Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT
KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN DENGAN KEPUASAN
PENGUNJUNG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
WISATA PEMANCINGAN DEWANDARU KECAMATAN
GUNUNG PATI SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh:
Dewi Mei Anggraeni
1405026022
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
ii
iii
iv
MOTTO
إ وإذا باح, الص حنخظز فال أمسيج صحخكذا مه خذ و المساء, حنخظز فال أصبحج
لمزضك,ومهحياحكلموحك
Apabila engkau memasuki waktu sore jangan engkau menunggu
waktu pagi, dan apabila engkau memasuki waktu pagi jangan engkau
menunggu waktu sore. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum tiba
sakitmu. Manfaatkanlah waktu hidupmu saat sebelum matimu. (HR.
Bukhari)
v
PERSEMBAHAN
Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT, yang
telah memberikan rahnmat dan hidayah-Nya hingga pada Dia lah
segalanya bergantung dan Nabi Muhammad SAW, Sang inspirator
hidup. Dengan segala kerendahan hati, karya terbaikku ini akan ku
persembahkan untuk:
1. Almamaterku tercinta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Walisongo Semarang.
2. Bapak (Rusmanto), Ibu (Karsini), Adikku tercinta (M. Rondhi),
Kedua sepupuku tercinta (Silvianti dan Ambarsari) serta semua
keluarga besar Mbah Wagiman dan Mbah Jomo yang telah
memotivasi, mendoakan dan selalu memberi semangat tiada henti.
Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan, kesehatan dan rejeki
yang halal serta barokah.
3. Sahabat ku Just Friendzone tersayang ( Dewi Mei Anggraeni,
Khoiriyah, Irma Dwi Arini, Istifadatun, Rosi Iswara, Tutik
Khoirotun Nafi‟ah, Siti Rohmawati, Malinda) dan juga sobatku
Desy Sulistyaningsih yang selalu memberikan motivasi dan
semangat tanpa henti.
4. Temen-temen seperjuangan EI A 2014 terutama sahabatku Faisal
Miza.
5. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Islam angkatan 2014.
6. Temen-temen KKN Posko 8 Desa Bandungrejo Mranggen Demak.
7. Adek-adek kos Nusa Indah 1 no.22 (adek tiri Manunal, dek Fida,
mbk endah, dek putri, dek bibah dan yang lainnya)
vi
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
PEDOMAN TRANSLITERASI HURUF ARAB KE HURUF LATIN
Transliterasi merupakan hal yang penting dalam skripsi karena
pada umumnya banyak istilah Arab, nama orang, judul buku, nama
lembaga dan lain sebagainya yang aslinya ditulis dengan huruf Arab
harus disalin ke dalam huruf Latin. Untuk menjamin konsistensi, perlu
ditetapkan satu transliterasi sebagai berikut :
A. Konsonan
q = ق z = س „ = ء
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ث
m = م sh = ص ts = د
n = ن dl = ض j = ج
w = و th = ط h = ح
h = ه zh = ظ kh = خ
y = ى „ = ع d = د
gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
B. Vokal
= a
= i
viii
= u
C. Diftong
يا = ay
aw = ا و
D. Syaddah ( - )
Syaddah dilambangkan dengan konsonan ganda, misalnya طلا ب al-
thibb
E. Kata Sandang (…ال)
Kata sandang ( … ال) ditulis dengan al- … misalnya
ةعنصلا = al- shina‘ah. Al- ditulis huruf kecil kecuali jika terletak
pada permulaan kalimat.
F. Ta’ Marbuthah (ة )
Setiap ta’ marbuthah ditulis dengan “h” misalnya ةييغبالط يشتلمغا
= al- ma’isyah al-thabi’iyyah
ix
ABSTRAK
Minat Kunjung Kembali Wisatawan dalam sebuah bisnis di
bidang pariwisata memang sangat penting. Bagaimana para wisatawan
dapat memiliki rasa ingin untuk kembali berkunjung ke tempat wisata
tersebut, maka tempat wisata harus memiliki daya tarik bukan hanya dari
segi obyeknya saja. Tetapi juga dari segi pelayanan dan juga promosi
yang telah diberikan membuat pengunjung atau wisatawan merasa puas
sehingga dapat berkunjung kembali.
Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 99 orang responden
dengan metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Tekhnik
pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu tekhnik
pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi
anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Pengumpulan data
penelitian menggunakan kuisioner dengan memberikan kepada
wisatawan di wisata pwmancingan Dewandaru kecamatan Gunung pati
Semarang.
Hasil secara simultan (uji F) persamaan pertama menunjukkan
hasil hasil sig. 0,000 < 0,05 dan nilai 100.870 > 2,14,
artinya bahwa pelayanan, promosi dan kepuasan pengunjung
berpengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan. Sedangkan
untuk pengujian secara parsial (Uji t) variabel pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan, dengan hasil nilai signifikan 0,000 < 0,05 terhadap
kepuasan pengunjung. Sedangkan untuk variabel promosi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung, dengan hasil nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Dan pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan dengan nilai
signifikan sebesar 0,026 < 0,05, sedangkan promosi berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan dengan
nilai signifikan sebesar 0,115 > 0,05. Serta kepuasan pengunjung juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Ini berarti
pelayanan, promosi memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali
wisatawan dengan kepuasan pengunjung sebagai variabel intervening
Kata kunci : Pelayanan, Promosi, Kepuasan Pengunjung, Minat Kunjung
Kembali Wisatawan
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah kepada kita semua. Sholawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW, inspirator kebaikan bagi ummat manusia. Skripsi
dengan judul Pengaruh Pelayanan dan Promosi terhadap Minat Kunjung
Kembali Wisatawan dengan Kepuasan Pengunjung sebagai Variabel
Intervening pada Wisata Pemancingan Dewandaru Kecamatan Gunung
pati Semarang , tidak dapat penulis selesekan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Banyak orang berada di sekitar penulis, baik secara
langsung maupun tidak, telah memberi dorongan yang berharga bagi
penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang terkait dan berperan serta dalam penyususnan
skripsi ini:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin M.Ag, selaku Rektor UIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Imam Yahya, Dr., M. Ag., H, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Wakisongo Semarang.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Furqon, Lc., MA selaku Ketua Jurusan
Ekonomi Islam dan Bapak Muhammad Nadzir, MSI. Selaku Skretaris
Jurusan Ekonomi Islam.
4. Johan Arifin, H, S.Ag., MM, H dan Zuhdan Ady Fataron, S.T., MM,
selaku pembimbing I dan pembimbing II yang selalu siap untuk
berdiskusi, memberikan arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
xi
5. Ibu Siti Mujibatun, Prof., Dr., M.Ag., Hj selaku wali studi yang telah
memberikan bantuan dan masukan dalam berbagai hal.
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang senantiasa
ikhlas dan sabar dalam memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan dapat
menjadi bekal bagi penulis dalam menjalani kehidupan dan dapat
diamalkan dalam keseharian. Dan semoga amal kebaikan dan ilmu
yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
7. Segenap pegawai Perpustakaan UIN Walisongo Semarang, yang
telah memberikan izin dan layanan kepustakaan yang diperlukan
dalam penyususnan skripsi.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang
telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan
balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Semarang,
Penulis
Dewi Mei Anggraeni
NIM. 1405026022
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ v
HALAMAN DEKLARASI .............................................................. vi
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ................................. vii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................. ix
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................ x
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................... 9
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata ....................................................................... 13
2.2 Wisatawan ..................................................................... 14
2.3 Pelayanan ....................................................................... 15
xiii
2.3.1 Pengertian Pelayanan secara umum ...................... 15
2.3.2 Pelayanan dalam Perspektif Ekonomi Islam .......... 18
2.3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan dalam Perspektif
Ekonomi Islam ....................................................... 21
2.4 Promosi........................................................................... 27
2.4.1 Pengertian promosi ................................................ 27
2.4.2 Pemasaran dalam Konsep Islam ............................ 31
2.5 Konsep Kepuasan Konsumen atau Pengunjung ............. 35
2.5.1 Pengertian Kepuasan Konsumen atau pengunjung . 35
2.5.2 Konsep Kepuasan Konsumen dalam Ekonmi Islam 37
2.6 Minat Berkunjung .......................................................... 40
2.7 Tinjauan Pustaka ........................................................... 42
2.8 Hipotesis ........................................................................ 46
2.9 Kerangka Teori .............................................................. 48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan sumber data ..................................................... 49
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................... 50
1. Populasi ..................................................................... 50
2. Sampel ...................................................................... 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 52
3.4 Variabel dan Indikator Peneltian .................................... 53
1. Variabel ..................................................................... 53
2. Definisi Operasional ................................................. 55
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................... 59
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................... 60
xiv
1. Uji Validitas.................................................... 60
2. Uji Reliabilitas ................................................ 61
3.5.2 Uji Normalitas...................................................... 62
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 62
3.5.4 Uji Multikolinearitas ............................................ 63
3.5.5 Uji Hipotesis ........................................................ 64
1. Koefisien Determinasi (R²) .............................. 66
2. Uji F ................................................................. 66
3. Uji t ................................................................... 67
3.5.6 Uji Analisis Jalur (path analysis) ........................... 68
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Wisata Pemancingan Dewandaru ......................... 70
4.1.1 Sejarah Wisata Pemancingan Dewandaru .......... 70
4.1.2 Identitas dan Fasilitas Wisata Pemancingan
Dewandaru ............................................................ 71
4.2 Gambaran Umum Responden ......................................... 72
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 72
2. Responden Berdasarkan Usia ......................... 73
3. Reponden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 74
4. Reponden Berdasarkan Pekerjaan .................. 75
4.2.1 Statistik Deskriptif ............................................... 76
1. Pelayanan (X1) .............................................. 76
2. Promosi (X2) ................................................. 80
3. Kepuasan Pengunjung (Z) .............................. 83
4. Minat Kunujung Kembali Wisatawan (Y) ..... 86
xv
4.3 Analisis Data .................................................................. 90
4.3.1 Uji Validitas ......................................................... 90
4.3.2 Uji Reliabilitas ....................................................... 92
4.3.3 Uji Asumsi Klasik .................................................. 93
1. Uji Normalitas ............................................... 93
2. Uji Heteroskedastisitas. ................................. 95
3. Uji Multikolinieritas ...................................... 96
4.3.4 Uji Hipotesis ......................................................... 98
a. Uji Hipotesis Persamaan Pertama ...................... 98
1. Koefisien Determinasi (R²) ............................. 99
2. Uji F ................................................................ 100
3. Uji t ................................................................. 101
b. Uji Hipotesis Persamaan Kedua ........................... 102
1. Koefisien Determinasi (R²) ............................. 103
2. Uji F ................................................................ 104
3. Uji t ................................................................. 105
4.3.5 Uji Analisis Jalur (path analysis) ............................ 107
4.4 Hasil dan Pembahasan .................................................... 116
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................... 119
5.2 Saran ............................................................................... 121
5.3 Penutup ........................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Presentase Jumlah wisatawan di wisata dewandaru tahun
2013-2017.4 ..................................................................... 5
Tabel 3.1 : Definisi Operasional dan Indikator Varabel Penelitian ... 57
Tabel 4.1 : Daftar Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 72
Tabel 4.2 : Daftar Responden Berdasarkan Usia ............................... 73
Tabel 4.3 : Daftar Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Terakhir ........................................................................... 74
Tabel 4.4 : Daftar Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................... 75
Tabel 4.5 : Uji Deskriptif Pelayanan ................................................ 76
Tabel 4.6 : Item1 Pernyataan Variabel Pelayanan ............................ 77
Tabel 4.7 : Item2 Pernyataan Variabel Pelayanan ............................. 78
Tabel 4.8 : Item3 Pernyataan Variabel Pelayanan ............................. 78
Tabel 4.9 : Item4 Pernyataan Variabel Pelayanan ............................. 79
Tabel 4.10 :Uji Deskriptif Kebutuhan Promosi ................................. 80
Tabel 4.11 : Item1 Pernyataan Variabel Promosi .............................. 81
Tabel 4.12 : Item2 Pernyataan Variabel Promosi .............................. 82
Tabel 4.13 : Item3 Pernyataan Variabel Promosi .............................. 82
Tabel 4.14 : Uji Deskriptif Kepuasan Pengunjung ............................ 83
Tabel 4.15 : Item1 Pernyataan Kepuasan Pengunjung ...................... 84
Tabel 4.16 : Item2 Pernyataan Kepuasan Pengunjung ...................... 85
Tabel 4.17 : Item3 Pernyataan Kepuasan Pegunjung ........................ 86
Tabel 4.18 : Uji Deskriptif Minat Kunjung Kembali Wisatawan...... 86
xvii
Tabel 4.19 : Item1 Pernnyataan Minat Kunjung Kembali
Wisatawan ....................................................................... 87
Tabel 4.20 : Item2 Pernyataan Minat Kunjung Kembali
Wisatawan ....................................................................... 88
Tabel 4.21 : Item3 Pernyataan Minat Kunjung Kembali
Wisatawan ....................................................................... 89
Tabel 4.22 : Uji Validitas .................................................................. 91
Tabel 4.23 : Uji Reliabilitas .............................................................. 92
Tabel 4.24 : Uji Normalitas ............................................................... 93
Tabel 4.25 : Uji Heteroskedastisitas .................................................. 95
Tabel 4.26 : Uji Multikolinearitas ..................................................... 97
Tabel 4.27 : Uji Koefisien Determinasi persamaan pertama ............. 99
Tabel. 4.28 : Uji F Persamaan Pertama ............................................. 100
Tabel 4.29 : Uji t Persamaan Pertama ............................................... 101
Tabel 4.30 : Uji Koefisien Determinasi persamaan Kedua ............... 104
Tabel. 4.31 : Uji F Persamaan Kedua ................................................ 105
Tabel 4.32 : Uji t Persamaan Kedua .................................................. 106
Tabel 4.33 : Uji Koefisien Determinasi persamaan pertama
Analisis Jalur ................................................................... 107
Tabel. 4.34 : Uji Analisis Jalur Persamaan Pertama ......................... 108
Tabel 4.35 : Uji Analisis Jalur Persamaan Pertama ......................... 109
Tabel 4.36 : Uji Koefisien Determinasi persamaan Kedua
Analisis Jalur ................................................................... 110
Tabel. 4.37 : Uji Analisis Jalur Persamaan Kedua ............................ 110
Tabel 4.38: Uji Analisis Jalur Persamaan Kedua .............................. 111
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.9 : Kerangka Pemikiran Teoritik ................................. 48
Gambar 4.6 : Hasil Uji Analisis Jalur ........................................... 113
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Tabel Tabulasi Responden
Lampiran 3 : Hasil Uji Reabilitas dan Uji Validitas
Lampiran 4 : Wisata Pemancingan Dewandaru
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak
keragaman, baik dari segi adat, budaya, agama, suku dan bahasa
sehingga negara Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber
daya alamnya.Sumber daya alam tersebut jika dikelola dengan baik
dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan rakyat dan
memajukan bangsa Indonesia.Salah satunya yang dapat
dikembangkan adalah dalam bidang kepariwisataan.Seiring
berjalannya waktu, pariwisata di Indonesia saat ini telah tumbuh dan
berkembang dengan baik.1
Pariwisata merupakan sektor penting dalam perekonomian
Indonesia. Pada tahun 2014, pariwisata menempati urutan keempat
dalam hal penerimaan devisa setelah sektor pertambangan, pertanian
dan perkebunan. Berdasarkan tahun 2014, jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara mencapai 9,43 juta kunjungan atau naik 9,19
persen dibanding kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun
2013 yang berjumlah 8,80 juta kunjungan dan menyumbang devisa
bagi negara sebesar US$ 10,69 miliar atau setara dengan Rp 136
triliun.
1 Farida Robitoh Widyasti,Strategi Promosi Wisata Pada Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
Temanggung,Universitas Negeri Yogyakarta,2013,h.1
2
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen paling
penting dalam pariwisata di Indonesia. Negara yang berdiri di atas
pulau-pulau dan memiliki keanekaragaman hayati dan hewani yang
khas dan unik. Pantai, tempat menyelam dan berbagai Taman
Nasional merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia.
Tempat-tempat tersebut didukung dengan warisan budaya yang kaya
mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang
dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh negara
kepulauan ini. Hal ini menjadi daya tarik wisatawan untuk mengenal
lebih dekat Indonesia.
Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi
pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan bagi negara-
negara maju sekalipun pariwisata serius untuk dikembangkan. Terkait
dengan hal itu, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 9
Tahun 1990 menyatakan bahwa kepariwisataan mempunyai peranan
penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha
dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya
kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaannya dalam rangka
memperkukuh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar
bangsa.2
2 Farida Robitoh Widyasti,Strategi Promosi Wisata Pada Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
Temanggung,Universitas Negeri Yogyakarta,2013,h..3
3
Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan
menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produk-
produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, seperti
sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat,
peningkatan kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Dengan adanya
keterkaitan antara sektor industri pariwisata dengan sektor-sektor
lainnya, diharapkan mampu menghasilkan devisa dan dapat pula
untuk menyerap tenaga kerja sehingga dampaknya mengurangi angka
pengangguran dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Industri pariwisata mempunyai peranan penting dalam upaya
pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Bahkan pada
beberapa daerah menunjukkan bahwa industri pariwisata mampu
mendongkrak daerah tersebut dari keterbelakangan dan
menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama. Pentingnya
industri pariwisata dalam pembangunan dan pengembangan suatu
daerah, tidak terlepas dari kenyataan bahwa:
a. Pariwisata merupakan sektor jasa yang inheren dengan kehidupan
masyarakat modern. Semakin tinggi pendidikan dan ekonomi
seseorang atau masyarakat, maka kebutuhan terhadap pariwisata
akan semakin besar pula.
b. Pariwisata mempunyai kekuatan sinergetik karena keterkaitan
yang erat sekali dengan berbagai bidang dan sektor lainnya.
Pariwisata akan berkembang seiring dengan perkembangan
4
transportasi, telekomunikasi, sumberdaya manusia, lingkungan
hidup dan lain sebagainya.
c. Tumpuan pariwisata sebagai kekuatan daya saing terletak pada
sumber daya yang terolah dengan baik. Perkembangan pariwisata
yang pesat selama dasa warsa terakhir ternyata tidak lepas dari
efek negatif yang ditimbulkannnya.
