83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: Sri Widayatni NIM. S.541008088 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA UNIVERITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

  • Upload
    doanbao

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA

WONOGIRI

T E S I S

Untuk Mememenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

Sri Widayatni

NIM. S.541008088

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

UNIVERITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA

WONOGIRI

TESIS

Disusun Oleh: Sri Widayatni

NIM. S.541008088

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal: ...............................

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I

Prof.DR.dr.Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK NIP.194803131976101001

....................................

Pembimbing II

dr. Putu Suriyasa

.....................................

Mengetahui Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. DR. dr. Didik Tamtomo, PAK, MM, MKK

NIP.194803131976101001

Page 3: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA

WONOGIRI

TESIS

Disusun Oleh: Sri Widayatni

NIM. S.541008088

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal: ...........................................

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

: Prof.DR.dr.Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK NIP.194803131976101001

....................................

Sekertaris

: dr. Putu Suriyasa, M.S., PKK, SpOK

.....................................

Anggota : 1. Prof. DR. H.Soenarwan, MPD 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

..................................... .....................................

Mengetahui Direktur Program Studi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. M. Yunus. M.S. NIP.195708201985031004

Mengetahui Ketua Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga

Prof. DR. dr. Didik Tamtomo, PAK, MM, MKK NIP.194803131976101001

Page 4: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Sri Widayatni NIM : S541008088

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul pengaruh Motivasi

Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mutu Pelayanan

Kebidanan Di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri adalah

betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sangsi akadenik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh.

Page 5: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena limpahan RahmatNya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul:

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mutu

Pelayanan Kebidanan Di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

Selama penyusunan tesis ini tidak sedikit pihak yang telah membantu

memberikan informasi dan bimbingan yang penulis perlukan, sehingga pada

kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat Bpk/Ibu :

1. Prof. Dr. Raviq Karsidi, Drs. M.S, Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. M. Yunus. M.S., Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. DR. dr. Didik Tamtomo, PAK, MM, MKK selaku Ketua Program Study

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan serta motivasi demi kesempurnaan dalam penyusunan tesis

ini

4. Putu Suriyasa, dr., M.S. PKK, SpOK selaku pembimbing II yang telah

membantu menyelesaikan tesis ini.

5. Suami dan anakku tercinta, yang telah memberikan dorongan baik moril

maupun materiil untuk menyelesaikan studi di Program Study Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 6: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan tesis ini

hingga selesai.

Segala kekurangan baik secara teknis maupun konseptual menjadi

tanggung jawab penulis. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi

kesempurnaan teisi ini, dan akhirnya semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 7: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ........................................................................................... i

Halaman Pengesahan ................................................................................. ii

Kata Pengantar ........................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................... v

Daftar Gambar ............................................................................................ vii

Daftar Lampiran ......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................. 8

1. Motivasi Belajar ................................................................. 8

2. Gaya Belajar ....................................................................... 18

3. Prestasi Belajar ................................................................... 28

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 35

D. Kerangka Konsep ..................................................................... 38

E. Hipotesis ................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 39

D. Variabel Penelitian .................................................................... 40

E. Definisi Operasional.................................................................. 40

F. Instrumen Penelitian ................................................................. 42

G. Pengumpulan Data ................................................................... 45

Page 8: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Metode Pengolahan Data ......................................................... 45

I. Analisa Data ............................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ........................................................ 48

B. Uji Prasyarat Analisis .............................................................. 50

C. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 53

D. Pembahasan ............................................................................. 59

BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 68

B. Implikasi .................................................................................. 69

C. Saran ....................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 71

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................ 37

Page 9: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................ 38

Page 10: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Deskripsi data motovasi, gaya belajar, indeks prestasi belajar (IP) mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri .............................................................. 48

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi motivasi belajar mahasiswa Akedemi

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri .......................... 49 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi gaya belajar mahasiswa Akedemi

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri .......................... 49 Tabel 4.4 Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa Akedemi

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri .......................... 50 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineanitas ............................................... 51 Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 51 Tabel 4.7 Hasil Uji R ......................................................................... 53 Tabel 4.8 Hasil Uji Anova ................................................................. 53 Tabel 4.9 Hasil Uji T .......................................................................... 53 Tabel 4.10 Hasil Uji R ......................................................................... 55 Tabel 4.11 Hasil Uji Anova ................................................................. 55 Tabel 4.12 Hasil Uji T .......................................................................... 55 Tabel 4.13 Hasil Uji R ......................................................................... 57 Tabel 4.14 Hasil Uji Anova ................................................................. 57 Tabel 4.15 Hasil Uji T .......................................................................... 57

Page 11: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Kuesioner Penelitian

2. Hasil uji validitas dan reliabilitas

3. Hasil uji prasyarat (uji asumsi klasik)

4. Hasil uji regresi sederhana dan regresi ganda data hasil penelitian

5. Ijin Penelitian dari Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

6. Surat Keterangan Penelitian dari Akbid Giri Satria Husada Wonogiri

Page 12: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Sri Widayatni, NIM. S541008088. Motivation Influence of Learning And Learning Style To Achievement of Learning Quality Of Midwifery Service In Midwifery Academy Giri Satria Husada Wonogiri. Guide I. Prof.DR.dr.Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK, Guide II: dr. Putu Suriyasa, M.S,PKK,Sp.OK. Thesis. The Core Interest of Health Profession Education, The Graduate Program in Family Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta Background : Motivation is integral part of learning principles and study besides motivation also becomes one of factor determining effective study. Learning style hardly influences result of learning. Learning style refers to way of preferred learning of student. Many entering students is not accompanied with high motivation and good learning style, this thing of course more or less having an effect on to learning process to teach like the low of spirit to learn, inactive, not discipline or even middle of street break that is in the end achievement obtained unable to gratify. Purpose : Co-signature motivation influence and learning style to achievement of student Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri. Method : First research is Explanatory Research with approach of cross sectional,. Population in this research is be semester student 3 Midwifery Academy of Giri Satria Husada Wonogiri 89 students. Sampling with purposive sampling with number of samples 89 (sample of total population). Independent variable is motivation and learning style, dependent variables is achievement of learning. Descriptive analysis with tables is frequency distribution. Statistic test applied is simple regression test and double regression with degree of trust of 95% or = 0,05. Result : simple regression test is obtained by t motivation calculate ( X1) = 19,914 and t tables = 1,980 ( t calculate > t tables), and p value = 0,000 is meaning motivation variable ( X1) proven had an effect on signifikan to achievement of learning ( Y). Learning style variable ( X2) proven had an effect on signifikan to achievement of learning ( Y) { t learning style calculate ( X2) 5,634 and known table t 0,05 : 2 ; 89-1-1 = 1,980 ( t calculate > t tables) , p value = 0,000. Motivation variable ( X1) and learning style ( X2) joinly influences achievement of learning { F calculate = 211,011 and F tables = 3,10 ( F calculate > F tables)}, Node : There is positive influence signifikan motivation to achievement of student learning Midwifery Academy Giri Satria Husada Wonogiri. There is positive influence signifikan learning style to achievement of learning. Motivation and learning style influential positive and signifikan collectively/together to achievement of learning. There is difference of influence between motivations and learning style to achievement of learning. Keyword : motivation, learning style, achievement of learning

Page 13: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Sri Widayatni, NIM. S.541008088. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mutu Pelayanan Kebidanan Di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri Pembimbing I. Prof.DR.dr.Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK, Pembimbing II: dr. Putu Suriyasa, M.S,PKK,Sp.OK. Tesis. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012.

Latar belakang : Motivasi merupakan bagian integral dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran selain itu motivasi juga menjadi salah satu faktor yang menentukan pembelajaran yang efektif. Gaya belajar sangat mempengaruhi hasil belajar. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai mahasiswa. Banyak mahasiswa yang masuk tidak disertai dengan motivasi tinggi dan gaya belajar yang baik, hal ini tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar seperti rendahnya semangat untuk belajar, tidak aktif, tidak disiplin atau bahkan putus ditengah jalan yang pada akhirnya prestasi yang diperoleh kurang memuaskan. Tujuan : Mengetahui pengaruh motivasi dan gaya belajar terhadap prestasi mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri. Metode : Penelitian pertama merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional,. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah mahasiswa semester 3 Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri sebanyak 89 mahasiswa. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 89 orang (sample of total population). Variabel bebas adalah motivasi dan gaya belajar, variabel terikat adalah prestasi belajar. Analisa deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi sederhana dan regresi ganda dengan derajat kepercayaan 95% atau = 0,05. Hasil : uji regresi sederhana diperoleh t hitung motivasi (Xl) = 19,914 dan t tabel = 1,980 (t hitung >t tabel), dan p value = 0,000 yang berarti variabel motivasi (Xl) terbukti berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y). Variabel gaya belajar (X2) terbukti berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y) {t hitung gaya belajar (X2) sebesar 5,634 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 : 2 ; 89-1-1 = 1,980 (t hitung >t tabel) , p value = 0,000. Variabel motivasi (X1) dan gaya belajar (X2) secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar {F hitung = 211,011 dan F tabel = 3,10 (F hitung > F tabel)}, Simpulan : Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri. Terdapat pengaruh positif yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar. Motivasi dan gaya belajar berpengaruh positif dan signifikan secara bersama terhadap prestasi belajar. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi dan gaya belajar terhadap prestasi belajar. Kata kunci : motivasi, gaya belajar, prestasi belajar

Page 14: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia sejak

dilahirkan sampai dengan akhir hayatnya. Sewaktu bayi, manusia mengalami

proses belajar antara lain menghisap puting susu ibu, memegang sesuatu,

berbicara, berjalan dan lain-lain. Begitupun pada masa kanak-kanak, anak

akan belajar bermain dengan teman-teman sebaya, belajar menghafal huruf,

angka, nyanyian dan sebagainya. Demikian seterusnya pada masa remaja,

dewasa, tua hingga akhir hayatnya manusia akan selalu mengalami proses

belajar. (Santhoso dkk, 1991)

Belajar pun merupakan masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh

setiap orang karena terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya yaitu

faktor jasmani meliputi kesehatan dan kecacatan tubuh, usia perkembangan

yang menuntut beberapa kebutuhan yang tidak dapat dicapai individu, proses

belajar, perihal yang menyangkut organisasi dengan tata tertib yang harus

dipatuhi yaitu ; kurikulum, dosen, fasilitas kebutuhan mahasiswa, serta faktor

psikologis berupa minat, kecerdasan, bakat, motif, gaya belajar.

Motivasi sangat penting dalam proses belajar dan pembelajaran karena

motivasi dapat mendorong tingkah laku belajar dan mempengaruhi serta

mengubah tingkah laku. Tanpa adanya motivasi tidak akan timbul suatu

perbuatan belajar. Motivasi merupakan bagian integral dari prinsip-prinsip

1

Page 15: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar dan pembelajaran selain itu motivasi juga menjadi salah satu faktor

yang menentukan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang bermotivasi

adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan

minat yang ada pada diri mahasiswa (Hamalik, 2005).

Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif,

afektif, dan perilaku psikomotoris sebagai indikator yang bertindak relatif

stabil untuk pelajar yang saling berhubungan dan bereaksi terhadap

lingkungan belajar. (Suardiman, dalam Madyana, 1994)

Berkaitan dengan gaya belajar atau learning style, Sahertian (2004)

menyebutkan bahwa gaya belajar sangat mempengaruhi hasil belajar. Gaya

belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai mahasiswa.

Keanekaragaman gaya belajar mahasiswa perlu diketahui pada awal

permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan dijalani.

Hal ini akan memudahkan bagi mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran

dengan mudah dan tepat. Mengetahui gaya belajar sangat diperlukan oleh

seorang mahasiswa agar dapat belajar lebih efektif dan produktif.

Untuk menciptakan belajar yang efektif dan produktif, belajar hanya

mungkin terjadi apabila mahasiswa belajar secara aktif. Keterlibatan secara

aktif dalam belajar lebih dituntut lagi bagi mahasiswa yang mengikuti

pendidikan di keperawatan khususnya di Akademi Kebidanan (AKBID) Giri

Satria Husada yang merupakan program pendidikan akademik profesional

berorientasi pada midwify menerapkan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (IPTEKDOK) yang

Page 16: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

relevan dengan kebutuhan saat ini serta sudah menerapkan inovasi pendidikan

dan

konvensional yang menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri.

