Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
MULTI REPRESENTASI TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP DAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Restu Indriajati
NIM. 122150051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016
i
PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
MULTI REPRESENTASI TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP DAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Restu Indriajati
NIM. 122150051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Jangan Lihat Tempat Dimana Kamu Terjatuh Tapi Amatilah Apa Yang Membuatmu
Tersandung ”
“ Jadilah Diri Sendiri dan Berpikirlah Secara Positif ”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tercinta (Amat Sarodin & Kariyati) yang senantiasa
memanjatkan doa, memberikan motivasi setiap waktu, memberikan
dukungan baik moril maupun materil, serta kedua saudara ku (Tyas
Widianingsih & Khofifah Ashari)
Teman, sahabat bahkan keluarga besar ku di prodi fisika kelas A dan B
angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat, doa serta dukungan
kepada ku (Anni, Ayu, Efi, Muna, Tri Sur, Adam, Emi, Heni, Tri, Fifi,
Yani, Ika, Erna, Aris, Febry, Agus, Sutris, Arifin, dan teman-teman
yang lainnya)
Adik angkatan ku yang selalu memberiku semangat, motivasi serta
perhatian Angkatan 2013 (Abdul Rojak dan Ismail Riyanda), Angkatan
2014 (Ryan Pranida )
Semua teman-teman PIKMA yang memberikan motivasi serta semangat
(Dewi Ayu F, Wahyu Dwi S , dan teman-teman lainnya.)
v
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Restu Indriajati
NIM : 122150051
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Judul Penelitian : Pengaruh Pembelajaran Fisika Berbasis Multi Representasi
Terhadap Pemahaman Konsep dan Kreativitas Siswa Kelas
XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran
2015/2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti dan dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya
bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Restu Indriajati
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat saya selesaikan.
Skripsi ini disusun dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Fisika Berbasis Multi
Representasi Terhadap Pemahaman Konsep dan Kreativitas Siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 4 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Shalawat dan salam saya
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya yang selalu bersemangat dan istiqomah memperjuangkan agama
Allah hingga akhir nanti.
Pada penulisan skripsi ini, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Namun atas adanya bimbingan, bantuan, dorongan, saran
serta doa dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Maka dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Yuli Widiyono, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang telah memberikan rekomendasi dan perijinan penelitian.
2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, yang telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si., selaku pembimbing I dan Yusro Al
Hakim,S.Si.M.Sc., selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing,
mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan mengoreksi skripsi
vii
ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Arif Arvianta Achmad, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 4 Purworejo
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan Tinarni,S.Pd,
selaku guru mata pelajaran fisika kelas XI Negeri 4 Purworejo yang telah
banyak membantu, serta kelas XI IPA 2, dan XI IPA 3 Negeri 4 Purworejo
yang telah memberikan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat terlaksana
dengan lancar.
5. Seluruh dosen Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu bermanfaat,
rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini.
Saya hanya dapat berdoa semoga Allah SWT, memberikan balasan yang
berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi saya khususnya dan para pembaca umumnya.
Purworejo, 27 Agustus 2016
Peneliti,
Restu Indriajati
viii
ABSTRAK
Restu Indriajati. Pengaruh Pembelajaran Fisika Berbasis Multi Representasi
Terhadap Pemahaman Konsep dan Kreativitas Siswa Kelas XI SMA Negeri 4
Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Pendidikan Fisika. FKIP,
Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2016.
Telah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
fisika berbasis multi representasi terhadap pemahaman konsep dan kreativitas
siswa kelas XI SMA Negeri 4 Purworejo Sampel penelitian sejumlah 27 siswa
untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sejumlah 26 siswa dengan sampling
perposive. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pemahaman konsep
dan angket kreativitas siswa. Analisis data angket menggunakan teknik deskripsi
persentase dan analisis data pemahaman konsep dan kreativitas menggunakan Uji
t SPSS 16.0.
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t pada hasil posttest siswa dan
angket sesudah pembelajaran. Dengan α = 0,05 menunjukkan nilai signifikansi
pemahaman konsep 0,000 nilai signifikansi 0,000 < 0,05 artinya HO ditolak dan
Ha diterima yaitu terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi
representasi yang signifikan terhadap pemahaman konsep siswa, kemudian untuk
persentase tiap aspek pemahaman konsep pada kelas eksperimen diperoleh rata-
rata sebesar 70,97% dengan kategori cukup dan kelas kontrol 54,10 % dengan
kategori kurang. Peningkatan pemahaman konsep dilakukan uji N-Gain terhadap
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki N-Gain sebesar 0,54 dengan kategori
sedang dan 0,28 dengan kategori rendah. Uji hipotesis pada hasil angket
kreativitas sesudah perlakuan dengan α = 0,05 menunjukkan nilai signifikansi
hasil kreativitas siswa 0,000, nilai signifikansi 0,000 < 0,05 artinya HO ditolak
dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi
representasi yang signifikan terhadap kreativitas siswa, kemudian persentase tiap
aspek kreativitas kelas eksperimen sebesar 84,03% dengan kategori baik dan kelas
kontrol 74,18%dengan kategori cukup. Peningkatan kreativitas dilakukan uji N-
Gain diperoleh 0,44 dengan kategori sedang untuk kelas eksperimen dan 0,20
dengan kategori rendah untuk kelas kontrol. Hal ini menunjukkan pembelajaran
fisika berbasis multi representasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan
kreativitas siswa.
Kata kunci: Kreativitas, Multi Representasi, Pemahaman Konsep
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Batasan Masalah........................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................................. 8
1. Pengertian Pembelajaran Fisika ........................................... 8
2. Multi Representasi .............................................................. 10
3. Pemahaman Konsep ............................................................. 15
4. Kreativitas ............................................................................ 18
B. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 25
D. Rumusan Hipotesis ...................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .......................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 28
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 29
D. Variabel Penelitian ....................................................................... 29
E. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 30
F. Pengumpulan Data ....................................................................... 31
G. Instrumen Penelitian..................................................................... 32
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 41
1. Hasil pretest dan posttest Pemahaman Konsep ....................... 42
2. Hasil Angket Kreativitas Siswa ................................................ 44
B. Analisis Data ................................................................................. 47
1. Uji N-Gain ............................................................................... 47
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 51
x
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 53
1. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ................................. 54
2. Uji N-Gain ................................................................................ 59
3. Uji Hipotesis ............................................................................ 63
BAB V PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................ 69
B. Saran .............................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN ..................................................................................................... 74
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Dimensi kognitif pemahaman konsep................................................ 16
Tabel 2. Kriteria reliabilitas soal...................................................................... 34
Tabel 3. Acuan pengubahan nilai menjadi skala empat…………..………..... 34
Tabel 4. Kriteria penilaian kualitatif................................................................ 35
Tabel 5. Kisi-kisi tes pemahaman konsep........................................................ 35
Tabel 6. Kriteria angket pedoman penskoran tes pemahaman konsep............ 36
Tabel 7. Kisi-kisi angket kreativitas siswa...................................................... 37
Tabel 8. Pedoman penskoran…………………….......................................... 37
Tabel 9. Kriteria N-Gain ................................................................................. 39
Tabel 10. Hasil pretest pemahaman konsep....................................................... 42
Tabel 11. Hasil pretest pemahaman konsep per indikator……………............. 42
Tabel 12. Hasil posttest pemahaman konsep..................................................... 43
Tabel 13. Hasil posttest pemahaman konsep per indikator ............................. 43
Tabel 14. Hasil angket kreativitas siswa sebelum perlakuan kelas
eksperimen .......................................................................................
45
Tabel 15. Hasil angket kreativitas siswa sebelum perlakuan kelas kontrol … 45
Tabel 16. Hasil angket kreativitas siswa sesudah perlakuan kelas
eksperimen .......................................................................................
46
Tabel 17. Hasil angket kreativitas siswa sesudah perlakuan kelas kontrol …. 46
Tabel 18. Hasil uji N-Gain dari hasil pretest dan posttest pemahaman konsep
………...............................................................................................
49
Tabel 19. Hasil uji N-Gain dari hasil angket kreativitas siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran ......................................................................
50
Tabel 20 Hasil pengujian hipotesis tes pemahaman konsep............................. 51
Tabel 21. Hasil pengujian hipotesis kreativitas siswa ...................................... 52
Tabel 22. Hasil pengujian hipotesis tes pemahaman konsep dan kreativitas
siswa .................................................................................................
53
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Triadic Pedagogical Model Dalam IF-SO Frame Work……. ......................... 14
Gambar 2. Pola penelitian .................................................................................................. 27
Gambar 3. Paradigma penelitian ........................................................................................ 30
Gambar 4. Diagram hasil pretest pemahaman konsep.................................. 47
Gambar 5. Diagram hasil pretest pemahaman konsep per indikator ................................. 48
Gambar 6. Diagram hasil posttest pemahaman konsep................................ 48
Gambar 7. Diagram hasil posttest pemahaman konsep per indikator ................................ 48
Gambar 8. Diagram hasil uji N-Gain dari hasil pretest dan posttest
pemahaman konsep..........................................................……..
49
Gambar 9. Diagram hasil uji N-Gain dari hasil angket kreativitas siswa
sebelum dan sesudah perlakuan .......................................................................
50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian .................................................................... 74
a. Silabus ................................................................................. 74
b. RPP Kelas eksperimen ......................................................... 78
c. RPP Kelas kontrol ................................................................ 89
d. Kisi-kisi tes pemahaman konsep .......................................... 90
e. Lembar soal tes pemahaman konsep .................................... 91
f. Kunci jawaban ...................................................................... 97
g. Lembar jawaban pretest siswa ............................................ 98
h. Lembar jawaban posttest siswa ............................................ 102
i. Kisi-kisi kreativitas siswa .................................................... 106
j. Lembar angket kreativitas siswa .......................................... 107
k. Lembar angket kreativitas siswa sebelum perlakuan ........... 108
l. Lembar angket kreativitas siswa sesudah perlakuan ............ 112
m. Kisi-kisi keterlaksanaan pembelajaran fisika berbasis multi
representasi............................................................................ 116
n. Lembar keterlaksanaan pembelajaran kelas eksperimen ..... 117
o. Lembar keterlaksanaan pembelajaran kelas kontrol ............ 123
p. Lembar validasi RPP ............................................................ 129
q. Lembar validasi soal ............................................................ 135
r. Lembar validasi angket ........................................................ 151
Lampiran 2. Data dan analisis ......................................................................... 157
a. Lembar wawancara .............................................................. 157
b. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas RPP ................... 159
c. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas soal .................... 160
d. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas angket ............... 162
e. Hasil pretest – posttest kelas eksperimen............................. 164
f. Hasil pretest – posttest kelas kontrol ................................... 165
g. Hasil persentase pemahaman konsep kelas eksperimen ...... 166
h. Hasil persentase pemahaman konsep kelas kontrol ............. 169
i. Hasil angket kreativitas kelas eksperimen ........................... 172
j. Hasil angket kreativitas kelas kontrol .................................. 175
k. Hasil persentase angket kreativitas kelas eksperimen .......... 177
l. Hasil persentase angket kreativitas kelas kontrol................. 181
m. Uji Gain hasil tes pemahaman konsep ................................. 185
n. Uji Gain hasil angket kreativitas siswa ................................ 186
o. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran fisika ............ 187
p. Uji prasyarat analisis normalitas .......................................... 191
q. Uji prasyarat analisishomogenitas........................................ 193
r. Uji hipotesis ......................................................................... 194
Lampiran 3. Dokumentasi ................................................................................ 197
Lampiran 4. Surat dan Kartu Bimbingan ......................................................... 201
xiv
a. SK Pembimimbing skripsi ................................................... 201
b. Surat permohonan validator ................................................. 202
c. Surat permohonan izin observasi ......................................... 203
d. Surat izin penelitian.............................................................. 204
e. Surat keterangan penelitian .................................................. 205
f. Kartu bimbingan 1................................................................ 206
g. Kartu bimbingan 2................................................................ 207
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang dianggap paling sulit dan
menakutkan bagi sebagian besar siswa. Faktor penyebab utamanya adalah
hadirnya rumus-rumus yang begitu banyak dalam fisika sehingga tujuan
fisika yang merupakan kajian untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana
proses-proses fenomena alam yang terjadi menjadi kabur. Siswa menganggap
rumus-rumus tersebut harus dihafal. Padahal rumus adalah konsekuensi
penyederhanaan pernyataan dari fenomena dan proses-proses yang terjadi di
alam. Anggapan tersebut tidak muncul dengan sendirinya. Pendekatan,
metode dan model yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran akan
berpengaruh terhadap pemahaman konsep fisika siswa.
Fisika merupakan bagian dari sains yang menarik untuk dikaji
mengingat banyak konsep fisika yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari untuk proses belajar perlu upaya pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Hal ini dilakukan dalam upaya mengikis bahkan
menghilangkan kesan bahwa fisika itu sulit. Pada pelajaran fisika berhasil
tidaknya seorang siswa dalam pembelajaran fisika ditentukan oleh
pemahaman konsep. Menurut Gunel dan Gunduz dalam Abdurrahman (2011:
32) fisika sebagai sebuah mata pelajaran, dalam menguasainya dibutuhkan
pemahaman dan kemampuan cara representasi yang berbeda-beda atau multi
2
representasi untuk konsep yang dipelajari. Siswa tidak sepenuhnya
memahami suatu konsep sampai mereka dapat mengidentifikasi baik contoh
maupun yang bukan contoh dari konsep tersebut dengan tingkat keakuratan
yang tinggi. Jadi pemahaman konsep oleh siswa yang belum baik
kemungkinan dapat menyebabkan kesalahpahaman konsep pada diri siswa.
Lebih lanjut, dalam memahami konsep fisika pada pembelajaran fisika dapat
digunakan berbagai macam model. Karena tingkat pemahaman siswa dan
gaya belajar yang berbeda-beda dalam menerima dan mengolah informasi
yang guru berikan ketika proses pembelajaran memungkinkan guru
menggunakan berbagai macam model pembelajaran untuk digunakan agar
siswa memahami konsep fisika yang akan diajarkan. Oleh karena itu dalam
penyampaian konsep fisika dapat dilakukan dengan berbagai cara agar siswa
tidak mengganggap bahwa fisika adalah mata pelajaran sulit dengan
menggunakan pembelajaran berbasis multi representasi.
Pada hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru fisika kelas
XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo, guru mengharapkan siswa mampu
memahami dan menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi,
pada pembelajaran guru masih belum dapat menyajikan berbagai
representasi-representasi yang bervariasi sehingga siswa masih kurang
memahami konsep fisika yang diajarkan, guru cenderung menggunakan
metode ceramah, contoh soal dan latihan soal sehingga pemahaman siswa
akan materi fisika adalah sekumpulan rumus-rumus yang harus dihafal.
Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan pada siswa diketahui tingkat
3
pemahaman konsep siswa sebesar 38,57 % dengan kata lain pemahaman
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo cenderung rendah. Lebih
lanjut, hasil analisis angket tentang pembelajaran fisika siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 4 Purworejo dapat diidentifikasi bahwa siswa membutuhkan
representasi yang mampu menjadikan siswa memahami konsep fisika dalam
pembelajaran fisika. Penggunaan pembelajaran berbasis multi representasi
pada kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo memiliki persentase 73% (Restu
dan Siska, 2015).
Bukan hanya dari pemahaman konsep saja, aspek kreativitas juga
menentukan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran fisika. Karena pada
setiap pembelajaran siswa yang merupakan subjek pembelajaran harus
berperan aktif terhadap proses pembelajaran. Pada pembelajaran jika siswa
berperan aktif maka kreativitas siswa akan meningkat. Melibatkan siswa aktif
dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan ketika
pembelajaran akan menghasilkan peningkatan pengetahuan (pemahaman
konsep fisika) dan keterampilan berpikir. Hal ini sesuai dengan sifat fisika
yang melibatkan aktivitas kreatif dan imajinasi serta penemuan yang dapat
mendorong siswa mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, membuat
prediksi dan mencoba-coba (Dwi Sambada, 2012: 38). Lebih lanjut, pada
pembelajaran fisika di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo yang masih
menggunakan metode ceramah, contoh soal dan latihan soal menjadikan
siswa kurang kreatif. Mendefinisikan kreativitas ialah kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan
4
masalah, oleh karena itu pada pembelajaran fisika siswa dituntut memiliki
kreativitas pada proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi awal
peneliti, diperoleh informasi bahwa pembelajaran fisika pada siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 4 Purworejo pada aspek kreativitas siswa masih rendah
dengan hasil analisis angket tentang pembelajaran fisika siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 4 Purworejo dapat diidentifikasi tingkat kreativitas siswa
memiliki persentase 60% (Restu dan Siska, 2015) maka dibutuhkan upaya
agar proses pembelajaran fisika menjadi asik dan menarik untuk
meningkatkan kreativitas siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran berbasis multi
representasi terhadap pemahaman konsep dan kreativitas siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 4 Purworejo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka
permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Metode pengajaran yang banyak digunakan dalam pembelajaran fisika
kurang bervariasi, metode yang sering digunakan adalah dengan ceramah,
memberikan contoh dan latihan soal.
2. Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dalam pemahaman
konsep.
5
3. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
yang menyangkut pemahaman konsep fisika karena lemahnya pemahaman
konsep yang dimiliki siswa.
4. Pembelajaran yang berlangsung kurang menarik sehingga sikap kreativitas
siswa rendah.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini, maka akan dibatasi pada masalah pembelajaran fisika di kelas
XI khususnya pada materi Teori Kinetik Gas. Permasalahan ini dibatasi pada,
1. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran fisika berbasis multi
representasi.
2. Aspek yang dilihat adalah aspek pemahaman konsep dan kreativitas
siswa.
D. Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh multi representasi terhadap pemahaman konsep
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo?
2. Bagaimanakah pengaruh multi representasi terhadap kreativitas siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo?
6
Sedangkan variabel penelitian terdiri dari multi representasi,
pemahaman konsep dan kreativitas.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
tujuan penelitian ini adalah mengetahui.
1. Pengaruh multi representasi pada pembelajaran fisika terhadap
pemahaman konsep siswa.
2. Pengaruh multi representasi pada pembelajaran fisika terhadap
kreativitas siswa.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terkait diantaranya sebagai berikut.
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman konsep pada materi teori kinetik gas.
b. Memudahkan siswa dalam mempelajari konsep teori kinetik gas
dengan menggunakan berbagai representasi.
2. Bagi guru
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi guru untuk
mengambil langkah-langkah yang tepat bagi proses pembelajaran.
7
b. Sebagai informasi tentang peran multi representasi dalam
pembelajaran fisika serta pengaruhnya terhadap pemahaman konsep
fisika.
3. Bagi peneliti
a. Bagi peneliti, mendapat pengalaman langsung dan melatih untuk
menganalisis suatu masalah dan mencari pemecahannya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bukti empirik,
pembanding, pendukung, atau bahkan sebagai rujukan bagi peneliti
lain mengenai pengaruh pembelajaran berbasis multi representasi
terhadap pemahaman konsep dan kreativitas siswa di SMA Negeri 4
Purworejo, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan oleh berbagai
pihak yang berkepentingan seperti guru, praktisi pendidikan, dosen
atau bahkan sebagai rujukan bagi penelitian lain.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pembelajaran Fisika
Agus Suprijono (2010: 3) mendefinisikan belajar dalam idealisme
berarti psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan
pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang diamati dan
dapat diukur. Asri Budiningsih (2012: 51) mengartikan proses belajar akan
berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Dikatakan oleh
Reber, belajar adalah the process of acquiring knowledge. Belajar adalah
proses mendapatkan pengetahuan. Berdasarkan beberapa pendapat para
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan
perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan dalam interaksi dengan
lingkungan untuk informasi baru.
Menurut Agus Suprijono (2010: 13) Pembelajaran berarti proses,
cara, perbuatan mempelajari. Guru menyediakan fasilitas belajar bagi
siswa untuk mempelajarinya. Subjek pembelajaran adalah siswa jadi
pembelajaran berpusat pada siswa. Sehingga pembelajaran dapat diartikan
sebagai dialog interaktif antara guru dan siswa. Pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu
9
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru
agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran serta membentuk sikap dan kepercayaan pada siswa. Dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Asep Jihad dan Abdul Haris (2013: 11) mengartikan pembelajaran
merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu :
belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi
pelajaran. Pembelajaran menurut Moh Suardi (2015: 62) adalah suatu
proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dengan siswa. Dalam
proses tersebut memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai
kesempatan yang dapat mendorong siswa belajar dan untuk memperoleh
pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan
pembelajaran ditandai oleh tingkat penguasaan kemampuan dan
pembentukan kepribadian.
Menurut Ahmad Furqon Muzaky (2015: 129) Pembelajaran Fisika
mengarahkan siswa untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan benda yang ditinjau dari sifat fisiknya meskipun
beberapa diantaranya adalah berbentuk semi abstrak. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2008) mendefinisikan, fisika
adalah ilmu tentang zat dan energi (seperti panas, cahaya, dan bunyi).
10
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas maka yang dimaksud
pembelajaran fisika adalah usaha untuk mempermudah siswa mempelajari
dan memahami segala sesuatu dengan situasi yang telah dirancang dan
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan didapatnya kemampuan baru yang berlaku pada
waktu relatif lama dan karena adanya usaha. Pada proses pembelajaran
fisika yang sangat mempengaruhi adalah kondisi siswa, guru dan sekolah
untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan agar siswa mudah
dan memahami apa yang dipelajari dalam pembelajaran fisika agar dapat
tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Multi Representasi
Menurut Ainsworth (2008) dalam Sunyono (2015: 9) bahwa analisis
konseptual dari keberadaan lingkungan belajar dengan multi representasi
menunjukkan ada tiga fungsi utama multi representasi yang dipakai dalam
situasi pembelajaran untuk melengkapi dan membangun pemahaman
konsep. Fungsi pertama adalah dengan menggunakan representasi untuk
memperoleh informasi tambahan atau mendukung proses kognitif yang
ada dan saling melengkapi. Kedua, representasi dapat digunakan untuk
membatasi (yang miss) interpretasi yang mungkin terjadi. Terakhir, multi
representasi dapat digunakan untuk mendorong siswa dalam membangun
pemahaman konsep yang lebih dalam.
11
Setidaknya ada 5 alasan penting mengapa multi representasi sangat
baik digunakan untuk pembelajaran fisika yaitu,
1. Pembelajaran multi representasi membantu pembelajar yang memiliki
latar belakang kecerdasan yang berbeda (multiple intellegences).
Karena representasi yang dibuat berbeda-beda memberikan
kesempatan belajar yang optimal bagi setiap jenis kecerdasan.
2. Kuantitas dan konsep-konsep yang bersifat fisik seringkali dapat
divisualisasikan dan dipahami lebih baik dengan menggunakan
representasi.
3. Membantu mengkonstruksi representasi yang lebih abstrak.
4. Penalaran kualitatif seringkali terbantu dengan menggunakan
representasi konkret.
5. Representasi matematik yang abstrak dapat digunakan untuk penalaran
kuantitatif dimana representasi matematik dapat digunakan untuk
mencari jawaban kuantitatif terhadap soal.
Lebih lanjut, menurut Sunyono (2015: 14) menyimpulkan bahwa
multi representasi mengandung pengertian menyajikan kembali konsep-
konsep yang telah dipelajari melalui berbagai cara dan berbagai aksi dan
ekspersi, seperti : penyampaian melalui lisan, gestur, visual (dengan
gambar, animasi, simulasi, grafik, piktogram, diagram), verbal (tulisan,
grafik, diagram), dan simbolik (lambang, rumus, perhitungan matematik).
12
Menurut Waldrip (2008: 27) mengacu pada desain IF-SO Frame
Work. Dalam terminologi IF-SO frame work, model pembelajaran berbasis
multi representasi mengikuti rancangan dan pengembangan berikut.
I: Identify key concepts. Teachers need to identify key concepts or big
ideas of a topic at the planning stage to anticipate which teacher- and
student-constructed representations will engage learners, develop their
understanding, and count as evidence of learning at the topic’s
conclusion.
I: Identify key concept. Guru mengidentifikasi konsep kunci (key concept)
atau batang tubuh atau ide utama dari topik yang akan dipelajari. Hal ini
sebagai landasan dalam mengkonstruksi dan mengkreasi mode atau format
representasi yang digunakan guru dan siswa/mahasiswa di ruang kelas.
F: focus on form and function. Teachers need to focus explicitly on
the function and form (or parts) of different representations.
F: Focus on form and functions. Guru atau dosen memfokuskan pada
mode atau format dan fungsi representasi yang bervariasi sesuai dengan
ide utama dari topik yang dipelajari.
