Upload
ernestrumbang
View
47
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
seminar proposal (sempro) pengaruh marketing mix terhadap keputusan pembelian smartphone samsung di malang jawa timur indonesia
Citation preview
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Smartphone Samsung di Malang
SEMINAR PROPOSAL PEMASARAN
Yang dibina oleh Bapak Ainur Rofiq, S.Kom, SE., MM., Ph.D.
Oleh :
Jati pangestu 125020205111001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI BRAWIJAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era global yang semakin maju membuat teknologi semakin canggih yang dapat
memudahkan masyarakat untuk mengakses dan mempengaruhi transaksi dunia salah satunya
dengan gadget teknologi Smartphone merupakan salah satu bentuk produk yang inovasinya tiada
henti yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli di zaman sekarang ini. Dengan
rancangan yang diimbangi dengan fitur-fitur/fasilitas yang disediakan disesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan konsumen merupakan daya tarik untuk mempengaruhi keputusan
pembelianuntuk menggunakan produk ini. Telepon genggam (telgam) atau telepon selular
(ponsel) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan
telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem
CDMA
Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya
memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi
yang umum (Kamus Oxford Online, 2013). Backer (2010), menyatakan bahwa smartphone
adalah telepon yang menyatukan kemampuan-kemampuan terdepan; ini merupakan bentuk
kemampuan dari Wireless Mobile Device (WMD) yang dapat berfungsi seperti sebuah komputer
dengan menawarkan fitur-fitur seperti personal digital assistant (PDA), akses internet, email,
dan Global Positioning System (GPS). Smartphone juga memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti
kamera, video, MP3 players, sama seperti telepon biasa. Dengan kata lain, smartphone dapat
dikategorikan sebagai mini-komputer yang memiliki banyak fungsi dan penggunanya dapat
menggunakannya kapanpun dan dimanapun.
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa ke mana-mana membuat
kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur
telepon genggam sejak beberapa tahun ini.
Menurut Wikipedia Ponsel cerdas pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM pada
1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer
di Las Vegas, Nevada. Ponsel cerdas tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual
oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, ponsel cerdas tersebut juga
memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan
menerima faks dan permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol.
Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari
atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik
“prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah,
tetapi fitur-fiturnya pada saat itu sangatlah canggih.
Pada tahun 1993, Samsung Mobile Phone merilis seri SH-700, yang lebih membanggakan lagi
desain nya dirancang dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih ramping serta kualitas suara yang
lebih baik. Dengan produk yang lebih baik dan kampanye pemasaran yang lebih agresif,
Samsung berhasil mengambil setengah pangsa pasar ponsel di Korea dari Motorola. Namun pada
tahun 1997 hampir semua bisnis di Korea menyusut dan tidak terkecuali juga pada Samsung.
Mereka menjual bisnisnya untuk meringankan utang dan mengurangi karyawan menjadi 50.000.
Namun berkat industri elektronik mereka ,akhirnya bisa berhasil untuk terus tumbuh hingga
sekarang.
Setelah itu, mereka mengembangkan gabungan dari ponsel pintar (smartphone) dengan ponsel
pemutar mp3 menjelang akhir abad ke-20. Pada kuartal 3 tahun 2008, untuk pertama kalinya
dalam sejarah, Samsung Mobile mengirim lebih dari 50 juta handset meskipun saat itu sedang
resesi global. Pada awal 2009, pangsa pasar global Samsung Mobile pun telah berdiri lebih dari
17 %, kedua dari Nokia.
Samsung kemudian mendedikasikan dirinya dalam dunia industri 3G. Seperti membuat video,
ponsel kamera dan lain-lain untuk memenuhi permintaan konsumen. Di awal tahun 2009 pula,
Samsung Mobile dan T-Mobile memperkenalkan Memoir, sebuah ponsel dengan kamera 8
Megapiksel yang terbaik di kelasnya. Selama perjalannya, Samsung telah membuat pertumbuhan
yang stabil dalam industri mobile hingga terus berkembang sampai sekarang.
