44
PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG LOGISTIK DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA PADA POLITEKNIK APP JAKARTA OLEH : 1. A.R ARIE WICAKSONO, MM 2. Ir. I NYOMAN WIRYA ARTHA, MM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI ELEKTRONIKA POLITEKNIK APP JAKARTA 2015

PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP …uppm.poltekapp.ac.id/admin/gallery_jurnal/riset_arie_w.pdf · PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG LOGISTIK

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI

    BIDANG LOGISTIK DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA

    PADA POLITEKNIK APP JAKARTA

    OLEH :

    1. A.R ARIE WICAKSONO, MM

    2. Ir. I NYOMAN WIRYA ARTHA, MM

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI ELEKTRONIKA

    POLITEKNIK APP JAKARTA

    2015

  • PENGESAHAN

    PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG

    LOGISTIK DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA PADA POLITEKNIK APP JAKARTA

    Jakarta , 30 November 2015

    Program Studi Manajemen SDM Ketua Peneliti Ketua Agus Wahyudin, S.Sos, MM A.R Arie Wicaksono, MM NIP. NIP. 19780226200841001

    Mengetahui Kepala UPPM-APP

    Ir. S. Pandiangan, MM NIP. 19540828 198203 1 002

    i

  • DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... ..... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang...... 1

    1.2. Rumusan Masalah .... 3

    1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Pendidikan ............................................................................. .......... 5

    2.2 Teori Pendidikan ..................................................................................... .......... 6

    2.3 Kompetensi......................................................................................................... 8

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... ............ 9

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................. 10

    3.3 Populasi dan Sampel.............................................................................................. 10

    3.4 Metode Analisis..................................................................................................... 11

    3.4 Jadwal Pelaksanaan ................................................................................... ............ 14

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Sistem Pendidikan di Politeknik APP ........................................................ . 15

    4.2 Penyerapan Pendidikan................................................................................ 16

    4.3 Analisa Data................................................................................................. 18

    4.3.1 Pengujian Validitas.............................................................................. 18

    4.3.2 Pengujian Reliabilitas........................................................................... 21

    4.3.3 Statistik Deskriptif............................................................................... 23

    4.3.4 Koefisien Korelasi................................................................................ 25

    4.3.5 Koefisien Determinasi.......................................................................... 26

    4.3.6 Uji T (Hipotesis).................................................................................. 27

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan................................................................................................ 30

    5.2 Saran.......................................................................................................... 30

    BAB VI PERSONALIA PENELITIAN

    6.1 Personalia Penelitian.................................................................................. 32

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • ii

    SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENELITIAN

    Yang bertandatangan dibawah ini :

    Nama : A.R Arie Wicaksono, MM

    NIP : 197802262008041001

    Jabatan Fungsional : Lektor

    Pangkat/Golongan : Penata /IIIc

    Unit Kerja : Akademi Pimpinan Perusahaan

    Menyatakan bahwa sanggup melakukan penelitian tentang :

    PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG LOGISTIK

    DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA PADA POLITEKNIK APP JAKARTA

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya

    Jakarta, November 2015

    Yang Menyatakan,

    A.R Arie Wicaksono

  • SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT (KARYA MURNI)

    Yang bertandatangan dibawah ini :

    Nama : A.R Arie Wicaksono, MM

    NIP : 197802262008041001

    Jabatan Fungsional : Lektor

    Pangkat/Golongan : Penata /IIIc

    Unit Kerja : Politeknik APP

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang berjudul :

    PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG LOGISTIK

    DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA PADA POLITEKNIK APP JAKARTA

    Merupakan hasil murni karya sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian

    penelotian ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

    saya bersedia menerima sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

    berlaku

    Jakarta, November 2015

    Yang Menyatakan,

    A.R Arie Wicaksono

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-

    Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini dengan judul Pengaruh Kualitas

    Pendidikan Terhadap Kompetensi Mahasiswa Di Bidang Logistik Dalam Memasuki Dunia Kerja

    Pada Politeknik App Jakarta. Dalam penelitian ini kami membahas tentang Sistem Pendidikan

    yang diterapkan oleh Politeknik APP dalam mempersiapkan lulusan menuju dunia kerja yang

    dituntut dalam memenuhi kompetensi di dunia kerja yang terus berubah. Perubahan yang

    cepat di dunia kerja sebagai akibat dari globalisasi dunia kerja dan revolusi di bidang teknologi

    serta berbagai disiplin science lainnya menuntut antisipasi dan evaluasi terhadap kompetensi

    yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Oleh karena itu timbul dalam pemikiran kami untuk

    mengambil tema dalam penelitian ini untuk memperoleh sumber daya manusia melalui

    kompetensi mahasiswa agar kita lebih memahami dan mengerti apa dan bagaimana arti

    pentingnya kualitas pendidikan. Untuk itu semoga penelitian yang Kami buat ini dapat menjadi

    dasar dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu penelitian yang akan

    datang.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

    oleh karena itu penulis dengan hati terbuka mengharapkan saran-saran dan kritikan-kritikan

    yang membangun (konstruksi) demi kesempurnaan penelitian yang akan datang.

    Harapan saya semoga penelitian ini membantu menambah pengetahuan dan

    pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

    penelitian ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

    Akhir kata penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

    memerlukannya.

