Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, UKURAN
PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
TRANSFER PRICING
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
COVER DALAM
Oleh:
HANUM AZ-ZAHRA
NIM. 1113082000072
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020
ii
PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, UKURAN
PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
TRANSFER PRICING
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Oleh:
HANUM AZ-ZAHRA
NIM. 11140830000072
Di Bawah Bimbingan:
Fitri Darmayanti, M.Si
NIP. 198107312006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 12 Februari 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Hanum Az-Zahra
2. NIM : 11140830000072
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : “PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING,
UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
TRANSFER PRICING”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswi tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 01 April 2020
1. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. .
NIP. 197609242006042002
( ____________________ )
Penguji I
2. Hepi Prayudiawan, S.E., M.M.,Ak, CA.
NIP. 197205162009011006
( ____________________ )
Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Kamis 11 Juni 2020 telah dilakukan ujian Skripsi atas Mahasiswa:
1. Nama : Hanum Az-Zahra
2. NIM : 11140830000072
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas terhadap Transfer Pricing”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Juni 2020
1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. ( )
NIP: 19760924 200604 2 002 Ketua Penguji
2. Zuwesty Eka Putri, M.Ak. ( )
NIP: 19800416 200901 2 006 Penguji Ahli
3. Fitri Darmayanti, M.Si ( )
NIP: 198107312006042003 Pembimbing
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Hanum Az-Zahra
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 08 April 1996
3. Alamat : Jalan legoso raya. Perum griya laras kav 1. Kecamatan
Ciputat Timur. Kelurahan Pisangan. Tangerang Selatan.
15419.
4. Telepon : 082299992688
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK AL MUNAWAROH Tahun 2000-2001
2. SDN 02 PAGI JAGAKARASA Tahun 2001-2007
3. SMPN 166 JAKARTA Tahun 2007-2010
4. MAN 13 JAKARTA Tahun 2010-2013
5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2020
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Juana Angkat
2. Ibu : Nurjanah
3. Anak ke- : Pertama dari tiga bersaudara
vii
THE INFLUENCE OF TAX, FOREIGN OWNERSHIP, FIRM SIZE, AND
PROFITABILITY ON TRANSFER PRICING
ABSTRACT
This study aimed to get empirical evidence influence of tax, foreign
ownership, firm size, and profitability on transfer pricing. This research was
conducted on company listed in LQ-45 2016-2018. The sampling method using
purposive sampling. The number samples of this research were 84 companies. Data
analysis technique used is the logistic regression analysis. The results showed that
tax does not affect the transfer pricing, foreign ownership does not affect the
transfer pricing, firm size does not affect the transfer pricing, and profitability
affect the transfer pricing.
Keywords: Tax, foreign ownerhip, firm size, profitability, transfer pricing
viii
PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, UKURAN PERUSAHAAN,
DAN PROFITABILITAS TERHADAP TRANSFER PRICING
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh pajak,
kepemilikan asing, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap transfer pricing.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di LQ-45 periode 2016-
2018. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah
sampel penelitian ini adalah sebanyak 84 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Pajak tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, kepemilikan asing tidak
berpengaruh terhadap transfer pricing, ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap transfer pricing, dan profitabilitas berpengaruh terhadap transfer pricing.
Kata kunci: Pajak, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, profitabilitas, transfer
pricing
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Audit Tenure dan Auditor
Switching terhadap Kualitas Audit dengan Fee Audit sebagai pemoderasi.”
Shalawat serta salam senantiasa penulis hanturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menju
zaman yang terang benderang.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna meraih
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Panulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis
hanturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan saran dan dukungan serta
do’a yang tiada henti dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis selalu
bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua mertua penulis yang selalu memberikan saran dan dukungan serta do’a
yang tiada henti dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis selalu
bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, M.Si, Ak, CA, QIA, BKP selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis sekaligus dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian yang memberikan bekal materi selama perkuliahan berlangsung.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Ibu Fitri Darmayanti, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakartas sekaligus Dosen
Pembimbing dan Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., M.M.,Ak, CA. selaku dosen
yang telah membantu memberikan arahan dan sarannya yang sangat
bermanfaat Selma proses penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan
motivasi selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan
menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
7. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Suami penulis, Muhammad Habibur Rochman dan Buah Hati penulis sejak
kecil, Aisyah dan Hakim yang telah memberikan bantuan, do’a, dan motivasi
yang sangat berarti kepada penulis.
9. Handiko yang telah memberikan saran dukungan kepada penulis serta rela
meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan.
10. Sahabat terdekat penulis, Adin, Syarah, dan Syarifah yang selalu memberi
dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta
pengalama yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penuis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Besar
harapan penulis bahwa dengan adanya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi pihak
lain pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 31 Maret 2020
(Hanum Az- Zahra)
xi
DAFTAR ISI
COVER DALAM ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viiii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
A. Tinjauan Literatur ........................................................................................... 7
1. Teori agensi (Agency Theory) ..................................................................... 7
2. Teori akuntansi positif ................................................................................ 8
3. Pajak ............................................................................................................ 9
4. Kepemilikan asing..................................................................................... 11
5. Ukuran perusahaan .................................................................................... 12
6. Profitabilitas .............................................................................................. 13
7. Transfer pricing ........................................................................................ 14
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 16
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 19
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 24
xii
B. Metode penentuan sampel ............................................................................ 24
C. Metode Pengumpulan data ........................................................................... 25
D. Metode Analisis Data ................................................................................... 25
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................... 35
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 35
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ................................................................ 36
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 36
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................................... 39
C. Pembahasan .................................................................................................. 46
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 52
A. Kesimpulan ................................................................................................... 52
B. Implikasi ....................................................................................................... 52
C. Keterbatasan ................................................................................................. 53
D. Saran ............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 58
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu.................................................................. 16
3. 1 Tabel operasionalisasi variabel........................................................... 35
4. 1 Tabel Seleksi Sampel Dengan Kriteria............................................... 35
4. 2 Tabel Descriptive Statistics.................................................................. 37
4. 3 Tabel Iteration History 0..................................................................... 40
4. 4 Tabel Iteration History 1..................................................................... 41
4. 5 Tabel Hosmer and Lemeshow Test...................................................... 42
4. 6 Tabel Model Summary......................................................................... 43
4. 7 Tabel Classification.............................................................................. 44
4. 8 Tabel Variables in the Equation.......................................................... 45
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2. 1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, memberikan suatu
pengaruh yang besar bagi pola bisnis dan sikap para pelaku bisnis, yang
disebabkan oleh globalisasi sehingga perekonomian berkembang tanpa
mengenal batas negara. Menimbulkan berbagai konflik di bidang perpajakkan
salah satunya masalah transfer pricing. Transfer pricing secara umum adalah
kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan harga suatu transaksi antara
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Berdasarkan undang-
undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 18 ayat (4) yaitu hubungan istimewa
antara wajib pajak badan dapat terjadi karena pemilikan atau penguasaan
modal saham suatu badan oleh badan lainnya sebanyak 25% (dua puluh lima
persen) atau lebih, atau antara beberapa badan yang 25% (dua puluh lima
persen) atau lebih sahamnya dimiliki oleh suatu badan (Anisyah, 2018).
Permasalahan transfer pricing menjadi isu yang sangat menarik dan
semakin mendapatkan perhatian dari otoritas perpajakan di berbagai belahan
dunia. Semakin banyak negara di dunia yang mulai memperkenalkan
peraturan tentang transfer pricing. Bahkan menurut Suandy (2011),
penelitian akhir-akhir-akhir ini telah menemukan bahwa lebih dari 80%
perusahaan-perusahaan multinasional (MNC) melihat harga transfer sebagai
isu utama pajak internasional, dan lebih dari setengah perusahaan mengatakan
bahwa isu ini penting. Hal ini tidak terlepas dari semakin berkembangnya
2
globalisasi ekonomi yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan
multinasional yang beroperasi di mancanegara (Kusumasari, et all, 2018).
Transfer pricing yang dilakukan perusahaan multinasional didorong
oleh alasan pajak maupun bukan pajak. Praktik transfer pricing sering kali
dilakukan untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. Beban
pajak yang semakin besar memicu perusahaan untuk melakukan transfer
pricing dengan harapan dapat menekan beban pajak tersebut. Transfer pricing
dalam transaksi penjualan barang atau jasa dilakukan dengan cara
memperkecil harga jual antara perusahaan dalam satu grup dan mentransfer
laba yang diperoleh kepada perusahaan dalam satu grup dan mentransfer laba
yang diperoleh kepada perusahaan yang berkedudukan di negara yang
menerapkan tarif pajak rendah (Cahyadi dan Noviari, 2018).
Transfer pricing diyakini mengakibatkan berkurang atau hilangnya
potensi penerimaan pajak suatu negara karena perusahaan multinasional
cenderung menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang
memiliki tarif pajak tinggi (high tax countries) ke negara-negara yang
memiliki tarif pajak rendah (low tax countries). Hal tersebut telah
menyebabkan kerugian yang besar bagi negara berkembang termasuk
Indonesia, karena pajak merupakan salah satu sumber APBN bagi negara
Indonesia (Cahyadi dan Noviari, 2018).
Kasus transfer pricing pernah terjadi di beberapa perusahaan
multinasional. Informasi mengenai kasus transfer pricing yang pernah terjadi
3
di beberapa perusahaan multinasional, dalam hal ini disajikan dalam tabel
berikut:
No Perusahaan Kasus Terhadap
Transfer Pricing
Sumber Data Tahun
1 Google Melakukan transaksi
ke anak perusahaan
yang terdaftar di tax
haven countries
maupun negra dengan
pajak yang rendah
https://www.gatra.com/detail/news/22050-
skandal-pajak-juragan-kopi
2011
2 Starbucks Melakukan transaksi
ke anak perusahaan
yang terdaftar di tax
haven countries
maupun negra dengan
pajak yang rendah
https://www.gatra.com/detail/news/22050-
skandal-pajak-juragan-kopi
2011
3 Amazone Melakukan transaksi
ke anak perusahaan
yang terdaftar di tax
haven countries
maupun negra dengan
pajak yang rendah
https://www.gatra.com/detail/news/22050-
skandal-pajak-juragan-kopi
2011
4
4 Mossack
Fonseca
Skandal Pajak di
Panama yang
mengungkapkan
bagaimana jejaring
korupsi dan kejahatan
pajak disembunyikan
di surge bebas pajak
(Tax heaven).
http://koran-sindo.com/page/news/2016-
04-16/1/1/Momentum_Panama_Papers
1977-
2015
Selain alasan pajak, praktik transfer pricing pun dapat dipengaruhi oleh
alas an non pajak seperti kepemilikan asing dan ukuran perusahaan. Struktur
kepemilikan di Indonesia terkonsentrasi pada sedikit pamili, sehingga terjadi
konflik keagenan (agency problems) antara pemegang saham pengendali dan
non pengendali. Munculnya masalah keagenan disebabkan karena lemahnya
perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas (non pengendali) karena
pemegang saham pengendali memiliki posisi yang lebih tinggi dan memiliki
akses informasi yang lebih baik, sehingga mendorong pemegang saham
pengendali menyalahgunakan hak kendali untuk kesejahteraan dirinya
sendiri. Pada saat kontrol yang dimiliki pemegang saham pengendali asing
semakin besar, pemegang saham pengendali asing akan berusaha
mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dalam berbagai keputusan penting, termasuk mempengaruhi
kebijakan penentuan harga maupun jumlah pada transaksi transfer pricing.
5
Hal ini dimungkinkan bahwa kepemilikan asing dapat mempengaruhi banyak
sedikitnya transfer pricing yang terjadi (Kusumasari, et all, 2018).
