Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
BANTUAN ALAT PERAGA MISTAR BILANGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS IV SDN 44 CAKRANEGARA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program
Studi (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh :
HAJRATUL KHATIMAH
NIM. E1E215052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019/2020
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
BANTUAN ALAT PERAGA MISTAR BILANGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS IV SDN 44 CAKRANEGARA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Hajratul Khatimah
NIM. E1E215052
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika pada
materi operasi hitung bilangan bulat siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan terhadap
hasil belajar siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain
penelitian Quasi Eksperimental Design tipe Nonequivalent Control Group
Design. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang merupakan kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatiftipe NHT bantuan alat peraga mistar, sedangkan kelas IV
B merupakan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan khusus. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa tes
uraian dan lembar observasi berupa lembar observasi aktivitas mengajar guru dan
belajar siswa. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji t (t-polled
varian). Berdasarkan hasil hasil belajar matematika siswa pada materi operasi
bilangan bulat pada tahap post-test diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen
adalah 72 dan kelas kontrol adalah 63,04. Hasil pengujian hipotesis diperoleh
hasil thitung sebesar 3,696 dan ttabel 2,005 pada taraf signifikansi 5%, sehingga
dapat diketahui thitung > ttabel. Sesuai dengan criteria pengujian menunjukkan
bahwa Ha dinyatakan diterima dan H0 dinyatakan ditolak. Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan terhadap hasil belajar
siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara Tahun Pelajaran 2019/2020.
Kata Kunci: Model Pembelajaran NHT, Mistar Bilangan
THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF NHT TYPE
ASSISTANCE TOOLS MISTAR NUMBERS TO THE LEARNING RESULTS
OF MATHEMATICS IV STUDENTS SDN 44 44 DISTRICTS OF ACADEMIC
YEAR 2019/2020
By:
Hajratul Khatimah
NIM. E1E215052
Elementary School Teacher Education Study Program
Department of Education, FKIP The Universitas of Mataram
Email: [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by the low learning outcomes of mathematics in the
integer operation material of fourth grade students of SDN 44 Cakranegara. This
study aims to determine the effect of the use of the NHT type of cooperative
learning model of the aid of crossbar numbers on the learning outcomes of fourth
grade students of SDN 44 Cakranegara Academic Year 2019/2020. This type of
research is an experimental study with a Quasi Experimental Design research type
Nonequivalent Control Group Design. The subjects of this study were class IV A
students who were the experimental class who were given treatment in the form of
learning using the cooperative learning model of the NHT type of ruler teaching
aid, while class IV B was a control class that was not given special treatment.
Data collection techniques used in this study are tests in the form of test
descriptions and observation sheets in the form of observation sheets of teaching
and student learning activities. The data obtained were tested using the t test (t-
polled variant). Based on the results of student mathematics learning outcomes in
the material operation of integers at the post-test stage, the average value obtained
in the experimental class was 72 and the control class was 63.04. Hypothesis
testing results obtained tcount of 3.696 and 2.005 ttable at a significance level of
5%, so it can be known tcount> ttable. In accordance with the test criteria, it
shows that Ha is accepted and H0 is rejected. Then it can be concluded that there
is a significant influence in the use of the NHT type of cooperative learning model
of the aid of crossbar numbers on the learning outcomes of fourth grade students
of SDN 44 Cakranegara Academic Year 2019/2020.
Keywords: NHT Learning Model, Ruler Number
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan.
Sekolah dasar merupakan pendidikan dasar yang mempunyai tujuan
agar memberikan pengetahuan dasar dan konsep kepada siswa tentang
berbagai ilmu yang terdapat dalam materi pelajaran.Salah satunya adalah
matematika yang merupakan pembelajaran di sekolah dasar yang membantu
siswa dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga
siswa dapat berpikir secara kritis, logis dan sistematis.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari
mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai ketingkat pendidikan
tinggi.Matematika merupakan mata pelajaran yang berfungsi untuk
membangun penalaran, pola pikir logis, kritis, kreatif, objektif dan rasional
yang diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pengembangan ilmu pengetahuan teknologi.Namun sampai sekarang masih
banyak siswa yang menganggap mata pelajaran matematika sebagai mata
pelajaran yang kurang menarik dan menoton, sehingga siswa menjadi
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh gurunya. Hal ini
akan sulit bagi guru karena dalam pembelajaran masih kurangnya
pemanfaatan model dan alat peraga yang sesuai dengan materi sehingga
pembelajaran matematika menjadi kurang menarik dan membosankan bagi
siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas IV
SDN 44 Cakranegara pada tanggal 03 September 2018 bahwa nilai
matematika siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditentukan sekolah yaitu . Hal ini terlihat 58 orang siswa kelas IV Tahun
Pelajaran 2019/2020 nilai rata-rata matematika yang diperoleh pada ulangan
umum 63. Nilai rata-rata mata pelajaran matematika pada materi operasi
hitung bilangan bulat untuk siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara paling
rendah dibandingkan dengan materi yan lain.
