Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI PADA SISWA
KELAS VIII DI SMPN 178 JAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dewi Sa’diyah (11140110000002)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Dewi Sa’diyah (NIM: 11140110000002). Pengaruh Media Komik Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII di
SMPN 178 Jakarta. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh pada
penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 178
Jakarta Tahun pelajaran 2018-2019.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian
ini peneliti membagi dua kelas yaitu kelas eksperimen pada VIII.3 dan kelas
kontrol pada VIII.7. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi point
biserial untuk soal pilihan ganda dan Product Moment untuk soal Uraian.
Sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-t yaitu diperoleh
nilai thitung = 3.50 lebih kecil dari ttabel = 1.66691 dengan taraf signifikan 0.05.
Kata Kunci : Media Komik, Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Dewi Sa'diyah (NIM: 11140110000002). The Influences of the Media Comic
for its Improvement in the Learning of Islamic religious education students
class VIII at SMPN 178 Jakarta. The major of Islamic Education, Faculty of
Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2019.
This study aims to proved the influence on the use of comic media on
improvement in the result of learning students on the islamic education lessons..
This research was implemented at SMPN 178 Jakarta school of 2018-2019.
The method of employed in this research is an experiments. In this research
researchers divided the two classes of experimental class in VIII.3 and the control
class at VIII.7. Data collection techniques using written tests, observation,
documentation, and interviews. The validity test instrument uses correlation point
biserial for multiple choice questions and Product Moment for the description
questions. While its reliability test uses the Alpha formula.
Based on the results of hypothesis test using the t-test, it is obtained that the value
of tcount = 3.50 is smaller than ttable = 1.66691 with a significantly of 0.05 levels.
Keywords: Comics media, Learning results.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur penulis haturkan ke
hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk jalan
yang diridhai Allah.
Tidak ada perjuangan yang mudah dan tidak ada perjuangan yang tidak
menemui rintangan. Tetap semangat disiplin dan kerja keras adalah kunci
mengatasi semua rintangan itu. Begitu pula yang dihadapi penulis pada prosesnya
penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi. Akan
tetapi, berkat pertolongan Allah SWT serta motivasi dan bantuan yang diberikan
oleh berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil sehingga semua
hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi.
Skripsi ini disusun menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi
pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul Pengaruh
Media Komik terhadap Peningkatan Hasil Belajar PAI Pada Siswa Kelas VIII
SMPN 178 Jakarta Tahun pelajaran 2018/2019. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang
dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi
dari berbagai pihak, untuk menuju sebuah keberhasilan ada proses yang harus
dijalani. Mudah-mudahan Allah SWT membalas jasa dan pengorbanan mereka
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Abdul Haris, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Drs. Rusdi Jamil, M.Ag Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
iv
4. Prof Dr. H. Munzier Suparta, M.A. Dosen Penasehat Akademik.
5. Dr. Bahrissalim, M.A. Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan.
6. Drs. Agus Isnadi, M.Pd. Kepala SMPN 178 Jakarta yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SPMN 178 Jakarta.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah mencurahkan
ilmunya, semoga ilmu yang telah diterima penulis dapat bermanfaat.
8. Kepala Perpustakaan beserta seluruh Staff Karyawan, baik Perpustakaan
Tarbiyah maupun Perpustakaan Umum yang telah membantu penulis dalam
menemukan sumber-sumber/referensi yang dibutuhkan.
9. Seluruh Staff Karyawan di berbagai tingkatan dari Jurusan sampai pusat yang
telah membantu penulis dalam hal administrasi kampus.
10. Yang paling istimewa untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Tuchidi dan
ibunda Jamingatul Fakhiroh serta anggota keluarga yang lain yang selalu
memberikan dukungan moril maupun materil yang selalu menginspirasi
penulis.
11. Terkhusus untuk Siti Rohaeza yang selalu memberikan suport semangat
kepada penulis.
12. Teman-teman seperjuangan keluarga besar PAI angkatan 2014, IMAKE
UIN Jakarta, HIQMA UIN Jakarta, IMADU UIN Jakarta serta semua
sahabat-sahabat yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Untuk mereka semua, penulis mengucapkan “jazakakumullah khairan katsiran”.
Semoga semua yang telah diberikan kepada penulis akan dibalas kebaikannya
oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini
sangat diharapkan agar dapat dijadikan pelajaran dan perbaikan untuk penelitian
selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi
setiap orang yang membacanya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
v
Jakarta, 18 April 2019
Penulis
Dewi Sa’diyah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR UJI REFERENSI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
LAMPIRAN ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................ 8
D. Tujuan Masalah ............................................................................................. 9
E. Manfaat Hasil Penelitian................................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 10
A. Hasil Belajar ................................................................................................ 10
1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................................... 10
2. Jenis-jenis Hasil Belajar ......................................................................... 11
3. Pengertian Belajar .................................................................................. 12
4. Teori Belajar ........................................................................................... 13
5. Prinsip-prinsip Belajar ............................................................................ 14
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar................................... 15
B. Pendidikan Agama Islam ............................................................................. 17
vi
C. Media Pembelajaran .................................................................................... 20
1. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................. 20
2. Fungsi Media Pembelajaran ................................................................... 22
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ............................................................. 26
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ................................................ 27
D. Komik .......................................................................................................... 29
1. Pengertian Komik ................................................................................... 29
2. Macam-macam Komik ........................................................................... 30
3. Kelebihan dan Kekurangan Komik ........................................................ 32
4. Komik Sebagai Media Pembelajaran ..................................................... 33
5. Membuat Komik ..................................................................................... 33
E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 33
F. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 35
G. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 37
A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 37
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................................... 37
C. Variabel Penelitian....................................................................................... 39
D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 40
1. Populasi .................................................................................................. 40
2. Sampel .................................................................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 41
1. Tes .......................................................................................................... 41
2. Observasi ................................................................................................ 43
3. Dokumentasi ........................................................................................... 44
4. Wawancara ............................................................................................. 44
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 45
G. Uji Coba Instrumen ..................................................................................... 46
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 57
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 57
vii
1. Sejarah Singkat Sekolah ......................................................................... 57
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah .............................................................. 57
a. Visi ..................................................................................................... 57
b. Misi..................................................................................................... 58
c. Tujuan................................................................................................. 58
3. Guru dan Tenaga Kependidikan SMPN 178 Jakarta .............................. 58
4. Siswa Siswi SMPN 178 Jakarta ............................................................ 59
5. Sarana dan Prasarana SMPN 178 Jakarta ............................................... 59
B. Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMPN 178 Jakarta ................................ 60
C. Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa .................................... 62
D. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen .............. 73
E. Uji Prasyarat Analisa dan Pengujian Hipotesis ........................................... 74
F. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa ............................................ 78
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 79
BAB V KESIMPPULAN ...................................................................................... 80
A. Kesimpulan .................................................................................................. 80
B. Implikasi ...................................................................................................... 80
C. Saran ............................................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Pre-Test and Post-Test Group Design ................................................. 39
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................................ 42
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .............................................................. 45
Tabel 3. 4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal.......................................................... 50
Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ........................................................... 51
Tabel 4. 1 Nilai Pretest Kelas Kontrol (Media Powerpoint) VIII.7...................... 63
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ......................................... 64
Tabel 4. 3 Nilai Preetest Kelas Eksperimen (Media Komik) VIII.3 ................... 65
Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen................................... 67
Tabel 4. 5 Nilai Posttest Kelas Kontrol (Media Powerpoint) VIII.7 .................... 68
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol ....................................... 70
Tabel 4. 7 Nilai Pottest Kelas Eksperimen (Media Komik) VIII.3 ...................... 71
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen ................................. 72
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ................ 73
Tabel 4. 10 Rekapitulasi Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ............. 73
Tabel 4. 11 Rekapitulasi Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................................................ 74
Tabel 4. 12 Rekapitulasi Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................................................ 75
Tabel 4. 13 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................................................ 75
Tabel 4. 14 Rekapitulasi Uji Homogenitas Posttest kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................................................ 76
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4. 1 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ........................................ 65
Grafik 4. 2 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen ................................. 67
Grafik 4. 3 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol....................................... 70
Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen ................................. 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 3 Kisi kisi Instrumen Tes
Lampiran 4 Uji Coba Soal Pretest & Posttest
Lampiran 5 Kunci Jawaban Uji Coba Soal
Lampiran 6 Uji Validitas Soal
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Soal
Lampiran 8 Uji Daya Beda Soal
Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Soal
Lampiran 10 Soal Pretest & Posttest
Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal
Lampiran 12 Uji Normalitas
Lampiran 13 Uji Homogenitas
Lampiran 14 Lembar Pra Observasi
Lampiran 15 Lembar Aktivitas Mengajar
Lampiran 16 Lembar Wawancara
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 18 Skrip Komik
Lampiran 19 Komik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
ialah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1
Menurut Lengeveld, pendidikan itu ialah pemberian bimbingan atau
bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pendidikan itu terjadi melalui
pengaruh dari seseorang yang telah dewasa kepada orang yang belum dewasa.2
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.3
Pendidikan formal yang berlangsung di sekolah merupakan bagian dari
pendidikan seumur hidup yang ditempuh seseorang.4
Setiap lembaga pendidikan, sejak dari taman kanak–kanak sampai dengan
perguruan tinggi, masing-masing mempunyai tujuan yang hendak dicapai, dan
tujuan itu berbeda-beda satu sama lain berdasarkan pada jenis lembaga dan untuk
siapa lembaga itu disediakan.5 Setiap jenjang pendidikan juga memiliki macam-
macam mata pelajaran yang berbeda beda, salah satunya adalah mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2013), Cet. 18, hal 10 2 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Perss, 2005), hal. 8 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, hal.2 4 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Perss, 2003),
Cet.4, hal.102 5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2014),
Cet. 16, hal. 85
2
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu disiplin yang sangat penting
yang menduduki posisi amat penting di ajaran ilmu Islam. Sehingga, ilmu ini
tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun juga menuntut semua siswa untuk
memahaminya sebagai bekal agar siswa dapat mengenal ajaran Islam secara baik
dan benar.
Orientasi utama dari pendidikan agama adalah membentuk insan kamil
yakni manusia yang sempurna. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 yang menyatakan
bahwa sasaran yang ingin dicapai dari pendidikan agama adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh, tanggung jawab,
mandiri, terampil, serta sehat jasmani dan rohani.6
Pada kenyataannya banyak siswa di sekolah umum yang kurang
menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam. Salah satu penyebabnya adalah
siswa menganggap mata pelajaran ini tergolong mata pelajaran yang banyak
menghafal menggunakan bahasa arab. Pendidikan Agama Islam ini tergolong
membosankan. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam penyajian materi dikelas
masih menggunakan pendekatan yang kurang relevan, yaitu metode atau strategi
pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah saja tanpa disertai metode
pembelajaran yang menarik lainnya atau menggunakan media pembelajaran yang
itu itu saja menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung monoton, siswa
tidak semangat, sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak
jarang siswa yang asik bermain atau bersenda gurau degan teman sebelahnya.
Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang dapat memuaskan pelanggan,
baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.7 Proses dapat dikatakan
bermutu tinggi, bila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input
sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, dan peralatan) dilakukan secara harmonis,
sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan
6 Suparta, Pengantar Teori dan Aplikasi Kurikulum PAI, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016), hal. 265 7 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014),
Cet.4, hal. 77
3
(enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-
benar mampu memberdayakan peserta didik.8
Namun perolehan hasil belajar Pendidikan Agama Islam belum
memperlihatkan hasil yang merata, kebanyakan keberhasilan yang dicapai masih
didominasi oleh siswa yang antuasias mendengarkan materi yang disampaikan
guru saja. Masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang telah
ditetapkan sekolah, yaitu sebesar 75. Berdasarkan wawancara singkat dengan guru
mata pelajaran, dari 36 siswa di kelas VIII.3 setidaknya masih terdapat 10 siswa
yang memperoleh nilai dibawah 75 saat melakukan ulangan harian. Hal tersebut
membuktikan bahwa masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami
materi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, bahkan jumlahnya
mencapai 30% dari total siswa.
Snelbeker dalam buku Rusmono mengatakan bahwa perubahan atau
kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar
adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana
perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.9
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.
Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam
kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.10
Agar siswa tidak bosan dalam memahami pelajaran Pendidikan Agama
Islam di kelas, maka diperlukan guru yang kreatif, guru yang dapat memilih
media, metode, serta pendekatan yang tepat dengan kondisi siswanya, sehingga
proses pembelajarannya merupakan proses pembelajaran yang berkualitas, efisien,
dan mempunyai daya tarik yang membuat proses pembelajaran tersebut menjadi
menyenangkan. Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik dalam proses
pembelajaran.
8 Ibid., hal. 78 9 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu, (Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2014), Cet.2, hal.7-8 10 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2010), Cet.5, hal. 97
4
Salah satunya dengan menggunakan media yang tepat yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi, terutama dengan mempertimbangkan keadaan peserta
didik sebagai objek pembelajaran. Karena penggunaan media pembelajaran yang
monoton merupakan faktor utama gagalnya proses pembelajaran. Maka dari itu
perlu dicari suatu strategi pembelajaran yang tepat.
Guru dapat menggunakan berbagai alat dan media yang dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
Alat dan media pembelajaran diperlukan dalam memfasilitasi pertemuan
antara guru dan murid dalam proses pembelajaran, sehingga keduanya merasa
nyaman, aman dan dapat berinteraksi dalam proses pembelajaran dengan baik.
Alat dan media pembelajaran semakin maju sesuai dengan perkembangan sains
dan teknologi. Guru harus pandai memilih media pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan kondisi serta lingkungan belajar seperti media cetak, media grafika,
media audio, slide, dan film.11
Karena pada nyatanya saat ini, siswa kurang suka membaca buku-buku
teks pelajaran, apalagi buku yang minin gambar dan kurang ilustrasi yang
menarik. Dilihat dari penyajian pesannya, buku teks pelajaran cenderung
informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang
luas dan umum sehingga proses komunikasi yang berlangsung menjadi satu arah
dan pembaca cenderug pasif.
Yunus dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan sebagai
berikut:
را فى الحوا س و اضمن الفهم .... فماراءكمن س ان ها أعظم تأ ثي م
Maksudnya: bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya
bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman ... orang yang mendengarkan
11 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi: Hadis hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012)
hal. 331-332
5
saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dibanding dengan mereka yang
melihat, atau melihat dan mendengarnya.12
Banyak media yang dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran
agar tidak terasa monoton. Misal : media audio, media visual, media audio visual,
atau multimedia.
Media pendidikan sebagai salah-satu sumber belajar yang dapat
menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut.13
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara ( و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media.14
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.15
Yudhi Munadi dalam bukunya mengatakan bahwa Media pembelajaran
dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif”.16
Dalam buku Azhar Arsyad, Humalik mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) Ed.1, Cet.14,
hal.16 13 Arief S Sadiman (dkk), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 14 14 Azhar Arsyad, Op.Cit., Cet.14, hal.3 15 Arief S Sadiman (dkk), Op.Cit., hal.7 16 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada, 2010), hal.7-8
6
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan mebawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat pada itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data, dengan menarik dan terpercaya, memudakan penafsiran data,
dan memadatkan informasi.17
Kali ini peneliti akan mencoba menggunakan media berbasis visual. Media
berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat
pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.18
Salah satu jenis dari media visual adalah komik. Eisner dalam buku Komik
Dunia Kreatif Tanpa Batas karta Indiria Maharsi mendefinisikan komik sebagai
squential Art. Yaitu; “susunan gambar dan kata kata untuk menceritakan sesuatu
ataua mendramatisir suatu ide”.19
Tidak dapat dipungkiri bahwa komik merupakan salah satu alat
komunikasi massa yang dikemas dalam sajian yang unik yaitu penggabungan
antara teks dan gambar/ilustrasi.
Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik
biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang
sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat
pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi
ia dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan
17 Azhar Arsyad, Op.Cit., hal. 15-16 18 Ibid, hal. 91 19 Indiria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2011),
Cet.1, hal.3
7
antara bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi
pesan dimaksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus dan tetap dalam
jalurnya.20
Dalam satu kelebihan komik adalah ekspresi dalam gambar membuat
pembaca terlibat emosional dan termotivasi untuk membacanya sampai selesai.
Sehingga proses pembelajaran dengan komik sebagai media visual pembelajran
dapat meningkatkan minat membaca siswa, hal ini akan sangat berdampak baik
untuk memahami materi yang akan di ajarkan. Dan diharapkan dapat meningkatka
hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
Kehadiran komik dalam ranah komunikasi dan seni visual sudah bukan
menjadi anomali yang ‘heboh’ karena keunikannya masyarakatpun ternyata
mampu menerima dengan baik. Hal ini kontras sekali dengan riwayat perjalanan
komik yang dahulu dicap sebagai media perusak moral dan etika generasi muda.
Bahkan kehadirannya dibatasi dan ditekan oleh para eksekutor yang notabene
tidak mengerti akan kedasyatan seni vusial ini. Namun saat ini ketika wacana
yang dimiliki masyarakat semakin meluas dan merujuk pada prespektif gelobal
dna tingkat pemahaman intelektual serta keterbukaan informasi yang makin
meluas maka media unik yang bernama komik ini mendapat simpati masyarakat.21
Sekarang ini sudah banyak terdapat komik-komik pendidikan yang
mudah dijumpai di internet maupun toko buku dan siap digunakan langsung
sebagai media pembelajaran di sekolah. Namun perlu pemilihan yang cermat agar
materi yang disajikan tidak terlalu luas. Penulis mempunyai ide untuk membuat
sebuah media komik yang akan disesuaikan dengan materi siswa. Diharapkan
media komik ini dapat memotivasi dan membantu siswa dalam memahami materi,
sehingga hasil belajar Pendidikan matematika siswa meningkat.
Hasil belajar akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan apabila ada
kesesuaian metode belajar dengan materi ajar dan dalam proses pembelajarannya
terjadi interaksi antara siswa dengan lingkunganya sehingga diharapkan terjadinya
perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
20 Yudhi Munadi, Op.Cit., hal. 100 21 Indiria Maharsi, Op.Cit., hal.6
8
Untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana penggunaan media komik
di SMPN 178 Jakarta, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Media Komik Terhadap Peningkatan Hasil Belajar PAI Pada Siswa
Kelas VIII di SMPN 178 Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019”
B. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi
permasalahan pada beberapa hal, yaitu:
1. Masih terdapat pola pendekatan menggunakan media yang monoton dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 178 Jakarta.
2. Keterbatasan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 178
Jakarta terhadap media pembelajaran.
