Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PULIK DI KANTOR BPJS KESEHATAN
CABANG MAKASSAR
Disusun dan Diusulkan Oleh:
ROBBI
10561 11303 16
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
1
PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BPJS KESEHATAN
CABANG MAKASSAR
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diusulkan Oleh:
ROBBI
10561 11303 16
Kepaada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR
Judul Skripsi : Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar
Nama Mahasiswa : Robbi
Nomor Induk Mahasiwa : 10561 11303 16
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui:
Pembimbing I
Dr. Hafiz Elfiansya Parawu, S.T., M.Si
Pembimbing II
Nurbiah Tahir S.Sos., M.AP
Mengetahui:
Dekan
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si
NBM: 730727
Ketua Program Studi
Nasrul Haq, S.Sos., MPA
NBM: 1067463
ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Nomor 0111/FSP/A.4-II/VIII/42/2020 sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu
Administrasi Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Sabtu tanggal 29
bulan Agustus tahun 2020
TIM PENILAI
Ketua
Dr. Hj. Ihyani Malik. S.Sos., M.Si
NBM: 730727
Sekretaris
Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si
NBM: 1084366
PENGUJI:
1. Prof. Dr. Alyas, MS ( )
2. Abdul Kadir Adys, S.H., MM ( )
3. Dr. Abdi, M.Pd ( )
4. Dr. Hafiz Elfiansya Parawu, S.T., M.Si ( )
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang tertada tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Robbi
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11303 16
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat
dari sumber lain. Penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 04 Agustus 2020
Yang Menyatakan,
Robbi
iv
ABSTRAK
Robbi, 2020. Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar (dibimbing oleh Hafiz
Elfiansya Parawu dan Nurbiah Tahir)
Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dituntut agar dapat
mengoptimalkan sumber daya manusianya, serta bagaimana cara mengelola
sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan
dari faktor pegawai yang diharapkan mampu berprestasi semaksimal mungkin
demi tercapainya suatu tujuan organisasi pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kinerja pegawai terhadap variabel
kualitas pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar. Adapun
metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
tipe penelitian deskriptif. Penarikan sampelnya menggunakan teknik purposive
Sampling untuk va riabel X yaitu pegawai yang ada di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar sebanyak 50 responden dan teknik Insidental
Sampling untuk variabel Y yaitu sebanyak 50 masyarakat menjadi sampel. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier
sederhana secara pasial dan simultan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis variabel kinerja pegawai
berada dalam kategori baik dengan rata-rata skor sebesar 4,064 dan analisis
variabel kualitas pelayanan publik berada dalam kategori baik dengan rata-rata
skor sebesar 4,05. Berdasarkan hasil uji regresi linier sedehana menunjukkan
bahwa variabel kinerja pegawai berepengaruh sebesar 60,6% terhadap kualitas
pelayanan public di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Kata Kunci: Pengaruh, Kinerja pegawai, Kualitas Pelayanan Publik, BPJS
v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta petunjuk, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja Pegawai
Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar” Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi
syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
kesulitan dan kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis. Namun
dengan adanya arahan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa pikiran serta
dukungan yang diberikan berupa dorongan moril dan bantuan material, maka
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penghormatan dan
terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis persembahkan kepada kedua
orang tuaku tercinta Ayahku Mundu, Ibuku Jinda dan kakak-kakakku yang
telah mencurahkan kasih sayangnya, terus mendukung dan mendoakan di
setiap langkahku. Semoga dihari esok penulis kelak menjadi anak dan
adik yang membanggakan.
Tak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak P r o f . Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas
vi
Muhammadiyah Makassar
2. Ibu Dr. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Nasrulhaq, S.Sos., MPA Selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Negara dan Nurbiah Tahir, S. Sos., M.AP selaku Sekretaris Prodi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
5. Bapak Dr. Hafiz Elfiansya Parawu, ST., M.Si Selaku Pembimbing I Dan
Ibu Nurbiah Tahir, S.Sos., M.AP Selaku Pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Bapak/ Ibu Staff Administasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
7. Pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar yang telah menerima
penulis untuk meneliti di kantor Bapak/Ibu. serta para pegawai yang telah
ihklas mengisi setiap kuesioner yang dibagikan, penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
8. Teman-Teman Team Task Force Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
9. Kakanda Asrini HS, S.Sos yang selalu memberi masukan dan saran dalam
proses penyelesaian Skripsi ini.
vii
10. Teman-teman angkatan 2016 terkhusus kelas H yang selama ini bersama-sama
melawati suka maupun duka dalam menjalani hari-hasi selama menempuh
studi di jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis mohon maaf untuk sebagian nama yang mungkin terlupakan, karena
sesungguhnya penghormatan dan aspirasi saya lebih dari sekedar menuliskan
nama-nama mereka di kertas ini. Akhirnya keterbatasan jualah yang membuat
karya ini jauh dari kata sempurna, sehingga tetapp menyisahkan ruang untuk
dikritik, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Makassar 08 Agustus 2020
Robbi
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... i
HALAMAN PENERIMAAN TIM .............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TATABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
A. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 10
B. Teori dan Konsep Kinerja Pegawai .................................................... 11
C. Teori dan konsep Kualitas Pelayanan ................................................. 23
D. Pengaruh Kinerja Terhadap Kualitas Pelayanan ................................. 29
E. Kerangka Pikir .................................................................................... 29
F. Hipotesis ............................................................................................. 31
G. Definisi Operasional ........................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 37
A. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 37
B. Jenis dan Tipe Penelitian .................................................................... 38
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 38
ix
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39
E. Teknik Analisi Data ............................................................................ 41
F. Teknik Pengabsahan Data ................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 45
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................. 45
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 53
C. Hasil Analisis Linier Sederhana .......................................................... 112
D. Pembahasan ......................................................................................... 130
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 144
A. Kesimpulan ......................................................................................... 144
B. Saran ................................................................................................... 145
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 147
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kriteria Jawaban Responden ...................................................... 42
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden Pegawai ............................................ 54
Tabel 4.2 : Jenis Kelamin Responden Masyarakat ....................................... 55
Tabel 4.3 : Usia Responden Pegawai ............................................................ 56
Tabel 4.4 : Usia Responden Masyarakat ....................................................... 56
Tabel 4.5 : Uji Validits Instrumen Variabel X .............................................. 58
Tabel 4.6 : Uji Validitas Instrumen Variabel Y ............................................ 59
Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X ........................................ 60
Tabel 4.8 : Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y ........................................ 61
Tabel 4.9 : Pernyataan Pegawai dapat Mencapai Kualitas kerja yang
ditetapkan oleh Instansi ............................................................... 63
Tabel 4.10: Pernyataan Kualitas kreja pegawai dinilai baik oleh atasan ...... 64
Tabel 4.11: Pernyataan Kualitas Kerja pegawai baik dan berprestasi .......... 65
Tabel 4.12: Rekapitulasi Aspek Kualias Kerja ............................................. 66
Tabel 4.13: Pernyataan pegaai selalu melakukan komunikasi yang efektif
terhadap masyarakat ................................................................. 68
Tabel 4.14: Pernyataan Pegawai selalu menggunakan bahasa yang
mudah diemengrti ..................................................................... 69
Tabel 4.15: Pernyataan Pegawai selalu menyampaikan informasi dengan
Baik kepada masyarakat ........................................................... 70
Tabel 4.16: Rekapitulasi Aspek Komunikasi ................................................ 71
Tabel 4.17: Pernyataan Pegawai selalu menyelesikan pekerjaan sesuai
Dengan prosedur ....................................................................... 73
Tabel 4.18: Penyataan Pegawai tidak menunda pekerjaan yang menjadi
Tanggung jawabnya .................................................................. 74
xi
Tabel 4.19: Pernyataan Banyaknya hasil kerja yang dihasilkan dapat
dilihat dari watku kerja ............................................................. 75
Tabel 4.20: Rekapitulsi Aspek Kecepatan ................................................... 76
Tabel 4.21 : Pernyataan Pegawai menggunakan fasilitas untuk menunjang
Hasil kerja pegawai ................................................................... 78
Tabel 4.22: Pernyataan Skill Pegawai sesuai dengan pekerjaan saat ini ..... 79
Tabel 4.23: Pernyataan Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin
tingkat kesalahan dalam hasil kerjanya .................................... 80
Tabel 4.24: Rekapitulasi Aspek Kemampuan ............................................... 81
Tabel 4.25: Pernyataan Pegawai Selalu menawarkan bantuaan saat
melayani masyarakat ................................................................ 83
Tabel 4.26: Pernyataan Pegawai selalu mencari alternatif terbaik dalam
penyelesaiian pekerjaannya ...................................................... 84
Tabel 4.27: Pernyataan pegwai akan selalu terbuka untuk menerima kritik
dan saran atas pekerjaannya ...................................................... 85
Tabel 4.28: Rekapitulasi aspek inisiatif pegawai ......................................... 86
Tabel 4.29: Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel X .............................. 87
Tabel 4.30: Pernyataan pegawai memberikan pelayanan yang sama kepada
masyarakat ................................................................................ 89
Tabel 4.31: Pernyataan pegawai tidk menunda pekerjaan dalam memberikan
Pelayanan kepada masyarakat .................................................... 90
Tabel 4.32: Pernyataan pegawai selalu memberikan pelayanan yang tepat
Kepada masyarakat .................................................................... 91
Tabel 4.33: Rekapitulasi aspek keandalan ..................................................... 92
Tabel 4.34: Penyataan kesediaan pegawai membantu masyarakat yang
Merasa kesulitan dalam melakuka pelayanan ............................ 94
Tabel 4.35: Pernyataan pegawai memberikan perhatian dalam melayani
Masyarakat ................................................................................. 95
Tabel 4.36: Pernyataan pegawai menerima saran yan diberikan masyarakat 96
xii
Tabel 4.37: Rekapitulas aspek ketanggapan .................................................. 97
Tabel 4.38: Pernyataan pegawai memiliki pengetahuan terkai bidang
kerjanya masing-masing........................................................... 99
Tabel 4.39: Pernyataan masyaraakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai 100
Tabel 4.40: Pernyataan masyrakat mendapatkan pelayanan yang baik dari
pegawai ...................................................................................... 101
Tabel 4.41:Rekapitulasi aspek jaminan ......................................................... 102
Tabel 4.42:Pernyataan pegawai senantiasa memberikan motivsi terkait dengan
keluhan msyarrakat ..................................................................... 104
Tabel 4.43:Pernyataan pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama
menerima pelayanan.................................................................... 105
Tabel 4.44:Penyataan pegawai memberikan respn yng baik ketika sedang ada
keluhan ........................................................................................ 106
Tabel 4.45:Rekapitulasi aspek empati ........................................................... 107
Tabel 4.46:Pernyataan BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas yang baik 109
Tabel 4.47:Penytaan pegawai berpenamilan menarik saat melayani
Masyarakat ................................................................................... 110
Tabel 4.48:Penyataan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat ................................................................................ 111
Tabel 4.49:Rekapitulasi aspek berwujud ....................................................... 112
Tabel 4.50: Rekapitulasi Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan Publik ...... 113
Tabel 4.51: Ujiparsial pengaruh (X 1.1 terhadap Y) ...................................... 114
Tabel 4.52: Ujiparsial pengaruh (X 1.2 terhadap Y) ...................................... 117
Tabel 4.53: Ujiparsial pengaruh (X 1.3 terhadap Y) ...................................... 120
Tabel 4.54: Ujiparsial pengaruh (X 1.4 terhadap Y) ...................................... 123
Tabel 4.55: Ujiparsial pengaruh (X 1.5 terhadap Y) ...................................... 125
Tabel 4.56: Rekapitulasi uji linier sederhana secara parsial .......................... 128
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir ........................................................... 29
Gambar 4.1: Letak Geografis Kota Makassar ............................................ 42
Gambar 4.2: Struktur Oragnisasi BPJS Kesehatan Cabang Makassar....... 46
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1: Diagram Rekapitulasi Aspek Kualitas Kerja .......................... 64
Diagram 4.2: Rekapitulasi Aspek Komunikasi ............................................. 69
Diagram 4.3: Rekapitulasi Aspek Kecepatan ............................................... 74
Diagram 4.4: Rekapitulasi Aspek Kemampuan ............................................ 79
Diagram 4.5: Rekapitulasi Aspek Inisiatif .................................................... 84
Diagram 4.6: Rekapitulasi Aspek Keandalan .............................................. 89
Diagram 4.7: Rekapitulasi Aspek Ketanggapan .......................................... 94
Diagram 4.8: Rekapitulasi Jaminan ............................................................. 99
Diagram 4.9: Rekapitulasi Aspek Empati .................................................... 104
Diagram 4.10: Rekapitulasi Aspek Berwujud.............................................. 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dituntut agar dapat
mengoptimalkan sumber daya manusianya, serta bagaimana cara mengelola
sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan
dari faktor pegawai yang diharapkan mampu berprestasi semaksimal mungkin
demi tercapainya suatu tujuan organisasi pemerintah. Untuk mengatur tata
pelaksanaan penyelenggaraan organisasi, perlu diciptakan pengaturan
administrasi pemerintah atau suatu mekanisme sistematik yang menjamin
terwujudnya fungsi – fungsi pemerintahan, yang lebih baik dan akurat, dengan
demikian sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu institusi dapat teratur
dengan baik demi menggapai visi dan misi organissasi tersebut.
Pegawai merupakan aset utama yang ada dalam sebuah organisasi yang
mempunyai peran strategis didalam suatu organisasi yakni sebagai perencana,
pemikir, dan juga sebagai pengendali kegiatan organisasi. Kinerja yang dimiliki
oleh seorang pegawai diperoleh melalui usaha dan kerja keras serta melalui
proses yang panjang, untuk itu setiap pegawai dituntut memiliki kinerja yang
baik dalam melaksanakan tugasnya. Seperti yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 43 tahun 1999 Pasal 3 ayat (1) tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (1999:4) yaitu: “Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada
2
masyarakat secara jujur, adil, profesional, dan merata dalam penyelenggaraan
sebuah tugas Negara, pemerintah, dan pembangunan.”
Kinerja pegwai sangat berperan dalam kemajuan tersebut, karena pada
dasarnya organisasi dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya adalah
perilaku manusia dalam menjalankan peranannya dalam suatu organisasi.
Menurut Mangkunegara (2005:67) menegaskan bahwa “Kinerja pegawai adalah
hasil kerja (prestasi kerja) secara kuantitas dan kualitas yang telah dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang telah diberikan kepadanya”. Sedangkan menurut Mathis dan Jakson (2002)
kinerja pegawai adalah seberapa banyak para pegawai memberi konstribusi
kepada perusahaan melalui kuantitas outut, kualitas output, jangka waktu,
kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif.
Tinggi rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) pada instansi pemerintah
maupun swasta dilihat dari kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan yang
efektif dan efisien kepada masyarakat. Pegawai negeri sebagai seorang aparatur
pemerintah dan sekaligus sebagai abdi masyarakat bahkan selalu siap dalam
menjalankan tugas dengan baik serta siap melayani masyarakat dengan baik
pula. Seorang pegawai negeri selalu dituntut agar selalu bekerja dengan penuh
semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga tidak
terkesan lamban. Semangat kerja bagi pegawai negeri sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu faktor penting dalam melakukan pengembangan sebuah
organisasi yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
3
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan merupakan persoalan yang unik karena
setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini muncul
dikarenakan setiap orang memiliki temperamen yang berbeda. Untuk itu
dibutuhkan kemampuan profesional dalam melayani berbagai tipe orang.
Jasa pelayanan yang baik serta memuaskan sangat diharapkan oleh
masyarakat, biasanya orang-orang akan melakukan kontrol kualitas pelayanan
dengan cara membandingkan harapannya dengan pengalamannya. Seseorang
pasti memiliki pengalaman dan juga kenangan yang tidak mungkin dapat
dihilangkan dengan begitu saja, dan akan memberikan dampak pada siklus
selanjutnya. Olehnya itu diperlukan kehati-hatian dalam memberikan suatu
pelayanan dengan berdasar pada kualitas pelayanan.
Keputusan MENPAN No. 63/2003 dan telah diatur dalam Undang-Undang
No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mendefinisikan bawa kualitas
pelayanan adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah baik itu dipusat, didaerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan usaha Milik Daerah yang dalam bentuk barang dan atau jasa,
baik dalam rangka upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan per aturan perundang-undangan. Definisi
tersebut memberikan pemahaman yang berarti bahwa dalam proses pelayanan
terjadi interaksi antara dua kepentingan, yaitu instansi pemerintah, lembaga
(BUMN/BUMD) dengan masyarakat atau pengguna layanan.
Salah satu bentuk aktivitas masyarakat yang menjadi bagian penting dalam
berbangsa dan bernegara adalah pelayanan publik. Dalam konteks Negara
4
modern pelayanan public sudah menjadi lembang ada profesi yang sangat utama,
karena memberi jaminan keberlanjutan adiministrasi Negara yang melibatkan
kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang berasal dan
diperuntukkan untuk kepentingan publik. Jika kita menilai kondisi pelayanan
publik di negara maju dan negara sedang berkembang, sangatlah nampak
perbedaan pelayanan publik yang berlaku. Hal ini disebabkan oleh adanya
berbagai faktor, salah satunya yakni masih rendahnya kualitas pelayanan publik
kepada Negara sedang berkembang dan Negara berkembang seperti Indonesia.
Pelayanan publik dibidang kesehatan merupakan fungsi pemerintah dalam
menjalankan dan memberikan hak dasar yang dipahami seluruh komponen
masyarakat sebagai hak untuk dapat menikmati kehidupan yang bermartabat dan
hak yang diakui dalam peraturan perundang-undangan, dalam peranannya,
pemerintah selaku penyedia pelayanan publik harus secara profesional dalam
menjalankan aktivitas pelayanannya, tidak hanya menjalankan begitu saja tetapi
di tuntut harus berdasarkan prinsip-prinsip Good Governance. Hal yang paling
penting dalam proses pemenuhan hak dasar kebijakan – kebijakan yang disusun
atau direncanakan hendaknya benar-benar dapat dirasakan oleh semua golongan
masyarakat.
Kesehatan merupakan hak dasar setiap orang sebagaimana yang termaktub
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yakni dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Olehnya itu negara bertanggung jawab dalam memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negaranya. Salah satunya yaitu dengan
memberikan dan menjamin warga negaranya mendapatkan pelayanan kesehatan
5
yang baik dan layak. Di Indonesia, falsafah dan dasar negara yaitu Pancasila
terutama sila ke-5 mengakui hak asasi warga yaitu hak atas kesehatan. Hak ini
juga tertuang dalam pasal 28 dan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945, dan
diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 dan kemudian di ganti
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang
menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam hal
untuk memperoleh akses atas sumber daya dibidang kesehatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, dan terjangkau.
Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut maka pemerintah
perlu menggerak kan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong
kemandirian masyarakat untuk tetap hidup sehat, memelihara serta
meningkatkan pelayananan kesehatan baik individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Pelayanan kepada masyarakat merupakan salah satu aspek yang
dilaksanakan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan seperti kebijakan BPJS
yang kegiatan pelayanan nya sudah terbuka untuk semua golongan dengan
pertanggungan biaya yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Kebijakan ini
sudah mendapat kan respon yang sangat besar khususnya pada golongan kecil.
Kebijakan program JKN-BPJS yang menerapkan sistem pembiayaan dari
masyarakat, yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan telah bekerja sama
dengan semua rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit
swasta telah berjalan selama beberpa tahun dan sampai saat ini rumah sakit di
Indonesia telah melayani peserta JKN pada kantor BPJS. Hal ini juga di dukung
6
oleh keseriusan pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Dalam suatu organisasi, baik pemerintah maupun sektor swasta akan selalu
memerhatikan pentingnya kinerja dan pelayanan yang baik, salah satu BUMN
dalam hal ini adalah BPJS Kesehatan cabang Makassar juga menjadikannya
sebagai unsur utama yang harus selalu diterapkan.
Banyaknya penduduk Makassar mendorong masyarakat untuk memiliki
daya saing yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak hanya dari
segi kuantitas namun juga kualitasnya. Karena persaingan yang semakin tinggi
itulah maka masyarakat memerlukan suatu wadah yang dapat melindungi
mereka ketika tidak dalam keadaan sehat dan membutuhkan perawatan
kesehatan. Sehingga, dengan dibentuknya BPJS Kesehatan dengan program
Jaminan Kesehatan Nasionalnya maka diharapkan semua warga masyarakat
Makassar memiliki asuransi kesehatan yang akan menjamin pelayanan
kesehatannya ketika membutuhkannya.
Hasil penelitian sebelumnya oleh Diana (2017) terkait pengaruk
kemampuan manajerial pengurus dan kinerja kayawn terhadap kualitas
pelayanan anggota pada BMT Bina Insan Sejahtera (BIS) Kota Jambi,
menunjukkan adanya pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan
anggota pada koperasi BMT Bina Insan Sejahtera (BIS) Kota Jambi sebesar
3,997 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Makah al ini dapat dikatakan bahwa
tingginya kualitas pelayanan anggota disebabkan oleh meningkatnya kinerja
karyawan.
7
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitan di Kantor cabang BPJS Kesehatan cabang Makassar, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terapat adanya pengaruh kinerja
pegawai terhadap kualitas pelayanan public di Kantor BPJSS Kesehtan Cabang
Makassar.
Hasil observasi awal peneliti menemukan bahwa kinerja dan juga
pelayanan yang ada di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar masih belum
optimal dan masih perlu adanya perbaikan dalam proses pelayanan peserta
pengguna BPJS Kesehatan, banyak keluhan dan komplain dari peserta BPJS
antara lain pelayanan pengurusan kartu BPJS, yang kurang memuaskan,
pemberian pelayanan yang berbeda-beda, sistem administrasi yang kurang
teratur, kurangnya tenaga yang melayani masyarakat, sehingga antrian yang
sangat panjang dan memakan waktu berjam-jam. Hal ini menggambarkan bahwa
masih kurang profesionalnya birokarsi pelayanan publik.
Penelitian ini penting dilakukan oleh peneliti agar dapat dijadikan suatu
acuan bagi Kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar untuk dapat mengetahui
tingkat kinerja pegawainya dan sekaligus dapat dijadikan pedoman guna
meningkatkan kualias pelayanan yang ada pada kantor Cabang BPJS Kesehatan
Makassar.
Melalui pemaparan latar belakang masalah penelitian yang berdasarkan
pada pernyatan – pernyatan di atas, maka penulis tertarik mengadakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kinerja Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan
Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar”.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah utama penelitian, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Seberapa baik kinerja pegawai di Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar?
2. Seberapa baik kualitas pelaynanan di Kantor BPJS Kessehatan Cabang
Makassar?
3. Seberapa besar pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di
Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar secara parsial dan simultan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan seeblumnya, maka
yang menjadi tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui kinerja pegawai di kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar
2. Untuk Mengetahui kualitas pelaynanan di Kantor BPJS Kessehatan
Cabang Makassar
3. Untuk Mengetahui besar pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas
pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar secara parsial dan
simultan.
