kajian Bisnis, No. 17
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS
Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan pembinaan syariah, Al-Qur’an dan Terjemahnya
Jakarta: PT. Sinergi Pustaka, 2012
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia
Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Dessler, Gary. 2000. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Diansyah, Saepul Tatang, Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai variabel intervening pada Mikro Laju
Cluster Jakarta 2 PT. Bank Cimb Niaga TBK. Jurnal Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Dito Herdian Anoki, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal. Universitas Diponegoro Semarang, 2010
Handoko Hani. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE.
Hani Handoko. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Hariandja, Marihot T.E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas
Pegawai. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo.
74
Haryono. 2009. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada Pegawai
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Kabupaten Batang. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Pascasarjana
Magister Manajemen, Universitas Stikubank Semarang.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Organisasi dan Motivasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Heru Kurnianto. 2009. Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Definisi, Tujuan,
dan Manfaat, Jurnal Sumber Daya Manusia, 2010
Hikmat Basyir dkk, Tafsir Al-Muyassar jilid 2 Semanggi: An-Naba’, 2011
http://www.nahrularbah.co.id diakses tanggal 28 Februari 2019
Imam Gozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jannah, Faiqotul, Elok dkk, Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap
Kinerja Melalui Motivasi Karyawan Bagian Produksi UD. Lumintu Ambulu
Jember. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Vol. IV No.1, 2017
Kasenda, Ririvega. Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado. Jurnal
EMBA, Vol. 1 No. 3, Juni 2013
Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
McClellan, David. Teori Motivasi McClellan & Teori Dua Faktor Hezberg. Jurnal
kuliah komunikasi. 2008
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Edisi Revisi, Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2014
75
Murty Aprilia Windy. Hudiwinarsih. Pengaruh Kompensasi Motivasi dana
Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi
Studi Kasus Pada Perusahan Manufaktur di Surabaya. Jurnal Akuntansi,
Volume 2 No.2, July 2012
Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Panggaben, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghallia
Indonesia.
Prawirosentono Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Sri Wuryanti. 2009.
Priynto Budi Wahyu, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai variabel
Intervening, Jurnal Ekonomi-Bisnis, Vol. 07. No.02, Juli 2016
Renhard Manurung Dan Ratlan Pardede, Analisis Jalur Path Analysis, Jakarta:
Rineka Cipta, 2014
Rita Swietenia. 2009. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan
Karakteristik Pekerjaan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Semarang).
Jurnal Ekonomi – Manajemen – Akuntansi, No. 26, Th. XVI, pp. 96-116
Riyadi Mahfudz Ridho, Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja
dengan Motivasi sebagai Mediasi Karyawan PT PAL Indonesia Persero
Divisi Kapal Perang, Jurnal Ekonomi, 2016
Robbins, Stephen P. 2007. “Perilaku Organisasi”. PT Indeks.
Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administrative dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: SIE
YKPN
Sopiah. 2008. “Perilaku Organisasional”. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiono,Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru. Bandung : Alfabeta, 2013
76
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2013
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif Dan Kombinasi ( Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta, 2013
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. 2002
Suhartini Eka, Islamic Human Resource Management, Makassar: Alauddin
University Press, 2015
Sule Tisniawati Ernie dan Saefullah Kurniawan. Pengantar Manajemen Edisi
Pertama. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri 2005
Supranto, Metode Riset, Aplikasinya dalam pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Suryani Irma Ade, Pengaruh Kompensasi Finansial dan Kompensasi Nonfinansial
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
Pada PT. Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember, Jurnal Ekonomi, 2016
Triyono Nugroho. Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan. Jurnal Manajemen.
2009
Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi kedua, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Wijaya Elizabeth Francis, Zaroni, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ultima
Accounting Vol 4. No.2 Desember 2012
Yusuf Burhanuddin, “Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah”. Edisi 1. Jakarta: Rajawali. 2015
Zainal Rivai Veithzal, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:
dari Teori ke Praktik, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2015
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatu....
Bapak/Ibu/Sdr/i yang saya hormati, saya sebagai Mahasiswi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar (UINAM) yang berkenan dengan pelaksanaan penelitian di perusahaan
PT. Nahrul Arbah Makassar dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PT. NAHRUL ARBAH MAKASSAR”. Maka saya mohon
kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner ini
dengan leluasa, sesuai dengan apa yang dirasakan, lakukan dan alami, bukan apa yang
seharusnya atau yang ideal. Sesuai dengan kode etik penelitian, data dari Bapak/Ibu/Sdr/i
akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis penelitian
semata. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.
Wassalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatu....
Peneliti
Husnul Hatimah. P
I. Profil Responden
1. Jenis Kelamin : (....) Laki-laki (....) Perempuan
2. Usia : ............Tahun
3. Pendidikan terakhir : SMA Diploma(1/2/3)* Sarjana(1/2/3)*
4. Lama Bekerja : ............Tahun
5. Pendapatan /Bulan : 3 juta 8-10 juta
4-7 juta ≥10 juta
*coret yang tidak perlu
II. Petunjuk Pengisian
Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai dengan anda.
Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
Keterangan :
Sangat Setuju (SS) : Skor 5
Setuju (S) : Skor 4
Tidak Setuju (TS) : Skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1
KINERJA ( Variabel Dependen atau Y)
Indikator: Kuantitas Kerja, Kaulitas Kerja, Ketepatan Waktu.
NO PERNYATAAN SS
(5)
S
(4)
TS
(2)
STS
(1)
Kuantitas Kerja
1. Mampu mencapai kuantitas pekerjaan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
2. Mempunya target kinerja yang harus dicapai dalam suatu periode.
Kualitas Kerja
3. Mampu menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien
4. Memiliki inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang kadang muncul.
Ketepatan Waktu
5. Dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
6. Selalu hadir tepat waktu
MOTIVASI ( Variabel Intervening atau Z)
Indikator : Fisiologikal, rasa aman, sosial, penghargaan, aktualisasi diri
NO PERNYATAAN SS
(5)
S
(4)
TS
(2)
STS
(1)
Fisiologikal
1. Saya mendapatkan kompensasi fasilitas yang mendorong kenyamanan dalam bekerja.
2. Kebutuhan hidup saya yang tercukupi oleh perusahaan selalu memberikan semangat untuk giat dalam bekerja.
Rasa Aman
3. Saya mendapatkan sarana dan prasarana oleh perusahaan yang mendukung keselamatan kerja.
4. Saya merasa aman dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tidak adanya ancaman kerja
Sosial
5. Saya mencintai pekerjaan yang telah memberikan beberapa teman dan pengetahuan baru.
6. Saya merasas nyaman terhadap pekerjaan karena lingkungan kerja yang interaksional dengan karyawan lain ditempat kerja.
Penghargaan
7. Pemberian penghargaan memberi saya semangat dalam meningkatkan hasil kerja.
8. Saya merasa betah pada pekerjaan karena pujian atas prestasi kerja yang saya capai.
Aktualisasi Diri
9. Pemberian tanggung jawab yang besar memberikan saya dorongan dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan karir
10. Pemberian tugas dan kesempatan mendorong kegairahan saya untuk menyelesaikan pekerjaan baru.
KOMPENSASI ( Variabel Independen atau X)
Indikator : Upah, Gaji, insentif, tunjangan, fasilitas.
NO PERNYATAAN SS
(5)
S
(4)
TS
(2)
STS
(1)
