Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus pada MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Restie Fauziana Ulfie
NIM : 1113081000007
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2018 M
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama lengkap : Restie Fauziana Ulfie
2. Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 16 Maret 1995
3. Alamat : Jalan Pemuda RT.01 / RW.08
No.15 Kel.Kreo Selatan, Kec.
Larangan, Kota Tangerang
4. Telepon : 0895330840198
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Petukangan Utara 09 Pagi Tahun 2001-2007
2. SMPN 110 Jakarta Tahun 2007-1010
3. SMA Negeri 90 Jakarta Tahun 2010-2013
4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Royani
2. Ibu : Fazriah
3. Anak ke/dari : 1 dari 2 bersaudara
4. Alamat : Jalan Pemuda RT.01 / RW.08 No.15
Kel.Kreo Selatan, Kec.Larangan, Kota Tangerang
vi
ABSTRACT
Current advances is science and technology have resulted in more complex
changes and growth in various, aspects of life, especially in the field of education.
This is because the world of education is the initial capital in creating human
resources that are intelligent, knowledgeable, and noble. In this research,
researchers have the opportunity to conduct research on MI Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. The purpose of this research is to explain the influence
of competency and motivation on teacher performance of MI Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. This type of research is quantitative. The population in
this research is teachers of MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. The data were
collected using sample random sampling which was distributed to 71 respondents. Data collection techniques in this study are questionnaires and library data. The
method used is multiple linear regression, with the help of SPSS 22 software. The
results of this study indicate that the competency and motivation, affect
simultaneously and significantly to employee performance as indicated by the level of
significance F <α (0,000 <0.05) and R-square of 0.323. This means that the
contribution of competency and motivation is 32,3%. While the remaining 67,7%,
explained by other variables outside this study. Partially, competency have no
significant effect to teachers performance equal to 0,536 and motivation have
significant effect to teachers 5,027.
Keywords: competency, motivation, and teachers performance
vii
ABSTRAK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengakibatkan perubahan
dan pertumbuhan ke arah yang lebih kompleks dalam berbagai aspek kehidupan,
terutama pada bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan merupakan
modal awal dalam menciptakan sumber daya manusia yang berakal, berilmu, serta
berakhlak mulia. Pada penelitian kali ini, peneliti berkesempatan melaksanakan
penelitian pada MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan pengaruh kompetensi,dan motivasi terhadap kinerja guru.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pengambilan data menggunakan sampel
random sampling yang didistribusikan kepada 71 responden. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan data pustaka. Metode yang digunakan
adalah regresi linear berganda, dengan bantuan software SPSS 22. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kinerja guru ditunjukkan oleh tingkat signifikansi F< α
(0,000<0,05) dan R-square sebesar 0,323. Artinya kontribusi kompetensi dan
motivasi adalah 32,3%. Sedangkan sisanya 67,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar
penelitian ini. Secara parsial kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru sebesar 0,536 dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru
sebesar 5,027.
Kata kunci : kompetensi, motivasi, kinerja guru
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam tak
lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta
para pengikutnya yang selalu istiqamah sampai akhir zaman.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus pada MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta)”telah penulis selesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna, baik dalam segi penulisan, cara penguraian, maupun pada pembahasan
secara ilmiah. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki
oleh penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis banyak
dibantu oleh berbagai pihak dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
proses penulisan skripsi. Dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis atas segala doa dan dukungannya, baik yang bersifat
material maupun non-material serta keikhlasan mereka dalam memberikan support
selama penulis mengerjakan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan umur panjang, kesehatan, dan perlindungan kepada mereka, aamiin
yarabbal‟alamiin. Dan juga kepada adikku yang selalu menemani dengan canda
dan tawa.
2. Bapak Lili Suriyadi, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, memberikan motivasi dan
ix
arahan dalam proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah
SWT memberikan kesehatan, dan kelancaran urusan terhadap beliau, aamiin.
3. Ibu Titi Dewi Waminda, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
4. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan selama penulis melakukan kegiatan perkuliahan.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan curahan ilmu-
ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan.
6. Bapak Yon selaku Kepala Sekolah MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta serta
seluruh guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Teman-teman Manajemen 2013 yang telah memberikan semangat.
8. Teman-teman sepermainan Maya ,Tiya yang terus memberikan semangat agar
penulisan skripsi ini cepat di selesaikan.
9. Teman-teman SDM yang saling support satu sama lain semoga terus terjalin
hubungan yang harmonis sampai nanti.
10. Firman Alamsyah yang memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
11. Pihak yang terlibat dalam penelitian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per
satu.
Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, peneliti berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan pembaca.
Jakarta, Desember 2019
Restie Fauziana Ulfie
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 24
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ..................................................... 24
BAB II ......................................................................................................................... 26
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 26
A. LANDASAN TEORI ....................................................................................... 26
1. Manajemen ................................................................................................... 26
2. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................. 30
3. Kompetensi ................................................................................................... 33
4. Motivasi ........................................................................................................ 42
5. Kinerja .......................................................................................................... 48
B. PENELITIAN TERDAHULU ......................................................................... 60
xi
C. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................ 65
D. HIPOTESIS ...................................................................................................... 65
E. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL ............................................................... 66
BAB III ....................................................................................................................... 69
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 69
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 69
1. Fokus ............................................................................................................ 69
2. Lokus ............................................................................................................ 69
3. Waktu ........................................................................................................... 69
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 69
1. Populasi ........................................................................................................ 69
2. Sampel .......................................................................................................... 70
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 71
1. Data Primer ................................................................................................... 71
2. Data Sekunder .............................................................................................. 73
D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 74
1. Uji kualitas data ............................................................................................ 74
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 75
3. Uji Hipotesis ................................................................................................. 78
E. Analisis Linear Berganda ................................................................................. 79
F. Koefisien Determinasi (R2) .............................................................................. 80
G. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 81
BAB IV ....................................................................................................................... 85
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 85
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 85
1. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................................... 85
2. Visi dan Misi dan Tujuan Madrasah Pembangunan ........................................ 86
B. Analisis dan Pembahasan ................................................................................. 89
xii
1. Karakterisitik Responden ............................................................................. 89
2. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 92
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 99
C. Uji Hipotesis .................................................................................................. 105
D. Hasil Analisis Linear Berganda ..................................................................... 108
E. Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 110
BAB V ....................................................................................................................... 111
A. Kesimpulan .................................................................................................... 111
B. Saran ............................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 114
LAMPIRAN .............................................................................................................. 116
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta………………………6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………….…..48
Tabel 3.1 Skala Likert…………………………………………………………….....57
Tabel 3.2 Operasional Tabel Penelitian……………………………………………..66
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden…………………………………………….…..74
Tabel 4.2 Usia Responden…………………………………………………………..75
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden……………………………………….….75
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden…………………………………………….…..76
Tabel 4.5 Uji Validitas Kompetensi………………………………………………...77
Tabel 4.6 Uji Validitas Motivasi……………………………………………….…...78
Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja……………………………………………………..79
Tabel 4.8 Hasil Uji Realibilitas……………………………………………………..80
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompetensi……………….…...81
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Variabel Motivasi………………………………..….82
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Variabel Kinerja……………………………….…....83
Tabel 4.12 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov………………………….………..86
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas……………………………………………………..87
Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas Glejser…………………..………………..……..89
Tabel 4.15 Uji Signifikansi Parisial (Uji t)……………………………………..…....90
Tabel 4.16 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………………………………..……....91
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda………………………..……....97
Tabel 4.18 Hasil Koefisien Determinasi……………………………………..……..99
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………………………….……..51
Gambar 4.1 Kurva Normalitas P-Plot…………………………………………85
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot………………………………88
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penyebaran Kuesioner………………………….107
Lampiran 2 : Surat Permohonan Menjadi Responden…………………………….108
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian……………………………………………...…109
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Responden…………………………………..…...118
Lampiran 5 : Hasil Uji Kualitas Data…………………………………….………..121
Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik…………………………………………….123
Lampiran 7 : Hasil Uji Hipotesis…………………………………………………..125
Lampiran 8 : Hasil Uji SPSS-Analisis Linear Berganda…………………………..126
Lampiran 9 : Hasil Wawancara……………………………………………………128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengakibatkan
perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih kompleks dalam berbagai aspek
kehidupan, terutama pada bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dunia
pendidikan merupakan modal awal dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berakal, berilmu, serta berakhlak mulia. Dengan adanya pendidikan
terciptalah proses pembelajaran dalam diri masing-masing individu agar dapat
mengembangakan potensi yang ada di dalam dirinya. Selanjutnya harus kita
ketahui bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan menurut jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Dalam masing-masing tingkatan pendidikan formal tersebut terbagi dalam
beberapa penanggung jawab pelaksana, diantaranya seperti sekolah maupun
madrasah Negeri yang dilaksanakan oleh Pemerintah serta sekolah maupun
madrasah swasta yang dilaksanakan oleh Yayasan. Namun keduanya dapat
dijadikan tempat untuk memperoleh pendidikan tanpa menyampingkan satu sama
lain.
Pandangan mengenai bekal pendidikan agama tampaknya menjadi
pertimbangan yang utama para orangtua dalam menyekolahkan anak-anaknya.
2
Sekolah Negeri yang terlalu umum dianggap kurang bisa mengakomodasi
pendidikan agama terutama bagi anak-anak di Sekolah Dasar.
Untuk mewujudkan pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan
pendidikan umum dan pendidikan agama dengan keseimbangan yang optimal
maka Pemerintah dalam hal ini terutama Kementrian Agama mendirikan
Madrasah pembangunan UIN Jakarta yang dibentuk oleh para tokoh-tokoh di
Departemen Agama dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mewujudkan
pendidikan islam yang resperentatif.
Dalam hal itu Madrasah pembangunan (MP) UIN Jakarta menerapkan
pendekatan pembelajaran berbasis “multiple intellegences” dengan
mengaplikasikan metode pembelajaran aktif untuk memaksimalkan semua
potensi peserta didik. Model pembelajaran berbasis kecerdasan ganda sesuai
dengan tuntutan visi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang mengapresiasi
semua kecerdasan peserta didik, dan dengan pendekatan proses pembelajaran
yang dilakukan guru di kelas menjadikan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
unggul di proses pembelajaran atau “the best process” untuk menghasilkan
alumni yang terbaik dengan kecerdasan peserta didik, dan kemampuan akademik
yang berbeda-beda (http://www.mpuin-jkt.sch.id/).
Untuk dapat menciptakan visi dan misi tersebut dan membentuk peserta
didik yang berkualitas maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
kinerja yang optimal terutama kinerja guru sebagai ujung tombak keberhasilan
madrasah dalam melaksanakan visi dan misi tersebut. Dalam hal ini Madrasah
3
Pembangunan UIN Jakarta memiliki tantangan apakah dapat mengelola sumber
daya manusia yang ada sesuai dengan visi dan misi yang diterapkan dan dapat
meningkatkan kualitas guru yang ada. Maka dari itu sumber daya manusia sangat
berperan penting karena sebagai penggerak dalam mencapai tujuan organisasi
tersebut.
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Sedarmayanti (2017:307) yang
menyatakan bahwa Sumber daya manusia sangat penting perannya dalam suatu
organisasi, agar terwujudnya efektivitas organisasi. SDM akan bekerja secara
optimal jika dikelola dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM).
Agar terciptaya MSDM di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berjalan
dengan baik maka diperlukan tersedianya SDM yang memiliki kualitas dan
kinerja yang tinggi agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan rencana dan
kebutuhan organisasi. Dalam kaitan ini menurut Robbin, (2006) kinerja
merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut
kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Untuk menciptakan kinerja
yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kinerja yang optimal dan mampu
mendayakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh pegawai untuk
mencapai tujuan organisasi.
Agar hasil kinerja karyawan meningkat dibutuhkan perhatian khusus
terhadap segala faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut
Mangkunegara (2012:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
4
adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor
kemampuan berkaitan dengan kompetensi dimana seorang karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dimilikinya serta faktor motivasi yang merupakan kondisi mental seseorang yang
mendorong dirinya untuk berusaha mencapai prestasi kinerja secara maksimal.
Berkaitan dengan hal itu maka kedua variabel tersebut dapat
mempengaruhi kinerja pegawai secara parsial maupun simultan, hipotesa penulis
ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Kompetensi dapat mempengaruhi kinerja,
karena kompetensi menurut Spencer dalam Moeheriono (2014:5) merupakan
karakteristik yang mendasari seseorang yang berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki
hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,
efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau situasi tertentu.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta di
dukung oleh sikap kerja yang di tuntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan
demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang
dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang
terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.
Dalam kaitan ini menurut Spencer dalam Moeheriono (2012:10) juga
mengatakan bahwa hubungan antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah
sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan mereka
5
(karyawan) apabila ingin meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai
kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya (the right man on the right
job).
Dengan demikian, kompetensi karyawan sangat erat hubungannya dengan
kinerja sebab kinerja karyawan akan meningkat apabila kompetensi yang
dimilikinya sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Dengan kompetensi tentunya
akan mempermudah setiap pekerjaan dan menciptakan kinerja yang berkualitas
bagi setiap pegawai.
Berkaitan dengan faktor kompetensi, ada beberapa standar kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru SD/MI. Adapun standar kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru SD/MI menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 adalah sebagai berikut :
I. Kompetensi Pendagogik
No. Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Kelas SD/MI
1. Menguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
1.1 Memahami karakteristik peserta didik
usia sekolah dasar yang berkaitan
dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar
belakang sosial-budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik
usia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal
peserta didik usia sekolah dasar dalam
lima mata pelajaran SD/MI.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan peserta
belajar usia sekolah dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
6
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik.
2.1 Memahami berbagai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik terkait dengan lima mata
pelajaran SD/MI.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
2.3 Menerapkan pendekatan pembelajaran
tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI.
3. Mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum
3.2 Menentukan tujuan lima mata pelajaran
SD/MI.
3.3 Menentukan pengalaman belajara yang
sesuai untuk mencapai tujuan lima mata
pelajaran SD/MI.
3.4 Memilih materi lima mata pelajaran
SD/MI yang terkait dengan pengalaman
belajar dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara
benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik
usia SD/MI.
3.6 Mengembangkan indikator dan
instrument penilaian.
4. Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen
rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, labolatorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, di labolatorium, dan
di lapangan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran
sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan lima mata pelajaran SD/MI untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara
7
utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional
dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai
dengan situasi yang berkembang.
5. Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
6. 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong peserta
didik mencapai prestasi belajar secara
optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik termasuk
kretivitasnya.
7.
8.
Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta
didik.
7.1 Memahami berbagai strategi
berkomunkasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi
pembelajaran yang terbangun secara
siklikal dari (a) penyiapan kondisi
psikologis peserta didik, (b) memberikan
pertanyaan atau tugas sebagai undangan
kepada peserta didik untuk merespons,
(c) respons peserta didik, (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.
Menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan
hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik lima mata elajaran SD/MI.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara
8
berkesinambungan dengan
menggunakan instrument.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil
belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilain dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan
evaluasi kepada pemangku kepentingan.
Memanfaatkan informasi hasil penilaian
dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
10. Melakukan tindakan refektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
10.1 Melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk
perbaikan dan pengembangan lima mata
pelajaran SD/MI.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran lima mata pelajaran
SD/MI.
II. Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
11.1 Menghargai peserta didik tanpa
membedakan keyakinan yang dianut,
suku, adat-istiadat, daerah asal, dan
gender.
