Upload
phungliem
View
239
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KUALITAS PRODUK TABUNGAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT
MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh:
Ali Mahmudi
NIM: 21311003
JURUSAN S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988
Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan أ
Ba‟ B Be ب
Ta‟ T Te ت
Sa‟ Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha‟ Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha‟ Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta‟ Ṭ te (dengan titik di bawah) ط
Za‟ Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
vi
ain „ Koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
Fa‟ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wawu W W و
Ha‟ H H ھ
Hamzah A A ء
Ya‟ Y Ye ي
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
Ditulis muta‟addidah متعّد دة
Ditulis „iddah عد ة
C. Ta‟ Marbutah
Semua ta‟ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh
kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang
sudah terserap dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat dan sebagainya
kecuali dikehendaki kata aslinya.
Ditulis hikmah حكمة
Ditulis „illah عهّة
vii
‟Ditulis karamah al-auliya كرامة األونيبء
D. Vokal Pendek Dan Penerapannya
-------- َ ------- Fathah Ditulis A
-------- َ ------- Kasrah Ditulis i
-------- َ ------- Dammah Ditulis u
Fathah Ditulis fa‟ala فّعم
Kasrah Ditulis zukira ذكر
Dammah Ditulis yazhabu يرهب
E. Vokal Panjang
1. Fathah + alif Ditulis A
Ditulis jaahiliyyah جبههيّة
2. Fathah + ya‟ mati Ditulis A
Ditulis tansa نسىت
3. Kasrah + ya‟ mati Ditulis I
Ditulis kariim كريم
4. Dammah + wawu
mati
Ditulis U
Ditulis furuud فروض
F. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya‟ mati Ditulis Ai
Ditulis bainakum بينكم
2. Fathah + wawu
mati
Ditulis au
viii
Ditulis qaul قول
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrop
Ditulis a‟antum أأنتم
Ditulis u‟iddat أعّدت
Ditulis la‟in syakartum نئنشكرتم
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf qamariyyah maka ditulis dengan huruf awal “al”
Ditulis al-Qur‟an انقرأن
Ditulis al-Qiyas انقيبس
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama
syamsiyyah tersebut
‟Ditulis as-Sama انّسمبء
Ditulis asy-Syams سانّشم
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya:
Ditulis zawi al-furuud ذوانفروض
Ditulis ahl as-sunnah أهم انّسنّة
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia”
(Al-Hadist)
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini ku persembahkan untuk Ma‟e Suntini dan Pak‟e Kasturi yang
karene kalianlah raga dan nyawa ini terikat ditempat yang sama. Terimakaasih
atas kasih sayang dan didikan kalian, semoga aku mampu membahagiakan kalian,
dan akan ku berikan yang terbaik untuk kalian.
Terimakasih Almamaterku IAIN Salatiga, terimakasih atas pengetahuan ini yang
telah Allah berikan kepadaku lantaran IAIN Saltiga. Semoga apa yang aku dapat
dapat bermanfaat dan barokah.
Amiiiiin.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil‟alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana bidang
ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selauku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
5. Drs. H. Alfred L., M.SI. selaku dosen pembimbing akademik.
xi
6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7. Seluruh karyawan dan staff bagian akademik Program Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga atas pelayanannya.
8. Bapakku Kasturi dan Ibuku Suntini yang telah memberikan do‟a, kasih
sayang dan dukungan.
9. Pihak BMT Tumang khususnya BMT Tumang Cabang Salatiga beserta
segenap karyawan dan nasabah yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-temanku yang tinggal di Masjid Fatimah Pengilon Salatiga dan
teman-teman di ma‟had IAIN Salatiga terima kasih atas hiburan, bantuan,
saran dan dukungan yang telah kalian berikan, semoga kebersamaan kita akan
selalu terukir dalam suasana yang lebih baik.
11. Keluarga besar JQH Al-Furqan IAIN Salatiga, TPQ Fatimatuzzahra Pengilon,
dan segenap Takmir Masjid Fatimah Pengilon Salatiga yang telah memberi
banyak pengalaman, pengetahuan, perhatian, do‟a dan semangat.
12. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2011 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
xii
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah
SWT, amiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 8 Oktober 2015
Penulis
xiii
ABSTRAK
Mahmudi, Ali. 2015. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan
Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag.
Kata Kunci: Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan lembaga keuangan
syariah yang dari waktu ke waktu semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus
menciptakan strategi pemasaran yang baru untuk dapat mempertahankan dan
meraih pangsa pasar yang lebih luas serta dapat meningkatkan minat menabung
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kualitas
produk tabungan dan kualitas pelayanan secara parsial maupun simultan
berpengaruh terhadap minat menabung di BMT Tumanng cabang Salatiga.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada nasabah tabungan BMT Tumang Cabang Saltiga, dengan kriteria tertentu.
Sampel yang diambil sebanyak 95 responden nasabah tabungan dengan
menggunakan teknik skala linkert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang yang mengenai fenomena sosial. Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20 dan
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini
meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi linear berganda, pengujian
hipotesis melalui uji Ttest dan Ftest serta koefisien determinasi (R2) dan uji asumsi
klasik.
Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga. Uji Ftest menunjukkan bahwa
kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan di BMT Tumang Cabang Salatiga
dengan pengaruh sebesar 67,6%, sedangkan sisanya yaitu 32,4% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model ini.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................. iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN........................................ v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................... x
ABSTRAK..................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian................................................................ 10
E. Sistematika Penulisan........................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................... 12
A. Telaah Pustaka.................................................................... 12
1. Kualitas Produk Tabungan……………………………... 12
2. Kualitas Pelayanan……………………………………... 13
B. Kerangka Teori................................................................... 15
1. Baitul Maal wat Tamwil (BMT).................................... 15
a. Pengertian BMT.......................................................... 15
b. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT................. 16
c. Asas dan Prinsip Dasar BMT...................................... 17
d. Fungsi BMT................................................................. 18
2. Minat Menabung............................................................ 19
a. Pengertian Minat Menabung.................................... 19
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Menabung...................................................................
21
3. Kualitas Produk Tabungan…………………................... 22
a. Produk……………………...................................... 22
b. Kualitas Produk………........................................... 22
4. Kualitas Pelayanan........................................................... 25
a. Pengertian Kualitas Pelayanan.................................. 25
b. Pelayanan dalam Islam.………………………………… 27
c. Dimensi Kualitas Pelayanan....................................... 28
d. Strategi Penyempurnaan Kualitas Pelayanan….......... 32
C. Kerangka Penelitian........................................................... 35
D. Hipotesis............................................................................... 36
1. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Terhadap Minat
Menabung………………...……………………………..
36
xv
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung……………………………………………….
36
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 38
A. Jenis Penelitian...................................................................... 38
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian.................................... 39
C. Populasi dan Sampel............................................................. 39
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 41
E. Skala Pengukuran.................................................................. 44
F. Definisi Konsep dan Operasional......................................... 45
G. Instrumen Penelitian............................................................. 47
H. Teknik Analisis Data............................................................. 49
1. Uji Instrumen Penelitian................................................... 49
2. Analisis Regresi Linear Berganda.................................... 51
3. Uji Statistik.................................................................... 51
4. Uji Asumsi Klasik.......................................................... 53
I. Alat Analisis.......................................................................... 56
BAB IV ANALISIS DATA...................................................................... 58
A. Deskripsi Obyek Penelitian............................................... 58
1. Sejarah Berdiri BMT TUMANG……………………….. 58
2. Visi dan Misi BMT TUMANG………………………… 59
3. Identitas Umum BMT TUMANG……………………… 61
4. Kelengkapan Organisasi BMT TUMANG……………... 63
5. Struktur Orgasnisasi BMT TUMANG…………………. 64
6. Penjabaran Tugas Wewenang Masing-Masing Bagian… 64
7. Produk-Produk BMT TUMANG……………………….. 75
8. Karakteristik Responden………………………………... 83
B. Analisis Data....................................................................... 89
1. Uji Instrumen.................................................................. 89
a. Uji Reliabilitas.......................................................... 89
b. Uji Validitas.............................................................. 90
2. Analisis Regresi Linear Berganda................................ 91
3. Uji Statistika............................................................... 93
a. Uji Ttest (Uji Parsial).................................................. 93
b. Uji Ftest (Uji Simultan).............................................. 94
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)................................. 95
4. Uji Asumsi Klasik.......................................................... 95
a. Uji Heteroskedastisitas.............................................. 95
b. Uji Normalitas........................................................... 96
c. Uji Linearitas............................................................. 99
C. Pembahasan........................................................................ 100
BAB V PENUTUP................................................................................... 104
A. Kesimpulan.......................................................................... 104
B. Saran.................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap……………………………................................. 8
Tabel 2.1 Telaah Pustaka Kualitas Produk Tabungan............................... 13
Tabel 2.2 Telaah Pustaka Kualitas Pelayanan.......................................... 14
Tabel 2.3 Hipotesis Penelitian................................................................... 37
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian.............................................. 49
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden.......................................................... 84
Tabel 4.2 Usia Responden……………..................................................... 85
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden................................................ 86
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden.............................................................. 87
Tabel 4.5 Pendapatan Responden……….................................................. 88
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................. 89
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas…….............................................................. 90
Tabel 4.8 Uji Regresi Linear Berganda Coefficients ……........................ 92
Tabel 4.9 Uji Ttest Coefficients………........................................................ 93
Tabel 4.10 Uji Ftest ANOVA……………........................................................ 94
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary……............... 95
Tabel 4.12 Uji Heteroskedastisitas Coefficients.......................................... 96
Tabel 4.13 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov.......................................... 99
Tabel 4.14 Uji Linearitas Model Summary……………………...................... 99
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis…………..................................................... 103
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.............................................................. 35
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT TUMANG……........................... 64
Gambar 4.2 Grafik Histogram.................................................................. 97
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot............................................ 98
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Kuesioner
Lampiran II : Data Karakteristik Responden
Lampiran III : Data Jawaban Responden
Lampiran IV : Uji Frequencies Karakteristik Responden
Lampiran V : Uji Reliabilitas
Lampiran VI : Uji Validitas
Lampiran VII : Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran VIII : Uji Statistika
Lampiran IX : Uji Asumsi Klasik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi membuat pelaku bisnis merasa adanya persaingan yang
semakin ketat. Sudah menjadi kewajiban pelaku bisnis untuk mendapatkan
keunggulan bersaing sehingga dapat memenangkan persaingan tersebut. Pelaku
bisnis wajib memperhatikan pengaruh dari kepuasan konsumen. Kepuasan
konsumen ini memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan dari
sebuah perusahaan untuk dapat bersaing yang nantinya akan menciptakan nilai
yang baik dimata para konsumennya.
Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan
mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan
sangat menentukan kemajuan suatu Negara dalam bidang perekonomian.
Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui
simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam
bentuk kredit. Penyaluran dana biasanya berbentuk kredit yang diberikan
kepada masyarakat dimana nasabah peminjam dalam pengembalian pinjaman
diharuskan membayar sejumlah bunga. Sistem perbankan ini dikenal dengan
sistem perbankan konvensional. Kemudian setelah itu muncul sistem
perbankan yang tidak berorientasi pada bunga, namun menggunakan sistem
bagi hasil. Perbankan ini dikenal denngan perbankan syariah.
Dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat perbankan
syariah mempunyai kesamaan dengan sisitem perbankan konvensional. Namun
2
keduanya memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan
kepada para nasabah. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya
masing-masing, Kedua sistem perbankan ini bersaing bebas dalam pasar uang
dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan berbagai strategi.
Perubahan dalam dunia usaha perbankan yang semakin cepat
mengharuskan bank untuk merespon perubahan yang terjadi, problem sentral
yang dihadapi perbankan saat ini adalah bagaimana bank tersebut menarik,
lebih mendekatkan ke nasabah dan mempertahankannya agar bank tersebut
dapat berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika perusahaan melakukan
proses pemasaran yang terarah dan terencana dengan baik.
Persaingan dalam bisnis perbankan yang semakin ketat mendorong para
pelaku bisnis menciptakan atau menyediakan produk-produk yang inovatif
sehingga dapat memberikan hal yang menarik bagi para pelanggannya,
dukungan teknologi menjadi pilihan agar penciptaan produk menjadi bermutu
tinggi, pelayanan yang baik dan kemudahan bagi pelanggan dapat terwujud.
Penerapan teknologi informasi menjadi salah satu faktor penentu keunggulan
kompetitif dalam persaingan bisnis yang semakin tajam.
Perkembangan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) selama sepeluh
tahun ini tercatat paling menonjol dalam dinamika keuangan syariah di
Indonesia. Berbagai LKMS tersebut lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan
sebutan Baitul Mall wa Tamwil (BMT). Masing-masing BMT biasa memiliki
nama, yang diperlihatkan pada papan nama dan identitas lainnya. Ada LKMS
yang menyebut diri sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan yang
3
secara lengkap menyatakan diri sebagai KJKS BMT dengan nama tertentu
(Setiawan, 2015: 2).
BMT pada umumnya memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan
yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan
sebagai lembaga keuangan syariah.
Mereka memang belum diketahui secara luas oleh masyarakat, serta masih
melayani kelompok masyarakat yang relatif homogen dengan cakupan
geografis yang sangat terbatas. Perkembangan pesat dimulai pada tahun 1995.
Pada tahun 2010, telah ada sekitar 4.000 BMT yang beroperasi di Indonesia.
Beberapa diantaranya memiliki kantor layanan lebih dari satu. Jika ditambah
perhitungan faktor mobilitas yang tinggi dari para pengelola BMT untuk
menjemput bola memberikan layanan di luar kantor, maka sosialisai
keberadaan BMT telah bersifat aktif (Setiawan, 2015: 2).
BMT tersebut diperkirakan melayani nasabah, yang sebagian besar
bergerak dibidang usaha mikro dan usaha kecil. Cakupan bidang usaha dan
profesi dari mereka yang dilayani sangat luas. Mulai dari pedagang sayur,
penarik becak, pedagang asongan, pedagang kelontongan, penjahit rumahan,
pengrajin kecil, tukang batu, petani, peternak, sampai denga kontraktor dan
usaha jasa yang relatif modern. Potensi untuk berkembang lebih pesat di masa
yang akan datang masih sangat besar. Namun masih banyak kendala dan
tantangan dalam operasional BMT.
Faktor utama yang membedakan untuk perusahaan-perusahaan jasa adalah
kualitas pelayanan pelanggan. Para pelanggan semakin piawai dalam
4
permintaan mereka dan semakin menuntut standar layanan yang lebih tinggi
kualitasnya. Banyak perusahaan jasa besar telah terjaga dari kebutuhan untuk
perbaiki layanan pelanggan guna bersaing dalam lingkungan jasa yang sangat
kompetitif saat ini.
Dalam literatur pemasaran, layanan pelanggan seringkali dilihat sebagai
dari unsur bauran pemasaran place dan dikaitkan dengan komponen distribusi
dan logistik dari unsur tersebut. Pandangan ini mengenai pelayanan pelanggan
sebagai hasil fungsi distribusi dan logistik berupa menjelaskan signifikansinya
dalam hal cara jasa disampaikan dan sejauh mana pelanggan puas, khususnya
dalam konteks relibialitas dan kecepatan penyampaian.
Menurut Peyne (2000 dalam Setiawan, 2015) banyak perusahaan jasa telah
menyadari arti penting pelayanan pelanggan sebagai senjata kompetitif. Disnay
corperation menyadari arti penting pelayanan pelanggan yang berkunjung ke
theme park diperlakukan dengan penuh perhatian oleh semua personil Disney
untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman terbaik selama
kunjungan mereka. Semakain meningkatnya arti penting pelayanan pelanggan
tampak jelas dari pengamatan tentang apa yang terjadi dalam bisnis jasa
maupun dari sudut tentang fokus riset akademis saat ini mengenai jasa layanan
pelanggan telah muncul sebagai sesuatu yang memiliki peran penting dalam
relationship mark dan karenanya, menjamin penilain eksplisit sebagai unsur
bauran pemasaran tersendiri.
Suroso dalam Kotler (2002: 94) menyatakan bahwa hal ini mendorong
bisnis jasa perbankan untuk mencaari cara yang mendatangkan keuntungan
5
dengan cara mendiferensiasikan diri mereka terhadap pesaing. Bisnis
perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada asas kepercayaan
sehingga masalah kualitas pelayanan menjadi faktor yang sangat menentukan
dalam keberhasilan usaha, kualitas pelayanan suatu bentuk penilaian konsumen
terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkatan
yang diharapkan (expected service).
Salah satu strategi yang dapat menunjang keberhasilan dalam bisnis
perbankan adalah berusaha menawarkan kualitas jasa dengan layanan yang
tinggi yang nampak pada kinerja yang tinggi dalam performa dari layanan yang
ada. Dalam menghadapi persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan
yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah, menunjukkan bahwa persepsi
pelanggan terhadap kualitas pelayanan meliputi persepsi yang berhubungan
dengan wujud fisik (tangible), empati (empathi), keandalan (reliability), daya
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), yang dapat diukur dengan
instrument SERVQUAL. Hasil pengukuran tersebut memberikan informasi
tentang seberapa jauh layanan yang diberikan oleh organsasi dapat memenuhi
harapan pelanggan. Keandalan (reliability) secara konsisten merupakan
dimensi paling kritis, kemudian tingkat kedua jaminan (assurance) wujud fisik
(tangible) terutama oleh perbankan ke empat daya tanggap (responsiveness),
dan kadar kepentingan yang paling rendah adalah empati (empathy)
(Lupioyadi, 2008: 182).
