90
PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER TERHADAP SELF DISCLOSURE PADA REMAJA PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN JAKARTA SELATAN Disusun oleh : Kisma Fawzea 0071020110 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER TERHADAP SELF DISCLOSURE PADA

REMAJA PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN JAKARTA SELATAN

Disusun oleh :

Kisma Fawzea

0071020110

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

ABSTRAKSI

(A) Fakultas Psikologi (B) September 2008 (C) Kisma Fawzea (D) 70 halaman+ lampiran (E) Pengaruh Permainan Ice Breaker Terhadap Self Disclosure Pada

Remaja Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan (F) Permainan merupakan salah satu aspek penting dalam pelatihan

sumber daya manusia atau yang biasa disebut dengan training. Ia menjadi sarana pembelajaran perilaku selain dari mendengarkan ceramah dan mengamati perilaku. Salah satu fungsi permainan dalam pelatihan sumber daya manusia adalah sebagai pemecah kebekuan antar individu dalam pelatihan atau disebut dengan ice breaker. Permainan ice breaker ini bertujuan untuk mengurangi jurang komunikasi antar individu serta menciptakan suasana hubungan yang hangat dan ramah. Agar tercipta suasana tersebut, maka individu harus terlebih dulu ada keterbukaan diri atau self disclosure kepada orang lain dengan bersedia dikenal, saling berbagi pemikiran, perasaan, pendapat dan sikap.

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh permainan ice breaker terhadap self disclosure pada remaja pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen randomize One Way ANOVAR. Penelitian ini dialkukan di Ponpok Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan dengan sampel sebanyak 20 orang dari populasi 94 orang. Metode pengambilan sampel adalah random sampling. Dari 20 orang tersebut, dibagi menjadi 2 kelompok. Yang pertama kelompok eksperimen dan yang kedua kelompok kontrol dengan masing-masing sebanyak 10 orang. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pelatihan yang bertemakan “Menjadi Manusia Pembelajar” dengan diselingi sebuah permainan ice breaker bernama “Whose Is It?” dan kelompok kontrol diberi pelatihan yang sama namun tidak diselingi permainan ice breaker. Dalam penelitian ini, hasil penelitian yang menggunakan hasil signifikansi penghitungan statistik dengan program SPSS .12. berhasil memperoleh angka 0.000 (p ≤ 0.05) .Hasil ini lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05. Namun, karena kedua kelompok yang dibandingkan sama-sama berhasil memperoleh angka

Page 3: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

signifikansi lebih rendah dari 0.05. berarti dapat diambil kesimpulan bahwa H1 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh permainan ice breaker terhadap self disclosure diterima.

(G) Daftar Bacaan 18 (1978-2007)

Page 4: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaah wasyukrulillaah atas nikmat, rahmat, barokah dan cinta

sehingga meski penyelesaian skripsi ini menemui begitu banyak

kendala namun Dia dengan Maha PemurahNya meminjamkan sedikit

kekuatan dan kesabaran agar penulis dapat melalui berbagai macam

cobaan dan ujian.

Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa Alihi wa Shahbihi wa

Sallam, yang tanpa tauladannya takkan ada makna dakwah dan jihad fi

sabilillah.

Skripsi ini meneliti tentang pengaruh permainan ice breaker terhadap

self disclosure. Penulis berharap agar penelitian ini berguna bagi

masyarakat secara umum, bagi para mahasiswa, serta praktisi training

dan fasilitator.

Hanya sebuah doa sederhana, Jazaakumullah Khairal Jazaa’ yang

dapat penulis ucapkan kepada kedua pembimbing penelitian, Bapak

Bambang Suryadi,Ph.D dan Bapak Drs.Asep Haerul Gani,Psi atas

kesabarannya, perhatiannya, bimbingannya, nasehatnya yang tulus.

Juga kepada mereka yang telah membantu, mendukung, mendorong

dan memotivasi saya selama penulisan skripsi ini:

• Ibu Dra.Hj.Netty Hartati,M.Si. beserta seluruh jajaran Dekanat,

staf pengajar yang telah memberi kami inspirasi untuk berkarya

serta staf administrasi Fakultas Psikologi atas segala bantuan

dan bimbingan yang diberikan.

Page 5: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

• Bapak Drs.Ahmad Baidun,M.Si. selaku dosen pembimbing

akademik

• Mama tercinta, untuk cinta, keikhlasan, pengorbanan dan

doanya…dan Papa tersayang(Allah yarhamh) li kullil

hubb,aghlaa amaani wa ahlaa dzikrayaat…

• Suami tercinta, Kak Iqbal, untuk segalanya.

• Nayyira Fawwaza Muhammad, buah hati anugerah terindah

dari Allah SWT yang selalu mewarnai hari.

• Adikku Emadeus dan Walied Ghali yang selalu ada untuk

membantu.

• Ayah Ibu tercinta di Medan, Bang Endi&Kak Devi, adik-adikku

Ayu & Weny, Kharisma, keponakan tersayang Harik&Nada

untuk senyum indahnya dan semua keluarga besar di Jakarta

yang turut mendoakan.

• Sahabat dan saudara seperjuangan tercinta , Ulfah dan

sepupuku Imam. Delviristanti dan Abang serta Dini Mayasari

yang selalu mendoakan.

• Kawan-kawan seperjuangan yang telah membantu pelaksanaan

penelitian, Ahmad Subekti Mubarak, Jamali, Ki Agus, Lola,

Dendy, Ade dan Rena Latifa.

• Al-Mukarrom Ustadz Drs.A.Qosim Susilo,M.Ag, Ustadz Sidup

dan Ustadzah Rahmah tercinta yang dengan tangan terbuka

membantu penulis dalam pelaksanan penelitian. Tidak lupa juga

untuk teman-teman santri dan santriwan Pondok Pesantren

Daarul Rahman Jakarta Selatan.

• Kawan-kawan dan keluarga di Malaysia yang turut mendoakan.

• Seluruh kawan, saudara, rekan, kerabat dan pihak yang tidak

dapat dicantumkan satu persatu. Semoga Allah memberikan

balasan yang jauh lebih besar atas segala bantuannya.

Page 6: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Dan terakhir untuk diri saya sendiri. This roller coaster journey in life is

only a beginning, there’s a lot more waiting for you ahead, but

remember that happiness is not a destination, it’s a method of life.

Jakarta, September 2008

Penulis

Page 7: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DEDIKASI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB 1 PENDAHULUAN 1-13

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 9

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 10

1.3.1 Pembatasan Masalah 10

1.3.2 Perumusan Masalah 11

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 11

1.4.1 Tujuan Penelitian 11

1.4.2 Manfaat Penelitian 12

1.5 Sistematika Penulisan 12

BAB 2 LANDASAN TEORI 14-47

2.1. Permainan Ice Breaker 14

Page 8: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

2.1.1 Definisi 14

2.1.2 Fungsi Permainan Ice Breaker 16

2.1.3 Dugaan Pengaruh Permainan Ice Breaker

terhadap Self Disclosure 21

2.1.4 Training dalam Perspektif Islam 22

2.1.5 Permainan Ice Breaker dalam Perspektif Islam 28

2.2 Self Disclosure 30

2.2.1 Definisi 30

2.2.2 Pengaruh Self Disclosure 32

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Disclosure37

2.2.4 Penelitian mengenai Self Disclosure 42

2.2.5 Self Disclosure dalam Perspektif Islam 43

2.3 Kerangka Berpikir 46

2.4 Hipotesa 47

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 48-59

3.1 Jenis Penelitian 48

3.1.1 Pendekatan Penelitian 48

3.1.2 Metode Penelitian 49

3.2 Variabel-variabel penelitian 51

3.2.1 Variabel bebas (Independent Variable) 51

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) 51

3.2.3 Kontrol 52

Page 9: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

` 3.3 Pengambilan Sampel 53

3.3.1 Populasi dan Sampel 53

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data 54

3.4.1 Instrumen Penelitian 54

3.5 Teknik Analisa Data 55

3.6 Prosedur Penelitian 55

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60-63

4.1 Gambaran umum subyek penelitian 60

4.2 Hasil utama penelitian 63

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 64-68

5.1 Kesimpulan 64

5.2 Diskusi 64

5.3 Saran 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Berfikir Penelitian 46

Page 11: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Johari Window 34

3.1 Rancangan Eksperimen Randomized One Way Anovar Design50

3.2 Prosedur Penelitian 56

4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan latar belakang 61

4.2 Perolehan nilai Mean dan SD kelompok eksperimen 62

4.3 Perolehan nilai Mean dan SD kelompok Kontrol 62

Page 12: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama
Page 13: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun belakangan ini, telah ada peningkatan dalam

penggunaan program-program pelatihan sumber daya manusia dengan

simulasi dan permainan sebagai intervensi dalam perlakuan (treatment)

secara klinis maupun sosial seperti pendekatan terhadap permasalahan

perilaku pada remaja atau sebagai salah satu metode dalam

pengembangan motivasi dan membangun kerjasama kelompok (Glass

& Benshoff, 2002).

Pelatihan sumber daya manusia ini atau yang biasa disebut dengan

training ini dirancang dan disusun sesuai tujuan pelaksanaannya. Selain

daripada intervensi dalam menangani permasalahan-permasalahan

perilaku individu, pelatihan-pelatihan ini juga dapat diaplikasikan untuk

tujuan yang berbeda. Diantaranya peningkatan spiritual inidvidu,

peningkatan skill, perbaikan peran dalam masyarakat, penambahan

produktivitas dalam pekerjaan dan lain sebagainya (Bid.Diklat DPP

PKS, 2007)

Page 14: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Menurut Kirby (1992) prinsip yang mendasari dilaksanakannya

pelatihan-pelatihan yang melibatkan permainan-permainan adalah

bahwa peserta dapat belajar lebih baik dengan melakukan(doing)

daripada (hanya) dengan membaca, mendengarkan atau mengamati.

Selain materi pelatihan yang disampaikan, seperti materi motivasi,

kemampuan berkomunikasi, kecakapan berpresentasi, dalam banyak

pelatihan sumber daya manusia yang seringkali dilaksanakan oleh

lembaga-lembaga pelatihan di Indonesia seperti lembaga Trustco, ESQ,

Manajemen Qolbu, atau lembaga-lembaga training lainnya ,adalah

melakukan sebuah permainan ”ice breaker” atau ”pemecah kebekuan”.

Permainan ice breaker ini bisa jadi hanya sebuah permainan sederhana

seperti bermain menjadi patung, permainan refleks atau lain

sebagainya. Namun permainan-permainan ice breaker ini tidak bisa

dianggap sepele, karena ia juga sebagai salah satu aspek penting

dalam pelatihan (Wilderdom,2007).

Menurut website Wlderdom (2007), sebuah website untuk komunitas

pecinta pelatihan-pelatihan sumber daya manusia yang juga sebuah

lembaga pelatihan di Amerika Serikat, permainan ice breaker mampu

memuaskan kebutuhan peserta pelatihan agar dapat terjalin hubungan

sosial yang baik dengan peserta lain atau dengan fasilitator pelatihan,

Page 15: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

menciptakan suasana kelompok yang positif, menghilangkan sekat-

sekat komunikasi diantara peserta, memberi semangat dan memotivasi

peserta, membantu peserta untuk saling mengenal satu sama lain, serta

mampu membuat para peserta relaks dan tidak lagi tegang selama

pelatihan berlangsung.

Selama ini permainan ice breaker dilaksanakan dalam agenda

pelatihan-pelatihan atau semacamnya karena dianggap sebagai sebuah

kegiatan yang menyenangkan dan sebuah sarana untuk relaksasi.

Karena permainan ice breaker dirancang sederhana dan tidak butuh

persiapan yang rumit, maka pelaksanaannya ditengah kegiatan acara

yang melelahkan dan membosankan dianggap sebagai suatu sarana

bersenang-senang dan bermain-main antar sesama peserta.

Namun, meskipun sederhana dan menjadi sarana untuk relaksasi

peserta, permainan ice breaker dan permainan-permainan lainnya yang

dilaksanakan untuk kepentingan pelatihan bukanlah sebuah permainan

belaka. Permainan-permainan tersebut disusun dan dirancang dengan

prinsip Experiential Learning Theory (ELT). Sebuah strategi

pembelajaran yang diperkenalkan oleh David Kolb sebagaimana yang

dikutip oleh Kelly (1997) ini memakai prinsip pengalaman sebagai

sebuah proses dalam penghayatan, untuk kemudian diujicobakan

kembali pembelajaran tersebut dengan mengalami pengalaman

Page 16: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

tersebut kembali. Permainan ice breaker adalah salah satu strategi

pembelajaran yang menggunakan prinsip ini.