11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
12. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan
12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
12.2 Berperilaku yang mencerminakan
ketakwaan dan akhlak mulia.
9
masyarakat. 12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
13. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
13.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap dan stabil.
13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
dewasa, arif, dan berwibawa.
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
14.1 Menunjukan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi.
14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada
diri sendiri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi
guru.
15.1 Memahami kode etik profesi guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik
guru.
III. Kompetensi Sosial
16. Bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap
peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan
pembelajaran.
16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap
peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan
status sosial-ekonomi.
17. Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua, dan masyarakat.
17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat
dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif.
17.2 Berkomunikasi dengan orang tua
peserta didik dan masyarakat secara
santun, empatik, dan efektif tentang
program pembelajaran dan kemajuan
peserta didik.
17.3 Mengikutsertkan orang tu eserta didik
dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi
kesulitan belajar peserta didik.
10
18. Beradaptasi di tempat bertugas di
seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial
budaya
18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat
bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memahami bahasa daerah setempat.
18.2 Melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan
19. Berkomunikasi dengan komunitas
profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat,
profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam
rangka meningkatkan kualitas
pendidikan.
19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain.
IV. Kompetensi Profesional
20. Menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola piker keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang
diampu.
20.1 Bahasa Indonesia
Memahami hakikat bahsa dan
pemerolehan bahasa.
20.2 Memahami kedudukan, fungsi, dan
ragam bahasa Indonesia.
20.3 Menguasai dasar-dasar dan kaidah
bahasa Indonesia sebagai rujukan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
20.4 Memiliki keterampilan berbahasa
Indonesia (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis).
20.5 Memahami teori dan genre sastra
Indonesia.
20.6 Mampu mengapresiasi karya sastra
Indonesia, secara reseptiif dan
produktif.
20.7 Matematika
Menguasai pengetahuan konseptual dan
11
procedural serta keterkaitan keduanya
dalam konteks materi aritmatika,
aljabar, geometri, trigonometri,
pengukuran, statistika, dan logika
matematika.
20.8 Mampu menggunakan matematisasi
horizontal dan vertical untuk
menyelesaikan masalah matematika dan
masalah dalam dunia nyata.
20.9 Mampu menggunakan pengetahuan
konseptual, procedural, dan keterkaitan
keduanya dalam pemecahan masalah
matematika, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
20.10 Mampu menggunakan alat peraga, alat
ukur, alat hitung, dan piranti lunak
komputer.
20.11 IPA
Mampu melakukan observasi gejala
alam baik secara langsung maupun
tidak langsung.
20.12 Memanfaatkan konsep-konsep dan
hukum-hukum ilmu pengetahuan alam
dalam berbagai situasi kehidupan
sehari-hari.
20.13 Memahami struktur ilmu pengetahuan
alam, termasuk hubungan fungsional
antarkonsep, yang berhubungan dengan
mata pelajaran IPA
20.14 IPS
Menguasai materi keilmuan yang
meliputi dimensi pengetahuan, nilai,
dan keterampilan IPS.
20.15 Mengembangkan materi, struktur, dan
konsep keilmuan IPS.
20.16 Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan
prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial
dalam konteks kebhinekaan masyarakat
Indonesia dan dinamika kehidupan
global.
20.17 Memahami fenomena interaksi
perkembangan ilmu pengetahuan,
12
teknologi, seni, kehidupan agama, dan
perkembangan masyarakat serta saling
ketergantungan global.
20.18 PKn
Menguasai materi keilmuan yang
meliputi dimensi pengetahuan, sikap,
nilai, dan perilaku yang mendukung
kegiatan pembelajaran PKn.
20.19 Menguasai konsep dan prisnsip
kepribadian nasional dan demokrasi
konstitusional Indonesia, semangat
kebangsaan dan cinta tanah air serta
bela Negara.
20.20 Menguasai konsep dan prinsip
perlindungan, pemajuan HAM, serta
penegakan hukum secara adil dan
benar.
20.21 Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral
dan norma kewarganegaraan Indonesia
yang demokratis dalam konteks
kewargaan Negara dan dunia.
21. Menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu.
21.1 Memahami standar kompetensi lima
mata pelajaran SD/MI.
21.2 Memahami kompetensi dasar lima mata
pelajaran SD/MI.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran lima
mata pelajaran SD/MI.
22. Mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
22.1 Memilih materi lima mata pelajaran
SD/MI yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
22.2 Mengolah lima materi mata pelajaran
SD/MI secara integrative dan kreatif
sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
23. Mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja
sendiri secara terus menerus.
23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam
rangka peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas
untuk peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan
belajar dari berbagai sumber.
13
24. Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan
diri.
24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk pengembangan diri.
Dengan standar kompetensi yang telah dijelaskan tersebut akan menjadi
program kompetensi mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
meningkatkan kualitas mengajar agar tercapai tujuan pendidikan nasional.
Dari hasil observasi melalui wawancara kepada kepala sekolah MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta didapat fenomena yang terjadi. MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta saat ini menggunakan kurikulum 2013
dimana kurikulum ini menerapkan proses pembelajaran menggunakan metode
tematik integratif. Metode tematik integratif merupakan pembelajaran yang di
terapkan di sekolah dasar dengan memadukan semua mata pelajaran yang
memiliki tema yang sama. Jumlah mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata
pelajaran dari sebelumnya sebanyak sepuluh mata pelajaran.
Menurut Pak Yon selaku Kepala Sekolah MI Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta, penggunaan kurikulum k-13 itu dilakukan secara berkala tahun
pertama di peruntukkan untuk kelas 1 dan 4, kemudian tahun kedua untuk kelas
1-2, dan 4-5, serta tahun selanjutnya untuk kelas 1-6 secara keseluruhan.
Tentunya dengan penggunaan metode pembelajaran yang baru cara mengajar
untuk para guru berbeda karena menyesuaikan materi pembelajaran
menggunakan metode tematik integratif.
14
Penggunaan metode pembelajaran yang baru membuat para guru untuk
beradaptasi dengan penerapan metode yang digunakan, untuk itu MI Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta meyiapkan pelatihan untuk para guru dalam
penggunaan metode kurikulum k-13 tersebut. Pelatihan dilakukan dari para
narasumber pakar di bidangnya dan praktisi kurikulum k-13 yang dilakukan
dalam waktu yang tidak menentu. Dengan adanya pendekatan kurikulum yang
diterapkan membuat para guru menjadi kesulitan karena mereka harus
menyesuaikan dan memahami serta mencari ide untuk kegiatan pembelajaran di
kelas.
Pak Yon mengatakan bahwa ada sebanyak 30% guru yang mengalami
kendala dalam metode pembelajaran kurikulum tematik integratif tersebut dan
presentase tersebut adalah guru yang sudah melakukan pelatihan sebelumnya.
Keadaan tersebut menuntut para guru untuk menjadi guru kelas dimana
penguasaan terhadap semua mata pelajaran sudah dikuasai, jadi tidak berpaku
lagi pada satu mata pelajaran yang dikuasainya saja atau biasa disebut dengan
guru bidang studi. Berikut ini adalah data guru MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta sebagai berikut:
15
Tabel 1.1
Data Guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Nama Gelar Pendidikan Mata pelajaran Pangkat kelas
1. Afif Abdul Latif, M.Ag. M.Ag S2 Fiqih Guru Bidang studi
2. Agus Muhammad, S.IP S.IP S1 IPS/PKN Guru Bidang studi
3. Ahmad Fuad Basyir, S.Pd.I S.Pd.I S1 Fiqih Guru Bidang studi
4. Ai Yuliawati S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru Bidang studi
5. Ali Ridho, S.Ag S.Ag S1 Matematika Guru Bidang studi
6. Anita, S.Psi S.Psi S1 BK Guru Bidang studi
7. Catur Budi Pangestu, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
8. Chitra Sari Nilalohita, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
9. Desi Rahmawati, S.Pd S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru bidang studi
10. Dhini Kusumawati, S.Pd S.Pd S1 Matematika Guru bidang studi
11. Dra. Asikah Dra S1 Tematik Guru kelas
16
12. Dra. Hj. Iis Maisyatul M Dra S1 PAI Guru bidang studi
13. Dra. Hj. Nunik Dwi Kurnia Dra S1 Matematika Guru bidang studi
14. Dra. Hj Siti Mahsusiatin Dra S1 Tematik Guru kelas
15. Dra. Hj. Siti Rasyidah, M.Pd M.Pd S2 Matematika Guru bidang studi
16. Dra. Khusnul Khotimah,
M.Pd M.Pd S2 Bahasa Inggris Guru bidang studi
17. Dra. Retno RPL Dra S1 BK Guru bidang studi
18. Dra. Ria Aryasatyani Dra S1 SBK Guru bidang studi
19. Dra. Umu Sa‟diyah Dra S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
20. Drs. A. Gani Drs S1 PAI Guru bidang studi
21. Drs. Ahmad Santoso Drs S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
22. Drs. Dani Wahyudi Drs S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
23. Drs. H. Samingan Drs S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
24. Drs. H. Endang Rahayu Drs S1 IPA Guru bidang studi
17
25. Drs. H. M. Nasruddin Drs S1 PAI Guru bidang studi
26. Drs. H. Muh. Rusdi Drs S1 Matematika Guru bidang studi
27. Drs. Haeruddin Drs S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
28. Drs. Ibrahim Misbah Drs S1 IPA Guru bidang studi
29. Drs. Imam Santoso Drs S1 Bahasa Inggris Guru bidang studi
30. Drs. Mariyadi Drs S1 Penjas Guru bidang studi
31. Drs. Matsani Drs S1 Matematika Guru bidang studi
32. Drs. Muttaqillah, M.Pd M.Pd S2 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
33. Drs. Sugiono Drs S1 IPS/PKN Guru bidang studi
34. Drs. Suhaili Drs S1 IPA Guru bidang studi
35. Drs. Suhapid Drs S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
36. Drs. Tamani Drs S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
37. Ema Nuryamsiah, S.Pd.I S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
18
38. Endah Rahmah Hidayati,
S.Si S.Si S1 IPA Guru bidang studi
39. Endang Purwanto, S.Pd.I S.d.I S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
40. Enung Mulyani, S.Pd.I S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
41. Ernawati, M.Si M.Si S2 IPA Guru bidang studi
42. Evi Kusumah, S.Pd S.Pd S1 Penjas Guru bidang studi
43. Fajar Candra Perdapa, M.Pd M.Pd S2 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
44. Firman Hamdani, S.Ag S.Ag S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
45. Gusniati, S.Ag S.Ag S1 Tematik Guru kelas
46. H. Abdullah Halim, S.Ag S.Ag S1 PAI Guru bidang studi
47. H. Muhaemin, M.Ag M.Ag S2 PAI Guru bidang studi
48. H. TB. Ade Jamhari, S.Pd S.Pd S1 IPS/PKN Guru bidang studi
49. H. M. Faiz, M.A M.A S2 PAI Guru bidang studi
50. Hafizatul Mukminah, S.T ST S1 Komputer Guru bidang studi
19
51. Handoyono Kusuma, S.Pd S.Pd S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
52. Hasanuddin, S.Ag S.Ag S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
53. Himmanatun, M.Pd M.Pd S2 Tematik Guru kelas
54. Hj. Afifah Hidayati, S.Ag S.Ag S1 SKI Guru bidang studi
55. Hj. Sri Nuryati, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
56. Ihah Solihah, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
57. Indri Pramasti, S.Pd S.Pd S1 BK Guru bidang studi
58. Juniar Sofianti, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
59. Lena Marlina, S.Pd S.Pd S1 IPA Guru bidang studi
60. Linda Nurlinda, S.Pd S.Pd S1 Bahasa Indonesia Guru bidang studi
61. Lulu Rosmilia, S.Pd S.Pd S1 Matematika Guru bidang studi
62. Maemunah, S.Pd.I S.Pd.I S1 SBK Guru bidang studi
63. Muhammad Dahlan, S.Pd S.Pd S1 IPA Guru bidang studi
20
64. Muhammad, S.Pd.I S.Pd.I S1 Fiqih Guru bidang studi
65. Mumu Munawi, S.Pd.I S.Pd.I S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
66. Nia Marlina, S.Ag S.Ag S1 Bahasa Arab Guru bidang studi
67. Nurmalasari, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
68. Nurohman, S.Pd.I S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
69. Nurrahmy, S.Pd S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru bidang studi
70. Puji Nur Hikmah, S.Pd S.Pd S1 IPS/PKN Guru bidang studi
71. Putri Aulia Pertiwi, S.KM S.KM S1 IPA Guru bidang studi
72. Putri Hidayati, S.Pd.I S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
73. Ridwan, S.Ag S.Ag S1 Tematik Guru kelas
74. Rita Hayati, S.Pd S.Pd S1 Tematik Guru kelas
75. Rita Zahara, S.Pd S.Pd S1 IPA Guru bidang studi
76. Ronny Asfar, S.Pd S.Pd S1 Penjas Guru bidang studi
21
77. Sarmadan Noor Daulay,
S.Pd S.Pd S1 Matematika Guru bidang studi
78. Sri Hartati, S,Pd S.Pd S1 BK Guru bidang studi
79. Sri Nurhayati, S.Pd.I S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
80. Sriyono, ST ST S1 Komputer Guru bidang studi
81. Suharno, M.Pd M.Pd S2 SBK Guru bidang studi
82. Syukri, Rifa‟I, S.Pd S.Pd.I S1 Tematik Guru kelas
83. Syukrini Irfiyanda, S.Pd S.Pd S1 IPA Guru bidang studi
84. Upit Sarimanah, S.Pd S.Pd S1 Bahasa Inggris Guru bidang studi
85. Wahyu Nurhidayanti,
S.Kom S.Kom S1 Komputer Guru bidang studi
86. Wahyudi, S.Pd S.Pd S1 Matematika Guru bidang studi
87. Yenny Handayani, S.IP S.IP S1 IPS/PKN Guru bidang studi
Sumber : MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 2018
Berdasarkan pada data guru-guru di MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta yang berjumlah 87, hanya 18 guru yang sudah bisa menjadi guru kelas
sehingga dapat memberikan materi pengajaran sesuai dengan penggunaan
22
kurikulum yang diterapkan. Selain itu terdapat 69 guru yang memberikan materi
pengajaran sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasainya atau bisa disebut
guru bidang studi. Hal ini menjadi fenomena guru-guru yang biasa memberikan
materi pengajaran sesuai dengan bidang yang dikuasai harus banyak belajar lagi
untuk menguasai materi pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang
diberlakukan oleh sekolah.
Selanjutnya, kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh kompetensi saja tetapi
juga dapat dipengaruhi oleh motivasi. Hal ini dikarenakan motivasi merupakan
suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujuan tertentu. Dari
hasil wawancara singkat dengan beberapa guru MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta terkait dengan hal motivasi adalah terdapat 10 dari 15 guru yang
beranggapan bahwa hasil kerja yang dilakukan belum dapat pengakuan dari
atasannya, dapat dilihat dari penilaian hasil penilaian kinerja yang tidak
sebanding dengan tugas yang telah diselesaikan. Guru-guru menyatakan bahwa
hasil penilaian kinerja tersebut bersifat subjektif. Adapun aspek yang dinilai
untuk penilaian kinerja antara lain :
1. Ketaatan, dalam menjalankan ajaran agama (rajin menjalankan agama yang
dianut, misal: rajin shalat, puasa, dan lain-lain).
2. Tanggung jawab, sanggup menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan,
misal: menjalankan pembelajaran dengan baik dan sesuai jadwal.
