Upload
duonghuong
View
261
Download
34
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR
AKUNTANSI PADA MATERI AYAT JURNAL PENYESUAIAN
DI SMK NEGERI 18 JAKARTA KELAS XI
QUASI EKSPERIMENT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ZUSRINI
NIM : 1111015000037
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN SI(RIPSI
PENGARUH MEDIA KOMIK TERIIADAP HASIL BELAJARAKUNTANSI PADA MATERI AYAT JURNAL PENYESUAIAN
DI SMK NEGERT 18 JAKARTA(QUASI EKSPERIMENT)
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ZUSRININIM : 1111015000037
Menyetujui,
Pembimbing II
NIDN. 201411 8001
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYATI DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2015
Pernbimbing I
6 t99702 |
LEMBAR PENGESAHAN MI]NAQASAH
Skiripsi berjudul "PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASILBELAJAR AKUNTANSI PADA MATERI AYAT JURNAL PENYESUAIANDI SMK NEGERI l8 JAKARTA QUASI EKSPERIMENT' disusun oleh ZusriniNIM 1111015000037, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hidayatullatr Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasah pada tanggal ll Januari 2016 dihadapan dewan penguji. Karena itu,penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang PendidikanIlmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta,Z4Maret 2076
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal TandaTangan
KetuaPanitia (Ketualurusan/Program Studi)
Dr. hvanPurwanto. M.PdNrP. 19730424 200801 t 012
S ekretaris ( S ekretarisJurusan/Program S tudi)Drs. Syaripulloh. M.SiNIP 19670909200701 1 033
Penguji IDr.IwanPurwanto. M.PdNIP. 19730424 200801 I 012
Penguji IISodikin. M.SiNIP.
DekanFakuMengetahui,IlmuTarbiyahdan
203 1 007
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl, It, H. Judndo No 95 Cipulol ) 54 l2 Indonesio
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Tgl. Terbit : I Maret 20lO
No. Revisi: : 0lHal Ut
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
Zusrini
Jakarta/ 25 Juni 1993
I 1 1 1015000037
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial / Ekonomi
Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Siswapada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 18
I ak-art-a ( 8u a. s i E k--t p e r i w. e nt,\
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Muhammad tuii M.Pd
2.Tri Hajarwati, M.Sc
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertarrggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 17 Desember 2015Mahasiswa Ybs.
NIM. 1111015000037
ii
ABSTRAK
Zusrini (1111015000037). Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik
terhadap hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 18 Jakarta pada bulan Oktober – November 2014.
Sampel penelitian kelas XI Ak 2 (kelas eksperimen) sejumlah 29 orang siswa dan
kelas XI Ak1 (kelas kontrol) sejumlah 31 orang siswa. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan design Non-
Randomized Control Group Pretest and Postest Design. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa tes kognitif bentuk pilihan ganda dan
lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji normalitas menggunakan uji
Liliefors, uji homogenitas menggunakan uji Fisher, dan dilanjutkan dengan uji
signifikansi menggunakan uji “t”. Setelah dilakukan pengujian diperoleh nilai t
hitung sebesar 4,65 dan t tabel pada taraf signifikasi 5 % sebesar 1,67. Dengan kata
lain t hitung > t tabel Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
media komik terhadap hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI. Hal
ini diperkuat juga dengan data observasi ketika proses pembelajaran berlangsung.
Sebagian siswa terlihat aktif dan termotivasi saat belajar menggunakan media
komik.
Kata kunci: Media, Komik dan Hasil Belajar
iii
ABSTRACT
Zusrini (111015000037). The Influence of Using Comic Media Toward
Student Accounting Achievement in Adjusment Subject, Social Knowledge
Science, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah
State Islamic University, Jakarta. 2015.
This research aim to find out the influence of using comic media toward students’
achievement in accounting subject of XI grade students. This research conducted
in SMK Negeri 18 Jakarta start from October until November 2015. The sample
of the research is 29 students for experiment class and 31 for control class. The
writer used quasi-experiment method with non randomized control group pretest
and posttest design. The research instrument of the research is cognitive multiple
choice and observation sheet to observe the learning process. The writer used
liliefors test to find out the normality of the data and used Fisher test to find out
the homogeneity of the data, after that to find out the significance of the data the
writer used t test. The result showed the score of t0 is 4,65 and the score of ttable
with the significance level 5% is 1,67; It means that t0 > ttable. It can conclude that
there is influence of using comic media toward students’ achievement in
accounting subject of XI grade students. This result also reinforced by the data of
observation during learning process. Some of the students actively involved and
motivated when used comic as a media in learning process.
Key words: comic, media and achievement
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, parasahabatnya
serta para umatnya hingga akhir zaman nanti.
Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Komik terhadap
Hasil Belajar Akuntansi pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 18
Jakarta (Quasi Eksperiment)” ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik berupa moril maupun materi. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Syarifullah, M.Si, Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Muhammad Arif, M,Pd dan Ibu Tri Hajarwati, M.Sc Dosen
Pembimbing yang telah berse dia meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, nasehat, dan arahan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.
5. Seluruh dosen jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh civitasaka demi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si Kepala Sekolah SMK Negeri 18
Jakarta yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian
skripsi ini.
v
8. Ayahanda Mochamad Hatta dan Ibunda Nurmanis, terima kasih sebesar-
besarnya atas dukungan moril dan materi serta do’a yang tiada hentinya
diberikan kepada penulis untuk menggapai kesuksesan.
9. Kakak-Kakakku Syaiful Karya, Nita Kusma, Juneni, dan Junedi, terima kasih
atas semangat yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat – sahabatku Nur Indah Sari, Nida Nurazizah, Soraya Dwi Kartika dan
Rahmi Utami. Terimakasih atas semangat, kebersamaan, dan keceriaannya,
berbagi bersama dalam suka maupun duka, semoga persabatan ini terus
terjalin.
11. Kawan – kawan P.IPS 2011. Terima kasih atas kebersaman dan semangatnya.
Sukses selalu untuk kita semua
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun tidak
mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis.
Akhirnya, penulis hanya dapat berdo’a kepada Allah SWT semoga
bantuan dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
semoga lebih baik lagi kedepannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca, Amiin.
Jakarta, 14 Desember 2015
Penulis,
Zusrini
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................... .... ii
ABSTRACT....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ... x
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ...................................................... ............... 8
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................... ............... 8
F. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 10
A. Deskripsi Teoritik ......................................................................... 10
1. Media Pembelajaran ................................................................. 10
a. Hakikat Media Pembelajaran ............................................. 10
b. Macam-macam Media Pembelajaran .................................. 11
c. Fungsi Media Pembelajaran .............................................. 14
2. Komik ........................................................................................ 16
a. Hakikat Komik ................................................................... 16
b. Unsur-Unsur Komik .............................................. ............ 17
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik ............................ ....... 19
d. Macam-Macam Komik .................................... ................. 20
e. Komik Sebgai Media Pembelajaran ..................... ............. 23
f. Penerapan Komik dalam Pembelajaran ............................. . 24
vii
3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ............................................. 25
a. Pengertian Belajar ............................................................. 25
b. Pengertian Hasil Belajar .............................................. .... 26
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 29
d. Penilaian Hasil Belajar ..................................................... . 30
4. Akuntansi ................. ................................................................ 31
a. Pengertian Akuntansi .................................. ...................... 31
b. Fungsi dan Tujuan Akuntansi ....................................... .... 32
c. Ruang Lingkup Akuntansi ....................................... ......... 33
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 33
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 39
D. Hipotesis ........................................................................................ 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 43
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... 44
C. Populasi dan Sampel ....................................................... .............. 45
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 47
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 48
F. Uji Validitas .................................................................................. 53
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 64
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 64
1. Hasil Uji Coba Instument ......................................................... 64
2. Hasil Pretest ....................................................... ....................... 66
3. Hasil Posttest ............................................................................ 68
4. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ...................................... 70
5. Hasil Analisis ............................................................................. 74
a. Uji Normalitas ...................................................................... 74
b. Uji Homogenitas ................................................................... 75
viii
c. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 76
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………................................. 83
A. Kesimpulan ................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 85
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Komik Didaktis 22
Gambar 4.1 Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan
Jenjang Kognitif 71
Gambar 4.2 Diagram Persentase Data Postest Berdasarkan
Jenjang Kognitif 72
Gambar 4.3. Diagram Persentase Pretest dan Postest Berdasarkan
Aspek Kognitif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 73
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan 36
Tabel 3.1 Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design 45
Tabel 3.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 47
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Penelitian Tes Hasil Belajar 49
Tabel 3.4 Lembar Observasi Proses Pembelajaran 51
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara 52
Tabel 3.6 Lembar Dokumentasi 53
Tabel 3.7 Indeks Reliabilitas J.P Guilford 56
Tabel 3.8 Indeks Tingkat Kesukaran 57
Tabel 3.9 Indeks Klasifikasi Daya Beda 58
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Ananlisis Butir Soal Uji Coba Instrumen 64
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 66
Tabel 4.3 Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 67
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 68
Tabel 4.5 Pemusatan dan Penyebaran Data Postest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 69
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 75
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 76
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis 77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 89
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 97
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes 109
Lampiran 4 Lembar Observasi 120
Lampiran 5 Lembar Wawancara 125
Lampiran 6 Lembar Dokumentasi 128
Lampiran 7 Instrumen Tes Uji Coba 129
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Instrumen Tes Uji Coba 138
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen 144
Lampiran 10 Soal Instrumen Tes yang Digunakan 146
Lampiran 11 Hasil Pretest dan Posttest 152
Lampiran 12 Daftar Tes Hasil Belajar Akuntansi Kelas Eksperimen 157
Lampiran 13 Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Eksperimen 158
Lampiran 14 Distribusi Data Postest Siswa Kelas Eksperimen 163
Lampiran 15 Daftar Tes Hasil Belajar Akuntansi Kelas Kontrol 166
Lampiran 16 Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Kontrol 167
Lampiran 17 Distribusi Data Postest Siswa Kelas Kontrol 171
Lampiran 18 Daftar Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 175
Lampiran 19 Daftar Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol 177
Lampiran 20 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 179
Lampiran 21 Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen 182
Lampiran 22 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 185
Lampiran 21 Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol 188
Lampiran 23 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 191
Lampiran 24 Uji Hipotesis Data Pretest dan Postest 192
Lampiran 25 Profil SMK Negeri 18 Jakarta 194
Lampiran 25 Media Komik 197
Lampiran 26 Buku Nilai dan Daftar Hadir Tatap Muka SMK Negeri 18 219
xii
Lampiran 30 Hasil Rendahnya Ujian Siswa SMK Negeri 18 232
Lampiran 31 Gambar Proses Pembelajaran 241
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk
perkembangan hidup yang lebih baik. Dengan pendidikan manusia dapat menjadi
pribadi yang berkualitas dan terampil dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pendidikan sangat penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang cemerlang.
Dengan pendidikan anak-anak bangsa dapat menjadi manusia yang
berkependidikan, cerdas, dan berakhlak mulia.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara” 1.
Ketika berbicara mengenai pendidikan tujuan dari teselenggaranya
pendidikan adalah hasil belajar atau prestasi siswa yang mengalami peningkatan.
Pendidikan dikatakan berhasil jika peserta didik memiliki prestasi belajar yang
baik. Proses pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa
menunjang siswa terciptanya prestasi belajar yang maksimal. Dengan demikian
prestasi belajar siswa yang baik menggambarkan bahwa proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dalam dunia pendidikan prestasi belajar peserta didik adalah tujuan utama
pembelajaran. Sistem persekolahan kita dan banyak kehidupan rumah tangga
sering ditandai oleh ambisi mewujudkan prestasi belajar peserta didik yang
1 Undang-Undang System Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 diakses
dari http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf pada tanggal 12/08/2015
2
optimal 2. Ambisi untuk mewujudkan prestasi belajar perserta didik kearah yang
lebih baik, sering kali kurang didukung oleh sebagian pendidik karena terbatasnya
fasilitas yang disediakan oleh lembaga pendidikan untuk memaksimalkan tujuan
pendidikan. Sehingga proses pelaksanaan pembelajaran kurang efesien dalam
menunjang prestasi belajar siswa.
Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas peserta
didik. Berbagai cara untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Dalam pedidikan terdapat berbagai macam masalah mengenai kebutuhan-
kebutuhan pendidikan. Kebutuhan-kebutuhan pendidikan ini perlu dirumuskan
demi tercapainya kualitas pendidikan yang baik. Tugas utama pendidikan adalah
merumuskan pemecahan terhadap masalah ini berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
yang sering kali beragam 3.
Ada berbagai macam pendidikan dengan beragam maksud dari masing-
masing kebutuhan pendidikan tersebut. Umumnya macam-macam jalur
pendidikan yang ada di Indonesia yakni, seperti yang tertuang dalam Pasal 13
ayat 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu : “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya” 4.
Yang dimaksud dengan jalur pendidikan formal adalah pendidikan yang
dilaksanakan dengan disengaja, berencana, tersruktur, dan berjenjang.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 60 ayat 1 yang menyebutkan bahwa
penyelenggaraan pendidikan formal, yakni: “pendidikan anak usia dini jalur
formal berupa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA), pendidikan
2 Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, (Jakarta: Indeks, 2009), h. 83
3 Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), h. 163 4 Guru Pantura, Pengertian & Contoh Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal, diakses
dari http://www.gurupantura.com/2015/05/pendidikan pada tanggal 15/10/2015
3
dasar (contohnya : SD, MI, SMP, MTs), pendidikan menengah (SMA, MA, SMK,
MAK), dan pendidikan tinggi” 5.
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dilaksanakan dengan
sengaja namun tidak sistematis yang dilakukan diluar lingkungan keluarga dan
sekolah. Pendidikan nonformal ini seperti lembaga kursus dan lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim. Sedangkan
pendidikan informal adalah pendidikan yang tidak memiliki struktur yang resmi.
Pendidikan ini dilakukan oleh keluarga dan lingkungan sekitar dalam bentuk
kegiatan belajar secara mandiri.
Disini peneliti akan melakukan penelitian dalam jalur pendidikan formal
yaitu pada Sekolah Menengah Kejuruan administrasi bisnis dan keuangan. Dalam
jalur pendidikan tersebut terdapat beberapa konsentrasi jurusan salah satunya
yakni jurusan akuntansi. Akuntansi adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji
mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi
keuangan 6.
Pada dasarnya tujuan pendidikan akuntansi adalah membekali tamatan
SMA/SMK dalam berbagai kompetensi dasar, agar mereka menguasai dan
mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur Akuntansi yang
benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
ataupun untuk terjun ke masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagi
kehidupan siswa 7.
Fungsi dari pelaksanaan pembelajaran akuntansi menurut Depdiknas
yakni : “Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur,
dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan,
5 Guru Pantura, Pengertian & Contoh Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal, diakses
dari http://www.gurupantura.com/2015/05/pendidikan pada tanggal 15/10/2015 6 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6 7 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6
4
pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran
perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)” 8.
Pembelajaran akuntansi, bukan hanya bersifat teori saja tetapi juga bersifat
analisis. Dengan kata lain belajar akuntansi bukan hanya menghafal tetapi juga
bersifat hitungan yang membutuhkan ketelitian dan kemampuan siswa dalam
menalar untuk menganalisis suatu jenis transaksi. Sehingga banyak siswa yang
beranggapan bahwa akuntansi adalah momok yang ditakuti karena materi tersebut
membutuhkan pemahaman yang tinggi untuk menganalisis persoalan akuntansi.
Mata pelajaran akuntansi memiliki tingkat kesulitan tersendiri
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Kesulitan ini dirasakan oleh
sebagaian siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 18 Jakarta. Guru mata
pelajaran akuntasi sudah berusaha menggunakan metode dan media pemelajaran
yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi akuntansi, mulai
dari diskusi dan tanya jawab. Namun hasil pembelajaran peserta didik masih
kurang memuaskan.
Faktanya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan sebagian siswa
pada hari Jumat 13 Oktober 2015 pukul 09:45 WIB siswa mengatakan bahwa
“akuntansi merupakan mata pelajaran yang sulit terutama pada materi ayat jurnal
penyesuaian”. Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk menyesuaikan catatan
dalam neraca saldo agar sesuai dengan kenyataan. Dalam mempelajari jurnal
penyesuaian dibutuhkan pemahaman dan ketelitian saat proses pengerjaannya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa harus bisa menganalisa transaksi
yang ada 9.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti materi ayat jurnal
penyesuaian sulit dipahami karena kurangnya penjelasan yang logis. Mereka
8 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6 9 Meilisa Wulandari, Sutrisno Djaja, Pudjo Suharso, Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi
Pada Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014), Jurnal Edukasi UNEJ 2014, I (2), h. 24
5
dituntut untuk menghafal akun-akun yang terdapat di dalam Ayat Jurnal
Penyesuaian. Tanpa mengetahui darimana akun-akun tersebut mucul dalam Ayat
Jurnal Penyesuaian. Dan tidak mengetahui Mengapa akun-akun tersebut mucul
dalam Ayat Jurnal Penyesuaian serta tidak mengetahui apa fungsi dari pembuatan
Ayat Jurnal Penyesuaian.
Berdasarkan fakta di dalam kelas peneliti menemukan bahwa mata
pelajaran akuntansi khususnya pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian penguasaaan
siswa dalam memahami konsep tersebut masih kurang. Hal ini diperkuat dengan
adanya hasil perolehan prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan. Hasil
belajar siswa akan dijelaskan dalam lampiran.
Dalam proses pembelajaran akuntansi peneliti melihat proses
pembelajaran di dalam kelas yang masih monoton. Sehingga membuat
berkurangnya perhatian siswa terhadap materi tersebut. Padahal dalam proses
pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan metode yang melibatkan
peserta didik secara aktif dan bermakna sehingga tercapailah hasil prestasi belajar
siswa yang memuaskan.
Hal lain yang turut mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa adalah
guru selama ini hanya menggunakan sumber belajar yang kurang menarik
perhatian siswa. Guru hanya menggunakan buku paket sebagai satu-satunya
sumber belajar siswa. Penyajian buku paket yang kurang akan ilustrasi membuat
siswa tidak tertarik untuk membacanya. Hal ini akan membuat kurangnya rasa
keingintahuan siswa sehingga motivasi dalam belajar menurun.
Berdasarkan fakta lain yang ditemukan di sekolah proses pembelajaran
akuntasi masih terkesan berpusat pada guru (teacher centered) yakni guru sebagai
pusat belajar siswa, sedangkan siswa menerima apa adanya yang diberikan oleh
guru. Pada dasarnya peran guru ialah menciptakan proses pembelajaran yang baik
dan efektif untuk dilaksanakan. Tetapi masih ada beberapa guru yang mengajar
menggunakan metode ceramah saja, sehingga siswa menjadi bosan, tidak fokus
dan hanya mencatat. Oleh sebab itu guru dituntut untuk senantiasa mencari
6
media-media baru yang sesuai dengan perkembangan zaman agar siswa
termotivasi untuk belajar.
Permasalahan tersebut dapat diatasi apabila guru menggunakan metode
pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Guru harus mencari media pembelajaran
yang dapat memicu keatifan dan memberi motivasi siswa untuk mencari tahu
lebih mendalam mengenai materi. Disini peneliti akan melaksanakan proses
pembelajaran akuntansi terutama pada materi ayat jurnal penyesuaian dengan
menggunakan media komik edukatif.
Komik didaktis atau komik edukatif merujuk kepada komik yang
bermaterikan ideologi, ajaran-ajaran agama, kisah-kisah perjuangan tokoh, dan
materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi para pembacanya.10
Media komik edukatif adalah sebuah penyajian informasi mengenai materi atau
konsep suatu ilmu yang disajikan dalam bentuk gambaran atau ilustrasi. Komik
edukatif ini dirancang khusus untuk menyampaikan sebuah konsep atau materi
pendidikan.
Dengan adanya komik edukatif ini peneliti mengrapkan adanya
peningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Keunggulan media komik sebagai
bahan ajar adalah semua konsep dan materi disajikan dalam bentuk gambar,
sehingga komik edukatif ini dapat dijadikan sebuah media pendidikan yang
menghibur siswa dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu komik edukatif
dapat mewujudkan sebuah proses pembelajaran yang menyenangkan dan memicu
terciptanya sebuah pembelajaran yang kondusif.
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik diharap mau
membaca tanpa perasaan terpaksa/harus dibujuk 11
. Hal ini membuat komik dapat
dengan lebih mudah dicerna oleh siswa. Kandungan pesan yang terdapat di
dalam komik menarik perhatian siswa, sehingga siswa terpacu untuk
10
Marcel Bonneff, Komik Indonesia, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2008), h. 135 11
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo,
2005), h 68
7
membacanya lebih lanjut. Dengan demikian melalui media komik siswa dapat
dengan giat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan
proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis akan pentingnya media pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan, anggapan bahwa konsep akuntansi terutama
Ayat Jurnal Penyesuaian cukup sulit dapat diatasi dengan penggunaan komik
akuntasi sebagai media pembealajaran. Dengan penggunaan komik akuntansi ini
diharapkan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari akuntasi terutama
pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil
Belajar Akuntansi pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian (Quasi
Eksperiment) di SMK N 18 Jakarta”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang ada:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Ayat Jurnal Penyeusaian dalam
mata pelajaran akuntansi.
2. Adanya anggapan siswa bahwa Mata pelajaran akuntasi khususnya pada
materi Ayat Jurnal Penyesuaian sulit untuk dipahami.
3. Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi yang
masih monoton.
4. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran masih
berpusat pada guru, bukan pada siswa.
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan terbatasnya tenaga, waktu dan biaya maka maka peneliti
membatasi masalah yang akan diteliti yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada
materi Ayat Jurnal Penyesuaian dalam mata pelajaran akuntasi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang diuaraikan diatas, maka penulis
merumusakan masalah yang diajukan yakni : bagaimanakah pengaruh media
komik terhadap hasil belajar akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian siswa
kelas XI di SMK N 18 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh media komik terhadap hasil belajar
akuntasi pada materi ayat jurnal penyesuaian siswa kelas XI di SMK N 18
Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya konsep atau teori yang
menyokong perkembangan ilmu pengetahuan kependidikan, khususnya yang
terkait dengan pengaruh media komik terhadap hasil belajar akuntansi pada
materi ayat jurnal penyesuaian di SMK N 18 Jakarta.
2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berarti bagi SMK N 18 Jakarta dalam meningkatkan penggunaaan media
dalam pembelajaran, khususnya dalam pemebelajaran akuntansi pada materi
ayat jurnal penyesuaian, dan dapat berdaya guna dalam perbaikan dan
9
meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi, terutama bagi para guru dan
calon guru dalam meningkatkan peran dan diharapkan memperoleh cara atau
strategi-strategi yang baru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Media Pembelajaran
a. Hakikat Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Atau dengan kata lain media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan 1. Media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu
informasi yang dapat mempermudah seseorang untuk menyampaikan pesan
oleh penerima pesan.
Media sebagai perantara ialah alat untuk menghubungan antara guru
dengan siswa melalui sebuah alat yang dinamakan media. Ini berarti media
pembelajaran ialah suatu alat penghubung dalam proses pembelajaran yang
berfungsi sebagai alat pengantar materi ajar dari guru kepada siswa. Alat
pengubung atau disebut media ini haruslah dapat menghantarkan materi ajar
dengan baik kepada siswa. Untuk itu guru dituntut untuk menciptakan atau
mencari media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.
Association for Communication and Education Technology (ACET)
mendifinisikan, media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses informasi. Sedangkan Education Association (NEA)
mendefinisikan sebagai beda yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar, dibaca, atau dibicarkan beserta instrument yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan mengajar, dapat
mempengaruhi efektivitas program instruksional.2
1 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami), (PT Refika
Aditama: Bandung, 2007), h. 65. 2 H. Ansawir dan M. Basyirrudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press,
2007), h 11
11
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
media merupakan salah satu aspek penting. Media pembelajaran yang baik
akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Penyampaian materi belajar akan
dapat diterima dengan baik apabila media tersebut dapat membantu
mempermudah guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Alat perantara
penyampaian harus dapat digunakan secara efektif, efesien dan maksimal
untuk menunjang terwujudnya tujuan dari proses pembelajaran.
b. Macam-macam Media Pembelajaran
Dalam perkembangan teknologi dan informasi saat ini, banyak sekali
ditemukan beragam macam media yang dapat digunakan sebagai alat
penghubung antara siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar. Media
yang digunakan dalam proses belajar mengajar sangat menentukan
penyampaian suatu materi ajar kepada siswa. Media belajar yang digunakan
seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan siswa dalam
proses pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran dapat diklasifikasikan
menjadi empat jenis yaitu, alat-alat visual, alat-alat yang bersifat auditif, alat-
alat yang bisa dilihat dan didengar serta dramatisasi bermain peranan,
sosiodrama, sandiwara boneka dan lain sebagainya 3.
Media pembelajaran visual yaitu media yang hanya memanfaatkan
indra penglihatan. Media ini hanya menapilkan hal-hal yang bisa dihilat oleh
panca indra, seperti foto, gambar atau lukisan dan cetakan. Adapula yang
menyajikan media pembelajaran visual dengan symbol atau gambar bergerak
seperti film bisu atau film kartun.
Media pembelajaran auditif yaitu media yang hanya memanfaatkan
indra pendengaran. Media pembelajaran ini hanta mengandalkan suara, seperti
3 Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT citra Aditya Bakti,1994), h. 46
12
hal-hal yang hanya bisa didengar yaitu radio, cassette recorder, dan piringan
hitam. Dalam media pembelajaran ini pesan di sampaikan dalam symbol-
simbol auditif.
Media pembelajaran audio visual atau media yang dapat dilihat dan
didengar. Media ini memanfaatkan panca penglihatan sekaligus panca
pendengaran. Media ini memiliki kemampua yang lebih baik, karena meliputi
kedua macam media pembelajaran yang disebutkan diatas. Media
pembelajaran audio visual misalnya film dan televisi.
Disini peneliti akan melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media visual. Berikut ini adalah karakteristik media visual
meliputi : 4
1) Pesan visual
Ada 5 jenis yang termasuk pesan visual, yaitu:
a) Gambar
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis yaitu, sketsa,
lukisan dan photo. Pertama, sketsa atau bisa disebut juga sebagai
gambar garis (stick figure). Kedua, lukisan merupakan hasil
representasi simbolik dan artistik seseorang tentang suatu objek atau
situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.
b) Grafik
Grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak sedikitnya
merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk
yang menarik dan mudah dimengerti
c) Diagram
Sebuah diagram merupakan susunan garis-garis dan lebih menyerupai
peta daripada gambar
4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 85-89
13
d) Bagan
Bagan hampir sama dengan diagram. Bedanya, bagan lebih
menekankan kepada suatu perkembangan atau suatu proses atau
susunan suatu organisasi
e) Peta
Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian daripadanya.
Secara langsung atau tidak langsung peta mengungkapkan sangat
banyak informasi seperti lokasi suatu daerah, luasnya, bentuknya,
penyebaran penduduknya, daratan, perairan, iklim, sumber ekonomi,
serta hubungan satu dengan yang lain
2) Penyalur Pesan Visual Non Verbal-Nonverbal Grafis
Penyalur pesan ini terdiri dari 5 jenis, yaitu:
a) Buku dan Modul
Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum
dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih membutuhkan
bantuan guru atau orang tua untuk menjelaskan kandungannya.