Upah
1. Pemberian upah dari perusahaan selalu tepat waktu.
2. Upah yang diberikan telah sesuai dengan jumah jam kerja saya.
Gaji
3. Pemberian gaji dari perusahaan selalu tepat waktu
4. Besarnya gaji yang saya dapatkan sudah adil sesuai dengan penilaian secara objektif oleh atasan.
Insentif
5. Prestasi kerja saya dihargai dengan bonus tahunan.
6. Perusahaan sering memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Tunjangan
7. Perusahaan sering memberikan tunjangan kepada saya seperti liburan dan THR.
8. Saya telah menerima asuransi kesehatan dari perusahaan.
Fasilitas
9. Perusahaan telah memberikan fasilitas berupa kendaraan kerja kepada saya.
10. Perusahaan sering memberikan fasilitas kepada karyawan untuk mendukung kemudahan kerja.
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA
No. Kinerja Karyawan (Y) Total Motivasi (Z) Total Kompensasi (X) Total
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Skor Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 Skor X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Skor
1 5 4 5 5 4 4 27 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 43 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 45
2 4 4 5 4 4 5 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 2 4 4 4 22 4 2 1 4 4 5 5 4 4 5 38 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 40
4 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 4 5 4 4 5 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 5 5 5 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 2 5 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 4 4 4 5 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 2 4 5 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
12 4 5 5 5 4 4 27 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
13 4 4 4 4 4 4 24 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 32
14 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 5 5 5 5 4 5 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 45
16 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 43
18 5 5 5 5 4 2 26 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 4 4 4 4 4 4 24 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 5 5 4 4 4 26 4 4 2 2 2 4 4 4 4 5 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 5 5 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 47
26 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 34 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 30
27 4 4 4 4 4 4 24 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 30 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 36
28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 36 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 26
29 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47
30 5 5 5 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47
32 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 34
35 5 5 4 4 4 4 26 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 39
36 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
37 4 4 4 4 5 5 26 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 44 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 45
38 4 5 5 5 5 5 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 45
39 4 4 5 4 5 4 26 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 4 4 5 5 5 4 27 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 36 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 39
41 4 4 5 5 5 5 28 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 44 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
42 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 45 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
43 5 5 4 5 5 5 29 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 44 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
44 4 5 4 5 5 5 28 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
45 5 4 5 5 4 4 27 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 46
46 4 5 5 5 5 5 29 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
47 5 4 5 4 5 5 28 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
48 5 5 5 4 5 4 28 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 47
49 5 2 4 5 5 5 26 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
50 5 5 5 5 5 4 29 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 45 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
51 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 46 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 46
52 4 5 5 4 4 5 27 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 47 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 47
53 5 5 5 4 2 5 26 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 46 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 46
54 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 44 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 47
55 5 5 4 4 4 4 26 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 44
56 4 5 5 4 4 5 27 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 43 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 46
57 4 5 5 4 4 5 27 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 46
58 5 5 4 5 5 5 29 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 46 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
59 5 5 5 5 5 4 29 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 45 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 47
60 5 5 4 4 5 5 28 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 5 5 5 5 5 4 29 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 44
62 4 5 5 5 5 5 29 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 46 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 45
63 5 5 4 5 5 4 28 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 44
64 5 5 4 4 4 5 27 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 44 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43
65 5 5 5 4 5 4 28 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 44 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
66 5 4 5 5 5 4 28 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 46
67 5 4 5 5 5 4 28 2 2 2 5 5 4 5 5 4 4 38 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48
