Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE
(PREDICT, DISCUSS, EXPLAIN, OBSERVE, DISCUSS,
EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
PADA KONSEP GERAK HARMONIS SEDERHANA
(Kuasi Eksperimen di MAN 3 KabupatenTangerang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NIA AISYAH
NIM. 1112016300060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M / 1439 H
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
03 November 2017
iv
ABSTRAK
NIA AISYAH (1112016300060), Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Gerak Harmonis Sederhana. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak harmonis sederhana. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2016/2017 di kelas XI MIPA MAN 3 Kabupaten Tangerang. Metode yang diguanakan yaitu quasi experiment dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu intrumen tes berupa soal pilihan ganda dan non tes berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil terdapat pengaruh strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak harmonis sederhana. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap hasil data posttest menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,05. Nilai sig (2-tailed) < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan startegi pembelajaran PDEODE lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Rata-rata aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran PDEODE sebesar 83,01% berkategori baik sekali. Kata kunci: Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain), Hasil Belajar, Gerak Harmonis Sederhana
v
ABSTRACT NIA AISYAH (1112016300060), The Influence of PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) Strategy on Students’ Achievement in Simple Harmonic Motion concept. A thesis of Physics Education Program, Science Education Departement, The Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. This research is aimed to know the influence of PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) strategy on students’ achievement in simple harmonic motion concept. This research has been done at MAN 3 Kabupaten Tangerang in academic year 2016/2017. The method of this research in quasi experiment by nonequivalent control group design and the technique of taking sample is purposive sample. The instrument test of this research is multiple choice one and non test contains students’ activity sheets. Based on the data analys, there is the influence of PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) strategy on students’ achievement in simple harmonic motion concept. The result of hypothesis test by using t-test on posttest score shows the significant value Sig (2-tailed) is 0,000, however the significant level is 0,05. The significant value Sig (2-tailed) < 0,05, therefore H0 is rejected and H1 is accepted. General both the students achievement anda student activity by using PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) strategy is higher than the students achievement by using konventional method. It is show by the best score category 83,01%. Keywords: PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) Strategy, Students’ Achievement, Simple Harmonic Motion
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict,
Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
pada Konsep Gerak Harmonis Sederhana”.
Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi pada penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hanna Susanti, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam penyusunan skripsi.
5. Taufiq Al Farizi, M.Pfis, selaku dosen penasehat akademik yang telah
memberikan bimbingan dalam proses perkuliahan.
6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya pendidikan IPA yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman,
dan pelayanan dalam proses perkuliahan.
7. Drs. H. Ihwan Kamil, M.Pd, selaku Kepala MAN 3 Kabupaten Tangerang.
8. Hamim Fauzi, S.Pd selaku guru bidang studi fisika MAN 3 Kabupaten
Tangerang.
9. Dewan guru , staf, dan siswa-siswi MAN 3 Kabupaten Tangerang yang telah
membantu selama dalam proses penelitian.
vii
10. Bapak Sarmin dan Ibu Munawaroh, serta kakak Ningrum Sahara, Suherman,
Huldi Firdaus, Syarif Hidayat yang tiada hentinya memberikan dukungan,
doa, dan kasih sayang yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Ahda Sulukin Nisa, Miftahun Najat, Lupita Sari, Suanah, Widia Astuti,
Khairini Lutfi, dan Ekariyana yang telah menemani, memberikan doa, waktu,
pikiran, tenaga, saran, dan dukungan kepada penulis.
12. Segenap rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Fisika Angkatan 2012 yang
telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, bimbingan, motivasi, serta
saran yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang sepadan di sisi
Allah SWT. Amin
Penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin ada dalam
skripsi ini dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
dapat dikembangkan menjadi lebih baik dikemudian hari.
Jakarta, November 2017
Nia Aisyah
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORIDAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritis
1. Pembelajaran Konstruktivisme ................................................ 6
2. Pembelajaran Kolaboratif ......................................................... 7
3. Hakikat Strategi Pembelajaran ................................................. 8
4. Strategi Pembelajaran PDEODE .............................................. 10
5. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ............................................ 12
6. Gerak Harmonis Sederhana ...................................................... 18
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 22
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 24
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 24
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 25
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 25
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 26
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 26
F. Instrumen Tes .................................................................................. 27
G. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 30
1. Validitas ...................................................................................... 30
2. Reliabilitas .................................................................................. 32
3. Taraf Kesukaran ......................................................................... 33
4. Daya Pembeda ............................................................................ 34
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 36
1. Uji Prasyarat ............................................................................... 36
2. Uji Hipotesis ............................................................................... 38
I. Penilaian Lembar Observasi Siswa ................................................. 41
J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 43
1. Deskripsi Data ............................................................................ 43
a. Data Pretest .......................................................................... 43
b. Data Posttest ........................................................................ 44
c. Rekapitulasi Hasil Belajar ................................................... 44
2. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis .............. 46
a. Uji Prasyarat Hipotesis ........................................................ 46
b. Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 48
c. Hasil Lembar Observasi ...................................................... 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 49
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 55
LAMPIRAN .............................................................................................. 58
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pendulum Sederhana ............................................................. 19
Gambar 2.2 Getaran pada Pegas ................................................................ 20
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................ 24
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Strategi Pembelajaran POE dan PDEODE ............ 12
Tabel 2.2 Hasil Belajar menurut Taksonomi Bloom ............................... 16
Tabel 3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................... 27
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai ............................... 31
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen .................................................. 32
Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................. 33
Tabel 3.6 Indeks Kesukaran .................................................................... 34
Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ............................... 34
Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ....................................................... 35
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Tes ................................................... 35
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Lembar Observasi ...................................... 42
Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ............................................................. 43
Tabel 4.2 Data Nilai Posttest Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ............................................................. 44
Tabel 4.3 Data Hasil Pretest dan Posttest ............................................... 45
Tabel 4.4 Pretest dan Posttest pada Ranah Kognitif ............................... 45
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest....................... 47
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest .................. 47
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis .............................................. 48
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa ............................................................. 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Observasi Penelitian Pendahuluan ............................ 58
1. Lembar Wawancara Guru ........................................ 59
2. Lembar Wawancara Siswa ...................................... 61
LAMPIRAN B Perangkat Pembelajaran ............................................ 63
1. RPP Kelas Eksperimen ............................................ 64
2. RPP Kelas Kontrol ................................................... 99
3. LKS Kelas Eksperimen............................................ 130
4. LKS Kelas Kontrol .................................................. 162
LAMPIRAN C Instrumen Penelitian ................................................... 179
1. Instrumen Penelitian ................................................ 180
2. Analisis Hasil Uji Instrumen ................................... 216
3. Instrumen Non Tes .................................................. 251
LAMPIRAN D Analisis Data Hasil Penelitian .................................... 257
1. Hasil Pretest............................................................. 258
2. Hasil Posttest ........................................................... 268
3. Uji Normalitas Hasil Pretest .................................... 278
4. Uji Normalitas Hasil Posttest .................................. 279
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ................................ 280
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ............................... 281
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ...................................... 282
8. Uji HipotesisHasil Posttest ...................................... 283
9. Data Presentase Ranah Kognitif .............................. 284
10. Data Hasil Lembar Observasi Kelas Eksperimen .... 292
LAMPIRAN E Media Pembelajaran ................................................... 300
1. Dokumentasi Penelitian ........................................... 300
LAMPIRAN F Surat-surat Penelitian ................................................. 301
1. Surat Izin Penelitian ................................................. 302
2. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian . 303
3. Lembar Uji Referensi .............................................. 304
4. Daftar Riwayat Hidup .............................................. 311
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu.1
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman.2
Dengan demikian, pembelajaran harus melibatkan seseorang secara langsung
untuk memperoleh perubahan perilaku dari pengalamannya.
Pembelajaran sangat bergantung pada guru dan bagaimana guru
mempergunakan metode yang tepat dan baik.3 Untuk menciptakan kondisi
pembelajaran yang baik di dalam kelas, maka dalam proses pembelajaran, seorang
guru dituntut untuk dapat mengatur, memilih dan menerapkan strategi belajar
yang cocok dengan kondisi siswa dan lingkungan yang diajar, agar tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.4 Peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar
dan menengah, menyatakan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan
kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.5
Oleh karena itu, guru perlu terampil dalam mendesain pembelajaran dan mampu
mengkondisikan pembelajaran agar lebih menyenangkan dan memberikan
1 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2013), h.4.
2 Ibid.,
3 Jejen Musfah, Pendidikan Holistik Pendekatan Lintas Perspektif, (Ciputat: FITK PRESS, 2011), h.12.
4 Maretasari, Subali, dan Hartono, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa, Unnes Physics Education Journal, 2012, h.28
5 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), h.1
2
kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam mengembangkan pengetahuannya,
sehingga pembelajaran lebih berkesan.
Berdasarkan observasi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di
Kabupaten Tangerang, siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep
fisika pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini terjadi karena siswa kurang
berperan aktif dalam mengungkapkan pengetahuan awalnya dan dalam
mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu, dalam proses
pembelajaran fisika di kelas siswa cenderung belajar secara individu, sehingga
tidak ada kesempatan saling menukar pemahaman antar siswa. Sehingga hasil
belajar fisika siswapun masih rendah. Hasil Ujian Tengah Semester (UTS)
semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 memiliki persentase ketuntasan sebesar
34,15%, terdapat 27 siswa dari 41 siswa memiliki nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 75,00 dengan rata-rata nilai
61,83.
Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu
digunakan strategi pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan aktivitas belajar fisika secara optimal di dalam kelas. Salah satu
solusinya adalah digunakannya strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss,
Explain, Observe, Discuss, Explain). Strategi pembelajaran PDEODE merupakan
strategi pembelajaran yang berlandaskan teori konstruktivisme.6 Strategi
pembelajaran PDEODE dapat mendorong perubahan konsep dan meningkatkan
pemahaman konsep siswa.7 Strategi pembelajaran PDEODE dapat melatih siswa
untuk mengembangkan konsep-konsep ilmiah.8 Strategi pembelajaran PDEODE
juga memungkinkan siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran dan siswa dapat
menghubungkan pengetahuan lama yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru
yang akan diperoleh melalui observasi dalam bentuk eksperimen yang dilakukan
6 Bayram Costu, Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy:Helping
Students Make Sense of Everyday Situations, Eurasia Jurnal of Mathematic, Science dan Technology Education, 2008, h.3.
7 Hulya Demircioglu, Effect of PDEODE Teaching Strategy on Turkish Student
Conseptual Understanding Particular Nature of Matter, Journal of Education and Training Studies, 2017, h.84
8 Costu, op.cit., h.8.
3
siswa.9 Strategi pembelajaran PDEODE berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa.10 Selain itu, penerapan strategi pembelajaran PDEODE juga dapat merubah
konsepsi siswa ke arah yang positif dan meningkatkan pemahaman siswa.11
Penelitian lain menyatakan bahwa strategi pembelajaran PDEODE memberikan
pengaruh terhadap keterampilan komunikasi siswa yang lebih besar dibandingkan
pembelajaran konvensional.12 Oleh karena itu, strategi pembelajaran PDEODE
dianggap cocok diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman siswa mengenai konsep fisika dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Gerak Harmonis Sederhana (GHS) adalah salah satu materi fisika yang
terdiri dari pengetahuan dan perhitungan.13 GHS merupakan materi fisika yang
erat kaitannya dengan fenomena sehari-hari. Namun masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami konsep getaran harmonis. Berdasarkan
hasil observasi di salah MAN di Kabupaten Tangerang, siswa masih kesulitan
dalam menentukan rumus yang akan digunakan dalam penyelesaian soal termasuk
pada materi GHS. Siswa memiliki pemahaman yang lemah tentang istilah-istilah
ilmiah, siswa belum terampil dalam mengidentifikasi parameter yang digunakan
dalam perhitungan, dan siswa belum percaya diri dalam memecahkan
permasalahan dalam gerak harmonis sederhana.14 Oleh karena itu, untuk
mengajarkan materi GHS diperlukan pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam memperoleh pengetahuan, sehingga siswa lebih memahami
9 Raden Raisa Wulandari, Siswoyo, dan Fauzi Bakri, Pengaruh Model Pembelajaran
PDEODE terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015, 2015, h.t
10 Farid Rahmat Ardiyan dan Puput Wanatri Rusimanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Menerapkan Macam-macam Gerbang Dasar Rangkaian Logika di SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2015, h.686.
11 Tabitha Sri Hartati W, Mohamad Amin, Siti Zubaidah, dan Mimien Henie IAM,
Students’ Critical Thinking Improvemment through PDEODE and STAD Combination in the Nutrition and Health Lecture, International Journal of Evaluation and Research in Education, 2017, h.116
12 Tismi Dipalaya, Herawati Susilo, dan Aloysius Duran Corebima, Pengaruh Strategi
Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Komunikasi Siswa, Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016, h.1719
13 Telima Adolphus, Jane Alamina, dan Temitope Aderonmu, The Effect of Collaborative
Learning on Problem Solving Abilities among Senior Secondary School Physics Students in Simple Harmonic Motion, Jurnal of Education and Practice, 2013, h.96
14 Ibid., h.98
4
pengetahuan yang mereka terima dan mampu memecahkan masalah fisika
tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran
PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Gerak Harmonis Sederhana”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika
2. Siswa kurang berperan aktif dalam mengungkapkan pengetahuan awalnya
dan dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
3. Siswa cenderung belajar secara individu dalam proses pembelajaran.
4. Hasil belajar fisika siswa masih rendah.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan indentifikasi masalah dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. “Apakah strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain,
Observe, Discuss, Explain) berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep gerak harmonis sederhana?”
2. “Bagaimana aktivitas siswa pada kelas eksperimen ketika diterapkan strategi
pembelajaran PDEODE?”
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih berfokus pada objek yang akan diteliti, maka
dibatasi hanya pada masalah pembelajaran fisika, batasan ruang lingkupnya
adalah hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini hanya pada ranah kognitif
berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi pada jenjang C1 (mengingat),
C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran PDEODE (Predict,
Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap hasil belajar fisika
siswa pada konsep gerak harmonis sederhana.
2. Mengetahui aktivitas siswa pada kelas eksperimen ketika dterapkan model
pembelajaran PDEODE.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Peneliti, dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang
pendidikan.
2. Guru, dapat memberikan pengetahuan tentang strategi pembelajaran
PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) yang cocok
untuk pembelajaran fisika terutama pada konsep gerak harmonis sederhana
untuk mengatasi hasil belajar siswa yang kurang maksimal.
3. Sekolah, dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran
yang lebih baik.
4. Siswa, dapat memberikan pengatahuan kepada siswa dalam memprediksi
suatu rumusan masalah dan membuktikan kebenaran prediksi yang telah
dibuat dengan eksperimen sehingga siswa lebih mudah memahami konsep
fisika.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran
kognitif yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi yang sulit.1Teori konstruktivisme memahami
bahwa belajar adalah proses pembentukan pengetahuan oleh si pelajar itu sendiri.2
Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan
sendiri dan merubah sendiri informasi yang rumit menjadi lebih mudah sehingga
ia dapat memahaminya.3 Dengan demikian, pembelajaran konstruktivisme
merupakan pembelajaran yang menekankan pada pembangunan pengetahuan oleh
siswa.
Satu prinsip penting dalam psikologi pendidikan menurut teori
konstruktivisme adalah bahwa guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada
siswa, tetapi siswa harus membangun sendiri pengetahuan yang dimilikinya.
Sistem pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran lebih menekankan
pengajaran top down daripada bottom up berarti siswa memulai dengan masalah
komplek untuk dipecahkan, kemudian menemukan keterampilan dasar yang
diperlukan.4 Jadi, untuk menciptakan pembelajaran yang berlandaskan
konstruktivisme guru harus mampu membangun pengalaman siswa dalam
mengembangkan pengetahuannya.
Pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran
kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat
1Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), ed. ke-1, cet. 2, h. 74. 2 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014), Cet.3, h.39 3Trianto, op.cit., h. 74 4 Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009), Cet.1, h.145
7
saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Pada dasarnya,
aliran kontruktivisme menghendaki bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh
siswa dan pengalaman mereka merupakan kunci utama dari belajar bermakna. 5
Pembelajaran yang berlandaskan cara pandang konstruktivisme meliputi
empat tahap yaitu: (1) tahap apersepsi (mengungkapkan konsepsi awal dan
membangkitkan motivasi belajar siswa), (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi
dan penjelasan konsep, dan (4) tahap pengembangan serta aplikasi konsep.6
Sedangkan prinsip-prinsip yang sering diambil dari konstruktivisme menurut
Suparno (1997), antara lain: (a) pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif, (b)
penekanan dalam proses belajar terletak pada siswa, (c) mengajar adalah
membantu siswa belajar, (d) tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan
pada hasil akhir, (e) kurikulum menekankan partisipasi siswa, (f) guru sebagai
fasilitator.7
Tujuan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah
memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri,
mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan, membantu
siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep secara lengkap, dan
mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.8
2. Pembelajaran Kolaboratif
Hari Srinivas (2013) menyatakan terdapat lima prinsip yang berbasis
konstruktivisme dalam pembelajaran kolaboratif, yaitu:9
a. Belajar adalah suatu proses aktif di mana para siswa mengasimilasi dan
mengkaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu yang dimiliki
siswa.
5 Trianto, op.cit., h. 74-75 6 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Raka Cipta, 2013), h.
33 7 Trianto, op.cit., h. 75 8 Yatim Riyanto, op.cit., h. 147 9 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2013), Cet. 2, h. 53
8
b. Belajar memerlukan tantangan yang memberi kesempatan pada siswa agar
berperan aktif dalam kelompoknya, serta memproses berbagai informasi
daripada sekedar menerima dan mengingat pengetahuan yang diberikan guru.
c. Siswa akan meraih manfaat yang besar dari pembelajaran karena
mendapatkan informasi yang luas dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
d. Siswa akan merasa tertantang dalam lingkungan pembelajaran kolaboratif,
baik secara sosial maupun emosional karena mendengarkan berbagai
pendapat yang berbeda.
3. Hakikat Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana tindakan termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.10 Menurut
Kemp (1995) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan
oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien.11 Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.12
b. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran
Prinsip-prinsip strategi pembelajaran antara lain sebagai berikut:13
1) Berorientasi pada Tujuan
Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang utama.
Seluruh aktivitas guru dan siswa diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, keberhasilan suatu strategi pembelajaran
dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2) Aktivitas
Belajar bukan hanya sekedar menghafal materi atau informasi. Belajar
adalah berbuat dan memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran
10 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h.7 11Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h.37 12 Majid, op.cit., h.6 13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Kencana: Jakarta, 2006), Ed.1, h. 131-133
9
yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus mampu mendorong
aktivitas siswa.
3) Individualitas
Mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap individu siswa.
Walaupun kita mengajar ada sekelompok siswa, namun yang ingin kita capai
adalah perubahan perilaku dari setiap siswa.
4) Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi
siswa secara terintegritas. Jadi mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif melainkan belajar juga mengambangkan aspek afektif dan
aspek psikomotorik siswa.
c. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Jenis-jenis strategi pembelajaran yang dikemukakan dalam artikel
Saskatchewan Educational antara lain:14
1) Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
Strategi pembelajaran langsung adalah strategi lebih cenderung berpusat
pada guru. Pada stratgi ini termasuk di dalamnya metode ceramah, pertanyaan
didaktik, pengajaran eksplisit, dan praktek, latihan, dan demostrasi.
2) Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)
Strategi pembelajaran tidak langsung merupakan strategi pembelajaran
yang lebih sering melibatkan siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan,
penggambaran inferensi berdasarkan data atau pembentukan hipotesis.
3) Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)
Strategi pembelajaran interaktif merujuk pada bentuk diskusi dan saling
tukar pemikiran antar siswa. Menurut Seaman dan Fellens (1989) mengemukakan
bahwa diskusi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
reaksi terhadap suatu gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru
atau kelompok, serta mencoba untuk mencari alternatif dalam berpikir.
14 Majid, op.cit., h. 11-12.
10
4) Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (experiential learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman berpusat pada siswa dan
berorientasi pada aktivitas siswa. Penekanan dalam strategi pembelajaran melalui
pengalaman adalah pada proses belajar, bukan hasi belajar.
5) Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran ayng
bertujuan untuk membangun inisiatif siswa individu, kemandirian, dan
peningkatan diri.
4. Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe,
Discuss, Explain)
Strategi pembelajaran PDEODE merupakan modifikasi dan
pengembangan dari strategi pembelajaran POE.15 Strategi Pembelajaran POE
dikembangkan oleh White dan Gunstone (1992).16 Strategi Pembelajaran POE
merupakan pembelajaran yang setiap tahapannya mencerminkan pandangan
pembelajaran kontruktivisme.17 Pembelajaran POE terdiri dari tiga tahapan,
yaitu:18
a. Predict (prediksi)
Pada tahap ini siswa diharuskan membuat prediksi jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan guru.
b. Observe (observasi)
Siswa melakukan observasi untuk mengetahui kebenaran dari hasil
prediksi atau untuk membangun pemahaman siswa agar materi yang dipelajari
tidak bersifat abstrak.
15 Warsono dan Hariyanto, , op.cit ., h.95 16 Ibid., h.93 17 Chong wah Liew dan David F Treagust, A Predict-Observe-Explain Teaching
Sequence for Learning about Students’ Understanding of Heat and Expansion of Liquid, Australian science teacher journal,1995, h.68
18 Ibid., h.69
11
c. Explain (presentasi)
Pada tahap ini, siswa harus bisa menganalisis hasil prediksi dan observasi
jika jawaban mereka tidak sesuai dengan yang diobservasi maka siswa harus
memberikan penjelasannya secara logis.
Strategi pembelajaran POE mengarahkan siswa dan siswa diajak
menemukan sendiri konsep pengetahuannya. Melalui pembelajaran POE juga
siswa menjadi lebih kritis dan menjadi ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi
sehingga dapat membuktikan sendiri keadaan yang sebenarnya.19
Strategi pembelajaran PDEODE pertama kali dikembangkan oleh
Savander Ranne dan Kolari (2003) dan dipublikasikan secara meluas oleh Costu
(2008).20 Strategi pembelajaran PDEODE merupakan salah satu bentuk
pembelajaran kolaboratif yang berlandaskan pada teori konstruktivisme. Strategi
pembelajaran PDEODE adalah strategi pembelajaran yang mementingkan diskusi
antar siswa dan menerima semua pendapat siswa yang bertujuan untuk membantu
siswa memahami apa yang sedang dipelajarinya.21
Strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe,
Discuss, Explain) menggunakan enam langkah pembelajaran, antara lain:22
a. Predict, guru memberikan rumusan masalah tentang materi yang akan
diajarkan ke siswa, siswa memprediksi hasil dari permasalahan tersebut
secara individu dan guru membenarkan prediksi siswa.
b. Discuss, siswa berdiskusi dalam kelompok untuk saling tukar menukar
gagasan dan untuk menggabungkan prediksi-prediksi siswa.
c. Explain, siswa di masing-masing kelompok diminta untuk menjangkau satu
solusi tentang permasalahan dan memberikan hasilnya kekelompok lain
dalam diskusi kelas.
