11

Click here to load reader

pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

Citation preview

Page 1: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

Mata Kuliah Fisiologi Biota Laut

“Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Tumbuhan Laut”

NAMA : SULHAM SYAHID

NIM : L111 11 257

PRODI : ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Tugas Individu

Page 2: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

I. PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini istilah perubahan iklim ( climate change) pemanasan

global (Global Warming) sangat populer, terutama di negara-negara maju.

Hal ini sangat beralasan karena beberapa hasil riset menunjukkan adanya

kecenderungan peningkatan suhu bumi yang terjadi bersamaan dengan

peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca (terutama CO2dan CH4).

Hasil riset juga menunjukkan adanya perubahan pola iklim, naiknya suhu

permukaan laut dan kecenderungan peningkatan paras laut (mean sea

level rise).

Dampak yang paling mengkhawatirkan dari meningkatnya

konsentrasi gas-gas rumah kaca yaitu pemanasan global. Gejala

pemanasan global yang cenderung meningkat tersebut telah menarik

perhatian ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu untuk mengkaji penyebab

dan memprediksi dampak dari peristiwa tersebut. Dua nampak yang

sering dibicarakan karena pengaruh pemanasan global, yaitu adanya

peningkatan suhu udara atau permukaan bumi dan pencairan es di

daerah kutub

Kedua dampak yang ditimbulkan tersebut juga berpengaruh dalam

lingkungan lautkarena atmosfir dan lautan adalah dua lingkungan yang

saling berinteraksi dan mengontrol iklim di planet bumi. Jika terjadi

peningkatan suhu udara, maka akan meningkatkan suhu permukaan laut

dan berpengaruh terutama pada pola arus dan tekanan udara di berbagai

lautan sehingga mengubah pola iklim atau cuaca di permukaan bumi

Page 3: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

Demikian pula dampak dari adanya pencairan es di daerah kutub

juga berpengaruh langsung terhadap lingkungan laut, yaitu terjadinya

peningkatan paras laut atau yang lebih dikenal dengan sea level rise,

SLR. Dampak lain yang tak kalah mengkhawatirkan yaitu peningkatan

kemasam perairan (pH air laut yang lebih rendah) akibat meningkatnya

kandungan CO2.

Tumbuhan laut yang merupakan biota di laut akan terganggu baik

secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap perubahan iklim

tersebut. Pengaruh tersebut bermuara pada terganggunya keseimbangan

ekosistem.

Mengingat besarnya pengaruh yang dapat timbul oleh adanya

perubahan iklim, maka makalah ini akan menitik beratkan pada sisi

perubahan iklim (climate changes) dan memaparkan penyebab dan

dampaknya bagi kehidupan tumbuhan laut.

Page 4: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

A. Perubahan Iklim

Atmosfir terus mengalami perubahan dan saat ini perubahan

tersebut berlangsung dengan cepat akibat aktivitas manusia. Perubahan

yang sangat mengkhawatirkan yaitu peningkatan konsentrasi karbon

dioksida (CO2). Karbon dioksida adalah salah satu dari beberapa gas-gas

yang transparan (dapat ditembus) oleh radiasi yang datang dan menyerap

radiasi yang dipantulkan dari permukaan bumi. Penyimpanan radiasi ini

akan menjaga hangatnya bumi yang dikenal dengan “efek rumah kaca”.

Aktivitas manusia yang memberikan dampak luar biasa terhadap

peningkatan konsentrasi CO2 ialah penggunaan bahan bakar fosil dan

deforestasi

Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca terus meningkat, maka

semakin banyak panas yang tertahan di permukaan bumi sehingga akan

meningkatkan suhu udara. Para ahli menganggap bahwa kenaikan level

gas rumah kaca telah menyebabkan perubahan iklim dunia dan efek ini

akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Bukti yang terbaik

ditunjukkan bahwa suhu bumi telah meningkat sebesar 0.5oC selama

abad ke-20. Banyak ahli meteorologi sepakat bahwa suhu bumi akan

meningkat sebesar 2-6oC selama abad ke-21 sebagai akibat naiknya

kadar CO2 dan gas-gas rumah kaca lainnya di atmosfir. Diperkirakan akan

banyak spesies yang tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri

terhadap perubahan suhu bumi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

II. PEMBAHASAN

Page 5: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

B. Perubahan Iklim dan Tumbuahan Laut

Perubahan iklim yang terjadi di atmosfir, secara langsung atau tidak

langsung berpengaruh terhadap kehidupan organisme di laut termasuk

tumbuhan laut.