Teorinya yang disebut dengan Experiential Learning Theory (ELT) itulah

yang kini banyak dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan pelatihan

yang menggunakan media permainan atau simulasi sebagai sarana

pembelajaran (Kirby,1992).Dalam model pembelajaran dalam ELT ini,

Kolb sebagaimana yang dikuti oleh Kirby (1992) menjelaskan bahwa

agar sebuah perilaku atau hal baru dapat dipelajari dan diterapkan

dengan cara yang efektif, maka dalam proses pembelajarannya harus

dibuat berkesan secara emosional.

Berbagai macam latihan dan permainan yang dilakukan selama proses

pembelajaran dalam pelatihan yang memakai prinsip ELT adalah dibuat

secara struktur dan ditentukan agar individu yang menjalankannya

dapat bereksperimen dengan perilaku, mencoba berbagai macam hal,

melihatnya apakah berhasil, membangun skill untuk kemudian

mengembangkan teori tindakan berdasarkan apa yang telah dialami

(Johnson&Johnson,1994).

Experiential Learning yang asal katanya adalah experience

(pengalaman) menekankan adanya unsur pengalaman atau mengalami

sebuah situasi untuk bisa belajar mengatasi masalah dalam situasi

Page 17: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

tersebut. Tidak cukup hanya sampai disitu, karena kemudian proses

yang harus dilewati adalah mengambil kesimpulan dari apa yang sudah

dipahami, membangun pola pikir dan kemudian mencoba perilaku

tersebut kembali (Johnson&Johnson, 1994).

Oleh karena itu, dalam pelatihan-pelatihan yang menggunakan dasar

prinsip ELT, setiap latihan dan permainan yang digunakan, walaupun

sederhana, namun telah direncanakan dengan baik agar dapat menjadi

sarana yang tepat untuk belajar. Permainan-permainan dan simulasi

yang digunakan dapat digunakan untuk fungsi yang berbeda.

Sesuai dengan skill yang ingin dipelajari, maka pemilihan permainan

menjadi sangat penting, tidak dilupakan juga perencanaan dan prosedur

pelaksaannya. Dari berbagai fungsi permainan, selain untuk belajar,

juga ada yang disebut dengan ice breaker, atau dalam istilah

pelatihannya disebut sebagai pemecah kebekuan (Wilderdom,2007).

Yang dimaksud dengan pemecah kebekuan disini adalah fungsi

permainan sebagai sarana agar para peserta dalam pelatihan atau

orang-orang yang terlibat didalamnya tidak lagi menjaga jarak dan

dibatasi oleh ”tembok” yang menghalangi proses komunikasi dan

sosialisasi (Wilderdom, 2007).

Page 18: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Dalam sebuah situasi seperti pelatihan, pola interaksi antar pesertanya

sangat penting (Scannell,1995). Karena selama proses pelatihan

tersebut, pengalaman dan pelajaran bukan hanya diperoleh dari pelatih

atau fasilitator dalam pelatihan tersebut, akan tetapi seluruh proses

pelatihan dari hal terkecil seperti pembentukan kelompok, kerjasama,

kedisiplinan dan pola komunikasi antar peserta juga menjadi

pembelajaran tersendiri (Wilderdom,2007).

Dalam beberapa pelatihan, sesuai dengan tujuan pelaksanaannya,

beberapa materi seperti pengembangan kemampuan komunikasi, atau

team building, penting adanya interaksi antar peserta yang dinamis. Hal

itu dapat terjadi, jika antar peserta adanya keterbukaan dan

pengungkapan perasaan, pemikiran dan ide-ide (Scannell, 1995).

Memang, untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan adalah

sebuah dilema yang dialami oleh sebagian besar individu. Apalagi jika

hal yang ingin diungkapkan adalah sesuatu yang bersifat pribadi.

Ungkapan seseorang mengenai pemikirannya, perasaannya,

pengalaman terdahulunya atau sikapnya dapat mempengaruhi

kehidupan sosialisasinya. Bahkan dapat pula mempengaruhi hubungan

interpersonalnya dengan pasangannya (Tong,1998).

Page 19: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Ungkapan verbal seseorang mengenai pemikirannya, sikapnya,

perasaannya atau hal-hal pribadi mengenai dirinya tersebut dinamakan

dengan self disclosure (Higgins,1982). Self artinya diri dan disclosure

berarti tidak tertutup. Disebut self disclosure karena menunjukkan

adanya keterbukaan informasi mengenai diri pribadi kepada orang lain.

Self disclosure hanya salah satu cara dalam meningkatkan sensifitas

mengenai keadaan orang lain (Higgins,1982). Seperti halnya human

relations skill yang lain, self disclosure adalah alat penting dalam

berhubungan dengan orang lain. Ia digunakan untuk mencoba

mengenal orang lain dan membina hubungan secara interpersonal.

Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh Wei,Russel dan

Zakalik (2005), kemampuan seseorang untuk mengungkapkan

perasaannya atau pemikirannya kepada orang lain akan mengurangi

perasaan teralienasi atau kesepian pada diri orang tersebut.

Sependapat dengan penjelasan diatas, Leung (dalam Lurding,2005)

juga menyatakan bahwa self disclosure merupakan esensi penting

dalam membina sebuah hubungan akrab dengan individu lain. Mereka

yang memiliki masalah dalam membuka dirinya atau informasi dirinya

kepada orang lain akan menemui masalah dan menjadi orang yang

kemudian kesepian karena tidak memiliki seseorang untuk berbagi dan

akrab dengan mereka.

Page 20: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Self disclosure mampu mempengaruhi individu dengan berbagai

macam cara. Orang-orang yang memiliki masalah dalam membuka

informasi mengenai dirinya kepada orang lain bisa menemui berbagai

macam kesulitan dalam membina hubungan yang akrab dengan orang

lain. Karena ada fenomena dua arah dalam self disclosure, ini berarti

self disclosure tergantung pada disclosure individu dan juga disclosure

pasangan bicaranya (dalam Lurding, 2005).

Sesuai dengan definisi sederhananya, self disclosure adalah sebuah

bentuk komunikasi verbal yang berkaitan dengan diri orang tersebut

baik emosional, pemikiran dan sikap (Harper&Harper, 2006).Ia banyak

digunakan dalam proses therapeutic seperti dalam konseling

(Hansen,1978), dalam proses pengajaran dan pembelajaran yang

dianggap sebagai aspek komunikasi yang paling dasar dalam ruang

kelas (Harper&Harper,2006), dalam sistem komunikasi (Matthews,1986)

dan juga dalam dunia medis dan keperawatan (Ashmore&Banks,2001).

Tak hanya itu, self disclosure juga merupakan sebuah indikator

kepuasan dalam hubungan romantis. Dan hal tersebut berkait erat

dengan perkembangan hubungan romantis pasangan tersebut (dalam

Lurding,2005).

Page 21: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Bahkan dalam beberapa penelitian, self disclosure adalah sesuatu yang

sangat vital dalam hubungannya dengan intimacy (keakraban). Semakin

dia melakukan proses self disclose yang mendalam mengenai dirinya

kepada pasangannya, semakin dalam pula hubungan itu

(Lurding,2005).

Dari berbagai macam jenis bakat hubungan manusia(human relations

skill), self disclosure merupakan salah satu yang dianggap penting.

Perilaku self disclosure mempengaruhi berbagai macam aspek dalam

hubungan interpersonal dan juga dipengaruhi oleh berbagai macam hal

(Higgins,1982). Karena self disclosure merupakan sebuah

perilaku(behavior), maka perilaku self disclosing dapat dipelajari

(Hansen, 1976). Melalui proses pembelajaran (learning) maka

kemampuan self disclosure dapat dimiliki (Johnson&Johnson, 1994).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam atar beakang masalah, maka pertanyaan-

pertanyaan dalam peneltiian ini adalah:

1. Apakah permainan ice breaker ”Whose Is It” dapat mempengaruhi

self disclosure pada remaja pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta

Selatan?

Page 22: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

2. Apakah ada perbedaan tingkat self discosure berdasarkan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan?

3. Apakah ada perbedaan tingkat self disclosure berdasarkan suku?

4. Apakah ada perbedaan tingkat self disclosure berdasarkan usia?

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

Yang dimaksud dengan permainan ice breaker disini adalah sebuah

aktifitas dalam pelatihan yang terstruktur dengan tujuan proses

pengenalan antar peserta dan membina komunikasi yang positif dalam

kelompok. Ia merupakan permainan sederhana yang melibatkan 2

orang, atau lebih yang bertujuan untuk membuat suasana sebuah forum

tertentu, dalam hal ini adalah pelatihan, menjadi lebih akrab dan tidak

terlalu kaku.

Adapun permainan ice breaker yang digunakan dalam penelitian ini

adalah permainan ”Whose is It Game” dimana masing-masing peserta

menulis jawaban dari 5 pertanyaan yang sebelumnya dikemukakan oleh

si pelatih, kemudian dikumpulkan, dibagikan secara acak kepada

pesertanya kembali dengan memastikan tidak ada yang mendapatkan

kertas yang telah ditulisnya sendiri, kemudian mencari siapa yang

memiliki kertas tersebut. Setiap peserta diharuskan ”menginterogasi”

Page 23: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

sesama peserta tanpa menanyakan pertanyaan ”ini milik kamu ya?”

atau ”kertas ini kamu yang tulis ya?” atau sejenisnya.

Self disclosure yang dimaksud disini adalah keterbukaan individu untuk

mau mengenal orang lain dan dikenal orang lain dengan secara

sukarela menanyakan atau sekedar menyapa orang lain yang belum

dikenalnya atau berbagi pemikiran, perasaan dan ide-ide pribadinya

dengan orang lain.

1.3.2 Perumusan Masalah

Maka dari uraian latar belakang penelitian di atas, timbul pertanyaan

untuk merumuskan masalah penelitian, yaitu ”apakah ada pengaruh

permainan ice breaker terhadap self disclosure pada remaja

pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan?”

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan ice

breaker terhadap self disclosure pada remaja pondok pesantren Daarul

Rahman Jakarta Selatan.

1.4.2. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

A. Manfaat Teoritis

Pada tataran teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi intelektual bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi industri

dan organisasi, psikologi pendidikan dan psikologi sosial.

B. Manfaat Praktis

Pada tataran praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk memberikan masukan bagi masyarakat pada umumnya dan

organisasi-organisasi, perusahaan-perusahaan, instansi pendidikan,

serta lembaga-lembaga pelatihan dan pengembangan diri, untuk

menguji coba efektifitas permainan ice breaker terhadap komunikasi

dan sosialisasi peserta pelatihannya.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas dan menggambarkan secara singkat dari skripsi ini,

maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Berisi pendahuluan yang membahas latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab 2 : Landasan Teori

Page 25: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Berisi kajian teori yang membahas mengenai definisi permainan

ice breaker, fungsi permainan ice breaker, dugaan pengaruh

permainan ice breaker terhadap self disclosure, definisi self

disclosure, pengaruh self disclosure, faktor-faktor yang

mempengaruhi self disclosure serta penelitian mengenai self

disclosure.

Bab 3 : Metodologi Penelitian

Bab ini akan membahas metodologi penelitian yang terdiri dari

jenis penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, metode

penelitian, variabel-variabel penelitian, kontrol variabel,

pengambilan sampel, populasi dan sampel, teknik pengambilan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, serta

prosedur penelitian.

Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi mengenai gambaran umum penelitian dan serta

hasil utama penelitian.

Bab 5 : Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan , diskusi dan

saran.

Page 26: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Permainan Ice Breaker

2.1.1 Definisi

Istilah “permainan” memiliki beberapa pengertian berbeda. Meski tidak

dapat dengan mudah didefinisikan, pada dasarnya permainan adalah

sebuah aktifitas spontan yang tidak memiliki tujuan yang tertentu dan

dimotivasi oleh keinginan untuk bersenang-senang (Schaefer&Reud,

1986).