Sedangkan modul adalah bahan belajar yang dapat digunakan oleh
siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal
mungkin.
b) Komik
Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam
komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Ia
mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki
unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan
secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi ia dilengkapi dengan
bahasa verbal yang dialogis.
c) Majalah dan Jurnal
14
Majalah secara umum dapat dimaknai sebagai media informasi dengan
tugas utamanya menyampaikan berita aktual. Sedangkan jurnal adalah
hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas akademika sebuah lembaga
pendidikan.
d) Poster
Poster adalah gambar yang besar, yang memberi tekanan pada satu
atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya
sepintas lalu. Poster yang baik adalah poster yang segera dapat
menangkap pandangan orang dan menanamkan kepadanya pesan yang
terkandung dalam poster itu.
e) Papan visual
Papan visual, yakni papan yang dapat menyalurkan pesan visual.
Papan visual memiliki banyak ragam, diantaranya adalah papan tulis,
papan magnetik, papan peraga, papan bulletin, dan papan flannel
c. Fungsi Media Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sumber belajar media pembelajaran
adalah alat bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku,dan
lain-lain yang digunakan guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media
pembelajaran dapat bermanfaat untuk : 5
a) Memperjelas informasi/pesan
b) Memberikan tekanan pada hal-hal yang penting
c) Memberikan variasi
d) Memperjelas struktur pembelajaran
e) Meningkatkan motivasi
5 Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran-Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: Alfabeta, 2011), h.161
15
Salah satu dari fungsi penggunaan media pembelajaran adalah untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan informasi atau pesan. Dengan
adanya media guru dipermudah dalam memperjelas konsep suatu materi ajar
untuk siswa. Materi ajar di kemas sedemikian mungkin dengan berbagai
macam media yang dianggap efektif digunakan dalam proses belajar dan
mengajar.
Media dapat memberikan tekanan pada hal- hal yang penting yang
harus siswa pahami. Dengan media guru dapat mengarahkan siswa fokus pada
subjek materi tertentu. Siswa dipermudah untuk memahami konsep-kosep
penting dengan bantuan media atau alat yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran.
Beragamnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran akan memberikan variasi dalam belajar siswa. Sehingga
siswa tidak merasa mengantuk dan bosan pada saat proses pembelajaran.
Variasi media dalam proses pembelajaran akan mengurangi kejenuhan siswa
pada suatu kosep materi tertentu.
Media dapat memperjelas struktur materi ajar yang akan disampaikan
sehingga informasi atau materi ajar akan menajadi lebih mudah dipahami oleh
siswa. Tujuan dari proses pembelajaran dapat dijelaskan terperinci dan
terstruktur dengan menggunakan bantuan media pembelajaran. Sehingga
dapat terwujudnya proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Media pembelajaran dapat memicu semangat motivasi belajar siswa.
Media pembelajaran yang asik dan menyenangkan akan menimbulkan
motivasi siswa untuk senantiasa aktif dalam suatu proses pembelajaran.
Motivasi siswa ini akan berdampak pada hasil belajar yang baik. Sehingga
dengan adanya media pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar
lebih giat.
16
2. Komik
a. Hakikat Komik
Kata komik berasal dari bahasa Perancis yaitu “comique”, yang
sebagai kata sifat artinya lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda
artinya pelawak atau badut. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
komikos. Dalam bahasa Inggris, komik sekali muat atau bersambung dalam
penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon 6.
Berdasarkan pengertian komik diatas komik merupakan rangkaian
informasi yang disajikan untuk menghibur pembaca. Komik berisikan pesan
atau informasi dalam bentuk gambar. Komik dapat diterbitkan sekali terbit
atau bersambung (komik berseri). Komik diterbitkan oleh penerbitan pers atau
majalah.
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik diharap
mau membaca tanpa perasaan terpaksa/harus dibujuk (Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai, 2005:68). Hal ini tentunya tidak terlepas dari anggapan bahwa
cerita komik lebih mudah dicerna dengan bantuan gambar yang ada di
dalamnya 7.
Dari pemaparan diatas bawa komik yang lucu dan sangat menghibur
ini dapat dijadikan media pembelajaran. Materi ajar yang dibuat dengan
konsep yang menghibur siswa disajikan dalam bentuk symbol- symbol atau
gambar yang menjalaskan isi materi ajar tersebut. Materi ajar yang disajikan
dalam bentuk komik diharapkan dapat diserap dengan mudah oleh siswa.
6 Maifalinda Fatra, Penggunaan KOMAT (Komik Matematika) Pada Pembelajaran
Matematika di MI, Jurnal Algoritma Vol. 3, No. 1, Juni 2008, h. 64. 7 Indriana Mei Listiyani dan Ani Widayati, Pengembangan Komik Sebagai Media
Pembelajaran Akuntansi pada Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa SMA Kelas
1, Jurnal Akuntansi Vol. X, No. 2, Tahun 2012, h.82
17
b. Unsur-Unsur Komik
Komik ialah media visual yang disajikan secara ringan dang
menghibur dalam bentuk ilustrasi gambar yang menjelaskan suatu informasi
tertentu. Informasi yang disampaikan melalui komik dimuat dengan symbol-
simbol ilustrasi yang memudahkan pembaca untuk memahami pesan di dalam
komik tersebut.
Selain gambar-gambar ilustrasi komik juga memiliki unsur-unsur lain.
Toni Masdiono (2007) membagi unsur-unsur komik atas halaman pembuka,
dan halaman isi. Pada halaman pembuka biasanya terdapat komponen-
komponen seperti judul, credit, dan indica 8.
Pada halaman sampul terdiri atas judul, credit, dan indica. Unsur-
unsur komik pada halaman pembuka tersebut akan di jelaskan sebagai berikut:
1) Judul cerita atau judul serial
Judul biasanya diambil dari tema cerita yang diangkat. Ukuran huruf pada
judul dibuat huruf kapital dengan ukuran besar dan mencolok sehingga
menarik perhatian dan mudah ditangkap oleh pembaca.
2) Credit
Yaitu keterangan tentang pengarang komik tersebut, seperti penulis
skenario, penggambar, dan sebagainya.
3) Indicia
Yaitu keterangan tentang penerbit maupun percetakan lengkap dengan
waktu terbit dan pemegang hak cipta.9
Selanjutnya yaitu unsur-unsur yang terdapat pada halaman isi adalah
panel, gang, narasi, balon kata, dan efek suara.10
1) Panel
8 Toni Masdiono, 14 Jurus Membuat Komik, (Jakarta: Creative Media, 2007), h. 12
9 Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi
Redoks, (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2008), h. 16. 10
Toni Masdiono, 14 Jurus Membuat Komik, (Jakarta: Creative Media, 2007), h. 12
18
Panel merupakan komponen penting dalam komik. Panel ialah ruang atau
frame tempat dimana diletakkannya gambar-gambar. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi digambarkan di dalam ruang yang bernama panel ini.
Gambar-gambar dalam panel di atur sedemikian rupa sehinga antara satu
panel dan panel lainnya beruntut sesuai dengan alur cerita yang
disampaikan.
2) Gang
Gang adalah ruang atau jarak yang menjembatani antara satu panel
dengan panel lainnya yang dapat menumbuhkan imajinasi pembacanya,
dua gambar yang terpisah dalam panel digubah pembaca untuk menjadi
sebuah gagasan yang sesuai dengan interpretasi pembaca itu sendiri.11
3) Narasi
Narasi merupakan keterang-keterangan yang menjelaskan dialog, waktu,
tempat, kejadian, dan situasi di dalam komik. Nasari ini sangat penting
adanya untuk memperkuat kisah dalam komik agar sesuai pembaca
memahami informasi yang ada dialamnya.
4) Balon kata
Balon kata adalah bulatan dengan arah panah yang dialamnya terdapat
tulisan yang disampaiakan tokoh di dalam komik. Balon kata ini
menjelaskan mengenai monolog cerita yang disampaikan melalui bulatan
dengan arah panah ke tokoh komik yang sedang berbicara.
5) Efek suara
Efek suara adalah bunyi-bunyi non verbal yang terdapat dalam komik.
Efek suara ini mengekspresikan suatu peristiwa yang terjadi di dalam alur
cerita. Misalnya suara angin, suara guntur, suara runtuhan kayu, suara
ketukan pintu, dan lain sebagainya.
11
Indira Maharsi, KOMIK Dunia Kreatif Tanpa Bata, (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 88
19
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik
1) Kelebihan Komik
Komik dengan karakter yang unik, khas, dan menghibur
memiliki kelebihan tersendiri. Komik dapat dijadikan media
pembelajaran yang kreatif, ringan, dan menghibur peserta didik.
Menurut Hurlock menjelaskan argumen yang menguntungkan komik
adalah:12
a) Komik membekali dengan kemampuan membaca yang
menyenangkan
b) Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan
keterampilan membaca
c) Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca
komik hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya
d) Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas, banyak kata yang
dijumpainya lagi dalam bacaan lain
e) Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan
propaganda yang menentang prasangka
f) Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang
tertahan
g) Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku
komik yang memiliki sifat yang dikaguminya.
2) Kekurangan Komik
Komik memang efektif digunakan sebagai media pembelajaran
namun disamping kelebihan-kelebihan ada pula kekurangannya.
12
Siti Amalia, Pengaruh Pemanfaatan Media Visual Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa, (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2012), h. 25.
20
Menurut Hurlock menjelaskan argumen yang menentang komik
adalah:
a) Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih
berguna
b) Karena gambar menerangkan cerita, anak yang kurang mampu
membaca tidak akan berusaha membaca teks
c) Lukisan, cerita dan bahasa kebanyakan komik bermutu rendah
d) Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain lainnya
e) Dengan menggambarkan perilaku anti sosial, komik mendorong
tumbuhnya agresivitas dan kenakalan remaja
f) Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak
menarik.13
d. Macam-Macam Komik
Beragam macam komik yang dapat kita temukan pada zaman sekarang
ini. Mulai dari komik edukatif sampai dengan komik roman remaja. Masing-
masing dari jenis komik tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Dalam hal ini
komik Indonesia Marcel Bonneff membaginya ke dalam beberapa jenis
komik, yaitu: 14
1) Komik wayang
Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis asli komik Indonesia,
apalagi komik ini dimaksudkan untuk menyaingi komik impor di pasar
dan membatasi pengaruh negatifnya. Lakon pokok (karakter utama) komik
wayang adalah hasil tradisi lama yang lahir dari sumber hindu, yang
13
Siti Amalia, Pengaruh Pemanfaatan Media Visual Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa, (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2012), h. 26 14
Marcel Bonneff, Komik Indonesia, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2008), h.
104-135
21
kemudian diolah dan diperkaya dengan unsur lokal, beberapa diantaranya
berasal dari Kesusatraan Jawa Kuno seperti Mahabrata dan Ramayana.
2) Komik silat
Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri, sebagaimana halnya karate
dari Jepang atau kun tao dari Cina. Komik silat ini banyak mengambil
ilham dari seni beladiri dan juga legenda-legenda rakyat. Pada umumnya
kisah dalam komik silat berceritakan petualangan para pendenkar dalam
membela kebenaran dan memerangi kejahatan, dan kebaikanlah yang akan
memenagkannya.
3) Komik humor
Komik humor dalam penampilannya selalu menceritakan hal yang lucu
dan membuat pembacanya tertawa. Baik karakter tokoh yang biasanya
digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka maupun tema yang
diangkat, dan dengan memanfaatkan banyak segi anekdotis, komik humor
langsung menyentuh kehidupan sehari-hari sehingga memudahkan orang
untuk memahaminya.
4) Komik roman remaja
Dalam bahasa Indonesia, kata roman jika digunakan sendiri selalu berarti
kisah cinta, dan kara remaja digunakan untuk menunjukan bahwa komik
ini ditunjukan bagi kaum muda, dimana ceritanya tentu saja harus
romantis. Adapun sumber ilhamnya bermacam-macam. Tema-tema yang
diambil pun berkisar tentang kehidupan kaum muda dan lika liku
kehidupannya.
5) Komik didaktis
Komik didaktis merujuk kepada komik yang bermaterikan ideology,
ajaran-ajaran agama, kisah-kisah perjuangan tokoh, dan materi-materi
lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi para pembacanya. Komik
memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi hiburan dan juga dapat
22
dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk tujuan edukatif
(pendidikan).
Komik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komik didaktis.
Komik yang berisi mengenai materi-materi ajar yang berupa ayat jurnal
akuntansi. Media pembelajaran akuntansi yang menghibur akan memberikan
motivasi siswa dalam membaca setiap informasi-informasi yang disajikan.
Berikut contoh komiknya:
Gambar 2.1
Contoh Komik Didaktis
Contoh komik diatas berisi materi ayat jurnal penyesuaian. Materi
tersebut disajikan secara ringan dan menghibur dengan menggunakan gambar-
gambar atau simbol-simbol. Materi tersebut dipertegas dengan adanya tokoh-
tokoh dan juga dialog-dialog. Gambar-gambar dalam komik di ilustrasikan
23
sedemikian rupa sehingga isi materi didalamnya dapat dicerna dengan baik
oleh pembacanya.
e. Komik Sebagai Media Pembelajaran
Komik adalah salah satu cara penyampaian informasi secara visual.
Materi belajar disajikan dalam bentuk ilustrasi-ilustrasi gambar yang dikemas
dengan menarik dan menyenangkan. Komik dapat menjadi pilihan sebagai
media pembelajaran karena adanya kecenderungan banyak siswa lebih
menyenangi bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan
membaca buku pelajaran dan menggunakan waktu mereka untuk belajar atau
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) 15
.
“Kegembiraan dalam belajar merupakan luapan emosi yang
mengaktifkan saraf otak untuk dapat merekam pelajaran dengan lebih
mudah. Apalagi pada usia sekolah kebanyakan siswa masih memiliki
gaya belajar visual daripada cenderung mengaktifkan ingatannya
melalui gambar yang ditangkap oleh mata” 16
.
Dari pemaparan diatas komik dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran karena banyak anak-anak yang menyukai media bacaan yang
menghibur. Komik juga dapat memberi ingatan kepada siswa dengan melalui
ilustrasi-ilustrasi visual di dalam komik. Hal ini akan membantu siswa dalam
memahami setiap materi dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat untuk
menyampaiakan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam hal ini
pembelajaran merujuk pada proses komunikasi atau penyampaian pesan dari
media belajar (penulis komik) kepada siswa. Komunikasi belajar akan
15
Syaiful Hadi, Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan Strategi
Bermain Peran Pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik, h. 6. Dalam
http://www.puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah, diakses pada 10 Oktober 2015 16
Maulana, Matematikomik sebagai Alternative Media dalam Pembelajaran Matematika
untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa, Penelitian Riset pada SMUN 3
Bandung (Universitas Pendidikan Indonesia, 2009), h.2
24
berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas,
runtut, dan menarik 17
.
f. Penerapan Komik dalam Pembelajaran
Langkah-langkah penerapan komik sebagai media pemebelajaran
yakni sebagai berikut ini :
1. Apersepsi mengenai kondisi saat ini, masa depan dan keseharian warga
kelas.
2. Guru membagikan komik kepada siwa.
3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
4. Siswa berdiskusi mengenai tokoh, sifat dan pesan yang terkandung dalam
komik yang dibacanya.
5. Guru memberikan penekanan mengenai berbagai cerita, unsur yang ada di
dalamnya.18
Langkah-langkah menerapan komik sebagai media pembelajaran yang
pertama adalah apersepsi. Apersepsi dengan menggambarkan kondisi dan
keadaaan lingkungan sekitar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Kemudian membagikan komik yang digunakan sebagai sumber belajar
kepada siswa, dan membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Selanjutnya
siswa mendiskusikan materi yang terdapat dalam komik yang dibacanya, dan
guru memberikan penekanan mengenai materi-materi yang ada dalam komik
tersebut.
17
Heru Dwi Waluyanto, Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran, Jurnal
Nirmala Vol.7 No.1, Januari 2005, h. 51-52 18
Anjar Nanuwijaya, Pembelajaran Menggunakan Media Komik “SUKI”, diakses dari
http://www.sekolahdasar.net/2012/12/pembelajaran-menggunakan-media-komik.html pada
tanggal 08/12/2015
25
3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar dan pembelajaran merupakan dua kata yang dua kata yang
sama namun memiliki makna yang berbeda. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata” belajar” memiliki makna yaitu “berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu” sedangkan kata “pembelajaran” bermakna “proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” 19
.
Dari penjelasan diatas bahwa belajar adalah usaha seseorang untuk
memperoleh suatu pengetahuan atau kepandaian dalam membedakan benar-
salah atau baik-buruk dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembelajaran
adalah suatu proses seseorang dalam memperoleh ilmu. Dengan adanya
proses memperoleh ilmu tersebut dapat menjadikan manusia belajar. Dengan
adanya proses memberikan seseorang pengalaman akan belajar. Sehingga
pembelajaran menjadikan diri seseorang berproses dalam mencari suatu
pengetahuan.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, seperti yang
dikutip Syah diantaranya: 20
1) Skinner
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif.
2) Chaplin
Chaplin membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan
pertama menyatakan bahwa belajar adalah perolehan tingkah laku yang
relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Sedangkan
rumusan kedua menyatakan bahwa belajar adalah proses memeroleh
respon-respon akibat adanya latihan khusus.
19
Kamus Besar Bahasa Indonesia 20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), cet 15, h. 88
26
3) Hintzman
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism (manusia
atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut. Dalam pandangannya, perubahan yang
ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat dikatakan belajar apabila
mempengaruhi organisme.
4) Wittig
Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organism sebagai hasil
pengalaman.
5) Reber
Reber membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar
adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat.
Dari pengamatan penulis, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu kegiatan yang luas cakupannya, bukan hanya suatu hasil atau tujuan.
Belajar adalah proses perubahan seseorang menuju kearah yang lebih baik
dalam berkehidupan. Proses perubahan ini bukan hanya terjadi pada aspek
peninkatan ilmu pengetahuan, namun lebih dari itu yakni, perubahan prilaku,
keterampilan, bakat dan minat seseorang.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya 21
. Setelah
adanya proses pembelajaran secara langsung siswa mengalami perubahan baik
peningkatan pengetahuan atau perubahan perilaku. Dari yang tidak tahu
21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 22
27
menjadi tahu, dari yang buruk menjadi lebih baik. Inilah yang dikatakan
sebagai hasil belajar. Kemampuan-kemampuan yang ia dapatkan dalam proses
pembelajaran menjadi bekal siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Gagne (1977) serta Gagne, Briggs, dan Walter (1992) menyarankan
kinerja hasil belajar dikelompokkan dalam lima kategori, meliputi
keterampilan intelektual, strategi kognitif, infomasi verbal, keterampilan
psikomotor, dan sikap 22
.
Hasil belajar ialah hasih dari sebuah pembelajaran yang dilakukan
secara aktif siswa dan guru. Hasil belajar siswa didapatkan setelah adanya
penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik.
Penilaian ini dilakukan berdasarkan kompentensi atau kriteria yang akan
dinilai. Dalam taksonomi Bloom pada ranah kognitif penilaian adalah
merupakan hasil atas pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran. Hasil belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling
tinggi sebab berisi unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadaran untuk
melakukan pengujian yang sarat nilai dan kelejasan kriteria 23
.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik 24
.
a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
22
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Pakar Karya, 2007), Cet. II, h. 98 23
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Pakar Karya, 2007), Cet. II, h.73 24
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 22
28
b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni:
1) Gerakan reflex
2) Keterampilan gerakan dasar
3) Kemampuan perceptual
4) Keharmonisan atau ketepatan
5) Gerakan keterampilan kompleks
6) Gerakan ekspresif dan interpretatif
Adapun dalam menentukan kualitas pendidikan, maka upaya
merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya memperhatikan
beberapa prinsip. Prinsip-prinsip penilaian yang dimaksudkan antara lain:25
a) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa
sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian,
dan interpretasi hasil penilaian
b) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses
belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap
saat proses belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
c) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya,
penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya
komprehensif.
d) Penilaian hasil belajar harusnya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data hasil
penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa. Oleh karena
itu, perlu dicatat secara teratur dalam catatan khusus mengenai kemajuan
siswa.
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 8-9
29
c. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal: 26
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologi
Secara umum kondisi fisiologi, seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani,
dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil
belajar. Disamping kondisi tersebut, merupakan hal yang penting juga
memperhatikan kondisi panca indra. Bahkan dikatakan oleh Aminudin
Rasyad, panca indra merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (five
sense are the golden gate of knowledge). Artinya, kondisi pancra indra
tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar.
Dengan memahami kelebihan dan kelemahan panca indra dalam
memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam
memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses
belajar.
b) Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap
manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis,
tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan
hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang
dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan
bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
26
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 24-35.
30
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat
pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan
suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan sosial baik yang berwujud manusia hal-hal lainnya, juga
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumen adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,
saran dan fasilitas, dan guru.
d. Penilaian Hasil Belajar
Untuk menilaian hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan tes. Tes
merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.27
Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran
dilaksanakan.
Agar tercapainya hasil belajar yang baik maka diperlukan sebuah tes
yang baik. Suryabrata mejelaskan syarat-syarat test yang baik adalah:
1) Tes itu harus reliable
27
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka, 2002), h 127
31
2) Tes itu harus valid
3) Tes itu harus objektif
4) Tes itu harus discriminative
5) Tes itu harus comprehensive
6) Tes itu harus mudah digunakan 28
Pengukuran keberhasilan belajar dengan menggunakan tes hasil
belajar hanya dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan teoritis.
Berdasarkan klasifikasinya tes terbagi menjadi tiga jenis yakni: tes tulis, tes
lisan, dan tes perbuatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
test sebagai alat evaluasi belajar. Test yang digunakan adalah Objective test
(tes objektif) berupa soal pilihan ganda.
4. Akuntansi
a. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan baik di
Sekolah Menengah Atas maupun di Sekolah Menengah Kejuruan. Adapun
pengertian akuntansi menurut depdiknas yakni sebagai berikut :
“Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk
menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi
tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung
jawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi
perusahaan), pemerintah (Akuntansi pemerintah), ataupun organisasi
masyarakat lainnya (Akuntansi publik)” 29
.
28
Sumadi Suryabrata, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 303 29
Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6
32
Dari pemaparan diatas peneliti menyimpulkan bahwa akuntansi
merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di SMA/SMK. Akuntansi
adalah sebuah ilmu pencatatan mengenai sebuah transaksi dalam keuangan.
akuntansi dapat digunakan sebagai informasi oleh para pembuat keputusan
dalam bidang ekonomi dalam memilih alternatif dari suatu kondisi ekonomi.
b. Fungsi dan Tujuan Akuntansi
1) Fungsi Akuntansi
Menurut Depdiknas fungsi pendidikan akuntansi yakni :
“Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur,
dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan,
pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan
penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK)”30
.
Dari pemaparan diatas bahwa fungsi diselenggarakannya mata
pelajaran akuntansi adalah untuk memabah pengetahuan dan keterampilan
dan sikap siswa dalam bidang keuangan. Baik dalam pencatatan,
pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusuanan laporan keunagan dan
penafsirannya yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
2) Tujuan Akuntansi
Pada dasarnya tujuan pendidikan akuntansi adalah Membekali
tamatan SMA/SMK dalam berbagai kompetensi dasar, agar mereka
menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan
prosedur Akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan
30
Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6
33
pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat,
sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa 31
.
Dari pemaparan diatas bahwa tujuan adanya pendidikan akuntansi
adalah untuk membekali peserta didik dalam kompetensi, konsep, prinsip,
dan prosedur akuntansi. Setalah ia tamat dalam masa pendidikan tersebut
mereka dapat mengamalkan ilmu pengetahuannya di bidang keuangan
dalam masyarakat. Tamatan pendidikan akuntansi juga dapat menjadi
bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
c. Ruang Lingkup Akuntansi
Berikut adalah ruang lingkup pelajaran Akuntansi dimulai dari dasar-
dasar konseptual, struktur, dan siklus Akuntansi. Adapun materi pokok
pelajaran Akuntansi adalah sebagai berikut: 32
1) Akuntansi dan sistem informasi.
2) Dasar hukum pelaksanaan Akuntansi.
3) Struktur Dasar Akuntansi.
4) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.
5) Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
6) Siklus Akuntansi Koperasi.
7) Analisis Laporan Keuangan.
8) Metode kuantitatif.
B. Hasil Penelitian Relevan
Ada beberapa penelitian relevan terdahulu yang telah meneliti mengenai
penggunaan media komik, diantaranya :
31
Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6 32
Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Akuntansi, (Jakarta: 2003), h. 6-7
34
1. Laporan peneltian disusun oleh Zulkifli dengan judul “Pengaruh Media Komik
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks”. Hasil
penelitian dapat diperoleh thitung = 4,6492. Sedangkan ttabel pada taraf
signifikansi 5% = 2,0000. Dengan kata lain thitung > ttabel. Maka dapat
disimpulkan bawa Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep reaksi
redoks diterima. Jadi pembelajaran dengan menggunakan media komik
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa 33
.
2. Laporan penelitian disusun oleh Siwi, Hapsari Yanuarti, dengan judul
“Eksperimentasi pengajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Komik
Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa” Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1)
tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar
matematika, dengan Fhit = 2,02 (2) terdapat pengaruh minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fhit = 3,33 (3) terdapat interaksi
antara metode pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika, dengan Fhit = 3,92. 34
3. Laporan penelitian oleh Herlina Avrilliyanti, Sri Budiawanti dan Jamzuri, dengan
judul “Penerapan Media Komik Untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif
Dengan Metode Diskusi Pada Siswa SMP Negeri 5 Surakarta Kelas VII Tahun
Ajaran 2011/2012 Materi Gerak”. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji-t satu
ekor dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik pada pembelajaran
Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui metode diskusi lebih baik
daripada penggunaan media buku teks pada pembelajaran Fisika dengan model
pembelajaran kooperatif melaui metode diskusi, dapat diketahui bahwa thitung =
0,025 sehingga = -1,697 < = 0,025 < = 1,697 pada 0,05 maka ditolak. Dari uji-t
33
Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi
Redoks, (Jakarta: Skripsi FITK UIN Jakarta, 2011) 34
Hapsari Yanuarti Siwi, Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan Menggunakan
Media Komik Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa, (Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah,
2009)
35
satu ekor tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media komik pada
pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui metode
diskusi lebih baik daripada penggunaan media buku teks pada pembelajaran
Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui metode diskusi 35
.