Belajar mandiri mengacu pada kemampuan dan kemauan untuk

belajar atas keinginan diri sendiri serta melibatkan mahasiswa untuk

mengetahui gaya belajarnya (Panduan akademik AKBID Giri Satria Husada

Wonogiri). Terkait dengan gaya belajar berdasarkan hasil wawancara tidak

terstruktur yang dilakukan peneliti pada mahasiswa AKBID Giri Satria

Husada Wonogiri sebagian responden menyatakan bahwa mereka

(mahasiswa) tidak memberi hasil yang baik dalam belajarnya diantaranya

karena kebiasaan dan gaya belajar yang tidak efektif. Pelajar/mahasiswa gagal

dan atau tidak memberi hasil yang baik dalam belajarnya karena cara-cara

belajar yang tidak efektif, mereka biasanya belajar hanya menghafal saja.

Sering dijumpai banyak siswa yang memiliki prestasi rendah dan mengalami

kegagalan hanya karena tidak memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik

jauh lebih banyak dibandingkan siswa yang memang rendah kecerdasannya.

(Harjito, 1994)

Jika keadaan tersebut terjadi pada mahasiswa AKBID Giri Satria

Husada maka berarti akan banyak terjadi pemborosan waktu, biaya, tenaga

yang terbuang percuma hanya karena kebiasaan dan gaya belajar yang tidak

baik. Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan di masa datang tersebut maka

langkah konkrit yang harus dilakukan antara lain adalah pengelolaan sistem

pendidikan kebidanan yang mampu menghasilkan bidan profesional serta

Page 17: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penataan sistem legalisasi kebidanan untuk mengatur hak dan batas

kewenangan, kewajiban, tanggung jawab tenaga kebidanan dalam melakukan

praktek kebidanan.

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa keperawatan di

Baccalaureate Nursing Program Universitas Southwestern tahun 1999

menyebutkan bahwa mengetahui gaya belajar atau learning style dalam

pendidikan kesehatan menghasilkan efek positif bukan hanya dalam proses

belajar-mengajar di institusi pendidikan tetapi juga menciptakan

keefektifitasan berinteraksi dengan tim interdisipliner serta keefektifitasan

dalam proses pendidikan pada pasien. (Linares, 1999)

Pendidikan D-III Kebidanan adalah pendidikan profesional yang

dilandasi oleh kemampuan akademi dan profesi yang menghasilkan lulusan

ahli madya kebidanan yang memiliki sikap dan kemampuan dalam

kebidanan yang diperoleh melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yaitu :

1). Pengalaman belajar teori dikelas maupun praktek di laboratorium mulai

semester I s/d semester VI dan 2). Pengalaman belajar praktek lapangan yang

dilaksanakan pada tatanan nyata pelayanan kesehatan. Setelah mengikuti

perkuliahan baik di kelas, laboratorium, praktek dilapangan diadakan ujian

tiap semester. Salah satu mata kuliah dalam kurikulum Pendidikan D-III

Kebidanan terdapat mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan, dalam mata

kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar mutu pelayanan kesehatan

khususnya kebidanan, faktor yang mempengaruhi standar mutu, dan strategi

penilaian mutu sebagai dasar untuk dapt memelihara dan meningkatkan mutu

pelayanan kebidanan.

Page 18: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prosedur masuk pendidikan Akademi Kebidanan tidak berdasar pada

nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) tetapi melalui prosedur yang telah

ditetapkan dalam buku pedoman penerimaan mahasiswa baru yang

ditenbitkan dan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes)

Departemen Kesehatan RI. Yaitu melalui tes administrasi, tes tertulis yang

meliputi Ilmu Pengetahuan Alam (TPA) terpadu, Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia serta tes kesehatan. Oleh karena animo yang terbatas maka fungsi

tes seleksi tersebut seolah-olah hanya formalitas saja karena pada akhirnya

seluruh peserta tes dapat diterima.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka dimungkinkan banyak peserta

didik yang masuk tidak disertai dengan motivasi tinggi dan gaya belajar yang

baik, hal ini tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap proses belajar

mengajar seperti rendahnya semangat untuk belajar, tidak aktif, tidak disiplin

atau bahkan putus ditengah jalan yang pada akhirnya prestasi yang diperoleh

kurang memuaskan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mutu pelayanan

kebidanan mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ?

2. Apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ?

3. Apakah ada pengaruh secara bersama motivasi dan gaya belajar terhadap

prestasi mahasiswa Akademi Kebidanan. Giri Satria Husada Wonogiri ?

Page 19: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh motivasi dan gaya belajar terhadap prestasi

mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mutu

pelayanan kebidanan mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri

b. Mengetahui ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar

mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

c. Mengetahui ada pengaruh secara bersama motivasi dan gaya belajar

terhadap prestasi mahasiswa Akademi Kebidanan. Giri Satria Husada

Wonogiri

d. Mengetahui faktor yang lebih berpengaruh antara motivasi dan gaya

belajar terhadap prestasi mahasiswa Akademi Kebidanan. Giri Satria

Husada Wonogiri

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan sitem

belajar mengajar pada mahasiswa dengan memperhatikan beberapa faktor

yang berpengaruh.

2. Praktis

Diharapkan dapat menjadi informasi bagi institusi pendidikan bahwa

proses belajar mengajar akan berhasi dengan baik apabila disertai dengan

Page 20: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

motivasi dan gaya belajar mahasiswa yang sesuai dengan metode

pembelajaran yang diterapkan di institusi pendidikan, sehingga tes

motivasi dan gaya belajar perlu dilakukan pada saat penerimaan

mahasiswa baru.

Page 21: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Mc Donald (dalam Hamalik, 2002), motivasi adalah

suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai

dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam rumusan tersebut terdapat tiga unsur yang saling berkaitan,

yaitu sebagai berikut :

1). Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi

Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada

sistem neurofisiologis dalam organisme manusia.

2). Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (affective arousal)

Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang

bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannnya.

3). Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan

Pribadi yang bermotivasi memberikan respon-respon kearah suatu

tujuan tertentu. Tiap respon merupakan suatu langkah kearah

mencapai tujuan. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada

aktifitas sejati dimana mahasiswa belajar sambil bekerja. Dengan

bekerja mahasiswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

ketrampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. Sistem

8

Page 22: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas

keaktifan dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Motivasi sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang

(innerstate) yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan dan

yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan (Barelson

dan Steiner dalam Pujadi, 2007).

b. Tujuan motivasi

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah

seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan

sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu yang diinginkan (Purwanto, 2004).

c. Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman (2001) fungsi motivasi adalah:

1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan lulus,

maka akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan

mengbabiskan waktunya untuk bermahn, sebab hal mi tidak sesuai

dengan tujuan.

2). Sebagai pendorong untuk mencapai prestasi, seorang melakukan

usaha kanena adanya motivasi. Adanya motivasi dalam belajar

akan memperoleh hasil yang baik. Intensitas motivasi melepaskan

energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dan setiap

kegiatan yang akan dikerjakan.

Page 23: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3). Menentukan arah kegiatan, yaltu kearah tujuan yang hendak

dicapai Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikeijakan sesuai dengan rumusan tujuan.

4). Menyelesaikan perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Misal

seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi

belajarnya.

d. Sifat motivasi

Motivasi timbuh dan berkembang dengan jalan :

1). Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap

diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Motivasi ini sering disebut dengan motivasi murni atau motivasi

yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri mahasiswa, misalnya

keinginan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu, memperoleh

informasi, dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil,

menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan pada

kelompok, keinginan untuk diterima orang lain, dan sebagainya.

Dalam hal ini, pujian atau hadiah tidak diperlukan, karena tidak

akan menyebabkan mahasiswa bekerja atau belajar untuk

mendapatkan pujian atau hadiah tersebut. Motivasi intrinsik sangat

diperlukan terutama dalam belajar mandiri.

Page 24: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2). Motivasi ekstrinsik/datang dari luar

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsi karena adanya perangsangan dari luar situasi belajar,

seperti angka, kredit, tingkatan, hadiah, dan sebagainya.

Mahasiswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang yang

terletak diluar hal yang dipelajarinya, misalnya untuk mencapai

angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya. Antara

motivasi intrinsik dan ekstrinsik sulit untuk menentukan mana

yang lebih baik. Yang dikehendaki adalah timbulnya motivasi

intrinsik, tetapi motivasi ini tidak mudah dan tidak selalu dapat

muncul. Di pihak lain dosen bertanggung jawab supaya

pembelajaran dapat berhasil dengan baik, dan oleh karena itu dosen

berkewajiban membangkitkan motivasi ekstrinsik pada

mahasiswanya. Kemunculan sifat motivasi, apakah motivasi

intrinsik atau ekstrinsik dipengaruhi oleh berbagai faktor (Hamalik,

2008), yaitu :

a). Tingkat kesadaran diri mahasiswa atas kebutuhan yang

mendorong tingkah laku atau perbuatannya dan kesadaran atas

tujuan belajar yang hendak dicapainya.

b). Sikap dosen terhadap kelas. Dosen yang bersikap bijak dan

selalu merangsang mahasiswa untuk berbuat kearah suatu

tujuan yang jelas dan bermakna, akan menumbuhkan sifat

intrinsik itu, tetapi bila dosen lebih menitikberatkan pada

Page 25: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rangsangan-rangsangan sepihak maka sifat ekstrinsik menjadi

lebih dominan.

c). Pengaruh kelompok mahasiswa. Bila pengaruh kelompok

mahasiswa cenderung terlalu kuat maka motivasinya lebih

condong ke sifat ekstrinsik.

d). Suasana kelas juga berpengaruh terhadap munculnya sifat

tertentu pada motivasi belajar mahasiswa. Suasana kebebasan

yang bertanggung jawab tentunya lebih merangsang munculnya

motivasi intrinsik dibandingkan suasana penuh tekanan dan

paksaan.

Kondisi-kondisi kelas berikut ini dapat meningkatkan motivasi

didalam kelas, yaitu :

(1). Suasana lingkungan kelas

Pada umumnya, mahasiswa memberikan respon dan

perilaku jika dosen bersifat menunjang dan membantu

selama berlangsungnya pembelajaran. Motivasi mahasiswa

dipengaruhi secara positif oleh dosen yang bersemangat

dan antusias terhadap materi yang diajarkannya. Dosen juga

perlu memberikan umpan balik yang positif sepanjang

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Untuk itu dosen

perlu menciptakan suasana lingkungan kelas yang

menyenangkan, dan menunjang sehingga membangkitkan

motivasi mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang

positif.

Page 26: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2). Keterlibatan langsung mahasiswa

Jika mata kuliah dalam kelas dihubungkan dengan

kehidupan pribadi mahasiswa dan minatnya, maka proses

belajar akan melibatkan dan memotivasi mahasiswa.

Karena itu dosen hendaknya memilih topik yang populer

bagi para mahasiswa, agar mereka secara aktif

berpartisipasi dalam kegiatan belajar.

(3). Menjamin keberhasilan

Pada umumnya mahasiswa akan memberikan

respon yang positif bila mereka mengalami keberhasilan.

Memang terkadang ada mahasiswa yang justru bekeja keras

setelah mengalami kegagalan, namun umumnya motivasi

belajar lebih meningkat berkat tumbuhnya rasa

keberhasilan. Untuk itu dosen hendaknya memberikan

penguatan ekstra dan bimbingan, agar mahasiswa mau

belajar lebih keras dengan penuh perhatian melaksanakan

tugas-tugas belajarnya.

e. Teori tentang motivasi

1). Teori kebutuhan

Manusia termotivasi untuk bertindak karena adanya

dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan pertama

yang yang dirasakan individu harus dipuaskan terlebih dahulu

(Maslow dalamPrayitno, 1989). Jika kebutuhan pertama yang

dirasakan tersebut belum terpenuhi maka individu tersebut belum

Page 27: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

akan merasa perlu untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi

tingkatannya seperti kebutuhan untuk berprestasi. Ini berarti bahwa

seseorang harus memenuhi terlebih dahulu kebutuhan dasar

fisiologi dan keamanan untuk dapat berprestasi.

2). Teori humanistik

Menurut ahli teori humaninstik, hanya ada satu motivasi

yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri masing-masing

individu. Motivasi ini merupakan keinginan yang mendorong

individu untuk mencapai pemenuhan akan berbagai macam

kebutuhan diri sendiri. Keinginan dasar yang dimiliki masing-

masing mahasiswa berkaitan dengan kegiatan belajarnya akan

dibawa oleh mahasiswa tersebut ke kampus. Dosen hanya tinggal

memanfaatkan dorongan ingin tahu mahasiswa yang bersifat

alamiah dengan cara menyajikan materi yang cocok dan berarti

bagi mereka. Dosen memberikan berbagai kesempatan agar

mahasiswa dapat berprestasi secara optimal. Yang paling penting

untuk meningkatkan motivasi mahasiswa menurut kaum humanis

adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan

eksplorasi secara pribadi dan memungkinkan mereka menemukan

sesuatu yang berarti melalui bekerja (Hamacheck dalam Prayitno,

1989). Yang juga penting adalah menghormati dan menghargai

mahasiswa sebagai manusia yang mempunyai potensi dan

keinginan sendiri untuk belajar. Kegiatan pembelajaran hendaknya

Page 28: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan kesempatan kepada mahasiswa melakukan alternatif-

alternatif kegiatan sendiri.

