Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
55
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR
PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2015-2018)
Rifani Akbar Sulbahri
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
email: [email protected]
Abstract
This study aims to examine the effect of profitability (ROA) and liquidity (CR) on firm value (Tobinq). The analysis technique used is multiple panel data regression analysis and
the best model used is the fixed effect model. Based on the test results, the conclusion that
can be drawn from this study is that the results of the study indicate that profitability (ROA)
and liquidity (CR) simultaneously or simultaneously have a significant effect on firm value (Tobinq) in the 2015-2018 trading sub-sector companies. The results showed that partial
profitability (ROA) affected the value of the company (Tobinq). This can be seen from the
value of prob. profitability variable (ROA) <critical probability value (α = 5%) of 0.0055 <0.05. The correlation coefficient of 0.326392 shows a positive sign which means that the
higher the profitability (ROA), the higher the company's value (Tobinq). The conclusion is
profitability has a significant effect on firm value in trading sub -sector companies in 2015-2018. The results of the study indicate that partially liquidity (CR) has no effect on firm
value (Tobinq). This can be seen from the value of prob. liquidity variable (CR)> critical
probability value (α = 5%) of 0.0514> 0.05. The correlation coefficient of 0.284216 shows
a positive sign which means the higher the liquidity (CR), the higher the value of the company (Tobinq). The conclusion is that liquidity has no significant effect on firm value in
the trading sub-sector companies in 2015-2018
Keywords: ROA, CR, Stock Prices
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (Tobinq). Tekhnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda data panel dan diperoleh model terbaik yang digunakan adalah model fixed effect.
Berdasarkan hasil pengujian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) secara simultan atau bersamaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobinq) pada
perusahaan sub sektor perdagangan tahun 2015-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobinq). Hal ini terlihat dari nilai prob. variabel profitabilitas (ROA) < nilai probabilitas kritis (α = 5%) sebesar 0.0055 < 0,05.
Koefisien korelasi sebesar 0.326392 menunjukkan tanda positif yang artinya semakin tinggi
profitabilitas (ROA), maka nilai perusahaan (Tobinq) akan semakin tinggi. Kesimpulannya adalah
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor perdagangan tahun 2015-2018.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial likuiditas (CR)
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobinq). Hal ini terlihat dari nilai prob. variabel
likuiditas (CR) > nilai probabilitas kritis (α = 5%) sebesar 0.0514 > 0.05. Koefisien korelasi sebesar 0.284216 menunjukkan tanda positif yang artinya semakin tinggi likuiditas (CR), maka nilai
perusahaan (Tobinq) akan semakin tinggi. Kesimpulannya adalah likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor perdagangan tahun 2015-2018
Kata Kunci : ROA, CR, Harga Saham
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
56
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain misalnya pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Salah satu
tempat untuk berinvestasi adalah pasar modal.
Menurut Kasmir (2012: 184), menyatakan
pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi daam rangka
memperoleh modal. Go Public adalah suatu perusahaan
telah memutuskan untuk menjual sahamnya
kepada public dan siap untuk dinilai oleh
public secara terbuka. Dengan semakin banyak perusahaan yang melakukan IPO
(Initial Public Offering) atau biasa disebut go
public, akan mengundang para investor masuk dalam pasar saham. Investor yang berinvestasi
dipasar modal pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya. Keputusan investor dipasar
saham memaikan peran penting dalam
menentukan tren pasar, yang kemudian
mempengaruhi perekonomian (Kengatharan, 2014).
ROA menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan. Jika semakin besar
rasionya dan tinggi maka perusahaan tersebut
mempunyai peluang dalam meningkatkan pertumbuhan sehingga dapat efektif
menghasilkan laba Putri (2011). Menurut
Hunjra, et al (2014), harga saham adalah
indikator kekuatan perusahaan secara keseluruhan, jika harga saham perusahaan
terus meningkat maka menunjukkan
perusahaan dan manajemen telah melakukan pekerjaan mereka yang sangat baik.
