73
PENGARUH KOMUNIKASI ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK PADA GAMPONG UJONG TANOH DARAT KECAMATAN MEUREUBO ACEH BARAT SKRIPSI Oleh: NUKMAN ABDI NIM : 07C2-0220028 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

PENGARUH KOMUNIKASI ORANG TUA DAN GURU …repository.utu.ac.id/189/1/BAB I_V.pdf1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap prestasi belajar anak pada Gampong

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH KOMUNIKASI ORANG TUA DAN GURUTERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK PADA

    GAMPONG UJONG TANOH DARATKECAMATAN MEUREUBO

    ACEH BARAT

    SKRIPSI

    Oleh:

    NUKMAN ABDINIM : 07C2-0220028

    PROGRAM STUDI KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT

    2013

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam

    hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud

    bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain.

    Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia

    berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang

    mempengaruhinya. Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru

    dengan muridnya. Orang tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya,

    antara sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan

    bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam

    menyelesaikan tugas masing-masing.

    Sekolah seyogyanya juga memiliki kemampuan mengakomodasikan

    berbagai tuntutan yang berkembang di masyarakat, karena sekolah memerlukan

    dukungan masyarakat tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sekaligus

    sebagai lembaga sosial akan lebih efektif kegiatannya jika struktur dan fungsinya

    sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat pendukungnya. Sekolah akan

    gagal, jika cara-cara mengakomodasikan berbagai ragam harapan itu tidak sejalan

    dengan tingkat perkembangan masyarakat pendukungnya. Salah satu bentuk

    dukungan yang diharapkan oleh sekolah adalah “keikutsertaan orang tua

    menciptakan komunikasi yang intensif dengan anak-anak mereka sebagai salah

    satu wujud pelaksanaan fungsi-fungsi sekolah”. (Abustam, 1996 : 26)

  • 2

    Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan atau

    kesepahaman dibangun melalui sesuatu yang berusaha bisa dipahami bersama

    sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari masalah ini

    terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun kesepahaman dan usaha

    mencapai tujuan secara maksimal. Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan

    tentang komunikasi yang baik sederhana yang dibayangkan yang kemudian

    menuntun pada pemikiran tentang usaha melakukan komunikasi secara efektif.

    Adapun aspek lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

    belajar adalah orang tua dan anggota keluarga lainnya. Karena orang tua

    merupakan faktor paling berpengaruh terhadap prilaku sosial dan prestasi belajar

    anak dan status pekerjaan anak dikemudian hari.

    Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia karena tanpa

    komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun

    organisasi tidak akan mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan

    interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi antar

    manusia inilah yang dalam ilmu komunikasi biasa disebut dengan tindakan

    komunikasi. Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik

    secara verbal (dalam bentuk kata-kata, lisan atau tulisan). Ataupun nonverbal

    (tidak dalam bentuk kata-kata).

    Komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung

    komunikasi tidak langsung yaitu : tindakan komunikasi yang dilakukan tidak

    secara perorangan tetapi melalui medium atau alat perantara tertentu. Misalnya

    menyampaikan informasi melalui surat kabar, majalah, radio dan lain-lain.

    Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi kehidupan manusia fungsi

  • 3

    komunikasi adalah untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran atau

    perasaan hatinya kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.

    Komunikasi mempunyai dan banyak kegunaannya di dalam kehidupan manusia.

    Banyak contoh kejadian dalam kehidupan manusia sehari-hari yang dinyatakan

    dalam peristiwa sehari-hari.

    Adapun Gampong Ujong Tanoh Darat merupakan sebuah desa yang

    terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, yang mana Gampong

    tersebut termasuk Gampong yang mempunyai karakteristik orang tua yang

    mendidik anaknya dengan berbagai bentuk komunikasi yang tidak sama karena

    tingkat pendidikan orang tua yang berbeda, hal tersebut diketahui berdasarkan

    observasi awal penulis di lokasi penelitian.

    Berdasarkan uraian pendapat di atas, maka penulis merasa tertarik untuk

    melakukan pembahasan dan pengkajian lebih mendalam tentang Pengaruh

    Komunikasi Orang Tua dan Guru Terhadap Prestasi Belajar Anak Pada

    Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Adakah pengaruh signifikansi anatara komunikasi orang tua dan guru

    terhadap prestasi belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Aceh Barat ?

    2. Seberapa besar pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap prestasi

    belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh

    Barat ?

  • 4

    1.3 Tujuan Penelitian

    Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap

    prestasi belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan

    Meureubo Aceh Barat.

    2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi orang tua dan guru

    terhadap prestasi belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan ini adalah

    sebagai berikut :

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    a. Sebagai bahan informasi serta memberi gambaran bagi orang tua dan guru

    serta masyarakat tentang pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap

    prestasi belajar anak.

    b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan terutama dalam

    bidang komunikasi.

    1.4.2 Manfaat Aplikatif

    a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan

    guru dalam meningkatkan prestasi belajar anak.

    b. Bagi instansi terkait agar memberikan informasi agar dapat dijadikan pedoman

    dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan prestasi belajar anak.

    c. Sebagai salah satu referensi yang dapat digunakan bagi penelitian tentang

    pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap prestasi belajar anak.

  • 5

    1.5 Hipotesis

    Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian. Adapun

    rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

    - didugaH0 : Komunikasi orang tua dan guru tidak berpengaruh terhadap prestasi

    belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh

    Barat.

    - didugaHa : Komunikasi orang tua dan guru berpengaruh terhadap prestasi belajar

    anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

    1.6 Sistematikan Pembahasan

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas perbab yang terdiri dari

    lima bab, adapun sistematika pembahasan dari skripsi ini yaitu sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis dan sistematika pembahasan.

    Bab II Tinjauan Pustaka, meliputi Penelitian Terdahulu, Komunikasi

    Orang Tua dan Guru (X), Pengertian Komunikasi, Pengertian Komunikasi Orang

    Tua dan Guru, Hubungan Komunikasi Orang Tua dan Guru, Komunikasi

    Antarpribadi, Jenis-Jenis Komunikasi, Tujuan Komunikasi, Fungsi Komunikasi,

    dan Prestasi Belajar (Y).

    Bab III Metode Penelitian, mencakup lokasi penelitian, pendekatan

    penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal

    penelitian serta pengujian hipotesis.

    Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang membahas tentang

    Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Deskripsi Gampong Ujong Tanoh Darat,

  • 6

    struktur organisasi gampong, pembahasan hasil penelitian, pengumpulan data,

    pengolahan dan analisis data dan pengujian hipotesis.

    Bab V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran dan Daftar Pustaka.

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Terdahulu

    Adi Muhammad Sidik (2007), dalam penelitiannya yang berjudul

    "Komunikasi instruksional Pada Anak Tunanetra Sedang" menyatakan bahwa

    metode komunikasi instruksional yang diterapkan di SLBD YPAC adalah dengan

    melakukan pendekatan yang sifatnya persuasif dan lebih personal. Media yang

    digunakan berupa gambar dan alat peraga karena hal itu di nilai lebih efektif. Dan

    sangat berguna untuk rnemudahkan anak dalam menangkap pesan sehingga dapat

    memvisualisasikan dalam materi pelajaran. Hasil penelitian ini juga menunjukkan

    hahwa guru sebagai komunikator mendapat kepercayaan dari orang tua wali

    murid dan anak didiknya.

    Desain pembelajaran model Gentry yang dikenal dengan Instructional

    Project Development Management (IPDM) merupakan salah satu desain

    pembelajaran model pendekatan sistem yang saat ini cocok untuk diterapkan di

    sekolah, khususnya bagi sekolah tunagrahita. Model Gentry terdiri dalam dua

    kelompok dan komponen utama yaitu komponen pengembangan (Develapment

    Component) dan komponen pendukung (Supporting Component) yang

    dihubungkan oleh komunikasi. Development Component terdiri dari delapan

    komponen yaitu: Need analysis, Adoption, Design, production, prototyping,

    Installation, Operation, don Evalustion, sedangkan Supporting Component terdiri

    dari lima komponen yaitu: Management, Information handling, Resource

    acquisition & allocation, Personnelm dan Facilities. (http://lib.fikom.unpad.ac.id)

  • 7

    Kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama

    meneliti tentang komunikasi. Namun yang rnembedakan adalah objek dan lokasi

    penelitian serta model atau teori yang digunakan oleh peneliti. Pada penelitian di

    atas yang menjadi objek penelitian adalah para siswa tuna netra di SLBD YAPC

    Bandung. Sedangkan penulis melakukan penelitian terhadap orang tua dan guru

    serta anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Kabupaten

    Aceh Barat.

    Dahari (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh komunikasi

    Interpersonal guru dalam memotivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Samudera

    Aceh Utara", menyatakan bahwa komunikasi Interpersonal adalah komunikasi

    antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya

    menangkap setiap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun

    secara non-verbal. (Dahari, 2010).

    Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan

    dalam penulisan skripsi tersebut diterima dengan harga t hitung adalah sebesar

    22,74 sedangkan harga t tabel adalah sebesar 2,001 pada taraf signifikan 0,05 %

    atau 0,01 % dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Kondisi tersebut dapat

    diartikan bahwa harga t hitung lebih besar dari t tabel (22,74 > 2,001), yaitu ada

    pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan motivasi

    belajar siswa di SMA Negeri 1 Samudera Aceh Utara.