Dengan demikian, produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang
kompleks. Orang membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka
6
melekatkan nilai pada jasa dalam kaitanya dengan kemampuan jasa yang
dipersepsikan untuk memecah masalah tersebut. Nilai diberikan oleh para
pembeli dalam hubungannya dengan manfaat yang mereka terima.
Penambahan produk yang diharpkan mencerminkan cara menciptakan
deferensiasi produk dan dengan demikian menembah nilai dari perspektif
pelanggan (Payne 2000 dalam Setiawan, 2015: 35).
Minat menabung merupakan bagian atau salah satu elemen penting dari
perilaku nasabah dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-
barang serta jasa ekonomi. Menurut Kotler (2002 dalam Siswanti, 2015: 23)
secara umum perilaku pengambilan keputusan untuk membeli atau
mempergunakan jasa tertentu dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu: harga,
servis yang ditawarkan, lokasi, kemampuan tenaga penjualan, periklanan.
Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan merupakan dua hal yang
bisa memberikan daya saing sebuah Lembaga Keauangan Syariah (LKS) di
masyarakat. Dalam aspek pelayanan masyarakat tentunya akan memilih LKS
yang aman dengan prosedur yang tidak terlalu rumit dan pelayanan yang
memuaskan, seperti layanan yang diberikan oleh para karyawan/pegawai yang
murah senyum, ramah, bersahabat, sopan, sigap atau tanggap, handal,
profesional, responsif dan mampu melayani dengan cepat. Jelas betapa
pentingnya baik memusatkan perhatiannya terutama pada usaha mencegah
berpindahnya nasabah ke bank lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menentukan
minat nasabah untuk menggunakan jasa bank.
7
Sedangkan dalam aspek produk tidaklah kalah pentingnya dengan layanan,
kualitas produk di LKS sangatlah penting bagi nasabah. Produk merupakan
komunikasi dua arah antara nasabah dengan LKS dimana hubungan tercipta
setelah nasabah tahu dan memberikan penilaian positif terhadap produk atau
layanan yang ditawarkan. Jika nasabah menilai produk dan layanan mampu
memberikan nilai tambah kepada nasabah maka nasabah akan puas dengan
layanan atau produk yang ditawarkan, kondisi ini akan menciptakan hubungan
atau ikatan emosional antara nasabah dengan LKS. Hubungan emosional ini
yang disebut dengan loyalitas agar tumbuh minat untuk menabung di LKS.
Konsumen akan merasa puas jika sistem pelayanan dan produk-produk
yang ada pada BMT Tumang cabang Salatiga sesuai dengan yang diharapkan
nasabah, hal tersebut akan mengakibatkaa banyaknya minat nasabah untuk
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Sebaliknya nasabah akan merasa
kecewa jika sistem layanan dan produk-produk yang diberikan tidak sesuai
yang diharapkan pelanggan (nasabah).
Kualitas tidak lagi bermakna kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, akan
tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu, segala
aktivitas perusahaan harus dikoordinasi untuk menarik minat nasabah untuk
menabung melalui kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan.
Research gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga melatar belakangai
penelitian ini antara lain penelitian Dedy Triasnadi dan Ngadino Surip (2013)
menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan
8
oleh Ayu Nurtika Dewi (2014) menunjukkan bahwa kualitas produk tabungan
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan menabung.
Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan Sendhang Nurseto (2013) melakukan
penelitian yang menjelaskan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung. Namun hasil yang berbeda ditunjukkan
oleh Hidayat (2009) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menabung.
Research gap di atas penulis ringkas dalam table 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Researh Gap
Variabel Isu Penulis dan
Tahun
Penelitian
Kualitas
Produk
Tabungan
(X1)
Kualitas produk
tabungan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
menabung
Dedy
Triasnadi dan
Ngadino
Surip (2013)
Kualitas produk tabungan
berpengaruh poositif dan
signifikan terhadap minat
menabung
Kualitas produk
tabungan
berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap minat
menabung
Ayu Nurtika
Dewi (2014)
Kualitas produk tabungan
berpengaruh positif akan
tetapi tidak signifikan
terhadap minat menabung
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Kualitas pelayanan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
menabung
Asih Fitri
Cahyani,
Saryadi, dan
Sendhang
Nurseto
(2013)
Kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat
menabung
Kualitas pelayanan
tidak berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat
menabung
Hidayat
(2009) Kualitas pelayanan tidak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat
menabung
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
9
Berdasarkan konsep teori yang telah dipaparkan, fenomena di lapangan
dan research gap di atas menjadikan pembahasan ini menjadi menarik untuk
diteliti. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “PENGARUH
KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG
SALATIGA”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang desertai dengan latar belakang dan juga sudah
diuaraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain:
1. Bagaimana pengaruh kualitas produk tabungan terhadap minat menabung
di BMT Tumang cabang Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menabung di
BMT Tumang cabang Salatiga?
3. Apakah kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan secara bersama-
sama berpengaruh terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang
Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan karya ilmiah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk tabungan terhadap minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menabung
di BMT Tumang cabang Salatiga.
10
3. Untuk mengetahui pengaruh secara bersam-sama kualitas produk tabungan
dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang
Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan, diantaranya:
1. Bagi pembaca
Memberikan informasi tambahan bagi puhak-pihak yang
berkepentingan, khuususnya para pegawai atau karyawan dan pihak-pihak
yang bersangkutan tentang kualitas produk dan kualitas pelayanan yang
dapat mempengaruhi minat menabung.
2. Bagi akademisi
a. Dapat memberikan manfaat berupa tamabahan kepuasan/referensi
mengenai masalah seputar kualitas produk, kualitas pelaynan dan
minat menabung.
b. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi masyarakat
umum, bagi organisasi dan perusahaan yang memperhatikan masalah-
masalah mengenai pengaruh apa saja yang menjadikan minat
menabung.
c. Bagi penulis
a. Sebagai sarana untuk pengembangan ilmu yang didapat pada
waktu dibangku perkuliahan dan penerapan dalam praktik yang
nyata.
11
b. Menyelesaikan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mudah dalam memahami
penulisan penelitian ini, maka penulis akan memeberikan gambaran singkat
mengenai permasalahan yang akan dibahas dengan sistematika penulisan yang
akan penulis susun mencakup 5 (lima) bab substansi meliputi:
Bab I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II KAJIAN PUSTAKA menguraikan tentang telaah pustaka yang
berisi penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik
penelitian, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan
hipotesis dan hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalam analisis data.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN berisi uraian jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, teknik
analisis data dan alat analisis.
Bab IV ANALISIS DATA berisi tentang deskripsi objek penelitian dan
analisis data, serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V PENUTUP, bab terakhir ini membahas tentang kesimpulan dari
hasil penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan berisi
saran-saran bagi pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kualitas Produk Tabungan
Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Trisnadi dan Ngadino Surip
(2013) menunjukkan bahwa Dari hasil analisis data terdapat hasil bahwa
korelasi antara variable Kulaita Produk Tabungan terhadap variable Minat
Menabung kembali adalah sangat kuat (96%). Kualitas produk tabungan
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Artinya jika produk
semakain baik, maka minat menabung kembali semakin meningkat.
Ayuni Nurtika Dewi (2014) juga melakukan penelitian yang hasilnya
yaitu Secara simultan variable pelayanan, variable produk tabungan, dan
variable lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung pada
PD BPR BKK Kendal Cabang Patean. Secara parsial diketahui bahwa
variable pelayanan dan variable produk tabungan berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap keputusan menabung pada PD BPR BKK
Kendal Cbang Patean. Variabel lokasi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menabung pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean.
13
Tabel 2.1
Telaah Pustaka Kualitas Produk
No. Peneliti Tahun Variabel Hasil
1. Dedy
Triasnadi
dan
Ngadino
Surip
2013 Pengaruh Kualitas
Produk Tabungan
dan Kualitas
Layanan Terhadap
Minat Menabung
Kembali di CIMB
NIAGA (Studi
Kasus PT BANK
CIMB NIAGA)
korelasi antara variable
Kulaita Produk Tabungan
terhadap variable Minat
Menabung kembali adalah
sangat kuat (96%). Kualitas
produk tabungan
berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung.
Artinya jika produk
semakain baik, maka minat
menabung kembali semakin
meningkat
2. Ayu
Nurtika
Dewi
2014 Analisis Faktor-
Faktor yang
mempenngaruhi
Minat Masyarakat
Untuk Menabung
(Studi Kasus pada
PD BPR BKK
Kendal Cbang
Patean)
Secara simultan variable
pelayanan, variable produk
tabungan, dan variable
lokasi berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan menabung pada
PD BPR BKK Kendal
Cabang Patean.
Sumber: Dedy Triasnadi dan Ngadino Surip (2013), Ayu Nurtika Dewi
(2014).
2. Kualitas Pelayanan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan
Sendhang Nurseto (2013) yang mana kualitas pelayanan secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung pada bank
BNI Syariah di Kota Semarang yakni sebesar 0,473 dengan koefisien
determinasi 22,3 %. Sehingga apabila BNI Syariah di Kota Semarang terus
menerus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, maka minat
menabung ada BNI Syariah di Kota Senarang akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan Aisyah (2013) dengan hasil pengujian
hepotesa uji t untuk variable pelayanan islami karyawan diperoleh t hitung
14
sebesar 8,146 dengan tingkat signifikansi 0,000 (lebih kecil dari taraf
signifikan 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kualitas
pelaynan secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap terhadap
variable minat nasabah menabung di Bank Mega Syari‟ah Semarang
Tri Astuti (2013), penelitiannya menunjukkan hasil bahwa persepsi
Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini terbukti dengsn hasil yang
diperoleh berupa koefisien korelasi sebesar 0,503 serta uji signifikansi
parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 5,755 > 1,980.
Tabel 2.2
Telaah pustaka Kualitas Pelayanan
No. Peneliti Tahun Variabel Hasil
1 Asih Fitri
Cahyani,
Saryadi,
dan
Sendhang
Nurseto
2013 Pengaruh
Persepsi Bunga
dan Kualitas
Pelayanan
Terhadap Minat
Menabung Pada
Bank BNI
Syariah di Kota
Semarang
Kualitas pelayanan secara
parsial memiliki pengaruh
yeng segnifikan terhadap minat
menabung pada bank BNI
Syariah di Kota Semarang.
Sehingga apabila BNI Syariah
di Kota Semarang terus
menerus meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah,
maka minat menabung BNI
Syariah di Kota Semarang akan
meningkat
2. Aisyah 2013 Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap Minat
Nasabah Untuk
Menabung
(Sudi Kasus
Pada PT.
BANK MEGA
SYARI‟AH
Cabang
Semarang)
Hasil pengujian hepotesa uji t
untuk variabel pelayanan
islami karyawan diperoleh t
hitung sebesar 8,146 dengan
tingkat signifikansi 0,000
(lebih kecil dari taraf signifikan
0,05) sehingga dapat dikatakan
bahwa variable kualitas
pelaynan secara parsial
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap terhadap
variable minat nasabah
menabung di Bank Mega
Dilanjutkan. . .
15
Syari‟ah Semarang
3. Bari‟ah,
Zaenal
Abidin,
Harlina
Nurtjahjanti
2009 Hubungan
Antara Kualitas
Layanan Bank
Dengan Minat
Menabung
Nasabah PT
BRI Kantor
Cabang
Unngaran
Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara
kualitas layanan dengan minat
menabung nasabah PT. BRI
Kantor Cabang Ungaran.
Semakin baik kualitas layanan,
maka semakin tinggi minat
menabung nasabah.
Sebaliknya, semakin buruk
kualitas layanan, maka
semakin rendah pula minat
menabung nasabah.
4. Tri Astuti 2013 Pengaruh
Persepsi
Nasabah
Tentang
Tingkat Suku
Bunga, Promosi
dan Kualitas
Pelayanan
Terhadap Minat
Menabunng
Nasabah (Studi
Kasus Pada BRI
Cabang
Sleman)
Persepsi Nasabah tentang
Kualitas Pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat
Menabung Nasabah. Hal ini
terbukti dengsn hasil yang
diperoleh berupa koefisien
korelasi sebesar 0,503 serta uji
signifikansi parsial (uji t) yang
menghasilkan nilai t-hitung
sebesar 5,755>1,980
Sumber: Asih Fitri Cahyani, Saryadi, dan Sendhang Nurseto (2013),
Aisyah (2013), Bari‟ah, Zaenal Abidin, Harlina Nurtjahjanti (2009), Tri
Astuti (2013).
B. Kerangka Teori
1. Baitul Maal Wattamwil (BMT)
a. Pengertian BMT
BMT (Baitul Maal wat Tamwil) terdiri dari dua istillah, yaitu baitul
maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha
pengumpulan dana dan penyaluran dana yang non-profit seperti zakat,
infaq dan shodaqoh, sedangkan baitut tamwil sebagai usaha
Lanjutan Tabel 2.2. . .
16
pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Heri Sudarsono, 2012:
107 dalam Saada, 2014: 1).
Sholihin (2010) mendefinisikan BMT (Baitul Maal wat Tamwil
atau Balai Usaha Mandiri Terpadu) sebagai lembaga keuangan mikro
yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan
bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta
membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa
dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan
berlandaskan pada salam: keselamatan (berintikan keadilan),
kedamaian dan kesejahteraan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa BMT
adalah salah satu lembaga keuangan syariah non-bank yang mempunyai
fungsi ganda yaitu menghimpun dana dari masyarakat baik yang
bersifat profit maupun non-profit dan menyalurkannya kepada
masyarakat yang membutuhkan dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat ekonomi mikro dan kecil.
b. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT
Secara hukum nasional BMT di Indonesia berbadan hukum
koperasi, sehingga seluruh gerak dan langkahnya sejalan dengan
ketentuan yang ada tentang perkoperasian selain juga sesuai dengan
konsep syariah islam. Oleh sebab itu, legalitas nasionalnya mengikuti
ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan koperasi. Dalam
hal ini perundang-undangan yang sangat mendasar adalah Undang-
17
Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian (Sumiyanto,
2008: 38).
Ketentuan pengaturan koperasi BMT diatur dengan Keputusan
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah No. 91 Tahun 2004
(Kepmen.No.91/Kep/M.KUKM/IX/2004). Dalam ketentuan ini,
koperasi BMT disebut sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS). Dengan ketentuan tersebut, maka BMT yang beroperasi secara
sah di wilayah Republik Indonesia adalah BMT yang berbadan hukum
koperasi yang izin operasionalnya dikeluarkan oleh Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atau departemen yang sama
di masing-masing wilayah kerjanya. Adapun pengertian KJKS,
sebagaimana yang disebutkan dalam Kepmen No.
91/Kep/M.KUKM/IX/2004, merupakan koperasi yang kegiatan
usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai
pola bagi hasil (syariah) (Sumiyanto, 2008: 39).
c. Asas dan Prinsip Dasar BMT
BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat salaam yaitu
penuh keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan (Sholihin, 2010: 174-
175). Prinsip dasar BMT adalah:
1. Ahsan (mutu hasil kerja yang baik), thayyiban (terindah), ahsanu
„amala (memuaskan semua pihak) dan sesuai dengan nilai-nilai
salaam: keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.
18
2. Barakah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan
jaringan, transparan (keterbukaan) dan bertanggung jawab
sepenuhnya kepada masyarakat.
3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).
4. Demokratis, partisipatif dan inklusif.
5. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif.
6. Ramah lingkungan.
7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal serta
keanekaragaman budaya.
8. Keberlanjutan memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan
kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.
d. Fungsi BMT
Dalam rangka mencapai tujuannya, BMT berfungsi (Sholihin,
2010: 175):
1. Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) anggota,
pengurus dan pengelola menjadi lebih profesional, mendesain
(selamat, damai dan sejahtera) dan amanah sehingga semakin utuh
dan tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah) mengahadapi
tantangan global.
2. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki
oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan
di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.
3. Mengembangkan kesempatan kerja.
19
4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-
produk anggota.
5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi
dan sosial masyarakat.
2. Minat Menabung
a. Pengertian Minat Menabung
Dalam kamus bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai sebuah
kesukaan (kecenderungan hati) kepada suautu perhatian atau keinginan.
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian perasangka atau kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare,
1997: 62). Minat adalah kecenderungan seseorang yang tetap
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai
dengan rasa senang (Slameto, 1987:180). Sedangakan Suryabrata
(1988:109) mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri
individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu
objek.
Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum
melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi
perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai
minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap
pembelian (Kotler, 2002: 78).
20
Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan
funginya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.
Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam sector rasional
analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih
mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengikat
fikiran dan perasaann itu dalam koordinasi yang harmonis, agar
kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985 : 120)
Ada beberapa tahapan minat yaitu:
a. Informasi yang jelas sebelum memilih
b. Pertimbangan yang matang sebelum memilih
c. Keputusan memilih
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah
dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor
eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap
suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat
untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung
di BMT.
21
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menbung
Menurut Crow and Crow (Ro‟uf, 2011: 31) berpendapat ada tiga
faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
a. Faktor dorongan dari dalam
Artinya mengarah pada kebutuhan-kebuutuhan yang
muncul dari dalam individu, merupakan faktor yang
berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan
diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin
tahu membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan
sebagainya.
b. Faktor motif sosial
Artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan
lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya
atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti
bekerja, mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan
penghargaan.
c. Faktor emosional atau perasaan
Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan atau
emosi, keberhasilan dalam beraktivitas yang didorong oleh
minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat yang
sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat
individu tersebut.
