199
PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH TERHADAP PERSEPSI KEPEMIMPINAN (Survei Terhadap Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh : SITI NURFAIZAH NIM. 6662121091 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2016

PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

PENGARUH PROFIL CALON KEPALA

DAERAH TERHADAP PERSEPSI

KEPEMIMPINAN

(Survei Terhadap Masyarakat Pemilih di Provinsi

Banten)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

SITI NURFAIZAH

NIM. 6662121091

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

2016

Page 2: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SITI NURFAIZAH

NIM : 6662121091

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Agustus 1994

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH PROFIL CALON KEPALA

DAERAH TERHADAP PERSEPSI KEPEMIMPINAN (Survei Terhadap

Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten) adalah hasil karya sendiri, dan seluruh

sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila

dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar

kesarjanaan saya bisa dicabut.

Serang, 1 Februari 2017

Siti Nurfaizah

Page 3: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

iii

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : SITI NURFAIZAH

NIM : 6662121091

JUDUL : PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH TERHADAP

PERSEPSI KEPEMIMPINAN

(Survei Terhadap Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten)

Serang, 1 Februari 2017

Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Diujikan

Menyetujui,

Pembimbing I

Ikhsan Ahmad, S. IP, M. Si

Nip. 197312222003121001

Pembimbing II

Darwis Sagita, M.I.Kom

Nip. 1978305132008121002

Mengetahui,

Dekan FISIP Untirta

Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si

Nip. 197108242005011002

Page 4: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

IV

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : SITI NURFAIZAH

NIM : 6662121091

JUDUL : PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH TERHADAP

PERSEPSI KEPEMIMPINAN

(Survei Terhadap Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten)

Telah diuji dihadapan dewan penguji sidang skripsi di serang, tanggal 20 bulan

Februari tahun 2017 dan dinyatakan LULUS

Serang, 20 Februari 2017

Ketua Penguji

Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom

Nip. 198407132008122002

ANGGOTA :

Ari Pandu Witantra, M.I.Kom

Nip. 198204222006041002

Anggota :

Darwis Sagita, M.I.Kom

Nip. 198305162008121002

Mengetahui,

Dekan FISIP Untirta

Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si

Nip. 197108242005011002

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Dr. Rahmi Winangsih, M.Si

Nip. 196810192005012001

Page 5: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

v

Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil, Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir

“Cukuplah Allah menjadi Penolong bagi kami dan

Allah adalah sebaik-baik Pelindung”

Bismillah,

Skripsi ini ku persembahkan dengan

segalah hormat dan cinta kasih kepada

keluarga ku, ayah, ibu serta

adik-adik ku yang telah menjadi sumber

motivasi dan inspirasi tehebat.

thank’s for everything you gave and

Love you as always *

Page 6: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

vi

ABSTRAK

Siti Nurfaizah. NIM. 6662121091. Skripsi. PENGARUH PROFIL CALON

KEPALA DAERAH TERHADAP PERSEPSI KEPEMIMPINAN (Survei

Terhadap Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten). Pembimbing I: Iksan

Ahmad, S. Ip, M.Si dan Pembimbing II: Darwis Sagita, M.I.Kom

Mekanisme demokratis yang lebih luas dalam konteks implementasi kedaulatan

rakyat adalah pelaksanaan pemilihan umum, baik Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden maupun Pemilihan Langsung Kepala Daerah (Pemilikada). Partai politik

merupakan salah satu jalur pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah Hal

ini ditegaskan dalam UU No. 8 tahun 2015 pasal 1 ayat (4). Partai politik juga

sebagai sarana komunikasi politik berperan sebagai penyalur aneka pendapat dan

aspirasi masyarakat yang beragam kemudian mengaturnya sedemikian rupa serta

menampung dan menggabungkan pendapat dan aspirasi tersebut. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh seleksi calon kepala daerah

oleh partai politik terhadap persepsi kepemimpinan di masyarakat pemilih

Provinsi Banten. Teori S-O-R (stimulus-organism-response. Model S-O-R ini

menjelaskan bahwa proses komunikasi akan memunculkan persepsi dengan

respon positif atau negatif. Organi.sme menghasilkan perilaku tertentu jika ada

stimulus tertentu pula. Maka unsur-unsur dari teori ini adalah pesan (stimulus),

komunikan (organisme), efek (response). Pendekatan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik

stratified proporsional random sampling dimana peneliti mengambil sampel dari

jumlah masyarakat pemilih di Provinsai Banten dengan taraf kesalahan 10%.

Peneliti menunjukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara variable seleksi

calon kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan di masyarakat pemilih

Provinsi Banten sebesar 0.741 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variable

bernilai Kuat. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 54,9 % menandakan

bahwa persepsi kepemimpinan dipengaruhi oleh seleksi calon kepala daerah oleh

partai politik, sementara sisanya sebesar 45,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Kepala Daerah, Kepemimpinan, Persepsi, Profil

Page 7: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

vii

ABSTRACT

Siti Nurfaizah. NIM. 6662121091. Research Paper. THE EFFECT OF

REGIONAL HEAD CANDIDATE PROFILE TO THE PERCEPTION OF

LEADERSHIP (Survey of Community Voters in Banten). Supervisor I: Iksan

Ahmad, S. IP, M.Si and Supervisor II: Darwis Sagita, M.I.kom.

Broader democratic mechanisms in the context of the implementation of the

people's sovereignty is scheduled for the election, both President and Vice

President as well as Direct Election of Regional Head. A political party is one of

the lines the nomination and the deputy regional head This is confirmed in the

Law No. 8 2015 article 1, paragraph (4). Political parties as well as a means of

political communication role as distributor of various opinions and aspirations of

diverse communities and then arrange it in such a way and to accommodate and

incorporate the opinions and aspirations. This study was conducted to determine

how much influence the selection of candidates for regional heads of political

parties on the perception of leadership in the community voter Banten Province.

Theory SOR (stimulus-organism-response. Model SOR explains that the

communication will bring the perception of the response is positive or negative.

The organism produces a specific behavior if there is some stimulus anyway. So

the elements of this theory is the message (stimulus), communicant ( organisms),

effects (response). the approach in this study is quantitative. the method used was

a survey, using stratified proportional random sampling where researchers took

samples of the number of voters in the province of Banten with a standard error of

10%. the researchers showed the hypothesis that there the influence of variable

selection of candidates for the regional head of the voting public perception of

leadership in Banten province by 0741, which means that the relationship

between the two variables is worth Powerful. With the results of the coefficient of

determination of 54.9% indicates that the perception of leadership is influenced

by the selection of candidates for regional heads of political parties, while the

balance of 45.1% is influenced by other factors.

Keywords: Regional Head, Leadership, Perception, Profile

Page 8: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat serta karunia yang tidak terhingga sehingga skripsi

berjudul “PENGARUH SELEKSI CALON KEPALA DAERAH OLEH PARTAI

POLITIK TERHADAP PERSEPSI KEPEMIMPINAN (Survei Terhadap

Masyarakat Pemilih di Provinsi Banten)” bisa tertuntaskan dengan baik. Juga

shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi

insiprasi dan pembuka gerbang cahaya bagi umatnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana. Dalam penyusunannya, peneliti

banyak menemukan kendala dan kesulitan, namun berkat niat dan usaha yang

sungguh- sungguh serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini akan jauh lebih sulit

dari yang dijalankan. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan terimakasih yang

setulusnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Suryatin dan ibunda Siti

Nurhasaniah. Terima kasih atas doa tulus yang tiada henti diberikan,

perhatian dan cinta yang senantiasa menjadi kekuatan terbesar bagi

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

Page 9: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

ix

3. Bapak Dr. Agus Sjafari M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

5. Bapak Darwis Sagita, M.Ikom. selaku Sekretaris Prodi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa dan juga Selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan

penuh kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu, memberi

masukan, arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir ini

6. Bapak Iksan Ahmad, S. IP, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang

juga dengan penuh kesabaran menghadapi penulis serta meluangkan

waktu, masukan, dan nasehat kepada penulis selama proses

penyusunan tugas akhir ini.

7. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Pd. yang telah menguji skripsi

peneliti dan memberi banyak masukan yang sangat berguna.

8. Bapak Ari Pandu Witantra, M.I.Kom. yang telah menguji skripsi peneliti

dan memberi banyak masukan yang sangat berguna.

9. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom. yang telah menguji skripsi peneliti dan

memberi banyak masukan yang sangat berguna.

10. Ibu Neka Fitriyah S.Sos.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

11. Dosen-dosen pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa yang telah memberikan ilmunya.

Page 10: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

x

12. Seluruh staff Program Studi Ilmu Komunikasi dan staff Fakultas Ilmu

Sosial dan Imu Politik yang telah membantu penulis dalam hal

kelancaran proses skripsi.

13. Terima kasih pula untuk adik-adik penulis: Ahmad Mukhlisin dan

Putri A’mulia yang telah memberikan perhatian, semangat dan doa

selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat tercinta, Terima kasih untuk Egi Winadya, Yesi

Afrianti, Eri Husna Permata, Nefi Lidya Maita, Della Krestianti Putri,

Roviq Vidi Royansyah, Rydma Afrian, Ali Al Afgani, M. Chafiz Auni

dan Galih Pradana Putra yang Alhamdulillah selalu bersedia

menemani dan memberi semangat. Semoga persahabatan kita selalu

dijaga dan terjaga silaturahminya oleh Allah SWT yang telah

menyatukan kita,dan semoga hingga akhir hayat.

15. Terkhusus untuk mamah Fathia dan papah Endang sekaligus ortu dari

sahabat tercinta Egi Winadya yang turut memberi semangat dan

dorongannya. Terimakasih atas segala waktu dan ilmu yang telah

diberikan dengan penuh cinta.

16. Teruntuk keluarga KSR PMI UPT Untirta, khususnya kakak-kakak

senior Teh Asti, Ka Akbar, Ka Jaga, Ka Ojan, Ka Tomo, dan Ka

Angga, terimakasih telah menjadi rumah sekaligus keluarga di kampus

dan atas segala ilmu yang telah diberikan.

Page 11: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

xi

17. Excellent Communication Society angkatan 2012, trimakasih untuk

semua suka dan duka yang telah dilewati bersama. You guys such an

awesome family, I love you all!

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak atas

segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam skripsi ini. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Serang, 1 Februari 2017

Peneliti

Page 12: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi,

yaitu suatu bentuk kekuasaan pemerintahan berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk

rakyat. Hal tersebut dapat dikatakan kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi

berada ditangan rakyat, rakyat memiliki hak, kewajiban, kesempatan, bebas

berbicara, bebas mengungkapkan pendapat serta bebas berekspresi dan bebas

berkarya tanpa harus dibatasi maupun dihalangi dan berhak mengemukakan pendapat

dalam mengatur kebijakan pemerintahan yang berlaku dalam Negara.

Dalam konteks implementasi kedaulatan rakyat, mekanisme demokratis yang

lebih luas adalah pelaksanaan pemilihan umum, baik Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden maupun Pemilihan Langsung Kepala Daerah (Pemilikada). Pada

penyelenggaraan Pemilu kaitannya dengan demokrasi adalah masyarakat bebas

beraspirasi dalam kegiatan politik menggunakan hak politiknya untuk memilih atau

menentukan pemimpinnya.

Waktu pelaksanaan dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat 1 dan

2 UUD 1945, yang berbunyi:

Page 13: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

2

“(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. ***)

2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. ***).”

Pemilu secara demokratis oleh rakyat Indonesia baru dapat terlaksana pada

tahun 1999 atau tepatnya pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru. Dibawah

pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik. Sedangkan

pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni tahun 2005 yang langsung

diikuti oleh 226 daerah meliputi 11 provinsi serta 215 kabupaten. Melalui pilkada,

masyarakat sebagai pemilih berhak untuk memilih kepala daerah tempat tinggal

secara langsung tanpa perantara sesuai dengan hati nurani.

Melalui pemilihan kepala daerah secara langsung maka mayarakat bersikap

aktif dalam pelaksanaan partisipasi politik. Partisipasi politik adalah kegiatan warga

yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi

pembuatan keputusan-keputusan oleh pemerintah. Dalam pelaksanaan partisipasi

politik masyarakat memerlukan adanya sarana politik yaitu partai politik.

Partai Politik (Parpol) pasca reformasi 1998 memiliki kedudukan yang

semakin penting dalam sistem politik Indonesia. Dari sisi rekrutmen jabatan-jabatan

politik misalnya, hasil perubahan UUD 1945 tahun 1999-2002 mengamanatkan,

Page 14: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

3

setiap rekrutmen yang dilakukan untuk mengisi jabatan-jabatan politik dalam

Pemerintahan (eksekutif), Perwakilan (legislatif), dan Peradilan (yudikatif), baik

ditingkat Pusat maupun Daerah mekanismenya harus melalui partai politik.

Partai politik merupakan salah satu jalur pencalonan kepala daerah dan wakil

kepala daerah Hal ini ditegaskan dalam UU No. 8 tahun 2015 pasal 1 ayat (4) bahwa

“Pasangan calon diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau

perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten / Kota.” Amanat konstitusi ini menunjukan bahwa fungsi dan keberadaan

partai politik menjadi sangat penting dalam relasi pengisian pos-pos kenegaraan

melalui mekanisme politik yang demokratis.

Pasal 6A Ayat 2 Perubahan Ketiga UUD 1945 menyatakan: “Pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai

politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.“ Sedangkan

Pasal 18 Ayat 4 Perubahan Kedua UUD 1945 menegaskan: “Gubernur, Bupati, dan

Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan

kota dipilih secara demokratis.” Dalam konsiderans huruf d Undang-Undang Nomor

2 Tahun 2008 tentang Partai Politik disebutkan bahwa “partai politik merupakan

Page 15: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

4

sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi

untuk menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggungjawab.”1

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai

posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik

memainkan peran sebagai penghubung yang sangat strategis antara proses-proses

pemerintahan dengan warga Negara. Banyak kalangan berpendapat bahwa partai

politiklah yang sebenarnya menentukan demokrasi. Artinya, semakin tinggi peran dan

fingsi partai politik, akan semakin berkualitaslah demokrasi.

Menurut Sigmund (dalam Miriam Budiardjo. 2001: 78) Partai Politik adalah

organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang akif dalam

masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada menguasai kekuasaan

pada pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan dari rakyat dengan

kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.2

Beberapa fungsi partai politik yang dirumuskan oleh Miriam Budiardjo yaitu

rekrutmen politik, sosialisasi politik, komunikasi politik dan pengendalian konflik.

Salah satu fungsi rekrutmen pada partai politik merupakan wadah seleksi

kepemimpinan nasional dan daerah. Partai politik berperan dalam mempersiapkan

calon-calon pemimpin dalam sistem politik dalam hal ini yaitu calon kepala daerah

1 Rully Chairul Azwar. Pengembangan SDM Partai Politik: Rekrutmen dan Kaderisasi di Partai

Golkar. Pokok-pokok pikiran disampaikan pada seminar nasional Pembaharuan Partai Politik" yang

diselenggarakan oleh PUSKAPOL FISIP UI, Jakarta, 18 September 2008. http://parlemen.net. Update

pukul 08.00 tanggal 18 Mei 2011. Hal: 1 update: pukul 08.00 tanggal 18 Mei 2011

2 Cholisin, dkk. 2007. Dasar –Dasar Ilmu Politik. hal. 110-111

Page 16: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

5

yang memiliki kapabilitas dan integritas yang bagus. Menurut Suharno “Rekrutmen

politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik

termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang akan

menjalankan kekuasaan politik”.3

Mekanisme rekrutmen politik yang dilakukan partai politik terdiri dari dua

sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Pada rekrutmen sistem terbuka, partai

politik berfungsi sebagai alat elit politik yang berkualitas untuk mendapatkan

dukungan masyarakat. Sehingga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat

dan menilai kemampuan elit politiknya. Semua warga negara yang memenuhi syarat

tertentu (seperti kemampuan, kecakapan, umur, keadaan fisik, dsb) mempunyai

kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi yang ada dalam lembaga

negara/pemerintah. Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi,

sehingga orang-orang yang benar-benar sudah teruji saja yang akan berhasil keluar.

Namun sebaliknya pada sistem rekrutmen tertutup, partai berkedudukan

sebagai promotor elit politik yang ditampilkan. Cara ini kurang kompetitif karena

menutup kemungkinan masyarakat untuk melihat dan menilai kemampuan elit politik

yang sebagai pemenangnya biasanya menyangkut visinya tentang keadaan

masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya serta nilai moral yang

melekat dalam didirinya termasuk integritasnya.

3 Suharno (2004: 117)

Page 17: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

6

Kesempatan semua warga negara untuk menduduki posisi-posisi yang ada

dalam lembaga negara/pemerintah hanya dinikmati oleh sekelompok kecil orang.

Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas tokoh masyarakat biasanya

sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil elit itu sendiri.4

Selain melalui proses seleksi partai politik, masyarakat harus bisa bersikap

cerdas dalam memilih pemimpin. Bersikap cerdas artinya masyarakat menggunakan

akal sehat dan nurani sehingga penilaiannya objektif tanpa dipengaruhi oleh faktor

uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dll.

Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya pemilih mengenal dan mengetahui

riwayat hidup calon dan partai politik yang mengusungnya. Pengenalan riwayat hidup

calon tersebut dapat berhubungan dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan,

aktifitas dalam masyarakat, dan juga pribadi yang bersangkutan dalam kehidupan

sehari-hari bersama-sama dengan masyarakat.

Media massa berperan sebagai pemberi informasi politik, publik bisa

mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan mengenai isu atau berita yang

menjadi kepentingan umum dan dibutuhkan oleh publik mengenai pilkada. Dalam hal

ini masyarakat dapat mengenal para calon pemimpin melalui kampanye politik

secara langsung dan terbuka atau melalui media massa baik cetak (koran, majalah,

dll) maupun elektronik (televisi, radio, dll).

4 Suharno, 2004: 117

Page 18: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

7

Proses seleksi oleh parpol sejak pasca reformasi diharapkan sangat

berpengaruh dalam menentukan pemimpin yang memiliki kapasitas, integritas,

legitimasi dan popular (dikenal) di mata masyarakat. Partai politik juga sebagai

sarana komunikasi politik berperan sebagai penyalur aneka pendapat dan aspirasi

masyarakat yang beragam kemudian mengaturnya sedemikian rupa serta menampung

dan menggabungkan pendapat dan aspirasi tersebut. Kaitannya dengan proses seleksi

oleh partai politik adalah kebijakan partai politik menentukan calon kepala daerah

yang diusung berdasarkan idealisme kepemimpinan dari masyarakat.

Namun pada kenyataannya dalam beberapa kali pelaksanaan pilkada, proses

pencalonan yang didominasi oleh partai politik dianggap sangat rawan karena

berlangsung secara oligarkis sehingga diusung berdasarkan kedekatan dengan

petinggi parpol dan menghadirkan kembali skenario politik uang antara sang calon

dengan partai yang mencalonkan. Sehingga terdapat sejumlah masyarakat yang tidak

mengenal dan tidak puas terhadap sosok calon kepala daerah yang diusung oleh partai

politik.

Page 19: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

8

Lembaga survei Indo Barometer merilis tingkat kepuasan masyarakat

terhadap setiap calon yang ada di Pilkada Banten. Survei dilakukan pada kurun waktu

7 sampai 10 Desember 2016 pada 800 orang sampel menggunakan metode multistage

random sampling dengan margin of error sebesar 3,6 persen.5

Sementara yang lainnya mengusung calon berdasarkan popularitas sang calon.

Persoalan lainnya, bila calon yang dimunculkan parpol adalah orang-orang yang tidak

memiliki kepastian dan karakter yang dibutuhkan masyarakat, bisa menimbulkan

pemerintahan yang tidak kalah buruknya dengan masa lalu.

Survey Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) yang melibatkan

396 responden (tersebar di 99 kecamatan, 10 kota/kabupaten dan 7 provinsi) pada 23

Agustus sampai 18 September 2010 dapat dipakai sebagai cermin rekrutmen politik

oleh parpol selama ini. Survey tersebut menunjukan 73% pemilih tidak mengetahui

mekanisme parpol dalam menentukan calonnya, termasuk dalam kasus pencalonan

Pilkada.6

Dari hasil survey tersebut dapat dibaca, bahwa realita politik satu dekade

terakhir menunjukan pejaringan bakal calon (rekrutmen politik) yang dilakukan oleh

parpol dalam arena Pilkada lebih beraroma kontestasi elit parpol ketimbang benar-

5 https://news.detik.com/berita/d-3379298/indo-barometer-rilis-hasil-survei-pilgub-banten-2017-ini-hasilnya diakses 3 Maret 2017 pukul 10.58 WIB 6 www.rumahpemilu.org

Page 20: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

9

benar mencari calon berkualitas lewat kaderisasi dan rekrutmen yang profesional

sambil menyerap aspirasi konsitituen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan larangan partai politik

menerima imbalan dalam bentuk apa saja dari calon kandidat kepala daerah. Dalam

Peraturan KPU, tindakan ini masuk dalam kejahatan.

"Parpol dilarang menerima imbalan dalam bentuk apa pun," kata Komisioner

KPU, Hadar Nafis Gumay pada sosialisasi Peraturan KPU terkait pemilihan kepala

daerah di gedung KPU, Jakarta, Jumat (29/5).7 Hal tersebut juga lebih tegas

dijelaskan dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1

Tahun 2015 tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2104 tentang Pemilihan Gubernur,

Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil Walikota membuat

aturan tegas. Tidak boleh ada transaksi rupiah dari calon kepala daerah kepada partai

politik.8

Pada pelaksanaan Pilkada serentak 2015 lalu hendaknya menjadi perhatian

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat selama tahapan Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada) serentak 2015 terdapat 1.090 laporan dugaan tindak pidana pemilu.

Pilkada serentak Desember 2015 lalu meninggalkan beberapa pelanggaran dan

catatan untuk dievaluasi. Di antaranya, adanya calon kepala daerah dengan status

7 https://www.merdeka.com/politik/kpu-ingatkan-calon-kepala-daerah-main-politik-uang-dapat-

dipenjara.html diakses 3 November 2016 pukul 13.35 WIB

8 www.rumahpemilu.org diakses 3 November 2016 pukul 13.45 WIB

Page 21: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

10

terpidana; pembakaran dan pengrusakan kantor KPU; kisruh daftar pemilih;

ketidaknetralan PNS dan penyelenggara pilkada tingkat kecamatan dan desa; praktik

politik uang, serta adanya calon tunggal di beberapa daerah.9

Kekurangpahaman etika berdemokrasi, mengakibatkan terjadinya persaingan

di antara elit politik yang tidak sehat yang sering diakhiri dengan konflik antar

kelompok dan kebebasan individu yang tanpa batas. Hal ini mengarah kepada

anarkis, lemahnya wawasan kebangsaan sehingga mengakibatkan menonjolnya

kepentingan pribadi daripada kelompok, lemahnya sumberdaya manusia, sehingga

lemahnya kualitas kepemimpinan politik.10

Mewabahnya korupsi, menjamurnya politik uang, maraknya penjualan aset-

aset negara, korupnya birokrasi pemerintahan, dan lain-lain membuat masyarakat

semakin kritis dan mendambakan para pemimpin yang ideal.

