149
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.PIRNGADI MEDAN TESIS PITY ZIPORA MANURUNG NIM. 1702011182 PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA 2019

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD

DR.PIRNGADI MEDAN

TESIS

PITY ZIPORA MANURUNG

NIM. 1702011182

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

2019

Page 2: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.PIRNGADI

MEDAN TAHUN 2019

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memeroleh Gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M)

pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Minat Studi Manajemen Rumah Sakit

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

Oleh :

PITY ZIPORA MANURUNG

NIM. 1702011182

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …
Page 4: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

Telah diuji pada tanggal : 14 November 2019

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : 1 Dr. Asyiah Manjorang, S.Kep., Ns, M.Kes

Anggota : 2 Dr. Anto, SKM., M.Kes., M.M

3 Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes

4 Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

Page 5: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …
Page 6: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …
Page 7: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

i

Page 8: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

ii

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP

RSUD DR.PIRNGADI MEDAN

PITY Z. MANURUNG.

1702011182

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Pirngadi Kota Medan diketahui bahwa pada tahun 2018 Angka penggunaan

tempat tidur 50% sedangkan tahun 2019 menurun hingga 40 %. Adapun tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan perawat

terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Jenis penelitian adalah survei analitik dengan rancangan crosssectional

study. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi Kota

Medan mulai bulan Oktober sampai dengan.November 2019. Populasi pada

penelitian ini yaitu seluruh pasien yang dirawat inap pada bulan Oktober yaitu

sebanyak 322 orang pasien. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

purposive sampling sebanyak 51 orang pasien. Data di analisisdengan chisquare

dan logistik.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden

berumur 46-55 tahun yaitu sebanyak 13 (25,49%) responden, berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 35 (68,63%) responden, merupakan tamatan SMA

yaitu sebanyak 19 (37,25%) responden. Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada

pengaruh antara kehandalan perawat (p = 0,025), kepastian perawat(p = 0,001),

penampilan perawat (p = 0,015), empati perawat(p = 0,019), ketanggapan perawat

(p = 0,000) dan variabel yang paling berpengaruh dengan kepuasanpasiendi

Ruang rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan , yaitu Responsiveness (p = 0,000).

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu ada 5 faktor yang berpengaruh

terhadap kepuasan pasien di Ruang rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan yaitu

kehandalan, kepastian, penampilan, empati, ketanggapan. Oleh sebab itu

disarankan kepada RS untuk menjaga kepuasan pasien dengan meningkatkan

mutu pelayanan dan melengkapi sarana prasarana yang masih kurang sehingga

kepuasan pasien terpenuhi dan pasien menjadi loyal.

Kata Kunci :Kehandalan, Kepastian, Penampilan, Empati, Ketanggapan,

Kepuasan Pasien

Daftar Pustaka :Buku 38 (1990-2019) + Jurnal 19 (2015-2019)

Page 9: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang

berjudul“Pengaruh Kualitas Pelayanan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019”.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M) pada Program Studi

S2 Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tesis ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak,

baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Penasehat Yayasan

Helvetia.

2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom.,M.M.,M.Kes., selaku ketua Yayasan

Helvetia.

3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.

4. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia, sekaligus PengujiI yang telah

meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis

selama penyusunan tesis ini.

5. Dr. Anto, SKM., M.Kes., MM, selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia, sekaligus Pembimbing

II yang telah meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam

membimbing penulis selama penyusunan tesis ini.

6. Dr. Asyiah Simanjorang, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Pembimbing I yang

telah meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing

penulis selama penyusunan tesis ini.

7. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd selaku Penguji II yang telah

meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis

selama penyusunan tesis ini.

Page 10: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

iv

8. Seluruh Dosen Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat yang telah

mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

9. dr. Suryadi Panjaitan, M.Kes., Sp.D FINASIM, selaku Direktur RSUD

Dr.Pirngadi Kota Medan.

10. Teristimewa keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril dan

materil serta mendoakan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan tesis

ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

kerena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Sekian

dan Terima Kasih.

Medan, November 2019

Penulis,

Pity Zipora Manurung

Page 11: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Pity Zipora Manurung, lahir di Kp. Jawa tanggal 30 April

1995, beragama Kristen Protestan. Orangtua penulis bernama St.Folmer

Manurung,S.P.d dan Mariana Simanullang, S.Pd. Anak ke- 2 (kedua), beralamat

Kp.Jawa, RTn : -, RW : - , Kelurahan Pangkatan, Kecamatan Pangkatan. Pada

tahun 2001-2007 penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri Batumas ,tahun

2007-2010 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Methodist, tahun

2010-2013 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Swasta Persiapan, tahun

20013-2019 penulis melanjutkan pendidikan S1 Fakultas Kedokteran di

Universitas Prima Indonesia, tahun 2017- sampai dengan selesai penulis

melanjutkan pendidikan di S2 Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

Helvetia Medan.

Page 12: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRACT ..................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ........................................................................ 8

1.3. Tujuan penelitian ........................................................................... 8

1.3.1. Tujuan Umum .................................................................... 8

1.3.2. TujuanKhusus .................................................................... 8

1.4. ManfaatPenelitian.......................................................................... 9

1.4.1 Manfaat Teoretis ..................................................................... 9

1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................... 10

2.2. Telaah Teori ................................................................................. 24

2.2.1. Kepuasan ............................................................................ 24

2.2.1.1. Pengertian ............................................................... 24

2.2.1.2. Manfaat Kepuasan ................................................. 28

2.2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Pasien ..................................................................... 29

2.2.1.4. Aspek-Aspek Kepuasan Pasien .............................. 31

2.2 Landasan Teori .............................................................................. 35

2.3.1 Kualitas Pelayanan Kesehatan ............................................ 35

2.3.1.1. Pengertian ............................................................. 35

2.3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan Kesehatan ............... 38

2.3.1.3. Kompenen-Komponen Kualitas Pelayanan

Parrasuratman ....................................................... 38

2.3.1.4. Manfaat Kualitas Pelayanan ................................ 44

2.3.1.5. Aspek-Aspek Kualitas Pelayan ........................... 45

2.3.2. Perawat ................................................................................ 47

2.3.2.1. Pengertian Dan Peran Perwat ............................. 47

2.3.2.2. Fungsi Perawat ................................................... 49

2.3.2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat .................. 49

2.3.2.4. Kinerja Perawat Klinis Menurut Permenkes ...... 51

Page 13: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

vii

2.3 Kerangka Konsep .......................................................................... 53

2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 55

3.1 Desain penelitian ........................................................................... 55

3.2 Lokasi dan waktu Penelitian ......................................................... 55

3.2.1. Lokasi Penelitian ................................................................. 55

3.2.2. Waktu Penelitian ................................................................. 55

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 55

3.3.1. Populasi Penelitian ............................................................. 55

3.3.2. Sampel Penelitian ............................................................... 56

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 64

3.5 Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran................................ 62

3.5.1. Definisi Operasional ............................................................ 62

3.5.2. Aspek Pengukuran............................................................... 62

3.6 Metode Pengolahan Data .............................................................. 64

3.7 Analisis Data ................................................................................ 65

3.7.1. Analisis Univariat ................................................................ 65

3.7.2. Analisis Bivariat .................................................................. 65

3.7.3. Analisis Multivariat ............................................................. 65

BAB IV HASIL ANALISIS .......................................................................... 66

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 66

4.2 Analisis Data Univariat ................................................................. 67

4.2.1. Distribusi Responden di Ruang Rawat Inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 .......................................... 67

4.2.1.1.Distribusi Responden Berdasarkan Umur,

Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 .............................................................. 68

4.2.1.2.Distribusi Berdasarkan Kehandalan di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019 ................................................. 69

4.2.1.3. Distribusi Kepastian di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 .................. 69

4.2.1.4. DistribusiPenampilan di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 .................. 70

4.2.1.5. DistribusiEmpati di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.Pirngadi MedanTahun 2019 ................... 71

4.2.1.6. Distribusi Ketanggapan di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.PirngadiMedan Tahun 2019 ................... 71

4.2.1.7. Distribusi Berdasarkan Kepuasan Pasien

di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019 ................................................. 72

Page 14: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

viii

4.3 Analisis Data Bivariat ................................................................... 72

4.3.1. Hubungan Kehan dalan Perawat Terhadap

Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ......................................... 72

4.3.2. Hubungan Kepastian Perawat Terhadap Kepuasan

Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019.............................................................. 73

4.3.3. Hubungan Penampilan Perawat Terhadap Kepuasan

Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019.............................................................. 74

4.3.4. Hubungan Empati Perawat Terhadap Kepuasan

Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019.............................................................. 75

4.3.5. Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan

Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019.............................................................. 76

4.4 Analisis Multivariat ....................................................................... 77

BAB V PEMBASAHAN ............................................................................... 79

5.1 Hubungan Kehandalan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 ................................................................................... 79

5.2 Hubungan Kepastian Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 ................................................................................... 83

5.3 Hubungan Penampilan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 ................................................................................... 87

5.4 Hubungan Empati Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

Di Ruang Rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 .................................................................................... 90

5.5 Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019 .................................................................................... 94

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 98

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 98

6.2 Saran ................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Kerangka Teori....................................................................... 53

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 54

Page 16: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Aspek Pengukuran ................................................................................ 63

4.1 DistribusiRespondenBerdasarkanUmur,JenisKelamin,

Pendidikan, Pekerjaan di Ruang Rawat Inap RSUD ............................ 68

4.2 DistribusiBerdasarkanKehandalan diRuang Rawat Inap

RSUDDr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................................................. 69

4.3 DistribusiKepastian diRuang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medantahun 2019 .................................................................................. 69

4.4 DistribusiBerdasarkanPenampilandi Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.PirngadiMedan Tahun 2019 ................................................. 70

4.5 DistribusiEmpati di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

MedanTahun 2019 ................................................................................ 71

4.5 DistribusiBerdasarkanKetanggapan di Ruang Rawat Inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................................................ 71

4.7 DistribusiBerdasarkanKepuasanPasien di RuangRawat Inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................................................ 72

4.8 HubunganKehandalanPerawatTerhadapKepuasanPasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................ 72

4.9 HubunganKepastianPerawatTerhadapKepuasanPasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................ 73

4.10 HubunganPenampilanPerawatTerhadapKepuasanPasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................ 74

4.11 HubunganEmpatiPerawatTerhadapKepuasanPasienDi

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................ 75

4.12 HubunganKetanggapanPerawatTerhadapKepuasanPasien di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019 ................ 76

4.13 Analisis Multivariat ............................................................................... 77

Page 17: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner ............................................................................ 105

2 Master Data ......................................................................... 109

3 OUTPUT SPSS ................................................................... 111

4 Dokumentasi ....................................................................... 133

5 Lembar Revisi

6 Lembar Konsultasi Pembimbing I

7 Lembar Konsultasi Pembimbing II

Page 18: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan berperan strategis dalam

mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Undang-

Undang RI Nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat

(1).

Profesionalisme, manajemen, dan efisiensi adalah hal-hal yang tidak asing

lagi di rumah sakit. Jika rumah sakit yang ada sekarang tidak mengikuti

perkembangan zaman dengan meningkatkan profesionalisme, manajemen dan

efisiensi yang baik, tentunya akan kalah bersaing dengan para pengguna

pelayanan di Rumah Sakit lain, baik dari segi sarana maupun prasarananya.

Dampak lanjutnya rumah sakit yang ada akan ditinggalkan oleh pasien atau

pengguna jasa kesehatan (2).

Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan telah memiliki

otonomi, sehingga pihak Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang

sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan

oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada efisiensi

dan penurunan kinerja rumah sakit. Keberhasilan dan kesuksesan sebuah rumah

Page 19: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

2

sakit sangat ditentukan dari cara rumah sakit tersebut mengelola sumber daya

yang dimiliki (3).

Pengertian manajemen rumah sakit adalah koordinasi antara berbagai

sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, dan adanya

kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan, seperti : menyiapkan sumber

daya, mengevaluasi efektifitas, mengatur pemakaian pelayanan, efisiensi dan

kualitas. Dalam kegiatan organisasi rumah sakit yang kompleks pengalaman saja

tidak akan cukup, penanganannya tidak bisa lagi atas dasar kira-kira dan selera,

hal ini disebabkan oleh : sumber daya yang makin sulit dan mahal, era kompetisi

yang menuntut pelayanan prima, tuntutan masyarakat yang makin berkembang,

manajemen profesional berarti melaksanakan manajemen dengan tata cara yang

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka memerlukan sumber daya yang

terlatih pula secara benar dan tepat.

Sumber daya manusia di sebuah Rumah Sakit perlu dikelola secara

profesional, agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan

tuntutan dan kemampuan organisasi. Sumber daya manusia pada sebuah

organisasi mempunyai nilai yang tinggi di sebabkan oleh kemampuan yang

mereka miliki dan keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh

kualitas sumber daya manusianya. Salah satu sumber daya manusia yang ada di

Rumah Sakit adalah perawat (4).

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan

penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perawat memiliki peran

memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas, karena perawat berinteraksi

Page 20: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

3

langsung selama 24 jam dengan pasien, dan jumlah perawat yang mendominasi

sehingga perawat harus mampu memberikan pelayanan keperawatan yang

bermutu. Oleh karena itu pelayanan keperawatan memiliki kontribusi yang besar

dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit melalui kepuasan pasien (5).

Perawat sebagai profesi yang berperan dalam memberikan pelayanan

kesehatan sehingga tidak jarang pelayanan keperawatan menjadi sasaran dari rasa

tidak puas pasien tersebut. Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat

penting untuk diperhatikan, karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan di

tempat pelayanan kesehatan tersebut. Mengetahui kepuasan pasien sangat

bermanfaat bagi instansi terkait dalam rangka evaluasi program yang sedang

dijalankan dan dapat menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan

(6).

Kepuasan pasien adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan

kebutuhan pasien dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien. Kepuasan pasien

ditentukan oleh persepsi pasien atau performance dalam memenuhi harapan

pasien, pasien merasa puas apabila harapan terpenuhi atau akan sangat puas jika

harapan terlampaui.

Hasil penilaian dari pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan

membandingkan apa yang diharapkan sesuai dengan kenyataan pelayanan

kesehatan yang diterima disuatu tatanan kesehatan rumah sakit sangat

memengaruhi kualitas pelayanan pada suatu rumah sakit. Dengan demikian

kepuasan pasien dirumah sakit tergantung bagaimana pelayanan yang diberikan

Page 21: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

4

oleh pihak rumah sakit tersebut. Namun pelayanan yang diberikan masih ada yang

belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasien dan kepuasan pasien masih

belum sesuai dengan standar. Standar kepuasan pasien di pelayanan kesehatan

ditetapkan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (7)

Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016

tentang Standar Pelayanan Minimal untuk kepuasan pasien yaitu diatas 95%. Bila

ditemukan pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasaan pasien berada dibawah

95%, maka dianggap pelayanan kesehatan yang diberikan tidak memenuhi standar

minimal atau tidak berkualitas (8).

Dalam rangka melaksanakan pelayanan yang berorientasi pada pasien, dan

menjaga mutu pelayanan perlu dengan manajemen yang handal, dengan demikian

segala hal yang diperlukan akan tersedia dalam bentuk tepat jumlah, tepat waktu

dan tepat sasaran. Manajemen lingkungan rumah sakit merupakan manajemen

yang tidak statis, tetapi sesuatu yang dinamis sehingga diperlukan adaptasi atau

penyesuaian bila terjadi perubahan di rumah sakit, yang mencakup sumber daya,

proses dan kegiatan rumah sakit, juga apabila terjadi perubahan di luar rumah

sakit, misalnya perubahan peraturan perundang-undangan dan pengetahuan yang

disebabkan oleh perkembangan teknologi (9).

Berbagai manfaat yang bisa didapat apabila menerapkan sistem

manajemen lingkungan rumah sakit adalah yang terpenting perlindungan terhadap

lingkungan dan kesehatan masyarakat. Spesifikasi manajemen rumah sakit akan

memberikan garis besar pengelolaan lingkungan yang didesain untuk semua

Page 22: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

5

aspek, yaitu operasional, produk, dan jasa dari rumah sakit secara terpadu dan

saling terkait satu sama lain (10).

Mewujudkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan tentunya

mengacu pada berbagai faktor. Menurut Parrasuraman ada 5 faktor yang

memengaruhi kepuasan pasien yaitu : 1) penampilan, 2) kehandalan, 3) jaminan,

4) empati, 5) cepat tanggap. Dengan faktor tersebut pasien dapat menilai

bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perawat dengan dokter spesialis yang

diterimanya serta dapat mempersepsikan apakah sesuai dengan yang diinginkan

oleh pasien tersebut atau tidak (11)

Salah satu Rumah Sakit di kota medan dengan jumlah pengunjung yang

banyak adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan, yang juga

merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang harus menangani ratusan pasien

setiap hari dan harus ditangani dengan cepat. Dalam kondisi seperti ini rumah

sakit sebagai unit pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas

pelayanan terutama pada pelayanan rawat inap (9)

Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota

Medan mempunyai tujuan yaitu kesembuhan pasien dengan harapan semua pihak

dapat merasa puas. Peningkatan kualitas pelayanan terutama pada pelayanan

rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan yang harus

diperhatikan adalah manajemen perawatan pasien. Manajemen adalah perawatan

pasien disebutkan sebagai proses pengelolaan pelayanan keperawatan, pengobatan

dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat (12).

Page 23: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

6

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Pirngadi Kota Medan dengan melihat data sekunder Rumah Sakit, diketahui

bahwa pada tahun 2018 Angka penggunaan tempat tidur (Bed Occupancy Ratio,

BOR) di RSUD dr Pirngadi Medan adalah 50% sedangkan tahun 2019 menurun

hingga 40 %. Padahal sesuai data Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, idealnya

BOR adalah di kisaran 60-85%. Penurunan BOR yang terjadi di Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan tersebut salah satunya disebabkan oleh

kinerja perawat yang dinilai kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil jawaban responden pada lembar kuesioner survey awal

dengan mengisi jawaban sesuai dengan 5 (lima) faktor yang ditetapkan sebagai

faktor yang dapat memengaruhi kepuasan pasien yaitu kehandalan reliability

(kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bukti fisik), empathy (empati),

responsiveness (cepat tanggap) yang dibagikan kepada 10 orang pasien yang di

rawat inap kelas 3 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan ada 7

orang pasien lainnya menyatakan tidak puas terhadap pelayanan keperawatan

yang diberikan.

Ada yang menyatakan bahwa kurangnya kebersihan ruangan rawat inap

tersebut terutama kamar mandi, padahal sudah dilaporkan kepada perawat yang

bertugas namun tidak diacuhkan sama sekali, kemudian sebanyak 5 orang pasien

menyatakan perawat kurang cepat tanggap dan terkadang lama dalam merespon

pasien, jika pasien tidak marah-marah maka perawat tidak akan tanggap terhadap

keluhan pasien. Sebanyak 3 orang pasien menyatakan perawat terkadang kurang

ramah dalam melayani pasien. Menurut pengakuan pasien, perawat jarang senyum

Page 24: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

7

dan apabila senyum terkesan memaksa. Sebanyak 3 orang pasien menyatakan

bahwa perawat kurang memberikan informasi yang jelas kepada pasien, dan 3

orang pasien menyatakan perawat kurang memberikan perhatian kepada keluhan

pasien dan terkadang memberikan kesan yang kurang baik dengan memarahi

pasien.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hafid (2014) dengan

judul penelitian “Hubungan Kinerja Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien

Pengguna Yankestis Dalam Pelayanan Keperawatan Di Rsud Syech Yusuf

Kab.Gowa” Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan terhadap

kinerja perawat dengan kepuasan pasien pengguna yankestis.Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan

sebanyak 30 responden, analisa data yang digunakan adalah analisa data univar-

iatdanbivariatdenganchi-Square.Hasil uji statisytik didapatkan nilai P –Value

sebesar 0,008, hasil uji statistic tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara

kinerja perawat dengan kepuasan pasien, karena nilai hitung P< Alpha 0,05 dapat

disimpulkan bahwa kinerja perawat mempunyai hubungan terhadap kepuasan

pasien pengguna kartu yankestis dalam pelayanan keperawatan diRSUD Syech

Yusuf kab. Gowa. Dari hasil kesimpulan diharapkan bagi kepala bagian

keperawatan dan SDM perlu ditingkatkan kualits kinerja perawat dalam

pelayanan keperawatan kepada pasien yankestis, diharapkan pihak rumah sakit

meningkatkan kinerja perwat dengan cara rutin melaksanakan pelatihan agar

tercipta perawat yang handal dan professional (13).