Pemanasan global yang terjadi dalam tiga dekade terakhir telah

memberi dampak yang nyata terhadap kehidupan di laut. Beberapa

kondisi yang terjadi di laut akibat dari pengaruh pemanasan global dalam

hubungannya dengan kehidupan tumbuhan laut .

Tumbuhan laut diantaranya Padang Lamun dan Makro alga atau

Rumput Laut

C. Lamun Terhadap Perubahan Iklim

Lamun memiliki perbedaan yang nyata dengan tumbuhan yang

hidup terbenam dalam laut lainnya, seperti makro alga atau rumput laut

(seaweeds). Tanaman lamun memiliki bunga dan buah yang kemudian

berkembang menjadi benih. Pertumbuhan lamun sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor internal seperti kondisi fisiologis dan metabolisme; serta

faktor eksternal, seperti zat-zat hara dan tingkat kesuburan perairan.

Lamun tumbuh subur terutama di daerah terbuka pasang surut dan

perairan pantai atau goba yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan

patahan karang mati, dengan kedalaman 4 meter. Padang lamun

terbentuk di dasar laut yang masih ditembusi cahaya matahari yang cukup

untuk pertumbuhannya. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak

55 jenis lamun, dimana di Indonesia ditemukan sekitar 12 jenis dominan.

Hampir semua substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat

Page 6: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

berlumpur sampai berbatu. Namun padang lamun yang luas lebih sering

ditemukan disubstrat lumpur-berpasir yang tebal antara hutan rawa

mangrove dan terumbu karang. Beberapa spesies seperti Thalassia

testudinum secara ekstrim dapat bertumbuh dengan cepat, dengan laju

pertumbuhan daun 2 cm per hari. Pertambahan panjang rhizoma, sesuai

jenisnya, ada yang mencapai 100-200 cm per tahun.

Ekosistem padang lamun berfungsi sebagai penyuplai energi, baik

pada zona bentik maupun pelagis. Detritus daun lamun yang tua

didekomposisi oleh sekumpulan jasad bentik (seperti teripang, kerang,

kepiting, dan bakteri), sehingga dihasilkan bahan organik, baik yang

tersuspensi maupun yang terlarut dalam bentuk nutrien. Nutrien tersebut

tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan lamun, tetapi juga bermanfaat

untuk pertumbuhan fitoplankton dan selanjutnya zooplankton, dan juvenil

ikan/udang.

Padang lamun memiliki faktor-faktor pembatas yang mempengaruhi

distribusi serta tumbuh dan berkembangnya. , faktor-faktor pembatas

ekosistem padang lamun adalah: karbon (CO2 dan HCO3-), cahaya,

temperatur, salinitas, pergerakan air, dan nutrien. Kisaran temperatur

optimal bagi spesies lamun 28-30 0C, salinitas 10-400/00 optimal 350/00, &

kecepatan arus 0.5 m/detik.

Pemanasan global dan limbah industri pabrik akan meningkatkan

suhu perairan. Lamun mempunyai toleransi yang rendah terhadap

perubahan temperatur. Kemampuan proses fotosintesis akan menurun

Page 7: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

dengan tajam apabila temperatur perairan berada di luar kisaran optimal.

Spesies lamun memiliki kemampuan toleransi yang berbeda-beda

terhadap salinitas. Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan

ekosistem padang lamun adalah meningkatknya salinitas yang

diakibatkan oleh berkurangnya suplai air tawar dari sungai.

Sebagaimana perubahan iklim (climate change) dan pemanasan

global (global warming) yang sudah terjadi di belahan dunia, termasuk

Indonesia juga mengalami terpaan tragedi bencana tersebut. Fenomena

kekeringan (El Niño) dan banjir (La Niña) yang terjadi secara luas sejak

tahun 1990-an membuktikan adanya perubahan iklim global.