Apapun model penyajian yang dilaksanakan untuk

membelajarkan mahasiswa, mahasiswa akan tetap termotivasi

asalkan mereka melihat hubungan materi yang disajikan dengan

kepentingan dirinya pada saat sekarang maupun yang akan datang

(Hamacheck dalam Prayitno, 1989). Mahasiswa yang belajar

karena didorong oleh keinginan sendiri akan secara mandiri

mampu menentukan tujuan yang ingin dicapainya dan cara

mencapainya, itu tidak berarti bahwa mahasiswa mempunyai

kebebasan sebebas-bebasnya. Dosen tetap harus menegakkan

disiplin dan sistem kontrol yang tepat. Sistem kontrol yang

diterapkan hendaknya menimbulkan kesan bahwa mahasiswa

diperhatikan bukan diabaikan.

3). Teori behavioristik

Menurut ahli teori behavioristik, motivasi dikontrol oleh

lingkungan. Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi bila

konsekuensi tingkah laku itu dapat menggetarkan emosi individu

yaitu menjadi suka atau tidak suka. Dosen berperan dalam

mengontrol emosi mahasiswa untuk menjadi suka dan ingin

belajar.

f. Karakteristik motivasi

Ada lima karakteristik umum motivasi yang dikemukakan

Thornburgh (dalam Prayitno, 1989), yaitu :

Page 29: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1). Tingkah laku yang bermotivasi adalah digerakkan.

Mahasiswa mempunyai kebutuhan jasmani, rohani, dan

sosial yang perlu mendapatkan pemuasan, dan oleh karenanya

menimbulkan dorongan berbuat/tindakan tertentu. Tiap saat

kebutuhan tersebut bisa berubah dan bertambah. Oleh karena itu

jika mahasiswa bertingkah laku berarti ia sedang memenuhi

kebutuhannya.

2). Tingkah laku yang bermotivasi memberikan arah.

Mahasiswa menyalurkan energinya untuk menyelesaikan

tugas-tugas akademik, mengembangkan hubungan sosial,

memperoleh penghargaan dan persetujuan dari dosen dan

meningkatkan perasaan mampu. Apabila mahasiswa memilih

sumber yang dapat menimbulkan motivasi maka berarti sedang

mencapai tujuan yang diharapkannya memuaskan. Pembelajaran

perlu mengarahkan tingkah laku menuju ke tingkat perkembangan

yang diharapkan. Potensi yang hidup perlu mendapat kesempatan

berkembang ke arah tujuan tertentu.

3). Motivasi menimbulkan intensitas bertindak.

Adanya suatu usaha yang merangsang intelektual

mahasiswa maka rangsangan ini merupakan pendorong untuk

timbulnya motivasi yang kuat bagi mahasiswa tersebut.

4). Motivasi itu selektif.

Tingkah laku mempunyai arti dan terarah kepada tujuan

maka mahasiswa memilih tingkah laku yang tepat untuk mencapai

tujuan atau memuaskan kebutuhannya.

Page 30: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5). Motivasi merupakan kunci untuk pemuasan kebutuhan.

Agar menjadi termotivasi, mahasiswa harus merasa ada

kekurangan dalam dirinya sehingga ia termotivasi untuk

memenuhinya.

g. Model Pengembangan Motivasi Belajar

Perbuatan belajar, seperti halnya perbuatan-perbuatan sadar dan

penbuatan tanpa paksaan pada umunya, selalu didahului oleh proses

pembuatan keputusankeputusan untuk berbuat atau tidak berbuat

Apabila kekuatan motivasinya cukup kuat, maka ha akan memutuskan

untuk melakukan perbuatan belajar, begitu juga sebaliknya. Menurut

Hans Mudjiman, 1981 (dalam Harts Mudjiman, 2006) ada beberapa

faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan motivasi belajar antara

lain:

1). Faktor pengetahuan tentang kegunaan belajar

2). Faktor kebutuhan untuk belajar

3). Faktor kemampuan melakukan kegiatan belajar

4). Faktor kesenangan terhadap ide melakukan kegiatan belajar

5). Faktor pelaksanaan kegiatan belajar

6). Faktor hasil belajar

7). Faktor kepuasan terhadap hasil belajar

8). Faktor karakteristik pribadi dan lingkungan terhadap proses

pembuatan keputusan

Page 31: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Gaya Belajar

a. Definisi Gaya Belajar

Konsep gaya belajar berakar pada klasifikasi jenis-jenis

psikologi manusia. Gaya belajar merupakan cara belajar yang

berdasarkan pada karakteristik individu (Harsono, 2004).

Ada beberapa cara belajar yang dipergunakan oleh individu-

individu yang berbeda dalam hal usia, kebiasaan, lingkungan sosial.

Cara belajar atau metode belajar yang beragam itu dikenal sebagai

strategi belajar.

Strategi belajar adalah suatu pola strategi information-

processing yang digunakan untuk menyiapkan tes atau ujian memori.

Gaya belajar adalah suatu predisposisi dari sekelompok peserta didik

untuk mengadopsi suatu strategi belajar yang khusus tanpa

memperhatikan tuntutan spesifik dari tugas pembelajaran (Schmeck,

dalam Harsono, 2004). Gaya belajar pun merupakan pendekatan yang

digunakan seseorang dalam usahanya memenuhi sesuatu yang

dipelajari, termasuk cara seseorang dalam menghadapi berbagai

persoalan dalam kehidupan sehari-hari ( Kolb, dalam Ramdhani,

2006).

Menurut Nasution (1993) yang dimaksud dengan gaya belajar

atau learning style adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh

murid dalam menangkap stimulus informasi, mengingat, berpikir, dan

memecahkan soal (dalam Dengan demikian maka gaya

belajar berhubungan langsung dengan kegiatan yang dilakukan oleh

Page 32: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

murid dalam mengikuti kegiatan belajarnya. Menurut DePotter dan

Hernacki (2005), gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia

menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

Memahami gaya belajar akan memudahkan diri sendiri dan

orang lain dalam memahami bagaimana cara yang paling efisien dalam

belajar atau memasukan data pada pikiran. Menurut Barbara Prashing

bahwa kunci menuju sukses belajar dan bekerja adalah menemukan

keunikan gaya belajar dan gaya bekerja diri sendiri (dalam Dryden dan

Jeannete, 2000).

b. Model-model Gaya Belajar

Model-model gaya belajar mencakup konsep dari kegiatan belajar

yang dilakukan oleh individu.

a. Model menurut DePorter dan Hernacki (2005) mencakup:

1). Gaya belajar visual, yang cenderung lebih dominan dalam

penglihatannya dibanding dengan pendengaran dan gerakan-

gerakannya. Orang-orang yang memiliki gaya belajar seperti ini

cenderung lebih khusus dalam belajar dengan selalu melihat pada

fokus pembelajarannya.

2). Gaya belajar auditorial, dalam belajar lebih memfokuskan pada apa

yang mereka dengar.

3). Gaya belajar kinestetik adalah orang yang memiliki gaya belajar

melalui lewat gerak dan sentuhan.

Hasil penelitian yang terkait dengan gaya belajar ini dilakukan

pada mahasiswa Universitas Terbuka tahun 2000 yaitu 58,16 %

Page 33: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mahasiswa memiliki kecenderungan gaya belajar visual, 26,74 % gaya

relajar auditorial dan 14,65 % gaya belajar kinestetik (Julaeha, 2000)

serta korelasi antara gaya belajar dengan kreatifitas siswa tingkat IV

Sekolah Menengah di Malaysia tahun 2000, dengan hasil korelasi

antara sikap kreatif siswa dengan gaya belajar visual menunjukan

adanya korelasi yang tinggi dan signifikan yaitu sebesar r= 0,860; p

<0,01. Korelasi antara sikap kreatif siswa dengan gaya belajar

kinestetik menunjukan adanya korelasi yang tinggi dan signifikan yaitu

sebesar r = 0,779; p<0,01. Korelasi antara sikap kreatif siswa dengan

gaya belajar auditorial menunjukkan adanya korelasi yang tinggi dan

signifikan yaitu r = 0,742 ; p < 0,01 (Jemaat, 2000).

b. Model menurut Madyana (1994)

Membagi gaya belajar menjadi enam kelompok gaya belajar

berdasarkan latar belakang perubahan dalam hubungan antara dosen

dan mahasiswanya. Kuisioner yang digunakan berisi 90 item yang

berkaitan dengan gaya belajar dengan memilih nomor 1-5 sesuai

dengan pendapat responden. Gaya belajar tersebut mencakup:

1). Gaya belajar mandiri

Memberi kebebasan pada anak didik untuk maju menurut

kecepatan masing-masing. Cara ini diperoleh dengan tugas-tugas

yang diberikan oleh dosen.

2). Gaya belajar menghindar

Gaya belajar ini biasa dilakukan oleh mahasiswa yang kurang

mengerti tugas dan kewajiban sebagai murid. Sehingga mereka

Page 34: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berusaha menghindari persoalan-persoalan yang harus diselesaikan

sebagai seseorang mahasiswa yang baik.

3). Gaya belajar kerja sama

Untuk membentuk mahasiswa menjadi manusia demokratis, maka

harus menekankan prinsip kerja sama atau kelompok. Karena kerja

sama lebih besar manfaatnya dari sitem persaingan.

4). Gaya belajar ketergantungan

Dalam hal ini, mahasiswa belum mengerti atau memahami arti

maupun tujuan sebagai seorang mahasiswa, sehingga mereka

banyak menggantungkan nasibnya kepada dosen atau teman.

5). Gaya belajar kompetisi

Berkompetisi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi atau

pemecahan masalah yang dihadapi kelompok. Namun, kompetisi

harus dibatasi untuk menghindari konsekuensi-konsekuensi yang

tidak diinginkan.

6). Gaya belajar gotong royong

Menguraikan bahwa group process kelompok adalah cara individu

mengadakan hubungan dan bekerja sama dengan individu lain

untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan di dalam kelompok

demokratis artinya bahwa setiap individu berpartisifasi, ikut serta

secara aktif dan bekerja sama. Dengan demikian individu akan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Page 35: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Model menurut Kolb (dalam Chapaman, 1995)

Kolb membuat formulasi gaya belajar seseorang dalam

beberapa kategori yang berbeda. Kolb terinspirasi oleh Lewin seorang

tokoh dalam bidang psikologi yang mengajukan konsep mengenai

Learning' atau berprinsip belajar orang dewasa yang dikenal

juga dengan experiental learning. Prinsip belajar berdasarkan

pengalaman ini digunakan untuk menjelaskan proses belajar seseorang

dalam kehidupan sehari-hari. Experiental learning disebut juga four-

stage cycle of learning meliputi concrete experience, active

experimentation, abstract conceptualization, reflektif observation.

Selanjutnya keempat kelompok tersebut akan terjadi kombinasi yang

menciptakan empat pola dasar cara belajar yang disebut four-type

definition of learning styles.

1). Four-stage cycle of learning, meliputi:

a). Gaya belajar concrete experience(CE)

Gaya belajar yang berbasis atas pengalaman nyata. Pada pola

ini seseorang memiliki kecenderungan untuk terbuka dan tanpa

curiga menerima hal-hal baru.

b). Gaya belajar reflektif observation (RO)

Gaya belajar yang mampu melihat dan berfikir tentang

pengalaman yang dialami dari berbagai sudut pandang.

c). Gaya belajar abstract conceptualisation (AC)

Gaya belajar yang dengan sadar mengelola teori-teori yang

logis dengan mengintegarasikan hal-hal yang diamati.

Page 36: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d). Gaya belajar active experementation (AE)

Gaya belajar bagi orang-orang yang akan belajar dan

memasukkan data ke otaknya dengan mencoba semua teori

yang ada.

e). Four-type definition of learning styles, meliputi:

(1). Diverging (CE/RO)

Kombinasi gaya belajar concrete experience dan reflektif

observation. Mereka yang berada dalam gaya belajar ini

cenderung terbuka terhadap pengalaman baru, mampu

berpikir dan menganalisa pengalaman tersebut. Pada saat

bertindak orang-orang dalam tipe ini akan menempatkan

pandangan orang lain sebagai pertimbangan.