22
3. Kualitas Produk Tabungan
a. Produk
Produk menurut Molan dalam Kotler dan Keller, (2008: 5) produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti,
organisasi, dan gagasan.
b. Kualitas Produk
Menurut Kotler and Armstrong dalam Saidani (2012: 283) arti dari
kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its function,
it includes the product‟s overall durability, reability, precision, ease of
operation and repair, and other valued attrubutes” yang artinya
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliablitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa, atau
perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu pada berbagai
faktor atau dimensi. Berikut ini delapan dimensi kualitas produk yang
diungkapkan oleh Tjiptono (2000: 7), antara lain:
a. Performance (kinerja), hal ini berkaitan dengan aspek fungsional
suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
23
b. Features (fitur), yaitu aspek formasi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk
dan gambarannya.
c. Reliability (reliabilitas), hal yang berkaitan dengan probabilitas
atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam
kondisi tertentu pula.
d. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi), hal
ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
e. Durability (Daya tahan), yaitu suatu refleksi umur ekonomis
berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
f. Serviceability (kemampuan), yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang.
g. Aesthetics (estetika), merupakan karakteristik yang bersifat
subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual
h. Perceived quality (kesan kualitas), konsumen tidak selalu memiliki
informasi yang lengkap menngenai atribut-atribut produk. Namun
demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentanng produk
secara tidak lanngsung.
24
Suatu produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik bila di
dalam produk tersebut tercakup dimensi tersebut. Dengan adanya
dimensi tersebut dalam suatu produk, maka diharapkan agar produk
tersebut memiliki nilai lebih dibanding produk - produk pesaing.
Membangun mutu produk merupakan lanngkah strategis yang harus
ditempuh perusahaan.
Hal ini disebabkkan bahwa mutu produk merupakan nilai lebih
dimata para pelanggan. Pencapaian nilai mutu diwujudkan dengan
membangun suatu proses yang lebih baik dan sistem produk yang
mampu menekan biaya relatif lebih murah. Oleh karena itu mutu
produk merupakan alat kompetitif yag efektif dalam mencapai
keunggulan bersaing.
Peningkatan kualitas produk merupakan suatu yang sangat penting,
dengan demikian produk perusahaan semakin lama semakin tinggi
kualitasnya. Apabila peningkatan kualitas produk dilaksanakan oleh
perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan
para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam
perkembnagn suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut
menentukan pesat tidaknya perkembngan perusahaan tersebut.
25
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Parasuraman dalam Lupiyoadi (2008: 180) kualitas layanan
merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan
yang baik, kualitas layanan (service quality) sebagai hasil persepsi dari
hasil perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual
pelayanan.
Wyckof dalam Tjiptono (2011: 59) menjelaskan bahwa kualitas
layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi tingkat keinginan
pelanggan. Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan
(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa
atau pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Apabila jasa atau
pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas
jasa atau pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.
Sebaliknya jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan
buruk.
Zeithmal dalam Lestari (2013: 26) mendefinisikan kualitas layanan
sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu
produk atau layanan secara menyeluruh dan besarnya antara perbedaan
harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi konsumen.
26
Sehingga disimpulkan bahwa kualitas layanan adalah persepsi
nasabah mengenai keunggulan produk atau layanan yang diterimanya
dari penyedia jasa. Untuk mencapai tingkat kualitas layanan yang
terbaik, perusahaan harus memulainya dari memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah dan berakhir pada penilaian nasabah terhadap
pelayanan yang diterimanya. Dalam menilai baik tidaknya kualitas
layanan bukanlah dari sudut pandang atau persepsi perusahaan
(penyedia jasa) melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
nasabah (pengguna/penerima jasa). Perusahaan yang mampu
memberikan layanan yang baik kepada nasabah atau pelanggannya
memiliki peluang terbesar untuk bisa terus dikunjungi oleh
pelanggannya (Liu dan Wu, 2007 dalam Krismanto, 2009: 35).
Sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, apabila ingin
memberikan hasil usaha baik berupa produk maupun jasa hendaknya
memberikan yang berkualitas baik, sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pemakainya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran
Surat Al-Baqarah ayat 267:
27
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih
yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah MahaKaya, Maha Terpuji.
(QS. Al-Baqarah: 267) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 45).
b. Pelayanan dalam Islam
Perusahaan berbasis syariah marketing harus memerhatikan service
yang ditawarkan untuk menjaga kepuasan pelanggannya (Kartajaya dan
M. Syakir Sula, 2006: 182). Perusahaan harus menjaga dan harus teru-
menerus memperkuat service yang diberikan. Service yang dimaksud
disini bukan lagi layanan purnajual, prajual ataupun selama penjualan
semata. Namun, bagaimana service yang ditawarkan perusahaan dapat
membantu dan mentransformasi kehidupan semua stakeholders
perusahaan tersebut. Adapun prinsip-prinsip pelayanan dalam islam
yaitu (Hafifudin dan Hendri tanjung, 2003: 56 dalam Lestari, 2013: 34-
35):
1. Shiddiq yaitu benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam
melakukan berbagai macam transaksi bisnis. Larangan berdusta,
menipu, mengurangi takaran timbangan dan mempermainkan
kualitas akan menyebabkan kerugian yang sesungguhnya. Nilai
shiddiq selain bermakna tahan uji, ikhlas serta memiliki
kesinambungan emosional.
2. Kreatif, berani dan percaya diri. Ketiga hal itu mencerminkan
kemauan berusaha untuk mencari dan menemukan peluang-peluang
28
bisnis yang baru, prospektif dan berwawasan masa depan. Hal ini
hanya mungkin dilakukan bila seorang pebisnis memiliki
kepercayaan diri dan keberanian untuk berbuat sekaligus siap
menanggung berbagai resiko.
3. Amanah dan faṭanah yang sering diterjemahkan dalam nilai-nilai
bisnis dan manajemen dan bertanggung jawab, transparan, tepat
waktu, memiliki manajemen bervisi, manajer dan pemimpin yang
cerdas, sadar produk dan jasa secara berkelanjutan.
4. Tablig yaitu mampu berkomunikasi dengan baik, istilah ini juga
diterjemahkan dalam bahasa manajemen sebagai supel, cerdas,
deskripsi, tugas, delegasi wewenang, kerja tim, cepat tanggap,
koordinasi, kendali.
5. Istiqamah yaitu secara konsisten menampilkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai di atas walau mendapatkan godaan
dan tantangan. Hanya dengan istiqamah dan mujahaddah, peluang
bisnis yang prospektif dan menguntungkan akan selalu terbuka
lebar. Dalam firman Allah SWT:
Artinya: Dan ornag-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhoan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
Kami. Dan Sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik
(Qs. Al-Ankabut: 69) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 404).
c. Dimensi Kualitas Pelayanan
29
Secara umum para peneliti menggunakan acuan lima dimensi
kualitas pelayanan (SERVQUAL/Service Quality) yang dikembangkan
oleh Parasuraman, Zeithmal dan Berry yaitu assurance, reliability,
tangible, empathy dan responsiveness. Namun dimensi kualitas layanan
tersebut bersifat general, sehingga jika diterapkan pada perusahaan
yang memiliki karakteristik spesifik memerlukan modifikasi seperti
perusahaan perbankan Islam (syariah).
Berdasarkan hal tersebut, Othman dan Owen menyodorkan
dimensi CARTER untuk mengukur kualitas layanan perbankan Islam
yang dikembangkan dari konsep SERVQUAL, dengan tambahan
dimensi compliance. Sedangkan dimensi yang lain sama dengan
dimensi dalam SERVQUAL. CARTER merupakan singkatan dari enam
dimensi kualitas layanan yaitu Compliance, Assurance, Reliability,
Tangibles, Empathy, Responsiveness. Dimensi kualitas layanan
perbankan Islam (syariah) yaitu (Lestari, 2013: 28-32):
1. Compliance atau kepatuhan pada prinsip Islam yaitu kemampuan
perusahaan atas kesesuaian dalam penerapan prinsip syariah
meliputi menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan prinsip
Islam, menerapkan ketentuan layanan dan produk Islami.
2. Assurance atau jaminan yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Dalam Islam,
memberikan pelayanan harus bersikap lemah lembut,
30
menghilangkan sikap keras hati dan harus memiliki sikap pemaaf
kepada nasabah supaya nasabah terhindar dari rasa takut, tidak
percaya dan perasaan adanya bahaya dari pelayanan yang diterima.
Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 159:
Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras
dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonlah ampunan
untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad
maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai
orang yang bertawakal (QS. Ali-Imran: 159) (Al-Quran dan
Terjemahnya, 2010: 71).
3. Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat
dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan
yang berarti ketepatan waktu pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi
yang tinggi. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nahl
ayat 91 yaitu:
31
Artinya: Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu
berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpahmu itu sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (QS. An-Nahl: 91) (Al-Quran
dan Terjemahnya, 2010: 277).
4. Tangibles atau bukti langsung yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada eksternal, penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan, bukti nyata
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa meliputi fasilitas fisik
(gedung, perlengakapan dan peralatan yang digunakan/teknologi
serta penampilan pegawainya). Dalam Islam pelayanan yang berupa
bangunan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan atau tidak
berlebih-lebihan/bermegah-megahan. Hal ini dijelaskan dalam Al-
Quran Surat At-Takatsur ayat 1-5:
Artinya:1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu; 2. Sampai
kamu masuk ke dalam kubur; 3. Sekali-kali tidak! kelak kamu akan
mengetahui (akibat dari perbuatanmu itu); 4. Kemudian sekali-
32
kali tidak! kelak kamu akan mengetahui; 5. Sekali-kali tidak!
sekiranya kamu mengetahui dengan pasti. (QS. At-Takatsur: 1-5)
(Al-Quran dan Terjemahnya, 2010: 600).
5. Empathy atau empati yaitu memberikan perhatian yang tulus
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para
pelanggan dengan berupaya untuk memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengatahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman
bagi pelanggan.
6. Responsiveness atau daya tanggap yaitu suatu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan
tepat pada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.
Membiarkan nasabah menunggu tanpa adanya suatu alasan yang
jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Islam menganjurkan untuk bersikap profesional yaitu dapat bekerja
dengan cepat dan tanggap sehingga tidak menyia-nyiakan amanat
yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagaimana hadits Rosulullah
SAW yang artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah
SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat
kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimanakah
menyia-nyiakannya, hai Rosulullah?” Rosulullah SAW menjawab:
“Apabila perkara itu diserahakan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari).
33
d. Strategi Penyempurnaan Kualitas Pelayanan
Dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada
pelanggan tidak mudah, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan
secara cermat karena penyempurnaan kualitas jasa berdampak
signifikan terhadap budaya organisasi secara keseluruhan. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam menyempurnakan kualitas layanan
antara lain (Tjiptono, 2011: 260):
1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa
Setiap penyedia jasa wajib berupaya menyampaikan jasa
berkualitas terbaik kepada para pelanggan sasarannya. Upaya ini
membutuhkan proses mengidentifikasi determinan atau faktor
penentu utama kualitas layanan berdasarkan sudut pandang
pelanggan.
2. Mengelola ekspektasi pelanggan
Ada satu pepatah bijak yang dapat dijadikan pegangan:
“Jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan, tetapi berikan lebih
dari apa yang dijanjikan”. Penuhi ekspektasi pelanggan
semaksimal mungkin.
3. Mengelola bukti kualitas layanan
Manajemen bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat
persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa disampaikan. Karena
34
jasa merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana
barang fisik, maka pelanggan cenderung memperhatikan dan
mempersepsikan fakta-fakta tangibles yang berkaitan dengan
layanan sebagai bukti kualitas.
4. Mendidik pelanggan tentang layanan
Membantu pelanggan dalam memahami sebuah layanan
merupakan upaya positif untuk mewujudkan proses penyampaian
dan pengkonsumsian layanan secara efektif dan efisien.
5. Menumbuh-kembangkan budaya kualitas
Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang
menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi proses penciptaan
dan penyempurnaan kualitas secara terus-menerus.
6. Menciptakan automating quality
Otomatis berpotensi mengatsi masalah variabilitas kualitas
layanan yang disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang
dimiliki organisasi. Akan tetapi, sebelum memutuskan akan
melakukan otomatisasi, penyedia layanan wajib mengkaji secara
mendalam aspek-aspek yang membutuhkan sentuhan manusia
(high touch) dan elemen-elemen yang memerlukan otomatisasi
(high tech). Keseimbangan antara high touch dan high tech sangat
dibutuhkan untuk menunjang kesuksesan penyampaian layanan
secara efektif dan efisien.
35
7. Menindaklanjuti layanan
Penindaklanjutan layanan diperlukan dalam rangka
menyempurnakan atau memperbaiki aspek-aspek layanan yang
kurang memuaskan dan mempertahankan aspek-aspek yang sudah
baik.
8. Mengembangkan sistem informasi kualitas layanan
Merupakan sistem yang mengintegrasi berbagai macam
rancangan riset secara sistematis dalam rangka mengumpulkan dan
menyebarluaskan informasi kualitas layanan guna mendukung
pengambilan keputusan.
C. Kerangka Penelitian
Menurut Hamid (2007 dalam Zainab 2011) kerangka penelitian
merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan
pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja
teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian
masalah yang ditetapkan. Kerangka penelitian dapat disajikan dalam
bentuk bagan, deskripsi kualitatif dan atau gabungan keduanya.
Sedangkan menurut Hariwijaya (2008 dalam Zainab 2011),
kerangka pemikiran merupakan pondasi tempat proyek penelitian secara
keseluruhan didasarkan.
Penelitian ini bertujuan untiuk mengkaji permasalan tentang
pengaruh-pengaruh minat nasabah untuk menabung di BMT Tumang
cabang Salatiga.
36
Kerangka penelitian digambar sebagai berikut:
Gambar 1.1
Keranngka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis adalah proporsi atau dugaan yang menjelaskan suatu
fenomena yang belum terbukti kebenarannya sehingga perlu diuji secara
empiris untuk memberikan kebenarannya (Zikmund dalam Istijanto, 2005:
103).
Berdsarkan uraian rangkaian di atas, maka penulis menarik
hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Terhadap Minat Menabung
Berdasarkan Penelitian di atas maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai beerikut:
H1:
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
H1
H2
Kualitas produk tabungan bengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung, semakin tinggi kualitas produk
tabungan maka semakin tinggi minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga.
Kualitas Produk
Tabungan
(X1)
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Minat
Menabung
(Y)
37
Berdasarkan Penelitian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H2:
Tabel 2.3
Hipotesis Penelitian
H1 Kualitas produk tabungan bengaruh yang positif dan signifikan terhadap
minat menabung
H2 Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung
H3 Kualitas produk tabungan dan kualita pelayanan secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga
Sumber: Uraian hipotesis penelitian, 2015
Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung, semakin tinggi kualitas pelayanan
maka akan semakin tinggi minat menabung di BMT Tumang
cabang Salatiga.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research). Penelitian lapangan atau dapat pula disebut sebagai
penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari
kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian (Supardi, 2005: 34).
Desain penelitian lapangan ini adalah desain kausal, yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variable lainnya
atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variabel lainnya (Tika, 2006:
22).
Penelitian ini diorientasikan untuk mengetahui dengan adanya kualitas
produk dan kualitas pelayanan yang baik akan menjadikan masyarakat Salatiga
khususnya dan sekitarnya pada umumnya untuk menjadikannya minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.
Pendekatan ini berangkat dari data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa
angka seperti 1,2,3,4 dan seterusnya dan dapat pula berasal dari kualitatif yang
ditransformasikan menjadii angka-angka atau dengan kata lain memberikan
kode (skor) data kualitatif tersebut sesuai dengan jenjangnya kemudian
diproses dan manipulasi menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan
keputusan (Tika, 2006: 57).
39
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah BMT Tumang cabang Salatiga, dengan objek
penelitian sendiri adalah nasabah BMT Tumang cabang Salatiga. Penelitian ini
dimulai dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Pabundu Tika (2006: 33) Populasi adalah himpunan
individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi
terbatas adalah populasi yang dapat dihitung jumlahnya seperti nasabah
pada BMT Tumang cabang Salatiga. Adapun populasi tidak terbatas,
adalah populasi yang sulit dihitung jumlahnya seperti jumlah pohon dalam
hutan, jumlah bintang di langit dan lain sebagainya.
Menurut Supardi (2005: 101) dalam bukunya Metodologi
Penelitian Ekonomi dan Bisnis, populasi adalah suatu kesatuan individu
atau subjek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang
akan diamati/diteliti. Sedangkan menurut Bawono (2006: 28) diberi
definisi sebagai keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang
ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh nasabah BMT
Tumang cabang Salatiga yaitu sebanyak 2.039 anggota atau nasabah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili
populasi (Tika, 2006: 33). Sampel adalah bagian dari populasi yang
40
dijadikan subjek penelitian sebagai “wakil” dari para anggota populasi
(Supardi, 2005:103). Sedangkan Sampel menurut Bawono (2006 : 28)
diberi devinisi sebagai objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sratified
random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu
membuat penggolongan atau pengelompokan populasi menurut
karakteristik tertentu (Tika, 2006: 42). Adapun perhitungannya untuk
menentukan jumlah sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Bawono, 2006: 29):
S =
Dimana:
S = Sampel
P = Populasi
e = error Tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir
Dalam penelitian ini diketahui besarnya populasi nasabah BMT
Tumang cabang Salatiga adalah sebanyak 2.039 nasabah dan peneliti
menggunakan kelonggaran 10%, sehingga didapat jumlah sampel sebagai
berikut:
S =
= 95, 32 ≈ 95
P
( P. e2 ) + 1
2.039
(2.039 . (0,1)2) + 1
41
Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel yang diambil
sebanyak 95 responden dari nasabah BMT Tumang cabang Salatiga.