Page 25: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

8

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang faktor penyebab turunnya angka penggunaan tempat tidur

(BOR) tahun 2019 dari segi kualitas pelayanan manajemen keperawatan. Oleh

sebab itu peneliti akan meneliti tentang „Pengaruh Kualitas Pelayanan Perawat

terhadap Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu „Apakah kualitas pelayanan perawat berpengaruh

terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun

2019?‟

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk

menganalisis pengaruh kualitas pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis pengaruh kehandalan perawat terhadap kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepastian perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Page 26: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

9

3. Untuk menganalisis pengaruh penampilan perawat terhadap kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

4. Untuk menganalisis pengaruh empati perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

5. Untuk menganalisis pengaruh ketanggapan perawat terhadap kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

6. Untuk menganalisis variabel kualitas pelayanan perawat yang paling

berpengaruh terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi atau

masukan mengenai kualitas pelayanan perawat sangat berpengaruh terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan tentang kualitas

pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap

2. Sebagai bahan masukan/ informasi dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya terhadap kepuasan pasien

3. Bagi lembaga pendidikan Institusi Kesehatan Helvetia dapat menjadi

bahan tinjauan keilmuan di bidang kesehatan masyarakat sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang kesehatan

Page 27: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Ahmad (2019) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Klinik Assalaam Medicare Sukoharjo”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh lima dimensi

SERVQUALyaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik

terhadap kepuasan pasien di Assalaam Medicare. Penelitian dilakukan di klinik

Assalaam Medicare dengan sampel penelitian 103 pasien dari jumlah populasi

10.000 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik

analisisdata menggunakanregresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kehandalan, daya tanggap dan bukti fisik memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan jaminan dan empati tidak

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Varibel yang

paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah Bukti Fisik (14).

Silalahi, dkk (2019)dengan judul penelitian “Analisis Mutu Pelayanan

Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Advent

Medan”Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan

perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap kelas III di Rumah Sakit Advent

Medan. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif survei analitik dengan

pendekatan crosssectional. Populasi penelitian adalah pasien rawat inap kelas III

di Rumah Sakit Advent Medan dengan jumlah rata–rata 168 orang setiap bulan,

menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 118 orang. Hasil analisis

Page 28: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

11

chisquare menunjukkan bahwa variabel kelengkapan dan ketepatan informasi

yang diberikan perawat (pvalue0,000), variabel perawat terampil dan professional

(pvalue0,019), variabel pasien merasa nyaman (pvalue0,000) dan variabel pasien

terhindar dari bahaya (pvalue0,000) memiliki hubungan terhadap kepuasan pasien

rawat inap kelas III RS Advent Medan. Sedangkan variabel penurunan kecemasan

pasien (pvalue0,066) dan perawat ramah dan empati (pvalue0,085) tidak memiliki

hubungan terhadap kepuasan pasien. Hasil analisis multivariat menunjukkan

variabel pasien terhindar dari bahaya (p=0.009; Exp(B)76.851) dan pasien merasa

nyaman (p=0.035;Exp(B)15.308) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pasien rawat inap kelas III Rumah Sakit Advent Medan (15).

Siswanto, dkk (2019) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Fasilitas dan Nilai Pasien Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Pada

Pasien Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pku Muhamadiyah Gombong)”.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh faktor kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pasien rumah sakit, 2) menganalisis pengaruh faktor fasilitas

terhadap kepuasan pasien rumah sakit, dan 3) menganalisis pengaruh faktor nilai

pasien terhadap kepuasan pasien rumah sakit. Penelitian ini menggunakan sampel

100 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan dua data, yaitu

data primer dan sekunder. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner dan wawancara dengan responden tentang pengaruh kualitas

layanan, fasilitas, dan nilai pasien terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, fasilitas, dan nilai pasien terhadap

kepuasan pasien di rumah sakit PKU Muhamadiyah Gombong baik secara parsial

Page 29: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

12

maupun simultan atau bersama-sama dengan kontribusi 61,2% dan sisanya 38,8%

kepuasan pasien dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diperiksa dalam

penelitian ini (16).

Ismail (2019) dengan judul penelitian “Pengaruh Komunikasi, Prosedur

Melalui Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien BPJS di RSUD Labuang

Baji Makassar” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh komunikasi terhadap kualitas pelayanan pada pasien BPJS Kesehatan di

ruang rawat inap dan menganalisis pengaruh prosedur terhadap kualitas pelayanan

pada pasien BPJS kesehatan di ruang rawat inap. penelitian ini dilakukan selama ±

2 bulan dari tanggal 04 Januari - 04 Maret 2019 dan didapatkan sampel sebanyak

105 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Data pada penelitian ini diperoleh dari

hasil pengisian kuisioner oleh responden. Hasil Uji hipotesis komunikasi (X1),

terhadap kualitas pelayanan (Y1) diperoleh nilai signifikan X1 terhadap Y1

sebesar 0,137>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung

berpengaruh posistif tapi tidak signifikan X1 terhadap Y1. Prosedur (X2),

terhadap kualitas pelayanan (Y1) diperoleh nilai signifikan X2 terhadap Y1

sebesar 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat

pengaruh postif dan signifikan X2 terhadap Y1. Kualitas Pelayanan (Y1) terhadap

Kepuasan Pasien (Y2) diperoleh nilai signifikan Y1 terhadap Y2 sebesar

0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh

positif dan signifikan Y1 terhadap Y2. Komunikasi (X1) terhadap Kepuasan

Pasien (Y2) diperoleh nilai signifikan X1 terhadap Y2 sebesar 0,418>0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung berpengaruh positif tapi tidak

Page 30: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

13

signifikan X1 terhadap Y2. Prosedur (X2) terhadap Kepuasan Pasien (Y2)

diperoleh nilai signifikan X2 terhadap Y2 sebesar 0,000<0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh positif dan signifikan X2

terhadap Y2 (17).

Handayani (2011) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Dimensi

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap (Studi kasus di badan

RSUD dr. M Ashari Kabupaten Pemalang)” Untuk mengukur sejauh mana

program telah mencapai standar atau layanan kesehatan, perlu untuk mengukur

tingkat layanan yang melibatkan beberapa aspek: keandalan (realibilitas), daya

tanggap (tanggung jawab), kepercayaan (jaminan), empati (empati), dan bukti

form (tangible) dari faktor kelima adalah jika nota akan memberikan kepuasan

pasien. Adapun hasil yang diperoleh dengan hasil regresi linier berganda Y = -

3.079 + 0,642 + 0,385 reliabilitas Respon + 0,246 + 0333 keyakinan, empati +

0,692 merupakan bentuk dari bukti. Untuk uji t yang digunakan secara parsial,

nilai uji yang diperoleh adalah bukti bentuk paling dominan sebesar 10.324 karena

nilai ini menunjukkan bahwa bukti merupakan pengaruh yang paling dominan

terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan uji F diperoleh dengan nilai F hitung =

66,786 sedangkan F tabel = 2,30 dengan tingkat signifikansi 5% berarti bahwa

semua variabel bebas berupa reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan

berwujud dalam penelitian ini bersama - sama dengan simultan mempengaruhi

kepuasan konsumen. Penentuan Koerfisien (R2) sebesar 0,780 atau 78% berarti

bahwa 78% kepuasan pasien rawat inap dipengaruhi oleh jumlah keandalan, daya

Page 31: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

14

tanggap, jaminan, empati dan bentuk nyata sedangkan 22% dipengaruhi oleh

faktor lain di luar model (18).

Zul (2012) dengan judul penelitian ”Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan mutu Pelayanan Kesehatan pada di RSUD Kota Sabang Tahun 2012”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

mutu pelayanan kesehatan pada RSUD Kota Sabang tahun 2012, dengan desain

penelitian cross sectional melalui pendekatan kuantitatif yang kemudian dianalisa

secara univariat dan bivariat. Sampelnya adalah pasien yang berkunjung pada

RSUD Kota Sabang pada bulan Juni sampai dengan Juli 2012. Hasil penelitian ini

menunjukkan pasien yang merasa pelayanan baik sebesar 56,8 %. Hasil bivariat

didapatkan yang berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan adalah tangible

(nilai p = 0,036) dan emphaty (nilai p = 0,000). Faktor yang tidak berhubungan

dengan mutu pelayanan kesehatan reliability, responsivess, assurance (19)

Gunawan dan Saragih (2019) dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Medis dan Inovasi Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Pasien”

Tujuan pertama adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan medis

terhadap kepuasan pasien pada Klinik Gracia Bogor dan tujuan kedua adalah

untuk mengetahui pengaruh inovasi layanan administrasi terhadap kepuasan

pasien pada Klinik Gracia Bogor. Penelitian dilakukan di Klinik Gracia Bogor

dengan mengambil 100 pasien sebagai sampel penelitian yang dihitung

menggunakan rumus Slovin dari total populasi 5000 pasien pada margin error

10%. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen kuesioner tertutup lima skala

penilaian dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Metode penarikan

Page 32: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

15

sampel dengan teknik non-probability sampling. Analisis regresi linear berganda

digunakan sebagai alat analisis dan uji-F sebagai uji kelayakan model sedangkan

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t.Penelitian menghasilkan dua temuan

utama sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu: 1) Kualitas pelayanan medis

memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien pada Klinik Gracia Bogor; 2)

Inovasi layanan administrasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien pada

Klinik Gracia Bogor.Berdasarkan hasil temuan tersebut maka untuk

meningkatkan kepuasan pasien disarankan agar terus meningkatkan kualitas

pelayanan medis dan membuat inovasi pada layanan administrasi pada Klinik

Gracia Bogor (20).

Burhan (2017) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Peserta Jkn Di Poliklinik

Semen Padang Hospital Tahun 2016 “ Tujuan dari penelitian ini untuk menguji

pengaruh kualitas layanan, kepuasan terhadap loyalitas pasien peserta JKN.

Penelitian ini merupakan explanatory research yang bersifat cross sectional.

Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 sampai Juli 2016. Populasi

penelitian ini adalah seluruh pasien di Poliklinik SPH. Teknik pengambilan

sampel adalah purposive sampling dengan response rate 82.5%, sebanyak 160

kuisioner yang dianalisa melalui self administered survey. Data dianalisis dengan

Component based Partial Least Square Structual Equation Modelling (PLS-SEM)

dengan software Smartpls versi M2.0 untuk menguji multiple construct secara

simultan. Hasil pengujian didapatkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pasien (Thitung=10.30) > Ttabel=2.57), kepuasan

Page 33: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

16

pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien (Thitung=4.85>

Ttabel=2.57), kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien

(Thitung=3.30> Ttabel=2.57), dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien di poliklinik

Semen Padang Hospital tahun 2016. Kesimpulan penelitian ini bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifkan terhadap kepuasan pasien, kepuasan

pasien berpengaruh positif dan signifkan terhadap loyalitas pasien, kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien, dan

kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien

yang dimediasi oleh kepuasan pasien di poliklinik Semen Padang Hospital tahun

2016 (21).

Ma‟ruf (2016) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo”Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh layanan

dokter/perawat, ketersediaan fasilitas, layanan administrasi dan keuangan dengan

kepuasan pasien yang berobat di RSUD Sukoharjo. Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka

sampel yang digunakan adalah pasien yang pernah berobat di RSUD Sukoharjo.

Metodologi yang digunakan adalah analisis statistik regresi linear berganda.

Melalui penelitian ini diketahui terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara pelayanan yang meliputi layanan dokter/perawat, layanan fasilitas, layanan

administrasi dan keuangan dengan Kepuasan Pasien di RSUD Sukoharjo. Dari

Page 34: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

17

hasil ini RSUD Sukoharjo dapat menentukan strategi pengembangan layanan

untuk mencapai tujuan Rumah Sakit (22).

Pratiwi (2019) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Jasa Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Bpjs Di Klinik Dk Bintaro

Dengan Metode Kano, Servqual Dan Gap Analysis“ Peningkatan layanan jasa

suatu perusahaan sangat diperhatikan karena akan berdampak pada kepuasan

pelanggan dan mendorong pelanggan agar lebih loyal kepada perusahaan.

Persaingan antar Klinik di Bintaro semakin tajam demikian pula antara Klinik DK

Bintaro dengan Klinik yang ada di Bintaro. Masing-masing Klinik tentunya

berupaya memenangkan persaingan itu dengan cara meningkatkan mutu

pelayanan dan teknologi kedokteran. Jenis pelayanan yang ada di Klinik DK

Bintaro terdiri atas: Rawat Jalan Pasien, Laboratorium dan Apotek. Metode :

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Servqual dan analisis GAP untuk

mengetahui nilai harapan dan persepsi pelanggan serta metode kano untuk

mengelompokan atribut jasa berdasarkan seberapa baik jasa tersebut mampu

memuaskan kebutuhan pelanggan. Hasil : didapatkan dimensi Servqual bernilai

positif hanya satu menandakan belum cukup puas pelanggan terhadap pelayanan

klinik, pada metode kano terdapat 2 atribut One Dimensional yang akan

diperbaiki (23).

Subroto (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh Daya Tanggap, Bukti

Fisik Dan Operational Benevolence Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang Vip

Blud Rsud Dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas” Tujuan penelitian ini

untuk menganalisis pengaruh daya tanggap, bukti fi-sik dan operational

Page 35: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

18

benevolence terhadap kepuasan pasien di ruang VIP BLUD RSUD dr. Soemarno

Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Penelitian ini menggunakan mo-del penelitian

kausal untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan se-hingga dapat

menjelaskan hubungan antar variabel dan sekaligus membuat suatu implikasi

yang dapat digunakan untuk peramalan atau prediksi berkaitan dengan

permasalahan penelitian yang dianalisis. dengan pendekatan cross sectional.

Popu-lasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di ruang VIP BLUD

RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dengan jumlah sampel 60

orang. Hasil pe-nelitian membuktikan bahwa daya tanggap, bukti fisik, dan

operational benevo-lence berpengaruh terhadap kepuasan pasien (24).

Surasdiman (2019) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Fasilitas Dan Pengetahuan Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas

Batu-Batu Kabupaten Soppeng” Dalam rangka mewujudkan status kesehatan

masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di

antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan

pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah

melalui Pusat Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini bertujuan Mengetahui dan

menganalisis Pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan pengetahuan terhadap

kepuasan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 23 Maret

2018 di Puskesmas Batu-Batu Kabupaten Soppeng. Hasil peneltian menunjukkan

nilai sig 0,00<0,05 dan t hitung 4,424>2,251 pada kualitas nilai sig 0,001<0,05

dan t hitung 3,376>2,251 pada fasilitas 3,384>2,251 pada pengetahuan. Faktor

yang paling dominan berpengaruh adalah kualiatas. Persamaan regresi

Page 36: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

19

Y=0,480+0,228X1+0,174X2+0,172X3. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat

pengaruh signifikan kualitas, fasilitas dan pengetahuan terhadap kepuasan pasien

(25).

Rahmawati (2017) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas (Studi Kasus Pasien Rawat Jalan Di

Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk)” Tujuan dari penelitian ini adalah: 1)

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat

jalan RSUD Nganjuk, 2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap

loyalitas pasien rawat jalan RSUD Nganjuk, 3) Untuk mengetahui pengaruh

kepuasan terhadap loyalitas para pasien rawat jalan RSUD Nganjuk. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pasien rawat jalan RSUD Nganjuk, 2) Kualitas

pelayanan positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas pasien rawat jalan

RSUD Nganjuk dan 3) Kepuasan positif dan berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas pasien rawat jalan RSUD Nganjuk (26).

Sulastrini, dkk (2016) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Poli Ginjal dan Saluran Kemih Urology

Center di RSI Sultan Agung Semarang” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness,

assurance, dan empathy mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pasien rawat

jalan poli ginjal dan saluran kemih Urology Center di RSISA Semarang serta

menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat

jalan di poli ginjal dan saluran kemih di RSISA Semarang. Hasil penelitian

Page 37: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

20

berdasarkan SEM LISREL menunjukkan bahwa tangible berpengaruh positif

secara signifikan terhadap kepuasan pasien dengan nilai t-hitung 3,30 > 1.96 ,

reliability berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pasien dengan

nilai t-hitung 2,61 > 1.96, responsiveness berpengaruh positif secara signifikan

terhadap kepuasan pasien dengan nilai t-hitung 2,37 > 1.96, assurance tidak

berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pasien dengan nilai t-

hitung 1,33 < 1.96, dan empathy tidak berpengaruh positif secara signifikan

terhadap kepuasan pasien dengan nilai t-hitung 1,06 < 1.96 (27).

Rosalia (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pasien RSU Surya Husadha Di Denpasar ”Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas yang terdiri dari

variabel bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap

kepuasan konsumen. Penelitian ini dilakukan di RSU Surya Husada Denpasar

dengan ukuran sampel 115 orang responden yang terdiri dari pasien rawat inap

dan rawat jalan pasien RSU Surya Husadha Denpasar. Berdasarkan hasil analisis,

dapat disimpulkan secara simultan kelima variabel baik dari bukti fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh terhadap kepuasan

pasien. Secara parsial, variabel bukti fisik, kehandalan, jaminan dan empati

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan untuk

variabel daya tanggap tidak signifikan terhadap kepuasan pasien (28).

Harfika dan Abdullah (2017) dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum

Kabupaten Aceh Barat Daya” Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

Page 38: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

21

mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan

Pasien Pada Rumah Sakit Umum Teuku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 97 orang dengan

pengumpulan data melalui kuesioner/daftar pertanyaan dan studi dokumentasi.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda data diolah

dengan menggunakan program SPSS 21.0. Hasil penelitian berdasarkan uji parsial

menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

pasien pada Rumah Sakit Umum Teuku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya, dan

fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat pada Rumah Sakit Umum

Teuku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan hasil penelitian

berdasarkan uji simultan menunjukan bahwa antara variabel kualitas pelayanan

dan fasilitas berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan masyarakat pada

Rumah Sakit Umum Teuku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya (29).

Dewi, dkk (2016) dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Loyalitas Pasien Pengguna BPJS dengan Kepuasan Pasien sebagai

Variabel Intervening di Rawat Inap RSU Slamet Riyadi” Penelitian ini bertujuan

untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh: 1) kualitas layanan terhadap

kepuasan. 2) kualitas layanan terhadap loyalitas pasien. 3) kepuasan pasien

terhadap loyalitas pasien. Data penelitian ini adalah data utama yang diperoleh

dari jawaban 100 responden. Alat analisis data menggunakan analisis jalur (path

analysis). Hasil pengujian menyimpulkan bahwa semua variabel instrumen valid

dan dapat diandalkan sebagai alat pengumpulan data. Dalam analisis data

menunjukkan bahwa: 1) kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif

Page 39: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

22

terhadap kepuasan pasien. 2) Kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif

terhadap loyalitas pasien. 3) kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pasien (30).

