Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
36
PENGARUH KOMPETENSI DOSEN, SELF EFFICACY, LOCUS OF CONTROL, FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI
Oleh :
Dwi Budiadi
(Politeknik Cahaya Surya)
Jenny Sulistyawati
(STMIK Cahaya Surya)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara simultan
dan parsial antara kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of
control, dan fasilitas pembelajaran terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di
kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 2,977 dengan Sig.t = 0,004). Self
efficacy tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 1,106 dengan Sig.t =
0,274). Locus of control tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi (thitung = 0,194
dengan Sig.t = 0,847). Fasilitas pembelajaran tidak berpengaruh positif secara parsial
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi
(thitung = 0,793 dengan Sig.t = 0,431). Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self
efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah
akuntansi (Fhitung = 2,833 dengan Sig.F = 0,033).
Kata kunci: kompetensi dosen, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran, tingkat
pemahaman mahasiswa akuntansi.
A. Latar Belakang
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi masa depan yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang. Proses pendidikan akan mengubah tingkah laku peserta didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan kreatif. Pendidikan juga berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat karena pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan
hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat tercapai bila peserta didik dapat memahami dan juga mempraktikkan apa yang sudah diajarkan secara baik dan benar.
Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
37
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
Penilaian kualitas produk pendidikan pertama-tama terlihat pada perkembangan sikap dasar, seperti sikap kritis akademis ilmiah dan kesediaan terus mencari kebenaran. Oleh karena itu, konsep pendidikan tidak direduksi pada ujian yang hanya mengukur transfer pengetahuan, namun lebih luas, mencakup pembentukan keterampilan (skill) dan sikap dasar (basic attitude), seperti kekritisan, kreativitas dan keterbukaan terhadap inovasi dan aneka penemuan. Semua itu amat diperlukan agar peserta didik mampu bertahan hidup dan menjawab tantangan yang selalu berkembang.
Pendidik atau dalam perkuliahan disebut sebagai dosen, dituntut tidak sekedar sebagai pentransfer ilmu, namun lebih dari itu juga berperan sebagai agen pencerahan. Idealisme pendidik, meminjam istilah Socrates adalah eutike, bidan yang membantu peserta didik melahirkan inovasi dan pengetahuan. Oleh karena itu kompetensi dosen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam memahami dan menguasai pelajaran. Bergayut dengan ini, maka kegagalan belajar jangan begitu saja mempersalahkan pihak mahasiswa sebab dimungkinkan dosen kurang berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar.
Purwanto (2002:38) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain intelegensi, bakat, minat, emosi, dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal antara lain lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan sosial) dan instrumental (kurikulum, program pengajaran, sarana dan fasilitas, guru, administrasi dan manajemen).
Dosen yang berkompeten pada umumnya dilihat dari seberapa jauh dosen menguasai materi dan dosen tersebut dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk materi yang dipelajari. Menurut Djamarah (2000:99) pendidik yang berkompeten adalah pendidik yang memiliki
ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan bertanya, ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan menjelaskan, dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Menurut undang-undang No 14 tahun 2005 pasal 69 ayat 2 yang dikutip dari Martinis (2006:21) kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dosen yang berkompeten sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan saat ini. Usaha yang dilakukan universitas antara lain melakukan seleksi dan menaikkan standar pendidikan dosen. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 31 ayat 1 adalah dosen minimal lulusan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) untuk program diploma, minimal lulusan program magister (S2) untuk program sarjana (S1), dan minimal lulusan program doktor (S3) untuk program magister (S2) dan program doktor (S3). Namun pendidik yang berkompeten tidak cukup untuk dimiliki saja, mahasiswa seharusnya memanfaatkan untuk memperdalam ilmu. Dosen bertugas mentransfer ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswa mempunyai hak untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami.
Dalam penyampaian mata kuliah-mata kuliah akuntansi, dosen diharapkan mampu menyajikan materi-materi dengan jelas, salah satunya dengan mengembangkan kompetensi mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan agar anggapan mahasiswa yang keliru tersebut dapat ditepis. Untuk mendukung hal tersebut, maka diperlukan media pembelajaran seperti buku paket. Selain media cetak, dosen pengampu juga menggunakan media berbasis komputer yaitu penyampaian materi yang disajikan melalui LCD. Dosen berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2007:9) semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Diharapkan dosen lebih mudah dalam menyampaikan materi kuliah, sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menerima dan menyerap dengan baik pesan-pesan dari materi yang disampaikan.