(2). Assimilating (AC/RO)

Merupakan kombinasi kelompok abstract

conceptualisation dan reflektif observation. Pada gaya

belajar ini, seseorang akan memikirkan segala

permasalahan dan tatanan yang terstruktur. Mereka mampu

membentuk teori-teori berdasarkan analisa atas

permasalahan tersebut.

(3). Converging (AC/AE)

Gaya belajar ini terletak diantara model pemahaman

abstractconceptualisation dan active experementation.

Mereka yang berada dalam kelompok ini sangant senang

mengaplikasikan ide-idenya secara praktis. Mereka

Page 37: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cenderung mampu bereaksi secara cepat dan lebih senang

berhubungan langsung dengan orang lain.

(4). Accommodating (CE/AE)

Merupakan kombinasi dari concrete experience dan active

experementation yang mendasari kesimpulannya atas

pengalaman yang konkrit dan percobaan yang aktif. Mereka

yang termasuk kelompok ini mengandalkan informasi dari

pihak lain dan sangat aktif dan secara konstan mencari

tantangan-tantangan baru.

Gaya belajar ini pernah dilakukan penelitian pada

mahasiswa keperawatan di Baccalaureate Nursing

Program Universitas Southwestern tahun 1999

menyebutkan bahwa gaya belajar yang dominan pada

mahasiswanya adalah gaya belajar converging sekitar 60%

(Linares, 1999).

d. Model menurut Honey dan Mumford (1986)

Model gaya belajar ini merupakan pengembangan dari tipologi

gaya belajar Kolb. Sebenarnya, gaya belajar activist, reflector, theorist

dan pragmatist hasil dari pengembangan gaya belajar Honey dan

Mumford terdapat perbedaan dengan gaya belajar Kolb. Tetapi

persamaan dari kedua model gaya belajar ini lebih besar dari pada

perbedaannya. Honey dan Mumford mengatakan bahwa:

" Our description of the stages in the learning cycle originated from the work of David Kolb. Kolb uses different words to describe the stages of the learning cycle and four learning styles..." And, "...The similarities between his model and ours are greater than the differences.." (Honey & Mumford).

Page 38: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Persamaan dari kedua model gaya belajar itu adalah

1). Activist = Accommodating

2). Reflector = Diverging

3). Theorist = Assimilating

4). Pragmatist = Converging

Gaya belajar menurut Honey dan Mumford adalah

1). Gaya belajar Activist

Mereka yang mempunyai gaya belajar ini memiliki

pandangan yang terbuka, tidak ragu-ragu dan hal tersebut membuat

mereka antusias terhadap pengalaman-pengalaman baru. Gaya

belajar activist lebih meyukai learning by doing. Mereka

cenderung aktif, penuh harap dan berhubungan baik dengan orang

lain bahkan mampu untuk memotivasi orang lain.

Bagi orang yang bertipe gaya belajar ini, belajar yang paling efektif

adalah ketika mereka berada pada lingkungan yang konstan, jika

terdesak, bila bekerja dengan intensif dalam group yang cocok.

2). Gaya belajar Reflector

Seorang reflector lebih menyukai menganalisa dari

berbagai sudut pandang. Mereka yang mempunyai gaya belajar ini

mengumpulkan data baik secara langsung dari diri sendiri maupun

dari orang lain dan lebih memilih untuk mempertimbangkannya

secara menyeluruh sebelum membuat satu kesimpulan. Mereka

mampu mengenali dan membedakan permasalahan-permasalahan

yang muncul. Mereka dengan gaya belajar reflektor cenderung

Page 39: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kurang aktif tetapi banyak mempunyai ide dan gagasan. Orang-

orang tipe ini tidak senang memberikan kritik yang keras karena

mereka juga tidak suka untuk dikritik.

Belajar akan efektif untuk orang-orang yang bergaya

belajar ini, jika mereka diberikan waktu yang cukup mengolah

observasinya; jika permasalahan dipresentasikan kepada mereka

secara visual; jika mereka berkesempatan mendengar atau

mengobservasi. Mereka akan sangat efektif dalam belajar jika tidak

ada tekanan dari pihak luar.

3). Gaya belajar Theorist

Mereka melihat masalah secara vertikal dan menyeluruh,

secara logika step by step. Mereka cenderung perfeksionis yang

tidak akan mudah mengambil waktu untuk beristirahat

sebelum segala sesuatunya rapi dan tersusun dalam skema rational

yang tepat. Orang-orang dengan gaya belajar ini akan mengkaji

sesuatu hal berdasarkan kerangka atau konsep apa yang

mendasarinya, apakah bagian yang satu dan yang lainnya sesuai

teori. Mereka sangat cerdas memanfaatkan pengalamannya dalam

kehidupan sehari-hari, sangat logis dan senang atas ketepatan.

Mereka pun cerdas dalam mengorganisasikan dan merencanakan

sesuatu. Mereka dengan kemampuan berfikirnya cenderung

menghindari risiko.

Orang dengan gaya belajar ini akan sangat mudah belajar

jika mereka diberikan struktur yang jelas; jika mereka mampu

Page 40: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengamati segala sesuatu secara logis; dan mereka akan sangat

efektif dalam belajar jika segala sesuatunya teratur dan hening

untuk berfikir.

4). Gaya belajar Pragmatist

Gaya belajar yang suka menguji apakah pemahamannya

sesuai sehingga dapat diterapkan. Selain itu gaya belajar ini

membuktikan apakah prinsip-prinsip yang telah dipahami

seseorang dapat berlaku pada situasi yang berbeda. Mereka yang

mempunyai gaya belajar ini merespon masalah dan kesempatan

sebagai tantangan. Mereka suka mencoba dan menguji apakah

sesuatu itu benar atau tidak benar dengan praktik langsung dan

cerdas dalam menentukan sasaran serta menentukan prioritasnya.

Orang-orang yang termasuk dalam gaya belajar ini lebih

berorientasi pada tugas daripada orang-orangnya.

Cara belajar yang efektif untuk orang-orang ini adalah jika

mereka bisa menggambarkan kesimpulannya sendiri, jika segala

sesuatunya jelas dan praktis terhadap suatu permasalahan. Mereka

akan mudah belajar jika mereka ditunjukkan atau didemonstrasikan

segala sesuatunya atau mencoba sesuatu dengan bantuan ahlinya

dan lebih mudah belajar jika mengembangkan aktivitas dengan

hasil yang jelas.

Keempat gaya belajar itu merupakan indikator gaya belajar

yang tidak hanya digunakan di institusi pendidikan, tapi juga

digunakan dalam dunia bisnis, oleh penasehat, para pelatih, para

Page 41: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manager perusahaan, dan juga digunakan untuk pengembangan diri

dalam diri seseorang. Terdapat perbedan gaya belajar menurut jenis

kelamin yaitu perempuan cenderung memiliki gaya belajar reflector

dan theorist daripada pragmatis (Honey dan Mumford, 1986). Dalam

penggunannya, menggunakan Learning Styles Questionnaire (L.S.Q.)

yang terdiri dari 80 item pertanyaan. Setiap indikator gaya belajar

masing-masing memuat 20 item pertanyaan

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai

test atau angka nilai yang diberikan oleh guru, sedangkan prestasi

akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan

persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan oleh

pengukuran dan penilaian (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI, 1990). Selanjutnya menurut Sudjana (1995), prestasi hasil belajar

adalah proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar

seseorang dengan cara membandingkannya dengan norma tertentu

dalam sistem penilaian yang disepakati.

Menurut Gagne and Driscoll (1988), hasil belajar dapat

dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan, atau

kemampuan seseorang, dimana proses kepandaian itu terjadi tahap

demi tahap. Hasil belajar diwujudkan dalam lima kemampuan yaitu

Page 42: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

keterampilan motorik, dan sikap. Bloom (1981) menyatakan ada tiga

dimensi hasil belajar yaitu dimensi kognitif, dimensi afektif, dan

dimensi psikomotorik. Dimensi kognitif adalah kemampuan yang

berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah

seperti pengetahuan komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis, dan

pengetahuan evaluatif. Dimensi afektif adalah kemampuan yang

berhubungan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi. Sedangkan

dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan motorik.

b. Faktor yang mempengaruhi

Menurut Suryabrata (1978) faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1). Faktor internal

Faktor internal adalah semua faktor yang terdapat dalam

diri yang belajar itu sendiri, terdiri dari :

a). Faktor fisiologis seperti kondisi fisiologis secara umum dan

kondisi panca indera.

b). Faktor psikologis seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi,

kebiasaan serta kemampuan kognitif.

2). Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

diri yang belajar, terdiri dari :

Page 43: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a). Faktor lingkungan sosial seperti lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal serta

pertemanan.

b). Faktor instrumen seperti kurikulum, program, sarana, fasilitas

belajar guru dan siswa, dll.

Makmum (2005) mengelompokkan faktor-faktor penyebab

kesulitan belajar menjadi dua kategori, yaitu:

1). Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa, antara lain:

a). Kelemahan secara fisik, seperti:

(1). Panca indera (mata, telinga, alat bicara, dan sebagainya)

cacat atau kurang sempurna.

(2). Ketidakseimbangan perkembangan dan reproduksi serta

berfungsinya kelenjar-kelenjar tubuh sering membawa

kelainan perilaku.

(3). Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna,

organ dan anggota-anggota badan (tangan, kaki) sering

membawa ketidakstabilan mental dan emosional.

(4). Penyakit menahun yang diderita.

b). Kelemahan-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang

dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar

diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh

pendidikan, antara lain:

(1). Intelegensia (IQ) yang kurang.

(2). Tampaknya seperti kelemahan mental, tetapi sebenarnya

kurang minat, kurang usaha, kebimbangan, aktivitas yang

Page 44: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak terarah, kurang semangat (kurang gizi, kelelahan),

kurang menguasai keterampilan, dan kebiasaan

fundamental dalam belajar.

c). Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain:

(1). Rasa tidak aman (insecurity).

(2). Penyesuaian yang salah (maldjusment) terhadap orang-

orang, situasi, dan tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan.

Ketidakmatangan (immaturity).

(3). Tercekam rasa phobia (takut, benci, antipati), mekanisme

pertahanan diri.

d). Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan

sikap-sikap yang salah, antara lain:

(1). Tidak menentu dan kurang menaruh minat terhadap

pekerjaan-pekerjaan sekolah.

(2). Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak

menunjang pekerjaan sekolah.

(3). Kurang berani dan gagal untuk memusatkan perhatian.

(4). Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab.

(5). Malas dan tidak bernafsu untuk belajar.

e). Kurangnya keterampilan dan pengetahuan dasar, seperti:

(1). Ketidakmampuan membaca, menghitung, kurang

menguasai pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi

yang sedang diikutinya.

(5). Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.

Page 45: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2). Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa (situasi sekolah dan

masyarakat), antara lain:

a). Kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku sumber yang

tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-

perbedaan individu.

b). Ketidaksesuaian standar administratif (sistem pengajaran),

penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar-

mengajar, dan sebagainya.

c). Terlalu berat beban belajar siswa.

d). Terlalu besar populasi siswa dalam kelas.

e). Terlalu sering pindah sekolah atau program, tinggal kelas, dan

sebagainya. Kelemahan dari sistem belajar-mengajar pada

tingkat-tingkat pendidikan (dasar/asal) sebelumnya

f). Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga

pendidikan, status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, besarnya

anggota keluarga, tradisi dan kultur keluarga, ketentraman dan

keamanan sosial psikologis dan sebagainya).

g). Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau

terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

c. Parameter pengukuran dan penilaian

Parameter yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar

adalah laporan hasil ulangan, ujian, rapor, nilai test hasil belajar

(THB), Kartu Hasil Studi (KHS) yang mencantumkan Indeks Prestasi

Page 46: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(IP). Untuk menilai belajar dapat dipakai cara Pre dan Post Test,

Evaluasi Prasyarat, Evaluasi Diagnostik, Evaluasi Sumatif, (Syah,

1995). Sistem penilaian yang digunakan di Program Studi Ilmu

Keperawatan FK UGM adalah sistem penilaian absolut yaitu Penilaian

Acuan Patokan (PAP). Sistem penilaian PAP, yaitu sistem yang

digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa secara absolut

terhadap suatu patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu yang

disebut batas lulus atau tingkat penguasaan minimum. Dosen harus

sudah menetapkan patokan ini sejak sebelum pengajaran dimulai.