Pambudy (2016) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Dukun Gresik”

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif pada Puskesmas Dukun

Gresik. Menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan (X1) dan lokasi (X2)

terhadap kepuasan pasien (Y). Diajukan hipotesis bahwa variabel kualitas

pelayanan (X1) dan lokasi (X2) berpengaruh secara parsial dan simultan, serta

diduga variabel kualitas pelayanan (X1) berpengaruh paling dominan terhadap

kepuasan pasien. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan

penghitungan uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi linear berganda, analisis

korelasi ganda, koefisien determinasi, uji t dan uji F. Dari hasil penelitian

disimpulkan bahwa, kualitas pelayanan dan lokasi mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan pasien, dan variable kualitas pelayanan (X1)

berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan pasien di puskesmas Dukun

Gresik (31).

Supartiningsih (2017) dengan judul penelitian “Kualitas Pelayanan an

Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus Pada Pasien Rawat Jalan” Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas layanan dalam

hal penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap

kepuasan pasien rumah sakit Sarila Husada Sragen. Penelitian ini menggunakan

pendekatan tes hubungan antara variabel dengan pendekatan kuantitatif. Sampel

Page 40: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

23

adalah pasien yang menggunakan layanan Rumah Sakit Sarila Husada Sragen. Uji

hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda.

Penelitian ini menemukan bahwa tangbel dan jaminan berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan pasien rumah sakit Sarila Husada Sragen (32).

Fajri, dkk (2016) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Karanganyar” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi

kualitas pelayanan kesehatan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Penelitian ini adalah penelitian analitik

observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar, baik rawat

jalan dan rawat inap. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling,

dengan responden sebanyak 110 orang. Metode teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

analisis linier berganda. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan

SPSS, hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel reliabilitas dan jaminan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, tetapi variabel tangible,

responsiveness, dan empathy memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

pasien. Pada saat yang sama uji-F menunjukkan bahwa variabel tangible,

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy secara simultan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien (33).

Wididana (2016) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien Rumah Sakit Umum

Page 41: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

24

Shanti Graha Buleleng” Penelitian ini menggunakan analisis partial least square

(PLS) dengan bantuan program software PLS 2.0. Hasil penelitian menunjukan

bahwa 1) kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pasien, 2) kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keprcayaan pasien, 3) kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepercayaan pasien, sedangkan hipotesis 4) pengaruh kepuasan pasien

memediasi sebagian antara kualitas pelayanan terhadap kepercayaan pasien.

Implikasi manajerial penelitian ini yaitu Rumah sakit Umum Shanti Graha

sebaiknya melakukan perbaikan kinerja dengan meningkatkan kualitas pelayanan

khususnya pada indikator-indikator kualitas pelayanan yang berada dibawah rata-

rata total, seperti : fasilitas fisik rumah sakit, teknologi rumah sakit yang modern,

kemampuan petugas medis rumah sakit yang dapat dipercaya, rasa aman pasien

atas pelayanan kesehatan rumah sakit dan ketertarikan pasien dalam

memanfaatkan pelayanan kesehatan rumah sakit yang telah di aplikasikan untuk

meminimalkan komplain pasien (34).

2.2 Telaah Teori

2.2.1 Kepuasan

2.2.1.1 Pengertian

Kepuasan adalah tanggapan terhadap kesesuaian tingkat kepentingan atau

harapan pasien sebelum mereka menerima jasa pelayanan dengan sesudah

pelayanan yang diterima. Kepuasan pelayanan kesehatan dapat di simpulkan

sebagai selisih kinerja perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan (35).

Page 42: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

25

Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan, jika

kinerja berada di bawah harapan pasien, pasien tidak puas, jika memenuhi

harapan pasien amat puas. Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan

konsumen setelah dia mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi

berbagai harapanya.

Tingkat kepuasan pasien institusi pelayanan kesehatan adalah added value

bagi dokter, paramedis, perusahan farmasi, pemasok alat-alat kedokteran,

termasuk pimpinan institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan. Value berasal

dari jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien, atau sistem manajamen

institusi tersebut, atau sesuatu yang bersifat emosional.

Di bidang pelayanan kesehatan, ekspetasi atau kepentingan utama pasien

dan keluarganya adalah kesembuhan atau kembalinya tubuh pasien berfungsi

secarn normal atau mampu melakukan kegiatan sehari hari di rumah, di sekolah,

di tempat kerja, dan sebagainya. Pada saat terjadi interaksi antara petugas

kesehatan dengan pasien selalu diawali situasi informasi yang tidak seimbang

(asyrnetrical atau disbalance information). Petugas kesehatan memiliki

pengetahuan lebih banyak tentang penyakit dan jenis terapi yang digunakan untuk

pasien karena mereka sudah mempelajari di bangku pendidikan. Di sisi lain

pasien dan keluarga masih awam karena hanya bisa merasakan proses terjadinya

sakit dan kondisi kesakitannya.

Oleh karena itu, faktor komunikasi verbal dan non verbal dalam pelayanan

kesehatan memegang faktor kunci utama yang akan menentukan keberhasilan

Page 43: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

26

pelayanan agar bisa memenuhi kepuasan penerima layanan (kesembuhan pasien),

Interaksi positif (reciprocal- timbal balik) antara pasien dan keluarganya di satu

pihak dan petugas kesehatan di pihak lainnya perlu terus dijaga dan

dikembangkan. Sikap positif dan empati petugas kesehatan terhadap pasien atau

kelompok masyarakat akan sangat menentukan interaksi positif ini. Petugas

kesehatan punya tanggung jawab moral memberikan tanggapan yang cepat,

akurat dan dilandasi empati terhadap gangguan kesehatan yang cliderita pasien.

Sikap seperti ini akan memberikan nilai tambah (added value) terhadap kepuasan

pengguna (pasien, keluarga dan masyarakat) yang juga akan menjamin partisipasi

aktif (comp/ience) mereka mengikuti nasehat yang cliberikan oleh petugas.

Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan yang mengakibatkan

ketidakpuasan pasien adalah : (36).

1. Ketidakpastian atas lemahnya jaminan kesembuhan pasien untuk penyakit

yang serius

2. Penyakit yang belum tersedia obatnya. Misalnya, kalau ada pertanyaan dari

pihak pasien atau keluarganya kepacla petugas kesehatan tentang prognosi

penyakitnya, atau pertanyaan tentang kapan mereka bisa sembuh atau kapan

mereka bisa kembali bekerja seperti semula, petugas kesehatan kemungkina

besar tidak akan bisa memberikan jawaban yang tepat dan pasti.

Kondisi ketidakpastian tentang kesembuhan pasien dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

1. Tingkat keseriusan penyakit, penyebabnya, kemampuan tubuh pasien

menerima terapi.

Page 44: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

27

2. Kemauan pasien untuk sembuh, kemampuan pasien atau keluarga untuk

membayar biaya pelayanan.

Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan yang mengakibatkan

ketidakpuasan pasien adalah : (26).

1. Ketidakpastian atas lemahnya jaminan kesembuhan pasien untuk penyakit

yang serius (kanker, cedera kepala berat, kelainan jantung asma kronis, dan

sebagainya).

2. Penyakit yang belum tersedia obatnya. Misalnya, kalau ada pertanyaan dari

pihak pasien atau keluarganya kepada petugas kesehatan tentang prognosis

penyakitnya, atau pertanyaan tentang kapan mereka bisa sembuh atau kapan

mereka bisa kembali bekerja seperti semula, petugas kesehatan kemungkina

besar tidak akan bisa memberikan jawaban yang tepat dan pasti.

Kondisi ketidakpastian tentang kesembuhan pasien dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

1. Tingkat keseriusan penyakit, penyebabnya, kemampuan tubuh pasien

menerima terapi.

2. Kemauan pasien untuk sembuh, kemampuan pasien atau keluarga untuk

membayar biaya pelayanan (pasien) setelah membandingkan antara kinerja

atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan

yang diharapkan (29).

Kepuasan pasien adalah keluaran (outcome) layanan kesehatan. Dengan

demikian, kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatkan mutu

Page 45: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

28

pelayanan kesehatan. Pasien (klien) adalah konsumen pelayanan kesehatan yang

membutuhkan kepuasan dalam pelayanan kesehatan yang terdiri dari : (2)

1) Pelayanan primer : Pelayanan Puskesmas dan tindakan pengobatan.

2) Pelayanan sekunder : ruangan yang nyaman dan menyenangkan.

Kepuasan pasien adalah hasil dari pasien bahwa produk atau pelayanan telah

memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau

kurang. Pasien akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang

diharapkan. Kepuasan pasien ditentukan oleh persepsi atas performance jasa

dalam memenuhi harapan pasien. Pasien merasa puas apabila harapanya

terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pasien terlampaui (29).

2.1.1.1 Manfaat Kepuasan

Beberapa manfaat kepuasan menurut Irine adalah: (29).

a. Kepuasan pasien merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi di masa

yang akan datang

b. Kepuasan pasien merupakan promosi terbaik.

c. Kepuasan pasien merupakan asset puskesmas terpenting

d. Kepuasan pasien menjamin pertumbuhan dan perkembangan puskesmas

e. Pasien makin kritis dalam memilih produk

f. Pasien puas akan kembali

g. Pasien yang puas mudah memberikan referensi

Page 46: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

29

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien

Menurut Kotler dan Keller, faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

yaitu: (30)

1. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka

menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi

pasien terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu

kenyataan kualitas produk atau jasa dan komunikasi puskesmas, dalam hal ini

rumah sakit dalam mengiklankan tempatnya.

2. Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh

pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

3. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah

sakit yang dipandang.

4. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan

yang lebih besar. Sedangkan puskesmas yang berkualitas sama tetapi

berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.

5. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderung

puas terhadap jasa pelayanan tersebut.

Selain itu, menurut Moison, Walter dan White menyebutkan faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan pasien, yaitu: (31)

1. Karakteristik produk, karakteristik produk puskesmas meliputi penampilan

bangunan puskesmas, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan

beserta kelengkapannya.

Page 47: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

30

2. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan

yang lebih besar.

3. Pelayanan, meliputi pelayanan keramahan petugas puskesmas, kecepatan

dalam pelayanan. Puskesmas dianggap baik apabila dalam memberikan

pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang

berkunjung di puskesmas.

4. Lokasi, meliputi letak puskesmas, letak kamar dan lingkungannya.

Merupakan salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam

memilih puskesmas. Umumnya semakin dekat puskesmas dengan pusat

perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan

lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang

membutuhkan puskesmas tersebut.

5. Fasilitas, kelengkapan fasilitas puskesmas turut menentukan penilaian

kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana,

tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.

6. Image, yaitu citra, reputasi dan kepedulian petugas kesehatan terhadap

lingkungan

7. Desain visual, tata ruang dan dekorasi puskesmas ikut menentukan

kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus

diikutsertakan dalam penyusunan strategi terhadap kepuasan pasien atau

konsumen.

8. Suasana, suasana puskesmas yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan

sangat mempengaruhi kepuasan pasien dalam proses penyembuhannya.

Page 48: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

31

Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi

orang lain yang berkunjung ke puskesmas akan sangat senang dan

memberikan pendapat yang positif sehingga akan terkesan bagi

pengunjung puskesmas tersebut.

9. Komunikasi, bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat

diterima oleh petugas kesehatan

Kemudian menurut Nursalam faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

yaitu: (32)

a. Kesesuaian antara harapan dan kenyataan

b. Layanan selama proses menikmati jasa

c. Perilaku personel

d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan

e. Cost atau biaya

f. Promosi atau iklan yang sesuai dengan kenyataan

2.1.1.3 Aspek-aspek Kepuasan Pasien

Penilaian pasien terhadap pelayanan petugas kesehatan bersumber dari

pengalaman pasien. Aspek pengalaman pasien dapat diartikan sebagai suatu

perlakuan atau tindakan dari petugas kesehatan yang sedang atau pernah dijalani,

dirasakan dan ditanggung oleh seseorang yang menggunakan pelayanan petugas

kesehatan.

Menurut Parrasuraman, aspek-aspek kepuasan pasien meliputi: (25)

Page 49: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

32

a. Keistimewaan, yaitu dimana pasien merasa diperlakukan secara istimewa

oleh petugas kesehatan selama proses pelayanan.

b. Kesesuaian, yaitu sejauhmana pelayanan yang diberikan petugas kesehatan

sesuai dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan harga.

c. Keajegan dalam memberikan pelayanan, artinya pelayanan yang diberikan

selalu sama pada setiap kesempatan dengan kata lain pelayanan yang

diberikan selalu konsisten.

d. Estetika, estetika dalam pelayanan berhubungan dengan kesesuaian tata

letak barang maupun keindahan ruangan.

Selain itu menurut Krowinski, terdapat dua aspek kepuasan pasien yaitu: (33).

a. Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan standar dan kode etik

pofesi. Meliputi: hubungan petugas kesehatan dengan pasien, kenyamanan

pelayanan, kebebasan menentukan pilihan, pengetahuan dan kompetensi

teknis, efektivitas pelayanan dan keamanan tindakan.

b. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan

kesehatan. Meliputi: ketersediaan, kewajaran, kesinambungan,

penerimaan, keterjangkauan, efisiensi, dan mutu pelayanan kesehatan.

Kemudian menurut Hinshaw dan Atwood aspek kepuasan pasien yaitu: (34)

a. Teknik pelayanan professional

b. Kepercayaan

c. Pendidikan pasien

Page 50: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

33

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang

digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah keistimewaan, kesesuaian,

keajegan, dan estetika.

Tingkat kepentingan pasien dalam memberikan tanggapan pelayanan

kesehatan yang diterima yaitu:

1. Adequate service

Tingkat kinerja minimal yang masih bisa diterima oleh para penguna

pelayanan sesuai dengan batas toleransinya, perkiraan mutu pelayanan yang

diterima, alternatif lain yang munkin bisa disediakan oleh pihak institusi penyedia

pelayanan kesehatan. Tingkat penerimaan pasien dipengaruhi oleh situasi

kedaruratan yang dihadapi pasien, subtitusi pelayanan sebelum mereka

mengakses pusat-pusat pelayanan kesehatan, derajat keterlibatan para pengguna

pelayanan yang memang dibuka peluangnya oleh pihak institusi penyedia

pelayanan kesehatan atau perkiraan mutu yang diterima oleh pihak penguna.

2. Desired service

Desired Service adalah tingkatan kinerja jasa institusi penyedia pelayanan

kesehatan seperti yang diharapkan oleh pasien. Tingkatan kinerja seperti ini

merupakan gabungan antara kepercayaan para pengguna pelayanan tentang apa

yang dapat dan memang harus diterima oleh pasien dari pihak penyedia jasa

pelayanan kesehatan. Kinerja pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh faktor

kebutuhan para pasien, pengalaman masa lalu para pasien, janji penyedia jasa

pelayanan seperti yang terungkap di dalam promosi mereka, dan komunikasi dari

mulut ke mulut tentang mutu jasa pelayanan tersebut. Ruang di antara kedua

Page 51: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

34

tingkat kepentingan pasien ini merupakan batas toleransi yang masih bisa

diterima (zone of tolerance) pihak institusi penyedia pelayanan kesehatan dan

para pasien. Di zona ini, pihak penyedia pelayanan kesehatan dapat

mengembangkan berbagai variasi pelayanan. Luas batas toleransi ini bisa

bertambah atau berkurang atau berbeda untuk setiap individu, institusi, jenis jasa

dan situasi pelayanan pada saat jasa pelayanan diterima oleh pasien.

Moment of truth (MOT) atau services encounter adalah tingkat kenyamanan

yang dialami dan bisa dirasakan oleh pengguna layanan kesehatan pada setiap

interaksi antara petugas dan pasien. MOT harus mendapat perhatian serius

penyedia layanan kesehatan agar pelayanannya dirasakan memuaskan oleh

pengguna atau memberi nilai tambah (added value) kepada mereka. Misalnya,

seorang pasien diantar oleh keluarganya untuk mencari pengobatan di sebuah

rumah sakit. Untuk kasus ini, MOT yang perlu mendapat perhatian oleh pihak

manajemen rumah sakit harus dimulai pada saat keluarga ini mencari tempat

pakir. Artinya harus ada kemudahan. kemudian kemudahan berikutnya adalah

mencari tempat pendaftaran pasien dan kelancaran sistem antreannya, disusul

keramahan dan kecepatan petugas di tempat pendaftaran, kenyamanan ruang

tunggu. keramahan dan kecepatan pemeriksaan oleh dokter atau paramedis di

poliklinik. Kejelasan informasi tentang hasil pemeriksaan penyakit yang

dilakukan oleh dokter. kejelasan informasi tentang jenis obat dan cara

penggunaannya, termasuk nasehat oleh petugas terkait tentang pantangan

terhadap makanan, kecepatan penyediaan obat di apotek, keterjangkauan harga

obat, sampai follow-up pasien dan seterusnya. Serangkaian interaksi dengan

Page 52: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

35

petugas di rumah sakit mulai dari tempat parkir sampai pasien pulang dari

perawatan rumah sakit adalah MOT yang harus mendapat jaminan dari pihak

manajemen terkait dengan mutu pelayanan agar memberikan kepuasan kepada

para pengguna layanan rumah sakit tersebut (34).

Di bidang pelayanan kesehatan, MOT yang harus mendapat perhatian

utama pimpinan adalah human MOT. Tingkat kepuasan pasien sangat ditentukar

oleh mutu proses interaksi langsung antara pasien dan keluarganya dengar

petugas medis dan non medis mulai saat mereka tiba di rumah sakit, dilayani

petugas sesuai keluhannya, sampai mereka keluar dari ruang perawatan, salah

satu faktor yang menentukan tingkat kepuasan pasien adalah persepsi pasien

terhadap kualitas jasa dan juga ditentukan oleh kualitas barang, harga, nilai

produk, faktor-faktor yang bersifat pribadi dan hal lainnya yang bersifat

sementara (34)

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Kualitas Pelayanan Kesehatan

2.3.1.1 Pengertian

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

menyediakan kepuasan pasien. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan

pasien dan berakhir pada persepsi pasien. Kualitas pelayanan bisa diartikan

sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai

dengan ekspektasi pasien. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan

adalah layanan yang diharapkan pasien (expected service) dan persepsi terhadap

layanan (perceived service) (36).

Page 53: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

36

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi harapan. Pelayanan

adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata

(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen

dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh rumah sakitpemberi

pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen

/pasien.

Menurut Freddy Rangkuti, tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai

berdasarkan sudut pandang rumah sakittetapi harus dipandang dari sudut pandang

penilaian pasien. Karena itu, dalam merumuskan strategi dan program pelayanan,

harus berorientasi kepada kepentingan pasien dengan memperhatikan komponen

kualitas pelayanan (37).

Kualitas yang rendah akan menimbulkan ketidakpuasan pada pasien,

tidak hanya pasien tapi juga berdampak pada orang lain. Karena pasien yang

kecewa akan bercerita paling sedikit kepada 15 orang lainnya. Dampaknya, calon

pasien akan menjatuhkan pilihannya kepada pesaing.

Setiap orang akan menilai kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan

standar atau kriteria yang berbeda-beda. Setiap orang yang terlibat dalam layanan

kesehatan, seperti pasien, masyarakat dan organisasi masyarakat, profesi layanan

kesehatan, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah pasti mempunyai pandangan

yang berbeda tentang unsur apa yang penting dalam kualitas pelayanan

kesehatan. Perspektif kualitas pelayanan kesehatan sebagai berikut: (38)

Page 54: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

37

a. Perspektif pasien atau masyarakat

Pasien atau masyarakat melihat pelayanan kesehatan yang berkualitas

sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang

dirasakannya dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun,

tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta

mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit.

b. Perspektif pemberi layanan kesehatan (provider)

Provider mengaitkan layanan kesehatan yang berkualitas dengan

ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan profesi

dalam setiap melakukan layanan kesehatan sesuai dengan teknologi

kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran (outcome) atau hasil layanan

kesehatan itu.

c. Perspektif penyandang dana

Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa kualitas

layanan kesehatan sebagai suatu layanan kesehatan yang efisien dan efektif.

