Upload
lytruc
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN I
YOGYAKARTA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Paskalina Goan Wahafimu
NIM: 121124041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBARTERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN IYOGYAKARTA
Oleh:
Paskalina Goan Wahafimu
NIM: 121124041
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
~.
Drs. Y.1. Iswarahadi 8J, M.A.
ii
tanggal 07 Desember 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBARTERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN IYOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Paskalina Goan Wahafunu
NlM: 121124041
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal: 05 Januari 2018
dan dinyatakan memenuhi syarat
SUSUNAN PANlTlA PENGUJI
Nama
Ketua
Sekretaris
Anggota
: Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ
: Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd
: 1. Drs. Y. I. Iswarahadi, 8J., M.A.
2. FX. Dapiyanta, SFK., M.Pd
3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd
Yogyakarta, 05 Januari 2018
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
iii
Tanda Tangan
...~ .
..........;;l: .
m......~~::.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku Bapak Adrianus
Wahafimu dan Ibu Elisabet Yame. Kepada saudara-saudariku kakak Budi
(Almarhum), Imelda, Berto, Robertus, Marsel dan Emy. Kepada Yayasan Umat
Peduli Pendidikan Keuskupan Agats yang dengan setia memberi kesempatan
secara terus-menerus dan menjadi motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan
tugas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“We cannot all do great things. But we can do small things with great love”
(Mother Teresa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Januari 2018
Penulis
Paskalina Goan WahaflITlU
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUKKEPENTINGAN AKADEMIS
: Paskalina Goan Wahafimu
: 121124041NIM
Yang bertanda tangan di bawah IllI, mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN I
YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikarmya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama
tetap mencanturnkan nama saya sebagai penulis.
Yogyakarta, 05 Januari 2018
Yang menyatakan,
Paskalina Goan Wahafimu
Vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Judul skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA
BERGAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS
WIROBRAJAN I YOGYAKARTA dipilih berdasarkan pada fakta bahwa anak-
anak pada usia taraf sekolah dasar dalam proses belajar di kelas masih sangat
ramai untuk saling mengganggu teman-temannya sehingga suasana kelas menjadi
ramai pula. Bahkan hasil belajar yang diperoleh ketika diberi tugas, ada beberapa
siswa-siswi yang dapat memahami materi dan bahkan ada beberapa pula siswa-
siswi yang sangat sulit untuk menerima materi yang diberikan oleh guru. Oleh
karena itu, media cerita bergambar diusulkan menjadi salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk memberikan materi pembelajaran di kelas. Melalui media
ini, siswa-siswi sangat antusias untuk bertanya dan menceritakan kembali
perkataan guru di kelas. Karena media dapat menarik perhatian dan membuka
pikiran, mata dan hati mereka untuk menerima pesan yang masuk ke dalam otak.
Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah apa yang dimaksud dengan
media cerita bergambar dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik
(PAK) di sekolah dan bagaimana proses penggunaan media dapat memengaruhi
tingkat pemahaman siswa-siswi di kelas sehingga apakah penggunaan media
cerita bergambar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar PAK siswa-siswi
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta. Untuk mengkaji masalah ini
diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik
uji t dan Mann Whitney melaluimetode penyebaran kuisioner. Penyebaran
kuisioner sebelum dan sesudah menggunakan media cerita bergambar telah
dilaksanakan dengan materi yang diajarkan adalah menghormati orang tua,
menghormati hidup dan menghormati milik orang lain. Selain itu, studi pustaka
juga diperlukan sehingga guru dapat berdialog dengan siswa-siswi tentang materi
yang telah diajarkan. Siswa-siswi diharapkan melalui dialog iman dengan sarana
media cerita bergambar ini, imannya dapat bertumbuh dan berkembang melalui
hasil prestasi belajarnya dalam hidup bersama dengan sesama ciptaan Tuhan.
Hasil akhir dari penggunaan media cerita bergambar dapat
mengembangkan prestasi belajar siswa-siswi, serta menjadi suatu model yang
efektif di kelas. Setelah melakukan penelitian data, ternyata media cerita
bergambar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta karena signifikansi dari hasil pengolahan data
lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan. Untuk menindaklanjuti
penelitian ini, peneliti mengusulkan agar para guru maupun calon guru secara
terus-menerus memperkenalkan budaya media cerita bergambar di sekolah
meskipun berada ditengah-tengah zaman yang semakin canggih. Oleh karena itu,
pengertian dan tujuan Pendidikan Agama Katolik harus dipahami dan diterapkan
oleh seorang guru agama Katolik dan calon calon guru agama Katolik dalam
mewartakan Kerajaan Allah kepada siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This thesis entitles THE EFFECT OF USING COMICS TOWARD
ACHIEVEMENT OF THE STUDY ON CATHOLIC RELIGIOUS
EDUCATION AMONG THE STUDENTS OF GRADE IV AT FIRST
WIROBRAJAN KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA. The
title was chosen based on the fact that the students at the age of elementary school
tend to disturb each other, so the whole class becomes noisy. They cannot
understand the lesson given by the teachers. Some of the students are difficult to
understand the subject. Therefore, the comics is suggested as one of the media to
be used during the process of study in class. When the teachers use comics, the
students are active to raise question to the teacher and they can re-tell what said
by the teachers. It is because media are attractive and able open their minds, eyes
and heart to receive any message.
The main problems in this thesis are what is the meaning of comics in the
learning process of Catholic religious education and how the using of comics can
influence the level of the student’s understanding, and so does the use of the
comics have any impact of the achievement of the students of Grade IV at First
WirobrajanKanisius Elementary School, Yogyakarta. To answer these problems
the researcher needs an accurate data. That is why this research uses the t and
Mann Whitney method by distribution of questionnaires. Distribution of the
questionnaires were done before and after giving the subject of “respecting the
parents, respecting life, and respecting other’s property”. Beside that, the study
at the library was needed so the teachers can dialogue with the students on the
subject given in the class. It is expected that through dialogue of faith using
comics the students will grows in faith in their life in relation with others and
creation of God.
The end of the using comics can develop the achievement of study of the
students and becomes a effective method in class. After studying the data, it is
found that using comics does not have any impact on the achievement of students
in their learning process at Grade IV, First WirobrajanKanisius Elementary
School, Yogyakarta. The result of data analysis is smaller than the value of
significance stated earlier. To follow up this research, the researcher
recommends that the teachers and the teacher candidates should continuously
introduce using comics in class even though the era is becoming more modern.
Therefore, the meaning and the aim of Catholic Religious Education should be
understood by the teachers and teacher candidates who teach Catholic Religious
Education to proclaim the Kingdom of God among the students.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, karena kasih
rahmat dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
SISWA-SISWI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN I
YOGYAKARTA.
Skripsi ini dibuat oleh peneliti, karena memperoleh pengalaman sendiri
dalam proses belajar mengajar menggunakan media cerita bergambar ketika
melaksanakan PPL SD kelas IV pada tahun 2014 di SD Kanisius Wirobrajan I
Yogyakarta. Dalam proses belajar mengajar yang sudah pernah dilakukan oleh
peneliti, terlihat bahwa cara belajar siswa-siswi di kelas sangat berbeda-beda. Ada
yang dapat memahami pelajaran dengan cara mendengar saja, menulis saja dan
melihat catatan yang dituliskan guru di papan tulis. Namun pada kenyataannya
ada pula siswa-siswi yang kesulitan belajar dan memahami penjelasan dari guru
sehingga mereka sibuk bermain atau berbuat jahil terhadap teman sebangkunya.
Pada saat melakukan PPL, peneliti mengamati proses belajar mengajar yang
berlangsung antara guru dan siswa-siswi menggunakan media wayang orang.
Dalam proses belajar menggunakan media ini, siswa-siswi sangat senang belajar
sambil melihat sarana media yang digunakan oleh guru. Bahkan siswa-siswi
mampu mengingat pelajaran atau kata-kata yang diungkapkan oleh guru.
Pengalaman inilah yang membuat peneliti menyusun skripsi ini untuk membantu
para calon guru, guru dan katekis untuk mengembangkan iman seseorang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
hanya bersifat kata-kata melainkan perbuatan. Kata-kata jika diucapkan tentu akan
mudah dilupakan, tetapi kalau dilihat dari tindakan atau perlakuan tentu seseorang
akan mengingatnya dan menerapkan nilai-nilai yang baik dalam hidup sehari-hari.
Selain itu, skripsi ini disusun oleh peneliti sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Drs. Yoseph Ispuroyanto Iswarahadi, SJ., M.A., selaku dosen pembimbing
utama dan FX. Dapiyanta selaku dosen kedua yang telah memberikan
perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh
kesabaran, memberikan gagasan-gagasan dan kritik saran sehingga penulis
dapat menuangkannya dalam penulisan skripsi dari awal hingga akhir
penulisan skripsi ini.
2. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan tugas belajar dan
skripsi.
3. Yayasan Umat Peduli Pendidikan Keuskupan Agats yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan dalam bentuk pemberian beasiswa selama kuliah
di Universitas Sanata Dharma dan secara terus-menerus memberikan perhatian
dan semangat dalam menyelesaikan tugas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4. Teman-teman seangkatan dan adik-adik dari Kabupaten Asmat yang telah
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
5. Teman-teman seangkatan tahun 2012 yang secara terus menerus baik itu secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan semangat dan dukungan
selama kuliah baik suka maupun duka dalam proses pengembangan iman dan
pengetahuan untuk menjadi seorang katekis yang siap mewartakan Sabda Allah
di mana dan kapanpun penulis berada.
6. Segenap Staf Dosen Prodi PAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis
selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
7. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi PAK, dan seluruh karyawan
bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
8. Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian khususnya siswa-
siswi kelas IV A dan IV B tahun ajaran 2016/2017.
9. Bapak, ibu dan kakak-kakakku yang memberikan perhatian dan dukungan
moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu, yang selama ini dari awal
hingga akhir dengan tulus memberikan bantuan hingga selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga
penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir
kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 05 Januari 2018
Penulis
Paskalina Goan Wahafimu
Xlll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI. ........................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Permasalahan........................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 5
E. Metode Penulisan ................................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 6
BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................. 7
A. Media Cerita Bergambar ...................................................................... 7
1. Pengertian Media ........................................................................... 7
2. Manfaat Media ............................................................................... 8
3. Jenis Media..................................................................................... 12
a. Media Grafis ............................................................................. 12
b. Media Audio ............................................................................. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
c. Media Audiovisual . ................................................................. 17
d. Media Multimedia . .................................................................. 20
4. Pengertian Cerita Bergambar ......................................................... 20
5. Unsur Cerita Bergambar ................................................................ 21
6. Prinsip Cerita Bergambar ............................................................... 24
7. Pembuatan Cerita Bergambar ........................................................ 24
8. Unsur Visual dalam Cerita Bergambar .......................................... 25
9. Kelemahan dan Kelebihan Cerita Bergambar ................................ 26
10. Contoh Media Cerita Bergambar . ................................................. 28
B. Prestasi Belajar ..................................................................................... 28
1. Pengertian Prestasi ......................................................................... 28
2. Fungsi Prestasi …………………………………………………. . 30
3. Jenis Prestasi . ........................................................................... … 31
4. Pengertian Belajar .......................................................................... 32
5. Jenis Belajar ................................................................................... 35
6. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar dan Peranan Guru ... 36
C. Pendidikan Agama Katolik(PAK) di Sekolah Dasar .......................... 39
1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik diSekolah Dasar .............. 39
2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik diSekolah Dasar .................... 41
D. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar . .......... 41
E. Hasil Penelitian yang Relevan.............................................................. 42
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 45
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45
B. Desain Penelitian .................................................................................. 45
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 47
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 47
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 47
1. Variabel Bebas dan Terikat ............................................................ 47
2. Definisi Konseptual ........................................................................ 48
3. Definisi Operasional ....................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 49
5. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 49
6. Kisi-kisi Instrumen ......................................................................... 51
7. Pengembangan Instrumen .............................................................. 52
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 62
1. Persyaratan Analisis ....................................................................... 62
2. Uji Hipotesis................................................................................... 62
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 63
A. Hasil Penelitian . .................................................................................. 63
1. Pra-eksperimen I . .......................................................................... 63
2. Pra-eksperimen . ............................................................................. 66
3. Pra-eksperimen . ............................................................................. 69
B. Pembahasan Penelitian . ....................................................................... 73
C. Keterbatasan Penelitian . ...................................................................... 75
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 77
A. Kesimpulan........................................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79
LAMPIRAN
Lampiran 1: Indikator Pelajaran V, VII dan VII .............................................. (1)
Lampiran 2: Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................ (10)
Lampiran 3: Soal Pre Test dan Post Test Pelajaran V ..................................... (11)
Lampiran 4: Soal Pre Test dan Post Test Pelajaran VI .................................... (14)
Lampiran5: Soal Pre Test dan Post Test Pelajaran VII ................................... (18)
Lampiran 6: Media Cerita Bergambar Pelajaran V.......................................... (20)
Lampiran 7: Media Cerita Bergambar Pelajaran VI ........................................ (22)
Lampiran 8: Media Cerita Bergambar Pelajaran VII ....................................... (26)
Lampiran 9: Menyelesaikan Puzzle dari Media Cerita Bergambar ................. (28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 10: Mengerjakan Tugas Pre Test dan Post Test .............................. (29)
Lampiran 11: Hasil Data Pre Test .................................................................... (30)
Lampiran 12: Hasil Data Post Test .................................................................. (31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Susi
1. Sir : Sirakh
B. Singkatan lain
1. IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2. TV : Televisi
3. PPL : Program Pengalaman Lapangan
4. SD : Sekolah Dasar
5. PAK : Pendidikan Agama Katolik
6. KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia
7. Cergam : Cerita Bergambar
8. dkk : dan kawan-kawan
9. dll : dan lain-lain
10. http :Hyper Text Transfer Protocol
11. html :Hyper Text Markup Language
12. Kpe : Kelompok Pra-eksperimen
13. Y1 : Pre-test (Variabel Satu)
14. Y2 : Post-test(Variabel dua)
15. X : Perlakuan (Pembelajaran)
16. rxy : Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y
17. N : Jumlah Siswa (Resonden)
18. SPSS :Statistical Package for Service Solution
19. ∞ : Nilai Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
20. ∑si : Jumlah Variant
21. St : Variant Total
22. K : Jumlah Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Oleh karena itu,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Cerita bergambar adalah media yang bisa dinikmati oleh indera mata dan
mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Cerita bergambar sebagai
media grafis yang dipergunakan dalam proses pembelajaran memiliki pengertian
praktis, yaitu dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara
jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar yang
ada. Oleh karena itu, buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya
terdapat gambar dan kata-kata, di mana gambar dan kata-kata tersebut tidak
berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung dan berhubungan agar
menjadi sebuah kesatuan cerita yang dapat disampaikan secara singkat dengan
baik dan jelas.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dunia
pendidikan juga dituntut agar dapat mengimbanginya. Oleh sebab itu, belajar
merupakan tugas utama siswa yang mau atau tidak mau harus dilaksanakan di
samping tugas-tugas lainnya. Banyak hal yang dapat kita saksikan di tengah
kehidupan kita sehari-hari berhubungan dengan media pembelajaran, serta
menjadi tantangan khususnya bagi seorang guru agama. Contohnya sinetron TV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk anak-anak yang menarik perhatian mereka ke arah hal-hal yang bersifat
duniawi bukan rohani. Melihat hal ini, maka melalui penggunaan media cergam
lebih khusus menggunakan wayang dapat menarik perhatian siswa untuk tertarik
belajar pendidikan agama katolik. Di sisi lain perlu diketahui bahwa cara belajar
dan tingkat pemahaman anak didik sangat beragam. Ada yang mampu memahami
pelajaran dengan mudah dan cepat menanggapinya, namun ada anak didik yang
juga sangat lamban dalam memahami materi pembelajaran. Dunia pendidikan
mempunyai banyak metode dan sarana dalam proses belajar mengajar. Salah
satunya yaitu cerita bergambar. Tugas dan tanggungjawab guru sebagai pendidik
adalah membantu dan membimbing peserta didik untuk mencapai kedewasaan
seluruh ranah kejiwaan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab tersebut guru berkewajiban
merealisasikan segenap upaya yang mengarah kepada pengertian yang lebih
mendalam lagi, sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Ini adalah tugas dan
peran guru maupun murid.
