99
PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN TERHADAP KINERJA USAHA PESERTA PROGRAM PINJAMAN MODAL USAHA (PMU) BAZDA KOTA TANGERANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.,Sy) Oleh: DINA RAISA OKTAVIANA NIM: 109046100227 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435/ 2014

PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN TERHADAP

KINERJA USAHA PESERTA PROGRAM PINJAMAN MODAL USAHA

(PMU) BAZDA KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.,Sy)

Oleh:

DINA RAISA OKTAVIANA NIM: 109046100227

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435/ 2014

Page 2: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro
Page 3: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro
Page 4: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro
Page 5: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DINA RAISA OKTAVIANA

NIM : 109046100227

Fakultas : Syariah dan Hukum

Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam)

Konsentrasi : Perbankan Syariah

Jenis Karya Tulis : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Non-ekslusive (Non-exclusive royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN TERHADAP KINERJA USAHA PESERTA PROGRAM PINJAMAN MODAL USAHA (PMU) BAZDA KOTA TANGERANG”

Dengan hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan karya tulis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Ciputat, Maret 2014

Yang menyatakan,

(DINA RAISA OKTAVIANA)

Page 6: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

v

ABSTRAK

Dina Raisa Oktaviana, NIM: 109046100227. Pengaruh Modal Pinjaman dan Pembinaan Terhadap Kinerja Usaha Peserta Program Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA Kota Tangerang. Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435 H/2014.

Isi: xiii + 71 halaman + 13 lampiran, 30 literatur (1983 - 2012)

BAZDA Kota Tangerang merupakan lembaga non profit pengelola dana ZIS yang memiliki program-program pendayagunaan dana ZIS dengan pola produktif yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha di Kota Tangerang untuk bisa terus mengembangkan usahanya. Penelitian di dalam skripsi ini meneliti salah satu program yang dijalankan oleh BAZDA Kota Tangerang, yaitu program Pinjaman Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro dengan memberikan bantuan berupa modal pinjaman dan pembinaan dengan tujuan meningkatkan kinerja usaha para pelaku usaha mikro tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh dari modal pinjaman dan pembinaan terhadap kinerja usaha para peserta program PMU.

Variabel yang digunakan adalah modal pinjaman, pembinaan dan kinerja usaha. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan sampel objek penelitian 50 responden. Objek penelitian adalah pelaku usaha mikro yang tergabung menjadi peserta program Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA kota Tangerang. Hasil penelitian analisis statistik menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS) menunjukkan bahwa variabel modal pinjaman dan pembinaan berpengaruh terhadap kinerja usaha peserta program PMU.

Kata Kunci : Modal Pinjaman, Pembinaan dan Kinerja

Pembimbing : Djaka Badranaya, S.Ei., ME. NIP : 197705302007011008

Page 7: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tidak lupa shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW,

beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dengan izin Allah SWT, penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Modal Pinjaman dan Pembinaan terhadap Kinerja

Usaha Peserta Program Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA Kota Tangerang”

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penelitian untuk penulisan skripsi ini tidak dapat

terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak, karena banyak

rintangan yang dilalui penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, tetapi dengan

kesungguhan hati, kerja keras, serta bantuan dan do’a dari berbagai pihak, akhirnya

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Yang tercinta, Papah Susnendar dan Mamah Eka Ramawati yang

senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, do’a, dukungan, bimbingan

serta kesabaran bagi anak-anaknya.

2. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Euis Amalia, M.A. dan Mu’min Rouf, S.A., M.A., selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Djaka Badranaya, S.A., ME., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan, serta meluangkan waktunya untuk

penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

vii

5. Drs. Noryamin Aini, M.A dan Sofyan Rizal M.Si, selaku penguji yang

telah memberikan kritik dan pengarahan kepada penulis demi

kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah

SWT.

7. Segenap karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia yang telah memfasilitasi

penulis dalam mencari bahan literatur yang berkaitan dengan skripsi ini.

8. Staf BAZDA Kota Tangerang, Ibu Siti Syahriyah, S.Ei., yang telah

memberikan informasi dan bantuan untuk kebutuhan penyusunan skripsi

ini.

9. Mba Ayu dan A’ Yudy, terima kasih untuk dukungan dan bantuan yang

kalian berikan, juga kepada ponakan penulis: Qeenan Umair Aydillah

yang selalu bisa memberikan hiburan di tengah kejenuhan dalam

pembuatan skripsi ini.

10. Mbah Kakung dan Mbah Uti, yang telah memberikan bantuan berupa

fasilitas tempat tinggal dan dukungan kepada penulis semasa berada di

perkuliahan, matur suwun sanget yo Mbah.

11. Keluarga besar Soewarno, Oom dan Tante semuanya yang selalu

memberikan motivasi dan mendukung segala hal kepada penulis, serta

para sepupu: Kemal, Aidil, Ariel, Haura, Anis, Saras, Fira, Sultan, Salwa,

Sarah, Ja’far, dan Hana, terima kasih untuk kebersamaan dan keceriaan

yang selalu ada selama ini.

12. Keluarga besar Kusen. Terima kasih untuk do’a dan dukungannya,

semoga silaturahmi kita selalu terjaga.

Page 9: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

viii

13. Teman-teman KKN AKSARA 2012 yang telah memberikan pengalaman

yang tidak akan terlupakan dalam menjalani masa KKN, terima kasih

untuk kekompakan dan kekerenan kalian!

14. Idea Sukma Bakti, yang selalu memberikan bantuan dan dukungan, serta

selalu ada menemani penulis dalam melewati masa-masa suka maupun

duka.

15. Teman-teman PSF2009 yang menemani semasa perkuliahan dan

memberikan saran serta kritik untuk skripsi ini, juga untuk sahabat-

sahabatku Puri Hukmi Lestari dan Hilda Arnaz yang telah meluangkan

waktunya untuk berbagi kisah, canda dan tawa, serta untuk Nabila

Damayanti, Suhaelah, Nurwakhidurrohman dan Gandy Perdana Putra,

terima kasih untuk kebersamaan dan segala bantuannya.

16. Sahabat-sahabat penulis: Arinda Mardiana Hanifah, Ratna Purnamasari,

Siva Widi Junita dan Ichgo Subastiar, terima kasih untuk kebersamaan,

dukungan dan bantuan kalian, para sahabat kecil.

Pada akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik tersebut penulis

kembalikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah mereka berikan

kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat dan memberikan kontribusi pada

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ekonomi Islam.

Ciputat, Maret 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

ix

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ........................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 7

E. Pedoman Penulisan Skripsi ..................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 10

B. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................................. 23

C. Model Kerangka Penelitian .................................................................... 26

D. Hipotesis ................................................................................................. 27

E. Indikator Variabel ................................................................................... 28

F. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN

Page 11: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

x

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 34

C. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ........................................................ 35

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 50

B. Profil Responden dan Usaha ..................................................................... 53

C. Hasil Uji Statistik Deskripstif ................................................................... 59

D. Hasil Uji Regresi Berganda ...................................................................... 60

E. Elaborasi ................................................................................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 67

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

xi

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1 Daftar Peserta Program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Tahun 2005 – 2012 ................................................................................. 4

Tabel 2.2 Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 32

Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................. 35

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Modal Pinjaman ....................................................... 38

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pembinaan .................................................. 39

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Usaha ............................................. 40

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Modal Pinjaman ..................................... 41

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pembinaan .............................................. 42

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Usaha ......................................... 42

Tabel 3.8 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................... 43

Tabel 4.3 Nilai Usaha Responden ............................................................................ 54

Tabel 4.6 Nilai Modal Pinjaman yang Diterima Responden................................................................................................. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................... 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F Statistik) ....................................... 61

Tabel 4.10 Hasil Uji t Statistik ................................................................................... 62

Tabel 4.11 Analisa Regresi Linier Berganda ............................................................. 63

Page 13: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Model Penelitian .................................................................................. 27

Gambar 3.9 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 44

Gambar 3.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 45

Gambar 4.1 Skema Program Pinjaman Modal Usaha (PMU) ................................. 52

Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 54

Gambar 4.4 Jenis Usaha Responden ........................................................................ 55

Gambar 4.5 Lama Usaha Responden ....................................................................... 56

Page 14: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Kuesioner Penelitian ................................................................................................ 1

Profil Responden ...................................................................................................... 2

Data MSI .................................................................................................................. 3

Page 15: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan bagian dari rukun Islam, selain syahadat,

sholat, puasa dan haji. Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib untuk

setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Dalam

pelaksanaannya, zakat biasanya dialokasikan untuk kegiatan yang

bersifat konsumtif, padahal pengalokasian dana zakat juga bisa

ditujukan untuk kegiatan usaha yang bersifat produktif. Hal ini

bertujuan agar dana zakat yang dikelola tidak habis untuk keperluan

konsumsi, melainkan dana zakat bisa terus berputar secara

berkesinambungan, sehingga para mustahik sebagai pihak yang

menerima dana zakat bisa menjadi mandiri melalui kegiatan usaha

produktif dan tidak lagi bergantung pada orang lain untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Artinya, zakat produktif merupakan salah satu cara

untuk membangun dan meningkatkan kegiatan usaha mandiri para

penerimanya.

Di Indonesia, kegiatan usaha dibagi menjadi berbagai macam

tingkatan atau skala, yaitu Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah

dan Usaha Besar. Kenyataannya, berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik, hingga awal tahun 2013 persentase jumlah skala usaha yang

Page 16: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

2

mendominasi adalah usaha mikro, yaitu sebesar 99,79%. Namun,

jumlah yang mendominasi tersebut tidak sebanding dengan

produktivitas yang dihasilkan, bahwa di tahun yang sama usaha mikro

hanya mampu memberikan kontribusi ekspor produk-produknya sebesar

1,29%. Artinya, terdapat permasalahan di dalam kinerja usaha mikro.

Salah satu akar permasalahan utama yang dihadapi yaitu lemahnya

permodalan. Hal ini terjadi karena usaha mikro belum mampu

mengakses modal pinjaman ke lembaga-lembaga keuangan formal,

buktinya hingga tahun 2011 baru sekitar 25% atau sekitar 13 juta pelaku

Usaha Mikro dan Kecil yang mendapat akses ke lembaga keuangan.1

Melihat fenomena tersebut, di sinilah seharusnya zakat produktif

berperan dalam memenuhi terbatasnya modal usaha mikro, karena

sampai saat ini sudah tidak sedikit Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang

menghimpun dan menyalurkan dana zakat, diantaranya Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS), Dompet Dhuafa Republika, Pos Keadilan

Peduli umat (PKPU), Yayasan Amanah Takaful, dan Yayasan Rumah

Zakat Indonesia.

Salah satu lembaga yang memiliki peran dalam hal mendukung

keberadaan usaha mikro adalah BAZDA Kota Tangerang, yaitu sebuah

1Herderu Purnomo, “52 Juta UMK di Indonesia, 60% Dijalankan Perempuan”,

artikel diakses pada 28 Desember 2012 dari http://finance.detik.com/read/2011/12/05/160638/1783039/5/52-juta-umk-di-indonesia-60-dijalankan-perempuan

Page 17: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

3

lembaga yang menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infaq dan

sedekah pada tingkat daerah. Sebagai lembaga amil zakat, BAZDA Kota

Tangerang juga menunjukkan kepeduliannya terhadap pelaku usaha

mikro dengan mengelola zakat secara produktif, hal ini dilakukan

karena BAZDA Kota Tangerang memiliki tekad untuk menumbuhkan

kesadaran religius masyarakat dan mengatasi masalah kesulitan

ekonominya. Dalam hal penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah

(ZIS), BAZDA Kota Tangerang memiliki potensi yang besar. Pada

bulan Desember 2012, BAZDA Kota Tangerang berhasil menghimpun

dana ZIS kurang lebih sebesar Rp. 1 Milyar. Program pendayagunaan

yang dimiliki oleh BAZDA Kota Tangerang memiliki dua aksi, yaitu

pendayaan ekonomi dan pendayaan Sumber Daya Manusia (SDM) 2.