Disamping kemampuannya dalam memberikan sumbangan
yang berarti dari segi ekonomi, pembangunan pariwisata yang hanya
berorientasi pada segi ekonomi dan mengabaikan segi non ekonomi
berupa lingkungan hidup dan budaya masyarakat telah
mengakibatkan terjadinya banyak kerusakan berupa pencemaran
lingkungan, budaya masyarakat, penggusuran, prostitusi dan
terpinggirkannya masyarakat disekitar obyek wisata. Pariwisata
(ecotourism) merupakan salah satu bentuk industri pariwisata yang
belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian besar masyarakat.
Pariwisata memberikan “suguhan” kepada wisatawan berupa
keindahan alam seperti air terjun, lembah, sungai, panorama
pegunungan, danau, keanekaragaman hayati dan pesona alami
lainnya seperti terumbu karang, pantai yang indah dan lain
sebagainya. Pertemuan Nasional Pariwisata (1996) mendefinisikan
pariwisata sebagai suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan wisata
yang bertanggung jawab ditempat-tempat/daerah-daerah alami dan
atau tempat-tempat/daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah
alam yang mendukung upaya-upaya pelestarian/penyelamatan
5
lingkungan (alam dan kebudayaannya) dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
Provinsi Jawa Tengah merupakan destinasi tujuan wisatawan
lokal maupun asing. Berbagai obyek wisata terdapat di provinsi ini
baik itu alam, budaya maupun minat khusus. Pariwisata bagi Jawa
Tengah sudah merupakan sebuah denyut nadi kehidupan masyarakat
dan sebagai sumber mata pencaharian. Objek wisata alam di provinsi
ini sudah mengalami kemajuan sehingga dapat mengimbangi wisata
budaya yang ada. Salah satunya wisata alam di Kabupaten Semarang
kecamatan Gunung Pati yang terkenal akan keindahan alam, goa, dan
wisata alam lainnya. Salah satu objek wisata buatan yang ada di
kecamatan Gunung Pati yaitu objek wisata pemancingan Dewandaru
yang didirikan pada 16 April 2005. Objek wisata Dewandaru adalah
salah satu objek yang terkenal di Gunung Pati yang menyuguhkan
pemandangan yang bagus dan sejuk di dalamnya, tidak hanya
menyasar di segi kuliner melainkan juga hiburan di dalamnya. Hal ini
merupakan faktor yang dapat menarik minat kunjung wisatawan
untuk datang kesana. Berikut data wisatawan yang diperoleh dari
pengelola wisata Dewandaru pada tahun 2013 sampai 2017:
Tabel 1.1
No Tahun Jumlah Wisatawan Presentase
1 2013 6.972 -
2 2014 6.997 0,36%
3 2015 8.245 17,84%
6
4 2016 7.744 -6,08%
5 2017 7.832 1,14%
Berdasarkan data di atas pada tahun 2013 di wisata
pemancingan Dewandaru terdapat 6.972 wisatawan yang berkunjung.
Pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 25 wisatawan, ini
berarti pada tahun 2014 wisatawan mengalami kenaikan sebesar 0,36
% dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 1.248 wisatawan, ini berarti pada tahun 2015
wisatawan mengalami kenaikan sebesar 17,84 % dibandingkan
dengan tahun 2014. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
501 wisatawan, ini berarti pada tahun 2016 wisatawan mengalami
penurunan sebesar -6,08 % dibandingkan dengan tahun 2015. Pada
tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 88 wisatawan, ini berarti
pada tahun 2017 wisatawan mengalami kenaikan sebesar 1,14%
dibandingkan pada tahun 2016.
Naik turunnya wisatawan dari tahun ke tahun dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang mendukung minat berkunjung kembali
wisatawan di tempat Wisata pemancingan dewandaru. Berdasarkan
wawancara yang telah dilakukan kepada pengunjung dan pengelola
tempat wisata, terdapat sedikit rasa kurang puas terhadap pelayanan
yang telah diberikan oleh karyawan di wisata pemancingan
dewandaru. Baik dari segi keramahan maupun dari segi ketepatan
pelayanan. Meskipun tak sedikit pula yang merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan. Baik dari fasilitas maupun keramah
7
tamahan, sehingga membuat wisatawan berkunjung kembali ke
tempat wisata tersebut.
Selain dari segi pelayanan, para pengunjung juga kurang
merasa puas dengan promosi yang dilakukan oleh wisata
pemancingan dewandaru. Dikarenakan kurangnya iklan yang
dilakukan oleh tempat wisata. Baik dari sosial media maupun pamflet
di jalan. Maka hal ini perlu diperhatikan oleh para pengelola dengan
mengetahui keluhan-keluhan pengunjung atau wisatawan tersebut.
Seperti fasilitas, pelayanan, promosi, periklanan dan mampu
memahami keinginan wisatawan agar dapat berkunjung kembali ke
tempat wisata. Serta para pengelola juga harus mempelajari faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pengunjung atau
wisatawan sehingga dapat menarik minat kunjung kembali
wisatawan. Hal ini di dukung dengan penelitian Sopyan (2015) yang
berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung Dengan
Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel Intervening (studi kasus
pada Cagar Budaya Gedung Lawang Sewu). Tujuan dilakukan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh daya tarik wisata
terhadap kepuasan pengunjung terhadap minat berkunjung ulang.
Dan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel kepuasan
pengunjung berpengaruh positif terhadap minat berkunjung ulang,
variabel daya tarik berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengunjung, variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
8
kepuasan pengunjung, variabel kualitas pelayanan berpengaruh
positif terhadap minat berkunjung ulang pengunjung. Dan juga
penelitian dari Inces Da Costa Moreira yang berjudul “ Peran
Promosi Dalam Meningkatkan Arus Wisatawan Domestik (studi
kasus pada kebun binatang Gembira Loka di kota Yogyakarta).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran aktivitas promosi
yang dilakukan kebun binatang Gembira Loka dalam meningkatkan
wisatawan domestik serta untuk mengetahui profil wisatawan
domestik di kebun binatang Gembira Loka. Hasil penelitian ini
menunjukkan antara promosi dan jumlah wisatawan menunjukkan
hasil yang positif, yang menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan bahwa promosi mempunyai peran untuk meningkatkan
arus wisata
Sedangkan berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan
pada pengunjung Pemancingan Dewandaru, pelayanan yang telah
diberikan di tempat tersebut dapat dibilang memuaskan. Karena dari
segi keramahan, ketepatan maupun kenyamanan yang diberikan,
membuat pengunjung merasa puas. Dan berdasarkan wawancara
yang penulis lakukan pada pemilik maupun pengunjung dari
Pemancingan Dewandaru, promosi yang dilakukan belum optimal,
baik promosi dalam bentuk elektronik maupun non elektronik seperti
pamflet. Promosi hanya dilakukan dari orang ke orang atau dari
mulut ke mulut. Berdasarkan apa yang dipaparkan penulis menarik
kesimpulan bahwa minat berkunjung wisatawan mengalami banyak
pertimbangan. Atas dasar latar belakang di atas, menjadikan penulis
9
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT
KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN DENGAN KEPUASAN
PENGUNJUNG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
WISATA PEMANCINGAN DEWANDARU KECAMATAN
GUNUNG PATI SEMARANG”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaiman pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pengunjung ?
2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap kepuasan pengungjung?
3. Bagaimana pengaruh pelayanan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan?
4. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat kunjung kembali
wisatawan?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan pengunjung terhadap minat
kunjung kembali wisatawan?
6. Bagaimana pengaruh promosi dan pelayanan terhadap minat
kunjung kembali wisatawan meleluli kepuasan pengunjung?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
10
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelayanan terhadap
minat kunjung kembali wisatawan pada wisata Pemancingan
Dewandaru di kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap minat
kunjung kembali wisatawan pada wisata Pemancingan
Dewandaru di kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelayanan terhadap
kepuasan pengunjung pada wisata Pemancingan Dewandaru di
kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang?
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap
kepuasan pengunjung pada wisata Pemancingan Dewandaru di
kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan pengunjung
hubungan antara pelayanan dan promosi terhadap minat
berkunjung wisatawan pada wisata Pemancingan Dewandaru di
kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang?
Adapun manfaat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Mampu memberikan sumbangan ilmu dalam bidang
ekonomi khususnya dalam bidang pariwisata. Serta menjadikan
rujukan penulisan berikutnya tentang pengaruh pelayanan dan
promosi terhadap minat kunjung kembali wisatwan dengan
kepuasan pengunjung sebagai variabel moderasi pada wisata
Pemancingan Dewandaru di kecamatan Gunung Pati Kabupaten
Semarang.
11
2. Manfaat praktis
Dapat menjadi tambahan wawasan dalam bidang
ekonomi pariwisata khususnya pelayan, promosi dan kepuasan
pengunjung dan minat kunjung kembali wisatawan.
3. Bagi peneliti lain
Memberi manfaat untuk memperluas gambaran serta
menunjang dalam penulisan skripsi.
4. Manfaat bagi wisata Pemancingan Dewandaru
Diharapkan mampu Membantu menaikkan tingkat
wisatawan yang berkunjung di wisata Pemancingan Dewandaru.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang
permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan
manfaat penelitian dan sistematika.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka, kerangka teori dan
hipotesis penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan sumber data, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian
dan pengukuran, serta analisis data.
12
BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan penyajian data dan analisa data dan
pembahasan data.
BAB V : Penutup
Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pariwisata
Pengertian pariwisata menurut Meyers (2009) adalah
aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat
tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap
atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin
tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-tujuan
lainnya.
Menurut UU No. 10 Tahun 2009, pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah
dan pemerintah daerah. Menurut Yoeti jenis-jenis pariwisata
dibedakan menurut alasan atau tujuan perjalanannya yaitu:3
a. Business Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya
datang untuk tujuan dinas, usaha, atau yang berhubungan dengan
pekerjaannya.
b. Vocational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya
datang untuk tujuan berlibur, menikmati akhir pekan, atau
sedang cuti.
3 Oka A Yoeti,Pengantar Ilmu Pariwisata,Bandung:Angkasa,
2009,h.113.
14
c. Educational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya
melakukan perjalanan untuk studi atau mempelajari sesuatu di
bidang ilmu pengetahuan, seperti study tour.
2.2 Wisatawan
Menurut Pendit wisatawan adalah setiap orang yang
mengadakan perjalanan untuk memuaskan hasrat ingin tahu, untuk
mengurangi ketegangan pikiran, beristirahat dan mengembalikan
ketegangan pikiran dan jasmaninya pada alam lingkungan yang
berbeda dengan lingkungan sehari-hari. Mereka adalah orang-orang
yang berlibur. Yang mengadakan perjalanan wisata untuk
menambah pengetahuan dan mengendorkan ketegangan pikiran.4
Wisatawan menurut Economic Commision of League of
Nation adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24
jam atau lebih dalam suatu negara di mana ia biasanya tinggal.
Melihat sifat perjalanan dari ruang lingkup di mana
perjalanan wisata dilakukan. Yoeti membagi menjadi beberapa jenis
wisatawan, yaitu:5
a. Domestic Tourist: wisatawan dalam negeri atau warga negara
yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
negaranya sendiri.
b. Foreign Tourist: orang yang berwisata yang datang memasuki
suatu negara lain bukan di mana ia tinggal.
4 Njoman S Pendit,Pariwisata Sebuah Atudi Analisa dan Informasi,h.11
5 Oka A Yoeti,Pengantar Ilmu Pariwisata,h.131.
15
c. Indegenous Tourist: warga negara tertentu yang karena tugas
atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya
dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara sendiri.
d. Domestic Foreign Tourist: wisatawan asing yang berdiam atau
bertempat tinggal pada suatu negara, yang mengadakan
perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal.
e. Transit Tourist: wisatawan yang berwisata ke negara tertentu
yang menumpang kapal udara/laut/kereta api yang terpaksa
singgah pada pelabuhan/ bandara/ stasiun bukan atas kemauan
sendiri.
f. Business Touris: wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
tujuan selain wisata, perjalanan wisata dilakukan setelah tujuan
utama selesai.
2.3 Pelayanan
2.3.1 Pengertian Pelayanan secara umum
Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
oleh perusahaan pemberian pelayanan yang dimaksudkan
untuk memecahkan masalah konsumen atau pelanggan.
Menurut kotler definisi pelayanan adalah setiap
keinginan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
16
terikat pada suatu produk secara fisik. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan adalah
suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa
yang diperlukan orang lain. Oleh karenanya pelayanan
berfungsi sebagai sebuah sistem yang menyediakan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan definisi-definisi
tersebut dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya pelayanan
adalah suatu yang tidak berwujud tetapi dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan atau masyarakat. pelayanan tidak dapat
mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan yang dapat
interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.6
Ciptono sebagaimana dikutip oleh iqhtisadia untuk
memberi kualitas pelayanan yang baik, ada beberapa unsur
penting, yaitu: Pertama, kecepatan pelayanan. Pelayanan yang
cepat dan responsive terhadap keinginan konsumen akan
berdampak pada kualitas pelayanan kepada nasabah. Kedua,
Ketepatan. Ketepatan ini terkait dengan respon yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen, disamping ketepatan waktu
pelayanannya. Ketiga, keramahan, keramahan terkait dengan
sikap karyawan dalam menghadapi nasabah. Karyawan yang
sopan, ramah, dan rapi akan berdampak pada kepuasan
nasabah terhadap layanan yang diberikan. Keempat,
6 Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen Dan Pelayanan Prima,
Yogyakarta: Gava Media, 2014, hlm. 135.
17
kenyamanan. Kenyamanan terkait dengan tempat dan fasilitas
yang diberikan kepada konsumen.7
Menurut Normann pelayanan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat
berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata
dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak
dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya
terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.8
Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
Core service merupakan pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan yang merupakan produk utamanya.
Facilitating service merupakan fasilitas pelayanan
tambahan kepada pelanggan.
Supporting service merupakan pelayanan tambahan
(pendukung) untuk meningkatkan nilai pelayanan atau
7Iqtishadia (Pengaruh Biaya, Angsuran dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di Kabupaten Kudus), Wahibur
Rokhman, Vol. 9, No. 2, 2016, 326-351 P-ISSN: 1979-0724, E-ISSN: 2502-
3993, h. 333. 8 Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen Dan Pelayanan Prima, h.
107.
18
untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan dari
pihak pesaing.9
2.3.2 Pelayanan dalam Perspektif Ekonomi Islam
Dalam Islam telah mengangkat kerja pada level
kewajiban religius yang digandengkan dengan iman.
Hubungan antara iman dan amal (kerja) itu sama dengan
hubungan antara pohon dan akar, yang salah satunya tidak
mungkin eksis tanpa adanya yang lain. Islam tidak mengakui
dan mengingkari sebuah keimanan yang tidak membuahkan
perilaku yang baik.10
Islam mengajarkan kepada umat
manusia agar dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan prinsip-prinsip ekonomi islam yakni bersifat
profesiona, amanah, memelihara etos kerja. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:11
a. Bersikap profesional
Bagi seseorang yang telah memiliki tanggung
jawab dalam hidupnya, bekerja merupakan kebutuhan
hidup yang hukumnya wajib, ini karena bekerja sama
mulianya dengan melaksanakan ibadah lainnya seperti
shalat, haji atau membayar zakat. Dalam banyak
9 Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen Dan Pelayanan Prima, h.
123. 10
Mustaq Ahmad,Etika Bisnis Dalam Islam,Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar,2001,h.10. 11
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjaja Kusuma,
Menggagas Bisnis Islam, Jakarta: Gema Insani Press,2002,h.104.
19
keterangan, Allah SWT sangat menghargai orang yang
giat bekerja karena itu berarti ia telah menunaikan salah
satu kewajiban.
“Sesungguhnya, Allah telah mewajibkan
atas kalian berusaha (bekerja) maka hendaklah
kalian berusaha.” (HR. Thabrani)
Selain memerintahkan bekerja, Islam juga
menuntun setiap muslim agar dalam bekerja dibidang
apapun harus bersikap profesional. Inti dari ini setidaknya
dicirikan oleh tiga hal: (1) Kafa‟ah, yaitu cakap atau ahli
dalam bidang pekerjaan yang dilakukan, (2) Himmatul-
„amal, yakni memiliki semangat atau etos kerja yang
tinggi, (3) Amanah, yaitu bertanggung jawab dan
terpercaya dalam menjalankan setiap tugas atau
kewajiban. Dalam memberikan pelayanan perusahaan
harus mencakup terhadap ketiga ciri di atas supaya
pengunjung dapat meraa puas dengan hasil pelayan yang
diberikan.
b. Bersikap amanah
Seorang muslim yang telah memiliki sifat
profesional haruslah memiliki sifat amanah, yakni
terpercaya dan bertanggung jawab. Rasulullah SAW
memerintahkan setiap muslim untuk selalu menjaga
amanah yang diberikan kepadanya.
20
“Tunaikanlah amanat terhadap orang
yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat
terhadap orang yang menghianatimu”. (HR.
Ahmad dan Abu Daud).
Rasulullah SAW menggambarkan orang-orang
yang tidak memegang amanah sebagai orang yang tidak
beriman dan tidak memiliki agama, bahkan lebih jauh
lagi, orang-orang yang selalu melanggar amah
digambarkan sebagai orang munafik.
“Tidak beriman orang yang tidak
memegang amanah dan tidak ada agama orang
yang tidak menepati janji.” (HR. Ad-Dailami)12
Oleh karena itu sikap amanah mutlak harus
dimiliki oleh seorang pebisnis muslim. Sikap itu bisa
dimiliki jika dia selalu menyadari bahwa apapun yang
dilakukan termasuk pada saat dia bekerja selalu diketahui
oleh Allah SWT.
c. Memelihara etos kerja/Bersungguh-sungguh
Selain memiliki kecakapan (kafa‟ah) dan sifat
amanah, seseorang dikatakan profesional jika seseorang
bekerja secara semangat dan bersungguh-sungguh. Dia
juga harus memiliki etos kerja (himmatul „amal) yang
tinggi.