Mahasiswa yang dapat mencapai atau bahkan melampaui patokan

tersebut dinilai lulus, lalu yang diatas batas lulus itu dikelompokkan

menjadi kelompok yang diberi nilai A, A/B, B B/C, C, D dan E

(Panduan Akademik Akademi Kebidanan Giri Satria Husada, 2010).

Standar pencapaian materi dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Standar Pencapain Materi

Pencapaian materi Skor Absolut Huruf Mutu Anka Mutu

75 100 %

70 74,9 %

65 69,9 %

60 64,9 %

55 64,9 %

45 54,9 %

< 44,9 %

75 100

70 74,9

65 69,9

60 64,9

55 64,9

45 54,9

< 44,9

A

A/B

B

B/C

C

D

E

4

3,5

3

2,5

2

1

0

Sumber : Panduan Akademik Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Tahun 2011/2012

Page 47: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Evaluasi hasil studi mahasiswa dilaksanakan secara rutin setiap akhir

semester meliputi semua kegigatan pendidikan yang diambil oleh

mahasiswa pada semestre tersebut. Penilaian tiap semester dilakukan

dengan menghitung Indeks Prestasi (IP) semester. IP berkisar antara 0

sampai 4.

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang terkait dengan gaya belajar ini dilakukan oleh

Wiwit Widi Astuti Program Studi Ilmu Keperawatan Program A Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 2007 dimana didapatkan rata-rata

gaya hidup mahasiswa berada pada level baik dengan mayoritas berada pada

level sejahtera (60.16%). Rata-rata prestasi belajar ditunjukkan oleh IPK

mahasiswa dengan nilai 3.15. Gaya hidup mahasiswa berhubungan dengan

prestasi belajar, semakin sejahtera gaya hidup mahasiswa terkait dengan

prestasi belajar yang semakin baik pula. Aktivitas fisik, sosial dan lingkungan,

penerimaan emosional dan seksual, managemen emosi, intelektual serta nilai

dan kepercayaan mahasiswa tidak terkait dengan prestasi belajar. Semakin

baik nutrisi mahasiswa terkait dengan prestasi belajar yang semakin baik pula.

Hasil penelitian Eko Budiono mahasiswa program studi magister

kedokteran keluarga Universitas Senelas Maret Surakarta dengan judul

Hubungan antara Minat dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Mahasiswa Akademi Kebidanan Kutai Husada Tenggarong tahun 2010,

didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan minat dengan IPK (p<0,05)

dan ada hubungan yang kurang signifikan antara motivasi dengan IPK

(p>0,05). Hasil analisis regresi didapatkan bahwa sumbangan minat dan

motivasi belajar adalah 13,8%.

Page 48: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor penggerak

untuk melakukan aktifitas betajana dan sefalu berusaha untuk mencapai basii

seperti apa yang diinginkan atau cita-citakan. Misal seorang mahasiswa

dengan motivasi yang tinggi untuk menjadi bidan maka akan termotivasi

untuk belajar sehingga akan memperoleh hasil belajar atau prestasi yang lebih

baik. Mengingat keterikatan yang cukup kuat antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar, timbul dugaan bahwa penyebab prestasi belajar yang rendah

dikalangan mahasiswa adalah kurangnya motivasi dalam menjalankan

kegiatan belajarnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria

(2005) menunjukkan bahwa setelah mengendalikan faktor intelegensi dan

motivasi intrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari keempat

komponen motivasi belajar ekstrinsik prestasi belajar dengan R2 sebesar

26,5%.

Gaya belajar activist, reflector, theorist dan pragmatist hasil dari

pengembangan gaya belajar Honey dan Mumford. Gaya belajar akan

menentukan keberhasilan prestasi belajar mahasiswa. Gaya belajar reflector

dan pragmatist paling banyak ditemui, mungkin karena sistem keilmuan

dalam bebidanan yang telah membentuknya, seseorang yang memiliki gaya

belajar reflector cenderung menggunakan otak kirinya yang bersifat realitas,

logis sedangkan pada pragmatist cenderung menggunakan otak kanannya

yang bersifat intuitif dan holistik. Kedua gaya belajar ini, sesuai dengan

Page 49: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebidanan yang lebih difokuskan pada kemampuan bidan untuk memberi

asuhan kebidanan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti

menggunakan kiat-kiat tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan

kenyamanan pada klien. Gaya belajar yang sesuai dengan metode

pembelajaran maka akan memudahkan dalam penerimaan stimulus/

pengetahuan baru sehingga dapat meraih prestasi. Hai ini juga akan

menimbulkan semangat yang tinggi untuk memfasilitasi dalam rangka meraih

prestasi.

Motivasi dan gaya belajar mempunyai peranan yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar sebingga seseorang merasa senang dan

terpanggil untuk meningkatkan mutu pembelajaran, karena faktor-faktor

tensebut lebih berpengaruh untuk mewujudkan aktifitas untuk mencapai suatu

tujuan terutama dalam meraih prestasi belajar secara optimal. Gaya belajar dan

motivasi yang tinggi akan semakin menguatkan atau meneguhkan seseorang

atau individu untuk melakukan atau berbuat dalarn mencapai apa yang

diinginkan, sehingga seorang mahasiswa dengan gaya belajar dan motivasi

yang tinggi akan jauh lebih semangat untuk selalu berusaha atau belajar

sebingga diperoleh hasil atau prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya

maka akan menurunkan semangat sebhngga tidak ada dorongan atau motivasi

untuk berusaha keanah pencapaian suatu hasil yang baik. Seperti pendapat

Sardiman AM. (2006) bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau

disertai dengan motivasi. Dan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

Page 50: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semakin tinggi motivasi akan semakin baik hasil atau prestasi belajarnya,

begitu juga sebaliknya semakin motivasi akan menurun sehingga

mempengaruhi hasil atau prestasi belajar yang rendah pula.

Selain kedua faktor motivasi (X1) dan gaya belajar (X2) tersebut di

atas prestasi belajar dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti minat,

kecerdasan, bakat, konsentrasi, kemampuan kognitif, reaksi., organisasi dan

ulangan, sosial, ekonomi dan lingkungan proses belajar mengajar.

Ket : = diteliti

= tidak diteliti

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mutu Pelayanan Kebidanan pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Staria Husada Wonogiri

1. Pengetahuan 2. Kebutuhan 3. Kemampuan 4. Kesenangan 5. Pelaksanaan kegiatan

belajar 6. Hasil belajar 7. Kepuasan hasil

belajar 8. Karakteristik pribadi

dan lingkungan

1. Activist 2. Reflector 3. Theorist 4. Pragmatist

Prestasi Belajar Mutu Pelayanan Kebidanan

Motivasi Gaya Belajar

Faktor lain: 1. Minat 2. Kecerdasan 3. Bakat 4. Konsentrasi 5. Kemampuan kognitif 6. Reaksi 7. Organisasi dan

ulangan 8. Sosial 9. Ekonomi 10. Lingkungan proses

belajar mengajar

Page 51: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas maka dapat disusun kerangka

konsep di bawah ini.

Gambar 2.2 : Kerangka Konsep

E. Hipotesis

a. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mutu pelayanan

kebidanan mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

b. Ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Akademi

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

c. Ada pengaruh secara bersama motivasi dan gaya belajar terhadap prestasi

mahasiswa Akademi Kebidanan. Giri Satria Husada Wonogiri

d. Ada perbedaan pengaruh antara motivasi dan gaya belajar terhadap

prestasi mahasiswa Akademi Kebidanan. Giri Satria Husada Wonogiri

Motivasi ( X1 ) 1. Pengetahuan 2. Kebutuhan 3. Kemampuan 4. Kesenangan 5. Pelaksanaan kegiatan

belajar 6. Hasil belajar 7. Kepuasan hasil

belajar 8. Karakteristik pribadi

dan lingkungan

Gaya belajar ( X2 ) 1. Activist 2. Reflector 3. Theorist 4. Pragmatist

Prestasi Belajar Mutu Pelayanan Kebidanan

( Y )

Faktor lain: 1. Minat 2. Kecerdasan 3. Bakat 4. Konsentrasi 5. Kemampuan kognitif 6. Reaksi 7. Organisasi dan

ulangan 8. Sosial 9. Ekonomi 10. Lingkungan proses

belajar mengajar

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Variabel Pengganggu

Page 52: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan Explanatory Research yaitu penelitian

penjelasan dengan melakukan uji hubungan antara beberapa variabel

kemudian dilihat besarnya pengaruh. Peneliti melakukan pengambilan sampel

terpilih dalam suatu populasi dengan pendekatan cross sectional yaitu

penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor resiko (variabel

bebas) dengan variabel yang termasuk efek (variabel terikat) dengan cara

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).

(Notoatmodjo, 2005)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Akademi Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri pada bulan November 2011 Januari 2012

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian dipilih secara purposive adalah mahasiswa

semester 3 Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri sebanyak 89

mahasiswa. Dengan alasan mahasiswa semester 3 telah mendapatkan

mata kuliah mutu pelayanan kesehatan.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian obyek yang diambil dari keseluruhan

obyek penelititan dan dianggap mewakili populasi. Sampel dalam

39

Page 53: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian ini adalah semua mahasiswa semester 3 Akademi Kebidanan

Giri Satria Husada Wonogiri (sampel of total population) atau dalam hal

ini digunakan sampel jenuh yaitu sebanyak 89 mahasiswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah

1. Variabel bebas (independent variable) : motivasi dan gaya belajar

2. Variabel terikat (dependent variable) : prestasi belajar mutu pelayanan

kebidanan

E. Definisi Operasional

1. Variabel bebas (independent variable) :

a. Motivasi (X1)

Motivasi adalah penggerak dan pendorong tingkah laku manusha baik

dan dalam maupun dari luar untuk melakukan aktifitas agar mencapai

tujuan tertentu.

Skala : Interval

Instrumen : Menggunakan kuesioner sebanyak 24 pertanyaan

dengan skor dan tiap alternative jawaban menggunakan

skala likert. Untuk pertanyaan yang positif (favorable)

maka perhitungannya skor adalah

a. Sangat setuju (SS) : Nilai 5

b. Setuju (S) : Nilai 4

c. Ragu-ragu : Nilai 3

d. Tidak Setuju (TS) : Nhlai 2

e. Sangat Tidak Setuju(STS) : Nilai 1

Page 54: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aspek motivasi dalam penelitian ini antara lain:

1). Faktor pengetahuan tentang kegunaan belajar

2). Faktor kebutuhan untuk belajar

3). Faktor kemampuan melakukan kegiatan belajar

4). Faktor kesenangan terhadap ide melakukan kegiatan belajar

5). Faktor pelaksanaan kegiatan belajar

6). Faktor hasil belajar

7). Faktor kepuasan terhadap hasil belajar

8). Faktor karakteristik pribadi dan lingkungan terhadap proses

pembuatan keputusan

b. Gaya belajar (X2)

Gaya belajar adalah cara seseorang untuk belajar atau memperoleh

wawasan dengan membaca, mendengarkan, memahami dan menyimak

isi dari proses belajar tersebut.

Skala : Interval

Instrumen : Gaya belajar diukur dengan menggunakan kuesioner gaya

belajar Honey dan Mumford yang terdiri dari 80 item pertanyaan.

1). Gaya belajar activist adalah gaya belajar dengan melakukan

aktivitas sehingga pemahaman diperoleh setelah mencoba.

2). Gaya belajar reflector adalah gaya belajar yang lebih suka

mengamati orang lain atau suatu peristiwa tertentu.

3). Gaya belajar theorist adalah gaya belajar dengan terlebih dahulu

mempelajari teori-teori sebelum melakukan sesuatu

4). Gaya belajar pragmatist adalah gaya belajar dimana seseorang

senang melakukan sesuatu yang praktis.

Page 55: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Variabel terikat (dependent variable) :

Prestasi belajar mutu pelayanan adalah keberhasilan mahasiswa angkatan

2010 menguasai pengetahuan mutu pelayanan kebidanan diperoleh dari

kegiatan perkuliahan yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi mahasiswa

pada semester yang telah ditempuh, berkisar antara 0 sampai 4, dan

menggunakan

Sskala : Interval

Instrumen : Instrumen peni!aian menggunakan observasi dokumen

berupa kartu hasil studi (KHS) dengan skor prestasi

belajar berdasarkan IPK antara 0,00 - 4,00.