Sampel diambil dengan menggunakan judgmental sampling yaitu
penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu terhadap elemen
populasi yang dipilih sebagai sampel (Istijanto, 2005: 120). Judgmal
(pertimbangan) dilakukan apabila sampel yang dipilih harus memenuhi
persyaratan tertentu sehingga mengungkapkan informasi yang dicari dalam
penelitian ini. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang aktif menjadi nasabah
minimal satu tahun serta melakukan transaksi minimal satu minggu sekali.
D. Teknik Pengumupulan Data
Teknik penngumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29).
1. Pengertian data
Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu
kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan (Muhammad, 2008: 97). Dan meurut Tika
(2006: 57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpikan
dan disajikan untuk tujaun tertentu.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data skunder.
42
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan
data primer dilakukan dengan cara mnyebarkan angket
(kuesioner) secara langsung kepada nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga sebagai objek penelitian.
Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek penelitian yang bersedia memberikan respon
sesuai dengan permintaan pengguna. Angket (kuesioner) yang
digunakan dalam penelitian ini yaiutu angket (kuesioner)
tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan. Angket
(kuesioner digunakan untuk mengetahui jawaban responden
tenteng pengaruh kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa
lalu. Data skunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku,
dan statistik maupun dari internet (Bawono, 2006: 30). Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah profil
BMT Tumang. Selain itu data sekunder berupa penelitian
terdahulu, teori dan informasi lainnya yang digunakan sebagai
43
landasan teori dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal,
skripsi, buku dan internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Angket (Kuesioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan
dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data
lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Supardi, 2005: 127)
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup karena alternative jawaban telah disediakan.
b. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian (Tika, 2006:
58)
Sedangkan menurut Supardi (2005 : 136) observasi adalah
mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan
pengamatan terhadap subjek dan atau objek secara seksama
(cermat dan teliti) dan sistematis.
c. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 274) yang dimaksud
dengan metode dokumentasi adalah metode yang bertujuan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
44
transkrip, buku, surat kabar, majalah, presentasi, notulen rapat
angenda, dan lain sebagainya.
E. Skala Pengukuran
Skala Pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu
variable berdasakab jenis data yang melekat dalam variabel penelitian
(Muhammad, 2008: 120). Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan
skala interval, banayak juga yang menyebutkan dengan skala linkert. Menurut
Sugiyono (2001 : 73) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang yang mengenai fenomena
sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutmya disebut sebagai variable penelitian.
Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi
subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen-komponen
yang dapat terukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudian
dujadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat
berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.
Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain:
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. N : Netral
4. S : Setuju
45
5. ST : Sangat Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan
indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional menggambarkan
pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada
penelitian ini.
1. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam ional dari
variabel-variabel penelitian ini adlah sebagai berikut penelitian ini
adalah kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan, sedangkan
variabel terikatnya adalah minat menebung. Adapaun definisi konsep
dan operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kuliatas Produk Tabungan (X1)
Menurut Widiyono (2006 : 10) yang dimaksud dengan
produk bank adalah seluruh usaha bank dalam menerima
simpanan dan penyalurannya kembali kepada masyarakat
(nasabah) dan jasa-jasa lain sebagaimana diatur dalam
perundang-undang yang berlaku dibidang perbankan. Dengan
kata lain, produk bank adalah seluruh fasilitas, layanan dan jasa
yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat, baik pada sisi
46
asset, misalnya kredit, termasuk kredit yang berada pada off
balance sheet (latter of credit, bank garansi) dan sisi liabilities,
berupa simpanan masyarakat serta jasa-jasa lainnya.
b. Kualitas Pelayanan (X2)
Menurut Tho‟in (2011) bahwa kualitas pelayanan lebih
menitikberatkan pada kepuasan pelanggan, dimana kualitas
pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan terbaik pada
pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai serta konsisten
dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian
khusus kepada standar kinerja karyawan yang baik internal
maupun eksternal.
c. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akaibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2011: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah minat menabung.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk
tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek
Suryabrata (1988: 109).
Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang
sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk
47
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung
diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang
muncul sebagai respon terhadap pembelian (Kotler, 2002: 78).
Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan.
Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai
kecenderungan bergerak dalam sector rasional analisis, sedang
perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan
kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengikat fikiran
dan perasaann itu dalam koordinasi yang harmonis, agar
kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto,
1985:120).
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat lengkap, dan sisitematis sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto, 2010: 203).
1. Produk
Berikut ini delapan dimensi kualitas produk yang diungkapkan
oleh Tjiptono (2000: 7), antara lain:
i. Performance (kinerja)
48
j. Features (fitur)
k. Reliability (reliabilitas)
l. Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi)
m. Durability (Daya tahan)
n. Serviceability (kemampuan)
o. Aesthetics (estetika)
p. Perceived quality (kesan kualitas)
2. Kualitas Pelayanan
Dimensi kualitas layanan perbankan Islam (syariah) yaitu (Lestari,
2013: 28-32):
7. Compliance atau kepatuhan pada prinsip Islam
8. Assurance atau jaminan yaitu pengetahuan
9. Reliability atau kehandalan
10. Tangibles atau bukti langsung
11. Empathy atau empati
12. Responsiveness atau daya tanggap
3. Minat Menabung
Ada beberapa tahapan minat yaitu (Sukanto, 1985 : 120) :
d. Informasi yang jelas sebelum memilih
e. Pertimbangan yang matang sebelum memilih
f. Keputusan memilih
Menurut Crow and Crow (Ro‟uf, 2011: 31) berpendapat ada tiga faktor
yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
49
d. Faktor dorongan dari dalam
e. Faktor motif sosial
f. Faktor emosional atau perasaan
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
No. Variabel Indikator Skala
1. Variabel Kualitas
Produk Tabungan
(X1)
1. Produk Sesui Kebutuhan
2. Produk Terjamin Keamanannya
3. Produk yang Menarik dan
Beragam
4. Mmepunyai perbedaan
5. Bagi Hasil Tinggi
6. Produk Tabungan Sesuai
Syariah
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert
2. Variabel Kualitas
Pelayanan (X2)
7. Keramahan
8. Kesopanan
9. Pelayanan yang Cepat dan
Tepat
10. Kemudahan dan Kelancaran
Transaksi
11. Tepat Waktu
12. Pelayanan Terjamin
Keamanannya
13. Empati
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert
Minat Menabung
(Y)
14. Nisbah Bagi Hasil Tinggi
15. Produk Sesuai Syariah
16. Hati Nurani
17. Pelayanan Baik dan
Memuaskan
18. Kemudahan Bertransaksi
19. Terjamin Keamanannya
20. Empati yang Tinggi
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beberapa langkah, antara lain:
1. Uji Instrumen Peneletian
50
Sebelum instrument di atas digunakan dalam penelitian, pemeliti
terlebih dahulu melakukan pengujian instrument dengan harapan akan
mendapatkan data atau informasi yang akurat. Pengujian instrument
dilakukan dengan menggunakan uji relibilitas dan uji validitas.
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penenlitian.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner
tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS
menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas suatu kuesioner
melalui uji statistik, dimana pengambilan keputusan reliabilitas
didasarkan pada nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan
reliable jika nilai cronbach alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini akan dilakukan
dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and
Service Solution). Untuk menentukan nomor-nomor item yang
valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara skor
butir pertanyaan dengan total skornya. Butir pertanyaan dikatakan
51
signifikan jika kolom total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang dengan dua kemungkinan (Bawono, 2006: 76):
1. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level
5% (0,05) untuk dua sisi.
2. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level
1% (0,01) untuk dua sisi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi digunakan untuk data yang bersifat multivariate (Bawono,
2006: 84). Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh
variabel independen yang lebih dari satu terhadap variabel dependen.
Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε
Dimana:
Y = Minat Menabung
β0 = Konstanta
X1 = Kualitas produk tabungan
X2 = Kualitas pelayanan
β1 = Koefisien kualitas produk tabungan
β2 = Koefisien kualitas pelayanan
ε = Residual atau prediction error
3. Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan dan
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
52
yang kita analisis (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat dari
nilai:
a. Uji Ttest (Uji Secara Parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
independen dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
2006: 89). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial dapat dilihat dari
nilai signifikansi pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika
nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara
parsial mempengaruhi variabel dependen secara signifikan,
namun sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel
independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel
dependen.
b. Uji Ftest (Uji Secara Simultan)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Untuk
mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari
persamaan regresi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen
53
secara signifikan, namun sebaliknya jka nilai signifikansi >
0,05 maka variabel independen secara simultan tidak
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92). Untuk
mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel model
summary dari persamaan regresi. Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai dengan 1 atau dapat ditulis 0 ≤ R2 ≤ 1.
b. Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
c. Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran
terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak
54
banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik
berguna untuk melengkapi uji statistik (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi
klasik terdiri dari:
a. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen tidak sama. Untuk mendeteksi ada
tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dalam penelitian ini
digunakan metode park, yang mengemukakan bahwa σ2 merupakan
fungsi dari variabel independen yang dinyatakan sebagai berikut:
σ2i = αXi
β
Persamaan di atas dijadikan linier dalam bentuk persamaan log
sehingga menjadi: Ln σ2i = α + β Ln Xi + Vi. Karena σ
2i umumnya
tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir menggunakan Ut sebagai
proksi sehingga: LnU2i = α + β Ln Xi + Vi.
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data
model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan
sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik maka asumsi
homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak
(Bawono, 2006: 136-137).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pangganggu atau residual memiliki distribusi normal
55
(Ghazali, 2012: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu:
1. Analisis grafik
Dalam penelitian ini analisis grafik yang digunakan adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal dan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghazali, 2012: 161).
2. Analisis statistik
Disamping menggunakan uji analisis grafik, dalam
penelitian ini juga menggunakan uji analisis statistik non-
parametrik kolmogrov-smirnov test (K-S), dimana jika nilai
signifikansi di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi
normal secara normal atau memenuhi asumsi normalitas
(Ghazali, 2013: 202).
56
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi
model dalam bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier,
kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Untuk melihat spesifikasi
model yang tepat, dalam penelitian ini menggunakan metode
lagrange multplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan X2 dengan
cara mengalikan sejumlah data observasi dengan R2 atau n
* R
2.
Kriteria analisis metode lagrange multplier (Bawono, 2006: 186):
1. Jika X2 hitung > X
2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi
linier tidak benar.
2. Jika X2 hitung < X
2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi
linier adalah benar.
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke
dalam olah data SPSS . SPSS (Stastisical Product and Service Solution)
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat,
serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil
keputusan. Statistik menurut Supranto (1987 : 13) dalam arti sempit berarti
data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), sedangkan dalam arti luas
berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
57
penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara
umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Dalam
penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS.
Program SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan
dan terpercaya. SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah program
komputer SPSS for windows version 20. Analisis ini memberikan
gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang selanjutnya akan di
interprestasikan dalam pembahasan.
58
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdiri BMT Tumang
Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan
pada masa orde baru ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan
harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Berangkat dari
keprihatinan akan nasib masyarakat desa yang justru merupakan jumlah
mayoritas penduduk di Indonesia, khususnya di daerah Boyolali. Juga,
apabila melihat perputaran uang yang sebagian besar ada di kota serta
sulitnya pengusaha mikro dan kecil di pedesaan dalam mengakses
permodalan dari perbankan.
Perbankan dalam hal ini dinilai lemah dalam komitmennya
menciptakan lingkungan usaha yang lebih adil dan lebih menyejahterakan
masyarakat. Sementara itu, terkait dengan bunga perbankan juga telah
menjadi kajian tersendiri di kalangan umat Islam. Hal-hal tersebut juga
sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Tumang. Terutama beberapa orang
yang dalam menjalankan ekonominya berkutat dengan rentenir atau istilah
masyarakat setempat adalah bank plecit.
Dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan yang
dihadapi warga setempat, maka pada bulan Februari 1997 bertempat di
rumah dinas Bapak Suryanto SH. di Jakarta, munculah gagasan untuk
pendirian BMT di Desa Tumang. Setelah dilakukan pemilihan calon
59
pengelola pada tanggal 1 oktober 1998, Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
Tumang mulai beroperasi dengan modal awal 7.050.000 rupiah di desa
Tumang, Cepogo, Boyolali. Kemudian, pada tanggal 10 April 1999, BMT
Tumang mendapatkan badan hukum dari departemen koperasi dengan
nomor 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999 yang kemudian lebih dikenal dengan
nama KSU “BMT TUMANG”.
Dengan mengusung visi; “menjadi lembaga keuangan yang
mandiri dan konsisten terhadap ketentuan syariah, memberi manfaat dan
mampu mengangkat status sosial ekonomi masyarakat menuju
kesejahteraan yang diridhoi Allah Taala,” BMT Tumang terus bekerja
keras melayani masyarakat.
Dalam rentang waktu satu dasawarsa melayani umat, BMT
Tumang telah berkembang dengan sangat cepat, hingga akhir september
2008 BMT ini mencatat pembiayaan yang diberikan ke masyarakat
anggota telah mencapai lebih dari 9 milyar rupiah. Dengan slogan;
“membangun kemandirian menuju kesejahteraan” BMT Tumang ingin
terus mengembangkan jaringan dan menebar manfaat bagi masyarakat
sekitar.
2. Visi dan Misi BMT Tumang
Dalam rangka melanjutkan keberlangsungan operasi BMT serta
untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi BMT di masa
depan maka dirumuskanlah Visi dan Misi BMT sebagai gambaran cita–
60
cita, serta harapan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu lima tahun
kedepan.
Visi:
“Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Mandiri, Modern dan
Sejahtera”
Makna Visi: Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk
membangun ekonomi masyarakat (umat) yang berbasis syariah, dalam
rangka mewujudkan kemandirian melalui tata kelola yang baik, tangguh,
modern menuju kesejahteraan anggota yang diridhoi Allah SWT.
Misi:
1. Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mandiri, modern,
amanah, dan sejahtera.
Penjelasan : BMT Tumang berupaya mewujudkan sebuah lembaga
keuangan syariah yang mandiri, secara terus menerus meningkatkan
jati diri, mengandalkan pada kekuatan yang dimiliki, serta mampu
memanfaatkan peluang yang ada dengan bekerja keras, cerdas, tuntas
dan ikhlas. Modern dari segi pelayanan, daya dukung operasional, dan
sejajar atau lebih tinggi dengan lembaga keuangan terkemuka. Dalam
melaksanakan jasa layanan lebih mengutamakan norma-norma
kebaikan (amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga
keberadaannya dapat memberikan nilai tambah, serta dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas.
61
2. Mengembangkan SDM yang tangguh, profesional dan berdaya saing
tinggi.
Penjelasan : Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, BMT
berupaya mengembangkan SDM yang profesional, kompeten,
memiliki integritas tinggi, berdaya saing sehingga mampu
menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
operasional BMT.
Penjelasan : Untuk mendukung layanan keuangan syariah yang
modern, BMT berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang
memadai dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi
informasi yang modern sesuai perkembangan zaman
3. Identitas Umum BMT Tumang
Nama Lembaga : Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT
TUMANG
Tanggal Pendirian : 30 September 1998 oleh Kakandep Koperasi
Kab. Boyolali
Alamat Kantor Pusat : Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo,
Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454 Faks.
(0276) 323 336
62
Alamat Kantor Cabang :
1. Kantor Pusat dan Cabang Cepogo : Jl. Boyolali-Magelang
Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362
2. Kantor Cabang Boyolali : Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali
Telp. (0276) 323034
3. Kantor Cabang Ampel : Jl. Raya Ampel No.8 Ampel,
Boyolali Telp. (0276) 330626
4. Kantor Cabang Tumang : Jl. Melati, Tumang, Cepogo,
Boyolali, Telp. 0276-323335
5. Kantor Cabang Andong : Jl. Raya Kacangan, Andong,
Boyolali Telp. (0271) 7893025
6. Kantor Cabang Kartasura : Jl. Ahmad Yani, Kartasura,
Sukoharjo Telp. (0271) 784 285
7. Kantor Cabang Salatiga : Jl. Letjend. Sukowati No.09
Salatiga Telp. (0298) 312729
8. Kantor Cabang Delanggu : Jl. Raya Solo -Jogja (depan pasar
Delanggu) Delanggu, Klaten (0272) 554358
9. Kantor Cabang Selo : Jl. Boyolali-Magelang Km. 18 Selo,
Boyolali Telp. (0276) 3295240
63
4. Kelengkapan Organisasi BMT Tumang
Aturan tertulis Organisasi : Anggaran Dasar
Nomor Badan Hukum : 242/BH/KDK.11.25/IV/1999
Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.014.0381.4-526.000
Jangkauan pelayanan : Kab. Boyolali dan sekitarnya
Waktu Operasional (Jam Buka Kas) : Hari Senin – Jumat : pukul 07.30
– 16.30 WIB
64
5. Struktur Organisasi BMT Tumang
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Tumang
6. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian
Tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
a. Rapat Anggota
Merupakan lembaga tertinggi pada Koperasi dan akan
mengadakan rapat setahun satu kali.