    Jakarta, November 2015

    A.R Arie Wicaksono

  • ABSTRAK

    PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA DI BIDANG LOGISTIK

    DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA PADA POLITEKNIK APP JAKARTA

    Penelitian Dosen : Akademi Pimpinan Perusahaan.

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari kualitas pendidikan terhadap kompetensi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Dalam penelitian ini juga diteliti apakah ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pendidikan dengan kompetensi mahasiswa

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan berdasarkan fakta-fakta dan data angka yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya melalui data yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis regresi, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi dan analisis uji hipotesis (uji t) pada variabel kualitas pendidikan dan kompetensi mahasiswa.

    Kualitas Pendidikan yang diterapkan oleh Politeknik APP sudah mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yaitu kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan dan ditambah standar penelitian dan pengabdian masyarakat.

    Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa nilai kualitas pendidikan memiliki pengaruh sebesar 75,6 % dan hubungan antara variabel nilai kualitas pendidikan dan kompetensi mahasiswa sebesar 0,869 yang berarti menunjukkan hubungan yang sangat kuat sesuai dengan batas kriteria yang telah ditentukan pada range 0,800 - 1,00. Pada pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-hitung > t-tabel yaitu 9,307 < 2,048) yang artinya kualitas pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi mahasiswa.

    Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan sangatlah perlu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah mahasiswa agar mampu berkompetensi dalam memasuki dunia kerja.

    Kata kunci : Kualitas Pendidikan, Kompetensi, Mahasiswa

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

    dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

    kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

    negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai

    dengan tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

    serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

    bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

    mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi untuk memantau

    perkembangan pendidikan. Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan

    secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak

    yang berkepentingan. Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu

    institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang

    dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro,

    pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional seorang guru

    maupun dosen, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,

    mahasiswa dan fasilitas yang didapat siswa, mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang

    maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang berkualitas, lembaga

    pendidikan bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas, yaitu

  • 2

    yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual, sikap, dan moral dari setiap

    individu peserta didik sebagai anggota masyarakat.

    Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran, baik secara eksternal

    maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksetrnal mencakup dosen,

    materi, pola interaksi, media dan teknologi, situasi belajar dan sistem. Masih ada pendidik yang

    kurang menguasai materi dan dalam mengevaluasi mahasiswa menuntut jawaban yang sesuai

    seperti yang ia jelaskan. Dengan kata lain mahasiswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif.

    Dosen juga mempunyai keterbatasan dalam mengakses informasi baru yang memungkinkan ia

    mengetahui perkembangan terakhir dibidangnya (state of the art) dan kemungkinan

    perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang (frontier of knowledge).

    Sementara itu materi pembelajaran dipandang oleh mahasiswa terlalu teoritis, kurang

    memanfaatkan berbagai media secara optimal.

    Peserta didik akan siap apabila mereka diberikan pengalaman belajar yang sesuai

    dengan tuntutan dunia kerja, sehingga akan mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan

    dengan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan mengembangkan pengalaman belajar peserta didik

    melalui pendekatan pendidikan berbasis kompetensi. Salah satu kelemahan dari sistem

    pendidikan di Indonesia adalah sulitnya memberikan pendidikan yang benar-benar dapat

    memupuk profesionalisme seseorang dalam berkarier atau bekerja. Karena saat ini pendidikan

    kita terlalu menekankan pada segi teori dan bukannya praktek. Pendidikan seringkali

    disampaikan dalam bentuk yang monoton sehingga membuat para mahasiswa menjadi bosan.

    Perubahan yang cepat di dunia kerja sebagai akibat dari globalisasi dunia kerja dan

    revolusi di bidang teknologi serta berbagai disiplin science lainnya menuntut antisipasi dan

    evaluasi terhadap kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Evaluasi juga penting

    dilakukan agar dunia pendidikan tinggi tidak terpisah dan berjarak dari dunia kerja yang riil yang

    ada di masyarakat. Beberapa pergeseran dalam hal kompetensi dunia kerja yang terjadi dewasa

    ini meliputi dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja. Observasi Teichler

    (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) terutama terkait dengan jurang antara outcome

    pendidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia kerja. Beberapa pergeseran penting yang

  • 3

    terjadi meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka

    maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan tinggi, berubahnya struktur

    sosio-ekonomi dan politik global yang mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya bebagai

    perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk

    memasuki dunia kerja.

    Dari permasalahan tersebut, dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan formal

    dan pelatihan serta masyarakat sebagai pedoman dalam meningkatkan daya saing SDM agar

    dapat bersaing di era pasar bebas. Hal ini mengingat cukup banyak pendidikan dan pelatihan

    yang diselenggarakan kurang memperhatikan perkembangan kebutuhan dunia kerja. Dalam

    penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada kualitas pendidikan yang mempengaruhi

    kompetensi mahasiswa Sedangkan respodennya terbatas pada mahasiswa Akademi Pimpinan

    Perusahaan dengan pengujian menggunakan analisis korelasi pearson dan analisis regresi

    sederhana .

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh

    Kualitas Pendidikan Terhadap Kompetensi Mahasiswa di Bidang Logistik dalam Memasuki Dunia

    Kerja.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalahnya sebagai

    berikut :

    1. Bagaimana kualitas pendidikan yang ada di Akademi Pimpinan Perusahaan ?

    2. Bagaimana pengaruh antara kualitas pendidikan dengan kompetensi mahasiswa di

    Bidang Logistik dalam Memasuki Dunia Kerja ?

