111
PENGARUH PERCEIVED VALUE, CITRA MEREK, DAN GAYA HIDUP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI PADA KONSUMEN IPHONE DI KOTA MALANG) Oleh : Fanny Gilang Pratama 135020218113026 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

PENGARUH PERCEIVED VALUE, CITRA MEREK, DAN GAYA HIDUP ...repository.ub.ac.id/2971/1/Fanny.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Perceived Value,

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH PERCEIVED VALUE, CITRA MEREK, DAN GAYA HIDUP

    TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

    (STUDI PADA KONSUMEN IPHONE DI KOTA MALANG)

    Oleh :

    Fanny Gilang Pratama

    135020218113026

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

    Gelar Sarjana Ekonomi

    KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2017

  • RIWAYAT HIDUP

    Nama : Fanny Gilang Pratama

    Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 21 Agustus 1995

    Alamat : Jl. Hasyim Ashari No. 66,

    Kecamatan Diwek, Dusun

    Mojosongo, Jombang

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    E-mail : [email protected]

    Riwayat Pendidikan 1. 2001 - 2007 : SDN Kaliwungu I Jombang

    2. 2007 - 2010 : SMPN 1 Jombang

    3. 2010 - 2013 : SMAN 3 Jombang

    4. 2013 - 2017 : Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

    Brawijaya

    Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan1. 2012 : Ketua Teater Nasional SMAN 3 Jombang

    2. 2015 : Staff Aktif Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen

    3. 2015 : Panitia Ospek GARUDA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Devisi

    Bina Disiplin dan Etika (BIDIK)

    4. 2015 : Ass Co. Devisi Acara Management In Care 2016

    5. 2015 : Devisi Penilai Entrance 2015

    Pengalaman Kerja1. Asisten Koordinator Lapangan CV. Aspect Artistic Residency

    2. Marketing Tourism Product Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu

    mailto:[email protected]

  • PENGARUH PERCEIVED VALUE, CITRA MEREK DAN GAYA HIDUPTERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

    (Studi Pada Konsumen iPhone di Kota Malang)

    Fanny Gilang PratamaFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

    [email protected]

    Dosen Pembimbing:Ananda Sabil Hussein , SE., M.Com., Ph.D

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis PengaruhPerceived Value, Citra Merek, dan Gaya Hidup Terhadap Loyalitas KonsumenIphone di Kota Malang, dilakukan dengan Uji Parsial. Jenis penelitian ini adalahexplanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabelmelalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 210responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Untukmenentukan besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabelterikat digunakan model analisis regresi linier berganda, sedangkan untuk mengujihipotesisnya menggunakan uji t dan uji f. Berdasarkan analisis data secarastatistik, semua indikator pada penelitian ini dinyatakan valid dan semua variabeldinyatakan reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi dinyatakan telahmemenuhi uji linieritas, bebas multikolineritas, tidak terjadi heterokedastisitas,dan terdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil perhitungan Analisis RegresiLinier Berganda, diperoleh persamaan regresi (Y = 3,721 + 0,282+ 0,182 + 0,706)dan menunjukkan bahwa koefisien determinasi (adjusted sebesar 0,49. Artinyavariabel Loyalitas Konsumen iPhone dijelaskan sebesar 49% oleh variabelPerceived Value, Citra merek, dan Gaya Hidup. Hasil Uji menunjukkan terdapatvariabel perceived value, citra merek, dan gaya hidup mempunyai pengaruhsecara simultan terhadap loyalitas konsumen produk iPhone. Hasil uji parsial,variabel perceived value dan gaya hidup mempunyai pengaruh yang signifikandan variabel citra merek memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadaployalitas konsumen produk iPhone.

    Kata Kunci : Perceived Value, Citra Merek, Gaya Hidup, dan LoyalitasKonsumen

    6

  • The Influence of Perceived Value, Brand Image, and Lifestyle on ConsumerLoyalty

    (A Study on Consumer Smartphone iPhone in the City of Malang)

    Fanny Gilang PratamaFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

    [email protected]

    Supervisor Lecturer:Ananda Sabil Hussein , SE., M.Com., Ph.D

    ABSTRACT

    This study aims to examine and analyzing the influence of perceivedvalue, brand image, and lifestyle on loyalty of iPhone consumers in Malangthrough partial test. This explanatory research explains the casual relationshipbetween the variables through hypothesis testing. This study used a sample of 210respondents selected through purposive sampling technique. To determine themagnitude of the relationship and the influence of the independent variables onthe dependent variable, Multiple Linier Regression Analysis Model was used. Thehypothesis was examined using the t tes and f test. Based on the statistical dataanalysis, all indicators in this study were declared valid and all variables weredeclarated reliable. Based on the classical assumption test, the regression modelwas declared complying the linierity test, free of multicolinearity, free ofheterocedasticity, and normally distributed. Based on the result of Multiple LinierRegression Analysis, the regression equation is (Y = 3,721 + 0,282+ 0,182 +0,706) and the coefficient of determination (adjusted is 0,49. It means that 49% ofthe loyalty variables of iPhone consumer is by perceived value, brand image, andlifestyle variables. The result of the partial test show that perceived value andlifestyle significantly influence consumer loyalty and that brand image does notgive significant effect on consumer loyalty

    Kata Kunci : Perceived Value, Brand Image, Lifestyle, dan Consumer Loyalty

    7

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    memberikan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pengaruh

    Perceived Value, Citra Merek, dan Gaya Hidup Terhadap Loyalitas

    Pelanggan ( Studi Pada Pengguna iPhone Di Kota Malang)”.

    Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat dalam

    mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

    Penulis menyadari bahwa karya ini dapat berjalan dengan baik disebabkan

    dukungan dari banyak pihak. Untuk itu penulis merasa berkewajiban

    menyampaikan rasa terima kasih kepada:

    1. Drs. Nurkholis, M.Bus. (Acc).. Ak., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    2. Dr. Sumiati, S.E., M.si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    3. Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP selaku Ketua Prodi Studi S1

    Manajemen.

    4. Ananda Sabil Hussein, SE., M.Com., Ph.D selaku dosen pembimbing.

    5. Dr. Agung Yuniarinto, SE., MS. selaku dosen penguji 1 yang telah

    memberikan kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

    6. Ainur Rofiq, SE., M.Com., Ph.D selaku dosen penguji 2 yang telah

    memberikan kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

    8

  • 9

  • DAFTAR ISI

    ABSTRAK......................................................................................................i

    KATA PENGATAR.....................................................................................iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................v

    DAFTAR TABEL..........................................................................................x

    DAFTAR GAMBAR....................................................................................xi

    DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xii

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah....................................................................................9

    1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................9

    1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................9

    BAB II : LANDASAN TEORI

    2.1 Penelitian Terdahulu...............................................................................11

    2.2 Pengertian Pemasaran.............................................................................14

    2.2.1 Manajemen Pemasaran..................................................................15

    2.3 Perilaku Konsumen.................................................................................15

    2.4 Loyalitas Pelanggan................................................................................17

    2.4.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan......................................................17

    2.4.2 Indikator Loyalitas Pelanggan.........................................................20

    2.4.3 Karakteristik Loyalitas Pelanggan...................................................20

    2.5 Perceived Value.......................................................................................20

    2.5.1 Pengertian Perceived Value..............................................................20

    10

  • 2.5.2 Dimensi Perceived Value.................................................................21

    2.6 Citra Merek.............................................................................................22

    2.6.1 Pengertian Merek (brand)...............................................................22

    2.6.2 Pengertian Citra (Image).................................................................23

    2.6.3 Pengertian Citra Merek (Brand Image)..........................................24

    2.6.4 Indikator Citra Merek.....................................................................25

    2.6.5 Manfaat Citra Merek.......................................................................26

    2.7 Gaya Hidup.............................................................................................26

    2.8 Kerangka Pemikiran...............................................................................29

    2.8.1 Kerangka Pikir Penelitian..............................................................29

    2.8.2 Model Analisis...............................................................................30

    2.9 Hipotesis.................................................................................................30

    BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................34

    3.2 Lokasi Penelitian....................................................................................34

    3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................35

    3.3.1 Populasi..........................................................................................35

    3.3.2 Sampel...........................................................................................36

    3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel.........................................................36

    3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................37

    3.4.1 Sumber Data...................................................................................37

    3.4.2 Metode Pengumpulan Data.............................................................38

    3.5 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran............................39