19 Desi Nur Anisa, Mohammad Masykuri dan Sri Yamtinah, Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa, dan Garam Kelas VII Semester 1 SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2013,H.17
20 Warsono dan Hariyanto, op.cit ., h.95 21 Bayram Costu, Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy:Helping
Students Make Sense of Everyday Situations, Eurasia Jurnal of Mathematic, Science dan Technology Education, 2008, h.8
22 Ibid.,
12
d. Observe, siswa bekerja dalam kelompoknya untuk melakukan eksperimen
dan melakukan pengamatan secara individu. Setelah itu, siswa mengamati
hasil dari eksperimen dan guru membimbing siswa untuk membuat
pengamatan yang relevan untuk mencapai sasaran konsep.
e. Discuss, siswa diminta untuk menyimpulkan prediksi awal dengan hasil
pengamatan. Disini siswa diminta untuk menganalisis, membandingkan,
membedakan, dan mengkritik teman dalam kelompok.
f. Explain, siswa menanggapi semua perbedaan antara pengamatan dan prediksi
sehingga memperoleh suatu informasi yang menyeluruh tentang konsep yang
benar.
Adapun perbedaan strategi pembelajaran POE dan strategi pembelajaran
PDEODE dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1. Perbedaan strategi pembelajaran POE dan strategi pembelajaran
PDEODE
5. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku yang berasal dari pengalaman.23 Belajar
adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup.24 Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
23 Riyanto, op.cit., h.5. 24 Siregar, op.cit., h.3.
NO. POE PDEODE
1 Model pembelajaran POE hanya
terdiri dari 3 tahapan yaitu
Predict, Observe, dan Explain
Model pembelajaran PDEODE terdiri
dari 6 tahapan yaitu Predict, Discuss I,
Explain I, Observe, Discuss II dan
Explain II
2 tidak terdapat tahap diskusi Terdapat dua tahap diskusi yaitu
diskusi awal dan diskusi lanjutan.
3 Hanya terdapat satu tahapan
Explain
Terdapat dua tahapan Explain yaitu
Explain I dan Explain II
13
yang sangat penting dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.25
Sedangkan menurut Gagne (2011), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman yang dialami seseorang.26 Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Baik
ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumahnya sendiri. Berdasarkan
penjelasan dari ahli-ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
proses perubahan perilaku atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai hasil
dari pengalaman di sekolah atau di lingkungannya.
b. Unsur-unsur Belajar
Belajar memiliki beberapa unsur yang perlu diperhatikan oleh guru.
Unsur-unsur tersebut antara lain:27
1) Tujuan belajar.
Belajar akan terjadi jika ada tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran.
2) Kesiapan siswa
Proses belajar akan bermakna jika siswa memiliki kesiapan secara fisik,
psikis, dan kesiapan lain berupa pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan
sesuatu.
3) Situasi pendukung
Belajar harus berlangsung dalam kondisi yang mendukung terjadinya
kegiatan belajar.
4) Interpretasi
Dalam menghadapi situasi belajar, siswa akan mengadakan interpretasi
yakni menemukan hubungan antara komponen-komponen belajar, menemukan
25Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2014), h.87 26Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Erlangga, 2011),
h.2. 27 Wahab Jufri, op.cit., h. 33-34
14
makna dari hubungan antar komponen dalam belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dibutuhkannya.
5) Respon atau tanggapan
Berdasarkan hasil interpretasi yang telah dilakukan, siswa akan merespon
stimulus yang dihadapinya sehingga memberikan gambaran berhasil atau tidaknya
ia dalam mencapi tujuan yang dibutuhkannya.
6) Konsekuensi
Jika siswa berhasil dalam memenuhi kebutuhan belajarnya, maka siswa
akan merasa senang dan puas. Sebaliknya, jika gagal siswa akan merasa sedih dan
tidak puas.
7) Reaksi terhadap kegagalan
Kegagalan dapat menimbulkan perasaan sedih, kecewa yang pada
akhirnya akan menurunkan mitivasi belajar siswa. Namun, bisa juga terjadi
sebaliknya yakni, kegagalan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa agar
kesalahannya tidak terulang kembali.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Semangat atau tidaknya siswa melakukan kegiatan belajar dipengaruhi
oleh tiga faktor, yaitu: 28
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
d. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar.29 Menurut Gagne (1992) menyatakan bahwa hasil belajar adalah
28 Syah, op.cit., h.129
15
kemampuan yang diamati dalam diri seseorang.30 Jadi hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar baik di
kelas atau di luar kelas. Hasil belajar dicapai oleh siswa, kaitannya dengan
rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini
dipengaruhi pula oleh kemampuan guru sebagai perancang proses belajar-
mengajar.
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu (a)
keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-
cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu (a) informasi
verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)
keterampilan motoris.31
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:32
1) Faktor Internal Siswa (faktor dari dalam diri siswa.)
Faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
sebagai berikut:
a) Aspek fisologis (yang bersifat jasmani)
Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menadai tingkat kebugaran
organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.
b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologi yang mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa, antara lain yaitu: tingkat
29 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), Cet. 1, h.8. 30
Jufri, op.cit., h.58 31 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT.Remaja Rosda
Karya, 2012), cet. 17, h. 22 32
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet.3, h.130-140
16
kecerdasan atau intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan
motivasi siswa.
2) Faktor Eksternal Siswa (faktor dari luar diri siswa.)
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai
berikut:
a) Faktor lingkungan social, yang terdiri dari lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan keluarga.
b) Faktor lingkungan nonsosial, antara lain adalah gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca,
dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar adalah cara yang digunakan siswa untuk menunjang
keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Faktor pendekatan ini juga
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut.
f. Hasil Belajar menurut Taksonomi Bloom
Hasil belajar pada dimensi proses kognitif terdiri dari berbagai kategori.
Kategori ini merentang dari proses kognitif yang sering dijumpai dalam tujuan-
tujuan di bidang pendidikan, yaitu mengingat, memahami, dan mengaplikasikan,
ke proses kognitif yang jarang dijumpai, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Kategori-kategori pada dimmensi proses kognitif dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.2 Hasil Belajar menurut Taksonomi Bloom33
Ranah Kognitif Penjelasan Kata Kerja
Operasional (KKO)
Mengingat (C1)
Mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka
panjang
Mengenali dan
mengingat kembali
33Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 1, h.99-133.
17
Memahami (C2)
Mengkonstruksi makna dari pesan-
pesan pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulis, maupun grafis.
Menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan,
merangkum,
menyimpulkan,
membandingkan,
dan menjelaskan
Mengaplikasikan
(C3)
Proses kognitif mengaplikasikan
melibatkan penggunaan prosedur-
prosedur tertentu untuk mengerjakan
soal latihan atau menyelesaikan
masalah.
Mengeksekusi dan
mengimplementasik
an
Menganalisis
(C4)
Menganalisis melibatkan proses
memecah-mecah mteri menjadi
bagian-bagian terkecil dan
menentukan bagaimana hubungan
antar bagian dan antara setiap bagian
dan struktruk keseluruhannya.
Membedakan,
mengorganisasi, dan
mengatribusikan
Mengevaluasi
(C5)
Mengevaluasi didefinisikan sebagai
membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar. Kriteria yang
sering digunakan adalah kualitas,
efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi.
Memeriksa dan
mengkritik
Mencipta (C6) Mencipta melibatkan proses
menyusn elemen-elemen menjadi
sebuah keseluruhan yang koheren
atau fungsional
Merumuskan,
merencanakan dan
memproduksi
18
6. Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana (GHS) adalah getaran yang dialami suatu
sistem yang memenuhi hukum Hooke. Ciri utama GHS adalah bahwa sistem
tersebut berosilasi pada satu frekuensi yang konstan.34 Besaran-besaran Fisis pada
GHS antara lain:
1) Amplitudo
Amplitudo adalah jarak maksimum atau simpangan maksimum dari titik
setimbangnya. Amplitudo dalam persamaan gelombang merupakan konstanta A
di depan fungsi sinus atau cosinus sebagai berikut:35
2) Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk mengalami satu
getaran. Definisi dari satu getaran adalah ketika benda mengalami keadaan yang
sama pada saat berikutnya. Periode secara fisis menunjukkan lambatnya sebuah
sistem berosilasi, periode yang besar menunjukkan osilasi yang lambat dan
sebaliknya. 36
3) Frekuensi
Frekuensi didefinisikan sebagai banyaknya getaran setiap satu detik.
Frekuensi menunjukkan kecepatan osilasi dari sistem. Pegas yang memiliki
frekuensi osilasi tinggi artinya memiliki kecepatan osilasi yang lebih tinggi.37
a. Gerak Harmonis pada Bandul
Pendulum sederhana terdiri dari sebuah benda kecil (bola pendulum) yang
digantungkan pada ujung tali yang ringan dan massanya dapat diabaikan. Gerak
bolak balik pendulum sederhana menyerupai gerak harmonis sederhana,
pendulum berosilasi sepanjang busur sebuah ligkaran dengan amplitudo yang
sama di setiap sisi titik setimbang.38
34 Frederick J. Bueche dan Eugene Hecht, Fisika Universitas, (Jakarta:PT Gelora Aksara
Pratama, 2006), Edisi ke-10, h.91 35 Muhamad Ishaq, Fisika Dasar, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007), Edisi ke-2, cet.1, h.154 36 Ibid., h.155 37 Ibid. 38 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama,
2001), h.375
19
Gambar 2.1 Pendulum Sederhana39
Perhatikan Gambar 2.1 di atas, sebuah beban bermassa m tergantung pada
seutas tali dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal
dengan membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut ialah . Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.40
Tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan
dengan simpangan sudut θ. Dengan menggunakan , persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.
Periode getaran bandul dengan panjang L dengan percepatan gravitasi g
ditentukan oleh:41
Persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa periode tidak bergantung
pada massa bola pendulum.
b. Gerak Harmonis pada Pegas
Ketika sebuah getaran terulang sendiri, ke depan dan ke belakang pada
lintasan yang sama, gerakan tersebut disebut periodik. Jika benda yang bermassa
m di rentangkan ke kiri atau ke kanan, maka pegas akan memberikan gaya pada
39 Bambang Murdaka Eka Jati, Tri Kuntoro Priyambodo, Fisika Dasar untuk Mahasiswa
Ilmu Komputer & Informatika, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2009), h.231 40 Giancoli, op.cit., h.375 41 Bueche, op.cit., h.92
20
benda yang mengembalikan benda ke posisi setimbangnya, gaya ini disebut gaya
pemulih. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Getaran pada Pegas42
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari
pegas yang direntangkan dari posisi setimbang.
Tanda minus menandakan bahwa gaya pemulih selalu mempunyai arah
yang berlawanan dengan simpangan x. sebagai contoh, jka kita meregangkan
pegas ke arah kanan, maka arah gaya pemulih ke kiri. Jika pegas diregangkan
kearah kiri, maka gaya F bekerja ke arah kanan.
Frekuensi dan periode massa pada pegas dengan demikian berhubungan
dengan konstanta gaya k dan massa m melalui:43
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
k = konstanta pegas
m = massa (kg)
42 Paul A. Tippler, Fisika untuk Sains dan Teknik, (Jakarta:Erlangga, 1998), Ed. ke-3, cet.
1, h.426 43 Ibid., h.429
21
c. Persamaan Gerak Harmonis Sederhana
Persamaan pada gerak harmonis sederhana adalah sebagai berikut:44
1) Persamaan simpangan
Persamaan simpangan pada getaran harmonis sederhana dirumuskan :
Keterangan :
A = amplitudo (m)
Y = simpangan
ω = kecepatan sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
2) Persamaan kecepatan
Kecepatan getaran harmonis secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
Keterangan :
v = kecepatan (ms-1)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad.s-1)
θ = sudut (o)
t = waktu (s)
3) Persamaan percepatan
Persamaan percepatan getaran harmonis dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan getaran harmonis terhadap waktu. Secara
metematis, penulisannya adalah sebagai berikut.
)
Keterangan : a = percepatan (ms-2)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad.s-1)
θ = sudut (o)
t = waktu (s)
44 Ibid., h. 428
22
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Bayram Costu, yang berjudul “learning
science through the PDEODE teaching strategy: helping students make sense
of everyday situasions”, menyatakan bahwa strategi pembelajaran PDEODE
dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa
memahami konsep pada kejadian sehari-hari45
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hulya Demircioglu, yang berjudul “Effect of
PDEODE Teaching Strategy on Turkish Student Conseptual Understanding
Particular Nature of Matter. Hasil penelitiannya menunjukkan strategi
pembelajaran PDEODE dapat merubah konsep siswa ke arah yang positif dan
meningkatkan pemahaman konsep siswa.46
3. Penelitian yang dilakukan oleh Telima Adolphusi, Jane Alaminal Temitope,
yang berjudul “The Effect of Collaborative Learning on Problem Solving
Abilities among Senior Secondary School Physics Students in Simple
Harmonic Motion”, menunjukkan bahwa perhitungan matematis yang
terdapat dalam Gerak Harmonis Sederhana kurang menyukai materi tersebut
dan terdapat terdaat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang
sigifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
kolaboratif dan pembelajaran dengan metode konvensional47
4. Penelitian yang dilakukan oleh Raden Raisa Wulandari, Siswoyo, dan Fauzi
Bakri (2015), yang berjudul “pengaruh model pembelajaran PDEODE
terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa SMA”, hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara model pembelajaran
45 Bayram Costu, Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy:Helping
Students Make Sense of Everyday Situations, Eurasia Jurnal of Mathematic, Science dan Technology Education, 2008, h.8
46 Hulya Demircioglu, Effect of PDEODE Teaching Strategy on Turkish Student Conseptual Understanding Particular Nature of Matter, Journal of Education and Training Studies, 2017, h.84
47 Telima Adolphus, Jane Alamina, dan Temitope Aderonmu, The Effect of Collaborative Learning on Problem Solving Abilities among Senior Secondary School Physics Students in Simple Harmonic Motion, Jurnal of Education and Practice, 2013, h.95
23
PDEODE terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA pada materi fluida
statis.48
5. Penelitian yang dilakukan oleh Farid Rahmat Ardiyan dan Puput Wanatri
Rusimanto, yang berjudul “pengaruh strategi pembelajaran PDEODE
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap hasil belajar
siswa kelas X pada kompetensi dasar menerapkan macam-macam gerbang
dasar rangkaian logika di SMK Negeri 2 Surabaya”, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PDEODE berpengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji-t
menggunakan rumus diperoleh rata-rata hasil belajar siswa menggunakan
strategi pembelajaran PDEODE sebesar 85 dan rata-rata hasil belajar siswa
menggunakan pembelajaran langsung sebesar 72,9.49
6. Penelitian yang dilakukan oleh Thabita Sri Hartanti W, Mohamad Amin, Siti
Zubaidah, dan Mimien Henie IAM, yang berjudul “critical thinking
improvemment through PDEODE and STAD combination in the nutrition
and health lecture, menyatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran
PDEODE dapat merubah konsepsi siswa ke arah yang positif dan
meningkatkan pemahaman siswa 50
7. Penelitian yang dilakukan oleh Tismi Dipalaya, Herawati Susilo, dan
Aloysius Duran Corebima, yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran
PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) pada
Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Komunikasi Siswa”,
48 Raden Raisa Wulandari, Siswoyo, dan Fauzi Bakri, Pengaruh Model Pembelajaran
PDEODE terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015, 2015, h.h
49 Farid Rahmat Ardiyan dan Puput Wanatri Rusimanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Menerapkan Macam-macam Gerbang Dasar Rangkaian Logika di SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2015, h.681-686.
50 Tabitha Sri Hartati W, Mohamad Amin, Siti Zubaidah, dan Mimien Henie IAM, Students’ Critical Thinking Improvemment through PDEODE and STAD Combination in the Nutrition and Health Lecture, International Journal of Evaluation and Research in Education, 2017, h.116
24
menyatakan bahwa strategi pembelajaran PDEODE berpengaruh terhadap
keterampilan komunikasi.51
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan penjelasan dan berbagai permasalahan yang telah
disampaikan, maka peneliti membuat desain alur berfikir dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.3 sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut: “terdapat pengaruh strategi pembelajaran PDEODE (Predict,
Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain) terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep gerak harmonis sederhana.”
51 Tismi Dipalaya, Herawati Susilo, dan Aloysius Duran Corebima, Pengaruh Strategi
Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Komunikasi Siswa, Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016, h.1719.
Permasalahan
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika
2. Siswa kurang berperan aktif dalam mengungkapkan pengetahuan
awalnya dan dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
3. Siswa cenderung belajar secara individu dalam proses pembelajaran.
4. Hasil belajar fisika siswa masih rendah.
Menerapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran PDEODE
Hasil belajar fisika siswa meningkat
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3
Kabupaten Tangerang. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April sampai Mei semester genap tahun ajaran 2016/2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi
experiment. Quasi experiment adalah metode eksperimen yang pengontrolannya
dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling
dominan.1
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control
grup design. Dalam nonequivalent control grup design melibatkan dua kelompok
yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini,
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2
Berikut desain penelitian digambarkan pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest
Eksperimen O1 XA O2
Kontrol O1 XB O2
Keterangan:
XA = Perlakuan berupa pembelajaran model pembelajaran PDEODE
XB = Perlakuan berupa pembelajaran konvensional.
O1 = Hasil tes sebelum diberikan perlakuan (pretest)
O2 = Hasil tes sesudah diberikan perlakuan (posttest)
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h.59. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013) cet.19, h.79
26
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.3 Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran PDEODE sedangkan variabel terikatnya
adalah hasil belajar fisika siswa pada konsep Gerak Harmonis Sederhana (GHS).
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Dengan demikian yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 3 Kabupaten
Tangerang. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.5Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA MAN 3 Kabupaten Tangerang
sebanyak 2 kelas, yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.6 Dalam penelitian ini sampel yang dipilih sebagai kelas
kontrol yang memiliki rata-rata nilai pretest terbesar dan kelas eksperimen yang
memiliki rata-rata nilai posttest terkecil.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi, dan tes. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.7 Teknik wawancara yang digunakan adalah
wawancara terstruktur.
3 Ibid., h.38
4 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), cet.1, h.255 5 Ibid., h.256
6 Sugiyono, op. cit., h. 85 7 Ibid., h.137
27
Menurut Sutrisno Hadi (1986), observasi merupakan suatu proses yang
kompleks. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
terstruktur yang dilakukan ketika proses pembelajaran. Observasi terstruktur
adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati,
kapan, dan dimana tempatnya.8 Tes merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan aturan yang sudah ditentukan.9 Tes
yang digunakan berupa tes tertulis dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan
posttest.
F. Instrumen Tes
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.10 Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah tes objektif berbentuk soal pilihan ganda yang diberikan
sebelum perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest). Adapun kisi-
kisi instrumen pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Indikator
Pembelajaran Indikator Soal
Aspek Kognitif Yang
Diukur
C1 C2 C3 C4
Menjelaskan
definisi getaran,
periode, frekuensi,
dan gaya pemulih
Menjelaskan pengertian
getaran harmonis sederhana.
1
2*
Mengklasifikasikan syarat-
syarat benda dikatakan
mengalami getaran harmonis
sederhana.
3*
Menjelaskan pengertian 4*
8 Ibid., h.145-146
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), Cet.1, h.67
10 Sugiyono, op. cit., h. 102
28
periode getaran harmonis 5
Menjelaskan pengertian
frekuensi pada getaran
harmonis sederhana
6*
Menjelaskan pengertian gaya
pemulih pada ayunan bandul 7*
Menjelaskan
karakteristik
panjang tali pada
getaran bandul.
Mengklasifikasikan faktor-
faktor yang mempengaruhi
periode pada ayunan bandul
8*
9*
Menerapkan
rumusan gaya
pemulih, periode
dan frekuensi pada
getaran bandul.
Menentukan nilai frekuensi
getaran pada ayunan bandul
10*
11*
Menentukan nilai periode
getaran pada ayunan bandul
12
Menentukan besar gaya
pemulih getaran harmonis
pada bandul
13*
Menentukan nilai periode jika
diketahui panjang tali
14*
Menganalisis
pengaruh panjang
tali terhadap
getaran harmonis
pada bandul
Menafsirkan pengaruh
panjang tali terhadap periode.
15*
Membedakan periode pada
kedua bandul yang berbeda
panjang talinya.
16*
17*
Menganalisis perbandingan
frekuensi bandul dengan
panjang tali yang berbeda.
18
19*
Menjelaskan
karakteristik massa
beban pada getaran
Mengklasifikasikan faktor
yang mempengaruhi
frekuensi pada pegas
20*
21*
29
harmonis pada
pegas.
Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi periode
pada pegas.
22*
23
Menerapkan
rumusan gaya
pemulih, periode
dan frekuensi
getaran harmonis
pada pegas
Menentukan nilai frekuensi
getaran harmonis pada pegas
24*
Menentukan nilai periode
getaran harmonis pada pegas
25*
Menentukan massa beban jika
diketahui periode dan
konstanta pegas
26
Menganalisis
pengaruh massa
beban terhadap
periode dan
frekuensi pada
getaran harmonis
sederhana pada
pegas
Menganalisis periode getar
pegas dengan massa yang
berbeda
27*
Menganalisis perbandingan
massa dua buah pegas dengan
frekuensi yang berbeda.
28*
Menganalisis besar massa
jika diketahui dua periode
berbeda
29
Menganalisis frekuensi pada
pegas
30*
Menjelaskan
pengertian
simpangan dan
amplitude pada
getaran harmonis
sederhana.
Menjelaskan pengertian
simpangan
31*
32*
Menjelaskan pengertian
amplitudo
getaran harmonis 33*
Menganalisis
persamaan gaya,
simpangan,
Menganalisis gaya yang
bekerja pada benda yang
bergetar harmonis dengan
34*
30
kecepatan,
percepatan, dan
energi pada gerak
harmonis sederhana
simpangan setengah dari
amplitude
Menentukan besar frekuensi
ayunan jika diketahui
persamaan getaran harmonik
sederhana
35*
Menentukan kecepatan
maksimum pada getaran
harmonis
36*
Menganalisis besar simpangan
pada benda yang bergetar
harmonis
37*
Menentukan percepatan benda
yang bergetar harmonik
38*
39*
Menganalisis besar percepatan
benda yang bergetar harmonik
sederhana
40*
Menganalisis besar percepatan
jika diketahui 2 simpangan
yang berbeda
41*
Jumlah Soal 7 9 8 10
Keterangan: *soal yang valid, soal yang valid dari hasil uji ANATES
adalah 33 soal dan soal yang divalidasi oleh dosen terdapat 1 soal yaitu soal
nomor 3. Jumlah soal yang valid adalah 34 soal dan penelititi hanya menggunakan
26 soal.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Adapun teknik pengujian instrumennya adalah sebagai berikut:
1. Validitas
Menurut Scarvia B. Anderson, “A test is valid if it purpose to measure”.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah sebuah tes dikatakan valid apabila tes
31
tersebut sesuai dengan apa yang hendak diukur.11 Pengujian validitas tiap butir
soal dapat dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang
dinyatakan secara matematis sebagai berikut.12
Keterangan:
= Koefisien korelasi biserial
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = Standar deviasi dari skor total proporsi
P = Proporsi siswa yang menjawab benar
Q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Interpretasi koefisien koorelasi nilai dapat dilihat pada Tabel 3.3
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,20 Sangat Rendah
11Arikunto, op.cit., h.80 12 Ibid., h.93.