S: Sequence. There needs to be a sequence of representational
challenges which elicit student ideas, enable them to explore and
explain their ideas, extend these ideas to a range of new situations, and
allow opportunities to integrate their representations meaningfully.
student representation. Students need to have opportunities to re-
represent to extend and demonstrate learning. student interest. Activity
sequences need to focus on meaningful learning through taking into
account students interests, values and aesthetic preferences, and
personal histories. student perceptions. Activity sequences need to have
a strong perceptual context to allow students to use perceptual clues to
make connections between aspects of the objects and their
representation.
S: Sequence. Sejumlah representasi fenomena fisis dapat disajikan atau
dikreasi secara sekuensi atau berurutan sesuai dengan karakteristik atau ide
13
utama yang menjadi pusat perhatian dan konsepsi awal siswa. Jika
konsepnya abstrak, pembelajaran dapat dimulai dengan visualisasi atau
simulasi konsep untuk memacu daya imaginasi dan daya tarik siswa.
Siswa akan mengalami kesulitan adaptasi psikologis jika guru langsung
menyajikan konsep yang sangat abstrak menggunakan persamaan
matematika, karena hal ini akan menimbulkan sejumlah sikap retensi
siswa berupa sulitnya belajar fisika. Sekuensi yang logis menentukan
ketertarikan siswa mempelajari topik fisika dan meningkatkan persepsi
positif siswa pada topik fisika yang dipelajari dan mempermudah
penguasaan konsep siswa.
O: Ongoing assessment. Teachers should view representational work
by students, including verbal accounts of the topic, as a valuable
window into students’ thinking and evidence of learning. This
assessment can be diagnostic, formative or summative. opportunity for
negotiation. There needs to be opportunities for negotiation between
teachers’ and students’ representations. Students need to be encouraged to make self-assessments of the adequacy of their representations. On-
time. Timely clarification of parts and purposes of different
representations How do they compare to “authorized” representational
conventions as tools for understanding and communication of that
concept/aspect of the domain?
O: On going assessment. Sangat penting untuk mereview pekerjaan siswa
yang menggunakan dan mengkreasi sendiri format representasi, guru dapat
melakukan serangkaian asesmen baik formatif, diagnostik, sumatif,
maupun sejumlah asesmen alternatif, termasuk self- assessment sangat
berguna untuk menggali alasan dan kompetensi siswa dalam
merepresentasikan secara bervariasi konsep fisika yang sama.
14
D
TR SC
TC SR
Gambar 1. Triadic Pedagogical Model dalam IF-SO Frame Work
Keterangan:
TC : Teachers’ Conceptions (konsepsi guru)
SR : Students’ Representations (representasi siswa)
SC : Students’ Conceptions (konsepsi siswa)
TR : Teachers’ Representations (representasi guru)
D : Domain (Fenomena fisis, konsep, gejala fisis, data fisis, objek
fisis, artefak, konteks atau proses fisika dan lain-lain)
Carl Angell (2007: 3) berpendapat bahwa metode multi
representasi (representasi ganda) harus menjadi strategi utama dalam
pembelajaran fisika. Hal ini didasarkan pada dua argumen. Argumen
pertama, pembelajaran fisika di sekolah seharusnya merefleksikan model
pembelajaran yang mengarahkan pada proses pencarian pengetahuan dan
pengenalan produk pengetahuan. Kedua, pendekatan yang bermacam-
macam (bervariasi) harus selalu ada dalam pembelajaran fisika.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas multi representasi
adalah merepresentasi proses secara fisik melalui berbagai cara; verbal,
sketsa, diagram, grafik dan persamaan-persamaan matematik. Terdapat
beberapa keuntungan menggunakan representasi pertama, representasi
membantu siswa memahami materi sebagai alat bantu visual sehingga
dapat meningkatkan pemahaman perseptual. Kedua, representasi yang
15
bersifat fisik, menjembatani antara representasi verbal dengan
representasi matematika. Representasi yang bersifat fisik tersebut
membantu memudahkan siswa dalam melangkah dari kata-kata ke
persamaan-persamaan matematika. Ketiga, representasi membantu siswa
membangun gambar yang memberi makna pada simbol-simbol
matematika. Setelah merepresentasi proses, siswa dapat memperoleh
pemahaman terhadap materi menggunakan representasi matematika.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran berbasis multi
representasi dengan mengikuti rancangan dan pengembangan yang
digunakan oleh Waldrip yaitu menggunakan desain IFSO pada
pembelajaran fisika dengan mengidentifikasi dan mengenalkan suatu
konsep fisika, memfokuskan dengan format representasi, sistematis
dalam pembelajaran, dan evaluasi.
3. Pemahaman Konsep
Menurut Bruner dalam Asri Budiningsih (2012: 42-43) memandang
bahwa suatu konsep memiliki 5 unsur, dan seseorang dikatakan
memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep
itu, meliputi; 1) nama , 2) contoh-contoh baik yang positif maupun yang
negatif, 3) karakteristik, baik yang pokok maupun tidak, 4) rentangan
karakteristik, 5) kaidah. Menurut pengertian pemahaman konsep dari
Bruner, menjelaskan bahwa pembentukan konsep dan pemahaman konsep
merupakan dua kegiatan mengkategorikan yang berbeda yang menuntut
proses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategorikan
16
meliputi mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (objek-objek
atau peristiwa-peristiwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar
kriteria tertentu. Dalam pemahaman konsep, konsep-konsep sudah ada
sebelumnya. Sedangkan dalam pembentukan konsep adalah sebaliknya,
yaitu tindakan untuk membentuk kategori-kategori baru. Jadi merupakan
tindakan penemuan konsep.
Menurut M. Arif Fauzan Bukhori (2012: 13) mengartikan
pemahaman konsep fisika adalah cara memahami suatu konsep atau
pengertian yang diabstrakkan dalam peristiwa kongkret pada mata
pelajaran Fisika. Menurut Anderson dan Karthwohl (2015: 100) pada
dimensi proses kognitif pemahaman konsep diartikan mengkonstruksi
makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan
digambar oleh guru, dimensi kognitif pemahaman konsep menurut
Anderson dan Karthwohl disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Dimensi Kognitif Pemahaman Konsep Menurut Anderson dan Karthwohl
Kategori dan
Proses Kognitif
Nama-nama lain Definisi
Menafsirkan Mengklarifikasi,
Memparafraseka,
Memrepresentasi,
Menerjemahkan
Mengubah satu bentuk gambaran
(misalnya angka) jadi bentuk lain
(misalnya, kata-kata) (misalnya,
memparafrasekan ucapan dan dokumen
penting).
Mencontohkan Mengilustrasikan,
memberi contoh
Menemukan contoh atau ilustrasi
tentang konsep atau prinsip (misalnya,
memberi contoh tentang aliran-aliran
seni lukis)
Mengklasifikasikan Mengategorikan,
mengelompokkan
Menentukan sesuatu dalam satu kategori
(misalnya, mengklasifikasi kelainan-
kelainan mental yang telah diteliti atau
dijelaskan)
17
Kategori dan
Proses Kognitif
Nama-nama lain Definisi
Merangkum Mengabstraksi,
menggeneralisasi
Mengabstraksikan tema umum atau
poin-poin pokok.
Menyimpulkan Menyarikan,
mengekstraporasi,
menginterpolasi,
memprediksi
Membuat kesimpulan yang logis dari
informasi yang diterima.
membandingkan Mengkontraskan,
memetakan,
mencocokan
Menentukan hubungan antara dua ide,
dua objek, dan semacamnya.
Menjelaskan Membuat model Membuat model sebab-akibat dalam
sebuah sistem.
Menurut Anderson dan Karthwohl (2015: 105) siswa dikatakan
memahami bila mereka dapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang
disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah
suatu tingkatan dimana siswa mampu menangkap makna dari suatu konsep
baik yang berupa verbal maupun tulisan sehingga menghasilkan perubahan
perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah perubahan
kemampuan mentranslasi, menginterpretasi dan mengekstrapolasi. Pada
pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap pemahaman
konsep peneliti menggunakan indikator berdasarkan pada dimensi kognitif
pemahaman konsep menurut Anderson dan Karthwohl yaitu menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,
membandingkan dan menjelaskan, dalam hal ini pemahaman konsep yang
akan dibelajarkan kepada siswa adalah materi teori kinetik gas.
18
4. Kreativitas
Kreativitas erat kaitannya dengan imajinasi, karena kreativitas
mengembangkan daya pikir, daya fantasi yang sifatnya intelektual.
Pengertian kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
hasil dari kemampuan mencipta. Dengan daya imajinasi seseorang dapat
menciptakan pemikiran yang ada kaitannya dengan kebutuhan hidup
manusia. Untuk mengembangkan pribadi dan intelektual manusia perlu
memiliki pengetahuan dan kreativitas. Menurut Torrance et al. (1959)
dalam Utami Munandar (2012: 9) berdasarkan studinya masing-masing
memiliki kesimpulan yang sama, yaitu bahwa kelompok siswa yang
kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi sekolah dari kelompok
siswa yang intelegensinya relatif lebih tinggi. Torrance mengajukan
hipotesis bahwa daya imajinasi, rasa ingin tahu, dan orisinalitas dari
subjek kreativitasnya tinggi dapat mengimbangi kekurangan dalam daya
ingatan dan faktor lain yang diukur oleh tes intelegensi tradisional.
Rogers (1962) dalam Utami Munandar (2012: 18) menekankan
bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang
dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan
mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Barron (1969) dalam Utami Munandar (2012: 21) menyatakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan
sesuatu yang baru. Menurut Haefele (1962) kreativitas adalah
19
kemampuan-kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang
mempunyai makna sosial. Berdasarkan pendapat ahli Utami Munandar
(21012: 12) mengartikan kreativitas adalah interaksi antara individu dan
lingkungannya. Menurut Conny R Semiawan (1988: 60) kreativitas adalah
suatu kondisi, sikap, atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir
tak mungkin dirumuskan secara tuntas. Guilford (1959) dalam Utami
Munandar, (2012: 10) membedakan ciri-ciri utama kreativitas menjadi
dua, yaitu aptitude dan non-aptitude. Ciri aptitude dari kreativitas
(berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), dan
orisinalitas dalam berpikir, dan ciri-ciri non-aptitude atau afektif meliputi
kepercayaan diri, keuletan, apresiasi estetik, dan kemandirian.
Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat
aspek yaitu aspek pribadi, pendorong, proses, dan produk. Ditinjau dari
aspek menurut Torrance (1988) dalam Utami Munandar (2012: 27),
kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,
membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji
dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan menguji lagi, dan
akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. Proses kreatif meliputi beberapa
tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Definisi tentang
produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses
kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna .
Treffinger dalam Utami Munandar (2012: 35) mengatakan bahwa
pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam bertindak . Ciri dari
20
pribadi yang kreatif lainnya yaitu siswa dapat melihat masalah dari
berbagai sudut pandang, mampu memikirkan ide, konsep, atau
kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan, kecenderungan tertarik
dengan hal-hal yang rumit dan misterius. Ciri-ciri kepribadian yang kreatif
di Indonesia menurut Utami Munandar berdasarkan penelitiannya, yaitu
imajinatif, mempunyai prakarsa, mempunyai minat luas, mandiri dalam
berpikir, ingin tahu, senang bertualang, penuh energi, percaya diri,
bersedia mengambil resiko, berani dalam pendirian dan keyakinan.
Lebih lanjut, Utami Munandar (Somakim, 2013: 4) menjelaskan
ciri-ciri pribadi kreatif yaitu meliputi ciri-ciri aptitude dan non aptitude
diuraikan dengan memberikan perumusan (definisi) yang menjelaskan
konsepnya adalah.
1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
Keterampilan berpikir lancar yaitu menghasilkan banyak
gagasan/jawaban yang relevan, menghasilkan motivasi belajar dan
arus pemikiran lancar.
Keterampilan berpikir lentur (luwes) yaitu menghasilkan gagasan-
gagasan yang seragam, mampu mengubah cara atau pendekatan
dan arah pemikiran yang berbeda.
Keterampilan berpikir orisinil yaitu meberikan jawaban yang tidak
lazim, memberkan jawaban yang lain daripada yang lain dan
memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
21
Keterampilan berpikir terperinci (elaborasi) yaitu
mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan,
memperinci detail-detail, Memperluas suatu gagasan.
2. Ciri-ciri afektif (non aptitude)
Rasa ingin tahu yaitu selalu terdorong untuk mengetahui lebih
banyak, Mengajukan banyak pertanyaan, Selalu memperhatikan
orang, obyek atau situasi, peka dalam pengamatan dan ingin
mengetahui/meneliti.
Bersifat imajinatif yaitu mampu memperagakan atau
membayangkan hal-hal yang tidak atau belum terjadi tetapi
mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan
Merasa tertantang dengan kemajemukan yaitu terdorong mengatasi
masalah sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi rumit, dan lebih
tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
Sifat berani mengambil resiko yaitu berani memberikan jawaban
meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau memberi kritik,
dan tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang
tidak konvesional, atau yang kurang berstruktur.
Sifat menghargai yaitu dapat menghargai bimbingan dan
pengarahan dalam hidup, dan Menghargai kemampuan dan bakat-
bakat sendiri yang sedang berkembang.
Kreativitas memang sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan
setiap orang. Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa indikator
22
kreativitas siswa dalam pembelajaran fisika dapat dilihat pada beberapa
aktivitas seperti : siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan, siswa
dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan lebih dari satu cara,
siswa menerapkan konsep sifat, aturan dan rumus dalam contoh
pemecahan masalah. Kreativitas berpengaruh terhadap keberhasilan
proses pembelajaran fisika. Siswa yang kreatif cenderung aktif dalam
pembelajaran, berani memunculkan gagasan yang dimiliki, merumuskan
pertanyaan dengan mengacu pada materi dan mencari solusi dari setiap
permasalahan yang mungkin terjadi saat pembelajaran berlangsung.
Siswa kreatif tertarik untuk menghadapi tantangan, memiliki rasa ingin
tahu yang besar dan semangat dalam menampilkan hasil pekerjaan.
Kebiasaan tersebut memudahkan siswa untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang ada pada mata pelajaran fisika sehingga dapat
meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa serta mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran.
Tidak hanya kreativitas pada siswa faktor penting dalam
meningkatkan kreativitas disekolah adalah guru. Menurut Munandar
(2012: 111) memberikan saran agar guru dapat mengajar secara kreatif,
untuk mendorong kreativitas siswa sebaiknya guru bersikap sebagai
berikut: 1) memotivasi siswa, 2) memberikan gagasan, saran, dan
bimbingan kepada siswa , 3) guru menghargai setiap gagasan yang di
sampaikan oleh siswa, 4) guru memberikan rasa nyaman dan rangsangan
ketika pembelajaran, sehingga tidak ada tekanan dan ketegangan ketika
23
pembelajaran, 5) guru memang kompeten, tetapi tidak perlu sempurna, 6)
guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mendiskusikan masalah
secara terbuka. Maka kreativitas guru dapat dilihat dari pengembangan
berbagai model pembelajaran, mengembangkan kegiatan belajar yang
bervariasi, membangkitkan rasa ingin tahu siswa, mengarahkan siswa
untuk berpikir kreatif, kemampuan dalam mengelola dan mengatur kelas,
mampu menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang sesuai
untuk tercapainya tujuan belajar. Pada penelitian, peneliti menggunakan
indikator kreativitas yaitu aptitude dan non aptitude dalam menyusun
instrumen angket kreativitas.
B. Tinjauan Pustaka
a. Berdasarkan Jurnal Cakrawala Pendidikan penelitian yang dilakukan
Abdurrahman , Februari 2011 Th. XXX, No. 1 dalam penelitiannya yang
berjudul Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi untuk
Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum bahwa pada kesimpulan
dalam penelitian ini menunjukkan implementasi strategi pembelajaran
fisika kuantum berbasis multi representasi bagi mahasiswa calon guru
fisika yang melibatkan mahasiswa dengan berbagai format atau mode
representasi fisis seperti verbal, visual, simbolik, matematika, dan aktivitas
hands-on seperti menulis argumentasi dan presentasi, serta laboratorium
virtual, telah mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika kuantum
secara signifikan. Pembelajaran fisika kuantum berbasis multipel
24
representasi pada studi ini juga berimplikasi pada pembekalan sejumlah
pengetahuan dasar keguruan seperti Content Knowledge (CK),
pedagogical content knowledge (PCK) dan pedagogical knowledge (PK)
bagi mahasiswa calon guru fisika. Variabel yang sama dengan peneliti
adalah variabel multi representasi dan penguasaan konsep.
b. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan Fitria tahun 2012/2013
dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Model Problem Based
Learning dengan Multi Representasi pada Usaha dan Energi di SMA
bahwa pada kesimpulan penelitian ini menunjukkan efektivitas
penggunaan model PBL dengan pendekatan multi representasi dalam
menurunkan persentase rata-rata kesulitan siswa, dengan penurunan rata-
rata persentase kesulitan siswa sebesar 41,59%. Penelitian ini juga
menemukan peningkatan rata-rata persentase kemampuan multi
representasi siswa sebesar 52,38%. Efektivitas penelitian ini tergolong
tinggi (ES = 2,18). Selain itu, tidak ditemukan korelasi yang signifikan
antara hasil posttest kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal dengan
hasil posttest kemampuan multi representasi siswa (C = 0,935, p = 0.348).
Variabel yang sama dengan peneliti adalah variabel multi representasi.
c. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sairotul Munafiah tahun
2011/2012 dengan judul penelitiannya yaitu Peningkatan Pemahaman
Konsep Peserta Didik Pada Materi Hukum Newton dengan Menggunakan
Media Pembelajaran Visual Berbasis Macromedia Flash Kelas X-1 MA Al
Ahrom Karangsari Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011/2012 pada
25
kesimpulan yang berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap
data-data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran visual berbasis Macromerdia Flash dapat meningkatkan
pemahaman konsep Hukum Newton. Sehingga media pembelajaran visual
bebasis Macromedia Flash dapat meningkatkan pemahaman konsep
Hukum Newton. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil tes
pemahaman siswa. Variabel yang sama dengan peneliti adalah variabel
pemahaman konsep.
C. Kerangka Berpikir
Penggunaan multi representasi di SMA Negeri 4 Purworejo masih
belum maksimal, disebabkan oleh representasi yang guru gunakan masih
belum bervariasi, gaya belajar yang berbeda-beda dalam pemahaman konsep,
fasilitas sekolah yang belum memadahi dan waktu belajar yang singkat. Maka
dari itu peneliti akan memaksimalkan pengunaan model pembelajaran
berbasis multi representasi agar siswa lebih memahami konsep fisika dan
memancing daya kreativitas siswa maupun guru.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
rumusan permasalahan penelitian (Sugiyono, 2011: 96). Dilihat dari rumusan
masalah yang ada maka hipotesisnya yaitu:
26
1) Ho : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak
berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa
Ha : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi berpengaruh
terhadap pemahaman konsep siswa
2) Ho : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak
berpengaruh terhadap kreativitas siswa
Ha : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi berpengaruh
terhadap kreativitas siswa
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan
digunakan. Penggunaan metode adalah cara untuk menyelesaikan sebuah
penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh dari variabel–variabel yang dipilih peneliti. Desain
dalam penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental. Desain
penelitian yang dipakai pada eksperimen ini adalah Nonequivalent Control
Group Design. desain ini dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-
kelas atau kelompok-kelompok yang sudah ada, yaitu memilih kelas-kelas
yang sama kondisinya. Dengan pola ;
O1 X O2
O3 O4
Gambar 2. Pola Penelitian
Keterangan:
O1 : Pretest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen
O2 : Posttest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen.
X : Treatment / perlakuan yang diberikan dikelompok eksperimen yaitu
pembelajaran fisika berbasis multi representasi
O3 : Pretest yang dilaksanakan kelompok kontrol
O4 : Posttest yang dilaksanakan kelompok kontrol
Perbedaan nilai rata-rata O1 dan O2 serta perbedaan nilai rata-rata antara
O3 dan O4 (nilai rata-rata pencapaian) selanjutnya diuji signifikansinya secara
28
statistik. Jadi permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah
pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap
pemahaman konsep dan kreativitas siswa kelas XI SMA Negeri 4 Purworejo
tahun pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui akan pengaruh atau akibat dari
suatu perlakuan (treatment). Treatment yang dimaksud peneliti adalah
pembelajaran fisika berbasis multi representasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Purworejo Tahun
Pelajaran 2015/2016, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilakukan pada
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo. Pelaksanaan penelitian
dimulai pada bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016.
2. Waktu penelitian
No Jenis Kegiatan April Mei
Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Koordinasi dan perizinan
2.
Penelitian
a. Uji homogenitas
b. Uji validitas dan reliabilitas
instrumen
c. Pemilihan sampel penelitian
d. Uji instrumen
e. Pemberian tes awal
f. Perlakuan (treatment) pada
kelompok eksperimen dan
kontrol
g. Pemberian tes akhir
3. Analisis data
29
C. Populasi dan Sempel
1. Populasi Penelitian
Untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian, maka
mutlak diperlukan adanya suatu data dan informasi dari obyek yang
diteliti. Obyek penelitian itu adalah populasi, dari populasi ini peneliti
akan mendapatkan sebuah data dan informasi. Populasi digunakan untuk
penarikan sebuah kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.
2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan diambil dari populasi yang memiliki sifat
dan karakteristik sama dari populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini,
peneliti mengambil dua kelas dimana kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive, yaitu
mengambil sampel pada populasi berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria
yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel bebas/independen (X) yaitu pembelajaran berbasis multi
representasi.
30
b. Variabel terikat/dependen (Y) yaitu meliputi variabel pemahaman
konsep (Y1) dan variabel kreativitas (Y2).
2. Paradigma penelitian
Paradigma atau model hubungan antara variabel X, Y1, Y2 dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 3. Paradigma Penelitian
Keterangan:
X : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi
Y1 : Pemahaman konsep
Y2 : Kreativitas
E. Definisi Operasional Variabel
1. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
tes yaitu pretest dan posttest. Skor yang diambil dinyatakan dengan Y1.
2. Kreativitas
Kreativitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan angket.
Skor yang diambil dinyatakan dengan Y2.
3. Pembelajaran berbasis multi representasi
Sumber :Sugiyono, 2013:70
Y1
Y2
X
31
Pembelajaran berbasis multi representasi dalam penelitian ini
didapatkan dari angket respon siswa terhadap pembelajaran berbasis multi
representasi skor yang diambil dinyatakan dengan X.
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
angket, wawancara, observasi dan tes.
1. Angket
Angket digunakan untuk mendapatkan data siswa dan guru. Angket
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket siswa dan guru.
Angket yang dibagikan digunakan untuk mengetahui keadaan awal tentang
pembelajaran fisika dan angket kreativitas siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 4 Purworejo.
2. Wawancara
Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai
pembelajaran fisika yang dilakukan guru di kelas yaitu meliputi kurikulum
yang digunakan, media yang digunakan, metode dan model yang
digunakan guru mengajar, respon dan minat siswa, penilaian yang diambil,
kendala saat pembelajaran, penilaian yang diambil dan sarana prasarana
yang ada. Wawancara ini dilakukan kepada guru mata pelajaran fisika.
3. Observasi
Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran fisika yang diisi oleh observer.
32
4. Tes
Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan (treatment), yaitu dalam bentuk pretest dan posttest
pada dua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap
pemahaman konsep. Tes pemahaman konsep yang digunakan bertujuan
untuk mengetahui pengaruhpembelajaran fisika berbasis multi representasi
terhadap pemahaman konsep fisika siswa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini terdiri.
1. Instrumen Tes (Pretest dan Posttest)
Tes pemahaman konsep tersusun atas 20 butir soal berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajar dengan pilihan jawaban 5 huruf, yaitu a, b, c,
d, dan e. Peneliti memberikan tes pemahaman konsep berupa pretest dan
posttest agar diketahui sejauh mana pengaruh penggunaan pembelajaran
fisika berbasis multi representasi terhadap pemahaman konsep siswa.
Lembar soal tes pemahaman konsep siswa disajikan pada Lampiran 1.e.
Untuk mengetahui instrumen yang baik atau tidaknya dilakukan uji validitas
instrumen. Validitas merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan isi
tes (instrumen). Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
33
dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (S. Eko Putro Widoyoko,
2014: 172). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas internal
(validitas logis). Validitas internal dibedakan menjadi dua, yaitu: validitas isi
(content validit) dan validitas konstruk (construct validity). Untuk menyusun
instrumen yang mempunyai validitas isi, maka dalam penyusunan butir-butir
instrumen harus mengacu pada silabus, kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembelajaran, sedangkan validitas konstruk mengacu pada sejauh
mana suatu instrumen dapat mengukur suatu konsep yang menjadi dasar
penyusunan instrumen.