Di samping itu ukuran perusahaan merupakan faktor yang
mempengaruhi transfer pricing. menurut Sri Fadilah, Diamonalisa S dan
Regiana (2016) pengertian ukuran perusahaan pada dasarnya adalah
pengelompokan perusahaan kedalam beberapa kelompok, diantaranya
perusahaan besar, sedang dan kecil. Perusahaan yang memiliki total aset besar
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik dalam jangka
waktu yang relatif lebih lama. Hal tersebut membuat manajer yang memimpin
perusahaan besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen
laba termasuk dengan melakukan transfer pricing sebab perusahaan yang
besar lebih diperhatikan masyarakat sehingga perusahaan besar akan lebih
berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, semakin
besar perusahaan maka volume terjadinya transfer pricing dimungkinkan
akan semakin sedikit (Kusumasari, et all, 2018).
Keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing juga
dipengaruhi oleh profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu
pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan yang menggambarkan kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada
tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Deanti (2017) menemukan
hubungan negative ntara profitabilitas terhadap transfer pricing, bahwa
perusahaan dengan pendapatan sebelum pajak yang lebih besar akan
6
menghindar secara proporsional, daripada perusahaan dengan pendapatan
pra-pajak yang lebih sedikit (Anisyah, 2018).
Peneliti memodifikasi penelitian yang dilakukan Kusumasari, et all
(2018) dengan cara menambahkan profitabilitas sebagai variabel independen
dan mengganti proksi yang di pakai pada transfer pricing. Penelitian-
penelitian yang dilakukan oleh Kusumasari, et all (2018) mengungkapkan
bahwa pajak, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, profitabilitas
berpengaruh terhadap transfer pricing. Berdasarkan uraian di atas, penulis
memiliki ketertarikan untuk meneliti “Pengaruh pajak, kepemilikan asing,
ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap transfer pricing”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang hendak
diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pajak berpengaruh terhadap transfer pricing?
2. Apakah kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer pricing?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transfer pricing?
4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap transfer pricing?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hasl-hal sebagai berikut:
1. Menganalisa pengaruh pajak terhadap transfer pricing.
2. Menganalisa pengaruh kepemilikan asing terhadap transfer pricing.
7
3. Menganalisa pengaruh ukuran perusahaan terhadap transfer pricing.
4. Menganalisa pengaruh profitabilitas terhadap transfer pricing.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori agensi (Agency Theory)
Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan teori keagenan yang
menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan (agen) dan
pemegang saham (prinsipal). Hubungan keagenan (agency
relationship) terdapat suatu kontrak satu orang atau lebih (prinsipal)
yang memerintahkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas
nama prinsipal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat
keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Di dalam teori keagenan yang
dimaksud dengan principal adalah pemegang saham/pemilik
(Kusumasari, et all, 2018).
Principal menyediakan fasilitas dan dana untuk kebutuhan
operasi perusahaan. Agen sebagai pengelola berkewajiban mengelola
perusahaan sebagaimana dipercayakan principal untuk meningkatkan
kemakmuran principal. Sebagai imbalannya agen akan memperoleh
gaji, bonus dan berbagai kompensasi lainnya. Tetapi, sebaliknya teori
keagenan juga dapat mengimplikasikan adanya asimetri informasi.
Konflik antarkelompok atau agency conflict merupakan konflik yang
timbul antara pemilik, dan manajer perusahaan dimana ada
kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada
tujuan perusahaan (Kusumasari, et all, 2018).
8
2. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
Teori yang dipelopori oleh watts dan Zimmerwan (1986)
memaparkan bahwa factor factor ekenomi tertentu bisa dikaitkan
dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan keuangan. Anis dan
Imam (2003) dalam Januarti (2003) menyatakan bahwa teori akuntansi
positif merupakan bagian dari teori keagenan. Hal ini dikarenakan
akuntansi teori positif mengakui adanya tiga hubungan keagenan, yaitu
(1) antara manajemen dengan pemilik (the bonus plan hypothesis), (2)
antara manajemen dengan kreditur (the debt to equity hypothesis), (3)
antara manajemen dengan pemerintah (the political hypothesis). Tiga
hipotesis utama dalam teori akuntansi positif yaitu (Watts dan
Zimmerman, 1996):
1) The Bonus Plan Hypothesis
Pada perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus,
manajer akan cenderung menggunakan metode metode akuntansi
yang dapat mempermainkan besar kecilnya angka angka akuntansi
dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan supaya manajer dapat
memperoleh bonus yang maksimal setiap tahun, karena keberhasilan
kinerja manajer diukur dengan besarnya tingkat laba yang diperoleh
perusahaan.
2) The Debt to Equity Hypothesis (Debt Covenant Hypothesis)
Hipotesis ini berkaitan dengan syarat-syarat yang harus
dipenuhi perusahaan di dalam perjanjian utang (debt covenant).
9
Sebagian besar perjanjian utang mempunyai syarat-syarat yang
harus dipenuhi peminjaman selama masa perjanjian. Ketika
perusahaan mulai terancam melanggar perjanjian utang, maka
manajer perusahaan akan berusaha untuk menghindari terjadinya
perjanjian utang tersebut dengan cara memilih metode akuntansi
yang dapat meningkatkan laba. Pelanggaran terhadap perjanjian
utang dapat mengakibatkan sanksi yang pada akhirnya akan
membatasi tindakan manajer dalam mengelola perusahaan. Oleh
karena itu, manajemen akan meningkatkan laba untuk menghindar
pelanggran perjanjian.
3) The Political Cost Hypothesis
Scoot (2000) menyatakan bahwa perusahaan yang berhadapan
dengan biaya politik, cenderung melakukan rekayasa penurunan
laba dengan tujuan untuk meminimalkan biaya politik yang harus
mereka tanggung. Biaya politik mencakup semua biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan terkait dengan regulasi pemerintah,
subsidi pemerintah, tarif pajak, tuntutan buruh lain dan sebagainya.
3. Pajak
Pajak dapat didefinisikan sebagai iuran wajib pajak rakyat kepada
negara yang dapat dipaksakan menurut undang-undang dan dengan
tidak mendapatkan kontraprestasi secara langsung. Pajak juga
merupakan sebuah hak prerogatif pemerintah dimana akan
10
dipergunakan secara bijak untuk mencapai kesejahteraan umum.
Definisi pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 tentang KUP yaitu
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”
(Kusumasari, et all, 2018).
Menurut UU No.36 Tahun 2008, yang dimaksud dengan pajak
adalah: “Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat”.
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Suandy (2011) mendefinisikan sebagai prestasi kepada pemerintah
yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan,
tanpa ada kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal
yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah (Cahyadi dan Noviari, 2018).
11
4. Kepemilikan asing
Kepemilikan asing dijelaskan oleh Undang-Undang No. 25
Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing adalah
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah
asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Republik
Indonesia. Multinational Corporation (MNC) melihat keuntungan
jangka panjang melalui legtimasi yang diperoleh oleh para stakeholder
yang didasarkan atas home market (pasar saham) tempat perusahaan itu
beroperasi (Barkmeyer,2007). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa kepemilikan saham asing pada perusahaan yang telah beroperasi
di Indonesia lebih mengutamakan pengungkapan CSR (Kusumasari, et
all, 2018).
Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 2007 pasal 1
angka 6 kepemilikan asing adalah perseorangan warga
negara asing, badan usaha asing dan pemerintah asing
yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2016, terdapat tiga bidang usaha di
Indonesia dalam menerima investor asing, yaitu bidang
usaha yang tertutup, bidang usaha yang terbuka
sepenuhnya untuk investasi asing dan bidang usaha
yang terbuka dengan persyaratan (Oktariyani dan Hasanah, 2019).
12
5. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam penelitian ini akan
digunakan total aset untuk mengukur perusahaan karena nilai aset relatif lebih
stabil dibandingkan penjualan. Ukuran perusahaan yang menunjukkan besar
kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya total aset yang dimiliki
(Kusumasari, et all,2018). Perusahaan besar cenderung akan diversifikasi dan
lebih tahan terhadap resiko kebangkrutan dan memiliki kemungkinan lebih
rendah mengalami kesulitan keuangan. Sedangkan perusahaan kecil akan
cenderung menggunakan modal sendiri dan hutang jangka pendek dari pada
hutang jangka panjang karena biaya lebih rendah (Mudjijah, et all, 2019).
Ukuran perusahaan terbagi menjadi 3 kategori yaitu perusahaan
besar (large firm) perusahaan, perusahaan sedang (medium size) dan
perusahaan kecil (small firm) terdapat berbagai proksi yang biasanya
digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan yaitu jumlah karyawan,
total asset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Skala perusahaan
merupakan ukuran yang dipakai untuk mencermikan besar kecilnya
perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan. Selain itu,
Keputusan ketua Bapepam No. Kep.11/PM/1997 menyebutkan perusahaan
kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang
memiliki total aktiva tidak lebih dari 100 milyar, sedangkan perusahaan besar
adalah badan hukum yang total aktivanya di atas 100 milyar (Januarty, 2019).
13
6. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Laba
tersebut merupakan selisih antara harta yang masuk (pendapatan dan
keuntungan) dan harta yang keluar (beban dan kerugian). Laba
perusahaan tersebut dapat ditahan (sebagai laba ditahan) dan dapat
dibagi (sebagai dividen). Perusahaan yang memiliki keuntungan lebih
cenderung untuk terlibat dalam transaksi atau skema untuk menghindari
pajak perusahaan. Bagi perusahaan yang memiliki laba (keuntungan)
yang tinggi itu berarti bahwa perusahaan tersebut akan memiliki
kewajiban untuk membayar pajak yang tinggi pula. Untuk laba sendiri
merupakan ukuran dari seberapa besar pajak yang akan dibayar oleh
perusahaan dan untuk perusahaan yang mengalami kerugian tidak akan
membayar kewajiban pajak (Cahyadi dan Noviari, 2018).
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Jorenza (2015) menjelaskan bahwa profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri.Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingandengan analisis profitabilitas ini, misalnya bagi
pemegang saham akan melihatkeuntungan yang benar-benar akan
diterima dalam bentuk dividen. Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis
yaitu, rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan
14
penjualan (margin laba kotor dan margin laba bersih), dan profitabilitas
dalam kaitannya dengan investasi yaitu return on equity (Minanari,
2018).
Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan laba yang memuaskan sehingga pemodal dan
pemegang saham akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi
perusahaan. Seorang investor akan lebih menekankan referensi pada
return yang akan didapat dari investasi yang ditanamkan. Jika Investor
mengharapkan untuk mendapatkan tingkat kembalian (return) baik
berupa dividen maupun capital gain (Minanari, 2018).
7. Transfer pricing
Transfer Pricing adalah suatu harga jual khusus yang digunakan
dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi
penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying division).
Transfer pricing dalam perspektif perpajakan yaitu merupakan suatu
kebijakan harga dalam transaksi yang dilakukan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Konteks praktik penghindaran pajak
maka modus transfer pricing yakni dengan merekayasa pembebanan
harga transaksi antara perusahaan-perusahaan yang mempunyai
hubungan istimewa dalam rangka meminimalkan beban pajak yang
terutang secara keseluruhan atas grup perusahaan. Transaksi transfer
pricing dapat terjadi pada divisi-divisi dalam satu perusahaan, antar
15
perusahaan lokal, atau perusahaan lokal dengan perusahaan yang ada di
luar negeri (Cahyani dan Noviari, 2018).
Oleh otoritas pajak, transfer pricing dianggap sebagai upaya
penghindaran pajak (tax avoidance) apabila penentuan harga dalam
transaksi antarpihak yang dipengaruhi hubungan istimewa dilakukan
tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan (mispricing). Perbedaan tarif
pajak yang berlaku di setiap negara memungkinkan perusahaan
multinasional menggunakan mekanisme transfer pricing untuk
memindahkan laba ke negara yang tarif pajaknya rendah, sehingga
dapat memperkecil beban pajak sebagai upaya memaksimalkan
keuntungan. Transaksi hubungan istimewa ini dapat menyebabkan
perbedaan harga transfer dimana harga menjadi tidak wajar karena
kekuatan pasar tidak berlaku apa adanya (Anisyah, 2018).
