157
i PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 KABUPATEN TEBO SKRIPSI ELIZA SISKA NIM. TB. 140440 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ...repository.uinjambi.ac.id/2385/1/TB140440_ELIZA SISKA...(baik pada taraf signifikasi 5% maupun dari taraf 1% artinya 2,02 < 3,972 > 2,69, maka

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

    TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

    PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3

    KABUPATEN TEBO

    SKRIPSI

    ELIZA SISKA

    NIM. TB. 140440

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2019

  • ii

    PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

    TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

    PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3

    KABUPATEN TEBO

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Tadris Biologi

    Oleh:

    ELIZA SISKA

    NIM. TB. 140440

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2019

  • iii

  • iv

  • v

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku :

    Ibunda Zaharah dan Ayahanda Usman

    Karya sederhana ini tercipta melewati rangkaian panjang, ikhtiar, do’a dan air

    mata dari keduanya...

    Sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Sungguh, Allah SWT telah menganugerahkan kedua orang tua yang dengan

    sepenuh hati telah mendedikasikan hidupnya demi pendidikan Anak-anaknya, dan

    semoga mereka selalu diberi umur panjang, serta kesehatan...amin

    Tak terlebih skripsi ini ku persembahkan juga kepada Saudaraku :

    Adikku Muhammad Alvarisi

    Cinta, motivasi dan dekapan hangatnya senantiasa mengilhami laluan hidupku

    semoga Allah SWT membalas semuanya...Amin

  • vi

  • vii

    MOTTO

    ِحيم ْحَمِن الره ِ الره بِْسِم َّللاه

    (27)سورةالنمل : قَاَل َسنَ ْنظُُر َأَصَدْقَت أَْم ُكْنَت ِمَن اْلَكاِذِبيَ Artinya : "Berkata Sulaiman: 'Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk

    orang-orang yang berdusta.". (QS.An-naml :27).1

    KATA PENGANTAR

    1 Anonim, Al-Qur’an terjemahan Yayasan Penerjemah Al-Qur’an, 2006, hal. 279

  • viii

    Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha’Alim

    yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

    skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat serta salam senantiasa penulis

    sampaikan kepada sosok manusia mulia yang telah Allah SWT janjikan syurga

    untuknya, dialah Rasulullah SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

    Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jenjang pendidikan Strata Satu

    Program Studi Tadris Biologi UIN STS Jambi.

    Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak melibatkan

    banyak pihak yang telah memberikan motivasi, bantuan, dukungan, dan masukan

    baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

    penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Bapak Prof.Dr. H. Suai’di Asy’ari, MA, ph.D selaku Rektor UIN STS Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Reny Safita, S,Pt, M.Pd dan Bapak Fery Kurniawan, S.Pd. M.Si selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah

    dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    4. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku dosen pembimbng I dan Ibu Nanda Gusriani, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

    mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

    5. Ibu Elya Pitri, S.Pd.I. M.Pd.I selaku Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo.

    Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

    amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    penulis khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal Alamin.

    Jambi, Mei 2019

    Eliza Siska

    NIM. TB. 140440

    ABSTRAK

  • ix

    Nama

    Program Studi

    Judul

    :

    :

    :

    Eliza Siska

    Tadris Biologi

    Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming Terhadap

    Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam (IPA) Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

    brainstorming terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam (IPA) Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo. Penelitian ini

    merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Exsperiment

    design. Teknik pengambilan sample yang dilakukan dalam penelitian ini cluster

    random sampling Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar

    siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, peneliti

    menemukan bahwa melalui proses interpolasi diperoleh adalah= 3,339 dan lebih

    besar dari ttabel (baik pada taraf signifikasi 5% maupun dari taraf 1% artinya 2,02 <

    3,972 > 2,69, maka Ha (hipotesis alternatife) diterima artinya terdapat pengaruh

    yang signifikan antara metode brainstorming terhadap hasil Belajar IPA terpadu

    Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo.

    Kata Kunci: Brainstorming , hasil belajar siswa

    ABSTRACT

  • x

    Name : Eliza Siska

    Departement : Biology Education

    Title : The Influence of Brainstorming Learning Method on Student

    Learning Outcomes in Natural Science Subjects at Madrasah

    Tsanawiyah 3 of Tebo Regency

    The purpose of this study was to find out whether there was an effect of

    brainstorming learning on student learning outcomes in natural science subjects at

    the Madrasah Tsanawiyah 3 of Tebo Regency. This research is a True

    Experimental Design research using posttest only control group design. The

    sampling technique carried out in this study is cluster random sampling. Data

    collection techniques are carried out by student learning outcomes. Based on the

    results of calculations using the t test, the researchers found that through the

    interpolation process obtained was = 3.339 and greater than t table (both at 5%

    significance level and from 1% level means 2.02 2.69, then Ha

    (hypothesis alternative) accepted means that there is a significant influence

    between brainstorming methods on learning outcomes of integrated science

    students in Madrasah Tsanawiyah 3 of Tebo Regency.

    Keywords: Brainstorming , student learning outcomes

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

    NOTA DINAS ....................................................................................................... iii

    PENGESAHAN .......................................................................................................

    PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... v

    PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

    MOTTO ............................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

    ABSTRAK ............................................................................................................. x

    ABSTRACT .......................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6 C. Batasan Masalah ................................................................................. 6 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 7

    BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN

    HIPOTESIS

    A. Deskripsi Teori ................................................................................... 8 B. Studi Relevan .................................................................................... 16 C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 18 D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 20

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 21 B. Pendekatan dan Desain Penelitian .................................................... 22 C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 23

    1. Populasi ........................................................................................... 2. Teknik pengambilan sampel ...........................................................

    D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 24 E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 28 F. Hipotesis Statistik ............................................................................. 29

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ................................................................................. 39 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 58

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 59 B. Saran ................................................................................................. 60

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN – LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 : Daftar nilai kelas ............................................................................. 4

    Tabel 3.2 : Jumlah populasi ............................................................................. 23

    Tabel 3.3 : Kisi-kisi soal .................................................................................... 24

    Tabel 4.I : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen .......... 30

    Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Pada Kelas Eksperimen .................................. 31

    Tabel 4.3 : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ................. 33

    Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Pada Kelas Kontrol ......................................... 35

    Tabel 4.5 : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen .......... 37

    Table 4.6 : Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X ..................................... 39

    Tabel 4.7 : Mencari Nilai Standar Deviasi ......................................................... 39

    Tabel 4.8 : Tabel Nilai Zi .................................................................................... 40

    Table 4.9 : Tabel Bantu Uji Lilieofers ................................................................ 42

    Tabel 4.10 : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ................. 42

    Table 4.11 : Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y ..................................... 44

    Tabel 4.12 : Mencari Nilai StandarDeviasi .......................................................... 44

    Tabel 4.13 : Tabel Nilai Zi .................................................................................... 45

    Table 4.14 : Tabel Bantu Uji Lilieofers ................................................................ 47

    Table 4.15 : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen .......... 47

    Table 4.16 : Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X ..................................... 49

    Tabel 4.17 : Mencari nilai standar deviasi ............................................................ 49

    Table 4.18 : Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ................. 50

    Table 4.19 : Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y ..................................... 52

    Tabel 4.20 : Mencari Nilai Standar Deviasi ......................................................... 52

    Table 4.21 : Uji Varian Setelah Perlakuan ........................................................... 53

    Table 4.22 : Uji “t” Test hasil belajar IPA pada kelas eksperimen dan kontrol ... 54

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.I : Kerangka Pikir .................................................................................. 20

    Gambar 2.2 : Grafik Histogram kelas eksperimen ................................................ 32

    Gambar 2.3 : Grafik Histogram kelas kontrol ....................................................... 35

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : RPP ................................................................................................ 64

    Lampiran 2 : Soal Sebelum Di Validasi .................................................................... 74

    Lampiran 3 : Kunci jawaban soal sebelum validasi ............................................. 82

    Lampiran 4 : Hasil uji Validitas soal .................................................................... 84

    Lampiran 5 : Hasil Reabilitas soal ........................................................................ 85

    Lampiran 6 : Uji Taraf Kesukaran Soal................................................................ 88

    Lampiran 7 : Hasil uji daya beda soal .................................................................. 90

    Lampiran 8 : Soal sesudah di validasi .................................................................. 92

    Lampiran 9 : Kunci jawaban soal setelah di validasi ........................................... 99

    Lampiran 10 : Hasil Belajar siswa di kelas eksperimen ....................................... 100

    Lampiran 11 : Hasil Belajar siswa di kelas kontrol ............................................. 104

    Lampiran 12 : uji normalitas sampel ...................................................................... 94

    Lampiran 13 : hasil uji Homogenitas sampel ....................................................... 118

    Lampiran 14: Hasil uji “t” Test ............................................................................ 125

    Lampiran 15 : Dokumen Riset ..................................................................................

  • 1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan perlu diadakan inovasi dalam proses pembelajaran untuk

    mengembangkan segala potensi yang dimiliki pelaku pendidikan. IPA adalah

    ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala yang terjadi di alam. Globalisasi

    masa kini sangat memperlukan pengajaran yang menciptakan proses belajar

    mengajar yang aktif menggunakan masalah-masalah nyata yang terdapat

    dilingkungan sekitar. Sehingga pelaku cepat matang karena terbiasa dengan

    masalah-masalah dan mampu memecahkan masalah yang terjadi di alam

    sehingga mampu mempelajari mata pelajaran IPA dengan baik. Inovasi

    pendidikan yang dapat dilakukan yaitu penggunaan metode pembelajaran

    yang tepat dalam tujuan pendidikan nasional sehingga memiliki pengaruh

    terhadap pelaku yang telah melakukan pendidikan. Ketercapaian dalam

    pendidikan masa kini yaitu pembelajaran yang dilakukan memimliki

    berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah sehingga dalam mata

    pelajaran IPA dapat mendorong tercapainya tujuan (Polya dalam Hamiyah

    dan Jauhar, 2014, hlm. 120).