3. Kurangnyanya minat siswa SMPN 178 Jakarta dalam kegiatan
pembelajaran.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun pembatasan dan perumusan masalah ini, antara lain:
1. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang diidentifikasikan, peneliti membatasi
masalah yang diteliti, yaitu mengenai:
a. Implementasi media komik dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMPN 178 Jakarta.
b. Pengaruh signifikan antara media komik terhadap hasil belajar
Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMPN 178 Jakarta.
c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada bab “
Makanan dan Minuman Halal dan Haram”.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar berlakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
9
Apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan media komik terhadap
peningkatan hasil belajar PAI siswa kelas VIII di SMPN 178 Jakarta?
D. Tujuan Masalah
Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh
pembelajaran menggunakan media komik terhadap peningkatan hasil belajar PAI
siswa kelas VIII di SMPN 178 Jakarta..
E. Manfaat Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa manfaat yang diantaranya sebagai
berikut:
a. Bagi Penulis
1) Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam perkuliahan.
2) Penelitian dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan
pemahaman dari sebuah informasi atau fakta yang terjadi.
3) Melatih penulis dalam hal tanggungjawab.
b. Bagi Peserta Didik
1) Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan, memberikan
motivasi serta menimbulkan kreatifitas dalam belajar untuk meningkatkan
hasil belajarnya.
2) Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan mudah tanpa merasa
terbebani.
3) Siswa dapat mengembangkan kopetensi siswa sesuai dengan yang
digariskan kurikulum.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Dalam jurnal pendidikan vokasi, Sudijono mengungkapkan hasil belajar
merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses
berpikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya,
yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan
(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta didik.22
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentukan bangunan ruang), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberi respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
caracterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-
routine, dan rountinized. Prikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.23
Snelbeker dalam buku Strategi Pembelajaran dengan Problem Based
Learning itu Perlu mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang
diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil
belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang
berubah sebagai akibat dari pengalaman.24
22 Valiant Lukad Perdana Sutrisno dan Budi Tri Siswanto, Jurnal Pendidikan Vokasi
Volume 6, Nomor 1, Februari 2016, hal. 114 23 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016), Cet.VX, hal.6-7 24 Rusmono, Loc.Cit., hal.8
11
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.25
2. Jenis-jenis Hasil Belajar
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:26
a) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis
b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.
c) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
d) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dankoordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Hasil belajar mempunyai tiga jenis aspek meliputi pemahaman konsep
(aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek
afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:27
1) Pemahaman konsep
Pemahaman adalah kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman yaitu seberapa besar siswa mampu
menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang
ia baca dan yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang ia lakukan.
25 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,
2013), Cet.1, hal. 5 26 Agus Suprijono, Op.Cit., hal.5-6 27 Ahmad Susanto, Op.Cit., hal. 6-10
12
2) Keterampilan proses
Keterampilan proses adaah keterampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasari sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu.
3) Sikap
Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata melainkan
mencakup pula aspek respon fisik. Komponen afektif merupakan perasaan
yang menyangkut emosional.
3. Pengertian Belajar
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah
dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan
aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun
tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktifivitas di dalam kehidupan
sehari hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita
katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya
dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi
usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya
aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.28
Belajar adalah contoh kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau sekeluarganya sendiri.29
Secara sederhana Anthony Robbins, mendefinisikan belajar sebagai
proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah di
pahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.30
28 Ainurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Penertbit Alfabeta, 2014), hal.33 29 Muhibbin Syah, Op.Cit., hal 87 30 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), Ed.1, Cet.4, hal. 15
13
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan
segala aspek, bentuk, dan menifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik
khususnya para guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka
terhadap proses belajar dan hal hal yang berkaitan dengannya mungkin akan
mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta
didik. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghasilkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran.31
4. Teori Belajar
Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum
atau kumpulan kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan
penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa
belajar.32
Berikut ini adalah beberapa kelompok teori yang yang memberikan
pandangan khusus tentang belajar, diantaranya: (a) Behaviorisme, (b)
Kognitivisme, (c) Teori belajar Psikologi sosial, dan (d) Teori belajar gagne.
a. Behaviorisme
Para penganut teori behaviorisme meyakini bahwa manusia sangat
dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang
memberikan pengalaman-pengalaman tertentu kepadanya.33
b. Kognitivisme
Kognitivisme merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai
pembahasan juga sering disebut model kognitif (cognitive model) atau
model perseptual (perceptual model).34
31 Muhibbin Syah, Loc.Cit., hal 87 32 Ibid., hal 102 33 Ainurrahman, Op.Cit., hal.39 34 Ibid., hal.44
14
c. Teori Belajar Psikologi Sosial
Pandangan prikologi sosial secara mendasar mengungkapkan bahwa belajar
pada hakikatnya merupakan suatu proses alami. Semua orang mempunyai
keinginan untuk belajar tanpa dapat dibendung oleh orang lain.35
d. Teori Belajar Gagne
Teori belajar yang disusun Gagne merupakan perpaduan yang seimbang
antara behaviorisme dan Kognitivisme yang berpangkal pada teori
pengolahan informasi. Menurut Gagne cara berpikir seseorang tergantung
pada: (a) keterampilan apa yang telah dimilikinya, (b) keterampilan serta
hirarki apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas.36
5. Prinsip-prinsip Belajar
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah
pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran
harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak
dari kebutuhan internal siswa untuk belajar.37 Namun demikian marilah kita
susun prinsip-prinsip belajar itu, sebagai berikut: 38
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
aktif.
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
35 Ibid., hal.46 36 Ibid., hal.46-47 37 Ibid., hal.113 38 Slameto, Op.Cit., hal. 27-28
15
b. Sesuai hakikat belajar
1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.
3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yag lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang
diharapkan.
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar
1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkalu-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keadaan (situasi) diri sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang
memberi pelajaran, teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang
ditempuh merupakan faktor yang mempunyai pertalian erat satu dengan yang
lain. Itu semua merupakan komponen keadaan (situasi) belajar yang menjadi
salah satu unsur penting dalam belajar.39
Dari dimensi siswa, masalah-masalah belajar yang dapat muncul
sebelum kegiatan belajar dapat berhubungan dengan karakteristik/ciri siswa,
baik berkenaan dengan minat, kecakapan maupun pengalaman-pengalaman
39 Lukmanul Hakiim, Perencanaan pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),
hal 38
16
selama proses belajar. Masalah belajar seringkali berkaitan dengan sikap
terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan pembelajaran,
menyimpan pesan, menggali kembali pesan yang telah tersimpan, untuk hasil
belajar.40
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita
bedakan menjadi tiga macam, yakni:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa.41 Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas
menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan.42
a. Faktor Fisiologis (Jasmaniah)
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani
dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil
belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan
belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi,
sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat
lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam
menerima pelajaran.
b. Faktor Psikologis
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi
psikologis yang berbea-beda. Beberapa faktor psikologis yang dapat
diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.43
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.44 Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar,
dapatlah dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor
40 Ainurrahman, OP.Cit., hal.177 41 Muhibbin Syah, Op.Cit., hal 129 42 Slameto, Op.Cit., hal. 54 43 Yudhi Munadi, Op.Cit. hal.24-25 44 Muhibbin Syah, Loc.Cit., hal 129
17
sekolah dan faktor masyarakat.45 Menurut Yudhi Munadi dalam bukunya
yang berjudul Media Pembelajaran mengemukakan bahwa faktor eksternal
meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.
a. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat
pula berupa lingkungan sosial.
b. Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,
sarana dan fasilitas, dan guru.46
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari meteri-materi pelajaran.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap
ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya,
biasanya cenderung mengambil pendekatan belajaryang sederhana dan tidak
mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor
internal)dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor eksternal),
mungkin akan memilih pendekatan belajar yang mementingkan kualitas hasil
belajar. Jadi, karena pengaruh pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul
siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers
(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.47
B. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
45 Slameto, Op.Cit., hal. 60 46 Yudhi Munadi, Op.Cit, hal.31-32 47 Muhibbin Syah, Loc.Cit., hal 129
18
Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
ialah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.48
Menurut Lengeveld, pendidikan itu ialah pemberian bimbingan atau
bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pendidikan itu terjadi melalui
pengaruh dari seseorang yang telah dewasa kepada orang yang belum dewasa.49
Dalam konteks keislaman, definisi pendidikan pendidikan sering disebut
juga dengan berbagai istilah, yakni al-tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’lib, dan al-
riyadhah (Muhaimin dan Mujib, 1993:97).50
Menurut W.J.S. Purwadarminta dalam buku Ilmu Pendidikan karya Drs.
Tatang S., M.Si., secara linguistic, sebagai kata benda, pendidikan berarti proses
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.51 Sedangkan
Agama adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh seseorang.
Dan Islam adalah kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan,
kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau
menerima; berakar dari huruf sin lam mim (s-l-m). Kata dasarnya adalah salima
yang berarti sejahtera, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar selamat
(yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat).52
Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah suatu pembelajaran yang dilakukan
oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai
Agama Islam (akidah dan syari’ah serta akhlak yang mengatur hidup dan
kehidupan manusia manusia dalam hubungan kehidupan).
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu disiplin yang sangat penting
yang menduduki posisi amat penting di ajaran ilmu Islam. Sehingga, ilmu ini
tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun juga menuntut semua siswa untuk
48 Muhibbin Syah, Op.Cit., hal. 10 49 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Perss, 2005), hal. 8 50 Mahmud, Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 1 51 Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012) Cet.1, hal. 13 52 Mohammad Daud Ali, Pendiidkan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2005), hal. 49
19
memahaminya sebagai bekal agar siswa dapat mengenal ajaran Islam secara baik
dan benar.
Orientasi utama dari pendidikan agama adalah membentuk insan kamil
yakni manusia yang sempurna. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 yang menyatakan
bahwa sasaran yang ingin dicapai dari pendidikan agama adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh, tanggung jawab,
mandiri, terampil, serta sehat jasmani dan rohani.53
Sejak awal kemerdekaan, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
dimasukkan ke kurikulum sekolah umum dalam berbagai jenjangnya. Dalam
perkembangannya, PAI telah diajarkan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan juga Perguruan tinggi Umum (PTU). Secada kontitusial,
kehadiran mata pealajaran PAI di sekolah umum, sekolah kejuruan, dan perguruan
tinggi umum relevan dengan makna dan tujuan yang terkandung dalam ideologi
Negara, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pembukaan UUD
1945 dikatakan : ‘Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap’. Atas dasar itu, maka dalam batang tubuh
UUD 1945 diatur hal yang berhubungan dengan ketuhanan, seperti tercantum
dalam pasal 29 ayat 1 dan 2 : 54
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa;
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan
itu.
53 Suparta, Pengantar Teori dan Aplikasi Kurikulum PAI, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016), hal. 265 54 Abdullah Idi dan Safarina. Etika Pendidikan : Keluarga, Sekolah dan Masyarakat,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. 167
20
Menurut Muhaimin, materi Pendidikan Agama Islam harus memenuhi
syarat sebagai berikut : 55
a. Materi yang tersusun tidak menyalahi fitrah manusia.
b. Adanya relevansi dengan tujuan Pendidikan Agama Islam.
c. Disesuaikan dengan tingkat perkembangan, potensi dan usia peserta didik.
d. Perlunya membawa anak didik kepada objek empiris, sehingga anak didik
memiliki kemandirian dan termotivasi untuk mengembangkan dan menekuni
profesi yang dipilihnya.
e. Materi Pendidikan Agama Islam harus disusun secara integral, terorganisasi
dan terlepas dari segala kontradiksi antara materi satu dengan materi yang
lainnya.
f. Materi Pendidikan Agama Islam harus ada relevansinya dengn masalah-
masalah mutakhir.
g. Materi yang diajarkan bukan hanya bersifat teoritis akan tetapi juga harus
bersifat praktis.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media menurut batasannya adalah perangkat lunak yang berisi pesan
(atau informasi) pendidikan yang lazimnya disajikan dengan menggunakan
peralatan.56
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara ( و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
55 Suparta, Op.Cit., hal. 264 56 Arief S. Sadiman dkk, Op.Cit., hal.83
21
media.57 Menurut penulis, media adalah suatu alat yang digunakan dalam proses
belajar mengajar.
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau
diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau
informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Yang dimaksud pesan atau informasi
dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.
Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan
dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu
digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media.58
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian
yang berbeda. Media adalah bentuk bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar dan dibaca.59
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar
(siswa).60
Media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses pendidikan di
sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru
profesional.61
Kemudian menurut Yudhi Munadi dalam bukunya, Media pembelajaran
dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
57 Azhar Arsyad, Loc.Cit., hal.3 58 Ahmad Rohani HM, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997)
Cet.1, hal.1 59 Arief S. Sadiman dkk, Loc.Cit., hal.7 60 Zainal Aqib, Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif),
(Bandung: CV Yrama Widya, 2013), hal.50 61 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), Cet.VII,
hal.1
22
belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif”.62
Dapat disimpulkan bahwa media adalah seluruh alat yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada penerima sehingga dapat sampai kepada
pikiran, perasaan, dan perhatian sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan
efisien.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam
kegiatan belajar.
Dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.63 Yunus (1942:78)
dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan sebagai berikut:
ع م س ن م ك اء ار م .... ف م ه ف ال ن م ض ا و ا س و ح ى ال ا ف ر ي ث أ ت م ظ ع ا أ ه ن ا
Maksudnya: bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi
indera dan lebih dapat menjamin pemahaman ... orang yang mendengarkan saja
tidaklah sama tingakat pemahamannya dibanding dengan mereka yang melihat,
atau melihat dan mendengarnya.64
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai
penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.65
Menurut Derek Rowntree, media pendidikan (media instruksional
edukatif) berfungsi: 66
a. Membangkitkan motivasi belajar.
b. Mengulang apa yang telah dipelajari.
c. Menyediakan stimulus belajar.
62 Yudhi Munadi, Loc.Cit., hal.7-8 63 Azhar Arsyad, Loc.Cit., hal.15 64 Azhar Arsyad, Loc.Cit., hal.16 65 Yudhi Munadi, Op.Cit., hal.37 66 Ahmad Rohani HM, Op.Cit, hal.7-8
23
d. Mengaktifkan respon peserta didik.
e. Memberikan balikan dengan segera.
f. Menggalakkan latihan yang serasi.
Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi , (b) fungsi afektif, (c) fungs
kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.
Fungsi afektif media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkontrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatkannya kembali.67
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi media insruksional edukatif
adalah: 68
a. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
b. Memperjelas informasi pada waktu tatap muka dalam proses belajar
mengajar.
c. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Mendorong motivasi belajar.
e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyampaikannya.
f. Menambah variasi dalam menyajikan materi.
67 Azhar Arsyad, Op.Cit, hal.16-17 68 Ahmad Rohani HM, Op.Cit, hal.9-10
24
g. Menambah pegertian nyata tentang suatu pengetahuan.
h. Memberi pengalaman-pengalaman yang tidak diberikan guru, serta
membuka cakrawala yang lebih luas, sehingga pendidikan bersifat
produktif.
i. Memungkinkan peserta didik memilih kegiatan belajar sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya.
j. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru,
peserta didik dengan peserta didik serta peserta didik dengan
lingkungannya.
k. Mencegah terjadinya verbalisme.
l. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
m. Dengan menggunakan media instruksional edukatif secara tepat, dapat
menimbulkan semangat, yang lesu menjadi bergairah, pelajaran yang
berlangsung menjadi lebih hidup.
n. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan – pesan
(informasinya sangat membekas, tidak mudah lupa).
o. Dapat mengatasi watak dan pengalaman yang bebeda.
Dalam buku media pembelajaran yang ditulis oleh Yudhi Munadhi,
fungsi media pembelajaran adalah:69
1) Sumber Belajar
Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Maksud dari
sumber belajar yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-
lain.
2) Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata
(simbol veral) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak
didik.
69 Yudhi Munadi, Op.Cit., hal. 37-48
25
3) Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik)
umum yang dimilikinya. Berdasaarkan karakteristik umum, media memiliki
dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan
mengatasi keterbatasan inderawi.
4) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terbagi kedalam 3 macam yaitu:
a) Fungsi atensi yaitu media pebelajaran dapat meningkatkan perhatian
siswa terhadap materi ajar. Dengan demikian media pembelajaran
mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.
b) Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan
atau penolakan siswa terhadap sesuatu.dengan adanya media
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban
pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang
diikutinya.
c) Fungsi kognitif yaitu siswa yang belajar melalui media pembelajaran
akam memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang
mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda,
atau kejadian/peristiwa. Media pembelajaran ikut andil dalam
mengembangkan kemampuan kognitif siswa.
5) Fungsi Imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan
imajinasi siswa. Dengan media pembelajaran, siswa mampu menumbuhkan
kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang, atau
mengambil bentuk fantasi (khayalan) yang disominasi kuat oleh pikiran-
pikiran autistik
6) Fungsi motivasi
Media pembelajaran dapat membantu para guru untuk
mendorong, mengaktifkan dan menggerakan siswanya secara sadar untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga motivasi belajar
siswa meningkat.
26
7) Fungsi sosio-kultural
Media pembelajaran mampu mengatasi hambatan sosio-kulturan
antar peserta komunikasi pembelajaran. Media memudahkan guru untuk
memahami karakteristik siswa yang tidak sedikit jumlahnya apalagi bila
latar belakan guru dengan siswanya berbeda, seperti adat, budaya,
lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu, media pembelajaran memiliki
kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan,
dan menimbulkan persepsi sama.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua
jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan
terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan
media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk
maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design).70
Menurut Harjanto dalam bukunya, ada beberapa jenis media pendidikan
yang biasa digunakan dalam proses pengajaran : 71
a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik, dan lain-lain.
b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid
model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama,
dan lain-lain.
c. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lain.
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan.
Kemudian Yudhi Munadi dalam bukunya berpendapat bahwa media
dalam proses pembelajran dapat dikelompokkanmenjadi 4 kelompok besar,
yakni media audio, media visual, media audio visual, dan media multimedia.72
70Arief S. Sadiman dkk, Loc.Cit. , hal.83 71 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta,1997), hal. 237-238 72 Yudhi Munadi, Op.Cit., hal.54-57
27
a. Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan
hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Jenis jenis media
yang temasuk dalam media ini adalah program radio, dan program media
rekam (software).
b. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Yang
termasuk dalam jenis ini adalah media cetak verbal, media cetak grafis, dan
media visual non cetak. Seperti buku, majalah, koran, modul, komik, dan
lain-lain, bisa juga dibuat dalam bentuk tayangan yakni melalui projectable
aids, atau alat-alat yang mampu memproyeksikan pesan-pesan visual seperti
digital projector (biasa disebut LCD atau infocus), dan lain-lain.
c. Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses. Contohnya seperti film, video,
televisi, dan dapat juga disambungkan pada alat proyeksi (projectable aids).
d. Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran. Yakni termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu
yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui computer dan
internet.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana,
yaitu dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yag diinginkan atau tidak,
“If The Medium Fist, Use It!”.73 Kriteria pemilihan media harus dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada
dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media
yang bersangkutan.74
73 Arief S. Sadiman dkk, Op.Cit , hal.84 74 Ibid., hal.85
28
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas
pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut: 75
a. Relevasi pengadaan media pendidikan edukatif.
b. Kelayakan pengadaan media edukatif.
c. Kemudahan pengadaan media edukatif.
