59
i PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI BENTUK TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh : Ariyati K2505008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

  • Upload
    ledung

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

i

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI BENTUK TUGAS

TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMK

NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Oleh :

Ariyati

K2505008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

ii

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI BENTUK TUGAS

TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMK

NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Oleh

Ariyati

K 2505008

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Teknik Mesin Jurusan PTK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Suwachid, MPd, MT Drs. Subagsono, MT NIP.130 786 664 NIP. 130 529 717

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Ranto HS, MT ( )

Sekretaris : Drs.Karno, MW, ST ( )

Penguji I : Drs. H. Suwachid, MPd, MT ( )

Penguji II : Drs. Subagsono, MT ( )

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 131 658 563

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

v

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi negeri dan menurut sepengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain. Kecuali secara tertulis

mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

Ariyati

NIM. K2505008

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

vi

ABSTRAK

Ariyati, PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI BENTUK TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Ada tidaknya pengaruh

penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dengan

metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha

dan Energi. (2) Ada tidaknya pengaruh penggunaan bentuk tugas secara individu dan

kelompok terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan

Energi. (3) Ada tidaknya interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses

dengan bentuk tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Usaha dan Energi.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini

adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. Sampel

yang diambil sebanyak empat kelas, terdiri dari kelas eksperimen yaitu kelas X TPM

A yang berjumlah 31 siswa dan X TPM D yang berjumlah 36 siswa, sedangkan dua

kelas yang lain sebagai kelompok demostrasi yaitu kelas X TPM B yang berjumlah

34 siswa dan X TPM C yang berjumlah 35 siswa. Pengumpulan data menggunakan

teknik dokumentasi untuk memperoleh data kemampuan awal siswa dan teknik tes

untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan

Energi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik anava dua jalan dengan

frekuensi sel tidak sama yang didahului dengan uji prasyarat analisis meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas dari nilai tes kemampuan kognitif pada pokok

bahasan Usaha dan Energi. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava

menggunakan metode Scheffe.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh

penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan metode

demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa (Fhitung = 7,41> Ftabel = 3,91). Dari

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

vii

uji lanjut anava menggunakan metode Scheffe diperoleh bahwa ada perbedaan rerata

yang signifikan antara penggunaan metode eksperimen dan metode demonstrasi.

Karena 1AX = 75,24> 2AX = 70,55; maka pengajaran dengan pendekatan keterampilan

proses melalui metode eksperimen memberikan pengaruh yang lebih baik dibanding

dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa; (2) Ada pengaruh

penggunaan bentuk tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan kognitif

siswa pada materi Usaha dan Energi ( Fhitung = 5,69 > Ftabel = 3,91). Dari uji lanjut

anava menggunakan metode Scheffe diperoleh bahwa ada perbedaan rerata yang

signifikan antara penggunaan bentuk tugas individu dan kelompok. Karena 1BX =

74,95 > 2BX = 70,84; maka penggunaan bentuk tugas individu memberikan pengaruh

yang lebih baik dibanding dengan penggunaan bentuk tugas kelompok, terhadap

kemampuan kognitif siswa; (3) Tidak terdapat interaksi penggunaan metode

mengajar dengan bentuk tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa

pada materi Usaha dan Energi ( Fhitung = 0,74 < Ftabel = 3,91).

Dengan diperoleh kesimpulan penelitian, maka sebagai implikasinya adalah

pendekatan keterampilan proses dan bentuk tugas yang digunakan berpengaruh

terhadap kemampuan kognitif siswa. Siswa yang diberi perlakuan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen dan mengerjakan tugas berbentuk

individu kemampuan kognitifnya lebih baik. Dengan terbuktinya hal tersebut, maka

guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran

Fisika dan memperhatikan bentuk tugas yang akan digunakan untuk evaluasi hasil

belajar siswa.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

viii

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang

demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusu”.

(Q.S. Al Baqaroh : 45)

“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

(Q.S. Al Insyirah : 6-8)

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Ayah, Ibu yang selalu mendoakan dan menyayangiku,

seluruh keluarga besarku, teman-teman PTM angkatan

2005 serta almamater.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Atas kehendak dan

kekuatan yang diberikan kepada penulis, sehingga penyusunan Skripsi ini dapat

diselesaikan.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis telah menerima banyak bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan

Kejuruan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Suhardi HW, MT, Koordinator skripsi PTM FKIP UNS, yang telah

menerima pengajuan judul.

5. Drs. H. Suwachid, MPd, MT, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Drs. Subagsono, MT, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan, sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Susanta, MM, Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. NH. Dyah Retno P, S. Pd, Guru Fisika SMK Negeri 5 Surakarta yang telah

membimbing pelaksanaan penelitian.

Serta semua pihak yang tidak tersebut di atas yang telah membantu dalam

penyelesaian Skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………...…..i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….iv

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………..v

HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………………vi

HALAMAN MOTTO ………………………………………………………...viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………......ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….....x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii

DAFTAR . GAMBAR........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……..........................................................1

B. Identifikasi Masalah ………………………………….....................3

C. Pembatasan Masalah …………………………………....................4

D. Perumusan Masalah……………………………..............................4

E. Tujuan Penelitian ……………………….........................................4

F. Manfaat Penelitian ……………………………………...................5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka..............................................................................6

1. Hakikat Proses Belajar Mengajar...............................................6

2. Pengajaran Fisika.......................................................................9

3. Pendekatan Keterampilan Proses...............................................9

4. Metode Pengajaran...................................................................12

5. Tugas........................................................................................14

6. Kemampuan Kognitif..................................................................16

7. Usaha dan Energi........................................................................17

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xii

B. Kerangka Berpikir…………………………….................................24

C. Perumusan Hipotesis ………………................................................26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….......27

B. Metode Penelitian……………………………………………….....29

C. Populasi dan Sampel ........................................................................29

D. Variabel Penelitian ...........................................................................30

E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................31

F. Instrumen Penelitian ........................................................................34

G. Teknik Analisis Data .......................................................................34

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .................................................................................45

B. Uji Kesamaan Keadaan Awal..........................................................45

C. Uji Prasyarat Analisis .....................................................................46

D. Hasil Pengujian Hipotesis ...............................................................47

E. Pembahasan Hasil Analisis .............................................................50

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .....................................................................................53

B. Implikasi .........................................................................................54

C. Saran ..............................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional meliputi berbagai bidang, salah satunya bidang

pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, maju, cerdas, kreatif, trampil,

bertanggung jawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan formal di sekolah merupakan salah satu wujud nyata

pembangunan bidang pendidikan. Pada jalur ini guru memegang peranan yang

penting dalam menentukan keberhasilan dan proses belajar mengajar. Guru

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang luas, bukan hanya sebagai pengajar,

tetapi sekaligus sebagai pembimbing dan pendidik siswa. Dalam proses kegiatan

belajar mengajar di sekolah juga dilaksanakan pembinaan kepribadian siswa agar

menjadi manusia Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Pertama, faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) yang meliputi

kemampuan, minat, intelegensi, keadaan jasmani, motivasi, dan sebagainya. Kedua,

faktor yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal) yang meliputi keadaan keluarga

secara keseluruhan, metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah serta sarana dan

prasarana sekolah. Kedua faktor ini berpengaruh satu sama lain sehingga kedua-

duanya haruslah terpenuhi supaya siswa dapat belajar dengan baik.

Berkaitan dengan kurikulum yang berlaku saat ini, pembelajaran fisika

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Akan tetapi pada kenyataannya pelaksanaan KTSP

di Sekolah hingga saat ini belum sepenuhnya terpenuhi. Pada umumnya guru

cenderung menggunakan metode ceramah dengan pendekatan konsep, yaitu guru

menyampaikan materi pembelajaran berupa cara penuturan atan penjelasan lisan

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xiv

secara lengsung terhadap siswa. Hal ini membuat peran aktif siswa dalam proses

pembelajaran fisika sangat kurang.

Tujuan pembelajaran meliputi tiga kemampuan yaitu kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perubahan tingkah laku dari

berbagai proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai evaluasi. Kemampuan

afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati yang menunjukkan

penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Sedangkan kemampuan psikomotorik

berhubungan dengan aktifitas fisik yang berkaitan dengan proses mental. Untuk mencapai

kemampuan afektif dan psikomotor diperlukan kemampuan kognitif yang baik. Menurut

Martinis Yamin (2005: 28)

“Kemampuan kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda

yaitu tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi”. Dengan

demikian kemampuan kognitif merupakan subtaksonomi yang mengungkapkan kegiatan

mental yang berawal dari tingkat pengetahuan hingga tingkat evaluasi.