Setiap investor atau calon investor
memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai
melalui keputusan investasi yang diambil.
Pada umumnya motif investasi adalah
memperoleh keuntungan, keamanan, dan
pertumbuhan dana yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk
saham investor harus melakukan analisis
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan emiten. Tujuannya agar
para investor mendapat gambaran yang lebih
jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa
yang akan datang. Analisis rasio merupakan
alat yang digunakan untuk membantu
menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan.
Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat
profitabilitas, likuiditas, pendapatan,
pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan (Munawir, 2004). Dalam penelitian ini rasio
yang digunakan adalah Current Ratio (CR),
Return on Asset (ROA). Dari latar belakang
yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
apakah current ratio dan Return on Asset
berpengaruh terhadap harga saham.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah current ratio dan
Return on Asset berpengaruh terhadap harga
saham.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah current ratio
dan Return on Asset berpengaruh terhadap
harga saham.
TINJAUAN LITERATUR
Laporan Keuangan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.1 (IAI 2012), mendefinisikan
tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
57
menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka. Laporan
keuangan (financial statements) merupakan
produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi
bisnis (Hery 2015: 3). Menurut Hery (2015: 4)
komponen laporan keuangan meliputi laporan laba-rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca,
laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan. Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan.
Return On Asset (ROA) Return on asset (ROA) yang sering
disebut juga return on investment adalah
pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia di dalam perusahaan (Kasmir
2012: 197).
Current Ratio (CR)
Menurut Putri (2011), current ratio
merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current
liabilities).
Harga Saham Husnan (2013: 29), saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (pihak
yang memiliki kertas tersebut) untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menerbitkan saham
merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak
dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik
Kerangka Pemikiran.
Berdasarkan rumusan masalah dan penelitian sebelumnya, adapun kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Gambar
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Return On Aset berpengaruh terhadap
harga saham H2: Current Ratio berpengaruh terhadap harga
saham.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Sifat dalam penelitian ini adalah kuantitatif,
yang dalam pengolahan datanya menggunakan model statistik. Metode
pengumpulan data dilakukan secara sekunder
yaitu melalui website www.idx.co.id. Data yang diambil adalah laporan keuangan selama
periode 2015 sampai 2018 pada perusahaan
sub sektor perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan beberapa literature
yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti.
Sampel Sampel yang dipilih dalam penelitian ini
adalah perusahaan sub sektor perdagangan di
BEI dengan kriteria sebagai berikut: a. Saham perusahaan yang masih aktif yang
terdaftar di BEI selama periode 2015-2018.
b. Perusahaan sub sektor perdagangan yang menyajikan laporan keuangan dan rasio
secara lengkap sesuai dengan variabel
yang akan diteliti berdasarkan sumber
yang digunakan. c. Perusahaan telah mempublikasikan
laporan keuangan yang telah diaudit pada
periode 2015-2018.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi
linier berganda yang terdiri dari satu variabel
Harga
Saham (Y)
ROA (X1)
Current Ratio
(X2)
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
58
dependen (Y) dan dua variabel independen (X1- X2).