    Definisi Operasional Variabel..................................................................39

    11

  • 3.6 Skala Pengukuran...................................................................................42

    3.7 Metode Analisis Data..............................................................................43

    3.8 Metode Pengujian Instrumen Penelitian.................................................43

    3.8.1 Uji Validitas....................................................................................43

    3.8.2 Uji Reliabilitas................................................................................44

    3.9 Uji Asumsi Klasik...................................................................................44

    3.9.1 Uji Normalitas................................................................................45

    3.9.2 Uji Multikolinieritas.......................................................................45

    3.9.3 Uji Heterokedastisitas.....................................................................46

    3.10 Analisis Regresi Linier Berganda.........................................................46

    3.11 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit)................................................47

    3.12 Uji Hipotesis.........................................................................................48

    3.12.1 Uji t..............................................................................................48

    3.12.2 Koefisien Determinasi ()..............................................................48

    BAB IV : HASIL PENELITIAN

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian.....................................................................50

    4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan......................................................50

    4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan..............................................................52

    4.1.3 Logo..............................................................................................53

    4.2 Karakteristik Responden.........................................................................53

    4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................54

    4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................55

    4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan..........................56

    4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan.......................57

    12

  • 4.3 Distribusi Jawaban Responden ..............................................................58

    4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Variabel Perceived Value(X1).....58

    4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Variabel Citra Merek(X2)............60

    4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Gaya Hidup(X3)............62

    4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Loyalitas Pelanggan

    (Y)..................................................................................................64

    4.4 Hasil Uji Instrumen Penelitian................................................................65

    4.4.1 Hasil Uji Validitas..........................................................................65

    4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................67

    4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik.........................................................................68

    4.5.1 Hasil Uji Normalitas......................................................................68

    4.5.2 Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas................................................70

    4.5.3 Pengujian Asumsi Heterokedastisitas............................................71

    4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda..................................................72

    4.7 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit).................................................75

    4.8 Hasil Uji Hipotesis..................................................................................76

    4.8.1 Uji t................................................................................................76

    4.8.2 Hasil Koefisien Determinasi ()......................................................79

    4.9 Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................80

    4.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda...................................................80

    4.9.2 Pengaruh Signifikansi Parsial.........................................................83

    4.10 Implikasi Managerial............................................................................84

    BAB V : PENUTUP

    5.1 Kesimpulan.............................................................................................86

    13

  • 5.2 Saran.......................................................................................................86

    DAFTAR PUSTAKA..................................................................................89

    LAMPIRAN................................................................................................93

    14

  • DAFTAR TABEL

    No Judul Tabel Halaman1.1 Data Pangsa Pasar Smartphone di Pasar Dunia Tahun 2014-2015.......5

    2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................13

    3.1 Variabel, Definisi, dan Indikator Penelitian........................................41

    4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................... 54

    4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia....................................... 55

    4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.............................. 56

    4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ........................... 57

    4.5 Distribusi Jawaban Item Variabel Perceived Value (X1)................... 58

    4.6 Distribusi Jawaban Item Variabel Citra Merek (X2).......................... 60

    4.7 Distribusi Jawaban Item Variabel Gaya Hidup (X3).......................... 62

    4.8 Distribusi Jawaban Item Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)............... 64

    4.9 Hasil Uji Validitas.............................................................................. 66

    4.10 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Kuesioner.............................. 68

    4.11 Hasil Pengujian Multikolinieritas....................................................... 70

    4.12 Hasil Pengujian Koefisien.................................................................. 72

    4.13 Hasil Uji F............................................................................................ 75

    4.14 Hasil Uji t........................................................................................... 76

    4.15 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel (X1).................................. 77

    4.16 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel (X2).................................. 77

    4.17 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel (X3).................................. 78

    4.18 Uji F.................................................................................................... 79

    15

  • DAFTAR GAMBAR

    No Judul Gambar Halaman1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2005-2014................. 2

    1.2 Penetrasi Pengguna Internet Berdasarkan Pekerjaan di Indonesia....... 3

    1.3 Grafik Perbandingan Loyalitas Pengguna Apple dan Samsung........... 6

    2.2 Kerangka Pikir Penelitian................................................................... 29

    2.3 Model Analisis.................................................................................... 30

    4.1 Gambar iPhone dari Generasi ke Generasi.........................................52

    4.2 Logo Apple Inc....................................................................................53

    4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas..........................................................69

    4.4 Diagram P-P Plot Hasil Uji Normalitas...............................................69

    4.5 Scatter Plot Pengujian Asumsi Heterokedastisitas..............................71

    DAFTAR LAMPIRAN

    16

  • No Judul Lampiran Halaman1 Kuesioner Penelitian ....................................................................................91

    2 Karakteristik Responden ....................................................................96

    3 Frekuensi Jawaban Responden ....................................................................97

    4 Uji Validitas dan Reliabilitas .....................................................................104

    5 Uji Asumsi Klasik...................................................................................... 108

    6 Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................................112

    17

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

    hal ini disebabkan oleh munculnya berbagai macam bisnis baik yang berskala

    besar maupun bisnis yang berskala kecil menengah. Jumlah bisnis yang semakin

    bertambah menunjukkan bahwa peluang bisnis yang tidak ada habisnya dan

    semakin terbuka lebar bagi para pebisnis yang dapat memanfaatkan peluang bisnis

    tersebut. Setiap perusahaan berusaha bersaing untuk memperebutkan pangsa

    pasar, begitu pula dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi seperti

    telepon genggam (handphone). Globalisasi yang terus terjadi hingga saat ini

    tanpa diragukan lagi telah membawa banyak perubahan terhadap kehidupan

    manusia. Salah satu bidang kehidupan manusia yang banyak mengalami

    perubahan akibat globalisasi ini adalah teknologi informasi.

    Globalisasi menyebabkan hampir tidak adanya dinding yang menghalangi

    kita untuk mendapatkan informasi dari berbagai media. Pesatnya perkembangan

    teknologi menimbulkan sebuah gagasan baru bagi masyarakat, terutama dalam

    mengatasi ruang dan waktu yang selama ini cukup menjadi kendala. Pertumbuhan

    internet di dunia turut berkembang sejak pertama kali ditemukan seiring pesatnya

    kemajuan teknologi tersebut. Pengguna internet pun sekiranya telah mendorong

    kehidupan masyarakat yang semakin kompetitif dengan penggunan waktu yang

    semakin efisien.

    1

  • 2

    Gambar 1.1

    Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2005-2014

    Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII, 2015)

    Pertumbuhan pengguna internet dapat dilihat dari terus bertambahnya

    angka pengguna internet (netter) di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data

    yang didapat dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APIJII) pada

    tahun 2015 silam, jumlah netter di Indonesia terus bertumbuh pesat layaknya

    tangga, seperti yang tertera pada gambar 1.1 diatas. Pada tahun 2014, jumlah

    pengguna internet hampir mencapai angka 90 juta.

    Pada tahun 2016 jumlah pengguna internet adalah 132,7 juta netter atau

    51,5% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 255,2 juta jiwa (APIJII, 2016).

    Jika dibandingkan pengguna internet Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta

    netter, maka terjadi kenaikan sebesar 44,6 juta dalam waktu 2 tahun (2014-2016).

    Penetrasi pengguna internet terbesar berdasarkan pekerjaan dikuasai oleh

    kalangan mahasiswa, yakni sebesar 89,7% (APIJII. 2016) seperti gambar

    dibawah.

  • 3

    Gambar 1.2

    Penetrasi Pengguna Internet berdasarkan Pekerjaan di Indonesia

    Sumber : APIJII, 2016

    Hal ini sejalan dengan pertumbuhan dan kemajuan dari teknologi

    komunikasi. Kecanggihan teknologi seperti smartphone (telepon pintar) yang

    tengah berkembang membuat masyarakat begitu mudah untuk mengakses internet

    dari manapun dan kapanpun. Perusahaan riset International Data Corporation

    (IDC) menunjukkan bahwa hingga 2015 lalu, pengiriman smartphone secara

    global menunjukkan peningkatan 10,1 persen dibanding tahun 2014.

