124
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIDYA PRAJA UNGARAN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran pada Universitas Negeri Semarang Oleh Nur Wahyu Agus Setianingsih 7101406017 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK WIDYA PRAJA UNGARAN

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Nur Wahyu Agus Setianingsih

7101406017

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010

Page 2: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 24 September 2010

Penguji Skripsi,

Nina Oktarina, S.Pd, M.Pd.

NIP. 1978 1007 2003 12 2 002

Anggota I Anggota II

Drs. Marimin, M.Pd Drs. Partono

NIP. 1952 0228 1980 03 1 003 NIP. 1956 0427 1982 03 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin, M.Si

NIP. 1962 0812 1987 02 1 001

Page 3: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari : Senin

Tanggal : 6 September 2010

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Marimin, M.Pd Drs. Partono

NIP. 1952 0228 1980 03 1 003 NIP. 1956 0427 1982 03 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M.Si

NIP. 1957 0820 1983 03 1 002

Page 4: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, September 2010

Nur Wahyu Agus Setianingsih

NIM. 7101406017

Page 5: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Tak ada yang tak mungkin sebelum di coba,

ada tindakan ada jalan.

Persembahan untuk :

1. Orang tuaku tercinta (Bapak

Sukarno dan Ibu Murniah)

2. Kakak-kakakku tersayang

3. Teman-temanku prodi Pend.

Administrasi Perkantoran

Page 6: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah

memberikan segala rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolan

Informasi (KKPI) Siswa Kelas X SMK Widya Praja Ungaran”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

Studi Strata I (satu) gelar Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran pada

Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberikan ijin

penelitian.

4. Dra. Marimin, M.Pd, dosen pembimbing I yang sabar dalam memberikan

bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Partono, dosen pembimbing II yang sabar dalam memberikan

bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan skripsi ini.

6. Nina Oktarina, S.Pd.,M.Pd., dosen penguji skripsi yang telah memberikan

kritik dan saran kepada penulis untuk perbaikan skripsi ini.

7. Drs. H. Eko Sutanto, Kepala SMK Widya Praja Ungaran yang telah

memberikan ijin penelitian.

8. Titin Intan Nurcahyani, S.Pd, Ketua Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran yang telah membantu dalam

penelitian.

Page 7: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

vii

9. Nitasari Titah Rahayu, S.Kom., guru mata pelajaran Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi (KKPI) yang telah membantu dalam penelitian.

10. Seluruh siswa kelas X SMK Widya Praja Ungaran yang telah membantu

sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah

S.W.T dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, September 2010

Penulis

Page 8: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

viii

SARI

Setianingsih, Nur Wahyu Agus. 2010. ”Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas X SMK Widya Praja Ungaran”. Skripsi. Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Marimin, M.Pd. Pembimbing II. Drs. Partono Kata Kunci : Motivasi Belajar, Metode Belajar, Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Prestasi belajar dipengaruhi di antaranya oleh motivasi dan metode belajar. Kenyataan di SMK Widya Praja Ungaran memiliki indikasi motivasi belajar yang tinggi dan metode belajar yang baik tetapi masih ada 78,48% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ”Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas X SMK Widya Praja Ungaran”.

Permasalahan yang dikaji penelitian ini : (1) Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, (2) Adakah pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa, (3) Seberapa besar pengaruh motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar siswa secara parsial maupun simultan. Tujuan penelitian ini : (1) mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa (2) mengetahui pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa, dan (3) mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar siswa secara parsial dan simultan.

Populasi penelitian ini berjumlah 79 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi berganda.

Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan motivasi belajar termasuk tinggi dengan persentase 72,18%, metode belajar termasuk baik dengan persentase 71,72%. Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan Y = -2,319 + 0,383 X1 + 0,455 X2. Uji t diperoleh thitung 3,099> 1,99 = ttabel untuk variabel motivasi belajar, yang berarti bahwa adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Variabel metode belajar dengan uji t diperoleh thitung 3,823 > 1,99 = ttabel yang berarti bahwa adanya pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan hasil uji F diperoleh Fhitung = 23,697 > F tabel = 3,116 pada tingkat nilai probabilitas 0,000 ≤ α (0,05) yang berarti bahwa adanya pengaruh antara motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh parsial variabel motivasi belajar sebesar 11,22 % dan variabel metode belajar sebesar 16,16 %. Sedangkan besarnya pengaruh simultan motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah 36,8% dan sisanya 63,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Berdasar hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial maupun simultan motivasi belajar dan metode belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar KKPI. Disarankan guru untuk sering memberi quiz dan tugas individu pada siswa.

Page 9: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

SARI .................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......... .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis.................................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis..................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7

2.1 Tinjauan Tentang Belajar ............................................................... 7

2.1.1 Pengertian Belajar .................................................................. 7

2.1.2 Teori-Teori Belajar .............................................................. 8

2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar ......................................................... 12

2.2 Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ................................................ 13

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 13

2.2.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........... 14

2.3 Tinjauan tentang Kompetensi Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI)..................................................... 16

2.4 Tinjauan Tentang Motivasi Belajar............................................... 17

Page 10: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

x

2.4.1 Pengertian Motivasi............................................................. 17

2.4.2 Teori-Teori Motivasi............................................................ 19

2.4.3 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ................................................... 23

2.4.4 Bentuk-Bentuk Motivasi..................................................... 25

2.4.5 Jenis Motivasi Belajar.......................................................... 27

2.5 Tinjauan Tentang Metode Belajar................................................. 29

2.5.1. Pengertian Metode Belajar................................................. 29

2.5.2. Cara Belajar yang Efektif.................................................. 32

2.6 Penelitian Terdahulu Yang Relevan............................................. 35

2.7 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36

2.8 Hipotesis ....................................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 41

3.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 41

3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 41

3.2.1 Variabel Bebas atau Variabel Independen (X) ................... 42

3.2.2 Variabel Terikat atau Variabel Dependen (Y) .................... 43

3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43

3.3.1 Angket atau kuesioner ........................................................ 43

3.3.2 Observasi ............................................................................ 44

3.4 Pengujian Alat Pengumpul Data ................................................. 44

3.4.1 Validitas .............................................................................. 44

3.4.2 Reliabilitas .......................................................................... 47

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................ 48

3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase ........................................... 48

3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda........................................ 50

3.5.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 51

3.5.3.1 Uji Parsial (Uji t) ................................................. 51

3.5.3.2 Uji Simultan (Uji F) ............................................ 52

3.5.4 Koefiesien Determinasi (R2) .............................................. 53

3.5.5 Uji Asumsi Klasik (Uji Prasyarat) ..................................... 55

3.5.5.1 Uji Normalitas .................................................... 56

Page 11: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

xi

3.5.5.2 Uji Multikolinieritas ............................................ 56

3.5.5.3 Uji Heteroskedastisitas ....................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 58

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 58

4.1.1 Gambaran Umum SMK Widya Praja Ungaran ................. 58

4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian............................................. 59

4.1.2.1. Variabel Motivasi Belajar (X1)............................. 59

4.1.2.1.1. Tekun Menghadapi Tugas............................. 60

4.1.2.1.2. Tidak Mudah Putus Asa................................ 62

4.1.2.1.3. Suka Bekerja Keras dan Mandiri................... 63

4.1.2.1.4. Senang Mencari dan Memecahkan Masalah.. 64

4.1.2.2. Variabel Metode Belajar (X2)................................... 65

4.1.2.2.1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya......... 67

4.1.2.2.2.Membaca dan Membuat Catatan.................... 68

4.1.2.2.3.Mengulangi Bahan Pelajaran........................... 69

4.1.2.2.4. Konsentrasi.................................................... 70

4.1.2.2.5. Mengerjakan Tugas........................................ 72

4.1.2.3. Variabel Prestsai Belajar KKPI (Nilai UAS KKPI).. 73

4.1.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 74

4.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 75

4.1.4.1 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial) ........................ 75

4.1.4.2 Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan) ................... 77

4.1.4.3 Koefisien Determinasi Parsial..................................... 79

4.1.4.4 Koefisien Determinasi Simultan ................................ 79

4.1.5. Uji Asumsi Klasik................................................................. 80

4.1.5.1. Uji Normalitas Data................................................. 80

4.1.5.2. Uji Multikolonieritas................................................ 82

4.1.5.3. Uji Heteroskedastisitas............................................ 83

4.2. Pembahasan.................................................................................. 85

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 92

Page 12: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

xii

5.1 Simpulan ....................................................................................... 92

5.2 Saran ............................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai UAS KKPI Siswa Kelas X AP Tahun Ajaran 2009/2010 ....................2

3.1 Hasil Uji Coba Validitas Angket Motivasi Belajar.......................................46

3.2 Hasil Uji Coba Angket Metode Belajar........................................................46

3.3 Kriteria dan Interval Presentase Pervariabel.................................................50

4.1 Distribusi Variabel Motivasi Belajar............................................................59

4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas............................................................61

4.3 Distribusi Tidak Mudah Putus Asa..............................................................62

4.4 Distribusi Suka Bekerja Keras dan Mandiri ................................................63

4.5 Distribusi Senang Mencari dan Memecahkan Masalah................................64

4.6 Distribusi Variabel Metode Belajar..............................................................66

4.7 Distribusi Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya......................................67

4.8 Distribusi Membaca dan Membuat Catatan.................................................68

4.9 Distribusi Mengulangi Bahan Pelajaran.......................................................69

4.10 Distribusi Konsentrasi..................................................................................71

4.11 Distribusi Mengerjakan Tugas.....................................................................72

4.12 Distribusi Variabel Prestasi Belajar/Nilai UAS KKPI................................73

4.13 Regresi Linier Berganda..............................................................................74

4.14 Uji t (Uji Secara Parsial)..............................................................................76

4.15 Uji F ( Uji Secara Simultan)........................................................................78

4.16 Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2)........................................................79

4.17 Koefisien Determinasi Simultan (Uji R2)....................................................80

4.18 Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov Smirnov (KS)..........................81

4.19 Uji Multikolinieritas................................................................................83

4.20 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser............................................85

Page 14: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 39

4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Motivasi Belajar..............................60

4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Tekun Menghadapi Tugas..............61

4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Tidak Mudah Putus Asa..................63

4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Suka Bekerja Keras dan Mandiri....64

4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Senang Mencari dan Memecahkan

Masalah.........................................................................................................65

4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Metode Belajar................................66

4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Pembuatan Jadwal dan

Pelaksanaannya.............................................................................................68

4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Membaca dan Membuat

Catatan..........................................................................................................69

4.9 Diagram Batang Peskriptif Persentasi Mengulangi Bahan Pelajaran............70

4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Konsentrasi.....................................71

4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Mengerjakan Tugas............73

4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Tentang Prestasi Belajar/Nilai UAS

KKPI...........................................................................................................74

4.13 Uji Normalitas Pada Grafik Normal P-P Plot..............................................82

4.14 Uji Heteroskedastisitas Pada Grafik Scatterplot...........................................84

Page 15: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Pengantar Angket Penelitian ........................................................................ 96

2 Kisi- Kisi Instrumen Penelitian .................................................................... 97

3 Instrumen Penelitian .....................................................................................98

4 Perhitungan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................105

5 Deskriptif Persentasi Variabel Motivasi Belajar .........................................109

6 Deskriptif Persentasi Variabel Metode Belajar ...........................................112

7 Deskriptif Prestasi belajar KKPI..................................................................115

8 Hasil Uji Asumsi Klasik (Uji Prasyarat) .....................................................117

9 Analisis Regresi Linier Berganda.................................................................120

10 Pengujian Hipotesis .....................................................................................121

11 Rekapitulasi Nilai KKPI Semester I Siswa Kelas X AP..............................123

12 Surat Keterangan Telah Penelitian dari SMK Widya Praja Ungaran...........125

13 Daftar Nama Responden..............................................................................126

Page 16: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penguasaan komputer dan kemampuan mengelola informasi merupakan

suatu keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa-siswa SMK. Oleh karena itu

sejak tahun 2004, pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

(KKPI) disertakan dalam kurikulum SMK hingga sekarang ini. Salah satu

parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan

adalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar ditentukan oleh tiga faktor yaitu

faktor intern (dari dalam diri) subjek belajar, faktor ekstern (dari luar diri) subjek

belajar dan faktor pendekatan belajar. Dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah

motivasi dan metode belajar siswa.

Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. (Sardiman 2007:40)

Jadi, motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar. Realitas yang terjadi di SMK Widya Praja Ungaran

menunjukkan bahwa prestasi belajar KKPI pada siswa kelas X pada program

keahlian Administrasi Perkantoran belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Hal ini terlihat dari hasil ulangan akhir semester untuk mata diklat adaptif KKPI

Page 17: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

2

yang masih belum mencapai hasil yang maksimal. Rata-rata nilai UAS masih di

bawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 6,00.

Adapun data nilai UAS KKPI siswa kelas X AP :

Tabel 1.1 Nilai UAS KKPI Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2009/2010

Kelas Nilai rata-rata

kelas Nilai di bawah

6,00 Nilai di atas

6,00 Jumlah siswa

XAP 1 5,0 33 7 40

X AP 2 5,1 29 10 39

Jumlah 62 17 79

Sumber : Guru Mata Diklat Adaptif KKPI SMK Widya Praja Ungaran

Nilai yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh SMK Widya Praja Ungaran untuk mata pelajaran KKPI adalah

sebesar 6,00. Jadi berdasarkan data di atas, hanya terdapat 21,52% siswa yang

telah memenuhi KKM sedangkan sisanya 78,48% siswa belum tuntas.

Motivasi belajar siswa dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan dalam

pelajaran KKPI terlihat baik, terbukti dengan antusiasme mereka dalam

mengerjakan quiz yang diberikan oleh guru, dengan cepat dan sungguh-sungguh

mereka berlomba-lomba menyelesaikannya secara benar. Demikian pula motivasi

yang diberikan guru kepada siswa juga baik, hal ini terbukti dari wawancara

dengan beberapa siswa. Ketika siswa memiliki kesulitan dalam mengerjakan

latihan KKPI di sekolah, guru tersebut selalu membantu dengan memberikan

penjelasan dan contoh hingga siswa tersebut mengerti. Selain itu, guru juga

1

Page 18: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

3

menyusun dan memberikan modul khusus sehingga mudah dipelajari siswa, dan

dengan sabar menjawab setiap pertanyaan siswa.

Slameto (2003:239) mengemukakan bahwa “motivasi belajar merupakan

kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar”. Ini

merekomendasikan bahwa siswa harus menggunakan strategi motivasi untuk

sukses dalam belajar. Guru juga harus mendorong siswa untuk menjadi pelajar

yang aktif dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memunculkan

motivasi mereka dan penggunaan strategi motivasi dalam belajar. Hal ini akan

membantu keberhasilan siswa dalam belajar.

Demikian pula dengan metode belajar yang merupakan suatu cara

bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka

mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang

dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan

menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Menurut Nasution (2000:49)

mengemukakan bahwa “banyak murid atau mahasiswa gagal atau tidak memberi

hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara

belajar yang efektif dan efisien”.