4. Laporan penelitian oleh Annisa Nurul Aini Pasaribu dengan judul “ Pengaruh
Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA pada Konsep Kondisi
Lingkungan Terhadap Kesehatan” Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media komik berpengaruh terhadap hasil belajar
IPA pada konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Hal ini ditunjukan dari
hasil uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 2,61 dan ttabel 1,671. Hasil pengujian
yang diperoleh menunjukan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ha,
yaitu thitung > ttabel atau 2,61 >1,671.36
5. Laporan penelitian oleh Putri Septiani Wulandari dengan judul “Pengembangan
KOMIKUS (Komik Saku Akuntansi) sebagai Media Pembelajaran Akuntansi
pada Materi Pokok Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa Kelas X AK di
SMK N 1 Tempel Tahun Ajaran 2014/2015” Hasil penelitian menunjukan bahwa
tingkat kelayakan KOMIKUS (Komik Saku Akuntansi) sebagai media
pembelajaran Akuntansi berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh skor rata-rata
4,3 yang termasuk ke dalam kategori sangat layak (A), ahli media diperoleh skor
rata-rata 4,615 yang termasuk ke dalam kategori sangat layak (A), guru akuntansi
diperoleh skor rata-rata 4,85 yang termasuk kategori sangat baik (A), dan
penilaian respon siswa diperoleh skor rata-rata sebesar 0,93 yang termasuk dalam
rentang nilai X > 0,8 dengan kategori A (sangat layak). Dengan demikian,
35
Herlina Avrilliyanti, dkk, Penerapan Media Komik Untuk Pembelajaran Fisika Model
Kooperatif Dengan Metode Diskusi Pada Siswa SMP Negeri 5 Surakarta Kelas VII Tahun
Ajaran 2011/2012 Materi Gerak, (Surakarta: Universitas Negeri Surakarta, 2013) 36
Annisa Nurul Aini Pasaribu dengan judul, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan, (Jakarta: Skripsi FITK
UIN Jakarta, 2014)
36
KOMIKUS (Komik Saku Saku Akuntansi) ini layak digunakan sebagai media
pembelajaran akuntans 37
.
Tabel 2.1
Penelitian Yang Relevan
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan perbedaan
Penelitian
1 Zulkifli
2011
Pengaruh Media
Komik Terhadap
Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada
Konsep Reaksi
Redoks
Ha yang menyatakan
bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan penggunaan
media komik terhadap
hasil belajar kimia
siswa pada konsep
reaksi redoks diterima.
Persamaan :
Sama-sama memeliti
penggunaan media
komik dan sama-sama
mengetahui bagaimana
pengaruh komik
terhadap hasil belajar
siswa.
Perbedaan :
Penelitian tersebut
menggunakan media
komik untuk mata
pelajaran kimia dan
untuk mengetahui
pengaruh media komik
tersebut pada hasil
belajar kimia.
2 Hapsari
Yanuarti
Siwi
2009
Eksperimentasi
pengajaran
Matematika
Dengan
Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa: (1)
tidak terdapat pengaruh
metode pembelajaran
Persamaan :
Sama-sama memeliti
penggunaan media
komik sebagai media
37
Putri Septiani Wulandari dengan judul,Pengembangan KOMIKUS (Komik Saku Akuntansi)
sebagai Media Pembelajaran Akuntansi pada Materi Pokok Persamaan Dasar Akuntansi Untuk
Siswa Kelas X AK di SMK N 1 Tempel Tahun Ajaran 2014/2015, (Yogyakarta: Skripsi Universitas
Negeri Yogyakarta, 2015)
37
Menggunakan
Media Komik
Ditinjau Dari
Minat Belajar
Siswa
terhadap prestasi belajar
matematika, dengan
Fhit = 2,02 (2) terdapat
pengaruh minat belajar
siswa terhadap prestasi
belajar matematika,
dengan Fhit = 3,33 (3)
terdapat interaksi antara
metode pembelajaran
dan minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar
matematika, dengan
Fhit = 3,92.
pembelajaran dan
sama-sama
mengetahui bagaimana
pengaruh komik
terhadap hasil belajar
siswa.
Perbedaan :
Penelitian tersebut
menggunakan media
komik untuk mata
pelajaran matematika
dan untuk mengetahui
bagaimana interaksi
pembelajaran dan
minat belajar siswa.
3 Herlina
Avrilliyant,
Sri
Budiawanti
dan Jamzuri
2013
Penerapan Media
Komik Untuk
Pembelajaran
Fisika Model
Kooperatif Dengan
Metode Diskusi
Pada Siswa SMP
Negeri 5 Surakarta
Kelas VII Tahun
Ajaran 2011/2012
Materi Gerak
Dari uji-t satu ekor
tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan
media komik pada
pembelajaran Fisika
dengan model
pembelajaran
kooperatif melalui
metode diskusi lebih
baik daripada
penggunaan media
buku teks pada
pembelajaran Fisika
dengan model
pembelajaran
kooperatif melalui
metode diskusi.
Persamaan :
Sama-sama meneliti
penerapan komik
sebagai media
pembelajaran.
Perbedaan :
Peneliti menggunakan
komik pada mata
pelajaran fisika dan
untuk mengetahui
bagaimana
pengaruhnya terhadap
model pembelajaran
kooperatif (diskusi).
4 Annisa Pengaruh Berdasarkan hasil Persamaan :
38
Nurul Aini
Pasaribu Penggunaan Media
Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA
pada Konsep
Kondisi
Lingkungan
Terhadap
Kesehatan
penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa
penggunaan
media komik
berpengaruh terhadap
hasil belajar IPA pada
konsep kondisi
lingkungan terhadap
kesehatan.
Sama-sama
menggunakan media
komik dalam penelitian
dan sama-sama
meneliti pengaruh
komik terhadap hasil
belajar.
Perbedaan :
Penelitian ini
menggunakan komik
pada mata pelajaran
IPA.
5 Putri
Septiani
Wulandari
2015
Pengembangan
KOMIKUS
(Komik Saku
Akuntansi) sebagai
Media
Pembelajaran
Akuntansi pada
Materi Pokok
Persamaan Dasar
Akuntansi Untuk
Siswa Kelas X AK
di SMK N 1
Tempel Tahun
Ajaran 2014/2015
KOMIKUS (Komik
Saku Saku Akuntansi)
ini layak digunakan
sebagai media
pembelajaran akuntansi.
Persamaan :
Sama-sama
menggunakan media
komik pada mata
pelajaran akuntansi
dalam penelitian dan
sama-sama melakukan
penelitian di SMK.
Perbedaan :
Penelitian ini
menggunakan komik
akuntansi pada materi
persamaan dasar
akuntansi dan
penelitian ini untuk
menggambarkan
tingkat kelayakan
KOMIKUS sebagai
media pembelajaran.
39
C. Kerangka Berpikir
Media merupakan aspek penting dalam sebuah proses pembelajaran. media
adalah alat batu dalam komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi.
Dengan adanya media dalam pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan
sebuah informasi secara lebih efektif dan efesien. Pemilihan media juga harus sesuai
dengan kebutuhan belajar anak. Jangan sampai proses pembelajaran terkesan
monoton dan membosankan.
Fungsi media adalah sebagai penghubung atau alat komunikasi antara guru
dengan siswa. Media digunakan dalam proses pembelajaran harus dapat
mempertegas, memperjelas, memberikan variasi, dan memotivasi siswa untuk belajar
lebih giat. Sehingga dengan adanya media dalam pembelajaran dapat mengatifkan
siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam perkembangan teknologi saat ini banyak ragam varian media
pembelajaran yang dapat digunakan. Macam-macam media tersedia mulai yang
bersifat visual, audio, dan audio-visual. Disini peneliti akan memfokuskan
penggunakan media visual dalam penelitiannya. Media visual adalah media yang
mengandalkan indera penglihatan, seperti obyek-obyek yang dapat dilihat yakni foto,
gambar, lukisan, peta, dan cetakan.
Salah satu dari ragam macam media visual adalah komik. Komik yaitu suatu
lembaran-lembaran cerita bergambar yang berangkai dari satu cerita ke cerita lainnya.
Setiap informasi-informasi didalam komik disajikan dalam bentuk ilustrasi-ilustrasi
gambar. Sehingga dengan adanya ilustrasi gambar tersebut dapat membantu pembaca
komik dalam memahami setiap informasi yang disajikan.
Berbagai macam komik yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-
hari, namun tidak semua komik dapat dijadikan sebagai media dalam proses
pembelajaran. Salah satunya yaitu komik didaktis. Komik didaktis atau disebut juga
komik edukasi dalah salah satu jenis komik yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
40
Komik didaktis ini dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar
karena semua materi-materi ajar di sampaikan dalam bentuk ilustrasi gambar yang
menarik dan menyenangkan. Materi-materi yang dianggap rumit dapat disajikan
dalam bentuk yang lebih ringan dan menyenangkan.
Oleh sebab itu penggunakan media pembelajaran adalah hal yang penting.
Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan agar terciptanya proses pembelajaran
yang lebih efektif dan efesien. Oleh karena itu media yang akan peneliti gunakan
dalam proses pembelajaran adalah media komik akuntansi pada konsep ayat jurnal
penyesuaian karangan Nicolaus Fransisko. Komik tersebut berisikan materi-materi
akuntansi, khususnya pada materi ayat jurnal penyesuaian.
Dengan demikian peneliti mengharapkan dengan adanya komik akuntansi
sebagai media pembelajaran dapat memicu peningkatan hasil belajar siswa dalam
ranah kognitif yakni aspek pengetahuan (C1), Aspek pemahaman (C2), dan aspek
penerapan (C3), serta meningkatkan minat siswa, dan memotivasi siswa dalam
belajar.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat disimpulkan dengan bagan berikut
:
41
Proses Pembelajaran
Materi Akuntansi
(Ayat Jurnal Penyesuaian)
Penggunaan Media Komik
Hasil Belajar
Ranah Kognitif
Aspek Pengetahuan (C1)
Aspek Pemahanan (C2)
Askpek Penerapan (C3)
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Ayat Jurnal Penyeusaian dalam
mata pelajaran akuntansi.
2. Adanya anggapan siswa bahwa Mata pelajaran akuntasi khususnya pada materi
Ayat Jurnal Penyesuaian sulit untuk dipahami.
3. Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi yang masih
monoton.
4. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran masih
berpusat pada guru, bukan pada siswa.
5.
42
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar
akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian di SMK N 18
Ha : Terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar akuntansi
pada materi ayat jurnal penyesuaian di SMK N 18
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
18 Jakarta, Jln. Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri Pondok Pinang Kebayoran
Lama, Ada beberapa alasan mengapa peneliti ingin meneliti di SMK N 18 Jakarta
sebagai objek penelitian diantaranya adalah:
1. SMK N 18 Jakarta merupakan salah satu tempat yang tepat dan layak untuk
dijadikan objek penelitian.
2. SMK N 18 Jakarta memiliki lokasi yang tidak terlalu jauh dan letaknya pun
strategis. Sehingga mudah dijangkau oleh motor, mobil, ataupun angkutan
umum.
Berikut ini rincian jadwal penelitiannya :
No Kegiatan September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi judul
skripsi
Proposal skripsi
Revisi proposal
skripsi
Penerbitan surat izin
permohonan
penelitian
2 Perumusan
instrument penelitian
44
3 Pengumpulan data
penelitian
Pengolahan data hasil
penelitian
4 Penyusunan bab IV
dan bab V
Melengkapi lampiran
penelitian
5 Sidang munaqosah
6 Revisi skripsi
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang akan di pakai adalah metode peneitian Quasi
Eksperimen atau eksperimen semu, yaitu suatu desain eksperimen yang
memungkinkan peneliti mengendalikan variable sebanyak mungkin dari situasi
yang ada 1. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam mementukan
kelompok control dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi
Eksperimental 2.
Peneliti ikut serta di dalam penelitian Peneliti ikut serta dalam penelitian
ini, yaitu dengan cara mengajar disekolah tersebut. Pembelajaran di kelas
eksperimen dengan metode diskusi dan menggunakan media komik, sedangkan
pada kelas kontrol pembelajarannya dengan metode diskusi dan tidak
menggunakan media komik tetapi menggunakan buku paket sekolah sebagai
pengganti media komik. Komik yang digunakan dalam penelitian ini dalam
bentuk buku komik (Comic Book) yang dibuat oleh Nicolaus Fransisko, dengan
konsep memahami ayat jurnal penyeusaian dan logika.
1 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian : Refleksi Pengembangan Pemehaman dan
Penguasaaan Metodologi Penelitian,(Malang: UIN Malang Press, 2008), cet 1, h.213 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendididkan : Pendekatan Kuantitarif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 13, h. 114
45
Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomized Control Group
Pretest and Posttest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada
kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan
perlakuan pembelajaran menggunakan media komik, sedangkan kelompok
kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan media komik. Setelah
perlakuan kedua kelas diberikan posttest untuk lebih jelasnya desain penelitian
dapat dilihat pada table 3.1
Tabel 3.1
Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design3
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan:
T1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok
T2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok
X1 : Pemberian materi dengan menggunakan media komik
X2 : Pemberian materi tanpa menggunakan media komik
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian 4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK N 18 Jakarta
tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 615. Sampel adalah sebagaian yang
3 Toto Fatoni, Penelitian Eksperiment, Makalah Presentasi, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/19600508198
5031-TOTO_FATHONI/PENELITIAN_EKSPERIMEN.pdf pada tanggal 20/10/2015
4 Burhan Bugin, Meodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), cet.1, h. 101
46
mewakili seluruh populasi yang akan diteliti. Oleh karena terbatasnya waktu,
tenaga, dan dana maka tidak semua populasi akan diteliti, maka peneliti
menggunakan sample yang mewakili populasi tersebut. Adapun sample yang
akan digunakan dalam penelitian ini yaitu terdisi dari dua kelompok yaitu:
1. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran
akuntansi menggunakan bantuan media komik. Karena pada kelompok ini
peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh media komik terhadap hasil
belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti menggunakan kelompok eksperimen
sebagai kelompok uji yang menggunakan komik sebagai media pembelajaran.
Sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas XI
Ak2 yang berjumlah 29 siswa.
2. Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran
akuntansi tanpa menggunakan media komik. Sampel yang terpilih sebagai
kelas kontrol adalah siswa kelas X Ak1 yang berjumlah 31 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Teknik sampling ini digunakan pada penelitian-peneliitan
yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam
menentukan sampel penelitian 5. Dalam hal ini pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan dari guru dan kepala sekolah. Penentuan sampel dilakukan dengan
memilih dua kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotoriknya.
5 Burhan Bugin, Meodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), cet.1, h. 118
47
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data 6. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non test.
Tes dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Non test dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber data,
kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan
secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrument
Sumber Data Jenis
Data Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
Hasil belajar siswa
sebelum diterapkan
pembelajaran dengan
penggunaan media komik
Melaksanakan
tes awal
(pretest)
Butir soal
pilihan
ganda
Kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Hasil belajar siswa setelah
diterapkan pembelajaran
dengan menggunakan
media komik
Melaksanakan
tes akhir
(posttest)
Butir soal
Pilihan
ganda
Kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Hasil observasi peneliti
sebelum dan sesudah
Peneliti
dibantu oleh
Lembar
observasi
6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendididkan : Pendekatan Kuantitarif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 13,h. 308
48
melaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan media
komik
observer (wali
kelas)
Mengamati
proses
pembelajaran
Siswa Aktivitas guru dan siswa
dalam proses
pembelajaran sehari-hari
Wawancara Pedoman
wawancara
Guru Hasil belajar siswa Dokumentasi Lembar
dokumentasi
E. Instrument Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan non tes.
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok 7. Selain itu tes juga dapat diartikan sebagai cara (yang
dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka
pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas
atau serangkaian tugas atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, sehingga
dapat dihasilkan nilai 8.
Alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu dengan
hasil seperti keadaan yang dievaluasi 9. Tes yang digunakan untuk mengukur
melalui pretest dan posttest hasil belajar siswa yang berupa tes objektif jenis
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet 14, h. 193. 8 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2009) h. 67
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 40
49
pilihan ganda sebanyak 20 item yang terdiri dari 4 option atau pilihan jawaban
yaitu a, b, c, d, yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Dimana semua tes yang diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek
ingatan (C1), dan pemahaman (C2), dan penerapan (C3).
Penggunaan tes objektif memiliki beberapa kebaikan yaitu mengandung
lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan
luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur
subjektif baik dari segi siswa maupun guru yang memeriksa. Selain itu juga tes
objektif dalam pemeriksaanya lebih mudah dan dapat diserahkan oleh orang lain
10.
Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikor kemampuan
siswa pada konsep ayat jurnal penyesuaian. Kisi-kisi tes pada pokok bahasan ini
dibuat sebanyak 6 indikator dan 33 pertanyaan. Berikut ini kisi-kisi instrument
penelitian tes hasil belajar, yaitu :
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat Kemampuan Σ %
C1 C2 C3 Soal Soal
3.1
Mendeskrips
ikan ayat
jurnal
penyesuaian
Tujuan
jurnal
penyesuaian,
ayat-ayat
penyesuaian
menjelaskan
pengertian ayat
jurnal
penyesuaian
1
2
3
4
5
5 15,1%
mencatat ayat
jurnal
penyesuaian
6
7
8
9
4 12,1%
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h.
165
50
menjelaskan
transaksi apa saja
yang memerlukan
ayat jurnal
penyesuaian
10
11
12
13
14
15
16
17
8 24,2%
menjelaskan
tujuan ayat jurnal
penyesuaian
18
19
20
21
4 12,1%
3.2 Mencatat
ayat jurnal
penyesuaian
pencatatan
ayat jurnal
penyesuaian
Mengidentifikasi
akun yang didebit
dan dikredit
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
11 33,3%
menyajikan ayat
jurnal
penyesuaian
33 1 3%
Σ Soal 13 16 1 33 100%
% Soal 39,3 % 48,4% 12,1%
2. Non Tes
a. Observasi
Observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama
berlangsungnya pembelajaran. Lembar observasi ini didalamnya terdapat
indikator-indikator sikap siswa yang mengarah pada keaktifan atau kepasifan
siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Selain itu peneliti juga
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran yang terjadi pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
51
penggunaan media komik dan kelas kontrol yang tanpa diberi perlakuan
penggunaan media komik. Berikut ini lembar observasi peroses pembelajaran
Tabel 3.4
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
b. Wawancara
Sebagai data pelengkap dalam penelitian dilakukan wawancara secara
langsung yaitu percakapan dan tanya jawab melalui pedoman wawancara
yang telah ditetapkan. Wawancara ini dilakukan antara siswa dan guru dengan
peneliti, hal ini dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan yang ada
selama proses pembelajaran. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui
No Aspek-Aspek yang di
observasi
Hasil Observasi
1 Kondisi umum kelas
2 Aktifitas kegiatan siswa
3 Aktifitas kegiatan guru
4 Aktifitas kegiatan guru dengan
siswa
5 Aktifitas kegiatan siswa dengan
siswa
6 Penggunaan media
pembelajaran
7 Kesempatan siswa untuk
bertanya
8 Pembentukan kelompok belajar
9 Penilaian proses pembelajaran
52
secara mendalam tentang kondisi guru dan siswa sebelum pembelajaran.
Berikut ini adalah pedoman wawancara :
Tabel 3.5
Pedoman wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah menurut pendapatmu
mengenai materi ayat jurnal
penyesuaian dalam mata pelajaran
akuntansi di kelas? Apakah
menyenangkan atau merupakan
pelajaran yang sulit?
2 Apakah kamu dapat memahami
konsep materi ayat jurnal
penyesuaian yang dijelaskan oleh
guru?
3 Media apakah yang pernah
digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran?
4 Apakah guru sering menggunakan
media dalam mengajar?
53
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya menumental dari seseorang
11. Sebagai data pendukung penenelitian maka peneliti mencari dokumen-
dokumen yang dapat membantu proses penelitian. Dokumentasi ini dilakukan
untuk mengetahui lebih mendalam permasalahan yang akan diteliti.
Tabel 3.6
Lembar Dokumentasi
No Dokumen yang diperlukan Keterangan
1 Profil sekolah
2 Daftar siswa dan nilai
3 Hasil Ujian siswa
F. Uji Validitas
Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas XI Ak yang terdiri dari 30
siswa. Pengujian instrumen dilakukan dikelas XI Ak karena kelas XI Ak sudah
mempelajari materi ayat jurnal penyesuaian. Uji coba instrumen dilakukan untuk
mengukur validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan sebagai alat
pengumpul data atau tidak.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu instrumen evaluasi dikatakan valid apabila instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, jika tes tersebut adalah
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,(Bandung: Alfabeta, 2013), cet 16, h. 329
54
tes pencapaian hasil belajar maka hasil tes tersebut apabila diinterpretasikan
secara intensif, hasil yang dicapai memang benar menunjukan ranah evaluasi
pencapaian hasil belajar 12
.
Sebagaimana dikutip oleh Suharsimi Arikunto, Scarvia B. Aderson dan
kawan-kawan menyatakan sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur 13
. Validitas instrumen yang digunakan
adalah validitas isi. Maksudnya butir-butir soal yag disusun disesuaikan dengan
materi. Pengujian validitas butir dalam penelitian ini menggunakan rumus product
moment dari Pearson.
rxy ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + *∑ (∑ ) +
rxy = Realibilitas antara variable X dan variable Y
N = Banyak siswa
X = Skor butir soal
Y = Skor total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rxy dibandingkan
dengan rtabel . Harga rtabe diperoleh dengan menentukan derajat kebebasanya
dengan rumus df = n – 2 pada taraf signifikan 5%, dengan ketentuan jika rxy sama
atau lebih besar dengan , maka soal tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reabilitas
Realibilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan bahwa suatu soal dapat
dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Tes dikatakan
12 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), cet 3, h. 31 13
Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
h.80
55
dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan
ketetapan.dengan kata lain, jika siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang
berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama
dalam kelompoknya 14
.
Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20 (Kuder Rochardson 20) karena
instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai
berikut: 15
r11 (
) (
∑
)
r 11= Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Banyaknya item
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
Σ = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h.
cet 3, h. 74 15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h.
h.115
56
Tabel 3.7
Indeks reliabilitas diklasifikasikan menurut J. P Guilford sebagai
berikut:16
r11 Keterangan
< 0,20 Realibilitas sangat rendah
0,21 – 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 – 0,60 Reliabilitas sedang
0,60 – 0,80 Reliabilitas tinggi
0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
3. Pengujian taraf kesukaran instrument
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
banyak subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecehkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi 17
. Adapun rumus untuk
menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagaii berikut:
16
Guntur Nurcahyanto, E-book Uji Instrumen Penelitian, diakses dari https://ikhtiarnet.files.wordpress.com/2013/03/uji-instrumen-penelitian-validitas-reliabilitas-tingkat-kesukaran-dan-daya-pembeda2.pdf pada tanggal 20/10/2015
17 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 179-180.
57
Dimana :
P = Indeks Kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut:
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Nilai P
Sukar 0,00 – 0,30
Sedang 0,31 – 0,70
Mudah 0,71 – 1,00
4. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang
pandai (berkemampuan rendah) 18
. Adapuan rumus yang digunakan untuk
menentukan daya pembeda adalah
D = Daya Pembeda
Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
Banyaknya peserta kelompok atas
Banyaknya peserta kelompok bawah
18
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.183
58
= Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembedanya sebagai berikut:
Tabel 3.9
Klasifikasi daya pembeda
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan teknik
analisis data. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah
dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan
penelitian dan menguji hipotesis. Pengolahan data dan penganalisisan data
tersebut digunakan statistik.
Teknik analisis data tes hasil belajar, langkah-langkah yang ditempuh
dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas yang digunakan
yaitu uji Liliefors. Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:
a. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
b. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:
Klasifikasi Daya Beda Kriteria
D< 0 Sangat Jelek
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Sangat Baik
59
Keterangan:
Zi = skor baku
Xi = skor data
= mean/rata-rata
S = simpangan baku/standar deviasi
c. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi
sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) 0,5 + nilai
tabel, jika Zi < 0, maka F(Zi) 0,5 – nilai tabel.
d. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
( )
e. Hitung selisih nilai F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
f. Ambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
dinamakan Lo.
g. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan Lt. Lt adalah harga yang
diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.
h. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat.
Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal.
60
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai
homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher. Teknik yang digunakan
untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji Fisher, dengan rumus:
Dengan
∑
(∑ )
( )
Kriteria pengujian:
a. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
b. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji
Fisher adalah:
a. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
H0:
H0:
b. Membagi data menjadi dua kelompok.
c. Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.
d. Menentukan Fhitung dengan rumus:
e. Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
61
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
f. Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan rumus:
dk1 = n-1
dk2 = n-2
g. Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan
Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesisi dengan menggunakan t. Rumus yang digunakan untuk
melakukan uji t adalah: 19
√ √
Dengan
( )
( )
Keterangan:
: nilai rata – rata untuk kelompok 1
: nilai rata – rata untuk kelompok 2
: jumlah sampel kelompok 1
: jumlah sampel kelompok 2
19
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239
62
: varians sampel kelompok 1
: varians sampel kelompok 2
: standar deviasi gabungan
Setelah melakukan uji-t, langkah selanjutnya adalah mengajukan
hipotesis, dengan melakukan:
a) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen, atau Ha: X ≠ Y, yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata score pretest kelas
kontrol dengan kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
b) Uji kesamaan dua rata-rata posttest
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen, atau Ha: X ≠ Y,
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata score postest
kelas ekpserimen dengan kelas kontrol.
c) Uji kesamaan dua rata-rata tes sumatif
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
skor tes sumatif kelas kontrol dengan kelas eksperimen, atau Ha: X ≠ Y, yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata score postest kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
Setelah selesai melakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest dan postest dan
tes sumatif kedua sampel, langkah selanjutnya adalah:
1) Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji t
2) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:
dk = (n1 – 1) +( n2 – 1)
3) Menetukan nilai t-tabel dengan α = 0,05
4) Mengajukan hipotesis dalam bentuk:
63
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika thitung
≤ -ttabel atau thitung ≥ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
d) Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0= μ1 = μ2
Ha= μ1 ≠ μ2
Keterangan:
Ho = hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap
hasil belajar siswa
Ha = hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap
hasil belajar siswa
μ1 = rata-rata hasil belajar akuntansi siswa dengan penggunaan media komik.
μ2 = rata-rata hasil belajar akuntansi siswa tanpa menggunakan media komik.
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Coba Instrument
Berdasarkan hasil uji coba instrument penelitian di kelas XII Akuntansi
satu SMK Negeri 18 Jakarta maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen
No
Soal
Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1 0.5303 Valid 0.842105263 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
2 0.5303 Valid 0.842105263 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
3 0.3684 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Digunakan
4 0.6918 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
5 0.6918 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
6 0.6183 Valid 0.789473684 Mudah 0.4211 Baik
Digunakan
7 0.7079 Valid 0.552631579 Sedang 0.7895 Sangat Baik
Digunakan
8 0.4853 Valid 0.657894737 Sedang 0.3684 Cukup
Digunakan
9 0.3574 Valid 0.868421053 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
10 0.3627 Valid 0.815789474 Mudah 0.3684 Cukup
Digunakan
11 0.6658 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
12 0.3627 Valid 0.815789474 Mudah 0.3684 Cukup
Digunakan
65
13 0.6367 Valid 0.631578947 Sedang 0.6316 Baik
Digunakan
14 0.4657 Valid 0.473684211 Sedang 0.3158 Cukup
Digunakan
15 0.4508 Valid 0.684210526 Sedang 0.3158 Cukup
Digunakan
16 0.3958 Valid 0.868421053 Mudah 0.2632 Cukup
Digunakan
17 0.5819 Valid 0.526315789 Sedang 0.5263 Baik
Digunakan
18 0.3544 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Digunakan
19 0.7040 Valid 0.657894737 Sedang 0.5789 Baik
Tidak digunakan
20 0.3544 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
21 0.4085 Valid 0.868421053 Mudah 0.2632 Cukup
Tidak digunakan
22 0.3644 Valid 0.842105263 Mudah 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
23 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
24 0.1628 Tidak Valid 0.842105263 Mudah 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
25 0.2738 Tidak Valid 0.736842105 Mudah 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
26 0.1528 Tidak Valid 0.868421053 Mudah 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
27 0.4850 Valid 0.605263158 Sedang 0.3684 Cukup
Tidak digunakan
28 0.2648 Tidak Valid 0.684210526 Sedang 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
29 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
30 0.1707 Tidak Valid 0.631578947 Sedang 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
31 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
32 0.3435 Valid 0.605263158 Sedang 0.2632 Cukup
Digunakan
33 0.3804 Valid 0.5 Sedang 0.2632 Cukup
Digunakan
Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa 33 butir soal uji coba instrument penelitian
sebanyak 25 valid dan 8 tidak valid. Selanjutnya 25 butir soal valid tersebut akan
66
digunakan sebanyak 20 butir soal sebagai instrument penelitian. Hal ini
disebabkan oleh pertimbangan jumlah banyaknya waktu pelaksanaan penelitian
yang tersedia dengan jumlah banyaknya butir soal yang akan diujikan.
