PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009-2011

8/17/2019 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI…

1/32

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASITERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

TAHUN 2009-2011

MINI RISET

Oleh:

RIFDA NABILA

MEGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Ok!"e# 201$


2/32

BAB I

PENDAHULUAN

A% L& Bel&k&'(

Kemiskinan menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga

menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini

sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, yang berkaitan dengan aspek

sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah

fenomenal di belahan dunia, khususnya Indonesia yang merupakan negara

berkembang.

Kemiskinan telah membuat pengangguran semakin bertambah banyak,

inflasi juga naik dan pertumbuhan ekonomi melambat. Kemiskinan yang terjadi

dalam suatu negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat

serius, karena saat ini kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan

kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami

pengangguran dalam bekerja.

Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat

sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu

ada. Kemiskinan di Indonesia merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi,

sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Oleh karena itu, upaya

pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup

berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Istilah

kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu

mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan

minimal dari standar hidup tertentu.

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu faktor penting untuk lepas

dari jerat kemiskinan, karena pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran adanya

perkembangan ekonomi untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih baik.

Saat ini ekonomi Indonesia semakin ke depannya terus mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan gambaran terhadap kesejahteraan


3/32

faktor produksi yang turut serta menciptakan kesejahteraan tersebut, artinya

semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula produktivitas

faktor produksi dan semakin tinggi pula upah yang diterima oleh para pekerja.

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila

tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada apa yang dicapai pada masa

sebelumnya M. Kuncoro, !""# dalam $avi %&i !"'"(. Pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan dan perkembangan suatu bangsa

atau pembangunan ekonomi suatu bangsa P. )ko Prasetyo, !""*(.

Inflasi yang merupakan variabel makro ekonomi selain pertumbuhan dan

pengangguran semestinya mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah dalam

hal menjaga tingkat kestabilannya. Setelah dahsyatnya goncangan krisis finansial

'**+( yang merembet pada krisis kepercayaan, ekonomi Indonesia mulai

bergerak dan bangkit kembali. Pergerakan inflasi di Indonesia fluktuatif, tahun

!""*, sangat dipengaruhi oleh laju inflasi pada bahan makanan dan komponen

barangbarang yang harganya ditetapkan pemerintah. Khusus untuk tahun !"'",

sumbangan tebesar inflasi berasal dari bahan makanan yang mencapai #,- persen.

erdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis akan

menganalisis masalah kemiskinan dengan judul /Pengaruh Pertumbuhan

)konomi, 0ingkat Pengangguran 0erbuka, dan Inflasi 0erhadap Kemiskinan %i

Indonesia 0ahun !""*!"''1.

B% R)*)+&' M&+&l&h

erdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut2

1. agaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di

Indonesia3

2. agaimana pengaruh pengangguran terbuka terhadap tingkat kemisikinan di

Indonesia3

3. agaimana pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia3


4/32

% T))&' Pe'el..&'

0ujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah 2

1. 4ntuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia.

2. 4ntuk mengetahui pengaruh pengangguran terbuka terhadap tingkat

kemisikinan di Indonesia.

3. 4ntuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.


5/32

BAB II

KA/IAN PUSTAKA

5andasan teori dalam suatu penelitian berisi tentang pengkajian terhadap

pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan

konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti. %alam bab ini juga diuraikan

penelitianpenelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini.

A% K&.&' Te!#. &' Pe'el..&' &'( Rele&'

Pengkajian variabelvariabel penelitian diperlukan teoriteori yang relevan

dimana teoriteori tersebut dikaji dalam kajian teori. Kajian teori pada dasarnya

merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsepkonsep, hukum

hukum dan prinsipprinsip yang relevan dengan permasalahan. Kajian teori yang

dikaji adalah sebagai berikut2

1% T.'&)&' Te'&'( Ke*.+k.'&'

&% K!'+e3 D&+ Ke*.+k.'&'

Menurut Sen '*+-( kemiskinan adalah kegagalan untuk berfungsinya

beberapa kapabilitas dasar atau dengan perkataan lain seseorang dikatakan

miskin jika kekurangan kesempatan untuk mencapai6mendapatkan

kapabilitas dasar ini. Sen '**-( menyatakan bah&a kemiskinan jangan

dianggap hanya sebagai pendapatan rendah low income(, tetapi harus

dianggap sebagai ketidakmampuan kapabilitas capability handicap(.

