5
EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta 367 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMK N 3 Yogyakarta Eko Mulyadi SMK N 3 Yogyakarta, JL. W. Monginsidi 2 Yogyakarta 55233, [email protected] Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar: 1) persepsi mata pelajaran fisika, 2) prestasi mata pelajaran fisika, 3) prosentase persepsi terhadap penguatan, dan 4) pengaruh persepsi pada mata pelajaran fisika siswa terhadap prestasi hasil belajar fisika. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4-5 Desember 2012 dan 11-12 Desember 2012, di kelas XIITP1 dan XIIAV1, SMKN 3 Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013. Angket digunakan untuk mengetahui nilai persepsi yang ditunjukkan dengan pertanyaan berikut: 1) Apakah belajar fisika itu mudah? 2) Apakah belajar fisika menyenangkan? 3) Apakah metode mengajar guru fisika sudah sesuai? 4) Apakah guru fisika menggunakan alat peraga ? 5) Apakah Anda paham dengan materi fisika yg diajarkan? Analisa item menunjukkan bahwa persentase nilai rata-rata persepsi kelas XIITP1 adalah 45.98 % dengan prestasi rata-rata kelas, awal 40,30 meningkat menjadi 74,30, atau terjadi rentang penguatan 34,00. Analisa kelas XIIAV1 persentase nilai persepsi 58,93%, dengan prestasi awal 64,90 meningkat menjadi 79,86, atau terjadi penguatan 14,96. Hasil uji regresi TETRA IV untuk kelas XIITP1 diketahui bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika dengan tingkat signifikansi 0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 21,3406 dengan nilai t statistik sebesar 2,0543. Hasil kelas XIIAV1, persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika dengan tingkat signifikansi 0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 5,3269 dengan nilai t statistik sebesar 0,7510. Dapat disimpulkan bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika. Adapun kontribusi persepsi hanya 13,96% untuk kelas XIITP1 dan 1,68% untuk Kelas XIIAV1. Kata kunci: Persepsi mata pelajaran Fisika, Prestasi belajar Fisika Abstract – This study aims to determined the value of: 1) the perception on Physics subject, 2) Physics learning average achievement, 3) percentage of perception to achievement’s increment, and 4) the effect of perception on Physics subject to students achievement on Physics learning. This research has been done on 4-5 December 2012 and 11-12 December 2012, in Class XIITP1 and XIIAV1, SMK N 3 Yogyakarta, academic year 2012/2013. a questionnaire is used to determine the perception value which were indicated by following questions: 1) Is it easy to learn physics? 2) Is it fun to learn physics? 3) is your physics teacher teaching method appropriate? 4) Is your physics teacher using model? 5) do you understand the subject on Physics which was being learned? The item analysis on Class XIITP1 obtained the percentage of average perception value is 45,98% with initial average grade was 40,30 and increase to final grade 74,30, or 34,00 points increasing is occur. The analysis of class XIIAV1obtained the percentage of average perception value is 58,93%, with initial average grade was 64,90 and increase to final grade 79,86, or 14,96 points increasing is occur. TETRA IV Regression analysis of class XIITP1 show that the perception of physics subject does not significantly affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,0501>0,0500, regression corelation is 21,3406, and statistic t value is 2,0543. The analysis of class XIIAV1 show that the perception of physics subject does not significantly affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,4580>0,0500, regression corelation is 5,3269, and statistic t value is 0,7510. It can be concluded that the perception on physics subject does not have significant effect to student’s Physics learning achievement. The perception contributions only 13,96% in class XIITP1 and 1,68% in Class XIIAV1. Keywords: Perception on Physics subject, Physics learning achievement I. PENDAHULUAN Lemahnya perhatian terhadap kualitas pembelajaran fisika di SMK karena proses belajar mengajar fisika masih didominasi dengan metode klasikal yaitu ceramah dan tanya jawab mengakibatkan pembelajaran fisika masih bersifat teacher center sehingga prestasi dan kinerja siswa dalam fisika belum optimal [1]. Pembelajaran fisika masih didominasi oleh pendidik dan belum sepenuhnya mengaktifkan siswa, sehingga pembelajaran menjadi belum optimal karena potensi yang telah dimiliki oleh siswa belum tereksplor. Akibat lain adalah prestasi siswa dalam belajar fisika belum sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mata pelajaran fisika siswa terhadap prestasi hasil belajar siswa. Program ini diharapkan dapat menjadi penyelesaian yang tepat bagi upaya mulia memperbaiki persepsi mata pelajaran fisika. Dalam tulisan ini penulis akan mencoba mengungkap sejauhmana persepsi mata pelajaran fisika terhadap prestasi belajar di SMK.

Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap

Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta 367

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan

XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMK N 3 Yogyakarta

Eko Mulyadi SMK N 3 Yogyakarta,

JL. W. Monginsidi 2 Yogyakarta 55233,

[email protected]

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar: 1) persepsi mata pelajaran fisika, 2) prestasi mata

pelajaran fisika, 3) prosentase persepsi terhadap penguatan, dan 4) pengaruh persepsi pada mata pelajaran fisika siswa

terhadap prestasi hasil belajar fisika. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4-5 Desember 2012 dan 11-12 Desember

2012, di kelas XIITP1 dan XIIAV1, SMKN 3 Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013. Angket digunakan untuk

mengetahui nilai persepsi yang ditunjukkan dengan pertanyaan berikut: 1) Apakah belajar fisika itu mudah? 2) Apakah

belajar fisika menyenangkan? 3) Apakah metode mengajar guru fisika sudah sesuai? 4) Apakah guru fisika

menggunakan alat peraga ? 5) Apakah Anda paham dengan materi fisika yg diajarkan? Analisa item menunjukkan

bahwa persentase nilai rata-rata persepsi kelas XIITP1 adalah 45.98 % dengan prestasi rata-rata kelas, awal 40,30

meningkat menjadi 74,30, atau terjadi rentang penguatan 34,00. Analisa kelas XIIAV1 persentase nilai persepsi 58,93%,

dengan prestasi awal 64,90 meningkat menjadi 79,86, atau terjadi penguatan 14,96. Hasil uji regresi TETRA IV untuk

kelas XIITP1 diketahui bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika

dengan tingkat signifikansi 0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 21,3406 dengan nilai t statistik sebesar

2,0543. Hasil kelas XIIAV1, persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika dengan tingkat

signifikansi 0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 5,3269 dengan nilai t statistik sebesar 0,7510. Dapat

disimpulkan bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika. Adapun

kontribusi persepsi hanya 13,96% untuk kelas XIITP1 dan 1,68% untuk Kelas XIIAV1.

Kata kunci: Persepsi mata pelajaran Fisika, Prestasi belajar Fisika

Abstract – This study aims to determined the value of: 1) the perception on Physics subject, 2) Physics learning average

achievement, 3) percentage of perception to achievement’s increment, and 4) the effect of perception on Physics subject

to students achievement on Physics learning. This research has been done on 4-5 December 2012 and 11-12 December

2012, in Class XIITP1 and XIIAV1, SMK N 3 Yogyakarta, academic year 2012/2013. a questionnaire is used to

determine the perception value which were indicated by following questions: 1) Is it easy to learn physics? 2) Is it fun to

learn physics? 3) is your physics teacher teaching method appropriate? 4) Is your physics teacher using model? 5) do

you understand the subject on Physics which was being learned? The item analysis on Class XIITP1 obtained the

percentage of average perception value is 45,98% with initial average grade was 40,30 and increase to final grade

74,30, or 34,00 points increasing is occur. The analysis of class XIIAV1obtained the percentage of average perception

value is 58,93%, with initial average grade was 64,90 and increase to final grade 79,86, or 14,96 points increasing is

occur. TETRA IV Regression analysis of class XIITP1 show that the perception of physics subject does not significantly

affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,0501>0,0500, regression corelation is 21,3406,

and statistic t value is 2,0543. The analysis of class XIIAV1 show that the perception of physics subject does not

significantly affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,4580>0,0500, regression

corelation is 5,3269, and statistic t value is 0,7510. It can be concluded that the perception on physics subject does not

have significant effect to student’s Physics learning achievement. The perception contributions only 13,96% in class

XIITP1 and 1,68% in Class XIIAV1.

Keywords: Perception on Physics subject, Physics learning achievement

I. PENDAHULUAN

Lemahnya perhatian terhadap kualitas pembelajaran

fisika di SMK karena proses belajar mengajar fisika

masih didominasi dengan metode klasikal yaitu ceramah

dan tanya jawab mengakibatkan pembelajaran fisika

masih bersifat teacher center sehingga prestasi dan

kinerja siswa dalam fisika belum optimal [1].