3. Kejujuran, menyampaikan sesuatu apa adanya, misal : izin tidak masuk atau
tidak mengajar dengan alasan yang sebenarnya.
23
4. Kedisiplinan, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, misal: mulai dan
mengakhiri pembelajaran sesuai dengan jadwal.
5. Keteladanan, menjadi contoh dan rujuan dalam sikap dan perilaku bagi orang
lain, misal: menjadi teladan bagi sejawat dan peserta didik dalam tutr kata,
dan berpakaian.
6. Etos kerja, komitmen dan semangat dalam melaksanakan tugas, misal: yang
memiliki etos kerja tinggi, bersemangat melaksanakan dan mantaati kaidah-
kaidah dalam tugas.
7. Inovasi dan kreativitas, kemampuan dan kemauan untuk mengadakan
pembaharuan melalui olah pikirnya, misal: selalu berusaha menggunakan
alam sekitar dan bahan-bahan yang ada di sekitarnya dalam proses
pembelajaran di kelas.
8. Kemampuan menerima kritik dan saran, perilaku dalam merespon kritik dan
saran dari orang lain, misal: mendapat kritik tidak marah dan akomodatif
terhadap saran lai.
9. Kemampuan berkomunikasi, dapat menyampaikan ide-idenya dengan bahasa
yang baik dan dapat dipahami oleh sasaran, misal: dalam keseharian dapat
berkomunikasi secara baik dengan sejawat.
10. Kemampuan bekerjasama, dapat bekerja sama dalam timwork dalam sebuah
kepanitiaan untuk mencapai tujuan bersama/lembaga.
Dengan adanya aspek penilaian tersebut tentu dapat menjadi standar agar
penilaian kinerja guru dapat dilakukan secara objektif dan sesuai dengan keadaan
24
yang sebenarnaya. Adanya pengakuan dari atasan dengan diberikan reward
seperti kenaikan pangkat atas kinerja yang dihasilkan dapat membuat para guru
bersemangat untuk meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan tersebut maka permasalahan
dalam skripsi adalah: adakah “PENGARUH KOMPETENSI DAN
MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU”. (Studi Kasus pada MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh secara parsial variabel kompetensi terhadap kinerja guru
MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ?
2. Adakah pengaruh secara parsial variabel motivasi terhadap kinerja guru MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ?
3. Adakah pengaruh secara simultan antara variabel kompetensi dan motivasi
terhadap guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas dari
tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan adakah pengaruh kompetensi terhadap guru MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
25
2. Untuk mengetahui dan adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja guru MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
3. Untuk mengetahui dan adakah pengaruh secara simultan antara kompetensi
dan motivasi terhadap kinerja guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Pembahasan masalah yang akan disajikan juga akan memberikan manfaat
kebeberapa pihak yang terkait yaitu :
1. Bagi pihak organisasi
Hasil penelitian ini diharapkan dpat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
bagi pimpinan dalam merumuskan kebijakan terkait dengan kompetensi,
motivasi untuk meningkatkan kinerja guru.
2. Bagi pihak penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori
maupun praktek di bidang manajemen sumber daya manusia.
3. Bagi pihak akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi penelitian
terkait dengan penelitian MSDM.
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajemen,
middle range theory dalam penelitian ini adalah Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dan applied theory dalam penelitian ini adalah Kompetensi,
Motivasi, dan Kinerja.
1. Manajemen
a. Teori Manajemen
Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari kata
manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-
kata tersebut digabung menjadi kata kerja manager yang berarti
menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya
management diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen
atau pengelolaan. Manajemen merupakan ilmu yang memiliki peran
dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menetapkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapai, sekaligus mengkoordinasikan secara efektif dan
efisien seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.
27
b. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen banyak dikemukakan dari beberapa
ahli, menurut Hasibuan (2017:3) manajemen adalah ilmu seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
Sedangkan menurut Stoner (2006:5) Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan dari beberapa pendapat dari para ahli tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen merupakan suatu ilmu dan
seni dalam mengatur pemanfaatan segala sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya untuk mencapai suatu tujuan organisasi secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Fungsi-fungsi Manajemen
George R. Terry dalam (Sukarna, 2011:161) membagi empat
fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan) dan Controlling
(pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan
POAC.
28
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah pemilihan fakta dan penghubungan fakta-fakta
serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-
asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan
dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang ingin dicapai.
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokkan, dan
penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap
kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok
bagi keperluan kerja dan menunjukkan hubungan wewenang yang
dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
3. Actuating (pelaksanaan/penggerakan)
Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua
anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan
keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak impinan.
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan
tergantung kepada bergerak atau tidaknya seluruh anggota
kelompok manajemen mulai dari tingkat atas, menengah sampai
29
kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya,
mengingat kegiatan yang tidak terarah keada sasarannya hanyalah
merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu, dan
materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools
of management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-
magement. Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada
planning dan organizing yang baik melainkan juga tergantung pada
penggerakan dan pengawasan. perencanaan dan pengorganisasian
hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan
yang terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa
planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan
itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur
dan program (Sukarna, 2011).
4. Controlling (pengawasan)
Pengawasan dapat diruuskan sebagai proses penentuan apa yang
harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu
pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana,
yaitu selaras dengan standard.
30
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasisan, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. MSDM juga dapat didefinisikan
sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada
pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut
dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai
tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai
(Mangkunegara, 2015:2).
b. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) banyak
dikemukakan oleh ara ahli diantaranya:
1) Menurut Hasibuan (2017:10) manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
2) Menurut Dessler (Edy Sutrisno, 2016:5) manajemen sumber daya
manusia dapat didefinisikan sebagai “suatu kebijakan dan praktik
31
yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek „orang‟ atau
perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian.
Dari beberapa pengetian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses
untuk mengatur peranan dan hubungan antar manusia dalam
organisasi secara efektif dan efisien agar dapat mencapai tujuan
organisasi.
c. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2017:11), fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning).
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan tujuan.
2) Pengorganisasian (Organizing).
Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan
hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga
kerja yang dipersiapkan.
3) Pengarahan (Directing).
Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama
dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercaainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
32
4) Pengendalian (Controlling).
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-
peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5) Pengadaan tenaga kerja (Procurement).
Proses penarikan, seleksi, penempatan,, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6) Pengembangan (Development).
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7) Kompensasi (Compensation).
Pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung
(indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa
yang diberikan kepada perusahaan.
8) Pengintegrasian (integration).
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
9) Pemeliharaan (maintenance).
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan loyalitas karyawan agara mereka mau bekeja sama
samai pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
33
kesejahteraan yang berdasarkan sebagian besar kebutuhan
karyawannya.
10) Kedisiplinan (Discipline).
Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peratiran-peraturan
perusahaa dan norma-norma sosial.
11) Pemutusan hubungan tenaga kerja (Separation).
Putusnya hubungan tenaga kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun
dan sebab-sebab lainnya.
3. Kompetensi
a. Teori Kompetensi
Menurut Spencer (Moeheriono 2014:5) kompetensi adalah
karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas
kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu
yang memiliki hubungan kausal atau sebab-akibat dengan kriteria yang
dijadikan acuan, efektif atau bekerja prima atau superior di tempat
kerja atau pada situasi tertentu ( A competency is underlying
characteristic of an individual that is causally related to criterian
referenced affective and or superior performance in a job or
situation).
34
b. Pengertian Kompetensi
Berikut pengertian Kompetensi menurut para ahli :
1) Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan (WJS
Purwadarminto, 1999: 405) kompetensi adalah kekuasaan untuk
menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar
kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.
2) Menurut Gerry Dasler (2011:169) mendefinisikan kompetensi
sebagai suatu karakteristik dari suatu kemampuan seseorang yang
dapat di buktikan sehingga memunculkan suatu prestasi
kerja/kinerja.
3) Menurut Wibowo (2012:324) kompetensi merupakan suatu
kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilandasi
atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja
yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Dari beberapa pengertian kompetensi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki
oleh setiap individu dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan
dengan melandasi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
sehingga dapat mengintegrasikan tugas yang diberikan secara efektif
dan efisien.
35
b. Dimensi / Indikator Kompetensi
Terdapat lima dimensi/indikator kompetensi menurut Spencer
dalam Moeheriono (2014:4) yaitu sebagai berikut:
a. Keterampilan, yaitu keahlian atau kecakapan melakukan sesuatu
dengan baik atau kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu.
Indikator :
Melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian
Menguasai karakteristik peserta didik
b. Pengetahuan, informasi yang dimiliki atau dikuasai seseorang
dalam bidang tertentu.
Indikator :
Menyampaikan pelajaran sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki
Menguasai teori pembelajaran yang mendidik sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan
c. Konsep diri. Citra diri, Persepsi individu tentang dirinya (the inner
self). Sikap, nilai-nilai atau konsep diri seseorang. Percaya diri
merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam
hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.
36
Indikator :
Menciptakan komunikasi yang baik dengan peserta didik.
Menunjukkan sikap yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
d. Sifat. Karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi
atau informasi.
Indikator :
Menyerap informasi yang didapat untuk disalurkan menjadi
pengetahuan kepada peserta didik
e. Motif. Pemikiran atau niat dasar yang konsisten yang mendorong
individu untuk bertindak atau berperilaku menuju tindakan dan
tujuan tertentu.
Indikator :
Memberikan pengajaran yang mudah dimengerti oleh peserta
didik.
Membimbing peserta didik dengan penuh kesabaran.
c. Kompetensi Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik adalah orang yang memegang peran penting
dalam merancang strategi pembelajaran yang akan dilakukan
(Zamroni, 2001:60). Keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat
tergantung pada tenaga pendidik dalam mengajar dan kegiatan belajar
37
mengajar dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh seseorang yang
telah melewati pendidikan tertentu yang dirancang untuk
mempersiapkan sebagai seorang tenaga pendidik. Tenaga pendidik
adalah orang yang bertanggung jawab atas pendidikan muridnya.
Dalam hal ini berarti tenaga pendidik harus memiliki dasar kompetensi
yang nantinya akan disalurkan kepada muridnya. Maka dari itu
kompetensi mutlak dimiliki tenaga pendidik sebagai kemampuan,
keterampilan, kecakapan mengelola pendidikan.
Tenaga pendidik harus memiliki kompetensi sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Standar ini diartikan sebagai suatu ukuran
yang ditetapkan atau dipersyaratkan. Standar kompetensi pendidik
adalah ukuran yang ditetapkan ata dipersyaratkan dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang tenaga
pendidik agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional
sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan
(Suparlan, 2006:85).
Dalam hubungannya dengan tenaga kependidikan,
kompetensi merujuk pada perbuatan yang bersifat rasional dan
memenuhi sertifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas
kependidikan. Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah tenaga
pendidik. Tenaga pendidik harus memiliki kompetensi yang menandai
agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
38
Kompetensi tenaga pendidik merupakan gambaran tentang
apa yang seyogyanya dapat dilakukan seorang tenaga pendidik dalam
melaksanakan pekerjaannya, baik yang berupa kegiatan dalam
berperilaku maupun hasil yang ditujukan (Akhmad Sudrajat, 2007:44).
Sementara itu menurut (Glaser yang dikutip Nana Sudjana, 2002:18)
menyebutkan empat yang harus dikuasai oleh tenaga pendidik yaitu :
1) Menguasai bahan pelajaran.
2) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa.
3) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran.
4) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
Menurut (Suparlan, 2006:83), kompetensi minimal yang
harus dimiliki tenaga pendidik meliputi: menguasai materi, metode dan
sistem penilaian, namun jika tidak dilandasi peguasaan keperibadian
ketenagapendidikan dan keterampilan lainnya, tenaga pendidik tida
akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
d. Jenis-jenis Kompetensi
Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus
memiliki empat jenis kompetensi yakni, kompetensi pendagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
39
Dosen Pasal 10 ayat (1) menjabarkan mengenai empat kompetensi
guru. Dimensi tersebut meliputi :
1) Kompetensi pendagogik
Kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran.
Dalam UU No.14 Tahun 2005 di kemukakan bahwa kompetensi
pendagodik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi ini menggambarkan bagaimana kemampuan
guru dalam mengajar dapat dilihat dari kemampuan guru dalam
menyusun rencana pembelajaran, kemampuan dalam proses belajar
mengajar, dan kemampuan untuk melakukan evaluasi dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
2) Kompetensi Kepribadian
Karakteristik kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pengembangan siswa. Kepribadian guru yang baik
akan menjadi panutan bagi siswanya. Kompetensi adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetesnsi
kepribadian mencakup kemampuan pribadi berkenaan dengan
pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan
diri.
40
3) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Kometensi profesional
meliputi keahlian dalam bidanya berupa penguasaan , prosedur
pembelajaran, rasa tanggung jawab akan tugas, dan rasa
kebersamaan dengan rekan guru lain. Kompetensi profesional
tergambar dari tiga aspek diantaranya pengembangan profesi,
pemahaman wawasan, dan penguasaan bahan kajian akademik.
Pengembangan profesi meliputi :
a. Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah.
b. Mengalihbahasakan buku pelajaran atau karya tulis ilmiah.
c. Mengembangkan berbagai model pembelajaran.
d. Menulis makalah.
e. Menulis buku pelajaran.
f. Menulis modul.
g. Melakukan penelitian ilmiah.
h. Membuat alat peraga atau media pembelajaran.
i. Menyusun diktat.
j. Mengikuti pelatihan terakreditasi.
k. Mengikuti studi lanjutan.
Pemahaman wawasan meliputi :
a. Memahami visi dan misi.
41
b. Memahami konsep pendidikan.
c. Memahami hubungan pendidikan dan pengajaran.
d. Memahami fungsi sekolah.
e. Membangun sistem keterkaitan pendidikan dan luar sekolah.
f. Memahami permasalahan umum pendidikan.
Penguasaan bahan kajian akademik meliputi :
a. Menguasai substansi materi.
b. Memahami struktur pengetahuan.
c. Memahami konsep dasar.
Dari uraian di atas maka kompetensi profesional tercemin dari
kemampuan penguasaan materi pelajaran, kemampuan penelitian
dan penyusunan karya ilmiah, pengembangan profesi, serta
pemahaman terhadap wawasan dan landasan pendidikan.
4) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini meliputi keterampilam dan interaksi sosial dan
melaksanakan tanggung jawab sosial.
42
e. Strategi Pemimpin dalam Meningkatkan Kompetensi
1) Memberikan pelatihan untuk mengevaluasi dan meningkatkan
kompetensi sesuai dengan perkembangan kurikulum yang
diberlakukan.
2) Menjadikan seminar sebagai kegiatan rutin untuk menambah
pengetahuan.
4. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Menurut Stanford dalam Mangkunegara (2015:93) motivasi
sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia kearah tujuan
tertentu. Sedangkan menurut McCornick dalam Mangkunegara
(2015:94). Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Menurut Robbins dalam Sidanti (2015:48) motivasi kerja
adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mengarah pada
kepuasan kerja. Sedangkan menurut Sidanti (2015:48) motivasi kerja
diartikan sebagai keadaan dalam diri individu yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan.
43
David McClelland dalam Robbins (2006:173) dalam teorinya
Mc.Clelland‟s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi
prestasi McChelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang
akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland
mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi
potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan
tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi
serta peluang yang tersedia.