68 5 4 5 4 4 4 26 2 2 2 5 5 4 5 4 5 5 39 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43
69 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
70 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 45 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47
71 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
72 5 4 4 5 5 5 28 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 47 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48
73 4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 32 4 5 5 4 5 2 2 4 4 2 37
74 4 4 5 5 4 4 26 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 34 4 5 5 4 5 2 2 4 4 2 37
75 4 4 4 4 4 4 24 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 32 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 28
76 5 4 5 4 4 4 26 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 45 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46
77 5 5 5 4 4 4 27 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 40 5 2 4 4 4 2 5 4 4 4 38
78 4 5 5 4 4 4 26 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 45 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 47
79 4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
80 4 4 4 4 4 4 24 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 47 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
81 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
82 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
83 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 5 4 2 5 4 2 2 36 4 2 1 4 5 5 4 2 4 5 36
84 5 5 5 5 5 5 30 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 39 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 36
85 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
86 4 4 5 4 5 4 26 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
87 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
88 5 4 2 5 5 4 25 1 1 1 5 1 5 2 2 2 2 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
89 4 2 5 4 5 2 22 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43 5 4 5 4 5 4 2 2 4 4 39
90 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
91 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47
92 4 4 5 4 4 4 25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
93 4 5 4 4 4 5 26 4 5 2 4 5 4 4 4 4 4 40 5 5 5 4 2 5 4 5 4 4 43
94 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
95 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
96 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
97 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
98 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
99 5 4 5 5 5 4 28 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 47 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 45
100 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
101 5 4 4 5 5 4 27 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48
102 5 4 5 5 4 5 28 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 46 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
103 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
104 4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
105 4 4 4 4 4 4 24 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43
106 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 34
107 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 32
108 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
109 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
110 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
LAMPIRAN 3
DATA RESPONDEN
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Laki-laki 93 84.5 84.5 84.5
Perempuan 17 15.5 15.5 100.0
Total 110 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid 21-30 tahun 32 29.1 29.1 29.1
31-40 tahun 44 40.0 40.0 69.1
41-50 tahun 29 26.4 26.4 95.5
> 51 tahun 5 4.5 4.5 100.0
Total 110 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid SMA 23 20.9 20.9 20.9
DIPLOM
A 34 30.9 30.9 51.8
S1 38 34.5 34.5 86.4
S2 15 13.6 13.6 100.0
Total 110 100.0 100.0
Lama Bekerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5 tahun 48 43.6 43.6 43.6
6-10 tahun 40 36.4 36.4 80.0
< 10 tahun 22 20.0 20.0 100.0
Total 110 100.0 100.0
Pendapatan/ bulan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid < 3 juta 56 50.9 50.9 50.9
4-6 juta 34 30.9 30.9 81.8
7-10 juta 20 18.2 18.2 100.0
Total 110 100.0 100.0
LAMPIRAN 4
UJI VALIDITAS
VARIABEL KINERJA KARYAWAN
Correlations
P1_Y P2_Y P3_Y P4_Y P5_Y P6_Y
TOTA
L
P1_Y Pearson
Correlation 1 .358** .349** .468** .355** .194* .668**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .042 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
P2_Y Pearson
Correlation .358** 1 .323** .310** .195* .393** .674**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .042 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
P3_Y Pearson
Correlation .349** .323** 1 .334** .198* .201* .634**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .038 .036 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
P4_Y Pearson
Correlation .468** .310** .334** 1 .604** .301** .739**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .001 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
P5_Y Pearson
Correlation .355** .195* .198* .604** 1 .262** .641**
Sig. (2-tailed) .000 .042 .038 .000 .006 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
P6_Y Pearson
Correlation .194* .393** .201* .301** .262** 1 .599**
Sig. (2-tailed) .042 .000 .036 .001 .006 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
TOTA
L
Pearson
Correlation .668** .674** .634** .739** .641** .599** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VARIABEL MOTIVASI
Correlations
P1_Z P2_Z P3_Z P4_Z P5_Z P6_Z P7_Z P8_Z P9_Z P10_Z TOTAL
P1
_Z
Pearson
Correlation 1
.599*
*
.565*
*
.273*
*
.399*
* .211*
.497*
*
.452*
*
.507*
* .399** .761**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .027 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P2
_Z
Pearson
Correlation
.599*
* 1
.502*
* .063 .205* .084 .208*
.267*
*
.350*
* .263** .545**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .514 .032 .383 .029 .005 .000 .006 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P3
_Z
Pearson
Correlation
.565*
*
.502*
* 1
.444*
*
.400*
* .275**
.431*
*
.268*
*
.418*
