Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH METODE BALANCED SCORECARD TERHADAP
KINERJA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP JELUTUNG KOTA
JAMBI
SKRIPSI
IMA APRIANI
NIM : EES 160416
Pembimbing :
AMBOK PANGIUK, S.Ag., M.Si
AHSAN PUTRA HAFIZ, S.HI., M.EI
PROGRAM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ima Apriani
NIM : EES160416
Tempat/Tanggal Lahir : Belantaraya, 13 April 2000
Jurusan : Ekonomi Syari’ah
Alamat : Jl. Kapten Pattimura, RT.019, Kel.Simp
IV Sipin Telanaipura, Kota Jambi
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
berjudul : “Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja
Pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi”. Benar karya
asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumber-sumbernya sesuai
ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini
tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai hukum yang
berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk pencabutan gelar yang diperoleh
melalui skripsi ini.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Jambi , 24 September 2020
Penulis
Ima Apriani
NIM : EES160416
ii
Pembimbing I : Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si
Pembimbing II : Ahsan Putra Haviz, M.EI
Alamat :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Uin Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. JL. Arif Rahman Hakim, No. 11, Telanai Pura
Jambi 36122 Telp/Fax: (0741) 583183-584118
Jambi, 24 September 2020
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari IMA APRIANI dengan NIM: EES 160416
yang berjudul: “Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja
Pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi” dapat diajukan untuk
di munaqosahkan guna melengkap tugas dan memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar strata 1 (S.I) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikian pengajuan ini kami buat, kami ucapkan terima kasih semoga
bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing I Pembimbing II
Ambok Pangiuk, S. Ag., M. Si Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI
NIP. 197508292005011005 NIP. 198107222005011002
iii
iv
MOTTO
ٰٓ أَْهلِهَا َوإَِذا َحَكْمتُم ِت إِلَىَٰ ىََٰ و۟ا ٱْْلََمَٰ َ يَأُْمُرُكْم أَن تَُؤدُّ بِٱْلَعْدِل ۚ بَْيَه ٱلىَّاِس أَن تَْحُكُمىا۟ إِنَّ ٱَّللَّ
َ َكاَن َسِميع ا يَِعظُُكم بِِهٓۦٰ ۗ إِنَّ ٱَّللَّ َ وِِعمَّ اإِنَّ ٱَّللَّ ا بَِصير
Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu supaya menyerahkan
amanat kepada orang yang pantas menerimanya (ahlinya). Dan jka
kamu memepertimbangkan suatu perkara, kamu harus memutuskannya
secara adil. Sesungguhnya Allah memberimu sebaik-baik nasihat. Allah
itu Maha Mendengar dan Maha Melihat” (Q.S.An-nisa’(4):58).1
1 Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: Cahaya
Islam,2011), hlm. 87.
v
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Nya telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan Ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terlselesaikan.
Skripsi ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orang tua tersayang
ayah (Usra Hamid) dan ibu (Anisah) yang telah mengisi banyak kebahagian
sehingga seumur hidup tidak cukup untuk menikmati semuanya. Terimakasih atas
semua cinta yang telah ayah dan ibu berikan kepada saya. Semoga ini menjadi
langkah awal untuk membuat kalian semua bahagia.
Teruntuk kakak tersayang (Yuliana), dan adik tersayang (M.Khairil
Azmi),dan (Andri Feriyanto) terimakasih atas dukungan nya selama ini, dan
beserta keluarga yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, yang selalu
memberikan bantuan, dukungan, semangat dan selalu mengisi hari-hari saya
dengan canda, tawa dan kasih sayang. Terimakasih untuk sahabat saya (Fazila,
Via Listia, Leni Sumarni, Ismatul Maula, Keke, Lia Rahmasari, Ismiah, Lisa
Putri) serta teman seperjuangan khususnya lokal E yang selalu memberi semangat
dan dukungan serta canda dan tawa yang sangat mengesankan, susah senang
dirasakan bersama.
Tak lupa pula, mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen
Pembimbing Skripsi (Ambok Pangiuk,S. Ag., M. Si dan Ahsan Putra Hafiz, S.HI.,
M.EI, yang telah memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan penulisan
dan penyusunan skripsi ini. Semoga keberkahan selalu menyertai kita. Aamiin.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui ada-tidaknya pengaruh
Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi pada Perspektif Finansial, (2) mengetahui ada-tidaknya
pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Bank Syariah Mandiri
KCP Jelutung Kota Jambi pada Perspektif Customer, dan (3) mengetahui variabel
mana yang paling dominan mempengaruhi Kinerja pada Bank Syariah Mandiri
KCP Jelutung Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket
(kuesioner), dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Hasil pengujian secara parsial (uji T)
untuk dua variabel yaitu perspektif finansial dan perspektif customer, secara
terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah
Mandiri, (2) hasil pengujian secara simultan (ujii F ) dapat disimpulkan bahwa
perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pada Bank Syarih Mandiri, dan (3) Variabel
yang paling dominan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri yaitu variabel
perspektif customer dengan nilai 0,156.
Kata Kunci: Perspektif Finansial, Perspektif Customer, dan Kinerja
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas berkat Rahmad Allah yang senantiasa memberikan
nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir Batin kepada penulis. Sholawat
beserta salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu
taat dengan ajarannya. Semangat pejuang dan harapan untuk selalu berusaha dan
berupaya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Metode Balanced Scorecard Terhadap kinerja Pada Bank Syariah Mandiri
KCP Jelutung Kota Jambi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran yang
diberikan oleh Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si selaku dosen Pembimbing
I dan Bapak Ahsan Putra Haviz, M.EI selaku dosen Pembimbing II dalam
penulisan skripsi ini. Dan juga kepada pihak Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung
Kota Jambi yang telah memberikan izin melakukan penelitian berkenaan dengan
Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Pada Bank Syariah
Mandiri KCP Jelutung. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,
terutama kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su’adi, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
2. Dr. A.A. Miftah, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
3. Dr. Rafidah, SE., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,
M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, S.Ag. Selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi,
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan M. Yunus, M.Si selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku pembimbing I dan Ahsan Putra Hafiz,
M.EI selaku Pembimbing II, termakasih atas arahan dan bimbingannya
semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikkannya.
6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memeberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,
8. Kedua orang tua Ayah Usra Hamid dan Ibu Anisah yang telah memberikan
dorongan, semangat dan limpahan kasih sayang,
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam menyusun skripsi ini.
ix
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal
kebaikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanallahu Wata’ala.
Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan
perbaikan untuk kedepan yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah. Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian selanjutnya.