Dari beberapa pendapat dari para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan yang muncul dalam
diri seseorang dalam menjalanakan sesuatu.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Herzberg dalam Hasibuan (2017:177)
mengembangkan teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi dua faktor
tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan sebagai berikut:
1) Faktor pendukung atau faktor pemuas (motivation factor)
Faktor ini disebut dengan satisfier atau intrinsic motivation
yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor ini juga
sebagai pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersummber
dari dalam diri seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain
seperti :
44
a) Prestasi yang diraih (achievement)
Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
seseorang, karena ini akan mendorong seseorang untuk serta
energi yang dimilikinya demi mengembangkan kreativitas dan
mengarahkan semua kemampuan untuk mencapai prestasi
tinggi, asalkan diberikan kesempatan.
b) Tanggung jawab (responbility)
Merupakan daya penggerak yang memotivasi sehingga bekerja
hati-hati untuk bisa menghasilkan roduk dengan kualitas
istimewa.
c) Kepuasan kerja itu sendiri (the work it self)
Merupakan teori yang disebut teori tingkat persamaan kepuasan
(the stady-state theory of job statisfaction) mengemukakan
bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor penentu
stabilitas kepuasan kerja.
2) Faktor penghambat atau faktor pemelihara (Maintenance Factor)
Faktor ini disebut dengan disatisfier atau extrinsic motivation.
Faktor ini juga disebut dengan hygene factor merupakan faktor-
faktor yang sifatnya eksintrik yang berarti bersumber dari luar diri
seseorang. Misalnya dari organisasi, tetapi turut menentukan
perilaku seseorang dalam kehidupan kekaryaannya, faktor yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara
45
keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman
dan kesehatan. Dan juga faktor ini disebut dissatisfier (sumber
ketidakpuasan) yang dikualifikasikan ke dalam faktor ekstrinsik
yang meliputi sebagai berikut :
a) Keamanan dan keselamatan kerja yang tidak terjamin
Keamanan dan keselamatan kerja adalah suatu perlindungan
yang diberikan organisasi terhadap jaminan kemanan akan
keselamatan dirinya dalaam bekerja. Dengan demikian,
apabila karyawan tidak mendapatkan jaminan keamanan dan
keselamatan kerja akan menjadi peghambat motivasinya
dalam bekerja.
b) Kondisi kerja yang tidak kondusif
Kondisi kerja adalah suatu keadaan di mana karyawan
mengharapkan kondisi kerja yang kondusif sehingga dapat
bekerja dengan baik. Dengan demikian, apabila karyawan
tidak mendapatkan kondisi kerja yang kondusif akan menjadi
penghambat motivasinya dalam bekerja.
c) Hubungan interpersonal diantara teman sejawat, dengan
atasan, dan dengan bawahan yang tidak terjalin dengan baik.
Bagian ini merupakan kebutuhan untuk dihargai dan
menghargai dalam organisasi sehingga tercipta kondisi kerja yang
harmonis. Dengan demikian apabila karyawan tidak memiliki
46
hubungan baik kepada anggota organisasi lainnya akan menjadi
penghambat motivasinya dalam bekerja.
c. Dimensi dan Indikator Motivasi
Dimensi dan indikator motivasi menurut teori motivasi
berprestasi McClellannd dalam Mangkunegara (2015:97) yaitu :
1. Need of Achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
Need for achievement yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang
merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk
pemecahan masalah. Seseorang yang memiliki kebutuhan akan
berprestasi tinggi cenderung untuk berani mengambil resiko.
Indikator (nAch) :
Memiliki keinginan atau hasrat untuk berprestasi
Memiliki tekad untuk unggul dari orang lain
Bangga hasil kerja menjadi acuan rekan sejawat.
2. Need of Affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
Need of affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang
merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada
bersama orang lain dan tidak mau melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain.
Indikator (N.Aff) :
Memiliki semangat untuk bekerjasama dengan tim kerja.
47
Memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan kerja.
Saling menghargai satu sama lain.
3.Need of power (kebutuhan untuk kekuasaan)
Need of power, yaitu kebutuhan untuk kekuasan yang merupakan
refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas yang memiliki
pengaruh terhadap orang lain. McClelland menyatakan bahwa
kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan keinginan
untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
Indikator (n.Pow) :
Memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan perusahaan.
Memiliki keinginan untuk mempengaruhi orang lain.
Mendapatkan kedudukan dengan cara bersaing sehat.
d. Strategi Pemimpin dalam Meningkatkan Motivasi
1) Memberikan reward atau penghargaan kepada guru atas prestasi
yang telah diraihnya berupa kenaikan pangkat atau kenaikan gaji.
2) Melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja guru
tersebut dengan melakukan briefing dalam rangka pendekatan dan
penyatuan visi bekerja.
3) Memberikan hukuman bagi yang melanggar berupa teguran
ataupun penundaan kenaikan pangkat.
48
5. Kinerja
a. Teori Kinerja
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi yang
padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Istilah
performance sering di indonesiakan sebagai performa atau kinerja.
Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam
pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan (Robbin, 2006). Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan
oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu
profesi dalam waktu tertentu. Kinerja seseorang dalam menjalankan
pekerjaannya merupakan hal yang penting bagi keberhasilan suatu
lembaga. Dalam hal ini perusahaan memerlukan sumber daya yang
berkualitas untuk mencapai tujuan lembaga atau perusahaan (Wirawan
2015:5).
b. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2015:67).
49
Menurut Wilson (2012:131) kinerja adalah hasil pekerjaan
yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan
(job requirement). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu
untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan-tujuan yang disebut juga
sebagai standar (job standard).
Dengan demikian data disimpulkan bahwa kinerja merupakan
hasil pencapaian atau prestasi yang dihasilkan oleh seseorang berkenaan
dengan tugas yang diberikan kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab
yang diberikan perusahaan kepadanya.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
menurut Kasmir (2016) sebagai berikut:
1) Kemampuan dan keahlian
Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan
keahlian maka dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar,
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2) Pengetahuan
Pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang yang memiliki
pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan memberikan hasil
kerja yang baik dengan demikian pula sebaliknya.
50
3) Rancangan kerja
Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan
karyawan dalam mencapai tujuannya.
4) Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki
seseorang.
5) Motivasi kerja
Merupakan dorongan bagi seseorang untuk melkukan pekerjaan.
Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya atau
dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka
karyawan akan terngsang atau terdorong melakukan sesuatu
dengan baik.
6) Kepemimpinan
Merupakan perilaku seseorang pemimpin dalam mengatur,
mengelola dan memerintah bawahannya untuk mengerjakan
sesuatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.
7) Gaya kepemiminan
Merupakan gaya atau sikap seorang pemimpin dalam menghadapi
atau memerintahkan bawahannya.
8) Budaya organisasi
Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma yang berlaku dan
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
51
9) Kepuasan kerja
Merupakan perasaan senang atau gembira atau perasaan suka
seseorang sebelum dan setelah melakukan pekerjaan.
10) Lingkungan kerja
Merupakan suasana atau kondisi di sekitar lokasi tempat bekerja.
Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan
prasarana.
11) Loyalitas
Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela
perusahaan dimana tempatnya bekerja.
12) Komitmen
Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan
atau peraturan perusahaan dalam bekerja.
13) Disiplin kerja
Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya
secara sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini data berupa
waktu, misalnya masuk kerja selalu tepat waktu.
d. Aspek-aspek Kinerja
Menurut Furtwengler dalam Sitanggang (2005:12) aspek-
aspek kinerja yag terdapat dalam kinerja adalah :
52
a) Kecepatan
Keceatan yang terkait dengan unsur-unsur seperti kemampuan
menyelesaikan ppekerjaan sesuai dengan strategi dan kemampuan
mencari cara untuk menuelesaikan ekerjaan rutin dengan lebih
cepat.
b) Kualitas
Kualitas tidak dapat dikorbankan demi kecepatan. Kualitas
pekerjaan pegawai dapat dilihat dari cara pegawai melakukan
pekerjaan dengan benar sejak awal.
c) Pelayanan
Aspek pelayanan dapat dilihat melalui tindakan pegawai
menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik.
d) Nilai
Nilai merupakan sesuatu yang dipertimbangkan oleh pegawaai
dalam mengambil keputusan.
e) Keterampilan interpersonal
Keterampilan interpersonal dapat ditinjau dari tindakan karyawan
merayakan keberhasilan orang lain dengan tulus.
f) Mental untuk sukses
Mental untuk sukses, hal ini dapat ditinjau dari tindakan pegawai
mencari cara untuk menambah pengetahuan.
53
g) Terbuka untuk berubah
Terbuka untuk berubah kondisi ini terkait dengan hal-hal seperti
pegawai bersedia menerima perubahan.
h) Kreatif
Kreatif dapat dilihat dari kemampuan menerapkan kreatif dalam
memecahkan masalah.
i) Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi ditinjau dari kemampuan pegawai
menyatakan ketidaksetujuan tanpa menciptakan konflik.
j) Inisiatif
Inisiatif ditinjau dari tindakan egawai yang ingin selalu terlibat
dalam proyek.
k) Perencanaan organisasi
Perencanaan organisasi dapat dilihat dari tindakan karyawan yang
bekerja sesuai dari jadwal.
e. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Sedarmayanti (2013:264) ada beberapa tujuan dari
penilaian kinerja yaitu sebagai berikut:
1) Mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan.
2) Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khusunya
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
54
3) Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan
seoptimal mungkin sehingga dapat diarahkan jenjang/kariernya,
kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.
4) Mendorongnya terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara
atasan dan bawahan.
5) Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang
kepegawaian khususnya kinerja karyawan dalam bekerja.
6) Secara pribadi, karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahannya
sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang
menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal
bawahan/karyawannya, sehingga dapaat lebih memotivasi
karyawan.
7) Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi
penelitian dan pengembangan di bidang kepegawaian.
f. Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Handoko (2012:135),manfaat dari penilaian kinerja
sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan kinerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan sumber daya
manusia, manajer dan departemen sumber daya manusia dapat
membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki kinerja.
55
2) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Evaluasi kinerja membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan kenaikan gaji, bonus, dan kompensasi bentuk lain.
3) Keputusan-keputusan Penempatan
Promosi transfer dan biasanya didasarkan pada prestasi kerja pada
masa lalu antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk
penghargaan terhadap kinerja masa lalu.
4) Kebutuhan Latihan dan Pengembangan
Kinerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan.
Demikian juga kinerja yang baik mungkin mencerminkan potensi
yang harus dikembangkan.
5) Perencanaan dan Pengembangan Karier
Uman balik kinerja mengarahkan keputusan-keputusan karier yaitu
tentang jalur karier tertentu yang baru diteliti.
6) Penyimpangan-penyimpangan Proses Staffing
Kinerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan dan
kelemahan prosedur Staffing departemen sumber daya manusia.
7) Ketidakakuratan Informal
Kinerja yang jelas mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan
dalam informasi analisis jabatan, rencana sumber daya manusia.
Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat
56
menyebabkan keputusan-keputusan sumber daya manusia yang
diambil tidak tepat.
8) Kesalahan-kesalahan Desain pekerjaan
Kinerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan
dalam desain pekerjaan. Penilaian kinerja membantu diagnose
kesalahan-kesalahan tersebut.
g. Strategi Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja
Para manajer lini dapat melakukan banyak hal untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Mereka dapat mengambil tindakan
berdasarkan sebab-sebab kekurangan yang teridentifikasi kecuali
kemampuan. Jika tidak adanya kemampuan merupakan sebab-sebab
kekurangan maka diperlukan pelatihan. Menutut Randall dan Jackson
(1999) strategi untuk meningkatkan kinerja sebagai berikut :
1) Dorongan positif
Sistem dorongan yang positif dapat dirancang berdasarkan prinsip-
prinsip teori dorongan. Dorongan positif melibatkan penggunaan
penghargaan positif untuk meningkatkan terjadinya kinerja yang
diinginkan. Dorongan ini berprinsip pada dua prinsip fundamental
yaitu (1) orang berkinerja dengan cara yang mereka pandang paling
menguntungkan bagi mereka, (2) dengan memberikan penghargaan
yang semestinya. Suatu dorongan yang positif dibangun dengan
empat tahap yaitu :
57
a. Lakukan audit kinerja.
b. Tetapkan standar dan tujuan kinerja.
c. Berikan umpan balik kepada karyawan mengenai kinerjanya.
d. Beri karyawan pujian atau imbalan lain yang berkaitan langsung
dengan kinerja.
2) Program disiplin positif
Beberapa organisasi memperbaiki kinerja melalui penggunaan
disiplin positif atau disiplin yang tidak menghukum. Program ini
memberi tanggung jawab perilaku karyawan di tangan karyawan
sendiri. Bagaimanapun program ini memberitahu karyawan bahwa
perusahaan peduli dan akan tetap memperkerjakan karyawan
selama ia berkomitmen untuk bekerja dengan baik.
3) Program bantuan karyawan
Program bantuan karyawan menolong karyawan mengatasi
masalah-masalah kronis pribadi yang menghambat kinerja dan
kehadiran mereka di tempat kerja. Program bantuan karyawan yang
berhasil mempunyai sifat-sifat yaitu (a) Dukungan manajemen
puncak, (b) Dukungan karyawan atau serikat pekerja, (c)
Kerahasiaan, (d) Akses yang mudah, (e) Penyelia yang terlatih, (f)
Pengurus serikat pekerja yang terlatih, jika berada di lingkungan
serikat pekerja, (g) Asuransi, (h) Ketersediaan banyak layanan
58
untuk bantuan dan referensi, (i) Kepemimpinan profesional yang
terampil, (j) Sistem utuk memantau, menilai, dan merevisi.
4) Manajemen pribadi
Manajemen pribadi adalah suatu pendekatan yang relative masih
baru untuk mengatasi ketidaksesuaian kinerja. Hal ini mengajari
orang bahwa mampu menjalankan kendali terhadap perilakunya
sendiri. Manajemen pribadi dimulai ketika orang menilai
permasalahannya sendiri dan menetapkan tujuan yang tinggi dan
spesifik (tetapi individual) dalam kaitannya dengan permasalahan
itu. Bekerja jarak jauh dan bentuk-bentuk lainnya menunjukkan
meningkatkan produktifitas.
5) Hukuman
Meskipun sebagian karyawan ingin menjalankan pekerjaannya
sendiri dengan cara yang bisa diterima oleh organisasi dan rekan
kerjanya, maslah absensi, kinerja dan pelanggaran terhada peraturan
semakin meningkat. Ketika diskusi informal atau pengarahan gagal
menetraslisir perilaku menyimpang ini diperlukan tindakan disiplin
formal. Sasaran hukuman adalah mengurangi frekuensi perilaku
yang tidak diinginkan. Hukuman bisa meliputi konsekuensi
material, seperti pemotongan gaji, skorsing disipliner tanpa gaji,
penurunan jabatan atau akhirnya pemberhentian. Hukuman yang
lebih umum bersifat interpersonal dan mencakup teguran lisan dan
59
petunjuk-petunjuk nonverbal, seperti kerut di dahi dan bahasa tubuh
agresif.
h. Dimensi dan Indikator Kinerja
Menurut Robbins (2006:260) dimensi kinerja dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu :
1) Kualitas .kualitas kerja dapat diukur dari hasil pekerjaan yang
dilakukan setiap karyawan dengan kemampuan yang dimilikinya.
Indikator :
Mengerjakan tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2) Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
Indikator :
Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
3) Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain.
Indikator :
Mengerjakan pekerjaan dengan baik dan cepat
Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu
60
4) Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) di maksimalkan dengan
maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber
daya.
Indikator :
Menggunakan sumber daya organisasi secara efektif
5) Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya
akan dapat menjalankan fungsi kerjanya.
Indikator :
Melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab
6) Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan
mempunyai komitmen kerja dan tanggung jawab terhadap instansi.