Tidak ada definisi jelas mengenai permainan ice breaker, namun

menurut Kirby (1992) permainan yang digunakan dalam training sendiri

berarti a structured training activity with a content or process learning

objective other than the completion of the activity itself. Jika memang

permainan ice breaker yang digunakan dalam training bertujuan untuk

menciptakan suasana komunikasi yang positif antar peserta maka

definisinya berarti sebuah aktifitas dalam pelatihan yang terstruktur

dengan tujuan proses pengenalan antar peserta dan membina

komunikasi yang positif dalam kelompok.

Page 27: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Menurut Kirk dan Kirk (1995) istilah permainan mengarah pada sebuah

aktifitas yang membutuhkan pelaksanaan sebuah tugas, memainkan

sebuah peran, mengikuti aturan-aturan didalamnya dan berusaha untuk

mencapai sebuah tujuan. Bagi sebagian orang, memainkan permainan,

apapun itu, sangat menyenangkan dan memberinya semangat.

Tantangan yang mereka hadapi selama permainan berlangsung

membuat jantung mereka berdetak kencang, darah berdesir cepat, dan

adrenalin terpompa.

Bermain sebuah permainan adalah sebuah aktifitas yang membutuhkan

setidaknya dua elemen penting dalam permainan, yaitu bertujuan untuk

bersenang-senang dan melibatkan pengalaman fantasi. Namun,

permainan apapun itu memiliki aturan-aturan didalamnya, peraturan tiu

akan memperjelas peran yang akan mereka mainkan, batasan-batasan

dan harapan-harapan perilaku, serta bagaimana alur permainan

tersebut. Elemen penting lain dari sebuah permainan adalah adanya

interaksi interpersonal diantara pemainnya (Schaefer&Reud,1986).

Permainan biasanya melibatkan dua atau lebih orang untuk bermain.

Dan dalam sebagian besar permainan, pola interaksi pemain dalam

permainan antara satu dengan yang lain adalah saling ketergantungan.

Oleh karena itu, bermain dapat dikatakan sebagai salah satu aktifitas

Page 28: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

sosial karena dapat terlaksana dengan kehadiran setidaknya dua orang

(Schaefer&Reud, 1986).

Istilah permainan ice breaker timbul karena nuansa yang diberikan

selama melaksanakan permainan ini adalah memecah kebekuan dan

kekakuan antar peserta. Sehingga permainan apapun bisa disebut

sebagai pemainan ice breaker selagi ia memberikan kemeriahan dan

menghangatkan suasana dalam memainkannya (Wilderdom,2007).

2.1.2. Fungsi Permainan Ice Breaker

Berdasarkan pendapat Kirby (1992) yang menyatakan bahwa

permainan berarti sebuah aktivitas dalam pelatihan yang terstruktur

dengan tujuan pembelajaran isi permainan dan proses permainan,

maka fungsi permainan ice breaker adalah bertujuan untuk menciptakan

suasana komunikasi yang positif antar peserta dan menghilangkan

“tembok penghalang” komunikasi.

Menurut Kirby (1992) prinsip yang mendasari dilaksanakannya

pelatihan-pelatihan yang melibatkan permainan-permainan adalah

bahwa peserta dapat belajar lebih baik dengan melakukan(doing)

daripada (hanya) dengan membaca, mendengarkan atau mengamati.

Page 29: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Selain materi pelatihan yang disampaikan, seperti materi motivasi,

kemampuan berkomunikasi, kecakapan berpresentasi, dalam banyak

pelatihan sumber daya manusia yang seringkali dilaksanakan oleh

lembaga-lembaga pelatihan di Indonesia seperti lembaga Trustco, ESQ,

Manajemen Qolbu, atau lembaga-lembaga training lainnya ,adalah

melakukan sebuah permainan ”ice breaker” atau ”pemecah kebekuan”.

Permainan ice breaker mampu memuaskan kebutuhan peserta

pelatihan agar dapat terjalin hubungan sosial yang baik dengan peserta

lain atau dengan fasilitator pelatihan, menciptakan suasana kelompok

yang positif, menghilangkan sekat-sekat komunikasi diantara peserta,

memberi semangat dan memotivasi peserta, membantu peserta untuk

saling mengenal satu sama lain, serta mampu membuat para peserta

relaks dan tidak lagi tegang selama pelatihan berlangsung(Wilderdom,

2007).

Selama ini permainan ice breaker dilaksanakan karena dianggap

sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan dan sebuah sarana

untuk relaksasi. Karena permainan ice breaker dirancang sederhana

dan tidak butuh persiapan yang rumit, maka pelaksanaannya ditengah

kegiatan acara yang melelahkan dan membosankan dianggap sebagai

suatu sarana bersenang-senang dan bermain-main antar sesama

peserta.

Page 30: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Namun, meskipun sederhana dan menjadi sarana untuk relaksasi

peserta, permainan ice breaker dan permainan-permainan lainnya yang

dilaksanakan untuk kepentingan pelatihan bukanlah sebuah permainan

belaka. Permainan-permainan tersebut disusun dan dirancang dengan

prinsip Experiential Learning Theory (ELT). Sebuah strategi

pembelajaran yang diperkenalkan oleh David Kolb sebagaimana yang

dikutip oleh Kelly (1997) ini memakai prinsip pengalaman sebagai

sebuah proses dalam penghayatan, untuk kemudian diujicobakan

kembali pembelajaran tersebut dengan mengalami pengalaman

tersebut kembali. Permainan ice breaker adalah salah satu strategi

pembelajaran yang menggunakan prinsip ini.

Teorinya yang disebut dengan Experiential Learning Theory (ELT) itulah

yang kini banyak dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan pelatihan

yang menggunakan media permainan atau simulasi sebagai sarana

pembelajaran (Kirby,1992).Dalam model pembelajaran dalam ELT ini,

Kolb sebagaimana yang dikuti oleh Kirby (1992) menjelaskan bahwa

agar sebuah perilaku atau hal baru dapat dipelajari dan diterapkan

dengan cara yang efektif, maka dalam proses pembelajarannya harus

dibuat berkesan secara emosional.

Page 31: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Berbagai macam latihan dan permainan yang dilakukan selama proses

pembelajaran dalam pelatihan yang memakai prinsip ELT adalah dibuat

secara struktur dan ditentukan agar individu yang menjalankannya

dapat bereksperimen dengan perilaku, mencoba berbagai macam hal,

melihatnya apakah berhasil, membangun skill untuk kemudian

mengembangkan teori tindakan berdasarkan apa yang telah dialami

(Johnson&Johnson,1994).

Experiential Learning yang asal katanya adalah experience

(pengalaman) menekankan adanya unsur pengalaman atau mengalami

sebuah situasi untuk bisa belajar mengatasi masalah dalam situasi

tersebut. Tidak cukup hanya sampai disitu, karena kemudian proses

yang harus dilewati adalah mengambil kesimpulan dari apa yang sudah

dipahami, membangun pola pikir dan kemudian mencoba perilaku

tersebut kembali (Johnson&Johnson, 1994).

Oleh karena itu, dalam pelatihan-pelatihan yang menggunakan dasar

prinsip ELT, setiap latihan dan permainan yang digunakan, walaupun

sederhana, namun telah direncanakan dengan baik agar dapat menjadi

sarana yang tepat untuk belajar. Permainan-permainan dan simulasi

yang digunakan dapat digunakan untuk fungsi yang berbeda.

Page 32: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Sesuai dengan skill yang ingin dipelajari, maka pemilihan permainan

menjadi sangat penting, tidak dilupakan juga perencanaan dan prosedur

pelaksaannya. Dari berbagai fungsi permainan, selain untuk belajar,

juga ada yang disebut dengan ice breaker, atau dalam istilah

pelatihannya disebut sebagai pemecah kebekuan (Wilderdom,2007).

Yang dimaksud dengan pemecah kebekuan disini adalah fungsi

permainan sebagai sarana agar para peserta dalam pelatihan atau

orang-orang yang terlibat didalamnya tidak lagi menjaga jarak dan

dibatasi oleh ”tembok” yang menghalangi proses komunikasi dan

sosialisasi (Wilderdom, 2007).

Sesuai dengan namanya, fungsi sebuah permainan ice breaker atau

”pemecah kebekuan” dianggap mampu memuaskan kebutuhan

peserta pelatihan agar dapat terjalin hubungan sosial yang baik dengan

peserta lain atau dengan fasilitator pelatihan (Glass&Benshoff, 2002).

Sedangkan menurut website wilderdom.com (2007) diantara fungsi

permainan ice breaker adalah:

1. menciptakan suasana kelompok yang positif

2. membantu individu menjadi lebih relaks

3. meruntuhkan penghalang sosial

4. memompa energi dan memotivasi

5. membantu orang untuk berfikir lebih luas (think outside the box)

Page 33: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

6. membantu peserta untuk saling mengenal satu sama lain

Dalam pelaksanaan permainan ice breaker harus menyenangkan,

relaks serta terbuka. Selama permainan berlangsung, setiap peserta

diharuskan membebaskan ekspresi dirinya agar tidak ada lagi kekakuan

dan benteng diri daripada berkomunikasi dengan orang lain.

Ada begitu banyak jenis permainan ice breaker yang dapat dicari

melalui artikel maupun lembar aktifitas yang banyak tersedia di website-

website yang membahas group facilitation. Diantara website tersebut

adalah www.funnatic.com, www.wilderdom.com, www.albany.edu,

www.firststeptraining.com, www.funAttic.com,

www.residentAssistant.com dan banyak website lain.

2.1.3. Dugaan Pengaruh Permainan Ice Breaker terhadap Self

Disclosure

Cox (dalam Tong, 1998) berpendapat bahwa ada tiga dimensi dalam

self disclosure: time, depth dan mutuality. Maka dimensi terakhir yaitu

mutuality (hubungan timbal balik)adalah komposisi yang sangat

berperan karena ”keterbukaan seseorang akan menghasilkan

keterbukaan pasangannya”. Dalam permainan ice breaker, upaya

keterbukaan seseorang ”dipaksakan” selama permainan berlangsung,

karena terkait dengan

Page 34: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

peraturan dan tata cara permainan, maka seseorang harus berupaya

membuka diri kepada peserta lain.

Dalam penelitian ini, sebuah upaya untuk membuka diri dilakukan

selama proses permainan ice breaker yaitu dengan mencoba

menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti ”binatang kesukaanmu

kelinci ya?” atau memulai menyapa terlebih dahulu kepada sesama

peserta agar terjadi ”openness” yang menghasilkan ”openness” oleh

yang lainnya.Tanpa dibatasi waktu dan tempatnya maka diduga proses

disclose sesama peserta akan semakin kecil dan lambat. Permainan ice

breaker ini merupakan penyempitan waktu, agar proses self disclosure

dapat teramati.

2.1.4 Training dalam Perspektif Islam

Diantara para trainer kepemimpinan muslimin, istilah training atau

pelatihan digunakan untuk menyebut sebuah kumpulan kegiatan yang

mendidik, memperkaya wawasan, memotivasi dan meningkatkan

potensi mereka secara spiritual, serta mengembangkan bakat-bakat

kepemimpinan dalam diri peserta pelatihan sebagai pengemban

dakwah dimuka bumi (Altalib, 1991).

Dalam program-program pelatihan yang Islami, terdapat penekanan

dalam hal komitmen keislaman peserta, pemahaman ajaran Islam,

Page 35: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

kesadaran, kepedulian serta membangun dan memupuk kesadaran

tersebut.metode dalam program-program semacam itu didasari oleh

tujuan yang akan dicapai, perilaku yang ingin diperoleh serta hubungan

manusia dengan Penciptanya yaitu Allah.

Program-program pelatihan yang memiliki tujuan-tujuan seperti yang

telah disebut diatas adalah berdasarkan prinsip bahwa seorang muslim

bukanlah yang memerangi syaitan serta hamba-hambanya dengan

pedangnya untuk kemudian dapat segera masuk jannah dengan

pedangnya itu, melainkan seorang muslim adalah yang secara aktif

berperan dan berinteraksi dalam masyakat serta berkontribusi

memberikan perubahan yang positif dan bermanfaat bagi ummah

(Altalib, 1991). Allah berfirman:

أن ���� �� $#� } 40{وأن� ���� ��ف ی�ى } 39{���� ن إ��� }41{ی+*ا, ا�+*(ء ا&و%

“ Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan

diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya

dengan balasan yang paling sempurna.” (53:39-41)

Rasulullah SAW bersabda:

Page 36: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

إر2.�ا 0� %/ ا&رض ی1.2�# 0� %/ ا���. ء

“ Sayangilah apa yang ada diatas bumi, niscaya Yang diLangit akan

Menyayangimu.”(Hadis riwayat Tirmidzi)

Dari hadis ini dapat disimpulkan, bahwa tugas seorang muslim bukan

hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, melainkan berpikir

sebagai satu bagian dari jama’ah Muslimin yang saling tolong

menolong, menyayangi, saling peduli dan menjadi individu yang

bermanfaat bagi kesejahteraan ummah secara duniawi maupun

ukhrawi. Namun seorang muslim tidak dapat melaksanakan tugasnya

dengan optimal untuk berkontribusi kepada masyarakat jika pribadinya

sendiri tidak dilatih dan dibekali untuk tujuan tersebut. Maka penting

adanya pelatihan-pelatihan pengembangan diri sebagai salah satu

sarana pencapaiannya (Altalib, 1991).