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

    Sistem Pendidikan Nasional, untuk mencapai tujuan pendidikan, maka

    diselenggarakan rangkaian kegiatan kependidikan secara sengaja, terencana,

    terarah, berjenjang dan sistematis melalui pendidikan formal seperti di

    sekolah. Dalam proses pendidikan di sekolah dibutuhkan seorang pendidik

    agar proses pendidikan dapat berjalan dengan tujuan yang diinginkan

    (Depdiknas, 2005, hlm. 8).

    Guru merupakan pihak yang paling banyak berhubungan dengan proses

    mengajar di sekolah. Guru merupakan unsur terpenting dalam proses

    pelaksanaan pembelajaran. Guru sangat menentukan bagi keberhasilan proses

    belajar mengajar dalam sebuah aktivitas pendidikan. “Dalam pengertian

    sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada

  • 2

    anak didik” (Djamarah, 2000, hlm.31). Seperti yang dikemukakan oleh E.

    Mulyasa (2012, hlm. 65), bahwa peran dan fungsi guru sangat berpengaruh

    terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Peran dan fungsi guru tersebut

    antara lain: sebagai pendidik dan pengajar, anggota masyarakat, pemimpin,

    administrator, dan pengelola pembelajaran.

    Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja.

    Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai

    seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan

    tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat

    dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

    berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan

    tugas sebagai agen pembelajaran. Undang-Undang Guru dan Dosen dan

    Peraturan Pemerintah No. 19 (Depdiknas, 2005, hlm. 21) menyatakan

    kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional,

    dan sosial.

    Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

    mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

    menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi

    pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman

    peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara

    substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap

    peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

    belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

    potensi yang dimilikinya. Kompetensi profesional merupakan kemampuan

    yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara

    luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi

    kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi

    materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai

    seorang guru. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik

    sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara

  • 3

    efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

    orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Hamzah B. Uno, 2009,

    hlm. 63)

    Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

    tentang fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pada umumnya pelajaran Ilmu pengetahuan alam (IPA) dianggap sebagai

    pelajaran yang sulit dan tidak menarik. diketahui banyak siswa yang

    beranggapan mata pelajaran IPA sangat membosankan dan harus

    menggunakan pemikiran yang kuat, karena banyak teori-teori yang memang

    harus dipahami, maka muncul kejenuhan siswa dalam belajar IPA. Dengan

    demikian tugas seorang guru dituntut harus menciptakan suasana

    pembelajaran menjadi menyenangkan dan memberikan kombinasi metode-

    metode pembelajaran yang beragam, agar suasana belajar menjadi lebih

    efisien sehinga kejenuhan dan kebosanan siswa dapat teratasi.

    Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Madrasah

    Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo pada Kamis, 4 Januari 2018,

    kenyataan di lapangan proses pembelajaran masih didominasi oleh guru,

    keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih terbatas penerimaan materi

    yang disampaikan dengan metode ceramah. terutama guru kelas VIII di

    sekolah tersebut, dalam mengajarkan materi pembelajaran IPA masih bersifat

    konvensional, sehingga proses pembelajaran menjadi menoton dan membuat

    siswa merasa bosan.

    Pada observasi peneliti selanjutnya, Rabu, 10 Januari 2018 terlihat

    dalam proses pembelajaran IPA di kelas VIII, guru menjelaskan materi yang

    terdapat dalam buku, setelah selesai siswa kemudian diarahkan untuk

    mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat dalam buku, baik soal pilihan

    ganda maupun bentuk isian. Dalam kondisi seperti ini menyebabkan banyak

    siswa cepat merasa bosan dan mengeluh dengan materi pembelajaran IPA.

    Tidak sedikit juga siswa yang merasa mengantuk ketika pembelajaran

    berlangsung. Akibatnya, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran

  • 4

    menjadi menurun sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa

    kelas VIII pada mata pelajaran IPA.

    Berdasarkan observasi selanjutnya pada Rabu, 12 januari 2018 hasil

    belajar siswa Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo

    khususnya kelas VIII, terlihat bahwa banyak nilai siswa yang masih di bawah

    40% nilai ketuntasan minimal (KKM), sedangkan siswa yang nilainya di

    bawah KKM 60%.

    Untuk lebih jelasnya, berikut hasil rata-rata siswa kelas VIII di Madrasah

    Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut :

    Tabel 1.1 Daftar Nilai Kelas VIII MTs Negeri 3 Kabupaten Tebo

    No. Kelas Jumlah

    Siswa

    Nilai Rata-

    Rata Kelas

    KKM Jumlah

    Siswa

    Tuntas

    Jumlah

    Siswa Tidak

    Tuntas

    1. VIII A 28 66,526 70 18 10

    2. VIII B 28 61,895 70 12 16

    Sumber: Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran IPA MTs Negeri 3 Kabupaten Tebo.

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas VIII masih banyak nilai

    hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum.

    Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan kurangnya tingkat pemahaman

    siswa terhadap materi yang diajarakan, hal ini di karenakan pada saat proses

    pembelajaran monoton sebab guru lebih sering menggunakan metode

    ceramah dan sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa, proses

    pembelajaran seperti ini lebih menekankan kepada siswa untuk mengingat

    atau menghafal dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    berfikir kritis, sehingga membuat siswa kurang aktif, bahkan cebdrung pasif

    sehingga siswa merasa cepat jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran

    berlangsung.

    Untuk mencoba mengatasi masalahan yang ada perlu diterapkannya

    metode pembelajaran Brainstorming. Menurut Makarao (2009, hlm. 147)

    Metode Brainstorming atau curah pendapat adalah suatu metode

    pembelajaran melalui penggalian pendapat dari pembelajaran. Sedangkan

  • 5

    menurut Buchari (2009, hlm. 71) metode Brainstorming merupakan

    menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri sendiri

    dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau yang dianggapnya

    benar. Menurut Roestiyah (2001, hlm. 73) Metode pembelajaran

    Brainstorming adalah suatu cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di

    dalam kelas, yaitu melontarkan suatu masalah atau topik ke kelas oleh guru,

    kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar

    sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau

    dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari

    manusia dalam waktu yang singkat.

    Menurut Roestiyah, (2012, hlm. 74) metode pembelajaran

    Brainstorming memiliki beberapa keunggulan yaitu, 1) siswa aktif berpikir

    untuk menyatakan pendapat, 2) siswa dilatih berpikir cepat dan tersusun

    logis, 3) siswa dirangsang untuk selalu siap berpendapat sesuai masalah yang

    diberikan oleh guru, 4) siswa berpartisipasi dalam menerima pelajaran. 5)

    siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau

    dari guru. Hal senada diungkapkan oleh Abdullah (2014, hlm. 204)

    mengatakan bahwa metode brainstorming memberikan kesempatan awal

    untuk semua siswa agar mampu berpendapat sebanyak mungkin untuk

    memberikan tanggapan sehingga terdapat masalah baru atau ide untuk

    menyelesaikan permasalah dengan tidak memperhatikan kualitas ide terlebih

    dahulu. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap semua pendapat yang telah

    dicatatat untuk menentukan pendapat yang lebih baik atau menyeleksi

    pendapat yang sama untuk dilakukan penyeleksian terhadap pendapat yang

    sama baik atau yang salah tidak digunakan.

    Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka peneliti memilih metode

    pembelajaran Brainstorming karena metode pembelajaran Brainstorming

    dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah

    dengan cara melontarkan masalah kepada siswa dan mengajak siswa ke

    masalah tersebut sehingga siswa terlibat daya pikir, ide, gagasan bahkan

    tanggapan yang terjadi secara spontan dan akan memunculkan permasalahan

  • 6

    baru lainnya, dan seluruh masukan siswa tidak boleh di bantah sekalipun ide

    tersebut tidak berkenaan dengan masalah yang dibahas. Sehingga siswa yang

    kurang aktif dapat terlibat dengan adanya siswa lain yang berani berkomentar,

    bertanya, menyampaikan ide, atau membuat masalah baru yang menjadikan

    pembelajaran menjadi efektif dan bermakna.

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

    peneliti telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode

    Pembelajaran Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata

    Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Madrasah Tsanawiyah

    Negeri 3 Kabupaten Tebo”

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

    terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

    1. Kegiatan pembelajaran berlangsung monoton guru menyampaikan materi

    dengan metode ceramah, dimana dalam kegiatan belajar mengajar siswa

    cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.

    2. Masih rendahnya nilai hasil belajar siswa.

    3. Guru mata pelajaran kurang bervariasi menggunakan media pembelajaran

    pada saat proses pembelajaran.

    C. Batasan Masalah

    Merujuk pada identifikasi masalah dan agar penelitian ini lebih terarah,

    perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

    adalah :

    1. Objek dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 3

    Kabupaten Tebo.

    2. Metode yang digunakan adalah metode Brainstroming

    3. Materi pelajaran yang diteliti dalam penelitian ini adalah pada pokok

    bahasan Sistem Pencernaan pada Manusia.

    4. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VIII

    5. Ranah hasil belajar yang difokuskan pada ranah kognitif

  • 7

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang

    telah dikemukakan diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

    “Apakah metode Pembelajaran Brainstrorming berpengaruh signifikan

    Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo?”.

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk

    Mengetahui Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming berpenaruh

    signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam (IPA) Madarsah Tsanawiyah Negeri 3 kabupaten Tebo.