Dengan dorongan utama seorang muslim dalam
bekerja adalah bahwa aktifitas kerjanya itu dalam
12
Ibid,h.105.
21
pandangan islam merupakan bagian dari ibadah, karena
bekerja merupakan pelaksanaan salah satu kewajiban, dan
hasil usaha yang diperoleh seorang muslim dari kerja
kerasnya dinilai dari penghasilan yang mulia.13
“Tidaklah seseorang diantara kamu
makan suatu makanan yang lebih baik dari pada
memakan hasil keringatnya sendiri.” (HR.
Baihaqi)
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam memenuhi kebutuhan hidip seseorang harus
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Dan
dalam memenuhi kebutuhannya diperlukan semangat
yang tinggi dan bersungguh-sungguh.
2.3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Ekonomi
Islam
Kualitas pelayanan diberikan oleh sebuah
perusahaan tentunya tidaklah hanya bertujuan untuk
memberikan kepuasan semata. Sebagai seorang muslim
dalam memberikan pelayanan harus berprinsip pada nilai-
nilai syariah guna mewujudkan ketaqwaan sekaligus
membuktikan konsistensi keimanan dalam menjalankan
syari’at Islam. Dalam pandangan Ekonomi Islam yang
dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas pelayanan
terhadap konsumen yaitu standarisasi syariah. Islam
13
Ibid,h. 114.
22
mensyari’atkan kepada manusia agar selalu terikat dengan
hukum syara’ dalam menjalankan setiap aktivitas ataupun
memecahkan masalah.
Pengertian hukum kualitas pelayanan tidak secara
langsung dijumpai di dalam Al-Qur’an secara eksplisit,
akan tetapi didasarkan pada konsep memberikan
pelayanan yang baik kepada manusia itu telah
diperintahkan oleh Allah SWT, adapun dalil syar’iyah
terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 86 yang
berbunyi:
“apabila kamu diberi penghormatan dengan
sesuatu penghormatan, Maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari
padanya, atau balaslah penghormatan itu
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungankan segala sesuatu.”14
Dari ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
sesama manusia harus saling menghormati, jika
dihubungkan dengan sebuah perusahaan dibidang jasa
bisa menjadi landasan bagi penyedia jasa untuk
14
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan
Terjemahnya,Bandung:Diponegoro,2010,h.517.
23
menghormati konsumennya. Jadi segala sesuatu dalam
melakukan sebuah bisnis haruslah memberikan pelayanan
yang baik, dengan pelayanan yang baik maka akan dapat
memberikan efek bagi perusahaan yaitu kepuasan kepada
konsumen.
Untuk mengevaluasi jasa pelayanan, sebagaimana
dikemukakan oleh Zeutml, Berry dan Parasuraman adalah
dengan menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan
yaitu:15
a. Bukti langsung (Tangibles), yang meliputi fasilitas
fisik pegawai, perlengkapan dan sarana komunikasi.
Bukti fisik merupakan tampilan yang sesungguhnya
yang akan menjadi suatu identitas organisasi serta
menjadi unsur pendorong munculnya persepsi awal
pelanggan, serta perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya harus memperhatikan dari segi
penampilan fisik para pengelola maupun
karyawannya dalam hal berbusana yang santun,
beretika yang baik dan syar’i. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 26:
15
Arosmiati,h.23.
24
“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka
selalu ingat.”16
b. Daya Tanggap (Responsivenes), suatu karakteristik
kecocokan dalam pelayanan manusia, yaitu keinginan
staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap. Dalam Islam kita harus
selalu menepati komitmen seiring dengan promosi
yang dilakukan perusahaan. Komitmen yang telah
diberikan harus dilaksanakan oleh perusahaan dengan
baik, jika komitmen tidak dapat ditepati maka
resikonya ialah pelanggan akan meninggalkan produk
dari perusahaan tersebut. Hal ini sejalan dengan
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah
ayat 7 yang berbunyi:
16
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,h.153.
25
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain”17
c. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan
memberikan pelayanan yang menjanjikan dengan
segera dan memuaskan. Artinya pelayanan yang
diberikan kepada konsumen haruslah handal,
bertanggung jawab, sopan dan ramah. Dalam Islam
pun telah dicontohkan teladan yang tentunya dapat
dijadikan pedoman dalam perniagaan/ muamalah.
Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang
berbunyi:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.”18
17
Ibid, h.596. 18
Ibid,h.420.
26
d. Jaminan (Assurance), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,
bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Etika
berkomunikasi dalam melayani konsumen agar terhindar dari
manipulasi serta berbicara bohong saat menawarkan suatu
produk maupun jasa dalam sebuah perusahaan. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat Asy-Syu’araa’
ayat 181-182 yang berbunyi:
“sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu
Termasuk orang- orang yang merugikan (181)
dan timbanglah dengan timbangan yang
lurus(182).”
e. Perhatian (Empathy), yang meliputi kemudahan dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan pelanggan. Perhatian yang diberikan kepada
konsumen hendaknya dilandasi dengan keimanan dalam
rangka menjalankan segala perintah Allah supaya selalu
berbuat yang baik kepada orang lain. Allah berfirman dalam
surat An-Nahl ayat 90 yang berbunyi:
27
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
2.4 Promosi
2.4.1 Pengertian promosi
Pada hakikatnya menurut Buchari Alma (2004: 179)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi / membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.19
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara
19
Ratih Hurriyati,Bauran Pemasaran dan LoyalitasKonsumen,Bandung:CV
ALFABETA,2015,h.57
28
rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:20
a. menginformasikan (informing) dapat berupa :
menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu
produk baru,
memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari
suatu produk,
menyampaikan perubahan harga kepada pasar,
menjelaskan cara kerja suatu produk
Menginformasikan jasa-jasa yang yang disediakan
oleh perusahaan
Meluruskan kesan yang keliru
Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,
dan
Membengun citra perusahaan
b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
Membentuk pilihan mereka
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut
produk,
Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga
20
Ratih Hurriyati,Bauran Pemasaran dan LoyalitasKonsumen,h.58
29
c. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas:
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang
bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
menjual produk perusahaan
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada
kampanye iklan
Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada
produk perusahaan
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi
memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut
dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.
Beberapa tugas-tugas khusus itu sering disebut bauran
promosi (promotion mix) yaitu mencakup:
1) Personal selling
Yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba membelinya.
2) Mass selling
Yaitu pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama
30
mass selling, yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan
merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak
langsung, yang didasarkan pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang
untuk melakukan pembelian.21
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Yaitu bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beragam.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik
pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk
mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan
membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi
pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama
yang lebih erat dengan pengecer.
21
Ratih Hurriyati,Bauran Pemasaran dan LoyalitasKonsumen,h 59
31
4) Hubungan masyarakat (public relation)
Yaitu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,
keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut. Kegiatan public relations meliputi
press relatipns, product publicity, corporate
communication, lobbying, dan counselling.
5) Direct marketing
Yaitu sistem pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau
transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing,
komunikasi promosi ditujukan langsung kepada
konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik
melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke
tempat pemasar.22
2.4.2 Pemasaran dalam Konsep Islam
Pemasaran adalah suatu aktivitas yang selalu
dikaitkan dengan perdagangan. Jika meneladani Rasulullah
saat melakukan perdagangan, maka beliau sangat
mengedepankan adab dan etika dagang yang luar biasa. Etika
dan adab dagang inilah yang dapat disebut sebagai strategi
22
Ratih Hurriyati,Bauran Pemasaran dan LoyalitasKonsumen h.61
32
dalam berdagang. Ada beberapa etika yang harus dijunjung
pedagang muslim dalam menjalankan aktivitas jual-beli,
berdasarkan hadis-hadis Rasulullah, sebagai berikut:23
1. Tidak menjual sesuatu yang haram. Umat Islam dilarang
menjual sesuatu yang haram seperti minuman keras dan
memabukkan, narkotika dan barang-barang yang
diharamkan Allah SWT. Hasil penjualan barang-barang
itu hukumnya haram dan kotor.
2. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang.
Contohnya menjual yang tidak dimiliki. Rasulullah saw
bersabda: “jangan kamu menjual sesuatu yang tidak
engkau miliki” (HR Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i).
Selain itu Islam juga melarang umatnya menjual buah-
buahan yang belum jelas hasilnya, serta perdagangan
terlarang lainnya.
3. Tidak terlalu banyak mengambil untung,
4. Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang. Hal ini
sesuai dengan hadis Rasulullah saw: “Janganlah kalian
banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti
itu melariskan dagangan lalu menghilangkan
keberkahannya.” (HR Muslim)
23
Hamdi Agustin,Studi Kelayakan Bisnis Syariah,Depok:PT Raja
Grafindo Persada,2017,h.87
33
5. Tidak berbohong ketika berdagang. Salah satu perbuatan
pembohong adalah menjual barang yang cacat namun
tidak memberitahukan kepada pembelinya.
6. Penjual harus melebihkan timbangan. Seorang pedagang
sangat dilarang mengurangi timbangan.
7. Pemaaf, mempermudah dan lemah lembut dalam berjual
beli.
8. Tidak boleh memakan dan memonopoli barang dagangan
tertentu. Sabda Nabi Saw: “Tidaklah seseorang menimbun
barang melainkan pelaku maksiat.” (HR Muslim)
Dalam Islam ada empat karakteristik pemasaran atau
syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para
pemasar, yaitu:24
1. Teistis (Rabaniyyah)
Salah satu ciri khas pemasar syariah yang tidak
dimilikidalam pemasaran konvensional yang dikenal
selama ini adalah sifat yang religius (dinniyah). Kondisi
ini tercipa tidak karena keterpaksaan tetapi berangkat dari
kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dipandang
penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan
orang lain. Jiwa seorang pemasar syariah meyakini bahwa
hukum-hukum syariah yang teistis atau bersifat ketuhanan
24
Hamdi Agustin,Studi Kelayakan Bisnis Syariah,h.88
34
ini adalah hukum yang paling sempurna. Seorang syariah
marketer meyakini bahwa adanya Allah Ta’ala selalu
dekat dan mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan
segala macam bentuk bisnis.
2. Etis (Akhlaqiyyah)
Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari
sifat teistis. Dengan demikian, syriah marketer adalah
konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai
moral dan etika, tidak peduli apapun agamnya. Karena
nilai etika adalah nilai yang bersifat universal yang
diajarkan oleh semua agama.
3. Realistis (Al-Waqi‟iyyah)
Syariah marketer bukanlah jonsep yang eksklusif,
fanatis, anti-modernitas, dan kaku. Syariah marketing
adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana
keluwesan syariah syariah Islamiyah melandasinya.
Syariah marketer bukan berarti para pemasar itu harus
berpenampilan ala bangsaa arab dan mengharamkan dasi
karena dianggap simbol masyarakat barat. Syariah
marketer adalah para pemasar profesional dengan
penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, apa pun
model atau gaya berpakaian yang dikenakannya. Mereka
bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai
35
religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam
segala aktivitas pemasarannya.
4. Humanistis (Al-Insaniyyah)
Humanistis (Al-Insaniyyah) adalah bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat
kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah.
Dengan memiliki nilai humanistis ia menjadi manusia
yang terkontrol, dan seimbang (tawazun), bukan manusia
yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk
meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan
menjadi manusia yang bahagia diatas penderitaan orang
lain atau manusia yang kering dengan kepedulian sosial.
Syariat Islam adalah syariah humanistis (insaniyyah).
Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan
kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit,
kebangsaan, dan status. Hal inilah yang membuat syariah
Islam memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat
humanistis universal.
2.5 Konsep Kepuasan Konsumen atau Pengunjung
2.5.1 Pengertian Kepuasan Konsumen atau pengunjung
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan oleh
seseorang konsumen setelah ia mengalami sesuatu tindakan
atau hasil dari tindakan yang sesuai dengan harapan. Banyak
36
manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya
tingkat kepuasan pelanggan tinggi. Dimana faktor utama
penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan
terhadap kualitas jasa.
Menurut Kotler mendifinisikan kepuasan konsumen
yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.
Untuk memahami kepuasan, kita harus memahami
bagaimana orang membentuk harapannya. Harapan dibentuk
atas dasar pengalaman masa lalu seseorang dengan situasi
yang sama, pernyataan dari teman atau kerabat yang lainnya,
dan pernyataan dari perusahaan dimana pelanggan menikmati
jasa. Jadi dapat atau tidaknya sebuah perusahaan memuaskan
konsumen-konsumennya tidak hanya ditentukan oleh
kinerjanya, tetapi juga oleh harapan yang diciptakannya.25
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen
adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara harapan sebelum memakai produk /jasa layanan yang
diberikan perusahaan dengan hasil yang telah dirasakan oleh
konsumen dari kinerja atau manfaat yang digunakan oleh
perusahaan.
25
Bambang Hartono,Manajemen Pemasaran,Jakarta: Rineka
Cipta,2010,h.45
37
2.5.2 Konsep Kepuasan Konsumen dalam Ekonmi Islam
Kepuasan konsumen dalam pandangan syari’ah
adalah tingkat perbandingan antara harapan terhadap produk
atau jasa yang seharusnya sesuai syari’ah dengan kenyataan
yang diterima.
Adapun pedoman dalam mengukur tingkat kepuasan
yang dirasakan konsumen, maka sebuah perusahaan baik yang
memproduksi produk maupun jasa harus melihat kinerja
perusahaan yang berkaitan dengan:
a. Sifat jujur
Sebuah perusahann harus memiliki sifat jujur
kepada seluruh personel yang terlibat dalam perusahaan
tersebut baik internal maupun eksternal. Ini berdasarkan
hadist Rasulullah SAW, beliau bersabda
Artinya : Muslim itu adalah saudara muslim
lainnya. Tidak boleh bagi seorang muslim, apabila ia
berdagang dengan saudaranya dan menemukan cacat,
kecuali diterangkan.26
(HR. Ahmad dan Thabrani)
b. Sifat amanah
Seorang muslim yang profesional haruslah
memiliki sifat amanah, yakni percaya dan bertanggung
26
Yusuf Qardawi, Etika dan Noram Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani
Press,1997,h.178.
38
jawab. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat
58 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.”27
Dari ayat di atas maka sebuah perusahaan harus
menjelaskan ciri-ciri, kualitas pelayanan yang akan
diberikan dan biaya yang akan digunakan kepada
pelanggan. Ini dilakukan agar konsumen dapat memahami
dan mengerti sehingga konsumen merasa puas dan tidak
ragu dengan produk/jasa yang akan diterimanya.
c. Benar
Maksud dari benar ini adalah tidak adanya dusta
dalam berkomitmen memberikan pelayanan baik
27
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,h.87
39
produk/jasa kepada pelanggan. Dalam hadist
mutafaq’alaih dari hakim bin hazm disebutkan bahwa:
Artinya: Penjual dan pembeli bebas memilih
selama belum putus transaksi, jika keduanya bersikap
benar dan menjelaskan kekurangan barang yang
diperdagangkan maka keduanya mendapatkan berkah
dari jual belinya. Namun jika keduanya saling menutupi
aib barang dagangan itu dan berbohong maka jika
mereka mendapatkan laba, `hi`langlah berkah jual beli
itu.28
d. Berbuat Baik Terhadap Sesama dan Tidak Saling
Membedakan
Dalam konsep Islam mengajarkan bahwa dalam
kita sebagai umat muslim harus berbuat baik kepada
sessama. Hal ini tampak dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’
ayat 36, yang berbunyi:
28
Yusuf Qardawi, Etika dan Noram Ekonomi Islam,h.179.
40
“sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295]
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan dir.”29
Dari ayat di atas mengajarkan kepada kita untuk
berbuat baik kepada sessama manusia dengan tidak
melihat pangkat, keturunan, ataupun hartanya. Dapat juga
disamakan dengan berbuat baik dalam pelayanan yang
diberikan. Dalam masalah pelayanan juga dapat diartikan
melayani dengan rendah hati dan tidak sombong.
2.6 Minat Berkunjung
Kata minat berasal dari bahasa Inggris yaitu interest, yang
memiliki makna dorongan untuk bertingkah laku terarah terhadap
objek kegiatan atau pengalaman tertentu, sehingga minat kunjung
29
Departemen Agama RI,Al—Qur‟an dan Terjemahnya,h.87.
41
kembali adalah dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan
berkunjung kembali ke tujuan yang pernah didatangi.30
Teori reasoned action and planed behavior merupakan
model yang paling sering digunakan untuk memperdiksi perilaku
sejak awal 1980. Keinginan untuk melakukan perjalanan di masa
depan dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap pengalaman masa
lalunya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat kunjung
kembali yaitu:31
a. Kualitas pelayanan: kesan kualitas pelayanan yang diterima oleh
wisatawan akan mempengaruhi perilaku wisatawan yang datang.
Semakin memuaskan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
penyedia jasa, maka semakin besar minat kunjungan kembali.
b. Citra destinasi: penghargaan yang diperoleh obyek wisata karena
keunggulan-keunggulan yang dimiliki obyek wisata dapat
mempengaruhi minat kunjung kembali. Semakin baik citra
destinasi semakin besar minat kunjung ulang.
c. Daya tarik wisata: hal-hal yang menarik wisatawan untuk
berkunjung ke suatu obyek wisata mempengaruhi minat
wisatawan untuk berkunjung kembali. Semakin bagus daya tarik
suatu objek wisata, semakin besar minat kunjungan kembali.
30
Bellinda Sofia Nuraeni,Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Minat Kunjung Ulang Wisatawan Museum Ranggawarita Semarang” Jurnal
Bisnis Strategi, Vol. 23 No. 1, Semarang: Universitas Diponegoro, 2014,h.4. 31
Njoman S Pendit,Pariwisata Sebuah Atudi Analisa dan Informasi,
Jakarta: Djambatan,1965.h.42
42
d. Promosi: berfungsi menciptakan image atau kesan tentang apa
yang dilakukan. Semakin bagus promosi yang dilakukan maka
akan menarik wisatawan untuk berkunjung kembali.