KKPI merupakan pelajaran yang 75% berisi praktek dan 25% berisi teori,

maka siswa dituntut untuk selalu tekun melakukan pendekatan belajar. Apabila

siswa bermalas-malasan atau pasif dalam pelajaran KKPI ini, maka akan

tertinggal pemahamannya, sulit mencerna materi dan mengganggu proses belajar-

mengajar karena pelajaran ini bersifat berkesinambungan. Siswa dituntut untuk

berkonsentrasi penuh, karena dalam pelajaran KKPI ini, siswa diberikan teorinya

Page 19: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

4

terlebih dahulu selanjutnya langsung mempraktekannya agar tidak mengalami

kesulitan. Berdasarkan pengamatan tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti

masalah ini ke dalam skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR

DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN SMK WIDYA PRAJA UNGARAN ”

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diambil

dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program

keahlian administrasi perkantoran SMK Widya Praja Ungaran?

2. Adakah pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program

keahlian administrasi perkantoran SMK Widya Praja Ungaran?

3. Seberapa besar pengaruh antara motivasi belajar dan metode belajar secara

simultan maupun parsial terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program keahlian

administrasi perkantoran SMK Widya Praja Ungaran?

Page 20: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

5

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada

siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Widya

Praja Ungaran

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh metode belajar terhadap prestasi

belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada

siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Widya

Praja Ungaran

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara motivasi belajar dan

metode belajar baik secara simultan maupun parsial terhadap prestasi

belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada

siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Widya

Praja Ungaran

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan dalam rangka penyusunan teori dan konsep-konsep

baru terutama untuk mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya

kompetensi KKPI

1.4.2. Manfaat Praktis

Page 21: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

6

a. Bagi Siswa

Diharapkan siswa selalu meningkatkan motivasi belajar dan

menerapkan metode-metode belajar yang efektif khususnya pada

kompetensi KKPI

b. Bagi Guru

Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa

menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap KKPI dengan menggunakan

metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian

materinya.

c. Bagi Sekolah

Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.

d. Bagi Peneliti

Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui

kegiatan penelitian.

Page 22: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

7

BAB II

LANDASAN TEORI PENELITIAN

2.1. Tinjauan Tentang Belajar

2.1.1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi manusia yang berimplikasi pada

perubahan perilaku mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.

Tentunya perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain akan menyebabkan proses

perubahan. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri,

minat, watak dan penyesuaian diri.

Banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang belajar, di antaranya

adalah Skinner dalam Faturrohman dan Sobry (2007:5), menuliskan “belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung

secara progresif”. Selain itu, Hilgard dan Bower dalam Faturrahman dan Sobry

(2007:5) mengemukakan “belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang

terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu” .Yang dimaksud perubahan tingkah laku

tersebut bukan merupakan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-

keadaan sesaat seorang seperti kelelahan dan pengaruh obat.

Menurut Sardiman (2007:20) “belajar itu senantiasa merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

Page 23: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

8

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”. Sedangkan

M. Sobry dalam Faturrahman dan Sobry (2007:5) mempunyai pandangan bahwa

“belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan, dapat disimpulkan

bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif

menetap yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas psiko-fisik

tertentu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang dapat

diwujudkan dalam perilaku seperti menulis, membaca, berhitung, atau kombinasi

dari berbagai tindakan. Tentunya tidak semua perubahan tingkah laku termasuk

kategori belajar, seperti perubahan fisik, mabuk, keadaan gila, dan sebagainya.

Orang yang tadinya tidak tahu, setelah belajar menjadi tahu dan dapat melakukan

sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat melakukannya.

2.1.2 Teori-teori belajar

Menurut Sardiman (2007:29) “kegiatan belajar itu cenderung diketahui

sebagai suatu proses psikologis, terjadi di dalam diri seseorang. Oleh karena itu,

sulit diketahui dengan pasti bagaimana terjadinya”. Jadi, belajar dalam konteks ini

berupa suatu proses yang bersifat internal pada diri seseorang. Karena prosesnya

begitu kompleks maka timbul beberapa teori tentang belajar. Sardiman (2007:30)

mengemukakan “dalam hal belajar ini secara global ada tiga teori yakni teori Ilmu

Jiwa Daya, teori Ilmu Jiwa Gelstalt, dan teori Ilmu Jiwa Asosiasi”.

Page 24: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

9

Adapun penjelasan dari beberapa teori tentang belajar tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

Teori ini menegaskan bahwa jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam

daya. Di mana masing-masing daya tersebut dapat dilatih dengan

menggunakan berbagai cara atau bahan untuk memenuhi fungsinya. Contohnya

untuk melatih daya ingat dalam belajar misalnya dengan menghafalkan kata-

kata atau angka, istilah-istilah asing. Dalam hal ini yang terpenting bukan

penguasaan bahan atau materinya, melainkan hasil dari pembentukan dari

daya-daya tersebut.

b. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Menurut teori ini, keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian/unsur-

unsurnya. Belajar adalah berawal dari pengamatan. Maka pengamatan itu

penting dilakukan secara menyeluruh. Tingkat mudah atau sukarnya suatu

pemecahan masalah tergantung pada pengamatan. Menurut aliran teori ini,

seseorang belajar jika mendapatkan insight.

c. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

Teori Ilmu jiwa asosiasi berpedoman bahwa keseluruhan itu sebenarnya

merupakan penjumlahan dari bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Sardiman

(2007:33) menuliskan “dari aliran ini ada dua teori yang terkenal, yakni Teori

Konektionisme dari Thorendike dan Teori Conditioning dari Pavlov”.

Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :

Page 25: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

10

1) Teori Konektionisme

Dalam teori ini, belajar merupakan pembentukan hubungan antara stimulus

dan respons. Jika sering dilatih maka akan terbentuk suatu koneksi yang kuat

antara stimulus dan respons. Jadi, latihan yang terus menerus dapat menjadikan

hubungan antara stimulus dan respons itu akan terbiasa dan semakin erat.

2) Teori Conditioning

Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan

karena adanya suatu tanda. Sebagai contoh, siswa mendengar lonceng,

kemudian berkumpul.

“Di samping teori-teori tersebut, penting juga diketahui mengenai Teori

konstruktivionisme”. (Sardiman 2007:37). Menurut teori konstruktivisme,

pengetahuan kita itu adalah konstruksi kita sendiri. Jadi, pengetahuan bukanlah suatu

fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang

yang sedang mempelajarinya. Inti dari teori konstruktivisme adalah siswa harus

menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri.

Bettencourt dalam Sardiman (2007:37) menyimpulkan bahwa

“konstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak

melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang sesuatu”. Jadi menurut teori

konstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar

membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna

dari sesuatu yang mereka pelajari dan menghubungkan pengalaman atau bahan

yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki.

Page 26: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

11

Daryanto (2009:11) mengemukakan berbagai teori belajar lainnya, namun

dalam uraian berikut ini dibatasi hanya yang sekiranya relevan yaitu “Teori

Belajar menurut J. Burner dan Teori belajar dari R. Gagne”. Adapun penjelasnnya

adalah sebagai berikut :

a) Teori Belajar menurut J. Burner

Teori belajar Burner ini mementingkan partisipasi aktif siswa dalam proses

belajar dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan dalam

belajar. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan

discover learning environment, ialah lingkungan dimana siswa dapat

melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru. Hambatan yang dihayati

oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula.

b) Teori belajar dari R. Gagne

Gagne dalam Daryanto(2009:13) memberikan dua definisi belajar yaitu :

(1). Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

(2). Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi.

Gagne menyatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dibagi menjadi 5 kategori yang disebut dengan the domainds of learning yaitu keterampilan motoris (motor skill), informasi verbal, kemampuan intelektual, strategi kognitif dan sikap. (Gagne dalam Daryanto 2009: 14)

Untuk penjelasan dari lima ketegori tersebut dapat di uraikan sebagai berikut ini:

a) Keterampilan motoris (motor skill)

Keterampilan motoris dalam hal ini berkaitan dengan kelenturan syaraf

atau otot yakni adanya koordinasi dari berbagai gerakan badan misalnya

mengetik huruf, naik sepeda, menyetir mobil dan sebagainya.

Page 27: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

12

b) Informasi verbal

Informasi verbal disimpulkan sebagai kemampuan yang diperoleh

pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Segala sesuatu

dapat dijelaskan oleh individu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan

sebagainya.

c) Kemampuan intelektual

Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang berentangan mulai

dari kemahiran bahasa sederhana, kemehiran teknis maju, seperti teknologi

rekayasa, dan kegiatan ilmiah. Kemampuan belajar dengan inilah yang disebut

dengan kemampuan intelektual.

d) Strategi kognitif

Strategi kognitif ini dapat diartikan sebagai keterampilan internal yang

perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan

kemampuan intelektual, karena ditujukan ke dunia luar dan tidak dapat

dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan-

perbaikan secara terus menerus agar hasilnya optimal.

e) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu

terhadap benda, orang atau situasi. Sikap ini penting dalam proses belajar,

tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Efek sikap belajar

dapat diamati dari reaksi siswa (positif atau negatif) terhadap benda, orang,

atau situasi belajar yang sedang dihadapi.

Page 28: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

13

2.1.3. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Daryanto (2009:27) “calon guru seharusnya sudah dapat menyusun

sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip-prinsip bisa dilaksanakan dalam

situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual”. Adapun

prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan Daryanto (2009:27) antara lain sebagai

berikut :

a. Dalam belajar setiap sisiwa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.

d. Belajar itu proses kontinu maka harus bertahap menurut perkembangannya.

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.

Jadi, inti dari prinsip belajar sesungguhnya adalah melibatkan siswa dalam

proses perumusan tujuan belajar, membantu siswa merancang pengalaman belajar

dan secara terus-menerus menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar serta

mengetahui cara-cara mempelajari bidang-bidang pengetahuan dengan

menggunakan teknik tertentu yang bermakna dan terpadu agar dapat menerapkan

hasil belajar ke dalam dunia nyata.

2.2. Tinjauan tentang prestasi belajar

2.2.1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan dari seseorang setelah

memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Sedangkan menurut

Page 29: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

14

Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar KKPI merupakan

hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar yang

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan

oleh guru KKPI.

2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Muhibbin (2007:132-133) mengatakan,

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di bedakan menjadi tiga macam : 1) Faktor internal siswa, meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis 2) Faktor eksternal siswa, meliputi lingkungan sosial dan lingkungan

nonsosial 3) Faktor pendekatan belajar

Penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas

adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal siswa

a. Aspek fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Orang dalam keadaan segar jasmaninya akan

berlainan belajarnya dari orang dalam keadaan kelelahan. Kondisi umum

jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ

tubuh dan sendi-sendinya ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas

siswa dalam mengikutu pelajaran.

Page 30: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

15

b. Aspek psikologis

1) Intelegensi siswa

Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk

mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan

cara yang tepat.

2) Sikap siswa

Sikap merupakan gejala internal yang berupa kecenderungan untuk

mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,

barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun secara negatif.

3) Bakat Siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang pasti

memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke

tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

4) Minat siswa

Minat berarti suatu rasa ketertarikan/kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh.

5) Motivasi siswa

Pengertian dasar motivasi ialah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi

psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu: a) motivasi intrinsik, dan b) motivasi ekstrinsik

Page 31: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

16

2. Faktor eksternal siswa

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Yang juga

termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga juga teman-

teman sepermainan di sekitar siswa.

b. Lingkungan nonsosial

Beberapa yang ang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah

dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat

belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Pembangunan

gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan

kegaduhan suasana kelas. Pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar sekolah dapat

menimbulkan kebisingan di dalam kelas.

3. Faktor pendekatan belajar

Pendekatan dalam belajar dapat dipahami sebagai segala cara/metode, pola

dan prosedur yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses belajar materi tertentu. Dalam hal ini berarti seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan belajar.

2.3. Tinjauan tentang Kompetensi Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi (KKPI)

Keterampilan Komputer dan pengelolaan Informasi (KKPI) merupakan salah

satu pelajaran kelompok adaptif yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan.

Page 32: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

17

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sebagai salah satu

mata pelajaran di SMK perlu diperkenalkan, dipraktikkan, dan dikuasai siswa

sedini mungkin sehingga siswa dapat beradaptasi dengan dunia kerja.

Ruang lingkup mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi (KKPI) dimulai dari dasar-dasar teori, keterampilan komputer dasar

sampai menengah sesuai dengan kebutuhan masing-masing jurusan yang ada.

Adapun materi pokok pelajaran KKPI di SMK adalah:

1. Mengoperasikan komputer antara lain:

a. Menghubungkan seluruh komponen-komputer dengan kabel penghubung

sehingga dapat dihidupkan/dinyalakan dan dapat berfungsi.

b. Membuka dan menutup/mematikan program aplikasi pengolah kata,

pengolah angka/bilangan, dan pembuat paparan

2. Mengelola informasi antara lain:

a. Menetukan kebutuhan informasi

b. Mencari, mengelompokkan, mengklasifikasikan, menyimpan informasi

c. Mengambil kembali informasi tersebut

d. Mengemas menjadi informasi baru dalam bentuk tulisan

e. Menyusun menjadi bahan paparan

f. Memaparkan dan mempresentasikan informasi

g. Melakukan koneksi ke internet

h. Bekerja menggunakan internet untuk mencari, mengumpulkan dan merekam

informasi.

Page 33: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

18

2.4 Tinjauan tentang motivasi belajar

2.4.1. Pengertian Motivasi

Kata “motif “, diartikan sebagai suatu daya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. “Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan”. (Sardiman 2007:73).

Suryabrata dalam Djaali (2006: 101) mendefinisikan “motivasi adalah

keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan”. Sedangkan menurut Gates

dalam Djaali (2006: 101) mengemukakan,

Motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Motivasi juga merupakan proses membangkitan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.

Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi

psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Motivasi

ini mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Dengan adanya motivasi

belajar, maka siswa akan mempunyai dorongan untuk belajar yang akan

dimunculkan pada aktivitas belajarnya. Semangat belajar tersebut tentu membawa

perubahan positif terhadap penyesuaian tujuan atau sasaran belajarnya. Dalam

psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri

manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan.

Sedangkan menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2007:73) mengemukakan

bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

Page 34: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

19

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan”. Jadi dalam pengertian ini motivasi belajar diartikan sebagai dorongan

yang ada dan timbul dalam diri siswa untuk belajar atau meningkatkan

pengetahuan serta pemahamannya.

Gamon (2001) dalam jurnalnya Relationship Among Student Motivation,

Attitude, Learning Styles and Achievement menuliskan :

The students enjoyed the convenience and self-controlled learning pace and were motivated by competition and high expectations in web-based learning. Motivation was the significant factor that explained more than one-fourth of student achievement. (.....Motivasi merupakan faktor penting yang menjelaskan lebih dari seperempat dari prestasi siswa). Pada kenyataannya motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa.

Ada sebagian siswa yang mempunyai motivasi tinggi namun ada juga yang

rendah motivasinya. Seperti dikemukakan Lai (2005) dalam jurnalnya

Relationship Among Intrinsic Motivation, Achievement Goals and Study

Strategies of HongKong Chinese Secondary Students menuliskan :

Research has pointed out that motivational orientations influence the study strategies students adopt and subsequently influence academic achievement. While achievement goals emphasize the ways in which students think about themselves in learning, intrinsic motivation reflects students’ engagement in learning for its own sake. Both have impact on learning strategy and achievement. (Penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi strategi mempengaruhi motivasi belajar siswa, mengadopsi dan kemudian mempengaruhi prestasi akademik....)