9
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Sebagai sumber data dan informasi, serta dasar pertimbangan bagi pihak
instansi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar yang dapat mampu
meningkatkan produktivitas kinerja pegawai dan kualitas pelayanan yang
diberikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai salah satu bahan bacaan atau sumber referensi yang dimiliki
oleh perpustakaan program sarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
b. Sebagai salah satu sumber data dan informasi atau bahan referensi dasar
bagi para mahasiswa dan peneliti yang berminat untuk
melakukan penelitian;
c. Sebagai salah satu sumber referensi dalam diskusi, seminar maupun
pengkajian terkait pengaruh kinerja pegawai dan kualitas pelayanan publik.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Lestari (2017) Pengaruh kinerja pegawai, komunikasi, dan lingkungan kerja
fisik terhadap kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Magelang, Ada pengaruh antara kinerja pegawai terhadap
kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Magelang sebesar 7,24%, semakin tinggi kinerja pegawai maka kualitas
pelayanan akan semakin tinggi pula, sebaliknya semakin rendah kinerja
pegawai maka kualitas pelayanan juga semakin rendah.
2. Selanjutnya penelitian dari Diana (2017), dengan judul Pengaruh
kemampuan manajerial pengurus dan kinerja karyawan terhadap kualitas
pelayanan anggota pada BMT Bina Insan Sejahtera (BIS) Kota Jambi,
Terdapat pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan anggota
pada koperasi BMT Bina Insan Sejahtera (BIS) Kota Jambi, sebesar 3,997
dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka hal ini dapat dikatakan bahwa
tingginya kualitas pelayanan anggota disebabkan oleh meningkatnya kinerja
karyawan.
3. Penelitian dari Makkasau (2016) yang berjudul pengaruh kinerja terhadap
kualitas pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Mamuju Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
11
secara simultan kinerja terhadap kualitas pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Utara ditentukan
oleh dimensi quality of work (kualitas kerja), promptness (ketepatan waktu),
initiative (inisiatif), capability (kemampuan), communication (komunikasi)
karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F hitung tabel dengan besar
pengaruh 87,2% dengan tingkat hubungan antar variabel yang sangat kuat.
Pengaruh secara parsial kinerja terhadap kualitas pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Utara ditentukan
oleh quality of work (kualitas kerja) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pelayanan karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Promptness
(ketepatan waktu) berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan karena
nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Initiative (inisiatif) berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pelayanan karena nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel. Capability (kemampuan) berpengaruh signifikan terhadap
kualitas pelayanan karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, dan
communication (komunikasi) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pelayanan karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t table.
B. Teori dan Konsep Kinerja Pegawai
Kinerja atau performance merupakan gambaraan mengenai tinngkat
pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau suatu kebijkan dalam
mewujudkan tujuan, sasaran, visi dan juga misi organisasi yang dituangkan
melalui perencanaan yang strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan
diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau
12
stndar keberhasilan tolok ukur yang telah ditetapkan oleh suatu oganisasi. Oleh
karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka
kinerja pada seseoang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila
tidak ada tolok ukur keberhasilannya.
Sebenarnya pegawai dapat mengetahui seberapa besar kinerja mereka
melaui sarana informal, seperti komentar atau penilaian yang baik dan juga yang
buruk dari atasan, bawahan, dan juga mitra kerja tetapi seharusnya penialain
kinerja juga harus diukur melalui penilaian formal dan terstruktur atau terukur.
Namun apabila penilaian kinerja tersebut mengacu pada pengukuran formal
yang berkelanjutan, maka penilaian justru lebih lengkap dan detail karena aspek
yang bekaitan dengan pekerjaan, standar kerja, perilaku dan hasil kerja bahkan
juga termasuk tingkat absesnsi karyawan dapat dinilai.
1. Definisi Kinerja Pegawai
Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai
(perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja
perorangan dalam sebuah organisasi. Sedaagnkan kinerja organisasi adalah
totalitas hasil kerja yang dicapai oleh suatu organisasi. Kinerja pegawai dan
kinerja organisasai memilikiketerkaitan yang sangat erat. Tercapainya suatu
tujuan organisasi tidak dapat dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi yang digerkakkan atau dijalnkan oleh pegawai yang berperan aktif
sebagai pelaku dala upaya tercapainya tujuan suatu organisasai.tercapainya
kinerja yang maksimal tidak akan terlepas dari peran pemimpiin birokrasi dalam
13
memberikan motivasi kepada bawahannya untuk melakasnakan pekerjaan secara
efektif dan efiseien.
Ada berbagai pendapat tentang kinerja, seperti dikemukakan oleh Rue and
& Byars (1981:375), Mengatakan bahwa kinerja adalah sebagai tingkat
pencapaian hasil. Kinerja menurut Besnadin dan Russel (1993:135) “Kinerja
adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tententu atau kegaiata
selama peeiode waktu tertentu”. Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono
(1992:2), kinerja merupakan suatu hasil kerja yang mmpu dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang yang berada dalam suatu organisasi, seuai dengan yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka untuk
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar
suatu hukum serta sesuai dengan moral dan etika. Pendapat Whittaker dan
Simons yang telah dikutip dari LAN RI dalam buku tentang Pengukuran Kinerja
Instansi Pemerintah (2005:5), menjelaskan bahwa pengertian kinerja pegawai
mengandung definisi: Pengukuran kinerja yaitu suatu metode yang digunakan
untuk menilai kemajuan yang telah dicapai akan dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan agar berperan sebagai mekanisme
untuk memberikan hukuman/penghargaan (punishment/reward), namun
pengkuran kinerja berperan menjadi alat manajemen dan alat komunikasi untuk
memperbaiki kinerja organisasi.
Sejalan dengan beberapa pendapat di atas, Gibson (1990:40), mengatakan
bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan dan motivasinya untuk
14
melaksanakan pekerjaan. Dijelaskan bahwa pelaksanaan pekerjaan ditentukan
oleh interaksi antara kemampuan dan motivasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulkan bahwa yang
dimaksud Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh setiap karyawan
atau pegawai sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan.
Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam
mengevaluasi kinerja pekerjaan perusahaan.
Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pegawai
tersebut dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2003) bahwa kinerja pegawai adalah
sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Menurut
Kusriyanto dalam buku Mangkunegara (2006:9) mendefinisikan kinerja
karyawan adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja persatuan waktu (lazimnya per jam). Amstrong dan Baron dalam buku
Wibowo (2012:7) mendefinisikan kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja pegawai adalah hasil kerja baik dari kualitas maupun kuantitas yang
dicapai pegawai per satuan periode waktu pada pelaksanaan tugas kerjanya
seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Indikator Kinerja Pegawai
Menurut Mohamad Mahsun (2006: 96), berpendapat bahwa indikator
15
kinerja terdiri dari:
a. Pelayanan yang tepat waktu serta berkualitas,
b. Tingkat keterampilan pendidikannya yang sesuai dengan bidang kerjan,
c. keterlambatan /Kehadiran
Menurut Michel dalam Rizky (2001:15) menggunakan lima indikator yaitu:
a. Kualitas Kerja (Quality of Work), yaitu kualitas pekerjaan yang dihasilkan
dapat memuaskan konsumen/penggunanya atau tidak.
b. Komunikasi (Communication), yaitu kemampuan pegawai dalam
berkomunikasi dengan baik kepada konsumen.
c. Kecepatan (Promptness), yaitu kecepatan bekerja yang diukur oleh tingkat
waktu, sehingga pegawai atau karyawan dituntut untuk bekerja cepat dalam
mencapai kepuasan dan juga penigkatan kerja.
d. Kemampaun (Capability), yaitu kemampuan dalam melakukan pekerjaan
semaksimal mungkin.
e. Inisiatif (Initiative), yaitu setiap pegawai mampu menyelesaikan masalah
pekerjaannya sendiri agar tidak terjadi kemandulan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan.
Sedangkan untuk mengukur kinerja secara individu ada enam
indikator menurut (Robbins, 2006:260) yaitu:
a. Kualitas kerja diukur dari persepsi seorang pegawai terhadap kualitas
pekerjaan yang telah dihasilkan serta kesempurnaan suatu tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan seorang pegawai.
b. Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah
16
misalnya jumlah siklus jumlah aktivitas unit yang diselesaikan.
c. Ketepatan waktu adalah tingkat kegiatan yang diselesaikan pada awal
waktu yang telah dinyatakan, dilihat dari pada sudut koordinasi dengan
hasil output yang memaksimalkan waktu yang telah tersedia untuk
aktivitas kegatan lain.
d. Efektivitas Adalah tingkat penggunaan sumber daya organisasi (uang
tenaga, bahan baku, teknologi,) dimaksimalkan oleh dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit saat dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian adalah tingkat seorang pegawai yang nantinya akandapat
menjalankan suatu fungsi kerjanya
f. Komitmen Kerja adalah suatu tingkat dimana seorang pegawai
mempunyai komitmen kerja dengan suatu instansi dan tanggung jawab
seorang pegawai terhadap Kantor.
Berdasarkan indikator-indikator di atas, maka peneliti mengambil indiaktor
menurut Michel dalam Rizky (2001:15) yaitu:
a. Kualitas kerja (quality of work)
b. Komunikasi (Communication)
c. Kecepatan (Promptness)
d. Kemampuan (Capability)
e. Inisiatif (Initiative)
3. Faktor-Faktor Kinerja
Adapaun faktor yang mampu mempengaruhi kinerja seorang pegawai
menurut (Suyadi Prawirosentono, 1999:27) yaitu:
17
a. Efektifitas dan Efesiensi
Bila suatu tujuan tertentu pada akhirnya mampu dicapai, kita boleh
mengatakan bahwa aktifitas tersebut dapat efektif namun apabila akibat-
akkibat suatu yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting melalui hasil
yang dicapai sehingga mampu menagkibatkan suatu kepuasan walaupun
efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya apabila akibat yang dicari-cari
tersebut tidak terlalu penting atau remeh maka kegiatan terebut dapat efisien.
b. Otoritas (Wewenang)
Otoritas merupakan sifat dari suru perintah atau komunikasi dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki oleh seorang anggota organisasi kepada
anggota kegiatan lainnya untuk melakukan suatu kegiatan kerja yang sesuai
dengan menjadi kontribusinya. Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin merupakan taat kepada hukum yang ada dan peraturan yang telah
berlaku, yakni setiap pegawai ang bersangkutan akan menghormati suatu
perjanjian kerja dengan organisasi diman tempat dia bekerja.
d. Inisiatif
Insiatif yakni berkaitan dengan daya pikir serta kreatifitas dalam
membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang dapat berkaitan dengan
tujuan dalam suatu organisasi.
18
Menurut Timpe A. Dale (1992:31) dalam buku tentang Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia (Mangkunegara, 2010:15), mengemukakan adanya
faktor-faktor kinerja bisa dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal, yang
lebih jelasnya sebagai berikut:
Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan
sifat-sifat seseorang, Seperti misalnya kinerja seseorang baik disebabkan oleh
karena mempunyai kemampuan yang tinggi dan seseorang itu merupakan tipe
yang pekerja keras, sedangkan seseorang yang memiliki kinerja yang buruk
disebabkan oleh karena orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya dalam
memperbaiki kempamuannya.
Faktor eksternal yakni faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu
kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Misalnya, sikap, perilaku, dan
tindakan-tindakan para rekan kerja, pemimpin atau bawahan, iklim organisasi
dan fasilitas kerja.
Faktor internal dan eksternal ini adalah jenis-jenis atribusi yang telah
dibuat para pegawai mempunyai sejumlah akibat psikologi dan berdasarkan
kepada suatu tindakan. Seseorang pegawai yang telah menganggap kinerjanya
baik berawal dari faktor-faktor internal seperti upaya dan kemampuan, diduga
orang tersebut akan dapat mengalami lebih banyak perasaan positif baik tentang
kinerjanya dibandingkan dengan apabila ia menghubungkan kinerjanya yang
positif dengan faktor eksternal.
19
4. Penialaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah merupakan proses mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu. Dalam organisasi modern penilaian kinerja memberikan mekanisme
penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan
standar-standar kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya
(Simumora, 1997:416).
a. Tujuan Penilaia Kinerja
Adapaun tujuan penialaian kinerja menurut (Dharma, 2001:150) adalah
sebagai berikut:
1) Pertanggungjawaban
Apabila standar dan sasaran digunakan sebagai alat pengukur
pertanggungjawaban, maka dasar untuk pengambilan keputusan kenaikan
gaji atau upah, promosi, penugasan khusus dan sebagainya adalah kualitas
hasil pekerjaan karyawan yang bersangkutan.
2) Pengembangan
Jika standar dan sasaran digunakan sebagai alat untuk keperluan
pengembangan, hal itu mengacu pada dukungan yang diperlukan karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Dukungan itu dapat berupa
bimbingan, pelatihan, atau bantuan lainnya.
b. Manfaat Penialain Kinerja
Setiap karyawan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas merasa bahwa
hasil kerja mereka tidak terlepas dari penilaian atasan baik secara langsung
20
maupun tidak langsung. Penialaian kinerja digunakan untuk mengetahui kinerja
dari seorang pegawai.
Menurut (Rivai, 2005:55) manfaat penialaian kinerja adalah:
1) Manfaat bagi karyawan dinilai antara lain:
a) Meningkatkan motivasi
b) Meningkatakan kepuasan kerja
c) Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan
d) Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas
e) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi
2) Manfaat bagi Penilai
a) Meningkatkan kepuasan kerja
b) Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan
kinerja karyawan
c) Menignkatkan kinerja baik dari para manajer maupun karyawan
d) Sebagai sarana meningkatakan motovasi karyawan
e) Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan
3) Manfaat Bagi Perusahaan
a) Perbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan
b) Meningkatkan kualitas komunikasi
c) Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan
d) Menigkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan
untuk masing-masing karyawan.
21
c. Unsur-unsur yang Digunakan dalam Penilaian kinerja karyawan
Menurut (Hasibun, 2002:59) unsur-unsur penilaian kineja adalah sebagai
berikut:
1) Prestasi
Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
karyawan
2) Kedisiplinan
Penialain disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya
3) Kreatifitas
Penialaian kemampuan karyawan dalam mengembangakn kreatifitas untuk
menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
4) Bekerja sama
Penialaian kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan
karyawan lain secara vertikal dan horizontal di dalam maupun di luar
sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
5) Kecakapan
Penialaian dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen
yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.
22
6) Tanggung jawab
Penialaian kesediaan karyawan dalam mepertanggung jawabkan
kebjaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
digunakan, serta perilaku pekerjaannya.
d. Pelaku penialaian kinerja
Menurut (Robbins, 2006:687) dalam penilaian kinerja terdapat beberapa
pilihan dalam penentuan mengenai yang sebaiknya melakukan penialaian
tersebut antara lain:
1) Atasan langsung, Semua hasil evaluasi kerja pada tingkata bawah dan
menengah pada umumnya dilakukan oleh atasan langsung karyawan
tersebut
2) Rekan sekerja, Evaluasi ini merupakan salah satu sumber paling handal
dari penialaian. Alasan rekan sekerja yang tindakan dimana interaksi
sehari-hari memberi pandangan myeleluruh terhadap kinerja dalam
pekerjaannya.
3) Pengevaluasi dir sendiri, Mengevaluasi kinerja mereka sendiri apakah
sudah konsisten dengan niali-nilai, dengan sukrela dan pemberian kuasa.
4) Bawahan langsung, Evaluasi bawahan langsung dapat memberikan
informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang manajer, karena
lazimnya penialaian yang mempunyai kontak yang sering dinilai.
5) Pendekatan menyeluruh, Pendekatan ini memberikan umpan balik kinerja
dari lingkungan penuh kontak sehari-hari yang mungkin dimiliki
23
karyawan, yang disekitar personal, ruang surat sampai ke pelanggan atasan
dan rekan sekerja.
C. Teori dan Konsep Kualitas Pelayanan
Berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya
ditentukan oleh pihak yang hanya melayani tetapi lebih banyak ditentukan olrh
pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat
mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam
memenuhi kebutuhannya.
Seiring dengan perkembangan zaman, pelanggan semakin pintar, dan juga
sangat kritis, sehingga para pelaku bisnis harus bisa memberikan pelayanan
sesuai dngan harapan yang diinginkan para pelanggan. Jika terjadi sdiekit saja
penyimpangan, misalnya saja pelayanan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
maka para pelanggan akan menilai bahwa pelayanannya buruk.
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas menurut Sinambela dalam Hardiyansyah (2011:36) adalah,
“Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan
(meeting the needs of customers)”. Sedangkan kualitas menururt Josep M. Juran
dalam Tjiptono (2005:11) adalah, “Kecocokan untuk pemakaian (fitness for use).
Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan”.
Sedangkan Kamus Bahasa Indonesia, membagi pelayanan menjadi tiga makna,
(1) perihal cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan
memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan
jual beli barang atau jasa. Definisi pelayanan menururt Kotler dalam Algifari
24
(2015:2) yaitu, “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Pelayanan
menurut Hardiyansyah (2011:11) diartikan sebagai, “Aktivitas yang diberikan
untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa
dari satu pihak kepada pihak lain”. Sedangkan pelayanan menurut pendapat
Sampara dalam Sinambela (2014:5) adalah, “Suatu kegiatan atau urutan kegiatan
yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau
mesin secara fisik, menyediakan kepuasan pelanggan.
“Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Apabila masyarakat tidak
puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat
dipastikan tidak berkualitas atau tidak efisien” (Hardiyansyah, 2011:36).
Sinambela (2014:6) “Kualitas pelayanan biasanya menggambarkan karakteristik
langsung dari suatu produk, seperti: 1) kinerja, 2) keandalan, 3) mudah dalam
penggunaan, dan 5) estetika, dan sebagainya.” Definisi kualitas pelayanan
menurut Wyckof dalam Algifari (2015:3), “Tingkat keunggulan yang diharapkan
dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
konsumen”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas kualitas pelayanan publik
adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan atau
masyarakat memenuhi kebutuhannya secara memuaskan demi mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Kualitas pelayanan publik merupakan
25
suatau komponen penting yang yang harus diperhatikan dalam suatu proses
palayanan publik. Beberapa contoh pengertian kualitas menurut Tjiptono
adalah (1)kesesuaian dengan persyaratan (2)kecocokan untuk pemakaian
(3)perbaikan berkelanjutan (4)bebas dari kerusakan/catat (5)pemenuhan
kebutuhan pelangan sejak awal dan setiap saat (6)melakukan segala sesuatu
secara benar (7)sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Trigiono menyatakan bahwa, pelayanan yang baik yaitu melayani
masyarakat setiap saat, secara cepat, sopan, ramah, memuasakan serta
profesional karena kualitas pelayanan yang baik merupakan suatu standar
yang harus dicapai oleh organisasi karena dengan berkualitas berarti kita
memuaskan orang yang dilayani, baik secara internal maupun eksternal dalam
artian mengoptimalkan atas pemenuhan atau persyaratan pelanggan
masyarakat.
Sedangkan menurut Sampara, menagrtikan bahwa dalam kualitas
pelayanan bisa diberikan kepada pelanggan yang sesuai dengan standar
pelayan yang telah dibekukan dan menjadi pelayanan yang baik (Aryad,
2018: 19-21).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menggambil
kesimpulan bahwa kualitas pelayanan publik merupakan totalitas dari suatu
pihak penyelengara pelayanan didalam memberikan layanan produk
maupun layanan administrasi kepada pelanggan/ masyarakat, yang dapat
memenuhi dan dapat memberikan suatu nilai plus kepada kepuasan
pelanggan berdasarkan kesusuaian dengan harapan dan kenyataan yang
26
diterima oleh pelanggan/ masyarakat
Pelayanan umum yang harus diberikan pemerintah terbagi dalam tiga
kelompok, yaitu: 1) pelayanan administratif, 2) pelayanan barang, dan 3)
pelayanan jasa dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Pelayanan administratif, Pelayanan administratif adalah pelayanan berupa
penyediaan berbagai bentuk dokumen yang dibutuhkan oleh publik,
misalnya: Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Sertifikat Tanah, akta
Kelahiran, Akta Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB),
Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), Paspor, dan sebagainya.
2) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis
barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya: jaringan telepon,
penyediaan tenaga listrik, penyediaan air bersih.
3) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang butuhkan publik, misalnya: di pendidikan tinggi dan menengah,
pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, jasa pos, sanitasi
lingkungan, drainase, persampahan, jalan dan trotoar, penanggulangan
bencana: banjir, gempa, gunung meletus, dan kebakaran, pelayanan sosial
(asuransi atau jaminan sosial/social security).
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Zeithhaml, Parasuraman dan Berry (1990), bahwa terdapat lima
indikator kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut:
27
a. Reliability (Keandalan) Yaitu kemampuan untuk memenuhi janji pelayanan
yang akurat
b. Responsiveness (Ketanggapan) Yaitu menggambarkan keinginan untuk
menolong pelanggan untuk menyediakan layanan yang cepat dan tepat.
c. Assurance (Jaminan) adalah pengetahuan dan kemampuan pegawai untuk
meyakinkan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf.
d. Empathy (Empati) Yang merupakan kepedulian, perhatian individual yang
diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan.
e. Tangibles (Berwujud) adalah wujud fisik fasilitas, peralatan, personel, dan
bahan komunikasi.
Sedangkan Menurut Tandjung (2004:109-112) elemen kualitas jasa
(pelayanan) terdiri dari:
a. Bukti Fisik, bukti fisik (tangible) merupakan meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini bisa berarti
penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan ruangan front office,
tersedianya tempat parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan pegawai.
b. Keandalan, keandalan (reliability) merupakan kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Hal ini
berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama
(right the first time). Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang
bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai
dengan jadwal yang disepakati.
28
c. Daya Tanggap, daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf
untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan, yang meliputi
kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam
menangani transaksi, dan penanganan.
d. Jaminan, jaminan (assurance) merupakan mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf;
bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Pada saat persaingan sangat
kompetitif, anggota perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya
memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang masing-masing.
e. Empati, empati (empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan para konsumen. Setiap anggota perusahaan hendaknya dapat
mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui telepon ataupun
bertemu langsung.
Berdasarkan indikator-indikator yang ada, maka peneliti mangambil
indikator menurut Menurut Zeithhaml, Parasuraman dan Berry yaitu:
a. Keandalan (reliability)
b. Daya Tanggap (Responsiveness)
c. Jaminan (Assurance)
d. Empati (Emphaty)
e. Berwujud (Tangible)
29
D. Pengaruh Kinerja Terhadap Kualitas Pelayanan
Kinerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas layanan. Hal ini dapat
dilihat dari pendapat Lewis and Booms (1983) yang menyatakan bahwa “serv
quality (kualitas layanan) adalah ukuran seberapa baik suatu layanan menemui
kecocokan dengan harapan pelanngan. Penyelenggaraan kualitas layanan berarti
melakukan kompromi dengan harapa pelanngan dengan tata cara yang
konsisten”. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas
layanan dapat diukur dari seberapa baik kinerja yang dilakukan oleh seorang
pegawai dalam memberikan pelayanan kepada konsumen atau masyarakat.
E. Kerangka Pikir
Penelitian ini berjudul “Pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas
pelayanan di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Cabang Makassar”. Penelitian ini akan di analisis pengaruh variabel kinerja
terhadap variabel kualitas pelayanan. Variabel kinerja akan dianalisis melalui
indikator yang di kemukakan oleh Michel dalam Rizky (2001:15) yaitu: 1.
