160
PENGARUH MEDIA SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE LEARNING SYSTEM BERBASIS ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS VIII MTsN 1 TANGERANG SELATAN (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Voni Rahma Apriliana NIM : 11150161000027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

PENGARUH MEDIA SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH MEDIA SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE

LEARNING SYSTEM BERBASIS ANDROID TERHADAP

HASIL BELAJAR IPA DI KELAS VIII MTsN 1 TANGERANG

SELATAN

(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Voni Rahma Apriliana

NIM : 11150161000027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

2

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis Android

Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan

(Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Voni Rahma Apriliana

NIM. 11150161000027

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.

NIP. 197603092005012002 NIP. 196812282000031003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

i

ii

ABSTRAK

Voni Rahma Apriliana (NIM: 11150161000027), “Pengaruh Media Science

Education Adaptive Learning System Berbasis Android Terhadap Hasil

Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan”. Skripsi, Program

Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan IPA, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

menggunakan media Science Education Adaptive Learning System berbasis

android pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Tangerang

Selatan tahun akademik 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah

quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel

penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel terpilih (purposive sampling)

sehingga diperoleh peserta didik kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol dan peserta

didik kelas VIII.8 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah

test yang berbentuk pilihan ganda serta lembar observasi guru dan angket respon

siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran Blended Learning

berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan nilai Sig 0,020 < 0,05. Hal tersebut

membuktikan bahwa media Science Education Adaptive Learning System berbasis

android berpengaruh terhadap hasil belajar IPA.

Kata Kunci: Media Science Education Adaptive Learning System, Android, Hasil

Belajar, IPA

iii

ABSTRACT

Voni Rahma Apriliana (11150161000027), The Effect of Science Education

Adaptive Learning System Media on Science Learning Outcomes at VIII Grade

of MTsN 1 Tangerang Selatan. Skripsi, Biology Education Study Program.

Science Education Major, Faculty of Tarbiyah and Teachers' Sciences, Islamic

State University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

The purpose of this research is to find out student learning outcomes through

Android-based Blended Learning model on science subject. This research was

conducted in MTsN 1 Tangerang Selatan in academic year 2018-2019. The

methodology of this research is quasi experiment. The research population is a

whole students in class VIII. Until this research was conducted by purposive

sampling, with the result that the students of class VIII.7 as a control class and

the students of class VIII.8 as the experiment class. The instrument of this

research is a multiple choice test, teacher's observation sheet, and student

response questionnaire. The results of the study found that Science Education

Adaptive Learning System Media affect student learning outcomes with a value of

Sig 0,020 < 0,05. This prove that Android-based Blended Learning model has an

effect on science learning outcomes.

Keywords: Science Education Adaptive Learning System Media, Android,

Learning Outcomes, Science

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat

karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Media Science Education Adaptive Learning System Berbasis

Android Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Gerak di

Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan”.

Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir sebagai jalan untuk

memperoleh gelar S1 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini pula, perkenankanlah penulis

menghaturkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Zulfiani, M.Pd., Pembimbing I dan Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.,

pembimbing II yang telah sangat berjasa dalam membimbing peneliti

untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Pembimbing akademik yang telah membimbing

peneliti dari tahun pertama mengemban studi hingga tahun terakhir ini.

6. Dra. Eka Munawaroh, M.Ed., Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) 1 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian skripsi.

v

7. Nurlena, S.Pd., Guru bidang studi IPA di MTsN 1 Tangerang Selatan yang

senantiasa memberikan arahan selama kegiatan penelitian berlangsung.

8. Seluruh keluarga besar MTsN 1 Tangerang Selatan terutama kepada kelas

8.7 dan 8.8 yang telah bersedia bekerja sama dalam melakukan peneltian.

9. Kedua orangtua, Bapak Fatkhudin dan Ibu Lisnawati. Ketiga adikku

(Sonni Rahmat Febrian, Noviyan Trisandi Setiawan dan Alwi Nur Agus

Tomi) yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa, dukungan

yang tiada henti dan doa yang tak terbatas.

10. Teman-teman seperjuangan pendidikan biologi angkatan 2015 khususnya

MIMOSA kelas A yang telah memberikan kenangan yang tak terlupakan.

11. Dinda Desya Nurismi, Abda ‘Ilma Rodiana, Elah Nurlaelah, Siti

Nurkhotimah dan Anisa Dara Mutia yang telah setia menemani penulis

dalam segala keadaan yang tak terlupakan.

12. Wahyu Puji Lestari, Lia Anastasia, dan Melati Putri Kurnia yang telah

menjadi sahabat dan support system penulis.

13. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis akan

selalu mengingat jasa yang telah diberikannya.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, maka dari itu besar harapan penulis agar mendapat kritik dan saran

yang membangun demi terciptanya karya yang lebih baik lagi. Semoga karya ini

dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan para pembaca sekalian.

Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang Selatan, Januari 2021

Penulis,

Voni Rahma Apriliana

11150161000027

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ixx

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 2

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 9

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................................ 9

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 23

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 24

D. Perumusan Hipotesis ................................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian.................................................. 27

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 28

D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28

vii

F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 29

G. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran................................... 31

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37

A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 37

B. Analisis Hasil Penelitian ........................................................................... 40

C. Pembahasan ............................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48

A. Kesimpulan ............................................................................................... 48

B. Saran ......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

viii

DAFTAR TABEL

No Tabel

Halaman

1. Tabel 3.1. Desain Penelitian……………….………………................… 27

2. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian……………………...….....… 30

3. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas…………………..……..............……..… 31

4. Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal……................. 32

5. Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal………………..……… 33

6. Tabel 3.7 Nilai uji N-Gain……………...……………………..……... 34

7. Tabel 4.1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan

Posttest di Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Mata Pelajaran IPA…

37

8. Tabel 4.2. N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen……………… 38

9. Tabel 4.3. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran

Science Education Adaptive Learning System.……………………………

39

10. Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Belajar……………………………….. 40

11. Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis……………………………….............… 41

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Gambar 2.1 Tampilan Awal Aplikasi ……………........…………… 12

2. Gambar 2.2 Tampilan Pemilihan Gaya Belajar ……………………... 13

3. Gambar 2.3. Pemilihan materi Pembelajaran ………………….……. 13

4. Gambar 2.4. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Pesawat

Sederhana………………………………………………………………

14

5. Gambar 2.5. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Katrol …………… 14

6. Gambar 2.6. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran………………… 15

7. Gambar 2.7. Tampilan Evaluasi Pembelajaran...............................….. 15

8. Gambar 2.8. Bagan Tema Gerak………………................................... 22

9. Gambar 2.9. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian…….………………. 26

1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1: Latihan Soal Tema Gerak Biologi…….………………………. 53

2: Latihan Soal Tema Gerak Fisika……...………………………. 60

3: Kisi-Kisi Instrumen……………..……………….……………. 66

4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.……………….…………. 68

5: Lembar Angket Penilaian Siswa…..………….…….………… 89

6: Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema

Gerak……….……………………………….……….………..

1

90

7: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas

Eksperimen………………………………….……...…………

102

8: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas

Kontrol….………………………………...…………..…….…

104

9: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas

Eksperimen…………………....…………….…..…….……….

106

10: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas

Kontrol…………………………………….…....…….……….

108

11: Statistik Uji Normalitas Pretest……………………………….. 110

12: Statistik Uji Normalitas Posttest………………………………. 112

13: Statistik Uji Homogenitas……………………………………... 114

14: Statistik Uji Mann-Whitney Pretest….………………………... 115

15: Statistik Uji Mann-Whitney Posttest….……………………….. 116

16: Statistik Data N-Gain….…….………………………………… 117

17: Hasil Uji Instrumen Penelitian.…….………………………….. 120

18: Foto Kegiatan Penelitian…..….…………………….................. 141

19: Surat Selesai Penelitian………….……….................................. 142

20: Lembar Pengesahan Uji Referensi……….................................. 143

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman di era modern ini sangat dirasakan oleh berbagai

lapisan masyarakat. Perkembangan zaman pula yang melahirkan berbagai inovasi-

inovasi yang dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya, baik

dalam hal teknologi, pendidikan, trasportasi, komunikasi dan lain-lain. Dalam

pesatnya perkembangan zaman, tak dapat di pungkiri bahwa kebutuhan akan hal

yang dapat menunjang sistem pendidikan demi terciptanya generasi sesuai dengan

harapan bangsa semakin dirasakan oleh masyarakat, khususnya para tenaga

pendidik itu sendiri.

Pendidikan yang baik merupakan pilar utama dalam membangun generasi

yang dapat bersaing dalam era globalisasi saat ini. Pada era globalisasi, manusia

dituntut untuk dapat menguasai teknologi dan menggunakannya dengan sebaik

mungkin. Jika kita melihat pada tujuan pendidikan di Indonesia seperti yang

tertuang pada Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

3

demokratis serta bertanggung jawab”,1 maka terlihat jelas bahwa pendidikan

harus melahirkan manusia yang tidak hanya berbudi pekerti luhur, namun juga

harus mempunyai potensi yang nantinya dapat bersaing pada era globalisasi

seperti yang sedang dialami saat ini.

Kurikulum 2013 sudah digunakan pada setiap sekolah di Indonesia.

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”

(standard-based education) dan teori kurikulum berbasis kompetensi

(competency-basedcurriculum).2 Fenomena yang senantiasa terjadi dalam dunia

pendidikan di Indonesia era global sekarang ini ialah selalu tertinggalnya

perkembangan dunia pendidikan dengan segala prosesnya, jika dibandingkan

dengan perkembangan teknologi, informasi dan dunia bisnis yang mengiringinya.3

Pengalaman belajar yang dirasakan oleh para siswa yang mengalami setiap

perubahan dalam pelaksanaan kurikulum merupakan hal yang sangat penting

untuk diperhatikan. Pengalaman belajar pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)

merupakan salah satu masa yang sangat penting bagi generasi muda. Pada masa

ini merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju kedewasaan.

Pada masa ini pula potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa mulai

diperhatikan dan diasah sedemikian rupa agar nantinya dapat berkembang dengan

baik dengan signifikan. Melalui usaha sinergis yang terintegrasi dalam teoritis dan

praktis, setiap lulusan SMP diharapkan mampu melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi, memiliki keterampilan untuk hidup dan memiliki

kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan dasar Indonesia.4

Dewasa ini, pendidikan di Indonesia telah mengenal teknologi sebagai alat

bantu dalam proses kegiatan pembelajaran siswa. Namun, pada kenyataannya

hingga saat ini masih banyak guru yang terkendala dalam memanfaatkan

1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3, h.2.

2Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), h. 134.

3Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional, (Bangka Belitung: Shiddiq Press, 2007), h.

8.

4Siti Alfi Syahrin, “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar

Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”, Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015. h. 2.

4

teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Hal

tersebut dikarenakan beban kerja guru terlalu banyak sehingga guru tidak

memiliki waktu untuk mengembangkan materi pembelajaran yang kreatif serta

kurangnya kompetensi guru dalam dalam memanfaatkan TIK sebagai media

pembelajaran.5 Oleh sebab itu, hingga saat ini masih banyak terlihat proses

pembelajaran di kelas yang terbilang monoton dan hanya menggunakan media

pembelajaran sederhana. Kurangnya kreatifitas dan inovasi para pendidik dalam

merancang metode belajar membuat proses pembelajaran di kelas membosankan

bagi peserta didik.6 Selain itu, terdapat hal lain yang melatarbelakangi penyebab

guru tidak dapat menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi pada

proses pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Agung dalam jurnal,

“Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan”

yaitu media dianggap merepotkan, media canggih dan mahal, tidak mampu

menggunakan media, media mengalihkan perhatian siswa sehingga siswa tidak

belajar dengan serius, tidak tersedianya media pembelajaran di sekolah, guru

terbiasa berceramah dan penggunaan media pembelajaran belum dihargai oleh

atasan.7

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu merupakan salah satu

mata pelajaran yang terdapat di SMP. Mata Pelajaran IPA Terpadu merupakan

salah satu cabang ilmu yang terintegrasi atas cabang-cabang ilmu lainnya, seperti

fisika dan kimia. Pembelajaran IPA terpadu merupakan model pembelajaran yang

mengemas IPA secara utuh meliputi biologi, fisika, dan kimia. Dalam

pembelajaran IPA terpadu, suatu tema dibahas dari sudut pandang atau kajian,

baik biologi, fisika, maupun kimia, sehingga siswa dapat mempelajari IPA secara

keseluruhan dari suatu tema.8

5Rusi Restiyani, Nengsih Juanengsih dan Yanti Herlanti. “Profil Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Media dan Sumber Pembelajaran oleh Guru Biologi”.

Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume VI No.01, 2014, h.2. 6Ibid, h.11.

7Rosita Primasari, Zulfiani dan Yanti Herlanti, “Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah

Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan”, Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume

VI No.01, 2014, h.2.

8P.Rahayu, S. Mulyani, dan Miswadi, “Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Melalui Lesson Study”, 2012, h.65.

5

Media pembelajaran sederhana dirasa kurang efektif untuk mencapai hasil

belajar yang optimal. Dengan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan inovasi

yang dapat diterapkan kepada para siswa agar tercapainya hasil belajar yang baik.

Salah satu inovasi yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah dengan

menggunakan pembelajaran berbasis teknologi yang dikenal dengan e-learning.

Dalam pengaplikasiannya, e-learning dapat menggunakan berbagai media, seperti

laptop atau komputer hingga ke handphone android. Mobile learning dirasa lebih

efektif dalam pencapaiannya untuk meningkatkan hasil belajar karena pada

dasarnya, penyampaian materi pembelajaran pada mobile learning tidak terbatas

hanya di kelas saja namun dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun. Mobile

learning umumnya memiliki fitur-fitur pencarian sesuai dengan keinginan

pengguna, sehingga berbagai jenis informasi dapat dengan cepat dicari dan

ditemukan.9 Mobile learning berbasis android menjadi hal yang paling tepat untuk

diterapkan pada saat ini. Pengembangan media pembelajaran khususnya pada

perangkat android menjadi salah satu alternatif baru dalam pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan.10 Android merupakan suatu sistem operasi perangkat

lunak yang telah banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya, sehingga

penerapannya akan lebih mudah untuk dilaksanakan dibandingkan dengan

menggunakan sistem operasi perangkat lunak lainnya.

Minat belajar siswa dan hasil belajar siswa memiliki ketekaitan yang sangat

erat, dimana ketika minat belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa pun akan

optimal. Sebaliknya, jika minat belajar siswa rendah, maka hasil belajar yang

didapat siswa pun akan rendah pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya

ketepatan dalam penggunaan media pembelajaran yang diterapkan kepada siswa

haruslah sesuai agar dapat menghasilkan generasi yang sesuai dengan cita-cita

pendidikan di Indonesia. Untuk itu, maka penggunaan m-learning dirasa sangat

penting dalam menunjang keberhasilan seorang guru dalam melaksankan proses

pembelajaran dengan siswa.

9Nurwahyuningsih, Ibrahim dan Ishartiwi, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile

Learning berbasis Android Mata Pelajaran IPA untuk Siswa SMP”, 2017, h.81.

10Ibid, h.81.

6

Hasil observasi yang dilakukan di MTsN 1 Tangerang Selatan didapati

bahwa pada sekolah tersebut penyampaian pembelajaran IPA masih dilakukan

secara terpisah berdasarkan bidang studi walaupun masih dilakukan oleh satu

orang guru IPA. Hal tersebut terjadi karena kurangnya bahan ajar IPA yang

tersedia serta kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran IPA sesuai

dengan prosedur yang berlaku. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh pada hasil

belajar siswa yang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan tidak adanya

peningkatan hasil belajar atau bahkan penurununan hasil belajar yang salah satu

faktor utama nya di sebabkan oleh rasa bosan yang dirasakan oleh para siswa

dengan sistem pembelajaran sederhana yang hanya mengandalkan buku teks

pelajaran, papan tulis dan power point. Hasil pra-observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti menujukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai

perolehan yang optimal, dilihat dari nilai rapor siswa disemester sebelumnya.

Guru juga mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA dilakukan secara

sederhana dengan hanya menggunakan buku teks pelajaran, papan tulis dan power

point tanpa menggunakan media pembelajaran lainnya.

Berdasarkan fakta diatas, maka penggunaan media pembelajaran Sains

Education Adaptive Learning System dalam proses pembelajaran siswa

merupakan hal penting dan salah satu jalan keluar bagi permasalahan pendidikan

yang di hadapi oleh Indonesia saat ini. Media pembelajaran Sains Education

Adaptive Learning System memiliki beberapa kelebihan diantaranya terdapat fitur

pemilihan gaya belajar (gaya belajar Visual, Audio, Read dan Kinestik) sehingga

siswa dapat mengakses materi pembelajaran IPA sesuai dengan gaya belajar

masing-masing. Selain itu, aplikasi ini dapat diakses secara offline ketika siswa

hendak membaca materi pembelajaran. Media pembelajaran Sains Education

Adaptive Learning System merupakan aplikasi yang sangat mudah untuk diunduh

dan dipakai, dapat digunakan kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas ruang dan

waktu.

Penggunaan media pembelajaran Sains Education Adaptive Learning System,

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar bagi siswa serta dapat

mempermudah para guru untuk membantunya dalam proses pembelajaran,

7

terlebih lagi dalam penggunaan waktu dan tenaga yang di pakainya. Hasil

penelitian relevan menunjukkan media ICT, seperti pengembangan Science

Education Adaptive Learning System sebagai media belajar IPA berbasis android

dengan variasi gaya belajar siswa mampu menjadi solusi untuk masalah tersebut,

seperti yang dialami oleh MTsN 1 Tangerang Selatan yang dijelaskan dalam

penelitian Tri Windayani (2019) mengungkapkan bahwa guru merasa terbantu

dengan adanya media Science Adaptive Learning System karena dapat

mengefisiensi waktu dan memiliki tampilan aplikasi yang menarik sehingga siswa

lebih termotivasi untuk belajar IPA.11

Dari beberapa deskripsi tersebut, maka perlu diadakan penelitian terkait

media pembelajaran Sains Education Adaptive Learning System berbasis android

di MTsN 1 Tangerang Selatan. Penelitian ini sekaligus melihat pengaruhnya

terhadap hasil belajar siswa pada tema gerak, seperti halnya pada hasil yang

ditunjukkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang

positif.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifkasikan berdasarkan latar belakang yang

telah dijabarkan di atas, yaitu:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih belum optimal

2. Kurangnya pemanfaatan teknologi berbasis android pada proses pembelajaran

3. Kegiatan pembelajaran masih bergantung pada media pembelajaran yang

sederhana seperti buku, power point, dan papan tulis.

C. Pembatasan Masalah

Menurut latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dijabarkan, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada,

11Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto, “Pengembangan Science Education

Adaptive Learning System Sebagai Media Belajar IPA Berbasis Komputer dengan Variasi Gaya

Belajar Peserta Didik”. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual,

Jakarta, 2017.

8

1. Hasil belajar IPA di batasi pada aspek kognitif menurut taksonomi Bloom

2. Media pembelajaran berbasis android dimaksudkan pada media android

ScEd ASL konsep Gerak untuk SMP/MTs

3. Materi dibatasi pada lingkup tema gerak pada topik pesawat sederhana di

kelas 8 Kurikulum 2013

D. Rumusan Masalah

Penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui, “Bagaimana pengaruh media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android

terhadap hasil belajar IPA? “.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dengan

menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System

berbasis android.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, antara lain:

1. Peserta didik mendapatkan pengalaman dalam menggunakan media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android.

2. Peningkatan hasil belajar IPA dan perubahan suasana belajar di kelas menjadi

lebih aktif.

3. Guru mendapatkan referensi media pembelajaran yang dapat diterapkan pada

proses pembelajaran di kelas.

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Ketidakjelasan materi pelajaran yang disampaikan di kelas dapat

diatasi dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai perantara.