16
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:
Tabel 2. 1
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
1 Ratna Dewi
Kusuma Sari, Sri
Fadilah, Edi
Sukarmanto (2018).
Pengaruh
Pajak,Kepemilikan Asing,
Ukuran Perusahaan
terhadap transfer pricing.
Sampel yang digunakan.
Variabel profibilitas.
Variable Pajak,
Kepemilikan asing,
ukuran perusahaan dan
transfer pricing.
Pajak, kepemilikan asing, ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap transfer pricing.
2 Anisa Sheirina
Cahyadi dan
Naniek Noviari
(2018).
Pengaruh Pajak,
Exchange Rate,
Profitabilitas, dan
Leverage pada keputusan
melakukan Transfer
Pricing.
Sampel yang digunakan.
Variabel Leverage dan Exchange
Rate.
Variabel Pajak,
Profitabilitas , dan
Transfer Pricing.
Pajak, profitabilitas, leverage berpengaruh terhadap transfer
pricing. Sedangkan Exchange Rate tidak berpengaruh
terhadap transfer pricing.
3 Fitri Anisyah
(2018). Pengaruh Beban Pajak,
Intagible Assets,
Profitabilitas, Tunneling
incentive dan mekanisme
bonus terhadap Transfer
Pricing.
Sampel yang digunakan.
Variabel Beban Pajak, Intagible
Assets, Tunneling incentive, dan
mekanisme
Variabel profitabilitas
dan transfer pricing. Beban Pajak, profitabilitas, Tunneling Incentive
berpengaruh terhadap transfer pricing. Sedangkan Intagible
Assets dan mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap
transfer pricing.
Bersambung pada halaman selanjutnya
17
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
4 Michael Kraten
(2017). Influences of Culture on
Transfer Price Negotiation
.
Variabel Pajak,Kepemilikan Asing,Ukuran
perusahaan, dan Profitabilitas.
Variabel Transfer
Pricing. Culture and fairness effect have impact on transfer price
negoitation.
5 Nana Wan dan
Dingjun Hong
(2019).
The impacts of subsidy
policies and transfer
pricing policies on the
closed-loop supply chain
with dual collection
channels.
Sampel yang digunakan.
Variabel Closed-loop supply chain, dual
collection chanel,subsidy policy,game
theory
Variabel Transfer
Pricing Subsidy policies and transfer pricing policies have impact
on the closed-loop supply chain with dual collection
channels.
6 Dwi Puspita
Akhadya dan
Dianwicaksih
Arieftiara (2018)
Pengaruh Pajak,
Exchange Rate,
Kepemilikan asing
terhadap keputusan
perusahaan melakukan
transfer pricing
Variabel Profitabilitas, Exchange Rate,
ukuran perusahaan
Variabel
kepemilikan asing
dan Pajak
Pajak dan kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer
pricing. Sedangkan Exchange Rate tidak berpengaruh
terhadap transfer pricing.
Bersambung pada halaman selanjutnya
18
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Sumber : diolah dari berbagai referensi
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
7 Zeni Melmusi
(2016) Pengaruh pajak,
mekanisme bonus,
kepemilikan asing, dan
ukuran perusahaan
terhadap transfer pricing
pada perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta
Islamic Index dan
terdaftar di bursa efek
Indonesia periode 2012-
2016
Variabel mekanisme bonus Variabel pajak,
kepemilikan
asing, ukuran
perusahaan, dan
transfer pricing.
Pajak tidak berpengaruh terhadap Transfer Pricing.
Mekanisme Bonus berpengaruh terhadap Transfer Pricing.
Kepemilikan Asing tidak berpengaruh terhadap Transfer
Pricing. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Transfer Pricing
19
Adapun dalam penelitian ini, Kerangka Pemikiran sebagai berikut:
C. Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pajak, Kepmilikan Asing, Ukuran perusahaan,
Profitabilitas terhadap Transfer Pricing.
Basis Teori:
Teori Keagenan
Teori Akuntansi Positif
Metode regresi logistik
Hasil dan
pembahasan
Simpulan, implikasi,
keterbatasan, dan saran
Pajak
Profitabilitas
Transfer
Pricing
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Kepemilikan
asing
Ukuran
Perusahaan
Perusahaan yang memiliki
kepentingan untuk mencapai
laba yang diinginkan
berhubungan dengan transaksi
antar perusahaan yang memiliki
hubungan istimewa
Terdapat peraturan yang
mengatur tentang transaksi antar
perusahaan yang memiliki
hubungan istimewa di Indonesia
yaitu UU PPh No.36 tahun 2008.
GAP
20
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh pajak terhadap transfer pricing
Praktik transfer pricing sering kalidimanfaatkan perusahaan
untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar(Mangoting,
2000: 80). Dalam transfer pricing, perusahaan multinasionalcenderung
menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang
memilikitarif pajak yang tinggi (high tax countries) ke negaranegara
yang menerapkantarif pajak rendah (low tax countries) yang dilakukan
dengan cara memperkecilharga jual antara perusahaan dalam satu grup.
Namun karena belum tersedianya alat, tenaga ahli dan peraturan yang
baku maka pemeriksaan transfer pricing sering kali dipatahkan wajib
pajak dalam pengadilan pajak sehingga tentu sajaakan dimanfaatkan
oleh perusahaan-perusahaan multinasional untuk memperkecilbeban
pajak (Julaikah, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih,
Rasminidan Wirakusuma (2011) menunjukkan bahwa pajak
berpengaruh positif terhadap transfer pricing.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha1 : Pajak berpengaruh terhadap transfer pricing
2. Pengaruh Kepemilikan asing terhadap transfer pricing
Penelitian yang dilakukan oleh Dynaty, Utama, Rossieta, dan
Veronica(2011) menunjukkan bahwa semakin tinggi hak kendali yang
21
dimiliki pemegang saham pengendali, termasuk pemegang saham
pengendali asing, memungkinkan pemegang saham pengendali untuk
memerintahkan manajemen melakukan transaksi pihak berelasi yang
bersifat merugikan pemegang saham non pengendalidan
menguntungkan pemegang saham pengendali. Salah satu transaksi
pihakberelasi yang dapat dilakukan adalah transfer pricing.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha2: Kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer pricing.
3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap transfer pricing
Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian
besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Pada umumnya penelitian di
Indonesia menggunakan total aset sebagai proksi dari ukuran
perusahaan. Ukuranperusahaan akan sangat penting bagi investor
karena akan berhubungan denganresiko investasi yang dilakukan
(Pujiningsih, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan Utama (2005)
menemukanbahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
besaran pengelolaan laba,artinya semakin besar ukuran perusahaan
semakin kecil besaran pengelolaanlabanya. Manajer yang memimpin
perusahaan besar kurang memiliki doronganuntuk melakukan
pengelolaan laba, salah satunya dengan melakukan transferpricing,
22
dibandingkan manajer di perusahaan kecil sebab perusahaan yang
besarlebih diperhatikan masyarakat sehingga perusahaan besar akan
lebih berhati-hatidalam melakukan pelaporan keuangan (Pujiningsih,
2011).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transfer pricing.
4. Pengaruh profitabilitas terhadap transfer pricing
Profitabilitas perusahaan menggambarkan efektivitas manajemen
perusahaan dalam mengelola perusahaan sehingga dapat mencapai
target yang diharapkan oleh pemilik perusahaan. Meningkatnya
profitabilitas suatu perusahaan menyebabkan kewajiban pada sektor
perpajakan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh
Pradipta, dkk (2015) menyatakan bahwa semakin besar penghasilan
yang diperoleh perusahaan maka akan berpengaruh positif terhadap
besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan. Penelitian yang
dilakukan oleh Rodriguez, dkk (2012) dan Rinaldi, dkk (2015) yang
membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap tax
avoidance. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Richardson, dkk (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap praktik transfer pricing.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bava, dkk (2017)
yang menyatakan bahwa semakin rendah profitabilitas suatu
23
perusahaan, maka semakin tinggi kemungkinan pergeseran profit yang
terjadi, dengan kata lain semakin besar pula dugaan perusahaan
melakukan praktik transfer pricing. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Richardson, dkk (2013) dan Bava, dkk (2017)
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap transfer pricing .
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan
pengaruh variabel independen,yaitu pajak, kepemilikan asing, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas terhadap variabel dependen,yaitu transfer
pricing. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, yaitu menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data sekunder
dengan prosedur statistik, di mana data yang digunakan berupa angka-angka
yang diperoleh dengan mengakses website Bursa Efek Indonesia di
www.idx.co.id.
B. Metode penentuan sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, pihak peneliti
selanjutnya menentukan populasi yang akan diuji. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Populasi
adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang
ingin peneliti investigasi. Sedangkan sampel adalah sub kelompok atau
sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan
mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap
populasi penelitan. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sedangkan pada perusahaan
25
manufaktur yang terdaftar di BEI yang sesuai dengan kriteria yang dibuat
merupakan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
menentukan sampel adalah purposive sampling, mengandung arti bahwa
sampel yang diambil didasarkan kriteria. Adapun kriteria yang digunakan
dalasm memilih sampel adalah:
1. Seluruh perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
2. Menerbitkan laporan keuangan auditan lengkap di BEI selama
periode penelitian 2016-2018.
3. Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan perusahaan
adalah Rupiah.
C. Metode Pengumpulan data
Teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode arsip (dokumentasi) dan studi pustaka. Data ini
diperoleh dari website resmi BEI yaitu www.idx.co.id sedangkan data lainnya
yaitu referensi dari jurnal yang mendukung penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi
logisik dan uji interaksi. Menggunakan regresi logistik karena terdapat
terdapat variabel dummy pada variabel bebasnya yaitu pajak, kepemilikan
asing,ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Variabel terikatnya yaitu transfer
pricing. Ghozali (2016) menyatakan bahwa regresi logistik digunakan untuk
26
menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi
dengan variabel bebasnya. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan
asumsi normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2016), dan
mengabaikan heteroskedastisitas.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Penelitian ini hanya
menggambarkan rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum, dan sum untuk statistic deskriptif.
2. Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik adalah suatu bentuk analisis khusus
yang dimana variabel terikatnya bersifat kategori dan variabel
bebasnya bersifat kategori dan kontinu dari keduanya. Analisis
regresi logistik tidak perlu menguji asumsi normalitas data pada
variabel bebasnya karena variabel bebas merupakan campuran
antara variabel kontinu dan kategori (Ghozali, 2016). Variabel
moderasi nantinya akan membuktikan apakah akan memperkuat
atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan
dependen. Cara pengujian variabel moderasi dalam penelitian ini
menggunakan uji interaksi atau biasa disebut dengan Moderated
27
Regression Analysis (MRA). Persamaan regresi yang digunakan
dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Ln𝑃 (𝑌)
1−𝑝 (Y)=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+𝜀………….….…. (1)
Keterangan :
P(Y) = Transfer pricing
𝛼 = Konstanta
𝛽 = Koefisien regresi
X1 = Pajak
X2 = Kepemlikan asing
X3 = Ukuran perusahaan
X4 = Profitabilitas
ε = Residual error
3. Tahapan Pengujian
Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan regresi
logistik dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa
data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada
perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test sama dengan atau dengan atau kurang dari
0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan
28
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga
Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya.
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak
dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau
dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok.
b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -
2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan
nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1).
Apabila terdapat penurunan nilai likelihood, ini menunjukkan
model regresi yang baik atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Uji R2) digunakan untuk presentase
sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Dari sini akan
diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu
dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya
dijelaskan oleh sebab–sebab lain di luar model.