Y= α + β1 X1 + β2 X2 +e
Keterangan :
Y = Harga Saham Pada Akhir Tahun =
Konstanta X1 = Return On Asset (ROA)
X2 = Current Ratio (CR)
e = Variabel Pengganggu
Gambaran Umum Penelitian
Analisis penelitian ini menggunakan data
sekunder yang bersumber dari laporan
keuangan tahunan pada perusahaan perdagangan yang dipublikasikan dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan rentang waktu 2015-2018. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas dengan menggunakan
ratio ROA (return on asset) dan likuiditas
dengan menggunakan ratio CR (current ratio) serta variabel dependen nilai perusahaan
dengan menggunakan tobin’s q. Data-data
tersebut diambil dari situs www.idx.co.id. Adapun perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Daftar Perusahaan
No Kode Emitem Nama Perusahaan
1 AKRA AKR Corporindo Tbk
2 APII Arita Prima Indonesia Tbk
3 CLPI Colorpak Indonesia Tbk
4 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk
5 EPMT Enseval Putera Megtrading Tbk
6 FISH FKS Multi Agro Tbk
7 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk
8 INTD Inter Delta Tbk
9 LTLS Lautan Luas Tbk
10 MICE Multi Indocitra Tbk
11 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk
12 SDPC Millennium Pharmacon International Tbk
13 TGKA Tigaraksa Satria Tbk
14 TURI Tunas Ridean Tbk
15 UNTR United Tractors Tbk
Sumber : www.idx.co.id, Data diolah 2019
Statistik Deskriftif
Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk memberikan gambaran umum dari data
yang digunakan. Tabel 2 menunjukan statistik deskriptif masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian berupa variabel
independen yaitu profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) serta variabel dependen yaitu
nilai perusahaan (Tobin’s q). Variabel-variabel
penelitian tersebut diinterprestasikan dalam nilai
mean, median, maximum, minimum. Jumlah
pengamatan pada penelitian yaitu 60 data dan merupakan gabungan dari 15 perusahaan
perdagangan dengan rentang waktu selama tahun
2015-2018. Hasil analisis statistik deskriftif dapat dilihat pada tabel dibawah :
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
59
Tabel 2 Statistik Deskriptif
TOBINQ ROA CR
Mean 818083.2 5.640667 300.0378
Median 562118.9 5.055000 170.1400
Maximum 5353649. 33.52000 4234.230
Minimum 79329.04 0.630000 8.390000
Std. Dev. 833578.0 4.498821 566.9249
Observations 60 60 60
Notes : Tobinq = Nilai Perusahaan; ROA =
Profitabilitas; CR = Likuiditas Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Deskripsi dari masing-masing variabel
berdasarkan tabel tersebut, yaitu :
a. Nilai perusahaan (Tobin’s q) tertinggi sebesar 5353649 dimiliki oleh PT Inter Delta
Tbk pada tahun 2017 dan terendah sebesar
79329.04 dimiliki oleh PT Millennium
Pharmacon International Tbk pada tahun 2015. Nilai mean dan median pada variabel
nilai perusahaan masing-masing
sebesar 818083.2 dan 562118.9. Adapun standar deviasi nilai perusahaan
sebesar 833578.0.
b. Profitabilitas (ROA) tertinggi
sebesar 33.52000 dimiliki oleh PT Mitra Pinasthika MustikaTbk pada tahun 2018 dan
terendah sebesar 0.630000 dimiliki oleh PT
Lautan Lua Tbk pada tahun 2015. Nilai mean dan median profitabilitas sebesar 5.640667
dan 5.055000. Adapun standar deviasi pada
variabel profitabilitas sebesar 4.498821. c. Likuiditas (X2) tertinggi sebesar 4234.230
dimiliki oleh PT Inter Delta Tbk pada tahun
2016 dan terendah sebesar 8.390000 dimiliki
oleh PT Lautan Luas Tbk pada tahun 2016. Nilai mean dan median likuiditas
sebesar 300.0378 dan 170.1400. Adapun
standar deviasi pada likuiditas sebesar 566.9249.
Estimasi Regresi Data Panel
Penelitian ini menggunakan model
regresi data panel, hal ini dikarenakan data yang digunakan merupakan data panel. Data panel
yaitu gabungan dari data time series (runtun
waktu tahun 2015-2018) dan data cross section
(15 perusahaan). Peneliti melakukan olah data dan perhitungan terhadap sampel dengan
menggunakan program Microsoft Excel dan
Eviews 9.0 sebagai alat pengolahan data. Widarjono (2013:355-361) menjelaskan bahwa
secara umum, apabila menggunakan data panel
akan menghasilkan intercept dan slope koefisien
yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap periode waktu dan dalam mengestimasi regresi
data panel terdapat tiga model, yaitu Common
Effect, Fixed Effect dan Random Effect.