Kategori : a. Sangat baik : 3,51 - 4,00

b. Baik : 2,75-3,50

c. Cukup : 2,00-2,74

d. Kurang : 1,99

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelithan mi adalah;

1. Kuesioner untuk mengukur motivasi dan gaya belajar mahasiswa semester

3 Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

2. Observasi dokumen berupa kartu hasil studi (KHS) untuk mengukur

prestasi belajar mahasiswa semester 3 Akademi Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri

Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, kualitas

pengumpulan data sangat ditentukan o!eh kualitas instrument atau alat

pengumpulan data yang digunakan. Instrumen tersebut berkualitas dan dapat

dipertanggung jawabkan pemakaiannya apabila telah terbukti Validitas dan

Reliabilitas (Suharsini Arikunto, 2006)

Page 56: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Hasil dan kuesioner

tersebut berupa angka-angka, tabel-tabel, analisa statisthk dan uraian serta

kesimpulan dan hasil. Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan uji coba

kuesioner dengan metode berulang dan kemudian dilakukan uji validitas

menggunakan product momen dan uji reliabilitas menggunakan apha

chronbach dengan menggunakan a = 0,6. Hasil pengujian instrumen yang

pertama pada 30 responden semua soal dinyatakan soal valid dan reliabel.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan

dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Sutanto,

2001), sedangkan Nursalam mengatakan validitas instrumen adalah

pengamatan dan pengukuran yang berari prinsip keandalan instrumen

dalam pengumpulan data (Nursalam, 2003). Instrumen harus dapat

mengukur apa yang dapat diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen

dalam hal ini adalah kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi

antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel

dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan

dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah dengan korelasi

pearson Product Moment (Sutanto, 2001). Dengan rumus sebagai berikut :

= r hitung

= jumlah skor tiap pertanyaan

Page 57: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keputusan uji validitas dinyatakan dengan nilai r hitung maupun r

tabel, bila r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan dinyatakan

valid. Uji kuesioner motivasi belajar dilakukan pada 30 orang responden,

nilai r tabel adalah > 0,361. Hasil uji validitas diperoleh nilai r hitung dari

24 pertanyaan > r tabel, sehingga instrumen penelitian adalah valid.

Untuk kuesioner gaya belajar tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas

sebelum instrumen digunakan karena telah teruji validitas dan

reliabilitasnya di seluruh dunia dengan nilai reliabilitas sebesar 0,95 untuk

gaya belajar theorist; 0,92 untuk reflector; 0,87 untuk pragmatics dan 0,81

untuk activist.

b. Uji Reliabilitas

Kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Merupakan

kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan

hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.

Penilaian realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal

consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja kemudian

hasil yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu. Pengujian kuesioner

tersebut digunakan dengan rumus koefisen realibilitas alpha cronbach

dengan rumus sebagai berikut (Sutanto, 2001) :

\

Pengujian dilakukan dengan menguji validitas terlebih dahulu

baru kemudian dilakukan pengujian realibiltas seandainya semua

pertanyaan sudah valid. Untuk mengetahui realibilitas caranya adalah:

Page 58: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membandingkan nilai r

dari r tabel, maka pertanyaan tersebut reliable. Adapun nilai

adalah > 0,6. Hasil uji reliabelitas untuk kuesioner motivasi diperoleh

nilai alpha cronbach sebesar 0,953 (>0,6) sehingga instrument reliabel.

G. Pengumpulan Data

Data pada penelithan ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer dhperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kueshoner, data

sekunder diperoleh dan data Kartu Hasil Studi Mahasiswa Akademi

Kebidanan Giri Satria Husada. Pengumpulan data dilakukan oleh penulis dan

dibantu oleb satu staf akademik.

H. Pengolahan Data

Agar data yang telah didapatkan menghasilkan informasi yang benar,

akan dilakukan pengolahan dengan 4 (empat) tahap pengolahan data yaitu

(Sutanto, 2001) :

1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pengecekan isian kuesioner apakah

jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap (semua jawaban berisi

jawaban), jelas (jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas),

relevan (jawaban yang tetulis apakah relevan dengan pertanyaan), dan

konsisten (apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan ini

jawabanya konsisten).

2. Koding

Pada tahap ini dilakukan kegiatan merubah data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan dari koding adalah

Page 59: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat saat

entri data.

3. Processing

Pada tahap ini dilaukan pemrosesan data agar dapat dianalisis.

Pemrosesan ini dilakukan dengan meng-entry data dari kuesioner kedalam

program komputer. Dalam Penelitian ini akan dilakukan menggunakan

komputer.

4. Cleaning

Tahap terakhir dari pengolahan ini adalah pengecekan

kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Pada

tahap ini ada beberapa cara bagaimana meng-cleaning data yaitu :

mengetahui missing data, mengetahui variasi data, mengetahui konsistensi

data dan membuat tabel silang.

I. Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengalisa variabel-variabel

yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekwensi dan

proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subyek penelitian.

Dalam penelitian ini analisis univariat digunakan untuk mengetahui

proporsi dari masing-masing variabel penelitian. Fungsi dari analisis

univariat ini adalah untuk meringankan kumpulan data hasil pengukuran

sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi

informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran-ukuran

statistik, tabel dan juga grafik.

Page 60: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Analisa Multivariat

Untuk data lebih dari dua variabel dilakukan untuk mencari

pengaruh masing masing variabel bebas secara bersama sama terhadap

variabel terikat serta mencari manakah variabel bebas yang paling

berpengaruh terhadap variabel terikat dengan uji analisis

Linier dan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier sederhana untuk mencari hubungan antara dua

variabel yang tidak simetris dan bersifat hubungan vaniabel bebas dengan

variabel terikat. Dalam hal ini adalah mempelajari kontribusi antara

motivasi (X1) dengan prestasi belajar (Y) dan gaya belajar (X2) dengan

prestasi belajar (Y).

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

lebih dari 1 variabel bebas dengan 1 variabel lain. Berdasarkan tujuan

penelitian maka dipelajari pengaruh motivasi (X1) dan gaya belajar (X2)

dengan prestasi belajar (Y).

Interpretasi hasil analisis data merupakan bagian yang penting

dalam pengolahan data. Sebelum menarik suatu kesimpulan, hasil analisis

yang masih faktual terlebih dahulu harus diinterpretasikan dan diberi

makna oleh peneliti. Hasil analisis biasanya dibandingkan dengan hipotesis

penelitian dengan pengujian hipotesis menggunakan pendekatan uji

signifikan dengan tingkat kemaknaan p = 0,05.

Page 61: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh analisis

deskriptif untuk motivasi, gaya belajar, dan indeks prestasi belajar (IP)

mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri sebagai berikut:

Tabel 4.1 : Deskripsi data motovasi, gaya belajar, indeks prestasi belajar (IP) mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

89 89 89 89

34 17 1.8946 19 2.0080 36 3.89

65.54 26.88 3.0127

8.559 2.490 .5002473.251 6.200 .250

NRangeMinimum

MaximumMeanStd. Deviation

Variance

Motiv asi (X1) Gaya Belajar (X2) IP (Y) Valid N (listwise)

Sumber : Data primer, 2012

Berdasarkan hasil analisis dari tabel di atas menunjukkan bahwa

motivasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

rata-rata skornya 65,54 dengan standar deviasi sebesar 8,559. Sementara skor

rata-rata pada gaya belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri rata-rata skornya adalah 26,88 dengan standar deviasi 2,49.

Sedangkan untuk prestasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria

Husada rata-rata skornya Wonogiri adalah 3,01 dengan standar deviasi 0.5.

Motivasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri dikelompokkan menjadi 3 yaitu baik, cukup dan kurang. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

48

Page 62: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi motivasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

No Motivasi Jumlah Persentase 1 Baik 21 23,6 2 Cukup 53 59,6 3 Kurang 15 16,9

Jumlah 89 100 Sumber : Data primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa mayoritas (59,9%) atau

sebanyak 53 mahasiwa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

memiliki motivasi belajar cukup, sedangkan yang 15 orang mahasiswa

(16,9%) motivasi belajarnya kurang.

Gaya belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri dikelompokkan menjadi 4 yaitu activist, reflector, theorist dan

pragmatist. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi gaya belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

No Gaya belajar Jumlah Persentase 1 activist 7 7,9 2 reflector 56 62,9 3 theorist 9 10,1 4 pragmatist 17 19,1

Jumlah 89 100 Sumber : Data primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar (62,9%)

atau sebanyak 56 orang mahasiwa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri memiliki gaya belajar reflector, sementara 17 orang (19,1%)

mahasiswa memiliki gaya belajar pragmatist, dan yang memiliki gaya belajar

activist haya 7 orang (7,9%) saja.

Page 63: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Motivasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri dikelompokkan menjadi 3 yaitu baik, cukup dan kurang. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa Akedemi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

No Indeks Prestasi Jumlah Persentase 1 Sangat baik 18 20,2 2 Baik 43 48,3 3 Cukup 28 31,5 4 Kurang 0 0

Jumlah 89 100 Sumber : Data primer, 2012

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasisa Akedemi

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri memiliki prestasi baik yaitu

sebanyak 43 orang (48,3%) yang berprestasi sangat baik 18 orang (20,2%)

dan yang berprestasi kurang tidak ada (0%).

B. Uji Prasyarat Analisis (Uji Asumís Klasik)

1. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dapat diketahui melalui nilai tolerance

value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika tolerance value lebih

besar dari 0,01 dan VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas. Demikian pula sebaliknya, apabila tolerance value

kurang dan 0,01 dan VIF lebih dari 10, maka terjadi multikolinearitas.

Berdasarkan hasil analisis, diperolch hasil pengujian multikolinearitas

seperti terlihat pada tabel 4.1 di bawah

Page 64: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolineanitas

Variabel Tolerance VIF Keputusan

X 1 0,779 1,284 Tidak terjadi multikolinearitas

X2 0,779 1,284 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Data Primer, 2012

Bendasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.1 di atas dapat

diketahui bahwa nilai tolerance value lebih besar dan 0,01 dan VIF lebih

kecil dan 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan metode Glejser

terhadap data penditian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig. Kesimpulan

X1 0,959 Tidak tenjadi heteroskedastisitas X2 0,065 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer, 2012

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi penelitian lebih

besar dari 0,05 sehingga data tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Dari hasil uji Autokorelasi menunjukkan bahwa hasil uji Durbin

Watson sebesar 1,830. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai DW

berada di antara du <dw < 4-du atau 1,44 < 1,830 < 4 -1,44 , maka data

tidak mengalami gejala dan ini berarti model regresi yang ada tidak

terdapat masalah autokorelasi.

Page 65: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mngetahui apakah dalam model

regresi vaniabel dependen, varlabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang berdistnibusi normal atau mendeteksi normal. Berdasarkan hasil olah

data menunjukkan bahwa sebaran titik-titik mendekati garis regresi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

C. Hasil Uji Hipotesis

1. Pengaruh motivasi (X1) terhadap IP (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh hasil sebagai

berikut:

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: IP (Y)

Page 66: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.7 : Hasil Uji R

.906a .820 .818 .21340Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Motiv asi (X1)a.

Tabel 4.8 : Hasil Uji ANOVAb

18.059 1 18.059 396.568 .000a

3.962 87 .046

22.021 88

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Motivasi (X1)a.

Dependent Variable: IP (Y )b.

Tabel 4.9 : Hasil Uji Ta

-.456 .176 -2.598 .011

.053 .003 .906 19.914 .000

(Constant)

Motivasi (X1)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoef f icients

Beta

StandardizedCoef f icients

t Sig.

Dependent Variable: IP (Y )a.

Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diketahui persamaan

regresi linier sederhana variabel motivasi dengan prestasi belajar adalah

Y= -0,456 + 0,53 X1. dari hasil uji keberartian regresi sederhana diperoleh

besarnya F hitung adalah 396,568 dengan signifikansi 0,000, hasil ini

kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan df pembilang = 1 dan df

penyebut 87 dan diperoleh F tabel = 3,96 karena F hitung (396,568) > F

tabel (3,96) maka dapat dikatakan bahwa nilai persamaan regresi linier

sederhana signifikan secara statistik. Kemudian bila lihat dari hasil

korelasi diperoleh besarnya sumbangan motivasi terhadap prestasi belajar

Page 67: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mahasiswa sebesar 82%, nilai ini merupakan sumbangan totalitas variabel

motivasi terhadap prestasi belajar tanpa dipengaruhi variabel lain.

Sedangkan besarnya korelasi motivasi dengan prestasi belajar adalah 0,906

hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel r dengan n = 89 yaitu

0,207 sehingga r hitung (0,906) > r tabel (0,207), maka dapat dikatakan

terdapat hubungan positif dan signifikan motivasi belajar dengan prestasi

belajar.

Pada level of significane sebesar 0,05 diperoleh t hitung untuk

motivasi (Xl) sebesar 19,914 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 :2 ; 89-1-1

= 1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t sebesar

0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel motivasi (Xl) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y).