Pasien diharapkan dapat disembuhkan dalam waktu sesingkat mungkin

sehingga biaya layanan kesehatan dapat menjadi efisien (38).

Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan adalah kesesuaian

pelayanan kesehatan dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya

yang ada secara baik, sehingga semua kebutuhan pasien dan tujuan untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai (39).

Page 55: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

38

2.3.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan Kesehatan Menurut Parrasuraman

Tahun 1985, dalam artikelnya mereka menekankan adanya fenomena umum

bahwa pencapaian kualitas dalam hal produk dan layanan menduduki posisi

sentral. Kualitas layanan ini bagi mereka belum lagi terdefinisikan secara baik.

Kualitas layanan, menurut mereka, adalah perbandingan antara Harapan

(Expectation) dengan Kinerja (Performance). Dengan mengutip Lewis and

Booms 1983, mereka menyatakan: "Service quality (kualitas layanan) adalah

ukuran seberapa baik suatu layanan menemui kecocokan dengan harapan pasien.

Penyelenggaraan kualitas layanan berarti melakukan kompromi dengan harapan

pasien dengan tata cara yang konsisten."

2.3.1.3 Komponen-komponen Kualitas Pelayanan Parrasuraman

Lewat serangkaian Diskusi Kelompok Terfokus yang mereka adakan

sebelumnya, Parasuraman, Zeithaml, and Berry mengajukan 10 kategori Kualitas

Pelayanan. Ke-10 kategori ini mereka sebut “Service Quality Determinants.” Ke-

10 kategori tersebut --menurut mereka-- bisa saja bersifat overlapping karena

mereka membangunnya lewat studi eksploratoris yang notabene menggunakan

pendekatan kualitatif. Mereka meringkas ke-10 determinan tersebut ke dalam

sebuah tabel, yang selengkapnya kami muat sebagai berikut:

1. Reliabilitymeliputi konsistensi kinerja dan keandalan. Artinya, organisasi

menunjukkan pelayanan segera. Ia juga berarti organisasi menghormati

janjinya.Secara rinci meliputi :

a. Ketepatan tagihan;

b. Penyimpanan catatan secara benar;

Page 56: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

39

c. Ketepatan jadwal.

2. Responsivenessadalah keinginan atau kesiapan pekerja dalam

menyediakan pelayanan. Ia meliputi:

a. Pengiriman slip transaksi segera;

b. Mengatasi tanggapan pasien secara cepat;

c. Memberikan pelayanan pendahuluan (misal merancang janji secara

cepat).

3. Competence artinya menguasai keahlian dan pengetahuan yang

dibutuhkan guna melakukan pelayanan. Ia meliputi:

a. Pengetahuan dan keahlian dalam kontak personil;

b. Pengetahuan dan keahlian dalam personil pendukung operasi;

c. Kemampuan riset organisasi.

4. Access adalah kontak yang mudah dan dekat. Ia berarti:

a. Pelayanan mudah diakses lewat telepon (jalur tidak sibut dan tidak

menyuruh tunggu);

b. Waktu tunggu pelayanan tidak lama;

c. Jam operasi yang nyaman;

d. Lokasi fasilitas pelayanan yang nyaman.

5. Courtesymeliputi keramahan, respek, tenggang rasa, dan persahabatan

dalam kontak personil (termasuk resepsionis, operator telepon, etc). Ia

meliputi:

a. Tenggang rasa bagi barang-barang pribadi pasien;

b. Tampilan yang bersih dan rapi dalam ruang pelayanan.

Page 57: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

40

6. Communication artinya memastikan pasien beroleh informasi dalam

bahasa yang bisa mereka pahami serta mendengarkan mereka. Juga ia

berarti organisasi harus menyesuaikan bahasa dengan pasien yang

berbeda-beda. Ia meliputi:

a. Penjelasan atas layanan itu sendiri;

b. Penjelasan berapa biaya suatu layanan;

c. Penjelasan bagaimana pelayanan dan biasa dipertukarkan;

d. Meyakinkan pasien bahwa masalah akan ditangani.

7. Credibilitymeliputi kepercayaan, keyakinan, kejujuran. Ia meliputi

pemunculan kondisi bahwa kepentingan pasien adalah segalanya.

Kontributor untuk credibility adalah :

a. Nama organisasi;

b. Reputasi organisasi;

c. Karakteristik pribadi dari personil yang melakukan kontak;

8. Security adalah kemerdekaan dari bahaya, resiko, atau keraguan. Ia

meliputi:

a. Keamanan fisik;

b. Keamanan finansial;

c. Kerahasiaan.

9. Understanding/Knowing The Customermeliputi melakukan usaha untuk

memahami kebutuhan pasien. Ia meliputi:

a. Pembelajaran untuk memahami kebutuhan khusus pasien;

b. Menyediakan perhatian pribadi;

Page 58: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

41

c. Mengenali pasien reguler.

10. Tangibles meliputi tampilan fisik pelayanan;

a. Fasilitas fisik;

b. Penampilan pekerja;

c. Alat atau perlengkapan yang digunakan untuk menyelenggarakan

pelayanan;

d. Perwakilan fisik dari layanan, seperti kartu kredit plastik atau

pernyataan bank;

e. Pasien lain dalam fasilitas pelayanan.

Dalam menghubungkan ke-10 determinan dengan Harapan (expected

service) dan Kinerja pelayanan (perceived service), ketiganya membuat model

analisis di bawah ini:

Dalam model analisis di atas, tampak bahwa Expected Service (Pelayanan

yang Diharapkan) bergantung pada WOM (Word of Mouth), Personal Needs dan

Past Experience. Berita dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, serta pengalaman

masa lampau merupakan tiga variabel bebas yang memicu muncul Pelayanan

yang Diharapkan (expected service). Di sisi lain, Perceived Service (Pelayanan

Page 59: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

42

yang Diterima) bergantung pada variabel Penentu Kualitas Pelayanan

(determinants of service quality). Variabel ini diukur lewat 10

indikator. Perbandingan antara Pelayanan yand Diharapkan dengan Pelayanan

yang Diterima memunculkan Kualitas Pelayanan yang Diterima (Perceived

Service Quality). Kualitas Pelayanan yang Diteririma inilah yang kerap disebut

sebagai alat ukur Kualitas Pelayanan serta Kepuasan Pasien.

Setelah membahas Model Analisis di atas, Parasuraman, Zeithaml, dan

Berry lantas mengajukan Proposisi Ke-7 yang berbunyi: “Pasien biasanya

bersandar pada unsur pengalaman di saaat menilai kualitas pelayanan.”

Perceived Service Quality (Kualitas Pelayanan yang Diterima) berkisar

pada kontinum kualitas ideal hingga kualitas yang tidak bisa diterima, di mana

poin-poin di sepanjang kontinum tersebut mewakili kualitas kepuasan. Pemosisian

persepsi pasien atas kualitas pelayanan pada kontinum bergantung pada sifat

kesenjangan antara Expected Service (ES) dengan Perceived Service (PS), yang

dirangkum dalam proposisi ke-8, yang bunyinya:

Pada penelitian ini digunakan teori kualitas pelayanan Parasuraman, dkk

untuk mengevaluasi kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi

Kota Medan tahun 2019 dan mengidentifikasikan masalah penelitian dalam lima

dimensi. Kelima dimensi tersebut kemudian disederhanakan menjadi lima

dimensi konsep servqual (11) yaitu:

1. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan rumah sakituntuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pasien yang berarti ketepatan waktu,

Page 60: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

43

pelayanan yang sama untuk semua pasien tanpa kesalahan, sikapyang

simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

2. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan, komponen antara lain komunikasi

(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi

(competence) dan sopan santun (courtesy).

3. Tangible (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu rumah sakitdalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik rumah sakitdan keadaan lingkungan

sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, dipergunakan (teknologi) serta

penampilan pegawainya.

4. Empathy (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pasien dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Dimana suatu rumah sakitdiharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pasien, memahami kebutuhan

pasien secara spesifik, serta memiliki waktu (11).

5. Responsiveness (cepat tanggap) yaitu suatu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pasien dengan

penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa

adanya alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas

pelayanan.

Page 61: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

44

2.3.1.4 Manfaat Kualitas Pelayanan

Manfaat sebuah pelayanan akan dirasakan secara langsung oleh pasien.

Pasien akan merasakan manfaat yang diberikan oleh sebuah organisasi apabila

terpenuhi kebutuhannya. Pohan menjabarkan kebutuhan pasien eksternal terhadap

pelayanan kesehatan, diantaranya sebagai berikut : (2)

a. Kebutuhan terhadap akses pelayanan kesehatan, artinya kemudahan

memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

b. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang tepat waktu, artinya tingkat

ketersediaan pelayanan kesehatan pada saat dibutuhkan

c. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, artinya

biaya pelayanan kesehatan terjangkau dan benar jumlahnya serta mampu

mengurangi atau menghilangkan keluhan atau penyakit

d. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang tepat dan layak, artinya

pelayanan kesehatan yang diberikan sesua dengan kebutuhan pasien

e. Kebutuhan terhadap lingkungan yang aman, artinya segala upaya dilakukan

demi keamanan pasien dan mengurangi terjadnya bahaya cedera serta akibat

yang merugikan yang mungkin terjadi dalam organisasi pelayanan kesehatan

Kebutuhan terhadap penghargaan dan penghormatan pribadi, artinya semua

pasien harus diperlakukan sebagai menusia yang penting dan terhormat, pasien

mempunyai kebutuhan khusus, antara lain seperti : (2)

2) Kebutuhan terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan, artinya semua

kegiatan pelayanan kesehan pesien harus dikoordinasi dengan efektif, baik

antar semua petugas yang terlibat, lintas bagian organisasi.

Page 62: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

45

3) Kebutuhan terhadap kerahasiaan berkenaan dengan seluruh informasi pasien

harus terjamin kerahasiaannya dan rahasia baru dapat dibuka atas izin pasien

dan dilakukan oleh pekabat yang diberi wewenang.

2.3.1.5 Aspek –Aspek Kualitas Pelayanan

Azwar menyatakan bahwa kualitas pelayanan bersifat multi dimensional,

yaitu:

a. Dari segi pemakai jasa pelayanan, kualitas pelayanan terutama

berhubungan dengan ketanggapan dan kemampuan petugas keperawatan

dalam memenuhi kebutuhan pasar dan komunikasi pasien termasuk di

dalamnya sifat ramah dan kesungguhan.

b. Dari pihak penyedia jasa dalam hal ini rumah sakit, kualitas pelayanan

terkait pada pemakaian yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan

teknologi.

Menurut Depkes RI mengungkapkan bahwa pelayanan perawatan

dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada

pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek-aspek dasar kualitas

pelayanan keperawatan tersebut meliputi: (40).

a. Aspek penerimaan

Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu

tersenyum, menyapa semua pasien.Perawat perlu memiliki minat terhadap

orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar

belakang sosial ekonomi, budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat

Page 63: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

46

melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat

pada orang lain dan memiliki wawasan luas.

b. Aspek perhatian

Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan

perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan

pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan,

memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau

mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.

c. Aspek komunikasi

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi

yang baik dengan pasien, dan keluarganya.Adanya komunikasi yang saling

berinteraksi antara pasien dengan perawat, adanya hubungan yang baik

dengan keluarga pasien.

d. Aspek kerjasama

Aspek ini meliputi sikap perawat harus mampu melakukan kerjasama yang

baik dengan pasien dan keluarga pasien.

e. Aspek tanggung jawab

Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu

mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat

dalam bertindak.

Berdasarkan pernyataan beberapa teori maka peneliti menyimpulkan

bahwa yang sesuai untuk dijadikan instrument penelitian pada variabel kualitas

pelayanan adalah menggunakan aspek-aspek dari kualitas pelayanan yakni

Page 64: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

47

meliputi, aspek penerimaan, aspek perhatian, aspek kerjasama, aspek komunikasi

dan tanggung jawab.

2.3.2 Perawat

2.3.2.1 Pengertian dan Peran Perawat

Perawat adalah orang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di

dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku

(24). Menurut Wardah, Febrina, Dewi berpendapat bahwa perawat adalah tenaga

yang bekerja secara professional memiliki kemampuan, kewenangan dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan.Peran perawat dapat

diartikan sebagai tingkah laku dan gerak gerik seseorang yang diharap oleh orang

lain sesuai dengan kedudukan dalam system, tingkah laku dan gerak gerik tersebut

dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial didalam maupun diluar profesi perawat

yang bersifat konstan (41).

1) Peran Perawat Menurut Potter &Perry

Menurut Potter dan Perry, peran perawat adalah sebagai berikut : (42)

a. Pemberi perawatan, perawat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan

dasarnya dan mendapatkan kesehatannya kembali melalui proses

penyembuhan dengan pemberian asuhan keperawatan.

b. Pembuat keputusan klinis, perawat membuat keputusan sebelum mengambil

tindakan keperawatan dan menyusun rencana tindakan yang berhubungan

dengan pengkajian, pemberian perawatan, evaluasi hasil, dengan

menggunakan pendekatan terbaik bagi pasien. Pembuatan keputusan dapat

Page 65: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

48

dilakukan secara mandiri, ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

dan keluarga pasien.

c. Pelindung dan advokat pasien, perawat bertugas mempertahankan lingkungan

yang aman, mencegah terjadinya kecelakaaan dan hal yang merugikan bagi

pasien. Sebagai advokat, perawat membantu pasien mengutarakan hak-

haknya, melindungi hak-hak pasien sebagai manusia dan secara hukum.

d. Manajer kasus, perawat beperan mengkoordinasi aktivitas anggota tim,

mengatur waktu kerja serta sumber yang tersedia di lingkungan kerjanya.

e. Rehabilitator, perawat dengan segenap kemampuan membantu pasien kembali

meningkatkan fungsi maksimal dirinya setelahmengalami kecelakaan, sakit

ataupun peristiwa lain yang menyebabkan pasien kehilangan kemampuan dan

menyebabkan ketidakberdayaan.

f. Pemberi kenyamanan, kenyamanan serta dukungan emosional yang diberikan

perawat selama melaksanakan asuhan keperawatan secara utuh kepada pasien,

dapat memeberikan pengaruh positif berupa kekuatan untuk mencapai

kesembuhan pasien.

g. Komunikator, perawat bertugas sebagai komunikator yang menghubungkan

pasien dan keluarga, antar perawat maupun tenaga kesehatan lainnya. Faktor

terpentingdalam memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan komunitas adalah

kualitas komunikasi.

h. Penyuluh, dalam hal ini perawat menjelaskan kepada pasien tentang

pentingnya kesehatan, memberi contoh prosedur perawatan dasar yang dapat

digunakan pasien untuk meningkatkanderajat kesehatannya, melakukan

Page 66: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

49

penilaian secara mandiri apakah pasien memahami penjelasan yang diberikan

dan melakukan evaluasi untuk melihat kemajuan dalam pembelajaran pasien.

i. Peran karier, perawat berkarier dan mendapatkan jabatan tertentu, hal ini

memberikan perawat kesempatan kerja lebih banyak baik sebagai seorang

perawat pendidik, perawat pelaksana tingkat lanjut, dan tim perawatan

kesehatan (42).

2.3.2.2 Fungsi Perawat

Fungsi perawat merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan

perawat sesuai dengan perannya dan dapat berubah mengikuti keadaan yang ada.

Tindakan perawat yang bersifat mandiri tanpa instruksi dokter dan dilakukan

berdasarkan pada ilmu keperawatan termasuk dalam fungsi independen, dalam hal

ini perawat bertanggung jawab terhadap tindakan dan akibat yang timbul pada

pasien yang menjadi tugas perawatannya, sedangkan tindakan perawat yang

dilaksanakan dibawah pengawasan dan atas instruksi dokter, yang seharusnya

tindakan tersebut dilakukan dan menjadi wewenang dokter termasuk dalam fungsi

dependen, selain fungsi dependen dan independen, perawat memiliki fungsi

interdependen yaitu perawat melakukan aktifitas yang dilaksanakan dan

berhubungan dengan pihak lain atau tenaga kesehatan lainnya (42).

2.3.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat

Tugas perawat berdasarkan lokakarya adalah sebagai berikut;

1) Since interset, yaitu perawat menyampaikan rasa hormatdan perhatian

pada pasien.

Page 67: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

50

2) Explanation about the delay, yaitu perawat bersedia memberikan

penjelasan dengan ramah kepada pasiennya apabila perawat terpaksa

menunda pelayanan.

3) Perawat memperlihatkan kepada pasien sikap menghargai (respect) yang

tercermin melalui perilaku perawat. Misalnya tersenyum, mengucapkan

salam, bersalaman, membungkuk, dan sebagainya

4) Subject the patients desires, perawat saat melakukan komunikasi kepada

pasien, harus berorientasi pada perasaan pasien bukan pada keinginan atau

kepentingan perawat.

5) Derogatory, perawat tidak membicarakan pasien lain dihadapan pasien

dengan maksud menghina.

6) See the patient point of view, perawat mencoba memahami pasien dari

sudut pandang pasien serta menerima sikap kritis pasien.

Tanggung jawab perawat bersumber dari kebutuhan individu terhadap

perawatan. Sedangkan menurut Kusnanto, tanggung jawab perawat kepada pasien

mencakup aspek biologi, psikologi, sosial, kultural, dan spiritual dalam memenuhi

kebutuhan dasar pasien, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

yang meliputi; (43)

1) Membantu pasien memperoleh kembali kesehatannya.

2) Membantu pasien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.

3) Membantu pasien yang tidak dapat disembuhkan untuk menerima

kondisinya.

Page 68: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

51

4) Membantu pasien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara

manusiawi sesuai martabatnya sampai meninggal dengan tenang (43).

2.3.2.4 Kinerja Perawat Klinis Menurut Permenkes Tahun 2017

Perawat klinis adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan

asuhan keperawatan holistik pada pasien secara mandiri dan mengelola

pasien/sekelompok pasien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk

penanganan masalah lanjut/kompleks. Kompetensi kinerja perawat klinis yaitu:

(44).

1) Melakukan asuhan keperawatan dengan tahapan dan pendekatan proses

keperawatan pada pasien dengan tingkat ketergantungan partial dan total care.

2) Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

3) Menerapkan konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien.

4) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien untuk menentukan intervensi

keperawatan.

5) Menetapkan jenis intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantugan pasien.

6) Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam pemberian asuhan

keperawatan.

7) Menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan karakteristik dan

masalah pasien.

8) Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah pasien.

9) Melakukan kajian insiden keselamatan pasien dan manajemen risiko klinis.

10) Melakukan kajian terhadap kejadian dan risiko infeksi pada pasien.

11) Melakukan kerjasama antar tim.

Page 69: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

52

12) Menerapkan pengendalian mutu dengan satu metoda tertentu sesuai kebijakan

rumah sakit setempat.

13) Mengimplementasikan pengendalian mutu asuhan keperawatan.

14) Merumuskan kebutuhan belajar pasien dan keluarga secara holistik sesuai

dengan masalah kesehatan pasien.

15) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar pasien

dan keluarga.

16) Melakukan proses edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga.

17) Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan dan rencana tindak lanjut.

18) Melaksanakan preceptorsip pada tenaga perawat di bawah bimbingannya dan

praktikan.

19) Melakukan diskusi refleksi kasus untuk meningkatkan kualitas pemberian

asuhan keperawatan.

20) Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan.

21) Membantu pelaksanaan riset keperawatan deskriptif.

22) Melakukan survey keperawatan.

23) Menunjukkan sikap memperlakukan pasien tanpa membedakan suku, agama,

ras dan antar golongan.

24) Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien

25) Menunjukkan hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga.

26) Menunjukkan sikap asertif.

27) Menunjukkan sikap empati.

28) Menunjukkan sikap etik

Page 70: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

53

29) Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman

keperawatan.

30) Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai

kewenangannya.

31) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan pasien.

32) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam

pengelolaan asuhan keperawatan (44).