Jambi, September 2020
Penulis
Ima Apriani
NIM. EES160416
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
LEMBARAN PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ........................ i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
MOTTO .......................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8
D. Batasan Masalah................................................................................... 8
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8
F. Kerangka Teori ..................................................................................... 9
G. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 28
H. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32
I. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 32
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 34
C. Metode dan Pengumpulan Data ........................................................... 35
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36
E. Operasional Variabel ............................................................................ 38
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 45
xi
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri ........................................... 47
B. Tagline, Visi, dan Misi ......................................................................... 47
C. Budaya Perusahaan............................................................................... 49
D. Prinsip Operasional .............................................................................. 50
E. Struktur Organisasi ............................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ...................................................................... 53
B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 54
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 58
D. Uji Hipotesis......................................................................................... 61
E. Pembahasan .......................................................................................... 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 69
B. Saran ..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Kerangka Pemikiran .................................................................... 32
Gambar 3.1: Struktur Organisasi...................................................................... 52
Gambar 4.1: Hasil Uji Normalitas ................................................................... 58
Gambar 4.2: Hasil Uji heteroskedastisitas ....................................................... 60
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah ROI dan Jumlah Customer BSM .............................. 6
Tabel 1.2 : Penelitian Terdahulu .............................................................. 28
Tabel 2.1 : Operasional Varibel ............................................................... 39
Tabel 4.1 : Krakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 53
Tabel 4.2 : Krakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................... 54
Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Perspektif Finansial ................................. 54
Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Perspektif Customer ................................ 55
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Kinerja pada Bank Syariah Mandiri ........ 56
Tabel 4.6 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y ........................ 57
Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolinearitas..................................................... 59
Tabel 4.8 : Hasil Uji T ............................................................................. 61
Tabel 4.9 : Hasil Uji F .............................................................................. 63
Tabel 4.10 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ......................................... 64
Tabel 4.11 : Hasil Uji Determinasi............................................................. 65
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Hasil Kuesioner
Lampiran.3 Dokumentasi
Lampiran 4. Hasil Uji Kualitas Data
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6. Hasil Uji Statistik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan perbankan syariah di Indonesia, yang tidak terlepas
dari perkembangan ekonomi syariah dunia. Sejak tahun 1970-1980-an, terutama
pada pembiayaan dan perdagangan dan modal kerja industri keuangan Islam dunia
mulai muncul dan terbatas pada kebutuhan umat Islam. Sekitar tahun 1980-
2000an, laju perkembangan industri keuangan syariah mengalami periode
kebangkitan, dengan adanya investasi maupun asuransi dalam skema syariah. Hal
ini menunjukkan bahwa bentuk industri keuangan syariah mulai terstruktur
dengan berbagai macam produk keuangan yang bebas bunga, seperti leasing,
pasar modal, dan asuransi2. Tujuan untuk mendukung proses manajemen yang
lebih baik, dengan kemajuan teknologi dan informasi dalam sistem pengendalian
manajemen untuk mengukur kinerja perusahaan yangefektif.3
Menurut Mardiasmo menyatakan Pengukuran kinerja merupakan proses
dalam menilai kemajuan suatu pekerjaan apakah telah sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah diregularkan oleh perusahaan sebelumnya. Didalam
pengukuran kinerja itu sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan
manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik.4 Dengan
2https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-
Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspx, di akses pada 12 september 2019 pukul 07:00 wib. 3Annisa Stellata, “Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan
Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri),” Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akutansi, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2013, hlm 5-6. 4 Rizki Wahyu Utami Ohorella, “implementasi sistem pengukuran kinerja Perbankan
Syari’ah Dengan Metode Balanced Scorecard,” Fakultas Ekonomi Program Studi Magister
Akutansi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018, hlm.1.
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspxhttps://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspxhttps://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspx
melakukan pengukuran kinerja, maka keberhasilan suatu perusahaan dapat terlihat
dari bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan sesuai
dengan rencana yang tertuang dalam perencanaan strategi.5 Faktor yang terpenting
dalam perusahaan adalah penilaian dan pengukuran kinerja. Selain digunakan
untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya
untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak
manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat
untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.6
Menurut Norton pada tahun 1990 Balanced Scorecard dalam akuntansi
manajemen dikenal sebagai alat analisis yang bertujuan untuk mendukung proses
manajemen. Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup
komprehensif dalam mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan
yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang. Balanced Scorecard tidak hanya
sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk
transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi.
Dengan pengukuran kinerja yang komprehensif tidak hanya merupakan ukuran-
ukuran keuangan tetapi penggabungan ukuran-ukuran keuangan dan non
keuangan, maka perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih baik.7
5Rizki Wahyu Utami Ohorella, “Implementasi Sitem Pengukuran Kinerja Perbankan
Syari’ah Dengan Metode Balanced Scorecard”, Fakultas Ekonomi Program Studi Magister
Akuntansi, Universitas Islam Indonesia Yogyakara, 2018, hlm.1. 6Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard,” Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, No. 2 (Desember 2009): hlm.168. 7 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard” Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, No. 2 (Desember 2009), hlm. 168.
Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu kartu nilai (scorecard) dan
berimbang (balanced). Kartu nilai (scorecard) adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur kinerja personil yang dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan,
serta dapat digunakan sebagai evaluasi. Sedangkan berimbang (balanced) artinya
kinerja personil yang diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu : keuangan
dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Menurut Mulyadi, Balanced Scorecard adalah metode penilaian kinerja
perusahaan dengan menggunakan aspek keuangan dan non keuangan yang
digunakan dalam empat perspektif dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu:
perspektif keuangan/finansial, pelanggan/customer, proses bisnis internal, serta
proses pembelajaran dan pertumbuhan.8 Dimana Balanced Scorecard itu
digunakan sebagai kerangka untuk menerjemahkan strategi tersebut.9
Menurut Abrar, Balanced Scorecard adalah salah satu alat manajemen
contemporare yang complitely mengukur kinerja perusahaan tidak hanya
perspektif finansial saja tetapi juga kinerja non finansial.10
Kuncono menyatakan
bahwa BSC diciptakan karena pengukuran keuangan tidak lagi dianggap cukup
untuk organisasi saat ini. Strategi untuk menciptakan nilai telah bergeser dari
mengatur asset yang terlihat (tangible asset) menjadi strategi yang berbasis
8Nyoman Pramesti Sukma, “Penilaian Kinerja Berbasis Balanced Scorecard Pada Bank
Utama,” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, 2013, hlm.502. 9Erlina, “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (BSC) Dan
Swot,” Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol. 9, No.1 (2009): hlm.49. 10Ramadhani, “Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja pada PT
Asuransi MSIG Indonesia,” Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol VII, No 2 (Agustus 2016):
hlm.141.
pengetahuan yang menciptakan dan menyebarkan asset yang tak terlihat
(intangible asset), termasuk hubungan dengan customer11
.
Melakukan penilaian kinerja manajemen perusahaan sangatlah penting,
begitu pula pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Selama ini
yang umum digunakan adalah pengukuran yang hanya menekankan pada sektor
keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi
perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang
menekankan pada sektor keuangan saja kurang mampu menilai aktiva intelektual
dan tak berwujud perusahaan, seperti produk dan jasa yang bermutu tinggi, para
pekerja yang memiliki motivasi dan kemampuan tinggi, proses internal yang
responsive dan dapat diprediksi, dan pelanggan yang puas dan loyal.12
Ditinjau dari sistem manajemen strategik, Balanced scorecard dapat
dikatakan sebagai intinya. Perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang
kompetitif memerlukan suatu perencanaan yang matang, tidak hanya berorientasi
pada masa yang akan datang tapi juga harus bisa mengantisipasi perubahan dalam
jangka pendek dan menengah.
