Upload
truongquynh
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
RETURN SAHAM SYARI’AH DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh :
CHILYATUS SA’ADAH
NIM 052411046
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
ii
DR. Imam Yahya, M.Ag Jln. Pandana Merdeka Blok.H No.2 Ngaliyan Semarang Ari Kristin Prasetyoningrum, SE, M.Si Jln. Perintis Kemerdekaan No.181 Pudakpayung Banyumanik Semarang 50265
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
A.n. Sdri Chilyatus Sa’adah Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari :
Nama : Chilyatus Sa’adah Nim : 052411046 (2105046) Judul : Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia
Selanjutnya kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, 09 November 2009 Pembimbing I Pembimbing II
DR. Imam Yahya, M.Ag Ari Kristin P, SE, M.Si NIP. 19700410 199503 1 001 NIP. 19790512 200501 2 004
iii
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI’AH
Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
PENGESAHAN
Nama : Chilyatus Sa’adah
NIM : 052411046
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return
Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia
Telah memunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo
Semarang dinyatakan lulus pada tanggal:
08 Desember 2009
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata satu (1)
guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ekonomi Islam.
Semarang, 07 Januari 2010
Mengetahui
Ketua Sidang Sekretaris Sidang Johan Arifin, S.Ag, MM Ari Kristin P, SE, M.Si NIP. 19710908 200212 1 001 NIP. 19790512 200501 2 004 Penguji I Penguji II Rahman El Junusi, SE, MM Dra. Hj. Siti Mujibatun, M,Ag NIP. 19691118 200003 1 001 NIP. 19590413 198703 2 001 Pembimbing I Pembimbing II DR. Imam Yahya, M.Ag Ari Kristin P, SE,M.Si NIP. 19700410 199503 1 001 NIP. 19790512 200501 2 004
iv
MOTTO
يسرا العسر مع ان (٦) فانصب فاذافرغت (٧) فارغب ربك والي (٨)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahaan, maka apabila kamu telah
selesai ( dari suatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.” ( Q.S Asy Syarh : 6-8 )
“Pintu kebahagiaan terbesar adalah do’a kedua orang tua. Berusahalah mendapatkan do’a itu
dengan berbakti kepada mereka berdua agar do’a mereka menjadi benteng yang kuat yang
menjagamu dari semua hal yang tidak anda sukai.”
(La Tahzan)
“Hidup hendaknya berguna buat orang lain dan memaafkan orang yang pernah melakukan
kesalahan pada kita jauh lebih baik dari pada menanti ucapan terima kasih atas apa yang
telah kita lakukan.”
v
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ku ini dengan penuh syukur yang sebesar-besarnya teruntuk :
Allah SWT
Puji Syukur atas Rahmat dan Kehadirat Mu Raja Semesta Alam
Bapak dan Ibu
Tiada ungkapan kasih dan sayang yang lebih mulia selain ungkapan kasih sayang serta
nasehat yang diberikan Bapak dan Ibu dalam membimbing hidup menuju yang didambakan.
Terima kasih atas do’a yang selalu mengiringi setiap langkahku dan pengorbananmu tanpa
pamrih demi keberhasilan putrimu.
Suamiku Tercinta
Cinta dan Kasih Sayangmu yang tiada hentinya untuk selalu mendampingiku di saat suka
dan duka, serta do’a dan kesabaranmu yang selalu memberiku semangat di setiap langkahku
untuk mencapai apa yang ku harapkan.
Adikku Tersayang
Dorongan, semangat, perhatiaan, kebersamaan dan kasih sayang yang tiada henti yang
diberikan untuk kakak.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang
telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-
pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadiakan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2009
Deklarator,
Chilyatus Sa’adah
vii
ABSTRAK
Pasar modal merupakan lembaga keuangan yang memiliki arti penting bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Bagi investor keberadaan pasar modal akan memperbanyak pilihan investasi sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan keuntungan semakin terbuka. Dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan yang optimal investor memilih berinvestasi dalam bentuk saham dihadapkan pada pilihan untuk memaksimalkan return pada berbagai tingkat resiko atau meminimalkan resiko pada berbagai tingkat return. Teknik analisis yang dipergunakan investor adalah teknik analisis rasio Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria tertentu yaitu saham emiten halal yang menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dengan kategori perusahaan yang sahamnya selalu aktif di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan (Januari 2004-2007) dan menerbitkan laporan keuangan serta data harga saham (closing price) selama tahun 2003-2007. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 yang diambil dari data 15 perusahaan sampel selama 4 tahun dari tahun 2004-2005. data sekunder diperoleh dari JSX Statistic dari beberapa publikasi (2004-2007). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis berupa regresi berganda. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syari’ah dengan signifikansi uji t sebesar 0,048, dimana angka ini berada di bawah 5 % (0,05). Sedangkan rasio leverage (debt ratio) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syari’ah dengan hasil signifikansi uji t sebesar 0,0582, dimana angka ini berada di atas 5 % (0,05). Dari hasil uji hipotesis F test menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan leverage (debt ratio) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap return saham syari’ah dengan hasil signifikansi uji F sebesar 0,003, dimana angka ini berada di atas 5 % (0,05). Sehingga ROA,ROE dan debt ratio dapat dipergunakan secara bersama-sama dalam mengambil keputusan investasi di saham syari’ah yang menjadi komponen Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Keterbatan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan sampel diasumsikan telah dipublikasikan antara periode tahun 2004-2007. sehingga data return saham diperoleh setelah laporan keuangan diasumsikan telah dipublikasikan. Untuk itu pengambilan data return saham menyesuaikan tahun publikasi laporan keuangan. Kata kunci : Rasio Profitabilitas (ROA dan ROE), Leverage (debt ratio) dan Return Saham Syari’ah, Bursa Efek Indonesia.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan
Leverage Terhadap Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia” ini dapat
terselesaikan.
Kedua,sholawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi besar Muhammad SAW yang safa’atnya selalu kita nanti – nantikan di hari
kiamat kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana S1 pada jurusan Syari’ah Fakultas Ekonomi Islam IAIN
Walisongo Semarang.
Banyak pihak yang dengan tulus membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung terlibat, serta memberi saran maupun kritik selama penyususan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dekan Drs. H. Muhyiddin, M.Ag dan para Pembantu Dekan, Ketua dan
sekretaris program jurusan Ekonomi Islam, serta seluruh keluarga besar dosen
Fakultas Syariah IAIN Walisongo atas ilmu yang telah diberikan.
2. DR. Imam Yahya, M.Ag dan Ari Kristin P, SE, M.Si. selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah membantu, membimbing, mengarahkan dan
memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Tarmuji dan Ibu Khofsah selaku orang tua, terima kasih untuk
segalanya, yang selalu membesarkan hati untuk sabar dan berdo’a yang tulus
yang tiada pernah ternilai dengan apapun. Maafkan putrimu ini yang tidak bisa
menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Semoga Allah selalu meridhai
setiap langkah Bapak dan Ibu di dunia dan di akhirat. Amin....
ix
4. Suamiku tercinta Sukari, terima kasih atas cinta dan kasih sayangmu yang
tiada hentinya memotivasi, bersabar dan berdo’a untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
5. Adik-adikku tersayang, M. Ali Yafi, Sholikul Hidayat, Umi Choiratun,
M. Luthfil Hakim, terima kasih atas dorongan, semangat dan nasehat.
Keceriaan dan kelucuan kalian menjadikan hidup ini jadi lebih berwarna.
Semoga impian dan harapan kalian tercapai.
6. Sahabat-sahabat terbaik yang kumiliki, Eka, Novi, Sekha, Mba’ Fitri, Mba’
Mumun, Rizqon. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini dalam suka-
duka, canda-tawa dan tidak bosen-bosenya kalian mendengarkan curhatQ dan
memberi semangat agar cepat menyelesaikan skripsi. Semoga persahabatan
Qt tetap abadi.
7. Buat temen-temenku EIA 2005, Eka, Atul, Ikha, Nila, Dora, Maya, Shol,
Widya, Ulya, Khuri, Naelus, Evi, Asiyah, Sulis, Warits, Ulin, Abu, Adi, Alex,
Edi kendal, Edi demak,Lukman, Supri, Fariq, Arif, Ariz, Munadin, serta
temen-temenku EIB 2005, Novi, Umi, Diyah, Fadhil, Rohman. Thanx atas
kebaikan dan dukungannya.
8. Tuk temen-temen semuanya yang tidak bisa disebutin satu persatu, terima
kasih buat kenangan yang pernah terukir di hari ini dan persahabatannya.
9. Semua pihak yang selama ini turut membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung yang terkait dengan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Segala daya upaya serta kemampuan penulis curahkan sepenuhnya demi
terselesaikan skripsi ini, namun semua itu tidak lepas dari segala kekurangan
yang ada. Akhir kata penulis berharap agar apa yang tertuang dalam skripsi ini
dapat memberikan informasi dan manfaat bagi mereka yang tertarik untuk
meneliti lebih lanjut.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis,
Chilyatus Sa’adah
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .……………………………………………………………...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN .……………...........……………………………....iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................................vi
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................viii
HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………….........x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...........................................................................xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.......................................................................xiv
HALAMAN LAMPIRAN.....................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………........1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….1
1.2 Rumusan masalah …………………………………………….............8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………….................9
1.3.1 Tujuan Penelitian .....…………………………………….............9
1.3.2 Manfaat Penelitian ……………………………………...............9
1.4 Sistematika Penelitian ..........................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................12
2.1 Tinjauan Saham Syari’ah ……………………………………...…….12
2.2 Return Saham ………………………………………………………..18
2.3 Analisis Rasio Keuangan ……………………………………………19
2.4 Rasio Profitabilitas …………………………………………………..21
2.4.1 Return On Assets (ROA) ….…………………………………..22
2.4.2 Hubungan antara ROA dengan Return Saham ……………....23
2.4.3 Return On Equity (ROE) ……………………………………....24
xi
2.4.4 Hubungan antara ROE dengan Return Saham ……….............25
2.5 Rasio Leverage..…..………………………………………………....25
2.5.1 Debt Ratio……………………………………………………...27
2.5.2 Hubungan antara Debt Ratio dengan Return Saham…..............28
2.6 Penelitian Terdahulu ………………………………………............29
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ..……………………………...............32
2.8 Hipotesis……………………………………………………..............32
BAB III METODE PENELITIAN ...…………………………………………....34
3.1 Jenis dan Sumber Data ..…………………………………………...34
3.2 Populasi dan Sampel ..……………………………………………...34
3.2.1 Populasi ..………………………………………………..........34
3.2.2 Sampel ..……………………………………………………...35
3.3 Metode Pengumpulan Data ..……………………………………....36
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ..…………………….......36
3.5 Metode Analisis Data ..………………………………………...…..37
3.5.1 Analisis Regresi ..……………………………………….........38
3.5.2 Penguji Hipotesis ...……………………………………..........39
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ..…………………………………….........42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...………………..…......45
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian…………………….... ...………..…......45
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia…….......…..……..45
4.1.2 Profil Obyek Penelitian ...……………………………..……...47
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ..………………………….……........49
4.2.1 Rasio Profitabilitas ...………………………………………....49
4.2.2 Rasio Leverage ..…………………………………………......53
4.2.3 Return Saham …………..……………………………………55
4.3 Hasil Analisis Data ..……………………………………………….57
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ..……………………………………........57
4.3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ...…………………........62
4.3.3 Pengujian Hipotesis...……………………………………......64
4.3.4 Koefisien Determinasi (R 2 ) ..………………………….........66
xii
4.4 Pembahasan .................…………………………………………………........67
4.5 Keterbatasan Penelitian ...………………………………………......72
BAB V PENUTUP …………………………………………………………......73
5.1 Kesimpulan …………..……………………………………….........73
5.2 Saran ..………………………………………………………….......74
DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………………….........75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Indeks JII dan Nilai Kapitalisasinya …………...........6
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ……………………...…………...……...29
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel ……………...……………...…………...48
Tabel 4.2 ROA Perusahaan Sampel ………...……...………………………….50
Tabel 4.3 ROE Perusahaan Sampel ………………...……...………………….52
Tabel 4.4 Debt Ratio Perusahaan Sampel ……………......……………………54
Tabel 4.5 Return Saham Perusahaan Sampel …………...………...…………..56
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ……………...…………………………..59
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokolerasi …………………...………………………....61
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi ………………………...…………………….62
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji t ………………………………………………….64
Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji F ………………………………………………....65
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………………....66
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Secara Parsial ………………………………….66
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata ROA Perusahaan Sampel ………………….........51
Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata ROE Perusahaan Sampel …………...........……..53
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Debt Ratio Perusahaan Sampel …………………55
Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Return Perusahaan Sampel ………………….….57
Gambar 4.5 Grafik Normal Probability Plot …………………………………...58
Gambar 4.6 Grafik Scatterplot ………………………………………………….60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Lampiran 2 Data Return Perusahaan Sampel
Lampiran 3 Data ROA, ROE, Debt Ratio Perusahaan Sampel
Lampiran 4 Tabulasi Penelitian
Lampiran 5 Hasil Regression
Lampiran 6 Fatwa Dewan Syariah Nasional
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadirnya pasar modal syari’ah akan menjadi tonggak sejarah baru,
seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa
lalu. Tepat pada tanggal 14 Maret 2003, pasar modal syari’ah diresmikan
oleh Menkeu Boediono. Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar
modal syari’ah. Sebelumnya pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ)
bekerjasama dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) telah
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu Reksadana syari’ah
pertama sudah ada pada tahun 1997, serta diterbitkannya obligasi syari’ah
Mudharabah Indosat pada tahun 2002. Yang lebih menarik lagi, dipusat
keuangan kapitalis dunia Wall Street. Dow Jones pada Februari 1999 telah
meluncurkan Dow Jones Islamic Market Indexes (DJIMI). Perkembangan
tersebut disambut gembira oleh banyak pihak.1
Pasar modal merupakan lembaga keuangan yang memiliki arti
penting bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Sebagai lembaga
tempat bertemunya pihak pengguna dana dengan pihak yang membutuhkan
investasi, pasar modal menjadi sarana yang efektif untuk memobilisasi dana
dari masyarakat ke sektor yang lebih produktif (perusahaan). Dilihat dari
sudut pandang ekonomi makro pasar modal berperan sebagai piranti untuk
1 M. Sholahuddin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta: Muhamadiyah
University Press, 2006, hlm.155.