Media merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Gerlach dan Ely mengatakan bahwa secara garis besar media adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat

manusia mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap1. Media

pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan pembelajaran2. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa media

pembelajaran dinyatakan sebagai komponen sumber belajar yang dapat

merangsang siswa untuk belajar3. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai

suatu alat atau komponen yang digunakan pada proses pembelajaran untuk

menunjang kegiatan pembelajaran agar hasil belajar dicapai secara optimal.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan memungkinkan siswa

untuk belajar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan performa siswa sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media pembelajaran juga

memiliki peran yang sangat penting pada proses pembelajaran karena media

pembelajaran yang tepat akan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam

mencapai tujuan pendidikan.

1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.3. 2Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta:Kaukaba

Dipantara, 2013), h. 3. 3Ibid, h. 138.

9

10

Media pembelajaran memiliki jenis sesuai dengan tampilan dan fungsinya

masing-masing. Syaiful Bahri Djamarah membagi jenis media pembelajaran

dalam tiga kelompok, yaitu4:

1. Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan

suara. Media ini tidak cocok untuk penderita tunarungu atau mempunyai

kelainan dalam pendengaran. Contoh media auditif adalah radio, cassette

recorder, dan piringan hitam.

2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film

rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula

media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti

film bisu dan film kartun. Media ini tidak cocok untuk penderita tunanetra

atau yang mempunyai kelainan dalam penglihatan.

3. Media Audio-Visual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena

meliputi kedua jenis media yaitu auditif dan visual. Karena meliputi kedua

jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

a. Audiovisual diam

Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan

cetak suara.

b. Audiovisual gerak

Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara

dan gambar bergerak seperti film suara dan video cassette.

4Syaiful Bahr Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.24.

11

Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis media pembelajaran diatas,

diharapkan akan mempermudah para guru dalam melakukan pemilihan media

pembelajaran yang tepat pada saat merencanakan pembelajaran. Pemilihan media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi, serta karakteristik siswa akan

sangat menunjang efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini akan

menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi android bernama Science

Education Adaptive Learning System.

2. Media Science Education Adaptive Learning System

Media Android ScEd-ALS (Science Education Adaptive Learning System)

dikembangkan oleh Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto pada

tahun 2018. Software pembuat aplikasi android yang digunakan adalah Adobe

Flash Profesional CS.65. Di dalam aplikasi ini terdapat materi pembelajaran IPA

yang dapat diakses oleh siswa sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Pada

tampilan awal aplikasi ini akan terlihat fitur pemilihan gaya belajar yang dapat

dipilih oleh siswa sebelum masuk ke pemilihan materi pembelajaran. Gaya belajar

yang dapat dipilih oleh siswa adalah flemming-visual, auditori, read, dan kinestik

(VARK). Materi pembelajaran disajikan secara menarik berupa bacaan teks,

gambar, video animasi yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi

pembelajaran yang tersedia.

Pada kelas eksperimen dilakukan penentuan gaya belajar dengan

menggunakan angket gaya belajar VARK (visual, auditori, read dan kinestetik),

kemudian peserta didik diminta duduk secara berkelompok sesuai dengan gaya

belajarnya. Proses pembelajaran berlangsung dengan masing-masing peserta didik

membuka media android sesuai dengan gaya belajarnya dan guru hanya berperan

sebagai pembimbing.

5Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto, “Pengembangan Science Education

adaptive Learning System sebagai Media Belajar IPA Berbasis komputer dengan Variasi Gaya

Belajar Peserta Didik”, Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual,

Jakarta, 2017.

12

a. Tampilan Awal Aplikasi Science Adaptive Learning System

Pada halaman ini ditampilkan kolom login untuk siswa yang berisikan kolom

nama dan kelas. Kemudian, setelah siswa mengisi data berupa nama dan kelas,

siswa akan otomatis menuju halaman selanjutnya yaitu pemilihan gaya belajar.

Gambar 2.1. Tampilan Awal Aplikasi

b. Tampilan Pemilihan Gaya Belajar

Menu utama yang ditampilkan dalam laman ini merupakan pemilihan gaya

belajar yang terdiri dari gaya belajar auditori (gaya belajar yang berpusat pada

sistem pendengaran, tampilan materi pembelajaran akan lebih banyak

mengandung unsur suara), gaya belajar read and write (gaya belajar yang

berfokus pada tulisan, siswa akan mendapatkan tampilan materi pembelajaran

dengan banyak bacaan atau tulisan), gaya belajar visual (gaya belajar yang

berfokus pada gambar, siswa akan mendapatkan tampilan materi pembelajaran

dengan berupa gambar animasi penuh warna), dan gaya belajar kinestetik (gaya

belajar yang berfokus pada gerakan, Siswa akan mendapatkan tampilan materi

pembelajaran berupa visual yang tidak hanya sekedar gambar animasi melainkan

dengan berupa animasi bergerak).

13

Gambar 2.2. Tampilan Pemilihan Gaya Belajar

c. Pemilihan materi Pembelajaran

Tampilan selanjutnya akan muncul subbab materi yang akan dipelajari oleh

siswa. Siswa akan memilih salah satu materi yang akan dipelajari.

Gambar 2.3. Pemilihan materi Pembelajaran

d. Tampilan Materi Pembelajaran

Setelah memilih materi pembelajaran yang akan dipelajari, siswa akan

mendapatkan tampilan materi pembelajaran sesuai dengan tipe gaya belajar yang

telah dipilih sebelumnya pada halaman menu gaya belajar. Berikut ini merupakan

14

salah satu contoh tampilan materi pembelajaran pada konsep pesawat sederhana

dan katrol bebas.

Gambar 2.4. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Pesawat Sederhana

Gambar 2.5. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Katrol

e. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran

Setelah semua rangkaian materi pembelajaran telah siswa lewati, maka akan

muncul laman kuis untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan oleh

siswa. Kuis ini berupa soal-soal pilihan ganda dan uraian, disetiap akhir materi

15

pembelajaran akan ditampilkan kuis dan berlaku disemua subbab materi. Berikut

merupakan contoh tampilan awal pada kuis Pesawat Sederhana 1 (katrol).

Gambar 2.6. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran

f. Tampilan Evaluasi Pembelajaran

Tampilan soal-soal evaluasi para siswa akan muncul setelah siswa meng-klik

tombol “Start Quiz” setelah itu, akan muncul tampilan soal-soal yang harus

diselesaikan oleh siswa. Setelah siswa selesai menyelesaikan kuis, maka akan

muncul tombol “submit” dan kuis dinyatakan selesai. Berikut merupakan contoh

tampilan kuis pada pesawat sederhana 1 (katrol).

Gambar 2.7. Tampilan Evaluasi Pembelajaran

16

3. Pengertian Android

Menurut Nazruddin dalam jurnal Aplikasi Akademik Online Berbasis

Android pada Universitas Tama Jagakarsa, android merupakan sistem operasi

untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform

terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk

digunakan oleh bermacam piranti bergerak.6

Pada saat perilisan perdana android pada tanggal 5 November 2007, android

bersama Open Hardset Alliance menyatakan mendukung pengembangan Open

Source perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android di

bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform

perangkat seluler.7

Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2009, sistem operasi android telah

memiliki banyak versi. Versi android yang saat ini merupakan hasil dari

pembaharuan, perbaikan dan penambahan fitur dari versi-versi sebelumnya.

Perbaikan dan penambahan fitur pada sistem android telah melalui jalan yang

panjang. Adapun versi-versi sistem operasi android adalah sebagai berikut:

1. Android 1.1

2. Android 1.5 (Cupcake)

3. Android 1.6 (Doughnut)

4. Android 2.0/2.1 (Eclair)

5. Android 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

6. Android 2.3 (Ginger Bread)

7. Android 3.0 (Honeycomb)

8. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)

9. Android 4.1 (Jelly Bean)

10. Android 4.4 (Kit Kat)

11. Android 5.0 (Lollipop)

12. Android 6.0 (Marshmallow)

6Sulihati dan Andriyani, “Aplikasi Akademik Online Berbasis Android pada Universitas Tama

Jagakarsa”, 2016, h. 19.

7Andi Juansyah, “Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-Global Positioning

System (A-GPS) dengan Platform Android”, 2015, h. 2.

17

13. Android 7.0 (Nougat)

14. Android 8.0 (Oreo)

15. Android 9.0 (Pie)

16. Android 10

Android yang terdapat dalam penelitian ini merujuk pada penggunaan

telepon genggam berbasis android yang di dalamnya disisipkan sebuah aplikasi

pembelajaran IPA bernama Science Education Adaptive Learning System yang

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Android merupakan sebuah

sistem perangkat lunak yang dalam penggunaannya tidak terlepas dari kehidupan

sehari-hari, seperti halnya dalam bidang pendidikan, komunikasi hingga

transportasi. Penggunaan android merupakan hal yang paling tepat untuk

diterapkan dalam dunia pendidikan karena pada dasarnya manusia dalam era

globalisasi saat ini tidak bisa terlepas dari peran android itu sendiri, sehingga

android juga dapat memiliki fungsi lebih dalam kehidupan sehari-hari khususnya

dalam bidang pendidikan.

4. Integrasi Android Sebagai Media Pembelajaran

Integrasi antara media pembelajaran yang sederhana dan penggunaan android

terletak pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan guru.

Android menjadi media utama dalam sistem pembelajaran karena didalam

aplikasi tersebut terdapat sumber materi dan latihan soal untuk peserta didik.

Peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran kapanpun dan

dimanapun tanpa harus terpaku oleh keterbatasan ruang dan waktu.

Aplikasi Sains Educative Adaptive Learning System dapat menjadi

penunjang dalam melaksanakan proses pembelajaran karena ketika guru memiliki

keterbatasan waktu dalam penyampaian materi dikelas, maka guru dapat

memanfaatkan fasilitas yang ada di sistem android tersebut untuk melanjutkan

proses pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Android hadir untuk melengkapi

kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran di kelas, begitu juga

sebaliknya.

18

Secara mendasar, terdapat tiga tahapan dalam melaksanakan model

pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berbasis ICT, seperti yang

dikatakan oleh Grant Ramsay dalam Tao 2011 yang tercantum pada Jurnal Dika

Ayu Wastuti dan Dian Novita, yakni:8

a. Seeking of Information

Pada tahapan ini mencakup pencarian informasi dari berbagai sumber

yang tersedia di TIK, memilih secara kritis diantara sumber penyedia

informasi dengan berpatokan pada content of relevation, content of

reliability/validity dan academic clarity. Guru berperan sebagai sebagai

pengarah agar peserta didik terhindar dari tumpukan informasi dalam TIK.

b. Acquisition of Information

Pada tahapan ini, peserta didik secara individual maupun berkelompok

berupaya untuk menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannya

dengan ide yang ada di dalam pikiran peserta didik kemudian

menginterpretasikan informasi dari sumber yang tersedia dan

mengkomunikasikannya menggunakan fasilitas TIK.

c. Synthesizing of Knowledge

Tahap ini merupakan tahap mengkonstruksi/merekonstruksi

pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bertolak dari

hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang telah

diperoleh.

5. Hasil Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok atau penting. Karena pada hakikatnya

belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan.

Hal tersebut berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa

sebagai siswa. Dengan kata lain, keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

8Dika Ayu Astuti dan Dian Novita, “Blended Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematis No 1”, Jurnal Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Vol 5, 2019,

h.194.

19

dilihat dari kualitas pembelajaran yang berlangsung. Untuk mengetahui sejauh

mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak, maka dilakukan upaya

atau tindakan berupa penilaian. Dengan kata lain, penilaian berfungsi untuk

mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat

menjadi tolak ukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Horward Kingsley membagi tiga

macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan

dan pengarahan, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori

hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,

sikap, dan keterampilan motorik.

Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 domain atau ranah, yaitu

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Diantaranya adalah : Ranah kognitif, yaitu

ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek, antara lain: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Ranah afektif, yaitu ranah yang berkenaan dengan sikap dan

terdiri dari lima aspek, yaitu: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi, dan interaksi. Ranah psikomotor, yaitu ranah yang berkenaan dengan

hasil belajar keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities).

Menurut pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah

ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Karena hasil

belajar merupakan bagian akhir dari proses pembelajaran dimana akan menjadi

tolak ukur bagi guru dan siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Hasil belajar juga berkaitan dengan faktor-faktor yang menunjang proses

pembelajaran itu sendiri. Seperti halnya sarana prasarana, model dan media

pembelajaran serta minat belajar siswa. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

20

baginya.9

Dalam pelaksanaannya, hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah dalam bukunya yang

berjudul Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru yaitu, “Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:10 1)

Faktor internal (faktor dari dalam siswa) seperti halnya keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor ekternal (faktor dari luar siswa) yaitu kondisi

lingkungan yang ada di sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to

learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi

pembelajaran.

6. Penilaian Hasil Belajar

Pada akhir proses pembelajaran, hasil belajar yang dicapai oleh siswa diukur

menggunakan tes untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam

proses pembelajaran serta performa guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat digunakan sebagai hal yang memotivasi

siswa agar belajar lebih giat, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas

pembelajaran oleh guru. Hal ini akan diperoleh apabila siswa dan guru

memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat.

Kriteria penilaian hasil belajar merupakan tingkatan nilai yang menunjukkan

pada taraf dimana siswa menguasai materi yang telah dipelajari. Untuk mengukur

hasil belajar, maka dilakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program pembelajaran11.

Setelah diukur melalui evaluasi, maka hasil pengukurannya dapat dinyatakan

dalam bentuk nilai yang memiliki tingkatan tertentu. Salah satu kriteria penilaian

9M. Joko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar, (Yogyakarta: Pinus, 2009), h. 73.

10Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), h.129. 11Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2003) h. 197.

21

hasil belajar yang dinyatakan oleh Muhibbin Syah adalah sebagai berikut12:

80-100 = Sangat Baik

70-80 = Baik

60-69 = Cukup

50-59 = Kurang

0-49 = Gagal

Guru tidak memiliki keharusan untuk mengikuti kriteria penilaian hasil

belajar seperti yang dijelaskan diatas, karena norma-norma ukuran manapun bisa

digunakan sebagai acuan dalam memberikan ukuran terhadap hasil belajar sesuai

dengan aturan yang telah diterapkan masing-masing lembaga dengan syarat acuan

tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional

Nomor 117 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum bahwa hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut13:

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD

pada KI-3 dan KI-4.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang dapat dilakukan

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk

menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator hasilnya dianalisis untuk

menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui

kesulitan peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut

tersebut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program perbaikan

bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya dibawah ketuntasan, dan

program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada

12Ibid, h. 223. 13Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A Tahun 2013 Tentang

Implementasi Kurikulum.

22

proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan

observasi lapangan.

7. Tema Gerak

Tema gerak merupakan gabungan dari beberapa materi pembelajaran yang

difokuskan pada terjadinya suatu pergerakan. Tema gerak disini berfokus pada

konsep sistem gerak pada manusia dan pesawat sederhana. Untuk mempermudah

dalam melihat materi pembelajaran yang akan berlangsung, maka berikut

ditampilkan peta konsep tema gerak materi sistem gerak pada manusia dan

pesawat sederhana.

Gambar 2.8 Bagan Tema Gerak

Tema Gerak

Pesawat Sederhana

Bidang Miring

Roda Berporos

Katrol

Katrol Bebas

Katrol Tetap

Katrol Majemuk

Tuas

Golongan 1

Golongan 2

Golongan 3

Sistem Gerak Pada Manusia

Rangka

Tulang

Tulang Rawan

Tulang Keras

Pipih

Pipa

Pendek

Tak Beraturan

Tulang Tengkorak

Tulang Badan

Tulang Anggota Gerak

Sendi

Otot

23

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang blended learning yang dilakukan oleh Fuja Siti Fujiwati

magister pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dengan

judul “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis Online Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan

Pembelajaran.14

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efektivitas

model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar. Metode

dalam penelitian ini menggunaan kuasi eksperimen dimana mahasiswa

dikelompokan menjadi dua, yakni kelompok ekperimen dan kelompok

konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Alfath sarjana pendidikan

Universitas Negeri Semarang tahun 2013 tentang “Pengembangan Media Blended

Learning Berbasis Web Enhnces Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2”.15

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research And Development (R&D).

dengan desain penelitian quasi experimen desain. Penelitian yang merupakan

pengembangan penelitian dari pengembangan hasil produk dan pengujian

keefektifan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

media blended learning berbasis web enchanced course dapat membangkitkan

minat mahasiswa untuk mengakses e-learning fisika serta menimbulkan minat

dalam belajar fisika yang akan berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa. Pada

penelitian ini blended learning berbasis web enchances course memberikan

pengaruh rata-rata hasil belajar mahasiswa sebelum diberi tindakan adalah

65,57% kemudian setelah diberikan tindakan menjadi 76,50% sehingga

menghasilkan peningkatan belajar siswa.

Sujit Pal, Sibananda Sana, dan Asis Kumar Ghosh dalam jurnal yang berjudul

14Fuja Siti Fujiawati, “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis ONLINE Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran”, Tesis

Pascasarjana UPI Bandung, 2013. 15Siti Nur Alfath, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 4.

24

“Influence Of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The

Students Of Physical Science Of Class VIII.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa yang difasilitasi multimedia dalam pembelajaran fisika, menunjukkan hasil

yang lebih baik dari pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode

tradisional atau ceramah. Penggunaan multimedia dan animasi untuk membuat

atau menciptakan pembelajaran yang atraktif, stimulatif dan interaktif.16

Penelitian yang dilakukan oleh Tri Windayani sarjana pendidikan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019 tentang “Pembelajaran IPA

Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema Gerak Kelas VIII di MTs Negeri 1

Tangerang Selatan”.17

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkap hal-hal penting terkait penerapan model

pembelajaran IPA terpadu berbasis android. Hasil pada penelitian ini

menunjukkan ketercapaian aspek materi berdasarkan respon peserta didik

mencapai 68% (kategori baik), aspek desain pembelajaran memiliki ketercapaian

67% (kategori baik), aspek implementasi ketercapaian 67% (kategori baik), dan

aspek kualitas teknis mencapai 74% (kategori baik). Sedangkan untuk respon guru

pada aspek praktis mencapai rata-rata 3,5 (kategori baik) dan untuk aspek

efektivitas mencapai 2,67 (kategori cukup baik). Secara keseluruhan baik guru

maupun siswa merasa terbantu dengan adanya pembelajaran berbasis android.

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik akan mampu

membuat siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Dalam

melaksanakan proses pembelajaran, guru dibantu dengan media pembelajaran

dikelas. Media pembelajaran yang baik dan efektif akan membuat proses

16Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The

Students of Physical Science of Class VIII Bhatter College”, Journal of Multidisciplinary Studies,

2, 2012, pp. 76-86.

17Tri Windayani, “Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema Gerak

Kelas VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019, h.54.

25

pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang diharapkan baik oleh guru maupun

siswa hingga menghasilkan hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan pra-observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang penggunaan

media pembelajaran di MTsN 1 Tangerang Selatan, didapati bahwa guru masih

hanya mengandalkan media pembelajaran sederhana yang tersedia di sekolah

seperti buku, papan tulis dan power point. Hasil wawancara juga menunjukkan

bahwa guru tidak menyampaikan materi IPA secara terpadu tetapi disampaikan

secara terpisah antara materi fisika, kimia dan biologi. Siswa merasa bosan

dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena hanya menggunakan media

pembelajaran yang sederhana. Fakta lain menyebutkan bahwa hasil belajar IPA

siswa belum optimal terlihat dari perolehan nilai rapor pada semester sebelumnya.

Inovasi media pembelajaran yang dibuat oleh Zulfiani, Sujiyo Miranto dan

Iwan Permana Suwana melahirkan sebuah aplikasi media pembelajaran berbasis

android dengan nama Science Education Adaptive Learning System. Aplikasi

pembelajaran ini berisi tentang materi pembelajaran IPA yang dikemas dengan

menarik dan terdapat fitur pemilihan materi sesuai dengan gaya belajar (Visual,

Auditori, Read dan Kinestik) yang dapat dipilih oleh siswa. Dengan penggunaan

aplikasi Science Education Adaptive Learning System pada proses pembelajaran

diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan yang dialami oleh

guru maupun siswa sehingga pada akhirnya dapat membantu siswa untuk

mencapai hasil belajar yang optimal.