Program pendayaan ekonomi memiliki program-program yang

terfokus pada pemberdayaan dan pengembangan usaha para kaum

dhuafa dan pelaku-pelaku usaha mikro. Cara yang dilakukan oleh

BAZDA Kota Tangerang untuk mewujudkan kepeduliannya adalah

mengadakan program Pinjaman Modal Usaha (PMU). Program PMU

merupakan bentuk upaya dari BAZDA Kota Tangerang untuk

membantu mengatasi masalah kesulitan permodalan yang dialami oleh

2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Syahriyah, sebagai Sekretaris I BAZDA Kota

Tangerang, 2 Mei 2013.

Page 18: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

4

para peserta programnya yang merupakan pelaku-pelaku usaha mikro di

Kota Tangerang.

Di dalam pelaksanaan program PMU, tentunya banyak kendala

yang dihadapi BAZDA Kota Tangerang, salah satunya adalah resiko

tidak dikembalikannya angsuran pinjaman oleh peserta program, untuk

itu BAZDA Kota Tangerang melakukan strategi dengan cara

menyertakan pembinaan kepada peserta program, sehingga modal

pinjaman yang diberikan mampu dikelola dengan benar dan resiko

tersendatnya pembayaran angsuran pinjaman bisa diperkecil. Menurut

data yang diperoleh dari BAZDA Kota Tangerang, jumlah peserta

program PMU dari tahun 2005 – 2012 berjumlah 418 peserta dengan

jumlah dana Rp. 1.609.840.000.

Tabel 1.1 Daftar Peserta Program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Tahun 2005 - 2012

No. Tahun Jumlah yang Dipinjam

Jumlah Peserta Keterangan

1. 2005 Rp. 11.500.000 4 PMU 2. 2006 Rp. 12.500.000 3 PMU 3 2007 Rp. 58.500.000 11 PMU 4 2008 Rp. 128.500.000 27 PMU 5 2009 Rp. 213.500.000 50 PMU 6 2010 Rp. 403.800.000 103 PMU 7 2011 Rp. 511.250.000 123 PMU 8 2012 Rp. 274.290.000 100 PMU

Sumber: Laporan Keuangan BAZDA Kota Tangerang

Page 19: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

5

Bantuan yang diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang melalui

program PMU bisa menjadi salah satu strategi untuk mengatasi masalah

permodalan yang dialami oleh usaha mikro, namun yang menjadi

permasalahan adalah apakah program PMU secara nyata dapat

meningkatkan kinerja para peserta programnya sebagai pelaku usaha

mikro, untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Modal Pinjaman dan Pembinaan Terhadap

Kinerja Usaha Peserta Program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

BAZDA Kota Tangerang”.

B. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi beberapa uraian yang menjadi

permasalahan terkait dengan topik penelitian, diantaranya:

1. Usaha mikro adalah unit usaha yang paling banyak dijalani oleh

masyarakat, namun besarnya jumlah usaha mikro dan potensi

yang dimiliki tidak sebanding dengan produktivitas yang

dihasilkan, padahal usaha mikro merupakan bentuk ekonomi

kerakyatan yang potensinya masih bisa digali lebih dalam.

2. Usaha mikro sulit mengakses lembaga keuangan untuk

mendapatkan bantuan berupa pinjaman dana untuk menambah

modal usaha, padahal permodalan merupakan masalah yang

krusial bagi usaha mikro karena mempengaruhi produktivitasnya.

Page 20: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

6

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari

kemungkinan meluasnya pembahasan, maka penulis melakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Penelitian ini menggunakan faktor-faktor yang berhubungan

dengan peningkatan kinerja usaha mikro.

b. Penelitian ini menggunakan variabel independen berdasarkan

dengan kegiatan yang dilakukan pada program PMU BAZDA

Kota Tangerang, yaitu modal pinjaman dan pembinaan.

Kemudian variabel dependennya adalah tujuan dari program

PMU BAZDA Kota Tangerang, yaitu peningkatan kinerja

usaha mikro.

c. Penelitian ini dilakukan hanya pada peserta program PMU di

tahun 2012 yang telah melunasi angsuran pinjamannya.

2. Perumusan masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka untuk

mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

Page 21: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

7

a. Bagaimana pengaruh modal pinjaman terhadap kinerja usaha

peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang?

b. Bagaimana pengaruh pembinaan terhadap kinerja usaha peserta

program PMU BAZDA Kota Tangerang?

c. Bagaimana pengaruh modal pinjaman dan pembinaan secara

simultan terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA

Kota Tangerang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh modal pinjaman terhadap kinerja

usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang

b. Untuk mengetahui pengaruh pembinaan terhadap kinerja usaha

peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang.

c. Untuk mengatahui pengaruh modal pinjaman dan pembinaan

secara simultan terhadap kinerja usaha peserta program PMU

BAZDA Kota Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

Untuk menambah khazanah pengetahuan tentang pola

pendayagunaan dana zakat, infaq dan shadaqah dalam membantu

meningkatkan usaha-usaha mikro.

Page 22: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

8

b. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan referensi pada pihak yang

terkait, seperti lembaga-lembaga penghimpun dana zakat dan

lembaga keuangan syariah lainnya yang memiliki kegiatan

membantu para pelaku usaha mikro untuk meningkatkan

usahanya.

E. Pedoman Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada

kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah pada buku Pedoman Akademik

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2012-2013.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang dibagi dan saling

berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sistematika penulisan

dalam penelitian ini disusun sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, pedoman penulisan skripsi dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Page 23: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

9

Pada bab ini terdiri dari teori-teori tentang modal pinjaman,

pembinaan dan kinerja. Selain itu, bab ini juga terdiri hasil

penelitian sebelumnya, model kerangka penelitian, hipotesis,

indikator variabel, dan operasional variabel penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini terdiri dari ruang lingkup penelitian, populasi dan

sampel penelitian, jenis dan teknik pengambilan data, dan metode

analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai hasil penelitian

yang terdiri dari penjelasan mengenai gambaran umum program

Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA Kota Tangerang, profil

responden, pembahasan mengenai hasil uji analisis dan elaborasi.

BAB V Penutup

Pada bab ini penulis membuat kesimpulan dari semua pembahasan

yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang

dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 24: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Modal Pinjaman

Muhammad Teguh menjelaskan bahwa modal dapat diartikan

secara fisik dan bukan fisik. Dalam artian fisik modal diartikan

sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi yang

dimaksud, seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan produksi,

kendaraan serta bangunan. Modal juga dapat berupa dana untuk

membeli segala input variabel untuk digunakan dalam proses

produksi guna menghasilkan output produksi.1 Dalam penelitian ini,

modal yang dimaksud adalah berupa dana.

Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam,

yaitu:2

a. Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang

diperolah dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh

secara pinjaman. Keuntungan modal pinjaman adalah

jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam

jumlah banyak. Menggunakan modal pinjaman menimbulkan

1Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010), h. 236 2Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2003),h.91

Page 25: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

11

kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka

waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya, akan tetapi

dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul

motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh

mengerjakan usaha yang dijalankan, hal ini dikarenakan

adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.

Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:

a) Pinjaman dari dunia perbankan.

b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal

ventura, asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga

keuangan lainnya.

c) Pinjaman dari perusahaan nonbank.

b. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik

perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara

tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan

internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan

menjual saham kepada masyarakat luas. Menggunakan modal

sendiri tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang

telah digunakan, tetapi menggunakan modal sendiri jumlahnya

sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya.

Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:

Page 26: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

12

a) Setoran dari pemegang saham

b) Dari cadangan laba

c) Dari laba yang belum dibagi.

Penelitian ini berfokus pada modal pinjaman, hal ini

didasarkan pada kegiatan yang terdapat pada objek penelitian yaitu

program Pinjaman Modal Usaha (PMU). Modal yang diberikan

kepada usaha mikro merupakan modal pinjaman yang berasal dari

dana zakat, infaq dan shadaqah yang disalurkan dengan pola

produktif. Modal pinjaman yang diberikan oleh BAZDA Kota

Tangerang ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja usaha para

peserta programnya sebagai pelaku usaha mikro. Modal pinjaman

ini diberikan dengan cara menggunakan skema Qardhul Hasan,

yaitu pemberian pinjaman dana tanpa adanya biaya-biaya

administrasi, bunga dan denda keterlambatan pembayaran, sehingga

jumlah dana pinjaman yang diberikan sesuai dengan yang telah

disepakati. Dalam pengembaliannya, si peminjam hanya diwajibkan

untuk membayar pokok pinjamannya saja.3

Modal pinjaman merupakan salah satu aspek keuangan usaha

mikro yang sangat penting dalam meningkatkan dan kinerjanya, hal

ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musran

Munizu tentang kinerja usaha mikro dan kecil, bahwa aspek

3Arsip BAZDA Kota Tangerang

Page 27: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

13

keuangan yang meliputi modal sendiri, modal pinjaman, tingkat

keuntungan dan akumulasi modal, serta membedakan pengeluaran

pribadi/keluarga berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro dan

kecil.4

2. Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata bina, yang berarti proses, cara,

perbuatan membina, pembaharuan/penyempurnaan usaha, tindakan,

dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk

memperoleh hasil yang lebih baik.5 Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil pada Pasal 1 Ayat 2 menyatakan

bahwa Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang

dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui

pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha

yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha

menengah.6

Kwik Kian Gie berpendapat bahwa kredit pinjaman harus

diberikan dalam satu paket dengan bimbingan dan pembinaan

4Musran Munizu, Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, Maret 2010),h.36

5Definisi Pembinaan diakses pada 6 Febuari 2014 dari http://kbbi.web.id/bina 6Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Kecil diakses pada 7 Febuari 2014 dari http://www.depkop.go.id/

Page 28: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

14

manajemen, karena apabila pembinaan dijadikan syarat dalam

pemberian modal maka para pelaku usaha mau tidak mau harus

menerimanya.7 Menurut Mudrajad Kuncoro, pembinaan bisa

dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan. Kedua hal ini

merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah utama yang

dihadapi oleh usaha mikro, yaitu masalah permodalan, pemasaran

dan keahlian.8

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, pada Pasal 13

disebutkan bahwa jalur pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu

pendidikan formal, nonformal dan informal. 9 Menurut Coombs dan

Ahmed dalam Mustofa, definisi dari pendidikan formal dan

nonformal adalah:

a. Pendidikan formal

‘Sistem pendidikan’ yang berstruktur hirarkis dan memiliki

kelas yang berurutan dari Sekolah Dasar sampai Universitas

yang termasuk juga di dalamnya kegiatan tambahan bagi studi

7Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1996),h.216 & 221 8Mudrajad Kuncoro, Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru

2030?,(Yogyakarta: CV.Andi Offset,2007),h.371 9Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 29: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

15

akademik umum dengan bermacam-macam program juga

lembaga khusus untuk pelatihan teknis dan professional.10

b. Pendidikan nonformal

Setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir diselenggarakan

di luar sistem pendidikan formal, diselenggarakan secara

tersendiri atau merupakan bagian penting dari sebuah sistem

yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus

kepada warga belajar atau membantu mengidentifikasi

kebutuhan belajar agar sesuai dengan kebutuhan dan mencapai

tujuan belajarnya.11

Selanjutnya definisi pendidikan informal menurut Alan Rogers

dalam Mustofa adalah sebuah proses pendidikan sepanjang hayat

dimana setiap individu memperoleh dan mempelajari tingkah laku,

norma-norma, keterampilan, pengetahuan dari pengalaman sehari-

hari, dan pengaruh serta sumber-sumber pendidikan di lingkungan

sekitarnya; dari keluarga, tetangga, dari lingkungan kerja dan

lingkungan bermain, dari tempat belanja, dan dari perpustakaan

serta media massa.12

10Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM, (Bandung:

Alfabeta,2009),h.7 11Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM,h.8 12Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM,h.8

Page 30: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

16

Pendidikan yang diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang

kepada peserta program PMU termasuk dalam pendidikan

nonformal, karena pendidikan yang diberikan oleh BAZDA Kota

Tangerang merupakan bagian dari kegiatan PMU yang secara

khusus diberikan hanya kepada peserta program sesuai dengan

kebutuhan usahanya tanpa mengenal jenjang pendidikan yang

dimiliki oleh peserta program.