Numbered Heads Together atau kepala bernomor adalah model yang
dikembangkan oleh Kagen (dalam Suprijono 2010:92) untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran,
dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.Serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu model ini juga
bertujuan untuk mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
dan lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah,
dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas.Model pembelajaran ini dapat mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam berpartisipasi, komunikatif dalam kelompok ,
serta melatih siswa untuk berpikir kritis serta siap dalam mengemukakan
pendapatnya sendiri serta lebih mengahargai pendapat orang lain. Siswa juga
menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.
Mistar bilangan merupakan alat bantu yang terbuat dari kertas karton,
berfungsi untuk menyelesaikan perhitungan bilangan bulat seperti operasi
penjumlahan dan pengurangan. Hubungan antara keduanya adalah apabila
guru telah memilih satu nomor, lalu siswa mempresentasikan atau menjawab
pertanyaan tersebut berbantu alat peraga mistar bilangan. Sehingga siswa
yang kurang berani untuk maju kedepan kelas mau tidak mau harus maju
kedepan kedepan kelas dan siswa yang kurang bersosial dengan siswa lainnya
mau tidak mau harus bekerja sama dengan kelompoknya supaya dapat
mengerjakan soal dengan benar dan cepat serta tepat.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT Bantuan Alat Peraga Mistar Bilangan terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 44 Cakranegara Tahun
Pelajaran 2019/2020”.
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin (2010:90) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model atau acuan pembelajaran di mana dalam proses
pembelajaran yang berlangsung, peserta didik mampu belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri atas 4 sampai 6 orang, dengan strktur kelompoknya yang bersifat
heterogen atau dengan karakteristik yang berbeda-beda. Guru sebagai
perancang dan pelaksana pembelajarann kooperatif harus memerhatikan
beberapa konsep dasar tentang pembelajaran kooperatif. Adapun Eggan
dan Kauchak menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan peserta didik
bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Sanjaya (2010:84), pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran dengan menggunakan model pengelompokkan/tim
kecil, yaitu antara 4 sampai 6 orang mempunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda
(heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadapa kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap
anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif.
Ketergantungan semacam itu selanjutnya akan munculkan tanggung jawab
individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap
anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan
mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok. Dengan demikian,
setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
kontribusi demi keberhasilan kelompok.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
menyajikan ide bahwa siswa harus mampu melaksanakan kerja sama
melalui sebuah tim, dalam proses pembelajaran yang lebih bertanggung
jawab. Tim terdiri atas siswa dengan berbagai macam latar belakang,
karakter, dan sifat. Perbedaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki
pengalaman yang beragam sehingga antara yang satu dan lainnya akan
saling melengkapi.
2. Numbered Heads Together (NHT)
Isjoni (2007:78) Numbered Heads Together adalah model yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide
dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini
mendorong siswa meningkatkan semangat kerja mereka.
Trianto (2007:62) Numbered Heads Together atau penomoran
berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap
struktur kelas tradisional.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Numbered
Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan salah satu bentuk tipe
dari model pembelajaran kooperatif yang cirri khasnya adalah guru
membentuk kelompok kecil. Memberikan nomor yang berbeda pada setiap
anggota kelompok, memberikan permasalahan atau soal-soal yang harus
dipecahkan bersama dan menunjuk siswa secara acak melalui nomor yang
diambil oleh guru.
Numbered Heads Together adalah metode belajar dengan cara
setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara
acak, guru memanggil nomor dari siswa.
3. Alat peraga mistar bilangan
Menurut Arsyad (2013:9) yang dimaksud dengan alat
peraga adalah alat bantu pembelajaran dan segala macam benda yang
digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran.