Konsep dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media Science Education Adaptive Learning System terhadap hasil belajar IPA

siswa di MTsN 1 Tangerang Selatan. Dengan demikian, peneliti merumuskan

kerangka pemikiran dalam bagan berikut:

26

Gambar 2.9 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

D. Perumusan Hipotesis

Menurut deskripsi teoritis dan kajian penelitian relevan, maka penulis

menemukan sebuah hipotesis dalam skripsi ini, yaitu “Penggunaan Media

Pembelajaran Science Education Adaptive Learning System Berbasis Android

Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII SMP”.

Guru

Penggunaan Media

pembelajaran yang

sederhana

Media Science

Education Adaptive

Learning System

Hasil Belajar IPA

Belum Optimal

Siswa

Inovasi

Proses

Pembelajaran

Ketercapaian Tujuan

Pembelajaran

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTsN 1 Tangerang Selatan Kelas 8 yang

beralamat di Jl. Pajajaran No.31, Pamulang Barat, Banten 15417. Waktu

penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2018/2019.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen

semu. Desain penelitiannya menggunakan The Nonequivalen Control Group

Desain dengan terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen tanpa melalui randomisasi yang keduanya diberikan pretest dan

posttest. Tema gerak dalam penelitian ini dibatasi pada topik pesawat sederhana

dimana kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan media Science

Education Adaptive Learning System dan kelas kontrol menggunakan media

pembelajaran sederhana seperti buku, power point dan papan tulis. Adapun desain

penelitian tersebut mengacu pada tabel yang tertera sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1: Pengukuran awal (pretest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

O2: Pengukuran pasca perlakuan (posttest) siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

X: Pemberian perlakuan berupa penggunaan media Science Education Adaptive

Learning System berbasis android.

28

Adapun langkah penelitian untuk menerapkan desain penelitian diawali

dengan membagi sampel penelitian ke dalam dua kelompok yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan berupa

penggunaan media Science Educative Adaptive Learning System sedangkan pada

kelas kontrol menggunakan media pembelajaran sederhana seperti buku, power

point dan papan tulis.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i di MTsN 1 Tangerang Selatan

kelas 8 semester ganjil pada tahun akademik 2018/2019. Sampel dalam penelitian

ini yaitu kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol sebanyak 30 siswa dan kelas VIII.8

sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa. Kelas VIII.8 dipilih sebagai kelas

eksperimen berdasarkan observasi bahwa seluruh siswa pada kelas tersebut

memiliki ponsel berbasis android.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling atau sampel terpilih. Purpossive sampling merupakan metode

penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu.1 Dalam penelitian ini sampel diambil dari siswa-siswa yang berada

dalam sebuah kelas dan memenuhi kriteria penelitian yaitu memiliki handphone

android serta hasil belajar yang homogen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dilakukan secara test dan nontest. Teknik

pengumpulan data tes menggukan soal-soal berbentuk pilihan ganda dan uraian

yang disajikan dalam pretest dan posttest. Sedangkan untuk teknik pengambilan

data nontest dilakukan dengan menggunakan lembar angket penilaian siswa

terhadap media Science Education Adaptive Learning System dan lembar

1Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h.60.

29

observasi terhadap guru mata pelajaran IPA Terpadu yang berisi tentang aktivitas

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa

berbentuk pilihan ganda dan uraian pada pretest dan posttest, angket respon siswa

terhadap media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System serta

lembar observasi guru dalam aktivitasnya melaksanakan proses pembelajaran di

kelas.

Sebelum soal-soal diberikan kepada siswa, soal tersebut di uji

kevaliditasannya. Uji validasi instrumen dilakukan untuk mengukur butir-butir

soal yang valid. Setelah dilakukan uji validasi, dari total 40 butir soal berbentuk

pilihan ganda terdapat 22 butir soal yang valid dan dari total 10 butir soal

berbentuk uraian terdapat 7 butir soal yang valid, sehingga soal yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 30 soal dengan 22 soal berbentuk pilihan ganda

dan 7 soal berbentuk uraian. Nomor soal yang valid dapat dilihat pada kisi-kisi

instrumen tes pada tabel 3.2 berikut.

30

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal

Soal

yang

Digun

akan

C1

C2

C3

C4

Mengidentifikasi

aktivitas manusia

terkait konsep

usaha

34, 37 23*,

33*,

38*, 39

25,

29*,5^*,

6^*,

7^*, 8^*

12 8

Mengelompokkan

prinsip serta jenis

pesawat

sederhana dalam

aktivitas gerak

tubuh

22,

26*,

30,

31*,

32*,

35,

36*, 40

9^* 11, 21*,

24*, 27,

28, 10^*

15 8

Menunjukkan

struktur rangka

manusia termasuk

kerja otot dalam

kehidupan sehari-

hari

1, 4,

5*, 9,

13*,

19*

2*, 10* 3, 7,

17*, 2^

3^*,

4^*

14 8

Membandingkan

struktur rangka,

otot, dan jenis

sendi pada

manusia

14*,

15*,

20*

6* 4 4

Mempertimbangk

an penyebab serta

upaya

pencegahan

gangguan yang

terjadi pada

sistem gerak

manusia

16*,

18*

8, 12,

1^

5 2

Jumlah Soal 21 10 16 3 50 30

Keterangan:

Tanda * nomor soal yang valid

Tanda ^ nomor soal jenis uraian

31

G. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika memiliki

validitas yang tinggi. instrumen yang valid yaitu instrumen yang apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat.2 Validitas instrumen tes PG dan uraian menggunakan anates V4.

Berdasarkan perhitungan anates nomor soal PG yang valid yaitu 2, 5, 6, 10, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 29, 31, 32, 33, 36, dan 38 sedangkan

nomor soal uraian yang valid yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,

artinya apabila datanya benar sesuai dengan kenyataan maka berapa kalipun

diambil tetap akan sama.3 Reliabilitas instrumen tes pilihan ganda dan uraian juga

menggunakan anates V4. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel

3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas

Nilai Kategori

Antara 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,60 – 0,80 Tinggi

Antara 0,40 – 0,60 Cukup

Antara 0,20 – 0,40 Rendah

Antara 0,00 – 0,20 Sangat rendah

Hasil reliabilitas instrumen tes pilihan ganda yang didapat sebesar 0,88

termasuk dalam kategori sangat tinggi, begitu juga hasil reliabilitas instrumen tes

uraian yang diperoleh yaitu sebesar 0,98 termasuk kategori sangat tinggi.

2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 168.

3Ibid., h. 178.

32

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran suatu soal adalah proposisi atau persentase subyek yang

menjawab butir tes tertentu dengan benar. Tes yang baik adalah tes yang

mengandung soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.4 Uji tingkat

kesukaran tes pilihan ganda dan uraian menggunakan anates V4. Hasil analisis

tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis Soal

Sangat mudah 2, 3, 14, 15, 18, 28, 31 7

Pilihan

Ganda

(PG)

Mudah 4, 5, 6, 7, 8, 9, 19, 20, 21, 23, 24,

29, 30, 32, 33, 34, 35, 37

18

Sedang 1, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 22, 25, 27,

36, 38, 39, 40

14

Sukar 11 1

Sangat sukar - 0

Jumlah 40

Sangat mudah 1 1

Uraian Mudah 2, 3 2

Sedang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7

Sukar - 0

Sangat sukar - 0

Jumlah 10

4. Daya Beda

Suwarto (2007) dalam Pardimin dkk mengungkapkan bahwa untuk

menentukan butir soal yang tepat dalam suatu penelitian, harus diketahui bahwa

soal tersebut mempunyai daya beda yang baik terhadap siswa yang berbeda,

waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Dengan kata lain, daya beda

merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang

4R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku Sejarah

Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, Vol. 01 No. 02,

2017, h. 104.

33

berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah berdasarkan kriteria

tertentu.5 Hasil analisis daya beda butir soal dapat dilihat dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal

Interval Daya Beda

Butir

Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis Soal

-1,00 < DB < 0,20 Jelek 11, 27, 34, 37 4

Pilihan

Ganda

(PG)

0,20 < DB < 0,40 Cukup 2, 4, 5, 7, 9, 14, 18,

21, 22, 24, 25, 26,

28, 30, 31, 32, 33,

35, 38, 39, 40

21

0,40 < DB < 0,70 Baik 1, 3, 6, 8, 10, 12, 13,

15, 16, 17, 19, 20,

23, 29, 36,

15

0,70 < DB < 1,00 Sangat baik - 0

Jumlah 40

-1,00 < DB < 0,20 Jelek - 0

Uraian 0,20 < DB < 0,40 Cukup 1, 2, 2

0,40 < DB < 0,70 Baik 3 1

0,70 < DB < 1,00 Sangat baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7

Jumlah 10

H. Teknik Analisis Data

Teknk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data

kuantitatif deskriptif, dimana data hasil uji coba pada sampel dapat di

deskripsikan dengan bantuan angka-angka agar lebih mudah dipahami oleh

pembaca lainnya dan dapat dipergunakan untuk kepentingan penelitian yang akan

datang. Adapun teknik analisis datan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sebaran data pada sebuah

kelompok data atau variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas

5Pardimin, dkk., “Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika”, Wacana

Akademika, Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73.

34

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Uji Liliefors.6

Lhitung = |F(Zi) – S(Zi)|

Keterangan:

Lhitung : Harga mutlak terbesar

F(Zi) : Peluang angka baku

S(Zi) : Proporsi angka baku

Kriteria pengujian:

a. Jika Lhitung < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

b. Jika Lhitung > Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak

normal.

2. Uji N-Gain

Uji N-Gain atau uji normalitas gain digunakan untuk menunjukkan hasil uji

yang berupa selisih antara nilai pretest dan posttest dengan rumus sebagai

berikut:7

𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Dengan kategori yang merujuk pada Tabel 3.7 dibawah ini:

Tabel 3.7 Nilai uji N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

g > 0.7 Tinggi

0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang

g < 0.3 Rendah

6Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 174.

7Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah), 2014, h. 76.

35

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada hasil belajar di kelas

kontrol dan kelas eksperimen ditemukan hasil bahwa data yang diperoleh

terdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka dari itu uji-t tidak dapat

diterapkan pada penelitian ini dan digunakanlah uji Mann-Whitney. Uji Mann-

Whitney merupakan alternatif untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji ini

tidak memerlukan distribusi normal dan homogenitas variance, yang diperlukan

hanyalah data yang kontinu dan mempunyai skala ordinal.8

Uji Mann-Whitney dengan sampel atau nilai N2 lebih dari 20, maka untuk

menginterpretasikan nilai U gunakan nilai Z dalam kurva normal dapat dilihat

dalam formula sebagai berikut:9

Z =

𝑈− 𝑛1𝑛2

2

√(𝑛1)(𝑛2)(𝑛1+𝑛2+1)

12

Penarikan kesimpulan:

Apabila Zhitung > Ztabel atau Uhitung > Utabel → Tolak H0

Apabila Zhitung < Ztabel atau Uhitung < Utabel → Terima H0

4. Hipotesis Statistik

Peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut:

Ho : μ1 < μ2

Ha : μ1 > μ2

8Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013). h. 403.

9Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif,dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016), h.278-279.

36

Keterangan:

Ho: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil

belajar IPA.

Ha: Terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil

belajar IPA.

μ1 : Rata-rata hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen.

μ2: Rata-rata hasil belajar IPA pada kelompok kontrol.

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menyajikan hasil data yang diperoleh selama penelitian. Data

tersebut berupa hasil dari pretest dan posttest serta lembar oberservasi guru dan

angket respon siswa dari kelas eksperimen dengan menggunakan media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android dan

kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran sederhanaseperti buku,

papan tulis dan power point.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian dilakukan untuk melihat sejauh mana perbedaan

hasil belajar siswa pada pretest dan posttest di kelas eksperimen dengan

menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System

berbasis android dan kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran

sederhana.

1. Hasil Belajar IPA di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berikut ini merupakan hasil tes hasil belajar IPA di kelas eksperimen.

Berdasarkan pengolahan data dari perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest dan posttest ditunjukkan pada

tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan

Posttest di Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Mata Pelajaran IPA

Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Tertinggi 37.09 61.29 30.64 56.45

Nilai Terendah 6.45 27.41 6.45 22.58

Rata-Rata 21.18 47.58 16.77 40.05

Median 20.16 49.19 14.51 41.93

Modus 16.12 50 14.51 53.22

St.Deviasi 7.89 8.37 6.25 11.93

38

Berdasarkan tabel 4.1, terlihat nilai tertinggi pada hasil pretest yaitu 37,09

sedangkan nilai tertinggi pada hasil posttest yaitu 61,29. Nilai terendah pada hasil

pretest yaitu 6,45 sedangkan nilai terendah pada hasil posttest yaitu 27,41. Mean

atau nilai rata-rata pada hasil pretest yaitu 21,18 sedangkan rata-rata pada hasil

posttest 47,58. Berdasarkan data di atas terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar

pada kelas eksperimen yaitu meningkat sebanyak 26,4 poin.

Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai tertinggi pada hasil pretest yaitu 30,64

sedangkan nilai tertinggi pada hasil posttest yaitu 56,45. Nilai terendah pada hasil

pretest yaitu 6,45 sedangkan nilai terendah pada hasil posttest yaitu 22,58. Mean

atau nilai rata-rata pada hasil pretest yaitu 16,77 sedangkan rata-rata pada hasil

posttest 40,05. Berdasarkan data di atas terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar

pada kelas eksperimen yaitu meningkat sebanyak 23,28 poin.

2. N-Gain Hasil Belajar IPA

Tabel 4.2. N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

Data Kategori

Tinggi

Kategori

Sedang

Kategori

Rendah

Rata-Rata

Skor

Rata-Rata

Peningkatan

Pretest 0 2 28 21,18 26,4

Posttest 0 29 1 47,58

N-Gain Indeks

N-Gain Interpretasi

0,33

g > 0.70 Tinggi

0.30 < g < 0.70 Sedang

g < 0.30 Rendah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen dengan gain ternomalisasi sebesar 0,33. Jika

dibandingkan dengan indeks N-Gain 0,30 < g < 0,70 maka peningkatan hasil

belajar di kelas eksperimen dikategorikan sedang.

39

3. Hasil Analisis Data Angket

Hasil analisis pada perhitungan data angket respon siswa terhadap

penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System

ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Science

Education Adaptive Learning System

Indikator Angket Persentase Kategori

Materi (Content) 81% Baik Sekali

Desain Pembelajaran 76% Baik

Implementasi 83% Baik Sekali

Kualitas Teknik 75% Baik

Rata-Rata 78,75% Baik

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan persentase respon siswa terhadap

penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System di

kelas eksperimen. Pada indikator pertama yaitu materi (content) memperoleh

presentase sebesar 81% yang berada pada kategori baik sekali. Selain itu hasil

respon siswa pada indikator kedua yaitu desain pembelajaran memperoleh

presentase sebesar 76% yang berada pada katagori baik. Pada indikator ketiga

yaitu implementasi memperoleh persentase 83% yang berada pada kategori baik

sekali. Serta pada indikator terakhir yaitu kualitas teknik memperoleh persentase

sebesar 75% yang berada pada kategori baik. Hasil rata-rata keseluruhan pada

angket respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Science Education

Adaptive Learning System sebesar 78,75%. Hal ini menujukkan penggunaan

media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System memperoleh

respon yang baik dari para siswa.

40

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Siswa

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan alat bantuan IBM SPSS

Statistic 22 dengan uji statistik Liliefors dan taraf signifikasinya sebesar 5%. Uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Belajar

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Pretest Eksperimen .173 30 .023

Kontrol .175 30 .020

Posttest Eksperimen .138 30 .149

Kontrol .156 30 .062

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel di atas menggambarkan hasil uji normalitas pada saat pretest dan

posttest dalam pembelajaran IPA. Uji normalitas merupakan hasil uji SPSS

melalui teknik Liliefors test dengan membandingkan Asymp. Sig. (2-tailed)

dengan nilai α = 0,05, berikut merupakan hipotesis yang akan di uji :

Ho : Populasi dikatakan normal apabila taraf signifikasi > 0,05

Hi : Jika taraf signifikasi < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal

Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan perhitungan hasil belajar siswa

setelah pretest di kelas eksperimen dengan nilai 0,023 lebih kecil nilai

signifikasinya dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Adapun perhitungan hasil belajar siswa setelah posttest di

kelas eksperimen dengan nilai 0,149 lebih besar dari nilai signifikasinya α = 0,05.

Sehingga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan

untuk hasil belajar siswa setelah pretest di kelas kontrol dengan nilai 0,020 lebih

kecil nilai signifikasinya dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi

yang tidak terdistribusi normal. Kemudian untuk perhitungan hasil belajar siswa

setelah posttest di kelas kontrol dengan nilai 0,062 lebih besar nilai signifikasinya

dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal.

41

2. Uji Hipotesis Hasil Belajar IPA

Uji hipotesis ini menggunakan Uji Mann-Whitney karena data yang diperoleh

terdistribusi tidak normal dan tidak homogen. Uji Mann-Whitney ini dilakukan

untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu:

Ho: Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran Science Education Adaptive

Learning System terhadap hasil belajar IPA.

Ha: Terdapat pengaruh media pembelajaran Science Education Adaptive Learning

System terhadap hasil belajar IPA.

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis

Pretest Posttest

Mann-Whitney U 292.500 293.500

Z -2.341 -2.319

Asymp. Sig. (2-tailed) .019 .020

a. Grouping Variable: Kelas

Kriteria Pengambilan Keputusan:

1) Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima

2) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.6 memperlihatkan hasil uji dari SPSS melalui teknik Uji

Mann-Whitney dalam mengukur hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Tabel di atas menunjukkan nilai U sebesar 292,500 untuk pretest dan

293,500 untuk posttest. Apabila di konversikan ke nilai Z maka besarnya -2,341

untuk pretest dan -2,319 untuk posttest. Nilai Sig sebesar 0,019 untuk pretest dan

0,020 untuk posttest. Jika dilihat dari kriteria pengambilan keputusan, dapat

dituliskan Sig 0.019 < 0,05 untuk pretest dan Sig 0.020 < 0,05 untuk posttest.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android

terhadap hasil belajar siswa.

C. Pembahasan

Penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning

System telah diterapkan di kelas eksperimen MTsN 1 Tanggerang Selatan.

42

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa di kelas eksperimen,

menunjukan adanya perbedaan hasil belajar selama guru menerapkan media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System dengan media

pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Hasil eksperimen yang

ditunjukkan pada tabel 4.1 menunjukkan adanya perbedaan pada hasil belajar

siswa. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari peningkatan nilai rata-rata setelah

pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest hasil belajar

siswa di kelas eksperimen 21.18 dan meningkat pada posttest sebesar 26.4

menjadi 47.58. Sedangkan untuk kelas kontrol hasil belajar pada pretest sebesar

16.77 dan meningkat pada posttest sebesar 23.28 menjadi 40.05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran Science Education Adaptive

Learning System berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut juga dapat

dipengaruhi oleh inovasi yang telah dilakukan dalam pembelajaran. Penerapan

media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System dapat dianggap

sebagai media inovatif yang mampu meningkatkan minat belajar siswa dalam

belajar IPA. Di dalam media tersebut juga terdapat fitur pemilihan gaya belajar

(gaya belajar Visual, Auditori, Read dan Kinestik) sehingga siswa dapat

mempelajari materi pelajaran sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.

Selain itu, dengan adanya media Science Education Adaptive Learning System

dapat membuat proses belajar mengajar tidak lagi menjadi monoton karena

adanya penggunaan media android sebagai salah satu sumber belajar. Terlebih

lagi di sekolah tersebut jarang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

media teknologi seperti handphone secara langsung.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil rata-rata

pencapaian data posttest sebesar 40,05 untuk kelas kontrol dan 47,58 untuk kelas

eksperimen. Hal ini sejalan dengan Sujit Pal, Sibananda Sana, dan Asis Kumar

Ghosh dalam jurnal yang berjudul “Influence Of Interactive Multimedia

Courseware: A Case Study Among The Students Of Physical Science Of Class

VIII.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang difasilitasi multimedia

dalam pembelajaran fisika, menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada siswa

43

yang diajarkan dengan menggunakan metode tradisional. Penggunaan multimedia

dan animasi untuk membuat atau menciptakan pembelajaran yang atraktif,

stimulatif dan interaktif”1.