2. Hasil Pretest
Berdasarkan nilai pretest pada kelas eksperimen (XI Ak II) dan kelas
control (XI Ak I) SMK Negeri 18 Jakarta diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Interval
Nilai
Frekuensi Pretest
Eksperimen Kontrol
35-43 1 0
44-52 1 1
53-61 3 10
62-70 9 9
71-79 9 8
80-88 5 2
89-97 1 1
Jumlah 29 31
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa frekuensi distribusi pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol secara umum. Frekuensi terbanyak yang dimiliki
kelas eksperimen terdapat pada interval 62-70 dan interval 71-79 dengan
frekuensi sebanyak 18 siswa, sedangkan frekuensi terbanyak yang dimiliki kelas
kontrol terdapat pada interval 53-61 dengan frekuensi sebanyak 10 siswa.
Perbedaan terlihat pada interval 35-43, dimana frekuensi kelas kontrol pada
interval tersebut tidak ada, sedangkan pada kelas ekperimen 1 siswa. Kemudian
pada interval 44-52, pada kelas kontrol pada interval tersebut hanya 1 siswa,
67
sedangkan pada kelas ekperimen hanya 1 siswa. Selanjutnya pada interval 53-61
pada kelas eksperimen sebanyak 3 siswa, sedangkan pada kelas kontrol sebanyak
10 siswa. Pada interval 62-70, terdapat 9 siswa pada kelas kontrol dan 9 siswa
pada kelas eksperimen. Berikutnya pada interval 71-79, terdapat 8 siswa pada
kelas kontrol sedangkan pada kelas eksperimen sebanyak 9 siswa. Pada interval
80-88, hanya terdapat 2 siswa pada kelas kontrol dan 5 siswa pada kelas
eksperimen. Sedangkan pada interval 89-97, hanya terdapat satu siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Ukuran pemusatan dan penyebaran data pretest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai minimum
yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai 35 pada kelas eksprimen
dan nilai 45 pada kelas kontrol. Nilai maksimum yang diperoleh kelas eksperimen
90 dan pada kelas control 85. Rata-rata (mean) pada kelas eksperimen 70,3
sedangkan pada kelas kontrol yaitu 59,61. Nilai tengah (median) yang diperoleh
kelas eksperimen adalah 75, sedangkan pada kelas kontrol perolehan sebesar 70.
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 35 45
Nilai Tertinggi 90 85
Mean 70,3 59,61
Median 75 70
Modus 70,5 72,66
Standar Deviasi 177,5 199,91
68
Nilai yang paling banyak muncul (modus) pada kelas eksperimen adalah 70,5,
sedangkan kelas kontrol adalah 72,66. Untuk standar deviasi yang diperoleh kelas
eksperimen adalah 177,5, sedangkan kelas kontrol adalah 199,91.
3. Hasil Posttest
Berdasarkan nilai posttest pada kelas eksperimen (XI Ak II) dan kelas
control (XI Ak I) SMK Negeri 18 Jakarta diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Nilai Frekuensi Posttest
Eksperimen Kontrol
55 - 62 0 5
63 - 70 0 9
71 - 78 1 6
79 - 86 7 7
87 - 94 10 2
95 - 102 11 2
Jumlah 29 31
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa frekuensi nilai postest antara kelas untuk
nilai dibawah 60 lebih banyak diperoleh pada kelas kontrol yaitu sebanyak 5
siswa, sedangkan pada kelas eksperimen tidak ada. Pada kelas eksperimen, siswa
yang memperoleh nilai pada interval 90-99 ada 10 siswa, sedangkan pada kelas
kontrol yang memperoleh nilai pada interval tersebut hanya 2 siswa. Perbedaan
terlihat jelas ditunjukan pada interval 100-102, dimana pada kelas eksperimen
siswa yang memperoleh nilai pada interval tersebut sebanyak 11 siswa, sedangkan
pada kelas kontrol 2 siswa.
69
Ukuran pemusatan dan penyebaran data posttest pada kelas eksperimen
dan kontrol tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.5
Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 75 55
Nilai Tertinggi 100 95
Mean 90,2 59,61
Median 90 75
Modus 90,42 67,07
Standar Deviasi 300,02 199,91
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa nilai minimum posttest yang
diperoleh kelas kontrol lebih rendah daripada kelas eksperimen yaitu masing-
masing 75 dan 55. Nilai maksimum yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas
kontrol 100 dan 95. Jika dilihat dari tabel, nilai rata-rata (mean) untuk kelas
eksperimen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata
pada kelas eksperimen adalah 90,2, sedangkan kelas kontrol adalah 59,61. Nilai
tengah (median) yang diperoleh kelas eksperimen adalah 90, sedangkan pada
kelas kontrol sebesar 75. Nilai yang paling sering muncul (modus) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu 90,42 dan 67,07. Standar deviasi yang
diperoleh kelas ekperimen adalah 300,02 sedangkan kelas kontrol adalah 199,91.
70
4. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yang terdiri dari 29 dan 31 siswa, diperoleh rekapitulasi
data sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pemusatan dan Penyebaran
Data
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 35 45 75 55
Nilai Tertinggi 90 85 100 95
Mean 70,3 59,61 90,2 59,61
Median 75 70 90 75
Modus 70,5 72,66 90,42 67,07
Standar Deviasi 177,5 199,91 300,02 199,91
Sebelum melakukan penelitian terhadap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Dari hasil pretest diketahui rata-rata nilai kelompok eksperimen 70,3 dan rata-rata
nilai kelompok kontrol 59,61. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut
mempunyai kemampuan awal yang berbeda sebelum diberikan perlakukan.
Setelah mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya adalah
memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan pembelajaran
menggunakan media komik, dan kelas kontrol dengan pembelajaran tanpa
menggunakan media komik. Tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi perubahan
setelah diberikan perlakuan. Perubahan terbesar terjadi pada kelas eksperimen
yaitu terjadinya kenaikan nilai rata-rata dari 70,3 menjadi 90,2 yaitu sebesar 19,9.
71
Pada kelas kontrol tidak mengalami kenaikan nilai rata-rata yakni tetap 59,61.
Artinya kenaikan nilai rata-rata sebelum dan setelah perlakuan pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol.
Analisis data pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan
jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut :
Gambar 4.1
Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif Hasil
Belajar Siswa
Gambar 4.1 menunjukkan persentase pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdasarkan jenjang kognitif C1, C2, dan C3. Pada diagram di atas,
terlihat bahwa persentase data pretest kelas eksperimen pada jenjang kognitif C2
lebih rendah dari pada kelas kontrol dan pada jenjang C3 kelas kontrol lebih
rendah daripada kelas eksperimen, sedangkan pada jenjang kognitif C1 kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Perbedaan tersebut disebabkan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
C1 C2 C3
PRETEST EKSPERIMENT
PRETEST KONTROL
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77,83
70,04 67,04
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77,83
70,04 69,17 67,04
58,06
Pre
senta
se (
%)
72
karena selama ini siswa lebih banyak menerima informasi hanya dari satu sumber,
yakni buku paket. Hal ini mengakibatkan tingkat pengetahuan siswa kurang.
Penjelasan guru yang monoton juga membuat siswa enggan untuk
memperhatikan. Sehingga kemampuan siswa tidak merata pada semua jenjang
kognitif.
Analisis data posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan
jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut:
Gambar 4.2
Diagram Persentase Data Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif Hasil
Belajar Siswa
Gambar 4.2 menunjukkan persentase posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdasarkan jenjang kognitif pada kemampuan C1, C2, dan C3. Pada
diagram di atas, terlihat bahwa kelas eksperimen dan kontrol setelah diberi
perlakuan yang berbeda, memiliki kemampuan akhir yang berbeda pada semua
proses kognitif. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil postest siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
C1 C2 C3
POSTTEST EKSPERIMENT
POSTTEST KONTROL
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
Pre
sen
tase
(%
)
87,68
69,58
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
Pre
sen
tase
(%
)
87,68 93,1
78,14
87,93
69,35
73
kelas eksperimen pada semua jenjang kognitif (C1, C2, dan C3) mengalami
peningkatan dan nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan aspek kognitif mana saja yang
mengalami kenaikan secara nyata dapat dilihat pada gambar persentase aspek
kognitif di bawah ini:
Gambar 4.3
Diagram Persentase Pretest dan Postest Berdasarkan Aspek Kognitif Hasil
Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pada gambar 4.3 di atas diketahui bahwa hasil postest kedua kelompok
mengalami peningkatan pada semua jenjang kognitif. Terlihat bahwa terdapat
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
C1 C2 C3
PRETEST EKSPERIMENT
PRETEST KONTROL
POSTTEST EKSPERIMENT
POSTTEST KONTROL
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
58
,06
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
58
,06
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
58
,06
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
Pre
sen
tase
(%
)
Aspek Pengetahuan, Pemahaman, dan Penerapan
77
,83
70
,04
87
,68
69
,58
67
,04
69
,17
93,1
78
,14
67
,24
87
,93
69
,35
74
perbedaan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
hasil belajar pretest dan postest-nya. Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara
kedua kelas tersebut, terdapat peningkatan yang paling signifikan di kelas
eksperimen yaitu pada jenjang kognitif C2, sedangkan peningkatan terendah pada
jenjang kognitif C1. Kemudian di kelas kontrol terdapat peningkatan paling
signifikan pada jenjang kognitif C2, sedangkan peningkatan terendah pada
jenjang kognitif C3.
5. Hasil Analisis
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus
dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut
adalah hasil uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini :
1) Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji
Liliefors terhadap dua buah data yaitu data pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data
berdistribusi normal bila memenuhi kriteria L hitung < L tabel diukur pada
taraf signifikansi 0,05 dan tingkat kepercayaan 58.
Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
75
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data
Statistik
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 29 31 29 31
Mean 70.69 67.26 90.17 73.55
S 10.75 9.82 6.34 363.62
L hitung 0.4633 0.4641 0.4394 0.355
L tabel 0.173 0.161 0.173 0.161
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest
kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria L hitung <
L tabel.
2) Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki varian yang
homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas terhadap kedua
data dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher atau disebut juga Uji F.
Kedua kelompok dinyatakan homogen apabila F hitung < F tabel.
Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelas dapat
dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil pengujian
homogenitas pada kelas eksperimen dan kontrol.
76
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Statistik Pretest Postest
S2 Eksperiment 115.58 40.15
S2 Kontrol 96.4 132222.823
F hitung 1.198962656 0.000303654
F table 1.84 1.84
Kesimpulan Homogen Homogen
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa data pretest untuk kelas
eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen pada taraf
signifikansi 5%, db1 = 28 dan db2 = 30. Nilai F hitung pretest yang didapat
adalah 1,199 dan sesuai dengan kriteria F hitung < F tabel. Data posttest
untuk kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang homogen.
Ini terlihat dari besar F hitung = 0,0003 dan memenuhi kriteria F hitung < F
tabel. Karena data pretest dan posttest menunjukkan hasil uji homogenitas
yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakukan, berasal dari populasi
yang homogen atau memiliki kemampuan yang sama.
b. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data
posttest terdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian hipotesis dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Uji t. Perhitungan lengkap hasil
pengujian hipotesis data posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol
77
dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis
penelitian data posttest.
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Data
Statistik
Pretest
Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 29 31 29 31
Mean 70.6896553 67.2580645 90.1724138 73.5483871
S 10.7507589 9.81812407 6.33622784 363.624563
T hitung 4.145234835 4.654403657
T tabel 1.67 1.67
Keputusan H0 diterima H0 ditolak
Dari tabel 4.9 hasil perhitungan uji hipotesis di atas, terlihat bahwa
nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05,
memenuhi kriteria -t tabel ≤ t hitung ≥ t tabel yaitu -1,67 ≤ 4.145 ≥ 1,67. Artinya
hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat
disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas tersebut
layak dijadikan sampel penelitian. Data posttest memiliki data yang normal
dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis uji-t normal-homogen.
Dari perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,65 dan t tabel atau sebesar
1,67. Hal ini memenuhi kriteria t hitung > t tabel. Dengan demikian H0 ditolak
dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh
penggunaan media komik terhadap hasil belajar siswa pada materi ayat jurnal
penyesuaian. Hasil ini juga didukung dari nilai posttest siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil posttest menunjukkan rata-rata hasil
78
belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil
belajar kelas kontrol
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada penggunaan media komik terhadap hasil belajar siswa pada materi ayat jurnal
penyesuaian. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,65 >
1,67, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu terlihat juga dari nilai rata-rata
posttest siswa kelas eksperimen naik secara signifikan dibandingkan nilai rata-rata
posttest kelas kontrol, terdapat selisih sebesar 16,62. Pengaruh yang positif terlihat
pada semua jenjang kognitif (C1, C2, dan C3), dimana kelas eksperimen yang
mengalami kenaikan secara signifikan dibandingkan kelas kontrol.
Pada awal pembelajaran, berdasarkan hasil pretest diketahui bahwa tidak
terdapat perbedaan kemampuan awal pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa sebelum diberikan perlakuan, kedua
kelompok memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu sebesar 70,69
yang tidak jauh berbeda dengan nilai kelas kontrol yaitu sebesar 67,26.
Pada jenjang kognitif pretest terlihat bahwa kelas eksperimen memiliki nilai
yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Namun setelah diberikan perlakuan
menggunakan media komik pada kelas eksperimen dan tanpa menggunakan media
komik pada kelas kontrol, hasil posttest kedua kelas ini mengalami peningkatan.
Hasil posttest yang didapat oleh kelas eksperimen rata-rata nilainya adalah 90,17 dan
yang didapat oleh kelas kontrol adalah 73,55. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-
rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Kedua kelas
tersebut sama-sama mengalami peningkatan nilai rata-rata dan sudah mencapai nilai
79
diatas KKM 70, baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Peningkatan rata-
rata yang terjadi pada kelas kontrol diakibatkan adanya variabel-variabel lain yang
tidak memungkinkan peneliti untuk mengontrol secara keseluruhan. Pada jenjang
kognitif posttest kelas eksperimen lebih tinggi di setiap jenjang kognitif dibandingkan
dengan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
control disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, komik memiliki sifat penyajian yang sederhana dan menyenangkan.
Hal ini terlihat pada prosesnya siswa merasa senang dalam mengikuti proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini didukung pula oleh Eny dan Hilma dalam
penelitiannya yang menyatakan bahwa materi pembelajaran dibuat dalam bentuk
komik dimana komik merupakan sesuatu yang mereka senangi dan minati 1.
Terbukti pada setiap jenjang kognitif baik C1, C2 dan C3 setelah diberikannya
perlakuan media komik mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 9,39 untuk
jenjang C1, peningkatan sebesar 17,09 untuk jenjang C2, dan peningkatan sebesar 9,4
untuk jenjang C3 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian Maifalinda Fatra dalam jurnalnya yang berjudul
Penggunaan KOMAT (Komik Matematika) Pada Pembelajaran Matematika Di MI
menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya menunjukan terdapat perbedaan yang
signifikan antara minat belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media komik dengan minat belajar matematika siswa yang diajar tidak
menggunakan media komik. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media komik sangat efektif dalam membangkitkan minat belajar
matematika siswa sekolah dasar 2.
1 Eny Enawati dan Hilma Sari, Pengaruh Pengguanaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pontianak pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA Vol.1.No.1, Januari 2010, h.34 2 Maifalinda Fatra, Penggunaan KOMAT (Komik Matematika) Pada Pembelajaran
Matematika di MI, Jurnal Alogaritma Vol. 3. No 1, Juni 2008, h.80
80
Kedua, dengan menggunakan media pembelajaran seperti media visual komik
dalam pembelajaran ternyata dapat membuat siswa termotivasi dan juga
membangkitkan minat serta para siswa cenderung lebih aktif, terutama dalam
membaca dan memahami pelajaran. Menggunakan media yang baik serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran merupakan salah satu strategi dalam menumbuhkan
motivasi. Tiap peserta didik memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik
pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada
yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media,
kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi 3.
Hal ini diperkuat juga dengan data observasi yang dibantu oleh guru akuntansi
ketika proses pembelajaran berlangsung, Siswa terlihat senang dalam mengikuti
pembelajaran. Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran dengan serius, walaupun
masih ada saja yang bercanda. Selain itu siswa sudah aktif mengungkapkan
pendapatnya ketika diajukan pertanyaan. Seperti yang dikemukakan Hamalik oleh
Azhar Arsyad dalam bukunya bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa 4.
Ketiga, komik memiliki alur cerita yang memudahkan siswa untuk memahami
pesan yang disampaikan dalam komik tersebut. Terbukti dengan menggunakan media
komik siswa menjadi lebih mudah memahami materi ayat jurnal penyesuaian
sehingga hasil belajar akuntansi siswa menjadi lebih baik. Terlihat pada jenjang C2
(pemahaman) dan C3 (aplikasi) mengalami peningkatan sebesar 26,06 dan 20,69
dibandingkan kelas kontrol yang tanpa menggunakan media komik dalam proses
pembelajarannya. Hal ini terbukti pula ketika guru mengajak para siswanya membaca
3 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,Melalui Penanaman
Konsep Umum&Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), h. 21. 4 Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT citra Aditya Bakti,1994), h. 15
81
materi pembelajaran terlebih dahulu, kemudian baru menyuruh siswanya untuk
menjelaskan hasil bacaan mereka, para siswa benar-benar membaca dan banyak dari
mereka yang bisa menjelaskannya dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih baik dari pada hasil belajar siswa
kelas control.
Keempat, komik merupakan cerita bergambar yang mempunyai iliustrasi
gambar yang menarik, membuat siswa tidak bosan dan ingin membacanya sampai
tuntas. Berkaitan dengan ketidaksukaan siswa terhadap buku pelajaran, penggunaan
media komik dapat menjadi alternatif lain dari penanaman nilai-nilai baik berkaitan
dengan akademik maupun non akademik.
Sasaran utama menggunakan media komik saat proses pembelajaran, yaitu:
memudahkan siswa memahami suatu matri ayat jurnal penyesuaian yang masih
dianggapnya rumit karena komik menyajikannya dengan sederhana dan mudah
dimengerti, membuat siswa lebih fokus dan konsentrasi selama proses pembelajaran.
Komik sebagai media pembelajaran akan sangat membantu guru dalam melaksanakan
proses belajar dan membantu siswa dalam memahami materi ayat jurnal penyesuai
dengan lebih mudah sehingga hasil belajar akuntansi siswa menjadi lebih baik.
Disamping itu, dengan menggunakan media komik yang dilakukan oleh
peneliti memiliki beberapa kekurangan. Pertama, peneliti sulit mengontrol dan
membimbing siswa di setiap kelompoknya, karena banyaknya kelompok pasangan
yang dibuat. Kedua, tidak adanya warna pada komik yang diberikan kepada siswa
membuat kemampuan tingkat kognitif siswa pada jenjang C3 masih kurang apabila
dibandingkan dengan kemampuan tingkat C2 dan C1. Rendahnya tingkat
ketercapaian proses pembelajaran akuntansi, bukan berarti karena siswa tidak
memilki kemampuan untuk mencapainya. Melainkan karena kurang tepatnya cara
penyampaian materi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran akuntansi. Oleh
karena itu, sudah seharusnya pembelajaran akuntansi, khususnya pada materi ayat
82
jurnal penyesuaian dilaksanakan dengan menggunakan media seperti halnya media
komik.
Media komik dengan sifat penyajian yang sederhana dan adanya ilustrasi
gambar akan memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Dengan
adanya media komik ini akan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang tertuang dalam media komik, sehingga pembelajaran
dengan menggunakan media komik dapat efektif dalam proses pembelajaran dan
membawa pengaruh positif bagi siswa.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media komik berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi pada materi ayat jurnal
penyesuaian. Hal ini ditunjukan dari hasil uji “t” diperoleh nilai t hitung sebesar 4,65
dan t tabel 1,67. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa nilai thitung
berada di daerah penerimaan Ha, yaitu t hitung > t tabel atau 4,65 > 1,67. Dengan
demikian H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis
yaitu terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar siswa pada
materi ayat jurnal penyesuaian. Hasil ini juga didukung dari nilai posttest siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil posttest menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan di atas, dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru diharapkan menggunakan media komik sebagai salah satu media dalam
pembelajaran, sebab media komik dapat memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Namun harus kepada kelas yang setara.
84
2. Guru hendaknya menggunakan media komik ini, sebab penggunaan media komik
dapat mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan karena disajikan
secara ringan dan sederhana. Selain itu kelebihan penggunaan media ini dapat
membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, tidak terkesan monoton dan
membuat anak lebih konsentrasi dan fokus pada proses pembelajarannya.
3. Pada penelitian ini instrumen soal tidak secara merata terdistribusi pada setiap
indikatornya, sehingga disarankan pada penelitian berikutnya diperlukan
memperhatikan hal tersebut.
4. Hendaknya dibuat media komik yang dapat di integrasikan dengan beberapa mata
pelajaran lain. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah
untuk jenjang Sekolah Dasar.
5. Dengan adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka hendaknya
dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan
menggunakan media komik dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih
baik pada semua mata pelajaran.
85
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Siti, Pengaruh Pemanfaatan Media Visual Komik Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa, Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2012
Ansawir ,H. dan M. Basyirrudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat
Press, 2007
Anwar, Kasful dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran-Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung: Alfabeta, 2011
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Avrilliyanti, Herlina, dkk, Penerapan Media Komik Untuk Pembelajaran Fisika
Model Kooperatif Dengan Metode Diskusi Pada Siswa SMP Negeri 5
Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012 Materi Gerak, Surakarta:
Universitas Negeri Surakarta, 2013
Bonneff, Marcel, Komik Indonesia, Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2008
Bugin, Burhan, Meodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Format-format
Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2013
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2012
Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Akuntansi, Jakarta: 2003
Enawati, Eny dan Hilma Sari, Pengaruh Pengguanaan Media Komik Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pontianak pada Materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol.1.No.1, Januari 2010
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum &
Konsep Islami), PT Refika Aditama: Bandung, 2007
86
Fatoni, Toto, Penelitian Eksperiment, Makalah Presentasi, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDI
KAN/1960050819850TOTO_FATHONI/PENELITIAN_EKSPERIMEN.pdf
Fatra, Maifalinda, Penggunaan KOMAT (Komik Matematika) Pada Pembelajaran
Matematika di MI, Jurnal Algoritma Vol. 3, No. 1, Juni 2008
Fransisko, Nicolaus, Neraca Lajur Cara Mudah Menyajikan dan Memahami Laporan
Keuangan, PT Gramedia: Jakarta, 2009
Hadi, Syaiful, Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan
Strategi Bermain Peran Pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik,
http://www.puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah
Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Bandung: PT citra Aditya Bakti,1994
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kasiram, Moh., Metodologi Penelitian : Refleksi Pengembangan Pemehaman dan
Penguasaaan Metodologi Penelitian, Malang: UIN Malang Press, 2008
Listiyani, Indriana Mei, dan Ani Widayati, Pengembangan Komik Sebagai Media
Pembelajaran Akuntansi pada Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi
Untuk Siswa SMA Kelas 1, Jurnal Akuntansi Vol. X, No. 2, Tahun 2012
Maharsi, Indira, KOMIK Dunia Kreatif Tanpa Bata, Yogyakarta: Kata Buku, 2011
Masdiono, Toni, 14 Jurus Membuat Komik, Jakarta: Creative Media, 2007
Maulana, Matematikomik sebagai Alternative Media dalam Pembelajaran
Matematika untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa,
Penelitian Riset pada SMUN 3 Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia,
2009
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008
Nurcahyanto, Guntur, E-book Uji Instrumen Penelitian, diakses dari
https://ikhtiarnet.files.wordpress.com/2013/03/uji-instrumen-penelitian-
validitas-reliabilitas-tingkat-kesukaran-dan-daya-pembeda2.pdf
Pantura, Guru, Pengertian & Contoh Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal,
http://www.gurupantura.com/2015/05/pendidikan
87
Pasaribu, Annisa Nurul Aini, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil
Belajar IPA pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan, Jakarta:
Skripsi FITK UIN Jakarta, 2014
Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan
Suatu Pendekatan komprehensif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2009
Semiawan, Conny R., Penerapan Pembelajaran Pada Anak, Jakarta: Indeks, 2009
Siwi, Hapsari Yanuarti, Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan
Menggunakan Media Komik Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa, Surakarta:
Skripsi Universitas Muhammadiyah, 2009
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: PT Sinar Baru
Algesindo, 2005
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008
Sudjiono, Anas, Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Pendididkan : Pendekatan Kuantitarif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2013
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010
Undang-Undang System Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003 pasal 1ayat1
diakses dari http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf
Waluyanto, Heru Dwi, Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran,
Jurnal Nirmala Vol.7 No.1, Januari 2005
Wulandari, Meilisa, Sutrisno Djaja, Pudjo Suharso, Analisis Kesulitan Belajar
Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas
XI IPS di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014), Jurnal Edukasi
UNEJ 2014
88
Wulandari, Putri Septiani,Pengembangan KOMIKUS (Komik Saku Akuntansi)
sebagai Media Pembelajaran Akuntansi pada Materi Pokok Persamaan
Dasar Akuntansi Untuk Siswa Kelas X AK di SMK N 1 Tempel Tahun Ajaran
2014/2015, Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2015
Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi, Jakarta:
Pakar Karya, 2007
Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep
Reaksi Redoks, Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2008
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMKN 18 Jakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi keuangan
Kelas/Semester : XI /1
Pertemuan Ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Memahami siklus akuntansi keuangan (AJP)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan ayat jurnal penyesuaian
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian ayat jurnal penyesuaian
2. Mencatat ayat jurnal penyesuaian
3. Menjelaskan transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
4. Menjelaskan tujuan ayat jurnal penyesuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui pengertian ayat jurnal penyesuaian
2. Siswa dapat mencatat ayat jurnal penyesuaian
90
3. Siswa dapat menjelaskan transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
4. Siswa dapat mengjelaskan tujuan ayat jurnal penyesuaian
E. Materi Pokok
Tujuan jurnal penyesuaian dan ayat-ayat jurnal penyesuaian
F. Materi Ajar
G. Sumber/ Bahan Pembelajaran
Cara mudah menyajikan dan memahami laporan keuangan neraca lajur versi komik oleh
Nicolaus Fransisko PT. Grasindo Jakarta cetakan ke enam tahun 2009
91
H. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
2. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Media pembelajaran : Komik Akuntansi
I. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pembukaan
a. Apersepsi :
Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator pencapaian
kompetensi dasar.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai ikhtisar siklus akuntansi yang akan mempermudah
pemahaman materi selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberikan pemahaman atau penjelasan mengenai jurnal penyesuaian
b. Masing-masing siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat mengenai jurnal
penyesuaian
c. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik mengenai materi yang
dibahas
d. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Pretest (kognitif)
92
Mengetahui, Pondok Pinang, 9 November 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
H.Subari S.Pd Zusrini
NIP. 196311271984102003 NIM. 1111015000037
Kepala Sekolah
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
196407051988032010
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMKN 18 Jakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi keuangan
Kelas/Semester : XI /1
Pertemuan Ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Memahami siklus akuntansi keuangan (AJP)
B. Kompetensi Dasar
3.4 Mencatat ayat jurnal penyesuaian
C. Indikator
1. Mengidentifikasi akun yang didebit dan dikredit pada jurnal penyesuaian
2. Menyajikan ayat jurnal penyesuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi akun-akun debit dan kredit pada ayat jurnal penyesuaian
2. Siswa dapat menyajikan ayat jurnal penyesuaian dengan benar
E. Materi Pokok
Pencatatan ayat jurnal penyesuaian
94
F. Materi Ajar
95
G. Sumber/ Bahan Pembelajaran
Cara mudah menyajikan dan memahami laporan keuangan neraca lajur versi komik oleh
Nicolaus Fransisko PT. Grasindo Jakarta cetakan ke enam tahun 2009
H. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
2. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Media pembelajaran : Komik Akuntansi
I. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pembukaan
a. Apersepsi :
Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator pencapaian
kompetensi dasar.
b. Motivasi
Memberi pemahaman mengenai pencatatan jurnal penyesuaian yang akan
mempermudah pemahaman materi selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberikan pemahaman mengenai proses pencatatan jurnal penyesuaian
b. Masing-masing siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat mengenai
pencatatan jurnal penyesuaian
c. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik mengenai materi yang
dibahas
d. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
3. Kegiatan Akhir
96
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Postest (kognitif)
Mengetahui, Pondok Pinang, 13 November 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
H.Subari S.Pd Zusrini
NIP. 196311271984102003 NIM. 1111015000037
Kepala Sekolah
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
196407051988032010
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMKN 18 Jakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi keuangan
Kelas/Semester : XI /1
Pertemuan Ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Memahami siklus akuntansi keuangan (AJP)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan ayat jurnal penyesuaian
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian ayat jurnal penyesuaian
2. Mencatat ayat jurnal penyesuaian
3. Menjelaskan transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
4. Menjelaskan tujuan ayat jurnal penyesuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui pengertian ayat jurnal penyesuaian
2. Siswa dapat mencatat ayat jurnal penyesuaian
98
3. Siswa dapat menjelaskan transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
4. Siswa dapat mengjelaskan tujuan ayat jurnal penyesuaian
E. Materi Pokok
Tujuan jurnal penyesuaian dan ayat-ayat jurnal penyesuaian
F. Materi Ajar
JURNAL PENYESUAIAN
1. Pengertian ayat jurnal penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan
sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan
2. Tujuan Proses penyesuaian
a. Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening-
rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
b. Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan rekening-
rekening biaya) menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode
3. Hal-hal yang perlu disesuaikan:
a. Piutang Pendapatan: yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan tetapi belum dicatat.
b. Utang Biaya: yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban
perusahaan tetapi belum dicatat.
c. Pendapatan Diterima Di Muka: yaitu pendapatan yang sudah diterima
tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
d. Biaya Dibayar Di Muka: yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi
sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang.