Indikator :
Menerima resiko jika terjadi kesalahan dalam bekerja
B. PENELITIAN TERDAHULU
Sebagai tujuan dari penelitian terdahulu ini, maka peneliti akan mencoba
memaparkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan
dengan masing-masing pengaruh yakni mengenai kompetensi, motivasi, dan
kinerja.
61
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan Manfaat
1. Deswarta
(2017)
Pengaruh
kompetensi dan
motivasi terhadap
kepuasan kerja dan
kinerja dosen
(Studi kasus pada
Fakultas tarbiyah
dan keguruan UIN
Sultan Syarif
Hasim Riau)
Hasil dalam
penelitian tersebut
diketahui bahwa
Kompetensi dan
Motivasi
memberikan
pengaruh positif
terhadap kepuasan
kerja dan kinerja
guru
Adanya
persamaan
penggunaan
variabel yang
sama yaitu
variabel
kompetensi
dan motivasi
Perbedaannya
pada tempat
penelitian dan
penelitian yang
dilakukan
menggunakan
variabel Z
-sebagai bahan
pertimbangan dengan
penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti
-untuk mengetahui
bangunan keilmuan
yang sudah diletakkan
oleh orang lain
2. Tiara Anggia
Dewi
(2015)
Pengaruh
profesionalisme
guru dan motivasi
kerja terhadap
kinerja guru (Studi
Hasil dalam
penelitian tersebut
diketahui bahwa
variabel
profesionalisme dan
Adanya
persamaaan
penggunaan
variabel yaitu
variabel
Penelitian
tersebut tidak
memakai
variabel
Sebagai referensi
penelitian yang
berhubungan dengan
variabel-variabel yang
peneliti gunakan dalam
62
kasus pada guru
ekonomi SMA Se-
Kota Malang)
motivasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhada kinerja guru
motivasi. kompetensi. penelitian tersebut.
3. Mohklas
(2015)
Pengaruh
kompetensi dan
motivasi terhadap
kinerja pegawai
dengan komunikasi
sebagai variabel
moderating (Studi
kasus pada
Kecamatan
Gayamsari kota
Semarang)
Hasil penelitian
tersebut diketahui
bahwa variabel
kompetensi dan
motivasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja pegawai
Adanya
persamaan
variabel yaitu
variabel
kompetensi
dan motivasi.
Persamaan
lainnya pada
penelitian
juga
menggunaka
n metode
analisis linear
berganda.
Perbedaannya
yaitu pada
tempat
penelitian
63
4. Yuliana
(2017)
Pengaruh
kompetensi dan
motivasi kerja
terhadap kinerja
karyawan
perusahaan (studi
kasus pada PT.
Haluan Star
Logistic )
Hasil penelitian
tersebut diketahui
bahwa variabel
kompetensi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan sedangkan
variabel motivasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Adanya
persamaan
variabel yaitu
variabel
kompetensi
dan variabel
motivasi dan
persamaan
lainnya yaitu
menggunaka
n metode
analisis linear
berganda.
Perbedaannya
yaitu pada
tempat
penelitian, dan
menggunakan
metode
pengambilan
data yang
berbeda
dengan sensus
5. Rahmat
Darmawan dkk
Pengaruh
kompetensi,
Hasil dari penelitian
tersebut diketahui
Adanya
persamaan
Perbedaaannya
yaitu pata
64
( 2015 ) motivasi, dan
kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan ( studi
kasus pada PT.
Elnusa TBK.
bahwa variabel
kompetensi tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan,
variabel motivasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja karyawan
serta variabel
kepuasan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
variabel
yaitu pada
variabel
kompetensi
dan variabel
motivasi.
tempat
penelitian dan
penggunaan
metode
penelitian yang
berbeda
dimana pada
penelitian ini
menggunakan
metode
stratified
random
sampling with
proportional
allocation.
65
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemkiran adalah penjelasan sementara terhadap gejala yang
membuahkan hipotesis (Sugiyono, 2010:92). Berikut ini adalah pemaparan
kerangka pemikiran yang dijadikan dalam penelitian ini
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
= Secara Parsial
= Secara Simultan
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010:38). Dalam penelitian ini,
hipotesis dikemukakan dengan tujuan untuk mengarahkan serta memberi
pedoman terhadap penelitian yang dilakukan. Apabila hipotesis tidak terbukti
dan berarti salah, maka masalah dapat dipecahkan dengan kebenaran yang
ditentukan dari keputusan yang berhasil dijalankan selama ini.
Kompetensi (X1)
Motivasi (X2)
Kinerja (Y)
66
Berdasarkan pada kajian yang telah diuraikan dalam latar belakang
masalah, landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangkan pemikiran, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis 1
H01 : Bahwa tidak terdapat pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja
secara parsial.
Ha1 : Bahwa terdapat pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja
secara parsial.
Hipotesis 2
H02 : Bahwa tidak terdapat pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja
secara parsial.
Ha2 : Bahwa terdapat pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja secara
parsial.
Hipotesis 3
H03 : Bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel kompetensi dan
motivasi terhadap kinerja secara simultan.
Ha3 : Bahwa terdapat pengaruh antara variabel kompetensi dan motivasi
terhadap kinerja secara simultan.
E. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
1. Hubungan antara Kompetensi dan Kinerja
Menurut Spencer dalam Moeheriono (2012:10) mengatakan bahwa
hubungan antara karyawan dan kinerja adalah sangat erat dan penting
67
sekali, relevansinya ada dan kuat akurt, bahkan mereka (karyawan) apabila
ingin meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai kompetensi yang
sesuai dengan tugas pekerjaannya (the right man on the right job). Dengan
demikian, kompetensi karyawan sangat erat hubungannya dengan kinerja
sebab kinerja karyawan akan meningkat apabila kompetensi yang
dimilikinya sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Dengan kompetensi
tentunya akan memermudah setiap pekerjaan dan menciptakan kinerja yang
berkualitas bagi setiap pegawai.
2. Hubungan antara Motivasi dan Kinerja
Menurut Henry Simamora dalam Mangkunegara (2005:14) menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Faktor
yang mempengaruhi kinerja diantaranya yaitu motivasi. Hal ini dilihat dari
pernyataan Henry Simamora mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja, diantaranya faktor psikologis, dalam faktor ini terdapat variabel
motivasi kerja terhadap pekerjaannya sendiri. Teori pengharapan dari
Victor Vroom (Robbins, 2006:238) memberikan suatu pernyataan tentang
adanya suatu hubungan antara motivasi dan kinerja, pernyataan tersebut
sebagai berikut “Bahwa seorang karyawan akan bersedia melakukan upaya
yang lebih besar apabila diyakininya bahwa upaya itu akan berakibat pada
penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan
berakibat pada kenaikan gaji serta promosi, dan kesemuanya itu
memungkinkan yang bersangkutan untuk mencapai tujuan pribadinya”.
68
3. Hubungan antara Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Menurut Mangkunegara (2012:147) faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation). Faktor kemampuan berkaitan dengan komepetensi
dimana seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya serta motivasi yang
merupakan kondisi mental seseorang yang mendorong dirinya untuk
berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Berdasarkan penelitian
terdahulu menurut Yuliana (2017), hasilnya menyatakan bahwa adanya
pengaruh secara simultan variabel kompetensi dan motivasi terhadap
kinerja karyawan.
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Fokus
Dalam penelitian ini ditujukan oleh Guru yang mengajar pada MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang berjumlah 87 guru. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi, wawancara dan kuesioner dengan para guru yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang di teliti. Variabel yang di teliti dan di
analisis adalah kompetensi (X1), motivasi (X2), dan kinerja (Y).
2. Lokus
Penelitian ini di MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang
berlokasikan di Jalan Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15419.
3. Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak Mei – November 2018
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi
70
populasi adalah seluruh pengajar atau guru MI Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta yang berjumlah 87 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi yang diambil dengan
cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan pleh peneliti (Gunawan,
2013:30). Teknik pengambilan sampel dapat diambil berdasarkan
probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam hal ini peneliti
menggunakan probability sampling dimana penentuan sampel
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik probability sampling ini terdiri dari teknik simple
random sampling, sistematis sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling dan cluster
sampling.
Dari beberapa jenis probability sampling tersebut, peneliti memilih
menggunakan teknik simple random sampling, yang mana sampel di
ambil secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkat pendidikan),
gender, agama, usia, atau jabatan yang ada dalam populasi.
Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5% dengan
signifikansi sebesar 95%.
71
n = N
1+N (e2)
Keterangan :
N = Ukuran Popoulasi
n = Ukuran Sampel
e = Margin of Error/ Tingkat Kesalahan
n = 87
1+87(0,052)
n = 71,45 dibulatkan menjadi 71
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran sampel
representative yang diperlukan peneliti adalah sebanyak 71 guru.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian penting dalam mencantumkan sumber data
untuk dijadikan sebagai subjek penelitian. Sumber data yang digunakan dalam
peneleitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2014:131) data primer merupakan sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dimana cara
mendapatkan data primer ini diperoleh dengan cara meninjau langsung
(tanpa perantara) seperti wawancara, atau hasil pengisian kuesioner. Teknik
pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
72
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis
kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Setiap pernyataan
dilengkapi dengan lima alternative jawaban, yaitu Sangat Tidak
Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral / Ragu-ragu (N), Setuju
(S), Sangat Setuju (SS). Penentuan nilai dengan menggunakan
Skala Likert dan jawaban dilakukan dalam bentuk checklist.
Tabel 3.1
Skala Likert
No Jenis Jawaban Bobot
1. Sangat Tidak Setuju 1
2. Tidak Setuju 2
3. Ragu-ragu 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
Angka 5 dengan jawaban Sangat Setuju (SS) menunjukkan
bahwa responden memberikan tanggapan yang positif terhadap
pernyataan yang diajukan, sedangkan angka 1 dengan jawaban
73
Sangat Tidak Setuju (STS) menunjukkan bahwa responden
memberikan tanggapan jawaban yang negatif.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan dalam
menentukan masalah yang akan diteliti. Wawancara dapat
dilakukan secara langsung (tatap muka) dan tidak langsung
(melalui media). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Wawancara terbuka
adalah wawancara yang terbatas (tidak terikat). Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang dilaksanakan secara terencana
dan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
c. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012:145), mengungkapkan
bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melelui orang lain
74
atau lewat dokumen (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka seperti jurnal, buku,
maupun artikel. Data sekunder biasanya digunakan oleh peneliti untuk
memberikan gambaran pelengkap, ataupun di proses lebih lanjut.
D. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2016:147). Kegiatan dalam
analisis data ini adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji kualitas data
Untuk melakukan uji kualitas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh
75
mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai Correlated item-Total Correlation
dengan nilai r table, untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel dan alpha = 0,5. Jika r hitung lebih besar dari r
table dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid (Ghozali, 2016:53).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-
benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang
konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan
bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrument
dapat dikatakan reliable (andal) bila memiliki Cronbach Alpha lebih
dari 0,70 (Imam Ghozali, 2016:48).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah
model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang
baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
76
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganngu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
2016:160).
Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dan distribusi normal, normalitas residual akan
terlihat. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal
dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis udiagonalnya (Ghozali,
2016:161).
Selain itu, uji statistik lain yang daaat digunakan untuk meguji
normalitas residual adalah uji statistic non-parametik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2016:164).
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen).
77
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
variance inflation factor (VIF) tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai Tolerace < 0,10 atau sama dengan VIF >
10 (Ghozali, 2016:105-106).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedstisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. ada beberapa acara untk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik
acatterplots dan menggunakan uji Glejser. Analisis dengan grafik plots
memiliki kelemahan yang sangat signifikan oleh sebab itu diperlukan
uji statistik yang data digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedasistitas yaitu dengan Uji Glejser (Ghozali, 2016; 139-141).
Untuk memperkuat bahwa data bebas dari Heteroskedastisitas,
data akan diuji kembali dengan Uji Glejser, uji ini digunakan untuk
memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah
78
data yang akan diolah mengalami Heteroskedastisitas atau tidak. Ada
atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pabila hasil dari uji Geljser
kurang dari atau sama dengan 0..05 maka dapat disimpulkan bahwa
data mengalami Heteroskedaasitisitas dan sebaliknya (Ghozali,
2016:143).
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang jelas dan dapt dipercaya dari variabel independen
terhadap variabel dependen. Maka dapat diambil suatu kesimpulan
untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan.
a. Uji statistik t (uji parsial)
Pengaruh satu variabel penjelas /independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen Hipotesis nol (H0) yang
hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol.
Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan perbedaan antara
nilai dua nilai rata-rata dengan standar erroe dari perbedaan rata-rata
dua sampel. Apakah jumlah degree of freedom (df) adalah 20 tau lebih
dan derajat kepercayaan 5% maka H0 dapat ditolak. Membandingkan
nilai t table, kita menerima Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel
79
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen
(Ghozali, 2016 : 98-99).
b. Uji Statistik F (uji simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah
apakah semua parameter dalam model sama dengan nol (Ghozali,
2016:98). Apabila nilai F lebih besar daipada 4 maka H0 dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menerima hipotesis
alternative yang menyatakan bahwa semua variabel indepdnden secara
serentak dan dignifikan mempengaruhi variabel dependen.
E. Analisis Linear Berganda
Pengujian Hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode regresi linear berganda yang digunakan untuk memprediksi
seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila variabel independen di
manipulasi/ diubah-ubah atau dinaik turunkan (Sugiyono, 2014:260).
Rumus linear berganda yaitu :
Y = a+b1x1+b2x2+e
80
Dimana :
Y = kinerja
A = konstanta
X1 = kompetensi
X2 = motivasi
b1 = koefisien kompetensi
b2 = koefisien motivasi
e = standar kesalahan
F. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalm menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R
2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-
variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).
81
G. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari
serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan
maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus
mendefinisikan variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran
dan cara pengukuran (Hamid, 2007:33). Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel penelitian yaitu variabel dependen dan variabel independen.
1. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:97).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja guru.
2. Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(Sugiyono, 2014:96). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
kompetensi dan motivasi.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub variabel Indikator Skala
Kompetensi (X1)
merupakan karakteristik
Keterampilan
keahlian yang
dimiliki
Ordinal
82
yang mendasari seseorang
berkaitan dengan efektifitas
kinerja individu dalam
pekerjaannya atau
karakteristik dasar individu
yang memiliki hubungan
kausal atau sebab-akibat
dengan kriteria yang
dijadikan acuan, efektif atau
bekerja prima atau superior
di tempat kerja pada situasi
tertentu
Menurut Spencer
(Moeheriono 2014:5)
Pengetahuan bekerja sesuai
dengan pengetahuan
yang dimiliki
Ordinal
Konsep Diri Sungguh-sungguh
dalam bekerja
Ordinal
Sifat Bersifat konsisten
dalam merespon
informasi
pekerjaannya
Ordinal
Motif Mendidik murid
dengan kesabaran
Ordinal
Motivasi (X2)
McClelland dalam
Mangkunegara (2015:97)
mengemukakan bahwa ada
3 macam kebutuhan
manusia yaitu kebutuhan
untuk berprestasi,
kebutuhan untuk berafiliasi,
dan kebutuhan akan
kekeuasaan.
Kebutuhan
untuk
berprestasi
-Karyawan memiliki
kesempatan untuk
berprestasi
-Karyawan memiliki
tekad untuk unggul
dari orang lain
-Karyawan merasa
bangga jika hasil
kerjanya menjadi
acuan rekan sejawat
Ordinal
Kebutuhan
untuk
berafiliasi
-Karyawan memiliki
semangat untuk
bekerjasama dengan
tim kerja.