  • 4

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Akademi Pimpinan Perusahaan.

    2. Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pendidikan dengan kompetensi mahasiswa

    di Bidang Logistik dalam Memasuki Dunia Kerja.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Pendidikan

    Secara umum pendidikan merupakan sebuah fenomena antropologis yang usianya

    hampir setua dengan sejarah manusia itu sendiri. Mengacu pendapat Niccolo Machiavelli

    seperti yang dikutip oleh (Doni Koesoema, 2010: 52) memahami pengertian pendidikan dalam

    kerangka proses penyempurnaan diri manusia secara terus menerus. Ini terjadi karena secara

    kodrati manusia memiliki kekurangan dan ketidaklengkapan. Baginya, intervensi manusiawi

    melalui pendidikan merupakan salah satu cara bagi manusia untuk melengkapi apa yang kurang

    dari kodratnya pendidikan dapat melengkapi ketidaksempurnaan dalam kodrat alamiah kita.

    Pengertian pendidikan menurut John Dewey dalam tulisannya (Dwi Siswoyo dkk, 2007)

    menjelaskan pendidikan adalah rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang menambah

    makna pengalaman, dan yang menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman

    selanjutnya. Pengertian pendidikan menurut Dwi Siswoyo dkk (2007: 19) mengartikan dalam

    arti teknis, pendidikan adalah proses dimana masyarakat, melalui lembaga-lembaga pendidikan

    (sekolah, perguruan tinggi atau melalui lembaga-lembaga lain), dengan sengaja

    mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengatahuan, nilai-nilai dan keterampilan-

    keterampilan, dan generasi ke generasi.

    Pengertian Pendidikan menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional juga dijelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

    diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, Bangsa dan Negara.

  • 6

    2.2. Teori Pendidikan

    Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu

    kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori

    kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu. Nana S. Sukmadinata (1997)

    mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :

    1. Pendidikan klasik,

    Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme,

    Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai

    upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan

    peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu

    pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun

    secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih

    dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan

    tugas-tugas dari pendidik.

    2. Pendidikan pribadi

    Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki

    potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang

    dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini,

    peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi

    kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta

    didik. Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis.

    yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi

    kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis

    merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum

    subjek akademis),

  • 7

    3. Teknologi pendidikan

    Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan

    dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun

    diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah

    pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan

    pengawetan dan pemeliharaan budaya lama. Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih

    oleh tim ahli bidang-bidang khusus, berupa data-data obyektif dan keterampilan-keterampilan

    yang yang mengarah kepada kemampuan vocational . Isi disusun dalam bentuk desain program

    atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan

    para peserta didik belajar secara individual. Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah

    besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan

    barunya segera digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih

    banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.

    4. Pendidikan interaksional

    Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari

    pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama

    dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja

    sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru

    kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru. Lebih dari itu, dalam teori pendidikan

    ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan dengan

    lingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai

    bentuk dialog. Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta.

    Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut, memberikan

    interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan. Filsafat

    yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksi sosial.

  • 8

    2.3. Kompetensi

    Seseorang dianggap kompeten dan mempunyai daya kompetensi apabila telah memenuhi persyaratan, menurut Suprodjo Puspusutardjo (2002), syarat yang harus dipenuhi adalah:

    1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian

    2. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan ( know how and know why )

    3. Kemampuan berkarya ( know to do )

    4. Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab ( to be )

    5. Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerja sama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian ( to live together )

    Kompetensi yang diharapkan dari lulusan Diploma Tiga (D-3), menurut Kep. Mendiknas No. 045/U/2002 meliputi:

    1. Kompetensi Utama, yaitu merupakan core compet encies yang diharapkan dikuasai oleh lulusan dari bidang tersebut yang kemudian disebut kurikulum inti.

    2. Kompetensi Pendukung, yaitu merupakan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menunjang core competencies yang diharapkan.

    3. Kompetensi lain, yaitu kompetensi yang dianggap perlu untuk melengkapi kompetensi di atas.

  • 9

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Penelitian Lapangan (Field Research)

    Untuk mendapatkan data lapangan yang aktual dilakukan dengan cara :

    a. Wawancara (Interview)

    Mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan beberapa

    pihak manajemen pada Akademi Pimpinan Perusahaan untuk mendapatkan

    penjelasan atau pemahaman mengenai data pendidikan dan kompetensi

    mahasiswa yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga terkumpulnya data

    kualitatif dan kuantitatif yang akan menambah dan melengkapi dalam membantu

    penyusunan penelitian ini.

    b. Observasi

    Melakukan pengamatan terhadap aktivitas pada kualitas pendidikan di Akademi

    Pimpinan Perusahaan juga merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,

    kondisi). Observasi dilakukan kepada pihak terkait dengan Kualitas pendidikan

    yang diberikan oleh Akademi Pimpinan Perusahaan kepada para mahasiswanya.

    Dengan metode ini penulis langsung turun ke lapangan dan mengamati proses

    pendidikan dalam upaya menciptakan kompetensi mahasiswa. Observasi dibangun

    dengan tujuan yang jelas, sistematis, dan menggunakan cara tertentu dari

    memperhatikan dan mendengarkan sebuah interaksi atau fenomena yang terjadi.

  • 10

    c. Kuesioner

    Melakukan penyebaran kuesioner di Kampus Akademi Pimpinan Perusahaan

    dengan responden mahasiswa logistik dengan kuesioner yang terstruktur.