Seiring berjalannya waktu, dengan mengamati proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas dapat dikatakan bahwa ada berbagai masalah yang timbul
dari pihak murid maupun guru baik sewaktu meng-encode pesan maupun men-
decode-nya. Proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung secara
tidak efektif dan efisien. Salah satu masalahnya adalah masih ada sebagian murid
yang sulit berkonsentrasi, sehingga hanya sibuk bermain dan mengganggu teman
sebangkunya serta tidak mau mendengarkan guru yang sedang menjelaskan
materi. Guru pun kadang tidak bersikap serius dan tegas dalam mengajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sehingga murid merasa bahwa karena gurunya baik dan lembut jadi tidak
mungkin menegur mereka kalau membuat ribut di kelas. Oleh karena itu, media
ini sangat membantu siswa maupun guru dalam menyampaikan materi dan
memahami pelajaran dengan baik. Sebab dengan bercerita menggunakan wayang,
guru mampu menarik perhatian siswa untuk terlibat dalam proses belajar
mengajar tersebut khususnya dalam mengolah dan mengembangkan iman mereka
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan melihat situasi ini, seorang guru agama Katolik harus
mempertahankan spiritualitas kristianinya yaitu murah hati, mendengarkan,
menghormati, mengasihi dan percaya baik kepada diri sendiri maupun kepada
siswa-siswi. Dalam menyampaikan materi melalui cerita bergambar ia perlu
mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan peserta didik pada saat itu dan
pendapat-pendapat yang diajukan. Menghornati setiap usaha atau karya mereka
ketika mengerjakan tugas-tugas maupun bertanya tentang materi. Sungguh-
sungguh menyayangi mereka dengan sepenuh hati dan selalu percaya kepada
mereka sebagai partner belajar.
Alasan mendasar peneliti memilih tema ini yaitu dengan mengamati proses
belajar mengajar yang berlangsung ketika menggunakan cerita dan penjelasan
saja, dapat membuat peserta didik merasa bosan dan mengantuk serta tidak
konsentrasi secara penuh terhadap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga
di antara mereka ada yang membuat keributan (mengganggu teman sebangkunya).
Dengan memilih tema ini juga peneliti mempunyai alasan bahwa menggunakan
media cerita bergambar ini dapat diterapkan dan menjadi bekal di kemudian hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ketika mengajar di pedalaman Papua tempat asal peneliti. Peneliti mengamati
ketika sedang PPL PAK SD di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta
bahwa peserta didik menjadi sangat bersemangat dan ingin agar guru
menggunakan media ini sebab sangat menarik dan ada unsur yang membuat
mereka dapat mengerti alur dari cerita tersebut.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan media cerita bergambar dalam proses belajar
mengajar Pendidikan Agama Katolik di sekolah?
2. Apakah menggunakan media cerita bergambar berpengaruh terhadap
prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik bagi siswa-siswi Kelas IV SD
Kanisius Wirobrajan I, Yogyakarta?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah:
1. Semakin memahami makna dan penggunaan media cerita bergambar
dalam proses belajar mengajar PAK di sekolah.
2. Untuk mendeskripsikan atau menggali sejauh mana pengaruh
penggunanaan media cerita bergambar terhadap prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
I, Yogyakarta.
D. Manfaat Penulisan
1. Secara teoritis penelitian ini dapat membantu pemahaman dalam proses
belajar mengajar bagi semua orang.
2. Manfaat praktis:
a) Agar guru maupun calon guru dapat mengetahui lebih banyak lagi
cara berkatekese melalui media cerita bergambar.
b) Agar dapat menjadi referensi bagi para peneliti lainnya.
c) Agar siswa mampu menangkap dan memahami materi yang
diberikan.
E. Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yakni penelitian
dilakukan selama tiga kali pertemuan di kelas. Pertemuan pertama sampai ketiga,
pada awal pembelajaran disebarkan angket (soal pre-test). Setelah siswa-siswi
mengerjakan soal pre-test langsung dikumpulkan ke guru sebagai peneliti.
Selanjutnya guru memberikan materi menggunakan media cerita bergambar. Pada
akhir pembelajaran guru menyebarkan lagi angket (soal post-test). Media cerita
yang disiapkan berdasarkan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Melalui penelitian ini, penulis dapat menggambarkan prestasi belajar siswa
dan pemahaman konsep siswa dalam menggunakan media cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh dan mengetahui gambaran yang jelas mengenai
penulisan proposal ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam
penulisan sebagai berikut :
BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II berisi kajian teori yang akan diuraikan ke dalam beberapa bagian
yaitu: yang pertama tentang media cerita bergambar; yang kedua tentang prestasi
belajar; yang ketiga tentang Pendidikan Agama Katolik, dan yang ke empat
tentang hasil penelitian yang relevan.
BAB III berisi metodologi penelitian yang mencakup: jenis penelitian,
desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian,
teknik dan instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V menyajikan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
Berkaitan dengan judul skripsi yaitu “Pengaruh Penggunaan Media Cerita
Bergambar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa-siswi
Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta”, maka penulis akan
membahasnya menjadi empat bagian. Bagian pertama akan membahas hal tentang
media cerita bergambar yang terdiri dari: pengertian media, manfaat media, jenis
media, pengertian cerita bergambar (cergam), unsur cergam, prinsip cergam,
pembuatan cergam, unsur visual dalam cergam, kelemahan dan kelebihan cergam.
Pada bagian kedua penulis akan membahas prestasi belajar yang terdiri dari:
pengertian prestasi, fungsi prestasi, jenis prestasi dan pengertian belajar. Pada
bagian ketiga penulis akan membahas Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang
terdiri dari: pengertian PAK dan tujuan PAK. Sedangkan pada bagian yang ke
empat penulis akan menguraikan hasil penelitian yang relevan.
A. Media Cerita Bergambar
1. Pengertian Media
“Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Oleh karena itu,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Menurut Gerlach dan P. Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2015: 3)
menyatakan bahwa “media adalah manusia, materi atau kejadian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap”.
Dalam hal ini Sadiman dkk (1986: 6-10) mengatakan: Media pendidikan
memungkinkan adanya interaksi timbal balik langsung antara siswa dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, media pendidikan membangkitkan motivasi dan
perangsang kegiatan belajar dan keinginan serta minat-minat yang baru.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebagai perantara
pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang perhatian,
pikiran, perasaan dan minat siswa, sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi
atau tercapai sesuai dengan tujuannya.
2. Manfaat Media
Fungsi utama dari media adalah mengkomunikasikan dan mau
menawarkan “kebenaran” kepada masyarakat umum tanpa terkecuali. Tugas yang
lainnya juga adalah sebagai pengontrol pemerintah, artinya media telah
menyediakan informasi yang penting untuk pembangunan yang lebih baik,
menyuarakan mereka yang tak bersuara atau tidak berani untuk melawan
kekuasaan yang lebih tinggi, menjadi sarana pendidikan yang dapat menunjang
terlaksananya dengan baik pula, menyediakan hiburan bagi masyarakat di tengah
mengalami persoalan hidupnya dan mempertemukan orang dengan kebudayaan
tertentu guna saling melengkapi dan memperoleh berbagai pengetahuan. Perlu
ditekankan lagi bahwa suatu media berbeda menurut tujuannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dalam proses belajar ada 2 macam bahan media yang digunakan oleh guru
dengan menggunakan pemilihan kriteria, yaitu:
a. Media opsional atau media pengayaan. Bahannya dapat dipilih guru sesuai
kehendaknya sendiri; dengan syarat bahwa ada cukup waktu dan biaya.
b. Media yang diperlukan (yang harus digunakan). Media macam ini harus
digunakan guru untuk membantu siswa melaksanakan atau mencapai
tujuan-tujuan belajar dari tugas yang diberikan. Untuk itu diperlukan pula
waktu dan biaya (Davies, 1991: 151).
Media tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk berbagi
informasi dan pengetahuan. Dalam internet apa pun bisa ditemukan melalui
berbagai situs yang telah tersedia. Jaringan sosial pun dapat dibangun melalui
milis, jejaring sosial, newsgroup, blog-web, video on demand, dan podcasting.
Media digital tidak menjadi kebutuhan, tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan
manusia (KWI, 2015: 39).
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran (Sadiman dkk, 1986:
191-199) yaitu:
a. Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting).
Dalam tatanan (setting) ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk
menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan
dengan proses belajar mengajar di kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatn media itu guru harus melihat tujuan
yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya
tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ke tiga
hal itu, ialah tujuan, materi, dan strategi pembelajaran.
b. Pemanfaatan media di luar situasi kelas.
Pemanfaatan media di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua
kelompok utama yaitu:
- Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa
dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan
program media itu di masyarakat baik dengan cara diperjualbelikan
maupun didistribusikan secara bebas, dengan harapan media itu
dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemakai media menggunakan media itu menurut kebutuhannya
masing-masing.
- Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu
digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara
sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Bila media itu berupa
media pembelajaran, maka sasaran didik (audiance)
diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan
media itu secara teratur, berkesinambungan, dan mengikuti pola
belajar mengajar tertentu. Biasanya sasaran didik diatur dalam
kelompok-kelompok belajar maupun secara perorangan. Anggota
kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi
maupun dalam bekerjasama, atau menyelesaikan tugas-tugas
tertentu. Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
- Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau masal.
Pemanfaatan media secara perorangan artinya, media itu digunakan
oleh seseorang sendirian saja secara mandiri sehingga tidak perlu
bertanya kepada orang lain.
Pemanfaatan media secara kelompok biasanya berupa kelompok
kecil dengan anggota 2 sampai 8 orang dan kelompok besar dengan
anggota 9 sampai 40 orang. Media yang digunakan secara
kelompok juga memerlukan buku petunjuk yang ditujukan kepada
pemimpin kelompok.
Media juga dapat digunakan secara masal artinya orang yang
jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan
media itu bersama-sama. Media ini biasanya disiarkan melalui
pemancar seperti radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang
besar seperti film 55 mm.
Menurut Encyclopedia of Education Research: 9, nilai atau manfaat media
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dan oleh karena itu
mengurangi “verbalisme”.
b. Memperbesar perhatian para siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan
oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, dan hal ini terutama
terdapat dalam gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
g. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam
serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dapat disimpulkan bahwa media memiliki manfaat yang banyak untuk
menarik perhatian dan minat siswa untuk berinteraksi langsung dalam proses
pembelajaran sehingga tujuan pendidikan tercapai.
3. Jenis Media
Berikut ini akan dibahas beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam
kegiatan belajar mengajar, khususnya di Indonesia:
a. Media grafis
Media grafis termasuk media visual yang memiliki fungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima dengan menggunakan saluran
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual atau yang dapat dilihat secara langsung. Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, sacara khusus grafis berfungsi
pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak
digrafiskan (Sadiman dkk, 1986: 21). Yang termasuk dalam media grafis adalah;
Gambar/Foto adalah media yang paling umum dipakai yaitu merupakan
bahasa yang umum, dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana atau
yang kita kenal dengan bahasa pasar sehari-hari. Oleh karena itu, ada
pepatah Cina yang mengatakan bahwa gambar berbicara lebih banyak
daripada seribu kata.
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian
murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian
pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat
langsung oleh guru atau kreativitas dan ketrampilan seorang guru .
Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objeknya secara garis
besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-
sifat proses yang ada di situ.
Bagan/Chart termasuk media visual yang mempunyai fungsi pokok untuk
menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan
secara tertulis atau lisan secara visual.
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Fungsinya adalah menggambarkan data kuantitatif secara telit dan
terperinci, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek
atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau
sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
Kemampuannya adalah untuk menarik perhatian, memengaruhi sikap
maupun tingkah laku.
Poster, tidak saja menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu
pula untuk memengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Poster ini dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng
dan semacamnya. Poster yang baik hendaklah sederhana, menyajikan satu
ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogannya ringkas
dan jitu, tulisannya jelas serta motif dan disainnya bervariasi.
Peta dan Globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi yang
memberikan informasi tentang; keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-
sungai, gunung-gunung dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya.
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain. Data-data
budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola
bahasa/adat istiadat, data-data ekonomi misalnya hasil pertanian, industri
atau perdagangan internasional. Sedangkan jika digunakan dalam dunia
pendidikan media dapat memungkinkan siswa untuk mengerti dan
mempunyai gambaran tentang posisi kesatuan politik, imigrasi dan
distribusi penduduk, hewan dan tumbuhan, serta bentuk dan wujud bumi
yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Papan Flanel/Flannel Board adalah media grafis yang efektif sekali untuk
menyajikan pesan-pesan tetentu kepada sasaran tertentu pula.
Papan Buletin ini berbeda dengan papan flanel yaitu buletin ini tidak
dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan.
Fungsinya adalah untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
b. Media Audio
Media audio ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal (Sadiman dkk, 1986: 23).
Berikut ini adalah beberapa jenis media audio, yaitu:
1) Radio
Radio bukan lagi merupakan barang yang mewah seperti di zaman lima
puluhan. Pada umumnya orang hanya menggunakan radio untuk mencari hiburan.
Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang diciptakan berkat kemajuan
dalam bidang teknologi modern. Melalui alat ini orang dapat mendengar siaran
tentang berbagai peristiwa, kejadian-kejadian yang penting dan baru, masalah-
masalah dalam kehidupan dan acara-acara rekreasi yang menyenangkan.
Semuanya dipancarkan dari stasiun radio tertentu baik dari luar negeri maupun
dalam negeri.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk
pendidikan, sebab memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif.
Oleh karena itu, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pendidikan. Salah satu kekuatannya adalah radio dapat memberikan hal-hal
tertentu yang lebih baik jika hal itu diberikan oleh guru.
Penggunaan radio di dalam kelas memberikan manfaat yang sangat berarti
bagi pendidikan siswa yaitu; memberikan berita yang up-to date, menarik minat,
beritanya autentik, berdasar kepada kenyataan, mempunyai tinjauan yang luas,
memberikan gambaran yang jelas, mendorong kreativitas, dan integrasi dan
diskriminasi (Rinanto, 1982: 44-45).
2) Alat Perekam Pita Magnetic
Alat perekam pita magnetis (magnetic tape recorder) atau lazim disebut
tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tidak dapat diabaikan
untuk menyampaikan informasi. Penggunaannya juga mudah. Karena mudah
menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat ini yaitu sistem “Full
track recording” dan “double track recording”. Ada beberapa kelebihan dari alat
ini, antara lain:
Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali untuk merekam,
menampilkan rekaman dan menghapusnya. Playback dapat segera
dilakukan setelah rekaman selesai pada mesin yang sama.
Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya dapat dipakai lagi.
Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadual yang ada. Guru dapat secara
langsung mengontrolnya.
Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/hal-hal di luar
sekolah (seperti hasil wawancara atau rekaman-rekaman kegiatan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan (diskusi, dramatisasi,
dan lain-lain).
Program kaset memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa
(Laboratorium bahasa).
Dibandingkan dengan program radio, program kaset mempunyai
kelemahan sebagai berikut:
Daya jangkauannya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat
menyiarkan pendengar yang massal di tempat-tempat yang berbeda,
program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan saja, dan
Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih
mahal.
3) Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang
disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
c. Media Audiovisual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard
yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian (Arsyad,
2015: 91).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Media audio-visual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan
gambar yang bisa dilihat seperti, film, rekaman video dan lain sebagainya. Media
audio-visual terdiri dari audio visual diam seperti sound slide dan audio visual
gerak bisa dilihat pada rekaman video, televisi dan lain sebagainya yang
mengandung unsur suara.
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi
(Arsyad, 2015: 91-93).
Tulis singkat, padat, dan sederhana.
Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan
mudah diingat.
Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase
yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal
yang penting.
Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
Tulislah dalam kalimat aktif.
Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan
setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih
satu 10 detik.
Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk di
bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk
mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
Pikirkan bagian yang diperankan audio dalam paket program. audio
bisa dalam bentuk: diam, sound effect khusus, suara latar belakang,
musik, dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket
program itu.
Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam
storyboard.
Reviu storyboard sambil mengecek hal-hal berikut:
- Semua audio dan grafik cocok dengan teks;
- Pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik
perhatian;
- Informasi penting telah dicakup;
- Urutan interaktif telah digabungkan;
- Narasi singkat padat;
- Program mendukung latihan-latihan;
- Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti.
Kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat
sekaligus.
Kumpulkan anggota tim produksi untuk mereviu dan mengeritik
storyboard.
Catat semua komentar, kritik, dan saran-saran.
Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Media Multimedia
Secara sederhana multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia
bisa berupa kombinasi antara teks, grafis, animasi, suara, dan video. Kombinasi
yang dicakup adalah slide dan tape audio yang dikendalikan oleh komputer
sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dalam dunia pendidikan
multimedia digunakan sebagai pengajaran baik di kelas maupun di luar kelas
secara berkelompok atau sendiri-sendiri (Arsyad, 2015: 162).
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang
hidup, dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar
melalui overhead projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya
(video atau animasi). Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam
bentuk yang menyenangkan, manarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi
akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan
mata, digunakan untuk menyerap informasi itu (Arsyad, 2015: 162-163).
4. Pengertian Cerita Bergambar
Cerita pada umumnya dianggap berperan penting dalam kehidupan anak.
Pada zaman dahulu, waktu belum ada budaya tulis, hal-hal penting yang mau
disampaikan kepada orang banyak dan kepada keturunan pada umumnya
diungkapkan dalam bentuk cerita. Cergam adalah bentuk detail dari sebuah poster,
namun lebih pendek dari komik. Karena sifatnya sebagai media berdialog, cergam
harus padat, singkat dan jelas dan mudah dipahami, sehingga mudah mengundang
dialog dari audience. Cergam adalah media komunikasi dalam format visual, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terdiri dari beberapa gambar dan teks yang tersusun menjadi suatu cerita. Cergam
yang menarik memiliki sifat merangsang orang untuk berpikir lebih dalam dan
memancing orang untuk berdialog. Jadi di sini pengertian dari cergam adalah
sebuah cerita yang ditampilkan dengan menggunakan gambar untuk memperjelas
jalan cerita yang disajikan.
Cerita bergambar adalah media yang bisa dinikmati oleh indra mata dan
mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Cerita bergambar sebagai
media grafis yang dipergunakan dalam proses pembelajaran memiliki pengertian
praktis, yaitu dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara
jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar yang
ada. Oleh karena itu, buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya
terdapat gambar dan kata-kata, di mana gambar dan kata-kata tersebut tidak
berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung dan berhubungan agar
menjadi sebuah kesatuan cerita yang dapat disampaikan secara singkat dengan
baik dan jelas.
5. Unsur Cerita Bergambar
Ada beberapa unsur yang selalu ada dalam pembuatan cergam (Tri Mulyono,
2013:2), yaitu:
a. Tanda dan simbol pada cergam:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 1 : Tanda dan Simbol Cerita Bergambar
Balloon
Menggambarkan
dialog
Mega/ Awan
Mengungkapkan
pikiran yang
diketahui oleh
orang lain
Garis, caption
Caption harus
ditulis seminim
mungkin, untuk
meghindari
overlap, sebaiknya
tidak banyak
menggunakan
tulisan tetapi lebih
baik
divisualisasikan
dengan gambar.
b. Dalam merumuskan cerita bergambar hendaknya tema harus jelas.
Kejelasan tema ini akan tampak dalam keseluruhan sajian cergam.
Misalnya melalui sajian visual, caption dan tanda-tanda gambarnya.
c. Aspek visual harus lebih dominan, sedangkan aspek tulisan hanya untuk
menemukan ide yang tidak terungkap. Dalam cergam biasanya pemaparan
ide tidak selalu dengan tulisan.
d. Surprise atau unsur “keterkejutan” merupakan syarat mutlak dari suatu
cerita. Surprise ini berawal dari rasa ingin tahu, dari mana dalam cergam,
surprise dapat dibangun melalui penuangan ekspresi wajah tokoh-tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tertentu, reaksi yang tiba-tiba oleh tokoh, kata-kata yang singkat tetapi
kuat maknanya.
e. Agar lebih mudah untuk memahami tokoh yang ada dalam cerita,
visualisasi tokoh bisa dibuat sama sepanjang cergam (misalnya: rambut,
kostum, atribut, dll). Dalam proses pembuatan cergam cerita harus
memerhatikan tangga dramatik untuk mendukung emosi pembaca.
f. Framing atau bingkai dalam cergam diperlukan untuk mengartikan
pengertian adegan, permasalahan, atau pun membatasi satu kejadian.
g. Urutan dalam membaca cergam selalu dari kiri ke kanan (searah jarum
jam), dan tidak boleh terbalik.
h. Aspek hitam putih diperlukan pada kostum, latar belakang karakter tokoh
atau pun hal-hal lain yang sekiranya diperlukan. Prinsipnya hanya ingin
menunjukkan gradasi atau dimensi untuk penekanan tertentu (depan,
tengah, belakang). Aspek hitam putih ini yang lebih banyak dipakai karena
bila ingin memperbanyak (foto copy) hasilnya akan lebih tajam
dibandingkan dengan yang berwarna. Selain aspek hitam putih, arsir juga
dapat digunakan tujuannya sama dengan aspek hitam putih yaitu untuk
membuat kesan gradasi/dimensi. Cara arsir yang lebih simpel juga
membutuhkan ketelitian sehingga dapat dilihat dan dipahami dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6. Prinsip Cerita Bergambar
Cerita bergambar mempunyai beberapa prinsip yang dapat membantu
dalam menyampaikan pesan. Dalam media cerita bergambar ada empat prinsip
utama yang baik (Tri Mulyono, 2008: 1), yaitu:
a. Komunikatif: Prinsip cergam pada umumnya adalah mengajak pembaca
untuk bisa membaca gambar/teks. Agar pembaca semakin bisa
berkomunikasi dan memahami isi cerita tersebut, maka dibuatlah
gambar/teks yang jelas.
b. Menarik: Dalam pembuatan cergam tema/ceritanya, visual gambar yang
disajikan harus dapat menarik para pembaca.
c. Sederhana: Agar lebih mudah dipahami lagi oleh pembaca, hendaknya ide
cerita yang disajikan maupun visualisasinya tidak membingungkan, cukup
dibuat sederhana saja.
d. Dapat memengaruhi orang untuk berpikir dan berdiskusi, bagian akhir
ceritanya tidak memberikan solusi tetapi menyodorkan suatu pertanyaan
pada pembaca.
7. Pembuatan Cerita Bergambar
Dalam membuat cergam ada beberapa proses yang harus dilakukan
terlebih dahulu. Untuk itu penulis akan menguraikan beberapa proses dalam
pembuatan cergam yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan tema/permasalahan yang diangkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Membuat sinopsis (ringkasan cerita). Tujuannya adalah mengetahui alur
cerita satu sama lain menyambung apa tidak, dan tangga dramatiknya
muncul atau tidak (introduksi-penggawatan-klimaks-antiklimaks-tanpa
solusi).
c. Agar jalan ceritanya lebih detail, maka perlu dibuat penafsiran ringkasan
cerita dan perkenalan karakter tokoh.
d. Membuat Naskah/Skenario. Isi naskah berupa uraian adegan yang
dilengkapi sudut pandang dan setting, jumlah kolom, teks dialog dan
keterangan gambar dalam adegan yang dibuat lebih terperinci dan detail
(Tri Mulyono, 2008: 1).
8. Unsur Visual dalam Cerita Bergambar
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam cergam, di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Frame (kotak adegan) yang berfungsi memisahkan gambar satu dengan
yang lain.
b. Gambar: tokoh (utama/figuran-karakter protagonis/antagonis), Setting
(lokasi kejadian), harus diperhatikan kesinambungan, jika tokoh/set yang
sama muncul dalam beberapa frame, supaya tidak membingungkan
pembaca, sehingga ciri khas tokoh perlu diciptakan untuk mempermudah
pengenalan pada tokoh/setting.
c. Teks: penulisan teks dalam dialog dengan caption bisa dibedakan dengan
cara ditulis miring (dialog) dan ditulis tegak (caption).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Warna: hitam-putih atau full colour, tetapi untuk penggandaan dengan
mesin fotocopy lebih menguntungkan hitam-putih saja (Tri Mulyono,
2008: 1).
Berikut ini ada beberapa macam bentuk ballon yang sering digunakan
dalam cergam:
- Ballon untuk membayangkan
- Ballon dialog
- Ballon teriakan
- Ballon berbisik
9. Kelemahan dan Kelebihan Cerita Bergambar
Di bawah ini ada beberapa kelebihan dan juga kelemahan dalam cergam,
yaitu sebagai berikut ini:
a. Kelebihan Cerita Bergambar
1) Pada prinsipnya cergam sebagai media sama seperti media cetak
maupun elektronik sebagai media informasi sekaligus menghibur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Cergam bisa membantu minat para pembacanya, sehingga dapat
dinikmati oleh segala usia. Selain itu cergam juga sangat mudah untuk
bisa dibawa pembacanya kemana pun pergi.
3) Cergam tidak mengenal kadaluarsa, karena cergam masih bisa dibaca
sampai 20 tahun bahkan 100 tahun mendatang.
4) Cergam sebagai produk koleksi karena memiliki tolok ukur dari sisi
jumlah produksi maupun perkembangan zaman.
5) Cergam mampu berkembang ke media lainnya seperti animasi, film
dan pernak-pernik.
6) Biaya produksi cergam lebih murah.
b. Kelemahan Cerita Bergambar
1) Cergam tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara.
2) Cergam tergantung pada media visual atau bentuk. Jika tidak ada
visualnya, cerita yang disampaikan tidak bisa ditangkap dengan baik
oleh pembacanya.
3) Proses pembuatan cergam bisa dikatakan mudah. Oleh karena itu,
cergam merupakan sebuah media yang rawan pembacakan/ditiru oleh
orang lain.
4) Pembaca menjadi malas untuk membaca teks yang banyak dan apalagi
bila kata-kata yang bahasanya bersifat tinggi, karena pembaca merasa
sudah terbantu melalui visual yang disajikan dalam sebuah cerita
tersebut yang telah disusun dengan baik (http://indocomics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
blogspot.com /2009/10 / fungsi-cergam komik-beberapa-tipe.
html;06:04:2013).
10. Contoh Media Cerita Bergambar
Berikut ini adalah salah satu contoh media cerita bergambar.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar berasal dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar” dengan
maksud untuk memberikan kemudahan dalam pemahaman. Kata prestasi berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Prestasi adalah hasil dari proses belajar.
Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2004: 59).
Setiap aktivitas yang disadari biasanya mempunyai tujuan. Tujuan itu
menjadi arah kegiatan untuk mendapat kejelasan, maka salah satu tujuan dan
aktivitas adalah untuk memperoleh hasil yang seoptimal mungkin, bermanfaat
bagi dirinya dan bagi orang lain. Prestasi juga dapat diartikan sebagai hasil
diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Masih banyak
orang yang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari
ilmu dan menuntun ilmu.
Prestasi adalah pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai
dan pada umunya berpengaruh baik pada pekerjaan-pekerjaan atau hari-hari yang
berikutnya, maksudnya prestasi lebih baik. Prestasi juga merupakan hasil dari
suatu kegiatan atau usaha yang telah dikerjakan, diciptakan dan juga
menyenangkan hati baik secara individu maupun kelompok. Prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak
dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar
Dari pengertian tersebut, maka prestasi mengandung beberapa aspek yaitu sebagai
berikut:
a. Kemajuan akan pengetahuan atau keterampilan dari suatu pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Pekerjaan tersebut dapat menunjukkan hasil dari pekerjaan yang telah
dilakukan.
c. Dihasilkan dari sesuatu yang sedang atau telah dikerjakan.
d. Hasilnya berpengaruh baik terhadap jenis pekerjaan yang sama pada tahap
berikutnya.
2. Fungsi Prestasi
Prestasi semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena ada
beberapa fungsi utama yaitu sebagai berikut:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai oleh nara didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini
sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia, termasuk kegiatan nara didik dalam suatu program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi
nara didik dalam meningkatkan IPTEK dan berperan sebagai umpan balik
(feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)
nara didik. Dalam proses belajar mengajar anak merupakan masalah utama
dan pertama, karena nara didik diharapkan dapat menyerap materi
pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jika dilihat dari beberapa fungsi, fungsi prestasi tidak hanya sebagai
indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator
kualitas institusi pendidikan, prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik
bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dapat
menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan
nara didik. Kegunaan prestasi belajar mempunyai banyak ragam, bergantung
kepada ahli dan versinya masing-masing. Namun di antaranya adalah sebagai
umpan balik bagi pendidik dalam mengajar, untuk keperluan diagnosa, untuk
keperluan bimbingan dan penyuluhan, seleksi, penempatan, isi kurikulum maupun
dalam menentukan kebijaksanaan sekolah.
3. Jenis Prestasi
Menurut Bloom ada 3 bentuk prestasi (Supriyati, 2013), yaitu:
a. Kognitif, yang menitikberatkan pada masalah bidang intelektual, sehingga
kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat
menguasai berbagai pengetahuan yang diterimanya. Bloom juga
mengklasifikasi tujuan kognitif menjadi enam tingkatan yaitu;
pengetahuan, pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis (pengkajian),
sintesis dan evaluasi.
b. Afektif, menitikberatkan pada bidang sikap dan tingkah laku yang
berkaitan dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa. Prestasi
belajar ini diperoleh melalui proses internalisasi, yaitu suatu proses ke arah
pertumbuhan batiniah atau rohaniah siswa (Sudjana, 1995: 76). Bloom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berpendapat sebagaimana yang dikutip Ibrahim dan Nana Syaodih bahwa
dominan afektif terdiri dari; penerimaan (receiving), merespon
(responding), penilaian, pengorganisasian dan karakterisasi.
c. Psikomotor adalah kemampuan di dalam masalah skill atau keterampilan
dan kemampuan bertindak serta merupakan tingkah laku nyata dan dapat
diamati. Adapun tingkatan aspek ini yaitu; persepsi, kesiapan, respon
terpimpin, mekanisme dan repon yang komplek.
4. Pengertian Belajar
Kemampuan untuk melakukan itu semua diperoleh, mengingat mula-mula
kemampuan itu belum ada. Terjadilah proses perubahan dari belum mampu ke
arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu.
Adanya perubahan dalam pola perilaku inilah yang menandakan telah terjadi
aktivitas belajar. Kemampuan yang banyak itu digolongkan menjadi kemampuan
kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman; kemampuan sensori-motorik
yang meliputi keterampilan melakukan rangkaian gerak-gerik badan dalam urutan
tertentu; kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai, yang
meresapi perilaku dan tindakan. Semua perubahan yang terjadi pada bidang-
bidang ini merupakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya.
Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan sampai taraf
tertentu, tidak menghilang lagi. Kemampuan yang telah diperoleh, menjadi milik
pribadi yang tidak akan hapus begitu saja. Misalnya, seseorang yang telah belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
naik sepeda pada masa kanak-kanak, masih akan mampu naik sepeda pada umur
dewasa, biarpun sudah lama tidak naik sepeda. Orang yang pernah belajar
berbahasa Inggris sampai mampu berbicara dengan cukup lancar, tidak akan
mengalami bahwa pada suatu hari kemampuan itu hilang begitu saja (Winkel,
2004: 57).
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya, serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar (Sudjana dan Daeng, 1988:
17).
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan dan sikap. Belajar mulai dari masa kecil, seperti memegang botol
susu dan mengenal ibunya. Selama masa kanak-kanak dan masa remaja diperoleh
sejumlah sikap, nilai dan keterampilan hubungan sosial, demikian pula
memperoleh kecakapan dalam berbagai mata pelajaran sekolah. Dalam usia
dewasa orang diharapkan telah mahir mengerjakan tugas-tugas pekerjaan tertentu
dan keterampilan-keterampilan fungsional yang lain (Gredler, 1991: 01).
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar.
Apa yang sedang terjadi dalam diri orang yang sedang belajar tidak dapat
diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan hasil
belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu
yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Sikap itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
adalah kemampuan internal yang bersifat mental/psikis. Karena itu, tidak
mungkin mengetahui secara pasti apakah kemampuan internal itu ada, kecuali bila
orang bertindak atau berbicara. Dengan demikian bahwa “hasil belajar” tidak jauh
sama dengan “prestasi” (performance). Di dalam prestasi hasil belajar
menampakkan diri. Selama potensi atau kemampuan internal tidak diwujudkan
dalam suatu bentuk perilaku, sulitlah diperoleh kepastian tentang apa yang telah
dipelajari. (Winkel, 2004: 58)
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit
(tersembunyi) (Sagala, 2007: 11). Belajar terjadi dalam interaksi dengan
lingkungan, dalam bergaul dengan orang, dalam memegang benda dan dalam
menghadapi peristiwa manusia belajar. Tidak sembarang berada di tengah-tengah
lingkungan menjamin adanya proses belajar. Orangnya harus aktif sendiri,
melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan dan perasaannya. Misalnya,
setiap guru mengetahui dari pengalaman bahwa kehadiran siswa dalam kelas,
belum berarti siswa sedang belajar; selama siswa tidak melibatkan diri, dia tidak
akan belajar. Supaya terjadi belajar, dituntut orang melibatkan diri; harus ada
interaksi aktif. Aktivitas boleh berupa aktivitas mental saja, yang tidak disertai
gerak-gerik jasmani yang di dalamnya mental seseorang terlibat. Belajar
merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia
melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya
berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari
belajar (Abu dan Widodo, 2004: 127)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan, bahwa “belajar” adalah suatu
aktivitas mental/psiskis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif
konstan dan berbekas (Winkel, 2004: 59). Hasil belajar yang dituju, boleh jadi,
merupakan kemampuan baru sama sekali; boleh juga merupakan penyempurnaan
atau pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki. Misalnya, seorang
anak belajar berenang pada waktu dia duduk di bangku Sekolah Dasar dengan
mengikuti pelajaran dengan renang yang diselenggarakan oleh sekolah. Yang
dipelajari, biasanya, adalah gaya berenang dasar, misalnya gaya katak. Pada
waktu menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama, anak itu dapat mempelajari
beberapa gaya berenang yang lain, misalnya gaya kupu-kupu, yang merupakan
perluasan dari gaya berenang dasar yang telah dikuasainya. Hasil belajar
keterampilan yang terakhir ini, sukar untuk dipandang sebagai hasil yang bersifat
serba baru. Perolehan perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula
penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil belajar dapat berupa
hasil yang utama; dapat juga berupa hasil sebagai efek sampingan. Proses belajar
dapat berlangsung dengan penuh kesadaran, tetapi dapat juga tidak demikian.
5. Jenis Belajar
Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis belajar dalam proses belajar,
yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Belajar informasi yaitu belajar tentang lambang, kata-kata, istilah, definisi,
peraturan, persamaan perkalian, pernyataan sifat, dan lain-lain jenis
informasi. Sering informasi yang dipelajari ini disebut fakta, pengetahuan,
atau isi (Sudjana dan Daeng, 1988: 24-25).
b. Belajar konsep yaitu belajar tentang serangkaian perangsang dengan sifat-
sifat yang sama. Suatu konsep yang sederhana dapat didefinisikan sebagai
pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau rangkaian (Sudjana
dan Daeng, 1988: 26).
c. Belajar prinsip yaitu belajar tentang pola hubungan fungsional antara
konsep. Prinsip pokok yang diterima dengan baik dinamakan hukum.
Misalnya; penguapan, umpan balik, radiasi, gravitasi, pembakaran, dan
sebagainya (Sudjana dan Daeng, 1988: 28).
d. Belajar keterampilan yaitu pola kegiatan yang bertujuan, yang
memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.
Keterampilan bergerak dari yang teramat sederhana ke yang sangat
kompleks (Sudjana dan Daeng, 1988: 29).
e. Belajar jasmaniah yaitu belajar mengutamakan gerak-gerik jasmaniah,
yang diperlukan itu pada akhirnya berjalan otomatis, sehingga perlu
adanya latihan (Pasaribu dan Simanjuntak, 1980:80).
f. Belajar sikap yaitu belajar ini dapat terjadi dengan berbagai cara
mengetahui sesuatu dan merealisasikan sikap. Belajar sikap termasuk
belajar norma dengan cara identifikasi, interaksi kelompok, serta alat
komunikasi (Pasaribu dan Simanjuntak, 1980:81).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
6. Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar dan Peranan Guru.
a. Faktor yang memengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang memengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
luar diri (faktor eksternal) individu.
Yang tergolong faktor internal adalah sebagai berikut;
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Misalnya, penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan
sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Misalnya;
Faktor intelektual yang meliputi:
- Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
- Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
Faktor non-intelektual, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi serta
penyesuaian diri.
3) Faktor kamatangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan, masyarakat dan lingkungan kelompok.
2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan
iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Abu dan Widodo,
2004:138).
b. Peranan Guru
Dalam proses belajar tidak terpisah antara peran dan tugas dari seorang
guru. Setelah melihat berbagai faktor dalam mempengaruhi prestasi belajar maka
peranan guru sangat penting. Oleh karena itu, berikut ini adalah peranan guru
dalam proses prestasi belajar.
1) Mendidik anak dengan titik berat memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2) Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai.
3) Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai,
dan penyesuaian diri. Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru
tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih
dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian murid. Ia harus menciptakan proses belajar yang sedemikan
rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar secara aktif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan (Abu dan
Widodo, 2004: 104-105).
Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
pesat termasuk perkembangan sosial-budaya dan memberikan tantangan yang
sangat besar kepada setiap individu. Setiap individu ditantang untuk secara terus-
menerus belajar agar dapat menyesuaikan diri sebaik-baiknya di tengah-tengan
dunia. Kesempatan belajar pun semakin terbuka melalui berbagai sumber dan
media. Anak-anak pada masa kini bisa belajar melalui surat kabar, radio, televisi,
film dan sebagainya. Guru hanya sebagai salah satu dari sumber dan media
belajar. Oleh karena itu, peranan guru lebih besar dan lebih luas dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik, sehingga guru pun
ditantang memiliki peranan untuk mampu mendorong anak untuk terus belajar,
membantu setiap anak secara efektif untuk belajar dengan baik, berusaha untuk
menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak untuk belajar.
C. Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Sekolah
1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik Sekolah Dasar
Dalam katekese sebagai pengajaran, ada dua hal yang dipertegaskan oleh
Anjuran Apostolik di antaranya, katekese dipahami sebagai proses “penyampaian
ajaran“ dan “mengantar umat memasuki kepenuhan hidup Kristus“. Kardinal J.
Ratzinger (sekarang Paus Benedictus XVI) dalam pengantar Kompendium
Katekismus Gereja Katolik menjelaskan bahwa penggunaan model dialogis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengingatkan kepada model katekese lama dan menampilkan suatu percakapan
antara guru-murid dalam mendalami soal tertentu. Dengan model itu pernyataan
iman dinyatakan secara ringkas sehingga mudah dihafalkan dan dimengerti.
Dalam bentuk ini katekese lebih berperan sebagai penerus ajaran serta pengajaran.
Dengan pengadaian bahwa pengetahuan iman sungguh menentukan dalam
perkembangan iman seseorang.
Katekese umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama
dalam iman yang sederajat, yang saling beraksi tentang iman mereka. Katekese
kapan dan di mana pun juga merupakan komunikasi iman. Yang ditekankan di
sini yaitu komunikasi bukan saja antara pembimbing (guru) dengan peserta
(siswa-siswi), tetapi lebih-lebih antar peserta (siswa-siswi) sendiri. Arah katekese
sekarang menuntut agar para peserta (siswa-siswi) semakin mampu
mengungkapkan diri demi perkembangan iman mereka dan pembangunan jemaat.
Pelajaran agama Katolik kepada siswa-siswi non Katolik dapat dipandang sebagai
usaha memperkenalkan agama Katolik sebagai gejala masyarakat yang mereka
jumpai dalam lingkungan mereka berada. Dengan demikian pelajaran agama
menunjang tujuan sekolah pada umumnya, tetapi tidak perlu katekese (KWI,
2007: 90-93).
Pendidikan agama Katolik di sekolah dasar merupakan salah satu usaha
untuk memampukan siswa-siswi berinteraksi (berkomunikasi), memahami,
menggumuli dan menghayati iman dalam hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
diharapkan iman siswa-siswi semakin diperteguh. Pendidikan agama Katolik di
sekolah dimaksudkan untuk membantu siswa-siswi menjadi manusia (pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang semakin beriman pada Kristus dan berakhlak mulia mancakup moral, etika
dan budi pekerti. Hal ini dikatakan sebagai perwujudan dari pendidikan agama
Katolik di sekolah.
2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik Sekolah Dasar
Melalui penggunaan media cerita bergambar, materi Pelajaran Agama
Katolik dapat tersampaikan dan dipahami oleh siswa-siswi. Materi Pendidikan
Agama Katolik disampaikan dalam bentuk penggunaan media cerita bergambar
dan mengajak peserta untuk memahami nilai-nilai Kristiani serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa-siswi dapat meningkatkan
daya ingat dan pengamatan mereka pada materi yang disampaikan oleh guru.
Media ini juga dapat mengembangkan iman mereka pada Allah dan Yesus sebagai
Juru Selamat yang menciptakan dunia dan alam semesta melalui hasil prestasi
belajar yang telah dicapai. Adap pun tujuan pendidikan agama Katolik di sekolah
dasar, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup
yang semakin beriman Kristiani dan memiliki keprihatinan dalam mewartakan
Kerajaan Allah. Melalui hidup beriman dalam masyarakat seperti menghormati
orang tua, menghormati hidup dan menghormati milik orang lain siswa-siswi
semakin memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orang
tua, kehidupan diri dan sesamanya.
D. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar
Prestasi belajar pendidikan agama Katolik di sekolah dasar yang
diharapkan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Semakin mengenal, percaya dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. Semakin mampu menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam hidup sehari-hari
seperti, melakukan perbuatan baik, adil, bertanggung jawab dan mencintai
sesama ciptaan Tuhan lainnya.
3. Memahami materi pembelajaran dengan baik dan mampu mewartakan
Kerajaan Allah kepada siapa saja yang ada di sekitarnya.
4. Semakin mencintai dan memahami jasa-jasa orang tua dalam hidupnya.
5. Menghormati hidupnya sendiri dan hidup sesama ciptaan Tuhan lainnya.
6. Menghormati setiap hak dan milik orang lain.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
Ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, Kurniya
(2010) “Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan
Keterampilan Menyimak dan Membaca pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II
SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Berdasarkan analisis
data, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan media
cerita bergambar terhadap peningkatan ketrampilan menyimak dan membaca pada
anak berkesulitan belajar kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta tahun ajaran
2009/2010.
Kedua, Kurniawan (2012) “Media Pembelajaran Komik Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta Dalam Pokok Bahasan Wujud Zat”. Dari hasil penelitian yang di
dapatkan, peneliti dapat menyimpulkan: (1) Penerapan metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
komik meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII A dan juga pada kelas
VII B yang menggunakan metode ceramah berdasarkan perhitungan statistik p =
0.000 < α = 0.05 (signifikan) dan p = 0.045 < α = 0.05 (signifikan), (2) Kelas
dengan metode pembelajaran komik lebih baik dibandingkan dengan kelas dengan
metode ceramah berdasarkan perhitungan statistik p = 0.000 < α = 0.05 dan p
=0.045 < α = 0.05 (signifikan). Minat siswa terhadap kedua pembelajaran tidak
jauh berbeda terlihat dari hasil statistik yang menunjukkan p = 0.371 > α = 0.05
(tidak signifikan), tetapi jika dikaji dengan interval skor yang didapat, media
pembelajaran komik masuk dalam kategori minat, sedangkan media ceramah
masuk dalam kategori cukup berminat.
Ketiga, Widawati (2013) “Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media
Untuk Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan Iman Anak
(PIA) di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau Sumatera Selatan”. Dari
hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: hasil penelitian
kuesioner menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari aspek Produksi (P) dari
mengenal Kitab Suci ialah 25,6825, nilai rata-rata KP dari aset fisik, aset
keuangan dan aset manusia sebesar 42,095 maka keseimbangan E= 25,6825
42,095= 0,6.
Ini menunjukkan bahwa penggunaan media cerita bergambar untuk mengenalkan
Kitab Suci kepada anak-anak PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi sudah efektif,
karena rasio yang diperoleh tidak melebihi angka 2 atau 1:1 2⁄ . Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, maka pendamping PIA perlu mempertahankan penggunaan
cergam dan terus melatih kemampuan, keterampilan membuat, dan memproses
bahasa gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Penelitian ini masih relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh ketiga
peneliti karena ketiga peneliti ini juga menggunakan media cerita bergambar
sebagai salah satu metode dalam menyampaikan materi, untuk mengukur
kemampuan keterampilan menyimak dan pemahaman terhadap materi yang
disampaikan. Namun penelitian ini dikhususkan pada pengaruh penggunaan
media cerita bergambar terhadap proses belajar mengajar di kelas guna
meningkatkan kemampuan prestasi siswa terhadap hasil yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan metodologi penelitian yang
digunakan untuk memperoleh data “Pengaruh Penggunaan Media Cerita
Bergambar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa-siswi
Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta” yang meliputi jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian dan populasi, teknik dan instrumen pengumpulan
data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi lapangan dengan metode
penelitian kuantitatif dengan bentuk kuesioner (angket). Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian di bidang pendidikan, karena membahas pengaruh
penggunaan media terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik di
sekolah.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pra-
eksperimen. Dalam desain penelitian Pra-eksperimen ini peneliti ingin
mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan kepada kelompok tanpa
mengindahkan pengaruh faktor lain. Oleh sebab itu peneliti memberi pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Tabel 2. Desain Pre-test dan Post-test
Kelompok
(Kelas)
Pre-test (Y1)
Perlakuan/Pelajar
an (X)
Post-test (Y2)
KPe
Pelajaran V :
Menghormati
Orang Tua
Media Cergam :
Efesus 6 : 1-3 dan
Sirakh 3 : 12-16
Pelajaran V :
Menghormati
Orang Tua
Pelajaran VI :
Menghormati
Hidup
Media Cergam :
Orang Samaria
Yang Baik Hati
dan Bunda Teresa
Pelajaran VI :
Menghormati
Hidup
Pelajaran VII :
Menghormati
Milik Orang Lain
Media Cergam :
Musa, 10 Perintah
Allah
Pelajaran VII :
Menghormati
Milik Orang
Lain
Keterangan :
KPe : Kelompok Pra-eksperimen
Y1 : Pre-test
X : Perlakuan (Pembelajaran)
Y2 : Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan I
Yogyakarta.