Pelatihan sebagai bagian dari pendidikan yang menyangkut

proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan

di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif

singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik

daripada teori. Pelatihan, secara singkat didefinisikan sebagai suatu

kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan di masa

mendatang.13

Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pembinaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan harus diberikan

kepada pelaku usaha mikro yang menerima bantuan modal

pinjaman dengan tujuan mengatasi masalah permodalan yang

dialami oleh usaha mikro sekaligus meningkatkan kualitas kinerja

para pelaku usaha mikro

13Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, cet. Pertama), h.226

Page 31: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

17

Tujuan pembinaan dan pengembangan terhadap usaha mikro

adalah agar mereka memiliki sifat-sifat kewirausahaan, adaptif,

kompetitif, sadar lingkungan, dapat berhubungan dengan lembaga

keuangan, serta diupayakan agar status mereka dapat ditingkatkan

menjadi skala usaha yang lebih besar dari sebelumnya.14

Pembinaan pada usaha mikro sangatlah dibutuhkan mengingat

bahwa tata kelola usaha dan kualitas SDM usaha mikro masih

rendah, hal ini sesuai dengan Marco Sumampouw yang

menyatakan bahwa perkembangan bisnis atau kinerja suatu usaha

tidak dapat dipisahkan dari kualitas sumber daya manusianya,

perusahaan yang ingin meningkatkan kinerjanya harus mempunyai

komitmen terhadap pengembangan kualitas sumber daya

manusia.15

Pembinaan yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang

kepada peserta program PMU bertujuan agar para peserta program

PMU mampu untuk berpikir kreatif, inovatif dan dinamis dalam

menghasilkan produk barang atau jasa, sehingga dapat

meningkatkan daya jual untuk produk-produk yang dijualnya serta

mengasah keahlian yang mereka miliki, selain itu pembinaan juga

14Hidayat,Sebuah Tinjauan Singkat Tentang Kebijaksanaan Pendanaan Bagi Usaha Skala

Kecil di Indonesia,(Jakarta: Yayasan Indonesia Forum dan Asia Foundation, 1998),h.41 15Marco Sumampouw, “Investasi sumber daya manusia dan perkembangan

perusahaan/organisasi”, (Manajemen Usahawan Indonesia, Volume 26, No 7,1997),h. 20

Page 32: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

18

dilakukan agar para peserta program menerapkan sistem

perdagangan yang islami dalam menjalankan usahanya. Cara

pembinaan yang dilakukan antara lain berupa:16

a. Pembinaan Class Room, yaitu pembinaan yang dilakukan

dengan bentuk seminar serta tanya jawab dengan materi yang

berkaitan dengan peningkatan usaha. Pembinaan Class Room

yang dilakukan berkaitan dengan pendidikan untuk peserta

program mengenai pengetahuan ibadah dan amaliyah, hal ini

dianggap penting karena PMU merupakan bentuk dari

penyaluran dana zakat produktif, sehingga penggunaannya juga

harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

a) Pengetahuan Ibadah, yaitu pembinaan yang dilakukan

terkait dengan pengetahuan peserta program tentang

perdagangan secara islam, seperti tidak memperbolehkan

para pelaku usaha untuk menjual atau memproduksi barang

haram dan memasukkan unsur riba dalam menjalankan

usahanya. Pembinaan ini dilakukan agar peserta program

menjalankan usahanya dengan cara-cara yang halal

sehingga usaha yang dijalankan pun akan memperoleh

ridho Allah SWT.

16Arsip BAZDA Kota Tangerang

Page 33: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

19

b) Pengetahuan Amaliyah, yaitu pembinaan yang berkaitan

dengan perilaku peserta program dalam menjalankan usaha

mereka, seperti menjaga kelestarian lingkungan dan

melakukan pemasaran yang baik dan tidak merugikan

pelaku usaha lainnya.

b. Pembinaan Lapangan, yaitu pembinaan yang dilakukan dengan

mendatangi langsung ke tempat usaha untuk memberikan

pelatihan secara langsung kepada peserta program. Dalam hal

ini pembinaan yang dilakukan adalah:

a) Administrasi keuangan, yaitu pelatihan untuk pelaku usaha

mikro yang berkaitan dengan pencatatan keuangan.

Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan agar usaha mikro

mampu menggunakan administrasi keuangan (walaupun

hanya catatan laporan laba/rugi, pemasukan dan

pengeluran usaha), sehingga BAZDA Kota Tangerang

dapat mengetahui peningkatan usaha yang dijalankan oleh

pelaku usaha mikro yang menjadi peserta program

Pinjaman Modal Usaha (PMU).

b) Rancangan (design) tempat usaha, yaitu pelatihan yang

bertujuan untuk meningkatkan usaha melalui penataan

ruang atau tempat serta tata letak barang yang dijual agar

lebih efisien.

Page 34: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

20

c) Pelayanan konsumen, yaitu pelatihan yang dilakukan

kepada para peserta program agar mampu memberikan

pelayanan yang baik kepada para konsumennya.

3. Kinerja Usaha

Menurut Wirawan, kinerja adalah keluaran yang dihasilkan

oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau

suatu profesi dalam waktu tertentu.17 Armstrong dan Baron seperti

yang diterjemahkan oleh Wibowo juga menjelaskan bahwa kinerja

adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut.18 Di dalam suatu perusahaan yang

melaksanakan suatu bisnis, kinerja adalah suatu tampilan keadaan

secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu,

merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan

operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang

dimiliki.19 Maka, dapat disimpulkan bahwa kinerja usaha

merupakan keluaran, hasil atau output dari suatu usaha yang

dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya selama periode

waktu tertentu.

17Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan Penelitian,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 5. 18Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h.2 19Erich A. Helfert, Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan

Mengukur Kinerja Perusahaan Edisi 8, (Jakarta: Elangga, 1996), Diterjemahkan: Herman Wibowo

Page 35: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

21

Pengukuran kinerja merupakan salah satu upaya supaya dapat

dilakukan sumber daya secara efektif dan dapat memberikan arah

pada pengambilan keputusan strategis yang menyangkut

perkembangan suatu organisasi pada masa yang akan datang.20 Zou

dan Stan mengemukakan tiga hal dalam mengukur kinerja usaha,

yaitu:21

a. Pengukuran finansial, seperti penjualan (sales), keuntungan

(profit), dan pertumbuhan aset (growth assets)

b. Pengukuran non finansial, seperti kepuasan (satisfaction),

pencapaian tujuan (goal achievement), dan proses bisnis

(business process)

c. Pengukuran gabungan

Di dalam penelitian ini, pengukuran kinerja usaha dibatasi pada

pengukuran finansial, yaitu penjualan, keuntungan dan

pertumbuhan aset, hal ini disesuaikan dengan indikator BAZDA

Kota Tangerang yang mengukur kinerja usaha peserta program

sebagai tujuan dari program PMU dengan menilai dari peningkatan

omzet penjualan, keuntungan dan aset tetap para peserta program

PMU.

20Mulyadi, Tesis S2, Pengaruh Kinerja Agro Industri Terhadap Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan, (Palembang: Universitas Sriwijaya,2006),h.14

21Zou dan Stan, The Determinants of Export performance: A Review of The Emphirical Literature Between 1987 and 1997. (International Marketing Review Vol. 15 No. 5: MCB University Press, 1998), h.342

Page 36: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

22

Menurut A. Arifinal Chaniago, omzet penjualan adalah

keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjualan

suatu barang/jasa dalam kurun waktu tertentu.22 Sedangkan menurut

Basu Swastha, omzet penjualan adalah akumulasi dari kegiatan

penjualan suatu produk barang barang dan jasa yang dihitung secara

keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus menerus atau

dalam satu proses akuntansi.23 Sedangkan keuntungan usaha atau

laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan

usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode

tertentu.24 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa omzet

penjualan adalah keseluruhan dari hasil penjualan barang/jasa

dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang

yang diperoleh, sedangkan keuntungan usaha adalah selisih dari

pendapatan usaha dengan beban atau biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam menjalankan suatu kegiatan usaha.

Peningkatan aset yang dinilai oleh BAZDA Kota Tangerang

adalah pada jenis aset tetap yang dimiliki oleh peserta program

22A.Arifinal Chaniago, Ekonomi 2, (Bandung: Angkasa, 1995), h.14 23Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran: Edisi Kedua, (Yogyakarta:

Liberty,1983),h.14 24SR Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5, (Jakarta: Salemba

Empat,2004),h.245

Page 37: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

23

dalam menjalankan usahanya. Menurut PSAK 16 paragraf 6 aset

tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang:25

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau

untuk tujuan administratif, dan

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

B. Hasil Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti Judul Penelitian

1. Ida Bagus Putu Swara

Hamdani, Skripsi S1 Ilmu

Ekonomi Studi

Pembangunan, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2012

Analisis Pengaruh Dana Zakat

Produktif, Tingkat Pendidikan

dan Lama Usaha Terhadap

Peningkatan Pendapatan

Mustahik (Studi Kasus Pada

Badan Amil Zakat Nasional)

Keterangan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pengaruh dana pinjaman

usaha yang berasal dari zakat produktif (X1), tingkat pendidikan

(X2) dan lama usaha (X3) terhadap peningkatan pendapatan

25Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan: Aset Tetap ED PSAK

16 Revisi 2011 (Menteng, Dewan Standar Akuntansi Keuangan: 2011) h. 16.2

Page 38: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

24

mustahik (Y). Penelitian ini menggunakan perhitungan dengan

uji regresi logistik dengan objek penelitian adalah mustahik

BAZNAS yang berada di wilayah DKI Jakarta sebesar 40

responden. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa dana

zakat produktif berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

Perbedaan

Pada penelitian ini penulis menambahkan variabel

pembinaan untuk mengukur kinerja usaha. Penelitian ini

menggunakan objek penelitian yaitu mustahik yang tergabung

dalam program PMU di BAZDA Kota Tangerang.

2.

Dessi Susanti, Jurnal Bisnis

& Manajemen Vol.4, No.1,

tahun 2008

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Usaha

Kecil Kerupuk Sanjai (Studi di

Kecamatan Mandiangin Koto

Selayan Bukittingi)

Keterangan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja usaha kecil. Variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kepribadian wirausaha

(X1), tingkat pendidikan (X2), tingkat pengalaman wirausaha

(X3), jumlah modal (X4), jumlah tenaga kerja (X5), pembinaan

Page 39: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

25

(X6), sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja usaha kecil.

Penelitian ini menggunakan perhitungan dengan uji regresi

berganda. Sampel yang digunakan sebesar 27 usaha kecil

kerupuk sanjai yang tersebar di 3 kelurahan pada Kecamatan

Mandiangin koto Selayan Bukittinggi. Hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa variabel pembinaan (X6) mempunyai

pengaruh yang berarti terhadap kinerja usaha kecil kerupuk

sanjai di Mandiangin Bukittinggi.