29
d. Matriks klarifikasi
Matriks klarifikasi menunjukan prediksi dari model regresi
untuk memprediksikan kemungkinan terjadinya variabel terikat.
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan terjadinya variabel terikat dinyatakan dalam
persen.
e. Pengujian Hipotesis
Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada output
Variable in the Equation. Output Variable in the Equation
menunjukkan nilai koefisien regresi dan tingkat signifikansinya.
Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang di uji
menunjukkan bentuk hubungan antar variabel.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini merupakan uji dua
sisi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat
signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5%. Apabila sig
< α maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan
pada variabel terikat. Apabila sig > α maka dapat dikatakan
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan pada variabel terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Pajak (X1)
Pajak dapat didefinisikan sebagai iuran wajib pajak rakyat kepada
negara yang dapat dipaksakan menurut undang-undang dan dengan
30
tidak mendapatkan kontraprestasi secara langsung. Pajak juga
merupakan sebuah hak prerogatif pemerintah dimana akan
dipergunakan secara bijak untuk mencapai kesejahteraan umum.
Definisi pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 tentang KUP yaitu
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”
(Kusumasari, et all, 2018).
Menurut UU No.36 Tahun 2008, yang dimaksud dengan pajak
adalah: “Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat”.
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Suandy (2011) mendefinisikan sebagai prestasi kepada pemerintah
yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan,
tanpa ada kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal
yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah (Cahyadi dan Noviari, 2018).
31
Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur pajak dengan menggunakan cash ETR adalah sebagai
berikut:
Current ETR = Beban Pajak Kini/Laba sebelum Pajak
2. Kepemilikan asing (X2)
Kepemilikan asing dijelaskan oleh Undang-Undang No. 25
Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing adalah
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah
asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Republik
Indonesia. Multinational Corporation (MNC) melihat keuntungan
jangka panjang melalui legtimasi yang diperoleh oleh para stakeholder
yang didasarkan atas home market (pasar saham) tempat perusahaan itu
beroperasi (Barkmeyer,2007). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa kepemilikan saham asing pada perusahaan yang telah beroperasi
di Indonesia lebih mengutamakan pengungkapan CSR (Kusumasari, et
all, 2018).
Struktur kepemilikan asing dapat diukur sesuai dengan proporsi
saham biasa yang dimiliki oleh asing, dapat dirumuskan :
Kepemilikan saham asing = (Jumlah kepemilikan pihak
asing/total saham yang beredar)x100%
3. Ukuran perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk
tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun (Bringham dan
32
Houston, 2006 dalam Wulandari, 2010). Dalam penelitian ini akan
digunakan total aset untuk mengukur perusahaan karena nilai aset
relatif lebih stabil dibandingkan penjualan (Sudarmaji dan
Sularto,2007). Ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya
perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya total aset yang dimiliki.
Ukuran perusahaan terbagi menjadi 3 kategori yaitu perusahaan
besar (large firm) perusahaan, perusahaan sedang (medium size) dan
perusahaan kecil (small firm) terdapat berbagai proksi yang biasanya
digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan yaitu jumlah karyawan,
total asset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Skala perusahaan
merupakan ukuran yang dipakai untuk mencermikan besar kecilnya
perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan. Selain itu,
Keputusan ketua Bapepam No. Kep.11/PM/1997 menyebutkan perusahaan
kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang
memiliki total aktiva tidak lebih dari 100 milyar, sedangkan perusahaan besar
adalah badan hukum yang total aktivanya di atas 100 milyar (Januarty, 2019).
Pengukuran variabel ini menggunakan rasio ukuran perusahaan
sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)
4. Profitabilitas (X4)
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Laba
tersebut merupakan selisih antara harta yang masuk (pendapatan dan
keuntungan) dan harta yang keluar (beban dan kerugian). Laba
33
perusahaan tersebut dapat ditahan (sebagai laba ditahan) dan dapat
dibagi (sebagai dividen). Perusahaan yang memiliki keuntungan lebih
cenderung untuk terlibat dalam transaksi atau skema untuk menghindari
pajak perusahaan (Rego, 2003).
Bagi perusahaan yang memiliki laba (keuntungan) yang tinggi itu
berarti bahwa perusahaan tersebut akan memiliki kewajiban untuk
membayar pajak yang tinggi pula. Untuk laba sendiri merupakan
ukuran dari seberapa besar pajak yang akan dibayar oleh perusahaan
dan untuk perusahaan yang mengalami kerugian tidak akan membayar
kewajiban pajak. Adapun pengukuran untuk variable ini menggunakan
Rumus profitabilitas yaitu ROA.
5. Transfer Pricing (Y)
Transfer Pricing adalah suatu harga jual khusus yang digunakan
dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi
penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying division).
Darussalam, dkk (2013) mengemukakan transfer pricing dalam
perspektif perpajakan yaitu merupakan suatu kebijakan harga dalam
transaksi yang dilakukan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. Menurut Rahayu (2010) dalam konteks praktik penghindaran
pajak maka modus transfer pricing yakni dengan merekayasa
pembebanan harga transaksi antara perusahaan-perusahaan yang
mempunyai hubungan istimewa dalam rangka meminimalkan beban
pajak yang terutang secara keseluruhan atas grup perusahaan. Transaksi
34
transfer pricing dapat terjadi pada divisi-divisi dalam satu perusahaan,
antar perusahaan lokal, atau perusahaan lokal dengan perusahaan yang
ada di luar negeri (Cahyani dan Noviari, 2018)
Transfer pricing dalam hal ini melihat keberadaan penjualan
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai
pengukurannya. Penjualan kepada pihak yang memiliki hubungan
istimewa diindikasikan terdapat praktik transfer pricing. Harga yang
ditetapkan dalam penjualan terhadap pihak yang berelasi atau hubungan
istimewa biasanya menggunakan harga yang tidak wajar bisa dengan
menaikkan atau menurunkanharga. Perusahaan yang melakukan
penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang
diberi nilai 1 dan yang tidak diberi nilai 0 (Mispiyanti, 2015).
35
Tabel 3. 1
Tabel operasionalisasi variabel
No Variabel Indikator Skala
1 Pajak (X1)
(Cahyadi dan
Noviari:2018)
Current ETR= Beban
pajak kini/laba sebelum
pajak
Rasio
2 Kepemilikan
saham asing (X2)
(Kusumasari,et
all:2018)
Kepemilikan saham asing
= (Jumlah kepemilikan
pihak asing/total saham
yang beredar)x100%
Rasio
3 Ukuran perusahaan
(X3)
(Kusumasari,et
all:2018)
Logaritma natural pada
Total asset
Rasio
4 Profitabilitas (X4)
(Cahyadi dan
Noviari:2018)
ROA=Laba setelah
pajak/total asset
Rasio
5 Transfer Pricing
(Y)
(Cahyadi dan
Noviari:2018)
Perusahaan yang
melakukan penjualan
kepada pihak yang
mempunyai
hubungan istimewa yang
diberi nilai 1 dan yang
tidak di berikan nilai 0.
Nominal
36
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-2018.
Tahun penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2016-2018
agar waktu pengamatan panjang sehingga peneliti dapat menganalisis
perkembangan perusahaan selama enam tahun berturut-turut. Pemilihan
sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan seleksi kriteria
pada tabel 4.1.
Tabel 4. 1
Tabel Seleksi Sampel Dengan Kriteria
No. Kriteria Jumlah
1. Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI tahun
2016-2018 45
2. Perusahaan sampel yang data laporan keuangan
auditnya tidak terdapat di BEI (2)
3. Perusahaan sampel yang tidak terdaftar di tahun
tahun sebelumnya
(12)
4 Perusahaan sampel yang tidak menggunakan mata
uang rupiah dalam laporan keuangannya
(3)
) Jumlah Sampel Tiap Periode 28
Periode Penelitian 3
Jumlah Sampel Akhir 84
Sumber: Diolah dari berbagai referensi (2018).
Dari total perusahaan sampel sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2016-2018 jumlah perusahaan yang terdaftar secara
berturut-turut untuk periode tersebut berjumlah 45 perusahaan. Dari 45
perusahaan, terdapat 2 perusahaan sampel yang data laporan keuangannya
37
tidak terdapat di BEI, terdapat 12 perusahaan sampel yang tidak terdaftar di
tahun tahun sebelumnya dan terdapat juga 3 perusahaan yang tidak
menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya. Berdasarkan
data tersebut maka perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan
sampel adalah sebanyak 28 perusahaan dengan periode 3 tahun sehingga
jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 84. Adapun daftar perusahaan
yang menjadi sampel penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran 1.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi logistik agar diperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Vaiabel independen dalam
penelitian ini adalah pajak, kepemilikan asing, ukuran perusahaan,
profitabilitas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu transfer pricing..
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 84
data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 3
tahun dari data tahun 2016-2018 dengan jumlah perusahaan sampel
sebanyak 28 perusahaan.
38
Tabel 4. 2
Tabel Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pajak 84 .01 1.00 .2385 .13614
Kepemilikan_asing 84 .00 .51 .0263 .10311
Ukuran_perusahaan 84 16.47 34.80 29.2225 5.65366
Profitabilitas 84 .01 .62 .1335 .14165
Transfer_pricing 84 .00 1.00 .7500 .43561
Valid N (listwise) 84
Sumber:Output SPSS
Berdasarkan Tabel 4.2, hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif dijelaskan sebagai berikut:
a. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Pajak
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel pajak
menunjukkan nilai minimum sebesar 0,01, nilai maksimum
sebesar 1 dengan nilai mean sebesar 0,2385 dan standar deviasi
0,13614.
Nilai mean sebesar 0,24 menunjukan bahwa perusahaan
sampel membayar pajak sebesar 24% dari laba perusahaan yang
di dapat.
b. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kepemilkan
Asing
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel
kepemilikan asing menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai
maksimum sebesar 0,51 dengan mean sebesar 0,0263 dan
standar deviasi 0,10311. Nilai mean sebesar 0,03 menunjukan
39
bahwa kepemilikan asing yang terdapat dalam sampel
perusahaan sebanyak 3%.
c. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Ukuran
perusahaan
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel kualitas
audit menunjukkan nilai minimum sebesar 16,47, nilai
maksimum sebesar 34,80 dengan mean sebesar 29,2225 dan
standar deviasi 56,55. Nilai mean sebesar 29,2225 menunjukan
bahwa perusahaan sampel memiliki total aset sebanyak 29%.
d. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel
profitabilitas menunjukan nilai minimum sebesar 0,01; nilai
maksimum sebesar 0,62; mean sebesar 0,1135 dan standar deviasi
sebesar 0,7500. Nilai mean sebesar 0,1135 menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan sampel dalam menghasilkan laba dari
aset yang dimiliki sebesar 11%
e. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Transfer Pricing
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel transfer
pricing menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum
sebesar 1 dengan mean sebesar 0,75 dan standar deviasi
0,43561. Nilai mean sebesar 0,75 yang lebih besar daripada 0,50
menunjukan bahwa nilai paling muncul dari 84 sampel
perusahaan yang diteliti adalah 1, yakni kode perusahaan yang
40
kode perusahaan yang melakukan transfer pricing. Hal ini
menunjukan rata rata dari 84 sampel yang diteliti 75%
melakukan transfer pricing dan sisanya 25% tidak melakukan
transfer pricing.
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Karena variabel dependen bersifat dummy (kualitas audit baik
atau kualitas tidak baik), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji regresi logistik. Regresi logistik adalah
regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya
variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya dan teknik
analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas data pada variabel
bebasnya (Ghozali, 2016). Adapun tahapan dalam regresi logistik
adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian keseluruhan model (overall model fit) dilakukan
dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood pada awal
(Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir
(Block Number=1). Hipotesis untuk menilai model fit adalah:
H0 : Model yang dihoptesiskan fit dengan data.