Nokia Communicator merupakan ponsel cerdas pertama Nokia, dimulai dengan Nokia 9000,
pada tahun 1996. Ponsel cerdas yang serupa dengan komputer tangan yang unik ini adalah hasil
dari usaha penggabungan model PDA buatan Hewlett Packard yang sukses dan mahal dengan
telepon Nokia yang laris pada waktu itu. Nokia 9210 merupakan komunikator berlayar warna
pertama dan juga merupakan ponsel cerdas sejati yang menggunakan sistem operasi.
Komunikator 9500 menjadi komunikator berkamera dan ber-WiFi pertama. Komunikator 9300
memiliki perubahan dalam bentuk yang lebih kecil dan komunikator yang terbaru E90
menyertakan GPS. Meskipun Nokia 9210 dapat diargumentasikan sebagai ponsel cerdas sejati
pertama dengan sistem operasi, Nokia tetap menyebutnya sebagai komunikator.
Ericsson R380 dahulu terjual sebagai ‘ponsel cerdas’ tetapi tidak bisa menjalankan aplikasi pihak
ketiga.
Pada Oktober 2001, Handspring mengeluarkan ponsel cerdas Palm OS Treo, dengan papan ketik
penuh digabung dengan jelajah jejaring tanpa kabel, surel, kalender, dan pengatur daftar nama,
dengan aplikasi pihak ketiga yang dapat diunduh atau diselaraskan dengan komputer.
Tahun 2002, RIM mengeluakan BlackBerry pertama yang merupakan ponsel cerdas pertama
dengan penggunaan surel nirkabel yang optimal dan penggunanya telah mencapai 8 juta (sampai
Juni 2007), tiga perempat pemakainya berada di Amerika Selatan.
Handspring menyajikan ponsel cerdas yang popular dipasaran Amerika dengan bergabung
dengan Palm OS berbasis Visor PDA dengan jaringan telepon GSM, VisorPhone. Tahun 2002,
Handspring menjual ponsel cerdas terintegasi bernama Treo; perusahaan ini bergabung karena
penjualan PDA sudah mulai mati, tetapi ponsel cerdas Treo secara cepat menjadi populer sebagai
telepon berfitur PDA. Pada tahun yang sama, Microsoft mengumumkan Windows CE komputer
kantong OS dinobatkan sebagai "Microsoft Windows Powered Smartphone 2002".
Pada tahun 2005 Nokia menerbitkan seri-N ponsel cerdas 3G yang dijual bukan sebagai telepon
genggam tetapi sebagai komputer multimedia.
Android, OS untuk ponsel cerdas keluaran tahun 2008. Android didukung oleh Google, bersama
pengusaha piranti keras dan lunak yang terkemuka lainnya seperti Intel, HTC, ARM, Motorola
dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance.
Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC Dream, merk keluran dari T-
Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar sentuh secara utuh, papan ketik QWERTY, dan
bola jalur untuk menavigasikan halaman web. Piranti lunak cocok dengan aplikasi Google,
seperti Maps, Calendar, dan Gmail, juga Google's Chrome Lite. Aplikasi pihak ketiga juga
tersedia lewat Android Market, ada yang gratis ataupun dengan biaya.
Pada Juli 2008 Apple memperkenalkan App Store dengan aplikasi gratis dan dengan biaya. App
store dapat menyampaikan aplikasi ponsel cerdas yang dikembangkan oleh pihak ketiga
langsung dari iPhone atau iPod Touch dengan WiFi atau jaringan selular tanpa menggunakan
komputer untuk mengunduh. App Store telah menjadi suatu kesuksesan bagi Apple dan pada
Juni 2009 terdapat lebih dari 50,000 aplikasi yang ada. App store menembus satu juta unduh
aplikasi pada 23 April 2009.
Mengikuti popularitas App Store dari Apple, banyak yang membuat toko aplikasinya sendiri.
Palm, Microsoft dan Nokia telah mengumumkan toko aplikasi yang mirip milik Apple. RIM juga
baru-baru ini membuat toko aplikasinya yaitu BlackBerry App World.
Karena pada jaman sekarang ini orang sudah gemar menggunakan Smartphone karena
kebutuhan, bukan semata-mata karena sebuah gaya ataupun mode. Sehingga pemakai
smartphone pada akhir-akhir ini sangat berkembang dengan pesat.