RAPAT ANGGOTA
TAHUNAN
PENGAWAS
MANAJEMEN
PENGAWAS
SYARI‟AH
PENGURUS
MANAGER
UTAMA
INTERNAL
AUDITOR
MANAGER
MARKETING
MANAGER
CABANG
KEPALA
DIVISI MAAL
KEPALA
BIDANG
PERSONALIA
STAF ADM. &
KEUANGAN
STAF
TEKNOLOGI
STAF
UMUM
MARKE
TING
CUSTO
MER
SERVIC
ES
KASIR
STAF
MAAL
MANAGER
OPERASIONAL
65
- Tugasnya antara lain :
1. Mengevaluasi kinerja Koperasi secara keseluruhan selama
1 (satu) tahun
2. Memberikan catatan hasil kinerja selama 1 (satu ) tahun
kepada pemangku kepentingan
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran dan
Pendapatan Koperasi untuk tahun buku berikutnya dan
peninjauan Anggaran belanja untuk tahun buku yang berjalan.
2. Penetapan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
3. Pemilihan dan pengangkatan anggota Pengurus (jika masa
jabatannya telah habis).
b. Pengurus
- Tugasnya antara lain :
1. Menyelenggarakan RAT
2. Menyusun/ merumuskan kebijakan umum untuk mendapat
persetujuan Rapat Anggota
3. Menyelenggarakan Rapat Pengurus untuk :
4. Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja BMT Tumang
5. Menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT Tumang
6. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan
BMT Tumang
- Wewenangnya antara lain :
66
1. Bersama Pengurus yang lain mengangkat, memberi sanksi dan
memberhentikan pengelola BMT Tumang
2. Menyetujui / menolak mengenai :
a. Pembiayaan yang nilainya diatas wewenang Manajer
Utama
b. Kebijakan baru BMT Tumang dengan pertimbangan dari
sekretaris dan bendahara
c. Kerjasama dengan pihak lain (investor dari luar) yang
diusulkan Manajer
3. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan Manajer Utama
c. Pengawas Manajemen
- Tugasnya antara lain :
1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal
satu kali dalam satu tahun.
2. Memberikan pengarahan terhadap pengangkatan Pengelola,
penyusunan anggaran dan rencana kerja.
3. Memberikan pengarahan terhadap permohonan pembiayaan
yang tidak dapat diputuskan oleh Pengurus. 51
- Wewenang:
Mengawasi dan memeriksa laporan keuangan dan aspek
manajemen lainnya.
d. Pengawas Syariah
- Tugasnya antara lain :
67
1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal
satu kali dalam satu tahun.
2. Memberikan masukan dan pengarahan terhadap pengangkatan
Pengelola, penyusunan anggaran dan rencana kerja.
3. Memonitor kegiatan BMT dan memberikan arahan yang
berkaitan dengan aspek syariah.
- Wewenangnya:
Mengawasi dan memeriksa kegiatan BMT agar sesuai
dengan kaidah syariah Islam.
e. Manajer Utama
- Tugasnya antara lain :
1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui
Pengurus, dan untuk hal-hal prinsipil disetujui oleh Pengawas
atau Rapat Anggota.
2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT dan
rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada
Pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.
3. Menyusun dan meminta persetujuan Pengurus tentang
pembukaan Rekening Bank dan penandatanganan Rekening
simpanan BMT pada Bank secara bersama-sama.
4. Membuat laporan secara periodik kepada Pengurus
5. Menyampaikan laporan keuangan dan laporan tingkat
kesehatan BMT secara periodik kepada Pengawas Manajemen.
68
- Wewenangnya antara lain :
1. Menyetujui pembiayaan sampai dengan jumlah Rp.
150.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus dengan
persetujuan Rapat Pengurus.
2. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan.
3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian
Pengelola.
f. Internal Auditor
- Tugasnya antara lain:
1. Mengumpulan data atau informasi mengenai pencatatan,
klasifikasi, penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari
Neraca, Daftar Laba/Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal, CAR,
serta laporan lain yang diperlukan
2. Memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan prosedur
koperasi telah benar-benar ditaati.
3. Memastikan bahwa semua harta milik koperasi telah
dipertanggung jawabkan dan dijaga dari semua kerugian.
4. Menerima pemberitahuan tentang adanya proses nota
debet/nota kredit.
- Wewenangnya antara lain :
1. Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol
mekanisme operasional.
69
2. Meminta data/informasi yang berkaitan dengan hal audit
kepada manajemen koperasi.
g. Manajer Operasional
- Tugasnya antara lain:
1. Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service
excellence) kepada mitra/anggota KJKS BMT Tumang
2. Terevealuasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang
ada dalam operasional KJKS BMT Tumang
3. Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan
pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara
lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai
dengan periode yang dibutuhkan.
- Wewenangnya antara lain:
1. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang
2. Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam
batas wewenang
3. Melakukan kontrol terhadap kehadiran pengelola
4. Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional
h. Manajer Marketing
- Tugasnya :
1. Pencapaian target marketing baik funding maupun lending.
2. Penyelenggaraan rapat marketing dan penyelesaian
permasalahan ditingkat marketing.
70
3. Penilaian dan evaluasi kinerja bagian marketing
- Wewenang :
1. Memberikan usulan untuk pengembangan pasar.
2. Menentukan target funding dan lending bersama dengan
Manajer Utama.
i. Manajer Cabang
- Tugasnya antara lain :
1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui
Manajer Utama.
2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT cabang
dan rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada
Manajer Utama.
3. Menyusun dan meminta persetujuan Manajer Utama tentang
peraturan wewenang „Komite Pembiayaan‟.
4. Mengajukan usul kepada Manajer Utama tentang jenis atau
produk baru untuk disetujui penggunaannya.
5. Membuat laporan secara periodik kepada Manager Utama
- Wewenangnya antara lain :
1. Menyetujui pembiayaan sampai dengan jumlah Rp
25.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus mendapatkan
persetujuan Manajer Utama.
2. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan.
71
3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian
Pengelola BMT cabang.
j. Marketing (Pemasaran)
- Tugasnya antara lain :
1. Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT.
2. Mengatur rute kunjungan harian.
3. Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada
Manajer cabang.
4. Menyimpan dokumen terkait sesuai dengan standar baku.
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengusulkan strategi pemasaran untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
2. Melakukan negosiasi bagi hasil kepada anggota sesuai
dengan kebijaksanaan pemasaran.
k. Kasir/Teller
- Tugasnya antara lain :
1. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun
penyetoran (simpanan atau angsuran).
2. Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari.
3. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah
disetujui oleh Manajer Cabang.
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengatur pola administrasi yang efektif.
72
2. Mengajukan pengeluaran kas kepada Manajer Cabang.
3. Kepala Divisi Maal
- Tugasnya :
1. Menyiapkan konsep pengelolaan baitul maal secara tepat yang
disesuaikan dengan kondisi ummat yang ada disetiap
lingkungan dengan tetap mengacu pada kaidah baku syariah
Islam, dan menjadikan sebagai bagian dari dakwah.
2. Menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan agar setiap
transasksi tercatat dengan baik, rapi dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal, serta
membuat laporan secara teratur kepada Manajer Utama atau
donatur bila diperlukan.
- Wewenangnya antara lain :
1. Menghubungi anggota masyarakat untuk dakwah.
2. Menetapkan pendistribusian Maal kepada yang berhak.
l. Kepala Bidang Personalia
- Tugasnya antara lain :
1. Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan
eksternal KJKS atau Koperasi
2. Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data
karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan,
pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan
73
- Wewenangnya antara lain :
1. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum
2. Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan
inventaris kantor
m. Staf Adm dan Keuangan
- Tugasnya antara lain :
1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam
hal kebutuhan rumah tangga.
2. Mengatur dalam pengeluaran kebutuhan di setiap cabang
meliputi buku simpanan, slip setoran, slip angsuran, akad,
warkat, dll.
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengatur pola administrasi.
2. Mengajukan anggaran untuk kebutuhan Administrasi.
n. Staf Teknologi Informasi (TI)
- Tugasnya :
1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam
hal kebutuhan TI.
2. Menyelesaikan masalah yang timbul terkait dengan sarana dan
prasarana TI baik di pusat maupun di cabang.
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengajukan anggaran untuk kebutuhan TI
74
2. Mengusulkan pembenahan dan desain sistem TI apabila sudah
tidak sesuai dengan kebutuhan.
o. Staf Maal
- Tugasnya antara lain :
1. Mengupayakan penggalian dana dari masyarakat (aghnia‟)
dalam hal zakat, infaq dan shodaqoh
2. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal
3. Mengupayakan pengembangan sumber dana Maal
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengatur pola pendistribusian dana Maal
2. Mengajukan anggara kepada Manajer Utama untuk kebutuhan
dana Maal
p. Customer Service (CS)
- Tugasnya antara lain :
1. Memberikan pelayanan paripurna kepada Anggota sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
2. Memberikan informasi kepada anggota baik penarikan maupun
penyetoran (simpanan atau angsuran).
- Wewenangnya antara lain :
1. Mengatur pola administrasi CS yang efektif.
2. Mengusulkan pola pelayanan yang efektif dan efisien kepada
Manajer Cabang.
75
7. Produk-Produk BMT Tumang
a. Produk Pendanaan
1. Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah
Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah adalah Simpanan
berdasarkan kaidah syariah mudharabah al-muthlaqah, dimana
nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk
memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk
pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada
anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari
pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah
(bagi hasil) yang disepakati di awal. Simpanan ini dapat diambil
sewaktu-waktu.
- Manfaat :
1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah
2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan
ketentuan syariah
3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda
4. Bebas biaya administrasi
- Syarat Pembukaan Rekening :
1. Menjadi anggota BMT Tumang
2. Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,-
dan simpanan wajib Rp. 5.000,-
76
3. Setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,-
4. Mengisi dan menandatangani formulir
pembukaan rekening
5. Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau
identitas diri lainnya
6. Lembaga menyerahkan identitas yang
ditentukan oleh KJKS BMT Tumang
- Bagi Hasil :
1. InsyaAllah halal dan barokah
2. Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi
hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan
3. Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan
menurut keuntungan KJKS BMT Tumang
dengan nisbah antara BMT : anggota adalah
70 : 30
4. Bagi hasil yang dimaksud akan
diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan
77
ditambahkan secara otomatis ke rekening
simpanan anggota setiap awal bulan.
2. Simpanan Mudharabah Berjangka
Simpanan Mudharabah Berjangka (DEPOSITO) adalah
simpanan berdasarkan kaidah syari‟ah mudharabah al-muthlaqah,
dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang
untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk
pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada
anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari
pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah
(bagi hasil) yang disepakati diawal.
- Manfaat
1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah
2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan
ketentuan syariah
3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda
4. Bebas biaya administrasi
- Syarat Pembukaan Rekening
1. Menjadi anggota BMT Tumang
2. Simpanan minimal Rp. 1.000.000,-
3. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening
4. Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya
78
- Bagi Hasil
1. InsyaAllah halal dan barokah
2. Bagi hasil akan dipindahbukukan ke rekening simpanan
mudharabah biasa setiap tanggal 1
3. Simpanan Mudharabah Masa Depan
Si Muda MaPan adalah Produk Simpanan di BMT Tumang
dengan prinsip akad mudharabah al-muthlaqah, yaitu perjanjian
mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi
tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk
kebutuhan anggota di waktu yang akan datang. Setoran minimal
setiap bulan Rp.50.000,-.
- Manfaat Si Muda Mapan :
1. Dengan Akad Mudharabah Muthlaqah penyimpan dapat
memperoleh bagi hasil dari hasil usaha BMT TUMANG
yang insyaAllah halal dan barokah
2. Bagi hasil yang diterima setiap bulannya akan ditambahkan
ke simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok
simpanan, yang secara otomatis akan menambah agi hasil
secara proporsional
3. Untuk simpanan jangka waktu minimal 3 tahun akan
mendapatkan manfaat khusus yaitu akan dimasukkan ke
dalam Keluarga Peduli Pendidikan, diantaranya :
79
a. Setiap tahun ajaran baru akan mendapatkan bingkisan
peralatan sekolah
b. Anggota yang sakit (opname) akan mendapatkan
santunan Rp.200.000,-
c. Anggota yang meninggal dunia akan mendapatkan
santunan sebesar Rp.1.000.000,-
d. Setiap anak didik yang berprestasi bisa diusulkan
mendapatkan bea siswa dari Divisi Maal BMT Tumang
- Ketentuan :
1. Menjadi anggota BMT Tumang
2. Setoran minimal setiap bulan Rp.50.000,-
3. Jangka waktu dan ketentuan nisbah bagi hasil penyimpan :
a. 1 tahun : 35%
b. 2 tahun : 40%
c. 3 – 5 tahun : 45%
d. 6- 9 tahun : 46%
e. 10-12 tahun 47,5%
f. lebih dari 12 tahun : 48%
Dari bagi hasil yang seharusnya diterima,
2,5%nya disisihkan untuk infaq sosial yang akan
dimasukan ke bagian Maal BMT Tumang ilustrasi
penerimaan bagi hasil Si Muda Mapan Simpanan :
Rp.100.000,- per bulan Waktu : 6 tahun Nisbah : 46
80
b. Produk Pembiayaan
1. Investasi
Transaksi pembiayaan investasi dapat dilakukan dalam 2 jenis
transaksi, yakni Mudharabah dan Musyarakah.
a. Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/ perniagaan
antara pihak pemilik dana (sahibul maal) sebagai pihak yang
menyediakan modal dana sebesar 100% dengan pihak
pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi
keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan
kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan
kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali
jika diketemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak
pengelola dana (mudharib), seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan dana.
b. Musyarakah
Pembiayaan musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk
akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal
untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana
masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam
pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi
menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan
kesepakatan bersama.
81
2. Pembiayaan Jual-Beli
Ada beberapa konsep jual beli yang diperbolehkan dalam
islam, antara lain adalah murabahah, salam dan istishna‟.
a. Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal
(harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin)
yang disepakati oleh kedubelah pihak (Penjual dan
Pembeli). Karakteristiknya adalah penjual harus
memberitahu berapa harga produk yang dibeli dan
menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai
tambahannya. Cara pembayaran dan jangka waktu
disepakati bersama, dapat secara lump sum ataupun secara
angsuran. Murabahah dengan pembayaran secara angsuran
ini disebut dengan Bai‟ Bitsaman Ajil.
b. Salam (Salaf)
Salam (Salaf) adalah akad pembelian (jual-beli)
yang dilakukan dengan cara, pembeli melakukan
pemesanan pembelian terlebih dahulu atas barang yang
dipesan/ diinginkan dan melakukan pembayaran dimuka
atas barang tersebut, baik dengan cara pembayaran
sekaligus ataupun dengan cara mencicil, yang keduanya
harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum
barang yang dipesan/ diinginkan diterima kemudian.
82
(Penghantaran barang/ delivery dilakukan dengan cara
ditangguhkan).
c. Istishna‟
Istishna‟ adalah akad bersama pembuat (produsen)
untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau
akad jual beli suatu barang yang akan dibuat terlebih
dahulu oleh pembuat (produsen) yang juga sekaligus
menyediakan kebutuhan bahan baku barangnya. Jika bahan
baku disediakan oleh pemesan, akad ini menjadi akad
Ujrah (Upah).
3. Pembiayaan Jasa – Sewa
Selain pembiayaan investasi dan jual-beli, dari BMT Tumang
juga menyediakan produk Pembiayaan Jasa atau Sewa yang terdiri
dari Ijarah dan Qardh. Adapun penjelasan dari kedua produk
tersebut adalah berikut ini :
a. Ijarah
Ijarah adalah pemilikan hak atas manfaat dari
penggunaan sebuah aset sebagai ganti dari pembayaran.
Pengertian Sewa (Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari
sebuah aset, sedangkan sewa-beli (Ijarah wa Iqtina) atau
83
disebut juga ijarah muntahiya bi tamlik adalah sewa yang
diakhiri dengan pemindahan kepemilikan.
b. Qardh
Qardh adalah meminjamkan harta kepada orang lain
tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur Fiqh,
Qardh dikatagorikan sebagai aqd tathawwu yaitu akad
saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam
rangka mewujudkan tanggung-jawab sosial, Lembaga
Keuangan Syariah dapat memberikan fasilitas yang disebut
Al-Qardhul Hassan, yaitu penyediaan pinjaman dana
kepada pihak yang layak untuk mendapatkannya. Secara
Syariah peminjam hanya berkewajiban membayar kembali
pokok pinjamannya, walaupun syariah membolehkan
peminjam untuk untuk memberikan imbalan sesuai dengan
keikhlasannya, tetapi Lembaga Keuangan pemberi qardh
tidak diperkenankan untuk meminta imbalan apapun.