Menurut adan Pusat Statistik PS( penduduk yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasar minimum dikategorikan sebagai penduduk

miskin. 7ilai garis kemiskinan yang digunakan mengacu pada kebutuhan

minimum !.'"" kkal per kapita per hari ditambah dengan kebutuhan

minimum non makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang yang

meliputi kebutuhan dasar untuk papan, sandang, sekolah, transportasi, serta

kebutuhan rumahtangga dan individu yang mendasar lainnya. esarnya nilai

'#


6/32

'8

pengeluaran dalam rupiah( untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum

makanan dan non makanan tersebut disebut garis kemiskinan PS, !"'"(.

2. F&k!# Pe'e"&" Ke*.+k.'&'

Menurut Suharto !""*(, terdapat empat faktor penyebab kemiskinan yang

di bahas secara konseptual, antara lain2

1) 9aktor individual, terkait dengan kondisi fisik dan psikologis seseorang.

Orang menjadi miskin karena disebabkan oleh perilaku, pilihan, atau

kemampuan dari orang miskin itu sendiri dalam menghadapi

kehidupannya.

2) 9aktor sosial, terkait dengan kondisi lingkungan sosial yang

menyebabkan seseorang menjadi miskin. Seperti, diskriminasi

berdasarkan usia, gender, dan etnis.

3) 9aktor kultural, terkait dengan kondisi budaya yang menyebabkan

kemiskinan, yaitu kebiasaan hidup.

4) 9aktor struktural, terkait dengan struktur atau sistem yang tidak adil,

tidak sensitif, dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang

atau sekelompok orang menjadi miskin.

2. T.'&)&' Te'&'( Pe#)*")h&' Ek!'!*.

1. K!'+e3 D&+ Pe#)*")h&' Ek!'!*.

Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat penting untuk mengentaskan

masyarakat dari kemiskinan, &alaupun pertumbuhan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri untuk mengentaskan kemiskinan, tetap pertumbuhan ekonomi

menjadi faktor utama untuk mengentaskan kemiskinan. Menurut oediono

'*+*(, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita

dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada

kecenderungan output per kapita untuk naik yang bersumber dari kekuatan

yang berada dalam perekonomian itu sendiri, bukan berasal dari luar atau

bersifat sementara. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output


7/32

'-

per kapita. %alam hal ini, terdapat dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu

dari sisi output totalnya P%( dan sisi jumlah penduduknya. Proses

kenaikan output per kapita harus dianalisis dengan melihat apa yang terjadi

dengan output total dan jumlah penduduk. :spek lain dari definisi

/pertumbuhan ekonomi1 adalah perspektif &aktu. Suatu perekonomian

tumbuh apabila dalam jangka &aktu yang cukup lama mengalami kenaikan

output per kapita. Pada suatu saat memang bisa terjadi penurunan output,

tetapi apabila selama jangka &aktu yang cukup panjang tersebut output per

kapita menunjukkan kecenderungan yang meningkat, maka dapat dikatakan

bah&a terjadi pertumbuhan ekonomi.

"% H)")'(&' Pe#)*")h&' Ek!'!*. e'(&' T.'(k& Ke*.+k.'&'

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat

keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat

kemiskinan. Syaratnya adalah hasil dari pertumbuhan ekonomi tersebut

menyebar disetiap golongan masyarakat, termasuk di golongan penduduk

miskin ;ermanto Siregar dan %&i


8/32

'=

potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama

7uramin dalam 0oni Kussetiyono, !"'#(.

"% H)")'(&' T.'(k& Pe'(&'(()#&' Te#")k& e'(&' T.'(k&

Ke*.+k.'&'

Menurut Sukirno !""8(, efek buruk dari pengangguran adalah

mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat

kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan

masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang

mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan.

:pabila pengangguran di suatu negara sangat buruk, kekacauan politik dan

sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk bagi kepada

kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka

panjang.

Menurut %ian Octaviani !""'(, sebagian rumah tangga di Indonesia

memiliki ketergantungan yang sangat besar atas pendapatan gaji atau upah

yang diperoleh saat ini. ;ilangnya lapangan pekerjaan menyebabkan

berkurangnya sebagian besar penerimaan yang digunakan untuk membeli

kebutuhan seharihari. 5ebih jauh, jika masalah pengangguran ini terjadi

pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah terutama kelompok

masyarakat dengan tingkat pendapatan sedikit berada di atas garis

kemiskinan(, maka insiden pengangguran akan dengan mudah menggeser

posisi mereka menjadi kelompok masyarakat miskin. >ang artinya bah&a

semakin tinggi tingkat pengganguran maka akan meningkatkan kemiskinan.

5% T.'&)&' Te'&'( I'6l&+.

