Upload
koo-adrianti-rossa-smith
View
1.472
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Pemberian Air ber-PH terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Brigitta Anindita ( 08 / XII IPA 2)
Maharani Diramastuti ( 22 / XII IPA 2)
Rossa Adrianti ( 31 / XII IPA 2)
Yosephine Erlinda ( 38 / XII IPA 2)
Latar Belakang Masalah• Kebanyak orang menanam tumbuhan dengan menyiramkan air
tanpa berpikir kandungan PH dalam air tersebut. Pada kenyataannya mereka mendapati tanaman mereka mati. Kemungkinan itu disebabkan oleh air yang mereka pakai untuk menyiram tanaman mereka.
• Maka dari itu kami sebagai peneliti akan meneliti pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jika diberi perlakuan menggunakan 3 air dengan PH yang berbeda. Maka untuk mengambil air yang bersifat asam kami mengambil perasan air belimbing. Dan untuk basa kami mengambil air sabun, mengapa kami mengambil air sabun karena pada saat ini banyak sekali orang-orang yang membuka laundry , air sabunnya di buang begitu saja, dari pada di buang, maka kami gunakan sebagai perlakuan terhadap tumbuhan kecambah kami. Dan untuk air yang bersifat netral, kami mengambil air mineral biasa. Dari ke-tiga sample air yang akan digunakan untuk perlakuan kami akan membandingkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kecambah tersebut. Manakah yang akan lebih baik dengan perlakuan 3 air tersebut. Apakah air ber-ph tinggi, air ber-pH rendah, atau air ber-pH normal.
Tujuan PenelitianUntuk mengetahui pengaruh air ber-pH
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Rumusan Masalah
Apa yang terjadi pada tanaman kacang hijau yang diberi air lebih asam dan basa dari pada yang diberi air netral ?Bagaimana pertambahan tinggi tanaman kacang hijau tersebut?
HipotesisSemakin asam / semakin rendah pH air yang kita siramkan pada tanaman
kacang hijau, maka tanaman itu akan semakin sulit untuk tumbuh, bahkan tanaman itu
akan teracuni oleh keasamaan air itu.
Kajian TeoriDerajat keasaman (pH) yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah
pH tanah. pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah.
Apabila konsentrasi H+ dalam larutan tanah lebih banyak dari OH- (siraman
air asam) maka suasana larutan tanah menjadi asam, sebalikya bila
konsentrasi OH- lebih banyak (siraman air basa) dari pada konsentrasi H+
maka suasana tanah menjadi basa.
Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara
Sebaliknya bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga pada umumnya, tanaman yang ditanam pada keadaan tanah basa akan tumbuh dengan subur.
Metodologi Penelitian
–Objek Penelitian• Kacang Hijau
–Lokasi penelitian• Di halaman samping rumah salah satu
anggota yang beralamat di Brontokusuman RT 17 RW 05 Yogyakarta.
–Waktu Penelitian• Mulai dari tanggal 25 Juli 2011 sampai
1 August 2011
VariabelVariabel Terikat : parameter perkembangan, dan pertumbuhan ( jumlah daun, tinggi tumbuhan.)Variabel Bebas : air yang ber-pH asam dan air ber-PH tinggi.Variabel Kontrol : air yang ber-pH netral
PerlakuanAda 3 perlakuan
Tumbuhan kacang hijau yang satu diberi air asamTumbuhan kacang hijau yang kedua diberi air basaTumbuhan kacang hijau yang lain diberi air netral
Alat dan Bahan–Alat
» 6 buah gelas plastik» Tanah» Penggaris»Alat Tulis» 20mL Air dengan pH rendah (air perasan
belimbing)» 20mL Air dengan pH tinggi (air sisa cucian
baju)» 20mL Air dengan pH normal» pH meter
–Bahan»Biji kacang hijau
Cara KerjaCara Kerja
• Menyiapkan seluruh alat dan bahan• Menyiapkan 6 buah gelas plastik yang telah diberi
media tanah secukupnya dan memberi label 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
• Menanam kecambah kacang hijau yang telah diberi 20mL air ber-pH rendah di aqua gelas 1, dan 2
• Menanam kecambah kacang hijau yang telah diberi 20mL air ber-pH tinggi di aqua gelas 3 dan 4
• Menanam kecambah kacang hijau yang telah diberi 20mL air ber-pH normal di aqua gelas 5 dan 6.