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.
Berdasarkan hipotesis ini, maka H0 harus diterima dan Ha
harus ditolak agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan
berdasarkan fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah
41
probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan
data input.
Tabel 4. 2
Tabel Iteration History 0
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 94.628 1.000
2 94.472 1.096
3 94.472 1.099
4 94.472 1.099
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 94,472
c. Estimation terminated at iteration number 4
because parameter estimates changed by less than
,001.
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 22.0, pada
tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likelihood awal
(tabel Iteration History 0) adalah sebesar 94,472. Secara
matematis, angka tersebut signifikan pada alpha 5% dan berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak. Hal ini berarti hanya
konstanta saja yang tidak fit dengan data (sebelum dimasukkan
variabel bebas ke dalam model regresi) (Ghozali, 2016).
Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara nilai -2 Log
Likelihood awal (tabel Iteration History 0) dengan -2 Log
Likelihood akhir (tabel Iteration History 1).
42
Tabel 4. 3
Tabel Iteration History 1
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant X1 X2 X3 X4
Step 1 1 87.434 -.175 -.321 .284 .025 3.744
2 84.379 -.971 -.294 .267 .046 7.189
3 83.775 -1.475 -.238 .180 .057 9.567
4 83.740 -1.620 -.219 .151 .061 10.303
5 83.740 -1.630 -.217 .149 .061 10.354
6 83.740 -1.630 -.217 .149 .061 10.354
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 94,472
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than
,001.
Sumber:Output SPSS
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.4 tersebut terjadi
penurunan nilai antara -2 Log Likelihood awal dan akhir sebesar
83,740. Penurunan tersebut dapat diartikan bahwa penambahan
variabel bebas ke dalam model regresi memperbaiki model fit
atau dengan kata lain model fit dengan data.
b. Hasil Uji Kelayakan Model (Hosmer and Lemeshow Test)
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and
Lemeshow’s. Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa
data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada
43
perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow
Goodness of Fit lebih besar daripada 0.05 maka hipotesis nol
tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena
sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2016).
Selanjutnya ditunjukkan tabel 4.5, Hosmer and Lemeshow
Goodness of Fit yang menunjukkan bisa tidaknya model
memprediksi nilai observasi:
Tabel 4. 4
Tabel Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 9.146 8 .330
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi adalah sebesar 0,330. Nilai signifikansi yang
diperoleh tersebut telah memenuhi syarat dengan nilai diatas
0,05 (α) 5% yang berarti hipotesis 0 (H0) tidak dapat ditolak
atau dengan kata lain model diterima. Hal ini berarti model
mampu memprediksi nilai observasinya atau model dapat
diterima karena cocok dengan data observasi nya sehingga
model ini dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)
Uji koefisien determinasi dengan menggunakan
44
Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu
menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Nilai
Nagelkerke R Square bervariasi antara 1 sampai dengan 0 . Jika
nilai semakin mendekati 1 maka model dianggap semakin
goodness of fit, sementara jika semakin mendekati 0 maka
model dianggap tidak goodness of fit (Ghozali, 2016).
Tabel 4. 5
Tabel Model Summary
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 83.740a .120 .178
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber: Output SPSS.
Tabel 4.6 adalah tabel model summary. Pada tabel ini nilai
Nagelkerke R Square menunjukkan nilai 0,178. Hal ini berarti
variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen dalam penelitian ini adalah sebesar 17,8%.
Sisanya sebesar 82,2% dijelaskan oleh variabel independen lain
diluar model penelitian ini seperti mekanisme bonus, intangible
assets, exchange rate, tunneling incentive.
Dapat dikatakan bahwa variasi variabel independen dalam
penelitian ini yaitu pajak, kepemilikan asing, ukuran
45
perusahaan, profitabilitas mampu menjelaskan variasi variabel
dependen dalam penelitian ini yaitu transfer pricing sebesar
17,8%.
d. Hasil Uji Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari
model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan
manufaktur yang mempunyai kualitas audit yang baik.
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan perusahaan manufaktur yang mempunyai kualitas
audit yang baik adalah sebesar 100%
Tabel 4. 6
Tabel Classification
Classification Tablea
Observed
Predicted
Transfer_pricing Percentage
Correct
.00 1.00
Step 1 Transfer_pricing .00 0 21 .0
1.00 3 60 95.2
Overall Percentage 71.4
a. The cut value is ,500
Sumber: Output SPSS
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa menurut prediksi,
perusahaan yang melakukan transfer pricing adalah 60,
sedangkan berdasarkan observasi sesungguhnya adalah 60. Jadi
ketepatan model ini adalah 60/60 atau 100%. Sedangkan prediksi
perusahaan yang tidak melakukan transfer pricing adalah 0,
sedangkan menurut observasi sesungguhnya adalah 0. Jadi
46
ketepatan model ini adalah 60/60 atau 100%. Ketepatan dari
prediksi keseluruhan model ini adalah sebesar 71,4%.
e. Hasil Uji Signifikansi Regresi Logistik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk
menguji pengaruh variabel pajak, kepemilikan asing, ukuran
perusahaan, profitabilitas terhadap variabel dependen transfer
pricing dengan menggunakan analisis regresi logistik yang
hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.8.
Tabel 4. 7
Tabel Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a X1 -.217 1.701 .016 1 .898 .805
X2 .149 2.535 .003 1 .953 1.161
X3 .061 .051 1.417 1 .234 1.063
X4 10.354 4.436 5.449 1 .020 31396.443
Constant -1.630 1.772 .846 1 .358 .196
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.
Sumber:Output SPSS
Berdasarkan Tabel 4.8 maka model regresi yang terbentuk
adalah sebagai berikut:
Ln𝑃 (𝑌)
1−𝑝 (Y)=-1,630 -0,271X1+0,149X2+0,061X3+10,354X4+𝜀
Berdasarkan pengujian regresi logistik sebagaimana telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan
dalam empat bagian. Bagian pertama membahas pengaruh pajak
terhadap transfer pricing (Ha1). Bagian kedua membahas
pengaruh kepemilikan asing terhadap transfer pricing. Bagian
47
ketiga membahas pengaruh ukuran perusahaan terhadap
transfer pricing (Ha3). Bagian keempat membahas pengaruh
profitabilitas terhadap transfer pricing (Ha4).
C. Pembahasan
1. Pengaruh Pajak terhadap Transfer Pricing
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pajak memiliki
koefisien senilai -0,217 dan tingkat signifikansi senilai 0,898 yang
berarti lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa
pajak tidak mempunyai pengaruh terhadap transfer pricing, maka Ha1
tidak berhasil didukung.
Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk diatas
maka dapat dijelaskan bahwa hipotesis pertama menyebutkan bahwa
pajak tidak mempunyai pengaruh pada transfer pricing. Hasil ini
sesuai dengan hasil penelitian Melmusi (2016) bahwa pajak tidak
berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini terjadi otoritas fisikal
(aparat perpajakan) secara subyektif memandang tujuan dilakukannya
transfer pricing adalah untuk menghindari pajak. Terkait dengan isu
transfer pricing, secara umum otoritas fiskal harus memperhatikan dua
hal mendasar agar koreksi pajak terhadap dugaan transfer pricing
mendapat justifikasi yang kuat sehingga perusahaan dapat
meminimalkan praktik transfer pricing. Kedua hal prinsipil tadi
48
adalah ; afiliasi atau hubungan istimewa dan kewajaran arm’s legnght
principle (Melmusi, 2016).
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Cahyadi dan Noviari (2018) bahwa pajak berpengaruh
terhadap transfer pricing. Hal ini terjadi karena Hal ini motivasi pajak
menjadi salah satu alasan perusahaan manufaktur melakukan transfer
pricing dengan cara melakukan transaksi kepada perusahaan afiliasi
yang ada di luar batas negara, sehingga laba berkurang dan pajak yang
dibayarkan juga berkurang (Cahyadi dan Noviari, 2018).
2. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Transfer Pricing
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pajak memiliki
koefisien senilai 0,149 dan tingkat signifikansi senilai 0,953 yang
berarti lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa
kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh terhadap transfer
pricing, maka Ha2 tidak berhasil didukung.
Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk diatas
maka dapat dijelaskan bahwa hipotesis kedua menyebutkan bahwa
kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh pada transfer pricing.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Melmusi (2016) bahwa
kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini
terjadi perusahaan yang diteliti adalah perusahaan asing yang
memiliki kendali terhadap perusahaan cabang maupun anak tanpa
hubungan istimewa berbentuk keluarga sedarah maka segala
49
keputusan dalam perusahaan berada di skala organisasional yang
memerlukan kesepakatan dari direksi perusahaan untuk
memaksimalkan kesejahteraan pribadi menjadi tidak relevan. Bisa
saja terjadi, namun hal tersebut akan berdampak pada menurunnya
kinerja perusahaan anak yang dikendalikan karena merasa tidak
memperoleh keuntungan yang semetinya diperoleh karena harus
menjual produk hasil produksi di bawah harga pasar kepada
perusahaan induk.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hatriyani dan Hasanah (2019) bahwa kepemilikan
asing berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini terjadi karena
perusahaan yang memiliki kepemilikan asing biasanya adalah
perusahaan yang memiliki pengawasan yang ketat dari manajer karena
dimonitori oleh pihak asing yang memiliki sistem manajemen yang
bagus dan sumber daya serta teknologi yang unggul sehingga
manajemen akan lebih berhati-hati dalam menentukan keputusan
pendanaannya termasuk dalam meminimalisirkan penggunaan hutang
pada perusahaan. Kepemilikan asing pada perusahaan dasar dan kimia
memiliki persentase yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan
hutang yang berasal dari luar negeri karena adanya modal asing yang
terdapat pada perusahaan.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Transfer Pricing
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan
50
memiliki koefisien senilai 0,061 dan tingkat signifikansi senilai 0,234
yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan
bahwa kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh terhadap
transfer pricing, maka Ha3 tidak berhasil didukung.
Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk diatas
maka dapat dijelaskan bahwa hipotesis ketiga menyebutkan bahwa
ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada transfer pricing.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Yulandani, et all (2018) bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal
tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi hipotesa, misalnya seperti: para investor membeli
saham tanpa melihat atau mempertimbangkan ukuran perusahaannya,
atau juga disebabkan karena dengan meningkatnya ukuran perusahaan
maka dapat meningkatkan biaya politisi, perusahaan besar akan
cenderung untuk tidak akan melakukan penghindaran pajak karena
perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mustika, et all (2019) bahwa kepemilikan asing
berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini terjadi jika perusahaan
memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
mempergunakan asset yang ada dalam perusahaan tersebut.
Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan
kekhawatiran yang dilakukan pemilik atas asetnya. Jumlah aset yang
51
besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik
perusahaannya.
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Transfer Pricing
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa profitabilitas memiliki
koefisien senilai 10,354 dan tingkat signifikansi senilai 0,02 yang
berarti lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa
profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap transfer pricing, maka
Ha4 berhasil didukung.
Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk diatas
maka dapat dijelaskan bahwa hipotesis keempat menyebutkan bahwa
profitabilitas mempunyai pengaruh pada transfer pricing. Hasil ini
sesuai dengan hasil penelitian Mustika, et all (2019) bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini terjadi
saat perusahaan mengalami kenaikan terhadap nilai perusahaan maka
harga saham perusahaan akan ikut naik sehingga akan meningkatkan
nilai perusahaan. Profitabilitas yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan menunjukkan bahwa investor menilai baik kinerja
perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai denganpecking order
theoryyang dikemukakan oleh Myers dan Maljuf (1984) yang
menyatakan bahwa perusahaan lebih cenderung untuk
mengutamakan menggunakan modal sendiri sebagai sumber
pendanaan internal (internal financing) terlebih dahulu dalam
52
membiayai atau mendanai kegiatan operasional dan investasi
perusahaan dan teori ini mendorong perusahaan yang mempunyai
profit yang besar untuk menggunakan dana internalnya terlebih
dahulu dalam mendanai kegiatan perusahaan.Jadi, dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan negatif antara profitabilitas dengan transfer pricing
menunjukkan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas yang
diperoleh perusahaan maka transfer pricing perusahaan akan semakin
menurun.