&% K!'+e3 D&+ I'6l&+.

Inflasi adalah kecenderungan dari hargaharga untuk naik secara

umum dan terus menerus Sukirno !""!(. :kan tetapi bila kenaikan harga

hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila


9/32

'?

kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari

harga barangbarang lain oediono, !"""(. Kenaikan hargaharga barang

itu tidaklah harus dengan persentase yang sama. Inflasi merupakan kenaikan

harga secara terusmenerus dan kenaikan harga yang terjadi pada seluruh

kelompok barang dan jasa Pohan, !""+(. ahkan mungkin dapat terjadi

kenaikan tersebut tidak bersamaan. >ang penting kenaikan harga umum

barang secara terusmenerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan harga

barang yang terjadi hanya sekali saja, meskipun dalam persentase yang

cukup besar dan terusmenerus, bukanlah merupakan inflasi 7opirin,

!"""(. Kenaikan sejumlah bentuk barang yang hanya sementara dan

sporadis tidak dapat dikatakan akan menyebabkan inflasi.

"% H)")'(&' T.'(k& I'6l&+. e'(&' T.'(k& Ke*.+k.'&'

Inflasi adalah kenaikan hargaharga barang secara umum Phutong

dalam 7urfitri >anti, !"''(, apabila hargaharga naik secara drastis dalam

periode tertentu maka tingkat kemiskinan juga akan naik. 0ingkat

kemiskinan naik bila masyarakat tingkat upahnya tetap, jika tingkat upahnya

tetap sedangkan harga barang barang naik, masyarakat yang a&alnya dapat

memenuhi kebutuhan, karena terjadi inflasi yang mengakibatkan masyarakat

tidak dapat memenuhi kebutuhan primernya.

B% H.3!e+.+

;ipotesis merupakan ja&aban sementara atas masalah yang sedang diteliti.@a&aban sementara diperoleh berdasarkan teoriteori yang telah dikaji dan

kerangka pemikiran. Menurut Sugiyono !""*( /;ipotesis merupakan ja&aban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian1.

erdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran diatas, hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut2

;' 2 Pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia pada tahun !""*!"''.


10/32

'+

;! 2 Pengangguran terbuka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia pada tahun !""*!"''.

;# 2 Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di

Indonesia pada tahun !""*!"''.


11/32

BAB III

METODE PENELITIAN

A% /e'.+ &' S)*"e# Pe'el..&'

%ata yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

bersumber pada laporan adan Pusat Statistik PS( dan jurnaljurnal ilmiah

tentang perekonomian Indonesia sampai dengan tahun !"''. %ata yang diteliti

meliputi data pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, inflasi dan

kemiskinan. @enis data yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan time

series dan cross section. %ata time series periode tahun !""*!"'' sedangkan data

cross section adalah ## provinsi di Indonesia.

B% Me!e Pe'()*3)l&' D&&

%alam setiap penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu.

@enis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.

Menurut Priyatno !""+(, jenis data dikelompokkan menjadi dua, yang pertama

adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi

berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. %ata yang kedua adalah data kuantitatif

yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. %alam penelitian ini, penulis

menggunakan jenis data kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan jenis sumber data, yaitu2 data sekunder. %ata

sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk

mendukung penelitian ini. %ata sekunder diperoleh dari adan Pusat Statistik

PS( dengan populasi sebanyak ## provinsi di Indonesia tahun !""*!"''.

% Me!e A'&l.+.+ D&&

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan

data panel dan menggunakan fixed effect model . Metode data panel merupkan suatu

-"


12/32

-'

metode yang digunakan untuk melakukan analisis empirik yang tidak mungkin

dilakukan jika hanya menggunakan data time series atau cross section saja.

%ata panel pooled data( atau yang disebut juga data longitudinal merupakan

gabungan antara data cross section dan data time series. %ata cross section adalah

data yang dikumpulkan dalam satu &aktu terhadap banyak individu, sedangkan data

time series merupakan data yang dikumpulkan dari &aktu ke &aktu terhadap suatu

individu

%ata yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari ## provinsi periode

!""*!"'', di mana pada masingmasing provinsi setiap runtun &aktu tersebut

terdapat lima variabel bebas yaitu, pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka

dan inflasimaka jenis penelitian ini adalah panel data. Kelebihan data panel

dibandingkan dengan data berkala dan data individual yaitu %amodar 7. Aujarati,

!"'!( 2

1. %ata panel berhubungan dengan individu, perusahaan, negara, propinsi, dan

lainlain selama beberapa &aktu dengan batasan heterogenitas dalam setiap

unitnya.