Karena peminat Smartphone semakin banyak maka pada produsen pembuat smartphone
akan semakin gencar untuk memasarkan produknya. Sehingga mulai dari model pada
smartphone tersebut semakin beragam.
Minat beli setiap seseorang dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor,
antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri
konsumen itu sendiri yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap, selain itu
faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status
sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan juga distribusi. Keputusan pembelian pasca pembelian sangat
penting bagi suatu perusahaan. Dengan demikian keputusan pembelian dapat mempengaruhi
orang atau pihak lain dengan ucapan-ucapan mereka tentang suatu produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan.
Bagi semua perusahaan, baik yang menjual produk maupun jasa, keputusan pembelian
pasca pembelian, akan menentukan minat konsumen apakah mereka akan membeli lagi
produk/jasa perusahaan yang ditawarkan tersebut. Ada kemungkinan konsumen tidak akan
membeli produk/jasa perusahaan yang ditawarkan lagi setelah mereka merasakan
ketidaksesuaian mutu produk/jasa yang didapatkan dengan keinginan atau apa yang digambarkan
sebelumnya.
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penulis mencoba untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone
Samsung di Malang”.
1.2. Rumusan Masalah
Focus penelitian merupakan penentuan masalah yang akan dijadikan pusat perhatian
dari obyek yang akan diteliti dan membatasi informasi yang tidak berkaitan dengan penelitian
agar penelitian lebih terarah. Focus penelitian dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah adanya hubungan antara marketing mix dengan keputusan pembelian
smartphone Samsung ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi marketing Mix terhadap keputusan
pembelian smartphone Samsung ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan permasalahan
yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengkaji apakah marketing mix berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung.
2. Untuk mengkaji apakah faktor marketing mix berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menentukan produk yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan selera konsumen, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan kebijakan lebih lanjut dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengevaluasi dan menyempurnakan produknya di masa yang akan datang.
2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuaan
Sebagai bahan tambahan informasi pengetahuan dan wawasan berpikir ilmiah guna
memecahkan masalah bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENELITIAN TERDAHULU
2.1.1. Fitri Komalasari, dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries” tahun 2012. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh bauran pemasaran
terhadap keputusan pembelian baik secara parsial maupun secara simultan dan manakah
dari keempat variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
2.1.2. Yulia Kristina Simbolon, dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh strategi bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu Simpati Telkomsel Pada Mahasiswa
Ekonomi Program S1 Universitas Sumatra Utara” tahun 2013. Hasil penelitian ini
menunjukkan oleh beberapa uji regresi yang didasarkan pada strategi bauran pemasaran
uji simultan terdiri dari Product, Price, Promotion, dan Place berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian Simpati Telkomsel Kartu di Fakultas Ekonomi
mahasiswa Program Sarjana Universitas Sumatera Utara .
2.2 KONSEP DAN TEORI
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2001:6), mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut:
“Marketing as social and managerial process whereby individuals and groups obtain what they
need and want through creating and exchanging products and value with others.”
Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu atau kelompok bisa
mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan menghasilkan dan melakukan
pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Kinnear dan Krenler (2003:6), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: “Marketing is
the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of
ideas, goods and services to create exchanges that satisfy individual and organizational
objectives.”
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan sebuah konsep,
menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-
jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu atau tujuan
organisasi.
Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses
sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dalam konsep, menetapkan harga,
melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk
menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang
terkait dalam kegiatan bisnis perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir
yang menguntungkan perusahaan tercapai.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (2002:9) menyatakan bahwa :
“Manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.”
Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut Buchori Alma (1992:189) menyatakan
bahwa : “Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan untuk merencanakan, mengarahkan,
dan mengontrol seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau bagian dari perusahaan itu.”