    Perkembangan teknologi membuat konsumen perlu memenuhi kebutuhan

    informasi dan komunikasi. Tentunya konsumen akan selalu meng-upgrade

    perangkatnya sesuai dengan perkembangan teknologi. Persepsi konsumen

    terhadap nilai yang ia dapat dari sebuah produk menentukan apakah seseorang

    akan tetap pada produk tersebut atau tidak. Persepsi konsumen terhadap nilai atas

    kualitas yang ditawarkan relatif lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi

    tingkat loyalitas konsumen, semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh

    pelanggan, maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).

    Dan hubungan yang diharapkan bersifat jangka panjang, sebab usaha dan biaya

  • 4

    yang dikeluarkan oleh perusahaan diyakini akan jauh lebih besar apabila harus

    menarik pelanggan baru atau pelanggan yang sudah meninggalkan perusahaan,

    dari pada mempertahankannya (Alida, 2007) Terdapat penelitian yang

    menemukan bahwa perceived value (nilai pelanggan) memberikan pengaruh kuat

    terhadap loyalitas pelanggan (Satrio Putranto, 2015). Untuk membentuk loyalitas

    pelanggan yang tinggi, maka suatu perusahaan harus mampu memberikan nilai

    pelanggan yang tinggi pula.

    Kotler dan Keller (2009:136) berpendapat bahwa nilai yang dipersepsikan

    pelanggan adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua

    manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Jadi, konsumen

    mempersepsikan nilai suatu produk berdasarkan apa yang didapatkan dan apa

    yang mereka berikan. Pemasar dapat meningkatkan nilai penawaran pelanggan

    melalui beberapa kombinasi peningkatan manfaat ekonomi, fungsional,

    emosional, dan atau mengurangi satu jenis biaya atau lebih.

    Smartphone kini telah menjadi bagian yang penting dari masyarakat

    Indonesia. Di pasar Indonesia sendiri terdapat beberapa brand smartphone yang

    beredar, anatara lain Samsung, Apple, Nokia, Blackberry, Sony, LG, Xiaomi,

    Huawei, dan Microsoft. Pemasar dari masing-masing brand ini terus berusaha

    untuk memenangkan pangsa pasar di Indonesia. Hasil survey penjualan dan

    pangsa pasar smartphone produsen ponsel global di kuartal kedua 2015 yang

    dilakukan oleh firma riset pasar Strategy Analytics pada tabel 1.1 dibawah

    mencatat bahwa penjualan iPhone meningkat 12,3 juta pada kuartal 2 di tahun

    2015. Peningkatan pangsa pasar iPhone terdongkrak berkat kesuksesan iPhone 6

    dan iPhone 6 plus (Andri, 2015). Uniknya adalah walaupun iPhone menawarkan

  • 5

    harga yang cukup tinggi (berkisar antara Rp 5.000.000 – Rp 15.000.000), namun

    penjualan terus meningkat.

    Tabel 1.1

    Data Pangsa Pasar Smartphone di Pasar Dunia Tahun 2014-2015

    Iphone merupakan smartphone yang dikeluarkan oleh Apple Inc. Steve

    Jobs selaku pendiri Apple pada awalnya ingin memberikan temuan baru pada

    dunia smartphone melalui prngoprasiannya yang hanya menggunakan sentuhan.

    Tim Cook CEO Apple mengatakan bahwa iPhone adalah gerbang bagi penjualan

    produk Apple lain seperti iTunes, iWatch, dan lain sebagainya (Andri, 2016).

    Alternatif merek (brand), jenis, dan model membuat pemasar perlu untuk

    mengikuti pergerakan kondisi yang dinamin agar bertahan dan tetap dapat

    bersaing. Seringkali konsumen membandingkan beberapa brand smartphone

    sebelum mereka melakukan pembelian. Peran brand sendiri digunakan untuk

    membedakan produk satu dengan yang lainya, dan sebagai identitas sebuah

    produk, serta turut berkontribusi dalam menciptakan nilai khusus dan menjaga

    daya saing sebuah produk.

    Kini perusahaan semakin menyadari bahwa brand merupakan asset

    perusahaan yang sangat bernilai. Kekuatan sebuah brand ditandai dengan

  • 6

    kemampuanya untuk bertahan di masa yang sulit sekalipun (Gadhafi, 2015).

    Munculnya berbagai brand smartphone dengan kualitas yang sudah

    terstandarisasi dan cenderung mudah ditiru membuat perusahaan sulit untuk

    mengatasi persaingan yang dilakukan oleh pesaing. Lyonita & Budiastuti (2012)

    mengatakan bahwa sangat menguntungkan bagi perusahaan bila memiliki suatu

    produk yang memiliki brand dengan image (citra) yang baik dan oleh sebab itu

    perusahaan harus terus menjaga dan mempertahankan brand image-nya, sehingga

    menimbulkan asosiai yang diinginkan oleh konsumen terhadap suatu produk atau

    layanan jasa.

    Brand image telah terbukti sangat penting bagi profit dan cash flow

    jangka panjang perusahaan, keputusan akuisisi, stock price, dan keunggulan

    kompetitif yang berkelanjutan ( Torlak, et al, 2014). Berdasarkan penelitian Satrio

    Prabowo (2015) loyalitas pelanggan di pengaruhi kuat oleh brand image. Satrio

    Prabowo (2015) menguji apakah variabel citra merek dan kepercayaan merek

    terdapat pengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan dan variabel bebas mana

    yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian tersebut

    menunjukkan bahwa brand image berpengaruh lebih dominan terhadap loyalitas

    pelanggan, dibandingkan dengan citra merek.

    Berdasarkan data Indonesia Smartphone Insight yang dilakukan oleh

    lembaga riset global Nielsen 2013 silam menunjukkan bahwa smartphone

    menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jika awalnya pengguna

    smartphone adalah para pejabat, eksekutif muda, dan karyawan swasta, kini

    wacana itu sudah tiada lagi. Pasalnya saat ini pengguna smartphone sudah meluas

    ke kalangan masyarakat luas karena banyaknya fasilitas yang dapat

  • 7

    mempermudah seseorang dalam menjalankan kesehariannya (Pradana &

    Handrito, 2013) seperti pada gambar 1.2 diatas. Gaya hidup menurut Sumarwan

    (2002:67) diidentifikasikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan

    uang dan waktunya, gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu

    bagaimana dia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang

    dimilikinya, faktor gaya hidup inilah yang dapat menjadikan pelanggan loyal.

    Gaya Hidup (lifestyle) dalam Kotler dan Keller (2009:175) adalah pola

    hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat..

    Gaya hidup mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang dan

    menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya (Kotler

    dan Keller, 2009:175). Aktivitas (activities) meminta kepada konsumen untuk

    mengidentifikasikan apa yang mereka lakukan, apa yang mereka beli, dan

    bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka. Berdasarkan penelitian Emir

    Syahfuad (2015) loyalitas pelanggan di pengaruhi kuat oleh gaya hidup. Emir

    Syahfuad (2015) menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

    variabel gaya hidup terhadap loyalitas pelanggan produk smartphone samsung di

    Medan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup adalah variabel

    yang paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

    Perkembangan teknologi pada hakikatnya sangat mempengaruhi

    munculnya peluang bisnis smartphone baru dengan menawarkan keunggulan

    masing-masing. Iphone dengan keunggulan dan kekuatan brand image-nya telah

    membuat sebagian konsumen akan tetap menunggu perangkat iPhone yang baru.

    Dengan terbentuknya perceived value yang ada dalam setiap produk iPhone

    diharapkan dapat membentuk citra merek yang baik dibenak konsumen, serta

  • 8

    dapat bermanfaat dalam aktifitas konsumen sehari-hari. Hal tersebut diharapkan

    menjadi alasan konsumen melakukan pembelian iPhone dikemudian hari, dimana

    repurchase adalah ciri-ciri dari loyalitas pelanggan.

    Konsentrasi penelitian ini adalah Kota Malang yang merupakan kota padat

    penduduk dengan jumlah penduduk sebesar 820.248 jiwa berdasarkan data sensus

    penduduk pada tahun 2010 dalam website (id.wikipedia.org). berdasarkan hal

    tersebut, maka kota Malang merupakan tempat populasi yang tepat untuk

    melakukan penelitian mengenai smartphone, mengingat kota Malang adalah kota

    terbesar kedua di jawa timur menurut BPS (2015). Yang pastinya pengguna

    smartphone akan lebih banyak.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat

    penelitian dengan judul “PENGARUH PERCEIVED VALUE, CITRA

    MEREK, DAN GAYA HIDUP TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

    (Studi Pada Konsumen iPhone di Kota Malang)”.