2. %engan mengombinasikan data berkala dan data individual, data panel

memberikan data yang lebih informatif, lebih variatif, kurang korelasi antar

variabelnya, lebih banyak derajat kebebasannya, dan lebih efisien.

3. 5ebih sesuai untuk mempelajari perubahan secara dinamis, misalnya untuk

mempelajari pengangguran, perpindahan pekerjaan, atau mobilitas tenaga

kerja.

4. %ata panel dapat mendeteksi dan mengukur efek suatu data yang tidak dapat

diukur oleh data berkala dan data individual, misalnya pengukuran efek

undangundang upah minimum regional dapat dipelajari dengan lebih baik jika

kita mengikutkan variabel gelombang kenaikan upah minimum regional dalam

setiap &ilayah.

5. %ata panel juga dapat digunakan untuk mempelajari modelmodel perilaku,

misalnya pembelajaran fenomena perubahan skala ekonomi dan teknologi


13/32

-!

dapat dilakukan dengan lebih baik oleh data panel daripada data berkala atau

data individual.

6. %engan membuat data untuk beberapa ribu unit, data panel dapat

meminimalkan bias yang mungkin terjadi apabila membahasnya dalam bentuk

agregat.

D% S3e+.6.k&+. M!el Re(#e+.

erdasarkan penelitian dan kerangka pemikiran sebelumnya, maka analisis

data dibatasi pada empat variabel, yaitu variabel kemiskinan KMS(, pertumbuhan

ekonomi P)(, tingkat pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7(. %alam

penelitian ini metode yang dipakai adalah metode Pooled Generalized Least

Square, yang pada intinya memberikan pembobotan kepada variasi data yang

digunakan, yaitu kuadrat varians dari model. Model fungsi regresi yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu model fungsi untuk mengetahui variable

pertumbuhan ekonomi P)(, tingkat pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7(terhadap kemiskinan di Indonesia KMS(. Sementara itu, adanya perbedaan satuan

dan besaran variabel bebas dalam persamaan menyebabkan persamaan regresi

harus dibuat dengan model logaritma natural. :lasan pemilihan model logaritma

natural Imam AoBali, !""-( adalah sebagai berikut2

1. Menghindari adanya heterokesdastisitas

2. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastisitas

3. Mendekatkan skala data

Secara ekonometrika hubungan antara pertumbuhan ekonomi P)(, tingkat

pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7( terhadap kemiskinan di Indonesia

KMS( dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan2

KMS7 8. 1PE. 4TP. 5IN. ).


14/32

-#

%imana2

KMS 2 0ingkat Kemiskinan Persen(

P) 2 Pertumbuhan )konomi Persen(

0P 2 0ingkat Pengangguran 0erbuka Persen(

I7 2 Inflasi Persen(

Ci 2 Konstanta

D' dan D! 2 Koefisien regresi untuk masingmasing variabel

u2 $esidual

I 2 ',!,#,E..,## data cross section provinsi di Indonesia(

20 2 ',!, dan # data time series !""*!"''(

5. Pe'().&' S&.+.k A'&l.+.+ Re(#e+.

1. K!e6.+.e' Dee#*.'&+. ;R-S yang diterangkan oleh pengaruh linier F.

7ilai koefisien determinan antara " dan '. 7ilai koefisien determinan

yang mendekati " nol( berarti kemampuan semua variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas. 7ilai koefisien determinan yangmendekati ' satu( berarti variabelvariabel independen hampir memberikan

informasi yang dijelaskan untuk mempredikasi variasi variabel dependen.

2% U. F-S&.+.k

erdasarkan %u&i Priyatno !"'"( menyatakan bah&a /4ji ini

digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersamasama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen1.


15/32

-8

:dapun langkahlangkah dari uji 9 adalah sebagai berikut2

1. ;ipotesis

;o 2 b' G b! G b# G b8 G "

erarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamasama

variabel independen terhadap variabel dependen.

;o 2 b' H b! H b# H b8 H "

erarti ada pengaruh yang signifikan secara bersamasama variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Kriteria pengujian

;o diterima dan ;a ditolak apabila 9 hitung ","-.

;o ditolak dan ;a diterima apabila 9 hitung > 9t abel atau probabilitas nilai

9 atau signifikansi


16/32

--

;o ditolak dan ;a diterima apabila t hitung > t tabel atau probabilitas nilai t

atau signifikansi


17/32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A% A'&l.+.+ Re(#e+. D&& P&'el

1% Pe*.l.h&' M!el

%alam melakukan analisis data pengaruh pertumbuhan ekonomi,

pengangguran terbuka, dan inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia

tahun !""*!"'' dengan variabel independennya adalah pertumbuhan

ekonomi, pengangguran terbuka, dan inflasi.

