Upload
vuongtu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP
KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI
RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Diajukan Oleh:
ANIK PRATIWI
NIM: A520100207
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 - Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirohmanirrohim,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Anik Pratiwi
NIM : A 520 100 207
Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Anak Usia Dini
Jenis : Skripsi
Judul : PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP
KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK
PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN
AJARAN 2013/2014
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah
saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa
perlu memintan ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 19 Maret 2014
Yang Menyerahkan
ANIK PRATIWI
A 520 100 207
PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP
KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI
RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
Anik Pratiwi, A 520 100 207, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,
64 halaman
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode bermain pantomim
terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Pertiwi Randulanang II
Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Subyek dalam penelitian ini adalah anak
kelompok B TK Pertiwi Randulanang II Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014
yang berjumlah 10 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-posttest
design. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai
kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B yang didapatkan melalui observasi non
partisipan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada
penelitian ini adalah dengan uji paired sample test. Pengujian paired sample test
menghasilkan nilai thitung = -7,180, karena thitung <- ttabel = (-7,180) < -(2,201) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya
menolak Ho yang berarti bahwa ada pengaruh metode bermain pantomim terhadap
kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Pertiwi Randulanang II Jatinom Klaten
Tahun Ajaran 2013/2014.
Kata kunci: kecerdasan kinestetik, metode bermain pantomim
1
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang
anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik
dan non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani
(moral dan spritual), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat, agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007: 88-89).
Perkembangan anak usia dini yang sering kali menjadi perhatian orang tua
adalah salah satunya kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik adalah keahlian
individu dalam mengolah tubuhnya, mengekspresikan gerakan, termasuk di dalamnya
kemampuan mengefektifkan gerakannya dalam melakukan atau membuat sesuatu
(Widyasari, 2010: 60-61). Kecerdasan kinestetik mencakup motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi
sebagian besar bagian tubuh anak. Biasanya motorik kasar memerlukan tenaga karena
dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar, sedangkan motorik halus adalah gerakan
yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan hanya dilakukan oleh
otot-otot kecil. Oleh karena itu, gerakannya tidak terlalu membutuhkan tenaga,
namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat (Sujiono,
2005: 1.11).
Kenyataan menunjukan bahwa pembelajaran di TK Pertiwi Randulanang II
Jatinom Klaten seringkali kurang menarik bagi anak. Ada beberapa hal yang
menyebabkan demikian, diantaranya adalah kurang kreatifnya guru dalam memilih
permainan, kurangnya alat peraga yang dapat digunakan untuk kegiatan fisik motorik
bahkan kurangnya kegiatan fisik motorik anak. Sehingga dalam kegiatan bermain
guru dan anak didik kurang bersemangat. Anak akan cenderung bosan dengan
kegiatan bermain yang dapat merangsang kecerdasan kinestetik anak karena
permainan yang diberikan guru cenderung monoton. Selain anak bosan sering kali
anak tidak mau mengikuti kegiatan bermain yang dibuat guru karena permainan yang
diberikan sudah sering dimainkan. Hal tersebut dapat menyebabkan kecerdasan
kinestetik anak, baik fisik motorik halus maupun motorik kasar anak berkembang
2
kurang maksimal. Di kelompok B dari 10 anak di TK Pertiwi Randulanang II Jatinom
Klaten Tahun Ajaran 2013/2014 hanya ada 4 anak yang mampu melakukan kegiatan
yang sesuai instruksi guru, sedangkan sebagian lainnya masih belum sesuai dengan
instruksi yang diberikan guru dan masih perlu bimbingan guru.
Salah satu permainan yang dapat merangsang kecerdasan kinestetik adalah
bermain pantomim, bermain pantomim adalah pertunjukan kreatif yang didukung
oleh kemauan dan kemampuan untuk menjelmakan peran-peran tertentu tanpa harus
berkata-kata dan menggunakan berbagai gerakan. Dengan bermain pantomim anak
dapat mengeluarkan ide melalui berbagai gerakan yang ingin anak lakukan seperti
berlari, menangkap, menendang, melompat, dan meloncat tanpa mengeluarkan suara.
Dengan bermain pantomim anak secara kreatif menciptakan suatu gerakan, dan anak
memperagakan dengan gerakan yang lebih bervariasi. Bermain pantomim juga dapat
melatih seluruh tubuh anak baik motorik halus dan motorik kasar anak. Selain itu
bermain pantomim dapat melatih keseimbangan, kelincahan, kelenturan, dan
kecepatan anak, dan juga bermain pantomim dapat melatih motorik halus dan motorik
kasar anak seperti bagaimana anak memperagakan saat melompat, berlari,
menendang, menulis, mewarnai, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di atas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode
Bermain Pantomim Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B di TK
Pertiwi Randulanang II Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014”.