2
melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal, yaitu naiknya
pendapatan, terciptanya kesempatan kerja dan semakin meratanya hasil-hasil
pembangunan.2
Bagi perusahaan, keberadaan pasar modal akan menambah pilihan
dalam memenuhi kebutuhan dana khususnya dana dalam jangka panjang,
sehingga keputusan perusahaan dalam pembelanjaan semakin bervariasi dan
struktur modal perusahaan menjadi lebih optimal. Bagi investor keberadaan
pasar modal akan memperbanyak pilihan investasi sehingga kesempatan
untuk mengoptimalkan keuntungan semakin terbuka.
Dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan yang optimal
investor yang memilih berinvestasi dalam bentuk saham dihadapkan pada
pilihan untuk memaksimalkan return pada berbagai tingkat risiko atau
meminimalkan risiko pada berbagai tingkat return. Return merupakan hasil
yang diperoleh dari investasi.3 Return saham diperoleh dari selisih kenaikan
(capital gains) atau selisih penurunan (capital loss). Capital gains atau
capital loss sendiri diperoleh dari selisih harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu.4 Dengan demikian return yang dihasilkan
investor akan meningkat pada saat harga saham naik dan berkurang pada
saat harga saham turun.
Untuk kepentingan mengoptimalkan return yang diterima investor
dapat melakukan serangkaian analisis terhadap laporan keuangan
2 Pandji Anoraga dan piji pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta: Jakarta,
2008, hlm.7. 3 H. M. Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE, 2007,
hal.109. 4 Ibid, hal.110.
3
perusahaan. Teknik analisis yang umum dipergunakan investor adalah
teknik analisis rasio. Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan pos-
pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi individual atau kombinasi
kedua laporan tersebut. Dari analisis rasio akan dihasilkan beberapa rasio
keuangan perusahaan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
investasi. Rasio keuangan secara garis besar dikelompokkan menjadi lima
yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas
(leverage) dan rasio pasar.5
Diantara rasio-rasio keuangan perusahaan rasio profitabilitas dan
leverage merupakan rasio keuangan yang dapat dipergunakan investor
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.6 Sedangkan rasio leverage
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.7
Salah satu rasio profitabilitas yang menarik perhatian investor
adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). ROA
merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di
dalam mengahasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang
5 Robbet Ang, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997,
hlm.18. 23-24. 6 Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis laporan Keuangan, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2003, hlm.83. 7 Ibid, hlm.81.
4
tersedia di dalam perusahaan.8 Sedangkan ROE merupakan suatu
pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik
perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen)
atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.9 Semakin besar
ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian
semakin besar. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan, maka harga
saham perusahaan di pasar modal meningkat dan hal ini berdampak pada
peningkatan return saham.10 Apabila terdapat peningkatan ROE maka
bagian keuntungan yang terjadi hak pemilik modal juga meningkat. Oleh
karena terdapat peningkatan hak bagi pemegang saham maka investor akan
tertarik berinvestasi pada perusahaan yang menghasilkan ROE tinggi.
Ketertarikan investor pada perusahaan yang menghasilkan ROA dan ROE
tinggi mendorong peningkatan permintaan kepemilikan saham sehingga
harga saham perusahaan menjadi meningkat. Adanya peningkatan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan meningkatkan harga
pasar saham perusahaan. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan
maka return yang dihasilkan investor juga meningkat.11
Sedangkan rasio leverage yang digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan utang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan adalah debt
8 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasinya dalam
perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.63.
9 Ibid, hlm.64. 10 Widhy Setyowati, Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal
Return Saham Perusahaan : Studi Kasus Miscellaneous Industry di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2002.
11 Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1998, hlm.327-328.
5
ratio. Semakin tinggi debt ratio menunjukkan semakin tinggi modal
pinjaman (utang) yang digunakan perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan. Dalam kondisi ini beban bunga yang ditanggung perusahaan-
perusahaan menjadi semakin tinggi. Kegagalan perusahaan dalam membayar
bunga atas utang dapat menyebabkan kesulitan keunagan yang berakhir
dengan kebangkrutan perusahaan.12 Total liability (utang) yang semakin
meningkat menunjukkan beban keuangan perusahaan semakin besar
sehingga harga saham tersebut di pasar modal semakin menurun. Dengan
menurunnya harga saham, maka return saham perusahaan menurun pula.13
Pada kasus pasar modal di Malaysia menunjukkan bahwa investasi
syari’ah akan memberikan return yang lebih baik dibandingkan dengan
investasi konvensional, karena investasi syari’ah khususnya yang
berdasarkan prinsip bagi hasil mengandung ketidakpastian return yang lebih
tinggi. Karena lebih tidak pasti, maka ia mengandung resiko yang lebih
tinggi.14 Investasi syariah di pasar modal dapat dilakukan dengan cara
memilih kumpulan saham yang memiliki kriteria syari’ah dari perusahaan
yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah yaitu:
a) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
b) Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
asuransi konvensional.
12 Lukman Syamsuddin, Op. Cit, hlm.54. 13 Widhy Setyowati, Op.Cit. 14 Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000, hlm.XXii
6
c) Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
d) Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.15
Berikut data perkembangan indeks JII dan nilai kapitalisasi saham
selama tahun 2004-2007 menurut data JSX statistic:
Tabel 1.1 Perkembangan Indeks JII dan Nilai Kapitalisasi Tahun
2004-2007
No keterangan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
1 Indeks JII 164.029 1.162.635 1.805.523 2.745.826
2
Nilai
Kapitalisasi
263.866
Triliun
801.253
Triliun
1.249.174
Triliun
1.988.326
Triliun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada tahun 2004
dari level 164.029 atau meningkat 60,88 % dari level penutupan tahun 2005
dari level 1.162.635 dan tahun 2005 dari level 1.162.635 atau meningkat
55,30 % dari level penutupan di tahun 2006 yaitu sebesar 1.805.523,
sedangkan pada tahun 2006 dari level 1,805.523 atau meningkat 52,08 %
dari level penutupan di tahun 2007 yaitu sebesar 2.745.826. Nilai
kapitalisasi pasar untuk saham di akhir tahun 2004 tersebut senilai
Rp.263.866 Triliun mengalami peningkatan 20,37 % dari kapitalisasi pasar
tahun 2005 dan tahun 2005 tersebut senilai Rp.801.253 Triliun mengalami
peningkatan sebesar 55,89 % dari kapitalisasi pasar tahun tahun 2006 senilai
15 M. Sholahuddin, Op.Cit, hlm. 178.
7
Rp.1.249.074 Triliun, sedangkan nilai kapitalisasi pasar tahun 2006 senilai
Rp. 1.249.074 Triliun mengalami peningkatan sebesar 59,18 % dari
kapitalisasi pasar dari tahun 2007 senilai Rp.1.988.326 Triliun.
Dari data tersebut terlihat bahwa, selama tahun 2004-2007 indeks
Jakarta Islamic Index (JII) selalu mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Demikian pula dengan nilai kapitalisasi sahamnya. Peningkatan
ini menunjukkan bahwa kinerja saham syariah sangat baik sehingga prospek
investasinya juga lebih menjanjikan.
Untuk mengetahui keterkaitan antara informasi mengenai kinerja
keuangan perusahaan dengan perubahan harga saham maupun return yang
dihasilkan, berbagai penelitian telah dilakukan. Dalam penelitianya
Sasongko dan Wulandari tahun 2006 mengenai pengaruh EVA dan rasio-
rasio profitabilitas terhadap harga saham, memperoleh hasil bahwa Return
On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap harga saham.16 Penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitiannya yang dilakukan oleh Dyah Kumala tahun 2007 dengan
penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara
simultan tidak berpengaruh terhadap return saham.17
16 Noer Sasongko dan Nila Wulandari, Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham, Empirika, Vol.19 No.1, Edisi Juni. 2006, hlm.64-80. 17 Dyah Kumala Trisnaeni, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di BEJ, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2007.
8
Hasil penelitian yang dilakukan Dyah Kumala, Sasongko dan
Wulandari ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sunarto tahun 2001 yang meneliti tentang pengaruh rasio profitabilitas dan
leverage terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEJ. Dari
penelitian sunarto diperoleh hasil bahwa ROA, ROE dan debt ratio (DTA)
secara simultan berpengaruh terhadap return saham.18
Mengingat terdapat hasil yang berbeda dari setiap penelitian yang
berbeda maka penelitian lanjutan guna memperoleh kejelasan mengenai
hasil penelitian sangat diperlukan. Untuk keperluan menguji keajekan dari
pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham syari’ah
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII), maka penelitian ini
mengambil tema “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap
Return Saham Syari’ah di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh rasio profitabilitas (ROA dan ROE) terhadap
return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh leverage (Debt Ratio) terhadap return saham
syari’ah di Bursa Efek Indonesia ?
18 Sunarto, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2001.
9
3. Bagaimana rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan leverage (Debt
Ratio) berpengaruh secara simultan terhadap return saham syari’ah di
Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh rasio profitabilitas (ROA dan ROE)
terhadap return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk menganalisis pengaruh leverage (Debt Ratio) terhadap
return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
c. Untuk menganalisis pengaruh rasio profitabilitas (ROA dan ROE)
dan leverage (Debt Ratio) terhadap return saham syari’ah di Bursa
Efek Indonesia.
1.3.2 Manfaat Penelitian
a. Manfaat secara teoritis
Untuk memberikan tambahan informasi bagi pembaca dan bahan
rujukan awal bagi penelitian yang akan mengembangkan penelitian
sejenis.
b. Manfaat secara praktis
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi khususnya investasi pada saham syari’ah di Bursa Efek
Indonesia.
10
1.4 Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini,
terlebih dahulu penulis uraikan sistematika penelitian yang terdiri atas lima
bab dan beberapa sub-sub bab. Adapun sistematika penelitiannya adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I ini, penulis akan kemukakan: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab II ini penulis akan mengungkapkan beberapa hal yaitu:
tinjauan saham syari’ah, return saham, analisis rasio keuangan,
rasio profitabilitas terdiri dari Return On Assets (ROA) dan Return
On Equity (ROE) serta hubungan ROA dan ROE dengan return
saham, rasio leverage terdiri dari debt ratio dan hubungan antara
debt rasio dengan return saham, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran teoritis dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab III ini berisikan jenis dan sumber data, populasi dan
sampel penelitian, metode pengumpulan data, variabel penelitian,
metode analisis data yang terdiri dari analisis regresi, penguji
hipotesis dan uji asumsi klasik.
11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini penulis akan membahas mengenai deskripsi
obyek penelitian yang terdiri dari gambaran umum pasar modal
Indonesia, profil obyek penelitian, deskripsi variabel penelitian,
hasil analisis data serta pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab V ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan
peneliti.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Saham Syari’ah
Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT).1 Saham adalah selembar catatan yang
berisi pernyataan kepemilikan sejumlah modal kepada perusahaan yang
menerbitkan.2 Saham adalah salah satu efek yang diperdagangkan di pasar
modal. Dari sudut pandang fiqh, pada dasarnya saham adalah efek syari’ah.
Saham syari’ah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang
memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan
ruang lingkup kegiatan usahanya, sedangkan saham konvensional
memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa efek dengan mengabaikan
aspek halal haram, yang penting saham emiten yang terdaftar (listing) sudah
sesuai aturan yang berlaku (legal).3
Adapun kriteria saham yang masuk dalam indeks syari’ah adalah
emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syari’ah seperti :
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang pelarangan perjudian yaitu
Surat Al Maidah ayat 90 sebagai berikut :
1 Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 1998, hlm.275. 2 Sofiniyah Ghufron, Sistem Kerja Pasar Modal Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, hlm.26. 3 Ibid, hlm.47.
13
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Al-Maidah:90).4 :
2. Menyelenggarakan jasa keuangan dengan konsep ribawi, jual beli risiko
yang mengandung gharar dan atau maysir.
Riba dilarang karena juga termasuk dalam kategori mengambil atau
memperoleh harta dengan cara tidak benar. Ayat berikut melarang riba
dengan lebih tegas dan jelas:
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
(QS.Ali Imron:130).5 Risiko (Gharar) dipahami sebagai transaksi yang tidak jelas. Hadits-
hadits berikut dapat dijadikan rujukan untuk pemahaman lebih jauh
mengenai gharar.
Rasulullah s.a.w bersabda “melarang jual beli dengan hasah dan
penjualan gharar.” (HR. Muslim)
4 Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000, hlm.33. 5 Ibid, hlm.28.
14
“Dilarang menjual ikan dalam laut, yang seperti itu gharar (HR. Ibn
Hambal)6
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
Gharar adalah sesuatu yang mengandung ketidakpastian yang dapat
menimbulkan kerugian. Transaksi atau akad semacam ini dilarang
dalam Islam.