Penelitian ini juga mengukur peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan uji N-gain. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan gain ternormalisasi

sebesar 0,33. Jika dibandingkan dengan indeks N-Gain 0,30 < g < 0,70 maka

peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen dapat dikategorikan sedang. Hal ini

bersesuaian dengan Erni dan Mukminan yang menyatakan kemandirian dan hasil

belajar siswa dapat mendukung peningkatan belajar siswa menggunakan media m-

learning2.

Pengaruh penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive

Learning System tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa tetapi juga ditinjau

dari perolehan hasil respon siswa. Keberadaan android pada proses pembelajaran

ini direspon positif. Hal ini ditunjukkan oleh hasil data angket respon siswa.

Penggunaan media ini memperoleh persentase hasil rata-rata keseluruhan sebesar

78,75% yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada indikator pertama yaitu materi

(content) memperoleh persentase sebesar 81% yang berada pada kategori baik

sekali. Selain itu hasil respon siswa pada indikator kedua yaitu desain

pembelajaran memperoleh persentase sebesar 76% yang berada pada katagori

baik. Pada indikator ketiga yaitu implementasi memperoleh persentase 83% yang

berada pada kategori baik sekali. Serta pada indikator terakhir yaitu kualitas

teknik memperoleh persentase sebesar 75% yang berada pada kaegori baik.

Artinya, secara keseluruhan media pembelajaran Science Education Adaptive

Learning System memperoleh respon yang positif dari siswa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kegiatan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil belajar yang berbeda. Pada kelas

1Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The

Students of Physical Science of Class VIII, Bhatter College”, Journal of Multidisciplinary Studies,

2, 2012, pp. 76-88.

2Erni Mardliyani Rahmawati dan Mukminan, “Pengembangan M-Learning Untuk Mendukung

Kemandirian dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi”, Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan,

Vol 5 no 2, 2017, ISSN : 2407-0963, h. 165.

44

eksperimen jelas terlihat bahwa hasil belajar siswa lebih tinggi dari siswa di kelas

kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Science

Education Adaptive Learning System berbasis android berpengaruh pada hasil

belajar siswa.

Hasil riset dalam penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran

Science Education Adaptive Learning System berbasis android berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA siswa tetapi dalam hal pencapaian ketuntasan belum

berada dikategori memuaskan. Hal ini didasarkan pula pada beberapa temuan

lapangan yang menjadi perhatian peneliti. Para siswa terlihat begitu kesulitan

dalam mengerjakan soal-soal tersebut, bahkan soal essay pada materi fisika tidak

dijawab oleh siswa. Mereka mengungkapkan bahwa mereka tidak melakukan

persiapan belajar sebelum mengerjakan soal. Hal tersebut diketahui dari

pernyataan siswa secara langsung kepada peneliti.

Fakta temuan lapangan tersebut menjadi landasan berpikir peneliti bahwa hal

tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang

walaupun mengalami kenaikan dalam segi penilaian kognitif, tetapi tidak mampu

mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal). Terlebih lagi, nilai KKM pada

mata pelajaran IPA di MTs 1 Tangerang Selatan memiliki nilai yang terbilang

tinggi yaitu sebesar 79 jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya.

Hal-hal yang telah diuraikan diatas sesuai dengan yang dikatakan oleh

Muhibbin Syah dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan dengan

Pendekatan Baru yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu3: (1) Faktor internal (faktor yang berasal

dari dalam siswa) seperti halnya keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

(2) Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa) yaitu kondisi lingkungan

yang ada di sekitar siswa. (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.

3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), h.129.

45

Dalam hal ini, faktor internal siswa sangat berpengaruh dalam menentukan

hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi

jasmani dan terlebih lagi kondisi rohani siswa yang tidak maksimal. Hal ini

ditunjukkan dalam kondisi dimana peserta didik hanya sekedar mendengarkan

penjelasan materi dari guru tanpa ada respon aktif seperti bertanya atau menjawab

pertanyaan ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan oleh Tri Windayani (2019) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

para siswa menjadi lebih terfokus pada gambar atau animasi yang ada di aplikasi

tersebut dibanding dengan isi materi pembelajarannya. Dapat dikatakan bahwa

siswa mengalami penurunan konsentrasi dalam belajar karena lebih terfokus

untuk memainkan aplikasi tersebut dibandingkan untuk fokus mendengarkan

penjelasan materi pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Peran guru

dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.

Dalam pelaksanaannya, guru kurang melibatkan peserta didik dalam

mengintegrasikan media dan pembelajaran. Guru menjadi satu-satunya yang

berperan aktif dalam proses pembelajaran sedangkan siswa berada pada peran

yang pasif.

Berdasarkan kuesioner dan wawancara dari penelitian yang dilakukan oleh

Tri Windayani (2019) terungkap bahwa para siswa dan guru memberikan respon

positif dengan adanya media pembelajaran Science Adaptive Learning System.

Guru merasa dengan adanya media tersebut, pembelajaran IPA terasa lebih mudah

untuk dilakukan, baik dalam segi efisiensi waktu maupun konten yang ditawarkan

didalamnya. Para siswa pun merasa adanya penyegaran karena menggunakan

media android dalam pembelajaran IPA. Hal ini juga sejalan dengan hasil

observasi yang peneliti lakukan bahwa media pembelajaran Science Adaptive

Learning System mendapatkan respon yang baik dari guru maupun dari siswa.

Faktor-faktor yang telah dikemukakan diatas memiliki keterkaitan dan saling

mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Selain faktor yang terdapat dalam diri

siswa, baik itu secara internal maupun eksternal, faktor lain yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar juga terdapat pada kompetensi guru dalam

mengajar, fasilitas sarana dan prasarana yang ada disekolah, media pembelajaran

46

yang digunakan dalam penyampaian materi, suasana lingkungan sekolah (apakah

ditempat yang sepi atau ramai dan berada dilingkungan yang bersih atau kumuh)

serta yang tidak kalah pentingnya yaitu karakter teman sebaya yang dapat

membawa pengaruh positif atau negatif dan dukungan orangtua secara moriil

kepada masing-masing anaknya.

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk

menstimulus kualitas hidup manusia agar menjadi lebih baik lagi. Sikap, perilaku,

serta karakteristik siswa yang berbeda-beda mengharuskan pendidik untuk mampu

menciptakan pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran lebih bermakna bagi

siswa. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Ia hanya salah satu bagian dari

sumber belajar. Semua sumber belajar dirancang agar dapat mendorong prakarsa

dan proses belajar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik agar pembelajaran

tetap betah untuk terus belajar.4

Namun, pada kenyataannya hanya sedikit pendidik yang melakukan inovasi-

inovasi berbasis teknologi untuk menyegarkan dan menunjang proses

pembelajaran siswa agar mencapai hasil belajar yang optimal. Hingga saat ini pula

masih banyak terlihat proses pembelajaran di kelas yang terbilang monoton dan

hanya menggunakan media pembelajaran sederhan. Pembelajaran seharusnya

tidak hanya dianggap sebagai proses pemindahan materi pembelajaran dari

pendidik kepada siswa. Lebih dari itu, pendidik harus mampu mengaitkan materi

dengan masalah atau kejadian yang ada di sekitar lingkungkan peserta didik, agar

pembelajaran lebih bermakna dan peserta didik lebih memahami materi apa yang

mereka dapatkan dalam pembelajaran. Selain itu, guru terkadang masih

memisahkan pembelajaran IPA berdasarkan disiplin ilmunya yaitu biologi, fisika,

dan kimia, sehingga dalam pembelajaran IPA memungkinkan untuk terjadinya

tumpang tindih antar materi seperti yang terjadi di MTsN 1 Tangerang Selatan.

Beberapa faktor yang mendasari guru belum melaksanakan IPA secara terpadu

adalah: (1) masih rendahnya motivasi guru dalam mengajarkan IPA secara

terpadu karena hal tersebut tidak sesuai dengan bidang keahliannya, (2) guru

4Harjali, “Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif: Studi

Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah Pertama di Ponorogo”, Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran, Vol 23, No1, 2016, h. 11.

47

merasa kurang maksimal ketika diharuskan untuk mengajar bidang diluar

keahliannya, (3) guru belum memiliki pemahaman tentang pengintegrasian

konsep-konsep IPA, karena selama ini telah terbiasa mengajarkan IPA secara

terpisah, (4) guru mengalami kesulitan karena belum menerima pelatihan tentang

pembelajaran IPA terpadu secara meluas5 .

Hal tersebut terjadi di kelas kontrol MTsN 1 Tanggerang Selatan di mana guru

masih menggunakan media pembelajaran sederhana dalam pembelajarannya yang

dimana proses pemberian materi oleh guru disampaikan secara lisan atau ceramah

dengan bantuan buku, papan tulis serta power point dan siswa hanya

mendengarkan dan mencermati apa yang disampaikan oleh guru tanpa peran aktif

didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa di kelas

kontrol menunjukan adanya perbedaan hasil belajar selama guru menerapkan

media pembelajaran sederhana yang sering digunakan sebelumnya.

Maka dari itu, pendidik harus bisa memilih model, metode, serta media

pembelajaran yang tepat agar penyampaian materi dapat diserap dan dipahami

oleh peserta didik. Selain itu, pendidik harus mampu menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan serta dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa

agar tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik dan memuaskan. Salah satu

inovasi yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah dengan

menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System

yang pada dasarnya lebih banyak menggunakan teknologi dalam proses

pembelajarannya, tetapi tidak meninggalkan proses pembelajaran dengan bertatap

muka. Pembelajaran berbasis teknologi yang dikenal dengan e-learning, dalam

pengaplikasiannya e-learning dapat menggunakan berbagai media, seperti laptop

atau komputer hingga ke handphone android. Mobile learning dirasa lebih efektif

dalam pencapaiannya untuk meningkatkan hasil belajar karena pada dasarnya,

penyampaian materi pembelajaran pada mobile learning tidak terbatas hanya di

kelas saja namun dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun siswa berada.

5Silmiati, N. Y., “Perbandingan Retensi Siswa Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Konsep

Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Metode Pembelajaran Inkuiri”, ISSN

1412-565 X. h. 61-62.

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System

terhadap hasil belajar siswa di mata pelajaran IPA pada tema gerak. Hal ini dapat

ditunjukkan dari hasil uji hipotesis dengan metode uji Mann-Whitney diperoleh

hasil yaitu nilai Sig 0,019 < 0,05 untuk pretest dan nilai Sig 0,020 < 0,05 untuk

posttest yang berarti bahwa H0 ditolak. Pengaruh hasil belajar dapat disimpulkan

bahwa siswa yang mendapatkan perlakuan belajar dengan menggunakan media

pembelajaran Science Education Adaptive Learning System memiliki hasil belajar

yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan perlakuan belajar

dengan menggunakan media pembelajaran sederhana.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai acuan untuk perbaikan dimasa mendatang.

1. Media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis

android diharapkan dapat diterapkan pada tema lain dengan lingkup yang

lebih luas.

2. Guru bidang studi IPA diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran IPA

secara menyeluruh dalam satu tema, tidak dipisahkan dengan bidang kimia

dan fisika.

3. Siswa diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar serta dapat bekerja

sama dengan guru dalam menghidupkan suasana belajar agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Hasil penelitian ini bersifat sederhana, maka dari itu hasil yang ditunjukkan

pada penelitian ini bukan merupakan hasil akhir yang mutlak. Semoga

peneltian ini dapat dijadikan sumber referensi pada peneltian selanjutnya.

49

DAFTAR PUSTAKA

Alfath, Siti Nur, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web

Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika

UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2013.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.

Astuti, Dika Ayu, dan Dian Novita. Blended Learning Terhadap Kemampuan

Komunikasi Matematis No 1. Jurnal Universitas Muhammadiyah

Purwokerto. Purwokerto. Vol 5. 194. 2019.

Djamarah, Syaiful Bahr. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Fujiawati, Fuja Siti, “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis ONLINE

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah

Kurikulum Dan Pembelajaran” Tesis Pascasarjana UPI Bandung.

Harjali. Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif:

Studi Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah Pertama di

Ponorogo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 23(1). 11. 2016.

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta: Prestasi

Pustakaraya. 2014.

Janawi. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bangka Belitung: Shiddiq

Press. 2007.

Juansyah, Andi. Jurnal Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-

Global Positioning System (A-GPS) dengan Platform Android. Bandung. 2.

2015.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

Kholis, R. Ahmad Nur. Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013. Jurnal

Penelitian Ilmiah Intaj. 1(2). 104. 2017.

50

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan. 2014.

Nasir. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

Nurachmandani, Setya. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Nurwahyuningsih, dkk. Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile

Learning berbasis Android Mata Pelajaran IPA untuk Siswa SMP. 81.

2017.

Pal, Sujit. Sibananda Sana. Asis Khumar Gosh. Influence of Interactive

Multimedia Courseware: A Case Study Among The Students of Physical

Science of Class VIII, Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies,

2, 2012.

Pardimin, dkk. Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika. Wacana

Akademika. 1(1). 73. 2007.

Primasari, Rosita. Zulfiani dan Yanti Herlanti. Penggunaan Media Pembelajaran

di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan, Jurnal UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume VI No.01, 2014.

Rahayu, P., dkk. Jurnal Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Melalui Lesson Study.

65. 2012.

Restiyani, Rusi. Nengsih Juanengsih dan Yanti Herlanti. Profil Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Media dan Sumber

Pembelajaran oleh Guru Biologi”. Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

EDUSAINS Volume VI No.01, 2014.

Rahmawati, Erni Mardliyani dan Mukminan. Pengembangan M-Learning Untuk

Mendukung Kemandirian dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. 5(2). 165. 2017.

Rohmanurmeta, Fauzatul Ma’rufah, dkk. Jurnal Pengaruh Metode Brainstorming

Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematik

Interaktif, 4 (2), 11, 2016.

Salinan Lampiran Permendikbud No.24 tahun 2016 tentang KI dan KD pada

Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

51

Salinan Lampiran Permendikbud No.81A tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum

Sanaky, Hujair AH. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara. 2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media. 2016

Silmiati. Perbandingan Retensi Siswa Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu

Konsep Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Metode

Pembelajaran Inkuiri. 61-62.

Siregar, Syofyan. Statistika Prametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Sjukur, Sulihin B. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan

Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(3). 2012.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Sulihati dan Andriyani. Jurnal Aplikasi Akademik Online Berbasis Android pada

Universitas Tama Jagakarsa. Jakarta. 19. 2016.

Susilo, M. Joko. Sukses dengan Gaya Belajar. Yogyakarta: Pinus. 2009.

Sutopo, Aristo Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2012.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2013.

Syahrin, Siti Alfi, “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”,

Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta, 2015.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3.

Utari. Toto Sutarto. Gani. Cartono. Evaluasi Proses Pembelajaran. Bandung:

Prisma Press. 2003.

52

Widyastono, Herry. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta:

Bumi Aksara. 2014.

Wijaya, Agung. Suryatin. Budi. Salirawati. Das. Cerdas Belajar IPA Untuk

SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Grasindo. 2009.

Windayani, Tri, “Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema

Gerak Kelas VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”, Skripsi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2019.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group. 2016.

Zulfiani, dkk. Pengembangan Science Education Adaptive Learning System

Sebagai Media Belajar IPA Berbasis Komputer dengan Variasi Gaya

Belajar Peserta Didik. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak

Kekayaan Intelektual. Jakarta. 2017.

53

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tema Gerak Biologi

SOAL TEMA GERAK BIOLOGI

Nama : .............................................................

Kelas : .............................................................

Sekolah : .............................................................

Mata Pelajaran : IPA/Biologi

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Berikut ini merupakan fungsi rangka manusia, kecuali . . . .

a. Melindungi alat tubuh yang penting (organ internal)

b. Sebagai alat gerak aktif

c. Tempat melekatnya otot

d. Menegakkan dan memberi bentuk tubuh

2. Fungsi sistem rangka antara lain melindungi organ internal, pada tubuh manusia,

tulang yang melindungi jantung dan paru-paru serta otak secara berturut-turut

adalah…

a. Tulang Belakang dan Tulang Rusuk

b. Tulang Rusuk dan Tulang Tengkorak

c. Tulang Tengkorak dan Tulang Rusuk

d. Tulang Belakang dan Tulang Tengkorak

3. Aktivitas berikut yang terkait dengan otot yang bekerja secara tidak sadar adalah..

a. Andi berolahraga dengan mengendari sepeda

b. Atlet kebugaran berlatih mengangkat barbel

c. Otot jantung yang terus memompa darah dalam tubuh

d. Rina mengunyah makanan dengan menggunakan gigi.

53

54

4. Kelompok tulang berikut yang menyusun gelang bahu adalah…

a. Tulang rusuk dan tulang dada

b. Tulang rusuk dan tulang belikat

c. Tulang belikat dan tulang selangka

d. Tulang selangka dan tulang dada

5. Perhatikan daftar nama tulang berikut!

I. Tulang pergelangan kaki

II. Tulang pelipis

III. Tulang pergelangan kaki

IV. Tulang kering

Yang merupakan tulang pendek ditunjukan oleh nomor…

a. I dan II

b. I dan III

c. II dan IV

d. III dan IV

6. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah…

a. Reaksi otot polos terhadap rangsang lambat, reaksi otot lurik terhadapa

rangsang cepat

b. Otot polos berinti banyak, otot lurik berinti Satu

c. Otot polos berkerja dibawah kesadaran, otot lurik berkerja diluar kesadaran

d. Bentuk otot polos serabut memenjang, otot lurik berbentuk gelondok

7.

Perhatikan gambar aktivitas

mengangkat barbel di samping

ini, aktivitas tersebut

melibatkan persendian di tulang

siku yang merupakan jenis

sendi...

55

a. Sendi Putar

b. Sendi Engsel

c. Sendi Pelana

d. Sendi Geser

8. Seorang dokter menemukan seorang pasien yang menderita penyakit riketsia

sehingga menjadikan kaki anak tersebut bengkok seperti huruf O atau X, penyakit

si pasien tersebut merupakan akibat dari...

a. Kekurangan Protein

b. Aktivitas olahraga berlebih

c. Kekurangan Vitamin D

d. Kecelakaan berkendara

Untuk menjawab soal nomor 9 sampai dengan 10 perhatikan gambar berikut

9. Tulang dahi ditunjukan oleh nomor…

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

10. X merupakan contoh hubungan antara dua tulang yang termasuk…

a. Sinkondrosis

56

b. Diartosis

c. Sinfibrosis

d. Amfiartrosis

11. Perhatikan gambar berikut ini!

Prinsip kerja tangan anak yang sedang menarik koper pada gambar di atas sama

dengan prinsip kerja...

a. Roda berporos

b. Pengungkit jenis ketiga

c. Pengungkit jenis kedua

d. Pengungkit jenis pertama

12. Perhatikan gambar persendian di samping!

Bagian yang berperan dalam menggerakkan persendian ” X” adalah...

a. Tulang B bergerak satu arah terhadap A

b. Tulang A bergerak ke segala arah

c. Tulang B berputar terhadap tulang A

d. Tulang B bergerak dua arah ke tulang A

13. Matrik tulang rawan disusun oleh serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat

yang disebut...