Model Common effect
Model common effect merupakan pendekatan data panel yang paling sederhana
karena hanya mengkombinasikan data time series
dan cross section. Hasil estimasi model common
effect disajikan pada tabel berikut :
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
60
Tabel 3 Model Common effect Dependent Variable: TOBINQ
Method: Panel Least Squares
Date: 12/06/19 Time: 10:16
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.237936 0.587922 15.71285 0.0000
ROA 0.735635 0.127901 5.751585 0.0000
CR 0.541671 0.109938 4.927053 0.0000 R-squared 0.542588 Mean dependent var 13.20614
Adjusted R-squared 0.526539 S.D. dependent var 0.942862
S.E. of regression 0.648769 Akaike info criterion 2.021228
Sum squared resid 23.99140 Schwarz criterion 2.125945
Log likelihood -57.63684 Hannan-Quinn criter. 2.062189
F-statistic 33.80707 Durbin-Watson stat 0.834225
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Berdasarkan hasil regresi diatas, model
persamaan untuk persamaan dengan
menggunakan metode common effect dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tobinq= 9.237936 + 0.735635 Profitabilitas +
0.541671 Likuiditas T-Hitung = (15.71285) (5.751585)
(4.927053)
R Square = 54.26 %
Adjusted R-Squared = 52.65%
Model Fixed effect Model Fixed effects merupakan model
pendekatan data panel yang mengasumsikan
bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intercept-nya. Hasil
estimasi model fixed effect disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4 Model Fixed effect Dependent Variable: TOBINQ
Method: Panel Least Squares
Date: 12/06/19 Time: 10:17
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11.21431 0.781875 14.34284 0.0000
ROA 0.326392 0.111519 2.926786 0.0055
CR 0.284216 0.141840 2.003784 0.0514 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
61
R-squared 0.868422 Mean dependent var 13.20614
Adjusted R-squared 0.819462 S.D. dependent var 0.942862
S.E. of regression 0.400619 Akaike info criterion 1.241911
Sum squared resid 6.901317 Schwarz criterion 1.835309
Log likelihood -20.25734 Hannan-Quinn criter. 1.474022
F-statistic 17.73762 Durbin-Watson stat 1.947377
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Berdasarkan hasil regresi diatas, model
persamaan untuk persamaan dengan
menggunakan metode fixed effect dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Tobinq = 11.21431 + 0.326392 Profitabilitas + 0.284216 Likuiditas
T-Hitung = (14.34284) (2.926786) (2.003784)
R Square = 86.84 %
Adjusted R-Squared = 81.95%
Model Random effect
Pendekatan model random effect
merupakan model pendekatan dimana variabel
gangguan mungkin saling berhubungan antar
waktu dan individu. Hasil estimasi model random
effect disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5 Model Random effect Dependent Variable: TOBINQ
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/06/19 Time: 10:17
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 10.29929 0.637111 16.16562 0.0000
ROA 0.448393 0.103305 4.340498 0.0001
CR 0.422817 0.114441 3.694634 0.0005 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.471874 0.5811
Idiosyncratic random 0.400619 0.4189 Weighted Statistics R-squared 0.336971 Mean dependent var 5.160290
Adjusted R-squared 0.313707 S.D. dependent var 0.511582
S.E. of regression 0.423809 Sum squared resid 10.23801
F-statistic 14.48455 Durbin-Watson stat 1.457951
Prob(F-statistic) 0.000008 Unweighted Statistics
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
62
R-squared 0.485432 Mean dependent var 13.20614
Sum squared resid 26.98923 Durbin-Watson stat 0.553054
Berdasarkan hasil regresi diatas, model
persamaan untuk persamaan dengan
menggunakan metode random effect dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Tobinq = 10.29929 + 0.448393 Profitabilitas + 0.422817 Likuiditas
T-Hitung = (16.16562) (4.340498) (3.694634)
R Square = 33.70 %
Adjusted R-Squared = 31.37%
Pemilihan Model Regresi Data Panel
Menurut Widarjono (2013: 362),
pemilihan model terbaik dapat ditentukan dengan melakukan uji statistik F atau Uji Chow, dan Uji
Hausman dan, Uji Lagrange Multiplier.
