3
Pengaruh NaCl Terhadap Persiapan Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Canola (Brassica napus L.) dalam Kondisi Salinitas Tinggi Abstrak Sebuah penelitian laboratorium dilakukan untuk mengetahui pengaruh NaCl terhadap persiapan perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit tanaman Canola. Benih Canola yang dimasukkan dalam larutan NaCl 1% selama 24 jam, pada suhu 20 0 C. Lalu benih yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% dan dengan yang tidak dilarutkan disiram dengan tujuh larutan yang mengandung garam yang berbeda konsentrasinya yang terdiri dari 0 (sebagai kontrol), 0.25, 0.5, 0.75, 1.00, 1.25, 1.50% konsentrasi dari NaCl. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan NaCl saat persiapan perkecambahan dapat meningkatkan persentase perkecambahan, laju perkecambahan dan perkembangan dengan berat kering 25.57, 34.67 dan 36.67%. Masing-masing sebagai pembanding dengan benih yang tanpa melakukan persiapan dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1%. Rata-rata meningkatkan level dari NaCl, menyebabkan pengurangan dari hasil percobaan serta pengurangan terjadi lebih tinggi pada benih yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1% dibandingkan dengan yang dilarutkan. Pada level salinitas 1.25% pengurangan dari presentase perkecambahan, laju perkecambahan dan perkembangan dengan berat kering 36.30, 39.52 dan 50% untuk yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% serta 69.47, 89.92 dan 87.5 untuk yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1%. Masing-masing dibandingkan dengan yang kontrol (0%). Namun, pada level salinitas 1.50% benih yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1% gagal untuk berkecambah, sementara, presentase perkecambahan untuk yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% sebesar 45%. Hasil dari percobaan ini menyimpulkan bahwa pada kondisi salinitas, persiapan benih dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1% dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan kualitas dari benih untuk perkecambahan Canola. Namun penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui efek dari persiapan benih dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1% pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lanjut dari tanaman ini. Pendahuluan Canola (Brassica napus L.) adalah salah satu tanaman penghasil minyak yang dihasilkan dari biji yang paling penting di Iran yang

Pengaruh NaCl Terhadap Persiapan Perkecambahan Benih Dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Canola Translate Faza

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh NaCl Terhadap Persiapan Perkecambahan Benih Dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Canola Translate Faza

Pengaruh NaCl Terhadap Persiapan Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Canola (Brassica napus L.) dalam Kondisi Salinitas Tinggi

Abstrak

Sebuah penelitian laboratorium dilakukan untuk mengetahui pengaruh NaCl terhadap persiapan perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit tanaman Canola. Benih Canola yang dimasukkan dalam larutan NaCl 1% selama 24 jam, pada suhu 200C. Lalu benih yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% dan dengan yang tidak dilarutkan disiram dengan tujuh larutan yang mengandung garam yang berbeda konsentrasinya yang terdiri dari 0 (sebagai kontrol), 0.25, 0.5, 0.75, 1.00, 1.25, 1.50% konsentrasi dari NaCl. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan NaCl saat persiapan perkecambahan dapat meningkatkan persentase perkecambahan, laju perkecambahan dan perkembangan dengan berat kering 25.57, 34.67 dan 36.67%. Masing-masing sebagai pembanding dengan benih yang tanpa melakukan persiapan dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1%. Rata-rata meningkatkan level dari NaCl, menyebabkan pengurangan dari hasil percobaan serta pengurangan terjadi lebih tinggi pada benih yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1% dibandingkan dengan yang dilarutkan. Pada level salinitas 1.25% pengurangan dari presentase perkecambahan, laju perkecambahan dan perkembangan dengan berat kering 36.30, 39.52 dan 50% untuk yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% serta 69.47, 89.92 dan 87.5 untuk yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1%. Masing-masing dibandingkan dengan yang kontrol (0%). Namun, pada level salinitas 1.50% benih yang tidak dilarutkan pada larutan NaCl 1% gagal untuk berkecambah, sementara, presentase perkecambahan untuk yang dilarutkan pada larutan NaCl 1% sebesar 45%. Hasil dari percobaan ini menyimpulkan bahwa pada kondisi salinitas, persiapan benih dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1% dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan kualitas dari benih untuk perkecambahan Canola. Namun penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui efek dari persiapan benih dengan dilarutkan pada larutan NaCl 1% pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lanjut dari tanaman ini.