2.4.2. Teori-teori Motivasi

Untuk memahami tentang motivasi, berikut beberapa teori tentang motivasi,

antara lain seperti yang disajikan oleh Anni (2006:166) yaitu “teori behavioral,

kebutuhan manusia, disonansi, kepribadian, dan atribusi”. Penjelasannya adalah

sebagai berikut :

Page 35: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

20

a. Teori Behavioral

Inti dari teori ini adalah bahwa motivasi merupakan produk dari penguatan.

Siswa diperkuat untuk belajar (seperti mendapat nilai terbaik dari guru) akan

termotivasi untuk belajar, sebaliknya bagi siswa yang tidak mendapatkan

penguatan dalam belajar maka siswa itu tidak akan termotivasi untuk belajar.

b. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.Maslow pada intinya

berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki

kebutuhan, yaitu :

(1) Fisiologis

(2) Keamanan, keselamatan dan perlindungan

(3) Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki

(4) Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi

(5) Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.

Menurut teori ini, jika seorang yang ingin memotivasi seseorang, maka ia

perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah posisi orang lain

tersebut dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau

kebutuhan dia atas tingkat itu. Sebagai contoh, siswa yang sangat lapar dan

sedang menghadapi lemah fisik, akan memiliki sedikit energi psikologis dalam

belajar sehingga ia tidak mampu untuk berkreativitas dan beraktualisasi diri

dalam pengembangan prestasinya.

Page 36: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

21

c. Teori Disonansi

Teori ini dikemukakan oleh Festinger yang menyatakan bahwa kebutuhan

untuk mempertahankan citra diri yang positif merupakan motivator yang

sangat kuat. Siswa akan mengalami tekanan dan keidaknyamanan apabila

keyakinan dan nilai yang dipegang berlawanan dengan perilaku yang tidak

konsisten.

d. Teori Kepribadian

Dalam teori ini motivasi dapat diterapkan pada perilaku di berbagai situasi.

Motivasi sebagai karakteristik kepribadian yang stabiluntuk melakukan sesuatu

dalam situasi tertentu.

e. Teori Atribusi

Asumsi utama teori atribusi adalah bahwa seseorang akan

berupayamepertahankan citra diri yang positif. Oleh karena itu apabila terjadi

sesuatu yang baik maka anak itu akan mengatribusikannya pada usaha atau

kemampuannya sendiri.

Selain teori-teori yang telah disebutkan di atas, Akhmad Sudrajat (2008)

mengatakan bahwa “untuk memahami tentang motivasi kita akan bertemu

dengan teori harapan dan teori motivasi berprestasi”. Adapun penjelasannya

yaitu sebagai berikut:

f. Teori Harapan

Teori Victor H. Vroom ini menjelaskan bahwa kekuatan dari suatu

kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan

dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran

Page 37: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

22

tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut. Seseorang

dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya

akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik.

g. Teori Motivasi Berprestasi

Teori motivasi berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada hakikatnya

mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan orang lain. Teori

ini memiliki sebuah pandangan (asumsi) bahwa kebutuhan untuk berprestasi

itu adalah suatu yang berbeda dan dapat dan dapat dibedakan dari kebutuhan-

kebutuhan yang lainnya. Menurut teori yang diciptakan Mc Clelland ini,

seseorang dianggap memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai

keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi

karya orang lain. Ada tiga jenis kebutuhan manusia menurut Mc Clelland, yaitu

kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk kekuasaan, dan kebutuhan untuk

berafiliasi. Esensi dari motivasi berprestasi adalah bahwa siswa yang

bermotivasi berprestasi tinggi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil,

dan apabila mengalami kegagalan, mereka akan berusaha keras mencapai

keberhasilan dan cenderung mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-

tugas belajar di sekolah. Tizzi Maharani (1996) dari segi kognisi dan konasi

dapat dikemukakan ciri-ciri individu yang termotivasi menurut teori ini yaitu :

a. menyelesaikan tugas dengan hasil sebaik mungkin b. bekerja tidak atas dasar untung-untungan (gambling); c. berfikir dan berorientasi ke masa depan dengan berusaha mengantisipasi

hasil kerjanya secara logik; d. lebih mementingkan prestasi ketimbang upah yang akan diterimanya; e. realistik menilai dirinya f. menghargai hadiah yang diterimanya

Page 38: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

23

g. cenderung berorientasi ke dalam (inner orientation) kendati cukup tanggap terhadap stimulasi lingkungan

h. bersemangat, bekerja keras dan penuh pitalitas; i. tidak gampang menyerah dan merasa bersalah kalau tidak berbuat sebaik

mungkin; j. tidak cepat lupa diri kalau mendapat pujian atas prestasinya; k. dengan senang hati menerima kritik atas hasil kerjanya dan bersedia

menjalankan petunjuk-petunjuk orang lain selama itu sesuai dengan gagasannya;

l. lebih senang bekerja pada tugas-tugas yang sukar, cukup menantang untuk berkreasi, bukan yang monoton Jadi wajar jika ditemukan siswa-siswa yang berlainan intensitas dan cara

dalam menyelesaikan tugasnya. Ada yang amat giat untuk mencapai sukses, ada

yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang nampaknya tidak ada gairah.

2.4.3. Ciri-ciri motivasi belajar

Menurut Sardiman (2007:83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1). Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

(2). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). (3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk

sukses). (4). Lebih senang bekerja sendiri (5). Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (6). Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) (7). Dapat mempertahankan pendapatnya(kalau sudah yakin akan sesuatu) (8). Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu (9). Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama,

tidak pernah berhenti sebelum selesai).

Apabila pada saat siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

kemudian ia berusaha keras dengan sungguh-sungguh dan antusias agar dapat

Page 39: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

24

berhasil menguasai materi dan menyelasikan pekerjaannya, maka dapat

dikatakan bahwa siswa tersebut telah memiliki motivasi dalam belajar.

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

Seringkali siswa dihadapkan dengan berbagai masalah dari hal-hal yang

dipelajarinya akibat kurang dapat mencerna dengan baik materi pelajaran yang

ada. Hal ini tentu akan membebani siswa apalagi dengan ditentukannya standar

kompetensi yang harus dipenuhi. Bagi siswa yang termotivasi, hal ini bukan

menjadi penghalang keberhasilannya, karena setelah ia menyadari

kemampuannya, ia akan semakin tertantang dan terus percaya diri mempelajari

setiap titik kesulitan yang perlu ia sempurnakan.

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses).

Manusia secara alami mempunyai ketertarikan terhadap sesuatu hal. Namun,

dalam proses belajar mengajar yang termotivasi adalah apabila siswa sebagai

individu yang mempelajari berbagai ilmu pengetahuan tertarik tidak hanya pada

satu aspek pengetahuan melainkan juga terhadap banyak aspek atau masalah yang

kompleks yang tidak lain untuk menunjang pengembangan wawasannya.

4. Lebih senang bekerja mandiri.

Memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri (tanpa

bergantung pada orang lain) mengindikasikan bahwa seseorang tersebut telah

memiliki semangat dalam mengerjakan sesuatu.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

Siswa yang belajar dengan baik dan termotivasi tidak akan terjebak dalam

sesuatu yang rutinis dan mekanis.

Page 40: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

25

6. Dapat mempertahankan pendapatnya(kalau sudah yakin akan sesuatu)

Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya kalau ia sudah yakin dan

dipandangnya secara rasional.

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

Ketika sesuatu telah diyakini oleh siswa, maka bagi siswa yang memiliki

motivasi yang kuat, ia akan memegang teguh apa yang diyakininya.

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Siswa harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan

bagaimana memikirkan pemecahannya.

2.4.4. Bentuk-bentuk motivasi

Sardiman (2007:92-96) mengemukakan,

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah, yaitu : 1) Memberi angka 2) Hadiah 3) Saingan atau kompetisi 4) Ego-involvement 5) Memberi ulangan 6) Mengetahui hasil 7) Pujian 8) Hukuman 9) Hasrat untuk belajar 10) Minat 11) Tujuan yang diakui Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi

siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa

dikejar siswa adalah nilai ulangan/ nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.

Page 41: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

26

2) Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah

untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang

yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3) Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas

dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

cukup penting.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi

ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi. Ulangan berfugsi untuk

mengevaluasi atau mengukur tingkat pencapaian belajar siswa.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil

belajar semakin meningkat maka ada motivasi siswa untuk terus belajar.

Page 42: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

27

7) Pujian

Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan

dan mempertinggi gairah belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara

tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi

untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10) Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena

ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat

motivasi yang pokok.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat

motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak

dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah

untuk terus belajar.

Page 43: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

28

2.4.5. Jenis motivasi belajar

Menurut Sardiman (2007:89-90) “ada berbagai jenis motivasi, yaitu

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik”. Penjelasan jenis-jenis motivasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang ada dalam diri setiap individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dorongan yang menggerakkan

bersumber dari pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan

untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.

Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri. Misalnya adalah siswa

belajar dengan membaca-baca buku, mempraktekkan ilmu, bertanya-tanya

kepada orang-orang yang dianggapnya mengerti, karena memang betul-betul

ingin mendapatkan pengetahuan, nilai, dan keterampilan ,tidak untuk tujuan

lain. Berkaitan dengan ini dalam jurnalnya, Lai (2005) menyebutkan :

Intrinsic motivation is often reflected in students’taking initiative in engaging in learning activities rather than being pushed along by the teachers.Much research findings have pointed out the importance of intrinsic motivation in academic setting..(Motivasi intrinsik sering tercermin dalam siswa mengambil inisiatif dalam melakukan kegiatan belajar bukannya didorong oleh guru-guru.Banyak hasil penelitian telah menunjukkan pentingnya motivasi intrinsik dalam pengaturan akademik....).

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang muncul karena adanya

perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik di dalam aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar. Sebagai contoh seorang siswa belajar semalaman

Page 44: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

29

karena akan ada ujian pada pagi harinya dengan harapan mendapat hadiah dari

orang tuanya dan dipuji hasilnya oleh teman-temannya.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat dikemukakan indikator

motivasi belajar dalam penelitian ini adalah :

1) Tekun menghadapi tugas

2) Tidak mudah putus asa

3) Suka bekerja keras dan mandiri

4) Senang memecahkan masalah

2.5. Tinjauan tentang metode belajar

2.5.1. Pengertian Metode Belajar

Slameto (2003:82) mengemukakan bahwa,

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.

Jadi metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui dalam rangka

mencapai tujuan dalam belajar, yakni berupa pendekatan-pendekatan yang

berkesinambungan bersifat rutin dan kontinu untuk meraih prestasi belajar yang

optimal serta efektif dan efisien. “Kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar

antara lain yaitu : (1) Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, (2) Membaca dan

membuat catatan (3) Mengulangi bahan pelajaran (4) Konsentrasi (5)

Mengerjakan tugas”. (Slameto 2003:82)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

Page 45: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

30

1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

Seorang siswa perlu merencanakan dan mendesain skenario belajar yang

akan dilaksanakan dengan mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya

dengan teratur/disiplin. Hal yang mutlak dilakukan agar belajar dapat berjalan

dengan baik dan berhasil. Cara yang dapat ditempuh untuk membuat jadwal

yang baik adalah sebagai berikut:

a) Memperhitungkan waktu-waktu yang tersedia setiap hari dan menentukan

waktu setiap hari dari mulai bangun tidr hingga tidur kembali untuk

keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga dan lain-lain

b) Menetapkan urutan-urutan yang harus dipelajari sesuai jenis-jenis mata

pelajarannya

c) Memanfaatkan waktu-waktu luang mana yang dapat dipergunakan untuk

belajar dengan hasil terbaik dan tak perlu ragu-ragu untuk memulai

pekerjaan, termasuk juga belajar

Cara lain untuk membuat jadwal adalah dengan membuat daftar aktivitas

pada setiap harinya dan merincinya sebagai berikut :

Jika dalam sehari ada 24 jam, maka 24 jam ini digunakan untuk :

Tidur : ±8 jam

Makan, mandi, olahraga : ±3 jam

Urusan pribadi dan lain-lain : ±3 jam

Sisanya untuik belajar : ±10 jam

Apabila waktu siswa belajar di sekolah kurang lebih 7 jam, sisanya 3 jam

digunakan untuk belajar di rumah dengan maksimal.

Page 46: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

31

2. Membaca dan membuat catatan (merekam kata dengan tulisan)

Langkah yang paling mudah untuk memahami, mengingat dan

mempelajari sesuatu adalah dengan kata. Jadi, langkah yang paling mudah dan

bijaksana adalah bila kita terbiasa merekam semua informasi itu dengan cara

menuliskannya kembali dalam bentuk apa saja. Gambar, coretan dan yang

terbaik adalah catatan tertulis buatan tangan sendiri. Jadi biasakanlah untuk

mencatat hal-hal yang penting, dan bukan memfotokopi dari teman.

Salah satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar

adalah metode SQR4 atau Survey (meninjau), Question (mengajukan

pertanyaan), Read (membaca), Recite (menghafal), Write (menulis) dan Review

(mengingat kembali).. Dalam membuat catatan sebaiknya tudak semua yang

dikatakan guru itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja. Tulisan harus jelas

dan teratur agar mudah dibaca/dipelajari.

3. Mengulangi bahan pelajaran

Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca. Mempelajari

kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari merupakan cara yang dapat

ditempuh dengan membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup

belajar dari ringkasan ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang

sudah pernah dibuatnya, dengan harapan agar yang dipelajari tetap tertanam di

dalam pikiran.

4. Konsentrasi

Pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal

lainnya yang tidak berhubungan dinamakan konsentrasi. Dalam belajar

Page 47: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

32

konsentrasi pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

5. Mengerjakan tugas

Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang

diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan

yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Agar siswa

berhasil dalam belajanya, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Tugas itu mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri,

soal dalam buku pegangan, tes/ulangan harian, ulangan umum dan ujian.

2.5.2. Cara belajar yang efektif

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin

dicapai. Nasution (2000:50-57) mengemukakan mengenai beberapa petunjuk yang

perlu diperhatikan tentang cara-cara belajar yang baik sebagai berikut :

a. Keadaan jasmani b. Keadaan emosional dan sosial c. Memulai pelajaran d. Membagi pekerjaan e. Adakan kontrol f. Pupuk sikap yang optimis g. Waktu bekerja h. Buatlah suatu rencana kerja i. Menggunakan waktu j. Belajar keras tidak merusak k. Cara mempelajari buku l. Mempertinggi kecepatan membaca m. Jangan membaca belaka n. Cegah “cramming” o. Membuat catatan

Page 48: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

33

Berikut adalah ulasan mengenai beberapa di antara hal yang penting untuk

diperhatikan dalam cara-cara belajar yang telah disebutkan di atas yang relevan

dengan mata pelajaran KKPI:

1. Memulai pelajaran

Pada waktu permulaan pelajaran sering dirasakan kelambanan,

keengganan bekerja. Kalau perasaan itu kuat, pelajaran sering diundur-

undurkan, malahan ditunda. Kelambanan itu dapat kita atasi dengan suatu

perintah kepada diri kita sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada

waktunya.

2. Membagi pekerjaan

Dengan semboyan “devide et impera” “bagi dan kuasai” kita dapat

menyelesaikan pekerjaan yang banyak, yakni dengan membagi pekerjaan

dalam bagian-bagian yang dapat diselesaikan.

3. Adakan kontrol

Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.

Hasil baik menggembirakan. Kalau hasilnya kurang baik, akan nyata

kekurangan-kekurangan yang memerlukan latihan khusus.