Dalam konsep pelatihan yang islami, terdapat empat dasar utama

pelaksanaan pelatihan. Yang pertama adalah penciptaan manusia

sebagai Khalifah di bumi Allah. Allah berfirman:

��ا أ+7�5�% 6 وإذ 8 ل ر1AB.<� CDE: إ�@/ ج <6 %/ ا&رض =>�;: 88 ل إ�@/ C� س@IJ�ك وI.LE M@N�� 0L�ء وO�@Iا� C;�وی 5�% I�;0� ی

�ن .<�7 � }30{أ<># �

Page 37: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya

dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan

memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:

“Sesungguhnya Aku mengetahu apa yang tidak kamu ketahui”.(2:30)

Manusia berperan sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak

melakukan kekerasan dan pertumpahan darah yang akan merusak dan

merugikan segala yang ada dibumi dan isinya. Peran manusia

diharapkan menjadi makhluk yang konstruktif dan memberikan kebaikan

diatas bumi. Untuk menjadi seorang, manusia harus menyadari arti

perannya dengan baik dan senantiasa berperilaku sesuai dengan yang

telah digariskan Allah (Altalib, 1991).

Dasar yang kedua adalah ilmu pengetahuan. Setelah Allah menciptakan

Adam As. Hal pertama yang Allah lakukan terhadap Adam adalah

mengajarnya ilmu. Allah berfirman dalam surat AlBaqoroh:

��/ O.�PEء QNل أ� J% :1AB.�ا <> #5R�> �#$ و<>�# ءادم ا&�.Oء آ>�5 د0�8 V #WXء إن آYZ31{ه { XW.�<> OX� #<> � C� إ�� �LN� ا�� 8 #�1L�>�# ا�أ�\ ا� C32{إ��{

Page 38: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu

berfirman:”Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu

memang orang-orang yang benar!”. Mereka menjawab: “Maha Suci

Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau

ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.(2:31-32)

Ilmu pengetahuan merupakan alat penting dalam segala hal. Terutama

untuk melaksanakan tugas manusia sebagai khalifah untuk membangun

kekuatan melawan yang bathil dan mensejahterakan bumi dan seisinya.

Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat berperan dengan

baik dan malah akan bertindak destruktif.

Yang ketiga adalah adanya ujian. Adanya unsur ujian dalam pelatihan

adalah penting untuk melihat keberhasilan pelatihan setelah diberikan

materi dan pengajaran. Allahpun memberikan ujian kepada Adam dan

Hawa setelah mereka diajarkan berbagai macam hal oleh Allah. Allah

berikan ujian dengan melarang Adam dan hawa untuk memakan buah

khuldi. Namun ketikan Adam dan Hawa tidak berhasil melalui ujian

tersebut dengan memakannya, maka Allah berikan sebuah konsekuensi

dengan perintahnya untuk turun ke bumi. Ujian untuk tidak memakan

Page 39: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

buah khuldi adalah salah satu cara untuk melihat sekuat manakah

Adam dan Hawa berpegang teguh kepada perintah Allah (Altalib, 1991).

B.> 0�21# أDآ# أی�<N�� ة �L�ت وا� ا�. }2 {..…ا��bي =>

“ Yang (Allah) menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu,

siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.”(67:2)

��ا ء�Jا أن ی� س أن یW�آ�Xا� c�2ن أ�XW;وه# �ی �X�2{ا{

“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)

mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji

lagi?”(29:2)

�ا<N��ی0 وE �d1# وا�X� 0یIه ��># ا�.+�W2 #1���<NX�رآ# و N=أ }31{

“ Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami

mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu,

dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”.(47:31)

Adapun yang keempat adalah adanya teladan daripada perilaku dan

akhlak para Nabi dan Rasul. Dalam pelatihan, perilaku dan akhlak para

Nabi dan rasul harus senantiasa dijadikan teladan dalam segala hal.

Baik itu dalam visi dan misi dakwah maupun dalam keseharian. Kita

sebagai muslim adalah penerus dakwah para Nabi dan Rasul untuk

Page 40: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

menebar rahmah kepada seluruh penjuru alam semesta dengan

mensyiarkan Islam dan berbuat kebaikan diatas muka bumi. Peran

manusia sebagai khalifah sebenar dapat kita contoh dari bagaimana

cara para Nabi dan Rasul melaksanakannya (Altalib, 1991). `

2.1.5 Permainan Ice Breaker dalam Perspektif Islam

Metode pelaksanaan program pelatihan Islami dapat berupa apa saja,

hanya saja 4 dasar utama yang telah disebut diatas selalu dipegang

teguh. Tidak ada keterangan jelas dari referensi mengenai permainan

ice breaker, namun permainan atau apapun kegiatan yang didalamnya

terdapat objektif yang jelas dan tujuan yang baik yaitu demi peningkatan

dan pengembangan potensi diri untuk menjadi manusia yang lebih baik

adalah salah satu sarana penting. Permainan ice breaker hanyalah

merupakan satu bentuk representasi dari kejadian sebenar dalam dunia

nyata (Altalib, 1991).

Allah telah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:

:X�L�ا :e>� 1L�.: وا�.E C@E6� رN� ��W/ ه/ ادع إ�E #5�د وج

ه� أ<># أ0�2 إن� رC�E ه� أ<># N� 0> �6R 0.E�>� و

�.IW5ی0E}125{

Page 41: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.”(16:125)

Ayat ini menjelaskan bahwa menyeru manusia kepada kebaikan dapat

melalui berbagai macam cara, dengan syarat agar dilakukan dengan

cara yang hikmah dan baik, tidak memudharatkan dan dengan strategi

yang jitu. Berbagai macam cara pembelajaran dapat dilakukan saat ini

diantaranya melalui permainan yang terbukti mampu secara efektif

menjadi sarana pembelajaran perilaku baru. Maka dapat dikatakan

bahwa permainan ice breaker merupakan salah satu cara pembelajaran

yang baik dan dengan tujuan yang baik pula.

2.2 Self Disclosure

2.2.1. Definisi

Yang dimaksud dengan self disclosure adalah berbagi informasi yang

intim atau perasaan-perasaan dengan orang lain (Hogg&Vaughn,

2002). Atau menurut Breckler, Olson dan Wiggins (2001) yaitu proses

Page 42: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

keterbukaan informasi antar satu sama lain yang secara meningkat

menjadi lebih pribadi dan intim tentang diri mereka.

Laurenceu, Pietromonaco & Brrett (1998) mendefinisikan self disclosure

sebagai the verbal communication of personally relevant information,

thoughts and feelings to another. Sedangkan Ashmore & Banks (2001)

menjelaskan sebagai berikut : a process by which we let ourselves be

known by others. Self disclosure bukan hanya diartikan sebagai

kesediaan mengungkapkan pemikiran, perasaan intim atau sikap

kepada orang lain, tetapi juga sikap sederhana seperti membiarkan

orang lain mengetahui hal-hal sederhana mengenai diri kita juga

dianggap sebagai self disclosure.

Ada dua jenis self disclosure yang diungkapkan oleh Laurenceu,

Pietromonaco & Brrett (1998), yaitu factual self disclosure dan

emotional self disclosure. Dalam factual self disclosure, seseorang

mengungkapkan fakta-fakta dan informasi pribadinya seperti

mengatakan”saya pernah berpacaran tiga kali selama hidup saya”.

Sedangkan dalam emotional self disclosure, seseorang

mengungkapkan perasaan, pendapat dan sikap pribadinya seperti

mengatakan “putus cinta saya yang lalu begitu menyakitkan bagi saya

sehingga saya tidak yakin dapat menjalin hubungan dengan seseorang

lagi”.

Page 43: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Sedangkan menurut Haymes seperti yang dijelaskan oleh Jourard

(dalam Tong, 1998) menyatakan bahwa definisi operasional dan

behavioral self disclosure dapat dibagi menjadi empat kategori respons:

1. Ekspresi emosi dan proses emosi

2. Ekspresi kebutuhan

3. Ekspresi impian, pencapaian, cita-cita dan harapan

4. Ekspresi mawas diri

Menurut Johnson (dalam Tong,1998), self disclosure juga dapat

didefiniskan sebagai sebuah pengungkapan reaksi terhadap suatu

situasi yang sedang terjadi dan memberikan informasi mengenai yang

telah lalu yang berkaitan dengan bagaimana pengungkapan reaksi pada

saat ini. Definisi ini dapat digambarkan dengan sebuah contoh

sederhana ”saya senang sekali mengikuti pelatihan seperti ini karena

ketika sekolah SMU dulu sulit sekali menemukan kegiatan seperti ini,

gratis lagi!”.

Demi kepentingan penelitian, berdasarkan berbagai definisi diatas,

maka penulis menyimpulkan bahwa self disclosure adalah keterbukaan

individu untuk mau mengenal orang lain dan dikenal orang lain dengan

secara sukarela menanyakan atau sekedar menyapa orang lain yang

belum dikenalnya atau berbagi pemikiran, perasaan dan ide-ide

pribadinya dengan orang lain.

Page 44: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

2.2.2 Pengaruh self disclosure

Menurut Archer (dalam Tong,1998)self disclosure memiliki berbagai

macam fungsi dan manfaat dalam sebuah hubungan. Salah satunya

adalah memperoleh validasi social (social validation) yang berarti

mendapatkan timbal balik dan respons dari orang lain mengenai

pemikiran, perasaan atau sekedar bantuan dalam memecahkan

masalah dalam hidup kita. Dan sudah dipastikan bahwa self disclosure

dapat membantu dalam interaksi sosial dalam masyarakat.

Seperti yang diungkapkan oleh Ashmore & Banks (2001) self disclosure

adalah determinan yang paling penting dalam hubungan jangka panjang

yang intim. Bahkan self disclosure juga merupakan aspek penting

dalam dunia kesehatan mental, keberhasilan sebuah hubungan

therapeutic pada proses terapi dan konseling ditentukan oleh proses

self disclosure terapisnya.

Bahkan menurut Jaffe (dalam Tong,1998) self disclosure adalah salah

satu proses self renewal atau pembaharuan diri. Menurutnya, jika

setelah seseorang mengalami sebuah peristiwa traumatis dalam

hidupnya, maka ia perlu secara bertahap membuka diri dengan apa

yang terjadi agar dapat memperoleh kembali pengakuan terhadap diri

sendiri.

Page 45: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Orang-orang yang berkeinginan untuk terbuka mengenai hal-hal pribadi

dirinya umumnya disukai orang lain daripada mereka yang tidak , oleh

karena itu, mereka lebih bisa diterima dengan baik oleh lingkungan.

Bahkan menurut Sidney Jourard (dalam Higgins,1982) dengan self

disclosure, seseorang dapat meningkatkan hubungan sosial

kemasyarakatannya dan mengurangi stres.

Hubungan antara self disclosure dengan kesediaan untuk dikenal oleh

orang lain dapat dipahami dengan menjelaskan Johari Window. Johari

Window merupakan penggambaran daripada self-data individu. Dan

Johari Window ini dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan

self disclosure. Hal tersebut dapat dipahami dengan melihat dinamika 4

quadrant(dalam Tong,1998) :

Tabel 2.1. The Johari Window (dari Luft dalam Tong, 1998)

Known to Self Not Known to Self

1

Open Area

2

Blind Area

3 4

Known to Others

Not Known to Others

Page 46: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Hidden Area Unknown Area

Keterangan:

Quadrant 1 : Quadrant yang terbuka (Open), seringkali disebut sebagai

“the public self”, terdiri dari perilaku, perasaan dan

motivasi yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.