    2. Kegunaan Penelitian

    a. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar

    siswa melalui metode Brainstroming dan sebagai alternatif untuk

    pembelajaran selanjutnya.

    b. Meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran sehingga

    berinovasi serta professional

    c. Sebagai kontribusi bagi sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran di

    sekolah agar meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut.

    d. Bahan referensi bagi pihak yang bermaksud melakukan penelitian

    lebih lanjut.

    e. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi pendidikan khususnya

    adalah guru.

    f. Guna melengkapi salah satu syarat untuk memenuhi Sarjana Strata

    satu (S1) Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan

    Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

  • 9

    9

    BAB II

    LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

    A. Landasan Teori

    1. Belajar Dan Pembelajaran

    a. Definisi Belajar

    Menurut Slameto (2010, hlm. 2) Belajar adalah suatu proses usaha

    yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

    laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar adalah orang memperoleh

    kecakapan, keterampilan, dan sikap (Yamin, 2012, hlm. 96). Belajar

    adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman

    (Hamalik, 2013, hlm. 36). Sedangkan menurut Sardiman (2014, hlm. 21)

    belajar adalah berubah. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti

    rusaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membewa suatu

    perubahan pada individu-individu yang belajar.

    Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas belajar adalah suatu proses

    usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan, akan membawa suatu

    perubahan pada individu-individu yang belajar.

    b. Definisi Pembelajaran

    Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

    unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang

    saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2013, hlm.

    57). Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam

    pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih,

    menerapkan, mengembangkan, metode untuk mencapai hasil pengajaran

    yang di inginkan (Hamzah B. Uno, 2006, hlm. 02). Pembelajaran

    merupakan totalitas aktivitas belajar mengajar yang dia awali dengan

    perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi (Ahmad Rohali, 2010, hlm. 85).

  • 10

    Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas pembelajaran adalah suatu

    kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

    fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

    tujuan pembelajaran yang dilakukan secara totalitas aktivitas belajar

    mengajar yang dia awali dengan perencanaan dan diakhiri dengan

    evaluasi.

    2. Metode Pembelajaran Brainstorming

    a. Definisi Metode Pembelajaran

    Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui

    dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metoda artinya suatu jalan

    yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. (Uhbiyati, 2012, hlm. 99)

    Menurut Ahmad Tafsir metode ialah istilah yang digunakan untuk

    mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat dalam

    melakukan sesuatu”. Ungkapan yang “paling tepat dan cepat” itulah yang

    membedakan method dengan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa

    Inggris.(Tafsir, 2008, hlm. 9). Karena metode berarti cara yang paling

    tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode selalu merupakan

    hasil eksperimen.

    Metode pembelajaran adalah cara melakukan atau menyajikan,

    menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada

    siswa untuk mencapai tujuan tertentu. (Yamin, 2008, hlm. 138).

    Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    metode adalah suatu cara yang tepat dan cepat dalam suatu cara yang

    efektif dan efisien. Pengajaran yang efektif yatu pengajaran yang dapat

    dipahami murid secara sempurna. Pengajaran yang tepat ialah pengajaran

    yang berfungsi pada murid. Pengajaran yang cepat yaitu pengajaran yang

    tidak memerlukan waktu yang lama. Semua pengajaran ini sangat penting

    diterapkan guna mencapai tujuan pembelajaran.

    b. Definisi Metode Pembelajaran Brainstorming

  • 11

    Metode Brainstorming atau sumbang saran adalah suatu teknik atau

    cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas”. Ialah dengan

    melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab

    atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah

    tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula

    sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekolompok manusia

    dalam waktu yang sangat singkat (Roestiyah, 2012, hlm. 73-74).

    ”Brainstorming atau curah pendapat adalah suatu metode

    pembelajaran melalui penggalian pendapat dari pembelajar”(Makarao,

    2009, hlm. 147). ”Brainstorming merupakan menghargai pendapat orang

    lain, menumbuhkan rasa percaya diri sendiri dalam mengembangkan ide-

    ide yang ditemukan atau yang dianggapnya benar (Buchari, 2009, hlm. 71)

    Metode Brainstorming adalah metode yang merangsang berpikir dan

    menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan

    oleh siswa”. Akan tetapi guru dapat menggambarkan bahwa yang diminta

    adalah buah pikiran dengan alasan-alasan yang rasional (Yamin, 2002

    hlm. 74).

    Menurut Abdullah (2014, hlm. 104) beberapa aturan yang harus

    diperhatikan pada metode Brainstorming adalah:

    a. Kebebasan dalam memberikan gagasan

    Anak tidak perlu merasa ragu-ragu untuk mengeluarkan gagasan apa

    pun, yang aneh atau yang lain dari yang lain. Ia pun tidak perlu merasa

    terikat pada apa yang sudah berlaku sampai sekarang, pada kebiasaan-

    kebiasaan yang lama.

    b. Penekanan pada kuantitas

    Pada Metode Brainstorming diinginkan gagasan-gagasan sebanyak

    mungkin, karena dengan makin banyaknya gagasan makin besar pula

    kemungkinan bahwa di antara gagasan-gagasan tersebut ada yang sangat

    baik dan orisinil.

    c. Kritik ditangguhkan

    Selama tahap pengungkapan gagasan, kritik baik oleh anggota maupun

  • 12

    oleh ketua tidak boleh dibenarkan. Kritik baru dapat dikemukakan setelah

    tahap pencetusan gagasan selesai. Sesudah tahap ini ada tahap penilaian

    gagasan, di mana semua gagasan yang telah dicatat ditinjau satu per satu

    kemudian dipilih gagasan-gagasan yang terbaik.

    d. Kombinasi dan peningkatan gagasan

    Siswa dapat menambahkan atau meneruskan gagasan-gagasan yang

    sebelumnya telah diungkapkan oleh siswa lain. Beberapa gagasan dapat

    digabung menjadi satu gagasan yang lebih baik.

    e. Mengulang gagasan

    Mengulang gagasan yang tampaknya sama tidak menjadi soal, karena

    dalam kenyataan mungkin gagasan-gagasan tersebut agak berbeda.

    Teguran bahwa gagasan itu sudah disampaikan sebelumnya akan

    menghambat spontanitas siswa dalam mengungkapkan gagasan. Lagi pula

    apabila memang ada gagasan-gagasan yang sama, pada tahap penilaian

    gagasan tersebut dapat dikeluarkan.

    Dari berbagai pendapat para ahli mengenai brainstorming, maka penulis

    dapat menyimpulkan bahwa brainstorming atau curah gagasan adalah

    pemberian materi pelajaran dengan memperoleh pendapat atau ide-ide dari

    siswa dengan bebas tanpa seleksi yang akan menunjang daya pikir kreatifnya

    dan akan lebih memperkaya pengalaman siswa, dalam hal ini dapat

    menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhasil, siswa tidak

    hanya akan saling melengkapi gagasan-gagasan yang timbul, tetapi juga akan

    saling mengisi.

    c. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming

    Langkah-langkah Metode Brainstroming dalam pembelajaran

    Menurut

    1) Tahap pemberian informasi dan motivasi (orientasi)

    Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakang materi

    yang akan disampaikan dan mengajak siswa aktif untuk menyumbangkan

    gagasan berdasarkan pemikiran mereka.

    2) Tahap identifikasi (analisis)

  • 13

    Siswa diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak

    banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik.

    Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta

    penjelasan. Hal ini dilakukan supaya kreatifitas siswa tidak terhambat.

    3) Tahap klasifikasi (sintesis)

    Semua saran dan masukan peserta didik ditulis. Langkah selanjutnya

    mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh

    kelompok. Kriteria klasifikasi dapat bersumber dari faktor-faktor lain.

    4) Tahap verifikasi kelompok

    secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah

    diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan

    permasalahan yang disajikan. Apabila terdapat sumbang saran yang sama

    diambil salah satu dan sumbang saran yang tidak relevan dapat dicoret.

    Kepada pemberi sumbang saran dapat diminta argumentasinya.

    5) Tahap konklusi (penyepakatan)

    Guru atau pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba

    menyimpulkan butir- butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui.

    Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan

    masalah yang dianggap paling tepat.

    d. Keunggulan dan Kekurangan Metode Brainstorming

    1) Keunggulan Metode Brainstorming

    Keunggulan metode brainstorming menurut (Roestiyah, 2012,

    hlm.74) sebagai berikut :

    a) siswa aktif berpikir untuk menyatakan pendapat.

    b) siswa dilatih berpikir cepat dan tersusun logis.

    c) siswa dirangsang untuk selalu siap berpendapat sesuai masalah

    yang diberikan oleh guru.

    d) siswa berpartisipasi dalam menerima pelajaran.

    e) siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang

    pandai atau dari guru.

    f) terjadi persaingan yang sehat.

  • 14

    g) siswa merasa bebas dan gembira, dan Suasana demokrasi dan

    disiplin dapat ditumbuhkan.

    2) Kekurangan Metode Brainstorming

    Adapun kekurangan dari metode brainstorming yang perlu diatasi

    yaitu Roestiyah, 2012, hlm. 76).

    a) guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk

    berpikir dengan baik.

    b) anak anak yang kurang selalu ketinggalan.

    c) kadang-kadang berbicara hanya dimonopoli oleh anak yang pandai

    saja.

    d) guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan

    kesimpulan.

    e) siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah.

    f) tidak menjamin pemecahan masalah, dan masalah dapat

    berkembang kearah yang tidak diharapkan.