Kualitas kerja, 2. Komunikasi, 3. Kecepatan, 4. kemampuan dan 5. Inisiatif,
terhadap variabel kualitas pelayanan publik yaitu 1. Keandalan (reliability),
2. Daya tanggap (responsiveness), 3. Jaminan (assurance), 4. Empati
(emphaty) dan berwujud (Tangibles). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
melalui bagan kerangka pikir berikut:
30
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Variabel (X)
Kinerja Pegawai
Michel dalam Rizky (2001:15)
1. Kualitas kerja
2. Komunikasi
3. Kecepatan
4. Kemampuan
5. Inisiatif
Pengaruh Kinerja Pegawai
Terhadap Kualitas Pelayanan
Variabel (Y)
Kualitas Pelayanan
Zethhaml, Parasuraman, dan Berry
(1990)
1. Keandalan
2. Ketanggapan
3. Jaminan
4. Empati
5. Berwujud
Peningkatan Kinerja Pegawai
Terhadap Kualitas Kerja di Kantor
BPJS Kesehatan Kota Makassar
31
F. Hipotesis
Berdasarkan bagan kerangka pikir, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H1 : Ada pengaruh antara indikator kualitas kerja terhadap variabel kualitas
pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
H2 : Ada pengaruh antara indikator komunikasi terhadap variabel kualitas
pelayanan pulik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
H3 : Ada pengaruh antara indikator kecepatan terhadap variabel kualitas
pelayanan pulik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
H4 : Ada pengaruh antara indikator kemampuan terhadap variabel kualitas
pelayanan pulik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
H5 : Ada pengaruh antara indikator inisiatif terhadap variabel kualitas pelayanan
pulik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
H6 : Ada pengaruh antaraVariabel kineja pegawai terhadap variabel kualitas
pelayanan pulik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
G. Definisi Operasional
Berdasarkan pokok permasalahn yang akan diajukan, maka penulis
membuat penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian, sebagai berikut:
1. Variabel Kinerja Pegawai (X)
Kinerja pegawai adalah bentuk suatu pengukuran dari hasil kerja pegawai,
baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh pegawai di kantor
cabang BPJS Kota Makassar dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
32
tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. Terdapat lima (5) indikator
yang mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu:
a) Kualitas kerja, Kualitas kerja dapat diukur dari persepsi seorang pegawai
terhadap kualitas suatu pekerjaan yang bisa dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap kemampuan dan keterampilan pegawai Kantor Cabang BPJS
Kesehatan Makassar selama bekerja. Adapun indikator kualitas kerja yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pegawai dapat mencapai kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh
instansi
2) Kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan
3) Kualitas kerja pegawai dinilai baik dan berprestasi
b) Komunikasi, Komunikasi dalam hali ini adalah kemampuan pegawai dalam
berkomunikasi dengan baik kepada konsumen yang ada di Kantor Cabang
BPJS Kesehatan Kota Makassar. Adapun indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif terhadap masyarakat
2) Selama berkomunikasi dengan pelanggan dan masyarakat, pegawai kantor
selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3) Setiap informasi selalu pegawai sampaikan dengan baik kepada rekan
kerja dan masyarakat.
c) Kecepatan, Yaitu kecepatan dalam bekerja yang diukur oleh tingkat waktu,
sehingga pegawai yang ada di Kantor Cabang BPJS Kesehatan Kota
Makassar dituntut untuk bekerja dengan cepat dalam mencapai kepuasan
33
dan peningkatan kerja pegawai. Adapun indikator keceptan yang akan
digunakan dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat
sesuai dengan prosedur kerja yang ada
2) Pegawai tidak menunda pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
3) Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai dapat dilihat dari waktu
kerja.
d) Kemampuan, Dalam hal ini kemampuan adalah keahlian atau kompetensi
yang dimiliki pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat
diselesaikan secara maksimal. Adapun indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh kantor untuk
menunjang hasil kerja pegawai
2) Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang
dikerjakan pegawai saat ini
3) Pegawai selalu meminimalisisr sekecil mungkin tingkat kesalahan yang
terjadi dalam hasil kerjanya
e) Inisiatif, Inisiatif merupakan cara berpikir yang dimiliki stiap pegawai di
Kantor Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar yang mampu menyelesaikan
masalah pekerjaannya sendiri agar tidak terjadi maslah dalam pekerjaannya.
Indikator inisiatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu menawarkan bantuan.
34
2) Pegawai selalu mencari alternative pola kerja terbaik untuk mempercepat
proses penyelesaian pekerjaan.
3) Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran atas
pekerjaan yang telah dihasilakan
2. Variabel Kualitas Pelayanan (Y)
Kualitas pelayanan Publik merupakan suatu kondisi terciptanya
hubungan yang baik antara pengguna antara masyarakat maupun pemberi
layanan pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar. Pelayanan publik
berkaitan erat dengan kendalan, ketanggapn, jaminan, empati dan berwujud.
Adapun pengembangan dari indikator tersebut, adalah sebagai berikut:
a. Reliability (Keandalan), adalah kemampuan pegawai yang ada di kantor
cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar dalam memberikan pelayan yang
diinginkan secara akurat dan tepat serta memuaskan. Adapun indikator
keandalan yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1) Konsisten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
2) Pegawai tidak menunda dalam memberika pelayanan kepada masyarakat
3) Pegawai senantiasa memberikan pelayanan yang tepat kepada
masyarakat
b. Responsiveness (Ketanggapan) adalah kemauan yang dimiliki para pegawai
untuk membantu masyakat dalam memberikan pelayanan tepat dan
tanggap pada kantor cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar. Adapun
indikator daya tanggap yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
35
1) Kesediaan pegawai dalam membantu masyarakat yang merasa kesulitan
dalam pelayanan
2) Pegawai memberikan perhatian dalam melayani masayarakat
3) Pegawai menerima saran yang diberikan oleh masyarakat.
c. Assurance (jaminan), adalah kemampuan dan pengetahuan pegawai dalam
meyakinkan masyarakat dalam hal pemberian pelayanan pada kantor cabang
BPJS Kesehatan Kota Makassar. Adapun indikator jaminan yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanya masing-masing.
2) Masayarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai
3) Pegawai memiliki bakat dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat
d. Empathy (Empati), yaitu pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada
masyarakat dalam bentuk kemampuan pegawai dalam memahami
masyarakat terkait pemberian pelayanan pada kantor cabang BPJS Kesehatan
Kota Makassar. Adapun indikator empati yang akan digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Pegawai senantiasa memberikan motivasi terkait dengan keluhan
masyarakat
2) Pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama menerima pelayanan
3) Pegawai memberikan respon yang baik ketika sedang ada keluhan.
e. Tangibles (Berwujud), yaitu pelayanan yang diberikan oleh pegawai pada
masyarakat yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan/peralatan kantor, dan
penampilan pegawai pada kantor cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar.
36
Adapun indikator bukti fisik yang akan digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat
2) Pegawai berpenampilan yang menarik bagi masyarakat
3) Ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi
Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah kurang lebih
selama 2 (dua) bulan setelah seminar proposal dilaksanakan yaitu mulai tanggal
20 April 2020 s/d 20 Juni 2020. Lokasi penelitian ini berada di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar, yang terletak di Jl. A.P.Pettarani No. 78 Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui, dengan
alasan karena peneliti ingin mengukur seberapa besar pengaruh kinerja pegawai
terhadap kualitas pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Adapun tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif,
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena
yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk menggambarkan
karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-
kondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.alasan peneliti
menggunakan tipe penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui,
mengumpulkan beberapa data-data diperoleh dengan kemudian disusun.
38
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan satuan-satuan atau individu-
individu yang karakteristiknya akan diteliti, satuan-satuan tersebut kemudian
disebut unit analisis yang dapat berupa orang-orang, benda-benda, institusi-
institusi, dst. Populasi dalam hal penelitian ini merupakan pegawai yang bekerja
di kantor cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar yaitu sebanyak 100 orang serta
populasi masyarakat kota Makassar yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan yaitu sebanyak 108.799 orang. Oleh karena populasi yang begitu
besar, maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari pulasi yang ada untuk
dijadikan sampel.
Selanjutnya sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan 2 cara dalam
pengambian sampel yaitu Teknuk Purposive Sampling yang digunakan untuk
sampel variabel Kinerja Pegawai (X) dan Teknik Accidental Sampling untuk
variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y).
Teknik Purpiosive Sampling (Sugiyono: 2010) adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimmbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Berdasarkan
data yang diperoleh peneliti mengenai jumlah populasi pegawai pada Kantor
Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar yaitu sebanyak 100 orang, maka dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling, peneliti hanya mengambil 50% dari
jumlah populasi yaitu sebesaro 50 orang yang kemudian dijadikan sebagai sampel
variabel X.
39
Accidental Sampling (Sugiyono: 2009) adalah teknik penentuan atau
pengambilan sampel berdasarkan secara kebetulan, yaitu konsmen yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Berdasarkan pengertian tersebut, untuk menentukan sampel yang akan digunakan
sebagai sampel dalam mengukur kualitas pelayanan (variabel Y), maka peneliti
membatasi jumlah sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 50 orang. Jumlah
tersebut merupakan jumlah sampel yang ditemui peneliti saat melakukan
penelitian yaitu selama kurang lebih 2 bulan di kantor cabang BPJS Kesehatan
Kota Makassar untuk mewakili dari jumalh populasi yang ada.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Mengumpulkan data dengan mengunjungi lokasi penelitian untuk
melakukan peninjauan secara langsung dengan mengamati kondisi dan
lingkunga kerja di Kantor BPJS Kesehtan Cabang Makassar
2. Kuesioner
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. Guna membantu responden
di kantor cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar untuk menjawab dan mengisi
kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check (√) pada
tempat yang telah disediakan.
40
Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu
kuesioner untuk memperoleh data terkait Kinerja Pegawai (variabel X) dan satu
kuesioner untuk memperoleh data terkait Kualitas Pelayanan Publik (variabel
Y). Kedua kuesioner tersebut peneliti berikan kepada pegawai atau responden
yang berada di kantor BPJS Kesehtan Cabang Makassar, guna mempermudah
proses pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
instrumen penelitian (lihat Lampiran).
Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data
kuantitatif. Skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini dengan mengukur
tingkah laku, pendapat, sikap dan persepsi pegawai atau responden di kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar tentang variabel kinerja dan variabel Kualitas
pelayanan Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan, yaitu:
1. Jawaban Sangat Setuju/sangat baik : diberi nilai 5
2. Jawaban Setuju/ Baik : diberi nilai 4
3. Jawaban Kurang Setuju/ kurang Baik : diberi nilai 3
4. Jawaban Tidak Setuju/ Tidak Baik : diberi nilai 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju/ Sangat tidak Baik : diberi nilai 1
Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan
reliabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. Dengan Uji validitas
dilaksanakan untuk mencoba atau mengetes keakuratan/ kevalidan kuesioner
penelitian, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan/
konsistensi kuesioner penelitian.
41
Peneliti akan melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan
software SPSS version 21. Pengujian validitas cukup dengan membandingkan
nilai rhitung dengan nilai rtabel Product Moment (lihat Lampiran). Jika nilai rhitung ≥
rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula
sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05
Peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan
software SPS version 21. Pengujian realibilitas cukup dengan membandingkan
ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,5. Jika ralpha atau angka cronbach
alpha ≥ 0,5 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel,
begitupula sebaliknya.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:
1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini ialah
mengelolah data dengan secara menggambarkan atau mendeskripsikan data
kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden pada kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan dipakai dengan penelitian
ini yaitu berupa tabel, median, perhitungan modus, mean (pengukuran tendensi
sentral), serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase dari perolehan
data hasil kuesioner dari masing-masing variabel menggunakan rumus
perhitungan persentase:
42
% =
x 100%
Keterangan rumus:
n = Nilai atau skor yang diperoleh
N = nilai Skor ideal
% = Persentase
Data yang sudah dipersentasekan kemudian diperkirakan kata atau
kalimat kalimat-kalimat yang bersifat kuantitatif, dengan hasil persentase
tersebut dapat dibagi sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Kriteria Jawaban Responden
Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif
80% - 100%
60% - <80%
40% - <60%
20% - < 40%
0% - < 20%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
(Arikunto, 2010: 246)
2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat besaran
pengaruh variabel kinerja terhadap variabel kualitas pelayanan pada kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar digunakan pula untuk membangun persamaan serta
memakai cara yang sama tersebut agar terbuat pemikiran yang sama.
43
(prediction). Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam
penelitian ini, adalah:
Ý = a + b X
Keterangan rumus:
Ý = variable Kualitas pelayanan
X = variable kinerja
a = konstanta
b = koefisien regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software
SPSS version 21. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan
uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya,
adalah:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
F. Teknik Pengabsahan Data
Teknik pengbsahan data yaitu teknik yang digunakan untuk menjamin bahwa
semu yang telah diamati dengan teliti oleh peneliti sesuai atau relevan dengan
data yang sesungguhnya terjadi dan memang benar adanya. Hal ini dilakukan
peneliti untuk menjamin dan memelihara bahwa data tersebut benar baik bagi
pembaca maupun subjek penelitian. Adapun teknik pengabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
44
1. Uji Validitas
Uji Validitas dilkukan untuk menguji kekuratan/kevalidan data
penelitian. Sedangkan untuk melakukan uji validitas, peneliti menggunakan
bantu software SPSS 21. Pengujian validitas dilakukan dengan cara
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel product moment. Jika nilai rhitung ≥
rtabel maka ndikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid. Begitupula jika
nilai sig. (2-tailed) data < 0,05 maka data juga dikatakan valid.
2. Uji Rrealibilitas
Uji Reliabilitas dlakukan untuk menguji kehandalan/ konsistensi data
penelitian. Dalam uji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan software SPSS
version 21. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengn cara membndingkan ralpha
atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,5 jika ralpha atau angka cronbach alpha
≥ 0,5, maka indikator atau pernyataan kuesioner dikatakan reliabel. Begitupun
sebaliknya, jika ralpha ≤ 0,5 maka indikator atau pernyataan kuesioner dikatakan
tidak reliabel.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Letak Geografis Kota Makassar
Gambar 4.1 Letak Geografis Kota Makassar
Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yangterletak di
bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak
antara119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang
berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten
Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat
Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°
(datar) dan kemiringanlahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota
Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar rmemiliki kondisi iklim
sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26 C - 29 C.
46
Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan
153 kelurahan. Diantara 15 kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Tamalate,
Kecamatan Manggala, Kecamatan Makassar, Kecamatan Bontoala, Kecamatan
Panakukkang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang,
Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan
Ujung Pandang, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Tallo,
KecamatanTamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.
2. Profil Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
BPJS Kesehatan merupakan badan yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang
dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum publik. BPJS yang dibentuk
dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan (dulunya bernama Askes) bersama BPJS
Ketenagakerjaan (dulunya bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah
dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada
tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak
tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenaga kerjaan mulai beroperasi
sejak 1 Juli 2014.
47
Ketika Presiden Megawati mensahkan UU No. 40/2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 19 Oktober 2004, banyak pihak berharap
tudingan Indonesian sebagai “negara tanpa jaminan sosial” akan segera luntur
dan menjawab permasalahan di atas.
Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan
perubahannya Tahun 2002 dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) mengamanatkan untuk
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga disahkan dan
diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun 2000
hingga tanggal 19 Oktober 2004.
Diawali dengan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, dimana Presiden
Abdurrahman Wahid menyatakan tentang Pengembangan Konsep
SJSN.Pernyataan Presiden tersebut direalisasikan melalui upaya penyusunan
konsep tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) oleh Kantor Menko
Kesra (Kep.Menko Kesra dan Taskin No. 25KEP/MENKO/KESRA/VIII/2000,
tanggal 3 Agustus 2000, tentang Pembentukan Tim Penyempurnaan Sistem
Jaminan Sosial Nasional). Sejalan dengan pernyataan Presiden, DPA RI melalui
Pertimbangan DPA RI No. 30/DPA/2000, tanggal 11 Oktober 2000, menyatakan
perlu segera dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat sejahtera.
Dalam laporan pelaksanaan putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi
Negara pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001 (Ketetapan MPR RI
No.X/MPR-RI Tahun 2001 butir 5.E.2) dihasilkan Putusan Pembahasan
48
Pembahasan MPR RI yang menugaskan Presiden RI “Membentuk Sistem
Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan perlindungan sosial yang
menyeluruh”. Pada tahun 2001, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengarahkan Sekretaris Wakil Presiden RI membentuk Kelompok Kerja Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Pokja SJSN).
3. Visi dan Misi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Visi BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi
Misi BPJS Ked ansehatan Cabang Makassar
a) Memberikan layanan terbak kepada peserta dan masyarakat
b) Memperluas kepsertaan Program Jaminan Kesehatan memcakup seluuh
penduduk Indonesia
c) Bersama menjaga kesinambungan finansaial program jaminan kesehatan.
4. Struktur Organisasi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antar tiap bagian
dan posisi dalam suatu organisasi yang menunjukkan bahwa adanya pembagian
kerja, fungsi serta tanggung jawab pada organisasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan organisasi tersebut. Pembagian struktur organisasi dikantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
49
Struktur Organisasi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cab. Makassar
50
Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar yang termasuk dalam
Regional IX ini beralamat di Jl. A.P.Pettarani No. 78 Makassar. Dalam
menjalankan kegiatan pelayanan kepada peserta JKN, maka kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar membagi stafnya kedalam beberapa unit
pelayanan, yaitu:
a. Unit Perluasan Peserta dan Kepatuhan
Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan yaitu berfungsi sebagai bidang
untuk mencari dan merekrut peserta serta melakukan fungsi pengawasan
kepatuhan peserta maupun badan usaha di Kantor Cabang
b. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Peserta
Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta sebagai bidang yang melakukan
proses pelayanan peserta dan sosialisasi kepada seluruh peserta yang telah
terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
c. Unit Penajaminan Manfaat Primer
Bidang Penjaminan Manfaat Primer merupakan bidang yang mengurusi
segala hal yang terkait dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti
puskesmas, klinik dan dokter keluarga.
d. Unit Penjaminan Manfaat Rujukan
Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan merupakan bidang yang mengurusi
segala hal yang terkait dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah
sakit maupun klinik utama.
51
e. Unit Penagihan dan Keuangan
Bidang Penagihan dan Keuangan merupakan bidang yang mengurusi
keuangan dan penagihan.
f. Unit SDM, Umum dan Komunikasi Publik
Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik merupakan bidang yang
mengolah terkait SDM, Sarana dan Prasarana Kantor (Umum) dan
hubungan masyarakat atau eksternal.
Masing-masing dari unit yang ada tersebut mempunyai misi dan fungsi
jabatan (job description) yang berbeda-beda. Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar mengelompokkannya menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Bagian Hubungan Pelanggan & Pemasaran, terdiri dari
a. Unit Perluasan Peserta dan Kepatuhan
b. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Peserta
Misi Jabatan:
Memastikan peningkatan jumlah peserta dan tercapainya kepuasan
peserta melalui kegiatan administrasi kepesertaan yang valid, penangan
keluhan dengan baik, pendistribusian kartu peserta, kegiatan sosialisasi,
social marketing, advokasi, dan pembinaan serta penyampaian laporan
yang akurat sesuai SPNM.
Fungsi Jabatan:
1) Pelaksanaan komunikasi marketing/ sosial marketing
2) Pelaksanaan advokasi
52
3) Pemeliharaan masterfile kepesertaan Pengelolaan administrasi
kepesertaan
4) Penyediaan identitas kartu peserta (pengadaan kartu, pencetakan kartu,
pengelolaan blanko kartu)
5) Pengelolaan keabsahan peserta (koordinasi manfaat, pengaturan
manfaat kepesertaan ganda)
6) Penyediaan standar layanan (pelayanan kantor cabang, edukasi dan
komunikasi/pemberian informasi)
2. Bagian Manajemen Manfaat, terdiri dari :
a. Unit Penjaminan Manfaat Primer
b. Unit Penjaminan Manfaat Rujukan
Misi Jabatan:
Memastikan tercapainya target pengendalian klaim dan biaya pelayanan
kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan jaminan pelayanan kesehatan
guna mendukung tercapainya target pengendalian biaya pelayanan
kesehatan berdasarkan Standar Pelayanan Non Medis (SPNM).
Fungsi Jabatan:
1) Keabsahan pelayanan
2) Verifikasi dan persetujuan klaim perorangan
3) Verifikasi dan persetujuan klaim kolektif
4) Pelaksanaan program-program terkait benefit, seperti program
pengelolaan penyakit Diabetes Melitus.
53
3. Bagian Umum dan Keuangan terdri dari:
a. Unit Penagihan dan Keuangan
b. Unit SDM, Umum dan Komunikasi Publik.
Misi Jabatan:
Memastikan peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan
dan umum melalui kegiatan pengelolaan keuangan cabang, pengelolaan
PKBL, pengelolaan sumber daya sarana dan sumber daya manusia (SDM)
Kantor Cabang guna mendukung tercapainya kepuasan peserta.
Fungsi Jabatan:
1) Komunikasi internal dan eksternal cabang
2) Administrasi perusahaan (protokoler, arsip, korespondensi, sosialisasi).
3) Pengembangan SDM
4) Hubungan Industrial
5) Implementasi training dan KM
6) Pengadaan dan pemeliharaan aset Cabang
7) Operasional akuntansi
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama
penelitian yang telah dilaksanakan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Data yang diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan kepada 100 orang
responden yaitu pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar dan
Masyarakat yang terdaftar sebagai pengguna BPJS Kesehatan. Kuesioner yang
dibagikan terdiri dari dua variabel. Variabel X yaitu untuk mengetahui
54
pengaruh Kinerja Pegawai dan Variabel Y yaitu untuk mengetahui Kualitas
Pelayanan Publik dari adanya kinerja pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar. Penyajian data meliputi data-data tentang identitas dan distribusi
jawaban pegawai Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terhadap
pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan yang akan diuraikan dalam
tabelfrekuensi.
1. Gambaan Umum Responden
Pengambilan sampel yang dilakukan penulis pada Kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar yaitu dimana yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah pegawai dan juga masyarakat yang terdaftar sebagai
pengguna BPJS Kesehatan.
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin dari responden dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui berapa banyak laki-laki dan perempuan yang menjadi responden
dalam penelitian ini. Berikut ini data merupakan responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada table sebagai berikut:
Tabel 4.1:
Jenis Kelamin Resondendari Pegawai Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makasssar
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 9 18
2 Perempuan 41 82
Total 50 100
Sumber: Data Pimer Diolah, 2020
55
Berdasakan tabel 4.1, dapat diketahui jenis kelamin laki-laki sebnyak 9
(Sembilan) orang dengan persentase sebesar 18% dan perempuan sebanyak 41
(empt puluh satu) orrang dengan persentase sebesr 82%, hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas pegawai yang menjadi responden di Kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar adalah Perempuan.
Table 4.2
Jenis Kelamin Responden Masyarakat Pengguna BPJS Kesehatan
(Variabel Y)
NO Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 18 36
2 Perempuan 32 64
Total 50 100
Sumber: Data Pimer Diolah, 2020
Berdasakan Tabel 4.2, dapat diketahui jenis kelamin laki-laki sebnyak 18
(delapan belas) orang dengan persentase sebesar 36% dan perempuan sebanyak
32 (empt puluh satu) orang dengan persentase sebesr 64%, hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat yang menjadi responden di Kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar adalah Perempuan.
b. Usia
Usia dari responden yang diintervalkan mulai dai usia yang muda sampai
dengan yang tua. Berikut ini merupakan data responden berdasarkan usia dapat
dlihat pada table sebagai berikut:
56
Tabel 4.3
Usia Responden Pegawai Pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 20-29 Tahun 25 50
2 30-39 Tahun 21 42
3 40-49 Tahun 3 6
4 50-59 Tahun 1 2
5 ˃ 60 Tahun 0 0
Total 50 100
Data Primer yang telah diolah, 2020
Berdasarkan table 4.3, mengemukakan tentang usia responden yng paling
mendominasi yaitu pada usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 25 (dua puluh lima)
responden dengan persentase 50% dengan total responden sebnyak 50
responden. Kemudian disusul dengan usia 30-39 tahun berjumlah 21 (dua
puluh satu) responden dengan persentase 42%, untuk usia 40-49 tahun
sebanyak 3 (tiga) responden dengn persentase 6% sedangkan pada usia 50-60
tahun sebanyak 1 (satu) responden dengan persentase sebesar 2%.