Quadrant 2 : Quadrant buta (Blind), yang berarti perilaku, perasaan dan

motivasi yang diketahui oleh orang lain tapi tidak diri

sendiri.

Quadrant 3 : Quadrant yang tersembunyi (Hidden), yang berarti

perilaku, perasaan dan motivasi yang diketahui oleh diri

sendiri tapi tidak oleh orang lain.

Quadrant 4 : Quadrant yang tidak diketahui (Unknown), yang berarti

perilaku, perasaan dan motivasi yang tidak diketahui oleh

diri sendiri maupun orang lain.

Dalam prinsip Johari Window ini, ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan, Luft (dalam Tong,1998) menjelaskan ada 11 prinsip dalam

perubahan quadran-quadran ini:

1. adanya perubahan dalam salah satu quadrant berarti

berpengaruh terhadap qudrant lain.

Page 47: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

2. butuh tenaga untuk menyembunyikan, menyangkal, atau menjadi

buta daripada perilaku yang terkait dalam interaksi.

3. ancaman cenderung mengurangi kewaspadaan, kepercayaan

antar sesama meningkatkan kewaspadaan.

4. kesadaran yang dipaksakan adalah sesuatu yang tidak disukai

dan biasanya tidak efektif.

5. jika ada proses pembelajaran secara interpersonal, berarti ada

perubahan yang sedang terjadi dalam quadrant 1dan ada satu

atau lebih quadrant yang mengecil.

6. bekerja dengan orang lain difasilitasi oleh area yang cukup luas

untuk bebas bergerak, berarti lebih banyak sumber daya dan

bakat seseorang yang dilibatkan yang bisa diperbantukan dalam

sebuah tugas.

7. semakin kecil wilayah quadrant 1 semakin kurangnya adanya

komunikasi.

8. ada sebuah rasa ingin tahu yang universal dalam area yang tidak

diketahui (Unknown), tapi ini bisa segera tertangani dengan

social training dan diverse fears.

9. kepekaan artinya menghargai aspek-aspek perilaku yang tidak

tampak dalam quadrant 2, 3 dan 4 dan menghormati keinginan

orang lain agar tetap seperti itu.

10. mempelajari tentang proses kelompok dapat membantu

meningkatkan kewaspadaan (memperbesar quadrant 1) bagi

Page 48: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

kelompok sebagai satu keutuhan juga sebagai anggota dari

kelompok tersebut.

11. sistem nilai dalam sebuah kelompok dan keanggotaannya dapat

diketahui dengan cara mengkonfrontasi bagian quadrant yang

tidak diketahui.

Menurut Luft (dalam Tong,1998) ada hasil yang positif dari perluasan

quadrant pertama (Open). Dengan membuka diri terhadap orang lain,

maka pemahaman terhadap diri sendiri dan kesadaran diri meningkat.

Luft meyakini bahwa meningkatnya pengetahuan seseorang tentang

dirinya sendiri akan menghasilkan pecaya diri dan penerimaan diri yang

lebih besar.

Tiap individu memiliki pilihan untuk mengendalikan quadrant-quadrant

ini pada dirinya. Jika seseorang tidak ingin dikenali oleh orang lain dan

cenderung menutup dirinya dariapada dunia, maka ia akan bereaksi

terhadap orang lain dengan kemarahan, perasaan terancam dan rasa

bersalah yang mana dia ciptakan sendiri tembok-tembok yang

menghalangi dirinya. Ini juga berarti ia melakukan represi, proyeksi,

penyangkalan dan mekanisme pertahanan diri yang lain (Tong, 1998).

2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure

Page 49: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tong (1998), ada beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi self disclosure. Diantara faktor

tersebut adalah jenis kelamin, kebudayaan dan kematangan.

Menurut Sidney Jourard (dalam Tong,1998), ekspektasi dan harapan-

harapan dalam peran laki-laki menuntut mereka untuk selalu tampil

gagah, objektif, gigih, tidak sentimental, dan secara emosional tidak

ekspresif. Hal-hal seperti ini dapat menjadi faktor penghambat self

disclosure. Sebaliknya dengan wanita yang terkait dengan perannya

sebagai ibu, diharapkan sebagai sosok yang pengasih dan senantiasa

merawat, ekspektasi ini dianggap sebagai pendorong wanita menjadi

lebih tinggi dalam self disclosure.

Pada umumnya laki-laki lebih meyakini bahwa melakukan pencapaian

merupakan sebuah tujuan hidup dan mengendalikan emosi sebagai

sebuah strategi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan perempuan,

lebih meyakini bahwa kedekatan sosial-emosional adalah sebuah tujuan

penting dan mengekspresikan emosi adalah salah satu caranya

(Tong,1998).

Kedua jenis kelamin menggunakan komunikasi sebagai pencapaian

tujuan. Hanya saja, seringkali terjadi kesalahpahaman antara kedua

Page 50: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

jenis kelamin dalam berkomunikasi antar mereka sehingga sering terjadi

adanya konflik dan itu menghambat self disclosure.

Sebagai salah satu hasil pembelajaran sosial, laki-laki umumnya dipuji

karena bersikap penuh kepastian, mandiri, rasional dan tidak

kehilangan kendali pada situasi krisis. Hal-hal inilah yang kemudian

menjadikannya mengambil peran sebagai pemimpin dalam situasi

interpersonal.

Sedangkan bagi perempuan, mereka lebih dipuji jika bersikap penuh

perasaan, simpatik, pengertian dan sensitif terhadap kebutuhan orang

lain. Hal-hal ini yang kemudian menjadikan mereka sosok yang penuh

perasaan dan ekspresif dalam hubungan interpersonalnya.

Adapun faktor kebudayaan juga menjadi salah satu aspek yang

mempengaruhi self disclosure. Namun, sebelum lebih lanjut membahas

mengenai kebudayaan, penting bagi kita untyuk melihat bahwa

hubungan self disclosure dengan masyarakat dan kehidupan berbudaya

sangat rumit. Menurut Egan (dalam Tong,1998) ada dua kekuatan yang

menghambat adanya self disclosure dalam masyarakat:

1. adanya larangan dalam budaya untuk self disclosure

2. sebuah kebiasaan dalam masyarakat yang menyatakan bahwa

kebohongan adalah sebuah cara untuk bisa tetap hidup.

Page 51: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Dalam kebudayaan Asia misalnya, ada yang memandang bahwa self

disclosure adalah sebuah kelemahan dalam masyarakat. Jika self

disclosure tidak dipandang sebagai sebuah kelemahan, sebagian

masyarakat memandangnya sebagai sikap exhibitionism, tanda adanya

illness (penyakit) daripada sebagai bentuk komunikasi. Hal ini berakibat

pada saat-saat yang ekstrim ketika mereka tidak membicarakan

permasalahan pribadi mereka pada keluarga sendiri dan teman-

temannya, mereka lebih memilih untuk menyimpannya sebagai rahasia

dan mencoba mencari pemecahannya sendiri.

Menurut Yum (dalam Tong, 1998) budaya Timur terutama mereka yang

menganut faham Confucianism, Budhism, dan Taoism lebih

menekankan pada bentuk komunikasi tidak langsung yaitu tergantung

pada sensifitas dan kemampuan pendengar untuk memahami makna

dibalik kata-kata, kontras dengan kebudayaan Barat yang lebih banyak

menggunakan bahasa yang langsung dan lebih terbuka dalam

mengungkapkan sikap.

Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Barlund (dalam

Tong, 1998) untuk membandingkan tingkat self disclosure orang Jepang

dengan orang Amerika menjelaskan bahwa ada perbedaan tingkat self

disclosure diantara keduanya. Orang Jepang memiliki tingkat

Page 52: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

disclosure yang lebih rendah dibandingkan orang Amerika. Dalam

penelitian tersebut ditemukan bahwa orang Jepang cenderung terbuka

lebih tinggi kepada sesama jenis kelaminnya. Sedangkan orang

Amerika terbuka terhadap sesama jenis kelamin maupun lawan jenis.

Tong (1998) juga meneliti mengenai perbedaan kebudayaan Kaukasia

dengan Cina, menurut hasil penelitiannya, tingkat self disclosure

bangsa Kaukasia lebih tinggi dibandingkan bangsa Cina. Ini merupakan

pengaruh budaya keduanya yang berbeda dari segi teknik

komunikasinya.

Bangsa Kaukasia lebih lugas dan langsung dalam menyatakan

pendapatnya, berbeda dengan bangsa Timur yang cenderung

menggunakan kata-kata ironi dan sindiran yang tidak langsung

mengarah pada pendapat yang ingin dia ungkapkan. Menurut Tong

(1998) ini juga terpengaruh oleh ajaran Confucianism, Budhism dan

Taoism yang menekankan kebijaksanaan dalam berkata-kata dengan

lebih banyak diam namun lebih banyak berbuat.

Namun sayangnya meski sudah begitu banyak penelitian mengenai

perbedaan budaya dalam kaitannya dengan self disclosure, belum ada

penelitian mengenai faktor budaya dalam self disclosure di Indonesia

yang terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan kebiasaan

Page 53: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

yang begitu beragam. Seperti perbedaan self disclosure dan pola

komunikasi antara budaya Jawa Barat dan Kalimantan misalnya, atau

budaya Jakarta dengan budaya Sumatra dan lain sebagainya. Untuk itu

penelitian mengenai hal tersebut pun belum bisa dicantumkan disini dan

tidak ada referensi mengenai hal itu yang bisa dijadikan rujukan dalam

penelitian ini.

Selain jenis kelamin dan kebudayaan, faktor lain yang berpengaruh

terhadap self disclosure adalah kematangan. Ini dijelaskan oleh Snoek

dan Rothblum (dalam Tong,1998) yang mengatakan semakin matang

seseorang dalam kedewasaannya maka semakin self disclose ia

kepada orang lain. Ini tampak pada perbandingan antara self disclosure

mahasiswa perguruan tinggi dengan tingkat self disclosure siswa

sekolah menengah atas.

Penelitian juga telah dilakukan kepada pria dan wanita lanjut usia,

ditemukan perbandingan bahwa wanita lanjut usia lebih self disclose

daripada pria lanjut usia, sedangkan pria lanjut usia lebih self disclose

daripada pria paruh baya.

Namun, menariknya, semakin tua seseorang, seperti yang diteliti oleh

Henkin (dalam Tong,1998) contohnya pria dan wanita lanjut usia yang

Page 54: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

berumur 70 sampai 80 tahun keatas, tingkat self disclosurenya lebih

rendah daripada mereka yang berusia 60 sampai 70 tahun kebawah.

2.2.4. Penelitian mengenai self disclosure

Adalah sebuah kesalahpahaman jika self disclosure dianggap sebagai

fenomena individual. Karena pada hakikatnya ia memerlukan proses

komunikasi yang memberi dan menerima (Holtgraves dalam Tong,

1998). Untuk itu ada keterlibatan pasangan self disclosure seseorang

yang berperan. Ini disebut dengan reciever responsiveness

(Reis&Shaver dalam Laurenceu, Pietromonaco & Brrett, 1998). Bahkan

menurut Culbert (dalam Tong, 1998) keterlibatan reciever dalam

hubungannya dengan proses self disclosure seseorang akan

berdampak pada self disclosure pada dirinya sendiri.

Berdasarkan pendapat Cox (dalam Tong, 1998) yang memaparkan

adanya mutuality sebagai salah satu dimensi penting dalam self

disclosure maka ini mendukung pendapat pentingnya pasangan dalam

hubungan tersebut agar mencapai tingkat self disclosure. Dimensi

mutuality adalah salah satu aspek yang sangat dipandang penting juga

oleh Carl Rogers dalam proses psikoterapi dan konseling. Ia

berpendapat bahwa keterbukaan individu mengenai dirinya akan

mengakibatkan keterbukaan juga-openness begets openness.

Page 55: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Menurut Jourard (dalam Tong, 1998) fenomena ini dinamakan sebagai

reciprocal nature of disclosure. Jika seseorang mulai ada self disclosure

pada dirinya maka itu akan berpengaruh pada self disclosure

pasangannya. Karena menurut Jourard, seorang pasangan akan secara

alamiah menyamai tingkat self disclosure pasangannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Jourard, Landsman dan Tognoli (dalam

Lurding, 2005) menunjukkan bahwa perilaku disclose seseorang,

mendorong recievernya untuk menyamakan tingkat disclosenya. Jadi

ketika seseorang mengungkapkan sebuah pernyataan seperti ”saya

akan sangat berminat mengikuti pelatihan semacam ini jika ada

kesempatan di waktu yang lain” maka respon dari recievernya dapat

berupa ”saya setuju, saya juga tidak ingin melewatkan kesempatan

untuk mengikuti kegiatan semacam ini lain kali”.