Pembelajaran fisika oleh banyak siswa dianggap sebagai pembelajaran yang

menakutkan dan sulit, sehingga harus dipikirkan suatu pendekatan dan metode untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran adalah pendekatan keterampilan proses, dimana dalam pendekatan ini

diupayakan berfungsinya berbagai keterampilan fisik dan mental siswa selama proses

pembelajaran dalam rangka memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Metode

merupakan suatu cara untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak metode mengajar

yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Setiap metode memiliki kelebihan

dan kekurangan, maka penggunaan metode mengajar harus disesuaikan dengan

materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Peran aktif siswa dalam pembelajaran fisika masih kurang, sehingga

pemberian tugas (resitasi) kepada siswa adalah salah satu hal yang diperlukan

dalam proses pembelajaran fisika. Teknik pemberian tugas ini bertujuan agar

siswa memiliki prestasi belajar yang optimal. Karena siswa melaksanakan

latihan selama melaksanakan tugas, maka pengalaman siswa dalam

mempelajari suatu pembelajaran dapat lebih meningkat. Tugas yang diberikan

meliputi berbagai bentuk. Bentuk tugas yang dapat diberikan antara lain

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xv

bentuk tugas secara individu dan kelompok. Kedua bentuk tugas ini dapat

menuntun siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran fisika..

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipilih judul “ Pengaruh Penggunaan

Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Fisika Ditinjau dari Bentuk

Tugas yang Digunakan terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMK Negeri 5

Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan terdapat beberapa

permasalahan yang diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang menganggap pelajaran fisika sulit dan menakutkan . Oleh

karena itu perlu adanya strategi dalam mengatasinya.

2. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, yaitu faktor dari dalam

dan dari luar diri siswa. Tetapi tidak semua siswa memahami akan arti pentingnya faktor

tersebut.

3. Banyak pendekatan dan metode yang digunakan dalam pembelajaran, tetapi tidak semua

guru dapat memilih pendekatan serta metode yang sesuai dengan kondisi siswa.

4. Fisika merupakan mata pelajaran adaptif di SMK, prestasi siswa pada mata pelajaran

fisika masih rendah.

5. Peran aktif siswa dalam pembelajaran fisika masih kurang sehingga perlu pemberian

tugas untuk menambah peran aktif siswa.

6. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh keterampilan yang digunakan guru dalam

mengajar. Banyak keterampilan yang dikembangkan guru dalam mengajar, misalnya

keterampilan proses.

7. Kemampuan kognitif siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa dalam

mempelajari fisika.

8. Materi Usaha dan Energi memerlukan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran

sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xvi

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas dan mempunyai

arah yang jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang

masalah dan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses dengan metode

mengajar yang digunakan adalah metode eksperimen dan metode demonstrasi dan

metode tugas.

2. Penelitian ini dilihat pada bentuk tugas yang digunakan yaitu bentuk tugas secara

individu dan kelompok.

3. Pokok bahasan yang digunakan untuk penelitian adalah Usaha dan Energi untuk SMK

kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan semester II.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok

Usaha dan Energi ?

2. Adakah pengaruh penggunaan bentuk tugas secara individu dan kelompok terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi ?

3. Adakah interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan bentuk tugas yang

digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa

pada pokok bahasan Usaha dan Energi.

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan bentuk tugas secara individu dan

kelompok terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xvii

3. Mengetahui ada tidaknya interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan

bentuk tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Usaha dan Energi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memberi masukan pada calon guru dalam rangka pemilihan pendekatan dan metode pengajaran yang dapat digunakan

untuk mengembangkan pembelajaran Usaha dan Energi.

2. Memberikan informasi tentang penggunaan pendekatan keterampilan proses dan pemberian tugas.

3. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di Sekolah khususnya dalam pengajaran

Fisika.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Proses Belajar Mengajar

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam diri manusia.

Belajar sudah menjadi kebutuhan manusia untuk dapat mengembangkan diri. Belajar

merupakan bagian kehidupan manusia yang berkaitan dengan berbagai hal yang terjadi

dalam diri manusia. Berbagai hal tersebut akan mendukung adanya perubahan tingkah

laku yang sesuai dengan hasil belajar. Banyak ahli yang mengemukakan pendapat

tentang pengertian belajar.

Menurut Uzer Usman (1995: 5), “Belajar diartikan sebagai proses perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu

dengan lingkungannya”. Dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah bahwa setelah

mengalami suatu proses belajar, seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku, baik

aspek pengetahuan, keterampilan, maupun aspek sikap. Kriteria keberhasilan dalam

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xviii

belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu

yang belajar. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Nana Sudjana (1995: 28) :

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar”.

Sedangkan pengertian belajar yang lebih kompleks dan operasional dinyatakan oleh

Sumadi Suryabrata (2004: 232) bahwa ciri-ciri dari kegiatan belajar adalah sebagai

berikut:

1) Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual, maupun potensial.

2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

3) Perubahan yang terjadi karena usaha. Ciri pertama dari kegiatan belajar ini menyebutkan bahwa belajar adalah aktifitas yang

menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar. Aktifitas yang menghasilkan

perubahan yang ditempuh oleh masing-masing individu yang malakukannya adalah

berbeda-beda.

Dari berbagai uraian tentang belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hakekat

belajar tidak hanya menerima, mengungkapkan kembali, menghafal melainkan belajar

lebih menekankan pada proses perubahan tingkah laku yang disebabkan adanya berbagai

pengalaman, dimana perubahan tersebut berlangsung secara terus-menerus hingga

diperoleh tingkah laku yang baru dan intelektual sehingga menjadi milik individu yang

relatif lama. Perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi perubahan pengetahuan,

pemahaman sikap dan tingkah laku, serta keterampilan dan kecakapan.

b. Hakikat Mengajar

Mengajar adalah suatu proses yang kompleks. Kegiatan mengajar tidak hanya

diartikan sebagai penyampaian informasi kepada siswa. Kegiatan yang dilakukan

meliputi banyak hal, sehingga pengertian mengajar tidaklah sederhana.

Menurut Uzer Usman (1995: 6) :

Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar mengajar.

6

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xix

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sardiman (1990: 54) yang menyatakan bahwa,

“Mengajar adalah kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta mengarahkan

kegiatan belajar siswa atau subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,

nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun perubahan serta

kesadaran diri sebagai pribadi”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (1995: 7), “Mengajar

adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan

menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar”. Rumusan mengajar seperti yang

dikemukakan oleh Nana Sudjana, di samping berpusat pada siswa yang belajar juga

melihat hakikat mengajar yaitu sebagai proses membelajarkan siswa yang menghasilkan

perubahan tingkah laku.

Dari berbagai pengertian mengajar yang telah disebutkan di atas dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa mengajar merupakan usaha guru untuk membimbing aktivitas,

membantu pengetahuannya, membimbing pengalaman dan membantu siswa berkembang

dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan melalui proses belajar mengajar serta

mengorganisasi proses belajar.

c. Proses Belajar Mengajar

Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

kegiatan pembelajaran. Proses belajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh siswa.

Sedangkan proses mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan guru sebagai

pemimpin proses belajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam suatu kegiatan

manakala terjadi interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Dalam proses tersebut siswa diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran melalui bahan pengajaran yang dipelajari oleh siswa dengan menggunakan

berbagai metode dan alat, kemudian dinilai ada tidaknya perubahan pada diri siswa

setelah ia menyelesaikan proses belajar mengajar tersebut. Melalui proses ini diharapkan

siswa mempunyai sejumlah pengetahuan dan kecakapan tertentu yang dapat membentuk

pribadi.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xx

Uzer Usman (1995: 4) menyatakan bahwa, “Proses belajar mengajar merupakan suatu

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Nana Sudjana (1989: 8), “Konsep belajar dan konsep mengajar

menjadi terpadu antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa saat pengajaran

berlangsung”.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses belajar dan mengajar

pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara guru dengan siswa dengan

mengkoordinasikan tujuan, bahan, metode, alat dan penilaian. Siswa dituntut memiliki

semangat dan dorongan untuk belajar, demikian halnya guru dalam mengajar harus

mempunyai kemampuan dalam pengetahuan dan perencanaan yang matang dalam proses

belajar mengajar sehingga akan menghsilkan situasi belajar mengajar yang lebih aktif

dan efektif.

2 Pengajaran Fisika

Mempelajari fisika memerlukan sikap dan perilaku yang jujur, ulet, obyektif,

terbuka, cermat, teliti dan kritis. Ketekunan dan ketelitian merupakan aspek pendidikan

yang penting. Hal tersebut sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Sekolah Menengah

Kejuruan (1994: 1) yang menyatakan bahwa : mata pelajaran IPA adalah program untuk

menanamkan dan mengembangkan keterampilan, sikap nilai ilmiah pada siswa,

mencintai dan menghargai kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Pengajaran adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang terikat, terarah

pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Tujuan pengajaran Fisika di SMK

dituangkan dalam GBPP Fisika SMK (1995: 153) yaitu agar siswa mampu menguasai

konsep-konsep fisika dan keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxi

dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga lebih

menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran fisika

diarahkan pada penggunaan metode ilmiah dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya.

3. Pendekatan Keterampilan Proses

Mengajar yang mengacu pada proses perubahan tingkah laku membutuhkan

pendekatan pembelajaran yang tepat. Dalam pendekatan itu diupayakan berfungsinya

berbagai keterampilan yang meliputi fisik dan mental anak selama proses pembelajaran

untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Salah satu pendekatan yang dapat

digunakan adalah pendekatan keterampilan proses

Menurut Conny Semiawan dkk (1992: 17), “Pendekatan keterampilan proses

adalah pendekatan yang menumbuhkan dan mengembangkan sampai menguasai

sejumlah kemampuan atau keterampilan fisik dan mental tertentu”.