2.7 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
1. Stela Sangkaeng (2013)
Stela Sangkaeng (2013) melakukan penelitiang dengan
judul “Pengaruh Citra, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Objek
Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Taman
Laut Bunaken Sulawesi Utara”.Dari hasil uji secara simultan
diperoleh Promosi Pariwisata, Kualitas Pelayanan Objek Wisata
secara simultan berpengaruh positif terhadap Kepuasan
Wisatawan, dan secara parsial Promosi Pariwisata berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Wisatawan, Kualitas Pelayanan
Objek Wisata, secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan
Wisatawan dan Citra Pariwisata secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan Wisatawan. Mengingat Promosi
Pariwisata dan Kualitas Pelayanan Objek Wisata memiliki
pengaruh positif yang signifikan serta memberikan kontribusi
yang cukup besar terhadap Kepuasan Wisatawan di objek wisata
Taman Laut Bunaken, maka pihak objek wisata Taman Laut
Bunaken sebaiknya memperhatikan faktor Promosi Pariwisata
dan Kualitas Pelayanan Objek. Persamaan dalam penelitian ini
43
adalah variabel independent (X) yaitu promosi dan kualitas
pelayanan, pada penelitian ini menggunakan variabel independent
(X) yaitu pelayanan, promosi. Sedangkan perbedaanya terletak
pada variabel dependent (Y) yaitu kepuasan wisatawan, pada
penelitian ini variabel dependent (Y) yaitu minat kunjung
kembali wisatawan serta kepuasan pengunjung sebagai variabel
Intervening (Z)
2. Farida Robithoh Widyasti (2013)
Farida Robithoh Widyasti melakukan penelitian yang
berjudul “Strategi Promosi Wisata Pada Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Temanggung”.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; 1) pelaksanaan strategi
promosi wisata sudah berjalan baik, walupun belum sepenuhnya
optimal; 2) pengembangan wisata di Temanggung di dukung oleh
program dinas terkait berupa kegiatan Rencana Strategis
(Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) dalam mempromosikan
wisata menggunakan alat atau media promosi, seperti media
cetak, media elektronik, media promosi dan pameran wisata; 3)
pengembangan wisata di Temanggung ternyata memiliki
beberapa hambatan antara lain: obyek wisata belum ditata dan
dikelola dengan baik, alokasi anggaran dari pemerintah daerah
yang masih terbatas, dan belum adanya bagian khusus yang
menangani masalah promosi wisata, misalnya bagian public
relations; 4) dinas terkait dan para stakeholder dunia pariwisata
44
menempuh beragam cara untuk mengatasi. Persamaan dalam
penelitian ini adalah menggunakan indikator di dalam promosi
juga menjabarkan tentang pariwisata. Sedangkan perbedaannya
adalah pada penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif sedangkan pada penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif.
3. Inces Da Costa Moreira (2001)
Inces Da Costa Moreira (2001) melakukan penelitian
yang berjudul “Peran Promosi Dalam Meningkatkan Arus
Wisatawan Domestik (studi kasus pada kebun binatang Gembira
Loka di Kota Yogyakarta)”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran aktivitas promosi yang dilakukan kebun
binatang Gembira Loka dalam meningkatkan wisatawan
domestik di kebun binatang Gembira Loka. Dan hasil dari
penelitian ini adalah antara promosi dengan jumlah wisatawan
menunjukkan hasil yang positif dan juga signifikan antara biaya
promosi dengan jumlah wisatawan secara keseluruhan.
Persamaan dari penelitian Inces Da Costa Moreira (2001) dengan
penelitian penulis adalah adanya variabel yang sama yaitu
variabel promosi sedangkan penelitian penulis terdapat empat
variabel yaitu variabe pelayanan dan promosi sebagai variabel
independent (X), variabel minat kunjung kembali wisatawan
sebagai variabel dependent (Y) dan variabel kepuasan
pengunjung sebagai variabel Intervening (Z).
45
4. Sopyan (2015)
Sopyan (2015) melakukan penilitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung Dengan
Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel Intervening (studi
kasus pada Cagar Budaya Gedung Lawang Sewu).” Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh daya tarik
wisata terhadap kepuasan pengunjung, kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pengunjung, dan kepuasan pengunjung
terhadap minat berkunjung ulang. Hasil penelitian ini
berdasarkan pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel
kepuasan pengunjung berpengaruh positif terhadap minat
berkunjung ulang, variabel daya tarik berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengunjung, variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung, variabel
kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat
berkunjung ulang pengunjung. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian penulis adalah adanya variabel pelayanan, kepuasan
pengunjung dan juga minat berkunujng. Perbedaannya terdapat
pada kepuasan pengunjung pada penelitian ini adalah variabel
independent, sedangkan pada penelitian penulis variabel
kepuasan pengunjung adalah variabel intervening, dan variabel
independent adalah minat kunjung kembali wisatawan.
46
5. Dhiajeng Dwi Suryani (2018)
Dhiajeng Dwi Suryani (2018) melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Kunjung Kembali Wisatawan Di Pulau Pahawang
Lampung (studi kasus pada Wisatawan Pecinta Snorkeling di
Pulau Pahawang Lampung)”. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara
simultan dan parsial terhadap minat kunjung kembali pada
wisatawan pecinta snorkeling di Pulau Pahawang. Dan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa promosi dan kualitas
pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap minat kunjung
kembali dan secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat
kunjung kembali sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap minat kunjung kembali. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian penulis yaitu variabel independent (X) yaitu
variabel pelayanan dan promosi, begitu pula dengan variabel
dependent (Y) yaitu minat berkunjung. Sedangkan perbedaannya
ialah penulis menambahkan variabel kepuasan pengunjung
sebagai variabel Intervening (Z).
2.8 HIPOTESIS
Hipotesis secara etimologi dibentuk dari dua kata, yaitu kata
hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah
pendapat. Kemudian kedua kata itu digabung menjadi hypothesis
dan di Indonesiakan menjadi hipotesis dengan arti suatu kesimpulan
47
yang masih kurang, yang masih belum sempurna. Jadi, hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang
dilakukan.32
Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara yang masih
memerlukan pembuktian. Karena ia merupakan dugaan, maka
hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk “pernyataan” dan sinkron
dengan rumusan masalah. Pembuktian yang ingin dicapai oleh
hipotesis adalah sebagai upaya untuk menjawab semua masalah
yang telah dirumuskan sebelumnya.33
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung
H2 : Promosi berpengaruh negatif terhadap kepuasan pengunjung
H3 : Pelayan berpengaruh positif terhadap minat kunjung wisatawan
H4 :Promosi berpengaruh negatif terhadap minat kunjung wisatawan
H5 :Kepuasan Pengunjung berpengaruh positif terhadap minat
kunjung
kembali wisatawan
H6:Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali
wisatawan melalui kepuasan pengunjung
H7:Promosi berpengaruh negatif terhadap minat kunjung wisatawan
melalui
32
Burhan Bunging, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta:
Prenada Media Group, 2013, Hlm. 90. 33
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis, jakarta: Rajawali
Pers, 2017, h. 58.
48
kepuasan pengunjung
2.9 Kerangka Pemikiran Teoritik
Kerangka pemikiran menjelaskan konstelasi hubungan antar
variabel penelitian.34
H3
H1
H5 H5
H2 H4
34
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis,h. 52.
Pelayanan
(X1)
Promosi
(X2)
Kepuasan
Pengunjung (Z)
Minat Kunjung
Kembali
Wisatawan (Y)
49
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kauntitatif atau statistik, yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 35
Adapun sumber data yang digunakan dalam pennelitian ini yaitu:
1. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung
dari sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek
penelitian.36
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
penyebaran angket atau kuisioner kepada wisatawan atau
pengunjung di wisata Pemancingan Dewandaru kecamatan
Gunung Pati Semarang.
2. Sumber data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan
oleh pihak lain yang diolah dan dipublikasikan untuk
kepentingan tertentu.37
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods), Bandung: ALFABETA, 2013, h. 11. 36
Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta:
Kencana, 2013, h. 132. 37
Lijan Poltak Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014, h. 112.
50
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari katalog-
katalog, data perusahaan, dan lain-lain.
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi seluruh karakteristik yang dimiliki
oleh subjek atau objek itu.38
Populasi dalam penelitian ini adalah
para wisatawan yang pernah berkunjung ke wisata Pemancingan
Dewandaru kecamatan Gunung Pati Semarang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi yang
dipilih mengunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili populasi.39
Teknik pengambilan sampel yang digunakan melalui
pendekatan non probality sampling yaitu teknik sampling yang
tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau
38
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2016, h. 80. 39
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuntitatif, Jakarta: Rajawali
Pers, 2012, h. 74.
51
anggota populasi untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purpose sampling, di mana sampel yang
diambil berdasarkan kriteria atau pertimbangan yang ditentukan
sendiri oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang
berkunjung di wisata Dewandaru kecamatan Gunung Pati
Semarang pada tahun terakhir 2017 yaitu berjumlah 7.852
wisatawan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unssur anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk menentukan ukuran sampel, Solvin memberikan
rumusan sebagai berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan.
Dalam penentuan sampel ini mentolerir kesalahan
sebesar 10%, maka diperoleh sebanyak 99 responden dari total
populasi sebanyak 7.832 wisatawan di Pemancingan Dewandaru
52
kecamatan Gunung Pati Semarang. Perhitungannya sebagai
berikut:
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang
ditempuh atau alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan datanya.40
Tekhnik pengumpukan data dalam
penelitian ini menggunakan:
1. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dan
responden pada penelitian ini adalah wisatawan yang
40
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013, h. 159.
53
berkunjung ke wisata Pemancingan Dewandaru Gunung Pati
Semarang.
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang
spesifik dibandingkan dengan teknik wawancara atau kuisioner.
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi adalah suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses-
proses pengamatan dan ingatan.41
Penelitian ini dilakukan
dengan pengamatan langsung kegiatan apa saja yang terjadi di
wisata Pemancingan Dewandaru kecamatan Gunung Pati
Semarang serta dampak pelayanan, promosi dan kepuasan
pengunjung terhadap minat kunjung kembali wisatawan
sehingga penulis dapat mengetahuinya secara pasti.
3.4 Variabel dan Indikator Penelitian
1. Variabel
Variable merupakan konstrak yang diukur dengan
berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata
mengenai fenomena-fenomena. Konstrak adaalah abstraksi
fenomena kehidupan nyata yang diamati. Dengan demikian
variabel merupakan representasi konstrak yang dapat diukur
dengan berbagai macam nilai atau mediator antarkonstrak yang
abstrak dengan fenomena nyata. Variabel memberikan gambaran
lebih nyata mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam
41
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, h. 145.
54
kosntrak.
42 Variabel berdasarkan hubungan antar variabel
penelitian, dibedakan kedalam, (a) Variabel Bebas (independent
variable); (b) Variable Tak Bebas (dependent variable); (c)
Variable Moderasi (moderating variable); (d) Variable Antara
(intervening variable); dan (e) variable kontrol (control
variable).43
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel Independent, Variabel Dependent dan Variabel
Intervening. Variabel Independent adalah variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, atau disebut juga
variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel independent ada 2
yaitu pelayanan dan promosi. Sedangkan Variabel Dependent
adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh varabel
independent atau variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel
dependennya ialah minat kunjung kembali wisatawan. Variabel
Intervening atau variabel mediasi adalah variabel antara yang
menghubungkan sebuah variabel independent utama pada
dependent yang dianalisis. Variabel ini berperan sama dengan
variabel independent. Dalam penelitian ini variabel Intervening
adalah kepuasan pengunjung.
42
Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Metodologi Penelitian,
Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET, 2010, h. 133. 43
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati,Metodelogi Penelitian,
Bandung: PT Refika Aditama, 2014, h. 13.
55
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel merupakan spesifikasi
kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel (Kerlinger,
2006). Spesifikasi tersebut menunjuk pada dimensi-dimensi dan
indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh
melalui studi pustaka sebagai parameter untuk mengukur
variabel. Dalam definisi operasional atau operasional variabel
setidaknya terdapat definisi konseptual dan dimensi-dimensi atau
indikator – indikator variabel penelitian. Dengan demikian
definisi operasional adalah kegiatan pengukuran variabel
penelitian dilihat berdasarkan ciri-ciri spesifik yang tercermin
dalam dimensi-dimeensi atau indikator-indikator variabel
penelitian.44
Dalam penelitian ini terdapat empat indikator antara
lain variabel pelayanan dan promosi (variabel independent) dan
variabel minat kunjung kembali wisatawan (variabel dependent)
serta variabel kepuasan pengunjung (variabel intervening).
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel independent
diantaranya pelayanan dan promosi, variabel dependent yaitu
minat kunjung kembali wisatawan dan kepuasan pengunjung
sebagai variabel intervening.
Variabel pelayanan disini diperoleh dari teori Ciptono,
yang mengidentifikasikan beberapa unsur pelayanan yaitu
kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan, keramahan
44
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis, jakarta: Rajawali
Pers, 2017, h. 81.
56
pelayanan, dan kenyamanan. Jadi, penulis menggunakan empat
unsur pelayanan tersebut untuk acuan dalam penelitian ini.
Variabel promosi penulis mengambil dari penelitian
terdahulu yang diteliti oleh Desiastuty (2015) dengan judul
“Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Pada PT
Columbia Kotamobagu”, bahwa promosi dapat diukur melalui
Periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, alat-alat pemasaran langsung, skala pengukuran
menggunakan ratin scale. Dalam penelitian ini penulis hanya
memakai 3 dari keenam indikator tersebut yaitu periklanan,
promosi penjualan dan alat-alat pemasaran langsung.
Dan untuk variabel minat kunjung kembali wisatawan,
penulis mengambil dari dari penelitian terdahulu Dhiajeng Dwi
Suryani (2018) yang berjudul “Pengaruh Promosi Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan Di
Pulau Pahawang Lampung (studi kasus pada Wisatawan Pecinta
Snorkeling di Pulau Pahawang Lampung)”. Bahwa variabel
minat kunjung kembali wisatawan dapat diukur dengan minat
untuk berkujung kembali, memberikan rekomendasi kepada
orang lain, dan wisatawan merasa tempat wisata memiliki
reputasi yang baik
Untuk Variabel Intervening Kepuasan pengunjung,
penulis mengambil dari Hawknis dan lonny yang mengutip dari
Tjiptono (2004:101) indikator kepuasan pengunjung/pelanggan
57
terdiri dari kesesuaian harapan, minat berkunjung kembali dan
ketersediaan merekomendasikan. Dan penulis menjadikan tiga
indikator ini sebagai unsur dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Pelayanan
(X1)
Suatu yang tidak
berwujud tetapi
dapat memenuhi
kebutuhan
pelanggan atau
masyarakat.
pelayanan tidak
dapat
mengakibatkan
peralihan hak atau
kepemilikan yang
dapat interaksi
antara penyedia jasa
dengan pengguna
jasa
- Kecepatan
pelayanan
- Ketepatan
pelayanan
- Keramahan
pelayanan
- Kenyamanan
Diukur
menggunaka
n skala
likert
Promosi
(X2)
Promosi adalah
suatu bentuk
komunikasi
- Periklanan
- promosi
Diukur
menggunaka
n skala
58
pemasaran yang
merupakan aktivitas
pemasaran yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/me
mbujuk, dan/atau
mengingatkan pasar
sasaran atas
perusahaan dan
produknya agar
bersedia menerima,
membeli, dan loyal
pada produk yang
ditawarkan
perusahaan yang
bersangkutan.
penjualan
- alat-alat
pemasaran
langsung
likert
Minat
Kunjung
Kembali
Wisatawan
(Y)
dorongan seseorang
untuk melakukan
kegiatan
berkunjung kembali
ke tujuan yang
pernah didatangi
- Minat untuk
berkujung
kembali
- Memberikan
rekomendasi
kepada orang lain
- Wisatawan
Diukur
menggunaka
n skala
likert
59
merasa tempat
wisata memiliki
reputasi yang
baik
Kepuasan
Pengunjung
(Z)
Kepuasan
pelanggan/pengunju
ng adalah suatu
keadaan di mana
kebutuhan,
keinginana, dan
harapan pelanggan
dapat terpenuhi
melalui produk
yang dikonsumsi
- kesesuaian
harapan
- minat
berkunjung
kembali
- kesediaan
merekomendasik
an
Diukur
menggunaka
n skala
likert
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara-cara yang digunakan untuk
menganalisis data penelitian. Salah satu metode analis data yang
dapat diandalkan dalam penelitian adalah formula statistik.45
Agar
kesimpulan valid, maka data terlebih dahulu harus diuji
kelayakannya. Uji-uji tersebut dengan uji validitas dan reliabilitas
serta uji asumsi klasik dengan uji normalitas, heteroskedastisitas, uji
multikolinieritas serta uji hipotesis.
45
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis, h. 75.
60
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan Reliabilitas merupakan salah satu
kriteria penting dalam penelitian keperilakuan, karena
dengan validitas dan reabilitas, sebuah pembuatan skala atau
alat ukur yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur
variabelnya dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.
Validitas dan reliabilitas memberikan gambaran keakuratan
dan ketepatan pengukuran yang dilakukan oleh peneliti
terhadap variabel-variabel yang diukur.46
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur
apa yang diukur.47
Pada peneitian menggunakan
pengujian konstruk menguji kecocokan antara butir-
butir dalam kuesioner dengan teori yang mendasari
(digunakan untuk mendefinisikan) konsep atu konstruk
yang diukur. Kesimpulan yang akan diambil, jika hasil
perhitungan menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 (satu)
faktor saja yang bermakna, yaitu dengan eigenvalue > 1
atau keragaman kumulatif sekitar 75% , maka
imdikator-indikator tersebut dikatakan valid
46
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta, Graha
Ilmu, 2013,h. 80. 47
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2011, h.
132.