Melihat uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji topik ini lebih

mendalam dalam suatu penelitian ilmiah. Pada aspek psikologi sosial, kajian ini

digunakan untuk memahami aspek komunikasi pada individu, seperti perubahan

sikap, efek pesan politik lewat media, dan persepsi politik.11

Penulis melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Profil Calon Kepala Daerah Terhadap

9 http://m.suarakarya.id/2016/04/12/format-baru-pilkada-2017.html diakses 4 November pukul 20.00

WIB

10 Nanat: 2010:78 11 Henry Subaktio. 2014. Komunikasi politik, Media, dan Demokrasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, halaman 6

Page 22: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

11

Presepsi Kepemimpinan” dan dilakukan survey terhadap masyarakat pemilih di

Provinsi Banten.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut: “Seberapa besar pengaruh profil calon kepala daerah terhadap

persepsi kepemimpinan di masyarakat?”

1.3 Identifikasi Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang menyangkut persoalan pengaruh profil

para calon kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan di masyarakat, maka

penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh profil calon kepala daerah terhadap persepsi

masyarakat?

2. Seberapa besar pengaruh profil calon kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan di masyarakat?

3. Seberapa besar korelasi profil calon kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan di masyarakat?

Page 23: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

12

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh profil calon kepala daerah terhadap

persepsi masyarakat?

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh profil kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan di masyarakat?

3. Mengetahui seberapa besar korelasi profil calon kepala daerah terhadap

persepsi kepemimpinan di masyarakat?

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diperuntukkan untuk dapat dijadikan studi literatur

sebagai pengembangan ilmu komunikasi politik tentang pengukuran persepsi

dan generalisasi hasil penelitian. Dan juga menjadi studi politik bagi

masyarakat Negara Indonesia dan masyarakat pemilih Provinsi Banten

khususnya dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan

kedaulatan masyarakat yang utuh. Penulis juga berharap penelitian ini

menjadi pertimbangan bagi DPR RI, DPD, DPRD, Mahkamah Konstitusi,

bersama Presiden untuk mengamandemen Undang-Undang pelaksanaan

Page 24: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

13

pemilu yang lebih demokratis dan menunjang tinggi demokrasi normatif

yang kompetitif.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini akan berkontribusi bagi masyarakat pemilih dalam

partisipasi politik mereka. Masyarakat dapat menyalurkan saran dan

pendapat mngenai calon pemimpin yang disusung serta mengenal calon

kepala daerah yang diusung partai politik. Selain itu menjadi perhatian bagi

KPU untuk meminimalkan praktek politik uang. Dan juga untuk

mewujudkan kesadaran politik masyarakat serta meningkatkan partisipasi

politik reaktif dan selektif mereka.

Page 25: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profil

Profil dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki empat pengertian yaitu

pandangan dr samping (tt wajah orang); lukisan (gambar) orang dr samping; sketsa

biografis; penampang (tanah, gunung, dsb); grafik atau ikhtisar yg memberikan fakta

tentang hal-hal khusus dalam hal ini yang sesuai adalah pengetian terakhir yaitu

grafik atau ikhtisar yg memberikan fakta tentang hal-hal khusus.

2.2 Rekrutmen politik

Rekrutmen Politik merupakan suatu proses seleksi atau rekrutmen anggota-

anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administratif

maupun politik. Dari partai politiklah diharapkan ada proses kaderisasi pemimpin-

pemimpin ataupun individu-individu yang mempunyai kemampuan untuk

menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan jabatan yang mereka pegang.

Setiap sistem politik memiliki sistem atau prosedur-prosedur rekrutmen yang

berbeda. Anggota kelompok yang direkrut atau diseleksi adalah yang memiliki suatu

kemampuan atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan atau fungsi

Page 26: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

15

politik. Setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang berbeda.Pola perekrutan

anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang dianutnya.

Menurut Suharno “Rekrutmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan

pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi

oleh orang-orang yang akan menjalankan kekuasaan politik”.12

Di Indonesia,

perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap calon peserta yang

diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu badan resmi. Seleksi ini

dimulai dari seleksi administratif, penelitian khusus yaitu menyangkut kesetiaaan

pada ideologi Negara.

Michael Rush dan Phillip Althoff menjabarkan sifat mekanisme rekrutmen

politik13

antara lain:

1) Rekrutmen terbuka, dimana syarat dan prosedur untuk menampilkan

seseorang tokoh dapat diketahui secara luas. Dalam hal ini partai politik

berfungsi sebagai alat bagi elit politik yang berkualitas untuk mendapatkan

dukungan masyarakat. Cara ini memberikan kesempatan bagi rakyat untuk

melihat dan menilai kemampuan elit politiknya.

Dengan demikian cara ini sangat kompetitif. Jika dihubungkan dengan paham

demokrasi, maka cara ini juga berfungsi sebagai sarana rakyat mengontrol legitimasi

politik para elit. Adapun manfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka adalah:

12 Suharno (2004: 117)

13 Michael Rush, Phillip Althoff, 2007,Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa oleh Kartini Kartono,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hal: 247.

Page 27: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

16

Mekanismenya demokratis

Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan mampu

memilih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki

Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi

Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai

nilai integritas pribadi yang tinggi.

2) Rekrutmen tertutup, berlawanan dengan cara rekrutmen terbuka. Dalam

rekrutmen tertutup, syarat dan prosedur pencalonan tidak dapat secara bebas

diketahui umum. Partai berkedudukan sebagai promotor elit yang berasal dari

dalam tubuh partai itu sendiri. Cara ini menutup kemungkinan bagi anggota

masyarakat untuk melihat dan menilai kemampuan elit yang ditampilkan.

Dengan demikian cara ini kurang kompetitif. Hal ini menyebabkan demokrasi

berfungsi sebagai sarana elit memperbaharui legitimasinya.

Berdasarkan beberapa penjabaran tentang mekanisme rekrutmen politik

di atas, maka sistem terbuka mencerminkan partai tersebut betul-betul

demokratis dalam menentukan syarat-syarat dan proses yang ditempuh dalam

menjaring calon elit politik. Melalui mekanisme rekrutmen terbuka, komunikasi

politik terbentuk yakni parpol sebagai penyalur aneka pendapat dan aspirasi

masyarakat kemudian dapat mengusung calon kepala daerah berdasarkan

pendapat dan saran masyarakat. Proses penyampaian pesan mengenai sosok

Page 28: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

17

calon kepala daerah kepada masyarakat dapat diterapkan baik melalui kampanye

secara langsung ataupun media massa.

Sistem yang demokratis akan dapat mencerminkan elit politik yang

demokratis pula. Sedangkan mekanisme rekrutmen politik yang tertutup akan

dapat meminimalkan kompetisi di dalam tubuh partai politik yang bersangkutan,

karena proses yang ditempuh serba tertutup. Sehingga masyarakat kurang

mengetahui latar belakang elit politik yang dicalonkan partai tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Pelaksanaan Rekrutmen

Politik

1. Persoalan di sekitar politik berarti setiap calon-calon pemimpin yang

akan dipilih harus mampu mengoptimalisasikan segala tenaga dan

upayanya untuk menyeimbangkan segala polemik-polemik yang sedang

terjadi di negara ini untuk dipersempit dampaknya. Sehingga iming-

iming tersebut menjadi daya tarik bagi masyarakat luas untuk

memilihnya sebagai calon pemimpin kedepannya.

2. Kekuasaan rill berarti seorang calon pemimpin harus memiliki teknik

yang tersimpan di dalam konsep pikiranya untuk dikembangkan ketika

telah menjadi pemimpin. Konsep tersebut berisi suatu cara bagimana

mempengaruhi masyarakat luas sehingga mampu dipercaya untuk

memimpin dalam periode yang lama dan abadi.

Page 29: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

18

2.2 Pengertian Kepala Daerah

Kepala daerah adalah seorang yang diberikan amanah atau tugas oleh seorang

pemerintah pusat untuk menjalankan suatu pemerintahan di daerah. Contoh kepala

daerah provinsi adalah gubernur, untuk konteks kota tersebut kepala daerahnya

disebut walikota dan untuk kabupaten kepala daerahnya disebut bupati.

Didalam sebuah daerah terdapat satu pemimpin atau kepala daerah dan

dibantu oleh satu orang wakilnya.Kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan

satu pasangan yang dipilih langsung oleh penduduk atau rakyat yang berada di

wilayah daerah bersangkutan. Dalam penelitian ini, kepala daerah dibahas secara

umum sehingga persepsi yang dibentuk berasal dari keseluruhan masyarakat di

provinsi Banten.

Tugas utama seorang kepala daerah tersebut adalah memimpin dan

bertanggung jawab secara penuh dalam penyelenggaraan segala sesuatu hal yang

berjalan di daerah.

2.2.1 Pilkada

Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan

Page 30: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

19

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada

pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005.

Pilkada langsung diharapkan mampu membangun serta

mewujudkan akuntabilitas pemerintah lokal. Dan juga melalui pilkada

peningkatan kualitas kesadaran politik masyarakat sebagai

kebertampakan kualitas partisipasi rakyat muncul. Penguatan sistem

pilkada ini juga terdapat dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang

pemerintah daerah, bahwa kepala daerah harus dipilih secara langsung

yang koheren dengan penyelenggaran pemilihan presiden dan wakil

presiden.14

2.3 Partai Politik

Negara Indonesia sebagai Negara demokrasi membutuhkan lembaga politik

sebagai instrument demokrasi. Organisasi tersebut biasa disebut Partai Politik.

Menurut Sigmund, Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-

pelaku politik yang akif dalam masyarakat, yaitu meraka yang memusatkan

perhatiannya pada menguasai kekuasaan pada pemerintah dan yang bersaing untuk

memperoleh dukungan dari rakyat dengan kelompok lain yang mempunyai

pandangan yang berbeda-beda.15

14 Leo Agustino, 2009. Pilkada dan dinamikan politik lokal, Yogyakarta : pustaka pelajar, halaman 2

15 Miriam Budiardjo. 2001: 78

Page 31: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

20

Artikulasi pendapat dan sikap dari berbagai kelompok yang sedikit banyak

menyangkut hal yang sama digabungkan menjadi sebuah “penggabungan

kepentingan” yang dalam suatu system politik merupakan input bagi pemerintah yang

berkuasa. Sebaliknya jika artikulasi pendapat dan sikap tersebut tidak terakumulasi

dengan baik maka yang akan timbul adalah kompetisi kepentingan yang tak

terkendalikan dan akhirnya akan menimbulkan anarki. Dengan kata lain, parpol

bertugas mengatur kehendak umum yang kacau. Partai-partai menyusun dari

kekacauan para pemberi suara yang banyak jumlahnya itu.

Dalam sebuah tatanan Negara demokrasi keberaan partai Politik memang

tidak bisa diabaikan begitu saja, karena untuk menjalankan pemerintahan partai

politiklah yang berperan dalam menempatkan orang-orang yang mereka anggap layak

untuk duduk di Pemerintahan, untuk menempatkan orang-orang tersebut tentu Partai

Politik tidak bisa sembarang, untuk itu fungsi rekruitmen harus dijalankan dengan

benar.

Selanjutnya Sartori dalam Miriam Budiarjo mengatakan bahwa “partai politik

adalah suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum, dan melalui

pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki

jabatan-jabatan publik”.16

Jadi pemilihan umum merupakan jalan bagi partai-partai

politik untuk menempatkan calonnya menduduki jabatan-jabatan publik. Sehingga

16 Miriam Budiarjo (2008: 404-405)

Page 32: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

21

dapat dikatakan bahwa sebuah partai politik dalam rangka merebut dan

mempertahankan kekuasaan dan pelaksanaan pengawasan terhadap pemerintah.

2.4 Komunikasi politik

Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari

pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah.17

Definisi

Komunikasi Politik secara definitif, ada beberapa pendapat sarjana politik,

diantaranya Nimmo, mengartikan politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang

mengatur perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial. Dalam berbagai hal

orang berbeda satu sama lain: jasmani, bakat, emosi, kebutuhan, cita-cita, inisiatif,

perilaku, dan sebagainya. Lebih lanjut Nimmo menjelaskan, kadang-kadang

perbedaan ini merangsang argumen, perselisihan, dan percekcokan. Jika mereka

menganggap perselisihan itu serius, perhatian mereka dengan memperkenalkan

masalah yang bertentangan itu, dan selesaikan; inilah kegiatan politik.18

Seperti halnya mengenai profil calon gubernur dan calon wakil gubernur pada

pilkada Provinsi Banten 2017 terhadap persepsi kepemimpinan terdapat komunikasi

politik, dimana para aktor politik sebagai komunikator menyampaikan pesan

mengenai siapa saja bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung

oleh partai politik baik melalui kampanye atau media massa. Masyarakat pemilih

17 Ramlan Surbakti, 2010: 152

18 Ali, novel.Peradaban komunikasi politik, (bandung: remaja rosdakarya 1999), hlm. 120

Page 33: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

22

sebagai komunikan, menerima pesan dan selanjutnya akan menimbulkan respon dan

mempengaruhi persepsi dari komunikan tersebut.

2.4.1 Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

untuk mencapai tujuan dengan antusias. Menurut Veitzhal Rivai,

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada

pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan

organisasi.

Pengaruh Kekuasaan Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven

ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu

kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lain, orang atauorang-orang yang

memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau

organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau

organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu,

kedudukan, kepribadian, politik.

Menurut Davis yang dikutip oleh Reksoharjo dan Handoko (2003,

p.290-291), ciri-ciri utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah:

1. Kecerdasan (Intelligence)

Page 34: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

23

Penelitian-penelitan pada umumnya menunjukkan bahwa seorang

pemimpin yang mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada

pengikutnya tetapi tidak sangat berbeda.

2. Kedewasaan, Sosial dan Hubungan social yang luas (Social maturity and

Breadht) pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa

atau matang serta mempunyai kegiatan dan perhatian yang luas.

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Pemimpin secara relati$ mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi

yang tinggi, mereka bekerja keras lebih untuk nilai intrinsik.

4. Sikap-sikap hubungan manusiawi

Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat

pengikut-pengikutnya, mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi

pada bwahannya.

Persoalan kepemimpinan penting dibicarakan di tengah atmosfer

politik pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun 2014 yang sudah mulai

terasa. Dalam sejarah praktik penyelenggaraan negara, seringkali terjadi

benturan kepentingan pemimpin publik. Pejabat publik dari tingkat pusat

hingga di daerah tidak dapat membedakan posisinya sebagai pemimpin yang

harus mengayomi rakyat dengan kedudukan mereka sebagai pemimpin partai

politik (parpol). Apalagi sepak terjang para pemimpin publik yang dihadirkan

Page 35: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

24

lewat pemberitaan media akhir-akhir ini sungguh membuat masyarakat

prihatin.

Beberapa pihak mensinyalir bahwa telah terjadi krisis kepemimpinan

di negeri ini. Salah satu fungsi parpol adalah melakukan rekrutmen politik.

Sehingga parpol seharusnya dapat memainkan peran penting bagi kaderisasi

calon pemimpin untuk seluruh tingkatan sampai dengan jabatan presiden.

Namun demikian terjadinya konflik kepentingan dan berbagai

persoalan dalam kepemimpinan publik menunjukkan bahwa parpol belum

berhasil menjalankan peran utamanya dalam menyiapkan kader kepemimpinan

transformatif. Tulisan ini akan membahas tipe kepemimpinan masa depan dan

peran yang dimainkan parpol dalam mengembangkan kepemimpinan

transformatif.

2.4.2 Media Massa dalam Komunikasi Politik

Mc. Luhan menguraikan bahwa media secara umum adalah

perpanjangan umum adalah perpanjangan alat manusia. Dengan media

kita memperoleh informasi tentang benda, orang, dan tempat

yang tidak kita pahami secara langsung termasuk berbagai pesan tentang

lingkungan sosial dan politik.

Page 36: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

25

Mc. Luhan juga menyebut bahwa media atau medium adalah pesan (the

mediumis the message). Artinya, media saja sudah menjadi pesan.

Menurutnya, yang mempengaruhi khalayak adalah bukan apa yang

disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang dipergunakan,

yaitu antarpersonal, media cetak, atau media elektronik.

Kaitannya dengan pengaruh profil calon kepala daerah, semua pesan

mengenai sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur pada pilkada Banten

2017 dapat terbentuk atau mempertahankan citra politik dan pendapat umum.

Berita tentang pilkada Provinsi Banten 2017 sudah diunggah diberbagai media

massa. Termasuk informasi mengenai sosok para bakal calon kepala daerah dan

calon wakil kepala daerah Provinsi Banten 2107 yang disung melalui seleksi

partai politik.

2.4.3 Kepribadian dan Politik

Para pakar komunikasi politik berpendapat bahwa apa nan dipelajari

manusia mengenai politik bergantung pada kepribadiannya nan telah tertanam

pada masa kecil. Manusia biasanya memenuhi kebutuhan pokok psikologis dan

sosialnya pada masa-masa ketika masih usia dini. Sehingga “Kepribadian

individu, sebagai mana dibentuk dalam tahun-tahun pertama usianya, akan

merupakan sumber yang lebih penting meskipun kurang tampak dari

„informasi, nilai, atau perasaanya di hadapkan kepada‟ peraturan dasar yang

pokok yang mengerjakan dan menghubungkan seluruh sistem kemanusiaan,

Page 37: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

26

sosial, politik, dan ekonomi kepada ketimbang sosialisasi yang terjadi

bersamaan dan di kemudian hari terwujudnya yang mempengaruhi dirinya.

Ringkasnya, kebutuhan membuat anak itu menjadi bapak manusia politik.

Teori kebutuhan mengemukakan bahwa manusia memiliki hierarki

kebutuhan psikologis, rasa mana dan kepastian, kasih sayang, penghargaan diri,

dan katualisasi diri. Perilaku manusia merefleksikan upaya untuk memenuhi

kebutuhan ini. Kecuali jika orang telah memenuhi kebutuhan pokok tertentu –

kebutuhan akan makanan, pakain, rumah, energi, keturunan, dsb- sedikit seklai

kemungkinan bahwa mereka akan berpikir, merasa atau bertindak secara politis.

Orang hanya berbalik kepada politik hanya setelah memenuhi kebutuhan pokok

fisik dan sosial.

2.4.4 Kekuasaan

Gardner dalam Swansburg (2000) mendefinisikan kekuasaan sebagai ”suatu

kapasitas untuk memastikan hasil dari suatu keinginan dan untuk menghambat

mereka yang tidak mempunyai keinginan”.

Biasanya kekuasaan di selenggarakan melalui isyarat yang jelas.ini

dinamakan kekuasaan manifes.dan kekuasaan ditentukan oleh reaksi yang

diantisipasikan jika keinginan tidak dilakukan,jenis kekuasaan ini adalah

kekuasaan implisit.

Page 38: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

27

Esensi dari kekuasaan adalah hak mengadakan sanksi.sumber kekuasaan

dapat berupa kedudukan ,kekayaan,atau kepercayaan.cakupan kekuasaan

menunjuk pada kegiatan,perilaku,serta sikap dan keputusan-keputusan yang

menjadi objek kekuasaan.19

2.4.5 Demokrasi

Awal mula demokrasi dari hari ke hari terus mengalami

perkembangan, termasuk pengertian demokrasi itu sendiri mengalami

perkembangan dan perubahan seiring dengan perjalanan waktu. Dengan

demikian demokrasi yang kita kenal mampunyai perjalanan sejarah yang

panjang dan terkadang menuai perdebatan.

Schumpeter mendefinisasikan demokrasi sebagai setting institusional

untuk menghasilkan keputusan politik dimana individu mendapat kekuasaan

untuk mengambil keputusan melalui perjuangan kompetitif meraih suara

rakyat, tak jauh beda dengan Schumpeter, Samuel Huntington mendefinisikan

demokrasi sebagai prosedur pemungutan suara yang adil dan berkala untuk

memilih pemimpin Negara.

2.4.6 Hegemoni

Dalam konsep hegemoni yang di kemukakan Gramci sebenarnya

dapat dielaborasi melalui penjelasannya tentang sebuah basis dari

19 Miriam budiarjo,2010.dasar-dasar ilmu politik,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,halaman 59

Ibid,halaman 127

Page 39: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

28

supremasi kelas yakni bahwa sepremasi sebuah kelompok sosial

mewujudkan intelektual dan moral (patria,2003:115-118). Di satu sisi,

sebuah kelompok sosial itu mendominasi (menguasai) kelompok-

kelompok oposisi untuk menghancurkan mereka, bahkan kalau perlu

mempergunakan kekuatan senjata.

Di sisi lain,sebuah kelompok sosial itu memimpin kelompok

kelompok kerabat dan sekutu mereka.sebuah kelompok sosial dapat dan

bahkan harus sudah menerapkan kepemimpinan sebelum memenangkan

kekuasaan pemerintahan.kelompok sosial tersebut kemudian menjadi

dominan ketika dia mempraktekkan kekuasaan.bahkan setelah kelompok

sosial itu memegang kekuasaan penuh di tangannya,ia masih harus terus

memimpin dan melakukan langkah-langkah untuk melanggengkan

kekuasaannya.

Gramci juga menyebutkan bahwa hegemoni adalah sebuah rantai

kemenangan yang didapat melalui mekanisme konsensus ketimbang

melalui pernindasan terhadap kelas sosial lainnya terhadap berbagai cara

yang digunakan, misalnya melalui institusi yang ada di masyarakat yang

menentukan secara langsung atau tidak langsung struktur-struktur

kognitrif dari masyarakat.dari penjelasan ini dapat di ketahui bahwa

hegemoni pada dasarnya adalah upaya untuk menggiring orang agar

Page 40: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

29

menilai dan memandang problematika sosial dalam kerangka yang

ditentukan.

2.4.7 Teori Elit Politik

Garis besar perkembangan elit Indonesia adalah dari yang bersifat

tradisional yang berorientasi kosmologis, dan berdasarkan keturunan

kepada elit modern yang berorientasi kepada Negara kemakmuran,

berdasarkan pendidikan. Elit modern ini jauh lebih beraneka ragam

daripada elit tradisional. Elit politik adalah orang-orang (Indonesia) yang

terlibat aktifitas politik untuk berbagai tujuan tapi biasanya berkaitan

dengan sekedar perubahan politik.

Elit politik yang dimaksud adalah individu atau kelompok elit yang

memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan politik. Suzanne

Keller mengelompokkan ahli yang mengkaji elit politik ke dalam dua

golongan. Pertama ahli yang beranggapan bahwa golongan elite itu adalah

tunggal yang biasa disebut elit politik (Aristoteles, Gaetano Mosca dan

Pareto). Kedua, ahli yang beranggapan bahwa ada sejumlah kaum elit yang

berkoeksistensi, berbagi kekuasaan, tanggungjawab, dan hak-hak atau

imbalan. (ahlinya adalah Saint Simon, Karl Mainheim, dan Raymond

Aron).