* .312** .739**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .005 .000 .001 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P4
_Z
Pearson
Correlation
.273*
* .063
.444*
* 1
.537*
* .552**
.372*
* .132
.278*
* .090 .601**
Sig. (2-tailed) .004 .514 .000 .000 .000 .000 .169 .003 .349 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P5
_Z
Pearson
Correlation
.399*
* .205*
.400*
*
.537*
* 1 .329**
.443*
*
.312*
*
.432*
* .283** .687**
Sig. (2-tailed) .000 .032 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .003 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P6
_Z
Pearson
Correlation .211* .084
.275*
*
.552*
*
.329*
* 1
.356*
* .071
.269*
* .317** .535**
Sig. (2-tailed) .027 .383 .004 .000 .000 .000 .464 .004 .001 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P7
_Z
Pearson
Correlation
.497*
* .208*
.431*
*
.372*
*
.443*
* .356** 1
.615*
*
.517*
* .394** .742**
Sig. (2-tailed) .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P8
_Z
Pearson
Correlation
.452*
*
.267*
*
.268*
* .132
.312*
* .071
.615*
* 1
.366*
* .293** .562**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .005 .169 .001 .464 .000 .000 .002 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P9
_Z
Pearson
Correlation
.507*
*
.350*
*
.418*
*
.278*
*
.432*
* .269**
.517*
*
.366*
* 1 .679** .715**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .004 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P1
0_
Z
Pearson
Correlation
.399*
*
.263*
*
.312*
* .090
.283*
* .317**
.394*
*
.293*
*
.679*
* 1 .583**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .001 .349 .003 .001 .000 .002 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
T
O
T
A
L
Pearson
Correlation
.761*
*
.545*
*
.739*
*
.601*
*
.687*
* .535**
.742*
*
.562*
*
.715*
* .583** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VARIABEL KOMPENSASI
Correlations
P1_X P2_X P3_X P4_X P5_X P6_X P7_X P8_X P9_X P10_X TOTAL
P1_X Pearson
Correlation 1
.392*
*
.540*
*
.608*
* .243*
.390*
*
.583*
*
.309*
*
.827*
* .431** .773**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .010 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P2_X Pearson
Correlation
.392*
* 1
.620*
*
.367*
*
.246*
* .136 .238*
.443*
*
.347*
* .491** .611**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .158 .012 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P3_X Pearson
Correlation
.540*
*
.620*
* 1
.463*
*
.343*
* .192*
.330*
*
.373*
*
.425*
* .274** .662**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .044 .000 .000 .000 .004 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P4_X Pearson
Correlation
.608*
*
.367*
*
.463*
* 1
.305*
*
.471*
*
.527*
* .243*
.592*
* .430** .730**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .010 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P5_X Pearson
Correlation .243*
.246*
*
.343*
*
.305*
* 1 .120
.262*
* .104 .200* .200* .451**
Sig. (2-tailed) .010 .009 .000 .001 .211 .006 .279 .036 .036 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P6_X Pearson
Correlation
.390*
* .136 .192*
.471*
* .120 1
.622*
*
.368*
*
.499*
* .402** .636**
Sig. (2-tailed) .000 .158 .044 .000 .211 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P7_X Pearson
Correlation
.583*
* .238*
.330*
*
.527*
*
.262*
*
.622*
* 1
.617*
*
.667*
* .518** .815**
Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P8_X Pearson
Correlation
.309*
*
.443*
*
.373*
* .243* .104
.368*
*
.617*
* 1
.467*
* .305** .638**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .010 .279 .000 .000 .000 .001 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P9_X Pearson
Correlation
.827*
*
.347*
*
.425*
*
.592*
* .200*
.499*
*
.667*
*
.467*
* 1 .411** .797**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .036 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
P10_X Pearson
Correlation
.431*
*
.491*
*
.274*
*
.430*
* .200*
.402*
*
.518*
*
.305*
*
.411*
* 1 .652**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .036 .000 .000 .001 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
TOTA
L
Pearson
Correlation
.773*
*
.611*
*
.662*
*
.730*
*
.451*
*
.636*
*
.815*
*
.638*
*
.797*
* .652** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
LAMPIRAN 5
UJI REALIBILITAS
VARIABEL KINERJA KARYAWAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.732 6
VARIABEL MOTIVASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.845 10
VARIABEL KOMPENSASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
LAMPIRAN 6
UJI ANALISIS JALUR
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.669 3.089 4.426 .000
X: Kompensasi .662 .073 .656 9.039 .000
a. Dependent Variable: Z: Motivasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.043 1.806 7.776 .000
Z: Motivasi .183 .052 .377 3.541 .001
X: Kompensasi .115 .052 .233 2.192 .031
a. Dependent Variable: Y: Kinerja Karyawan
UJI KOEFISIEN DETERMINAN
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .656a .431 .425 3.469
a. Predictors: (Constant), X: Kompensasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .558a .311 .298 1.866
a. Predictors: (Constant), X: Kompensasi, Z: Motivasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
HUSNUL HATIMAH PAMMASE, dilahirkan pada tanggal
28 Februari 1996 di Pacongkang, Kecamatan Liliriaja,
Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Penulis merupakan
anak keenam dari tujuh bersaudara, buah cinta pasangan
Pammase dan Suleha.
Penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SDN 91 Pacongkang pada tahun 2001
dan lulus di tahun 2007. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah
menengah pertama di SMP Negeri 2 Liliriaja dan lulus di tahun 2011. Pada tahun sama
melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Liliriaja dimana sekarang nama
sekolah tersebut diganti menjadi SMA Negeri 2 Soppeng dan lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur
UMM (Ujian Masuk Mandiri) dan diterima di perguruan tinggi Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada
program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen, kemudian pada semester tujuh penulis
memilih konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Penulis menyelesaikan
studinya pada tahun 2019 tetapnya tanggal 24 April 2019.