61
unidimensionalitas. SPSS adalah suatu paket program
(softwear) aplikasi untuk mengolah data statistik.48
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan
seberapa tingginya suatu instrumen dapat dipercaya atau
dapat diandalkan artinya reabilitas menyangkut
ketepatan (dalam pengertian konsisten) alat ukur. Untuk
mengkur tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian
ini menggunakan internal consistency, didalam
penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach
yang dihitung berdasarkan varian-varian skor dari setiap
butir dan varians total butir tersebut.49
Alpha Cronbach
adalah ukuran konsistensi internal yaitu, yaitu
bagaimana keeratan hubungan suatu set item adalah
sebagai sebuah kesatuan konsep. Nilai Cronbach-Alpha
berkisar antara 0-1, semakin mendekati 1 maka semakin
menunjukkan tingkat konsisten skor. Namun, alpha
yang tinggi tidak berarti bahwa alat ukur memenuhi
unidimensional. Undimensional adalah kesatuan set item
untuk mengukur variabel latennya. 50
48
Zainal Mustafa EQ, Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi,
Yogjakarta: Graha Ilmu, 2013, h. 164-170. 49
Sekaran, 2003,dalam kutipan buku mengurai variabel hingga
instrumen, h .224-226. 50
Suryani Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015, h. 141.
62
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal
atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas adalah
membandingkan antara data yang kita miliki dan data
berdistribusi normal yang memiliki mean dan standart
deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi
hal penting karena salah satu syarat pengujian parametic-test
(uji parametik) adalah data harus memiliki distribusi normal
(atau berdistribusi normal).51
Pada penelitian ini
menggunakan uji normalitas dengan rasio skewness dan
rasio kurtosis yaitu dengan hasil apa bila rasio kwness dan
kurtois berada diantara -2 hingga +2, maka dapat
disimpulkan bahwa data distribusi data adalah normal.52
3.5.3 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
51
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS vs LISREL: Sebuah
Aplikasi untuk Riset, Jakarta: Salemba Empat , 2011, h. 53. 52
Rambat Lupiyoadi, Ridho Bramulya Ikhsan, Pratikum Metode Riset
dan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2015, h. 137.
63
heteroskedastisitas.
53Pada penelitian ini menggunakan alat
statistik uji glejser dengan asumsi apabila semakin tidak
signifikan variabel penjelas mengidikasikan bahwa model
sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas atau tidak ada
gejala heteroskedastisitas (>0,05).54
3.5.4 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana
terjadi korelasi atau hubungan yang kuat diantara variabel
bebas yang diikutsertakan dalam pembentukan model
regresi linier. Dalam analisis regresi, suatu modelharus
terbebas dari gejala multikolenieritas dan untuk mendeteksi
apakah suatu model mengalami gejala multikolinieritas,
maka kita dapat melihat pada:
1. Ketidak konsistenan anatara koefisien regresi yang
diperoleh dengan teori yang digunakan.
2. Nilai R-Square semakin membesar, padahal pada
pengujian secara parsial tidak ada pengaruh atau nilai
signifikan >0,05.
3. Terjadi perubahan yang berarti pada koefisien model
regresi. Misal, nilainya menjadi besar atau kecil apabila
53
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis, jakarta: Rajawali
Pers, 2017, h. 80. 54
Rambat Lupiyoadi, Ridho Bramulya Ikhsan, Pratikum Metode Riset
dan Bisnis, h. 141.
64
dilakukan penmbahan atau pengeluaran sebuah variabel
bebas dari model regresi.
4. Overestimated dari nilai standar eror untuk koefisien
regresi. Untuk mengetahui apakah suatu model regresi
yang dihasilkan mengalami gejala multikolinieritas,
dapat dilihat pada nilaiVIF (Variance Inflation Factor).
Model regresi yang baik, jika hasil penghitungan
menghasilkan nilai VIF < 10 dan bila menghasilkan nilai
VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinieritas yang
serius di dalam model regresi, selain melihat nilai VIF,
bisa juga dideteksi dari nilai tolerance, yaitu jika nilai
yang dihasilakan mendekati 1, maka model terbebas
darigeja multikolinieritas sedangkan semakin menjahui
maka model tidak terjadi/bebas gejala multikolinieritas.
Pada penelitian ini untuk pengujian multikolinieritas
dilakukan dengan teknik regresi linier berganda dengan
asumsi apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance mendekati
1, maka model ini tidak terjadi/bebas gejala
multikolinieritas.55
3.5.5 Uji Hipotesis
Model regresi penelitin ini adalah menggunakan
regresi berganda, maka terdapat dua persamaan yaitu:
55
Rambat Lupiyoadi, Ridho Bramulya Ikhsan, Pratikum Metode Riset
dan Bisnis, h. 141-143.
65
Persamaan pertama
Z= a + . + . + e1
a = Konstanta
b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan
yang terjadi pada y jika satu unit perubahan pada
variabel bebas (variabel X)
= Pelayanan
= Promosi
Z = Kepuasan Pengunjung
= Variabel Residu
Persamaan kedua:
Y = a + . + . + . Z + e1
Keterangan :
Y = Minat kunjung kembali wisatawan
a = Konstanta
b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan
yang terjadi pada y jika satu unit perubahan pada
variabel bebas (variabel X)
= Pelayanan
= Promosi
Z = Kepuasan Pengunjung
= Variabel Residu
66
1. Koefisien determinasi (R
2)
Koefisien determasi sering disimbolkan dengan
R2
pada prinsipnya mengukur seberapa besar
kemampuan model menjelaskan variasi variabel
dependen. Apabila nilai koefisien determinasi dalam
model regresi semakin kecil (mendekati nol) berarti
semakin kecil pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependennya.56
Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan R2 pada
saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak
seperti nilai Adjusted dapat naik atau turun apabila
suatu variabel independen ditambahkan kedalam
model.
2. Uji F
Nilai statistik F menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam
persamaan/model regresi secara bersamaan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk
56
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode
Penelitian Kuantitatif Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial, h. 193-
195.
67
menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4
maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan
10%. Dengan kata lainkita menerima hipotesis
alternative yang menyatakan bahwa secara serentak
dan signifikan mempengaruhi variabeldependen.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan
nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar
daripada F tabel maka, H0 ditolak dan menerima
Ha.
3. Uji t
Uji terhadap nilai statistik t merupakan uji
signifikan parameter individual. Nilai statistik
menunjukkan seberapa pengaruh variabel independen
secara individual terhadap variabel dependennya. Uji
terhadap nilai statistik t juga disebut uji parsial yang
berupa koefisien regresi.
Cara melakukan uji t adalah sebagai beriku57
:
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df)
adalah 20 atau lebih, dan derajatkepercayaan
sebesar 10% maka H0 yang bi = 0 dapat ditolak bila
nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
57
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian,Bandung: Alfabeta, 2012, h. 61
68
Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternative, yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistic t dengan titik krisis
menurut table. Apabila nilai statistik t hasil
perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t table,
kita menerima hipotesis alternative yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
3.5.6 Analisis Jalur (path analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis
jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel
(model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat
menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat
hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan
landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis
jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau
69
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas
imajiner.58
58
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2013, h. 249.
70
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1Profil Wisata Pemancingan Dewandaru
4.1.1 Sejarah Wisata Pemancingan Dewandaru
Pemancingan Dewandaru adalah salah satu tempat
wisata keluarga. Nama Dewandaru sendiri diambil dari sebuah
nama pohon besar yang berada di tempat lokasi. Pemancingan
dewandaru sudah didirikan oleh alm. Bapak Kusdiyanto
Bambang Wihardjo pada tahun 2005, tepatnya tanggal 17 April
2005 di desa ngrembel kecamatan Gunung Pati Semarang. Alm.
Bapak Kusdiyanto secara pribadi membeli tanah di lokasi
tersebut dan membangun sebuah pemancingan yang sebenarnya
hanya diperuntukkan bagi keluarga saja, dan tidak dibuka untuk
umum. kemudian atas saran dari teman, pemilik membuka
tempat pemancingan tersebut secara umum. Awal dibuka secara
umum alm. Bapak Kusdyanto menyerahkan tanggung jawab
pengelolaan kepada putri keduanya yaitu Rikatarupi
Khushartati. Yang kemudian ditahun 2006 pemilik
menambahkan fasilitas kolam renang di dalamnya. Sehingga
fasilitas yang ada dalam Pemancingan Dewandaru menjadi
semakin lengkap dan bukan hanya pemancingan saja. Setelah
putri keduanya menikah dan lebih fokus ke keluarga,
pengelolaan dari Wisata Pemancingan Dewandaru diserahkan
kepada adik bungsunya Selvy Ratu Wiharsih hingga sekarang.
71
4.1.2 Identitas dan Fasilitas Wisata Pemancingan Dewandaru
Dewandaru merupakan taman rekreasi keluarga,
pemancingan serta lesehan di Gunungpati Semarang yang
beudara sejuk dengan profil:53
Alamat : Jl. Kol H Warsito Sugiarto Km 11 Desa
Ngrembel Kecamatan Gunungpati
Semarang.
No. Telephone : 024 70781657
Emile : [email protected]
Koordinat GPS Dewandaru : -7.078135,110.361168 (sekitar
2.5 Km dari SMP/SMA Semesta, atau 400 meter dari
pemancingan ngrembel).
Wisata pemancingan Dewandaru menyediakan fasilitas
pemancingan ikan yang ikannya dapat dipancing dan diolah
sesuai permintaan dari wisatawan atau pengunjung. Disediakan
juga kolam renang yang dilengkapi area bermain yang dapat
digunakan oleh anak-anak berupa Paint Ball, bubble gunt, ATV
track. Bahkan disediakan live musik dan mini theater Serta ada
mushola yang disediakan di dalamnya.
Karyawan di wisata Pemancingan Dewandaru terdiri
dari 10-15 karyawan tetap. Sedangkan jika menuju weekend
atau hari libur, biasanya mereka memperkerjakan karyawan part
53
http//seputarsemarang.com/taman-rekreasi-keluarga-pemancingan-
dewandaru
72
time, yang biasanya diambil dari warga sekitar lokasi.
Dikarenakan terlalu banyaknya wisatawan atau pengunjung
yang tidak bisa ditangani oleh karyawan yang ada.
4.2 Gambaran Umum Responden
1. Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Responden menurut jenis kelamin di wisata Pemancingan
Dewandaru Gunungpati Semarang ditunjukkan melalui tabel
berikut:
Tabel 4.1
Tabel responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki – laki 23 23 %
Perempuan 76 77 %
Total 99 100%
Sumber: Hasil olah data primer, 2019
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari
responden penelitian di Wisata Pemancingan Dewandaru,
responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-
laki dengan jumlah 76 responden atau sebesar 77%. Sedangkan
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden atau
sebesar 23% responden.
73
2. Responden berdasarkan Umur / Usia
Responden menurut Umur / Usia di Wisata Pemnacingan
Dewandaru Semarang ditunjukkan melalui tabel berikut:
Tabel 4.2
Tabel responden berdasarkan Umur / Usia
Umur Jumlah Presentase
20 – 30 59 60%
31 – 40 18 18%
41 – 50 13 13%
51 – 60 5 5%
>60 4 4%
Total 99 100%
Sumber: Hasil olah data primer, 2019
Berdasarkan tabel 4.2 hasil yang diperoleh dari 99
responden di Wisata Pemancingan Dewandaru Gunungpati
Semarang yang digunakan sebagai sampel penelitian bahwa
mayoritas responden berumur 20-30 tahun dengan jumlah 59
responden atau 60%, kemudian dengan jumlah 18 responden atau
18% pada usia 31-40 tahun, 13 responden atau 13% pada usia 41-
50 tahun, 5 responden atau 5% pada usia 51-60 tahun dan 4
responden atau 4% pada usia diatas 60 tahun.
74
3. Responden berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
Responden menurut jenjang pendidikan di Wisata
Pemancingan Dewandaru Gunung pati Semarang ditunjukkan
melalui tabel berikut:
Tabel 4.3
Tabel responden berdasarkan Jenjang pendidikan terakhir
Tingkat Pendidikan
Terakhir
Jumlah Presentase
SD 9 9%
SMP 7 7%
SMA 50 51%
Diploma 10 10%
Sarjana 21 21%
Lain-lain 2 2%
Total 99 100%
Sumber: Hasil olah data primer, 2019
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 99
responden di Wisata Pemancingan Dewandaru Semarang
menurut jenjang pendidikan terakhir sebagian besar adalah pada
tingkat SMA yaitu sejumlah 50 responden atau sebesar 51%,
selanjutnya sejumlah 21 responden atau 21% pada tingkat
Sarjana, 10 responden atau 10% pada tingkat Diploma, 9
responden atau 9% pada tingkat SD dan 7 responden atau 7%
pada tingkat SMP dan lain-lain. Lain-lain pada karakteristik
75
responden penelitian ini adalah sebagian kecil responden ada
yang tidak bersekolah atau pernah bersekolah tetapi tidak tamat.
4. Responden berdasarkan Pekerjaan
Responden menurut pekerjaan di Wisata Pemancingan
Dewandaru ditunjukkan melalui tabel berikut:
Tabel 4.4
Tabel responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Presentase
Mahasiswa/Pelajar 34 35%
Pegawai Negeri Sipil 11 11%
Wiraswasta 23 23%
Pedagang 19 19%
Lain – lain 12 12%
Total 99 100%
Sumber: Hasil olah data primer, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 diatas bahwa dari 99 responden di
Wisata Pemancingan Dewandaru menurut jenis pekerjaan adalah
lain-lain, yang dimaksud lain-lain dalam penelitian ini bahwa
pekerjaan responden adalah sebesar 34 responden atau 35%
adalah pelajar/mahasiswa. Selanjunya sebesar 23 responden atau
23% bekerja sebagai wiraswasta, 19 responden atau 19% bekerja
sebagai pedagang, 12 responden atau 12% adalah lain-lain, yang
dimaksud penulis ialah pekerjaan yang tidak tercantunm di atas
76
dan 11% seebagai Pegawai Negeri Sipil yang berjumlah 11
responden.
4.2.1 Statistik Descriptif
Statistic descriptif bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang bagaimana responden bereaksi
terhadap setiap item pernyataan dalam kuisioner.
Variabel dalam penelitian ini adalah pelayanan, promosi,
kepuasan pengunjung dan minat kunjung kembali
wisatawan. Berikut tabel dalam setiap variabel:
1. Pelayanan (X1)
Tabel 4.5
Mean, Median, Modus
Statistics
Item_1 item_2 item_3 item_4 Sum
N Valid 99 99 99 99 99
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3,23 3,18 3,31 3,03 12,76
Median 3,00 3,00 3,00 3,00 13,00
Mode 3 3 3 3 12
Std.
Deviation
,531 ,502 ,633 ,735 1,492
Variance ,282 ,252 ,401 ,540 2,226
Minimum 2 2 2 2 10
Maximum 4 4 4 4 16
77
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, 99 sampel orang
yang dapat dinyatakan valid datanya dan dapat dianalisis.
Missing dalam tabel menunjukkan jumlah data yang
salah, sehingga dalam penelitian ini tidak ada data yang
salah. Mean merupakan nilai rata-rata yang dalam
tersebut untuk item1 (3,23), item2 (3,18), item3 (3,31),
item4 (3,03). Median adalah nilai tengah, nilai tengah
pada tabel diatas adalah tiga dalam setiap itemnya yang
berarti setuju. Modus adalah nilai yang paling banyak
muncul, dalam tabel diatas adalah tiga.
Tabel 4.6
Item_1 (Pernyataan variabel pelayanan)
Item_1
Frequ
ency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5,1 5,1 5,1
3 66 66,7 66,7 71,7
4 28 28,3 28,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 5 dengan presentase
5,1%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 66 dengan
presentase 66,7 %, pada nilai 4 frekuensi sebesar 28
dengan presentase 28,3%. Maka pada item_1 variabel
78
pelayanan dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak
66 pada nilai 3 dengan presentase 66,7%.
Tabel 4.7
Item_2 (Pernyataan variabel pelayanan)
item_2
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5,1 5,1 5,1
3 71 71,7 71,7 76,8
4 23 23,2 23,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 5 dengan presentase
5,1%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 71 dengan
presentase 71,2%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 23
dengan presentase 23,2%. Maka pada item2 variabel
pelayanan dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak
71 pada nilai 3 dengan presentase 71,7%.
Tabel 4.8
Item3 (Pernyataan variabel pelayanan)
item_3
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 9,1 9,1 9,1
79
3 50 50,5 50,5 59,6
4 40 40,4 40,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 9 dengan presentase
9,1%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 50 dengan
presentase 50,5 %, pada nilai 4 frekuensi sebesar 40
dengan presentase 40,4%. Maka pada item3 variabel
pelayanan dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak
50 pada nilai 3 dengan presentase 50,5%.
Tabel 4.9
Item4 (Pernyataan variabel pelayanan)
item_4
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid 2 25 25,3 25,3 25,3
3 46 46,5 46,5 71,7
4 28 28,3 28,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 25 dengan presentase
25,3%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 46 dengan
presentase 46,5%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 28
80
dengan presentase 28,3%. Maka pada item4 variabel
pelayanan dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak
46 pada nilai 3 dengan presentase 46,5%.
2. Promosi (X2)
Tabel 4.10
Mean, Median, Modus
Statistics
item_1 item_2 item_3 sum
N Valid 99 99 99 99
Missing 0 0 0 0
Mean 2,00 2,25 1,87 6,12
Median 2,00 2,00 2,00 6,00
Mode 2 3 1 5
Std. Deviation ,606 ,787 ,986 1,803
Variance ,367 ,619 ,972 3,250
Minimum 1 1 1 3
Maximum 3 4 4 10
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, 99 sampel orang
yang dapat dinyatakan valid datanya dan dapat dianalisis.
Missing dalam tabel menunjukkan jumlah data yang
salah, sehingga dalam penelitian ini tidak ada data yang
salah. Mean merupakan nilai rata-rata yang dalam
81
tersebut untuk item1 (2,00), item2 (2,25), item3 (1,87).
Median adalah nilai tengah, nilai tengah pada tabel diatas
adalah tiga dalam setiap itemnya yang berarti setuju.
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, dalam
tabel diatas adalah tiga, dua dan satu.
Tabel 4.11
Item1 (Pernyataan variabel Promosi)
item_1
Freque
ncy
Perce
nt
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Vali
d
1 18 18,2 18,2 18,2
2 63 63,6 63,6 81,8
3 18 18,2 18,2 100,0
Tota
l
99 100,0 100,0
Pada tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 1 diketahui frekuensi sebesar 18 dengan presentase
18,2%, pada nilai 2 frekuensi sebesar 63 dengan
presentase 63,6%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 18
dengan presentase 18,2%. Maka pada item1 variabel
promosi dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak 63
pada nilai 2 dengan presentase 63,6%.