Pemilihan model ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

data panel dengan menggunakan # model yaitu common effect model, fixed

effect model, dan random effect model. 4ntuk memilih model mana yang

tepat antara common effect model dan fixed effect model digunakan uji

lielihood .

Sedangkan untuk memilih fixed effect model dan random effect model

pengujian yang digunakan adalah melihat !ausman test. Kemudian uji

penaksiran modelnya tersebut dapat dilihat sebagai berikut 2

a. Redundant Fixed Effect – Likelihood Ratio

%alam pengujian ini yang membandingkan common effect model

dan fixed effect model selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. ;asil

dari uji lielihood dapat diketahui bah&a cross section " sebesar

''!,="'?"! dengan probabilitas "."""" dan cross section hiSLuare

sebesar 8"!,#'-#!" dengan probabilitas "."""". Karena probabilitas

cross section " dan cross section hiSLuare adalah "."""" dan lebih

kecil dari :lpha ","- sehingga menolak hipotesis nol. @adi, untuk uji ini,

model terbaik pemilah( adalah model dengan metode fixed effect model.

b. Correlated Random Effect – Hausman Test

%alam pengujian ini yang membandingkan random effect model

dan fixed effect model, hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran. %ari hasil pengujian diketahui bah&a cross section random


18/32

sebesar +.#+"#*" dengan probabilitas sebesar "."#++. Karena

probabilitas sebesar "."#++ lebih kecil dari :lpha ","- sehingga dengandemikian pengambilan keputusan model yang digunakan adalah fixed

effect model .

2% U. S&.+.k

4ji statistik dalam pemelitian ini meliputi koefisien determinasi $ !(,

uji signifikansi bersamasama 4ji Statistik 9( dan uji signifikansi parameter

individual 4ji statistik t(.

&% K!e6.+.e' Dee#*.'&+. ;R 2=

Koefisien determinasi $ !( pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan himpunan variasi variabel

dependen. 7ilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu.

7ilai $ ! yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. 7ilai yang

mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

;asil regresi dari pengaruh pertumbuhan ekonomi P)(,

pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7( terhadap kemiskinan di

Indonesia KM( !""* sampai tahun !"'' diperoleh nilai $! dengan

pendekatan fixed effect model sebesar ",*+8#!". ;al ini berarti bah&a

*+,8# variasi variabel kemiskinan di Indonesia mampu dijelaskan oleh

himpunan variasi variabel independen pertumbuhan ekonomi P)(,

pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7(. Sedangkan sisanya ',-?

dijelaskan oleh variabelvariabel lain diluar model.

"% U. S.('.6.k&'+. Be#+&*&-+&*& ;U. S&.+.k F=

4ji 9 dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh bersama

sama yaitu pertumbuhan ekonomi P)(, pengangguran terbuka 0P(, dan

inflasi I7( terhadap kemiskinan Indonesia KM(. erdasarkan hasil


19/32

regresi dari pengaruh pertumbuhan ekonomi P)(, pengangguran terbuka

0P(, dan inflasi I7( terhadap kemiskinan KM( di Indonesia tahun !""*sampai tahun !"'' dengan menggunakan fixed effect model diperoleh

nilai 9 hitung sebesar ''!,**#- dengan probabilitas ","""""". ;asil 9

tabel dengan df numerator ! dan denumerator ** diperoleh 9 tabel

sebesar #,"*!!'?. 9hitung N 9tabel dengan demikian dapat disimpulkan

bah&a variabel independen pertumbuhan ekonomi P)(, pengangguran

terbuka 0P( dan inflasi I7( secara bersamasama berpengaruh terhadap

variabel dependen kemiskinan di Indonesia tahun !""* sampai tahun

!"''.

>% U. S.('.6.k&'+. P&*ee# I'..)&l ;U. S&.+.k =

4ntuk mengetahui pengaruh dari masingmasing variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan uji t

statistik. 4mumnya, untuk ilmu sosial, termasuk ekonomi dan keuangan,

besarnya C adalah - 7achro&i dan 4sman, !""=(.

Sebagai komplementer taraf kepercayaan adalah taraf signifikansi.

:pabila kita menerima keputusan dengan kepercayaan *-, maka berarti

bah&a kita bersedia menanggung risiko meleset - Suharsimi, !""=(.