Untuk memiliki keterampilan proses tertentu, siswa harus melakukan kegiatan

tertentu. Kegiatan-kegiatan keterampilan proses dalam IPA meliputi:

a. Mengamati

Untuk dapat mencapai keterampilan mengamati, siswa menggunakan semua

inderanya. Dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan memadai, kemudian

siswa harus mengetahui persamaan dan perbedaannya.

b. Menafsirkan pengamatan

Siswa perlu mencatat hasil pengamatan secara terpisah, menghubungkan setiap

pengamatan yang terpisah tersebut. Kemudian menemukan suatu pola dalam satu

rangkaian pengamatan dan akhirnya mengambil kesimpulan.

c. Meramalkan

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxii

Siswa dapat menggunakan pola-pola hasil pengamatan yang diperolehnya

untuk menemukan kemungkinan yang terjadi.

d. Menggunakan alat dan bahan

Siswa menggunakan alat dan bahan agar memperoleh pengalaman langsung.

Juga mengetahui mengapa/bagaimana menggunakan alat dan bahan itu.

e. Menerapkan konsep

Siswa dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi. Setiap penjelasan yang diberikan itu hendaknya

berupa hipotesis.

f. Merencanakan penelitian

Dapat menentukan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam penelitian.

Siswa perlu menentukan variabel-variabel yang dibuat tetap dan berubah. Juga harus

menentukan apa yang akan diamati, diukur, menentukan cara dan langkah kerja serta

menentukan bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan.

g. Berkomunikasi

Siswa menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas,

menjelaskan hasil percobaan, mendiskusikan dan membuat tabel, serta menggambarkan

grafik dari data.

h. Mengajukan pertanyaan

Siswa harus mampu bertanya untuk memperoleh penjelasan tentang apa,

mengapa dan, bagaimana tentang percobaan atau pengamatan yang dilakukannya.

Pertanyaan yang diajukan tersebut berlatar belakang hipotesis.

Beberapa metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan

proses yaitu ;

a. Metode Diskusi

Adalah metode belajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah.

b. Metode Discovery

Merupakan komponen praktek dari pendidikan yang meliputi metode mengajar yang

memajukan cara belajar aktif berorientasi pada proses, menguraikan sendiri dan

reflektif.

c. Metode Inquiry

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxiii

Metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah

didapatkan selama belajar. Inquiry meletakkan peserta didik sebagai subjek belajar yang

aktif.

d. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran, dimana guru

menugaskan murid-murid mempelajari sesuatu, kemudian harus

dipertanggungjawabkan.

e. Metode Karya Wisata

Karya wisata bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar memperdalam pelajarannya

dengan melihat kenyataannya.

f. Metode Eksperimen

Metode eksperimen berhubungan dengan metode pemecahan suatu masalah yang antara

lain dengan menggunakan alat di laboratorium.

g. Metode Demostrasi

Suatu teknik mengajar dimana dikombinasikan dengan penjelasan lisan dengan suatu

perbuatan, sering dengan menggunakan suatu alat.

2. Metode Pengajaran

a. Metode Eksperimen

Metode eksperimen berhubungan dengan metode pemecahan suatu masalah

yang antara lain dengan menggunakan alat di laboratorium. Dari hakikat fisika yang

menyatakan bahwa ilmu pengetahuan berkembang atas dasar observasi dan eksperimen,

secara umun metode ini banyak dikembangkan pada mata pelajaran IPA termasuk fisika.

Tujuan penggunaan metode eksperimen adalah agar siswa mampu mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari persoalan-persoalan yang dihadapinya. Siswa

dilatih untuk dapat berpikir secara ilmiah. Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat

menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajarinya. Sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Rini Budiharti (1999 : 34) bahwa “Tujuan eksperimen

hendaknya tidak hanya membuktikan kebenaran suatu prinsip atau hukum yang telah

diajarkan, melainkan juga melihat apa yang terjadi dan baru kemudian membandingkan

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxiv

dengan teori. Bahkan kalau mungkin eksperimen diarahkan pada penemuan suatu hal

yang baru.”

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan kegiatan eksperimen :

1) Menyadari adanya suatu masalah yang dirasakan penting oleh siswa, yang timbul

dari pengalaman siswa sehari-hari.

2) Merumuskan masalah sehingga diketahui tujuan eksperimen.

3) Mengumpulkan dan mengorganisasikan data dari bacaan dan diskusi.

4) Mengajukan hipotesis yaitu dugaan atau terkaan tentang penyelesaian masalah.

5) Mengetes kebenaran hipotesis

6) Menarik kesimpulan

7) Menetapkan atau menerapkan hasil eksperimen.

Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut :

1) Kelebihan metode eksperimen menurut Rini Budiharti (1999: 35) ialah :

a) Siswa terlibat secara langsung

b) Mendorong siswa menggunakan metode ilmiah dalam melakukan sesuatu

c) Menambah minat siswa dalam belajar

2) Kelemahan metode eksperimen menurut Rini Budiharti (1999: 35) ialah :

a) Guru dituntut memiliki kemampuan

b) Dibutuhkan waktu yang lama

c) Dibutuhkan alat yang relatif banyak

d) Dibutuhkan sarana yang lebih memenuhi syarat

Dengan kata lain, tugas guru adalah berusaha mengoptimalkan hal-hal yang

menjadi kelebihan dan meminimalkan kelemahan metode eksperimen sehingga proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

b. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi banyak digunakan dalam penyajian IPA. Metode ini dapat

menghindarkan siswa dari kemampuan verbal, sebab siswa dihadapkan pada suatu fakta

yang nyata. Rini Budiharti (1999: 33) menyatakan bahwa “Demonstrasi adalah suatu

teknik mengajar dimana dikombinasikan dengan penjelasan lisan dengan suatu

perbuatan, sering dengan menggunakan suatu alat”.

Dalam metode demonstrasi diperlukan alat. Alat-alat yang dipergunakan dapat berupa

media biasa maupun media elektronik. Dengan demonstrasi, guru dapat menunjukkan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxv

suatu proses yang mengacu pada pokok materi yang sedang dipelajari. Selain itu guru

juga menambahkan penjelasan secara lisan kepada siswa.

Rini Budiharti (1999: 33) menyatakan bahwa supaya dihasilkan suatu

demonstrasi yang efektif seorang guru harus terlebih dahulu merencanakan hal-hal

sebagai berikut:

1) Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai atau dilaksanakan oleh siswa bila demonstrasi berakhir.

2) Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, oleh guru sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktu demonstrasi.

3) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan siswa mengajukan pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

4) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

Kelebihan metode demonstrasi menurut Slameto (1991: 112) ialah : 1) Perhatian siswa akan lebih terpusat. 2) Melibatkan banyak indera sehingga meningkatkan hasil belajar. 3) Memberi gambaran dan pengertian yang jelas daripada hanya dengan keterangan

saja. 4) Siswa akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktek untuk mengembangkan

kecakapannya.

Kelemahan metode demonstrasi menurut Slameto (1991: 113) adalah : 1) Kurang efektif untuk kelas besar. 2) Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama. 3) Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan terutama untuk pengadaan alat-alat modern.

Dengan demikian metode demonstrasi juga memiliki kelebihan dan kelemahan

seperti metode lainnya sehingga tugas guru adalah berusaha mengoptimalkan hal-hal

yang menjadi kelebihan dan meminimalkan kelemahan sehingga proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan baik.

5. Tugas

Tugas sering diberikan oleh guru setelah usai meyelesaikan suatu topik

bahasan dibicarakan di depan kelas. Dalam Nana Sudjana, (1995: 81)

dijelaskan bahwa :

Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh

lebih luas dari itu. Tugas biasa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di

perpustakaan, dan ditempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxvi

anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara

kelompok. Oleh karena itu tugas dapat dilaksanakan secara individual

atau kelompok.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan pemberian tugas akan

merangsang siswa untuk aktif dalam belajar, sehingga tujuan belajarnya dapat

tercapai. Roestiyah (1991: 33) menyatakan: “Metode pemberian tugas adalah

cara penyajian bahan pelajaran, dimana guru menugaskan murid-murid

mempelajari sesuatu, kemudian harus dipertanggungjawabkan”. Dalam hal ini

pemberian tugas dimaksudkan agar siswa secara mandiri ataupun

berkelompok ada kecenderungan untuk belajar tanpa menggantungkan pada

orang lain sehingga anak-anak percaya pada kemampuan yang dimiliki.

a. Kelebihan pemberian tugas

Pemberian tugas mempunyai kelebihan sebagai berikut:

1) Tugas merangsang siswa untuk belajar lebih banyak

2) Dapat mengembangkan kemandirian kreativitas anak

3) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

4) Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah

sendiri informasi

b. Kelemahan pemberian tugas

Kelemahan dalam pemberian tugas antara lain:

1) Sulit diketahui apakah siswa benar-benar mengerjakan tugas sendiri.