3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, menyediakan:
a. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi)
b. Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-
ghairihi) yang ditetapkan DSN-MUI
c. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat
4. Melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat (nisbah) hutang
perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh
DSN-MUI.7
Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk
Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia melakukan tahap-tahap
pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi
keuangan emiten, yaitu8 :
6 Ibid, hlm.34. 7 Fadilah Kartikasasi, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo Semarang,
September 2007. 8 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta: EKONESIA, 2004, hlm.195.
15
1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan (kecuali termasuk dalam 10 kapitalis besar).
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal
sebesar 90%.
3. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-
rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama setahun
terakhir.
4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata
nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.
Setiap enam bulan sekali yaitu awal bulan Januari dan Juli
diadakan pengkajian ulang untuk mengevaluasi saham-saham yang masuk
sebagai komponen indeks. Saham-saham yang tidak memenuhi kriteria
seleksi akan dikeluarkan dari komponen indeks dan digunakan dengan
saham-saham lain yang memenuhi kriteria.
Kaidah-kaidah syariah yang telah dipenuhi dalam instrumen saham
adalah sebagai berikut9 :
1. Kaidah Syari’ah untuk saham
a. Bersifat musyarakah jika saham ditawarkan secara terbatas.
b. Bersifat mudharabah jika saham ditawarkan secara terbatas.
9 Sofiniyah Ghufron, Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005,
hlm.33-35.
16
c. Tidak boleh ada pembedaan jenis saham karena resiko harus
ditanggung oleh semua pihak.
d. Seluruh keuntungan akan dibagi hasil, dan jika terjadi kerugian akan
dibagi rugi bila perusahaan dilikuidasi.
e. Investasi pada saham tidak dapat dicairkan kecuali setelah likuidasi.
2. Kaidah syari’ah untuk pasar perdana
a. Semua akad harus berbasis pada transaksi yang riil (dengan
penyerahan) atas produk dan jasa yang halal dan bermanfaat.
b. Tidak boleh menerbitkan efek hutang untuk membayar kembali
hutang.
c. Dana hasil penjualan efek yang diterbitkan akan diterima oleh
perusahaan.
d. Hasil investasi yang akan diterima pemodal merupakan fungsi dan
manfaat yang diterima emiten dari modal yang diperoleh dari dana
hasil penjualan efek dan tidak boleh semata-mata merupakan fungsi
dari waktu.
3. Kaidah syari’ah untuk pasar sekunder
a. Semua efek harus berbasis pada transaksi riil (dengan penyerahan)
atas produk dan jasa yang halal.
b. Tidak boleh membeli efek hutang dengan dana dari hutang atau
menerbitkan surat hutang.
c. Tidak boleh membeli berdasarkan tren atau indeks.
17
d. Tidak boleh memperjualbelikan hasil yang diperoleh dari suatu efek
(misalnya kupon, dividen) walaupun efeknya sendiri dapat
diperjualbelikan.
e. Tidak boleh melakukan transaksi murabahah dengan menjadikan
obyek transaksi sebagai jaminan.
f. Transaksi tidak menyesatkan, seperti penawaran palsu dan cornering.
Manfaat yang diperoleh dari kepemilikan saham antara lain10 :
a. Deviden, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemilik saham.
b. Capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan
harga belinya.
c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan
memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan memahami
adanya beberapa risiko antara lain sebagai berikut11:
a. Risiko finansial, yaitu risiko yang diterima oleh investor akibat dari
ketidakmampuan emiten saham atau obligasi memenuhi kewajiban
pembayaran dividen atau bunga serta pokok investasi.
b. Risiko pasar, yaitu risiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik
keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat
inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen perusahaan
atau kewajiban pemerintah.
10 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta: Jakarta, 2008, hlm.54.
11 Ibid, hlm.78.
18
c. Risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara
emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan
optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan dan
penurunan harga saham.
2.2 Return Saham
Setiap investor baik jangka panjang atau jangka pendek memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik yang
bersifat langsung maupun tidak langsung.12 Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi.13 Return saham diperoleh dari selisih kenaikan
(capital gains) atau selisih penurunan (capital loss). Capital gains atau
capital loss sendiri diperoleh dari selisih harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa return
saham adalah hasil atau keuntungan dari suatu investasi berbentuk saham
yang diperoleh dari selisih kenaikan harga atau selisih penurunan harga.
Return saham dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Return Realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi
yang dihitung berdasarkan data historis.
12 Robbet Ang, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997,
hlm.20.2. 13 H. M. Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE, 2007,
hlm.109.
19
2. Return ekspektasi (expeted return) merupakan return yang diharapkan
akan diperoleh investor di masa mendatang. Dengan demikian return
ekspektasi merupakan return yang sifatnya belum terjadi.14
Dalam penelitian ini return yang digunakan sebagai perhitungan
adalah return realisasi. Secara sistematis return realisasi dihitung dengan
rumus:
R i = 1-it
1-itit
PP P −
Dimana :
R i = return saham
P it = harga saham penutupan periode t
P 1-it = harga saham penutupan periode t-1
2.3 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah suatu periode analisa untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi
individual atau kombinasi kedua laporan tersebut.15 Hasil dari analisis rasio
yang berupa rasio-rasio keuangan perusahaan akan dipergunakan investor
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Rasio keuangan dapat digolongkan dalam tiga golongan, yaitu :
1. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca.
14 Ibid, hlm.110. 15 S Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2002, hlm.36.
20
2. Rasio-rasio laporan rugi-laba (Income statement ratios), ialah rasio-rasio
yang disusun dari data yang berasal dari income statement.
3. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratios), ialah rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari Neraca dan data lainnya berasal dari
Income statement.16
Rasio keuangan dapat kelompokkan menjadi lima jenis
berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan dalam jangka pendek
untuk obligasi (kewajiban) yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam
memanfaatkan harta yang dimilikinya.
3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas (Profitability Ratios)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan.
4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratios.
2. Rasio Pasar (Market Ratios)
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan
dalam basis per saham.17
16 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, 1997,
hlm.330.
21
2.4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan asset dan
modal saham yang tertentu.18 Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.19
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio
profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilakan keuntungan hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Rasio profitabilitas di bagi menjadi enam jenis yaitu Gross Profit
Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets
(OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan
Operating Ratio (OPR).20
Megingat tujuan setiap usaha bisnis adalah untuk meraih laba maka
rasio-rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilakan laba (rasio profitabilitas) akan mencerminkan tingkat
efektifitas pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Semakin baik rasio profitabilitas perusahaan menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik. Hal ini dapat menyebabkan harga pasar
saham perusahaan menjadi meningkat. Adanya peningkatan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba akan meningkat harga pasar saham
17 Robbet Ang,Op. Cit, hlm.18.23. 18 Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, Analisis laporan Keuangan, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2003 , hlm.83. 19 Robbet Ang, Loc. Cit, hlm.18.31. 20 Ibid, hlm.18.31.
22
perusahaan.21 Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan
menggunakan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
2.4.1 Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) adalah mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengahasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
asset yang tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return
On Investment).22ROA merupakan pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
perusahaan.23ROA digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan di dalam mengahasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva.24
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Assets
(ROA) adalah rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengahasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
asset yang dimiliki perusahaan.
ROA atau ROI diperoleh dengan cara membandingkan
antara net incame after tax (laba bersih setelah pajak) terhadap total
asset. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut25 :
21 Suad Husnan, Op.Cit, hlm.327. 22 Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, Op.Cit, hlm.84. 23 Lukman Syamsuddin, , Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasinya dalam
perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.63.
24 Robbet Ang, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997, hlm.18.32.
25 Ibid, hlm.18.32.
23
ROA = AssetsTotal
pajaksetelah bersih Laba
Dilihat dari sudut pandang pemegang saham ROA
merupakan ukuran efesiensi atas pengelolaan investasi. Apabila
terdapat peningkatan ROA, maka pengelola yang dilakukan
manajemen asset perusahaan dianggap semakin efisien.
2.4.2 Hubungan antara ROA dengan Return Saham
Sebagai pengukur rasio profitabilitas yang berkaitan
langsung dengan pemegang saham, ROA menunjukkan tingkat
kembalian yang menjadi hak pemegang saham. Semakin besar ROA
atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat
kembalian semakin besar. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan,
maka harga saham perusahaan di pasar modal cenderung meningkat
dan hal ini berdampak pada meningkatnya return saham. Dengan
demikian ROA berpengaruh positif terhadap return saham.26
Dalam penelitiannya sunarto tahun 2001 mengenai
pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham
perusahaan manufaktur di BEJ diperoleh kesimpulan bahwa ROA
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.27
26 Widhy Setyowati, Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal
Return Saham Perusahaan : Studi Kasus Miscellaneous Industry di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2002.
27 Sunarto, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2001.
24
2.4.3 Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (incame) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan
(baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen)
atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.28 ROE
digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau
efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.29
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Equity
(ROE) adalah rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham yang
dimiliki perusahaan.
ROE diperoleh dengan membandingkan antara net incame
after tax (laba bersih setelah pajak) dengan total equity (total modal
saham). Secara sistematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut30 :
ROE = sendirimodalTotalpajaksetelah bersih Laba
Dilihat dari sudut pandang pemegang saham ROE
merupakan ukuran efesiensi atas pengelolaan investasi. Apabila
terdapat peningkatan ROE maka pengelola yang dilakukan
manajemen perusahaan dianggap semakin efisien.
28 Lukman Syamsuddin, Op.Cit, hlm.64. 29 Robbet Ang, Loc.Cit , hlm.18.33. 30 Ibid, hlm.18.33.
25
2.4.2 Hubungan antara ROE dengan Return Saham
Sebagai pengukur rasio profitabilitas yang berkaitan
langsung dengan pemegang saham, ROE menunjukkan tingkat
keuntungan yang menjadi hak para pemagang saham. Semakin tinggi
ROE yang dihasilkan perusahaan maka bagian keuntungan yang
menjadi hak pemegang juga semakin meningkat. Peningkatan bagian
keuntungan bagi pemegang saham inilah yang menjadi daya tarik
investor terhadap kepemilikan suatu saham perusahan sehingga akan
mengakibatkan kenaikan harga saham perusahaan meningkat maka
return yang diterima pemegang saham juga meningkat.
Dalam penelitiannya Jauhari dan Basuki pada tahun 2007
mengenai analisis fundamental terhadap return saham pada periode
bullish dan bearish indeks harga saham gabungan diperoleh
kesimpulan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap return saham baik pada periode bullish maupun pada
periode bearish Indeks Harga Saham Gabungan.31
2.5 Rasio Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Informasi mengenai kondisi
keuangan perusahaan dalam jangka panjang juga diperlukan dalam
pengambilan keputusan dalam jangka pendek tidak selalu paralel dengan
31 Budi Rusman Jauhari dan Basuki Wibowo, Analisis Fundamental Terhadap Return Saham Pada Periode Bullish dan Bearish Indeks Harga Saham Gabungan, Jurnal Skripsi Ekonomi, Oktober, 2007.
26
kondisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Kondisi keuangan yang
baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang
baik juga dalam jangka panjang. Untuk itu pihak-pihak pengambil
keputusan termasuk investor selain mempertimbangkan kondisi keuangan
jangka pendek juga mempertimbangkan kondisi keuangan jangka panjang
dalam hal ini adalah leverage perusahaan.32
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.33 Rasio leverage dapat dibagi atas delapan
jenis yaitu debt ratio, debt to equity ratio, long debt to equity ratio, long-
term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest
coverage, cash flow to net incame, cash return on sales.34
Setiap perusahaan memiliki berbagai variasi dalam penggunaan
leverage (utang dalam struktur modalnya). Perusahaan akan mendapatkan
manfaat dalam penggunaan leverage apabila keuntungan yang didapat lebih
besar dari beban tetap (bunga yang harus dibayarkan). Perusahaan yang
mempunayai rasio leverage rendah akan memiliki resiko kerugian yang
lebih kecil pada saat perekonomian menurun, tetapi juga menghasilkan
return yang lebih jika ekonomi membaik.35 Sebaliknya perusahaan yang
menggunakan tingkat leverage tinggi akan mendapat kesempatan
memperoleh return yang lebih tinggi pada saat ekonomi membaik, namun
32 S Munawir, Op Cit, hlm.81. 33 Robbet Ang, Op. Cit, hlm.18.34. 34 Ibid, hlm.18.34 35 J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Terjemah: Manajemen Keuangan 2, Edisi 1,
Jakarta: Binarupa Aksara, 1999, hlm.228.
27
menghadapi resiko kerugian yang besar karena adanya pengeluaran tetap
berupa pembayaran bunga dan angsuran pokok.
Penggunaan leverage yang tinggi pada struktur modal perusahaan
akan meningkat ketergantungan kepada pihak luar sehingga resiko keuangan
yang harus ditangguh perusahaan yaitu ketidakpastian dalam melunasi
hutang-hutangnya juga semakin meningkat. Dalam kondisi ini kinerja
keuangan perusahaan dinilai semakin buruk. Oleh karena kinerja keuangan
perusahaan dinilai semakin buruk maka harga saham menjadi menurun.
Dalam penelitian ini rasio leverage yang dipilih adalah debt ratio.
2.5.1 Debt Ratio
Debt ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar
aktiva perusahaan dibiayai oleh kreditur.36 Debt ratio digunakan untuk
mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total asset
yang dimiliki perusahaan.37 Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa debt
ratio digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang perusahaan
terhadap seluruh aktiva atau asset yang dimiliki perusahaan.
Secara sistematis debt ratio dirumuskan sebagai berikut :
Debt ratio = assets Totaldebts Total
2.5.2 Hubungan antara Debt Ratio dengan Return Saham
36 Lukman Syamsuddin, Loc.Cit, hlm.55. 37 Robbet Ang, Op. Cit, hlm.18.34.
28
Debt ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage
(penggunaan utang) terhadap total asset yang dimiliki perusahaan,
yang diukur dengan membandingkan total debts dengan total assets.