2.3.3 Kerangka Teori

Berdasarkan paparan di atas, maka disusunlah kerangka konsep penelitian

mengenai “pengaruh kualitas pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan”. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah kualitas jasa, yang diukur melalui persepsi respoden atas

kenyataan layanan yang mereka terima berkaitan dengankehandalan, kepastian,

penampilan, empati dan ketanggapan. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kepuasan pasien yang diukur melalui :

1. Niat melakukan kunjungan kembali

2. Kesediaan untuk menggunakan layanan di masa yang akan datang

3. Merekomendasikan/mereferensikan jasa tersebut kepada teman

4. Merekomendasikan/mereferensikan jasa tersebut kepada keluarga.

5. Kesedian tidak akan beralih sarana pelayanan lain

Page 71: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

54

2.4 Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh kehandalan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

2. Ada pengaruh kepastian perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat

inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

3. Ada pengaruh penampilan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

4. Ada pengaruh empati perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat

inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

5. Ada pengaruh ketanggapanperawat terhadap kepuasan pasien di ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

6. Ada variabel kualitas pelayanan perawat yang paling berpengaruh terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Dimensi Kualitas Pelayanan

- Kehandalan

- Kepastian

- Penampilan

- Empati

- Ketanggapan

Kepuasan Pasien

Page 72: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik

dengan rancangan cross sectional study yang bertujuan untuk menganalisis

pengaruh kualitas pelayanan perawat berpengaruh terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi

Kota Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan November

2019.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pasien yang dirawat inap di

Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi Medan pada bulan Oktober yaitu

sebanyak 322 orang pasien.

Page 73: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

56

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang di rawat di Rumah

Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi Medan. Besar sampel ditentukan dengan rumus

slovin yaitu purposive sampling (45).

n : Besar sampel

Z² α/2 :Nilai Z pada derajat kepercayaan 1 - α/2 (1,96)

p : Proporsi hal yang diteliti (0,55)

d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang didiinginkan (0,1)

N : Jumlah populasi

Dengan menggunakan rumus di atas, maka perhitungan sampel adalah:

n = 51,17 = 51

. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 51 orang pasien.

Sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu:

1. Kriteria Inklusi

a. Pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi

Medan pada bulan Oktober.

b. Pria atau wanita dalam keadaan sadar (tidak koma)

Page 74: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

57

c. Usia 17 -65 tahun

d. Bersedia mengisi kuesioner

2. Kriteria Ekslusi

a. Pasien dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi Medan

pada bulan Oktober yang tidak bersedia mengisi kuesioner

b. Usia 16 tahun ke bawah.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis Data

1) Data primer yang akan dilakukan diperoleh dari hasil observasi dengan

cara pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai subjek yang

diteliti

2) Data sekunder diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi

Medan

3) Data tersier yang diperoleh dari catatan atau dokumen-dokumen dan dari

berbagai referensi yang benar-benar valid yang berhubungan dengan

penelitian seperti jurnal.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu :

1. Data primer diperoleh dari hasil observasi dengan cara pengamatan dan

pencatatan secara langsung serta melakukan perbandingan data dengan

menggunakan instrumen penelitian (kuesioner) yang dibuat oleh peneliti

yang berdasarkan konsep teoritisnya dengan terlebih dahulu memberikan

Page 75: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

58

penjelasan singkat tentang tujuan dari penelitian serta acara pengisian

kuesioner dan dinyatakan pada responden apabila ada hal-hal yang tidak

dimengerti.

2. Data sekunder diperoleh dengan studi dokumentasi berupa data deskriptif

yaitu data yang tersedia di RSUD DR.Pirngadi Kota Medan

3. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, seperti jurnal, buku –

buku teks.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian diberikan pada responden yang akan diteliti,

maka instrument diuji terlebih dahulu dengan melakukan uji validitas dan

reliabilitas.

1. Uji Validitas

Untuk penelitian ini validitas merupakan suatu ukuran yang dilakukan untuk

menentukan derajat ketepatan dari instrumen penelitian berbentuk kuesioner.

Untuk mengetahui apakah kuesioner dapat mengukur apa yang hendak diukur

(valid). Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui suatu ukuran atau nilai yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi

antara variabel dan item. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya

sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut

dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah

teknik korelasi. Besarnya r hitung pada r tabel dengan batas signifikan 5%.

Pada penelitian ini instrument penelitian yang digunakan sebanyak 50

butir soal, dan uji validitas akan dilakukan di Rumah Sakit Royal Prima Medan

Page 76: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

59

dengan alasan bahwa Rumah Sakit tersebut merupakan Rumah Sakit Kelas B.

Kuesioner yang telah disusun terlebih dahulu akan dilakukan ujicoba untuk

mengetahui validitas alat ukur.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kehandalan

No Pertanyaan Correct Item

Total

Correlation

Taraf

significant (r

tabel)

Keterangan

1 Pertanyaan 1 0,444 0,871 Valid

2 Pertanyaan 2 0,444 0,832 Valid

3 Pertanyaan 3 0,444 0,809 Valid

4 Pertanyaan 4 0,444 0,971 Valid

5 Pertanyaan 5 0,444 0,901 Valid

Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 5 butir

soal variabel kehandalan dinyatakan valid karena mempunyai nilai Correct Item

Total Correlation lebih besar dibandingkan r tabel atau semua butir soal

mempunyai nilai > 0,444.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kepastian

No Pertanyaan Correct Item

Total

Correlation

Taraf

significant (r

tabel)

Keterangan

1 Pertanyaan 1 0,444 0,783 Valid

2 Pertanyaan 2 0,444 0,806 Valid

3 Pertanyaan 3 0,444 0,915 Valid

4 Pertanyaan 4 0,444 0,915 Valid

5 Pertanyaan 5 0,444 0,915 Valid

Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 5

butir soal variabel kepastian dinyatakan valid karena mempunyai nilai Correct

Item Total Correlation lebih besar dibandingkan r tabel atau semua butir soal

mempunyai nilai > 0,444.

Page 77: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

60

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Penampilan

No Pertanyaan Correct Item Total

Correlation

Taraf significant (r

tabel)

Keterangan

1 Pertanyaan 1 0,444 0,709 Valid

2 Pertanyaan 2 0,444 0,817 Valid

3 Pertanyaan 3 0,444 0,777 Valid

4 Pertanyaan 4 0,444 0,709 Valid

5 Pertanyaan 5 0,444 0,989 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 5

butir soal variabel penampilan dinyatakan valid karena mempunyai nilai Correct

Item Total Correlation lebih besar dibandingkan r tabel atau semua butir soal

mempunyai nilai > 0,444.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Empathy (Empati)

No Pertanyaan Correct Item Total

Correlation

Taraf significant (r

tabel)

Keterangan

1 Pertanyaan 1 0,444 0,952 Valid

2 Pertanyaan 2 0,444 0,884 Valid

3 Pertanyaan 3 0,444 0,805 Valid

4 Pertanyaan 4 0,444 0,976 Valid

5 Pertanyaan 5 0,444 0,976 Valid

Berdasarkan tabel 3.6 hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 5 butir

soal variabel empati dinyatakan valid karena mempunyai nilai Correct Item Total

Correlation lebih besar dibandingkan r tabel atau semua butir soal mempunyai

nilai > 0,444.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Tanggapan

No Pertanyaan Correct Item

Total

Correlation

Taraf

significant (r

tabel)

Keterangan

1 Pertanyaan 1 0,444 0,783 Valid

2 Pertanyaan 2 0,444 0,806 Valid

Page 78: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

61

3 Pertanyaan 3 0,444 0,915 Valid

4 Pertanyaan 4 0,444 0,915 Valid

5 Pertanyaan 5 0,444 0,915 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 5 butir

soal variabel tanggapan dinyatakan valid karena mempunyai nilai Correct Item

Total Correlation lebih besar dibandingkan r tabel atau semua butir soal

mempunyai nilai > 0,444.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsitensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel.Uji reliabilitas dilakukan melalui uji

Cronbach’s Alpha yang dibandingkan dengan menguji butir soal yang sudah valid

secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.Untuk mengetahui reliabilitas caranya

dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Uji signifikan dilakukan

pada taraf signifikan 0,05, artinya instrument dikatakan reliable bila nilai r hitung

lebih besar dari nilai r tabel.

Adapun hasil uji reliabilitas pada penelitian ini yaitu :

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbanch’s

Alpha

r-tabel Keterangan

1 Kehandalan 0,961 0,444 Reliabel

2 Kepastian 0,951 0,444 Reliabel

3 Penampilan 0,907 0,444 Reliabel

4 Empati 0,882 0,444 Reliabel

5 Ketanggapan 0,930 0,444 Reliabel

Page 79: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

62

Berdasarkan table 3.7 di atas menunjukkan bahwa seluruh butir soal

dinyatakan reliable karena memiliki nilai >0,444. Nilai Cronbanch’s Alpha

variabel Kehandalan yaitu 0,961, variabel Kepastian yaitu 0,951, variabel

penampilan yaitu 0,907, variabel Empati yaitu 0,882, dan variabel ketanggapan

yaitu 0,930.

3.5 Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1 Definisi Operasional

1. Kehandalan adalah segala sesuatu kemampuan perawat untuk melaksanakan

jasa yang telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).

2. Kepastian adalah segala sesuatu yang mencakup pengetahuan dan keramah-

tamahan perawat dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan

dan keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki.

3. Penampilan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh pasien.

4. Empati adalah segala sesuatu pemahaman pemberian perhatian secara

individual, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan

memahami kebutuhan.

5. Ketanggapan adalah kemauan perawat untuk membantu dokter spesialis dan

menyediakan jasa/pelayanan yang cepat dan tepat.

6. Kepuasan pasien adalah penilaian terhadap kualitas jasa yang didapat selama

ini yang diberikan oleh perawat.

Page 80: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

63

3.5.2 Aspek Pengukuran

Adapun aspek pengukuran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

No Nama

Variabel

Jumlah

Pernyataan

Cara dan alat

ukur

Skala

Pengukuran Value

Jenis

Skala

Ukur

Variabel Independen

1. Kehandalan

5

-Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 1-10

a. Baik (2)

b. Kurang (1)

Ordinal

2. Jaminan

5

-Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 1-10

a. Baik (2)

b. Kurang (1)

Ordinal

3.

Penampilan

5

-Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 1-10

a. Baik (2)

b.Kurang(1)

Ordinal

4 Empati 5 -Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 1-10

a. Baik (2)

b. Kurang (1)

Ordinal

5. Ketanggapan 5

-Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 0-10

a. Baik (1)

b. Kurang (0)

Ordinal

Page 81: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

64

1.

Variabel

Dependen

Kepuasan Pasien

10

-Kuesioner

Sangat Setuju= 4

Setuju= 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak

Setuju = 1

Skor maks = 20

skor 11-20

skor 1-10

a. Puas (2)

b. Kurang Puas

(1)

Ordinal

3.6 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data menurut Muhammad dapat dilakukan dengan melihat

persentase data yang terkumpul kemudian diolah dengan cara komputerisasi

berdasarkan langkah – langkah sebagai berikut: (36).

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner dengan

tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan

hasil yang valid dan realiabel dan terhindar dari bias.

3. Coding

Penulis memberikan kode pada variabel-variabel yang diteliti.

4. Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program

komputer yang digunakan peneliti yaitu SPSS

5. Data Processing

Page 82: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

65

Semua data yang telah diinput ke dalam aplikasi komputer akan diolah

sesuai dengan kebutuhan dari peneliti. Setelah pengolahan data seperti yang

telah diuraikan di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang menitikberatkan pada

penggambaran atau deskripsi data yang telah diperoleh. Menggambarkan

distribusi frekuensi dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dalam

bentuk tabel atau grafik. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik

setiap variabel penelitian (46).

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan (kolerasi) antara variabel

dependen dengan variabel independen yang bersangkutan. Uji yang digunakan

pada analisis bivariat ini adalah uji chi-square dengan menggunakan derajat

kepercayaan 95% dengan batas kemaknaan perhitungan statistik p value 0,05.

3.7.3 Analisis Multivariat

Analisis ini digunakan untuk melihat faktor yang paling berhubungan Pada

penelitian ini untuk variabel independen terdapat lima variabel yang berjenis

numeric/kontiniu, sedangkan variabel dependennya berjenis kategorik.

Berdasarkan hal tersebut, maka analisis multivariat yang tepat untuk menganalisa

data tersebut adalah menggunakan uji regresi logistic (46).

Page 83: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah

Kolonial Belanda dengan nama “Gementa Zieken Huis” . Selanjutnya dengan

masuknya Jepang ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan berganti nama

dengan “Syuritsu Byusono Ince” dan sebagai direktur dipercayakan kepada putra

Indonesia “Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro” yang akhirnya ditabalkan menjadi

nama Rumah Sakit kita ini. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

berlokasi di Jalan Prof. H.M. Yamin, SH No. 47 Medan. Pada tanggal 17 Agustus

1950 Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah

PusatKementerian Kesehatan di Jakarta.

Dalam periode Tahun 1950 sd 1952 Rumah Sakit Pirngadi mempunyai

peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran

USU. Selanjutnya dengan ditetapkan RSU H. Adam Malik sebagai Rumah Sakit

Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993, Rumah Sakit Umum

Dr. Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit Pendidikan menjadi Rumah Sakit

Tempat Pendidikan.

Setelah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi milik Kota Medan, Pemerintah

Kota Medan mempunyai perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah

Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal ini

diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6

September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi

Page 84: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

67

Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi

restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur

diangkat Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan diikuti pembenahan Sarana,

Prasarana dan Pengadaan Peralatan-peralatan canggih sebagai pendukung

palayanan. Pada tanggal 10 April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.

Pirngadi Kota Medan resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 433MenkesSKIV2007.

4.2 Analisis Data Univariat

Pada penelitian ini analisis data univariat dilakukan untuk mendistribusikan

faktor kualitas pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019

4.2.1 Distribusi Karakteristik Responden di Ruang Rawat Inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Distribusi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, kehandalan, kepastian, penampilan, empati,

cepat ketanggapan, dan kepuasan pasien. Distribusi karakteristik responden

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

4.2.1.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis

Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan di Ruang Rawat Inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Adapun distribusi karakteristik responden berdasarkan umur, jenis

kelamin, pendidikan, dan pekerjaan di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Page 85: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

68

Tabel 4.1 Distribusi Responden di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Kelompok Umur (Tahun) n %

21-25 10 19,61

26-35 8 15,69

36-45 12 23,53

46-55 13 25,49

56-65 8 15,69

Jenis Kelamin n %

Laki-laki 16 31,37

Perempuan 35 68,63

Tingkat Pendidikan n %

SD 2 3,92

SMP 13 25,49

SMA 19 37,25

PT 17 33,34

Jenis Pekerjaan n %

Petani 4 7,84

Wiraswasta 19 37,25

PNS 13 25,49

Lain-lainnya 15 29,41

Jumlah 51 100

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden, sebagian

besar responden berumur 46-55 tahun yaitu sebanyak 13 (25,49%) responden,

sedangkan responden lainnya berumur 21-25 tahun yaitu sebanyak 10 (19,61%)

responden, umur 26-35 tahun sebanyak 8 (15,69), umur 36-45 tahun sebanyak 12

(23,53%), umur 56-65 tahun 8 (15,69%) responden. Dari 51 responden diketahui

bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 35

(68,63%) responden sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

16 (31,34%) responden.

Dari 51 responden diketahui bahwa sebagian besar responden merupakan

Page 86: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

69

tamatan SMA yaitu sebanyak 19 (37,25%) responden, tamatan SD sebanyak 2

(3,29) tamatan SMP sebanyak 13 (25,49%) responden dan tamatan PT ada

sebanyak 17 (33,34%) responden

4.2.1.2 Distribusi Kehandalan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Adapun distribusi kehandalan di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi Kehandalan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Kehandalan n %

Kurang 32 62,75

Baik 19 37,25

Total 51 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden, sebagian

besar responden mengatakan bahwa perawat kurang handal yaitu sebanyak 32

(62,75%) responden, sedangkan responden lainnya mengatakan bahwa perawat

perwat handal yaitu sebanyak 19 (37,25%).

4.2.1.3 Distribusi Kepastian di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019

Adapun distribusi frekuensi kepastian di ruang rawat inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Page 87: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

70

Tabel 4.3 Distribusi Kepastian di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Kepastian n %

Kurang 29 56,86

Baik 22 43,14

Jumlah 51 100

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden,

sebagian besar responden menerima kepastian yang kurang yaitu sebanyak 29

(56,86%) responden, sedangkan responden lainnya menerima kepastian dengan

baik yaitu sebanyak 22 (43,14%) responden.

4.2.1.4 Distribusi Penampilan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Adapun distribusi penamplilan di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi Penampilan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Penampilan n %

Kurang 28 54,90

Baik 23 45,10

Jumlah 51 100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden,

sebagian besar responden menerima penampilan yang kurang yaitu sebanyak 28

(54,90%) responden, sedangkan responden lainnya menerima penampilan yang

baik yaitu sebanyak 23 (45,10%) responden.

4.2.1.5 Distribusi Empati di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019

Adapun distribusi empati di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Page 88: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

71

Tabel 4.5 Distribusi Empati di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

Tahun 2019

Empati n %

Kurang 32 62,75

Baik 19 37,25

Total 51 100

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden,

sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat kurang empati yaitu

sebanyak 32 (62,75%) responden, sedangkan responden lainnya mengatakan

bahwa perawat meberikan pelayanan dengan empati yang baik yaitu sebanyak 19

(37,25%) responden.

4.2.1.6 Distribusi Ketanggapan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Adapun distribusi ketanggapan di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Ketanggapan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Ketanggapan n %

Tidak tanggap 31 60,78

Tanggap 20 39,22

Total 51 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden,

sebagian besar responden merasakan bahwa perawat tidak tanggap yaitu sebanyak

31 (60,78%) responden, sedangkan responden lainnya mengatakan bahwa perawat

memberikan pelayanan dengan tanggap yaitu sebanyak 20 (39,22%) responden.

4.2.1.7 Distribusi Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan Tahun 2019

Page 89: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

72

Adapun distribusi frekuensi kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Kepuasan Pasien n %

Kurang Puas 32 62,75

Puas 19 37,25

Total 51 100

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa dari 51 responden,

sebagian besar responden mengatakan kurang puas yaitu sebanyak 32 (62,75%)

responden, sedangkan responden lainnya mengatakan puas yaitu sebanyak 19

(37,25%) responden.