53
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian
yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model
regresi logistik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pajak tidak berpengaruh terhadap transfer pricing. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Melmusi (2016).
2. Kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap transfer pricing.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Melmusi (2016).
3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhdap transfer pricing.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yulandani, et all
(2018).
4. Profitabilitas berpengaruh terhadap transfer pricing. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Mustika, et all (2019).
B. Implikasi
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
akuntansi khususnya dalam bidang akuntansi dengan memberikan bukti
empiris mengenai pengaruh pajak, kepemilikan asing, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas terhadap transfer pricing pada perusahaan
LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.
Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat memperkuat temuan-
55
temuan dari penelitian sebelumnya. Dan bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang
akan datang serta dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan
penelitian terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dalam mengambil keputusan untuk melakukan transfer pricing atau
tidak.
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan memperhatikan tingkat profitabilitas dalam
karena semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin
besar keuntungan yang di dapat perusahaan dan semakin besar
kemampuan perusahaan dalam memnghasilkan laba.
3. Bagi Investor
Bagi investor dan calon investor sebaiknya
berinvestasi pada perusahaan dengan kepemilikan asing karena
mempunyai sumber daya yang baik serta sistem manajemen dan
kinerja yang lebih baik.
C. Saran
Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal, diantaranya:
1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-
variabel yang memiliki keterkaitan dengan transfer pricing.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode
56
penelitian.
3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan seluruh perusahaan
sebagai sampelnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Akhdya, Dwi Puspita dan Arieftiara,Dianwicaksih. 2018. Pengaruh beban pajak,
intangible assets, Profitabilitas, tunneling incentive dan mekanisme bonus
terhadap transfer pricing. Jurnal Akuntansi Negeri Surabaya.
Anisyah, Fitri. 2018. Pengaruh beban pajak, intangible assets, Profitabilitas,
tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap transfer pricing. Jurnal
Akuntansi Riau.
Cahyadi, Anisa Sheirina dan Noviari, Naniek. 2018. Pengaruh pajak, exchange
rate, Profitabilitas, dan leverage pada keputusan melakukan transfer pricing.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.24.2.
Ghafran, C. dan O'Sullivan, N., 2017. The impact of audit committee expertise on
audit quality: Evidence from UK audit fees. The British Accounting Review,
49 (6), pp. 578-593.
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Januarty, Tamy Ali. 2019. Pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan
corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016. Jurnal Akuntansi, Audit, dan
Sistem Informasi Akuntansi).
56
Jensen, M. C., dan W. H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics, 3(4): h:305.
Jorenza Chiquita Sumanti. 2015. Analisis Kepemilikan manajerial, Kebijakan
hutang dan Profitabilitas terhadap Kebijakan dividen dan nilai perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi.
Kusumasari, et all. 2018. Pengaruh pajak, kepemilikan asing, dan ukuran
perusahaan terhadap transfer pricing (studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016).
Jurnal Akuntansi Universitas Islam Bandung.
Melmusi, zeni. 2016. Pengaruh pajak, mekanisme bonus, kepemilikan asing, dan
ukuran perusahaan terhadap transfer pricing pada perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index dan terdaftar di bursa efek Indonesia
periode 2012-2016. Jurnal Ekobistek Fakultas Ekonomi.
Mudjijah, et all. 2019. Pengaruh kinerja keuangan dan struktur modal terhadap
nilai perusahaan yang dimoderasi variable ukuran perusahan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. FEB Universitas Budi Luhur.
Mustika, et all. 2019. Ukuran perusahaan, kebijakan hutang, dan profitabilitas
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ecodemica, Vol. 3 No. 1.
Oktariyani dan Hasanah, Afriyanti. 2019. Pengaruh free cash flow, likuiditas dan
kepemilikan asing terhadap kebijakan hutang pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Journal of applied managerial accounting.
57
Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Yulandani, et all. 2018. Pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan dengan csr sebagai pemoderasi. Seminar Nasional 1
Universitas Pamulang, 1-14.
58
LAMPIRAN - LAMPIRAN
59
Data Perusahaan Sampel
60
Daftar Perusahaan Sampel
No Kode Nama Perusahaan
1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
AKR Corporindo Tbk
Aneka Tambang Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Tabungan Negara (persero) Tbk
Bukit Asam Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk
Gudang Garam
HM Sampoerana
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci
Matahari Department Store
Media Nusantara Citra
PP (Persero) Tbk
Semen Indonesia (Persero) Tbk
Surya Citra Media Tbk
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Unilever Indonesia Tbk
United Tractors
Waskita Karya (persero) Tbk
Wijaya Karya (persero) Tbk
2 AKRA AKR Corporindo Tbk
3 ANTM Aneka Tambang Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk
5 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk
7 BBRI Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Bank Tabungan Negara (persero) Tbk
8 BBTN Bank Tabungan Negara (persero) Tbk
9 PTBA Bukit Asam Tbk Bumi Serpong Damai Tbk
10 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
Gudang Garam
11 GGRM Gudang Garam
12 HMSP HM Sampoerana
13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
14 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk.
16 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kalbe Farma Tbk
17 KLBF Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci
18 LPKR Lippo Karawaci
Matahari Department Store Matahari Department Store
19 LPPF Matahari Department Store Media Nusantara Citra
20 MNCN Media Nusantara Citra
PP (Persero) Tbk
21 PTPP PP (Persero) Tbk
Semen Indonesia (Persero) Tbk
22 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
Surya Citra Media Tbk
23 SCMA Surya Citra Media Tbk
Telek 24 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
25 UNVR Unilever Indonesia Tbk
26 UNTR United Tractors
27 WSKT Waskita Karya (persero) Tbk Wijaya Karya (persero) Tbk
28 WKA Wijaya Karya (persero) Tbk
61
Hasil Tabulasi Data
No
Kode
Pajak
2016
Beban Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak ETR
1 ADHI Rp 297,514,672,479
Rp 612,622,455,614
0.49
2 AKRA Rp 109,300,000,000
Rp 1,118,546,845,000
0.10
3 ANTM Rp 172,485,407,000
Rp 237,291,595,000
0.73
4 BBCA Rp 5,206,919,000,000
Rp 25,839,200,000,000
0.20
5 BMRI Rp 3,922,802,000,000
Rp 18,572,965,000,000
0.21
6 BBNI Rp 2,892,709,000,000
Rp 14,302,905,000,000
0.20
7 BBRI Rp 7,745,779,000,000
Rp 33,973,770,000,000
0.23
8 BBTN Rp 711,179,000,000
Rp 3,330,084,000,000
0.21
9 PTBA Rp 672,511,000,000
Rp 2,696,916,000,000
0.25
10 BSDE Rp 27,905,221,175 Rp 2,065,442,901,305
0.01
11 GGRM Rp 2,258,454
Rp 8,931,136
0.25
12 HMSP Rp 4,249,218
Rp 17,011,447
0.25
13 INTP Rp 275,313,000,000
Rp 4,145,632,000,000
0.07
14 ICBP Rp 1,357,953,000,000
Rp 4,989,254,000,000
0.27
15 INDF Rp 2,532,747,000,000
Rp 7,385,228,000,000
0.34
16 JSMR Rp 846,624,798,000
Rp 2,649,679,254,000
0.32
17 KLBF Rp 740,303,526,679
Rp 3,091,188,460,230
0.24
18 LPKR Rp 330,373
Rp 1,557,747
0.21
19 LPPF Rp 512,961,000,000
Rp 2,532,666,000,000
0.20
20 MNCN Rp 669,977
Rp 2,152,932
0.31
21 PTPP Rp 552,178,255,150
Rp 1,703,610,146,023
0.32
22 SMGR Rp 549,584,720,000
Rp 5,084,621,543,000
0.11
23 SCMA Rp 509,922,953,000 Rp 9,017,000,000,000
Rp 2,023,551,865,000
0.25
24 TLKM Rp 9,017,000,000,000
Rp 38,189,000,000,000
0.24
25 UNVR Rp 2,181,213,000,000
Rp 8,571,885,000,000
0.25
26 UNTR Rp 1,625,553
Rp 6,730,030
0.24
27 WSKT Rp 342,520,456,635
Rp 2,155,589,073,419
0.16
28 WKA Rp 83,345,393,000
Rp 1,230,490,315,000
0.07
62
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Pajak
2017
Beban Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak ETR
1 ADHI Rp 440,221,781,551
Rp 957,281,629,758
0.46
2 AKRA Rp 125,094,198,000
Rp 1,126,408,644,000
0.11
3 ANTM Rp 317,893,255,000