32
Data validitas butir soal hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel
3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrument Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 41
Jumlah Siswa 37
Jumlah Soal Valid 33
Persentase 80,49 %
Setelah instrumen tes yang berjumlah 41 butir soal diuji cobakan kepada
37 siswa didapat 33 soal yang valid. Hasil perhitungan uji validitas instrumen tes
dapat dilihat pada lampiran C.2.b.
2. Reliabilitas
Scarvia B. Anderson dalam buku Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa:
“A reliable in one that provides consistent and stable indication of the
characteristic being investigated”.13 Suatu instrumen tes dikatakan reliabel
apabila instrumen tes tersebut konsisten dalam hasil ukurnya sehingga dapat
dipercaya.14 Reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen dalam
penelitian ini adalah menggunakan rumus K-R.20 (Kuder Richardson) dengan
rumusan:15
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Q = Proporsi subjek yang menjawab iteem dengan salah
(q = 1 – p)
13 Ibid., h.101 14 Trianto, op.cit., h.271 15
Arikunto, op.cit., h. 115
33
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
N = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen16
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r11 < 0,60 Sedang
0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah
0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software ANATES
diperoleh nilai reliabilitas instrumen tes yang digunakan sebesar 0,90. nilai
tersebut termasuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen tes ini bersifat reliabel. Hasil reliabilitas instrumen dapat dilihat pada
lampiran C.2.b.
3. Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan keberadaan suatu soal apakah dianggap
sukar, sedang, atau mudah dalam mengerjakannya.17 Tingkat kesukaran
dirumuskan sebagai berikut:18
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
16 Rostina Sundayana, Statistik Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.70 17 Ibid., h.76 18 Arikunto, op.cit., h.223
34
Tabel 3.6 Indeks Kesukaran19
Interval P Kriteria soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Data tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel
3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Sukar 5 12,20 %
Sedang 27 65,85 %
Mudah 9 21,95 %
Jumlah 41 100 %
Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa dari 41 butir soal terbagi menjadi 5
butir soal dengan kriteria sukar, 27 butir soal dengan kriteria sedang, 9 butir soal
dengan kriteria mudah. Hasil perhitungan taraf kesukaran dapat dlihat pada
lampiran C.2.b.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal yang dapat membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.20
Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:21
19 Ibid., h.225 20 Rostina, op.cit., h.76 21 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 228
35
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar.
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar
JB = Banyaknya perata kelompok bawah
Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda22
Daya pembeda Kriteria soal
0,70 < D ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < D ≤ 0,70 Baik
0,20 < D ≤ 0,40 Cukup
0,00 < D ≤ 0,20 Jelek
D ≤ 0,00 Sangat Jelek
Daya pembeda hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.9
sebagai berikut.
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Tes
Kriteria Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Sangat Jelek 4 9,76 %
Jelek 4 9,76%
Cukup 6 14,63 %
Baik 20 48,78 %
Sangat Baik 7 17,07 %
Jumlah 41 100 %
22 Ibid., h. 232.
36
Berdasarkan Tabel 3.7 disimpulkan bahwa terdapat 8 butir soal dengan
kriteria jelek, 6 butir soal dengan kriteria cukup, 20 butir soal dengan kriteria baik,
dan 7 butir soal dengan kriteria baik sekali. Hasil perhitungan daya pembeda
dapat dlihat pada lampiran C.2.b.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat. Pengujian ini meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas.
Adapun rumus-rumus dari uji normalitas dan uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.23 Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan
aplikasi SPSS 22. Adapun langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov dengan
aplikasi SPSS 22 adalah sebagai berikut:24
1) Buka lembar kerja atau file → pilih menu Analyze → sub menu Descriptive
Statistic → klik Explor.
2) Masukkan variabel terikat pada Dependent List.
3) Pilih → Plots → aktifkan pilihan Normality Plots with test → Continue →
Ok.
4) Kriteria pengujian:
a) Tolak H0, jika probabilitas ≤ 0,05 maka, distribusi populasi tidak normal.
b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05 maka, distribusi populasi normal.
23
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 143 24 Ibid., h.156-157.
37
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak, dalam uji ini yang
digunakan adalah uji Fisher,25 dengan rumus:
Keterangan:
= uji Fisher
= variansi terbesar
= variansi terkecil
= Nilai
= nilai rata-rata
= banyaknya sampel
Kriteria pengujian:
1) Jika FHitung < Ftabel maka H0 diterima, berarti varians kedua populasi homogen.
2) Jika FHitung > Ftabel maka H0 ditolak, berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
Langkah-langkah pengujian homogenitas dengan menggunakan SPSS 22
sebagai berikut:26
1) Buka Data view masukkan data yang akan diujikan.
2) Pilih menu Analyze → Compare Means → One-way Anova → sampai muncul
jendela One-way Anova.
3) Masukkan variabel terikat pada Dependent List dan Factor.
4) Pilih Options →Descriptive → Homogenity of variance test → Continue →
Ok.
25 Husaini Usman dan R. Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta, PT Bumi Aksara,
2008), h.134. 26 Kadir, op.cit., h. 142-143.
38
5) Kriteria pengujian:
a) Tolak H0, jika probabilitas < 0,05, data tidak homogen.
b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, data homogen.
2. Uji Hipotesis
Metode statistika untuk pengujian hipotesis yang akan digunakan haruslah
sesuai dengan asumsi-asumsi seperti distribusi dan kehomogenitasan varians.
Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil
penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:
a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:27
dengan
Keterangan:
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= jumlah sampel kelas x1
= jumlah sampel kelas x2
= varian kelas X1
= varian kelas X2
= varian gabungan
= hasil hitung distribusi
27 Rostina, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet.1, h.146
39
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika tHitung < ttabel maka H0 diterima danH1 ditolak
2) Jika tHitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Langkah-langkah uji t menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:28
1) Buka lembar kerja SPSS → Variable View → pada bagian Name pertama
tuliskan nilai dan untuk Name kedua tuliskan kelompok → pada bagian
Decimals yang kedua ganti dengan 0 → klik Value hingga muncul Value
Label → pada kotak value isikan 1 dan kotak label isikan Kelompok A → klik
Add → isikan lagi pada kotak Value dengan isian 2 dan kotak Label isikan
kelompok B → klik Add → Ok.
2) Klik Variable View → pada kolom nilai isikan dengan nilai siswa → pada
kolom kelompok isikan 1 untuk nilai kelompok A dan 2 untuk nilai kelompok
B.
3) Klik Analyze → Compare Means → Independent Sample T Test → sampai
muncul kotak dialog Independent Sample T Test.
4) Maukkan variabel nilai ke kotak Test Variable (s) dan masukkan variabel
Kelompok ke kotak groping variable.
5) Klik Define Grouping → pada kolom Group 1 isikan 1 dan kolom Group 2
isikan 2 → Continue → Ok.
6) Kriteria pengujian:
a) H0 diterima dan H1 ditolak, jika Sign (2-tailed) > 0,05
b) H0 ditolak dan H1 diterima , jika Sign (2-tailed) < 0,05
b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen
Data berdistribusi normal dan tidak homogen pengujian hipotesis
menggunakan statistik non parametrik yaitu uji t’ dengan persamaan sebagai
berikut:29
28
Kadir, op.cit., h. 162-168. 29Rostina, op.cit., h.148
40
Keterangan:
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= jumlah sampel kelas x1
= jumlah sampel kelas x2
= varian kelas eksperimen
= varian kelas kontrol
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika tHitung < ttabel maka H0 diterima danH1 ditolak
2) Jika tHitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
c. Data Berdistribusi Tidak Normal
Data berdistribusi tidak normal pengujian hipotesis menggunakan statistik
non parametrik yaitu uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:30
Keterangan:
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
K1 = jumlah ranling pada sampel 1
K2 = jumlah ranling pada sampel 2
Kriteria pengujian uji U sebgai berikut:
Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika U > Utabel, maka H0
diterima dan H1 ditolak.
30 Kadir, op.cit., h.490-491
41
Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22
sebagai berikut:31
1) Masukkan data pada menu Data View.
2) Pili menu Analyze → Nonparametric Test → Legacy Dialogs → 2
Independent Samples.
3) Pada jendela Two Independent Samples Test, masukkan variabel terikat pada
Test Variable List dan grouping variable → klik Define Group → klik
Continue → kembali ke menu Independent Samples Test → Test Type →
Mann-Whitney U → Ok.
4) Kriteria pengujian:
a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
I. Penilaian Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PDEODE. Guru menilai
aktivitas siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan rubrik yang telah
dibuat.
Selanjutnya data hasil observasi aktivitas siswa diolah secara kuatitatif
menggunakan rumus:32
Keterangan:
P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah skor ideal
31
Ibid., h.492-493. 32
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung:Alfabeta, 2013), cet. 5, h.16
42
Data persentase diklasifikasikan ke dalam kategori pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Lembar Observasi33
Rentang Nilai Kategori
0 – 20 % Sangat kurang
21 – 40 % Kurang
41 – 60% Cukup
61 – 80% Baik
81 – 100% Baik sekali
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Sig (2-tailed) > α (taraf signifikansi 0,05)
H1 : Sig (2-tailed) < α (taraf signifikansi 0,05) Keterangan :
H0 = Hipotesis nol = nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang diperlakuan menggunakan model
pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-
Explain-Observe-Discuss-Explain) lebih kecil
atau sama dengan nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang diperlakuan menggunakan
pembelajaran konvensional.
H1 = Hipotesis tandingan = nilai rata-rata hasil
belajar siswa yang diperlakuan menggunakan
model pembelajaran PDEODE (Predict-
Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain)
lebih tinggi datipada nilai rata-rata hasil
belajar siswa yang diperlakuan menggunakan
pembelajaran konvensional.
Sig (2-tailed) = Nilai probabilitas hasil uji hipotesis
Α = Taraf signifikansi (0,05)
33 Ibid.,
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 3 Tangerang dengan mengambil
sampel sebanyak 80 siswa, 39 siswa dari kelas XI MIPA 1 (kelas eksperimen) dan
41 siswa dari kelas XI MIPA 2 (kelas kontrol). Kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan pretest dan posttest dengan menggunakan instrumen penelitian
kognitif berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang terdiri dari 30 soal. Pretest
diujikan sebelum memulai penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa
serta menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol sedangkan posttest diujikan
setelah penelitian untuk mengukur pemahaman konsep yang didapatkan oleh
siswa. Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan strategi
pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain)
dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran 5M berdasarkan kurikulum 2013.
a. Data Pretest
Data hasil pretest yang diambil pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan tentang konsep yang akan diteliti dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Data Kelas
Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 12 4 Nilai Tertinggi 38 35
Rata-rata 23,46 22,67 Modus 15 23 Median 23,00 23,00
Standar Deviasi 7,909 8,637
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nilai pretest kelas
kontrol dan kelas eksperimen perbedaannya tidak signifikan. Pada kelas
44
eksperimen diperoleh nilai terendah 4 dan nilai tertinggi 35. Nilai rata-rata pretest
kelas eksperimen sebesar 22,67, median sebesar 23,00, modus sebesar 23, dan
standar deviasi sebesar 8,637. Sedangkan, kelas kontrol yang terdiri dari 41 siswa
diperoleh nilai terendah 12 dan nilai tertinggi 38. Nilai rata-rata pretest kelas
kontrol sebesar 23,46, median sebesar 23,00, modus sebesar 15, dan standar
deviasi sebesar 7,909. Jadi, nilai rata-rata pretest kelas kontrol lebih besar
dibandingkan dengan nilai pretest kelas eksperimen.
b. Data Posttest
Berdasarkan hasil penelitian posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
didapatkan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Nilai Posttest Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Data Kelas
Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 50 54 Nilai Tertinggi 81 85
Rata-rata 65,59 73,05 Modus 65 81 Median 65,00 73,00
Standar Deviasi 8,441 8,799
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen
diperoleh nilai terendah 54 dan nilai tertinggi 85. Nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen sebesar 73,05, median sebesar 73,00, modus sebesar 81, dan standar
deviasi sebesar 8,799. Sedangkan, kelas kontrol yang terdiri dari 41 siswa
diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 81. Nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen sebesar 65,59, median sebesar 65,00, modus sebesar 65, dan standar
deviasi sebesar 8,441. 1adi, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan dengan kelas kontrol.
c. Rekapitulasi Hasil Belajar
1) Data hasil pretest dan posttest
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas esperimen dapat
dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
45
Tabel 4.3 Data Hasil Pretest dan Posttest
Penyebaran dan Pemusatan Data
Kelas Kontrol Kelas Esperimen Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 12 50 4 54 Nilai Tertinggi 38 81 35 85
Rata-rata 23,46 65,59 22,67 73,05 Modus 15 65 23 81 Median 23,00 65,00 23,00 73,00
Standar Deviasi 7,909 8,441 8,637 8,799
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata pretest kelas
kontrol lebih besar daripada nilai rata-rata kelas eksperimen. Nilai rata-rata pretest
kelas kontrol sebesar 23,46, sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 22,67. Nilai posttest kelas eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata
kelas kontrol. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 65,59, sedangkan nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 73,05. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa nilai yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami
peningkatan setelah diberikan perlakuan. Hasil peningkatan kelas eksperimen
lebih besar dibandingkan kelas kontrol.
2) Data Ranah Kognitif
Pada ranah kognitif diperoleh data hasil pretest dan posttest yang disajikan
pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pretest dan posttest pada Ranah Kognitif
Ranah Kognitif
Butir Soal
Persentase (%)
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
C1 6 53,05 91,46 66,67 99,36
C2 6 31,10 80,49 32,05 82,69
C3 8 25,30 71,04 18,26 72,12
C4 10 7,07 44,88 4,36 59,23
Hasil pretest pada ranah kognitif C1 memiliki persentase yang paling
besar diantara ranah kognitif yang lainnya baik dari kelas kontrol maupun kelas
eksperimen yaitu 53,05% dan 66,67%. Kelas kontrol dan kelas eksperimen
46
memiliki persentase yang hampir sama yaitu 31,10% dan 32,05% pada ranah
kognitif C2, sedangkan pada ranah kognitif C3 terdapat perbedaan yang cukup
signifikan antara persentase kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ranah kognitif
C4 baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki persentase terkecil yaitu
7,07% dan 4,36%. Berdasarkan hasil pretest tersebut kelas kontrol maupun kelas
eksperimen memiliki pemahaman yang rendah pada ranah kognitif C2, C3, dan
C4.
Persentase nilai posttest pada setiap ranah kognitif memiliki kenaikan
yang signifikan dibandingkan dengan persentase nilai pretest. Pada ranah kognitif
C1 baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki persentase terbesar
yaitu 91,46% pada kelas kontrol dan 99,36% pada kelas eksperimen. Ranah
kognitif C2 kelas kontrol memiliki persentase 80,49% dan kelas eksperimen
memiliki persentase 82,69%. Pada ranah kognitif C2 ini kelas kontrol memiliki
persentase lebih kecil daripada kelas eksperimen. Hal ini berarti penggunaan
strategi pembelajaran PDEODE mampu meningkatkan pemahaman siswa pada
ranah kognitif C2. Selanjutnya, pada ranah kognitif C3 antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen memiliki persentase yang hampir sama yaitu 71,04% dan
72,12%, sedangkan pada ranah kognitif C4 kelas ekperimen memiliki persentase
lebih tinggi dari kelas kontrol.
2. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
a. Uji Prasyarat Hipotesis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat. Pengujian ini meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas.
Adapun hasil uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini sebagi berikut:
1) Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel hasil belajar
siswa yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software
SPSS 22 dengan data yang digunakan adalah data hasil belajar kognitif siswa
47
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi Gerak Harmonis Sederhana
(GHS). Hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Sig 0,017 0,051 0,200 0,027 Taraf Sig (α) 0,05 Keputusan tidak normal normal normal tidak normal
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, data hasil pretest kelas kontrol dan posttest
kelas eksperimen berdistribusi tidak normal, sedangkan data hasil pretest pada
kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada lampiran D3 dan lampiran D4.
2) Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sampel hasil belajar siswa
berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas software
SPSS 22 degan Test of Homogenity of Variance digunakan data hasil pretest dan
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi GHS. Hasil perhitungan
uji homogenitas disajikan pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Statistik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Sig 0,745 0,699
Taraf Sig (α) 0,05 Keputusan Homogen Homogen
Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan bahwa data pretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen maupun data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah
homogen, artinya kedua sampel berasal dari populasi yang sama dengan sig lebih
besar daripada taraf signifikansi (α). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada
lampiran D5 dan lampiran D6.
48
b. Hasil Uji Hipotesis
Uji normalitas yang dihasilkan dari data hasil belajar berdistribusi normal
dan berdistribusi tidak normal, sedangkan uji homogenitas yang dihasilkan dari
data hasil belajar adalah homogen, artinya kelas kontrol dan kelas eksperimen
berasal dari populasi yang sama. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan uji Mann -Whitney dalam aplikasi SPSS 22. Hasil perhitungan uji
hipotesis disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Statistik Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Jumlah Siswa (N) 41 39 41 39 Nilai rata-rata ( ) 23,46 22,67 65,59 73,05
SD 7,909 8,637 8,441 8,799 Sig (2-tailed) 0,752 0,000
Taraf Signifikansi (α)
0,05
Keputusan H1 ditolak H1 diterima
Berdasarkan Tabel 4.8 didapat bahwa pada data hasil pretest Sig (2-tailed)
nya adalah 0,752 sedangkan taraf sig (α) adalah 0,05 sehingga Sig (2-tailed) >
taraf sign (α), jadi dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
tidak ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran PDEODE terhadap hasil
belajar fisika siswa pada materi GHS. Sedangkan data hasil posttest diperoleh Sig
(2-tailed) sebesar 0,000 sehingga Sig (2-tailed) < taraf signifikansi (α), artinya
ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran PDEODE terhadap hasil belajar
fisika siswa pada materi GHS. Uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran D7 dan
lampiran D8.
c. Hasil Lembar Observasi
Peran siswa sangat mempengaruhi ketercapaian prestasi belajar yang
maksimal. Proses pembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan ketertarikan
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dalam penelitian ini, dilakukan observasi
siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Observasi ini
bertujuan mengetahui keefektifan strategi pembelajaran PDEODE. Berdasarkan
49
observasi tersebut, didapatkan hasil persentase ketercapaian proses belajar yang
baik yang tertera pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa
Tahapan Persentase Ketercapaian
Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Predict 75,64% 78,20% 79,49% Baik Discuss I 82,05% 82,69% 84,62% Baik sekali Explain I 83,33% 83,33% 87,18% Baik sekali Observe 80,77% 83,33% 83,97% Baik sekali
Discuss II 83,33% 84,62% 86,54% Baik sekali Explain II 83,97% 83,97% 87,82% Baik sekali
Berdasarkan Tabel 4.9 didapat bahwa pada tahap Predict persentase
ketercapaian mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Pada tahap Discuss I
persentase ketercapaian mengalami peningkatan pada tiap pertemuan yaitu
82,05%, 82,69%, dan 84,62%. Pada tahap Explain I persentase ketercapaian pada
pertemuan 1 dan pertemuan 2 sama yaitu 83,33%, sedangkan pada pertemuan 3
persentase ketercapaiannya meningkat yaitu 87,18%. Pada tahap Observe
persentase ketercapaian pada tiap pertemuan berturut-turut adalah 80,77%,
83,33%, dan 83,97%. Tahap selanjutnya yaitu tahap Discuss II persentase
ketercapaian pada tiap pertemuan berturut-turut adalah 83,33%, 84,62%, dan
86,54%. Dan pada tahap Explain II persentase ketercapaian pada pertemuan 1 dan
pertemuan 2 sama yaitu 83,97%, sedangkan pada pertemuan 3 persentase
ketercapaian adalah 87,82%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MAN 3 Kabupaten
Tangerang, didapatkan hasil yang berbeda pada kedua kelas setelah diberi
perlakuan yang berbeda, kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen yang dalam
proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran PDEODE dan kelas
kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran 5M
berdasarkan kurikulum 2013. Sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 22,67 dan 23,46, sedangkan
50
setelah diberi perlakuan yang berbeda nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah 73,05 dan 65,59. Dari data tersebut, nilai rata-rata pretest kelas
kontrol lebih besar dari kelas eksperimen, tetapi nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
Data dalam penelitian ini diolah menggunakan uji t dalam aplikasi SPSS
22, sehingga diperoleh hasil pretest dengan sig (2-tailed) sebesar 0,752 dan
posttest dengan sig (2-tailed) sebesar 0,000 dengan taraf signifkansi (α) = 0,05.
Dari hasil tersebut didapat bahwa pada hasil pretest sig (2-tailed) > α (0,752 >
0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti belum terdapat pengaruh
strategi pembelajaran PDEODE terhadap hasil belajar siswa, dikarenakan belum
diberikan perlakuan. Sedangkan pada hasil posttest, sig (2-tailed) < α (0,000 <
0,05) maka H0 di ditolak dan H1 diterima. Hal ini menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran PDEODE dapat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa pada
materi GHS. Hal sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Raden Raisa
Wulandari yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara strategi
pembelajaran PDEODE terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA.1 Farid
Rahmat Ardian dan Puput Wanatri Rusimanto menyatakan bahwa kelas yang
menggunakan strategi pembelajaran PDEODE hasil belajarnya lebih baik
dibandingkan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung.2
Tahap pertama dalam pembelajaran PDEODE yaitu predict. Persentase
ketercapaian pada tahap predict mengalami peningkatan pada tiap pertemuan dan
berada dalam kategori baik. Pada tahap ini, siswa secara individu membuat
prediksi awal mengenasi suatu permasalahan yang disajikan guru. Kegiatan
membuat prediksi ini membantu siswa membangun konsep fisika dengan
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang baru
yang akan dipelajari. Tahap prediksi dapat melatih siswa menggunakan penalaran
1 Raden Raisa Wulandari, Siswoyo, dan Fauzi Bakri, Pengaruh Model Pembelajaran
PDEODE terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015, 2015, h.t
2 Farid Rahmat Ardiyan dan Puput Wanatri Rusimanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran
PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Menerapkan Macam-macam Gerbang Dasar Rangkaian Logika di SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2015, h.681-686.
51
ilmiah berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya.3 Bayram Costu dalam
penelitiannya yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran PDEODE dapat
dijadikan sebagai pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa memahami
konsep pada kehidupan sehari-hari.4 Strategi pembelajaran PDEODE juga dapat
merubah konsepsi siswa ke arah yang positif dan meningkatkan pemahaman
siswa.5
Tahap kedua yaitu discuss I, presentase ketercapaian pada tahap ini
dikategorikan baik dan mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Pada tahap
diskusi awal ini siswa bersama kelompoknya mendiskusikan hasil prediksi-
prediksi yang telah mereka buat sebelumnya dan menarik kesimpulan menjadi
hipotesis awal. Dengan adanya kegiatan diskusi antar kelompok di dalam
pembelajaran dapat melatih siswa dalam mengemukakan argumen, bertanya,
menjawab, dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Tabitha Sri Hartati
dalam penelitiannya menyatakan bahwa dengan kegiatan diskusi siswa dapat
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, bertanya, dan menjawab serta
membuat argumen. Selain itu, siswa juga dapat menemukan pengetahuan baru
dari berbagai argumen-argumen yang diutarakan siswa yang lain.6
Tahap selanjutnya yaitu explain I, tahap ini dikategorikan baik dengan
persentase ketercapaian pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sama yaitu 83,33%,
sedangkan pada pertemuan 3 persentase ketercapaiannya meningkat yaitu 87,18%.