Uji validitas instrumen logis yang mencangkup validitas isi dan
validitas konstruk yang akan dilakukan oleh dua dosen ahli mata pelajaran
Fisika dan seorang guru mata pelajaran Fisika SMA. Setelah instrumen
divalidasi dilakukan perbaikan atau revisi sesuai dengan masukan dan saran
dari validator. Untuk tingkat reliabilitas dihitung menggunakan rumus
percentage of agreement sebagai berikut.
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = (1 −𝐴−𝐵
𝐴+𝐵) 𝑥 100% (1)
keterangan:
A = frekuensi validator yang memberikan frekuensi tinggi
B = frekuensi validator yang memberikan frekuensi rendah
Instrumen dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas lebih
dari atau sama dengan 75% menurut Borich (Trianto, 2013: 240).
34
Tabel 2 Kriteria Reliabilitas Soal
Persentase (%) Keterangan
86-100 Sangat Reliabel
76 – 85 Reliabel
60 – 75 Cukup Reliabel
55 – 59 Kurang Reliabel
≤ 54 Sangat Tidak Reliabel
Teknik analisis data untuk validasi instrumen dilakukan dengan
menghitung data validasi menggunakan persamaan :
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) = ∑ 𝑓𝑚
∑ 𝑓𝑎𝑥 100% (2)
Keterangan
∑𝑓𝑚 = Jumlah frekuensi aktivitas yang muncul
∑𝑓𝑎 = Jumlah frekuensi seluruh aktivitas
Hasil persentase ini kemudian diubah ke dalam bentuk nilai. Pada
skala penilaian ini dianalogikan sama dengan skala skor rentang 1-4,
sehingga tingkat kelayakan instrumen dapat diketahui dengan persamaan
berikut.
Nilai = persentase × skor tertinggi (3)
Setelah nilai diperoleh selanjutnya dikonversi ke dalam skala yang
bersifat kualitatif sesuai Tabel 3 agar dapat diketahui kelayakan
instrumen (M. Ngalim Purwanto, 2010: 102).
Tabel 3
Acuan Pengubahan Nilai Menjadi Skala Empat
No Interval skor Interpretasi
1 0,00-1,69 Tidak baik
2 1,70-2,59 Kurang baik
3 2,60-3,50 Cukup baik
4 3,51-4,00 Baik
35
Pada hasil tes pemahaman konsep setiap sub indikator pemahaman konsep
dihitung persentasenya menurut M. Ngalim Purwanto (2010: 102-103)
besar persentase adalah:
𝑁𝑃 =𝑅
𝑆𝑀× 100 (4)
Keterangan:
NP = nilai persentase yang dicari
R = skor mentah yang diperoleh
SM = skor maksimum ideal
Tabel 4 Kriteria Penilaian Kualitatif
Persentase (%) Keterangan
86-100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
≤ 54 Kurang sekali
Adapun kisi tes pemahaman konsep di sajikan pada Tabel 5 lebih
lengkapnya terdapat pada Lampiran 1.d dan pedoman penskoran tersaji
pada Tabel 6.
Tabel 5
Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep
No Sub Indikator Banyak Butir Nomor Butir
1 Menafsirkan 3 4,5,10
2 Mencontohkan 2 7,8
3 Mengklasifikasikan 3 1,2,9
4 Merangkum 3 6,16,17
5 Menyimpulkan 3 3,18,20
6 Membandingkan 3 12,13,19
7 Menjelaskan 3 11,14,15
36
Tabel 6
Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep
2. Instrumen Nontes
Angket Kreativitas Siswa
Instrumen nontes pada penelitian ini yaitu, angket kreativitas
siswa. Setiap angket disusun sesuai indikator masing-masing dengan
menggunakan skala likert dengan 4 pilihan alternatif jawaban. Pada
angket kreativitas siswa reliabilitas dan validasi instrumen dihitung
menggunakan persamaan (1), (2), dan (3). Data yang telah diperoleh
dihitung kemudian disajikan secara deskripsi persentase. Menurut M.
Ngalim Purwanto (2010: 102-103) besar persentase menggunakan
rumus NP dapat dilihat pada persamaan (4) dan kriteria penilaian
kualitatif terdapat pada Tabel 4. Pedoman angket digunakan untuk
mengetahui kreativitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dan sesudah pembelajaran fisika. Lembar angket kreativitas
siswa terdapat pada Lampiran 1.j Adapun kisi angket kreativitas siswa
dapat dilihat pada Tabel 7 lebih lengkapnya terdapat pada Lampiran
1.i, sedangkan pedoman penskoran butir angket dilihat pada Tabel 8.
Jawaban Skor
Benar 1
Salah 0
37
Tabel 7
Kisi-Kisi Angket Kreativitas Siswa
Aspek yang
Diukur
Sub Indikator Jumlah
Butir
No. Butir
Berpikir kreatif
(aptitude)
Lancar 2 1,2
Luwes 2 3,4
Orisinil 2 5,6
Mengelaborasi 2 7,8
Afektif non
aptitude
Rasa ingin tahu 2 9,10
Imajinatif 1 11
Kemajemukan 2 12,13
Resiko 2 14,15
Menghargai 2 16,17
Tabel 8
Pedoman Penskoran
Jawaban Skor
S ( Setuju ) 4
CS (Cukup Setuju) 3
KS (Kurang Setuju) 2
TS (Tidak Setuju ) 1
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data ini diperoleh dari
hasil pretest dan posttest. Data hasil pretest dan posttest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan uji t dengan tujuan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal dan akhir siswa setelah
dilakukan proses pembelajaran, dan uji N-Gain untuk mengetahui meningkat
apa tidaknya pemahaman konsep siswa pada pembelajaran fisika antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan uji t tersebut terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
38
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
digunakan untuk menguji data tersebut membentuk distribusi normal atau
tidak (Sugiyono 2005: 69). Uji normalitas ini digunakan dua kali yaitu uji
normalitas pada kelas kontrol dan uji normalitas pada kelas eksperimen.
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu
dengan menggunakan program SPSS 16.0 dan taraf signifikansi yang
ditetapkan adalah 5%, jadi jika nilai signifikansi > 0,05 maka sampel
berasal dari populasi terdistribusi normal sedangkan jika nilai signifikansi
< 0,05 maka sampel tidak berasal dari populasi terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari
populasi yang sama atau tidak. Uji homogenitas data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0 dan taraf signifikansi yang ditetapkan
adalah 5%, jadi jika nilai signifikansi > 0,05 maka populasi adalah
homogen sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka populasi tidak
homogen.
3. Uji Normal Gain (N-Gain)
Uji N-Gain adalah selisih nilai pretest dan posttest, perhitungan N-
Gain dilakukan untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil tes
pemahaman konsep siswa dan peningkatan kreativitas siswa serta dapat
menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa dan kreativitas siswa
39
setelah pembelajaran dilakukan. Menurut Hake dan Richard (1999: 1), uji
N-Gain dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (5)
Tabel 9
Kriteria N-Gain
Rentang N-Gain Keterangan
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan program SPSS
16.0 dengan uji Independent Samples Test atau uji t. Uji statistik t
dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh pembelajaran fisika
berbasis multi representasi terhadap pemahaman konsep dan kreativitas
siswa. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
Hipotesis I :
Ho : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak berpengaruh
terhadap pemahaman konsep siswa
Ha : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi berpengaruh
terhadap pemahaman konsep siswa
Kriteria Pengujiannya yaitu:
a) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
b) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
40
Jika Ho ditolak (signifikansi < 0,05), maka penggunaan pembelajaran
fisika berbasis multi representasi berpengaruh terhadap pemahaman
konsep siswa. Namun jika Ho diterima (signifikansi > 0,05) maka
penggunaan pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak
berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa.
Hipotesis II:
Ho : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak berpengaruh
terhadap kreativitas siswa
Ha : Pembelajaran fisika berbasis multi representasi berpengaruh
terhadap kreativitas siswa
Kriteria Pengujiannya yaitu:
a) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
b) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika Ho ditolak (signifikansi < 0,05), maka penggunaan
pembelajaran fisika berbasis multi representasi berpengaruh terhadap
kreativitas siswa. Namun jika Ho diterima (signifikansi < 0,05) maka
penggunaan pembelajaran fisika berbasis multi representasi tidak
berpengaruh terhadap kreativitas siswa.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo
dengan pengambilan sampel secara sampling purposive diperoleh kelas
eksperimen adalah kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Purworejo dengan jumlah
siswa yang terdaftar pada semester II adalah 26 siswa dan sebagai kelas
kontrol adalah kelas XI IPA 3 SMA Negeri 4 Purworejo dengan jumlah siswa
yang terdaftar pada semester II adalah 27 siswa. Data dalam penelitian ini
didapatkan dengan membedakan tingkat pemahaman konsep siswa dan
kreativitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas
eksperimen menggunakan pembelajaran fisika berbasis multi representasi dan
kelas kontrol menggunakan metode yang biasa guru ajarkan yaitu dengan
metode ceramah, memberikan contoh dan mengerjakan soal latihan.
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan pretest untuk
mengetahui pengetahuan awal kedua sampel mengenai materi teori kinetik
gas. Setelah tiap-tiap kelas melakukan proses pembelajaran dengan perlakuan
yang berbeda, kemudian dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengukur
sejauh mana siswa dalam menerima pembelajaran.
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan di atas, data yang telah
terkumpul meliputi data skor pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Adapun hasilnya sebagai berikut.
42
1. Hasil Pretest dan Posttest Pemahaman Konsep
Hasil yang diperoleh pada pretest pemahaman konsep oleh siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dari penelitian ini tersaji pada Tabel
10 dan hasil pretest pemahaman konsep per indikator kelas eksperimen
dan kelas kontrol tersaji pada Tabel 11. Hasil pretest dan posttest
pemahaman konsep lebih lengkapnya terdapat pada Lampiran 2.e dan 2.f.
Tabel 10
Hasil Pretest Pemahaman Konsep
Hasil Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Jumlah Hasil 26 27
Nilai Tertinggi 70 55
Nilai Terendah 25 20
Rata-Rata 39,23 36,85
Median 37,50 35
Standar Deviasi 11,72 8,68
Tabel 11
Hasil Pretest Pemahaman Konsep Per Indikator
No Sub Indikator Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Menafsirkan 41,03 % 34,57 %
2 Mencontohkan 51,92 % 46,29 %
3 Mengklasifikasikan 30,77 % 33,33 %
4 Merangkum 37,18 % 45,68 %
5 Menyimpulkan 50,00 % 39,51 %
6 Membandingkan 25,64 % 28,39 %
7 Menjelaskan 39,74 % 35,80 %
Rerata 39,50 % 37,65 %
Dari hasil pretest pemahaman konsep sebelum dilakukan proses
pembelajaran, dari 26 siswa di kelas eksperimen rata-rata pretest adalah
39,23 dengan nilai terendah yaitu 25 dan nilai tertinggi adalah 70.
Sedangkan pada kelas kontrol hasil pretest dari 27 siswa adalah 36,85
43
dengan nilai terendah adalah 20 dan tertinggi yaitu 55. Pada hasil pretest
pemahaman konsep per indikator diperoleh rerata pemahaman konsep
siswa kelas eksperimen sebesar 39,50% dan kelas kontrol sebesar
37,65%. Grafik hasil dari pretest pemahaman konsep disajikan pada
Gambar 4 dan hasil pretest pemahaman konsep per indikator disajikan
pada Gambar 5.
Hasil posttest pemahaman konsep yang diperoleh siswa tersaji
pada Tabel 12 dan hasil posttest pemahaman konsep per indikator
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 12
Hasil Posttest Pemahaman Konsep
Hasil Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Jumlah Hasil 26 27
Nilai Tertinggi 95 75
Nilai Terendah 45 35
Rata-Rata 72,50 54,81
Median 75 55
Standar Deviasi 12,75 11,81
Tabel 13
Hasil Posttest Pemahaman Konsep Per Indikator
No Sub Indikator Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 Menafsirkan 74,36 % 62,96 %
2 Mencontohkan 48,08 % 55,55 %
3 Mengklasifikasikan 69,23 % 50,61 %
4 Merangkum 89,74 % 65,43 %
5 Menyimpulkan 80,77 % 44,44 %
6 Membandingkan 73,08 % 50,61 %
7 Menjelaskan 61,54 % 49,38 %
Rerata 70,97 % 54,10 %
44
Hasil posttest pemahaman konsep setelah dilakukan proses
pembelajaran, dari 26 siswa di kelas eksperimen rata-rata posttest adalah
72,50 dengan nilai terendah yaitu 45 dan nilai tertinggi adalah 95.
Sedangkan pada kelas kontrol hasil posttest dari 27 siswa adalah 54,81
dengan nilai terendah adalah 35 dan tertinggi yaitu 75. Pada hasil posttest
pemahaman konsep per indikator diperoleh rerata pemahaman konsep
siswa kelas eksperimen sebesar 70,97 % dan kelas kontrol sebesar 54,10
%. Grafik hasil posttest pemahaman konsep disajikan pada Gambar 6 dan
hasil posttest pemahaman konsep per indikator tersaji pada Gambar 7.
2. Hasil Angket Kreativitas Siswa
Angket kreativitas yang digunakan berjumlah 17 butir pertanyaan
dengan aspek yang diukur adalah berpikir kreatif (aptitude) dan afektif
(non aptitude) dari kedua aspek memiliki sub indikator : 1) berpikir
kreatif (aptitude) yaitu 2 pertanyaan aspek keterampilan berpikir lancar, 2
pertanyaan aspek keterampilan berpikir luwes, 2 pertanyaan aspek
keterampilan berpikir orisinil, 2 pertanyaan keterampilan berpikir
mengelaborasi, 2) afektif (non aptitude) yaitu 2 pertanyaan aspek rasa
ingin tahu, 1 pertanyaan aspek imajinatif, 2 pertanyaan aspek
kemajemukan, 2 pertanyaan aspek mengambil resiko, dan 2 pertanyaan
aspek menghargai. Angket kreativitas siswa dikembangkan menurut kisi-
kisi sesuai Lampiran 1.i. Hasil yang diperoleh pada angket kreativitas
oleh siswa sebelum perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol
45
disajikan pada Tabel 14 dan Tabel 15 sedangkan hasil angket kreativitas
oleh siswa sesudah perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17.
Tabel 14 Hasil Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen
No Aspek Kreativitas Rerata Persentase (%) Kategori
1 Lancar 5,88 73,56 Cukup
2 Luwes 5,46 68,27 Cukup
3 Orisinil 5,77 72,12 Cukup
4 Mengelaborasi 5,81 72,60 Cukup
5 Rasa Ingin Tahu 5,73 71,63 Cukup
6 Imajinasi 2,81 70,19 Cukup
7 Kemajemukan 5,65 70,67 Cukup
8 Mengambil Resiko 5,46 68,27 Cukup
9 Menghargai 6,23 77,88 Baik
Rerata 5,42 71,69 Cukup
Tabel 15
Hasil Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol
No Aspek Kreativitas Rerata Persentase (%) Kategori
1 Lancar 5,44 68,06 Cukup
2 Luwes 4,52 56,48 Kurang
3 Orisinil 5,70 71,30 Cukup
4 Mengelaborasi 5,37 67,13 Cukup
5 Rasa Ingin Tahu 5,81 72,69 Cukup
6 Imajinasi 2,26 56,48 Cukup
7 Kemajemukan 6,07 75,93 Cukup
8 Mengambil Resiko 5,63 70,37 Cukup
9 Menghargai 6,11 76,39 Baik
Rerata 5,10 68,31 Cukup
46
Tabel 16
Hasil Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Eksperimen
No Aspek Kreativitas Rerata Persentase (%) Kategori
1 Lancar 6,35 79,33 Baik
2 Luwes 6,50 81,25 Baik
3 Orisinil 6,35 79,33 Baik
4 Mengelaborasi 6,92 86,54 Sangat Baik
5 Rasa Ingin Tahu 7,08 88,46 Sangat Baik
6 Imajinasi 3,15 78,85 Baik
7 Kemajemukan 6,38 79,81 Baik
8 Mengambil Resiko 7,04 87,98 Baik
9 Menghargai 7,58 94,71 Sangat Baik
Rerata 6,37 84,03 Baik
Tabel 17
Hasil Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol
No Aspek Kreativitas Rerata Persentase (%) Kategori
1 Lancar 5,70 71,30 Cukup
2 Luwes 5,37 67,13 Cukup
3 Orisinil 6,26 78,24 Baik
4 Mengelaborasi 5,89 73,61 Cukup
5 Rasa Ingin Tahu 6,37 79,63 Baik
6 Imajinasi 2,26 56,48 Kurang
7 Kemajemukan 6,07 75,93 Cukup
8 Mengambil Resiko 6,56 81,94 Baik
9 Menghargai 6,67 83,33 Baik
Rerata 5,68 74,18 Cukup
47
B. Analisis Data
1. Uji N-Gain
a. Pemahaman Konsep
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 10 , Tabel 11, Tabel 12 dan
Tabel 13 dapat dihitung besar N-Gain dengan persamaan 5 dengan
kriteria N-Gain Tabel 9 dari hasil pretest dan posttest pemahaman
konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol tersaji pada tabel 19.
Sedangkan diagram hasil pretest pemahaman konsep tersaji pada
Gambar 4, hasil pretest pemahaman konsep per indikator tersaji pada
Gambar 5. Lebih lanjut, diagram hasil posttest pemahaman konsep
tersaji pada Gambar 6, hasil posttest pemahaman konsep per indikator
tersaji pada Gambar 7 dan hasil uji N-Gain dari hasil pretest dan
posttest pemahaman konsep tersaji pada Gambar 8.
Gambar 4. Diagram Hasil Pretest Pemahaman Konsep
0
20
40
60
80
Kelas EksperimenKelas Kontrol
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Hasil Pretest Pemahaman Konsep
Sk
or
Nil
ai
48
Gambar 5. Diagram Hasil Pretest Pemahaman Konsep Per Indikator
Gambar 6. Diagram Hasil posttest Pemahaman Konsep
Gambar 7. Diagram Hasil Posttest Pemahaman Konsep Per Indikator
0
20
40
60
kelas eksperimen
kelas kontrol
PE
RS
EN
TA
SE
(%
) Hasil Pretest Pemahaman Konsep Per Indikator
SUB INDIKATOR
0
20
40
60
80
100
Kelas EksperimenKelas Kontrol
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Hasil Posttest Pemahaman Konsep
Sk
or
Nil
ai
0
50
100
kelas
eksperimen
PE
RS
EN
TA
SE
(%
)
Hasil Posttest Pemahaman Konsep Per Indikator
SUB INDIKATOR
49
Tabel 18
Hasil uji N-Gain dari Hasil Pretest dan Posttest Pemahaman Konsep
Berdasarkan hasil rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen adalah
39,23 dan 72,50 memperoleh gain sebesar 33,27 sehingga diperoleh N-
Gain sebesar 0,54 yang menunjukkan kriteria sedang. Hasil rata-rata
pretest dan posttest kelas kontrol adalah 36,85 dan 54,81 memperoleh
Gain sebesar 17,96 sehingga diperoleh N-Gain sebesar 0,28 yang
menunjukkan kriteria rendah. Grafik Uji N-Gain tersaji pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram Hasil Uji N-Gain dari Hasil Pretest dan Posttest
Pemahaman Konsep
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Rata-rata
Pretest Rata-rata
Posttest Peningkatan
Eksperimen
Kontrol
Hasil uji N-Gain dari Hasil Pretest dan Posttest Pemahaman Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sk
or
Nil
ai
Kelas Rata-rata
Pretest
Rata-rata
Posttest
Gain N-
gain
Eksperimen 39,23 72,50 33,27 0,54
Kontrol 36,85 54,81 17,96 0,28
50
b. Kreativitas Siswa
Hasil uji N-Gain dari hasil angket kreativitas siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol,
besar N-Gain dihitung dengan persamaan 5 dengan kriteria N-Gain
Tabel 9 tersaji pada Tabel 19.
Tabel 19
Hasil uji N-Gain dari Hasil Angket Kreativitas Siswa Sebelum dan
Sesudah Pembelajaran
Kelas Rata-Rata
Angket Sebelum
Rata-Rata
Angket Sesudah Gain
N-
gain
Eksperimen 48,81 57,35 8,54 0,44
Kontrol 46,93 51,15 4,22 0,20
Berdasarkan hasil rata-rata angket sebelum dan sesudah kelas
eksperimen diperoleh Gain sebesar 8,54 sehingga besar N-Gain 0,44
yang menunjukan kriteria sedang. Hasil rata-rata angket sebelum dan
sesudah kelas kontrol diperoleh Gain sebesar 4,22 sehingga besar N-
Gain 0,20 yang menunjukan kriteria rendah. Grafik Uji N-Gain tersaji
pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Hasil uji N-Gain dari Hasil Angket Kreativitas
Siswa Sebelum dan Sesudah Perlakuan
0,00
20,00
40,00
60,00
Rata-rata angket sebelumRata-rata angket sesudahPeningkatan
Eksperimen
Kontrol
Hasil uji N-Gain dari Hasil Angket Kreativitas Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sk
or
An
gk
et
51
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat diketahui bahwa data yang dimiliki
berdistribusi normal dan homogen, sehingga uji yang digunakan yaitu
statistik parametrik. Perhitungan uji prasyarat terdapat pada Lampiran 2.p
dan Lampiran 2.q. Kemudian data dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis peneliti. Pengujian
hipotesis ini menggunakan analisis uji t.
a. Hasil Pengujian Hipotesis Tes Pemahaman Konsep
Hasil analisis uji t tes pemahaman konsep siswa secara lengkap
hasil dapat dilihat pada Lampiran 2.r.
Tabel 20
Hasil Pengujian Hipotesis Tes Pemahaman Konsep
Tes Pemahaman Konsep Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Equal variances assumed .497 .484 -5.243 51 .000
Equal variances not
assumed
-5.235 50.335 .000
Berdasarkan Tabel 20 pada variabel tes pemahaman konsep
diperoleh nilai F sebesar 0,497 dengan Sig. (hitung) (p) sebesar 0,484
karena p di atas 0,05 maka data dikatakan homogen. Pada nilai uji t
tingkat signifikansi adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh pembelajaran
fisika berbasis multi representasi terhadap pemahaman konsep siswa.
52
b. Hasil Pengujian Hipotesis Kreativitas Siswa
Hasil analisis uji t tes pemahaman konsep siswa secara lengkap
hasil dapat dilihat pada Lampiran 2.r.
Tabel 21
Hasil Pengujian Hipotesis Kreativitas Siswa
Kreativitas Siswa Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Equal variances assumed .454 .503 3.993 51 .000
Equal variances not
assumed 4.006 50.158 .000
Berdasarkan Tabel 21 pada variabel kreativitas siswa diperoleh
nilai F sebesar 0,454 dengan Sig. (hitung) (p) sebesar 0,503 karena p di
atas 0,05 maka data dikatakan homogen. Pada nilai uji t tingkat
signifikansi adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh pembelajaran fisika
berbasis multi representasi terhadap kreativitas siswa.
c. Hasil Pengujian Hipotesis Pemahaman Konsep dan Kreativitas
Siswa
Hasil analisis uji t tes pemahaman konsep dan kreativitas
siswa siswa secara lengkap hasil dapat dilihat pada Lampiran 2.r. hasil
uji t untuk pemahaman konsep dan kreativitas siswa dilihat pada
Tabel 22 yang tersaji sebagai berikut.
53
Tabel 22
Hasil Pengujian Hipotesis Tes Pemahaman Konsep dan Kreativitas
siswa
B
e
r
Berdasarkan Tabel 22 pada variabel pemahaman konsep dan
kreativitas siswa diperoleh pada taraf signifikan 0,000 (0,000 < 0,05)
karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sehingga terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi
representasi terhadap pemahaman konsep dan kreativitas siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran fisika
berbasis multi representasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan
kreativitas siswa pada pokok bahasan Teori Kinetik Gas pada siswa kelas XI
SMA Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2015/ 2016. Sebelum diberi
perlakuan pembelajaran fisika berbasis multi representasi siswa masih kurang
dalam pemahaman konsep sehingga nilai siswa banyak yang masih rendah,
selain itu kreativitas siswa saat pembelajaran fisika juga masih kurang
maksimal. Tetapi setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
pembelajaran fisika berbasis multi representasi banyak siswa yang
Tes Pemahaman Konsep
dan Kreativitas siswa
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Equal variances assumed 6.215 .014 5.611 104 .000
Equal variances not
assumed
5.584 95.912 .000
54
mendapatkan hasil tes pemahaman konsep dengan nilai yang baik, selain itu
tingkat kreativitas siswa juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan data hasil pretest siswa diperoleh dari 26 siswa kelas
eksperimen diperoleh rerata 39,23 dan dari kelas kontrol diperoleh rata-rata
36,85. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai terendah yaitu sebesar 25, nilai
tertinggi 70, dan standar deviasi sebesar 11,72. Adapun kelas kontrol
diperoleh nilai terendah yaitu sebesar 20, nilai tertinggi 55, dan standar
deviasi sebesar 8,68. Sedangkan data angket kreativitas siswa sebelum
diberikan perlakuan diperoleh data kelas eksperimen dengan persentase 71,69
% dan rerata 5,42. Pada kelas kontrol diperoleh data dengan persentase 68,31
% dan rerata 5,10.
1. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran guru di kelas
eksperimen pada pertemuan pertama dengan menggunakan pembelajaran
fisika berbasis muti representasi di peroleh persentase sebesar 90,91 %
dengan kategori sangat baik , dan pertemuan kedua diperoleh persentase
sebesar 97,40 % dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil rerata
keterlaksanaan guru sebesar 3,75 dengan kategori sangat baik. Hasil
keterlaksanaan tersebut menunjukkan bahwa nilai yang diberikan oleh
kedua observer tinggi. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
sudah sesuai dengan RPP yang dibuat mengunakan multi representasi
yang terdapat pada lampiran 1.b. Hasil rerata Percentage Agreement
(PA) pada pertemuan ke 1 dan 2 menujukkan bahwa rentang nilai yang
55
diberikan oleh kedua observer tidak terlalu jauh yaitu sebesar 94,16 %
sehingga termasuk kategori sangat baik.
Pada hasil keterlaksanaan pembelajaran guru di kelas kontrol pada
pertemuan pertama diperoleh persentase 90,00 % dengan kategori sangat
baik, pertemuan kedua diperoleh persentase sebesar 95,71 % dengan
kategori sangat baik. Sedangkan hasil keterlaksanaan pembelajaran guru
sebesar 3,65 dengan karegori baik. Hasil keterlaksanaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai yang diberikan oleh kedua observer tinggi
karena proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat yang
terdapat pada lampiran 1.c. Hasil rerata Percentage Agreement (PA) pada
pertemuan 1 dan 2 menujukkan bahwa nilai yang diberikan oleh observer
1, dan 2 tidak jauh beda yaitu sebesar 92,86 % sehingga termasuk
kategori sangat baik. Perhitungan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran terdapat pada Lampiran 2.o.
Keterlaksanaan pembelajaran fisika kelas eksperimen
1. Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjelaskan tujuan peneliti yang dilanjutkan
dengan melaksanakan pretest. Kemudian setelah pelaksanaan pretest
selesai peneliti menginformasikan dan mengarahkan siswa untuk
membagi kelompok belajar dan memberikan orientasi materi berupa
garis besar mengenai Teori Kinetik Gas agar siswa mempelajari
terlebih dahulu untuk pertemuan berikutnya.
56
a. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua peneliti memulai pembelajaran dengan
mengenalkan konsep dengan menampilkan visual dari suatu gas
dalam ruang tertutup yang ditinjaui adalah gas ideal yang memiliki
sifat –sifat tertentu kemudian dari hasil belajar dirumah siswa
menyebutkan sifat-sifat gas ideal dan memberikan contoh mengenai
fenomena alam yang ada di kehidupan sehari-hari kemudian siswa
menyebutkan contoh penerapan sederhana gas ideal diantaranya
adalah botol menjadi kempes setelah dimasuki air panas, ban motor
menjadi kempes jika lama tidak digunakan, pompa sepeda dan lain-
lain. Pada sub indikator pemahaman konsep disini siswa telah mampu
menafsirkan persamaan teori kinetik gas untuk menentukan fakor-
faktor yang mempengaruhi gas ideal, mencontohkan konsep teori
kinetik gas pada kehidupan sehari-hari, dan mengklasifikasikan sifat-
sifat gas ideal sedangkan pada sub indikator kreativitas siswa untuk
rasa ingin tahu memiliki persentase tinggi pada pertemuan ini karena
pada pembelajaran siswa aktif bertanya. Setelah mengenalkan konsep
kemudian peneliti melibatkan siswa dan membimbing serta
menfasilitasi diskusi siswa untuk memberikan contoh lain dari
fenomena alam yang berkaitan dengan kinetik gas dan dituangkan
dalam lembar kegiatan siswa kemudian menjelaskan serta
membimbing siswa untuk mengkomunikasikan hasil dari diskusi
dalam memecahkan masalah tentang hukum-hukum gas dan
57
persamaan gas ideal. Pada tahap ini peneliti menampilkan suatu
simulasi partikel yang sedang bergerak dalam kotak tertutup yang
dibawahnya terdapat alat pemanas yang dapat dibesarkan dan
dikecilkan suhunya dengan cara menggeser-geser kontrol suhu
kemudian peneliti membimbing siswa untuk mengamati bagaimana
gerakan partikel saat suhu diubah. Pada akhir pembelajaran peneliti
bersama siswa mengambil kesimpulan dan merangkum materi yang
baru saja dipelajari yaitu memahami sifat-sifat gas ideal, hukum-
hukum tentang gas dan persamaan gas ideal beserta contohnya dalam
hal ini siswa mampu merangkum dan menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran peneliti memberi sedikit
pembahasan contoh soal dan pada pertemuan selanjutnya peneliti
memberikan tugas untuk membuat persentasi bersama kelompok
membahas tentang teori kinetik gas ideal dan ekipartisi energi.
Menurut perhitungan hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan kedua rata- rata yang dihasilkan 3,68
sehingga dinyatakan termasuk dalam kategori “sangat baik” dan
Percentage Agreement (PA) pada lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran yaitu 90,91 %.
b. Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga peneliti memulai pembelajaran dengan
menjelaskan kembali materi pada pertemuan sebelumnya. Pada
pertemuan ketiga ini peneliti melanjutkan materi berikutnya dengan
58
mengenalkan konsep dengan memberikan beberapa abstraksi yang
berbeda mengenai fenomena alam yang melibatkan siswa dan
membimbing serta menfasilitasi diskusi siswa untuk memecahkan
masalah dari teori kinetik gas ideal , ekipartisi energi sebagai berikut:
membahas tentang gerakan partikel gas ada 3 yaitu translasi, rotasi
dan vibrasi yang masing-masing memiliki energi kinetik, energi
kinetik rotasi, dan energi kinetik vibrasi dan energi dalam yang
peneliti simulasikan secara visual dengan kompor gas yang terhubung
dengan tabung gas. Kemudian peneliti membimbing dan memfasilitasi
siswa dalam mengkomunikasikan hasil pemikirannya melalui
presentasi hasil kelompok, pada presentasi kelompok setiap siswa ikut
aktif menanyakan hal yang belum dipahami tentang ekipartisi energi
dalam hal kreativitas siswa di pertemuan ini keterampilan berpikir
lancar, luwes, orisinil, mengelaborasi, rasa ingin tahu, mengambil
resiko dan menghargai dominan dalam pembelajaran. Pada pertemuan
ini siswa antusias dalam menayakan dan memberikan pendapatnya
karena presentasi yang dilakukan setiap kelompok menarik untuk
dibahas. Pada akhir pembelajaran peneliti bersama siswa mengambil
kesimpulan dan merangkum materi yang baru saja dipelajari, pada sub
indikator pemahaman konsep siswa telah mampu menafsirkan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan serta menjelaskan apa
yang dimaksud ekipartisi energi, energi dalam dan kelajuan rata-rata
59
partikel. Pada akhir pembelajaran peneliti memberi sedikit
pembahasan contoh soal.
Menurut perhitungan hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan ketiga rata-rata yang dihasilkan 3,82
sehingga dinyatakan termasuk dalam kategori “sangat baik” dan
Percentage Agreement (PA) pada lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran yaitu 97,40 %.
c. Pertemuan keempat
Pada pertemuan terakhir ini peneliti mengawali pembelajaran
dengan menjelaskan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
Kemudian siswa melaksanakan posttest .
2. Uji N-Gain
Pada uji N-Gain yang dilakukan peneliti yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan kreativitas siswa
diperoleh bahwa setelah penggunaan pembelajaran fisika berbasis multi
representasi memberikan peningkatan. Pada uji N-Gain pemahaman
konsep diperoleh bahwa tes pemahaman konsep siswa kelas eksperimen
lebih baik dari kelas kontrol karena memiliki besar N-Gain 0,54 yang
menunjukan kriteria sedang untuk kelas eksperimen dan bzxesar N-Gain
0,28 yang menunjukkan kriteria rendah untuk kelas kontrol.
Pada kelas eksperimen peningkatan N-Gain sebesar 0,54 dengan
kategori sedang. Terjadinya peningkatan nilai N-Gain menunjukkan
terjadinya peningkatan pemahaman konsep pada materi teori kinetik gas.
60
Peningkatan pemahaman konsep ini terjadi karena pada kelas eksperimen
menggunakan pembelajaran fisika berbasis multi representasi menjadikan
siswa dapat memahami konsep teori kinetik gas yang disampaikan pada
pembelajaran karena penggunaan representasi-representasi yang berbeda-
beda untuk memahamkan siswa pada materi teori kinetik gas. Menurut
Sunyono (2015: 14) menyimpulkan bahwa multi representasi mengandung
pengertian menyajikan kembali konsep-konsep yang telah dipelajari
melalui berbagai cara dan berbagai aksi dan ekspersi, seperti:
penyampaian melalui lisan, gestur, visual (dengan gambar, animasi,
simulasi, grafik, piktogram, diagram, dll), verbal (tulisan, grafik, diagram,
dll), dan simbolik (lambang, rumus, perhitungan matematik, dll). Secara
keseluruhan penggunaan pembelajaran fisika berbasis multi representasi
berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran karena selain membatu
memahamkan siswa dengan berbagai representasi juga dapat
meningkatkan kreativitas siswa. Lebih lanjut, berdasarkan desain IFSO
rancangan Waldrip (2008: 27) model pembelajaran fisika berbasis multi
representasi yang digunakan pada pembelajaran fisika di kelas eksperimen
menjadikan siswa mengidentifikasi dan mengenal terlebih dahulu konsep
teori kinetik gas, kemudian siswa difokuskan pada format-format
representasi (verbal, visual, grafik, dan persamaan matematik) untuk
melangkah dari informasi yang telah siswa dapat secara sistematis agar
siswa memahami konsep teori kinetik gas saat pembelajaran, kemudian
setelah itu diadakan evaluasi dengan mereview kembali materi yang telah
61
dipelajari. Pada kelas kontrol N-Gain yang didapat sebesar 0,28 dengan
kategori rendah, hal ini berkaitan dengan penggunaan pembelajaran fisika
yang biasa guru gunakan yaitu metode ceramah, contoh soal dan latihan
soal sehingga siswa dalam mempelajari konsep fisika menjadi kabur,
karena pada pembelajaran fisika kelas kontrol latihan-latihan soal yang
dikerjakan adalah soal-soal yang mengarah ke persamaan-persamaan
matematis sehingga siswa cenderung untuk menghafalkan rumus namun
tidak mengetahui konsep persamaan itu berasal. Berdasarkan uji N-Gain
yang dilakukan diperoleh kelas ekperimen dengan N-Gain 0,48 dengan
kategori sedang dan kelas kontrol dengan N-Gain 0,28 dengan kategori
rendah padahal keterlaksanaan berlangsung dengan baik ini hal ini
disebabkan karena setiap siswa memiliki daya pemahaman yang berbeda-
beda maka walaupun pembelajaran berlangsung baik hasil dari
pemahaman siswa pasti berbeda-beda, namun dengan pembelajaran fisika
berbasis multi representasi menjadikan siswa kelas eksperimen mengalami
peningkatan pada pemahaman konsep dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan uji N-Gain kreativitas siswa diperoleh bahwa kreativitas
siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena memiliki besar
N-Gain 0,44 yang menunjukan kriteria sedang untuk kelas eksperimen dan
besar N-Gain 0,20 yang menunjukkan kriteria rendah untuk kelas kontrol.
Pada uji N-Gain kreativitas siswa kelas eksperimen diperoleh besar N-
Gain 0,44 dengan kategori sedang, hal ini terjadi karena penggunaan
pembelajaran fisika berbasis multi representasi menjadikan siswa berperan
62
aktif dalam pembelajaran di kelas. Lebih lanjut, penggunaan multi
representasi dapat memancing daya kreativitas siswa dalam berpikir
kreatif yaitu dapat mengemukakan pendapat, memberikan macam-macam
penafsiran terhadap representasi-representasi yang digunakan, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, menjajaki buku, gambar, dan sebagainya untuk
mencari materi fisika, dapat menghargai teman maupun guru ketika
diskusi dikelas dan lain-lain. Maka pada pembelajaran fisika berbasis
multi representasi dapat menjadikan siswa memiliki kreativitas yang lebih
tinggi. Pada uji N-Gain kreativitas siswa kelas kontrol diperoleh besar N-
Gain 0,20 dengan kategori rendah, hal ini terjadi karena penggunaan
pembelajaran fisika yang biasa guru gunakan yaitu metode ceramah,
contoh soal dan latihan soal menjadikan siswa pasif dalam menerima
materi pembelajaran. Siswa hanya dituntut untuk mengerjakan soal yang
diberikan dan kurang memahami konsep fisika. Berdasarkan uji N-Gain
yang dilakukan diperoleh kelas ekperimen dengan N-Gain 0,44 dengan
kategori sedang dan kelas kontrol dengan N-Gain 0,20 dengan kategori
rendah padahal keterlaksanaan berlangsung dengan baik ini hal ini
disebabkan karena setiap siswa memiliki sikap kreatif yang berbeda maka
walaupun pembelajaran berlangsung baik hasil dari kreativitas siswa pasti
berbeda-beda, namun dengan pembelajaran fisika berbasis multi
representasi menjadikan siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan
pada kreativitas dibandingkan dengan kelas kontrol.
63
3. Uji Hipotesis Penelitian
Pada uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t,
peneliti menggunakan statistik uji t pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Untuk menentukan pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi
representasi terhadap pemahaman konsep ditinjau dari hasil perhitungan
pada Tabel 20 nilai uji t tingkat signifikansinya adalah 0,000 < 0,05 hal
ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka menunjukkan
bahwa pembelajaran fisika berbasis multi representasi memberikan
pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa kelas XI IPA SMA Negeri
4 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.
Lebih lanjut, menentukan pengaruh pembelajaran fisika berbasis
multi representasi terhadap kreativitas siswa yang digunakan pada kelas
XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo, dari hasil perhitungan pada Tabel 21
diperoleh nilai uji t tingkat signifikansinya 0,000 yakni lebih kecil dari
0,05 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka
menunjukkan bahwa pembelajaran fisika berbasis multi representasi
memberikan pengaruh terhadap kreativitas siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis mengenai
pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap
pemahaman konsep dan kreativitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4
Purworejo menggunakan uji t atau Independent Samples Test
berdasarkan tabel 30 diperoleh F sebesar 6,215 pada taraf signifikansi
64
0,000 (0,000 < 0,05) karena lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi
representasi terhadap pemahaman konsep dan kreativitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pemahaman
konsep dan kreativitas siswa di kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan pada kelas kontrol, artinya penggunaan pembelajaran fisika
berbasis multi representasi pada kelas eksperimen telah memberikan
pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa dan kreativitas siswa kelas
XI IPA SMA Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016
dibandingkan dengan pembelajaran fisika dengan metode ceramah
,contoh dan latihan soal di kelas kontrol. Hal tersebut sesuai dengan teori
yang terdapat pada BAB II.
Berdasarkan teori yang diungkapkan Ainsworth (2008) dalam
Sunyono (2015: 9) bahwa analisis konseptual dari keberadaan lingkungan
belajar dengan multi representasi menunjukkan ada tiga fungsi utama
mutri representasi yang dipakai dalam situasi pembelajaran untuk
melengkapi dan membangun pemahaman konsep. Fungsi pertama adalah
dengan menggunakan representasi untuk memperoleh informasi tambahan
atau mendukung proses kognitif yang ada dan saling melengkapi. Kedua,
representasi dapat digunakan untuk membatasi (yang miss) interpretasi
yang mungkin terjadi. Terakhir, multi representasi dapat digunakan untuk
mendorong siswa dalam membangun pemahaman konsep yang lebih
dalam. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil posttest yang
65
dikerjakan siswa. Setelah siswa diberi perlakuan menggunakan
pembelajaran fisika berbasis multi representasi dengan menggunakan
desain IF-SO, pada awal pembelajaran siswa dikenalkan lebih dulu suatu
fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Kemudian melakukan
diskusi secara berkelompok dengan pokok bahasan yang telah ditentukan
oleh peneliti untuk mengidentifikasi konsep, siswa mencari informasi dari
berbagai sumber untuk membangun konsep awal pemahaman teori fisika
yang dipelajari dalam hal ini materi teori kinetik gas. Setelah itu peneliti
memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana dan menyajikan sebuah
simulasi sederhana untuk memancing siswa untuk bertanya, kemudian
siswa diberikan sebuah gambaran tentang fenomena pada kehidupan
sehari-hari dan menfokuskan pada suatu format tertentu untuk memahami
konsep fisika secara berurutan kemudian melakukan evaluasi untuk
mereview apa saja yang telah di pahami siswa pada pembelajaran. Dengan
menggunakan pembelajaran fisika berbasis multi represnetasi diperoleh
data posttest pemahaman konsep siswa dari 26 siswa kelas eksperimen
dengan rerata 72,50 , nilai terendah sebesar 45, nilai tertinggi sebesar 95,
dan standar deviasi sebesar 12,75. Dari 27 siswa kelas kontrol diperoleh
rerata 54,81, nilai terendah sebesar 35, nilai tertinggi sebesar 75, dan
standar deviasi sebesar 11,81. Hal tersebut sesuai dengan hasil tes
pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dengan menggunakan
pembelajaran fisika berbasis multi representasi diperoleh rerata persentase
dari keseluruhan aspek pemahaman konsep siswa sebesar 70,97 % dengan
66
kategori cukup. Pada sub indikator pemahaman konsep siswa yang terdiri
dari 7 aspek meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan memiliki
besar persentase yang berbeda-beda. Pada aspek pemahaman konsep
materi teori kinetik gas sub indikator merangkum sebagian besar siswa
telah mampu merangkum kembali beberapa persamaan gas ideal yang
memenuhi suatu keadaan tertentu pada gas dengan persentase 89,74 %
dikategorikan sangat baik. Sedangkan pada sub indikator mencontohkan
beberapa siswa belum mampu menentukan contoh tentang konsep teori
kinetik gas pada kehidupan sehari-hari dengan persentase 48,08 % masih
pada kategori kurang sekali.
Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah,
contoh soal dan latihan soal saja dengan cara siswa melakukan diskusi
secara berkelompok untuk memecahkan soal latihan yang diberikan lalu
mengerjakan soal di papan tulis. Hasil tes pemahaman konsep kelas
kontrol diperoleh rerata persentase dari keseluruhan aspek pemahaman
konsep siswa sebesar 54,14 % dengan kategori kurang sekali. Pada aspek
pemahaman konsep materi teori kinetik gas sub indikator merangkum
sebagian besar siswa telah mampu merangkum kembali beberapa
persamaan gas ideal yang memenuhi suatu keadaan tertentu pada gas
dengan persentase 65,43 % dikategorikan cukup. Sedangkan pada sub
indikator menyimpulkan beberapa siswa belum mampu menyimpulkan
suatu kedaan gas ideal berdasarkan konsep dasar energi kinetik dengan
67
persentase 44,08 % masih pada kategori kurang sekali. Perbedaan
pembelajaran yang digunakan menyebabkan hasil tes pemahaman konsep
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil angket kreativitas siswa kelas eksperimen dari 26
siswa diperoleh persentase dari keseluruhan aspek kreativitas yaitu 84,03
% dengan kategori baik. Sedangkan sub indikator kreativitas siswa terdiri
dari 9 aspek meliputi berpikir lancar, luwes, orisinil, mengelaborasi, rasa
ingin tahu, imajinasi, kemajemukan , mengambil resiko, dan menghargai
masing-masing memiliki persentase yang berbeda. Pada sub indikator
menghargai dan rasa ingin tahu memiliki persentase tinggi dengan
persentase menghargai sebesar 94,71% dan rasa ingin tau sebesar 88,46 %.
Hal tersebut sesuai dengan konsep yang dinyatakan menurut
Torrance et al. (1959) dalam Utami Munandar (2012: 9) berdasarkan
studinya masing-masing memiliki kesimpulan yang sama, yaitu bahwa
kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi
sekolah dari kelompok siswa yang intelegensinya relatif lebih tinggi.
Melalui kreativitas dalam pembelajaran fisika berbasis multi representasi
siswa akan mampu memahami konsep fisika karena memiliki cara berpikir
lancar, luwes, orisinil, mengelaborasi, rasa ingin tahu yang tinggi,
imajinasi terhadap konsep teori kinetik gas dapat tergambarkan,
kemajemukan, mengambil resiko dalam berpendapat dan menghargai
siswa ketika menyampaikan pendapatnya, sehingga pada pembelajaran
siswa lebih aktif dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi
68
yang telah dilakukan. Proses pembelajaran yang seperti ini yang
menyebabkan persentase aspek kreativitas yang diperoleh dari angket
kreativitas siswa meningkat.
Lebih lanjut, hasil angket kreativitas siswa kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran fisika dengan metode ceramah, contoh soal
dan latihan soal diperoleh rerata persentase dari keseluruhan aspek
kreativitas sebesar 74,18 % dengan kategori cukup. Adanya perbedaan
pembelajaran fisika yang digunakan pada kelas eskperimen dan kelas
kontrol ini menyebabkan hasil angket kreativitas siswa terjadi perbedaan
dimana kelas eksperimen lebih tinggi tingkat kreativitas siswanya. Di
kelas eksperimen siswa lebih leluasa berpendapat karena dalam
memahami konsep siswa terlebih dahulu dikenalkan dengan bahasa verbal
dan visual. Sedangkan di kelas kontrol hanya membahas soal-soal yang
diberikan untuk mencari jawabannya saja dalam berdiskusi.
69
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan, dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil uji hipotesis hasil posttest diperoleh nilai signifikansi 0,000
(0,000 < 0,05) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh
pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap pemahaman
konsep siswa.
2. Hasil uji hipotesis hasil angket sesudah diperoleh nilai signifikansi
0,000 (0,000 < 0,05) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat
pengaruh pembelajaran fisika berbasis multi representasi terhadap
pemahaman konsep siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran dari peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Guru diharapkan lebih kreatif lagi untuk memilih metode, model dan
media pembelajaran yang akan digunakan dalam mengajar agar siswa
lebih tertarik dan senang dalam mempelajari mata pelajaran fisika,
khususnya pada materi teori kinetik gas.
2. Siswa mempunyai daya serap pemahaman yang berbeda didalam
memahami suatu konsep fisika.
70
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah
pembelajaran fisika berbasis multi representasi dapat berpengaruh
terhadap pemahaman konsep dan kreativitas siswa pada materi yang
lain selain dari materi teori kinetik gas.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dkk.2011. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi
Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Universitas
Lampung. Jurnal. Cakrawala Pendidikan, No. 1. 35- 37.
Ahmad Furqon Muzaky. 2015.Penggunaan Alat Peraga Sederhana Berbasis
Teknologi Daur Ulang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi
Vektor Dalam Kelas Remidial SMK N 1 Wonoasri Tahun Pelajaran
2014/2015. Prosiding Seminar Nasional dan Pendidikan. Volume 6 nomor
1. IKIP PGRI Madiun
Anderson, Lorin W dan David R Karthwol. 2015.Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi.2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian. Jakarta.: Rineka Cipta
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Carl Angell. 2007. Multiple Representations As a Framework For a Modelling
Approach to Physics Education. Department Of Physics, University of Oslo,
NORWAY, and Per Morten Kind, School of Education, Durham University,
UK. Jurnal. hal.3
Dwi Sambada. 2012. Peranan Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Memecahkan
Masalah Fisika Dalam Pembelajaran Kontekstual. Universitas Terbuka.
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya. Volume 2 no.2. hal 38
Hake, Richard.1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept of Physics. Indiana
University
Jihad, Asep. Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo
M. Arif Fauzan Bukhori. 2012. Pembeajaran berbasis inkuiri untuk optimalisasi
pemahaman konsep fisika pada siswa di SMA Negeri 4 Purworejo, Jawa
Tengah. SMA Negeri 4 Magelang. Jurnal Berkala Fisika Indonesia. Volume
4 Nomor 1& 2 .
72
Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Restu Indriajati. 2015. Deskripsi Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Multi
Representasi Dan Kreativitas Siswa SMA Negeri 4 Purworejo. Prosiding.
Univeristas Muhammadiyah Purworejo.