2.2.5. Self Disclosure dalam Perspektif Islam

Allah telah mengajarkan manusia untuk berkomunikasi. Peran kita

sebagai manusia dimuka secara sederhana adalah untuk

berkomunikasi dengan jelas dan jernih dengan makhluk lain. Ada begitu

banyak rintangan dalam komunikasi manusia dalam kesehariannya,

seperti perceraian suami istri, pemecatan pegawai atau masalah dalam

sekolah. Komunikasi melibatkan manusia. Dan manusia adalah

makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan orang lain

Page 56: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

disekelilingnya. Manusia tidak dapat bergantung pada dirinya sendiri

dan dia membutuhkan manusia lain untuk melaksanakan perannya

sebagai khalifah (Altalib, 1991). Allah berfirman:

� ن } 2{<>�# اJ��ءان } 1{ا���2.0 �hا � ن } 3{=>N�ا �4{<>�.{

“(Tuhan) Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al Quran. Dia

menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.” (55:1-4)

Untuk bisa berkomunikasi dan membuka diri (self disclose) adalah

membiarkan orang lain mengenal diri kita dan secara timbal balik saling

memahami. Setelah terjadi hal tersebut, maka akan ada rasa saling

hormat menghormati dan saling menghargai. Akan tetapi proses ini

melibatkan pertukaran ide, pemikiran dan perasaan kepada orang lain

dengan cara yang jujur.

Suatu ketika Nabi Muhammad duduk bersama sahabat-sahabatnya

ketika seorang laki-laki berlalu didepan mereka. Salah satu sahabat

berkata:”Dia adalah orang yang sangat baik. Saya mencintainya.”

Kemudian rasul menjawab:”Apakah kamu pernah mengungkapkan

kepadanya?” sahabat tersebut berkata:”Tidak.” Kemudian rasulpun

berkata:”Pergilah kepadanya dan katakan kepadanya bahwa kau

mencintainya.”

Page 57: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Ini menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan kita kepada orang

lain adalah penting agar terjadi hubungan yang baik dan silaturrahim

yang erat. Rasul mencoba menunjukkan kepada kita bahwasanya kita

tidak hanya berbicara lantang ketika mengkritisi perbuatan yang tidak

baik atau kebathilan, tapi melihat kebaikan dan berbuat kebaikan juga

harus diberikan pujian (Altalib, 1991).

Rasul mengajarkan kita untuk mengungkapkan sikap penghargaan kita

terhadap sesuatu. Secara hubungan kita dengan Allah, setiap muslim

harus mengungkapkan syukur secara verbal maupun nonverbal kepada

Allah atas segala nikmat dan rahmat. Tapi itu juga berlaku bagi

hubungan kita dengan sesama manusia. Allah berfirman:

IیIi� /Eاb> 0 آ;7�# إن�Q�1# و��I7�1# &زیk 0Q� #1DEذ�ن رP7 7{وإذ{

“ Dan ingatlah, tatkala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan

jika kamu mengingkari (ni’matKu) maka azabku sangat pedih.”(14:7)

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik melihat fenomena perilaku self

disclosure remaja pondok pesantren Daarul Rahman setelah diberikan

permainan ice breaker dan fenomena perilaku self disclosure remaja

yang tidak diberikan permainan ice breaker. Self disclosure yang

Page 58: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

merupakan aspek dengan faktor kematangan, budaya dan jenis kelamin

yang mempengaruhinya diberi batasan operasional berupa keterbukaan

individu untuk mau mengenal orang lain dan dikenal orang lain dengan

secara sukarela menanyakan atau sekedar menyapa orang lain yang

belum dikenalnya atau berbagi pemikiran, perasaan dan ide-ide

pribadinya dengan orang lain.Manipulasi dalam variabel bebas

(permainan ice breaker) ditentukan hingga dapat menyentuh aspek

mutuality dalam dimensi yang dikemukakan oleh Cox (dalam Tong,

1998).

2.1 Gambar Kerangka Berfikir Penelitian

Permainan ice breaker self disclosure

2.3. Hipotesa

Ho : Permainan Ice Breaker tidak berpengaruh terhadap Self

Disclosure

H1 : Permainan Ice Breaker berpengaruh terhadap Self Disclosure

“Whose Is It” Game

Mutuality

- keterbukaan untuk mau mengenal orang lain

- mau dikenal orang lain - mau menyapa orang lain - berbagi pemikiran,

perasaan, dan ide pribadinya dengan orang lain

With pre-test & post-test measurement

Page 59: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama
Page 60: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Eksperimen. Alasan paling sederhananya adalah untuk menguji sebuah

teori. Menurut Sidman (dalam Robinson, 1981) ada beberapa alasan

mengapa penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimen, yaitu:

1. Evaluating a theory.

2. Satisfaction curiosity.

3. Demonstration of a new method or technique.

4. Demonstrations of behavioral phenomenon.

5. Investigation of conditions influencing behavioral phenomena.

Selain untuk menguji kembali teori dalam sebuah situasi yang berbeda,

rasa ingin tahu peneliti juga dapat terpuaskan, karena peneliti dapat

melihat, mengendalikan, merancang dan mengkontrol penelitian dari

variabel-variabel ekstra serta melihat sendiri temuan-temuan dalam

penelitian. Alasan lainnya adalah mendemostrasikan sebuah metode

baru atau teknik baru dalam hal yang akan diteliti, dalam penelitian ini

Page 61: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

mendemonstrasikan teknik baru dalam upaya peningkatan self

disclosure melalui teknik permainan ice breaker.

Eksperimen juga dilaksanakan untuk melihat adanya fenomena perilaku

baru. Dalam penelitian ini fenomena perilaku ini diamati sejak awal

penelitian hingga setelah pemberian permainan ice breaker yang

merupakan variabel bebas (Independent Variable) penelitian ini yang

dimanipulasi.

Setelah memperoleh fenomena perilaku yang baru, langkah berikutnya

adalah mengintegrasikan temuan-temuan penelitian dan datanya

kedalam teori. Kondisi penelitian yang telah dirancang dan dikontrol

selanjutnya dianggaps sebagai yang memepngaruhi fenomena perilaku

tersebut (Robinson, 1981).

3.1.2 Metode Penelitian

Adapun metode penelitiannya yaitu controlled laboratory experiment,

karena dalam penelitian ini dilakukan manipulasi langsung dan

sistematis terhadap variabel bebas(Independent Variable) yaitu

permainan ice breaker untuk kemudian dilihat pengaruhnya terhadap

self disclosure. Manipulasi dilakukan dalam sebuah ruangan yang

terkontrol dengan diobservasi dan diukur setiap fenomena perilakunya.

Page 62: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Rancangan yang digunakan dalam penelitian controlled laboratory

experiment ini adalah Randomized One Way ANOVAR Design. Desain

eksperimen ini digunakan untuk membandingkan dua kelompok atau

lebih yang berpengaruh terhadap variabel terikat (Dependent Variable).

Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen Randomized One Way ANOVAR

Design (Robinson, 1981)

Perlakuan

(treatment) Pengukuran

R X1 O

R X2 O

Keterangan:

R : Random kelompok

O : Pengukuran dengan memberikan skala sikap self

disclosure setelah mengikuti pelatihan “Menjadi

Pembelajar” yang diselingi oleh permainan ice breaker

X1 : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pelatihan

”Menjadi Pembelajar” dengan diberikan permainan ice

breaker

Page 63: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

X2 : Perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu pelatihan

”Menjadi Pembelajar” yang tidak diberikan permainan ice

breaker

3.2. Variabel Penelitian

3.2.1. Variabel Bebas (IV) Permainan Ice Breaker

Definisi Operasional : Permainan ice breaker adalah permainan

sederhana yang melibatkan lebih dari 2 orang, yang bertujuan untuk

membuat suasana sebuah forum tertentu, dalam hal ini adalah

pelatihan, menjadi lebih akrab dan tidak terlalu kaku.

Permainan yang digunakan dalam eksperimen ini adalah ”Whose Is It

Game” yaitu masing-masing peserta membuat daftar jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh si pelatih, kemudian

dikumpulkan, dibagikan secara acak kepada pesertanya kembali

dengan memastikan tidak ada yang mendapatkan kertas yang telah

ditulisnya sendiri, kemudian mencari siapa yang memiliki kertas tersebut

tanpa menanyakan pertanyaan ”ini milik kamu ya?” atau ”kertas ini

kamu yang tulis ya?” atau sejenisnya.

3.2.2. Variabel Terikat(DV) Self Disclosure

Definisi Operasional : Self disclosure yang dimaksud disini adalah

keterbukaan individu untuk mau mengenal orang lain dan dikenal orang

Page 64: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

lain dengan secara sukarela menanyakan atau sekedar menyapa orang

lain yang belum dikenalnya atau berbagi pemikiran, perasaan dan ide-

ide pribadinya dengan orang lain.

Dalam eksperimen ini ditunjukkan dengan menyapa atau bersalaman

dengan orang lain, mengungkapkan sikapnya mengenai pelatihan

dalam eksperimen yang diikutinya, yang diukur dengan skala self

disclosure yang telah dimodifikasi.

3.2.3. Kontrol Variabel

Kontrol penelitian dilakukan untuk mengendalikan variabel yang

berpotensi untuk mempengaruhi variabel terikat (DV) selain dari

variabel bebas (IV) penelitian. Hal ini berguna untuk menjaga hubungan

pengaruh yang akurat antara variebl bebas dan variabel terikat

(Robinson, 1981). Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian, antara lain:

1. keberagaman usia

2. keberagaman latar belakang budaya

3. jenis kelamin

Dari variabel-variabel tersebut diatas yang diperkirakan dapat

mempengaruhi hasil penelitian, maka diambil tindakan kontrol, antara

lain:

Page 65: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

1. keberagaman usia dikontrol dengan melakukan randomisasi

2. keberagaman latar belakang budaya dikontrol dengan randomisasi

3. jenis kelamin dikontrol dengan melakukan match pair.

3.3 Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil adalah siswa-siswi sekolah menengah atas

pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan dari kelas 1 SMA

hingga 3 SMA sebanyak 94 orang. Dalam struktur pendidikan pondok

pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan, tingkatan studi dimulai

dengan kelas satu tsanawiyah yang disebut dengan kelas 1(satu)

hingga yang paling tinggi adalah kelas tiga aliyah yang disebut dengan

kelas 6(enam). Jadi, urutan kelas dalam pesantren Daarul Rahman

adalah kelas 1,2,3,4,5 dan 6. Dalam penelitian ini, siswa-siswa yang

terlibat adalah mereka yang berada di kelas 4,5 dan 6. Namun, untuk

memudahkan penelitian, kita menyebutnya dengan tingkatan 1 SMA, 2

SMA dan 3 SMA. Kami melibatkan siswa siswi pesantren dengan

alasan bahwa di pondok pesantren belum pernah menerima pelatihan

dan permainan-permainan, sehingga dengan harapan tidak ada

manipulasi perilaku oleh mereka.

Dari sekian banyaknya populasi, diambillah 20 orang. Dengan

pembagian 10 orang untuk kelompok eksperimen dan 10 orang untuk

Page 66: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

kelompok kontrol.Subjek yang menjadi responden adalah mereka yang

belum pernah mengikuti pelatihan mengenai “Menjadi Manusia

Pembelajar” dan belum pernah mendapatkan permainan ice breaker

“Whose Is It?”. Kelompok eksperimen adalah mereka yang akan

diberikan pelatihan mengenai “Menjadi Manusia Pembelajar” dengan

diselingi permainan ice breaker, sedangkan kelompok kontrol adalah

mereka yang diberi pelatihan tanpa diselingi dengan permainan ice

breaker.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode

random selection. Peneliti melakukan pengambilan sampel dengan

mengundi nomor urut siswa dari tiap-tiap kelas. Kelas 1 SMA yang

berjumlah sebanyak 29 orang, kelas 2 SMA yang berjumlah 33 orang

dna kelas 3 SMA yang berjumlah 32 orang. Dari tiap kelas, diambil 7

dan 6 orang. Setelah itu diundi lagi dari tiap-tiap kelas siswa perempuan

10 orang dan siswa laki-laki 10 orang. Peneliti kemudian membagi

kelompok menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 67: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

1. alat tulis

2. whiteboard dan spidol

3. lembar observasi

4. lembar instruksi permainan ice breaker ”Whose Is It”

5. laptop

6. kertas jawaban untuk permainan ice breaker

7. modul pelatihan ”Menjadi Manusia Pembelajar”

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala self disclosure berisi 32 item yang dimodifikasi sesuai

dengan situasi penelitian yang berlatarkan sebuah pelatihan. Skala self

disclosure ini berpandukan pada Miller’s Self Disclosure Scale

(Tong,1998) dan Emotional Self Disclosure Scale (Snell,1997).