Pada tahap ini siswa mempresentasikan hipotesis awal dari hasil diskusi yang
telah mereka lakukan. Tahap explain I melatih siswa dalam meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dan melatih kepercayaan diri siswa dalam
mengemukakan pendapatnya. Raden Raisa dalam penelitiannya mengemukakan
3 Tabitha Sri Hartati W, Mohamad Amin, Siti Zubaidah, dan Mimien Henie IAM,
Students’ Critical Thinking Improvemment through PDEODE and STAD Combination in the Nutrition and Health Lecture, International Journal of Evaluation and Research in Education, 2017, h.114
4 Bayram Costu, Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy:Helping
Students Make Sense of Everyday Situations, Eurasia Jurnal of Mathematic, Science dan Technology Education, 2008, h.8
5 Hulya Demircioglu, Effect of PDEODE Teaching Strategy on Turkish Student
Conseptual Understanding Particular Nature of Matter, Journal of Education and Training Studies, 2017, h.84
6 Hartati, op.cit., h.115
52
bahwa tahap explain I mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan toleransi antar
siswa.7 Selain itu, Tismi Dipalaya mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
PDEODE memiliki potensi dalam memberdayakan keterampikan komunikasi
siswa.8
Tahap selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah observe. Pada tahap
Observe persentase ketercapaian pada tiap pertemuan berturut-turut adalah
80,77%, 83,33%, dan 83,97% dengan kaegori baik sekali. pada tahap ini, siswa
secara langsug menemukan fakta mengenai permasalahan yang disajikan guru
diawal pembelajaran. Kegiatan observasi sangat efektif dalam membangun dan
menemukan konsep fisika. Hal ini sejalan dengan pendapat Raden Raisa yang
mengemukakan bahwa pada tahap observasi siswa dapat menemukan fakta aktual
mengenai suatu permasalahan yang diajukan diawal pembelajaran.9
Tahap selanjutnya yaitu discuss II, persentase ketercapaian pada tahap ini
berada dalam kategori sangat baik dengan persentase ketercapaian pada tiap
pertemuan berturut-turut adalah 83,33%, 84,62%, dan 86,54%. Pada tahap ini
siswa menghubungkan hipotesis awal degan hasil observasi yang telah dilakukan.
Melalui kegiatan diskusi lanjutan ini dapat menemukan konsep yang benar dan
relevan. Tabitha Sri Hartanti dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pada
tahap diskusi kedua, siswa dapat memecahkan masalah yang merupakan
kontradiksi antara prediksi dengan hasil observasi.10
Tahap terakhir pada pembelajaran PDEODE adalah explain II. Tahap
Explain II memiliki persentase ketercapaian pada pertemuan 1 dan pertemuan 2
sama yaitu 83,97%, sedangkan pada pertemuan 3 persentase ketercapaian adalah
87,18% dan dikategorikan baik sekali. Siswa pada tahap ini,
mempresentasikasikan hasil duskusi lanjutan di depan kelas. Sama halnya dengan
tahap explain I, pada tahap explain II juga siswa dapat melatih diri dalam
7 Wulandari, op.cit. 8 Tismi Dipalaya, Herawati Susilo, dan Aloysius Duran Corebima, Pengaruh Strategi
Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Komunikasi Siswa, Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016, h.1718.
9 Wulandari, op.cit. 10 Hartati W, op.cit., h.115
53
keterampilan berkomunikasi dan mengemukakan pendapat. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tabitha Sri Hartanti yang mengemukakan bahwa tahap explain II dapat
menumbuhkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan mengemukakan
ide.11 Pada tahap ini siswa lebih percaya diri dan terampil dalam berkomunikasi
dibandingkan dengan tahap explain I.
11 Ibid.,
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss,
Explain) berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak
harmonis sederhana. Hasil uji hipotesis menggunakan SPSS 22 didapat nilai Sig
(2-tailed) < taraf sig (α) (0,000 < 0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa hasil
belajar siswa yang diajarkan menggunakan strategi pembelajaran PDEODE lebih
unggul dari siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.
Aktivitas siswa pada kelas eksperimen ketika di terapkan strategi
pembelajaran PDEODE mengalami peningkatan pada setiap pertemuan untuk
seluruh tahapan strategi pembelajaran PDEODE dengan kategori baik dan baik
sekali.
B. Saran
Dalam upaya untuk mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya,
saran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran PDEODE dapat dijadikan model pembelajaran yang
diterapkan di sekolah terutama dalam pembelajaran fisika di SMA.
2. Waktu dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran
PDEODE sebaiknya dirancang agar lebih efisien
3. Strategi pembelajaran PDEODE dapat dikolaborasikan menggunakan media
pembelajaran berbasis PHet.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adolphus, Telima, dkk. The Effect of Collaborative Learning on Problem Solving AAbilities among Senior Secondary School Physic Students in Simple Harmonic Motion. Journal of Education and Practice. 2013
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2010
Anisa, Desi Nur, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict, Observe,
Explain) dan Sikap Ilmiah Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa, dan Garam Kelas VII Semester 1 SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Journal Pendidikan Kimia. 2013
Ardiyan, Farid Rahmat, dkk. Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-
Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Menerapkan Macam-macam Gerbang Dasar Rangkaian Logika di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 2015
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2012 Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama. 2006. Costu, Bayram. Learning Science Through the PDEODE Teaching Strategy:
Helping students Make Sense of Everyday situations. Eurasia Journal of Matematic, Science, and Technology Education. 2008
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
2011. Demircioglu, Hulya. Effect of PDEODE Teaching Strategy on Turkish Student
Conseptual Understanding Particular Nature of Matter. Journal of Education and Training Studies. 2017
Dipalaya, Tismi, dkk. Pengaruh Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-
Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Komunikasi Siswa, Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 2016
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama. 2001
56
Hartati, Tabitha Sri, dkk. Students’ Critical thinking Improvemment through PDEODE and STAD Combination in the Nutrition and Health Lecture, International Journal of Evaluation and Research in Education. 2017
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007 Jati, Bambang Murdeka Eka dan Tri Kuntoro Priyambodo. Fisika Dasar untuk
Mahasiswa Ilmu Komputer & Informatika. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. 2009
Jufri, A.Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Raka Cipta.
2013 Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers. 2016 Liew, Chong Wah dan David F. Treagust. A Predict- Observe- Explain Teaching
Sequence for Learning about Student’s Understanding of Heat and Expansion of Liquid, Australian Science Teacher Journal. 1995
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2013 Maretasari, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa. Unnes Physics Education Journal. 2012.
Masitoh dan Lasmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direkotoral Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. 2009 Musfah, Jejen. Pendidikan Holistik Pendekatan Lintas Perspektif. Ciputat: FITK
PRESS. 2011 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta. 2013 Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2009. Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu
untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2012 Wulandari, Raden Raisa, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran PDEODE terhadap
Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015. 2015
57
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2016
Siregar, Eveline dan Hartati Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :
Ghalia Indonesia. 2014 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2012 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2011 Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2014 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2014. ________________. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2001 Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010
_____. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010 Usman, Husain dan R. Purnomo. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2008. Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset. 2013
58
LAMPIRAN A
Observasi Penelitian Pendahuluan
1. Lembar Wawancara Guru
2. Lembar Wawancara Siswa
59
Lampiran A.1
60
61
Lampiran A.2
62
63
LAMPIRAN B
Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
3. LKS Kelas Eksperimen
4. LKS Kelas Kontrol
64
Lampiran B.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Ekperimen
Satuan Pendidikan : MAN 3 Kab.Tangerang
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / II
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkanmasalah
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
65
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada
ayunan bandul dan getaran pegas
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan definisi gerak harmonis, periode, frekuensi, dan gaya
pemulih
3.4.2 Menjelaskan karakteristik panjang tali pada getaran bandul.
3.4.3 Menerapkan rumusan gaya pemulih, periode, dan frekuensi gerak
harmonis pada bandul.
3.4.4 Menganalisis pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi
gerak harmonis pada bandul.
4.4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi gerak harmonis
pada bandul.
4.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen gerak harmonis pada bandul.
4.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen getaran harmonis
pada bandul.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari video ayunan anak, siswa dapat menjelaskan
pengertian gerak harmonis sederhana dan memprediksi faktor-faktor
yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonis pada bandul.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonis pada bandul.
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak
harmonis pada bandul.
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung frekuensi, periode,
dan percepatan gravitasi pada ayunan bandul
66
E. Materi Ajar
1. Gerak Harmonis Sederhana
Pendulum sederhana terdiri dari sebuah benda kecil (bola pendulum)
yang digantungkan pada ujung tali yang ringan dan massanya dapat diabaikan.
Gerak bolak balik pendulum sederhana menyerupai gerak harmonis sederhana,
pendulum berosilasi sepanjang busur sebuah ligkaran dengan amplitudo yang
sama di setiap sisi titik setimbang.
Gambar 2.1 Pendulum Sederhana
Perhatikan Gambar 2.1 di atas, sebuah beban bermassa m tergantung
pada seutas tali dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak
vertikal dengan membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut ialah
. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan
dengan simpangan sudut θ. Dengan menggunakan , persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.
Periode getaran bandul dengan panjang L dengan percepatan gravitasi g
ditentukan oleh:
67
Persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa periode tidak bergantung pada massa
bola pendulum.
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Strategi : PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss,
Explain)
Metode : Tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan presentasi
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
68
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Siswa menjawab salam
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru 10 menit
Keg
iatan In
ti
Predict Guru menampilkan video ayunan
anak.
Guru mengarahkan prediksi dari
siswa.
Siswa memperhatikan video yang
ditampilkan oleh guru.
Siswa membuat prediksi sesuai hasil
pengamatan video.
90 menit Discuss I Guru membagi siswa dalam
kelompok masing-masing terdiri
dari 6-7 orang siswa.
Guru membagikan LKS pada
semua kelompok.
Guru memberikan kesempatan
Siswa duduk berkelompok sesuai
yang telah ditentukan oleh guru.
Siswa mendiskusikan hasil prediksi
masing-masing dengan
kelompoknya.
Masing-masing kelompok
69
kepada siswa untuk mengisi hasil
prediksi pada LKS sesuai
diskusinya pada kelompok
masing-masing.
Guru memfasilitasi diskusi kelas.
menuliskan hasil prediksi
Explain I Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Observe Guru melakukan pembimbingan
jika ada kelompok yang belum
mengerti instruksi dari LKS.
Siswa melakukan eksperimen sesuai
langkah dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
Discuss
II
Guru meminta setiap kelompok
untuk menuliskan hasil eksperimen
dan berdiskusi untuk menganalisis
data hasil eksperimen.
Siswa menuliskan hasil eksperimen,
dan berdiskusi menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Guru memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil eksperimen
70
untuk menyampaikan kesimpulan
dari diskusi.
Guru memfasilitasi diskusi kelas
Guru melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
dan analisanya.
Kelompok lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan dari
guru.
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
yang akan datang..
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan doa.
siswa memperhatikan penjelasan
guru
Siswa mengerjakan soal posttest
siswa bersama guru berdoa dengan
bacaan hamdalah.
35 menit
71
I. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 25 April 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
72
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan definisi gerak
harmonis sederhana,
periode, frekuensi, dan gaya
pemulih
Jelaskan pengertian dari
gerak harmonis sederhana,
periode, frekuensi, dan gaya
pemulih!
gerak harmonis sederhana adalah gerak
bolak-balik benda melalui titik
kesetimbangan
periode adalah waktu yang diperlukan
untuk melakukan untuk melakukan satu
kali putaran
frekuensi adalah banyaknya getaran
yang dihasilkan dalam satu detik
4
2 Menjelaskan karakteristik
panjang tali pada getaran
bandul.
Di taman bermain anak-
anak terdapat 3 buah
ayunan dengan panjang tali
yang berbeda-beda. Jika
Budi menaiki ketiga ayunan
tersebut apakah terdapat
perbedaan getaran antara
Iya terdapat berbedaan getaran antara
ketiga ayunan tersebut. Karena getaran
ayunan dipengaruhi oleh panjang tali.
Tali yang lebih panjang akan
menghasilkan getaran yang lebih lambat
daripada tali yang lebih pendek.
8
73
ketiga ayunan tersebut?
Jelaskan!
3 Menerapkan rumusan gaya
pemulih, periode, dan
frekuensi gerak harmonis
pada bandul.
Perhatikan gambar di
bawah!
Sebuah bandul bergetar
harmonik melalui titik A-B-
C secara periodik. Jika
bandul bergetar sebanyak
10 kali dalam waktu 5 s.
Tentukan periode dan
frekuensi yang di alami
bandul tersebut.
Diketahui:
n = 10
t = 5 s
Ditanya: T dan f
Jawaban:
10
4 Menganalisis pengaruh Sebuah benda bermassa 50 Diketahui: 16
74
panjang tali terhadap
periode dan frekuensi gerak
harmonis pada bandul
g digantungkan diujung
sebuah tali yang panjangnya
10 cm. Jika panjang tali
diubah menjadi 40 cm.
Tentukanlah perbandingan
frekuensi getar benda
sebelum dan sesudah
panjang tali diubah.
l1 = 10 cm = 0,1 m
l2 = 40 cm = 0,4 m
Ditanya : f1 : f2
Jawab:
Keterangan:
1. Skor maksimum = 38
2.
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : MAN 3 Tangerang
Kelas/ Semester : X / II
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
76
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pega
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan karakteristik massa beban pada getaran pegas.
3.4.2 Menerapkan rumusan gaya pemulih, periode dan frekuensi pada getaran
pegas.
3.4.3 Menganalisis pengaruh massa beban terhadap periode dan frekuensi pada
getaran pegas.
4.4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh massa terhadap periode dan frekuensi pada getaran pegas.
4.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen getaran harmonis pada pegas.
4.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen getaran harmonis pada
pegas.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari video getaran pegas, siswa dapat memprediksi
faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada getaran pegas.
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi getaran
pegas.
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung frekuensi, periode,
dan konstanta pegas pada getaran pegas.
77
E. Materi Ajar
1. Getaran Harmonis pada Pegas
Ketika sebuah getaran terulang sendiri, ke depan dan ke belakang pada
lintasan yang sama, gerakan tersebut disebut periodik. Jika benda yang bermassa m di
rentangkan ke kiri atau ke kanan, maka pegas akan memberikan gaya pada benda
yang mengembalikan benda ke posisi setimbangnya, gaya ini disebut gaya pemulih.
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Getaran pada Pegas
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari
pegas yang direntangkan dari posisi setimbang.
Tanda minus menandakan bahwa gaya pemulih selalu mempunyai arah yang
berlawanan dengan simpangan x. sebagai contoh, jka kita meregangkan pegas ke arah
kanan, maka arah gaya pemulih ke kiri. Jika pegas diregangkan kearah kiri, maka
gaya F bekerja ke arah kanan.
Frekuensi dan periode massa pada pegas dengan demikian berhubungan
dengan konstanta gaya k dan massa m melalui:
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
78
T = periode (s)
k = konstanta pegas
m = massa (kg)
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Strategi : PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss,
Explain)
Metode : Tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan presentasi.
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
80
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Siswa menjawab salam
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru 10 menit
Keg
iatan In
ti
Pedict
Guru menampilkan video getaran
pegas.
Guru mengarahkan prediksi dari
siswa.
Siswa memperhatikan video yang
ditampilkan oleh guru.
Siswa membuat prediksi sesuai hasil
pengamatan video.
90 menit Discuss I Guru membagikan LKS pada semua
kelompok.
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengisi hasil
prediksi pada LKS sesuai diskusinya
pada kelompok masing-masing.
Siswa mendiskusikan hasil prediksi
masing-masing dengan kelompoknya.
Masing-masing kelompok menuliskan
hasil prediksi
81
Guru memfasilitasi diskusi kelas.
Explain I Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Observe Guru melakukan pembimbingan jika
ada kelompok yang belum mengerti
instruksi dari LKS.
Siswa melakukan eksperimen sesuai
langkah dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
Discuss II Guru meminta setiap kelompok
untuk menuliskan hasil eksperimen
dan berdiskusi untuk menganalisis
data hasil eksperimen.
Siswa menuliskan hasil eksperimen,
dan berdiskusi menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Guru memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok inti
untuk menyampaikan kesimpulan
dari diskusi.
Guru memfasilitasi diskusi kelas
Guru melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil eksperimen
dan analisanya.
Kelompok lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan dari
guru.
82
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang
akan datang..
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan doa.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal posttest
Siswa bersama guru berdoa dengan
bacaan hamdalah.
35 Menit
83
I. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 27 April 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
84
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan karakteristik
massa beban pada getaran
pegas.
Sebuah pegas digantungkan
dengan beban bermassa 100
g dan ternyata pegas
bergetar harmonis. Jika
beban yang digantungkan
pegas diperbesar menjadi
150 g, apakah terdapat
perbedaan getaran pada
pegas tersebut? Jelaskan!
Iya terdapat perbedaan getaran antara
pegas yang diberi beban 100 g dan 150 g.
Pegas yang diberi beban 150 g bergetar
lebih lambat sehingga waktu yang
diperlukan untuk sekali getaran lebih
banyak dibandingkan dengan pegas yang
diberi beban 100 g.
8
2 Menerapkan rumusan gaya
pemulih, periode dan
frekuensi pada getaran
pegas.
Sebuah pegas dengan
konstanta pegas sebesar 100
N/m diberi beban sebesar 1
kg, kemudian pegas ditarik
ke bawah dari kedudukan
Diketahui:
k = 100 N/m
m = 1 kg
Ditanya : f
Jawab:
10
85
seimbang lalu dilepaskan
sehingga pegas bergetar
harmonis. Tentukan
frekuensi getar pegas
tersebut.
3 Menganalisis pengaruh
massa beban terhadap
periode dan frekuensi pada
getaran pegas.
Sebuah beban bermassa 1
kg digantungkan vertikal
pada pegas yang bergetar
harmonis dengan periode 2
s. Jika massa beban
diperbesar menjadi 4 kg.
Tentukan periode getar
pegas tersebut.
Diketahui :
m1 = 1 kg
m2 = 4 kg
T1 = 2 s
Ditanya : T2 ?
Jawab :
16
86
Keterangan:
1. Skor maksimum = 34
2.
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : MAN 3 Tangerang
Kelas/ Semester : X / II
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
88
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
1.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan pengertian simpangan dan amplitudo pada gerak harmonis
sederhana.
3.4.2 Menganalisis persamaan gaya, simpangan, kecepatan, dan percepatan
pada getaran harmonis sederhana.
1.4.1 Melakukan percobaan gerak harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai
simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
1.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen pengaruh simpangan pada gerak
harmonis sederhana.
1.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen pengaruh simpangan
pada gerak harmonis sederhana.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari demonstrasi ayunan bandul, siswa dapat
memprediksi pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk
mencapai simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengaruh
simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai simpangan
maksimum pada gerak harmonis sederhana.
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal tentang
pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai
simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
89
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung kecepatan maksimum
dan percepatan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
E. Materi Ajar
Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika
beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar 1 berikut
Gmbar 1. Ayunan pada Bandul
Persamaan simpangan pada getaran harmonis sederhana dirumuskan :
y = A sin ωt
y = A cos ωt
dengan atau
Keterangan :
A = amplitudo (m)
y = simpangan
ω = kecepatn sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
90
1. Persamaan kecepatan
Kecepatan getaran harmonis secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
kecepatan maksimum pada getaran harmonis sederhana sebagai berikut.
2. Persamaan percepatan
Persamaan percepatan getaran harmonis dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan getaran harmonis terhadap waktu. Secara metematis,
penulisannya adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya A sin ωt = y, sehingga persamaan percepatan getaran harmonis
dapat dituliskan menjadi:
Nilai percepatan maksimum getaran harmonis sebagai berikut.
Tanda negatif pada persamaan percepatan getaran harmonis menunjukan
bahwa arah percepatan gerak selalu menuju ke titik keseimbangannya, yaitu y = 0.
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model : PDEODE (Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss,
Explain)
91
Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan
presentasi.
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
92
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Siswa menjawab salam
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru 10 menit
Keg
iatan In
ti
Predict
Guru melakukan demonstrasi
getaran bandul dengan simpangan
yang berbeda.
Guru mengarahkan prediksi dari
siswa.
Siswa memperhatikan demonstrasi
yang dilakukan oleh guru
Siswa membuat prediksi sesuai hasil
pengamatan demonstrasi.
90 menit
Discuss I Guru membagikan LKS pada
semua kelompok.
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengisi hasil
prediksi pada LKS sesuai
Siswa mendiskusikan hasil prediksi
masing-masing dengan kelompoknya.
Masing-masing kelompok menuliskan
hasil prediksi
93
diskusinya pada kelompok masing-
masing.
Guru memfasilitasi diskusi kelas.
Explain I Guru meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Observe Guru melakukan pembimbingan
jika ada kelompok yang belum
mengerti instruksi dari LKS.
Siswa melakukan eksperimen sesuai
langkah dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
Discuss II Guru meminta setiap kelompok
untuk menuliskan hasil eksperimen
dan berdiskusi untuk menganalisis
data hasil eksperimen.
Siswa menuliskan hasil eksperimen,
dan berdiskusi menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Guru
memberikan kesempatan kepada
perwakilan kelompok inti untuk
menyampaikan kesimpulan dari
diskusi.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil eksperimen
dan analisanya.
Kelompok lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan dari
94
Guru
memfasilitasi diskusi kelas
Guru
melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
guru.
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
yang akan datang..
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan doa.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal posttest
Siswa bersama guru berdoa dengan
bacaan hamdalah.
35 menit
96
I. Penilaian
a. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 3 Mei 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
97
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan pengertian
simpangan dan amplitudo
pada gerak harmonis
sederhana.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan simpangan dan amplitudo
pada gerak harmonis sederhana!
Simpangan adalah besarnya
perpindahan dari suatu titik
kesetimbangan ke suatu titik
tertentu dan amplitudo adalah
simpangan terjauh yang
ditempuh oleh bandul yang
bergerak harmonic
4
2 Menganalisis persamaan
gaya, simpangan,
kecepatan, dan percepatan
pada getaran harmonis
sederhana.
Sebuah benda bergetar harmonis
dengan amplitudo sebesar A.
Tentukan simpangan pada benda
tersebut apabila kecepatannya
sama dengan setengah kecepatan
maksimum.
Diketahui:
A = A
v = 1/2 vmaks
Ditanya: y ?
Jawab:
16
98
m
Keterangan:
1. Skor maksimum = 20
99
2.
99
Lampiran B.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : MAN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / II
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untukmemecahkanmasalah
100
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan definisi gerak harmonis, periode, frekuensi, dan gaya pemulih
3.4.2 Menjelaskan karakteristik panjang tali pada getaran bandul.
3.4.3 Menerapkan rumusan gaya pemulih, periode, dan frekuensi gerak harmonis
pada bandul.
3.4.4 Menganalisis pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi gerak
harmonis pada bandul.
4.4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi gerak harmonis pada
bandul.
4.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen gerak harmonis pada bandul.
4.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen getaran harmonis pada
bandul.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari video ayunan anak, siswa dapat menjelaskan
pengertian gerak harmonis sederhana dan memprediksi faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonis pada bandul.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonis pada bandul.
101
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonis pada
bandul.