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
38
Arikunto (2002:6) menyatakan bahwa
fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Seorang mahasiswa seharusnya lebih giat untuk belajar ketika fasilitas belajar memadai. Wuryani (2002:329) menyatakan bahwa fasilitas belajar yang lengkap, guru disediakan, dan gedung dibuat dengan harapan supaya siswa bersemangat.
Upaya lain yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan manusia yang berkualitas dibidang akuntansi maka harus ditingkatkannya pemahaman materi kuliah tidak dengan satu kali membaca saja. Pesan atau informasi dalam materi akan lebih jelas dan dapat dipahami jika dibaca atau dipraktikkan berulang-ulang. Seperti halnya penggunaan buku paket akuntansi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penerapan, dan analisis mahasiswa terhadap materi akuntansi.. Menurut Nana Sudjana (2005:19) segala apa yang dipelajari memerlukan pengulangan atas kegiatan belajar terdahulu. Penguasaan pengetahuan terhadap ketrampilan dalam suatu bidang merupakan suatu proses yang panjang, sehingga perlu adanya penguasaan materi dengan baik. Dengan penggunaan waktu dan pola belajar yang baik, rajin masuk kuliah, serta dimilikinya sumber belajar yang lengkap diharapkan mahasiswa dengan mudah dalam memahami materi kuliah yang disampaikan oleh dosen, sehingga memberikan dampak terhadap tingkat pemahaman yang baik.
Self efficacy itu sendiri dinyatakan sebagai kepercayaan seseorang bahwa dia dapat menjalankan sebuah tugas pada sebuah tingkat tertentu (Bandura, 1991 dalam Kustini dan Suharyadi, 2002). Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, self efficacy adalah tingkat kepercayaan individu yang merasa yakin dengan kemampuannya menguasai dan mempelajari isi program pembelajaran (Noe et al, 2000) dalam Kustini dan Suharyadi (2002). Adanya self efficacy pada mahasiswa akan dapat menambah kepercayaan bahwa dia dapat menjalankan proses perkuliahan secara benar. Individu dengan self efficacy tinggi mempunyai arti bahwa individu tersebut memiliki keyakinan yang tinggi untuk dapat berhasil dalam proses pendidikan atau pelatihan, dimana dengan
pengetahuan dan skill baru nantinya dapat diterapkan ketempat kerjanya kelak setelah lulus kuliah, sedangkan individu yang meragukan kemampuannya tergolong individu yang memiliki self efficacy rendah.
Locus of control adalah salah satu aspek kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu, yang pada dasarnya menunjukkan pada keyakinan individu mengenai sumber penyebab dari peristiwa – peristiwa yang terjadi pada dirinya. Demikian juga Locus of control pada peserta pelatihan dianggap mempengaruhi besarnya kemampuan mentransfer ketrampilan yang baru mereka pelajari (Noe & Schmitt, 1999 dalam Kustini dan Suharyadi (2002). Menurut Rotter (1996) dalam Kustini dan Suharyadi (2002) locus of control adalah merupakan derajat keyakinan individu bahwa mereka mampu mengontrol event – event dalam kehidupannya (internal locus of control) atau keyakinan individu bahwa lingkunganlah yang mampu mengontrol event – event dalam kehidupannya (external locus of control).
Mata kuliah yang menunjang keahlian di bidang akuntansi adalah Dasar Akuntansi Keuangan (DAK), Akuntansi Keuangan Menengah (AKM), Akuntansi Keuangan Lanjut (AKL), dan Akuntansi Keuangan Biaya (AKB). Mata kuliah tersebut saling berkaitan dan dipelajari secara bertahap yang didesain dengan suatu pendekatan komprehensif dan seimbang untuk para mahasiswa pendidikan akuntansi sebagai bekal mahasiswa untuk meniti karier dibidang bisnis.