Semakin tinggi debt ratio berarti semakin besar jumlah pinjaman yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan perusahaan. Pembiayaan
dengan menggunakan utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan
karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap, kegagalan
perusahaan dalam membayar bunga atas utang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan.
Dalam penelitiannya Setyowati tahun 2002 mengenai pengaruh
kandungan informasi keuangan terhadap abnormal return saham
perusahaan menyebutkan semakin besar kewajiban menunjukkan
semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak luar yang berupa
pokok maupun bunga pinjaman. Jika beban perusahaan semakin berat
maka kinerja perusahaan semakin memburuk dan hal ini berdampak
pada penurunan harga saham di pasar modal. Dengan menurunnya
harga saham perusahaan tersebut di pasar modal maka return saham
juga menurun. Dengan demikian kewajiban berhubungan atau
berpengaruh negatif terhadap harga atau return saham.38
2.6 Penelitian Terdahulu
38 Widhy Setyowati, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.9 No.1, Edisi Maret, 2002.
29
Penelitian yang berkaitan dengan rasio profitabilitas (ROE) dan
rasio leverage (Debt Ratio) yang dihubungkan dengan perubahan harga
saham maupun return saham telah dilakukan beberapa peneliti, seperti
ditunjukkan pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Hasil Penelitian antara Rasio Keuangan dengan Return Saham
No Referensi Rasio Keuangan Peneliti Hasil Penelitian
1. Pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ.
ROE ROA Debt
Ratio
Sunarto (2001) ROA, ROE dan Debt Ratio secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap return saham.
2. Analisa rasio keuangan dan nilai kapitalisasi pasar sebagai prediksi harga saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearish.
Debt to Total Aset (DTA)
ROE
Teguh Prasetya (2001)
DTA (debt ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return pada saat pasar bullish dan bearish.
3. Pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap harga saham.
ROA ROE ROS BEP EVA
Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006)
ROA, ROE, ROS, BEP dan EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
4. Analisis faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham property di BEJ.
ROA ROE BV DER
Njo Anastasia, Yanny Widiastuty Gunawan dan Imelda Wijiyanti (2003)
ROA, ROE, BV dan DER dan risiko sistematik (beta) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan tabel 2.1 nampak bahwa rasio-rasio keuangan
terutama rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Debt Ratio
30
berhuhungan positif dengan return saham maupun harga saham. Dalam
penelitiannya Sunarto tahun 2001, melalui penelitian yang dilakukan
mengenai pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return
saham perusahaan manufaktur di BEJ. Penelitian ini dilakukan selama
tahun 1998-2000 dengan sampel 92 perusahaan yang terdaftar di BEJ.
Dari hasil pengujian hipotesis pada periode 1998-1999 menunjukkan
bahwa ROA, ROE dan Debt Ratio secara bersama-sama signifikan
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukkan dengan hasil
signifikansi uji-F (sig.F Change) sebesar 0.011 dimana angka ini berada
di bawah level of significance yang digunakan yaitu 5 % (0,05).
Sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa ROA dan ROE secara
signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil dari
pengujian hipotesis pada periode 1999-2000 menunjukkan bahwa ROA,
ROE dan Debt Rasio secara bersama-sama (simultan) tidak signifikan
berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan secara parsial
menunjukkan bahwa ROA yang signifikan berpengaruh terhadap return
saham. Hal ini ditunjukkan dengan significance-t sebesar 0.043 dibawah
5 %.39
Dalam penelitian sejenis yang dilakukan Teguh Prasetya
tahun 2001, dalam penelitiannya tentang analisa rasio keuangan dan nilai
kapitalisasi pasar sebagai prediksi harga saham di BEJ pada periode
Bullish dan Bearish. Penelitian ini dilakukan mulai Desember 1995
39 Sunarto, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2001.
31
sampai dengan April 2000 dengan sampel 100 perusahaan manufaktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel Debt to Total Asset
(DTA) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return pada saat
pasar bullish dan bearish. Pengaruhnya positif pada saat bullish dan
negatif pada saat bearish, variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh
positif dan signifikan pada periode bearish.40
Dalam penelitian yang membahas rasio keuangan terhadap
harga saham yang diteliti oleh Noer Sasongko dan Nila Wulandari dalam
penelitiannya mengenai pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas
terhadap harga saham. Penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2002 dengan hasil
uji-t yang ditolak pada taraf signifikansi 5%(p > 0,05) secara parsil
menunjukkan bahwa ROE, ROA, ROS, BEP dan EVA tidak
berpengaruh terhadap harga saham.41
Penelitian lain yang dilakukan Njo Anastasia et al. tahun 2003
dalam penelitiannya tentang analisis faktor fundamental dan risiko
sistematis terhadap harga saham properti di BEJ. Penelitian ini
berdasarkan laporan keuangan perusahaan-perusahaan properti dari
tahun 1996-2001 dengan hasil nilai F-hitung 5,135 (p < 0,001) lebih
besar dari nilai F-tabel, berarti ROA, ROE, BV, DER dan risiko
40 Simposium Nasional Akuntansi III. IAI Kompartemen Akuntan Pendidik, Edisi Agustus,
2000. 41 Empirika, Vol.19 No.1, Edisi Juni, 2006.
32
sistematik (beta) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.42
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis
Model konseptual yang didasarkan pada tinjauan pustaka, maka
kerangka pemikiran teoritis yang disajikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2.8 Hipotesis
Dengan mengacu pada rumusan masalah, tinjauan teoritis dan
beberapa penelitian terdahulu yang diuraikan di depan maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
42 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.5 No.2, Edisi November, 2003.
Rasio Leverage Debt Ratio
Rasio profitabilitas ROA ROE
Return Saham Syari’ah
33
H1 : Terdapat pengaruh rasio profitabilitas (ROA dan ROE) terhadap
return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
H 2 : Terdapat pengaruh leverage (Debt Ratio) terhadap return saham
syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
H 3 : Terdapat pengaruh secara simultan antara rasio profitabilitas (ROA
dan ROE) dan leverage (Debt Ratio) terhadap return saham
syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).1 Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dan sumber
yang dipakai untuk mendapatkan data-data tersebut yaitu Indonesian Capital
Market Directory, (ICMD), JSX Statistic dan JSX Value Line yang
diperoleh dari Pojok BEI UNDIP Semarang.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.2 Populasi
dalam penelitian ini adalah semua saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia yang termasuk kategori syari’ah dan menjadi komponen
Jakarta Islamic Index (JII). Berdasarkan data yang ada di Jakarta
Islamic Index (JII) maka jumlah populasi dalam penelitian ini ada 30
perusahaan
1 Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002,
hlm.47. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 1998, hlm.115.
35
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteliti.3 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling atau sampel bertujuan, yaitu dilakukan
dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.4 Dari jumlah
populasi 30 perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index (JII) maka
pada teknik ini sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki
kriteria-kriteria tertentu.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
beberapa kriteria antara lain :
1) Saham emiten halal, kehalalannya disahkan oleh Dewan Pengawas
Syariah dan Danareksa Investment Management.
2) Menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) selama periode
januari 2004-Desember 2007.
3) Menerbitkan laporan keuangan selama periode Januari 2004-
Desember 2007.
4) Perusahaan tercatat mempunyai data harga saham (closing price)
selama tahun 2003-2007.
Dengan menggunakan kriteria di atas maka jumlah saham
syari’ah yang menjadi sampel dari penelitian ini ada 15 buah. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 60 yang diambil dari data 15
3 Ibid, hlm.117. 4 Ibid, hlm.139-140.
36
perusahaan sampel selama 4 tahun dari tahun 2004 sampai tahun 2007.
Alasan pengambilan sampel tersebut adalah bahwa selama 4 tahun
sampel dianggap representatif untuk menggambarkan kondisi return
saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan sampel penelitian ini
adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.5
Dalam penelitian ini data mengenai return saham, rasio profitabilitas dan
leverage perusahaan sampel diperoleh dari data-data tertulis yang ada pada
dokumen-dokumen.
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
penelitian.6 Obyek penelitian yang dimaksud adalah seluruh saham syari’ah
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII). Pada dasarnya penentuan
variabel penelitian merupakan operasionalisasi kontrak supaya dapat diukur.
Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran
variabel dapat dilihat dari tabel 3.1 sebagai berikut :
5 Ibid, hlm.236.
6 Ibid, hlm.99.
37
Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Variabel
independen Definisi Indikator
Skala
Pengukuran
Rasio
Profitabilitas
Menunjukkan
kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
dalam hubungannya
dengan penjualan,
total aktiva maupun
modal sendiri.
ROA=
AssetsTotalpajak setelah bersih Laba
ROE =
sendiri modalTotal
pajak setelah bersih Laba
Rasio
Rasio
Leverage
Menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk
memenuhi kewajiban
jangka panjangnya.
Debt ratio =
assets Totaldebts Total
Rasio
Variabel
Dependen Definisi Indikator
Skala
Pengukuran
Return Saham
Syari’ah
hasil yang diperoleh
dari investasi pada
saham syari’ah yang
menjadi komponen
Jakarta Islamic Index
(JII) di Bursa Efek
Indonesia.
Harga saham periode
sekarang ( P it )
Harga saham periode lalu
( P 1-it )
R i = 1-it
1-itit
PP - P
Rasio
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik
38
analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan
alat analisis berupa regresi berganda.
3.5.1 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola perubahan
nilai suatu variabel (variabel dependen) yang disebabkan variabel lain
(variabel independen). Analisis regresi berganda menggunakan suatu
model matematis berupa persamaan garis lurus yang mampu
mendefinisikan hubungan antar variabel sesuai dengan tujuan
penelitian.
Hubungan fungsional variabel independen terhadap variabel
dependen secara umum dinyatakan :
Y = f (X1 , X 2 ,X 3 ….X n )
Persamaan di atas menyatakan bahwa Y merupakan variabel dependen
dan X1 , X 2 , X 3 .…X n merupakan variabel independen.7
Dengan return saham sebagai variabel dependen (terikat) dan
rasio profitabilitas (ROA dan ROE), rasio leverage (debt ratio) sebagai
variabel independen (bebas) maka persamaan regresi berganda dapat
ditulis sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e
Dimana :
Y = return saham
a = konstanta
7 Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE, 2000, hlm.61
39
b1 ,b 2 ,b 3 = koefisien variabel X1 ,X 2 ,X 3
X1 = ROA
X 2 = ROE
X 3 = Debt Ratio
e = kesalahan random
3.5.2 Penguji Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen secara sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
digunakan uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing
variabel independen secara parsial (individu) diukur dengan
menggunakan uji t-statistik.
1. Uji t atau Uji Parsial
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
dilakukan uji t atau t-student.
Hipotesis uji t :
Ho = b1 ,b 2 = 0, masing-masing variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ha = b1 ,b 2 ≠ 0, masing-masing variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
40
Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of
freedom (dk): n-k, maka diperoleh nilai t tabel . Langkah
selanjutnya adalah membandingkan antara t tabel dengan t hitung .
Apabila jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya
masing-masing variabel independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan nilai variabel dependen. Apabila t hitung lebih
besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya masing-
masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
perubahan nilai variabel dependen.8
2. Uji F atau Uji Simultan
Pengujian simultan bertujuan untk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Hipotesis uji F :
Ho = b1 ,b 2 = 0, variabel independen secara simultan tidak
signifikan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ha = b1 ,b 2 ≠ 0, variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
8 Ibid, hlm. 69.
41
Penerikan kesimpulan dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Membandingkan antara nilai kritis F (F tabel ) yang terdapat
dalam tabel Analysis of Variance dengan nilai F RATIO
(F hitung ) Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka
keputusannya menerima hipotesis nol (Ho), artinya semua
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan nilai variabel dependen. Apabila F hitung lebih besar
dari F tabel maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho)
dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya semua
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap nilai
variabel dependen.
b) Berdasarkan probabilitas, jika tingkat signifikansinya (α) >
0.05 maka semua variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan variabel dependen. Jika nilai
probabilitas (α) < 0.05 maka semua variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel
dependen.9
3. Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien regresi digunakan secara keseluruhan untuk
mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi
berganda. Apabila R 2 mendekati satu maka dapat dikatakan
9 Ibid, hlm. 72.
42
semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika
R 2 mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel
independen menerangkan variabel-variabel dependen.10
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan
sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi
beberapa asumsi yang disebut sebagai asumsi klasik. Agar
mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi yang
diisyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari
multikoleniaritas, heteroskedostisitas, serta autokorelasi.11
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengujinya
digunakan normal probability plot yaitu apabila grafik
menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
tersebut memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang
varibel-variabel bebasnya tidak memiliki kolerasi yang tinggi
atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala
10 Ibid, hlm. 45. 11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001, hlm.56-77.
43
multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Infaction
Factor (VIF) dan toleransi melalui SPSS. Model regresi yang
bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai
toleransi diatas 0,1
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji
apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dekteksi
kemungkinan adanya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan
dengan menggunakan diagram scatterpoot, dimana sumbu X
adalah residual (SRESID) dan sumbu Y adalah niali Y yang
diprediksi (ZPRED). Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar ai atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada
sumbu Y, maka tidak terjadi hereroskedasitas dalam suatu model
regresi.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Deteksi
gejala autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson (DW),
dengan membandingkan antara uji Durbin
Watson dengan nilai tabel.
44
Penarikan kesimpulan ada atau tidaknya gejala
autokorelasi didasarkan pada hal-hal berikut ini :
Apabila DW hitung terletak antara batas atas (du) dan (4-du)
maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti
terbebas dari autokorelasi.