Pembelajaran fisika masih didominasi oleh pendidik dan

belum sepenuhnya mengaktifkan siswa, sehingga

pembelajaran menjadi belum optimal karena potensi yang

telah dimiliki oleh siswa belum tereksplor. Akibat lain

adalah prestasi siswa dalam belajar fisika belum sesuai

dengan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui persepsi mata pelajaran fisika siswa

terhadap prestasi hasil belajar siswa. Program ini

diharapkan dapat menjadi penyelesaian yang tepat bagi

upaya mulia memperbaiki persepsi mata pelajaran fisika.

Dalam tulisan ini penulis akan mencoba mengungkap

sejauhmana persepsi mata pelajaran fisika terhadap

prestasi belajar di SMK.

Page 2: Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

368 EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap

Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh

penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh

individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera

merupakan penghubung antara individu dengan dunia

luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh

individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan

sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa

yang diindera. Pengertian persepsi menurut para

ahliadalah sebagai proses bagaimana seseorang

menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-

masukan informasi untuk menciptakan gambaran

keseluruhan yang berarti. Persepsi berarti analisis

mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap

hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau

konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda

tersebut. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian persepsi merupakan suatu proses

penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu

melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan

sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang

stimulus yang diterimanya tersebut. Proses

menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi

pula oleh pengalaman dan proses belajar individu [2].

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini harus

selaras dengan peningkatan mutu SDM agar arah

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

menuju sasaran yang tepat. Kami sebagai guru

memperhatikan yang seksama dalam peningkatan mutu

SDM, khususnya dalam melihat permasalahan-

permasalahan dan perkembangan di dalam proses

pembelajaran [3].

Mata pelajaran fisika mempersiapkan peserta didik

agar dapat mengembangkan program keahliannya pada

tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Penguasaan mata

pelajaran fisikamemudahkan peserta didik menganalisis

proses-proses yang berkaitan dengan dasar-dasar kinerja

peralatan dan piranti yang difungsikan untuk mendukung

pembentukan kompetensi program keahlian [4].

B. Prestasi Belajar

Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur

dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil

belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar,

istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari

apa yang telah dilakukan. Berikut ini beberapa definisi

tentang prestasi belajar:

1. Muhibbin Syah (1997: 141) [5] menyatakan prestasi

adalah taraf keberhasilan proses belajar mengajar.

2. Oemar Hamalik (2001: 159) [6] menyatakan prestasi

merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku

siswa. Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari

sesuatu baik berupa belajar mapun bekerja.

3. Poerwadarmita (1996: 169) [7] menyatakan bahwa

prestasi adalah apa yang telah dicapai dari hasil

pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan keuletan kerja.

Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai

berikut: Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004: 128)

berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya [8].Thursan Hakim (2002)[9] mengartikan

belajar adalah suatu proses perubahan dalam

kepribadian manusia dan perubahan tersebut

ditampakkan dalambentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningakatan kecakapan

pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya

fakir dan kemampuan lainnya [10].

Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses

perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan

pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah

perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi

segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti

mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan

hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab

guru dalam pencapaian hasil belajar siswa [11].

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa,4 Desember

2012, pada jam 13.45-15.15 WIB kelas XIITP1 dengan

jumlah siswa 28 Siswa putra dan hari Rabu, 5 Desember

2012 pada jam 07.00-08.30 WIB kelas XIIAV1 dengan

jumlah siswa 35 siswa terdiri dari 24 putra dan 11 putri,

bertempat di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Siswa yang

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 7,00 atau

70 diberikan arahan terlebih dahulu, kemudian diadakan

perbaikan dan bagi siswa yang sudah lebih atau sama

dengan KKM diberi pengayaan dan soal-soal pengayaan,

perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal 11

Desember 2012 untuk kelas XIITP1, dan 12 Desember

2012 untuk kelas XIIAV1, kemudian hasil perbaikan dan

pengayaan direkapitulasi dan dianalisis ketercapaiannya.

Langkah-langkah Penelitian: 1) Mendesain angket

tentang Item Persepsi Mata Pelajaran fisika, 2) ngket diisi

oleh siswa kelas XIITP1 dan XIIAV1, 3) Pre Tes

dikerjakan oleh siswa tentang materi getaran, gelombang

dan bunyi, 4) Hasil Angket dan Tes dikoreksi , 5) Hasil

Angket dianalisis dan Pretes dilihat ketuntasan siswa, 6)

Penjelasan hasil tes dan memberikan pembahasan, 7)

Siswa yang belum tuntas perbaikan dan 8) Diadakan

postes serta dianalisis hasilnya

Prestasi belajar fisika dianalisa dari hasil pretest atau

tes awal siswa dan hasil posttest.