57

a. Kondrosit

b. Kondroblas

c. Kodroitin

d. Kartilago

14. Pada saat otot bisep kontraksi, otot trisep otomatis akan mengalami relaksasi.

Pada keadaan tersebut, kerja otot bisep dan trisep terjadi secara...

a. Sinergis

b. Antagonis

c. Agonis

d. Pronasi

15. Berikut merupakan ciri otot rangka, kecuali . . . .

a. berinti banyak di tepi

b. berkontraksi secara involunter (tidak sadar)

c. tersusun atas protein aktin dan miosin yang teratur

d. termasuk otot lurik

16. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa

pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .

a. Lordosis

b. Skoliosis

c. Kifosis

d. Nekrosis

17. Perhatikan gambar proses osifikasi di bawah ini!

58

Pernyataan yang sesuai dengan proses osifikasi tulang berdasarkan gambar,

adalah..

a. Proses osifikasi merupakan perubahan tulang dari kecil menjadi besar

b. Osifikasi tulang berawal dari tulang yang sudah dewasa

c. Berolahraga dengan rajin dapat menjadikan proses osifikasi berhasil

d. Pembuluh darah di dalam tulang rawan akan membawa mineral, yaitu kalsium

sehingga tulang terbentuk menjadi keras.

18. Gangguan pada tulang yang menyebabkan pengeroposan pada tulang adalah...

a. Osteoporosis

b. Osifikasi

c. Kifosis

d. Fraktura

19. Semua organ di bawah ini bekerja di bawah kendali otot polos, kecuali . . . .

a. usus

b. paru-paru

c. jantung

d. dinding pembuluh darah

20. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk tulang adalah ....

a. tulang panjang dan tulang pipih

b. tulang pendek dan tulang pipih

c. tulang panjang dan tulang dada

d. tulang panjang dan tulang pendek

59

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Bagaimanakah upaya untuk menjaga agar tulang tetap sehat?

2. Tuliskan 3 aktivitas pada tubuhmu serta jenis sendi yang bekerja pada

aktivitas tersebut!

3. Lengkapilah tabel perbedaan jenis otot di bawah ini!

Nama Otot Bentuk Sel Otot Jumlah Inti Sel Letak di Tubuh

... .... .... Usus, Lambung

Otot Jantung .... .... .....

.... .... Banyak .....

4. Mengapa kerja otot bisep dan trisep disebut antagonis?

5. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar tersebut, identifikasikanlah jenis tuas (pengungkit)

serta jenis sendi jenis sendi yang terletak diantara tulang tengkorak dan

leher tersebut!

60

Lampiran 2 Soal Tema Gerak Fisika

SOAL TEMA GERAK FISIKA

Nama : .............................................................

Kelas : .............................................................

Sekolah : .............................................................

Mata Pelajaran : IPA/Fisika

1. Alat berikut ini yang bukan berdasarkan prinsip tuas jenis I adalah ….

a. Jungkat jungkit

b. Sumur pompa

c. Pemecah kemiri

d. Pemotong kuku

2. Lift pada gedung perkantoran menggunakan konsep ….

a. Bidang miring

b. Katrol

c. Tuas

d. Sekrup

3. Berat Ali 400 N dan Ahmad 500 N, mereka bermain jungkat-jungkit dengan

papan yang panjangnya 4 m dan ditumpu ditengah-tengahnya. Ali duduk disalah

satu ujung papan, agar seimbang ahmad harus duduk pada jarak ….

a. 1,6 m dari titik tumpu

b. 1,6 m dari ujung papan

c. 0,8 m dari tititk tumpu

d. 0,8 m dari ujung papan

4. Besarnya kuasa F adalah…

a. 10 N

b. 60 N

47

61

c. 20 N

d. 80 N

5. Bidang miring licin panjangnya 3,2 m, disandarkan pada bak mobil tingginya 80

cm dari tanah. Papan itu digunakan untuk memindahkan benda yang beratnya

9000 N ke bak mobil, untuk itu diperlukan gaya dorong paling sedikit .…

a. 2250 N

b. 2500 N

c. 3000 N

d. 4500 N

6. Pesawat sederhana yang mampu melipat gandakan gaya adalah .…

a. Katrol

b. Tuas

c. Baji

d. Bidang miring

7. Contoh tuas jenis ketiga adalah sebagai berikut, kecuali .…

a. Lengan

b. Jepitan

c. Pemecah biji

d. Sekop

8. Kursi roda merupakan contoh pesawat sederhana jenis .…

a. Tuas

b. Pengungkit

c. Katrol

d. Roda

9. Sebuah beban ditarik ke atas dengan katrol tetap, apabila gesekan tali pada katrol

diabaikan, gaya kuasa yang diperlukan paling sedikit adalah .…

62

a. 50 N

b. 60 N

c. 70 N

d. 80 N

10. Sebuah batu dapat dipindahkan dengan bantuan pesawat sederhana, yaitu .…

a. Gir

b. Bidang miring

c. Katrol

d. Tuas

11. Jalan di pegunungan yang dibuat berkelok – kelok merupakan prinsip .…

a. Roda berporos

b. Bidang miring

c. Tuas

d. Putaran

12. Pada kendaraan bermotor terdapat …. untuk memudahkan pergerakan roda ketika

melaju.

a. Putaran

b. Gir

c. Katrol

d. Tuas

13. Pesawat sedehana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah

melakukan .…

a. Usaha

b. Gaya

63

c. Beban

d. Kreativitas

14. Kegiatan berikut yang merupakan usaha sesuai pengertian Fisika adalah .…

a. Doni mendorong tembok

b. Budi menahan barbel di atas kepalanya

c. Siti berusaha belajar dengan giat

d. Ani berlari menuju sekolah

15. Katrol pada tiang bendera merupakan .…

a. Katrol bebas

b. Katrol majemuk

c. Katrol campuran

d. Katrol tetap

16. Keuntungan mekanik katrol tetap adalah .…

a. Satu

b. Dua

c. Tiga

d. Empat

17. Sesuatu yang dapat mengakibatkan terjadi perubahan bentuk dan gerak benda,

merupakan pengertian dari….

a. Kecepatan c. Gaya

b. Percepatan d. Daya

18. Perhatikan gambar berikut !

F1 = 15 N F2 = 15 N F3= 25 N

Resultan ketiga gaya di atas adalah…..

a. 10 N ke kanan b. 10 N ke kiri c. 5 N ke kanan d. 5 N

ke kiri

19. Sebuah benda bermassa 25 kg didorong dengan gaya 4 N. Besar percepatan

benda adalah ….

a. 4,5 m/s2 b. 4,25 m/s2 c. 6,5 m/s2 d. 6,25 m/s2

64

20. Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat otot betis pemain bulu tangkis mengangkat

beban tubuhnya dengan bertumpu pada jari kakinya adalah ....

a. Pengungkit jenis I

b. Pengungkit jenis II

c. Pengungkit jenis III

d. Bidang Miring

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Tiga gaya masing-masing 30 N ke utara, 40 N ke selatan, dan 90 N ke

utara bekerja pada sebuah meja. Usaha yang bekerja pada meja sebesar

720 J. Jarak perpindahan meja sejauh ....

2. Sebuah mobil bermassa 600 kg mulai bergerak dengan percepatan 2 m/s2.

Jika muatan mobil ditambah 400 kg. Agar percepatan mobil menjadi 3

m/s2, maka gaya dorong mesin mbil harus ditambah ....

3. Perhatikan gambar!

Seorang kurir membawa kotak yang beratnya 65 N dari titik A menuju

titik B, kemudian kurir kembali lagi ke titik A. Berapakah usaha yang

dilakukan kurir tersebut!

100 cm

B

A

65

4. Perhatikan gambar di samping!

Jika massa benda 200 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah

keuntungan mekanis katrol tersebut?

5. Sebuah benda bermassa 100 kg didorong ke atas bidang miring dengan

gaya F yang sejajar bidang miring (percepatan gravitasi 10 m/s2).

Hitunglah keuntungan mekanis bida miring tersebut!

w

200 kg

66

Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN

Nama Sekolah : MTsN 1 Tangerang Selatan

Alokasi Waktu : 80 Menit

Mata Pelajaran : IPA

Jumlah Soal : 50 Butir Soal

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013

Jenis Soal : PG (Pilihan Ganda) dan Essay

Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur

rangka manusia

Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal

Soal yang

Digunakan

C1

C2

C3

C4

Mengidentifikasi aktivitas

manusia terkait konsep usaha

34, 37 23*, 33*, 38*,

39

25, 29*,5^*,

6^*, 7^*, 8^*

12 8

Mengelompokkan prinsip

serta jenis pesawat sederhana

dalam aktivitas gerak tubuh

22, 26*, 30, 31*,

32*, 35, 36*, 40

9^* 11, 21*, 24*, 27,

28, 10^*

15 8

Menunjukkan struktur rangka

manusia termasuk kerja otot

1, 4, 5*, 9, 13*,

19*

2*, 10* 3, 7, 17*, 2^ 3^*,

4^*

14 8

67

dalam kehidupan sehari-hari

Membandingkan struktur

rangka, otot, dan jenis sendi

pada manusia

14*, 15*, 20* 6* 4 4

Mempertimbangkan

penyebab serta upaya

pencegahan gangguan yang

terjadi pada sistem gerak

manusia

16*, 18* 8, 12, 1^ 5 2

Jumlah Soal 21 10 16 3 50 30

Keterangan:

Tanda * nomor soal yang valid

Tanda ^ nomor soal jenis essay

68

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs N 1 Tangerang Selatan

Matapelajaran : IPA

Kelas/Semester : VIII / 1 (Satu)

Materi Pokok : Pesawat Sederhana

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KOMPETENSI INTI (KI)

KI 3 (PENGETAHUAN) KI 4 (KETERAMPILAN)

Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

69

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

KOMPETENDI DASAR (KD)

3.3 Menjelaskan konsep usaha,

pesawat sederhana, dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

termasuk kerja otot pada

struktur rangka manusia

4.3 Menyajikan hasil

penyelidikan atau

pemecahan masalah

tentang manfaat

penggunaan pesawat

sederhana dalam kehidupan

sehari-hari

IPK Pengetahuan

3.3.1 Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha

3.3.2 Mengelompokkan prinsip serta jenis pesawat sederhana

dalam aktivitas gerak tubuh

3.3.3 Menyelidiki keuntungan mekanik pesawat sederhana

3.3.4 Menyebutkan contoh pemanfaatan pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik

menggunakan metode dan model pembelajaran blended learning berbasis

android yang disertai gambar/video, dengan melakukan eksperimen sendiri

secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu,

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta

didik lain. Peserta didik diharapkan dapat menganalisis keuntungan

penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta

didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME,

menumbuhkan prilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggung

jawab, dan kerjasma serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,

komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

70

D. Materi

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Blended Learning

3. Metode : Tanya jawab dan diskusi informasi

F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran

Media : Handphone Android

Alat : Laptop, LCD projector, papan tulis, spidol.

Sumber Belajar : Kemendikbud, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta:

Kementrian Pendiidkan dan Kebudayaan, 2017

71

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan 1 : 2 x 40 menit

Kegiatan Awal (10 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan

▪ Guru

mengucapkan

salam dan

menanyakan

kabar kepada

siswa.

▪ Peserta didik

menjawab salam dan

kabar dari guru.

3 menit

▪ Guru

membimbing

siswa untuk

membaca doa

sebelum mulai

pembelajaran.

▪ Peserta didik

membaca doa

bersama guru.

Pembacaan doa

dipimpin oleh ketua

kelas.

▪ Guru mengisi

daftar hadir siswa

(absensi).

▪ Peserta didik

menunggu giliran

untuk diabsen dan

memberitahu kepada

guru tentang

temannya yang tidak

hadir.

▪ Guru menyiapkan

media (misalnya

power point dan

buku) yang akan

digunakan dalam

▪ Peserta didik

mengeluarkan buku

pelajaran IPA

Terpadu dan

membuka aplikasi di

72

pembelajaran. android pada

Handphone masing-

masing

▪ Guru mengecek

kesiapan siswa.

▪ Peserta didik dalam

kondisi yang

kondusif.

▪ Guru

menyampaikan

kompetensi dasar,

indikator dan

tujuan

pembelajaran.

▪ Peserta didik

memperhatikan

penjelasan guru.

7 menit

Apersepsi ▪ Guru melakukan

apersepsi dengan

mengajukan

masalah untuk

dipecahkan atau

pertanyaan untuk

diselidiki. Sebagai

contoh : “Apa

yang biasa

digunakan saat

membawa beban

yang berat ?”

▪ Peserta didik aktif

mendefinisikan sifat

dan parameter

masalah

10

menit

Kegiatan Inti ▪ Guru meminta

siswa membuka

buku pelajaran

IPA.

▪ Peserta didik

membuka buku

pelajaran IPA

▪ Peseta didik

50

menit

73

▪ Guru menjelaskan

konsep pesawat

sederhana jenis

pengungkit dan

tuas dengan

metode ceramah

menyimak penjelasan

guru.

▪ Membimbing

peserta didik

dalam melakukan

investigasi.

▪ Guru

mengarahkan

peserta didik

untuk

memanfaatkan

sumber informasi

lainnya untuk

pemecahan

masalah salah

satunya

menggunakan

handphone

android

▪ Mengimplementasikan

rencana untuk

memecahkan

masalah

menggunakan

penyelidikan

keterampilan proses

sains untuk

mengumpulkan dan

menganalisis

informasi

▪ Melakukan observasi,

dan mengumpulkan

data

▪ Guru

membimbing

peserta didik

mengorganisasi

▪ Peserta didik membuat

catatan pengamatan

▪ Peserta didik

mengolah data yang

74

data

▪ Guru

membimbing

peserta didik

mengkomunikasik

an temuan dan

penjelasannya

terkumpul dalam

bentuk grafik dan

table

▪ Peserta didik membuat

pola-pola dan

hubungan dalam data

▪ Peserta didik Menarik

kesimpulan dan

merumuskan

penjelasan

▪ Peserta didik

mengkomunikasikan

hasil penelitian

• Guru

menayangkan 5

soal pilihan ganda

melalui slide

powerpoint.

• Guru dan siswa

merangkum secara

lisan materi yang

telah dipelajari.

• Guru menugaskan

siswa untuk

mempelajari

materi

selanjutnya.

• Guru menutup

pembelajaran dan

memberi salam.

• Siswa menjawab soal

pilihan ganda yang

ditampilkan guru.

• Siswa dan guru

merangkum secara

lisan materi yang

telah dipelajari.

• Siswa ditugaskan

untuk mempelajari

materi selanjutya

• Siswa menjawab

salam.

75

2. Pertemuan 2 : 2 x 40 menit

Kegiatan Awal (10 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan

▪ Guru

mengucapkan

salam dan

menanyakan

kabar kepada

siswa.

▪ Siswa

menjawab

salam dan

kabar dari

guru.

3 menit

▪ Guru

membimbing

siswa untuk

membaca doa

sebelum mulai

pembelajaran.

▪ Siswa

membaca doa

bersama guru.

Pembacaan

doa dipimpin

oleh ketua

kelas.

▪ Guru mengisi

daftar hadir

siswa (absensi).

▪ Siswa

menunggu

giliran untuk

diabsen dan

memberitahu

kepada guru

tentang

temannya yang

tidak hadir.

▪ Guru

menyiapkan

media

▪ Siswa

mengeluarkan

buku pelajaran

76

(misalnya

power point dan

buku) yang

akan digunakan

dalam

pembelajaran.

IPA

▪ Guru mengecek

kesiapan siswa.

▪ Siswa dalam

kondisi yang

kondusif.

▪ Guru

menyampaikan

kompetensi

dasar, indikator

dan tujuan

pembelajaran.

▪ Siswa

memperhatika

n penjelasan

guru.

7 menit

Apersepsi ▪ Guru

melakukan

apersepsi

dengan

menanyakan hal

yang berkaitan

dengan materi

pesawat

sederhana.

Seperti contoh:

“Apa yang

kalian gunakan

untuk

memindahkan

barang dari

▪ Siswa aktif

menjawab

pertanyaan

guru dengan

jawaban

produktif.

77

permukaan

tinggi ke

permukaan

yang lebih

rendah ?”

▪ Guru

menyampaikan

pendahuluan

materi.

▪ Siswa

memperhatika

n penjelasan

guru.

Motivasi ▪ Guru

memotivasi

siswa agar tetap

semangat

belajar dan

mengajak siswa

untuk selalu

bersyukur

kepada Tuhan

▪ Siswa

termotivasi

untuk

mempelajari

pesawat

sederhana.

Kegiatan Inti (60 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Mengamati

(Simulasi)

▪ Guru

menampilkan

peta konsep

tentang materi

yang ingin

dipelajari.

▪ Siswa

mengamati peta

konsep dan

mengetahui

materi-materi

yang akan

dipelajarinya.

10 menit

78

▪ Guru

menampilkan

video tentang

pesawat

sederhana jenis

bidang miring

▪ Siswa

mengamati

video yang

ditampilkan

guru.

Merumuskan

masalah

▪ Guru meminta

siswa untuk

melihat materi

pada aplikasi

android

▪ Guru

menstimulus

siswa untuk

bertanya.

▪ Siswa

mempelajari

materi

pembelajaran

lewat aplikasi

android.

▪ Siswa

menyampaikan

pertanyaan

produktif

dengan

antusias.

▪ Guru

mengapresiasi

siswa yang

bertanya

dengan

mengucapkan

kata “Good,

Bagus Sekali

dsb”.

▪ Siswa yang lain

terstimulus

untuk

mengembangka

n pertanyaan

siswa tersebut.

▪ Guru mengajak

siswa

berdiskusi

▪ Siswa berdiskusi

untuk dapat

menjawab

79

untuk

menjawab

pertanyan

tersebut.

pertanyaan

tersebut.

Membuat

Hipotesis

▪ Guru meminta

siswa untuk

membentuk

kelompok

diskusi yang

terdiri dari 4

kelompok.

▪ Siswa

membentuk

kelompok

diskusi dengan

efisien.

30 Menit

▪ Guru

membagikan

siswa LKS

▪ Siswa

mendapatkan

LKS

▪ Guru meminta

siswa untuk

mengerjakan

LKS tersebut

secara

berkelompok.

▪ Siswa

mengerjakan

LKS bersama

dengan masing-

masing

kelompok.

Mengumpulkan

Data

▪ Guru

membimbing

dan

memfasilitasi

siswa dengan

cara

mendatangi

kelompok

secara

bergantian

▪ Siswa

memberitahu

kepada guru

sejauh mana

diskusi telah

berlangsung,

kesulitannya

dan

membenarkan

jawaban apabila

80

untuk

menanyakan

sejauh mana

diskusi telah

berlangsung,

apakah

terdapat

kesulitan, dan

juga

mengklarifikas

i siswa apabila

ada

miskonsepsi.

ada yang keliru.

.

Menguji

Hipotesis

▪ Guru meminta

siswa untuk

menyampaikan

hasil

diskusinya.

▪ Siswa

menyampaikan

hasil diskusi

kelompok

(penjelasan

mengenai kaitan

mekanisme

pesawat

sederhana

dengan spesiasi

dan pandangan

para ahli) secara

bergantian.

30 menit

▪ Guru

memberikan

apresiasi

kepada setiap

▪ Siswa bersama

guru

memberikan

applause.

81

kelompok yang

telah selesai

menyampaikan

hasil diskusi

dengan

memberikan

applause.

▪ Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya,

menambahkan

atau

menyanggah

pada kelompok

presenter.

▪ Siswa lain

bertanya,

menambahkan

atau

menyanggah

pada kelompok

presenter.

▪ Guru

memberikan

penguatan

terhadap hasil

diskusi dan

menambahkan

informasi yang

belum

diperoleh

siswa.

▪ Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

10 menit

82

Kegiatan Akhir (10 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Merumuskan

Kesimpulan

Penutup

▪ Guru meminta

dari masing-

masing kelompok

untuk dapat

menarik

kesimpulan

terhadap

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

• Siswa dari

perwakilan

kelompok

menjelaskan

kesimpulan dari

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

8 menit

▪ Guru

menginformasika

n kepada siswa

mengenai materi

yang akan dibahas

di pertemuan

selanjutnya.

▪ Siswa

mendengarkan

informasi yang

disampaikan

oleh guru

mengenai

materi yang

akan dibahas di

pertemuan

selanjutnya.

▪ Guru meminta

ketua kelas untuk

memimpin doa

penutup belajar.