• Menyiram gelas 1 dan 2 dengan 20mL air ber-pH rendah.
• Menyiram gelas 3 dan 4dengan 20mL air ber-pH tinggi
• Menyiram gelas 5 dan 6 dengan 20mL air ber-pH normal.
• Amati setiap harinya, parameter yang diamati adalah :–Pertumbuhan : tinggi tumbuhan,
jumlah daun.–Perkembangan : warna daun,
warna batang.• Catat hasil pada tabel pengamatan.
Tabel Pertumbuhan dan perkembangan
Hari keTinggi Tumbuhan
Asam Netral Basa
12.4
2.1 1.6
25.3
5.7 2.9
35.4
9.0 6.6
45.4
10.4 9.7
5mati
10.4 9.7
6mati
12.3 12.6
7mati
12.3 13.4
Pertumbuhan
Hari keJumlah Daun
Asam Netral Basa
1 2 2 2
2 2 2 2
3 2 2 2
4 2 2 2
5 - 2 2
6 - 2 2
7 - 2 2
Hari kePanjang Tulang Daun
Asam Netral Basa
1 1.6 1.7 2.0
2 1.9 2.0 2.5
3 1.9 2.5 2.8
4 1.9 2.7 3.0
5 mati 2.7 3.1
6 mati 2.9 3.1
7 mati 3.0 3.2
perkembangan
Hari keWarna daun
Asam Netral Basa
1 Hijau muda Hijau muda Hijau muda
2 Hijau pucat Hijau muda Hijau muda
3 Kuning pucat Hijau tua Hijau tua
4 Coklat keriput Hijau tua Hijau tua
5 Mati Hijau tua Hijau tua
6 Mati Hijau tua Hijau tua
7 Mati Hijau tua Hijau tua
Hari keWarna batang
Asam Netral Basa
1 Merah tua Hijau muda Hijau muda
2 Merah tua Hijau tua Hijau muda
3 Merah tua semu hijau Hijau tua Hijau tua
4 Hijau agak coklat keriput Hijau agak coklat Hijau agak coklat
5 Mati Hijau agak coklat Hijau agak coklat
6 Mati Hijau agak coklat Hijau agak coklat
7 Mati Hijau agak coklat Hijau agak coklat
Pertumbuhan dan Perkembangan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka percobaan pertumbuhan dan
perkembangan selama 7 hari, didapatkan hasil seperti pada tabel yang telah
tercantum. Dapat dilihat, bahwa tanaman kacang hijau yang mendapatkan siraman air sisa cucian baju lebih cepat tumbuh
dan berkembang daripada tanaman kacang hijau lainnya yang disiram dengan menggunakan air biasa dan air perasan
belimbing. Hal ini dikarenakan oleh tingkat kebasaan air sabun yang tinggi (±8).
Sehingga sesuai dengan dasar teori yang ada, bahwa bila tanah
bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya
tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami
defisiensi P. Sehingga pada umumnya, tanaman yang ditanam pada keadaan
tanah basa akan tumbuh dengan sangat subur. Terbukti benar.
Sebaliknya, tanaman yang ditanam pada tanah yang nuansanya asam, tanaman akan cenderung layu dan akhirnya mati. Hal ini dapat didasarkan pada dasar teori yang ada bahwa bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat .
Dalam hal ini, pH larutan air perasan belimbing adalah 3 , maka efek dari
keasamannya itu akan langsung berpengaruh pada akar-akar tanaman
kacang hijau yang masih muda. Kemudian bagaimanakah dengan air
biasa yang memiliki ph +7 . tumbuhan tersebut juga tumbuh seperti pada
tumbuhan yang lain, yang biasanya di siram air biasa.
Kesimpulan
Semakin rendah pH Air yang disiramkan (pH<4), tanaman akan cepat mati, karena rusaknya sel-sel akar. Terutama sel-sel akar tumbuhan muda.
Semakin tinggi pH Air yang disiramkan (ph>7), tanaman akan tumbuh subur, karena tanah yang tingkat kebasaannya tinggi pasti mengandung kalsium yang sangat tinggi. Dan itu sangat dibutuhkan oleh tanaman
Dasar pemberian nama
• Kelompok 1 :– Basa 1– Normal 1– Asam 1
• Kelompok 2 :– Basa 2– Normal 2– Asam 2
Perkecambahan
Kelompok 1 Hari ke 2
Kelompok 2 Hari ke 1
FIN