Uji Chow Pada Model Fixed effect
Widarjono (2013: 362) menyatakan bahwa uji Chow digunakan untuk mengetahui
apakah teknik regresi data panel dengan
pendekatan fixed effect lebih baik daripada pendekatan common effect dengan cara melihat
sum of squared residuals (RSS). Hipotesis yang
dibentuk adalah sebagai berikut:
H0 = Common Effect Model Ha = Fixed Effect Model
Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:
H0 diterima bila nilai Prob. cross section F > 0.05 atau
Ha diterima bila nilai Prob. cross section
F < 0.05 Hasil pengujian model fixed effect menggunakan
ujichow dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6 Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 7.605935 (14,43) 0.0000
Cross-section Chi-square 74.758991 14 0.0000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Hasil pengujian uji chow, menunjukkan
bahwa probabilitas cross section F sebesar
0.0000 lebih kecil dari alpha (0.05) sehingga Ha diterima. Maka metode yang sesuai dalam
penelitian dan teknik terbaik untuk melakukan
uji regresi adalah model fixed effect.
Uji Hausman Pada Model Random effect
Widarjono (2013: 64) menjelaskan bahwa
uji Hausman digunakan untuk memilih model pendekatan mana yang lebih tepat antara fixed
effect dengan pendekatan random effect dalam
regresi data panel, dengan hipotesis:
H0 = Random effect model Ha = Fixed effect model
Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:
H0 diterima bila nilai Prob. Cross section random
> 0.05 atau Ha diterima bila nilai Prob. Cross section random
< 0.05
Adapun hasil pengujian model random effect menggunakan uji hausman dapat dilihat
pada tabel berikut.
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
63
Tabel 7 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 8.789889 2 0.0123
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Hasil uji Hausman diatas menunjukkan bahwa probabilitas cross section random sebesar 0.0123
lebih kecil dari alpha (0.05) sehingga H0 diterima, maka artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model fixed effect.
Uji Lagrange Multiplier Pada Model
Common Effect
Uji Lagrange Multiplier (LM) ialah
pengujian yang digunakan untuk mengetahui
apakah pendekatan random effect lebih baik daripada pendekatan common effect
(Widarjono,2013). Uji Chow dan uji Hausman
dalam penelitian ini telah menunjukkan jika model yang terbaik yaitu model fixed effect,
oleh karena itu pada penelitian ini tidak
diperlukan pengujian Lagrange Multiplier.
Uji Asumsi Klasik
Teknik estimasi yang digunakan pada
model common effect yaitu pendekatan Ordinary
Least Square (OLS). Pada regresi data panel, uji asumsi klasik yang digunakan dalam pendekatan
OLS meliputi heteroskedastisitas dan
multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas digunakan karena penelitian termasuk data panel
yang berarti ada kemungkinan terjadinya
heteroskedastisitas, sedangkan uji multikolinearitas digunakan karena pada saat
regresi linear menggunakan tiga variabel
independen. Uji asumsi klasik lainnya, seperti
normalitas, autokorelasi, dan linearitas tidak
perlu digunakan dalam data panel karena uji normalitas bukan termasuk syarat BLUE (Best
Linier Unbias Estimator), autokorelasi hanya
terjadi pada data time series, dan model regresi
sudah diasumsikan bersifat linear sehingga tidak perlu melakukan uji linearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2013: 139) menyatakan bahwa heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode statistik dengan uji
Glejser. Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:
a. Jika nilai signifikansi dari variabel
independen diatas tingkat kepercayaan 5%, menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas
atau
b. Jika nilai signifikansi dari variabel independen dibawah tingkat kepercayaan
5%, maka terjadi heterokedastisitas.