Rp 317,893,255,000
1.00
4 BBCA Rp 5,837,593,000,000
Rp 25,839,200,000,000
0.20
5 BMRI Rp 5,713,821,000,000
Rp 27,156,863,000,000
0.21
6 BBNI Rp 3,394,795,000,000
Rp 17,165,387,000,000
0.20
7 BBRI Rp 7,977,823,000,000
Rp 37,022,157,000,000
0.22
8 BBTN Rp 834,089,000,000
Rp 3,861,555,000,000
0.22
9 PTBA Rp 1,520,551,000,000
Rp 6,067,783,000,000
0.25
10 BSDE Rp 39,349,000,000
Rp 5,228,121,000,000
0.01
11 GGRM Rp 2,681,165
Rp 10,436,512
0.26
12 HMSP Rp 4,224,272
Rp 16,894,806
0.25
13 INTP Rp 427,456,000,000
Rp 2,287,274,000,000
0.19
14 ICBP Rp 1,663,388,000,000
Rp 5,206,561,000,000
0.32
15 INDF Rp 2,513,491,000,000
Rp 7,658,554,000,000
0.33
16 JSMR Rp 1,156,796,398,000
Rp 3,250,452,460,000
0.36
17 KLBF Rp 787,935,315,388
Rp 3,241,186,725,992
0.24
18 LPKR Rp 310,145
Rp 1,167,129
0.27
19 LPPF Rp 489,223,000,000
Rp 2,396,300,000,000
0.20
20 MNCN Rp 848,104
Rp 2,415,650
0.35
21 PTPP Rp 68,408,668,180
Rp 1,792,261,562,466
0.04
22 SMGR Rp 703,520,449,000
Rp 2,746,546,363,000
0.26
23 SCMA Rp 464,295,437,000
Rp 1,782,043,501,000
0.26
24 TLKM Rp 9,958,000,000,000
Rp 42,659,000,000,000
0.23
25 UNVR Rp 2,367,099,000,000
Rp 9,371,661,000,000
0.25
26 UNTR Rp 2,849,335
Rp 10,522,657
0.27
27 WSKT Rp 419,073,663,951
Rp 4,620,646,154,705
0.09
28 WKA Rp 106,275,869,000
Rp 1,462,391,358,000
0.07
63
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Pajak
2018
Beban Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak ETR
1 ADHI Rp 4,474,712,994
Rp 649,504,162,099
0.01
2 AKRA Rp 204,739,828,000
Rp 868,080,622,000
0.24
3 ANTM Rp 391,075,213,000
Rp 1,265,501,806,000
0.31
4 BBCA Rp 6,854,404,000,000
Rp 32,706,064,000,000
0.21
5 BMRI Rp 8,091,432,000,000
Rp 33,943,369,000,000
0.24
6 BBNI Rp 4,728,952,000,000
Rp 19,820,715,000,000
0.24
7 BBRI Rp 9,335,208,000,000
Rp 41,753,694,000,000
0.22
8 BBTN Rp 802,352,000,000
Rp 3,610,275,000,000
0.22
9 PTBA Rp 1,677,944,000,000
Rp 6,799,056,000,000
0.25
10 BSDE Rp 58,603,000,000
Rp 1,760,421,000,000
0.03
11 GGRM Rp 2,686,174
Rp 10,479,242
0.26
12 HMSP Rp 4,422,851
Rp 17,961,269
0.25
13 INTP Rp 254,291,000,000
Rp 1,400,228,000,000
0.18
14 ICBP Rp 1,788,004,000,000
Rp 6,446,785,000,000
0.28
15 INDF Rp 2,485,115,000,000
Rp 7,446,966,000,000
0.33
16 JSMR Rp 1,173,815,874,000
Rp 3,210,306,909,000
0.37
17 KLBF Rp 809,137,704,264
Rp 3,306,399,669,021
0.24
18 LPKR Rp 397,480
Rp 2,060,165
0.19
19 LPPF Rp 477,989,000,000
Rp 1,575,321,000,000
0.30
20 MNCN Rp 497,948
Rp 2,103,569
0.24
21 PTPP Rp 44,097,678,968
Rp 2,003,090,738,328
0.02
22 SMGR Rp 1,019,255,087,000
Rp 4,104,959,323,000
0.25
23 SCMA Rp 493,976,454,000
Rp 1,969,018,654,000
0.25
24 TLKM Rp 9,426,000,000,000
Rp 36,405,000,000,000
0.26
25 UNVR Rp 3,076,319,000,000
Rp 12,185,764,000,000
0.25
26 UNTR Rp 4,210,310
Rp 15,708,719
0.27
27 WSKT Rp 916,874,798,455
Rp 5,536,442,504,008
0.17
28 WKA Rp 285,329,070,000
Rp 2,358,628,934,000
0.12
64
Hasil Tabulasi Data
No
Kode
Profitabilitas
2016
Laba Sebelum Pajak Total Aset ROA
1 ADHI Rp 612,622,455,614
Rp 20,095,435,959,279
0.03
2 AKRA Rp 1,118,546,845,000
Rp 15,830,740,710,000
0.07
3 ANTM Rp 237,291,595,000
Rp 29,981,535,812,000
0.01
4 BBCA Rp 25,839,200,000,000
Rp 676,738,753,000,000
0.04
5 BMRI Rp 18,572,965,000,000
Rp 1,038,706,009,000,000
0.02
6 BBNI Rp 14,302,905,000,000
Rp 603,031,880,000,000
0.02
7 BBRI Rp 33,973,770,000,000
Rp 1,003,644,426,000,000
0.03
8 BBTN Rp 3,330,084,000,000
Rp 214,168,479,000,000
0.02
9 PTBA Rp 2,696,916,000,000
Rp 18,576,774,000,000
0.15
10 BSDE Rp 2,065,442,901,305
Rp 38,292,205,983,731
0.05
11 GGRM Rp 8,931,136
Rp 62,951,634
0.14
12 HMSP Rp 17,011,447
Rp 42,508,277
0.40
13 INTP Rp 4,145,632,000,000
Rp 30,150,580,000,000
0.14
14 ICBP Rp 4,989,254,000,000
Rp 28,901,948,000,000
0.17
15 INDF Rp 7,385,228,000,000
Rp 82,174,515,000,000
0.09
16 JSMR Rp 2,649,679,254,000
Rp 53,500,322,659,000
0.05
17 KLBF Rp 3,091,188,460,230
Rp 15,226,009,210,657
0.20
18 LPKR Rp 1,557,747
Rp 45,603,683
0.03
19 LPPF Rp 2,532,666,000,000
Rp 4,858,878,000,000
0.52
20 MNCN Rp 2,152,932
Rp 14,239,867
0.15
21 PTPP Rp 1,703,610,146,023
Rp 31,232,766,567,390
0.05
22 SMGR Rp 5,084,621,543,000
Rp 44,226,895,982,000
0.11
23 SCMA Rp 2,023,551,865,000
Rp 4,820,611,941,000
0.42
24 TLKM Rp 38,189,000,000,000
Rp 179,611,000,000,000
0.21
25 UNVR Rp 8,571,885,000,000
Rp 16,745,695,000,000
0.51
26 UNTR Rp 4,192,746
Rp 21,793,906
0.19
27 WSKT Rp 2,155,589,073,419
Rp 61,425,181,722,030
0.04
28 WKA Rp 1,230,490,315,000
Rp 31,096,539,490,000
0.04
65
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Profitabilitas
2017
Laba Sebelum Pajak Total Aset ROA
1 ADHI Rp 957,281,629,758
Rp 28,332,948,012,950
0.03
2 AKRA Rp 1,126,408,644,000
Rp 16,823,208,531,000
0.07
3 ANTM Rp 317,893,255,000
Rp 30,014,273,452,000
0.01
4 BBCA Rp 29,158,743,000,000
Rp 750,319,671,000,000
0.04
5 BMRI Rp 27,156,863,000,000
Rp 1,124,700,847,000,000
0.02
6 BBNI Rp 17,165,387,000,000
Rp 709,330,084,000,000
0.02
7 BBRI Rp 37,022,157,000,000
Rp 1,126,248,442,000,000
0.03
8 BBTN Rp 3,861,555,000,000
Rp 261,365,267,000,000
0.01
9 PTBA Rp 6,067,783,000,000
Rp 21,987,482,000,000
0.28
10 BSDE Rp 5,228,121,000,000
Rp 45,951,188,000,000
0.11
11 GGRM Rp 10,436,512
Rp 66,759,930
0.16
12 HMSP Rp 16,894,806
Rp 43,141,063
0.39
13 INTP Rp 2,287,274,000,000
Rp 28,863,676,000,000
0.08
14 ICBP Rp 5,206,561,000,000
Rp 31,619,514,000,000
0.16
15 INDF Rp 7,658,554,000,000
Rp 87,939,488,000,000
0.09
16 JSMR Rp 3,250,452,460,000
Rp 79,192,772,790,000
0.04
17 KLBF Rp 3,241,186,725,992
Rp 16,616,239,416,335
0.20
18 LPKR Rp 1,167,129
Rp 56,772,116
0.02
19 LPPF Rp 2,396,300,000,000
Rp 5,427,426,000,000
0.44
20 MNCN Rp 2,415,650
Rp 15,057,291
0.16
21 PTPP Rp 1,792,261,562,466
Rp 41,782,780,915,111
0.04
22 SMGR Rp 2,746,546,363,000
Rp 48,963,502,966,000
0.06
23 SCMA Rp 1,782,043,501,000
Rp 5,385,807,878,000
0.33
24 TLKM Rp 42,659,000,000,000
Rp 198,484,000,000,000
0.21
25 UNVR Rp 9,371,661,000,000
Rp 18,906,413,000,000
0.50
26 UNTR Rp 10,522,657
Rp 82,262,093
0.13
27 WSKT Rp 4,620,646,154,705
Rp 97,895,760,838,624
0.05
28 WKA Rp 1,462,391,358,000
Rp 45,683,774,302,000
0.03
66
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Profitabilitas
2018
Laba Sebelum Pajak Total Aset ROA
1 ADHI Rp 649,504,162,099 Rp 30,118,614,769,882
0.02
2 AKRA Rp 868,080,622,000 Rp 19,940,850,599,000 Rp 33,306,390,807,000
0.04
3 ANTM Rp 1,265,501,806,000
Rp 33,306,390,807,000
0.04
4 BBCA Rp 32,706,064,000,000
Rp 824,787,944,000,000
0.04
5 BMRI Rp 33,943,369,000,000
Rp 1,202,252,094,000,000 0.03
0.03
6 BBNI Rp 19,820,715,000,000
Rp 808,572,011,000,000
0.02
7 BBRI Rp 41,753,694,000,000
Rp 1,296,898,292,000,000
0.03
8 BBTN Rp 3,610,275,000,000
Rp 306,436,194,000,000
0.01
9 PTBA Rp 6,799,056,000,000
Rp 24,172,933,000,000
0.28
10 BSDE Rp 1,760,421,000,000
Rp 52,101,492,000,000
0.03
11 GGRM Rp 10,479,242
Rp 69,097,219
0.15
12 HMSP Rp 17,961,269
Rp 46,602,420
0.39
13 INTP Rp 1,400,228,000,000
Rp 27,788,562,000,000
0.05
14 ICBP Rp 6,446,785,000,000
Rp 34,367,153,000,000
0.19
15 INDF Rp 7,446,966,000,000
Rp 96,537,796,000,000
0.08
16 JSMR Rp 3,210,306,909,000
Rp 82,418,600,790,000
0.04
17 KLBF Rp 3,306,399,669,021
Rp 18,146,206,145,369
0.18
18 LPKR Rp 2,060,165
Rp 49,083,460
0.04
19 LPPF Rp 1,575,321,000,000
Rp 5,036,396,000,000
0.31
20 MNCN Rp 2,103,569
Rp 16,339,552
0.13
21 PTPP Rp 2,003,090,738,328
Rp 52,549,150,902,972
0.04
22 SMGR Rp 4,104,959,323,000
Rp 51,155,890,227,000
0.08
23 SCMA Rp 1,969,018,654,000
Rp 6,138,226,584,000
0.32
24 TLKM Rp 36,405,000,000,000
Rp 206,196,000,000,000
0.18
25 UNVR Rp 12,185,764,000,000
Rp 19,522,970,000,000
0.62
26 UNTR Rp 15,708,719
Rp 116,281,017
0.14
27 WSKT Rp 5,536,442,504,008
Rp 124,391,581,623,636
0.04
28 WKA Rp 2,358,628,934,000
Rp 59,230,001,239,000
0.04
67
Hasil Tabulasi Data
Ukuran Perusahaan
No Kode 2016 2017 2018
Total Aset UP Total Aset UP Total Aset UP
1 ADHI 20,095,435,959,279
30.63 28,332,948,012,950 30,98 30,118,614,769,882 31.04
2 AKRA 15,830,740,710,000 30.39 16,823,208,531,000 30,45 19,940,850,599,000 30.62
3 ANTM 29,981,535,812,000 31.03 30,014,273,452,000 31,03 33,306,390,807,000 31.14
4 BBCA 676,738,753,000,000 34.15
750,319,671,000,000 34,25 824,787,944,000,000 34.35
5 BMRI 1,038,706,009,000,000 34.58
1,124,700,847,000,000 34.66 1,202,252,094,000,000 34.72
6 BBNI 603,031,880,000,000 34.03
709 709,330,084,000,000 34.20 808,572,011,000,000 34.33
7 BBRI 1,003,644,426,000,000 34.54
33.00 1,126,248,442,000,000 34.66 1,296,898,292,000,000 34.80
8 BBTN 214,168,479,000,000 33.00 261,365,267,000,000 33.20 306,436,194,000,000 33.36
9 PTBA 18,576,774,000,000 30.55 21,987,482,000,000 30.72 24,172,933,000,000 30.82
10 BSDE 38,292,205,983,731 31.28 45,951,188,000,000 31.46 52,101,492,000,000 31.58
11 GGRM 62,951,634 17.96 66,759,930 18.02 69,097,219 18.05
12 HMSP 42,508,277 17.57 43,141,063 17.58 46,602,420 17.66