    3. Hasil Belajar

    a. Definisi Hasil Belajar

    Menurut Hamalik (2006, hlm. 3) hasil belajar adalah apabila seseorang

    telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut,

    misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

    Pendapat yang sama yang dikemukakan oleh Daryanto (2007, hlm. 3) evauasi

    adalah suatu proses terus menerus sehingga di daam proses kegiatannya

    dimungkinkan untuk merevisi apabila dirasakan adanya sesuatu kesalahan.

    Sedangkan Menurut Sanjaya (2010, hlm.13) Hasil belajar adalah pencapaian

    dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang

    direncanakanPembelajaran. Sedangkan Pendapat yang sama yang

    dikemukakan oleh Hamalik (1994, hlm. 159) Evaluasi hasil belajar adalah

    keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi),

    pengolahan penafsiran dan pertimbangan siswa setelah melakukan kegiatan

    belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan prestasi belajar

    itu merupakan indikator adanya dan drajat perubahan tingkah laku siswa.

  • 15

    Fungsi evaluasi hasil belajar

    1) Untuk diagnostik

    2) Untuk seleksi

    3) Untuk kenaikan kelas

    4) Untuk penempatan.

    Tujuan-tujuan evaluasi hasil belajar

    1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

    tujuan-tujan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.

    2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina

    kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut.

    3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui

    kemampuan siswa

    4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

    mendorong motovasi belajar siswa dengan mengenal kemampuan

    dirinya dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.

    5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa.

    6) Memberikan informasi yang dapat membimbing siswa memilih

    sekolah.

    Dari Defenisi-defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses

    pembelajaran yang berupa perubahan tingkah laku, perubahan dari tidak

    tahu menjadi tahu, serta perubahan dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil

    belajar merupakan dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dan

    memahami sesuatu materi pembelajaran.

    b. Aspek-Aspek Hasil Belajar

    Menurut taksonomi Benyamin S. Bloom proses penilaian melewati

    beberapa aspek yaitu:

    1) Ranah Kognitif

    Menurut Uno, (2006, hlm. 35-39) Kawasan ranah kognitif adalah

    kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses

  • 16

    mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih

    tinggi yakni evaluasi dan dijelaskan sebagai berikut.

    a) Tingkat pengetahuan (Knowledge)

    Tingkat pengetahuan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

    mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah

    diterimanya.

    b) Tingkat pemahaman (Comprehension)

    Tingkat pemahaman diartikan sebagai kemampuan sesorang dalam

    menafsirkan dan menterjemahkan sesuatu dengan caranya sendiri

    tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.

    c) Tingkat penerapan (Application)

    Tingkat penerapan diartikan sebagai kemampuan sesorang dalam

    mengaplikasikan atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi

    yang baru.

    d) Tingkat analisis

    Tingkat analisis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

    menggunakan pengetahuan memecahkan berbagai masalah yang

    timbul dalam kehidupan sehari-hari

    e) Tingkat sintesis

    Tingkat sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

    mengkaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur-unsur

    pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang menyeluruh.

    f) Tingkat evaluasi

    Tingkat evaluasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

    membentuk perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria

    atau pengetahuan yang dimilikinya.

    2) Ranah Afektif

    Menurut Uno, (2006, hlm. 35-39) ranah afektif adalah suatu domain

    yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan)

    dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan pada ranah afektif ini ada lima

    yaitu.

  • 17

    a) Kemauan menerima

    Merupakan suatu keinginan untuk memperhatikan suatu gejala

    tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengarkan musik atau

    bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda

    b) Kemauan menanggapi

    Pada jenjang ini peserta didik dilibatkan secara puas dalam suatu objek

    tertentu, penomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencari-cari

    dan menambah Kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat

    didalamnya.

    c) Berkeyakinan

    Berkeyakinan berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai

    tertentu pada diri individu.

    d) Penerapan karya

    Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai

    sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai

    yang lebih tinggi.

    e) Ketekunan dan ketelitian

    Ketekunan dan ketelitian merupakan tingkatan afeksi tang tertinggi.

    Pada tarap ini individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu

    menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang

    dipegangnya.

    3) Ranah Psikomotorik

    Menurut Uno, (2006, hlm. 35-39) Kawasan psikomotorik mencakup

    tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual

    atau motorik. Urutan tingkatan pada ranah psikomotor dari yang paling

    sederhana hingga ke paling kompleks adalah.

    a) Persepsi

    Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan

    kegiatan.

    b) Kesiapan

    Kesiapan berkenaan dengan kegiatan melakukan sesuatu kegiatan.

  • 18

    c) Mekanisme

    Mekanisme berkenaan dengan penampilan rerpons yang sudah

    dipelajari dan menjadi kebiasaan.

    d) Respons terbimbing

    Seperti meniru, atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang

    diperintahkan atau ditujukkan oleh orang lain.

    e) Kemahiran

    Penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh

    f) Adaptasi

    Berkenaan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada

    individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi (membuat

    perubahan) pada pola gerakan sesuai dengan kondisi dan situasi

    tertentu.

    g) Organisasi

    Menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan

    dengan situasi atau masalah tertentu (Uno, 2006, hlm. 35-39).

    B. Penelitian Yang Relevan

    Untuk menguatkan alasan penelitian ini dilakukan maka penulis

    memaparkan hasil penelitian terdahulu sebagai penelitian yang relevan dengan

    penelitian adalah:

  • 19

    No Nama Peneliti dan Judul Yang

    diteliti Persamaan Perbedaan

    1 2 3 4

    1.

    Citra Yolatia (2016), dengan judul

    “Pengaruh Penggunaan Metode

    Brainstroming Terhadap Hasil

    Belajar Siswa Pada Materi

    Keanekaragaman Hayati Kelas X Di

    MAN 1 Meulabo”

    a. Metode yang digunakan

    Brainstroming.

    b. Desaian yang digunakan

    berupa post test.

    c. Data peneliti menggunakan uji

    normalitas dan homogenitas.

    a. tempat penelitian

    berbeda.

    b. Perhitungan analisis

    data berbeda.

    c. Materinya berbeda

    1 2 3 4

    2.

    Dani Frengki Sumanjutak (2015),

    Dengan “Pengararuh Metode

    Pembelajaran Brainstroming Dengan

    Menggunakan Media Menggunakan

    Media Visual Terhadap Hasil Belajar

    Sejarah

    a. Teknik analisis data uji T test

    b. Ranah hasil belajar yang

    difokuskan pada ranah

    kognitif

    c. Metode yang digunakan

    Brainstroming.

    a. tempat penelitian

    berbeda.

    b. Materinya berbeda

    3.

    Dwi utami (2015) yang berjudul

    “Pengaruh Metode Brainstorming

    Terhadap Kemampuan Berpikir

    Kritis Pada Pembelajaran IPA Di

    Sekolah Dasar

    a. Metode yang digunakan

    Brainstroming.

    b. Teknik analisis data uji T

    test.

    a. tempat penelitian

    berbeda.

    b. Materinya berbeda.

    C. Kerangka Pikir

    Tingkat pengetahuan Proses belajar biologi akan menjadi efektif apabila

    bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan yang akan dicapai dan

    dihubungkan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Pembelajaran biologi,

    pada saat proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa

    kurang termotivasi dalam belajar. Sebab pada saat pemberian materi seringkali

  • 20

    guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah, dengan kondisi seperti

    itu menjadikan siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan

    pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan kondisi seperti ini maka

    akan dampak kepada rendahnya hasil belajar siswa.

    Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, harus memperhatikan

    beberapa faktor yang mempengaruhinya. Mata pelajaran biologi memiliki

    tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Karena siswa dituntut memiliki

    pemahaman konsep yang baik. Karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi

    pada pelajaran ini, proses belajar yang diberikan kepada siswa yaitu proses

    yang tidak hanya mendidik siswa dari segi kognitif saja, tetapi juga harus

    memperhatikan kondisi siswa lainnya, seperti tingkat kenyamanan siswa

    dalam memperoleh materi. Materi yang cukup sulit jika perlakuan yang

    diberikan kepada guru hanya perlakuan bersifat satu arah saja, maka siswa

    akan kurang tertarik pada materi yang disampaikan.Oleh sebab itu,metode

    pembelajaran Brainstroming yang dapat menciptakan agar siswa dapat aktif

    berfikir, berfikir cepat untuk menyatakan pendapat dan berpartisipasi dalam

    menerima materi.

    Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

    kontrol. Kelas eksperimen pada setiap pertemuan pembelajaran akan

    menggunakan metode pembelajaran Brainstorming, sedangkan kelas kontrol

    pada setiap proses pembelajaran tidak digunakan metode pembelajaran

    Brainstorming yang kemudian hasil evaluasinya akan analisis dan diambil

    kesimpulan. Untuk lebih jelas Kerangka berfikir dapat dilihat gambar 2.2

    dibawah ini:

  • 21

    Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir

    D. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan kerangka teori di atas penulis dapat merumuskan hipotesis

    penelitian sebagai berikut :

    Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Metode pembelajaran

    Brainstorming terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam (IPA) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3

    Kabupaten Tebo.

    Ho: Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Metode

    konvensional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    Proses

    pembelajaran

    1. siswa aktif berpikir untuk menyatakan pendapat.

    2. siswa dilatih berpikir cepat dan tersusun logis.

    3. siswa berpartisipasi dalam menerima pelajaran.

    Metode pembelajaran

    Brainstorming

    1. Siswa kurang termotivasi dalam belajar

    2. Siswa kurang memperhatikan materi pembelajaran yang

    sedang disampaikan guru

    Metode ceramah

    Hasil Belajar

    Kelas Kontrol

    Kelas Eksperimen

    Hasil Belajar

  • 22

    IlmuPengetahuan Alam (IPA) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3

    Kabupaten Tebo.