    2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

    Metode ini dilakukan dengan jalan mencari data melalui kepustakaan, dalam arti

    mempelajari serta menelaah buku-buku ilmu pengetahuan serta literatur-literatur yang

    berhubungan dengan kualitas pendidikan.

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2015 di

    Kampus Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta.

    3.3. Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi

    Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek atau unit analisis yang

    karakteristiknya akan diteliti. Target populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa

    bidang logistik yang pernah memanfaatkan layanan pendidikan yang diberikan

    Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa

    tersebut sudah memiliki pengalaman dan mampu memberikan penilaian terhadap

    kualitas pendidikan yang diberikan oleh Akademi Pimpinan Perusahaan dengan

    pertimbangan bahwa mahasiswa tersebut dapat dengan mudah memahami

    pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas pendidikan pada kuesioner yang

    akan diberikan.

  • 11

    3.3.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap

    mewakili populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah data

    mahasiswa logistik yang memanfaatkan layanan pendidikan dengan responden

    berjumlah 30 orang. Adapun teknik pengambilan sampling dengan menggunakan

    teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu, teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel

    dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil,

    kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu

    dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

    3.4. Metode Analisis

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi. Metode

    ini digunakan untuk mengkaji hubungan antara variabel yang ada pada penelitian yaitu

    Kualitas Pendidikan (X) dan Kompetensi Mahasiswa (Y) dengan menyelesaikan

    persamaan : Y= a + bX.

    1. Koefisien Korelasi Product Moment Pearson

    Korelasi product moment adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui

    tingkat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat

    (dependent). Korelasi product moment dilambangkan dengan r.

    Ketentuan nilai r dijelaskan ,sebagai berikut :

    a Jika nilai r = -1, artinya korelasi negatif sempurna

    b Jika nilai r < 0, artinya terjadi hubungan linear negatif

    c Jika nilai r = 0, artinya tidak ada korelasi

    d Jika nilai r > 0, artinya hubungan linear positif

    e Jika nilai r = 1, artinya korelasi sangat kuat atau positif sempurna

  • 12

    Pearson r correlation bisa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel.

    Korelasi dengan pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal.

    Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Interprestasi angka korelasi menurut Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut :

    Tabel. Interprestasi Koefisien nilai r

    Interval Keterangan

    0 0,199 Sangat Lemah

    0,20 0,399 Lemah

    0,40 0,599 Sedang

    0,60 0,799 Kuat

    0,80 1,0 Sangat Kuat

    Sumber : Sugiyono (2007).

    2. Koefisien Determinan

    Koefisien determinan adalah analisis yang bertujuan untuk mencari kontribusi

    besar kecilnya pengaruh variable X terhadap variable Y.

  • 13

    Rumus koefisien determinan adalah sebagai berikut :

    KP = Besar nya koefisien korelasi (determinan)

    r = Koefisien korelasi

    3. Analisis Regresi

    Metode ini digunakan untuk mengkaji pengaruh antara variabel yang ada pada

    penelitian yaitu kualitas pendidikan (X) dan kompetensi mahasiswa (Y) dengan

    menyelesaikan persamaan : Y= a + bX.

    Metode analisis regresi sederhana yang digunakan untuk mengetahui hubungan

    antara variable independent dengan variable dependent serta seberapa besar

    variable independent dapat menjelaskan variable dependent.

    KP = r x 100%

  • 14

    3.5. Jadwal Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan selama 5 (lima) bulan dari bulan Juni

    sampai dengan Oktober 2015. Adapun jadwal dan kegiatan secara rinci, sebagai berikut :

    No Kegiatan Tahun 2015

    Juni Juli Agustus September Oktober

    1 Tahap Persiapan

    Membuat daftar pertanyaan

    Membuat instrumen penunjang

    Menyusun rencana RAB

    Mengumpulkan studi literatur/

    bahan pustaka

    2 Tahap Pelaksanaan

    Wawancara dengan pihak

    Manajemen APP

    Observasi /pengambilan data

    3 Tahap Pembuatan Laporan

    Pengolahan dan tabulasi data

    Penyelesaian Laporan Penelitian

  • 15

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Sistem Pendidikan di Kampus Politeknik APP

    Sistem Pendidikan yang ada di Politeknik APP mengacu kepada sistem

    pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20

    Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan dari pendidikan

    nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

    serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

    kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

    manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri,

    dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Kualitas Pendidikan yang ada di Politeknik APP menggunakan 8 (delapan)

    standar nasional pendidikan, yaitu kompetensi lulusan, standar isi, standar

    proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

    prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian

    pendidikan dan ditambah standar penelitian dan pengabdian masyarakat.