Waktu : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi yang diteliti oleh peneliti adalah anak-anak kelas IV A dan IV B
SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel sangat penting karena sebagai sumber data untuk
mendukung penelitian (Sugiyono, 2013: 118).
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik pengambilan sampel Sampling Jenuh, karena semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Bebas dan Terikat
Variabel Bebas disebut (Independent Variable) adalah variabel yang
memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah Media Cerita Bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dari
penelitian ini adalah Prestasi Belajar PAK.
2. Definisi Konseptual
a. Media Cerita Bergambar
Media Cerita Bergambar adalah media yang dapat mengkomunikasikan
pengalaman, fakta atau tokoh unik yang hidup dalam suasana yang unik pula
melalui perpaduan antara pengungkapan kata dan gambar yang ada.
b. Prestasi Belajar PAK
Prestasi Belajar PAK adalah hasil dari proses belajar yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
3. Definisi Operasional
a. Media Cerita Bergambar
Media cerita bergambar adalah media komunikasi dalam format visual,
terdiri dari beberapa gambar dan teks yang tersusun menjadi suatu cerita. Melalui
materi pelajaran tentang Masyarakat yang bertemakan: Menghormati Orang Tua,
Menghormati Hidup, dan Menghormati Milik Orang Lain yang akan disampaikan
dalam bentuk cerita bergambar dalam proses belajar mengajar.
b. Prestasi Belajar PAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Prestasi Belajar PAK adalah pemahaman tentang Yesus melalui kehendak
Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orang tua, kehidupan diri dan sesama
melalui pelajaran V tentang Menghormati Orang Tua, pelajaran VI tentang
Menghormati Hidup, dan pelajaran VII tentang Menghormati Milik Orang Lain.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
observasi dan penyebaran kuesioner. Observasi adalah suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologi dan psikhologis yaitu proses pengamatan dan ingatan.
Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung sebelum dan setelah proses
belajar mengajar di kelas. Kuesioner yang telah dibagikan kepada anak-anak kelas
IV SD Kanisius Wirobrajan, setelah diisi langsung dikembalikan kepada peneliti
pada hari yang sama.
5. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013: 148). Instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur nilai variabel dalam penelitian ini
adalah tes objektif esai dan skala sikap.
Dalam instrumen ini hanya ada pernyataan tertulis mengenai Prestasi
Belajar PAK (Y). Rincian pernyataan variabel Y sebanyak 20 soal. Ada dua
alternatif jawaban yang diambil dari instrumen model perbedaan semantik yang
dipilih oleh peneliti, dari segi kognitif yaitu: selalu, tidak pernah dan sangat setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk alternatif jawaban dari segi afektif,
yaitu: sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan, sangat bermanfaat-
sangat tidak bermanfaat dan sangat mudah-sangat sulit. Jadi, ditentukan bahwa
nilai maksimum yang diperoleh dari tiap butir soal adalah 8 poin, 4 poin maksimal
untuk segi kognitif dan 4 poin untuk segi afektif.
Tabel 3. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif
Alternatif Jawaban
Skor
Selalu
Sangat Setuju
5
Sering
Setuju
4
Kadang-kadang
Tidak Setuju
2
Tidak Pernah
Sangat Tidak
Setuju
1
Tabel 4. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat
Menyenangkan
Sangat
Bermanfaat
Sangat
Mudah
5
Menyenangkan
Bermanfaat
Mudah
4
Tidak
Menyenangkan
Tidak
Bermanfaat
Sulit
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sangat Tidak
Menyenangkan
Sangat Tidak
Bermanfaat
Sangat Sulit
1
Tabel 5. Skor Alternatif Jawaban Variabel Penggunaan Media Cergam
Item Favorable
5
4
2
1
Item Non-favorable
1
2
4
5
6. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen:
Varia-
Bel
Kompetensi
Dasar
Indikator
Soal
Prestasi
Belajar
PAK
Memahami
kehendak
Allah bagi
dirinya dalam
bersikap
terhadap
orang tua,
kehidupan
diri dan
sesamanya.
- Menjelaskan jasa-jasa ayah
dan ibu.
- Memberi contoh sikap-sikap
yang seharusnya terhadap ayah
dan ibu.
- Menjelaskan makna
menghormati orang tua dalam
kutipan Efesus 6:1-3
- Menyebutkan 4 kewajiban
anak terhadap orang tua
menurut Sir 3:12-16
- Mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan atas orang tua,
dan memohon berkat Tuhan
bagi mereka.
- Memberi contoh tindakan-
tindakan yang tidak
menghormati hidup.
- Menjelaskan salah satu tokoh
yang menghormati kehidupan.
1-2
3-4
5
6-7
8
9
10-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
- Menjelaskan sikap-sikap yang
menghormati hidup.
- Menemukan salah satu ayat
Kitab Suci yang menegaskan
tentang menghormati
kehidupan.
- Menjelaskan alasan tindakan
mencuri itu tidak baik.
- Memberi contoh perbuatan –
perbuatan yang tidak
menghormati milik orang.
- Menjelaskan usaha untuk
menghormati hak milik orang
lain.
- Menjelaskan makna perintah
Tuhan yang ke-7.
- Menjelaskan makna perintah
Tuhan yang ke-10.
12
13-15
16
17
18
19
20
Setelah instrumen selesai dibuat dan mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, lalu peneliti menyebarkan
instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan
dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas IV A dan B SD Kanisius Wirobrajan
I Yogyakarta.
7. Pengembangan Instrumen
Pengembangan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba
terpakai. Dalam uji coba terpakai, responden yang dipakai untuk uji coba itulah
yang digunakan sebagai responden dalam pengumpulan data. Jadi, antara
responden untuk uji coba dan responden untuk pengumpulan data adalah
kelompok yang sama. Dengan demikian, peneliti tidak harus melakukan revisi
pada instrumen yang dipakai untuk uji coba. Oleh sebab itu, konsekuensinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
peneliti harus membuat bendel soal yang lebih banyak untuk disebarkan kepada
responden guna mengantisipasi data yang kurang atau tidak lengkap.
1. Analisis Validitas Instrumen Penelitian
Validitas suatu instrumen merupakan seberapa jauh instrumen itu benar-
benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur (Yusuf, 2014: 234). Jika
instrumen itu dikatakan valid, berarti instrumen tersebut itu dapat digunakan
untuk mengukur data yang akan diukur. Agar kesimpulan tidak keliru dan tidak
memberikan keterangan atau gambaran yang jauh dan berbeda dari keadaan yang
sesungguhnya, maka diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas dalam penelitian ini dibantu melalui
penggunaan program SPSS 16 for windows, dengan taraf signifikan 0,05 dan
jumlah siswa (N) 57 siswa-siswi.
Berikut ini adalah hasil analisis validitas instrumen dengan menggunakan
teknik Person Moment:
rxy =∑xy
√(∑𝑥2)(∑𝑦2)
keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X : jumlah score item
Y : jumlah score item
N : jumlah siswa (responden)
Tabel 7. Validitas Pre-test Praeksperimen Pertama
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.41 0.05 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2 0.46 0.05 Valid
3 0.18 0.05 Valid
4 0.37 0.05 Valid
5 0.17 0.05 Valid
6 0.46 0.05 Valid
7 0.06 0.05 Valid
8 0.18 0.05 Valid
Hasil validitas pre-test pada pertemuan pertama yang berjumlah 8 butir
soal ini memperoleh nilai yang valid, yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8
karena nilai signifikannya lebih dari 0.05, sehingga layak untuk digunakan dalam
analisis data.
Tabel 8. Validitas Post-test Praeksperimen Pertama
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.36 0.05 Valid
2 0.39 0.05 Valid
3 0.20 0.05 Valid
4 0.46 0.05 Valid
5 0.49 0.05 Valid
6 0.42 0.05 Valid
7 0.18 0.05 Valid
8 0.08 0.05 Valid
Hasil post-test pada pertemuan pertama ini dengan jumlah soal 8 butir, dan
ketika diuji ternyata semua soal dikatakan valid karena nilai signifikansi yang
diperoleh lebih besar dari 0.05 sehingga data ini dapat digunakan untuk analisis
lebih lanjut dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 9. Validitas Pre-test Praeksperimen Kedua
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.41 0.05 Valid
2 0.51 0.05 Valid
3 0.29 0.05 Valid
4 0.23 0.05 Valid
5 0.05 0.05 Valid
6 0.22 0.05 Valid
Hasil yang diperoleh pada pre-test pertemuan kedua ini adalah semua butir
soal dari soal nomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dikatakan valid, karena signifikansinya
lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu, untuk analisis selanjutnya data ini dapat
digunakan seperlunya.
Tabel 10. Validitas Post-test Praeksperimen Kedua
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.53 0.05 Valid
2 0.59 0.05 Valid
3 0.69 0.05 Valid
4 0.46 0.05 Valid
5 0.00 0.05 Tidak Valid
6 0.31 0.05 Valid
Hasil analisis post-test validitas instrumen pada pertemuan kedua ini
adalah bahwa dari 6 butir soal hanya ada satu yang dikatakan tidak valid yaitu
pada soal nomor 5 karena signifikansinya lebih kecil dari nilai signifikan yakni
0.00 < 0.05. Oleh karena itu data yang dapat digunakan untuk analisis selanjutnya
adalah soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 11. Validitas Pre-test Praeksperimen Ketiga
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.40 0.05 Valid
2 0.49 0.05 Valid
3 0.23 0.05 Valid
4 0.40 0.05 Valid
5 0.19 0.05 Valid
6 0.24 0.05 Valid
Pada pre-test pertemuan ketiga ini, hasil analisis yang diperoleh adalah
semua soal butir dinyatakan valid atau layak untuk digunakan untuk analisis
karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 yaitu pada soal nomor 1, 2, 3, 4,
5 dan 6.
Tabel 12. Validitas Post-test Praeksperimen Ketiga
Item
R.Itung
Signifikan
Keterangan
1 0.48 0.05 Valid
2 0.28 0.05 Valid
3 0.41 0.05 Valid
4 0.37 0.05 Valid
5 0.12 0.05 Valid
6 0.17 0.05 Valid
Hasil post-test pada pertemuan ketiga ini memiliki hasil validitas untuk
semua nomor soal yaitu dari 6 soal ternyata semua butir soal instrumen layak
digunakan karena nilai signikansinya lebih besar dari 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen
penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda
(Yusuf, 2014: 242). Reliabilitas juga merupakan rentangan dari rendah sampai
tinggi dan dapat diandalkan jika menghasilkan sesuatu yang konsisten atau tidak
berubah-ubah (Dapiyanta, 2008: 50). Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 13. Kriteria Tingkat Reliabilitas (Alpha)
Rxy = 0,80 hingga -1,00 Sangat Tinggi
Rxy = 0,60 hingga -0,79 Tinggi
Rxy = 0,40 hingga -0,59 Cukup
Rxy = 0,20 hingga -0,39 Rendah
Rxy = 0,00 hingga -0,19 Sangat Rendah
Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan cara Alpha
Cronbach menggunakan program SPSS 16 for windows, melalui rumus sebagai
berikut :
∞ = ∞ = ( 𝐾
𝐾−1) (1 − ∑
𝑠𝑖
𝑠𝑡)
Keterangan :
∞ : nilai reliabilitas
∑si : jumlah variant
St : varian total
K : jumlah item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 14. Reliability Statistics Pre-test Pra-eksperimen Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.586 8
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada pre-test pertemuan pertama pada
tabel 14 di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.586 dengan jumlah soal 8
butir. Oleh karena itu data ini dikatakan reliabilitas rendah karena nilai Alphanya
0.586 < 0.60.
Tabel 15. Reliability Statisticss Post-test Pra-eksperimen Pertama
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 53 93.0
Excludeda 4 7.0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Case
s
Valid 53 93.0
Excludeda 4 7.0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.627 8
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada post-test pertemuan pertama pada
tabel 15 di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.627. Oleh sebab itu data ini
dikatakan reliabilitasnya tinggi karena nilai Alphanya 0.627 > 0.60 dengan jumlah
soal 8 butir.
Tabel 16. Reliability Statistics Pre-test Pra-eksperimen Kedua
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 94.7
Excludeda 3 5.3
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.216 6
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada pre-test pertemuan kedua pada
tabel 16 di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.216. Oleh karena itu data ini
dikatakan reliabilitasnya rendah karena nilai Alphanya 0.216 < 0.60 dengan
jumlah soal sebanyak 6 butir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 17. Reliability Statistics Post-test Pra-eksperimen Kedua
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 94.7
Excludeda 3 5.3
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 5
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada post-test pertemuan pertama pada
tabel 17 di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.650. Oleh sebab itu data ini
dikatakan reliabilitas tinggi karena nilai Alphanya 0.650 > 0.60 sebanyak 5 butir
soal karena satu item soal memiliki nilai yang tidak valid.
Tabel 18. Reliability Statistics Pret-est Pra-eksperimen Ketiga
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 94.7
Excludeda 3 5.3
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.383 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada pre-test pertemuan ketiga pada
tabel di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.383. Oleh sebab itu data ini
dikatakan reliabilitasnya rendah karena nilai Alphanya 0.383 < 0.60 dari 6 butir
soal.
Tabel 19. Reliability Statistics Post-test Pra-eksperimen Ketiga
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 94.7
Excludeda 3 5.3
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.446 6
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada post-test pertemuan ketiga pada
tabel 19 di atas adalah bahwa nilai Alpha sebesar 0.446. Oleh karena itu data ini
dikatakan cukup reliabilitas karena nilai Alphanya 0.446 < 0.60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
F. Teknik Analisis Data
1. Persyaratan Analisis
Syarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: uji normalitas
data. Uji Normalitas Data ini memiliki tujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal yang
memiliki signifikan > 0,05, sebaliknya jika data memiliki signifikan < 0,05, data
tersebut tidak normal dalam berdistribusi. Cara lain yang dapat digunakan untuk
mengetahui normalitas suatu data adalah dengan melihat bagan detrended normal
plot. Sampel akan dikatakan berdistribusi normal, apabila titik-titik nilai data tidak
membentuk pola tertentu dan akan tersebar di sekitar garis mendatar yang melalui
nilai nol.
2. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik uji t dan Mann Whitney. Melalui penggunaan teknik ini, akan diketahui
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) antara sebelum diberi
perlakuan (pre-test) dan sesudah diberi perlakuan (post-test) melalui bantuan
program SPSS versi 16 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra-eksperimen I
a. Uji Persyaratan
1) Normalitas
Tabel 20. Test Of Normality Pra-eksperimen I
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PRETEST .087 53 .200* .972 53 .242
POSTTEST .080 53 .200* .977 53 .395
Berdasarkan tabel 20 di atas, total data yang diperoleh pada pertemuan
pertama pre-test sebesar 0,200 dan post-test sebesar 0,200. Oleh karena itu, data
pre-test dan post-test berdistribusi normal karena nilai signifikansinya ≥ 0,05.
2) Homogenitas
Tabel 21. Test Of Homogeneity of Variances Pra-
eksperimen I
POST-TEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.530 13 20 .030
Melalui uji homogenitas pada tabel 21 di atas, data dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi variabel Prestasi Belajar (Y) berdasarkan variabel Media Cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Bergambar (X) = 0.030 < 0.05. Artinya data variabel Y berdasarkan variabel X
mempunyai varian yang tidak sama.