Berikut adalah variabel-variabel yang dikaji dalam

penelitian ini dan perhitungan statistiknya.

1) Angket persepsi fisika bersifat angket tertutup, siswa

menjawab dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” dengan

konversi jika menjawab ya bernilai 1, jika menjawab

tidak bernilai 0 [12].

2) Angket yang telah diisi direkapitulasi, kemudian

dihitung rata-ratanya yang menjawab ya dan tidak

;

dengan

datajumlah N

i,-ke dataseluruh jumlah ,

=

=−= ∑−

ixrataratax

N

xx

i∑=

Page 3: Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran

Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta

Prosiding Pertemuan

3) Hasil rata-rata persepsi fisika, dikonversi menjadi

persentase dengan rumus:

4) Rentang skor penilaian dan kategori (

penulis mengkonversi dalam persentase.

Tabel 1. Nilai dan predikat.

Nilai Prosentase

90 – 100

75 – 89

60 – 74

0 – 59

90%– 100%

75% – 89%

60% – 74%

0 – 59%

5) Untuk Penguatan (gain) menggunakan

Gain = hasil penilaian akhir − hasil penilaian awal

6) Ketuntasan menggunakan rumus

tespeserta siswaJumlah

KKM siswaJumlah Ketuntasan

≥=

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Fisika Mudah

Gambar 1. Anggapan tentang fisika itu mudah (a)

XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.

Pada Gambar 1, yang menjawab fisika itu mudah

(11%, 43%), masih mengangap bahwa mata pelajaran

fisika dirasakan belum mudah, artinya masih perlunya

meyakinkan peserta belajar untuk membuat bagaimana

membuat image fisika mudah, dalam hal

PBM, menyelesaikan persoalan-persoalan/masalah

masalah dalam kehidupan sehari-hari, meyakinkan bahwa

fisika itu bukan semata hitungan, hitungan hanya sekedar

alat untuk memperoleh hasil yang kemudian

diterjemahkan dalam kata-kata, sebanding, berbanding

lurus, berbanding terbalik.

B. Senang Fisika

Gambar 2. Fisika itu menyenangkan (a) Kelas XIITP1 (b)

Kelas XIIAV1.

%100Maksimum Skala

)(% x

xrataRatax

−=

Tidak

57%

Apakah belajar fisika menyenangkan?

Ya

71%

Tidak

29%

Apakah belajar fisika menyenangkan?

Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap

Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

epsi fisika, dikonversi menjadi

ilaian dan kategori (predikat) [13],

sentase.

Predikat

100% Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

) menggunakan rumus:

hasil penilaian awal

%100 tes

x

isika itu mudah (a) Kelas

, yang menjawab fisika itu mudah

masih mengangap bahwa mata pelajaran

fisika dirasakan belum mudah, artinya masih perlunya

meyakinkan peserta belajar untuk membuat bagaimana

fisika mudah, dalam hal-hal proses

persoalan/masalah-

hari, meyakinkan bahwa

fisika itu bukan semata hitungan, hitungan hanya sekedar

alat untuk memperoleh hasil yang kemudian

kata, sebanding, berbanding

gkan (a) Kelas XIITP1 (b)

Dari Gambar 2, yang menjawab fisika itu

menyenangkan (43%, 71%), pembelajaran fisika bagi

kelas XIITP1 belum menyenangkan. U

menyenangkan, perlunya desain pembelajaran fisika yang

menyenangkan dikelas XIITP1, agar siswa antusias, lebih

banyak game pembelajaran, variasi

membuat pembelajaran terasa monoton.

C. Metode Fisika

Gambar 3. Menerapkan metode yang sesuai (a) Kel

(b) Kelas XIIAV1.

Dari Gambar 3, yang menjawab sudah sesuai (50%,

54%), artinya metode mengajar fisika belum sesuai

dengan apa yang diharapkan siswa, misalnya metode

presentasi antar kelompok dengan program

Powerpoint ditayangkan dengan LCD, diadakan metode

diskusi, tutor teman sebaya (peer teaching

berorientasi siswa aktif, atau metode eksperimen, jika

memungkinkan alat dan bahan mencukupi untuk

sejumlah siswa yang ada.