Oleh karena itu, memahami langkah-langkah manajemen strategik
diperlukan untuk dapat menciptakan perencanaan yang matang untuk masa depan
perusahaan. Tujuan pengukuran dalam balanced scorecard bukan hanya
penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, tapi
11R. Weddie Andriyanto, “Efektifitas Balanced Scorecard Dalam Meningkatkan Kinerja
Manajerial Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol, 11 No. 2
(Juli 2010): hlm.1. 12 Herlina Pujiastuti, “Penerapan Balanced ScoreCard Pada PD.BPR Bank Pasar Kab.
Kudus,” Journal Of Social And Politic, 2012, hlm.3.
merupakan hasil dari suatu proses dari manajer kepada bawahannya berdasarkan
misi dan strategi perusahaan.13
Misi dan strategi tersebut harus bias diterjemahkan
dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata, sehingga terjadi keseimbangan
pencapaian sesuai dengan dalil keseimbangan yang terdapat dalam Al-Qur’an
Surat Al-Qashash : 77
ُ آتَا فِيَما َواْبتَغِ اَراْْلِخَرةَ َكاَّللَّ ْويَا ِمهَ وَِصيبَك َوََلتَْىس الدَّ َوأَْحِسه الدُّ
َ إِنَ اْْلَْرِض فِي اْلفََساد َوََلتَْبغِ إِلَْيكَ َللاَّ َكَماأْحَسه ّّ اْلُمْفِسِديهَ ََليُِحبُّ َللاَّ
Artinya :Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.14
Perkembangan dan persaingan industri perbankan yang semakin ketat
mengharuskan setiap bank untuk memiliki strategi yang tepat dalam mencapai
keunggulan bersaing. Dalam hal ini, PT. Bank Syariah mandiri harus mampu
mengembangkan perusahaannya. Salah satunya dengan cara memiliki strategi
yang baik dan unggul melalui perancangan strategi. Untuk membuat sebuah
perancangan strategi yang baik, diperlukan alat manajemen strategi yang
mampu secara komprehensif melihat perspektif yang ada dalam suatu
perusahaan. Balanced Scorecard merupakan salah satu alat pengukuran kinerja
yang mampu menyatukan perspektif yang ada untuk mencapai tujuan atau visi
yang diinginkan perusahaan.
13Luthfil Hakim, “Pengaruh Kinerja Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera1912
Syariah Cabang Semarang Dengan Pendekatan Balanced Scorecard,” 2016, hlm. 4. 14 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, (Semarang : PT Toha Putra, 1996), hllm. 315.
Tabel 1.1
Jumlah ROI (Return On Investment) dan
Jumlah Customer Bank Syariah Mandiri
NO Tahun ROI (Return On Investment) 1 2017 9.254,9 %
2 2018 0,02656 %
3 2019 0,01236 %
NO Tahun Jumlah Customer
1 2017 20,48 Juta
2 2018 23,18 juta
3 2019 8.000.000 Sumber : www.mandirisyariah.co.id
Dari data tersebut dapat diketahui jika setiap tahunnya Bank Syariah
Mandiri mengalami penurunan dari jumlah ROI dan jumlah customer. Untuk bisa
meningkatkan jumlah ROI dan jumlah customer bank harus mempunyai strategi-
strategi yang tepat. Bank harus memperhatikan seluruh kinerjanya baik kinerja
keuangan maupun non keuangan. Sehingga untuk mengetahui bagaimana kinerja
bank maka dapat diketahui dan diukur menggunakan metode balanced scorecard.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di atas, penulis akan melakukan
penelitian pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Adapun alasan
penulis memilih BSM sebagai objek penelitian ialah karena Bank Syariah Mandiri
adalah salah satu Bank Syariah Mandiri yang ada di kota Jambi, yang biasa
dikenal dengan slogan lebih adil dan menentramkan.15
Bank Syariah Mandiri ini
merupakan lembaga investasi dan perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Sumber dana yang di dapatkan juga harus sesuai dengan syar’i dan
alokasi investasi yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi dan
sosial masyarakat serta melakukan jasa-jasa perbankan yang sesuai dengan nilai-
15 Rofiqoh Ferawati, “Kontribusi Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi Dalam
Pembiayaan Umkm Di Kota Jambi” Nur El-Islam, Vol.4 No.2, 2017, hlm. 191.
nilai syariah. Oleh karena itu nasabah merasa nyaman dalam memakai jasanya,
apalagi bank yang berlabel syariah ini sangat dilirik dan menjadi perhatian publik,
dan juga kemudahan bertransaksi dimanapun saja dengan menggunakan layanan
e-banking BSM, sehingga menjadikan Bank itu lebih unggul daripada bank
konvensional dan bank lainnya.16
Oleh karena itu berdasarkan pernyataan tersebut, Penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Balanced
Scorecard Terhadap Kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung
Kota Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer secara
parsial terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota
Jambi ?
2. Bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer secara
simultan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung kota
Jambi ?
3. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kinerja Bank Syariah
Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi ?
16 Efni Anita, ”Pengaruh Biaya Promosi Dan Dana bagi Hasil Terhadap Jmlah Dana
Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Kota Jambi”, Jurnal Ekotrans, Vol. 16 No2 Juli 2016, hlm.49.
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif
customer secara parsial terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif
customer secara simultan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri
KCP Jelutung kota Jambi?
3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi
kinerja Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi?
D. Batasan masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika
penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka penulis
merasa perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas. Sehingga tidak keluar
dari topik pembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang
pengaruh metode balanced scorecard terhadap kinerja pada bank syariah mandiri
KCP Jelutung Kota Jambi hanya pada perspektif finansial dan perspektif
customer saja.
E. Kegunaan penelitian
Dengan tercapainya tujuan-tujuan penelitian tersebut, kegunaan dari
penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa
buku bacaan perpustakaan dilingkungan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Jambi, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
2. Secara teoritis, diharapkan dapat memperkaya literature, referensi dan
bahan-bahan informasi ilmiah. Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan terhadap penelitian-penelitian sejenis pada tahap
selanjutnya.
3. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh di
bangku kuliah, menambah pengalaman dan sarana latihan dalam
memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun
dalam dunia kerja yang sebenarnya dan sebagai sarana untuk
menambah wawasan peneliti terutama yang berhubungan bidang kajian
yang ditekuni saat kuliah.
F. Kerangka teori
1. Balanced Scorecard
a. Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu : kartu skor
(scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang
digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan
oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak
diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil yang
sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas
kinerja personel yang bersangkutan. Sedangkan kata berimbang
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara
berimbang dari dua aspek yaitu: keuangan dan non keuangan, jangka
pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Oleh karena itu, jika
kartu skor personel digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan, personel tersebut harus memperhitungkan
keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan,
antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja
yang bersifat intern dan kinerja yang bersifatekstern.17
Scorecard memberi kerangka kerja, bahasa, untuk
mengkomunikasikan misi dan strategi, scorecard menggunakan
pengukuran untuk memberi informasi kepada para pekerja tentang
faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan yang akan datang.