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun
1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari
konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instrukssional secara
keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-
faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi
kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaianya juga
perlu dipertimbangakan.76
Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa disamping kesesuaian
tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah ketersediaan tempat.
Artinya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang
ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua adalah apakah untu membeli
atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga
adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media
yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa digunakan dimanapun
dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan
dipindahkan. Faktor yang terakhir adalah efektifitas biaya dalam jangka waktu
yang panjang sebab ada jenis media yang biaya produksinya mahal (seperti
program film bingkai). Jika dilihat dari kestabilan materinya dan penggunaannya
yang berulang-ulang untuk jangka waktu yang panjang mumgkin lebih murah
dari media yang biaya produksinya murah tetapi setiap waktu materinya
berganti.77
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan kemediaan saja, akan
tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media
75 Harjanto, Loc.Cit., hal. 238 76 Arief S. Sadiman dkk, Loc.Cit. , hal.85 77 Loc.Cit.,hal.86
29
tersebut dengan baik. Untuk itu ia perlu mengalami latihan-latihan praktik secara
kontinu dan sistematis, baik dalam reservice maupun dalam pelatihan
pascajabatan inservice training. Memilih dan menggunakan media pendidikan
harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni:78
(a) Tujuan mengajar
(b) Bahan pelajaran
(c) Metode mengajar
(d) Tersedianya alat yang dibutuhkan
(e) Jalan pelajaran
(f) Penialaian hasil belajar
(g) Pribadi guru
(h) Minat dan kemampuan siswa
(i) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung
D. Komik
1. Pengertian Komik
Komik merupakan bentuk komunikasi yang membawa pembaca
kedalam ruang-ruang imajinasi baru. Lewat tokoh-tokoh dalam komik, pembaca
merasakan dialektika komunikasi secara tidak langsung terhadap peranan para
tokoh sekaligus peristiwa yang sedang terjadi dalam alur cerita komik tersebut.79
Sebagai media konstruksional edukatif, komik mempunyai sifat yang
sederhana, jelas, mudah, dan bersifat personal. Komik diterbitkan dalam rangka
tujuan komersial, edukatif (meski tidak semua komik bersifat edukatif yang
mempunyai unsur:80
a. Sederhana, langsung, aksi-aksi yang cepat dan menggambarkan peristiwa-
peristiwa yang mengandung bahaya.
b. Berisi unsur humor yang kasar, menggunakan bahasa percakapan.
c. Perhatikan kepada kriminalitas, kekuatan, kesimpulan.
78 Oemar Hamalik, Op.Cit., hal.6 79 Indiria Maharsi, Op.Cit., hal.8 80 Ahmad Rohani HM, Op.Cit., hal.77-78
30
d. Adanya kecenderungan manusiawi yang universal terhadap pemujaan
pahlawan.
Komik merupakan suatu bentuk bacaan dimana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk. Mulai bimbingan dari guru, komik dapat
berfungsi sebagai perantara untuk menumbuhkan minat baca.
2. Macam-macam Komik
Berdasarkan bentuknya, Menurut Bonnef komik dibedakan dalam 2
kategori berdasarkan bentuknya yaitu komik bersambung (comic strips) dan
buku komik atau comic books. Namun dalam perkembangan selanjutnya ada
pula novel grafis, komik kompilasi yang menggabungkan beberapa cerita yang
berlainan dalam satu buku dan juga muncul pula web comic atau komik online.
a. Komik Strip (Comic Strip)
Komik jenis ini terbagi menjadi dua kategori:
1) Komik strip bersambung
Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari tiga
atau empat panel yang terbit di surat kabar atau majalah dengan cerita
yang bersambung dalam setiap edisinya.
2) Komik kartun
Komik strip kategori ini arelevabdalah komik yang hanya terdiri
dari tiga atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk
banyolan.
b. Buku Komik (Comic Book)
Comic Book atau buku komik adalah komik yang disajikan dalam
bentuk buku yang tidak merupakan bahian dari media cetak lainnya. Kemasan
comic book ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin.
c. Novel Grafis (Graphic Novel)
Istilah Graphic Novel atau Novel Grafis pertama kali ditemukan oleh
Will Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang berjudul ‘A Contract With
God ’ tahun 1978. Sebetulnya yang membedakan novel grafis dengan komik
31
lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius dengan panjang cerita yang
hampir sama dengan novel dan ditujukan bagi pembaca yang bukan anak-anak.
d. Komik Kompilasi
Komik kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dari
beberapa komikus yang berbeda. Cerita yang terdapat dalam komik kompilasi
ini bisa tidak berhubungan sama sekali, namun kadang ada juga penerbit yang
memberikan tema yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda.
e. Web Comic (Komik Online)
Sesuai dengan namanya maka komik ini menggunakan media internet
dalam publikasinya. Dengan memakai situs web maka komik jenis ini hanya
menghabiskan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak dan
jangkauannya sangat luas tak terbatas.
Berdasarkan jenis ceritanya komik dibedakan menjadi :
1) Media Edukasi
Hadirnya komik bermuatan nilai-nilai pendidikan ini jika dilihat dari
sejarah komik terahulu jelas mengalami perubahan yang sangat drastis. Dahulu
komik dicap sebagai ‘racun’ karena dianggap pesan yang dihadirkannya tidak
mengandung nilai-nilai edukatif sama sekali. Namun sekarang, komik justru
komik justru dipakai sebagai penyampai pesan yang bermuatan edukatif dari
tingkat TK, SD hingga perguruan tinggi.
2) Komik Promosi (Komik Iklan)
Visualisasi komik promosi ini biasanya menggunaka figur superhero
atau tokoh yang merupakan manifestasi citra dari produk yang dipromosikan.
3) Komik Wayang
Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang,
yaitu Mahabarata yang menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa
maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta.
4) Komik Silat
Komik silat sangatlah populer, karena tema-tema silat yang
didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi
32
idola. Untuk seting cerita komik jenis ini menyesuaikan budaya dari masing-
masing negara yang menerbitkan komik tersebut.81
3. Kelebihan dan Kekurangan Komik
Menurut Daryanto dalam Jurnal Scientiae Educatia Volume 2 Edisi 2,
Komik memiliki kelebihan yaitu cara penyajiannya mengandung unsur visual
dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat
secara emosional sehingga membuat pembaca terlibat dalam emosional sehingga
membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Selain itu kelebihan
komik menurut Angkowo dan Kosasih adalah:
a. Menggunakan bahsa sehari-hari, sehingga siswa dapat dengan cepat
memahami isi dari komik.
b. Menggunakan gambar-gambar yang dapat memperjelas kata-kata dari
cerita pada komik.
c. Menggunakan warna yang menarik dan terang sehingga siswa akan lebih
termotivasi untuk membaca komik.
d. Cerita pada komik sangat erat dengan kejadian yang dialami siswa sehari-
hari, sehingga mereka akan lebih paham dengan permasalahan yang
mereka alami.
Selain kelebihan-kelebihan yang ada, komik juga memiliki beberapa
kekurangan. Komik sebagai media visual atau grafis tidak akan terlihat efektif
jika digunakan kepada peserta didik yang tidak dapat belajar dengan media
visual atau grafis, karena pasti setiap peserta didik memiliki gaya masing-masing
dalam belajar. Dengan kata lain media belajar itu harus menyesuaikan gaya
belajar masing masing peserta didik. Disisi lain komik yang berkembang saat ini
kebanyakan komik yang mengedepankan hiburan, dimana isi komik tersebut
tidaklah sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran.82
81 Indiria Maharsi, Op.Cit., hal.15-27 82 Resti Wahyu Danaswari dkk, Pengembangan Bahan Ajar dalam Bentuk Media Komik
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 9 Cirebon Pada Pokok Bahasan
Ekosistem, (Jurnal Scientiae Educatiae Volume 2 Edisi 2, November 2013), hal. 5-6
33
4. Komik Sebagai Media Pembelajaran
Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik
biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang
sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat
pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi
ia dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan
anatar bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap
isi pesan dimaksud, karena pembaca terbantu untuk tetap focus dan tetap dalam
jalurnya.83
5. Membuat Komik
Menurut Kusrianto ada dua cara membuat komik, yaitu dengan manual
drawing dan dengan bantuan computer graphic. Manual drawing secara umum
diartikan sebagai membuat coretan atau goresan di suatu permukaan dengan
menekankan alat pada permukaan tersebut. alat yang dipakai adalah pensil, kuas,
krayon dan lain lain. Berbeda dengan ilustrasi dengan bantuan computer
graphic, ilustrasi yang dibuat memanfaatkan tools yang terdapat dalam beberapa
software yang khusus digunakan sebagai program ilustrasi baik yang berbasis
vektor ataupun bitmap. Adapun software yang biasa digunakan untuk pembuatan
ilustrasi jenis ini adalah Corel Draw, Adobe PhotoShop, Freehand maupun
Adobe Ilustrator.84
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi bagi penulis,
diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lailatul Mahmudah (2014) yang berjudul
“Efektifitas Penggunaan Media Komik terhadap Pencapaian Kompetensi
Pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta”
83 Yudhi Munadi, Loc.Cit., hal.100 84 Indiria Maharsi, Op.Cit, hal.95
34
Salah satu tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memperoleh
informasi tentang penguasaan peserta didik terhadap materi sejarah dan
penggunaan media komik dalam pembelajaran SKI pada materi sejarah
Nabi Muhammad SAW pada masa pengasuhan Halimah Sa’diyah. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau
PTK. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perolehan hasil
rata-rata siswa pada prasiklus sebesar 67,09 meningkat menjadi 71,12 pada
siklus I dan meningkat lagi menjadi 75,69 pada siklus II.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Gusparadu (2017) yang berjudul
“Penerapan Media Komik dalam Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Rasul Ulum Azmi Kelas V
di SD Negeri 95 Palembang”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum dan setelah penerapan media komik pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi rasul ulul azmi keals V di SD Negeri 95
Palembang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif
yaitu eksperimen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara media komik dan peningkatan hasil belajar
siswa,hal ini dapat dilihat dari hasil Uji “t” yang menunjukkan bahwa t
hitung lebih besar dari t tabel yaitu 10,42 > 2,77.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Brenda Chistina Putri (2014) yang berjudul
“Keefektifan Penggunaan Komik sebagai Media Pembelajaran Drama pada
Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta”
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui keefektifan media
komik pada pembelajaran drama dan perbedaan hasil pembelajaran drama
siswa keals XI SMAN 9 Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode eksperimen. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil
pembelajaran drama antara siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan media komik dengan siswa yang mengikuti pembelajaran
tampa menggunakan media komik.
35
Dari penelitian relevan yang peneliti dapatkan, semuanya bertujuan untuk
meneliti perkembangan hasil belajar siswa stelah menggunakan media komik.
Namun, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut berbeda-
beda ada yang menggunakan penelitian tindakan kelas, ada pula yang
menggunakan metode eksperimen. Peneliti sendiri ingin mengetahui pengaruh
media komik tersebut terhadap hasil belajar, selain itu peneliti juga ingin
mengembangkan media komik dengan memberikan inovasi yang baru terhadap
proses pembelajaran PAI menjadi sebuah pembelajaran yang akan diminati
banyak siswa.
F. Kerangka Berpikir
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu disiplin yang sangat penting
yang menduduki posisi amat penting di ajaran ilmu Islam. Sehingga, ilmu ini
tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun juga menuntut semua siswa untuk
memahaminya sebagai bekal agar siswa dapat mengenal ajaran Islam secara baik
dan benar.
Orientasi utama dari pendidikan agama adalah membentuk insan kamil
yakni manusia yang sempurna. Namun pada kenyataannya banyak siswa di
sekolah umum yang kurang menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam. Salah
satu penyebabnya adalah siswa menganggap mata pelajaran ini tergolong mata
pelajaran yang banyak menghafal menggunakan bahasa arab. Pendidikan Agama
Islam ini tergolong membosankan.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar
siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi
misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa
dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang
senang terhadap pelajarannya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Agar siswa tidak bosan dalam memahami pelajaran Pendidikan Agama
Islam di kelas, maka diperlukan guru yang kreatif, guru yang dapat memilih
media, metode, serta pendekatan yang tepat dengan kondisi siswanya, sehingga
36
proses pembelajarannya merupakan proses pembelajaran yang berkualitas, efisien,
dan mempunyai daya tarik yang membuat proses pembelajaran tersebut menjadi
menyenangkan. Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik dalam proses
pembelajaran.
Salah satunya dengan menggunakan media yang tepat yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi, terutama dengan mempertimbangkan keadaan peserta
didik sebagai objek pembelajaran. Karena penggunaan media pembelajaran yang
monoton merupakan faktor utama gagalnya proses pembelajaran. Maka dari itu
perlu dicari suatu strategi pembelajaran yang tepat.
Guru dapat menggunakan berbagai alat dan media yang dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.85 Sedangkan mengajar pada umumnya adalah
suatu kegiatan yang bukan menyangkut masalah penelitian.
Jadi, media dengan hasil belajar siswa saling berkaitan dimana proses
pembelajaran itu akan menyenangkan dan dinilai berhasil jika hasil belajar atau
prestasi belajar siswa meningkat atau setidaknya tidak menurun.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan dekripsi teoritis yang
telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang
signifikan antara Media Komik dengan Hasil Belajar Siswa.
85 Arief S Sadiman (dkk), Loc.Cit., hal.7
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 178 Jakarta, Bintaro- Jakarta Selatan.
Walaupun jarak lokasi penelitian ini lumayan jauh dari tempat tinggal peneliti,
namun peneliti sudah mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga memudahkan
dalam melakukan penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2018-2019 yang berlangsung pada bulan Januari -
Februari 2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian tentang pengaruh media komik terhadap peningkatan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII SMPN 178 Jakarta tahun
pelajaran 2018/2019 ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Metode eksperimen merupakan cara yang dirancang oleh peneliti untuk
menetapkan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel.86 Peneliti
membagi objek dan subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu treatment
yang mendapat perlakukan dan kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Travers (1978) mengatakan bahwa eksperimen ilmiah adalah merupakan
metode yang paling bergengsi di dalam perkembangan ilmu pengetahuan.87
Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Sedangkan desain penelitiannya menggunakan quasi eksperimental
design. Quasi Eksperimental Design dicirikan dengan melakukan perubahan
variabel sampai pada tingkat tertentu. Dalam rancangan eksperimen kuasi, peneliti
86 Ertambang Nahartyo, Desain dan Implementasi Riset Eksperimen, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2013), Ed.2, hal.6 87 Consuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Perss, 1993), hal.
93
38
tidak dapat melakukan kontrol penuh tetapi hanya dapat satu atau dua dari hal-hal
yang berikut:88
1. Bilamana pengamatan atau pengukuran atas variabel terikat akan dilakukan.
2. Bilamana perlakuan atau variabel bebas akan diberikan.
3. Kelompok mana dari kelompok-kelompok yang sudah ada akan mendapat
perlakuan.
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berdasarkan tujuan tujuan tertentu, yakni berdasarkan materi
yang akan digunakan oleh peneliti dalam menggunakan media komik. Komik
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah komik yang dibuat sendiri oleh
peneliti.
Dalam penelitian ini bermaksud untuk meneliti apakah ada pengaruh dari
penerapan media visual komik terhadap hasil belajar bidang studi Pendidikan
Agama Islam yang terdapat di kelas Eksperimen Rancangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Two Group Pre-test dan Pos-test Design. Rancangan
tersebut terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode ini
bermaksud untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat dari
perlakuan yang telah dilakukan, dan bermaksud untuk menguji adanya perubahan
yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut.
Kelompok eksperimen diberi Pre-test awal (T1) lalu diterapkan
perlakuan (XE) dalam jangka waktu tertentu dan kemudian dilakukan pengukuran
yang kedua dengan menggunakan Post-test sebagai test akhir (T2) untuk
mengetahui pengaruh media visual komik terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam.
Pada kelompok kontrol diberi Pre-test sebagai test awal (T1) lalu
diterapkan perlakuan (Xk) dalam jangka waktu tertentu dan kemudian dilakukan
pengukuran yang kedua kalinya dengan menggunakan Post- test sebagai test akhir
(T2) untuk mengetahui pengaruh Power point terhadap hasil belajar Pendidikan
88 Sukandarrumidi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Pemula, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2012), hal.110
39
Agama Islam. Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 3. 1 Pre-Test and Post-Test Group Design
Kelas Pre-test Treatment Post-test
Ekperimen T1 XE T2
Kontrol T1 Xk T2
Keterangan:
T1 = pre-test (tes hasil belajar sebelum mendapatkan perlakuan)
T2 = post-test (test hasil belajar sesudah mendapatkan perlakuan)
XE = treatment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu menggunakan
media komik.
XK = treatment (perlakuan) pada kelas kontrol yaitu menggunakan Metode
Power Point.
Berdasarkan rancangan penelitian, siswa diberikan tes sebanyak 2X yaitu
sebelum pembelajaran dimulai (pre-test) dan setelah semua materi diajarkan (pos-
test). Test untuk mengetahui pemahaman siswa dilakukan dengan menggunakan
instrument test yang sama.
C. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian yang berjudul
pengaruh media visual komik dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
hasil belajar siswa ini. Variabelnya sebagai berikut:
a. Pengaruh media komik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (X)
sebagai variabel bebas (Independent Variabel)
b. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SMPN 178 JAKARTA (Y)
sebagai variabel terikat (Dependent Variabel)
40
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek
yang telah ditetapkan dengan baik.89 Menurut Sugiyono, populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian di tarik kesimpulannya.90 Banyaknya individu atau elemen yang
merupakan anggota populasi disebut sebagai ukuran populasi dan disimbolkan
dengan N.91
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi pada tahun
pelajaran 2018/2019. Dengan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
siswa/siswi kelas VIII yang berjumlah 284 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati.92 Maksud pengambilan
sempel ialah untuk membuat perkiraan mengenai parameter populasi dari mana
sempel tersebut diambil.93 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengambilan sampel secara probability sampling yaitu teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.94
Sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan random
sampling terhadap 2 kelas yang terdiri dari 72 siswa, yaitu 25% dari populasi
siswa/siswi kelas VIII SMPN 178 Jakarta. Random sampling adalah teknik
pengambilan sempel yang dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang
ada dalam populasi tersebut.95 Campbell dan Stanley menyatakan bahwa
89 Consuelo G. Sevilla, dkk., Op.Cit., hal. 160 90 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (MIXED
METHODS), (Bandung: Alfabeta, 2014), hal.119 91 Durri Adriani dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), Ed.I,
hal.43 92 Sugiyono, Op.Cit., hal.160 93 Supranto, Teknik Sampling Untuk Survey & Eksperiment, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2007), Cet.4, hal.34 94 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta, Rajawali Pers,2016), ed.2, cet.5, hal. 216 95 Ibid., hal.217
41
keterbandingan antargrup dapat diperoleh dengan randomisasi sebagaimana
keterwakilan suatu populasi juga didapatkan lewat pengambilan sempel yang
acak. Syaratnya tentu saja adalah jumlah sempel atau subjek yang memadai.96
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menghimpun, mengambil, atau menjaring data penelitian.97
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis,
instrumen tes dengan serentetan pertanyaan atau latihan soal berupa pilihan ganda
dan essay. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengumumpulan data lain,
yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk memperkuat data dan
informasi yang didapat .