8. Karakteristik Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu.
Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau
kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan untuk
memahami hasil penelitian adapaun karakteristik responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
84
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan setiap bulan. Berikut
ini akan dibahas mengenai kondisi dari masing-masing klasifikasi
karekteristik responden tersebut:
a. Jenis Kelamin Respomden
Data responden yang terpilih mengenai jenis kelamin nasabah
BMT Tumang cabang Salatiga dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dalam dua kelompok yaitu pria dan wanita. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilahat pada
tabel sebagai berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 52 54.7 54.7 54.7
Perempuan 43 45.3 45.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada table 4.1 diatas menunjukkan
bahwa jenis kelamin nasabah BMT Tumang cabang Salatiga yang
diambil sebagai responden didominasi oleh responden laki-laki yaitu
sebanyak 52 orang atau 54,7 %. Sedangkan sisanya adalah responden
perempuan sebanyak 43 orang atau 45,3 %. Kondisi seperti ini
85
disebabkan laki-laki yang sudah menikah atau berkeluarga lebih
keluar rumah atau melakukan kerja atau berwirausaha diluar rumah
artinya lebih sering banyak ditempat kerja. Sehingga dengan sistem
jemput bola yang lebih banyak di tempat kerja dari pada di rumah
kediaman langsung yang diterapkan oleh BMT Tumang cabang
Salatiga.
b. Usia Responden
Adapun data mengenai usia responden nasabah BMT TUMANG
cabang Salatiga yang diambil sebagai adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Usia Responden Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
19 tahun 1 1.1 1.1 1.1
20 tahun 1 1.1 1.1 2.1
21 tahun 2 2.1 2.1 4.2
22 tahun 3 3.2 3.2 7.4
23 tahun 3 3.2 3.2 10.5
24 tahun 2 2.1 2.1 12.6
25 tahun 4 4.2 4.2 16.8
26 tahun 7 7.4 7.4 24.2
27 tahun 7 7.4 7.4 31.6
28 tahun 1 1.1 1.1 32.6
29 tahun 2 2.1 2.1 34.7
31 tahun 3 3.2 3.2 37.9
32 tahun 6 6.3 6.3 44.2
34 tahun 9 9.5 9.5 53.7
35 tahun 5 5.3 5.3 58.9
36 tahun 12 12.6 12.6 71.6
86
38 tahun 8 8.4 8.4 80.0
39 tahun 2 2.1 2.1 82.1
40 tahun 4 4.2 4.2 86.3
42 tahun 2 2.1 2.1 88.4
43 tahun 1 1.1 1.1 89.5
53 tahun 1 1.1 1.1 90.5
54 tahun 3 3.2 3.2 93.7
57 tahun 2 2.1 2.1 95.8
62 tahun 2 2.1 2.1 97.9
70 tahun 1 1.1 1.1 98.9
72 tahun 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada table 4.2 di atas menunjukkan
bahwa nasabah BMT TUMANG cabang Salatiga yang diambil
sebagai responden mayoritas berusia 36 tahun yaitu sebanyak 12
orang atau 12,6 %. Sedangkan lainnya berusia 34 tahun sebanyak 9
orang atau 9,5 %,. Usia 38 tahun sebanyak 8 orang atau 8,4 %. Usia
26 dan 27 tahun masing-masing jumlahnya sebanyak 7 orang atau
masing-masing 7,4 %. Usia 32 tahun sebanyak 6 orang atau 6,3 %.
Usia 35 tahun sebanyak 5 orang atau 5,3 %. Usia 25 dan 40 tahun
sebanyak 4 orang atau 4,2 %. Usia 22, 23, dan 54masing-maasing
sebanyak 3 orang atau 3,2 %. Usia 21, 24, 39, 42, 57, dan 62 masing-
masing sebanayak 2 orang atau 2,1 %. Usia 19, 20, 28, 43, 53, 70,
dan 72 masing-masing hanya berjumlah 1 orang atau 1,1 %. Dengan
demikian dapat disimpulakn nasabah BMT Tumang cabang Salatiga
mayoritas berusia produktif yaitu usia dimana sesorang masih
mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu.
c. Pendidikan Terakhir Responden
87
Data menngenai pendidikan terakhir nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
D1/D2/D3 2 2.1 2.1 2.1
S1/S2/S3 11 11.6 11.6 13.7
SD/Sederajat 12 12.6 12.6 26.3
SMA/Sederajat 45 47.4 47.4 73.7
SMP/Sederajat 25 26.3 26.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga yang diambil sebagai responden mayoritas
berpendidikan SMA/Sederajat yaitu sebanyak 45 orang atau 47,4 %.
Sedangkan yang berpendidikan SMP/Sederajat sebanyak 25 orang
atau 26,3 %, yang berpendidikan SD/Sederajat sebanyak 12 orang atau
12,6 %, untuk yang berpendidikan S1 sebanyak 11 orang atau 11,6 %,
dan yang berpendidikan D3 adalah 2 orang atau 2,1 %. Tingkatt
pendidikan yang ditempuh sesorang menunjukkan tingkat
pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan juga dari berbagai dan banyak pengalaman yang di
lakukan kan berpenngaruh pada pengetahuan dan wawasan juga,
sehingga akan berpengaruh pada kemampuan menganalisis suatu
permasalahan seperti dalam memilih lembaga keuangan.
d. Pekerjaan Responden
88
Data mengenai pekerjaan nasabah BMT Tumang cabang
Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Buruh 6 6.3 6.3 6.3
Ibu Rumah Tangga
11 11.6 11.6 17.9
Pelajar 4 4.2 4.2 22.1
PNS 3 3.2 3.2 25.3
Swasta 29 30.5 30.5 55.8
Wiraswasta 42 44.2 44.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga yang diambil sebagai responden mayoritas berpropesi
sebagai Wiraswasta yaitu sebanayak 42 orang atau 44,2 %. Sedangkan
29 orang atau 30,5 % adalah sebagai pegawai swasta, 11 orang atau
11,6 % sebagai ibu rumah tangga, 6 orang atau 6,3 % sebagai buruh, 4
orang atau 4,2 % sebagai pelajar dan yang terakhir 3 oran atau 3,2 %
bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Hal ini disebabkan
karena account officer BMT Tumang cabang Salatiga lebih mendekat
kepada masyarakat yang memiliki usaha seperti warung, membuka
toko atau kios, dan industri rumahan (home industri) sehingga mereka
mempercayakan BMT Tumang cabang Salatiga sebagai tempat
transaksi keuangannya. Nasabah yang memiliki pekerjaan tetap
merupakan nasabah yang dinilai potensial karena mereka mempunyai
89
pennghasilan dan dapat mengatur keuangan termasuk menyisihkan
sebagian penghasilannya untuk ditabung.
e. Pendapatan Responden
Data mengenai pendapatan setiap bulan nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Pendapatan Responden Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
< Rp. 1.000.000,00 26 27.4 27.4 27.4
> Rp. 3.000.000,00 16 16.8 16.8 44.2
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00
45 47.4 47.4 91.6
Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00
8 8.4 8.4 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nasabah BMT Tumang
cabang Salatiga yang diambil sebagai responden mayoritas
berpengahsilan Rp. 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 sebanyak 45
orang atau 47,4 %, kemudian yang berpenghasilan < Rp. 1.000.000,00
adalah 26 orang atau 27,4 %, yang berpenghasilan > Rp. 3.000.000,00
sebanyak 16 orang atau 16,8 % dan yang berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 – Rp. 3.000.000,00 adalah sebanyak 8 orang atau 8,4 %.
Hal ini sesuai dengan penghasilan dari pekerjaan masing-masing
nasabah. Besar kecilnya pennghasilan akan mempengaruhi
kemampuan mereka untuk menabung.
B. Analisis Data
90
1. Uji Instrumen
a. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu
kuesioner yang merupakan indicator dari variabel penelitian. Untuk
mengukur reliabilitas denngan menggunakan uji statistic adalah dengan
melihat nilai Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliable jika
nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun uji
reliabilitas yang dilakukan terhadap instrument penelitian ini dapat
dijelaskan pada table berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan
Kualitas Produk Tabungan (X1) 0,716 Reliabel
Kualitas Pelayanan (X2) 0,748 Reliabel
Minat Menabung (Y) 0,726 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015
Dari tebel 4.6 diatas dapat dikatakan bahwa masing-masing
variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha (α) lebih dari 0,60 (α >
0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan Reliabel untuk
pengukuran dan penelitian berikutnya.
b. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas
(Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid
atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap
pertanyaan masing-maasing variabel:
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
91
Variabel Item Pertanyaan Pearson
Correlation
Significant
2 Tailed
Keteran
gan
Kualitas Produk
Tabungan (X1)
Pertanyaan 1 0,591** 0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,540** 0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,684** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,714** 0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,682** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,640** 0,000 Valid
Kualitas
Pelayanan (X2)
Pertanyaan 7 0,666* 0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,640** 0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,670** 0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,557** 0,000 Valid
Pertanyaan 11 0,569** 0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,669** 0,000 Valid
Pertanyaan 13 0,655** 0,000 Valid
Minat
Menabung (Y)
Pertanyaan 14 0,540** 0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,655** 0,000 Valid
Pertanyaan 16 0,660** 0,000 Valid
Pertanyaan 17 0,582** 0,000 Valid
Pertanyaan 18 0,491** 0,000 Valid
Pertanyaan 19 0,736** 0,000 Valid
Pertanyaan 20 0,621** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015
Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan
1 (satu) sampai dengan 6 (enam) terhadap total skor butir pertanyaan
kualitas produk tabungan (X1) menunjukkan signifikan (berbintang
dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 7 (tujuh) sampai
dengan 13 (tiga belas) terhadap total skor butir pertanyaan kualitas
pelayanan (X2) menunjukkan siknifikan (berbintang dua) pada level 1%
(0,01). Korelasi butir pertanyaan 14 (empat belas) sampai dengan 20
(dua puluh) terhadap total skor butir pertanyaan minat menabung (Y)
menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Semua
butir pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian
berikutnya.
92
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.
Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui pengeruh kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga
adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2
Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 20 diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .466 .278 1.675 .097
KUALITAS PRODUK TABUNGAN .357 .086 .352 4.166 .000
KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Sumber: Data primer yang diolah (terlampir), 2015
Berdasarkan table 4.8 diatas, dapat dibuat model persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y = 0,466 + 0,357X1 + 0,535X2
Dimana:
Y = Minanat Menabung
X1 = Kualitas Produk Tabungan
X2 = Kualitas Pelayanan
93
Ari dari model persamaan regresi linear berganda diatas adalah:
a. Nilai konstan (β0) = 0,466 diartikan bahwa ketika variabel X1 dan X2
konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami
peningkatan sebesar 0,466, dengan asumsi cateris paribus.
b. Nilai koefisien regresi variabel X1 = 0,357, artinya jika variabel X1
mengalami peningkatan 1 satuan dengan X2 konstan atau tidak ada
atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,357,
dengan asumsi cateris paribus (hal-hal yang sama).
c. Nilai koefisien regresi variabel X2 = 0,535, artinya jika variabel X2
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1 dan X2 konstan atau
tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar
0,353, dengan asumsi cateris paribus.
Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien
regresi masing-masing variabel independen bertanda positif. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah
dengan variabel dependen, jika diantara variabel independen independen
mengalami perubahan (baik naik maupun turun) maka variabel dependen
akan berubah ke aras yang sama (naik atau turun).
3. Uji Statistika
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji ttest digunakan untuk melihat tinngkat signifikan variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau
94
individu (Bawono, 2006: 89). Hasil uji ttest dalam penelitian ini dapat
dilihat pada table ini:
Tabel 4.9
Uji Ttest Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .466 .278 1.675 .097
KUALITAS PRODUK TABUNGAN
.357 .086 .352 4.166 .000
KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada table 4.9 di atas dapat diketahui bahwa:
1. Nilai signifikansi variabel kualitas produk tabungan (X1) adalah
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara kualitas kualitas produk tabungan (X1) terhadap
minat menebung (Y).
2. Nilai signifikan variabel kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan
antara kualitas pelayanan (X2) terhadap minat menabung.
b. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji Ftest penelitian ini dapat dilihat
pada table berikut ini:
Tabel 4.10
Uji Ftest
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
95
1
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b
Residual 4.214 91 .046
Total 13.013 93
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan table 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,005 artinya variabel dependen
secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
(Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi (R2) penelitian ini
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .822a .676 .669 .21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan table 4. 11 diatas, dapat diketahui bahwa:
1. Koefisien determinasi (R) sebesar 0,822, artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel
dependen (karena mendekati angka 1).
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,676, artinya bahwa kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar
96
67,6%, sedangkan sisanya sebesar 32,4% dipengaruhi oleh variabel
lain dari luar model.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heteroskedastisitas
Uji hetereskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian
setip variabel independen. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan untu uji heteroskedastisitas adalah metode park. Ada
tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dapat dilihat dari besarnya
nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih beasr dari 0,05 maka
dinyatakan tidak ada gejala penyakit heteroskedastisitas. Adapun hasil
uji heteroskedastisitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.862- 1.139 -.756- .451
KUALITAS PRODUK TABUNGAN
.071 .351 .030 .202 .840
KUALITAS PELAYANAN -.334- .346 -.142- -.965- .337
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari table 4.14 diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
lebih beasr dari 0,05 yang artinya tidak signifikan secara statistic.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut
tidak terdapat gejala penyakit heteroskedastisitas.
b. Uji Normalitas
97
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakann uji analisis
drafik dan uji analisis statistic. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik atau dengan emlihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusan grafik (Ghazali, 2012: 163):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengkuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot serta
hasil uji kolmogrov-smirnov dalam penelitian ini:
98
Gambar 4.2
Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Gambar 4.3
Grafik Normal Probability Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
99
Dalam melihat tampilan grafik histogram maupun normal
probability plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada
grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis
diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.13
Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 94
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation .21286835
Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .087 Negative -.085-
Kolmogorov-Smirnov Z .846 Asymp. Sig. (2-tailed) .472
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Table 4.15 diatas diketahui bahwa nilai kolmogrov-smirnov (K-S)
sebesar 0,846 dan asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,472 > 0,05 yang
berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi asumsi
normalitas.
c. Uji Linearitas
100
Uji leneritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesiifikaasi model
bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti
menggunakan uji lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai-nilai X2
hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai X2 tabel. Berikut
merupakan table hasil perkalian jumlah dengan R2:
Tabel 4.14
Uji Linearitas Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .004a .000 -.022- .21519291
a. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Sedangkan X2 hitung diketahui dengan cara mengalikan n dengan
R2 yaitu 95 x 0,000 = 0. Dengan tingkat signifikan 5% dan df 93 maka
diperoleh X2
tabel 116,5110. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
nila X2 hitung lebih kecil dari X
2 tabel, sehingga dapat disimpulkan
bahwa spesifikasi model persamaan regresi linear adalah benar.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian statistic, terlihat bahwa variabel-variabel
independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Pengaruh dari kedua variabelvtersebut bersifat positif dan
signifikan, dengan kata lain kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan
BMT Tumang cabang Salatiga akan meningkatkan minat menabung nasabah.
Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian
sebelumnya.
101
Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh kualiats produk tabungan (X1) terhadap minat menabung (Y)
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besar koefisien
regresi variabel kualitas produk tabungan bertanda positif artinya
kualitas produk tabungan berbanding lurus atau searah terhadap minat
menabung dan hasil uji statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai
signifikansi kualitas produk tabungan sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 artinya kualitas produk tabungan signifikan terhadap minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakin baik kualitas produk tabungan yang disediakan oleh
BMT Tumang cabang Salatiga kepada nasabah maka akan semakin
meningkatkan minat menabungnya. Sehingga hipotesis pertama (H1)
yang menyatakan kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung BMT Tumang cabang Salatiga
dapat diterima.
Pada penelitian ini nasabah BMT Tumang cabang Salatiga
menilai BMT Tumang cabang Salatiga memiliki kualitas produk
tabungan yang baik. Dibuktikan dari jawaban responden yang berada
pada rentang penilaian mendekati kategori sangat setuju untuk
pertanyaan mengenai kualitas produk tabungan. Selanjutnya hal
tersebut akan meningkatkan minat menabung di BMT Tumang cabang
Salatiga.
102
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh oleh Trisnadi dan Surip (2013), dan kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014) yang menyatakan bahwa
kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung.
2. Pengaruh kualitas pelayanan (X2) terhadap minat menabung (Y)
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan koefisien regresi
variabel kualitas pelayanan bertanda positif artinya kualitas pelayanan
berbanding lurus atau searah terhadap minat menabung dan hasil uji
statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi kualitas
pelayanan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
tinggi kualita pelayanan BMT Tumang cabang Salatiga amak semakin
meningkatkan minat menabung. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan kualtas pelayanan pengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
Pada penelitian ini naasabah BMT Tumang cabang Salatiga
menialai kualitas pelayanan yang diberikan oleh BMT Tumang cabang
Salatiga sudah memenuhi harapan nasabah, dibuktikan dengan
jawaban responden yang berada pada rentang penilaian mendekati
kategori sangat setuju untuk pertanyaan mengenai kualitas pelayanan.
103
Hal tersebut selanjutnya akan menjadikan meningkatnya minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nafis (2011) dan Astuti (2013) yang menyatakan
bahwa kualita pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
3. Pengaruh secara bersama-sama kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung
Hasil uji ftest (uji simultan) menunjukkan nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05 artinya kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini
mengindikasikan apabila kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan meningkat maka akan meningkatkan minat menabung di
BMT Tumang cabang Salatiga. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3)
yang meyatakan kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga dapat diterima.
Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan memiliki
hubungan yang kuat dengan minat menabung, hal ini dapat diketahui
dari nilai koefisien kerelasi (R) yang mendekati angka satu yakni
sebesar 0,822. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) diketahui
sebesar 0,676 artinya bahwa pengaruh atau kontribusi variabel kualitas
104
produk tabungan dan kualutas pelayanan terhadap minat menabung di
BMT Tumang cabang Salatiga adalah sebesar 67,6%. Sedangkan
sisanya sebesar 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain dari luar model
ini.