▪ Ketua kelas

memimpin doa,

siswa dan guru

do’a bersama.

2 menit

▪ Guru

mengucapkan

salam.

▪ Siswa

membalas

salam.

83

3. Pertemuan 3 : 2 x 40 menit

Kegiatan Awal (10 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan

▪ Guru

mengucapkan

salam dan

menanyakan

kabar kepada

siswa.

▪ Guru

membimbing

siswa untuk

membaca doa

sebelum mulai

pembelajaran.

▪ Guru mengisi

daftar hadir

siswa (absensi).

▪ Guru

menyiapkan

media

pembelajaran

dan meminta

siswa untuk

membuka

aplikasi android

sains learning

▪ Siswa

menjawab

salam dan

kabar dari

guru.

▪ Siswa

membaca doa

bersama guru.

Pembacaan

doa dipimpin

oleh ketua

kelas

▪ Siswa

menunggu

giliran untuk

diabsen dan

memberitahu

kepada guru

tentang

temannya yang

tidak hadir.

▪ Siswa

membuka

aplikasi

3 menit

84

android sains

learning

▪ Guru mengecek

kesiapan siswa.

▪ Siswa dalam

kondisi yang

kondusif.

▪ Guru

menyampaikan

kompetensi

dasar, indikator

dan tujuan

pembelajaran.

▪ Siswa

memperhatika

n penjelasan

guru.

7 menit

Apersepsi ▪ Guru

melakukan

apersepsi

dengan

menanyakan hal

yang berkaitan

dengan materi

pesawat

sederhana.

Seperti contoh:

“Apa yang

kalian gunakan

untuk

memindahkan

barang dari

tempat yang

rendah ke

tempat yang

lebih timggi ?”

▪ Siswa aktif

menjawab

pertanyaan

guru dengan

jawaban

produktif.

85

▪ Guru

menyampaikan

pendahuluan

materi.

▪ Siswa

memperhatika

n penjelasan

guru.

Motivasi ▪ Guru

memotivasi

siswa agar tetap

semangat

belajar dan

mengajak siswa

untuk bersyukur

kepada Tuhan.

▪ Siswa

termotivasi

untuk

mempelajari

pesawat

sederhana.

Kegiatan Inti (60 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Mengamati

(Simulasi)

▪ Guru

menampilkan

peta konsep

tentang materi

yang ingin

dipelajari

tentang katrol

dan roda

berporos.

▪ Siswa

mengamati peta

konsep dan

mengetahui

materi-materi

yang akan

dipelajarinya.

10 menit

▪ Guru meminta

siswa untuk

melihat materi

pada aplikasi

android sains

▪ Siswa

mempelajari

materi

pembelajaran

lewat aplikasi

20 Menit

86

learning.

▪ Guru

menjelaskan

materi

pembelajaran

▪ Guru

menstimulus

siswa untuk

bertanya.

android sains

learning.

▪ Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

▪ Siswa

menyampaikan

pertanyaan

produktif

dengan

antusias.

Merumuskan

masalah

▪ Guru

mengapresiasi

siswa yang

bertanya

dengan

mengucapkan

kata “Good,

Bagus Sekali

dsb”.

▪ Siswa yang lain

terstimulus

untuk

mengembangka

n pertanyaan

siswa tersebut.

▪ Guru mengajak

siswa

berdiskusi

untuk

menjawab

pertanyan

tersebut.

▪ Siswa berdiskusi

untuk dapat

menjawab

pertanyaan

tersebut.

▪ Guru

memberikan

▪ Siswa

mendapatkan

30 Menit

87

siswa soal

untuk

dikerjakan

secara individu

Guru meminta

siswa untuk

mengerjakan

soal-soal

tersebut secara

individu.

soal dari guru

Siswa

mengerjakan

soal-soal yang

diberikan oleh

guru

▪ Guru meminta

siswa untuk

menjawab soal

ke depan kelas

▪ Siswa lain

bertanya,

menambahkan

atau

menyanggah

jawaban dari

siswa lain

▪ Guru

memberikan

konfirmasi

terhadap hasil

jawaban yang

dikerjakan oleh

siswa

▪ Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

Kegiatan Akhir (10 menit)

Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Merumuskan

Kesimpulan

▪ Guru meminta

siswa untuk dapat

• Siswa

menjelaskan

8 menit

88

Penutup

menarik

kesimpulan

terhadap

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

kesimpulan dari

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

▪ Guru

menginformasika

n kepada siswa

mengenai materi

yang akan dibahas

di pertemuan

selanjutnya.

▪ Siswa

mendengarkan

informasi yang

disampaikan

oleh guru

mengenai

materi yang

akan dibahas di

pertemuan

selanjutnya.

▪ Guru meminta

ketua kelas untuk

memimpin doa

penutup belajar.

▪ Ketua kelas

memimpin doa,

siswa dan guru

do’a bersama.

2 menit

▪ Guru

mengucapkan

salam.

▪ Siswa

mengucapkan

salam.

H. Penilaian

Aspek Teknik Penilaian Instrumen

Kognitif Test Soal pretest dan posttest

Non-Tes Angket

89

Lampiran 5 Lembar Angket Penilaian Siswa

LEMBAR ANGKET PENILAIAN SISWA

MEDIA PEMBELAJARAN SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE LEARNING SYSTEM

PADA KONSEP RANGKA, OTOT, DAN PESAWAT SEDERHANA

Nama : …………………………..

Kelas : …………………………..

Sekolah : …………………………..

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berikut sesuai dengan pendapat Anda

berdasarkan keterangan pada setiap jawaban.

Keterangan:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

0 = Sangat Tidak Baik

No. Aspek Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1 Materi Kemudahan memahami materi

Kejelasan pembahasan materi

Kemenarikan penyajian materi

Keterkinian (keterbaruan materi)

Kontekstual

2 Desain

Pembelajaran

Keterbacaan teks pada media

Kejelasan tujuan pembelajaran

Sistematika materi

3 Implementasi

Kemudahan penggunaan

Intensitas penggunaan

4 Kualitas Teknis Kejelasan cara menggunakan media

Kualitas media pembelajaran

Kemenarikan background

Kualitas gambar

Kualitas musik

90

Jumlah

91

Lampiran 6

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak

Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang

Nama Observer : Voni Rahma Apriliana

Materi pokok : Pesawat Sederhana

Pertemuan : 1 (Satu)

Hari tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018

Petunjuk :

Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan

keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis android dalam

pembelajaran yang diamati.

A. Kegiatan Guru

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan

salam.

2. Guru mengkondisikan kesiapan

peserta didik menerima pelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi mengenai

materi yang akan diajarkan

4. Guru memberikan motivasi tentang

materi yang akan di ajarkan

5. Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran yang harus di

capai peserta didik

92

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

6. Guru menyampaikan materi

pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-

kelompok belajar (Tim)

7. Guru menjelaskan peraturan

pembelajaran.

8. Guru memberikan tugas yang berisi

kategori yang berbeda-beda sesuai

dengan materi yang disampaikan guru.

9. Guru menugaskan siswa observasi

sederhana kemudian melakukan

diskusi bersama kelompoknya.

10. Guru menugaskan kelompok terpilih

untuk menjelaskan hasil diskusinya.

Penutup

11. Guru menayangkan soal evaluasi

kepada siwa.

12. Guru dan siswa merangkum

pembelajaran secara lisan materi yang

telah di pelajari.

13. Guru menugaskan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

14. Guru menutup pembelajaran dan

memberi salam.

a

93

B. Kegiatan Siswa

Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011)

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam.

2. Siswa mempersiapkan diri untuk

belajar.

3. Siswa memperhatikan dan merespon

apa yang di jelaskan oleh guru.

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

4. Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-

kelompok belajar (Tim)

5. Siswa melakukan observasi sederhana

kemudian melakukan diskusi bersama

kelompoknya.

6. Kelompok terpilih menjelaskan hasil

diskusinya.

Penutup

7. Siswa menjawab soal evaluasi yang

ditayangkan guru.

8. Siswa dan guru merangkum

pembelajaran secara lisan materi yang

telah di pelajari.

9. Siswa menjawab salam guru.

94

Keterangan:

A. Baik sekali C. Cukup

B. Baik D. Kurang

Catatan:

1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tepat waktu.

2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis pengungkit dan

tuas.

3. Pembelajaran dilakukan dengan media pembelajaran Science Education

Adaptive Learning System.

4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan

metode ceramah oleh guru, kemudian pada jam pelajaran kedua dan ketiga

disampaikan dengan menggunakan aplikasi Science Education Adaptive

Learning System.

5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif.

6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 23 orang.

Observer

(Voni Rahma Apriliana)

95

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak

Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang Selatan

Nama Observer : Voni Rahma Apriliana

Materi pokok : Sistem Gerak ( Pesawat Sederhana )

Pertemuan : 2 (Dua)

Hari tanggal : Senin, 27 Agustus 2018

Petunjuk :

Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan

keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Blended Learning berbasis

android dalam pembelajaran yang diamati.

A. Kegiatan Guru

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan

salam dan menyapa siswa.

2. Guru mengkondisikan kesiapan

peserta didik sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai

3. Guru melakukan apersepsi mengenai

materi yang akan diajarkan

4. Guru memberikan motivasi tentang

materi yang akan di ajarkan

5. Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran yang harus di

capai peserta didik.

96

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

6. Guru menjelaskan langkah-langkah

penggunaan aplikasi berbasis android

sebagai media pembelajaran

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar (Tim)

7. Guru menjelaskan peraturan

pembelajaran.

8. Guru menugaskan siswa untuk duduk

bersama kelompoknya.

9. Guru meminta siswa untuk belajar

secara mandiri menggunakan aplikasi

android bersama teman

kelompoknya.

10. Guru memberikan penguatan materi

dengan mengulas kembali materi

pembelajaran menggunakan metode

ceramah.

Penutup

11. Guru menayangkan soal evaluasi

kepada siwa.

12. Guru dan siswa merangkum

pembelajaran secara lisan materi

yang telah di pelajari.

13. Guru menugaskan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

14. Guru menutup pembelajaran dan

memberi salam.

97

B. Kegiatan Siswa

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dan sapaan

dari guru.

2. Siswa mempersiapkan diri untuk

belajar.

3. Siswa memperhatikan dan merespon

apa yang di jelaskan oleh guru.

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

4. Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar (Tim)

5. Siswa duduk seacara berkelompok

dan mempelajari materi

pembelajaran melalui aplikasi

android.

6. Siswa memperhatikan penguatan

materi pembelajaran dari guru.

Penutup

7. Siswa menjawab soal evaluasi yang

ditayangkan guru.

8. Siswa dan guru merangkum

pembelajaran secara lisan materi

yang telah di pelajari.

9. Siswa menjawab salam guru.

Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011)

Keterangan:

A: baik sekali C: cukup

B: baik D: kurang

98

Catatan:

1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tidak tepat waktu dikarenakan

adanya pembagian hadiah perlombaan 17 Agustus setelah upacara.

2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis bidang miring.

3. Pembelajaran dilakukan dengan media pembelajaran Science Education

Adaptive Learning System.

4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan

menggunakan aplikasi Science Education Adaptive Learning System. pada

jam pelajaran kedua materi pembelajaran disampaikan dengan

menggunakan metode ceramah oleh guru, kemudian, dan pada jam

pelajaran ketiga guru memberikan LKS

5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif

6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 23 orang.

Observer

(Voni Rahma Apriliana)

99

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak

Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang Selatan

Nama Observer : Voni Rahma Apriliana

Materi pokok : Sistem Gerak ( Pesawat Sederhana )

Pertemuan : 3 (Tiga)

Hari tanggal : Senin, 28 Agustus 2018

Petunjuk :

Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan

keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Blended Learning berbasis

android dalam pembelajaran yang diamati.

A. Kegiatan Guru

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan

salam dan menyapa siswa.

2. Guru mengkondisikan kesiapan

peserta didik sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai.

3. Guru melakukan apersepsi mengenai

materi yang akan diajarkan

4. Guru memberikan motivasi tentang

materi yang akan di ajarkan

5. Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran yang harus di

capai peserta didik

100

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

6. Guru menjelaskan langkah-langkah

penggunaan aplikasi berbasis android

sebagai media pembelajaran

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar (Tim)

7. Guru menjelaskan peraturan

pembelajaran.

8. Guru menugaskan siswa untuk duduk

bersama kelompoknya.

9. Guru meminta siswa untuk belajar

secara mandiri menggunakan aplikasi

android bersama teman

kelompoknya.

10. Guru memberikan penguatan materi

dengan mengulas kembali materi

pembelajaran menggunakan metode

ceramah.

Penutup

11. Guru menayangkan soal evaluasi

kepada siwa.

12. Guru dan siswa merangkum

pembelajaran secara lisan materi

yang telah di pelajari.

13. Guru menugaskan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

14. Guru menutup pembelajaran dan

memberi salam.

101

B. Kegiatan Siswa

Kegiatan Belajar Mengajar Skor

A B C D

Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dan sapaan

dari guru.

2. Siswa mempersiapkan diri untuk

belajar.

3. Siswa memperhatikan dan merespon

apa yang di jelaskan oleh guru.

Kegiatan inti

Menyajikan/ menyampaikan informasi

4. Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar (Tim)

5. Siswa duduk seacara berkelompok

dan mempelajari materi pembelajaran

melalui aplikasi android.

6. Siswa memperhatikan penguatan

materi pembelajaran dari guru.

Penutup

7. Siswa menjawab soal evaluasi yang

ditayangkan guru.

8. Siswa dan guru merangkum

pembelajaran secara lisan materi

yang telah di pelajari.

9. Siswa menjawab salam guru.

Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011)

102

Keterangan:

A: baik sekali C: cukup

B: baik D: kurang

Catatan:

1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tepat waktu.

2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis katrol dan roda

berporos.

3. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran

Science Education Adaptive Learning System

4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan

menggunakan aplikasi Science Education Adaptive Learning System. pada

jam pelajaran kedua materi pembelajaran disampaikan dengan

menggunakan metode ceramah oleh guru, kemudian guru memberikan

soal evaluasi dari buku paket dan pada jam pelajaran ketiga guru mengulas

soal yang telah dijawab oleh siswa

5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif

6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 22 orang.

Observer

(Voni Rahma Apriliana)