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung frekuensi, periode, dan
percepatan gravitasi pada ayunan bandul
E. Materi Ajar
1. Gerak Harmonis Sederhana
Pendulum sederhana terdiri dari sebuah benda kecil (bola pendulum) yang
digantungkan pada ujung tali yang ringan dan massanya dapat diabaikan. Gerak bolak
balik pendulum sederhana menyerupai gerak harmonis sederhana, pendulum
berosilasi sepanjang busur sebuah ligkaran dengan amplitudo yang sama di setiap sisi
titik setimbang.
Gambar 2.1 Pendulum Sederhana
Perhatikan Gambar 2.1 di atas, sebuah beban bermassa m tergantung pada
seutas tali dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal
dengan membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut ialah . Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
102
Tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan
simpangan sudut θ. Dengan menggunakan , persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut.
Periode getaran bandul dengan panjang L dengan percepatan gravitasi g
ditentukan oleh:
Persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa periode tidak bergantung pada
massa bola pendulum.
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik (5M)
Metode : Tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan presentasi
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
103
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Waktu Guru Siswa
Keg
iatan A
wal
Apersepsi dan
motivasi
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan pertanyaan awal tentang
gerak harmonik
Guru memberikan motivasi
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
10 menit
Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru
Keg
iatan In
ti
Mengamati Guru melakukan demostrasi terkait gerak
harmonis sederhana
Siswa memperhatikan demostrasi
yang dilakukan oleh guru.
90 menit Menanya Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
Siswa bertanya kepada guru terkait
hal-hal yang belum dimengerti
Mencoba Guru membagi siswa dalam kelompok
masing-masing terdiri dari 6-7 orang siswa.
Siswa duduk bergabung dengan
teman kelompoknya.
104
Guru membagikan LKS pada setiap
kelompok
Guru melakukan pembimbingan jika ada
kelompok yang belum mengerti instruksi
dari LKS.
Siswa melakukan eksperimen
sesuai langkah dalam Lembar
Kegiatan Siswa (LKS).
Mengasosiasi Guru meminta setiap siswa untuk
menuliskan hasil eksperimen
Siswa menuliskan hasil
eksperimen,
Mengkomunik
asikan
Guru memberikan kesempatan kepada
beberapa siswa untuk menyampaikan hasil
eksperimen.
Guru melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
Perwakilan siswa
mempresentasikan hasil eksperimen
dan analisanya.
Siswa lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan
dari guru.
105
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan
datang..
Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa.
siswa memperhatikan penjelasan
guru
Siswa mengerjakan soal posttest
siswa bersama guru berdoa dengan
bacaan hamdalah.
35 Menit
105
I. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 25 April 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
106
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan definisi gerak
harmonis sederhana,
periode, frekuensi, dan gaya
pemulih
Jelaskan pengertian dari
gerak harmonis sederhana,
periode, frekuensi, dan gaya
pemulih!
gerak harmonis sederhana adalah gerak
bolak-balik benda melalui titik
kesetimbangan
periode adalah waktu yang diperlukan
untuk melakukan untuk melakukan satu
kali putaran
frekuensi adalah banyaknya getaran
yang dihasilkan dalam satu detik
4
2 Menjelaskan karakteristik
panjang tali pada getaran
bandul.
Di taman bermain anak-
anak terdapat 3 buah
ayunan dengan panjang tali
yang berbeda-beda. Jika
Budi menaiki ketiga ayunan
tersebut apakah terdapat
Iya terdapat berbedaan getaran antara
ketiga ayunan tersebut. Karena getaran
ayunan dipengaruhi oleh panjang tali.
Tali yang lebih panjang akan
menghasilkan getaran yang lebih lambat
daripada tali yang lebih pendek.
8
107
perbedaan getaran antara
ketiga ayunan tersebut?
Jelaskan!
3 Menerapkan rumusan gaya
pemulih, periode, dan
frekuensi gerak harmonis
pada bandul.
Perhatikan gambar di
bawah!
Sebuah bandul bergetar
harmonik melalui titik A-B-
C secara periodik. Jika
bandul bergetar sebanyak
10 kali dalam waktu 5 s.
Tentukan periode dan
frekuensi yang di alami
bandul tersebut.
Diketahui:
n = 10
t = 5 s
Ditanya: T dan f
Jawaban:
10
108
4 Menganalisis pengaruh
panjang tali terhadap
periode dan frekuensi gerak
harmonis pada bandul
Sebuah benda bermassa 50
g digantungkan diujung
sebuah tali yang panjangnya
10 cm. Jika panjang tali
diubah menjadi 40 cm.
Tentukanlah perbandingan
frekuensi getar benda
sebelum dan sesudah
panjang tali diubah.
Diketahui:
l1 = 10 cm = 0,1 m
l2 = 40 cm = 0,4 m
Ditanya : f1 : f2
Jawab:
16
Keterangan:
1. Skor maksimum = 38
109
2.
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : MAN 3 Tangerang
Kelas/ Semester : X / II
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
110
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan karakteristik massa beban pada getaran pegas.
3.4.2 Menerapkan rumusan gaya pemulih, periode dan frekuensi pada getaran
pegas.
3.4.3 Menganalisis pengaruh massa beban terhadap periode dan frekuensi pada
getaran pegas.
4.4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh massa terhadap periode dan frekuensi pada getaran pegas.
4.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen getaran harmonis pada pegas.
4.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen getaran harmonis pada
pegas.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari video getaran pegas, siswa dapat memprediksi
faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada getaran pegas.
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi getaran
pegas.
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung frekuensi, periode,
dan konstanta pegas pada getaran pegas.
111
E. Materi Ajar
1. Getaran Harmonis pada Pegas
Ketika sebuah getaran terulang sendiri, ke depan dan ke belakang pada
lintasan yang sama, gerakan tersebut disebut periodik. Jika benda yang bermassa m di
rentangkan ke kiri atau ke kanan, maka pegas akan memberikan gaya pada benda
yang mengembalikan benda ke posisi setimbangnya, gaya ini disebut gaya pemulih.
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Getaran pada Pegas
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari
pegas yang direntangkan dari posisi setimbang.
Tanda minus menandakan bahwa gaya pemulih selalu mempunyai arah yang
berlawanan dengan simpangan x. sebagai contoh, jka kita meregangkan pegas ke arah
kanan, maka arah gaya pemulih ke kiri. Jika pegas diregangkan kearah kiri, maka
gaya F bekerja ke arah kanan.
Frekuensi dan periode massa pada pegas dengan demikian berhubungan
dengan konstanta gaya k dan massa m melalui:
\
112
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
k = konstanta pegas
m = massa (kg)
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model : 5 M
Metode : Tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan presentasi.
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
114
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Keg
iatan A
wal
Apersepsi
dan
motivasi
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan pertanyaan awal
tentang getaran pegas.
Guru memberikan motivasi
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
10 menit
Orientasi Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru
Keg
iatan In
ti
Mengamati Guru melakukakan demostrasi terkait
getaran pegas
Siswa memperhatikan demostrasi yang
dilakukan oleh guru.
90 menit
Menanya Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya kepada guru terkait hal-
hal yang belum dimengerti
Mencoba Guru membagikan LKS pada setiap
kelompok
Guru melakukan pembimbingan jika
Siswa melakukan eksperimen sesuai
langkah dalam Lembar Kegiatan Siswa
(LKS).
115
ada kelompok yang belum mengerti
instruksi dari LKS.
Mengasosi
asi
Guru meminta setiap siswa untuk
menuliskan hasil eksperimen.
Siswa menuliskan hasil eksperimen,
eksperimennya.
Mengkomu
nikasikan
Guru memberikan kesempatan kepada
beberappa siswa untuk menyampaikan
hasil eksperimen.
Guru melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
Perwakilan siswa mempresentasikan
hasil eksperimen dan analisanya.
Siswa lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan dari
guru.
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa
siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal posttest
siswa bersama guru berdoa dengan
bacaan hamdalah.
35 menit
116
I. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 28 April 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peniliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
117
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan karakteristik
massa beban pada getaran
pegas.
Sebuah pegas digantungkan
dengan beban bermassa 100
g dan ternyata pegas
bergetar harmonis. Jika
beban yang digantungkan
pegas diperbesar menjadi
150 g, apakah terdapat
perbedaan getaran pada
pegas tersebut? Jelaskan!
Iya terdapat perbedaan getaran antara
pegas yang diberi beban 100 g dan 150 g.
Pegas yang diberi beban 150 g bergetar
lebih lambat sehingga waktu yang
diperlukan untuk sekali getaran lebih
banyak dibandingkan dengan pegas yang
diberi beban 100 g.
8
2 Menerapkan rumusan gaya
pemulih, periode dan
frekuensi pada getaran
pegas.
Sebuah pegas dengan
konstanta pegas sebesar 100
N/m diberi beban sebesar 1
kg, kemudian pegas ditarik
ke bawah dari kedudukan
Diketahui:
k = 100 N/m
m = 1 kg
Ditanya : f
Jawab:
10
118
seimbang lalu dilepaskan
sehingga pegas bergetar
harmonis. Tentukan
frekuensi getar pegas
tersebut.
3 Menganalisis pengaruh
massa beban terhadap
periode dan frekuensi pada
getaran pegas.
Sebuah beban bermassa 1
kg digantungkan vertikal
pada pegas yang bergetar
harmonis dengan periode 2
s. Jika massa beban
diperbesar menjadi 4 kg.
Tentukan periode getar
pegas tersebut.
Diketahui :
m1 = 1 kg
m2 = 4 kg
T1 = 2 s
Ditanya : T2 ?
Jawab :
16
119
Keterangan:
1. Skor maksimum = 34
2.
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : MAN 3 Tangerang
Kelas/ Semester : X / II
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Gerak Harmonis Sederhana
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3
A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
121
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan gerak harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan pengertian simpangan dan amplitudo pada gerak harmonis
sederhana.
3.4.2 Menganalisis persamaan gaya, simpangan, kecepatan, dan percepatan
pada getaran harmonis sederhana.
4.4.1 Melakukan percobaan gerak harmonis pada bandul untuk mengamati
pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai
simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
4.4.2 Menganalisis data hasil eksperimen pengaruh simpangan pada gerak
harmonis sederhana.
4.4.3 Mempresentasikan analisis data hasil eksperimen pengaruh simpangan
pada gerak harmonis sederhana.
D. Tujuan
1. Melalui pengamatan dari demonstrasi ayunan bandul, siswa dapat
memprediksi pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk
mencapai simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengaruh
simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai simpangan
maksimum pada gerak harmonis sederhana.
3. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat membuktikan prediksi awal tentang
pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu untuk mencapai
simpangan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
4. Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menghitung kecepatan maksimum
dan percepatan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
122
E. Materi Ajar
Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika
beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar berikut
Gmbar 1. Ayunan pada Bandul
Persamaan simpangan pada getaran harmonis sederhana dirumuskan :
y = A sin ωt
y = A cos ωt
dengan atau
Keterangan :
A = amplitudo (m)
y = simpangan
ω = kecepatn sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
3. Persamaan kecepatan
Kecepatan getaran harmonis secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
123
Kecepatan maksimum pada getaran harmonis sederhana sebagai berikut.
4. Persamaan percepatan
Persamaan percepatan getaran harmonis dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan getaran harmonis terhadap waktu. Secara metematis,
penulisannya adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya A sin ωt = y, sehingga persamaan percepatan getaran
harmonis dapat dituliskan menjadi:
Nilai percepatan maksimum getaran harmonis sebagai berikut.
Tanda negatif pada persamaan percepatan getaran harmonis menunjukan
bahwa arah percepatan gerak selalu menuju ke titik keseimbangannya, yaitu y = 0.
F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model : 5 M
Metode :Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan
presentasi.
124
G. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : LKS, video
Sumber Belajar
Bueche, Frederick J. dan Eugene Hecht. Fisika Universitas. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama. 2006.
Ishaq, Muhamad. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001
Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. 1998
125
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Keg
iatan A
wal
Apersepsi
dan
motivasi
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan pertanyaan awal tentang
pengertian amplitudo pada gerak harmonis
sederhana.
Guru memberikan motivasi
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
10 menit
Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru
Keg
iatan In
ti
Mengamat
i
Guru melakukan demonstrasi getaran
bandul dengan simpangan yang berbeda.
Siswa memperhatikan demonstrasi
yang ditampilkan oleh guru.
90 menit
Menanya Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya kepada guru terkait
hal-hal yang belum dimengerti
Mencoba Guru membagikan LKS pada setiap
kelompok
Guru melakukan pembimbingan jika ada
Siswa melakukan eksperimen sesuai
langkah dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
126
kelompok yang belum mengerti instruksi
dari LKS.
Mengasosi
asi
Guru meminta setiap siswa untuk
menuliskan hasil eksperimen.
Siswa menuliskan hasil
eksperimennya.
Mengkom
unikasikan
Guru memberikan kesempatan kepada
beberapa siswa untuk menyampaikan hasil
eksperimennya.
Guru melakukan konfirmasi dan
menjelaskan materi yang dipelajari
Perwakilan siswa mempresentasikan
hasil eksperimen dan analisanya.
Siswa lain menanggapi
siswa memperhatikan penjelasan dari
guru.
Keg
iatan A
khir
Guru memberikan kesimpulan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan posttest
Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal posttest
Peserta didik bersama guru berdoa
dengan bacaan hamdalah.
35 menit
127
I. Penilaian
Penilaian Kognitif
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Tes uraian dalam soal evaluasi dan LKS
Tangerang, 2 Mei 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Hamim Fauzi, S.Pd Nia Aisyah
NIM: 1112016300060
128
Lampiran
Penilaian Kognitif
No. Indikator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan pengertian
simpangan dan amplitudo
pada gerak harmonis
sederhana.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan simpangan dan
amplitudo pada gerak
harmonis sederhana!
Simpangan adalah besarnya perpindahan
dari suatu titik kesetimbangan ke suatu
titik tertentu dan amplitude adalah
simpangan terjauh yang ditempuh oleh
bandul yang bergerak harmonic
4
2 Menganalisis persamaan
gaya, simpangan,
kecepatan, dan percepatan
pada getaran harmonis
sederhana.
Sebuah benda bergetar
harmonis dengan amplitudo
sebesar A. Tentukan
simpangan pada benda
tersebut apabila
kecepatannya sama dengan
setengah kecepatan
maksimum.
Diketahui:
A = A
v = 1/2 vmaks
Ditanya: y ?
Jawab:
16
129
Keterangan:
1. Skor maksimum = 20
2.
130
Lampiran B.3
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
GERAK HARMONIS PADA BANDUL
Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1
Melalui video yang diperlihatkan oleh guru, apa yang dapat kalian prediksikan
mengenai:
1. Mengapa ayunan dapat bergerak? Bagaimanakah gerakan ayunan yang dialami
oleh anak dalam video tersebut? Disebut apakah gerakan tersebut?
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
A. Prediksi dan Diskusi I
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari gerak harmonis sederhana
2. Menjelaskan pengaruh panjang tali terhadap gerakan ayunan
bandul
3. Menjelaskan pengertian periode, frekuensi, dan gaya pemulih
4. Memahami pengaruh panjang tali terhadap periode dan
frekuensi gerak harmonis pada bandul
5. Menentukan percepatan gravitasi dan gaya pemulih pada
ayunan bandul
6. Menentukan percepatan gravitasi pada ayunan bandul
131
2. Jika panjang tali ayunan diubah, ada yang menjadi lebih pendek dan ada yang
menjadi lebih panjang dari semula, apakah gerakan yang dihasilkan akan
berbeda? Jelaskan!
3. Dalam waktu tertentu ayunan bergerak bolak-balik dari titik ayunan mulai
bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut,
apa yang dapat kalian simpulkan mengenai periode?
4. Ketika ayunan ditarik maka ayunan akan bergerak bolak-balik dari depan ke
belakang tiap detik. Berdasarkan pernyataan tersebut, apa yang dapat kalian
simpulkan mengenai frekuensi?
132
5. Ayunan bergerak dari depan ke belakang dalam waktu tertentu secara berulang-
ulang sampai ayunan tersebut berhenti bergerak. Berdasarkan pernyataan
tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan mengenai gaya pemulih? Ayunan
manakah yang memiliki gaya pemulih terbesar? Jelaskan!
6. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, ayunan manakah yang memiliki periode dan
frekuensi terbesar? Jelaskan!
7. Ayunan yang memiliki panjang tali 2 m bergerak harmonis sederhana dengan
periode 3s. Jika panjang tali ayunan yang digunakan adalah 4 m, ternyata
ayunan bergerak harmonis sederhana dengan periode 4 s . Apakah terdapat
perbedaan percepatan gravitasi yang dialami ayunan tersebut? Jelaskan!
133
A. Dasar Teori
1. Gerak Harmonis pada Bandul
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberi gaya, maka beban
akan diam dari titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan,
maka beban akan ke B, C, lalu kembali ke A. gerakan beban akan terjadi berulang
secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan melakukan getaran harmonik
sederhana.
Ayunan sederhana merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada
suatu titik tetap pada seutas tali dengan massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat
bertambah panjang. Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m
yang digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya .
Jika beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar berikut.
Observasi
134
Gmbar 1. Ayunan pada Bandul
Perhatikan gambar 1. Sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas tali
dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan
membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut ialah mgsinθ. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut.
Ketarangan:
F = gaya pemulih (N)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
m = massa benda (kg)
θ = sudut simpangan
Karena , persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
2. Periode dan frekuensi pada ayunan bandul
a. Periode
Benda yang bergetar harmonik pada ayunan memiliki periode. Periode
adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut mulai
bergerak dan kembali lagi ketitik tersebut. Pada ayunan bandul, besar periode ayunan
bergantung pada panjang tali ayunan tersebut. Semakin panjang tali yang digunakan
135
pada ayunan maka periodenya akan semakin besar, dan sebaliknya. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
T = Periode (s)
= panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
b. Frekuensi ( )
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu
detik. Pada ayunan bandul, besar frekuensi ayunan bergantung pada panjang tali
ayunan tersebut. Semakin panjang tali yang digunakan pada ayunan maka periodenya
akan semakin kecil, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
F = Frekuensi (Hz)
= panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
B. Alat dan Bahan
1. Statif : 1 buah
2. Beban : 1 buah 50 g
3. Stopwacth : 1 buah
4. Tali/ benang : 3 buah (10 cm, 20 cm, dan 30 cm)
5. Penggaris : 1 buah
136
C. Langkah Kerja
Percobaan ke-1
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan getaran pada bandul
Panjang tali yang digunakan 10 cm dan massa beban 50 g.
2. Berikan simpangan (y) sejauh 10 cm pada beban, lalu lepaskan. Catatlah waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai 1 getaran, 2 getaran, dan 3 getaran.
Percobaan ke-2
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan getaran pada bandul
Panjang tali yang digunakan 10 cm dan massa beban 50 g.
137
2. Berikan simpangan (y) sejauh 10 cm pada beban, lalu lepaskan. Catatlah waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai 3 getaran.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan massa bandul tetap 50 g untuk panjang tali 20
cm dan 30 cm.
4. Hitung periode dan frekuensi untuk panjang tali yang berbeda berdasarkan
percobaan.
D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Tabel.1 Periode dan Frekuensi Getaran pada Bandul
No. Jumlah
Getaran Waktu (s) Periode (s)
Frekuensi
(Hz)
1 1
2 2
3 3
Tabel.2. Pengaruh Panjang Tali terhadap Periode dan Frekuensi Getaran pada Bandul
Massa beban = 50 g
Panjang
Tali (cm)
Sudut
(θ)
Waktu
untuk 3
getaran
(s)
Periode
(s)
Frekuensi
(Hz)
Percepatan
Gravitasi
(m/s2)
Gaya
Pemulih
(N)
10
20
30
138
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, diskusikanlah dengan teman
kelompok mengenai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa ayunan dapat bergerak? Bagaimanakah gerakan ayunan yang dialami
oleh anak dalam video tersebut? Disebut apakah gerakan tersebut?
Diskusi II
139
2. Jika panjang tali ayunan diubah, ada yang menjadi lebih pendek dan ada yang
menjadi lebih panjang dari semula, apakah gerakan yang dihasilkan akan
berbeda? Jelaskan!
3. Dalam waktu tertentu ayunan bergerak bolak-balik dari titik ayunan mulai
bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut,
apa yang dapat kalian simpulkan mengenai periode?
4. Ketika ayunan ditarik maka ayunan akan bergerak bolak-balik dari depan ke
belakang tiap detik. Berdasarkan pernyataan tersebut, apa yang dapat kalian
simpulkan mengenai frekuensi?
140
5. Ayunan bergerak dari depan ke belakang dalam waktu tertentu secara berulang-
ulang sampai ayunan tersebut berhenti bergerak. Berdasarkan pernyataan
tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan mengenai gaya pemulih?
6. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, ayunan manakah yang memiliki periode dan
frekuensi terbesar?Jelaskan!
7. Ayunan yang memiliki panjang tali 2 m bergerak harmonis sederhana dengan
periode 3s. Jika panjang tali ayunan yang digunakan adalah 4 m, ternyata
ayunan bergerak harmonis sederhana dengan periode 4 s . Apakah terdapat
perbedaan percepatan gravitasi yang dialami ayunan tersebut? Jelaskan!
141
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
Kesimpulan
142
GERAK HARMONIS PADA PEGAS
Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2
Melalui video yang diperlihatkan oleh guru, apa yang dapat kalian
prediksikan mengenai:
1. Mengapa ketika pegas diberi beban kemudian ditarik ke bawah, pegas bergerak
ke atas lalu ke bawah secara berulang?
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengaruh massa beban terhadap getaran pegas
2. Memahami pengaruh massa beban terhadap periode dan
frekuensi getaran pegas.
3. Menentukan konstanta pegas dan gaya pemulih pada getaran
pegas.
B. Prediksi dan Diskusi I
143
2. Sebuah beban bermassa 50 gram
digantungkan pada pegas seperti pada
gambar. Jika massa beban yang terdapat
pada gambar dijadikan 2 kali dan dijadikan
3 kali lebih besar dari massa beban pertama,
bagaimanakah getaran yang dihasilkan oleh
ketiga pegas tersebut? Jelaskan!
3. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, getaran pegas manakah yang memiliki periode
dan frekuensi paling besar? Jelaskan!
144
4. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, getaran pegas manakah yang memiliki gaya
pemulih paling besar? Jelaskan!
5. Sebuah pegas digantungkan beban seberat 50 gram. Ternyata pegas bergerak
harmonis sederhana dengan periode 4s. Jika beban yang digantungkan di bawah
pegas diubah menjadi 100 gram, ayunan bergerak harmonis sederhana dengan
periode 6 s . Apakah terdapat perbedaan konstanta pegas diantara keduanya?
Jelaskan!
145
A. Dasar Teori
1. Getaran Harmonis pada Pegas
Gerak harmonis pada pegas dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 1. Gerak Harmonis pada Pegas
Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan
meregang sejauh . Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada
posisi keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert
Hooke dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x : penambahan panjang pegas (m)
k : konstanta pegas (N/m)
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang
berlawanan dengan simpangannya.