  • 23

    23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri

    3 Kabupaten Tebo. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada 14 Mei sampai 14

    Juli Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018.

    B. Pendekatan Dan Desain Penelitian

    1. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode

    penelitian yang digunakan metode Quasi Exsperiment. Pendekatan ini

    dilakukan dengan tujuan untuk mencari pengaruh antara dua variabel yaitu

    metode pembelajaran Brainstorming dan hasil belajar siswa. Dengan tujuan

    untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran

    Brainstorming terhadap hasil belajar siswa.

    2. Desain Penelitian

    Desain Penelitian ini adalah dengan desain Post-test only control

    design. Yaitu setelah Proses Pembelajaran dilakukan evaluasi hasil belajar

    dengan soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal pada sub poko materi sistem

    pencernaan pada manusia.

    Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah

    berikut:

    i

    Keterangan:

    X : Perlakuan dengan Metode Pembalajaran Brainstorming

    O2 ≠ O4 : Hasil Belajar siswa

    R : Secara Random (Sugiyono, 2013, hlm. 76).

    R X O2 = Kelas Ekperimen

    R X O4 = Kelas Kontrol

  • 24

    C. Populasi dan Tekhnik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Madrasah

    Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo yang berjumlah 100 siswa yang terdiri

    dari 3 kelas belajar. Untuk lebih jelas, perhatikan pada Tabel 3.1 sebagai

    berikut.

    Tabel 3.2 Jumlah Populasi Berdasarkan Jenis Kelamin

    No

    Kelas

    Jenis kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    1. Kelas VIII A 12 16 28

    2. Kelas VIII B 11 17 28

    Jumlah 23 33 56

    Sumber:Dokumentasi MTs Negeri Kabupaten Tebo (20/03/2018).

    2. Teknik Pengambilan Sampel

    Menurut Iskandar (2008, hal. 69) Sampel adalah sebagian dari

    populasi yang diambil secara respresentatif atau mewakili populasi yang

    bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Sampel merupakan elemen yang

    jumlahnya lebih sedikit dari jumlah elemen populasi. Teknik pengambilan

    sampel dalam penelitian ini diambil dengan mengunakan Total Sampling,

    penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan undian.

    Dimana peneliti menggunakan kartu yang masing-masing kartu ditulisan kelas

    VIII A dan VIII B, setelah itu peneliti memasukkan kartu kedalam botol, dan

    kocok kartu yang pertama kali keluar maka dianggap sebagai kelas

    eksperimen atau kelas yang akan di gunakan metode pembelajaran

    Brainstorming saat proses pembelajaran, sedangkan kartu yang terakhir keluar

    maka di tetapkan sebagai kelas kontrol atau kelas yang diterapkan metode

    konvensional.

  • 25

    D. Instrumen Penelitian

    Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

    atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang

    sudah ditentukan (Arikunto, 2006, hlm. 52).

    Tes yang digunakan dalam penelitian dalam bentuk soal pilihan ganda

    pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi pokok

    bahasan sistem pencernaan pada manusia setelah mendapat perlakuan yang

    berbeda, baik dikelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

    Sedangkan kelas uji coba soal, dilaksanakan pada kelas IX A, karena

    di sekolah MTs Negeri 3 Kabupaten Tebo siswa kelas VIII hanya terdapat dua

    kelas, maka dari itu peneliti memilih kelas IX A karena peneliti mengganggap

    bahwa kelas tersebut telah mempelajari materi sistem pencernaan pada

    manusia yang akan peneliti gunakan sebagai materi dalam proses penelitian.

    Sebelum soal di uji cobakan soal telah di validator oleh Ibu Reny Safita, S.Pt,

    M.Pd sebagai dosen validator instrumen.

    1. Kisi-kisi Instrumen

    Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru memberikan tugas atau

    tes, berupa ulangan harian, tugas rumah dan ujian akhir. Kisi-kisi

    instrumen dalam penelitian ini berjumlah 50 soal pilihan ganda. Untuk

    lebih jelas perhatikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

  • 26

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal

    Kompetensi

    Dasar Materi

    Pokok Indikator

    Aspek Kognitif

    C1 C2 C3

    Mendeskripsikan

    sistem pencernaan

    pada manusia dan

    dan hubungannya

    dengan kesehatan

    Sistem

    pencernaan

    pada manusia

    1. Mendeskripsikan jenis makanan

    berdasarkan

    kandungan zat

    yang ada di

    dalamnya

    1,2,3,4

    ,5,6,

    25,26,

    27

    2. Menjelaskan organ-organ

    penyususn

    sistem

    pencernaan

    makanan pada

    manusia

    7,8,10,

    23,24

    9 ,21 22

    3. Membedakan antara saluran

    pencernaan dan

    kelenjar

    pencernaan

    sebagai

    penyusun sistem

    pencernaan pada

    manusia

    11,12,

    13,14

    15,27 28,2

    9

    4. Menyebutkan contoh kelainan

    dan penyakit

    pada sistem

    pencernaan yang

    biasa dijumpai

    dalam

    kehidupan

    sehari-hari dan

    upaya

    mengatasinya

    16,17,

    18

    19 20,3

    0

    Jumlah 20 5 5

  • 27

    2. Kalibrasi Instrumen

    Dari hasil uji coba dilakukan analisis soal. Analisis soal antara lain

    bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, cukup dan yang

    jelek. Dengan analisis butir-butir angket dapat memperoleh informasi tentang

    kejelekan sebuah soal dan “petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Analisis

    validasi oleh ahli yang dimaksud adalah :

    a. Uji Validitas

    Menurut Arikunto (2006, hal.168) validitas adalah suatu ukuran

    yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

    instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

    tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

    rendah.

    Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini, penelitian

    menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

    R11=𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)

    √⦋𝑁∑𝑥2−(∑𝑥)²⦌⦋𝑁∑𝑦2−(∑𝑦)²⦌ (Arikunto. 2006, hlm. 170)

    Keterangan:

    r = Koefesien korelasi person

    ∑xy = Jumlah skor kali skor x dan y

    ∑x = Jumlah skor x

    ∑y = Jumlah skor y

    ∑x2 = Jumlah kuadrat x

    ∑y2 = Jumlah kuadrat y

    N = Jumlah responden

    b. Uji Reliabilitas Soal

    Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) Reliabilitas menunjuk pada

    satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

    digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

    baik. Untuk menentukan indeks reliabilitas tes digunakan rumus Sperman

    Brown yaitu:

  • 28

    r11=2𝑟𝑏

    1+𝑟𝑏 (Sugiyono, 2015, hlm. 131)

    Keterangan:

    r11= reliabilitas instrument

    rb = korelasi product moment

    c. Indeks Kesukaran Atau Proporsi (P)

    Menurut Arikunto (2006, hlm. 179) Angka indeks kesukaran item

    dapat diperoleh dengan rumus :

    P =𝐵

    𝐽𝑆

    Keterangan :

    P = indeks kesukaran

    B = banyaknya siswayang menjawab soal dengan betul

    JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

    Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering

    diklasifikasikan sebagai berikut :

    1) Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar

    2) Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang

    3) Soal dengan P 0.70-1,00 adalah soal mudah

    d. Daya Pembeda (DP)

    Menurut Arikunto (2010, hlm. 385) Daya pembeda adalah

    kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang

    berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

    Rumus yang digunakan adalah:

    D =𝐵𝐴

    𝐽𝐴 –

    𝐵𝐵

    𝐽𝐵 = 𝑃𝐴- 𝑃𝐵

    Keterangan :

    D= Diskriminatory power (angka indeks diskriminasi item)

    𝐽𝐴= Banyaknya peserta kelompok atas

    𝐽𝐵= Banyaknya peserta kelompok bawah

    𝐵𝐴=Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

    benar

  • 29

    𝐵𝐵=Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

    benar

    𝑃𝐴= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

    𝑃𝐵= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

    Menurut Arikunto lebih lanjut butir–butir soal yang baik adalah

    soal yang mempunyai data pembeda 0,4 sampai 0,7 dan Arikunto

    mengklarifikasikan daya pembeda sebagai berikut :

    D = 0,00 – 0,20 : Jelek

    D = 0,20 – 0,40 : Cukup

    D = 0,40 – 0,70 : Baik

    D = 0,70 – 1,00 : Baik sekali

    E. Teknik Analisis Data

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel terdistribusi

    normal atau tidak, uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors

    karena sampel dalam peneitian ini adalah sampel kecil yang kurang dari 30

    orang.

    L0 ( hitung) = ( ) ( )i iF Z S Z−

    Keterangan:

    ( )o hitungL = Statistik uji metode liliefors

    ( )iF Z = Nilai Z tabel

    ( )iS Z = Frekuensi kumulatif nyata

    Klasifikasi Uji Normalitas :

    Jika tabelLo L berarti hasil belajar berdistribusi normal.

    Jika tabelLo L berarti hasil belajar berdistribusi tidak normal.

    Dengan taraf nyata 0,05 = (Sudjana, 2005, hlm. 466)

    2. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel

    mempunyai varian yang homogenitas atau tidak. Uji homogen menggunakan

    varians besar dan varian kecil.

    Fhitung =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

    𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

  • 30

    Bandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel dengan nilai α = 0.05 derajat

    kebebasan (db) = n – 1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

    Jika fhitung ≥ f tabel,tidak homogen

    Jika fhitung≤ f tabel, homogen (Sugiyono,2013, hlm. 199).

    3. Uji “t” tes

    Untuk sampel besar yang tidak saling berhubungan, maka untuk

    pengujian hipotesis digunakan uji test t.