Risky G, Tomo D, Haratua Tms. 2014. Kemampuan Multirepresentasi Siswa SMA
Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Newton. Universitas Tanjungpura
Jurnal. 2- 3
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
Semiawan, R Conny. 1988. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remadja
Karya CV
Somakim. 2013. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Melalui
Pendekatan Konstruktivisme di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 2 Banyuasin III. Univeristas Sriwijaya. Jurnal Pendidikan
Matematika. Volume 7 no.2. hal.4-5
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
R & D, Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sunyono. 2015. Model Pembelajaran Multipel Representasi. Yogyakarta: Media
Akademi
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Suwardi, Moh. 2015. Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta. Deepublish
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta.: Kencana
Prenada Media Group
73
Waldrip, Russell Tytler, Vaughan Prain dan Petter Hubber. 2013. Constructing
Representations to Learn in Science. Australia: Sense Publishers
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
67 | L
am
pi
ra
n
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
a. Silabus
b. RPP Kelas eksperimen
c. RPP Kelas kontrol
d. Kisi-kisi tes pemahaman konsep
e. Lembar soal tes pemahaman konsep
f. Kunci jawaban
g. Lembar jawaban pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
h. Lembar jawaban posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
i. Kisi-kisi kreativitas siswa
j. Lembar angket kreativitas siswa
k. Lembar angket kreativitas siswa sebelum perlakuan
l. Lembar angket kreativitas siswa sesudah perlakuan
m. Kisi-kisi keterlaksanaan pembelajaran fisika berbasis multi
representasi
n. Lembar keterlaksanaan pembelajaran kelas eksperimen
o. Lembar keterlaksanaan pembelajaran kelas kontrol
p. Lembar validasi RPP
q. Lembar validasi soal
r. Lembar validasi angket
Lam
piran
1.a S
ilabus
SILABUS PELAJARAN FISIKA
TEORI KINETIK GAS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Kelas/Semester : XI/Genap
Standar Kompetensi : menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Belajar
1. Mendiskripsika
n sifat-sifat gas
monoatomik
Gas ideal
A. Sifat-sifat
gas ideal
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk mengungkap
kembali konsep gas
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk menjelaskan
hukum-hukum yang berkaitan dengan
gas ideal
- Melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi dan memformulakan
hukum Boyle
- Melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi dan memformulasikan
hukum Gay Lussac
- Melakukan diskusi kelompok untuk
membahas persoalan yang berkaitan
dengan hukum Boyle-Gay Lussac
- Melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi peralatan teknologi
berdasarkan hukum Boyle-Gay Lussac
- Mengerjakan soal kuis yang diberikan
oleh guru
- Melakukan percobaan untuk
menunjukkan hubungan antara tekanan
- Menjelasakan sifat-sifat gas ideal
- Menjelasakan dan
memformulasikan hukum Boyle-
Gay Lussac
- Menjelasakan beberapa penalaran
berdasarkan hukum Boyle-Gay
Lussac
- Menjelasakan dan
memformulasikan hukum Dalton
- Tes
pilihan
ganda
2 pertemuan
(2 x 45 menit)
- Buku fisika
untuk SMA
kelas XI
matrhen
kanginan
- BSE
- Internet
- Alat-alat
Buku
Spidol
Papan tulis
74
Lam
piran
1.a S
ilabus
dengan volume suatu gas pada suhu
tetap, kemudian menyimpulkannya
dalam bentuk perumusan (merupakan
hukum Boyle-Gay Lussac)
- Melakukan eksperimen untuk
menunjukkan hubungan antara volume
dan suhu pada tekanan tetap
- Melakukan presentasi dihadapan
teman-temannya dari hasil percobaan
yang telah dilakukan
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk mengungkap
kembali hukum Boyle-Gay Lussac
- Melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi dan memformulasikan
hukum Dalton
- Melakukan diskusi kelompok untuk
membahas persoalan yang berkaitan
dengan hukum Dalton
- Mengerjakan soal kuis yang diberikan
oleh guru
B. Teori
Kinetik Gas
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk merumuskan
persamaan umu gasa ideal
- Melakukan diskusi kelas untuk
memformulasikan hubungan antara
tekanan dengan gerak partikel dengan
menggunakan model energi kinetik
partikel gas
- Melakukan diskusi kelas untuk
merumuskan persamaaan tekanan gas
dalam ruang tertutup
- Melakukan diskusi kelas untuk
menjelaskan teori kinetik gas
- Mendeskripsikan dan
memformulasikan teori kinetik
gas
75
Lam
piran
1.a S
ilabus
- Melakukan diskusi kelas untuk
merumuskan besar kecepatan efektif
gas
- Melakukan diskusi kelompok untuk
membhas persoalan yang berkaitan
dengan teori kinetik gas
- Mengerjakan kui yang diberikan oleh
guru
C. Suhu dan
energi
kinetik
partikel gas
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk
menjelasakan yang berkaitan dengan
suhu dan energi kinetik gas
- Melakukan diskusi kelas untuk
menjelaskan hubungan suhu dengan
energi kinetik rata-rata gas
- Melakukan diskusi kelas untuk
menjelasakan bahwa jumlah partikel
persatuan volume tidak terpengaruh
oleh suhu gas
- Melakukan diskusi kelas untuk
merumuskan besar kecepatan efektif
gas
- Melakukan diskusi kelompok untuk
membahas persoalan yang berkaiatan
dengan materi ini
- Mengerjakan kui yang diberikan oleh
guru
- Mendiskripsikan dan
memformulasikan keterkaitan
antara suhu dengan energi kinetik
gas
D. Prinsip
Ekipartisi
Energi
- Memberikan ceramah yang disertai
dengan tanya jawab untuk
menjelasakan prinsip ekipartisi energi
- Melakukan diskusi kelas untuk
mediskripsikan konsep derajat
kebebasan suatu partikel ( atom atau
molekul)
- Mendeskripsikan dan
memformulasikan prinsip
ekipartisi
76
Lam
piran
1.a S
ilabus
- Melakukan diskusi kelas untuk
menalarkan bahwa setiap derajat
kebebasan memberikan konstribusi ½
kT pada energi rata-rata partikel itu
untuk melakukan translasi
- Melakukan diskusi kelas untuk
menalarkan bahwa pada gas yang
molekulnya beratom dua (diatomik)
mempunyai 7 derajat kebebasan
- Melakukan diskusi kelas untuk
menjelasakan bahwa energi dalam
suatu gas merupakan perkalian N dan
Ek tiap partikel
- Melakukan diskusi kelas untuk
mendeskripsikan konsep derajat
kebebasan pada suatu ekipartisi energi
- Melakukan diskusi kelompok untuk
membahas persoalan yang berkaitan
dengan materi ini
- Mengerjakan kuis yang telah diberikan
oleh guru
77
78
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP
A. Standar Kompetensi
3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendiskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
1. Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika
sehari-hari
2. Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik,
isokhorik, dan isobarik
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Siswa dapat memendeskripsikan sifat-sifat gas ideal
2. Siswa mampu menjelaskan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac melalui
diskusi
3. Siswa mampu menganalisis persamaan gas ideal dalam kehidupan sehari-
hari dengan tepat
4. Siswa mampu menerapkan persamaan gas ideal pada proses isotermik,
isokhorik, dan isobarik melalui gambar/grafik dengan teliti
E. Materi Pembelajaran
Teori Kinetik Gas
1) Pengertian gas ideal
Dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas ideal adalah suatu
gas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
79
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
“jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik
(interaksi) antar partikel, setiap gas selalu bergerak dengan arah
sembarang atau bergerak secara acak”.Ukuran partikel gas dapat
diabaikan terhadap ukuran ruangan. Atau bisa dikatakan ukuran partikel
gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak antar partikel. Bila tumbukan
yang terjadi sifatnya lenting sempurna, maka partikel gas terdistribusi
merata pada seluruh ruang dengan jumlah yang banyak dan berlaku
hukum newton tentang gerak. Di dalam kenyataannya, kita menemukan
suatu gas yang memenuhi kriteria di atas, akan tetapi sifat itu dapat
didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah atau gas pada
kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram PT.
Dari segi pandangan mikroskopi didefinisikan suatu gas ideal dengan
membuat anggapan-anggapan sebagai berikut:
a) gas ideal terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya banyak sekali;
b) partikel-partikel tersebut tersebar merata ke seluruh ruangan;
c) partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak yang arahnya
sembarang;
d) jarak antara partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel sehingga
ukuran partikel diabaikan;
e) tidak ada gaya antara partikel satu dengan yang lain kecuali bila
tumbukan
f) tumbukan partikel dengan dinding tempat atau dengan partikel lain
dianggap lenting sempurna; serta
g) mengikuti hukum newton tentang gerak.
2) Tekanan gas
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa tekanan gas di dalam ruang tertutup
disebabkan oleh benturan-benturan partikel gas pada dinding tempat gas
berada.
Karena terkait dengan gerak partikel gas, faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi besar tekanan gas tersebut?
Perhatikan gambar di bawah ini.
80
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
Gambar (a): sebuah balon sebelum ditiup
Gambar (b): sebuah balon setelah ditiup.
Ternyata setelah balon ditiup menjadi besar dan mengeras. Semakin balon
ditiup, keadaan balon semakin mengeras, yang berarti semakin banyak
partikel gas (udara) yang berada di ruang tertutup semakin besar tekanan
yang diberikan. Jika balon yang sudah mengeras itu kita panaskan ternyata
balon dapat meletus. Hal tersebut ada keterkaitannya antara tekanan gas
dalam ruang tertutup dengan suhu.
3) Hukum-hukum tentang gas
a. Hukum Boyle
“jika suhu gas berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya” sehingga
berlaku persamaan PV = konstan
P1V1 = P2V2
Hasil kali tekanan (P) dan volume (V) gas pada suhu tertentu adalah
tetap. Proses seperti ini disebut juga dengan isotermal (temperatur
tetap).
PV= konstan ; T2>T1 ; Tidak berlaku pada uap jenuh P1 V1 = P2 V2
b. Hukum Charles
“jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
V
P
81
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
V
T = konstan atau
V1
T1=
V2
T2
c. Hukum Gay Lussac
“Pada volume yang dibuat tetap, hasil bagi tekanan terhadap suhu
akan selalu bernilai konstan/tetap”
P1
T1 = konstan ; Atau
𝑃1
𝑇1=
𝑃2
𝑇2
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
Merupakan gabungan dari hukum Boyle, hukum Charles dan hukum
Gay Lussac, didapat persamaan berikut :
𝑃1𝑉1𝑇1
=𝑃2𝑉2𝑇2
Keterangan :
P1 = tekanan awal (N/m2)
P2 = tekanan akhir (N/m2)
V1 = volume awal (m3)
V2 = volume akhir (m3)
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
4) Persamaan gas ideal
PV= NRT atau PV= nKT
V3
V2
V1
P
T
T
V
P3
P2
P1
82
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
Keterangan :
P = tekanan gas ideal (N/m2)
V = volume gas ideal (m3)
N = jumlah molekul zat
N = jumlah mol
K = konstanta Bolztman (k = 1,38 x 10 -23 J/K)
R = konstanta umum gas ( R= 8,31 J/molK)
T = suhu gas ideal (K)
a. Mol (n), adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya
merupakan hasil bagi massa suatu unsure (senyawa) dengan massa
relatifnya (Ar atau Mr).
Mol zat (n) dapat ditentukan dengan persamaan
N (mol) = 𝑁
𝑁𝑎 atau n =
𝑚
𝑀𝑟
keterangan :
N = jumlah molekul zat
Na = bilangan avogadro ( 6,02 x 1023 partikel)
m = massa partikel gas (gram)
Mr = massa relatif molekul gas
b. Bilangan Avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah
partikel dalam satu mol. NA = 6,023 x 1023 partikel/mol
N = n NA
N adalah jumlah total partikel.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, presentasi dan penugasan dengan berbasis multi representasi (verbal,
visual, matematis, dan eksperimen)
83
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuaan 1 ( 2 JP )
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan
salam dan membimbing
siwa untuk berdoa
2. Guru memeriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
peraturan pretest
1. Siswa menjawab salam dan
berdoa
2. Siswa memperhatikan guru
dalam menyampaikan
peraturan pretest
15 menit
Inti 1. Guru menyiapkan bahan-
bahan untuk pretest
2. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk belajar
3. Guru membagikan soal
dan lembar jawab pretest
kepada siswa
4. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
mengerjakan soal pretest
5. Guru mengumpulkan hasil
pretest
6. Guru menjelaskan materi
tentang materi hukum-
hukum gas dan persamaan
gas
1. Siswa menyiapkan bahan-
bahan untuk pretest
2. Siswa mengerjakan pretest
3. Siswa mengumpulkan hasil
pretest
4. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
60 menit
Penutup 1. Guru memberikan tugas
siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari
1. Siswa memperhatikan tugas
yang diberikan oleh guru
2. Siswa menjawab salam
15 menit
84
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
pada pertemuan berikutnya
yaitu tentang hukum-
hukum gas dan persamaan
gas ideal
2. Guru menutup pelajaran
dang mengucapkan salam
Pertemuan 2 (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas siswa
Pendahuluan
Orientasi 15 menit
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengecek kehadiran
siswa
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Memberikan motivasi
dengan berbagai
fenomena yang terkait
dengan pengalaman siswa
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa memperhatikan guru
3. Menyimak penyampaian
tujuan sambil memberikan
tanggapan
4. Menjawab pertanyaan dan
menanggapi
Inti Mengeksplorasi-imajinasi 60 menit
1. Mengenalkan konsep
dengan memberikan
beberapa abstraksi yang
berbeda mengenai
fenomena alam yang
melibatkan siswa (verbal)
2. Membimbing dan
memfasilitasi diskusi
siswa untuk memberikan
contoh lain dari fenomena
alam yang berkaitan
dengan kinetik gas dan
dituangkan dalam lembar
kegiatan siswa (visual dan
eksperimen)
1. Menyimak (mengamati)
dan tanya jawab dengan
guru tentang fenomena
yang diperkenalkan
(Menanya)
2. Melakukan penelusuran
informasi melalui
webpage/webblog atau
buku teks
3. Bekerja dalam kelompok
untuk melakukan imajinasi
terhadap fenomena alam
4. Berdiskusi dengan teman
dalam kelompok dalam
melakukan latihan imajinasi
85
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
3. Membimbing dan
memfasilitasi untuk
memecahkan masalah dari
hukum-hukum gas dan
persamaan gas ideal
representasi (Mengasosiasi)
Internalisasi
1. Membimbing dan
memfasilitasi siswa dalam
mengkomunikasikan hasil
pemikirannya melalui
presentasi hasil kelompok
(pemahaman konsep)
2. Memberikan contoh
latihan dan tugas. Latihan
individu dituangkan pada
lembar kerja siswa
(pemahaman konsep)
1. Perwakilan kelompok
melakukan presentasi
terhadap hasil kerja
kelompok
(mengkomuniksikan)
2. Memberikan
tanggapan/pertanyaaan
terhadapa kelompok yang
sedang presentasi (menanya
dan menjawab)
3. Melakukan latihan individu
melalui lembar kerja siswa
individu (menggali
informasi dan
mengasosiasi)
Penutup Evaluasi 15 menit
1. Mengevaluasi kemajuan
belajar siswa dan meriviu
hasil kerja siswa
(pemahaman konsep)
2. Memberikan tugas latihan
untuk di rumah
3. Guru menutup pelajaran
dan mengucapkan salam
1. Menyimak hasil review dari
guru dan menyampaikan
hasil kerjanya, serta
bertanya tentang pelajaran
yang akan datang
2. Siswa menjawab salam
86
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
Pertemuan 3 ( 2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas siswa
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengecek kehadiran
siswa
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Memberikan motivasi
dengan berbagai
fenomena yang terkait
dengan pengalaman siswa
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa memperhatikan guru
3. Menyimak penyampaian
tujuan sambil memberikan
tanggapan
4. Menjawab pertanyaan dan
menanggapi
Inti Mengeksplorasi-imajinasi 60 menit
1. Mengenalkan konsep
dengan memberikan
beberapa abstraksi yang
berbeda mengenai
fenomena alam yang
melibatkan siswa (verbal)
2. Membimbing dan
memfasilitasi untuk
berdiskusi memecahkan
masalah dari teori kinetik
gas ideal dan ekipartisi
energi
1. Bekerja dalam kelompok
untuk melakukan imajinasi
terhadap fenomena alam
dan persamaan gas ideal
2. Berdiskusi dengan teman
dalam kelompok dalam
melakukan latihan imajinasi
representasi (Mengasosiasi)
3. Menyimak (mengamati)
dan tanya jawab dengan
guru tentang persamaan gas
ideal (Menanya)
Internalisasi
1. Membimbing dan
memfasilitasi siswa dalam
mengkomunikasikan hasil
pemikirannya melalui
presentasi hasil kelompok
(pemahaman konsep)
2. Memberikan contoh
latihan dan tugas. Latihan
individu dituangkan pada
lembar kerja siswa
1. Memberikan
tanggapan/pertanyaaan
terhadapa kelompok yang
sedang presentasi (menanya
dan menjawab)
2. Melakukan latihan individu
melalui lembar kerja siswa
individu ( menggali
informasi dan
mengasosiasi)
Penutup Evaluasi 15 menit
1. Mengevaluasi kemajuan 1. Menyimak hasil review dari
87
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
belajar siswa dan meriviu
hasil kerja siswa
2. Memberikan tugas latihan
untuk di rumah
3. Guru menutup pelajaran
dan mengucapkan salam
guru dan menyampaikan
hasil kerjanya, serta
bertanya tentang pelajaran
yang akan datang
2. Siswa menjawab salam
Pertemuan 4 ( 2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan
salam dan membimbing
siwa untuk berdoa
2. Guru memeriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
peraturan posttest
1. Siswa menjawab salam dan
berdoa
2. Siswa memperhatikan guru
dalam menyampaikan
peraturan posttest
15 menit
Inti 1. Guru menyiapkan bahan-
bahan untuk postes
2. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk belajar
3. Guru membagikan soal
dan lembar jawab pre tes
kepada siswa
4. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
mengerjakan soal posttest
5. Guru mengumpulkan hasil
posttest
1. Siswa menyiapkan soal dan
lembar jawab untuk posttest
2. Siswa mengerjakan posttest
3. Siswa mengumpulkan hasil
posttest
4. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
60 menit
Penutup 1. Guru berterima kasih
kepada siswa karena
berpartisipasi dalam
melakukan penelitian
2. Guru menutup pelajaran
dan mengucapkan salam
1. Siswa menjawab salam 15 menit
88
Lampiran 1.b RPP Kelas Eksperimen
H. Alat , Media dan Bahan Ajar
1. Alat : papan tulis , spidol, balon dll.
2. Media : LCD projector, Animasi gerak partikel
3. Bahan ajar : buku fisika jilid 2 Marthen Kanginan.2006.Fisika untuk
SMA kelas XI.Erlangga:Jakarta, Buku Fisika BSE dan buku-buku yang
relevan .
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tetulis
2. Bentuk Instrumen ; Tes PG
89
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP
A. Standar Kompetensi
3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendiskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
1. Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika
sehari-hari
2. Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik,
isokhorik, dan isobarik
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Siswa dapat memendeskripsikan sifat-sifat gas ideal
2. Siswa mampu menjelaskan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac melalui
diskusi
3. Siswa mampu menganalisis persamaan gas ideal dalam kehidupan sehari-
hari dengan tepat
4. Siswa mampu menerapkan persamaan gas ideal pada proses isotermik,
isokhorik, dan isobarik melalui gambar/grafik dengan teliti
E. Materi Pembelajaran
Teori Kinetik Gas
1) Pengertian gas ideal
Dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas ideal adalah suatu
gas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
90
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
“jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik
(interaksi) antar partikel, setiap gas selalu bergerak dengan arah
sembarang atau bergerak secara acak”.Ukuran partikel gas dapat
diabaikan terhadap ukuran ruangan. Atau bisa dikatakan ukuran partikel
gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak antar partikel. Bila tumbukan
yang terjadi sifatnya lenting sempurna, maka partikel gas terdistribusi
merata pada seluruh ruang dengan jumlah yang banyak dan berlaku
hukum newton tentang gerak. Di dalam kenyataannya, kita menemukan
suatu gas yang memenuhi kriteria di atas, akan tetapi sifat itu dapat
didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah atau gas pada
kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram PT.
Dari segi pandangan mikroskopi didefinisikan suatu gas ideal dengan
membuat anggapan-anggapan sebagai berikut:
a) gas ideal terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya banyak sekali;
b) partikel-partikel tersebut tersebar merata ke seluruh ruangan;
c) partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak yang arahnya
sembarang;
d) jarak antara partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel sehingga
ukuran partikel diabaikan;
e) tidak ada gaya antara partikel satu dengan yang lain kecuali bila
tumbukan
f) tumbukan partikel dengan dinding tempat atau dengan partikel lain
dianggap lenting sempurna; serta
g) mengikuti hukum newton tentang gerak.
2) Tekanan gas
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa tekanan gas di dalam ruang tertutup
disebabkan oleh benturan-benturan partikel gas pada dinding tempat gas
berada.
Karena terkait dengan gerak partikel gas, faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi besar tekanan gas tersebut?
Perhatikan gambar di bawah ini.
91
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
Gambar (a): sebuah balon sebelum ditiup
Gambar (b): sebuah balon setelah ditiup.
Ternyata setelah balon ditiup menjadi besar dan mengeras. Semakin balon
ditiup, keadaan balon semakin mengeras, yang berarti semakin banyak
partikel gas (udara) yang berada di ruang tertutup semakin besar tekanan
yang diberikan. Jika balon yang sudah mengeras itu kita panaskan ternyata
balon dapat meletus. Hal tersebut ada keterkaitannya antara tekanan gas
dalam ruang tertutup dengan suhu.
3) Hukum-hukum tentang gas
a. Hukum Boyle
“jika suhu gas berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya” sehingga
berlaku persamaan PV = konstan
P1V1 = P2V2
Hasil kali tekanan (P) dan volume (V) gas pada suhu tertentu adalah
tetap. Proses seperti ini disebut juga dengan isotermal (temperatur
tetap).
PV= konstan ; T2>T1 ; Tidak berlaku pada uap jenuh P1 V1 = P2 V2
b. Hukum Charles
“jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
V
P
92
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
V
T = konstan atau
V1
T1=
V2
T2
c. Hukum Gay Lussac
“Pada volume yang dibuat tetap, hasil bagi tekanan terhadap suhu
akan selalu bernilai konstan/tetap”
P1
T1 = konstan ; Atau
𝑃1
𝑇1=
𝑃2
𝑇2
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
Merupakan gabungan dari hukum Boyle, hukum Charles dan hukum
Gay Lussac, didapat persamaan berikut :
𝑃1𝑉1𝑇1
=𝑃2𝑉2𝑇2
Keterangan :
P1 = tekanan awal (N/m2)
P2 = tekanan akhir (N/m2)
V1 = volume awal (m3)
V2 = volume akhir (m3)
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
4) Persamaan gas ideal
PV= NRT atau PV= nKT
V3
V2
V1 P
T
T
V
P3
P2
P1
93
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
Keterangan :
P = tekanan gas ideal (N/m2)
V = volume gas ideal (m3)
N = jumlah molekul zat
N = jumlah mol
K = konstanta Bolztman (k = 1,38 x 10 -23 J/K)
R = konstanta umum gas ( R= 8,31 J/molK)
T = suhu gas ideal (K)
a. Mol (n), adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya
merupakan hasil bagi massa suatu unsure (senyawa) dengan massa
relatifnya (Ar atau Mr).