4. Pupuk sikap yang optimis

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat

dank arena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu dengan

sesempurna mungkin.

5. Buatlah suatu rencana kerja

Page 49: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

34

Rencana kerja harus dibuat sedemikian rupa sehingga pelajaran benar-

benar mungkin kita selesaikan. Lebih baik kita tentukan waktu yang agak

banyak untuk sesuatu tugas daripada menetapkan waktu yang terlampau

sempit, sehingga besar kemungkinan kita akan mengalami kegagalan dalam

menyelesaikannya.

6. Menggunakan waktu

Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis tenaga,

melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu. Bekerja sungguh-sungguh bukan berarti

diburu-buru oleh waktu, melainkan bekerja tenang, teliti, dan penuh konsentrasi.

7. Belajar keras tidak merusak

Belajar yang merusak adalah menggunakan waktu tidur untuk belajar.

Mengurangi waktu istirahat akhirnya akan merusak badan. Belajar sungguh-

sungguh selama 2-4 jam sehari dengan teratur sudah cukup untuk member

ihasil yang memuaskan.

8. Jangan membaca belaka

Membaca bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, akan tetapi

mengikuti jalan pikiran si pengarang. Setelah kita baca satu bagian, kita harus

dapat mengatakannya kembali dengan kata-kata sendiri sambil merenungkan

isinya secara kritis dan membandingkannya dengan apa yang telah kita ketahui.

9. Cegah “cramming”

Kesalahan yang banyak dibuat para pelajar ialah menumpuk pelajaran

sampai saat terakhir yakni bila saat ulangan atau ujian sudah mendekat,

Page 50: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

35

sehingga mereka diburu-buru waktu. Inilah yang disebut “cramming” yaitu

“kekejangan” seperti yang dialami perenang yang terlampau letih. Hal ini harus

segera dihindari karena sangat tidak efektif karena otak bukan lah mesin yang

bisa diforsir dengan beban kerja yang berlebihan.

10. Membuat catatan

Membuat catatan memerlukan pemikiran, jadi tidak sama dengan

menyalin. Catatan itu harus merupakan outline atau rangkuman yang memberi

gambaran tentang garis-garis besar daripada pelajaran itu. Gunanya adalah

untuk membantu kita mengingat pelajaran.

2.6. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan relevan dengan penelitian ini

antara lain ialah sebagai berikut :

1. Penelitian Novita Rusliana (2008) mengenai lingkungan keluarga dan cara

belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas II program keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Gatra Praja Pekalongan, diambil kesimpulan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga dan cara

belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI. Sumbangan lingkungan keluarga

dan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI masing-masing sebesar

35,8 % dan 20%. Secara simultan pengaruh lingkungan keluarga dan cara

belajar terhadap prestasi belajar KKPI sebesar 56,2 %.

2. Penelitian Zulfatun Nisak. (2009) mengenai Kebiasaan Belajar dan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Akuntansi SMK

Negeri 2 Blitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kebiasaan

Page 51: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

36

belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti

dari hasil analisis dari variabel kebiasaan belajar dengan hasil uji t sebesar

4,340 dengan taraf signifikasi 0,000 yang lebih kecil dari pada t sig = 0,05 dan

dari hasil analisis variabel motivasi belajar dengan hasil uji t sebesar 3,825

dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada t sig =0,05.

Kemudian diketahui secara simultan bahwa kebiasaan belajar dan motivasi

belajar memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap prestasi

belajar. Hal ini terbukti dengan uji F sebesar 15,735.

3. Penelitian Chadhirun Asnif Fadhlun Nisa (2009) mengenai Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Akuntansi di

SMA Islam Malang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh secara

parsial motivasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA ISLAM Malang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang

berjumlah 208 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi siswa kelas XI SMA

ISLAM Malang, hal itu dapat diketahui dari nilai t hitung 19,117.

4. Penelitian Nopitahari (2009) tentang pengaruh kompetensi guru dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran peralatan kantor kelas X

jurusan administrasi perkantoran SMK Antonius Semarang. Hasil penelitian

menunjukkan secara simultan kompetensi guru dan motivasi belajar

berpengaruh sebesar 37,30% terhadap prestasi belajar. Secara parsial, pengaruh

kompetensi guru terhadap prestasi belajar sebesar 9,36% dan motivasi belajar

memberikan konstribusi sebesar 23,23%.

Page 52: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

37

2.7. Kerangka Berpikir

“Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan guru”.(Tu’u 2004:75). Salah satu faktor internal

yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi.

Motivasi belajar di sini adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. “Motivasi merupakan

proses membangkitan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu

tujuan” (Greenberg dalam Djaali 2006:101). Indikator motivasi belajar (X1)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas

2. Tidak mudah putus asa

3. Suka bekerja keras dan mandiri

4. Senang memecahkan masalah

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah metode atau cara belajar.

Metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu

tujuan dalam belajar. Indikator metode belajar (X2) dalam penelitian ini adalah :

1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

2. Membaca dan membuat catatan

3. Mengulangi bahan pelajaran

4. Konsentrasi

Page 53: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

38

5. Mengerjakan tugas

Dengan adanya dua faktor tersebut yaitu motivasi belajar dan metode belajar

maka diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar. Dalam proses belajar, siswa

harus memiliki motivasi agar semangat mereka terhadap pelajaran nantinya dapat

membantu kelancaran belajar, ini merupakan salah satu tanggung jawab guru.

Demikian juga dengan metode belajar, siswa hendaknya memiliki cara dan

pembiasaan khusus untuk belajar sehingga mempermudah belajarnya serta

mendapatkan penguasaan dan nilai yang optimal. Penguasaan ini merupakan

tujuan pembelajaran yang akan menentukan keberhasilan siswa. Dari uraian di

atas dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan bagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

Metode Belajar (X2)

Indikator :

1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

2. Membaca dan membuat catatan

3. Mengulangi bahan pelajaran

4. Konsentrasi

5. Mengerjakan tugas (Slameto 2003:82)

Prestasi Belajar KKPI

(Y) Nilai UAS

KKPI

Motivasi Belajar (X1)

Indikator :

1. Tekun menghadapi tugas

2. Tidak mudah putus asa

3. Suka bekerja keras dan mandiri

4. Senang memecahkan masalah

(Sardiman 2007:83) 

Ha 1

Ha 2

Ha 3

Page 54: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

39

2.8. Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian

yang ada, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.(Arikunto 2006:71).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis nol (Ho 1)

Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X program keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

Hipotesis alternatif (Ha 1)

Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X program keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

2. Hipotesis nol (Ho 2)

Tidak ada pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X program keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

Hipotesis alternatif (Ha 2)

Ada pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X program keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

Page 55: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

40

3. Hipotesis nol (Ho 3)

Tidak ada pengaruh motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi

belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas

X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

Hipotesis alternatif (Ha 3)

Ada pengaruh motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X

program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya Praja Ungaran.

Page 56: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi Penelitian

Sukmadinata (2008:250) mengemukakan bahwa “kelompok besar dan

wilayah yang menjadi lingkup penelitian disebut populasi”. Pengertian lain

tentang populasi dikemukakan Sugiyono dalam Sukestiyarno dan Wardono

(2009:49) yang menyebutkan “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian

Administrasi Perkantoran yang berjumlah 79 siswa dari dua kelas. Penelitian ini

merupakan penelitian populasi karena objek yang akan diteliti berjumlah kurang

dari 100. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto bahwa ”jika populasinya

kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi”. (Suharsimi 2006:112).

3.2. Variabel Penelitian

“Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang harganya untuk

tiap objek bervariasi dapat diamati atau dibilang, atau diukur. Harga tersebut dapat

berbentuk data diskrit atau data kontinu atau data atribut (kualitatif).”

(Sukestiyarno dan Wardono 2009:4). Sedangkan menurut Suharsimi (2006: 118),

Page 57: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

42

“variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik penelitian suatu

penelitian”. Adapun variabel dalam penelitian ini antara lain:

3.2.1. Variabel Bebas (X)

“Variabel bebas adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji

pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel

eksperimen atau variabel intervensi”. (Sukmadinata 2008: 321). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah:

a. Motivasi Belajar (X1)

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Indikator

motivasi adalah sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas

2) Tidak mudah putus asa

3) Suka bekerja keras dan mandiri

4) Senang mencari dan memecahkan masalah /soal-soal

b. Metode belajar (X2)

Metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan dalam belajar. Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala

cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan

efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Indikator metode belajar adalah

sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

43

1) Membuat jadwal dan pelaksanaannya

2) Membaca dan membuat catatan

3) Mengulangi bahan pelajaran

4) Konsentrasi

5) Mengerjakan tugas

3.2.2. Variabel terikat (Y)

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria”.

(Sukmadinata 2008:321). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar yang memiliki indikator yaitu nilai ulangan akhir semester (UAS) pada

mata pelajaran KKPI.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

3.3.1. Angket atau Kuesioner

“Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data secara tidak

langsung. Instrumen pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden”.

(Sukmadinata 2008:219). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih. Penyusunan angket diharapkan akan memudahkan

bagi responden dalam memberikan jawaban karena alternatif jawaban telah

tersedia, sehingga untuk menjawabnya hanya perlu waktu singkat. Pada setiap

item soal disediakan 5 pilihan jawaban:

Page 59: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

44

1. Jawaban S (Selalu) memiliki skor 5

2. Jawaban SR (Sering) memiliki skor 4

3. Jawaban KK (Kadang-kadang) skor 3

4. Jawaban J (Jarang) memiliki skor 2

5. Jawaban TP (Tidak pernah) memiliki skor 1

Sehingga jika jawaban yang diberikan mendekati jawaban yang diharapkan,

maka semakin tinggi skor nilai yang diperoleh. Teknik angket ini digunakan untuk

mengungkap data dari variabel motivasi belajar dan metode belajar.

3.3.2. Observasi

“Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau

sering disebut pengamatan. Dalam penelitian observasi dapat dilakukan dengan

tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara”. (Suharsimi 2006:156).

Observasi digunakan peneliti untuk mengamati motivasi belajar siswa dan metode

belajar siswa di sekolah secara langsung.

3.4. Pengujian Alat Pengumpul Data

3.4.1. Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. (Suharsimi 2006: 168). Dalam

penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal yaitu validitas

yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antar bagian-bagian. “Dalam pengujian

validitas internal dapat digunakan dua cara yaitu analisis faktor dan analisis butir.

Page 60: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

45

Di mana untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada tiap

butir dikorelasikan dengan skor total”. (Suharsimi 2006:171).

Untuk menguji validitas instrumen ini, penulis menggunakan rumus korelasi

yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product

moment, yaitu:

( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

⋅−⋅=

2222 XXNYYN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : Koefisien Korelasi

N : Jumlah subjek/ responden

X : Skor butir

Y : Skor total

∑x2 : Jumlah kuadran nilai X

∑y2 : Jumlah kuadran nilai Y

∑xy : Jumlah kuadran dari instrumen X yang dikalikan dengan jumlah

instrumen Y

(Suharsimi 2006:170)

Kemudian hasil rxy hitung dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf

signifikan 5%. Jika didapatkan harga rxy hitung > r tabel, maka butir instrumen

dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika harganya rxy < r tabel, maka

dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba validitas angket penelitian yang diuji cobakan

kepada 20 responden diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 61: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

46

a. Variabel Motivasi Belajar (X1)

Tabel 3.1 Hasil Uji Coba Validitas Angket Motivasi Belajar

No. Item R Hitung R Tabel Kriteria 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

0,426 0,685 0,443 0,527 0,537 0,607 0,517 0,568 0,652 0,528 0,652 0,461 0,729 0,690 0,432 0,681 0,456 0,578 0,301

0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak Valid

Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah.

b. Variabel Metode Belajar

Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Angket Metode Belajar

Page 62: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

47

Diketahui bahwa hasil uji validitas terhadap 36 butir angket kepada 20

orang responden diketahui bahwa terdapat 35 butir angket yang valid karena

memiliki r hitung

> r tabel

= 0,423 untuk N = 20 pada taraf signifikasi 5% dan 1 butir

angket yang tidak valid nomor 19 karena memiliki r hitung

< r table

yaitu 0,301

sehingga untuk N = 20 pada taraf signifikasi 5%, maka dapat dijelaskan bahwa 35

butir soal yang dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

3.4.2. Reliabilitas

“Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen itu sudah baik”. (Suharsimi 2006:178). Pada penelitian ini untuk

mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha. Seperti dikemukakan

Suharsimi (2006:196) bahwa “untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan

rumus Cronbach’s Alpha”.

Rumus Alpha :

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

−= ∑

2

2

11 11 t

b

kkr

σσ

Dengan keterangan:

11r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 2bσ : jumlah varian butir

2tσ : varians total (Suharsimi 2006: 196)

Page 63: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

48

Untuk memperoleh jumlah varian butir dicari terlebih dahulu setiap butir,

kemudian dijumlahkan. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari varians

adalah:

( ) ( )

NNX

X∑ ∑−=

2

2

Keterangan:

σ = Varians tiap butir

X = Jumlah skor

N = Jumlah responden (Suharsimi 2006:197)

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga tabel r kritik product

moment dengan taraf nyata 5 %. Jika r11 lebih besar dari r tabel berarti instrumen

tersebut reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket diperoleh r 11

= 0,930 > r

tabel = 0,423 untuk N = 20 taraf signifikasi 5% sehingga dapat disimpulkan

bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data

penelitian.

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis deskriptif persentase dan regresi linier berganda. Analisis

deskriptif untuk memberikan gambaran tentang variabel yang diteliti, sedangkan

analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis.

Page 64: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

49

3.5.1. Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mendeskripsikan data

pada instrumen motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar mata

pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. Selain itu juga

digunakan untuk mendeskripsikan kriteria persentase masing-masing variabel.

Cara untuk menentukan kriteria digunakan sebagai berikut:

b. Persentase Maksimal

%100

%10055

%100

=

×=

×=skormaksSkormaks

c. Persentase minimal

%20

%10051

%100min

=

×=

×=skormaksSkor

d. Rentang Persentase

= 100% - 20%

= 80%

e. Rentang Kriteria

%165

%80

tanRe

=

=

=eriaBanyakkrit

egpersentasn

(Ali Muhamad 1993 : 186)

Page 65: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

50

Dengan rentang kriteria 16% dibuat interval kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kriteria dan Interval Presentase Pervariabel

Interval Kriteria Motivasi Belajar (X1) Metode Belajar (X2)

85 <% skor ≤ 100,00 Sangat tinggi Sangat baik 69 <% skor ≤ 84 Tinggi Baik 53 <% skor ≤ 68 Sedang Cukup 37 <% skor ≤ 52 Rendah Kurang Baik 21 <% skor ≤ 36 Sangat rendah Tidak Baik

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini

yaitu:

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X1, dan X2

b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah

ditetapkan

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden

d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus :

Persentase skor (%) %100×=Nn

Keterangan :

n = jumlah skor jawaban responden

N = jumlah seluruh skor ideal

% = tingkat keberhasilan yang dicapai

3.5.2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dengan maksud untuk

meramalkan bagaimana keadaan variabel terikat, bila terdapat dua atau lebih

variabel bebas sebagai faktor prediktor yang dinaik-turunkan nilainya. Dengan

Page 66: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

51

kata lain penggunaan model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara motivasi

belajar (X1), dan metode belajar (X2) terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (Y). Persamaan regresi yang

mempunyai dua variabel independen adalah :

22110 XXY aaa ++=

Keterangan :

Y = variabel prestasi belajar

a0 = bilangan konstan

a1 = koefisien regresi motivasi belajar

a2 = koefisien regresi metode belajar

X1 = motivasi belajar

X2 = metode belajar (Suharsimi 2006:301)

Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka

pengolahan datanya dilakukan dengan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution). Melalui program SPSS kegiatan pengolahan data dapat

dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan pemakai dalam persoalan rumus-

rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus statistika di atas akan terlihat

secara langsung.