2) Menimbulkan kejenuhan bagi siswa jika tugas yang diberikan monoton

3) Pemberian tugas yang terlalu sering dan terlalu banyak dapat menjadi

beban bagi siswa.

c. Tugas individu

Dalam .Roestiyah N. K (1982:75), “Tugas individu adalah tugas

yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara

individu. Bentuk pertanggungjwaban tugas individu dapat berupa

presentasi di depan kelas, tanggapan dan sebagainya”. Tugas individu

memiliki kelebihan antara lain:

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxvii

1) Melatih siswa belajar mandiri

2) Melatih siswa untuk berdsiplin dan tidak cepat putus asa

3) Melatih kemampuan siswa

Akan tetapi, tugas individu juga mempunyai kelemahan, antara lain:

1) Pemberian tugas bagi siswa yang kurang mampu dapat menghambat

belajarnya

2) Kadang siswa tidak mengerjakan sendiri

d. Tugas Kelompok

Dalam .Roestiyah N. K (1982:79), “Tugas kelompok adalah tugas

yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara

kelompok.” Tugas dapat mengatasi perbedaan individual dengan cara

diskusi. Kekurangan pada individu yang satu dapat ditutup oleh individu

yang lain. Pemberian tugas

kelompok lebih komunikatif pada proses belajar. Tugas kelompok memiliki

kelebihan antara lain:

a. Melatih siswa dalam bekerja sama

b. Melatih siswa untuk berdiskusi

c. Memupuk rasa sosial

d. Memberi kesempatan pada siswa yang kurang paham untuk belajar

pada siswa yang lebih paham.

Tugas kelompok juga mempunyai kelemahan, yaitu:

1) Tugas dikerjakan oleh seorang siswa.

2) Bagi siswa yang kurang mampu semakin tidak mengerti.

6. Kemampuan Kognitif

Dalam belajar terdapat tiga ranah atau kemampuan yang menjadi sasaran.

Kemampuan tersebut adalah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kemampuan

kognitif memiliki orientasi pada kemampuan siswa dalam berpikir. Kemampuan ini meliputi

kemampuan intelektual dari yang lebih sederhana, yaitu mengingat hingga kemampuan

untuk memecahkan suatu masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan

menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxviii

memecahkan masalah tersebut. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kemampuan

kognitif merupakan subtaksonomi yang mengungkapkan kegiatan mental yang berawal dari

tingkat pengetahuan hingga tingkat evaluasi yang merupakan tingkat tertinggi dalam ranah

kognitif.

Kemampuan kognitif menurut Martinis Yamin (2005: 28) terdiri dari enam

tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:

1) Tingkat Pengetahuan

Tujuan instruksional pada tingkat ini menuntut siswa untuk mengingat

informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya : fakta, terminologi, rumus, strategi

pemecahan masalah dan sebagainya.

2) Tingkat Pemahaman

Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan

pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini

siswa diharapkan menterjemahkannya atau menyebutkan kembali yang telah didengar

dengan kata-kata sendiri.

3) Tingkat Penerapan

Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan

informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan

berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

4) Tingkat Analisis

Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan

membedakan komponen-komponen atau elemen-elemen suatu fakta, konsep pendapat,

asumsi, hipotesa atau kesimpulan dan memeriksa setiap kemampuan tersebut untuk

melihat ada tidaknya kontradiksi. Dalam hal ini siswa diharapkan menunjukkan

hubungan diantara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut

dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.

5) Tingkat Sintesis

Sintesis disini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengkaitkan dan

menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola

baru yang lebih menyeluruh.

6) Tingkat Evaluasi

Evaluasi merupakan tingkat tertinggi, yang mengharapkan siswa mampu

membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxix

benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Jadi evaluasi disini lebih condong ke

bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi.

Dalam penelitian ini kemampuan kognitif yang dimaksud adalah kemampuan

kognitif siswa pada pelajaran fisika kelas X semester II, yaitu pada materi Usaha dan

Energi.

7. Usaha dan Energi

a. Usaha

Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu sistem ke sistem lainnya.

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya

yang segaris dengan perpindahan.

Secara matematis usaha dirumuskan dengan:

s FW ……………………………………………………..……………(1)

dengan:

W : usaha (Nm)

F : komponen gaya yang segaris dengan perpindahan (N)

s : perpindahan (m)

Dari persamaan 1 tampak bahwa suatu gaya tidak melakukan usaha jika gaya

tersebut tidak menyebabkan benda berpindah. Hal ini disebabkan s = 0.

Untuk gaya yang membentuk sudut α terhadap perpindahan seperti gambar berikut:

Gambar 2.1 Gaya F membentuk sudut α terhadap perpindahan s

Jika gaya F membentuk sudut α terhadap perpindahan s maka usaha:

cos sFW ………………………………………………………….(2)

1) Satuan usaha

Satuan usaha dalam SI diberi nama joule (J) untuk menghormati James Prescott

Joule dengan demikian diperoleh hubungan satuan:

1 joule= 1 newton meter

selain itu juga digunakan satuan lain misalnya kalori dan erg dimana:

1 erg = 10-7 joule

awal akhir

α Fx

F

s

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxx

1 kalori = 4,2 joule

2) Menghitung usaha dari grafik F-s

Dari grafik F-s usaha dapat ditentukan dengan menghitung luas grafik F-s

Gambar 2.2 Grafik gaya-perpindahan dalam satu dimensi

3) Usaha oleh berbagai gaya

Usaha total oleh berbagai gaya yang bekerja pada suatu benda diperoleh dengan cara

menjumlahkan secara aljabar biasa.

ntotal WWWWW .....321 …………………………………………….(3)

b. Energi

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.

1) Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena keadaan atau

kedudukannya. Energi ini merupakan energi yang masih tersimpan pada benda,

tetapi energi ini dapat dimanfaatkan menjadi usaha, misalnya: energi potensial

gravitasi, energi potensial pegas dan sebagainya.

Energi potensial gravitasi

Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukan

dari benda lain. Energi potensial gravitasi di permukaan bumi (medan gravitasi

homogen) dinyatakan:

mghEP …………………………………………………………….......(4)

EP : energi potensial gravitasi (J)

m : massa benda (kg)

W

F

s O

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxi

g : percepatan gravitasi (m/s2)

h : ketinggian terhadap acuan (m)

Energi potensial gravitasi dalam medan tak homogen dinyatakan :

2rGmMEP ……………………………………………………….……(5)

EP : energi potensial gravitasi (J)

m : massa benda 1(kg)

M : massa benda 2 (kg)

r : jarak benda 1 dan 2 (m)

2) Energi kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerakannya atau

kecepatannya. Energi kinetik dinyatakan dengan: 2

21 mvEK ………………………………………………………………..(6)

EK : energi kinetik (J)

m : massa benda (kg)

v : kecepatan benda (m/s)

3) Energi Mekanik

Energi mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik

KPM EEE

221 mvmghEM ………………………………………………………..(7)

c. Usaha oleh Perubahan Energi Kinetik dan Energi Potensial

1) Usaha oleh perubahan energi kinetik

Jika suatu benda menempuh lintasan mendatar maka energi potansial

benda tersebut tetap. Jika kemudian pada benda tersebut diberi gaya konstan F

segaris dengan perpindahannya, maka usaha yang dilakukan oleh gaya F sama

dengan perubahan energi kinetik ( KE ) yang dialami benda itu. Perubahan energi

kinetik adalah selisih antara energi kinetik akhir )( 2KE dan energi kinetik awal

)( 1KE

Kedudukan awal Kedudukan akhir

v1

s

F m m v1

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxii

Gambar 2.3 Usaha sama dengan perubahan energi kinetik.

12 KKK EEEFsW

21

222

1 vvmW …………………………………………………………(8)

2) Usaha oleh perubahan energi potensial

Jika suatu benda pada ketinggian 1h dipindahkan secara vertikal dengan

kelajuan 1v hingga mencapai ketinggian 2h dengan kelajuan 2v . Usaha yang

dilakukan oleh gaya angkat konstan sama dengan perubahan energi potensial ( PE )

yang dialami benda itu. Perubahan energi potensial adalah selisih antara energi

potensial akhir ( 2PE ) dan energi potensial awal ( 1PE ).

Gambar 2.4 Usaha sama dengan perubahan energi potensial

12 PPP EEEFsW

12 hhmgW …………………………………………………………..(9)

d Hukum kekekalan energi mekanik

Pada sistem terisolasi energi mekanik sistem adalah konstan

C KPM EEE ………..…………………………………………………(10)

untuk dua kedudukan berbeda dalam sistem terisolasi, misalnya kedudukan 1 dan

kedudukan 2, hukum kekekalan energi dinyatakan oleh:

2211 KPKP EEEE

222

12

212

11 mvmghmvmgh ………………………………………………(11)

B. Kerangka Berpikir

Kedudukan akhir

Kedudukan awal

v

v

h1

h2

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxiii

Berdasarkan atas kerangka teoritis diatas, maka dapat disusun suatu kerangka

berpikir sebagai berikut :

1. Pengaruh pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan metode

demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa. Pendekatan yaitu arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dilihat

bagaimana materi disusun dan disajikan. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang dikembangkan melalui

keterampilan-keterampilan dalam memproseskan suatu perolehan dengan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta

dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam proses belajar mengajar agar tercipta kondisi belajar

siswa aktif.