4.3 Analisis Data Bivariat

4.3.1 Hubungan Kehandalan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Untuk mengetahui hubungan kehandalan perawat terhadap kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.13 Hubungan Kehandalan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti,

sebagian besar responden mengatakan perawat kurang kehandalan sebanyak 32

Kehandala

n

Kepuasan Pasien p

value Kurang Puas Puas Total

n % n % n %

0,025 Kurang 20 62,50 12 37,50 32 62,74

Baik 12 63,16 7 36,84 19 37,26

Jumlah 32 62,74 19 37,26 51 100

Page 90: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

73

(62,74%) responden. Dari 32 (62,74%) responden tersebut, ada sebanyak 20

(62,50%) responden mengatakan perawat kurang kehandalan dan tidak puas

dengan pelayan dan sebanyak 12 (37,50%) responden mengatakan perawat kurang

kehandalan dan puas dengan pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan uji

statistik diperoleh nilai p significancy yaitu 0,025 < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan kehandalan pelayanan perawat terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

4.3.2 Hubungan Kepastian Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Untuk mengetahui hubungan kepastian perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.14 Hubungan Kepastian Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti,

sebagian besar responden menerima kepastian yang kurang sebanyak 29 (56,87%)

responden. Dari 29 (56,87%) responden tersebut, ada sebanyak 20 (68,97%)

responden menerima kepastian yang kurang dan tidak puas dengan pelayan dan

sebanyak 9 (31,03%) responden menerima kepastian yang kurang dan puas

dengan pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p

Kepastian

Kepuasan Pasien p

value Kurang Puas Puas Total

n % n % n %

0,001 Kurang 20 68,97 9 31,03 29 56,87

Baik 12 54,54 10 45,46 22 43,13

Jumlah 32 62,74 19 37,26 51 100

Page 91: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

74

significancy yaitu 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan kepastian pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat

inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

4.3.3 Hubungan Penampilan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Untuk mengetahui hubungan penampilan perawat terhadap kepuasan pasien

di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.15 Hubungan Penampilan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti,

sebagian besar responden mengatakan perawat kurang penampilan sebanyak 28

(54,90%) responden. Dari 28 (54,90%) responden tersebut, ada sebanyak 20

(71,43%) responden menerima penampilan yang kurang dan tidak puas dengan

pelayan dan sebanyak 8 (28,57%) responden menerima penampilan yang kurang

dan puas dengan pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh

nilai p significancy yaitu 0,015 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan penampilan pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

4.3.4 Hubungan Empati Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Penampilan

Kepuasan Pasien p

value Kurang Puas Puas Total

n % n % n %

0,015 Kurang 20 71,43 8 28,57 28 54,90

Baik 12 52,17 11 47,83 23 45,10

Jumlah 32 62,74 19 37,26 51 100

Page 92: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

75

Untuk mengetahui hubungan empati perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.16 Hubungan Empati Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti,

sebagian besar responden mengatakan perawat kurang empatisebanyak 32

(62,74%) responden. Dari 32 (62,74%) responden tersebut, ada sebanyak 20

(62,50%) responden mengatakan perawat kurang empatidan tidak puas dengan

pelayan dan sebanyak 12 (37,50%) responden mengatakan perawat kurang

empatidan puas dengan pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik

diperoleh nilai p significancy yaitu 0,019 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan empati pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

4.3.5 Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien di

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Untuk mengetahui hubungan ketanggapan perawat terhadap kepuasan

pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.17 Hubungan Ketanggapan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien di

Empati

Kepuasan Pasien p

value Kurang Puas Puas Total

n % n % n %

0,019 Kurang 20 62,50 12 37,50 32 62,74

Baik 12 63,16 7 36,84 19 37,26

Jumlah 32 62,74 19 37,26 51 100

Page 93: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

76

Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti,

sebagian besar responden mengatakan perawat kurang ketanggapan sebanyak 31

(60,78%) responden. Dari 31 (60,78%) responden tersebut, ada sebanyak 28

(90,32%) responden mengatakan perawat kurang ketanggapan dan tidak puas

dengan pelayan dan sebanyak 3 (9,68%) responden mengatakan perawat kurang

ketanggapan dan puas dengan pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan uji

statistik diperoleh nilai p significancy yaitu 0,000 < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan ketanggapan pelayanan perawat terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

4.3 Analisis Multivariat

Analisis multavariat menyeleksi variabel yang p value < 0,25 pada uji

bivariat (chi-square) dimasukkan secara bersamaan dalam uji multivariat.

Kemudian setelah tahap pertama selesai maka variabel yang nilai p value < 0,25

akan dimasukkan dalam uji multivariat selanjutnya yang bertujuan untuk

mengetahui variable mana yang paling berhubungan terhadap kepuasan pasien di

ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019.

Ketanggapan

Kepuasan Pasien p

value Kurang Puas Puas Total

n % n % n %

0,000 Kurang 28 90,32 3 9,68 31 60,78

Baik 4 20,00 16 80,00 20 39,22

Jumlah 32 62,74 19 37,26 51 100

Page 94: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

77

Tabel 4.18 Seleksi Variabel yang Menjadi Kandidat Model Dalam Uji

Regresi Logistik Berdasarkan Analisis Bivariat

No Variabel p value Seleksi

1 Kehandalan 0,025 Kandidat

2 Kepastian 0,001 Kandidat

3 Penampilan 0,015 Kandidat

4 Empati 0.019 Kandidat

5 Ketanggapan 0,000 Kandidat

Berdasarkan 4.18 diatas dapat diketahui bahwa semua variabel yakni 5

(lima) variabel menjadi kandidat model dalam uji regresi logistik dimana p value

< 0,25. Hasil analisis regresi logistik dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.19 Hasil Tahapan Pertama Analisis Regresi Logistik

No Variabel B p value Exp(B)OR 95%CI for

Exp(B)

1 Kehandalan -0,117 0,905 0,890 0,132 – 6,000

2 Kepastian -0,806 0,469 0,446 0,050 – 3,966

3 Penampilan 2,367 0,047 10,664 1,032 – 110,194

4 Empati 0,973 0,322 2,646 0,386 - 18,160

5 Ketanggapan 4,545 0,000 94,138 7,314 – 1211,663

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa analisis regresi logistik

dari variabel bivariat yang dimasukkan dalam analisis regresi logistik hanya 2

(dua) variabel. Selanjutnya kedua variabel tersebut dianalisis kembali untuk

melihat variabel mana yang lebih dominanan berhubungan terhadap kepuasan

pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019. Hasil analisis

tahap terakhir regresi logistik dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.20 Hasil Tahapan Akhir Analisis Regresi Logistik

Variabel B P vlue Exp(B)OR 95%CI for Exp(B)

Penampilan 2,022 0,037 7,551 ,829 – 68,800

Ketanggapan 4,309 0,000 74,331 74,331 – 678,030

Page 95: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

78

Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat dilihat bahwa analisis regresi logistik

menghasilkan 1 (1) variabel yang paling dominan berhubungan terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019

dengan p value < 0,05, yaitu variabel ketanggapan dengan signifikan 0,000 (p

value <0,05), OR = 74,331 (95% CI = 74,331 – 678,030) artinya responden yang

merasa perawat kurang tanggap mempunyai peluang 74,331 kali tidak puas

dibanding responden yang merasa perawatnya tanggap dengan nilai koefisien B

yaitu 4,309 bernilai positif, maka semakin tidak tanggap seorang perawat maka

semakin banyak pasien yang tidak puas dengan pelayanan di ruang rawat inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2019.

Page 96: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

79

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Kehandalan Perawat dengan Kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan

Aspek kemampuan pelayanan yang akurat adalah berkaitan dengan

kehandalan kemampuan perawat di rumah sakit untuk memberikan pelayanan

segera, akurat sejak pertama kali pasien datang, tanpa membuat kesalahan apapun,

serta memuaskan pasien sehingga pasien benar-benar yakin dengan kemampuan

perawat karena perawat terkesan baik, terampil, bertanggung jawab dan selalu

menginformasikan tindakan perawatan yang akan dilakukan pada pasien,

misalnya dengan menjelaskan fungsi tindakan kepada pasien (47).

Kehandalan pada penelitian ini adalah kemampuan atau kehandalan di

ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan untuk memberikan layanan sesuai

yang dijanjikan. Hasil penelitian tentang variabel kehandalan menunjukkan bahwa

dari 51 responden yang diteliti, sebagian besar responden mengatakan perawat

kurang kehandalan sebanyak 32 (62,74%) responden. Dari 32 (62,74%) responden

tersebut, ada sebanyak 20 (62,50%) responden mengatakan perawat kurang

kehandalan dan tidak puas dengan pelayan dan sebanyak 12 (37,50%) responden

mengatakan perawat kurang kehandalan dan puas dengan pelayanan. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu 0,025 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kehandalan perawat terhadap

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

Kehandalan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019, dalam pelaksanaannya dimensi

Page 97: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

80

ini memuat dua unsur utama, yaitu kemampuan institusi untuk memberikan

pelayanan sebagaimana yang dijanjikannya dan keakuratan pelayanan yang

diberikan atau seberapa jauh perawat mampu meminimalisir/mencegah terjadinya

kesalahan/error dalam proses pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi

Medan diketahui bahwa dari 51 orang responden yang diteliti, sebanyak 35

(68,63%) responden yang menyatakan perawat tidak memberikan solusi kepada

pasien, sebanyak 30 (58,82%) responden yang menyatakan perawat menangani

pasien dengan cepat dan tepat, sebanyak 28 (54,90%) responden yang menyatakan

bahwa Perawat tidak memberikan informasi dengan bahasa yang mudah di

mengerti pasien, sebanyak 45 (88,24%) responden yang menyatakan bahwa

perawat tidak memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan

dilakukan, sebanyak 31 (60,78%) responden yang mengatakan Perawat

memberitahukan jenis penyakit secara lengkap dan memberitahu cara perawatan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rif‟adarajad,

tentang pengaruh kepuasan pasien terhadap kepuasan pasien. Berdasarkan uji

statistic t variabel independen kepuasan pasien, memperlihatkan bahwa variabel

kepuasan memiliki nilai signifikan sebesar (p = 0,006), dapat disimpulkan bahwa

variabel kepuasan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien pasien

RSUD Kabupaten Buton. Kepuasan pasien pada RSUD Kabupaten Buton

mempengaruhi kepuasan pasien pasien dikarenakan petugas kesehatan dan dokter

RSUD Kabupaten Buton memberikan pelayanan dan interaksi yang memadai

dengan pasien rata-rata responden menyatakan puas (48).

Page 98: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

81

Menurut Kotler dan Keller, kehandalan pelayanan merupakan

kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan terpercaya,

akurat, dan konsisten dan hal tersebut berhubungan dengan dengan tingkat

kepuasan pelanggan. Reliabilitas perawat adalah kehandalan perawat dalam

melayani pasien di rumah sakit, seperti kecepatan dan ketepatan dalam

memberikan asuhan keperawatan. Hal ini sangat penting karena apabila keluhan

tersebut tidak segera ditanggapi maka akan timbul rasa tidak puas terhadap

pelayanan keperawatan. Kehandalan perawat yang kurang akan mengganggu

pelayanan terhadap pasien (49)

Pada penelitian Mardikanto, menunjukkan bahwa secara keseluruhan

kepuasan pasien di RSCC dinilai rendah, dengan adanya nilai yang negatif.

Semakin negatif skor Servqual maka gap yang terjadi di mata pasien semakin

serius. Rendahnya kepuasan pelanggan tersebut terdapat pada dimensi, yaitu

tentang kurangnya kemampuan RSCC untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan

kepada pasien dengan segera, akurat, baik, cermat, dan cepat. Hasil perhitungan

gapini menunjukkan gap antara jasa yang dirasakan/dipersepsikan oleh pelanggan

lebih rendah dari pada jasa yang diharapkan pasien. Jika harapan pelanggan lebih

besar dari pada kenyataan yang diterima, maka kualitas jasa yang diterima kurang

memuaskan, dan timbullah ketidakpuasan pelanggan (50).

Menururt Parasuraman, kualiatas pelayanan dibedakan menjadi dua yaitu

kualitas teknikal dan kualitas fungsional. Kualitas teknikal merujuk pada

kompetensi penyedia jasa untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya

dengan tingkat resiko yang dapat diterima sehingga membantu pelanggan untuk

Page 99: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

82

mencapai tujuannya. Pada penelitian ini harapan pelanggan terpenuhi terhadap

kualitas teknikal maka mereka akan memiliki persepsi yang lebih besar terhadap

kualitas teknikal.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang di rawat di

ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan mengakui pelayanan kesehatan

yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan

yang dirasakannya dan diselenggarakan dengan cara yang sopan santun, tepat

waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta mencegah

berkembangnya atau meluasnya penyakit. Hal ini sangat penting karena pasien

yang merasa puas akan mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali

dan menjadi konsumen yang loyal.

Fenomena ini dapat dilihat ketika petugas yang ada di ruang rawat inap

semuanya baik dan ramah. Perawat yang bertugas selalu mengenalkan diri pada

saat jadwal pergantian jaga, berkeliling ke ruangan dan menanyakan keluhan

pasien dan melaporkannya ke dokter jika sakitnya tidak berkurang serta

memberitahukan lagi kondisi pasien pada saat dokter kunjung visite. Sebelum

memberikan obat perawat selalu memberitahu dan menjelaskan ke pasien atau

keluarga terkait obat yang akan dimasukkan.

Menurut asumsi peneliti, ini membuktikan bahwa kehandalan ruang rawat

inap RSUD DR. Pirngadi Medan terutama petugas kesehatan dapat membuat

pasien merasa tidak puas. Pasien mengatakan ragu-ragu untuk tetap menggunakan

RSUD DR. Pirngadi Medan sebagai fasilitas kesehatan pertama jika pasien atau

keluarga membutuhkan pelayanan rawat inap. Ada beberapa hal yang harus

Page 100: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

83

dilakukan untuk mewujudkan pelayanan yang handal, di antaranya adalah

melakukan pendidikan dan pelatihan kepada perawat secara berkesinambungan

sehingga mereka menjadi perawat yang benar-benar mampu memberikan

pelayanan yang handal (zero defect/ free error) sekaligus memiliki kesadaran

yang tinggi akan pentingnya pelayanan yang reliable. Selain itu, institusi juga

perlu menyediakan infrastruktur yang menunjang program free error. Dalam

seting pelayanan rumah sakit, pelayanan yang reliabel berarti pelayanan yang

bebas dari kesalahan pengkajian, diagnosa, maupun penanganan, tidak terjadi

malpraktik, dan pelayanan yang diberikan memberikan jaminan perbaikan kondisi

pasien yang berobat.

5.2 Hubungan Kepastian Perawat dengan Kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan

Aspek kepastian adalah mencakup menjamin keamanan, kesopanan, mampu

menumbuhkan kepercayaan pasiennya. Kepastian juga berarti bahwa bebas

bahaya, resiko dan keragu-raguan. Dalam hal ini, perawat diharapkan bisa

memberikan garansi bahwa ketika pasien ditangannya, maka kesembuhanlah yang

akan didapat, dengan menumbuhkan kepercayaan pasien, bahwa mereka di tangan

yang tepat merupakan tugas perawat sehingga pasien yakin akan pilihannya dalam

menyembuhkan penyakit yang dideritanya (51).

Berdasarkan tabulasi silang antara kepastian dengan kepuasan pasien

diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti, sebagian besar responden

menerima kepastian yang kurang sebanyak 29 (56,87%) responden. Dari 29

(56,87%) responden tersebut, ada sebanyak 20 (68,97%) responden menerima

kepastian yang kurang dan tidak puas dengan pelayan dan sebanyak 9 (31,03%)

Page 101: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

84

responden menerima kepastian yang kurang dan puas dengan pelayanan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu

0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kepastian

pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

Hasil penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang diteliti, sebanyak 29 (56,86%)

responden yang menyatakan tidak ada kepastian privasi selama pemeriksaan atau

konsultasi, sebanyak 28 (54,90%) responden yang menyatakan rumah sakit tidak

menyediakan Perawat yang terampil dan berkualitas, sebanyak 30 (58,82%)

responden yang menyatakan bahwa Rumah sakit menyediakan Perawat yang

memiliki cara kerja yang baik, sebanyak 33 (64,71%) responden yang

mengatakan Perawat tidak memiliki tanggung jawab penuh dalam melaksanakan

tugas, sebanyak 28 (54,90%) responden yang mengatakan Perawat membeda-

bedakan pasien.

Kepastian yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pengetahuan

perawat terhadap jasa secara tepat, kesopan santunan karyawan dalam memberi

pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan

keyakinan pasien terhadap rumah sakit. Pengetahuan, kesopansantunan, dan

kemampuan para pegawai rumah sakit dapat menumbuhkan rasa percaya para

pasien kepada rumah sakit. Perawat yang memiliki pengetahuan yang luas

Page 102: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

85

sehingga dapat menjawab pertanyaan dari pasien. Kepastian yang mencakup

pengetahuandan ketrampilan perawat (52).

Kepastian yang dimaksud merupakan mampu memberikan informasi

kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, aman dari bahaya,

resiko atau keragu-raguan, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang

dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi,

tentang pengaruh kepuasan pasien terhadap kepuasan pasien pasien. Nilai R

Square sebesar 0,549 atau 54,9%, ini menunjukkan bahwa variabel kualitas

pelayanan (X) dan kepuasan pasien (Y1) mampu menjelaskan terhadap variasi

perubahan variabel kepuasan pasien pasien (Y2) sebesar 54,9%. Variabel

kepuasaan pasien memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kepuasan pasien pasien. Artinya semakin tinggi kepuasaan maka semakin tinggi

pula kepuasan pasien pasien dan sebaliknya (21).

Kotler, bahwa jaminan pelayanan yaitu kemampuan perawat untuk

menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan

kepada konsumen, dan hal tersebut berhubungan dengan tingkat kepuasan

pelanggan. Demi meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga keselamatan

pasien, Rumah Sakit menerapkan “pasien safety” dalam melaksanakan

pelayanannya sehingga pasien yang masuk akan merasa aman dan terbebas dari

infeksi nosokomial (50).

Pelayanan publik yang profesional, artinya pelayanan publik yang

dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan yang

Page 103: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

86

efektif dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Bila jasa/layanan yang diterima

(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa/layanan

yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui

harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.

Sebaliknya bila jasa/ layanan yang diterima lebih rendah dari pada diharapkan,

maka kualitas/layanan akan dipersepsikan buruk (53).

Pelayanan yang baik merupakan hak penuh masyarakat yang harus

dijawab dengan kewajiban kita bersama untuk memberikan pelayanan yang prima

dan membantu program pemerintah untuk menjamin kesehatan seluruh

masyarakat. Kepastian berhubungan dengan kepuasan pasien pasien pengguna

rawat inap di ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan. Pasien atau pengguna

rawat inap ragu-ragu untuk tetap menggunakan ruang rawat inap RSUD DR.

Pirngadi Medan sebagai fasilitas kesehatan pertama karena rata – rata pasien yang

datang berkunjungan adalah peserta JKN KIS dimana mereka tidak bisa memilih

rumah sakit sesuai kemauan pribadi tetapi sesuai kuota atau rujukan dari fasilitas

kesehatan pertama (Puskesmas atau Klinik).

Menurut peneliti, kepastian baik atau buruknya kualitas ruang rawat inap

RSUD DR. Pirngadi Medan tergantung kepada kemampuan rumah sakit dalam

memenuhi harapan pasien dan keluarga secara konsisten. Bahwa citra kualitas

yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang ruang rawat inap RSUD DR.

Pirngadi Medan tetapi harus dilihat dari sudut pandang atau persepsi seluruh

pengunjung. Kepastian dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan kepuasan

pasien pengguna rawat inap, akan tetapi dengan mutu pelayanan yang disajikan

Page 104: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

87

baik oleh rumah sakit membuat pasien tetap mau mengikuti anjuran rujukan dan

tidak meminta untuk pindah rujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

5.3 Hubungan Penampilan Perawat dengan Kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan

Aspek penampilan fisik adalah suatu bukti langsung yang meliputi fasilitas

fisik, perlengkapan dan kebersihan alat untuk tindakan keperawatan, penampilan

fisik perawat yang selalu menggunakan seragam dengan rapi, bersih dan lengkap.

Berdasarkan hasil penelitian variabel penampilan dengan kepuasan pasien

diketahui bahwa dari 51 responden yang diteliti, sebagian besar responden

mengatakan perawat kurang penampilan sebanyak 28 (54,90%) responden. Dari

28 (54,90%) responden tersebut, ada sebanyak 20 (71,43%) responden menerima

penampilan yang kurang dan tidak puas dengan pelayan dan sebanyak 8 (28,57%)

responden menerima penampilan yang kurang dan puas dengan pelayanan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu

0,015 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan penampilan

pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

Hasil penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang diteliti, sebanyak 27 (52,94%)

responden yang menyatakan tidak Perawat selalu ramah, sebanyak 28 (54,90%)

responden yang menyatakan Perawat tidak selalu periang, sebanyak 32 (62,75%)

responden yang menyatakan bahwa Perawat tidak selalu menyapa semua pasien,

sebanyak 29 (56,86%) responden yang mengatakan Perawat membeda-bedakan

Page 105: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

88

pasien, sebanyak 26 (50,98%) responden yang mengatakan Perawat tidak

memiliki komunikasi yang baik.