Menurut Ruseffendi (Sundayana,2016:7) alat peraga adalah
alat yang menerangkan atau yang mewujudkan konsep matematika.
Menurut Sukayati (2009:9) fungsi utama alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstarakan dari konsep, agar anak mampu menangkap
dari arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga
adalah bagian dari media yang digunakan untuk memperagakan materi
pembelajaran dengan menggunakan benda konkret sehingga siswa
dapat memahami materi yang diajarkan.
4. Hasil Belajar
Menurut Sukmadinata (dalam Donni Juni Priansa, 2017:124) Hasil
belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Senada dengan
hal tersebut, Syah (2008:150) mengungkapkan bahwa hasil belajar ideal
meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dan proses belajar peserta didik.
Hasil belajar atau learning outcome menurut Jenkins dan Unwin (dalam
Uno, 2010:17) adalah pernyataan yang menunjukkan hal-hal yang
mungkin dikerjakan peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan kemampuan siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh setelah
proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian, maka hipotesisnya
adalah :
H0 = tidak ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together bantuan alat peraga mistar
bilangan dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SDN 44
Cakranegara tahun pelajaran 2019/2020.
Ha = ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif
tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan dengan hasil belajar
matematika pada siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara tahun pelajaran
2019/2020
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut
Sugiyono (2013: 107) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan
adalah jenis Quasi Eksperimental Design.Menurut Sugiyono (2013: 114)
bentuk desain eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Quasi Eksperimental Design
digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk mendapatkan kelompok
kontrol yang digunakan untuk penelitian.Sedangkan bentuk/tipe Quasi
Eksperimental Design yang digunakan adalah tipe Nonquivalent Control
Group Desain.Karena penelitian dilakukan terhdap dua kelas yakni kelas
eksperimen dan kelas kontrol (pembanding).
Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat
peraga mistar bilangan sedangkan pada kelas kontrol (pembanding)
pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan atau tidak diberikan perlakuan
khusus. Peneliti memberikan tes sebagai awal untuk pretest.Dan di akhir
penelitian dilakukan posttest untuk mendapatkan data akhir di kelas.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.2 Uji Normalitas Nilai Posttes dan Pretest
Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pretest postest
N 57 57
Normal Parametersa Mean 53.3333 68.8596
Std. Deviation 9.12871 1.47302E1
Most Extreme
Differences
Absolute .134 .133
Positive .134 .112
Negative -.094 -.133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.010 1.007
Asymp. Sig. (2-tailed) .260 .262
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 3.2perhitungan uji normalitas data
menggunakan bantuan aplikasi SPSS20 diketahui bahwa nilai
signifikansi data sebesar .260 untuk pretest sedangkan untuk posttest
nilai signifikannya sebesar .262.Jika di interpretasikan maka nilai
tersebut menjadi 0,260 untuk pretest dan 0,262 untuk posttest. Jika
dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05. Nilai signifikan uji
normalitas kedua kelas lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data
kedua kelas dapat dikatakan berdistribusi normal.
a. Hasil Uji Homogenitas
Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
menjelaskan homogenitas adalah varians.Varians merupakan jumlah
kuadrat semua diviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata
kelompok.Uji homogenitas varians terbesar dan varians terkecil
dengan menggunakan nilai posttest dan pretest kedua kelas
digunakan untuk mengetahui tindak lanjut uji hipotesis (t-test) yang
akan digunakan, berikut hasil uji homogenitas dengan menggunakan
nilai posttest dan pretest pada kedua kelas yang disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.3 Uji Homogenitas Postest
Kelompok Fhitung Ftabel(α = 5%) Uji Homogenitas
Eksperimen
1,083 1,898 Data Homogen
Kontrol
Dari hasil perhitungan didapatkan Fhitung<Ftabel,atau 1,083 < ,898.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas (eksperimen
dan kelas kontrol) homgen dengan taraf signifikansi 5%.
Tabel 3.4 Uji Homogenitas Postest
Kelompok Fhitung Ftabel(α = 5%) Uji Homogenitas
Eksperimen
1,905 Data Homogen
Kontrol
Dari hasil perhitungan didapatkan Fhitung<Ftabel,atau 1,222 < ,905. Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas (eksperimen dan
kelas kontrol) homgen dengan taraf signifikansi 5%.
b. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian menggunakan statistik parametrik yaitu t-
test polled varians, karena nilai tes akhir kedua kelas memenuhi persyaratan
ujistatistik parametrik yaitu data akhir kedua kelas terdistribusi normal dan
homogen.