Mol zat (n) dapat ditentukan dengan persamaan
N (mol) = 𝑁
𝑁𝑎 atau n =
𝑚
𝑀𝑟
keterangan :
N = jumlah molekul zat
Na = bilangan avogadro ( 6,02 x 1023 partikel)
m = massa partikel gas (gram)
Mr = massa relatif molekul gas
b. Bilangan Avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah
partikel dalam satu mol. NA = 6,023 x 1023 partikel/mol
N = n NA
N adalah jumlah total partikel.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi dan penugasan
94
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam
dan membimbing siwa
untuk berdoa
2. Guru memeriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
peraturan pretest
1. Siswa menjawab salam
dan berdoa
2. Siswa memperhatikan
guru dalam
menyampaikan peraturan
pretest
15 menit
Inti 1. Guru menyiapkan bahan-
bahan untuk pretest
2. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk belajar
3. Guru membagikan soal dan
lembar jawab pretest
kepada siswa
4. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
mengerjakan soal pretest
5. Guru mengumpulkan hasil
pretest
6. Guru menjelaskan materi
tentang materi hukum-
hukum gas dan persamaan
gas
1. Siswa menyiapkan bhan-
bahan untuk pretest
2. Siswa mengerjakan
pretest
3. Siswa mengumpulkan
hasil pretest
4. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
60 menit
95
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
Penutup 1. Guru memberikan tugas
siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
yaitu tentang hukum-
hukum gas dan persamaan
gas ideal
2. Guru menutup pelajaran
dang mengucapkan salam
1. Siswa memperhatikan
tugas yang diberikan
oleh guru
2. Siswa menjawab salam
15 menit
Pertemuan 2 (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan
salam
2. Guru memeriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Guru memberikan
motivasi presepsi awal
bahwa materi gas ideal
penting untuk dipelajari
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa memperhatikan
pemaparan guru tentang
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan materi
hukum-hukum tentang
gas dan persamaan gas
ideal
2. Guru menanyakan
apakah masih ada yang
belum dipahami oleh
1. Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang
materi yang diberikan
2. Siswa membentuk kelompok
3. Siswa berdiskusi
mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru
60 menit
96
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
siswa, jika masih ada
siswa yang belum jelas
guru menjelaskan
kembali
3. Guru membagi siswa
dalam kelompok
4. Guru memberikan
contoh soal
5. Guru memberikan tugas
untuk dikerjakan siswa
6. Siswa yang sudah
mengerjakan maju
kedepan untuk
menuliskan jawabannya
di depan dan dikoreksi
secara bersamaan
4. Perwakilan tiap kelompok
untuk menuliskan
jawabannya dipapan tulis
Penutup 1. Guru bersama-sama
dengan siswa
menyimpulkan pelajaran
hari ini
2. Guru memberi tugas
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
teori kinetik gas dan
ekipartisi energi
3. Guru menutup pelajaran
kemudian mengucapkan
salam
1. Siswa bersama-sama dengan
guru menyimpulkan
pelajaran hari ini
2. Siswa memperhatikan tugas
yang diberikan oleh guru
3. Siswa menjawab salam
15 menit
97
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
Pertemuan 3 (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan
salam
2. Guru memriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Guru memberikan
motivasi presepsi awal
bahwa materi gas ideal
penting untuk dipelajari
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa memperhatikan
pemaparan guru tentang
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan materi
kinetik gas dan ekipartisi
energi
2. Guru menanyakan
apakah masih ada yang
belum dipahami oleh
siswa, jika masih ada
siswa yang belum jelas
guru menjelaskan
kembali
3. Guru membagi siswa
dalam kelompok
4. Guru memberikan
contoh soal
5. Guru memberikan tugas
untuk dikerjakan siswa
6. Siswa yang sudah
1. Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang
materi yang diberikan
2. Siswa membentuk kelompok
3. Siswa berdiskusi
mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru
4. Perwakilan tiap kelompok
untuk menulisakan
jawabannya dipapan tulis
60 menit
98
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
mengerjakan maju
kedepan untuk
menuliskan jawabannya
di depan dan dikoreksi
secara bersamaan
Penutup 1. Guru bersama-sama
dengan siswa
menyimpulkan pelajaran
hari ini
2. Guru memberi tugas
untuk dikerjakan di
rumah
3. Guru menutup pelajaran
kemudian mengucapkan
salam
1. Siswa bersama-sama dengan
guru menyimpulkan pelajaran
hari ini
2. Siswa memperhatikan tugas
yang diberikan oleh guru
3. Siswa menjawab salam
15 menit
Pertemuan 4 (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan
salam dan membimbing
siwa untuk berdoa
2. Guru memeriksa absensi
siswa
3. Guru menyampaikan
peraturan postes
1. Siswa menjawab salam dan
berdoa
2. Siswa memperhatikan guru
dalam menyampaikan
peraturan posttest
15 menit
Inti 1. Guru menyiapkan bahan-
bahan untuk posttest
2. Guru memberikan waktu
1. Siswa menyiapkan soal dan
lembar jawab untuk posttest
2. Siswa mengerjakan posttest
60 menit
99
Lampiran 1.c RPP Kelas Kontrol
kepada siswa untuk
belajar
3. Guru membagikan soal
dan lembar jawab posttest
kepada siswa
4. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
mengerjakan soal posttest
5. Guru mengumpulkan hasil
postes
3. Siswa mengumpulkan hasil
posttest
4. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Penutup 1. Guru berterima kasih
kepada siswa karena
berpartisipasi dalam
melakukan penelitian
2. Guru menutup pelajaran
dan mengucapkan salam
1. Siswa menjawab salam 15 menit
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : papan tulis, spidol dll.
Sumber : Buku Fisika 2 untuk SMA kelas XI Penulis Marthen Kanginan,
BSE dan buku-buku yang relevan
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes PG
90
Lampiran 1.d Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep
KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA
Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep
No Sub Indikator Indikator Banyak
Butir
Nomor
Butir
1
Menafsirkan
1. Menafsirkan persamaan teori kinetik
gas untuk menentukan faktor yang
mempengaruhi gas ideal
3 4,10
2. Menafsirkan simbol-simbol pada
hukum boyle
3. Menerjemahkan persamaan gas ideal
ke dalam suatu bentuk grafik
2 Mencontohkan 4. Menentukan contoh tentang konsep
teori kinetik gas pada kehidupan
sehari-hari
2 7,8
3 Mengklasifikasikan 5. Mengklasifikasi sifat-sifat gas ideal 3 1,2,9
6. Mengklasifikasikan/mengkategorikan
konsep tekanan gas pada ruang
tertutup
7. Mengklasifikasikan hukum-hukum
tentang gas
4 Merangkum 8. Merangkum kembali beberapa
persamaan gas ideal yang memenuhi
suatu keadaan tertentu pada gas.
3 6,16,17
5 Menyimpulkan 9. Menyimpulkan suatu kedaan gas
ideal berdasarkan konsep dasar energi
kinetik.
3 5,18,20
6 Membandingkan 10. Mengunakan perbandingan persamaan
kinetik gas (menetukan Ek,P,V,T)
3 12,13,19
7 Menjelaskan 11. Menjelaskan hukum sebab akibat dari
suatu perlakuan pada gas ideal
3 11,14,15
71
91 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
LEMBAR SOAL FISIKA SMA
MATERI TEORI KINETIK GAS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Kelas/ Semester : XI / 2
Pelajaran/ Materi : Fisika / Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 90 menit
PETUJUK UMUM
Petunjuk mengerjakan soal:
1) Tulislah terlebih dulu nama, kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab yang
telah disediakan
2) Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soal
pahami dulu maknanya sebelum di jawab
3) Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
4) Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda (X) pada huruf
A, B, C, D, atau E di lembar jawab yang telah di sediakan
5) Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar pada jawaban
yang salah dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar
Contoh: Pilihan Semula : A B C D E
Di betulkan : A B C D E
6) Periksalah seluruh pekerjaan anda sebelum menyerahkan lembar jawaban.
7) Harap diperhatikan:
1. Tidak diperkenankan mencoret-coret soal.
2. Soal dan lembar jawab dikumpulkan,
Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses
1. Partikel-partikel gas ideal memiliki sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
1) selalu bergerak
2) tidak tarik menarik
3) bertumbukan lenting sempurna
4) tidak mengikuti Hukum Newton tentang gerak
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4
92 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
2. Tekanan gas dalam ruang tertutup:
1) Sebanding dengan kecepatan rata-rata partikel gas.
2) Sebanding dengan energi kinetik rata-rata partikel gas.
3) Berbanding terbalik dengan volume gas.
4) Tidak bergantung pada banyaknya partikel gas.
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, 3, dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja
3. Jika suhu gas ideal dipertahankan konstan, maka dapat disimpulkan bahwa
keadaan gas ideal yang benar adalah ....
A. tekanan menjadi dua kali lipat jika volume dijadikan dua kalinya
B. tekanan menjadi dua kali lipat jika volume dijadikan setengahnya
C. tekanan tetap bila volume bertambah
D. tekanan tidak tergantung pada volume
E. tekanan berbanding lurus dengan volume
4. Pada hukum Boyle P.V = k, k berdimensi ....
A. Daya
B. Usaha
C. Momentum linear
D. Suhu
E. Konstanta pegas
5. Persamaan gas ideal ditulis dalam bentuk 𝑃𝑉
𝑇 = konstan, yang tergantung pada
….
A. jenis gas
B. suhu gas
C. tekanan gas
D. volume gas
E. banyaknya partikel
6. Apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Persamaan yang
sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ....
93 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
A. P. V = konstan
B. 𝑃
𝑇 = konstan
C. 𝑃𝑉
𝑇 = konstan
D. 𝑉
𝑇 = konstan
E. P . V . T = konstan
7. Berikut ini yang merupakan contoh fenomena hukum Boyle, dalam kehidupan
sehari-hari ....
A. Ketika merebus air maka akan timbul bunyi jika mendidih
B. udara di dalam pompa sepeda yang menyusut ketika ditekan
C. balon mengembang ketika diikat dan dipanaskan dengan tabung reaksi
D. balon karet yang tiba-tiba meletus ketika dipanaskan
E. ban sepeda yang meletus secara tiba-tiba ketika dipanaskan di bawah terik
matahari
8. Berikut ini contoh yang berkaitan dengan konsep gas ideal adalah, kecuali ….
A. balon yang ditiup sampai besar disimpan ditempat yang panas lama-
kelamaan akan meletus
B. ketika balon akan dinaikkan maka udara dalam balok dipanaskan sehingga
volum udara dalam balon membesar menyebabkan balon udara dapat naik
C. terjadi gaya angkat Archimedes pada saat balon udara naik/ terbang
D. balon udara dapat turun apabila pemanasan dihentikan sehingga udara
dalam balon mengkerut, massa jenisnya membesar
E. massa jenis balon membesar menyebabkan balon udara terbang pada
ketinggian tetap
9. Perhatikan hukum- hukum dibawah ini:
1) Hukum Boyle
2) Hukum Charles
3) Hukum Gay lussac
4) Hukum Termodinamika
Penggabungan dari hukum-hukum tentang gas yang dinyatakan dalam
perumusan 𝑃1𝑉1
𝑇1=
𝑃2𝑉2
𝑇2 meliputi ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1, 2, dan 3
94 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
E. 1, 2, 3 dan 4
10. Grafik yang menunjukkan hubungan antara variabel tekanan gas P yang
massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak T adalah
….
a. P
b. P
c. P
d. P
e. P
11. Gas yang berada dalam suatu bejana dimampatkan (ditekan) maka gas akan
mengalami ....
A. penurunan partikel gas
B. penambahan laju partikel
C. penurunan laju partikel
D. kenaikan suhu
E. penurunan suhu
12. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V pada suhu T
dan tekanan P. Jika suhu gas menjadi 3/2 T dan tekanannya menjadi 2 P, maka
volume gas menjadi ....
T
T
T
T
T
95 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
A. 3/4 V
B. 4/3 V
C. 3/2 V
D. 3 V
E. 4 V
13. Suatu gas ideal dengan tekanan P dan volume V. Jika tekanan gas dalam ruang
tersebut menjadi ¼ kali semula pada volume tetap, maka perbandingan energi
kinetik sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah ....
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 5 : 1
14. Jika suhu gas dinaikkan, kecepatan rata-rata partikel gas bertambah. Hal ini
disebabkan karena kecepatan gas .…
A. Sebanding dengan akar masa partikel
B. Sebanding dengan akar suhu mutlak
C. Berbanding terbalik dengan masa partikel
D. Sebanding dengan suhu mutlak gas
E. Sebanding dengan kuadrat suhu mutlak
15. Jika isi suatu gas yang memenuhi hukum Boyle dijadikan setengahnya, maka
tekannya menjadi dua kali. Hal ini disebabkan karena ....
A. molekul-molekul merapat sehingga kerapatannya menjadi dua kali
B. molekul-molekul bergetar dua kali lebih cepat
C. molekul-molekul beratnya menjadi dua kali
D. banyaknya molekul menjadi dua kali
E. energi kinetik molekul menjadi dua kali
16. Pada tekanan tetap gas ideal memenuhi persamaan berikut, kecuali ….
A. 𝑉1
𝑇1=
𝑉2
𝑇2
B. 𝑃1𝑉1
𝑇1=
𝑃2𝑉2
𝑇2
C. 𝑉1𝑇1 = 𝑉2𝑇2
D. 𝑉1𝑇2 = 𝑉2𝑇1
E. 𝑃𝑉
𝑇= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
96 Lampiran 1.e Lembar Soal Tes Pemahaman Konsep
17. Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah mol gas per satuan
volume adalah ….
A. 𝑅𝑇
𝑃
B. 𝑃
𝑅𝑇
C. 𝑃𝑉𝑇
𝑅
D. 𝑅𝑇
𝑃𝑉
E. 𝑃𝑉
𝑅𝑇
18. Suhu gas ideal dalam tabung dinyatakan dalam suhu mutlak dan Ek
menyatakan energi kinetik rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan
tersebut ....
A. Semakin tinggi suhu, energi kinetik semakin kecil
B. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin lambat
C. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin cepat
D. Suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik
E. Suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel
19. Sejumlah gas ideal dalam tabung tertutup dipanaskan secara isokhorik
sehingga suhunya naik 4 kali semula. Energi kinetik rata-rata molekul gas
ideal menjadi ....
A. ¼ kali semula
B. ½ kali semula
C. Sama dengan semula
D. 2 kali semula
E. 4 kali semula
20. Menurut teori kinetik gas, tekanan gas dalam ruang tertutup adalah ....
A. sebanding dengan volum ruangan
B. berbanding terbalik dengan suhu ruangan
C. sebanding dengan massa jenis gas
D. sebanding dengan kecepatan rata-rata partikel gas
E. berbanding terbalik dengan massa jenis gas
97
Lampiran 1.f Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN
Soal Pretest dan Posttest
1. A 11. D
2. A 12. A
3. B 13. D
4. D 14. B
5. E 15. A
6. A 16. C
7. B 17. E
8. E 18. C
9. D 19. E
10. A 20. B
98
Lampiran 1.g Lembar Jawaban Pretest Siswa
Lembar Jawab Pretest Kelas Eksperimen
99
Lampiran 1.g Lembar Jawaban Pretest Siswa
100
Lampiran 1.g Lembar Jawaban Pretest Siswa
Lembar Jawab Pretest Kelas Kontrol
101
Lampiran 1.g Lembar Jawaban Pretest Siswa
102 Lampiran 1.h Lembar Jawaban Posttest Siswa
Lembar Posttest Kelas Eksperimen
103 Lampiran 1.h Lembar Jawaban Posttest Siswa
104 Lampiran 1.h Lembar Jawaban Posttest Siswa
Lembar Posttest Kelas Kontrol
105 Lampiran 1.h Lembar Jawaban Posttest Siswa
L
ampiran
1.i K
isi-Kisi A
ngket K
reativitas
Sisw
a
Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Siswa
Aspek yang Diukur Sub Indikator Indikator Jumlah Butir No. Butir
Berpikir kreatif
(aptitude)
Keterampilan
berpikir
Lancar
1. Mencetuskan masalah atau pertanyaan 2 1,2
2. Mencetuskan gagasan atau jawaban
Luwes 3. Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap
suatu gambar, cerita atau masalah
2 3,4
4. Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap
suatu obyek
Orisinil 5. Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan
cara-cara yang baru
2 5,6
Mengelaborasi 6. Memberikan pertimbangan atas sudut pandangnya sendiri dan
menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis
2 7,8
7. Menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal
Afektif non aptitude Rasa ingin tahu
8. Senang mejajaki buku-buku, peta-peta, gambar-gambar, dan
sebagainya untuk mencari gagasan- gagasan baru
2 9,10
9. Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan
banyak pertanyaan
Imajinatif 10. Membayangkan hal-hal yang tidak atau belum terjadi tetapi
mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
1 11
Kemajemukan 11. Berusaha terus-menerus agar berhasil 2 12,13
12. Tidak cenderung mencari jalan termudah
Resiko 13. Berani mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah yang
tidak dikemukakan orang lain
2 14,15
14. Berani mempertahankan gagasan atau pendapatnya walaupun
mendapat tantangan atau kritik
Menghargai 15. Menghargai makna orang lain 2 16,17
16. Menghargai hak-hak sendiri dan hak-hak orang lain
106
107
Lampiran 1.j Lembar Angket Kreativitas Siswa
ANGKET KREATIVITAS SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS MULTI REPRESENTASI
Petunjuk :
1. Tuliskan nama, kelas dan nomor absen pada kolom yang tersedia
2. Berilah tanda √ pada kolom pendapat yang anda kehendaki.
3. Jawaban tidak mempengaruhi nilai anda.
Keterangan:
S : Setuju (skor 4)
CS : Cukup Setuju (skor 3)
KS : Kurang Setuju (skor 2)
TS : Tidak Setuju (skor 1)
Nama :
No :
Kelas :
N
o Pernyataan
Jawaban
S CS KS TS
1. Ketika pembelajaran saya senang mengajukan pertanyaan
2. Saya sering menyampaikan pendapat di depan kelas
3. 3
.
Saya selalu memikirkan penafsiran dari suatu gambar, grafik dan diagram
yang disampaikan guru ketika pembelajaran
4. 4
.
Saya menggunakan alat yang bukan fungsinya untuk mempermudah saya
melakukan suatu hal
5. Saya menggunakan cara-cara lama dalam penyelesaian soal
6. Dalam penyelesaian soal saya mampu menemukan cara baru
7. 6
.
Saya dapat menggunakan konsep yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah
8. 7
.
Saya dapat menyebutkan contoh yang berkaitan dengan materi teori kinetik
gas dalam kehidupan sehari-hari
9. Sebelum pelajaran saya membaca buku terlebih dahulu
10. 9.
Saya selalu bertanya kepada guru/teman jika saya belum memahami materi
teori kinetik gas
11. Saya dapat membayangkan sesuatu yang abstrak tentang materi teori kinetik
gas yang disampaikan oleh guru
12. Saya dapat mengerjakan soal dengan lebih dari satu alternatif jawaban
13. Saya dapat mengerjakan soal tersulit meskipun hasilnya kemungkinan salah
14. Saya berani menyanggah pendapat guru/teman jika menurut saya itu salah
15. Saya berani mengerjakan tugas dan soal latihan di papan tulis
16. Saya dapat menerima pendapat teman jika pendapat tersebut logis dan benar
17. Saya selalu memperhatikan penjelasan guru dengan serius
Purworejo, ............................... 2016
Siswa,
...............................................
108
Lampiran 1.k Lembar Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan
Lembar Angket Sebelum Kelas Eksperimen
109
Lampiran 1.k Lembar Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan
110
Lampiran 1.k Lembar Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan
Lembar Angket Sebelum Kelas Kontrol
111
Lampiran 1.k Lembar Angket Kreativitas Siswa Sebelum Perlakuan
112
Lampiran 1.l Lembar Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan
Lembar Angket Sesudah Kelas Eksperimen
113
Lampiran 1.l Lembar Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan
114
Lampiran 1.l Lembar Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan
Lembar Angket Sesudah Kelas Kontrol
115
Lampiran 1.l Lembar Angket Kreativitas Siswa Sesudah Perlakuan
116
Lampiran 1.m
Kisi-Kisi Keterlaksanaan Pembelajaran Fisika Berbasis Multi Representasi
Kisi-Kisi Keterlaksanaan Pembelajaran Fisika Berbasis Multi Representasi
No Tahap-Tahap
Pembelajaran
Indikator Nomor
butir
1. Tahap 1
Orientasi siswa
pada masalah
- Siswa memahami tujuan pembelajaran
- Siswa menunjukkan minat dan motivasi
terhadap masalah yang diajukan
- Siswa memahami masalah yang disajikan
1,2,3
2. Tahap 2
Eksplorasi dan
imajinasi siswa
dalam
pembelajaran
- Mengenalkan konsep materi dengan
memberikan fenomena sains secara verbal,
visual dan atau analogi dengan melibatkan
siswa untuk menyimak dan bertanya jawab.
- Memberikan pengarahan pada siswa untuk
melakukan imajinasi representasi yang
disajikan secara berkelompok untuk
melakukan diskusi.
- Mengarahkan dan memfasilitasi diskusi
siswa untuk mengembangkan pemikiran
kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah
/fenomena sains kemudian menuangkannya
ke dalam lembar kegiatan siswa.
4,5,6
3. Tahap 3
Internalisasi
(pemahaman dan
umpan balik)
- Mengkomunikasikan hasil pemikiran dari
suatu pemecahan masalah yang dilakukan
secara diskusi melalui presentasi hasil kerja
kelompok.
- Menanggapi hasil kerja kelompok siswa
yang sedang presentasi.
- Menunjukkan pemahaman terhadap materi
pelajaran dengan merespon pertanyaan guru
dengan benar
- Menerima umpan balik yang diberikan guru
7,8
4. Tahap 4
Evaluasi
(Menganalisis dan
mengevaluasi )
- Mengulas kembali hasil kerja kelompok
siswa.
- Menyimpulkan bersama hasil pembelajaran
berdasarkan pada hasil penyidikan yang
dilakukan oleh semua kelompok.
- Memberikan tugas-tugas untuk latihan.
9,10,11
117
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
LEMBAR KETERLAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS MULTI REPRESENTASI TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP DAN KREATIVITAS SISWA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 1
Petunjuk!
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
keterlaksanaaan pembelajaran di dalam kelas.
Keterangan:
1 : Tidak Baik 3: Baik
2 : Kurang Baik 4: Sangat Baik
No ASPEK YANG DIAMATI Skor
1 2 3 4
ORIENTASI
1. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan motivasi dengan berbagai fenomena yang
terkait dengan pengalaman siswa
MENGEKSPLORASI-IMAJINASI
4. Mengenalkan konsep
5. Membimbing dan menfasilitasi diskusi siswa
6. Membimbing dan memfasilitasi untuk memecahkan
masalah hukum-hukum gas dan persamaan ideal
INTERNALISASI
7. Membimbing dan memfasilitasi dalam
mengkomunikasikan hasil kerja
8. Memberikan contoh latihan
EVALUASI
9. Mengevaluasi kemajuan belajar siswa dan hasil kerja
10. Memberikan tugas latihan untuk pekerjaan rumah
11. Menutup pelajaran dan mengucapkan salam
Purworejo, Mei 2016
Observer
(…………………………)
118
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
LEMBAR KETERLAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS MULTI REPRESENTASI TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP DAN KREATIVITAS SISWA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 2
Petunjuk!
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
keterlaksanaaan pembelajaran di dalam kelas.
Keterangan:
1 : Tidak Baik 3: Baik
2 : Kurang Baik 4: Sangat Baik
No ASPEK YANG DIAMATI Skor
1 2 3 4
ORIENTASI
1. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan motivasi dengan berbagai fenomena yang
terkait dengan pengalaman siswa
MENGEKSPLORASI-IMAJINASI
4. Mengenalkan konsep
5. Membimbing dan menfasilitasi diskusi siswa
6. Membimbing dan memfasilitasi untuk memecahkan
masalah teori kinetik gas ideal dan ekipartisi energi
INTERNALISASI
7. Membimbing dan memfasilitasi dalam
mengkomunikasikan hasil kerja
8. Memberikan contoh latihan
EVALUASI
9. Mengevaluasi kemajuan belajar siswa dan hasil kerja
10. Memberikan tugas latihan untuk pekerjaan rumah
11. Menutup pelajaran dan mengucapkan salam
Purworejo, Mei 2016
Observer
(…………………………)
119
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
120
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
121
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
122
Lampiran 1.n Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
123
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
LEMBAR KETERLAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 1
Petunjuk!
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
keterlaksanaaan pembelajaran di dalam kelas.
Keterangan:
1 : Tidak Baik 3: Baik
2 : Kurang Baik 4: Sangat Baik
No ASPEK YANG DIAMATI Skor
1 2 3 4
PENDAHUULUAN
1. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan motivasi presepsi awal bahwa materi gas
ideal penting untuk dipelajari
INTI
4. Menjelaskan materi hukum-hukum tentang gas dan
persamaan gas ideal
5. Menanyakan apakah masih ada yang belum dipahami
oleh siswa
6. Membagi siswa dalam kelompok kemudian memberikan
contoh soal dan memberikan soal latihan
7. Meminta siswa mengerjakan soal yang telah di
diskusikan di papan tulis
PENUTUP
8. Menyimpulkan pelajaran
9. Memberikan tugas
10. Menutup pelajaran dan mengucapkan salam
Purworejo, Mei 2016
Observer
(…………………………)
124
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
LEMBAR KETERLAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purworejo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 2
Petunjuk!
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
keterlaksanaaan pembelajaran di dalam kelas.
Keterangan:
1 : Tidak Baik 3: Baik
2 : Kurang Baik 4: Sangat Baik
No ASPEK YANG DIAMATI Skor
1 2 3 4
PENDAHUULUAN
1. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memberikan motivasi presepsi awal bahwa materi gas
ideal penting untuk dipelajari
INTI
4. Menjelaskan materi kinetik gas dan ekipartisi energi
5. Menanyakan apakah masih ada yang belum dipahami
oleh siswa
6. Membagi siswa dalam kelompok kemudian memberikan
contoh soal dan memberikan soal latihan
7. Meminta siswa mengerjakan soal yang telah di
diskusikan di papan tulis
PENUTUP
8. Menyimpulkan pelajaran
9. Memberikan tugas
10. Menutup pelajaran dan mengucapkan salam
Purworejo, Mei 2016
Observer
(…………………………)
125
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
126
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
127
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
128
Lampiran 1.o Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
129
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTI REPRESENTASI
POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS
Mata Pelajaan : Fisika
Materi : Teori Kinetik Gas
Kelas/Semester : XI/2
Petunjuk:
1. Berikut ini diberikan daftar penilaian terhadap perangkat pembelajaran.
2. Mohon Bapak/ Ibu berkenan memberikan penilaian RPP ditinjau dari
beberapa aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi RPP yang
saya susun.