3) Homokedastisitas
Suatu data dikatakan homokedastisitas jika titik-titik pada diagram tidak
membentuk pola apa pun dan data dikatakan tidak homokedastisitas jika titik-titik
pada diagram membentuk sebuah pola tertentu. Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari diagram di atas, data dikatakan homokedastisitas atau data berdistribusi
normal karena titik-titik pada diagram di atas tidak menyebar dan membentuk
pola, sehingga tidak terpengaruh oleh faktor lain dalam proses belajar.
b. Uji Hipotesis
Uji t adalah salah satu bagian dari statistik parametik untuk menguji
hipotesis komparatif rata-rata dua sampel. Uji ini digunakan bila data yang diolah
berbentuk interval dalam menggunakan uji t (t-test) (Sugiyono dan Agus, 2015:
170). Oleh karena itu, tabel-tabel berikut di bawah ini merupakan tabel deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dari variabel Y1 (Pre-test) sebelum diberi perlakuan dan variabel Y2 sesudah
diberi perlakuan (Post-test).
Tabel 22. Paired Samples Test Pra-eksperimen I
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
PRETEST 64.1698 53 9.82880 1.35009
POSTTES
T 68.5660 53 11.98959 1.64690
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
PRETEST
-
POSTTES
T
-
4.39623
10.76
201
1.478
28
-
7.362
60
-
1.42985
-
2.97
4
52 .004
Hasil data pada pertemuan pertama yang diperoleh dari tabel 22 di atas
adalah, variabel Y1 didapat rata-rata 64.16, standard deviasi 9.82, standard
kesalahan rata-rata 1.35. Variabel Y2 didapat rata-rata 68.56, standard deviasi
11.98, standard kesalahan rata-rata 1.64 dengan jumlah responden sebanyak 53.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Data pada paired samples test di atas merupakan hasil analisis uji t
dengan nilai rata-rata sebelum Y1 dan sesudah Y2 sebesar-4.39, standard
kesalahan rata-rata 1.47, standar deviasi 10.7 dan t hitung sebesar 2.974 dengan
derajat kebebasan 52 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan 95%. Pada
pengujian dua sampel dengan signifikansi sebesar 0.004. Oleh karena itu, terdapat
perbedaan pada data pre-test dan post-test artinya adanya pengaruh penggunaan
media cerita bergambar terhadap prestasi belajar siswa-siswi sehingga Ha
diterima dan Ho ditolak.
c. Analisis Deskripif
Dari hasil yang diperolah melalui data di atas pada pertemuan pra-
eksperimen yang pertama, peneliti menyimpulkan bahwa dalam uji normalitas
data tersebut berdistribusi normal. Dalam uji linieritas data berdistribusi normal
karena nilai signifikasi yang diperoleh > a. Pada uji homogenitas ternyata data
yang diperoleh berasal dari kelompok varian yang tidak sama dan pada uji
homokedastisitas data yang diperoleh ternyata hasilnya homokedastisitas sebab
titik-titiknya menyebar, sehingga Ho diterima karena nilai signifikansinya pada
pre-test dan post-test lebih besar dari nilai signifikan yang telah ditetapkan.
2. Pra-eksperimen II
a. Uji Persyaratan
1) Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 24. Test Of Normality Pra-eksperimen II
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PRETEST .114 54 .077 .949 54 .023
POSTTEST .132 54 .020 .908 54 .001
Berdasarkan tabel 24 di atas, total data yang diperoleh pada pertemuan
kedua ini adalah pre-test sebesar 0,077 > 0.05 yang berarti datanya berdistribusi
normal dan post-test sebesar 0,020 < 0.05 berdistribusi tidak normal.
2) Homogenitas
Tabel 25. Test Of Homogeneity of Variances Pra
Eksperimen II
Levene Statistic df1 df2 Sig.
PRETEST .946 1 52 .335
POSTTEST .034 1 52 .854
Uji homogenitas pada tabel 25 di atas menunjukkan bahwa data pre-test
dengan nilai 0.335 > 0.05, dan post-test dengan nilai 0.854 > 0.05 berasal dari
kelompok varians yang sama dan normal.
3) Homokedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil yang diperoleh dari diagram di atas dikatakan homokedastisitas
karena titik-titik pada diagram tidak menyebar dan membentuk pola yang berarti
bahwa varians tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lain dalam proses
pembelajaran.
b. Uji Hipotesis
Pada pertemuan kedua ini untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan
uji Mann Whitney, yang merupakan salah satu bagian dari statistik non parametik
dan sekaligus menjadi alternatif ketika data tidak normal dalam uji t. Uji ini juga
digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata dua sampel yang tidak berhubungan
atau berpasangan antara variabel data kategori dan variabel data interval. Jika
signifikansinya < 0.05, Ha ditolak dan jika signifikansinya > 0.05, Ho diterima.
Berikut ini adalah tabel sebelum (pre-test) dan sesudah diberi perlakuan (post-
test).
Tabel 26. Test Statistic Pra-eksperimen II
PRETEST
POSTTES
T
Mann-Whitney U 277.000 359.000
Wilcoxon W 655.000 737.000
Z -1.515 -.095
Asymp. Sig. (2-
tailed) .130 .924
a. Grouping Variable: KELAS
Hasil data pada pertemuan kedua yang diperoleh dari tabel 26 di atas
adalah, pada pre-test signifikansinya adalah 0.130 > 0.05 dan post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
signifikansinya adalah 0.924 > 0.05. Oleh karena itu, Ha ditolak dan Ho diterima
karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara variabel pre-test dan post-test.
c. Analisis Deskripif
Pada pertemuan pra-eksperimen kedua ini, hasil yang diperoleh dari data-
data di atas adalah pada tes normalitas data pre-test dikatakan normal karena
signifikansinya > 0.05 dan pada data post-test dikatakan tidak normal karena
signifikansinya < 0.05 namun hasil dari homogenitas dikatakan berasal dari
varians yang homogen dan normal serta bersifat homokedastisitas karena tanpa
mengindahkan faktor-faktor lainnya dalam proses belajar menggunakan media
cerita bergambar. Data pada pertemuan kedua ini juga dapat diterima artinya Ha
ditolak dan Ho diterima karena tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil pre-
test dan post-test.
3. Pra-eksperimen III
a. Uji Persyaratan
1) Normalitas
Tabel 28. Test Of Normality Pra-eksperimen III
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PRETEST .109 54 .160 .952 54 .029
POSTTEST .099 54 .200* .915 54 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pada tabel 28 di atas, total data yang diperoleh pada pertemuan ketiga ini
adalah pre-test sebesar 0,160 dan post-test sebesar 0,200. Oleh karena itu, data
pre-test dan post-test berdistribusi normal karena signifikansinya ≥ 0,05.
2) Homogenitas
Tabel 29. Test Of Homogeneity of Variances Pra-
eksperimen III
Levene Statistic df1 df2 Sig.
PRETEST .219 1 52 .642
POSTTEST .600 1 52 .442
Melalui uji homogenitas pada tabel 29 di atas, data dapat diketahui melalui
taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05. Jika Sig < 0.05 berarti tidak normal
dan jika Sig ≥ 0.05 berarti normal. Oleh karena itu, dari hasil data pada tabel 29 di
atas menunjukkan bahwa data pre-test dengan nilai 0.642 > 0.05 dan post-test
dengan nilai 0.442 > 0.05 berasal dari kelompok yang memiliki varians homogen.
3) Homokedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari diagram di atas, data dikatakan
homokedastisitas yang artinya bahwa varians homogennya yang sama tanpa
mengindahkan pengaruh lain dalam proses pembelajaran karena titik-titik pada
diagram di atas tidak menyebar dan membentuk pola.
b. Uji Hipotesis
Untuk menguji hasil hipotesis statistik parametris pada pertemuan ketiga
ini adalah dengan menggunakan teknik uji t. Oleh karena itu, tabel-tabel berikut di
bawah ini merupakan tabel deskriptif dari variabel Pre-test (Y1) sebelum diberi
perlakuan dan variabel Y2 sesudah diberi perlakuan (Post-test).
Tabel 30. Paired Sample Test Pra-eksperimen III
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
PRETEST 57.37 54 15.156 2.062
POSTTEST
71.93 54 13.228 1.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mea
n
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
PRETES
T -
POSTTE
ST
-
14.55
6
12.50
5
1.70
2
-
17.96
9
-11.142 -8.554 53 .000
Variabel Y1 didapat rata-rata 57.37, standard deviasi 15.156, standard
kesalahan rata-rata 2.062. Variabel Y2 didapat rata-rata 71.93, standard deviasi
13.228, standard kesalahan rata-rata 1.800. Jumlah responden sebanyak 54 yang
valid.
Data pada paired samples test di atas merupakan hasil analisis uji-t. Rata-
rata sebelum Y1 dan sesudah Y2 sebesar -14.5 dengan standard kesalahan rata-rata
adalah 1.7, simpangan baku atau standard deviasi sebesar 12.5. t hitung sebesar -
8.554 dengan derajat kebebasan 53 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan
95%. Pada pengujian dua ekor dengan signifikansi sebesar 0.000. Maka
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa-
siswi sebelum diberi perlakuan menggunakan media cerita bergambar dan sesudah
diberi perlakuan menggunakan media cerita bergambar.
Untuk melihat harga tabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan (dk)
yang besarnya adalah n - 1. Besarnya adalah 54 – 1 = 53 dengan derajat kesalahan
5%, sedangkan pegujian dilakukan dengan menggunakan dua pihak didapat t tabel
sebesar 2,064. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel (8,554 > 2,064). Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak (signifikansi dibawah atau sama
dengan 0,05 maka Ha diterima) berarti, terdapat perbedaan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan media cerita bergambar.
c. Analisis Deskripif
Pada pertemuan praeksperimen yang ketiga ini peneliti menyimpulkan
bahwa dalam uji normalitas data tersebut berdistribusi normal karena
signifikansinya > 0.05. Pada uji homogenitas ternyata data yang diperoleh
berdistribusi normal dan berasal dari kelompok yang homogen dan dikatakan
homokedastisitas karena, hasil yang diperoleh pada diagramnya bersifat menyebar
dan tidak membentuk pola. Artinya dalam penggunaan media cerita bergambar,
hasil yang diperoleh oleh responden tidak berpengaruh oleh faktor lain selain
berfokus pada media yang telah disediakan oleh peneliti.
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan data hasil pre-test dan post-test pada pertemuan pertama,
kedua dan ketiga dalam proses belajar mengajar pelajaran agama Katolik di kelas
dengan sarana penggunaan media cerita bergambar dapat memengaruhi tahap
pemahaman siswa-siswi. Hal ini terjadi karena pada ketiga kali pertemuan diawali
pre-test, siswa-siswi cenderung menjawab soal setahunya atau bahkan melihat
jawaban punya teman sebangku. Tetapi ketika diberi perlakuan dalam belajar
siswa-siswi mampu menjawab sebisa dan sepaham mereka bahkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menguraikan dengan bahasa sendiri, meskipun masih ada beberapa siswa-siswi
yang masih cenderung menjawab soal post-test sama dengan jawaban pada soal
pre-test.
Berikut ini adalah hasil peningkatan persentasi yang dicapai oleh siswa-
siswi, dengan rumus post-test dikurangi pre-test (Y1 – Y2)
1. Pada Pra Eksperimen I, data rata-rata pre-test yang diperoleh sebebesar
64,17 dan post-test sebesar 68,57. Oleh kaena itu, 68 – 64 = 4,4.
2. Pada Pra Eksperimen II, data rata-rata pre-test yang diperoleh sebesar
41,65 dan post-test sebesar 70,09. Oleh karena itu, 70 – 41 = 28,44.
3. Pada Pra Eksperimen III, data rata-rata pre-test yang diperoleh sebesar
56,81 dan post-test sebesar 71,93. Oleh karena itu, 71 – 56 = 15,12.
Hasil penelitian yang diperoleh secara keseluruhan pada data yang telah
dibahas sebelumnya menjelaskan bahwa pada pra eksperimen pertama dan kedua
Ho diterima karena signifikansinya > 0.05 dan pra eksperimen ketiga Ha diterima
karena signifikansinya < 0.05. Oleh karena itu, berdasarkan data hasil penelitian
pada pra eksperimen satu dan dua, diperoleh hasil yang mengatakan bahwa
penggunaan media cerita bergambar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa-siswi dan pada pra eksperimen ketiga mengatakan bahwa penggunaan
media cerita bergambar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
(H0) : penggunaan media cerita bergambar tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
(Ha) : penggunaan media cerita bergambar berpengaruh terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi.
Kesimpulannya adalah penggunaan media cerita bergambar tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan I, Yogyakarta karena berdasarkan hasil penelitian pra-eksperimen
pertama dan kedua nilai signifikansi yang diperoleh lebih < 0.05.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengalami keterbatasan,
kekurangan dan hambatan sebagai berikut:
1. Dalam pengolahan data harus benar-benar sesuai dengan teknis analisis
data, sehingga data yang dihasilkan dapat diukur dengan baik melalui
hasil penyebaran kuisioner pre-test dan post-test.
2. Bentuk penggunaan media yang dipakai tidak sesuai dengan cerita
bergambar, sehingga data yang hasilkan tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik siswa-siswi SD Kanisius
Wirobrajan I, Yogyakarta.
3. Media yang digunakan pun tidak sesuai dengan minat siswa-siswi.
4. Penulis memiliki kekurangan dan keterbatasan dari segi pengetahuan
dalam membuat media cerita bergambar yang kreatif dan penulisan
dalam bahasa anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5. Penulis memiliki keterbatasan internal dalam hal mengolah waktu
sehingga, penyusunan skripsi ini membutuhkan waktu yang sangat
panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian, maka penulis dapat
memberi beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis data pada pra
eksperimen pertama dan kedua dikatakan bahwa Ho diterima karena tidak ada
perbedaan yang signifikan artinya media cerita bergambar tidak berpengaruh
terhadap prestasi belajar agama Katolik siswa. Sedangkan pada pra
eksperimen ketiga dikatakan bahwa Ha diterima karena ada perbedaan yang
signifikan dari hasil belajar yang diperoleh, artinya media cerita bergambar
berpengaruh terhadap prestasi belajar agama Katolik siswa.
2. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai mean dari aspek media
cerita bergambar. Pada pertemuan pertama nilai mean pre-test sebesar 64.17
dan post-test sebesar 68.57, pada pertemuan kedua nilai mean pre-test sebesar
41.65 dan post-test sebesar 70.09, pada pertemuan ketiga nilai mean pre-test
sebesar 56.81 dan post-test sebesar 71.93. Setelah melakukan penelitian
ternyata media cerita bergambar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa untuk mencapai prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang
disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dikarenakan cara belajar anak-anak berbeda dan kreatif, maka sebagai
guru atau calon guru agama Katolik harus memiliki jiwa kreatif bukan hanya
media yang disiapkan bersifat kreatif dan menarik. Anak-anak menyukai hal-hal
yang baru dan menantang, karena hal inilah yang membantu untuk menyerap
pesan atau materi yang disampaikan oleh guru dan dapat bertindak sesuai dengan
yang telah diajarkan.
2. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua semoga mendukung pelajaran agama Katolik di sekolah
dengan cara yang bijak agar perkembangan iman anak semakin berkembang
khususnya dalam hidup sehari-harinya.
3. Bagi Peneliti
Dalam menyusun skripsi tidak hanya sebagai formalitas untuk mencapai
nilai akhir kuliah yang baik, namun melalui skripsi ini peneliti dapat memahami
penggunaan media cerita bergambar dan menerapkannya dalam dunia
pembelajaran kelak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. H dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Davies, K. Ivor. (1991). Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali.
Dapiyanta, FX. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Yogyakarta: Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma.
Gredler Bell E, Margaret. (1991). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Hamalik, Oemar. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni.
http://indocomics.blogspot.com/2009/10/fungsi-cergamkomik-beberapa-
tipe.html;06:04:2013.