    Fungsi dan tujuan standar nasional pendidikan yaitu sebagai dasar dalam

    perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka

    mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

    Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

    nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak

    serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan

    disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan

    tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

  • 16

    Politeknik APP dalam menyelenggarakan pendidikan dengan 5 (lima)

    Program Studi yang telah terakreditasi B yaitu Program Studi Manajemen

    Sumber Daya Manusia, Program Studi Manajemen Pemasaran, Program Studi

    Manajemen Keuangan dan Perdagangan Internasional. Sedangkan untuk

    Program Studi Manajemen Produksi masih terakreditasi C. Politeknik APP juga

    telah mendapatkan pengakuan internasional yaitu ISO 9001 Sistem Manajemen

    Mutu. Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001 mencakup seluruh aspek, yaitu

    Program Studi, Bagian Administrasi Akademik, Administrasi Umum,

    Perpustakaan dan Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

    Sasaran mutu yang diterapkan oleh Politeknik APP yaitu, meningkatkan

    indeks kepuasan pelanggan 75%, Lulus tepat waktu dan Pencapaian Indeks

    Prestasi Kumulatif dari seluruh Program Studi. Pada tahun 2015 telah dilakukan

    survey kepuasan pelanggan, dan didapatkan hasil yaitu Indeks Kepuasan

    Pelanggan sebesar 71.9 % yang terdiri dari Indeks Kepuasan Dosen 81.20%,

    Indeks Kepuasan Mahasiswa 62.60 % serta indeks kepuasan alumni sebesar 71%.

    Hal ini membuktikan bahwa pelayanan keseluruhan yang diberikan oleh

    Politeknik APP masih tergolong baik dengan skor di atas 70%.

    Diagram 1. Indeks Kepuasan Pelanggan

  • 17

    Adapun presentase lulusan tepat waktu Tahun 2015 yang ditempuh

    dalam waktu 3 (tiga) tahun sebesar 78 %, sisanya sekitar 22 % yang belum dapat

    lulus tepat waktu dikarenakan sebagian masih dalam penyusunan tugas akhir

    dan sebagian lagi masih mengulang mata kuliah. Hal ini membuktikan bahwa

    Politeknik APP juga telah memberikan presentasi yang baik dalam hal

    memberikan kelulusan yang tepat waktu dengan skor diatas 75 %.

    Diagram 2. Lulusan tepat Waktu

    Adapun pencapaian indeks prestasi kumulatif mahasiswa Tahun 2015

    secara keseluruhan dengan indeks mencapai 3.14 dari seluruh Program Studi

    yang diselenggarakan. Hal ini membuktikan bahwa Kualitas Pendidikan yang

    diberikan tergolong baik karena telah menghasilkan Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) diatas 3.00.

    Diagram 3. Rata-Rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa

  • 18

    4.2 Penyerapan Lulusan

    Politeknik APP dalam tahun 2015 meluluskan 470 orang yang telah menempuh

    pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Lulusan (alumni) dari perguruan tinggi, tak hanya

    untuk mendapatkan gelar sarjana muda tetapi juga bisa memberikan hal terbaik bagi

    keluarga dan masyarakat secara umum dengan mendapatkan pekerjaan yang lebih

    layak. Harapan mendapatkan pekerjaan terkadang belum dapat terwujud, kebanyakan

    lulus perguruan tinggi dengan gelar sarjana tak memiliki ruang untuk bekerja. Dalam hal

    ini Politeknik APP telah mewisuda sarjana muda dengan data sebagai berikut :

    Tabel 1. Penyerapan Lulusan

    Tahun Telah Bekerja

    (%) Melanjutkan studi S1 atau D4

    (%) Menjadi Wirausaha

    (%) Belum Memiliki Kegiatan

    (%) Total

    2015 (orang) % (orang) % (orang) % (orang) % (orang)

    114 24.3 34 7.2 21 4.5 301 64 470

    Sumber : Bagian Administrasi Akademik, 2015

    Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lulusan Politeknik APP pada tahun

    2015 yang telah bekerja berjumlah 114 orang, yang melanjutkan ke jenjang Diploma

    Empat (D4) atau Strata Satu (S1) berjumlah 34 orang, yang menjadi wirausaha

    berjumlah 21 orang, yang belum menentukan pilihan dalam arti belum bekerja

    berjumlah 301 orang.

  • 19

    Diagram 1. Kondisi Lulusan Politeknik APP Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa lulusan Politeknik APP pada

    tahun 2015 yang telah bekerja berjumlah 24.3 %, yang melanjutkan studi ke jenjang

    Diploma Empat (D4) atau Strata Satu (S1) berjumlah 7.2 %, yang menjadi wirausaha

    berjumlah 4.5 %, yang belum menentukan pilihan dalam arti belum bekerja berjumlah

    64 %.

    Banyak alumni perguruan tinggi hanya menjadi penonton dalam perkembangan

    zaman. Hal tersebut dipengaruhi dengan minimnya keterampilan dalam berhubungan

    dengan orang lain maupun kemampun mengatur diri sendiri untuk memaksimalkan

    proses bekerja dan belajar atau sofskill. Selain itu, penguasaan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan keterampilan teknis yang sesuai dengan bidang ilmu (Hardskill) yang

    didalami setiap alumni perguruan tinggi masih rendah bahkan tak ada. Dalam hal ini

    Politeknik APP dapat memberikan kualitas pendidikan dengan lebih memberikan

    keterampilan dalam praktikum lebih banyak sehingga mahasiswa dapat dibekali

    kemampuan hadrskill yang sesuai dengan perkembangan dunia kerja dan dapat

    meningkatkan daya saing mahasiswa di industri logistik.