Tabel 4.4
Usia Responden Masyarakat Pada Kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 20-29 Tahun 19 38
2 30-39 Tahun 12 24
3 40-49 Tahun 15 30
4 50-59 Tahun 4 8
5 ˃ 60 Tahun 0 0
Total 50 100
Data Primer yang telah diolah, 2020
57
Tabel 4.4, menunjukkan bahwa responden berdasarkan usia terlihat
bahwa yng paling banyak yaitu pada usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 19
(Sembilan belas) responden dengan persentase 38%Kemudian disusul dengan
usia 40-99 tahun berjumlah 15 (lima belas) responden dengan persentase 30%,
untuk usia 30-39 tahun sebanyak 12 (dua belas) responden dengn persentase
24% sedangkan pada usia 50-60 tahun sebanyak 4 (empat) responden dengan
persentase sebesar 8%.
2. Pengujian Instrume Penelitian
a. Hasil Uji Validitas
Pada penelitian ini, tahap awal dari proses analisis data adalah melakukan
uji validitas instrument terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan untu
kmenjaga ketetapan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.
Kegunaan uji validitas untuk dapat mengetahui valid tidaknya suatu kuesioner
yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini, instrumen yang valid
menggambarkan bahwa suatu instrument benar–benar mampu dalam mengukur
variabel–variabel yang akan diukur dalam penelitian, serta mampu menunjukkan
tingkat kesesuaian antara konsep penelitian dengan hasil pengukuran.
Pada uji validitas, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 responden.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidaknya data sebelum data
tersebut diolah. Uji validitas dilakukan untuk lebih mengefesienkan waktu
dalam pengambilan data yang ada di lapangan dan apabila sampel yang didapat
hasilnya valid secara keseluruhan, maka semua indikator telah mewakili
semua instrument. Namun bila terdapat sampel yang tidak valid dan tidak dapat
58
mewakili indikator yang ada, maka instrument tersebut akan dihapus atau
dibuang. Adapun rumus yang digunakan oleh peneliti dalam uji validitas ini
adalah dibantu dengan bantuan SPSS Versi 21. Item pernyataan tersebut valid
apabila r hitung ≥ r tabel dan jika r hitung ≤ r tabel, maka item atau butir
instrument dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Pegawai (X)
Resp.
r hitung
nilai Pearson
Correlation r tabel
r hitung
nilai Sig.
(2-tailed) r kritis Keputusan
1. 0.554 0.27 0.000 0.05 Valid
2. 0.736 0.27 0.000 0.05 Valid
3. 0.647 0.27 0.000 0.05 Valid
4. 0.799 0.27 0.000 0.05 Valid
5. 0.717 0.27 0.000 0.05 Valid
6. 0.760 0.27 0.000 0.05 Valid
7. 0.670 0.27 0.000 0.05 Valid
8. 0.753 0.27 0.000 0.05 Valid
9. 0.352 0.27 0.012 0.05 Valid
10. 0.579 0.27 0.000 0.05 Valid
11. 0.547 0.27 0.000 0.05 Valid
12. 0.477 0.27 0.000 0.05 Valid
13. 0.593 0.27 0.000 0.05 Valid
14. 0.703 0.27 0.000 0.05 Valid
15. 0.697 0.27 0.000 0.05 Valid
Data Primer yang diolah, 2020
59
Berdasarkan table 4.5 diatas hasil pengujian validitas instrument
Kinerja Pegawai (X) dapat dijelaskan bahwa dari 15 item pernyataan semuanya
valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikan 5% (0,05)
atau r hitung ≥ r tabel.
Berikut hasil Uji Validitas Vaiabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kualitas Pelayanan
Publik (Y)
Resp.
r hitung
nilai Pearson
Correlation
r tabel
r hitung
nilai Sig.
(2-tailed)
r kritis Keputusan
1. 0.438 0.27 0.001 0.05 Valid
2. 0.377 0.27 0.007 0.05 Valid
3. 0.723 0.27 0.000 0.05 Valid
4. 0.679 0.27 0.000 0.05 Valid
5. 0.739 0.27 0.000 0.05 Valid
6. 0.581 0.27 0.000 0.05 Valid
7. 0.251 0.27 0.078 0.05 Valid
8. 0.627 0.27 0.000 0.05 Valid
9. 0.675 0.27 0.000 0.05 Valid
10. 0.724 0.27 0.000 0.05 Valid
11. 0.681 0.27 0.000 0.05 Valid
12. 0.642 0.27 0.000 0.05 Valid
13. 0.650 0.27 0.000 0.05 Valid
14. 0.611 0.27 0.000 0.05 Valid
15. 0.406 0.27 0.003 0.05 Valid
Data Primer yang diolah, 2020
60
Berdasrkan tabel 4.6 di atas hasil pengujian validitas instrumen Kinerja
Pegawai (Y) dapat dijelaskan bahwa dari 15 item pertanyaan semuanya valid,
karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikan 5% (0,05) atau r
hitung ≥ r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menjaga keandalan dari sebuah
instrumen atau alat ukur maka peneliti melakukan pengujian uji reliabilitas,
dimana instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah instrument yang valid,
sedangkan instrument yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji
reliabilitas. Dalam pengukuran reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach
dengan bantuan SPSS for 21. Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan
maka penelitian ini adalah Alpha Cronbach variabel kinerja Pegawai (X), yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Pegawai (X)
Case Processing Summary
N %
Cas
es
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.893 15
61
Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka dapat diketahui nilai koefisien Alpha
adalah sebesar 0,893. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai alphanya lebih
dari 0,5. Maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,893 > dari 0,5 sehingga
instrumennya reliable.
Hasil pengujian reliabilitas instrument yang hasilnya reliabel
mengandung pengertian bahwa apabila instrumen pada suatu saat akan
digunakan kembali untuk mengukur variabel yang sama, yaitu Kinerja Pegawai
(X) maka hasilnya relatif akan sama. Dengan kata lain dari hasil uji reliabilitas
yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah Alpha Crombach variabel
Kualitas Pelayanan Publik (Y), yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Kualitas Pelayanan Publk (Y)
Case Processing Summary
N %
Cas
es
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.859 15
Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.8 diatas maka dapat diketahui nilai koefisien Alpha
adalah sebesar 0,859. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai alphanya lebih
dari 0,5. Maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,859 > dari 0,5 sehingga
62
instrumennya reliabel. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang hasilnya
reliabel mengandung pengertian bahwa apabila instrument pada suatu saat akan
digunakan kembali untuk mengukur variabel yang sama, yaitu Kualitas
Pelayanan Publik (Y) maka hasilnya relative sama. Dengan begitu konsistensi
dari hasil pengukuran dengan menggunakan instrument yang sama.
3. Hasil Analisis Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Kinerja Pegawai (X)
Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut.Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomi.Lebih lanjut dikatakan bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ektrinsik pegawai. Unsur-unsur intrinsik
yang merajai kinerja pegawai terdiri daripendidikan, kemahiran, semangat,
kesehatan, usia, keterampilan, perasaan dan spiritual. Sedangkan faktor
ekstrinsik yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik, pemimpinan, hubungan vertical dan horizontal, imbalan, kontrol
berupa penyeliaan, fasilitas, pelatihan, beban kerja, prosedur kerja, bentuk
hukuman dan sebagainya.
Variabel kinerja pegawai diukur dari lima indikator menurut T.R.
Michellyaitu: (1) Kualitas Kerja (Quality of work), (2) Komunikasi
(Communication), (3) Kecepatan (Promptness), (4) Kemampuan (Capability),
dan (5) Inisiatif (Initiative).
63
1) Kualitas Kerja (Quality of Work)
Kualitas kerja dapat diukur dari persepsi seorang pegawai terhadap
kualitas suatu pekerjaan yang bisa dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
kemampuan dan keterampilan pegawai Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar selama bekerja. Dengan adanya indikator tentang kualitas kerja maka
diperlukan sub indikator sehingga dapat membantu hasil dari penelitian yang
dilakukan. Adapun sub indikator pada penelitian ini yaitu:
a) Pegawai dapat mencapai kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instansi
b) Kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan
c) Kualitas kerja pegawai dinilai baik dan berprestasi
Adapun hasil dari pernyataan kualitas kerja dapat dilihat pada tabel berikut
Tebal 4.9
Indikator Pegawai Dapat Mencapai Kualitas Kerja yang Ditetapkan oleh
Instansi
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 1 3 2
Setuju 4 37 148 74
Sangat Setuju 5 12 60 24
Total ( ∑ ) 50 208 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 4.16
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.9, pada indikator pegawai dapat mencapai kualitas
kerja yang ditetapkan oleh instansi, kualitas kerja pegawai di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar mendapatkan penilaian kurang setuju dari 1 (satu)
64
orang dengan persentase 2%, penilaian setuju dari 37 (tiga puluh tujuh) orang
dengan persentase 74%, dan penilaian sangat setuju dari 12 (dua belas) orang
dengan persentase 24%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.16,
menunjukkan bahwa kualitas kerja pegawai terkait pegawai dapat mencapai
kualitas kerja yang ditetapkan oleh instansi masuk dalam kategori Baik
Tebal 4.10
Indikator Kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 1 3 2
Setuju 4 42 168 84
Sangat Setuju 5 7 35 14
Total ( ∑ ) 50 206 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 4.12
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.10, dari 50 responden terdapat 1 (satu) orang
responden atau 2% yang menjawab Kurang Setuju, 42 (empat puluh dua) orang
responden atau 84% menjawab Setuju, da n sebanyak 7 (tujuh) atau 14% yang
menjawab Sangat Setuju.Hasil dari rata-rata skor menunjukkan angka 4.12 yang
berarti bahwa kualitas kerja pegawai terkait indikator kualitas kerja pegawai
dinilai baik oleh atasan berada dalam kategori Baik.
65
Tebal 4.11
Indikator Kualitas kerja pegawai dinilai baik
dan berprestasi
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 41 164 82
Sangat Setuju 5 4 20 8
Total ( ∑ ) 50 199 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.98
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.11, dari 50 responden, terdapat 5 (lima) orang yang
memberikan penilaian kurang setuju dengan persentase 10%, penilaian setuju
sebanyak 41 (empat puluh satu) orang dengan persentase 82% dan mendapatkan
penilaian Sangat setuju dari 4 (empat) orang atau sebesar 8%. Adapun hasil
rata-rata skor menunjukkan angka 3,98, menunjukkan bahwa kualitas kerja
pegawai terkait indikator kualitas kerja pegawai dinilai baik sehingga dikatakan
rajin dan berprestasi berada dalam kategori Cukup Baik.
Adapun rekapitulasi Aspek kualitas kerja (Quality of Work) berdasarkan
indikator: (1) Pegawai dapat mencapai kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh
instansi; (2) Kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan; dan (3) Kualitas
kerjapegawai dinilai baik dan berprestasi, terlihat pada Tabel 4.12:
66
Tabel 4.12
Rekapitulasi Aspek kualitas Kerja Pegawai di kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar
No. Aspek Kualitas Kerja Rata-Rata
Skor
1. Pegawai dapat mencapai kualitas kerja yang telah
ditetapkan oleh instansi 4,16
2. Kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan 4,12
3. Kualitas kerja pegawai dinilai baik dan berprestasi 3,98
Rata-rata 4,08
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data Tabel 4.12, dari jawaban responden tentang kualits kerja
dapat dilihat dari 3 pernyataan yang diuraikan, yang pertama mengenai pegawai
dapat mencapai kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instnsi mendapatkan
rata-rata skor 4,16 dan dikategorikan Baik. Kemudian dari pernyataan kedua
mngenai kualitas kerja pegawai dinilai baik oleh atasan mendapatkan jawaban
dari responden dengan rata-rata skor 4,12 dan juga dikategorikan Baik. Adapun
dari pernyataan ketiga mengenai kualitas kerja pegawai dinilai cukup baik
sehingga dktakan sebagai pegawai rajin dan berprestasi menunjukkan jawaban
responden dengan rata-rata skor sebesar 3,98 dan diktegorikan Cukup Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa Kinerja pegawai terkait aspek
Kualitas Kerja pegawai di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar
mendapatkan penilaian rata-rata 4,08 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil
rekapitulasi dapat dilihat pada Diagram 1:
67
Pegawai dapat mencapai
kualitas kerja yang telah ditetapkan
oleh instansi,
4.16
Kualitas kerja pegawai dinilai
baik oleh
atasan, 4.12
Kualitas Kerja pegawai dinilai
baik dan berprestasi,
3.98
Diagram 1
Rekapitulasi Kualitas Kerja Pegawai pada kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
2) Komunikasi (Communication)
Komunikasi dalam hal ini adalah kemampuan pegawai dalam
berkomunikasi dengan baik kepada konsumen dan juga kepada para pegawai
yang ada di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar. Dengan adanya
indikator tentang komunikasi maka diperlukan sub indikator sehingga dapat
membantu hasil dari penelitian yang dilakukan. Adapun sub indikator pada
penelitian ini yaitu:
a) Pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif terhadap masyarakat
b) Dalam beinteraksi, pegawai selalu menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
c) Pegawai selalu menyampaikan informasi dengan baik kepada masyarakat.
Adapun hasi dari pernyataan komunikasi pegawai dapat dilihat pada tabel
berikut:
68
Tebal 4.13
Indikator Pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif
terhadap masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 34 136 68
Sangat Setuju 5 12 60 24
Total ( ∑ ) 50 208 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.16
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.13, penilaian 50 responden terhadap indikator
Pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif terhadap masyarakat
mendapatkan penilaian Kurang setuju dari 4 (empat) orang dengan persentase
8%, pennilaian Setuju dari 34 (tiga puluh empat) orang dengan persentase 68%,
dan penilaian Sangat setuju dari 12 (dua belas) orang dengan persentase sebesar
24%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,16 yang berarti bahwa
Komunikasi pegawai terkait indikator pegawai selalu melakukan komunikasi
yang efektif terhadap maasyarakat berada dalam kategori Baik.
69
Tabel 4.14
Indikator dalam berinteraksi pegaai selalu menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 2 6 4
Setuju 4 38 152 76
Sangat Setuju 5 10 50 20
Total ( ∑ ) 50 208 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.16
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.14, dari 50 responden terdapat 2 (dua) orang yang
memberikan jawaban Kurang Setuju dengan persentase 4%, dan sebanyak 38
(tiga puluh delapan) orang yang menjawab Setuju dengan persentase sebesar
76% serta 10 (sepuluh) orang yang menjawab Sangat Setuju dengan persentase
20%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,16 yang berarti bahwa
kinerja pegawai terkait indikator selama melakukan komunikasi, pegawai selalu
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti berada dalam kategori Baik.
70
Tebal 4.15
Indikator pegawai selalu menyampaikan informasi dengan baik kepada
masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 7 21 14
Setuju 4 35 140 70
Sangat Setuju 5 8 40 16
Total ( ∑ ) 50 201 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.02
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.15, dari 50 responden terdapat 7 (tujuh) orang
responden atau 14% yang menjawab Kurang Setuju dan 35 ( tiga puluh lima)
orang responden atau 70% menjawab Setuju serta 8 (delapan) orang yang
memberikan jawaban Sangat Setuju dengan persentase 16%. Hasil dari rata-rata
skor sebesar 4,02 menunjukkan bahwa kinerja pegawai terkait indikator setiap
informasi selalu disampaikan dengan baik kepada rekan kerja dan masuarakat
masuk dalam kategori Baik.
Adapun rekapitulasi aspek Komunikasi pegawai berdasarkan indikator:
(1) Pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif terhadap masyarakat; (2)
dalam berinterkasi pegawai selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti;
(3) pegawai selalu menyampaikan informasi dengan baik kepada masyarakat,
teliht pada table 4.16:
71
Tabel 4.16
Rekapitulasi Aspek Komunikasi pegawai pada kantor bpjs Kesehatan g
Cabang Makassar.
No. Aspek Komunikasi Rata-Rata
Skor
1. Pegawai salalu melakukan komunikasi yang efektif 4.16
2. Pegawai selalu menggunakan bahasa yang formal 4,16
3. Pegawai selalu menyampaikan informasi dengan baik 4,02
Rata-rata 4,11
Sumber: Hasil Olah Data, 2020
Berdasarkan data Tabel 4.16, dari jawaban responden tentang komunikasi
dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, yang pertama mengenai
pegawai pegawai selalu melakukan komunikasi yang efektif mendapatkan rata-
rata skor 4,16 dan dikategorikan Baik. Kemudian dari pernyataan kedua
mngenai pegawai selalu berkomunikasi menggunakan bahsa yang formal
mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor 4,16 dan juga
dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai pegawai selalu
menyampaikan infomasi dengan baik menunjukkan jawaban responden dengan
rata-rata skor sebesar 4,02 dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa Kinerja pegawai terkait aspek
Komunikasi pegawai di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,11 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 2:
72
Diagram 2
Rekapitulasi Aspek Komunikasi Yang terjadi di Kantor BPJS Kesehata
Cabang Makassar
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
3) Kecepatan (Promptness)
Yaitu kecepatan dalam bekerja yang diukur oleh tingkat waktu, sehingga
pegawai yang ada di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar dituntut untuk
bekerja dengan cepat dalam mencapai kepuasan dan peningkatan kerja
pegawai.untuk mengukur seberapa besar tingkat kecepatan pegawai dalam
melaksanakan suatu pekerjaan, maka dapat diliht dari beberap subindikator
yaitu:
a) Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat sesuai
dengan prosedur kerja yang ada
b) Pegawai tidak menunda pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
c) Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai dapat dilihat dari waktu
kerja.
Pegawai selalu melakukan
komunikasi yang efektif terhadap masyarakat, 4.16
dalam berinteraksi, pegawai selalu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti,
4.16
pegawai selalu menyampaikan
informasi dengan baik kepada
masyarkat 4.02
73
Adapun hasil dari pernyataan kecepatan dapat dilihat pada table berikut:
Tebal 4.17
Indikator Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan
secara cepat sesuai dengan prosedur kerja yang ada
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 14 42 28
Setuju 4 28 112 56
Sangat Setuju 5 8 40 16
Total ( ∑ ) 50 194 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.88
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.17, dari 50 responden terdapat 14 (empat belas)
orang responden atau 28% yang menjawab Kurang Setuju dan 28 (dua puluh
delapan) orang responden atau 56% menjawab Setuju, serta 8 (delapan) oran
yang meberikan jawaban Sanhgat Setuju. Hasil dari rata-rata skor (X) sebesar
3,88 menunjukkan bahwa Kecepatann terkait indikator dalam bekerja, pegawai
selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat sesaui dengan prosedur yang ada
masuk dalam kategori Kurang Stuju atau Cukup Baik.
74
Tebal 4.18
Indikator Pegawai tidak menunda pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 35 140 70
Sangat Setuju 5 10 50 20
Total ( ∑ ) 50 204 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.08
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.18, dari 50 responden terdapat 1 (Satu) orang yang
memberikan penilaian Tidak Setuju dengan Persentase 2%, penilaian Kurang
Setuju dari 4 (empat) orang dengan persentase 8%, penilaian Setuju dari 35
(tiga puluh lima) orang dengan persentase 70% serta mendapat penilaian
Sangat Setuju dari 10 (sepuluh) orang dengan persentase 20%. Adapun rata-
rata skor (X) menunjukkan angka 4,08 menunjukkan bahwa Kecepatan
terkait indikator dalam melaksqanakan tugas kerja, pegawai tidak sering
menunda pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya masuk dalam
kategori Baik.
75
Tebal 4.19
Indikator Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 12 36 24
Setuju 4 33 132 66
Sangat Setuju 5 4 20 8
Total ( ∑ ) 50 190 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.8
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.19, terkait indikator banyaknya hasil kerja pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja mendapatkan penilaian Tidak Setuju dari 1 (satu)
orang dengan persentase sebesar 2%, peninlaian Kurang Setuju dari 12 (dua
belas) orang dengan persentase sebesar 24%, dan penilaian Setuju dari 33 (tiga
puluh tiga) orang dengan persentase sebesar 66% serta penilaian Sangat Setuju
dari 4 (empat) orang dengan persentase sebesar 8%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkang angka 3,8 menunjukka bahwa kecepatan dalam bekerja terkait
indikator banyaknya hasil kerja pegawai dapat dilihat dari waktu kerja masuk
dalam kategori Cukup Baik.
Adapun rekapitulasi Aspek Kecepatan berdasarkan indikator (1) Dalam
bekerja, pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat sesuai dengan
prosedur kerja yang ada; (2) Dalam melaksanakan tugas kerja, pegawai tidak
sering menunda pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya; (3) Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja, terlihat pada Tabel 4.20:
76
Tabel 4.20
Rekapitulasi Aspek Kecepatan pada kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar.
No. Aspek Kecepatan Rata-Rata
Skor
1. Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan
secara cepat sesuai dengan prosedur kerja yang ada 3.88
2. Pegawai tidak menunda pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya 4.08
3. Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja 3.8
Rata-rata 3.92
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data Tabel 4.20, dari jawaban responden tentang aspek
kecepatan dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan pertama
mengenai pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat sesuai dengn
prosedur kerja yanag ada mendapatkan rata-rata skor 3,88 dan dikategorikan
Cukup Baik. Kemudian dari pernyataan kedua mngenai Pegawai tidak menunda
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya mendapatkan jawaban dari
responden dengan rata-rata skor 4,08 dan dikategorikan Baik. Adapun dari
pernyataan ketiga mengenai Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja menunjukkan jawaban responden dengan rata-rata
skor sebesar 3,8 dan diktegorikan Cukup Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa Kinerja pegawai terkait aspek
Kecepatan pegawai di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 3,92 dan masuk dalam kategori Cukup Baik. Hasil
rekapitulasi dapat dilihat pada Diagram 3:
Diagram 3
77
Rekapitulasi Indikator Kecepatan Pegawai dalam Bekerja
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
4) Kemampuan (Capability)
Dalam hal ini kemampuan adalah keahlian atau kompetensi yang dimiliki
pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara
maksimal. Dalam hal ini pegawai Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
dituntut agar memiliki kemampuan dalam bekerja sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan secara maksimal. Dalam mengukur kemampuan pegawai dalam
bekerja maka dapat dilihat dari beberapa subindikator yaitu:
a) Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh kantor untuk menunjang
hasil kerja pegawai
b) Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang
dikerjakan pegawai saat ini.
c) Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin tingkat kesalahan yang
terjadi dalam hasil kerjanya.
Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan
pekerjaan secara cepat sesuai
dengan prosedur kerja yang ada,
3.88
Pegawai tidak menunda
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya, 4.08
Banyaknya hasil kerja yang
diselesaikan pegawai dapat
dilihat dari waktu
kerja, 3.8
78
Adapun hasil dari pernyataan kemampuan dapat dilihat pada table berikut:
Tebal 4.21
Indikstor Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh
kantor ntuk menunjang hasil kerja pegawai
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 12 36 24
Setuju 4 27 108 54
Sangat Setuju 5 11 55 22
Total ( ∑ ) 50 199 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.98
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.21, terkait indikator Pegawai menggunakan fasilitas
yang diberikan kantor untuk menunjang hasil kerjanya mendapatkan penilaian
Kurang Setuju dari 12 (dua belas) orang dengan persentase sebesar 24%,
penilaian Setuju dari 27 (dua puluh tujuh) orang dengan persentase sebesar 54%,
dan penilaian Sangat Setuju dari 11 (sebelas) orang dengan persentase 22%.
Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3.98 menunjukkan bahwa
Kinerja Pegawai terkait pegawai menggunakan fasilitas kantor untuk menunjang
hasil kerjanya masuk dalam kategori Cukup Baik.
79
Tebal 4.22
Indikator Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan dan tugas
yang dikerjakan pegawai saat ini
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 40 160 80
Sangat Setuju 5 6 30 12
Total ( ∑ ) 50 202 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.04
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.22, terkait indikator Skill yang dimiliki pegawai
sesuai dengan pekerjaan dan tugasnya saat ini mendapatkan penilaian Kurang
Setuju dari 4 (empat) orang dengan persentase sebesar 8%, penilaian Setuju dari
40 (empat puluh) orang dengan persentase sebesar 80% dan penilaian Sangat
setuju dari 6 (enam) orang dengan persentase sebesar 12%. Adapun hasil rata-
rata skor menunjukkan angka 4.04 menunjukkan bahwa Kenerja Pegawai terkait
indikator Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaannya saat ini masuk
dalam kategori Baik.
80
Tebal 4.23
Indikator Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin tingkat
kesalahan yang terjadi dalam hasil kerjanya
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 37 148 74
Sangat Setuju 5 8 40 16
Total ( ∑ ) 50 203 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.06
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.23, pada indikator Pegawai selalu meminimalisir
sekecil mungkin kesalahan yang terjadi dalam hasil kerjanya mendapatkan
penilaian Kurang Setuju dari 5 (lima) orang dengan persentase sebesar 10%,
penilaian setuju dari 37 (tiga puluh tujuh) orang dengan persentase sebesar 74%,
dan penilaian Sangat Setuju dari 8 (delapan) orang dengan persentase sebesar
16%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.06 menunjukkan
bahwa Kinerja pegawai tekait Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin
tingka kesalahan dalam hasil kerjanya masuk dalam kategori Baik.
Adapun rekapitulasi aspek kemampuan berdasarkan indikator : (1)
Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh kantor untuk menunjang
hasil kerja pegawai; (2) Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan dan
tugas yang dikerjakan pegawai saat ini; (3) Pegawai selalu meminimalisir
sekecil mungkin tingkat kesalahan yang terjadi dalam hasil kerjanya, Terlihat
pada Tabel 4.24:
81
Tabel 4.24
Rekapitulasi Aspek Kemampuan Pegawai dalam Bekerja
di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar
No. Aspek Kemapuan Rata-Rata
Skor
1. Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh
kantor untuk menunjang hasil kerja pegawai 3.98
2. Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan
dan tugas yang dikerjakan pegawai saat ini 4.04
3. Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin tingkat
kesalahan yang terjadi dalam hasil kerjanya 4.06
Rata-rata 4.02
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 2.24, dari jawaban responden tentang aspek
kemampuan dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan
pertama mengenai pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan oleh kantor
untuk menunjaang hasil kerja pegawai mendapatkan rata-rata skor 3,98 dan
dikategorikan Cukup Baik. Kemudian dari pernyataan kedua mngenai Skill yang
dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang dikerjakan pegawai
saat mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor 4,04 dan
dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai Pegawai selalu
meminimalisir sekecil mungkin tingkat kesalahan yang terjadi dalam hasil
kerjanya menunjukkan jawaban responden dengan rata-rata skor sebesar 4,06
dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa Kinerja pegawai terkait aspek
Kemampuan pegawai di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,02 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 4:
82
Diagram 4
Rekapitulasi Kinerja Pegawai Kantor BPJS Kesehatan pada Aspek
Kemampuan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
5) Inisiatif (Initiative)
Inisiatif merupakan cara berpikir yang dimiliki stiap pegawai di Kantor
Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar yang mampu menyelesaikan masalah
pekerjaannya sendiri agar tidak terjadi maslah dalam pekerjaannya, untuk
mengukur seberapa besar inisatif pegawai dalam bekerja di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar diperlukan beberapa subindikator yaitu:
a) Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu menawarkan bantuan
b) Pegawai selalu mencari alternative pola kerja terbaik untuk mempercepat
proses penyelesaian pekerjaan
c) Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran atas pekerjaan
yang telah dihasilakan.
Adapaun hasil dari pernyataan inisiatif dapat dilihat pada tabel berikut:
Pegawai menggunakan fasilitas yang
diberikan oleh kantor untuk
menunjang hasil kerja pegawai,
3.98
Skill yang dimiliki pegawai sesuai
dengan pekerjaan dan tugas yang
dikerjakan pegawai saat,
4.04
Pegawai selalu meminimalisir
sekecil mungkin tingkat kesalahan yang terjadi dalam
hasil kerjanya,
4.06
83
Tebal 4.25
Indikator Dalam melayani masyarakat, pegawai
selalu menawarkan bantuan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 1 3 2
Setuju 4 34 136 68
Sangat Setuju 5 15 75 30
Total ( ∑ ) 50 214 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.28
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.25, terkait indikator Dalam melayani masyarakat
pegawai selalu meawarkan bantuan, mendapatkan penilaian Kurang Setuju dari
1 (satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian Setuju dari 34 (tiga
puluh empat) orang dengan persentase sebesar 68%, dan penilaian Sangat Setuju
dari 15 (lima belas) orang dengan persentase sebesar 30%. Adapun hasil rata-
rata skor menunjukkan angka 4.28 menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai terkait
indikator Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu menawarkan bantuan
masuk dalam kategori Baik.
84
Tebal 4.26
indikator Pegawai selalu mencari alternatif pola kerja terbaik untuk
mempercepat proses penyelesaian pekerjaan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 35 140 70
Sangat Setuju 5 10 50 20
Total ( ∑ ) 50 205 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.26, pada indikator Pegawai selalu mencari alternative
terbaik untuk mempercepat proses kerjanya, mendapatkan penilaian Kurang
Setuju dari 5 (lima) orang dengan persentase sebesar 10%, penilaian setuju dari
35 (tiga puluh lima) orang dengan persentase sebesar 70%, dan penilaian Sangat
Setuju dari 20 (sepuluh) orang dengan persentase sebesar 20%. Adapun hasil
rata-rata skor menunjukka angka 4.1 menunjukkan bahwa kierja pegawai terkait
indikator pegawai selalu mencari alternative kerja terbaikdalam mempercepat
proses kerjanya masuk dalam kategori Baik.
85
Tebal 4.27
Indikator Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik
dan saran atas pekerjaan yang telah dihasilakan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 32 128 64
Sangat Setuju 5 14 70 28
Total ( ∑ ) 50 210 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.27, pada indikator Pegawai akan selalu terbuka untuk
menerima kritik dan saran atas pekerjaannya, mendapatkan penilaian Kurang
Setuju dari 4 (empat) orang dengan persentase sebesar 8%, penilaian Setuju dari
32 (tiga puluh dua) orang dengan persentase sebesar 64%, dan penilaian Sangat
Setuju dari 14 (empat belas) orang dengan persentase sebesari 28%. Adapun
hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.2 menunjukkan bahwa kinerja pegawai
terkait indikator Pegawai selalu terbuka untuk menerika kritik dan saran masuk
dalam kategori Baik.
Adapun hasil rekapitulasi Aspek Inisiatif bersarkan indikator: (1) Dalam
melayani masyarakat, pegawai selalu menawarkan bantuan; (2) Pegawai
selalumencari alternative pola kerja terbaik untuk mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan; (3) Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik
dan saran atas pekerjaan yang telah dihasilakan, terlihat pada tabel 4.28:
86
Tabel 4.28
Rekapitulasi Inisiatif dalam Bekerja di kantor BPJS Kesehatan cabang
Makassar
No. Aspek inisiati Rata-Rata
Skor
1. Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu
menawarkan bantuan 4.28
2. Pegawai selalu mencari alternative pola kerja terbaik
untuk mempercepat proses penyelesaian pekerjaan 4.1
3. Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan
saran atas pekerjaan yang telah dihasilakan 4.2
Rata-rata 4.19
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.28, dari jawaban responden tentang aspek
kemampuan dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan
pertama mengenai Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu menawarkan
bantuan mendapatkan rata-rata skor 4,28 dan dikategorikan Baik. Kemudian dari
pernyataan kedua mngenai Pegawai selalu mencari alternative pola kerja terbaik
untuk mempercepat proses penyelesaian pekerjaan mendapatkan jawaban dari
responden dengan rata-rata skor 4,1 dan dikategorikan Baik. Adapun dari
pernyataan ketiga mengenai Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima kritik
dan saran atas pekerjaan yang telah dihasilakan menunjukkan jawaban
responden dengan rata-rata skor sebesar 4,2 dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa Kinerja pegawai terkait aspek
Kecepatan pegawai di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,19 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 5:
87
Diagram 5
Rekapitulasi Kinerja Pegawai Kantor BPJS Kesehatan pada Aspek
Inisiatif
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Tabel 4.29
Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai
No. Kinerja Pegawai Rata-Rata
Skor
1. Kualitas Kerja 4.08
2. Komunikasi 4.11
3. Kecepatan 3.92
4. Kemampuan 4.02
5. Inisiatif 4.19
Rata-rata 4.06
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.29, hasil rekapitulasi analisis variabel Kinerja Pegawai di
Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar dapat diketahui bahwa indikator yang
memiliki nnilai paling tinggi adalah aspek inisiatif dengan nilai rata-rata sebesar
4.19.
Dalam melayani masyarakat,
pegawai selalu menawarkan
bantuan, 4.28
Pegawai selalu mencari
alternative pola kerja terbaik untuk
mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan, 4.1
Pegawai akan selalu terbuka
untuk menerima kritik dan saran atas pekerjaan
yang telah dihasilakan,
4.2
88
b. Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Kualitas pelayanan publik adalah suatu sikap atau cara pegawai dalam
melayani pelanggan atau masyarakat memenuhi kebutuhannya secara
memuaskan demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Penelitian ini
bertujuan untuk menilai serta mengetahui kualitas pelayanan publik di kantor
BPJS Keseatan Cabang Makassar yang dapat dilihat pada beberapa indikator
tentang keandalan ,daya tanggap, jaminan empati dan berwujud. Dalam
penelitian ini kuesioner (angket) yang dibagikan menggunakan skala linert
dengan 5 skala pengukuran.
1) Keandalan
Keandalan (Reliability), adalah kemampuan pegawai pada masyarakat
dalam memberikan pelayanan yang diinginkan secara tepat, akurat dan
memuaskan. Adapun indikator keandalan sebagai berikut:
a) Pegawai Memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat
b) Pegawai tidak menunda dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
c) Pegawai senantiasa memberikan pelayanan yang tepat kepada masyarakat
Untuk memberikan deskripsi tentang pernyataan responden terhadap
keandalan yang dimiliki dan telah diperlihatkan oleh pegawai di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar, makadapat dilihat padaTabel berikut:
89
Tebal 4.30
Indikator Pegawai Memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2
Tidak Setuju 2 3 6 6
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 31 124 62
Sangat Setuju 5 11 55 22
Total ( ∑ ) 50 198 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.96
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.30, pada indikator Pegawai memberikan pelayanan
yang sama kepada masyarakat, mendapatkan penilaian Sangat Tidak Setuju dari
1 (satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian Tidak Setuju dari 3 (tiga)
orang dengan persentase sebesar 6%, penilaian Kurang Setuju dari 4 (empat)
orang dengan persentase sebesar 8%, penilaian Srtuju dari 31 (tiga puluh satu)
orang dengan persentase sebesar 62%, dan penilaian Sangat Setuju dari 11
(sebelas) orang dengan persentase sebesar 22%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 3.96 menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan publik terkait
indikator Pegawai memberiukan pelayanan yang sama kepada masyarakat
masuk dalam kategori Cukup Baik.
90
Tebal 4.31
IndikatorPegawai tidak menunda pekerjaan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 9 27 18
Setuju 4 24 96 48
Sangat Setuju 5 16 80 32
Total ( ∑ ) 50 204 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.08
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.31, pada indikator Pegawai tidak menunda pekerjaan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mendapatkan penilaian
Sangat Tidak Setuju dari 1 (satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian
Kurang Setuju dari 9 (Sembilan) orang dengan Persentase 18%, penilaian Setuju
dari 24 (dua puluh empat) orang dengan persentase sebesar 48%, dan penilaian
Sangat Setuju dari 16 (enam belas) orang dengan perseentase sebesar 32%.
Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.08 menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan public terkait indikator pegawai tidak menunda pekerjaan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masuk dalam kategoro Baik.
91
Tebal 4.32
Indikator Pegawai senantiasa memberikan pelayanan yang tepat kepada
masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 7 21 14
Setuju 4 28 112 56
Sangat Setuju 5 15 75 30
Total ( ∑ ) 50 208 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.16
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.32, pada indikator pegawai senantiasa memberikan
pelayanan yang tepat kepada masyarakat, mendapatkan penilaian Kurang
Setuju dari 7 (tujuh) orang dengan persentase sebesar 14%, penilaian Setuju
dari 28 (dua puluh delapan) orang dengan persentase sebesar 56%, dan
penilaian Sangat Setuju dari 15 (lima belas) orang dengan persentase sebesar
30%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.16 menunjukkan bahwa
Kualitas pelayanan public terkait indikator pegawai senantiasa memberikan
pelayanan yang tepat kepada masyarakat masuk dalam kategori Baik.
Adapun hasil rekapitulasi Aspek Keandalan berdasarkan indikator: (1)
Pegawai Memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat; (2) Pegawai
tidak menunda dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; (3) Pegawai
senantiasa memberikan pelayanan yang tepat kepada masyarakat, terlihat pada
tabel 4.34:
92
Tabel 4.33
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik pada Aspek Keandalan
No. Aspek Keandalan Rata-Rata
Skor
1. Pegawai Memberikan pelayanan yang sama kepada
masyarakat 3.96
2. Pegawai tidak menunda dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat 4.08
3. Pegawai senantiasa memberikan pelayanan yang tepat
kepada masyaraka 4.16
Rata-rata 4.06
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.33, dari jawaban responden tentang aspek keandalan
dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan pertama Pegawai
Memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat mendapatkan rata-rata
skor 3,96 dan dikategorikan Cukup Baik. Kemudian dari pernyataan kedua
mngenai Pegawai tidak menunda dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor 4,08 dan
dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai Pegawai
senantiasa memberikan pelayanan yang tepat kepada masyaraka menunjukkan
jawaban responden dengan rata-rata skor sebesar 4,16 dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
aspek Keandalan di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,06 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 6:
93
Diagram 6:
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan pada
Aspek Kenadalan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
2) Ketanggapan
Ketanggapan (Responsiveness) adalah kemauan yang dimiliki para
pegawai untuk membantu masyakat dalam memberika npelayanan tepat dan
tanggap pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar. Adapun indikator
ketanggapan sebagai berikut:
a) Kesediaanpegawaimembantumasyarakatyangmerasakesulitandalam
melakukan pelayanan
b) Pegawai Memberikan perhatian dalam melayani masyarakat
c) Pegawai menerima saran yang diberikan oleh masyarakat
Untuk memberikan deskripsi tentangpernyataan dari responden terhadap
ketanggapan yang dimiliki dan telah diperlihatkan oleh pegawai di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar, maka dapat dilihat pada Tabel berikut:
Pegawai Memberikan
pelayanan yang sama kepada
masyarakat, 3.96
Pegawai tidak menunda dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat, 4.08
Pegawai senantiasa
memberikan pelayanan yang
tepat kepada masyaraka,
4.06
94
Tebal 4.34
Indikator Kesediaan pegawai membantu masyarakat yang merasa
kesulitan dalam melakukan pelayanan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 3 9 6
Setuju 4 28 112 56
Sangat Setuju 5 19 95 38
Total ( ∑ ) 50 216 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.32
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.34, pada indikator Kesediaan pegawai dalam
membantu masyarakat yang merasa kesulitan dalam melakukan pelayanan,
mendapatkan penilaian Kurang Setuju dari 3 (tiga) orang dengan persentase
sebesar 6%, penilaian Setuju dari 28 (dua puluh delapan) orang dengan
persentase sebesar 56%, dan penilaian Sangat Setuju dari 19 (Sembilan belas)
orang dengan persentase sebesar 38%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan
angka 4.32 menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan publik terkait indikator
Kesediaan pegawai dalam membantu masyarakat masuk dalam kategori Baik.
95
Tebal 4.35
Indikator Pegawai Memberikan perhatian dalam melayani masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 6 18 12
Setuju 4 30 120 60
Sangat Setuju 5 13 45 26
Total ( ∑ ) 50 184 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.68
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.35, dari indikator pegawai memberikan perhatian
dalam melayani masyarakat, mendapatkan penilaian Sangat Tidak Setuju dari 1
(satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian Kurang Setuju dari 6
(enam) orang dengan persentase sebesar 12%, penialain Setuju dari 30 (tiga
puluh) orang dengan persentase sebesar 60%, dan penilaian Sangat Setuju dari
13 (tiga belas) orang dengan persentase sebesar 26%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 3.68 menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan public terkait
indikator pegawai memberikan perhatian dalam melayani masyarakat masuk
dalam kategori Cukup baik.
96
Tebal 4.36
Indikator Pegawai menerima saran yang diberikan oleh masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 6 18 12
Setuju 4 29 116 58
Sangat Setuju 5 14 70 28
Total ( ∑ ) 50 205 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.36, pada indikator Pegawai menerima saran yang
diberikan oleh masyarakat, mendapatkan penilaian Sangat Tidak Setuju dari 1
(satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian Kurang Setuju dari 6
(enam) orang dengan persentase sebesar 12%, penilaian Setuju dari 29 (dua
puluh Sembilan) orang dengan persentase sebesar 58% dan penilaian sangat
Setuju dari 14 (empat belas) orang dengan persentase sebesar 28%. Adapun hasil
rata-rata skor menunjukkan angka 4.1 menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan
publik terkait indikator pegawai menerima saran yang diberikan oleh msyarakat
masuk dalam kategori Baik.
Adapun hasil rerkapitulasi aspek Ketanggapan berdasarkan indikator: (1)
Kesediaan Pegawai membantu masyarakat yang merasa kesulitan dalam
melakukan pelayanan; (2) pegawai memberikan perhatian dalam melayani
masyarakat; (3) Pegawai menerima saran yang diberikan oleh masyarakat,
terlihat pada tabel 4.37:
97
Tabel 4.37
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik pada Aspek Ketanggapan
No. Aspek Ketanggapan Rata-Rata
Skor
1. Kesediaan Pegawai membantu masyarakat yang merasa
kesulitan dalam melakukan pelayanan 4.32
2. Pegawai memberikan perhatian dalam melayani
masyarakat 3.68
3. Pegawai menerima saran yang diberikan oleh
masyarakat 4.1
Rata-rata 4.03
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.37, dari jawaban responden tentang aspek
ketanggapan dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan
pertama mengenai Kesediaan Pegawai membantu masyarakat yang merasa
kesulitan dalam melakukan pelayanan mendapatkan rata-rata skor 3,42 dan
dikategorikan Cukup Baik. Kemudian dari pernyataan kedua mngenai Pegawai
memberikan perhatian dalam melayani masyarakat mendapatkan jawaban dari
responden dengan rata-rata skor 3,68 dan dikategorikan Cukup Baik. Adapun
dari pernyataan ketiga mengenai Pegawai menerima saran yang diberikan oleh
masyarakat menunjukkan jawaban responden dengan rata-rata skor sebesar 4,1
dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
aspek Keatanggapan di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,03 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 7:
98
Diagram7:
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan
Terkait Aspek Ketanggapan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
3) Jaminan
Jaminan (Assurance) adalah kemampuan dan pengetahuan pegawai dalam
meyakinkan masyarakat dalam hal pemberian pelayanan pada Kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar. Adapun indikator jaminan yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanyamasing-masing
b) Masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai
c) Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dari pegawai
Untuk memberikan deskripsi tentang pernyataan dari responden
terhadap jaminan yang dimiliki dan telah diperlihatkan oleh pegawai di kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar, maka dapat dilihat padaTabel berikut :
Kesediaan Pegawai membantu
masyarakat yang merasa kesulitan dalam melakukan
pelayanan, 4.32
pegawai memberikan
perhatian dalam melayani
masyarakat, 3.68
Pegawai menerima saran yang diberikan
oleh masyarakat, 4.1
99
Tebal 4.38
Indikator Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang
Kerjanya masing-masing
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 3 9 6
Setuju 4 34 136 68
Sangat Setuju 5 12 60 24
Total ( ∑ ) 50 207 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.14
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.38, pada indikator pegawai memiliki pengetahuan
terkait bidang kerjanya masing-masing, mendapatkan penilaian Tidak Setuju
dari 1 (satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian Kurang Setuju dari 3
(tiga) orang dengan persentase sebesar 6%, penilaian Setuju dari 34 (tiga puluh
empat) orang dengan persentase 68% dan penilaian sangat setuju dari 12 (dua
belas) orang dengan persentase sebesar 24%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 4.14 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik
terkait indikator pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanya masing-
masing masuk dalam kategori Baik.
100
Tebal 4.39
IndikatorMasyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 34 136 68
Sangat Setuju 5 10 50 20
Total ( ∑ ) 50 202 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.04
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.39, pada indikator masyarakat mendapatkan
kepercayaan dari pegawai, mendapatkan penilaian Sangat Tidak Setuju dari 1
(satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penlaian Kurang Setuju dari 5 (lima)
orang dengan persentase sebesar 10%, penilaian Setuju dari 34 (tiga puluh
empat) orang dengan persentase sebesar 68% dan penilaianSangat Setuju dari 10
(sepuluh) orang dengan persentase sebesar 20%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 4.04 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan public
terkait indikator masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai masuk
dalam kategori Baik.
101
Tebal 4.40
Indikator Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dari pegawai
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 4 4
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 27 108 54
Sangat Setuju 5 16 80 32
Total ( ∑ ) 50 207 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.14
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.40, pada indikator masyarakat mendapatkan pelayana
yang baik dari pegawai, mendapatkan penlaian Tidak Setuju dari 2 (dua) orang
dengan persentase sebesar 4%, penilaian Kurang Setuju dari 5 (lima) orang
dengan persentase 10%, penilaian Setuju dari 27 (dua puluh tujuh) orang dengan
persentase 54% dan penialain Sangat Setuju dari 16 orang dengan persentase
sebesar 32%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.14 yang
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait indikator masyarakat
mendapatkan pelayanan yang baik dari pegawai masuk dalam kategori Baik.