    Rumus yang digunakan adalah :

    to =21

    21

    SEm

    M - M

    m−

    Jika to lebih kecil dari pada tt maka hipotesis nihil diterima atau

    disetujui, sebaliknya hipotesis alternative ditolak. Berarti bahwa perbedaan

    antara variabel I dan variabel II itu bukanlah perbedaan yang berarti, atau

    bukan perbedaan yang signifikan (Anas Sudijono, 2011, hal. 314).

    F. Hipotesis Statistik

    Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel maka

    hipotesis statistik digunakan dalam penelitian ini.

    Secara statistik hipotesis di nyatakan sebagai berikut

    Ha :𝜌 ≠ 𝑜 Artinya apabila thitung> ttabel, terdapat pengaruh yang signifikan

    setelah di gunakan Motode Brainstrorming tehadap hasil belajar

    siswa.

    Ho :𝜌 = 𝑜 Artinya apabila thitung< ttabel, tidak terdapat pengaruh yang

    signifikan setelah di gunakan Motode Konvensional tehadap hasil

    belajar siswa.

    Keterangan :

    Ha = Hipotesis alternatif

    Ho = Hipotesis nihil

    𝜌 = Motode Brainstrorming

    o = Hasil Belajar

  • 31

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Proses pembelajaran IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3

    Kabupaten Tebo kelas VIII dilaksanakan 2 kali tatap muka dalam seminggu,

    alokasi waktu 2 x 40 menit setiap tatap muka. Proses pembelajaran tersebut

    berjalan dengan baik. Setelah pembahasan pada materi Sistem pencernaan

    pada manusia berakhir maka peneliti mengadakan tes akhir dalam bentuk soal

    pilihan Ganda dengan 30 pertanyaan yang telah diujicobakan validitasnya,

    soal yang valid adalah 25 Butir soal, sedangkan soal yang tidak valid adalah 5

    butir soal. Lebih jelasnya lihat pada (lampiran 3).

    Sampel yang di gunakan adalah siswa Kelas VIII Madrasah

    Tsanawiyah Negeri 3 Kabupaten Tebo yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas

    VIII A, Kelas VIII B . Kelas VIII A digunakan sebagai eksperimen (proses

    pembelajaran yang dilakukan dengan metode pembelajaran Braisnstorming)

    dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol (proses pembelajaran tidak

    menggunakan metode pembelajaran Braisnstorming). Sedangkan kelas IX A

    yang dijadikan sebagai kelas uji validasi soal.

    1. Skor Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen

    Setelah melakukan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran

    Brainstorming di kelas eksperimen maka didapat nilai hasil belajar IPA

    Terpadu siswa. Nilai Tertinggi 96 Pada saat Proses Pembelajaran dengan

    Metode Brainstroming di kelas Eksperimen sebanyak 2 Orang dan nilai

    terendah sebanyak 3 Orang, Sedangkan proses pembelajaran pada Kelas

    Kontrol didapat nilai hasil belajar tertinggi sebanyak 2 Orang dan nilai

    Terendah sebanyak 3 orang Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada

    (Lampiran 8). Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka dapat di lihat pada

    tabel distribusi frekuensi berikut:

  • 32

    Tabel 4.1: Tabel Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas

    Eksperimen

    No Nama Siswa Kelas Skor Hasil Belajar

    1. A VIII A 64

    2. A VIII A 64

    3. A VIII A 64

    4. AA VIII A 68

    5. AF VIII A 68

    6. AP VIII A 72

    7. AR VIII A 72

    8. BCH VIII A 72

    9. BSF VIII A 72

    10. DR VIII A 72

    11. EJ VIII A 72

    12. H VIII A 76

    13. LQ VIII A 76

    14. MA VIII A 76

    15. MAA VIII A 76

    16. MAS VIII A 76

    17. MAS VIII A 80

    18. MAS VIII A 80

    19. MF VIII A 80

    20. MRS VIII A 80

    21. MR VIII A 80

    22. M VIII A 84

    23. PS VIII A 84

    24. QA VIII A 88

    25. WA VIII A 88

    26. WR VIII A 92

    27. WN VIII A 96

    28. WK VIII A 96

  • 33

    a. Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 96

    Skor terendah = 64

    b. Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 96-64+1

    = 32 + 1

    = 33

    c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    d. Menentukan panjangnya kelas (I)

    I = 𝑅

    𝐾

    = 33

    6

    = 5,5

    = 6 (pembulatan)

    e. Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi skor baku variabel X

    No Kelas Interval F X X1 f Xi fXi2 Fka Fkb

    1. 94 – 99 2 96.5 2 4 8 2 26

    2. 88 – 93 3 90.5 1 3 3 5 26

    3. 82 – 87 2 84.5 0 0 0 7 23

    4. 76 – 81 10 78.5 -1 -10 10 17 21

    5. 70 – 75 6 72.5 -2 -6 12 23 11

    6. 64 – 69 5 66.5 -3 -15 45 28 5

    N=28 ∑fi= -24 ∑fXi2=78

  • 34

    f. Membuat grafik Histogram

    g. Mencari mean X

    Mx = M + i(∑𝑓𝑥¹

    𝑁)

    = 84,5 + 6 (−24

    28)

    = 84,5 + 6 (-0,857)

    = 84,5 – 5,142

    = 79,35

    h. Mencari median

    Mdn =ℓ + (1

    2𝑁−𝐹𝑘𝑏

    𝑓ᵢ) x i

    = 75,5+ (1

    228−11

    2) x 6

    = 75,5 + (14−11

    2) x 6

    = 75,5 + (1,5) x 6

    = 75,5 + 9

    = 84

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    96.5 90.5 84.5 78.5 72.5 66.5

    Fre

    kun

    si

    Nilai Tengah

    Distribusi Frekunsi skor hasil belajar IPA Siswa Pada

    Kelas Eksperimen

  • 35

    i. Mencari modus

    Mo = ℓ + (𝑓𝑘𝑎

    𝑓𝑎+𝑓𝑘𝑏) x i

    = 75,5 + (2

    2+6) x 6

    = 75,5 + 0,25 x 6

    = 75,5 + 1,5

    = 77

    j. Mencari nilai standar deviasi (Sd)

    SD = 𝑖√∑𝑓𝑥¹²

    𝑁− (

    ∑𝑓𝑥¹

    𝑁) ²

    = 6√78

    28− (

    −24

    28) ²

    = 6√2,785 − (−0,857)²

    = 6√2,785-0,734

    = 6√2,051

    = 6 X 1,432

    = 8,592

    2. Skor Hasil Belajar Siswa di Kelas Kontrol

    Setelah melakukan proses pembelajaran tanpa menggunakan metode

    pembelajaran Braisnstorming di kelas kontrol maka di dapat hasil belajar

    IPA Terpadu siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8.

    Berdasarkan nilai yang di peroleh, maka dapat dilihat pada tabel distribusi

    frekuensi berikut:

    Tabel 4.3: Tabel Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol

    No. Nama Siswa Kelas Skor Hasil Belajar

    1. AW VIII B 60

    2. AA VIII B 60

    3. AP VIII B 60

    4. AF VIII B 60

    5. AA VIII B 64

  • 36

    6. AM VIII B 64

    7. ARA VIII B 64

    8. A VIII B 68

    9. DS VIII B 68

    10. F VIII B 68

    11. FS VIII B 68

    12. MJ VIII B 72

    13. N VIII B 72

    14. RA VIII B 72

    15. R VIII B 72

    16. RF VIII B 76

    17. RTP VIII B 76

    18. MPM VIII B 76

    19. MAS VIII B 76

    20. MP VIII B 76

    21. RA VIII B 76

    22. MR VIII B 80

    23. NA VIII B 80

    24. UA VIII B 80

    25. SPW VIII B 84

    26. NS VIII B 84

    27. S VIII B 88

    28. YA VIII B 88

    a. Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 88

    Skor terendah = 60

    b. Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 88 – 60 + 1

    = 28 + 1

    =29

  • 37

    c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    d. Menentukan panjangnya kelas (I)

    I = 𝑅

    𝐾

    = 29

    6

    = 4,83

    = 5 (pembulatan)

    e. Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi skor baku variabel Y

    No. Kelas Interval F X X1 f Xi fXi2 Fka Fkb

    1. 85 – 89 2 87 2 4 8 2 28

    2. 80 – 84 5 82 1 1 1 7 26

    3. 75 – 79 6 77 0 0 0 13 21

    4. 70 – 74 4 72 -1 -4 4 17 15

    5. 65 – 69 4 67 -2 -8 16 21 11

    6. 60 – 64 7 62 -3 -21 63 28 7

    N=28 ∑fi= -28 ∑fXi2=92

    f. Membuat grafik Histogram

  • 38

    g. Mencari mean X

    Mx = M + i(∑𝑓𝑥¹

    𝑁)

    = 77 + 5 (−28

    28)

    = 77 + 5 (-1)

    = 77 – 5

    = 72

    h. Mencari median

    Mdn = ℓ + (1

    2𝑁−𝐹𝑘𝑏

    𝑓ᵢ) x i

    = 69,5+ (1

    228−11

    4) x 5

    = 69,5+ (14−11

    4) x 5

    = 69,5 + (0,75) x 5

    = 69,5 + 5,75

    = 71,25

    i. Mencari modus

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    87 82 77 72 72 62

    Fre

    ku

    nsi

    Nilai Tengah

    Distribusi Frekunsi skor hasil belajar IPA Siswa Pada

    Kelas Kontrol

  • 39

    Mo = ℓ + (𝑓𝑘𝑎

    𝑓𝑎+𝑓𝑘𝑏) x i

    = 69,5+ (4

    4+7) x 5

    = 69,5 + 0,363 x 5

    = 69,5 + 1,815

    = 71,315

    j. Mencari nilai standar deviasi (Sd)

    SD = 𝑖√∑𝑓𝑥¹²

    𝑁− (

    ∑𝑓𝑥¹

    𝑁) ²

    = 5√92

    28− (

    −28

    28) ²

    = 5√3,285— (−1)²

    = 5 √3,285 − 1

    = 5√2,285

    = 5 X 1,511

    = 7,555

    3. Hasil Analisis Data

    Analisis data yang dimaksud untuk menganalisis pengujian hipotesis dan

    menjawab pertanyaan penelitian yang telah di ajukan. Analisis data yang di

    gunakan dalam peneltian ini adalah analisis korelasi koefisien kontigensi.