Apabila DW hitung lebih rendah dari batas bawah (dl), maka
koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada
autokorelasi positif.
Apabila DW hitung lebih besar dari (4-dl), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi
negatif.
Apabila DW hitung terletak di antara batas atas (du) dan
batas bawah (dl) atau terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal di Indonesia telah ada sejak penjajahan Belanda
yaitu pada tanggal 14 Desember 1912 dengan dibentuknya asosiasi
broker di Jakarta yang memperdagangkan saham-saham perusahaan
Belanda. Akan tetapi Pasar Modal Indonesia dikatakan lahir kembali
pada tahun 1977 dengan dikeluarkannya keputusan Presiden No. 52
tahun 1976 yang menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan
Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan Pelaksanaan Pasar
Modal (BAPEPAM) dan PT Danareksa Invesment Management
(DIM).
Dalam perkembangan selanjutnya Pasar Modal Indonesia
mengalami keadaan tidur panjang sampai tahun 1988, karena jumlah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sampai tahun
1988 hanya 24 perusahaan. Setelah tahun 1988 Pasar Modal Indonesia
mulai mengalami peningkatan aktivitas yaitu dengan bertambahnya
jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ. Pada tahun 1990 jumlah
perusahaan yang terdaftar di BEJ telah mencapai 127 perusahaan,
46
jumlah ini terus meningkat dan sampai tahun 2002 jumlah perusahaan
yang terdaftar di BEJ telah mencapai 316 perusahaan.1
Dalam perkembangan selanjutnya di Pasar Modal Indonesia
telah terdapat usaha pengembangan Pasar Modal Syari’ah yang
ditandai dengan diterbitkannya instrumen-instrumen syariah di Pasar
Modal Indonesia. Sejak secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal
Indonesia (Bapepam) meluncurkan prinsip Pasar Modal Syari’ah pada
tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan ditandatanganinya nota
kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan Syariah Nasional-
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka dalam perjalannya
perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek syari’ah di pasar modal
Indonesia terus meningkat. Pada tanggal 3 Juli 1997 PT Danareksa
Invesment Management (DIM) memperkenalkan instrumen syari’ah
berupa Reksadana syari’ah. Selanjutnya pada tanggal 3 Juli 2000 PT
BEJ bekerjasama dengan DIM telah meluncurkan indeks berdasarkan
syari’ah Islam berupa Jakarta Islamic Indeks (JII). Indeks ini bertujuan
untuk memberikan panduan bagi investor yang menginginkan
berinvestasi secara syari’ah di Pasar Modal Indonesia. Selain
instrumen syari’ah DNS-MUI juga mengeluarkan sejumlah fatwa yang
berkaitan dengan kegiatan syari’ah di Pasar Modal Indonesia.
Perbedaan mendasar antara pasar modal konvensional dengan
pasar modal syari’ah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme
1 Pandji Anoraga dan piji pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta: Jakarta,
2008, hlm.94-96.
47
transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham syari’ah dengan
nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten
yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syari’ah. Secara umum
konsep pasar modal syari’ah dengan pasar modal konvensional tidak
jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan
bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang
bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syari’ah dan terbebas
dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindari
berbagai praktek spekulasi. Pasar modal syari’ah dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin melakukan
investasi di produk-produk pasar modal yang sesuai dengan dasar
syari’ah.2
4.1.2 Profil Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara
konsisten menjadi komponen Jakarta Islamic Indeks (JII) dan
menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2004-2007.
Berdasarkan kriteria pada purposive sampling hanya ada 15
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Profil dari 15
perusahaan sampel dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut ini :
2 Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam), Semarak Pasar Modal Syariah, Jakarta, 19 April
2005.
48
Tabel : 4.1 PROFIL PERUSAHAAN KOMPONEN JII
Periode: Januari 2004 - Desember 2007
No Nama Perusahaan
Penawaran Perdana
Struktur Modalnya Bidang Usaha Produk yang
dihasilkan
Saham yang
dimiliki Publik
1 PT Astra Argo Lestari Tbk
11 Agust '97 PMDM Perkebunan Kelapa Sawit, Karet, Coklat,
dan Teh
38,01 %
2 PT Aneka Tambang (persero) Tbk
27 Nov '97 PMDN Pertambangan Nikel, Bauksit, Tembaga, Emas
dan Perak
35,00 %
3 PT Bumi Resources Tbk
30 Juli '90 PMDN Pertambangan Batu bara 52,27 %
4 PT Gajah Tunggal Tbk
15 Juli '97 PMDN Industri Bahan-bahan karet
38,43 %
5 PT International Nickel Indonesia Tbk
16 Mei '90 PMA Pertambangan Logam, Mineral 17,90 %
6 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
31 Des '96 PMDN Industri Produk-produk makanan & minuman
48,47 %
7 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2 Okt '89 PMA Produksi semen Semen 21,83 %
8 PT Indosat Tbk
19 Okt '94 PMDN Telekomunikasi Telekomunikasi 44,87 %
9 PT Kalbe Farma Tbk
30 Juli '91 PMDN Industri Produk-produk farmasi
49,59 %
10 PT Medco Energi International Tbk
4 Nov '99 PMA Pertambangan Minyak dan gas bumi
48,12 %
49
11 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15 Des '03 PMDN Pertambangan Gas bumi energi 44,78 %
12 PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
23 Des '02 BUMN Pertambangan Batu bara 34,98 %
13 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
14 Nov '95 BUMN Telekomunikasi Telekomunikasi 31,96 %
14 PT United Tractor Tbk
31 Des '89 PMDN Pertambangan Batu bara 41,55 %
15 PT Unilever Indonesia Tbk
16 Nov '01 PMA Industri Kosmetik & barang keperluan
rumah tangga
15,00 %
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
4.2.1 Rasio Profitabilitas
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan
menggunakan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
a. ROA dihitung dari pendapatan bersih dibagi dengan total asset.
Berikut ini tabel hasil perhitungan ROA dari perusahaan sampel
selama periode 2004-2007 :
50
Tabel : 4.2 ROA PERUSAHAAN KOMPONEN JII
Periode: Januari 2004-Desember 2007
No Kode Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-Rata
1 AALI 0.2367 0.2476 0.2251 0.3687 0.2695
2 ANTM 0.1341 0.1315 0.2130 0.4264 0.2263
3 BUMI 0.0776 0.0716 0.0884 0.2798 0.1294
4 GJTL 0.0754 0.0464 0.0163 0.0107 0.0372
5 INCO 0.1756 0.1623 0.2418 0.6216 0.3003
6 INDF 0.0247 0.0084 0.0406 0.0332 0.0267
7 INTP 0.0119 0.0702 0.0618 0.0981 0.0605
8 ISAT 0.0586 0.0495 0.0412 0.0451 0.0486
9 KLBF 0.1065 0.1351 0.1463 0.1373 0.1313
10 MEDC 0.0502 0.0487 0.0207 0.0030 0.0307
11 PGAS 0.0430 0.0686 0.1252 0.0773 0.0785
12 PTBA 0.1760 0.1645 0.1563 0.1935 0.1726
13 TLKM 0.1177 0.1286 0.1465 0.1567 0.1374
14 UNTR 0.1624 0.0988 0.0827 0.1148 0.1147
15 UNVR 0.4015 0.3749 0.3722 0.3679 0.3791
Rata-Rata 0.1235 0.1204 0.1319 0.1956 0.1429
Sumber : JSX Statistic (diolah)
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian ROA
dari perusahaan sampel cukup berfluktuatif dengan rata-rata ROA
sebesar 0,1429. hal ini menunjukkan bahwa ROA yang dihasilkan
sebagian besar perusahaan komponen JII setiap tahunnya mencapai
14,29 %, yang berarti bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan pemilik
akan menghasilkan rata-rata ROA sebesar Rp 0,1429. Sedangkan
perusahaan yang memiliki rata-rata ROA tertinggi adalah PT Unilever
Indonesia Tbk dengan rata-rata ROA sebesar 0,3791 dan perusahaan
51
yang memiliki rata-rata ROA terendah adalah PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dengan rata-rata ROA sebesar 0.0267.
Untuk menggambarkan perkembangan rata-rata ROA perusahaan
sampel, berikut ini grafik perkembangan rata-rata ROA perusahaan
sampel selama periode penelitian :
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata ROA Perusahaan Sampel
Periode : Januari 2004 - Desember 2007
Dari grafik tersebut terlihat bahwa tren perkembangan ROA
perusahaan sampel selama periode penelitian selalu mengalami gejolak
naik turun dengan rata-rata tertinggi sebesar 0.1956 yang dicapai pada
tahun 2007. Sedangkan rata-rata ROA terendah sebesar 0.1204 yang
dicapai tahun 2005.
b. ROE dihitung dari pendapatan bersih dibagi dengan total modal sendiri.
Berikut ini tabel hasil perhitungan ROE dari perusahaan sampel selama
periode 2004-2007:
0.1235 0.1204 0.1319
0.1956
0 0.05
0.1 0.15
0.2 0.25
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
52
Tabel : 4.3 ROE PERUSAHAAN KOMPONEN JII
Periode: Januari 2004-Desember 2007
No Kode Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-Rata
1 AALI 0.3877 0.3014 0.2864 0.4859 0.3654
2 ANTM 0.3317 0.2779 0.3627 0.5857 0.3895
3 BUMI 1.1706 0.5238 0.6176 0.7032 0.7538
4 GJTL 0.2838 0.1709 0.0555 0.0381 0.1371
5 INCO 0.2486 0.2094 0.3051 0.8460 0.4023
6 INDF 0.0923 0.0288 0.1313 0.1376 0.0975
7 INTP 0.0249 0.1314 0.0983 0.1418 0.0991
8 ISAT 0.1239 0.1134 0.0928 0.1234 0.1134
9 KLBF 0.2819 0.2684 0.2259 0.2084 0.2462
10 MEDC 0.1477 0.1401 0.0712 0.0125 0.0929
11 PGAS 0.1493 0.2053 0.3394 0.2493 0.2358
12 PTBA 0.2485 0.2275 0.2116 0.2716 0.2398
13 TLKM 0.3649 0.3432 0.3921 0.3810 0.3453
14 UNTR 0.3543 0.2559 0.2025 0.2604 0.2683
15 UNVR 0.6483 0.6627 0.7269 0.7288 0.6917
Rata-Rata 0.3239 0.2573 0.2746 0.3436 0.2985
Sumber : JSX Statistic (diolah)
Dari tabel di atas terlihat bahwa selama periode penelitian
ROE dari perusahaan sampel cukup berfluktuatif dengan rata-rata ROE
sebesar 0,2985. hal ini menunjukkan bahwa ROE yang dihasilkan
sebagian besar perusahaan komponen JII setiap tahunnya mencapai
29,85 %, yang berarti bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan pemilik
akan menghasilkan rata-rata ROE sebesar Rp 0,2985. Sedangkan
perusahaan yang memiliki rata-rata ROE tertinggi adalah PT Bumi
Resources Tbk dengan rata-rata ROE sebesar 0,7538 dan perusahaan
53
yang memiliki rata-rata ROE terendah adalah PT Medco Energi Tbk
dengan rata-rata ROE sebesar 0.0929.
Untuk menggambarkan perkembangan rata-rata ROE perusahaan
sampel, berikut ini grafik perkembangan rata-rata ROE perusahaan
sampel selama periode penelitian :
Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata ROE Perusahaan Sampel
Periode : Januari 2004 - Desember 2007
Dari grafik tersebut terlihat bahwa tren perkembangan ROE perusahaan
sampel selama periode penelitian selalu mengalami gejolak naik turun
dengan rata-rata tertinggi sebesar 0.3436 yang dicapai pada tahun 2007.
Sedangkan rata-rata ROA terendah sebesar 0.2573 yang dicapai tahun
2005.
4.2.2 Rasio Leverage
Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah
debt ratio. Debt ratio dihitung dari total debts dibagi dengan total
assets. Hasil perhitungan debt ratio perusahaan sampel terangkum
dalam tabel berikut ini :
0.3239
0.2573 0.2746
0.3436
0 0.05
0.1 0.15
0.2 0.25
0.3 0.35
0.4
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
54
Tabel : 4.4 DEBT RATIO PERUSAHAAN KOMPONEN JII
Periode: Januari 2004-Desember 2007
No Kode Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-Rata
1 AALI 0.3636 0.1530 0.1881 0.2185 0.2308
2 ANTM 0.5958 0.5268 0.4128 0.2719 0.4518
3 BUMI 0.9328 0.8567 0.8527 0.5028 0.7863
4 GJTL 0.7344 0.7286 0.7065 0.7178 0.7218
5 INCO 0.2937 0.2249 0.2072 0.2653 0.2478
6 INDF 0.6844 0.6792 0.6501 0.6326 0.6616
7 INTP 0.5235 0.4657 0.3715 0.3064 0.4168
8 ISAT 0.5211 0.5581 0.5500 0.6283 0.5644
9 KLBF 0.5398 0.3932 0.2337 0.2183 0.3463
10 MEDC 0.6359 0.5907 0.6429 0.6968 0.6416
11 PGAS 0.6612 0.6109 0.5942 0.6542 0.6301
12 PTBA 0.2879 0.2735 0.2575 0.2843 0.2758
13 TLKM 0.5894 0.5239 0.5175 0.4753 0.5265
14 UNTR 0.5361 0.6099 0.5874 0.5549 0.5721
15 UNVR 0.3757 0.4316 0.4862 0.4949 0.4471
Rata-Rata 0.5517 0.5085 0.4839 0.4819 0.5014
Sumber : JSX Statistic (diolah)
Dari tabel di atas terlihat bahwa selama periode penelitian debt
ratio dari perusahaan sampel cukup berfluktuatif dengan rata-rata debt
ratio sebesar 0,5014. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan hutang
sebagian besar perusahaan komponen JII masih di atas penggunaan 50 %
yaitu 50,14 %. Hal ini juga mengidentifikasi bahwa sebagian besar
perusahaan komponen JII memilih menggunakan modal dengan
pinjaman atau utang dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata debt ratio tertinggi
adalah PT Bumi Resources Tbk dengan rata-rata debt ratio sebesar
55
0,7863 dan perusahaan yang memiliki rata-rata debt ratio terendah
adalah PT Astra Argo Lestari Tbk dengan rata-rata debt ratio sebesar
0,2308.