Pengujian parsial dari setiap variabel independen menunjukan pengaruh

dari ke tiga variabel independen, yakni pertumbuhan ekonomi,

pengangguran terbuka dan inflasi Pengujian uji t dilakukan dengan

membandingkan antara nilai thitung dengan nilai ttabel. 4ji statistik t

bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh masingmasing variabel

independen sacara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. erikut disajikan tabel uji statistik t pertumbuhan ekonomi

P)(, tingkat pengangguran terbuka 0P(, dan inflasi I7( terhadap

kemiskinan di Indonesia tahun !""* sampai tahun !"''.


20/32

T&"el 5%?

U. S&.+.k

V.&"elK!e6.+.e'

P#!" S&' P#!"Re(#e+.

P) ",!'-='* ",+#"" -M

P0 #,!#-"+8 ",""'* -M

I7 ',!==*8= ",!"*+ -M

Sumber 2 %ata adan Pusat Statistik yang sudah diolah.

erdasarkan tabel 8.+ diketahui bah&a thitung untuk variabel

pertumbuhan ekonomi P)( sebesar ",!'-='* dengan probabilitas

",+#"" signifikan pada C G -. @adi dapat diketahui bah&a pertumbuhan

ekonomi berpengaruh secara signifikan pada C G - terhadap

kemiskinan di Indonesia. ariabel pengangguran terbuka 0P( dengan t

hitung sebesar #,!#-"+8 dengan probabilitas ",""'* signifikan pada C G

-. @adi dapat diketahui bah&a pengangguran terbuka berpengaruh

secara signifikan pada C G - terhadap kemiskinan di Indonesia..

ariabel inflasi I7( dengan t hitung sebesar ',!==*8= dengan

probabilitas ",!"*+ signifikan pada C G -. @adi dapat diketahui bah&a

pengangguran terbuka berpengaruh secara signifikan pada C G -

terhadap kemiskinan di Indonesia.

B% Pe*"&h&+&' H&+.l A'&l.+.+ D&&

1% Pe'()h Pe#)*")h&' Ek!'!*. e#h&&3 Ke*.+k.'&'

erdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bah&a variabel

pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien negatif

sebesar ".""+=*! terhadap kemiskinan di Indonesia tahun !""* sampai

!"''. ;al ini menunjukkan bah&a pertumbuhan ekonomi mempunyai

pengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia meskipun memiliki hubungan

yang negatif.


21/32

;asil ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ada

pengaruh yang signifikan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di

Indonesia selama tahun !""*!"''. Sesuai dengan penelitian yang

dilakukan


22/32

;asil penelitian ini melengkapi penelitian Muslim dalam 7urfitri

>anti, !"''( yang menyimpulkan bah&a sebesar ?-,? persen variasi dari

tingkat kemiskinan di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan

ekonomi yang terlihat dari besaran nilai P%, tingkat pengangguran, inflasi,

pengeluaran pemerintah dan jumlah penduduk.

%engan demikian tingkat inflasi juga akan memberikan tekanan

terhadap jumlah penduduk miskin. Penduduk miskin relatif lebih rentan

akan merasakan guncangan ekonomi, khususnya inflasi. Perubahan harga

harga memberikan tekanan yang lebih besar bagi penduduk miskin

dibandingkan penduduk kaya.


23/32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A% S.*3)l&'

Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis tentang /Pengaruh

Pertumbuhan )konomi, 0ingkat Pengangguran 0erbuka, dan Inflasi terhadap

Kemiskinan di Indonesia 0ahun !""*!"''1 adalah variabel dependen dalam

penelitian ini adalah variabel kemiskinan dan variabel independen dalam

penelitian ini adalah variabel pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka dan

inflasi.

ariabel pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, dan inflasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemiskinan. 7ilai #$Square

untuk variabel Kemiskinan sebesar ",*+8 yang berarti variabilitas kemiskinan

dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, perngangguran terbuka dan

inflasi sebesar *+,8, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

B% S&'

erdasarakan simpulan dan pembahasana analisis data yang telah dilakukan,

maka dapat penulis kemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna

bagi pemerintah Indonesia atau pihakpihak yang bersangkutan dalam hal ini.

:dapun saransaran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut2

1. Pemerintah harus membuat sebuah kebijakan dan mengambil perananan yang

cukup besar untuk dapat mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang

lebih maju dengan menaikkan kapasitas produksi masyarakat agar mengurangi

jumlah penduduk miskin di Indonesia

2. Pemerintah juga harus mampu membuka lapangan pekerjaan guna menyerap

jumlah tenaga kerja yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidup mereka.