Menarik kesimpulan
Karena thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga
mistar bilangan.
Dalam penelitian ini, model pembelajaran kooperatif tipe NHT
bantuan alat peraga mistar bilangan diterapkan pada kelas eksperimen,
sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau tidak
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat
peraga mistar bilangan. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan
alat peraga mistar bilangan digunakan untuk memperagakan materi operasi
bilangan bulat yang terdiri dari penjumlahan dan pengurangan .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar
bilangan terhadap penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa
kelas IV SDN 44 Cakranegara tahun pelajaran 2019/2020. Pada penelitian
ini, data yang di diskripsikan yaitu hasil belajar matematika dalam
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa
kelas IVAdan IVB SDN 44 Cakranegara.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya menunjukkan
bahwa nilai rata-rata yang dihasilkan pada pelaksanaan tahap pretest kelas
kontrol adalah 52,14 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 35.
Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 77,14 dengan
nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 35. Nilai rata-rata yang dihasilkan
pada pelaksanaan tahap posttest kelas kontrol adalah 63,04dengan nilai
tertinggi 80 dan nilai terendah 45.Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen adalah 72 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55.
Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan
alat peraga mistar bilangan dan kelas kontrol tanpa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan
dalam pembelajaran pada materi yang sama. Selanjutnya peneliti
menganalisis hipotesis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu
dengan menggunakan rumus t-test polled varians.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji-t dengan taraf
signifikansi 5% pada taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) =
54 peneliti memperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yaitu 2,005 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
3,696 dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis
menurut Sugiyono (2014: 237), jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis
alternatif (Ha) dinyatakan diterima dan hipotesis nihil (Ho) dinyatakan
ditolak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara kelas yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
bantuan alat peraga mistar bilangan dan tanpa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan
terhadap hasil belajar operasi bilanagan bulat siswa kelas IV SDN 44
cakranegara tahun pelajaran 2019/2020.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
NHT bantuan alat peraga mistar bilangan terhadap hasil belajar siswa kelas IV
SDN 44 Cakranegara tahun pelajaran 2019/2020. Nilai rata-rata siswa pada
tahap pretest pada kelas kontrol adalah 52,14 dan kelas eksperimen 77,14,
sedangkan nilai rata-rata siswa pada tahap posttest pada kelas kontrol adalah
63,04 dan kelas eksperimen adalah 72. Nilai tertinggi pada tahap pretest pada
siswa kelas kontrol adalah 75 dan kelas eksperimen adalah 75, sedangkan nilai
terendah pada tahap pretest pada kelas kontrol adalah 35 dan kelas eksperimen
35. Kemudian pada tahap posttest nilai tertinggi siswa kelas kontrol adalah 80
dan kelas eksperimen adalah 95, sedangkan nilai terendah pada tahap posttest
pada kelas kontrol adalah 45 dan kelas eksperimen adalah 55.
Hasil uji-t dua pihak dengan menggunakan rumus t-test polled
varians dapat diperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah 3,696 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah 2,005
pada taraf signifikansi 5% yang menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak dengan kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 44 Cakranegara tahun pelajaran
2019/2020. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
bantuan alat peraga mistar bilangan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Saran
Adapun saran yang diberikan bagi mahasiswa atau peneliti lain yang
akan melakukan penelitian dapat memperbaiki kekurangan yaitu tidak
berhasilnya mendapatkan pengaruh dalam penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan terhadap hasil
belajar matematika siswa yang terjadi dalam penelitian dan dapat
menemukan penyebab ada pengaruh yang didapat sehingga hasil penelitian
selanjutnya menjadi lebih baik dan dapat mengenal model pembelajaran
kooperatif tipe NHT bantuan alat peraga mistar bilangan sebagai salah satu
alat peraga yang dapat digunakan pada meteri operasi bilangan bulat
terutama dalam materi penjumlahan dan pengurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
VI. Jakarta : Rineka Cipta.
, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka
Cipta.
, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asep Jihad. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi. Presindo.
Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Depdiknas .2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta ;Balai Pustaka.
Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem
pendidikan nasional.
2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:Nusa Media.
Sukayati. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Pembelajaran di
SD.Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
(Bandung: ALFABETA)
. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.