1. Tes
Metode evaluasi yang digunakan adalah jenis test. Pengetesan merupakan
cara menjaring data yang berhubungan dengan ukuran kemampuan,
keterampilan, penguasaan, atau kompetensi. Bila anda ingin menetahui
kemampuan renang seseorang, tidak cara lain yang lebih baik untuk
mengetahuinya selain mengujinya.98 Instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes. tes tertulis ini berupa soal pilihan ganda yang
terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu A,B,C, dan D. Tes disusun berdasarkan
indikator yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Sebelum membuat
instrumen tes, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen tes
berdasarkan indikator yang telah dibuat yaitu 30 butir soal pilihan ganda dan 6
butir soal uraian. Dari butir soal tersebut, setelah di uji validitas terdapat 20 butir
soal pilihan ganda dan 4 butir soal uraian yang dinyatakan valid. Tes diberikan
pada kedua kelompok sampel dengan pemberian tes yang sama, yang dilakukan
pada awal (pre-test) dan akhir (post-test). Adapun kisi-kisi instrumen tes adalah
sebagai berikut:
96 Ertambang Nahartyo, Op.Cit., hal.15 97 Suwartono, Dasar-dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014),
Ed.1, hal.41 98 Ibid., hal.67
42
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes
KompetensiInti (KI)
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
1.12 Meyakini
ketentuan
makanan dan
minunan yang
halal dan haram
berdasarkan Al-
Qur’an dan
Hadis
Mengonsumsi
makanan dan
minuman yang
halal dan menjauhi
yang haram
1.12.1. Meyakini ketentuan
makanan dan minunan
yang halal dan haram
berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadis
1.12.2. Terbiasa mengonsumsi
makanan dan minunan
yang halal
2.12 Menunjukkan
perilaku hidup
sehat dengan
2.12.1.Menunjukkan perilaku
hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan
dan minuman halal
43
mengonsumsi
makanan dan
minuman halal
3.12 Memahami
ketentuan
makanan dan
minuman yang
halal dan haram
berdasarkan al-
Qur’an dan
Hadis
3.12.1. Menjelaskan pengertian
makanan dan minuman
yang halal dan haram.
3.12.2. Menunjukkan dalil
tentang makanan dan
minuman halal dan
haram.
3.12.3. Mengidentifikasi jenis–
jenis makanan dan
minuman halal dan
haram.
3.12.4. Menjelaskan manfaat
mengonsumsi makan
dan minuman halal
3.12.5. Menjelaskan akibat
mengonsumsi makanan
dan minuman haram
4.12 Menyajikan
hikmah
mengonsumsi
makanan yang
halal dan
bergizi sesuai
ketentuan
dengan Al-
Qur’an dan
Hadis
4.12.1. Menyajikan hikmah
mengonsumsi makanan
yang halal dan bergizi
sesuai ketentuan dengan
Al-Qur’an dan Hadis
2. Observasi
Dalam buku Metode Penelitian Hukum yang dikutip P. Joko Subagyo,
Ronny Hanitijo S mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan yang
dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-
gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.99 Jenis observasi yang
digunakan adalah observasi partisipasif (participation) yaitu peneliti ikut ambil
bagian dalam kegiatan objeknya (observee) sebagaimana yang lain dan tidak
99 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta,2015), hal.63
44
nampak perbedaan dalam bersikap. Jadi observer ikut aktif berpartisipasi pada
aktivitas dalam segala bentuk yang sedang diselidiki.100
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian secara langsung ke
lokasi penelitian untuk mengetahui langsung bahan atau data yang berhubungan
dengan pembahasan laporan penilitian ini, khususnya yang berkaitan dengan
lingkungan sekolah.
3. Dokumentasi
Mengumpulkan dokumen atau sering disebut metode dokumentasi
merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengumpulkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah
penelitian.101
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh profil SMPN 178
Jakarta, foto-foto kegiatan, dan hal- hal lain yang dapat menguatkan data
penelitian.
4. Wawancara
“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil”.102
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta
untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan
masalah-masalah yang dihadapi dikelas. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini dilakukan oleh
peneliti kepada guru kelas dan siswa kelas VIII tempat peneliti yang akan
melakukan penelitian. Wawancara ini berguna untuk mendapatkan informasi-
informasi mengenai peserta didik kelas VIII dan cara mengajarnya. Peneliti juga
melakukan wawancara kepada siswa guna mengetahui adakah perbedaan
100 Ibid., hal. 64 101 Nanang Martono, Op.Cit., hal.87 102 Sugiyono, Op.Cit., hal.137
45
suasana pembelajaran PAI yang dilaksanakan pada saat sekarang dan
sebelumnya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian.103 Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian :
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Fokus
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Pertayaan
Penelitian
Variabel Sub Variabel Teknik
yang
Digunakan
Sumber
Data
Pengaruh
Media
Komik
Terhadap
Hasil
Belajar
Siswa
Kelas VIII
SMPN
178
Jakarta
Untuk
mengetahui
perbedaan
pembelajara
n antara
kelas yang
menggunak
an media
komik
dengan
kelas yang
menggunak
an Media
PowerPoint.
Bagaimana
pelaksaan
pembelajaran
menggunaka
n media
komik?
Pelaksan
aan
pembelaj
aran
Proses
Pembelaja
ran
Rencana pelaksanaa
n
pembelajar
an
Silabus
Penggunaa
n metode
pembelajar
an
Faktor pendukung
proses
pembelajar
an
Hambatan proses
pembelajar
an
Wawan
cara
Observasi
Analisis
dokume
ntasi
Sisw
a
Guru Mata
Pelaj
aran
Untuk
mengetahui
perbedaan
Bagaimana
hasil belajar
siswa yang
Hasil
belajar
siswa
Intrumen Soal
Hasil nilai pre test
Analisis
dokum
en
Siswa
103Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi
Statistika, (Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), hal. 93
46
hasil belajar
yang lebih
tinggi
antara siswa
yang
menggunak
an media
komik dan
siswa yang
menggunak
an Media
PowerPoint.
menggunaka
n media
komik dan
siswa yang
menggunaka
n media lain?
siswa
Hasil nilai
post test
siswa
Untuk
mengetahui
pengaruh
media
komik
terhadap
hasil belajar
siswa kelas
VIII SMPN
178 Jakarta.
Bagaimana
pengaruh
media komik
terhadap hasil
belajar siswa
kelas VIII
SMPN 178
Jakarta?
Media
Pembelaj
aran
(komik)
Pemahaman siswa
terhadap
materi
Pengembangan
kompeten
si siswa
Analisis
dokum
en
Siswa
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen tes yang telah dibuat selanjutnya diujicobakan terlebih dahulu di
kelas VIII 3 yang terdiri dari 36 siswa. Uji coba instrumen dilakukan untuk
mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan sebagai alat
pengumpul data atau tidak.
47
a. Validitas Instrumen
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.104 Suatu instrumen yang
valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Kemudian menurut Muri Yusuf, “instrumen
yang kurang valid dan reliabel sering mengakibatkan hasil yang kurang tepat”.105
Uji validitas yang digunakan dalam instrumen pilihan ganda
menggunakan menggunakan rumus korelasi point biserial sebagai berikut: 106
rpbi =
Keterangan :
rpbi = Koefisien korelasi point biserial
MP = Rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = Rata-rata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)
Sedangkan validitas butir soal yang dilakukan untuk instrumen essay
menggunakan rumus product moment dari Pearson, yaitu:107
104 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal.167 105 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2014), hal.176 106 Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor: Konsep
dan Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), cet. 1, hal. 100 107 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hal. 171-172
48
Keterangan:
rxy = validitas antar variabel X dan variabel Y
X = skor dari tes pertama (instrumen A)
Y = skor dari tes kedua (instrumen B)
XY = hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden
X2 = kuadrat skor instrumen A
Y2 = kuadrat skor instrumen B
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen
penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang
berbeda. Wrightstonr menulis bahwa reliabilitas sebagai suatu perkiraan
tingkatan (degree) konsistensi atau kestabilan antara pengukuran ulangan
pertama dengan menggunakan instrumen yang sama.108 Guna mengukur
reliabilitas instrumen, peneliti menglakukan pengukuran reliabilitas dengan
menggunakan rumus Spearman Brown untuk instrumen pilihan ganda dan rumus
Alpha untuk instrumen essay, dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Spearman Brown109
ri =
Keterangan:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Rumus Alpha110
108 Muri Yusuf, Op.Cit., hal.242 109 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2006), hal. 146 110Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hal.180
49
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
c. Taraf Kesukaran Butir Soal
Taraf sukar butir adalah peluang untuk menjawab benar auatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi
yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00.111 Tingkat kesukaran dari suatu tes
digunakan untuk mengetahui apakah tiap butir soal termasuk dalam kategori
mudah, sedang atau sukar.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Kemudian menurut Ali Idris
Soentoro, “instrumen penelitian yang baik, sudah valid dan reliabel akan
memudahkan responden dalam mengisi kuesioner tersebut karena semuanya
jelas dalam kuesioner, tidak bermakna ganda dan responden dapat
menerjemahkan kuesioner seperti apa yang dimaksudkan oleh peneliti”112 Oleh
karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah
soal yang menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan
perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu, peneliti
111 Sudaryono, Teori Responsi Butir, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal.2 112 Ali Idris Soentoro, Op.Cit., hal. 122
50
melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus
seperti berikut:113
Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal, karena
dapat menjawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya,
jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar
menunjukan butir soal tersebut sukar. Untuk kriteria tingkat kesukaran soal dapat
dilihat pada tabel berikut:114
Tabel 3. 4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
No. Range Tingkat Kesukaran Kriteria
1. 0,0 – 0,3 Sukar
2. 0,3 – 0,7 Sedang
3. 0,7 – 1,0 Mudah
d. Daya Pembeda
Daya beda butir adalah kemampuan suatu butir soal yang dapat
membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan
siswa yang belum menguasai materi yang ditanyakan.115 Daya pembeda
digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok
siswa anatara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang
pandai. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah
sebagai berikut:116
113 Kusaeri Suprananto, Pengukuran dan Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu
2012), Ed.1, hal. 174 114 Ibid., hal. 175 115 Sudaryono, Op,Cit., hal.3 116 Kusaeri Suprananto, Op.Cit., hal. 176
51
Keterangan:
DP = Daya pembeda soal
BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N = Jumlah siswa yang mengerjakan tes
Untuk kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut:117
Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
No. Range Daya
Pembeda Kategori
1. 0,40– 1,00 Sangat memuaskan
2. 0,30 – 0,39 Memuaskan
3. 0,20 – 0,29 Tidak Memuaskan
4. 0,00 – 0,19 Sangat Tidak Memuaskan
H. Teknik Analisis Data
Pada dasarnya analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data
sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu
hipotesa.118 Telah disebutkan pada bagian metode penelitian bahwa penelitian ini
menggunakan desain penelitian quasi eksperimental design. Desain penelitian ini
termasuk kedalam penelitian kuantitatif eksperimen. Setelah data dalam penelitian
kuantitatif terkumpul, langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan penskoran atau mengubah data tersebut ke dalam bentuk angka
angka kuantitatif.119 Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian kemudian
diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan
117 Ibid., hal. 177 118 P. Joko Subagyo, Op.Cit., hal.106 119 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), Ed. 1, Cet. 1, hal. 208
52
peneliti dan menguji hipotesis. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari tes
hasil belajar diolah dan dianalisis menggunakan statistik yaitu dengan uji-t. Uji t
merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sempel bila datanya berada pada skala interval atau rasio. Pengujian dengan
menggunakan t test ini tergolong dalam uji perbandingan (komparatif) yang
bertujuan untuk membandingkan (membedakan) apakah rata-rata kedua kelompok
yang diuji berbeda secara signifikan atau tidak.120
1. Analisis Pendahuluan
Pada tahapan ini data terkumpul dikelompokkan kemudian dimasukkan ke
dalam tabel distribusi frekuensi secara sederhana untuk setiap variabel yang ada
dalam penelitian. Sedangkan angket pada setiap item akan diberi scoring standar
sebagai berikut :
a. Untuk alternatif a dengan skor 4
b. Untuk alternatif b dengan skor 3
c. Untuk alternatif c dengan skor 2
d. Untuk alternatif d dengan skor 1
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu
kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan
dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.121 Sebelum melakukan analisis
statistik yang akan digunakan, terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel,
yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang digunakan untuk menentukan
apakah suatu tes data sudah sesuai dimodelkan oleh distribusi normal atau tidak.
Atau untuk menghitung seberapa besar kemungkinan variabel acak sudah
120 Nanang Martono, Op.Cit., hal.192 121 Moh.Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 151
53
berdistribusi secara normal.122 Teknik uji normaltas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Liliefors (taraf signifikan α 0,05) dengan rumus:
Lo = F(Zi) – S(Zi)
Keterangan:
Lo : harga mutlak terbesar
F(Zi) : peluang angka baku
S(Zi) : proporsi angka baku
Dengan kriteria pengujian :
Lhitung ≤ Ltabel maka sampel berdistribusi normal
Lhitung ≥ Ltabel maka sampel tidak berdistribusi normal
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar
b. Hitung nilai Zi dari masing masing data berikut dengan rumus
Keterangan :
Zi : skor baku
Xi : skor data
: mean
S : simpangan baku
c. Nilai Zi dikonsultasikan dengan daftar F (kolom Z tabel)
d. Nilai kolom F(Zi) :jika Zi negatif, maka F(Zi) : 0,5-Zt, jika Zi positif,
maka F(Zi) : 0,5+Zt
e. Untuk kolom S(Zi) :
122 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik, (Tangerang: Pustaka
Mandiri, 2014), hal. 93
54
Kolom [(Zi)-S(Zi)] merupakan harga mutlak dari selisih antara
F(Zi)-S(Zi)
Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk
menentukan Lo
f. Apabila Lohitung < Lotabel maka sampel berasal dari distribusi normal
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama
tidaknya warians-varians dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas
varians dangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok
atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya
perbedaan data dasar (ketidak homogenan kelompok yang
dibandingkan). Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan
adalah uji Fisher, dengan rumus :123
Keterangan :
F : Uji Fisher
: Varians Terbesar
: Varians Terkecil
Dengan kriteria pengujian :
Jika Fhitung < Ftabel terima H0
Jika Fhitung > Ftabel maka tolak H0
c. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas, data distribusi normal dan berdasarkan uji
homogenitas, data distribusi homogen. Maka untuk melihat perbedaan hasil tes
123 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hal. 249-250.
55
siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat menggunakan uji
parametric dengan uji-t, yaitu dengan cara sebagai berikut :124
dengan:
Keterangan :
thit : t tes hitungan
X1 : rata-rata skor kelompok eksperimen
X2 : rata-rata skor kelompok kontrol
Sgab : simpangan baku kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
n1 : jumlah data kelompok eksperimen
n2 : jumlah sampel kelompok kontrol
Langkah-langkah melakukakn uji hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan hipotesis awal, yaitu :
Ho = rata-rata hasil belajar PAI siswa kelas eksperimen lebih kecil
atau sama dengan hasil belajar PAI siswa kelas kontrol. (µ1 ≤ µ2)
Ha = rata-rata hasil belajar PAI siswa kelas eksperimen lebih besar
dari hasil belajar siswa kelas kontrol. (µ1 > µ2)
b. Menentukan taraf signifikan (α), yaitu 5% atau 0,05
c. Menentukan derajat bebas (db), dengan rumus:
db = (n1 - 1) + (n2 - 1)
d. Menentukan batas kritis nilai tabel, dengan rumus:
124 Ibid.,hal.239
56
ttabel = t (α, db)
e. Menentukan simpangan baku gabungan kedua kelompok, dengan
rumus :
f. Mengukur thitung dengan rumus :
g. Megambil kesimpulan berdasarkan hipotesis yang telah diajukan
dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:
Tolak Ho jika thit > ttab
Terima Ho jika thit ≤ ttab
d. Hipotesis Statistik
Ho = µ1 ≤ µ2
Ha = µ1 ≥ µ2
Keterangan :
Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PAI
dengan menggunakan media komik.
Ha = terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PAI
dengan menggunakan media komik.
µ1 = rata-rata hasil belajar PAI yang telah diajarkan dengan media
komik (kelompok eksperimen)
µ2 = rata-rata hasil belajar PAI yang telah diajarkan dengan Media
Powerpoint (kelompok kontrol)
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya pembelajaran menggunakan media komik, siswa tidak hanya
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Namun, siswa juga ikut berperan
aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Siswa tidak merasa bosan karena
yang dilihat pada komik bukan hanya tulisan, melainkan terdapat gambar
gambar dan ekspresi sehingga dapat menimbulkan imajinasi. Selebihnya dengan
media komik peserta didik juga akan lebih memahami materi dan memproses
materi secara efektif. Sedangkan ketika menggunakan media powerpoint,
peserta didik hanya terfokus pada penjelasan guru walaupun terdapat powerpoint
namun guru lebih banyak memberi materi atau penjelasan sehingga siswa harus
terus mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru agar dapat memahami apa
yang di pelajari.
Berdasarkan analisis data dari pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media komik berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai posttest kelas
eksperimen yang mengunakan media komik (rata-rata : 94.05 ). Menungjukkan
nilai yang lebih tingga dibanding dengan kelas kontrol yang menggunakan
media powerpoint (rata-rata : 81.83). Selain itu dilihat dari hasil perolehan
pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-t yaitu diperoleh nilai thitung = 3.50
lebih kecil dari ttabel = 1.66691 dengan taraf signifikan 0.05.
B. Implikasi
Secara keseluruhan, media komik memberikan pengaruh lebih besar
daripada pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint. Oleh karena
itu, pentingnya media sangat menentukan sangat menentukan kualitas hasil
belajar. Maka diharapkan dalam pelaksanaan pendidikan media komik dapat
81
dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah selain mata
pelajaran PAI. Berdasarkan kesimpulan diatas dinyatakan bahwa nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil
belajar siswa kelas kontrol.
C. Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan diatas adalah bagi
peneliti yang ingin mengkaji penelitian ini lebih lanjut, sebaiknya
memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini terlebih dahulu.
82
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Durri. dkk. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. 2010.
Ainurrahman. Belajar dan Pembelajaran/ Bandung: Penertbit Alfabeta. 2014.
Ali, Mohammad Daud. Pendiidkan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2005.
Aqib, Zainal. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya. 2013.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Danaswari, Resti Wahyu. dkk. Pengembangan Bahan Ajar dalam Bentuk Media
Komik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 9
Cirebon Pada Pokok Bahasan Ekosistem. Jurnal Scientiae Educatiae
Volume 2 Edisi 2. November 2013.
Hadjar, Ibnu. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Hakiim, Lukmanul/ Perencanaan pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
2009.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 1994.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
2014.
Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. 1997
HM, Ahmad Rohani. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
1997.
Idi, Abdullah dan Safarina. Etika Pendidikan : Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.
Khon, Abdul Majid. Hadis Tarbawi: Hadis hadis Pendidikan. Jakarta: Kencana.
2012.
Maharsi, Indiria. Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku.
2011.
83
Mahmud. Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2014
Martono, Nanang/ Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada/ 2010.
Nahartyo, Ertambang. Desain dan Implementasi Riset Eksperimen. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. 2013.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009.
Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA Perss.
2003.
Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik. Tangerang: Pustaka
Mandiri. 2014.
Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2014
S, Tatang. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2012.
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Perss, 2005.
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Perss. 2005.
Sadiman, Arief S (dkk). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007/
Sevilla, Consuelo G. dkk, Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Perss. 1993.
Slameto. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2010.
Soentoro, Ali Idris. Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi
Statistika. Depok: PT Taramedia Bakti Persada. 2015.
Subagyo, P. Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. 2015.
Sudaryono. Teori Responsi Butir. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005.
84
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (MIXED
METHODS). Bandung: Alfabeta. 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2006
Suhana, Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
2014.
Sukandarrumidi. Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Pemula. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. 2012.
Supardi. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor:
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2015.
Suparta. Pengantar Teori dan Aplikasi Kurikulum PAI. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2016.
Suprananto, Kusaeri. Pengukuran dan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2012.
Supranto. Teknik Sampling Untuk Survey & Eksperiment. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2007.
Suprijono,Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2016.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana. 2013.
Sutrisno, Valiant Lukad Perdana dan Budi Tri Siswanto. Jurnal Pendidikan
Vokasi Volume 6. Februari 2016.
Suwartono. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. 2014
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2013.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2010.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana. 2014.
Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VIII/2 (Kelas Kontrol)
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang
Halal dan Menjauhi yang Haram
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan : 3 Kali Pertemuan
A. KompetensiInti (KI)
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator (KD dan KI)
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
1.12 Meyakini
ketentuan
makanan dan
minunan
yang halal
dan haram
berdasarkan
Al-Qur’an
dan Hadis
Mengonsumsi
makanan dan
minuman yang
halal dan
menjauhi yang
haram
1.12.1. Meyakini ketentuan
makanan dan
minunan yang halal
dan haram
berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadis
1.12.2. Terbiasa
mengonsumsi
makanan dan
minunan yang halal
2.12
Menunjukka
n perilaku
hidup sehat
dengan
mengonsums
i makanan
dan
minuman
halal
2.12.1.Menunjukkan
perilaku hidup sehat
dengan mengonsumsi
makanan dan
minuman halal
3.12 Memahami
ketentuan
makanan dan
minuman
yang halal
dan haram
berdasarkan
al-Qur’an
dan Hadis
3.12.1. Menjelaskan
pengertian makanan
dan minuman yang
halal dan haram.
3.12.2. Menunjukkan dalil
tentang makanan dan
minuman halal dan
haram.
3.12.3. Mengidentifikasi
jenis–jenis makanan
dan minuman halal
dan haram.
3.12.4. Menjelaskan manfaat
mengonsumsi makan
dan minuman halal
3.12.5. Menjelaskan akibat
mengonsumsi
makanan dan
minuman haram
4.12 Menyajikan
hikmah
mengonsu
msi
makanan
yang halal
dan bergizi
sesuai
ketentuan
dengan Al-
Qur’an dan
Hadis
4.12.1. Menyajikan hikmah
mengonsumsi
makanan yang halal
dan bergizi sesuai
ketentuan dengan Al-
Qur’an dan Hadis
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian makanan dan minumam halal dan haram dengan
benar.
2. Menjelaskan jenis-jens makanan dan minuman halal dan haram dengan
benar.
3. Menunjukka dalil naqli tetang makanan dan minuman halal dan haram
dengan benar.
4. Menjelaskan manfaat mengonsumsi makanan dan minuman halal dengan
benar.
5. Menjelaskan akibat memakan dan meminum yang haram dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
A. Pengertian Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan
syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus
memenuhi dua syarat, yaitu :
1) Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
2) Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.
Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini :
1) Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt.
2) Halal dari segi cara mendapatkannya
3) Halal dalam proses pengolahannya.
Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut ketentuan
hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka bumi ini
pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil al-Qur’ān atau Hadits
yang menyatakan keharamannya.
B. Jenis Makanan halal dan Dalil naqli
Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai
berikut :
1) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai
dengan hadis yang artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam
Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam
Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan),
maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan
Tirmizi)
2) Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman
Allah dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :
... ...
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk “
3) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan
aqidah. Firman-Nya dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 :
Artinya:“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan
baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkahlangkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.”
C. Jenis Makanan Haram dan Dalil Naqli
1) Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. al-
Māidah/5 ayat 3, yaitu:
Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu
perbuatan fasik...”
Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah :
a. bangkai,
b. darah,
c. daging babi,
d. daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt.,
e. hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan
lain, diterkam binantang buas,
f. hewan yang disembelih untuk berhala.
2) Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. Perhatikan Q.S. al-
A’raf/7 ayat 33:
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan
dosa, dan perbuatan zalim tanpa alasan yang benar ...”
3) Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman
Allah dalam Q.S. al-A’raf/7 ayat 157:
Artinya: “Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan
mengharamkan segala yang buruk bagi mereka”
4) Makanan yang didapatkan dengan cara batil. Perhatikan Q.S. an-Nisā
’/4 ayat 29 berikut:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka
di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh
Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)
Ayat tersebut menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan cara
batil (tidak benar) hukumnya haram, misalnya didapat dengan cara
mencuri, menipu, memalak, korupsi, memeras, dan sejenisnya.
D. Jenis Minuman Halal dan Haram
Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah :
a. tidak memabukkan,
b. tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan
badan, akal, jiwa maupun akidah,
c. tidak najis,
d. didapatkan dengan cara yang halal.
Adapun jenis-jenis minuman yang haram adalah:
a. Minuman yang memabukkan (khamr). Hadis Rasulullah :
Artinya :Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:”Setiap
sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan
adalah haram” (H.R. Abu Daud)
Berdasarkan hadis tersebut maka pengertian khamr itu mencakup
segala sesuatu yang memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat
padat, baik dengan cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan
ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak,
dan berbagai minuman beralkohol lainnya.
Hukum Islam menegaskan bahwa mengkonsumsi khamr, baik sedikit
ataupun banyak hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hal ini
sesuai sabda Rasulullah saw.: Artinya : Dari Abdullah bin Umar dia
berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:”Setiap
yang memabukkan adalah haram dan sesuatu yang banyaknya
memabukkan maka sedikitnya pun haram” (H.R. Ibnu Majah)
b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.
Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing.
c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya
minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan
memeras.
E. Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman Halal dan Dampak negatif
mengonsumsi makanan dan minuman Haram
Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas dan beribadah.
c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan
akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan
sekitarnya. Di antara akibat buruk tersebut adalah :
a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan
oleh Allah Swt.
b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman
keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti: 1)
Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa),
misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir.
2) Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat
berat. 3) Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan
hancurnya masa depan.
c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,
diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem
kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.
d. Menghalangi mengingat Allah Swt.
E. Sumber Belajar :
1. Mushaf Al-Qur’an.
2. Buku teks siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas XII.
3. Buku lain yang memadai.
F. Media Pembelajaran
1. Media :
a. Power Point
2. Alat :
a. Laptop
b. LCD Proyektor
c. Kertas
d. Spidol
G. Metode Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini menggunakan metode-metode antara lain:
a. Metode ceramah,
b. Metode Resume,
c. Information search,
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Langkah pembukaan
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memfokuskan perhatian siswa dengan meminta siswa
melakukan ice breaking.
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
5) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan
yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa untuk membuka dan membaca buku siswa pada
bab makanan dan minuman halal dan haram
b. Guru menampilkan powerpoint yang sudah disiapkan.
c. Guru menyampaikan dan menjelaskan materi yang akan disampaikan.
d. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang
belum dipahami.
3. Penutup
a. Guru melakukan refleksi untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa.
b. Guru meminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari di buku
masing-masing.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.
d. Guru menutup pelajaran tersebut dengan membaca doa (hamdalah)
e. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan
siswa menjawab salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Guru menilai sikap spiritual Peserta didik saat pembacaan doa di awal
dan di akhir pelajaran.
b. Saat kegiatan inti, melakukan observasi terhadap sikap sosial Peserta
didik. Penilaian terdiri dari:
1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung Jawab
4) Peduli
5) Santun
c. Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian (Evaluasi)
a. Instrumen tes terlampir
b. Intrumen non tes
1) Buatlah resume dari materi yang telah dijelaskan !
3. Penilaian
1) Tes
a) Pilihan ganda: Tugas ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Setiap
soal mempunyai bobot nilai yang sama yaitu 2 jika benar dan 1 jika
salah. Jika peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar,
maka akan memperoleh nilai 10. Perhitungan nilai dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil Akhir Penilaian = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 4
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b) Uraian
Skala 0-5
Jika jawaban salah : 0
Jika jawaban sempurna : 5
Hasil = jumlah skor nomor 1-4
2) Non Tes
Slaka 0- 100
Jika konten resume atau ringkasan sempurna maka nilai 100, jika siswa
tidak merangkum sama sekali maka nilai 0.
J. Teknik Remidial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru materi “Mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan
menjauhi haram” dan akan diberi tugas me-resume. Remedial dilaksanakan
pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contohnya: pada saat jam
pelajaran apabila masih ada waktu atau diluar jam pelajaran (30 menit setelah
jam pelajaran selesai).
Jakarta , 15 Januari
2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Agus Isnadi, M. Pd
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VIII/2 (Kelas Eksperimen)
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang
Halal dan Menjauhi yang Haram
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan : 3 Kali Pertemuan Pendahuluan
A. KompetensiInti (KI)
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator (KD dan KI)
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
1.12 Meyakini
ketentuan
makanan dan
minunan
yang halal
dan haram
berdasarkan
Al-Qur’an
dan Hadis
Mengonsumsi
makanan dan
minuman yang
halal dan
menjauhi yang
haram
1.12.1. Meyakini ketentuan
makanan dan
minunan yang halal
dan haram
berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadis
1.12.2. Terbiasa
mengonsumsi
makanan dan
minunan yang halal
2.12
Menunjukka
n perilaku
hidup sehat
dengan
mengonsums
i makanan
dan
minuman
halal
2.12.1.Menunjukkan
perilaku hidup sehat
dengan mengonsumsi
makanan dan
minuman halal
3.13 Memahami
ketentuan
makanan dan
minuman
yang halal
dan haram
berdasarkan
al-Qur’an
dan Hadis
3.12.6. Menjelaskan
pengertian makanan
dan minuman yang
halal dan haram.
3.12.7. Menunjukkan dalil
tentang makanan dan
minuman halal dan
haram.
3.12.8. Mengidentifikasi
jenis–jenis makanan
dan minuman halal
dan haram.
3.12.9. Menjelaskan manfaat
mengonsumsi makan
dan minuman halal
3.12.10. Menjelaskan akibat
mengonsumsi
makanan dan
minuman haram
4.12 Menyajikan
hikmah
mengonsu
msi
makanan
yang halal
dan bergizi
sesuai
ketentuan
dengan Al-
Qur’an dan
Hadis
4.12.1. Menyajikan hikmah
mengonsumsi
makanan yang halal
dan bergizi sesuai
ketentuan dengan Al-
Qur’an dan Hadis
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan pengertian dan jenisjenis makanan dan minumam
halal dan haram dengan benar.
2. Mampu menunjukka dalil naqli tetang makanan dan minuman halal dan
haram dengan benar.
3. Mampu menjelaskan manfaat mengonsumsi makanan dan minuman halal
dengan benar.
4. Mampu menjelaskan akibat memakan dan meminum yang haram dengan
benar.
5. Mampu membiasakan diri untuk memakan makanan dan minuman yang
halal dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu memahami makanan halal dan haram.
7. Mampu mengimplementasikan pemahaman makanan halal dan haram.
D. Materi Pembelajaran
A. Pengertian Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan
syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus
memenuhi dua syarat, yaitu :
1) Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
2) Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.
Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini :
1) Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt.
2) Halal dari segi cara mendapatkannya.
3) Halal dalam proses pengolahannya.
Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut ketentuan
hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka bumi ini
pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil al-Qur’ān atau Hadits
yang menyatakan keharamannya.
B. Jenis Makanan halal dan Dalil naqli
Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai
berikut :
1) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai
dengan hadis yang artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam
Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam
Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan),
maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan
Tirmizi).
2) Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman
Allah dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :
... ...
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk “.
3) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan
aqidah. Firman-Nya dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 :
Artinya:“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan
baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkahlangkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.”
C. Jenis Makanan Haram dan Dalil Naqli
1) Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. al-
Māidah/5 ayat 3, yaitu:
Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu
perbuatan fasik...”
Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah :
a. bangkai,
b. darah,
c. daging babi,
d. daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt.,
e. hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk
hewan lain, diterkam binantang buas,
f. hewan yang disembelih untuk berhala.
2) Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. Perhatikan Q.S. al-
A’raf/7 ayat 33:
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan
dosa, dan perbuatan zalim tanpa alasan yang benar ...”
3) Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman
Allah dalam Q.S. al-A’raf/7 ayat 157:
Artinya: “Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan
mengharamkan segala yang buruk bagi mereka”
4) Makanan yang didapatkan dengan cara batil. Perhatikan Q.S. an-Nisā
’/4 ayat 29 berikut:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka
di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh
Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)
Ayat tersebut menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan cara
batil (tidak benar) hukumnya haram, misalnya didapat dengan cara
mencuri, menipu, memalak, korupsi, memeras, dan sejenisnya.
D. Jenis Minuman Halal dan Haram
Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah :
1. tidak memabukkan,
2. tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan
badan, akal, jiwa maupun akidah,
3. tidak najis,
4. didapatkan dengan cara yang halal.
Adapun jenis-jenis minuman yang haram adalah:
a. Minuman yang memabukkan (khamr). Hadis Rasulullah :
Artinya :Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:”Setiap
sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan
adalah haram” (H.R. Abu Daud)
Berdasarkan hadis tersebut maka pengertian khamr itu mencakup
segala sesuatu yang memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat
padat, baik dengan cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan
ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak,
dan berbagai minuman beralkohol lainnya.
Hukum Islam menegaskan bahwa mengkonsumsi khamr, baik sedikit
ataupun banyak hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hal ini
sesuai sabda Rasulullah saw.: Artinya : Dari Abdullah bin Umar dia
berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:”Setiap
yang memabukkan adalah haram dan sesuatu yang banyaknya
memabukkan maka sedikitnya pun haram” (H.R. Ibnu Majah)
b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.
Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing.
c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya
minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan
memeras.
E. Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman Halal dan Dampak negatif
mengonsumsi makanan dan minuman Haram
Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas dan beribadah.
c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan
akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan
sekitarnya. Di antara akibat buruk tersebut adalah :
a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan
oleh Allah Swt.
b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman
keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti:
1) Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan
jiwa), misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan
daya pikir. 2) Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang
sangat berat. 3) Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan
hancurnya masa depan.
c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,
diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem
kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.
d. Menghalangi mengingat Allah Swt.
E. Sumber Belajar :
1. Mushaf Al-Qur’an.
2. Buku teks siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas XII.
3. Buku lain yang memadai.
F. Media Pembelajaran
1. Media :
a. Slide Power Point
b. Visual Pembelajaran Komik
c. Lembar kerja
d. Al-Qur’an Digital
2. Alat :
a. Laptop
b. LCD Proyektor
c. Spidol
d. Kertas Lipat
G. Metode Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini menggunakan metode-metode antara lain:
a. Metode ceramah,
b. Metode Tanya Jawab,
c. Metode diskusi,
d. Observasi,
e. Seven Up (refleksi)
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kegiatan Waktu
Pertemuan
Pertama
1. Pendahuluan
b. Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh
khidmat;
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri
dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
d. Guru memfokuskan perhatian siswa
dengan meminta siswa melakukan ice
breaking.
e. Guru memberikan motivasi dan
mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan
materi pelajaran
f. Guru menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
10 menit
1. Kegiatan Inti
Guru meminta siswa mengamati komik secara individual (observing)
Siswa diminta menanyakan atau menanggapi terkait tersebut.
Siswa diminta menulis satu pertanyaan (questioning) pada kartu pertanyaan
terkait materi “mengonsumsi makanan
dan minunan yang halal dan haram”.
Masing-masing siswa diminta
menanggapi pertanyaan yang ditulis oleh
teman lainnya terkait makanan dan
minuman yang halal dan haram.
(mengumpulkan informasi).
Masing-masing siswa mampu mempresentasikan hasil jawaban dari
pertanyaan teman sebayanya.
(Communicating dan Experimenting)
I.
100 menit
Siswa mengaitkan pengonsumsian
makanan dan minuman dan makanan
halal dan haram dengan kegiatan amaliah
sehari-hari.( Communicating dan
Experimenting)
Siswa melihat powerpoint dan mendengarkan penjelasan guru guna
menemukan pemahaman yang mendalam
dan menemukan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan.
Siswa diminta untuk mengikuti bacaan guru pada ayat-ayat dibawah secara tartil!.
Kemudian membaca kembali ayat ayat
tersebut secara berpasangan dengan
teman di sampingnya (demonstrasi drill)
2. Penutup
a. Guru melakukan refleksi untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa.
b. Guru meminta menyimpulkan apa yang
telah dipelajari.
c. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya.
d. Guru menutup pelajaran tersebut dengan
membaca doa (hamdalah)
e. Guru mengucapkan salam kepada siswa
sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam
10 menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Guru menilai sikap spiritual Peserta didik saat pembacaan doa di awal
dan di akhir pelajaran.
b. Saat kegiatan inti, melakukan observasi terhadap sikap sosial Peserta
didik. Penilaian terdiri dari:
1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung Jawab
4) Peduli
5) Santun
c. Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian (Evaluasi)
a. Instrumen tes terlampir.
b. Intrumen non tes
PENILAIAN DIRI
Berilah tanda centang pada kolom di bawah ini sesuai dengan kondisi
anda saat ini !