Page 41: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

30

2.5 Ilmu Komunikasi

Menurut William I Gorden, komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan

sebagai transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan. Dalam komunikasi

transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah

menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal maupun nonverbalnya. Seperti

yang dikemukakan oleh Burgoon, yang menekankan variable-variabel yang berbeda,

yakni penerima dan makna pesan bagi penerima,hanya saja makna pesan itu juga

berlangsung dua arah.20

Dalam berkomunikasi orang-orang akan meramalkan efek perilaku

komunikasi mereka. Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan

bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu

disadari, dan sering berlangsung cepat. Prediksi ini muncul dari proses pemahaman

prilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.21

Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang

dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai penyalurnya.22

Bahasa komunikasi dinamakan pesan,

orang yang menyampaikan pesan tersebut disebut komunikator, dan yang menerima

pesan adalah komunikan. Lebih tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian

20 Deddy Mulyana, 2008. Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya,

halaman 74-76

21 Ibid, halaman 115

22 Onong Uchjana Effendy, 2007. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, halaman 28

Page 42: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

31

pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek,

pertama isi pesan, kedua adalah lambang. Isi pesan merupakan pikiran atau perasaan

,lembaga adalah bahasa.

2.6 Model Komunikasi

Gambar 2.6 Model S-O-R23

Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sangat

sederhana. Pengembangan model ini yakni teori komunikasi S-O-R (stimulus-

organism-response).

23 Onong Uchjana Effendy, 2007. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, halaman 25

Stimulus Organisme:

Seleksi

Organisasi

Interpretasi

Respon

Peningkatan wawasan dan

persepsi

Page 43: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

32

2.6.1 Tradisi Sosiopsikologis

Kajian individu sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi

sosiopsikologis. Berasal dari kajian psikologi sosial,tradisi ini memiliki tradisi

yang kuat dalam komunikasi. Teori-teori tradisi ini berfokus pada perilaku

sosial individu, variabel psikologis, efek individu, kepribadian dan

sifat,persepsi,serta kognisi.24

Seperti dalam penelitian ini yakni meneliti

bagaiman persepsi masyarakat tentang kepemimpinan berdasarkan seleksi

calon kepala daerah yang dilakukan oleh parpol borong parpol pada pilkada di

Kota Cilegon. Penelitian ini termasuk tradisi sosiopsikologis yang perfokus

pada persepsi.

Pertanyaan-pertanyaan penting dalam penelitian area ini, termasuk

bagaimana persepsi dipresentasikan secara kognitif serta bagaimana

representasinya diproses melalui mekanisme yang memberikan perhatian,

ingatan, campur tangan, seleksi, motivasi, perencanaan, dan pengorganisasian.

Tradisi dalam sosiopsikologis dibagi kedalam tiga cabang yakni : perilaku,

kognitif, biologis. Dalam teori kognitif, teori ini berpusat pada bentuk

pemikiran, cabang ini berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh,

menyimpan, dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output

mereka. Dengan kata lain, apa yang anda lakukan dalam situasi komunikasi

bergantung tidak hanya pada bentuk stimulus-response,melainkan pada operasi

24 Jalaluddin Rakhmat, 2008. Psikologi komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman 5

Page 44: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

33

mental yang digunakan untuk mengelola informasi.25

Penulis menerapkan teori

S-O-R yakni stimulus-organism-response. Pada tahapan organism atau subjek

akan terjadi proses kognitif yakni berpikir untuk mengolah informasi yang akan

berujung pada respons dan interpretasi dari individu tersebut.

2.6.2 Psikologi Komunikasi

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat

dalam komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi memberikan

karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun

eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada saat pesan

sampai pada diri komunikan, psikologi melihat kedalam proses

penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan situasional

yang mempengaruhinya.26

George A Miller, mendefinisikan psikologi komunikasi yang

mencakup semuanya yakni psikologi komunikasi adalah ilmu yang

berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental

dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah mediasi

25 Onong Uchjana Effendy, 2007. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, halaman 64-65

26 Jalaluddin Rakhmat, 2008. Psikologi komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman 5

Page 45: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

34

stimuli sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Peristiwa behavioral

adalah apa yang nampak ketika orang berkomunikasi.27

2.6.3 Efek Kognitif Komunikasi Massa

Informasi yang diperoleh telah menstruktur atau

mengorganisasikan realitas. Realitas tersebut memiliki makna, bisa

disebut sebagai citra. Citra adalah gambaran tentang realitas. Citra adalah

dunia menurut persepsi kita. Media massa bekerja menyampaikan

informasi. Buat khalayak, informasi itu dapat membentuk,

mempertahankan, atau meredefinisikan citra.

Menurut McLuhan, media massa adalah perpanjangan dari alat

indera kita. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang

benda, orang, atau tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media

massa datang untuk menyampaikan informasi tentang sosial dan politik.28

2.6.4 Teori Komunikasi S-O-R

Teori komunikasi dapat mengacu pada sebuah teori tunggal atau

dapat digunakan untuk menandakan kearifan kolektif yang ditemukan

dalam seluruh kesatuan teori-teori yang berhubungan dengan

27 Ibid, halaman 9

28 Ibid, halaman 224

Page 46: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

35

komunikasi.29

pada penelitian ini, penulis menggunakan teori komunikasi

S-O-R ( stimulus-organism-response ).

Teori S-O-R masuk dalam tradisi sosiopsikologis, kajian individu

sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi ini. Berasal dari

kajian psikologi sosial, tradisi ini memiliki tradisi yang kuat dalam

komunikasi.30Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikasi. Unsur komunikasi pada teori ini yakni tentang pesan

(stimulus), komunikan (organism), dan efek (response).

Prof. Dr. Mar‟at dalam bukunya sikap manusia, perubahan serta

pengukurannya, mengutip dari pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang

menyatakan bahwa dalam menalaah sikap yang baru ada tiga variabel

penting yaitu : perhatian, pengertian, penerimaan.31

Menurut model S-O-R ini, organisme menghasilkan perilaku

tertentu jika ada stimulus tertentu pula. Maka unsur-unsur dari teori ini

29 Little John, halaman 21

30 Ibid, halaman 63

31 Onong U Effendy, halaman 254-256

Page 47: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

36

adalah pesan (Stimulus, S), Komunikan (Organisme, O), Efek (Response,

R).32

Hovland (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada

hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut

menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:

a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau

ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak, berarti stimulus

itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi

bila stimulus diterima oleh organisme, berarti ada perhatian dari individu dan

stimulus tersebut efektif.

b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme diterima) dan

dimengerti, maka stimulus ini akan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

c. Organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk

bertindak deni stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan, maka

stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan

perilaku)

Selajutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya

apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.

32 Ibid, halaman 254

Page 48: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

37

Peran stimulus adalah untuk menyakinkan organisme untuk memberikan

perhatian lebih. Dalam menyakinkan organisme ini, faktor reinforcement

memegang peranan penting.

2.6.5 Persepsi

Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan

proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.33

Menurut Joseph A Devito:

“persepsi adalah proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknya

stimulus yang mempengaruhi indra kita” 34

Persepsi digolongkan menjadi dua bagian yakni persepsi terhadap

lingkungan fisik dan persepsi sosial. Peneliti mengkaji persepsi sosial,

fokusnya adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-

kejadian yang kita alami dalam lingkungan.

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafiran (interpretasi)

adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam

proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi

kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.

33 Deddy Mulyana, halaman 179

34 Ibid, halaman 180

Page 49: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

38

Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan

pesan yang lain.

Persepsi meliputi pengidraan (sensasi) melalui alat-alat indra (indra

peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pengecap, dan indra

pendengar), atensi, dan interpretasi. Sensasi merujuk pada pesan yang

dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman,

dan pengecapan. Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari.

Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken,juga Judi C. Pearson dan Paul

E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu :

seleksi, organisasi, dan interpretasi. Yang dimaksud seleksi sebenarnya

mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada

interpretasi.35

Karenanya Sereono dan Bodaken, juga Pearson dan Nelson,

menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: Seleksi,

organisasi, dan interpretasi.36

1. Seleksi

Seleksi adalah proses pemilihan stimulus tertentu, dari sekian

banyak stimulus yang diterima oleh individu. Ketika rangsangan-

35 Deddy Mulyana, 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

halaman 181

36 Deddy Mulyana, halaman 169

Page 50: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

39

rangsangan bersaing untuk mendapatkan perhatian kita, kita hanya

dapat fokus pada salah satu rangsangan saja. Oleh karena itu kita harus

menolak rangsangan-rangasangan lainnya.37

Seleksi dipengaruhi oleh sensasi dan atensi. Sensasi atau

pengindraan terjadi ketika makna pesan yang dikirimkan ke otak harus

dipelajari. Semua indra dalam tubuh memiliki andil bagi

berlangsungnya komunikasi manusia.

Sementara perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari

seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau

sekumpulan obyek. Perhatian sendiri dibagi menjadi beberapa

macam:38

a. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya,

timbul secara spontan. Perhatian ini erat hubungannya dengan minat

individu. Bila individu telah memiliki minat terhadap suatu obyek,

maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan,

secara otomatis perhatian itu akan timbul.

b. Perhatian reflektif, perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena

itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Dengan demikian

37 Michael Gambel, Communication Works. New York: Random House inc. Halaman 53 38 Bimo Walgito, 2002. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Yogyakarta. Halaman 57-59

Page 51: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

40

dapat dikatakan bahwa perhatian reflektif akan timbul bila adanya

faktor pendorong yang aktif.

c. Perhatian statis, perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi

yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu

yang cukup lama.

d. Perhatian dinamis, perhatian yang mudah berubah, mudah berpindah,

mudah bergerak dari objek yang datu ke objek yang lain.

Perhatian sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

dipengaruhi oleh faktor biologis (lapar, haus, dan sebagainya); faktor

fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat, sakit, lelah, penglihatan atau

pendengaran kurang sempurna, cacat tubuh dan sebagainya); dan faktor-

faktor sosial budaya seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,

penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu,kebiasaan dan

bahkan faktor-faktor psikologis seperti ketertarikan, keinginan, motivasi,

pengharapan dan sebagainya.39

2. Organisasi

Wood menjelaskan bahwa seseorang dapat mengorganisasikan

persepsinya dengan cara mengolah dan memproses pengalaman serta

pengetahuannya dengan menggunakan struktur kognitif atau framework

39 Deddy Mulyana. Halaman 169

Page 52: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

41

yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi tentang

lingkungannya.

Menurut David Krench, pengorganisasian pesan dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:40

a) Frame of Reference, yaitu kerangka pengetuahan yang dimiliki serta

dipengarui dari pendidikan, bacaan, ataupun penelitian.

b) Frame of Experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah

dialami serta tak terlepas dari keadaan lingkungan sekitarnya.

3. Interpretasi

Menurut Deddy Mulyana interpretasi adalah inti dari proses

berlangsungnya kegiatan persepsi. Interpretasi merupakan suatu aspek

kogniti dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti

kepada stimulus yang diterimanya. Proses seleksi serta pengorganisasian

pesan menghasilkan pembentukan makna serta pembentukan ekspresi

terhadap stimulus tersebut.41

1. Pembentukan makna muncul dari hubungan khusus antara kata

(sebagai simbol verbal) dan manusia, makna tidak dapat melekat

pada kata-kata namun kata-kata membangkitkan makna dalam

41 Deddy Mulyana. Halaman 169

Page 53: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

42

pikiran orang. Jadi,tidak ada hubungan lansung antara suatu objek

dan simbol yang digunakan untuk mempresentasikannya.

2. Pembentukan ekspresi merupakan proses pengungkapan gagasan

atau perasaan dari dalam diri seseorang baik berypa kata-kata,

gambar maupun tindakam.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensori

stimuli). (Desiderato, 1976:129). 42

Dalam pembentukan persepsi, terdapat faktor yang mempengaruhi

persepsi, yakni perhatian. Menurut Kenneth E. Anderson, perhatian adalah

proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol

dalam kesabaran pada saat stimulus lainnya melemah. 43

Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatianyang

bersifat eksternal atau penarik perhatian. Stimulus diperhatikan karna

mempunyai sifat yang menonjol antara lain: gerakan, intensitas stimulus,

kebaruan, dan perulangan. Faktor situasional pertama yakni gerakan secara

visual dapat diartikan sebagai sesuatu yang bergerak dan menarik perhatian

42 Jalaluddin Rakhmat, 2008. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman 51

43 Ibid, halaman 51

Page 54: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

43

manusia. Faktor kedua yakni intensitas stimuli, kita akan memperhatikan

stimulus yang lebih menonjol dari stimulus yang lain.

Faktor berikutnya yang juga mempengaruhi perhatian yakni faktor

internal. Kenneth A. Enderson menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian

selektif. Menurut Kennth, perhatian ini merupakan proses yang aktif dan

dinamis, bukan pasif dan refleksif. Individu cenderung memusatkan

perhatiannya pada stimulus tertentu dan hal tersebut penting, menonjol, atau

melibatkan dirinya.

Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, tetapi

karakteristik orang yang memberikan respons pada stimulus itu. Dalam proses

selektifnya, persepsi bersifat selektif secara fungsional menurut Krech dan

Crutchfield. Objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi individu

biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan

persepsi.

Setelah faktor fungsional, faktor yang juga menjadi kajian dalam

proses pempentukan persepsi adalah faktor struktural. Merupakan teori

Gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu

keseluruhan. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi

arti. Kita mengorganisasikan stimulus dengan melihat konteksnya. Walaupun

stimulus ini tidak lengkap, kita akan mengisisnya dengan interpretasi yang

Page 55: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

44

konsisten dengan rangkaian stimulus yang akan kita persepsi.stimulus yang

diterima oleh masyarakat memang tidak terlalu mendetail. Dalam hal yang

mendasar, pemilu merupakan sebuah kebutuhan masyarakat dalam politik,

dan bagaimana hal ini akan diinterpretasikan oleh masyarakat dalam persepsi

mereka.

Menurut Rakhmat, persepsi ditentukan oleh beberapa faktor yang

berasal dari stumulus yaitu ;

1. Perhatian

Proses mental stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat

stimuli lainnya melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh faktor

eksternal, yakni atribut-atribut objek yang dipersepsikan.

2. Penafsiran

Penafsiran merupakam proses dimana penerima memberi arti terhadap

pesan-pesanyang diterimanya, mengorganisasikan stimula dengan

konteksnya, dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan

rangkaian stimuli yang dipersepsikan.

3. Pengetahuan

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,

dipahami,atau dipersepsikan khalayak. Kognitif trjadi pada diri komunikan

Page 56: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

45

yang sifatnya informative bagi dirinya. Persepsi orang terhadap orang lain

adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang

kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia mempunyai aspek

emosi, maka persepsi atau penilaian kita terhadap orang akan mengandung

resiko. Persepsi saya terhadap anda merupakan persepsi anda terhadap saya,

dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi persepsi

saya terhadap anda.44

2.7 Teori Perseptual

Menurut argumentasi Carey, Mcluhan mengambil satu halaman dari hipotesis

Sapir-Worf. Ingat bahwa dalil ini mengatakan bahwa bahasa yang digunakan orang

menentukan sifat pikiran manusia sebenarnya struktur realitas yang di sajikan kepada

seseorang sangat dipengaruhi oleh bahsa yang tersedia untuk mengkonseptualisasikan

dunia nyata yang dipersepsi oleh orang itu. Jika filosof William James menulis,

kehidupan intelektual manusia hamper seluruhnya terdapat dalam penggantian

tatanan perseptual sebagai sumber pengalamannya dengan tatanan konseptual.

Hipotesis Sapir-Worf mengajukan tekanan yang berbeda, yaitu bahwa tatanan

konseptual lebih dari sekedar pengganti, tetapi menentukan tatanan perseptual. James

tidak memandang persepsi maupun konsep sebagai penentu, kita membutuhkan

kedua-duanya sperti kita membutuhkan kedua kaki untuk berjalan. Mcluhan

44 Wirawan, Sarlito. 1982. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, halaman 52

Page 57: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

46

mengambil pandangan yang lebih dterminisik, yakni pandangan determinisme

teknologis. Dalam hal ini media komunikasi berbasis teknologi atau media massa.

2.8 Kerangka Berpikir

Teori S-O-R menjadi landasan teori dalam penelitian ini. Teori stimulus-

organis-response ini menjelaskan bahwa proses komunikasi akan memunculkan

persepsi dengan respon positif atau negatif.

Persepsi kepemimpinan masyarakat tentang seleksi calon kepala daerah oleh

parpol akan diukur menggunakan indikator operasional variabel yakni sesuai

dengan proses terbentuknya persepsi berdasarkan tahapan perhatian, penafsiran,

pengetahuan. Menurut Rakhmat, persepsi ditentukan oleh beberapa faktor yang

berasal daari stimulus, yaitu:

1. Perhatian

2. Penafsiran

3. Pengetahuan

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pandangan masyarakat

dalam tahap makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Kenneth K.

Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson,

menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu seleksi, organisasi, dan

interpretasi.

Page 58: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

47

Gambar 2.6

Kerangka Berpikir

TEORI S-O-R

Profil

PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH TERHADAP PERSEPSI KEPEMIMPINAN

(Survei terhadap masyarakat pemilih di Provinsi Banten)

Persespsi Kepemimpinan

1. Seleksi

2. Organisasi

3. Interpretasi

Kenneth K. Sereno dan Edward

M Bodaken)

Deddy Mulyana, 2008, Ilmu

Komunikasi suatu pengantar,

halaman 180

1. Pandangan dr samping (tt

wajah orang)

2. Lukisan (gambar) orang dr

samping

3. Sketsa biografis

4. Penampang grafik atau ikhtisar

yg memberikan fakta tentang

hal-hal khusus dalam hal ini

yang sesuai adalah pengetian

terakhir yaitu grafik atau

ikhtisar yg memberikan fakta

tentang hal-hal khusus.

Ho : Tidak terdapat pengaruh profil calon kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan

Ha : Terdapat pengaruh profil calon kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan

Page 59: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

48

Pada bagian diatas ditunjukkan bahwa stimulus yakni seleksi calon kepala

daerah oleh parpol. Organism yang dimaksud adalah masyarakat dalam tahap proses

pembentukan persepsi kepemimpinan. Persepsi pada bagan diatas ditunjukan kepada

masyarakat dalam tahap proses pembentukan persepsi.

2.9 Kerangka Operasional Variabel

Pertanyaan dalam kuisioner mengacu pada teori S-O-R dengan pengukuran

proses terbentuknya persepsi menurut pendapat yang dikemukakan oleh Kenneth

K. Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C, Pearson dan Paul E. Nelson,

menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: seleksi, organisasi,

dan interpretasi. Operasional variable yang digunakan pada penelitian ini yakni:

Tabel 2.6

Kerangka Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Alat Ukur Skala

Profil Calon

Kepala Daerah

Dengan

mengetahui

profil para

calon kepala

daerah yang

diusung partai

politik,

masyarakat

dapat

menggunakan

hak pilihnya

secara cerdas

dalm memilih

Profil

1. Pandangan dr

samping (tt wajah

orang)

2. Lukisan (gambar)

orang dr samping

3. Sketsa biografis

4. Penampang grafik

atau ikhtisar yg

memberikan fakta

tentang hal-hal

khusus dalam hal

ini yang sesuai

adalah pengetian

Likert

Page 60: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

49

pemimpin

terakhir yaitu

grafik atau

ikhtisar yg

memberikan fakta

tentang hal-hal

khusus.

Persepsi

kepemimpinan

masyarakat

Kota Cilegon.

Persepsi

adalah sarana

yang

memungkinka

n kita

memperoleh

kesadaran akan

sekeliling dan

lingkungan

kita (Kenneth

K. Sereno dan

Edward M

Bodaken)

Deddy

Mulyana,

2008, Ilmu

Komunikasi

suatu

pengantar,

halaman 180)

1. Seleksi

2. Organisasi

3. Interpretasi

Seleksi:

1. Perhatian spontan

2. Perhatian reflektif

3. Perhatian statis

4. Perhatian dinamis

Organisasi:

1. Frame of reference

(pengetahuan

terhadap sesuatu)

2. Frame of experience

(pengalaman)

Interpretasi:

1. Pembentukan

makna

2. Pembentukan

ekspresi

Page 61: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

50

Kepemimpinan

Ciri-ciri utama

yang harus

dimiliki oleh

seorang

pemimpin

1. Kecerdasan

(Intelligence)

2. Kedewasaan,

Sosial dan

Hubungan

social yang

luas

3. Motivasi diri

dan

dorongan

berprestasi

-Tingkat kecerdasan

yang lebih tinggi

daripada pengikutnya

- pemimpin cenderung

mempunyai emosi

yang stabil dan

dewasa

- mempunyai motivasi

dan dorongan

berprestasi yang tinggi

Penulis akan menggunakan tabel operasional variabel sebagai acuan membuat

pertanyaan dalam kuisioner. Untuk mengetahui persepsi kepemimpinan masyarakat

tentang pengaruh profil calon kepala daerah.

Dalam kuisioner yang dibuat, variabel serta subvariabel dan indikatornya akan

disusun menjadi pertanyaan. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut dari variabel

Page 62: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

51

akan digunakan pengukuran dengan skala likert. Skala likert merupakan instrument

pengukuran untuk meminta responden dalam memberikan respon terhadap beberapa

statement dengan menunjukkan apakah sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat

tidak setuju terhadap setiap pernyataan.

Dalam kuisioner tersebut terdapat pernyataan dengan empat opsi jawaban dan

untuk keperluan analisis penulis. Opsi ini menjadi skala penilaian untuk mengukur

skoring dan kemudian untuk mengukur skor tertinggi sampai terendah dengan

ketentuan opsi:

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Berikut ini table penilaian skala likert:

Page 63: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

52

Tabel 2.7

Nilai dalam Skala Likert

Skor Penilaian

4 A. Sangat setuju

3 B. Setuju

2 C. Tidak Setuju

1 D. Sangat Tidak Setuju

2.9 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

Judul

Penelitian

Nama Peneliti Metode

Peneliti

Jumlah

Variabel

Hasil Penelitian

Persepsi

audiens

tentang

program happy

weekend

sebagai

informasi

Widayanti

(mahasiswa

ilmu

komunikasi

UNTIRTA)

Kuantitatif-

deskriptif

1 variabel Hasil dari penelitian ini

yakni 58,3% responden

mengetahui program

happy weekend

Page 64: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

53

Persepsi

wartawan

hukum dan

kriminal

tentang

penerapan

kode etik pasal

5 kewi

Resgana

Fitrakumara

(mahasiswa

ilmu

komunikasi

UNTIRTA)

Kuantitatif-

deskriptif

1 variabel Persepsi sangat tinggi

dengan perhitungan

pada pengetahuan

86,6%, perhatian 70,2%

dan penafsiran 80,6%

Persepsi

masyarakat

tentang aksi

borong partai

politik pada

pilkada serang

Sayuda

Anggoro Asih

(mahasiswa

ilmu

komunikasi

UNTIRTA)

Kuantitatif-

deskriptif

1 variabel Hasil dari penelitian ini

yakni 88,2% responden

mempresepsikan aksi

borong parpol pada

pilkada kabupaten

serang dengan sangat

baik.