    Dimana sebelum analisis ini dilakukan harus dipenuhi beberapa syarat yaitu

    data harus berdistribusi normal dan bersifat homogen. Untuk memenuhi

    persyaratan tersebut maka di lakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut.

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data dalam variabel

    berdistribusi normal atau tidak, uji yang digunakan adalah lilliofers hasil

    pengelolaan data tes hasil belajar siswa yang digunakan metode

    pembelajaran Braisnstorming dan yang tidak digunakan metode

    pembelajaran Braisnstorming dalam proses pembelajaran disajikan

    sebagai berikut:

  • 40

    a. Kelas Eksperimen

    Uji normalitas kelas eksperimen dengan rumus liliefors, dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    Tabel 4.5 Destribusi nilai dari yang terkecil sampai yang

    terbesar.

    No Nama Siswa Kelas Skor Hasil Belajar

    1. A VIII A 64

    2. A VIII A 64

    3. A VIII A 64

    4. AA VIII A 68

    5. AF VIII A 68

    6. AP VIII A 72

    7. AR VIII A 72

    8. BCH VIII A 72

    9. BSF VIII A 72

    10. DR VIII A 72

    11. EJ VIII A 72

    12. H VIII A 76

    13. LQ VIII A 76

    14. MA VIII A 76

    15. MAA VIII A 76

    16. MAS VIII A 76

    17. MAS VIII A 80

    18. MAS VIII A 80

    19. MF VIII A 80

    20. MRS VIII A 80

    21. MR VIII A 80

    22. M VIII A 84

    23. PS VIII A 84

    24. QA VIII A 88

    25. WA VIII A 88

  • 41

    26. WR VIII A 92

    27. WN VIII A 96

    28. WK VIII A 96

    1) Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 96

    Skor terendah = 64

    2) Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 96-64+1

    = 32 + 1

    = 33

    3) Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    4) Menentukan panjangnya kelas (I)

    I = 𝑅

    𝐾

    = 33

    6

    = 5,5

    = 6 (pembulatan)

    5) Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.6 : Distribusi frekuensi skor baku variabel X

  • 42

    No. Kelas Interval F X FX

    1. 94 – 99 2 96.5 193

    2. 88 – 93 3 90.5 271.5

    3. 82 – 87 2 84.5 169

    4. 76 – 81 10 78.5 785

    5. 70 – 75 6 72.5 435

    6. 64 – 69 5 66.5 332.5

    N=28 ∑fx=2186

    6) Mencari nilai rata-rata

    X =∑𝑓𝑥

    𝑁

    =2186

    28

    = 78,07

    7) Tabel 4.7 Mencari nilai standar deviasi dari nilai skor sampel

    tunggal menggunakan standar deviasi tunggal (SD)

    No. Kelas

    Interval

    F X FX X (X-

    me)

    X2 f X2

    1. 94 – 99 2 96.5 193 25.4 645.16 1290.32

    2. 88 – 93 3 90.5 271.5 19.4 376.36 1129.08

    3. 82 – 87 2 84.5 169 13.4 179.56 359.12

    4. 76 – 81 10 78.5 785 7.4 54.76 547.6

    5. 70 – 75 6 72.5 435 1.4 1.96 11.76

    6. 64 – 69 5 66.5 332.5 -4.6 21.16 105.8

    N=28 ∑fx=2186 ∑fx2

    =3443,68

    SD = √∑𝑓𝑥²

    𝑁

  • 43

    = √2168

    28

    = √78,07

    = 8,835

    8) Menghitung Zi dengan Rumus: Zi = 𝑥−�̅�

    𝑆𝐷

    Zi = 96,5−78,07

    8,835= 2,08

    Zi = 90,5−78,07

    8,835= 1,40

    Zi = 84,5−78,07

    8,835= 0,72

    Zi = 78,5−78,07

    8,835= 0,04

    Zi = 72,5−78,07

    8,835= -0,63

    Zi = 66,5−78,07

    8,835= -1,30

    9) Tabel 4.8 Menentukan Tabel Z berdasarkan Nilai Zi dengan

    mengabaikan nilai negatifnya

    Zi Tabel Z

    2.08 0.4812

    1.04 0.3508

    0.72 0.2642

    0.04 0.0160

    -0.63 0.2357

    -1.30 0.4032

    10) Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z

    berdasarkan Tabel Z (ditulis dengan simbol) F(Zi) yaitu

    dengan cara nilai 0,5 – nilai Tabel Z apabia Nilai Z1 negative

    (-) dan 0,5 + niai tabel Z apabila nilai Zi positif (+).

    0.5 - 0.4812 = 0.0188

    0.5 - 0.3508 = 0.1492

    0.5 - 0.2642 = 0.2358

    0.5 - 0.016 = 0.484

  • 44

    0.5 + 0.2357 = 0.7357

    0.5 + 0.4032 = 0.9032

    11) Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing=masing

    nilai Z untuk setiap baris

    F (kum)1 = 2 + 0 = 2

    F (kum)2 = 3 + 2 = 5

    F (kum)3 = 2 + 5 = 7

    F (kum)4 = 10 + 7 = 17

    F (kum)5 = 6 + 17 = 23

    F (kum)6 = 5 + 23 = 28

    12) Menghitung S (Zi) denga cara F(kum) dibagi dengan jumlah

    sampel

    S (Zi) = 2 : 28 = 0.07

    S (Zi) = 5 : 28 = 0.18

    S (Zi) = 7 : 28 = 0.25

    S (Zi) = 17 : 28 = 0.61

    S (Zi) = 23 : 28 = 0.82

    S (Zi) = 28 : 28 = 1

    13) Kurangkan nilai S(Zi) dengan F(Zi)

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.07 - 0.0188 = 0.05263

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.18 - 0.1492 = 0.02937

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.25 - 0.2358 = 0.0142

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.61 - 0.484 = 0.12314

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.82 - 0.7357 = 0.08573

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 1 - 0.9032 = 0.0968

    14) Tabel 4.9 bantu uji lilieofers

    No X Zi Tabel

    Z

    F(Zi) F

    (kum)

    S

    (Zi)

    {(S(Zi)-F(Zi)}

  • 45

    1. 96,5 2.08 0.4812 0.0188 2 0.07 0.0526

    2. 90,5 1.04 0.3508 0.1492 5 0.18 0.0294

    3. 84,5 0.72 0.2642 0.2358 7 0.25 0.0142

    4. 78,5 0.04 0.016 0.484 17 0.61 0.12314

    5. 72,5 -0.63 0.2357 0.7357 23 0.82 0.0857

    6. 66,5 -1.3 0.4032 0.9032 28 1 0.0968

    15) Kesimpulan

    Berdasarkan dari hasil harga {(S(Zi)-F(Zi)} yang diperoleh,

    selisih terbesar adalah 0.12314= Lo, untuk N

  • 46

    14. RA VIII B 72

    15. R VIII B 72

    16. RF VIII B 76

    17. RTP VIII B 76

    18. MPM VIII B 76

    19. MAS VIII B 76

    20. MP VIII B 76

    21. RA VIII B 76

    22. MR VIII B 80

    23. NA VIII B 80

    24. UA VIII B 80

    25. SPW VIII B 84

    26. NS VIII B 84

    27. S VIII B 88

    28. YA VIII B 88

    2) Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 88

    Skor terendah = 60

    3) Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 88 – 60 + 1

    = 28 + 1

    =29

    4) Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    5) Menentukan panjangnya kelas (I)

  • 47

    I = 𝑅

    𝐾

    = 29

    6

    = 4,83

    = 5 (pembulatan)

    6) Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y

    No. Kelas Interval F X f X

    1. 85 – 89 2 87 174

    2. 80 – 84 5 82 410

    3. 75 – 79 6 77 462

    4. 70 – 74 4 72 288

    5. 65 – 69 4 67 268

    6. 60 – 64 7 62 434

    N=28 ∑fx=2036

    7) Mencari nilai rata-rata

    X =∑fx

    N

    =2036

    28

    = 72,71

    8) Tabel 4.12 Mencari nilai standar deviasi dari nilai skor sampel

    tunggal menggunakan standar deviasi tunggal (Sd)

    No. Kelas

    Interval

    F X FX X (X-

    me)