99
e. Kerugian Piutang: yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya
piutang yang tidak bisa ditagih.
f. Depresiasi (Penyusutan): yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus
dibebankan pada suatu periode akuntansi.
g. Biaya Pemakaian Perlengkapan: yaitu bagian dari harga beli
perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi
G. Sumber/ Bahan Pembelajaran
Modul siklus akuntansi keuangan SMK N 18 Jakarta oleh Subari S.Pd
H. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
2. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Media pembelajaran : Modul Akuntansi
I. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pembukaan
a. Apersepsi :
Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator pencapaian
kompetensi dasar.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai ikhtisar siklus akuntansi yang akan mempermudah
pemahaman materi selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberikan pemahaman atau penjelasan mengenai jurnal penyesuaian
b. Masing-masing siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat mengenai jurnal
penyesuaian
100
c. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik mengenai materi yang
dibahas
d. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Pretest (kognitif)
Mengetahui, Pondok Pinang, 9 November 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
H.Subari S.Pd Zusrini
NIP. 196311271984102003 NIM. 1111015000037
Kepala Sekolah
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
196407051988032010
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMKN 18 Jakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi keuangan
Kelas/Semester : XI /1
Pertemuan Ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Memahami siklus akuntansi keuangan (AJP)
B. Kompetensi Dasar
3.4 Mencatat ayat jurnal penyesuaian
C. Indikator
1. Mengidentifikasi akun yang didebit dan dikredit pada jurnal penyesuaian
2. Menyajikan ayat jurnal penyesuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi akun-akun debit dan kredit pada ayat jurnal penyesuaian
2. Siswa dapat menyajikan ayat jurnal penyesuaian dengan benar
E. Materi Pokok
Pencatatan penyesuaian ayat jurnal penyesuaian
102
F. Materi Ajar
PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Tuan Abubakar mendirikan Foto Studio "Warna" pada tanggal 1 Januari 2003.
Berikut ini adalah data keuangan pada akhir tahun 2003
Foto Studio "Warna"
Neraca Saldo
31 Desember 2003
Nama Rekening Saldo
Debet Kredit
Kas
Surat Berharga
Piutang dagang
Perlengkapan Fotografi
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar di Muka
Peralatan Fotografi
Peralatan Kantor
Gedung
Utang Dagang
Modal, Abubakar
Pendapatan Foto Studio
Biaya Kantor
Gaji Pegawai
Biaya Advertensi
Pendapatan Bunga
Pendapatan Sewa
52.350,-
10.000,-
18.200,-
96.150,-
41.300,-
10.000,-
480.000,-
115.000,-
1.000.000,-
20.000,-
22.000,-
4.000,-
12.000,-
1.363.000,-
457.650,-
350,-
36.000,-
Jumlah 1.869.000,- 1.869.000,-
103
Data dalam neraca saldo tersebut belum seluruhnya siap dicantumkan pada
laporan keuangan, karena adanya informasi-informasi berikut:
1. Masih harus diterima pendapatan bunga dari obligasi yang nilai nominalnya Rp
10.000,-, bunga 6%, pembayaran bunga setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
2. Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp 2.000,-
3. Pendapatan sewa yang diterima di muka Rp 6.000,-
4. Asuransi dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2003 adalah Rp 4.000,-
5. Kerugian Piutang ditaksir 1% dari pendapatan foto studio.
6. Depresiasi (penyusutan) aktiva tetap dilakukan atas dasar tarif sbb:
a) Depresiasi peralatan fotografi ditaksir 20% per tahun
b) Depresiasi peralatan kantor ditaksir 10% per tahun
c) Depresiasi gedung ditaksir 5% per tahun
7. Perlengkapan yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2003 adalah
sebagai berikut:
a) Perlengkapan fotografi Rp 32.400,-
b) Perlengkapan kantor Rp 15.500,-
Pencatatan jurnal penyesuaian yang harus dibuat:
1. Piutang Pendapatan
Perhitungan bunga/ bulan : 1/2 x 6% x Rp 10.000,- = Rp 50,-
Penerimaan bunga yang terakhir dalam tahun
2003 adalah tanggal 1 Oktober 2003
Penarikan bunga berikutnya akan diterima
pada tanggal 1 April 2004 untuk periode 1
Oktober 2003 - 31 Maret 2004
Bunga antara tanggal 1 Oktober 2003 s.d.
tanggal 31 Desember 2003 adalah Rp 150,-
Bunga antara tanggal 1 Januari 2004 s.d.
tanggal 31 Maret 2004 Rp 150,- yang akan
diakui sebagai pendapatan tahun 2004
Jurnal penyesuaian:
2003
Des.
31 Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
Rp 150,-
Rp 150,-
104
2. Utang Gaji
Perhitungan gaji pegawai untuk tahun 2003:
Gaji Pegawai (dalam neraca saldo)……………………… Rp 22.000,-
Utang gaji pada tanggal 31 Desember 2003 seperti
Yang disebutkan dalam data penyesuaian……………… Rp 2.000,-
Gaji pegawai tahun 2003…………………………………. Rp 24.000,-
Jurnal penyesuaian:
2003
Des.
31 Gaji Pegawai
Utang Gaji
Rp 2.000,-
-
-
Rp 2.000,-
3. pendapatan diterima dimuka
Jurnal penyesuaian:
2003
Des.
31 Pendapatan Sewa
Pendapatan Sewa Diterima di Muka
Rp 6.000,-
-
-
Rp 6.000,-
4. Biaya diabayar dimuka
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Biaya Asuransi
Asuransi Dibyr di Muka
Rp 6.000,-
-
-
Rp 6.000,-
5. Kerugian piutang
Taksiran Kerugian Piutang: 1% x Rp 457.650,- = Rp 4.576,50
105
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Kerugian Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 4.576,-
-
-
Rp 4.576,-
6. Depresiasi (Penyusutan)
a) Depresiasi Peralatan Fotografi
Penyusutan: 20% x Rp 480.000,- = Rp 96.000,-
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Depresiasi Peralt. Fotografi
Akum. Depr. Peralt. Fotog.
Rp 296.000,-
-
-
Rp 96.000,-
b) Depresiasi Peralatan Kantor
Penyusutan: 10% x Rp 115.000,- = Rp 11.500,-
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Depresiasi Peralt. Kantor
Akum. Depr. Peralt. Kantor
Rp 11.500,-
-
-
Rp 11.500,-
c) Depresiasi Gedung
Penyusutan: 5% x Rp 1.000.000,- = Rp 50.000,-
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Depresiasi Gedung
Akum. Depr. Gedung
Rp 50.000,-
-
-
Rp 50.000,-
106
7. Pemakaian perlengkapan
a) Pemakaian Perlengkapan Fotografi
Perhitungan pemakaian: Rp 96.150 - Rp 32.400 = Rp 63.750,-
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Biaya Perlengk. Fotografi
Perlengkapan Fotografi
Rp 63.750,-
-
-
Rp 63.750,-
b) Pemakaian Perlengkapan Kantor
Perhitungan pemakaian: Rp 41.300 - Rp 15.500 = Rp 25.800,-
Jurnal penyesuaian :
2003
Des.
31 Biaya Perlengk. Kantor
Perlengkapan Kantor
Rp 25.800,-
-
-
Rp 25.800,-
G. Sumber/ Bahan Pembelajaran
Modul siklus akuntansi keuangan SMK N 18 Jakarta oleh Subari S.Pd
H. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
2. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Media pembelajaran : Modul Akuntansi
I. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pembukaan
a. Apersepsi :
Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator pencapaian
kompetensi dasar.
b. Motivasi
107
Pemahaman mengenai pencatatan jurnal penyesuaian yang akan mempermudah
pemahaman materi selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberikan pemahaman mengenai pencatatan jurnal penyesuaian
b. Masing-masing siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat mengenai
pencatatan jurnal penyesuaian
c. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik mengenai materi yang
dibahas
d. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Postest (kognitif)
Mengetahui, Pondok Pinang, 13 November 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
H.Subari S.Pd Zusrini
NIP. 196311271984102003 NIM. 1111015000037
108
Kepala Sekolah
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
196407051988032010
109
Nama Sekolah : SMK N 18 Jakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/Semester : XI/ganjil
Jumlah Soal : 33 Butir
Alokasi Waktu : 4X45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami Siklus Akuntansi (AJP)
Materi Pokok IndikatorBentuk
soalNaskah Soal
Jenjang
Kognitif
Kunci
jawabanValidasi
1. Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-
perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode
akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari
suatu periode dengan periode yang lain disebut …
a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal pembalik
C2 B Valid
2. Penyesuaian dilakukan pada saat …
a. 1 Januari 2011
b. 31 Januari 2011
c. 1 Desember 2011
d. 31 Desember 2011
C2 D Valid
3. Suatu perkiraan-perkiraan yang perlu diselesaikan dengan suatu
jurnal yang disebut adjustment adalah …
a. Buku besar
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal umum
d. Jurnal khusus
C2 B Valid
KISI-KISI INSTRUMENT
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan
ayat jurnal
penyesuaian
Tujuan jurnal
penyesuaian,
ayat-ayat
penyesuaian
menjelaskan
pengertian ayat
jurnal
penyesuaian
PG
Page 1 of 12
4. Contoh adjustment untuk suatu keadaan dimana suatu transaksi
sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam
perkiraan yang bersangkutan, adalah …
a. Biaya dibayar dimuka
b. Pembelian
c. Biaya listrik
d. Benar semua
C2 A Valid
5. Kegiatan yang mengoreksi perkiraan-perkiraan yang
mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan, dan
biaya yang sebenarnya, adalah …
a. Arti Buku besar
b. Arti Neraca saldo
c. Tujuan adjustment
d. Semua benar
C2 C Valid
6. Dibawah ini adalah tujuan proses penyesuaian kecuali …
a. Memposting ke buku besar
b. Membantu membuat laporan keuangan
c. Menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
d. Menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode
C2 A Valid
7. Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum
dicatat disebut …
a. Utang biaya
b. Piutang pendapatan
c. Pendapatan diterima dimuka
d. Biaya dibayar dimuka
C2 B Valid
8. Biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat disebut …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya dibayar dimuka
c. Utang biaya
d. Pendapatan diterima dimuka
C2 C Valid
3.1 Mendeskripsikan
ayat jurnal
penyesuaian
Tujuan jurnal
penyesuaian,
ayat-ayat
penyesuaian
menjelaskan
pengertian ayat
jurnal
penyesuaian
PG
menjelaskan
tujuan ayat jurnal
penyesuaian
Page 2 of 12
9. Pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang …
a. Pendapatan diterima dimuka
b. Piutang pendapatan
c. Biaya dibayar dimuka
d. Biaya pemakaian perlengkapan
C2 A Valid
10. Biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang disebut …
a. Piutang pendapatan
b. Utang biaya
c. Pendapatan diterima dimuka
d. Biaya dibayar dimuka
C1 D Valid
11. Taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang
tidak bisa ditagih disebut …
a. Utang biaya
b. Cadangan kerugian piutang
c. Kerugian piutang
d. Piutang
C1 C Valid
12. Penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu
periode akuntansi …
a. Depresiasi
b. Depresiasi peralatan
c. Depresiasi gedung
d. Depresiasi kendaraan
C1 A Valid
13. Bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi
selama periode akuntansi …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya perlengkapan
c. Biaya peralatan
d. Biaya perlengkapan kantor
C1 A Valid
menjelaskan
tujuan ayat jurnal
penyesuaian
menjelaskan
transaksi apa saja
yang
memerlukan ayat
jurnal
penyesuaian
Page 3 of 12
14. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp
700.000 dan pada tanggal 31 Desember 2011 persediaan
perlengkapan sebesar Rp 400.000 . Bagaimana jurnal
penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 300.000
Kas Rp 300.000
b. Perlengkapan Rp 400.000
Kas Rp 400.000
c. Beban Perlengkapan Rp 300.000
Perlengkapan Rp 300.000
d. Beban Perlengkapan Rp 400.000
Perlengkapan Rp 400.000
C1 C Valid
15. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp
600.000 dan pada tanggal 31 Desember 2011 diketahui
perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 200.000 . Bagaimanakah
jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 600.000
Kas Rp 600.000
b. Perlengkapan Rp 200.000
Kas Rp 200.000
c. Beban Perlengkapan Rp 600.000
Perlengkapan Rp 600.000
d. Beban Perlengkapan Rp 200.000
Perlengkapan Rp 200.000
C1 D Valid
menjelaskan
transaksi apa saja
yang
memerlukan ayat
jurnal
penyesuaian
Page 4 of 12
16. Pada tanggal 31 Desember 2011 listrik, air dan telepon yang
belum dibayar sebesar Rp 2.000.000 . Bagaimanakah jurnal
penyesuaian yang benar ?
a. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000 (D) Utang
rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000 (K)
b. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000 (D) Kas
Rp 2.000.000 (K)
c. Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000 (D) Kas Rp
2.000.000 (K)
d. Kas Rp 2.000.000 (D) Utang rekening listrik, air dan telepon
Rp 2.000.000 (K)
C1 A Valid
17. Pada tanggal 31 Desember 2011 pendapatan jasa servis yang
masih harus diterima sebesar Rp 2.500.000 . Bagaimanakan jurnal
penyesuaian yang benar ?
a. Kas Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp2.500.000
b. Piutang Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
c. Piutang Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
d. Utang Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
C1 B Valid
18. Di neraca saldo, akun kendaraan memperlihatkan jumlah Rp
50.000.000 .Diputuskan oleh manajemen penyusutan 10%
pertahun . Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Beban pnystn kendaraan Rp 5.000.000
Akum pnystn kendaraan Rp 5.000.000
b. Beban pnystn kendaraan Rp 500.000
Akum pnystn kendaraan Rp 500.000
c. Kendaraan Rp 5.000.000
Akum pnystn kendaraan Rp 5.000.000
d. Kendaraan Rp 500.000
Akum pnystn kendaraan Rp 500.000
C3 A Valid
Page 5 of 12
19. Gaji yang masih harus dibayar, AJP nya adalah :
a. Biaya gaji (D), Hutang gaji (K)
b. Biaya gaji (D), Hutang gaji (D)
c. Hutang gaji (D), Kas (K)
d. Biaya gaji (K), Hutang gaji (K)
C3 A Valid
20. Harga perolehan gedung Rp51.000.000, umur gedung 20
tahun dan nilai sisa Rp1.000.000 metode penyusutan adalah
metode garis lurus . Berapa nilai beban penyusutan gedung pada
penyesuaian desember 2011 …
a. Rp 2.000.000
b. Rp 2.500.000
c. Rp 3.000.000
d. Rp 3.500.000
C3 B Valid
21. Dalam jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan adalah …
a. konfirmasi saldo
b. nota debet
c. nota kredit
d. bukti memorial
C3 D Valid
22. Berikut ini urutan langkah-langkah yang benar dalam
menyusun neraca lajur 10 kolom adalah …
a. Neraca saldo, AJP, Neraca disesuiakan,
Laporan laba/rugi, Neraca
b. Neraca, AJP, Neraca saldo disesuaikan, laporan laba/rugi
c. Neraca saldo, Neraca saldo disesuaikan, laporan laba/rugi,
neraca
d. Neraca saldo disesuaikan, AJP, Neraca saldo, Neraca, laporan
laba/rugi
C2 A Valid3.2 Mencatat ayat
jurnal penyesuaian
pencatatan ayat
jurnal
penyesuaian
Mengidentifikasi
akun yang
didebit dan
dikredit
Page 6 of 12
23. Kalau perkiraan “ perlengkapan” sebelum penyesuian pada
akhir suatu periode menyebut saldo sebesar Rp. 150.000.000,00
sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih ada
seharga Rp. 30.000.000,00, maka ayat jurnal penyesuian yang
akan dibuat tentu berbunyi ...
a. Biaya pemakaian perlengkapan (D)
Rp.30.000.000,perlengkapan (K) Rp.30.000.000,00
b. Perlengkapan (D) Rp. 30.000.000 Biaya pemakaian
perlengkapan (K) Rp30.000.000
c. Biaya pemakaian perlengkapan (D) Rp 120.000.000
Perlengkapan (K) Rp.120.000.000
d. Menyiapkan dan mengirimkan dokumen pengiriman barang
C2 C Tidak
Valid
24. Kalau dari premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp.
100.000.000,00 sudah kedaluwarsa Rp. 20.000.000,00 maka ayat
jurnal penyesuaian yang akan dibuat dalam hal ini berbunyi …
a. Biaya asuransi dibayar dimuka (D) Rp20.000.000 Biaya
asuransi (K) Rp 20.000.000
b. Biaya asuransi dibayar dimuka (D) Rp100.000.000 Biaya
asuransi (K) Rp100.000.000
c. Biaya asuransi (D) Rp80.000.000 Asuransi dibayar dimuka
Rp80.000.000
d. Biaya asuransi (D) Rp. 20.000.000 Asuransi dibayar dimuka
(K) Rp20.000.000
C2 D Tidak
Valid
3.2 Mencatat ayat
jurnal penyesuaian
pencatatan ayat
jurnal
penyesuaian
Mengidentifikasi
akun yang
didebit dan
dikredit
Page 7 of 12
25. Pada tanggal 1 Agustus 2004 PT.Duitemoro membayar sewa
kantor sebesar Rp. 2.400.000,00 untuk 2 tahun terhitung sejak 1
Agustus tersebut dan pembayaran tersebut dicatat dengan
pendekatan aktiva. Penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan pada
tanggal 31 desember 2004 adalah ...
a. Beban sewa kantor Rp. 2.400.000
Kas Rp. 2.400.000,00
b. Beban sewa kantor Rp. 1.000.000
Sewa kantor dibyr dimuka Rp. 1.000.000
c. Sewa Kantor dibyr dimuka Rp900.000
Beban sewa kantor Rp900.000
d. Beban sewa kantor Rp. 500.000
Sewa kantor dibyr dimuka Rp500.000
C2 D Tidak
Valid
26. Dalam buku besar suatu perusahaan per 31 Desember 2007 ,
perkiraan “asuransi dibayar dimuka” menunjukan saldo Rp.
3.600.000 jumlah tersebut dibayar tanggal 1 Maret 2007 untuk
masa 3 (tiga) tahun. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat tanggal
31 Desember 2007 adalah ... a.
Beban asuransi Rp1.200.000
Asuransi dibyr dimuka Rp1.200.000
b. Beban asuransi Rp900.000
Asuransi dibyr dimuka Rp900.000
c. Asuransi dibyr dimuka Rp2.600.000
Beban asuransi Rp2.600.000
d. Beban asuransi Rp1.000.000
Asuransi dibyr dimuka Rp1.000.000
C2 D Tidak
Valid
Page 8 of 12
27. Bila jumlah tafsiran penyusutan peralatan untuk suatu periode
tertentu Rp. 2.000.000, maka ayat jurnal penyesuaian untuk
mencatat penyusutan itu adalah …
a. Debet biaya pnystn Rp2.000.000 kredit peralatan Rp2.000.000
b. Debet peralatan Rp2.000.000 kredit biaya pnystn Rp2.000.000
c. Debet biaya pnystn Rp2.000.000 kredit akumulasi pnystn
Rp2.000.000
d. Debet akumulasi pnystn Rp2.000.000 kredit biaya pnystn
Rp2.000.000
C2 C Valid
28. Kalau pada akhir suatu periode harus diadakan penyusutan
atas gedung sebanyak Rp. 500.000, maka ayat jurnal penyesuaian
untuk mencatat penyusutan tersebut adalah …
a. Biaya pnystn debet, gedung kredit Rp.500.000
b. Gedung debet, biaya pnystn kredit Rp500.000
c. Biaya pnystn debet, akumulasi pnystn kredit Rp500.000
d. Akumulasi pnystn debet, biaya pnystn kredit Rp500.000
C2 C Tidak
Valid
Page 9 of 12
29. Apabila perkiraan “Perlengkapan” sebelum penyesuaian pada
akhir suatu periode menyebutkan adanya saldo sebesar Rp.
150.000, sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih
ada seharga Rp. 30.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah
…
a. Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp.
30.000
b. Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp.
30.000
c. Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp.
120.000
d. Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp.
120.000
C2 C Tidak
Valid
30. Kalau dari premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp.
100.000 sudah kadaluwarsa Rp. 20.000, maka ayat jurnal
penyesuaiannya adalah …
a. Biaya asuransi dibyr dimuka debet, biaya asuransi Rp. 20.000
b. Biaya Asuransi debet, Asuransi dibyr dimuka kredit Rp. 20.000
c. Biaya asuransi dibyr dimuka debet, biaya asuransi kredit Rp.
100.000
d. Biaya asuransi debet, asuransi dibyr dimuka kredit Rp. 80.000
C2 B Tidak
Valid
Page 10 of 12
31. Kalau untuk tahun pajak 2005 seorang pengusaha dikenakan
pajak penghasilan sementara sebesar Rp. 120.000, yang harus
diangsur tiap bulan Rp. 10.000 dan pada 31 Desember 2005
angsuran itu telah berjumlah Rp. 110.000, sedangkan menurut
perhitungan, jumlah pajaknya untuk tahun 1997 itu ditaksir Rp.
150.000, maka pada 31 Desember 1997 pengusaha tersebut akan
membuat penyesuaian ...
a. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit
Rp10.000
b. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit
Rp150.000
c. Pajak penghasilan terhutang debet, Pajak penghasilan kredit
Rp30.000
d. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit
Rp40.000
C2 D Tidak
Valid
32. Pada neraca saldo biro jasa persewaan mobil “selamat”
terdapat akun beban iklan sebesar Rp 4.200.000 untuk masa satu
tahun. Iklan dibayar pada tanggal 1 Agustus 2014 untuk dua belas
kali terbit. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31
Desember 2014 adalah ...
a. Beban iklan Rp.4.200.000
Kas Rp.4.200.000
b. Beban iklan Rp.4.200.000
Iklan dbyr. Di muka Rp.4.200.000
c. Iklan dbyr. Di muka Rp. 2.450.000
Beban iklan Rp.2.450.000
d. Beban iklan Rp2.450.000
Iklan dbyr. Di muka Rp2.450.000
C3 C Validmenyajikan ayat
jurnal
penyesuaian
Page 11 of 12
33. Pada neraca saldo perusahaan jasa angkut barang “kilat”
tercatat akun kendaraan sebesar Rp.120.000.000 pada tanggal 31
Desember 2014 perusahaan jasa angkut barang “kilat”
menetapkan penyusutan kendaraan sebesar 15%. Jurnal
penyesuaian yang harus dibuat pada akhir periode adalah ...
a. Beban penystn. Kendaraan Rp120.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp. 120.000.000
b. Kendaraan Rp120.000.000
Beban penystn. Peralatan kantor Rp. 120.000.000
c. Beban penystn. Kendaraan Rp18.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp18.000.000
d. Akumulasi penystn. Kendaraan Rp18.000.000
Beban penystn. Kendaraan Rp18.000.000
C3 C Valid
menyajikan ayat
jurnal
penyesuaian
Page 12 of 12
120
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
(Pra Penelitian)
Tempat : SMK Negeri 18 Jakarta
Tanggal : 02 November 2015
No Aspek-Aspek yang di
observasi
Hasil Observasi
1 Materi Siklus Akuntansi (Buku besar)
2 Aktifitas kegiatan siswa Kurang serius dalam belajar
Banyak bercanda ketika pembelajaran
berlangsung
Mayoritas siswa pasif
Jarang sekali siswa yang bertanya dan
mengemukakan pendapat
3 Aktifitas kegiatan guru Guru menyampaikan materi dengan baik
Terlalu serius dan monoton dalam
mengajar sehingga anak-anak terlihat jenuh
dalam pembelajaran
4 Aktifitas kegiatan guru dengan
siswa
Cukup baik meskipun tidak sedikit siswa yang
terlihat malas belajar, bercanda dan tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan
Observer
Zusrini
NIM 1111015000037
121
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Kelas Eskperimen
Tempat : SDN Sirnagalih 04 Bogor
Tanggal : 09 November 2015
No Aspek-Aspek yang di
observasi
Hasil Observasi
1 Kondisi umum kelas Saat pembelajaran berlangsung, kelas dalam
keadaan rapih
2 Aktifitas kegiatan siswa Siswa terlihat senang dalam mengikuti
pembelajaran
Sebagian besar siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius, walaupun
masih ada saja yang bercanda
Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya
ketika diajukan pertanyaan
3 Aktifitas kegiatan guru Guru mengkondisikan situasi kelas dan
kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran dan menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan cukup baik
Membimbing siswa selama proses
pembelajaran dengan cukup baik
4 Aktifitas kegiatan guru dengan
siswa
Cukup baik meskipun tidak sedikit siswa yang
terlihat malas belajar, bercanda dan tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan
5 Aktifitas kegiatan siswa dengan
siswa
Masih ada siswa yang mengobrol ketika
diminta bersdiskusi
6 Penggunaan media Media pembelajaran digunakan secara
122
pembelajaran maksimal, siswa terlihat senang dengan media
komik yang diberikan
7 Kesempatan siswa untuk
bertanya
Guru memberi banyak kesempatan bertanya
kepada siswa dan juga mengajukan pendapat
dan menjawab pertanyaan dari siswa lainnya
8 Pembentukan kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar sangat baik
karena siswa dibuat secara berpasangan, namun
kurang kondusif ketika siswa berbagi informasi
dengan pasangan lainnya.