Dengan mengartikulasikan hasil yang diinginkan perusahaan dan faktor
pendorong hasil-hasil tersebut, para eksekutif senior berharap dapat
menyalurkan energi, kemampuan, dan pengetahuan spesifik sumber
daya manusia perusahaan menuju ke arah tercapainya tujuan jangka
panjang.18
Menurut Kaplan dan Norton mengatakan bahwa definisi
Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk
17 Mulyadi, Balanced Scorecard (Jakarta: PT Salemba Embun Patria, 2001),
hlm.2.
18 Robbert S.Kaplan, Balanced Scorecard (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm.22.
mengintergrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi
perusahaan. Balanced Scorecard mencakup berbagai aktivitas
penciptaan nilai yang dihasilkan oleh para partisipan perusahaan
yang memiliki kemampuan motivasi tinggi. Sementara tetap
memperhatikan kinerja jangka pendek, yaitu melalui perspektif
keuangan, Balanced Scorecard dengan jelas mengungkapkan
berbagai hal yang menjadi pendorong tercapainya kinerjanya dan
kompetitif jangka panjang yang superior.
Luis dan Biromo mengatakan bahwa definisi Balanced
Scorecard adalah suatu alat manajemen kinerja (performance
management tool) yang dapat membantu organisasi untuk
menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan
memanfaatkan sekumpulan indikator keuangan dan non keuangan
yang kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat.
Jadi Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen
strategi yang menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke
dalam tujuan operasional dan tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur
dikembangkan untuk perspektif keuangan dan perspektif customer.19
b. Konsep Balanced ScoreCard
Konsep Balanced Scorecard terdiri dari 2 suku kata yaitu kartu
nilai (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu nilai (scorecard)
adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kinerja personil yang
19 Wayan Aditya Nugroho, “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Wijaya Karya),” 2013, hlm. 11.
dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan
sebagai evaluasi. Sedangkan berimbang (balanced) artinya kinerja
personil yang diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan
non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Karena itu jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor
yang hendak diwujudkan di masa depan, personil tersebut harus
memperhitungkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan
dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta
antara kinerja bersifat internal dan kinerja yang bersifat ekstern.20
c. Penerapan Balanced Scorecard untuk Perbankan Syariah
Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen kontemporer
yang dapat diterapkan di seluruh bentuk organisasi, baik organisasi
yang berorientasi prot maupun organisasi nirlaba. Balanced Scorecard
(BSC) sebagai alat ukur kinerja yang mempertimbangkan faktor
keuangan maupun non-keuangan dapat dimodikasi menyesuaikan
dimana BSC akan diterapkan. Faktor-faktor non keuangan itu meliputi
perspektif customer. Dalam konteks perbankan syariah, penerapan
sistem manajemen berbasis BSC dapat digunakan sebagai suatu sistem
pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau
keberhasilan penerapan strategi perusahaan dan mengukur kinerja
perusahaan secara komprehensif dan seimbang sehingga kinerja
perusahaan setiap saat dapat diketahui dengan jelas. Dalam pengukuran
20 Mulyadi, Balanced Scorecard, (Jakarta, PT. Salemba Emban Ptria, 2001), hlm.1-2.
kinerja bank syariah, BSC diterapkan berdasarkan tolak ukur sebagai
berikut:
1) Perspektif keuangan atau finansial
Ukuran keuangan sangatlah penting dalam memberikan ringkasan
konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran finansial
memberikan pentunjuk apakah strategi perusahaan dan pelaksanaanya
memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.
Oleh sebab itu Kaplan dan Norton mengatakan pengukuran kinerja
finansial mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus kehidupan
bisnis yaitu:
a) Growth (berkembang) adalah tahapan awal siklus kehidupan
perusahaan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang
secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Di sini
manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu
produk/jasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,
mengembangkan system, insfrastruktur, dan jaringan distribusi
yang akan mendukung hubungan global, serta membina dan
mengembangkan hubungan dengan pelanggan.
b) Sustain (bertahan) adalah tahapan kedua diaman persahaan masih
melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat
pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba
mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan
mengembangkannya, jika mungkin. Investasi yang dilakukan
umumnya diarahkan untuk menghilangkan bottleneck,
mengembangkan kapasitas, dan meningkatkan perbaikan
operasional secara konsisten. Sasaran keuangan pada tahap ini
diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan. Tolak ukur yang kerap digunakan pada tahap ini,
misalnya ROI, profit margin, dan operating ratio.
c) Harvest (panen) adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-
benar memanen/menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.
Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan
kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan adalah hal yang utama dalam
tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur, yaitu
memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.21
2) Perspektif customer untuk mengukur kinerja perspektif customer
dalam persaingan bisnis, dapat dipergunakannya perhitungan yang
sesuai, yaitu:
a) Tingkat kepuasan customer tolak ukur ini dapat diketahui melalui
survey kepada customer secara periodik dan kualitas pelayanan.
b) Penguasaan pangsa pasar dihitung dari besarnya pasar atau jumlah
customer yang berhasil dikuasai oleh bank syariah dibandingkan
dengan total pasar atau jumlah customer potensial dalam bisnis
perbankan syariah di Indonesia.
21 Siti Wahyuni, “Pengaruh Pendekatan Balanced Scorecard Terhadap kinerja Lembaga
Amil Zakat Insan Madani Jambi,” 2019, hlm. 9.
c) Retensi customer tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan bank
untuk mempertahankan nasabah lama.
d) Akuisisi customer tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan
memperoleh nasabah baru.22
d. Karakteristik-karakteristik Balanced Scorecard
Menurut Gaspersz, karakteristik-karakteristik balanced scorecard
yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi sistem
pengukuran kinerja mereka adalah sebagai berikut:
1) Biaya yang dikeluarkan untuk mengukur tidak lebih besar dari
manfaat yang diterima.
2) Pengukuran harus dimulai pada permulaan balanced scorecard
berbagai masalah yang berkaitan dengan kinerja beserta kesempatan-
kesempatan untuk meningkatkannya harus dirumuskan secara jelas.
3) Pengukuran harus terkait langsung dengan tujuan strategis yang
dirumuskan. Setiap tujuan strategis yang dirumuskan dalam kisi
strategis (Srategic Grid) harus memiliki paling sedikit satu
pengukuran.
4) Pengukuran harus sederhana serta memunculkan data yang mudah
untuk digunakan, mudah dipahami, dan mudah melaporkannya.
5) Pengukuran harus berfokus pada tindakan korektif dan peningkatan,
bukan sekedar pada pemantauan (monitoring) atau pengendalian.
22 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard,” Jurnal Ekonomi Islam Vol. III, No.2 (Desember 2009): hlm.174.
Proses Penyusunan Balanceed Scorecard Setiap perusahaan
mempunyai ciri sendiri-sendiri untuk membangun sebuah Balanceed
Scorecard.Hal ini disebabkan karena Balanceed Scorecard didasari dari
visi komprehensif dan tujuan-tujuan strategis yang menyeluruh dari
perusahaan. Proses balanceed scorecard memberikan kepada perusahaan
sebuah gambaran yang jelas tentang masa depan dan cara untuk
mencapainya.