  • 9

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat

    ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut :

    1. Apakah perceived value berpengaruh terhadap loyalitas pengguna

    Iphone di Kota Malang?

    2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap loyalitas pengguna Iphone

    di Kota Malang?

    3. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap loyalitas pengguna Iphone di

    Kota Malang?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menguji

    dan

    menganalisis :

    1. Untuk menguji pengaruh perceived value terhadap loyalitas pengguna

    Iphone di Kota Malang.

    2. Untuk menguji pengaruh citra merek terhadap loyalitas pengguna

    Iphone di Kota Malang.

    3. Untuk menguji pengaruh gaya hidup terhadap loyalitas pengguna

    Iphone di Kota Malang

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Kegunaan Teoritis

  • 10

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pembaca maupun

    penelitian selanjutnya, sebagai bahan tambahan teori maupun

    pemahaman dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya pada

    topik loyalitas pelanggan.

    2. Kegunaan Praktis

    a. Bagi Apple Inc

    Memberikan informasi dan masukan kepada Apple Inc tentang

    faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan konsumen

    produk iPhone di Kota Malang. Sehingga penelitian ini dapat

    digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan

    keputusan terkait loyalitas pelanggan produk iPhone.

    b. Bagi Akademisi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

    kerangka teoritis tentang loyalitas pelanggan produk Iphone dan

    nantinya dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian

    selanjutnya.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Terdahulu

    Kajian yang diambil dari penelitian sebelumnya digunakan untuk

    memfasilitasi pengumpulan data, metode analisis, dan pengolahan data. Tinjauan

    terhadap hasil penelitian sebelumnya dirangkum sebagai berikut:

    1. Satrio Putranto (2015)

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Satrio Putranto (2015), dengan judul

    “Analisis Pengaruh Perceived Value Terhadap Loyalitas Konsumen

    Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Pengguna

    iPhone)”. Sampel populasi mencakup 100 responden. Instrument

    penelitian yang digunakan adalah path analysis dan menggunakan metode

    kuesioner. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh

    perceived value terhadap keputusan untuk loyal terhadap produk iPhone.

    Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan

    kuisioner. Hasil dalam penelitian tersebut perceived value memiliki

    pengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen. Dalam penelitian Satrio

    Putranto (2015) terdapat pernyataan bahwa kualitas produk dan manfaat

    yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan

    keinginan konsumen, sehingga menciptakan sikap positif terhadap merek.

    Persepsi positif konsumen akan produk iPhone tersebut dapat membentuk

    sifat yang loyal. Oleh karena itu perceived value mampu mempengaruhi

    loyalitas pelanggan.

    11

  • 11

  • 3

    2. Satrio Prabowo (2015)

    Penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Kepercayaan Merek

    Terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Labtop Acer”. Variabel independent

    dari penelitian terdahulu adalah citra merek dan kepercayaan merek,

    sedangkan variabel dependent yang digunakan adalah loyalitas pelanggan.

    Sampel populasi mencakup 150 responden. Instrumen penelitian yang

    digunakan adalah menggunakan perangkat lunak analisis Generalized

    Structured Component Analysis (GeSCA) dan menggunakan metode

    kuesioner. Satrio Prabowo (2015) menguji apakah variabel citra merek dan

    kepercayaan merek terdapat pengaruh terhadap variabel loyalitas

    pelanggan dan variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap

    loyalitas pelanggan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa brand

    image berpengaruh lebih dominan terhadap loyalitas pelanggan,

    dibandingkan dengan citra merek.

    3. Emir Syahfuad (2015)

    Penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Loyalitas

    Pelanggan Produk Smartphone Samsung”. Variabel independent dari

    penelitian terdahulu adalah gaya hidup, sedangkan variabel dependent

    yang digunakan adalah loyalitas pelanggan. Sampel populasi mencakup 90

    responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan

    analisis regresi linier berganda dan menggunakan metode kuesioner. Emir

    Syahfuah (2015) menguji apakah variabel gaya hidup terdapat pengaruh

    terhadap variabel loyalitas pelanggan. Hasil penelitian tersebut

  • 4

    menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    Penulis/Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian1. Satrio Putranto (2015)

    / Analisis Pengaruh Perceived Value Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada PenggunaiPhone)

    Path Analysis Perceived Value memiliki pengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen.

    Perceived value berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen.

    Kepuasan konsumen berpengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen.

    Kepuasan konsumen memediasi pengaruh perceived value terhadap loyalitas konsumen.

    2. Satrio Prabowo (2015) / Pengaruh Citra Merek dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Labtop Acer

    Generalized Structured Component Analysis (GeSCA)

    Citra Merek memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Kepercayaan merek memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

  • Lanjutan : Tabel 2.1 Penelitian Terdahuluan

    Penulis/Judul Metode penelitian Hasil

    3. Emir Syahfuad (2015) / Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Smartphone Samsung

    Regresi Linier Berganda Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

    2.2 Pengertian Pemasaran

    Menurut Kotler & Keller (2012:5) “Marketing is a society process by

    which individuals and groups obtain what they need and want through creating,

    offeering, and freely exchanging products and serives of value with others”.

    Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok

    memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin menciptakan dengan

    menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai

    dengan orang lain (Kotler & Keller, 2012:5).

    Definisi lain menurut Deliyanti Oentoro (2012:2), pemasaran adalah

    perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui

    kebutuhan konsumen melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan

    jasa yang bernilai serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan, dan harga

    agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan.

    Pengertian pemasaran dari beberapa pendapat tersebut menerangkan

    bahwa kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat luas

    yang dimulai dari menentukan kebutuhan konsumen dan diakhiri dengan

  • kepuasan konsumen. Dengan kata lain, kegiatan pemasaran bermula dan berakhir

    pada konsumen.

    2.2.1 Manajemen Pemasaran

    Menurut Kotler & Keller (2012:27), manajemen pemasaran adalah suatu

    gabungan antara seni dengan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih,

    mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

    menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

    Sedangkan menurut Schultz (dalam Alma, 2013:130), manajemen pemasaran

    adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran

    perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa

    manajemen pemasaran merupakan suatu ilmu dan seni yang merencanakan,

    mengarahkan, mengawaskan, mempertahankan, dan mengkomunikasikan nilai

    pelanggan yang unggul.

    2.3 Perilaku Konsumen

    Menurut American Marketting Association dalam Peter dan Olson

    (2013:6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara

    pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan di mana manusia melakukan

    pertukaran aspek-aspek kehidupan. Definisi lain menurut Prasetijo dan Ihalauw

    (2005:11), perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam

    mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak paska konsumsi

    produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

    Menurut Husein (2003:50) dijelaskan bahwa perilaku konsumen terdiri

    dari dua jenis yaitu :

  • 1. Perilaku yang tampak

    Variabel-variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah

    pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana

    konsumen melakukan pembelian.

    2. Perilaku yang tidak tampak

    Variabel-variabel yang termasuk pada perilaku ini meliputi persepsi,

    ingatan terhadap persepsi dan perasaan kepemilikan konsumen.

    Dalam memasarkan suatu produk atau jasa, suatu perusahaan tidak hanya

    dituntut untuk mampu mengkomunikasikan informasi akan suatu produk atau jasa

    namun perusahaan juga harus memahami tentang perilaku konsumen yang

    menjadi target pasar perusahaan tersebut. Dengan memahami perilaku konsumen

    maka perusahaan akan mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan minat

    konsumen.

    Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa

    konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk

    (2009:6) mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi

    mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan

    sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Konsumen memiliki

    keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari

    berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi

    lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana

    konsumen berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku

    tersebut. Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2009:6):

    Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk

  • memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna

    membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dari dua pengertian

    tentang perilaku konsumen di atas dapat diperoleh dua hal yang penting, yaitu: (1)

    sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses pengambilan keputusan. Berdasarkan

    beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku

    konsumen adalah semua kegiatan, 10 tindakan, serta proses psikologis yang

    mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

    menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas

    atau kegiatan mengevaluasi.