D. Alat Peraga Fisika

Gambar 4. Menggunakan alat peraga (a) Kelas XIITP1 (b)

Kelas XIIAV1.

Dari Gambar 4, yang menjawab tidak menggunakan

alat peraga (93%, 97%), ini sangat memprihatinkan.

Materi pembelajaran fisika yang diberikan tidak

menggunakan alat peraga, maka disarankan ata

diwajibkan guru dalam mengajarkan menggunakan alat

peraga, apabila belum ada maka sebaiknya sarana

prasarana untuk mencukupi alat peraga disekolah agar

dilakukan pengadaan untuk menunjang proses KBM.

%

Ya

43%

Apakah belajar fisika menyenangkan?

Apakah belajar fisika menyenangkan?

Tidak

50%

Apakah metode mengajar guru fisika

sudah sesuai?

Tidak

46%

Apakah metode mengajar guru fisika

sudah sesuai?

369

yang menjawab fisika itu

menyenangkan (43%, 71%), pembelajaran fisika bagi

kelas XIITP1 belum menyenangkan. Untuk XIIAV1

n, perlunya desain pembelajaran fisika yang

agar siswa antusias, lebih

pembelajaran, variasi game yang tidak

at pembelajaran terasa monoton.

Menerapkan metode yang sesuai (a) Kelas XIITP1

yang menjawab sudah sesuai (50%,

54%), artinya metode mengajar fisika belum sesuai

dengan apa yang diharapkan siswa, misalnya metode

presentasi antar kelompok dengan program Microsoft

LCD, diadakan metode

peer teaching), metode yang

berorientasi siswa aktif, atau metode eksperimen, jika

memungkinkan alat dan bahan mencukupi untuk

Menggunakan alat peraga (a) Kelas XIITP1 (b)

yang menjawab tidak menggunakan

97%), ini sangat memprihatinkan.

ateri pembelajaran fisika yang diberikan tidak

menggunakan alat peraga, maka disarankan atau

diwajibkan guru dalam mengajarkan menggunakan alat

peraga, apabila belum ada maka sebaiknya sarana

prasarana untuk mencukupi alat peraga disekolah agar

dilakukan pengadaan untuk menunjang proses KBM.

Ya

50%

Apakah metode mengajar guru fisika

sudah sesuai?

Ya

54%

Apakah metode mengajar guru fisika

sudah sesuai?

Page 4: Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

370 EkoMulyadi

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng

E. Paham Materi Fisika

Gambar 5. Memahami materi fisika (a) Kelas XIITP1 (b)

Kelas XIIAV1.

Dari Gambar 5yang mengatakan paham (21%, 57%),

artinya dengan materi yang sama diberikan siswa

XIIAV1 jauh lebih memahami materi yang diajarkan

guru, pentingnya review kembali untuk kelasnya XIITP1,

mengenai karakteristik peserta didik, kompetensi guru,

metode, dalam mengajar untuk memberikan pemahaman

siswa.

Dari Gambar 6 diperoleh rata-rata persepsi tentang

mata pelajaran fisika (XIITP1, XIIAV1) , yang menjawab

Ya (46%, 59%), masih kategori rendah, pentingnya guru

untuk selalu mengevaluasi diri tentang fisika

metode, alat peraga, kurikulum, materi, kompetensi guru,

sarana prasarana penunjang dll perlu berbenah diri.

Dari hasil regresi Gambar 7 dilihat bahwa model

memiliki goodness of fit yang dihasilkan 0.139

berarti bahwa pengaruh variabel persepsi fisika

prestasi belajar fisika sebesar 13,96% dan sisanya

87,34% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.

Dari hasil regresi Gambar 8 dilihat bahwa model

memiliki goodness of fit yang dihasilkan 0.0168 yang

berarti bahwa pengaruh variabel persepsi fisika

prestasi belajar fisika sebesar 1,68% dan sisanya 99,32%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.

Gambar 6. Rata-rata persepsi fisika(a) Kelas XIITP1 (b)

Kelas XIIAV1.

Ya(%)

Tidak(%)

79%

Apakah anda paham dengan materi fisika

yang diajarkan?

Ya(%)

57%Tidak(%)

43%

Apakah anda paham dengan materi fisika

yang diajarkan?