Perhitungan koefisien determinasi atau sumbangan efektif

dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari motivasi (X1) terhadap

prestasi belajar (Y). Koefisien korelasi (R)2 = (0,906)2 = 0,820. Angka ini

menunjukkan 82% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh

motivasi belajar (X1) melalui garis persamaan regresi Y= -0,456 + 0,53

X1 atau 82% variasi dari nilai prestasi belajar merupakan kontribusi dari

motivasi mahasiswa sedangkan yang 18% sisanya merupakan kontribusi

dari faktor lain.

2. Pengaruh gaya belajar (X2) terhadap IP (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 68: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.10 : Hasil Uji R

.517a .267 .259 .43064Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Gay a Belajar (X2)a.

Tabel 4.11: Hasil Uji ANOVAb

5.887 1 5.887 31.743 .000a

16.134 87 .185

22.021 88

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Gaya Belajar (X2)a.

Dependent Variable: IP (Y)b.

Tabel 4.12 : Hasil Uji Ta

.416 .463 .898 .372

.096 .017 .517 5.634 .000

(Constant)

Gaya Belajar (X2)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeff icients

Beta

StandardizedCoeff icients

t Sig.

Dependent Variable: IP (Y)a.

Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diketahui persamaan

regresi linier sederhana variabel gaya belajar dengan prestasi belajar

adalah Y= 0,416 + 0,96 X2. dari hasil uji keberartian regresi sederhana

diperoleh besarnya F hitung adalah 31,743dengan signifikansi 0,000, hasil

ini kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan df pembilang = 1 dan

df penyebut 87 dan diperoleh F tabel = 3,96 karena F hitung (31,743) > F

tabel (3,96) maka dapat dikatakan bahwa nilai persamaan regresi linier

sederhana signifikan secara statistik. Kemudian bila lihat dari hasil

korelasi diperoleh besarnya sumbangan gaya belajar terhadap prestasi

belajar mahasiswa sebesar 26,7%, nilai ini merupakan sumbangan totalitas

Page 69: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

variabel gaya belajar terhadap prestasi belajar tanpa dipengaruhi variabel

lain. Sedangkan besarnya korelasi gaya belajar dengan prestasi belajar

adalah 0,517 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel r dengan

n = 89 yaitu 0,207 sehingga r hitung (0,517) > r tabel (0,207), maka dapat

dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar

dengan prestasi belajar.

Pada level of significane sebesar 0,05 diperoleh t hitung untuk gaya

belajar (X2) sebesar 5,634 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 : 2 ; 89-1-1 =

1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t sebesar

0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel gaya belajar (X2) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y).

Perhitungan koefisien determinasi atau sumbangan efektif

dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari gaya belajar (X2) terhadap

prestasi belajar (Y). Koefisien korelasi (R)2 = (0,517)2 = 0,267. angka ini

menunjukkan 26,7% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh

gaya belajar (X2) melalui garis persamaan regresi Y= 0,416 + 0,96 X2

atau 26,7% variasi dari nilai prestasi belajar merupakan kontribusi dari

gaya belajar mahasiswa sedangkan yang 73,3% sisanya merupakan

kontribusi dari faktor lain.

3. Pengaruh motivasi (X1) dan gaya belajar (X2) terhadap IP (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 70: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.13: Hasil Uji R

.911a .831 .827 .20820Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Gaya Belajar (X2), Motivasi (X1)a.

Tabel 4.14 : Hasil Uji ANOVAb

18.293 2 9.147 211.011 .000a

3.728 86 .043

22.021 88

Regression

ResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Gay a Belajar (X2), Motivasi (X1)a.

Dependent Variable: IP (Y )b.

Tabel 4.15 : Hasil Uji Ta

-.833 .236 -3.531 .001

.050 .003 .851 16.918 .000

.022 .009 .117 2.324 .023

(Constant)

Motivasi (X1)

Gaya Belajar (X2)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoeff icients

Beta

StandardizedCoeff icients

t Sig.

Dependent Variable: IP (Y)a.

Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diketahui persamaan

regresi linier sederhana variabel motivasi dan gaya belajar dengan prestasi

belajar adalah Y= -0,833 + 0,050X1 + 0,022 X2. Kemudian bila lihat dari

hasil korelasi diperoleh besarnya sumbangan motivasi dan gaya belajar

terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar 83,1% sedangkan yang 16,9%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar kedua fariabel tersebut. Sedangkan

besarnya korelasi motivasi dan gaya belajar dengan prestasi belajar adalah

0,911 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel r dengan n = 89

yaitu 0,207 sehingga r hitung (0,911) > r tabel (0,207), maka dapat

dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi gaya

belajar dengan prestasi belajar.

Page 71: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada level of significane sebesar 0,05 diperoleh t hitung untuk

motivasi (Xl) sebesar 16,918 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 :2 ; 89-1-1

= 1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t sebesar

0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel motivasi (Xl) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y).

Pada level of significane sebesar 0,05 diperoleh t hitung untuk gaya

belajar (X2) sebesar 2,324 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 : 2 ; 89-1-1 =

1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t sebesar

0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel gaya belajar (X2) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y).

Uji F untuk mengetahui apakah variabel motivasi (X1) dan gaya

belajar (X2) secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar (Y).

Atau untuk mengetahui apakah persamaan regresi cukup eksis digunakan.

Dengan level signifikan sebesar 0,05 diperoleh besarnya F hitung adalah

211,011 dengan signifikansi 0,000, hasil ini kemudian dikonsultasikan

dengan F tabel dengan df pembilang = 2 dan df penyebut 86 dan diperoleh

F tabel = 3,10 karena F hitung (211,011) > F tabel (3,10), dengan

demikian menerima Ha. Hal ini berarti variabel motivasi dan gaya belajar

secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar sehingga model

penelitian cukup eksis digunakan.

Perhitungan koefisien determinasi atau sumbangan efektif

dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari motivasi (X1 dan gaya belajar

(X2) terhadap prestasi belajar (Y). Koefisien korelasi (R)2 = (0,911)2 =

Page 72: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0,831. angka ini menunjukkan 83,1% variasi pada prestasi belajar (Y)

dapat dijelaskan oleh motivasi (X1) dan gaya belajar (X2) melalui garis

persamaan regresi Y= -0,833 + 0,050X1 + 0,022 X2 atau 83,1% variasi

dari nilai prestasi belajar merupakan kontribusi dari motivasi dan gaya

belajar mahasiswa sedangkan yang 16,9% sisanya merupakan kontribusi

dari faktor lain.

D. Pembahasan

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa t hitung untuk

motivasi (Xl) sebesar 19,914 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 :2 ; 89-1-1

= 1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t sebesar

0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel motivasi (Xl) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y). Sumbangan efektif

dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari motivasi (X1) terhadap

prestasi belajar (Y). Koefisien korelasi (R)2 = (0,906)2 = 0,820. Angka ini

menunjukkan 82% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh

motivasi belajar (X1) melalui garis persamaan regresi Y= -0,456 + 0,53

X1 atau 82% variasi dari nilai prestasi belajar merupakan kontribusi dari

motivasi mahasiswa sedangkan yang 18% sisanya merupakan kontribusi

dari faktor lain. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang mempunyai

motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar yang dicapai cenderung

baik. Demikian pula sebaliknya mahasiswa yang mempunyai motivasi

belajar rendah maka prestasi belajar yang akan dicapai akan relatif lebih

rendah.

Page 73: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dian Puspitasari

(2010) yang menyatakan bahwa tipe motivasi identified dengan

kemampuan kognitif anak sekolah dasar di Kecamatan Imogiri, Kabupaten

Bantul Yogyakarta (p<0,000). Hasil penelitian Eko Budiono (2010)

menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara

motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Kutai

Husada Tenggarong (r = 0,452 dan p = 0,000; serta R2 = 0,204 atau 20,4%

variasi pada prestasi belajar dapat dijelaskan oleh motivasi dan 70,6%

sisanya merupakan kontribusi faktor lain. Demikian juga penelitian Nancy

Olii (2005) yang menyatakan bahwa sikap mahasiswa, motivasi belajar

dan pelaksanaan bimbingan oleh C.I berpengaruh terhadap prestasi belajar

praktik klinik.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

keberhasilan seseorang. Proses belajar akan lancar jika disertai adanya

motivasi. Seseorang yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi apabila

dihadapkan pada tugas-tugas yang kompleks cenderung semakin baik

dalam melaksanakannya dan apabila mereka berhasil melaksanakan tugas

tersebut, mereka akan tampak antusias untuk melaksanakan tugas-tugas

yang lebih berat dengan lebih baik lagi, mahasiswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi, akan belajar terus dan konsisten meskipun tidak

diawasi oleh dosen atau orang tua, memiliki keinginan untuk menambah

pengetahuan dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada disekitarnya,

berusaha untuk mekasanakan sesuatu yang lebih baik dan temannya dan

memiliki tanggungjawab pribadi yang besar dalam menghadapi suatu

Page 74: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tugas. Berbeda dengan mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah,

biasanya mereka cenderung pasrah pada nasib, bersikap pasif, bergantung

pada keadaan, tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh

hasil yang lebih baik, maka hasil belajrnya juga kurang memuaskan.

Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, maka mahasiswa tersebut

akan memiliki antusiasme dan semangat belajar yang tinggi pula sehingga

kegiatan belajar mengajar apapun akan terasa menyenangkan. Dengan

demikian tentunya materi kuliah akan lebih mudah dicerna dan diterima

oleh mahasiswa sehingga prestasi belajar mahasiswa akan meningkat.

Motivasi ini sangatlah berpengaruh sangat tinggi terhadap

pencapaian prestasi yeng diperoleh mahasiswa pada pendidikan

kebidanan. Dengan motivasi yang tinggi mahasiswa cenderung akan

mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki untuk meningkatkan

prestasinya. Dengan adanya dorongan yang kuat merekan akan mampu

mencapai apa yang menjadi tujuan mereka belajar di akademi kebidanan

inidan tak kalah pentingnya adalah adanya dorongan dan luar, dan pihak-

pihak diluar diri mahasiswa tersebut baik lingkungan tempat tinggal,

sekolah, orang tua dan dosen yang merupakan orang di lingkungan

sekolah. Penanaman motivasi bagi mereka sangat penting karena adanya

dukungan yang bias meningkatkan kemampuan mahasiswa secara optimal.

2. Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar

Dari hasil penelitan gaya belajar mahasiswa Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri, didapatkan hasil bahwa masing-masing individu

mempunyai keanekaragaman gaya belajar. Kecenderungan gaya belajar

Page 75: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mahasiswa Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri berdasarkan tabel 4.2

didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki gaya belajar

reflector yaitu sebayak 55 orang mahasiswa (61,8%), sementara 17 orang

(19,1%) mahasiswa memiliki gaya belajar pragmatist. Hal ini mungkin

karena sistem keilmuan dalam kebidanan yang telah membentuknya,

karena pada ilmu kebidanan terdapat kiat kebidanan. Seseorang yang

memiliki gaya belajar reflector cenderung menggunakan otak kirinya yang

bersifat realitas, logis sedangkan pada pragmatist cenderung menggunakan

otak kanannya yang bersifat intuitif dan holistik. Kedua gaya belajar ini,

sesuai dengan kiat kebidanan yang lebih difokuskan pada kemampuan

bidan untuk memberi asuhan kebidanan secara komprehensif dengan

sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-kiat tertentu dalam upaya

memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa diperoleh t hitung

untuk gaya belajar (X2) sebesar 5,634 dan diketahui t tabel sebesar 0,05 : 2

; 89-1-1 = 1,980 (t hitung >t tabel). Atau terlihat bahwa nilai signifikansi t

sebesar 0,000 (sig <0,05). Dengan demikian variabel gaya belajar (X2)

terbukti berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y). Sumbangan

efektif dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari gaya belajar (X2)

terhadap prestasi belajar (Y). Koefisien korelasi (R)2 = (0,517)2 = 0,267.

angka ini menunjukkan 26,7% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat

dijelaskan oleh gaya belajar (X2) melalui garis persamaan regresi Y=

0,416 + 0,96 X2 atau 26,7% variasi dari nilai prestasi belajar merupakan

kontribusi dari gaya belajar mahasiswa sedangkan yang 73,3% sisanya

Page 76: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan kontribusi dari faktor lain. Hal ini dimungkinkan karena terkait

dengan gaya belajar reflector (61,8%) sebagai peringkat pertama dan

pragmatist (19,1%) pada peringkat yang kedua pada mahasiswa

Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri. Mahasiswa yang mempunyai

gaya belajar reflector cenderung terbuka terhadap pengalaman baru.