Dalam pendekatan keterampilan proses terdapat beberapa metode mengajar antara lain metode eksperimen

dan metode demonstrasi. Metode eksperimen memungkinkan siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sedangkan metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar dengan

mengkombinasikan penjelasan lisan dengan suatu perbuatan dan sering dilengkapi dengan menggunakan alat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen

dan metode demonstrasi memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kemampuan kognitif siswa.

2. Pengaruh bentuk tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan kognitif siswa Tugas sering diberikan oleh guru setelah usai menyelesaikan suatu topik bahasan. Fungsi pemberian tugas

ini adalah untuk merangsang siswa agar lebih aktif dalam belajar, sehingga membantu mencapai tujuan belajar.

Pemberian tugas dapat diberikan dalam berbagai bentuk, diantaranya bentuk tugas secara individu dan kelompok.

Pemberian tugas individu memungkinkan siswa untuk belajar mandiri, berdsiplin dan tidak cepat putus asa

serta melatih kemampuan siswa. Sedangkan pemberian tugas secara kelompok dapat melatih siswa dalam bekerja sama,

berdiskusi, memupuk rasa sosial dan memberi kesempatan pada siswa yang kurang paham untuk belajar pada siswa yang

lebih paham.

3. Pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses dan bentuk tugas terhadap

kemampuan kognitif siswa. Pemilihan pendekatan pengajaran yang tepat mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Pendekatan

pengajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi materi akan membantu siswa dalam menyerap hal-hal yang

disampaikan oleh guru, sehingga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa.

Selain itu pemberian tugas juga akan mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Penggunaan pendekatan keterampilan

proses melalui metode mengajar dan bentuk tugas yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Sesuai dengan IPA yang selalu berkembang melalui pengamatan, percobaan, dan pemecahan masalah maka

pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan pemberian tugas secara

individu dan kelompok dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika khususnya pada konsep Usaha dan Energi.

Untuk memperjelas, kerangka berfikir tersebut dapat dibuat seperti pada gambar

2.8 :

Tugas

individu

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxiv

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir

C. Perumusan Hipotesis

Dari uraian di atas dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi

dan metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif siswa.

2. Ada pengaruh penggunaan bentuk tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan

kognitif siswa.

3. Tidak ada interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

pembelajaraan dengan penggunaan bentuk tugas terhadap kemampuan kognitif siswa.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada siswa kelas X semester II Program Keahlian Teknik Pemesinan tahun ajaran 2008/2009 yang bertempat di SMK Negeri 5 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dalam tiga tahap. Adapun tahapan-tahapan penelitian tersebut adalah sebagai beriikut:

a Tahap persiapan yang meliputi : pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian,

permohonan perizinan kepada instansi terkait.

Kelas Eksperimen

Kelas Demonstrasi

Tugas

kelompok

PKP Metode

Eksperimen

Tugas

individu

Tugas kelompok

PKP Metode

Demonstrasi

Kemampuan kognitif

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxv

b Tahap pelaksanan yang meliputi : pengarahan penelitian pada sekolah yang

bersangkutan, pemakaian instrumen penelitian, pelaksanaan mengajar dan

pengambilan data

c Tahap penyelesaian yang meliputi :menganalisis data, menyusun laporan

penelitian, dan konsultasi kepada dosen pembimbing.

B. Metode Penelitian

“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Suharsimi Arikunto, 1998: 151). Penelitian ini melibatkan empat kelas yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas demonstrasi, yang memiliki kemampuan awal sama dalam segi yang relevan, dan hanya berbeda dalam pemberian perlakuan mengajar. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dengan bentuk tugas individu dan kelompok.

Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan eksperimen yaitu :

1. Guru memotivasi siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa

dan siswa menjawabnya.

2. Guru menyampaikan perumusan masalah tentang materi Energi dan Usaha

sedangkan siswa memperhatikan dan mencatatnya.

3. Guru menerangkan pengertian energi dan menyebutkan macam-macamnya

sedangkan siswa memperhatikan dan mencatatnya.

4. Guru menyediakan alat untuk percobaan dan siswa melakukan percobaan tanpa

diberi contoh terlebih dahulu oleh guru tetapi sudah diberi petunjuk langkah

melakukan percobaan secara tertulis.

5. Guru memberikan langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa secara berurutan

dan siswa harus melengkapi pernyataan yang ada sebagai hasil dari percobaan

yang dilakukan.

6. Guru mendiskusikan jawaban siswa dalam melakukan eksperimen.

7. Guru bersama-sama siswa menurunkan perumusan matematis Energi dan Usaha.

8. Guru menjabarkan hubungan Usaha dengan Energi.

9. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan konsep Usaha dan

Energi.

27

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxvi

10. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai konsep Usaha dan

Energi.

11. Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi Usaha dan Energi.

Untuk kelas demonstrasi diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dengan bentuk tugas individu dan kelompok.

Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan demonstrasi yaitu : 1. Guru memotivasi siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa

dan siswa menjawabnya.

2. Guru menyampaikan perumusan masalah tentang materi Energi dan Usaha

sedangkan siswa memperhatikan dan mencatatnya.

3. Guru menjelaskan pengertian energi dan menyebutkan macam-macamnya

sedangkan siswa memperhatikan dan mencatatnya.

4. Guru menyediakan alat untuk percobaan dan memberi contoh kepada siswa cara

melakukan percobaan, disini siswa dibimbing langsung oleh guru.

5. Guru bersama-sama siswa melengkapi pernyataan yang ada sebagai hasil dari

percobaan yang dilakukan.

6. Guru bersama-sama siswa menurunkan perumusan matematis Energi dan Usaha.

7. Guru bersama-sama siswa menurunkan perumusan matematis Energi dan Usaha.

8. Guru menjabarkan hubungan Usaha dengan Energi.

9. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan konsep Usaha dan

Energi.

10. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai konsep Usaha dan

Energi.

11. Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi Usaha dan Energi.

Pada kedua kelas tersebut diberikan tes kemampuan kognitif. Untuk mengetahui keadaan awal dipergunakan teknik dokumentasi, yaitu dari nilai ulangan siswa pada materi sebelumnya Desain penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2 X 2 dengan model sebagai berikut:

Tabel rancangan Penelitian

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxvii

B

A B1 B2

A1

A2

A1B1

A2B1

A1B2

A2B2

Keterangan : A : Pendekatan keterampilan proses

A1: Pendekatan proses dengan melalui metode eksperimen A2: Pendekatan proses dengan melalui metode demonstrasi

B : Bentuk tugas yang digunakan B1 : Penggunaan bentuk tugas individu

B2 : Penggunaan bentuk tugas kelompok

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:115) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah empat

kelas dengan jumlah 136 siswa.

2. Sampel

Dari populasi tersebut seluruh populasi diambil sebagai subjek penelitian, yaitu dua

kelas sebagai kelompok eksperimen yatu kelas X TPM A yang berjumlah 31 siswa dan X

TPM D yang berjumlah 36 siswa , sedangkan dua kelas yang lain sebagai kelompok

demostrasi yaitu kelas X TPM C yang berjumlah 35 siswa dan X TPM B yang berjumlah

34 siswa. Hal ini dikarenakan jumlah kelas populasi sama dengan jumlah sampel yang

dibutuhkan.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat

Berupa kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran fisika pada pokok bhasan

Usaha dan Energi.

a. Definisi operasional :

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxviii

Kemampuan kognitif adalah sesuatu yang berhubungan dengan atau melibatkan

suatu kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan

sebagainya) atau usaha mengenai sesuatu melalui pengalaman sendiri, juga suatu proses

pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang serta hasil perolehan pengetahuan.

b. Skala pengukuran : Interval.

c. Indikator : Nilai mata pelajaran fisika dari tes akhir pada penelitian

2. Variabel bebas

a. Pendekatan Keterampilan Proses.

1) Definisi Operasional

Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan pengajaran yang

menekankan pada keterlibatan siswa pada kegiatan-kegiatan dalam penyusunan atau

penemuan konsep

2) Skala pengukuran : Nominal dengan dua kategori, yaitu:

- Pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen

- Pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi.

b. Bentuk Tugas

1) Definisi operasional :

Bentuk tugas adalah pemberian tugas kepada siswa dalam bentuk individu atau

berkelompok pada konsep Usaha dan Energi.

2) Skala pengukuran : Nominal dengan dua kategori, yaitu:

a) Bentuk tugas individu

b) Bentuk tugas kelompok

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (1996 :234 ) mengatakan bahwa mencari data dengan teknik dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Adapun jenis dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah nilai ulangan Fisika Semester I untuk kelas X pada materi sebelumnya. Data ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji kesamaan kemampuan awal antara kedua kelas ini digunakan uji-t dua pihak. Kesimpulanya Ho diterima, sebab -2 < -1,1569 < 2, berarti tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xxxix

2. Teknik Tes

Teknik tes adalah teknik pengambilan data menggunakan tes setelah semua materi

diberikan. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada pokok

bahasan Usaha dan Energi. Sebelum digunakan, tes tesebut diuji cobakan atau di-try out-kan

terlebih dahulu.