13 INTP 30,150,580,000,000 31.04 28,863,676,000,000 30.99 27,788,562,000,000 30.96
14 ICBP 28,901,948,000,000 30.99 31,619,514,000,000 31.08 34,367,153,000,000 31.17
15 INDF 82,174,515,000 32.04 87,939,488,000,000 32.11 96,537,796,000,000 32.20
16 JSMR 53,500,322,659,000 31.61 79,192,772,790,000 32.00 82,418,600,790,000 32.04
17 KLBF 15,226,009,210,657 30.35 16,616,239,416,335 30.44 18,146,206,145,369 30.53
18 LPKR 45,603,683 17.64 56,772,116 17.85 49,083,460 17.71
19 LPPF 4,858,878,000,000 29.21 5,427,426,000,000 29.32 5,036,396,000 29.25
20 MNCN 14,239,867 16.47 15,057,291 16.53 16,339,552 16.61
21 PTPP 31,232,766,567,390 31.07 41,782,780,915,111 31.36 52,549,150,902,972 31.59
22 SMGR 44,226,895,982,000 31.42 48,963,502,966,000 31.52 51,155,890,227,000 31.57
23 SCMA 4,820,611,941,000 29.20 5,385,807,878,000 29.31
6,138 6,138,226,584,000 29.45
24 TLKM 179,611,000,000,000 32.82 198,484,000,000,000 32,92 206,196,000,000,000 32.96
25 UNVR 16,745,695,000,000 30.45 18,906,413,000,000 30.57 19,522,970,000,000 30.60
26 UNTR 21,793,906 16.90 82,262,093 18.23 116,281,017 18.57
27 WSKT 61,425,181,722,030 31.75 97,895,760,838,624 32.21 124,391,581,623,636 32.45
28 WKA 31,096,539,490,000 31.07 45,683,774,302,000 31.45 59,230,001,239,000 31.71
68
Hasil Tabulasi Data
No
Kode
Kepemilikan asing
2016
Jumlah Kepemilikan Asing Total Saham Beredar KA
1 ADHI 0
3,120,967,032
0.00
2 AKRA 567 0
3,991,781,170 0.00
3 ANTM 0
0
24,030,764,725
0.00
4 BBCA 0 24,655,010,000
0.00
5 BMRI 1439
4,888,006,657
23,333,333,333
0.00
6 BBNI 4,888,006,657 4,888,006,657
4,888,006,657
4,888,006,657
4,888,006,657
4,888,006,657
18,648,656,458
0.26
7 BBRI 0 24,669,162
0.00
8 BBTN 0 10,590,000,000
0.00
9 PTBA 0 2,108,075,149 0.00
0.00
10 BSDE 0 19,246,696,192 0.00
11 GGRM 0 1,924,088,000 0.00
12 HMSP 0 116,318,076,900 0.00
13 INTP 1,877,480,863 1,877,480,863
1,877,480,863
3,681,231,699 0.51
14 ICBP 0 11,661,908,000 0.00
15 INDF 0 8,780,426,500 0.00
16 JSMR 0 7,257,871,200 0.00
17 KLBF 0 46,875,122,110 0.00
18 LPKR 0 22,771,585,119 0.00
19 LPPF 0 2,917,918,080 0.00
20 MNCN 0 5,700,000,000 0.00
21 PTPP 0 6,199,897,354 0.00
22 SMGR 0 5,931,520 0.00
23 SCMA 0 14,621,367,400 0.00
24 TLKM 7,000,589,980 7,000,589,980
99,062,216,600 0.07
25 UNVR 0 7,630,000,000 0,00
26 UNTR 0 3,730,135,136 0.00
27 WSKT 0 13,573,654,550 0.00
28 WKA 0 0 0.00
69
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Kepemilikan asing
2017
Jumlah Kepemilikan Asing Total Saham Beredar KA
1 ADHI 0 0 4,006,329,420
0.00
2 AKRA 0 4,006,329,420
0.00
3 ANTM 0 24,030,764,725
0.00
4 BBCA 0 24,655,010,000
0.00
5 BMRI 0 0 0
0.00
6 BBNI 0 0 123,345,810,000
0.00
7 BBRI 0 123,345,810,000
0.00
8 BBTN 0 10,590,000,000 10,540,375,745 10,540,375,745
0.00
9 PTBA 0 10,540,375,745
0.00
10 BSDE 0 1,924,088,000
0.00
11 GGRM 0 0
0.00
12 HMSP 0 116,318,976,900
0.00
13 INTP 1,877,480,863 1,877,480,863 1,877,480,863 1,877,480,863 1,877,480,863
1,877,480,863
v 1,877,480,863
3,681,231,699 11,661,908,000
0.51
14 ICBP 0 11,661,908,000
0.00
15 INDF 0 8,780,426,500
0.00
16 JSMR 0 7,257,871,200
0.00
17 KLBF 0 46,875,122,110
0.00
18 LPKR 0 22,771,585,119
0.00
19 LPPF 0 2,917,918,080
0.00
20 MNCN 0 5,700,000,000
0.00
21 PTPP 0 6,199,897,354
0.00
22 SMGR 0 5,931,520
0.00
23 SCMA 0 14,621,367,400
0.00
24 TLKM 6,078,374,280 99,062,216,600
0.06
25 UNVR 0 7,630,000,000
0.00
26 UNTR 0 3,730,135,136
0.00
27 WSKT 0 13,573,654,550
0.00
28 WKA 0 8,969,951,372
0.00
70
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
No
Kode
Kepemilikan asing
2018
Jumlah Kepemilikan Asing Total Saham Beredar KA
1 ADHI 0 3,560,849,376
0.00
2 AKRA 0 4,014,694,920 0.00
3 ANTM 0 24,030,764,725 0.00
4 BBCA 0 24,655,010,000 0.00
5 BMRI 0 0 0.00
6 BBNI 5,375,741,388 5,375,741,388 5,375,741,388
18,648,656,458 0.29
7 BBRI 0 24,447,444,000 0.00
8 BBTN 0 10,590,000,000 0.00
9 PTBA 0 10,540,375,745 0.00
10 BSDE 0 18,988,725,492 0.00
11 GGRM 0 1,924,088,000 0.00
12 HMSP 0 116,318,076,900 0.00
13 INTP 1,877,480,863 3,681,231,699 0.51
14 ICBP 0 11,661,908,000 0.00
15 INDF 0 8,780,426,500 0.00
16 JSMR 0 7,257,871,200 0.00
17 KLBF 0 46,875,122,110 0.00
18 LPKR 0 22,771,585,119 0.00
19 LPPF 0 2,917,918,080 0.00
20 MNCN 0 5,700,000,000 0.00
21 PTPP 0 6,199,897,354 0.00
22 SMGR 0 5,931,520 0.00
23 SCMA 0 14,621,367,400 0.00
24 TLKM 0 99,062,216,600 0.00
25 UNVR 0 7,630,000,000 0.00
26 UNTR 0 3,730,135,136 0.00
27 WSKT 0 13,573,902,600 0.00
28 WKA 0 8,969,951,372 0.00
71
Hasil Tabulasi Data
Transfer Pricing
No Kode 2016 2017 2018
1 ADHI 1 1 1
2 AKRA 1 1 1
3 ANTM 1 1 1
4 BBCA 0 0
0
5 BMRI 1 1
1
6 BBNI 0 0 0
7 BBRI 0 0 0
8 BBTN 0 0 0
9 PTBA 1 1 1
10 BSDE 1 1 1
11 GGRM 0 0
0
12 HMSP 1 1 1
13 INTP 1 1 1
14 ICBP 1 1 1
15 INDF 1 1 1
16 JSMR 0 0
0
17 KLBF 1 1 1
18 LPKR 1 1 1
19 LPPF 1 1 1
20 MNCN 1 1 1
21 PTPP 1 1 1
22 SMGR 1 1 1
23 SCMA 1 1 1
24 TLKM 1 1 1
25 UNVR 1 1 1
26 UNTR 0 0 0
27 WSKT 1 1 1
28 WKA 1 1 1
72
Lampiran 2
Hasil Output SPSS
73
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Pajak 84 .01 1.00 .2385 .13614
Kepemilikan_asing 84 .00 .51 .0263 .10311
Ukuran_perusahaan 84 16.47 34.80 29.2225 5.65366
Profitabilitas 84 .01 .62 .1335 .14165
Transfer_pricing 84 .00 1.00 .7500 .43561
Valid N (listwise) 84
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 84 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 84 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 84 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total
number of cases.
Dependent Variable
Encoding
Original Value
Internal
Value
.00 0
1.00 1
74
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 94.628 1.000
2 94.472 1.096
3 94.472 1.099
4 94.472 1.099
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 94.472
c. Estimation terminated at iteration
number 4 because parameter estimates
changed by less than .001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Transfer_pricing Percentage
Correct
.00 1.00
Step 0 Transfer_pricing .00 0 21 .0
1.00 0 63 100.0
Overall Percentage 75.0
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant 1.099 .252 19.009 1 .000 3.000
75
Variables not in the Equation
Score Df Sig.
Step 0 Variables X1 .075 1 .784
X2 .000 1 .995
X3 .004 1 .948
X4 6.621 1 .010
Overall Statistics 7.291 4 .121
Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant X1 X2 X3 X4
Step 1 1 87.434 -.175 -.321 .284 .025 3.744
2 84.379 -.971 -.294 .267 .046 7.189
3 83.775 -1.475 -.238 .180 .057 9.567
4 83.740 -1.620 -.219 .151 .061 10.303
5 83.740 -1.630 -.217 .149 .061 10.354
6 83.740 -1.630 -.217 .149 .061 10.354
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 94.472
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates
changed by less than .001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 10.732 4 .030
Block 10.732 4 .030
Model 10.732 4 .030
76
Model Summary
Step
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
R Square
1 83.740a .120 .178
a. Estimation terminated at iteration number 6
because parameter estimates changed by less
than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 9.146 8 .330
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Transfer_pricing = .00 Transfer_pricing = 1.00
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 1 3.765 7 4.235 8
2 2 2.883 6 5.117 8
3 4 2.718 4 5.282 8
4 3 2.615 5 5.385 8
5 4 2.492 4 5.508 8
6 4 2.374 4 5.626 8
7 2 2.044 6 5.956 8
8 1 1.253 7 6.747 8
9 0 .636 8 7.364 8
10 0 .222 12 11.778 12
Classification Tablea
Observed
Predicted
Transfer_pricing Percentage
Correct
.00 1.00
Step 1 Transfer_pricing .00 0 21 .0
1.00 3 60 95.2
Overall Percentage 71.4
77
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a X1 -.217 1.701 .016 1 .898 .805
X2 .149 2.535 .003 1 .953 1.161
X3 .061 .051 1.417 1 .234 1.063
X4 10.354 4.436 5.449 1 .020 31396.443
Constant -1.630 1.772 .846 1 .358 .196
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.
Correlation Matrix
Constant X1 X2 X3 X4
Step 1 Constant 1.000 -.319 .039 -.945 -.570
X1 -.319 1.000 .095 .086 .064
X2 .039 .095 1.000 -.113 -.030
X3 -.945 .086 -.113 1.000 .443
X4 -.570 .064 -.030 .443 1.000
78
Step number: 1
Observed Groups and Predicted Probabilities
8 +
1 +
I
1 I
I
1 I
F I
1 I
R 6 +
11 1 +
E I
11 1 I
Q I
11111 1I
U I
11111 1I
E 4 +
11110 1 1+
N I
11110 1 1I
C I
11 111000 1 1 1I
Y I
11 111000 1 1 1I
2 +
10 100000111 1 1 1 1 1 1 111 1+
I
10 100000111 1 1 1 1 1 1 111 1I
I 1 1 1 11
00 1000000100111 0 1 11 1111 1 11111I
I 1 1 1 11
00 1000000100111 0 1 11 1111 1 11111I
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+------
---+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5
,6 ,7 ,8 ,9 1
Group:
000000000000000000000000000000000000000000000000001111111111111111
1111111111111111111111111111111111
Predicted Probability is of Membership for 1,00
The Cut Value is ,50
Symbols: 0 - ,00
1 - 1,00
Each Symbol Represents ,5 Cases.