9 Penilaian proses pembelajaran Secara keseluruhan proses pembelajaran
berlangsung dengan baik, siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius dan aktif
mengajukan pertanyaan ketika diberi
kesempatan oleh guru, guru pun memberikan
bimbingannya dengan cukup baik selama
proses pembelajaran. Selain itu siswa juga
terlihat semangat dalam belajar walaupun
masih ada beberapa siswa yang terlihat
mengobrol dengan temannya.
Observer
Zusrini
NIM 1111015000037
123
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Kelas Kontrol
Tempat : SDN Sirnagalih 04 Bogor
Tanggal : 09 November 2015
No Aspek-Aspek yang di
observasi
Hasil Observasi
1 Kondisi umum kelas Saat pembelajaran berlangsung, kelas dalam
keadaan cukup rapih
2 Aktifitas kegiatan siswa Siswa terlihat senang dalam mengikuti
pembelajaran
Sebagian besar siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius, walaupun
masih ada saja yang bercanda
Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya
ketika diajukan pertanyaan
3 Aktifitas kegiatan guru Guru mengkondisikan situasi kelas dan
kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran dan menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan cukup baik
Guru kurang mengendalikan kelas
Membimbing siswa selama proses
pembelajaran dengan cukup baik
4 Aktifitas kegiatan guru dengan
siswa
Cukup baik meskipun tidak sedikit siswa yang
terlihat malas belajar, bercanda dan tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan
5 Aktifitas kegiatan siswa dengan
siswa
Masih ada siswa yang mengobrol ketika
diminta bersdiskusi dan mengerjakan LKS yang
124
diberikan dengan pasangannya
6 Penggunaan media
pembelajaran
Media pembelajaran digunakan adalah modul
akuntansi
7 Kesempatan siswa untuk
bertanya
Guru memberi banyak kesempatan bertanya
kepada siswa dan juga mengajukan pendapat
dan menjawab pertanyaan dari siswa lainnya
8 Pembentukan kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar berlngsung
dengan baik, namun kurang kondusif ketika
siswa berbagi informasi dengan pasangan
lainnya.
9 Penilaian proses pembelajaran Secara keseluruhan proses pembelajaran
berlangsung dengan baik, siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius dan aktif
mengajukan pertanyaan ketika diberi
kesempatan oleh guru, guru pun memberikan
bimbingannya dengan cukup baik selama
proses pembelajaran. Selain itu siswa juga
terlihat semangat dalam belajar walaupun
masih ada beberapa siswa yang terlihat
mengobrol dengan temannya.
Observer
Zusrini
NIM 1111015000037
125
LEMBAR WAWANCARA
Nama : Vina Kurnia
Kelas : XII AK1
Tanggal : 02 November 2015
Tempat : Dallas Office SMK Negeri 18 Jakarta
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah menurut pendapatmu
mengenai materi ayat jurnal
penyesuaian dalam mata pelajaran
akuntansi di kelas? Apakah
menyenangkan atau merupakan
pelajaran yang sulit?
Pelajaran akuntansi sangat
menyenangkan, namun
terdakang sulit dipahami
2 Apakah kamu dapat memahami konsep
materi ayat jurnal penyesuaian yang
dijelaskan oleh guru?
iya, terkadang saya dapat
memahami materi AJP yang
guru jelaskan
3 Media apakah yang pernah digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran?
Seperti biasa, buku, modul dan
LKS
4 Apakah guru sering menggunakan
media dalam mengajar?
Iya sering
126
LEMBAR WAWANCARA
Nama : Rika Arnita
Kelas : XII AK1
Tanggal : 02 November 2015
Tempat : Dallas Office SMK Negeri 18 Jakarta
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah menurut pendapatmu
mengenai materi ayat jurnal
penyesuaian dalam mata pelajaran
akuntansi di kelas? Apakah
menyenangkan atau merupakan
pelajaran yang sulit?
Menurut saya, akuntansi sangat
menyenangkan
2 Apakah kamu dapat memahami konsep
materi ayat jurnal penyesuaian yang
dijelaskan oleh guru?
Iya, terkadang saya sulit untuk
memahami materi yang
dijelaskan guru
3 Media apakah yang pernah digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran?
Ya, buku, modul dan LKS
4 Apakah guru sering menggunakan
media dalam mengajar?
Sering
127
LEMBAR WAWANCARA
Nama : Ayumi Sari
Kelas : XII AK1
Tanggal : 02 November 2015
Tempat : Dallas OfficeSMK Negeri 18 Jakarta
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah menurut pendapatmu
mengenai materi ayat jurnal
penyesuaian dalam mata pelajaran
akuntansi di kelas? Apakah
menyenangkan atau merupakan
pelajaran yang sulit?
Menurut saya, akuntansi itu
mata pelajaran sulit. Terutama
jurnal-jurnal dan ayat jurnal
penyesuaian
2 Apakah kamu dapat memahami konsep
materi ayat jurnal penyesuaian yang
dijelaskan oleh guru?
Iya, terkadang saya dapat
memahami materi yang
dijelaskan guru, namun saya
memerlukan waktu yang
panjang untuk dapat memahami
secara mendalam
3 Media apakah yang pernah digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran?
Buku paket, modul dan LKS
4 Apakah guru sering menggunakan
media dalam mengajar?
Ya sering
128
Lembar Dokumentasi
No Dokumen yang diperlukan Keterangan
1 Profil sekolah Lengkap
2 Daftar hadir dan nilai siswa Lengkap
3 Hasil Ujian siswa Lengkap
129
Nama :
Kelas :
1. Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya
sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode
dengan periode yang lain disebut …
a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal pembalik
2. Penyesuaian dilakukan pada saat …
a. 1 Januari 2011
b. 31 Januari 2011
c. 1 Desember 2011
d. 31 Desember 2011
3. Suatu perkiraan-perkiraan yang perlu diselesaikan dengan suatu jurnal yang disebut adjustment
adalah :
a. Buku besar c. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian d. Jurnal khusus
4. Contoh adjustment untuk suatu keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi
tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan, adalah :
a. Biaya dibayar dimuka c. Biaya listrik
b. Pembelian d. Benar semua
5. Kegiatan yang mengoreksi perkiraan-perkiraan yang mencerminkan keadaan aktiva, utang,
modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya, adalah :
a. Arti Buku besar c. Tujuan adjustment
b. Arti Neraca saldo d. Semua benar
6. Dibawah ini adalah tujuan proses penyesuaian kecuali …
130
a. Memposting ke buku besar
b. Membantu membuat laporan keuangan
c. Menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
d. Menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode
7. Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat disebut …
a. Utang biaya
b. Piutang pendapatan
c. Pendapatan diterima dimuka
d. Biaya dibayar dimuka
8. Biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat disebut …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya dibayar dimuka
c. Utang biaya
d. Pendapatan diterima dimuka
9. Pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan
datang …
a. Pendapatan diterima dimuka
b. Piutang pendapatan
c. Biaya dibayar dimuka
d. Biaya pemakaian perlengkapan
10. Biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan
datang disebut …
a. Piutang pendapatan
b. Utang biaya
c. Pendapatan diterima dimuka
d. Biaya dibayar dimuka
11. Taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih disebut …
131
a. Utang biaya
b. Cadangan kerugian piutang
c. Kerugian piutang
d. Piutang
12. Penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi …
a. Depresiasi
b. Depresiasi peralatan
c. Depresiasi gedung
d. Depresiasi kendaraan
13. Bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya perlengkapan
c. Biaya peralatan
d. Biaya perlengkapan kantor
14. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp 700.000 dan pada tanggal 31 Desember
2011 persediaan perlengkapan sebesar Rp 400.000 . Bagaimana jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 300.000
Kas Rp 300.000
b. Perlengkapan Rp 400.000
Kas Rp 400.000
c. Beban Perlengkapan Rp 300.000
Perlengkapan Rp 300.000
d. Beban Perlengkapan Rp 400.000
Perlengkapan Rp 400.000
15. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp 600.000 dan pada tanggal 31
Desember 2011 diketahui perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 200.000 . Bagaimanakah jurnal
penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 600.000
132
Kas Rp 600.000
b. Perlengkapan Rp 200.000
Kas Rp 200.000
c. Beban Perlengkapan Rp 600.000
Perlengkapan Rp 600.000
d. Beban Perlengkapan Rp 200.000
Perlengkapan Rp 200.000
16. Pada tanggal 31 Desember 2011 listrik, air dan telepon yang belum dibayar sebesar Rp 2.000.000
. Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
b. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
c. Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
d. Kas Rp 2.000.000
Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
17. Pada tanggal 31 Desember 2011 pendapatan jasa servis yang masih harus diterima sebesar Rp
2.500.000 . Bagaimanakan jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Kas Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
b. Piutang Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
c. Piutang Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
d. Utang Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
133
18. Di neraca saldo, akun kendaraan memperlihatkan jumlah Rp 50.000.000 .Diputuskan oleh
manajemen penyusutan 10% pertahun . Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Beban penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
b. Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000
c. Kendaraan Rp 5.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
d. Kendaraan Rp 500.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000
19. Gaji yang masih harus dibayar, AJP nya adalah :
a. Biaya gaji (D), Hutang gaji (K) c. Hutang gaji (D), Kas (K)
b. Biaya gaji (D), Hutang gaji (D) d. Biaya gaji (K), Hutang gaji (K)
20. Harga perolehan gedung Rp 51.000.000, umur gedung 20 tahun dan nilai sisa Rp 1.000.000
metode penyusutan adalah metode garis lurus . Berapa nilai beban penyusutan gedung pada
penyesuaian desember 2011 …
a. Rp 2.000.000
b. Rp 2.500.000
c. Rp 3.000.000
d. Rp 3.500.000
21. Dalam jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan adlaah....
a. konfirmasi saldo
b. nota debet
c. nota kredit
d. bukti memorial
22. Berikut ini urutan langkah-langkah yang benar dalam menyusun neraca lajur 10 kolom adalah....
a. Neraca saldo, AJP, Neraca saldo disesuiakan, Laporan laba/rugi, Neraca
b. Neraca, AJP, Neraca saldo disesuaikan, laporan laba/rugi
134
c. Neraca saldo, Neraca saldo disesuaikan, laporan laba/rugi, neraca
d. Neraca saldo disesuaikan, AJP, Neraca saldo, Neraca, laporan laba/rugi
23. Kalau perkiraan “ perlengkapan” sebelum penyesuian pada akhir suatu periode menyebut saldo
sebesar Rp. 150.000.000,00 sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih ada seharga
Rp. 30.000.000,00, maka ayat jurnal penyesuian yang akan dibuat tentu berbunyi :..
a. Biaya pemakaian perlengkapan – (D) Rp. 30.000.000,00,
perlengkapan (K) Rp. 30.000.000,00
b. Perlengkapan (D) Rp. 30.000.000,00,
Biaya pemakaian perlengkapan (K) Rp. 30.000.000,00
c. Biaya pemakaian perlengkapan (D) Rp. 120.000.000,00,
Perlengkapan (K) Rp. 120.000.000,00
d. Menyiapkan dan mengirimkan dokumen pengiriman barang
24. Kalau dari premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp. 100.000.000,00 sudah kedaluwarsa
Rp. 20.000.000,00 maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat dalam hal ini
berbunyi:….……
a. Biaya asuransi dibayar dimuka (D) Rp. 20.000.000,
Biaya asuransi (K) Rp. 20.000.000,00
b. Biaya asuransi dibayar dimuka (D) Rp. 100.000.000,00,
Biaya asuransi (K) Rp. 100.000.000,00
c. Biaya asuransi (D) Rp. 80.000.000,00,
Asuransi dibayar dimuka Rp. 80.000.000,00
d. Biaya asuransi (D) Rp. 20.000.000,00,
Asuransi dibayar dimuka (K) Rp. 20.000.000,00
25. Pada tanggal 1 Agustus 2004 PT. Duitemoro membayar sewa kantor sebesar Rp. 2.400.000,00
untuk 2 tahun terhitung sejak 1 Agustus tersebut dan pembayaran tersebut dicatat dengan
pendekatan aktiva. Penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan pada tanggal 31 desember 2004
adalah ;
a. Beban sewa kantor Rp. 2.400.000,00
Kas Rp. 2.400.000,00
135
b. Beban sewa kantorq Rp. 1.000.000,00
Sewa kantor dibayar dimuka Rp. 1.000.000,00
c. Sewa Kantor dibayar dimuka Rp. 900.000,00
Beban sewa kantor Rp. 900.000,00
d. Beban sewa kantor Rp. 500.000
Sewa kantor dibayar dimuka Rp. 500.000,00
26. Dalam buku besar suatu perusahaan per 31 Desember 2007 , perkiraan “ asuransi dibayar
dimuka” menunjukan saldo Rp. 3.600.000,00 , jumlah tersebut dibayar tanggal 1 Maret 2007
untuk masa 3 (tiga) tahun. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat tanggal 31 Desember 2007
adalah…..
a. Beban asuransi Rp. 1.200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.200.000,00
b. Beban asuransi Rp. 900.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000,00
c. Asuransi dibayar dimuka Rp. 2.600.000,00
Beban asuransi Rp. 2.600.000,00
d. Beban asuransi Rp. 1.000.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.000.000,00
27. Bila jumlah tafsiran penyusutan peralatan untuk suatu periode tertentu Rp. 2.000.000, maka ayat
jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan itu adalah :
a. Debet biaya penyusutan Rp. 2.000.000, kredit peralatan Rp. 2.000.000
b. Debet peralatan Rp. 2.000.000, kredit biaya penyusutan Rp. 2.000.000
c. Debet biaya penyusutan Rp.2.000.000,kredit akumulasi penyusutan Rp.2.000.000
d. Debet akumulasi penyusutan Rp.2.000.000, kredit biaya penyusutan Rp.2.000.000
28. Kalau pada akhir suatu periode harus diadakan penyusutan atas gedung sebanyak Rp. 500.000,
maka ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan tersebut adalah :
a. Biaya penyusutan debet, gedung kredit Rp. 500.000
b. Gedung debet, biaya penyusutan kredit Rp. 500.000
c. Biaya penyusutan debet, akumulasi penyusutan kredit Rp. 500.000 *
d. Akumulasi penyusutan debet, biaya penyusutan kredit Rp. 500.000
136
29. Apabila perkiraan “Perlengkapan” sebelum penyesuaian pada akhir suatu periode menyebutkan
adanya saldo sebesar Rp. 150.000, sedangkan pada saat itu persediaan perlengkapan masih ada
seharga Rp. 30.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
a. Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp. 30.000
b. Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp. 30.000
c. Biaya pemakaian perlengkapan debet, perlengkapan kredit Rp. 120.000 *
d. Perlengkapan debet, biaya pemakaian perlengkapan kredit Rp. 120.000
30. Kalau dari premi asuransi dibayar dimuka yang besarnya Rp. 100.000 sudah kadaluwarsa Rp.
20.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
a. Biaya asuransi dibayar dimuka debet, biaya asuransi Rp. 20.000
b. Biaya Asuransi debet, Asuransi dibayar dimuka kredit Rp. 20.000 *
c. Biaya asuransi dibayar dimuka debet, biaya asuransi kredit Rp. 100.000
d. Biaya asuransi debet, asuransi dibayar dimuka kredit Rp. 80.000
31. Kalau untuk tahun pajak 1997 seorang pengusaha dikenakan pajak penghasilan sementara sebesar
Rp. 120.000, yang harus diangsur tiap bulan Rp. 10.000 dan pada 31 Desember 1997 angsuran itu
telah berjumlah Rp. 110.000, sedangkan menurut perhitungan, jumlah pajaknya untuk tahun 1997
itu ditaksir Rp. 150.000, maka pada 31 Desember 1997 pengusaha tersebut akan membuat
penyesuaian :
a. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 10.000
b. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 150.000
c. Pajak penghasilan terhutang debet, Pajak penghasilan kredit Rp. 30.000
d. Pajak penghasilan debet, Pajak penghasilan terhutang kredit Rp. 40.000 *
32. Pada neraca saldo biro jasa persewaan mobil “selamat” terdapat akun beban iklan sebesar Rp
4.200.000 untuk masa satu tahun. Iklan dibayar pada tanggal 1 Agustus 2014 untuk dua belas kali
terbit. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2014 adalah . . .
a. Beban iklan Rp.4.200.000
Kas Rp.4.200.000
b. Beban iklan Rp.4.200.000
Iklan dbyr. Di muka Rp.4.200.000
c. Iklan dbyr. Di muka Rp. 2.450.000
Beban iklan Rp.2.450.000
d. Beban iklan Rp2.450.000
Iklan dbyr. Di muka Rp2.450.000
33. Pada neraca saldo perusahaan jasa angkut barang “kilat” tercatat akun kendaraan sebesar
Rp.120.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 perusahaan jasa angkut barang “kilat”
137
menetapkan penyusutan kendaraan sebesar 15%. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat pada akhir
periode adalah . . .
a. Beban penystn. Kendaraan Rp 120.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp. 120.000.000
b. Kendaraan Rp. 120.000.000
Beban penystn. Peralatan kantor Rp. 120.000.000
c. Beban penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
d. Akumulasi penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
Beban penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
138
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
B D B A C A B C A D C A A C D A B A A B D A C D D D C C C B D C C
1 AAN JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 27 729
2 ABDUL ROSYID L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 23 529
3 AHMAD RIZKI L 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289
4 AHNAF ALIFAH RANIA P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 289
5 ALFIYATUN NIKMAH P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 28 784
6 ALIFIA PRIMA DINI P 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
7 AMALIA FATIKA SARI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 289
8 ANISA PUTRI ALIANTI P 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 ANNISA ALYSSIA KAMIL L 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225
10 AULIA EKA YUNITA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 19 361
11 BENNY A JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 17 289
12 EKO RISTI P 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 19 361
13 FAHMI ALDY L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676
14 FIKRIYYAH AULIA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
15 FRANKY FERNANDO L 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 23 529
16 HAFIFAH ZAHROH P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 16 256
17 JESICA ANGELINA P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 27 729
18 JIHAN NABILA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 18 324
19 LISDAYANTI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 169
20 M. IFAN TAUFIQ L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
21 MAULIDIA ROYHANA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 729
22 MAULIDYNA PRIHATINI P 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 100
23 MELATI SUKMA DEWI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 28 784
24 MELIA MEGA RAMAWATI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 196
25 NADIAH HERAWATI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 18 324
26 NANANG TRI HARTONO L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
27 NATALIA YACOBA SIRA P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 19 361
28 NUR SHIVARA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 25 625
29 PUJI HARYATI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 26 676
30 RIA NURYANA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 30 900
31 RIVALDI L F L 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 18 324
32 RIZKY FADILLAH L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
33 RIZQ NAUFAL L 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18 324
34 SEPTIA AYU L.A P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 25 625
35 SHINTYA DAMAYANTI P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 24 576
36 SRI WAHYUNI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576
37 SYALIA NANDINI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
38 ZUMARISKA JANAVIDYA R P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21 441
32 32 34 17 17 30 21 25 33 31 17 31 24 18 26 33 20 34 25 34 33 32 7 32 28 33 23 26 7 24 7 23 19 828 19450
6 6 4 21 21 8 17 13 5 7 21 7 14 20 12 5 18 4 13 4 5 6 31 6 10 5 15 12 31 14 31 15 19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0.5303 0.5303 0.3684 0.6918 0.6918 0.6183 0.7079 0.4853 0.3574 0.3627 0.6658 0.3627 0.6367 0.4657 0.4508 0.3958 0.5819 0.3544 0.7040 0.3544 0.4085 0.3644 0.2618 0.1628 0.2738 0.1528 0.4850 0.2648 0.2618 0.1707 0.2618 0.3435 0.3804
0.32
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tidak
ValidValid Valid
Baik Baik CukupSangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
BaikBaik Cukup Cukup
Sangat
BaikCukup
Sangat
BaikBaik Baik Cukup Baik Cukup
Sangat
BaikCukup Baik Cukup Cukup Kurang Cukup Kurang Baik Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup
25
8
r tabel
Simpulan
KategorI
Jumlah Valid
Jumlah Tidak valid
Nomor soal
rxy (hitung)
UJI VALIDITAS INSTRUMEN
Total Jawaban Benar
Total Jawaban Salah
NO SOAL DAN JAWABAN
UJI VALIDITAS
Y²NO NAMA SISWA L/PY SKOR
TOTAL
139
Kelas : XII AK1 SMA Negeri 18 Jakarta Nama Peneliti : Zusrini
Jumlah : 38 Siswa Jurusan : Pendidikan IPS
Jumlah Butir Soal : 33 Tahun : 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
E C E C E C B A B A E A A B D B B B E A C B E C D D A E C C B E D
1 AAN JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 27 729
2 ABDUL ROSYID L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 23 529
3 AHMAD RIZKI L 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289
4 AHNAF ALIFAH RANIA P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 289
5 ALFIYATUN NIKMAH P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 28 784
6 ALIFIA PRIMA DINI P 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
7 AMALIA FATIKA SARI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 289
8 ANISA PUTRI ALIANTI P 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 ANNISA ALYSSIA KAMIL L 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225
10 AULIA EKA YUNITA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 19 361
11 BENNY A JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 17 289
12 EKO RISTI P 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 19 361
13 FAHMI ALDY L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676
14 FIKRIYYAH AULIA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
15 FRANKY FERNANDO L 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 23 529
16 HAFIFAH ZAHROH P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 16 256
17 JESICA ANGELINA P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 27 729
18 JIHAN NABILA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 18 324
19 LISDAYANTI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 169
20 M. IFAN TAUFIQ L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
21 MAULIDIA ROYHANA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 729
22 MAULIDYNA PRIHATINI P 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 100
23 MELATI SUKMA DEWI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 28 784
24 MELIA MEGA RAMAWATI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 196
25 NADIAH HERAWATI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 18 324
26 NANANG TRI HARTONO L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
27 NATALIA YACOBA SIRA P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 19 361
28 NUR SHIVARA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 25 625
29 PUJI HARYATI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 26 676
30 RIA NURYANA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 30 900
31 RIVALDI L F L 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 18 324
32 RIZKY FADILLAH L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
33 RIZQ NAUFAL L 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18 324
34 SEPTIA AYU L.A P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 25 625
35 SHINTYA DAMAYANTI P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 24 576
36 SRI WAHYUNI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576
37 SYALIA NANDINI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
38 ZUMARISKA JANAVIDYA R P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21 441
32 32 34 17 17 30 21 25 33 31 17 31 24 18 26 33 20 34 25 34 33 32 7 32 28 33 23 26 7 24 7 23 19 828 19450
1 6 4 21 21 8 17 13 5 7 21 7 14 20 12 5 18 4 13 4 5 6 31 6 10 5 15 12 31 14 31 15 19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 330.1366 0.13656 0.09673 0.25391 0.25391 0.1707 0.25391 0.23115 0.11735 0.15434 0.25391 0.15434 0.23898 0.25605 0.22191 0.11735 0.25605 0.09673 0.23115 0.09673 0.11735 0.13656 0.15434 0.13656 0.19915 0.11735 0.24538 0.22191 0.15434 0.23898 0.15434 0.24538 0.25676
6.1067
38.0626
0.8658
Sangat Tinggi
Jumlah Varian item
varian Total
Reliabilitas (r11)
Kategori
UJI RELIABILITAS
Nomor SoalVarian Item
Total Jawaban Benar
Total Jawaban Salah
UJI RELIABILITAS
NO NAMA SISWA L/P
NO SOAL DAN JAWABAN
Y SKOR
TOTAL
Y²
140
Kelas : XII AK1 SMA Negeri 18 Jakarta Nama Peneliti : Zusrini
Jumlah : 38 Siswa Jurusan : Pendidikan IPS
Jumlah Butir Soal: 33 Tahun : 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 ALIFIA PRIMA DINI P 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
2 MAULIDYNA PRIHATINI P 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 100
3 LISDAYANTI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 169
4 MELIA MEGA RAMAWATI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 196
5 ANNISA ALYSSIA KAMIL L 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225
6 HAFIFAH ZAHROH P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 16 256
7 AHMAD RIZKI L 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289
8 AHNAF ALIFAH RANIA P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 289
9 AMALIA FATIKA SARI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 289
10 BENNY A JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 17 289
11 NADIAH HERAWATI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 18 324
12 RIVALDI L F L 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 18 324
13 RIZQ NAUFAL L 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18 324
14 ANISA PUTRI ALIANTI P 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361
15 EKO RISTI P 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 19 361
16 JIHAN NABILA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 18 324
17 NATALIA YACOBA SIRA P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 19 361
18 AULIA EKA YUNITA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 19 361
19 ZUMARISKA JANAVIDYA R P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21 441
20 ABDUL ROSYID L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 23 529
21 FRANKY FERNANDO L 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 23 529
22 SHINTYA DAMAYANTI P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 24 576
23 SRI WAHYUNI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576
24 NUR SHIVARA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 25 625
25 SEPTIA AYU L.A P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 25 625
26 FAHMI ALDY L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676
27 PUJI HARYATI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 26 676
28 AAN JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 27 729
29 JESICA ANGELINA P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 27 729
30 MAULIDIA ROYHANA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 729
31 ALFIYATUN NIKMAH P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 28 784
32 MELATI SUKMA DEWI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 28 784
33 NANANG TRI HARTONO L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
34 RIZKY FADILLAH L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
35 SYALIA NANDINI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
36 RIA NURYANA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 30 900
37 FIKRIYYAH AULIA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 31 961
38 M. IFAN TAUFIQ L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
32 32 34 17 17 30 21 25 33 29 17 31 24 18 26 33 20 34 25 34 33 32 7 32 28 33 23 26 7 24 7 23 19 826 19322
6 6 4 21 21 8 17 13 5 9 21 7 14 20 12 5 18 4 13 4 5 6 31 6 10 5 15 12 31 14 31 15 19
Total Jawaban Benar
Total Jawaban Salah
UJI DAYA PEMBEDA
NO NAMA SISWA L/PY SKOR
TOTALY²
KELOMPOK BAWAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 ALIFIA PRIMA DINI P 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
2 MAULIDYNA PRIHATINI P 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 100
3 LISDAYANTI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 169
4 MELIA MEGA RAMAWATI P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 196
5 ANNISA ALYSSIA KAMIL L 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 15 225
6 HAFIFAH ZAHROH P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 15 225
7 AHMAD RIZKI L 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 17 289
8 AHNAF ALIFAH RANIA P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 289
9 AMALIA FATIKA SARI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 289
10 BENNY A JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 17 289
11 NADIAH HERAWATI P 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 18 324
12 RIVALDI L F L 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 18 324
13 RIZQ NAUFAL L 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18 324
14 ANISA PUTRI ALIANTI P 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361
15 EKO RISTI P 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 19 361
16 JIHAN NABILA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 18 324
17 NATALIA YACOBA SIRA P 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 19 361
18 AULIA EKA YUNITA P 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 19 361
19 ZUMARISKA JANAVIDYA R P 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21 441
13 13 15 2 2 11 3 9 13 12 2 12 6 6 10 14 5 15 7 15 14 14 3 15 13 16 8 11 3 11 3 9 7 312 5316
KELOMPOK ATAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 ABDUL ROSYID L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 23 529
2 FRANKY FERNANDO L 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 23 529
3 SHINTYA DAMAYANTI P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 24 576
4 SRI WAHYUNI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576
5 NUR SHIVARA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 25 625