3.5.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan :

Page 67: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

52

3.5.3.1. Uji Parsial

“T-Test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen”.

(Nugroho 2005:54). Caranya adalah dengan melakukan pengujian terhadap

koefisien regresi setiap variabel independen dan dengan membandingkan nilai

masing-masing koefisien regresi dengan nilai sesuai dengan tingkat

signifikansi yang digunakan.

1) Jika nilai signifikansi < α (0,05), atau koefisien thitung signifikan pada taraf

kurang dari 5%, maka Ho ditolak.

2) Jika nilai signifikansi ≥ α (0,05), atau koefisien thitung signifikan pada taraf

lebih dari sama dengan 5%, maka Ho diterima

3.5.3.2. Uji Simultan

“Uji simultan dengan F-Test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen”.(Nugroho

2005:53). Jadi ini digunakan untuk membuktikan apakah motivasi belajar siswa

dan metode belajar siswa (variabel independen) mempunyai pengaruh secara

simultan (bersama) terhadap prestasi belajar siswa (variabel dependen). Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 68: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

53

Dimana :

JK (Reg) = jumlah kuadrat regresi

JK (S) = jumlah kuadrat sisa

k = banyaknya prediktor

n = ukuran sampel

(Sudjana 2005:91).

Oleh karena itu untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F

yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan

mampu menjelaskan variabel terikat.

1) jika nilai signifikan <α (0,05), atau koefisien Fhitung signifikan pada taraf

kurang dari 5%, maka Ho ditolak.

2) Jika nilai signifikan ≥ α (0,05), atau koefisien eFhitung signifikan pada taraf

lebih dari sama dengan 5% maka Ho diterima.

3.5.4. Koefisien Determinasi

Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien

determinasi (R2). Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat maka perlu koefisien determinasi secara keseluruhan dengan

rumus :

Keterangan :

= koefisien determinasi antara prestasi belajar KKPI dengan

motivasi belajar dan metode belajar siswa

= koefisien variabel motivasi belajar siswa

Page 69: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

54

= koefisien variabel metode belajar siswa

∑ Y = jumlah produk antara prestasi belajar KKPI dengan motivasi

belajar siswa

∑ Y = jumlah produk antara metode belajar siswa dengan prestasi

belajar KKPI

= jumlah kuadrat prestasi belajar KKPI

(Hadi 2001:33)

Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik

dari analisis linier berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat

dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variabel bebas terhadap

variabel terikat. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah

variabel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. Selain melakukan uji F dan

uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (r2) parsial untuk masing-

masing variabel bebas. Menghitung r2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana

sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstan

terhadap variabel terikat. Semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel

terikat.

Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya

sumbangan yang diberikan oleh masing-masing prediktor atau secara parsial yaitu

mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel motivasi belajar

dan metode belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI. Digunakan rumus

sebagai berikut :

a. sumbangan efektif motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI adalah :

Page 70: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

55

b. sumbangan efektif variabel metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI

adalah :

(Hadi 2000:46)

Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin besar variasi

sumbangannya terhadap variabel dependen. Untuk membantu proses pengolahan

data secara cepat dan tepat maka pengolahan datanya dilakukan melalui program

SPSS (Statistical Product and Service Solution). Melalui program SPSS ini

kegiatan pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan

pemakai dalam persoalan rumus-rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus

statistik di atas tidak akan terlihat secara langsung dengan pengambilan keputusan

penerimaan dan penolakan hipotesis berdasarkan angka probabilitas.

Pedoman yang digunakan untuk menerima dan menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang di usulkan : 1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada

kolom sig< level of significant (α). 2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada

kolom sig.> level of significant (α) (Nugroho 2005:52)

3.5.5. Uji Asumsi Klasik

“Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi

klasik statistik, baik itu multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas”.

Page 71: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

56

(Nugroho 2005:57). Jadi pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui

apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heteroskedastis, gejala multikolinieritas, dan gejala autokorelasi. Dalam model

analisis regresi terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar model tersebut

merupakan yang terbaik dan tidak bias. Asumsi-asumsi tersebut adalah:

1. Disturbance error atau variabel gangguan (ei) berdistribusi secara normal atau

acak untuk setiap nilai Xi, mengikuti distribusi normal disekitar rata-rata.

2. Tidak terdapat multikolinieritas, yaitu hubungan linier yang mendekati

sempurna antara variabel bebas.

3. Varian dari ei adalah sama atau bersifat konstan, atau bersifat

homokedastisitas. Dengan kata lain tidak terdapat heterokedastis.

Pengujian-pengujian yang dilakukan yaitu :

3.5.5.1. Uji Normalitas

“Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal”.(Nugroho 2005:18). Uji

kenormalan data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Data dianalisis

dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Dasar

pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi probabilitas > 0,05 maka

distribusi normal dan sebaliknya.

3.5.5.2. Uji Multikolinieritas

“Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu

Page 72: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

57

model”. (Nugroho 2005:58). Jadi ini dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi apakah model

regresi linier mengalami Multikolinieritas dapat diperiksa menggunakan Variance

Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel independen, yaitu jika nilai

Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance Tidak

kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas

VIF=1/Tolerance, jika VIF=10 maka Tolerance =1/10=0,01. Semakin tinggi VIF

maka semakin rendah Tolerance.

3.5.5.3. Uji Heteroskedastisitas

“Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran

hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai

tersebut”. (Nugroho 2005:62). Sehingga secara sederhana dapat disimpulkan uji

ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians. Jika terjadi kesamaan varians dinamakan homokedastisitas.

“Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedstisitas pada suatu model

dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut”.(Nugroho 2005:62).

Untuk menguji heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikansi korelasi

Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya.

Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution). Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat

heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5%) maka terdapat

heteroskedastisitas.

Page 73: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum SMK Widya Praja Ungaran

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widya Praja Ungaran merupakan

salah satu sekolah swasta milik pihak yayasan Wiyata Widya Praja Ungaran yang

berdiri pada tanggal 1 Januari 1968 berlokasi di kelurahan Bandarjo, tepatnya di

Jl. Jend. Gatot Subroto 63 Ungaran, kota Semarang, Jawa Tengah. Sekolah yang

memiliki luas tanah 12.460 m2 dan luas bangunan 4.659,48 m2 ini mendapatkan

akreditasi A sejak tahun 2006 dengan status diakui. Saat ini SMK Widya Praja

Ungaran berada di bawah pimpinan Drs. H. Eko Sutanto sebagai kepala sekolah.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di SMK Widya Praja Ungaran antara lain

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), ruang perpustakaan,

ruang laboratorium, ruang peralatan olah raga, ruang Koperasi ”Bina Usaha”,

bank mini ”Widya Artha”, ruang OSIS, ruang UKS dan mushola, ruang dapur,

ruang fotokopi dan lainnya tersedia lengkap. Jumlah Guru yang ada di SMK

Widya Praja Ungaran adalah sejumlah 32 (tiga puluh dua) guru.

SMK Widya Praja Ungaran terletak di tengah pemukiman penduduk yang

jaraknya sekitar lima meter dengan sekolah. Sekolah ini membuka empat program

keahlian, yaitu program keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Tata

Busana, dan Jasa Boga. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

Page 74: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

59

seluruh siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran tahun ajaran

2009/2010 berjumlah 79 siswa, yang terdiri dari kelas X AP 1 sebanyak 40 siswa

dan kelas X AP 2 sebanyak 39 siswa.

4.1.2. Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing

variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1), dan

metode belajar (X2) dengan satu variabel terikat atau variabel dependen yaitu nilai

prestasi belajar KKPI (Y) yang ditunjukkan oleh nilai UAS KKPI siswa kelas X

program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran.

4.1.2.4. Variabel Motivasi Belajar (X1)

Pada variabel deskriptif motivasi belajar, penilaian dilakukan dengan 4

(empat) indikator, di antaranya adalah tekun menghadapi tugas, tidak mudah

putus asa, suka bekerja keras dan mandiri, dan senang mencari dan memecahkan

masalah. Berikut adalah tabel deskriptif motivasi belajar.

Tabel 4.1 Distribusi Variabel Motivasi Belajar

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata

klasikal 84% - 100% Sangat Tinggi 11 14%

72,18% 68% - 84% Tinggi 40 51% 52% - 68% Sedang 22 28% 36% - 52% Rendah 6 8% 16% - 36% Sangat Rendah 0 0% Jumlah 79 100% Tinggi Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat motivasi belajar sebagai berikut. Sebanyak 11 siswa (14%)

Page 75: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

60

memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi, 40 siswa (51%) memiliki

motivasi belajar dengan kriteria tinggi, 22 siswa (28%) memiliki motivasi belajar

dengan kriteria sedang, 6 siswa (8%) memiliki motivasi belajar dengan kriteria

rendah, dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat

rendah. Secara klasikal persentasi motivasi belajar sebesar 72,18% dan termasuk

dalam kriteria tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang

tentang motivasi belajar.

Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Motivasi Belajar

Untuk lebih detailnya mengenai variabel motivasi belajar dapat dilihat dari

deskripsi tiap-tiap indikator motivasi belajar berikut :

4.1.2.4.1. Tekun Menghadapi Tugas

Gambaran tentang tekun menghadapi tugas berdasarkan hasil observasi

sebagai berikut :

Page 76: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

61

Tabel 4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata

klasikal 84% - 100% Sangat Tinggi 29 37%

78,53% 68% - 84% Tinggi 27 34% 52% - 68% Sedang 17 22% 36% - 52% Rendah 5 6% 16% - 36% Sangat Rendah 1 1% Jumlah 79 100% Tinggi

Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat tekun menghadapi tugas sebagai berikut : 29 siswa (37%)

menunjukkan tekun menghadapi tugas dengan kriteria sangat tinggi, 27 siswa

(34%) menunjukkan tekun menghadapi tugas dengan kriteria tinggi, 17 siswa

(22%) menunjukkan tekun menghadapi tugas dengan kriteria sedang, 5 siswa

(6%) menunjukkan tekun menghadapi tugas dengan kriteria rendah, 1 siswa (1%)

menunjukkan tekun menghadapi tugas dengan kriteria sangat rendah. Secara

klasikal persentasi tekun menghadapi tugas sebesar 78,53% dan termasuk dalam

kriteria tinggi. Lebih jelasnya berikut diagram batang tekun menghadapi tugas :

Gambar 4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Tekun

Menghadapi Tugas

Page 77: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

62

4.1.2.4.2. Tidak Mudah Putus Asa

Gambaran tentang tidak mudah putus asa berdasarkan hasil observasi

sebagai berikut

Tabel 4.3 Distribusi Tidak Mudah Putus Asa

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Tinggi 21 27%

74,68% 68% - 84% Tinggi 34 43% 52% - 68% Sedang 16 20% 36% - 52% Rendah 6 8% 16% - 36% Sangat Rendah 2 3% Jumlah 79 100% Tinggi Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh

keterangan tentang tingkat tidak mudah putus asa sebagai berikut : 21 siswa

(27%) memiliki tingkat tidak mudah putus asa dengan kriteria sangat tinggi, 34

siswa (43%) memiliki tingkat tidak mudah putus asa dengan kriteria tinggi, 16

siswa (20%) memiliki tingkat tidak mudah putus asa dengan kriteria sedang, 6

siswa (8%) memiliki tingkat tidak mudah putus asa dengan kriteria rendah, 2

siswa (3%) memiliki tingkat tidak mudah putus asa dengan kriteria sangat rendah.

Secara klasikal persentasi tidak mudah putus asa sebesar 74,68% dan

termasuk dalam kriteria tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram

batang tentang tidak mudah putus asa.

Page 78: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

63

Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Tentang Tidak Mudah

Putus Asa

4.1.2.4.3. Suka Bekerja Keras dan Mandiri

Gambaran tentang suka bekerja keras dan mandiri berdasarkan hasil

observasi sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Suka Bekerja Keras dan Mandiri

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Tinggi 12 15%

67,41% 68% - 84% Tinggi 27 34% 52% - 68% Sedang 29 37% 36% - 52% Rendah 10 13% 16% - 36% Sangat Rendah 1 1% Jumlah 79 100% Sedang

Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat suka bekerja keras dan mandiri sebagai berikut : 12 siswa (15%)

memiliki tingkat suka bekerja keras dan mandiri dengan kriteria sangat tinggi, 27

siswa (34%) memiliki tingkat suka bekerja keras dan mandiri dengan kriteria

Page 79: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

64

tinggi, 29 siswa (37%) memiliki tingkat suka bekerja keras dan mandiri dengan

kriteria sedang, 10 siswa (13%) memiliki tingkat suka bekerja keras dan mandiri

dengan kriteria rendah, 1 siswa (1%) memiliki tingkat suka bekerja keras dan

mandiri dengan kriteria sangat rendah. Secara klasikal persentasi suka bekerja

keras dan mandiri sebesar 67,41% dan termasuk dalam kriteria sedang. Lebih

jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang suka bekerja keras dan mandiri.

Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Suka Bekerja

Keras dan Mandiri 4.1.2.4.4. Senang Mencari dan Memecahkan Masalah

Gambaran tentang senang mencari dan memecahkan masalah berdasarkan

hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Senang Mencari dan Memecahkan Masalah

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Tinggi 12 15%

65,89% 68% - 84% Tinggi 21 27% 52% - 68% Sedang 30 38% 36% - 52% Rendah 16 20% 16% - 36% Sangat Rendah 0 0% Jumlah 79 100% Sedang Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Page 80: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

65

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat senang mencari dan memecahkan masalah sebagai berikut : 12

siswa (15%) memiliki tingkat senang mencari dan memecahkan masalah dengan

kriteria sangat tinggi, 21 siswa (27%) memiliki tingkat senang mencari dan

memecahkan masalah dengan kriteria tinggi, 30 siswa (38%) memiliki tingkat

senang mencari dan memecahkan masalah dengan kriteria sedang, 16 siswa (20%)

memiliki tingkat senang mencari dan memecahkan masalah dengan kriteria

rendah, dan tidak ada siswa yang memiliki senang mencari dan memecahkan

masalah dengan kriteria sangat rendah. Secara klasikal persentasi senang mencari

dan memecahkan masalah sebesar 65,89% dan termasuk dalam kriteria sedang.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang senang mencari dan

memecahkan masalah.

Gambar 4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Senang Mencari

dan Memecahkan Masalah 4.1.2.5. Variabel Metode Belajar

Pada variabel deskriptif metode belajar, penilaian dilakukan dengan 5

indikator, di antaranya adalah pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca

Page 81: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

66

dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi, dan mengerjakan

tugas . Berikut adalah tabel deskriptif metode belajar.