Mereka akan berfikir dan menganalisa pengalaman tersebut. Pada saat

bertindak orang-orang dengan gaya belajar ini akan menempatkan

pandangan orang lain sebagai pertimbangan. Kelebihan orang dalam gaya

belajar reflector adalah mampu mencari informasi-informasi di balik

sebuah berita. Mereka mampu mengenali dan membedakan permasalahan-

permasalahan yang muncul. Mereka adalah tipe orang yang umumnya

mampu menggali opini-opini orang lain. Selain itu, gaya belajar reflector

memiliki beberapa kelemahan seperti; cenderung kurang aktif tetapi

banyak ide. Mereka adalah tipe pengharap. Keadaan tersebut membuat

mereka tidak sanggup melihat dengan arif dan detail jika permasalahan

yang dihadapi terlalu banyak. Orang-orang dengan gaya belajar reflector

tidak senang memberikan kritik yang keras karena mereka juga tidak suka

dikritik. Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh orang-orang dengan

gaya belajar reflector yaitu dengan diskusi berpasangan, diskusi

kelompok, metode problem based learning ( PBL), presentasi dari

berbagai karakteristik yang berbeda, serta mengobservasi kegiatan. Para

reflector ini akan belajar dengan efektif jika mereka diberikan waktu yang

cukup untuk mengolah observasinya, jika permasalahan dipresentasikan

kepada mereka secara visual, jika mereka berkesempatan mendengar dan

Page 77: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengobservasi serta akan lebih baik jika mereka berkesempatan

melakukan pengulangan dengan menuliskan laporan atau analisa sesudah

mereka menerima/melihat hal baru tersebut. Hal yang paling mencolok

pada gaya belajar reflector adalah mereka akan belajar dengan sangat

efektif jika tidak ada tekanan dari pihak luar ( Honey dan Mumford, 1986).

Gaya belajar peringkat kedua pada mahasiswa Kebidanan Giri

Satria Husada Wonogiri adalah pragmatist. Gaya belajar pragmatist

merupakan gaya belajar yang suka menguji apakah pemahamannya sesuai

sehingga dapat diterapkan. Mereka yang berada dalam kelompok ini

sangat senang mengaplikasikan ide-idenya secara praktis. Seorang

pragmatist cenderung mampu bereaksi secara cepat dan lebih senang

berhubungan langsung dengan orang lain. Mereka sangat senang jika

berada dalam situasi yang jelas. Kelebihan orang-orang yang berada pada

gaya belajar pragmatist adalah mereka sangat mudah penasaran, senang

mengambil keputusan, menguji solusi dengan praktik langsung serta

cerdas dalam menentukan sasaran dan menentukan prioritasnya.

Kelemahan kelompok pragmatis diantaranya tidak sabar, lebih

berorientasi pada tugas daripada orang-orangnya. Cara belajar yang efektif

bagi kelompok pragmatist adalah jika mereka bisa menggambarkan

kesimpulan-kesimpulannya sendiri, jika segala sesuatunya jelas dan

memiliki relevansi praktis terhadap permasalahan. Selain itu, mereka juga

akan mudah belajar jika mereka ditunjukan atau didemonstrasikan segala

sesuatunya atau mencoba sesuatu dengan bantuan ahlinya dan lebih mudah

belajar jika mereka mampu mengembangkan aktivitas dengan hasil yang

Page 78: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jelas. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang-orang dengan

gaya belajar pragmatist adalah diskusi, studi kasus, problem solving,

interactive learning,serta problem based learning (PBL). Salah satu

aktivitas gaya belajar reflector dan pragmatist yaitu problem based

learning (PBL) maka gaya belajar ini sudah sesuai dengan aktivitas

pembelajaran yang telah diterapkan di Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri. Sejak berdirinya tahun 1997/1998, Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri sudah menerapakan metode PBL yang sejak awal

mahasiswanya sudah dihadapkan pada situasi nyata dan mahasiswa

ditantang untuk memecahkan masalah dalam situasi tersebut. Jadi, dengan

mengetahui kecenderungan gaya belajar mahasiswa Kebidanan Giri Satria

Husada Wonogiri, pihak pengelola dan staf pengajar dapat menyusun

strategi belajar PBL lebih sempurna lagi. Sistem pendidikan kebidanan

melalui strategi pembelajaran PBL yang lebih baik diharapkan dapat

menghasilkan lulusan bidan yang mampu menjalankan perannya secara

profesional dengan sepenuhnya melaksanakan usaha penanganan masalah

kesehatan masyarakat melalui pendekatan pelayanan kesehatan utama

(primary health care) serta menerapkan kemajuan-kemajuan iptek yang

relevan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitan yang dilakukan

oleh Tanti Suryawantie (2007) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar pada

mahasiswa PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta (p<0,000).

Page 79: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pengaruh motivasi dan gaya belajar terhadap prestasi belajar

Berdasarkan Uji F diperoleh besarnya F hitung adalah 211,011

dengan signifikansi 0,000, hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan

F tabel dengan df pembilang = 2 dan df penyebut 86 dan diperoleh F tabel

= 3,10 karena F hitung (211,011) > F tabel (3,10), dengan demikian

menerima Ha. Hal ini berarti variabel motivasi dan gaya belajar secara

bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar. Koefisien korelasi (R)2 =

(0,911)2 = 0,831. angka ini menunjukkan 83,1% variasi pada prestasi

belajar (Y) dapat dijelaskan oleh motivasi (X1) dan gaya belajar (X2)

melalui garis persamaan regresi Y= -0,833 + 0,050X1 + 0,022 X2 atau

83,1% variasi dari nilai prestasi belajar merupakan kontribusi dari

motivasi dan gaya belajar mahasiswa sedangkan yang 16,9% sisanya

merupakan kontribusi dari faktor lain.

Berdasarkan hasil analisis memang menunjukkan bahwa pengaruh

motivasi lebih besar dibandingkan dengan gaya belajar terhadap

pencapaian prestasi belajar yang dicapai. Hasil korelasi juga menunjukkan

bahwa hubungan motivasi erat kaitannya dengan peningkatan prestasi

belajar siswa secara optimal.

Keberhasilan belajar mahasiswa tidak hanya ditentukan oleh

fasilitas yang ada, kompetensi dosen yang tinggi, namun kondisi

mahasiswa sebagai pihak yang dikenai proses pendidikan ikut pula

berpengaruh. Dalam realita kehidupan, motivasi merupakan salah satu

faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang khususnya dalam hal

belajar. Mahasiswa yang kurang bermotivasi untuk belajar walaupun

Page 80: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didukung oleh berbagai faktor, akan berpengaruh sekali terhadap hasil

belajar. Adanya motivasi selain menimbulkan perasaan senang, dalam

belajar juga akan menyebabkan pemusatan perhatian, sehingga akan

mendukung keberhasilan dalam belajarnya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar

mahasiswa memiliki gaya belajar reflector yaitu sebayak 55 orang

mahasiswa (61,8%), sementara 17 orang (19,1%) mahasiswa memiliki

gaya belajar pragmatist. Seseorang yang memiliki gaya belajar reflector

cenderung menggunakan otak kirinya yang bersifat realitas, logis

sedangkan pada pragmatist cenderung menggunakan otak kanannya yang

bersifat intuitif dan holistik. Kedua gaya belajar ini, sesuai dengan kiat

kebidanan yang lebih difokuskan pada kemampuan bidan untuk memberi

asuhan kebidanan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti

menggunakan kiat-kiat tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan

kenyamanan pada klien.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui sangat pentingnya

sumbangan motivasi dan gaya belajar terhadap pencapaian prestasi yang

diperoleh mahasiswa. Dengan adanya motivasi yang tinggi dan gaya

belajar yang sesuai ilmu kebidanan maka dapat dipastikan adanya

pencapaian prestasi mahasiswa secara optimal.

Page 81: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan basil dari penelitian dengan menggunakan pendekata

korelasional dan pembahasan. dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi terhadap prestasi

belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

{t hitung = 19,914 dan t tabel = 1,980 (t hitung > t tabel), p value = 0,000

(p <0,05)}.

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi

belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

{t hitung = 5,634 dan t tabel = 1,980 (t hitung >t tabel), pvalue = 0,000

(p<0,05)}.

3. Motivasi dan gaya belajar berpengaruh positif dan signifikan secara

bersama terhadap prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Giri

Satria Husada Wonogiri {F hitung = 211,011 dan F tabel = 3,10 (F

hitung> F tabel) dan p value = 0,000 (p<0,05)}.

4. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi dan gaya belajar terhadap

prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada

Wonogiri {Koefisien korelasi motivasi R2 = 0,820 yang menunjukkan

82% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh motivasi

belajar (X1) melalui garis persamaan regresi Y= -0,456 + 0,53 X1

sedangkan koefisien korelasi gaya belajar R2 = 0,267 yang menunjukkan

26,7% variasi pada prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh gaya belajar

(X2) melalui garis persamaan regresi Y= 0,416 + 0,96 X2}

68

Page 82: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas membuktikan bahwa

kemampuan mahasiswa ditingkatkan dengan adanya motivasi yang tinggi.

Selain itu tak kalah pentingnya adanya gaya belajar mahasiswa yang yang

sesuai karakteristik, karena dengan adanya gaya belajar yang sesuai dengan

ilmu kebidanan, dalam diri mahasiswa akan timbul dorongan untuk

mempelajari materi yang disampaikan dan juga akan dapat menumbuhka rasa

percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan

fartor yang ada pada diri mahasiswa salah satunya adalah adanya motivasi

belajar dar mahasiswa. Motivasi biasanya berhubungan dengan daya gerak

yang mendorong seseorang untuk berurusan dengan orang, benda atau

kegiatan. Motivasi dapat menyebabkan adanya partisipasi dalam kegiatan,

juga dapat berakibat adanya pengerahan segala potensi yang ada. Seseorang

yang menaruh motivasi terhadap sesuatu maka ia akan tahan berjam-jam

untuk mengikuti kegiatan tersebut, bahkan sampai lupa waktu. Ada beberapa

hal yang dapat diusahakan untuk membangkitkan motivasi belajar pada

mahasiswa yaitu: 1). Pemilihan bahan pengajaran yang berarti pada anak, 2).

Menciptakan kegiatan belajar yang dapat membangkitkan dorongan untuk

menemukan, menterjemahkan apa yang diajarkan dalam bentuk pikiran yang

sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Selain itu hasil belajar mahasisa

dapat ditingkatkan gaya belajar.

Dengan adanya interaksi motivasi yang tinggi dan gaya belajar yang

sesuai dengan ilmu kebidanan yang terdapat pada diri mahasiswa maka dapat

dipastikan hasil belajar mahasiswa akan dapat ditingkatkan secara optimal.

Page 83: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR …/Pengaruh... · PRESTASI BELAJAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI T E S I S Untuk Mememenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Saran-saran

1. Bagi Dosen

Memotivasi mahasiswa secara optimal dengan memberikan gambaran

yang diperoleh setelah melalui proses pembelajaran dengan memberikan

gambaran kompetensi yang diperoleh mahasiswa setelah pembelajaran

selesai dan juga memberikan contoh hasil nyata dan keberhasilan proses

pembelajaran.

2. Bagi Akbid Giri Satria Husada

Implementasi strategi pembelajaran problem based learning (PBL) selama

ini belum optimal, proses pembelajaran hanya bersifat menerima dan

menerima, sehingga daya pikir mahasiswa kurang kreatiff, mahasiswa

belum diajak untuk melakukan sehingga pemahamannya akan lebih baik.

Pihak pengelola dan staf pengajar dapat menyusun strategi belajar PBL

lebih sempurna lagi. Melalui strategi pembelajaran PBL yang lebih baik

diharapkan dapat menghasilkan lulusan bidan yang mampu menjalankan

perannya secara profesional melalui pendekatan pelayanan kesehatan

utama (primary health care) serta menerapkan kemajuan-kemajuan iptek

yang relevan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan.

3. Bagi Mahasiswa

Faktor penentu keberhasilan belajar adalah mahasiswa itu sendiri,

sehingga ia harus bisa membangkitkan motivasi yang kuat di dalam diri

agar diperoleh prestasi belajar yang maksimal dengan cara mengarahkan

perhatian terhadap suatu tujuan yaitu didapatnya pemahaman tentang apa

yang dipelajari yang akan dapat digunakan sampai masa depan kelak.

Sebaiknya mahasiswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan

berani bertanya bila belum paham dan berani mengeluarkan pendapat.