3. %alam upaya mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia, pemerintah dapat

melakukan upaya dengan cara peningkatan sumber daya manusia, sumber daya

alam dan meningkatkan teknologi. Semakin tinggi kualitas sumber daya


24/32

manusia maka akan mengurangi jumlah penduduk miskin dan pemerintah

dapat melakukan upaya seperti peningkatan fasilitas pendidikan, fasilitas

kesehatan dan mengupayakan stabilitas harga, dimana ketiga aspek tersebut

merupakan komponen penting dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di

Indonesia.


25/32

DAFTAR PUSTAKA

:dit :gus Prastyo, !"'". %nalisis "ator$"ator yang &empengaruhi 'ingat (emisinan. Semarang2 9) 47%IP.

:jija, Shochrul $, dkk. !"''. )ara )erdas &enguasai *+iews. @akarta2 Salemba)mpat.

:rikunto, Suharsimi. !""=. Prosedur Penelitian Suatu Pendeatan Prati .@akarta2 $ineka ipta.

adan Pusat Statistik. !"'". %ata dan Informasi Kemiskinan Kabupaten6Kota.

@akarta2 PS.

oediono, '*+*, )konomi Mikro, )disi Kedua, P9), >ogyakarta.

oediono. !""". )konomi Moneter. )disi #. P9). >ogyakarta.

%ian Octaviani. !""'. nflasi, Pengangguran dan emisina di ndonesia- %nalisis ndes "orrester Grees !orbece. &edia eonomi /ol. 0 123 %pril

%u&i Priyanto. !"'"(. Paham %nalisa Statistic 4ata 4engan SPSS . @akarta2 P0uku Seru.

)di Suharto, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia2 MenggagasModel @aminan Sosial 4niversal idang Kesehatan. andung2 :lfabeta, !""*(, hal '?'+.

AhoBali, Imam, !""-. :plikasi :nalisis Multivariate dengan Program SPSS, )disiKetiga, adan Penerbit 4niversitas %iponegoro, Semarang.

Aujarati, %amodar. '**!. )conometric asic. #rd )dition. Singapura2McAra&;ill.

Aujarati, %amodar. !""=. %asar%asar )konometrika.@akarta2 )rlangga

Aujarati, %amodar 5 dan Porter 4awn ), 6786. 4asar$dasar eonometria *disi9 buu 6, :aarta, Salemba *mpat.

;ariyanto, ambang, Sistem Manajemen asis %ata2 Pemodelan, Perancangan,dan 0erapannya, Informatika, andung2 !""8

Khabhibi :chmad, !"'#. :nalisis 9aktor9aktor yang Mempengaruhi 0ingkatKemiskinan. Surakarta2 4SM.


26/32

Kussetiyono 0oni, !"'#. :nalisis Pengaruh Pendapatan :sli %aerah P:%(,Investasi, dan :ngkatan Kerja 0erhadap Pertumbuhan )konomi Provinsi

@a&a 0engah 0ahun !""?!"'". Semarang2 477)S.

7achro&i, 7achro&i %jalal dan ;ardius 4sman. !""=. Pendeatan Populer 4an Pratis *onometria ;ntu %nalisis *onomi 4an (euangan. @akarta25embaga Penerbit 9) 4I

7opirin. !""". )konomi Moneter. uku II. )disi ke '. etakan Kesepuluh. P9)4AM.>ogyakarta.

Pohan, :ulia. !""+. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. etakan Pertama. P0.$aja Arafindo. @akarta.

Prasetyo, P.)ko. !""*. "undamental &aro *onomi. >ogyakarta2 eta Offset.

Priyatno %u&i. !""+(. &andiri ogyakarta2 Mediakom.

$avi %&i


27/32

usuf. !""-. Sumber$Sumber pertumbuhan *onomi regional- Studi *mpiris %ntar Propinsi di ndonesia, 6>2?$6777. @urnal ekonomi dan isnis

Indonesia, ol. "! !""-(


28/32

Redundant Fixed Effect – Likelihood Ratio

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 112.60102 !"2#6"$ 0.0000

Cross-section C%i-s&uare '02."1("20 "2 0.0000

Cross-section fixed effects test e&uation:

)e*endent +ariable: ,

et%od: Panel /east S&uares

)ate: 1021( Tie: 13:''

Sa*le: 200 2011

4ncluded obser5ations: "

Cross-sections included: ""

Total *ool !balanced$ obser5ations:

+ariable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1(.33"0 ".103'00 (.1'"(30 0.0000

PE 0.'010 0.123 2.2116( 0.02('

PT -0.616323 0.23231 -2.06'1 0.0'1'

4 -0.0"6113 0.""133 -0.106'3' 0.1('