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa manajemen pemasaran
merupakan berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen dan di adaptasikan dalam kegiatan
pemasaran mulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (controlling) terhadap aktivitas pemasaran yang di tujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
2.2.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Empat komponen kunci bauran pemasaran yang tersebut 4P, terdiri dari : Produk
(Product), Harga (Price), Promosi (Promotion), dan Tempat/ Saluran Distribusi (Place).
a. Product / Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:597) mengatakan bahwa :“Yang dimaksud dengan produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.”
b. Price / Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:559) menatakan bahwa :“Yang dimaksud dengan harga
adalah jumlah uang yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah jumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut.”
c. Promotion / Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:105) mengatakan bahwa :“Pemasaran modern tidak hanya
memerlukan pengembangan produk yang baik, pebetapan harga yang menarik, dan membuatnya
tersedia bagi konsumen sasaran, tetapi juga harus bisa mengadakan komunikasi dengan
konsumen-konsumennya. Mengadakan komunikasi dengan konsumen tentang, produk yang
dibuat, harga yang ditetapkan, dan saluran distribusi yang disediakan oleh perusahaan inilah
yang disebut dengan promosi.”
d. Place / Saluran Distribusi
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:6) mengatakan bahwa : ”Yang dimaksud dengan saluran
distribusi adalah seperangkat atau sekelompok organisasi yang saling tergantung yang terlibat
dalam proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau
konsumsi oleg konsumen atau pengguna industrial”.
2.2.4. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dalam bakuwon (2002:20):
“ keputusan membeli merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang
dalam setiap waktu dan tempat. Keputusan membeli ini dinilai sebagai suatu rindakan
yang dilakukan oleh konsumen setelah melakukan evaluasi terhadap seluruh alternatif
yang ada sehingga timbul keiinginan unutk membeli “.
2.2.5. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Tahap-tahap proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat
digambarkan di Dibawah ini :
Bagan 2.1
Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, 2002, hal 204
Penjelasan dari gambar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebetuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
2. Pencarian Infromasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang
lebih banyak. Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok :
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan toko.
3. Sumber public : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen
Pengenalan
Masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Perilaku Pasca
pembelian
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alternative
Beberapa konsep dasar akan membantu dalam memahami proses evaluasi konsumen.
Pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-
masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan pembelian
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan
pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Besarnya risiko yang dirasakan
berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian
atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Dalam melaksanakan niat pembelian,
konsumen dapat membuat lima sub keputusan pembelian : keputusan merek, keputusan
pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan
tertentu. Tugas pemasaran tisak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga
periode pasca pembelian. Pemasaran harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian , dan pemakaian produk pasca pembelian.
2.2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler (2002:183) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, sosisal, pribadi dan psikologis.
1. Faktor Budaya
Faktor budaya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keiinginan dan perilaku yang paling mendasar.
b. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri0ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-
anggotanya. Sub budaya terdiri dari kebangsaan, agama, ras, dan daerah
geografis.
c. Kelas budaya
Pada dasarnya semua masyarakat memliki strata social. Kelas social bukan
ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai
kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, kekayaan, dan variable lain. Kelas
social menunjukakan pemilihan produk dan merek tertentu dalam bidang-
bidang seperti peralatan rumah tangga, aktifitas diwaktu senggang dan mobil.
2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor social
seperti:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan seorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Orang sangat
dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekarang-kurangnya melalui
tiga jalur yaitu :
Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada perilaku
dan gaya hidup baru.
Mempengaruhi perilaku dan konsep peribadi seseorang
Menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok
yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek
actual seseorang.
Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang
dinamakan kelompokkan keanggotaan . beberapa kelompok keanggotaan
adalah kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja,
yang berinteraksi dengan seseorang secara terus-menerus dan informal.
Kelompok sekunder terdiri dari kelompok keagamaan, professional, dan
asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan
interaksi yang tidak begitu rutin.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masytarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer
yang paling berpengaruh dalam menentukan keputusan pembelian.
Keluarga dijabarkan menjadi dua yaitu :
a. Keluarga inti antara lain ayah,ibu, dan anak yang tinggal
bersama
b. Keluarga besar terdiri dari keluarga init ditambah kerabat lain
seperti kakek dan nenek, paman, dan bibi, sepupu dan kerabat
karena perkawinan.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi :
a. Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Pemasar
sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar
sasaran mereka.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat diatas rata-
rata atas produk dan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi seseorang : pengahsilan yang dapat dibelanjakan, tabungan
dan aktiva, hutang, kemampuan unutk meminjam, dan sikap terhadap belanja
dan menabung.
c. Gaya hidup
Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas social, dan pekerjaan yang
sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya.
d. Kepribadian dan konsep diri
Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang
mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian adalah karakteristik
psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
Yang juga berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri (citra pribadi)
seseorang. Pemasar berusaha mengembangkan citra merek yang sesuai
dengan citra pribadi pasar sasaran.