Untuk instrumen ini akan dicari taraf kesukaran instrumen, daya pembeda, validitas

dan reliabilitas.

a. Taraf kesukaran Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap item digunakan rumus :

sJBP

Dimana :

P : derajat kesulitan soal

B : jumlah siswa yang menjawab benar

Js : jumlah siswa

Penggolongan derajat kesukaran tes suatu soal tes adalah sebagai berikut :

0,01 < P < 0,30……..sukar

0,30 < P < 0,70……..sedang

0,70 < P < 1,00……..mudah

Dalam penelitian ini derajat kesukaran tes suatu soal tes adalah sebagai berikut :

0,01 < P < 0,30……..sukar , jumlahnya ada 1.

0,30 < P < 0,70……..sedang, jumlahnya ada 32.

0,70 < P < 1,00……..mudah, jumlahnya ada 7.

(Suharsimi Arikunto, 1995 : 212)

b. Daya Pembeda

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :

JBBB

JABAD

Dimana :

BA : Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xl

BB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Jumlah siswa yang termasuk kelompok atas

JB : Jumlah kelompok siswa yang termasuk kelompok bawah

Penggolongan daya pembeda :

0,00 D < 0,20 jelek

0,20 D < 0,40 cukup

0,40 D < 0,70 baik

0,70 D < 1,00 baik sekali

(Suharsimi Arikunto, 1995 : 223)

Dalam penelitian penggolongan daya pembedanya yaitu :

0,00 D < 0,20 jelek, ada 10

0,20 D < 0,40 cukup, ada 24

0,40 D < 0,70 baik, ada 6

0,70 D < 1,00 baik sekali, tidak ada.

c. Validitas

Untuk menentukan tingkat validitas tes, digunakan teknik analisis butir soal dengan korelasi point biserial, dengan rumus :

rpBis = qp

StMtMp

rpBis : Koefisien korelasi biserial

Mp : Mean skor total dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari

korelasinya dengan tes.

Mr : Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh peserta tes)

P : Proposi subyek yang menjawab betul dari item tersebut

p = siswaseluruhJumlah

benarmenjawabyangsiswaBanyak

q = Proporsi subyek yang menjawab salah

= 1 – p

( Suharsimi Arikunto, 1998:234)

Untuk menentukan validitas tes digunakan pembandingan antara rpBis dengan rtabel

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xli

Dengan ketentuan :

Jika rpBis > rtabel maka item tes dinyatakan valid, banyaknya ada 30.

Jika rpBis< rtabel maka item tes dinyatakan invalid, banyaknya ada 10.

d. Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas tes dengan teknik menghitung reliabilitas tes secara keseluruhan yang skornya 1 dan 0, yang sebagai berikut :

t

t

VpqV

KKr

111

Dimana :

r11 : Reliabilitas secara keluruhan

p : Proporsi subyek menjawab item dengan benar

q : Proporsi subyek yang menjawab item salah

K : Cacah item tes

Vt : Variasi total

Kriteria reliabilitas adalah :

0,00 < r11 < 0,20………sangat rendah

0,20 < r11 < 0,40……… rendah

0,40 < r11 < 0,70……… cukup

0,70 < r11 < 0,90……… tinggi

0,90 < r11 < 1,00……… sangat tinggi

(Suharsimi Arikunto, 1998: 182)

Kriteria reliabilitas ynag dipakai dalam penelitian ini r11 = 0,551 adalah relibialitas

cukup.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian pengumpulan data yang berupa

tes kemampuan kognitif, soal tugas, dan program satuan pelajaran pada pokok bahasan

Usaha dan Energi untuk kelas X SMK Program Keahlian Teknik Pemesinan.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlii

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian ini dilakukan sebelum data diolah untuk pengujian hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode Lilliefors, yang prosedurnya sebagai berikut :

1. Hipotesis

Ho : sampel dari populasi berdistribusi normal

Hi : sampel dari populasi berdistribusi tak normal

2. Statistik Uji

Lo : Maks F(Zi) – S(Zi)

F(Zi) : peluang Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

S(Zi) : proporsi cacah Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

Zi : skor total, S

XXZ ii

Lo : koefisien Lilliefors

3. Daerah Kritisk

Lo ditolak jika Lo Ltab

Lo diterima jika Lo < Ltab

4. Keputusan uji

Lo < Ltab = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo Ltab = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

(Sudjana, 1996: 487)

Untuk kemampuan kognitif fisika siswa kelompok demonstrasi dari hasil uji diperoleh

Lo = 0,0960 < Ltabel = 0,1066 untuk taraf signifikasi 5%. Berarti sampel kelompok

demonstrasi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Untuk kemampuan kognitif fisika siswa kelompok eksperimen dari hasil uji diperoleh Lo

= 0,0765 < Ltabel = 0,1082 untuk taraf signifikasi 5%. Berarti sampel kelompok

eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau kesamaan dua varians dirumuskan dengan menggunakan metode Bartlett, sebagai berikut :

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xliii

1). Hipotesis

H0 : 24

23

22

21 ; keempat sampel homogen

H0 : 22

21 , atau 2

321 , atau 2

421 , atau 2

322 , atau

24

22 ; keempat sampel tidak homogen.

Dengan menggunakan rumus dari Metode Bartlett dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1

/

11)1(3

11

loglog303,2 22

jj

jerr

jj

jjerr

nffSSMS

ffkC

SfMSfC

jjjjj

j nSSnSS

S /)(;1

222

dimana :

k : Cacah sampel f : Derajat bebas untuk MSerr = N-k

j : 1,2,3,……..k nj : Cacah pengukuran pada sampel ke-j

N : cacah semua pengukuran 2). Daerah Kritik

H0 ditolak jika 2 2 ;k-1

H0 diterima jika 2 < 2 ;k-1

Untuk = 0,05 3). Keputusan Uji

Keempat sampel homogen jika 2 < 2 0,05 ;k-1

Keempat sampel tidak homogen jika 2 2 0,05 ;k-1

(Budiyono, 1998 : 62)

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xliv

Dari perhitungan diperoleh 2Hitung = 2,4713, 2

Tabel = 3,84 untuk 1dk . Tampak bahwa

2Hitung = 2,4713 < 2

Tabel = 3,84 maka hipotesis 22

21O :H diterima, sehingga kedua

sampel dikatakan berasal dari populasi yang homogen.

2. Uji Kesamaan Awal (uji t-dua pihak)

Untuk menguji kesamaan kemampuan awal antara kedua kelas ini digunakan uji-t dua pihak.

Hipotesis :

H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas demonstrasi

H1 : Ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas demonstrasi

Rumus-rumus yang digunakan adalah :

baba

22

ba

N1

N1

2NNba

)MM(t

(Suharsimi Arikunto :1996 :304)

Dengan keterangan : Ma : Nilai rata-rata hasil kelas eksperimen Mb : Nilai rata-rata hasil kelas demonstrasi

N : banyaknya subyek a : Deviasi setiap nilai a2 dan a1

b : Deviasi setiap nilai b2 dan b1 H0 diterima jika :

-t(1-1/2) ;(dk) < thitung < t(1-1/2) ; (dk) H0 ditolak jika:

thitung > ttabel atau thitung < -ttabel

Kesimpulan OH diterima, sebab -2 <-1,1569 < 2, berarti tidak ada perbedaan

kemampuan awal siswa yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok

demonstrasi.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlv

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Variansi Dua Jalan

Sesuai dengan desain eksperimen yang digunakan Faktorial 2x2, teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil eksperimen dalam rangka pengujian hipotesis penelitian adalah Analisis Variansi (ANAVA) Dua Jalan Sel Sama

1). Tujuan Analisis variansi dua jalan dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom, dan kombinasi antara efek baris dan efek kolom terhadap variabel terikat.

2). Asumsi Dasar a). Populasi-populasi berdistribusi normal dengan variasi sama.

b). Pemilihan sampel secara acak (random sampling).

Dalam penelitian ini digunakan analisis variansi dua jalan dengan

model : Xijk = μ + ai + βij + Σijk

Dimana :

Xijk : Suatu penukuran yang terletak pada elemen ke-k dan terletak pada baris ke-I

dan kolom ke-j.

i : 1,2,…..,p; p = Cacah baris

j : 1,2,…..,q; q = Cacah kolom

k : 1,2,…..,n; n = Cacah pengamatan percepatan sel

µ : Rerata besar

ai : Efek baris ke-I

βij : Efek kolom ke-j

Abij : Kombinasi efek garis ke-I dan kolom ke-j

Σijk : Galat yang terdistribusi normal

a). Hipotesis

H01 : ai=0, untuk semua i.

(Tidak ada pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pokok bahasan Usaha dan Energi)

H11 : ai 0, untuk paling sedikit satu harga i,

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlvi

(Ada pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognituf siswa pada

pokok bahasan Usaha dan Energi).

H02 : βj=0, untuk semua j.

(Tidak ada pengaruh penggunaan bentuk tugas individu dengan kelompok terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi).

H12 : βj 0, untuk paling sedikit satu harga j.

(Ada pengaruh penggunaan bentuk tugas individu dengan kelompok terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi)

H03 : aβjk=0, untuk semua (ij).

(Tidak ada interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan bentuk

tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan

Usaha dan Energi).

H13 : aβjk 0, untuk paling sedikit satu harga (ij).

(Ada interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan bentuk tugas

yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha

dan Energi).

b.) Komputasi

1) Tabel Data

Tabel 3.2 Rancangan Analisis Variansi Dua Jalan

A B B1 B2

A1 A1 B1 A1 B2

A2 A2 B1 A2 B2

Keterangan :

A : Pendekatan keterampilan proses.