    Adapun kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan sekarang adalah

    orang tua dan guru berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar anak,

    karena orang tua dan guru merupakan komponen dari lingkungan anak itu sendiri

    juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar anak terutama

  • 8

    dalam hal berkomunikasi, yang membedakan yaitu lokasi penelitian. Di mana

    penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Samudera Aceh Utara, sedangkan

    penulis melakukan penelitian di Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan

    Meureubo Kabupaten Aceh Barat

    2.2 Komunikasi Orang Tua dan Guru (X)

    2.2.1 Pengertian Komunikasi

    Banyak faktor yang membuat definisi komunikasi yang didasarkan pada

    bidang ilmunya masing-masing. Istilah komunikasi sering digunakan oleh banyak

    disiplin yang berlainan, sehingga dapat ditemukan berbagai istilah, misalnya

    dalam ilmu pengetahuan teknik elektronika komunikasi diartikan sebagai

    hubungan antara dua titik melalui penggunaan alat-alat listrik. (Achmad, 1990 :

    42). Keberagaman pengertian komunikasi ini, disebabkan karena banyaknya

    disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu

    komunikasi. (Hafied, 2007 : 16). Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari

    kata latin Communis, yang merupakan dasar kata bahasa Inggris “Common” yang

    berarti sama. Sama yang dimaksud di sini adalah sama makna. (Effendi, 2003 : 9).

    Dan pendapat lain yang lebih jelas tentang pengertian sama, yakni membuat

    kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. (Hafied,

    2007 : 16).

    Dari definisi ini terlihat bahwa komunikasi adalah merupakan suatu proses

    sadar, yang melibatkan sumber, pesan-pesan, saluran dan penerima. Dari kata

    proses sadar, dapat dipahami bahwa mengandung pengertian tujuan, karena setiap

    kegiatan jika dilakukan secara sadar tentu mempunyai maksud atau tujuan tertentu

    yang akan dicapainya. Proses mengandung pengertian dinamis, senantiasa

  • 9

    bergerak, berubah dan berkelanjutan, unsur-unsur di dalamnya saling berinteraksi

    satu sama lain, saling pengaruh mempengaruhi.

    Komunikasi adalah bentuk interaksi antara manusia yang saling pengaruh

    mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada

    bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tapi juga dalam hal ekspresi

    muka, lukisan, seni dan teknologi. Untuk lebih menjelaskan pengertian

    komunikasi dapat dilihat dari ciri pokok terjadinya proses komunikasi yakni

    adanya maksud untuk memberikan sesuatu, dan oleh sebab itu proses ini

    menciptakan pesan untuk dapat mengirim pemberitahuan yang dimaksud yang

    dari pihak penerima dipandang sebagai (salah satu) sumber informasi (pesan) dan

    adanya sesuatu yang datang pada pengetahuan. (Achmad, 1990 : 44).

    Komunikasi merupakan proses pengiriman lambang yang mengandung

    arti dari individu yang satu ke individu yang lain, atau dari kelompok satu ke

    kelompok lain. Pengiriman lambang ini dapat juga terjadi antara individu dengan

    kelompok. Lambang-lambang yang dipergunakan harus dipahami oleh

    komunikator maupun komunikan, atau sekurang-kurangnya dianggap dipahami

    untuk memungkinkan kelanjutan dari kegiatan komunikasi antara pihak yang

    berkepentingan. Komunikasi akan mudah berlangsung lebih lanjut antara orang-

    orang maupun kelompok-kelompok yang sependapat atau sekurang-kurangnya

    sudah mempunyai pendapat yang sama tentang suatu masalah. (Pandji, 1995 :

    230).

    Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih dari

    kegiatan menyampaikan dan menerima pesan komunikasi yang terganggu

    keributan, dalam suatu konteks, bersama dengan beberapa efek yang timbul dari

  • 10

    kesempatan arus balik, ataupun proses penyampaian pesan komunikasi dan efek

    komunikasi dari seseorang atau kelompok, kepada orang atau kelompok lainnya.

    (Suwardi, 2005 : 10).

    Komunikasi sebagai suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator)

    menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

    mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Komunikasi

    merupakan suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan

    lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-

    angka, dan lainnya. Sedangkan menurut Weaver Komunikasi adalah seluruh

    prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang

    lainnya. (Riswandi, 2009 : 2).

    Definisi-definisi yang dikemukakan di atas tentunya belum mewakili

    semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit

    banyaknya kita telah memperoleh gambaran bahwa komunikasi adalah bentuk

    interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja

    atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa

    verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Karena

    itu, jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita memiliki

    beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan

    arti dari simbol–simbol yang digunakan dalam berkomunikasi. (Hafied, 2007 : 19-

    20).

    Setelah menyimak beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

    komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang (Komunikator) yang

    dapat memberi pengaruh terhadap orang yang terlibat di dalamnya atau penerima

  • 11

    pesan (Komunikan), baik menggunakan bahasa verbal maupun non-verbal.

    Kesuksesan komunikasi terletak pada saling pengertian antara pihak pengirim

    (komunikator) dan penerima informasi (komunikan) dapat saling memahami.

    Untuk berlangsungnya proses komunikasi, maka pengirim pesan (komunikator)

    baru dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain jika komunikasi

    berlangsung komunikatif antara komunikator sebagai sumber pesan dengan

    komunikan sebagai penerima pesan.

    Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang memindahkan

    perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah perilaku

    orang lain. Jadi, dengan demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan

    untuk kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang lain dahulu

    sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, bertingkah laku yang sama dengan

    kita. (Amin, 2000 : 26-27).

    Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari

    kata Latin comunicatio, yang bersumber dari kata communis yang berarti sama.

    Dalam perspektif umum, kata sama yang dimaksudkan di sini adalah sama makna.

    (M. Mahi, 2011 : 68). Secara paradigmatis, komunikasi ialah proses penyampaian

    suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

    mengubah sikap, pandapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak

    langsung melalui media. (Effendi, 2004 : 4).

    Definisi diatas memberikan gambaran bahwa ketika ingin mengubah

    perilaku seseorang yakni dengan melakukan komunikasi dengan cara memberikan

    rangsangan berupa suatu lambang atau bahasa yang dipahami oleh pemberi

    pesan dan penerima pesan. Perubahan yang diinginkan tidak hanya bersifat

  • 12

    perubahaan perilaku tapi juga perubahaan cara berfikir (mindset) orang yang

    dituju. Reaksi perubahaan itu pun bermacam-macam, ada yang langsung atau

    bahkan ada yang mengalami proses penundaan sampai orang yang dituju benar-

    benar memahami maksud dari aksi komunikasinya.

    2.2.2 Pengertian Komunikasi Orang Tua dan Guru

    Komunikasi merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan

    manusia sejak dahulu hingga sekarang. Komunikasi pada hakekatnya merupakan

    pernyataan antara manusia. Menurut Effendy pernyataan itu adalah pikiran atau

    perasaan seseorang yang dinyatakan kepada orang lainnya dengan menggunakan

    bahasa sebagai alat penyalurnya. (Effendi, 2002 : 28).

    Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut “communication” yang

    berasal dari bahasa latin “communicatio” yang bersumber dari kata “communis”

    yang artinya sama, maksudnya memiliki makna yang sama. Sebagai makhluk

    sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia yang lainnya. Ia ingin

    mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

    dalam dirinya. Rasa ingin tahu itu memaksa manusia untuk berkomunikasi. Jadi

    komunikasi berlangsung apabila orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan

    makna, mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Proses itu kemudian

    mennimbulkan suatu dampak yang berati efek, dimana proses penyamaan makna

    tersebut menggunakan media sebagai perantaranya.

    Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah kebutuhan yang sangat

    fundamental bagi seorang dalam hidup bermasyarakat. Komunikasi adalah proses

    dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang-

    lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

  • 13

    (Anwar, 1998 : 25). Sejalan dengan pengertian tersebut Effendi mengemukakan,

    komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang yang bermakna bagi

    kedua belah pihak. (Effendi, 2002 : 8). Komunikasi adalah kegiatan yang

    dilakukan seseorang atau lebih yakni kegiatan menyampaikan dan menerima

    pesan untuk memberi tahu apakah mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik

    langsung secara lisan maupun tidak langsung secara tulisan. (Effendi, 2002 : 5).

    Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan

    komunikasi merupakan proses penyampaian atau pengoperan lambang-lambang

    dalam bentuk informasi, hal itu mengingat bahwa kunci dari komunikai adalah

    informasi. Defenisi lain yang dipakai untuk memahami pengertian komunikasi

    yaitu seperti yang dijabarkan oleh Leswell yang menjelaskan didalam komunikasi

    terdapat unsur-unsur komunikasi yaitu :who, says, what, in which channel, to

    whom, with what effect. Yang berarti komunikasi memiliki lima unsur yang terdiri

    dari komunikator (penyampai pesan), pesan, media (sarana penyampaian pesan),

    komunikan (penerima pesan), efek (berupa umpan balik sebagai reaksi komunikan

    terhadap pesan yang disampaikan). Pernyataan Laswell tersebut jelas tertuang

    dalam penjelasan Effendy yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator

    kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. (Effendi, 2002

    : 19).

    Komunikasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia (baik

    perorangan maupun kelompok) dalam menyampaikan pesan kepada orang lain

    (perorangan atau kelompok), baik secara langsung dalam bentuk tatap muka

    maupun melalui media, seperti surat kabar, radio, atau televisi iklan melalui media

    luar ruang (billboard, spanduk, stiker dan lain-lain). (Deddy, 2005 : 61).

  • 14

    Adapun unsur-unsur komunikasi tersebut adalah pengirim, dan penerima

    berita. Apalagi salah satu unsur tersebut hilang maka komunikasi tidak akan dapat

    berlangsung. Didalam proses komunikasi telah tercipta kesamaan antara si

    pengirim berita atau pesan dengan si penerima berita itu, barulah dapat dikatakan

    bahwa telah terjadi komunikasi. Untuk dapat menciptakan komunikasi yang baik

    perlu adanya jalinan pengertian antara yang menyampaikan berita atau pesan

    dengan yang menerima berita. Dengan kata lain, apabila seseorang menyampaikan

    fikiran atau perasaannya kepada orang lain, maka komunikasi itu telah terjadi

    dengan baik. Dalam berkomunikasi, ada tiga unsur penting yang selalu hadir

    dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan

    penerima informasi (audienci). (Burhan, 2006 : 57).

    2.2.3 Hubungan Komunikasi Orang Tua dan Guru

    Komunikasi orang tua dan guru dengan anak sangat penting bagi

    perkembangan kepribadian seorang anak. Jika komunikasi orang tua dan guru

    memberikan pengaruh yang baik kepada anak, maka hal itu dapat menyebabkan

    anak berkembang dengan baik pula. Suasana komunikasi orang tua dan guru di

    rumah dan sekolah mempunyai peranan penting dalam menentukan prestasi

    belajar anak.

    Cara orang tua dan guru mendidik anak akan memberi pengaruh terhadap

    kegiatan belajar anak. Orang tua dan guru yang kurang memperhatikan kemajuan

    pendidikan anak dapat menyebabkan anaknya kurang berhasil dalam belajarnya.

    Perhatian yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai

    perkembangan mentalnya. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang

    primer, sebab pada lingkungan keluarga inilah anak pertama-tama memperoleh

  • 15

    pengalaman hidupnya. Pengalaman akan menjadi dasar bagi perkembangan hidup

    selanjutnya.

    Lingkungan keluarga banyak dihubungkan dengan prestasi belajar anak.

    Karena itu, yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan seorang

    anak adalah orang tua dan juga guru, di samping lingkungan sekolah, dan

    lingkungan masyarakat. Orang tua dan guru menjadi salah satu kunci keberhasilan

    anak dalam belajar, sehingga orang tua perlu menciptakan komunikasi yang intens

    dengan guru terhadap proses belajar anaknya. Orang tua dan guru harus

    menjadikan rumah dan sekolah sebagai wadah untuk berkomunikasi secara intens

    dengan anaknya yang berhubungan dengan kegiatan belajar anak di rumah, di luar

    rumah dan di sekolah serta pemenuhan kebutuhan belajar anak (Suryo Subroto,

    1990:11).

    Orang tua dan guru dituntut selalu mengkomunikasikan kebutuhan

    pendidikan anak, karena anak membutuhkan komunikasi dalam bentuk perhatian

    dan penghargaan sebab komunikasi seperti itu dapat memberi motivasi dan

    memperlancar proses belajar dan meningkatkan prestasi belajar anak. Orang tua

    dan guru dituntut untuk dapat bersikap sebaik mungkin sebagai pendidik. Tahu

    masalah, dan tugas anaknya di sekolah. Ia juga harus pandai mengevaluasi

    perkembangan anaknya, ia juga harus mengadakan kerja sama dengan pimpinan

    sekolah dan selalu menciptakan iklim yang sehat dan hubungan yang harmonis

    dalam membimbing dan mendorong anak.

    Orang tua dan guru merupakan sumber pendidikan utama, karena segala

    pengetahuan dan kecerdasan intelektual anak diperoleh pertama-tama dari orang

    tua dan guru itu sendiri. Dari pendapat di atas, jelaslah bahwa komunikasi orang

  • 16

    tua dengan guru sangat diperlukan, sebab komunikasi seperti itu dapat

    meningkatkan kualitas belajar anak. Orang tua dan guru harus dapat menciptakan

    suasana rumah dan sekolah menjadi tenang dan tentram sehingga anak betah dan

    bergairah untuk belajar. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah

    bagaimana orang tua dan guru mengkomunikasikan kebutuhan fasilitas belajar

    anaknya.

    Dari uraian di atas jelaslah bahwa komunikasi orang tua dan guru sangat

    diperlukan untuk lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, baik ia

    sebagai orang tua dan guru, maupun sebagai pendidik. Karena itu, komunikasi

    orang tua dan guru sebagai pendidik meliputi:

    (1) Kesadaran akan kemajuan pendidikan anak;

    (2) Keterlibatan dalam kegiatan belajar anak di sekolah maupun di rumah;

    (3) Keterlibatan dalam menciptakan kondisi belajar yang baik;

    (4) Penyediaan fasilitas belajar; dan

    (5) Bimbingan serta dorongan untuk lebih menggiatkan anak belajar.

    2.2.4 Komunikasi Antarpribadi

    Pada dasarnya, komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial

    dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi.

    Sebagaimana diungkapkan oleh Devito (1997: 97), bahwa komunikasi

    antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh

    orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.

    Selanjutnya Devito (1997: 169-170) menjabarkan komunikasi antarpribadi

    menjadi tiga pendekatan secara umum, yaitu:

  • 17

    a. Komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai pengiriman pesan-pesan

    dari seseorang dan diterima oleh orang lain. Atau sekelompok kecil orang,

    dengan efek dan umpan balik yang langsung.

    b. Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi antara dua orang yang

    memang telah ada hubungan di antara keduanya.

    c. Interpersonal communication is seen a kind of progrestion (or

    development) from interpersonal communication at one extreme to

    personal communication at the other extreme, yang artinya “Komunikasi

    antarpribadi merupakan bentuk perkembangan atau peningkatan dari

    komunikasi dari satu sisi menjadi komunikasi pribadi pada sisi yang lain”.

    Pada hakikatnya komunikasi anatar pribadi adalah komunikasi antara

    komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling

    efektif dalam hal mengubah sikap, pendapat, atau perilaku sesorang, karena

    sifatnya yang dialogis berupa percakapan dan arus balik bersifat langsung.

    Komunikator mengetahui tanggapan komunikanyftdkvtdf etika itu juga, pada saat

    komunikasi dilancarkan. Komunikan mengetahui pasti apakah komunikasi itu

    positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberikan

    kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.

    Ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antarpribadi,

    yaitu :

    1. Arus pesan yang cenderung dua arah

    2. Konteks komunikasinya tatap muka

    3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

  • 18

    4. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas (selectivitas exposure) yang

    tinggi

    5. Kecepatan jangkauan terhadap audiens yang besar relatif lambat

    6. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap (Liliweri 1991: 46).

    Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal lebih bermutu

    dari mereka yang belum mengenal karena setiap pihak mengetahui secara baik

    tentang liku-liku hidup pihak lain, pikiran, dan pengetahuannya, perasaanya,

    maupun menanggapi tingkah lakunya. Sehingga jika hendak menciptakan

    komunikasi anatarpribadi yang lebih bermutu maka didahului dengan keakraban,

    dengan kata lain tidak semua bentuk interaksi yang dilakukan anatara dua orang

    dapat digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi.

    Ada tujuh sifat yang menunjukan bahwa sesuatu komunikasi antara dua

    orang merupakan sikap komunikasi anatarpribadi dan bukanya komunikasi

    lainnya yang terangkum dari pendapat Effendy (2003:.46) Sifat-sifat komunikasi

    antarpribadi itu sendiri adalah :

    1. Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan non verbal;

    2. Melibatkan pernyataan ataupun ungkapan yang spontan, scripted, dan

    contrived;

    3. Tidak statis, namun dinamis;

    4. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi

    (pernyataan satu dan harus berkaitan dengan sebelumnya);

    5. Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsic dan ekstrinsik.