R-s&uared 0.03'1 ean de*endent 5ar 1'.2(303

7d8usted R-s&uared 0.0(36' S.). de*endent 5ar .16600

S.E. of re9ression .6303"3 7aie info criterion 6.('3

Su s&uared resid (60'.((1 Sc%;ar< criterion .0(("

/o9 lieli%ood -"'0.26( =annan->uinn criter. 6."2"

F-statistic ".0"611 )urbin-?atson stat 0.1133(

Prob!F-statistic$ 0.0"203


29/32

Correlated Random Effect – Hausman Test

Correlated Rando Effects - =ausan Test

Pool: Untitled

Test cross-section rando effects

C%i-S&.Test Suar@ Statistic C%i-S&. d.f. Prob.

Cross-section rando 3."30"0 " 0.0"33

Cross-section rando effects test co*arisons:

+ariable Fixed Rando +ar!)iff.$ Prob.

PE -0.00362 -0.001(20 0.00001' 0.0(2(

PT 0.'6(601 0."3606 0.001"3 0.0"23

4 0.062 0.00(60 0.000012 0.01

Cross-section rando effects test e&uation:


et%od: Panel /east S&uares

)ate: 1021( Tie: 13:'

Sa*le: 200 2011





C 10.3223 1.0'' 10.0'0" 0.0000

PE -0.00362 0.0'0"10 -0.21(61 0.3"00PT 0.'6(601 0.1'"2" ".2"(03' 0.001

4 0.062 0.060(62 1.266'6 0.203

Effects S*ecification

Cross-section fixed !du@ 5ariables$

R-s&uared 0.3'"20

7d8usted R-s&uared 0.(603

S.E. of re9ression 1.2"6'00

Su s&uared resid 6."020

/o9 lieli%ood -1".10

F-statistic 112."(

Prob!F-statistic$ 0.000000


30/32

ean de*endent 5ar 1'.2(303

S.). de*endent 5ar .16600

7aie info criterion ".("("

Sc%;ar< criterion '.'312("

=annan->uinn criter. ".1"3

)urbin-?atson stat 1.32(01


31/32

HASIL ESTIMASI


et%od: Pooled /east S&uares

)ate: 1021( Tie: 13:(2

Sa*le: 200 2011





C 10.3223 1.0'' 10.0'0" 0.0000

PE -0.00362 0.0'0"10 -0.21(61 0.3"00

PT 0.'6(601 0.1'"2" ".2"(03' 0.001

4 0.062 0.060(62 1.266'6 0.203

Fixed Effects !Cross$

AB7/4--C -.3('6'

AB7,7BE/4TU--C -.2'0(

AB7TE--C -10.6013" ABE,U/U--C '.026

A)4D--C 2.1666

A),47,7RT7--C -12.632"

ART7/--C 3.6("'16

A7B4--C -'."(33

A7?7B7R7T--C -'.6020

A7?7TE7=--C 2.''6"

A7?7T4UR--C 2.12( A,7/47T7B7R7T--

C -'.62(( A,7/47T7SE/7T7

--C -3.662301 A,7/47T7TE7=

--C -6."2"2(' A,7/47T7T4UR--C -3.6(231

A,EPU/7U7R47U--C -6.6(01(

A/7PU--C '.36(036

A7/U,U--C 10.0"1(

A7/U,UUT7R7--C -'."1163

A7)--C (.0(3

ATB--C 3.1('('1

ATT--C 3.'(30(

AP7PU7--C 22.('226

AP7PU7B7R7T--C 1.61"

AR47U--C -6.0"10

ASU/7?ES4B7R7T--C 1.'"10

ASU/7?ES4SE/7T7--C -".'"33(3

ASU/7?ES4TE7=--C '.26206

ASU/7?ES4TE7R 7--C ".66"1

ASU/7?ES4UT7R7--C -6.'106

ASU7TR7B7R7T--C -(.2(''1 ASU7TR7SE/7T7--

C 0.6""3


32/32

ASU7TR7UT7R7--C -"."''32'

Effects S*ecification

Cross-section fixed !du@ 5ariables$

R-s&uared 0.3'"20 ean de*endent 5ar 1'.2(303 7d8usted R-s&uared 0.(603 S.). de*endent 5ar .16600

S.E. of re9ression 1.2"6'00 7aie info criterion ".("("

Su s&uared resid 6."020 Sc%;ar< criterion '.'312("

/o9 lieli%ood -1".10 =annan->uinn criter. ".1"3

F-statistic 112."( )urbin-?atson stat 1.32(01

Prob!F-statistic$ 0.000000

Documents

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009-2011