Adapun hasil rekapitulasi aspek jaminan berdasarkan indikator: (1)
Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanya masing-masing; (2)
Masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai; (3) masyarakat
mendpatkan pelayanan yang baik dari pegawai, terlihat pada tabel 4.40:
102
Tabel 4.41
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik pada Aspek Jaminan
No. Indikator Jaminan Rata-Rata
Skor
1. Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanya
masing-masing 4.14
2. Masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai 4.04
3. Masyarakat mendpatkan pelayanan yang baik dari
pegawai 4.14
Rata-rata 4.10
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.41, dari jawaban responden tentang aspek jaminan
dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan pertama mengenai
Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang kerjanya masing-masing
mendapatkan rata-rata skor 4,14 dan dikategorikan Baik. Kemudian dari
pernyataan kedua mngenai Masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai
mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor 4,04 dan
dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai Masyarakat
mendpatkan pelayanan yang baik dari pegawai menunjukkan jawaban responden
dengan rata-rata skor sebesar 4,14 dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
aspek jaminan di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,10 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 8:
103
Diagram 8:
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan
Terkait Aspek Jaminan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
4) Empati
Empati (Emphaty) yaitu pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada
masyarakat dalam bentuk kemampuan pegawai dalam memahami masyarakat
terkait pemberian pelayanan pada kantor cabang BPJS Kesehatan Kota
Makassar. Adapun indikator empatiyang akan digunakan dalam penelitian
adalah sebagaiberikut:
a) Pegawai senantiasa memberikan motivasi terkait dengan keluhan
masyarakat
b) Pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama menerima pelayanan
c) Pegawai memberikan respon yang baik ketika sedang ada keluhan
Untuk memberikan deskripsi tentang pernyataan dari responden
terhadap empati yang dimiliki dan telah diperlihatkan oleh pegawai di kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar, makadapat dilihat pada Tabel berikut:
Pegawai memiliki pengetahuan terkait
bidang kerjanya masing-masing,
4.14
Masyarakat mendapatkan
kepercayaan dari pegawai, 4.04
Masyarakat mendpatkan
pelayanan yang baik dari pegawai,
4.14
104
Tebal 4.42
Indikator Pegawai senantiasa memberikan motivasi
Terkait dengan keluhan masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 7 21 14
Setuju 4 28 112 56
Sangat Setuju 5 14 70 28
Total ( ∑ ) 50 205 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.42, pada indikator pegawai senantiasa memberikan
motivasi terkait dengan keluhan msyarakat, mendapatkan penilaian Tidak Setuju
dari 1 (satu) orang dengan persentase sebesar 2%, penilaian kurang setuju dari 7
(tujuh) orang dengan persentse 14%, penilaian setuju dari 28 (dua puluh
delapan) orang dengan persentase 56% dan penilaian sangat setuju dari 14
(empat belas) orang dengan persentase 28%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 4.1 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan public
terkait indikator pegawai senantiasa memberikan motivasi terkait keluhan
masyarakat masuk dalam kategori Baik.
105
Tebal 4.43
IndikatorPegawai menanyakan keadaan masyarakat
Selama menerima pelayanan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 5 15 10
Setuju 4 31 124 62
Sangat Setuju 5 14 70 28
Total ( ∑ ) 40 209 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.18
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.43, pada indikator pegawai menanyakan keadaan
masyarakat selama menerima pelayanan, mendapatkan penilaian kurang setuju
dari 5 (lima) orang dengan persentase sebesar 10%, penilaian setuju dari 31 (tiga
puluh satu) orang dengan persentase sebesarr 62%, dan penilaian sangat setuju
dari 14 (empat belas) orang dengan persentase sebesar 28%. Adapun hasil rata-
rata skor menunjukkan angka 4.18 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
public terkait indikator pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama
menerima pelayanan masuk dalam kategori Baik.
106
Tebal 4.44
Indikator Pegawai memberikan respon yang baik ketika
sedang ada keluhan
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 15 45 30
Setuju 4 23 92 46
Sangat Setuju 5 11 55 22
Total ( ∑ ) 50 194 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.88
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.44, pada indikator pegawai memberikan rspon yang
bak ketika sedang ada keluhan, mendapatkan penilaian tidak setuju dari 1 (satu)
orang dengn persentase sebesar 2%, penilaian kurang setuju dari 15 (lima belas)
orang dengan persentase sebesar 30%, penilaian setuju dari 23 (duaa puluh tiga)
orang dengan persentase sebesar 46% dan penilaian sangat setuju dari 11
(sebelas) orang dengan persentase sebesar 22%. Adapun hassil rata-rata skor
menunjukkan angka 3.88 menunjukkan bahwa kulaitas pelayanan public terkait
indikator pegawai meberikan respon yang bak ketika sedang ada keluhan masuk
dalam kategori Cukup Baik.
Adapun rekapitulasi aspek empati berdasarkan indikator: (1) Pegawai
senantiasa memberikan motivasi terkait dengan keluhan masyarakat; (2)
Pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama menerima pelayanan; (3)
Pegawai memberikan respon yang baik ketika sedang ada keluhan, terlihat pad
tabel 4.45:
107
Tabel 4.45
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik pada Empati
No. Indikator Empati Rata-Rata
Skor
1. Pegawai senantiasa memberikan motivasi terkait
dengan keluhan masyarakat 4.1
2. Pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama
menerima pelayanan 4.18
3. Pegawai memberikan respon yang baik ketika sedang
ada keluhan 3.88
Rata-rata 4.05
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.45, dari jawaban responden tentang aspek empati
dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan pertama mengenai
Pegawai senantiasa memberikan motivasi terkait dengan keluhan masyarakat
mendapatkan rata-rata skor 4,1 dan dikategorikan Baik. Kemudian dari
pernyataan kedua mngenai Pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama
menerima pelayanan mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor
4,18 dan dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai Pegawai
memberikan respon yang baik ketika sedang ada keluhan menunjukkan jawaban
responden dengan rata-rata skor sebesar 3,88 dan diktegorikan Cukup Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
aspek empati di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,05 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 9:
108
Diagram 9:
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan
Terkait Aspek Empati
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
5) Berwujud
Berwujud (Tangibel) yaitu pelayanan yang diberikan oleh pegawai pada
masyarakat yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan/peralatan kantor, dan
penampilan pegawai pada kantor cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar.
Adapun indikator berwujud yang akan digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
a) Kantor BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas yang baik
b) Pegawai berpenampilan yang menariksaat melayani masyarakat
c) Ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat (komputer, kursi, ruang
tunggu, dll)
Untuk memberikan deskripsi tentang pernyataan dari ke 50 (lima
puluh) responden terhadap bukti fisik yang dimiliki dan telah diperlihatkan oleh
pegawai di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar,makadapat dilihat pada
Tabel berikut :
Pegawai senantiasa memberikan
motivasi terkait dengan keluhan
masyarakat, 4.1
Pegawai menanyakan
keadaan masyarakat selama menerima
pelayanan, 4.18
Pegawai memberikan respon
yang baik ketika sedang ada keluhan,
3.88
109
Tebal 4.46
Indikator BPJS Kesehatan Telah Memiliki Fasilitas yang baik
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 3 6 6
Kurang Setuju 3 14 42 28
Setuju 4 24 96 48
Sangat Setuju 5 9 45 18
Total ( ∑ ) 50 189 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 3.78
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.46, pada Kantor BPJS Kesehatan telah memiliki
fasilitas yang baik, mendpatkan penlaian tidak setuju dari 3 (tiga) orang dengan
persentase sebesar 6%, penilaian kurang setuju dari 14 (empat belas) orang
dengan persentase sebesar 28%, penilaian setuju dari 24 (dua puluh empat)
orang dengan persentase sebesar 48% dan penilaian sangat setuju dari 9
(Sembilan) orang dengan persentase sebesar 18%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 3.78 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan public terkait
indikator kantor BPJS kesehatan telah memiliki fasilitas yang baik masuk dalam
kategori cukup baik.
110
Tebal 4.47
Indikator Pegawai Berpenampilan Menarik saat Melayani Masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kurang Setuju 3 6 18 12
Setuju 4 35 140 70
Sangat Setuju 5 9 45 18
Total ( ∑ ) 50 203 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.06
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.47, pada indikator pegawai berpenampilan menarik
saat melayani masyarakat, mendapatkan penilaian kurang setuju dari 6 (enam)
orang dengan persentase sebesar 12%, penilaian Setuju dari 35 (tiga puluh lima)
oang dengan persentase sebesa 70% dan penilaian sangat setuju dari 9
(Sembilan) orang dengan persentase sebesar 18%. Adapun hasil rata-rata skor
menunjukkan angka 4.06 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
indikator pegawai berpenampilan menarik saat melayani masyarakat masuk
dalam kategori Baik.
111
Tebal 4.48
Indikator Ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat
Tanggapan Responden Skor (x) Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2
Kurang Setuju 3 4 12 8
Setuju 4 29 116 58
Sangat Setuju 5 16 80 32
Total ( ∑ ) 50 210 100
Rata-Rata Skor (x) =∑
∑ =
= 4.2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.48, pada indikator ketersediaan fasilitas pelayanan I
bagi masyarakat, mendapatkan penilaian tidak setuju dari 1 (satu) orang dengan
persentase sebesar 2%, penilaian kurang setuju dari 4 (empat) orang dengan
persentase sebesar 8%, penilaian setuju dari 29 (dua puluh sembilan) orrang
dengan persentase sebesar 58% dan penilaian sangat setuju dari 16 (enam belas)
orang dengan persentase sebesar 32%. Adapun hasil rata-rata skor menunjukkan
angka 4.2 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan public terkait indikator
ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat masuk dalam kategori Baik.
Adapun rekapitulasi aspek berwujud berdasarkan indikator: (1) Kantor
BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas yang baik; (2) Pegawai berpenampilan
yang menariksaat melayani masyarakat; (3) Ketersediaan fasilitas pelayanan
bagi masyarakat, terlihat pada tabel 4.49:
112
Tabel 4.49
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik pada Aspek Berwujud
No. Aspek Berwujud Rata-Rata
Skor
1. Kantor BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas yang
baik 3.78
2. Pegawai berpenampilan yang menariksaat melayani
masyarakat 4.06
3. Ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat 4.2
Rata-rata 4.01
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.49, dari jawaban responden tentang aspek berwujud
dapat dilihat dari tiga pernyataan yang diuraikan, pernyataan pertama mengenai
Kantor BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas yang baik mendapatkan rata-
rata skor 3,78 dan dikategorikan Cukup Baik. Kemudian dari pernyataan kedua
mngenai Pegawai berpenampilan yang menariksaat melayani masyarakat
mendapatkan jawaban dari responden dengan rata-rata skor 4,06 dan
dikategorikan Baik. Adapun dari pernyataan ketiga mengenai Ketersediaan
fasilitas pelayanan bagi masyarakat menunjukkan jawaban responden dengan
rata-rata skor sebesar 4,2 dan diktegorikan Baik.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik terkait
aspek berwujud di kantor BPJS Kesehatan cabang Makassar mendapatkan
penilaian rata-rata 4,01 dan masuk dalam kategori Baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada Diagram 10:
113
Diagram 10:
Rekapitulasi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan
Terkait Aspek Berwujud
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Tabel 4.50
Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan Publik
No. Aspek Kualitas Pelayanan Publik Rata-Rata
Skor
1. Keandalan 4.06
2. Ketanggapan 4.03
3. Jaminan 4.10
4. Empati 4.05
5. Berwujud 4.01
Rata-rata 4.05
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Dari Tabel 4.50, hasil rekapitulasi analisis deskriptif variabel kualitas
pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar, dieketahui bahwa
indikator yang memilik nilai paling dominan adalah aspek jaminan yang
memperoleh hasil rata-rata sebesar 4.10.
Kantor BPJS Kesehatan telah memiliki fasilitas
yang baik
3.78
Pegawai berpenampilan yang menarik saat melayani masyarakat
4.06
Ketersediaan fasilitas
pelayanan bagi masyarakat
4.2
114
C. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
1. Analisis Regresi Linier Sederhana Secara Parsial
a. Pengaruh Kualitas Kerja (X1) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas kerja terhadap
kualitas pelayanan publik maka dapat dilakukan analisis menggunakan
analisis regresi linier sederhana. Untuk memudahkan dalam mengolah dan
menganalisis data, maka peneliti menggunkan alat bantu IBM SPSS
Statistics 21.
Tabel 4.51
Uji Regresi Linier Sederhana (Pengaruh Kualitas Kerja Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 KualitasKerjab . Enter
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel ini
variable yang dimasukka adalah variabel kualitas kerja sebagai variabel
Independent dan Kualitas pelayanan publik sebagai variabel Dependen
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .478a .228 .212 5.51942
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian Kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.478 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait yang disebut koefisien
115
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,228, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (kualitas kerja) terhadap variabel
terkait (kualitas pelayanan publik sebesar 22.8%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel yang lain.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 432.308 1 432.308 14.191 .000b
Residual 1462.272 48 30.464
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk
menguji pengaruh kualitas kerja terhadap kualitas pelayanan publick, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova menjelaskan apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Kualitas kerja (X1) terhadap
varibel kualitas pelayanan publik (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F
hitung = 14,191 dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kualitas pelayanan
publik atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kualitas Kerja (X1 ) terhadap
variabel Kualitas pelayanan publik (Y).
116
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22.883 10.207 2.242 .030
KualitasKerj
a 3.117 .827 .478 3.767 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada kolom B diketahui nilai
Constant (a) sebesar 22,883 sedang nilai Kualitas kerja (b) 3,117 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau Y = 22,883 + 3,117.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-
rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan
bil b bertanda negative. Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
- Konstanta sebesar 22,883 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel
kualitas pelayanan publik adalah sebesar 22,883
- Koefisien regeresi X sebesar 3,117 menyatakan bahwa setiap penambahan
1 nilai Kualitas Kerja , maka nilai kualitas pelayanan public bertambah
sebesar 3,117.
Dari tabel Output Coefficients dapat diketahui nilai t hitung = 3,767
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima,
yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) Variabel Kualitas Kerja
(X1) terhadap variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y).
b. Pengaruh Komunikasi (X2) terhadapKualitas Pelayanan Publik (Y)
117
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh komunikasi terhadap kualitas
pelayanan public, dapat dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Berikut adalah hasil anlisis regresi linier sedeerhana:
Tabel 4.52
Uji Regresi Linier Sederhana (Pengaruh Komunikasi Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Komunika
sib
. Enter
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel ini
variable yang dimasukka adalah variabel komunikasi sebagai variabel
Independent dan Kualitas pelayanan publik sebagai variabel Dependen dengan
metode yang digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .652a .425 .413 4.76246
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian Kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.652 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,425, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (komunikasi) terhadap variabel
118
terkait (kualitas pelayanan publik sebesar 42,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel yang lain.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 805.890 1 805.890 35.531 .000b
Residual 1088.690 48 22.681
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk
menguji pengaruh komunikasi terhadap kualitas pelayanan publick, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova menjelaskan apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel komunkasi (X2) terhadap varibel
kualitas pelayanan publik (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F hitung =
35,531 dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kualitas pelayanan publik atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel Komunikasi (X2 ) terhadap variabel
Kualitas pelayanan publik (Y).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17.843 7.308 2.441 .018
Komunikas
i 3.515 .590 .652 5.961 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
119
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada kolom B diketahui nilai
Constant (a) sebesar 17,843 sedang nilai Komunikasi (b) 3,515 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau Y = 17,843 + 3,515.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-
rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan
bila b bertanda negative. Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
- Konstanta sebesar 17,843 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel
kualitas pelayanan publik adalah sebesar 17,843
- Koefisien regeresi X sebesar 3,515 menyatakan bahwa setiap penambahan
1 nilai Kualitas Kerja , maka nilai kualitas pelayanan public bertambah
sebesar 3,515.
Dari tabel Output Coefficients dapat diketahui nilai t hitung = 5,961
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) Variabel Komunikasi (X2) terhadap
variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y).
c. Pengaruh Kecepatan (X3) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kecepatan terhadap kualitas
pelayanan public, dapat dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana,
berikut adalah hasil analisis regresi linier sederhana:
120
Tabel 4.53
Uji Regresi Linier Sederhana (Pengaruh Komunikasi Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Kecepatanb . Enter
Sumber, Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel ini
variable yang dimasukka adalah variabel Kecepatan sebagai variabel
Independent dan Kualitas pelayanan publik sebagai variabel Dependen dengan
metode yang digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .671a .450 .438 4.65985
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian Kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.671 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,450, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Kecepatan) terhadap variabel terkait
(kualitas pelayanan publik sebesar 45%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel yang lain.
121
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 852.299 1 852.299 39.251 .000b
Residual 1042.281 48 21.714
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020 Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk
menguji pengaruh Kecepatan terhadap kualitas pelayanan publik, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova menjelaskan apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Kecepatan (X3) terhadap varibel
kualitas pelayanan publik (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F hitung =
39,251 dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kualitas pelayanan publik atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel Kecepatan (X3 ) terhadap variabel
Kualitas pelayanan publik (Y).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.070 6.442 3.271 .002
Kecepatan 3.414 .545 .671 6.265 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
122
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada kolom B diketahui nilai
Constant (a) sebesar 21,070 sedang nilai Kecepatan (b) 3,414 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau Y = 21,070 + 3,414.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-
rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan
bil b bertanda negative. Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
- Konstanta sebesar 21,070 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel
kualitas pelayanan publik adalah sebesar 21,070
- Koefisien regeresi X sebesar 3,414 menyatakan bahwa setiap penambahan
1 nilai Kualitas Kerja , maka nilai kualitas pelayanan public bertambah
sebesar 3,414.
`Dari tabel Output Coefficients dapat diketahui nilai t hitung = 6,265
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) Variabel Kecepatan (X3) terhadap
variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)
d. Pengaruh Kemampuan (X4) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kemampuan terhadap kualitas
pelayanan public, dapat dilakukan menggunakan analisis regresi linier
sederhana, seperti berikut:
123
Tabel 4.54
Uji Regresi Linier Sederhana (Pengaruh Kemampuan Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Kemampuanb . Enter
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel ini
variable yang dimasukka adalah variabel Kemampuan sebagai variabel
Independent dan Kualitas pelayanan publik sebagai variabel Dependen dengan
metode yang digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Mod
el
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .649a .422 .410 4.77766
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian Kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.649 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,422, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Kemampuan) terhadap variabel
terkait (kualitas pelayanan public) sebesar 42,2%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel yang lain.
124
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 798.929 1 798.929 35.001 .000b
Residual 1095.651 48 22.826
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk
menguji pengaruh Kemampuan terhadap kualitas pelayanan publick, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova menjelaskan apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Kemampuan (X4) terhadap varibel
kualitas pelayanan publik (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F hitung =
35,001 dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kualitas pelayanan publik atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel Kemampuan (X4) terhadap variabel
Kualitas pelayanan publik (Y).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.479 6.583 3.415 .001
Kemampuan 3.207 .542 .649 5.916 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada kolom B diketahui nilai
Constant (a) sebesar 22,479 sedang nilai Kemampuan (b) 3,027 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau Y = 22,479 + 3,027.
125
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan
rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan
bila b bertanda negative. Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
- Konstanta sebesar 21,479 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel kualitas pelayanan publik adalah sebesar 22,479
- Koefisien regeresi X sebesar 3,207 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai kemapuan , maka nilai kualitas pelayanan public
bertambah sebesar 3,207
Dari tabel Output Coefficients dapat diketahui nilai t hitung = 5,916
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima,
yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) Variabel Kemampuan (X4)
terhadap variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y).
e. Pengaruh Inisiatif (X5) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh indikator Inisiatif terhadap
kualitas pelayanan public, maka dapat dilakaukan dengan cara analisis regresi
linier sederhana seperti berikut:
Tabel 4.55
Uji Regresi Linier Sederhana (Pengaruh Inisiatif Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Inisiatifb . Enter
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
126
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel ini
variable yang dimasukka adalah variabel Inisiatif sebagai variabel Independent
dan Kualitas pelayanan publik sebagai variabel Dependen dengan metode yang
digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .535a .286 .272 5.30723
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian Kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,535 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,286, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Inisiatif) terhadap variabel terkait
(kualitas pelayanan public) sebesar 28,6%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel yang lain.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 542.577 1 542.577 19.263 .000b
Residual 1352.003 48 28.167
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk
127
menguji pengaruh Inisiatif terhadap kualitas pelayanan publick, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova menjelaskan apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Inisiatif (X5) terhadap varibel
kualitas pelayanan publik (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F hitung =
19,263 dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kualitas pelayanan publik atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel Inisiatif (X5) terhadap variabel Kualitas
pelayanan publik (Y).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.197 7.788 3.492 .001
Inisiatif 2.705 .616 .535 4.389 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada kolom B diketahui nilai
Constant (a) sebesar 27,197 sedang nilai Kemampuan (b) 2,705 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau Y = 27,197 + 2,705.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-
rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bil
b bertanda negative. Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
- Konstanta sebesar 27,197 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel kualitas pelayanan publik adalah sebesar 27,197
128
- Koefisien regeresi X sebesar 2,705 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai inisiatif, maka nilai kualitas pelayanan public
bertambah sebesar 2,705
Dari tabel Output Coefficients dapat diketahui nilai t hitung = 4,389
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima,
yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) Variabel Inisiatif
Berdasarkan Hasil uji analisis regresi linier secara parsial, maka hasil uji
tersebut dapat direkapitulasi sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.56
Rekapitulasi Uji Regresi Linier Sederhana Secara Parsial
No. Indikator R square Persentase(%)
1. Pengaruh Kualitas Kerja (X1) Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) 0.228 22.8%
2. Pengaruh Komunikasi(X2) Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) 0.425 42.5%
3. Pengaruh Kecepatan (X3) Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) 0.450 45%
4. Pengaruh Kemampuan(X4) Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) 0.422 42.2%
5. Pengaruh Inisiatif (X5) Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) 0.286 28.6%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasrkan tabel 4.52, dapat diketahui besar pengaruh variabel X terhadap
variabel Y, dimana dari tabel tersebut dapat terlihat variabel yang memiliki
pengaruh paling besar dibandingkan dengan variable lainnya, variabel yang
memiliki pengaruh yang paling besar adalah variabel X3 yaitu variabel
129
Kecepatan yang mimiliki nlai R square sebesar 0,450 dengan persentase sebesar
45%.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana Secara Simultan
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel Kinerja
Pegawai (X) dengan Kualitas Pelayanan Publik (Y), dapat juga dilakukan uji
regresi sederhana secara simultan dengan menggunakan SPSS versi 21 seperti
pada tabel berikut:
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.817 7.468 -.377 .708
KinerjaPegawa
i 1.051 .122 .779 8.599 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat a = -2,817 dan b = 779
kemudian disusun persamaan regresinya yaitu:
Y = a + bX
Y = -2,817 + 779 X
Dimana:
X = Kinerja Pegawai
Y = Kualitas Pelayanan Publik
a = konstanta
b = Koefisien Regresi Untuk variabel bebas
130
1) Nilai konstanta (a), yaitu -2,817 artinya apabila kinerja pegawai sama
dengan nol, maka kualitas pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar adalah negatif, tetapi apabila kinerja pegawai sendiri
ditingkatkan, maka kualitas pelayanan publik akan bernilai positif.
2) Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas pelayanan public (X), yaitu
779. Hal ini berarti bahwa kinerja pegawai berpengaruh positif sehingga
dengan kinerja pegawai yang semakin meniungkat ,aka akan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan
Cabang Makassar adalah positif.
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .779a .606 .598 3.94170
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdarakan tabel tersebut, dapat diketahui nilai R2 (Adjusted R Square)
dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel bebas (Independent) dalam menerangkan variabel terkait (dependett).
Dai tabel di atas diketahui bahwa R2 sebesa 0,606, hal ini berarti 60,6% yang
menunjukkan bahwa kinerja pegawai mempengaruhi kualitas pelyanan publik,
dan sisanya dipengauhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian
ini.
131
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1148.802 1 1148.802 73.940 .000b
Residual 745.778 48 15.537
Total 1894.580 49
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel kinerja pegawai secara
bersama-sama bepengaruh variabel kualitas pelayanan publik, dengan
hipotesis sebagai berikut:
H0 = Tidak ada pengaruh kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan publik di
kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara kinerja pegawai dengan kualitas
pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Berdasarkan tabel uji F dapat diliht bahwa dalam pengujian regresi
mnunjukkan hasil F hitung sebesar 73,940 dengan signifikan 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 dimana nilai F hitung lebih besar dari F tabelnya, berarti
variabel kinerja pegawai (X) berpegaruh terhadap kualitas pelayanan public
(Y).