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
64
Tabel 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 12/06/19 Time: 10:19
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.020326 0.329668 0.061656 0.9511
ROA -0.017882 0.047021 -0.380295 0.7056
CR 0.050382 0.059805 0.842435 0.4042 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.575070 Mean dependent var 0.258651
Adjusted R-squared 0.416956 S.D. dependent var 0.221218
S.E. of regression 0.168916 Akaike info criterion -0.485307
Sum squared resid 1.226904 Schwarz criterion 0.108091
Log likelihood 31.55920 Hannan-Quinn criter. -0.253196
F-statistic 3.637070 Durbin-Watson stat 2.889085
Prob(F-statistic) 0.000370
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Hasil pengujian yang dilakukan
menunjukkan bahwa nilai probability uji Glejser
pada variabel independen profitabilitas sebesar
0.7056 dan variabel likuiditas sebesar 0.4042 dan menunjukkan nilai > 0,05 (5%) sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengalami masalah heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013:
77), uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
yang tinggi atau sempurna antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Ghozali dan Ratmono (2013: 79) selanjutnya berpendapat bahwa
korelasi antara dua variabel independen yang
melebihi 0.80 menjadi pertanda bahwa multikolinearitas merupakan masalah serius.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terdapat adanya korelasi antar variabel independen. Kriteria pengujian
yang dilakukan adalah:
a. Data tidak terjadi multikolinieritas,bila nilai
koefisien < 0.80 atau
b. Data mengalami multikolinieritas, bila nilai
koefisien > 0.80
Koefisien korelasi pada penelitian ini dapat dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 9 Uji Multikolinieritas ROA CR
ROA 1 0.153042
CR 0.153042 1
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
65
Hasil pengujian yang dilakukan terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel
independen profitabilitas dan likuiditas memiliki
nilai < 0.80 yaitu sebesar 0.153042, sehingga
model regresi yang digunakan tidak terjadi masalah multikolinieritas.
Analisis Regresi Berganda Data Panel Hubungan variabel independen
independen profitabilitas dan likuiditas terhadap
variabel dependen nilai perusahaan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi data panel.
Adapun hasil estimasi persamaan yang telah
dilakukan setelah melalui uji chow dan uji
hausman, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model fixed effect dengan
hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 10 Model Fixed effect Dependent Variable: TOBINQ
Method: Panel Least Squares
Date: 12/06/19 Time: 10:17
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11.21431 0.781875 14.34284 0.0000
ROA 0.326392 0.111519 2.926786 0.0055
CR 0.284216 0.141840 2.003784 0.0514 Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Berdasarkan hasil regresi diatas, model
persamaan untuk persamaan dengan
menggunakan metode fixed effect dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tobinq = 11.21431 + 0.326392Profitabilitas +
0.284216 Likuiditas Persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Konstanta a sebesar 11.21431, artinya apabila
variabel independen profitabilitas dan
likuiditas sebesar 0, maka nilai perusahaan sebesar 11.21431.
b. Nilai koefisien variabel independen
profitabilitas sebesar 0.326392 yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
memiliki hubungan positif terhadap variabel
nilai perusahaan. Artinya apabila variabel independen profitabilitas mengalami kenaikan
sebesar 1% sementara variabel independen
likuiditas bersifat tetap maka variabel nilai
perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 32.64%.
c. Nilai koefisien variabel independen
likuiditas sebesar 0.284216 dan menunjukkan bahwa variabel likuiditas memiliki hubungan
positif terhadap variabel nilai perusahaan.