Perbedaan

Penelitian ini menambahkan variabel modal pinjaman untuk

mengukur kinerja usaha mikro. Penelitian ini menggunakan

objek pelaku usaha mikro yang tergabung di program PMU

BAZDA Kota Tangerang.

3. Cut Yusriati, Muhammad

Arfan, dan M. Rizal Yahya,

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas

Syiah Kuala Banda Aceh,

tahun Volume 1, No.1,

tahun 2012.

Pengaruh Pinjaman Modal Kerja

dan Profesionalisme Sumber

Daya Manusia terhadap Laba

Usaha Kecil Menengah Kota

Banda Aceh

Page 40: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

26

Keterangan Penelitian:

Penelitian ini membahas tentang pengaruh pinjaman modal kerja

(X1) dan profesionalisme SDM (X2) terhadap laba usaha kecil

dan menengah (Y). Sampel yang digunakan berjumlah 32

responden merupakan pelaku usaha kecil dan menengah yang

menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Kota Banda Aceh

dengan menggunakan perhitungan uji regresi berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja memiliki

pengaruh terhadap kinerja usaha kecil dan menengah.

Perbedaan:

Pada penelitian ini penulis menambahkan variabel pembinaan.

Adapun laba usaha merupakan indikator dari variabel terikat

yang juga digunakan dalam penelitian ini. Objek pada penelitian

ini yaitu pelaku usaha mikro yang tergabung di program PMU

BAZDA Kota Tangerang.

C. Model Kerangka Peneltian

Berdasarkan landasan teori variabel penelitian di atas, maka dapat

disusun model kerangka penelitian ini sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

27

Kesimpulan

Uji Regresi Berganda

1. Uji Koefisien Determinasi 2. Uji F 3. Uji t

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas

Variabel Y

Kinerja (Y)

Variabel X

Modal Pinjaman (X1) Pembinaan (X2)

Gambar 2.1 Model Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik

mengenai karakteristik populasi.26 Berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya dan model penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

Ha1 = Terdapat pengaruh positif modal pinjaman terhadap kinerja

usaha.

26Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi

Revisi,(Jakarta:Mitra Wacana Media,2009),h.108.

Page 42: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

28

Ha2 = Terdapat pengaruh positif pembinaan terhadap kinerja usaha.

Ha3 = Terdapat pengaruh positif modal pinjaman, dan pembinaan

terhadap kinerja usaha.

E. Indikator Variabel

1. Indikator Variabel Modal Pinjaman

Pada pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa BAZDA Kota

Tangerang memberikan modal pinjaman kepada para peserta

program PMU dengan skema Qardhul Hasan. Qardhul Hasan

gabungan dari dua kata, qardh dan hasan. Menurut bahasa

(etimologi) qardh berasal dari kata qat’u yang berarti potongan,

yang dimaksud adalah potongan atas harta piutang untuk

dipinjamkan. Sedangkan hasan artinya baik. Apabila digabungkan

Qardhul Hasan berarti pinjaman yang baik, dimana pinjaman ini

bertujuan untuk menolong menyelesaikan masalah keuangan atau

untuk keperluan peminjam.27 Qardhul Hasan merupakan produk

yang ditawarkan dari segi pembiayaan. Qardhul Hasan atau

benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas

dasar kewajiban sosial semata-mata. Dalam hal ini, pinjaman tidak

dituntut untuk mengembalikan apa pun kecuali modal pinjaman.28

Qardhul Hasan adalah meminjamkan harta kepada seseorang tanpa

mengharapkan imbalan dan disebut juga akad ta’awuniah yaitu

27Osman Sabran, Urus Niaga Al-Qard Al-hasan dalam Pinjaman Tanpa Riba, (Johor Baru: University Teknologi Malaysia, 2002), h.59-60.

28Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 44.

Page 43: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

29

akad yang berdasarkan prinsip tolong-menolong.29 Maka, dapat

disimpulkan bahwa Qardhul Hasan merupakan trasnsaksi yang

berupa pinjaman yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata,

tanpa dituntut adanya jaminan dan tambahan pengembalian cicilan

sehingga peminjam hanya mengembalikan jumlah pokok

pinjamannya saja.

BAZDA Kota Tangerang memberikan modal pinjaman tanpa

adanya jaminan, biaya administrasi, bunga pinjaman, dan denda

keterlambatan pelunasan, sehingga seharusnya para peserta program

tidak mengalami kesulitan dalam meminjam dan mengembalikan

modal pinjaman untuk usahanya. Jadi variabel modal pinjaman

dalam penelitian ini dinilai dari pemberian pinjaman berdasarkan

skema Qardhul Hasan yang dapat diukur melalui indikator:

a. Prosedur pinjaman

b. Pengelolaan modal pinjaman

2. Indikator Variabel Pembinaan

Pada pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa program

bantuan modal usaha untuk usaha kecil harus disertai dengan

pembinaan, hal ini selaras dengan Kwik Kian Gie yang berpendapat

bahwa kredit pinjaman harus diberikan dalam satu paket dengan

29Abdul Ghofur Ansori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2009), h.146.

Page 44: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

30

bimbingan dan pembinaan manajemen.30 Marco Sumampouw

menyatakan bahwa perkembangan bisnis atau organisasi tidak dapat

dipisahkan dari kualitas sumber daya manusia.31 Menurut Kuncoro,

pembinaan bisa dilakukan melalui program pendidikan dan

pelatihan.32

Pembinaan dari sisi pendidikan diberikan oleh BAZDA Kota

Tangerang dilakukan dengan cara pembinaan Class Room, yaitu

pembinaan berupa seminar tanya jawab mengenai pengetahuan

ibadah dan amaliyah. Pembinaan dari sisi pelatihan diberikan

dengan cara pembinaan lapangan, yaitu memberikan pelatihan

secara langsung kepada peserta program mengenai administrasi

keuangan, tata letak (layout), dan pelayanan konsumen. Jadi,

variabel pembinaan dapat diukur dari indikator sebagai berikut:

a. Pendidikan

b. Pelatihan

3. Indikator Variabel Kinerja Usaha

Pada pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa kinerja

merupakan hasil atau output yang didapatkan dari serangkaian

kegiatan yang telah dilakukan, hal ini selaras dengan Armstrong

30Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia, h.221 31Marco Sumampow, Investasi sumber daya manusia dan perkembangan

perusahaan/organisasi, h.20 32Mudrajad Kuncoro, Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030?,

h.371

Page 45: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

31

dan Baron yang menjelaskan bahwa kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan

tersebut.33

Peningkatan kinerja usaha peserta program merupakan tujuan

dari program PMU yang ditetapkan oleh BAZDA, indikator yang

digunakan untuk mengukur peningkatan kinerja tersebut adalah

meningkatnya omzet penjualan per bulan, keuntungan usaha dan

aset usaha peserta program. Hal ini selaras dengan pendapat Zou

dan Stan yang menyatakan bahwa kinerja dapat diukur melalui tiga

cara, salah satunya yaitu melalui pengukuran finansial yang dilihat

dari penjualan (sales), keuntungan (profit), dan pertumbuhan aset

(assets growth).34 Jadi, variabel kinerja dapat diukur dari indikator

sebagai berikut:

a. Omzet per bulan

b. Keuntungan usaha

c. Aset tetap

F. Operasional Variabel Penelitian

33Wibowo, Manajemen Kinerja, h.2. 34B Zou dan Stan, The Determinants of Export performance: A Review of The Emphirical

Literature Between 1987 and 1997, h.342.

Page 46: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

32

Tabel 2.2 Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Instrumen Jumlah Butir

Pertanyaan

1. Modal

Pinjaman (X1)

Prosedur Pinjaman

Bebas Jaminan 1

Bebas Biaya Administrasi 1

Bebas Tambahan (Bunga) 1

Persentase Jumlah Modal Pinjaman

Dibandingkan Modal Sendiri

1

Pengelolaan Modal Pinjaman

Tepat Guna 1

Cukup Memadai 1

Mengatasi Kekurangan 1

2. Pembinaan (X2)

Pendidikan (Class Room)

Ibadah 2

Amaliyah 2

Pelatihan (Lapangan)

Administrasi Keuangan 2

Tata Letak Ruang Usaha 2

Pelayanan Konsumen 4

Pengembangan Usaha 1

3. Kinerja Usaha (Y)

Omzet per bulan

Peningkatan Penjualan 2

Pembayaran Cicilan Tepat Waktu 1

Keuntungan Usaha

Pemanfaatan Keuntungan 1

Page 47: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

33

Peningkatan Keuntungan 1

Aset Usaha

Mengembangkan Usaha 1

Peralatan Usaha 1

Peningkatan Keahlian Usaha Dagang 2

Memodifikasi Tempat Usaha 1

Total Butir Pertanyaan 30

Page 48: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada usaha-usaha mikro yang

tergabung di dalam program PMU BAZDA Kota Tangerang. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan serta

pengaruh antar variabel antara lain; modal pinjaman, pembinaan dan

kinerja usaha para peserta program PMU.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, penentuan sampel menggunakan

Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu

tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti

menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti.1

Penulis meneliti peserta program PMU yang terdaftar pada

tahun 2012, yaitu sejumlah 100 peserta, hal tersebut dikarenakan

peserta yang terdaftar bisa menggambarkan keadaan terkini dari usaha

mereka setelah mengikuti program PMU. Kemudian dari 100 peserta

tersebut diambil 80 peserta yang telah melunasi pinjamannya untuk

dijadikan sampel pada penelitian ini, hal tersebut dilakukan karena

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung:Alfabeta,2008),h.218

Page 49: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

35

dengan menggunakan peserta program yang telah melunasi

pinjamannya diharapkan data-data yang didapatkan bisa lebih akurat.

C. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.2

Pengambilan data primer dilakukan langsung melalui objek

penelitian yaitu peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang.

Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner yang

digunakan dalam bentuk pernyataan dan beberapa pertanyaan yang

dirangkai sesuai dengan data variabel yang akan diteliti. Tipe

kuesioner yang diberikan mengacu pada Skala Likert. Skala Likert

merupakan skala yang digunakan secara luas yang meminta

responden menandai derajat setuju atau tidak setuju terhadap masing-

masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulasi.3

Untuk kategori pernyataan tersebut menggunakan bobot nilai sebagai

berikut.

Tabel 3.1 Skala Likert

Tanda Keterangan Bobot SS Sangat Setuju 5 SS Setuju 4 RR Ragu-ragu 3 TS Tidak Setuju 2

2Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2008),h.101 3Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005). h. 41

Page 50: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

36

STS Sangat Tidak Setuju 1 Data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner merupakan

data ordinal. Data ordinal dalam penelitian ini perlu diubah menjadi

data interval untuk mendapatkan angka sebenarnya. Hal ini sesuai

dengan salah satu syarat menjalankan prosedur statistik untuk

melakukan analisis data. Adapun proses mengubah data ordinal

menjadi data interval dilakukan dengan metode suksesif interval

(Method of Successive Interval/MSI).

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

jadi, sudah dikumpulkan.4 Adapun untuk data sekunder di dalam

penelitian ini, diperoleh dengan mengutip literatur ilmiah terdahulu

dan data dokumen lembaga yang diperlukan dengan mencantumkan

sumber data tersebut diperoleh.

D. Metode Analisis Data

Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan

dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Untuk

mempermudah dalam menganalisis, digunakan program SPSS

(Statistical Package for Social Science) untuk sistem operasi (OS)

Windows.

Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dipaparkan sebagai berikut:

4Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.103

Page 51: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

37

1. Statistik Deskriptif

Penggambaran secara umum terhadap keseluruhan data primer yang

telah diperoleh dari responden melalui kuesioner. Dalam statistik

desriptif ini menampilkan jumlah responden nilai jawaban minimal

dan nilai jawaban maksimal, juga menampilkan mean dan standard

deviation pada setiap variabel, baik yang independen maupun

dependen.

2. Kualitas Data

a. Uji Validitas

Sesuatu dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes

tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil

ukuran sesuai dengan makna dan tujuan diadakan tes tersebut.5

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

validitas kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi alat ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree

of freedom d (f) = n-k dengan alpha 0,05. Untuk hasil analisis

dapat dilihat pada output uji reabilitas pada bagian corrected

5Ety Rocchaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi.

(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 57.

Page 52: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

38

item total correlation. Dalam pengambilan keputusan untuk

menguji validitas indikatornya antara lain:

Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau

variabel tersebut valid.

Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir

atau variabel tersebut tidak valid.

Sampel yang digunakan untuk setiap variabel dalam penelitian

ini berjumlah 30 responden. Adapun hasil uji validitas terhadap

instrumen penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.1, tabel 3.2

dan tabel 3.3.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Modal Pinjaman

Sumber: Data yang diolah Data pada tabel 3.2 menjelaskan bahwa pada 7 butir

pernyataan variabel modal pinjaman dari sampel berjumlah 30

responden memiliki nilai positif dan rhasil lebih besar dari rtabel

Corrected Item-

Total Correlation

Keterangan

MP1 ,877 Valid

MP2 ,909 Valid

MP3 ,884 Valid

MP4 ,660 Valid

MP5 ,846 Valid

MP6 ,879 Valid

MP7 ,799 Valid

Page 53: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

39

0,361, sehingga seluruh instrumen pernyataan pada variabel

modal pinjaman dinyatakan valid.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pembinaan

Sumber: Data yang diolah Data pada tabel 3.3 menjelaskan bahwa pada 13 butir

pernyataan variabel modal pembinaan dari sampel berjumlah

30 responden memiliki nilai positif dan rhasil lebih besar dari

rtabel 0,361, sehingga seluruh instrumen dinyatakan valid.

Corrected Item-

Total Correlation

Keterangan

P1 ,637 Valid

P2 ,374 Valid

P3 ,725 Valid

P4 ,679 Valid

P5 ,828 Valid

P6 ,689 Valid

P7 ,732 Valid

P8 ,722 Valid

P9 ,692 Valid

P10 ,698 Valid

P11 ,716 Valid

P12 ,540 Valid

P13 ,923 Valid

Page 54: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

40

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kinerja Usaha

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

KU1 ,619 Valid

KU2 ,684 Valid

KU3 ,421 Valid

KU4 ,663 Valid

KU5 ,524 Valid

KU6 ,661 Valid

KU7 ,878 Valid

KU8 ,958 Valid

KU9 ,639 Valid

KU10 ,827 Valid

Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan pada tabel 3.4 di atas, dijelaskan bahwa 10 butir

pernyataan variabel kinerja usaha dari sampel berjumlah 30

responden memiliki nilai positif dan rhasil lebih besar dari rtabel

0,361, sehingga seluruh instrumen pernyataan pada variabel

kinerja usaha dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.6 Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui tentang kuesioner yang diajukan

6Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. h. 41.

Page 55: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

41

pertanyaannya kepada responden, dapat dijawab secara

konsisten atau tidak.

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji

reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Adapun

kriteria penilaian uji reliabilitas antara lain:7

Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf

signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.

Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf

signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak

reliable.

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen

penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.4, tabel 3.5 dan tabel 3.6.

7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 145.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Modal Pinjaman

Cronbach's Alpha N of Items

,950 7

Page 56: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

42

Data pada tabel 3.5 menjelaskan bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel modal pinjaman adalah 0,950. Artinya nilai dari

variabel modal pinjaman memiliki nilai yang lebih dari 0,6

sehingga variabel modal pinjaman termasuk dalam kriteria

yang reliabel.

Data pada tabel 3.6 menjelaskan bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel modal pinjaman adalah 0,932. Artinya nilai dari

variabel pembinaan memiliki nilai yang lebih dari 0,6 sehingga

variabel

pembinaan

termasuk dalam

kriteria yang reliabel.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Pembinaan

Cronbach's Alpha N of Items

,932 13

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Kinerja Usaha

Cronbach's Alpha N of Items

,915 10

Page 57: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

43

Data pada tabel 3.7 menjelaskan bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel kinerja usaha adalah 0,915. Artinya nilai dari

variabel kinerja usaha memiliki nilai yang lebih dari 0,6

sehingga variabel kinerja usaha termasuk dalam kriteria yang

reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas

Untuk mendeteksi apakah penelitian ini ada masalah

multikolinieritas, maka dapat dideteksi dengan nilai Variance

Inflation Factor (VIF), apabila nilai VIF lebih besar dari 10,

maka diindikasikan memililiki masalah multikolinieritas.

Adapun hasil uji multikolinieritas yang dilakukan terhadap

instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 4,224 1,704 2,478 ,017

Modal Pinjaman ,948 ,092 ,787 10,288 ,000 ,987 1,014

Page 58: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

44

Pembinaan ,112 ,034 ,251 3,285 ,002 ,987 1,014

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha Sumber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 3.8 menunjukkan bahwa nilai VIF untuk

variabel modal pinjaman dan variabel pembinaan adalah 1,014

yang menandakan kurang dari 10, artinya penelitian ini

terbebas dari asumsi multikolinieritas.

b. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah model

regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah yang berdistribusi normal. Dalam penelitian

ini pendeteksian uji normalitas dilakukan dengan cara melihat

tabel Histogram dan Normal P-Plot pada hasil print out analisis

data program SPSS for windows.

Gambar 3.9 Hasil Uji Normalitas

Page 59: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

45

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 3.9 menunjukkan bahwa pada tabel histogram,

sebaran data mengikuti garis lengkung dan pada tabel Normal

P-Plot, data menyebar mengikuti garis diagonal. Artinya, data

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini

memenuhi asumsi normalitas.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

apakah varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan

lain memiliki kesamaan persebaran atau tidak. Jika memiliki

kesamaan atau tetap penyebarannya, maka model penelitian

tersebut mengalami masalah heteroskedastsisitas.

Gambar 3.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah

Page 60: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

46

Gambar 3.10 menunjukkan bahwa bentuk penyebaran data

berada di sekitar angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu

pola yang jelas, maka data tersebut terbebas dari asumsi

heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan kegiatan pengolahan data dengan

melakukan tabulasi terhadap kuesioner dengan memberikan dan

menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan

untuk masing-masing variabel. Analisis data menggunakan teknik

statistic multiple regression untuk menguji pengaruh variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linear berganda. Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas yaitu modal

pinjaman (X1), pembinaan (X2) dan kinerja usaha (Y).

Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda dapat

dipaparkan sebagai berikut:

Y1= α+β1X1+ β2X2

Dimana :

Y : Kinerja Usaha

α : Konstanta

Page 61: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

47

β : Koefisien Regresi

X1 : Modal Pinjaman

X2 : Pembinaan

Hasil pengujian statistik dengan menggunakan multiple

regression yang perlu dianalisis dan dibahas antara lain:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Dalam output program SPSS, koefisien determinasi

terletak pada table model summary dan tertulis R square.

Namun untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan

R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjust R square,

karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang

digunakan dalam penelitian.

Dalam kenyataan nilai adjust R square dapat bernilai negatif,

walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji

empiris didapat nilai adjust R square negatif, maka nilai adjust

R square dianggap nol.8

b. Uji F Statistik

8Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, h. 83.

Page 62: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

48

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat.9

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh modal

pinjaman (X1), pembinaan (X2) terhadap kinerja usaha (Y),

hipotesis yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam penelitian ini antara lain:

Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table,

Apabila F tabel > F hitung, maka Ho diterima dan H1

ditolak,

Apabila F tabel < F hitung, maka Ho ditolak dan H1

diterima.

Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, `

Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

dan H1 ditolak.

Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

dan H1 diterima.

c. Uji t Statitik

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara

variabel X dan variabel Y, apakah variabel X1 dan X2 benar-

9Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, h. 84.

Page 63: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

49

benar berpengaruh terhadap variabel Y. Uji t pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi-variasi dependen.

Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan

berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara

individual terhadap dependen.10

Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas maka perumusan

hipotesisnya sebagai berikut:

Bila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak H1 diterima.

Bila t hitung < t tabel, maka Ho diterima H1 ditolak.

Atau,

Bila probability t hitung > 0,05 Ho diterima H1 ditolak.

Bila probability t hitung < 0,05 Ho ditolak dan H1

diterima.

10Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, h. 84.

Page 64: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menyajikan gambaran umum objek yang diteliti,

profil responden, hasil penjelasan responden dan hasil uji-uji analisis data

yang telah diperoleh, sehingga dapat membahas uraian mengenai temuan-

temuan yang dihasilkan dalam penelitian.

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Program Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA Kota

Tangerang

Pinjaman Modal Usaha (PMU) merupakan salah satu program

yang dimiliki BAZDA Kota Tangerang sebagai upaya untuk

mengatasi masalah kesulitan permodalan yang dialami oleh para

pelaku usaha mikro di Kota Tangerang. Sumber dana program ini

berasal dari zakat, infaq dan sedekah yang terkumpul di BAZDA

Kota Tangerang dan disalurkan dengan skema Qardhul Hasan.

Program PMU juga bertujuan untuk mengurangi peran rentenir

yang biasanya dijadikan sumber bantuan permodalan oleh pelaku-

pelaku usaha mikro. Kegiatan pada program PMU terdiri dari

pemberian modal pinjaman dan pembinaan untuk para peserta

programnya.

2. Mekanisme Pemberian Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Page 65: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

51

Dalam menjalankan program PMU, BAZDA Kota Tangerang

menggunakan konsep jangka panjang, maksudnya adalah peserta

program yang telah memperoleh pinjaman diperbolehkan untuk

mengajukan pinjaman kembali sehingga usaha yang dijalankan bisa

terus berkembang. Sedangkan mekanisme penyaluran dana PMU,

BAZDA Kota Tangerang bekerjasama dengan BAZ Kecamatan dan

Pemerintah Daerah Kota Tangerang, hal ini bertujuan agar

pemberian dana tepat sasaran dan mampu memberdayakan usaha-

usaha mikro.

Adapun persyaratan dalam pengajuan Pinjaman Modal Usaha

(PMU) adalah sebagai berikut:1

a. Dikhususkan pada usaha mikro

b. Membuat permohonan dan proposal usaha, dilengkapi

KTP, Kartu Keluarga untuk diajukan ke BAZ Kecamatan

c. Rekomendasi BAZ Kecamatan

3. Prosedur Pengajuan dan Pencairan Pinjaman Modal Usaha

(PMU)

Prosedur pengajuan pinjaman berawal dari BAZ Kecamatan,

pada tahap pertama calon peserta menyerahkan proposal yang berisi

profil usaha yang mereka jalani dengan melampirkan KTP dan

1Dokumen “Program PMU (Pinjaman Modal Usaha)” Badan Amil Zakata Daerah (BAZDA)

Kota Tangerang.

Page 66: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

52

Kartu Keluarga (KK) kepada BAZ Kecamatan. Setelah itu BAZ

Kecamatan akan menyerahkan proposal kepada BAZDA Kota

Tangerang.

Pada tahap kedua, BAZDA Kota Tangerang akan melakukan

survei (monitoring) terhadap usaha yang dijalankan oleh pemilik

usaha. Dalam melakukan survei, pihak BAZDA Kota Tangerang

akan mengecek kelayakan usaha tersebut dengan mendatangi

langsung tempat usaha. Hal ini dilakukan untuk mmemastikan

bahwa informasi yang diajukan di dalam proposal sesuai dengan

kenyataannya.