D. Pembahasan
1. Kineja Pegawai (X)
Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pegawai tersebut
dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kinerja di Kantor
132
BPJS Kesehatan Cabang Makassar telah diukur dengan beberapa kriteria/
indikator sebagai berikut:
a. Kualitas Kerja (Quality of Work)
Berdasarkan hasil penelitin, indikator kualitas kerj pada kantor BPJ Kesehatan
Cabang Makassar masuk dalam kategori baik, hal in dibuktkan dari pengamatan
peneliti bahwa dalam bekerja pegawai selalu menerapkan sikap ketelatenan dan
memperhatikan pelanggan, mialnya pada unit kepeserrtaan dan pelayanan peserta
pegawai selalu memantau penyediaan identitas pesert, yaitu dengan mengecek
pengadaan kartu peserta, selalu meperhatikan percetakan kartu dan pengelolaan
blanko kartu yang dilaksanakan setiap saat. Hal trsebut menunjukkan bahwa
kualitas kerja pada kantor BPJS KesehatanCabang Makassar diakatakan aik.
b. Komunikasi (Communication)
Berdasarkan hasil penelitian, indikator komunikasi sudah dikategorikan
baik, ha tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan tugas pada unit kepesertaan,
terdapat pembagian tugas, setiap pegawai sudah memiliki jobdesc masing-
masing untuk menjalankan tugasnya seperti pelasanaan komunkasi marketing/
sosial marketing, meskipun hal tersebut tidak bersifat mutlak karena pada
dasarnya tugas dan tanggung jawab di unit kepesertan ini adalah seuah
kesatuan yang harus diselesaikan bersama. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa komunikasi di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
telah berjalan dengan baik.
133
c. Kecepatan (Promptness)
Dalam hasil penelitian, idikator kecepatan masuk dalam kategori Cukup
baik, hal tersebut diperkuat dari pengamatan penulis bahwa dalam melakukan
pendafataran peserta BPJS dapat dilakukan dengan cepat, selain pendafatarn
manual, calon peserta juga dapat mendafatar secara online melalui wesite BPJS
Kesehatan (www.bpjs-kesehatan.go.id) . Proses pendaftaran mandiri BPJS
kesehatan dapat dilakukan dalam waktu sehari jika semua persyaratan dan
prosesnya sudah dilalui, peserta bisa megurus berkas-berkas di loket
pendaftaran dalam waktu 5-10 menit untuk diverifikasi. Namun demikian tidk
semua calon peserta dapat memahami persyaratan dan proses pendaftaran,
akan tetapi dengan hal ersebut kecepatan yang ada di kantor BPJS Kesehatan
cabang Makassar dapat dikatakan cukup baik.
d. Kemampuan (Capability)
Dalam hasil peneliian, indikator kemampuan yang telah dijabarkan
dalam 3 instrumen masuk dalam kategori baik. Berdasarkan pengamatan
penulis, pegawai pada unit pejaminan manfaat sprimer dan rujukan selalu
memastikan tercapainya target pengendalian klaim dan biaya pelayanan
kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan jaminan pelayanan kesehatan guna
mendukung tercapainya target pengendalian biaya pelayanan kesehatan
berdasarkan Standar Pelayannn Non Medis (SPNM). Pegawai pada uit ini pun
selalu melakukan verifikasi dan persetujuan klaim, baik perorangan mauun
kolekti, serta melaksanakan program-program terkait benefit, seperti program
pengelolaan penyakit diabetes miletus.
134
e. Inisiatif (Initiative)
Dalam hasil penelitan, indikator inisiatif masuk dalam kategori baik yang
dijabarkan dalam 3 instrumen meliputi: (1) dalam melayani masyarakat,
pegawai selalu manawrkan bantuan masuk dalam kkategori baik, hal ini
menunjukkan bahwa pegawai senantiasa bersikap ramah dan menawarkan
bantuan kepada masyarakat sehngga dikategorikan baik, (2) pegawai selalu
mencari alternatif pola kerja terbaik untuk mempercepat proses kerjanya masuk
dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pegawai selalu memiliki
inisiatif agar mendapatkan cara untuk memudahlan pekerjaannya, olh karena
itu kineja pegawai dalam hal ini dikategorikan bak, (3) pegawai akan selalu
terbuka untuk menerima kritik dan saran atas pekerjaan yang dimiliki masuk
dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pegawai selalu siap akan
penilaian peekerjaan yang telah diselesaikan sehinnga kinerja pegawa dalam
hal ini dkategorikan baik.
2. Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Berdasarkan penilaian Kualitas Pelayanan terhadap 5 indikator yang
meliputi, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan berwujud Penjelasan
masing-masing indikator akan dibahas sebagai berikut :
a. Keandalan (Reliability)
Dalam hasil penelitian, indikator keandalan masuk dalam kategor baik
yang dijabarkan dengan 3 instrumen melputi: (1) pegawai memberikan
pelayanan yang sama kepada masyarakat masuk dalam kategoi cukup baik, hal
ini menunjukkan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
135
pelayanan yang sama sepenuhnya belum terlaksana, namun sudah cukup baik
(2) pegawai tidak menunda pekerjaan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat masuk dalam kategor masuka dalam kategori baik, hal ini menu
jukkan bahwa dalam melayani masyarakat pegawai selalu mengutmakan
kepuasan masyarakat dan tidak menunda pekerjaan apabila belum ada yang
belum terselesaikan, hal ini menujukkan bahwa pelayanan pegawai
dikategorikan baik, (3) pegawai senantiasa memberikan pelayanan yang tepat
kepada masyarakat masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukka bahwa
dalam melayani masyarakat pegawai selalu memberikan pelayanan yang tepat
waktu sehingga dikategorikan baik.
b. Ketanggapan (Responsiveness)
Dalam hasil penelitian indikator ketanggapan masuk dalam kategori baik
dengan dijabarkan dalam 3 instrumen yang meliputi: (1) kesediaan pegawai
yang membantu masyarakat yang merasa kesulitan dalam melakukan
pelayanan masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa masyarrakat
yang merasa kesulitan senatiasa dibantu oleh pegawai di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar, (2) pegawai memberikan perhatian dalm
melayani masyarakat masuk dalam kategori cukup baik, hal ini menunjukkan
bahwa masyarakaat mendapatkan pehatian dari pegawai saat melayani
masyarakat yang ada di kanto BPJS Kesehatan cabang Makassar, sehingga
dapat dikategorikan baik, (3) pegawai menerima saran yang diberikan oleh
masyarakat masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pegawai
136
elalu terbuka untuk menerima saran yang berhubungan dengan hasil kerja
pegawai, sehingal hal ini dapat dikategorikn baik.
c. Jaminan (Assurance)
Dalam hasil penelitian, indikator jaminan masuk dalam kategori baik,
dengan dijabarkan melaui 3 instumen meliputi: (1) pegawai memiliki
pengetahuan terkait bidang kerjanya masing-masing telah dikategorikan baik,
hal ini menunjukkan bahwa pegawa yang yang beekerja di kanto BPJS
Kesehatan Cabang Makassar telah bekerja sesuai dengan kemampuan dan
kehalian yang sudah sesuai dengan bidang kerjanya sehingga dapat
dikategorikan baik, (2) masyarakat mendapatkan kepercayaan dari pegawai
masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa selama mendapatkan
mendapatkan pelayanan dari pegawai, masyarakat merasa bahwa pegawai telah
memberikan kepercayaan kepadanya sehingga dikategorikan baik, (3)
masyarakat mendapatan pelayanan yang baiik dari pegawai masuk dalam
kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan pegawai
kepada masyarakat sudah baik sehingga kualitas pelayanan yang ada di kantor
BPJS Kesehatan cabang Makassar dikateegorikan baik.
d. Empati (Emphaty)
Dalam hasil penelitian, indikaor empati dikaegorikan baik telah dijabarkan
dalam 3 instrumen yang meliputi: (1) pegawai senantiasa memberikan motivasi
trkait dengan keluhan masyaakat masuk dalam kategori baik, hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat telah mendapatkan pelayanan serta motivasi
selama mendapatkan pelayanan dari pegawai sehingga dapat dikategorikan
137
baik, (2) pegawai menanyakan keadaan masyarakat selama menerima
pelayanan masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan
yang diberikan pegawai sudah baik yaitu dengan menanyakan keadaan
masyarakat tentang apa yang masih dibutuhkan masyarakat, (3) pegawai
mmberikan respon yang baik masuk dalam kategori cukup baik, hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat telah mendapatkan pelayanan yang cukup
baik ketika sedng ada keluhan atau masalah, namun belum maksimal dalam
pelayanannya sehingga dikategorikan cukup baik.
e. Berwujud (Tangible)
Berdasarkan hasil penelitian, indikator berwujud masuk dalam kategori
baik, hal ini pun dapat dilihat dari adanya fasiltas pelayanan yang telah
disediakan di dalam kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar, dan pegawai
yang setiap harinya senantiasa mengenakan seragam kantor yang telah
ditetapkan sebagai seragam harian.
3. Pengaruh Secara Parsial Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
a. Pengaruh Kualitas Kerja (X1) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Menurut Robbins (2006:260) menekanka bahwa kualitas kerja diukur
dari persepsi seorang pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang telah
dihasilkan serta kemampuan seorang pegawai. Oleh karena itu, kinerja pegawai
pada kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar diukur dengan persepsi atau
tanggapan dari responden yaitu masyarakat baik yang sudah terdaftar maupun
yang sementara melakukan registrasi pendafataran.
138
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji parsial.
Diperoleh hasil bahwa Kualitas Kerja ( memiliki pengaruh signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y) . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi diketahui bahwa R2
sebesar 0.228, hal ini berarti 22,8%
yang menunjukkan bahwa kualitas kerja berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terbukti
kebenarannya dan dinyatakan diterima.
b. Pengaruh Komunikasi (X2) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Menurut Hasibun (2002:59) yang termasuk dalam penilaian kinerja
pegawai adalah kesediaan pegawai berpartisipasi dan bekerja sama dengan
pegawai atau karyawan lain secara vertikal dan horizontal di dalam maupun di
luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik. Oleh karena untuk mengukur
kinerja pegawai dalam aspek komunikasi pada kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar dilihat dari segi kemampuannya dalam melakukan komunikasi dan
bekerjasama untuk meningkatkan hasil kerjanya.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji parsial.
Diperoleh hasil bahwa Komunikasi ( memiliki pengaruh signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y) . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi diketahui bahwa R2
sebesar 0,425, hal ini berarti 42,5%
yang menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terbukti
kebenarannya dan dinyatakan diterima.
139
c. Pengaruh Kecepatan (X3) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Menurut Besnadin dan Russel (1993:135), kinerja adalah catatan yang
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode
tertentu. Oleh karena itu, untuk mengukur kinerja pegawai di Kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar dapat dilihat dari banyaknya hasil kerja yang
dihasilakn dilihat dari waktu keja .
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji parsial.
Diperoleh hasil bahwa Kecepatan ( memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai koefisien
determinasi diketahui bahwa R2
sebesar 0.450, hal ini berarti 45% yang
menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terbukti kebenarannya dan
dinyatakan diterima.
d. Pengaruh Kemampuan (X4) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji parsial.
Diperoleh hasil bahwa Kmampuan ( memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai koefisien
determinasi diketahui bahwa R2
sebesar 0.422, hal ini berarti 42,2% yang
menunjukkan bahwa kemampuan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
publik di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terbukti kebenarannya dan
dinyatakan diterima. Hal ini diperkuat dari pernyataan Gibson (1990:40) yang
mengatakan bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan dan
140
motivasinya untuk melaksanakan pekerjaan, dijelaskan bahwa pelaksanaan
pekerjaan ditentukan oleh interkasi antara kemampuan dan motivasinya.
e. Pengaruh Inisiatif (X5) Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Dalam melaksanakan suatu tugas kerja, terkadan terjadi suatu hambatan
atau masalah dalam peyelesaiannya, oleh karena itu setiap pegawai harus
memiliki kemampuan, kreatifitas dan inisiatif agar dapat menyelesaiaknnya
tanpa menunggu hasru ada bantuan dari orang lain, sebagaimana diungkapkan
oleh Hasibun (2002:59), bahwa penilaian kememampuan karyawan dalam
mengembangkan krestivitas untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat
bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji parsial.
Diperoleh hasil bahwa Inisiatif ( memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kualitas Pelayanan Publik (Y) . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai koefisien
determinasi diketahui bahwa R2
sebesar 0,286, hal ini berarti 28,6% yang
menunjukkan bahwa inisiatif berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik
di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar terbukti kebenarannya dan
dinyatakan diterima.
4. Pengaruh Secara Simultan Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik d Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
Tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah semakin menjadi sorotan
masyarakat. Sebab, mendapatkan pelayanan yang baik adalah hak masyarakat,
sedangkan aparatur berkewajiban menyelenggarakan pelayanan secara prima,
dengan prinsip-prinsip pelayanan yang sederhana, cepat, tepat, tertib, murah,
141
transparan, dan tidak diskriminatif. Masyarakat tidak hanya menuntut pelayanan
publik yang lebih efisien dan memuaskan, tetapi juga menginginkan perilaku
administrasi publik yang lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat.
Salah satu potret pelayanan ada pada Badan Penyelenggara Jaminan
Kesehatan (BPJS). Sebab, BPJS ini melaksanakan pelayanan publik pada bidang
kesehatan. Untuk itu, dalam merealisasikan pentingnya pelayanan publik dalam
bidang kesehatan, maka perlu peningkatan kinerja dari pegawai yang
memberikan pelayanan. Hasil penelitian ini nilai F hitung sebesar 73,940
sedangkan F tabel sebesar 4,04. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai F
hitung lebih besar dan nilai F tabel, sehingga disimpulkan bahwa semua variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen yang berarti dan hipotesis
Ho diterima yang menyatakan bahwa “pengaruh secara simultan kinerja
terhadap kualitas pelayanan publik pada kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar ditentukan oleh dimensi kualitas kerja (quality of work), komunikasi
(communication), kecepatan (promptness), kemamuan (capability), inisiatif
(initiative).
Besar pengaruh atau berkontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen sebesar 60,6% dan sisanya 39,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak masuk dalam model penelitian, sementara tingkat hubungan antar variabel
yang “sangat kuat”. Artinya jika kinerja mengalami kenaikan satu satuan, maka
akan meningkatkan kualitas pelayanan.
Kinerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas layanan. Hal ini dapat
dilihat dari pendapat Lewis and Booms (1983) yang menyatakan bahwa “serv
142
quality (kualitas layanan) adalah ukuran seberapa baik suatu layanan menemui
kecocokan dengan harapan pelanngan. Penyelenggaraan kualitas layanan
berarti melakukan kompromi dengan harapa pelanngan dengan tata cara yang
konsisten”. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kualitas layanan dapat diukur dari seberapa baik kinerja yang dilakukan oleh
seorang pegawai dalam memberikan pelayanan kepada konsumen atau
masyarakat, Hal ini dikuatkan dari hasil kuesioner peneliti dengan sejumlah
pegawai dan masyarakat yang telah mendapatkan proses pelayanan di Kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar, beberapa pegawai menyatakan bahwa
masih ada beberapa rekan kerja mereka yang belum maksimal dalam
menjalankan tanggung jawab dan tugas kerjanya, terlebih dalam memberikan
pelayanan terhadap masyarakat juga menilai bahwa kualitas Pelayanan Kantor
BPJS Kesehatan Cabang Makassar masih belum maksimal, dimana kerap
terjadi masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang tanggap.
Sejalan dengan penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa kinerja
pegawai berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik, Lestari (2017)
Pengaruh kinerja pegawai, komunikasi, dan lingkungan kerja fisik terhadap
kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Magelang, Ada pengaruh antara kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang sebesar
7,24%, semakin tinggi kinerja pegawai maka kualitas pelayanan akan semakin
tinggi pula, sebaliknya semakin rendah kinerja pegawai maka kualitas
pelayanan publik juga semakin rendah.
143
Kusriyanto dalam buku Mangkunegara (2006:9) mendefinisikan kinerja
karyawan adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja persatuan waktu (lazimnya per jam), hal ini diperkuat dengan hasil
penelitian yang didapatkan peneliti dari hasil kuesioner yang telah disebar yang
berkaitan dengan kecepatan diketahui bahwa banyaknya hasil kerja yang
diselesaikan pegawai dapat dilihat dari waktu kerja mendapatkan penilaian
cukup baik, hal ini berarti bahwa kinerja pegawai di kantor BPJS Kesehtan
cabang Makassar belum maksimal.
Kinerja pegawai merupakan hasil atau cara kerja individu atau pegwai di
suatu lingkup organisasi maupun perusahaan yang bergerak di bidang
pelayanan barang maupun jasa yang secara langsung maupun tidak langsung
berhubungan dengan konsumen atau penggun jasa tersebut. Dengan demikin
dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya kualitas pelayanan public dapat
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kinerja pegawai, apabila dilakukan
peningkatan dan perbaikan terhadap kinerja pegawai maka kualitas pelayanan
akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan adanya hasil penelitiana dari
Diana (2017) dengan judul Pengaruh kemampuan manajerial pengurus dan
kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan anggota pada BMT Bina Insan
Sejahtera (BIS) Kota Jambi, Terdapat pengaruh kinerja karyawan terhadap
kualitas pelayanan anggota pada koperasi BMT Bina Insan Sejahtera (BIS)
Kota Jambi, sebesar 3,997 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka hal ini
dapat dikatakan bahwa tingginya kualitas pelayanan anggota disebabkan oleh
144
meningkatnya kinerja karyawan, hal ini juga dibuktikan dari hasil uji koefisien
deterimanasi yang menunjukkan bahwa besar pengaruh kinerja pegawai
terhadap kualitas pelayanan publik sebesar 60,6%, yang berarti bahwa kinerja
pegawai memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam meningkatkan kualitas
pellayanan publik yang ada di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar.
Dari hasil analisis deskriptif terkait kinerja pegawai (X) dan kualitas
pelayanan publik (Y), ditemukan bahwa pada variabel kinerja pegawai (X)
yaitu pada indikator ke tiga yaitu kecepatan pegawai dalam bekerja masih ada
sejumlah kecil pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar yang kurang
setuju dengan beberapa kriteria terkait kecepatan dalam bekerja. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada kantor BPJS Kesehatan Cabang
Makassar sudah cukup optimal namun masih harus lebih ditingkatkan, agar
kinerja dan kualitas pegawai kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar dapat
semakin meningkat.
144
BAB V
PENUTUP
A. Kesmpulan
Berdsarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di kantor BPJS
Kesehatan Cabang Makassar dengan judul “Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar” maka
dengan ini penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis deskriptif untuk vriabel kinerja pegawai berdasarkan 5
(lima) indikator yaitu Kualitas kerja, Komunikasi, Kecepatan,
Kemampuan dan Inisiatif memperoleh hasil sebesar 4.06 dan
dikategorikan baik.
2. Hasil analisis deskriptif untuk vriabel kinerja pegawai berdasarkan 5
(lima) indikator yaitu Keandalan, Ketanggapan, jaminan, Empati dan
Berwujud memperoleh hasil sebesar 4.05 dan dikategorikan baik.
3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi secara parsial diperoleh nilai
R2
yaitu Pengaruh kinerja pegawai (X) tehadap Kualitas pelayanan publik
(Y) secaa parsial yaitu: Pengaruh kualitas kerja (X1.1) terhadap kualitas
pelayanan publik (Y) sebesar 0,228 atau 22,8%, Pengaruh komunikasi
(X`1.2) terhadap kualitas pelayanan publik (Y) sebesar 0,425 atau 42,5%,
Pengaruh kecepatan (X1.3) terhadap kualitas pelayanan publik (Y) sebesar
0,450 atau 45%, Pengaruh kemampuan (X1.4) terhadap kualitas pelayanan
publik (Y) sebesar 0,422 atau 42,2%, Pengaruh inisiatif (X1.5) terhadap
kualitas pelayanan publik (Y) sebesar 0,286 atau 28,6%. Sedangkan secara
145
simultan diketahui bahwa R2
sebesar 0,606, hal ini berarti 60,6% yang
menunjukkan bahwa kinerja pegawai mempengaruhi kualitas pelayanan
publik dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti
dalam penelitian ini.
B. Saran
Dengan memperlihatkan hasil analisa dan pembahasan di atas, maka saan
untuk dijadikan bahan masukan kepada BPJS Kesehatan Cabang Makassar
dalam meningkatkan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Meskipun pengaruh kinerja pegawai terhadap kulaitas pelayanan publik di
kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar masuk dalam kategori “Baik”
namun masih ada beberapa sebagian kecil masyarakat yang merasa kurang
puas tehadap pelayanan yang dibrikan oleh pegawai. BPJS harus
memperhatikan faktor yang dominan berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan adalah kinerja pegawai, maka disarankan agar perlunya
meperhatikan dan lebih meningkatkan lagi kinerja pegawai terutama pada
aspek inisiatif, hal ini dimaksudkan agar kualitas pelayanan publik dapat
meningkat.
2. Disarankan kepada atasan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar agar
memperhatikan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan di kantor BPJS
Kesehatan cabang Makassar dengan cara meningkatkan seluruh aspek yang
terkait dalam hal tersebut diantaranya kedisiplinan, kerja sama dan kepuasan
masyarakat.
146
3. Disarankan kepada pimpinan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar
bahwa kinerja pegawai perlu dierhatikan untuk mengahgai dan
mengapresiasi kinerja pegawai, seperti pemberian penghargaan dan ucapan
yang dapat memotivasi pegawai agar menghasilkan kinerja yang baik dan
tujuan dari BPJS Kesehatan Cabang Makassar dapat teercapai.
147
DAFTAR PUSTAKA
Abdi. (2016). Manajemen Pelayanan Publik Aparatur Sipil Negara. Makassar:
Edukasi Mitra Grafika
Asrini. (2019). Pengaruh Dimensi Etika, Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik Dalam Perspektif Soun Governance di
Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Makassar, Makassar.
Dale, A.T. (1992). Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia
Djarwanto, P. S. (1994). Statiatik Induktif. Yoyakarta: BPFE.
Dwiyanto, A. (2015). Manajemen Pelayanan Publik. Yoyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hardiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media
Hasibuan, M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Akasara
Hayat. (2017). Manajemen Pelayanan Publik. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Imroatul, H., & Pertiwi, O. D. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Rs St. Elisabeth Semarang. Jurnal Ilmu
Ekonom,Volume 2 (2). Halaman 117-124.
Lestari, D. (2017). Pengaruh Kinerja Pegawai, Komunikasi, dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kualitas Pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Mahareni, S. (2016). Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus dan Kinerja
Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Anggota Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KOPRI) Fajar Baru Kecamatan Sukorejo
Kabupaten Kendal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Mahsun, M. (2016). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Makkasau, J. (2016). Pengaruh Kinerja Terhadap Kualitas Pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Utara. E
Jurnal Kattalogis, Volume 4 (5). Halaman 51-64.
Mangkunegara, A. P. (2005). Evaluasi Kinerja Sdm. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Mariah. S., & Sa’ud, U. S. (2013). Pengaruh Motivasi Dan Kinerja Pegawai
Terhadap Kualitas Layanan Administrasi Akademik. Jurnal
Administrasi Pendidikan, Volume XVII (1). Halaman 145-153.