Pengaruh

profil calon

kepala daerah

terhadap

persepsi

kepemimpinan

Siti Nurfaizah

(mahasiswa

ilmu

komunikasi

UNTIRTA)

Kuantitatif-

deskriptif

2 variabel Hasil uji korelasi

menunjukkan hubungan

antara variable calon

calon kepala daerah (X)

dengan variabel

persepsi kepemimpinan

(Y) memiliki hubungan

signifikansi positif

terhadap variabel Y,

yaitu sebesar 0,741. Ini

berarti berdasarkan

pedoman interpretasi

koefisien korelasi,

hubungan antara

variabel X dengan

variabel Y merupakan

hubungan yang kuat

karena nilainya berkisar

antara 0,60 – 0,799

Page 65: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian pengaruh profil calon kepala daerah terhadap persepsi

kepemimpinan ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang diperoleh

merupakan data berupa angka dan dapat dihitung. Riset kuantitatif adalah riset yang

menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau

analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasaan data sehingga data atau hasil

riset dianggap merupakan representasi dari sebuah populasi.45

Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri

dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data

sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah

batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip realibilitas dan validitas.

Dengan kata lain, periset berusaha membatasi konsep atau variabel yang diteliti

dengan cara mengarahkan riset dalam setting yang terkontrol, sistematik dan

terstruktur dalam sebuah desain riset ini sudah harus ditentukan sebelum riset

dimulai.

45 Rachmat Kiyantono.2008.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta:PT Kencana Prenada Media

Group.Hal.82

Page 66: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

55

Sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh S.Arikunto (2002:11) yang

menjelaskan tentang beberapa keuntungan penelitian yang disajikan secara kuantitatif

yaitu sebagai berikut:

1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sampel, sumber data sudah

mantap dan rinci sejak awal.

2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika

persiapan disusun.

3. Dalam desain: desain, langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan

jelas.

4. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk

diwakilkan.

5. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.

3.2 Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis riset deskriptif ini

bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep

(biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual

(landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan

Page 67: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

56

variabel beserta indikatornya. Riset ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi

tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.46

Pada penelitian deskriptif, periset diharapkan bias mengemukakan

konseptualisasi yang lebih jelas dan memiliki definisi konseptual dari gejala yang

akan diriset. Dalam riset deskriptif, konsep yang akan diriset hanya tunggal. Seperti

dalam penelitian ini yang meneliti pengaruh profil calon kepala daerah terhadap

persepsi kepemimpinan. Dengan satu variabel yakni persepsi dan objek masyarakat

pemilih serta indikator yang mengacu pada proses pembentukan persepsi dan

perpolitikan melalui profil calon kepala daerah.

3.3 Teknik Penelitian

Tahapan pencarian data dalam penelitian ini menggunakan teknik penelitian

dengan metode survey.

3.3.1 Metode Survey

Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai

instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi

tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Dalam survey proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat

terstruktur dan mendetail melalui kuisioner sebagai instrument utama untuk

46 Ibid, halaman 69

Page 68: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

57

mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili

populasi secara spesifik.47

Dalam metode survey biasanya digunakan untuk meneliti populasi

yang relatif luas dengan cara menentukan sampel yang representatif dari

populasi yang diteliti. Metode yang biasa digunakan untuk memahami

berbagai fenomena yang ada di masyarakat ini, dalam komunikasi politik

digunakan untuk studi opini public atau polling, dan studi pengaruh media

pada masyarakat. Dengan metode survey, hasil studi dapat ditarik

generalisasi deskriptif terhadap objek populasi yang luas.48

Penelitian survey hanya menggunakan kuisioner dan hanya berkisar

pada ruang lingkup, seperti:

1. Ciri-ciri demografis masyarakat

2. Lingkungan sosial mereka

3. Aktivitas mereka

4. Pendapat dan sikap mereka49

47 Ibid, halaman 59

48 Henry Subaktio, 2014. Komunikasi politik, Media, dan Demokrasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, halaman 10

49 Moser, C. A., survey method in social investigation, London, Iheineman, 1969. Dikutip dari Masri

Singarimbun, halaman , dalam burhan bungin, metodologi penelitian social format kualitatif dan

kuantitatif, Surabaya: AUP. 2001, halaman 30

Page 69: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

58

Secara umum metode survey terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan

eksplanatif (analitik). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan satu variabel,

maka digunkana metode survey deskriptif.

3.3.2 Survey Deskriptif

Jenis survey ini digunakan untuk menggambarkan (mendeskripsikan)

populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku yang sedang

terjadi dan terdiri dari satu variabel. Untuk analisis data dapat menggunakan

uji statistik deskriptif.50

Penelitian ini memiliki satu variabel yakni persepsi

dengan populasi Masyarakat pemilih. Tujuan penelitian ini yakni akan

mengukur bagaimana persepsi Masyarakat pemilih tentang profil calon

kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat

terhadap fenomena sosial tertentu dan lain-lain.51

3.3.3 Expse Facto

Penelitian expose facto merupakan penyelidikan secara empiris yang

sistematik. Penelitian expose facto disebut demikian karena sesuai dengan

arti expose facto, yaitu “dari apa yang dikerjakan setelah kenyataan”, maka

penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga

50 Ibid, halaman 59

51 Masri Singarimbun, 1989. Metode penelitian survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES, halaman 4

Page 70: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

59

sering disebut after the fact, retrospective study (studi penelusuran kembali).

Penelitian expose facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas

telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam

suatu penelitian. (Sukardi: 2003).52

3.3.4 Ukuran Ordinal

Tingkat ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial

terutama untuk mengatur kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui

pengukuran ini, penelitian dapat membagi respondennya dalam urutan ranking

atas dasar sikapnya pada obyek atau tindakan tertentu. Misalnya responden

dapat diurutkan menjadi “sangat setuju” nilai 4, “setuju” nilai 3, “tidak setuju”

nilai 2, “sangat tidak setuju” nilai 1. Angka-angka tersebut sekedar

menunjukkan urutan responden, dan bukan nilai responden untuk variabel

tersebut.53

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik

tidaknya riset. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan periset untuk mengumpulkan data yakni dengan kuisioner, wawancara

52 Deni Darmawan, 2014. Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman

40

53 Singarimbun, Masri, halaman 102

Page 71: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

60

terstruktur, dan dokumentasi.54

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

dengan kuisioner dan dokumentasi.

3.4.1 Kuisioner

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

Kuisioner disebut juga angket, namun penulis tetap ,menyebutnya kuisioner

tanpa mengurangi esensinya. Tujuan penyebaran angket adalah mencari

informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.55

Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat pemilih.

Bentuk dari kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari bagian pembuka,

yakni berisikan pernyataan penulis tentang proses pengambilan data melalui

kuisioner, petunjuk pengisian kuisioner, bagian identitas responden (nama,

umur, alamat, jenis kelamin). Kemudian bagian selanjutnya berisi

pertanyaan yang disussun berdasarkan operasional variabel. Responden

dapat menjawabnya sesuai keinginan dan tanggapannya dengan memberikan

ceklis pada kolom sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat

tidak setuju (STS).

Selanjutnya hasil dari pengisian kuisioner ini akan diolah

menggunakan alat pengukuran. Pada penelitian ini, penulis menggunakan

54 Ibid, halaman 95

55 Ibid, halaman 97

Page 72: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

61

skala likert sebagai alat pengukuran. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena atau peristiwa sosial.56

Berikut digambarkan dalam tabel skala

pengukuran menggunakan skala likert:

Tabel 3.1

Penilaian Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Pada skala likert umumnya menggunakan 5 pilihan jawaban. Namun

dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 pilihan jawaban. Penulis

menghilangkan opsi ragu-ragu dengan pertimbangan kualitas data dan untuk

menghindari jawaban di tengah-tengah (ragu-ragu) akan menghilangkan

banyaknya data dalam riset, sehingga data yang diperlukan banyak yang

hilang. (Kriyantono, 2008:137).

56 Riduan, 2013. Statistik Penelitian. Jakarta: PT. Rosdakarya , halaman 39

Page 73: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

62

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2002:55) menyebut populasi sebagai wialayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subejk yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan.57

3.5.1 Populasi

Populasi (kumpulan objek penelitian) bisa berupa orang, organisasi,

kata-kata dan kalimat, simbol-simbol non verbal, surat kabar, radio, televisi,

iklan, dan lainnya.58

Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat

pemilih di Provinsi Banten. Jumlah populasi Masyarakat pemilih adalah

7.734.485 orang (sumber: kpu.go.id/banten/data). Penulis mengambil

sebagian dari populasi ini dengan menggunakan teknik sampling.

3.5.2 Sampel

Penelitian yang harus dilakukan atas seluruh elemen dinamakan

sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang

peneliti harus melakukan sensus. Namun, karena sesuatu hal peneliti tidak

bisa meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah

meneliti sebgaian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi. Berbagai alasan

mengapa peneliti tidak melakukan sensus, antara lain:

57 Ibid, halaman 153

58 Ibid, halaman 153

Page 74: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

63

(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam praktiknya tidak

mungkin seluruh elemen diteliti,

(b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia,

membuat peneliti harus puas jika meneliti sebagian dari elemen

penelitiannya,

(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terahadap sampel bisa

lebih reliable daripada terhadap populasi. Misalnya karena elemen

sedemikian banyaknya, maka akan muncul kelelahan fisik dan mental

para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (Uma sekaran,

1992),

(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap

seluruh elemen menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti

kualitas jeruk dari satu pohon jeruk.59

Kita perlu memperhatikan masalah efisiensi dalam memilih metode

pengambilan sampel. Menurut Teken (1965:39), metode A dikatakan lebih

efisiensi daripada metode B apabila sejumlah biaya, tenaga dan waktu yang

sama, metode A itu dapat memberikan tingkat presisi yang lebih tinggi; atau,

untuk tingkat presisi yang sama diperlukan biaya, tenaga dan waktu yang

lebih rendah.

59 Deni Dermawan, 2104. Metode penelitian kuantitatif, halaman 138

Page 75: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

64

Idealnya sampel mempunyai sifat:

1. Dapat menggambarkan populasi

2. Dapat menentukan presisi

3. Rencana analisa penelitian harus sesuai dengan tujuan

4. Efisiensi tenaga, biaya dan waktu

Walaupun besarnya sampel yang harus diambil dalam suatu penelitian

didasarkan keempat pertimbangan di atas, tetapi agar dapat menghemat

waktu, biaya dan tenaga, maka seorang peneliti harus dapat memperkirakan

besaran jumlah sampel yang diambil sehingga presisinya dianggap cukup

untuk menjamin tingkat presisi yang dikehendaki, yang selanjutnya

berdasarkan presisi tersebut dapat menentukan besaran jumlah sampel.

Populasi dalam penelitian ini akan diambil bagian di setiap kota atau

kabupaten, atau disebut sampel. Syarat sampel harus representative atau

mewakili dari seluruh populasi yang diriset. Sampel yang representative

dapat diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam

populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada

semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan

sebenarnya dalam keseluruhan populasi.

Sampel yang diambil adalah bagian dari populasi. Hal ini dimaksudkan

untuk tingkat akurasi data. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

Page 76: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

65

harus betul-betul representatif (mewakili).60

Dalam kajian kaidah keilmuan

komunikasi, teknik sampling yang sering digunakan oleh para peneliti yakni

rumus taro Yamane dengan tingkatan kesalahan 1%, 5%, dan 10%.

Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada

yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, atau 10% (Umar, 2002: 134)61

dalam penelitian

ini peneliti menggnakan toleransi kesalahan 10% dari besaran populasi.

3.6 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

sampling stratified proporsional random sampling dengan mengambil sampel dari

area sampling. Teknik sampling ini masuk kedalam jenis probability sampling

yakni, teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.62

Teknik probability sampling yang digunakan adalah dengan sampling area.

Teknik sampling area yang digunakan ketika sifat populasi area mudah ditentukan.

Kalau penelitian menggunakan pembatasan suatu area dilihat dari pembatasan

system pemerintahan, maka unit populasi adalah dukuh, desa, kecamatan,

kabupaten, dan seterusnya.63

Dalam penelitian ini, populasi dari Provinsi Banten

60 Sugiyono, 2013. Statistika untuk penelitian, halaman 62 61 Dalam Rachmat Kriyantono, 2006. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: kencana pranada group, halaman 164 62 Ibid, halaman 63 63 Burhan Bungin, 2005. Metode penelitian kuantitatif, Jakarta: Kencana, halaman 110

Page 77: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

66

terdapat 8 kota dan kabupaten dan akan diteliti setiap kota atau kabupaten dengan

menentukan besaran jumlah sampel yang berbeda, hal ini bergantung pada jumlah

masyarakat pemilih di setiap kota dan kabupaten.

3.6.1 Sampling Area

Sampling area atau cluster sampling digunakan untuk menentukan

sampel bila objek yang diteliti sangat luas. Misalnya penduduk dari Negara,

provinsi, atau kabupaten, Untuk menentukan penduduk mana yang akan

dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel ditetapkan bertahap dari

wilayah terbesar hingga terkecil.64

Berdasarkan data populasi yang ada, penentuan jumlah sampel dalam

penelitian ini diambil menggunakan data jumlah masyarakat yang diakses dari

sumber berita acara KPU kabupaten Serang tentang daftar pemilih tetap

dengan total jumlah masyarakat 7.734.485 jiwa.

3.7 Kerangka Sampling

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis jumlah sampel yang akan

digunakan agar hasil datanya valid dan reliable. Kerangka sampling yang dibuat

berdasarkan populasi dan penggolongan sampling. Pada penelitian ini, populasi yang

64 Sugiyono, 2013. Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta, halaman 65

Page 78: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

67

dimaksud adalah masyarakat Provinsi Banten, dengan sampel yang dikategorikan

berdasar kota dan kabupaten.

Berdasarkan data populasi yang ada dengan jumlah 7.734.485 jiwa, maka

untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10%

dengan tingkat kepercayaan 90% yaitu sebagai berikut:

n=

n=

( )

=

=99,9987071 dibulatkan menjadi 100

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 100 masyarakat.

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = nilai presisi yang diinginkan 90% atau a= 0,1

Page 79: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

68

Data jumlah masyarakat ini selanjutnya akan dibagi berdasarkan kategori area kota

dan kabupaten.

Adapun jumlah populasi dan sampel yang diambil dari masyarakat pemilih

tiap kecamatan yakni dengan berdasarkan kategori area kota dan kabupaten dan jenis

kelamin, maka untuk menentukan ukuran sampel harus proporsional. Dari rumus

Yamane didapatkan jumlah sampel yakni 100 responden. Penulis menghitung jumlah

sampel dengan:

Tabel 3.2

NO NAMA KOTA DAN

KABUPATEN

JUMLAH

PEMILIH

RUMUS

SAMPLING

JUMLAH

SAMPEL

(orang)

1 KOTA CILEGON 281.369

4

2 KOTA SERANG 455.291

6

3 KOTA TANGERANG 1.127.917

15

4 KOTA TANGERANG

SELATAN

881.382

11

Page 80: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

69

5 KABUPATEN LEBAK 936.428

12

6 KABUPATEN

PANDEGLANG

920.320

12

7 KABUPATEN SERANG 1.109.495

14

8 KABUPATEN

TANGERANG

2.022.286

26

TOTAL

100

3.8 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam

penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam

penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah

ditetapkan untuk diteliti.65

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel

penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel- variabel tersebut diberikan

definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.66

Alat

65 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.114-115.

66 Sugiyono.Metode Penelitian Administrasi.2007.Hal.120

Page 81: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

70

pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner dan menggunakan

SPSS versi 21 for windows untuk menghitungnya. Karena menggunakan kuesioner

sebagai alat penelitian, maka alat tersebut harus diuji kelayakannya melalui:

1. Uji Validitas

Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Hasan, 2006:15).

Peneliti menggunakan SPSS 21 dengan mengolah data yang diperoleh di

lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrument

dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi

antara masing- masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan

rumus teknik corelation product moment yang rumusnya sebagai berikut:67

rxy = ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Dimana:

r = koefisien korelasi

n = jumlah observasi / responden

X = Skor pertanyaan

Y = Skor total

67 Masri Singarimbun. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi). LP3ES. 2006. Jakarta Barat. Hal.

137

Page 82: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

71

Ketentuan pengujian uji validitas adalah rhitung dibandingkan dengan rtabel

(dengan melihat taraf signifikansi penelitian, yakni sebesar 5% atau 0,05, dan

jumlah N atau responden, barulah kita akan mendapatkan nilai rtabel). Apabila

rhitung < rtabel maka instrument dikatakan tidak valid, namun sebaliknya jika

rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dikatakan valid.68

2. Uji Reliabilitas

Sugiarto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk

pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian

untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat

pengumpul data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di

lapangan.69

Pengujian reliabilitas dengan teknik Cronbach alpha dengan

rumus sebagai berikut:

=

( ){

}

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Si = Jumlah varians butir

St = Varians tota

68 Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003.Hal.189

69 www.slideshare.net/rachmatstatistika diakses pada Senin, 14 Maret 2016 pukul 20.51

Page 83: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

72

Tabel 3.3

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel

>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s/d 0,80 Reliabel

>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel

Sumber: Wahyu Agung, 2010:95 70

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian

3.9.1 Hasil Uji Validitas

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel penelitian,

peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas intrumen dengan

menyebarkan kuesioner pada 30 orang, Responden diminta untuk menyatakan

jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Syarat untuk mengetahui

valid atau tidaknya suatu butir pertanyaan, maka r hitung harus dibandingkan

dengan r table. Pernyataan dalam penelitian ini dikatakan valid apabila nilai

corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar dari nilai r table.

70 Nisfu Maryana. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai

Pemerintah Kota Cilegon. 2011. Hal.50-51

Page 84: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

73

1. Uji Validitas Variabel X

Tabel 3.4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 21.7667 16.599 .868 .951 .855

X2 21.9667 18.378 .688 .563 .875

X3 21.9333 18.133 .650 .572 .878

X4 21.4000 20.110 .381 .423 .902

X5 21.4333 18.944 .620 .533 .881

X6 21.5333 20.189 .391 .250 .900

X7 21.7333 16.478 .866 .798 .855

X8 21.8333 16.351 .861 .949 .855

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 85: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

74

Analisis: Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus

dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel

sebesar 0,361 (rtabel dapat dilihat pada halaman lampiran). Jika rhitung positif dan

rhitung > rtabel maka butir tersebut dikatakan valid. Rhitung dapat dilihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation pada tabel 3.4 setelah membandingkan rtabel dan

rhitung maka dapat disimpilkan bahwa butir pertanyaan pada variable X atau Pengaruh

Profil Calon Kepala Daerah semua nilainya dikatakan valid karena rhitung lebih besar

daripada rtabel.

2. Uji Validitas Variabel Y

Table 3.5

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 86: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

75

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 35.4000 28.524 .657 .901 .848

Y2 35.6667 30.230 .396 .583 .866

Y3 35.4667 30.533 .442 .445 .862

Y4 35.4667 31.982 .360 .466 .866

Y5 35.5000 29.500 .544 .642 .856

Y6 35.8000 27.407 .647 .745 .849

Y7 35.4333 31.013 .375 .647 .866

Y8 35.9000 29.955 .545 .729 .856

Y9 35.9000 27.197 .657 .781 .848

Y10 35.5333 27.775 .735 .826 .843

Y11 35.5667 31.151 .471 .555 .861

Y12 35.5333 27.430 .733 .889 .843

Analisis: Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus

dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel

sebesar 0,361 (rtabel dapat dilihat pada halaman lampiran). Jika rhitung positif dan

rhitung > rtabel maka butir tersebut dikatakan valid. Rhitung dapat dilihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation pada tabel 3.5 setelah membandingkan rtabel dan

rhitung maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan pada variable Y atau Persepsi

Kepemimpinan terdapat satu butir pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir

pertanyaan Y4 karena nilainya kurang dari 0,361 sehingga pertanyaan Y4 tersebut tidak

digunakan dalam penelitian.

Page 87: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

76

3.9.2 Hasil Uji Reliabilitas

1. Uji Reliabilitas Variabel X

Tabel 3.6

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.890 .886 8

Dari table diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom Cronbach’s Alpha

adalah sebesar 0,890 dari variable pengaruh profil calon kepala daerah oleh (X),

berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.6 dapat dikatakan

bahwa butir pertanyaan variabel X (Pengaruh Seleksi Calon Kepala Daerah Oleh

Partai Politik) yaitu sangat reliabel.

2. Uji Realibilitas Variabel Y

Tabel 3.7

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.869 .866 12

Page 88: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

77

Dari table diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom Cronbach’s Alpha

adalah sebesar 0,869 dari variable persepsi kepemimpinan (Y), berdasarkan

kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.7 dapat dikatakan bahwa butir

pertanyaan variabel Y (Persepsi Kepemimpinan) yaitu sangat reliabel.

3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.10.1 Teknik Pengolahan Data

Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh datadan

informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, biasanya peneliti akan

melakukan beberapa tahapan persiapan data untuk memudahkan proses analisis

dan interpretasi hasilnya. Demikian juga peneliti melewati beberapa tahap dalam

pengolahan datanya, yakni:71

1. Pengeditan (Editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang

diperlukan terhadap data penelitian, yaitu memudahkan proses pemberian

kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik, data diperoleh tersebut

dihimpun oleh peneliti. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap data

yang sudah terkumpul baik data primer maupun sekunder. Hal yang diperiksa

71 Rusady Ruslan.2003.Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Hal.165

Page 89: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

78

meliputi kelengkapan isian dari responden di lembar kuesioner, readability,

kejelasan jawaban, relevansi jawaban dan sebagainya.

2. Pemberian Kode (Coding)

Koding adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam

skor numerik atau karakter simbol- simbol tertentu. Dalam tahap ini, setelah

peneliti memeriksa, maka peneliti memberikan kode- kode pada setiap data

yang sudah terkumpul. Fungsinya adalah untuk memudahkan dalam proses

penganalisisan dan penafsiran data untuk bahan penelitian.

3. Pemrosesan Data (Data Processing)

Kini sebagian besar peneliti menggunakan sistem yang lebih canggih

dalam pemrosesan dan analisis data, yakni dengan menggunakan aplikasi atau

program bantuan seperti menggunakan program SPSS 21.00 guna menghitung

data berupa angka-angka yang kemudian dihitung dengan rumus statistik.

Program ini membuat proses tersebut lebih cepat, mudah dengan tingkat

keakuratan lebih tinggi.