Hal ini dapat terwujud karena balanceed scorecard selain tetap
mempertahankan hasil keuangan jangka pendek, juga meningkatkan nilai
aktiva tidak berwujud dan kapabilitas kompetitif. Tahap-tahap penyusunan
balanced scorecard menurut Yuwono dkk adalah sebagai berikut:
a) Membangun konsensus tentang pentingnya perubahan manajemen dan
kultur organisasi secara mendasar dimana Balanced Scorecard akan
dijadikan alat pandu perubahan tersebut.
b) Pembentukan tim proyek Balanced Scorecard yang beranggotakan 6-
8 orang eksekutif lintas fungsi.
c) Mendefinisikan industri, menjelaskan perkembangannya dan peran
perusahaan.
d) Menentukan unit bisnis yang diangggap memadai oleh manajemen
untuk mengembangkan Balanced Scorecard.
e) Mengevaluasi sistem pengukuran organisasi yang sudah ada.
f) Merumuskan atau mengkonfirmasikan visi perusahaan.
g) Merumuskan berbagai perspektif yang dipilih untuk membangun
Balanceed Scorecard.
h) Merinci visi pada tiap-tiap perspektif dan merumuskan seluruh
sasaran strategis.
i) Mengidentifikasi faktor-faktor penting bagi kesuksesan pencapaian
visi.
j) Mengembangkan tolak ukur, identifikasi penyebab dan dampak,
menyusun keseimbangan (scorecard).
k) Mengembangkan top level Scorecard.
l) Merinci scorecard dan tolak ukur oleh unit organisasi.
m) Merumuskan sasaran dari tiap-tiap tolok ukur yang digunakan.
n) Mengembangkan rencana kegiatan/tindakan pelaksanaan scorecard
untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
o) Implementasi Scorecard dalam seluruh aspek manjemen organisasi
sehari-hari dengan pemantauan yang berkesinambungan di bawah
tanggung jawab manajemen tingkat atas.23
e. Keunggulan dan kelemahan Balanced Scorecard
Balanced Scorecard memiliki keunggulan yang menjadikan sistem
manajemen strategik saat ini berbeda secara signifikan dengan sistem
manajemen strategik dalam manajemen tradisional. Manajemen strategik
tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat keuangan,
23 Yuliana Endah Widyaningsih, “Metode Balanced Scorecard Sebagai Alternatif
Pengukuran Kinerja Pada Lembaga Keuangan,” hlm. 8.
sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif
keuangan dan customer.
Keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan
strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki
karakteristik sebagaiberikut :
1) Komprehensif : Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja
tidak hanya aspek kuantitatif saja, tetapi juga aspek kualitatif.
2) Koheren : Balanced Scorecard mengharuskan personil untuk menentukan
hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran yang dihasilkan setiap
perencanaan. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam perspektif keuangan
harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
3) Seimbang : keseimbangan sasaran yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang
berjangka panjang.
4) Terukur : keterukuran sasaran yang dihasilkan oleh sistem perencanaan
menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran yang dihasilkan oleh sistem
tersebut.
Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran yang sulit untuk
diukur.Sasaran pada perspektifcustomer, merupakan sasaran yang tidak mudah
untuk diukur, namun dalam Balanced Scorecard sasaran perspektif non
keuangan tersebut dapat diukur.24
24 Mulyadi, Balanced Scorecard, (Jakarta, PT. Salemba Embun Patria, 2001), hlm.18-24.
Nugroho Widjajanto juga menyatakan bahwa disamping keunggulan-
keunggulan, Balanced Scorecard juga memiliki beberapa kelemahan,
misalnya:
1) Hubungan sebab akibat dalam Balanced Scorecard harus diuji melalui
proses “pembuktian” yang cukup panjang.
2) Tidak semua ukuran harus menunjukkan perbaikan, karena kadang kala
perbaikan dalam tolak ukur akan diimbangi dengan penurunan tolak ukur
yang lain.
3) Ukuran yang digunakan tidak hanya bersifat objectif (seperti pangsa pasar
atau MCE), melainkan juga bersifat subjektif (seperti halnya
ratingcustomer).
4) Inisiatif program kerja yang digunakan perlu dikaji ulang dengan seksama,
khususnya dikaitkan dengan strategi jangka panjang perusahaan. Evaluasi
terhadap kinerja hendaknya tidak hanya didasarkan pada aspek operasional
seperti termuat dalam Balanced Scorecard, melainkan juga harus
dikaitkan dengan pertimbangan keuangan.25
25 Rizal Azis Dwicahyo, “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Tolok Ukur
Dalam Pengukuran Kinerja” (Studi Kasus Pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro),” 2015, hlm. 6.
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Menurut Mulyadi “Kinerja adalah keberhasilan personel, tim
atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”.26
Menurut Moeherono kinerja merupakan gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu
organisasi.Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau
sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar
keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Menurut
Oxford Dictionary, kinerja (Performance) merupakan suatu tindakan
proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi organisasi.27
Menurut Yuwono, pengukuran kinerja merupakan bagian dari
sistem pengendalian manajemen yang mencakup baik tindakan yang
mengimplikasikan keputusan perencanaan maupun penilaian kinerja
pegawai dan operasinya. Pada pengukuran kinerja perlu kita
menetapkan ukuran indikator kinerja. Menurut Moeheriono, Pada
umumnya, ukuran indikator kinerja dapat dikelompokkan ke dalam
enam kategori berikut ini. Namun, organisasi tertentu dapat
26 Ratna Nur Halimah, “Implementasi Balanced Scorecard Untuk Penilaian Kinerja Pada
Bank Syariah Muamalat Samarinda,” hlm. 1. 27 Nova Widiastuti, “Analisis Pengaruh Stres Kerja, Kompensasi, dan Wmployee
EngagementTerhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai PDAM Tirta Model Kota
Semarang),” Jurnal Of Management Vol.7.No.1 (2018): hlm.1-2.
mengembangkan kategori masing-masing yang sesuai dengan
misinya.
1) Efektif, indikator ini mengukur derajat kesesuaian output yang
dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.
2) Efisien, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses
menghasilkan output dengan menggunakan biaya serendah
mungkin.
3) Kualitas, indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan
konsumen.
4) Ketepatan waktu, indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah
diselesaikan secara benar dan tepat waktu. Oleh karena itu, perlu
ditentukan kriteria yang dapat mengukur berapa lama waktu yang
seharusnya diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Kriteria
ini biasanya didasarkan pada harapan konsumen.
5) Produktivitas, indikator ini mengukur tingkat produktivitas suatu
organisasi. Pada bentuk ilmiah, indikator ini mengukur nilai
tambah yang dihasilkan oleh suatu proses dibandingkan dengan
nilai yang dikonsumsi untuk biaya modal dan tenaga kerja.
6) Keselamatan, indikator ini mengukur kesehatan organisasi secara
keseluruhan serta lingkungan kerja para pegawainya ditinjau dari
aspek keselamatan.28
28 Lailatlul Badriyah, “Pengarh Kompentensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Utama Karya Cabang Semarang,” 2017, hlm.14.