    2.4 Loyalitas Pelanggan

    2.4.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

    Menurut Oliver dalam (Kotler dan Keller, 2009:138) adalah sebagai

    berikut “Customer Loyalty is deeply held commitment to rebuy or repatronize a

    preferred product or service consistently in the future, despite situational

    influences and marketing efforts having the potential to cause switching

    behaviour”. Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat dari pelanggan

    untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa yang

    disukai secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi

    dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menimbulkan perilaku

    untuk berpindah.

    Alma (2002:274) melengkapi pikiran loyalitas pelanggan dengan

    memberikan pemahaman bahwa loyalitas pelanggan tidak bisa dibentuk dalam

    waktu sesaat, tetapi harus dipupuk sejak awal dari mulai pelanggan belum

  • mencoba produk ( suspect and prospect), kemudian membeli produk pertama kali

    (first time customer), dan akhirnya menjadi pelanggan yang loyal (client atau

    advote). Ada alasan mengapa perusahaan ingin untuk membangun hubungan

    jangka panjang dengan konsumen, yaitu:

    1. Biaya perolehan pelanggan baru tinggi.

    2. Pelanggan yang setia cenderung untuk melakukan pembelian berulan-

    ulang dan lebih banyak.

    3. Penggan yang puas merekomendasikan produk-produk dan jasa

    perusahaan.

    4. Pelanggan yang setia akan menekan pesaing dari pembagian pasar.

    loyalitas seorang pelanggan sangatlah penting bagi hidup suatu

    perusahaan, loyalitas menurut Hasan (2009:79) manfaat loyalitas pelanggan bagi

    perusahaan antara lain :

    1. Mengurangi biaya pemasaran

    Pelanggan setia dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa peneliti

    menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru enam kali

    lebih besar dari pada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada.

    2. Trade leverage

    Loyalitas kepada merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan.

    Sebuah produk dengan merek yang memiliki pelanggan setia akan

    memberikan distributor untuk memberikan ruang yang lebih besar

    dibandingkan dengan merek lain di toko yang sama. Merek yang memiliki

    citra kualitas tinggi akan memaksa konsumen untuk membeli secara

  • berulang-ulang merek yang sama bahkan mengajak konsumen lain untuk

    membeli merek tersebut.

    3. Menarik pelanggan baru

    Pelanggan yang puas dengan merek yang dibelinya dapat mempengaruhi

    konsumen lain. Pelanggan yang tidak puas menyampaikan

    ketidakpuasannya kepada 8 hingga 10 orang. Sebaliknya, bila puas akan

    menceritakan dan merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih

    produk yang telah memberi kepuasan.

    4. Merespon ancaman pesaing

    Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu

    untuk merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika

    pesaing mengembangkan produk yang lebih superior perusahaan memiliki

    kesempatan untuk membuat produk yang lebih baik dalam jangka waktu

    tertentu, karena bagi pesaing relatif sulit untuk mempengaruhi pelanggan-

    pelanggan yang setia. Karena pentingnya loyalitas pelanggan maka

    loyalitas pelanggan terhadap merek dianggap sebagai aset perusahaan dan

    berdampak besar terhadap pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan.

    5. Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan

    Upaya mempertahankan pelanggan dan loyal pada produk perusahaan

    sepanjang hidup pelanggan, dengan cara menyediakan produk yang

    konstan dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit yang lebih rendah.

    6. Word of mouth communication

    Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap poduk akan bersedia bercerita

    hal-hal baik (possitive word of mouth) tentang perusahaan dan produknya

  • kepada orang lain, teman, keluarga yang jauh lebih persuasif dari pada

    iklan.

    2.4.2 Indikator Loyalitas Pelanggan

    Kotler & Keller (2012:57) mengemukakan beberapa indikator dari

    konsumen yang bersifat loyal sebagai berikut :

    1. Repeat Purchase (kesetiaan dalam pembelian produk)

    2. Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai prusahaan)

    3. Referalls (merefrensikan secara total eksistensi perusahaan)

    2.4.3 Karakteristik Loyalitas Konsumen

    Setiap perusahaan pasti ingin memiliki pelanggan yang loyal, karena

    pelanggan yang loyal bisa menjadi asset berharga bagi perusahaan dalam

    penjualan produk. Perusahaan harus mengetahui karakteristik pelanggan untuk

    menjaga hubungan dengan pelanggan dan mempertahankan loyalitas pelanggan

    terhadap perusahaan tersebut. Menurut Griffin (2008:33) Karakteristik loyalitas

    konsumen adalah :

    1. Melakukan pembelian secara teratur

    2. Membeli diluar lini produk atau jasa

    3. Merekomendasikan produk ke orang lain

    4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis pesaing

    2.5 Peceived Value 2.5.1 Pengertian Perceived Value

    Kotler dan Keller (2009:136) berpendapat bahwa nilai yang dipersepsikan

    pelanggan adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua

    manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Jadi, konsumen

  • mempersepsikan nilai suatu produk berdasarkan apa yang didapatkan dan apa

    yang mereka berikan. Pemasar dapat meningkatkan nilai penawaran pelanggan

    melalui beberapa kombinasi peningkatan manfaat ekonomi, fungsional,

    emosional, dan atau mengurangi satu jenis biaya atau lebih. Yang dan Peterson

    (2004:803) menyatakan bahwa nilai konsumen adalah dasar fundamental bagi

    seluruh aktivitas pemasaran.

    Menurut Lai (2004) dalam Ariningsih (2009:49) “ Percived Value adalah

    penilaian konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat produk dengan

    didasarkan pada apa yang mereka terima dan apa yang mereka berikan”. Nilai

    menunjukkan trade off (perbandingan) antara komponen yang diberikan dan

    diperoleh konsumen. Dengan kata lain perceived value adalah perbedaan nilai

    konsumen total dan biaya konsumen total. Menurut Payne (2010:120) nilai

    konsumen total mencakup: nilai jasa, nilai produk, nilai citra. Biaya konsumen

    total: harga moneter, biaya waktu, biaya energy, dan biaya psikis.

    2.5.2 Dimensi Percived Value

    Menurut Sweeney dan Soutar (Arriff, Fen dan Ismail, 2012) terdapat

    empat dimensi nilai atau manfaat yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada

    pelanggan yaitu nilai ekonomi. Nilai ekonomi berhubungan dengan manfaat

    ekonomi yang pelanggan rasakan saat menggunakan barang atau jasa dari suatu

    perusahaan dibandingkan dengan biaya yang telah mereka keluarkan. Kedua, nilai

    fungsional. Nilai fungsional berhubungan dengan performa atau kinerja dari suatu

    barang atau jasa. Ketiga, nilai emosional. Nilai emosional berhubungan dengan

    perasaan yang dirasakan saat pelanggan menggunakan barang atau jasa dari suatu

    perusahaan. Nilai berikutnya yaitu nilai social. Nilai sosial berhubungan dengan

  • kemempuan barang atau jasa dari suatu perusahaan untuk meningkatnkan self

    concept saat menggunakan barang atau jasa dari suatu perusahaan.

    2.6 Citra Merek

    2.6.1 Pengertian Merek (Brand)

    Stanton dan Lamarto dalam Sangadji & Sopiah (2013:231) menjelaskan

    bahwa brand (merek) adalah nama, istilah simbol, atau desain khusus, atau

    beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan

    barang atau jasa yang ditawarkan penjual. Brand adalah segala hal yang

    digambarkan oleh persepsi dan perasaan konsumen mengenai produk dan

    kinerjanya dan segala hal lainnya yang berarti konsumen (Kotler & Armstrong,

    2012:243).

    Sedangkan menurut Hermawan (2010:62) brand adalah aset yang

    menciptakan value pelanggan dengan meningkatkan value bagi pelanggan dengan

    meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Definisi tersebut

    menggambarkan peran brand yang tidak hanya sebagai representasi dari produk

    yang dimiliki, namun juga harus dapat berfungsi untuk menciptakan nilai bagi

    pelanggan.

    Menurut Kotler & Keller (2012:241) brand adalah ˝A name, term, sign,

    symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or

    services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of

    competitors.” Jika diartikan, maka brand atau merek adalah suatu nama, istilah,

    tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk

    mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dari satu penjual atau sekelompok

  • penjual dan untuk membedakannya dari kompetitor lain. Beberapa faktor

    pentingnya brand bagi konsumen maupun bagi perusahaan, diantaranya:

    1. Brand memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatu

    produk.

    2. Brand membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akuntansi.

    3. Brand menawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikan

    produk yang dimiliki.