    6. Komunikasi antarpribadi merupakan satu kegiatan dan tindakan;

    7. Melibatkan didalamnya bidang persuasif (Liliweri, 1991:31).

  • 19

    2.3 Jenis-Jenis Komunikasi

    Wursanto membedakan komunikasi atas beberapa jenis, yaitu :

    a. Komunikasi ke atas; adalah komunikasi dari bawahan kepada atasan.Komunikasi ke atas ini mengalir hirarki wewenang yang lebih rendah kehirarki wewenang yang lebih tinggi dan mengalir melalui saluran rantaikomando. Tujuan komunikasi ke atas untuk memperoleh informasi,keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas / pekerjaan parapegawai pada tingkat rendah.

    b. Komunikasi ke bawah; komunikasi yang mengalir dari pimpinan kepadabawahan, dari tingkat manajemen puncak ke manajemen menengah terusmengalir kepada para pegawai bawah/pekerja. Komunikasi ke bawahdimaksudkan agar para bawahan dapat mengetahui apa yang harus segeradikerja, bagaimana pelaksanaannya dan bagaimana metode kerjanya sertaapa tujuannya. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,seperti petunjuk, perintah, teguran dan pujian.

    c. Komunikasi Horizontal; disebut juga komunikasi ke samping ataukomunikasi mendatar, yang berarti komunikasi antar pegawai/karyawanyang mempunyai kedudukan setingkat atau sama. KomunikasiHorizontal pada umumnya bersifat pemberi informasi, keterangan-keterangan antar pimpinan satuan unit organisasi yang berhubungandengan pelaksanaan kebijaksanaan pimpinan, dengan demikian terdapatunsure perintah.

    d. Komunikasi Diagonal; yaitu komunikasi yang berlangsung antarapegawai pada tingkat kedudukan yang berbeda dan tidak mempunyaiwewenang langsung terhadap pihak yang lain.

    e. Komunikasi satu arah; disebut juga one way communication adalahkomunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja atau dari pihakkomunikator, dalam hal ini penerima berita tidak diberi kesempatanmemberi reaksi terhadap pesan yang diterima pihak pengirim berita,yaitu dari komunikator. Komunikasi satu arah berbentuk perintah baiksecara lisan maupun secara tertulis. (Wursanto, 1998 : 44).

    Komunikasi dua arah disebut juga two way communication, komunikasi

    yang bersifat timbal balik dari pihak komunikator maupun dari pihak komunikan.

    Dalam hal ini komunikan diberi kesempatan untuk memberi reaksi atau tanggapan

    terhadap berita yang diterima dari komunikator. Dengan kata lain komunikator

    mendapat umpan balik (feedback) dari komunikan sehingga terdapat saling

    pengertian antara kedua belah pihak.

  • 20

    Menurut Wursanto komunikasi dapat dibedakan atas beberapa macam.

    Macam komunikasi tersebut adalah :

    a. Komunikasi FormalKomunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi, yang secarategas telah diatur dan telah ditentukan dalam struktur organisasi.Komunikasi formal dapat berbentuk :1. Perintah-perintah (lisan maupun tulisan)2. Saran-saran, baik yang diberikan oleh karyawan bawahan kepada

    atasan maupun atasan kepada bawahannya.3. Laporan-laporan yang pada umumnya dating dari bawahan4. Rapat-rapat5. KonferensiCiri-ciri yang terdapat dalam komunikasi formal adalah :1. Informasi yang disampaikan mempunyai sanksi resmi. Ciri informasi

    ini menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan itu mempunyainilai tepat guna dan tepat waktu.

    2. Bahwa komunikasi formal bersumber dari perintah-perintah resmi,dan perintah-perintah itu hanya diberikan oleh orang-orang yangberwenang.

    3. Bahwa komunikasi formal berkaitan erat dengan prosespenyelenggaraan kerja, dalam rangka pencapaian tujuan yang telahditetapkan

    4. Dalam rangka komunikasi formal lebih ditonjolkan penggunaansarana yang dipergunakan, pada umumnya mempergunakan surat ini.

    b. Komunikasi InformalKomunikasi informal yang terjadi didalam suatu organisasi, tetapi tidakdirencanakan atau ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasiinformal merupakan komunikasi yang tidak mendapat pengakuan resmi,komunikasi dari mulut ke mulut merupakan bagian dari komunikasiinformal dan merupakan berita atau kabar angina atau desas desus.Dalam hal kebenaran informasi kemungkinan informasi bertentangandengan kepentingan perusahaan. (Wursanto, 1998 : 47).

    Komuniaksi informal disebut juga “the grape-vine”. Pola penyampaian

    informasi pada umumnya melalui rantai kerumunan. Seseorang yang menerima

    suatu informasi kemudian meneruskan informasi itu kepada seseorang atau lebih,

    demikian seterusnya informasi itu akan menyebar keberbagai pihak, sehingga

    informasi itu akan menjadi kabur, hilang kebenarannya.

    Adapun bentuk-bentuk komunikasi yaitu sebagai berikut :

    1. Bentuk Komunikasi berdasarkan cara

  • 21

    a. Komunikasi langsung Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti

    khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsungkepada seseorang dihadapan kita.

    A-------------------Bb. Komunikasi tidak langsung

    Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakanjumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untukmenghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio,buku, dll.Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya

    2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok

    orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.Komunikasi masa yang baik harus : Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami Bentuk gambar yang baik Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar

    (radio)b. Komunikasi kelompok

    Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yangumumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasilangsung dan timbal balik.Perawat----- ------Pengunjung puskesmas

    c. Komunikasi perorangan.Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.Perawat----- ------Pasien

    3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :a. Komunikasi satu arah

    Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidakdapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpanbalik atau bertanya, misalnya radio.

    A ------------------ Bb. Komunikasi timbal balik.

    Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpanbalik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakankomunikasi timbal balik. (Bidansmart, 2012).

    2.4 Tujuan Komunikasi

    Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya

    diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan

    TempatSampah

  • 22

    kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan ide. Maka fungsinya dalam

    setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

    1. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agardapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungandan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

    2. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu pengetahuan yangmemungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggotamasyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dandapat aktif di dalam masyarakat.

    3. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupunjangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya,mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersamayang akan dikejar.

    4. Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yangdiperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaianperbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-buktirelevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebihmelibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

    5. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorongperkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentukketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidangkehidupan.

    6. Memajukan kehidupan, meyebarkan hasil kebudayaan dan seni denganmaksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaandengan memperluas horison seseorang, serta membangun imajinasi danmendorong kreativitas dan kebutuhan estetiknya.

    7. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan imaji dari drama, tari,kesenian, kesusastraan, musik, olahraga, kesenangan kelompok, danindividu.

    8. Intergrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individukesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukanagar dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisipandangan dan keinginan orang lain. (Amin, 2000 : 64).

    Berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh William I. Gorden, fungsi

    komunikasi terdiri dari empat bagian, yaitu komunikasi sosial, komunikasi

    ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. (Deddy, 2005 : 5).

    Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh fungsi-

    fungsi yang akan dilaksanakan. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi

    hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan

  • 23

    keputusan, serta fungsi terapi. Semua fungsi itu dimanfaatkan untuk kepentingan

    masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri. (Sasa Djuarsa,

    2003 : 8).

    Maka oleh sebab itu tujuan pertama dalam berkomunikasi terutama dalam

    sebuah kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok

    mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya

    seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada

    anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal, santai dan menghibur.

    2.5 Fungsi Komunikasi

    Komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam suatu kelompok

    atau organisasi, yaitu :

    a. Kendali; komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota.

    b. Motivasi; komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan

    menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana

    mereka bekerja baik dan apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki

    kinerja jika itu di bawah standar.

    c. Pengungkapan Emosional; Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok

    merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota

    menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka. Oleh karena itu

    komunikasi menyuarakan ungkapan emosional dari perasaan dan

    pemenuhan kebutuhan sosial.

    d. Informasi; komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu

    dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna

    mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif. (Stephen, 1996 : 5).

  • 24

    Adapun fungsi dari komunikasi, adalah sebagai berikut:

    a. Menyampaikan informasi (to inform)

    b. Mendidik (to educate)

    c. Menghibur (to entertain)

    d. Mempengaruhi (to influence). (Effendi, 2002 : 8).

    Widjaja menjelaskan apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih

    luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai

    kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan ide.

    Maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

    1. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agardapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungandan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

    2. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu pengetahuan yangmemungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggotamasyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dandapat aktif di dalam masyarakat.

    3. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupunjangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya,mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersamayang akan dikejar.

    4. Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yangdiperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaianperbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-buktirelevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebihmelibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

    5. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorongperkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentukketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidangkehidupan.

    6. Memajukan kehidupan, meyebarkan hasil kebudayaan dan seni denganmaksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaandengan memperluas horison seseorang, serta membangun imajinasi danmendorong kreativitas dan kebutuhan estetiknya.

    7. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan imaji dari drama,tari, kesenian, kesusastraan, musik, olahraga, kesenangan kelompok, danindividu.

    8. Intergrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individukesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan

  • 25

    agar dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisipandangan dan keinginan orang lain. (Amin, 2000 : 64).

    Berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh William I. Gorden, fungsi

    komunikasi terdiri dari empat bagian, yaitu komunikasi sosial, komunikasi

    ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. (Deddy, 2005 : 5).

    Berikut ini adalah penjelasan tentang masing-masing fungsi komunikasi.

    1. Komunikasi Sosial

    Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan

    bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,

    untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

    tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur,

    dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama

    dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. (Deddy, 2005 : 5).

    a. Pembentukan konsep diri

    Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya

    bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia

    yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin

    mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Melalui komunikasi dengan

    orang lain, kita bukan saja belajar mengenai siapa kita, namun juga bagaimana

    kita merasakan siapa kita. (Deddy, 2005 : 7-8).

    b. Pernyataan eksistensi diri

    Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang

    disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Bila kita

    berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak eksis.

    Namun ketika kita berbicara, kita menyatakan bahwa kita ada. (Deddy, 2005 : 12).

  • 26

    c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh

    kebahagiaan

    Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup.

    Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi

    kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan

    psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat,

    kebutuhan utama kita sebagai manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat

    secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya

    bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain.

    2. Komunikasi Ekspresif

    Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif

    yang dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok. Komunikasi

    ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat

    dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan

    perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama

    dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. (Deddy, 2005 : 21-22).

    Komunikasi ekspresif dapat pula dikomunikasikan melalui karya seni

    seperti puisi, novel, lukisan, tarian, musik, dan seni patung. Musik dapat

    mengekspresikan perasaan, kesadaran, bahkan pandangan hidup atau ideologi

    manusia seperti cinta, penderitaan orang, atau kritik terhadap penguasa. Lukisan

    juga sering mengekspresikan perasaan pelukisnya. Perasaan tersebut terlihat dari

    penggunaan warna dan bentuk-bentuk garis dalam lukisan. (Riswandi, 2009 : 19).

  • 27

    3. Komunikasi Ritual

    Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual,

    yang biasanya dilakukan secara ritual. Suatu komunitas yang sering melakukan

    upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut

    antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang

    tahun (menyanyikan Happy Birthday dan pemotongan kue), pertunangan,

    pernikahan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara tersebut orang-orang

    mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat

    simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa’a, membaca kitab suci, naik haji, upacara

    wisuda, perayaan lebaran atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang

    berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali

    komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi, atau

    agama mereka. (Deddy, 2005 : 25).

    Komunikasi ritual sering kali bersifat ekspresif, artinya menyatakan

    perasaan terdalam seseorang, misalnya seorang anggota Paskibraka berlinang air

    mata ketika mencium bendera pusaka merah putih. Kegiatan komunikasi ritual

    memungkinkan pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi

    keterpaduan mereka. Yang menjadi esensi bukanlah kegiatan ritualnya, akan

    tetapi adanya perasaan senasib sepenanggungan yang menyertainyam artinya

    adanya perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu yang lebih besar dari diri kita,

    dan bahwa diri kita diakui dan diterima oleh kelompok kita. (Riswandi, 2009 :

    20).

    Komunikasi ritual adakalanya bersifat mistik dan seringkali perilaku

    orang-orang yang ada di dalam komunitas tersebut sulit dimengerti dan dipahami

  • 28

    oleh orang-orang yang ada di luar komunitas. Contoh yang dapat dikemukakan

    adalah upacara-upacara ritual di beberapa suku pedalaman di Indonesia seperti

    suku Asmat, suku Badui, Dayak, dan beberapa suku lainnya yang mata

    pencahariannya adalah bertani, menangkap ikan di sungai atau di laut, atu berburu

    binatang.

    Komunikasi ritual ini bisa jadi akan tetap ada sepanjang zaman, karena ia

    merupakan kebutuhan manusia, meskipun bentuknya berubah-ubah demi

    pemenuhan kebutuhan dirinya sebagai makhluk individu, anggota komunitas

    tertentu, makhluk sosial, dan sebagai salah satu bagian dari alam semesta.

    4. Komunikasi Instrumental

    Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu

    menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan

    mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Bila

    diringkas, maka kesemua tujuan tersebut disebut membuajuk (bersifat persuasif).

    komunikasi yang berfungsi untuk memberitahukan atau menerangkan (to inform)

    mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara menginginkan

    pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

    akurat dan layak untuk diketahui. Ketika seorang dosen menyatakan bahwa ruang

    kuliah kotor, pernyataannya tersebut dapat membujuk mahasiswa untuk

    membersihkan ruang kuliah tersebut. Bahkan komunikasi yang menghibur (to

    entertain) pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan

    persoalan hidup mereka. (Deddy, 2005 : 30).

    Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan

    dan membangun hubungan, tetapi juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

  • 29

    Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat

    gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi

    keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai

    tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan

    jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,

    menumbuhkna kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan

    material, ekonomi, dan politik, antara lain dapat diraih lewat pengelolaan pesan

    (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti

    berbicara sopan, mengobral janji, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk

    menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan. Taktik

    itu lazim kita lihat pada orang-orang yang melakukan kampanye politik.

    Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian

    komunikasi, misalnya keahlian pidato, berunding, berbahasa asing ataupun

    keahlian menulis. Kedua tujuan itu tentu saja berkaitan dalam arti bahwa berbagai

    pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan

    jangka panjang berupa keberhasilan dalam karir, misalnya untuk memperoleh

    jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.

    2.6 Prestasi Belajar (Y)

    Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu

    dijelaskan pengertian prestasi dan belajar, oleh karena itu untuk memudahkan

    didalam memahami tentang pengertian prestasi belajar, perlu mendapatkan

    pemahaman lebih jauh mengenai makna prestasi. Prestasi adalah hasil yang

    dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan terterntu. (Tu’u, 2004 :

    75). Prestasi juga berarti kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam

  • 30

    menyelesaikan sesuatu hal. (Zainal, 1991 : 3). Sementara itu belajar menurut

    Darsono adalah Suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan

    diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap. (Max, 2000 : 64).

    Dari pengertian di atas dapat dicermati adanya makna yang sama, yang

    intinya adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan, oleh karena itu dapat

    dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan,

    diciptakan, dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan kerja secara

    individu maupun kelompok dalam suatu bidang tertentu. Maka oleh sebab itu,

    prestasi merupakan salah satu tujuan seseorang dalam belajar dan sekaligus

    sebagai motivator terhadap aktivitas anak didik.

    Adapun kata belajar berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu

    untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

    sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

    lingkungan. Karena pengaruh lingkungan masyarakat terhadap anak ada yang

    bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. (Zuhaili, 2002 : 89). Belajar itu

    bukan hanya menghafal dan mengingat saja, melainkan berinteraksi dengan

    lingkungannya dan merupakan suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada

    diri seseorang, dengan tujuan dalam berbagai bentuk seperti berubah

    pengetahuannya, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, daya

    penerimaannya dan aspek lain yang ada pada individu. Sebab proses belajar pada

    hekekatnya adalah komuniksi edukatif yang dapat menimbulkan hubungan timbal

    balik antara dua hal atau lebih atau pribadi-pribadi yang sama, dengan tujuan

    mengarahkan dirinya pada satu tujuan tertentu yang akan dicapai.

  • 31

    Sedangkan menurut Sardiman dalam bukunya “Interaksi dan Motovasi

    Belajar” Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau

    penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

    mendengarkan, meniru dan lain sebagainnya. (Sardiman, 1990 : 22). Adapun yang

    dimaksud dengan prestasi belajar menurut Widayatun adalah suatu hasil usaha

    yang didapat siswa dan siswi selama mengikuti proses pembelajaran. Prestasi

    dapat ditingkatkan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa agar mereka

    giat dalam belajar, sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai dengan baik.

    (Widayatun, 1999 : 110-111). Prestasi belajar juga dapat dikatakan sebagai

    perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas

    belajar. Berarti prestasi belajar tersebut adalah penguasaan siswa terhadap materi

    pelajaran tertentu yang diperoleh dari hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk

    nilai setelah mengikuti kegiatan belajar.

    Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil yang telah di capai

    oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes

    atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Jadi prestasi belajar siswa

    terfokus pada nilai yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

    Nilai tersebut terutama dilihat dari aspek kognitifnya, karena aspek ini yang sering

    dinilai oleh guru untuk mengetahui penguasaan pengetahuan yang dijadikan

    sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Maka prestasi belajar adalah istilah

    yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung dan

    merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,

    ketrampilan, kecerdasan dan lainnya dalam keadaan kondisi serta situasi tertentu.

  • 32

    Seseorang yang telah melakukan suatu pekerjaan tentunya mengharapkan

    untuk memperoleh hasil dari kegiatanya. Tidak semua perubahan tingkah laku

    dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Ada beberapa persyaratan sehingga

    perolehan perubahan tingkah laku baru dapat diartikan sebagai hasil belajar.

    Persyaratan itu adalah bahwa hasil belajar itu merupakan pencapaian dari tujuan

    belajar. Hasil belajar itu merupakan usaha dari kegiatan yang disadari, belajar itu

    sendiri merupakan proses latihan yang berfungsi efektif untuk jangka waktu

    tertentu dan hasil belajar itu perlu, karena berfungsi positif bagi tingkah laku lain.

    Untuk mengetahui prestasi belajar setiap siswa perlu dilakukan penilaian.

    Penilaian atau evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

    menganalisis dan menafsirkan data tentang proses yang berkesinambungan

    sehingga menjadi informasi yang bermakna. Karena evalusi merupakan suatu

    proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat

    diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

    Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu perubahan

    tingkah laku dikategorikan sebagai hasil belajar, oleh sebab itu hasil belajar harus

    membawa perubahan dan perubahan itu terdapat dalam keadaan sadar dan

    disengaja dan bentuk dari hasil belajar itu dapat berupa pengetahuan, keterampilan

    ataupun nilai-nilai hidup.

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah tempat penulis untuk memperoleh data yang akan

    diolah dan dianalisis, adapun lokasi memperoleh data dan informasi penelitian

    yang diperlukan, penelitian dilakukan langsung di Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

    3.2 Pendekatan Penelitian

    Pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

    menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif, yaitu metode

    yang digunakan untuk menganalisis data melalui statistik, sebab data yang

    diperoleh adalah data kuantitatif. Karena statistik dapat meringkas hasil penilaian

    dalam bentuk angka-angka, sehingga memungkinkan untuk diuji kembali oleh

    orang lain. Dengan digunakan pendekatan Kualitatif, maka data yang didapat akan

    lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian

    dapat tercapai. (Sugiyono, 2005 : 181).