Tabel 4.6 Distribusi Variabel Metode Belajar

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Baik 15 19%

71,72% 68% - 84% Baik 36 46% 52% - 68% Cukup 20 25% 36% - 52% Kurang baik 8 10% 16% - 36% Tidak baik 0 0% Jumlah 79 100% Baik Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat metode belajar sebagai berikut : 15 siswa (19%) memiliki metode

belajar dengan kriteria sangat baik, 36 siswa (46%) memiliki metode belajar

dengan kriteria baik, 20 siswa (25%) memiliki metode belajar dengan kriteria

cukup, 8 siswa (10%) memiliki metode belajar dengan kriteria kurang baik dan

tidak ada siswa yang memiliki metode belajar dengan kriteria sangat tidak baik.

Secara klasikal persentasi metode belajar sebesar 71,72% dan termasuk dalam

kriteria baik. Lebih jelasnya disajikan diagram batang tentang metode belajar.

Gambar 4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Variabel Metode Belajar

Page 82: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

67

Untuk lebih detailnya mengenai variabel metode belajar dapat dilihat dari

deskripsi tiap-tiap indikator metode belajar berikut ini:

4.1.2.5.1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Gambaran tentang pembuatan jadwal dan pelaksanaannya berdasarkan

hasil observasi sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Baik 20 25%

69,79%

68% - 84% Baik 22 28%

52% - 68% Cukup 21 27%

36% - 52% Kurang baik 13 16%

16% - 36% Tidak baik 3 4%

Jumlah 79 100% Baik

Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat pembuatan jadwal dan pelaksanaannya sebagai berikut : 20 siswa

(25%) memiliki pembuatan jadwal dan pelaksanaannya dengan kriteria sangat

baik, 22 siswa (28%) memiliki pembuatan jadwal dan pelaksanaannya dengan

kriteria baik, 21 siswa (27%) memiliki pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

dengan kriteria cukup, 13 siswa (16%) memiliki tingkat pembuatan jadwal dan

pelaksanaannya dengan kriteria kurang baik, 3 siswa (4%) memiliki pembuatan

jadwal dan pelaksanaannya dengan kriteria tidak baik. Secara klasikal persentasi

Page 83: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

68

pembuatan jadwal dan pelaksanaannya sebesar 69,79% termasuk dalam kriteria

baik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batangnya.

Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Pembuatan

Jadwal dan Pelaksanaannya 4.1.2.5.2. Membaca dan Membuat Catatan

Gambaran tentang membaca dan membuat catatan berdasarkan hasil

observasi sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Membaca dan Membuat Catatan

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata

klasikal 84% - 100% Sangat Baik 18 23%

69,18% 68% - 84% Baik 27 34% 52% - 68% Cukup 19 24% 36% - 52% Kurang baik 12 15% 16% - 36% Tidak baik 3 4% Jumlah 79 100% Baik Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat membaca dan membuat catatan sebagai berikut : 18 siswa (23%)

memiliki tingkat membaca dan membuat catatan dengan kriteria sangat baik, 27

siswa (34%) memiliki tingkat membaca dan membuat catatan dengan kriteria

Page 84: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

69

baik, 19 siswa (24%) memiliki tingkat membaca dan membuat catatan dengan

kriteria cukup, 12 siswa (15%) memiliki tingkat membaca dan membuat catatan

dengan kriteria kurang baik, 3 siswa (4%) memiliki tingkat membaca dan

membuat catatan dengan kriteria tidak baik. Secara klasikal persentasi membaca

dan membuat catatan sebesar 69,18% dan termasuk dalam kriteria baik. Lebih

jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang membaca dan membuat catatan. 

Gambar 4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Membaca dan

Membuat Catatan 4.1.2.5.3. Mengulangi Bahan Pelajaran

Gambaran tentang mengulangi bahan pelajaran berdasarkan hasil

observasi sebagai berikut :

Tabel 4.9 Distribusi Mengulangi Bahan Pelajaran

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Baik 8 10%

64,81% 68% - 84% Baik 25 32% 52% - 68% Cukup 33 42% 36% - 52% Kurang baik 8 10% 16% - 36% Tidak baik 5 6% Jumlah 79 100% Cukup Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Page 85: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

70

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat mengulangi bahan pelajaran sebagai berikut : 8 siswa (10%)

memiliki tingkat mengulangi bahan pelajaran dengan kriteria sangat baik, 25

siswa (32%) memiliki tingkat mengulangi bahan pelajaran dengan kriteria baik,

33 siswa (42%) memiliki tingkat mengulangi bahan pelajaran dengan kriteria

cukup, 8 siswa (10%) memiliki tingkat mengulangi bahan pelajaran dengan

kriteria kurang baik, 5 siswa (6%) memiliki tingkat mengulangi bahan pelajaran

dengan kriteria tidak baik.

Secara klasikal persentasi mengulangi bahan pelajaran sebesar 64,81% dan

termasuk dalam kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram

batang tentang mengulangi bahan pelajaran.

Gambar 4.9 Diagram Batang Peskriptif Persentasi tentang Mengulangi

Bahan Pelajaran

4.1.2.5.4. Konsentrasi

Berikut gambaran tentang konsentrasi berdasarkan hasil observasi :

Page 86: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

71

Tabel 4.10 Distribusi Konsentrasi

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Baik 27 34%

76,03% 68% - 84% Baik 27 34% 52% - 68% Cukup 21 27% 36% - 52% Kurang baik 4 5% 16% - 36% Tidak baik 0 0% Jumlah 79 100% Baik Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat konsentrasi sebagai berikut, 27 siswa (34%) memiliki tingkat

konsentrasi dengan kriteria sangat baik, 27 siswa (34%) memiliki tingkat

konsentrasi dengan kriteria baik, 21 siswa (27%) memiliki tingkat konsentrasi

dengan kriteria cukup, 4 siswa (5%) memiliki tingkat konsentrasi dengan kriteria

kurang baik dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat konsentrasi dengan kriteria

tidak baik. Secara klasikal persentasi konsentrasi sebesar 76,03% dan termasuk

dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang

konsentrasi :

Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Konsentrasi

Page 87: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

72

4.1.2.5.5. Mengerjakan Tugas

Berikut gambaran tentang mengerjakan tugas berdasarkan hasil observasi :

Tabel 4.11 Distribusi Mengerjakan Tugas

Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal

84% - 100% Sangat Baik 43 54%

81,94% 68% - 84% Baik 17 22% 52% - 68% Cukup 15 19% 36% - 52% Kurang baik 3 4% 16% - 36% Tidak baik 1 1% Jumlah 79 100% Baik Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat mengerjakan tugas sebagai berikut : 43 siswa (54%) memiliki

tingkat mengerjakan tugas dengan kriteria sangat baik, 17 siswa (22%) memiliki

tingkat mengerjakan tugas dengan kriteria baik, 15 siswa (19%) memiliki tingkat

mengerjakan tugas dengan kriteria cukup, 3 siswa (4%) memiliki tingkat

mengerjakan tugas dengan kriteria kurang baik, 1 siswa (1%) memiliki tingkat

mengerjakan tugas dengan kriteria tidak baik.

Secara klasikal persentasi tingkat mengerjakan tugas sebesar 81,94% dan

termasuk dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram

batang tentang mengerjakan tugas

Page 88: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

73

Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentasi tentang Mengerjakan

Tugas 4.1.2.6. Variabel Prestsai Belajar KKPI (Nilai UAS KKPI)

Berikut adalah tabel deskriptif prestasi belajar/nilai UAS KKPI :

Tabel 4.12 Distribusi Variabel Prestasi Belajar/Nilai UAS KKPI

No. Kategori Frekuensi Persentase

1. Tuntas 17 21,52% 2. Tidak tuntas 62 78,48%

Jumlah 79 100% Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui dari 79 siswa diperoleh keterangan

tentang tingkat nilai UAS sebagai berikut : 17 siswa (21,52%) tuntas dalam nilai

UAS, 62 siswa (78,48%) tidak tuntas dalam nilai UAS KKPI. Untuk lebih

jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang prestasi belajar KKPI (nilai

UAS).

Page 89: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

74

Gambar 4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Tentang Prestasi

Belajar/Nilai UAS KKPI

4.1.3. Hasil Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

regresi berganda yang terdiri dari uji linieritas data (pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan), uji r2 (besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen), uji t (uji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial), dan uji asumsi klasik. Berdasarkan

analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda

seperti terangkum pada tabel berikut :

Tabel 4.13 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 X2 .455 .119 .395 3.823 .000

a. Dependent Variable : Y Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Page 90: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

75

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai

berikut : Y = -2,319 + 0,383X1 + 0,455X2.

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut :

1) Konstanta = -2,319

Jika variabel motivasi belajar dan metode belajar dianggap sama dengan nol,

maka variabel prestasi belajar KKPI (nilai UAS) sebesar -2,319.

2) Koefisien X1 = 0,383

Jika variabel motivasi belajar mengalami kenaikan sebesar satu poin,

sementara metode belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan

prestasi belajar KKPI (nilai UAS) sebesar 0,383.

3) Koefisien X2 = 0,455

Jika variabel metode belajar mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara

motivasi belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi

belajar KKPI (nilai UAS) sebesar 0,455.

4.1.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan secara simultan dan parsial, sebagai berikut:

4.1.4.1. Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.

Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut :

Page 91: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

76

Tabel 4.14 Uji t (Uji Secara Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 X2 .455 .119 .395 3.823 .000

Dependent Variable : Y Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Hipotesis :

Ho : β3 = 0, Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI

Ha 1 : β3 ≠ 0, Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI

Ho : β3 = 0, Tidak ada pengaruh metode belajar prestasi belajar KKPI

Ha 2: β3 ≠ 0, Ada pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI

Kriteria pengambilan keputusan:

Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau (α) = 0,05. Derajat kebebasan

(df) = n-k-1 = 79-2-1 = 76, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 1,99.

Ho diterima apabila – ttabel < thitung < ttabel atau sig ≥ 5%

Ho ditolak apabila (thitung < – ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%.

Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1 (motivasi belajar)

diperoleh nilai thitung = 3,099 > 1,99 = ttabel, dan sig = 0,003 < 5% jadi Ho ditolak.

Ini berarti variabel motivasi belajar secara statistik berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS) KKPI. Pada variabel X2

(metode belajar) diperoleh nilai thitung = 3,823 > 1,99 = ttabel, dan sig = 0,000 < 5%

Page 92: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

77

jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen metode belajar secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS)

KKPI. Dari tabel koefisien diperoleh persamaan regresi :

Y = -2,319 + 0,383X1 + 0,455X2.

Dimana:

Y = Prestasi belajar (nilai UAS) KKPI

X1 = motivasi belajar

X2 = metode belajar

Berdasarkan hasil uji secara parsial pada variabel-variabel independen

tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ha1 dan Ha2 diterima, yaitu :

(1). Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X

SMK Widya Praja Ungaran.

(2). Ada pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X

SMK Widya Praja Ungaran.

4.1.4.2. Pengujian hipotesis secara simultan (uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran

persamaan regresi.

Hipotesis :

0:0 =βH ( Tidak ada pengaruh motivasi dan metode belajar secara bersama-

sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X SMK Widya Praja

Ungaran )

Page 93: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

78

0:3 ≠βHa ( Ada pengaruh motivasi dan metode belajar secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X SMK Widya Praja

Ungaran )

Pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%.

Ha 3 diterima jika Fhitung > F tabel dan sig < 5%.

Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.

Tabel 4.15 Uji F ( Uji Secara Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5200.900 2 2600.450 23.697 .000a Residual 8340.188 76 109.739

Total 13541.089 78 a. Predictors : (Constant), X1, X2 b. Dependent Variable : Y

Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 23,697 > 3.116 (nilai F tabel F(0,05:2 ;

76) = 3,116) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel independen motivasi belajar

dan metode belajar secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS) KKPI. Dengan kata lain variabel-

variabel independen motivasi belajar dan metode belajar mampu menjelaskan

besarnya variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS) KKPI.

Berdasarkan hasil uji simultan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa Ha3 diterima, yaitu “Ada pengaruh motivasi belajar dan metode belajar

Page 94: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

79

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X SMK Widya

Praja Ungaran.”

4.1.4.3. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien

determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji r2 untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing variabel

independen yang mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Pengujian

dilakukan dengan SPSS for Windows release 16. Secara parsial kontribusi

motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI (nilai UAS)

bisa dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2) :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Correlations

B Std.

Error Beta Zero-order Partial Part

1(Constant) -2.319 7.819 -.297 .768 X1 .383 .124 .321 3.099 .003 .515 .335 .279 X2 .455 .119 .395 3.823 .000 .553 .402 .344

a. Dependent Variable : Y Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 motivasi belajar adalah

11,22%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel motivasi

belajar dikuadratkan yaitu (0,335)2. Sedangkan besarnya pengaruh metode belajar

adalah 16,16%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel

metode belajar dikuadratkan yaitu (0,402)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

Page 95: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

80

metode belajar memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar (nilai

UAS) KKPI dibandingkan variabel motivasi belajar.

4.1.4.4. Koefisien Determinasi Simultan (r2)

Uji determinasi simultan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan variabe-variabell bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kontribusi motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI

(nilai UAS) secara simultan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Simultan (Uji r2)

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .620a .384 .368 10.47565 a. Predictors : (Constant), X1, X2 Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Pada tabel diatas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,368 = 36,8% ini berarti

variabel bebas motivasi belajar dan metode belajar secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS) KKPI sebesar

36,8% dan sisanya 63,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam

penelitian ini.

4.1.5. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji normlitas, uji

multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

4.1.5.1. Uji Normalitas Data

Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel

dependen Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen

Page 96: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

81

diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil

output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut :

Tabel 4.18 Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov Smirnov (KS)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 79 Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 10.34047833 Most Extreme Differences

Absolute .093 Positive .093 Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .826 Asymp. Sig. (2-tailed) .502 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah Analisis data hasil Output :

Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria penerimaan H0

H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.

Dari tabel diperoleh nilai sig = 0.502 = 50.2% > 5% , maka H0 diterima. Artinya

variabel prestasi belajar KKPI (nilai UAS) berdistribusi normal. Uji normalitas

juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai berikut.

Page 97: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

82

Gambar 4.13 Uji Normalitas Pada Grafik Normal P-P Plot

Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel

dependen Y memenuhi asumsi normalitas.

4.1.5.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak

terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi

dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF

< 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas

Page 98: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

83

dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16 : 

Tabel 4.19 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -

2.319

7.819

-.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 .757 1.320X2 .455 .119 .395 3.823 .000 .757 1.320

a. Dependent variable : Y Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Dari tabel di atas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance

> 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas

antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.1.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 :

Page 99: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

84

Gambar 4.14 Uji Heteroskedastisitas Pada Grafik Scatterplot

Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain dengan

mengamati grafik scatterplot uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan

uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual

terhadap variabel independen.

Cara melakukan uji glejser dengan SPSS 16 adalah sebagai berikut.

(1). Lakukan regresi prestasi belajar/nilai UAS KKPI

Page 100: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

85

(2). Dapatkan variabel residual dengan memilih tombol save pada tampilan

windows linear regression dan aktifkan unstandardized residual.

(3). Absolutkan nilai residual (absres nilai UAS) dengan mengklik menu Tranform

kemudian pilih Compute.

(4). Regresikan variabel nilai UAS KKPI sebagai variabel dependent dan variabel

motivasi belajar, metode belajar sebagai variabel independen.

(5). Klik OK.