B : Bentuk tugas yang digunakan. A1 : Pengajaran menggunakan pendekatan ketrampilan proses melalui

metode eksperimen.

A2 :.Pengajaran menggunakan pendekatan ketrampilan proses melalui metode

demonstrasi.

B1 : Penggunaan bentuk tugas individu

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlvii

B2 : Penggunaan bentuk tugas kelompok

2) Tabel Jumlah AB

Tabel 3.3 Jumlah AB

A B B1 B2 Total

A1 A1 B1 A1 B2 A1'

A2 A2 B1 A2 B2 A2'

Total B1' B2' G'

c) Komponen jumlah Kuadrat

(1) = pq

G2'

(2) = ijk

ijkx 2

(3) = nq

Aii 2

(4) = np

Bjj 2

(5) = n

ABijij 2

d) Jumlah Kuadrat

SSA = (3) – (1)

SSB = (4) – (1)

SSAB = (5) – (4) – (3) + (1)

Ser = – (5) + (2)

SSTot = (2) – (1)

e) Derajat Kebebasan

dfA = p - 1

dfB = q - 1

dfAB = (p – 1)(q – 1)

dferr = N - pq

+

+

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlviii

dfTot = N – 1

f) Rerata Kuadrat

MSA = A

A

dfSS

MSB = B

B

dfSS

MSAB = AB

AB

dfSS

MSerr = err

err

dfSS

e) Statistik Uji

FA = err

A

MSMS

FB = err

B

MSMS

FAB = err

AB

MSMS

3) Daerah Kritik

DKA = pqNpFFA ,1;

DKB = pqNqFFB ,1;

DKAB= pqNqqpFFAB ),1)((;

4) Keputusan Uji

H01 ditolak jika pqNpFFA ,1;

H02 ditolak jika pqNqFFB ,1;

H03 ditolak jika pqNqqpFFAB ),1)((;

5) Rangkuman Analisis

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variasi Dua Jalan

Sumber Variasi SS Df MS F P

Efek Utama

A (baris) SSA dfA MSA FA

B (kolom) SSB dfB MSB FB < α atau>α

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

xlix

Interaksi AB SSAB dfAB MSAB FAB < α atau>α

Kesalahan SSerr dferr MSerr - -

Total SSTot dfTot - - -

b. Uji Lanjut

Uji lanjut yang dilakukan adalah dengan uji komparasi ganda. Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisi variansi yang telah diuraikan di muka. Pada ANAVA hanya dapat mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis nol.

Hal ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak, maka belum dapat diketahui rerata-rerata mana yang berbeda. Perlu diingat bahwa apabila hipotesis nol ditolak maka diperoleh kesimpulan bahwa paling sedikitnya terdapat satu rerata yang berbeda dengan rerata-rerata lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut rerata mana yang berbeda dan rerata mana yang sama, maka dilakukan pelacakan rerata yang dikenal dengan analisis komparasi ganda, dengan demikian komparasi ganda merupakan analisis “Pasca Analisis Variansi”. Dalam penelitian ini metode dalam komparasi ganda yang digunakan adalah metode Scheffe.

Statistik uji yang digunakan adalah :

Fij = )/1/1{

2)(njniMSerr

XjXi

F = (k-1) Fij

Daerah Kritik

F (k – 1) F; k –1, N – k Keterangan :

Xi : rerata kolom ke-i Xj : rerata kolom ke-j

Mserr : rerata kuadrat kesalahan Ni : banyaknya observasi ke kolom i

Nj : banyaknya observasi ke kolom j N : cacah semua observasi

K : cacah klolom, perlakuan (treatmen)

: taraf signifikansi

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

l

Tabel 3.5 Komparansi Ganda (Metode Scheffe)

Komparasi rerata

Rerata Statistik Uji P

Fij=

)/1/1{2)(

njniMSerrXjXi

Keputusan Uji

Ho ditolak jika F F; k –1, N – k Paling sedikitnya terdapat satu rerata yang berbeda dengan rerata lainnya.

Ho diterima jika F F; k –1, N – k Tidak terdapat rerata yang berbeda dengan rerata lainnya.

(Budiyono, 1998:64)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang terkumpul dalam penelitian terdiri atas data kemampuan awal dan nilai tes

kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi.

a. Data Kemampuan Awal dan Kemampuan Kognitif Siswa

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

li

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal Fisika

siswa yang diambil dari nilai ulangan materi sebelumnya dan data tentang prestasi

belajar kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi di SMK

kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan. Deskripsi data kemampuan awal dan

kemampuan kognitif siswa ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Kemampuan Awal dan Kemampuan Kognitif Siswa

Variabel

Kemampuan Awal

(Sebelum diberi perlakuan)

Kemampuan Kognitif

(Sesudah diberi perlakuan)

Eksperimen Demonstrasi Eksperimen Demonstrasi

Anggota Sampel 67 69 67 69

Skor Tertinggi 90 82 100 93

Skor Terendah 30 35 47 47

Rerata 60,8955 66,2754 76,4029 70,6087

Modus 62 70 73 70

Median 62 68 77 70

Standar Deviasi 12,7019 10,4907 10,7704 8,3035

B. Uji Kesamaan Kemampuan Awal Fisika

Sebelum uji kesamaan kemampuan awal maka data yang diperoleh diberi perlakuan

uji normalitas dan uji homogenitas. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan untuk mengetahui

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Hasil uji normalitas dengan metode

Lilliefors diperoleh harga statistik uji Lo untuk signifikansi 0,05 pada masing-masing kelas

yakni sebagai berikut :

Tabel 4.2. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Normalitas

Kelompok Statistik Uji Lo Harga Kritik

1. Eksperimen

2. Demonstrasi

0,0887

0,1019

0,1082

0,1066

Dari tabel 4.2. tampak bahwa harga statistik uji Lo masing-masing kelompok tidak

melebihi harga kritiknya. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa Ho diterima. Ini

45

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lii

berarti bahwa sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8 .

Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett diperoleh harga statistik uji 2 =

0,1365 untuk tingkat signifikansi = 0,05. Angka ini tidak melebihi harga kritik yaitu 3,84,

dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa Ho diterima, hal ini menunjukkan bahwa

populasi tersebut homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 .

Kesamaan kemampuan awal Fisika antara kelompok eksperimen dan kelompok

demonstrasi dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dari pengujian terhadap data diperoleh thit

= -1,1569. Harga ttab pada taraf signifikansi 5 % untuk db = N-2 = 134 adalah 2.

Karena –ttab < thit < ttab atau –2 < -1,1569 < 2, maka kemampuan awal siswa kelompok

eksperimen sama dengan kelompok demostrasi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 10 .

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan metode

Lilliefors diperoleh harga statistik Uji Lo untuk tingkat signifikansi 0,05 pada masing-

masing kelas yakni sebagai berikut :

Tabel 4.3. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Normalitas

Kelompok Statistik Uji Lo Harga Kritik

1. Eksperimen

2. Demonstrasi

0,0765

0,0960

0,1082

0,1066

Dari tabel 4.3 tampak bahwa harga statistik uji Lo dari masing-masing

kelompok tidak melebihi harga kritiknya. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa

Ho diterima. Ini berarti bahwa sampel-sampel dalam penelitian berasal dai populasi yang

berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett diperoleh

harga statistik uji hit2 = 2,4713. Sedangkan 2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah

3,84. Karena hit2 tidak melebihi 2 tabel , dengan demikian dapat diperoleh keputusan uji

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

liii

bahwa Ho diterima, hal ini menunjukkan bahwa populasi tersebut homogen. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.

D. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa nilai kemampuan

kognitif siswa dianalisis dengan Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama dilanjutkan

dengan Uji Scheffe. Hasil dari ANAVA tersebut didapatkan harga-harga seperti yang

terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.4. Rangkuman Anava Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber

Variansi

SS Df MS Fobs F P

Efek Utama

A (Baris)

B (Kolom)

Interaksi

AB

Ralat

744,0374

571,2186

74,7485

13254,27

1

1

1

132

744,0374

571,2186

74,7485

100,4111

7,41

5,69

0,74

-

3,91

3,91

3,91

-

< 0,05

< 0,05

> 0,05

Total 14644,2745 136 - - - -

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran .

Berdasarkan tabel 4.4. analisis variansi dua jalan didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :

a. Hipotesis 1.

Fa = 7,41 ; Ftabel = 3,91 (df = 1,132, p = 0,05)

Nampak bahwa Fhit > Ftabel, dengan demikian H01 ditolak dan H11 diterima.

b. Hipotesis 2

Fb = 5,69; Ftabel = 3,91 (df = 1,132, p = 0,05)

Nampak bahwa Fhit > Ftabel, dengan demikian H02 ditolak dan H12 diterima.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

liv

c. Hipotesis 3

Fab = 0,74; Ftabel = 3,91(df = 1,132, p = 0,05)

Nampak bahwa Fhit < Ftabel dengan demikian H03 diterima dan H13 ditolak.