Observasi
146
2. Periode dan frekuensi pada pegas
a. Periode
Pada getaran pegas, besar periode pegas bergantung pada massa benda yang
digantungkan pada pegas. Semakin besar massa benda maka periodenya akan
semakin besar, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
b. Frekuensi
Pada getaran pegas, besar frekuensi pegas bergantung pada massa benda
yang digantungkan pada pegas. Semakin besar massa benda maka periodenya akan
semakin kecil, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
: frekuensi ( Hz )
T : periode ( s )
k : konstanta pegas ( N/m )
m : massa beban ( kg )
B. Alat Dan Bahan
1. Statif :1 buah
2. Pegas : 1 buah
3. Beban : 3 buah (50 g, 100 g, 150 g)
4. Stopwacth : 1 buah
5. Penggaris : 1 buah
147
C. Langkah Percobaan
Percobaan ke-1
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan getaran pada Pegas
2. Gantungkan beban 50 g pada pegas. Biarkan beban berada pada posisi setimbang.
3. Tarik beban sejauh 10 cm ke bawah.
4. Jalankan stopwatch bersamaan dengan dilepasnya beban.
5. Hitung waktu yang diperlukan untuk mencapai 1 getaran, 2 getaran, dan 3
getaran. Catat hasilnya pada tabel 1.
Percobaan ke-2
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 2. Percobaan getaran pada Pegas
148
2. Gantungkan beban 50 g pada pegas. Biarkan beban berada pada posisi setimbang.
3. Tarik beban sejauh 10 cm ke bawah.
4. Jalankan stopwatch bersamaan dengan dilepasnya beban.
5. Hitung waktu yang diperlukan untuk mencapai 5 kali getaran.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk beban 100 g dan 150 g.
7. Catat hasilnya pada tabel 2
D. Hasil Percobaan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Tabel.1 Periode dan Frekuensi Getaran pada Pegas
Massa beban = 50 g
No. Jumlah
Getaran Waktu (s) Periode (s)
Frekuensi
(Hz)
1 1
2 2
3 3
Tabel.2. Pengaruh Massa Beban terhadap Periode dan Frekuensi
Getaran pada Pegas
Panjang awal pegas =
No.
Massa
Beban
(g)
Panjang
Akhir
(m)
Waktu
untuk 5
getaran(s)
Periode
(s)
Frekuensi
(Hz)
Konstanta
Pegas
(N/m2)
Gaya
Pemulih
(N)
1 50
2 100
3 150
149
2. Analisis Data
1. Diskusi II
150
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diskusikanlah dengan teman
kelompok mengenai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa ketika pegas diberi beban kemudian ditarik ke bawah, pegas bergerak
ke atas lalu ke bawah secara berulang?
2. Sebuah beban bermassa 50 gram digantungkan
pada pegas seperti pada gambar. Jika massa
beban yang terdapat pada gambar dijadikan 2 kali
dan dijadikan 3 kali lebih besar dari massa beban
pertama, bagaimanakah getaran yang dihasilkan
oleh ketiga pegas tersebut? Jelaskan!
Diskusi II
151
3. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, getaran pegas manakah yang memiliki periode
dan frekuensi paling besar? Jelaskan!
4. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, getaran pegas manakah yang memiliki gaya
pemulih paling besar? Jelaskan!
5. Sebuah pegas digantungkan beban seberat 50 gram. Ternyata pegas bergerak
harmonis sederhana dengan periode 4s. Jika beban yang digantungkan di bawah
pegas diubah menjadi 100 gram, ayunan bergerak harmonis sederhana dengan
periode 6 s . Apakah terdapat perbedaan konstanta pegas diantara keduanya?
Jelaskan!
152
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
Kesimpulan
153
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
PERSAMAAN SIMPANGAN PADA GERAK HARMONIS SEDERHANA
Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3
Melalui demonstrasi yang dilakukan oleh guru, apa yang dapat kalian
prediksikan mengenai:
1. Perhatikan gambar di samping, jika
bandul ditarik dari titik kesetimbangan
sejauh x, 2x, dan 3x, bagaimanakah
amplitudo pada setiap tarikan?
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengaruh simpangan terhadap amplitudo pada gerak
harmonis sederhana.
2. Menentukan posisi bandul pada waktu yang berbeda-beda.
3. Menganalisis pengaruh simpangan terhadap kecepatan, dan
percepatan pada gerak harmonis sederhana.
C. Prediksi dan Diskusi I
154
2. Perhatikan gambar yang terdapat pada pertanyaan nomor 1. Jika pada saat
gerakannya telah mencapai 4 sekon, bandul berada pada posisi D. Bandul berada
pada posisi manakah ketika gerakannya telah mencapai 2 detik dan 6 detik?
3. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, pada posisi manakah ayunan bandul memiliki
kecepatan terbesar dan kecepatan terkecil?
4. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, pada posisi manakah ayunan bandul memiliki
percepatan terbesar dan percepatan terkecil?
155
A. Dasar Teori
Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika
beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar berikut
Gmbar 1. Ayunan pada Bandul
Persamaan simpangan pada getaran harmonis sederhana dirumuskan :
y = A sin ωt
y = A cos ωt
dengan atau
Keterangan :
A = amplitudo (m)
y = simpangan
ω = kecepatn sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
Observasi
156
5. Persamaan kecepatan
Kecepatan getaran harmonis secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
Kecepatan maksimum pada getaran harmonis sederhana sebagai berikut.
6. Persamaan percepatan
Persamaan percepatan getaran harmonis dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan getaran harmonis terhadap waktu. Secara metematis,
penulisannya adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya A sin ωt = y, sehingga persamaan percepatan getaran
harmonis dapat dituliskan menjadi:
Nilai percepatan maksimum getaran harmonis sebagai berikut.
Tanda negatif pada persamaan percepatan getaran harmonis menunjukan
bahwa arah percepatan gerak selalu menuju ke titik keseimbangannya, yaitu y = 0.
B. Alat Dan Bahan
1. Statif : 1 buah
2. Beban : 1 buah
3. Stopwacth : 1 buah
4. Tali/ benang : 1 buah
5. Penggaris : 1 buah
157
C. Langkah Kerja
Percobaan ke-1
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan Getaran pada Bandul
Panjang tali yang digunakan 30 cm dan massa beban 50 g.
2. Berikan simpangan (y) sejauh 10 cm pada beban, lalu lepaskan. Ukurlah
amplitudo ayunan tersebut dan catat waktu untuk mencapai simpangan
maksimum.
3. Ulangi langkah nomor 2 dengan simpangan 20 cm dan 30 cm.
4. Catat hasilnya pada tabel 1.1
Percobaan ke-2
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 2. Percobaan Getaran pada Bandul
158
Panjang tali yang digunakan 30 cm dan massa beban 50 g.
2. Berikan simpangan (y) pada beban sebesar 10 cm, lalu lepaskan.
3. Catatlah jarak bandul dari titik setimbang pada waktu 2 s, 4 s, dan 6 s.
4. Catatlah banyaknya getaran pada waktu 2 s, 4 s, dan 6 s.
D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Panjang tali = 30 cm
Massa beban = 50 g
Tabel 1.1 Pengaruh Simpangan terhadap Amplitudo pada Bandul
Simpangan
(cm)
Amplitudo
(cm)
Waktu untuk mencapai
simpangan maksimum(s)
10
20
30
Panjang tali = 30 cm
Massa beban = 50 g
Simpangan awal = 10 cm
Tabel 2.1. Pengaruh waktu terhadap Kecepatan dan Percepatan
No.
Waktu (s) Simpangan
(m)
Jumlah
Getaran
Kecepatan
Sudut (rad/s)
Kecepatan
(m/s)
Percepatan
(m/s2)
1 2
2 4
3 6
159
2. Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diskusikanlah dengan teman
kelompok mengenai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Perhatikan gambar di samping, jika bandul
ditarik dari titik kesetimbangan sejauh x, 2x,
dan 3x, bagaimanakah amplitudo pada
setiap tarikan?
Diskusi II
160
2. Perhatikan gambar yang terdapat pada pertanyaan nomor 1. Jika pada saat
gerakannya telah mencapai 4 sekon, bandul berada pada posisi D. Bandul berada
pada posisi manakah ketika gerakannya telah mencapai 2 detik dan 6 detik?
3. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, pada posisi manakah ayunan bandul memiliki
kecepatan terbesar dan kecepatan terkecil?
161
4. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, pada posisi manakah ayunan bandul memiliki
percepatan terbesar dan percepatan terkecil?
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
Kesimpulan
162
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
GERAK HARMONIS PADA BANDUL
Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1
A. Dasar Teori
1. Gerak Harmonis pada Bandul
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberi gaya, maka beban
akan diam dari titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan,
maka beban akan ke B, C, lalu kembali ke A. gerakan beban akan terjadi berulang
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu:
Menjelaskan pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi
gerak harmonis pada bandul
163
secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan melakukan getaran harmonik
sederhana.
Ayunan sederhana merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada
suatu titik tetap pada seutas tali dengan massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat
bertambah panjang. Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m
yang digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya .
Jika beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar berikut.
Gmbar 1. Ayunan pada Bandul
Perhatikan gambar 1. Sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas tali
dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan
membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut ialah mgsinθ. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut.
Ketarangan:
F = gaya pemulih (N)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
m = massa benda (kg)
θ = sudut simpangan
Karena , persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
164
2. Periode dan frekuensi pada ayunan bandul
a. Periode
Benda yang bergetar harmonik pada ayunan memiliki periode. Periode
adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut mulai
bergerak dan kembali lagi ketitik tersebut. Pada ayunan bandul, besar periode ayunan
bergantung pada panjang tali ayunan tersebut. Semakin panjang tali yang digunakan
pada ayunan maka periodenya akan semakin besar, dan sebaliknya. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
T = Periode (s)
= panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
b. Frekuensi ( )
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu
detik. Pada ayunan bandul, besar frekuensi ayunan bergantung pada panjang tali
ayunan tersebut. Semakin panjang tali yang digunakan pada ayunan maka
frekuensinya akan semakin kecil, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan:
f = Frekuensi (Hz)
165
= panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
B. Alat dan Bahan
1. Statif : 1 buah
2. Beban : 1 buah 20 g
3. Stopwacth : 1 buah
4. Tali/ benang : 3 buah (10 cm, 20 cm, dan 30 cm)
5. Penggaris : 1 buah
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan Getaran pada Bandul
Panjang tali yang digunakan 10 cm dan massa beban 20 g.
2. Berikan simpangan (y) sejauh 10 cm pada beban, lalu lepaskan. Catatlah waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai 3 getaran.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan massa bandul tetap 20 g untuk panjang tali 20
cm dan 30 cm.
4. Hitung periode, frekuensi, dan percepatan gravitasi untuk panjang tali yang
berbeda berdasarkan percobaan.
166
D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Tabel.1. Pengaruh Panjang Tali terhadap Periode dan Frekuensi Getaran pada Bandul
Massa beban = 20 g
Panjang
Tali (cm)
Waktu untuk
3 getaran (s)
Periode
(s)
Frekuensi
(Hz)
Percepatan
Gravitasi (m/s2)
10
20
30
2. Analisis Data
167
E. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan eksperimen yang
telah dilakukan!
1. Apakah panjang tali yang berbeda mempengaruhi gerak ayunan bandul?
2. Bagaimanakah pengaruh panjang tali terhadap periode dan frekuensi pada
ayunan bandul?
F. Kesimpulan
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
168
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
GERAK HARMONIS PADA PEGAS
Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2
A. Dasar Teori
1. Getaran Harmonis
pada Pegas
Gerak harmonis pada pegas dapat dilihat pada gambar di bawah.
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu :
Memahami pengaruh massa beban terhadap periode dan frekuensi
getaran pegas.
169
Gambar 1. Gerak Harmonis pada Pegas
Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan
meregang sejauh . Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada
posisi keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert
Hooke dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x : penambahan panjang pegas (m)
k : konstanta pegas (N/m)
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang
berlawanan dengan simpangannya.
2. Periode dan frekuensi pada pegas
a. Periode
Pada getaran pegas, besar periode pegas bergantung pada massa benda yang
digantungkan pada pegas. Semakin besar massa benda maka periodenya akan
semakin besar, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
b. Frekuensi
170
Pada getaran pegas, besar frekuensi pegas bergantung pada massa benda
yang digantungkan pada pegas. Semakin besar massa benda maka frekuensinya akan
semakin kecil, dan sebaliknya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
: frekuensi ( Hz )
T : periode ( s )
k : konstanta pegas ( N/m )
m : massa beban ( kg )
B. Alat Dan Bahan
1. Statif :1 buah
2. Pegas : 1 buah
3. Beban : 3 buah (50 g, 100 g, 150 g)
4. Stopwacth : 1 buah
5. Penggaris : 1 buah
C. Langkah Percobaan
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
2. Gantungkan beban 50 g pada pegas. Biarkan beban berada pada posisi setimbang.
3. Tarik beban sejauh 10 cm ke bawah.
4. Jalankan stopwatch bersamaan dengan dilepasnya beban.
171
5. Hitung waktu yang diperlukan untuk mencapai 5 kali getaran.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk beban 100 g dan 150 g.
D. Hasil Percobaan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Tabel.1. Pengaruh Massa Beban terhadap Periode dan Frekuensi Getaran Pada Pegas
No. Massa
Beban (g)
Waktu untuk
5 getaran(s) Periode (s)
Frekuensi
(Hz)
Konstanta
Pegas (N/m2)
1 50
2 100
3 150
2. Analisis Data
2. Diskusi II
3.
172
E. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan eksperimen yang
telah dilakukan!
1. Apakah massa beban yang berbeda mempengaruhi getaran pegas?
2. Bagaimanakah pengaruh massa beban terhadap periode dan frekuensi pada
getaran pegas?
F. Kesimpulan
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
173
PERSAMAAN SIMPANGAN PADA GERAK HARMONIS SEDERHANA
Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3
A. Dasar Teori
Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya . Jika
beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul
melakukan getaran harmonik. Perhatikanlah Gambar berikut
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengaruh simpangan terhadap amplitudo dan waktu
untuk mencapai simpangan maksimum pada gerak harmonis
sederhana.
2. Memahami pengaruh simpangan terhadap kecepatan maksimum
dan percepatan maksimum pada gerak harmonis sederhana.
174
Gmbar 1. Ayunan Pada Bandul
Persamaan simpangan pada getaran harmonis sederhana dirumuskan :
y = A sin ωt
y = A cos ωt
dengan atau
Keterangan :
A = amplitudo (m)
y = simpangan
ω = kecepatn sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
3. Persamaan kecepatan
Kecepatan getaran harmonis secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
A = amplitudo (m)
ω = kecepatn sudut (rad.s-1)
t = waktu getar (s)
175
Kecepatan maksimum pada getaran harmonis sederhana sebagai berikut.
4. Persamaan percepatan
Persamaan percepatan getaran harmonis dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan getaran harmonis terhadap waktu. Secara metematis,
penulisannya adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya A sin ωt = y, sehingga persamaan percepatan getaran
harmonis dapat dituliskan menjadi:
Nilai percepatan maksimum getaran harmonis sebagai berikut.
Tanda negatif pada persamaan percepatan getaran harmonis menunjukan
bahwa arah percepatan gerak selalu menuju ke titik keseimbangannya, yaitu y = 0.
B. Alat Dan Bahan
1. Statif : 1 buah
2. Beban : 1 buah
3. Stopwacth : 1 buah
4. Tali/ benang : 1 buah
5. Penggaris : 1 buah
176
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah!
Gambar 1. Percobaan Getaran pada Bandul
Panjang tali yang digunakan 20 cm dan massa beban 50 g.
2. Berikan panjang simpangan (y) pada beban sebesar 10 cm, lalu lepaskan. Catatlah
amplitudo dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai simpangan maksimum.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan massa dan panjang tali yang sama, namun
simpangannya diperbesar menjadi 20 cm dan 30 cm
4. Hitung periode, frekuensi, kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum
untuk simpangan yang berbeda berdasarkan percobaan 1-3.
D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. Hasil Pengamatan
Panjang tali = 20 cm
Massa beban = 50 g
Tabel.1. Pengaruh Simpangan terhadap Amplitudo Pada Bandul
Simpangan
(cm)
Amplitudo
(cm)
Waktu untuk
mencapai
simpangan
maksimum(s)
Kecepatan
Sudut
(rad/s)
Kecepatan
Maksimum
(m/s)
Percepatan
Maksimum
(m/s2)
10
20
30
177
2. Analisis Data
E. Pertanyaan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diskusikanlah dengan teman
kelompok mengenai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Perhatikan gambar di samping, jika bandul
ditarik dari titik kesetimbangan sejauh x, 2x,
dan 3x, apakah terdapat perbedaan amplitudo
bandul dan waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai simpangan maksimum pada setiap
tarikan? Jelaskan!
178
2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, pada simpangan berapakah ayunan memiliki
kecepatan terbesar dan percepatan terbesar? Jelaskan!
F. Kesimpulan
Berilah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan!
179
LAMPIRAN C
Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes
b. Instrumen Tes
2. Analisis Hasil Uji Instrumen
a. Soal Uji Coba Instrumen Tes
b. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
c. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen (Validitas,
Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda)
d. Soal Instrumen Tes Penelitian
e. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
3. Instrumen Non Tes
a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen
180
Lampiran C.1.a
Kisi-Kisi Instrumen Tes
No Indikator
Pembelajaran Indikator Soal
Aspek Kognitif Yang Diukur Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan
definisi getaran,
periode,
frekuensi, dan
gaya pemulih
Menjelaskan
pengertian getaran
harmonis
sederhana.
1,2*
2
Mengklasifikasikan
syarat-syarat benda
dikatakan
mengalami getaran
harmonis
sederhana.
3*
1
Menjelaskan
pengertian periode
getaran harmonis
4*, 5
2
Menjelaskan
pengertian
frekuensi pada
getaran harmonis
sederhana
6*
1
Menjelaskan
pengertian gaya
pemulih pada
ayunan bandul
7*
1
181
2 Menjelaskan
karakteristik
panjang tali
pada getaran
bandul.
Mengklasifikasikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
periode pada
ayunan bandul
8*, 9*
2
3 Menerapkan
rumusan gaya
pemulih,
periode dan
frekuensi pada
getaran bandul.
Menentukan nilai
frekuensi getaran
pada ayunan bandul
10*, 11*
2
Menentukan nilai
periode getaran
pada ayunan bandul
12
1
Menentukan besar
gaya pemulih
getaran harmonis
pada bandul
13*
1
Menentukan nilai
periode jika
diketahui panjang
tali
14*
1
4. Menganalisis
pengaruh
panjang tali
terhadap
getaran
harmonis pada
bandul
Menafsirkan
pengaruh panjang
tali terhadap
periode.
15*
1
Membedakan
periode pada kedua
bandul yang
16*, 17*
2
182
berbeda panjang
talinya.
Menganalisis
perbandingan
frekuensi bandul
dengan panjang tali
yang berbeda.
18, 19*
2
5 Menjelaskan
karakteristik
massa beban
pada getaran
harmonis pada
pegas.
Mengklasifikasikan
faktor yang
mempengaruhi
frekuensi pada
pegas
20*, 21*
2
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
periode pada pegas.
22*, 23
2
6 Menerapkan
rumusan gaya
pemulih,
periode dan
frekuensi
getaran
harmonis pada
pegas
Menentukan nilai
frekuensi getaran
harmonis pada
pegas
24*
1
Menentukan nilai
periode getaran
harmonis pada
pegas
25*
1
Menentukan massa
beban jika
diketahui periode
26
1
183
dan konstanta pegas
7 Menganalisis
pengaruh massa
beban terhadap
periode dan
frekuensi pada
getaran
harmonis
sederhana pada
pegas
Menganalisis
periode getar pegas
dengan massa yang
berbeda
27*
1
Menganalisis
perbandingan
massa dua buah
pegas dengan
frekuensi yang
berbeda.
28*
1
Menganalisis besar
massa jika
diketahui dua
periode berbeda
29
1
Menganalisis
frekuensi pada
pegas
30*
1
8 Menjelaskan
pengertian
simpangan dan
amplitude pada
getaran
harmonis
sederhana.
Menjelaskan
pengertian
simpangan
31*, 32*
2
Menjelaskan
pengertian
amplitudo
getaran harmonis
33*
1
9 Menganalisis Menganalisis gaya 34* 1
184
persamaan
gaya,
simpangan,
kecepatan,
percepatan, dan
energi pada
gerak harmonis
sederhana
yang bekerja pada
benda yang
bergetar harmonis
dengan simpangan
setengah dari
amplitude
Menentukan besar
frekuensi ayunan
jika diketahui
persamaan getaran
harmonik
sederhana
35*
1
Menentukan
kecepatan
maksimum pada
getaran harmonis
36*
1
Menganalisis besar
simpangan pada
benda yang
bergetar harmonis
37*
1
Menentukan
percepatan benda
yang bergetar
harmonic
38*, 39*
2
185
Menganalisis besar
percepatan benda
yang bergetar
harmonik
sederhana
40*
1
Menganalisis besar
percepatan jika
diketahui 2
simpangan yang
berbeda
41*
1
Jumlah Soal 9 11 9 12 - - 41
Persentase 21,95 % 26,83% 21,95 % 29,27% - - 100%
186
Lampiran C.1.b
Instrumen Tes sebelum Validasi
Instrumen Tes Sebelum Validasi
No Indikator
Pembelajaran Indikator Soal Soal Jawaban
Aspek
Kognitif
yang
diukur
1. Menjelaskan
definisi gerak
harmonis, periode,
frekuensi, dan gaya
pemulih
Menjelaskan
pengertian gerak
harmonis
sederhana.
1. Gerak bolak-balik benda
melalui titik
kesetimbangan disebut…
A. Gerak jatuh bebas
B. Gerak parabola
C. Gerak harmonis
sederhana
D. Gerak melingkar
E. Gerak lurus beraturan
2. Getaran harmonis
sederhana adalah....
A. Gerak suatu benda
dengan gerakan yang
tidak teratur
B. Gerak bolak-balik
benda melalui titik
kesetimbangan
C. Gerak suatu benda
karena diberi
Jawaban: C
Jawaban: B
C1
187
simpangan
D. Gerak suatu benda
dengan gerakan yang
tidak teratur dan
melewati titik
keseimbangan
E. Gerak suatu benda
dengan gerakan yang
teratur
Mengklasifikasik
an syarat-syarat
benda dikatakan
mengalami
getaran harmonis
sederhana.
3. Perhatikan pernyataan-
pernyataan di bawah.
(1) Gerakannya periodik dan
selalu melewati titik
kesetimbangan
(2) Percepatan dan gaya yang
bekerja pada benda
sebanding dengan
simpangan benda
(3) Percepatan dan gaya yang
bekerja pada benda tidak
sebanding dengan
simpangan benda
(4) Arah percepatan dan gaya
yang bekerja pada benda
selalu mengarah pada titik
kesetimbangan.
Pernyataan yang merupakan
Jawaban:
D. (1), (2) dan (4)
C2
188
syarat-syarat benda dikatakan
mengalami gerak harmonis
sederhana adalah…
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (1), (2) dan (3)
E. (2), (3) dan (4)
2. Menjelaskan
pengertian
periode getaran
harmonis
4. Definisi dari periode yang
tepat adalah…
A. Jarak tempuh dalam
satu detik
B. Banyaknya getaran
yang dihasilkan dalam
satu detik
C. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan untuk
melakukan satu kali
getaran
D. Simpangan terjauh
yang ditempuh oleh
suatu benda
E. Besarnya perpindahan
dari suatu titik
keseimbangan ke suatu
titik tertentu.
periode adalah waktu
yang diperlukan untuk
melakukan satu kali
getaran
Jawaban: C
C1
189
5. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu kali
getaran adalah...