Pada tahap akhir, hasil survei akan dipertimbangkan dalam

Rapat Penilaian, rapat ini dilaksanakan oleh Seksi Pendayagunaan

di bawah pengawasan Ketua dan Bendahara. Kemudian apabila

usaha calon peserta dianggap layak untuk mendapatkan bantuan,

maka akan ditentukan besaran jumlah pinjaman yang diberikan.

Selanjutnya proses pencairan dana dilakukan di kantor BAZDA

Kota Tangerang.

Gambar 4.1 Skema Program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

PencairanSurveyBAZDA

Kota Tangerang

BAZ Kecamatan

Calon peserta

program

Page 67: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

53

4. Proses Pengembalian Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara diangsur

selama 10 bulan tanpa membayar bunga yang akan mulai

dibayarkan pada bulan ketiga setelah tanggal pencairan pinjaman.

Hal ini diharapkan agar modal yang dipinjam dapat digunakan

dengan baik oleh pelaku usaha dan memberi waktu agar bisa

menggunakan modal tersebut sesuai kebutuhan usahanya. Cicilan

yang dibayarkan tersebut akan digunakan kembali untuk membantu

usaha-usaha lainnya yang membutuhkan Pinjaman Modal Usaha.

Sedangkan jika pada waktu yang telah ditentukan, peserta

program tidak dapat membayar angsurannya, maka mereka bisa

memberitahukan alasan mengapa mereka tidak dapat membayar

angsuran kepada pihak BAZDA Kota Tangerang. Hal ini tentu tidak

memberikan beban kepada pelaku usaha, karena BAZDA Kota

Tangerang akan memberikan keringanan jika memang benar pelaku

usaha tidak dapat mengembalikan angsuran tepat waktu

dikarenakan kebangkrutan usaha.

B. Profil Responden dan Usaha

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yang

berjumlah 50 pelaku usaha mikro yang terdaftar sebagai peserta

program PMU BAZDA Kota Tangerang, diperoleh kondisi responden

Page 68: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

54

menurut jenis kelamin, usia, status pernikahan, jenis usaha dan kondisi

usaha responden.

1. Jenis Kelamin

Data pada gambar 4.2 menunjukkan mayoritas 2/3 (68%) peserta

program PMU yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah

perempuan. Kemudian berdasarkan data pada tabel “Status Pernikahan”

yang tertera di lampiran, bahwa seluruh (100%) peserta program telah

menikah. Dalam penelitian ini, lebih banyak perempuan yang

menjalankan usaha diakrenakan usaha yang dijalani merupakan usaha

sederhana yang memang cocok dijalani oleh perempuan.

2. Nilai Usaha

Tabel 4.3

No. Nilai Usaha (Rp) Jumlah Responden

(%)

1. 1500000 - 3000000 4 8,0

2. 4000000 5 10,0 3. 5000000 15 30,0 4. 6000000 6 12,0

16

34

0 10 20 30 40

Laki-laki

Perempuan

Gambar 4.2Jenis Kelamin Responden

68%

32%

Sumber: Data primer yang diolah

Page 69: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

55

Nilai Usaha Responden

Sumber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 4.3 menunjukkan nilai keseluruhan yang

dimiliki oleh usaha responden termasuk perlengkapan, peralatan

dan persediaan produk usaha. Sebanyak 6% responden memiliki

nilai usaha pada rentang 1,5 - 3 Juta Rupiah, 52% responden

memiliki nilai usaha pada rentang 4 - 6 Juta Rupiah, 34% responden

memiliki nilai usaha pada rentang 7 – 10 juta Rupiah dan 6%

responden memiliki nilai usaha pada rentang 12 – 15 Juta Rupiah.

3. Jenis Usaha

Gambar 4.4 Jenis Usaha Responden

5. 7000000 6 12,0 6. 8000000 4 8,0 7. 10000000 7 14,0 8. 12000000 1 2,0 9. 13000000 1 2,0

10. 15000000 1 2,0

Page 70: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

56

Warung, 9, 18%

Sembako, 6, 12%

Gas & Galon, 4, 8%

Sayur & Buah, 3, 6%

Alat Tulis Kantor, 2, 4%

Hadiah & Mainan, 2, 4%

Makanan matang, 13,

26%

Pakaian Jadi, 7, 14%

Lainnya, 4, 8%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Data pada gambar 4.4 menunjukkan seluruh (100%) jenis usaha

yang dijalani oleh responden merupakan usaha dagang. Sebanyak

26% responden menjual makanan matang, makanan matang yang

dimaksud dijual pada waktu tertentu seperti nasi uduk pada pagi

hari, gado-gado pada siang hari, serta sayur dan lauk pauk matang

pada siang dan sore hari. 18% responden menjalani usaha warung,

warung yang dimaksud adalah warung yang menjual jajanan-

jajanan anak, rokok, dan kebutuhan untuk mandi seperti sabun,

sampo, dan pasta gigi. 14% responden menjual pakaian jadi, dan

12% responden menjual sembako, sedangkan 4 usaha lainnya yang

tertera pada gambar yaitu terdiri dari usaha jamu herbal, alat-alat

listrik, peralatan jahit, dan kosmetik. Selebihnya dapat dilihat pada

gambar di atas.

4. Lama Usaha

Page 71: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

57

2822

< 1 Tahun 12 - 17 bulan

56%44%

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Gambar 4.5 Lama Usaha Responden

Data pada gambar 4.5 menunjukkan jenis-jenis usaha

responden, yaitu sebanyak 56% responden telah menjalankan usaha

selama < 1 tahun sedangkan sebanyak 44% telah menjalankan

usaha selama 12-17 bulan atau kurang lebih 1,5 tahun. Lama usaha

responden menjelaskan bahwa usaha yang dijalani oleh responden

merupakan usaha yang baru berkembang sehingga dibutuhkan

bantuan pinjaman modal.

Selain itu berdasarkan data pada tabel “Usaha Sesuai

Keterampilan” yang tertera di lampiran, diperoleh bahwa 100%

responden menyatakan usaha yang dikelola sangat sesuai dengan

keahlian/keterampilan yang dimiliki oleh responden, artinya bahwa

dengan waktu sekitar 1 tahun responden mampu menyesuaikan

keahlian/keterampilan yang dimiliki dengan kegiatan usaha yang

dijalankan.

Page 72: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

58

5. Modal Pinjaman

Tabel 4.6 Nilai modal pinjaman yang diterima responden

No. Nilai

Pinjaman (Rp)

Jumlah responden

(50) (%)

1. 500.000 2 4,0 2. 600.000 1 2,0 3. 1.000.000 9 18,0 4. 2.000.000 14 28,0 5. 2.500.000 2 4,0 6. 3.000.000 10 20,0 7. 3.500.000 1 2,0 8. 5.000.000 11 22,0

Sumber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 4.6 menunjukkan jumlah nilai modal pinjaman

yang diterima oleh responden sebanyak 28% responden menerima

modal pinjaman sebesar 2 Juta Rupiah, 22% responden menerima

modal pinjaman sebesar 5 Juta Rupiah, 20% responden menerima

modal pinjaman sebesar 3 Juta Rupiah, 18% menerima modal

pinjaman sebesar 1 Juta Rupiah, sisanya sebanyak 12% responden

menerima modal pinjaman sebesar 500 Ribu Rupiah, 600 Ribu

Rupiah, 2,5 Juta Rupiah dan 3,5 Juta Rupiah.

Selanjutnya alokasi modal pinjaman tersebut dilihat dari apakah

untuk menjalankan usaha dengan modal pinjaman dibutuhkan

tenaga kerja dalam mengelola usaha para responden. Hasilnya data

pada tabel “Tenaga Kerja Usaha Responden” yang tertera pada

Page 73: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

59

lampiran menunjukkan bahwa sebanyak 96% responden tidak

memiliki pegawai dalam menjalankan usaha, sedangkan sisanya

sebanyak 2% memiliki pegawai dalam mengelola usahanya.

Artinya modal pinjaman yang diterima oleh responden bisa

dialokasikan seutuhnya untuk kebutuhan usaha dagang yang mereka

kelola sendiri.

Berdasarkan data tabel “Pinjaman Ke Tempat Lain” yang tertera

pada lampiran, sebanyak 96% responden belum pernah melakukan

pinjaman modal usaha di lembaga keuangan selain BAZDA,

sisanya sebanyak 4% responden pernah melakukan pinjaman modal

usaha di lembaga keuangan selain BAZDA, yaitu Baitul Maal wat

Tamwil (BMT) dan Koperasi. Artinya bahwa hampir seluruh

responden baru pertama kali melakukan prosedur pinjaman modal

usaha di lembaga keuangan yaitu BAZDA.

Selanjutnya data pada Tabel “Memiliki Rekening Bank Syariah”

yang tertera pada lampiran, sebanyak 54% responden memiliki

rekening tabungan di Bank Syariah sedangkan sebanyak 46%

responden belum memiliki rekening tabungan di Bank Syariah.

C. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Page 74: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

60

Sumber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada variabel modal

pinjaman, jawaban minimum responden sebesar 12,288 dan maksimal

sebesar 22,021 dengan rata-rata total jawaban 15,964 dan standar

deviasi sebesar 2,503. Variabel pembinaan memiliki jawaban minimum

responden sebesar 16,328 dan maksimal sebesar 38,804 dengan rata-rata

total jawaban 29,816 dan standar deviasi sebesar 6,767. Sedangkan

variavel kinerja usaha memiliki jawaban minimal responden sebesar

17,396 dan maksimal sebesar 31,489 dengan rata-rata total jawaban

22,703 dan standar deviasi sebesar 3,015.

D. Hasil Uji Regresi Berganda

1. Uji Koefisien

Hasil uji koefisien menyajikan seberapa jauh determinasi

variabel kinerja usaha peserta program PMU dapat dijelaskan oleh

variabel modal pinjaman dan pembinaan. R2 mampu memberikan

informasi mengenai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

model regresi yang digunakan. Apabila R2 mendekati angka satu

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 50 12,288 22,021 15,964 2,503

X2 50 16,328 38,804 29,816 6,767

Y 50 17,396 31,489 22,703 3,015

Valid N (listwise) 50

Page 75: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

61

berarti terdapat hubungan yang kuat. Hasil uji koefisien determinasi

dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2

adalah 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja usaha peserta

program PMU dapat dijelaskan oleh modal pinjaman dan

pembinaan sebesar 0,717 atau 71,7%. Sedangkan sisanya sebesar

28,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Standard

error of the Estimate (SEE) adalah sebesar 1,604, dimana semakin

kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen.

2. Uji Signifikasi Simultan (Uji F Statistik)

Untuk menguji pengaruh variabel secara simultan, yaitu modal

pinjaman dan pembinaan terhadap kinerja usaha dapat dilakukan

dengan Uji Signifikasi Simultan (Uji F Statistik). Untuk hasil Uji F

Statistik dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel berikut ini:

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,854a ,729 ,717 1,604

a. Predictors: (Constant), Total X2 (Pembinaan), Total X1 (Modal Pinjaman)

b. Dependent Variable: Total Y (Kinerja Usaha)

Page 76: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

62

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F Statistik)

S

umber: Data primer yang diolah

Data pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar

63,065 dan nilai signifikasi 0,000, sedangkan nilai Ftabel dengan taraf

signifikasi 0,05 adalah sebesar 3,20, maka diketahui bahwa Ftabel >

Fhitung (63,065 > 3,20) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,005, artinya

Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, sehingga kesimpulannya adalah bahwa

variabel modal pinjaman dan pembinaan secara simultan memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja usaha peserta program PMU.