Penampilan merupakan elemen yang sangat penting bagi konsumen karena

bukti fisik merupakan elemen yang langsung dapat dirasakan oleh pasien. Saat ini

pemasaran telah bergeser menjadi pemasaran dengan pendekatan yang

komprehensif dalam memuaskan kebutuhan pasien (54).

Semakin baik persepsi pasien terhadap penampilan maka kepuasan pasien

akan semakin tinggi. Dan jika persepsi pasien terhadap penampilan buruk, maka

kepuasan pasien semakin rendah. Penampilan berhubungan positif terhadap

kepuasan pasien. Kenyamanan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak

berhubungan langsung dengan efektifitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi

kepuasan pasien dan bersedianya unutuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk

memperoleh pelayan berikutnya. Kenyamanan juga penting karena dapat

mempengaruhi kepercayaan pasien dalam pelayana kesehatan. Kenyamanan

berkaitan erat dengan lingkungan yang asri, kebersian ruangan, kebersian WC,

kelengkapan ruangan, peralatan medis dan kebersian makanan dan minuman.

Kenyamanan merupakan faktor penting untuk menarik pasien yang dapat

menjamin kelangsungan berobat dan kenyamanan suatu bentuk jasa yang tidak

bisa dilihat dan diraba (54).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Warwuru (2017), hasil penilaian tentang bukti fisik menunjukkan 67,7% yang

pada umumnya berada dalam kategori baik. Penampilan dinilai baik karena tata

letak rumah sakit mudah ditemukan oleh responden, pelayanan yang diberikan

Page 106: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

89

cukup memuaskan, suasana (suhu, kebisingan) cukup nyaman. Tersedia fasilitas

seperti tempat sampah, kursi tunggu dan mesin ATM yang cukup memadai (19).

Beberapa karakteristik kualitas pelayanan menurut Nasir sebagai berikut:

ketepatan waktu pelayanan, aksebilitas dan kemudahan untuk mendapatkan jasa,

akurasi pendampingan/pelayanan jasa yang diberikan, sikap sopan santun

karyawan yang memberikan pelayanan, kecukupan informasi yang diseminasikan

kepada pengguna potensial, kondisi dan keamanan fasilitas yang digunakan oleh

konsumen, kepuasan konsumen terhadap karakteristik atau aspek-aspek

tertentudari jasa publik yang diberikan, kepuasan konsumen terhadap jasa publik

secara keseluruhan.

Kotler menyatakan bahwa bukti langsung pelayanan yaitu penampilan

fasilitas fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi yang baik, menarik,

terawat lancar yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pelanggan. Penampilan

perawat adalah penampilan, baik berupa fisik maupun non fisik yang mampu

merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan

seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama

komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit

pertama dan 84 % dari kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya (50).

Menurut asumsi peneliti, untuk menciptakan perilaku pelanggan yang

loyal di ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan harus dijaga dan

ditingkatkan kualitas pelayanan dari segi pelayanan perawat karena akan

menimbulkan kepuasan Pasien.

Page 107: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

90

5.4 Hubungan Empati Perawat dengan Kepuasan pasien di Ruang rawat

inap RSUD DR.Pirngadi Medan

Aspek empati adalah kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi

yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pasien sebagai pelanggan

dan bertindak demi kepentingan pasien. Perawat diharapkan bisa memahami

kesulitan-kesulitan pribadi masing-masing pasien dan membantu mereka keluar

dari kesulitannya. Pasien akan merasa diperhatikan oleh perawat jika apa yang

dibutuhkan dan dikeluhkannya ditanggapi secara baik oleh pihak perawat, dan

sikap yang tulus dan berifat individual atau pribadi yang diberikan perawat

kepada pasien seperti kemudahan untuk menghubungi perawat, kemampuan

perawat untuk berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien. Semakin baik

persepsi perawat terhadap kepedulian (empathy) maka kepuasan pasien akan

semakin tinggi. Dan jika persepsi pasien terhadap kepedulian (empathy) buruk,

maka kepuasan pasien akan semakin rendah (55).

Hasil penelitian variabel empati dengan kepuasan pasien diketahui bahwa

dari 51 responden yang diteliti, sebagian besar responden mengatakan perawat

kurang empati sebanyak 32 (62,74%) responden. Dari 32 (62,74%) responden

tersebut, ada sebanyak 20 (62,50%) responden mengatakan perawat kurang

empati dan tidak puas dengan pelayan dan sebanyak 12 (37,50%) responden

mengatakan perawat kurang empati dan puas dengan pelayanan. Berdasarkan

hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu 0,019 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengaruh empathy (empati)

pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD

Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

Page 108: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

91

Hasil penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang diteliti, sebanyak 27 (56,86%)

responden yang menyatakan Perawat tidak senantiasa mengucapkan salam

sebelum memeriksa pasien, sebanyak 26 (50,98%) responden yang menyatakan

Perawat tidak selalu sabar dan ramah, serta selalu memberikan senyum, sebanyak

28 (54,90%) responden yang menyatakan bahwa Perawat tidak selalu

memperhatikan keluhan pasien, sebanyak 29 (56,86%) responden yang

mengatakan Perawat tidak selalu memberikan motivasi bahwa penyakit yang di

derita dapat sembuh, sebanyak 22 (52,94%) responden yang mengatakan Perawat

tidak memahami kebutuhan pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Warwuru (2017), tentang

hubungan antara petugas layanan dengan kepuasan pasien, hasil penelitian tentang

petugas menunjukkan hasil 62,5% yang pada umumnya berada dalam kategori

baik. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai

p=0,000<α=0,05 yang berarti ada hubungan antara petugas dengan kepuasan

pasien. Pelayanan petugas dinilai baik karena petugas dalam pelayanannya

mampu berkomunikasi dengan baik dan sopan dalam memberikan pelayanan,

dokter yang merawat memiliki kemampuan yang baik, perawat terampil dalam

melakukan pekerjaanya dan petugas farmasi memberikan penjelasan yang baik

tentang obat yang harus dikonsumsi responden. Petugas di RSUP Prof. Dr. R. D

Kandou Manado memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam memberikan

pelayanan (55).

Page 109: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

92

Gronroos, Sharma dan Patterson menegaskan bahwa kualitas fungsional

dihubungkan dengan empati penyedia jasa dan penerima jasa dan dinilai dalam

hal yang sangat subyektif. Hal ini dilihat sebagai suatu hal yang kritis untuk

persepsi pasien dari kualitas pelayanan secara keseluruhan. Khususnya ketika

banyak pemberi jasa sulit untuk membedakan dirinya sendiri hanya pada

pelayanan inti kemudian menjadi komoditas saat persaingan meningkat dan

industri menjadi dewasa, maka dimensi kualitas fungsional menjadi semakin

penting sebagai alat menciptakan keuntungan kompetitif yang dapat didukung.

Maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem,

prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dengan harapan atau

keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka. Faktor yang menyebabkan

timbulnya pelayanan yaitu: adanya rasa cinta dan kasih sayang, adanya keyakinan

bahwa berbuat baik kepada orang lain (56).

RSUD DR. Pirngadi Medan selalu berusaha menciptakan manusia yang

bersedia mengorbankan apa yang ada padanya sesuai kemampuannya,

diwujudkan menjadi layanan dan pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma,

sopan santun, dan kesusilaan yang hidup dalam masyarakat. Kepada semua

petugas khususnya petugas ruang rawat inap ditanamkan sikap peduli kepada

sesama, dan memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga secara

komprehensif tanpa membedakan agama, suku, dan status sosial. Semua harus

mendapatkan pelayanan dan perawatan yang adil serta bermutu sehingga mereka

tetap memilih loyal dengan rumah sakit. Dari hasil observasi juga ditemukan

petugas membantu pasien tanpa memandang agama, suku dan status sosial kaya

Page 110: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

93

atau miskin, tidak pernah menunjukkan rasa jijik meskipun luka gangren pasien

karena sakit gula tidak enak atau bau, petugas juga selalu memandikan pasien

setiap pagi bagi yang perlu bantuan dan mengganti alat tenun pasien setiap hari

dan jika kotor.

Kotler menyatakan bahwa empati perawat yang dimaksud adalah

kesediaan untuk lebih peduli memberikan perhatian kepada pasien. Perhatian yang

diberikan perawat dapat dilakukan dengan memperlihatkan sikap caring terhadap

pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat

menggunakan kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan,

selalu berada disamping pasien saat dibutuhkan sehingga pasien merasa puas

terhadap perhatian yang diberikan perawat (50).

Pasien yang merasa puas akan kembali lagi memanfaatkan pelayanan

rumah sakit jika mereka membutuhkannya lagi berpendapat bahwa perawat

memiliki kontribusi yang unik terhadap kepuasan pasien dan keluarganya.

Valentine menyatakan bahwa pelayanan keperawatan dan perilku perawat

merupakan faktor yang sangat berhubungan terhadap kepuasan pasien.

Peningkatan prioritas kepuasan pasien adalah memperbaiki kualitas pelayanan

dengan mendistribusikan pelayanan yang adil, ramah dan sopan.

Menurut asumsi peneliti, yang membedakan ruang rawat inap RSUD DR.

Pirngadi Medan dengan RS lainnya adalah menanamkan visi RS kepada seluruh

karyawan yaitu menjadi rumah sakit yang unggul, professional, terpercaya di

Sumatera Utara. sentuhan psikologis yang bisa disampaikan perawat, dan tim

medis lainnya kepada pasienakan mengurangi stress yang dialaminya pada masa

Page 111: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

94

sakit, dan ternyata kelelahan psikis berkontribusi terhadap penyakit yang diderita

pasien semakin parah. Motivasi dari tim medis bisa menurunkan kecemasan

dengan memberikan dukungan-dukungan emosional berupa kesabaran, perhatian,

motivasi supaya pasien akan sembuh lebih cepat.

5.5 Hubungan Ketanggapan Perawat dengan Kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD DR.Pirngadi Medan

Aspek kemampuan pelayanan yang akurat adalah berkaitan dengan

kehandalan kemampuan perawat di rumah sakit untuk memberikan pelayanan

segera, akurat sejak pertama kali pasien datang, tanpa membuat kesalahan apapun,

serta memuaskan pasien sehingga pasien benar-benar yakin dengan kemampuan

perawat karena perawat terkesan baik, terampil , bertanggung jawab dan selalu

menginformasikan tindakan perawatan yang akan dilakukan pada pasien,

misalnya dengan menjelaskan fungsi tindakan kepada pasien.

Hasil penelitian tentang variabel ketanggapan ditemukan bahwa dari 51

responden yang diteliti, sebagian besar responden mengatakan perawat kurang

ketanggapan sebanyak 31 (60,78%) responden. Dari 31 (60,78%) responden

tersebut, ada sebanyak 28 (90,32%) responden mengatakan perawat kurang

ketanggapan dan tidak puas dengan pelayan dan sebanyak 3 (9,68%) responden

mengatakan perawat kurang ketanggapan dan puas dengan pelayanan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p significancy yaitu

0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan responsiveness

(cepat tanggap) pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap

RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2019.

Page 112: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

95

Hasil penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan

menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang diteliti, sebanyak 31 (60,78%)

responden yang menyatakan Perawat kurang cepat dalam menanggapi keluhan

pasien, sebanyak 30 (58,82%) responden yang menyatakan Perawat cepat

melayani permintaan medis, sebanyak 26 (50,98%) responden yang menyatakan

bahwa Perawat kurang memberikan saran dan motivasi dengan bijaksana,

sebanyak 28 (54,90%) responden yang mengatakan Perawat tidak bersungguh-

sungguh dalam melaksanakan tugas, sebanyak 30 (58,82%) responden yang

mengatakan Perawat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standar Prosedur

Operasional.

Menurut Kotler ketanggapan petugas yaitu kemauan dari perawat dan

untuk membantu pasien dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan

mengatasi keluhan dari pasien dan hal tersebut berhubungan dengan tingkat

kepuasan pasien (50)

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Parrasuraman bahwa untuk dunia

kesehatan, menuju kepuasan pasien dalam hal ini pasien adalah dengan bersedia

mendengarkan keluhan, tidak membiarkan pasien menunggu, serta sebagai

perawat adalah tenaga professional yang seharusnya mudah diakses oleh pasien.

Membiarkan pasien menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas dapat

menyebabkan persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.

Harapan pasien terhadap ketanggapan pelayanan hampir dapat dipastikan

berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu. Faktor komunikasi dan

situasi fisik disekeliling pasien yang menerima pelayanan mempengaruhi

Page 113: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

96

penilaian pasien. Komunikasi kepada pasien mengenai proses pelayanan yang

diberikan akan memebentuk persepsi yang lebih positif salah satunya adalah

kesigapan dan ketulusan dalam menjawab pertanyaan dan permintaan pasien.

Menurut asumsi peneliti, pada dasarnya seorang perawat dituntut memiliki

ketanggapan agar menghasilkan hasil kinerja yang sesuai dengan harapan pasien

yang berarti ketanggapan, pelayanan yang sama untuk semua pasien tanpa

kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi sehingga nantinya

akan melahirkan rasa kepuasan dalam diri pasien itu sendiri. Semakin baik

persepsi pasien terhadap kehandalan (reliability) maka kepuasan pasien akan

semakin tinggi. Dan jika persepsi pasien terhadap kehandalan (reliability) buruk,

maka kepuasan pasien akan semakin rendah.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Evelina,

tentang pengaruh kinerja pelayanan rawat inap terhadap kepuasan dan kepuasan

pasien pasien rumah sakit. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh

secara langsung kinerja pelayanan rawat inap terhadap kepuasan dan kepuasan

pasien pasien, serta terdapat pengaruh secara tidak langsung kinerja pelayanan

rawat inap terhadap kepuasan pasien pasien melalui kepuasan pasien (50).

Berdasarkan hasil observasi peneliti, variabel ketanggapan ditemukan

kurang tanggapnya perawat di ruang rawat inap dan belum sesuai harapan pasien

dan keluarga. Dapat dilihat dari distribusi frekuensi jawaban responden tentang

ketanggapan menunjukkan hampir semua pertanyaan sebagian besar responden

menjawab tidak memuaskan.

Page 114: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

97

Menurut asumsi peneliti, ketanggapan berhubungan dengan kepuasan

pasien pengguna rawat inap karena responden merasa puas dengan pelayanan

ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan. Hal ini dapat dilihat dari

ketanggapan perawat saat bertugas dimana perawat kurang cepat datang jika

dipanggil atau dibutuhkan bantuannya. Ketidakpuasan yang dirasakan pasien

membuat mereka memutuskan ragu-ragu untuk tetap menggunakan jasa pelayan

ruang rawat inap RSUD DR. Pirngadi Medan.

Page 115: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

98

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kehandalan perawat berhubungan terhadap kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan (p = 0,025).

2. Kepastian perawat berhubungan terhadap kepuasan pasien di Ruang rawat

inap RSUD Dr.Pirngadi Medan (p = 0,001)

3. Penampilan perawat berhubungan terhadap kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan (p = 0,015).

4. Empati perawat berhubungan terhadap kepuasan pasien di Ruang rawat

inap RSUD Dr.Pirngadi Medan (p = 0,019).

5. Ketanggapan perawat berhubungan terhadap kepuasan pasien di Ruang

rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan (p = 0,000).

6. Adapun variabel yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien di

Ruang rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Medan yaitu ketenggapan

(p=0,000).

Page 116: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

99

5.1. Saran

Disarankan kepada beberapa pihak sebagai berikut:

1. RSUD Dr.Pirngadi Medan

Disarankan kepada RS untuk dalam menanggapi keluhan pasien, cepat

melayani permintaan meis, memberikan saran dan motivasi dengan bijaksana,

bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugas,

dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar prosedur operasional.

2. Pasien pengguna rawat inap

Diharapkan kepada seluruh pasien yang menggunakan fasilitas rawat inap

memberikan penilaian yang objektif terhadap pelayanan yang didapat dan

berkomitmen untuk tetap memilih RSUD Dr.Pirngadi Medan sebagai fasilitas

kesehatan jika ada keluarga yang sakit, serta bersedia merekomendasikan

RSUD Dr.Pirngadi Medan kepada pihak lain.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan metode

penelitian yang berbeda seperti kuantitatif untuk melengkapi hasil penelitian

yang telah ada.

Page 117: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

100

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit. Jakarta. 2009;(rumah sakit):40.

2. Adikoesoemo S. Manajemen Rumah Sakit. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

2012;

3. Triwibowo C. Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.

Jakarta: CV. Trans Info Media. 2013;

4. Ilyas Y. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula

Cetakan Ketiga. Depok Fakultas Kesehatan Msayarakat. 2011;

5. Nursalam N. Manajemen keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek

Keperawatan Profesional. Jakarta Salemba Medika. 2011;

6. Margaretha. Kualitas Pelayanan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mandar

Maju; 2004.

7. Nursalam N. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek

Keperawatan Profesional. Jakarta Salemba Medika. 2007;

8. Kementrian Kesehatan RI. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia

tahun 2016. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusdatin Kemenkes

RI GEN, Jakarta Pusdatin Kemenkes RI. 2017;

9. Machmud R. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Andalas. 2008;2(2):186–90.

10. Gilles D. Nursing Management A System Approach Philadelpia: WB.

Sauders Co. 2000;

11. Muninjaya AAG. Manajemen Kesehatan. In EGC; 2004.

12. Medan DKK. Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2018. Medan; 2018.

13. Hafid MA. Hubungan Kinerja Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien

Pengguna Yankestis Dalam Pelayanan Keperawatan Di RSUD Syech

Yusuf Kab. Gowa. Jurnal Kesehatan. 2014;7(2).

14. Ahmad BM. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pasien Klinik Assalaam Medicare Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah

Surakarta; 2019.

15. Silalahi JY, Fitriani AD, Megawati M. Analisis Mutu Pelayanan Perawat

Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di Rumah Sakit Advent

Medan. Jurnal Kesehatan PERINTIS (Perintis‟s Health Journal).

2019;6(1):21–9.

16. Siswanto D, Khasanah I. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas

Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Pada Pasien Ruang

Rawat Inap Rumah Sakit Pku Muhamadiyah Gombong). Fakultas

Ekonomika dan Bisnis; 2019.

17. Ismail I, Munir AR, Kadir I. Pengaruh Komunikasi, Prosedur Melalui

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Bpjs Di Rsud Labuang Baji

Makassar. YUME Journal Management. 2019;2(2).

18. Handayani T, Susidin S, Pamungkas M, Arifin M. Analisis Pengaruh

Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap (Studi

kasus di badan RSUD dr. M Ashari Kabupaten Pemalang). Jurnal Ekonmi

Page 118: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

101

dan Manajemen STIE Assholeh. 2019;6(1):13–36.

19. Zul A. Pelayanan Kesehatan Pada Poli KIARSUD Kota Sabang Tahun

2012. Mhs D-IV Kebidanan pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh. 2012;11.

20. Gunawan YI, Saragih M. Pengaruh Kualitas Pelayanan Medis Dan Inovasi

Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Pasien. Jurnal Manajemen

Kewirausahaan. 2019;16(1):33–42.

21. Burhan IR. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pasien Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital. Jurnal

Kesehatan. Andalas. 2018;7(3):394–9.

22. Ma‟ruf. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien

Pada Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.” 2016;

23. Pratiwi DS. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Kesehatan

Terhadap Kepuasan Pasien Bpjs Di Klinik Dk Bintaro Dengan Metode

Kano, Servqual Dan Gap Analysis. Pros Semnastek 2019. 2019;1(1).

24. Subroto ER. Pengaruh Daya Tanggap, Bukti Fisik Dan Operational

Benevolence Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang Vip Blud Rsud Dr.

Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Kindai Kumpul Informasi dan

Artikel Ilmu Manajemen dan Akuntansi. 2018;14(3).