    4. Brand menandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas

    akan melakukan pembelian ulang.

    5. Brand menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan

    keunggulan kompetitif

    2.6.2 Pengertian Citra (Image)

    Menurut Katz dalam Soemirat & Elvinaro Ardianto (2007:113), image

    atau citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang,

    suatu komite, atau suatu aktivitas. Kemudian pengertian image diperjelas oleh

    Zeithaml dan Bitner yang diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono (2009) yang

    mendefinisikan image sebagai suatu impresi, perasaan, atau konsepsi yang ada

    pada seseorang mengenai suatu perusahaan, suatu objek, orang atau lembaga.

    Dengan demikian bahwa image itu ada tetapi tidak nyata dan tidak dapat

    digambarkan secara fisik, karena image hanya ada dalam pikiran. Suatu image

    dapat sangat kaya akan makna, image dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu

    atau sebaliknya dapat berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman.

  • 2.6.3 Pengertian Citra Merek (Brand image)

    Ferrel & Hartline (2011:213) mendefinisikan brand image sebagai

    keseluruhan kesan positif maupun negatif yang dimiliki pelanggan. Kesan ini

    mencakup apa yang telah dilakukan oleh organisasi di masa lalu, apa yang saat ini

    ditawarkan, dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan dalam masa depan.

    Kotler & Keller (2012:10) menyimpulkan bahwa ˝All companies strive to build a

    brand image with as many strong, favorable, and unique brand associations as

    possible.˝ Jika melihat perkataan ini, semua perusahaan berusaha menciptakan

    brand image yang baik dan kuat dengan menciptakan suatu merek seunik

    mungkin yang dapat menguntungkan.

    Menurut Keller (2008) setiap produk yang terjual di pasaran memiiki

    image tersendiri di mata konsumennya yang sengaja diciptakan oleh pemasar

    untuk membedakannya dari para pesaing. Brand image dianggap sebagai jenis

    asumsi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu brand

    tertentu. Asumsi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran

    atau image tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika

    seseorang berpikir tentang orang lain. Sesuatu yang menginterpretasi adalah

    konsumen dan yang di intrepetasikan adalah informasi. Informasi image dapat

    dilihat dari logo atau simbol yang digunakan oleh perusahaan untuk mewakili

    produknya. Dimana simbol dan logo ini bukan hanya sebagai pembeda dari pesain

    sejenis namun juga dapat merefleksikan mutu dan visi misi perusahaan.

    Bagaimana brand image terbentuk pada konsumen? Menurut Simamora

    (2011) brand image merupakan interpretasi akumulasi berbagai informasi yang

  • diterima konsumen. Hasil interpretasi bergantung pada dua hal, yaitu pertama

    bagaimana konsumen melakukan interpretasi dan yang kedua adalah informasi

    yang diinterpretasi. Perusahaan tidak sepenuhnya dapat mengontrol kedua faktor

    ini. Karena faktor “Bagaimana konsumen melakukan interpretasi” dipengaruhi

    oleh aspek konsumen sendiri dan lingkungan.

    Kesimpulannya adalah brand image merupakan gambaran atau kesan yang

    ditimbulkan oleh suatu brand dalam benak pelanggan. Penempatan brand image

    dibenak konsumen harus dilakukan secara terus menerus agar brand image yang

    tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah brand

    memiliki image yang kuat dan positif di benak konsumen maka brand tersebut

    akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli kembali brand

    yang bersangkutan sangat besar

    2.6.4 Indikator Citra Merek

    Menurut Mohammad (2010:61), ada 3 indikator brand imgae yaitu:

    1. Citra Korporat

    Yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap

    perusashaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra korporat

    meliputi popularitas, kredibilitas, jaraingan perusahaan, serta pemakai

    itu sendiri/ penggunanya.

    2. Citra Produk

    Yaitu sekumpulan asosiasi yang dopersepsikan konsumen terhadap

    pemakai yang menggunakan suatu barang dan jasa. Meliputi : atribut

    dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan.

  • 3. Citra Pemakai

    Yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap

    pemakai yang menggunakan suatu barang dan jasa. Meliputi: pemakai

    itu sendiri, serta status sosialnya.

    2.6.5 Manfaat Citra Merek

    Citra Merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap brand dan

    dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu sendiri.

    Menurut Kotler & Keller (2012), brand image yang efektif mencerminkan tiga

    hal, yaitu:

    1. Membangun karakter produk dan nilai produk.

    2. Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dari

    pesaingnya.

    3. Memberi kekuatan operasional lebih dari kekuatan rasional.

    2.7 Gaya Hidup

    Gaya Hidup (lifestyle) dalam Kotler dan Keller (2009:175) adalah pola

    hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat..

    Gaya hidup mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang dan

    menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya. Aktivitas

    (activities) meminta kepada konsumen untuk mengidentifikasikan apa yang

    mereka lakukan, apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka menghabiskan

    waktu mereka, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat),

    dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).

  • Menurut Mowen dan Minor (2002:282) gaya hidup adalah menunjukkan

    bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana

    mengalokasikan waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah

    pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatannya

    dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-

    faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara

    demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat

    pendidikan, usia, tingkat penghasilan, dan jenis kelamin, sedangkan faktor

    psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik

    konsumen.

    Gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah pola hidup

    seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan,

    minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan

    pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan

    bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan,

    minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana

    mengalokasikan waktu.

    Pola pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi

    atau lingkungan sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang

    menetap (fixed). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku

    individu, akan memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada

    kesehatan orang lain. Dalam “kesehatan” gaya hidup seseorang dapat diubah

    dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi

  • merubahnya bukan pada si individu saja, tetapi juga merubah lingkungan sosial

    dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola perilakunya.

    Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya

    dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat

    disekitarnya. Atau juga, gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh

    setiap orang. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman

    dan teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi,

    maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam

    kehidupan sehari-hari.

  • 20

    2.8 Kerangka Pemikiran

    2.6.6 Kerangka Pikir Penelitian

    Menurut Riduwan (2004:25), kerangka berfikir adalah dasar pemikiran

    dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah penelitian.

    Berdasarkan pada rumusan masalah, telaah pustaka dan juga penelitian terdahulu

    yang telah diuraikan di atas mengenai variabel persepsi harga dan kualitas produk

    terhadap minat beli, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam

    penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.2Kerangka Pikir Penelitian

    Sumber : Peneliti, (2017)

  • 21

    2.6.7 Model Analisis

    Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Variabel

    pertama yaitu perceived value, citra merek, dan gaya hidup sebagai variabel

    independen. Variabel kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah loyalitas

    pelanggan sebagai variabel dependen.

    Berdasarkan pada rumusan masalah, tinjauan pustaka dan juga penelitian

    terdahulu yang telah diuraikan di atas mengenai variabel perceived value, citra

    merek, dan gaya hidup terhadap loyalitas pengguna, maka dapat disusun suatu

    model analisi yang digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.3

    Model Analisis

    H1

    H2

    H3

    2.7 Hipotesis

    Menurut Sugiyono (2013:96), Hipotesis merupakan jawaban sementara

    terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

    biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena

  • 22

    jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

    didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

    Sedangkan menurut Kerlingger (2000:30), Hipotesis adalah pernyataan dugaan

    (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

    Perceived value merupakan salah satu unsur penting untuk

    dipertimbangkan oleh suatu perusahaan dalam menetapkan unsur pembangun

    suatu produk atau jasa sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual di pasar.

    Jika produk yang dijual sesuai dengan harapan end user/ konsumen, diharapkan

    konsumen akan loyal dengan produk yang telah dibeli. Citra merek adalah hal

    yang diperhatikan oleh semua perusahaan untuk menarik perhatian konsumen

    sehingga dengan memperhatikan citra merek diharapkan perusahaan dapat

    memberikan rasa puas memiliki suatu produk tertentu.

    Gaya hidup merupakan hal yang perlu diperhatikan. Maka dari itu

    perusahaan harus giat meng-upgarde sebuah produk sesuai dengan kebutuhan

    hidup masyarakat yang terus berkembang, dan juga untuk memberikan kesan

    identik sebuah produk dibenak konsumen. Sehingga dengan memperhatikan gaya

    hidup diharapkan perusahaan dapat terus memberikan hal baru untuk memenuhi

    kebutuhan dan kepuasan konsumen. Oleh karena itu penelitian ini

    menghipotesiskan :

    H1: Perceived Value berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan pada smartphone iPhone.