3. Dimohon Bapak/ Ibu memberikan nilai pada butir-butir aspek RPP dengan
cara member tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia dengan bobot yang
telah disediakan.
4. Skala penskoran yang digunakan adalah:
Sesuai : 4
Cukup sesuai : 3
Kurang sesuai : 2
Tidak sesuai : 1
5. Untuk saran-saran yang Bapak/ Ibu berikan, dimohon langsung dituliskan
pada naskah yang perlu direvisi, atau dituliskan pada lembar saran yang telah
tersedia.
Penilaian ditinjau dari beberapa aspek:
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional, yang mencakup
pengetahuan tentang konsep termodinamika dalam
mesin kalor merujuk pada SK dan KD
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran sesuai dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi
3. Materi Pokok Pembelajaran
Materi yang diajarkan sesuai dengan KD dan Indikator
4. Model Pembelajaran
Model, dan metode yang digunakan sesuai terhadap
materi yang akan diajarkan
130
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
KOMENTAR DAN SARAN :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
KESIMPULAN :
Angket ini dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Kurang layak untuk digunakan
4. Tidak layak untuk digunakan
Purworejo, ...................................... 2016
Validator
NIDN.
5. Sumber Belajar
Sumber belajar sesuai dengan materi ajar yang
digunakan
6. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam
pembelajaran fisika berbasis multi representasi sesuai
dengan model yang digunakan
7. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kesesuaian tiap langkah pembelajaran berikut
dengan sintaks model pembelajaran multi representasi.
a. Orientasi
b. Eksplorasi-imajinasi
c. Internalisasi
d. Evaluasi
8. Penilaian
Penilaian digunakan berupa tes pretest dan post tes
9. Alokasi waktu
Waktu yang tersedia sesuai dengan proporsi pada
materi ajar, tujuan pelajaran dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
10. Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dan benar atau
EYD
131
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
132
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
133
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
134
Lampiran 1.p Lembar Validasi RPP
135
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN PENILAIAN ITEM SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
FISIKA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTI
REPRESENTASI POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS
Nama Validator :
Jabatan :
Tanggal :
Petunjuk pengisian
1. Lakukan penilaian pada setiap item soal tes pemahaman konsep fisika
pada pembelajaran berbasis multi representasi berdasarkan kriteria dan
karakteristik penilaian yang telah ditentukan.
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu
terhadap item soal tes pemahaman konsep fisika pada pembelajaran
berbasis multi representasi dengan berpedoman pada rubrik penilaian.
Keterangan :
B : Baik (skor = 4)
C : Cukup (skor = 3)
KB : Kurang Baik (skor = 2)
TB : Tidak Baik (skor = 1)
3. Apabila Bapak/Ibu memilih pilihan KB (Kurang Baik) atau TB (Tidak
Baik) dimohon untuk memberikan masukan, saran, pada lembar masukan
yang telah disediakan.
136
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
LEMBAR VALIDASI ASPEK TEKNIS SOAL TES PEMAHAMAN
KONSEP FISIKA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTI
REPRESENTASI
No Kriteria penilaian Nilai
B C KB TB
1. Penulisan petunjuk pengerjaan soal sudah jelas
2. Pada soal pilihan ganda, tiap soal tidak
menunjukkan pada opstion jawaban soal yang benar
3. Simbol, persamaan dan gambar pada soal
mendukung kejelasan pokok soal
4. Kesesuaian gambar dan pertanyaan dengan materi
teori kinetik gas
5. Kalimat dan gambar yang ada pada soal dapat
dibaca dengan jelas
6. Kalimat dan gambar yang ada pada soal dapat
dipahami
7. Pada soal pilihan ganda pengecoh soal berfungsi
dengan baik
8. Kesesuaian taraf kesukaran dengan siswa
9. Persamaan matematis dapat terbaca dengan baik
10. Tata letak option atau pilihan ganda (A,B,C,D,E)
pada soal sudah benar
11. Pilihan jawaban dibuat berdasarkan urutan besar
kecilnya angka dan kronologis waktu
12. Kesesuaian taraf / tingkat kesulitan soal dengan
waktu pengerjaan yang telah ditentukan
Purworejo, ...................................... 2016
Validator
NIDN.
137
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
LEMBAR VALIDASI ASPEK ISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
FISIKA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTI REPRESENTASI
No Kriteria penilaian Nilai
B C KB TB
1. Kesesuaian perorganisasian soal dengan urutan
materi teori kinetik gas
2. Soal tes pemahaman dapat digunakan untuk
mengevaluasi pengetahuan faktual (simbol,
istilah dan fakta) siswa tentang materi teori
kinetik gas yang telah diajarkan
3. Soal tes pemahaman dapat digunakan untuk
mengevaluasi pengetahuan konsep (teori,
konsep atau prinsip) siswa tentang materi teori
kinetik gas yang telah diajarkan
4. Kesesuaian dalam pengaplikasi serta konsep
teori kinetik gas pada tiap soal dengan teori
yang telah dijelaskan
5. Kesesuaian isi materi teori kinetik gas pada tiap
soal dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar
6. Simbol, gambar dan persamaan yang
digunakan dalam tiap soal mudah dipahami
7. Contoh penerapan konsep yang ada pada soal
dapat diterima secara logis
8. Kesesuaian penjabaran materi teori kinetik gas
pada tiap soal dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa SMA/MA
9. Penggunaan kaidah bahasa indonesia (EYD)
dalam tiap soal sudah benar
10. Bahasa yang digunakan dalam tiap soal mudah
dipahami
11. Tidak terdapat kalimat yang ambigu (memiliki
makna ganda) pada tiap soal
Purworejo, ...................................... 2016
Validator
NIDN.
138
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
SARAN DAN MASUKKAN MENGENAI ASPEK TEKNIS DAN ASPEK
ISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTI REPRESENTASI POKOK
BAHASAN TEORI KINETIK GAS
KESIMPULAN :
Soal tes ini dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Kurang layak untuk digunakan
4. Tidak layak untuk digunakan
Purworejo, ...................................... 2016
Validator
NIDN.
139
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
140
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
141
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
142
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
143
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
144
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
145
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
146
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
147
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
148
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
149
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
150
Lampiran 1.t Lembar Validasi Soal
151
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
VALIDASI ANGKET KREATIVITAS SISWA
Nama Validator :
Jabatan :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa
aspek yang terdapat dalam lembar angket Kreativitas Siswa Terhadap
Pembelajaran Fisika Berbasis Multi Representasi.
2. Penilaian cukup dengan memberi tanda cek (√) pada kolom angka yang
sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka-angka tersebut dapat
ditafsirkan dengan pernyataan - pernyataan sebagai berikut:
1 = buruk
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
3. Di bagian akhir Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan s a r a n - s a r a n untuk
perbaikan lembar Angket Kreativitas Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
Berbasis Multi Representasi tersebut.
152
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
No INDIKATOR Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian isi
Berpikir kreatif (aptitude)
1. Kesesuaian indikator mengukur keterampilan berpikir
lancar
2. Kesesuaian indikator mengukur keterampilan berpikir
luwes
3. Kesesuaian indikator mengukur keterampilan berpikir
orisinil
4. Kesesuaian indikator mengukur keterampilan berpikir
mengelaborasi
Afektif non aptitude
5. Kesesuaian indikator mengukur rasa ingin tahu
6. Kesesuaian indikator mengukur imajinatif siswa
7. Kesesuaian indikator mengukur kemajemukan
8. Kesesuaian indikator mengukur sikap pengambilan
resiko oleh siswa
9. Kesesuaian indikator mengukur rasa menghargai
2. Kebahasaan
10. Penggunaan kaidah bahasa indonesia
11. Kejelasan penulisan
12. Kemudahan memahami bahasa yang digunakan
KOMENTAR DAN SARAN :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
KESIMPULAN :
Angket ini dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Kurang layak untuk digunakan
4. Tidak layak untuk digunakan
Purworejo, ...................................... 2016
Validator
NIDN.
153
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
154
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
155
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
156
Lampiran 1.s Lembar Validasi Angket
67 | L
am
pi
ra
n
LAMPIRAN 2
DATA DAN ANALISIS
a. Lembar wawancara
b. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas RPP
c. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas soal
d. Hasil perhitungan validasi dan reliabilitas angket
e. Hasil pretest – posttest kelas eksperimen
f. Hasil pretest – posttest kelas kontrol
g. Hasil persentase pemahaman konsep kelas eksperimen
h. Hasil persentase pemahaman konsep kelas kontrol
i. Hasil angket kreativitas kelas eksperimen
j. Hasil angket kreativitas kelas kontrol
k. Hasil persentase angket kreativitas kelas eksperimen
l. Hasil persentase angket kreativitas kelas kontrol
m. Uji Gain hasil tes pemahaman konsep
n. Uji Gain hasil angket kreativitas siswa
o. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Fisika
p. Uji prasyarat analisis normalitas
q. Uji prasyarat analisis homogenitas
r. Uji Hipotesis
157
Lampiran 2.a Lembar Wawancara
HASIL WAWANCARA GURU
Sekolah : SMA NEGERI 4 PURWOREJO
Nama Guru : Tinarrni, S.Pd
Kelas Yang Diampu : XI IPA 2 dan XI IPA 3
1) Berapa jumlah kelas yang ibu ampu?
Jawab : kelas yang saya ampu jumlahnya 5 kelas, yaitu kelas XI IPA ada 2
kelas dan kelas XII IPA ada 3 kelas.
2) Berapa jumlah siswa setiap kelasnya?
Jawab : setiap kelas rata-rata ada 28 siswa, namun dikelas XI IPA 2 hanya
berjumlah 26 sedangkan XI IPA 3 sebanyak 27 siswa.
3) Berapa jam pelajaran fisika dalam 1 minggu?
Jawab : ada 4 jam pelajaran dalam seminggu, setiap 1 jam pelajaran 45
menit.
4) Apa kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 4 Purworejo saat ini?
Jawab : disini kurikulum yang dipakai sempat menggunakan Kurikulum
2013 tetapi hanya 1 semester, kemudian kembali lagi menggunakan
kurikulum KTSP pada semester 2.
5) Pada pembuatan RPP ibu membuatnya setiap kali pertemuan atau setiap 1
semester?
Jawab : kalau saya membuat RPP setiap 1 semester jadi ketika pembelajaran
tinggal memakainya
158
Lampiran 2.a Lembar Wawancara
6) Pada pembelajaran fisika media apa yang sering digunakan ibu?
Jawab : media paling saya menggunakan Power Point, kalau praktikum hanya
beberapa kali.
7) Pada pembelajaran fisika metode atau model apa yang ibu sering gunakan ?
Jawab : saya biasa memakai metode ceramah, paling sering ya ceramah itu.
8) Bagaimana respon siswa saat ibu mengajar di kelas ?
Jawab : siswa senang ketika pembelajaran fisika
9) Bagaimana dengan minat siswa terhadap pembelajaran fisika?
Jawab : antusias dalam pembelajaran fisika
10) Sebelum memulai pelajaran apakah siswa selalu bertanya?
Jawab : kadang-kadang siswa ada yang bertanya
11) Apakah kendala yang dialami ketika pembelajaran fisika berlangsung?
Jawab : siswa masih malu-malu dalam bertanya
12) Apa saja penilaian yang ibu ambil pada pelajaran fisika?
Jawab : penilaian yang saya ambil biasanya mengerjakan soal dan ualangan
harian
13) Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 4 Purworejo?
Jawab : di SMA Negeri 4 Purworejo LCD di setiap kelas belum semua ada,
hanya kelas XII saja yang setiap kelas di fasilitasi LCD, untuk
keadaan Laboratorium sendiri masih dalam proses perbaikan karena
terjadinya banjir peralat dan ruangan masih di perbaiki.
L
ampiran
2.b
Hasil P
erhitu
ngan
Valid
asi dan
Reliab
ilitas RP
P
HASIL PERHITUNGAN HASIL VALIDASI RPP
VALIDITAS RPP
Hasil Validasi
No Aspek Yang di validasi Skor
A-B A+B (A-B)/(A+B) 1-{(A-B)/(A+B)} 1-{(A-B)/(A+B)}*100% A B
1 Indikator Pencapaian Kopetensi (IPK) 4 4 0 8 0 1 100
2 Tujuan Pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100
3 Materi Pokok Pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100
4 Model Pembelajaran 3 4 1 7 0,14 0.86 85,71
5 Sumber Belajar 3 4 1 7 0,14 0.86 85,71
6 Bahan dan Alat 3 4 1 7 0,14 0.86 85,71
7 Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Orientasi 4 4 0 8 0 1 100
B. Eksplorasi dan Imajinasi 4 4 0 8 0 1 100
C. Internalisasi 4 4 0 8 0 1 100
D. Evaluasi 4 4 0 8 0 1 100
8 Penilaian 4 4 0 8 0 1 100
9 Alokasi Waktu 4 4 0 8 0 1 100
10 Penggunaan Bahasa 4 4 0 8 0 1 100
Jumlah 49,0 52,0 3,0 101,0 0,4 12.6 1257,1
Rerata 3,77 4,00 0,23 7,77 0,03 0,97 96,70
159
160
Lampiran 2.c Hasil Perhitungan Validasi dan Reliabilitas Soal
HASIL PERHITUNGAN HASIL VALIDASI DAN RELIABILITAS SOAL
VALIDITAS SOAL
Hasil Validasi
1. Aspek Teknis Soal
a. Dosen Ahli
44
48 𝑥 100% = 91,66 % 𝑥 4 = (366 ∶ 100) = 𝟑, 𝟔𝟔
b. Guru
48
48 𝑥 100% = 100% 𝑥 4 = (400: 100) = 𝟒
2. Aspek Isi Soal
a. Dosen Ahli
41,5
44 𝑥 100% = 94,31 % 𝑥 4 = (377: 100) = 𝟑, 𝟕𝟕
b. Guru
42
44 𝑥 100% = 95,45 % 𝑥 4 = (381: 100) = 𝟑, 𝟖𝟏
No Aspek yang
dinilai
Dosen Ahli Guru Fisika
Persentase Nilai Persentase Nilai
1. Teknis soal 91,66% 3,66 100% 4
2. Isi soal 94,31% 3,77 95,45% 3,81
Rerata 92,98% 3,71 97,72% 3,90
161
Lampiran 2.c Hasil Perhitungan Validasi dan Reliabilitas Soal
RELIABILITAS SOAL
a. Reliabilitas Teknis Soal
𝑃𝐴 = (1 −𝐴 − 𝐵
𝐴 + 𝐵 𝑋 100%)
= (1 −48 − 44
48 + 44) 𝑥 100%
= (1 − 0,0434) 𝑥 100%
= 95,65 %
b. Reliabilitas Aspek Kebahasaan
𝑃𝐴 = (1 −𝐴 − 𝐵
𝐴 + 𝐵 𝑋 100%)
= (1 −42 − 41,5
42 + 41,5) 𝑥 100%
= (1 − 0,0059) 𝑥 100%
= 99,40 %
No Aspek yang
dinilai
Skor Rerata
Skor Reliabilitas Dosen
Ahli
Guru
Fisika
1. Teknis Soal 44 48 46 95,65%
2. Isi Soal 41,5 42 41,75 99,40%
Jumlah skor 85,5 90 87,75 97,43%
162
Lampiran 2.d Hasil Perhitungan Validasi dan Reliabilitas Angket
HASIL PERHITUNGAN HASIL VALIDASI DAN RELIABILITAS
ANGKET KREATIVITAS
VALIDITAS ANGKET KREATIVITAS
Hasil Validasi
1. Aspek Kesesuaian Isi
a. Dosen Ahli I
34
36 𝑥 100% = 94 % 𝑥 4 = (377 ∶ 100) = 𝟑, 𝟕𝟕
b. Dosen Ahli II
34
36 𝑥 100% = 94 % 𝑥 4 = (377 ∶ 100) = 𝟑, 𝟕𝟕
2. Aspek Kebahasaan
a. Dosen Ahli I
10
12 𝑥 100% = 83 % 𝑥 4 = (333: 100) = 𝟑, 𝟑𝟑
c. Dosen Ahli II
9
12 𝑥 100% = 75 % 𝑥 4 = (300: 100) = 𝟑, 𝟎𝟎
No Aspek yang
dinilai
Dosen Ahli I Dosen Ahli II
Persentase Nilai Persentase Nilai
1. Kesesuaian isi 94% 3,7 94% 3,7
2. Kebahasaan 83% 3,3 75% 3
Rerata 88,5% 3,5 84,5% 3,35
163
Lampiran 2.d Hasil Perhitungan Validasi dan Reliabilitas Angket
RELIABILITAS ANGKET
a. Reliabilitas Kesesuaian Isi
𝑃𝐴 = (1 −𝐴 − 𝐵
𝐴 + 𝐵 𝑋 100%)
= (1 −34 − 34
34 + 34) 𝑥 100%
= (1 − 0) 𝑥 100%
= 100 %
b. Reliabilitas Aspek Kebahasaan
𝑃𝐴 = (1 −𝐴 − 𝐵
𝐴 + 𝐵 𝑋 100%)
= (1 −10 − 9
10 + 9) 𝑥 100%
= (1 − 0,052) 𝑥 100%
= 94,73 %
No Aspek yang
dinilai
Skor Rerata
Skor Reliabilitas Dosen
Ahli I
Dosen
Ahli II
1. Kesesuaian isi 34 34 34 100%
2. Kebahasaan 10 9 9,5 94,7%
Jumlah skor 44 43 43,5 98,8%
164
Lampiran 2.e Hasil Pretest-Posttest Kelas Eksperimen
DATA HASIL TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS
EKSPERIMEN
NO NAMA Pretest Posttest
1 Afga F 70 95
2 Anisa Hidayah 45 75
3 Anisa Nurfirda 40 75
4 Arif Mutaha 35 55
5 Arif Yulianto 30 85
6 Aulia Insani 45 75
7 Christian Kenedy Putra 50 80
8 Damai Krisworo W 40 80
9 Damai Rahmat R 30 85
10 Dinda Nickola J W 55 75
11 Dwi Astuti 25 70
12 Dyah Putri Erryyanti 30 65
13 Eko M W 30 60
14 Fastantinia 40 75
15 Ifan Siswanto 35 70
16 Ivan Ardentiawan M 30 85
17 Lutfi Qurrotul 'Aini 45 60
18 Muhammad Rifky Bagus S 40 80
19 Murtafingah 30 75
20 Nur Islahu K A 30 55
21 Nurul Hasanah 35 55
22 Rahmat Ari Pamuji 25 85
23 Rizqi Amalia 35 45
24 Sinta Anggraeni 40 60
25 Siti Kholifah 70 95
26 Thoifatul Azizah 40 70
Rata-Rata 39,23 72,5
Standar Deviasi 11,72 12,75
165
Lampiran 2.f Hasil Pretest-Posttest Kelas Kontrol
DATA HASIL TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS KONTROL
NO NAMA Pretest Posttest
1 Agus Riyani 35 75
2 Agus Wahyudi 40 70
3 Ana Sulistyowati 25 65
4 Apri Syamsiatun Sholikhah 45 55
5 Arum Puspita Sari 40 55
6 Bagus Pamungkas 35 50
7 Bayu S A 40 50
8 Dewi Wijayanti 55 75
9 Dhimas Bimo P 20 45
10 Dimas Fajar A 40 35
11 Dimas Sigit Pramudya 25 45
12 Esti Prastiwi 30 35
13 Ferrianti Nur Bandiastuti 40 55
14 Gebina Kanzana 35 40
15 Hikmatul Khasanah 25 40
16 Kardiman 30 55
17 Ledi Sigit Prasetiyo 50 75
18 Lita Sapriyaningsih 35 55
19 Malihatun Masna 40 55
20 Maulina Juli Hapsari 35 50
21 Muhammad Jadid Tamwa 35 55
22 Mutammimah 40 55
23 Krismunandar 45 65
24 Sandi Ali Alawiyah 30 50
25 Syaiful Ghozali 30 50
26 Vutukhal Rachma Arfian 55 75
27 Wahyu Safitri 40 50
Rata-Rata 36,85 54,81
Standar Deviasi 8,68 11,80
166
Lampiran 2.g Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
HASIL PERSENTASE TES PEMAHAMAN KONSEP KELAS
EKSPERIMEN TIAP ASPEK
Perhitungan tes pemahaman konsep sebelum perlakuan:
1. Menafsirkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =6 + 8 + 18
1 × 3 × 26× 100% =
32
78× 100% = 41,03%
2. Mencontohkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =15 + 12
1 × 2 × 26× 100% =
27
52× 100% = 51,92%
3. Mengklasifikasikan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =11 + 10 + 3
1 × 3 × 26× 100% =
24
78× 100% = 30,77%
4. Merangkum
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =7 + 9 + 13
1 × 3 × 26× 100% =
29
78× 100% = 37,18%
5. Menyimpulkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =14 + 12 + 13
1 × 3 × 26× 100% =
39
78× 100% = 50,00%
167
Lampiran 2.g Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
6. Membandingkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =6 + 8 + 6
1 × 3 × 26× 100% =
20
78× 100% = 25,64%
7. Menjelaskan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =8 + 5 + 18
1 × 3 × 26× 100% =
24
78× 100% = 39,74%
Perhitungan tes pemahaman konsep sesudah perlakuan:
1. Menafsirkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =12 + 22 + 24
1 × 3 × 26× 100% =
58
78× 100% = 74,36%
2. Mencontohkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =15 + 10
1 × 2 × 26× 100% =
25
52× 100% = 48,07%
3. Mengklasifikasikan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =22 + 15 + 17
1 × 3 × 26× 100% =
54
78× 100% = 69,23%
168
Lampiran 2.g Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
4. Merangkum
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =23 + 22 + 25
1 × 3 × 26× 100% =
70
78× 100% = 89,74%
5. Menyimpulkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =22 + 21 + 22
1 × 3 × 26× 100% =
68
78× 100% = 80,76%
6. Membandingkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =14 + 18 + 25
1 × 3 × 26× 100% =
57
78× 100% = 73,07%
7. Menjelaskan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =15 + 14 + 19
1 × 3 × 26× 100% =
48
78× 100% = 61,53%
169
Lampiran 2.h Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
HASIL PERSENTASE TES PEMAHAMAN KONSEP KELAS KONTROL
TIAP ASPEK
Perhitungan tes pemahaman konsep sebelum perlakuan:
1. Menafsirkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =3 + 6 + 19
1 × 3 × 26× 100% =
28
78× 100% = 34,57%
2. Mencontohkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =12 + 13
1 × 2 × 26× 100% =
25
52× 100% = 46,30%
3. Mengklasifikasikan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =15 + 10 + 2
1 × 3 × 26× 100% =
27
78× 100% = 33,33%
4. Merangkum
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =6 + 13 + 18
1 × 3 × 26× 100% =
37
78× 100% = 45,68%
5. Menyimpulkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =13 + 14 + 5
1 × 3 × 26× 100% =
32
78× 100% = 39,51%
170
Lampiran 2.h Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
6. Membandingkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =6 + 9 + 8
1 × 3 × 26× 100% =
23
78× 100% = 28,40%
7. Menjelaskan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =6 + 6 + 17
1 × 3 × 26× 100% =
29
78× 100% = 35,80%
Perhitungan tes pemahaman konsep sesudah perlakuan:
1. Menafsirkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =10 + 20 + 21
1 × 3 × 26× 100% =
51
78× 100% = 62,96%
2. Mencontohkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =19 + 11
1 × 2 × 26× 100% =
30
52× 100% = 55,56%
3. Mengklasifikasikan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =23 + 13 + 5
1 × 3 × 26× 100% =
41
78× 100% = 50,62%
171
Lampiran 2.h Hasil Persentase Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
4. Merangkum
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =18 + 19 + 16
1 × 3 × 26× 100% =
53
78× 100% = 65,43%
5. Menyimpulkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =11 + 14 + 11
1 × 3 × 26× 100% =
36
78× 100% = 44,44%
6. Membandingkan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =16 + 16 + 9
1 × 3 × 26× 100% =
41
78× 100% = 50,62%
7. Menjelaskan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =11 + 11 + 18
1 × 3 × 26× 100% =
40
78× 100% = 49,38%
Lam
piran
2.i H
asil Angk
et Kreativ
itas Kelas E
ksp
erimen
HASIL ANGKET KREATIVITAS SISWA SEBELUM PERLAKUAN KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor
Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Afga F 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 50 74
2 Anisa Hidayah 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 4 2 3 42 62
3 Anisa Nurfirda 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 2 1 3 3 3 50 74
4 Arif Mutaha 4 2 4 1 3 4 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 48 71
5 Arif Yulianto 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 53 78
6 Aulia Insani 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 41 60
7 Christian Kenedy Putra 1 2 2 2 1 4 3 3 2 1 3 2 4 1 3 3 3 40 59
8 Damai Krisworo W 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 3 51 75
9 Damai Rahmat R 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 53 78
10 Dinda Nickola J W 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 56 82
11 Dwi Astuti 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 43 63
12 Dyah Putri Erryyanti 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 50 74
13 Eko M W 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 52 76
14 Fastantinia 3 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 4 3 49 72
15 Ifan Siswanto 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 51 75
16 Ivan Ardentiawan M 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 52 76
17 Lutfi Qurrotul 'Aini 4 2 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 4 48 71
18 Muhammad Rifky Bagus S 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 49 72
19 Murtafingah 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 47 69
20 Nur Islahu K A 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 52 76
21 Nurul Hasanah 4 3 4 3 2 2 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 52 76
22 Rahmat Ari Pamuji 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 45 66
23 Rizqi Amalia 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 52 76
24 Sinta Anggraeni 3 3 2 1 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 3 4 3 46 68
25 Siti Kholifah 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 54 79
26 Thoifatul Azizah 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 43 63
Jumlah Skor 78 75 82 60 73 77 75 76 78 71 73 70 77 63 79 73 89 1269 1866
RERATA 48,81 72
172
Lam
piran
2.i H
asil Angk
et Kreativ
itas Kelas E
ksp
erimen
HASIL ANGKET KREATIVITAS SISWA SESUDAH PERLAKUAN KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor
Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Afga F 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 60 88
2 Anisa Hidayah 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 3 48 71
3 Anisa Nurfirda 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 62 91
4 Arif Mutaha 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 60 88
5 Arif Yulianto 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 60 88