Kinerja apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda
(noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara ilegal, tidak
melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Dilihat dari sudut pandang ahli yang lain, kinerja adalah banyaknya
upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya.29
Menurut Harsuko, kinerja adalah sejauh mana seseorang telah
memainkan baginya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik
dalam mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran
perorangan dan atau dengan memperlihatkan kompetensi yang
dinyatakan relevan bagi organisasi. Kinerja adalah suatu konsep yang
multi dimensional mencakup tiga aspek yaitu sikap (attitude),
kemampuan (ability), dan prestasi(accomplishment). Ada beberapa
sayarat tolak ukur kinerja yang baik, yaitu:
a) Tolak ukur yang baik, haruslah mampu dikukur dengan cara
yang dapat dipercaya.
b) Tolak ukur yang baik, harus mampu membedakan individu-
individu sesuai dengan kinerja mereka.
c) Tolak ukur yang baik, harus sensitif terhadap masukan dan
tindakan dari pemegang jabatan.
29 Luthfil Hakim, “Pengaruh Kinerja Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera1912
Syariah Cabang Semarang Dengan Pendekatan Balanced Scorecard,” 2016, hlm. 43.
d) Tolak ukur yang baik, harus dapat diterima oleh individu yang
mengetahui kinerjanya sedang dinilai.
b. Tujuan Pengukuran Kinerja
Tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data,
yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan
memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut.
Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran
kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi perusahaan secara
keseluruhan tujuan organisasi secara keseluruhan (goal congruence).30
c. Manfaat Pengukuran Kinerja
Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang
telah dianalisis akan memberikan informasi yang berguna bagi
peningkatan pengetahuan para manajer dalam mengambil keputusan atau
tindakan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi. Manfaat
sistem pengukuran kinerja yang baik adalah:31
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat
seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi
kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
mata rantai pelanggan dan pemasok internal.
30Gaspersz, Vincent, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Terintegrasi
Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, (Jakarta: Grmaedia Pustaka Utama,
2005), hlm.68. 31 Ibid hlm. 69.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong
upayaupaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of
waste).
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi reward atas perilaku yang diharapkan itu.
3. Tinjauan Bank Syariah
Bank adalah lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama
yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan
jasa.Syariat Islam dalam bidang muamalah hanya memberikan petunjuk-
petunjuk dan prinsip-prinsip yang sifatnya umum dan mendasar.
Hal-hal yang rinci, detail, dan teknis tidak diatur, tetapi diserahkan
kepada manusia melalui proses ijtihad. Nabi bersabda, “antum a’lamu
biumuuri dunyakum” yang berarti :kalian lebih mengetahui urusan dunia
kalian. Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan sistem bunga, sehingga bank syariah juga sering disebut
interest free bank atau bank tanpa bunga.
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi dengan
sistem operasional dan produk yang dikembangkan berdasarkan Al-Qur’an dan
Al- Hadist.Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah
(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dahulu disebut dengan
Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwasanya bank syariah adalah bank yang menjalankan aktivitasnya sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah yaitu berlandaskan pada alquran dan sunnah
hanya memberikan prinsip-prinsip dan filosofi dasar, dan menegaskan
larangan-larangan yang harus dijauhi. Dengan demikian, yang harus dilakukan
hanyalah mengidentifikasi hal- hal yang dilarang oleh Islam.Selain itu,
semuanya diperbolehkan dan kita dapat melakukan inovasi dan kreativitas
sebanyak mungkin untuk mengembangkan perbankan syariah.32
Bank
syariah merupakan lembaga keuangan atau perbankan yang beroperasi
dengan sistem operasional dan produk dikembangkan berdasarkan pada Al
Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW.
4. Keterkaitan antar variabel
a) Perspektif finansial dengan kinerja Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung.
Laporan keuangan (finansial) merupakan ringkasan dari transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.33
Ukuran kinerja keuangan (finansial) menunjukkan
apakah strategi, sasaran, inisiatif strategi dan implementasi mampu
memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Jadi
jika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor
akan tertarik untuk menanamkan modalnya, karena adanya harapan
akan memperoleh keuntungan di masa mendatang berupa capital gain
32Indah Safitri, “Penilaian Kinerja Bank Syariah Melalui Pendekatan Balanced Scorecard
(Studi Pada Bank Syariah Mandiri Bandar Lampung Kcp Teluk Betung Periode 2013-2017), hlm.
27. 33Zaki Badriwan, Intermediate Accounting, Edisi 7 (Yogyakarta: BPFE,1997), hlm.17.
dari penanaman modal tersebut. Oleh karena itu laporan keuangan
sangat penting karena merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu
proses akutansi.34
Begitu pula dengan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi, jika kinerja Bank Syariah Mandiri tersebut baik
otomatis para nasabah akan percaya memberikan sebagian uangnya
untuk diberikan kepada Bank Syariah Mandiri untuk dalam bentuk
tabungan maupun investasi.
b) Perspektif customer dengan kinerja Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung
Customer adalah semua orang yang menuntuk kita (perusahaan)
untuk memenuhi suatu standar kualitas perusahaan.35
Produk atau jasa tersebut akan semakin mempunyai nilai apabila
manfaatnya nilai mendekati ataupun melebihi dari apa yng diharapkan
oleh nasabah. Disamping itu untuk memenuhi keinginan dan harapan
customer maka kualitas pelayanannya harus memuaskan dan tidak
hanya berfikir pada sisi penjualan produk yang dihasilkan saja, akan
tetapi sisi kepuasan customer pun harus diperhatikan agar timbul
kepercayaan bagi customer.36
34Ari Kristin Prasetyoningrum, “Pendekatan Balanced Scorecard Pada Lembaga Amil
Zakat di Masjid Agung Jawa Tengah” Vol VI Edisi 1 (2015): hlm. 32. 35 Vincent Gasperz, Total Quality Manajemen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002),
hlm.33. 36 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard”, La-Riba, Vol.III, No.2, hlm.178.
Jadi dapat dikatan apabila pelayanan dri sebuah perusahaan baik
kepada customer, tentu customer merasa puas sehingga nantinya akan
loyal pada perusahaan. Namun sebaliknya jika karyawan tidak
memberikan pelayanan dengan baik maka customer merasa tidak puas.
Jadi jika customer tidak puas maka mereka akan mencari bank lain
yang sesuai dengan keinginan mereka. Jadi kinerja yang buruk dalam
perspektif ini akan menurunkan jumlah customer di masa depan
meskipun kinerja keuangan terlihat baik.
c) Pengaruh Balanced Scorecard Terhadap Kinerja pada Bank
Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi
Balanced scorecard merupakan sistem manajemen kontemporer
yang dapat diterapkan diseluruh organisasi, baik organisasi yang
berorientasi profit maupun organisasi nirlaba. Balanced scorecard
sebagai alat ukur kinerja yang yang mempertimbangkan faktor
keuangan maupun non keuangan dapat dimodifikasi menyesuaikan
dimana balanced scorecard akan ditetapkan.37
Dalam konteks Bank
Syariah Mandiri, penerapan Balanced Scorecard dapat memantau
keberhasilan strategi lembaga dan mengukur kinerja secara
komprehensif dan seimbang sehingga kinerja Bank Syariah Mandiri
setiap saat dapat diketahui dengan jelas.
37Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard” , La-Riba, Vol III, No 2, hlm.17
G. Tinjauan Pustaka Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
No Nama Metode Judul Hasil Penelitian
1 M.Rasyid
Ridla (2016)
Kuantitatif
dan
kualitatif
Analisis
Balanced
Scorecard Pada
Kinerja
Perguruan
Tinggi Swasta
Islam di
Kopertais
Wilayah III
Yogyakarta
(Studi Kasus di
Sekolah Tinggi
Islam Terpadu
Yogyakarta).
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
dari perspektif
keuangan,
pengelolaan keuangan
disajikan dengan baik
serta secara berkala
dan biaya operasional
selalu diupayakan
seefisien mungkin.
Dari perspektif
pelanggan,
menunjukkan bahwa
mahasiswa merasakan
sangat puas atas
layanan yang
diberikan. Dari aspek
bisnis internal,
menunjukkan bahwa
pengelola sangat
mendorong karyawan
untuk memunculkan
ide-ide baru yang
inovatif. Dan dari
aspek pembelajaran
dan pertumbuhan,
menunjukkan bahwa
STAIT Yogyakarta
sangat
memperhatikan
keterlibatan karyawan
dalam pengambilan
keputusan.
2 Eni Catur
Pamungkas
(2014)
Deskritif Pengukuran
Kinerja Dengan
Elemen-Elemen
Balanced
Scorecard (Pada
Rumah Sakit
Umum Daerah
Sukoharjo)
Dari hasil penelitian
dengan menggunakan
konsep Balanced
Scorecard dapat
ditarik kesimpulan
bahwa semua
perspektif yang sudah
diukur dianggap baik.
Maka, Balanced
Scorecard cocok
untuk diterapkan pada
Rumah Sakit Umum
Daerah Sukoharjo
karena Balanced
Scorecard dapat
memberikan
gambaran yang lebih
terstruktur dan
menyeluruh
dibandingkan dengan
sistem tradisional
yang masih
digunakan sampai
saat ini.
3 Ramadhani
(2016)
Kualitatif
kuantitatif
Perancangan
Balanced
Scorecard
sebagai
PengukuranKine
rja pada PT
Asuransi MSIG
Indonesia
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
indikator-indikator
pengukuran kinerja
keuangan dapat
dikategorikan baik.
Pada rancangan BSC
menunjukkan
perspektif pelanggan
merupakan perspektif
yang paling penting
dalam pengukuran
kinerja dengan nilai
skor sebesar 29%.
Pada simulasi BSC
menunjukkan
pengukuran kinerja
dapat dikategorikan
baik, berdasarkan
skala penilaian
sebesar 75%. Data
yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah data primer
dan data sekunder.
4 Ari Kristin
Prasetyoningr
um
(2015)
Kualitatif
kuantitatif
Pendekatan
Balanced
Scorecard Pada
Lembaga Amil
Zakat di Masjid
Hasil penelitian ini
adalah Pengelolaan
zakat pada LAZISMA
yang diteliti
berdasarkan Balance
Agung Jawa
Tengah
Scorecard secara
umum belum cukup
baik. Tidak
maksimalnya
pengelolaan zakat
pada ketiga lembaga
tersebut karena
lembaga tersebut
adalah organisasi
sosial kemasyarakatan
Islam yang tidak
berorientasi pada
profit.
Hambatan
Pengelolaan ZIS lebih
pada kurangnya SDM
pada LAZISMA
Jateng yang hanya
memiliki seorang
karyawan sehingga
tidak dapat
melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen
dengan optimal.
5 Inaul
Muasaroh
(2016)
Kualitatif Perancangan
Penerapan
Balance
ScorecardSebag
ai
Alat Ukur
Kinerja Pada
Institusi
Kesehatan
Dalam
Perspektif
Ekonomi Islam
(Studi Pada
Puskesmas
Rawat Inap
Permata
Sukarame
Bandar
Lampung)
Berdasarkan Hasil
penelitian,
perancangan
penerapan Balance
Scorecard Puskesmas
Rawat Inap Permata
Sukarame
menunjukan bahwa 1)
perspektif pelanggan
menghasilkan 3
sasaran strategis yaitu
tingkat pencapaian,
indeks
kepuasan masyarakat,
dan derajat kesehatan
masyarakat. 2)
perspektif keuangan
menghasilkan 3
sasaran strategis yaitu
penggunaan dana
secara efisien,
penggunaan anggaran
secara efektif, dan
penyetoran
pendapatan secara
tepat waktu, 3)
perspektif proses
bisnis internal
menghasilkan 3
sasaran strategis yaitu
memahami
pelanggan, proses
operasi, dan
kemitraan. 4) proses
pertumbuhan dan
pembelajaran
menghasilkan 2
sasaran strategis
memenuhi kebutuhan
dan pelatihan sumber
daya manusia.
Jenis penelitian ini
adalah penelitian
kualitatif dengan
pendekatan studi
kasus.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :
1. Penelitian sebelumnya berjudul “Analisis Balanced Scorecard Pada
Kinerja Perguruan Tinggi Swasta Islam di Kopertais Wilayah III
Yogyakarta (Studi Kasus di Sekolah Tinggi Islam Terpadu Yogyakarta).
Sedangkan penelitian yang penulis teliti berjudul “ Pengaruh Metode
Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Pada Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi.
2. Pada penelitian sebelumnya objek penelitiannya terletak pada “Perguruan
Tinggi Swasta Islam di Kopertais Wilayah III Yogyakarta. Sedangkan
penelitian yang penulis teliti memilih pada Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi.
3. Pada penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitaif dan
kualitatif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis
menggunakan metode kuantitaif.
4. Pada penelitian sebelumnya mengukur Balanced Scorecard dengan
menggunakan 4 pespektif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
penulis mengukur Balanced Scorecard dengan 2 perspektif.
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan dalam kerangka berfikir
dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh metode balanced scorecard terhadap
kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Kerangka pikir
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar I.1
Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.Dugaan
X1
Perspektif
Finansial
X2
Perspektif
customer
Y
Kinerja karyawan
jawaban tersebut merupakan kebenarannya dengan data yang dikumpulkan
melalui penelitian.38
Ho: Diduga perspektif finansial tidak berpengaruh terhadap kinerja pada Bank
Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi
Ha: Diduga perspektif finansial berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah
Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi
Ho :Diduga perspektif customer tidak berpengaruh terhadap kinerja pada Bank
Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi
Ha : Diduga perspektif customer berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah
Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi
Ho:Diduga perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota
Jambi
Ha :Diduga perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota
Jambi
38 https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis diakses pada 10 Desember 2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
34
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, yaitu data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.39
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
induvidu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti40
2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang
telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan
pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat
39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, cetakan ke-13 (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm.7-8. 40 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja
Grapindo Persada, 2014), hlm.42.
kajian,pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan
penelitiannya.41
Data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dari jurnal
terdahulu, buku, dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.
C. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan menggunakan metode kuesioner,
dokumentasi, wawancara.