    X2 f X2

    1. 85 – 89 2 87 174 14.29 204.2041 408.4082

    2. 80 – 84 5 82 410 9.29 86.3041 431.5205

    3. 75 – 79 6 77 462 4.29 18.4041 110.4246

    4. 70 – 74 4 72 288 -0.71 0.5041 2.0164

    5. 65 – 69 4 67 268 -5.71 32.6041 130.4164

  • 48

    6. 60 – 64 7 62 434 -10.71 114.7041 802.9287

    N=28 ∑fx=2036 ∑fx2

    =1885,715

    SD = √∑𝑓𝑥²

    𝑁

    = √1885,715

    28

    = √67,34

    = 8,20

    9) Menghitung Zi dengan Rumus: Zi = 𝑥−�̅�

    𝑆𝐷

    Zi = 87−72,71

    8,20= 1,74

    Zi = 82−72,71

    8,20= 1,13

    Zi = 77−72,71

    8,20= 0,52

    Zi = 72−72,71

    8,20= -0,08

    Zi = 67−72,71

    8,20= -0,69

    Zi = 62−72,71

    8,20= -1,30

    10) Tabel 4.13 Menentukan Tabel Z berdasarkan Nilai Zi dengan

    mengabaikan nilai negatifnya

    Zi Tabel Z

    1.74 0.4591

    1.13 0.3708

    0.52 0.1985

    -0.08 0.0319

    -0.69 0.2549

    -1.3 0.4032

    11) Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan

    Tabel Z (ditulis dengan simbol) F(Zi) yaitu dengan cara nilai 0,5

    – nilai Tabel Z apabia Nilai Z1 negative (-) dan 0,5 + niai tabel Z

    apabila nilai Zi positif (+)

    1

  • 49

    0.5 - 0.4591 = 0.0409

    0.5 - 0.3708 = 0.1292

    0.5 - 0.1985 = 0.3015

    0.5 + 0.0319 = 0.5319

    0.5 + 0.2549 = 0.7549

    0.5 + 0.4032 = 0.9032

    12) Mmenghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing=masing

    nilai Z untuk setiap baris

    F (kum)1 = 2 + 0 = 2

    F (kum)2 = 5 + 2 = 7

    F (kum)3 = 6 + 7 = 13

    F (kum)4 = 4 + 13 = 17

    F (kum)5 = 4 + 17 = 21

    F (kum)6 = 7 + 21 = 28

    13) Menghitung S (Zi) denga cara F(kum) dibagi dengan jumlah

    sampel

    S (Zi) = 2 : 28 = 0.07

    S (Zi) = 7 : 28 = 0.25

    S (Zi) = 13 : 28 = 0.46

    S (Zi) = 17 : 28 = 0.61

    S (Zi) = 21 : 28 = 0.75

    S (Zi) = 28 : 28 = 1

    14) Kurangkan nilai S(Zi) dengan F(Zi)

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.07 - 0.0409 = 0.03053

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.25 - 0.1292 = 0.1208

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.46 - 0.3015 = 0.16279

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.61 - 0.5319 = 0.07524

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 0.75 - 0.7549 = -0.0049

    {(S(Zi)-F(Zi)} = 1 - 0.9032 = 0.0968

    15) Tabel 4.14 bantu uji lilieofers

    No X Zi Tabel Z F(Zi) F (kum) S (Zi) {(S(Zi)-F(Zi)}

  • 50

    1. 87 1.74 0.4591 0.0409 2 0.07 0.0305

    2. 82 1.13 0.3708 0.1292 7 0.25 0.1208

    3. 77 0.52 0.1985 0.3015 13 0.46 0.1628

    4. 72 -0.08 0.0319 0.5319 17 0.61 0.0752

    5. 67 -0.69 0.2549 0.7549 21 0.75 -0.0049

    6. 62 -1.3 0.4032 0.9032 28 1 0.0968

    16) Kesimpulan

    Berdasarkan dari hasil harga {(S(Zi)-F(Zi)} yang diperoleh,

    selisih terbesar adalah 0.1628 = Lo, untuk N

  • 51

    12. H

    VIII A 76

    13. LQ

    VIII A 76

    14. MA

    VIII A 76

    15. MAA

    VIII A 76

    16. MAS

    VIII A 76

    17. MAS

    VIII A 80

    18. MAS

    VIII A 80

    19. MF

    VIII A 80

    20. MRS

    VIII A 80

    21. MR

    VIII A 80

    22. M

    VIII A 84

    23. PS

    VIII A 84

    24. QA

    VIII A 88

    25. WA

    VIII A 88

    26. WR

    VIII A 92

    27. WN

    VIII A 96

    28 WK

    VIII A 96

    2) Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 96

    Skor terendah = 64

    3) Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 96-64+1

    = 32 + 1

    = 33

    4) Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

  • 52

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    5) Menentukan panjangnya kelas (I)

    I = 𝑅

    𝐾

    = 33

    6

    = 5,5

    = 6 (pembulatan)

    6) Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.16 : Distribusi frekuensi skor baku variable X

    No. Kelas Interval F X FX

    1. 94 – 99 2 96.5 193

    2. 88 – 93 3 90.5 271.5

    3. 82 – 87 2 84.5 169

    4. 76 – 81 10 78.5 785

    5. 70 – 75 6 72.5 435

    6. 64 – 69 5 66.5 332.5

    N=28 ∑fx=2186

    7) Mencari nilai rata-rata

    X =∑𝑓𝑥

    𝑁

    =2186

    28

    = 78,07

    8) Tabel 4.17 Mencari nilai standar deviasi dari nilai skor sampel

    tunggal menggunakan standar deviasi tunggal (Sd)

    No. Kelas

    Interval

    F X FX X (X-

    me)

    X2 f X2

  • 53

    1. 94 – 99 2 96.5 193 25.4 645.16 1290.32

    2. 88 – 93 3 90.5 271.5 19.4 376.36 1129.08

    3. 82 – 87 2 84.5 169 13.4 179.56 359.12

    4. 76 – 81 10 78.5 785 7.4 54.76 547.6

    5. 70 – 75 6 72.5 435 1.4 1.96 11.76

    6. 64 – 69 5 66.5 332.5 -4.6 21.16 105.8

    N=28 ∑fx=2186 ∑fx2 =3443,68

    SD = √∑𝑓𝑥²

    𝑁

    = √2168

    28

    = √78,07

    = 8,835

    9) Mencari varians (S2) dari skor-skor tersebut

    SDy1 = 8,835 = 78,05

    10) Mencari log S2

    Sy12 = 78,05 = 1,892

    b. Kelas kontrol

    1) Tabel 4.18 mengurutkan nilai dari yang terkecil sampai yang

    terbesar

    No Nama Siswa Kelas Skor Hasil Belajar

    1. AW VIII B 60

    2. AA VIII B 60

    3. AP VIII B 60

    4. AF VIII B 60

    5. AA VIII B 64

    6. AM VIII B 64

    7. ARA VIII B 64

    8. A VIII B 68

    9. DS VIII B 68

    10. F VIII B 68

    11. FS VIII B 68

    12. MJ VIII B 72

  • 54

    13. N VIII B 72

    14. RA VIII B 72

    15. R VIII B 72

    16. RF VIII B 76

    17. RTP VIII B 76

    18. MPM VIII B 76

    19. MAS VIII B 76

    20. MP VIII B 76

    21. RA VIII B 76

    22. MR VIII B 80

    23. NA VIII B 80

    24. UA VIII B 80

    25. SPW VIII B 84

    26. NS VIII B 84

    27. S VIII B 88

    28. YA VIII B 88

    2) Menentukan skor terbesar dan terkecil

    Skor tertinggi = 88

    Skor terendah = 60

    3) Menentukan rentang (R)

    R = H-L+1

    = 88 – 60 + 1

    = 28 + 1

    =29

    4) Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,33 log N

    = 1+ 3,33 log 28

    ` = 1+ 3,33 x 1,447

    = 1+ 4,818

    = 5,818

    = 6 (pembulatan)

    5) Menentukan panjangnya kelas (I)

    I = 𝑅

    𝐾

    = 29

    6

  • 55

    = 4,83

    = 5 (pembulatan)

    6) Membuat tabel distribusi

    Tabel 4.19 : Distribusi frekuensi skor baku variabel Y

    No. Kelas Interval F X f X

    1. 85 – 89 2 87 174

    2. 80 – 84 5 82 410

    3. 75 – 79 6 77 462

    4. 70 – 74 4 72 288

    5. 65 – 69 4 67 268

    6. 60 – 64 7 62 434

    N=28 ∑fx=2036

    7) Mencari nilai rata-rata

    X =∑𝑓𝑥

    𝑁

    =2036

    28

    = 72,71

    8) Tabel 4.20 Mencari nilai standar deviasi dari nilai skor sampel

    tunggal menggunakan standar deviasi tunggal (Sd)

    No. Kelas

    Interval

    F X FX X (X-

    me)

    X2 f X2

    1. 85 – 89 2 87 174 14.29 204.2041 408.4082

    2. 80 – 84 5 82 410 9.29 86.3041 431.5205

    3. 75 – 79 6 77 462 4.29 18.4041 110.4246

    4. 70 – 74 4 72 288 -0.71 0.5041 2.0164

    5. 65 – 69 4 67 268 -5.71 32.6041 130.4164

    6. 60 – 64 7 62 434 -10.71 114.7041 802.9287

    N=28 ∑fx=2036 ∑fx2 =1885,715

    SD = √∑𝑓𝑥²

    𝑁

    = √1885,715

    28

  • 56

    = √67,34

    = 8,20

    9) Mencari varians (S2) dari skor-skor tersebut

    SDy2 = 8,20 = 67,24

    10) Mencari log S2

    Sy12 = 67,24 = 1,82

    11) Memasukan angka statistik untuk uji homogeitas pada Tabel uji

    varian berikut:

    Tabel 4.21 uji varian setelah perlakuan

    Nilai varian

    sampel

    Jenis variabel: Pengaruh Metode Brainstroming

    Terhadap Hasil belajar siswa

    Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

    S 1,89 1,82

    N 28 28

    a) Mencari nilai varian terbesar dan terkecil dengan rumus:

    Fhitung = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

    𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

    =1,89

    1,82

    = 1,038

    b) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel untuk (𝛼)= 0,05 dan

    derajat kebebasan (dk) = k-1= 2-1 = 1, maka X2tabel= 3,841.

    Dengan kriteri pe