Output dari proses di atas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.20 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.477 3.821 -.387 .700

X1 .108 .060 .224 1.782 .079 X2 .054 .058 .117 .932 .354

a. Dependent Variable : abs_res Sumber : Data Penelitian 2010 yang Telah Diolah

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan semua variabel

independen mempunyai nilai sig ≥ 0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen abs_res. Hal ini

terlihat dari nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya diatas 0,05.

Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

4.2 Pembahasan

Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung = 3,099 > 1,99 = ttabel, dan sig = 0,003

< 5% dengan nilai koefisien 0,383 > 0. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel

Page 101: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

86

motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar KKPI siswa secara

signifikan besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI

adalah 11,22%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Gamon (2001) dalam

jurnalnya Relationship Among Student Motivation, Attitude, Learning Styles and

Achievement yang menyimpulkan bahwa “Motivation was the significant factor

that explained more than one-fourth of student achievement”. (Motivasi

merupakan faktor penting yang menjelaskan lebih dari seperempat dari prestasi

siswa). Selain itu juga senada dengan penelitian Nopitahari (2009) mengenai

pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran peralatan

kantor siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Antonius

Semarang yang menyebutkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa sebesar

23,23%. Ini sesuai dengan pendapat Gates dalam Djaali (2006: 101) berikut :

Motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Motivasi juga merupakan proses membangkitan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dalam hal ini tujuan yang di maksud tentunya sesuai dengan apa yang

hendak dicapai oleh siswa yaitu prestasi belajar KKPI sesuai dengan yang

diharapkan. Seperti yang disebutkan oleh Teori Motivasi Berprestasi dimana

esensi dari teori motivasi berprestasi ini adalah bahwa siswa yang bermotivasi

berprestasi tinggi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil, dan apabila

mengalami kegagalan, mereka akan berusaha keras mencapai keberhasilan dan

cenderung mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-tugas belajar di

sekolah. Ini berarti semakin tinggi tingkat motivasi belajar diyakini akan

Page 102: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

87

berpengaruh pada semakin baiknya prestasi belajar KKPI siswa kelas X Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran. Dengan kata lain

prestasi belajar siswa yang belum optimal ini cenderung dipengaruhi oleh kurang

optimalnya motivasi belajar siswa. Motivasi belajar akan mendorong seorang

siswa untuk terus belajar agar mencapai tujuan yang diharapkan yaitu prestasi

dalam belajar.

Siswa yang tekun menghadapi tugas termasuk kategori tinggi. Tingginya

ketekunan siswa ini dapat mempengaruhi prestasi yang diperoleh siswa. Ditinjau

dari kegigihan untuk tidak mudah putus asa sudah baik karena ternyata 43 %

siswa dalam kategori tinggi. Satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus

adalah baik suka bekerja keras dan mandiri. Sebanyak 37% siswa mempunyai

suka bekerja keras dan mandiri yang masih sedang, dan 14 % lainnya masuk

dalam kategori rendah dan sangat rendah dalam belajar KKPI. Dari data ini

menunjukkan bahwa perlu ada perubahan pada diri siswa untuk meningkatkan

bekerja keras dan mandiri dalam belajar KKPI. Kondisi dapat ditingkatkan

melalui usaha guru dengan penugasan yang bersifat individu serta memberi

penilaian tidak hanya hasil namun dilihat pula kedisiplinannya. Cara ini

merupakan salah satu bentuk motivasi agar siswa lebih terdorong untuk bekerja

keras dan mandiri. Siswa yang senang memecahkan masalah juga mendukung

dalam proses belajar mengajar juga dalam kategori tinggi.

Lebih lanjut menurut Sardiman (2007:85) menjelaskan tentang “motivasi

yaitu sesuatu yang mendorong manusia untuk berbuat”. Dalam hal ini motivasi

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan,

Page 103: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

88

menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya. Dengan adanya motivasi belajar KKPI yang

baik, berarti adanya dorongan untuk mempelajari KKPI dengan baik serta

mempunyai arah yang jelas untuk mencapai tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung = 3,823 > 1,99 = ttabel, dan sig

= 0,000 < 5% dengan nilai koefisien 0,455> 0 . Hal ini mengindikasikan bahwa

variabel metode belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar KKPI secara

signifikan. Ini berarti semakin baik metode belajar diyakini akan berpengaruh

pada semakin baiknya prestasi belajar siswa X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran. Besarnya pengaruh metode belajar

terhadap prestasi belajar KKPI adalah 16,16%. Tetapi prestasi belajar yang kurang

optimal tidak sepenuhnya karena metode belajar yang kurang optimal karena dari

angka persentase yang ditunjukkan tidak besar sehingga bukan faktor dominan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar siswa

telah memiliki metode baik namun ada 25 % siswa yang menerapkan metode

belajar dalam kategori cukup saja, dan bahkan 10% siswa memiliki metode

belajar KKPI yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan adanya

tindakan untuk menumbuhkan keinginan melakukan pendeketan-pendekatan dan

strategi belajar lebih lanjut dan maksimal. Perbaikan dalam menerapkan metode-

metode yang akan digunakan dalam belajar sangat diperlukan sehingga prestasi

yang dicapai siswa dapat meningkat dengan adanya metode yang tepat dan

mempermudah siswa memahami pelajaran. Ditinjau dari pembuatan jadwal dan

Page 104: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

89

pelaksanaannya secara klasikal persentasi pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

termasuk dalam kriteria baik. Ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan jadwal

maupun pelaksanaanya sebagian besar siswa sudah baik.

Dalam hal membaca dan membuat catatan siswa-siswa secara klasikal

sudah termasuk dalam kriteria baik dan untuk catatan ini akan sangat membantu

siswa dalam memahami materi terlebih nantinya akan di aplikasikan pada

komputer. Berbeda halnya dengan kemauan siswa dalam mengulang pelajaran,

kebanyakan siswa enggan untuk mengulang kembali materi yang telah di ajarkan

di sekolah, termasuk tugas-tugas dan mencobanya kembali di rumah. Secara

klasikal persentasi mengulangi bahan pelajaran hanya masuk dalam kategori

cukup, bahkan 16% siswa termasuk kurang baik dan tidak baik dalam mengulang

bahan pelajaran KKPI. Untuk itu perlu adanya upaya menumbuhkan keinginan

belajar lebih lanjut di rumah sehingga siswa antusias untuk mengulang kembali

tentang pelajaran KKPI yang telah disampaikan dan ingin memperdalam materi

tersebut dengan lebih banyak mempelajarinya dengan guru memperbanyak

memberikan semacam quiz dan ulangan mendadak kepada siswa, serta menunjuk

siswa dengan acak untuk mengerjakan materi yang pernah dibahas sebelumnya.

Hal ini harus diperhatikan karena belajar KKPI dibutuhkan banyak latihan

sehingga metode belajar siswa harus tepat.

Konsentrasi siswa dalam pembelajaran KKPI berdasarkan hasil

penelitian sudah masuk kriteria baik. Ini mengindikasikan bahwa hampir tidak ada

masalah untuk konsentrasi dalam belajar Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi. Siswa cenderung fokus dalam pelajaran ini kerena berupa

Page 105: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

90

aplikasi komputer dimana mereka dituntut untuk mengikuti tahapan-tahapannya

dengan baik dan jika tidak fokus maka bisa tertinggal. Aspek lain yang sudah

dapat dikatakan optimal adalah dalm siswa mengerjakan tugas. Secara klasikal

persentasi tingkat mengerjakan tugas sebesar 81,94 % pada kategori baik. Seperti

keterangan yang diperoleh dari observasi bahwa hampir semua siswa mengerjakan

dan mengumpulkan tugas tepet waktu pada buku khusus yang mereka sediakan

untuk tugas-tugas KKPI.

Hasil uji parsial menunjukkan bahwa pada variabel X2 (metode belajar)

diperoleh nilai thitung = 3,823 > 1,99 = ttabel, dan sig = 0,000 < 5% jadi Ho ditolak.

Ini berarti variabel independen metode belajar secara statistik berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar (nilai UAS). Hal ini sesuai

dengan pendapat Slameto (2003:82) mengemukakan bahwa,

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Selain itu juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Novita

Rusliana (2008) mengenai lingkungan keluarga dan cara belajar siswa terhadap

prestasi belajar KKPI siswa kelas II program keahlian Administrasi Perkantoran

di SMK Gatra Praja Pekalongan, diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang

signifikan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI. Sumbangan cara

belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI sebesar 20%.

Dari perhitungan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program

SPSS (Statiscal Product and Servise Solution) for Windows Release 16 antara

motivasi belajar dan metode belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas X

Page 106: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

91

diperoleh persamaan garis : Y = -2,319 + 0,383 X1 + 0,455 X2. Dari persamaan

tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan motivasi belajar akan diikuti

kenaikan prestasi belajar KKPI siswa sebesar 0,383 apabila variabel metode

belajar dianggap tetap, dan apabila terjadi kenaikan satu poin metode belajar maka

akan diikuti kenaikan prestasi belajar KKPI siswa sebesar 0,455 jika variabel

motivasi beljar tetap. Dapat dilihat bahwa perubahan prestasi belajar KKPI siswa

lebih besar dipengaruhi oleh metode belajar yang ada daripada motivasi belajar.

Terlihat pula bahwa metode belajar siswa mempunyai pengaruh yang lebih besar

dibandingkan dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas

X SMK Widya Praja Ungaran.

Selain itu, berdasarkan hasil uji F diketahui terdapat pengaruh yang

signifikan motivasi belajar dan metode belajar siswa terhadap prestasi belajar

KKPI siswa dengan diperoleh Fhitung sebesar 23,697 pada sig 0,000 ≤ α (0,05),

yang berarti bahwa model regresi tersebut signifikan secara bersama-sama

memberikan sumbangan atau kontribusi 36,8%, yang berarti bahwa motivasi

belajar dan metode belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar KKPI siswa

kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja Ungaran

siswa sebesar 36,8% dan sisanya 63,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dikaji dalam penelitian ini.

Page 107: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

92

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh simpulan

sebagai berikut :

4. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa

kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Widya Praja

Ungaran secara signifikan dengan besarnya pengaruh yaitu 11,22 %.

5. Ada pengaruh positif metode belajar terhadap prestasi belajar

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa

kelas X program keahlian administrasi perkantoran SMK Widya Praja

Ungaran secara signifikan dengan besarnya pengaruh yaitu 16,16%.

6. Ada pengaruh motivasi dan metode belajar secara bersama-sama terhadap

prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

(KKPI) pada siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran

SMK Widya Praja Ungaran secara signifikan dengan besarnya pengaruh

yaitu 36,8% dan sisanya 63,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dikaji dalam penelitian ini.

Page 108: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

93

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diajukan oleh penulis dari penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Bagi guru

Guru hendaknya meningkatkan intensitas pemberian tugas individu atau

yang yang lebih bervariasi kepada siswa dalam pembelajaran KKPI. Selain itu,

hendaknya diperbanyak pemberian quiz dan ulangan mendadak kepada siswa,

serta menunjuk siswa dengan acak untuk mengerjakan materi yang pernah dibahas

sebelumnya.

b. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis hendaknya

menggunakan variabel yang lebih luas sehingga diperoleh informasi yang lebih

lengkap tentang faktor-faktor yang menentukan prestasi belajar KKPI siswa

sebagai dasar penentuan kebijakan guru dalam pengajaran.

Page 109: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

94

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

_____ , 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta : AV Publisher

Dimiyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Faturrohman dan M. Sobry. 2007. Stategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : PT. Refika Aditama

Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid 1. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Lai, Po Yin. 2005. Relationship Among Intrinsic Motivation, Achievement Goals and Study Strategies of HongKong Chinese Secondary Students. Journal. Hong Kong Institute of Education. www.aare.edu.au/06pap/lai06321.pdf

Maharani, Tizzi. 1996. http://rajapresentasi.com/2009/03/apa-itu-motivasi-berprestasi-achievement-motivation/

Muhammad, Ali. 1993. Strategi Penelitian. Bandung : Angkasa

Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Nisa, Chadhirun Asnif Fadhlun. 2009. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Islam Malang. Skripsi. Malang

Nisak, Zulfatun. 2009. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII Jurusan Akuntansi SMK Negeri 2 Blitar. Skripsi. Blitar

Nopitahari. 2009. Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Antonius Semarang. Skripsi. Semarang : UNNES.

Page 110: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

95

Nugroho, Bhuono Agung.2005. Strategi Jitu Memilih Satistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Rusliana, Novita (2008). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Cara Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Siswa Selas II Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Gatra Praja Pekalongan. Skripsi. Semarang : UNNES

Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Shih & Julia A. Gamon.2005. Relationship Among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement. Journal of Agricultural Education. Lowa State University

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-teori Motivasi. www.psb-psma.org/content/blog/teori-teori-motivasi/

Sukestiyarno dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang : UNNES PRESS

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : Grasindo

Page 111: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

96

Lampiran 1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS EKONOMI

Kepada

Siswa/Siswi kelas X AP

SMK Widya Praja Ungaran

di Ungaran

Dengan hormat,

Bersama ini saya mohon bantuan kepada Anda untuk mengisi angket yang

terlampir dalam surat pengantar ini untuk melengkapi penelitian saya dalam

rangka menyusun skripsi dengan judul :

“PENGARUH MOTIVASI BALAJAR DAN METODE BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN

PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X PROGRAM

KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIDYA PRAJA

UNGARAN”

Setiap jawaban yang Anda berikan akan bermanfaat bagi saya dalam

penelitian ini. Saya merahasiakan jawaban angket ini demi lancarnya penelitian

saya, oleh karena jawaban angket ini bersifat pribadi dan tertutup.

Atas partisipasi Anda, saya mengucapkan banyak terima kasih yang telah

meluangkan waktu untuk mengisi angket tersebut dengan ikhlas dan jujur.