3.5 Teknik Analisa Data

Skala sikap self disclosure yang telah terisi kemudian diolah dengan

teknik pengolahan data yang menggunakan Analysis of Variance

(ANOVA) melalui perhitungan statistik t-test atau tehnik uji T

(Robinson,1981) dengan taraf signifikansi α = 0.05 dengan SPSS.12.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2007 di Pondok

Pesantren Daarul Rahman Kebayoran Baru Jakarta Selatan dari pukul

Page 68: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

03.30 sore hingga pukul 05.30 sore dan bertempat di 2 ruangan yang

bersebelahan dengan desain dan letak duduk yang sama persis.

Beberapa tahap penelitian dalam pelaksanaan eksperimen ini adalah:

1. Pra Eksperimen

Dalam tahap ini peneliti menentukan variabel yang akan diteliti,

mencari tempat pelaksanaan penelitian, dan menentukan materi

pelatihan yang akan diberikan. Pada tahap ini pula peneliti

memastikan apakah mereka sudah pernah mendapat materi

pelatihan ”Menjadi Pembelajar” dan permainan ice breaker ”Whose

Is It?” atau tidak.

2. Eksperimen

Tahap Kegiatan Ke1 Ke2

1 Eksperimenter membangun rapport dengan

subjek penelitian. Sebelum eksperimen dimulai,

PL (project leader) memastikan bahwa semua

perlengkapan pelatihan dan kuesioner tersedia.

Semua observer sudah bersedia di ruang

penelitian

� �

2 Subjek diminta mengisi lembar inform consent

dan disusul dengan mengisi lembar kuesioner

pre-test self disclosure untuk kemudian

dikumpulkan kembali kepada observer yang juga

bertugas mengawasi ketertiban penelitian

� �

3 Subjek mengikuti pelatihan “Menjadi Manusia � �

Page 69: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Pembelajar” yang difasilitasi oleh experimenter.

Peneliti dan observer sudah siap dengan lembar

observasi.

4 Subjek berhenti sejenak dari materi pelatihannya

dan mengikuti permainan ice breaker ” Whose Is

It?” Yang dipandu oleh experimenter sendiri

5 Subjek melanjutkan lagi pelatihan ”Menjadi

Manusia Pembelajar”.

� �

6 Subjek diminta untuk mengisi kuesioner post test � �

7 Penutup � �

2. Pasca Eksperimen

a. Mengolah data yang telah diperoleh dari kedua kelompok

penelitian.

b. Mengambil kesimpulan hasil penelitian hingga diketahui hipotesa

yang telah dibuat diterima atau ditolak.

Demi kelancaran penelitian ini, peneliti membagi perincian tugas

kepada tiap-tiap petugas dalam penenlitian ini adalah sebagai berikut:

1. Project Leader adalah peneliti sendiri

a. Menghubungi pihak kepala sekolah dan guru Pondok Pesantren

Daarul Rahman Jakarta Selatan untuk meminta kesediaan

mengadakan penelitian, meminjam ruang kelas dan

Page 70: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

mengumpulkan data nomor urut tiap-tiap kelas untuk dijadikan

subjek penelitian.

b. Menyiapkan instrumen penelitian dan tata letak ruang

eksperimen

c. Membuka dan menutup penelitian

d. Mengolah data hasil penelitian dan menyimpulkan.

2. Experimenter yaitu 2 orang trainer profesional, yang pertama

ditugaskan untuk kelompok eksperimen, yang kedua untuk

kelompok kontrol.

a. Memberikan pelatihan ”Menjadi Manusia Pembelajar”

b. Memberikan permainan ice breaker ”Whose Is It?” Sebagai

variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini

c. Memberikan instruksi kepada subjek selama proses penelitian

berlangsung.

3. Observer yaitu 6 orang yang dibagi dua untuk kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

a. Mengamati perilaku subjek dan mencatatnya dalam lembar

observasi

b. Membantu eksperimenter dalam memberikan instruksi kepada

subjek

Page 71: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

c. Mencatat dan mengawasi jalannya proses penelitian agar tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

d. Mendistribusikan skala serta perlengkapan yang diperlukan untuk

subjek dan mengumpulkannya kembali setelah selesai.

Page 72: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Jumlah sampel dalam eksperimen ini adalah sebanyak 20 orang yang

kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 10 orang, 5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Kelompok

pertama ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua

sebagai kelompok kontrol(lihat Tabel.4.1).

Sesuai dengan usaha kontrol terhadap penelitian ini, maka dalam

menentukan pembagian jenis kelamin dari tiap-tiap kelompok, dilakukan

match pair agar ada pembagian yang sama dalam jumlah masing-

masing jenis kelamin di tiap-tiap kelompok. Dari hasil randomisasi

sampling yang dilakukan, ternyata penyebaran usia diantara dua

kelompok tidak sama. Begitu juga dengan penyebaran berdasarkan

suku, yang mana siswa yang memeiliki latar belakang suku Betawi

dalam kelompok kontrol mendominasi, sedangkan kelompok

eksperimen didominasi oleh siswa berlatar belakang suku Jawa.

Page 73: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Pada penyebaran kelas, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

secara kebetulan memiliki kesamaan dalam jumlah. Meski begitu,

perbedaan jenis kelamin juga terdapat didalamnya.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan latar belakang.

Latar Belakang K.Eksp K.Kont Total

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

5

5

5

5

Usia

15

16

17

18

19

20

2

2

3

1

1

1

-

2

6

-

1

1

Suku

Betawi

Jawa

Sunda

3

6

1

6

2

2

Kelas

1 SMA

2 SMA

3 SMA

2

3

5

1

3

6

20

Page 74: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Tabel 4.2 Perolehan nilai Mean dan SD kelompok eksperimen

Kelompok Jumlah Subjek Mean SD

Eksperimen

Pre-test

Post-test

10

108.2000

121.4000

7.71434

17.50048

Dari perolehan hasil hitungan stasitik menggunakan SPSS 12.0, setelah

dilakukan penghitungan dengan uji T, hasil yang diperoeh adalah

bahwa kelompok eksperimen memiliki taraf signifikansi lebih kecil dari

0.05. sedangkan pada nilai mean, dari hasi uji pre-test yang

dilaksanakan sebelum permainan ice breaker dilaksanakan, skornya

adalah 108.2000. pada skor hasil post-test yang dilakukan setelah

permainan ice breaker dilaksanakan, diperoleh nilai mean yang

meningkat, yaitu 121.4000.

Tabel 4.3 Perolehan nilai Mean dan SD kelompok kontrol

Kelompok Jumlah Subjek Mean SD

Kontrol

Pre-test

Post-test

10

117.5000

111.7000

15.79909

9.78718

Page 75: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Sedangkan dari hasil hitungan stasitik pada kelompok kontrol, hasil

yang diperoleh tidak jauh berbeda. Dengan taraf signifikansi yang lebih

kecil dari 0.05, skor mean pada pre-test menunjukkan hasil 117.5000

dan pada post-test memperoleh hasi skor mean yang berkurang, yaitu

111.7000. ini berarti ada penurunan nilai antara skor mean pre-test

dengan post-test.Dari dua kelompok didapati keduanya memiliki taraf

signifikansi .000(<0.005) berarti keduanya signifikan.

4.2. Hasil Utama Penelitian

Dalam penelitian ini, hasil penelitian yang menggunakan hasil

signifikansi penghitungan statistik dengan program SPSS .12. berhasil

memperoleh angka 0.000 (p ≤ 0.05) .Hasil ini lebih kecil dari taraf

signifikansi 0.05. Namun, karena kedua kelompok yang dibandingkan

sama-sama berhasil memperoleh angka signifikansi lebih rendah dari

0.05. berarti dapat diambil kesimpulan bahwa H1 yang menyatakan

bahwa tidak ada pengaruh permainan ice breaker terhadap self

disclosure diterima.

Page 76: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Hasil penelitian mengenai pengaruh permainan ice breaker terhadap

self disclosure pada remaja pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta

Selatan yang telah didapat selanjutnya dapat disimpulkan sebagai

berikut:

5.1. Kesimpulan

Permainan ice breaker tidak berpengaruh terhadap self disclosure pada

remaja pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan.

5.2. Diskusi

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapati bahwa kedua

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memperoleh nilai

signifikansi yang sama. Pada kelompok eksperimen, ada kenaikan

jumlah skor mean pada post-testnya, hanya selisih 13.2 angka,

sedangkan kelompok kontrol malah mengalami penurunan nilai skor

mean dari skor 117.5000 menjadi 111.5000 pada post testnya. Karena

kedua kelompok memiliki taraf signifikansi di bawah 0.05, berarti

Page 77: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh permainan ice breaker

terhadap sef discosure.

Namun dari observasi yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen,

memang ada perbedaan perilaku antara sebelum permainan diberikan

dengan perilaku setelah diberikannya permainan ice breaker. Karena

dalam permainan ice breaker ”Whose Is It?” itu memerlukan komunikasi

dan tanya jawab antar peserta dalam waktu yang singkat,yaitu kurang

lebih 25 menit, maka mau tidak mau semua peserta harus menyapa

dan bertanya dengan peserta lain. Mereka yang semula hanya duduk

diam dan mendengarkan materi pelatihan, menjadi lebih aktif dan

merespon tanggapan kawannya yang lain jika ada kesempatan untuk

mengemukakan pendapat.

Ini sesuai dengan prinsip self discosure yang dikemukakan oeh Cox

(dalam Tong, 1998), dimensi terakhir yaitu mutuality (hubungan timbal

balik) adalah komposisi yang sangat berperan karena ”keterbukaan

seseorang akan menghasilkan keterbukaan pasangannya”. Dalam

permainan ice breaker, upaya keterbukaan seseorang ”dipaksakan”

selama permainan berlangsung, karena terkait dengan

peraturan dan tata cara permainan, maka seseorang harus berupaya

membuka diri kepada peserta lain.

Page 78: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Dalam penelitian ini, sebuah upaya untuk membuka diri dilakukan

selama proses permainan ice breaker yaitu dengan mencoba

menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti ”binatang kesukaanmu

kelinci ya?” atau memulai menyapa terlebih dahulu kepada sesama

peserta. Dalam observasi, sebagian peserta berani terlebih dahulu

menyapa peserta lain dan dengan ramah menanyakan isi jawaban

daam permainan tersebut, dan sebagian yang lain lebih banyak

ditunggu untuk ditanya dan disapa terlebih dahulu.Ini menunjukkan

mulai adanya self disclosure seperti kesediaan mengungkapkan

pemikiran, perasaan dan juga sikap sederhana seperti membiarkan

orang lain mengetahui hal-hal sederhana mengenai dirinya (Ashmore&

Banks, 2001).

Sedangkan dalam kelompok kontrol, tidak ada perilaku yang berubah

selama pelatihan berlangsung dari awal sampai akhir. Karena pelatihan

”Menjadi Manusia Pembelajar” pada kelompok kontrol tidak diselingi

dengan permainan ice breaker, maka para peserta tidak berkesempatan

untuk saing menyapa dan berkenalan satu sama lain.

Dalam dimensi yang dikemukakan oleh Cox(dalam Lurding, 2005)

,waktu merupakan salah satu hal yang terpenting, karena seiring

dengan berjalannya waktu maka intensitas komunikasi antar individu

dapat bertambah banyak, namun jika dengan pembatasan waktu seperti

Page 79: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

dalam suasana permainan ice breaker ini, dimana individu hanya punya

waktu 25 menit untuk berinteraksi, maka sulit melihat adanya

peningkatan self discosure antar peserta selain daripada yang terkait

dengan situasi pelatihan.