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen.
Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu dengan One-Group
Pretest-Posttest Design sebagai desain penelitian.
3
SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah anak-anak kelompok B TK Pertiwi Randulanang II Jatinom
Klaten yang berjumlah 10 anak yang terdiri dari 4 anak perempuan dan 6 anak laki-
laki.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan metode
observasi dan dokumentasi .
INDIKATOR PENCAPAIAN
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini dan keefektifan
penelitian ini, maka dirumuskan indikator pencapaian yang digunakan sebagai acuan
keberhasilan. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini yaitu lebih dari 75% anak
didik dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data Observasi Awal Kecerdasan Kinestetik
Observasi awal kecerdasan kinestetik anak dilakukan pada tanggal 17
Februari sampai 19 Februari 2014. Untuk mengukur kecerdasan kinestetik anak,
diobservasi dengan kegiatan melakukan berbagai kegiatan fisik, meniru perilaku
atau gerakan dengan baik, melakukan berbagai kegiatan dengan menggunakan
anggota tubuh lainnya. Kegiatan tersebut dipilih sesuai dengan indikator yang
digunakan dalam penelitian. Setelah selesai mengobservasi kemudian diberikan
skor kepada masing-masing anak dengan memberikan tanda check list (√) pada
pedoman observasi sesuai dengan perkembangan anak.
Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan
datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B
TK Pertiwi Randulanang II Jatinom Klaten usia 5-6 tahun sebelum eksperimen
4
adalah 93 dengan nilai rata-rata 9,30, nilai tertinggi 12, nilai terendah 7, dan
standar deviasi 1,49.
2. Deskripsi Data Observasi Akhir Ketrampilan Bicara Anak Setelah Eksperimen
Setelah dilakukan eksperimen dengan metode bermain pantomim kemudian
dilakukan observasi akhir pada tanggal 27 Februari sampai 1 Maret 2014 untuk
mengetahui kecerdasan kinestetik anak setelah eksperimen. Observasi akhir
dilakukan dengan memberikan kegiatan dengan melakukan berbagai kegiatan
fisik, meniru perilaku atau gerakan dengan baik, melakukan berbagai kegiatan
dengan menggunakan anggota tubuh lainnya. Dari kegiatan yang dilaksanakan
tersebut peneliti mengobservasi kecerdasan kinestetik anak setelah eksperimen
dengan metode bermain pantomim. Setelah selesai mengobservasi kemudian
diberikan skor dengan memberikan tanda check list (√) pada pedoman observasi
kepada masing-masing anak sesuai dengan perkembangan anak.
Dari hasil observasi akhir yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan
datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor kecerdasan kinestetik anak kelompok B TK
Pertiwi Randulanang II usia 5-6 tahun setelah melakukan eksperimen dengan
metode bermain pantomim adalah 131 dengan nilai rata-rata 13,10, nilai tertinggi
15, nilai terendah 11, dan standar deviasi 1,22.
3. Pengkategorian Kemampuan Anak Mengenal Bilangan Sebelum dan Setelah
Diberikan Eksperimen
Kecerdasan kinestetik anak sebelum dan setelah dilakukan eksperimen
yang telah dianalisis, kemudian dibuat kesimpulan yang berlaku umum yaitu
dengan pengkategorian.
Skor kecerdasan kinestetik anak sebelum dan setelah eksperimen dibagi
berdasarkan belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan,
berkembang sangat baik.
5
4. Pengujian Persyaratan Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal.
Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara
membandingkan p-value dengan taraf signifikasi ( ) sebesar 0,05. Jika p-
value >0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam asumsi kenormalan
regresi, uji normalitas dilaksanakan terhadap data kecerdasan kinestetik anak
pada periode sebelum dan sesudah diberikan eksperimen dengan metode
bermain pantomim.
5. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Hasil analisis data menggunakan T-test diperoleh hasil thitung = -7,180 dan
ttabel= 2,201 karena thitung <-ttabel = -7,180<-2,201 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh
metode bermain pantomim terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B TK
Pertiwi Randulanang II Jatinom Klaten diterima kebenarannya. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa kecerdasan kinestetik anak setelah dilakukan eksperimen
lebih berkembang optimal daripada sebelum dilakukan eksperimen menggunakan
metode bermain pantomim.
6. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan T-test maka hasil penelitian
ini diperoleh bahwa thitung < -ttabel = -7,180<-2,201 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan metode bermain
pantomim yang dilakukan oleh guru kepada anak sangat menarik.
6
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode
bermain pantomim berpengaruh terhadap kecerdasan kinestetik anak Kelompok B di
TK Pertiwi Randulanang II Jatinom Tahun Ajaran 2013/2014. Kesimpulan ini
berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil
skor observasi awal kecerdasan kinestetik sebelum dilakukan eksperimen dengan
metode bermain pantomim sebesar 93 dengan rata-rata 9,30, nilai tertinggi 12, nilai
terendah 7, dan standar deviasi 1,49. Hasil observasi akhir kemampuan berhitung
anak setelah eksperimen diperoleh skor 131 dengan rata-rata 13,10, nilai tertinggi 15,
nilai terendah 11, dan standar deviasi 1,22. Dari data tersebut dapat diperoleh thitung =
-7,180, karena thitung < -ttabel = -7,180 < -2,201 dengan probabilitas 0,000 < α = 0,05
maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan metode bermain pantomim berpengaruh
terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B TK Pertiwi Randulanang II Jatinom
Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil
penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru:
a. Guru hendaknya memberikan metode dan media pembelajaran yang bervariasi
sehingga kemampuan fisik motorik anak dapat berkembang secara optimal
b. Guru lebih mencermati perkembangan anak saat kegiataan belajar mengajar
berlangsung
c. Guru hendaknya memberikan stimulus yang berkenaan dengan kecerdasan
kinestetik anak agar mereka dapat mengembangkan perkembangan fisik
motorik secara optimal
d. Guru memberikan bimbingan dan dukungan pada anak agar kecerdasan
berkembang secara optimal
7
e. Dalam menyampaikan pembelajaran sebaiknya guru mampu menciptakan
permainan yang lebih kreatif yang dapat menarik perhatian anak
2. Bagi Orang Tua:
a. Orang tua sebaiknya mendukung adanya kegiatan yang berkaitan dengan
kecerdasan kinestetik/kegiatan fisik
b. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan kinestetik
c. Memberikan stimulus, dukungan dan arahan agar kecerdasan kinestetik anak
berkembang optimal, sebagai tindak lanjut dari sekolah
3. Bagi Kepala Sekolah :
a. Memberikan pengertian kepada orang tua wali murid tentang pentingnya
kecerdasan kinestetik anak terhadap tumbuh kembang anak
b. Menyediakan alat permainan edukatif yang dapat mengembangkan
kecerdasan kinestetik anak
c. Memberikan pengertian kepada orang tua tentang pentingnya kecerdasan
kinestetik anak agar mereka melatih dan mengasah motorik halus dan
motorik kasar anak dirumah
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Autar. 2012. “Pembelajaran Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak”
(online), (http://teater-sendratasik.blogspot.com/2012/01/pembelajaran-
pantomime-anak-usia-dini.html, diakses tanggal 5 November 2013).
Antox. 2012. “Teater Kini Berseri” (online),
(http://www.geschool.net/andininico/blog/post/pantomim, diakses tanggal 5
November 2013).
Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 58 Tahun 2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hamzah, A, Adjib. 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: Rosda Offset.
Hasan, Maimunah. 2010. PAUD. Yogyakarta: Diva Press.
Istadi, Irawati. 2007. Istimewakan Setiap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.
Kasmadi. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muliawan, Jasa, Ungguh. 2009. Manajemen Play group dan Taman Kanak-kanak.
Jogjakarta: Diva Press.
Noorlaila. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2012. Model Pembelajaran PAUD. Jawa Tengah:
Dinas Pendidikan.
Prasetyono, Dwi, Sunar. 2007.Membedah Psikologi Bermain Anak. Jogjakarta:
Think.
9
Siregar, Sofyan. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT
Rajagrafinda Persada.
Solehuddin, M, dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono,Yuliani, Nurani dan Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.
Sujiono,Yuliani, Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Indeks.
Sujiono, Bambang, dkk. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Usia Dini.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suwito, Umar, dkk. 2008. Character Building. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Widiyanto. 2010. SPSS for Windows program. Bandung: Alfabeta.
Widyasari, Choiriyah. 2010. Kreativitas dan Keberbakatan. Surakarta: UMS.
Yuriastien, Effiana, Daisy Prawitasari, dan Ayu Bulan Febry K. D. 2009. Games
Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita. Jakarta: PT Wahyu Media.