Artinya apabila variabel independen likuiditas
mengalami kenaikan sebesar 1 sementara
variabel independen profitabilitas bersifat tetap maka variabel nilai perusahaan akan
mengalami peningkatan sebesar 28.42%.
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
menggunakan uji t untuk melihat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dan uji F untuk mengetahui model
yang diestimasi sudah layak untuk menunjukkan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan uji koefisien determinasi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Uji F Statistik
Menurut Ghozalidan Ratmono (2013:
59), uji kelayakan model digunakan untuk menguji ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai aktual yang dapat diukur melalui
nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Penelitian ini menggunakan nilai
statistik F untuk mengidentifikasi model regresi
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
66
yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen. Kriteria
pengujian yang dilakukan adalah:
a) Jika nilai Prob. ≤ α (0.05), maka Ha diterima yaitu Profitabilitas dan Likuiditas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
deposito Nilai perusahaan.
b) Jika nilai Prob ≥ α (0.05), maka H0 diterima yaitu Profitabilitas dan Likuiditas secara
simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap deposito Nilai perusahaan.
Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11 Hasil Uji Statistik F R-squared 0.868422 Mean dependent var 13.20614
Adjusted R-squared 0.819462 S.D. dependent var 0.942862
S.E. of regression 0.400619 Akaike info criterion 1.241911
Sum squared resid 6.901317 Schwarz criterion 1.835309
Log likelihood -20.25734 Hannan-Quinn criter. 1.474022
F-statistic 17.73762 Durbin-Watson stat 1.947377
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai
probabilitas f-statistic lebih kecil dari alpha
(0.05) yaitu sebesar 0.000000 < 0.05 yang
artinya profitabilitas dan likuiditas secara simultan/ bersamaan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Kesimpulan pada
penelitian ini yaitu menerima Ha artinya Profitabilitas dan likuiditas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Nilai
perusahaan.
Signifikanasi Parsial (uji t)
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013: 62), uji t
pada dasarnya memiliki tujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variabel
independen. Kriteria pengujian yang dilakukan
adalah : a) Jika nilai prob. ≤ α (0.05) maka Ha diterima
Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai prob ≥ α (0.05) maka H0 diterima
Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen.
Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 12 Uji Statistik T Dependent Variable: TOBINQ
Method: Panel Least Squares
Date: 12/06/19 Time: 10:17
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11.21431 0.781875 14.34284 0.0000
ROA 0.326392 0.111519 2.926786 0.0055
CR 0.284216 0.141840 2.003784 0.0514 Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
67
zBerdasarkan tabel diatas, maka:
a. H1 = (Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap Nilai perusahaan) Nilai prob. variabel profitabilitas < nilai
probabilitas kritis (α = 5%) sebesar 0.0055 <
0,05, sehingga variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Kesimpulan pada penelitian
menerima H1 artinya Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan.
b. H2 = (likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap Nilai perusahaan) Nilai prob. variabel likuiditas > nilai
probabilitas kritis (α = 5%) sebesar 0.0514 >
0.05, sehingga variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Kesimpulan pada penelitian
menerima H0 artinya likuiditas tidak
berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan.
Koefisien Determinasi ( R2 ) Ghozali dan Ratmono (2013: 59)
menyatakan bahwa koefisien determinasi (R-
squared) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar
nol sampai satu. Nilai R-squared yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Hasil koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13 Koefisien Determinasi (R2) R-squared 0.868422 Mean dependent var 13.20614
Adjusted R-squared 0.819462 S.D. dependent var 0.942862
S.E. of regression 0.400619 Akaike info criterion 1.241911
Sum squared resid 6.901317 Schwarz criterion 1.835309
Log likelihood -20.25734 Hannan-Quinn criter. 1.474022
F-statistic 17.73762 Durbin-Watson stat 1.947377
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2019
Berdasarkan hasil pengujian, tabel diatas
menunjukan bahwa nilai yang diperoleh dari koefisien determinasi r square sebesar
0.868422. Penelitian ini menggunakan lebih
dari 1 variabel independen, sehingga digunakan
nilai adjusted r square untuk mengukur proporsi pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai adjusted r square
sebesar 0.819462, hal ini menunjukkan bahwa
proporsi pengaruh variabel bebas profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) terhadap variabel
dependen nilai perusahaan (Tobin’s q).sebesar
81.95% sedangkan sisanya 19.05% (100% - 81.95%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak ada didalam model regresi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
pengaruh profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (Tobinq).