No Pertanyaan
Jawaban
Selalu Sering Jarang
Tidak
Pernah
1.
Memastikan tempat
makan, restoran atau
rumah makan yang
akan kita datangi
tersebut dikelola ole
orang muslim.
2.
Menghindari tempat
makan yang
menyajikan
makanannya jelas
diragukan
kehalalannya.
3.
Melihat komposisi
dari makanan atau
minuman yang akan
dikonsumsi.
4. Memeriksa label
halal pada makanan
atau minunan yang
akan di konsumsi
5.
Membawa bekal dari
rumah agar jelas
kehalalannya
3. Penilaian
1) Tes
a) Pilihan ganda: Tugas ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Setiap
soal mempunyai bobot nilai yang sama yaitu 2 jika benar dan 1 jika
salah. Jika peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar,
maka akan memperoleh nilai 10. Perhitungan nilai dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil Akhir Penilaian = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 4
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b) Uraian
Skala 0-5
Jika jawaban salah : 0
Jika jawaban sempurna : 5
Hasil = jumlah skor nomor 1-4
2) Non Tes
1 : Selalu, apabila selalu melakukan dengan predikat kurang (D).
2 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadangkadang tidak melakukan dengan predikat cukup (C).
3 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan dengan predikat baik (B).
4 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai permyataan
dengan predikat sangat baik (A)
J. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran mengonsumsi makanan dan minuman
yang hala dan haram, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi dengan
baik, peserta didik dapat melanjutkan proses pengayaan yang telah disiapkan
oleh guru berupa tugas-tugas atau pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan
dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang hala dan haram atau model-
model pengembangan lainnya, khususnya yang terkait dengan bahan kajian,
penugasan, dan soal-soal yang bersumber dari pengembangan materi.
Penilaian pada pengayaan ini, sebagai rangkaian proses
pembelajaran yang menggambarkan tingkat keberhasilan pembelajaran dan
sekaligus kualitas pengajaran yang mengacu kepada perkembangan penerapan
diri dengan kerendahan hati, hidup sederhana, dan sederhana.
K. Teknik Remidial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru menjelaskan
kembali materi tentang pemahaman dan penerapan “Makanan dan Minuman
Halal dan Haram” tersebut, dan melakukan penilaian kembali dengan soal yang
sejenis atau setara.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan, seperti: boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu
atau diluar jam pelajaran, pada umumnya 30 menit setelah pulang sekolah atau
menjadikan remidial pekerjaan rumah.
Jakarta , 15 Januari 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Agus Isnadi, M. Pd
Lampiran 3 Kisi kisi Instrumen Tes
KISI – KISI INSTRUMEN TES
Nama Sekolah : SMP Negeri 178 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013
Kelas/Semester : VIII/2
Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
NO
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
INDIKATOR
NO. SOAL
BENTUK
SOAL
1. 1.12 Meyakini
ketentuan
makanan dan
minunan yang
halal dan haram
berdasarkan Al-
Qur’an dan
Hadis
Mengonsumsi
makanan dan
minuman yang
halal dan menjauhi
yang haram
1.12.1. Meyakini ketentuan
makanan dan
minunan yang halal
dan haram
berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadis.
2,4,5,21,23 PG
1.12.2. Terbiasa
mengonsumsi
makanan dan
minunan yang halal
6
URAIAN
NON-
TEST
2. 2.12 Menunjukkan
perilaku hidup
sehat dengan
mengonsumsi
makanan dan
minuman halal
2.12.1.Menunjukkan perilaku
hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan
dan minuman halal
13,19 PG
3. 3.12 Memahami
ketentuan
makanan dan
minuman yang
3.12.11. Menjelaskan
pengertian makanan
dan minuman yang
halal dan haram.
1,17 PG
halal dan haram
berdasarkan al-
Qur’an dan Hadis
3.12.12. Menunjukkan dalil
tentang makanan dan
minuman halal dan
haram.
6,11,15,16,18,20,22 PG
3.12.13. Mengidentifikasi
jenis–jenis makanan
dan minuman halal dan
haram.
4
3,7,10,12,26,28,29,30
URAIAN
PG
3.12.14. Menjelaskan manfaat mengonsumsi makan
dan minuman halal
3,5 URAIAN
3.12.15. Menjelaskan akibat
mengonsumsi
makanan dan minuman
haram
1
8,24.25
URAIAN
PG
4. 4.12 Menyajikan
hikmah
mengonsumsi
makanan yang
halal dan bergizi
sesuai ketentuan
dengan Al-
Qur’an dan Hadis
4.12.1. Menyajikan hikmah
mengonsumsi makanan
yang halal dan bergizi
sesuai ketentuan dengan
Al-Qur’an dan Hadis
2
9,14
URAIAN
PG
Lampiran 4 Uji Coba Soal Pretest & Posttest
LATIHAN SOAL
SMPN 178 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : VIII
Tanggal : …………. Waktu : menit
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang tepat!
1. Yang dimaksud dengan makanan yang halal adalah ….
a. Makanan yang bergizi
b. Makanan yang enak enak
c. Makanan yang dibolehkan dimakan menurut syariat
d. Makanan yang baik baik
2. Berikut ini merupakan kriteria makanan yang halal, kecuali ….
a. Harganya tidak mahal
b. Halal zatnya
c. Benar cara mendapatkannya
d. Proses pengolahannya syar’i
3. Berikut ini yang merupakan jenis makanan yang halal adalah ….
a. Makanan yang enak meskipun tidak bergizi
b. Terdapat manfaat dan bisa menggemukan tubuh
c. Rasanya enak dan dibeli di rumah makan terkenal
d. Makanan yang dinyatakan halal dalam Al-Qur’an
4. Makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah ….
a. Makruh
b. Halal
c. Haram
d. Mubah
5. Makanan yang halal zatnya, tetapi didapatkan dengan cara batil, maka hukum
makanan tersebut adalah ….
a. Haram
b. Halal
c. Makruh
d. Mubah
6. Perhatikan daftar pernyataan berikut ini :
1) Darah
2) Daging babi
3) Daging sapi
4) Nasi kuning
5) Jamu
Makanan yang dinyatakan haram pada QS. Al-Maidah ayat 3 adalah ….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (2) dan (4)
7. Berikut ini zat ediktif yang membuat orang bisa kecanduan adalah ….
a. Air soda
b. Cafein
c. Khamr
d. Susu sapi
8. Berikut ini yang merupakan akibat meminum khamr adalah ….
a. Tubuh semakin kuat
b. Daya ingat terganggu
c. Menghangatkan tubuh
d. Emosi menjadi stabil
9. Hikmah mengkonsumsi makanan dan minuman halal adalah ….
a. Perut menjadi lebih kenyang
b. Menghambat penuaan dini
c. Menumbuhkan semangat beribadah
d. Kulit menjadi lebih halus
10. Dibawah ini adalah jenis binatang yang dihalalkan, kecuali ….
a. Sapi
b. Babi
c. Kuda
d. Bangkai ikan
11. Surat Al-Maidah ayat 96 berisi tentang ….
a. Binatang yang haram dimakan
b. Semua binatang laut, halal dimakan
c. Semua binatang darat, halal dimakan
d. Binatang yang halal dimakan
12. Berikut ini jenis-jenis minuman halal, kecuali ….
a. Semua jenis air atau cairan yang tidak memabukkan
b. Air dan cairan tersebut didapatkan dengan cara yang bathil
c. Semua jenis air atau cairan yang tidak mendatangkan madharat bagi manusia
d. Air atau cairan yang bukan benda najis atau benda suci yang tidak terkena najis
13. Salah satu bentuk cara memperoleh makanan dan minuman yang haram adalah ….
a. Mendapatkan dengan cara meminta-minta
b. Mendapatka dengan cara berhutang
c. Mendapatkan dengan cara meminjam
d. Mendapatkan dengan cara mencuri
14. Diantara hikmah diharamkan mengkonsumsi makanan yang haram adalah ….
a. Tubuh akan menjadi gemuk
b. Tubuh akan menjadi kuat dan sehat
c. Tubuh akan mempunyai bibit penyakit
d. Tubuh akan menjadi awet muda
15. Perhatikan Q.S. Al-Baqarah/2 ayat 168 : berikut !
Ayat tersebut merupakan perintah untuk ….
a. Makan yang halal dan baik
b. Bertakwa kepada Allah
c. Rajin beribadah
d. Menjaga kebersihan lingkungan
16. Penjelasan dari ayat tersebut adalah ….
... ...
a. Halal dan haramnya makanan tergantung orangnya masing masing
b. Segala yang baik itu halal dan segala yang buruk itu haram
c. Semua jenis minuman memabukkan hukumnya haram
d. Allah mengharamkan daging
17. Maksud dari makanan yang halalan tayyiban adalah ….
a. Baik dan bergizi
b. Bergizi dan mahal
c. Halal dan baik
d. Baik dan sederhana
18. Lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah ….
a. Menghindari nikmat Allah
b. Memburu rezeki Allah
c. Tidak mau mencari rezeki
d. Mengingkari nikmat Allah
19. Contoh penerapan melaksanakan perintah untuk makan makanan yang halal dan
baik adalah ….
a. Orang yang sedang lapar menghindari nasi putih
b. Orang yang sakit mag menghindari makanan pedas
c. Ketika haus minum air seadanya
d. Saat berbuka puasa mendahulukan makanan yang asam
.... potongan ayat di samping berisi perintah untuk واشكرون عمتالله .20
a. Makanlah makanan yang halal
b. Bersyukur kepada Allah SWT
c. Menghindari makanan yang haram
d. Berbaik sangka kepada Allah SWT
21. Semua binatang yang tidak ada dalil mengharamkannya maka hukum
mengonsumsinya adalah….
a. Mubah
b. Sunnah
c. Makruh
d. Halal
22. Allah telah memerintahkan seluruh hambanya untuk mengonsumsi makanan yang
halal dan…
a. Mahal
b. Bergizi
c. Lezat
d. Baik
23. Binatang halal akan menjadi haram hukumnya bila diperoleh dari….
a. Uang curian
b. Negara kafir
c. Luar negeri
d. Super market
24. Berikut ini akibat dari mengonsumsi binatang yang haram kecuali….
a. Membuat bodoh
b. Membuat gila
c. Meyehatkan badan
d. Suka berbohong
25. Orang yang terbiasa makan makanan haram akan sulit menerima….
a. Kebenaran
b. Nasehat
c. Kesulitan
d. Musibah
26. Bangkai berikut ini yang halal untuk dimakan kecuali….
a. Ikan hiu
b. Ikan nila
c. Kura-kura
d. Ikan tengiri
27. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1. Binatang yang tidak memberi mudharat
2. Bangkai ikan dan belalang
3. Darah
4. Makanan yang kotor
5. Binatang yang hidup di air
6. Bangkai
Dari pernyataan diatas yang termasuk makanan yang halal adalah….
a. 1,2,3
b. 1,3,4
c. 2,4,6
d. 1,2,5
28. Cicak haram dimakan karena….
a. Bertaring
b. Menjijikan
c. Kotor
d. Berkuku tajam
29. Ada dua macam binatang yang matipun dia tetap halal, yaitu….
a. Ikan dan belalang
b. Kambing dan domba
c. Sapi dan kerbau
d. Ayam dan itik
30. Binatang yang haram dimakan karena disuruh membunuhnya adalah….
a. Ular
b. Semut
c. Hud-hud
d. Lebah
II. Uraikan pertanyaan berikut secara baik dan tepat !
1. Jelaskan dampak negatif mengonsumsi makanan dan minuman haram?
2. Tulislah ayat al-Quran yang menjelaskan tentang makanan yang diharamkan oleh
Allah SWT !
3. Mengapa kita harus memakan makanan yang halal?
4. Sebutkan jenis jenis makanan halal dan haram! (minimal 3)
5. Sebutkan manfaat memakan makanan yang halal!
6. Bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram!
Lampiran 5 Kunci Jawaban Uji Coba Soal
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST
I. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. D
4. A
5. A
6. A
7. C
8. B
9. C
10. B
11. D
12. B
13. D
14. C
15. A
16. B
17. C
18. D
19. B
20. B
21. A
22. D
23. A
24. C
25. B
26. C
27. D
28. D
29. A
30. A
II. Uraian
1. Di antara akibat buruk tersebut adalah :
a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh
Allah Swt.
b. Makanan dan minuman haram bias merusak jiwa terutama minuman keras
(khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti: 1)
Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa),
misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir. 2)
Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat. 3)
Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa
depan.
c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,
diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan
tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.
d. Menghalangi mengingat Allah Swt.
2. Berikut ayat yang menjelaskan tentang perintah Allah memakan makanan
yang halal
Artinya:“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah setan.
Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.”
3. Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman yang
halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas dan beribadah.
c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
4. Daging babi , bangkai, darah, sembelihan untuk selain Allah, hewan yang
diterkam binatang buas, binatang bertaring, burung yang berkuku tajam, keledai
jinak
5. Mendapatkan Ridha Allah, menjauhi sumber penyakit, Menjaga hati dan akal,
Menuntun ke surga, Memperbaiki keturunan, Mendapatkan ketenangan hati, dll
6. Berikut cara mneghindari makanan dan minuman yang haram:
a. Menghindari memperoleh penghasilan yang haram
b. Melihat komposisi dan kandungan makanan yang akan di makan
c. Lebih berhati hati dalam memilih makanan
d. Dan lain sebagaianya.
Lampiran 6 Uji Validitas Soal
UJI VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA
DENGAN JUMLAH SUBJEK 36
NO. BUTIR KORELASI STATUS
1 0,655 VALID
2 0,684 VALID
3 0,003 INVALID
4 0,575 VALID
5 0,670 VALID
6 0,325 INVALID
7 0,575 VALID
8 0,755 VALID
9 0,687 VALID
10 0,048 INVALID
11 0,807 VALID
12 0,048 INVALID
13 0,670 VALID
14 0,434 VALID
15 0,355 INVALID
16 0,807 VALID
17 0,295 INVALID
18 0,705 VALID
19 0,807 VALID
20 0,783 VALID
21 0,299 INVALID
22 0,670 VALID
23 0,561 VALID
24 0,807 VALID
25 0,689 VALID
26 0,295 INVALID
27 0,670 VALID
28 0,450 INVALID
29 0,299 INVALID
30 0,684 VALID
UJI VALIDITAS SOAL URAIAN DENGAN JUMLAH SUBJEK 36
NO. BUTIR KORELASI STATUS
1 0,733 VALID
2 0,621 VALID
3 0,316 INVALID
4 0,410 VALID
5 0,494 VALID
6 0,340 INVALID
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Soal
UJI RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA
No.
Soal
Jml.
Skor n n-1 p q
Variabel
Total p x q ∑pq KR-20 Hasil
1 18
30 29
0.5 0.5
36.199
0.25
6.0516 0.8615 reliabel
2 25 0.649 0.305 0.212
3 4 0.111 0.888 0.098
4 15 0.416 0.583 0.243
5 31 0.861 0.138 0.199
6 24 0.666 0.333 0.222
7 15 0.416 0583 0.243
8 24 0.666 0.333 0.222
9 20 0.555 0.444 0.246
10 30 0.8333 0.166 0.138
11 24 0.666 0.333 0.222
12 30 0.833 0.166 0.138
13 31 0.861 0.138 0.119
14 23 0.638 0.361 0.230
15 21 0.583 0.416 0.243
16 24 0.666 0.333 0.222
17 22 0.611 0.388 0.237
18 25 0.694 0.305 0.212
19 24 0.666 0.333 0.222
20 20 0.555 0.444 0.246
21 13 0.361 0.638 0.230
22 31 0.861 0.138 0.119
23 22 0.611 0.388 0.237
24 24 0.666 0.333 0.222
25 26 0.722 0.277 0.200
26 22 0.611 0.388 0.237
27 31 0.861 0.138 0.119
28 7 0.194 0.805 0.156
29 12 0.333 0.666 0.222
30 25 0.694 0.305 0.212
UJI RELIABILITAS SOAL URAIAN
No.
Soal
Jml.
Skor n n-1 p q
Variabe
l Total p x q ∑pq KR-20 Hasil
1 153
6 5
4.25 -3.25
13.761
-13.812
-29.5308 3.7751 reliabel
2 119 3.305 -2.305 -7.621
3 80 2.222 -1.222 -2.716
4 70 1.944 -0.944 -1.836
5 57 1.583 -0.583 -0.928
6 79 2.194 -1.194 -2.621
Lampiran 8 Uji Daya Beda Soal
UJI DAYA BEDA SOAL PILIHAN GANDA
No. Soal Daya Beda Status Butir Soal
1 0.611 Sangat Memuaskan
2 0.444 Sangat Memuaskan
3 0 Sangat Tidak Memuaskan
4 0.444 Sangat Memuaskan
5 0.222 Sangat Memuaskan
6 0.277 Tidak Memuaskan
7 0.444 Sangat Memuaskan
8 0.5 Sangat Memuaskan
9 0.722 Sangat Memuaskan
10 0.055 Sangat Tidak Memuaskan
11 0.5 Sangat Memuaskan
12 0.055 Sangat Tidak Memuaskan
13 0.222 Tidak Memuaskan
14 0.444 Sangat Memuaskan
15 0.333 Memuaskan
16 0.5 Sangat Memuaskan
17 0.277 Tidak Memuaskan
18 0.555 Sangat Memuaskan
19 0.5 Sangat Memuaskan
20 0.611 Sangat Memuaskan
21 0.222 Tidak Memuaskan
22 0.222 Tidak Memuaskan
23 0.5 Sangat Memuaskan
24 0.5 Sangat Memuaskan
25 0.5 Sangat Memuaskan
26 0.277 Tidak Memuaskan
27 0.222 Tidak Memuaskan
28 -0.388 Sangat Tidak Memuaskan
29 0.166 Sangat Tidak Memuaskan
30 0.444 Sangat Memuaskan
UJI DAYA BEDA SOAL URAIAN
No. Soal Daya Beda Status Butir Soal
1 1.5 Sangat Memuaskan
2 0.611 Sangat Memuaskan
3 0.666 Sangat Memuaskan
4 1.333 Sangat Memuaskan
5 1.055 Sangat Memuaskan
6 0.611 Sangat Memuaskan
Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Soal
UJI TARAF KESUKARAN SOAL PILIHAN GANDA
No. Soal Taraf Sukar Status Butir Soal
1 0.527 Sedang
2 0.722 Mudah
3 0.111 Sukar
4 0.444 Sedang
5 0.888 Mudah
6 0.694 Sedang
7 0.444 Sedang
8 0.694 Sedang
9 0.583 Sedang
10 0.861 Mudah
11 0.694 Sedang
12 0.861 Mudah
13 0.888 Mudah
14 0.666 Sedang
15 0.611 Sedang
16 0.694 Sedang
17 0.638 Sedang
18 0.722 Mudah
19 0.694 Sedang
20 0.583 Sedang
21 0.388 Sedang
22 0.888 Mudah
23 0.638 Sedang
24 0.694 Sedang
25 0.75 Mudah
26 0.638 Sedang
27 0.888 Mudah
28 0.194 Sukar
29 0.361 Sedang
30 0.722 Mudah
UJI TARAF KESUKARAN URAIAN
No. Soal Taraf Sukar Status Butir Soal
1 4.25 Mudah
2 3.305 Mudah
3 2.222 Mudah
4 1.944 Mudah
5 1.583 Mudah
6 2.194 Mudah
Lampiran 10 Soal Pretest & Posttest
SOAL PRETEST DAN POSTTEST
SMPN 178 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : VIII
Tanggal : …………. Waktu : menit
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang tepat!