Dibandingkan 150 tahun lalu, suhu rata-rata permukaan bumi kini

meningkat 0,6 °C akibat emisi gas rumah kaca (greenhouse gases)

seperti CO2, CH4, dan NOx dari negara-negara industri maju. Sampai

tahun 2100 mendatang suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan akan

naik lagi sebesar 1,4-5,8 °C.

Keseimbangan lingkungan global terganggu, glacier dan lapisan es

di kutub mencair, permukaan laut naik, pulau-pulau kecil akan tenggelam,

dan iklim global berubah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil akan

meningkatkan sedimentasi di laut, hal ini dapat mengganggu

keseimbangan ekosistem lamun, jika terjadi banyak sedimentasi maka

lamun tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik. Hal berikutnnya

yang dapat terjadi ialah matinya lamun tersebut hingga terputusnya rantai

makan yang terjadi di dalam ekosistem padang lamun ini.

Page 8: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

Dampak lain yang tak kalah mengkhawatirkan yaitu peningkatan

kemasam perairan (pH air laut yang lebih rendah) akibat meningkatnya

kandungan CO2 di perairan. Meningkatnya keasaman perairan yang

begitu tinggi atau diluar kisaran toleransi yang dimiliki lamun tidak dapat

ditoleransi oleh ekosistem ini.

D. Makro Alga Terhadap Perubahan Iklim

Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus

(uniselular dan multiselular), alat reproduksi pada umumnya berupa sel

tunggal, meskipun ada juga alga yang alat reproduksinya tersusun dari

banyak sel Makroalga termasuk tumbuhan tingkat rendah.Walaupun

tampak adanya daun, batang, dan akar, bagian bagian tersebut hanya

semu belaka.

Makroalga merupakan tumbuhan thalus yang hidup di air, setidak-

tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Selnya selalu

jelas mempunyai inti dan plastida, dan dalam plastidanya terdapat zat-zat

warna derivat klorofil, yaitu klorofil a dan b atau kedua-duanya.

Faktor pembatas dari mikroalga, diantaranya adalah suhu, gerakan

air, salinitas dan keasaman. Jika terjadi perubahan iklim maka parameter

tersebut akan berubah. Misalnya suhu, makroalga dapat mentoleransi

suhu 25 –35oC. Jika terjadi perubahan iklim dan menyebabkan suhu

menjadi naik maka makroalga tersebut akan mengalami kematian.

Dampak perubahan iklim juga berpengaruh terhadap salinitas,

gerakkan air dan derajat keasaman. Maka jika terjadi perubahan iklim

Page 9: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

yang ekstrem maka hamper dipastikan bahwa beberapa spesies alga

yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kematian secara massal.

Page 10: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

A. Kesimpulan

Perubahan iklim adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan

bumi. Hal ini disebabkan karena kecenderungan peningkatan suhu

bumi yang terjadi bersamaan dengan peningkatan konsentrasi gas-gas

rumah kaca (terutama CO2dan CH4)

Perubahan iklim ( climate change) akan berpengaruh besar

terhadapat kelangsungan hidup atau perkembangan pertumbuhan

tumbuhan laut. Perubahan iklim juga dapat menyebabkan kematian

massal pada tumbuhan laut yang tidak dapat mentoleransi perubahan

tersebut. Contoh tumbuhan laut adalah lamun dan makroalga.

B. Saran

Untuk pembuatan makalah yang berkaitan dengan perubahan

global sebaiknya dibahas semua dampaknya baik pada tumbuhan dan

hewan dan kaitan keduanya terhadap perubahan global.

III. PENUTUP

Page 11: pengaruh perubahan iklim terhadap tumbuhan laut

DAFTAR PUSTAKA

Agus, .R, dan Rudi, S. 2008. Global Warming. PT. Gramedia, Jakarta

Fajar, M. 2011. Padang Lamun. (Online):

(http://mahesafajar.wordpress.com/2011/07/16/padang-lamun/ )

diakses pada tanggal 8 April 2013

Zainuddin. 2013. Perubahan Iklim Terhadap tumbuhan. (online) :

(http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07620011-

zainuddin.ps) diakses pada tanggal 8 April 2013

Rani, C. 2007. Perubahan iklim: kaitannya dengan terumbu karang.

Jurusan Ilmu Kelautan, Fak. Ilmu Kelautandan Perikanan,

Universitas Hasanuddin