Untuk menghasilkan laporan keuangan suatu badan usaha dari catatan-catatan kejadian diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap proses-proses yang bersangkutan dan penalaran secara sistematis, dan dapat dirumuskan secara kuantitatif sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam program studi akuntansi, mahasiswa akan diberi bekal mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan perpajakan, dan analisis laporan keuangan. Dimana tujuan ini tidak akan tercapai bila mahasiswa tidak memahami materi-materi akuntansi yang disebabkan oleh fasilitas yang kurang memadai ataupun karena dosen sebagai pihak yang mentransfer ilmu kurang memenuhi standar kualifikasi seorang pendidik pada perguruan tinggi. Pada dasarnya konsep kompetensi dosen dan fasilitas belajar dalam penelitian ini merupakan replikasi dari
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
39
penelitian Isni Ischayati (2011). Perbedaan pada penelitian sebelumnya adalah pada variabel dependen dan sampel penelitian Variabel tingkat pemahaman akuntansi dipilih karena sebagai tolak ukur atas keberhasilan yang dicapai dalam menghasilkan generasi akuntansi yang berguna di dunia bisnis. Pada penelitian ini, sampel yang akan diteliti adalah mahasiswa jurusan Akuntansi di tiga Perguruan Tinggi Swasta di Kediri, dengan melakukan penelitian pengaruh kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi, akan diketahui kualitas prestasi yang telah dicapai. Hal ini sangat penting sehingga pada perguruan tinggi akan lebih mudah dalam melakukan proses pembelajaran yang tepat.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Isni Ischayati (2011) yang berjudul “Pengaruh persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar akuntansi keuangan menengah” menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar akuntansi.
Pada penelitian ini, penulis mengambil mahasiswa jurusan Akuntansi sebagai objek untuk mengukur tingkat pemahaman akuntansi dalam menguasai materi sehingga dapat menyelesaikan kasus-kasus akuntansi pada saat terjun di dunia kerja. Dalam penelitian ini, penulis memilih tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Kediri yaitu pada Universitas Nusantara PGRI (UNP), dan Universitas Islam Kediri (UNISKA) yang mewakili mahasiswa akuntansi dari jenjang pendidikan akademik/ Strata Satu, dan Politeknik Cahaya Surya Kediri yang mewakili mahasiswa dari jenjang pendidikan vokasi/ Diploma Tiga. Penelitian terhadap tingkat pemahaman sudah pernah dilakukan di Kediri namun dengan populasi yang khusus pada satu perguruan tinggi saja. Sehingga hal tersebut yang membuat penulis memutuskan memilih melakukan penelitian di Kediri dengan lebih memperluas populasi yang akan di uji dengan tujuan mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman mahasiswa
jurusan akuntansi perguruan tinggi swasta di Kediri dalam memahami mata kuliah – mata kuliah akuntansi. B. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial antara kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi ?
Berdasarkan rumusan masalah yang
dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial antara kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
C. Penelitian Terdahulu & Perumusan
Hipotesis
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isni Ischayati (2011) dengan judul “Pengaruh Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Keuangan Menengah”, menyatakan bahwa kompetensi dosen dan fasilitas belajar mempengaruhi motivasi belajar akuntansi keuangan menengah. Sedangkan dari hasil penelitian Devi Hardian Tyasari (2011) dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesionalisme Dosen terhadap Motivasi Belajar (Studi tentang persepsi mahasiswa)”, disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa tentang kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial dosen berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama – sama meneliti tentang elemen kompetensi dosen dan fasilitas belajar. Sedangkan perbedaannya adalah pada peneltian sebelumnya menggunakan variabel dependen berupa
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
40
motivasi belajar, sedangkan pada penelitian ini adalah tingkat pemahaman, dengan populasi yang lebih luas yaitu pada mahasiswa program studi S1 di Universitas Islam Kediri (UNISKA) dan Universitas Nusantara PGRI (UNP), dan mahasiswa program studi D3 di Politeknik Cahaya Surya Kediri.
Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 1 :
kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hipotesis 2 : self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hipotesis 3 : locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hipotesis 4 : fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Hipotesis 5 : kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian agar tidak menyimpang dari inti permasalahan maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran, karena kerangka pemikiran menyajikan secara ringkas dalam bentuk gambar hubungan antar variabel penelitian
Gambar : Kerangka Pemikiran Penelitian
Kompetensi Dosen X1
Fasilitas Belajar X4
Tingkat Pemahaman Y
Self Efficacy X2
Locus Of Control X3
H1
H2
H3
H4
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
41
D. METODE PENELITIAN D.1 Sumber Data, Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari data primer yang didapatkan dari responden melalui pengisian kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada mahasiswa akuntansi di Kediri.
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di tiga perguruan tinggi swasta di Kediri, yaitu pada Universitas Nusantara PGRI (UNP), dan Universitas Islam Kediri (UNISKA) yang mewakili mahasiswa akuntansi dari jenjang pendidikan akademik/ Strata Satu, dan Politeknik Cahaya Surya Kediri yang mewakili mahasiswa dari jenjang pendidikan vokasi/ Diploma Tiga.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya mewakili karakteristik populasinya. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling yaitu cara atau teknik yang dalam pemilihannya, satuan-satuan dalam populasi tidak diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel atau menjadi responden. Sampel dipilih oleh peneliti berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Metode ini berupa purposive sampling. Syarat purposive sampling dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa S1 dan D3 akuntansi
minimal semester 3 (tiga). 2. Telah menempuh mata kuliah pokok
akuntansi yaitu Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Biaya, dan Auditing 1.
D.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas
merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain. Menurut Sarwono (2009:16) variabel bebas merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah: Kompetensi Dosen (X1), Self Efficacy (X2), Locus Of Control (X3) & Fasilitas Belajar (X4)
2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat
adalah variabel yang memberikan reaksi/ respons jika dihubungkan dengan variabel bebas. Menurut Sarwono (2009:17) variabel terikat merupakan variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah – mata kuliah akuntansi. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam suatu rangkaian kegiatan pendidikan dan pembelajaran, seorang dosen dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu yang disebut juga kompetensi. Kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi dosen sebagai variabel independen yang diukur melalui persepsi mahasiswa berdasarkan pernyataan 12 item untuk elemen kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional di kuesioner bagian A (Kompetensi Dosen).
Tabel : Populasi dan Sampel Penelitian
Perguruan Tinggi Populasi Sampel
Universitas Islam Kadiri 424 mahasiswa 30 Responden
Universitas Nusantara PGRI Kediri 377 mahasiswa 30 Responden
Politeknik Cahaya Surya Kediri 40 mahasiswa 30 Responden Sumber: www.evaluasi.dikti.go.id, 2011
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
42
Pernyataan tentang kompetensi pedagogik merupakan pernyataan yang menggambarkan tentang sejauh mana kemampuan dosen dalam memahami peserta didik, merencanakan program belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian. Kompetensi pedagogik tergambarkan dalam pernyataan kuesioner nomor 1 sampai 3. Pernyataan tentang kompetensi kepribadian merupakan pernyataan yang menggambarkan tentang kepribadian dosen yang mampu menjadi teladan yang baik terhadap peserta didik. Kompetensi kepribadian tergambarkan dalam pernyataan kuesioner nomor 4 sampai 6. Pernyataan tentang kompetensi sosial merupakan pernyataan yang menggambarkan tentang kemampuan dosen dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik, sesame pendidik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial tergambarkan dalam pernyataan kuesioner nomor 7 sampai 9. Sedangkan elemen kompetensi yang terakhir adalah dalam kuisioner ini adalah kompetensi professional merupakan pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dosen menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi profesional tergambarkan dalam pernyataan kuesioner nomor 10 sampai 12.
Fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan hasil belajar yang memuaskan. Fasilitas belajar sebagai variabel independen yang diukur melalui persepsi mahasiswa berdasarkan pernyataan 12 item pada kuesioner bagian B (Fasilitas Belajar).
Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi yang sudah diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di dunia kerja.Pengukuran tingkat pemahaman akuntansi dapat diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh berdasarkan nilai mata kuliah-mata kuliah akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi sebagai variabel dependen yang diukur melalui persepsi mahasiswa berdasarkan pernyataan 13 item pada kuesioner bagian C (Tingkat Pemahaman Akuntansi). Teknik pengukuran variabel kompetensi dosen, fasilitas pembelajaran dan tingkat pemahaman akuntansi adalah dengan menggunakan skala likert, yaitu pada masing-masing pernyataan pada kuisioner diberi skor 1 sampai dengan 5 untuk kategori: Sangat rendah (SR) Skor 1 Rendah (R) Skor 2 Cukup rendah (CR) Skor 3 Tinggi (T) Skor 4 Sangat tinggi (ST) Skor 5 E. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN E.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan data kuisioner sebagian disebarkan kepada responden secara langsung dan sebagaian disebarkan dengan metode snowballing. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIII Akuntansi di Politeknik Cahaya Surya Kediri, dan mahasiswa S1 Akuntansi di Universitas Nusantara PGRI Kediri dan Universitas Islam Kadiri. Pengumpulan data dilakukan selama 14 s/d 27 Oktober 2011. Jumlah kuisioner yang disebarkan sebanyak 90 buah. Kuisioner yang dikembalikan sebanyak 90 buah. Jumlah respons kuisioner secara lengkap disajikan dalam tabel berikut:
Tabel : Hasil Pengumpulan Data
Kelompok Responden
Kuisioner Dikirim
Kuisioner Kembali
Kuisioner Tidak Kembali
Kuisioner Tidak Dapat Diolah
Kuisioner Dapat Diolah
UNP 30 30 - - 30
UNISKA 30 30 - - 30
Politeknik CSK 30 30 - - 30
Persentase 100%
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
43
E.2Analisa Hasil Penelitian a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur penelitian ini diadopsi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga validitas dan realibilitasnya telah teruji. Dilakukannya pengujian kembali terhadap validitas dan reabilitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan hasil yang diperoleh. Pengujian validitas dilakukan terhadap variabel kompetensi dosen, fasilitas belajar dan tingkat pemahaman dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang terkoreksi (corrected item-total correlation). Penggunaan nilai corrected item-total correlation digunakan karena nilai tersebut menghilangkan bias ukuran yang diperoleh dari uji korelasi product moment biasa, dan item instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 Nilai uji validitas dengan corrected item-total correlation dari hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel : Hasil Uji Validitas
Variabel Butir Perta nyaan
corrected item-total correlatio
n
Taraf Signi
fikansi
Kete rangan
Kompetensi
Dosen (X1)
1 .787 0.05 Valid
2 .537 0.05 Valid
3 .787 0.05 Valid
4 .787 0.05 Valid
5 .523 0.05 Valid
6 .538 0.05 Valid
7 .538 0.05 Valid
8 .565 0.05 Valid
9 .481 0.05 Valid
10 .787 0.05 Valid
11 .787 0.05 Valid
12 .787 0.05 Valid
Self Efficacy
(X2)
1 .481 0.05 Valid
2 .481 0.05 Valid
3 .468 0.05 Valid
4 .404 0.05 Valid
5 .481 0.05 Valid
6 .402 0.05 Valid
7 .422 0.05 Valid
8 .422 0.05 Valid
9 .476 0.05 Valid
10 .523 0.05 Valid
11 .538 0.05 Valid
Locus Of
Control (X3)
1 .538 0.05 Valid
2 .565 0.05 Valid
3 .565 0.05 Valid
4 .565 0.05 Valid
5 .569 0.05 Valid
6 .210 0.05 Valid
7 .569 0.05 Valid
8 .569 0.05 Valid
9 .787 0.05 Valid
10 .338 0.05 Valid
11 .338 0.05 Valid
Fasilitas Belajar
(X4)
1 .338 0.05 Valid
2 .393 0.05 Valid
3 .332 0.05 Valid
4 .332 0.05 Valid
5 .393 0.05 Valid
6 .393 0.05 Valid
7 .452 0.05 Valid
8 .580 0.05 Valid
9 .580 0.05 Valid
10 .580 0.05 Valid
11 .580 0.05 Valid
12 .580 0.05 Valid
Sumber: Data primer diolah
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
44
Tingkat Pema
haman (Y)
1 .590 0.05 Valid
2 .590 0.05 Valid
3 .575 0.05 Valid
4 .516 0.05 Valid
5 .498 0.05 Valid
6 .498 0.05 Valid
7 .498 0.05 Valid
8 .422 0.05 Valid
9 .522 0.05 Valid
10 .621 0.05 Valid
11 .515 0.05 Valid
12 .787 0.05 Valid
13 .787 0.05 Valid
Sumber: Data primer diolah
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan telah valid dan oleh sebab itu dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai croanbach alpha > 0,6. semakin besar alpha maka alat ukur yang digunakan semakin reliabel. Nilai alpha untuk setiap nomor pertanyaan lebih besar dari 0,6 sehingga kesimpulan yang bisa diambil adalah bawa masing-masing item pertanyaan adalah reliabel. Tabel berikut menyajikan secara lengkap hasil uji reliabilitas.