    Diduga adanya pengaruh positif dan signifikan antara perceived value terhadap

    loyalitas pelanggan pada produk smartphone iPhone di kota Malang. Konsumen

  • 23

    mempersepsikan nilai suatu produk berdasarkan apa yang didapatkan dan apa

    yang mereka berikan. Kelebihan manfaat dan keandalan dianggap akan sangat

    mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang

    dilakukan oleh Satrio Putranto (2015), bahwa perceived value memiliki pengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    H2: Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan pada smartphone iPhone.

    Diduga bahwa citra merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan pada produk smartphone iPhone di kota Malang. Hipotesis ini

    didukung oleh pendapat dari Satrio Prabowo (2015) yang mengungkapkan bahwa

    citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Satrio Prabowo (2015) juga menambahkan bahwa pengaruh citra merek dalam

    loyalitas pelanggan sangatlah penting karena konsumen yang telah mengetahui

    baik atau buruknya citra merek suatu produk dan jasa akan cenderung lebih loyal.

    H3: Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan pada smartphone iPhone.

    Diduga bahwa gaya hidup (lifestyle) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan pada produk smartphone iPhone di kota Malang. Hipotesis ini

    didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Emir Syahfuad (2015) bahwa gaya

    hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Mowen dan Minor

    (2002:282) juga menambahkan bahwa gaya hidup adalah menunjukkan

    bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana

  • 24

    mengalokasikan waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah

    pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat

    masing-masing individu terhadap suatu produk.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Menurut Cooper & Emory (1995), penelitian adalah suatu proses

    penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk

    menyelesaikan masalah-masalah. Data yang diperoleh harus valid agar mampu di

    korelasikan dengan teori-teori yang ada sehingga diperoleh jawaban dari hasil

    penelitian.

    Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian

    yang digunakan adalah penelitian studi kasus yang berupa penelitian penjelasan

    (explanatory research). Penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang

    bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan

    antara satu variabel dengan yang lain (Sugiyono,2012:12).

    Dari definisi tersebut, alasan pemilihan model ini dimaksudkan untuk

    membuat penjelasan mengenai hubungan sebab akibat yang diperoleh antar

    variabel yang diperoleh dengan fakta yang ada di lapangan untuk mengetahui

    seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

    3.2 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut dilaksanakansehingga dapat diambil sumber data dari suatu populasi sebagai bahan penilitian.Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kota Malang. Alasan peneliti menentukanlokasi di Kota Malang adalah karena Kota Malang merupakan kota yang cukup

    34

  • 2

    besar di Provinsi Jawa Timur selain Kota Surabaya. Selain itu Kota

    Malang merupakan salah satu kota pendidikan yang memiliki banyak pelajar di

    berbagai Universitas di Kota Malang.

    Kota Malang merupakan kota yang cukup padat penduduk yang didukung

    dengan banyaknya para pelajar dan wisatawan yang datang dari berbagi daerah.

    Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cepat akan

    mendorong para konsumen untuk selalu beralih ke teknologi komunikasi yang

    terbaru seperti halnya smartphone. Hal ini menjadi peluang tersendiri bagi para

    produsen smartphone untuk menarik perhatian konsumen yang salah satunya

    adalah produk iPhone.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Dalam sebuah penelitian, proses mengumpulkan data sampai dengan

    menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran yang sesuai dengan apa yang

    diharapkan dalam penelitian ini maka diperlukan sumber data. Pada umumnya

    sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.

    3.3.1 Populasi

    Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang

    mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 2011:115). Sedangkan

    menurut Sugiyono (2012:81), populasi merupakan wilayah generalisasi yang

    terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Populasi dalam penelitian ini tidak terbatas dan tidak diketahui jumlah

    pastinya. Populasi yang ditentukan peneliti adalah seluruh masyarakat di kota

  • 3

    Malang yang pernah melakukan pembelian terhadap iPhone, dan memiliki

    pengetahuan tentang smartphone iPhone. Populasi ini dipilih karena kota Malang

    adalah kota terbesar kedua di jawa timur menurut BPS (2015) yang pastinya

    pengguna smartphone akan lebih banyak. Serta smartphone sendiri bukanlah hal

    yang baru bagi kebutuhan masyarakat di kota Malang.

    3.3.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Arikunto (2013:174) mengemukakan

    bahwa sampel digunakan sebagai wakil atau sebagian populasi yang diteliti.

    Peneliti tidak mungkin mempelajari keseluruhan populasi karena keterbatasan

    tenaga, dana, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

    dari populasi yang ada.

    Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 210 responden.

    Pengambilan sampel mengikuti teori yang diungkapkan oleh Roscoe dalam

    Sugiyono (2012:82), yaitu bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

    multivariat (korelasi maupun regresi berganda), maka jumlah anggota sampel

    minimal 10 kali jumlah indikator yang diteliti. Indikator dalam penelitian ini

    berjumlah 21, sehingga 21 x 10 = 210 sampel. Selain itu karena penelitian ini

    dilakukan di kota Malang maka memerlukan sampel yang cukup besar, untuk itu

    ditentukan jumlah sampel sebesar 210 orang.

    3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

    Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling,

    yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap

    anggota dan unsur dalam populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

  • 4

    2012). Responden yang dipilih adalah masyarakat Kota Malang yang telah

    membeli smartphone iPhone. Pengambilan responden dilakukan dengan teknik

    purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel untuk tujuan tertentu saja dan

    dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yang ada pada responden (Sugiyono,

    2012). Dalam memilih responden, peneliti menggunakan beberapa pertimbangan

    yang digunakan dalam penelitian yang meliputi:

    1. Individu pernah melakukan pembelian terhadap produk iPhone

    2. Individu pendatang/ warga tetap di kota Malang

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    3.4.1 Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat

    diperoleh (Arikunto, 2013:172). Berdasarkan sumbernya, penelitian ini

    menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

    1. Data Primer

    Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek

    penelitian dengan alat pengambilan langsung pada subjek sebagai

    sumber informasi yang dicari (Azwar, 2014:91). Dalam penelitian ini,

    data primer diperoleh dari jawaban responden melalui kuisioner yang

    disebar secara langsung dan online pada masyarakat di kota Malang.

    Kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013).

  • 5

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung oleh

    pengumpul data dan telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk

    seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya (Sugiyono,

    2012). Data ini biasanya diperoleh dari referensi di perpustakaan atau

    laporan penelitian terdahulu. Sumber data sekunder tersebut dapat

    berupa buku, jurnal, atau artikel yang diunduh dari internet.

    3.4.2 Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang atau cara memperoleh informasi dari

    berbagai sember, dilakukan dengan cara:

    a. Kuisioner

    Metode ini dilakukan dengan mengajukan daftar pernyataan yang

    bersifat tertutup kepada responden, dimana pilihan responden untuk

    menanggapi pernyataan kuesioner dibatasi. Pernyataan-pernyataan

    yang bersifat tertutup diukur dengan menggunakan skala dengan

    interval 1-5, mulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju,

    dan sangat setuju.

    b. Studi Kepustakaan

    Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur dan sumber

    pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

  • 6

    3.5 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

    3.5.1 Definisi Operasional Variabel

    Menurut Sugiyono (2012), definisi operasional variabel adalah penentuan

    konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat

    diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk

    meneliti dan mengoperasikan konteks sehingga memungkinkan bagi peneliti yang

    lain untuk melakukan pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan

    cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Operasional variabel yang digunakan

    peneliti dalam penelitian ini meliputi :

    a. Loyalitas pengguna (Y)

    Loyalitas Pengguna adalah preferensi konsumen secara konsisten

    untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang

    spesifik atau kategori pelayanan tertentu (Schiffman dan Kanuk dalam

    Manurung, 2009). Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler &

    Keller (2012 ; 57) adalah Repeat Purchase (pembelian ulang);

    Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif); referalls

    (mereferensikan produk).

    b. Perceived Value (X1)

    Nilai yang dirasakan (perceived value) adalah akibat atau keuntungan

    keuntungan yang diterima pelanggan dalam kaitannya dengan total

    biaya (termasuk didalamnya adalah harga yang dibayarkan ditambah

    biaya-biaya lain terkait dengan pembelian) Syamsiah, 2009. Menurut

    Sweeney dan Soutar (Arriff, Fen dan Ismail, 2012) terdapat empat

    dimensi nilai atau manfaat yang dapat diberikan oleh perusahaan

  • 7

    kepada pelanggan yaitu nilai ekonomi, nilai fungsional, nilai

    emosional, nilai sosial

    c. Citra Merek (X2)

    Citra merek adalah persepsi rasional dan emosional terhadap suatu

    merek tertentu Dobni dan Zinkhan (1990), Low dan Lamb (2000).