  • 20

    4.3 Analisa Data

    4.3.1 Pengujian Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir butir pertanyaan

    dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable. Untuk menguji

    korelasi tersebut valid atau tidak, maka hasil uji r hitung harus dibandingkan dengan r

    tabel dengan taraf signifikan minimal 95%. Berikut ini adalah kriteria valid tidaknya

    suatu korelasi : Jika r hitung > r tabel, maka butir pernyataan dikatakan valid. Jika r

    hitung < r tabel, maka butir pernyataan dikatakan tidak valid. Hasil r hitung dapat dilihat

    pada SPSS 16.0 for windows. Sedangkan r tabel dapat dilihat dengan ketentuan = 5%

    dan berapa besar derajat bebas df (degree of freedom) = n-k. N merupakan jumlah

    responden sedangkan k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variable.

    Pengujian validitas dilakukan terhadap 30 responden untuk menguji 10 pertanyaan

    dalam penelitian ini.

    Berdasarkan analisis diatas, maka hasil pengujian dan perhitungan validitas

    dapat dilihat pada tabel dibawah ini

  • 21

    Tabel.2

    Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pendidikan (X)

    Variabel Butir

    Pernyataan

    Korelasi

    R Hitung r Tabel Keterangan

    Kualitas

    Pendidikan

    (X1)

    X1 0.572 0.361 Valid

    X2 0.614 0.361 Valid

    X3 0.753 0.361 Valid

    X4 0.691 0.361 Valid

    X5 0.746 0.361 Valid

    X6 0.851 0.361 Valid

    X7 0.799 0.361 Valid

    X8 0.803 0.361 Valid

    X9 0.766 0.361 Valid

    X10 0.704 0.361 Valid

    Sumber data primer yang diolah dengan SPSS 16.0 tahun 2015

    Dari hasil diatas menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan dalam

    penelitian ini adalah valid. Dimana nilai krisis ( r ) Produk moment dengan derajat

    kebebasan sebesar 28 dan taraf signifikan sebesar = 5% (0,05) adalah 0,361. Untuk

    mencari df = n 2, Jumlah respoden (n) sebanyak 30 responden, adalah df = 30 2 =

    28, jadi r tabel dengan = 5% (0,05) dan df = 28 adalah 0.361. Koefisien korelasi dari

  • 22

    seluruh pernyataan dalam kuesioner telah memenuhi syarat validitas. Dimana hasil r

    hitung dari seluruh butir pernyataan lebih besar dari r tabel ( r hitung > r tabel ).

    Tabel.3

    Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Mahasiswa (Y)

    Variabel Butir

    Pernyataan

    Korelasi

    r Hitung r Tabel Keterangan

    Kompetensi

    Mahasiswa

    (Y)

    Y1 0.727 0.361 Valid

    Y2 0.746 0.361 Valid

    Y3 0.814 0.361 Valid

    Y4 0.800 0.361 Valid

    Y5 0.559 0.361 Valid

    Y6 0.711 0.361 Valid

    Y7 0.722 0.361 Valid

    Y8 0.752 0.361 Valid

    Y9 0.691 0.361 Valid

    Y10 0.691 0.361 Valid

    Sumber : data primer yang diolah dengan SPSS 16.0 tahun 2015

    Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang

    digunakan untuk mengukur variabel kompetensi mahasiswa yang digunakan dalam

    penelitian ini dikatakan valid. Karena memiliki hasil nilai r hitung lebih besar dari hasil

    r tabel (r hitung > r tabel ) dengan : 5% (0,05).

  • 23

    4.3.2 Pengujian Reliabilitas

    Pengujian Reliabilitas (keandalan) digunakan untuk mengetahui konsistensi

    derajat ketergantungan dan stabilitas dari alat ukur. Tinggi atau rendahnya dan kuat

    atau lemahnya korelasi dapat ditentukan berdasarkan pada besar kecilnya nilai

    (koefisien korelasi). Untuk menguji korelasi tersebut reliabel atau tidak, maka dapat

    dilihat dari hasil Cronbach Alpha. Jika hasil nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60,

    maka suatu kuesioner dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini

    dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Hasil uji Reliabilitas melalui program SPSS versi 16.0

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .893 .903 10

    Kualitas Pendidikan

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .895 .898 10

    Kompetensi Mahasiswa

  • 24

    Tabel.4

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach

    Alpha

    Taraf

    Signifikan Keterangan

    Kualitas

    Pendidikan 0.893 0.6 Reliabel

    Kompetensi

    Mahasiswa 0.895 0.6 Reliabel

    Sumber : Data Primier yang diolah dengan SPSS 16.0 tahun 2015

    Jika alpha atau r hitung :

    1. 0,8 1,0 = Reliabilitas baik

    2. 0,6 0,799 = Reliabilitas diterima

    3. Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kuarng baik

    Dari hasil tabel 4.3 diatas, menunjukan bahwa semua variabel mempunyai

    hasil Cronbach Alpha yang baik yaitu diatas 0,60. sehinggga dapat dikatakan semua

    masing-masing variabel dari kuesioner dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang

    dapat diterima dan layak dijadikan sebagai alat ukur.

  • 25

    4.3.3 Statistik Deskriptif

    Berikut ini adalah tabel analisis deskriptif yang dijalankan pada program SPSS

    sebagai berikut:

    Tabel.5 Deskriptif Kompetensi Mahasiswa

    Dari tabel diatas dari 30 responden diperoleh data pada kompetensi mahasiswa

    menunjukkan nilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 5. Hal ini

    memberikan gambaran bahwa pada kompetensi mahasiswa menunjukkan rata-rata

    tingkat kemampuan mahasiswa diatas cukup yaitu pada tingkat kemampuan baik

    dengan nilai diatas rata-rata 4.00, hal ini masuk dalam kategori baik, yang berarti

    kompetensi mahasiswa di bidang logistik menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki

    keyakinan kemampuan dengan penguasaan kompetensi yang baik.