Ya(%)

46%Tidak(%)

54%

Rata-Rata Persepsi Fisika

Ya(%)

59%

Tidak(%)

41%

Rata-Rata Persepsi Fisika

EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1

Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta

Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

sika (a) Kelas XIITP1 (b)

ambar 5yang mengatakan paham (21%, 57%),

artinya dengan materi yang sama diberikan siswa

XIIAV1 jauh lebih memahami materi yang diajarkan

guru, pentingnya review kembali untuk kelasnya XIITP1,

ristik peserta didik, kompetensi guru,

metode, dalam mengajar untuk memberikan pemahaman

rata persepsi tentang

(XIITP1, XIIAV1) , yang menjawab

Ya (46%, 59%), masih kategori rendah, pentingnya guru

isika apakah

metode, alat peraga, kurikulum, materi, kompetensi guru,

sarana prasarana penunjang dll perlu berbenah diri.

Dari hasil regresi Gambar 7 dilihat bahwa model

yang dihasilkan 0.1396 yang

isika terhadap

sebesar 13,96% dan sisanya

lain diluar model ini.

Dari hasil regresi Gambar 8 dilihat bahwa model

kan 0.0168 yang

isika terhadap

sebesar 1,68% dan sisanya 99,32%

lain diluar model ini.

(a) Kelas XIITP1 (b)

Berdasarkan hasil regresi pada gamba

perepsi fisika (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar fisika (Y) dengan tingkat signifikansi

0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan

21.3406 dengan nilai t statistic sebesar 2.0543.

Gambar 7. Uji regresi persepsi fisika dan prestasi kelas

XIITP1.

Gambar 8. Uji regresi persepsi fisika

XIIAV1.

Berdasarkan hasil regresi Gambar 8

persepsi fisika (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar fisika (Y) dengan tingkat signifikansi

0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan

5.3269 dengan nilai t statistic sebesar 0.7510.

Gambar 9.Persepsi fisika dan prestasi belajar siswa

Dari Gambar 9, rata-rata dari kedua kelas u

prosentase nilai persepsi 52.46%, dengan rata

penilaian dari 52.6 menjadi 77.08, dengan rentang gain

24.48, tidak berpengaruh signifikan persepsi

fisikaterhadap prestasi hasil belajar. Hal ini terjadi

banyak faktor-faktor yang mempengaruhi belaja

namun bagaimana pendidik dalam memberikan

imagefisika, untuk memberikan spirit kepada peserta

didik untuk membantu meraih impian-impian ,tujuan dan

cita-cita baik dunia maupun akhiratnya, bahwa belajar

tidak hanya semata nilai-nilai belajar saja,

sebuah proses atau usaha untuk meraih ilmu pengetahuan,

sikap dan ketrampilan.

Ya(%)

21%

Apakah anda paham dengan materi fisika

Apakah anda paham dengan materi fisika

Ya(%)

Persepsi Fisika

(%)

Penilaian Awal Penilaian Akhir

45.9840.3

74.3

58.9364.9

52.46 52.6

XIITP1 XIIAV1 Rata-

Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap

Belajar di SMKN 3 Yogyakarta

ar 7 terlihat bahwa

) tidak berpengaruh signifikan terhadap

) dengan tingkat signifikansi

0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan

2.0543.

dan prestasi kelas

dan prestasi kelas

ambar 8 terlihat bahwa

) tidak berpengaruh signifikan terhadap

) dengan tingkat signifikansi

0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan

statistic sebesar 0.7510.

dan prestasi belajar siswa.

rata dari kedua kelas untuk

prosentase nilai persepsi 52.46%, dengan rata-rata

penilaian dari 52.6 menjadi 77.08, dengan rentang gain

24.48, tidak berpengaruh signifikan persepsi

terhadap prestasi hasil belajar. Hal ini terjadi

faktor yang mempengaruhi belajar fisika,

namun bagaimana pendidik dalam memberikan

, untuk memberikan spirit kepada peserta

impian ,tujuan dan

cita baik dunia maupun akhiratnya, bahwa belajar

nilai belajar saja, namun adalah

sebuah proses atau usaha untuk meraih ilmu pengetahuan,

Penilaian Akhir

74.379.8677.08

-rata

Page 5: Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Pengaruh Persepsi... · Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta ... Perkembangan

EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap

Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta 371

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

V. KESIMPULAN 1. Persepsi untuk kelas XIITP1 adalah 45.96% dengan

predikat Kurang, sedangkan kelas XIIAV1 adalah

58.93% dengan predikat Kurang, rata-rata keduanya

52.46 % , dengan predikat Kurang.