Tabel 4.15
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Kesimpulan
H1 Kualitas produk tabungan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga
Diterima
H2 Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga
Diterima
H3 Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung di BMT
Tumang cabang Salatiga
Diterima
Sumber: Uraian Pengujian Hipotesis Penelitian, 2015
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan
yan telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kualitas produk tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas produk tabungan yang
ada di BMT Tumang cabang Salatiga, maka akan semakin
meningkatkan minat menabung.
2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakain baik kualitas pelayanan yang diberikan BMT
Tumang cabang Salatiga kepada nasabahnya, maka akan semakin
meningkatkan minat menabung.
3. Kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung di BMT Tumang cabang Salatig.
Pengaruh atau kontribusi kualitas produk tabungan dan kualitas
pelayanan secara bersama-sama dalam mempengaruhi minat
menabung di BMT Tumang cabang Salatiga. Hal ini mengindikasikan
apabila kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan meningkat
106
maka akan meningkatkan minat menabunng di BMT Tumang cabang
Salatiga.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka untuk
meningkatkan minat menabung di BMT Tumang cabang Salatiga dimasa yang
akan datang atau untuk kedepannya diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Saran untuk BMT Tumang cabang Salatiga
BMT Tumang cabang Salatiga perlu meningkatkan kualitas
produk-produknya dan kualitas pelayanannya sehingga dapat lebih
mempengaruhi minat untuk menabung.Kualitas pelayanan dapat
ditingkatkan dengan cara:
a. BMT Tumang cabang Salatiga hendaknya memperbaiki
penerapan ketentuan layanan dan produknya agar benar-
benar sesuai dengan syariah
b. Karyawan dianjurkan untuk tetap memperhatikan dan
mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah seperti
memberikan pelayanan yang tepat waktu, meningkatkan
perhatian dan kepedulian individual kepada nasabah, tidak
memperlihatkan sikap sibuk dalam merespon perrmintaan
nasabah, meninngkatkan perilaku positif karyawan agar
nasabah lebih mempercayai mereka dan meningkatkan
peralatan kerja yang lebih baik.
107
2. Saran untuk Penelitian Mendatang
a. Hasil-hasil dalam penelitian ini dapat dijadiakan sumber ide dan
masukan bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang,
maka perluasan penelitian selanjutnya lebih menambh variabel-
variabel independen yang dapat mempengaruhi minat menabung.
b. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan tidak hanya pada satu
lembaga keuangan agar hasilnya dapat dibandingakan.
108
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Ghazali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
____________. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Univeersitas Diponegoro.
Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran Plus 36 Topik Riset Pemasaran
Siap Terap. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (Online)
(https://books.google.co.id/books?isbn=9792214313, diakses 25 Juni
2015).
Kartajaya, Hermawan dan M. Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung:
Mizan.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran Analisis, perencanaan dan
pengendalian. Jakarta: PT Prenhallindo.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran edisi 12.
Indonesia: PT MANCANA JAYA CEMERLANG (INDEKS).
Lupiyoadi, Rambat. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi ke-2. Jakarta :
Salamba Empat.
Mappiare, Andi. 1997. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Muhammad. 2008. Metodologi Peneltian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif
(Dilengkapi dengan Contoh-Contoh Aplikasi Proposal Penelitian dan
Laporan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. (Omline).
(https://books.google.co.id/books?id=HoTF7tPuu7MC&dq=aspek+kesehat
an+BMT&hl=id&source=gbs_navlinks_s, diakses 3 Juli 2015).
Sukanto. 1985. Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikologi. Jakarta:
Integrita Press.
Slameto. 1987. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakrta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
________. 2011. Satistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
109
Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES
Publishing.
Suryabrata, Sumadi. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Supranto, J. 1987. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Tika, Pabundu. 2006. Metode Riset Bisnis. Jkarta: PT Bumi Aksara.
Tjiptono, Fandy. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: ANDI.
_____________. 1996. Riset Pemasaran dan perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang No 25 tahun 2009.
Widiyono, Try. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di
Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Referensi Jurnal:
Cahyani, Anis Fitri, dkk. 2013. “Pengaruh Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang”.
(Online), (https://scholar.google.co.id/, diakses 8 Juli 2015).
Hidayat, Rahmad. 2009. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai
Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Bank Mandiri”. Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Ekonomi Ventura (Online) Vol. 12 No. 2 Agustus
2009 hlm. 99-116 (http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/2015.pdf,
diakses 14 Februari 2015).
Trisnadi, Dedy & Ngadino Surip. 2013. “Pengaruh Kualitas produk Tabungan dan
Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung Kmebali di Cimb Niaga
(Studi Kasus PT Bank Cimb Niaga TBK Bintaro)”, (Online),
(https://scholar.google.co.id/, diakses 3 Juli 2015).Dewi, Ayu Nurtika.
2014. “Anlaisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Untuk Menabung (Studi Kasus pada PD BPR BKK Kendal Cabang
Patean)”. (Online), (https://scholar.google.co.id/, daikses pada 13 Juli
2015).
Tho‟in, Muhammad. 2011. “Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Jasa terhadap
Kepuasan Nasabah di Baitul mal wat Tamwil (BMT) Tekun Karanggede
Boyolali”. Muqtasid Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah STAIN
Salatiga. Vol. 2, Juli Hlm. 73-89.
Referensi Skripsi:
Astuti, Tri. 2013. “Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga,
Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah
(Studi Kasus Pada BRI Cabang Sleman)”. Skripsi. Dipublikasikan
(Online). Semarang:Universitas Negeri Semarang Fakultas Ekonomi
(https://scholar.google.co.id/, diakses 7 Juli 2015).
110
Lestari, Anis Dewi. 2013. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalitas Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Banyumanik Semarang”. Skripsi. Dipublikasikan (Online). Semarang: IAIN
Wlisongo Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
(http://eprints.walisongo.ac.id/1121/, diakses 14 Februari 2015).
Aisyah. 2013. “Pengaryh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Untuk
Menabung (Studi Kasus Pada PT. Bnak Mega Syari‟ah Cabang Semarang)”.
Tugas Akhir. Dipublikasikan (Online). Semarang: IAIN Walisongo Fakultas
Syariah dan Ekonomi Islam (http://eprints.walisongo.ac.id/947/, diakses 6
Januari 2016).
Saada, Naila Bidayati. 2014. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan,
Komitmen dan Promosi Terhadap Loyalitas Anggota (Studi KasusPada
Anggota Pembiayaan di BMT Batik Mataram)”. Skripsi. Dipublikasikan
(Online). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syariah dan Hukum
(http://digilib.uin-suka.ac.id/14842/, diakses 16 Juni 2015).
Setiawan, Rahmat Yuli, 2015. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan
Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasah (Studi Pada KJKS BMT
Barokah Tegalrejo)”. Skripsi diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga Jurusan
Syariah/Ekonomi Islam.
Siswanti, Indra. 2015. “Pengaruh Penngetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan
pengalaman Mahasiswa PAI STAIN SALATIGA Tentang Sistem
Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi .
Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga Jurusan Syariah.
Rouf, Abdul. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi minat
Masyarakat Membayar Zakat Di Rumah Zakat Cabang Semarang”. Skripsi.
Diterbitkan. Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Syariah.
Zainab. 2011. “Pengaruh Citra Merek, Periklanan, dan Persepsi Terhadap Minat
Menabung Nasabah (Stidy Kasus pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang
yang Menjadi Nasabah di Bank Muamalat)”. Skripsi. Dipubliksasikan
(Online). Jakarta: Manajemen Pemasaran Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif
HidayatullahJakarta.(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/1234567
89/1520/1/101271-ZAINAB-FEB.PDF, diakses 19 Mei 2015).
Referensi Tesisi:
Krismanto, Adi. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
Nasabah (Studi Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang
Pattimura)”. Tesis. Dipublikasikan (Online). Semarang: Universitas
Diponegoro Program Studi Magister Manajemen (Online)
(http://eprints.undip.ac.id/16154/1/Adi_Krismanto.pdf, diakses 1 Juli 2015).
111
LAMPIRAN-LAMPIRAN
112
Lampiran I
Kuesioner
Perihal : Permohonan Pengisian Angket
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Nasabah
BMT TUMANAG Cabang Salatiga
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak/Ibu/Saudara/I dalam rangka menyelesaiakan karya ilmiah (skripsi)
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Jurusan S-1 Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga maka saya,
Nama : Ali Mahmudi
NIM : 21311003
Judul :
Untuk membantu kelancaran penelitian ini, saya mohon dengan hormat
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran
serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian
yang dilaksanakan.
Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya,
PENGARUH KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT
MENABUNG DI BMT TUMANG CABANG SALATIGA
113
ALI MAHMUDI
Petunjuk Pengisisan
Berilah tanda ceklis (√) pada pertanyaan yang harus dipilih, sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu/Saudara/i. dan mohon beri jawaban pada pertanyaan yang
harus dijawab berikut ini:
DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN
A. Identitas Diri
Nama :…………………………………………………(Boleh tidak diisi)
Alamat : ……………………………………………………………………
B. Karakteristik Personal
1. Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
2. Usia : ………………… tahun
3. Pendidikan terakhir :
a. SD/ sederajat
b. SMP/ sederajat
c. SMA/ sederajat
d. D1/D2/D3/
e. S1/S2/S3
f. Lainnya
4. Pekerjaan :
a. Pelajar
b. PNS
c. Swasta
d. Wiraswasta
e. Ibu Rumah Tangga
f. Buruh
g. Lainnya
5. Pendapatan per bulan :
a. < Rp. 1.000.000,00
b. Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00
c. Rp. 2.000.100,00 – Rp. 3.000.000,00
d. > Rp. 3.000.000,00
114
C. Daftar Pertanyaan
Berilah tanda ceklis (√) pada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
pengaruh kualitas produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap minat
menabung yang anda rasakan. Keterangan untuk skala dalam kuesioner,
yaitu:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
No Pernyatan/pertanyaan STS TS N S SS
Variabel Independen Kulaitas Produk Tabungan (X1)
1 Produk tabungan di BMT TUMANG
Cabang Salatiga sesuai dengan
kebutuhan.
2 Produk tabungan di BMT TUMANG
Cabang Salatiga terjamin keamanannya.
3 BMT TUMANG Cabang Salatiga
mempunyai produk – produk tabungan
yang beragam, menarik, dan inovatif.
4 Produk – produk tabungan BMT
TUMANG Cabang Salatiga berbeda
dengan produk tabungan LKS yang lain.
5 Nisbah bagi hasil produk tabungan di
BMT TUMANG Cabang Salatiga saling
menguntungkan.
6 Produk – produk tabungan di BMT
TUMANG Cabang Salatiga sesuai
dengan syariah.
Variabel Independen Kualitas Pelayanan (X2)
7 Petugas BMT TUMANG Cabang
Salatiga mengucapkan terima kasih dan
salam di akhir pelayanan.
8 Petugas BMT TUMANG Cabang
Salatiga meminta maaf atas setiap
komplain dan ketidaknyamanan yang
diajukan oleh nasabah.
9 Petugas BMT TUMANG Cabang
115
Salatiga memberikan pelayanan dengan
cepat dan tepat.
10 BMT TUMANG Cabang Salatiga
memberikan pelayanan yang mudah dan
lancer dalam melakukan transaksi.
11 Pelayanan yang dilakukan BMT
TUMANG Cabang Salatiga selalu tepat
waktu.
12 BMT TUMANG Cabang Salatiga
menyimpan dokumen dengan aman dan
tanpa kesalahan
13 Karyawan BMT TUMANG Cabang
Salatiga melayani nasabah secara penuh
perhatian
Variabel Dependen Minat Menabung (Y)
14 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
nisbah bagi hasil yang menguntungkan
bagi saya.
15 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
produk tabungannya sesuai syariah.
16 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga tidak ada
paksaan dari pihak lain.
17 Saya memiluh menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
pelayanannya yang baik dan memuaskan.
18 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
transaksinya mudah.
19 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
dijamin keamanannya
20 Saya memilih menabung di BMT
TUMANG Cabang Salatiga karena
karyawan kepada nasabah tingkat
empatinya tinggi
Terimakasih atas partisipasi dari Bapak/Ibu/Saudara(i) dalam pengisisan
kuesionernya diatas. Seluruh data dan jawaban anda akan dipergunakan dengan
penuh tanggung jawab.
116
Lampiran IV
Uji Frequencies Karakteristik Responden
Statistics
Jenis_Kelamin Usia Pendidikan_Terakhir Pekerjaan Pendapatan Nsabah_BMT
N Valid 95 95 95 95 95 95
Missing 0 0 0 0 0 0
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 52 54.7 54.7 54.7
Perempuan 43 45.3 45.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
19 tahun 1 1.1 1.1 1.1
20 tahun 1 1.1 1.1 2.1
21 tahun 2 2.1 2.1 4.2
22 tahun 3 3.2 3.2 7.4
23 tahun 3 3.2 3.2 10.5
24 tahun 2 2.1 2.1 12.6
25 tahun 4 4.2 4.2 16.8
26 tahun 7 7.4 7.4 24.2
27 tahun 7 7.4 7.4 31.6
28 tahun 1 1.1 1.1 32.6
29 tahun 2 2.1 2.1 34.7
31 tahun 3 3.2 3.2 37.9
32 tahun 6 6.3 6.3 44.2
117
34 tahun 9 9.5 9.5 53.7
35 tahun 5 5.3 5.3 58.9
36 tahun 12 12.6 12.6 71.6
38 tahun 8 8.4 8.4 80.0
39 tahun 2 2.1 2.1 82.1
40 tahun 4 4.2 4.2 86.3
42 tahun 2 2.1 2.1 88.4
43 tahun 1 1.1 1.1 89.5
53 tahun 1 1.1 1.1 90.5
54 tahun 3 3.2 3.2 93.7
57 tahun 2 2.1 2.1 95.8
62 tahun 2 2.1 2.1 97.9
70 tahun 1 1.1 1.1 98.9
72 tahun 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
D1/D2/D3 2 2.1 2.1 2.1
S1/S2/S3 11 11.6 11.6 13.7
SD/Sederajat 12 12.6 12.6 26.3
SMA/Sederajat 45 47.4 47.4 73.7
SMP/Sederajat 25 26.3 26.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Buruh 6 6.3 6.3 6.3
Ibu Rumah Tangga 11 11.6 11.6 17.9
Pelajar 4 4.2 4.2 22.1
PNS 3 3.2 3.2 25.3
Swasta 29 30.5 30.5 55.8
Wiraswasta 42 44.2 44.2 100.0
118
Total 95 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
< Rp. 1.000.000,00 26 27.4 27.4 27.4
> Rp. 3.000.000,00 16 16.8 16.8 44.2
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 45 47.4 47.4 91.6
Rp. 2.000.100,00 - Rp. 3.000.000,00 8 8.4 8.4 100.0
Total 95 100.0 100.0
119
Lampiran V
Uji Reliabilitas
1. Kualitas Produk Tabungan (X1)
RELIABILITY
/VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.716 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_1 4.1053 .51517 95
Butir_2 4.3053 .56632 95
Butir_3 4.2316 .60937 95
Butir_4 4.1579 .60698 95
Butir_5 4.2105 .58154 95
120
Butir_6 4.3474 .61486 95
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_1 21.2526 3.957 .410 .689
Butir_2 21.0526 4.008 .323 .713
Butir_3 21.1263 3.558 .493 .663
Butir_4 21.2000 3.481 .535 .649
Butir_5 21.1474 3.616 .501 .661
Butir_6 21.0105 3.670 .430 .683
2. Kualiata Pelayanan (X2)
RELIABILITY
/VARIABLES=Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12
Butir_13
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.748 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_7 4.3895 .58881 95
Butir_8 4.3263 .59147 95
121
Butir_9 4.3053 .58480 95
Butir_10 4.3579 .58192 95
Butir_11 4.2211 .63880 95
Butir_12 4.2316 .60937 95
Butir_13 4.2947 .54331 95
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir_7 25.7368 5.132 .508 .708
Butir_8 25.8000 5.204 .475 .715
Butir_9 25.8211 5.127 .516 .706
Butir_10 25.7684 5.478 .374 .737
Butir_11 25.9053 5.342 .367 .741
Butir_12 25.8947 5.074 .506 .708
Butir_13 25.8316 5.269 .509 .709
3. Minat Menabung (Y) RELIABILITY
/VARIABLES=Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19
Butir_20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 94 98.9
Excludeda 1 1.1
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.726 7
122
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_14 4.2128 .60237 94
Butir_15 4.1702 .63311 94
Butir_16 4.3830 .62401 94
Butir_17 4.2553 .54745 94
Butir_18 4.2979 .52527 94
Butir_19 4.2766 .66242 94
Butir_20 4.3404 .64846 94
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir_14 25.7234 5.514 .346 .716
Butir_15 25.7660 5.084 .480 .684
Butir_16 25.5532 5.089 .490 .682
Butir_17 25.6809 5.488 .416 .700
Butir_18 25.6383 5.782 .316 .720
Butir_19 25.6596 4.743 .580 .656
Butir_20 25.5957 5.168 .430 .697
123
Lampiran VI
Uji Validitas
COMPUTE JUMLAH_X1=Butir_1 + Butir_2 + Butir_3 + Butir_4 + Butir_5
+ Butir_6.
EXECUTE.
COMPUTE JUMLAH_X2=Butir_7 + Butir_8 + Butir_9 + Butir_10 +
Butir_11 + Butir_12 + Butir_13.
EXECUTE.
COMPUTE JUMLAH_Y=Butir_14 + Butir_15 + Butir_16 + Butir_17 +
Butir_18 + Butir_19 + Butir_20.
EXECUTE.