148
Mathis, R., Dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Pettalolo, I. (2013). Pengaruh Kinerja Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah. E Jurnal Katalogis,
Volume 1 (7). Halaman 112-122.
Pratiwi, I. (2017). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Dalam
Pembuatan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kota Bandung. Doctoral Dissertation, Perpustakaan. diperoleh
dari http://respository.unpas.ac.id/id/eprint/28104.
Prawirosentono, S. (1992). Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun
Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bisnis Dunia.
Yogyakarta: BPFE
Prawirosentono, S., & Primasari, D. (2017). Kinerja Dan Motivasi Karyawan.
Yogyakarta: Bpfe.
Rahmayanty, N. (2010). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ridjal, S. (2010). Teori Motivasi Dan Kinerja Karyawan. Makassar: Pahmis
Pustaka.
Rizky, A. (2009). Manajemen Penggajian Karyawan Perusahaan, Jakarta:
Gramedia Media Utama
Robbins, P. S. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga
Rue dan Byars. (1981). Indikator Kerja Pemda, Pendekatan Manajemen dan
Kebijakan, Yogyakarta: FISIP UGM
Ruky, A. S. (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedika Pustaka
Utama.
Sancoko, B. (2011). Pengaruh Remunerasi Terhadap Kualitas Pelayanan
Publik. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Administrasi dan Organisasi,
Volume 17 (1). Halaman 43-51.
Simanjuntak, P. J. (2005). Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Simumora, H. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE
YKPM
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&. Bandung:
Alfabeta
149
Veithzal, R. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Widiaswari, R. R. (2016). Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik Di Kecamatan Banjarbaru. Jurnal Spread,
Volume 2 (2). Halaman 169-182.
Zeithmal, V. A., Parasuraman & Berry. L. L. (1990). Delivery Quality Service,
New York: The Free Press.
L
A
M
P
I
R
A
N
3. LAMPIRAN KUESIONER
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN DI KANTOR BPJS KESEHATAN
CABANG MAKASSAR
Petunjuk Pengisian
Di dalam kuisioner ini terdapat dua bagian yaitu identitas responden,
pernyataan mengenai lingkungan kerja, dan pernyataan mengenai kinerja.
Bapak/ Ibu dimohon untuk mengisi tiga bagian angket tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut.
A. Pernyataan mengenai Kinerja pegawai, Bapak/Ibu dimohon agar mengisi
dan memilih jawaban yang menurut Bapak/Ibu sesuai dengan memberikan
tanda centangn (√) pada alternatif yang telah disediakan dengan kondisi
yang sebenarnya, yaitu :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu - Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
B. Pernyataan mengenai kualitas pelayanan, Bapak/Ibu dimohon agar mengisi
dan memilih jawaban yang menurut Bapak/Ibu sesuai dengan memberikan
tanda centangn (√) pada alternatif yang telah disediakan dengan kondisi
yang sebenarnya, yaitu :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu - Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
KUESIONER VARIABEL (X)
KINERJA PEGAWAI
a. Kualitas kerja
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Standar kualitas kerja yang telah di
tetapkan oleh instansi selama ini dapat dicapai
dengan baik.oleh pegawai.
2 Kualitas hasil kerja pegawai d i k a n t o r
B P J S K e s e h a t a n C a b a n g M a k a s s a r
dinilai baik oleh atasan
3 Kualitas hasil kerja p e g a w a i cukup baik
sehingga pegawai dinilai sebagai pegawai yang
rajin dan berprestasi.
b. Komunikasi
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Pegawai selalu melakukan komunikasi yang
efektif terhadap masyarakat
2 Selama berkomunikasi dengan
pelanngan/masyarakat, pegawai kantor selalu
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3 Setiap informasi selalu pegawai sampaikan
dengan baik kepada rekan kerja dan masyarakat
c. Kecepatan
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Dalam bekerja, pegawai selalu menyelesaikan
pekerjaan secara cepat sesuai dengan prosedur
kerja yang ada
2 Dalam melaksanakan tugas kerja, pegawai tidak
sering menunda pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3 Banyaknya hasil kerja yang diselesaikan pegawai
dapat dilihat dari waktu kerja.
d. Kemampuan
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Pegawai menggunakan fasilitas yang diberikan
oleh kantor untuk menunjang hasil kerja pegawai
2 Skill yang dimiliki pegawai sesuai dengan
pekerjaan dan tugas yang dikerjakan pegawai
saat ini
3 Pegawai selalu meminimalisir sekecil mungkin
tingkat kesalahan yang terjadi dalam hasil
kerjanya
e. Inisiatif
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Dalam melayani masyarakat, pegawai selalu
menawarkan bantuan.
2 Pegawai selalu mencari alternative pol kerja
terbaik untuk mempercepat proses penyelesaian
pekerjaan.
3 Pegawai akan selalu terbuka untuk menerima
kritik dan saran atas pekerjaan yang telah
dihasilakan.
KUESIONER VARIABEL (Y)
KUALITAS PELAYANAN
a. Keandalan
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Bapak/Ibu mendapatkan pelayanan yang sama
dari pegawai
2 Bapak/Ibu saat dilayani tidak ditunda-tunda oleh
pegawai
3 Bapak/Ibu mendapatkan pelayanan yang tidak
tepat dari pegawai
b. Daya Tanggap
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Bapak/Ibu dibantu oleh pegawai saat pelayanan
2 Pegawai memberikan perhatian dalam melayani
masyarakat
3 Bapak/Ibu saat memberikan saran diterima oleh
pegawai
c. Jaminan
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Pegawai memiliki pengetahuan terkait bidang
kerjanya masing-masing
2 Bapak/Ibu mendapatkan kepercayaan dari para
pegawai
3 Bapak/Ibu mendapatkan pelayanan yang baik
dari pegawai
d. Empati
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Bapak/Ibu mendapatkan motivasi ketika ada
keluhan dari pelayanan yang diterima
2 Bapak/Ibu mendapatkan pelayanan yang
diinginkan
3 Bapak/Ibu mendapatkan respon yang baik ketika
sedang ada keluhan
e. Berwujud
No Pertanyaan/Pernyataan STS TS RR S SS
1 Kantor Samsat telah memiliki fasilitas fisik yang
baik
2 Bapak/Ibu mendapatkan informasi yang mudah
dimengerti
3 Pegawai memiliki penampilan menarik saat
melayani
4. Rekapitulasi Jawaban Responden
a. Vaariabel Kinerja Pegawai (X)
TABULASI NILAI
TOTAL
NO
VARIABEL (X) KINERJA PEGAWAI
Kualitas Kerja Komunikasi Kecepatan kemampuan Inisiatif
1 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 64
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 5 4 60
4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 70
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
8 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 57
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
10 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
13 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 60
14 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 61
15 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 62
16 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 64
17 4 5 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 63
18 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 56
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
20 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 63
21 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 50
22 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
23 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 59
24 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 70
25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
26 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 68
27 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 69
28 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 55
29 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 68
30 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 60
31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 57
32 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 55
33 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 53
34 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 63
35 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 66
36 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 72
37 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 65
38 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 57
39 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 63
40 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 59
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
42 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
43 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 62
44 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 63
45 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 63
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
47 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61
48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 63
49 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 5 4 4 60
50 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 59
Total 211 206 198 208 208 201 194 204 190 199 202 203 214 204 211
b. Vaariabel
TABULASI NILAI
TOTAL
NO
VARIABEL (Y) KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Keandalan Daya Tanggap Jaminan Empati Berwujud
1 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 65
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 61
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 68
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 72
6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
7 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 55
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 54
9 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 70
10 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 47
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 57
14 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 60
15 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
16 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 62
17 4 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 61
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 54
19 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58
20 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
21 4 3 4 4 1 1 5 1 2 3 4 2 4 4 5 47
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 59
23 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 57
24 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 68
25 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 66
26 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 72
27 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 70
28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 55
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 73
30 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58
31 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 3 2 4 5 55
32 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 55
33 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 53
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
35 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 68
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 70
37 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 65
38 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 54
39 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 62
40 2 3 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 56
41 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 60
42 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 63
43 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 59
44 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 62
45 1 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 60
46 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 5 5 5 64
47 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 61
48 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 2 62
49 2 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 59
50 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 62
TOTAL 197 204 208 216 204 205 207 202 207 205 210 194 189 203 210
5. Hasl Uji Validitas Vaiabel Kinerja Pegawai
Correlations
Item
01
Item
02
Item
03
Item
04
Item
05
Item
06
Item
07
Item
08
Item
09
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Juml
ah
Item0
1
Pearson
Correlati
on
1 .504
*
*
.344*
.493*
*
.331* .284
* .343
*
.424*
*
.029 .233 .301* .057
.375*
*
.342* .307
*
.554*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .014 .000 .019 .046 .015 .002 .844 .103 .034 .696 .007 .015 .030 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
2
Pearson
Correlati
on
.504*
*
1 .683
*
*
.454*
*
.542*
*
.393*
*
.416*
*
.554*
*
.269 .274 .433
*
*
.393*
*
.418*
*
.447*
*
.387*
*
.736*
*
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .001 .000 .005 .003 .000 .059 .054 .002 .005 .003 .001 .006 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
3
Pearson
Correlati
on
.344*
.683*
*
1 .519
*
*
.430*
*
.358* .344
*
.550*
*
.249 .102 .330* .358
* .317
* .335
*
.414*
*
.647*
*
Sig. (2-
tailed) .014 .000
.000 .002 .011 .014 .000 .081 .480 .019 .011 .025 .017 .003 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
4
Pearson
Correlati
on
.493*
*
.454*
*
.519*
*
1 .679
*
*
.721*
*
.574*
*
.588*
*
.169 .390
*
*
.214 .256 .470
*
*
.606*
*
.529*
*
.799*
*
Sig. (2-
tailed) .000 .001 .000
.000 .000 .000 .000 .241 .005 .135 .073 .001 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
5
Pearson
Correlati
on
.331*
.542*
*
.430*
*
.679*
*
1 .641
*
*
.493*
*
.511*
*
.228 .390
*
*
.214 .416
*
*
.304*
.527*
*
.448*
*
.717*
*
Sig. (2-
tailed) .019 .000 .002 .000
.000 .000 .000 .112 .005 .135 .003 .032 .000 .001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
6
Pearson
Correlati
on
.284*
.393*
*
.358*
.721*
*
.641*
*
1 .527
*
*
.538*
*
.293*
.495*
*
.231 .280* .333
*
.552*
*
.564*
*
.760*
*
Sig. (2-
tailed) .046 .005 .011 .000 .000
.000 .000 .039 .000 .107 .049 .018 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
7
Pearson
Correlati
on
.343*
.416*
*
.344*
.574*
*
.493*
*
.527*
*
1 .580
*
*
.029 .542
*
*
.395*
*
.300*
.375*
*
.422*
*
.470*
*
.670*
*
Sig. (2-
tailed) .015 .003 .014 .000 .000 .000
.000 .844 .000 .005 .034 .007 .002 .001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
8
Pearson
Correlati
on
.424*
*
.554*
*
.550*
*
.588*
*
.511*
*
.538*
*
.580*
*
1 .216 .232 .423
*
*
.277 .442
*
*
.549*
*
.394*
*
.753*
*
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.131 .106 .002 .052 .001 .000 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
9
Pearson
Correlati
on
.029 .269 .249 .169 .228 .293* .029 .216 1 .040 .062 .129 .357
* .005 .021 .352
*
Sig. (2-
tailed) .844 .059 .081 .241 .112 .039 .844 .131
.782 .668 .372 .011 .975 .884 .012
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
0
Pearson
Correlati
on
.233 .274 .102 .390
*
*
.390*
*
.495*
*
.542*
*
.232 .040 1 .491
*
*
.251 .251 .369
*
*
.510*
*
.579*
*
Sig. (2-
tailed) .103 .054 .480 .005 .005 .000 .000 .106 .782
.000 .078 .079 .008 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
1
Pearson
Correlati
on
.301*
.433*
*
.330* .214 .214 .231
.395*
*
.423*
*
.062 .491
*
*
1 .397
*
*
.169 .375
*
*
.376*
*
.547*
*
Sig. (2-
tailed) .034 .002 .019 .135 .135 .107 .005 .002 .668 .000
.004 .240 .007 .007 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
2
Pearson
Correlati
on
.057 .393
*
*
.358* .256
.416*
*
.280* .300
* .277 .129 .251
.397*
*
1 .050 .331*
.435*
*
.477*
*
Sig. (2-
tailed) .696 .005 .011 .073 .003 .049 .034 .052 .372 .078 .004
.730 .019 .002 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
3
Pearson
Correlati
on
.375*
*
.418*
*
.317*
.470*
*
.304* .333
*
.375*
*
.442*
*
.357* .251 .169 .050 1
.430*
*
.342*
.593*
*
Sig. (2-
tailed) .007 .003 .025 .001 .032 .018 .007 .001 .011 .079 .240 .730
.002 .015 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
4
Pearson
Correlati
on
.342*
.447*
*
.335*
.606*
*
.527*
*
.552*
*
.422*
*
.549*
*
.005 .369
*
*
.375*
*
.331*
.430*
*
1 .553
*
*
.703*
*
Sig. (2-
tailed) .015 .001 .017 .000 .000 .000 .002 .000 .975 .008 .007 .019 .002
.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
5
Pearson
Correlati
on
.307*
.387*
*
.414*
*
.529*
*
.448*
*
.564*
*
.470*
*
.394*
*
.021 .510
*
*
.376*
*
.435*
*
.342*
.553*
*
1 .697
*
*
Sig. (2-
tailed) .030 .006 .003 .000 .001 .000 .001 .005 .884 .000 .007 .002 .015 .000
.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Juml
ah
Pearson
Correlati
on
.554*
*
.736*
*
.647*
*
.799*
*
.717*
*
.760*
*
.670*
*
.753*
*
.352*
.579*
*
.547*
*
.477*
*
.593*
*
.703*
*
.697*
*
1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
6. Hasil Uji Reliabilitas Variael Kinerja Pegawai
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.893 15
7. Hasil uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Correlations
Item
01
Item
02
Item
03
Item
04
Item
05
Item
06
Item
07
Item
08
Item
09
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Juml
ah
Item0
1
Pearson
Correlati
on
1 .177 .379
*
*
.319* .227 .194 .133 .139 .075 .077 .062 .263 .270 .051 .267
.438*
*
Sig. (2-
tailed)
.218 .007 .024 .113 .176 .358 .336 .603 .597 .668 .065 .058 .728 .061 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
2
Pearson
Correlati
on
.177 1 .392
*
*
.198 .252 .245 -.023 .065 .079 .230 .211 .111 .057 .124 .044 .377
*
*
Sig. (2-
tailed) .218
.005 .168 .078 .086 .875 .655 .583 .108 .141 .444 .695 .393 .761 .007
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
3
Pearson
Correlati
on
.379*
*
.392*
*
1 .719
*
*
.474*
*
.420*
*
.253 .255 .410
*
*
.364*
*
.487*
*
.323*
.414*
*
.315* .206
.723*
*
Sig. (2-
tailed) .007 .005
.000 .001 .002 .077 .074 .003 .009 .000 .022 .003 .026 .151 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
4
Pearson
Correlati
on
.319* .198
.719*
*
1 .588
*
*
.337* .158
.366*
*
.357*
.364*
*
.333* .311
*
.491*
*
.319* .197
.679*
*
Sig. (2-
tailed) .024 .168 .000
.000 .017 .272 .009 .011 .009 .018 .028 .000 .024 .170 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
5
Pearson
Correlati
on
.227 .252 .474
*
*
.588*
*
1 .662
*
*
.109 .538
*
*
.590*
*
.484*
*
.412*
*
.474*
*
.362*
*
.284* -.032
.739*
*
Sig. (2-
tailed) .113 .078 .001 .000
.000 .450 .000 .000 .000 .003 .001 .010 .045 .823 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
6
Pearson
Correlati
on
.194 .245 .420
*
*
.337*
.662*
*
1 .101 .529
*
*
.258 .360* .265
.367*
*
.102 .180 .000 .581
*
*
Sig. (2-
tailed) .176 .086 .002 .017 .000
.483 .000 .070 .010 .063 .009 .482 .211 1.000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
7
Pearson
Correlati
on
.133 -.023 .253 .158 .109 .101 1 .083 .001 .109 .144 .037 .146 .158 -.020 .251
Sig. (2-
tailed) .358 .875 .077 .272 .450 .483
.567 .995 .449 .317 .801 .311 .274 .890 .078
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
8
Pearson
Correlati
on
.139 .065 .255 .366
*
*
.538*
*
.529*
*
.083 1 .646
*
*
.446*
*
.270 .349* .267
.365*
*
.201 .627
*
*
Sig. (2-
tailed) .336 .655 .074 .009 .000 .000 .567
.000 .001 .058 .013 .061 .009 .163 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item0
9
Pearson
Correlati
on
.075 .079 .410
*
*
.357*
.590*
*
.258 .001 .646
*
*
1 .546
*
*
.517*
*
.518*
*
.382*
*
.372*
*
.185 .675
*
*
Sig. (2-
tailed) .603 .583 .003 .011 .000 .070 .995 .000
.000 .000 .000 .006 .008 .198 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
0
Pearson
Correlati
on
.077 .230 .364
*
*
.364*
*
.484*
*
.360* .109
.446*
*
.546*
*
1 .619
*
*
.508*
*
.357*
.614*
*
.388*
*
.724*
*
Sig. (2-
tailed) .597 .108 .009 .009 .000 .010 .449 .001 .000
.000 .000 .011 .000 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
1
Pearson
Correlati
on
.062 .211 .487
*
*
.333*
.412*
*
.265 .144 .270 .517
*
*
.619*
*
1 .531
*
*
.504*
*
.514*
*
.251 .681
*
*
Sig. (2-
tailed) .668 .141 .000 .018 .003 .063 .317 .058 .000 .000
.000 .000 .000 .078 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
2
Pearson
Correlati
on
.263 .111 .323* .311
*
.474*
*
.367*
*
.037 .349*
.518*
*
.508*
*
.531*
*
1 .411
*
*
.257 .087 .642
*
*
Sig. (2-
tailed) .065 .444 .022 .028 .001 .009 .801 .013 .000 .000 .000
.003 .071 .549 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
3
Pearson
Correlati
on
.270 .057 .414
*
*
.491*
*
.362*
*
.102 .146 .267 .382
*
*
.357*
.504*
*
.411*
*
1 .576
*
*
.418*
*
.650*
*
Sig. (2-
tailed) .058 .695 .003 .000 .010 .482 .311 .061 .006 .011 .000 .003
.000 .003 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
4
Pearson
Correlati
on
.051 .124 .315* .319
* .284
* .180 .158
.365*
*
.372*
*
.614*
*
.514*
*
.257 .576
*
*
1 .465
*
*
.611*
*
Sig. (2-
tailed) .728 .393 .026 .024 .045 .211 .274 .009 .008 .000 .000 .071 .000
.001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Item1
5
Pearson
Correlati
on
.267 .044 .206 .197 -.032 .000 -.020 .201 .185 .388
*
*
.251 .087 .418
*
*
.465*
*
1 .406
*
*
Sig. (2-
tailed) .061 .761 .151 .170 .823 1.000 .890 .163 .198 .005 .078 .549 .003 .001
.003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Juml
ah
Pearson
Correlati
on
.438*
*
.377*
*
.723*
*
.679*
*
.739*
*
.581*
*
.251 .627
*
*
.675*
*
.724*
*
.681*
*
.642*
*
.650*
*
.611*
*
.406*
*
1
Sig. (2-
tailed) .001 .007 .000 .000 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.859 15
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana secara Parsial
1. PengaruhKualitasKerja (X1) terhadapKualitasPelayananPublik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 KualitasKerjab . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .478a .228 .212 5.51942
a. Predictors: (Constant), KualitasKerja
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 432.308 1 432.308 14.191 .000b
Residual 1462.272 48 30.464
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), KualitasKerja
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.883 10.207 2.242 .030
KualitasKerja 3.117 .827 .478 3.767 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
2. Pengaruh Komunikasi (X2) terhadapKualitas Pelayanan Publik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Komunikasib . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .652a .425 .413 4.76246
a. Predictors: (Constant), Komunikasi
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 805.890 1 805.890 35.531 .000b
Residual 1088.690 48 22.681
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), Komunikasi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.843 7.308 2.441 .018
Komunikasi 3.515 .590 .652 5.961 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
3. PengaruhKecepatan (X3) terhadapKualitasPelayananPublik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Kecepatanb . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .671a .450 .438 4.65985
a. Predictors: (Constant), Kecepatan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 852.299 1 852.299 39.251 .000b
Residual 1042.281 48 21.714
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), Kecepatan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.070 6.442 3.271 .002
Kecepatan 3.414 .545 .671 6.265 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
4. PengaruhKemampuan (X4) terhadapKualitasPelayananPublik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kemampuanb . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .649a .422 .410 4.77766
a. Predictors: (Constant), Kemampuan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 798.929 1 798.929 35.001 .000b
Residual 1095.651 48 22.826
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), Kemampuan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.479 6.583 3.415 .001
Kemampuan 3.207 .542 .649 5.916 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
5. PengaruhInisiatif (X5) terhadapKualitasPelayananPublik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Inisiatifb . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .535a .286 .272 5.30723
a. Predictors: (Constant), Inisiatif
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 542.577 1 542.577 19.263 .000b
Residual 1352.003 48 28.167
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), Inisiatif
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.197 7.788 3.492 .001
Inisiatif 2.705 .616 .535 4.389 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana secara Simultan PengaruhKinerjaPegawai (X) terhadapKualitasPelayananPublik (Y)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 KinerjaPegawai
b . Enter
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .779a .606 .598 3.94170
a. Predictors: (Constant), KinerjaPegawai
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1148.802 1 1148.802 73.940 .000b
Residual 745.778 48 15.537
Total 1894.580 49
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
b. Predictors: (Constant), KinerjaPegawai
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.817 7.468 -.377 .708
KinerjaPegawai 1.051 .122 .779 8.599 .000
a. Dependent Variable: KualitasPelayananPublik
Kantor BPJS Kesehatan tampak dari Depan
Proses Pengisian Kuesioner Oleh Pegawai
Pengisian kuesioner Oleh Masyarakat
Kedaan di Dalam kantor BPJS Kesehata
P
RIWAYAT HIDUP
Skripsi ini ditulis oleh Pemuda Desa dari Desa Lori,
Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser. Anak
ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Mundu
dan Ibu Jinda. Kakak pertama bernama Suardi dan
kakak kedua bernama Dahlia sedangkan adik bernama
Rulli.
Penulis lahir pada bulan Februari tahun 1998.
Mengawali pendidikan di bangku Sekolah Dasar Negeri 05 Padanglampe, lulus
pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan ke jenjang tingkat pertama pada MTs
DDI Padanglampe, lulus pada tahun 2013. Selanjutnya menempuh pendidikan
pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanah Grogot, lulus tahun 2016. Pada
tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Selama di perguruan tinggi, penulis pernah tergabung dalam beberapa organisasi
kemahasiswaan. Dimulai pada tahun 2017-2018 sebagai anggota Bidang Emas
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fisip Unismuh Makassar. Pada tahun yang
sama juga bergabung pada komunitas ekstra kampus yaitu Volunteer Beasiswa
10000 Makassar. Tahun 2019-2020 tergabung pada Cesist (Centre of English
Studies) dibawah naungan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi
Negara FISIP Unismuh Makassar.
Pada Tanggal 29 Agustus 2020, Penulis dinyatakan LULUS melalui sidang
tertutup Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan berhak menyandang gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) dengan predikat kelulusan “Cumlaude”.