4. Factor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh factor psikologi utama antara lain:
a. Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dari dalam diri kinsmen yang
perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan
konsumen agar mampu mencapai tujuan motifnya.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi untuk bertindak akan dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan
oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi
masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
memiliki arti
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara
dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.
d. Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan
adalah gambaran pemikiran yang dianut tentang suatu hal. Sedangkan sikap
adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kencederungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu obyek atau gagasan.
2.2.7. Definisi Produk
Produk merupakan elemen pertama yang paling penting dalam bauran pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:597) mengatakan bahwa : “Yang dimaksud dengan produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).
metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific
dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga
disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji
validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian
rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai
pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari
kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang manajemen pemasaran yang mengkaji tentang
keputusan pembelian yaitu dengan memfokuskan pada faktor-faktor marketing mix terhadap
keputusan pembelian smartphone Samsung di malang.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini disesuaikan dengan konsumen yang pernah atau yang terbiasa
membeli produk smartphone Samsung di wilayah malang.
3.4. Metode Penentuan Sampel
Informasi yang dijadikan sebagai narasumber pada penelitian ini yaitu konsumen yang
pernah membeli smartphone Samsung dan yang telah mengetahui smartphone Samsung. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode insidental random sampling yaitu merupakan teknik
penentuan sampel berdasarkan kebutulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
2007:67)
3.5. Jenis data
Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya, yaitu :
Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (Singarimbun, 2006, h.108). Data ini diperoleh langsung dari responden yang
berasal dari kuisoner yang disebarkan pada para konsumen yang mengetahui dan pernah
membeli smartphone Samsung di malang.
Data sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari
responden, tetapi dari pihak ketiga (Wardiyanta, 2006 :28). Data sekunder dalam
penelitian ini yaitu berupa data-data dari artikel-artikel dari internet dan peneliti ilmiah
sejenis sebagai bahan referensi.
3.6. Metode dan Alat pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu tekhnik mencari data-data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat-surat, majalah, notulen, lengger,
agenda dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 1989 :188). Metode ini digunakan untuk
memperoleh data jumlah pengguna smartphone Samsung dan data-data lain yang terkait.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap
muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2011:317).
c. Kuisioner
Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab Sugiyono (2008:199). Metode kuisioner ini digunakan untuk mengambil data
mengenai program marketing mix. Data ini diambil dari pengguna smartphone Samsung
yang ada di seputaran wilayah kota malang.
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data akan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service
Solution). Dalam analisis ini untuk mencapai tujuan menganalisis pengaruh Produk
(Product), Harga (Price), Promosi (Promotion), dan Tempat/ Saluran Distribusi (Place)
dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Regresi Linier Sederhana bertujuan untuk
mempelajari hubungan linier antara dua variabel (Somantri , 2011:243).
3.7.1. Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan ukuran suatu
instrument terhadap konsep yang diteliti. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus
Pearson Product Moment
3.7.2. Uji Realiabilitas
Setelah alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya realiabilitas alat ukur tersebut harus
diuji agar mengetahui konsistensi alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan apabila
pengukuran tersebut diulang. Uji realibilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan
metode Alpha (Cronbach’s). Rumus realibilitas dengan metode Alpha.
DAFTAR PUSTAKA
Suharso, Puguh.(2007). Metode Penelitian kuantitatif untuk bisnis:Pendekatan filosofi &
praktis.Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan wilayah, Jakarta.
Armstrong, Garry & Philip Kotler..Marketing An Introduction (EightEdition). New
Jersey : Pearson Prentice Hall. 2007
Kotler, Philip. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga. 2001
Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyon. (2012). Metode Peneliyian Bisnis. Bandung: Alfabeta.