6 SEPTIA AYU L.A P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 25 625
7 FAHMI ALDY L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 26 676
8 PUJI HARYATI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 26 676
9 AAN JULIANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 27 729
10 JESICA ANGELINA P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 27 729
11 MAULIDIA ROYHANA P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 729
12 ALFIYATUN NIKMAH P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 28 784
13 MELATI SUKMA DEWI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 28 784
14 NANANG TRI HARTONO L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
15 RIZKY FADILLAH L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 841
16 SYALIA NANDINI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
17 RIA NURYANA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 30 900
18 FIKRIYYAH AULIA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
19 M. IFAN TAUFIQ L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
NAMA SISWA L/PY SKOR
TOTALY²
TOTAL JAWABAN BENAR
NO NAMA SISWA L/PY SKOR
TOTALY²
NO
19 19 19 15 15 19 18 16 19 19 15 19 18 12 16 19 15 19 18 19 19 18 4 17 15 17 15 15 4 13 4 14 12 515 14103
Klasifikasi Daya Pembeda soal : D < 0 : Ditolak
D < 0,2 : Diperbaiki
D = 0,2 - 0,4 : Cukup
D = 0,4 - 0,7 : Baik
D = 0,7 - 1 : Sangat Baik
Nomor
Soal
33
27
28
29
30
31
32
21
22
23
24
25
26
15
16
17
18
0.3684
0.3158
0.3684
0.6842
0.3158
0.3158
0.2105
0.2105
0.0526
0.1053
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
19
20
9
10
11
12
13
14
TOTAL JAWABAN BENAR
1
2
3
4
5
6
7
8
Diperbaiki
Cukup
Cukup
Cukup
Diperbaiki
Diperbaiki
Diperbaiki
0.6316
0.3158
0.3158
0.2632
0.5263
0.2105
0.5789
0.2105
0.2632
0.0526
0.2632
0.2632
0.2105
0.0526
0.1053
0.1053
0.0526
DP KETERANGAN
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
0.6842
0.6842
0.4211
0.7895
Diperbaiki
Cukup
Cukup
Diperbaiki
Diperbaiki
Cukup
Baik
0.3684
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
0.3684
𝑫𝑷=(𝑩_(𝑨 )− 𝑩_𝑩)/𝑵_𝑨 x
144
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen
No
Soal
Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1 0.5303 Valid 0.842105263 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
2 0.5303 Valid 0.842105263 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
3 0.3684 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Digunakan
4 0.6918 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
5 0.6918 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
6 0.6183 Valid 0.789473684 Mudah 0.4211 Baik
Digunakan
7 0.7079 Valid 0.552631579 Sedang 0.7895 Sangat Baik
Digunakan
8 0.4853 Valid 0.657894737 Sedang 0.3684 Cukup
Digunakan
9 0.3574 Valid 0.868421053 Mudah 0.3158 Cukup
Digunakan
10 0.3627 Valid 0.815789474 Mudah 0.3684 Cukup
Digunakan
11 0.6658 Valid 0.447368421 Sedang 0.6842 Baik
Digunakan
12 0.3627 Valid 0.815789474 Mudah 0.3684 Cukup
Digunakan
13 0.6367 Valid 0.631578947 Sedang 0.6316 Baik
Digunakan
14 0.4657 Valid 0.473684211 Sedang 0.3158 Cukup
Digunakan
15 0.4508 Valid 0.684210526 Sedang 0.3158 Cukup
Digunakan
16 0.3958 Valid 0.868421053 Mudah 0.2632 Cukup
Digunakan
17 0.5819 Valid 0.526315789 Sedang 0.5263 Baik
Digunakan
18 0.3544 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Digunakan
19 0.7040 Valid 0.657894737 Sedang 0.5789 Baik
Tidak digunakan
20 0.3544 Valid 0.894736842 Mudah 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
21 0.4085 Valid 0.868421053 Mudah 0.2632 Cukup
Tidak digunakan
145
22 0.3644 Valid 0.842105263 Mudah 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
23 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
24 0.1628 Tidak Valid 0.842105263 Mudah 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
25 0.2738 Tidak Valid 0.736842105 Mudah 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
26 0.1528 Tidak Valid 0.868421053 Mudah 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
27 0.4850 Valid 0.605263158 Sedang 0.3684 Cukup
Tidak digunakan
28 0.2648 Tidak Valid 0.684210526 Sedang 0.2105 Cukup
Tidak digunakan
29 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
30 0.1707 Tidak Valid 0.631578947 Sedang 0.1053 Diperbaiki
Tidak digunakan
31 0.2618 Tidak Valid 0.184210526 Sukar 0.0526 Diperbaiki
Tidak digunakan
32 0.3435 Valid 0.605263158 Sedang 0.2632 Cukup
Digunakan
33 0.3804 Valid 0.5 Sedang 0.2632 Cukup
Digunakan
146
Nama :
Kelas :
1. Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang
sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau
biaya dari suatu periode dengan periode yang lain disebut …
a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal pembalik
2. Penyesuaian dilakukan pada saat …
a. 1 Januari 2011
b. 31 Januari 2011
c. 1 Desember 2011
d. 31 Desember 2011
3. Suatu perkiraan-perkiraan yang perlu diselesaikan dengan suatu jurnal yang disebut
adjustment adalah :
a. Buku besar c. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian d. Jurnal khusus
4. Contoh adjustment untuk suatu keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi
informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan, adalah :
a. Biaya dibayar dimuka c. Biaya listrik
b. Pembelian d. Benar semua
5. Kegiatan yang mengoreksi perkiraan-perkiraan yang mencerminkan keadaan aktiva,
utang, modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya, adalah :
a. Arti Buku besar c. Tujuan adjustment
b. Arti Neraca saldo d. Semua benar
147
6. Dibawah ini adalah tujuan proses penyesuaian kecuali …
a. Memposting ke buku besar
b. Membantu membuat laporan keuangan
c. Menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
d. Menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode
7. Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat disebut …
a. Utang biaya
b. Piutang pendapatan
c. Pendapatan diterima dimuka
d. Biaya dibayar dimuka
8. Biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat disebut …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya dibayar dimuka
c. Utang biaya
d. Pendapatan diterima dimuka
9. Pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang
akan datang …
a. Pendapatan diterima dimuka
b. Piutang pendapatan
c. Biaya dibayar dimuka
d. Biaya pemakaian perlengkapan
10. Biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang
akan datang disebut …
a. Piutang pendapatan
b. Utang biaya
c. Pendapatan diterima dimuka
148
d. Biaya dibayar dimuka
11. Taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih disebut …
a. Utang biaya
b. Cadangan kerugian piutang
c. Kerugian piutang
d. Piutang
12. Penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi …
a. Depresiasi
b. Depresiasi peralatan
c. Depresiasi gedung
d. Depresiasi kendaraan
13. Bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi …
a. Biaya pemakaian perlengkapan
b. Biaya perlengkapan
c. Biaya peralatan
d. Biaya perlengkapan kantor
14. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp 700.000 dan pada tanggal 31
Desember 2011 persediaan perlengkapan sebesar Rp 400.000 . Bagaimana jurnal
penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 300.000
Kas Rp 300.000
b. Perlengkapan Rp 400.000
Kas Rp 400.000
c. Beban Perlengkapan Rp 300.000
Perlengkapan Rp 300.000
d. Beban Perlengkapan Rp 400.000
149
Perlengkapan Rp 400.000
15. Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp 600.000 dan pada tanggal 31
Desember 2011 diketahui perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 200.000 .
Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Perlengkapan Rp 600.000
Kas Rp 600.000
b. Perlengkapan Rp 200.000
Kas Rp 200.000
c. Beban Perlengkapan Rp 600.000
Perlengkapan Rp 600.000
d. Beban Perlengkapan Rp 200.000
Perlengkapan Rp 200.000
16. Pada tanggal 31 Desember 2011 listrik, air dan telepon yang belum dibayar sebesar Rp
2.000.000 . Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
b. Beban rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
c. Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
d. Kas Rp 2.000.000
Utang rekening listrik, air dan telepon Rp 2.000.000
17. Pada tanggal 31 Desember 2011 pendapatan jasa servis yang masih harus diterima
sebesar Rp 2.500.000 . Bagaimanakan jurnal penyesuaian yang benar ?
a. Kas Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
b. Piutang Rp 2.500.000
150
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
c. Piutang Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
d. Utang Rp 2.500.000
Pendapatan jasa servis Rp 2.500.000
18. Di neraca saldo, akun kendaraan memperlihatkan jumlah Rp 50.000.000 .Diputuskan
oleh manajemen penyusutan 10% pertahun . Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang
benar ?
a. Beban penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
b. Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000
c. Kendaraan Rp 5.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
d. Kendaraan Rp 500.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000
19. Pada neraca saldo perusahaan jasa angkut barang “kilat” tercatat akun kendaraan sebesar
Rp.120.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 perusahaan jasa angkut barang “kilat”
menetapkan penyusutan kendaraan sebesar 15%. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat
pada akhir periode adalah . . .
a. Beban penystn. Kendaraan Rp 120.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp. 120.000.000
b. Kendaraan Rp. 120.000.000
Beban penystn. Peralatan kantor Rp. 120.000.000
c. Beban penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
Akumulasi Penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
d. Akumulasi penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
Beban penystn. Kendaraan Rp. 18.000.000
20. Pada tanggal 1 Agustus 2004 PT. Duitemoro membayar sewa kantor sebesar Rp.
2.400.000,00 untuk 2 tahun terhitung sejak 1 Agustus tersebut dan pembayaran tersebut
151
dicatat dengan pendekatan aktiva. Penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan pada tanggal
31 desember 2004 adalah ;
a. Beban sewa kantor Rp. 2.400.000,00
Kas Rp. 2.400.000,00
b. Beban sewa kantorq Rp. 1.000.000,00
Sewa kantor dibayar dimuka Rp. 1.000.000,00
c. Sewa Kantor dibayar dimuka Rp. 900.000,00
Beban sewa kantor Rp. 900.000,00
d. Beban sewa kantor Rp. 500.000
Sewa kantor dibayar dimuka Rp. 500.000,00
152
PRETEST EKSPERIMEN
10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17 18 19 20
1 ADAM 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 70
2 ALAWIYAH 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 60
3 ALFRI 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 65
4 ANNIE 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 75
5 BILLA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 75
6 DELYA ERIAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 80
7 DWI 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 65
8 FIRDAUS 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 75
9 FIRMAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 75
10 INDRIYANA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 75
11 IRSALINA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 60
12 IVAN 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 70
13 JAVAREH 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 80
14 LATIFAH 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 70
15 LISA 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 65
16 M. FARHAN 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 35
17 MAHARANI 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85
18 MITHA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 75
19 MURNI 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 50
20 NADIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 75
21 NASSYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 75
22 NI LUH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 60
23 NUR 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 70
24 PUJA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90
25 RAHMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 80
26 RINDY 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 75
27 SELVI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 75
28 UGI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 80
NO NAMA SISWA NILAIC3C2C1
29 YUNIZAR 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 70
TOTAL 13 24 24 27 26 22 22 29 29 29 28 26 16 6 7 5 7 15 29 27
%
KETERANGAN
POSTTEST EKSPERIMEN
10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17 18 19 20
1 ADAM 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90
2 ALAWIYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 85
3 ALFRI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
4 ANNIE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
5 BILLA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
6 DELYA ERIAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90
7 DWI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
8 FIRDAUS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 80
9 FIRMAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 75
10 INDRIYANA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 85
11 IRSALINA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
12 IVAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
13 JAVAREH 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 90
14 LATIFAH 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
15 LISA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90
16 M. FARHAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 95
17 MAHARANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90
18 MITHA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90
19 MURNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 80
20 NADIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
21 NASSYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 90
22 NI LUH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 90
C1 C2 C3
158 175 78
203 261 116
77.83251232 67.04980843 67.24137931
NO NAMA SISWA NILAI
23 NUR 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85
24 PUJA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 85
25 RAHMA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 80
26 RINDY 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90
27 SELVI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 95
28 UGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
29 YUNIZAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90
24 24 27 25 25 27 26 29 29 29 26 28 24 26 28 24 27 25 25 25
TOTAL
%
KETERANGAN
PRETEST KONTROL
10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17 18 19 20
1 AJI 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 55
2 ALIYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 75
3 ANGGITA 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 45
4 ANITA 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 50
5 ANNISA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 80
6 AVIEF 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 75
7 AYU 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 70
8 BAGAS 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 75
9 DARSIH 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 60
10 DIAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 80
11 DIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 85
12 DICKY 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 75
13 FENI 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 60
14 FIQI 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 65
15 ILHAM 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 70
16 INDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 75
C2C1 C3
87.68472906
243 102
261
93.10344828
116
87.93103448
NO NAMA SISWA
178
203
NILAI
17 INDRI 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 70
18 INDRI TRIASTUTI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 70
19 LATIFA 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 60
20 NETA 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 70
21 PRAYUDHA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 55
22 RIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 75
23 RINI 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 70
24 SAFRIALDI 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 60
25 SIFA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 70
26 SITI KAROMAH 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 70
27 SITI SHALEHAH 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 60
28 SRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 75
29 SUNTI 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 50
30 SYARIFAH 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 75
31 VIRISSYA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 60
18 21 21 22 26 22 22 31 31 31 29 24 16 9 12 10 10 17 23 22
TOTAL
%
KETERANGAN
POSTTEST KONTROL
10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17 18 19 20
1 AJI 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 65
2 ALIYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 90
3 ANGGITA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 75
4 ANITA 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 55
5 ANNISA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 75
6 AVIEF 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 70
7 AYU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 90
8 BAGAS 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 75
C1 C2 C3
124
NO NAMA SISWA
152
217
70.04608295
72193
279
69.17562724
NILAI
58.06451613
9 DARSIH 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 55
10 DIAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 95
11 DIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 S 75
12 DICKY 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 80
13 FENI 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 70
14 FIQI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 80
15 ILHAM 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 80
16 INDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 95
17 INDRI 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 75
18 INDRI TRIASTUTI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 85
19 LATIFA 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 65
20 NETA 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 75
21 PRAYUDHA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 65
22 RIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 85
23 RINI 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 70
24 SAFRIALDI 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 65
25 SIFA 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 55
26 SITI KAROMAH 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 70
27 SITI SHALEHAH 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 75
28 SRI 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 55
29 SUNTI 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 70
30 SYARIFAH 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 80
31 VIRISSYA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 60
16 23 21 22 25 22 22 31 31 31 31 26 22 17 15 14 16 23 24 23
TOTAL
%
KETERANGAN
151
217
69.58525346 78.13620072
279
218 86
124
69.35483871
157
DAFTAR TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI
KELAS EKSPERIMEN
NO NAMA NILAI
PRETEST POSTTETS
1 ADAM 70 90
2 ALAWIYAH 60 85
3 ALFRI 65 95
4 ANNIE 75 100
5 BILLA 75 95
6 DELYA ERIAN 80 90
7 DWI 65 95
8 FIRDAUS 75 80
9 FIRMAN 75 75
10 INDRIYANA 70 85
11 IRSALINA 60 95
12 IVAN 70 95
13 JAVAREH 80 90
14 LATIFAH 70 95
15 LISA 65 90
16 MAHARANI 85 90
17 MITHA 75 90
18 M. FARHAN 35 95
19 MURNI 50 80
20 NADIA 75 100
21 NASSYA 75 90
22 NI LUH 60 90
23 NUR 70 85
24 PUJA 90 85
25 RAHMA 80 80
26 RINDY 75 90
27 SELVI 75 95
28 UGI 80 100
29 YUNIZAR 70 90
158
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
PRETEST
1. Distribusi Frekuensi
35 50 60 60 60
65 65 65 70 70
70 70 70 70 75
75 75 75 75 75
75 75 75 80 80
80 80 85 90
2. Banyaknya Data (n) = 29
3. Rentang Data (R)
Keterangan :
R = Rentang
Xmax = Nilai maksimal (tertinggi)
Xmin = Nilai minimum (terendah)
R = Xmax ─ Xmin
R = 90 ─ 35
R = 55
4. Banyak Kelas Interval (K)
Keterangan :
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah siswa
R = Xmax ─ Xmin
k = 1 + 3,3 log n
159
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 29
k = 1 + (3,3 x 1,46)
k = 5.89 dibulatkan menjadi k = 6
5. Panjang Kelas (i)
i = 9,17 dibulatkan menjadi i = 9
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
(PRETEST)
Nilai fi Xi Xi ² fiXi fiXi ²
35 - 43 1 39 1521 39 1521
44 - 52 1 48 2304 48 2304
53 - 61 3 57 3249 171 29241
62 - 70 9 66 4356 594 352836
71 - 79 9 75 5625 675 455625
80 - 88 5 84 7056 420 176400
89 - 97 1 93 8649 93 8649
Jumlah 29 462 32760 2040 1026576
1. Mean/ Nilai Rata-Rata (Me)
Keterangan :
Me/ Mean ( ) = Nilai rata-rata
160
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint
(nilai tengah) dari masing-masing
interval dengan frekuensinya
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean
70.3
2. Median /Nilai Tengah (Md)
Keterangan :
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
(Md) =
Median berada pada skor ke 15 (X15) = 75
3. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak
muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari
interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas setelahnya
i = Interval kelas
Median (Md) =
(
)
161
(
)
(
) = 70,5
4. Varians
31538,3
5. Simpangan Baku (s)
√
√
162
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
POSTTEST
1. Distribusi Frekuensi
75 80 80 80 85
85 85 85 90 90
90 90 90 90 90
90 90 90 95 95
95 95 95 95 95
95 100 100 100
2. Banyaknya Data (n) = 29
3. Rentang Data (R)
Keterangan :
R = Rentang
Xmax = Nilai maksimal (tertinggi)
Xmin = Nilai minimum (terendah)
R = Xmax ─ Xmin
R = 100 ─ 75
R = 25
4. Banyak Kelas Interval (K)
Keterangan :
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah siswa
R = Xmax ─ Xmin
k = 1 + 3,3 log n
163
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 29
k = 1 + (3,3 x 1,46)
k = 5.89 dibulatkan menjadi k = 6
5. Panjang Kelas (i)
i = 9,17 dibulatkan menjadi i = 9
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
(POSTTEST)
Nilai fi Xi Xi ² fiXi fiXi ²
75 - 83 4 79 6241 316 99856
84 - 92 14 88 7744 1232 1517824
93 - 101 11 97 9409 1067 1138489
Jumlah 29 264 23394 2615 2756169
1. Mean/ Nilai Rata-Rata (Me)
Keterangan :
Me/ Mean ( ) = Nilai rata-rata
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint
(nilai tengah) dari masing-masing
interval dengan frekuensinya
164
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean
90,2
2. Median /Nilai Tengah (Md)
Keterangan :
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
(Md) =
Median berada pada skor ke 15 (X15) = 90
3. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak
muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari
interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas setelahnya
i = Interval kelas
(
)
(
) = 90,42
Median (Md) =
(
)
165
4. Varians
90013,15
5. Simpangan Baku (s)
√
√
166
DAFTAR TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI
KELAS KONTROL
NO NAMA
NILAI
PRETEST POSTTEST
1 AJI 55 65
2 ALIYAH 75 90
3 ANGGITA 45 75
4 ANITA 50 55
5 ANNISA 80 75
6 AVIEF 75 70
7 AYU 70 90
8 BAGAS 75 75
9 DARSIH 60 55
10 DIAN 80 95
11 DIANA 85 80
12 DICKY 75 80
13 FENI 60 70
14 FIQI 65 80
15 ILHAM 70 80
16 INDAH 75 95
17 INDRI 70 75
18 INDRI TRIASTUTI 70 85
19 LATIFA 60 65
20 NETA 70 75
21 PRAYUDHA 55 65
22 RIANA 75 85
23 RINI 70 70
24 SAFRIALDI 60 65
25 SIFA 70 55
26 SITI KAROMAH 70 70
27 SITI SHALEHAH 60 75
28 SRI 75 55
29 SUNTI 50 70
30 SYARIFAH 75 80
31 VIRISSYA 60 60
167
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
PRETEST
1. Distribusi Frekuensi
45 50 50 55 55
60 60 60 60 60
60 65 70 70 70
70 70 70 70 70
75 75 75 75 75
75 75 75 80 80
85
2. Banyaknya Data (n) = 31
3. Rentang Data (R)
Keterangan :
R = Rentang
Xmax = Nilai maksimal (tertinggi)
Xmin = Nilai minimum (terendah)
R = Xmax ─ Xmin
R = 85 ─ 45
R = 40
4. Banyak Kelas Interval (K)
R = Xmax ─ Xmin
168
Keterangan :
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah siswa
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 31
k = 1 + (3,3 x 1,49)
k = 4,92 dibulatkan menjadi k = 5
5. Panjang Kelas (i)
= 8
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
(PRETEST)
Nilai fi Xi Xi ² fiXi fiXi ²
45 - 52 3 48.5 2352.25 145.5 21170.25
53 - 60 8 56.5 3192.25 452 204304
61 - 68 1 64.5 4160.25 64.5 4160.25
69 - 76 16 72.5 5256.25 1160 1345600
77 - 84 2 80.5 6480.25 161 25921
85 - 92 1 88.5 7832.25 88.5 7832.25
Jumlah 31 369 24111 1848 1309086
k = 1 + 3,3 log n
169
1. Mean/ Nilai Rata-Rata (Me)
Keterangan :
Me/ Mean ( ) = Nilai rata-rata
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint
(nilai tengah) dari masing-masing
interval dengan frekuensinya
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean
59,61
2. Median /Nilai Tengah (Md)
Keterangan :
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
(Md) =
Median berada pada skor ke 16 (X16) = 70
3. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak
muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari
interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus
Median (Md) =
(
)
170
dengan kelas setelahnya
i = Panjang interval kelas
(
)
(
)
= 72,66
4. Varians
39964,04
5. Simpangan Baku (s)
√
√
171
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
P0STTEST
1. Distribusi Frekuensi
55 55 55 55 60
65 65 65 65 70
70 70 70 70 75
75 75 75 75 75
80 80 80 80 80
85 85 90 90 95
95
2. Banyaknya Data (n) = 31
3. Rentang Data (R)
Keterangan :
R = Rentang
Xmax = Nilai maksimal (tertinggi)
Xmin = Nilai minimum (terendah)
R = Xmax ─ Xmin
R = 95 ─ 55
R = 40
4. Banyak Kelas Interval (K)
Keterangan :
R = Xmax ─ Xmin
k = 1 + 3,3 log n
172
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah siswa
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 31
k = 1 + (3,3 x 1,49)
k = 4,92 dibulatkan menjadi k = 5
5. Panjang Kelas (i)
= 8
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
(POSTTEST)
Nilai fi Xi Xi ² fiXi fiXi ²
55 - 62 5 58.5 3422.25 292.5 85556.25
63 - 70 9 66.5 4422.25 598.5 358202.3
71 - 78 6 74.5 5550.25 447 199809
79 - 86 7 82.5 6806.25 577.5 333506.3
87 - 94 2 90.5 8190.25 181 32761
95 - 102 2 98.5 9702.25 197 38809
Jumlah 31 369 24111 1848 1309086
173
1. Mean/ Nilai Rata-Rata (Me)
Keterangan :
Me/ Mean ( ) = Nilai rata-rata
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint
(nilai tengah) dari masing-masing
interval dengan frekuensinya
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean
59,61
2. Median /Nilai Tengah (Md)
Keterangan :
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
(Md) =
Median berada pada skor ke 16 (X16) = 75
3. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak
muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari
interval kelas modus)
= Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya
= Selisih frekuensi kelas modus
Median (Md) =
(
)
174
dengan kelas setelahnya
i = Panjang interval kelas
(
)
(
)
= 67,07
4. Varians
39964,04
5. Simpangan Baku (s)
√
√
175
NAMA
PRETEST POSTTETS
1 ADAM 70 90 10
2 ALAWIYAH 60 85 12.5
3 ALFRI 65 95 15
4 ANNIE 75 100 12.5
5 BILLA 75 95 10
6 DELYA ERIAN 80 90 5
7 DWI 65 95 15
8 FIRDAUS 75 80 2.5
9 FIRMAN 75 75 0
10 INDRIYANA 70 85 7.5
11 IRSALINA 60 95 17.5
12 IVAN 70 95 12.5
13 JAVAREH 80 90 5
14 LATIFAH 70 95 12.5
15 LISA 65 90 12.5
16 MAHARANI 85 90 2.5
17 MITHA 75 90 7.5
18 M. FARHAN 35 95 30
19 MURNI 50 80 15
20 NADIA 75 100 12.5
21 NASSYA 75 90 7.5
22 NI LUH 60 90 15
23 NUR 70 85 7.5
24 PUJA 90 85 -2.5
25 RAHMA 80 80 0
26 RINDY 75 90 7.5
27 SELVI 75 95 10
28 UGI 80 100 10
29 YUNIZAR 70 90 10
DAFTAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
NO
KENAIKKAN HASIL
BELAJAR DALAM %
NILAI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
0
20
40
60
80
100
120
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
NILAI PRETEST
NILAI POSTTETS
NO NAMA
PRETEST POSTTEST
1 AJI 55 65 5
2 ALIYAH 75 90 7.5
3 ANGGITA 45 75 15
4 ANITA 50 55 2.5
5 ANNISA 80 75 -2.5
6 AVIEF 75 70 -2.5
7 AYU 70 90 10
8 BAGAS 75 75 0
9 DARSIH 60 55 -2.5
10 DIAN 80 95 7.5
11 DIANA 85 80 -2.5
12 DICKY 75 80 2.5
13 FENI 60 70 5
14 FIQI 65 80 7.5
15 ILHAM 70 80 5
16 INDAH 75 95 10
17 INDRI 70 75 2.5
18 INDRI TRIASTUTI 70 85 7.5
19 LATIFA 60 65 2.5
20 NETA 70 75 2.5
21 PRAYUDHA 55 65 5
22 RIANA 75 85 5
23 RINI 70 70 0
24 SAFRIALDI 60 65 2.5
25 SIFA 70 55 -7.5
26 SITI KAROMAH 70 70 0
27 SITI SHALEHAH 60 75 7.5
28 SRI 75 55 -10
29 SUNTI 50 70 10
30 SYARIFAH 75 80 2.5
31 VIRISSYA 60 60 0
NILAI KENAIKKAN HASIL
BELAJAR DALAM %
DAFTAR PENINGKATAN TES HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
NILAI PRETEST
NILAI POSTTEST
179
UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMENT
PRETEST
Xi fi Xi² fi Xi fi (Xi²) fk Zi Z tabel F (Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
35 1 1225 35 1225 1 -3.31973 0.0005 0.4995 0.034483 0.4650172
50 1 2500 50 2500 2 -1.92448 0.0281 0.4719 0.068966 0.4029345
60 3 3600 180 10800 5 -0.99432 0.1611 0.3389 0.172414 0.1664862
65 3 4225 195 12675 8 -0.52923 0.305 0.195 0.275862 -0.0808621
70 6 4900 420 29400 14 -0.06415 0.4761 0.0239 0.482759 -0.4588586
75 9 5625 675 50625 23 0.400934 0.6554 1.1554 0.793103 0.3622966
80 4 6400 320 25600 27 0.866017 0.8051 1.3051 0.931034 0.3740655
85 1 7225 85 7225 28 1.331101 0.9082 1.4082 0.965517 0.4426828
90 1 8100 90 8100 29 1.796184 0.9633 1.4633 1 0.4633
Jumlah 29 43800 2050 148150 137 -2.43768 4.3028 6.8612 4.724138 2.1370621
180
√
Menentukan nilai Zi
Contoh perhitungan Zi untuk baris pertama
Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Z tabel
Contoh perhitungan F(Zi) untuk baris pertama
F(Zi) = 0,5 - 0.0005 karena Zi < 0
F(Zi) = 0,4995
Menentukan nilai S(Zi)
Contoh perhitungan S(Zi) untuk baris pertama
Sehingga diperoleh
L table pada n = 29 di taraf signifikasi 0,05
√
Jika nilai Zi < 0 , maka: 0,5 – Z tabel
Jika nilai Zi > 0, maka : 0,5 + Z tabel
181
L table = 0,173
L hitung diperoleh dari F(Zi) – S(Zi) yang memiliki nilai terbesar
L hitung = 0.4633
Kriteria :
Karena L hitung < L table yakni 0,4633 < 0,173 maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas tersebut berdistribusi normal.