CORRELATIONS
/VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6
JUMLAH_X1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Correlations
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
Butir_1
Pearson
Correlation 1 .144 .294
** .389
** .351
** .186 .591
**
Sig. (2-
tailed)
.164 .004 .000 .000 .072 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
Butir_2
Pearson
Correlation .144 1 .255
* .261
* .223
* .212
* .540
**
Sig. (2-
tailed) .164
.012 .011 .030 .040 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
Butir_3
Pearson
Correlation .294
** .255
* 1 .418
** .251
* .379
** .684
**
Sig. (2-
tailed) .004 .012
.000 .014 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
Butir_4 Pearson
Correlation .389
** .261
* .418
** 1 .417
** .251
* .714
**
124
Sig. (2-
tailed) .000 .011 .000
.000 .014 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
Butir_5
Pearson
Correlation .351
** .223
* .251
* .417
** 1 .388
** .682
**
Sig. (2-
tailed) .000 .030 .014 .000
.000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
Butir_6
Pearson
Correlation .186 .212
* .379
** .251
* .388
** 1 .640
**
Sig. (2-
tailed) .072 .040 .000 .014 .000
.000
N 95 95 95 95 95 95 95
KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
Pearson
Correlation .591
** .540
** .684
** .714
** .682
** .640
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12
Butir_13 JUMLAH_X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Correlations
Butir_
7
Butir_
8
Butir_
9
Butir_1
0
Butir_1
1
Butir_1
2
Butir_1
3
KULITAS
PELAYANA
N
Butir_7
Pearson
Correlati
on
1 .425** .300
** .396
** .221
* .309
** .302
** .666
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .003 .000 .031 .002 .003 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_8
Pearson
Correlati
on
.425** 1 .324
** .244
* .145 .408
** .293
** .640
**
125
Sig. (2-
tailed) .000
.001 .017 .161 .000 .004 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_9
Pearson
Correlati
on
.300** .324
** 1 .144 .302
** .397
** .517
** .670
**
Sig. (2-
tailed) .003 .001
.163 .003 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_10
Pearson
Correlati
on
.396** .244
* .144 1 .214
* .214
* .268
** .557
**
Sig. (2-
tailed) .000 .017 .163
.037 .037 .009 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_11
Pearson
Correlati
on
.221* .145 .302
** .214
* 1 .304
** .270
** .569
**
Sig. (2-
tailed) .031 .161 .003 .037
.003 .008 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_12
Pearson
Correlati
on
.309** .408
** .397
** .214
* .304
** 1 .306
** .669
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .037 .003
.003 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Butir_13
Pearson
Correlati
on
.302** .293
** .517
** .268
** .270
** .306
** 1 .655
**
Sig. (2-
tailed) .003 .004 .000 .009 .008 .003
.000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
KULITAS
PELAYANA
N
Pearson
Correlati
on
.666** .640
** .670
** .557
** .569
** .669
** .655
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
126
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19
Butir_20 JUMLAH_Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Correlations
Butir_
14
Butir_
15
Butir_
16
Butir_
17
Butir_
18
Butir_
19
Butir_
20
MINAT
MENABU
NG
Butir_14
Pearson
Correlati
on
1 .327** .212
* .096 .037 .310
** .309
** .540
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .039 .355 .718 .002 .002 .000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
Butir_15
Pearson
Correlati
on
.327** 1 .214
* .246
* .234
* .451
** .303
** .655
**
Sig. (2-
tailed) .001
.038 .017 .023 .000 .003 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
Butir_16
Pearson
Correlati
on
.212* .214
* 1 .342
** .274
** .523
** .261
* .660
**
Sig. (2-
tailed) .039 .038
.001 .007 .000 .010 .000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
Butir_17
Pearson
Correlati
on
.096 .246* .342
** 1 .258
* .368
** .269
** .582
**
Sig. (2-
tailed) .355 .017 .001
.012 .000 .008 .000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
127
Butir_18
Pearson
Correlati
on
.037 .234* .274
** .258
* 1 .195 .238
* .491
**
Sig. (2-
tailed) .718 .023 .007 .012
.058 .020 .000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
Butir_19
Pearson
Correlati
on
.310** .451
** .523
** .368
** .195 1 .256
* .736
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .058
.012 .000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
Butir_20
Pearson
Correlati
on
.309** .303
** .261
* .269
** .238
* .256
* 1 .621
**
Sig. (2-
tailed) .002 .003 .010 .008 .020 .012
.000
N 95 94 95 95 95 95 95 94
MINAT
MENABU
NG
Pearson
Correlati
on
.540** .655
** .660
** .582
** .491
** .736
** .621
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
Lampiran VII
Uji Regresi Linear Berganda
COMPUTE X1=JUMLAH_X1 / 6.
EXECUTE.
COMPUTE X2=JUMLAH_X2 / 7.
EXECUTE.
COMPUTE Y=JUMLAH_Y / 7.
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
KUALITAS
PELAYANAN,
KUALITAS
PRODUK
TABUNGANb
. Enter
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .822a .676 .669 .21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK
TABUNGAN
ANOVAa
129
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b
Residual 4.214 91 .046
Total 13.013 93
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .466 .278 1.675 .097
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .357 .086 .352 4.166 .000
KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
130
Lampiran VIII
Uji Statistika
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
MINAT MENABUNG 4.2766 .37406 94
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN 4.2181 .36827 94
KUALITAS PELAYANAN 4.3070 .37415 94
Correlations
MINAT
MENABUNG
KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
KUALITAS
PELAYANAN
Pearson
Correlation
MINAT MENABUNG 1.000 .730 .784
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .730 1.000 .707
KUALITAS
PELAYANAN .784 .707 1.000
Sig. (1-tailed)
MINAT MENABUNG . .000 .000
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .000 . .000
KUALITAS
PELAYANAN .000 .000 .
N MINAT MENABUNG 94 94 94
131
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN 94 94 94
KUALITAS
PELAYANAN 94 94 94
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
KUALITAS
PELAYANAN,
KUALITAS
PRODUK
TABUNGANb
. Enter
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .822a .676 .669 .21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK
TABUNGAN
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b
Residual 4.214 91 .046
Total 13.013 93
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .466 .278 1.675 .097
132
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .357 .086 .352 4.166 .000
KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Lampiran IX
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
GET
FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet1.
SAVE OUTFILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav'
/COMPRESSED.
GET
FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet1] D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
KUALITAS
PELAYANAN,
KUALITAS
PRODUK
TABUNGANb
. Enter
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. All requested variables entered.
133
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .822a .676 .669 .21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK
TABUNGAN
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b
Residual 4.214 91 .046
Total 13.013 93
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .466 .278 1.675 .097
KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
.357 .086 .352 4.166 .000 .500 2.001
KUALITAS
PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000 .500 2.001
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Coefficient Correlationsa
Model KUALITAS
PELAYANAN
KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
1 Correlations
KUALITAS PELAYANAN 1.000 -.707-
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN -.707- 1.000
Covariances KUALITAS PELAYANAN .007 -.005-
134
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN -.005- .007
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) KUALITAS
PRODUK
TABUNGAN
KUALITAS
PELAYANAN
1
1 2.994 1.000 .00 .00 .00
2 .004 26.546 1.00 .15 .14
3 .002 37.061 .00 .85 .86
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Uji Heteroskedastisitas COMPUTE U2i=RES_1 * RES_1.
EXECUTE.
COMPUTE Ln2i=LG10(U2i).
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Ln2i
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression [DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
KUALITAS
PELAYANAN,
KUALITAS
PRODUK
TABUNGANb
. Enter
a. Dependent Variable: Ln2i
b. All requested variables entered.
135
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .123a .015 -.007- .88134
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK
TABUNGAN
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1.083 2 .542 .697 .501b
Residual 70.685 91 .777
Total 71.768 93
a. Dependent Variable: Ln2i
b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.862- 1.139
-
.756- .451
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .071 .351 .030 .202 .840
KUALITAS PELAYANAN -.334- .346 -.142- -
.965- .337
a. Dependent Variable: Ln2i
c. Uji Normalitas REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Regression [DataSet0]
Variables Entered/Removeda
136
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
KUALITAS
PELAYANAN,
KUALITAS
PRODUK
TABUNGANb
. Enter
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .822a .676 .669 .21519
a. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK
TABUNGAN
b. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.798 2 4.399 94.998 .000b
Residual 4.214 91 .046
Total 13.013 93
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
b. Predictors: (Constant), KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK TABUNGAN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .466 .278 1.675 .097
KUALITAS PRODUK
TABUNGAN .357 .086 .352 4.166 .000
KUALITAS PELAYANAN .535 .084 .535 6.341 .000
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
Residuals Statisticsa
137
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.1423 4.9266 4.2766 .30758 94
Residual -.82209- .66909 .00000 .21287 94
Std. Predicted Value -3.688- 2.113 .000 1.000 94
Std. Residual -3.820- 3.109 .000 .989 94
a. Dependent Variable: MINAT MENABUNG
138
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests [DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .21286835
Most Extreme Differences
Absolute .087
Positive .087
Negative -.085-
Kolmogorov-Smirnov Z .846
Asymp. Sig. (2-tailed) .472
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
d. Uji Linearitas GET
FILE='D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav'.
139
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
COMPUTE X1_2=X1 * X1.
EXECUTE.
COMPUTE X2_2=X2 * X2.
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT RES_1
/METHOD=ENTER X1_2 X2_2.
Regression [DataSet1] D:\ALI SKRIPSI\ALI SKRIPSI\ALI KUESIONER\OLAH
KUESIONER.sav
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 X2_2, X1_2b . Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .004a .000 -.022- .21519291
a. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .000 2 .000 .001 .999b
Residual 4.214 91 .046
Total 4.214 93
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
140
b. Predictors: (Constant), X2_2, X1_2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.002- .146 -.015- .988
X1_2 .000 .010 -.004- -.029- .977
X2_2 .000 .010 .006 .040 .968
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual COMPUTE LnU2i=LG10(U2i).
EXECUTE.
xviii
Lampiran II
Data Karakteristik Responden
Karakteristik Responden
No
.
Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Penghasilan/bln
1 Laki-laki 32 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
2 Perempuan 35 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
3 Perempuan 27 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
4 Perempuan 40 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
5 Laki-laki 70 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
6 Laki-laki 36 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
7 Perempuan 36 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
8 Laki-laki 38 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta Rp. 1.000.000,00 - Rp.
xix
2.000.000,00
9 Laki-laki 21 tahun SMA/Sederajat Pelajar < Rp. 1.000.000,00
10 Laki-laki 32 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
11 Laki-laki 32 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
12 Laki-laki 31 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
13 Laki-laki 24 tahun S1/S2/S3 Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
14 Perempuan 43 tahun SMP/Sederajat Swasta < Rp. 1.000.000,00
15 Laki-laki 27 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
16 Laki-laki 36 tahun SMA/Sederajat Swasta > Rp. 3.000.000,00
17 Laki-laki 42 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
18 Perempuan 19 tahun SMA/Sederajat Swasta < Rp. 1.000.000,00
19 Laki-laki 31 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
20 Laki-laki 34 tahun D1/D2/D3 Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
21 Laki-laki 38 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
22 Perempuan 28 tahun S1/S2/S3 Swasta > Rp. 3.000.000,00
23 Laki-laki 23 tahun SMA/Sederajat Pelajar < Rp. 1.000.000,00
xx
24 Perempuan 25 tahun S1/S2/S3 Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
25 Laki-laki 25 tahun S1/S2/S3 PNS > Rp. 3.000.000,00
26 Perempuan 27 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
27 Perempuan 26 tahun SMP/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
28 Perempuan 27 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
29 Perempuan 26 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
30 Perempuan 39 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
31 Perempuan 36 tahun SMP/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
32 Laki-laki 42 tahun SMP/Sederajat Buruh
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
33 Laki-laki 62 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
34 Laki-laki 38 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
xxi
35 Laki-laki 36 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
36 Laki-laki 38 tahun SMP/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
37 Perempuan 39 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
38 Perempuan 34 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
39 Laki-laki 34 tahun SMP/Sederajat Buruh < Rp. 1.000.000,00
40 Perempuan 53 tahun SD/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
41 Laki-laki 57 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
42 Laki-laki 34 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
43 Laki-laki 36 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
44 Laki-laki 32 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
45 Perempuan 27 tahun S1/S2/S3 Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
46 Perempuan 24 tahun S1/S2/S3 Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
47 Perempuan 22 tahun S1/S2/S3 Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
48 Laki-laki 32 tahun SMP/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
xxii
49 Perempuan 40 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
50 Perempuan 25 tahun SMP/Sederajat Buruh
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
51 Perempuan 27 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
52 Perempuan 25 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
53 Perempuan 26 tahun S1/S2/S3 Swasta > Rp. 3.000.000,00
54 Perempuan 26 tahun SMA/Sederajat Swasta < Rp. 1.000.000,00
55 Perempuan 40 tahun S1/S2/S3 PNS > Rp. 3.000.000,00
56 Perempuan 40 tahun SMP/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
57 Laki-laki 38 tahun SMA/Sederajat Swasta > Rp. 3.000.000,00
58 Laki-laki 34 tahun SD/Sederajat Buruh
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
59 Laki-laki 22 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
60 Laki-laki 36 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
61 Perempuan 35 tahun SMA/Sederajat Swasta Rp. 1.000.000,00 - Rp.
xxiii
2.000.000,00
62 Laki-laki 38 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
63 Laki-laki 38 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
64 Laki-laki 32 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
65 Perempuan 35 tahun S1/S2/S3
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
66 Perempuan 26 tahun D1/D2/D3 Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
67 Perempuan 72 tahun SD/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
68 Laki-laki 34 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
69 Laki-laki 57 tahun SMP/Sederajat Buruh < Rp. 1.000.000,00
70 Perempuan 62 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
71 Laki-laki 29 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
72 Perempuan 23 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta < Rp. 1.000.000,00
xxiv
73 Perempuan 22 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
74 Perempuan 36 tahun SMP/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
75 Perempuan 23 tahun SMA/Sederajat Swasta < Rp. 1.000.000,00
76 Laki-laki 38 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
77 Perempuan 36 tahun S1/S2/S3 PNS
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
78 Perempuan 27 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
79 Perempuan 35 tahun SD/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga < Rp. 1.000.000,00
80 Laki-laki 54 tahun SD/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
81 Laki-laki 31 tahun SD/Sederajat Wiraswasta
Rp. 2.000.100,00 - Rp.
3.000.000,00
82 Laki-laki 36 tahun SMP/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
83 Laki-laki 34 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
84 Laki-laki 36 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta Rp. 2.000.100,00 - Rp.
xxv
3.000.000,00
85 Laki-laki 54 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
86 Laki-laki 54 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta > Rp. 3.000.000,00
87 Laki-laki 34 tahun SMA/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
88 Laki-laki 26 tahun SMP/Sederajat Wiraswasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
89 Laki-laki 29 tahun SMA/Sederajat Swasta > Rp. 3.000.000,00
90 Laki-laki 20 tahun SMA/Sederajat Pelajar < Rp. 1.000.000,00
91 Laki-laki 21 tahun SMA/Sederajat Pelajar < Rp. 1.000.000,00
92 Laki-laki 34 tahun SD/Sederajat Buruh < Rp. 1.000.000,00
93 Perempuan 26 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
94 Perempuan 36 tahun SMA/Sederajat Swasta
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00
95 Perempuan 35 tahun SMA/Sederajat
Ibu Rumah
Tangga
Rp. 1.000.000,00 - Rp.
2.000.000,00 Lampiran III
Data Jawaban Responden
Kualitas Produk Kualitas Pelayanan (X2) Minta Menabung (Y)
xxvi
Tabungan (X1) Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20
4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 3 3 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 3 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 5 3 4 3 5 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4
xxvii
4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 5 5 5 3 3 3 5 3 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
xxviii
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5
xxix
5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
xxx
4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5
xviii
DAFRAT RIWAYAT HIDUP
Nama : Ali Mahmudi
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 06 Juni 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Ds. Kletek RT 04 RW 01 Kec. Pucakwangi Kab.
Pati Prov. Jawa Tengah
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Tahun Sekolah/Instansi Jurusan
1998-1999 TK
1999-2005 SDN Kletek 01
2005-2008 MTs MMH Pucakwangi
2008-2011 MA MMH Pucakwangi IPS
2011-2015 IAIN Salatiga S1-Perbankan Syariah
Pengalaman Organisasi
2006-2007 Pengurus OSIS Seksi Pramuka MTs
Matholi‟ul Huda Pucakwangi
2006-2007 Pengurus OSIS Seksi Rebana MTs
Matholi‟ul Huda Pucakwanngi
2008-2009 Pengurus OSIM Seksi Pramuka MA
Matholi‟ul Huda Pucakwangi
2008-2009 Pengurus OSIM Seksi Rebana MA
Matholi‟ul Huda Pucakwanngi
2009-2010 Pengurus OSIM Seksi Pramuka MA
Matholi‟ul Huda Pucakwangi
2009-2010 Pengurus OSIM Seksi Rebana MA
Matholi‟ul Huda Pucakwanngi
Masa Bakti 2012 Pengurus Devisi Rebana JQH STAIN
Salatiga
2012-2013 Pengurus Ma‟had STAIN Salatiga
2013 Pengurus TPQ Fatimatuzzahra
Masa Bakti 2013 Pengurus Devisi Rebana JQH STAIN
Salatiga
2014 Pengurus TPQ Fatimatuzzahra
Masa Bakti 2014 Pengurus Devisi Rebana JQH Al-
Furqan STAIN Salatiga
2015 Ketua TPQ Fatimatuzzahra