Tekhnik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda data panel dan
diperoleh model terbaik yang digunakan adalah model fixed effect. Berdasarkan hasil
pengujian, maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) secara simultan atau bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
(Tobinq) pada perusahaan sub sektor
perdagangan tahun 2015-2018. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial profitabilitas (ROA) berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (Tobinq). Hal ini terlihat dari nilai prob. variabel profitabilitas
(ROA) < nilai probabilitas kritis (α = 5%)
sebesar 0.0055 < 0,05. Koefisien korelasi
sebesar 0.326392 menunjukkan tanda positif yang artinya semakin tinggi profitabilitas
(ROA), maka nilai perusahaan (Tobinq)
akan semakin tinggi. Kesimpulannya adalah
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 6, No. 1 , Januari – Juni 2020
68
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
sub sektor perdagangan tahun 2015-2018.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobinq). Hal ini
terlihat dari nilai prob. variabel likuiditas
(CR) > nilai probabilitas kritis (α = 5%)
sebesar 0.0514 > 0.05. Koefisien korelasi sebesar 0.284216 menunjukkan tanda positif
yang artinya semakin tinggi likuiditas (CR),
maka nilai perusahaan (Tobinq) akan
semakin tinggi. Kesimpulannya adalah likuiditas tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
sub sektor perdagangan tahun 2015-2018
Daftar Pustaka
Agus, Widarjono. 2013. Ekonometrika
Pengantar Dan Aplikasinya. Ekonosia.
Jakarta.
Ghozali, Imam dan Ratmono, Dwi. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika :
Teori, konsep dan Aplikasi dengan
Eviews 8. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Bursa Efek Indonesia dengan halaman web
www.idx.co.id. . Diakses pada tanggal 29
November 2019
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Cetakan Keenam. PT Raja Grafindo,
Jakarta
Kengatharan, Navaneethakrishan 2014, The
Influence of Behavioral Factor in Makingn
Investment Decisions and Perfomance: Study on Investors of Colombo Stock
Exchange, Sri Lanka. Asian Journal of
Finance & Accounting.
http://www.macrothink.org/journal/index.php/ajfa/article/viewFile/4893/4158 . Diakses
Desember 2019. Hal. 1-23.
Putri, Tiara Rachman 2011, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia. Eprint mdp.
http://ejournal.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/
download/588/555. Diakses Desember
2019.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio, Edisi
Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Hunjra, A. I., Ijaz, M. S, Chani, M. I., Hassan, S. and Mustafa, U 2014. Impact of Dividend
Policy, Earning per Share, Return on
Equity, Profit after Tax on Stock Prices. IOSR Journal of Business and
Management
(IOSR-JBM). http://iosrjournals.org/iosr-
jbm/papers/Vol18-issue2/Version-4/D018242533.pdf . Diakses Desember
2019. Hal. 25-33.
Husnan, Suad. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN : Yogyakarta.
Bansal, Rohit 2014, A Comparative Analysis of the Financial Ratio of Selected Banks in the
India for the period of 2011-2014. Research
Journal of Finance and Accounting.
http://www.iiste.org/Journals/index.php/RJFA/article/viewFile/16855/17193 . Diakses
Desember 2019. Hal.153-167.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. CAPS
(Center for Academic Publishing Service).
Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standart
Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.