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbanch’s Alpha Keterangan
Kompetensi Dosen (X1); Self Efficacy (X2); Locus Of Control (X3); Fasilitas Belajar (X4); Tingkat Pemahaman (Y)
.920
Reliabel
Sumber : Data primer diolah
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang
memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dalam program SPSS 16.0. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α)=5%. JIka nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel Hasil Uji Normalitas
Variabel Asym. Sig Taraf
Signifikansi Distribusi
Kompetensi Dosen 0,264 0,05 Normal
Self Efficacy 0,412 0,05 Normal
Locus Of Control 0,511 0,05 Normal
Fasilitas Belajar 0,762 0,05 Normal
Tingkat Pemahaman 0,637 0,05 Normal
Sumber : Data primer diolah
Dari hasil perhitungan uji normalitas, seluruh nilai probabilitas > 0.05 sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi normal atau mempunyai sebaran data normal.
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
45
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Perhitungan regresi linier bergnda ini dilakukan dengan menggunakan bantuan paket
program komputer SPSS for windows versi 16.0. hasil dari perhitungan regresi diperoleh sebagai berikut :
Tabel : Hasil dan pengujian regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.611 24.354 .723 .473
Kompetensi Dosen 1.816 .610 .525 2.977 .004
Self Efficacy .276 .250 .169 1.106 .274
Locus Of Control .066 .341 .040 .194 .847
Fasilitas Belajar .205 .258 -.149 .793 .431
a. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman
Sumber: Data primer diolah Model tersebut dapat dituliskan dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= 17.611 + 1.816 X1 + 0.276 X2 + 0.066 X3 + 0.205 X4
Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa semua variabel independent memiliki koefisien bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi yang lebih baik akan variabel kompetensi dosen, Self Efficacy, Locus Of Control dan fasilitas belajar akan dapat meningkatkan tingkat pemahaman akuntansi. d. Uji Hipotesis
Kesimpulan dari hasil uji hipotesis disajikan dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel : Hasil Uji Hipotesis dengan uji t dan uji F
Hipotesis 1 : Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Nilai thitung = 2.977
Sig.t = .004
Sig.t < 0,05 maka H1 diterima
Hipotesis 2 : Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Nilai thitung = 1.106
Sig.t = .274
Sig.t > 0,05 maka H2 ditolak
Hipotesis 3 : Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Nilai thitung = .194
Sig.t = .847
Sig.t > 0,05 maka H3 ditolak
Hipotesis 4 : Fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Nilai thitung = .793
Sig.t = .431
Sig.t > 0,05 maka H4 ditolak
Hipotesis 5 : Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Nilai Fhitung = 2.833
Sig.F = .033
Sig.F < 0,05 maka H5 diterima
Sumber: Data primer diolah
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
46
F. Pembahasan
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar, self efficacy, locus of control dan kompetensi dosen berupa kompetensi pedagogik, kompetensi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan sig.F .033 lebih kecil dari alpha 5%. Hal ini berarti bahwa dengan adanya kompetensi dosen, self efficacy yang dimiliki mahasiswa, locus of control dan fasilitas belajar yang diberikan perguruan tinggi akuntansi yang baik dapat mempersiapkan mahasiswa menjadi seorang akuntan yang berkualitas, karena memahami mata kuliah-mata kuliah inti pendidikan tinggi akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Isni Ischayati (2011) yang menyimpulkan bahwa fasilitas belajar dan dari ketiga elemen kompetensi dosen yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional memiliki pengaruih secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Jadi tidak terdapat perbedaan hasil penelitian walaupun objek penelitian yang ditelii pada penelitian ini meliputi mahasiswa diploma III Akuntansi dan mahasiswa tingkat Strata I pada beberapa universitas, sedangkan pada penelitian terdahulu objek penelitian yang diteliti adalah mahasiswa tingkat Strata I pada satu universitas saja.