Terima H0 jika L hitung < L tabel
Tolak H0 jika L hitung > L tabel
182
UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMENT
POSTTEST
√
Xi fi Xi² fi Xi fi (Xi²) fk Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
75 1 5625 75 5625 1 -2.39455 0.0084 0.4916 0.034483 0.4571172
80 3 6400 240 19200 4 -1.60544 0.0548 0.4452 0.137931 0.307269
85 4 7225 340 28900 8 -0.81632 0.209 0.291 0.275862 0.0151379
90 10 8100 900 81000 18 -0.02721 0.496 0.004 0.62069 -0.6166897
95 8 9025 760 72200 26 0.761902 0.7764 1.2764 0.896552 0.3798483
100 3 10000 300 30000 29 1.551015 0.9394 1.4394 1 0.4394
Jumlah 29 46375 2615 236925 86 -2.5306 2.484 3.9476 2.965517 0.9820828
√
183
Menentukan nilai Zi
Contoh perhitungan Zi untuk baris pertama
Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Z tabel
Contoh perhitungan F(Zi) untuk baris pertama
F(Zi) = 0,5 - 0.0084 karena Zi < 0
F(Zi) = 0,4916
Menentukan nilai S(Zi)
Contoh perhitungan S(Zi) untuk baris pertama
Sehingga diperoleh
L table pada n = 29 di taraf signifikasi 0,05
L table = 0,173
L hitung diperoleh dari F(Zi) – S(Zi) yang memiliki nilai terbesar
L hitung = 0.4394
Jika nilai Zi < 0 , maka: 0,5 – Z tabel
Jika nilai Zi > 0, maka : 0,5 + Z tabel
184
Kriteria :
Karena L hitung < L table yakni 0.4394 < 0,173 maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas tersebut berdistribusi normal.
Terima H0 jika L hitung < L tabel
Tolak H0 jika L hitung > L tabel
185
UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
PRETEST
Xi fi Xi² fi Xi fi (Xi²) fk Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
45 1 2025 45 2025 1 -2.26704 0.0119 0.4881 0.032258 0.4558419
50 2 2500 100 5000 3 -1.75778 0.0401 0.4599 0.096774 0.3631258
55 2 3025 110 6050 5 -1.24851 0.1075 0.3925 0.16129 0.2312097
60 6 3600 360 21600 11 -0.73925 0.2327 0.2673 0.354839 -0.0875387
65 1 4225 65 4225 12 -0.22999 0.4129 0.0871 0.387097 -0.2999968
70 8 4900 560 39200 20 0.279273 0.6064 1.1064 0.645161 0.4612387
75 8 5625 600 45000 28 0.788535 0.7823 1.2823 0.903226 0.3790742
80 2 6400 160 12800 30 1.297797 0.9015 1.4015 0.967742 0.4337581
85 1 7225 85 7225 31 1.80706 0.9641 1.4641 1 0.4641
Jumlah 31 39525 2085 143125 141 -2.0699 4.0594 6.9492 4.548387 2.4008129
√
186
√
Menentukan nilai Zi
Contoh perhitungan Zi untuk baris pertama
Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Z tabel
Contoh perhitungan F(Zi) untuk baris pertama
F(Zi) = 0,5 - 0.0119 karena Zi < 0
F(Zi) = 0.4881
Menentukan nilai S(Zi)
Contoh perhitungan S(Zi) untuk baris pertama
Sehingga diperoleh
L table pada n = 31 di taraf signifikasi 0,05
L table = 0,161
L hitung diperoleh dari F(Zi) – S(Zi) yang memiliki nilai terbesar
Jika nilai Zi < 0 , maka: 0,5 – Z tabel
Jika nilai Zi > 0, maka : 0,5 + Z tabel
187
L hitung = 0.4641
Kriteria :
Karena L hitung < L table yakni 0.4641 < 0,161 maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas tersebut berdistribusi normal.
Terima H0 jika L hitung < L tabel
Tolak H0 jika L hitung > L tabel
188
UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
POSTTEST
Xi fi Xi² fi Xi fi (Xi²) fk Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
55 4 3025 220 166375 4 -0.05101 0.484 0.016 0.129032 -0.1130323
60 1 3600 60 216000 5 -0.03726 0.4721 0.0279 0.16129 -0.1333903
65 4 4225 260 274625 9 -0.02351 0.492 0.008 0.290323 -0.2823226
70 5 4900 350 343000 14 -0.00976 0.5 0.509758 0.451613 0.0581455
75 6 5625 450 421875 20 0.003992 0.5 1 0.645161 0.3548387
80 5 6400 400 512000 25 0.017743 0.504 1.004 0.806452 0.1975484
85 2 7225 170 614125 27 0.031493 0.512 1.012 0.870968 0.1410323
90 2 8100 180 729000 29 0.045243 0.5159 1.0159 0.935484 0.0804161
95 2 9025 190 857375 31 0.058994 0.5199 1.0199 1 0.0199
Jumlah 31 52125 2280 4134375 164 0.035929 4.4999 5.613458 5.290323 0.3231358
√
189
√
Menentukan nilai Zi
Contoh perhitungan Zi untuk baris pertama
Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Z tabel
Contoh perhitungan F(Zi) untuk baris pertama
F(Zi) = 0,5 - 0.484 karena Zi < 0
F(Zi) = 0.016
Menentukan nilai S(Zi)
Contoh perhitungan S(Zi) untuk baris pertama
Sehingga diperoleh
L table pada n = 31 di taraf signifikasi 0,05
L table = 0,161
L hitung diperoleh dari F(Zi) – S(Zi) yang memiliki nilai terbesar
Jika nilai Zi < 0 , maka: 0,5 – Z tabel
Jika nilai Zi > 0, maka : 0,5 + Z tabel
190
L hitung = 0.3548387
Kriteria :
Karena L hitung < L table yakni 0.3548387 < 0,161 maka dapat disimpulkan bahwa
sampel kelas tersebut berdistribusi normal.
Terima H0 jika L hitung < L tabel
Tolak H0 jika L hitung > L tabel
191
UJI HOMOGENITAS
DATA PRETEST POSTTEST
n (banyaknya data) 30 30
Eksperiment 115.58 40.15
Kontrol 96.4 132222.823
F hitung 1.198962656 0.000303654
F table 1.84 1.84
Kesimpulan Homogen Homogen
1. Uji Homogenitas Pretest Dua Kelas
Menentukan kriteria pengujian:
Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima
Nilai F tabel: 1,84
Karena F hitung > F tabel (1,27 > 1,86) maka dapat disimpulkan bahwa kedua
data pretest memiliki varians yang homogen.
2. Uji Homogenitas Posttest Dua Kelas
Menentukan kriteria pengujian:
Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima
Nilai F tabel: 1,84
Karena F hitung > F tabel (1,27 > 1,86) maka dapat disimpulkan bahwa kedua
data pretest memiliki varians yang homogen.
192
PENGUJIAN HIPOTESIS
Untuk pengujian, maka langkah-langkahnya yaitu :
1. Hipotesis statistic
H0= μ1 = μ2
Ha= μ1 ≠ μ2
2. Uji signifikansi dengan uji-t (t-test)
Berdasarkan perhitungan pada lampiran sebelumnya didapatkan:
DATA PRETEST POSTTEST
EKSPERIMEN KONTROL EKSPERIMEN KONTROL
N 29 31 29 31
Mean 70.6896553 67.2580645 90.1724138 73.5483871
115.578818 96.3978495 40.1477883 132222.823
10.7507589 9.818124065 6.33622784 363.624563
T hitung 4.145234835 4.654403657
T tabel 1.67 1.67
Keputusan H0 diterima H0 ditolak
Karena kedua sampel homogen setelah diberi perlakuan, maka perhitungan
hasil postest pengujian hipotesis menggunakan rumus:
( )
( )
( ) ( )
√
193
Pengujian hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan
derajat kebebasan (dk = n1 + n2 – 2 atau 29 + 30 – 2 = 58) digunakan rumus:
√ √
√
√
3. Menentukan harga t tabel Menentukan harga t tabel dengan taraf signifikansi 5% (α
= 0,05) dan derajat kebabasan (dk = n1 + n2 – 2 atau 30 + 30 – 2 = 58). Sehingga
diperoleh harga t tabel sebesar 1,67
4. Kriteria pengujian adalah jika harga t hitung > harga t tabel, maka H0 ditolak
5. Kesimpulan
Karena t hitung > t tabel yakni 4,6544 > 1,67 pada hasil postest dan t hitung > t tabel
yakni 4,1452 > 1,671 pada hasil pretest maka dapat disimpulkan H0 diterima dan
Ha ditolak pada taraf siginifikan α = 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = 58,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sama
dengan rata-rata kelas kontrol.
194
195
196
Nama
Ternpat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
JLrdul Skripsi
Dosen l)ernbirnbing
UJI REFERENSI
Zusrini
lakartal 25 Juni 1993
1111015000037
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosia[ / Ekonomi
Pengaruh Media Komik terhadap l-lasil Belajar Siswa
pada Materi A1,at Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 18
Jakafia (Quasi Eksperiment)
l. Dr. MuhamnraC Arif, M.Pd
2. Tri Hajanvati, Nl.Sc
No BAB I PENDAHULUAN
PARAF
PEMBIMBING
I
PEMBIMBING
III Undang-Undang System Pendidikan Nasional, No.
20 tahun 2003 pasal 1 ayat I diakses dari
http ://www. inherent-d ikti .net/fi I es/s i sdiknas.pdft),
2 Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaron
Pada Anak (Jakarta: Indeks,2009), h. 83 d t),3 Udin Syaefudin Sa'ud dan Abin Syamsuddin
Makmun, Perencanaan Pendidikon Suatu
Pendekatan komprehensif (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2A09), h. I 63 +
4 Guru Pantura, Pengertian & Contoh Pendidikan
Formal, Nonformal, dsn Informal, diakses dari
http : //www. gurupantu rq. cqm/2 0 I 5/05ipend i d i kan
5 Guru Pantura, Pengertian & Contoh Pendidikan
Formal, Nonformal, dan Informal, diakses dari
http://www. gurupantura.com/20 I 5/05/pendi dikan a,6 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulun 2001
Slandar Kontpetensi Mata Pelajaran Aktrnlansi,
(.lakar1a: 2003), h. 6
l Depaftemen Pendidikan )'.lasional, kurikulum 2004
Slctndar Kompetens'i A,[ato Pelajaran Akuntons'i,
(Jaka(a: 2003), h. 5
8 Depafienrcn Pendidikan Nasional. kurikultm 2AC4
Slandar Kontpetensi Mato Pelajurun Akuntans'i,
(Jakarta: 2003), h. 6
9 Meilisa Wulandari, Sutrisno Djaja, Pudjo Suharso,
Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi
Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa
Kelas XI IPS di SMA Negeri I Pakusari Tahun
Ajaran 2013-2014), Jurnal Edukasi LINEJ 2014, I
(2),h.24d
10 Marcel Bonneff, Komik Indonesia, (Jakarta
Kepustakaan Populer Gramedia, 2008), h. 135 +'L
1t Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media
Pengajaran, (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo,
2005), h 68 /l_
+ (L
(
&
4
,L
cIlA
0"
(
No BAB II PENDAHULUAN
PARAF
PEMBIMBING
I
PEMBIMBTNG
III Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi
Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melqlui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami), (PT Refika
Aditama: Bandung, 2007), h. 65.
2 H. Ansawir dan M. Basyirrudin Usman, Media
Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2007), h 11 + /*lJ Oemar Hanialik, Meciia Pendidikan (Bandung: P'l'
citra Aditva Bakti,1994), h. 46tt
lL,4 Yudhi Munacji, lledia Pembelajaran (Sebuah
Pcndekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada Press.
2008). h. 85-89(
I
tb5 Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencqnaan
Sistem Pembelajaran-Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (Bandung: Alfabeta, 20ll),
h. 1614 t,
6 Maifalinda Fatra, "Penggunaan KOMAT (Komik
Matematika) Pada Pembelajaran Matematika di
MI', Jurnal Algoritma Vol. 3, No. l, Juni 2008, h.
64.d
7 Indriana Mei Listiyani dan Ani Widayati,
"Pengembangan Komik Sebagai Media
Pembelajaran Akuntansi pada Kompetensi
Persamqqn Dasar Alamtansi Untuk Siswa SW
Kelas 1", Jumal Akuntansi Vol. X, No. 2, Tahun
(
6
lt
2012, h.gz
8 Toni Masdiono, 14 Jurus Membuqt Komik,
(Jakarta: Creative Media, 20Q7), h. 12 c l"9 Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil
Belajar Kimio Siswa Pada Konsep
Realrsi Redolcs, (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2008),
h. 16.
10 Toni Masdiono, 14 Jurus Membuat (tomik,
(Jakarta: Creative Media, 2007), h. 13 ell Indira Maharsi, KOMIK Duniq Kreatif Tanpa
Bala, (Yogyakarta: Kata Buku, 201 l), h. 88 n,l2 Siti Amalia, Penguruh PemanJttatan lfieciia Visuctl
Komik 7'erhaciap Hasil Belajar Kimia Si.sy,a,
(Jakarta: Skripsi I--ITK UIN, 2012),h.25. il,t3 Siti Amalia, Pengaruh Pemanfactan ll{edia Visual
Komik Terhadap Hasil Belajar Kintia Siswa,
(Jakarla: Skripsi i--11'K UIN, 2012),h.26 d14 N'larcel Bonneff, Komik Indonesia, (Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia, 2008), h. 104-135 d lt,15 Syaiful Hadi, Pembelajaran Konsep Pecohan
Menggunakan Media Komik Dengan Strategi
Berma'in Peran Pada Siswa SD Kelas IV Semen
Gresik, h. 6. Dalam
http : //www. p us I iti aknov.ore/datalfi I e/2008/makalad
h,
16 Maulana, Matematil<omik sebagai Alternotive
Mediq dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Motivasi don Prestasi Belajar tu
d t,l,
M
c
l-
d
Siswa, Penelitian Riset pada SMUN 3 Bandung
(Un ivers itas Pendidikan Indonesia, 2009), h.2
17 Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks,
(Jakarta: Skrips i FITK UIN J akarta, 20 I l), h. 2l
18 Heru Dwi Waluyanto, Komik Sebagai Media
Komunikasi Visual Pembelajararz, Jurnal Nirmala
Vol.7 No.l, Januari 2005, h. 51-52 & 0"t9 Kamus Besar Bahasa Indonesia
d lL"20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendiclikan Dengon
P e ndekatan Beru.(Bandung: PT Remaja
Rosdakar1,a,2010), cet 15, h.88
A
lt,22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajat'
A.[engajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
l'r.22 c bZ) Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran
Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Pakar Karya,
2007), Cet. II, h. 98 d24 Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelojaran
Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Pakar Karya,
2OO7), Cet. II, h. 73
25 Nana Sudjan4 Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengaj ar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
h.22(t,
26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
h. 8-9lL
d fr"
d
& /1,
&
d
27 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah
Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada Press,
2008), h.24-35
28 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004
Standar- Kompetensi Mata Pelajaran Akuntonsi,
(Jakarta: 2003), h. 6 lt29 Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntonsi,
(Jakarta: 2003), h. 6 t,30 Depaftemen Pendidikan Nasional, kurikulum 2004
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi,
(Jakarta:2003), h. 6 t,3l Depaftemen Pendidikan Nasional. ktu,ikulum 2004
Stctndar Kompetensi Mato Pelujaran Akunlansi,
(Jakarta: 2003). h. 6 -7/L
32 Zulkifl| Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redolcs,
(Jakarta: Skripsi FITK UIN Jakarta,20ll)
JJ Hapsari Yanuarti Siwi, Eksperimentasi P engaj aran
Matematika Dengan Menggunakon Media Komik
Ditinjau Dari Minay-fielajar Siswa, (Surakarta:
Skripsi Universitas Muhammad iy ah, 2009)
34 Herlina Avrilliyanti, dkk, Penerapan Media Komik
Untuk Pembelajaron Fisika Model
Kooperatif Dengan Metode Diskusi Pada Siswa
SMP Negeri 5 Surakarta Kelas VII Tohun Ajaran
201 l/201 2 Materi Gerak, (Surakarta: Universitas
Negeri Surakarta, 2013)
0
4 t,(
(
+
d
+ //
il
35 Annisa Nurul Aini Pasaribu dengan judul,
Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA pada Konsep Kondisi
L i n gkun gan Te rha dap Ke s e hat an, (Jakarta : S ki ps i
FITK UIN Jakarta, 2014)
36 Putri Septiani Wulandari dengan
judul,Pengembangan KOMIKUS (Komik Saku
Akuntansi) sebagai Media Pembelajaran
Akuntansi pada Materi Pokok Persamaan Dasqr
Akuntansi Untuk Siswa Kelas X AK di SMK N ITempel Tahun Ajaran 2014/2015, (Yogyakarla:
Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta ,2015)
d l"
No BAB III PENDAHULUAN
PA (AF
PBMBIMBII.{G
I
PEMBIMBING
III Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian : Refleksi
Pengembangan Pemehaman dan Penguasaaan
Metodologi Penelitian,(Malang: UIN Malang
Press, 2008), cet l, h.273
IL2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendididkan :
Pendekatan Kuantitarif, Kualitatif, dan R&D,
(Banding: Alfabeta, 2Ol3), cet. 13, h. ll43 Toto Fatoni, Penelitian Eksperiment, Makalah
Presentasi, diakses dari
http ://fi le. up i.edu/Direktori/Fl P/JU R. KU RI KU L
UM DAN TEK. PENDIDIKAN/I9600508I9850
3l-
TOTO FATHONI/PENELITIAN EKSPERIMEN
IL
{ IL
& IL
.pdI'
4 Burhan Bugin, Meodologi Penelitian Sosiql dan
Ekonomi : Format-format Kuantitatif dan
Kualitotif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, dqn Pemasaran,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet.1, h. l0l
5 Burhan Bugin, Meodologi Penelitian Sosial dan
Ekonomi : Format-format Kuantitatif dan
Kualitotif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, dan Pemosaran,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet.l, h. I l8
6 Sugiyono, lulelctdc Penelitian Penclididknn ;
Pendekalctn Kuantirari.f, KualitatiJ, dan R.&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 13, h. 308
1 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.102
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Prqktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
cet 14, h. 193
9 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2009) h. 67 d l.10 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),h. 40 {ll Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 165 d12 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan
Operasionalnya, (lakarta: PT Bumi Aksara, 2009), $ /t,
tl,
IL
& l"
d t,
\
cet 3, h,3l
l3 Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evaluasi
P endidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 80 4 ll-t4 Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evqluasi
P e ndidi kan, (Jakarta: B umi Aksara, 2007), h.7 4 d ll"l5 Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evoluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.1 | 5 & l"16 Guntur Nurcahyanto, E-book Uji Instrumen
Penelitian, diakses dari
h ttps ://ikhtiarn et. fi I es.wordpress. co m/2 0 1 3 I 03 I uii -
/*i nstrumen-pene litian-r,aiiditas-reliab i litas{in ekat-
kes u karan -dan-d"alza-p embeda2. pdf
t7 Darvanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakafla: Rineka
Cipta. 2012), h. 179- 1 80 t /-t8 Darvanto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2012), h. 183 (/
ft^t9 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,
2005), h.239 d /-
No BAB VI PENDAHULUAN
PARAF
PEMBIMBING
I
PEMBIMBING
III Eny Enawati dan Hilma Sari, "Pengaruh
Pengguanaan Media Komik Terhadap Hqsil
Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pontianak
pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit",
Jumal Pendidikan Matematika dan IPA
Vol. LNo. l, Januari 2010, h.34
,#
lt
2 Maifalinda Fatra, "Penggunaan KOMAT (Komik
Matematika) Pada Pembelajaran Matematika di
MI", lurnal Alogaritma Vol. 3. No l, Juni 2008,
h.80
-J Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno,
Strategi Belajor Mengajar,Melalui Penanaman
Konsep Umum&Konsep Islami, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2009), h. 21
4 Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT
citra Aditya Bakti,l994), h. 15 & t,t'
NIP. 19700606 199702 I 002 NIDN. 20141 1 8001
t,
Tnll,6iiarwati. M.Sc
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066Tgl. Terbit : I Maret 2010
No. Revisi: 0lHal vt
SURAT PERI\IOHONAN IZIN OBS;.]RYASI
Nomor : Un,0l/FI./KM.01 .31 ......12015Larnp. : -IJa[ : Obscn,asi
KepadaYth.
Bapak/lbu KepalaSMK Negeri 18 Jakarta
,4s s alamu' olaikutn wr.w, b
Dengan hormat kami sampaikan ba.hwa,
Nama
NIM
Jurusan
Seurester
l-r'nrl;usan:De iian Fakultirs Ilmu Talbiyah dan Kegurttan
Jakarta, 13 Oktober 2015
Zusrini
111i015000062
Pendidikan IPSlEkcnomi
IX (Sembilan)
Adalah benar mahasisu'a pada Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan UINSyarif Hidayatullah Jak-arta darr sehubungan dengan penulisan skripsi,mahasiswa tersebut perlu melakukan penelitian . Oleh karena itu, kami mohonkesediaan saudara untuk menerirrra nrahasisu,a tersebut dan memberikanbantuamya.
Demikianlah, atas perhatian.dan bantuan Saudara kami ucapkan terim,a kasih.
Was s alamu' alaikum w r.w b.
)
l7 199203 I 001
KEMENiERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl lr H Juanda No 95 CtcLtai 1S:12 tidcil.s:2
FORM (FR)
9!E4I!E nm o u orrr-nrv rzr w
to.Oo*r;@Tgl. Terbit I l\,4aret 2ojo
P E N ELITIAI,]
Lu-p. : Otnline/proposalHal : Permohonan Izin penelitian
Nomor : Un.0llF.1/KN,I 01.3 /
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Jakarta, I 5 Oktober 2015
KepadaYth.Kepala SMK Negeri 18 JakartadiTempat
As s alamu' qlaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sarnpaikan bahwa,
Judul skripsi : pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Aku,tansi pada
T,1",.::_*1Lr"rnal penyesuaian di SMK Negeri t8 Jakarta eun,,i
Zusrini
11110i5000037
Pendidikan IPS
1a (Sernbilan)
EAsperiment
adalah benar mahasiswa./i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakartayang sedang menyusun sl-ripsi, dan akan *".,gu.tuk* p"rr"ftioo (rir"t) aiirrarNegeri 1 8 Jakarta yang Bapak/Ibu pimpin.
uq.I'l( itu- karni mohon Bapalvlbu ,lapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan p eneiiti an dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasili.
Wassalamu' ulaikum wr.wb.
Tembusan:l. Dekan FITK2. Pembanfu Dekan Bidang Akaclernik3 lvlahasiswa yang bersangkutan
Purwanto, NI.pd04242000801 1 012
1.-.. _ r\dluf r-\
i :b
PEMERINTAH PROVINSI DAEMH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 18 JAKARTABIDANG STUDI KEAHLIAN: BISNIS DAN MANAJEMEN
. Ciputat Raya Komp. Bank Mandiri, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12110Telp. 7513729 Fax:75901184 e-mail:[email protected] website:smkn18.sch.id
SURAT KETERANGANNomor : 532.-1.851.7S
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1g
Jakarta, menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Sernester
: ZUSRINI
:1111015000037
: Pendidikan IPS
: lX (Sembilan)
Adalah benar mahasiswa Universitas lslam Negeri Jakarta telah mengadakan penelitian di
SMK Negeri 18 Jakarta pada 16 Oktober 2015 untuk mendapatkan data dalam rangkapenulisan skripsi dengan judul " Pengaruh Media Komik terhadap Hasil BetaiarAkuntansi pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian (Quasi Eksperimen) di SMKN 1g
Jakarta"
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
diperlukan.
rnanlb Dewi, M.Si
19880_?2010
2015'18 Jakarta,
BIODATA PENULIS
Zusrini, lahir di Jakarta Selatan pada hari Jumat 25
Juni 1993 dari pasangan Mochamat Hatta dan
Nurmanis, putri ke 5 dari empat bersaudara.
Bertempat tinggal di jalan Panti Asuhan Rt 001
Rw 02 No 60 desa Jurangmangu Timur kecamatan
Pondok Aren Tangerang Selatan. Penulis memulai
pendidikan di SD Negeri 02 Petungakan Jakarta
Selatan pada tahun 1999 sampai tahun 2005.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
SLTP Islam Al-Fajar Arteri Pondok Indah pada
tahun 2005 sampai tahun 2008. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri 90 Jakarta Selatan pada tahun 2008 samapai tahun 2011. Tamat dari SMA
penulis melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2011
melalui jalur ujian mandiri dan diterima sebagai Mahasiswi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada Fakultas Ilmu Tarbiiyah dan Keguruan di jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi ekonomi hingga sekarang.