Untuk menggambarkan perkembangan rata-rata debt ratio
perusahaan sampel, berikut ini grafik perkembangan rata-rata debt ratio
perusahaan sampel selama periode penelitian :
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Debt Ratio Perusahaan Sampel
Periode : Januari 2004 - Desember 2007
Dari grafik tersebut terlihat bahwa tren perkembangan debt ratio
perusahaan sampel selama periode penelitian selalu mengalami gejolak
naik turun dengan rata-rata tertinggi sebesar 0.5517 yang dicapai pada
tahun 2005. Sedangkan rata-rata debt ratio terendah sebesar 0.4819 yang
dicapai tahun 2007.
4.2.3 Return Saham
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu
investasi berbentuk saham. Dalam penelitian ini konsep return yang
digunakan adalah return realisasi yang diperoleh dari selisih harga
periode sekarang dengan periode yang lalu dibagi dengan harga saham
0.5517
0.5084
0.4839 0.4819
0.44 0.46 0.48
0.5 0.52 0.54 0.56
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
56
periode lalu. Hasil perhitungan return saham dari perusahaan sampel
terangkum dalam tabel berikut ini :
Tabel : 4.5 RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOMPONEN JII
Periode: Januari 2004-Desember 2007
No Kode Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-Rata 1 AALI 0.7971 0.5806 1.5714 1.2222 1.0428
2 ANTM 0.1039 1.0725 1.2378 -0.4406 0.44015
3 BUMI 0.6 -0.05 0.1842 5.6667 1.6002
4 GJTL 0.1818 -0.1385 0.0357 0.9655 0.2611
5 INCO -0.5916 -0.0706 1.3574 2.1048 0.7
6 INDF 0 0.1375 0.4835 0.9074 0.4178
7 INTP 0.4471 0.1545 0.3826 0.4261 0.3526
8 ISAT -0.6167 -0.0348 0.2162 0.2741 -0.0403
9 KLBF -0.45 0.8 0.2020 0.0588 0.1527
10 MEDC 0.5370 0.6265 0.0519 0.4507 0.4165
11 PGAS 0.2258 2.6316 1.6810 0.3233 1.2154
12 PTBA 0.7429 0.1803 0.9583 2.4043 1.0715
13 TLKM -0.2852 0.2228 0.7119 0.7970 0.3616
14 UNTR 0.82 0.6154 0.7823 0.6641 0.7205
15 UNVR -0.0897 0.2955 0.5439 0.0227 0.1931
Rata-Rata 0.1776 0.4682 0.6933 1.0565 0.5938
Sumber : Lampiran 2
Selama periode penelitian return saham perusahaan sampel
mengalami gejolak naik turun. Rata-rata return dari perusahaan sampel
adalah 0.5938. Rata-rata return dari perusahaan sampel yang positif
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan memiliki return yang
cukup baik. Perusahaan yang memiliki rata-rata return tertinggi adalah
PT Bumi Resources Tbk dengan rata-rata return sebesar 1.6002.
57
Sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata return terendah adalah
PT Indosat Tbk dengan rata-rata return sebesar -0.0403.
Untuk menggambarkan perkembangan rata-rata return
perusahaan sampel, berikut ini grafik perkembangan rata-rata return
perusahaan sampel selama periode penelitian :
Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Return Perusahaan Sampel
Periode : Januari 2004 - Desember 2007
Dari grafik tersebut terlihat bahwa tren perkembangan return perusahaan
sampel selama periode penelitian selalu mengalami gejolak naik turun
dengan rata-rata tertinggi sebesar 1.0565 yang dicapai pada tahun 2007.
Sedangkan rata-rata return terendah sebesar 0.1776 yang dicapai tahun
2004.
4.3 Hasil Analisis Data
4.3.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah regresi
yang di peroleh dapat menghasilkan estimasi linier yang baik dan tidak
bias. Berkaitan dengan uji asumsi klasik, maka suatu model regresi
0.1776
0.4682
0.6933
1.0565
0
0.2
0.4
0.6
0.8 1
1.2
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
58
akan mengahasilkan estimasi yang baik dan tidak bias apabila
memenuhi beberapa asumsi klasik berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal
atau tidak. Untuk mengujinya dapat digunakan normal probability
plot. Apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS diperoleh
grafik sebagai berikut :
Hasil Uji Normalitas
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b 1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Gambar 4.5 Grafik Normal Probability Plot
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui
bahwa sebaran titik-titik di sekitar garis diagonal yang berarti data
59
tersebut berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai
untuk prediksi return saham berdasarkan masukan variabel
independennya.
2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
antar variabel bebasnya atau terbebas dari multikolinieritas.
Deteksi adanya gejala multikolinieritas dapat diketahui dari angka
Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance pada bagian
Coefficient. Model regresi yang terbebas dari multikolinieritas
apabila memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai Tolerance
mendekati 1 (satu).
Dari hasil pengujian SPSS diperoleh nilai korelasi antar
variabel X1, X2, dan X3 di peroleh sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas
.777 1.288
.884 1.131
.832 1.201
ROAROEDEBT RATIO
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Berdasarkan tabel rangkuman nilai Tolerance dan VIF
menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada satu nilai Tolerance
variabel independen yang memenuhi nilai Tolerance yaitu kurang
60
dari 10 %. Hal ini berarti bahwa dalam model regresi yang
dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homokedastis atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Homokedastis terjadi apabila
variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain kontan (sama). Untuk mengetahui apakah terjadi
heteroskedastisitas antar nilai residual dari observasi dapat
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, yaitu dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika tidak ada pola yang
jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah sumbu 0
(nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada
suatu model regresi.
Berdasarkan Hasil perhitungan dengan SPSS untuk
variabel return saham sebagai berikut :
Regression Standardized Predicted Value
43210-1-2
Regr
essio
n St
uden
tized
Res
idual 6
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Uji Hekteroskedastisitas
61
Dari grafik scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas dan
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan
tidak mengandung heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan periode t-1. Untuk mendeteksi terjadinya
autokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan
dengan melihat nilai statistic Durbin Watson (DW). Test
pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan
nilai DW dengan du dan dl pada tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan
menggunakan SPSS diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai
berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
3 56 1.880Model1
df1 df2Change Statistics Durbin-
Watson
Hasil pengujian diperoleh sebesar 1.916 sedangkan dari
tabel DW untuk n = 56 dan k= 3 diperoleh dl sebesar 1,45 dan du
sebesar 1.68. Jadi diperoleh hasil pengujian 1,880 terletak
62
diantara 1,68 dan 2,55 (4 - dl). Hal ini dapat disimpulkan DW <
du atau 1,880 > 1,68 maka tidak terjadi autokorelasi dalam model
persamaan regresi.
4.3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda
Suatu model persamaan regresi linier berganda digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan
lebih dari satu variabel lain. Dalam penelitian ini model persamaan
regresi linier ganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara
rasio profitabilitas dan leverage (sebagai variabel independen)
terhadap return saham (sebagai variabel dependen) secara bersama-
sama adalah Y = a + b1 X1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 . Dalam melakukan analisis
ROA (X1), ROE (X2), dan debt ratio (X3), terhadap return saham (Y)
digunakan analisis regresi berganda.
Dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Berganda
.250 .3831.427 .707 .2701.205 .513 .295-.361 .652 -.072
(Constant)ROAROEDEBT RATIO
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel di atas
diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 = 1,427, X2= 1,205 dan
63
X3 = -0,361 dan konstanta sebesar 0,250, sehingga model persamaan
regresi yang diperoleh adalah:
Y = 0,250 + 1,427X1 + 1,205 X2 - 0,361X3
Dimana :
Y = Variabel terikat (return saham)
X1 = Variabel bebas (ROA)
X2 = Variabel bebas (ROE)
X3 = Variabel bebas (debt ratio)
a. Nilai konstan ( Y ) sebesar 0,250
b. Koefisien regresi X1 (ROA) dari perhitungan linier berganda
didapat nilai coefficients (b1) = 1,427. Hal ini berarti setiap ada
peningkatan ROA (X1) maka return saham (Y) juga akan
meningkat dengan anggapan variabel ROE (X2), dan variabel
debt ratio ( X3 ) adalah konstan.
c. Koefisien regresi X2 (ROE) dari perhitungan linier berganda
didapat nilai coefficients (b2) = 1,427. Hal ini berarti setiap ada
peningkatan ROE (X2) maka return saham (Y) akan meningkat
pula dengan anggapan variabel ROA independen (X1), dan
variabel debt ratio (X3) adalah konstan.
d. Koefisien regresi X3 (debt ratio) dari perhitungan linier berganda
didapat nilai koefisien (b3) = - 0,361. Hal ini berarti setiap ada
peningkatan debt ratio (X3) maka return saham (Y) akan
64
menurun juga dengan anggapan variabel ROA (X1), dan variabel
ROE (X2) adalah konstan.
4.3.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji hipotesis secara parsial (uji t)
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial.
Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1, X2, dan X3
terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9 Hasil analis Uji t (Uji Parsial)
.250 .383 .654 .5161.427 .707 .270 2.018 .0481.205 .513 .295 2.347 .022-.361 .652 -.072 -.553 .582
(Constant)ROAROEDEBT RATIO
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS
dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel ROA (X1)
diperoleh hasil t hitung sebesar 2,018 dengan probabilitas sebesar
0,048. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 ( 0,048 < 0,05) maka
dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap return
saham. Hasil uji t untuk variabel ROE (X2) diperoleh hasil t hitung
sebesar 2,347 dengan probabilitas sebesar 0,022. Nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,05 ( 0,022 < 0,05) maka dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh
65
yang signifikan antara ROE terhadap return saham. Sedangkan
hasl uji t untuk variabel debt ratio (X3) diperoleh hasil t hitung
sebesar -0,552 dengan probabilitas sebesar 0,582. Nilai probabilitas
tersebut lebih besar dari 0,05 (0,582 > 0,05) dengan demikian Ha
ditolak dan menerima Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh antara debt ratio terhadap return saham.
2. Uji hipotesis secara simultan ( Uji F )
Uji hipotesis secara bersama-sama ( Uji F ) antara variabel
bebas dalam hal ini ROA (X1 ), ROE (X2 ), debt ratio (X3)
terhadap return saham ( Y)
Tabel 4.10
Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan)
11.342 3 3.781 5.231 .00340.479 56 .72351.821 59
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS
dapat diketahui bahwa F hitung 5,231 dengan nilai probabilitas
sebesar 0,003, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak dan menerima Ha . Jadi dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh positif antara ROA (X1), ROE (X2 ), dan debt ratio (X3)
secara bersama- sama terhadap return saham (Y).
66
3. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien
determinasi sebagai berikut.
Tabel 4.11
Uji Koef. Determinasi
.468 .219 .177 .8501953Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,219, hal itu
berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X1,
X2 dan X3 sebesar 21,90%. Sedangkan berdasarkan secara parsial,
hasil determinasi secara parsial terangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.12
Uji Koefisien Secara Parsial
.377 .260 .238
.362 .299 .277-.142 -.074 -.065
ROAROEDEBT RATIO
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Nilai koefisien korelasi parsial X1 = 0,260 X2,= 0,299, dan X3 = -
0,074 sehingga koefisien determinan untuk X1 = 26%,X2,= 29,90%,
dan X3 = -7,40% terhadap Y.
67
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian
ini, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. ROA yang digunakan sebagai pengukur rasio profitabilitas memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil ini konsisten
dengan penelitian sunarto tahun 2001 yang menyatakan bahwa rasio
profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap
return saham. ROA menunjukkan tingkat kembalian yang menjadi hak
pemegang saham. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar. Dengan
meningkatnya kinerja perusahaan, maka harga saham perusahaan di
pasar modal cenderung meningkat dan hal ini berdampak pada
meningkatnya return saham. Dengan demikian ROA berpengaruh positif
terhadap return saham.3 Dalam penelitian ini dihasilkan ROA memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil ini juga
mengidentifikasi bahwa dalam kasus Jakarta Islamic Index perubahan
yang terjadi pada return saham mampu memprediksi dengan
menggunakan variabel ROA.
2. ROE yang digunakan sebagai pengukur rasio profitabilitas memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil ini konsisten
dengan penelitian sunarto tahun 2001 yang menyatakan bahwa rasio
3 Widhy Setyowati, Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal Return
Saham Perusahaan : Studi Kasus Miscellaneous Industry di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi Maret, 2002.
68
profitabilitas yang diukur dengan ROE berpengaruh signifikan terhadap
return saham. ROE menunjukkan tingkat keuntungan yang menjadi hak
para pemegang saham. Adanya peningkatan kemampuan perusahaan
dalam mengahasilkan laba akan meningkatkan harga pasar saham
perusahaan.4 Semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, maka
bagian keuntungan yang menjadi hak pemegang saham juga semakin
meningkat. Peningkatan bagian keuntungan bagi pemegang saham inilah
yang menjadi daya tarik investor terhadap kepemilikan suatu saham
perusahaan sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga saham
perusahaan meninggkat, maka return yang diterima pemegang saham
juga meningkat. Dalam penelitian ini dihasilkan bahwa ROA memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil ini juga
mengidentifikasi bahwa dalam Jakarta Islamic Index perubahan yang
terjadi pada return saham dapat diprediksi dengan menggunakan
variabel ROE.