    3.3 Sumber Data

    Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

    bersumber dari data primer dan sekunder atau data yang berasal dari perpustakaan

    dan data dari lapangan yang dikumpulkan oleh penulis. Penelitian perpustakaan

    (Library Research) yaitu mengumpulkan data dan keterangan yang dapat

    mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah penelitian yang dikaji

    melalui buku-buku dan artikel atau majalah-majalah yang berhubungan dengan

  • 34

    penelitian ini. Sedangkan penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian

    lapangan untuk mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

    digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

    1. Observasi (Pengamatan)

    Observasi (pengamatan) adalah pengumpulan data dalam suatu penelitian

    dengan jalan mengamati langsung dan mencatat segala permasalahan yang diteliti

    di lokasi penelitian. (Bimo, 1991 : 54). Observasi ini dilakukan untuk mengamati

    tentang pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap prestasi belajar anak

    pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat

    2. Angket (Quesioner)

    Angket yaitu teknik komunikasi tidak langsung dengan cara mengedarkan

    sejumlah daftar pernyataan secara tertulis kepada subyek penelitian yaitu orang

    tua dan guru.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi yaitu mengadakan analisa terhadap data ataupun arsip yang

    terdapat di lokasi penelitian. Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk

    memperoleh data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk

    juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain

    yang berhubungan dengan masalah penelitian (Rachman Maman, 1999 : 96).

    3.5 Teknik Pengukuran Skor

    Setelah keseluruhan dari data yang dibutuhkan didapat dan telah diuraikan,

    maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap data

  • 35

    tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel

    penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap

    data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Adapun yang

    digunakan untuk mengklasifikasi data tersebut adalah (Sugiono, 2005 : 108):

    1. Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertinggi : 5

    2. Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tertinggi : 4

    3. Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor tertinggi : 3

    4. Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor tertinggi : 2

    5. Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor tertinggi : 1

    Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-

    masing variabel yaitu :

    1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00

    2. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20

    3. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40

    4. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60

    5. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

    Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi,

    sedang, rendah dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan

    ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan, dan hasil pembagian

    tersebut akan diketahui bahwa jawaban responden termasuk kategori mana.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Adapun data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan teknik

    statistik, kemudian proses analisis data penelitian tersebut dianalisis dengan

  • 36

    menggunakan metode kuantitatif yang berbasis metode survey atau yang

    ekplanatif korelasional, dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

    1. Mengorganisasikan dan mengedit sejumlah data yang telah diperoleh dengan

    maksud untuk mempermudah proses pengolahan dan analisis data.

    2. Menghitung harga korelasi (r) dari komunikasi orang tua dan guru terhadap

    prestasi belajar anak, maka penulis menggunakan rumus product moment,

    sebagaimana dikemukakan Duwi (2010 : 16) berikut :

    2222

    YYNXXN

    YXXYNrxy

    Keterangan :

    rxy : Harga koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

    N : Jumlah Sampel

    ΣXY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan variabel Y

    ΣX : Nilai jawaban anak tentang komunikasi orang tua dan guru

    ΣY : Nilai jawaban anak tentang prestasi belajar anak

    ΣX2 : Kuadrat x

    ΣY2 : Kuadrat y

    2. Menghitung taraf signifikan koefisien pengaruh (t), yang disesuaikan dengan

    rumus yang dikemukan oleh Duwi (2010 : 20), sebagai berikut :

    t =21

    2

    r

    Nr

    Dimana :

    t = Taraf signifikan koefisien pengaruh

    N = Sampel yang difokuskan

    1-r2 = Nilai koefisien pengaruh yang diperoleh

  • 37

    3.7 Jadwal Penelitian

    Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam empat tahap. Pertama,

    persiapan penelitian, mempelajari dan melihat permasalahan yang ada untuk

    dijadikan sebagai objek penelitian. Kedua mengumpulkan data sekunder melalui

    studi kepustakaan dan internet, kemudian proposal penelitiannya diseminarkan.

    Ketiga, penelitian lapangan, proses pengolahan dan analisis data. Keempat,

    penulisan laporan dan seminar hasil, yaitu dimulai dari bulan Juli sampai dengan

    bulan November 2012.

    3.8 Pengujian Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis penelitian ini, maka penulis menggunakan

    kriteria sebagai berikut :

    a. Ho diterima jika t tabel < t hitung

    b. Ho ditolak jika t hitung > t tabel

    Berdasarkan signifikansi :

    a. Ho diterima jika signifikansi > 0,05

    b. Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

    Berdasarkan deskripsi kriteria pengujian hipotesis tersebut, maka kondisi

    hipotesis diterima atau ditolak dalam penelitian ini didasarkan pada derajat nilai

    kebebasan (dk) N = 30 dengan taraf signifikan 0,05 %.

    Adapun hipotesis yang diajukan yaitu :

    H0 : Komunikasi orang tua dan guru tidak berpengaruh terhadap prestasi

    belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh

    Barat.

    Ha : Komunikasi orang tua dan guru berpengaruh terhadap prestasi belajar

    anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    4.1.1 Deskripsi Gampong Ujong Tanoh Darat

    Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo merupakan sebuah

    Gampong yang terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, yang

    jaraknya ± 4 KM dari ibu kota Kecamatan yaitu Meureubo dan ± 6 KM jaraknya

    dengan Kabupaten Aceh Barat yaitu Meulaboh. Gampong ujong Tanoh Darat

    tersebut terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun Suka Damai, dusun Ingin Jaya dan

    dusun Makmu Beusare dengan luas wilayah ± 17,8 Km2.

    Adapun secara administratif, lokasi Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat letaknya berbatasan dengan:

    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Pasie Aceh Baroh;

    2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampng Ranto Panyang Timur;

    3. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Ranub dan;

    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Buloh.

    Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo berada di daerah

    pertanian atau perkebunan masyarakat. Penduduk Gampong Ujong Tanoh Darat

    saat ini berjumlah 886 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 241

    Jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 309 jiwa dan penduduk

    perempuan sebanyak 497 jiwa yang terbagi ke dalam tiga dusun. Untuk melihat

    jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan dusun, dapat diketahui melalui

    tabel berikut:

  • 39

    Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Gampong Ujong Tanoh Darat Menurut Dusun

    No DusunJenis Kelamin

    Jumlah (Jiwa)Laki-laki Perempuan

    1 Suka Damai 137 153 2902 Ingin Jaya 64 146 2103 Makmu Beusaree 188 198 306

    Total 886

    Sedangkan kehidupan masyarakat Gampong Ujong Tanoh Darat, bermata

    pencarian yang mayoritasnya sebagai petani peternak dan dagang, hanya sebagian

    kecil yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan profesi lainnya, untuk jelasnya

    dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

    Tabel 4.2. Mata Pencaharian Penduduk di Gampong Ujong Tanoh Darat

    NoMata Pencaharian

    Penduduk Jumlah Persentase

    1 Petani 273 30,82 Peternak 93 10,53 Pedagang 78 8,84 Nelayan 30 3,45 Pegawai Negeri Sipil 9 16 TNI /POLRI 5 0,67 Wiraswasta 90 10,28 Usaha Industri Rumah Tangga 11 1,29 Belum bekerja 297 33,5

    Jumlah 886 100Sumber : Data Gampong Ujong Tanoh Darat Tahun 2012

    Grafik 4.1. Mata Pencaharian Penduduk di Gampong Ujong Tanoh Darat

  • 40

    Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk

    Gampong Ujong Tanoh Darat bermata pencarian sebagai petani, yaitu sebanyak

    273 jiwa atau 30,8 % dari jumlah keseluruhan pendudukan Gampong Ujong

    Tanoh Darat. Sedangkan peternak hanya 93 jiwa atau 10,5 % dan pedagang 78

    atau 8,8 % serta 297 jiwa atau 33,5 % belum bekerja, sedangkan selebihnya

    adalah PNS, TNI / POLRI dan pekerja swasta yang tidak tetap.

    Gampong Ujong Tanoh Darat mempunyai sektor pertanian yang luas dan

    memadai terutama di sektor karet dan sawit sehingga pertumbuhan ekonomi

    Gampong Ujong Tanoh Darat berjalan dengan baik dan optimal. Sedangkan

    komposisi penduduk menurut pendidikan, dapat diketahui jumlah penduduk

    Gampong Ujong Tanoh darat dari tingkat Dasar (SD), sampai jenjang Perguruan

    Tinggi (PT). Tingkat Pendidikan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan Penduduk di Gampong Ujong Tanoh Darat

    No Tingkat Pendidikan Jumlah1 Perguruan Tinggi 10 Orang2 SMA 35 Orang3 SMP 45 Orang4 SD 98 Orang5 Belum Sekolah 20 Orang6 Putus Sekolah dan Tidak pernah sekolah 130 Orang7 Buta Huruf 68 Orang

    Jumlah 414 OrangSumber : Data Monografi Gampong Ujong Tanoh Darat Tahun 2012

    Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa 98 Orang pada tingkat Sekolah

    Dasar (SD), 45 Orang pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 35 Orang

    pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), 10 orang pada tingkat Perguruan

    Tinggi (PT) dan 20 Orang Belum Sekolah dan 130 Putus sekolah dan tidak pernah

    sekolah serta 68 orang lainnya masih Buta huruf.