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Y_1 30 4 5 4.73 .450

    Y_2 30 3 5 4.43 .679

    Y_3 30 3 5 4.40 .675

    Y_4 30 3 5 4.33 .547

    Y_5 30 4 5 4.50 .509

    Y_6 30 3 5 4.27 .640

    Y_7 30 3 5 4.33 .711

    Y_8 30 3 5 3.93 .740

    Y_9 30 3 5 4.30 .651

    Y_10 30 3 5 4.40 .675

    Valid N (listwise) 30

  • 26

    Tabel.6 Deskriptif Kualitas Pendidikan

    Dari tabel diatas dari 30 responden diperoleh data pada kualitas pendidikan

    menunjukkan nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 5. Hal ini

    memberikan gambaran bahwa pada kualitas pendidikan menunjukkan bahwa sebagian

    kecil mahasiswa menyatakan tidak setuju jika kualitas pendidikan yang diberikan telah

    sesuai dengan dunia kerja dan sebagian besar lainnya setuju dengan kualitas pendidikan

    yang telah diberikan. Nilai rata-rata (mean) sebesar diatas 4.00 yaitu pada tingkat yang

    baik yang berarti kualitas pendidikan yang diberikan pada bidang logistik memiliki

    relevan dengan dunia kerja serta diberikan pelatihan/praktikum yang memadai.

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    X_1 30 4 5 4.50 .509

    X_2 30 2 5 4.03 .999

    X_3 30 3 5 4.63 .615

    X_4 30 3 5 4.47 .571

    X_5 30 3 5 4.33 .606

    X_6 30 3 5 4.40 .675

    X_7 30 3 5 4.07 .691

    X_8 30 3 5 4.17 .648

    X_9 30 3 5 4.53 .571

    X_10 30 2 5 4.37 .718

    Valid N (listwise) 30

  • 27

    4.3.4 Koefisien Korelasi

    Pengujian koefisien korelasi pada penelitian ini digunakan dengan tujuan

    untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas (kualitas

    pendidikan) terhadap variabel terikat (kompetensi mahasiswa). Untuk mengetahui

    hasil koefisien korelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini

    Tabel.7

    Hasil Koefisien Korelasi

    Variables Entered/Removedb

    Model Variables Entered

    Variables

    Removed Method

    1 Kualitas_Pendidikana . Enter

    a. All requested variables entered.

    b. Dependent Variable: Kompetensi_Mahasiswa

    Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 16.0 tahun 2015

    Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .869a .756 .747 2.286

    a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pendidikan

  • 28

    Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi

    Tabel.8

    Interprestasi Koefisien Korelasi

    Interval koefisien Tingkat hubungan

    0,00 0,199 Sangat rendah

    0,20 0,399 Rendah

    0,40 0,599 Cukup Kuat

    0,60 0,799 Kuat

    0,80 1,000 Sangat Kuat

    Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis

    Tingkat kepercayaan korelasi tersebut adalah 95% dengan = 5% (0,05). Dari

    tabel diatas diperoleh korelasi pearson 0,869 artinya terdapat hubungan yang sangat

    kuat antara kualitas pendidikan dengan kompetensi mahasiswa di bidang logistik

    pada Politeknik APP sesuai dengan batas kriteria yang telah ditentukan pada tabel

    yaitu pada range 0,80 1,000

    4.3.5 Koefisien Determinasi

    Pengujian determinasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

    pengaruh kualitas pendidikan terhadap kompetensi mahasiswa. Untuk melakukan

    perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 sebagai berikut :

  • 29

    Tabel.9

    Hasil Koefisien Determinasi

    Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dikertahui hasil nilai Koefisien Determinasi

    (KD) yaitu sebesar 0,756 (R Square). Maka dapat dihitung besarnya pengaruh variabel

    kualitas pendidikan terhadap variabel kompetensi mahasiswa adalah :

    KD = R2 x 100%

    KD = 0,756 x 100%

    KD = 75.6 %

    Dengan R square sebesar 75.6% artinya kompetensi mahasiswa dipengaruhi

    oleh kualitas pendidikan sebesar 75.6%. Sisanya sebesar 24.4% dipengaruhi oleh

    variabel lain, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

    4.3.6 Uji T (Hipotesis)

    Pengujian melalui uji t adalah dengan membandingkan antara t hitung dengan

    t tabel pada taraf = 5% (0,05) dengan derajat kebebasan atau df dihitung dengan

    rurmus :

    df = n- p-1

    df = 30-1-1

    df = 28

    Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh angka untuk tabel

    dengan = 0,05 dan df = 28 adalah 2,048. Berikut ini adalah hasil nilai t hitung yang

    diolah dengan program SPSS 16.0 for windows :

    Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .869a .756 .747 2.286

    a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pendidikan

  • 30

    Tabel.10

    Anova dan Coefficients

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 7.865 3.866 2.035 .051

    Kualitas_Pendidikan .822 .088 .869 9.307 .000

    a. Dependent Variable: Kompetensi_Mahasiswa

    Sumber : data yang diolah dengan SPSS 16.0 tahun 2015

    Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan dengan program SPSS

    16.0 for windows dapat terlihat pada tabel diatas hasil nilai t hitung pada tabel dan

    dapat disimpulkan dan dijelaskan sebagai berikut :