3. Debt ratio yang digunakan sebagai pengukur rasio leverage tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil ini
tidak konsisten dengan hasil penelitian sunarto tahun 2001 yang
menyatakan bahwa rasio leverage yang diukur dengan debt ratio
berpengaruh terhadap return saham. Debt ratio digunakan untuk
mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total asset yang
4 Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 1998, hlm.317.
69
dimiliki perusahaan.5 Semakin tinggi debt ratio berarti semakin besar
jumlah pinjaman yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan. Penggunaan utang yang tinggi pada struktur modal
perusahaan akan meningkatkan ketergantungan kepada pihak luar,
sehingga resiko keuangan yang harus ditanggung perusahaan yaitu
ketidakpastian dalam melunasi hutang-hutangnya beserta bunganya
semakin meningkat. Utang yang lebih besar dari equitas akan menambah
resiko finansial sehingga mengakibatkan nilai kapitalisasi dari
pengembalian menjadi lebih rendah.6 Pembiayaan dengan menggunakan
utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai
beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar
bunga atas utang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang berakhir
dengan kebangkrutan.7
Dalam penelitian ini rasio leverage yang diukur dengan debt ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hasil yang tidak signifikan ini
antara debt ratio dengan return saham muncul karena sebagian investor
berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki utang akan menggunakan
utang tersebut untuk kegiatan investasi yang nantinya akan
meningkatkan laba atau keuntungan.8 Dengan demikian total utang
5 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasinya dalam
perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.55.
6 D. Ferdinand Saragih, Adler H. Manurang dan Jonni Manurung, Dasar-Dasar Keuangan Bisnis Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Gramedia, 2005, hlm.138.
7 Lukman Syamsuddin, Op.Cit, hlm.51. 8 Budi Rusman Jauhari dan Basuki Wibowo, Analisis Fundamental Terhadap Return Saham
Pada Periode Bullish dan Bearish Indeks Harga Saham Gabungan, Jurnal Skripsi Ekonomi, 27 Oktober 2007.
70
perusahaan yang semakin besar sehingga harga saham di pasar modal
juga menurun, karena harga saham menurun maka return saham juga
menurun. Hasil yang tidak signifikan ini dimungkinkan karena periode
dalam penelitian telah memasuki periode pasca krisis ekonomi, dimana
dalam periode ini masih banyak perusahaan yang terlilit hutang dalam
jumlah besar sehingga kelangsungan perusahaan menjadi terancam.
Untuk memastikan apakah perusahaan sudah terbebas dari dampak krisis
dan memiliki jaminam atas kelangsungan usahanya, maka investor akan
memperlihatkan rasio leverage perusahaan dalam hal ini adalah debt
ratio. Hasil ini sekaligus mengidentifikasikan bahwa dalam kasus
Jakarta Islamic Index (JII) penambahan utang pada struktur modal
perusahaan akan mengakibatkan tingkat kembalian yang lebih rendah
dibandingkan beban bunga yang harus dibayarkan, sehingga keuntungan
perusahaan menjadi berkurang.
4. Pada signifikan 5 % rasio profitabilitas dan leverage secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini
menunjukkan bahwa informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
yaitu rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA dan ROE serta rasio
leverage yang diukur dengan debt ratio dapat dipergunakan untuk
memprediksi return saham secara bersama-sama. Sehingga ROA, ROE
dan debt ratio dapat dipergunakan secara bersama-sama dalam
pengambilan keputusan investasi. ROA dan ROE digunakan untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan jangka pendek sedangkan debt
71
ratio digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan jangka
panjang. Dalam penelitian ini terlihat dari nilai koefisien determinasi
yang hanya 21,90 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan
keputusan investasi perhatian investor tidak saja setuju pada rasio
profitabilitas dan leverage tetapi juga rasio-rasio keuangan lainnya
maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan pasar. Untuk
melakukan analis dan memilih saham dapat dilakukan dengan analisis
fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental dilakukan
dengan melihat kondisi intern perusahaan, dalam hal ini menggunakan
teknik analisis rasio. Sedangkan analisis teknikal dilakukan dengan
memperlihatkan kondisi luar perusahaan atau kondisi pasar. Oleh karena
terdapat beragam pertimbangan dalam pengambilan keputusan, maka
koefisien determinasi yang dihasilkan dalam penelitian ini relatif kecil.9
4.5 Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu :
1. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam
penelitian, yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja
dengan tidak melibatkan faktor ekonomi makro seperti tingkat suku
bunga, tingkat inflasi dan lain-lain.
9 Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 1998, hlm.315.
72
2. Keterbatasan dalam menggunakan rasio keuangan perusahaan hanya
diwakili oleh tiga buah rasio keuangan, yaitu Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE) dan debt ratio. Sebab terdapat kemungkinan
rasio-rasio keuangan lain yang lebih signifikan pengaruhnya terdapat
perubahan harga saham.
3. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan
perusahaan sampel diasumsikan telah dipublikasikan antara periode
tahun 2004-2007. Sehingga data return saham diperoleh setelah laporan
keuangan diasumsikan telah dipublikasikan. Untuk itu pengambilan data
return saham menyesuaikan tahun publikasi laporan keuangan.
73
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA dan ROE secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap return saham syari’ah di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan signifikansi uji t sebesar 0,048,
dimana angka ini berada di bawah level of significance yang digunakan
yaitu 5 % (0,05). Sehingga perubahan yang terjadi pada return saham
syari’ah mampu diprediksikan dengan menggunakan variabel ROA dan
ROE.
2. Rasio leverage yang diukur dengan debt ratio secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham syari’ah di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan hasil signifikansi uji t sebesar
0,582, dimana angka ini berada diatas level of significance yang
digunakan yaitu 5 % (0,05). Hasil yang tidak signifikan ini muncul
karena sebagian investor berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki
utang akan menggunakan utang tersebut untuk kegiatan investasi yang
nantinya akan meningkatkan laba, sehingga mengakibatkan penurunan
74
pada return saham. Perubahan yang terjadi pada return saham syari’ah
tidak mampu diprediksi dengan menggunakan variabel debt ratio.
3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang
diukur dengan ROA dan ROE serta rasio leverage yang diukur dengan
debt ratio secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan
terhadap return saham syari’ah di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil signifikansi uji F sebesar 0,003, dimana angka
ini berada diatas level of significance yang digunakan yaitu 5 % (0,05).
Sehingga ROA, ROE dan debt ratio dapat dipergunakan secara bersama-
sama dalam mengambil keputusan investasi di saham syari’ah yang
menjadi komponen Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia
selama periode penelitian.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi investor khususnya investor syari’ah yang memilih berinvestasi
pada saham komponen Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia
hendaknya dalam mengambil keputusan investasi selain
mempertimbangkan rasio profitabilitas dan leverage juga perlu
mempertimbangkan rasio-rasio keuangan lain maupun faktor-faktor lain
di luar penelitian ini.
74
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah rasio keuangan lainnya
sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan rasio
keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh
terhadap return saham.
75
DAFTAR PUSTAKA
Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2000
Algifari, Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta: BPFE, 2000
Anastasia, Njo,et al. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik
Terhadap Harga Saham Properti di BEJ, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Vol.5 No.2, Edisi Nopember, 2003.
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta,
2001
Ang, Robbert, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft
Indonesia, 1997
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 1998
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001
Ghufron, Sofiniyah, Sistem Kerja Pasar Modal Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005
----------------------- Sistem Keuangan Investasi Syariah.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta:
BPFE, 2000
Husnan, Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 1998
76
Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM,
2002
Jogiyanto, H.M. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:
BPFE, 2007
Kartikasasi, Fadilah, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo
Semarang, 2007
Munawir, S, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2002
Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE,
1997
Saragih, D. Ferdinand, Adler H. Manurang dan Jonni Manurung, Dasar-Dasar
Keuangan Bisnis Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Gramedia, 2005.
Sasongko, Noer dan Nila Wulandari, Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham, Empirika, Vol.19 No.1, Edisi Juni.
2006
Setyowati, Widhy, Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap
Abnormal Return Saham Perusahaan: Studi Kasus Miscellaneous Industry
di BEJ. Jurnal Bisnis Ekonomi Indonesia dan Keuangan Islam. Vol 9
No.1, Edisi Maret, 2002
Sholahuddin, M, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Isalam, Surakarta:
Muhamadiyah University Press, 2006
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta: EKONISIA, 2004
77
Sunarto, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage rasio Terhadap Return
saham Perusahaan Manufaktur di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi
Maret, 2001
Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasinya
dalam perenacanan, pengawasan dan pengambilan keputusan, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1994
Trisnaeni, Dyah Kumala, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta,
Yogyakarta :Universitas Islam Indonesia, 2007
Prasetya, Teguh, Analisa Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalis Pasar Sebagai
Prediksi Harga Saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearsh.
Simposium Nasional Akuntansi III. IAI Kompartemen Akuntan Pendidik,
Edisi Agustus, 2001
Weston, J Fred dan Thomas E, Copeland. 1999. Terjemah: Manajemen Keuangan
2, Edisi1, Binarupa Aksara, Jakarta.
78
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Chilyatus Sa’adah
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 06 Juni 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Dong Biru No.26 Genuk Sari RT.03 RW.03.
Kecamatan : Genuk, Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah 50117
Nama Orang Tua
Ayah : Tarmuji
Ibu : Chofsah
Alamat : Jl. Dong Biru No.26 Genuk Sari RT.03 RW.03.
Kecamatan : Genuk, Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah 50117
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, 09 November 2009
Penulis
Chilyatus Sa’adah NIM. 052411046
79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Chilyatus Sa’adah
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 06 Juni 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Dong Biru No.26 Genuk Sari RT.03 RW.03.