4. Tabulating

Setelah data diperiksa dan dilakukan pengkodean agar lebih mudah

dianalisis, maka saatnya memasukkan data- data tersebut dalam table

sesuai dengan pengklasifikasiannya agar menjadi data yang lebih mudah

Page 90: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

79

dicerna. Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode

pengukuran. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.72

Skala Likert hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara

pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang

netral dan ranking lain diantara dua sikap yang pasti di atas.73

Maka

peneliti menggunakan skala nilai dari 1 sampai 4, dan bobot yang

diberikan pada setiap jawaban responden adalah sebagai berikut:74

SS : Sangat Setuju = 4

S : Setuju = 3

TS : Tidak Setuju = 2

STS : Sangat Tidak Setuju = 1

3.10.2 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif ini menggunakan

statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Penelitian ini menggunakan statistik inferensial yakni teknik statistik yang

digunakan untukmenganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

72 Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Hal.104

73 Moh.Nazir.2009.Metode Penelitian. 2009. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal.338

74 Burhan Bungin.2009.Metodologi Penelitian Kuantitatif. Hal.229

Page 91: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

80

untuk populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi

tersebut dilakukan secara random.

Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik

nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter

populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data

sampel. Penggunaan statistic parametris memerlukan banyak asumsi.

Asumsi utama adalah data harusberdistribusi normal, selanjutnya

penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih

yang diuji harus homogen, dalam regresi harusdipenuhi asumsi linearitas.

Statistik parametris digunakan untuk menganalisisdata interval dan rasio.75

1. Analisis Deskriptif Data

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

mendeskripsikan masing – masing variabel, yaitu variabel Profil calon

kepala daerah (X), persepsi kepemimpinan (Y). Dalam analisis deskriptif

ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor

jawaban dari masing – masing variable dengan rumus sebagai berikut:

% =

Keterangan:

75 Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Hal.164

Page 92: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

81

n = skor empirik (skor yang diperoleh)

N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)

Perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah – langkah

sebagai berikut:

1. Menentukan presentase maksimal

× 100%

2. Menentukan angka presentase minimal

3. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian

criteriaterhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka

didapat 75% :4 = 18, 7%.

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh(dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh

sebagai berikut :

Page 93: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

82

Tabel 3.8 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

No Rentang Persentase Kriteria

1. 82%-100% Sangat Baik

2. 82% - 63% Baik

3. 62% – 54% Cukup Baik

4. 53% - 34% Tidak Baik

5. 33% - 19% Sangat Tidak Baik

2. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yangditeliti

berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono (2011),statistik

parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan

bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Oleh

karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu

akan dilakukan pengujian normalitas data.

Peneliti menggunakan SPSS 21 dalam penghitungan dengan

OneSample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada

ujiini adalah sebagai berikut:

a) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data

dinyatakan terdistribusi normal.

Page 94: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

83

b) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data

dinyatakan tidak tidak terdistribusi normal.

3. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan hubungan

antar variabel.76 Dalam uji kali ini peneliti menggunakan koefisien

korelasi product-moment pearson(r), yang digunakan untuk menemukan

kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur pada skala

interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi product moment

adalah:

rxy = ( )( )

√* ( )+* ( )+

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada

ketentuanyang tertera pada tabel berikut:77

Tabel 3.9 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

76 C.Trihendradi.2013.Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Hal.131

77 Sugiyono.2010.Statistika untuk Penelitian.Alfabeta.Bandung. Hal.230-231

Page 95: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

84

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0, 80 – 1,000 Sangat Kuat

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah persamaan regresi untuk meneliti

hubungan antara satu variabel bebas (independent) terhadap variabel

terikat (dependent). Analisis regresi sederhana dalam penelitian ini

digunakan untuk melihat arah hubungan fungsional atau kausal antara

variabel profil calon kepala daerah (dependent variable) terhadap persepsi

kepemimpinan masyarakat (independent variable). Persamaan umum

regresi linier sederhana adalah:

Y = a + bx

Dimana:

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

Page 96: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

85

b = Angka arah arau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi

penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, harga a dan b harus

terlebih dahulu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini:

a = ( )(

) ( )( )

(

)

b = ( )( )

( )

Keterangan:

Y = Sumbu seleksi calon kepala daerah oleh parpol

X = Sumbu persepsi kepemimpinan masyarakat

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

n = Banyaknya responden

Page 97: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

86

5. Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang

ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji

signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji t dan uji F,

sebagaiberikut:78

1. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi

variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus thitung yaitu:

t = √

Dimana:

R² = koefisien korelasi

n-2 = derajat keabsahan

t = nilai uji t

Sementara untuk mencari ttabel maka terlebih dahulu tentukan

taraf signifikansi, misalnya (α = 0,05), kemudian dicari ttabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n – 1. Kemudian mengacu pada ketentuan

sebagai berikut:

78 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Hal 38

Page 98: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

87

1. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima Ha ditolak artinya tidak

signifikan

2. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Ha diterima artinya

signifikan.

2. Koefisien Determinasi digunakan pada penelitian untuk

mengetahui sejauh mana hubungan dari variabel X Terhadap Y

yaitu profil calon kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan

masyarakat : berikut Rumus yang digunakan untuk mencari

Koefisien Detrminasi.

KD =

Keterangan:

KD: Koefisien Determinasi

r: Koefisien Korelasi

100: Bilangan Tetap

Dengan batas koefisien determinan 0 < KD< 1

Untuk mempermudah dalam proses perhitungan

dalampenelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS versi 21

Page 99: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

88

denganmenggunakan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada

table model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul R-

squareatau melihat angka R.

3.11 Jadwal Penelitian

Kegiatan

Bulan

Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des

Observasi awal

Penyusunan Bab 1-3

Sidang Outline

Riset Lapangan

Pengolahan Data

Penyusunan bab 4-5

Siding Skripsi

Page 100: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Definisi Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang

yang membentuk sebuah system semi tertutup (atau semi terbuka), di mana

sebagian besar interaksi adalah individu-individu yang berada dalam kelompok

tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahsa Arab,

musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

hubunngan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas

yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah

masyarakat dugunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama

dalam satu komunitasyang teratur.79

Masyarakat dalam penelitian ini merupaka objek yang memiliki persepsi

mengenai kepemimpinan pada pilkada di Banten. Penulis akan mendeskripsikan

bagaimana persepsi masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)

mengenai kepemimpinan di Banten. Masyarakat pada penelitian ini disebut juga

populasi penelitian, dari sejumlah 7.734.485 populasi masyarakat ini tersebar di 8

kota dan kabupaten. Penulis membuat kerangka sampling dengan teknik

sampling area dan stratified proporsional random sampling, dengan

79 https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat diakses 25 Desember 2017

Page 101: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

90

pertimbangan efisiensi penelitian dan hasil yang representatif dari karakteristik

populasi.

4.1.2 Profil Provinsi Banten

Banten merupakan provinsi yang berdiri berdasarkan Undang – Undang

Nomor 23 Tahun 2000 secara administratif, terbagi atas 4 Kabupaten dan 4 Kota

yaitu : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten

Tangerang, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kota

Cilegon, dengan luas 9.160,70 Km2. Letak geografis Provinsi Banten pada

batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT dan 5º7'50² - 7º1'1² LS, dengan jumlah

penduduk sebesar 12.548.986 Jiwa.

Letak di Ujung Barat Pulau Jawa memposisikan Banten sebagai pintu

gerbang Pulau Jawa dan Sumatera dan berbatasan langsung dengan wilayah DKI

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Posisi geostrategis ini tentunya menyebabkan

Banten sebagai penghubung utama jalur perdagangan Sumatera – Jawa bahkan

sebagai bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional serta sebagai

lokasi aglomerasi perekonomian dan permukiman yang potensial. Batas wilayah

sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat dengan Selat Sunda,

serta di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah ini

mempunyai sumber daya laut yang potensial.

Topografi wilayah Provinsi Banten berkisar pada ketinggian 0 – 1.000 m

dpl. Secara umum kondisi topografi wilayah Provinsi Banten merupakan dataran

Page 102: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

91

rendah yang berkisar antara 0 – 200 m dpl yang terletak di daerah Kota Cilegon,

Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang, dan sebagian besar Kabupaten Serang.

Adapun daerah Lebak Tengah dan sebagian kecil Kabupaten Pandeglang

memiliki ketinggian berkisar 201 – 2.000 m dpl dan daerah Lebak Timur

memiliki ketinggian 501 – 2.000 m dpl yang terdapat di Puncak Gunung

Sanggabuana dan Gunung Halimun.

Penulis mengambil sampel secara proporsional stratified random

sampling dari keseluruhan kabupaten dan kota dalam penelitian ini dengan

mengacu pada rumus sampling.

4.1.3 Profil Pasangan Calon

4.1.3.1 Drs. H. Wahidin Halim, M.Si

Gambar 4.1 Foto Drs. H. Wahidin Halim, M.Si

Page 103: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

92

Drs. H. Wahidin Halim, M.Si (lahir di Pinang, Tangerang, Banten, 14

Agustus 1954) umur 62 tahun) adalah pengusaha Indonesia dan politisi

Partai Demokrat yang menjabat sebagai Walik ota Tangerang periode

2003-2013. Wahidin Halim diusung oleh Partai Demokrat menjadi

Walikota Tangerang dengan wakil Arief Rachadiono Wismansyah. Dia

mengundurkan diri dari jabatan Walikota Tangerang karena akan

mencalonkan diri sebagai DPR RI 2014–2019, dan digantikan oleh

wakilnya Arief Rachadiono Wismansyah. Saat ini Wahidin menjabat Wakil

Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat mewakili Dapil Banten III.

Wahidin Halim juga merupakan adik dari Mantan Menteri Luar Negeri

Republik Indonesia 2001-2009, Hassan Wirajuda.

NAMA : H. Wahidin Halim

ALAMAT : H. Djiran No.1 Kelurahan Pinang Kecamatan Pinang Kota

Tangerang Banten

PENGALAMAN PENDIDIKAN :

SD Negeri Pinang Tangerang Lulus Tahun 1966

SMP Persiapan Negeri Ciledug (SMP 3) Tangerang Lulus Tahun 1969

SMA Pribadi Tangerang (SMA 1) Tangerang Lulus Tahun 1972

Universitas Indonesia (UI), FISIP Jurusan Administrasi Negara Lulus

Tahun 1982

Page 104: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

93

Universitas Padjajaran – Institut Ilmu Pemerintahan Program Studi

Magister Ilmu Pemerintahan

Universitas Satyagama, Program Pasca Sarjana Program Studi

Magister Ilmu Pemerintahan (S2) Lulus Tahun 2009

Universitas Padjadjaran (UNPAD) Program Doktoral Program Studi

Ilmu Pemerintahan (S3) Lulus Tahun 2011

PENGALAMAN PEKERJAAN :

Kepala Desa Pinang Kabupaten Tangerang Tahun 1978

Lurah Pinang Kotif Tangerang Tahun 1981

Kasubdin Pajak Kotif Tangerang Tahun 1988

Sekretaris Kotif Tangerang Tahun 1988

Kabag. Pembangunan Kotif Tangerang Tahun 1991

Camat Tigaraksa Kabupaten Tangerang Tahun 1993

Camat Ciputat Kabupaten Tangerang Tahun 1995

Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang Tahun 1997

Asisten Tata Praja Kabupaten Tangerang Tahun 1998

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Tahun 2003

Walikota Tangerang Tahun 2003 – 2008

Walikota Tangerang Tahun 2008 – 2013

Anggota DPR/ MPR RI/ Wakil ketua Komisi II Tahun 2014 – 2019

Page 105: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

94

PENGALAMAN ORGANISASI :

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tahun 1974

Ketua Asrama Daksinapati UI Tahun 1975

Ketua Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami Tahun 1977

Ketua KNPI Tangerang Tahun 1983

Ketua AMPI Tangerang Tahun 1986

Ketua IPSI Tangerang Tahun 1998

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI)

Wilayah III Tahun 2005

Ketua Umum PERSIKOTA Tahun 2007

Penasehat Majelis Nasional KAHMI Tahun 2008

Mustasyar NU Kota Tangerang Tahun 2002-Sekarang

Page 106: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

95

4.1.3.2 Andika Hazrumy, S.Sos, M.AP

Gambar 4.2 Andika Hazrumy, S.Sos, M.AP

Nama : Andika Hazrumy, S.Sos, M.AP

Tempat Lahir : Bandung

Tanggal : 16 Desember 1985

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Bhayangkara No. 52, Cipocok Jaya, Kota Serang –

Provinsi Banten

SIKAP POLITIK

Tanggal 29 Januari 2015, Andika menyarankan kriteria dinaturalisasi

umunya di bawah 25 tahun dan sudah menetap di Indonesia minimum

5 tahun, apa pun cabang olah raganya.

Page 107: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

96

Tanggal 20 April 2015, Andika menyatakan Komisi III paham dasar

Perppu KPK dan setuju di bawa ke Panja untuk diperdalam. Namun

menurut Andika masih terdapat kekurangan dalam hal norma atau pun

substansi hukum.

Tanggal 23 Apri 2015, Andika menyatakan Fraksi Golkar menyetujui

Perppu KPK dengan catatan Pemerintah harus mempercepat proses

seleksi pimpinan KPK.

PENDIDIKAN

SADN Merdeka 5, Bandung; 1991 – 1997

SMP Negeri 5, Bandung; 1997 – 2000

SMA Negeri 5, Bandung; 2000 – 2003

Monash University English Language Centre, Melbourne – Australia;

2003 – 2005

Hubungan Internasional, Universitas Pelita Harapan (UPH),

Tangerang; 2005 – 2010

Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Universitas Pasundan

(Unpas), Bandung; 2012

Page 108: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

97

4.1.3.3 Rano Karno

Gambar 4.3 Rano Karno

Nama Lengkap : Rano Karno

Agama : Islam

Tempat Lahir : Jakarta

Tanggal Lahir : Sabtu, 8 Oktober 1960

Istri : Hj. Dewi Indriati

Anak : Raka Widyarma, Deanti Rakasiwi

Page 109: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

98

BIOGRAFI

Rano Karno adalah seorang aktor dan sutradara kawakan Indonesia.

Karirnya di dunia akting berawal dari keikutsertaan Rano pada salah satu

film yang dibintangi ayahnya, Soekarno M. Noer, nama Rano kemudian

perlahan-lahan mulai dikenal. Film pertama yang dibintanginya adalah Si

Doel Anak Betawi tahun 1972 dimana ia menjadi pemeran utama dalam

film tersebut. Bakat akting yang diturunkan ayahnya ternyata tidak

menguap sia-sia, pria kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1960 ini pun lantas

bergulat dengan dunia entertainment secara total.

Hingga pada tahun 2007, setelah genap 38 tahun berkibar di dunia

hiburan, Rano secara mengejutkan mengumumkan niatnya untuk terjun

dalam dunia politik. Niat tersebut diumumkan mendekati waktu Pilkada

DKI Jakarta, namun, sebentar saja diumumkan niatnya, pada akhirnya ia

tak ikut mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode

tersebut.

Pada akhir tahun 2007, nama Rano kembali muncul di permukaan,

bukan karena ia membintangi film terbaru, tapi karena ia mengumumkan

pencalonan dirinya pada Pilbup Tangerang bersama Ismed Iskandar. Pada

pemilukada tersebut, pasangan Ismed-Rano berhasil mengantongi suara

Page 110: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

99

terbanyak, sehingga saudara dari Tino Karno dan Suti Karno ini berhak

atas jabatannya sebagai Wakil Bupati Tangerang.

Namun, sayangnya jabatan itu hanya sebentar saja dipegang karena

pada 2011 Rano mengundurkan diri dari jabatan untuk mencalonkan diri

sebagai Cawagub Banten bersama Ratu Atut Chosiyah. Dalam pemilukada

tersebut, pasangan Atut-Rano mendapatkan perolehan suara terbanyak dan

berhak memimpin Banten dalam periode 2012-2017.

4.1.3.4 Embay Mulya Syarief

Gambar 4.4 Embay Mulya Syarief

Embay Mulya Syarief atau biasa disapa–dikenal dengan nama Pak

Embay (lahir, 4 Maret 1952) adalah tokoh Banten yang dalam tubuhnya

Page 111: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

100

mengalir darah ulama, jawara, ekonom, cendekiawan, dan bankir. Pak

Embay merupakan pengusaha sukses yang suka berpenampilan sederhana.

Sebagai ekonom, Pak Embay berperan aktif membangun ekonomi

kerakyatan di daerahnya. Hal itu, antara lain, pernah diwujudkannya dalam

bentuk Program Gerakan Pendirian Seribu Baitul Maal wa Tanwil (BMT)

di Banten.

Sebagai organisator, Embay menjadi pengendali sejumlah organisasi

kemasyarakatan dan profesi tingkat lokal dan nasional. Embay merupakan

salah satu pendiri Provinsi Banten saat berpisah dengan Jawa Barat.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

4.2.1 Data Diri Responden

Kuesioner disebarkan pada 100 responden yang merupakan Masyarakat

pemilih di Provinsi Banten. Bagian awal kuesioner merupakan pertanyaan-

pertanyaan yang bersangkutan dengan identitas atau data diri responden. Poin-

poin tersebut akan dipresentasekan untuk mengukur jumlah sehingga dapat

diketahui karakteristik Responden dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan untuk

data diri responden meliputi:

1. Nama

2. Jenis Kelamin

3. Usia

Page 112: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

101

4. Pekerjaan

Tabel 4.1

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

LAKI-LAKI 50 50.0 50.0 50.0

PEREMPUAN 50 50.0 50.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.1

Dari table 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang berpartisipasi

sebagai sampel dalam penelitian ini, jumlah responden laki-laki sama dengan jumlah

responden perempuan. Dengan proporsi jumlah responden laki-laki yakni 50

responden, dan jumlah responden perempuan yakni 50 responden. Pada penentuan

jumlah proporsi responden ini dihitung dengan rumus sampling pada kesalahan 100%

Page 113: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

102

atau presisi 0,1 dan didapat jumlah sampel 100 responden. Selanjutnya proporsi

sampel dihitung berdasarkan sebaran responden pada setiap kota dan kabupaten

berdasarkan data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten. Dari

perhitungan jumlah sampel tersebut, didapatkan angka 50 responden laik-laki dan 50

responden perempuan. 80

Tabel 4.2

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20-30 40 40.0 40.0 40.0

31-50 44 44.0 44.0 84.0

51-70 16 16.0 16.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.2

80 Perhitungan lengkap sampel ada pada kerangka sampling yang dibuat penulis pada bab III

Page 114: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

103

Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada tabel 4.2

dari kolom frequency dan percent maka dari segi usia , didapatkan 40 orang

(40,00%) merupakan masyarakat pemilih dengan usia antara 20-30 tahun, 44

orang (44%) merupakan masyarakat dengan usia antara 31-50 tahun, dan 16

orang (16%) merupakan masyarakat dengan usia antara 51-70 Hal ini

menunjukan bahwa masyarakat pemilih sebagian besar pada usia antara 31-50

tahun.

Tabel 4.3

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

IBU RUMAH TANGGA 20 20.0 20.0 20.0

WIRASWASTA 19 19.0 19.0 39.0

KARYAWAN 34 34.0 34.0 73.0

PEGAWAI NEGERI SIPIL 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.3

Page 115: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

104

Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada tabel

4.3 dari kolom frequency dan percent maka dari segi pekerjaan didapatkan 20

orang (20%) masyarakat pemilih bekerja sebagai ibu rumah tangga, 19 orang

(19%) bekerja sebagai wiraswasta, 34 orang (34%) sebagai karyawan, dan

sisanya sebanyak 27 orang (27%) bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Hal ini

menunjukan bahwa mayoritas masyarakat pemilih di Banten bekerja sebagai

karyawan dengan presentasi 34%.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pada sub bab ini penulis akan menjelaskan menjelaskan dan merincikan hasil

tanggapan responden yangtelah memberikan jawaban melalui instrument penelitian

(kuisioner). Data tersebut kemudian diolah menggunakan frekuensi dan diagram

untuk memudahkan dalam penggambaran hasil penelitian. Dalam setiap butir

pertanyaan yang terdistribusi terdapat jawaban positif (sangat setuju dan setuju) dan

jawaban negatif (sangat tidak setuju dan tidak setuju). Pengolahan jumlah data

responden sudah dilakukan pada aplikasi Microsoft Excel 2013 dan IBM spss 21.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing butir pertanyaan berdasarkan variable X

dan variable Y.

Page 116: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

105

4.3.1 Tanggapan Responden Tentang Seleksi Calon Kepala Daerah oleh Partai

Politik (Variabel X)

Table 4.4 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.1

X1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0

Tidak Setuju 28 28.0 28.0 36.0

Setuju 38 38.0 38.0 74.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.4

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X1 tentang “Saya mengetahui peran partai politik dalam seleksi calon

tidak transparan” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 38 orang

Page 117: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

106

(38%), sangat setuju sebanyak 26 orang (26%), dan tidak setuju sebanyak 28

orang (28%). Partai politik mempunyai beberapa fungsi seperti fungsi rekrutmen

politik, sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi politik dan sarana pengatur

konflik. UUD menekankan pada salah satu fungsi partai politik yakni fungsi

rekrutmen politik.

Melalui proses rekrutmen, partai politik berperan menyiapkan kader-kader

dalam pimpinan politik, melakukan seleksi terhadap kader-kader yang

dipersiapkan, serta perjuangan untuk penempatan kader yang berkualitas,

berdedikasi, dan memiliki kredibilitas yang tinggi serta mendapat dukungan dari

masyarakat pada jabatan-jabatan politik yang bersifat strategis. Proses rekrutmen

harus berlangsung secara terbuka. Masyarakat harus memperoleh informasi yang

memadai dan terbuka tentang siapa kandidat parlemen dari partai politik, track

record masing-masing kandidat, dan proses seleksi hingga penentuan daftar

calon. Partai politik mempunyai kewajiban menyampaikan informasi (sosialisasi)

setiap kandidatnya secara terbuka kepada publik. Di sisi lain, partai juga harus

terbuka menerima kritik dan gugatan terhadap kandidat yang dinilai tidak

berkualitas oleh masyarakat.

Namun kenyataannya pada pecalonan pilkada Banten 2017 masih

menampilkan wajah-wajah lama, dengan pemikiran-pemikiran lama serta

pengalaman-pengalaman yang sama, bahkan orang-orang dari dinasti yang

sama. Sehingga mayoritas masyarakat mengetahui bahwa peran partai politik

Page 118: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

107

dalam seleksi calon tidak transparan. Pernyataan ini didukung oleh 38 responden

(38%) yang menjawab setuju dan 26 responden (26%) menjawab sangat setuju.