  • 41

    4.1.2 Struktur Organisasi Gampong

    Sebagaimana lazimnya sebuah Gampong yang berada di bawah naungan

    Kecamatan tentunya mempunyai struktur organisasi yang mempunyai peran dan

    fungsi masing-masing dalam mengemban tugas yang ada di Gampong tersebut

    sebagai sebuah tanggung jawab bagi pengemban tugas. Undang-Undang No 22

    Tahun 1999 menegaskan bahwa pemerintah Gampong adalah sebagaimana yang

    tertera dalam pasal 95, yaitu terdiri atas Geuchik dan perangkat Gampong yang

    mempunyai tugas dan kewajiban tertentu. Undang-undang No 32 Tahun 2004

    (hasil revisi dari Undang-undang No 22 Tahun 1999) pasal 202 menjelaskan

    pemerintah Gampong secara lebih rinci dan tegas yaitu bahwa, pemerintah

    Gampong terdiri atas Geuchik dan perangkat Gampong, adapun yang disebut

    perangkat Gampong di sini adalah Sekretaris Gampong, pelaksana teknis

    lapangan, seperti Kepala Urusan, dan unsur kewilayahan seperti Kepala Dusun

    atau dengan sebutan lain.

    Adapun struktur pemerintahan Gampong Ujong Tanoh Darat mempunyai

    struktur yang dipimpin langsung oleh Geuchik (Geuchik) sebagai berikut :

    1. Geuchik (Geuchik)

    2. Sekretaris Gampong (Sekdes)

    3. Tuha peut

    4. Kaur Pemerintahan

    5. Kaur Pembangunan

    6. Kaur Kesra

    7. Kepala Dusun

    Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk struktur organisasi di

    Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat,

    dapat di lihat pada bagan stuktur organisasi di bawah ini :

  • 42

    GEUCHIK

    H. TARMIZI

    SIKATAREH

    M. ANDAH

    Kaur Pembangunan

    ADNAN

    Kaur Pemerintahan

    M. YATIM

    Kaur Kesra

    ZUL TUKI

    ULEE JURONGMAKMUE BEUSARE

    M. ANDAH

    ULEE JURONGINGIN JAYA

    M. ANDAH

    ULEE JURONGSUKA DAMAI

    ABDUL RASYID

    TUHA PEUTGAMPONG

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHANGAMPONG UJONG TANOH DARAT KECAMATAN MEUREUBOKABUPATEN ACEH BARAT

    Sumber : Data Gampong Ujong Tanoh Darat. Tahun 2012

  • 43

    4.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian

    4.2.1. Komunikasi Orang Tua dan Guru (Variabel X)

    Untuk mengetahui bentuk komunikasi orang tua dan guru dapat diukur

    dengan indikator yang telah ditentukan pada bab metode penelitian sebelumnya,

    di mana komunikasi orang tua dan guru 10 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi

    alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e. Berikut disajikan data jawaban responden

    terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai komunikasi orang tua dan guru

    (Variabel X) berdasarkan quesioner yang telah disebarkan.

    Tabel 4.4Distribusi jawaban responden mengenai komunikasi antara orang tua dan guru

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    512760

    16,740

    23,3200

    Jumlah 30 100

    Hubungan yang ideal antara orang tua dan guru adalah hubungan

    keterpaduan. Yaitu, adanya keterpaduan nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah

    dengan nilai-nilai di rumah. Selain itu, hubungan yang terjalin secara intensif

    sehingga terbina komunikasi yang efektif melalui wadah organisasi atau forum-

    forum diskusi orang tua dan guru. Dari situlah kita bisa saling berbagi mengenai

    perkembangan anak di sekolah maupun di rumah yang dilakukan melalui

    komunikasi.

    Dari tabel 4.4 diketahui bahwa jawaban responden tentang komunikasi

    antara orang tua dan guru terdapat 5 orang (16,7 %), yang menjawab selalu, yang

    menjawab sering sebanyak 12 orang (40 %), responden yang menjawab jarang

  • 44

    sebanyak 7 orang (23,3 %) dan 6 orang (20 %) yang menjawab kadang-kadang

    serta tidak ada satupun yang menjawab tidak pernah.

    Tabel 4.5Distribusi jawaban responden mengenai kecendrungan orang tua untukberkomunikasi dengan guru dalam memberikan semangat kepada anak

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    914430

    3046,713,3100

    Jumlah 30 100

    Kecendrungan orang tua dan guru dalam memberikan semangat kepada

    anak Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat merupakan

    salah satu cara merubah atau membentuk perilaku agar anak memiliki semangat

    yang sama dan juga memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan

    pendidikan. Pemberian semangat biasanya dilakukan guru dengan pemberian nilai

    yang baik bagi anak yang mengerjakan tugasnya lebih baik dari standar yang

    diminta, dengan pemberian pujian, dan bahkan dengan yel-yel untuk memberi

    semangat sekolah dan juga upaya lainnya dan hal tersebut dilakukan agar dapat

    mendorong mereka untuk selalu membawa ide dan pemikiran baru untuk

    perbaikan dalam lingkungan.

    Berdasarkan pada tabel 4.5 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    kecendrungan orang tua untuk berkomunikasi dengan guru dalam memberikan

    semangat kepada anak terdapat 9 orang (30 %), yang menjawab selalu, responden

    yang menjawab sering sebanyak 14 orang (46,7 %), kemudian responden yang

    menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang (13,3 %) dan 3 orang (10 %) yang

    menjawab jarang serta tidak ada satu respondenpun yang menjawab tidak pernah.

  • 45

    Tabel 4.6Distribusi jawaban responden mengenai kesiapan orang tua dalam berkomunikasi

    dengan guru

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    1116210

    36,753,36,73,30

    Jumlah 30 100

    Orang tua dan guru merupakan sosok yang sangat diminati oleh anak

    dalam lingkungannya karena orang tua dan guru adalah pemberi semangat dan

    motivasi bagi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

    dobutuhkan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru agar apa yang dicita-

    citakan oleh anak dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

    Berdasarkan pada tabel 4.6 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    kesiapan orang tua dalam berkomunikasi dengan guru terdapat 11 orang (36,7 %)

    yang menjawab selalu, responden yang menjawab sering sebanyak 16 orang (53,3

    %), dan 2 orang (6,7 %) yang menjawab kadang-kadang, 1 orang (3,3%) yang

    menjawab jarang serta tidak ada satu respondenpun yang menjawab tidak pernah.

    Tabel 4.7Distribusi jawaban responden mengenai pemberian motivasi oleh orang tua dan

    guru terhadap anak untuk giat belajar

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    818310

    26,760103,30

    Jumlah 30 100

    Motivasi bertujuan untuk mendorong dan memberikan semangat seorang

    anak untuk dapat belajar dengan penuh semangat. Tujuan pemberian motivasi

  • 46

    oleh orang tua dan guru kepada anak adalah mendorong disiplin dan semangat

    belajar anak, meningkatkan moral dan hasil pembelajaran, menciptakan suasana

    dan hubungan yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi anak, dan

    mempertinggi rasa tanggung jawab anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Aceh Barat. Maka dapat dikatakan bahwa tujuan pemberian

    motivasi kepada anak adalah memberi dorongan yang memberikan semangat

    belajar, disiplin belajar, dan tanggung jawab kepada anak untuk berperilaku

    tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Berdasarkan pada tabel 4.7 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    mengenai pemberian motivasi oleh orang tua dan guru terhadap anak untuk giat

    belajar terdapat 8 orang (26,7 %), yang menjawab selalu, responden yang

    menjawab sering sebanyak 18 orang (60 %), kemudian responden yang menjawab

    kadang-kadang sebanyak 3 orang (10 %) dan 1 orang (3,3%) yang menjawab

    jarang serta tidak ada satu respondenpun yang menjawab tidak pernah.

    Tabel 4.8Distribusi jawaban responden mengenai komunikasi orang tua dan guru untuk

    meniadakan kesenjangan dalam mendukung prestasi belajar siswa

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    717420

    23,356,713,36,70

    Jumlah 30 100

    Di sini komunikasi ditujukan pada aspek-aspek operasionalisasi

    pendidikan, terutama aspek membelajarkan sasaran. Situasi, kondisi, lingkungan,

    metode, dan termasuk bahasa yang digunakan oleh orang tua dan guru sengaja

    dipersiapkan secara khusus untuk mencapai efek perubahan perilaku pada diri

  • 47

    anak. Dengan kata lain, melalui komunikasi diharapkan bisa terjadi proses belajar

    dan mengajar. Komunikasi mempunyai fungsi edukatif, atau tepatnya mengacu

    pada fungsi edukatif dari fungsi komunikasi secara keseluruhan. Namun, bukan

    berarti fungsi-fungsi lain terabaikan. Akan tetapi, sebagaimana sudah disinggung

    bahwa komunikasi merupakan subset dari komunikasi secara keseluruhan.