3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t Statistik)

Untuk menguji pengaruh variabel penelitian secara parsial,

yaitu modal pinjaman dan pembinaan terhadap kinerja usaha

peserta program PMU dapat dilakukan dengan Uji Signifikasi

Parameter Individual (Uji t Statistik). Hasil Uji t dalam penelitian

ini dijelaskan pada tabel berikut ini:

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 324,703 2 162,351 63,065 ,000b

Residual 120,995 47 2,574

Total 445,698 49

a. Dependent Variable: Total Y (Kinerja Usaha)

b. Predictors: (Constant), Total X2 (Pembinaan), Total X1 (Modal Pinjaman)

Page 77: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

63

Tabel 4.10 Hasil Uji t Statistik

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4,224 1,704 2,478 ,017

Modal Pinjaman ,948 ,092 ,787 10,288 ,000

Pembinaan ,112 ,034 ,251 3,285 ,002

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha Sumber: Data primer yang diolah

a. Pengaruh modal pinjaman (X1) terhadap kinerja usaha (Y)

Data pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel modal

pinjaman memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,000 dari nilai

probabilitas 0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, kemudian

nilai thitung > ttabel (10,288 > 1,667). Artinya Ho1 ditolak dan Ha1

diterima, sehingga modal pinjaman secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja usaha peserta program

PMU.

b. Pengaruh pembinaan (X2) terhadap kinerja usaha (Y)

Data pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa variabel

pembinaan memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,002 dari nilai

probabilitas 0,05 atau sama dengan 0,002 < 0,05, kemudian

nilai thitung > ttabel (3,285 > 1,667). Artinya Ho2 ditolak dan Ha2

diterima, sehingga pembinaan secara parsial berpengaruh

Page 78: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

64

positif dan signifikan terhadap kinerja usaha peserta program

PMU.

4. Fungsi Regresi

Tabel 4.11 Analisa Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4,224 1,704 2,478 ,017

Modal Pinjaman ,948 ,092 ,787 10,288 ,000

Pembinaan ,112 ,034 ,251 3,285 ,002

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha Sumber: Data primer yang diolah

Dari data pada tabel 4.11 diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Keterangan:

Y = Kinerja Usaha Peserta Program PMU

X1 = Modal Pinjaman

X2 = Pembinaan

Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut diketahui bahwa

nilai konstanta variabel dependen kinerja usaha (Y) adalah 4,224.

Hal ini menjelaskan apabila tidak dipengaruhi oleh variabel

Y = 4,224 + 0,948X1 + 0,112X2

Page 79: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

65

independen, yaitu modal pinjaman (X1) dan pembinaan (X2),

variabel dependen kinerja usaha (Y) memiliki nilai sebesar 4,224.

Dari persamaan regresi tersebut juga diketahui bahwa setiap

nilai dari variabel independen, yaitu modal pinjaman (X1) dan

pembinaan (X2) memberikan kontribusi pengaruh terhadap nilai

variabel dependen, yaitu kinerja usaha (Y). Adapun besaran nilai

kontribusi pada masing-masing variabel independen tersebut antara

lain: variabel modal pinjaman memiliki koefisien regresi sebesar

0,948 dan variabel pembinaan memiliki koefisien regresi sebesar

0,112. Jika nilai variabel independen bertambah 1, maka tambahan

tersebut mempengaruhi variabel dependen sebesar nilai dari

masing-masing koefisien regresi yang dimiliki oleh variabel

independen.

E. Elaborasi

Setelah dilakukan analisis data dan pengujian melalui analisis

regresi linier berganda, maka didapatkan hasil uji hipotesis yang

diajukan pada bab sebelumnya.

Kinerja usaha peserta program PMU dapat dijelaskan oleh modal

pinjaman dan pembinaan sebesar 0,717 atau 71,7%. Sedangkan sisanya

sebesar 28,3% dijelaskan oleh pengaruh lain di luar penelitian ini.

Kemudian dilihat dari model persamaan regresi yang didapatkan bahwa

variabel modal pinjaman memberikan pengaruh lebih besar terhadap

Page 80: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

66

kinerja usaha peserta program PMU apabila dibandingkan dengan

variabel pembinaan, karena modal pinjaman memberikan nilai kinerja

usaha sebesar 0,948 dan pembinaan memberikan nilai kinerja usaha

0,112.

Berdasarkan uji hipotesis secara parsial antara variabel modal

pinjaman terhadap kinerja usaha peserta program PMU diperoleh hasil

bahwa modal pinjaman berpengaruh terhadap kinerja usaha peserta

program PMU dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 dan nilai thitung >

ttabel (10,288 > 1,667). Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh

Munizu, bahwa modal pinjaman berpengaruh terhadap kinerja usaha

mikro dan kecil.

Selanjutnya uji hipotesis secara parsial juga dilakukan antara

variabel pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU. Dari

uji hipotesis tersebut, diperoleh hasil bahwa variabel pembinaan

memiliki pengaruh terhadap kinerja uasaha peserta program PMU

dengan nilai signifiaksi 0,002 < 0,05 dan nilai thitung > ttabel (3,285 >

1,667). BAZDA Kota Tangerang memberikan pembinaan secara

bersamaan dengan pemberian modal pinjaman dengan tujuan agar bisa

meningkatkan kualitas para peserta program PMU, sehingga akan

berdampak pada peningkatan kinerja usahanya. Hal ini sesuai dengan

Sumampouw yang menyatakan bahwa kinerja suatu usaha tidak dapat

dipisahkan dari kualitas sumber daya manusianya. Kesimpulannya

Page 81: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

67

bahwa secara parsial variabel modal pinjaman dan variabel pembinaan

memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja usaha peserta program

PMU.

Berdasarkan uji hipotesis secara simultan antara variabel modal

pinjaman dan pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU

diperoleh hasil bahwa modal pinjaman dan pembinaan secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja usaha peserta program PMU dengan 0,000

< 0,05, kemudian nilai Fhitung > Ftabel (63,065 > 3,20). Hal ini sesuai

dengan Kwik Kian Gie yang menyatakan bahwa pemberian kredit

pinjaman harus diberikan satu paket dengan bimbingan dan pembinaan.

Dalam pelaksanaannya, BAZDA tidak hanya memberikan modal

pinjaman semata tanpa disertai dengan pembinaan, artinya BAZDA

memahami kebutuhan pelaku usaha mikro bahwa usaha mikro tidak

hanya membutuhkan modal pinjaman tetapi juga membutuhkan

pembinaan, sehingga pemberian modal pinjaman yang disertai dengan

pembinaan merupakan strategi agar modal pinjaman yang diberikan

dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Page 82: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dari 3 pengajuan

hipotesis pada bab sebelumnya. Responden dalam penelitian ini

berjumlah 50 pelaku usaha mikro yang tergabung pada program

Pinjaman Modal Usaha (PMU) BAZDA Kota Tangerang. Adapun

rincian dari kesimpulan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha1 = Modal pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja usaha.

Ha2 = Pembinaan berpengaruh positif dan signifkan terhadap kinerja

usaha.

Ha3 = Modal pinjaman dan pembinaan secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.

B. Saran

Dalam penelitian ini terdapat temuan yang dapat dijadikan saran

kepada pihak BAZDA Kota Tangerang untuk lebih memberikan

perhatian terhadap faktor-faktor untuk meningkatkan kinerja usaha para

peserta program PMU. Beberapa saran yang dapat diutarakan adalah

sebagai berikut:

1. Modal pinjaman memiliki pengaruh paling besar dalam

meningkatkan kinerja usaha, maka penulis merekomendasikan

Page 83: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

68

kepada BAZDA untuk bisa memberikan jumlah pinjaman yang

lebih besar kepada peserta program PMU.

2. Pembinaan merupakan faktor yang juga mempengaruhi kinerja

usaha, akan tetapi tidak sebesar pengaruh yang diberikan oleh

modal pinjaman. Dari temuan di lapangan didapatkan bahwa

pembinaan belum diberikan secara teratur, maka penulis

merekomendasikan kepada BAZDA Kota Tangerang untuk

memberikan pembinaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan

yang lebih terjadwal agar peningkatan kualitas peserta PMU bisa

dimonitor dan dievaluasi dari waktu ke waktu.

3. Kinerja usaha peserta program PMU pada umumnya telah berjalan

sesuai dengan tujuan program PMU. Akan tetapi sampai saat ini,

BAZDA masih menilai kinerja usaha dari sisi finansial. Saran yang

dapat diberikan adalah sebaiknya BAZDA juga menilai kinerja

usaha peserta program dari sisi non finansialnya, contohnya dilihat

dari kepuasan pelanggan, pencapaian tujuan dan proses bisnis.

Page 84: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

69

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Abdul Ghofur. (2009). Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ali, Zainuddin. (2008). Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penilitian: Suatu Pendeketan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Chaniago, A.Arifinal. (1995). Ekonomi 2. Bandung: Angkasa.

Definisi Pembinaan diakses pada 6 Febuari 2014 dari http://kbbi.web.id/bina Ety Rochaety, dkk. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi

SPSS, Edisi Revisi. Jakarta:Mitra Wacana Media Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gie, Kwik Kian. (1996). Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Helfert, Erich A. (1996). Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis Untuk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan Edisi 8. Jakarta: Elangga. Diterjemahkan: Herman Wibowo

Hidayat. (1998). Sebuah Tinjauan Singkat Tentang Kebijaksanaan

Pendanaan Bagi Usaha Skala Kecil di Indonesia. Jakarta: Yayasan Indonesia Forum dan Asia Foundation.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan: Aset Tetap ED PSAK 16 Revisi 2011. Menteng, Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Kamil, Mustofa. (2009). Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui

PKBM. Bandung: Alfabeta. Kasmir dan Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Kuncoro, Mudrajad. (2007). Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara

Industri Baru 2030?. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Page 85: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

70

Muhammad. (2008). Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press.

Mulyadi. (2006). Tesis S2, Pengaruh Kinerja Agro Industri Terhadap

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Munizu, Musran. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal

Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1.

Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil diakses pada 7 Febuari 2014 dari http://www.depkop.go.id/

Purnomo, Herderu. “52 Juta UMK di Indonesia, 60% Dijalankan

Perempuan”, artikel diakses pada 28 Desember 2012 dari http://finance.detik.com/read/2011/12/05/160638/1783039/5/52-juta-umk-di-indonesia-60-dijalankan-perempuan

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sabran, Osman. (2002). Urus Niaga Al-Qard Al-hasan dalam Pinjaman

Tanpa Riba. Johor Baru: University Teknologi Malaysia. Soemarso, SR. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5, (Jakarta:

Salemba Empat. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta,2008 Sumampouw, Marco. (1997). “Investasi sumber daya manusia dan

perkembangan perusahaan/organisasi”. Manajemen Usahawan Indonesia, Volume 26, No 7.

Swastha, Basu dan Irawan. (1983). Manajemen Pemasaran: Edisi Kedua.

Yogyakarta: Liberty. Teguh, Muhammad. (2010). Ekonomi Industri. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 86: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

71

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Syahriyah, sebagai Sekretaris I BAZDA

Kota Tangerang, 2 Mei 2013. Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi,

dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat. Zou dan Stan. (1998) The Determinants of Export performance: A Review of

The Emphirical Literature Between 1987 and 1997. International Marketing Review Vol. 15 No. 5: MCB University Press.

Page 87: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN PESERTA PROGRAM PINJAMAN MODAL USAHA (PMU)

BAZDA KOTA TANGERANG

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh Bapak/Ibu/Saudara/i yang saya hormati!

Saya adalah Dina Raisa Oktaviana, mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam (Muamalat), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Untuk keperluan penulisan skripsi guna mencapai gelar sarjana di Bidang Ekonomi Islam, saya memerlukan data. Untuk keperluan itu, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam kuesioner berikut ini. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i sangat saya butuhkan. Semua data dan informasi dalam kuesioner ini bersifat konfidensial, rahasia, dan hanya akan digunakan untuk penulisan skripsi.