    Dewasa ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen

    tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan

    produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu

    memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan kata lain peranan

    merek mengalami pergeseran (Kotler & Keller 2009). Indikator dari

    variabel citra merek menurut Setyaningsih & Didit Darmawan (2004)

    meliputi ; Citra Korporat, Citra Produk / konsumen, dan Citra

    Pemakai.

    d. Gaya Hidup (X3)

    Gaya hidup menurut Kotler (2009:175) adalah pola hidup seseorang di

    dunia yang ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya

    hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam

    berinteraksi dengan lingkungannya. Indikator dari variabel gaya hidup

    menurut Kotler & Keller (2009: 175) meliputi : Aktifitas konsumen,

    Minat, Opini

  • 8

    Untuk definisi operasional variabel lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

    3.1 sebagai berikut :

    Tabel 3.1

    Variabel, Definisi, dan Indikator Penelitian

    Variabel Indikator Item SumberLoyalitasPelanggan

    (Y)

    1. Repeat purchase (pembelian ulang)

    Y1.1 : Konsumen akan mencari Smartphone yang sama

    (Kotler& Keller2012 ;

    57)

    Y1.2 : Konsumen membeli iPhone keluaran terbaru. Y1.3 : Konsumen puas menggunakan iPhone. Y1.4 : Kinerja iPhone sangat baik

    5. Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif)

    Y1.5 : Konsumen mengunggulkan produk iPhone

    Y1.6 : Konsumen berkomitmenuntuk tetap setia menggunakaniPhone.

    7. Referalls (mereferen-sikan produk)

    Y1.7 : Konsumen merekomendasikan iPhone kepada orang lain.

    PerceivedValue(X1)

    1. Nilai emosional

    X1.1 : Harga iPhone sesuai dengan keunggulan fitur yang diharapkan

    (Arriff,Fen danIsmail,2012)

    2. Nilai sosial X1.2 : Memberikan rasa percaya diri

    3. Nilai fungsional

    X1.3 : Harga iPhone sesuai dengan performa dan kinerja yang didapat

    4. Nilai ekonomi X1.4 : Harga iPhone sesuai manfaat.

  • 9

    Lanjutan : Tabel 3.1 Variabel, Definisi, dan Indikator Penelitian

    Variabel Indikator Item Sumber

    CitraMerek(X2)

    1. Citra Korporat X2.1 : Apple Inc memiliki reputasi baik

    (Mohammad:2010:61)

    X2.2 : Apple Inc mempunyai jaringan distriusi yang luas

    3. Citra Produk X2.3 : iPhone memiliki kualitas yang sangat baikX2.4 : iPhone memberikan kesan eksklusif

    5. Citra Pemakai X2.5 : iPhone banyak dipilih dikalangan mahasiswa dan pekerja

    GayaHidup(X3)

    1. Aktifitas konsumen

    X3.1 : iPhone sangat membantu dalam kehidupan sosial

    (Kotler& Keller2009:175)

    X3.2 : iPhone sangat membantu dalam kegiatan sehari-hari

    3. Minat X3.3 : iPhone merupakan produk modern

    4. Opini X3.4 : Produk iPhone sesuai dengan gaya hidup saat ini.X3.5 : Menggunakan iPhone memberikan rasa senang tersendiri

    3.6 Skala Pengukuran

    Variabel-variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala

    Likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan

    persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012).

    Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator

    variabel. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval 1-

    5 dengan keterangan sebagai berikut:

    1. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

    2. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

    3. Jawaban Netral diberi skor 3

  • 10

    4. Jawaban Setuju diberi skor 4

    5. Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5

    3.7 Metode Analisis Data

    Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut

    harus dianalisis dan diolah terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan

    dasar dalam pengambilan keputusan. Teknik analisis data yang digunakan pada

    penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang

    mempergunakan alat analisis bersifat kuantitatif yaitu model statistik (Damanik,

    2011).

    3.8 Metode Pengujian Instrumen Penelitian

    Untuk mengetahui sejauh mana instrumen penelitian ini dapat dipercaya,

    maka harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. Instrumen

    penelitian dinyatakan valid jika item pertanyaan suatu kuesioner mampu untuk

    mengungkapkan suatu yang akan diukur, sadangkan kuesioner dinyatakan reliabel

    jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

    waktu ke waktu (Sugiyono, 2012).

    3.8.1 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.

    Dalam penelitian ini menggunakan content validity yang dapat menggambarkan

    kesesuaian sebuah pengukuran data dengan apa yang diukur (Ferdinand, 2006).

  • 11

    Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan

    membandingkan indeks korelasi Product Moment Pearson dengan taraf

    signifikansi sebesar 5% sebagai nilai kritisnya. Perbandingan antara dengan

    dengan criteria sebagai berikut:

    > = Valid

    < = Tidak Valid

    3.8.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari suatu variabel. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini

    dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran

    hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.

    Reliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien alpha cronbach (α). Suatu

    instrumen dapat dikatakan handal apabila memiliki koefisien kehandalan (α) ≥

    0,6000 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2016).

    3.9 Uji Asumsi Klasik

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji asumsi klasik untuk model

    persamaan regresi berganda agar persamaan yang dihasilkan tidak bias. Dalam

    penelitian tidak digunakan autokorelasi karena uji autokorelasi digunakan pada

    regresi yang datanya time series atau berdasarkan waktu berkala seperti bulan,

    tahun dan seterusnya. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut :

  • 12

    3.9.1 Uji Normalitas

    Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model

    regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

    distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai

    distribusi normal atau yang mendekati normal (Ghozali, 2016).

    Menurut Ghozali (2016), cara untuk mendeteksi apakah residual

    berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada

    sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya,

    dengan dasar pengambilan keputusan antara lain :

    1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

    normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

    2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histogram tidak

    menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

    memenuhi asumsi normalitas.

    3.9.2 Uji Multikolinearitas

    Menurut Ghozali (2016), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

    apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

    (independen). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

    multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

    diantara variabel independen.

    Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinieritas

    berarti terjadi korelasi (mendekati sempurna) antar variabel bebas. Suatu model

  • 13

    regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai tolerance lebih dari

    0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Faktor) kurang dari 10.

    3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

    Menurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

    apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari

    satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika varians dari residual dari satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

    Apabila varian berbeda,maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

    adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

    heteroskedastisitas maka digunakan dasar analisis sebagai berikut :

    a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik tertentu yang ada membentuk

    pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

    b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    3.10 Analisis Regresi Linier Berganda

    Ghozali (2016) menjelaskan bahwa analisis regresi pada dasarnya adalah

    studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

    variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau

    memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan

    nilai variabel independen yang diketahui. Perumusan model analisis linier

    berganda yang dapat digunakan menurut Sugiyono (2012) adalah sebagai berikut :

    Y = a + + + + ….. + + e

  • 14

    Keterangan :

    Y = Nilai hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

    a = Bilangan konstanta sebagai titik potong

    b = Koefisien regresi

    X = Variabel bebas

    e = Error

    3.11 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit)

    Menurut Sugiyono (2012) uji F digunakan untuk menguji variabel

    variabel bebas secara bersam-sama terhadap variabel terikat. Selain itu, uji F ini dapat

    dipakai untuk mengetahui apakah model regresi linier yang digunakan sudah tepat

    atau belum. Rumusnya adalah :

    F =

    Keterangan :

    F = yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

    = Korelasi parsial yang ditemukan

    N = Jumlah sampel

    K = Jumlah variabel bebas

    Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah :

    - Jika > maha H0 ditolak

    - Jika < maha H0 diterima

    3.12 Uji Hipotesis

  • 15

    3.12.1 Uji tUji t berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial

    terhadap variabel terikat. Menurut