Ordinal
83
-Karyawan memiliki
hubungan baik
dengan lingkungan
kerja
-Karyawan saling
menghargai satu
sama lain
Kebutuhan
akan
kekuasaan
-karyawan memiliki
tanggung jawab
terhadap
keberhasilan
perusahaan.
-Karyawan memiliki
keinginan untuk
mempengaruhi orang
lain.
- karyawan
mendapat kedudukan
dengan cara bersaing
sehat
Ordinal
Kinerja (Y)
Merupakan suatu hasil yang
dicapai oleh pekerja dalam
pekerjaannya menurut
kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu
Kualitas Karyawan berusaha
untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan
kemampuan yang
dimilikinya.
Ordinal
84
pekerjaan (Robbin, 2006)
Kuantitas Karyawan
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan target yang
telah ditentukan.
Ordinal
Ketepatan
waktu
Karyawan
menyelesaikan
pekerjaannnya
dengan tepat waktu
Ordinal
Efektivitas Karyawan
menggunakan
sumber daya
perusahaan secara
efektif.
Ordinal
Kemandirian Karyawan berusaha
untuk bertanggung
jawab terhadap
pekerjaannya.
Ordinal
Komitmen Karyawan berusaha
untuk komitmen
terhadap instansinya.
Ordinal
85
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Madrasah Pembagunan lahir berawal dari keinginan para tokoh-
tokoh Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan
adanya pendidikan islam yang representatif. Pada tahun 1974, Madrasah
Pembangunan membuka tingkat ibtdaiyah, pada tanggal inilah
kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” Madrasah Pembangunan.
Kemudian berselang tiga tahun yaitu tahun 1977, Madrasah
Pembangunan membuka tingkat tsanawiyah. Sejak awal pembangunan
Madrasah Pembangunan ini pembinaan pembangunan dilaksanakan oleh
tim pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tim ini
ditugaskan untuk menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai
„madrasah lanolatorium‟Fakultas IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama
menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan adanya
dorongan dari Rektor UIN Jakarta dan banyaknya permintaan
86
masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN kembali membuka tingkat
Aliyah pada tahun 2006/2007. Satu tahun kemudian Madrasah
Ibtidayah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional oleh Kanwil
Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta.
2. Visi dan Misi dan Tujuan Madrasah Pembangunan
a) Visi
Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul
dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan, dan
keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik serta
perekembangan era global.
b) Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan
melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki
kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif.
2. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk
keeimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan
jasmani siswa serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat, dan
sehat.
3. Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan
keislaman, sains, dan teknologi serta apresiatif terhadap
87
kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian
Indonesia.
4. Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga professional
yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar,
kepribadian pendagogis serta komunikasi global yang dijiwai
akhlak mulia.
5. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional yang
menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang
tinggi, serta kepribadian yang islami.
6. Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar
mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada eserta didik
untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga
madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran.
7. Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui
berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.
c) Tujuan
1. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan
melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki
kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif.
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara
kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian sosial.
88
3. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan
keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap
kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian
Indonesia dan kemampuan potensi anak.
4. Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang menguasai
bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas, mendalam dan
komprehensif serta memiliki kemampuan untuk mengajarannya,
berkepribadian pendagogis, dan berakhlak mulia.
5. Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang dalam
melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang
relevan, memiliki etos kerja loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang
dilandasi akhlak mulia.
6. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang
dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar
berfungsi sebagai pusat pembelajaran.
7. Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu
melaksanakan team work melalui berbagai aktivitas belajar intra
maupun ekstrakulikuler.
89
B. Analisis dan Pembahasan
1. Karakterisitik Responden
a. Karaketeristik responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Presentase
Laki-laki 38 53,5%
Perempuan 33 46,5%
Jumlah 71 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat terlihat bahwa responden
dengan jenis kelmin laki-laki berjumlah 38 atau 53,5% dan jenis
kelamin perempuan berjumlah 33 atau 46,5% responden. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa responden dari penelitian ini di
dominasi oleh pegawai berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan
karena semangat kependidikan banyak dimiliki oleh laki-laki.
b. Karakteristik responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdarkan usia dapat dilihat dari tabel berikut ini.
90
Tabel 4.2
Usia Responden
Keterangan Jumlah Presentase
20-30 Tahun 8 11,3%
31-40 Tahun 18 25,4%
>40 Tahun 45 63,3%
Jumlah 71 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2018
Tabel 4.2 menjabarkan bahwa responden peneliti kali ini
didominasi oleh responden berusia lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak
45 atau 63.3%. terbanyak kedua adalah responden yang berusia 31-40
tahun sebanyak 18 atau 25,4%. Sisanya responden berusia 20-30 tahun
sebanyak 8 atau 11,3%. Responden dengan usia lebih dari 40 tahun
mendominasi karena bisa lebih pengalaman dan mengerti bagaimana
kebutuhan pendidikan para siswa nya di kelas.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
91
Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan Responden
Keterangan Jumlah Presentase
S1 61 85,9%
S2 10 14,1%
Jumlah 71 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat data responden
berdasarkan tingkat pendidikan dimana responden dengan pendidikan
S1 berjumlah 61 atau 85,9% sedangkan responden dengan tingkat
pendidikan S2 berjumlah 10 atau 14,1%. Hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa responden dengan tingkat pendidikan S1 lebih mendominasi.
d. Karaketristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden
Keterangan Jumlah Presentase
0-5 Tahun 6 8,4%
6-10 Tahun 10 14,1%
92
>10 Tahun 55 77,5%
Jumlah 71 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilhat bahwa responden yang telah
bekerja kurang dari 5 tahun berjumlah 5 atau 8,4%, setelah itu
responden yang telah bekerja dari 6-10 tahun berjumlah 10 atau 14,1%,
dan responden yang telah bekerja lebih dari 10 tahun berjumlah 55 atau
77,5%. Maka dapat dikatakan bahwa responden yang telah bekerja lebih
dari 10 tahun mendominasi karena pengalaman yang cukup lama dalam
mengajar.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Correlated Item Total Correlation. Pengujian ini menggunakan 30
responden untuk menguji validitas suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid apabila r hitung (tabel Correlated Item Total
Correlation > r tabel (tabel Product Moment) atau bernilai positif.
Pernyataan berjumlah 24 butir atas 3 variabel utama, yaitu kompetensi ,
motivasi, dan kinerja. Adapun hasil uji validitas terhadap kuesioner
yang telah diisi responden dengan hasil sebagai berikut :
93
1) Variabel Kompetensi
Tabel 4.5
Uji Validitas Kompetensi
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,814 0,361 Valid
2 0,715 0,361 Valid
3 0,867 0,361 Valid
4 0,564 0,361 Valid
5 0,739 0,361 Valid
6 0,777 0,361 Valid
2) Variabel Motivasi
Tabel 4.6
Uji Validitas Motivasi
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,374 0,361 Valid
2 0,766 0,361 Valid
3 0,738 0,361 Valid
4 0,766 0,361 Valid
5 0,706 0,361 Valid
94
6 0,664 0,361 Valid
7 0,838 0,361 Valid
8 0,421 0,361 Valid
9 0,528 0,361 Valid
10 0,534 0,361 Valid
11 0,779 0,361 Valid
3) Variabel Kinerja
Tabel 4.7
Uji Validitas Kinerja
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,625 0,361 Valid
2 0,871 0,361 Valid
3 0,813 0,361 Valid
4 0,817 0,361 Valid
5 0,865 0,361 Valid
6 0,504 0,361 Valid
7 0,873 0,361 Valid
8 0,589 0,361 Valid
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
95
Berdasarkan tabel 4.5, 4.6, dan 4.7 di atas, dapat diketahui
bahwa r hitung dari setiap butir pernyataan yang diberikan kepada
responden lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Maka dapat disimpulkan
bahwa semua butir pernyataan atau seluruh instrumen dalam variabel
kompetensi, motivasi, dan kinerja dikatakan valid dan dapat dilanjutkan
ke penelitian selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-
benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten
meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliablitas akan menghasilkan
Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Imam Ghozali, 2016:48).
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha N of item
Kompetensi 0,831 6
Motivasi 0,857 11
Kinerja 0,866 8
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tiga variabel utama yaitu
kompetensi, motivasi, dan kinerja memiliki Croanbach Alpha > 70
96
sehingga dapat dikatakan semua pernyataan yang digunakan dalam
kuesioner penelitian ini adalah reliable.
c. Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif memberikan gambaran deskripsi suatu data.
Adapun statistik deskriptif pada penelitian ini berdasarkan hasil yang
diperoleh dari jawaban kuesioner adalah sebagai berikut :
1) Variabel Kompetensi
Pada variabel kompetensi terdapat 6 pernyataan yang
mempresentasikan indikator-indikator yang terkait dengan variabel
kompetensi, berikut lampiran jawaban yang diberikan oleh responden :
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompetensi
No. Pernyataan STS TS N S SS Skor
1. Saya mengajar sesuai
dengan kemampuan
bidang yang saya miliki.
0% 0% 28,1% 43,7% 28,2% 100%
2. Saya memberikan
materi pelajaran sesuai
dengan pengetahuan
saya
0% 0% 35,2% 39,5% 25,3% 100%
3. Saya bekerja sesuai
dengan peran yang saya
miliki
0% 0% 0% 33,9% 66,1% 100%
4. Saya selalu sungguh-
sungguh dalam
menyelesaikan
pekerjaan
0% 0% 8,5% 49,3% 42,2% 100%
5. Saya akan merespons
informasi yang saya
0% 8,4% 7% 42,3% 42,3% 100%
97
dapat untuk
dimanfaatkan dalam
bekerja
6. Saya mencari cara yang
mudah dipahami dalam
menyampaikan materi
pengajaran
0% 0% 14,1%% 49,3% 36,6% 100%
Sumber : Hasil Data Pengolahan Data Primer, 2018
2) Variabel Motivasi
Pada variabel motivasi terdapat 11 pernyataan yang
mempresentasikan indikator-indikator yang terkait dengan variabel
motivasi, berikut lampiran jawaban yang diberikan oleh responden :
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi
No. Pernyataan STS TS N S SS Skor
1. Saya memiliki
keinginan untuk
mengungguli rekan
kerja dalam pekerjaan
5,6% 22,5% 29,6% 38,1% 4,2% 100%
2. Saya selalu berusaha
untuk mendapatkan
kesuksesan dalam
pekerjaan saya
0% 2,8% 2,8% 60,6% 33,8% 100%
3. Saya bekerja keras
untuk mendapatkan
kesuksesan
0% 2,8% 9,8% 55% 32,4% 100%
4. Pekerjaan yang saya
lakukan mendapatkan
pengakuan dari atasan
0% 8,5% 19,7% 47,9% 23,9% 100%
5. Hasil kerja saya
menjadi acuan bagi
rekan kerja
0% 1,4% 33,8% 46,5% 18,3% 100%
6. Saya berusaha menjalin
kerja sam dengan rekan
0% 0% 2,8% 39,4% 57,8% 100%
98
kerja
7. Saya berusaha untuk
membantu rekan kerja
dalam menyelesaikan
pekerjaannya
0% 0% 1,4% 59,1% 39,5% 100%
8. Kondisi tempat kerja
yang nyaman
menumbuhkan
semangat kerja
0% 0% 4,3% 22,5% 73,2% 100%
9. Saya memiliki
tanggung jawab
terhadap pekerjaan
0% 0% 0% 23,9% 76,1% 100%
10. Saya memiliki
kemampuan untuk
mempengaruhi orang
lain
0% 7% 43,7% 40,8% 8,5% 100%
11. Bekerja disini membuat
kemampuan saya
berkembang
0% 0% 4,2% 50,7% 45,1% 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2018
3) Variabel Kinerja
Pada variabel kinerja terdapat 8 pernyataan yang
mempresentasikan indikator-indikator yang terkait dengan variabel
kinerja, berikut lampiran jawaban yang diberikan oleh responden :
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja
No. Pernyataan STS TS N S SS Skor
1. Saya mampu
menyelesaikan semua
tugas-tugas dalam bekerja
0% 0% 9,9% 63,3% 26,8% 100%
2. Saya menyelesaikan
pekerjaan dengan seluruh
kemampuan yang dimiliki
0% 0% 0% 59,2% 40,8% 100%
99
3. Saya berusaha
menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan target
perusahaan
0% 0% 1,4% 60,6% 38% 100%
4. Saya berusaha
menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu
0% 0% 1,4% 56,3% 42,3% 100%
5. Saya menyelesaikan
pekerjaan dengan baik
dan cepat
0% 0% 8,5% 56,3% 35,2% 100%
6. Saya menggunakan
sumber daya perusahaan
secara efektif
0% 1,4% 0% 66,2% 32,4% 100%
7. Saya mengerjakan
pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab
0% 0% 0% 42,8% 57,2% 100%
8. Saya akan menerima
resiko jika terjadi
kesalahan dalam bekerja
0% 0% 0% 66,1% 33,9% 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2018
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpngan dalam model regresi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2016:154).
100
1) Kurva Normal P-Plot
Gambar 4.1
Kurva Normal P-Plot
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 22,0,2018
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa penyebaran titik-titik di
sekitar garis masih mengikuti garis lurus dan tidak melebar terlalu jauh.
Maka dapat disimpulkan bahwa model asumsi sesuai dengan normalitas
dan data layak untuk digunakan.
2) Uji Kolmogorov Smirnov
Pengujian menggunakan kurva Normal P-Plot dapat
menyesatkan apabila jumlah sedikit. Untuk itu diperlukan pengujian lebih
akurat yaitu dengan menggunakan metode non parametic one sample
Kolmogorov-Smirnov (one sample K-S). jika nilai K-S signifikan maka
101
residual tidak normal jika K-S tidak signifikan maka residual terdistribusi
secara normal (Ghozali, 2012:174). Jika signifikan lebih dari 0,05 maka
residual terdistribusi secara normal.
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.49601845
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .658
Asymp. Sig. (2-tailed) .780
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil pengujian
normalitas dengan metode one sample Kolmogorov Smirnov test dengan
signifikansi 0,200 (Asymp.Sig. (2-tailed)) yang lebih besar dari 0,05 dan
dapat disimpulkan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi adalah dilihat dari VIF (Variance Inflation Factor) dan
102
tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah multikolinieritas jika nilai
VIF < 10 dan nilai TOL > 0,1 (Ghozali, 2016:103). Hasil pengujian VIF
dan TOL dari model regresi dapat dilihat dalam tabel :
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 33.238 22.819 1.457 .157
Kompetensi .126 .925 .031 .136 .893 .706 1.416
Motivasi .300 .432 .157 .694 .493 .706 1.416
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Data diolah dengan SPSS, 22,0, 2018
Berdasarkan tabel 4.13 diatas perhitungan nilai VIF
menunjukan nilai VIF kompetensi adalah 1,416 dan nilai VIF motivasi
adalah 1,416. Ini menunjukan tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil
perhitungan juga menunjukan nilai tolerance masing-masing variabel
yaitu kompetensi 0,706 dan motivasi sebesar 0,706. Hal ini mennjukan
bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance
103
kurang dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas dari penilaian tolerance dalam model regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Hetrokedstisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance daari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2016:134).
1) Uji Hetrokedastisitas secara grafik
Uji Heterokedastisitas secara grafik atau uji heterokedastisitas
scatterplot dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot
Sumber : Data diolah dengan SPSS, 22,0 2018
104
Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada
model regresi.
2) Uji Heterokedastisitas Statistik
Uji Glejser, yaitu pengujian yang mengusulkan untuk
meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Tabel 4.14
Hasil uji Heterokedastisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.441 11.671 .895 .379
Kompetensi -.205 .473 -.099 -.433 .668
Motivasi .063 .221 .065 .285 .778
a. Dependent Variable: abs_Res
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
Berdasrkan tabel 4.14 di atas terlhat bahwa nilai signifikansi
dari semua variabel independen > 0,05 yang ditunjukan dengan nilai
signifikansi kompetensi 0,668 dan motivasi adalah 0,778. Maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
105
C. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil pengujian sebagai berikut :
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali 2016:97).
Adapun prosedurnya sebagai berikut : Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
Ha diterima atau t hitung > t tabel maka Ha diterima. Demikian pula
sebaliknya jika sig > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka Ho diterima.
T tabel : t (a/2 : n-k-1) = t (0,05/2 : 71-2-1) = 1,669
Tabel 4.15
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,470 4,945 2,724 ,008
KOMPETENSI ,082 ,153 ,058 ,536 ,593
MOTIVASI ,412 ,082 ,543 5,027 ,000
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
106
Berdasarkan hasil tabel 4.15 dapat diketahui seberapa besar pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial (individu terhadap variabel
dependen adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh variabel kompetensi (X1) terhadap kinerja (Y)
Pada tabel 4.15 nilai t hitung pada variabel kompetensi sebesar 0.536
sedangkan t tabel sebesar 1,669 dan nilai signifikansi 0,593 >0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, artinya variabel
kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rahmat
Darmawan (2015) yang menyatakan bahwa kompetensi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukan bahwa
kompetensi di MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta belum baik, dapat
dilihat dari beberapa guru yang masih belum bisa menyesuaikan diri untuk
mengikuti perkembangan kurikulum baru dengan menuntut para guru untuk
meningkatkan kompetensinya selain di bidang studi yang ditekuninya.
b) Pengaruh variabel motivasi (X2) terhadap kinerrja (Y)
Pada tabel 4.15 nilai t hitung pada variabel motivasi sebesar 5,027
sedangkan t tabel sebesar 1,669 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, artinya variabel motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Mohklas (2015) yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan terhadap
107
kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi yang dimiliki
guru sudah baik. Dengan hasil yang positif ini dapat memudahkan pimpinan
dalam memotivasi guru untuk melaksanakan setiap pekerjaannya dengan
mendapatkan pengakuan atas kinerja yang dihasilkan.
b. Uji signifikansi simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk
memenuhi semua pengaruh variabel independen yang diuji pada tingkat
signifikansi 5%. Salah satu melakukan uji F adalah dengan membandingkan
nilai F hasil perhitungan dengan nilai F tabel. Bila nilai signifikansi < 0,05
atau F hitung > F tabel maka Ha diterima. (Ghozali, 2016:98).
Tabel 4.16
Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 207,667 2 103,834 16,190 ,000a
Residual 436,108 68 6,413
Total 643,775 70
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KOMPETENSI
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05 F hitung sebesar 16,190 > F tabel 3,13, sehingga dapat
108
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antar variabel kompetensi
dan motivasi terhadap kinerja guru secara bersama-sama (simultan).
Berpengaruh postifnya kompetensi dan motivasi secara simultan terhadap
kinerja, dapat menjadi cara bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja.
D. Hasil Analisis Linear Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah
dilakukan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang
terlibat di dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi klasik
tersebut. Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi
model dan interpretasi model regresi.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas,
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut :
Tabel 4.17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,470 4,945 2,724 ,008
KOMPETENSI ,082 ,153 ,058 ,536 ,593
MOTIVASI ,412 ,082 ,543 5,027 ,000
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
Y „= 13,470 + 0,082X1 + 0,412X2 + e
109
Dimana :
Y = Kinerja
X1 = Kompetensi
X2 = Motivasi
e = Tingkat Kesalahan
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 22 diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 13,470 artinya jika variabel kompetensi (X1) dan
variabel motivasi (X2) adalah 0 (nol), maka kinerja yang dihasilkan
nilainya adalah 13,470 dengan asumsi variabel-varibel lain yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dianggap tetap.
2. Koefisien regresi variabel kompetensi (X1) sebesar 0,082 menyatakan
bahwa setiap penambahan variabel kompetensi (X1) sebesar 1 satuan,
maka akan meningkatkan kinerja (Y) guru MI Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta dengan asumsi yang bernilai tetap.
3. Koefisien regresi variabel motivasi (X2) sebesar 0,412 menyatakan bahwa
setiap penambahan variabel motivasi (X2) sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan kinerja (Y) guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
dengan asumsi yang bernilai tetap.
110
E. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien dtereminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangakan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekat satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel-variabel dependen (Ghozali,2016).
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data diolah dengan SPSS 22,0, 2018
Dari tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa R square adalah sebesar
0,323 atau 32,3% yang artinya variabel kinerja guru dapat dijelaskan sebesar
32,3% oleh kompetensi dan motivasi. Selisihnya sebesar 67,7% (100%-
32,3%) dijelaskan oleh faktoe atau variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
Model Summaryb
Mod
el R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,568a ,323 ,303 2,532
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja guru pada MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Secara parsial kompetensi (X1) tidak berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap kinerja guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
2. Secara parsial motivasi (X2) berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kinerja guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
3. Variabel kompetensi (X1) dan variabel motivasi (X2) berpengaruh
signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja guru MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari analisis dari kesimpulan diatas, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
pertimbangan dalam meningkatkan kinerja guru.
a. Pada variabel kompetensi, pendidikan saat ini mengikuti
perkembangan dalam penggunaan kurikulum yang diberlakukan oleh
112
pemerintah, dengan perkembangan kurikulum yang ada menuntut para
guru untuk selalu update informasi dan meng-upgrade ilmu yang
dibutuhkan para peserta didiknya. Hal ini tentu menyulitkan para guru
yang pada awalnya mengajar sesuai dengan ilmu bidang studi yang
dikuasainya, dengan perkembangan kurikulum yang baru membuat
para guru untuk meng-upgrade semua ilmu yang dibutuhkan oleh para
peserta didiknya. Maka dari itu, MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta dapat memberikan pelatihan kepada para guru untuk
menyesuaikan dengan kurikulum yang baru agar ilmu yang di transfer
kepada peserta didik dapat ditangkap dengan baik dan para guru tidak
kesulitan dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya.
b. Pada variabel motivasi, faktor yang paling mempengaruhi adalah
kemampuan untuk mempengaruhi rekan kerja. Dengan hal ini MI
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dapat memberikan motivasi
kepada guru agar bekerja secara lebih baik dan tidak monoton, ilmu
yang didapat sesama rekan kerja pun dapat menambahkan
pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kinerja para guru.
c. Pada variabel kinerja, faktor yang paling mempengaruhi adalah
kemampuan para guru untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik
patut diberikan apresiasi karena kemandiriannya. Untuk itu baiknya
pimpinan tetap mempertahankan prestasi itu dan terus menjaga kondisi
tersebut agar meningktkan kualitas hasil kerja guru.
113
2. Bagi pihak akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
penelitian lain yang akan melakasanakan penelitian selanjutnya di bidang
manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan kompetensi dan
motivasi guna meningkatkan kinerja guru.
114
DAFTAR PUSTAKA
Busro, Muhammad, Dr.“Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia”,
Prenadamedia Group, Jakarta, 2018.
Darmawan Rahma. “Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Elnusa TBK”. Jurnal Ekonomi Vol.6 No.1, 2015.
Dessler, Gary.” Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Kesepuluh, Prehalindo,
Jakarta, 2011.
Deswarta. “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap kepuasan kerja dosen
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Hasim Riau”. Jurnal
Valuta Vol.3 No.1, 2017.
Dewi Anggia, Tiara. “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Guru Ekonomi SMA se-Kota Malang”. Vol.3, No.1, 2015.
Ghozali, Iman. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”.Edisi
8, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”,FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 20007.
Handoko, T. Hani, “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”, BPEE,
Yogyakarta, 2013.
Hasibuan, Malayu S.P.”Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.”Edisi Revisi.
Jakarta, Bumi Aksara, 2009.
Kasmir, “Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik)”, Cetakan ke-1, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.”
Bandung, PT.Remaja Rosda Karya.2011.
Moehariono,Dr.Prof. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Raja
GrafindoPersada. Jakarta,2012.
115
Mokhlas, “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dengan
Komunikasi sebagai Moderating pada Kecamatan Gayamsari Kota
Semarang.”, Jurnal, 2016.
Robbin, P.Stephen, “Perilaku Organisasi, Alih Bahasa, Tim Indeks”,Gramedia:
Jakarta, 2006.
Sedarmayanti, “Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja”, Mandar Maju,
Bandung, 2009.
Sedarmayanti, “Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil”(cetakan kelima).Bandung, PT Refika, 2011.
Stoner, James A.F.” Management.” Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall, Inc, 2006.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta. Bandung. 2010.
Sukarna, “Dasar-Dasar Manjemen.” CV. Mandar Maju, Bandung, 2011.
Wibowo, “Manajemen Kinerja”.PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007
Yuliana, “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Perusahaan pada PT Haluan Star Logistic.” Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis,
Vol.17, No.2, 2017.
http://www.mpuin-jkt.sch.id/
117
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penyebaran Kuesioner
SURAT PERMOHONAN PENYEBARAN KUESIONER
Kepada Yth:
Kepala Sekolah MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Jalan Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15419.
Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan Hormat,
Saya mahasisa semester akhir Program Studi Strata Satu Manajemen SDM
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Guru MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Untuk mengetahui seberapa besar engaruh kompetensi dan motivasi terhadap
kinerja guru, maka dibutuhkan pendapat dan penilaian dari responden untuk
melengkapi penelitian ini. Namun sebelum itu, saya ingin memohon izin kepada
Kepala Sekolah MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta untuk dapat menyebarkan
kuesioner penelitian saya kepada seluruh guru MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta. Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi
salah satu referensi bagi sekolah kedepan.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hormat saya,
Restie Fauziana Ulfie
118
Lampiran 2 : Surat Permohonan Menjadi Responden
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Guru
Di MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi pada Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya :
Nama : Restie Fauziana Ulfie
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen SDM :
Bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh kompetensi, dan motivasi terhadap kinerja guru”. Maka untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan penelitian ini, saya memohon dengan kerendahan
Bapak/Ibu untuk menjawab kuesioner penelitian sesuai dengan fakta yang ada di
lapangan. Semua pengumpulan data dan informasi yang diperoleh melalui kuesioner
ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penulisan skripsi, sehingga akan dijamin
kerahasiannya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab
semua pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Restie Fauziana Ulfie
119
Lampran 3 : Kuesioner Penelitian
Lembar Kuesioner
A. Karakterisitik Responden
Nama :
Jenis Kelamin : [ ] Pria [ ] Wanita
Usia : [ ] 20-30 tahun [ ] 31-40 tahun [ ] >40
tahun
Tingkat Pendidikan : [ ] SMA/SMK [ ] D3
[ ] S1 [ ] S2 [ ] S3
Lama bekerja : [ ] 0-5 tahun [ ] 6-10 tahun [ ] >10
tahun.
Cara pengisian kuesioner
Berilah tanda centang () pada jawaban yang dianggap paling mewakilili diri
Bapak/Ibu pada kolom yang telah disediakan.
Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, dengan keterangan
sebagai berikut :
1. (STS) : Sangat Tidak Setuju =1
2. (TS) : Tidak Setuju =2
3. (R/N) : Ragu-ragu/Netral =3
4. (S) : Setuju =4
5. (SS) : Sangat Setuju =5
120
B. Daftar Pernyataan
A. KOMPETENSI (X1)
NO. PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
R/N
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya mengajar sesuai dengan
kemampuan bidang yang saya
miliki.
2. Saya memberikan materi pelajaran
sesuai dengan pengetahuan saya
3. Saya bekerja sesuai dengan peran
yang saya miliki
4. Saya selalu sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan pekerjaan
5. Saya akan merespons informasi
yang saya dapat untuk
dimanfaatkan dalam bekerja.
6. Saya mencari cara yang mudah
dipahami dalam menyampaikan
materi pengajaran
B. MOTIVASI (X2)
NO. PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
R/N
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya memiliki keinginan untuk
mengungguli rekan kerja dalam
pekerjan.
2. Saya selalu berusaha untuk
mendapatkan kesuksesan dalam
pekerjaan saya.
3. Saya bekerja keras untuk
mendapatkan prestasi kerja.
4. Pekerjaan yang saya lakukan
mendapatkan pengakuan dari
atasan.
121
5. Hasil kerja saya menjadi acuan
bagi rekan kerja
6. Saya berusaha menjalin kerja sama
dengan rekan kerja.
7. Saya berusaha untuk membantu
rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
8. Kondisi tempat kerja yang nyaman
menumbuhkan semangat kerja .
9. Saya memiliki tanggung jawab
terhadap pekerjaan
10. Saya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain
11. Bekerja disini membuat
kemampuan saya berkembang
C. KINERJA (Y)
NO. PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
R/N
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya mampu menyelesaikan
semua tugas-tugas dalam bekerja.
2. Saya menyelesaikan pekerjaan
dengan seluruh kemampuan yang
dimiliki
3. Saya berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target
perusahaan.