6 Aulia Insani 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 46 68
7 Christian Kenedy Putra 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 58 85
8 Damai Krisworo W 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 54 79
9 Damai Rahmat R 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 55 81
10 Dinda Nickola J W 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 61 90
11 Dwi Astuti 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 52 76
12 Dyah Putri Erryyanti 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 58 85
13 Eko M W 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 59 87
14 Fastantinia 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 57 84
15 Ifan Siswanto 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 61 90
16 Ivan Ardentiawan M 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65 96
17 Lutfi Qurrotul 'Aini 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 57 84
18 Muhammad Rifky Bagus S 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 53 78
19 Murtafingah 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 54 79
20 Nur Islahu K A 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 57 84
21 Nurul Hasanah 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 97
22 Rahmat Ari Pamuji 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 47 69
23 Rizqi Amalia 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 59 87
24 Sinta Anggraeni 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 57 84
25 Siti Kholifah 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 62 91
26 Thoifatul Azizah 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 63 93
Jumlah Skor 87 78 88 81 78 87 91 89 89 95 82 81 85 91 92 100 97 1491 2193
RERATA 57,35 84
17
3
Lam
piran
2.i H
asil Angk
et Kreativ
itas Kelas E
ksp
erimen
Keterangan:
Selalu = 4
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Tidak Pernah = 1
Kriteria Angket
Persentase (%) Keterangan
86 – 100 Sangat baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
≤ 54 Kurang sekali
174
L
amp
iran 2
.j Hasil A
ngk
et Kreativ
itas Kelas K
ontro
l
HASIL ANGKET KREATIVITAS SISWA SEBELUM PERLAKUAN KELAS KONTROL
No Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor
Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Agus Riyani 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 43 63
2 Agus Wahyudi 1 1 2 2 3 2 1 1 3 2 1 3 2 1 3 1 2 31 46
3 Ana Sulistyowati 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 48 71
4 Apri Syamsiatun Sholikhah 2 2 1 1 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 43 63
5 Arum Puspita Sari 3 3 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 51 75
6 Bagus Pamungkas 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 46 68
7 Bayu S A 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 48 71
8 Dewi Wijayanti 4 3 3 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 4 55 81
9 Dhimas Bimo P 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 44 65
10 Dimas Fajar A 4 3 3 1 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 54 79
11 Dimas Sigit Pramudya 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 43 63
12 Esti Prastiwi 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 3 3 49 72
13 Ferrianti Nur Bandiastuti 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 48 71
14 Gebina Kanzana 3 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 51 75
15 Hikmatul Khasanah 2 1 4 1 3 2 2 2 2 2 1 4 1 1 4 4 2 38 56
16 Kardiman 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 42 62
17 Ledi Sigit Prasetiyo 4 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 48 71
18 Lita Sapriyaningsih 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 49 72
19 Malihatun Masna 3 2 3 1 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 49 72
20 Maulina Juli Hapsari 3 3 2 1 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 49 72
21 Muhammad Jadid Tamwa 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 52 76
22 Mutammimah 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 45 66
23 Krismunandar 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 4 2 48 71
24 Sandi Ali Alawiyah 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 50 74
25 Syaiful Ghozali 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 46 68
26 Vutukhal Rachma Arfian 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 47 69
27 Wahyu Safitri 4 3 2 1 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 50 74
Jumlah Skor 83 64 73 49 79 75 70 75 85 72 61 87 77 67 85 90 75 1267 1863
RERATA 46,93 69
175
L
amp
iran 2
.j Hasil A
ngk
et Kreativ
itas Kelas K
ontro
l
HASIL ANGKET KREATIVITAS SISWA SESUDAH PERLAKUAN KELAS KONTROL
No Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor
Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Agus Riyani 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 44 65
2 Agus Wahyudi 1 1 2 2 3 2 2 2 4 2 1 3 2 1 3 1 2 34 50
3 Ana Sulistyowati 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 47 69
4 Apri Syamsiatun Sholikhah 4 2 4 1 4 2 2 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 51 75
5 Arum Puspita Sari 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 59 87
6 Bagus Pamungkas 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4 2 51 75
7 Bayu S A 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 49 72
8 Dewi Wijayanti 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 61 90
9 Dhimas Bimo P 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 43 63
10 Dimas Fajar A 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 55 81
11 Dimas Sigit Pramudya 3 2 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 3 3 52 76
12 Esti Prastiwi 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 2 4 3 3 54 79
13 Ferrianti Nur Bandiastuti 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 49 72
14 Gebina Kanzana 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 56 82
15 Hikmatul Khasanah 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 3 52 76
16 Kardiman 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 41 60
17 Ledi Sigit Prasetiyo 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 3 56 82
18 Lita Sapriyaningsih 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 49 72
19 Malihatun Masna 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 56 82
20 Maulina Juli Hapsari 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 51 75
21 Muhammad Jadid Tamwa 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 58 85
22 Mutammimah 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 47 69
23 Krismunandar 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 3 4 4 51 75
24 Sandi Ali Alawiyah 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 55 81
25 Syaiful Ghozali 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 47 69
26 Vutukhal Rachma Arfian 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 54 79
27 Wahyu Safitri 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 59 87
Jumlah Skor 89 65 83 62 88 81 80 79 97 75 61 87 77 79 98 92 88 1381 2031
RERATA 51,15 75
176
177
Lampiran 2.k Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Eksperimen
HASIL PERSENTASE ANGKET KREATIVITAS SISWA KELAS
EKSPERIMEN TIAP ASPEK
Perhitungan angket kreativitas siswa sebelum perlakuan:
1. Berpikir lancar
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =78 + 75
4 × 2 × 26× 100% =
153
208× 100% = 73,56%
2. Luwes
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =82 + 60
4 × 2 × 26× 100% =
142
208× 100% = 68,27%
3. Orisinil
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =73 + 77
4 × 2 × 26× 100% =
150
208× 100% = 72,12%
4. Mengelaborasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =75 + 76
4 × 2 × 26× 100% =
151
208× 100% = 72,60%
5. Rasa Ingin Tahu
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =78 + 71
4 × 2 × 26× 100% =
149
208× 100% = 71,63%
178
Lampiran 2.k Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Eksperimen
6. Imajinasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =73
4 × 1 × 26× 100% =
73
104× 100% = 70,19%
7. Kemajemukan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =70 + 77
4 × 2 × 26× 100% =
147
208× 100% = 70,67%
8. Mengambil Resiko
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =63 + 79
4 × 2 × 26× 100% =
142
208× 100% = 68,27%
9. Menghargai
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =73 + 89
4 × 2 × 26× 100% =
162
208× 100% = 77,88%
179
Lampiran 2.k Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Eksperimen
Perhitungan angket kreativitas siswa sesudah perlakuan:
1. Berpikir lancar
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =87 + 78
4 × 2 × 26× 100% =
165
208× 100% = 79,33%
2. Luwes
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =88 + 81
4 × 2 × 26× 100% =
169
208× 100% = 81,25%
3. Orisinil
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =78 + 87
4 × 2 × 26× 100% =
165
208× 100% = 79,33%
4. Mengelaborasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =91 + 89
4 × 2 × 26× 100% =
180
208× 100% = 86,54%
5. Rasa Ingin Tahu
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =89 + 95
4 × 2 × 26× 100% =
184
208× 100% = 88,46%
180
Lampiran 2.k Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Eksperimen
6. Imajinasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =82
4 × 1 × 26× 100% =
82
104× 100% = 78,84%
7. Kemajemukan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =81 + 85
4 × 2 × 26× 100% =
166
208× 100% = 79,81%
8. Mengambil Resiko
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =91 + 92
4 × 2 × 26× 100% =
183
208× 100% = 87,98%
9. Menghargai
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =100 + 97
4 × 2 × 26× 100% =
197
208× 100% = 94,71%
181
Lampiran 2.l Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Kontrol
HASIL PERSENTASE ANGKET KREATIVITAS SISWA KELAS
KONTROL TIAP ASPEK
Perhitungan angket kreativitas siswa sebelum perlakuan:
1. Berpikir lancar
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =83 + 64
4 × 2 × 27× 100% =
147
216× 100% = 68,06%
2. Luwes
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =73 + 49
4 × 2 × 27× 100% =
122
216× 100% = 56,48%
3. Orisinil
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =79 + 75
4 × 2 × 27× 100% =
154
216× 100% = 71,29%
4. Mengelaborasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =70 + 75
4 × 2 × 27× 100% =
145
216× 100% = 67,12%
5. Rasa Ingin Tahu
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =85 + 72
4 × 2 × 27× 100% =
157
216× 100% = 72,68%
182
Lampiran 2.l Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Kontrol
6. Imajinasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =61
4 × 1 × 27× 100% =
56,48
108× 100% = 56,48%
7. Kemajemukan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =87 + 77
4 × 2 × 27× 100% =
164
216× 100% = 75,92%
8. Mengambil Resiko
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =67 + 85
4 × 2 × 27× 100% =
152
216× 100% = 70,03%
9. Menghargai
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =90 + 75
4 × 2 × 27× 100% =
165
216× 100% = 76,38%
183
Lampiran 2.l Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Kontrol
Perhitungan angket kreativitas siswa sesudah perlakuan:
1. Berpikir lancar
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =87 + 78
4 × 2 × 26× 100% =
165
208× 100% = 79,33%
2. Luwes
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =88 + 81
4 × 2 × 26× 100% =
169
208× 100% = 81,25%
3. Orisinil
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =78 + 87
4 × 2 × 26× 100% =
165
208× 100% = 79,33%
4. Mengelaborasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =91 + 89
4 × 2 × 26× 100% =
180
208× 100% = 86,54%
5. Rasa Ingin Tahu
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =89 + 95
4 × 2 × 26× 100% =
184
208× 100% = 88,46%
184
Lampiran 2.l Hasil Persentase Angket Kreativitas Kelas Kontrol
6. Imajinasi
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =82
4 × 1 × 26× 100% =
82
104× 100% = 78,84%
7. Kemajemukan
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =81 + 85
4 × 2 × 26× 100% =
166
208× 100% = 79,81%
8. Mengambil Resiko
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =91 + 92
4 × 2 × 26× 100% =
183
208× 100% = 87,98%
9. Menghargai
�̅� =Σ𝑥
𝑛× 100%
�̅� =100 + 97
4 × 2 × 26× 100% =
197
208× 100% = 94,71%
185
Lampiran 2.m Uji Gain Hasil Tes Pemahaman Konsep
UJI GAIN HASIL TES PEMAHAMAN KONSEP
1. Uji Gain Hasil Tes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =72,50−39,23
100−39,23
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =33,27
60,77
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,54
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,54 (Sedang)
2. Uji Gain Hasil Tes Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =54,81−36,85
100−36,23
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =17,96
63,15
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,28
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,28 (Rendah)
186
Lampiran 2.m Uji Gain Hasil Angket Kreativitas Siswa
UJI GAIN HASIL TES PEMAHAMAN KONSEP
1. Uji Gain Hasil Angket Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =57,35−48,81
68−48,81
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =8,54
19,19
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,44
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,44 (Sedang)
2. Uji Gain Hasil Angket Kreativitas Siswa Kelas Kontrol
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =51,15−46,93
68−46,93
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =4,22
21,07
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,20
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,20 (Rendah)
Lam
piran
2.o
Hasil O
bserv
asi Keterlak
sanaan
Pem
belajaran
HASIL KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTI REPRESENTASI KELAS
EKSPERIMEN
1. PERTEMUAN PERTAMA
No ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN
RERATA A-B A+B (A-B)/(A+B) {1-{A-
B)/(A+B)}}
{1-{A-
B)/(A+B)}}*100% P1 P2
ORIENTASI
1 Membuka pelajaran dan mengecek
kehadiran siswa 4 4 4 0 8 0 1 100 %
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
3 Memberikan motivasi dengan berbagai
fenomena yang terkait dengan
pengalaman siswa
4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
MENGEKSPLORASI-IMAJINASI
4 Mengenalkan konsep 4 4 4 0 8 0 1 100 %
5 Membimbing dan memfasilitasi diskusi
siswa 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
6 Membimbing dan memfasilitasi untuk
memecahkan masalah hukum-hukum
gas dan persamaan ideal
4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
INTERNALISASI
7 Membimbing dan memfasilitasi dalam
mengkomunikasikan 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
8 Memberikan contoh latihan 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
EVALUASI
9 Mengevaluasi kemajuan belajar siswa
dan hasil kerja 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
10 Memberikan tugas latihan untuk
pekerjaan rumah 4 4 4 0 8 0 1 100 %
11 Menutup pelajaran dan mengucapkan
salam 4 4 4 0 8 0 1 100 %
RERATA 3,818182 3,545455 3,68181818 0,636364 7,363636 0,090909091 0,909090909 90,91 %
187
Lam
piran
2.o
Hasil O
bserv
asi Keterlak
sanaan
Pem
belajaran
2. PERTEMUAN KEDUA
No ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN RERATA A-B A+B (A-B)/(A+B) {1-{A-
B)/(A+B)}}
{1-{A-
B)/(A+B)}}*100% P1 P2
ORIENTASI
1 Membuka pelajaran dan mengecek
kehadiran siswa 4 4 4 0 8 0 1 100 %
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 0 8 0 1 100 %
3 Memberikan motivasi dengan
berbagai fenomena yang terkait
dengan pengalaman siswa 4 4 4 0 8 0 1 100 %
MENGEKSPLORASI-IMAJINASI
4 Mengenalkan konsep 4 4 4 0 8 0 1 100 %
5 Membimbing dan memfasilitasi
diskusi siswa 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
6 Membimbing dan memfasilitasi untuk
memecahkan masalah teori kinetik gas
ideal dan ekipartisi energi 4 4 4 0 8 0 1 100 %
INTERNALISASI
7 Membimbing dan memfasilitasi dalam
mengkomunikasikan 4 4 4 0 8 0 1 100 %
8 Memberikan contoh latihan 3 3 3 0 6 0 1 100 %
EVALUASI
9 Mengevaluasi kemajuan belajar siswa
dan hasil kerja 4 4 4 0 8 0 1 100 %
10 Memberikan tugas latihan untuk
pekerjaan rumah 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71 %
11 Menutup pelajaran dan mengucapkan
salam 4 4 4 0 8 0 1 100 %
RERATA 3,818182 3,818182 3,81818182 0,181818 7,636364 0,025974026 0,974025974 97,40 %
188
Lam
piran
2.o
Hasil O
bserv
asi Keterlak
sanaan
Pem
belajaran
HASIL KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA KELAS KONTROL
1. PERTEMUAN PERTAMA
No ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN RERATA A-B A+B (A-B)/(A+B) {1-{A-
B)/(A+B)}}
{1-{A-
B)/(A+B)}}*100% P1 P2
PENDAHUULUAN
1. Membuka pelajaran dan mengecek
kehadiran siswa 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 0 8 0 1 100
3. Memberikan motivasi presepsi awal
bahwa materi gas ideal penting
untuk dipelajari
4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
INTI
4. Menjelaskan materi hukum-hukum
tentang gas dan persamaan gas ideal 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
5. Menanyakan apakah masih ada
yang belum dipahami oleh siswa 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
6. Membagi siswa dalam kelompok
kemudian memberikan contoh soal
dan memberikan soal latihan
3 3 3 0 6 0 1 100
7. Meminta siswa mengerjakan soal
yang telah di diskusikan di papan
tulis
3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
PENUTUP
8. Menyimpulkan pelajaran 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
9. Memberikan tugas 3 3 3 0 6 0 1 100
10.
Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam 4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
RERATA 3,45
90,00 %
Lam
piran
2.q
Hasil K
eterlaksan
aan P
embelajaran
189
Lam
piran
2.o
Hasil O
bserv
asi Keterlak
sanaan
Pem
belajaran
2. PERTEMUAN KEDUA
No ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN RERATA A-B A+B (A-B)/(A+B) {1-{A-
B)/(A+B)}}
{1-{A-
B)/(A+B)}}*100% P1 P2
PENDAHUULUAN
1. Membuka pelajaran dan mengecek
kehadiran siswa
4 4 4 0 8 0 1 100
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
4 4 4 0 8 0 1 100
3. Memberikan motivasi presepsi
awal bahwa materi gas ideal
penting untuk dipelajari
3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
INTI
4. Menjelaskan materi hukum-
hukum tentang gas dan persamaan
gas ideal
4 4 4 0 8 0 1 100
5. Menanyakan apakah masih ada
yang belum dipahami oleh siswa
4 4 4 0 8 0 1 100
6. Membagi siswa dalam kelompok
kemudian memberikan contoh soal
dan memberikan soal latihan
4 3 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 86
7. Meminta siswa mengerjakan soal
yang telah di diskusikan di papan
tulis
4 4 4 0 8 0 1 100
PENUTUP
8. Menyimpulkan pelajaran 4 4 4 0 8 0 1 100
9. Memberikan tugas 3 4 3,5 1 7 0,142857143 0,857142857 85,71
10.
Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam
4 4 4 0 8 0 1 100
RERATA 3,85
95,71 %
190
191
Lampiran 2.p Uji Prasyarat Analisis Normalitas
UJI PRASYARAT ANALISIS
A. UJI NORMALITAS
1. Uji Kolmogorov- Smirnov Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pretest_ekperimen pretest_kontrol
N 26 27
Normal Parametersa Mean 39.23 36.85
Std. Deviation 11.721 8.677
Most Extreme Differences Absolute .205 .173
Positive .205 .173
Negative -.139 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.043 .900
Asymp. Sig. (2-tailed) .226 .393
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Kolmogorov- Smirnov Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
posttest_ekperimen posttest_kontrol
N 26 27
Normal Parametersa Mean 72.50 54.81
Std. Deviation 12.748 11.806
Most Extreme Differences Absolute .155 .234
Positive .106 .234
Negative -.155 -.119
Kolmogorov-Smirnov Z .789 1.218
Asymp. Sig. (2-tailed) .563 .103
a. Test distribution is Normal.
192
Lampiran 2.p Uji Prasyarat Analisis Normalitas
3. Uji Kolmogorov- Smirnov Kreativitas Siswa sebelum Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
angket_sebelum
_eksperimen
angket_sebelum
_kontrol
N 26 27
Normal Parametersa Mean 48.81 46.93
Std. Deviation 4.280 4.938
Most Extreme Differences Absolute .148 .179
Positive .105 .094
Negative -.148 -.179
Kolmogorov-Smirnov Z .756 .929
Asymp. Sig. (2-tailed) .618 .355
a. Test distribution is Normal.
4. Uji Kolmogorov- Smirnov Kreativitas Siswa setelah Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
angket_sesudah
_eksperimen
angket_sesudah
_kontrol
N 26 27
Normal Parametersa Mean 57.35 51.15
Std. Deviation 5.145 6.094
Most Extreme Differences Absolute .165 .120
Positive .081 .065
Negative -.165 -.120
Kolmogorov-Smirnov Z .844 .623
Asymp. Sig. (2-tailed) .475 .832
a. Test distribution is Normal.
193
Lampiran 2.q Uji Prasyarat Analisis Homogenitas
B. UJI HOMOGENITAS
1. Uji Homogenitas Hasil Pretest Tes Pemahaman Konsep
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.874 5 18 .149
2. Uji Homogenitas Hasil Posttest Tes Pemahaman Konsep
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.423 6 18 .260
3. Uji Homogenitas Hasil Angket Kreativitas Sebelum Perlakuan
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.226 4 11 .133
4. Uji Homogenitas Hasil Angket Kreativitas Sesudah Perlakuan
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.265 6 12 .108
Lam
piran
2.r U
ji Hip
otesis
1. Uji Hipotesis Tes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
VAR00
002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 K 27 54.81 11.806 2.272
E 26 72.50 12.748 2.500
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR
000
01
Equal
variances
assumed
.497 .484 -5.243 51 .000 -17.685 3.373 -24.457 -10.913
Equal
variances
not
assumed
-5.235 50.335 .000 -17.685 3.378 -24.469 -10.901
194
Lam
piran
2.r U
ji Hip
otesis
2. Uji Hipotesis Angket Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
VAR00
002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 E 26 57.35 5.145 1.009
K 27 51.15 6.094 1.173
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
VAR000
01
Equal variances
assumed .454 .503 3.993 51 .000 6.198 1.552 3.082 9.314
Equal variances not
assumed
4.006 50.158 .000 6.198 1.547 3.091 9.305
195
Lam
piran
2.r U
ji Hip
otesis
3. Uji Hipotesis Pemahaman Konsep dan Kreativitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
VAR00
002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 E 52 64.92 12.295 1.705
K 54 52.98 9.488 1.291
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR000
01
Equal variances
assumed 6.215 .014 5.611 104 .000 11.942 2.128 7.721 16.162
Equal variances
not assumed
5.584 95.912 .000 11.942 2.139 7.696 16.187
196
67 | L
am
pir
an
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI PENELITIAN
197 Lampiran 3. Dokumentasi
HASIL DOKUMENTASI
Proses pengerjaan soal dan pengisian angket kreativitas siswa.
198 Lampiran 3. Dokumentasi
Proses pembelajaran fase eksplorasi –imajinasi dimana siswa mencari
informasi-informasi dari berbagai sumber mengenai materi teori
kinetik gas.
Proses diskusi yang berlangsung merupakan fase eksplorasi-imajinasi,
dengan menampilkan visual berupa gerak partikel pada ruang tertutup
pada suatu kotak. Siswa mencari tahu fenomena yang tersaji.
199 Lampiran 3. Dokumentasi
Proses internalisasi yaitu mengkomunikasikan hasil diskusi dan
pemikirannya melalui presentasi.
Proses internalisasi pada pembelajaran dengan melakukan tanya jawab
kemudian memberikan hasil pertanyaan yang dijawab langsung oleh
kelompok yang melakukan presentasi dengan menjelaskan apa yang
telah diperoleh ketika berdiskusi, dengan peneliti mengarahkan jalannya
diskusi.
200 Lampiran 3. Dokumentasi
P
roses internalisasi mendorong siswa untuk menjelaskan apa yang
mereka ketahui dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Pada evaluasi akhir pembelajaran peneliti melakukan reviu terhadap
hasil diskusi yang telah di lakukan.p
67 | L
am
pi
ra
n
LAMPIRAN 4
ADMINSTRASI PENELITIAN
&
KARTU BIMBINGAN
a. SK Pembimbing Skripsi
b. Surat permohonan validator
c. Surat Permohonan Izin Observasi
d. Surat Izin Penelitian
e. Surat Keterangan Penelitian
f. Kartu Bimbingan 1
g. Kartu Bimbingan 2
201
Lampiran 4.a SK Pembimbing Skripsi
202
Lampiran 4.b Surat Permohonan Validator
203
Lampiran 4.c Surat Permohonan Izin Observasi
204
Lampiran 4.d Surat Ijin Penelitian
205
Lampiran 4.e Surat Keterangan Penelitian
206
207