Semarang, Juli 2010

Penyusun,

Nur Wahyu Agus Setianingsih

NIM. 7101406017

Page 112: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

97

Lampiran 2

KISI- KISI INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Indikator Nomor Soal

Motivasi

Belajar

Siswa (X1)

1. Tekun menghadapi tugas 1, 2, 3, 4, 5

2. Tidak mudah putus asa 6, 7, 8, 9, 10

3. Suka bekerja keras dan mandiri 11, 12, 13, 14

4. Senang mencari dan memecahkan

masalah /soal-soal

15, 16, 17, 18

Metode

Belajar

Siswa (X2)

1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya 19, 20, 21

2. Membaca dan membuat catatan 22, 23, 24, 25

3. Mengulangi bahan pelajaran 26, 27, 28, 29

4. Konsentrasi 30, 31, 32

5. Mengerjakan tugas 33, 34, 35

Page 113: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

98

Lampiran 6 Deskriptif Persentasi Variabel Metode Belajar

No. Kode Res

Butir Soal

% skor Kriteria Metode Belajar (X2) Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 R-1 5 5 3 5 5 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 5 1 74,12% B 2 R-2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 75,29% B 3 R-3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 61,18% C 4 R-4 3 5 3 4 3 3 3 4 2 5 2 4 2 3 3 4 1 63,53% C 5 R-5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 88,24% SB 6 R-6 5 5 5 3 5 5 5 2 4 2 4 5 5 5 5 5 5 88,24% SB 7 R-7 2 2 2 2 2 3 5 1 2 1 3 5 5 4 5 5 3 61,18% C 8 R-8 4 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 70,59% B 9 R-9 2 2 4 5 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 83,53% B 10 R-10 2 2 2 3 2 2 1 4 2 3 2 2 4 2 2 4 1 47,06% KB 11 R-11 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 57,65% C 12 R-12 4 3 4 3 3 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 5 3 77,65% B 13 R-13 3 3 5 3 3 5 3 3 2 5 3 5 3 3 5 5 4 74,12% B 14 R-14 3 5 4 3 3 4 5 3 3 4 4 5 5 3 5 5 5 81,18% B 15 R-15 3 5 4 3 3 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 78,82% B 16 R-16 3 4 3 4 3 5 5 5 2 3 4 5 5 3 5 5 5 81,18% B 17 R-17 2 3 4 3 3 3 5 5 4 2 5 5 5 4 4 3 5 76,47% B 18 R-18 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 5 2 2 2 2 5 4 50,59% KB 19 R-19 5 4 5 4 5 3 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 5 88,24% SB 20 R-20 4 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 4 5 5 4 82,35% B 21 R-21 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62,35% C 22 R-22 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 92,94% SB 23 R-23 3 4 3 2 2 4 5 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 62,35% C 24 R-24 2 2 2 1 2 2 4 1 4 1 4 5 2 5 2 2 5 54,12% C 25 R-25 1 5 4 3 2 4 3 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 76,47% B 26 R-26 2 3 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 41,18% KB 27 R-27 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 75,29% B 28 R-28 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 69,41% B 29 R-29 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 82,35% B 30 R-30 3 3 4 3 4 5 3 3 2 3 4 5 4 4 4 3 3 70,59% B 31 R-31 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 74,12% B 32 R-32 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 4 89,41% SB 33 R-33 3 5 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 5 4 4 5 64,71% C 34 R-34 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 5 5 67,06% C 35 R-35 5 3 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 91,76% SB 36 R-36 4 4 4 4 5 3 4 5 5 2 5 3 3 4 4 4 2 76,47% B 37 R-37 5 5 4 5 3 5 5 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 85,88% SB 38 R-38 4 5 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 87,06% SB 39 R-39 3 1 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 49,41% KB 40 R-40 2 2 5 2 2 5 2 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 76,47% B 41 R-41 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 76,47% B 42 R-42 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 68,24% B 43 R-43 2 3 2 3 3 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 74,12% B 44 R-44 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 2 5 4 87,06% SB 45 R-45 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 1 2 4 4 5 4 47,06% KB 46 R-46 3 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 82,35% B 47 R-47 4 3 3 2 1 5 5 2 1 1 1 5 5 4 5 5 4 65,88% C

Page 114: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

99

No. Kode Res

Butir Soal % skor Kriteria Metode Belajar (X2)

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

48 R-48 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 84,71% SB 49 R-49 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 80,00% B 50 R-50 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 4 5 5 5 56,47% C 51 R-51 4 5 4 4 3 4 5 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 74,12% B 52 R-52 5 5 5 5 5 3 3 3 3 2 5 5 5 5 5 5 4 85,88% SB 53 R-53 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 5 3 5 3 4 4 4 70,59% B 54 R-54 3 5 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 77,65% B 55 R-55 5 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 4 5 5 65,88% C 56 R-56 5 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 76,47% B 57 R-57 5 5 5 2 4 5 5 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 81,18% B 58 R-58 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 4 3 2 2 38,82% KB 59 R-59 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 4 1 81,18% B 60 R-60 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 5 4 68,24% B 61 R-61 2 1 2 3 2 3 1 3 3 1 1 3 2 3 2 2 1 41,18% KB 62 R-62 3 5 2 2 1 3 4 2 3 2 3 3 3 4 5 5 4 63,53% C 63 R-63 5 3 5 5 2 4 5 3 5 5 4 5 3 5 5 5 5 87,06% SB 64 R-64 5 4 3 4 3 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 4 85,88% SB 65 R-65 4 5 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 74,12% B 66 R-66 2 4 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 5 2 3 5 4 56,47% C 67 R-67 3 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 48,24% KB 68 R-68 5 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 77,65% B 69 R-69 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 54,12% C 70 R-70 3 4 4 2 3 5 5 3 5 5 3 3 3 5 5 5 5 80,00% B 71 R-71 2 3 2 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 4 5 4 3 54,12% C 72 R-72 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 57,65% C 73 R-73 3 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 91,76% SB 74 R-74 1 4 3 2 3 3 5 2 3 3 3 4 3 3 5 5 5 67,06% C 75 R-75 2 2 3 2 1 5 3 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 57,65% C 76 R-76 3 5 5 3 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 80,00% B 77 R-77 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 83,53% B 78 R-78 5 4 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 89,41% SB 79 R-79 4 2 2 1 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 5 4 63,53% C

Jumlah 270 1093 1024 293 328

71,72% B Nilai maksimal 395 1580 1580 395 395

Persentase skor 68,35% 69,18% 64,81% 74,18% 83,04%

Kriteria B B C B B

Page 115: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

100

Lampiran 7 Deskriptif Variabel Prestasi Belajar KKPI (Nilai UAS KKPI)

No. Kode Responden Y (Nilai UAS) KKPI 1 R-1 53 2 R-2 45 3 R-3 54 4 R-4 58 5 R-5 68 6 R-6 47 7 R-7 58 8 R-8 38 9 R-9 40 10 R-10 34 11 R-11 57 12 R-12 35 13 R-13 60 14 R-14 52 15 R-15 50 16 R-16 45 17 R-17 52 18 R-18 41 19 R-19 89 20 R-20 63 21 R-21 32 22 R-22 44 23 R-23 47 24 R-24 39 25 R-25 42 26 R-26 59 27 R-27 51 28 R-28 44 29 R-29 54 30 R-30 42 31 R-31 43 32 R-32 47 33 R-33 33 34 R-34 45 35 R-35 50 36 R-36 66 37 R-37 65 38 R-38 64 39 R-39 28 40 R-40 49 41 R-41 63 42 R-42 61

Page 116: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

101

No. Kode Responden Y (Nilai UAS) KKPI 43 R-43 44 44 R-44 73 45 R-45 31 46 R-46 34 47 R-47 59 48 R-48 67 49 R-49 59 50 R-50 42 51 R-51 59 52 R-52 65 53 R-53 57 54 R-54 61 55 R-55 45 56 R-56 59 57 R-57 41 58 R-58 24 59 R-59 45 60 R-60 48 61 R-61 33 62 R-62 56 63 R-63 77 64 R-64 77 65 R-65 34 66 R-66 26 67 R-67 38 68 R-68 51 69 R-69 46 70 R-70 55 71 R-71 33 72 R-72 48 73 R-73 77 74 R-74 45 75 R-75 42 76 R-76 45 77 R-77 43 78 R-78 77 79 R-79 52

Nilai rata-rata 50,32

Page 117: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

102

Lampiran 5 Deskriptif Persentasi Variabel Motivasi Belajar

No. Kode Res

Butir Soal

% skor KriteriaMotivasi Belajar (X1)Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 R-1 5 4 5 5 4 3 2 4 5 5 5 3 3 5 5 3 5 3 82,22% ST2 R-2 4 5 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 75,56% T3 R-3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57,78% R4 R-4 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 57,78% R5 R-5 5 5 4 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4 82,22% ST6 R-6 5 5 5 3 3 5 1 5 5 5 3 5 2 4 2 2 3 2 72,22% T7 R-7 5 5 3 3 5 4 3 5 3 5 3 3 3 4 4 2 3 4 74,44% T8 R-8 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 2 2 62,22% R9 R-9 4 3 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 4 85,56% ST

10 R-10 5 5 5 5 4 4 5 3 4 3 3 4 5 2 5 4 4 3 81,11% T11 R-11 5 5 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 2 3 2 3 2 3 72,22% T12 R-12 5 5 5 5 5 3 2 3 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 81,11% T13 R-13 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 5 80,00% T14 R-14 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 3 4 3 3 4 3 78,89% T15 R-15 3 3 4 5 3 3 3 4 3 5 3 4 3 3 3 3 2 2 65,56% T16 R-16 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 3 4 3 4 2 3 3 3 77,78% T17 R-17 5 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 82,22% ST18 R-18 2 4 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 44,44% R19 R-19 5 4 5 5 4 5 2 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 5 84,44% ST20 R-20 4 3 5 5 4 3 3 5 4 5 3 5 4 4 3 4 5 5 82,22% ST21 R-21 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 48,89% R22 R-22 2 2 2 2 3 5 2 2 5 2 2 1 4 2 4 2 2 2 51,11% R23 R-23 3 3 3 3 3 3 2 4 5 4 3 3 3 3 3 2 3 2 61,11% R24 R-24 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 2 4 2 48,89% R25 R-25 5 3 5 5 3 2 5 5 2 4 3 3 5 2 5 4 4 3 75,56% T26 R-26 5 5 2 5 3 5 5 2 5 5 5 5 3 5 5 3 1 2 78,89% T27 R-27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 95,56% ST28 R-28 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 67,78% T29 R-29 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 71,11% T30 R-30 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 57,78% R31 R-31 5 3 4 3 3 3 1 5 5 5 3 4 5 3 3 3 3 4 72,22% T32 R-32 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 84,44% ST33 R-33 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 5 63,33% T34 R-34 3 4 4 3 5 2 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 66,67% T35 R-35 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 3 2 2 5 3 5 5 83,33% ST36 R-36 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 87,78% ST37 R-37 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 82,22% ST38 R-38 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 82,22% ST39 R-39 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 61,11% R40 R-40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 93,33% ST41 R-41 5 4 3 4 3 3 2 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 70,00% T42 R-42 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 2 3 3 76,67% T43 R-43 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 87,78% ST44 R-44 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 87,78% ST45 R-45 3 3 2 3 1 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 52,22% R46 R-46 2 2 4 2 1 4 2 2 2 3 4 4 3 4 1 3 2 3 53,33% R

Page 118: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

103

No. Kode Res

Butir Soal

% skor KriteriaMotivasi Belajar (X1)Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 47 R-47 5 5 3 4 2 1 5 5 2 5 3 3 1 1 4 3 3 2 63,33% T48 R-48 5 4 5 5 4 3 3 4 5 3 5 5 3 3 4 3 3 3 77,78% T49 R-49 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 2 2 2 4 4 73,33% T50 R-50 4 4 4 3 5 2 3 4 4 5 5 5 5 5 2 3 5 4 80,00% T51 R-51 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 82,22% ST52 R-52 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 77,78% T53 R-53 4 5 2 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 63,33% T54 R-54 3 3 4 4 3 3 2 4 5 5 3 3 2 3 3 2 3 3 64,44% T55 R-55 5 4 3 1 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3 1 2 3 4 48,89% R56 R-56 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 5 4 74,44% T57 R-57 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 66,67% T58 R-58 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 3 1 4 5 3 42,22% SR59 R-59 5 5 5 4 3 3 5 5 4 3 5 3 4 5 4 3 3 3 80,00% T60 R-60 5 5 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 64,44% T61 R-61 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 5 4 3 80,00% T62 R-62 5 4 4 5 3 2 2 5 5 5 2 3 4 3 2 1 2 3 66,67% T63 R-63 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 2 2 4 83,33% ST64 R-64 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 93,33% ST65 R-65 4 4 4 4 3 2 3 3 5 2 4 5 3 4 5 4 4 4 74,44% T66 R-66 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 56,67% R67 R-67 4 3 3 4 3 5 2 3 4 5 5 4 3 2 3 4 3 2 68,89% T68 R-68 4 4 4 4 4 3 5 5 4 2 3 5 4 3 3 3 4 4 75,56% T69 R-69 5 5 5 3 5 3 1 5 5 5 5 5 3 2 3 3 2 5 77,78% T70 R-70 5 5 5 4 4 1 2 3 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 63,33% T71 R-71 5 3 4 3 4 4 5 5 3 5 3 3 1 4 4 3 2 4 72,22% T72 R-72 4 5 2 3 2 3 1 3 2 5 3 2 3 2 3 3 2 1 54,44% R73 R-73 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 3 3 4 85,56% ST74 R-74 5 4 3 3 5 3 2 5 3 5 3 2 3 4 3 3 3 4 70,00% T75 R-75 3 4 3 4 4 2 2 4 5 3 4 5 1 2 3 2 3 2 62,22% R76 R-76 5 4 3 4 3 3 1 5 5 5 3 3 3 5 3 5 3 3 73,33% T77 R-77 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 4 3 3 3 3 82,22% ST78 R-78 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 92,22% ST79 R-79 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 2 3 3 5 4 3 5 70,00% T

Jumlah 1551 1475 1065 1041

72,18% T

Nilai maksimal 1975 1975 1580 1580 Persentase

skor 78,53% 74,68% 67,41% 65,89% Kriteria T T S S

Page 119: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

104

Lampiran 8

UJI ASUMSI KLASIK (UJI PRASYARAT)

1. Uji Normalitas

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 27.2596 64.0719 50.3165 8.16567 79

Std. Predicted Value -2.824 1.685 .000 1.000 79

Standard Error of Predicted Value

1.203 4.057 1.941 .637 79

Adjusted Predicted Value 27.6843 63.3723 50.3321 8.16987 79

Residual -2.06892E1 28.06526 .00000 10.34048 79

Std. Residual -1.975 2.679 .000 .987 79

Stud. Residual -1.995 2.727 .000 1.007 79

Deleted Residual -2.11024E1 29.07126 -.01568 10.76707 79

Stud. Deleted Residual -2.035 2.852 .000 1.016 79

Mahal. Distance .041 10.710 1.975 2.189 79

Cook's Distance .000 .165 .014 .023 79

Centered Leverage Value .001 .137 .025 .028 79

a. Dependent Variable: Y

(1) P-plot.

Page 120: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

105

(2) Kolmogorov-smirnov. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 79

Normal Parametersa

Mean .0000000Std. Deviation 10.34047833

Most Extreme Differences

Absolute .093Positive .093Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .826Asymp. Sig. (2-tailed)

.502

a. Test distribution is Normal.

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Page 121: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

106

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 .757 1.320

X2 .455 .119 .395 3.823 .000 .757 1.320a. Dependent Variable: Y

3. Uji Heteroskesdasitas

(1) Sctter plot.

(2) Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.477 3.821 -.387 .700

X1 .108 .060 .224 1.782 .079

X2 .054 .058 .117 .932 .354a. Dependent Variable: Abs_res

Page 122: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

107

Lampiran 9 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Regression

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .620a .384 .368 10.47565 1.886a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5200.900 2 2600.450 23.697 .000a

Residual 8340.188 76 109.739

Total 13541.089 78

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 X2 .455 .119 .395 3.823 .000

Dependent Variable : Y

Page 123: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

108

Lampiran 10 PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Uji R (uji determinasi)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .620a .384 .368 10.47565a. Predictors: (Constant), X2, X1

2. Uji F (uji simultan).

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 5200.900 2 2600.450 23.697 .000a

Residual 8340.188 76 109.739

Total 13541.089 78

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

3. Uji t (uji parsial).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003

X2 .455 .119 .395 3.823 .000a. Dependent Variable: Y

Page 124: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE ...lib.unnes.ac.id/10706/1/6641.pdfPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN

109

4. Uji koefisien determinasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -2.319 7.819 -.297 .768

X1 .383 .124 .321 3.099 .003 .515 .335 .279

X2 .455 .119 .395 3.823 .000 .553 .402 .344

a. Dependent Variable: Y