25. Surasdiman S, Ilyas GB, Azis M. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,

Fasilitas Dan Pengetahuan Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Batu-

Batu Kabupaten Soppeng. YUME Journal Management. 2019;2(1).

26. Rahmawati D, Talkah A. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Dan Loyalitas (Studi Kasus Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit

Umum Daerah Nganjuk). Revitalisasi. 2019;6(1):86–9.

27. Sulastrini S, Widjanarko B, Kana NL. Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Poli Ginjal dan Saluran Kemih

Urology Center di RSI Sultan Agung Semarang. Universitas Diponegoro

Semarangpro; 2016.

28. Rosalia KJ, Purnawati NK. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pasien RSU Surya Husadha di Denpasar. E-Jurnal Manajemen

Unud. 2018;7(5):2442–69.

29. Harfika J, Abdullah N. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas

Terhadap Kepuasan Pasien pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Aceh

Barat Daya. Balance. 2017;14(1).

30. Dewi RR, HM Wahyuddin MS. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Loyalitas Pasien Pengguna BPJS dengan Kepuasan Pasien sebagai Variabel

Intervening di Rawat Inap RSU Slamet Riyadi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta; 2016.

31. Pambudy AP. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap

Kepuasan Pasien Di Puskesmas Dukun Gresik. JurnalManajemen.

2016;1(1):11–Halaman.

32. Supartiningsih S. Kualitas Pelayanan an Kepuasan Pasien Rumah Sakit:

Kasus Pada Pasien Rawat Jalan. Journal Medicoeticolegal dan Manajemen

Rumah Sakit. Muhammadiyah University Yogyakarta; 2017;6(1):9–15.

33. Fajri IK, Wajdi MF. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Page 119: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

102

Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016.

34. Wididana KBS. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Dan Kepercayaan Pasien Rumah Sakit Umum Shanti Graha Buleleng.

Jurnal Ekonomi Bisnis Jagaditha. 2017;3(1):78–93.

35. Gerson RF. Mengukur Kepuasan Pelanggan: Panduan Menciptakan

Pelayanan Bermutu. Penerbit PPM, Jakarta. 2002;

36. Prof. dr. A. A. Gde Muninjaya M. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.

Edisi 2. Purnama W, editor. Vol. 2, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2015. 186 p.

37 Freddy R. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. 2003;

38. Al-Assaf AF. Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional. Jakarta

EGC. 2009;

39. Parasuraman A, Berry LL, Zeithaml VA. Perceived service quality as a

customer‐ based performance measure: An empirical examination of

organizational barriers using an extended service quality model. Hum

Resour Manage. Wiley Online Library; 1991;30(3):335–64.

40 Simamora NRH, Kep M.Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. In

EGC; 2009

41. Pohan IS. Jaminan mutu layanan kesehatan: dasar-dasar pengertian dan

penerapan. Jakarta Egc. 2007;

42. Potter PA, Perry AG. Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7. A

Ferderika, Penerj) Jakarta Salemba Medika. 2009;

43. Wardah W, Febtrina R, Dewi E. Pengaruh Pengetahuan Perawat Terhadap

Pemenuhan Perawatan Spiritual Pasien Di Ruang Intensif. Jurnal

Endurance Kajian Ilmu Problem Kesehatan. 2017;2(3):436–43.

44. Kemenkes R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40

Tahun 2017 Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat

Klinis.

45. Amirin TM. Populasi Dan Sampel Penelitian 4: Ukuran Sampel Rumus

Slovin. Erlangga, Jakarta. 2011;

46. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Sosial dan Kesehatan.

Bandung: Citapustaka Media Perintis. 2016;

47 Kusnanto SK, Kes M. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan

Profesional. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004;

48. Rif‟adarajad S, Sarita B, Balaka MY. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Pada Loyalitas Pengguna Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Buton. Jurnal Progam Ekonomi Pembangunan . 2017;1(2):56–

64.

49. Kotler dan Keller. Marketing Management Edisi 14, Global

Edition.Pearson Prentice Hall;2012.

50. Mardikanto O, Kristiyono E, Nurhaeni F. Analisis Kepuasan Pelanggan

Dengan Metode Servqualdi Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta.

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2016;4(1).

51. Zeithaml VA, Parasuraman A, Berry LL, Berry LL. Delivering quality

service: Balancing customer perceptions and expectations. Simon and

Page 120: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

103

Schuster; 1990.

53. Moenir AS. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesipa. Bumi Aksara;

2010.

54. Cahyani. pengaruh antara physical evidence (bukti fisik) dengan minat

kunjungan ulang pasien rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati. 2015;

55. Rust RT, Oliver L. Richard, SerQual: New Direction Theory and Practice.

Sage Publication. Inc. USA; 1994.

56. Grönroos C. Service Management and Marketing: A customer relationship

management approach. J. Wiley; 2000;

57. Evelina. Pengaruh Kinerja Pelayanan Rawat Inap Terhadap Kepuasan Dan

Kepuasan Pasien Pasien Rumah Sakit. 2017;

Page 121: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

104

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.PIRNGADI MEDAN

TAHUN 2019

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Ruangan :

KUALITAS PELAYANAN PERAWAT

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan tepat dan benar, kemudian pilih

jawaban menurut anda benar.

2. Jawaban yang menurut anda benar berikan tanda checklist (√)

3. Mohon dijawab dengan jujur dan benar .

4. Jika ingin mengganti jawaban, coret yang salah dan beri tanda pada jawaban

saudara ganti.

5. Setiap jawaban akan kami jaga kerahasiaannya.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat tidak Setuju

Page 122: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

105

1. KEHANDALAN

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Perawat memberikan solusi kepada pasien

2 Perawat menangani pasien dengan cepat dan tepat

3 Perawat memberikan penjelasan kepada pasien

tentang tindakan yang akan dilakukan

4 Perawat memberikan informasi dengan bahasa

yang mudah di mengerti pasien

5 Perawat memberitahukan jenis penyakit secara

lengkap dan memberitahu cara perawatan

2. KEPASTIAN

No Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1 Ada jaminan privasi selama pemeriksaan atau

konsultasi

2 Rumah sakit menyediakan Perawat yang

terampil dan berkualitas

3 Rumah sakit menyediakan Perawat yang

memiliki cara kerja yang baik

4 Perawat memiliki tanggung jawab penuh dalam

melaksanakan tugas

5 Perawat tidak membeda-bedakan pasien

3. PENAMPILAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Perawat selalu berpenampilan menarik

2. Perawat memiliki penampilan yang bersih

3. Perawat memiliki penampilan yang rapi

4. Perawat menggunakan seragam khusus,

sehingga mudah dikenali

5. Perawat memiliki name tag

Page 123: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

106

4. EMPATI

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Perawat senantiasa mengucapkan salam sebelum

memeriksa pasien

2. Perawat selalu sabar dan ramah, serta selalu

memberikan senyum

3. Perawat selalu memperhatikan keluhan pasien

4. Perawat selalu memberikan motivasi bahwa

penyakit yang di derita dapat sembuh

5. Perawat memahami kebutuhan pasien

5. KETANGGAPAN

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Perawat cepat dalam menanggapi keluhan pasien

2 Perawat cepat melayani permintaan medis

3 Perawat memberikan saran dan motivasi dengan

bijaksana

4 Perawat bersungguh-sungguh dan tidak

mengenal waktu dalam melaksanakan tugas

5 Perawat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

Standar Prosedur Operasional

Page 124: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

107

KEPUASAN PASIEN

No Pernyataan Jawaban

SP P TP STP

1. Apakah anda puas dengan keramahan Perawat dalam

memberikan pelayanan di ruang rawat inap?

2. Apakah anda puas dengan perhatian Perawat di ruang rawat

inap ketika anda mengutarakan keluhan tentang penyakit anda?

3. Apakah anda puas dengan penjelasan Perawat mengenai

maksud dan tujuan dari tindakan pengobatan yang akan

dilakukan ?

4. Apakah anda puas dengan cara Perawat di ruang rawat inap

pada saat pemeriksaan kesehatan anda?

5. Apakah anda puas dengan kesiapan dan kebersihan alat yang

digunkan Perawat?

6. Apakah anda puas dengan kondisi dan kebersihan ruangan di

ruang rawat inap?

7. Apakah anda puas dengan jam kerja Perawat yang disediakan

di ruang rawat inap?

8. Apakah anda puas dengan prosedur pelayanan ruang Perawat?

9. Apakah anda puas dengan informasi yang diberikan oleh

Perawat tentang kesehatan anda di ruang rawat inap?

10. Apakah anda puas dengan peresepan obat yang diberikan oleh

Perawat?

Keterangan :

SP = Sangat puas

P = Puas

TP = Tidak puas

STP = Sangat tidak puas

Medan, Oktober 2019

(Responden)

Page 125: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

108

Page 126: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

109

Page 127: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

110

Page 128: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

111

Frequency Table

Kehandalan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang 32 62.7 62.7 62.7

Baik 19 37.3 37.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

Kepastian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang 29 56.9 56.9 56.9

Baik 22 43.1 43.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

Penampilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang 28 54.9 54.9 54.9

Baik 23 45.1 45.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

Empati

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang 32 62.7 62.7 62.7

Baik 19 37.3 37.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

Ketanggapan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang 31 60.8 60.8 60.8

Baik 20 39.2 39.2 100.0

Total 51 100.0 100.0

Kepuasn_Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Puas 32 62.7 62.7 62.7

Puas 19 37.3 37.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

Page 129: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

112

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Reliability * Kepuasn_Pasien 51 100.0% 0 0.0% 51 100.0%

Assurance * Kepuasn_Pasien 51 100.0% 0 0.0% 51 100.0%

Tangible * Kepuasn_Pasien 51 100.0% 0 0.0% 51 100.0%

Empathy * Kepuasn_Pasien 51 100.0% 0 0.0% 51 100.0%

Responsivenes *

Kepuasn_Pasien 51 100.0% 0 0.0% 51 100.0%

Kehandalan * Kepuasan Pasien

Crosstab

Kepuasn_Pasien Total

Tidak Puas Puas

Reliability

Kurang

Count 20 12 32

Expected Count 20.1 11.9 32.0

% within Reliability 62.5% 37.5% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 62.5% 63.2% 62.7%

% of Total 39.2% 23.5% 62.7%

Baik

Count 12 7 19

Expected Count 11.9 7.1 19.0

% within Reliability 63.2% 36.8% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 37.5% 36.8% 37.3%

% of Total 23.5% 13.7% 37.3%

Total

Count 32 19 51

Expected Count 32.0 19.0 51.0

% within Reliability 62.7% 37.3% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 62.7% 37.3% 100.0%

Page 130: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

113

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .002a 1 .025

Continuity Correctionb .000 1 .024

Likelihood Ratio .002 1 .025

Fisher's Exact Test 1.000 .602

Linear-by-Linear

Association .002 1 .029

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.08.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Reliability

(Kurang / Baik) .972 .300 3.149

For cohort Kepuasn_Pasien =

Tidak Puas .990 .640 1.530

For cohort Kepuasn_Pasien =

Puas 1.018 .486 2.132

N of Valid Cases 51

Page 131: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

114

Kepastian* Kepuasan Pasien

Crosstab

Kepuasn_Pasien Total

Tidak Puas Puas

Assurance

Kurang

Count 20 9 29

Expected Count 18.2 10.8 29.0

% within Assurance 69.0% 31.0% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 62.5% 47.4% 56.9%

% of Total 39.2% 17.6% 56.9%

Baik

Count 12 10 22

Expected Count 13.8 8.2 22.0

% within Assurance 54.5% 45.5% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 37.5% 52.6% 43.1%

% of Total 23.5% 19.6% 43.1%

Total

Count 32 19 51

Expected Count 32.0 19.0 51.0

% within Assurance 62.7% 37.3% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 62.7% 37.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.113a 1 .001

Continuity Correctionb .581 1 .005

Likelihood Ratio 1.110 1 .038

Fisher's Exact Test .383 .223

Linear-by-Linear

Association 1.091 1 .025

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.20.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 132: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

115

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Assurance

(Kurang / Baik) 1.852 .586 5.850

For cohort Kepuasn_Pasien =

Tidak Puas 1.264 .804 1.989

For cohort Kepuasn_Pasien =

Puas .683 .336 1.389

N of Valid Cases 51

Penampilan * Kepuasan Pasien

Crosstab

Kepuasn_Pasien Total

Tidak Puas Puas

Tangible

Kurang

Count 20 8 28

Expected Count 17.6 10.4 28.0

% within Tangible 71.4% 28.6% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 62.5% 42.1% 54.9%

% of Total 39.2% 15.7% 54.9%

Baik

Count 12 11 23

Expected Count 14.4 8.6 23.0

% within Tangible 52.2% 47.8% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 37.5% 57.9% 45.1%

% of Total 23.5% 21.6% 45.1%

Total

Count 32 19 51

Expected Count 32.0 19.0 51.0

% within Tangible 62.7% 37.3% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 62.7% 37.3% 100.0%

Page 133: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

116

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2.003a 1 .015

Continuity Correctionb 1.264 1 .009

Likelihood Ratio 2.006 1 .016

Fisher's Exact Test .244 .131

Linear-by-Linear

Association 1.963 1 .011

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.57.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Tangible

(Kurang / Baik) 2.292 .720 7.298

For cohort Kepuasn_Pasien =

Tidak Puas 1.369 .868 2.160

For cohort Kepuasn_Pasien =

Puas .597 .289 1.233

N of Valid Cases 51

Page 134: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

117

Empati * Kepuasan Pasien

Crosstab

Kepuasn_Pasien Total

Tidak Puas Puas

Empathy

Kurang

Count 24 8 32

Expected Count 20.1 11.9 32.0

% within Empathy 75.0% 25.0% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 75.0% 42.1% 62.7%

% of Total 47.1% 15.7% 62.7%

Baik

Count 8 11 19

Expected Count 11.9 7.1 19.0

% within Empathy 42.1% 57.9% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 25.0% 57.9% 37.3%

% of Total 15.7% 21.6% 37.3%

Total

Count 32 19 51

Expected Count 32.0 19.0 51.0

% within Empathy 62.7% 37.3% 100.0%

% within Kepuasn_Pasien 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 62.7% 37.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.519a 1 .019

Continuity Correctionb 4.201 1 .040

Likelihood Ratio 5.497 1 .019

Fisher's Exact Test .035 .020

Linear-by-Linear Association 5.410 1 .020

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.08.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 135: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

118

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Empathy

(Kurang / Baik) 4.125 1.227 13.865

For cohort Kepuasn_Pasien =

Tidak Puas 1.781 1.013 3.131

For cohort Kepuasn_Pasien =

Puas .432 .212 .880

N of Valid Cases 51

Ketanggapan * Kepuasan Pasien

Crosstab

Kepuasn_Pasien Total

Tidak Puas Puas

Responsivenes

Kurang

Count 28 3 31

Expected Count 19.5 11.5 31.0

% within

Responsivenes 90.3% 9.7% 100.0%

% within

Kepuasn_Pasien 87.5% 15.8% 60.8%

% of Total 54.9% 5.9% 60.8%

Baik

Count 4 16 20

Expected Count 12.5 7.5 20.0

% within

Responsivenes 20.0% 80.0% 100.0%

% within

Kepuasn_Pasien 12.5% 84.2% 39.2%

% of Total 7.8% 31.4% 39.2%

Total

Count 32 19 51

Expected Count 32.0 19.0 51.0

% within

Responsivenes 62.7% 37.3% 100.0%

% within

Kepuasn_Pasien 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 62.7% 37.3% 100.0%

Page 136: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

119

Chi-Square Tests

Value df Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 25.719a 1 .000

Continuity Correctionb 22.798 1 .000

Likelihood Ratio 27.622 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 25.214 1 .000

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.45.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Responsivenes

(Kurang / Baik) 37.333 7.403 188.284

For cohort Kepuasn_Pasien =

Tidak Puas 4.516 1.866 10.932

For cohort Kepuasn_Pasien =

Puas .121 .040 .363

N of Valid Cases 51

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES Kepuasn_Pasien

/METHOD=ENTER Reliability Assurance Tangible Empathy

Responsivenes

/PRINT=CI(95)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Page 137: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

120

Logistic Regression

Notes

Output Created 24-OCT-2019 06:58:38

Comments

Input

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 51

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing

Syntax

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES

Kepuasn_Pasien

/METHOD=ENTER Reliability

Assurance Tangible Empathy

Responsivenes

/PRINT=CI(95)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10)

ITERATE(20) CUT(0.5).

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet2]

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 51 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 51 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 51 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Page 138: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

121

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Puas 0

Puas 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Kepuasn_Pasien Percentage Correct

Tidak Puas Puas

Step 0 Kepuasn_Pasien

Tidak Puas 32 0 100.0

Puas 19 0 .0

Overall Percentage 62.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.521 .290 3.240 1 .072 .594

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

Reliability .002 1 .963

Assurance 1.113 1 .291

Tangible 2.003 1 .157

Empathy 5.519 1 .019

Responsivenes 25.719 1 .000

Overall Statistics 28.933 5 .000

Page 139: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

122

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 34.572 5 .000

Block 34.572 5 .000

Model 34.572 5 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R Square

1 32.779a .492 .672

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea

Observed Predicted

Kepuasn_Pasien Percentage

Correct Tidak Puas Puas

Step 1 Kepuasn_Pasien

Tidak Puas 29 3 90.6

Puas 5 14 73.7

Overall Percentage 84.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step

1a

Reliability -.117 .974 .014 1 .905 .890 .132 6.000

Assurance -.806 1.114 .524 1 .469 .446 .050 3.966

Tangible 2.367 1.192 3.946 1 .047 10.664 1.032 110.194

Empathy .973 .983 .981 1 .322 2.646 .386 18.160

Responsivenes 4.545 1.304 12.155 1 .000 94.138 7.314 1211.66

3

Constant -

10.822 3.697 8.570 1 .003 .000

Page 140: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

123

a. Variable(s) entered on step 1: Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, Responsivenes.

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES Kepuasn_Pasien

/METHOD=ENTER Tangible Responsivenes

/PRINT=CI(95)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Logistic Regression

Notes

Output Created 24-OCT-2019 07:03:18

Comments

Input

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 51

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing

Syntax

LOGISTIC REGRESSION

VARIABLES Kepuasn_Pasien

/METHOD=ENTER Tangible

Responsivenes

/PRINT=CI(95)

/CRITERIA=PIN(0.05)

POUT(0.10) ITERATE(20)

CUT(0.5).

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet2]

Page 141: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

124

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 51 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 51 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 51 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Puas 0

Puas 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Kepuasn_Pasien Percentage

Correct Tidak Puas Puas

Step 0 Kepuasn_Pasien

Tidak Puas 32 0 100.0

Puas 19 0 .0

Overall Percentage 62.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.521 .290 3.240 1 .072 .594

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

Tangible 2.003 1 .157

Responsivenes 25.719 1 .000

Overall Statistics 27.744 2 .000

Page 142: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

125

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 32.076 2 .000

Block 32.076 2 .000

Model 32.076 2 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R Square

1 35.275a .467 .637

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea

Observed Predicted

Kepuasn_Pasien Percentage

Correct Tidak Puas Puas

Step 1 Kepuasn_Pasien

Tidak Puas 28 4 87.5

Puas 3 16 84.2

Overall Percentage 86.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for

EXP(B)

Low

er

Upper

Step 1a

Tangible 2.022 1.127 3.216 1 .073 7.551 .829 68.800

Responsive

nes 4.309 1.128 14.592 1 .000 74.331

8.14

9 678.030

Constant -9.868 3.102 10.119 1 .001 .000

Page 143: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

126

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.PIRNGADI MEDAN

Page 144: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

127

Page 145: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

128

Page 146: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

129

Page 147: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

130

Page 148: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

131

Page 149: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERAWAT TERHADAP …

132