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan yang terdiri dari dua efek utama dan

interaksi dapat disimpulkan bahwa :

1) Efek Utama

Efek utama yang berupa baris (metode mengajar) perhitungan yang

ditunjukkan dengan harga statistik uji Fa =7,41melampaui harga Ftabel = 3,91

pada taraf signifikansi 5 %, yang berarti bahwa faktor A (pengajaran dengan

pendekatan keterampilan proses) mempunyai pengaruh terhadap kemampuan

kognitif siswa.

Efek utama yang berupa kolom (bentuk tugas yang digunakan) perhitungan

yang ditunjukkan dengan harga statistik uji Fb = 5,69 melampaui harga Ftabel = 3,91

pada taraf signifikansi 5 %, yang berarti bahwa faktor B (bentuk tugas yang

digunakan) mempunyai pengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa.

2) Interaksi

Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan harga statistik uji

Fab = 0,74 kurang dari harga Ftabel = 3,91 pada taraf signifikansi 5 %, yang berarti

bahwa tidak ada interaksi antara faktor A (pengajaran dengan pendekatan

keterampilan proses) dan B (bentuk tugas yang digunakan) terhadap kemampuan

kognitif.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat dikemukakan bahwa :

a) Ada pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa.

b) Ada pengaruh bentuk penggunaan tugas individu dan kelompok terhadap

kemampuan kognitif siswa.

c) Tidak ada interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan bentuk

tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa.

3) Uji Lanjut Anava

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan ketiga masalah di atas,

maka dilakukan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe, yang rangkuman

analisisnya sebagai berikut :

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lv

Tabel 4.5 Rangkuman Komparasi Ganda

Komparasi

Rerata

Rerata Statistik Uji

2

1 1( )

i jij

erri j

X XF

MSn n

Harga

Kritik

P

iX

jX

21 vs

21 vs

75,24

74,95

70,55

70,84

7,4500

5,7100

3,91

3,91

< 0,05

< 0,05

Dari tabel 4.4. di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Komparasi rerata antar baris terdapat perbedaan yang signifikan antara

penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan

metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa dengan harga 1 2F =

7,45 > Ftabel = 3,91. Rerata kemampuan kognitif siswa yang diberi pengajaran

dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen adalah

1X = 75,24 dan pendekatan ketrampilan proses melalui metode demonstrasi

2X = 70,55. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen memberikan pengaruh lebih

baik terhadap kemampuan kognitif siswa dari pada pendekatan keterampilan

proses melalui metode demonstrasi .

b. Komparasi rerata antar kolom terdapat perbedaan yang signifikan antara bentuk

tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan kognitif siswa dengan harga

1 2F = 5,71 > Ftabel = 3,91. Rerata kemampuan kognitif siswa yang diberi tugas

individu adalah 1X = 74,95 dan siswa yang diberi tugas kelompok adalah

2X = 70,84 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberi

tugas individu memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan

kognitif dari pada siswa yang diberi tugas kelompok.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lvi

E. Pembahasan Hasil Analisis

1. Hipotesis Pertama

Harga FA = 7,41 lebih besar dari Ftabel = 3,91 sehingga hipotesis nol ditolak dan

hipotesis alternatif diterima, maka terdapat pengaruh penggunaan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan

kognitif siswa.

Dari tabel 4.4. terlihat bahwa prestasi siswa yang diberi perlakuan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen

mempunyai rerata yang lebih besar dibanding dengan siswa yang diberi dengan metode

demonstrasi.

Penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen

ternyata memberikan hasil yang lebih baik, hal ini dikarenakan pada pendekatan

keterampilan proses siswa mampu menemukan dan membangun konsep yang

ditanamkan guru dan melalui percobaan sendiri dengan berdasarkan konsep yang telah

dimilikinya. Sehingga pendekatan keterampilan proses sangat mendukung jika

dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen

siswa akan selalu dapat melakukan percobaan sendiri dan secara teratur sehingga

konsep-konsep yang didapat secara bertahap melalui serangkaian eksperimen akan selalu

tetap melekat kuat pada ingatannya. Dengan demikian serangkaian kegiatan eksperimen

secara teratur dan terpadu akan menghasilkan suatu konsep fisika yang benar dan mudah

dipahami.

Dengan cara melakukan eksperimen ini, siswa akan lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri. Selain itu dengan metode ini

diharapkan siswa akan lebih memahami arti konsep fisika yang sesungguhnya sehingga

tidak dapat menimbulkan verbalisme dalam suatu konsep fisika.

Sedangkan penggunaan metode demonstrasi pada pendekatan keterampilan

proses kurang cocok, karena dengan metode demonstrasi siswa tidak dapat melakukan

percobaan sendiri, siswa hanya dapat melihat seorang guru yang melakukan demonstrasi

dengan demikian siswa sulit untuk memahami arah konsep yang ditanamkan oleh guru.

2. Hipotesis Kedua

Harga FB = 5,69 lebih besar dari Ftabel = 3,91 sehingga hipotesis nol ditolak. Hal

ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan bentuk tugas individu dan kelompok

terhadap kemampuan kognitif siswa.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lvii

Dari tabel 4.4. terlihat bahwa kemampuan kognitif siswa yang mengerjakan

tugas individu mempunyai rerata yang lebih besar dibanding dengan siswa yang

mengerjakan tugas kelompok. Hal ini membuktikan bahwa tugas bentuk individu akan

memberikan pengaruh yang lebih besar dibanding dengan tugas bentuk kelompok

terhadap kemampuan kognitif siswa.

3. Hipotesis Ketiga

Harga Fab = 0,74 lebih kecil dari Ftabel = 3,91 sehingga hipotesis nol diterima.

Hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi penggunaan pendekatan pengajaran dengan

bentuk tugas yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen selalu lebih baik dibanding dengan

metode demonstrasi, baik pada siswa yang mengerjakan tugas bentuk individu maupun

kelompok. Disamping itu, kemampuan kognitif pada siswa yang mengerjakan tugas

bentuk individu lebih baik dibanding siswa yang mengerjakan tugas bentuk kelompok

baik yang diberi pengajaran dengan metode eksperimen maupun demonstrasi. Hal ini

menunjukkan tidak adanya interaksi penggunaan metode mengajar dan bentuk tugas

yang digunakan terhadap kemampuan kognitif siswa.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil dari analisis data yang telah

dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen

dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha

dan Energi. Dengan melihat rerata metode eksperimen 1X = 75,24 dan metode

demonstrasi 2X = 70,55., jadi metode eksperimen menghasilkan kemampuan kognitif

yang lebih baik dibandingkan metode demonstrasi. Dapat disimpulkan bahwa rerata

metode eksperimen berbeda signifikan dengan rerata metode demostrasi.

2. Ada pengaruh penggunaan bentuk tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi. Harga Fhitung= 5,69 > Ftabel = 3,91

dan rerata kemampuan kognitif siswa yang diberi tugas individu berbeda signifikan

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lviii

dengan rerata kemampuan kognitif siswa yang diberi tugas kelompok. Tugas individu

1X = 74,95 dan tugas kelompok 2X = 70,84 sehingga dapat dikatakan penggunaan

bentuk tugas individu memberikan nilai kemampuan kognitif yang lebih baik

dibandingkan penggunaan bentuk tugas kelompok.

3. Tidak ada interaksi penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dan metode demonstrasi dengan bentuk tugas individu dan kelompok

terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi. Dengan

melihat harga Fhitung = 0,74 < Ftabel = 3,91, jadi reratanya tidak berbeda signifikan.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Dengan diperoleh kesimpulan penelitian, maka sebagai implikasinya adalah : pendekatan keterampilan proses dan bentuk tugas yang digunakan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa. Siswa yang diberi perlakuan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan mengerjakan tugas berbentuk individu kemampuan kognitifnya lebih baik.

Dengan terbuktinya hal tersebut, maka guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran Fisika dan memperhatikan bentuk tugas yang akan digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi tersebut maka dapat diajukan saran-saran

sebagai berikut :

1. Dalam mengajar akan lebih baik guru menggunakan pendekatan keterampilan proses

dengan metode eksperimen sehingga siswa dapat menemukan konsep yang diberikan

oleh guru melalui percobaan sendiri.

2. Dalam memberikan tugas akan lebih baik guru menggunakan bentuk tugas individu

sehingga siswa mampu mencari jawaban yang tepat dan sesuai serta memudahkan guru

dalam memberikan penilaian.

3. Bagi para peneliti lain perlu dilakukan penelitian serupa mengenai pembelajaran fisika

dengan pendekatan keterampilan proses ditinjau dari bentuk tugas terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pokok bahasan lain dan benar-benar menguasai pokok bahasan

tersebut.

53

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN …/Pengaruh... · adalah semua siswa kelas X SMKN 5 Surakarta yang terdiri dari 4 kelas. ... 5. Tugas ... Berdasarkan uraian di atas,

lix

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS.

Conny S, A. F Tangyong, S. Belen, Y. Matahelemual, Wahyudi Soseloardjo. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Suratman. 2004. Memahami Fisika SMK Untuk Tingkat I. Bandung : Armico. Marthen Kanginan. 2004. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Martinis Yamin. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Moh Amien. 1987. Hakikat Science (IPA). Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Muhibin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo. Rini Budiharti. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press.

Roestiyah N. K. 1982. Dedaktik Metodik. Jakarta: Bina Aksara

_____________ 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.