1. Yang dimaksud dengan makanan yang halal adalah ….
a. Makanan yang bergizi
b. Makanan yang dibolehkan dimakan menurut syariat
c. Makanan yang enak enak
d. Makanan yang baik baik
2. Berikut ini merupakan kriteria makanan yang halal, kecuali ….
a. Halal zatnya
b. Benar cara mendapatkannya
c. Harganya tidak mahal
d. Proses pengolahannya syar’i
4. Makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah ….
a. Halal
b. Makruh
c. Haram
d. Mubah
5. Makanan yang halal zatnya, tetapi didapatkan dengan cara batil, maka hukum
makanan tersebut adalah ….
a. Halal
b. Makruh
c. Haram
d. Mubah
6. Berikut ini zat ediktif yang membuat orang bisa kecanduan adalah ….
a. Air soda
b. Cafein
c. Khamr
d. Susu sapi
7. Berikut ini yang merupakan akibat meminum khamr adalah ….
a. Tubuh semakin kuat
b. Daya ingat terganggu
c. Menghangatkan tubuh
d. Emosi menjadi stabil
8. Hikmah mengkonsumsi makanan dan minuman halal adalah ….
a. Menumbuhkan semangat beribadah
b. Perut menjadi lebih kenyang
c. Menghambat penuaan dini
d. Kulit menjadi lebih halus
9. Surat Al-Maidah ayat 96 berisi tentang ….
a. Binatang yang halal dimakan
b. Binatang yang haram dimakan
c. Semua binatang laut, halal dimakan
d. Semua binatang darat, halal dimakan
10. Salah satu bentuk cara memperoleh makanan dan minuman yang haram adalah ….
a. Mendapatkan dengan cara mencuri
b. Mendapatkan dengan cara meminta-minta
c. Mendapatka dengan cara berhutang
d. Mendapatkan dengan cara meminjam
11. Diantara hikmah diharamkan mengkonsumsi makanan yang haram adalah ….
a. Tubuh akan menjadi gemuk
b. Tubuh akan menjadi kuat dan sehat
c. Tubuh akan menjadi awet muda
d. Tubuh akan mempunyai bibit penyakit
12. Penjelasan dari ayat berikut adalah ….
... ...
a. Segala yang baik itu halal dan segala yang buruk itu haram
b. Halal dan haramnya makanan tergantung orangnya masing masing
c. Semua jenis minuman memabukkan hukumnya haram
d. Allah mengharamkan daging
13. Lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah ….
a. Menghindari nikmat Allah
b. Mengingkari nikmat Allah
c. Memburu rezeki Allah
d. Tidak mau mencari rezeki
14. Contoh penerapan melaksanakan perintah untuk makan makanan yang halal dan
baik adalah ….
a. Orang yang sakit mag menghindari makanan pedas
b. Orang yang sedang lapar menghindari nasi putih
c. Ketika haus minum air seadanya
d. Saat berbuka puasa mendahulukan makanan yang asam
الله .15 ت م ون ع ك ر اش .... potongan ayat di samping berisi perintah untuk و
a. Makanlah makanan yang halal
b. Menghindari makanan yang haram
c. Bersyukur kepada Allah SWT
d. Berbaik sangka kepada Allah SWT
16. Allah telah memerintahkan seluruh hambanya untuk mengonsumsi makanan yang
halal dan…
a. Mahal
b. Bergizi
c. Baik
d. Lezat
17. Binatang halal akan menjadi haram hukumnya bila diperoleh dari….
a. Negara kafir
b. Luar negeri
c. Uang curian
d. Super market
18. Berikut ini akibat dari mengonsumsi binatang yang haram kecuali….
a. Membuat bodoh
b. Membuat gila
c. Suka berbohong
d. Meyehatkan badan
19. Orang yang terbiasa makan makanan haram akan sulit menerima….
a. Kebenaran
b. Kesulitan
c. Musibah
d. Nasehat
20. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1. Binatang yang tidak memberi mudharat
2. Bangkai ikan dan belalang
3. Darah
4. Makanan yang kotor
5. Binatang yang hidup di air
6. Bangkai
Dari pernyataan diatas yang termasuk makanan yang halal adalah….
a. 1,2,3
b. 1,3,4
c. 2,4,6
d. 1,2,5
21. Binatang yang haram dimakan karena disuruh membunuhnya adalah….
a. Ular
b. Semut
c. Hud-hud
d. Lebah
II. Uraikan pertanyaan berikut secara baik dan tepat !
1. Jelaskan dampak negatif mengonsumsi makanan dan minuman haram?
2. Tuliskan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang makanan yang diharamkan
oleh Allah SWT!
3. Sebutkan jenis-jenis makanan yang diharamkan oleh Allah SWT?
4. Sebutkan manfaat memakan makanan yang halal!
Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST
I. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. A
4. A
5. C
6. B
7. C
8. D
9. D
10. C
11. B
12. D
13. B
14. B
15. D
16. A
17. C
18. B
19. D
20. A
II. Uraian
1. Daging babi , bangkai, darah, sembelihan untuk selain Allah, hewan yang
diterkam binatang buas, binatang bertaring, burung yang berkuku tajam, keledai
jinak
2. Berikut ayat yang mnejelaskan tentang perintah Allah memakan makanan
yang halal
Artinya:“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah setan.
Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.”
3. Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman yang
halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas dan beribadah.
c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
4. Berikut cara mneghindari makanan dan minuman yang haram:
a. Menghindari memperoleh penghasilan yang haram
b. Melihat komposisi dan kandungan makanan yang akan di makan
c. Lebih berhati hati dalam memilih makanan
d. Dan lain sebagaianya
Lampiran 12 Uji Normalitas
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Nilai Frek
30
3
Range/Rentang = 65
Banyaknya Kelas Interval (K) = 1 + 3.3 Log n
= 1 + 3.3 Log 36
= 1 + 3.3 (1.556)
= 1 + 5.1348
= 6.1348 (6)
Panjangn Kelas Interval (P) = R/K
= 65/6
= 10.8333 (11)
Kelas Interval =
40
45
45
7
50
55
55
55
55
55
55
60
11
40 ~ 49 3 44.5
60 50 ~ 59 8 54.5
60 60 ~ 69 11 64.5
60 70 ~ 79 7 74.5
60 80 ~ 89 6 84.5
60 90 ~ 99 1 94.5
60
60
60 Xi F Zn Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
60 30 1 1 -2.6831 0.0037 0.0277 -0.24
60 45 2 3 -1.4704 0.0708 0.0833 -0.0125
65
7
50 1 4 -1.0662 0.1423 0.1111 0.0311
65 55 7 11 -0.662 0.2546 0.3055 -0.0209
70 60 11 22 -0.2578 0.3974 0.6111 -0.2137
70 65 2 24 0.1463 0.5556 0.6666 -0.111
70 70 3 27 0.5505 0.7088 0.75 -0.0412
75 75 3 30 0.9547 0.829 0.8333 -0.0043
75 80 5 35 1.3589 0.9115 0.9722 -0.0607
75
6
95 1 36 2.5715 0.9949 1 -0.0051
80
80
80 KESIMPULAN : Lhitung < Ltabel = 0.031 < 0.1376, maka populasi
sampel berdistribusi normal
80
80
95 1
UJI NORMALITAS POSTETS KELAS EKSPERIMEN
Nilai Frek
71
2
Range/Rentang = 29
Banyaknya Kelas Interval (K) = 1 + 3.3 Log n
= 1 + 3.3 Log 36
= 1 + 3.3 (1.556)
= 1 + 5.1348
= 6.1348 (6)
Panjangn Kelas Interval (P) = R/K
= 29/6
= 4.72713 (5)
Kelas Interval =
75
80
3
80
80
85 1
90 1
95
15
95
95
95
95
71 ~ 75 2 73
95 76 ~ 80 3 78
95 81 ~ 85 1 83
95 86 ~ 90 1 88
95 91 ~ 95 15 93
95 96 ~ 100 14 98
95
95
95 Xi F Zn Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
95 71 1 1 -3.0223 0.0013 0.0277 -0.02364
95 75 1 2 -2.4978 0.0062 0.0555 -0.0493
100
14
80 3 5 -1.8422 0.0329 0.1388 -0.1059
100 85 1 6 -1.1866 0.117 0.1666 -0.0496
100 90 1 7 -0.531 0.2981 0.1944 0.1036
100 95 15 22 0.1246 0.5477 0.6111 -0.0634
100 100 14 36 0.7801 0.7823 1 -0.2177
100
100
100
100
100
100 KESIMPULAN : Lhitung < Ltabel = 0.103 < 0.1376, maka populasi
sampel berdistribusi normal
100
100
100
UJI NORMALITAS PRETETS KELAS KONTROL
Nilai Frek
40
8
Range/Rentang = 45
Banyaknya Kelas Interval (K) = 1 + 3.3 Log n
= 1 + 3.3 Log 36
= 1 + 3.3 (1.556)
= 1 + 5.1348
= 6.1348 (6)
Panjangn Kelas Interval (P) = R/K
= 45/6
=7.3352 (8)
Kelas Interval =
40
45
45
45
45
45
45
50
6
50
50
55
40 ~ 47 8 43.5
55 48 ~ 55 6 51.5
55 56 ~ 63 7 59.5
60
7
64 ~ 71 10 67.5
60 72 ~ 79 2 75.5
60 80 ~ 87 3 83.5
60
60
60 Xi F Zn Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
60 40 2 2 -1.6329 0.0516 0.0555 -0.0039
65
10
45 6 8 -1.2301 0.1093 0.2222 -0.1129
65 50 3 11 -0.8273 0.2033 0.3055 -0.1022
65 55 3 14 -0.4245 0.3372 0.3055 -0.0516
65 60 7 21 -0.0217 0.492 0.5833 -0.0913
70 65 4 25 0.381 0.648 0.6944 -0.0464
70 70 6 31 0.7838 0.7823 0.8611 -0.0788
70 75 2 33 1.1866 0.883 0.9166 -0.0336
70 85 3 36 1.9922 0.9767 1 -0.0233
70
70
75
2 75
KESIMPULAN : Lhitung < Ltabel = -0.003 < 0.1376, maka populasi
sampel berdistribusi normal
85
3 85
85
UJI NORMALITAS POSTETS KELAS KONTROL
Nilai Frek
75 1 Range/Rentang = 20
Banyaknya Kelas Interval (K) = 1 + 3.3 Log n
= 1 + 3.3 Log 36
= 1 + 3.3 (1.556)
= 1 + 5.1348
= 6.1348 (6)
Panjangn Kelas Interval (P) = R/K
= 20/6
= 3.333 (4)
Kelas Interval =
80
3 80
80
85
8
85
85
85
85
85
85
85
75 ~ 78 1 76.5
90
16
79 ~ 82 3 80.5
90 83 ~ 86 8 84.5
90 87 ~ 90 16 88.5
90 91 ~ 94 0 92.5
90 95 ~ 99 1 97
90
90
90 Xi F Zn Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]
90 75 1 1 -2.7989 0.0026 0.0277 -0.0251
90 80 3 4 -1.7811 0.0375 0.1111 -0.0736
90 85 8 8 -0.7633 0.2236 0.3333 -0.1097
90 90 16 16 0.2344 0.5987 0.7777 -0.179
90 95 8 36 1.2722 0.898 1 -0.102
90
90
90
95
8
95
95
95
95
KESIMPULAN : Lhitung < Ltabel = -0.025 < 0.1376, maka populasi
sampel berdistribusi normal
95
95
95
Lampiran 13 Uji Homogenitas
UJI HOMOGENITAS KELAS PRETEST
PRETEST KELAS KONTROL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
X Fi FiXi Fi*(Xi - X)² X Fi FiXi Fi*(Xi - X)²
40 2 80 822.3765432 30 1 30 1101.871142
45 6 270 1400.462963 45 2 90 662.0756173
50 3 150 316.8981481 50 1 50 174.0933642
55 3 165 83.56481481 55 7 385 470.0424383
60 7 420 0.540123457 60 11 660 112.2492284
65 4 260 89.19753086 65 2 130 6.520061728
70 6 420 567.1296296 70 3 210 138.9467593
75 2 150 433.4876543 75 3 225 418.1134259
85 3 255 1833.564815 80 5 400 1412.133488
545 36 2170 5547.222222 95 1 95 1011.593364
625 36 2275 5507.638889
N 36 N 36
Xi 60.2778 Xi 63.1944
S² 154.09 S² 140.452
S 12.413 S 11.9219
F = S1²/S2²
F = Varians terbesar / Varians terkecil
F = 1.097101
Kesimpulan : Fhitung < Ftabel (0.097 < 1.80), makan kedua sampel memiliki
varians yang homogen
UJI HOMOGENITAS KELAS POSTTEST
POSTEST EKSPERIMEN POSTEST EKSPERIMEN
X Fi FiXi Fi*(Xi - X)² X Fi FiXi Fi*(Xi - X)²
75 1 75 189.0625 71 1 71 531.558642
80 3 240 229.6875 75 1 75 363.1141975
85 8 680 112.5 80 3 240 592.6759259
90 16 1440 25 85 1 85 82.00308642
95 8 760 312.5 90 1 90 16.44753086
425 36 3195 868.75 95 15 1425 13.37962963
100 14 1400 494.7098765
596 36 3386 2093.888889
Xi 88.75 Xi 94.0556
S² 24.132 S² 58.164
S 4.9124 S 7.6265
F = S1²/S2²
F = Varians terbesar / Varians
terkecil
F = 0.414896
Kesimpulan : Fhitung < Ftabel (0.414 < 1.80), makan kedua sampel memiliki varians
yang homogen
Lampiran 14 Lembar Pra Observasi
LEMBAR PRA OBSERVASI
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Nama Mahasiwa : Dewi Sa’diyah
2. Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
3. Kelas : VIII
4. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
5. Tanggal : Jum’at, 7 Januari 2019
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-masing siswa Tempat duduk peserta didik dalam
keadaan bersih dan baik, setiap
peserta didik duduk sendiri-sendiri
dengan 1 kursi dan 1 meja. jarak
antar tempat dudukpun tidak
terlalu rapat sehingga pengajar
mampu menjangkau setiap peserta
didik.
2. Kesiapan menerima pembelajaran Kesiapan menerima pelajaran
cukup baik, dengan peserta didik
mengeluarkan buku pelajaran
sesuai dengan pelajarannya
meskipun masih ada beberapa
peserta didik yang malas untuk
mengeluarkan buku paket dan
tulisnya. Kemudian dilajutkan
dengan membaca doa, namun
keadaan awal peserta didik di kelas
dalam keadaan sedikit berisik dan
ada yang mengobrol dengan teman
lain kelasnya melalui jendela.
II Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru Sebagian besar peserta didik
adalah tipe peserta didik yang aktif
dalam menjawab pertanyaan,
diawali dengan mengangkat
tangan dan memberikan jawaban
dengan baik dan jelas sesuai
dengan kemampuan pengetahuan
yang dimiliki.
2. Mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai
Sebagian peserta didik
mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang dicapai dengan
baik dan sangat antusias. Namun
masih ada beberapa siswa yang
asik ngobrol dengan teman
sebelahnya.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pelajaran
1. Memperhatikan penjelasan materi
pelajaran
Sebagian besar peserta didik
memperhatikan penjelasan oleh
guru dengan cukup baik meskipun
ada beberapa peserta didik yang
membutuhkan perhatian khusus
oleh guru.
2. Bertanya saat proses penjelasan materi Peserta didik bertanya dengan baik
dengan mengangkat tangan
terlebih dahulu dan
menyampaikan pertanyaannya
setelah dipersilahkan oleh guru.
3. Interaksi antar siswa Interaksi antar peserta didik cukup
baik, namun guru tetap harus dapat
memperhatikan agar tidak
berlebihan interaksi yang
dilakukan antar peserta didik.
4. Interaksi antara siswa-guru, peserta
didik-materi pelajaran
Interaksi antara peserta didik-guru,
peserta didik-materi pelajaran
sangat komunikatif terlihat dengan
beberapa peserta didik menjawab
pertanyaan guru dan peserta didik
juga mengajukan pertanyaan
terhadap materi yang sedang
dipelajari.
B. Pendekatan / Strategi Belajar
1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar Keterlibatan dalam kegiatan
belajar dilakukan dengan baik,
sebagian besar terlibat aktif selama
kegiatan belajar, hanya saja ada
beberapa peserta didik yang
memerlukan perhatian dan
perlakuan khusus oleh guru.
2.Mengemukakan pendapat ketika
diberikan kesempatan
Mengemukakan pendapat ketika
diberikan kesempatan dilakukan
dengan cukup baik, walaupun
masih ada beberapa peserta didik
yang masih malu dalam
menyampaikan pendapatnya.
3. Mencatat penjelasan yang disampaikan
guru
Semua peserta didik mencatat
dengan tenang ketika diberikan
arahan untuk mencatat pelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Meskipun ada beberapa peserta
didik yang memerlukan perhatian
khusus sehingga guru harus
mendekati peseta didik tersebut
agar mau mencatat dan
mengeluarkan bukunya.
4. Mengikuti proses pembelajaran Mengikuti proses pembelajaran
dengan baik, terlihat dari sikap
peserta didik yang sebagian besar
mengikuti pelajaran dengan tenang
dan melaksanakan apa yang
diintruksikan oleh guru hingga
pembelajaran selesai.
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran /
SumberBelajar
1. Interaksi antara siswa dan media
pembelajaran yang digunakan guru
Interaksi antara peserta didik dan
media pembelajaran yang
digunakan guru sangat baik,
peserta didik lebih antusias untuk
bertanya seputar materi yang
disampaikan melalui media
pembelajaran.