    H0 : Kualitas Pendidikan yang telah diberikan Tidak memiliki pengaruh terhadap

    Kompetensi Mahasiswa

    Ha : Kualitas Pendidikan yang telah diberikan memiliki pengaruh terhadap

    Kompetensi Mahasiswa

    ANOVAb

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1 Regression 452.652 1 452.652 86.623 .000a

    Residual 146.315 28 5.226

    Total 598.967 29

    a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pendidikan

    b. Dependent Variable: Kompetensi_Mahasiswa

  • 31

    Kriteria dalam Uji T :

    a) jika T hitung T tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

    b) Jika T hitung T tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

    Atau

    Jika sig > (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak

    Jika sig < (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima

    t hitung = 9,307

    Jika t tabel = 2,048 dengan derajat kebebasan 28 dan tingkat signifikansi

    95%, sehingga t hitung 9,307 t tabel 2,048. Dengan p-value (kolom sig) sama

    dengan 0,000 < (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi berdasarkan analisa

    tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidikan berpengaruh signifikan

    terhadap kompetensi mahasiswa di bidang logistik pada Politeknik APP Jakarta.

    Dari tabel diatas digambarkan persamaan regresi sebagai berikut :

    Y = a+ bx

    Y = 7.865+0,822X

    Tanpa adanya variabel kualitas pendidikan maka variabel kompetensi

    mahasiswa tetap sebesar 7.865. Koefisien dari variabel Kualitas Pendidikan

    sebesar 0.822 menyatakan bahwa jika terdapat peningkatan terhadap kualitas

    pendidikan maka akan terjadi peningkatan terhadap kompetensi mahasiswa

    sebesar 0.822.

    Hal ini menunjukan bahwa antara variabel kualitas pendidikan terhadap

    kompetensi mahasiswa adalah berpengaruh signifikan, dapat dijelaskan bahwa

    Politeknik APP telah memberikan mata kuliah di bidang logistik yang sesuai dengan

    kebutuhan dunia kerja serta memberikan praktikum yang memadai dan

    bermanfaat dalam pengimplementasian ke dalam dunia kerja di bidang logistik.

  • 32

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan untuk menjawab

    tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Hasil kesimpulan yang dapat

    disampaikan sebagai berikut :

    1. Kualitas Pendidikan yang diterapkan oleh Politeknik APP sudah mengacu kepada 8

    (delapan) Standar Nasional Pendidikan yaitu kompetensi lulusan, standar isi, standar

    proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

    standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan serta

    ditambah standar penelitian dan pengabdian masyarakat.

    2. Hasil dari perhitungan analisis korelasi dan regresi diperoleh bahwa dengan p-value

    (kolom sig) sama dengan 0,000 < (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kualitas

    Pendidikan yang telah diberikan memiliki pengaruh signifikan terhadap kompetensi

    mahasiswa dibidang logistik. Dengan persamaan regresi 7.865+0,822X, Hal ini berarti

    jika kualitas pendidikan ditingkatkan lagi maka akan di ikuti peningkatan terhadap

    kompetensi mahasiswa.

    5.2 Saran

    Dari kesimpulan diatas, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut:

    1. Peningkatan kualitas sistem belajar

    Dalam memberikan mata kuliah, setiap dosen yang mengajar, sebaiknya

    mengulang materi yang diberikan di pertemuan sebelumnya dengan tanya jawab

    secara langsung maupun dengan tertulis (kuis), hal ini akan dapat memacu

    mahasiswa lebih aktif belajar dan menguasai pemahaman setiap mata kuliah

    sehingga pada saat terjun ke dunia kerja akan dapat menguasai kompetensi dengan

    baik.

  • 33

    2. Peningkatan kualitas fasilitas

    Peningkatan sarana dan prasarana kampus akan sangat berguna untuk

    peningkatan tingkat kompetensi mahasiswa dengan menyediakan laboratorium

    kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja di industri logistik.

    3. Pengadaan uji kompetensi

    Pengadaan uji kompetensi untuk mahasiswa setiap semester akan berguna

    untuk mengukur tingkat kompetensi yang diperoleh mahasiswa dalam setiap

    semesternya sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah di dapatkan

    di kampus Politeknik APP Jakarta.

  • 34

    BAB VI

    PERSONALIA PENELITIAN

    6.1 Personalia Peneliti

    1. Ketua Peneliti

    a. Nama : A.R Arie Wicaksono

    b. Jenis Kelamin : Pria

    c. NIP : 197802262008041001

    d. Disiplin ilmu : Manajemen

    e. Pangkat/Golongan : III/c

    f. Jabatan Fungsional : Lektor

    g. Program Studi : Manajemen Pemasaran

    2. Anggota Peneliti

    a. Nama : I Nyoman Wirya Artha

    b. Jenis Kelamin : Pria

    c. NIP : 195801101985031003

    d. Disiplin ilmu : Manajemen

    e. Pangkat/Golongan : IV/b

    f. Jabatan Fungsional : Lektor

    g. Program Studi : Manajemen Pemasaran

  • 35

    DAFTAR PUSTAKA

    Sugiyono.2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung

    SK Mendiknas No. 045/U/2002

    Wibowo, A.J., & Fandy T. 2002. Pendidikan Berbasis Kompetensi . Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

    Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andy: Yogyakarta