Pendahuluan

Canola (Brassica napus L.) adalah salah satu tanaman penghasil minyak yang dihasilkan dari biji yang paling penting di Iran yang produksi setiap tahunnya selalu meningkat. Salah satu faktor penghambat utama dari perkecambahan benih dan perkembangan tanaman Canola adalah kondisi salinitas dalam tanah menjadi problem pada area irigasi di Iran yang memiliki kondisi jarang turun hujan. Problem ini berefek merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan hasil produksi tanaman akan rendah. Kondisi salinitas dapat memengaruhi perkecambahan benih dengan membuat kondisi osmotik potensial eksternal yang menghambat serapan air ke dalam benih atau adanya efek racun dari ion Na+ dan Cl- pada proses perkecambahan. Garam dan tekanan osmotik menyebabkan terhambatnya atau menunda perkecambahan benih serta perkembangannya. Dengan adanya tekanan ada pengurangan serapan air saat imbibisi dan selanjutnya tekanan dari garam akan menyebabkan penyerapan berlebihan dari ion. Persiapan benih dapat menunjukkan hasil meningkatnya perkecambahan dan melindungi benih banyak jenis tanaman.

Metode ini di demonstrasikan untuk meningkatkan pertumbuhan pada area salinitas tinggi. Wiebe dan Muhyaddin, Cano et al. Dan Cayuela et al. mencoba metode tersebut dengan tomat, Phil et al. mencoba metode tersebut dengan asparagus dan tomat, Passam dan Kakouriotis mencoba metode tersebut dengan mentimun, mereka semua menyimpulkan bahwa persiapan benih

Page 2: Pengaruh NaCl Terhadap Persiapan Perkecambahan Benih Dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Canola Translate Faza

meningkatkan perkecambahan benih, melindungi benih dan pertumbuhan stabil walaupun dalam kondisi salinitas tinggi. Sivritepe et al. mengemukakan bahwa persiapan perkecambahan benih menggunakan NaCl pada benih melon meningkatkan total dan rata-rata dari perlindungan dan perkembangan yang diukur dari berat kering walau pada kondisi salinitas tinggi. Mereka menyimpulkan bahwa persiapan perkecambahan benih menggunakan NaCl dapat digunakan sebagai metode adaptasi alternatif untik meningkatkan toleransi terhadap kondisi salinitas.

Penelitian riset terkini dilakukan untuk mengevaluasi efek dari persiapan perkecambahan benih menggunakan NaCl pada perkecambahan benih dan pertumbuhan Canola pada kondisi salinitas tinggi.

Bahan dan Metode

Percobaan yang dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Benih Fakultas Pertanian Universitas Razi, Kermanshah, Iran Barat. Benih Canola dimasukkan dalam larutan NaCl 1% selama 24 jam, pada suhu 200C. Setelah itu, benih disaring dan direndam dengan air selama 5 menit dan dibilas dengan akuades. Langkah berikutnya, benih dikeringkan antara dua kertas filter. Benih yang dimasukkan dalam larutan NaCl 1% dan dengan yang tidak dimasukkan dalan larutan NaCl 1% diletakkan pada petri dishes kaca 9 cm yang masing-masing telah dialasi oleh kertas filter (Whatman # 41). Dua puluh lima benih diletakkan pada tiap-tiap petri dishes. Petri dishes disiram dengan dengan tujuh larutan yang mengandung garam yang berbeda konsentrasinya yang terdiri dari 0 (sebagai kontrol), 0.25, 0.5, 0.75, 1.00, 1.25, 1.50% konsentrasi dari NaCl. Petri dishes diletakkan pada sebuah germinator pada suhu 200±1 C. Kertas yang ada pada petri dishes diganti setiap dua hari sekaliuntuk mencegah akumulasi dari garam. Percobaan ini dilandasi oleh dua faktor (persiapan benih dengan NaCl dan kondisi salinitas) atas dasar rancangan acak lengkap dengan empat pengulangan.

Perkecambahan dicatat setiap hari selama 14 hari dari awal percobaan dimulai. Benih dianggap berkecambah ketika radikula muncul dengan panjang sekitar 2 mm. Kemudian perhitungan dari rata-rata laju perkecambahan berdasarkan rumus dibawah ini :

R = · n / · Dn

Dimana R sebagai rata-rata laju perkecambahan, n sebagai jumlah dari benih yang berkecambah pada hari itu dan D sebagai jumlah hari yang digunakan untuk percobaan.

Selain itu, presentase perkecambahan juga ditentukan pada akhir masa percobaan. Untuk menentukan berat kering tanaman, pada hari ke-14, kecambah yang telah tumbuh dari benih dipisahkan, lalu dikeringkan pada suhu 700C sampai mendapat berat yang konstan lalu ditimbang. Analisis data dilakukan menggunakan software SAS.