Iswarahadi, Y. I. (2013). Beriman dengan Bermedia: Antologi Komunikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
_____________. (1992). Media Murah. Yogyakarta: Kanisius.
Kurniya Sari, Anita. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar
Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak dan Membaca Pada
Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010. Fakultas Ilmu Pendidikan Luar Biasa,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kurniawan, Anton Dedy. (2012). Media Pembelajaran Komik Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII MP Kanisius
Gayam Yogyakarta Dalam Pokok Bahasan Wujud Zat. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma.
Komisi Kateketik KWI. (2007). Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius.
_____________. (2015). Hidup Di Era Digital. Yogyakarta: Kanisius.
Konferensi Waligereja Indonesia. (2009). Kompendium Katekismus Gereja
Katolik. Yogyakarta: Kanisius.
Pasaribu L. I. dan Simanjuntak B. (1980). Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Tarsito.
Rinanto Andre. (1982). Peranan Media Audiovisual Dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sadiman, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Sudjana, Nana. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Sudjana, Nana dan Arifin Daeng. (1988). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sagala, Syaiful. H. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta,
cv.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, cv.
Sugiyono dan Agus. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL Teori dan
Aplikasi untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta, cv.
Supriyati, Y. (2013). Psikologi Pendidikan Remaja. Diktat Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan Remaja untuk Mahasiswa Semester II, Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Tri Mulyono, F. X. (2013). Pembinaan Ekspresi. Diktat Mata Kuliah Pembinaan
Ekpresi untuk Mahasiswa Semester II, Fakultas Ilmu Pendidikan
Agama, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Widamati, Valentina Wuri. (2013). Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media
Untuk Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan
Iman Anak (PIA) di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau
Sumatera Selatan. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Winkel, W. S. (2004) Psikologi Pengajaran.Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran 1:
Indikator Pelajaran V, VI dan VII
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Indikator
Jumlah
Soal
Bentuk Soal
Memahami
kehendak
Allah bagi
dirinya dalam
bersikap
terhadap orang
tua, kehidupan
diri dan
sesamanya.
Pelajaran V
Menghormati
Orang Tua
1. Menjelaskan
jasa-jasa ayah
dan ibu.
2. Memberi contoh
sikap-sikap
yang seharusnya
terhadap ayah
dan ibu.
3. Menjelaskan
makna
menghormati
orang tua dalam
2
2
1
1. Jasa-jasa apa saja yang dilakukan oleh ayah kepada
seorang anak?
2. Jasa-jasa apa saja yang dilakukan oleh ibu kepada
seorang anak?
3. Sebutkan 3 perbuatan yang sudah kamu lakukan
untuk menghormati dan menyayangi orang tua!
4. Sebutkan 3 perbuatan yang akan kamu lakukan
untuk menghormati dan menyayangi orang tua!
5. Efesus 6:1-3
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam
Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
kutipan Efesus
6:1-3.
4. Menyebutkan 4
kewajiban anak
terhadap orang
tua menurut Sir
3:12-16.
2
ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang
penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya
kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi”.
Apa yang dimaksud dengan kutipan di atas?
6. Sirakh 3:12-16
“Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan
menyakiti hatinya di masa
hidupnya. Pun pula kalau akalnya sudah berkurang
hendaklah kau maafkan, jangan menistakannya sewaktu
engkau masih berdaya.Kebaikan yang ditunjukkan kepada
bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai
pemulihan segala dosamu. Pada masa pencobaan engkau
akan diingat oleh Tuhan, maka dosamu lenyap seperti air
beku yang kena matahari. Serupa penghujat barang siapa
meninggalkan bapanya, dan terkutuklah oleh Tuhan orang
yang mengerasi ibunya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
5. Mengungkapkan
rasa syukur
kepada Tuhan
atas orang tua,
dan memohon
berkat Tuhan
bagi mereka.
1
Apa yang dimasud dengan kutipan di atas?
7. Saya taat kepada orang tua.
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
8. Saya mendoakan orang tua.
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
Pelajaran VI
Menghormati
Hidup
1. Memberi contoh
tindakan-
tindakan yang
tidak
menghormati
hidup.
2. Menceritakan
1
2
9. Sebutkan beberapa contoh tindakan-tindakan yang
tidak menghormati hidup!
10. Apa yang dilakukan Bunda Teresa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
salah satu kisah
tokoh yang
menghormati
kehidupan.
menghormati hidup manusia?
11.
Orang Samaria yang Murah Hati
(Luk 10:25-37)
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk
mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab
Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di
sana?”Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.”
Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah
demikian, maka engkau
akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu
berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku
manusia?”Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-
penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan,
tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi
meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang
imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia
melewatinya dari seberang jalan.Demikian juga seorang
Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya
lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya
dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu
membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada
pemilik penginapan itu,
katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari
ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
3. Menunjukkan
sikap-sikap
yang
menghormati
hidup
4. Memaknai salah
1
2
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu,
adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas
kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan
perbuatlah demikian!”
Jelaskan apa yang dikatakan oleh Yesus untuk
menghormati hidup, menurut kutipan di atas!
12. Saya menolong orang yang meminta-minta.
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
13. Apa arti dari Kitab Ulangan 5:17 untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
satu ayat Kitab
Suci yang
menegaskan
tentang
menghormati
kehidupan
menghormati hidup?
14. Saya menjaga kesehatan dengan baik.
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
Pelaran VII
Menghormati
Milik Orang
Lain
1. Menjelaskan
alasan tindakan
mencuri itu
tidak baik
2. Memberi contoh
perbuatan-
perbuatan yang
tidak
menghormati
milik orang
3. Menjelaskan
usaha untuk
menghormati
hak milik orang
lain.
4. Menjelaskan
makna perintah
Tuhan yang ke-
7.
1
1
1
2
15. Mengapa tindakan mencuri itu tidak baik?
16. Sebutkan 3 perbuatan yang tidak menghormati
milik orang lain, selain mencuri!
17. 3 usaha apa saja yang bisa kita lakukan, sebagai
bentuk penghormatan terhadap hak milik orang
lain?
18. Saya mengembalikan buku yang saya pinjam ke
perpustakaan
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
5. Menjelaskan
makna perintah
Tuhan yang ke-
10.
1
19. Saya merawat buku yang saya pinjam
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
20. Sebutkan Perintah Allah yang ke-10!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
Lampiran 3:
Soal Pre-Test dan Post-Test Pelajaran V Menghormati Orang Tua
Nama :............................................
Kelas :.............................................
Tanggal:..........................................
I. ESSAY
Silahkan menjawab pertanyaan di bawah ini, dengan menguraikan jawaban
pada bagian titik-titik dengan jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Jasa-jasa apa saja yang dilakukan oleh ayah kepada seorang anak?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
2. Jasa-jasa apa saja yang dilakukan oleh ibu kepada seorang anak?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
3. Sebutkan 3 perbuatan yang sudah kamu lakukan untuk menghormati dan
menyayangi orang tua!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
4. Sebutkan 3 perbuatan yang akan kamu lakukan untuk menghormati dan
menyayangi orang tua!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
5. Efesus 6:1-3
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah
demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang
penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan
panjang umurmu di bumi”.
Apa yang dimaksud dengan kutipan di atas? Jelaskan!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
6. Sirakh 3:12-16
“Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan menyakiti hatinya di masa
hidupnya. Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kau maafkan,
jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya.Kebaikan yang ditunjukkan
kepada bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai pemulihan segala
dosamu. Pada masa pencobaan engkau akan diingat oleh Tuhan, maka dosamu
lenyap seperti air beku yang kena matahari. Serupa penghujat barang siapa
meninggalkan bapanya, dan terkutuklah oleh Tuhan orang yang mengerasi
ibunya”.
Apa yang dimaksud dengan kutipan di atas? Jelaskan!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
II. SKALA SIKAP
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda centang (V) pada
jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Saya taat kepada orang tua
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
2. Saya mendoakan orang tua
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
Lampiran 4:
Soal Pre Test dan Post Test Pelajaran VI Menghormati Hidup
Nama :............................................
Kelas :.............................................
Tanggal:..........................................
I. ESSAY
Silahkan menjawab pertanyaan di bawah ini, dengan menguraikan jawaban
pada bagian titik-titik dengan jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Sebutkan beberapa contoh tindakan-tindakan yang tidak menghormati
hidup!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
2. Apa yang dilakukan Bunda Teresa untuk menghormati hidup manusia?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
3. Orang Samaria yang Murah Hati
(Luk 10:25-37)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus,
katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?” Jawab
Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang
kaubaca di
sana?”Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.”
Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka
engkau
akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada
Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”Jawab Yesus: “Adalah seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-
penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga
memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,
tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.Demikian juga seorang Lewi
datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari
seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat
itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya
dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas
keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan
dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan
itu,
katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan
menggantinya, waktu aku kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama
manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Jelaskan apa yang dikatakan oleh Yesus untuk menghormati hidup,
menurut kutipan di atas!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
4. Apa arti dari Kitab Ulangan 5:17 untuk menghormati hidup?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
II. SKALA SIKAP
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda centang (V) pada
jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Saya menolong orang yang meminta-minta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
2. Saya menjaga kesehatan dengan baik
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Lampiran 5:
Soal Pre Test dan Post Test Pelajaran VII Menghormati Milik Orang Lain
Nama :............................................
Kelas :.............................................
Tanggal:..........................................
I. ESSAY
Silahkan menjawab pertanyaan di bawah ini, dengan menguraikan jawaban
pada bagian titik-titik dengan jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Mengapa tindakan mencuri itu tidak baik?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