Kecamatan : Genuk, Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah 50117
Jenjang Pendidikan
1. TK Pertiwi 39 Genuk Sari Semarang Lulus Tahun 1993
2. SD Negeri Genuk Sari 04 Semarang Lulus Tahun 1999
3. SLTP Futuhiyyah Mranggen Demak Lulus Tahun 2002
4. SMA Futuhiyyah Mranggen Demak Lulus Tahun 2005
5. Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 09 November 2009
Penulis
Chilyatus Sa’adah NIM. 052411046
Lampiran 1 Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2004 – Juni 2004 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASGR Astra Graphia Tbk 4 AUTO Astra Otoparts Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BRPT Barito Pacific Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 DNKS Dankos Laboratories Tbk 10 DYNA Dynaplast Tbk 11 EPMT Enseval Putra Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INAF Indofarma Tbk 14 INCO International Tbk 15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KAEF Kimia Farma Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2004 – Agustus 2004
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASGR Astra Graphia Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRA Ciputra Development Tbk 8 DNKS Dankos Laboratories Tbk 9 EPMT Enseval Putra Tbk 10 GJTL Gajah Tunggal Tbk 11 INCO International Tbk 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MLPL Multipolar Tbk 20 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 21 PTBA Tambang Batubara Tbk 22 SMCB Semen Cibinong Tbk 23 SMGR Semen Gresik Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TRST Trias Sentosa Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2005 – Juni 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRS Ciputra Surya Tbk 8 ENRG Energi Mega Persada Tbk 9 GJTL Gajah Tunggal Tbk 10 INCO International Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 12 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 20 MLPL Multipolar Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2005 – Agustus 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BRPT Barito Pacific Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk 11 ENRG Energi Mega Persada Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KIJA Kawasan Industri Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 28 TLKM Telekomunikasi Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2006 – Juni 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 DOID Delta Dunia Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2006 – Agustus 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 ADHI Adhi Karya Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie Telecom Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 24 PTBA Tambang Batubara Tbk 25 SMCB Semen Cibinong Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2007 – Juni 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 CTRS Ciputra Surya Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SULI Sumalindo Lestari Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TOTL Total Bangun Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2007 – Agustus 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CPRO Central Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 LPKR Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMAR SMART Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMGR Semen Gresik Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TRUB Truba Alam Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Lampiran 2
DATA RETURN PERUSAHAAN SAMPEL
No Kode Tahun Closing Price Return 2005 5.550 -0.03481 AALI 2003 1.725 - 2006 6.750 0.2162 2004 3.100 0.7971 2007 8.600 0.2741 2005 4.900 0.5806 9 KLBF 2003 1.000 - 2006 12.600 1.5714 2004 550 -0.45 2007 28.000 1.2222 2005 990 0.8 2 ANTM 2003 1.925 - 2006 1.190 0.2020 2004 1.725 -0.1039 2007 1.260 0.0588 2005 3.575 1.0725 10 MEDC 2003 1.350 - 2006 8.000 1.2378 2004 2.075 0.5370 2007 4.475 -0.4406 2005 3.375 0.6265 3 BUMI 2003 500 - 2006 3.550 0.0519 2004 800 0.6 2007 5.150 0.4507 2005 760 -0.05 11 PGAS 2003 1.550 - 2006 900 0.1842 2004 1.900 0.2258 2007 6.000 5.6667 2005 6.900 2.6316 4 GJTL 2003 550 - 2006 11.600 1.6810 2004 650 0.1818 2007 15.350 0.3233 2005 560 -0.1385 12 PTBA 2003 875 - 2006 580 0.0357 2004 1.525 0.7429 2007 1.150 0.9655 2005 1.800 0.1803 5 INCO 2003 34.650 - 2006 3.525 0.9583 2004 14.150 -0.5916 2007 12.000 2.4043 2005 13.150 -0.0706 13 TLKM 2003 6.750 - 2006 31.000 1.3574 2004 4.825 -0.2852 2007 96.250 2.1048 2005 5.900 0.2228 6 INDF 2003 800 - 2006 10.100 0.7119 2004 800 0 2007 18.150 0.7970 2005 910 0.1375 14 UNTR 2003 1.250 - 2006 1.350 0.4835 2004 2.275 0.82 2007 2.575 0.9074 2005 3.675 0.6154 7 INTP 2003 2.125 - 2006 6.550 0.7823 2004 3.075 0.4471 2007 10.900 0.6641 2005 3.550 0.1545 15 UNVR 2003 3.625 - 2006 5.750 0.3826 2004 3.300 -0.0897 2007 8.200 0.4261 2005 4.275 0.2955 8 ISAT 2003 15.000 - 2006 6.600 0.5439 2004 5.750 -0.6167 2007 6.750 0.0227
Lampiran 3
DATA ROA, ROE DAN DEBT RATIO PERUSAHAAN SAMPEL
No Kode Tahun Total Asset Total Debt ROA ROE Debt Ratio 1 AALI 2004 3.382 1.229 0.2367 0.3877 0.3636 2005 3.191 488 0.2476 0.3014 0.1530 2006 3.496 657 0.2251 0.2864 0.1881 2007 5.352 1.169 0.3687 0.4859 0.2185 2 ANTM 2004 6.042 3.600 0.1341 0.3317 0.5958 2005 6.402 3.373 0.1315 0.2779 0.5268 2006 7.292 3.010 0.2130 0.3627 0.4128 2007 12.037 3.273 0.4264 0.5857 0.2719 3 BUMI 2004 13.903 12.969 0.0776 1.1706 0.9328 2005 16.942 14.514 0.0716 0.5238 0.8567 2006 22.684 19.343 0.0884 0.6176 0.8527 2007 26.556 13.353 0.2798 0.7032 0.5028 4 GJTL 2004 6.341 4.656 0.0754 0.2838 0.7344 2005 7.479 5.449 0.0464 0.1709 0.7286 2006 7.276 5.140 0.0163 0.0555 0.7065 2007 8.454 6.068 0.0107 0.0381 0.7178 5 INCO 2004 15.154 4.451 0.1756 0.2486 0.2937 2005 16.232 3.650 0.1623 0.2094 0.2249 2006 19.157 3.970 0.2418 0.3051 0.2072 2007 17.775 4.715 0.6216 0.8460 0.2653 6 INDF 2004 15.673 10.727 0.0247 0.0923 0.6844 2005 15.786 10.042 0.0084 0.0288 0.6792 2006 16.267 10.575 0.0406 0.1313 0.6501 2007 29.527 18.679 0.0332 0.1376 0.6326 7 INTP 2004 9.771 5.115 0.0119 0.0249 0.5235 2005 10.536 4.906 0.0702 0.1314 0.4657 2006 9.598 3.565 0.0618 0.0983 0.3715 2007 10.016 3.068 0.0981 0.1418 0.3064 8 ISAT 2004 27.872 14.523 0.0586 0.1239 0.5211 2005 32.787 18.296 0.0495 0.1134 0.5581 2006 34.228 18.826 0.0412 0.0928 0.5500 2007 45.305 28.462 0.0451 0.1234 0.6283 9 KLBF 2004 4.231 2.284 0.1065 0.2819 0.5398 2005 4.633 1.822 0.1351 0.2684 0.3932 2006 4.624 1.080 0.1463 0.2259 0.2337 2007 5.138 1.121 0.1373 0.2084 0.2183
10 MEDC 2004 13.772 8.758 0.0502 0.1477 0.6359 2005 15.106 0.923 0.0487 0.1401 0.5907 2006 16.620 10.684 0.0207 0.0712 0.6429 2007 20.227 14.093 0.0030 0.0125 0.6968
11 PGAS 2004 11.039 7.299 0.0430 0.1493 0.6612 2005 12.574 7.682 0.0686 0.2053 0.6109 2006 15.113 8.980 0.1252 0.3394 0.5942 2007 20.348 13.311 0.0773 0.2493 0.6542
12 PTBA 2004 2.385 686 0.1760 0.2485 0.2879 2005 2.839 776 0.1645 0.2275 0.2735 2006 3.107 800 0.1563 0.2116 0.2575 2007 3.928 1.116 0.1935 0.2716 0.2843
13 TLKM 2004 56.179 33.112 0.1177 0.3649 0.5894 2005 62.171 32.573 0.1286 0.3432 0.5239 2006 75.135 38.879 0.1465 0.3921 0.5175 2007 82.058 39.005 0.1567 0.3810 0.4753
14 UNTR 2004 6.769 3.629 0.1624 0.3543 0.5361 2005 10.633 6.485 0.0988 0.2559 0.6099 2006 11.247 6.606 0.0827 0.2025 0.5874 2007 13.002 7.216 0.1148 0.2604 0.5549
15 UNVR 2004 3.647 1.370 0.4015 0.6483 0.3757 2005 3.842 1.658 0.3749 0.6627 0.4316 2006 4.626 2.249 0.3722 0.7269 0.4862 2007 5.333 2.639 0.3679 0.7288 0.4949
Lampiran 4
TABULASI PENELITIAN
No X1 ROA
X 2 ROA
X 3 Debt Ratio
Y Return
No X1 ROA
X 2 ROA
X 3 Debt Ratio
Y Return
1 0.2367 0.3877 0.3636 0.7971 31 0.0412 0.0928 0.5500 0.2162 2 0.2476 0.3014 0.1530 0.5806 32 0.0451 0.1234 0.6283 0.2741 3 0.2251 0.2864 0.1881 1.5714 33 0.1065 0.2819 0.5398 -0.45 4 0.3687 0.4859 0.2185 1.2222 34 0.1351 0.2684 0.3932 0.8 5 0.1341 0.3317 0.5958 -0.1039 35 0.1463 0.2259 0.2337 0.2020 6 0.1315 0.2779 0.5268 1.0725 36 0.1373 0.2084 0.2183 0.0588 7 0.2130 0.3627 0.4128 1.2378 37 0.0502 0.1477 0.6359 0.5370 8 0.4264 0.5857 0.2719 -0.4406 38 0.0487 0.1401 0.5907 0.6365 9 0.0776 1.1706 0.9328 0.6 39 0.0207 0.0712 0.6429 0.0519
10 0.0716 0.5238 0.8567 -0.05 40 0.0030 0.0125 0.6968 0.4507 11 0.0884 0.6176 0.8527 1.1842 41 0.0430 0.1493 0.6612 0.2258 12 0.2798 0.7032 0.5028 5.6667 42 0.0686 0.2053 0.6109 2.6316 13 0.0754 0.2838 0.7344 0.1818 43 0.1252 0.3394 0.5942 1.6810 14 0.0464 0.1709 0.7286 -0.1385 44 0.0773 0.2493 0.6542 0.3233 15 0.0163 0.0555 0.7065 0.0357 45 0.1760 0.2485 0.2879 0.7429 16 0.0107 0.0381 0.7178 0.9655 46 0.1645 0.2275 0.2735 0.1803 17 0.1756 0.2486 0.2937 -0.5916 47 0.1563 0.2116 0.2575 0.9583 18 0.1623 0.2094 0.2249 -0.0706 48 0.1935 0.2716 0.2843 2.4043 19 0.2418 0.3051 0.2072 1.3574 49 0.1177 0.3649 0.5894 -0.2852 20 0.6216 0.8460 0.2653 2.1048 50 0.1286 0.3432 0.5239 0.2228 21 0.0247 0.0923 0.6844 0 51 0.1465 0.3921 0.5175 0.7119 22 0.0084 0.0288 0.6792 0.1375 52 0.1567 0.3810 0.4753 0.7970 23 0.0406 0.1313 0.6501 0.4835 53 0.1624 0.3543 0.5361 0.82 24 0.0332 0.1376 0.6326 0.9074 54 0.0988 0.2559 0.6099 0.6154 25 0.0119 0.0249 0.5235 0.4471 55 0.0827 0.2025 0.5874 0.7823 26 0.0702 0.1314 0.4657 0.1545 56 0.1148 0.2604 0.5549 0.6641 27 0.0618 0.0983 0.3715 0.3826 57 0.4015 0.6483 0.3757 -0.0897 28 0.0981 0.1418 0.3064 0.4261 58 0.3749 0.6627 0.4316 0.2955 29 0.0119 0.1239 0.5211 -0.6167 59 0.3722 0.7269 0.4862 0.5439 30 0.0702 0.1134 0.5581 -0.0348 60 0.3679 0.7288 0.4949 0.0227
Lampiran 5 Regression
Descriptive Statistics
Correlations
1.000 .377 .362 -.142.377 1.000 .273 -.359.362 .273 1.000 .090
-.142 -.359 .090 1.000. .002 .002 .139
.002 . .017 .002
.002 .017 . .246
.139 .002 .246 .60 60 60 6060 60 60 6060 60 60 6060 60 60 60
RETURN SAHAMROAROEDEBT RATIORETURN SAHAMROAROEDEBT RATIORETURN SAHAMROAROEDEBT RATIO
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
RETURNSAHAM ROA ROE DEBT RATIO
Variables Entered/Removedb
DEBT RATIO, ROE, ROAa . EnterModel1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: RETURN SAHAMb.
Model Summaryb
.468a .219 .177 .8501953 .003 1.880Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Sig. FChange
ChangeStatistics
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), DEBT RATIO, ROE, ROAa.
Dependent Variable: RETURN SAHAMb.
Mean Std. Deviation N RETURN SAHAM ROA ROE DEBT RATIO
.591418
.1425337 .2644463 .5013767
.9371892
.17768305 .22922356 .18596979
60
60 60 60
ANOVAb
11.342 3 3.781 5.231 .003a
40.479 56 .72351.821 59
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DEBT RATIO, ROE, ROAa.
Dependent Variable: RETURN SAHAMb.
Coefficientsa
.250 .383 .654 .5161.427 .707 .270 2.018 .0481.205 .513 .295 2.347 .022-.361 .652 -.072 -.553 .582
(Constant)ROAROEDEBT RATIO
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: RETURN SAHAMa.
Coefficientsa
.377 .260 .238 .777 1.288
.362 .299 .277 .884 1.131-.142 -.074 -.065 .832 1.201
ROAROEDEBT RATIO
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: RETURN SAHAMa.
Collinearity Diagnosticsa
3.101 1.000 .01 .03 .03 .01.561 2.351 .01 .60 .00 .04.291 3.265 .03 .12 .96 .02.047 8.162 .95 .25 .01 .93
Dimension1234
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) ROA ROE DEBT RATIOVariance Proportions
Dependent Variable: RETURN SAHAMa.
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Srud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook’s Distance
Centered Leverage Value
.018193
-1.307
.111
-009310
-.1.2840451
-1.510
-2.087
-2.45174224
.-2.154
.022
000
.000
2.060952
3.352
.587
2.877842
4.3511720
5.118
5.336
4.7294297
7.542
27.117
.990
.460
.591418
.000
.200
.612588
.0000000
.000
-.010
-.0211693
.026
2.950
.043
.050
.4384583
1.000
.091
.5214235
.8282982
.974
1.037
.9501801
1.253
4.692
.155
.080
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
a. Dependent Variable : RETURN SAHAM
Charts
Regression Standardized Residual
6420-2
Freq
uenc
y
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Mean =1. 17E-16
Std. Dev. =0. 974
N =60
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b 1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
Regression Standardized Predicted Value
43210-1-2
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual 6
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN SAHAM
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b 1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN SAHAM
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
.377 .260 .238 .777 1.288
.362 .299 .277 .884 1.131-.142 -.074 -.065 .832 1.201
ROAROEDEBT RATIO
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: RETURN SAHAMa.
3. Uji Hekteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value
43210-1-2
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual 6
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN SAHAM
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
1.880Model1
Durbin-Watson
Dependent Variable: RETURN SAHAMb.
Lampiran 6
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL
NO: 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang
PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
Menimbang : Mengingat : Memperhatikan: MEMUTUSKAN : Menetapkan : FATWA TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN
PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan :
1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
2. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. 3. Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah.
4. Shariah Compliance Officer (SCO) adalah Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
5. Pernyataan Kesesuaian Syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh DSN-MUI terhadap suatu Efek Syariah bahwa Efek tersebut sudah sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.
6. Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya.
BAB II PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
Pasal 2
Pasar Modal
1. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis Efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah.
2. Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.
BAB III EMITEN YANG MENERBITKAN EFEK SYARIAH
Pasal 3
Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional;
c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dan
d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusakmoral dan bersifat mudarat.
e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya;
3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan.
4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer.
5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.
BAB IV KRITERIA DAN JENIS EFEK SYARIAH
Pasal 4
Jenis Efek Syariah
1. Efek Syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa.
3. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
4. Reksadana Syariah adalah Reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib almal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
5. Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolio-nya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, Efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.
6. Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalamjangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip-prinsip syariah.
BAB V TRANSAKSI EFEK
Pasal 5
Transaksi yang Dilarang
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman.
2. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dankezhaliman sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas meliputi:
a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu; b. Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah)
yang belum dimiliki (short selling); c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh
keuntungan atas transaksi yang dilarang; d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan; e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan
fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah tersebut; dan
f. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain;
g. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas.
Pasal 6 Harga Pasar Wajar
Harga pasar dari Efek Syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan Efek tersebut dan/atau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkaya
BAB VI PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI
Pasal 7
Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
1. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam fatwa atau keputusan DSN-MUI.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 08 Sya’ban 1424 H / 04 Oktober 2003 M