Tabel 4.5 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.2

X2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0

Tidak Setuju 15 15.0 15.0 20.0

Setuju 55 55.0 55.0 75.0

Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.5

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X2 tentang “Kepemimpinan, kejujuran, kemampuan intelektual, dan

keberpihakan pada masyarakat belum menjadi indikator utama dalam

Page 119: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

108

menentukan calon kepala daerah” dari 100 responden yang menjawab setuju

sebanyak 55 orang (55%), sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), tidak setuju

sebanyak 15 orang (15%) dan sangat tidak setuju sebanyak 5 orang (5%).

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dan

menyetujui bahwasannya mereka menilai kepemimpinan, kejujuran, kemampuan

intelektual, dan kebeberpihakan pada masyarakat belum menjadi indikator utama

dalam menentukan calon kepala daerah. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya

partai politik dalam mencalonkan kepala daerah tidak melalui proses seleksi yang

benar-benar matang dan secara pragmatism sehingga belum mampu melahirkan

calon pemimpin untuk menjadi kepala daerah sesuai kebutuhan masyarakat.

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.3

X3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 25 25.0 25.0 27.0

Setuju 41 41.0 41.0 68.0

Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 120: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

109

Diagram 4.6

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X3 tentang “Seleksi yang dilakukan oleh partai politik masih bersifat

formalitas” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 41 orang (41%),

sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), tidak setuju sebanyak 25 orang (25%),

dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Partai politik membuka

kesempatan seluas-luasnya bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik

dan pemerintahan, utamanya dalam pesta besar rakyat yakni Pilkada. Sebelum

penentapan calon untuk diusung dalam Pilkada, parpol melakukan proses

penjaringan calon yang bertujuan untuk mengetahui potensi dan kemampuan

calon dalam berpolitik serta kredibilitas calon dalam memimpin.

Sebagai suatu organisasi, partai politik secara ideal dimaksudkan untuk

mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan tertentu, dan

memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta

menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara damai.

Page 121: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

110

Pada pelaksanaannya, seleksi yang dilakukan partai politik ini tidak lebih

hanya sebagai ritual politik partai menjelang Pemilu dilaksanakan. Proses seleksi

ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga hasilnya adalah kader

partai politik yang tidak memiliki integritas dan visi kenegaraan dalam

menyelesaikan masalah bangsa ini. Sehingga saat ini yang dapat disaksikan dalam

perpolitikan Indonesia ialah kegiatan saling berdebat dan saling menjatuhkan

yang kemudian berujung anarki. Masyarakat sebagai responden, menyatakan

sangat setuju (41%) dan setuju (32%) bahwa mereka menilai seleksi yang

dilakukan oleh partai politik masih bersifat formalitas.

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0

Tidak Setuju 25 25.0 25.0 33.0

Setuju 54 54.0 54.0 87.0

Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 122: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

111

Diagram 4.7

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X4 tentang “Visi dan misi calon belum menggambarkan kenyataan

kemampuan calon” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 54 orang

(54%), sangat setuju sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju sebanyak 25 orang

(25%), dan sangat tidak setuju sebanyak 8%. setuju dengan pernyataan tersebut.

Setelah ditetapkannya kandidat calon kepala daerah dan nomor urut mulai dari

calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati dan calon

walikota/wakil walikota, maka dilaksanakan kampanye. Para bakal calon pun

memaparkan visi-misi sebagai rentetan syarat dari tahapan pilkada menuju hari

pemilihan. Singkatnya visi dan misi ini adalah sekumpulan rencana program

kerja yang diusung para calon kandidat apabila terpilih menjadi kepala daerah

lima tahun kedepan.

Page 123: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

112

Konten dalam visi-misi para calon kepala daerah tak lepas dari hal-hal seperti

pengentasan kemiskinan, memajukan pendidikan, pemberdayaan, dan lain-lain.

Namun pengalaman dimasa lalu juga memberikan janji-janji pada saat kampanye

yang belum terealisasi.

Sehingga masyarakat sebagai responden menilai bahwa visi dan misi calon

belum menggambarkan kenyataan kemampuan calon. Pernyataan ini didukung

oleh jawaban responden yang menjawab setuju sebanyak 54 orang (54%).

Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 5

X5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 19 19.0 19.0 20.0

Setuju 48 48.0 48.0 68.0

Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.8

Page 124: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

113

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X5 tentang “Seleksi yang dilakukan oleh partai politik belum

memberikan jaminan dan kualitas karena hal ini juga belum diatur oleh

perundang-undangan” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 44

orang (44%), sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), tidak setuju sebanyak 19

orang (19%), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan nilai

tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat pemilih di Banten setuju

dengan pernyataan tersebut.

Lemahnya aturan yang dirumuskan dalam UU No. 2 Tahun 2011 tentang

Partai Politik berimplikasi pada lemahnya sistem politik kepartaian, utamanya

rendahnya kualitas partai politik. Hasil Perubahan UU No. 8 Tahun 2008 tentang

Partai Politik tidak mendorong terbentuknya demokratisasi internal partai politik,

utamanya dalam melahirkan calon – calon pemimpin bagi bangsa ini, dimulai

dari Kepala Daerah, Anggota Legislatif baik di DPR maupun DPRD, dan

Pejabatan - Pejabat Negara di tingkat Lembaga Negara.

Selain itu perubahan ini juga tidak mengatur secara rinci, jelas, disertai sanksi

yang tegas bagi partai politik yang memainkan politik uang, padahal politik uang

inilah yang menjadi sumber kebobbrokan tatanan dan peradaban politik. Tanpa

ketentuan tersebut, keberadaan partai politik justru dapat membahayakan

perkembangan demokrasi, serta eksistensi dan peradaban bangsa, seperti

komersialisasi pemilukada, dan munculnya elit politik yang tidak berkualitas.

Page 125: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

114

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden yang

menjawab setuju terdapat 48 responden (48%). Mayoritas masyarakat

menyatakan setuju bahwa seleksi yang dilakukan oleh partai politik belum

memberikan jaminan dan kualitas karena hal ini juga belum diatur oleh

perundang-undangan.

Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 6

Diagram 4.9

X6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 22 22.0 22.0 23.0

Setuju 50 50.0 50.0 73.0

Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 126: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

115

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X6 tentang “Proses demokrasi dalam seleksi hanya bersifat

prosedural atau secara aturan” dari 100 responden yang menjawab setuju

sebanyak 50 orang (50%), sangat setuju sebanyak 27 orang (27%), tidak setuju

sebanyak 22 orang (22%), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%).

Dalam demokrasi, kepentingan masyarakat adalah sangat diunggulkan.

Kedaulatan masyarakat yang artinya pemimpin tertinggi adalah masyarakat.

Kedaulatan ini bermaksud untuk memposisikan masyarakat dalam posisi puncak

pemerintahan. Semua kepentingan masyarakat harus menjadi dasar gerak

pemerintahan. Kekuasaan tertinggi berada di masyarakat. Pimpinan

pemerintahan daerah seharusnya hanya menjadi representatif masyarakat guna

terwujudnya pemerintahan yang pro kepada masyarakat.

Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan (role) yang sangat

penting dalam setiap sistem demokrasi. Sebagai fungsinya dalam rekrutmen

politik, partai menjadi penghubung strategis pemerintah dengan aspirasi rakyat.

Maka dalam pelaksanaan pilkada, parpol mengusung calon-calon pemimpin yang

memiliki integritas dan kapabilitas yang baik. Selain itu proses seleksi

semestinya dilakukan secara terbuka agar masyarakat dapat secara langsung

menyampaikan saran siapa bakal calon kepala daerah dan menilai bakal calon

kepala daerah yang diusung oleh parpol.

Page 127: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

116

Namun pada realitasnya, partai politik sering menyuguhkan tontonan yang

tidak bisa dijadikan tuntunan dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi.

Perubahan masih bergerak pada tataran prosedural dan legal – formal, belum

menyentuh pada perubahan mental, budaya, sikap dan prilaku para elit politik

dan masyarakat, sehingga berimplikasi pada berbagai pelanggaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden yang

menjawab setuju terdapat 50 responden (50%). Mayoritas masyarakat

menyatakan setuju bahwa proses demokrasi dalam seleksi hanya bersifat

prosedural atau secara aturan.

Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 7

X7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Vali

d

Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Tidak Setuju 20 20.0 20.0 23.0

Setuju 49 49.0 49.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

117

Diagram 4.10

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X7 tentang “Proses sleksi bersifat sentralistik/terpusat” dari 100

responden yang menjawab setuju sebanyak 49 orang (49%), sangat setuju

sebanyak 28 orang (28%), tidak setuju sebanyak 20 orang (20%), dan sangat

tidak setuju sebanyak 3 orang (3%).

Harapan dan animo masyarakat untuk memilih sangat dipengaruhi bakal

pasangan calon yang di tawarkan parpol pengusung. Ketika sebagian besar

harapan masyarakat terpenuhi pada “produk unggulan” parpol pengusung,

keinginan pemilih untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi akan tinggi.

Hal ni juga berpengaruh pada penentuan bakal calon yang diusung parpol.

Ketika proses pencalonan tidak demokratis yaitu tidak melibatkan anggota partai

dan mengharuskan rekomendasi dari dewan pimpinan pusat parpol.

Page 129: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

118

Masyarakat digerakkan oleh kesadaran dan memiliki kepercayaan memilih.

Sebaliknya jika parpol pengusung tidak cukup mampu memuaskan harapan

masyarakat akan pemimpin masa depan (yang ideal) keterlibatan masyarakat

akan rendah bahkan cenderung apatis untuk terlibat dalam proses demokrasi di

daerahnya. Masyarakat sudah jenuh dan kehabisan energi untuk memilih lagi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab setuju sebanyak 49 orang (49%). Hasil jawaban menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat menyatakan setuju bahwa proses seleksi bersifat

sentralistik/terpusat.

Tabel 4.11 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan X8

X8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 16 16.0 16.0 18.0

Setuju 47 47.0 47.0 65.0

Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 130: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

119

Diagram 4.11

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan X8 tentang “Proses seleksi parpol belum mencerminkan persaingan

secara adil” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 47 orang (47%),

sangat setuju sebanyak 35 orang (35%), tidak setuju sebanyak 16 orang (16%),

dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).

Persaingan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan baik dalam pendidikan,

dunia kerja, maupun pada dunia hiburan bahkan dalam dunia politik. Sama halnya

persaingan dalam dunia politik terjadi baik antar partai maupun calon yang maju

pada pilkada. Para calon yang mengikuti proses seleksi oleh partai politik

bersaing ketat dan melakukan segala cara agar terpilih menjadi calon yang

diusung. Salah satunya yang memang telah marak terjadi dalam perpolitikan

partai adalah money politic bahkan partai politik cenderung “memasang harga

dipintu” bagi siapa saja sosok yang ingin menjadikan partai sebagai kendaraan

Page 131: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

120

memeperoleh kekuasaan kepemimpinan. Selain itu para bakal calon yang diusung

parpol merupakan petahana atau yang memiliki hubungan kekerabatan.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Sebastian

Salang menilai, partai politik belum memiliki sistem seleksi yang bagus dalam

mencalonkan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Akhirnya perpol cenderung

menjadi sangat pragmatis.

“Saat penentuan calon hanya berdasar hasil survey. Rata-rata yang

elektabilitas tinggi adalah petahana. Parpol tak perhatikan lagi apakah petahana

itu punya integritas baik atau tidak. Petahana juga relatif mempunyai modal uang

yang cukup besar. “Maka tak heran, yangmaju pada pilkada ini adalah

petahana.”81

Pada akhirnya dapat dilihat bahwa deretan calon kepala daerah dan wakil

kepala daerah yang maju dan bersaing merupakan orang-orang berduit. Sehingga

sosok yang memiliki integritas dan kapabilitas baik tidak mampu menunjukkan

loyalitas kemampuannya dalam memimpin. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, dari 100 resonden yang menjawab setuju sebanyak 35 orang (35%)

dan sangat setuju sebanyak 47 orang (47%). Mayoritas masyarakat menyetujui

bahwa proses seleksi parpol belum mencerminkan persaingan secara adil.

81 http://halloapakabar.com/partai-politik-cenderung-pragmatis-usung-calon-kepala-daerah

Page 132: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

121

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kepemimpinan (Variabel X)

Tabel 4.12 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 9

Diagram 4.12

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y1 tentang “Saya mengetahui siapa saja calon kepala daerah yang

diusung oleh parpol.” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 30

Y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 8 8.0 8.0 10.0

Setuju 30 30.0 30.0 40.0

Sangat Setuju 60 60.0 60.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 133: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

122

orang (30%), sangat setuju sebanyak 60 orang (60%), tidak setuju sebanyak 8

orang (8%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).

Dari hasil jawaban responden tersebut, mayoritas responden menjawab

sangat setuju dan menyetujui bahwa mereka mengetahui siapa saja calon kepala

daerah yang diusung oleh parpol dalam Pilgub Banten 2017 dengan jawaban

responden sebanyak 60 orang (60%). Pada calon nomor urut 1 yakni Pasangan

Calon WH-Andika, sedangkan Nomor Urut 2 pasangan calon Rano-Embay.

Tabel 4.13 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 10

Y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 18 18.0 18.0 20.0

Setuju 45 45.0 45.0 65.0

Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 134: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

123

Diagram 4.13

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y2 tentang “Saya mengetahui bahwa calon kepala daerah yang

diusung diputuskan berdasarkan keputusan pimpinan pusat partai politik” dari

100 responden yang menjawab setuju sebanyak 45 orang (45%), sangat setuju

sebanyak 35 orang (35%), tidak setuju sebanyak 18 orang (18%), dan sangat

tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).

Dari hasil jawaban responden tersebut, mayoritas responden menjawab sangat

setuju dan menyetujui bahwa Saya mengetahui bahwa calon kepala daerah yang

diusung diputuskan berdasarkan keputusan pimpinan pusat partai politik dengan

jawaban responden sebanyak 45 orang (45%). Adanya seleksi calon kepala

daerah melalui parpol yang tidak lagi demokratis mengakibatkan adanya

penentuan berdasarkan keputusan pimpinan pusat partai politik.

Page 135: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

124

Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.11

Y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 9 9.0 9.0 9.0

Tidak Setuju 29 29.0 29.0 38.0

Setuju 40 40.0 40.0 78.0

Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.14

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y3 tentang “Saya mengetahui proses seleksi calon kepala daerah

yang dilakukan oleh partai politik lebih didominasi oleh calon yang memiliki

kekuasaan” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 40 orang (40%),

Page 136: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

125

sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), tidak setuju sebanyak 29 orang (29%),

dan sangat tidak setuju sebanyak 9 orang (9%).

Bermula dari urgensi keberadaan partai politik, maka kekuasaan dan

kepemimpinan adalah unsur yang tidak bisa terpisah dari partai politik.

Kekuasaan dibangun untuk mengelola pemerintahan, dan pemerintahan

membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Partai politiklah yang memiliki tugas

besar untuk mempersiapkan calon pemimpin yang diharapkan mampu mengatur

jalannya pemerintahan yang baik dalam konteks pemerintahan lokal maupun

nasional.

Namun bentuk kekuasaan ini tidak semestinya terjadi dalam proses seleksi

calon kepala daerah oleh parpol. Partai politik dibelenggu oleh hukum besinya

oligarki dan fokus pada upaya memperoleh, mempertahankan dan menggunakan

kekuasaan untuk kepentingan politiknya. Doktrin Benjamin Disraeli seperti

dikutip Whitman (2003:80) menyatakan “Real politics are the possession and

distribution of power“ tampaknya sangat relevan dengan kondisi kepartaian di

Indonesia. Partai politik berebut untuk menggeggam kekuatan dan distribusi

kekuasaan dijadikan salah satu sarana bargaining politik.

Ketika proses seleksi yang dilakukan oleh partai politik didominasi oleh calon

yang memiliki kekuasaan, maka aspek kualifikasi kemampuan termarjinalkan.

Page 137: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

126

Sehingga upaya pencarian pemimpin yang memiliki visi dan kapasitas

memimpin pemerintahan melalui partai politik belum dapat terealisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab setuju sebanyak 40 orang (40%). Hasil jawaban menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat menyatakan setuju bahwa saya mengetahui proses seleksi

calon kepala daerah yang dilakukan oleh partai politik lebih didominasi oleh

calon yang memiliki kekuasaan.

Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.12

Y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0

Tidak Setuju 26 26.0 26.0 30.0

Setuju 35 35.0 35.0 65.0

Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 138: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

127

Diagram 4.15

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y4 tentang “Saya mengetahui proses seleksi calon kepala daerah

ditentukan oleh kemampuan modal si calon” dari 100 responden yang menjawab

setuju sebanyak 35 orang (35%), sangat setuju sebanyak 35 orang (35%), tidak

setuju sebanyak 26 orang (26%), dan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (4%) .

Mekanisme seleksi yang tidak terbuka menjadikan fungsi partai politik dalam

kaderisasi tidak sejalan dengan demokrasi. Hal ini menyebabkan timbulnya

penyimpangan di tubuh partai politik dalam kaderisasi. Beberapa faktor

pendorong penyimpangan itu secara bervariasi yaitu imbas liberalisasi sistem

pemilu, efek kegagalan partai dalam mengikat konstituen, implikasi rapuhnya

sistem kaderisasi dan perekrutan di internal partai, akibat kuatnya oligarki di

organisasi partai, serta dampak dari menguatnya pragmatisme politik.

Page 139: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

128

Sehingga yang terjadi adalah penjaringan dilakukan dengan mengedepankan

faktor kemampuan finansial dan popularitas calon kepala daerah. Hal ini

berdampak pada kepemimpinan yang belum membawa kearah kemajuan yang

signifikan bagi kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 35 orang (35%) dan setuju sebanyak 35 orang

(35%). Hasil jawaban menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menyatakan

sangat setuju bahwa saya mengetahui proses seleksi calon kepala daerah

ditentukan oleh kemampuan modal si calon.

Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.13

Y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Tidak Setuju 14 14.0 14.0 17.0

Setuju 46 46.0 46.0 63.0

Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 140: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

129

Diagram 4.16

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y5 tentang “Saya mengetahui bahwa karena modal menjadi faktor

utama dalam pencalonan maka kaderisasi tidak berjalan dan calon yang diusung

biasanya dari elit politik tertentu” dari 100 responden yang menjawab setuju

sebanyak 46 orang (46%), sangat setuju sebanyak 37 orang (37%), tidak setuju

sebanyak 14 orang (14%), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%).

Dari hasil jawaban 100 responden tersebut sebanyak 46 orang (46%),

mayoritas responden menjawab setuju dan menyetujui bahwa mereka

mengetahui karena modal menjadi faktor utama dalam pencalonan maka

kaderisasi tidak berjalan dan calon yang diusung biasanya dari elit politik

tertentu.

Page 141: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

130

Kurang maksimalnya kaderisasi partai politik untuk melahirkan calon kepala

daerah yang baik, membuat praktik dinasti politik masih terjadi. Partai politik

menjadi ”corong” bagi sekelompok orang yang mencoba mengadu

keberuntungan di partai melalui pemilu, tanpa disertai penyaringan yang benar –

benar selektif. Strategi instan yang digunakan adalah melirik figur terkenal dari

kalangan keluarga petahana (incumbent) kepala daerah (elite partai) atau

kalangan artis, yang diyakini dapat menjadi modal utuk meraup suara.

Rapuhnya sistem kaderisasi dan pola perekrutan di internal partai, terutama

mekanisme seleksi calon kepala daerah, juga menyebabkan partai terperangkap

pada kebutuhan finansial dan popularitas kandidat dimana pembiayaan parpol

didominasi oleh para elit dan pemilik modal. Sehingga yang terjadi adalah kepala

daerah berasal dari dinasti politik yang cenderung memikirkan kekuasaan

ketimbang kualitas pelayanan publik.

Tabel 4.17 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.14

Y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 6 6.0 6.0 6.0

Tidak Setuju 25 25.0 25.0 31.0

Setuju 45 45.0 45.0 76.0

Page 142: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

131

Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.17

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y6 tentang “Proses seleksi calon lebih kearah pada upaya

mendapatkan kekuasaan” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 45

orang (45%), sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), tidak setuju sebanyak 25

orang (25%), dan sangat tidak setuju sebanyak 6 orang (6%).

Proses seleksi yang hanya formalitas dan tidak benar-benar menjaring calon

dengan kualifikasi akan menghasilkan pemimpin yang hanya bernafsu pada

upaya mendapatkan kekuasaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 45 orang (45%). Hasil jawaban menunjukkan

Page 143: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

132

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan sangat setuju bahwa proses seleksi

calon lebih kearah pada upaya mendapatkan kekuasaan.

Diagram 4.18

Tabel 4.18 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.15

Y7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Tidak Setuju 11 11.0 11.0 14.0

Setuju 53 53.0 53.0 67.0

Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 144: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

133

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y7 tentang “Kampanye politik pada pilkada belum memberikan

informasi yang layak untuk bekal memilih.” dari 100 responden yang menjawab

setuju sebanyak 53 orang (53%), sangat setuju sebanyak 33 orang (33%), tidak

setuju sebanyak 11 orang (11%), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%).

Kampanye merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh para

calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagai sarana komunikasi

pengenalan diri serta sebagai sarana untuk mendapat dukungan suara dari rakyat

sebelum diadakannya pemilu. Kampanye juga dilakukan dengan tujuan untuk

memaparkan visi, misi dan rencana setiap calon wakil rakyat apabila terpilih

menjadi pemimpin Negara.

Kadangkala, kampanye dilakukan dengan cara menyindir, bahkan menyerang

langsung dengan memopulerkan jargon yang menjatuhkan konsep diri lawan

politik sehingga tidak fokus untuk menyampaikan misi visinya dengan baik..

Cara-cara ini terasa kurang sesuai bila dijadikan strategi kampanye yang

dilakukan banyak calon kepala daerah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 53 orang (53%). Hasil jawaban menunjukkan

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan sangat setuju bahwa kampanye politik

pada pilkada belum memberikan informasi yang layak untuk bekal memilih.

Page 145: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

134

Tabel 4.19 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 16

Y8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 18 18.0 18.0 20.0

Setuju 56 56.0 56.0 76.0

Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.19

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y8 tentang “Pasangan calon yang diusung oleh partai koalisi maupun

perseorangan atau non kualisi belum memiliki pertanggung jawaban terhadap

keterbukaan informasi publik” dari 100 responden yang menjawab setuju

Page 146: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

135

sebanyak 56 orang (56%), sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), tidak setuju

sebanyak 18 orang (18%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%)..

Sebagai mesin produksi pemimpin politik, partai politik menjalankan

perannya dalam penjaringan calon kepala daerah. Proses penjaringan yang baik

akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik pula.

Seperti yang diketahui oleh publik selama ini, khususnya dalam penentuan

pasangan calon kepala daerah yang akan diusung oleh partai politik belum punya

mekanisme yang terbuka dan demokratis. Tidak ada proses seleksi terbuka bagi

kader ataupun nonkader untuk "bersaing" agar diusung oleh partai politik dalam

suatu pemilihan kepala daerah. Kalaupun ada proses yang demikian, tetapi

prosesnya tidak ada argumentasi atau alasan yang jelas mengapa seseorang

diusung menjadi calon kepala daerah oleh parpol.