4. Saya berusaha menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu
5. Saya menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan cepat
6. Saya menggunakan sumber daya
perusahaan secara efektif
7. Saya mengerjakan pekerjaan
dengan penuh tanggung jawab
8. Saya akan menerima resiko jika
terjadi kesalahan dalam bekerja
122
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Responden
1. Tabulasi Jawaban Responden Kompetensi
RESPONDEN K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6 SKOR
1 5 5 5 5 5 5 30
2 5 5 5 5 5 5 30
3 5 5 5 5 4 5 29
4 5 5 5 4 4 5 28
5 5 5 5 5 5 5 30
6 5 5 5 5 5 5 30
7 5 4 5 4 5 5 28
8 4 4 4 4 4 5 25
9 4 4 4 4 4 4 24
10 5 5 5 5 5 5 30
11 5 5 5 5 5 5 30
12 5 4 5 5 5 5 29
13 4 4 4 5 5 5 27
14 5 5 4 5 4 4 27
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 4 4 4 24
17 5 5 5 5 5 5 30
18 5 4 4 5 4 4 26
19 5 5 5 5 5 5 30
20 5 5 5 5 5 5 30
21 5 5 5 5 5 5 30
22 5 5 4 5 4 4 27
23 5 5 5 5 5 5 30
24 5 5 5 5 5 5 30
25 5 4 5 5 5 5 29
26 5 5 5 3 5 5 28
27 5 5 5 4 5 5 29
28 5 5 5 5 5 5 30
29 2 4 4 4 4 4 22
30 5 5 5 5 4 5 29
31 5 5 5 4 4 5 28
32 5 5 5 5 5 5 30
33 5 5 5 5 5 5 30
34 5 5 5 5 5 5 30
123
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 5 5 5 4 5 28
37 4 4 4 5 5 5 27
38 4 4 4 4 4 5 25
39 4 4 5 5 5 5 28
40 4 4 5 4 5 4 26
41 4 4 4 4 5 5 26
42 4 4 4 5 5 4 26
43 4 4 5 4 5 5 27
44 4 4 5 5 5 5 28
45 5 5 5 5 5 5 30
46 4 4 4 4 5 4 25
47 4 4 4 4 4 5 25
48 4 4 4 5 4 4 25
49 4 4 4 5 4 4 25
50 3 4 5 5 5 5 27
51 5 4 4 5 5 5 28
52 5 5 5 5 5 5 30
53 5 5 5 4 4 5 28
54 5 5 5 5 4 5 29
55 5 5 5 5 5 5 30
56 5 5 5 5 4 4 28
57 4 5 4 5 4 5 27
58 4 4 4 5 4 5 26
59 5 5 5 5 4 5 29
60 5 5 5 5 5 5 30
61 4 4 4 5 4 4 25
62 5 4 5 5 5 5 29
63 5 4 4 5 4 5 27
64 5 5 5 5 5 5 30
65 5 5 5 4 4 5 28
66 5 5 5 4 5 5 29
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 5 5 5 27
69 4 4 5 5 4 5 27
70 4 4 4 4 4 4 24
71 5 5 5 5 5 5 30
124
2. Tabulasi Jawaban Responden Motivasi
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11
4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
4 5 4 3 3 5 4 5 4 2 4
4 4 2 2 4 5 5 5 5 4 5
4 5 5 2 3 5 5 5 5 4 5
4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5
4 4 3 2 3 4 4 5 5 3 4
4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4
4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5
4 3 3 3 3 3 3 5 5 3 4
4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5
4 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5
4 5 3 4 3 5 4 5 5 3 5
3 4 4 2 4 5 4 5 5 3 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5
3 4 4 4 3 5 4 5 5 2 4
3 4 3 3 3 4 4 5 5 2 4
4 5 4 3 3 5 4 4 5 3 4
4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5
3 4 4 3 2 5 4 4 4 3 4
4 5 5 2 4 5 5 5 5 4 5
4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3
2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4
2 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4
4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4
125
3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4
3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4
3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4
2 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
3 4 4 3 5 5 5 5 5 3 5
3 5 4 2 4 5 5 5 5 3 5
3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4
4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4
1 4 4 4 3 4 5 5 5 3 4
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
3 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4
4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3
4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
3 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4
4 4 5 2 4 4 4 5 5 4 5
4 4 5 4 4 5 4 5 5 2 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 5 4 2 5 5 4 4 4 3 4
4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5
4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5
3 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5
1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4
5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
2 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5
4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 5
2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
2 4 4 2 3 5 5 5 5 4 5
2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
2 2 4 2 3 4 4 5 5 4 5
5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
2 4 3 3 3 4 4 5 5 3 4
3 5 3 2 4 4 4 5 5 4 4
126
3. Tabulasi Jawaban Responden Kinerja
responden KJ 1 KJ 2 KJ 3 KJ 4 KJ 5 KJ 6 KJ 7 KJ 8 SKOR
1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
2 5 5 5 5 5 5 5 5 42
3 4 5 4 4 4 5 5 4 38
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
6 5 5 5 5 4 4 5 5 44
7 4 5 5 4 4 5 5 4 43
8 3 4 4 3 3 4 4 4 37
9 4 4 4 4 4 4 4 4 41
10 5 5 5 5 5 5 5 4 49
11 5 5 5 5 5 5 5 4 50
12 4 5 5 5 5 5 5 4 50
13 4 4 4 4 4 4 4 4 45
14 4 4 4 4 4 4 4 4 46
15 5 5 4 4 4 4 4 5 50
16 4 4 4 4 4 4 4 4 48
17 5 5 5 5 5 5 5 4 56
18 4 4 4 4 4 4 5 4 51
19 3 5 5 5 5 5 5 5 57
20 4 5 5 5 5 5 5 5 59
21 4 5 4 4 4 4 5 5 56
22 4 5 4 5 5 2 5 5 57
23 3 4 4 4 4 4 4 4 54
24 4 4 4 4 4 4 4 4 56
25 5 5 5 5 5 5 5 5 65
26 4 4 4 4 3 4 4 4 57
27 5 5 4 4 5 4 5 5 64
28 4 4 3 5 4 4 4 4 60
29 4 4 4 4 4 4 4 4 61
30 4 4 5 5 5 5 5 4 67
31 5 5 5 4 3 4 5 5 67
32 4 4 4 4 4 4 4 4 64
33 5 5 5 5 5 5 4 5 72
34 5 5 5 5 5 5 5 5 74
35 4 4 5 5 4 5 5 5 72
127
36 4 4 4 4 4 4 4 4 68
37 4 5 4 5 5 5 5 5 75
38 5 5 5 5 4 5 5 5 77
39 4 4 5 5 3 4 4 5 73
40 4 4 4 5 3 4 4 5 73
41 5 5 5 5 5 5 5 5 81
42 4 4 4 5 5 4 5 5 78
43 5 5 5 5 5 4 4 5 81
44 4 4 5 5 4 4 4 5 79
45 5 5 5 5 4 5 4 5 83
46 4 5 4 5 4 4 5 5 82
47 4 4 5 5 5 5 5 5 85
48 4 5 5 5 5 5 4 5 86
49 4 4 4 5 4 5 5 4 84
50 4 4 5 4 4 5 5 4 85
51 4 4 4 4 4 4 4 4 83
52 4 4 4 4 4 4 4 4 84
53 4 4 4 4 4 4 4 4 85
54 4 4 5 5 5 4 4 4 89
55 4 4 4 5 5 4 5 4 90
56 4 4 4 4 4 4 4 4 88
57 4 4 4 4 4 4 4 5 90
58 5 5 4 5 5 4 5 4 95
59 4 4 4 4 4 4 4 4 91
60 5 5 5 5 5 5 5 5 100
61 4 4 4 5 4 4 4 4 94
62 4 4 4 4 4 4 5 4 95
63 4 4 4 5 4 4 5 4 97
64 5 4 4 5 5 4 5 5 101
65 3 4 4 4 4 4 4 5 97
66 4 5 5 5 5 4 5 4 103
67 3 4 4 4 4 4 4 4 98
68 3 4 4 4 3 4 4 4 98
69 4 4 4 5 5 4 5 5 105
70 4 4 4 4 4 4 4 4 102
71 3 4 4 5 4 5 5 3 104
128
Lampiran 5 : Hasil Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
a. Variabel Kompetensi
Uji validitas kompetensi Correlations
k1 k2 k3 k4 k5 k6 skor_total
k1 Pearson Correlation 1 .579** .629
** .402
* .421
* .487
** .814
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .028 .020 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
k2 Pearson Correlation .579** 1 .592
** .318 .309 .400
* .715
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .087 .097 .028 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
k3 Pearson Correlation .629** .592
** 1 .229 .693
** .829
** .867
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .223 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
k4 Pearson Correlation .402* .318 .229 1 .269 .190 .564
**
Sig. (2-tailed) .028 .087 .223 .151 .314 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
k5 Pearson Correlation .421* .309 .693
** .269 1 .707
** .739
**
Sig. (2-tailed) .020 .097 .000 .151 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
k6 Pearson Correlation .487** .400
* .829
** .190 .707
** 1 .777
**
Sig. (2-tailed) .006 .028 .000 .314 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation .814** .715
** .867
** .564
** .739
** .777
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
129
b. Variabel Motivasi
Uji validitas motivasi
Correlations
m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 skor_total
m1 Pearson Correlation
1 .155 .279 .252 -.063 .074 .194 .102 .193 .316 .241 .374*
Sig. (2-tailed) .415 .136 .180 .741 .698 .305 .591 .307 .089 .200 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m2 Pearson Correlation
.155 1 .579** .486
** .466
** .684
** .657
** .241 .335 .333 .576
** .766
**
Sig. (2-tailed) .415 .001 .006 .009 .000 .000 .199 .071 .072 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m3 Pearson Correlation
.279 .579** 1 .761
** .360 .507
** .492
** .148 .276 .193 .416
* .738
**
Sig. (2-tailed) .136 .001 .000 .051 .004 .006 .435 .140 .306 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m4 Pearson Correlation
.252 .486** .761
** 1 .557
** .404
* .415
* .292 .332 .175 .523
** .766
**
Sig. (2-tailed) .180 .006 .000 .001 .027 .022 .118 .073 .356 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m5 Pearson Correlation
-.063 .466** .360 .557
** 1 .328 .620
** .285 .437
* .415
* .517
** .706
**
Sig. (2-tailed) .741 .009 .051 .001 .077 .000 .127 .016 .022 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m6 Pearson Correlation
.074 .684** .507
** .404
* .328 1 .672
** .354 .244 .128 .515
** .664
**
Sig. (2-tailed) .698 .000 .004 .027 .077 .000 .055 .193 .499 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m7 Pearson Correlation
.194 .657** .492
** .415
* .620
** .672
** 1 .298 .398
* .628
** .686
** .838
**
Sig. (2-tailed) .305 .000 .006 .022 .000 .000 .110 .029 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m8 Pearson Correlation
.102 .241 .148 .292 .285 .354 .298 1 .285 -.142 .474** .421
*
Sig. (2-tailed) .591 .199 .435 .118 .127 .055 .110 .127 .455 .008 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m9 Pearson Correlation
.193 .335 .276 .332 .437* .244 .398
* .285 1 .222 .318 .528
**
Sig. (2-tailed) .307 .071 .140 .073 .016 .193 .029 .127 .239 .087 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m10 Pearson Correlation
.316 .333 .193 .175 .415* .128 .628
** -.142 .222 1 .403
* .534
**
Sig. (2-tailed) .089 .072 .306 .356 .022 .499 .000 .455 .239 .027 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
130
c. Variabel kinerja
Correlations
kj1 kj2 kj3 jk4 kj5 kj6 kj7 kj8 skor_total
kj1 Pearson Correlation
1 .535** .386
* .461
* .466
** .256 .404
* .354 .625
**
Sig. (2-tailed) .002 .035 .010 .009 .171 .027 .055 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj2 Pearson Correlation
.535** 1 .627
** .555
** .635
** .377
* .800
** .661
** .871
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .040 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj3 Pearson Correlation
.386* .627
** 1 .617
** .648
** .688
** .710
** .302 .813
**
Sig. (2-tailed) .035 .000 .000 .000 .000 .000 .105 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
jk4 Pearson Correlation
.461* .555
** .617
** 1 .808
** .371
* .632
** .383
* .817
**
Sig. (2-tailed) .010 .001 .000 .000 .044 .000 .037 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj5 Pearson Correlation
.466** .635
** .648
** .808
** 1 .401
* .714
** .435
* .865
**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .000 .000 .028 .000 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj6 Pearson Correlation
.256 .377* .688
** .371
* .401
* 1 .449
* -.036 .504
**
Sig. (2-tailed) .171 .040 .000 .044 .028 .013 .849 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj7 Pearson Correlation
.404* .800
** .710
** .632
** .714
** .449
* 1 .476
** .873
**
Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000 .000 .013 .008 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
kj8 Pearson Correlation
.354 .661** .302 .383
* .435
* -.036 .476
** 1 .589
**
Sig. (2-tailed) .055 .000 .105 .037 .016 .849 .008 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation
.625** .871
** .813
** .817
** .865
** .504
** .873
** .589
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
131
2. Uji Reliabitas
a. Variabel Kompetensi
b. Variabel Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.857 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
m1 42.10 20.576 .264 .863
m2 41.50 18.190 .703 .834
m3 41.87 16.947 .635 .838
m4 42.20 16.648 .669 .835
m5 42.27 17.720 .608 .840
m6 41.20 19.131 .591 .843
m7 41.47 18.120 .797 .829
m8 41.17 20.420 .321 .859
m9 41.10 20.300 .457 .852
m10 42.40 18.800 .392 .860
m11 41.40 18.386 .723 .834
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
k1 23.60 3.007 .673 .792
k2 23.67 3.609 .584 .808
k3 23.63 3.344 .799 .767
k4 23.67 3.816 .363 .855
k5 23.70 3.528 .613 .802
k6 23.57 3.633 .685 .793
132
c. Variabel Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.886 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
kj1 30.87 9.016 .523 .886
kj2 30.53 8.671 .795 .859
kj3 30.70 8.493 .772 .860
kj4 30.67 8.575 .732 .864
kj5 30.73 8.202 .787 .857
kj6 30.73 9.030 .463 .894
kj7 30.50 8.672 .802 .858
kj8 30.73 9.720 .454 .889
133
Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
2. Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 71
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.49601845
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .658
Asymp. Sig. (2-tailed) .780
a. Test distribution is Normal.
134
3. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 33.238 22.819 1.457 .157
kompetensi .126 .925 .031 .136 .893 .706 1.416
Motivasi .300 .432 .157 .694 .493 .706 1.416
a. Dependent Variable: kinerja
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik 6. Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.441 11.671 .895 .379
kompetensi -.205 .473 -.099 -.433 .668
Motivasi .063 .221 .065 .285 .778
a. Dependent Variable: abs_Res
135
Lampiran 7 : Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t )
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,470 4,945 2,724 ,008
KOMPETENSI ,082 ,153 ,058 ,536 ,593
MOTIVASI ,412 ,082 ,543 5,027 ,000
a. Dependent Variable: KINERJA
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 207,667 2 103,834 16,190 ,000a
Residual 436,108 68 6,413
Total 643,775 70
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KOMPETENSI
b. Dependent Variable: KINERJA
136
Lampiran 8 : Hasil SPSS-Analisis Linier Berganda
1. Hasil Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,470 4,945 2,724 ,008
KOMPETENSI ,082 ,153 ,058 ,536 ,593
MOTIVASI ,412 ,082 ,543 5,027 ,000
a. Dependent Variable: KINERJA
2. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Mod
el R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,568a ,323 ,303 2,532
137
Lampiran 9 : Hasil Wawancara
Pada hari ini, kamis 5 april 2018, saya telah melakukan wawancara pada
Bapak Drs.H Sugiono selaku Kepala Sekolah MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta untuk kepentingan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi.
1. Menurut Bapak apakah kinerja guru di MI Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta ini sudah cukup baik ?
Jawaban : ya, sudah cukup baik bahkan baik secara umum
2. Apakah SOP dan target yang diberikan oleh sekolah dapat membantu
meningkatkan kinerja guru ?
Jawaban : sangat, karena SOP atau target akan menjadi acuan untuk para guru
dalam menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan tentunya hal tersebut
membantu para guru dalam meningkatkan kinerjanya
3. Apakah peran pemimpin sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja
guru ?
Jawaban :sangat, karena pemimpin menjadi teladan, motivasi dan
penyemangat bagi guru dalam berkinerja
4. Apakah masih ada kendala para guru dalam meningkatkan kinerja ?
Jawaban : dalam hal perkembangan kurikulum yang digunakan saat ini yaitu
kurikulum 2013 bisa dibilang kompetensi para guru harus ditingkatkan karena
kurikulum ini lebih menekankan pada pendidikan karakter, selain kreatif dan
inovatif pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi manjadi
satu. Maka dari itu para guru dituntut untuk bisa menjadi guru kelas sesuai
dengan kurikulum yang digunakan tidak lagi berpangku pada satu mata
pelajaran yang dikuasainya saja atau bisa disebut guru bidang studi. Dalam
hal ini pihak sekolah sudah memberikan pelatihan kepada para guru agar para
guru dapat menyesuaikan perkembangan kurikulum yang digunakan dan
dapat diterapkan di kelas saat mengajar.
5. Apa saja kebijakan pimpinan dalam meningkatkan motivasi guru ?
Jawaban : dalam peningkatan motivasi setiap pekan dilakukan breafing dan
mengadakan pelatihan peningkatan kualitas guru setiap bulannya. jadi dengan
kegiatan rutin seperti itu para guru dapat mengoreksi diri sendiri sejauh apa
kinerja yang dihasilkan dalam waktu sebulan dan apabila kinerja yang