82
Tabel 4.12
Item2 (Pernyataan variabel Promosi)
item_2
Freque
ncy
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 19 19,2 19,2 19,2
2 38 38,4 38,4 57,6
3 40 40,4 40,4 98,0
4 2 2,0 2,0 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 1 diketahui frekuensi sebesar 19 dengan presentase
19,2%, pada nilai 2 frekuensi sebesar 38 dengan
presentase 38,4%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 40
dengan presentase 40,4%, pada nilai 4 frekuensi sebesar
2 dengan presentase 2%. Maka pada item2 variabel
Promosi dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak 40
pada nilai 3 dengan presentase 40,4%.
Tabel 4.13
Item3 (Pernyataan variabel Promosi)
item_3
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 47 47,5 47,5 47,5
83
2 26 26,3 26,3 73,7
3 18 18,2 18,2 91,9
4 8 8,1 8,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 1 diketahui frekuensi sebesar 47 dengan presentase
47,5%, pada nilai 2 frekuensi sebesar 26 dengan
presentase 26,3%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 18
dengan presentase 18,2%, pada nilai 4 frekuensi sebesar
8 dengan presentase 8,1%. Maka pada item3 variabel
promosi dari 99 sampel, frekuensi tertinggi sebanyak 47
pada nilai 1 dengan presentase 47,5%.
3. Kepuasan Pengunjung (Z)
Tabel 4.14
Mean, Median, Modus
Statistics
item_1 item_2 item_3 sum
N Valid 99 99 99 99
Missing 0 0 0 0
Mean 3,03 3,11 3,08 9,25
Median 3,00 3,00 3,00 9,00
Mode 3 3 3 9
84
Std. Deviation ,614 ,653 ,547 1,215
Variance ,377 ,426 ,300 1,476
Minimum 2 2 2 6
Maximum 4 4 4 12
Berdasarkan tabel 4.14diatas, 99 sampel orang
yang dapat dinyatakan valid datanya dan dapat dianalisis.
Missing dalam tabel menunjukkan jumlah data yang
salah, sehingga dalam penelitian ini tidak ada data yang
salah. Mean merupakan nilai rata-rata yang dalam
tersebut untuk item1 (3,03), item2 (3,11), item3 (3,08).
Median adalah nilai tengah, nilai tengah pada tabel diatas
adalah tiga dalam setiap itemnya yang berarti setuju.
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, dalam
tabel diatas adalah tiga.
Tabel 4.15
Item1 (Pernyataan variabel Kepuassan pengunjung)
item_1
Freque
ncy
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 17 17,2 17,2 17,2
3 62 62,6 62,6 79,8
4 20 20,2 20,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
85
Pada tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 17 dengan presentase
17,2%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 62 dengan
presentase 62,6%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 20
dengan presentase 20,2%. Maka pada item1 variabel
kepuasan pengunjung dari 99 sampel, frekuensi tertinggi
sebanyak 62 pada nilai 3 dengan presentase 62,6%.
Tabel 4.16
Item2 (Pernyataan variabel Kepuasan pengunjung)
item_2
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 16 16,2 16,2 16,2
3 56 56,6 56,6 72,7
4 27 27,3 27,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 16 dengan presentase
16,2%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 56 dengan
presentase 56,6%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 27
dengan presentase 27%. Maka pada item2 variabel
kepuasan pengunjung dari 99 sampel, frekuensi tertinggi
sebanyak 56 pada nilai 3 dengan presentase 56,6%
86
Tabel 4.17
Item 3 (Pernyataan variabel Kepuasan pengunjung)
item_3
Freque
ncy
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 11,1 11,1 11,1
3 69 69,7 69,7 80,8
4 19 19,2 19,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 11 dengan presentase
11,1%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 69 dengan
presentase 69,7%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 19
dengan presentase 19,2%. Maka pada item3 variabel
kepuasan pengunjung dari 99 sampel, frekuensi tertinggi
sebanyak 69 pada nilai 3 dengan presentase 69,7%.
4. Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y)
Tabel 4.18
Mean, Median, Modus
Statistics
item_1 item_2 item_3 sum
N Valid 99 99 99 99
Missing 0 0 0 0
87
Mean 3,11 3,12 3,02 9,28
Median 3,00 3,00 3,00 9,00
Mode 3 3 3 9
Std. Deviation ,713 ,480 ,606 1,526
Variance ,508 ,230 ,367 2,327
Minimum 2 2 2 6
Maximum 4 4 4 12
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, 99 sampel orang
yang dapat dinyatakan valid datanya dan dapat dianalisis.
Missing dalam tabel menunjukkan jumlah data yang
salah, sehingga dalam penelitian ini tidak ada data yang
salah. Mean merupakan nilai rata-rata yang dalam
tersebut untuk item1 (3,11), item2 (3,12), item3 (3,02).
Median adalah nilai tengah, nilai tengah pada tabel diatas
adalah tiga dalam setiap itemnya yang berarti setuju.
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, dalam
tabel diatas adalah tiga.
Tabel 4.19
Item1 (Pernyataan variabel minat kunjung kembali
wisatawan)
item_1
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 20 20,2 20,2 20,2
88
3 48 48,5 48,5 68,7
4 31 31,3 31,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 20 dengan presentase
20,2%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 48 dengan
presentase 48,5%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 31
dengan presentase 31,3%. Maka pada item1 variabel
minat kunjung kembali wisatawan dari 99 sampel,
frekuensi tertinggi sebanyak 48 pada nilai 3 dengan
presentase 48,5%.
Tabel 4.20
Item2 (Pernyataan variable minat kunjung kembali wisatawan)
item_2
Frequ
ency
Perc
ent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 6,1 6,1 6,1
3 75 75,8 75,8 81,8
4 18 18,2 18,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pada tabel 4.20 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 6 dengan presentase
89
6,1%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 75 dengan
presentase 75,8%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 18
dengan presentase 18,2%. Maka pada item2 variabel
minat kunjung kembali wisatawan dari 99 sampel,
frekuensi tertinggi sebanyak 75 pada nilai 3 dengan
presentase 75,8%.
Tabel 4.21
Item3 (Pernyataan variabel minat kkunjung kembali
wisatawan)
item_3
Freque
ncy
Perce
nt
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Vali
d
2 17 17,2 17,2 17,2
3 63 63,6 63,6 80,8
4 19 19,2 19,2 100,0
Tota
l
99 100,0 100,0
Pada tabel 4.21 dapat disimpulkan bahwa pada
nilai 2 diketahui frekuensi sebesar 17 dengan presentase
17,2%, pada nilai 3 frekuensi sebesar 63 dengan
presentase 63,6%, pada nilai 4 frekuensi sebesar 19
dengan presentase 19,2%. Maka pada item3 variabel
minat kunjung kembali wisatawan dari 99 sampel,
90
frekuensi tertinggi sebanyak 63 pada nilai 3 dengan
presentase 63,6%.
4.3 Analisis Data
Suatu data dalam sebuah penelitian sebelum sampai pada
tahap analisis, yaiut terlebih dahulu di uji apakah data yang
digunakan baik atau tidak. Berikut beberapa uji- uji dalam analisis
data:
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur beberapa
butir pernyataan penelitian dalam setiap variabel. Setiap
butir pernyataan dalam variabel penelitian dikorelasikan
dengan total pada setiap butir pernyataan. Kemudian hasil
korelasi antara butir pernyataan dengan total dapat
dibandingkan dengan nilai signifikasi dengan tingkat 10%.
Jika nilai korelasi > 0,10 maka dinyatakan valid.
Untuk mnghitung dapat dicari pada
signifikansi 0,10 dengan rumus df = n-2, (df = 99-2) =97,
maka hasil adalah 0,1663. Jika nilai >
maka kuisioner dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya jika
< maka kuisioner dinyatakan tidak valid.
91
Tabel 4.22
Validitas variabel Pelayanan, Promosi, Kepuasan
Pengunjung dan Minat Kunjung Kembali Wisatawan
Variabel No.
Item
Validitas Ket.
Pelayanan
(X1)
1 0,1663 0,651 Valid
2 0,1663 0,658 Valid
3 0,1663 0,578 Valid
4 0,1663 0,612 Valid
Promosi
(X2)
1 0,1663 0,663 Valid
2 0,1663 0,733 Valid
3 0,1663 0,836 Valid
Kepuasan
Pengunjung
(Z)
1 0,1663 0,592 Valid
2 0,1663 0,659 Valid
3 0,1663 0,690 Valid
Minat
Kunjung
Kembali
Wisatawan(
Y)
1 0,1663 0,853 Valid
2 0,1663 0,803 Valid
3 0,1663 0,822 Valid
Sumber: Data primer hasil olah SPSS, 2019
Dari tabel 4.22 bahwa semua > . Maka
dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada kuisioner
dinyatakan valid.
92
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
konsistensi atau kestabilan jawaban seseorang dalam
pernyataan dalam kuisioner. Jika suatu variabel memiliki
Cronbach Alpha lebih dari 0,60 maka dikatakan reliabel atau
baik. Dalam penelitian ini uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur variabel Pelayanan, Promosi, Kepuasan
Pengunjung dan Minat Kunjung Kembali Wisatawan.
Berikut hasil perhitungan menggunakan SPSS:
Tabel 4.23
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
reabilitas Ket.
Pelayanan 0,730 0,60 Reliable
Promosi 0,799 0,60 Reliable
Kepuasan
Pengunjung
0,732 0,60 Reliable
Minat
Kunjung
Kembali
Wisatawan
0,832 0,60 Reliable
Sumber : Data primer hasil olah SPSS, 2019
Dari tabel 4.23 diatas dapat diketahu bahwa
koefisien reliabilitas pada variabel pelayanan sebesar 0,730,
93
koefisien variabel promosi sebesar 0,799, koefisien variabel
Kepuasan Pengunjung sebesar 0,732 dan koefisien variabel
minat kunjung kembali wisatawan sebesar 0,832. Hasil
menunjukkan bahwa semua data koefisien reliabilitas > 0,60
yang berarti reliable.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
suatu distribusi data normal atau tidak. Dalam penelitian
ini data yang digunakan dalam uji normalitas adalah data
pelayanan (X1), promosi (X2), kepuasan pengunjung (Z)
dan minat kunjung kembali wisatawan (Y). Uji nornalitas
yang digunakan peneliti menggunakan rasio skewness
dan rasio kurtosis, yang mana apabila hasil rasio
skewness dan kurtossis berada diantara -2 sampai +2
maka dapat disimpulkan data itu berdistribusi normal.
Tabel 4.24
Hasil Uji Normalitas
Rasio Skewness dan Kurtosis
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis Statis
tic Statis
tic Std. Error
Statistic
Std. Error
Pelayanan 99 ,220 ,243 -,497 ,481
94
Promosi 99 ,210 ,243 -,598 ,481
Kepuasan
Pengunjun
g
99 -,466 ,243 ,948 ,481
Minat
kunjung
kembali
99 -,052 ,243 -,134 ,481
Valid N
(listwise) 99
Sumber : Data primer hasil olah SPSS, 2019
Berikut perhitungan rasio skweness dan rasio kurtosis :
Rasio Skewness = skewness / std.eror skewness
Pelayanan (X1) = 0,220 / 0,243 = 0,905
Promosi (X2) = 0,210 / 0,243 = 0,864
Kepuasan Pengunjung (Z) = -0,466 / 0,243
= -0,790
Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y) = -0,52
/ 0,243 = -1,139
Rasio kurtosis = kurtosis / std.eror kurtosis
Pelayanan (X1) = -0,497 / 0,481
= -1,033
Promosi (X2) = 0,598
/ 0,481 = 1,243
Kepuasan Pengunjung (Z) = 0,948
/ 0,481 = 1,970
95
Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y) = -0,138
/ 0,481 = -0,286
Dari hasil uji normalitas dengan skewness dan
kurtosis di atas dapat disimpulkan bahwa hasil semua
data nya berada diantara -2 sampai +2 , yang berarti
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana
suatu varians tidak dalam keadaan konstan. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya
hetereoskedastisitas dalam suatu varians maka yang
digunakan adalah metode glejser yaitu apabila tingkat
signifikan > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
namun jika tingkat signifikan < 0,05 maka artinya terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4.25
Hasil Uji Hetroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
96
1 (Constant) 4,486E-
16
1,336
,000 1,000
Pelayanan ,000 ,102 ,000 ,000 1,000
Promosi ,000 ,074 ,000 ,000 1,000
Kepuasan
Pengunjung
,000 ,132 ,000 ,000 1,000
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Data primer hasil olah SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.25 diatas, bisa dilihat bahwa
hasil uji glejser menunjukkan tingkat signifikan variabel
pelayanan (X1) sebesar 1,000 ; variabel promosi sebesar
1,000 ; variabel kepuasan pengunjung sebesar 1,000.
Dapat disimpulkan semua tingkat signifikan variabel
pelayanan, promosi dan kepuasan pengunjung lebih besar
dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada gejala
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas betujuan untuk mengetahui
apakah dalam suatu regresi muncul adanya korelasi
antara variabel bebas. Dalam analisis regresi seharusnya
terbebas dari adanya multikolinearitas. Untuk dapat
mengetahui apakah suatu regresi mengalami
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF dan
Tolerance. Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak
terjadi multikolinearitas. Tetapi sebaliknya jika nilai VIF
97
> 10,00 maka artinya telah terjadi multikolinearitas. Jika
nilai tolerance > dari 0,01 maka artinya tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.26
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffi
cients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Const
ant)
2,383 1,336
1,784 ,078
Pelaya
nan
,229 ,102 ,224 2,257 ,026 ,665 1,504
Promo
si
-,117 ,074 -,139 -
1,591
,115 ,861 1,162
Kepua
san
Pengu
njung
,507 ,132 ,404 3,834 ,000 ,590 1,694
a. Dependent Variable: Minat kunjung kembali
Sumber : Hasil olah data SPSS, 2019
98
Dari tabel 4.26 diatas dapat dilihat nilai VIF
mengahasilkan angka bahwa Pelayanan (X1) sebesar
(1,504), Promosi (X2) sebesar (1,162) dan Kepuasan
Pengunjung (Z) sebesar (1,694) yang berarti bahwa nilai
VIF < 10,00, maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika
dilihat dari tolerance variabel pelayanan (X1)
menghasilkan angka sebesar 0,669 ; variable promosi
(X2) menghasilkan 0,861 ; dan variabel kepuasan
pengunjung (Z) sebesar 0,590 yang berarti bahwa nilai
tolerance > 0,01. Maka tidak terjadi multikoliearitas.
4.3.4 Uji Hipotesis
Persamaan model regresi penelitian ini adalah:
memakai regresi berganda dimana:
a. Persamaan Pertama
Z = 0,543X1- 0,305X2
Dimana :
X1 = Pelayanan
X2 = Promosi
Z = Kepuasan pengunjung
Dengan menggunkan persamaan regresi pada model
regresi berganda di atas, maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. β¹ = 0,543 yaitu β¹ bertanda positif menunjukkan
besarnya pengaruh pelayanan terhadap kepuasan
pengunjung yang berarti bahwa bila kualitas pelayanan
99
semakin tinggi maka akan meningkatkan kepuasan
pengunjung.
b. β² = -0,305 bertanda negatif menunjukkan tidak
berpengaruhnya promosi terhadap kepuasan pengunjung
tang berarti bahwa promosi tidak mempengaruhi
kepuassan pengunjung.
1. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R square) digunakan
untuk mengetahui presentase variasi dalam variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel dependent.
Tabel 4.27
Hasil Uji Koefisien Determinasi ( )
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,640a ,410 ,397 ,943
a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan
Berdasarkan tabel 4.27 diatas, diketahui R
square sebesar 0,397. Hal ini berarti ada pengaruh
variabel Pelayanan (X1), Promosi secara simultan
terhadap variabel kepuasan pengunjung adalah sebesar
39,7%. Sedangkan sisanya (100%- 39,7 % = 60,3%)
100
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh
penulis.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
semua variabel independent ( promosi dan pelayanan)
berpengaruh terhadap variabel dependent (kepuasan
pengunjung).
Tabel 4.28
Hasil Uji Signifikansi F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 59,287 2 29,644 33,323 ,000b
Residual 85,400 96 ,890
Total 144,687 98
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengunjung
b. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan
Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa hasil
sig. 0,000 < 0,05 dan nilai 33,323> 2,14,
maka dapat disimpulkan bahwa Pelayanan (X1) dan
Promosi (X2) terdapat pengaruh simultan atau secara
bersama-sama terhadap Kepuasan Pengunjung (Z) pada
wisata pemancingan dewandaru gunung pati semarang.
101
3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa
pengaruh variabel independent secara individual
terhadap variabel dependent.
Tabel 4.29
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standa
rdized
Coeffi
cients
T Sig.
Colline
arity
Statistic
s
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce
V
I
F
1 (Constant) 4,865 ,903 5,390 ,000
Pelayanan ,443 ,064 ,543 6,916 ,000 ,996 1
,
0
0
4
Promosi -,206 ,053 -,305 -3,881 ,000 ,996 1
,
0
0
4
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengunjung
102
Dari hasil perhitungan tabel 4.29 diatas dapat
disimpulkan bahwa:
Hipotesis pertama diketahui untuk variabel Pelayanan
(X1) = 6,916 > = 1,661 dan nilai
signifikan 0,000 > 0,05. Maka artinya dalam variabel
Pelayanan (X1) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Kepuasan Pengunnjung
(Z). Artinya variabel apabila pelayanan yang telah
dilakukan secara maksimal maka kepuasan
pengunjung juga tinggi.