A. Periode
B. Frekuensi
C. Simpangan
D. Amplitudo
E. Kecepatan
Jawaban: A
3. Menjelaskan
pengertian
frekuensi pada
getaran harmonis
sederhana
6. Frekuensi didefinisikan
sebagai...
A. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan untuk
melakukan satu kali
putaran
B. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan
putaran setengah
lingkaran
C. Banyaknya getaran
yang dihasilkan dalam
satu detik
D. Simpangan terjauh
yang ditempuh suatu
benda
E. Besarnya perpindahan
dari suatu titik
kesetimbangan ke
Jawaban: C
Frekuensi adalah
banyaknya getaran yang
dihasilkan dalam satu
detik.
C1
190
suatu titik tertentu.
4. Menjelaskan
pengertian gaya
pemulih pada
ayunan bandul
7. Gaya yang menyebabkan
benda bergerak harmonis
adalah…
A. Gaya gesek
B. Gaya berat
C. Gaya sentripetal
D. Gaya pemulih
E. Gaya gravitasi
Jawaban: D
C1
5. Menjelaskan
karakteristik
panjang tali pada
getaran bandul.
Mengklasifikasik
an faktor-faktor
yang
mempengaruhi
periode pada
ayunan bandul
8. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi besar
periode pada getaran
harmonis sederhana pada
bandul.
(1) Panjang tali
(2) Percepatan gravitasi
Nilai periode semakin besar
jika...
A. Panjang tali dan
percepatan gravitasi
tetap
B. Panjang tali dan
percepatan gravitasi
diperkecil
C. Panjang tali dan
percepatan gravitasi
diperbesar
Jawaban: D
Hubungkan dengan
persamaan:
C2
191
D. Panjang tali diperbesar
dan percepatan
gravitasi diperkecil
E. Panjang tali diperkecil
dan percepatan
gravitasi diperbesar
9. Sebuah benda yang diikat
dengan seutas benang
hanya dapat berayun
dengan periode kecil.
Supaya periode ayunan
bertambah lama, maka:
(1) Ayunan diberi
simpangan yang besar
(2) Massa bandul ditambah
(3) Benang
penggantungnya
diperpanjang
Pernyataan yang benar
adalah…
A. (2)
B. (3)
C. (1) dan (2)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)
Hubungkan dengan
persamaan:
Benang
penggantungnya
diperpanjang
Jawaban: B
C2
6. Menerapkan Menentukan nilai 10. Jika sebuah bandul Diketahui : C2
192
rumusan gaya
pemulih, periode
dan frekuensi pada
getaran bandul.
frekuensi getaran
pada ayunan
bandul
berayun selama 10 detik
dengan banyaknya getaran
sebanyak 20 ayunan.
Frekuensi getaran bandul
tersebut adalah…
A. 0,1 Hz
B. 0,5 Hz
C. 2 Hz
D. 5 Hz
E. 10 Hz
11. Sebuah bandul bergetar
harmonis dengan periode 2
s. Frekuensi bandul
tersebut adalah…
A. 0,1 Hz
B. 0,2 Hz
C. 0,3 Hz
D. 0,4 Hz
E. 0,5 Hz
t = 10 s
n = 20
Ditanya: f
Jawab:
Jawaban: C
Diketahui :
T = 2 s
Ditanya: f
Jawab:
Jawaban: E
C2
7. Menentukan nilai
periode getaran
pada ayunan
bandul
12. Perhatikan gambar di
bawah.
Diketahui :
f = 0,5 Hz
Ditanya: T
Jawab:
C2
193
Sebuah bandul bergetar
periodik melalui titik A-B-
C-B-A secara periodik
dengan frekuensi 0,5 Hz.
Periode bandul tersebut
adalah…
A. 0,2 s
B. 0,3 s
C. 1,0 s
D. 2,0 s
E. 5,0 s
Jawaban: D
8. Menentukan besar
gaya pemulih
getaran harmonis
pada bandul
13. Bandul bermassa 250 gram
digantungkan pada tali
sepanjang 20 cm. bandul
disimpangkan sejauh 4 cm
dari titik seimbangnya,
kemudian dilepaskan.
Apabila percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2,
gaya pemulih yang bekerja
Diketahui:
m = 250 g = 0,25 kg
l = 20 cm = 0,2 m
y = 4 cm = 0,04 m
g = 10 m/s2
Ditanya : F
Jawab:
C3
194
pada bandul adalah…
A. 0,5 N
B. 0,6 N
C. 0,7 N
D. 0,8 N
E. 0,9 N
Jawaban: A
9. Menentukan nilai
periode jika
diketahui panjang
tali
14. Susi bermain ayunan
dengan tali penggantung
sepanjang 2,5 m. Apabila
percepatan gravitasi bumi
10 m/s2, periode ayunan
tersebut adalah…
A.
B.
C. s
D. 2 s
E. 3 s
Diketahui:
l = 2,5 m
g = 10 m/s2
Ditanya : T
Jawab:
Jawaban: C
C3
10. Menganalisis
pengaruh panjang
tali terhadap getaran
harmonis pada
bandul
Menafsirkan
pengaruh panjang
tali terhadap
periode.
15. Perhatikan grafik
hubungan periode (T)
dengan panjang tali ( )
Berdasarkan grafik
tersebut panjang tali
berbanding lurus
dengan periode, maka
semakin besar panjang
C2
195
Berdasarkan grafik di atas,
pengaruh panjang tali terhadap
periode adalah….
A. Semakin besar panjang tali
maka periodenya semakin
besar
B. Semakin besar panjang tali
maka periodenya semakin
kecil
C. Jika panjang tali dijadikan
2 kali lebih besar, maka
periodenya menjadi ½ kali
dari semula
D. Jika panjang tali dijadikan
2 kali lebih besar, maka
periodenya menjadi 1/4
kali dari semula
E. Jika panjang tali dijadikan
tali maka periodenya
semakin besar
Jawaban: A
196
2 kali lebih besar, maka
periodenya tetap.
Membedakan
periode pada
kedua bandul
yang berbeda
panjang talinya.
16. Benda A dan benda B
mempunyai massa yang
sama, jika panjang tali
benda A 4 kali panjang tali
benda B.
Perbedaan periode benda
A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali
periode benda B
B. Periode benda A 4 kali
periode benda B
C. Periode benda A 1/2
kali periode benda B
D. Periode benda A 1/4
kali periode benda B
E. Periode benda A sama
dengan periode benda
B
Diketahui:
Ditanya: Perbedaan
dan
Jawab:
Periode benda A 2 kali
periode benda B
Jawaban: A
C4
C4
A
B
197
17. Benda A dan benda B
mempunyai massa yang
sama, jika panjang tali
benda A 1/4 kali panjang
tali benda B.
Perbedaan periode benda
A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali
periode benda B
B. Periode benda A 4 kali
periode benda B
C. Periode benda A 1/2
kali periode benda B
D. Periode benda A 1/4
kali periode benda B
E. Periode benda A sama
dengan periode benda
B
Diketahui:
Ditanya: Perbedaan
dan
Jawab:
A
B
198
Periode benda A 1/2
kali periode benda B
Jawaban: C
Menganalisis
perbandingan
frekuensi bandul
dengan panjang
tali yang berbeda.
18. Perhatikan gambar di
bawah
Sebuah benda bermassa
0,4 g digantungkan diujung
sebuah tali yang
panjangnya 1 m. Jika
panjang tali diubah
menjadi 4 m. Perbandingan
frekuensi getar benda
sebelum dan sesudah
panjang tali diubah
adalah…
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
Diketahui:
m = 0,4 g
l1 = 1m
l2 = 4 m
Ditanya : f1 : f2
Jawab:
Jawaban: B
C4
199
19. Sebuah benda bermassa
20g digantungkan diujung
sebuah tali yang
panjangnya 40 cm. Jika
panjang tali diubah
menjadi 10 cm.
Perbandingan frekuensi
getar benda sebelum dan
sesudah panjang tali
diubah adalah…
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
Diketahui:
m = 20 g = 0,02 kg
l1 = 40 cm = 0,4 m
l2 = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : f1 : f2
Jawab:
Jawaban: A
C4
11. Menjelaskan
karakteristik massa
beban pada getaran
harmonis pada
pegas.
Mengklasifikasik
an faktor yang
mempengaruhi
frekuensi pada
pegas
20. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi
pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
Jawaban: D
Hubungkan dengan
persamaan:
C2
200
Besar frekuensi pada pegas
semakin kecil jika...
A. Konstanta pegas dan
massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan
massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan
massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas
diperkecil dan massa
beban diperbesar
E. Konstanta pegas
diperbesar dan massa
beban diperkecil
21. frekuensi sebuah pegas
yang bergerak harmonik
sederhana dapat diperbesar
dengan cara…
A. Memperkecil konstanta
pegas
B. Memperbesar massa
beban
C. Memperkecil massa
beban dan
memperbesar
konstanta pegas
Persamaan frekuensi
pada getaran pegas
adalah
Maka, untuk
memperbesar frekuensi
sebuah pegas adalah
dengan Memperkecil
C2
201
D. Memperbesar massa
beban dan
memperkecil konstanta
pegas
E. Massa beban dan
konstanta pegas tetap
massa beban dan
memperbesar konstanta
pegas
Jawaban: C
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
periode pada
pegas.
22. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi periode
pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
Besar periode pada pegas
semakin lama jika...
A. Konstanta pegas dan
massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan
massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan
massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas
diperbesar dan massa
beban diperkecil
E. Konstanta pegas
diperkecil dan massa
beban diperbesar
Hubungkan dengan
persamaan:
Jawaban: E
C2
202
23. Sebuah benda yang
digantung pada suatu
pegas bergetar dengan
periode besar. Agar
periode getaran pegas
berkurang setengah dari
periode getar semula,
maka:
(1) Massa beban dijadikan ½
dari massa beban semula
(2) Massa beban ditambah 2
kali dari massa beban
semula
(3) Konstanta pegas diperbesar
Pernyataan diatas yang benar
adalah…
A. (1)
B. (2)
C. (1) dan (2)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)
Hubungkan dengan
persamaan:
Jawaban: D
C2
12. Menerapkan
rumusan gaya
pemulih, periode
dan frekuensi
getaran harmonis
pada pegas
Menentukan nilai
frekuensi getaran
harmonis pada
pegas
24. Sebuah pegas dengan
konstanta pegas sebesar
100 Nm-1 diberi beban
sebesar 4 kg. Besarnya
frekuensi getar pegas
tersebut adalah…
Diketahui :
k = 100 Nm-1
m = 4 kg
Ditanya : f?
Jawab :
C3
203
A.
B.
C.
D.
E.
Jawaban : A
Menentukan nilai
periode getaran
harmonis pada
pegas
25. Sebuah pegas yang
panjangnya 20 cm
digantungkan vertikal dan
diberi beban 200 gram
sehingga panjangnya
bertambah 10 cm. beban
ditarik 5 cm ke bawah
kemudian dilepas hingga
beban bergetar harmonik.
Jika g = 10 m/s2.Periode
getaran pegasnya adalah…
A. 0,2π s
B. 0,4π s
Diketahui :
lo = 0,2 m
m = 200 g = 0,2 kg
∆l = 0,1 m
y = 5 cm
g = 10 m/s2
Ditanya : T?
Jawab :
C3
204
C. 0,5π s
D. 1,0π s
E. 2,0π s
Jawaban : A
Menentukan
massa beban jika
diketahui periode
dan konstanta
pegas
26. Sebuah pegas dengan
konstanta 160 Nm-1
bergetar dengan periode
s. Massa beban yang
digantungkan pada pegas
tersebut adalah…
A. 10 kg
B. 20 kg
C. 30 kg
D. 40 kg
E. 50 kg
Diketahui :
k = 160 Nm-1
T =
Ditanya : m?
Jawab :
C3
205
Jawaban : B
13. Menganalisis
pengaruh massa
beban terhadap
periode dan
frekuensi pada
getaran harmonis
sederhana pada
pegas
Menganalisis
periode getar
pegas dengan
massa yang
berbeda
27. Sebuah balok bermassa m
digantungkan pada pegas
bergetar dengan periode 2
s,. Apabila beban pada
pegas dijadikan 4 kali
semula, maka periodenya
menjadi…
A. ¼ kali semula
B. ½ kali semula
C. 2 kali semula
D. 3 kali semula
E. 4 kali semula
Diketahui :
m1 = m
m2 = 4m
T1 = 2 s
Ditanya : T2 ?
Jawab :
Jawaban : C
C4
Menganalisis
perbandingan
massa dua buah
pegas dengan
frekuensi yang
28. Dua buah pegas A dan B
bergetar pada frekuensi fA
dan fB. Jika fA = 2 fB dan
tetapan pegas keduanya
dianggap sama.
Diketahui :
fA = 2 fB
fB = fB
Ditanya : mA : mB ?
Jawab :
C4
206
berbeda. Perbandingan massa pegas
A dan massa pegas B
adalah…
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 2 : 4
Jawaban : B
Menganalisis
besar massa jika
diketahui dua
periode berbeda
29. Balok bermassa m
digantung pada ujung
sebuah pegas dan bergetar
dengan periode 1 s.
Kemudian pada ujung
Diketahui :
m1 = m
m2 = m + 0,3
T1 = 1 s
T2 = 2 s
C4
207
pegas ditambahkan 1 balok
lagi yang bermassa 0,3 kg
dan periodenya menjadi 2
s. Massa balok pertama
adalah…
A. 0,1 kg
B. 0,2 kg
C. 0,3 kg
D. 0,5 kg
E. 0,9 kg
Ditanya : m ?
Jawab :
Jawaban : A
208
Menganalisis
frekuensi pada
pegas
30. Berdasarkan percobaan di
dapat data sebagai berikut.
n = 10 s
frekuensi yang tepat terdapat
pada percobaan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Perco
baan
m
(k)
t
(s) f(Hz)
1 0,05 3,1 3,22
2 0,10 4,1 2,44
3 0,15 5,1 0,51
4 0,20 6,1 0,61
Diketahui : m1 = 0,05 kg, m2 = 0,10 kg
m3 = 0,15 kg, m4 = 0,20 kg
t1 = 3,1 s, t2 = 4,1 s
t3 = 5,1 s, t4 = 6,1 s
f1 = 3,22Hz, f2 = 2,44 Hz
f3 = 0,51 Hz, f4 = 0,61 Hz
Ditanya: f yang benar
Jawab:
Jadi, f yang benar
adalah yang terdapat
pada percobaan 1 dan 2
Jawaban : A
C4
209
14. Menjelaskan
pengertian
simpangan dan
amplitudo pada
getaran harmonis
sederhana.
Menjelaskan
pengertian
simpangan
31. Simpangan pada getaran
harmonis sederhana
didefinisikan sebagai…
A. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan
putaran setengah
lingkaran
B. Banyaknya getaran
yang dihasilkan dalam
waktu tertentu
C. Simpangan terjauh
yang ditempuh suatu
benda
D. Simpangan terdekat
yang ditempuh suatu
benda
E. Besarnya perpindahan
dari suatu titik
kesetimbangan ke suatu
titik tertentu.
32. Besarnya perpindahan dari
suatu titik kesetimbangan
ke suatu titik tertentu
disebut…
A. Amplitudo
B. Frekuensi
Jawaban : E
Jawaban : D
C1
C1
210
C. Periode
D. Simpangan
E. Percepatan
Menjelaskan
pengertian
amplitudo
getaran harmonis
33. Simpangan terjauh yang
ditempuh oleh bandul yang
bergerak harmonik
disebut…
A. Periode
B. Frekuensi
C. Simpangan
D. Kecepatan
E. Amplitudo
Jawaban : E
C1
15. Menganalisis
persamaan gaya,
simpangan,
kecepatan,
percepatan, dan
energi pada gerak
harmonis sederhana
Menganalisis
gaya yang bekerja
pada benda yang
bergetar harmonis
dengan
simpangan
setengah dari
amplitudo
34. Sebuah benda bermassa 50
gram bergetar harmonis
sederhana dengan amplitudo
sebesar 10 cm dan periode
0,2 s. Gaya yang bekerja
pada sistem saat
simpangannya setengah dari
amplitudo adalah…
A. 1,0 N
B. 2,5 N
C. 4,8 N
D. 6,9 N
E. 8,4 N
Diketahui :
m = 50 g = 50 x 10-3 kg
A = 1 cm = 10-1 m
T = 0,2 s
y = 0,5 A
Ditanya : F ?
Jawab :
Dengan
Sehingga:
(
C4
211
Jawaban : B
Menentukan besar
frekuensi ayunan
jika diketahui
persamaan
getaran harmonik
sederhana
35. Persamaan getaran
harmonik sederhana
sebuah benda adalah y =
0,1 sin 20πt, y dalam meter
dan t dalam sekon.
Frekuensi benda tersebut
adalah…
A. 0,2 Hz
B. 0,5 Hz
C. 2 Hz
D. 5 Hz
E. 10 Hz
Diketahui:
y = 0,1 sin 20πt
A = 4 cm
Ditanya: f?
Jawab:
Jawaban : E
C3
Menentukan
kecepatan
maksimum pada
getaran harmonis
36. Sebuah partikel bergetar
harmonis dengan periode
0,2 s dan amplitude 4 cm.
Kecepatan maksimum
partikel tersebut adalah…
A. cms-1
B. cms-1
C. 40 cms-1
D. cms-1
E. cms-1
Diketahui:
T = 0,2 s
A = 4 cm = 0,04 m
Ditanya: vm?
Jawab:
C3
212
Jawaban: E
Menganalisis
besar simpangan
pada benda yang
bergetar harmonis
37. Sebuah benda bergetar
harmonis dengan
amplitudo 2 A. Pada saat
kecepatannya sama dengan
setengah kecepatan
maksimum, berapakah
simpangannya…
A.
B.
C.
D.
E.
Diketahui:
A = 2A
v = ½ vmaks
Ditanya: y ?
Jawab:
Jawaban: A
C4
Mnentukan
percepatan benda
yang bergetar
harmonik
38. Sebuah benda memiliki
massa 4 gram digetarkan
harmonis dengan y = 0,5
sin 30 t dengan satuan y
dalam meter dan t dalam
sekon. Percepatan getaran
benda tersebut pada saat t
Diketahui:
m = 4 g
y = 0,5 sin 30 t
t = 2 s
Ditanya: a ?
Jawab:
C3
213
= 2s adalah…
A. 125 ms-2
B. 125 ms-2
C. 225 ms-2
D. 450 ms-2
E. 450 ms-2
Jawaban: E
39. Sebuah bandul bergetar
harmonik dengan
persamaan y = 4 sin 6 t,
Dimana y dalam meter dan
t dalam sekon. Percepatan
maksimum getaran tersebut
adalah…
A. 24 ms-2
B. 36 ms-2
C. 72 ms-2
D. 96 ms-2
E. 144 ms-2
Diketahui:
A = 4
y = 4 sin 6 t
Ditanya: amax ?
Jawab:
Jawaban: E
C3
Menganalisis
besar percepatan
benda yang
bergetar harmonik
sederhana
40. Sebuah benda bergetar
harmonik sederhana
memiliki amplitude
sebesar A dan kecepatan
sudut sebesar ω. Jika
benda bergetar dengan
kecepatan ,
percepatan yang
Diketahui:
A = A
ω = ω
,
Ditanya: a
Jawab:
C4
214
dihasilkan adalah…
A. -4/5 Aω2
B. -3/5 Aω2
C. -1/5 Aω2
D. 3/5 Aω2
E. 4/5 Aω2
Gunakan rumus
pitagoras untuk
mendapatkan nilai sin θ
Maka nilai
percepatannya adalah
Jawaban: B
215
Menganalisis
besar percepatan
jika diketahui 2
simpangan yang
berbeda
41. Bandul bergetar memiliki
simpangan sebesar 5 cm
dan percepatan gelombang
selaras sebesar -5 cm/s2.
Maka pada saat
simpangannya 10 cm,
percepatan yang dihasilkan
adalah…
A. -25 cms-2
B. -20 cms-2
C. -10 cms-2
D. -2,5 cms-2
E. -1,25 cms-2
Diketahui:
y1 = 5 cm
a1 = -5 cm/s2
y2 = 10 cm
Ditanya: a2
Jawab:
Karena y
Maka:
Diketahui hubungan
percepatan dan
simpangan adalah
berbanding lurus, maka:
cms-2
Jawaban: C
C4
216
Lampiran C.2.a
Soal Instrumen Tes
Pilihlah jawaban yang tepat dengan mmeberikan tanda (X) pada huruf a, b, c, d
atau e!
1. Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan disebut…
A. Gerak jatuh bebas
B. Gerak parabola
C. Getaran harmonis sederhana
D. Gerak melingkar
E. Gerak lurus beraturan
2. Getaran harmonis sederhana adalah....
A. Gerak suatu benda dengan gerakan yang tidak teratur
B. Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan
C. Gerak suatu benda karena diberi simpangan
D. Gerak suatu benda dengan gerakan yang tidak teratur dan melewati titik
keseimbangan
E. Gerak suatu benda dengan gerakan yang teratur
3. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah.
(1) Gerakannya periodik dan selalu melewati titik kesetimbangan
(2) Percepatan dan gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan simpangan
benda
(3) Percepatan dan gaya yang bekerja pada benda tidak sebanding dengan
simpangan benda
(4) Arah percepatan dan gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah pada titik
kesetimbangan.
Pernyataan yang merupakan syarat-syarat benda dikatakan mengalami gerak
harmonis sederhana adalah…
217
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (1), (2) dan (3)
E. (2), (3) dan (4)
4. Definisi dari periode yang tepat adalah…
A. Jarak tempuh dalam satu detik
B. Banyaknya getaran yang dihasilkan dalam satu detik
C. Waktu yang diperlukan untuk melakukan untuk melakukan satu kali getaran
D. Simpangan terjauh yang ditempuh oleh suatu benda
E. Besarnya perpindahan dari suatu titik keseimbangan ke suatu titik tertentu.
5. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran adalah...
A. Periode
B. Frekuensi
C. Simpangan
D. Amplitudo
E. Kecepatan
6. Frekuensi didefinisikan sebagai...
A. Waktu yang diperlukan untuk melakukan untuk melakukan satu kali getaran
B. Waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran setengah lingkaran
C. Banyaknya getaran yang dihasilkan dalam satu detik
D. Simpangan terjauh yang ditempuh suatu benda
E. Besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu titik tertentu.
7. Gaya yang menyebabkan benda bergerak harmonis adalah…
A. Gaya gesek
B. Gaya berat
C. Gaya sentripetal
218
D. Gaya pemulih
E. Gaya gravitasi
8. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi besar periode pada getaran harmonis
sederhana pada bandul.
(1) Panjang tali
(2) Percepatan gravitasi
Nilai periode semakin besar jika...