103

Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi di Kelas

Eksperimen

Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi untuk Mata Pelajaran

IPA di Kelas Eksperimen

No Nama Kelas Eksperimen

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

1 Laki-laki 40.32 Sedang 50 Tinggi

2 Laki-laki 48.38 Tinggi 41.93 Sedang

3 Perempuan 27.41 Sedang 50 Tinggi

4 Laki-laki 40.32 Sedang 41.93 Sedang

5 Perempuan 48.38 Tinggi 41.93 Sedang

6 Laki-laki 51.61 Tinggi 43.54 Sedang

7 Perempuan 41.93 Sedang 41.93 Sedang

8 Perempuan 35.48 Sedang 32.25 Sedang

9 Perempuan 50 Tinggi 51.61 Tinggi

10 Perempuan 37.09 Sedang 48.38 Tinggi

11 Perempuan 56.45 Tinggi 45.16 Tinggi

12 Perempuan 24.19 Sedang 33.87 Sedang

13 Perempuan 40.32 Sedang 46.77 Tinggi

14 Perempuan 29.03 Sedang 33.87 Sedang

15 Laki-laki 24.19 Sedang 38.7 Sedang

16 Laki-laki 20.96 Sedang 40.32 Sedang

17 Laki-laki 17.74 Rendah 22.58 Sedang

18 Laki-laki 29.03 Sedang 41.93 Sedang

19 Perempuan 32.25 Sedang 41.93 Sedang

20 Perempuan 50 Tinggi 38.7 Sedang

21 Perempuan 51.61 Tinggi 38.7 Sedang

22 Laki-laki 46.77 Tinggi 46.77 Tinggi

23 Perempuan 32.25 Sedang 41.93 Sedang

24 Laki-laki 37.09 Sedang 27.41 Sedang

25 Laki-laki 24.19 Sedang 33.87 Sedang

26 Perempuan 30.64 Sedang 46.77 Tinggi

27 Laki-laki 37.09 Sedang 46.77 Tinggi

28 Perempuan 50 Tinggi 46.77 Tinggi

29 Perempuan 53.22 Tinggi 51.61 Tinggi

30 Laki-laki 25.8 Sedang 45.16 Tinggi

104

No Nama Kelas Eksperimen

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

Total 1133.74

Sedang

1253.09

Sedang

Rata-Rata 37.79 41.77

Standar Deviasi 11.02 6.96

Nilai Maksimal 56.45 51.61

Nilai Minimal 17.74 22.58

105

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas

Kontrol

Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi untuk Mata Pelajaran

IPA di Kelas Kontrol

No Nama Kelas Kontrol

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

1 Laki-laki 33.87 Sedang 27.41 Sedang

2 Perempuan 37.09 Sedang 37.09 Sedang

3 Perempuan 46.77 Tinggi 40.32 Sedang

4 Perempuan 35.48 Sedang 41.93 Sedang

5 Laki-laki 29.03 Sedang 20.96 Sedang

6 Perempuan 30.64 Sedang 41.93 Sedang

7 Perempuan 43.54 Sedang 54.83 Tinggi

8 Perempuan 33.87 Sedang 19.35 Sedang

9 Perempuan 41.93 Sedang 43.54 Sedang

10 Laki-laki 16.12 Rendah 12.9 Rendah

11 Perempuan 32.25 Sedang 35.48 Sedang

12 Perempuan 51.61 Tinggi 46.77 Tinggi

13 Perempuan 35.48 Sedang 35.48 Sedang

14 Laki-laki 35.48 Sedang 46.77 Tinggi

15 Laki-laki 14.51 Rendah 29.03 Sedang

16 Laki-laki 30.64 Sedang 33.87 Sedang

17 Laki-laki 30.64 Sedang 48.38 Tinggi

18 Laki-laki 24.19 Sedang 30.64 Sedang

19 Perempuan 33.87 Sedang 40.32 Sedang

20 Perempuan 30.64 Sedang 40.32 Sedang

21 Perempuan 48.38 Tinggi 53.22 Tinggi

22 Laki-laki 11.29 Rendah 22.58 Sedang

23 Laki-laki 32.25 Sedang 30.64 Sedang

24 Perempuan 46.77 Tinggi 54.83 Tinggi

25 Perempuan 38.7 Sedang 40.32 Sedang

26 Perempuan 43.54 Sedang 43.54 Sedang

27 Perempuan 32.25 Sedang 35.48 Sedang

28 Laki-laki 22.58 Sedang 20.96 Sedang

29 Perempuan 37.09 Sedang 43.54 Sedang

30 Perempuan 41.93 Sedang 46.77 Tinggi

106

No Nama Kelas Kontrol

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

Total 1022.43

Sedang

1119.20

Sedang

Rata-Rata 34.08 37.31

Standar Deviasi 9.68 10.83

Nilai Maksimal 51.61 54.83

Nilai Minimal 11.29 12.90

107

Lampiran 9 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas

Eksperimen

Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Fisika untuk Mata Pelajaran

IPA di Kelas Eksperimen

No NAMA Kelas Eksperimen

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

1 Laki-laki 17.74 Rendah 38.7 Sedang

2 Laki-laki 16.12 Rendah 38.7 Sedang

3 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang

4 Laki-laki 11.29 Rendah 38.7 Sedang

5 Perempuan 9.67 Rendah 40.32 Sedang

6 Laki-laki 20.96 Sedang 50 Tinggi

7 Perempuan 12.9 Rendah 38.7 Sedang

8 Perempuan 16.12 Rendah 35.48 Sedang

9 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang

10 Perempuan 12.9 Rendah 41.93 Sedang

11 Perempuan 14.51 Rendah 37.09 Sedang

12 Perempuan 11.29 Rendah 41.93 Sedang

13 Perempuan 12.9 Rendah 43.54 Sedang

14 Perempuan 16.12 Rendah 43.54 Sedang

15 Laki-laki 14.51 Rendah 45.16 Tinggi

16 Laki-laki 14.51 Rendah 32.25 Sedang

17 Laki-laki 12.9 Rendah 35.48 Sedang

18 Laki-laki 14.51 Rendah 41.93 Sedang

19 Perempuan 11.29 Rendah 38.7 Sedang

20 Perempuan 16.12 Rendah 38.7 Sedang

21 Perempuan 12.9 Rendah 37.09 Sedang

22 Laki-laki 19.35 Sedang 40.32 Sedang

23 Perempuan 14.51 Rendah 41.93 Sedang

24 Laki-laki 14.51 Rendah 43.54 Sedang

25 Laki-laki 17.74 Rendah 43.54 Sedang

26 Perempuan 11.29 Rendah 43.54 Sedang

27 Laki-laki 16.12 Rendah 35.48 Sedang

28 Perempuan 14.51 Rendah 38.7 Sedang

29 Perempuan 12.9 Rendah 45.16 Tinggi

30 Laki-laki 12.9 Rendah 30.64 Sedang

108

No NAMA Kelas Eksperimen

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

Total 432.11

Rendah

1201.43

Sedang

Rata-Rata 14.40 40.05

Standar Deviasi 2.50 4.02

Nilai Maksimal 20.96 50.00

Nilai Minimal 9.67 30.64

109

Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas

Kontrol

Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Fisika untuk Mata Pelajaran

IPA di Kelas Kontrol

No Nama Kelas Kontrol

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

1 Laki-laki 14.51 Rendah 30.64 Sedang

2 Perempuan 8.06 Rendah 38.7 Sedang

3 Perempuan 12.9 Rendah 43.54 Sedang

4 Perempuan 6.45 Rendah 40.32 Sedang

5 Laki-laki 11.29 Rendah 30.64 Sedang

6 Perempuan 12.9 Rendah 35.48 Sedang

7 Perempuan 8.06 Rendah 35.48 Sedang

8 Perempuan 4.83 Rendah 35.48 Sedang

9 Perempuan 11.29 Rendah 37.09 Sedang

10 Laki-laki 11.29 Rendah 33.87 Sedang

11 Perempuan 8.06 Rendah 37.09 Sedang

12 Perempuan 14.51 Rendah 43.54 Sedang

13 Perempuan 9.67 Rendah 30.64 Sedang

14 Laki-laki 14.51 Rendah 38.7 Sedang

15 Laki-laki 11.29 Rendah 30.64 Sedang

16 Laki-laki 12.9 Rendah 24.19 Sedang

17 Laki-laki 12.9 Rendah 40.32 Sedang

18 Laki-laki 9.67 Rendah 33.87 Sedang

19 Perempuan 4.83 Rendah 50 Tinggi

20 Perempuan 11.29 Rendah 40.32 Sedang

21 Perempuan 12.9 Rendah 35.48 Sedang

22 Laki-laki 1.61 Rendah 32.25 Sedang

23 Laki-laki 12.9 Rendah 27.41 Sedang

24 Perempuan 9.67 Rendah 35.48 Sedang

25 Perempuan 9.67 Rendah 45.16 Tinggi

26 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang

27 Perempuan 8.06 Rendah 29.03 Sedang

28 Laki-laki 6.45 Rendah 35.48 Sedang

29 Perempuan 1.61 Rendah 35.48 Sedang

30 Perempuan 12.9 Rendah 41.93 Sedang

110

No Nama Kelas Kontrol

Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas

Total 301.49

Rendah

1088.57

Sedang

Rata-Rata 10.05 36.29

Standar Deviasi 3.64 5.63

Nilai Maksimal 14.51 50.00

Nilai Minimal 1.61 24.19

111

Lampiran 11 Statistik Uji Normalitas Pretest

Descriptives Kelas Statistic Std. Error

Normalitas 1 Mean 16.7690 1.14049

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 14.4364

Upper Bound 19.1016

5% Trimmed Mean 16.6315

Median 14.5100

Variance 39.022

Std. Deviation 6.24673

Minimum 6.45

Maximum 30.64

Range 24.19

Interquartile Range 8.06

Skewness .506 .427

Kurtosis -.277 .833

2 Mean 21.1767 1.43985

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 18.2318

Upper Bound 24.1215

5% Trimmed Mean 21.0807

Median 20.1550

Variance 62.195

Std. Deviation 7.88640

Minimum 6.45

Maximum 37.09

Range 30.64

Interquartile Range 11.69

Skewness .335 .427

Kurtosis -.825 .833

112

113

Lampiran 12 Statistik Uji Normalitas Postest

Descriptives Kelas Statistic Std. Error

Normalitas 1 Mean 40.0490 2.17773

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 35.5950

Upper Bound 44.5030

5% Trimmed Mean 40.1083

Median 41.9300

Variance 142.276

Std. Deviation 11.92794

Minimum 22.58

Maximum 56.45

Range 33.87

Interquartile Range 24.60

Skewness -.108 .427

Kurtosis -1.556 .833

2 Mean 47.5793 1.52771

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 44.4548

Upper Bound 50.7038

5% Trimmed Mean 47.8485

Median 49.1900

Variance 70.017

Std. Deviation 8.36761

Minimum 27.41

Maximum 61.29

Range 33.88

Interquartile Range 9.68

Skewness -.665 .427

Kurtosis .029 .833

114

115

Lampiran 13 Statistik Uji Homogenitas

116

Lampiran 14 Statistik Uji Mann-Whitney Pretest

Ranks Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Mann_Whitney 1 30 25.25 757.50

2 30 35.75 1072.50

Total 60

117

Lampiran 15 Statistik Uji Mann-Whitney Posttest

Ranks Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Mann_Whitney 1 30 25.28 758.50

2 30 35.72 1071.50

Total 60

Test Statisticsa

Mann_Whitney

Mann-Whitney U 293.500

Wilcoxon W 758.500

Z -2.319

Asymp. Sig. (2-tailed) .020

a. Grouping Variable: Kelas

118

Lampiran 16 Statistik Data N-Gain

Descriptives Kelas Statistic Std. Error

N_Gain_12 1 Mean .2821 .02171

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .2377

Upper Bound .3265

5% Trimmed Mean .2842

Median .3038

Variance .014

Std. Deviation .11891

Minimum .04

Maximum .47

Range .43

Interquartile Range .17

Skewness -.224 .427

Kurtosis -.750 .833

2 Mean .3334 .01686

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .2990

Upper Bound .3679

5% Trimmed Mean .3354

Median .3493

Variance .009

Std. Deviation .09236

Minimum .15

Maximum .49

Range .34

Interquartile Range .15

Skewness -.355 .427

Kurtosis -.751 .833

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

N_Gain_12 1 .093 30 .200* .969 30 .511

2 .122 30 .200* .964 30 .380

*. This is a lower bound of the true significance.

119

a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

N_Gain_12

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .040 1 .040 3.492 .067

Within Groups .657 58 .011

Total .697 59

120

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 N_Gain_1 .2821 30 .11891 .02171

N_Gain_2 .3334 30 .09236 .01686

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 N_Gain_1 & N_Gain_2 30 -.027 .887

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

N_Gain_1 -

N_Gain_2

-

.05137

.15253 .02785 -.10832 .00559 -

1.845

29 .075

121

Lampiran 17 Hasil Uji Instrumen Penelitian

SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 72 Butir soal = 40 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 R1 26 2 12 26 26 2 2 R2 34 4 2 34 34 3 3 R3 28 10 2 28 28 4 4 R4 33 5 2 33 33 5 5 R5 30 10 0 30 30 6 6 R6 33 7 0 33 33 7 7 R7 33 6 1 33 33 8 8 R8 30 10 0 30 30 9 9 R9 36 4 0 36 36 10 10 R10 21 19 0 21 21 11 11 R11 25 15 0 25 25 12 12 R12 35 5 0 35 35 13 13 R13 33 6 1 33 33 14 14 R14 36 4 0 36 36 15 15 R15 25 15 0 25 25 16 16 R16 28 12 0 28 28 17 17 R17 21 19 0 21 21 18 18 R18 24 16 0 24 24 19 19 R19 19 21 0 19 19 20 20 R20 21 19 0 21 21 21 21 R21 26 14 0 26 26 22 22 R22 22 18 0 22 22 23 23 R23 24 16 0 24 24 24 24 R24 23 17 0 23 23 25 25 R25 27 13 0 27 27 26 26 R26 24 16 0 24 24 27 27 R27 23 15 2 23 23 28 28 R28 29 11 0 29 29 29 29 R29 25 14 1 25 25 30 30 R30 27 13 0 27 27 31 31 R31 28 12 0 28 28 32 32 R32 38 2 0 38 38 33 33 R33 30 10 0 30 30 34 34 R34 30 10 0 30 30 35 35 R35 37 3 0 37 37 36 36 R36 38 2 0 38 38 37 37 R37 38 2 0 38 38

122

38 38 R38 36 4 0 36 36 39 39 R39 36 4 0 36 36 40 40 R40 37 3 0 37 37 41 41 R41 32 8 0 32 32 42 42 R42 35 5 0 35 35 43 43 R43 32 8 0 32 32 44 44 R44 32 8 0 32 32 45 45 R45 34 6 0 34 34 46 46 R46 34 6 0 34 34 47 47 R47 31 9 0 31 31 48 48 R48 31 9 0 31 31 49 49 R49 33 7 0 33 33 50 50 R50 15 22 3 15 15 51 51 R51 19 19 2 19 19 52 52 R52 27 8 5 27 27 53 53 R53 33 7 0 33 33 54 54 R54 34 6 0 34 34 55 55 R55 36 4 0 36 36 56 56 R56 32 8 0 32 32 57 57 R57 37 3 0 37 37 58 58 R58 31 9 0 31 31 59 59 R59 25 15 0 25 25 60 60 R60 24 16 0 24 24 61 61 R61 20 20 0 20 20 62 62 R62 25 15 0 25 25 63 63 R63 22 18 0 22 22 64 64 R64 18 22 0 18 18 65 65 R65 21 19 0 21 21 66 66 R66 30 10 0 30 30 67 67 R67 31 9 0 31 31 68 68 R68 30 10 0 30 30 69 69 R69 27 13 0 27 27 70 70 R70 25 15 0 25 25 71 71 R71 30 10 0 30 30 72 72 R72 32 8 0 32 32

123

RELIABILITAS TES ================ Rata2= 28,99 Simpang Baku= 5,66 KorelasiXY= 0,78 Reliabilitas Tes= 0,88 No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 R1 14 12 26 2 2 R2 16 18 34 3 3 R3 14 14 28 4 4 R4 16 17 33 5 5 R5 13 17 30 6 6 R6 16 17 33 7 7 R7 15 18 33 8 8 R8 14 16 30 9 9 R9 17 19 36 10 10 R10 9 12 21 11 11 R11 11 14 25 12 12 R12 18 17 35 13 13 R13 15 18 33 14 14 R14 18 18 36 15 15 R15 11 14 25 16 16 R16 13 15 28 17 17 R17 10 11 21 18 18 R18 11 13 24 19 19 R19 9 10 19 20 20 R20 11 10 21 21 21 R21 13 13 26 22 22 R22 10 12 22 23 23 R23 12 12 24 24 24 R24 13 10 23 25 25 R25 12 15 27 26 26 R26 13 11 24 27 27 R27 14 9 23 28 28 R28 15 14 29 29 29 R29 12 13 25 30 30 R30 15 12 27 31 31 R31 15 13 28 32 32 R32 18 20 38 33 33 R33 13 17 30 34 34 R34 15 15 30 35 35 R35 18 19 37 36 36 R36 18 20 38 37 37 R37 18 20 38

124

38 38 R38 18 18 36 39 39 R39 18 18 36 40 40 R40 17 20 37 41 41 R41 15 17 32 42 42 R42 17 18 35 43 43 R43 15 17 32 44 44 R44 16 16 32 45 45 R45 16 18 34 46 46 R46 16 18 34 47 47 R47 14 17 31 48 48 R48 14 17 31 49 49 R49 15 18 33 50 50 R50 6 9 15 51 51 R51 9 10 19 52 52 R52 13 14 27 53 53 R53 15 18 33 54 54 R54 16 18 34 55 55 R55 18 18 36 56 56 R56 14 18 32 57 57 R57 18 19 37 58 58 R58 15 16 31 59 59 R59 11 14 25 60 60 R60 10 14 24 61 61 R61 10 10 20 62 62 R62 11 14 25 63 63 R63 11 11 22 64 64 R64 11 7 18 65 65 R65 10 11 21 66 66 R66 15 15 30 67 67 R67 16 15 31 68 68 R68 14 16 30 69 69 R69 14 13 27 70 70 R70 12 13 25 71 71 R71 14 16 30 72 72 R72 18 14 32

125

KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 - 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 - - 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 - 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 - 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 * 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 - 1 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 - - 1 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 17 18 17 18 18 19 16 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 32 R32 38 1 1 1 - 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 - 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 - 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 - 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 - 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 - 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 - 1 1 1 8 14 R14 36 - 1 1 - 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 - - 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 - - 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 - 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 - 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 - - 1 1 1 15 45 R45 34 1 - 1 - - - 1 16 46 R46 34 1 - 1 - - - 1 17 54 R54 34 1 1 1 1 1 1 1

126

18 4 R4 33 1 1 1 - 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 18 17 16 2 17 17 19 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 * 1 1 1 - 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 1 - - 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 1 1 - 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 19 18 16 18 19 19 18 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 32 R32 38 1 1 1 - 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 - 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 - 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 - 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 - 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 - - 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 - - 11 55 R55 36 - 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 - 1 - 1 1 13 42 R42 35 - 1 1 1 1 - - 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 - 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 - 1

127

17 54 R54 34 1 1 - - 1 1 1 18 4 R4 33 1 1 1 1 1 1 1 19 6 R6 33 - 1 - 1 1 - - Jml Jwb Benar 15 19 16 17 18 10 15 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 - 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 - 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 - 1 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 - 1 1 1 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 17 18 19 19 19 18 19 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 - 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 - - - 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 - - 12 12 R12 35 1 1 1 - - 13 42 R42 35 1 1 1 - 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 -

128

16 46 R46 34 1 1 1 1 - 17 54 R54 34 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 * * 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 19 17 17 14 15 Kelompok Asor Nama berkas: D:\BU ZULFI\DATA BU ZULFI\DATA MENTAH GABUNGAN UJI INSTRUMEN.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 62 R62 25 - 1 - 1 1 - - 2 70 R70 25 1 1 - - 1 1 1 3 18 R18 24 - 1 - 1 1 - - 4 23 R23 24 - 1 1 1 1 - 1 5 26 R26 24 1 1 1 - 1 - 1 6 60 R60 24 - 1 1 1 1 1 1 7 24 R24 23 - - 1 - 1 - - 8 27 R27 23 1 1 1 - 1 - 1 9 22 R22 22 1 1 - 1 - - 1 10 63 R63 22 - 1 - 1 1 - 1 11 10 R10 21 1 1 - 1 - - - 12 17 R17 21 - 1 - - 1 - - 13 20 R20 21 1 1 1 1 - 1 - 14 65 R65 21 - - 1 1 1 1 1 15 61 R61 20 - - - - 1 - - 16 19 R19 19 1 1 1 1 - 1 1 17 51 R51 19 - * * 1 1 1 1 18 64 R64 18 1 1 - - 1 - 1 19 50 R50 15 - - * * * 1 1 Jml Jwb Benar 8 14 8 11 14 7 12 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 62 R62 25 - 1 1 - 1 1 1 2 70 R70 25 1 1 - - 1 1 1 3 18 R18 24 - - - - - 1 1 4 23 R23 24 - 1 - - - 1 1 5 26 R26 24 1 - - - - - 1 6 60 R60 24 1 - 1 - 1 1 1 7 24 R24 23 - 1 - 1 1 - 1 8 27 R27 23 1 1 * - - - 1 9 22 R22 22 - 1 - - 1 - 1

129

10 63 R63 22 - - - - - 1 1 11 10 R10 21 - - - - 1 - - 12 17 R17 21 1 1 - - 1 - 1 13 20 R20 21 - - - - - - - 14 65 R65 21 1 1 1 - 1 - 1 15 61 R61 20 - 1 1 - - 1 1 16 19 R19 19 1 - - - - 1 1 17 51 R51 19 1 - 1 1 - - - 18 64 R64 18 1 1 - 1 1 - - 19 50 R50 15 1 - 1 1 - - - Jml Jwb Benar 10 10 6 4 9 8 14 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 62 R62 25 1 - - 1 1 1 - 2 70 R70 25 - - 1 1 1 1 1 3 18 R18 24 1 1 1 1 - 1 1 4 23 R23 24 1 - - 1 - - 1 5 26 R26 24 - 1 1 1 - - 1 6 60 R60 24 1 - - 1 - 1 1 7 24 R24 23 - - - 1 1 - 1 8 27 R27 23 1 * - 1 - - 1 9 22 R22 22 - 1 1 - - - - 10 63 R63 22 1 - - 1 1 1 - 11 10 R10 21 1 1 - 1 1 1 1 12 17 R17 21 - 1 1 1 - - 1 13 20 R20 21 - 1 - - - 1 1 14 65 R65 21 - - 1 - 1 - - 15 61 R61 20 1 - - 1 1 1 - 16 19 R19 19 1 1 - 1 - 1 1 17 51 R51 19 - - - - - - - 18 64 R64 18 - - 1 - 1 - - 19 50 R50 15 - - - - - - - Jml Jwb Benar 9 7 7 13 8 9 11 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 62 R62 25 1 - - 1 - - - 2 70 R70 25 - 1 1 - 1 1 1 3 18 R18 24 - 1 1 - 1 1 1 4 23 R23 24 1 1 1 1 1 - 1 5 26 R26 24 1 1 1 1 1 - - 6 60 R60 24 1 - - - 1 1 1 7 24 R24 23 - 1 1 1 1 - 1 8 27 R27 23 - 1 1 1 1 1 1

130

9 22 R22 22 - - 1 - 1 1 1 10 63 R63 22 1 - - 1 - - - 11 10 R10 21 1 1 1 1 1 1 1 12 17 R17 21 - 1 - - 1 - - 13 20 R20 21 - 1 - - 1 1 1 14 65 R65 21 1 - - 1 - - - 15 61 R61 20 1 - - 1 - - - 16 19 R19 19 - 1 1 - 1 1 - 17 51 R51 19 - - - - - - 1 18 64 R64 18 1 - - 1 - - - 19 50 R50 15 - - - - - - - Jml Jwb Benar 9 10 9 10 12 8 10 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 62 R62 25 - 1 1 1 1 1 1 2 70 R70 25 1 1 1 1 - - - 3 18 R18 24 1 1 1 1 1 1 - 4 23 R23 24 1 1 - 1 - 1 1 5 26 R26 24 1 1 1 - 1 1 - 6 60 R60 24 - - 1 - 1 - - 7 24 R24 23 1 1 1 1 1 1 1 8 27 R27 23 - - 1 1 1 1 1 9 22 R22 22 1 1 1 1 1 1 1 10 63 R63 22 - 1 1 - 1 1 1 11 10 R10 21 1 1 - - - - - 12 17 R17 21 - - 1 1 1 1 1 13 20 R20 21 1 1 1 1 1 1 1 14 65 R65 21 - - - - 1 1 1 15 61 R61 20 - 1 1 1 1 1 1 16 19 R19 19 - - - - - - 1 17 51 R51 19 1 1 1 1 1 1 1 18 64 R64 18 - - - - 1 1 1 19 50 R50 15 - 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 9 13 13 12 15 15 14 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 62 R62 25 1 1 1 1 1 2 70 R70 25 - - 1 - - 3 18 R18 24 1 - - 1 - 4 23 R23 24 - 1 - - 1 5 26 R26 24 - 1 - 1 1 6 60 R60 24 1 1 1 - - 7 24 R24 23 - 1 - - 1