Hipotesis kedua diketahui untuk variabel Promosi
(X2) = -3,881 < = 1,661 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Maka artinya dalam variabel
Promosi (X2) memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap variabel Kepuasan Pengunjung
(Z). Artinya promosi tidak memiliki pengaruh
terhadap kepuasan pengunjung di wisata pemancingan
dewandaru gunung pati.
b. Persamaan Kedua dalam penelitian ini adalah:
Y = 0,224X1 – 0,139X2 + 0,404Z
X1 = Pelayanan
X2 = Promosi
Z = Kepuasan pengunjung
Y = Minat Kunjung Kembali Wisatawan
103
Dengan menggunkan persamaan regresi pada model
regresi berganda di atas, maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. β¹ = 0,224 yaitu β¹ bertanda positif menunjukkan
besarnya pengaruh pelayanan terhadap minat kunjung
kembali wisatawan yang berarti bahwa bila kualitas
pelayanan semakin tinggi maka akan meningkatkan
minat kunjung kembali wisatawan.
b. β² = -0,139 bertanda negatif menunjukkan tidak
berpengaruhnya promosi terhadap minat kenjung
kembali wisatawan tang berarti bahwa promosi tidak
mempengaruhi minat kunjung kembali wisatawan.
c. Β3 = 0,404 yaitu β3 bertanda positif menunjukkan
besarnya pengaruh kepuasan pengunjung terhadap minat
kunjung kembali wisatawan yang berarti bahwa bila
kepuasan pengunjung semakin tinggi maka akan
meningkatkan minat kunjung kembali wisatawan.
1. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R square) digunakan untuk
mengetahui presentase variasi dalam variabel independen
yang dijelaskan oleh variabel dependent.
104
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Determinasi ( )
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,614a ,377 ,357 1,223
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengunjung,
Promosi, Pelayanan
Berdasarkan tabel 4.30 diatas, diketahui R square
sebesar 0,357. Hal ini berarti ada pengaruh variabel
Pelayanan (X1), Promosi dan Kepuasan Pengunjung secara
simultan terhadap variabel Minat Kunjung Kembali
Wisatawan adalah sebesar 35,7%. Sedangkan sisanya 65,3%
nya dipengaruhi oleh faktor lain selain faktor pelayanan,
promosi dan kepuasan pengunjung. Artinya lebih dari 50%
minat kunjung kembali wisatawan di wisata pemancingan
dewandaru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
oleh penulis.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independent ( promosi, pelayanan dan kepuasan
pengunjung) berpengaruh terhadap variabel dependent (minat
kunjung kembali wisatawan).
105
Tabel 4.31
Hasil Uji Signifikansi F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion
86,011 3 28,670 19,1
71
,000b
Residu
al
142,070 95 1,495
Total 228,081 98
a. Dependent Variable: Minat kunjung kembali
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengunjung,
Promosi, Pelayanan
Berdasarkan tabel 4.31 dapat dilihat bahwa hasil sig.
0,000 < 0,05 dan nilai 19,171> 2,14, maka
dapat disimpulkan bahwa Pelayanan (X1), Promosi (X2) dan
Kepuasan Pengunjung (Z) terdapat pengaruh simultan atau
secara bersama-sama terhadap Minat Kunjung Kembali
Wisatawan (Y) pada wisata pemancingan dewandaru gunung
pati semarang.
3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh
variabel independent secara individual terhadap variabel
dependent.
106
Tabel 4.32
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardi
zed
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Constant) 2,38
3
1,336
1,7
84
,078
Pelayanan ,229 ,102 ,224 2,2
57
,026 ,665 1,50
4
Promosi -
,117
,074 -,139 -
1,5
91
,115 ,861 1,16
2
Kepuasan
Pengunjun
g
,507 ,132 ,404 3,8
34
,000 ,590 1,69
4
a. Dependent Variable: Minat kunjung kembali
Dari hasil perhitungan tabel 4.32 diatas dapat
disimpulkan bahwa:
Hipotesis pertama diketahui untuk variabel Pelayanan (X1)
= 2,257 > = 1,661 dan nilai signifikan 0,026 <
107
0,05. Maka artinya dalam variabel Pelayanan (X1) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Minat
Kunjung Kembali Wisatawan (Y).
Hipotesis kedua diketahui untuk variabel Promosi (X2)
= -1,591 < = 1,661 dan nilai signifikan 0,115 <
0,05. Maka artinya dalam variabel Promosi (X2) memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel Minat
Kunjung Kembali Wisatawan (Y).
Hipotesis ketiga diketahui untuk variabel Keputusan
Pengunjung (Z) = 3,834 > = 1,661 dan
signifikan 0,000 < 0,05. Maka artinya dalam variabel
Kepuasan Pengunjung (Z) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Minat Kunjung Kembali
Wisatawan (Y).
4.3.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Model rantai kausal yang pertama:
Z = PX1 (pelayanan) + PX2 (promosi)
Tabel 4.33
Hasil Uji Analisis jalur
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,640a ,410 ,397 ,943
a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan
108
Pada tabel 4.33 Model Summary, nilai R Square atau
koefisien determinasi adalah 0,410 atau 41%. Nilai tersebut
menunjukkan besarnta pengaruh variabel promosi dan
pelayanan terhadap kepuasan pengunjung adalah 41%.
Dengan kata lain besarnya pengaruh variabel lain sebesar
100%-41% = 59% atau 0,59 yang tidak diteliti oleh penulis.
Maka e2 ialah √1-0,41 = 0,768
Tabel 4.34
Hasil Uji Analisis Jalur
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 59,287 2 29,644 33,323 ,000b
Residual 85,400 96 ,890
Total 144,687 98
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengunjung
b. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan
Pada Tabel 4.34 tabel ANOVA untuk menguji
apakah model rantai kasual tersebut linear
Hipotesis:
Ho = Model rantai kausal tidak linear
H1 = Model rantai kausal linear
Sig (0.000) < α, maka Ho ditolak. Jadi model rantai kasual
tersebut linear.
109
Tabel 4.35
Hasil Uji Analisis Jalur
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 4,865 ,903 5,390 ,000
Pelayanan ,443 ,064 ,543 6,916 ,000
Promosi -,206 ,053 -,305 -3,881 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengunjung
Pada Tabel 4.35, tabel Coefficients menunjukkan
besarnya pengaruh masing-masing variabel kausal terhadap
kepuasan pengunjung (Z).
Pada kolom Beta menunjukkan besar pengaruh
masing-masing variabel kasual. Pengaruh variabel pelayanan
(X1) sebesar 0,543, variabel promosi (X2) sebesar -0,305.
Pengaruh semua variabel tersebut adalah signifikan, karena
nilai kolom Sig lebih kecil dari nilai α (0,05).
Model rantai kausal yang kedua:
Y = PX1 (Pelayanan) + PX2 (Promosi) + Z (Kepuasan
Pengunjung)
110
Tabel 4.36
Hasil Uji Analisis Jalur
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,614a ,377 ,357 1,223
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengunjung,
Promosi, Pelayanan
Pada tabel 4.36, tabel model Summary, nilai R
Square atau koefisien determinasi adalah 0,377 atau 37,7%.
Nilai tersebut menunjukkan besarnya pengaruh variabel
pelayanan, promosi dan kepuasan pengunjung terhadap
minat kunjung kembali wisatawan adalah 37,7%. Dengan
kata lain besarnya pengaruh variabel lain sebesar 100%-
37,7% = 62,3% atau 0,623 maka e2 √1-0,377 = 0,789.
Tabel 4.37
Hasil Uji Analisis Jalur
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on
86,011 3 28,670 19,171 ,000b
Residual 142,070 95 1,495
111
Total 228,081 98
a. Dependent Variable: Minat kunjung kembali
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengunjung,
Promosi, Pelayanan
Pada tabel 4.37 Tabel ANOVA untuk menguji
apakah model rantai kausal tersebut linear .
Hipotesis:
Ho = Model rantai kausal tidak linear
H1 = Model rantai kausal linear
Sig (0,000) < α, maka Ho ditolak. Jadi model rantai
kausal tersebut linear.
Tabel 4.38
Hasil Uji Analisis Jalur
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standa
rdized
Coeffic
ients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,383 1,336 1,784 ,078
Pelayanan ,229 ,102 ,224 2,257 ,026
Promosi -,117 ,074 -,139 -1,591 ,115
112
Kepuasan
Pengunjun
g
,507 ,132 ,404 3,834 ,000
a. Dependent Variable: Minat kunjung kembali
Pada tabel 4.38 tabel Coefficient menunjukkan
besarnya pengaruh masing-masing variabel kausal terhadap
Minat Kunjung Kembali Wistawan (Y).
Pada kolom Beta menunjukkan besar pengaruh
masing-masing variabel kausal. Pengaruh variabel pelayanan
(X1) sebesar 0,224, variabel promosi (X2) sebesar -0,139,
dan variabel Kepuasan pengunjung (Z) sebesar 0,404.
Pengaruh kesemua variabel tersebut adalah signifikan,
karena nilai kolom Sig lebih kecil dari nilai α (0,05).
113
e1= e2= 0,789
e1=0,769
0,224
0,543
0,404
-0,305 -0,139
Kesimpulan uji analisis jalur:
1. Analisis pengaruh Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan
Pengunjung (Z) dari analisis diatas diperoleh nilai signifikasi
Pelayanan (X1) sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan
Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan Pengunjung (Z).
Promosi
(X2)
Kepuasan
Pengunjung
(M)
Minat Kunjung
Kembali
Wisatawan (Y)
Pelayanan
(X1)
114
2. Analisis pengaruh Promosi (X2) terhadap Kepuasan Pengunjung
(Z) dari analisis diatas diperoleh nilai signifikasi Promosi (X2)
sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Z.
3. Analisis pengaruh Pelayanan (X1) terhadap Minat Kunjung
Kembali Wisatawan (Y) dari analisis diatas diperoleh nilai
signifikasi X1 sebesar 0,026 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan Pelayanan
(X1) terhadap Minata Kunjung Kembali Wisatawan (Y).
4. Analisis pengaruh Promosi (X2) terhadap Minta Kunjung
Kembali Wisatawan (Y) dari analisis diatas diperoleh nilai
signifikasi Promosi (X2) sebesar 0,115 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Promosi
(X2) terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y).
5. Analisis pengaruh Kepuasan Pengunjung (Z) terhadap Minat
Kunjung Kembali Wisatawan (Y): dari Analisa diperoleh bahwa
nilai signifikansi Kepuasan Pengunjung (Z) sebesar 0,000 < 0,05,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat
pengaruh signifikan Kepuasan Pengunjung (Z) terhadap Minat
Kunjung Kembali Wisatawan (Y).
6. Analisis pengaruh Pelayanan (X1) melalui Kepuasan Pengunjung
(Z) terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y): diketahui
pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Y sebesar 0,224.
sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Z terhadap Y
115
adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Z dengan nilai beta
Z terhadap Y yaitu 0,224 x 0,404= 0,090. maka pengaruh total
yang diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung di
tambah pengaruh tidak langsung yaitu: 0,224 + 0,090= 0,314.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai
pengaruh langsung sebesar 0,224 dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0,090 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil
ini menunjukkan bahwa secara langsung X1 melalui Z
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Y.
7. Analisis pengaruh Promosi (X2) melalui Kepuasan Pengunjung
(Z) terhadap Minat Kunjung Kembali (Y): diketahui pengaruh
langsung yang diberikan X2 terhadap Y sebesar -0,139.
sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Z terhadap Y
adalah perkalian antara nilai beta X2 terhadap Z dengan nilai beta
Z terhadap Y yaitu -0,139 x 0,404= -0,056. maka pengaruh total
yang diberikan X2 terhadap Y adalah pengaruh langsung di
tambah pengaruh tidak langsung yaitu: -0,139 + (-0,056)= -0,195.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai
pengaruh langsung sebesar -0,139 dan pengaruh tidak langsung
sebesar -0,056 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung
lebih besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil
ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Z
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Y.
116
4.4 Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan 99 orang responden
guna memberikan informasi terkait pengaruh variabel dalam
penelitian. Variabel dalam peneltian meliputi variabel Pelayanan
(X1), variabel Promosi (X2) dan variabel Kepuaasan Pengunjung (Z)
terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y) pada wisata
Pemancingan Dewandaru Gunungpati Semarang. Hasil penelitian
melalui uji validitas bahwa kuisioner yang tersebar kepada 99 orang
responden dinyatakan valid dengan semua hasil uji validitas bahwa
> . Kemudian hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa
penelitian ini terbukti realibel, karena semua hasil uji validitas
koefisien nya bernilai lebih besar dari 0,60. Maka penelitian ini
dinyatakan reliabel.
Pada Uji R (Koefisien Determinasi ) bahwa Pengaruh
Pelayanan (X1), Promosi (X2) dan Kepuasan Pengunjung (Z)
terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y) Pada Wisata
Pemancingan Dewandaru Gunungpati Semarang menunjukkan hasil
dari nilai R Square 0,357 yang berarti bahwa pengaruh variabel
pelayanan (X1), promosi (X2), dan kepuasan pengunjung (Z) yang
secara simultan terhadap minat kunjung kembali wisatawan (Y)
sebesar 35,7%, sedangkan 64,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor
lain. Menurut penelitian Meri Narisman (2010) dapat dipengaruhi
oleh system syariah. Pada faktor lain penelitian oleh Ikhsan
Budiyanto (2015) juga tentang yang mempengaruhi Uji F yaitu
117
faktor lokasi, promosi dan kualitas produk nya. (Uji Sinifikasi
Simulltan) dalam penelitian ini menghasilkan nilai signifikan 0,000
< 0,05 dan nilai = 100,870 > = 2,14. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara simultan antara variabel
Pelayanan (X1), Promosi (X2), dan Kepuassan Pengunjung (Z)
terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y). Uji t dalam
penelitian ini berdasarkan hipotesis dapat diketahui bahwa:
Hasil hipotesis pertama variabel pelayanan (X1) penelitian ini
menunjukkan = 6,916 > = 1,661 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Ini berarti variabel pelayanan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pengunjung.
Hipotesis kedua variabel promosi (X2) pada hasil penelitian ini
menunjukkan = -3,881 > = 1,661 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa variabel promosi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepuasan pengunjung.
Hipotesis ketiga variabel pelayanan (X1) pada hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa = 2,257 > = 1,661 dan
signifikan 0,026 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
kunjung kembali wisatawan.
Hipotesis keempat variabel promosi (X2) pada hasil penelitian
ini menunjukkan = -1,591 < = 1,661 dan nilai
118
signifikan 0,115 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa variabel promosi berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan
Hipotesis kelima variabel kepuasan pengunjung (Z) pada hasil
penelitian ini menunjukkan = 3,834 > = 1,661 dan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel kepuasan pengunjung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat kunjung kembali
wisatawan.
119
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
pelayanan, variabel promosi terhadap minat kunjung kembali
wisatawan dan variabel pelayanan dan promosi melalui kepuasan
pengunjung terhadap minat kunjung wisatawan pada wisata
Pemancingan Dewandaru Gunungpati Semarang. Adapun kesimpulan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pengunjung memiliki
pengaruh secara langsung yang positif dan signifikan. Artinya
pelayanan yang telah diberikan kepada wisatawan di wisata
pemancingan dewandaru kecamatan gunung pati berada dalam
kategori baik dan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan
yang berkunjung. Sehingga ketika pelayanan yang diberikan
telah maksimal dan baik maka kepuasan pengunjung pun
meningkat.
2. Pengaruh promosi terhadap kepuasan pengungjung memiliki
pengaruh secara langsung negatif dan signifikan. Artinya
promosi yang telah dilakukan oleh pengelola wisata pemancingan
dewandaru belum memberikan promosi secara maksimal
sehingga tidak memberikan kepuasan terhadap pengunjung
wisata. Sehingga ketika promosi yang dilakukan kurang
maksimal maka kepuasan pengunjung mengalami penurunan.
120
3. Pengaruh pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisatawan
memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan. Artinya
pelayanan yang diberikan dikatakan baik sehingga para
pengunjung atau wisatawan memiliki minat untuk berkunjung
kembali di wisata pemancingan dewandaru. Sehingga ketika
pelayanan yang dilakukan secara baik dan maksimal maka minat
kunjung kembali wisatawan mengalami kenaikan.
4. Pengaruh promosi terhadap minat kunjung kembali wisatawan
memiliki pengaruh tidak langsung negatif dan tidak signifikan
terhadap minat kunjung kembali wisatawan wisatawan. Artinya
promosi tidak berpengaruh terhadap minat kunjung kembali
wisatawan. Apabila promosi yang dilakukan secara maksimal
pun tidak mempengaruhi minat kunjung wisatawan.
5. Kepuasan pengunjung memiliki pengaruh positif secara langsung
dan signifikan terhadap minat kunjung kembali wisatawan. Maka
apabia kepuasan pengunjung meningkat maka minat
kunjungkembali wisatawan pun meningkat.
6. Pelayanan dan promosi terhadap minat kunjung wisatawan
melalui kepuasan pengunjung. Pelayanan memiliki pengaruh
secara langsung positif dan signifikan melalui kepuasan
pengunjung terhadap minat kunjung kembali wisatawan. Artinya
pelayanan yang memuaskan dapat memberikan kepuasan
pengunjung sehingga minat kunjung kembali wisatawan pun
meningkat. Sedangkan promosi tidak berpengaruh secara
121
langsung dan negatif serat tidak signifikan melalui kepuasan
pengunjung terhadap minat kunjung kembali wisatawan. Artinya
meskipun promosi yang dilakukan secara maksimal sehingga
kepuasan pengunjung meningkat belum tentu minat kunjug
kembali wisatawan meningkat.
5.2 Saran
Bedasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah
disajikan, penulis memberikan saran-saran yang kiranya dapat
bemanfaat kepada semua pihak yang terkait dalam penelitian ini.
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Wisata Pemancingan Dewandaru Gunungpati Semarang
Harus selalu menjaga kualitas pelayanan dan mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memaksimalkan
promosi dalam pemasaran agar wisatawan dapat mengetahui dan
tertarik berkunjung.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penulis sangat menyadari dengan keterbatasan dan
kemampuan yang dimiliki, banyak hal yang masih perlu dikaji
terkait dengan penelitian yang penulis lakukan. Diharapkan bagi
peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain
dalam minat kunjung kembali wisatawan.
5.3 Penutup
Alhamdulillah dengan rasa syukur penulis memanjatkan puji
kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat, taufiq serta
122
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW yang kita nantikan syafa’atnya kelak di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesainya skripsi ini. Harapan penulis semoga
skripsi sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya bagi pembaca ada umumnya dan bagi penulis sendiri di
masa yang akan dating. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Agriyanto, R, Model Rekayasa Perilaku Menggunakan Informasi
Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Pemerintah. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, Vol. 15, No. 1
Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2001.