2. Sebutkan 3 perbuatan yang tidak menghormati milik orang lain, selain
mencuri?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
3. 3 usaha apa saja yang bisa kita lakukan, sebagai bentuk penghormatan
terhadap hak milik orang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
4. Sebutkan Perintah Allah yang ke-10!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................
II. SKALA SIKAP
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda centang (V) pada
jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Saya mengembalikan buku yang saya pinjam ke perpustakaan
Selalu !..5..!..4..!..2..!..1..! Tidak Pernah
2. Saya merawat buku yang saya pinjam
Mudah !..5..!..4..!..2..!..1..! Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
Lampiran 6:
Media Cerita Bergambar Pelajaran V Menghormati Orang Tua
“Hai anak-Ku, taatilah orang tuamu
di dalam Tuhan, karena haruslah
demikian. Hormatilah ayahmu dan
ibumu ini adalah suatu perintah
yang penting, seperti yang nyata dari
janji ini: supaya kamu berbahagia
dan panjang umurmu di bumi”.
Tuhan, apa
yang harus
saya lakukan
terhadap
orang tua
saya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
“Anakku, tolonglah bapamu pada
masa tuanya, jangan menyakiti
hatinya di masa hidupnya. Pun
pula kalau akalnya sudah
berkurang hendaklah kau
maafkan, jangan menistakannya
sewaktu engkau masih berdaya.
Kebaikan yang ditunjukkan
kepada bapa tidak sampai
terlupa, melainkan dibilang
sebagai pemulihan segala dosamu.
Pada masa pencobaan engkau
akan diingat oleh Tuhan, maka
dosamu lenyap seperti air beku
yang kena matahari. Serupa
penghujat barang siapa
meninggalkan bapanya, dan
terkutuklah oleh Tuhan orang
yang mengerasi ibunya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
Lampiran 7:
Media Cerita Bergambar Pelajaran VI Menghormati Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26)
Lampiran 8:
Media Cerita Bergambar Pelajaran VII Menghormati Milik Orang Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
Lampiran 9:
Siswa-siswi sedang Menyelesaikan Puzzle dari Media Cerita Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)
Lampiran 10:
Siswa-siswi sedang Mengerjakan Tugas Pre Test dan Post Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2
15 15 15 15 15 15 5 5 22.5 22.5 22.5 22.5 5 5 22.5 22.5 22.5 22.5 5 5
1 NICO 5 5 15 6 7.5 2 4 5 49.5 15 7.5 5 0 4 5 36.5 6 7.5 5 10 1 5 34.5 120.5
2 MICHAELL 5 5 15 12 7.5 5 4 5 58.5 15 7.5 0 10 4 5 41.5 8 22.5 13 0 5 5 53.5 153.5
3 CIA 5 8 15 10 7.5 7.5 4 5 62 15 7.5 5 0 5 2 34.5 8 22.5 9 20 4 4 67.5 164
4 AMANDA 5 5 15 12 2 7.5 4 2 52.5 17 2 2 10 2 4 37 10 9.5 10 20 4 4 57.5 147
5 VIKAS 5 5 15 6 7.5 3.75 4 4 50.25 8 0 0 10 2 4 24 0 6 9 0 4 2 21 95.25
6 ANNA 8 8 10 15 7.5 5 4 5 62.5 9 0 2 0 4 5 20 5 8.5 4 5 4 4 30.5 113
7 ALDI 5 5 15 15 7.5 7.5 4 5 64 15 19 7.5 5 4 4 54.5 10 9.5 12 20 5 5 61.5 180
8 ANGELA 7 7 15 15 7.5 7.5 2 5 66 15 7.5 7.5 0 1 5 36 8 17 9 15 5 5 59 161
9 MARVELL 15 10 15 15 7.5 7.5 4 5 79 10 7.5 20 10 4 4 55.5 10 22.5 10 20 4 5 71.5 206
10 TIENS 5 5 15 15 7.5 3.75 4 2 57.25 15 2 2 0 2 4 25 10 15 20 22.5 4 5 76.5 158.75
11 LEVI 5 5 10 15 7.5 2 4 5 53.5 10 7.5 20 10 4 4 55.5 0 13 6 0 2 5 26 135
12 KEISA 5 5 15 10 7.5 7.5 4 4 58 7.5 5 7.5 0 4 4 28 8 15 6 20 5 4 58 144
13 DION 10 10 15 15 7.5 7.5 4 5 74 15 15 22.5 0 4 5 61.5 10 16 16 20 4 5 71 206.5
14 LIVINA 10 7.5 15 15 7.5 7.5 4 5 71.5 7.5 0 7.5 0 5 5 25 8 17 6 20 5 5 61 157.5
15 BRIAN 10 10 15 7 7.5 7.5 1 1 59 17 2 0 0 5 5 29 8 9.5 8.5 20 5 5 56 144
16 ALINE 10 10 15 15 7.5 7.5 5 5 75 15 20 22.5 0 5 5 67.5 12 17 12 20 5 5 71 213.5
17 NOVEN 5 5 5 15 7.5 3.75 5 5 51.25 8 7.5 7.5 0 5 5 33 5 20 10 10 5 5 55 139.25
18 RAFAEL 10 15 15 15 7.5 7.5 4 4 78 7.5 5 10 0 4 5 31.5 7 16 22.5 20 5 5 75.5 185
19 SULUH 6 6 15 15 8 3.75 4 2 59.75 7.5 7.5 15 0 1 2 33 9 9.5 7.5 10 5 5 46 138.75
20 LULA 8 10 15 11 8 13 4 5 74 7.5 7.5 20 0 4 4 43 8 22.5 10.5 20 2 5 68 185
21 SATRIO 5 10 15 13 8 7.5 4 5 67.5 15 8 5 0 4 4 36 8 22.5 6 20 5 5 66.5 170
22 AZRIEL 8 6 15 15 8 7.5 4 2 65.5 0 7.5 7.5 20 2 4 41 5 15 9 20 4 5 58 164.5
23 AMARIA 9 5 15 15 8 3.75 4 4 63.75 7.5 7.5 7.5 0 2 2 29.5 10 22.5 19 20 5 5 81.5 174.75
24 ADITYA 13 6 15 13 8 10 5 5 75 10 20 15 20 5 5 75 150
25 GABY 5 5 15 9 7.5 3.75 4 4 53.25 7.5 7.5 7.5 0 4 5 31.5 13 15 6 0 4 5 43 127.75
26 KEKE 5 5 15 9 7.5 3.75 4 5 54.25 10 5 10 10 4 5 44 5 16 11.5 20 5 5 62.5 160.75
27 NIDHEA 11 11 15 15 7.5 3.75 2 4 69.25 15 15 10 10 4 2 56 10 16 9 20 4 4 63 188.25
28 BAGOES 0 7.5 20 0 1 2 30.5 30.5
29 KANIA 5 10 15 12 7.5 3.75 2 2 57.25 15 15 0 0 2 4 36 5 8 20 10 5 4 52 145.25
30 SYEBI 15 7 15 15 7.5 3.75 5 4 72.25 5 8 20 0 2 4 39 15 22.5 11.5 20 5 5 79 190.25
31 RIA 5 10 15 7 15 3.75 4 1 60.75 5 15 15 10 1 2 48 10 22.5 9 20 5 1 67.5 176.25
32 NARA 9 13 15 13 7.5 3.75 4 5 70.25 17 7.5 20 0 4 5 53.5 123.75
33 STEVANUS 10 7 15 15 7.5 3.75 2 4 64.25 22.5 2 0 0 1 5 30.5 10 15 7 0 5 4 41 135.75
34 SASHA 15 11 15 13 7.5 3.75 4 4 73.25 8 22.5 22.5 0 4 4 61 10 15 12.5 0 5 4 46.5 180.75
35 AUDREY 9 10 10 13 7.5 3.75 5 5 63.25 7.5 7.5 10 0 1 5 31 10 15 15 20 5 5 70 164.25
36 DAVINA 12 10 15 15 7.5 3.75 4 4 71.25 11.5 15 20 0 2 4 52.5 10 5 15 0 5 4 39 162.75
37 SEKAR 12 9 10 6 7.5 3.75 4 4 56.25 7.5 7.5 15 0 4 4 38 10 9.5 6 20 5 5 55.5 149.75
38 TONNY 12 10 15 15 7.5 3.75 2 4 69.25 17 5 15 0 4 4 45 10 22.5 16 0 5 5 58.5 172.75
39 NAELA 12 13 15 15 7.5 7.5 2 5 77 22.5 22.5 10 0 4 4 63 20 12 11.5 0 5 5 53.5 193.5
40 SAUD 5 5 15 15 7.5 7.5 5 5 65 22.5 17 2 0 2 1 44.5 10 10 8 0 4 5 37 146.5
41 OTTO 10 10 15 10 7.5 3.75 4 5 65.25 65.25
42 MAXY 13 9 15 15 7.5 7.5 4 4 75 22.5 22.5 22.5 15 2 4 88.5 10 22.5 22.5 2 1 5 63 226.5
43 YOHAND 10 10 15 15 15 7.5 4 5 81.5 15 10 15 5 5 5 55 7.5 22.5 11.5 10 5 5 61.5 198
44 ANDRE 9 9 15 12 7.5 3.75 4 4 64.25 22.5 7.5 10 0 4 4 48 15 9.5 6 0 4 5 39.5 151.75
45 CANANG 10 15 15 15 7.5 7.5 4 5 79 22.5 22.5 9 15 2 5 76 10 22.5 9 20 5 5 71.5 226.5
46 YOSIA 10 0 15 6 7.5 3.75 2 2 46.25 7.5 7.5 0 10 2 2 29 10 20 10 0 1 5 46 121.25
47 KEJORA 10 10 15 15 7.5 7.5 4 5 74 22.5 0 0 0 4 5 31.5 10 15 9 20 5 5 64 169.5
48 RITCHIE 8 8 15 6 7.5 7.5 4 2 58 15 2 2 22.5 2 5 48.5 10 10.5 20 20 1 4 65.5 172
49 DANIEL 2 0 15 15 7.5 3.75 4 1 48.25 10 0 0 0 5 2 17 8 15 8.5 0 5 2 38.5 103.75
50 ABEL 0 0 15 9 7.5 3.75 4 2 41.25 17 10 10 5 2 4 48 10 15 22.5 20 4 5 76.5 165.75
51 DANUR 12 10 15 15 7.5 7.5 4 5 76 7.5 0 0 10 4 5 26.5 5 7.5 6 0 5 5 28.5 131
52 NANDO 11 10 15 15 7.5 7.5 4 5 75 22.5 7.5 0 10 5 4 49 10 17 11.5 20 5 5 68.5 192.5
53 ADIT 5 5 15 11 7.5 3.75 4 4 55.25 7.5 7.5 5 0 5 5 30 10 2 22.5 0 1 5 40.5 125.75
54 CHELSEA 10 10 15 11 7.5 7.5 4 5 70 22.5 22.5 2 0 1 5 53 10 22.5 11.5 20 5 5 74 197
55 YOFA 5 16 9 0 2 5 37 37
56 ANITA 22.5 15 10 0 4 2 53.5 12 9.5 22.5 20 5 5 74 127.5
57 IVAN 0 8 8 0 4 4 24 10 9.5 15 20 5 4 63.5 87.5
0.413965697 0.469702762 0.186274231 0.37170678 0.175937742 0.467063616 0.06295831 0.185800291 0.418817826 0.511132447 0.29983923 0.236973867 0.050425159 0.22277162 0.404986298 0.497247126 0.238201958 0.40892017 0.194524557 0.2411409
CUKUP CUKUP SANGAT RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH CUKUP SANGAT RENDAH SANGAT RENDAH CUKUP CUKUP RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH RENDAH CUKUP CUKUP RENDAH CUKUP SANGAT RENDAH RENDAH
HASIL DATA PRE TEST
N
oNama
TEMA III BAGIAN I : HIDUP BERIMAN DALAM MASYARAKAT
A. Menghormati Orang Tua B. Menghormati Hidup C. Menghormati Milik Orang Lain
TotalESSAI SS
∑
SS
VALIDITAS
∑
SS
∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∑
1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2
15 15 15 15 15 15 5 5 22.5 22.5 22.5 22.5 5 5 22.5 22.5 22.5 22.5 5 5
1 NICO 10 5 10 4 7.5 3.75 4 5 49.25 15 10 0 0 4 5 34 7.5 22.5 7.5 15 1 5 58.5 141.75
2 MICHAELL 5 5 15 15 7.5 3.75 4 5 60.25 22.5 7.5 7.5 22.5 4 5 69 7.5 15 22.5 20 5 5 75 204.25
3 CIA 10 10 15 6 7.5 5 4 5 62.5 15 10 22.5 0 5 2 54.5 7.5 22.5 22.5 20 4 4 80.5 197.5
4 AMANDA 10 15 15 15 7.5 3.75 4 4 74.25 15 5 5 0 2 4 31 15 9 22.5 20 4 4 74.5 179.75
5 VIKAS 7 7 15 6 7.5 3.75 4 4 54.25 15 1 0 2 2 4 24 7.5 11 16 20 4 2 60.5 138.75
6 ANNA 10 15 15 0 7.5 0 2 4 53.5 10 22.5 22.5 0 4 4 63 7.5 21 22.5 20 1 2 74 190.5
7 ALDI 7 7 15 15 7.5 3.75 4 5 64.25 21 20 22.5 22.5 4 4 94 15 16 22.5 20 5 5 83.5 241.75
8 ANGELA 10 15 15 7 7.5 3.75 5 5 68.25 22.5 0 2 22.5 1 5 53 7.5 22.5 15 15 5 5 70 191.25
9 MARVELL 13 15 15 10 15 3.75 4 4 79.75 22.5 22.5 22.5 22.5 4 4 98 15 22.5 22.5 20 4 5 89 266.75
10 TIENS 10 5 15 15 7.5 3.75 4 2 62.25 22.5 22.5 20 22.5 2 4 93.5 7.5 22.5 22.5 20 4 4 80.5 236.25
11 LEVI 10 7 15 15 7.5 0 4 4 62.5 15 9 22.5 2 4 4 56.5 7.5 22.5 9 5 4 5 53 172
12 KEISA 15 15 15 12 15 3.75 4 5 84.75 22.5 22.5 22.5 22.5 4 4 98 7.5 22.5 0 20 4 4 58 240.75
13 DION 13 10 15 15 7.5 3.75 4 5 73.25 18 20 22.5 22.5 4 5 92 10 22.5 22.5 20 4 5 84 249.25
14 LIVINA 10 5 15 15 7.5 3.75 4 5 65.25 15 22.5 22.5 22.5 5 5 92.5 7.5 15 22.5 20 5 5 75 232.75
15 BRIAN 5 5 15 7 7.5 3.75 1 1 45.25 17 8 0 0 4 5 34 7.5 15 15 20 4 4 65.5 144.75
16 ALINE 13 15 15 15 7.5 3.75 5 5 79.25 15 22.5 22.5 22.5 5 5 92.5 7.5 22.5 22.5 20 5 5 82.5 254.25
17 NOVEN 10 5 10 15 7.5 3.75 5 5 61.25 19 5 5 0 4 4 37 7.5 22.5 22.5 20 5 5 82.5 180.75
18 RAFAEL 10 15 15 7 7.5 3.75 5 4 67.25 18 22.5 15 22.5 4 4 86 7.5 22.5 22.5 20 5 5 82.5 235.75
19 SULUH 10 15 15 10 7.5 3.75 4 2 67.25 22.5 22.5 15 22.5 1 2 85.5 7.5 20 16 20 5 5 73.5 226.25
20 LULA 10 10 15 12 7.5 3.75 4 5 67.25 15 22.5 22.5 10 2 4 76 7.5 22.5 22.5 20 2 5 79.5 222.75
21 SATRIO 13 10 15 9 7.5 3.75 4 5 67.25 15 9 7.5 0 4 4 39.5 7.5 22.5 22.5 20 5 5 82.5 189.25
22 AZRIEL 13 10 15 12 7.5 3.75 4 2 67.25 22.5 22.5 18 22.5 2 4 91.5 10 22.5 16 20 4 5 77.5 236.25
23 AMARIA 13 7 15 15 7.5 3.75 4 4 69.25 22.5 22.5 22.5 22.5 2 4 96 15 22.5 22.5 20 5 4 89 254.25
24 ADITYA 15 15 15 9 7.5 3.75 4 5 74.25 15 22.5 22.5 20 5 5 90 164.25
25 GABY 10 5 15 12 7.5 3.75 4 4 61.25 15 22.5 22.5 5 4 5 74 7.5 22.5 16 0 5 5 56 191.25
26 KEKE 15 10 15 15 7.5 3.75 5 5 76.25 22.5 22.5 22.5 22.5 5 5 100 15 3 20 20 5 5 68 244.25
27 NIDHEA 15 15 15 12 7.5 3.75 4 4 76.25 22.5 22.5 20 2 4 4 75 15 22.5 15 20 4 4 80.5 231.75
28 BAGOES 15 22.5 0 22.5 1 2 63 63
29 KANIA 7.5 15 15 7 7.5 3.75 2 2 59.75 22.5 22.5 0 22.5 2 4 73.5 7.5 15 15 22.5 5 4 69 202.25
30 SYEBI 15 10 15 11 15 15 2 4 87 22.5 22.5 22.5 22.5 4 4 98 22.5 22.5 22.5 20 5 4 96.5 281.5
31 RIA 8 8 15 15 7.5 3.75 1 1 59.25 7.5 22.5 22.5 22.5 1 2 78 7.5 22.5 22.5 20 1 1 74.5 211.75
32 NARA 10 15 15 15 15 15 4 5 94 22.5 22.5 22.5 22.5 4 5 99 193
33 STEVANUS 10 10 15 12 1 1 2 5 56 15 9 2 2 5 5 38 7.5 16 12 0 5 4 44.5 138.5
34 SASHA 15 13 15 15 7.5 3.75 4 4 77.25 22.5 22.5 22.5 22.5 4 4 98 7.5 22.5 20 20 5 4 79 254.25
35 AUDREY 10 10 15 15 7.5 3.75 5 5 71.25 15 2 10 22.5 1 5 55.5 7.5 22.5 16 20 5 5 76 202.75
36 DAVINA 10 10 15 15 7.5 3.75 4 4 69.25 22.5 22.5 7.5 22.5 2 4 81 6 18 16 20 5 4 69 219.25
37 SEKAR 13 15 15 9 7.5 3.75 4 4 71.25 22.5 22.5 22.5 22.5 4 4 98 15 15 12 20 5 5 72 241.25
38 TONNY 10 15 15 15 7.5 3.75 2 4 72.25 22.5 5 22.5 10 4 2 66 10 22.5 22.5 20 5 5 85 223.25
39 NAELA 15 15 15 15 15 15 2 5 97 22.5 22.5 22.5 15 4 4 90.5 10 16 22.5 20 5 5 78.5 266
40 SAUD 8 8 15 6 7.5 3.75 5 1 54.25 5 0 0 0 5 4 14 5 16 17 20 2 5 65 133.25
41 OTTO 12 12 15 6 7.5 3.75 4 5 65.25 65.25
42 MAXY 15 15 15 15 15 15 4 4 98 22.5 22.5 22.5 22.5 4 5 99 17 22.5 22.5 20 1 5 88 285
43 YOHAND 10 10 15 15 7.5 5 4 5 71.5 22.5 7.5 2 22.5 5 5 64.5 7.5 22.5 11.5 10 5 5 61.5 197.5
44 ANDRE 8 8 15 9 7.5 3.75 4 4 59.25 22.5 10 22.5 0 4 4 63 16 22.5 6 0 4 5 53.5 175.75
45 CANANG 15 15 15 15 7.5 3.75 4 5 80.25 22.5 22.5 22.5 22.5 2 5 97 10 22.5 9 20 5 5 71.5 248.75
46 YOSIA 8 8 15 10 7.5 3.75 2 2 56.25 10 15 0 0 5 4 34 7.5 16 7.5 20 1 1 53 143.25
47 KEJORA 15 13 15 15 7.5 3.75 4 5 78.25 22.5 22.5 0 0 4 5 54 7.5 22.5 22.5 20 5 5 82.5 214.75
48 RITCHIE 10 15 15 15 15 13 4 2 89 22.5 22.5 20 22.5 2 5 94.5 15 16 22.5 20 1 1 75.5 259
49 DANIEL 15 5 15 9 7.5 0 1 4 56.5 0 1 0 22.5 5 2 30.5 5 0 7.5 0 5 1 18.5 105.5
50 ABEL 4 15 15 15 7.5 3.75 4 2 66.25 20 22.5 7.5 22.5 2 4 78.5 7.5 17 22.5 20 2 2 71 215.75
51 DANUR 10 10 15 15 7.5 3.75 4 5 70.25 22.5 2 0 0 0 0 24.5 7.5 15 9 20 5 5 61.5 156.25
52 NANDO 13 13 15 6 7.5 3.75 4 5 67.25 22.5 22.5 0 22.5 5 4 76.5 7.5 16 12 20 5 5 65.5 209.25
53 ADIT 8 8 5 15 1 3.75 4 2 46.75 15 22.5 7.5 0 5 5 55 10 15 16 20 1 5 67 168.75
54 CHELSEA 10 15 15 15 15 3.75 4 5 82.75 15 22.5 20 22.5 4 5 89 10 22.5 22.5 20 2 5 82 253.75
55 YOFA 7.5 22.5 20 20 2 5 77 77
56 ANITA 22.5 15 7.5 22.5 4 4 75.5 7.5 16 16 20 5 5 69.5 145
57 IVAN 18 10 18 22.5 4 2 74.5 7.5 22.5 12 15 5 4 66 140.5
0.3670718 0.399199 0.2058438 0.4674429 0.4922544 0.4206768 0.1832009 0.0833563 0.53838 0.5950942 0.6947713 0.4678873 0.0069929 0.3108542 0.4865009 0.2858095 0.4127945 0.3752732 0.1256467 0.1755131VALIDITAS
HASIL DATA POST TEST
N
oNama
TEMA III BAGIAN I : HIDUP BERIMAN DALAM MASYARAKAT
A. Menghormati Orang Tua B. Menghormati Hidup C. Menghormati Milik Orang Lain
ESSAI SS SS SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI