20
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, TRANSPARANSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (Studi Empiris pada Pemerintah Desa di Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di KabupatenSukoharjo) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: SIDIQ WAHYU RAMADAN B 200150340 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA,

TRANSPARANSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERHADAP

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

(Studi Empiris pada Pemerintah Desa di Kecamatan Bendosari,

Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di

KabupatenSukoharjo)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

SIDIQ WAHYU RAMADAN

B 200150340

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

i

Page 3: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

ii

Page 4: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

iii

Page 5: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

1

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, TRANSPARANSI,

DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERHADAP AKUNTABILITAS

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

(Studi Empiris pada Pemerintah Desa di Kecamatan Bendosari, Kecamatan

Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas sumber daya

manusia, transparansi, dan pemanfaatan teknologi terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan desa. Penelitian ini dilakukan pada pemerintah desa di 3

kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Populasi penelitian ini adalah aparatur

pemerintah desa yang menduduki jabatan kepala desa, sekretaris desa, kepala

urusan keuangan, dan bendahara desa di 3 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 102 responden. Analisis

data menguunakan regresi linear berganda dengan menggunakan program SPPS

versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas sumber daya

manusia, transparansi, dan pemanfaatan teknologi berpengaruh terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Sukoharjo.

Kata Kunci: akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, kualitas sumber daya

manusia, transparansi, pemanfaatan teknologi.

Abstract

The research aims to determine the effect quality of human resource,

transparency, aan utilization of technology towards the accounting of the financial

management of the village. This study was conducted at the village of goverment

at 3 capitals in Sukoharjo district. The population of reseach is the establishment

of the village of goverment which occupied the head of the village, secretary of

the village, head of the village finance, and the village chief advisor in at the 3

capitals in Sukoharjo district. The sampling technique are used in this research is

convenience sampling, the population in this reseach is 102 respondents of the

village aparaturs. The data analysis model used is a multiple linear regression

model using SPSS test tool version of 16. Research result suggest that a variety of

human resource, tranparency, and utilization of technology reactors were

influential to accountability of financial management of the village of Sukoharjo

district.

Keyword : accounting of the financial management of the village, quality of

human resource, transparency, utilization of technology.

1. PENDAHULUAN

Pengertian desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun

2014 yang mengatur tentang pengelolaan keuangan desa. Desa atau dikenal

Page 6: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

2

dengan nama lain dengan adat yang selanjutnya disebut desa merupakan kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Pemerintah desa memiliki wewenengan untuk mengelola dana atau

keuangan secara mandiri dengan begitu diharapkan pembangunan akan tepat

sasaran karena pengelolaan dana dianggarkan sesuai kebutuhan masyarakat desa

sendiri.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sumber pendapatan desa

adalah pendapatan asli desa atas hasil usaha aset, swadaya, partisipasi, gotong

royong dan lain-lain pendapatan asli desa, alokasi dari APBN dalam belanja

transfer ke daerah atau desa, retribusi daerah kabupaten atau kota paling sedikit

10% dari pajak dan retribusi daerah, alokasi dana desa yang merupakan bagian

dari dana perimbangan yang diterima kabupaten atau kota paling sedikit 10% dari

dana perimbangan yang diterima kabupaten atau kota dalam APBD setelah

dikurangi dana alokasi khusus, bantuan keuangan dari APBD provinsi dan APBD

kabupaten/kota, hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga, dan

lain-lain pendapatan desa yang sah. Dari pendapatan yang diterima oleh desa, desa

memiliki kewenangan penuh terhadap pengelolaan keuangannya, sehingga desa

dapat berkembang baik dari segi ekonomi maupun budaya dan harus diimbangi

dengan pengelolaan yang memadai sehingga ketepatan sasaran dan tujuan dapat

tercapai.

Menurut Kementerian Desa PDTT, pemberian dana desa dari pemerintah

yang begitu besar tentunya menuntut tanggung jawab perangkat desa untuk

merealiksasikanya, maka diperlukannya sumber daya manusia yang mumpuni

untuk mengelola keuangan yang baik sehingga tingkat kesalahan dan kecurangan

dapat diminimalisir. Dalam hal mewujudkan dan mendukung tata kelola

pemerintahan yang baik terutama pengelolaan dana desa yang secara langsung

berdampak pada desa yang menerima dana desa, sehingga perlu menggunakan

aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). SISKEUDES merupakan sistem

Page 7: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

3

berbasis online yang diperuntukan untuk pengelolaan dana desa berdasarkan

rekomendasi Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI maupun Komisi

Pemberantasan Korupsi pada tahun 2015. Dengan didukung sumber daya manusia

yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan desa yang akuntabel

dan transparan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 menginstruksikan agar seluruh

badan publik menyediakan informasi publik yang dapat di akses oleh masyarakat

secara umum kecuali informasi yang sifatnya rahasia. Salah satu prinsip yang

penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik adalah keterbukaan informasi

dan didukung oleh laporan yang berkesinambugan dalam hal pengelolaan

keuangan dana desa, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang

benar, jujur, dan tidak berpihak tentang pengelolaan keuangan dana desa disetiap

tahapanya, baik dalam perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan anggaran,

pertanggungjawaban, maupun hasil pemeriksaan dengan tetap memperhatikan

atas hak asasi pribadi, golongan, atau rahasia desa. Sikap keterbukaan sangat

diperlukan dan diwajibkan untuk dilakukan didalam institusi atau setiap lembaga

publik yang memiliki keterkaitan terhadap orang banyak, hal itu diperlukan

sebagai bentuk pengawasan awal terhadap setiap tindakan yang telah atau akan

diambil dalam institusi tersebut.

Pada zaman modern ini teknologi telah berkembang pesat termasuk sistem

pengelolaan keuangan pemerintahan, sistem pengelolaan keuangan pemerintah

yang sedang dan telah berprinsip pada e-goverment akan dapat menunjang

pengelolaan keuangan desa. Untuk mencapai target penerapan teknologi yang

efektif, perlu diadakan komputerisasi pemerintahan atau e-goverment sehingga

pemerintah desa dapat menyajikan laporan keuangan yang berbasis kepada Sistem

Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Fenomena pengelolaan keuangan desa menarik untuk di kaji disebabkan

dana yang bermuara di desa bisa dikatakan sangat tinggi, hal ini berpotensi

menimbulkan tingkat penyalahgunaan kewenangan yang tinggi pula serta masih

adanya beberapa desa yang belum bisa memaksimalkan pengelolaan keuangan

tersebut, hal itu tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang sangat

Page 8: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

4

berperan dalam pengelolaan keuangan desa. Disamping itu kurang terbukanya

perangkat desa atas pengelolaan keuangan desa juga menjadi sorotan di tengah

masyarakat dewasa ini, teknologi juga ikut berperan yang mana masih sering

dijumpai desa yang belum dapat memaksimalkan teknologi yang telah difasilitasi

oleh pemerintah pusat dengan tujuan mewujudkan pengelolaan keuangan dana

desa yang baik dan dapat meminimalisir kecurangan serta resiko yang tinggi.

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan mengambil judul “PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA

MANUSIA, TRANSPARANSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

(Studi Empiris pada Pemerintah Desa di Kecamatan Bendosari, Kecamatan

Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo)”.

2. METODE

2.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang diberikan secara langsung kepada setiap aparatur pemerintah desa

yang menduduki jabatan kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan keuangan,

dan bendahara desa pada kantor-kantor kepala desa di Kecamatan Bendosari,

Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di Kabupaten

SukoharjoPengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

convenience sampling. Convenience sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan mengumpulkan informasi dari elemen-elemen populasi yang tersedia

dengan tidak perlu susah payah.

Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Desa-desa di wilayah Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, dan

Kecamatan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo. (2) Desa yang memiliki sususan

perangkat desa terstruktur dan sah sesuai Permendagri Nomor 84 tahun 2015

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. (3) Desa dengan

lokasi terdekat serta mudah dijangkau oleh peneliti. (4) Desa dan aparatur

Page 9: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

5

perangkat desa yang bersedia menjadi responden untuk mengisi kuesioner dengan

lengkap.

Responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kepala desa

merupakan otoritas pemegang jabatan tertinggi di suatu desa yang memiliki tugas

untuk menyelenggarakan pemerintah desa dan pemberdayaan desa. (2) Sekretaris

desa adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsur pimpinan

sekretariat desa yang menjalankan tugas sebagai koordinator Pelaksana

Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD). (3) Kepala urusan keuangan adalah

perangkat desa yang bertugas membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan

pengelolaan sumber pendapatan desa pengelolaan administrasi keuangan desa

dalam mempersiapkan bahan penyususnan APBDes. (4) Bendahara desa adalah

salah satu unsur Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTKPD) yang

dijabat oleh staf pada urusan keuangan yang bertugas menerima, memyimpan,

menyetor/membayar, menatausahakan, mempertanggungjawabkan penerimaan

pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes.

2.2 Definisi dan Operasional Variabel

2.2.1 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah akuntabilitas pengelolaan

keuangan desa. akuntabilitas pengelolaan keuangan desa merupakan kewajiban

pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang

menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang

memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut

(Mardiasmo 2009:20). Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini

menurut Wardhana (2016), adalah perumusan rencana keuangan, pelaksanaan dan

pembiyaan kegiatan, melakukan evaluasi atas kinerja, pelaksanaan pelaporan

keuangan. Indikator-indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala lickert

dengan range 1-5.

Page 10: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

6

2.2.2 Variabel Independen

2.2.2.1 Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut Simanjuntak (1985), kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan

bekerja diukur dengan usia/umur, artinya orang berada dalam usia kerja dianggap

mampu bekerja.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini menurut Idward

(2017), adalah pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku

(attitude). Indikator-indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala lickert

dengan range 1-5.

2.2.2.2 Transparnsi

Menurut Didjaja (2003:261), transparansi adalah ketebukaan pemerintah dalam

membuat kebijakan-kebijakan sehingga dapat diketahui oleh masyarakat.

Transparansi pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas dan keterbukaan

infromasi antara pemerintah dengan rakyat. Indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel ini menurut Ultafiah (2017), adalah informatif, keterbukaan,

pengungkapan, ketersediaan informasi, keterlibatan masyarakat, keterbukaan

proses, dan keterbukaan informasi. Indikator-indikator tersebut diukur dengan

menggunakan skala lickert dengan range 1-5.

2.2.2.3 Pemanfaatan Teknologi

Menurut Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana

(hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, manfsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan

menggunakan data secara bermakna. Indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel ini Idward (2017) adalah kesediaan dan kelengkapan sarana prasarana,

pengelolaan data keuangan, dan pemeliharaan. Indikator-indikator tersebut diukur

dengan menggunakan skala lickert dengan range 1-5.

2.2.3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis ini

digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Model regresi berganda dalam pernyataan ini

dinyatakan sebagai berikut:

Page 11: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

7

(1)

Keterangan:

APKD : Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa

α : Konstanta

β1, β2, β3 : Koefisien Regresi

KSDM : Kualitas Sumber Daya Manusia

TRA : Transparansi

PMT : Pemanfaatan Teknologi

ε : error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji

multikolinearitas, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.

3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data memenuhi asumsi normal

atau tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S), yaitu data

yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikasi diatas 0,05 atau 5%. Hasil uji

normalitas ditunjukkan pada berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov p value Keterangan

Unstandardized

Residual 0,998 0,272

Data terdistribusi

normal

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai

signifikasinya (p value) sebesar 0,272 > 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas atau dapat dikatakan sebaran data penelitian terdistribusi normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

APKD = α+β1KSDM+β2TRA+β3PMT+ε

Page 12: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

8

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel

independen. Data dapat dikatakan tidak terdapat multikolinearitas apabila nilai

tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2. Hasil Uji Multikoliniearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Kualitas Sumber

Daya Manusia 0,410 2,439

Tidak terjadi

multikolinearitas

Transparansi 0,513 1,951 Tidak terjadi

multikolinearitas

Pemanfaatan

Teknologi 0,608 1,644

Tidak terjadi

multikolinearitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinier dalam model

regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji hubungan antara dua

variabel atau lebih berskala ordinal apakah dalam persamaan regresi berganda

terjadi ketidaksamaan varian dari observasi atau pengamatan yang satu dengan

yang lainnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini dapat dilakukan dengan nilai probabilitas pada uji rank spearman.

Data dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas apabila nilai signifikansi dari

hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%). Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig Probabilitas Keterangan

Kualitas Sumber

Daya Manusia 0,622 0,05

Tidak terjadi

heterokedastisitas

Transparansi 0,613 0,05 Tidak terjadi

heterokedastisitas

Pemanfaatan

Teknologi 0,118 0,05

Tidak terjadi

heterokedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Page 13: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

9

Hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi semua

variabel > 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak

mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam

analisis regresi.

3.1.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat dideteksi dengan metode Durbin-Watson (DW test) dengan

mengamsumsikan bahwa variabel gengguan hanya berhubungan dengan variabel

gangguan pada periode sebelumnya. Apabila nilai Durbin-Watson yaitu du < d <

4-du, maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

Keterangan

1.837 1.951 Tidak terjadi

autokorelasi

Hasil perhitungan di atas menunjukan nilai Durbin-Watson sebesar 1.951.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model tidak mengalami autokorelasi dengan nilai

Durbin-Watson yaitu diantara 1.738 < 1.951 < 2.262.

3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

3.2.1 Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan Desa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia

memiliki nilai thitung > ttabel (2,766 > 1,984 ) dengan tingkat signifikansi < 0,05

(0,007 < 0,05). Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia berpengaruh

terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, sehingga H1 diterima.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam pengelolaan keuangan desa yang

baik harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, didukung dengan

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku (attitude). Sehingga

sumber daya manusia mampu memadai logika akuntansi dengan baik dalam

penerapan sistem akuntansi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Winidyaningrum dan

Rahmawati (2010), Ariesta (2013), dan Sembiring (2013). Hal ini disebabkan

kondisi pemerintah desa yang sudah mendukung dan juga diimbangi dengan

Page 14: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

10

mengikutsertakan perangkat desa dalam pelatihan-pelatihan yang berhubungan

dengan akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah/desa. Akan tetapi, hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan Zuliarti (2012) dan Arfianti (2011) yang

menyimpulkan bahwa kapasitas SDM tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan desa.

3.2.2 Pengaruh Transparansi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Desa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel transparansi memiliki nilai thitung >

ttabel (2,565 > 1,984) dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,012 < 0,05). Oleh

karena itu transparansi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah, sehingga H2 diterima.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam pengelolaan keuangan desa yang

baik harus memenuhi unsur transparansi diantaranya informatif, keterbukaan,

pengungkapan, ketersediaan informasi, keterlibatan masyarakat, keterbukaan

proses, dan keterbukaan informasi. Sehingga prinsip transparansi mampu menjaga

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa

yang akuntabel. Penelitian ini juga telah mencerminkan implementasi dari prinsip

transparansi yaitu pemerintah desa mampu mengungkapkan hal-hal yang sifatnya

material kepada masyarakat desa sehingga memungkinkan masyarakat

mendapatkan akses informasi yang seluas-luasnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suci Indah

Hanifah dan Sugeng Praptoyo (2015). Hal ini menyatakan bahwa pengelolaan

keuangan desa sudah menunjukan pelaksanaan yang akuntabel dan transparan

yang dilihat dari pelaporan pertanggungjawaban APBDes, karena pengelolaan

keuangan desa digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan upaya

pemberdayaan masyarakat desa. Dengan demikian, diharapkan implementasi

prinsip transparansi dan akuntabilitas yang sesuai dengan perundangan-undangan

akan merealisasikan pengelolaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel.

3.2.3 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Desa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi

informasi memiliki nilai thitung > ttabel (6,088 > 1,984) dengan tingkat signifikansi <

Page 15: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

11

0,05 (0,000 < 0,05). Oleh karena itu pemanfaatan teknologi berpengaruh terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, sehingga H3 diterima.

Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknologi informasi berupa

komputer membantu aparatur desa dalam mengelola dokumen-dokumen desa

secara keseluruhan. Saat ini penggunaan teknologi informasi pada pemerintahan

desa terutama desa-desa di tiga kecamatan wilayah penelitian sudah baik. Hal ini

dapat dilihat dari tersedianya komputerdengan jumlah yang cukup di setiap desa,

kelengkapan sarana prasarana, pengelolaan data keuangan, dan pemeliharaan

secara berkala. Komputer ini digunakan sebagai alat bantu kerja dalam proses

penyusunan laporan keuangan pemerintah desa sebagai bentuk tercapainya

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Sehingga aparatur desa mampu untuk

menginput data secara lebih cepat daripada menggunakan cara manual.

Penggunaan tekonolgi berupa komputer ini mempunyai keunggulan dalam

keakuratan dan ketepatan hasil operasi data sehingga akan mengurangi kesalahan

yang terjadi.

Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan Zuliarti (2012), Nihayah

(2015), Ariesta (2013), Winidyaningrum dan Rahmawati (2010), dan Sembiring

(2013) yang menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh positif

secara signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Akan tetapi,

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Arfianti (2011) yang menyatakan

bahwapemanfaatan teknologi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Ketidaksignifikanan ini mungkin

disebabkan teknologi informasi yang tidak atau belum dimanfaatkan secara

optimal, serta pengimplementasian teknologi informasi yang membutuhkan biaya

banyak, sehingga implementasi teknologi informasi menjadi sia-sia, mahal namun

tidak dapat mendukung akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

4 PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Kualitas sumber daya manusia memiliki

Page 16: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

12

nilai thitung > ttabel (2,766 > 1,984) dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,007 <

0,05). Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, sehingga H1 diterima. (2) Transparansi

memiliki nilai thitung > ttabel (2,565 > 1,984) dengan tingkat signifikansi < 0,05

(0,012 < 0,05). Oleh karena itu transparansi berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan desa, sehingga H2 diterima. (3) Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki nilai

thitung > ttabel (6,088 > 1,984) dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

Oleh karena itu pemanfaatan teknologi berpengaruh terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan desa, sehingga H3 diterima.

4.2 Keterbatasan

Setelah melakukan analisis dan mengimplementasikan hasil penelitian, ditemukan

beberapa keterbatasan yang diharapkan tidak mengurangi tujuan dari penelitian.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Ruang

lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada 38 kantor kepala desa di Kecamatan

Bendosari, Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Mojolaban di Kabupaten

Sukoharjo dan hanya mengambil 102 responden, sehingga hasil penelitian ini

tidak dapat mencerminkan kondisi pemerintah desa secara keseluruhan. (2)

Penelitian ini dilakukan hanya menggunakan metode survei kuesioner, sehingga

terkadang jawaban responden tidak konsisten dan memungkinkandata menjadi

bias. (3) Peneliti tidak dapat memerikan secara kuesioner secara langsung kepada

responden dan mendampingi responden dalam mengisi kuesioner. Hal ini

disebabkan oleh kesibukan responden dan kendala waktu peneliti. Semua

responden tidak dapat menyanggupi untuk mengisi lembar kuesoner secara

langsung dan meminta waktu beragam antara 7-10 hari. Kendala ini menyebabkan

peneliti tidak dapat mengetahui apakah responden mengisi lembar kuesioner

dengan baik, dan juga peneliti tidak dapat menjawab hal-hal yang tidak diketahui

oleh responden terkait pertanyaan yang ditanyakan dalam lembar kuesioner.

4.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka

dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

Page 17: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

13

penelitian lanjutan, yaitu: (1) Peneliti selanjutnya disarankan melakukan

penelitian lebih dari 38 kantor kepala desa yang ada di Kabupaten Sukoharjo, agar

hasil penelitian dapat digeneralisasi untuk ruang lingkup yang lebih luas sehingga

dapa memperkuat validitas eksternal yang dibutuhkan untuk penelitian lebih

lanjut. (2) Penelitian selanjutnya diharapkan menambah metode pengumpulan

data dengan teknik wawancara untuk mendapatkan gambaran lebih tentang

keadaan dan kondisi yang sesuai dengan sebenarnya. (3) Penelitian berikutnya

dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi pemahaman

laporan keuangan desa seperti kinerja, komunikasi, pembagian kerja, jabatan,

penerepan sistem akuntansi dan lain-lain

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, D. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada SKPD di Kabupaten Batang.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: Semarang.

Ariesta, Fadila. 2013. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan

Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai

Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Padang: Universitas

Negeri Padang. Jurnal Akuntansi , Vol. 3, No. 1.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

IV. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Didjaja, Mustofa. 2003. Transparansi Pemerintah. Jakarta: Rineka Cipta.

Donaldson dan Davis. 1991. Sewardship Theory Or Agency Theory: CEO

Governance and Shareholder Returns. Australian journal of management,

June 1991, 49-66.

Efendi Loli, dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan

Keuangan Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh

Tengah. Jurnal Prespektif Ekonomi Darussalam, Vol. 3, No. 2, ISSN 2502-

6976.

Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modeling, metode alternatif dengan partial

least square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Hamzah B. Uno dan Nina L. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, cet, 2.

Page 18: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

14

Hanifah, dkk. 2015. Akuntabilitas Dan Transparansi Pertanggugjawaban

Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Jurnal Ilmu & Riset

Akuntansi, Vol. 4 No. 8.

Idris, Amirudin. 2016. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Cv Budi Utama.

Idward. Nurul N. 2017. Pengaruh Komptensi Sumber Daya Manusia Teknologi

Informasi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi

Pada Pemerinah Daerah Kabupaten Gowa). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Ismail, Muhammad, dkk. 2016. Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 19,

No.2, ISSN 1979-6471.

Jogiyanto. 2004. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: BPFE.

Kalimandhanu. 2014. Studi Tentang Pengelolaan Alokasi Dana di Desa Perangat

Selatan Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Journal

Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No.2, ISSN 2008-2022.

Kementerian Dalam Negeri. 2015. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Sistem Akuntansi Keuangan.

Kristianten. 2006. Transparansi Anggaran Pemerintah. Jakarta: Rineka Cipta.

Lalolo. 2013. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas Transparansi dan

Partisipasi. Jakarta.

Lestari, Ayu dkk. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan

Akuntansi Desa (Studi pada Lima Desa di Kecamatan Indralayu Utara

Kabupaten Ogan Ilir). Seminar Nasional GCA. Palembang.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset

Mardiasmo. 2006. Perwjudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi

Pemerintahan, 2 : 1. (1-17).

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.

Marlinawati. 2018. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan

Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap

Ketepatwaktuan, Pelaporan Keuanagan Pemerintah Desa. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta,

Jurnal Kajian Bisnis, Vol 28. No. 2, ISSN 131-143.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Page 19: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

15

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang

Keterbukaan Informasi Publik. Undang-Undang Dasar RI 1945. Sekretariat

Negara. Jakarta

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun

2014 Yang Mengatur Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Lembaran

Negara RI Tahun 2014. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Sumber Pendapatan Desa. Lembaran Negara RI Tahun 2014. Sekretariat

Negara. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Prasojo, Diat L dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta:

Gava Media.

Salam, Dharma S. 2004. Manajemen Pemerintahan. Jakarta: PT. Pertja.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.

Salemba Empat: Jakarta.

Sekaran, Uma. 2003. Research Method for Bussines: A Skill Building Approach.

New York: John Wileyand Sons, Inc.

Setyawan. 2001. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba

Perusahaan di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan 8 (1), 69-78.

Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana.

Simanjuntak. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: FE UI.

Sugista, Rizky A. 2017. Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, Dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Terhadap Pengelolaan

Keuangan Desa. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Semarang.

Sugiyono. 2008. Metode Penlitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Research dan

Development. Bandung: Alfabeta Bandung.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Desa-Panduan Tata Kelola Keuangan Desa.

Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Sulistiyani, Ambar T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Gava

Media. Yogyakarta.

Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Page 20: PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, …eprints.ums.ac.id/78209/1/NASPUB FIX.pdf · Dengan didukung sumber daya manusia yang potensial diharapkan akan tercipta pengelolaan kuangan

16

Ultafiah, Weny. 2017. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Dan Partispasi Terhadap

Pengelolaan Dana Desa Untuk Mewujudkan Good Governance Pada Desa Di

Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat. Skripsi. Universitas Muhammadiyah

Palembang.

Utama, R Julia. 2017. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan

Teknologi Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Daerah Dan Sistem Pengendalian

Intern Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa. JOM Fekon, Vol. 4 No.

1. Universitas Riau.

Wahyudi, Johan. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah Dengan Pengedalian Internal Akuntansi Sebagai Intervening.

Skripsi. IKIP Mataram.

Wardani, Kusuma D dan Ika A. 2017. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,

Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap

Keandalan Pelaporan Keuanagan Pemerintah Desa Di Kabupaten Klaten.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta,

Jurnal Akuntansi Vol. 5, No 2. ISSN 2088-7681.

Wardhana, Ibnu. 2016. Akuntabiltas Dalam Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Pada

Pemerintah Desa Di Kabupaten Magelang). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan & Aplikasinya. Jakarta :

Rineka.

Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi, dan

Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah. Skripsi. Universitas Maria Kudus.