Agustin, Hamdi, Studi Kelayakan Bisnis Syariah, Depok : PT Raja
Grafindo Persada, 2017.
Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana,
2013.
Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen Dan Pelayanan Prima,
Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Dermawan, Deni, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung:
Diponegoro, 2010.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2013.
Hartono, Bambang, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Hurriyati, Ratih, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung :
CV ALFABETA, 2015.
Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati, Metodelogi Penelitian, Bandung:
PT Refika Aditama, 2014.
Iqtishadia (Pengaruh Biaya, Angsuran dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di Kabupaten Kudus),
Wahibur Rokhman, Vol. 9, No. 2, 2016, 326-351 P-ISSN: 1979-
0724, E-ISSN: 2502-3993, h. 333.
Lupiyoadi, Rambat, Ridho Bramulya Ikhsan, Pratikum Metode Riset dan
Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2015.
Martono, Nanang , Metode Penelitian Kuntitatif, Jakarta: Rajawali Pers,
2010.
Mustafa EQ, Zainal, Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi,
Yogjakarta: Graha Ilmu, 2013.
Nuraeni, Bellinda Sofia, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Minat Kunjung Ulang Wisatawan Museum Ranggawarita
Semarang” Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 23 No. 1, Semarang:
Universitas Diponegoro, 2014.
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2011.
Pendit, Njoman S, Pariwisata Sebuah Atudi Analisa dan Informasi,
Jakarta: Djambatan, 1965.
Qardawi,Yusuf, Etika dan Noram Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani
Press, 1997.
Sangaji, Etta Mamang dan Sopiah, Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
CV.ANDI OFFSET, 2010.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita, SPSS vs LISREL: Sebuah Aplikasi
untuk Riset, Jakarta: Salemba Empat , 2011.
Sinambela, Lijan Poltak, Metodologi Penelitian Kuantitif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods), Bandung: ALFABETA, 2013.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2016.
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & praktis, jakarta: Rajawali
Pers, 2017.
Wisyasti, Farida Robitoh, Strategi Promosi Wisata Pada Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
Temanggung,Universitas Negeri Yogyakarta ,2013.
Yoeti, Oka A, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung:Angkasa, 2009.
Yusmanto, Muhammad Ismail, Muhammad Karebet Widjaja Kusuma,
Menggagas Bisnis Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta, Graha Ilmu,
2013.
http//seputarsemarang.com/taman-rekreasi-keluarga-pemancingan-
dewandaru
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat:
Perkenalkan saya Dewi Mei Anggraeni mahasiswa Program Study
Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang yang sedang melakukan penelitian tentang
“PENGARUH PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP
MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN DENGAN
KEPUASAN PENGUNJUNG SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PEMANCINGAN DEWANDARU DI
KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG”. Kali ini, saya selaku
peneliti meminta kesediaan oengunjung/wisatawan di pemancingan
dewandaru kecamatan gunung pati semarang untuk membantu penelitian
ini dengan mengisis kuesioner yang saya ajukan. Berikut kuesioner yang
saya ajukan, mohon kesediaannya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini sesuai dengan keadaan sebenarnya. Adapun
jawaban yang saudara/saudari berikan tidak akan berpengaruh pada diri
saudara/saudari karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediannya saya ucapkan
terimakasih.
Hormat Saya,
Dewi Mei Anggraeni
NIM.1405026022
I. DATA RESPONDEN
Nama : ..................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ........... Tahun
Asal : ..................................................
Pekerjaan : ...................................................
II. PETUNJUK ANGKET VARIABEL
Berilah tanda check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai yang
saudara/saudari pilih berdasarkan keadaan anda sebenarnya, dengan
alternatif jawaban sebagai berikut:
SS ( Sangat Setuju) : nilai 4
S (Setuju) : nilai 3
TS (Tidak Setuju) : nilai 2
STS (Sangat Tidak Setuju) : nilai 1
III. PERNYATAAN
A. Pelayanan (X1)
No
.
Pernyat
aan
Kategori Jawaban
SS S TS STS
1. Karyawan obyek
wisata Pemancingan
Dewandaru
menanggapi dan
melayani wisatawan
dengan cepat dan
tepat
2. Karyawan obyek
wisata Pemancingan
Dewandaru tepat
waktu mengantar dan
menjemput sesuai
jam operasional
3. Karyawan obyek
wisata Pemancingan
Dewandaru
mengetahui serta
merespon dengan
ramah dan sopan apa
keinginan dari
pengunjung atau
wisatawan
4. Fasilitas yang ada di
obyek wisata
Pemancingan
Dewandaru terjaga
baik dan memadai
sehingga membuat
pengunjung/wisataw
an merasa nyaman
B. Promosi (X2)
NO
.
Pernyataan Kategori Jawaban
SS S TS STS
1. Promosi yang dilakukan obyek wisata
Pemancingan Dewandaru melalui
iklan media sosial sangat menarik.
2. Promosi yang dilakukan obyek wisata
Pemancingan Dewandaru informatif
dan mudah dimengerti
3. Pemilihan media sosial yang
digunakan untuk sarana promosi
seperti instagram dan facebook sangat
efektif dan efisien
C. Kepuasan Pengunjung (Y1)
NO
.
Pertanyaan Kategori Jawaban
SS S TS ST
S
1. Saya merasa puas dengan semua
fasilitas dan pelayanan di obyek wisata
Pemancingan Dewandaru karena sesuai
dengan harapan saya
2. Saya akan berkunjung kembali ke
obyek wisata Pemancingan Dewandaru
3. Saya akan merekomendasikan kepada
teman-teman dan kerabat saya untuk
berkunjung ke obyek wisata
Dewandaru
D. Minat Kunjung Kembali Wisatawan (Y2)
NO
.
Pertanyaan Kategori Jawaban
SS S TS STS
1. Saya akan berkunjung kembali ke
obyek wisata Pemancingan
Dewandaru Gunung Pati Semarang
2. Saya akan memberi rekomendasi
kepada orang lain untuk berkunjung ke
obyek wisata Pemancingan
Dewandaru Gunung Pati Semarang
3. Saya merasa bahwa obyek wisata
Pemancingan Dewandaru memiliki
reputasi yang baik
Tabulasi pengolahan data
responden
NO.
Responde
n
Pelayanan Tot
al Promosi
Tot
al
Kepuasan
Pengunju
ng Total
Minat
Kunjung
Kembali
Wisatawa
n
Tot
al
1 2 3 4
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. 4 4 4 3 15 2 3 1 6 2 4 3 9 4 3 3 10
2. 2 2 4 3 11 2 2 1 5 3 4 3 10 3 3 3 9
3. 3 3 4 3 13 2 2 1 5 3 3 3 9 4 3 3 10
4. 4 3 4 2 13 1 3 1 5 2 4 3 9 3 3 3 9
5. 3 3 3 2 11 2 3 4 9 2 2 3 7 2 3 3 8
6. 3 3 2 2 10 2 2 2 6 3 2 2 7 2 3 2 7
7. 3 3 4 2 12 2 3 4 9 3 3 3 9 3 3 3 9
8. 4 4 3 3 14 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6
9. 3 3 4 4 14 2 1 1 4 3 4 3 10 4 4 4 12
10. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
11. 3 4 3 4 14 3 4 3 10 3 2 3 8 3 3 3 9
12. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 4 10 3 3 4 10
13. 3 3 4 3 13 2 2 1 5 4 3 3 10 3 3 2 8
14. 3 3 4 4 14 2 2 2 6 4 3 2 9 4 3 4 11
15. 3 4 4 4 15 1 4 1 6 3 3 3 9 3 3 3 9
16. 3 3 4 3 13 1 1 1 3 4 4 4 12 3 3 3 9
17. 3 3 3 3 12 2 3 2 7 3 3 2 8 4 4 2 10
18. 3 3 4 2 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
19. 3 3 3 3 12 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9
20. 3 3 3 3 12 2 3 2 7 4 2 2 8 3 3 3 9
21. 3 4 4 3 14 3 1 1 5 3 3 3 9 4 4 4 12
22. 4 4 4 4 16 1 1 1 3 4 4 4 12 4 4 4 12
23. 3 4 4 4 15 2 2 2 6 4 4 4 12 3 4 3 10
24. 4 3 4 4 15 1 2 1 4 4 3 3 10 4 3 4 11
25. 3 3 3 3 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
26. 3 3 2 4 12 2 3 2 7 3 2 4 9 2 3 3 8
27. 4 4 3 3 14 2 2 3 7 4 3 3 10 3 3 3 9
28. 3 3 2 2 10 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 2 8
29. 3 3 3 3 12 3 3 1 7 3 3 3 9 4 4 4 12
30. 3 3 3 2 11 2 2 1 5 2 2 2 6 2 2 2 6
31. 4 3 4 3 14 2 3 1 6 3 4 4 11 3 3 3 9
32. 3 3 3 4 13 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
33. 4 4 3 2 13 2 3 2 7 3 3 3 9 3 3 2 8
34. 3 3 3 3 12 3 1 1 5 3 4 3 10 4 4 3 11
35. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 3 9 2 3 3 8
36. 3 3 3 4 13 3 2 2 7 3 3 4 10 4 4 4 12
37. 3 3 3 3 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
38. 3 3 3 4 13 2 2 1 5 3 4 3 10 3 3 3 9
39. 3 2 3 4 12 2 2 1 5 3 4 3 10 2 3 3 8
40. 4 3 3 4 14 2 2 2 6 3 3 4 10 4 3 2 9
41. 3 3 3 4 13 1 1 1 3 4 4 2 10 3 3 4 10
42. 2 3 4 3 12 2 1 3 6 4 3 2 9 3 4 3 10
43. 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 3 4 11 4 4 3 11
44. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 4 11 3 3 4 11
45. 3 4 3 4 14 2 1 2 5 4 3 3 10 4 3 3 10
46. 4 4 4 3 15 2 3 1 6 2 4 3 9 4 3 3 10
47. 2 2 4 3 11 2 2 1 5 3 4 3 10 3 3 3 9
48. 3 3 4 3 13 2 2 1 5 3 3 3 9 4 3 3 10
49. 4 3 4 2 13 1 3 1 5 2 4 3 9 3 3 3 9
50. 3 3 3 2 11 2 3 4 9 2 2 3 7 2 3 3 8
51. 3 3 2 2 10 2 2 2 6 3 2 2 7 2 3 2 7
52. 3 3 4 2 12 2 3 4 9 3 3 3 9 3 3 3 9
53. 4 4 3 3 14 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6
54. 3 3 4 4 14 2 1 1 4 3 4 3 10 4 4 4 12
55. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
56. 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 3 4 11 4 4 3 11
57. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 4 11 3 3 4 11
58. 3 4 3 4 14 2 1 2 5 4 3 3 10 4 3 3 10
59. 4 4 4 3 15 2 3 1 6 2 4 3 9 4 3 3 10
60. 2 2 4 3 11 2 2 1 5 3 4 3 10 3 3 3 9
61. 3 3 4 3 13 2 2 1 5 3 3 3 9 4 3 3 10
62. 4 3 4 2 13 1 3 1 5 2 4 3 9 3 3 3 9
63. 3 3 3 2 11 2 3 4 9 2 2 3 7 2 3 3 8
64. 4 3 4 4 15 1 2 1 4 4 3 3 10 4 3 4 11
65. 3 3 3 3 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
66. 3 3 2 4 12 2 3 2 7 3 2 4 9 2 3 3 8
67. 4 4 3 3 14 2 2 3 7 4 3 3 10 3 3 3 9
68. 3 3 2 2 10 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 2 8
69. 3 3 3 3 12 3 3 1 7 3 3 3 9 4 4 4 12
70. 3 3 3 2 11 2 2 1 5 2 2 2 6 2 2 2 6
71. 4 3 4 3 14 2 3 1 6 3 4 4 11 3 3 3 9
72. 3 3 3 4 13 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
73. 4 4 3 2 13 2 3 2 7 3 3 3 9 3 3 2 8
74. 3 3 3 3 12 3 1 1 5 3 4 3 10 4 4 3 11
75. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 3 9 2 3 3 8
76. 3 3 3 4 13 3 2 2 7 3 3 4 10 4 4 4 12
77. 3 3 3 3 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
78. 4 3 4 2 13 1 3 1 5 2 4 3 9 3 3 3 9
79. 3 3 3 2 11 2 3 4 9 2 2 3 7 2 3 3 8
80. 3 3 2 2 10 2 2 2 6 3 2 2 7 2 3 2 7
81. 3 3 4 2 12 2 3 4 9 3 3 3 9 3 3 3 9
82. 4 4 3 3 14 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6
83. 3 3 4 4 14 2 1 1 4 3 4 3 10 4 4 4 12
84. 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
85. 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 3 4 11 4 4 3 11
86. 3 3 3 3 12 1 1 1 3 3 3 4 11 3 3 4 11
87. 3 4 3 4 14 2 1 2 5 4 3 3 10 4 3 3 10
88. 4 4 4 3 15 2 3 1 6 2 4 3 9 4 3 3 10
89. 2 2 4 3 11 2 2 1 5 3 4 3 10 3 3 3 9
90. 4 3 4 2 13 1 3 1 5 2 4 3 9 3 3 3 9
91,. 3 3 3 2 11 2 3 4 9 2 2 3 7 2 3 3 8
92. 4 3 4 4 15 1 2 1 4 4 3 3 10 4 3 4 11
93. 3 3 3 3 12 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
94. 3 3 2 4 12 2 3 2 7 3 2 4 9 2 3 3 8
95. 4 4 3 3 14 2 2 3 7 4 3 3 10 3 3 3 9
96. 3 3 2 2 10 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 2 8
97. 3 3 3 3 12 3 3 1 7 3 3 3 9 4 4 4 12
98. 3 3 3 2 11 2 2 1 5 2 2 2 6 2 2 2 6
99. 4 3 4 3 14 2 3 1 6 3 4 4 11 3 3 3 9
Validitas Pelayanan
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 sum
item_1 Pearson Correlation 1 ,605 ,206 ,008 ,651
Sig. (2-tailed) ,000 ,041 ,938 ,000
N 99 99 99 99 99
item_2 Pearson Correlation ,605 1 ,044 ,178 ,658
Sig. (2-tailed) ,000 ,667 ,077 ,000
N 99 99 99 99 99
item_3 Pearson Correlation ,206 ,044 1 ,133 ,578
Sig. (2-tailed) ,041 ,667 ,190 ,000
N 99 99 99 99 99
item_4 Pearson Correlation ,008 ,178 ,133 1 ,612
Sig. (2-tailed) ,938 ,077 ,190 ,000
N 99 99 99 99 99
sum Pearson Correlation ,651 ,658 ,578 ,612 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99
Validitas Promosi
Correlations
item_1 item_2 item_3 sum
item_1 Pearson Correlation 1 ,278 ,376 ,663
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000
N 99 99 99 99
item_2 Pearson Correlation ,278 1 ,372 ,733
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000
N 99 99 99 99
item_3 Pearson Correlation ,376 ,372 1 ,836
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
sum Pearson Correlation ,663 ,733 ,836 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Validitas Kepuasan Pengunjung
Correlations
item_1 item_2 item_3 sum
item_1 Pearson Correlation 1 ,042 ,145 ,592
Sig. (2-tailed) ,677 ,153 ,000
N 99 99 99 99
item_2 Pearson Correlation ,042 1 ,232 ,659
Sig. (2-tailed) ,677 ,021 ,000
N 99 99 99 99
item_3 Pearson Correlation ,145 ,232 1 ,690
Sig. (2-tailed) ,153 ,021 ,000
N 99 99 99 99
sum Pearson Correlation ,592 ,659 ,690 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Validitas Minat Kunjung Kembali Wisatawan
Correlations
item_1 item_2 item_3 sum
item_1 Pearson Correlation 1 ,617 ,491 ,853
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
item_2 Pearson Correlation ,617 1 ,518 ,803
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
item_3 Pearson Correlation ,491 ,518 1 ,822
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
sum Pearson Correlation ,853 ,803 ,822 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Reabilitas Pelayanan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 22,28 7,123 ,529 ,693
item_2 22,33 7,184 ,546 ,693
item_3 22,20 7,122 ,409 ,715
item_4 22,48 6,763 ,419 ,710
sum 12,76 2,226 1,000 ,450
Reabilitas Promosi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_1 10,24 10,471 ,551 ,806
item_2 9,99 9,459 ,604 ,772
item_3 10,37 8,032 ,715 ,709
sum 6,12 3,250 1,000 ,596
Reabilitas Kepuasan Pengunjung
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_1 15,44 4,331 ,397 ,737
item_2 15,36 4,050 ,474 ,703
item_3 15,39 4,241 ,524 ,694
sum 9,22 1,399 ,990 ,318
Reabilitas Minat Kunjung Kembali Wisatawan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_1 15,42 5,920 ,779 ,759
item_2 15,41 7,000 ,748 ,814
item_3 15,52 6,518 ,726 ,795
sum 9,25 2,252 ,994 ,764
Wisata Pemancingan Dewandaru
Pintu masuk wisata Pemancingan Dewandaru
Kolam renang Wisata Pemancingan Dewandaru
Kolam pemancingan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : Dewi Mei Anggraeni
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 22 Mei 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat Asal : DS Kedalingan Rt 04 Rw 02
Kecamatan Tambakromo Kab. Pati
Jawa Tengah
6. Alamat Sekarang : Nusa Indah 1 No.22, Tambakaji,
Ngaliyan Semarang
7. E-mail/No.HP :
[email protected]/081548542377
8. pendidikan Formal
1. 2001-2002 : TK Kartika Candra
2. 2002-2008 : SDN Kedalingan 02
3. 2008-2011 : Mts Abadiyah Koryokalangan
Gabus
4. 2011-2014 : MA Raudlatul Ulum Guyangan
Trangkil Pati
9. Pengalaman Organisasi
1. Bendara 2 Senat FEBI UIN Walisongo Semarang : 2016-
2017
2. PMII : 2014-2016
3. KOIN : 2015-2016
Semarang, 24 Juni 2019
Dewi Mei Anggraeni