Dalam dimensi mutuality(Cox,1989;Lurding,2005) beberapa perilaku

peserta menunjukkan adanya respon terhadap peserta lain dengan

respon yang baik, misalnya dengan antusias menjawab pertanyaan

lawan bicaranya atau menunjukkan ketertarikannya terhadap lawan

bicaranya dengan bahasa tubuh yang mendekat.

Dalam penelitian ini juga tampak fenomena ”keterbukaan seseorang

akan menghasilkan keterbukaan pasangan disclosenya”. Dalam

permainan ice breaking, upaya keterbukaan seseorang ”dipaksakan”

selama permainan berlangsung, karena terkait dengan peraturan dan

tata cara permainan, maka seseorang harus berupaya membuka diri

kepada peserta lain. Jika ditanya oleh peserta lain, tentu dia harus

menjawab, dan begitu juga sebaliknya.

Kami tidak meneliti adanya pengaruh budaya, jenis kelamin maupun

usia, seperti yang dikemukakan oleh Alice Tong(1998) pada

penelitiannya yang mengambil subjek siswa menegah atas dan

mahasiswa perguruan tinggi di Lower Mainland, British Columbia. Pada

Page 80: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

penelitian ini, latar belakang budaya subjek berasal dari Jawa, Betawi,

dan Sunda hanya sebagai data demografi saja.

5.3. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya

adalah :

1. Mencoba jenis permainan yang menggunakan media

lain seperti games komputer atau permainan digital

interaktif seperti video game, nintendo atau PS2 yang

membutuhkan kehadiran 2 pemain atau lebih dalam

satu ruang dan waktu.

2. Mencoba eksperimen dengan jenis permainan Ice

Breaker yang lain seperti permainan ”suit action”, ”wave

of motion”, ”catch my tail” ,”human knot”, dan lain

sebagainya yang bisa diperoleh di situs-situs training.

3. Mengkaji mengenai perbedaan self disclosure

berdasarkan latar belakang budaya di Indonesia.

Seperti perbedaan self disclosure budaya Jawa, budaya

Batak, budaya Betawi dan lain sebagainya.

4. Meneliti perbedaan self disclosure berdasarkan latar

belakang jenis kelamin.

5. Meneliti perbedaan self disclosure berdasarkan latar

belakang usia dan kematangan.

Page 81: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Altalib, Hisham(1991). Training Guide for Islamic Workers. USA: The

International Institute of Islamic Thoughts.

Bidang Diklat DPP PKS(2007) Training Handbook: Menjadi Fasilitator dan Trainer PKS yang Sukses. Jakarta: Diklat DPP PKS.

Hansen, J.C.(1978).Counselling Process and Procedures. New York:Macmillan Publishing Co.Inc.

Higgins, James M.(1982). Human Relations: Concepts and Skills. USA :

Random House Inc.

Johnson, David W.& Johnson, Frank P.(1994). Joining Together:Group Theory and Group Skills. USA : Allyn and Bacon.

Kirby,Andy(1992). Games for Trainers.England:Gower Publishing

Company Ltd. Kirk, J.J&Kirk,L.D.(1995)Training Games for Career Development.New

York:McGraw-Hill,Inc.

Robinson,P.W.(1981). Fundamentals of Experimental Psychology.New Jersey:Prentice-Hall, Inc.

Scannell, E.E.(1995). Games That Drive Change.New York: McGraw-

Hill,Inc.

Schaefer, C.E. & Reud, S.E. (1986). Game Play: Therapeutic Use Childhood Games. John Wiley& Sons, Canada.

Page 82: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Publikasi

Brooks-Harris, J.E.(1997) Promoting Experiential Learning in Group Counselling. Program presented at ACPA / NASPA Joint Convention March 21, 1997, Chicago, Illinois

Jurnal

Ashmore, Russell & Banks, David (2001) Patterns of self-disclosure among mental health nursing students. Nurse Education Today, 21,

48–57. Glass, J. Scott & Benshoff, James, M. (2002). Facilitating Group

Cohesion Among Adolescents Through Challenge Course Experiences. The Journal of Experential Education,Fall.

Harper, Vernon B., Jr. & Harper, Erika J.(2006). Understanding Student Self-Disclosure Typology through Blogging. The Qualitative Report, 11 (2) 251-261.

Laurenceau, Jean-Philippe, Barrett, F.L. &. Pietromonaco, Paula R.(1998)Intimacy as an Interpersonal Process" The Importance of Self-Disclosure,Partner Disclosure, and Perceived Partner Responsiveness in Interpersonal Exchanges. Journal of Personality and Social Psychology ,74(5), 1238-1251.

Wei, M., Russell, D.W & Zakalik, R.A.(2005) Adult Attachment, Social Self-Efficacy, Self-Disclosure, Loneliness, and Subsequent Depression for Freshman College Students: A Longitudinal Study. Journal of Counseling Psychology,52(4), 602–614.

Internet

Kelly,Curtis (1997) David Kolb:The Theory of Experiential Learning and ESL, dari http://iteslj.org/Articles/Kelly-Experiential/

Smith, M. K. (2001) 'David A. Kolb on Experiential Learning', the Encyclopedia of Informal Education, dari http://www.infed.org/b-explrn.htm.

Page 83: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Wilderdom(2007) Icebreakers, Warmups,Energizers and Deinhibitizers,dari http://wilderdom.com

Snell,W.E.(1997) Emotional Self Disclosure Scale, dari http://www4.semo.edu/snell/scales/ESDS.htm

Thesis

Matthews, Donna L.(1986) The Effects of Interpersonal Control on Self Disclosure and Communication Apprehension.Thesis.Faculty of theUniversity of Delaware.

Lurding, Lindsay(2005). The Effect of Self Disclosure on Romantic Relationship Satisfaction. Thesis.University of Kentucky.

Tong, Alice S.H. (1998). Patterns of Self Disclosure Among Caucasian and Chinese Students. United States of America :Trinity Western University .

Page 84: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sedang melakukan penelitian eksperimen mengenai pengaruh

permainan terhadap tingkat Self Disclosure.

Oleh karena itu, saya memohon kesediaan Anda untuk turut serta

membantu penelitian ini, dengan mengemukakan pendapat yang

sejujur-jujurnya mengenai pernyataan yang terdapat pada lembar yang

telah disediakan berikut ini. Segala jawaban yang Anda berikan akan

dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian.

Atas kerjasama dan bantuannya saya ucapkan Jazaakumullah Khairan

Katsiraa.

Wassalamualaikum warahmatullah Wabarakatuh

Ciputat, 23 Oktober 2007

Kisma Fawzea

Page 85: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Lembar data pribadi dan pernyataan kesediaan

Harap mengisi data pribadi di bawah ini sebelum mengisi

kuesioner:

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Suku :

5. Kelas :

Bismillahirrahmaanirrahiim

Saya ……………………… bersedia menjadi responden penelitian

yang dilaksanakan oleh saudari Kisma Fawzea, mahasiswi Fakultas

Psikologi Universitas Islam NegEri Syarif Hidayatullah Jakarta. Data

yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Senopati, 23 Oktober 2007

Tertanda

(………………………)

Lembar Skala Self Disclosure yang Dimodifikasi

Page 86: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Petunjuk Pengisian

Di bawah ini akan diberikan pernyataan-pernyataan, dan kami harap Anda menjawabnya dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang menurut Anda sesuai dengan pilihan Anda. STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu-ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju Kami himbau agar penilaian dilakukan secara jujur dan jangan sampai ada yang terlewat atau kosong. Seluruh jawaban yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya.

No. Pernyataan STS TS R S SS

1

2

3

4

5

6

7

8

No.

Saya bersedia membantu teman lain dalam permainan

Saya tidak suka bekerjasama dengan peserta lain

selama pelatihan berlangsung

Saya bersedia berkenalan lebih dahulu dengan orang

lain

Saya tidak tertawa atau bercanda dengan peserta lain

Saya bersedia diajak berbicara dengan peserta lain

Saya tidak mau mengungkapkan perasaan saya tentang

pelatihan ini kepada peserta lain

Saya senang mengikuti pelatihan

Saya tidak suka bekerjasama dengan peneliti dan

pelaksana pelatihan

Pernyataan

STS

TS

R

S

SS

9 Bekerjasama dengan peserta lain dalam permainan

Page 87: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Membantu peserta lain selama pelatihan berlangsung

akan saya lakukan jika perlu

Saya bersedia duduk dekat dengan peserta lain yang

belum saya kenal

Saya tidak berkenalan lebih dahulu dengan orang lain

Saya mau bertukar alamat dan nomor telfon dengan

peserta lain

Saya bersedia meminjamkan barang yang saya miliki

kepada peserta lain

Saya tidak suka diajak orang lain

Saya bersedia memberikan alamat dan no tlp saya

kepada peserta lain

Saya selalu membantu peserta lain dalam permainan

Absen atau keluar masuk ruangan selama pelatihan

berlangsung saya lakukan

Saya merasa dapat akrab dengan lebih dari 3 nama

peserta lain

Saya tidak suka duduk dekat dengan peserta lain yang

belum saya kenal

Saya selalu mengikuti instruksi pelatih selama

permainan berlangsung

Ikut serta dalam pelatihan adalah sesuatu yang saya

Page 88: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

hindari

Saya tidak senang mengikuti pelatihan

Saya Tidak melanggar tata tertib selama pelatihan dan

eksperimen berlangsung

Saya tidak mau meminjamkan barang saya kepada

peserta lain

Saya bersedia mengungkapkan perasaan pada peserta

lain tentang pelatihan(BT,capek,asik dll)

Saya bisa leluasa bercanda dan tertawa dengan peserta

lain tanpa merasa canggung

Saya tidak mengenal nama peserta lain

Membantu peserta lain dalam pelatihan tidak saya

lakukan

Saya selalu bekerjasama dengan peneliti dan pelaksana

penelitan.

Saya tidak absen atau keluar masuk ruangan selama

pelatihan berlangsung

Saya melanggar tata tertib dan peraturan pelatihan yang

sudah ditetapkan.

Lembar Instruksi Eksperimen Permainan Ice Breaking

Page 89: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

Baik rekan-rekan sekalian, sekarang kita akan memainkan sebuah

permainan. Saya minta rekan-rekan duduk dengan membentuk formasi

lingkaran besar. Kita hari ini akan memainkan sebuah permainan

”Whose Is It Game”. Saya akan bagikan kertas kecil ini kepada kalian,

dan saya minta kalian menulis jawaban dari pertanyaan yang saya

ajukan. Tapi ingat, jangan menulis nama atau inisial atau apapun selain

dari jawaban.

Oke, pertanyaan pertama.....

1. berapa nomor sepatu Anda?tulis saja,tidak usah disebutkan dan

jangan sampai orang lain tahu.

2. Buah Favorit Anda?

3. Binatang Kesukaan Anda?

4. Jumlah saudara kandung Anda?

5. Warna Kesukaan Anda?

Setelah semua jawaban anda tulis, saya himbau jangan anda lipat,cukup kumpulkan kepada saya. Sekarang saya minta kalian berdiri dan membentuk formasi lingkaran lebih besar lagi.

(kertas-kertas dimasukkan ke dalam wadah agar bisa diambil oleh peserta secara random)

saya minta kalian mencari pemilik dari kertas yang anda pegang itu tapi anda tidak boleh bertanya secara langsung ”apakah ini kertas Anda?”.tanya per jawaban yang ada di dalam kertas tersebut. Anda diberikan waktu 1 menit untuk menemukan pemilik kertas tersebut .

One-Sample Statistics

Page 90: PENGARUH PERMAINAN ICE BREAKER DAARUL RAHMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24566/1/KISMA... · fungsi permainan dalam pelatihan sumber ... dibandingkan sama-sama

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Pre-Eksp 10 108.2000 7.71434 2.43949

Post-Eksp 10 121.4000 17.50048 5.53414

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Lower Upper

Pre-Eksp 44.354 9 .000 108.2000 102.6815 113.7185

Post-Eksp 21.937 9 .000 121.4000 108.8809 133.9191

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Pre-cont 10 117.5000 15.79909 4.99611

Post-cont 10 111.7000 9.78718 3.09498

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Lower Upper

Pre-cont 23.518 9 .000 117.5000 106.1980 128.8020

Post-cont 36.091 9 .000 111.7000 104.6987 118.7013