131

8 27 R27 23 - 1 - - - 9 22 R22 22 - 1 - - 1 10 63 R63 22 1 1 1 1 1 11 10 R10 21 - - - 1 1 12 17 R17 21 1 1 1 1 - 13 20 R20 21 - 1 - 1 - 14 65 R65 21 1 1 1 - 1 15 61 R61 20 1 1 1 - - 16 19 R19 19 - - - - - 17 51 R51 19 1 1 1 1 - 18 64 R64 18 1 1 1 - - 19 50 R50 15 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 10 15 10 9 9 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 72 Klp atas/bawah(n)= 19 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 17 8 9 47,37 2 2 18 14 4 21,05 3 3 17 8 9 47,37 4 4 18 11 7 36,84 5 5 18 14 4 21,05 6 6 19 7 12 63,16 7 7 16 12 4 21,05 8 8 18 10 8 42,11 9 9 17 10 7 36,84 10 10 16 6 10 52,63 11 11 2 4 -2 -10,53 12 12 17 9 8 42,11 13 13 17 8 9 47,37 14 14 19 14 5 26,32 15 15 19 9 10 52,63 16 16 18 7 11 57,89 17 17 16 7 9 47,37 18 18 18 13 5 26,32 19 19 19 8 11 57,89 20 20 19 9 10 52,63 21 21 18 11 7 36,84 22 22 15 9 6 31,58 23 23 19 10 9 47,37 24 24 16 9 7 36,84

132

25 25 17 10 7 36,84 26 26 18 12 6 31,58 27 27 10 8 2 10,53 28 28 15 10 5 26,32 29 29 17 9 8 42,11 30 30 18 13 5 26,32 31 31 19 13 6 31,58 32 32 19 12 7 36,84 33 33 19 15 4 21,05 34 34 18 15 3 15,79 35 35 19 14 5 26,32 36 36 19 10 9 47,37 37 37 17 15 2 10,53 38 38 17 10 7 36,84 39 39 14 9 5 26,32 40 40 15 9 6 31,58 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 50 69,44 Sedang 2 2 63 87,50 Sangat Mudah 3 3 51 70,83 Sangat Mudah 4 4 55 76,39 Mudah 5 5 58 80,56 Mudah 6 6 56 77,78 Mudah 7 7 52 72,22 Mudah 8 8 55 76,39 Mudah 9 9 49 68,06 Sedang 10 10 43 59,72 Sedang 11 11 13 18,06 Sukar 12 12 45 62,50 Sedang 13 13 38 52,78 Sedang 14 14 63 87,50 Sangat Mudah 15 15 51 70,83 Sangat Mudah 16 16 47 65,28 Sedang 17 17 49 68,06 Sedang 18 18 62 86,11 Sangat Mudah 19 19 58 80,56 Mudah 20 20 58 80,56 Mudah 21 21 60 83,33 Mudah

133

22 22 47 65,28 Sedang 23 23 59 81,94 Mudah 24 24 54 75,00 Mudah 25 25 49 68,06 Sedang 26 26 58 80,56 Mudah 27 27 37 51,39 Sedang 28 28 51 70,83 Sangat Mudah 29 29 54 75,00 Mudah 30 30 58 80,56 Mudah 31 31 62 86,11 Sangat Mudah 32 32 61 84,72 Mudah 33 33 61 84,72 Mudah 34 34 59 81,94 Mudah 35 35 58 80,56 Mudah 36 36 50 69,44 Sedang 37 37 56 77,78 Mudah 38 38 47 65,28 Sedang 39 39 42 58,33 Sedang 40 40 48 66,67 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,189 - 2 2 0,332 Signifikan 3 3 0,270 - 4 4 0,232 - 5 5 0,373 Signifikan 6 6 0,490 Sangat Signifikan 7 7 -0,022 - 8 8 0,293 - 9 9 0,194 - 10 10 0,387 Signifikan 11 11 -0,190 - 12 12 0,201 - 13 13 0,495 Sangat Signifikan 14 14 0,486 Sangat Signifikan 15 15 0,472 Sangat Signifikan 16 16 0,497 Sangat Signifikan 17 17 0,479 Sangat Signifikan 18 18 0,419 Sangat Signifikan 19 19 0,542 Sangat Signifikan

134

20 20 0,610 Sangat Signifikan 21 21 0,370 Signifikan 22 22 0,302 - 23 23 0,463 Sangat Signifikan 24 24 0,336 Signifikan 25 25 0,182 - 26 26 0,331 Signifikan 27 27 0,006 - 28 28 0,297 - 29 29 0,410 Sangat Signifikan 30 30 0,254 - 31 31 0,536 Sangat Signifikan 32 32 0,450 Sangat Signifikan 33 33 0,336 Signifikan 34 34 0,230 - 35 35 0,241 - 36 36 0,479 Sangat Signifikan 37 37 0,176 - 38 38 0,363 Signifikan 39 39 0,230 - 40 40 0,163 - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 8++ 50** 10+ 4+ 0 2 2 4+ 63** 1- 3++ 0 3 3 7++ 8++ 51** 3- 0 4 4 5++ 7++ 55** 3+ 0 5 5 2- 58** 8- 1-- 0 6 6 56** 4+ 5++ 5++ 0

135

7 7 7++ 52** 4+ 9+ 0 8 8 11-- 4+ 55** 2- 0 9 9 8++ 49** 12- 3- 0 10 10 8++ 16- 2-- 43** 0 11 11 29+ 10+ 13** 19++ 0 12 12 45** 4- 17-- 6+ 0 13 13 14++ 2-- 38** 17+ 0 14 14 5- 63** 1- 2+ 0 15 15 7++ 51** 6++ 8++ 0 16 16 5+ 47** 6+ 13- 0 17 17 18--- 2- 2- 49** 0 18 18 62** 3++ 1- 6-- 0 19 19 2- 2- 58** 9-- 0 20 20 2- 6+ 58** 5++ 0 21 21 3+ 9--- 60** 0-- 0 22 22 15-- 47** 7++ 3- 0 23 23 8-- 59** 2- 3+ 0 24 24 10- 54** 1-- 7++ 0 25 25 49** 7++ 6++ 10+ 0 26 26 58** 4++ 6+ 4++ 0 27 27 4- 5- 37** 26--- 0 28 28 10+ 8++ 3- 51** 0 29 29 13--- 54** 1-- 4+ 0 30 30 2- 10--- 1-- 58** 0 31 31 4++ 62** 2+ 3++ 0 32 32 7-- 61** 2+ 2+ 0 33 33 61** 4++ 1- 5+ 0 34 34 5++ 1-- 6+ 59** 0 35 35 3+ 1-- 9-- 58** 0 36 36 50** 15--- 3- 2- 0 37 37 4+ 7+ 56** 2- 0 38 38 16-- 4- 3- 47** 0 39 39 4- 19-- 7+ 42** 0 40 40 14- 48** 5+ 5+ 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 28,99 Simpang Baku= 5,66

136

KorelasiXY= 0,78 Reliabilitas Tes= 0,88 Butir Soal= 40 Jumlah Subyek= 72 Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 47,37 Sedang 0,288 - 2 2 21,05 Sangat Mudah 0,320 Signifikan 3 3 47,37 Sangat Mudah 0,412 Sangat Signifikan 4 4 36,84 Mudah 0,307 Signifikan 5 5 21,05 Mudah 0,324 Signifikan 6 6 63,16 Mudah 0,540 Sangat Signifikan 7 7 21,05 Mudah 0,186 - 8 8 42,11 Mudah 0,266 - 9 9 36,84 Sedang 0,242 - 10 10 52,63 Sedang 0,371 Signifikan 11 11 -10,53 Sukar -0,192 - 12 12 42,11 Sedang 0,310 Signifikan 13 13 47,37 Sedang 0,364 Signifikan 14 14 26,32 Sangat Mudah 0,388 Signifikan 15 15 52,63 Sangat Mudah 0,461 Sangat Signifikan 16 16 57,89 Sedang 0,471 Sangat Signifikan 17 17 47,37 Sedang 0,486 Sangat Signifikan 18 18 26,32 Sangat Mudah 0,399 Sangat Signifikan 19 19 57,89 Mudah 0,573 Sangat Signifikan 20 20 52,63 Mudah 0,517 Sangat Signifikan 21 21 36,84 Mudah 0,390 Signifikan 22 22 31,58 Sedang 0,258 - 23 23 47,37 Mudah 0,519 Sangat Signifikan 24 24 36,84 Mudah 0,427 Sangat Signifikan 25 25 36,84 Sedang 0,327 Signifikan 26 26 31,58 Mudah 0,392 Signifikan 27 27 10,53 Sedang 0,106 - 28 28 26,32 Sangat Mudah 0,357 Signifikan 29 29 42,11 Mudah 0,461 Sangat Signifikan 30 30 26,32 Mudah 0,317 Signifikan 31 31 31,58 Sangat Mudah 0,399 Sangat Signifikan 32 32 36,84 Mudah 0,391 Signifikan 33 33 21,05 Mudah 0,171 - 34 34 15,79 Mudah 0,185 - 35 35 26,32 Mudah 0,255 - 36 36 47,37 Sedang 0,422 Sangat Signifikan 37 37 10,53 Mudah 0,124 - 38 38 36,84 Sedang 0,320 Signifikan 39 39 26,32 Sedang 0,198 - 40 40 31,58 Sedang 0,198 -

137

RELIABILITAS TES ================ Rata2= 35,00 Simpang Baku= 13,50 KorelasiXY= 0,97 Reliabilitas Tes= 0,98 No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Rio 17 17 34 2 2 Haikal 13 13 26 3 3 Sayyida 19 18 37 4 4 Aidean 8 12 20 5 5 Raffie 19 17 36 6 6 Faiza 8 5 13 7 7 Ghifari 20 16 36 8 8 Hasbillah 17 17 34 9 9 maureen 25 25 50 10 10 Grace 25 25 50 11 11 Naira 25 25 50 12 12 Shabrina 25 25 50 13 13 Shiddiq 21 19 40 14 14 Egi 25 25 50 15 15 Ghania 23 22 45 16 16 Azeeza 25 25 50 17 17 Farrel 25 25 50 18 18 Naya 25 25 50 19 19 Aqilla 25 19 44 20 20 Salma 21 20 41 21 21 Azizi 19 16 35 22 22 Annisa 16 13 29 23 23 Dinda 15 16 31 24 24 Radityo 17 17 34 25 25 Faizi 18 18 36 26 26 Alif 17 15 32 27 27 Shafanah 12 10 22 28 28 Michella 1 0 1 29 29 Ananda 7 5 12 30 30 Aldo 7 5 12

138

KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul 1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 9 maureen 50 5 5 5 5 5 2 10 Grace 50 5 5 5 5 5 3 11 Naira 50 5 5 5 5 5 4 12 Shabrina 50 5 5 5 5 5 5 14 Egi 50 5 5 5 5 5 6 16 Azeeza 50 5 5 5 5 5 7 17 Farrel 50 5 5 5 5 5 8 18 Naya 50 5 5 5 5 5 Rata2 Skor 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 Simpang Baku 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6 7 8 9 10 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 9 maureen 50 5 5 5 5 5 2 10 Grace 50 5 5 5 5 5 3 11 Naira 50 5 5 5 5 5 4 12 Shabrina 50 5 5 5 5 5 5 14 Egi 50 5 5 5 5 5 6 16 Azeeza 50 5 5 5 5 5 7 17 Farrel 50 5 5 5 5 5 8 18 Naya 50 5 5 5 5 5 Rata2 Skor 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 Simpang Baku 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kelompok Asor 1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 22 Annisa 29 3 5 5 5 5 2 2 Haikal 26 5 3 5 0 * 3 27 Shafanah 22 5 5 2 5 5 4 4 Aidean 20 3 3 * * 0 5 6 Faiza 13 5 0 3 0 * 6 29 Ananda 12 5 5 2 * * 7 30 Aldo 12 3 4 2 1 2 8 28 Michella 1 1 * * * * Rata2 Skor 3,75 3,57 3,17 2,20 3,00 Simpang Baku 1,49 1,81 1,47 2,59 2,45

139

6 7 8 9 10 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 22 Annisa 29 3 3 * * * 2 2 Haikal 26 5 3 5 0 0 3 27 Shafanah 22 * * * * * 4 4 Aidean 20 3 3 4 2 2 5 6 Faiza 13 0 0 * * 5 6 29 Ananda 12 * * * * * 7 30 Aldo 12 * * * * * 8 28 Michella 1 * * * * * Rata2 Skor 2,75 2,25 4,50 1,00 2,33 Simpang Baku 2,06 1,50 0,71 1,41 2,52 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 10 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 5,00 3,75 1,25 0,00 1,49 0,53 2,38 25,00 2 2 5,00 3,57 1,43 0,00 1,81 0,64 2,23 37,50 3 3 5,00 3,17 1,83 0,00 1,47 0,52 3,52 52,50 4 4 5,00 2,20 2,80 0,00 2,59 0,92 3,06 72,50 5 5 5,00 3,00 2,00 0,00 2,45 0,87 2,31 70,00 6 6 5,00 2,75 2,25 0,00 2,06 0,73 3,09 72,50 7 7 5,00 2,25 2,75 0,00 1,50 0,53 5,19 77,50 8 8 5,00 4,50 0,50 0,00 0,71 0,25 2,00 77,50 9 9 5,00 1,00 4,00 0,00 1,41 0,50 8,00 95,00 10 10 5,00 2,33 2,67 0,00 2,52 0,89 3,00 82,50 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 10 No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 87,50 Sangat Mudah 2 2 81,25 Mudah 3 3 73,75 Mudah

140

4 4 63,75 Sedang 5 5 65,00 Sedang 6 6 63,75 Sedang 7 7 61,25 Sedang 8 8 61,25 Sedang 9 9 52,50 Sedang 10 10 58,75 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 10 No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,539 - 2 2 0,544 - 3 3 0,789 Sangat Signifikan 4 4 0,752 Sangat Signifikan 5 5 0,714 Sangat Signifikan 6 6 0,702 Signifikan 7 7 0,802 Sangat Signifikan 8 8 0,818 Sangat Signifikan 9 9 0,842 Sangat Signifikan 10 10 0,702 Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 35,00 Simpang Baku= 13,50 KorelasiXY= 0,97 Reliabilitas Tes= 0,98

141

Butir Soal= 10 Jumlah Subyek= 30 No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 2,38 25,00 Sangat Mudah 0,539 - 2 2 2,23 37,50 Mudah 0,544 - 3 3 3,52 52,50 Mudah 0,789 Sangat Signifikan 4 4 3,06 72,50 Sedang 0,752 Sangat Signifikan 5 5 2,31 70,00 Sedang 0,714 Sangat Signifikan 6 6 3,09 72,50 Sedang 0,702 Signifikan 7 7 5,19 77,50 Sedang 0,802 Sangat Signifikan 8 8 2,00 77,50 Sedang 0,818 Sangat Signifikan 9 9 8,00 95,00 Sedang 0,842 Sangat Signifikan 10 10 3,00 82,50 Sedang 0,702 Signifikan

142

Lampiran 18 Foto Kegiatan Pembelajaran di MTsN 1 Tangerang Selatan

143

Lampiran 19 Surat Selesai Penelitian

144

Lampiran 20 Lembar Pengesahan Uji Referensi

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI

Nama : Voni Rahma Apriliana

NIM : 11150161000027

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis

Android Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1

Tangerang Selatan

Pembimbing I : Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd.

Pembimbing II : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.

No Referensi Paraf Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

BAB I

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3, h.2.

2. Herry Widyastono, Pengembangan

Kurikulum di Era Otonomi Daerah, (Jakarta:

Bu Aksara, 2014), h. 134.

3. Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru

Profesional, (Bangka Belitung: Shiddiq

Press, 2007), h. 8.

4. Siti Alfi Syahrin, “Pengaruh Model

Pembelajaran Blended Learning Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa

Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”, Skripsi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015. h. 2.

5. Fauzatul Ma’rufah Rohmanurmeta, Arni

Gemilang Arsanti dan Heny Kusuma

Widyaningrum. Jurnal Pengaruh Metode

Brainstorming Terhadap Motivasi dan Hasil

145

Belajar Pada Pembelajaran Tematik

Interaktif, Vol.4 No.2, 2016, h.11

6. Ibid, h.11.

7. P.Rahayu, S. Mulyani, dan Miswadi, Jurnal

Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu

dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Melalui Lesson Study, 2012,

h.65.

8. Nurwahyuningsih, Ibrahim dan Ishartiwi,

Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran

Mobile Learning berbasis Android Mata

Pelajaran IPA untuk Siswa SMP 2017, h.81.

9. Ibid, h.81

10. Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo

Miranto, Pengembangan Science Education

Adaptive Learning System Sebagai Media

Belajar IPA Berbasis Komputer dengan

Variasi Gaya Belajar Peserta Didik. Laporan

Hasil Penelitian Pengembangan Hak

Kekayaan Intelektual, Jakarta, 2017

BAB II

1. Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended

Learning), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

2014), h.11.

2. Aristo Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan

Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012), h. 4.

3. Husamah, op. cit., h. 12.

4. Sulihin B. Sjukur, “Pengaruh Blended

Learning Terhadap Motivasi Belajar dan

Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK”, Jurnal

Pendidikan Vokasi, Vol 2, No. 3, 2012, h.

371.

5. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Prenada Media, 2016), h. 147.

6. Sulihati dan Andriyani, Jurnal Aplikasi

Akademik Online Berbasis Android pada

Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta, 2016, h.

19.

146

7. Andi Juansyah, Jurnal Pembangunan

Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-

Global Positioning System (A-GPS) dengan

Platform Android, Bandung, 2015, h. 2.

8. Dika Ayu Astuti dan Dian Novita, “Blended

Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematis No 1”, Jurnal Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto,

Vol 5, 2019, h.194.

9. M. Joko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar,

(Yogyakarta: Pinus, 2009), h. 73.

10. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan

dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), h.129.

11. Fuja Siti Fujiawati, “Pemanfaatan Model

Blended learning Berbasis ONLINE Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada

Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran”,

Tesis Pascasarjana UPI Bandung.

12. Siti Nur Alfath, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 4.

13. Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive

Multimedia Courseware: A Case Study

Among The Students of Physical Science of

Class VIII Bhatter College”, Journal of

Multidisciplinary Studies, 2, 2012, pp. 76-86.

14. Tri Windayani, “Pembelajaran IPA Terpadu

Berbasis Media Android Pada Tema Gerak Kelas

VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019, h.54.

BAB III

1. Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo

Miranto, “Pengembangan Science Education

adaptive Learning System sebagai Media

Belajar IPA Berbasis computer dengan

Variasi Gaya Belajar Peserta Didik”, Laporan

Hasil Penelitian Pengembangan Hak

Kekayaan Intelektual, Jakarta, 2017.

2. Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk

Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), h.60.

147

3. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), h. 168.

4. Ibid., h. 178.

5. R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat

Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8

Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah

Intaj, Vol. 01 No. 02, 2017, h. 104.

6. Pardimin, dkk., “Analisis Butir Soal Tes

Pemecahan Masalah Matematika”, Wacana

Akademika Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73.

7. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian

Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), h. 174.

8. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,

(Bandung: Alfabeta, 2007), h. 140-142.

9. Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar

Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif

Hidayatullah), 2014, h. 76.

10. Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2013). h. 403.

11. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif,

Kualitatif,dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Prenadamedia Group), h.278-279.

BAB IV

1. Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive

Multimedia Courseware: A Case Study

Among The Students of Physical Science of

Class VIII, Bhatter College”, Journal of

Multidisciplinary Studies, 2, 2012, pp. 76-88.

2. Erni Mardliyani Rahmawati dan Mukminan,

“Pengembangan M-Learning Untuk

Mendukung Kemandirian dan Hasil Belajar

Mata Pelajaran Geografi”, Jurnal Inovasi

Teknologi Pendidikan, Vol 5 no 2, 2017,

ISSN : 2407-0963, hal 165.

148

3. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan

dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2013), h.129.

4. Ibid, h.162.

5. Harjali, “Strategi Guru dalam Membangun

Lingkungan Belajar yang Kondusif: Studi

Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah

Menengah Pertama di Ponorogo”, Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 23, No1,

April 2016. h. 11.

6. Silmiati, N. Y., “Perbandingan Retensi Siswa

Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Konsep

Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis

Masalah Dan Metode Pembelajaran Inkuiri”,

ISSN 1412-565 X. h. 61-62.

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd

NIP. 197603092005012002 NIP. 196812282000031003