Atas waktu yang telah diluangkan, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Jawablah setiap pertanyaan ini sejujur-jujurnya sesuai dengan pendapat dan kondisi Bapak/Ibu/Saudara.

2. Pilih jawaban dengan memberi tanda CONTRENG (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/i atau dengan mengisi titik-titik yang telah disediakan.

Peneliti

Dina Raisa Oktaviana

Page 88: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

I. Profil Responden dan Usaha Berilah tanda CONTRENG (√) pada salah satu kotak pilihan yang tersedia dari masing-masing pertanyaan, atau isilah titik-titik yang telah disediakan! 1. Nama : .........................................................................

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : ........... tahun

4. Status : Lajang Janda / Duda Menikah

5. Apa jenis usaha yang Bapak/Ibu/Sdr jalankan dengan Pinjaman Modal Usaha (PMU) Kota Tangerang?

Dagang, sebutkan……......... Jasa,

sebutkan...........................

6. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Sdr menekuni usaha tersebut di atas?

< 1 tahun 18 – 24 bulan 31-36 tahun 12– 17 bulan 25 – 30 bulan Lebih dari 3 tahun

7. Apakah usaha yang Bapak/Ibu/Sdr menekuni tersebut di atas, sesuai dengan keahlian/ketrampilan yang Bapak/Ibu/Sdr miliki?

Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai

8. Apakah Bapak/Ibu/Sdr memiliki usaha lain, selain usaha dagang yang terdaftar di dalam program PMU BAZDA Kota Tangerang?

Ya, sebutkan............................................................ Tidak

9. Berapa besar nilai (dalam rupiah) dari usaha yang Bapak/Ibu/Sdr jalani?

Rp. .....................

10. Berapa besar modal pinjaman yang Bapak/Ibu dapatkan dari BAZDA Tangerang?

Rp. ....................

11. Selain ke BAZDA, apakah Bapak/Ibu/Sdr melakukan pinjaman untuk modal usaha ke tempat/lembaga keuangan lainnya?

Ya, sebutkan........... Tidak

12. Untuk menjalankan usaha dengan pinjaman modal dari BAZDA, apakah Bapak/Ibu/ Sdr mempekerjakan orang lain?

Ya, Berapa orang? Sebutkan ..... orang Tidak

13. Apakah Bapak/Ibu/Sdr memiliki rekening di Bank Syariah?

Ya, Tidak

Page 89: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

II. Daftar Pernyataan dan Pertanyaan

Berilah tanda CONTRENG (√) pada salah satu kotak yang tersedia dari masing-masing pertanyaan berikut ini!

No PERNYATAAN/PERTANYAAN JAWABAN

MODAL PINJAMAN

1 Modal pinjaman yang saya dapatkan tanpa jaminan apapun yang harus diserahkan kepada BAZDA 5 4 3 2 1

2 Jumlah modal pinjaman yang saya terima dari BAZDA sama sekali tidak dikenakan potongan biaya administrasi

5 4 3 2 1

3 Saat membayar cicilan pinjaman, saya tidak pernah diminta uang tambahan oleh staf BAZDA 5 4 3 2 1

4 Berapakah persentase jumlah modal pinjaman yang Bapak/Ibu/Sdr terima dibandingkan dengan modal sendiri yang tersedia?

95-100% 80-84% 65-69% 50-54% 90-94% 75-79% 60-64% 45-49% 85-89% 70-74% 55-59% > 45 %

5 Modal pinjaman yang saya terima, seluruhnya hanya digunakan untuk kepentingan usaha dagang saya 5 4 3 2 1

6 Modal yang saya dapatkan dari BAZDA sudah cukup memadai untuk menjalakan usaha dagang saya 5 4 3 2 1

7 Modal pinjaman dari PMU berhasil mengatasi kekurangan permodalan usaha dagang saya 5 4 3 2 1

Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Ragu-ragu : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1

Page 90: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

PEMBINAAN

1 Saya telah mendapatkan penjelasan dari BAZDA Kota Tangerang tentang tata-cara/etika untuk menjalankan usaha secara Islam

5 4 3 2 1

2 Penjelasan yang diberikan BAZDA Kota Tangerang mengenai tata cara menjalankan usaha dalam Islam sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

3 Saya telah mendapatkan penjelasan dari BAZDA Kota Tangerang tentang tata cara/etika yang baik untuk melakukan promosi produk usaha saya

5 4 3 2 1

4 Penjelasan yang diberikan BAZDA Kota Tangerang mengenai cara melakukan promosi produk usaha sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

5 Berapa kali Bapak/Ibu/Sdr pernah mengikuti pengarahan dari BAZDA Kota Tangerang pembuatan laporan keuangan usaha yang dijalankan?

a. Lebih dari 3 kali d. 1 kali b. 3 kali e. Tidak pernah c. 2 kali

6 Pengarahan mengenai cara pembuatan laporan keuangan yang diberikan BAZDA Tangerang sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

7 Berapa kali Bapak/Ibu/Sdr pernah mengikuti pengarahan dari BAZDA Kota Tangerang tentang penataan ruang usaha?

a. Lebih dari 3 kali d. 1 kali b. 3 kali e. Tidak pernah c. 2 kali

8 Pengarahan BAZDA Kota tangerang mengenai tata cara penataan ruang usaha sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

9 Berapa kali Bapak/Ibu/Sdr pernah mengikuti peng-arahan dari BAZDA Kota Tangerang mengenai tata kesopanan keramahan saat melayani konsumen?

a. Lebih dari 3 kali d. 1 kali b. 3 kali e. Tidak pernah c. 2 kali

10 Pengarahan BAZDA Tangerang mengenai tata cara kesopanan/keramahan saat melayani konsumen sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

11 Berapa kali Bapak/Ibu/Sdr mengikuti pengarahan dari BAZDA Kota Tangerang mengenai kecekatan/ ketrampilan untuk melayani keperluan konsumen?

a. Lebih dari 3 kali d. 1 kali b. 3 kali e. Tidak pernah c. 2 kali

12 Pengarahan BAZDA Kota Tangerang mengenai kecekatan melayani konsumen sangat bermanfaat untuk saya menjalankan usaha

5 4 3 2 1

13 Berapa kali Bapak/Ibu/Sdr perrnah mendapatkan pengarahan dari BAZDA Kota Tangerang tentang pengembangan usaha yang Bapak/Ibu/Sdr jalankan?

a. Lebih dari 3 kali d. 1 kali b. 3 kali e. Tidak pernah c. 2 kali

Page 91: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

KINERJA USAHA

1 Setelah mengikuti Pinjman Modal Usaha (PMU) dari BAZDA Kota Tangerang, peningkatan penjualan usaha sesuai dengan harapan saya

5 4 3 2 1

2 Setelah mengikuti PMU, penjualan usaha saya selalu meningkat dari bulan sebelumnya 5 4 3 2 1

3 Saya mampu mengelola pendapatan usaha saya dengan baik, sehingga saya berhasil mengembalikan pinjaman tepat waktu

5 4 3 2 1

4 Saya selalu mampu menyisihkan keuntungan usaha saya untuk membayar zakat, infaq dan sedekah 5 4 3 2 1

5 Keuntungan bersih yang saya dapatkan selalu meningkat setiap bulannya 5 4 3 2 1

6 Berkat pinjaman modal dari BAZDA Tangerang, saya mampu mengembangkan usaha yang saya jalankan sekarang

5 4 3 2 1

7 Saya mampu membeli/menambah peralatan usaha yang dibutuhkan setelah mengikuti PMU BAZDA Kota Tangerang

5 4 3 2 1

8 Dengan mengikuti program PMU BAZDA Kota Tangerang, keahlian saya untuk menjalankan usaha dagang sangat meningkat

5 4 3 2 1

9 Dengan mengikuti program PMU BAZDA Kota Tangerang, keahlian saya untuk mengelola keuangan usaha dagang sangat meningkat

5 4 3 2 1

10 Secara bertahap, saya mampu memodifikasi/ memperbaiki tempat usaha saya saat ini 5 4 3 2 1

TERIMA KASIH DAN SEMOGA USAHA/BISNIS BAPAK/IBU/SAUDARA BERKEMBANG/MAJU PESAT DAN DIBERKATI ALLAH. AAMIIN

Page 92: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Lampiran 2

Profil Responden JENISKELAMIN

Frequency

Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 16 32,0 32,0 32,0 Perempuan 34 68,0 68,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

STATUS

Frequency

Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Menikah 50 100,0 100,0 100,0

JENIS USAHA Frequenc

y Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Dagang 50 100,0 100,0 100,0

LAMA USAHA

Frequency

Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <1 tahun 28 56,0 56,0 56,0 12-17 bulan 22 44,0 44,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

USAHA SESUAI KETRAMPILAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat sesuai

50 100,0 100,0 100,0

USAHA LAIN Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Tidak 50 100,0 100,0 100,0

Page 93: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

NILAI USAHA Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1500000,0 1 2,0 2,0 2,0 2000000,0 1 2,0 2,0 4,0 2500000,0 1 2,0 2,0 6,0 3000000,0 1 2,0 2,0 8,0 4000000,0 5 10,0 10,0 18,0 5000000,0 15 30,0 30,0 48,0 6000000,0 6 12,0 12,0 60,0 7000000,0 6 12,0 12,0 72,0 8000000,0 4 8,0 8,0 80,0 10000000,0 7 14,0 14,0 94,0 12000000,0 1 2,0 2,0 96,0 13000000,0 1 2,0 2,0 98,0 15000000,0 1 2,0 2,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

MODAL PINJAMAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

500000,0 2 4,0 4,0 4,0

600000,0 1 2,0 2,0 6,0

1000000,0 9 18,0 18,0 24,0

2000000,0 14 28,0 28,0 52,0

2500000,0 2 4,0 4,0 56,0

3000000,0 10 20,0 20,0 76,0

3500000,0 1 2,0 2,0 78,0

5000000,0 11 22,0 22,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

PINJAMAN KE TEMPAT LAIN Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Ya 2 4,0 4,0 4,0 Tidak 48 96,0 96,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

Page 94: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

TENAGA KERJA USAHA RESPONDEN Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Ya 2 4,0 4,0 4,0 Tidak 48 96,0 96,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

MEMILIKI REKENING BANK SYARIAH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ya 27 54,0 54,0 54,0 Tidak 23 46,0 46,0 100,0 Total 50 100,0 100,0

Page 95: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Output Pengujian Data

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 4,224 1,704 2,478 ,017

Modal Pinjaman ,948 ,092 ,787 10,288 ,000 ,987 1,014

Pembinaan ,112 ,034 ,251 3,285 ,002 ,987 1,014

a. Dependent Variable: Kinerja Usaha

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 50 12,288 22,021 15,964 2,503

X2 50 16,328 38,804 29,816 6,767

Y 50 17,396 31,489 22,703 3,015

Valid N (listwise) 50

Page 96: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,854a ,729 ,717 1,604480

a. Predictors: (Constant), Total X2 (Pembinaan), Total X1 (Modal Pinjaman)

b. Dependent Variable: Total Y (Kinerja Usaha)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 324,703 2 162,351 63,065 ,000b

Residual 120,995 47 2,574

Total 445,698 49

a. Dependent Variable: Total Y (Kinerja Usaha)

b. Predictors: (Constant), Total X2 (Pembinaan), Total X1 (Modal Pinjaman)

Page 97: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro

Lampiran 3

Data MSI

Page 98: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro
Page 99: PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25098/1/DINA... · Modal Usaha (PMU) yang merupakan program khusus untuk usaha-usaha mikro