Dengan demikian akhirnya publik menangkap bahwa orang yang diusung

partai politik menjadi calon kepala daerah adalah mereka yang punya modal

berlimpah serta dekat dengan elite dan petinggi partai.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 53 orang (53%). Hasil jawaban menunjukkan

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan sangat setuju bahwa pasangan calon

yang diusung oleh partai koalisi maupun perseorangan atau non koalisi belum

memiliki pertanggung jawaban terhadap keterbukaan informasi publik.

Page 147: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

136

Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan Y9

Y9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0

Tidak Setuju 24 24.0 24.0 32.0

Setuju 40 40.0 40.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.20

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y9 tentang “Pengusungan calon oleh partai politik biasanya

Page 148: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

137

berdampak kepada orientasi pembagian proyek atau sumber daya politik yang

bernilai ekonomis akibat adanya pengusungan” dari 100 responden yang

menjawab setuju sebanyak 40 orang (40%), sangat setuju sebanyak 28 orang

(28%), tidak setuju sebanyak 24 orang (24%), dan sangat tidak setuju sebanyak 8

orang (8%)

Pro dan kontra dukungan kepada elit politik lokal merupakan bagian dari

rangkaian sistem demokrasi langsung pada setiap segmen politik. Dunia politik

membutuhkan asupan dana untuk menggulirkan dan memperkuat fondasi strategi

politik demi memperoleh kekuasaan. Keinginan kuat seorang calon untuk

mendapatkan kekuasaan lewat pengusungan parpol dalam pilkada menyebabkan

para calon membentuk gradasi hubungan dengan kelompok-kelompok tertentu.

Dalam diferensiasi politik, kelompok kepentingan tampil sebagai salah satu

pelaku politik yang sangat penting. Kehadiran kelompok-kelompok tersebut

biasanya dari kalangan pengusaha. Transparansi ini menampilkan bentuk

hubungan mereka ditujukan pada korporasi dan pertukaran kepentingan demi

untuk mendapatkan keuntungan dan ganjaran dari kontribusi yang diberikan

pengusaha kepada elit politik pada proses pemilukada.

Kekuasaan elit politik dan relasinya dengan pengusaha menciptakan

konsensus politik yang menjadi magnet hubungan pertukaran kepentingan seperti

distribusi posisi kekuasaan, penanganan proyek serta kebijakan yang

Page 149: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

138

menguntungkan pengusaha. Realitasnya bahwa bantuan operasional politik, untuk

“melunasi biaya politik” yang harus ditanggung penguasa, kepada kelompok

pengusaha yang telah melimpahkan dukungan dalam memenangkan suksesi

politik. 82

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 40 orang (40%). Hasil jawaban menunjukkan

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan setuju bahwa pengusungan calon oleh

partai politik biasanya berdampak kepada orientasi pembagian proyek atau

sumber daya politik yang bernilai ekonomis akibat adanya pengusungan.

Tabel 4.21 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 18

Y10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 14 14.0 14.0 15.0

Setuju 48 48.0 48.0 63.0

Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

82 https://www.bing.com/search?q=Pengusungan+calon+oleh+partai+politik+biasanya+berdampak+kepada+orientasi+pembagian+proyek+atau+sumber+daya+politik+yang+bernilai+ekonomis+akibat+adanya+pengusungan&pc=MOZD&form=MOZSBR

Page 150: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

139

Diagram 4.21

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y10 tentang “Pencitraan dalam pengusungan calon berbeda dengan

kenyataan” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 48 orang (48%),

sangat setuju sebanyak 37 orang (37%), tidak setuju sebanyak 14 orang (14%),

dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%).

Para calon kepala daerah yang diusung parpol melakukan pencitraan dalam

upaya mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat. Perilaku pencitraan para

calon kepala daerah menunjukkan sebagai seorang yang berbicara lembut, aksen

sangat teratur. Perilaku pencitraan bisa jadi sampai pada pengubahan potongan

rambut, gaya berbusana, menggunakan perlengkapan pakaian tertentu dan

berjuang keras menurunkan nada dan tempo suara. Hal ini belum tentu dapat

mempengaruhi oponi pemilih, karena penictraan tentu juga harus diiringi dengan

Page 151: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

140

reputasi yang baik kalau tidak maka yang muncul hanyalah partai atau kandidat

yang populer namun tidak electability.

Akhir-akhir ini kita tampaknya sering dihadapkan oleh sebuah ambigu untuk

menempatkan sosok pemimpin yang dinilai memiliki cukup kompetensi.

Kompetensi yang dimaksud bisa saja berasal dari imagenya yang baik dalam

masyarakat, kinerjanya yang tidak setengah-setengah untuk kemakmuran rakyat

atau memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah

diamanatkan oleh rakyat..83

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 48 orang (48%). Hasil jawaban menunjukkan

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan setuju bahwa pencitraan dalam

pengusungan calon berbeda dengan kenyataan.

Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No. 19

Y11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 11 11.0 11.0 11.0

Setuju 61 61.0 61.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

83 http://www.kompasiana.com/syahirulalimuzer/antara-politik-kepartaian-dan-politik-

pencitraan_5715e2f37793739a0a566b06

Page 152: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

141

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.22

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y11 tentang “Seleksi calon kepala daerah belum memperlihatkan

persoalan-persoalan strategis tetapi hanya pada elektabilitas dan ketenaran” dari

100 responden yang menjawab setuju sebanyak 61 orang (61%), sangat setuju

sebanyak 28 orang (28%), dan tidak setuju sebanyak 11 orang (11%). Dengan

nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat pemilih di Banten

setuju dengan pernyataan tersebut.

Rekruitmen dan kaderisasi melalui parpol sangat penting karena menyangkut

kualitas para calon pimpinan politik. Dalam tahap ini parpol yg paling

bertanggung jawab untuk menyeleksi calon terbaik dengan kualifikasi,

kompetensi dan track record yang terbaik untuk diserahkan kepada masyarakat

untuk dipilih. Namun parpol sering kali mengabaikan faktor kualifikasi,

Page 153: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

142

kompetensi dan track record seseorang. Partai politik dinilai lebih mengutamakan

popularitas, elektabilitas.

Jabatan-jabatan publik diisi oleh orang-orang yang tidak punya kapabilitas

dan orang pragmatis yang mengedepankan keuntungan pribadi bukan rakyat

sehingga mengesampingkan persoalan dalam bidang pendidikan, pembangunan,

penataan dan perdoalan-persoalan strategis lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 100 resonden, yang

menjawab sangat setuju sebanyak 61 orang (61%). Hasil jawaban menunjukkan

bahwa mayoritas masyarakat menyatakan setuju bahwa seleksi calon kepala

daerah belum memperlihatkan persoalan-persoalan strategis tetapi hanya pada

elektabilitas dan ketenaran.

Tabel 4.23 Hasil Jawaban Responden Pada Pernyataan No.20

Y12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 15 15.0 15.0 17.0

Setuju 37 37.0 37.0 54.0

Sangat Tidak Setuju 46 46.0 46.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 154: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

143

Diagram 4.23

Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada

pernyataan Y12 tentang “Proses seleksi yang ditentukan berdasarkan

kemampuan besarnya modal oleh calon menyebabkan adanya potensi praktek-

praktek korupsi” dari 100 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 46

orang (46%), setuju sebanyak 37 orang (37%), tidak setuju sebanyak 15 orang

(15%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).

Proses seleksi oleh parpol yang bersifat pragmatis dan oligarkis

mengakibatkan parpol mengesampingkan kualifikasi calon berdasarkan

kompetensi kepemimpinan para elit politik. Parpol lebih mengutamakan

popularitas serta kemampuan modal si calon. Hal ini memunculkan persaingan

dari para elit politik untuk berlomba-lomba memiliki modal besar demi

memperoleh kekuasaan untuk sebuah jabatan politik.

Page 155: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

144

Para petinggi partai cenderung memasang tarif tinggi dalam pencalonan

kepala daerah, karena setoran dari calon kepala daerah sekaligus menjadi sumber

pemasukan bagi elite dan organisasi partai. Calon kepala daerah yang

mengeluarkan biaya tinggi juga sudah hampir pasti berpikir bahwa biaya politik

yang dikeluarkannya harus kembali. Di titik inilah, korupsi keuangan daerah

akan menjadi jalan pintas untuk mengembalikan kapital yang telah dikeluarkan

para kepala daerah.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Analisis Deskriptif Data

Setelah mendeskripsikan masing- masing pernyataan pada setiap variabel X

dan Y, maka penulis akan mengukur berapa besar presentase masing- masing

variabel sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif variable X (Profil calon kepala daerah) :

%

=74,625%

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variabel X (Profil

calon kepala daerah) sebesar 74,625% dan dikategorikan baik.

2. Analisis deskriptif variable Y (Persepsi kepemimpinan) :

Page 156: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

145

77,33%

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variabel Y (Persepsi

Kepemimpinan) sebesar 72% dan dikategorikan baik.

4.4.2 Uji Normalitas Data

Analisis One-Sample Kolgomorov Smirnov membandingkan fungsi distribusi

kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara teoritis.

Kriteria penentuan uji normalitas data menurut Wahyu Agung antara lain sebagai

berikut:

a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi

normal.

Adapun hasil pengujian data distribusi normal pada variabel Profil Calon

Kepala Daerah (X) dengan variabel Persepsi Kepemimpinan (Y) dapat dilihat

pada tabel Kolgomorov-Smirnov dibawah ini:

Page 157: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

146

Tabel 4.24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pengaruh Profil

Calon Kepala

Daerah

Persepsi

Kepemimpinan

N 100 100

Normal Parametersa,b

Mean 23.8900 37.1600

Std. Deviation 3.68698 5.33470

Most Extreme Differences

Absolute .068 .083

Positive .065 .067

Negative -.068 -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .675 .828

Asymp. Sig. (2-tailed) .752 .500

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel

diatas pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel X (Profil Calon Kepala

Daerah) sebesar 0,752, dan Variabel Y (Persepsi Kepemimpinan) sebesar 0,500.

Keduaanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data

sampel pada variabel X dan Y berdistribusi normal dan dihitung menggunakan

statistic parametrik.

Page 158: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

147

4.4.3 Uji Koefesien Korelasi

Pada pembahasan ini, pengujian koefisien korelasi adalah Untuk mengetahui

ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel X (Profil Calon

Kepala Daerah) dengan variabel Y (Persepsi Kepemimpinan), Untuk

memudahkan hal tersebut, penulis menggunakan perhitungan Pearson

Correlation sebagai berikut :

Tabel 4.25

Correlations

Pengaruh Profil

Calon Kepala

Daerah

Persepsi

Kepemimpina

n

Pengaruh Seleksi Calon Kepala Daerah Oleh

Partai Politik

Pearson Correlation 1 .741**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Persepsi Kepemimpinan

Pearson Correlation .741** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi Product Moment

antar variable X (Profil Calon Kepala Daerah) terhadap Y (Persepsi

Kepemimpinan) menunjukan angka sebesar 0,741. Ini berarti berdasarkan pada

Page 159: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

148

tabel 3.9 tentang pedoman interpretasi koefisien korelasi, didapatkan bahwa nilai

koefisien korelasi atau hubungan antara variabel X dengan variabel Y merupakan

hubungan yang kuat dan searah karena nilainya berkisar antara 0,60 – 0,799.

4.4.4 Uji Regresi

Uji regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Penulis menggunakan SPSS 21 sebagai

alat untuk mempermudah perhitungan, dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.26

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 11.549 2.372 4.868 .000

Pengaruh Calon Calon

Kepala Daerah

1.072 .098 .741 10.922 .000

a. Dependent Variable: Persepsi Kepemimpinan

Page 160: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

149

Diagram 4.25

Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi sederhana yang diperoleh

sebagai berikut:

Y = a + BX Y = 11,55 + 1,070 X

Pada persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa;

a. Nilai konstan (a) adalah sebesar 11,55 yang artinya apa bila tidak ada variabel

profil calon kepala daerah maka persepsi kepemimpinan oleh masyarakat

pemilih di Banten adalah 1,070.

b. Nilai koefisien variabel profil calon kepala daerah (X) memiliki nilai positif

itu sebesar 1,070 berarti angka koefisien yang positif mengindikasikan adanya

hubungan positif antara variabel peneliti.

c. Gambar di atas menunjukkan garis lurus diagonal naik ke atas, itu berarti

menunjukkan hubungan yang positif yaitu ketika nilai X (profil calon kepala

Page 161: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

150

daerah) naik, maka akan diikuti oleh kenaikan nilai variabel Y (persepsi

kepemimpinan).

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada kolom sig. variabel penggunaan media

social Instagram mempunyai nilai signifikan dibawah 0,05 atau sebesar 0,000.

Maka dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Ini artinya terdapat

Pengaruh Antara Profil Calon Kepala Daerah (X) terhadap Persepsi

Kepemimpinan (Y).

4.4.5 Uji Hipotesis

1. Uji t (variabel X terhadap Y)

Tahap selanjutnya adalah menguji signifikasi hubungan atau thitung antar

variabel penelitian yaitu Profil Calon Kepala Daerah (X) terhadap Persepsi

Kepemimpinan (Y). Perhitungannya adalah sebagai berikut:

√ √

√ ( )

= 10, 924 (t hitung)

Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel (lihat

pada tabel ditribusi t di halaman lampiran). Untuk derajat kesalahan 5% atau

0,05, dan derajat keabsahan atau dk= n-2 (100-2=98), maka diperoleh ttabel

sebesar 1,660. Ternyata harga thitung dari perhitungan diatas sebesar 10, 924

Page 162: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

151

(hasil ini hampir sama dengan hasil thitung pada SPSS 21 di tabel 4.32 sebesar

10.922) yang artinya lebih besar dari ttabel. Sehingga didapatkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat Pengaruh antara Profil Calon

Kepala Daerah (X) terhadap Persepsi Kepemimpinan (Y).

2. Uji F (Variabel X terhadap Y)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap

variabel dependen (Ghozali 2006 : 84).

Hasil perhitungan menggunakan SPSS 21 menghasilkan:

Tabel 4.27

Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang tertera pada tabel 4.27 di atas, maka

diperoleh Fhitung sebesar 119,285 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena

probabilitas jauh lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,005) dan Fhitung lebih besar

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1546.717 1 1546.717 119.285 .000b

Residual 1270.723 98 12.967

Total 2817.440 99

a. Dependent Variable: Persepsi Kepemimpinan

b. Predictors: (Constant), Pengaruh Seleksi Calon Kepala Daerah Oleh Partai Politik

Page 163: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

152

dari Ftabel (119,285> 3,94) maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen

yakni Profil Calon Kepala Daerah (X) mempengaruhi variabel Persepsi

Kepemimpinan (Y). Ini berarti bahwa H0 ditolak sementara Ha diterima.

Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Profil Calon Kepala

Daerah Terhadap Persepsi Kepemimpinan.

3. Koefisien Penentuan (Determinasi)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui sifat dan nilai hubungan

antara dua variabel sedangkan koefisien determinasi (koefisien penentuan = KP)

digunakan untuk menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel atau pengaruh

variabel X terhadap variabel Y.

Berikut hasil koefisien determinasi dari SPSS 21:

Tabel 4.28

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square yaitu

0,544. Yang berarti korelasi antara variable profil calon kepala daerah (X)

terhadap variable presentasi diri (Y) adalah sebesar 54,9 %, dan sisanya

45,1% ditentukan oleh faktor lain.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .741a .549 .544 3.60091

a. Predictors: (Constant), PengaruhProfil Calon Kepala Daerah

Page 164: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

153

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Kehadiran partai politik dalam pelaksanaan Pilkada menjadi salah satu

wadah bagi masyarakat untuk mengimplementasikan sistem demokrasi.

Sesuai dengan UU No. 8 tahun 2015 pasal 1 ayat (4) bahwa “Pasangan calon

diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan yang

didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten / Kota.

Dalam pesta demokrasi terbesar atau pilkada, peran parpol di terapkan pada

fungsinya yakni rekrutmen politik.

Melalui proses seleksi, partai politik berfungsi dalam terlaksananya

komunikasi politik. Partai politik berperan sebagai penyalur aneka pendapat

dan aspirasi masyarakat yang beragam kemudian mengaturnya sedemikian

rupa serta menampung dan menggabungkan pendapat dan aspirasi tersebut

kepada seperti dalam menentukan calon kepala daerah pada pilkada Provinsi

Banten 2017. Sehingga masyarakat dapat mengenal sosok calon pemimpinnya

setiap dilaksanakannya pesta demokrasi baik melalui media massa cetak

maupun elektronik.

Pada Pemilihan Gubernur Banten 2017 ini, mayoritas masyarakat telah

mengenal siapa saja sosok calon gubernur yang menjadi pasangan calon

dalam pilgub. Sosok para calon tidak asing lagi di mata masyarakat karena

beberapa diantaranya merupakan figur dari pemerintahan sebelumnya. Seperti

Wahidin yang berpasangan dengan Andika dengan nomor urut dan Rano

Page 165: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

154

Karno yang merupakan calon petahana berpasangan dengan Embay, maju

sebagai pasangan calon nomor urut dua.

Peran parpol dalam fungsi rekrutmennya adalah menyiapkan kader-

kader dalam pimpinan politik dan melakukan seleksi terhadap kader-kader

yang dipersiapkan. Namun, masyarakat mengetahui bahwa parpol belum

transparan dalam melakukan seleksi. Hal ini karena seleksi yang dilakukan

oleh parpol belum secara terbuka sehingga masyarakat belum mendapatkan

informasi yang memadai tentang siapa calon kepala daerah yang diusung dan

seperti bagaimana track record dari masing-masing calon.

Belum terbukanya proses seleksi menyebabkan terjadinya

pragmatisme di tubuh partai politik. Sehingga kepemimpinan, kejujuran,

kemampuan intelektual, dan keberpihakan pada masyarakat bukan menjadi

indikator utama untuk menentukan calon kepala daerah. Selain itu, proses

seleksi parpol dinilai sebagai formalitas karena hanya merupakan ajang ritual

menjelang pilkada. Hasilnya adalah calon kepala daerah yang diusung

merupakan calon pemimpin yang tidak memiliki integritas dan kapabilitas.

Sekalipun mempunyai visi dan misi, belum menggambarkan kenyataan

kemampuan calon.

Selain itu, seleksi yang belum terbuka dalam penentuan pasangan

calon kepala daerah baik akan diusung melalui koalisi partai politik maupun

non koalisi tidak bisa memberikan keterbukaan informasi publik.

Page 166: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

155

Proses seleksi yang menjadi acuan terlaksananya demokrasi nyatanya

hanya sebuah prosedural dimana tahapan dalam seleksi dilakukan sesuai

aturan namun substansinya parpol berperilaku secara pragmatis dan oligarkis.

Selain itu, penentuan calon oleh parpol bersifat sentralistik atau terpusat yang

mengharuskan rekomendasi dari dewan pimpinan pusat parpol.

Lemahnya proses seleksi oleh parpol karena prosedur yang tidak

sesuai substansi mengindikasi terjadinya persaingan yang tidak adil. Para

calon melakukan segala cara agar dapat maju dan diusung. Maraknya politik

uang membuat parpol melakukan seleksi calon pemimpin berdasarkan

kemampuan finansial bukan kemampuan memimpin. Sehingga sosok yang

memiliki integritas dan kapabilitas baik tidak mampu menunjukkan

loyalitasnya untuk memimpin.

Sebagai dampak lain akibat adanya pragmatisme adalah strategi instan

yang digunakan dengan melirik figur terkenal dari kalangan keluarga petahana

(incumbent) kepala daerah (elite partai) atau kalangan artis, yang diyakini

dapat menjadi modal utuk meraup suara.

Kekuasaan dan kepemimpinan adalah unsur yang tidak bisa terpisah

dari partai politik. Namun bentuk kekuasaan ini tidak semestinya terjadi

dalam proses seleksi calon kepala daerah oleh parpol. Ketika proses seleksi

Page 167: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

156

yang dilakukan oleh partai politik didominasi oleh calon yang memiliki

kekuasaan, maka aspek kualifikasi kemampuan termarjinalkan.

Pencitraan dalam upaya mendapatkan simpati dan dukungan

masyarakat belum tentu dapat mempengaruhi oponi pemilih, karena

penictraan tentu juga harus diiringi dengan reputasi yang baik kalau tidak

maka yang muncul hanyalah partai atau kandidat yang populer namun tidak

electability.

Sebagai salah satu kegiatan dalam pilkada, kampanye belum menjadi

cara untuk memberikan informasi yang layak untuk bekal memilih. kampanye

dilakukan dengan cara menyindir, bahkan menyerang langsung dengan

memopulerkan jargon yang menjatuhkan konsep diri lawan politik sehingga

tidak fokus untuk menyampaikan misi visinya dengan baik. Cara-cara ini

kurang sesuai bila dijadikan strategi kampanye yang dilakukan banyak calon

kepala daerah. Selain itu dampak dari lemahnya seleksi parpol sering kali

mengabaikan faktor kualifikasi, kompetensi dan track record seseorang. Partai

politik dinilai lebih mengutamakan popularitas, elektabilitas.

Parpol juga lebih mengutamakan kemampuan modal si calon. Calon

kepala daerah yang mengeluarkan biaya tinggi juga sudah hampir pasti

berpikir bahwa biaya politik yang dikeluarkannya harus kembali. Di titik

Page 168: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

157

inilah, korupsi keuangan daerah akan menjadi jalan pintas untuk

mengembalikan kapital yang telah dikeluarkan para kepala daerah.

Proses seleksi calon oleh parpol yang berorientasi pada kemampuan

finansial mengakibatkan terbentuknya hubungan antara elit politik dengan

pengusaha. Hubungan tersebut merupakan pertukaran kepentingan seperti

distribusi posisi kekuasaan, penanganan proyek serta kebijakan yang

menguntungkan pengusaha.

Lemahnya aturan yang dirumuskan dalam UU No. 2 Tahun 2011

tentang Partai Politik berimplikasi pada lemahnya sistem politik kepartaian,

utamanya rendahnya kualitas partai politik. Hasil Perubahan UU No. 8 Tahun

2008 tentang Partai Politik tidak mendorong terbentuknya demokratisasi

internal partai politik, utamanya dalam melahirkan calon-calon pemimpin.

Tidak ada sanksi yang tegas bagi partai politik yang memainkan politik uang.

Penelitian yang penulis lakukan berkenaan dengan “pengaruh profil

calon kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan” dengan melakukan

survey terhadap masyarakat pemilih pada pilgub Banten 2017, penulis banyak

terjadi praktik politik uang. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah

dideskripsikan sebelumnya tentang “pengaruh profil calon kepala daerah

terhadap persepsi kepemimpinan” maka sesuai dengan teori yang digunakan

yaitu teori S-O-R (stimulus-organism-response. Model S-O-R ini menjelaskan

Page 169: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

158

bahwa proses komunikasi akan memunculkan persepsi dengan respon positif

atau negative. Organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada stimulus

tertentu pula. Maka unsur-unsur dari teori ini adalah pesan (stimulus),

komunikan (organisme), efek (response).84

Dengan demikian dapat dijelaskan lebih mendetail bahwa stimulus

yang diperhatikan oleh masyarakat responden akan mendapatkan perhatian

lebih mereka. Sebab masyarakat responden sebagai organisme aktif memilih

stimulus yakni profil calon kepala daerah. Dari stimulus tersebut, masyarakat

responden memberikan respons berupa persepsi.

Dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa pengaruh profil calon

kepala daerah memiliki hubungan yang kuat terhadap persepsi kepemimpinan

di masyarakat Banten. Hal ini dapat dibuktikan dengan jawaban responden

pada kuesioner yang sebagian besar menjawab setuju atau bahkan sangat

setuju. Selanjutnya, menurut hasil penelitian berdasarkan uji validitas dan

reliabilitas, baik variabel X, maupun Y telah memenuhi standar validitas dan

reliabilitas. Ini berarti instrumen yang digunakan bisa mewakili dari apa yang

diteliti dan bisa digunakan berkali- kali dalam penelitian yang sejenis karena

nilai Cronbach Alpha rata- rata di atas 0,800.

84 Onong Uchjan Effendy. Halaman 254

Page 170: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

159

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara variabel “Pengaruh Pofil Calon Kepala Daerah” terhadap

“Persepsi Kepemimpinan” pada masyarakat pemilih Provinsi Banten dan

mengukur seberapa besar antara kedua variabel tersebut. Hasil uji korelasi

menunjukkan hubungan antara variable profil calon kepala daerah (X) dengan

variable persepsi kepemimpinan (Y) memiliki hubungan signifikansi positif

terhadap variabel Y, yaitu sebesar 0,741. Ini berarti berdasarkan pedoman

interpretasi koefisien korelasi, hubungan antara variabel X dengan variabel Y

merupakan hubungan yang kuat karena nilainya berkisar antara 0,60 – 0,799.

Dari hasil perhitungan regresi linear dengan program SPSS 21,00

maka persamaan regresi linear dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Y=

11,55 + 1,070 X dimana Y adalah Persepsi Kepemimpinan dan X adalah

Pengaruh Profil Calon Kepala Daerah. Maka apabila frekuensi “Pengaruh

Pofil Calon Kepala Daerah” (Variabel X) bertambah satu satuan, maka

“Persepsi Kepemimpinan” (Variabel Y) akan bertambah sebesar 1,070. Dan

dari hasil perhitungan uji t, menunjukkan bahwa variabel independen, yakni

Pengaruh Profil Calon Kepala Daerah mempunyai signifikansi yang kurang

dari 0,05 karena nilai signifikansinya adalah 0,000. Dan juga nilai thitung

(10,924) > ttabel (1,660) angka tersebut menyatakan bahwa H0 ditolak dan

Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Profil

Calon Kepala Daerah (X) terhadap Persepsi Kepemimpinan (Y). Dari hasil uji

Page 171: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

160

F memperlihatkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam

penelitian layak untuk menguji persepsi kepemimpinan yang dilakukan di

social media. Hal tersebut ditunjukkan dari uji F pada variabel X terhadap Y

yang diperoleh sebesar 119,285. Nilai tersebut lebih besar dari Ftabel yaitu

3,97 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Hal tersebut

menguatkan hasil dari Uji t bahwa dari hasil hipotesis pada penelitian ditolak.

Karena pada variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Dan

pada koefisien penentu (Determinasi) menunjukkan bahwa pada nilai R

square yaitu 0,544 Yang berarti korelasi antara variable X terhadap variable Y

adalah sebesar 54,4%, dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Hasil dari

pengujian hipotesis merupakan tahap akhir dari keseluruhan analisis data.

Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan

memberikan kesimpulan dan saran atas penelitian ini, yaitu dalam bagian

penutup pada BAB V.

Page 172: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

161

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, permasalahan

yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah mengenai “Pengaruh profil calon

kepala daerah terhadap persepsi kepemimpinan pada masyarakat di Provinsi Banten”

dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Profil calon kepala daerah (Variabel X) memiliki nilai presentasi sebesar

74,625% , artinya bahwa masyarakat mengetahui dengan baik profil calon

kepala daerah belum dilakukan secara menyeluruh melalui proses seleksi

partai politik. Mengenalkan calon kepala daerah oleh partai politik harus

dilakukan secara terbuka dan transparan agar masyarakat memperoleh

informasi yang memadai mengenai siapa saja sosok yang diusung partai

politik sebagai calon kepala daerah.

2. Persepsi kepemimpinan juga termasuk kedalam kategori baik dimana skor

pada variabel Y sebesar 77,33% . Yang berarti persepsi kepemimpinan

masyarakat banten dipengaruhi dan memiliki hubungan yang kuat terhadap

profil calon kepala daerah.

Page 173: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

162

3. Hasil nilai korelasi variabel “Pengaruh profil calon kepala daerah “ terhadap

variabel “Persepsi kepemimpinan” adalah sebesar 0,544, maka variabel

“Pengaruh profil calon kepala daerah” menghasilkan pengaruh sebesar54,4%

terhadap variabel “Persepsi Kepemimpinan”. Hal ini berarti 54,4% variabel

“Pengaruh profil calon kepala daerah” adalah kontribusi dari variabel

“Persepsi kepemimpinan”. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 45,1% dapat

dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

5.2 Saran

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang

bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga

serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-saran yang

penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Dari kesimpulan di atas menunjukkan profil calon kepala daerah didapat sekor

sebesar 74,625%. Masyarakat mengetahui bahwa pengenalan calon gubernur

dan calon wakil gubernur Banten 2017 melalui seleksi partai politik belum

dilakukan secara terbuka dan transparan. Namun, lembaga terkait seperti

Mahkamah Konstitusi, Badan pengawas pemilu, Komisi Pemilihan Umum

seakan membiarkan mekanisme ini. Seharusnya mereka lebih mengawasi

adanya indikasi politik uang yang terjadi antara elit politik parpol , dan sebisa

mungkin mencegah hal tersebut terjadi. Ini demi mewujudkan esensi pilkada

Page 174: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

163

yang kompetitif dan sportif sebagai ajang kontestasi kepemimpinan politik

yang belandaskan dengan demokrasi. Hal ini dapat menjadi referensi dan

pertimbangan lembaga terkait pemilihan untuk mengevaluasi keadaan pilkada

dengan proses seleksi yang dilakukan.

2. Kepada lembaga terkait pemilihan sangat diharapkan adanya perubahan

perundang-undangan . Hal ini agar kualitas proses seleksi oleh partai politik

dapat terjamin pelaksanaannya berdasarkan demokrasi.

3. Parpol diharapkan dapat mencerdaaskan masyarakat dalam kesadaran

politiknya. Proses edukasi politik sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga

mereka sadar politik bukan hanya dianggap sebagai supporters atau pemilih

saja.

Page 175: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

164

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2009. Pilkada dan dinamikan politik lokal, Yogyakarta : pustaka

pelajar

Ali, Novel. 1999. Peradaban komunikasi politik. bandung: remaja rosdakarya.

Budiarjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar ilmu politik,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka

Utama

Bungin, Burhan. 2005. Metode penelitian kuantitatif, Jakarta: Kencana

Cholisin, dkk. 2007. Dasar –Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNS Press.

Darmawan, Deni. 2014. Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana, 2007. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti

Jalaluddin, Rakhmat, 2008. Psikologi komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: kencana

pranada group

Michael Gambel, Communication Works. New York: Random House inc.

Moser, C. A., survey method in social investigation, London, Iheineman, 1969.

Dikutip dari Masri Singarimbun, halaman , dalam burhan bungin,

metodologi penelitian social format kualitatif dan kuantitatif, Surabaya:

AUP. 2001

Mulyana, Deddy Mulyana. 2008. Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Bandung. PT.

Remaja Rosdakarya

Riduan, 2013. Statistik Penelitian. Jakarta: PT. Rosdakarya

Rush, Michael, Phillip Althoff, 2007,Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa oleh

Kartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Singarimbun, Masri. 1989. Metode penelitian survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES

Page 176: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

165

____________________. 2006. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi). LP3ES.

Subaktio, Henry. 2014. Komunikasi politik, Media, dan Demokrasi. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group

Sugiyono, 2013. Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta,

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012.

Trihendradi, C. 2013.Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.

Walgito, Bimo. 2002. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Yogyakarta

Wirawan Sarlito, 1982. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang

Jurnal dan Skripsi

Saputra, Wengky. 2012. POLA REKRUTMEN PARTAI POLITIK (Studi: Dewan

Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Dalam Menetapkan Caleg Pada

Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Agam). Universitas Andalas:

Padang.

Web / Internet

http://halloapakabar.com/partai-politik-cenderung-pragmatis-usung-calon-kepala-daerah

http://m.suarakarya.id/2016/04/12/format-baru-pilkada-2017.html

http://www.kompasiana.com/syahirulalimuzer/antara-politik-kepartaian-dan-politik-pencitraan_5715e2f37793739a0a566b06

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

https://newsmedia.co.id/ini-daftar-jumlah-calon-pemilih-di-pilkada-banten-2017/

https://www.bing.com/search?q=Pengusungan+calon+oleh+partai+politik+biasanya+berda

mpak+kepada+orientasi+pembagian+proyek+atau+sumber+daya+politik+yang+bernilai+eko

nomis+akibat+adanya+pengusungan&pc=MOZD&form=MOZSBR

https://www.kpu-bantenprov.go.id/berita/234-kpu-banten-tetapkan-daftar-pemilih-tetap

https://www.merdeka.com/politik/kpu-ingatkan-calon-kepala-daerah-main-politik-uang-

dapat-dipenjara.html

Page 177: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

166

http://parlemen.net

Rully Chairul Azwar. Pengembangan SDM Partai Politik: Rekrutmen dan Kaderisasi

di Partai Golkar. Pokok-pokok pikiran disampaikan pada seminar nasional

Pembaharuan Partai Politik" yang diselenggarakan oleh PUSKAPOL FISIP UI,

Jakarta, 18 September 2008. http://parlemen.net. Update pukul 08.00 tanggal 18 Mei

2011. Hal: 1 update: pukul 08.00 tanggal 18 Mei 2011

www.rumahpemilu.org

www.rumahpemilu.org

www.slideshare.net/rachmatstatistika :diakses pada Senin, 14 Maret 2016 pukul 20.51

Page 178: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

167

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 179: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

168

Lampiran 1 : Kuesioner

Nama

Responden :

Jenis kelamin :

Kecamatan :

Hari/tanggal :

Saya adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik,

UNTIRTA yang sedang melakukan penelitian SKRIPSI mengenai pengaruh seleksi

calon kepala daerah oleh partai politik terhadap persepsi kepemimpinan

masyarakat. Kesedihan Bapak / Ibu / Saudara / i untuk mengisi kuisioner penelitian

ini sangat saya harapkan. Pernyataan dan data responden hanya akan digunakan untuk

keperluan penelitian dan diolah menggunakan kaidah kelimuan yang komperehensif

serta sangat dijaga kerahasiaannya. Mohon agar tidak ragu untuk menjawab karena

semua jawaban benar, dan tidak ada yang salah.

Terima kasih atas kesediaan Bapak / Ibu / Saudara / i mengisi kuisioner ini.

Hormat Saya,

Siti Nurfaizah

Mohon diisi dengan lengkap dan teliti

Data Responden

Jenis Kelamin : Laki-laki/perempuan (*coret yang tidak perlu)

Usia :

Pekerjaan :

A. Tanggapan Responden

Cara pengisian angket:

Page 180: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

169

1. Pengisian angket dilakukan dengan cara memberi tanda check list ()

pada setiap pernyataan angket.

2. Bobot atau skor untuk setiap pernyataan adalah:

Sangat satuju : SS Skor : 4

Setuju : S Skor : 3

Tidak Setuju : TS Skor : 2

Sangat Tidak Setuju : STS Skor : 1

3. Dimohon untuk mengisi jawaban sesuai dengan kenyataan

sebenarnya demi tingkat kepercayaan hasil penelitian.

NO PERTANYAAN JAWABAN

SS S TS STS

SISTEM REKRUTMEN (variabel x)

1. Saya mengetahui peran partai politik dalam

seleksi calon tidak transparan

2. Kepemimpinan, kejujuran, kemampuan

intelektual, dan keberpihakan pada masyarakat

belum menjadi indikator utama dalam menentukan

calon kepala daerah

3. Seleksi yang dilakukan oleh partai politik masih

bersifat formalitas

4. Visi dan misi calon belum menggambarkan

kenyataan kemampuan calon

5. Seleksi yang dilakukan oleh partai politik belum

memberikan jaminan dan kualitas karena hal ini

juga belum diatur oleh perundang-undangan

6. Proses demokrasi dalam seleksi hanya bersifat

prosedural atau secara aturan

Page 181: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

170

7. Proses sleksi bersifat sentralistik/terpusat

8. Proses seleksi parpol belum mencerminkan

persaiangan secara adil

PRESEPSI (variabel y)

TAHAP SELEKSI

PERHATIAN SPONTAN

9. Saya mengetahui siapa saja calon kepala daerah

yang diusung oleh parpol

10. Saya mengetahui bahwa calon kepala daerah yang

diusung diputuskan berdasarkan keputusan

pimpinan pusat partai politik

PERHATIAN REFLEKTIF

11. Saya mengetahui proses seleksi calon kepala

daerah yang dilakukan oleh partai politik lebih

didominasi oleh calon yang memiliki kekuasaan

12. Saya mengetahui proses seleksi calon kepala

daerah ditentukan oleh kemampuan modal si calon

13. Saya mengetahui bahwa karena modal menjadi

faktor utama dalam pencalonan maka kaderisasi

tidak berjalan dan calon yang diusung biasanya

dari elit politik tertentu

14. Proses seleksi calon lebih kearah pada upaya

mendapatkan kekuasaan

PERHATIAN STATIS

15. Kampanye politik pada pilkada belum

memberikan informasi yang layak untuk bekal

memilih

Page 182: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

171

PERHATIAN DINAMIS

16. Pasangan calon yang diusung oleh partai koalisi

maupun perseorangan atau non kualisi belum

memiliki pertanggung jawaban terhadap

keterbukaan informasi public

TAHAPAN ORGANISASI

Frame of Reference (Pengetahuan)

17. Pengusungan calon oleh partai politik biasanya

berdampak kepada orientasi pembagian proyek

atau sumber daya politik yang bernilai ekonomis

akibat adanya pengusungan

Frame of Experience (Pengalaman)

18. Pencitraan dalam pengusungan calon berbeda

dengan kenyataan

TAHAP INTERPRETASI

PEMBENTUKAN MAKNA

19. S Seleksi calon kepala daerah belum

memperlihatkan persoalan-persoalan strategis

tetapi hanya pada elektabilitas dan ketenaran

PEMBENTUKAN EKSPRESI

20. Proses sleksi yang ditentukan berdasarkan

kemampuan besarnya modal oleh calon

menyebabkan adanya potensi praktek-praktek

korupsi

Page 183: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

172

Lampiran 2: Jawaban Responden

Data jawaban responden pada variabel X

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 JUMLAH

3 3 3 2 3 3 3 3 23

3 4 2 2 2 2 3 4 22

4 3 3 3 4 4 4 3 28

3 4 3 3 3 4 4 3 27

3 3 3 2 3 3 3 4 24

3 3 3 3 3 3 2 3 23

2 3 3 4 2 3 4 1 22

3 3 4 3 3 4 4 4 28

3 3 3 4 4 3 2 3 25

2 3 3 3 3 3 2 3 22

1 1 4 1 3 4 3 3 20

3 4 4 3 3 4 4 3 28

4 2 4 3 3 3 3 3 25

3 3 3 3 3 4 2 2 23

4 4 3 3 2 3 2 3 24

2 3 4 3 3 3 3 4 25

3 2 4 4 4 4 4 4 29

4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 1 3 2 4 2 3 3 20

3 3 3 3 4 4 4 4 28

3 4 1 3 2 2 3 3 21

2 3 2 3 3 2 3 2 20

2 3 2 1 2 3 3 2 18

2 3 2 3 4 2 1 4 21

3 4 4 3 4 3 2 3 26

1 3 3 1 3 4 4 2 21

2 2 2 3 3 3 3 2 20

1 1 2 2 3 4 2 3 18

1 3 3 3 4 4 3 3 24

3 4 2 3 4 4 4 4 28

2 3 3 3 3 3 3 3 23

3 3 2 3 2 3 3 4 23

3 3 4 4 3 3 3 3 26

2 3 3 3 4 2 3 3 23

3 3 3 3 3 3 2 2 22

1 4 4 1 4 2 2 2 20

Page 184: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

173

4 4 4 3 4 4 4 3 30

2 3 3 3 4 3 3 4 25

2 3 3 3 4 3 3 4 25

2 3 3 3 4 3 3 4 25

3 2 3 3 3 3 3 3 23

2 4 2 1 4 3 4 4 24

3 3 2 3 2 2 2 2 19

3 3 2 2 2 2 2 2 18

2 2 3 2 2 3 2 3 19

1 4 4 4 4 3 4 3 27

3 4 3 2 3 4 3 3 25

3 3 4 3 4 4 4 4 29

3 3 3 3 4 3 3 4 26

2 3 3 3 3 3 2 4 23

3 3 3 2 3 3 3 3 23

3 3 2 2 2 2 2 2 18

3 3 2 2 2 2 2 2 18

4 4 4 4 3 4 4 4 31

2 3 3 2 4 3 1 4 22

2 3 3 3 4 3 3 4 25

2 3 3 2 3 3 3 2 21

4 2 4 3 3 3 3 3 25

4 4 3 3 4 2 3 3 26

4 2 4 3 3 3 3 3 25

4 2 4 3 3 3 3 4 26

4 2 4 3 3 3 3 3 25

2 3 3 3 4 2 3 3 23

3 3 3 2 3 3 3 4 24

1 4 4 3 3 2 4 3 24

4 1 2 2 2 3 3 4 21

3 2 3 2 2 3 3 4 22

3 4 4 3 3 4 4 4 29

4 3 4 4 4 4 3 4 30

4 3 2 2 2 3 3 2 21

3 3 2 2 2 3 2 2 19

3 3 2 3 2 2 3 3 21

4 2 3 3 3 3 4 4 26

4 4 2 2 2 2 2 3 21

4 3 3 3 3 3 3 2 24

Page 185: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

174

4 3 3 3 4 3 3 4 27

4 3 2 1 4 4 4 4 26

4 4 4 4 3 4 3 3 29

4 4 2 2 1 2 1 1 17

3 2 3 3 2 4 2 3 22

2 3 4 3 3 3 3 3 24

2 3 4 3 3 3 3 3 24

3 4 4 4 3 3 3 3 27

4 4 4 3 3 4 3 3 28

2 3 2 2 2 2 3 3 19

2 3 2 3 3 3 3 3 22

2 2 3 2 3 2 2 3 19

3 3 4 4 4 3 3 3 27

2 2 3 2 4 1 4 3 21

3 3 2 2 3 3 4 3 23

4 3 4 4 3 4 4 4 30

4 4 4 3 4 4 4 5 32

3 4 3 3 3 4 4 4 28

1 2 1 1 3 2 3 2 15

3 3 4 3 4 4 4 3 28

2 3 2 1 3 2 3 3 19

3 4 4 2 3 3 4 4 27

4 3 3 3 4 3 4 4 28

4 3 4 4 3 3 4 4 29

2 1 2 3 3 2 2 3 18

TOTAL 2389

Page 186: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

175

Data jawaban responden pada variabel Y

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Jumlah

3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34

4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 42

4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 40

4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 43

3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 37

4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 41

3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 36

4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 40

4 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 35

4 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 33

4 4 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46

4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 38

4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 39

4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 40

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37

4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 45

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

4 4 4 4 2 3 1 2 1 3 3 1 32

2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 42

4 4 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 38

4 4 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 30

3 3 2 4 4 2 3 1 1 3 4 3 33

3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 44

4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 42

3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 33

3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 31

4 4 4 4 2 1 3 2 1 4 3 2 34

4 4 4 3 4 4 1 3 3 1 4 3 38

4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 43

2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 28

3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 43

4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 38

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 43

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 34

4 3 1 3 1 2 4 4 2 4 4 2 34

3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 41

Page 187: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

176

4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 43

4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 42

4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 42

4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 34

4 2 1 4 1 4 4 1 4 4 2 4 35

4 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 30

4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 29

3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 31

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46

3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 33

4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 45

3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 43

4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 36

2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 37

4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 28

4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 28

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 46

4 4 2 4 4 1 4 3 3 3 3 4 39

4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 43

4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 33

4 3 1 2 4 3 2 3 3 3 4 3 35

2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 40

4 3 1 2 4 3 2 3 3 3 4 4 36

3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 37

4 3 1 2 4 3 2 3 3 3 4 4 36

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 43

3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 32

3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 4 37

3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 35

3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 35

4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 35

3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 40

2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 29

3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 31

2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 29

4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 40

2 2 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 37

2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 34

4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 41

Page 188: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

177

3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 50

3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44

1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 27

1 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 39

4 1 2 2 3 3 3 4 1 3 3 3 32

3 2 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 33

3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 37

4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 42

4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 31

3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 28

3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 31

4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 39

4 4 2 2 2 2 4 4 1 4 4 4 37

4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 35

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 38

4 3 2 1 4 4 5 5 4 4 4 4 44

4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 45

4 4 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 29

4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 41

3 2 1 1 3 3 3 3 2 2 3 1 27

4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 40

3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 42

3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 40

4 4 2 2 3 3 3 3 1 2 3 4 34

TOTAL

3716

Page 189: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

178

Lampiran 3: Surat Ijin Penelitian

Page 190: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

179

Page 191: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

180

Page 192: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

181

Page 193: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

182

Page 194: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

183

Page 195: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

184

Page 196: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

185

Page 197: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

186

Page 198: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

187

Lampiran 5. Biodata Penulis

Nama : Siti Nurfaizah

Alamat : Puri Cilegon Hijau Blok C1/ 4, Kotasari-Gerogol, Cilegon

Tempat/TanggalLahir : Jakarta, 3 Agustus 1994

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nomor Handphone : 087809199159

E – mail : [email protected]

RiwayatPendidikan

2012 – 2016 S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan AgengTirtayasa

2009 – 2012 SMKN 1 Karanganyar-Kebumen

2006 – 2009 SMPN 1 Karanganyar-Kebumen

2000 – 2006 SDN 1 Jatiluhur-Karanganyar, Kebumen

1999 – 2000 TK Al – Ikhwan, Soroako-Sulawesi Selatan

Page 199: PENGARUH PROFIL CALON KEPALA DAERAH …repository.fisip-untirta.ac.id/829/1/PENGARUH PROFIL CALON KEPALA... · a survey, using stratified proportional random sampling where researchers

188

PengalamanOrganisasi

1. Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

2. KSR PMI UPT Untirta