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
agar bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan penggunaan.42
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem
yang dapat diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.43
Butir-butir pernyataan yang terdapat dalam koesioner diberikan bobot
dengan pengukuran skala likert. Setiap jawaban kuesioner yang disediakan
yaitu:
Simbol 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat
Tidak
Setuju
TidakSetuju Netral Setuju Sangat
Setuju
41Kanalinfo. Pengertian Data Primer dan Data Sekunder.
Https://Www.Kanalinfo.Web.Id/Pengertian-Data-Primer-Dan-Data-Sekunder diakses pada 16
November 2019 42Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam (Bandung:
CV Pustaka Setia, 2014), hlm.214. 43 Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantittif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm. 21.
https://www.kanalinfo.web.id/Pengertian-Data-Primer-Dan-Data-Sekunder
2. Dokumentasi
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
yang lain. Data dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
Dengan menggunakan teknik ini, peneliti dapat menggunkan sampel yang
besar. Selain itu, data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran
peneliti sebagaimana teknik wawancara44
3. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap
survei.45
Wawancara adalah percakapan dengan mekasud tertentu.
Percakapan itu dilakukan pleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertannyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.46
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.47
Populasi
adalah keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu,
baik terbatas maupun tidak terbatas.
44Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm.213. 45 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: PT Pustaka
LP3ES Indonesia, 1989), hlm.192 46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005). 47Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm.80
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pada Bank Syariah
Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi, populasi dalam penelitian ini yaitu 1947
orang.
2. Sampel
Sampel adalah unsur-unsur yang diambil dari populasi sebagai elemen
diri populasi. Untuk menentukan sampel menggunakan teknik sampling
yang digunakan yaitu simple random sampling dimana pengambilan
anggota sampel diri populasi dilakukan secara acak memperhatikan starata
yang ada di dalam populasi tersebut. 48
Sampel adalah bagian populasi yang
digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan
rumus slovin. Rumus slovin mempersyaratkan anggota populasi diketahui
jumlahnya atau populasi terhingga. Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
n : sampel
N : jumlah populasi
E : eror (kesalahan yang diterima)
Dengan menggunakan margin of eror sebesar 10,6 % maka jumlah sampel
yang diambil adalah sebagai berikut :
48 Siregar Sofiyan, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT Fajar Interpratama
Mandiri, hlm.23
Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 85 orang. Jumlah responden sebanyak
85 orang tersebut adalah sampel yang diambil peneliti adalah nasabah di Bank
Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi.
E. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi operasional tentang variabel atau
istilah lain dalam penelitian yang dianggap penting. Variabel dalam penelitian ini
meliputi:
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen (X) variabel stimulus, prediktor, antecedent, dalam
bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).49
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependent (Y) yaitu variabel output, kriteria, konsekuen. Atau
dalam bahasa indonesia disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat
49Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2017), hlm.39
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.50
Tabel 2.1
Operasional Variabel
NO Variabel Definisi Indikator
1 Perspektif
finansial
(X1)
Pada perspektif
keuangan terkait
dengan
bagaimana Bank
Syariah Mandiri
dalam
meningkatkan
laba
1. Usaha dalam meningkatkan laba.
2. Membuat kebijakan strategis sesuai petunjuk
laporan keuangan.
2 Perspektif
Customer
(X2)
Pada perspktif
customer terkait
bagaimana
lembaga menjadi
penyedia jasa
yang bernilai bagi
nasabah.
1. Bertempat dilokasi yang strategis
2. Kenyamanan ruang tunggu nasabah.
3. Minimnya keluhan 4. Menjaga hubungan baik
dengan nasabah
5. Kecepatan layanan
3 Kinerja (Y) Kinerja adalah
keberhasilan
personel, tim
atau unit
organisasi dalam
mewujudkan
sasaran strategi
yang telah
ditetapkan
sebelumnya
dengan perilaku
yang diharapkan.
1. Jujur 2. Sopan santun 3. Disiplin 4. Komitmen 5. Loyalitas 6. Kreatifitas 7. Adaptasi 8. Menilai sikap karyawan
dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab.
F. Teknik Analisis Data
Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan
50 Ibid, hlm.39
analisis data dengan prosedur statistik. Analisis kuantitatif terdiri dari uji
kualitas data dan uji asumsi klasik.
1. Uji kualitas data
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
konsistensi dan akurat data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen
penelitian berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini
dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji validitas data
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat sautu benda, maka
dia harus menggunakan timbangan.51
Validitas dilakukandengan cara
membandingkan r-hitung dan r-tabel dengan ketentuan:
1) Jika rhitung> rtabel, maka data valid
2) Jika rhitung< rtabel, maka data tidak valid
b. Uji realibilitas
Reabilitas adalah kecakapan suatu instrumen.52
Sehingga dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut
sudah baik. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan
51 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,(Jakarta: PT Pustaka
LP3ES Indonesia, 1989), hlm.122 52 Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D,
(Jakarta: PT. Cahaya Prima Sentosa, 2018), hlm.137
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.53
Reliabilitasdilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel
dengan ketentuan:
1) Jika rhitung> rtabel berarti reliabe
2) Jika rhitung< rtabelberarti tidak reliabel.
2. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan
data variabel (Y) terdiri persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi
normal berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Kriteria pengujian yaitu jika nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 maka berdistribusi tidak normal, sedangkan jika nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal.
b. Uji multikolinearitas
Multikolinearitas ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam
analisis regresi berganda, asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa
variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala
multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Uji
bertujuan untuk menguji apakah model dengan menggunakan regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel, model regresi yang baik
53 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: PT Pustaka
LP3ES Indonesia, 1989), hlm.140
seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel. Jika nilai tolerance <
0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu
pengamatan lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan grafik
scattplot.
Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan yaitu:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit),
maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk dapat meyakinkan dapat pula di uji menggunakan uji Glejser,
jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
3. Regresi linear berganda
Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variabel bebas (indevenden variabel) terhadap variabel terikat
(depinden variabel). Analisis regresi berganda ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer terhadap
kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Adapun
rumus regresi linear berganda :
Y = α + b1 X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = kinerja
α = Koefisien kostanta
b1, b2 = koefisien
X1 = perspektif finansial
X2
= perspektif customer
e = eror
4. Uji hipotesis
a. Uji t (uji parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut:54
a) Perumusan hipotesis
H0 = perspektif finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.
Ha1= perspektif finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada
Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.
H0 = perspektif customer tidak berpengaruh sinifikan terhadap kinerja
pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.
54 Ratna Novita Sari, “Pengaruh Jam Dagang, Modal dan Pengalaman terhadap
Pendapatan Usaha Mikro (Studi Kasus Di Toko Vivi Jilbab Kota Jambi),” Skripsi Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2019).
Ha2= perspektif customer berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.
Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
atau ditolak.
b) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menolak Ha
b. Uji F (uji simultan)
Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi
terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
Ho = perspektif finansial dan perspektif customer tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi.
Ha= perspektif finansial dan perspektif customer berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP
Jelutung Kota Jambi.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
atau ditolak.
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
c. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
persentase perubahan atau variasi dari variabel dependen biasa dijelaskan
oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui
nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan kebaikan dari model regresi
dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi akan semakin baik kemampuan variab