Seorang mahasiswa dalam memahami mata kuliah-mata kuliah akuntansi tidak hanya dengan adanya dosen yang berkompeten saja, namun seharusnya mahasiswa dapat memanfaatkan untuk memperdalam ilmu, dimana dosen bertugas mentransfer ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswa mempunyai hak untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami sampai pihak mahasiswa benar-benar memahami dan mengerti ilmu yang didapat dari dosen tersebut. Dalam menyampaikan mata kuliah – mata kuliah akuntansi, dosen memerlukan fasilitas pembelajaran untuk lebih mempermudah mahasiswa dalam memahami mata kuliah yang diajarkan. Fasilitas pembelajaran seperti buku paket atau modul, penggunaan media berbasis komputer yaitu dengan menyampaikan materi melalui LCD. Perpustakaan berusaha menambah koleksi terbaru yang bukan hanya
untuk mahasiswa tetapi juga dapat digunakan sebagai tambahan referensi dosen untuk mengajar. Dapat mengakses data lewat internet baik dari perpustakaan sendiri maupun dari fasilitas hotspot di area universitas.
Dari uraian – uraian di atas jelaslah bahwa kompetensi dosen dan fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap tingkat pemahaman yang dimiliki mahasiswa terhadap mata kuliah- mata kuliah akuntansi. Sehingga mahasiswa dapat menguasai mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan perpajakan, dan analisis laporan keuangan, serta ilmu – ilmu akuntansi lain yang dapat dimanfaatkan mahasiswa saat terjun langsung di dunia kerja.
G. Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi. Self efficacy tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi. Locus of control tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi. Fasilitas pembelajaran tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi. Kompetensi dosen yang dipersepsikan mahasiswa, self efficacy, locus of control, fasilitas pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi di kediri pada mata kuliah akuntansi.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka dapat diberikan saran bagi pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini : (1) Bagi Perguruan Tinggi, dengan pelatihan dan evaluasi berkala terhadap
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati
Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013
Politeknik Cahaya Surya Kediri
47
kompetensi dosen, perkuliahan sebaiknya memfasilitasi upaya peningkatan kompetensi dosen agar mahasiswa merasa nyaman dalam berinteraksi dengan dosen dan memaksimalkan pemanfaatan fasilitas belajar sehingga mampu meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa. (2) Bagi dosen, Dosen disarankan untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi mengajar yang dimiliki. (3) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian dengan populasi yang lebih luas lagi dan memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian
suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
http://eprints.upnjatim.ac.id diakses 2 oktober 2011
http://hanstoe.wordpress.com diakses 20 oktober 2011
http://miklotof.wordpress.com diakses 4 oktober 2011
http://psikologimania.co.cc diakses 4 oktober 2011
http://psychologymania.wordpress.com diakses 2 oktober 2011
http://rasto.wordpress.com diakses 10 oktober 2011
http://rumahbelajarpsikologi.com diakses 10 oktober 2011
http://sobatbaru.blogspot.com diakses 2 oktober 2011
Ischayati, Isni. 2011. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Keuangan Menengah Pada Mahasiswa FKIP-UMS, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Kustini, Suharyadi F. 2004. Analisis Pengaruh Locus Of Control, Orientasi Tujuan Pembelajaran dan Lingkungan Kerja Terhadap Self Efficacy dan Transfer Pelatihan. Jurnal Ventura STIE Perbanas Surabaya, Volume 07, Nomor : 01, April
Martinis, Yamin. 2006. Sertifikasi profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya
Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik itu mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: 2009
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2008.. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tyasari, Devi Hardian. 2011. Pengaruh Kompetensi Profesionalisme Dosen terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (Studi tentang Persepsi Mahasiswa). Skripsi Jurusan Akutansi - Fakultas Ekonomi UM.
Undang-Undang Republik Indonesia, No. 14 Tahun 2005 , Guru dan Dosen
Wuryani, Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
www.evaluasi.dikti.go.id
Dwi Budiadi & Jenny Sulistyawati