2. Tertarik pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
Ketertarikan pada materi yang
disajikan dengan media
pembelajaran sangat baik, terlihat
dari peserta didik lebih fokus dan
peserta didik tidak terlihat jenuh
terhadap materi yang disampaikan
guru melalui media pembelajaran.
3. Ketekunan dalam mempelajari sumber
belajar yang ditentukan guru
Ketekunan dalam mempelajari
sumber belajar yang ditentukan
guru cukup baik, walaupun ada
beberapa peserta didik yang perlu
diberikan arahan dan motivasi
terlebih dahulu oleh guru.
D. Penilaian Proses
1. Mengerjakan tugas / latihan yang
diberikan guru
Mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru dilakukan dengan
baik, sebagian besar peserta didik
mengerjakan dengan tenang
meskipun masih ada yang
memerlukan perhatian khusus oleh
guru.
2. Menjawab pertanyaan guru dengan
benar
Menjawab pertanyaan dengan
benar dilakukan dengan baik, baik
secara lisan maupun tulisan sesuai
dengan pengetahuan yang dimiliki
peserta didik.
E. Penggunaan Bahasa
1. Mengemukakan pendapat Mengemukakan pendapat
dilakukan dengan cukup baik,
yaitu menggunakan bahasa mereka
sendiri namun masih
menggunakan bahasa yang sopan.
2. Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan dilakukan
dengan baik, yaitu dengan bahasa
yang singkat dan jelas.
IV PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi rangkuman
/ kesimpulan
Keterlibatandalam memberi
rangkuman/kesimpulan dilakukan
dengan sangat baik, peserta didik
memberikan kesimpulan bersama
guru mengenai materi yang telah
dipelajari ketika proses belajar
hampir selesai.
Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan / observasi:
Ketika menghadapi peserta didik yang sudah kelas VIII tentunya guru harus
dapat memberikan inovasi terhadap penyampaian materi yang hendak disampaikan,
penggunaan media lebih meningkatkan antusiasme dan fokus peserta didik terhadap
materi yang diajarkan. Disamping itu guru memberikan kesempatan untuk bertanya
guna menumbuhkembangkan sikap kritisnya sejak dini, dan memberikan waktu
berfikir kepada peserta didik dan kesempatan mengungkapkan pendapatnya juga
sangat dibutuhkan guna peserta didik dapat mengeksplor apa yang diketahui
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Guru juga harus aktif
mendekati semua peserta didik, terutama bagi peserta didik yang memang
membutuhkan perhatian guru. Jadi jangan monoton guru hanya berdiri di depan kelas.
Jakarta, 26 Maret 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Drs. Imamuji
NIP. 196012201994031001
Lampiran 15 Lembar Aktivitas Mengajar
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS KONTROL
Nama Guru : Drs. Imamuji
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII.7/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Rabu, 16 Januari 2019
Pertemuan ke : 1
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS KONTROL
Nama Guru : Drs. Imamuji
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII.7/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Pertemuan ke : 2
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS KONTROL
Nama Guru : Drs. Imamuji
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII.7/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Rabu, 30 Januari 2019
Pertemuan ke : 3
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b) Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS EKSPERIMEN
Nama Guru : Dewi Sa’diyah
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII.3/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Kamis, 17 Januari 2019
Pertemuan ke : 1
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS EKSPERIMEN
Nama Guru : Dewi Sa’diyah
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Pertemuan ke : 2
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PAI KELAS EKSPERIMEN
Nama Guru : Dewi Sa’diyah
Tempat Praktik : SMPN 178 Jakarta
Kelas / Semester : VIII.3/GENAP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Makanan dan Minuman Halal dan Haram
Tanggal : Kamis, 31 Januari 2019
Pertemuan ke : 3
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Memotivasi siswa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
c. Menyiapkan apresiasi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
d. Menyiapkan tujuan pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
e. Menyiapkan cakupan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menerapkan konsep materi pembelajaran pada kehidupan
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3) Menggunakan alat/bahan dan media dan IT
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
4) Pengelolaan kelas
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
5) Penggunaan bahasa
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
6) Penilaian proses belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
7) Penilaian hasil belajar
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
8) Kepekaan sosial
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
9) Kepribadian
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
3. Menutup pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Baik
Lampiran 16 Lembar Wawancara
WAWANCARA SISWA
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media PowerPoint ?
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI yang
sekarang daripada sebelumnya ?
WAWANCARA GURU
1. Apakah bapak sebelum mengajar membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) ?
2. Apakah bapak pernah mengikuti seminar sehubungan dengan pembelajaran
PAI?
3. Buku sumber apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI selain buku
paket dan LKS?
4. Dalam mengajar metode apa yang sering digunakan?
5. Berapa nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran PAI?
6. Menurut bapak bagaimana cara meningkatkan hasil belajar ?
7. Media apa yang sering bapak gunakan dalam mengajar ?
8. Bagaiamana hasil belajar siswa kelas VIII selama ini ?
9. Apakah bapak tahu kalau media komik bisa dijadikan media pembelajaran ?
WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN PAI
Nama Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Hari/Tanggal : Senin, 4 Februari 2019
Narasumber : Imamuji, S.Pd.I
1. Apakah bapak sebelum mengajar membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) ?
Biasanya ya kolektif karena guru PAI disini ada 3 dan kebetulan saya mengajar
kelas VIII kalau yang lain mengajar kelas VII dan IX.
2. Apakah bapak pernah mengikuti seminar sehubungan dengan pembelajaran PAI?
Pernah di UIN tapi sudah lama sekali
3. Buku sumber apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI selain buku paket
dan LKS?
Ada beberapa buku yang behubungan dengan mata pelajaran dan materi pelajaran
pendidikan agama islam. Atau biasanya saya mencari materi materi yang berkaitan
melalui internet juga.
4. Dalam mengajar metode apa yang sering digunakan?
Metode ceramah, tanya jawab, dan merangkum
5. Berapa nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran PAI?
75, kalau dibawah 75 ya nanti bisa diperbaiki melalui tugas tugas lain atau nilai
rangkuman materi.
6. Menurut bapak bagaimana cara meningkatkan hasil belajar ?
Ya banyak, misalnya fokus didalam kelas, banyak banyak belajar dan membaca,
les diluar jam sekolah. Ya intinya pelajaran yang kita dapat terus di ulang ulang
dan di terapkan di kehidupan sehari-hari. Karena pelajaran PAI kan banyak
berkaitan dengan amaliyah sehari-hari.
7. Media apa yang sering bapak gunakan dalam mengajar ?
Ya tergantung materi apa yang mau kita ajarkan, kalau sholat yang kita ajak praktik
saja, tapi sesekali saya pernah menggunakan powerpoint.
8. Bagaiamana hasil belajar siswa kelas VIII selama ini ?
Ya Alhamdulillah, tapi masih standar sih. Terkadang banyak siswa yang asik main
sendiri atau ngantuk jadi kurang paham sehingga kurang menguasai materi.
9. Apakah bapak tahu kalau media komik bisa dijadikan media pembelajaran ?
Nah ini saya belum tau. Saya tau anak anak sering ke perpus baca novel atau
komik. Tapi saya belum tau kalau komik bisa dijadikan bahan edukatif untuk
pembelajaran.
WAWANCARA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII 3
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Februari 2019
Identitas Siswa : Fazriyah Nazua
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Pelajaran PAI itu ya tentang kewajiban apa saja yang harus kita lakukan dalam hal
sehari hari tentang Agama Islam.
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Menurut saya, pelajaran PAI lebih gampang dari pelajaran yang lainnya. Karena
materinya tentang sehari hari yang kita lakukan.
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Kalo mneurut saya pak guru jelas dalam menyampaikan materi nya, tapi karena
pak guru terus yang menjelaskan jadi saya kadang ngantuk dan teman teman yang
lain jura ada yang berisik sendiri dan tidak mendengarkan penjelasannya.
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Pernah sekali pas penilaian guru pakai powerpoint
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media Komik ?
Dengan media komik dan berdiskusi saya bisa lebih cepat faham dan bisa
berimajinasi. Karena didalam komik tersebut ada beberapa dialog yang
menimbulkan pertanyaan”
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Ada perbedaannya, kalau diajarkan pak guru materinya tidak terlalu detail dan
seperti orang khutbah jum’at.hehe, tetapi kalau diajarkan ka Dewi lebih detail dan
juga diselingi permainan jadi tidak ngantuk.
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI yang
sekarang daripada sebelumnya ?
Lebih senang yang sekarang, karena lebih mengerti.
WAWANCARA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII.3
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Februari 2019
Identitas Siswa : Rian Ahmad Dani
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Menurut saya pelajar PaI itu pelajaran yang banyak hafalannya
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Sulit, karena saya kurang bisa membaca Al-Qur’an dan membosankan apalahi
kalau sudah disuruh rangkum
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Pak Imam kalau ngajar seperti khutbah jum’at , tidak pernah memakai media
media apa gitu ka’. Jadi bikin saya ngantuk.
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Ya pernah waktu awal masuk atau saat penialain mengajar guru dari sekolah.
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media Komik ?
Suka ka, karena dengan membaca komik yang ibu berikan, saya jadi lebih
berfikir luas. Maksudnya dari komik yang saya baca itu jadi timbul pertanyaan.
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Ada perbedaan ka, kalau diajarkan sama pak imam anak anaknya pada ngantuk,
kalau di ajarkan kaka, suasana kelasnya jadi nggak ada yang tidur
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI yang
sekarang daripada sebelumnya ?
Lebih senang bealjar PAI di kelas yang sekarang karena lebih seru dan banya
gamesnya.
WAWANCARA SISWA KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII.3
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Februaru 2019
Identitas Siswa : Nareeka Najla Salsabila
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Menurut saya pelajaran PAI itu mempelajari tentang amaliyah kita sehari hari
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Sulit, karena terkadang banyak yang harus dihafalkan
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Dapat dimengerti namun tidak pernah menggunakan media jadinya ngantuk
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Pernah sekali saat penilaian mengajar guru dari sekolah
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media Komik ?
Suka sekali ka, karena selain kita belajar kita juga bisa berfikir luas ka
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Suasan pelajaran saat ka Dewi lebih meriah meskipun ramai dan terkadang
berisik tapi dapat dimengerti dengan cepat karena belajar sambil bermain,
sedangkan saat pembelajaran pak guru memang lebih tenang tapi suasana
kelas terasa membosankan dan megantuk karena pak guru hanya bercerita atau
menjelaskan. Paling sisanya disuruh merangkum.
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI
yang sekarang daripada sebelumnya ?
Tertarik sekali, bahkan sangat ditunggu tunggu komik komik yang selanjutnya
. hehe
WAWANCARA SISWA KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII.3
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Februari 2019
Identitas Siswa : Amanda Fauziah
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Menurut saya PAI adalah pelajaran yang banyak menghafal entah itu ayat
Qur’an entah itu Hadis.
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Iya menyenangkan, sebenarnya pelajar PAI merupakan pelajaran yang
menyenangkan tapi tergantung orang yang mengajar. Kalau orang yang
mengajar membosankan, ya pelajarannya juga ikut membosankan, begitupun
sebaliknya.
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Menurut saya pembelajaran yang di ajarkan oleh pak guru sebenarnya
menyenangkan, hanya sedikit membosankan dan membuat ngantuk.
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Tidak, hanya sesekali saja.
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media PowerPoint ?
Saya sangat suka dengan itu, saya bisa lebih bisa memahami dengan baik.
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Ada perbedaan, tapi tetap saja saya masih terkadang mengantuk saat pelajaran
PAI. Walaupun tidak sesering saat pelajaran PAI tidak menggunakan
powerpoint.
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI
yang sekarang daripada sebelumnya ?
Alhamdulillah senang dan tertarik karena tidak membosankan.
WAWANCARA SISWA KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII.3
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Februari 2019
Identitas Siswa : Gustavo Aqmal
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Menurut saya pelajran PAI mengasikkan karena selain diajarkan sholat
didalamnya terdapat sejarah sejarah sahabat rosul yang sangat diperlukan oleh
kita semua. Terlebih kita bisa meneladani akhlak beliau beliau
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Kadang menyenangkan , kadang membosankan.
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Terkadang suka bercanda, tapi terkadang membosankan kalau pak guru sudah
menjelaskan saya jadi ngantuk karena terlalu lama menjelaskan dan saya
hanya mendengarkan, saya seperti di dongengi pak guru. hehe
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Jarang tapi sepertinya pernah sekali memakai powerpoint.
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media Powerpoint ?
Lumaya menyenangkan ka, jadi tidak terlalu membosankan.
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Ada ka perbedannya terkadang belajar sama pak guru bosen sekali tetapi
dengan menggunakan powerpoint lebih menark.
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI
yang sekarang daripada sebelumnya ?
Iya lebih senang yang sekarang. Karena bisa memahami materi yang
disampaikan pak guru.
WAWANCARA SISWA KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 178 JAKARTA
Kelas : VIII.3
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Februari 2019
Identitas Siswa : Miftahul Ulum
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran PAI di kelas ?
Pelajaran PAI itu banyak wanasan tentang Agama khususnya Agama Islam.
Karena tidak semua orang tua mengajarkan nilai nilai Agama dirumahnya.
2. Apakah pelajaran PAI menyenangkan ?
Menurut saya menyenangkan tapi agak membosankan. Misalkan kalau sudah
disuruh merangkum. Apalagi kalau belajar mengenai sejarah sejarah.
3. Bagaimana pendapatmu mengenai pelajaran PAI yang dijelaskan oleh guru ?
Kadang kadang pelajaran yang dijelaskan pak guru membosankan walaupun
saya sedikit mengerti. Tapi karena pak guru hanya menjelaskan saja
sepertinorang khutbah, saya jadi sering ngantuk.
4. Apakah guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam mengajar ?
Jarang ka. Waktu itu pernah sekali menggunakan powerpoint.
5. Apakah kamu menyukai pembelajaran PAI dengan media PowerPoint ?
Menyukai karena tidak membuat ngantuk.
6. Menurut kamu apakah ada perbedaan suasana pembelajaran PAI yang
dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya?
Ada perbedaannya, kalau sekarang kan pak guru meggunakan powerpoint jadi
tidak terlalu membosankan.
7. Apakah kamu senang dan lebih tertarik dengan metode pembelajaran PAI
yang sekarang daripada sebelumnya ?
Saya lebih senang pembelajaran PAI yang sekarang karena dengan media
powerpoint saya tidak sering mengantuk saat pelajaran.
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
KELAS KONTROL (POWERPOINT)
1. Siswa mengerjakan soal Pretest
2. Guru melakukan treatment menggunakan media powerpoint
3. Siswa mengerjakan Posttest
DOKUMENTASI PENELITIAN
KELAS EKSPERIMEN (KOMIK)
1. Siswa mengerjakan soal Pretest
2. Guru melakukan treatment menggunakan media komik
3. Siswa melakukan diskusi kemudian memberi pertanyaan kepada guru
4. Siswa mengerjakan Posttest
Lampiran 18 Skrip Komik
Say no to haram !
#Pada suatu hari, Ibu dan Azzam pergi berbelanja.#
Ibu : nah Azzam disini tempatnya nak
Azzam : bu, memangnya ibu disini mau membeli apa ?
Ibu : oohh, ibu ingin membeli makanan cepat saji, beberapa bumbu masak, sayur
dan jugabuah pir hijau kesukaanmu, zam !
Azam : kalau begitu Azzam bantu memilih ya bu
# Azzampun mengambil makanan yang dia mau.#
Ibu : Azzam , makanan apa saja yang kamu ambil nak ?
Azzam : oh ya, ini bu (menunjukkan sosisnya)
Ibu : astaghfirullahal’adzim Azzam.
Azzam : ada apa bu , makanan yang Azzam ambil salah ya bu ?
Ibu : tidak semua salah nak, hanya saja sosis ini tidak boleh kita makan. Agama kita
mengajarkan untuk memakan makanan yang halal bukan yang haram.
Sementara sosis ini terbuat dari daging babi yang diharamkan oleh agama kita.
Azzam : makanan halal ? makanan haram ? Azzamtidak mengerti bu.
Ibu : makanan yang halal adalah segala makanan yang dihalalkan oleh Allah seperti
nasi, sayur, buah buahan , daging ayam, daging sapi, daging kambing, daging
domba, dan semua hewan yang ada dilaut.
Ibu : sedangkan makan haram adalah segala makanan yang diharamkan oleh Allah
seperti daging babi, makanan yang hidup, bangkai binatang yang hidup didarat
dan juga darah.
Azzam: ohhh begitu ya bu , tapi bu. Ketika dodo berpuasa beberapa minggu yang lalu
ketika dodo berkumur diwaktu wudlu dodo sengaja meminum sebagian air yang
dikumurnta itu bu, lalu pak ustadz langsung menegurnya dan mengatakan
bahwa yang dilakukan dodo itu haram. Berarti haram itu bukan hanya makanan
saja ya bu ?
*Bersambung*
Ibu : Betul Azzam. Haram itu ada banyak tempatnya, bukan hanya untuk makan
atau untuk minum.
Azzam : oh begitu. Apa itu ibu ?
Ibu : misalnya mencuri, menipu, berbohong, durhaka terhadap kedua orang tua kita,
dan masih banyak lagi yang lainnya. Apa kamu sudah faham nak ?
Azzam : Iya bu Alhamdulillah Azzam sudah faham bu, terimakasih ya bu.
Ibu : kalau begitu sekarang taruh kembali sosisnya ya nak.
Azzam : Baik bu. Bu memangnya kenapa sih bu kalau kita memakan makanan yang
haram ?
Ibu : Yang pertama, Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan
dikabulkan oleh Allah Swt. Yang kedua, Makanan dan minuman haram bisa
merusak jiwa terutama minuman keras (khamr). Yang ketiga, Makan dan
minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. Yang terakhir
Menghalangi mengingat Allah Swt.
Azzam : oh jadi begitu bu. Berarti mulai sekarang Azzam harus lebih berhati hati lagi
ya bu dalam memilih makanan.
Ibu : betul Azzam, memang harus seperti itu. (Ibu tersenyum)
#Selesai#
Lampiran 19 Komik
KOMIK
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Dewi Sa’diyah dilahirkan di
Kebumen pada tanggal 04 Januari 1996 dari Bapak yang
bernama Tuchidi dan ibu yang bernama Jamingatul
Fakhiroh. Penulis sekarang beralamatkan di Rt.03
Rw.03, Desa Caruban, Kecamatan Adimulyo,
Kabupaten Kebumen. Penulis merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Karanganyar Kebumen
Jawa Tengah pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP VIP
AL-Huda Jetis Kuthosari Kebumen Jawa Tengah dan selesai pada tahun 2011.
Penulis melanjutkan pendidikannya di SMK Telekomunikasi Darul Ulum Jombang
Jawa Timur dan selesai pada tahun 2014. Setelah lulus dari jenjang SMK, penulis
melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Agama Islam dan lulus pada tanggal 24 Oktober 2019.