    Berdasarkan pada tabel 4.8 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    komunikasi orang tua dan guru untuk meniadakan kesenjangan dalam mendukung

    prestasi belajar siswa terdapat 7 orang (23,3 %), yang menjawab selalu, responden

    yang menjawab sering sebanyak 17 orang (56,7 %), kemudian responden yang

    menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang (33,3 %) dan 2 orang (6,7%) yang

    menjawab jarang serta tidak ada satu respondenpun yang menjawab ataupun tidak

    pernah.

    Tabel 4.9Distribusi jawaban responden mengenai upaya komunikasi yang terbuka antara

    orang tua dan guru untuk memperlancar proses pembelajaran anak

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    1113321

    36,743,3106,73,3

    Jumlah 30 100

    Komunikasi merupakan pertukaran informasi antar pengirim dan

    penerima, dan kesimpulan (persepsi) makna antara individu-individu yang

    terlibat. Dengan demikian komunikasi tersebut merupakan proses di mana

    informasi ditukar dan dipahami oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan

    maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku tertentu. Adapun upaya

    sikap komunikasi terbuka antara orang tua dan guru untuk memperlancar proses

  • 48

    pembelajaran pada anak di Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo

    Aceh Barat sangat dibutuhkan agar prestasi belajar anak dapat tercapai secara

    maksimal.

    Berdasarkan pada tabel 4.9 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    upaya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan guru untuk memperlancar

    proses pembelajaran anak terdapat 11 orang (36,7 %), yang menjawab selalu,

    responden yang menjawab sering sebanyak 13 orang (43,3 %), 3 orang (10 %)

    yang menjawab kadang-kadang, 2 orang (6,7%) yang menjawab jarang dan 1

    orang (3,3%) yang menjawab tidak pernah.

    Tabel 4.10Distribusi jawaban responden mengenai komunikasi antara orang tua dan guru

    yang baik akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    814431

    26,746,713,3103,3

    Jumlah 30 100

    Komunikasi yang baik dari orang tua dan guru akan sangat mempengaruhi

    prestasi belajar anak karena bahasa dari orang tua dan guru dalam menyampaikan

    sesuatu sangat menentukan motivasi anak untuk dapat meningkatkan prestasi

    belajar dan juga dapat memotivasi anak untuk dapat terus menemukan ide-ide

    menarik dalam melakukan aktivitas proses belajar mengajar di sekolah, terutama

    pada anak Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

    Berdasarkan pada tabel 4.10 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    komunikasi antara orang tua dan guru yang baik akan sangat mempengaruhi

    prestasi belajar anak terdapat 8 orang (26,7 %), yang menjawab sering, responden

  • 49

    yang menjawab selalu sebanyak 14 orang (46,7 %), kemudian responden yang

    menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang (13,3 %), adapun responden yang

    menjawab jarang sebanyak 3 orang (10 %) dan 1 orang (3,3%) yang menjawab

    tidak pernah.

    Tabel 4.11Distribusi jawaban responden mengenai kinerja guru akan sangat optimal apabila

    dibarengi dengan komunikasi dengan orang tua yang baik

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    812622

    26,740206,76,7

    Jumlah 30 100

    Kinerja orang tua dan guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh orang tua dan guru dalam melaksanakan kegiatannya

    sesuai dengan tanggung jawabnya. Adapun kinerja orang tua dan guru pada

    Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat akan sangat

    optimal apabila dibarengi dengan komunikasi yang baik dalam berhadapan

    langsung dengan anak dan hal ini perlu dilakukan dan harus ditingkatkan dalam

    upaya membantu anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

    Berdasarkan pada tabel 4.11 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    kinerja guru akan sangat optimal apabila dibarengi dengan komunikasi dengan

    orang tua yang baik terdapat 8 orang (26,7 %), yang menjawab selalu, responden

    yang menjawab sering sebanyak 12 orang (40 %), kemudian responden yang

    menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang (20 %), 2 orang (6,7%) yang

    menjawab jarang dan 2 orang (6,7%) yang menjawab tidak pernah.

  • 50

    Tabel 4.12Distribusi jawaban responden mengenai peningkatan komunikasi orang tua dan

    guru dapat mendorong dan meningkatkan prestasi belajar anak secara keseluruhan

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    815421

    26,750

    13,36,73,3

    Jumlah 30 100

    Sebagaimana yang diketahui bahwa komunikasi merupakan faktor pertama

    bagi orang tua dan guru dalam membuat penilaian terhadap anak terutama dalam

    melihat ketrampilan anak di lingkungannya, oleh sebab itu peningkatan

    komunikasi dari orang tua dan guru sangat membantu dalam mendorong dan

    meningkatkan prestasi belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh Darat

    Kecamatan Meureubo Aceh Barat secara keseluruhan.

    Berdasarkan pada tabel 4.13 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    peningkatan komunikasi orang tua dan guru dapat mendorong dan meningkatkan

    prestasi belajar anak secara keseluruhan terdapat 8 orang (26,7%), yang menjawab

    selalu, responden yang menjawab sering sebanyak 15 orang (50 %), kemudian

    responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang (13,3 %), 2 orang

    (6,7%) yang menjawab jarang, dan 1 orang (3,3%) yang menjawab jarang tidak

    pernah.

    Tabel 4.13Distribusi jawaban responden mengenai upaya guru dalam meningkatkan prestasi

    belajar anak adalah dengan mendukung dan melaksanakan komunikasi dengan baikJawaban Frekuensi Persentase (%)

    SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    917310

    3056,7103,30

    Jumlah 30 100

  • 51

    Salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi belajar anak adalah dengan

    meningkatkan kemampuan para guru, khususnya dalam menyampaikan materi

    pembelajaran dan cara mengajar yang baik karena cara mengajar yang baik

    merupakan kunci dan persyaratan bagi anak untuk dapat belajar dengan baik. Cara

    mengajar yang dimaksudkan di sini adalah dengan mendukung dan melaksanakan

    komunikasi dengan baik serta menerapkan metode mengajar yang tepat dan sesuai

    dengan kondisi dan kesiapan mental anak sehingga dapat meningkatkan prestasi

    belajar anak Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.

    Berdasarkan pada tabel 4.13 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar anak adalah dengan mendukung

    dan melaksanakan komunikasi dengan baik terdapat 9 orang (30 %), yang

    menjawab selalu, responden yang menjawab sering sebanyak 17 orang (56,7 %),

    kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10 %),

    dan responden yang menjawab jarang sebanyak 1 orang (3,3 %) dan tidak ada satu

    respondenpun yang menjawab tidak pernah.

    4.2.2. Prestasi Belajar Anak (Variabel Y)

    Untuk mengetahui prestasi belajar anak pada Gampong Ujong Tanoh

    Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat dapat diukur dengan indikator yang telah

    ditentukan pada bab metode penelitian sebelumnya, di mana prestasi belajar anak

    juga diajukan 10 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban yaitu a, b,

    c, d dan e. Berikut disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan

    pertanyaan mengenai prestasi belajar anak (Variabel Y) berdasarkan quesioner

    yang telah disebarkan.

  • 52

    Tabel 4.14Distribusi jawaban responden mengenai kemampuan anak dalam merespon materi

    yang diberikan guru

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    614441

    2050

    13,313,33,3

    Jumlah 30 100

    Kemampuan merupakan kecakapan seseorang untuk mempergunakan

    bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai sehingga mudah diterima

    dan dipahami oleh orang yang menerimanya, maka kemampuan tersebut

    merupakan kemampuan seorang anak dalam merespon materi yang diberikan guru

    pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat. Karena

    pada dasarnya kemampuan seorang anak dalam menerima materi pembelajaran

    merupakan sebuah tolak ukur bagi guru dalam memahami karakteristik seorang

    anak.

    Berdasarkan pada tabel 4.14 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    kemampuan anak dalam merespon materi yang diberikan guru terdapat 14 orang

    (50 %), yang menjawab sering, responden yang menjawab selalu sebanyak 6

    orang (20 %), kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4

    orang (13,3 %), 4 orang (13,3 %) yang menjawab jarang dan 1 orang (3,3 %) yang

    menjawab tidak pernah.

  • 53

    Tabel 4.15Distribusi jawaban responden mengenai kemampun orang tua dan guru dalam

    membangkitkan semangat belajar anak melalui motivasi

    Jawaban Frekuensi Persentase (%)SelaluSeringKadang-kadangJarangTidak pernah

    1213320

    4043,3106,70

    Jumlah 30 100

    Adapun kemampuan orang tua dan guru dalam membangkitkan motivasi

    semangat belajar anak Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh

    Barat merupakan hal yang sangat penting diterapkan oleh setiap orang tua dan

    guru yang akan memberikan semangat kepada anak karena dengan adanya

    motivasi belajar bagi anak maka secara otomatis semangat anak dalam

    meningkatkan prestasi belajarnya juga dapat didongkrak karena adanya pemberian

    semangat dari orang tua dan guru.

    Berdasarkan pada tabel 4.15 diketahui bahwa jawaban responden tentang

    kemampun orang tua dan guru dalam membangkitkan semangat belajar anak

    melalui motivasi terdapat 13 orang (43,3 %), yang menjawab sering, responden

    yang menjawab selalu sebanyak 12 orang (40 %), kemudian responden yang

    menjawab kadan