2. Prestasi Rata-rata mengalami peningkatan dengan

nilai minimum dari 35 menjadi 69, nilai maksimum

70 menjadi 84, penyimpangan (standar deviasi) juga

semakin besar, nilai rata-rata dari rata-rata kedua

kelas adalah 52,60 menjadi 77,08, sedangkan

ketuntasan juga mengalami peningkatan 25,72%

menjadi 98,28%, peningkatan yang signifikan.

Secara klasikal dalam ketuntasan belajar lebih dari

yang dipersyaratkan Depdiknas tahun 1994 adalah

85%.

3. Prosentase Persepsi XIITP1 adalah 45.96 %. dengan

prestasi rata-rata kelas awal 40.30 meningkat

menjadi 74.30, terjadi rentang penguatan 34.00,

sedangkan untuk kelas XIIAV1 prosentase persepsi

58.93%, dengan prestasi awal 64.90 meningkat

menjadi 79.86, terjadi rentang penguatan 14.96.

Prosentase persepsi yang tinggi berbanding terbail

dengan perolehan rentang penguatan.

4. Nilai persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar peserta didik, berarti ada variabel lain

diluar model ini yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar mata pelajaran fisika.

PUSTAKA [1] Purwanto,Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw sebagai upaya peningkatan Kinerja dan Prestasi

Belajar Fisika di SMK Negeri 3 Yogyakarta, Presentasi

PTK tanggal 5 Nopember 2008.

[2] Febriana,Devi,Vina, Ratih, Persepsi, Sikap dan Nilai,

Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas

Brawijaya, 2012.

[3] Suparman,Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil

Belajar Di Materi Listrik Statis Dengan Pembelajaran

Berbasis ICT Pada Kelas XII IPA 3 SMAN 4 Kendari.

Kendari : SMAN 4 , 2007.

[4] Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

[5] Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan

baru, Bandung : Publisher, 1997.

[6] Oemar Hamalik, Proses belajar mengajar, Jakarta :Bumi

Aksara, 2001.

[7] Poerwadarmita , Kamus umum Bahasa Indoensia. Jakarta :

balai Pustaka, 1996.

[8] Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar,

Jakarta: PT Rienka Cipta, 2004.

[9] Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta:

Pembangunan Swadaya Nusantara, 2002.

[10] Krisna,Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar, 2009.

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-

ciri-ciripembelajaran/ diakses tanggal 27 Januari 2011.

[11] D. Handayani, Pengertian Hasil Belajar, 2003.

http://id.shvoong.com/social sciences/education/2046047-

pengertian-definisi-hasil-belajar-dari/ diakses tanggal 27

Januari 2011.

[12] M. Singarimbundkk, Metode Penelitian Survai, Jakarta :

LP3S, , 1989.

[13] Direktorat Pembinaan SMK, Panduan Penyusunan Laporan

Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) , 2007.

TANYA JAWAB

Fatkhur Rahman, UAD

? Apakah hanya dengan menggunakan angket dalam

penelitianakan dapat mengukur prestasi belajar siswa

di SMK N 3? Dan menyikapi angket tersebut dalam

penelitian anda. Apakah efektif pembelajaran fisika

jika menggunakan alat peraga sedangkan acuan UN

dititik beratkan di kognitif?

Eko Mulyadi, SMKN 3 Yogyakarta

@ Angket untuk mengukur persepsi, sedangkan prestasi

dengan pre dan pos tes, persepsi dibreakdown

menjadi satu dalam kuisioner, kemudian dipersentase,

prestasi, hasil tes fisika. Konsep pendidikan adalah

mengembangkan potensi siswa, bukan hasil-hasil

akhir, alat peraga penting untuk pembelajaran,

sebagai media dan mudah diingat siswa atau kesan

belajar.

Semiono Raharjo,UAD ? Model atau analisis apa yang digunakan untuk

mengetahui besarnya kontribusi presepsi siswa?

Eko Mulyadi, SMKN 3 Yogyakarta @ Model korelasi variabel atau menggunakan program

Tetra IV, dengan melihat varian dikali 100%. Contoh

R² = 0,139, berarti kontribusi 13,9%, sisanya

dipengaruhi variabel lain t (hitung)>t (tabel), tidak

signifikan (berpengaruh kecil).