A. Panjang tali dan percepatan gravitasi tetap
B. Panjang tali dan percepatan gravitasi diperkecil
C. Panjang tali dan percepatan gravitasi diperbesar
D. Panjang tali diperbesar dan percepatan gravitasi diperkecil
E. Panjang tali diperkecil dan percepatan gravitasi diperbesar
9. Sebuah benda yang diikat dengan seutas benang hanya dapat berayun dengan
periode kecil. Supaya periode ayunan bertambah lama, maka:
(1) Ayunan diberi simpangan yang besar
(2) Massa bandul ditambah
(3) Benang penggantungnya diperpanjang
Pernyataan yang benar adalah…
A. (2)
B. (3)
C. (1) dan (2)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)
10. Jika sebuah bandul berayun selama 10 detik dengan banyaknya getaran sebanyak
20 ayunan. Frekuensi getaran bandul tersebut adalah…
A. 0,1 Hz
B. 0,5 Hz
219
C. 2 Hz
D. 5 Hz
E. 10 Hz
11. Sebuah bandul bergetar harmonis dengan periode 2 s. Frekuensi bandul tersebut
adalah…
A. 0,1 Hz
B. 0,2 Hz
C. 0,3 Hz
D. 0,4 Hz
E. 0,5 Hz
12. Perhatikan gambar di bawah.
Sebuah bandul bergetar harmonik melalui titik A-B-C-B-A secara periodik
dengan frekuensi 0,5 Hz. Periode bandul tersebut adalah…
A. 0,2 s
B. 0,3 s
C. 1,0 s
D. 2,0 s
E. 5,0 s
13. Bandul bermassa 250 gram digantungkan pada tali sepanjang 20 cm. bandul
disimpangkan sejauh 4 cm dari titik seimbangnya, kemudian dilepaskan. Apabila
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, gaya pemulih yang bekerja pada bandul
adalah…
220
A. 0,5 N
B. 0,6 N
C. 0,7 N
D. 0,8 N
E. 0,9 N
14. Susi bermain ayunan dengan tali penggantung sepanjang 2,5 m. Apabila
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, periode ayunan tersebut adalah…
A.
B.
C. s
D. 2 s
E. 3 s
15. Perhatikan grafik hubungan periode (T) dengan panjang tali ( )
Berdasarkan grafik di atas, pengaruh panjang tali terhadap periode adalah….
A. Semakin besar panjang tali maka periodenya semakin besar
B. Semakin besar panjang tali maka periodenya semakin kecil
C. Jika panjang tali dijadikan 2 kali lebih besar, maka periodenya menjadi ½ kali
dari semula
221
D. Jika panjang tali dijadikan 2 kali lebih besar, maka periodenya menjadi 1/4
kali dari semula
E. Jika panjang tali dijadikan 2 kali lebih besar, maka periodenya tetap.
16. Benda A dan benda B mempunyai massa yang sama, jika panjang tali benda A 4
kali panjang tali benda B.
Perbedaan periode benda A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali periode benda B
B. Periode benda A 4 kali periode benda B
C. Periode benda A 1/2 kali periode benda B
D. Periode benda A 1/4 kali periode benda B
E. Periode benda A sama dengan periode benda B
17. Benda A dan benda B mempunyai massa yang sama, jika panjang tali benda A
1/4 kali panjang tali benda B.
Perbedaan periode benda A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali periode benda B
B. Periode benda A 4 kali periode benda B
C. Periode benda A 1/2 kali periode benda B
A
B
A
B
222
D. Periode benda A 1/4 kali periode benda B
E. Periode benda A sama dengan periode benda B
18. Perhatikan gambar di bawah
Sebuah benda bermassa 20 gram digantungkan diujung sebuah tali yang
panjangnya 10 cm. Jika panjang tali diubah menjadi 40 cm. Perbandingan
frekuensi getar benda sebelum dan sesudah panjang tali diubah adalah…
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
19. Sebuah benda bermassa 20 gram digantungkan diujung sebuah tali yang
panjangnya 40 cm. Jika panjang tali diubah menjadi 10 cm. Perbandingan
frekuensi getar benda sebelum dan sesudah panjang tali diubah adalah…
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
20. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
223
Besar frekuensi pada pegas semakin kecil jika...
A. Konstanta pegas dan massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas diperkecil dan massa beban diperbesar
E. Konstanta pegas diperbesar dan massa beban diperkecil
21. frekuensi sebuah pegas yang bergerak harmonik sederhana dapat diperbesar
dengan cara…
A. Memperkecil konstanta pegas
B. Memperbesar massa beban
C. Memperkecil massa beban dan memperbesar konstanta pegas
D. Memperbesar massa beban dan memperkecil konstanta pegas
E. Massa beban dan konstanta pegas tetap
22. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
Besar periode pada pegas semakin besar jika...
A. Konstanta pegas dan massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas diperbesar dan massa beban diperkecil
E. Konstanta pegas diperkecil dan massa beban diperbesar
23. Sebuah benda yang digantung pada suatu pegas bergetar dengan periode besar.
Agar periode getaran pegas berkurang setengah dari periode getar semula, maka:
(1) Massa beban dijadikan ½ dari massa beban semula
(2) Massa beban ditambah 2 kali dari massa beban semula
(3) Konstanta pegas diperbesar
224
Pernyataan diatas yang benar adalah…
A. (1)
B. (2)
C. (1) dan (2)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)
24. Sebuah pegas dengan konstanta pegas sebesar 100 Nm-1 diberi beban sebesar 4
kg. Besarnya frekuensi getar pegas tersebut adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
25. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan vertikal dan diberi beban
200 gram sehingga panjangnya bertambah 10 cm. beban ditarik 5 cm ke bawah
kemudian dilepas hingga beban bergetar harmonik. Jika g = 10 m/s2.Periode
getaran pegasnya adalah…
A. 0,2π s
B. 0,4π s
C. 0,5π s
D. 1,0π s
E. 2,0π s
26. Sebuah pegas dengan konstanta 160 Nm-1 bergetar dengan periode s. Massa
beban yang digantungkan pada pegas tersebut adalah…
A. 10 kg
225
B. 20 kg
C. 30 kg
D. 40 kg
E. 50 kg
27. Sebuah balok bermassa m digantungkan pada pegas bergetar dengan periode 2 s,.
Apabila beban pada pegas dijadikan 4 kali semula, maka periodenya menjadi…
A. ¼ kali semula
B. ½ kali semula
C. 2 kali semula
D. 3 kali semula
E. 4 kali semula
28. Dua buah pegas A dan B bergetar pada frekuensi fA dan fB. Jika fA = 2 fB dan
tetapan pegas keduanya dianggap sama. Perbandingan massa pegas A dan massa
pegas B adalah…
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 2 : 4
29. Balok bermassa m digantung pada ujung sebuah pegas dan bergetar dengan
periode 1 s. Kemudian pada ujung pegas ditambahkan 1 balok lagi yang
bermassa 0,3 kg dan periodenya menjadi 2 s. Massa balok pertama adalah…
A. 0,1 kg
B. 0,2 kg
C. 0,3 kg
D. 0,5 kg
E. 0,9 kg
226
30. Berdasarkan percobaan di dapat data sebagai berikut.
n = 10
Percobaan m (kg) t (s) f(Hz)
1 0,05 3,1 3,22
2 0,10 4,1 2,44
3 0,15 5,1 0,51
4 0,20 6,1 0,61
Frekuensi yang tepat terdapat pada percobaan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
31. Simpangan pada getaran harmonis sederhana didefinisikan sebagai…
A. Waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran setengah lingkaran
B. Banyaknya getaran yang dihasilkan dalam waktu tertentu
C. Simpangan terjauh yang ditempuh suatu benda
D. Simpangan terdekat yang ditempuh suatu benda
E. Besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu titik tertentu.
32. Besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu titik tertentu
disebut…
A. Amplitudo
B. Frekuensi
C. Periode
D. Simpangan
E. Percepatan
33. Simpangan terjauh yang ditempuh oleh bandul yang bergerak harmonik disebut…
A. Periode
227
B. Frekuensi
C. Simpangan
D. Kecepatan
E. Amplitudo
34. Sebuah benda bermassa 50 gram bergetar harmonis sederhana dengan amplitudo
sebesar 10 cm dan periode 0,2 s. Gaya yang bekerja pada sistem saat
simpangannya setengah dari amplitudo adalah…
A. 1,0 N
B. 2,5 N
C. 4,8 N
D. 6,9 N
E. 8,4 N
35. Persamaan getaran harmonik sederhana sebuah benda adalah y = 0,1 sin 20πt, y
dalam meter dan t dalam sekon. Frekuensi benda tersebut adalah…
A. 0,2 Hz
B. 0,5 Hz
C. 2 Hz
D. 5 Hz
E. 10 Hz
36. Sebuah partikel bergetar harmonis dengan periode 0,2 s dan amplitude 4 cm.
Kecepatan maksimum partikel tersebut adalah…
A. cms-1
B. cms-1
C. 40 cms-1
D. cms-1
E. cms-1
228
37. Sebuah benda bergetar harmonis dengan amplitudo 2 A. Pada saat kecepatannya
sama dengan setengah kecepatan maksimum, berapakah simpangannya…
A.
B.
C.
D.
E.
38. Sebuah benda memiliki massa 4 gram digetarkan harmonis dengan y = 0,5 sin 30
t dengan satuan y dalam meter dan t dalam sekon. Percepatan getaran benda
tersebut pada saat t = 2s adalah…
A. 125 ms-2
B. 125 ms-2
C. 225 ms-2
D. 450 ms-2
E. 450 ms-2
39. Sebuah bandul bergetar harmonik dengan persamaan y = 4 sin 6 t, Dimana y
dalam meter dan t dalam sekon. Percepatan maksimum getaran tersebut adalah…
A. 24 ms-2
B. 36 ms-2
C. 72 ms-2
D. 96 ms-2
E. 144 ms-2
229
40. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana memiliki amplitude sebesar A dan
kecepatan sudut sebesar ω. Jika benda bergetar dengan kecepatan ,
percepatan yang dihasilkan adalah…
A. -4/5 Aω2
B. -3/5 Aω2
C. -1/5 Aω2
D. 3/5 Aω2
E. 4/5 Aω2
41. Bandul bergetar memiliki simpangan sebesar 5 cm dan percepatan gelombang
selaras sebesar -5 cm/s2. Maka pada saat simpangannya 10 cm, percepatan yang
dihasilkan adalah…
A. -25cm/s2
B. -20 cm/s2
C. -10 cm/s2
D. -2,5 cm/s2
E. -1,25 cm/s
230
Lampiran C.2.b
Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
VALIDITAS INSTRUMEN
231
232
233
234
235
236
237
238
Lampiran C.2.c
REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN
Rata-rata : 22,51 Reliabilitas Tes : 0,90
Simpangan Baku : 8,04 Butir Soal : 41
Korelasi XY : 0,83 Jumlah Subyek : 37
No Validitas (Korelas) Taraf Kesukaran Daya Pembeda
Kesimpulan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1. 0,157 Sangat Rendah 0,92 Mudah 0,10 Jelek -
(tidak digunakan)
2. 0,607 Tinggi 0,73 Mudah 0,70 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
3. 0,157 Sangat Rendah 0,92 Mudah 0,10 Jelek -
(digunakan)
4. 0,655 Tinggi 0,78 Mudah 0,70 Baik Sangat signifikan
(tidak digunakan)
5. 0,183 Sangat Rendah 0,78 Mudah 0,20 Jelek -
(tidak digunakan)
6. 0,720 Tinggi 0,59 Sedang 0,90 Sangat Baik Sangat signifikan
(digunakan)
7. 0,325 Rendah 0,62 Sedang 0,40 Cukup Signifikan
239
(tidak digunakan)
8. 0,381 Rendah 0,92 Mudah 0,30 Cukup Sangat signifikan
(tidak digunakan)
9. 0,306 Rendah 0,92 Mudah 0,20 Jelek Signifikan
(tidak digunakan)
10. 0,554 Cukup 0,68 Sedang 0,80 Sangat Baik Sangat Signifikan
(tidak digunakan)
11. 0,655 Tinggi 0,54 Sedang 0,80 Sangat Baik Sangat Signifikan
(diguanakan)
12. 0,047 Sangat Rendah 0,84 Mudah 0,00 Sangat
Jelek
-
(tidak digunakan)
13. 0,349 Rendah 0,51 Sedang 0,50 Baik Signifikan
(digunakan)
14. 0,605 Cukup 0,78 Mudah 0,60 Baik Sangat Signifkan
(digunakan)
15. 0,528 Cukup 0,46 Sedang 0,50 Baik Sangat Signifikan
(tidak digunakan)
16. 0,581 Cukup 0,35 Sedang 0,80 Sangat Baik Sangat signifikan
(digunakan)
17. 0,680 Tinggi 0,35 Sedang 0,90 Sangat Baik Sangat Signifikan
(digunakan)
18. -0,088 - 0,65 Sedang -0,20 Sangat
Jelek
-
(tidak digunakan)
19. 0,472 Cukup 0,51 Sedang 0,70 Baik Sangat Signifikan
(digunakan)
20. 0,747 Tinggi 0,65 Sedang 0,90 Sangat Baik Sangat Signifikan
(digunakan)
240
21. 0,432 Cukup 0,40 Sedang 0,60 Baik Sangat Signifikan
(tidak digunakan)
22. 0,551 Cukup 0,49 Sedang 0,50 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
23. 0,239 Rendah 0,22 Sukar 0,40 Cukup -
(tidak digunakan)
24. 0,352 Rendah 0,57 Sedang 0,50 Baik Signifikan
(digunakan)
25. 0,602 Cukup 0,59 Sedang 0,80 Sangat Baik Sangat signifikan
(digunakan)
26. -0,663 - 0,22 Sukar -0,70 Sangat
Jelek
-
(tidak digunakan)
27. 0,448 Cukup 0,49 Sedang 0,60 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
28. 0,392 Rendah 0,24 Sukar 0,40 Cukup Sangat signifikan
(digunakan)
29. -0,087 - 0,46 Sedang -0,20 Sangat
Jelek
-
(tidak digunakan)
30. 0,571 Cukup 0,40 Sedang 0,60 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
31. 0,397 Rendah 0,65 Sedang 0,40 Cukup Sangat signifikan
(tidak digunakan)
32. 0,500 Cukup 0,62 Sedang 0,60 Baik Sangat sigmifikan
(digunakan)
33. 0,380 Rendah 0,59 Sedang 0,50 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
34. 0,627 Tinggi 0,40 Sedang 0,60 Baik Sangat signifikan
241
(digunakan)
35. 0,360 Rendah 0,49 Sedang 0,40 Cukup Sangat signifikan
(digunakan)
36. 0,519 Cukup 0,38 Sedang 0,70 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
37. 0,599 Cukup 0,30 Sukar 0,70 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
38. 0,682 Tinggi 0,40 Sedang 0,70 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
39. 0,589 Cukup 0,38 Sedang 0,70 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
40. 0,504 Cukup 0,22 Sukar 0,50 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
41. 0,435 Cukup 0,49 Sedang 0,60 Baik Sangat signifikan
(digunakan)
242
Lampiran C.2.d
Soal Instrumen Setelah Validasi
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X) pada huruf
A,B,C,D, atau E!
1. Gerak harmonis sederhana adalah....
A. Gerak suatu benda dengan gerakan yang tidak teratur
B. Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan
C. Gerak suatu benda karena diberi simpangan
D. Gerak suatu benda dengan gerakan yang tidak teratur dan melewati titik
keseimbangan
E. Gerak suatu benda dengan gerakan yang teratur
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah.
(1) Gerakannya periodik dan selalu melewati titik kesetimbangan
(2) Percepatan dan gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan simpangan
benda
(3) Percepatan dan gaya yang bekerja pada benda tidak sebanding dengan
simpangan benda
(4) Arah percepatan dan gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah pada titik
kesetimbangan.
Pernyataan yang merupakan syarat-syarat benda dikatakan mengalami gerak
harmonis sederhana adalah…
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (1), (2) dan (3)
E. (2), (3) dan (4)
3. Frekuensi didefinisikan sebagai...
A. Waktu yang diperlukan untuk melakukan untuk melakukan satu kali putaran
243
B. Waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran setengah lingkaran
C. Banyaknya getaran yang dihasilkan dalam satu detik
D. Simpangan terjauh yang ditempuh suatu benda
E. Besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu titik tertentu.
4. Sebuah bandul bergetar harmonis dengan periode 2 s. Frekuensi bandul tersebut
adalah…
A. 0,1 Hz
B. 0,2 Hz
C. 0,3 Hz
D. 0,4 Hz
E. 0,5 Hz
5. Bandul bermassa 250 g digantungkan pada tali sepanjang 20 cm. bandul
disimpangkan sejauh 4 cm dari titik seimbangnya, kemudian dilepaskan. Apabila
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, gaya pemulih yang bekerja pada bandul
adalah…
A. 0,5 N
B. 0,6 N
C. 0,7 N
D. 0,8 N
E. 0,9 N
6. Susi bermain ayunan dengan tali penggantung sepanjang 2,5 m. Apabila
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, periode ayunan tersebut adalah…
A.
B.
C. s
D. 2 s
E. 3 s
244
7. Benda A dan benda B mempunyai massa yang sama, jika panjang tali benda A
4 kali panjang tali benda B,
Perbedaan periode benda A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali periode benda B
B. Periode benda A 4 kali periode benda B
C. Periode benda A 1/2 kali periode benda B
D. Periode benda A 1/4 kali periode benda B
E. Periode benda A sama dengan periode benda B
8. Benda A dan benda B mempunyai massa yang sama, jika panjang tali benda A
1/4 kali panjang tali benda B,
Perbedaan periode benda A dan B adalah…
A. Periode benda A 2 kali periode benda B
B. Periode benda A 4 kali periode benda B
C. Periode benda A 1/2 kali periode benda B
D. Periode benda A 1/4 kali periode benda B
E. Periode benda A sama dengan periode benda B
9. Sebuah benda bermassa 20 g digantungkan diujung sebuah tali yang panjangnya
40 cm. Jika panjang tali diubah menjadi 10 cm. Perbandingan frekuensi getar
benda sebelum dan sesudah panjang tali diubah adalah…
A
B
A
B
245
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
10. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
Besar frekuensi pada pegas semakin kecil jika...
A. Konstanta pegas dan massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas diperkecil dan massa beban diperbesar
E. Konstanta pegas diperbesar dan massa beban diperkecil
11. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada pegas.
(a) Konstanta pegas
(b) Massa beban
Besar periode pada pegas semakin lama jika...
A. Konstanta pegas dan massa beban tetap
B. Konstanta pegas dan massa beban diperkecil
C. Konstanta pegas dan massa beban diperbesar
D. Konstanta pegas diperbesar dan massa beban diperkecil
E. Konstanta pegas diperkecil dan massa beban diperbesar
12. Sebuah pegas dengan konstanta pegas sebesar 100 Nm-1 diberi beban sebesar 4
kg. Besarnya frekuensi getar pegas tersebut adalah…
A.
B.
C.
246
D.
E.
13. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan vertikal dan diberi beban 200
gram sehingga panjangnya bertambah 10 cm. beban ditarik 5 cm ke bawah
kemudian dilepas hingga beban bergetar harmonik. Jika g = 10 m/s2. Periode
getaran pegasnya adalah…
A. 0,2π s
B. 0,4π s
C. 0,5π s
D. 1,0π s
E. 2,0π s
14. Sebuah balok bermassa m digantungkan pada pegas bergetar dengan periode 2 s,.
Apabila beban pada pegas dijadikan 4 kali semula, maka periodenya menjadi…
A. ¼ kali semula
B. ½ kali semula
C. 2 kali semula
D. 3 kali semula
E. 4 kali semula
15. Dua buah pegas A dan B bergetar pada frekuensi fA dan fB. Jika fA = 2 fB dan
tetapan pegas keduanya dianggap sama. Perbandingan massa pegas A dan massa
pegas B adalah…
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 2 : 4
16. Berdasarkan percobaan di dapat data sebagai berikut.
n = 10
247
Percobaan m (kg) t (s) f(Hz)
1 0,05 3,1 3,22
2 0,10 4,1 2,44
3 0,15 5,1 0,51
4 0,20 6,1 0,61
Frekuensi yang tepat terdapat pada percobaan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
17. Besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu titik tertentu
disebut…
A. Amplitudo
B. Frekuensi
C. Periode
D. Simpangan
E. Percepatan
18. Simpangan terjauh yang ditempuh oleh bandul yang bergerak harmonik disebut…
A. Periode
B. Frekuensi
C. Simpangan
D. Kecepatan
E. Amplitudo
19. Sebuah benda bermassa 50 g bergetar harmonis sederhana dengan amplitudo
sebesar 10 cm dan periode 0,2 s. Gaya yang bekerja pada sistem saat
simpangannya setengah dari amplitudo adalah…
A. 1,0 N
B. 2,5 N
C. 4,8 N
248
D. 6,9 N
E. 8,4 N
20. Persamaan getaran harmonik sederhana sebuah benda adalah y = 0,1 sin 20πt, y
dalam meter dan t dalam sekon. Frekuensi benda tersebut adalah…
A. 0,2 Hz
B. 0,5 Hz
C. 2 Hz
D. 5 Hz
E. 10 Hz
21. Sebuah partikel bergetar harmonis dengan periode 0,2 s dan amplitudo 4 cm.
Kecepatan maksimum partikel tersebut adalah…
A. cms-1
B. cms-1
C. 40 cms-1
D. cms-1
E. cms-1
22. Sebuah benda bergetar harmonis dengan amplitudo 2 A. Pada saat kecepatannya
sama dengan setengah kecepatan maksimum, berapakah simpangannya…
A.
B.
C.
D.
E.
23. Sebuah benda memiliki massa 4 g digetarkan harmonis dengan y = 0,5 sin 30 t
dengan satuan y dalam meter dan t dalam sekon. Percepatan getaran benda
tersebut pada saat t = 2s adalah…
249
A. 125 ms-2
B. 125 ms-2
C. 225 ms-2
D. 450 ms-2
E. 450 ms-2
24. Sebuah bandul bergetar harmonik dengan persamaan y = 4 sin 6 t, Dimana y
dalam meter dan t dalam sekon. Percepatan maksimum getaran tersebut adalah…
A. 24 ms-2
B. 36 ms-2
C. 72 ms-2
D. 96 ms-2
E. 144 ms-2
25. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana memiliki amplitude sebesar A dan
kecepatan sudut sebesar ω. Jika benda bergetar dengan kecepatan ,
percepatan yang dihasilkan adalah…
A. -4/5 Aω2
B. -3/5 Aω2
C. -1/5 Aω2
D. 3/5 Aω2
E. 4/5 Aω2
26. Bandul bergetar memiliki simpangan sebesar 5 cm dan percepatan gelombang
selaras sebesar -5 cm/s2. Maka pada saat simpangannya 10 cm, percepatan yang
dihasilkan adalah…
A. -25cm/s2
B. -20 cm/s2
C. -10 cm/s2
D. -2,5 cm/s2
E. -1,25 cm/s2
250
Lampiran C.2.e
Kunci Jawaban Soal
1. B
2. D
3. C
4. E
5. A
6. C
7. A
8. C
9. A
10. D
11. E
12. A
13. A
14. C
15. B
16. A
17. D
18. E
19. B
20. E
21. E
22. A
23. E
24. E
25. B
26. C
251
Lampiran 3.a
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Ke :1
Hari/Tanggal/Tahun :
Waktu : 3 x 45 menit
Materi : Getaran pada Bandul
Petunjuk Penilaian
1. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = kurang, 1 = sangat kurang.
2. Berilah tanda check list (√) pada skor penilaian.
3. Jumlahkan skor total dan nilai
Tahapan Kegiatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
Pendahuluan
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
Predict Siswa memperhatikan video
yang ditampilkan oleh guru.
Siswa membuat prediksi sesuai
hasil pengamatan video.
Discuss I Siswa duduk berkelompok
sesuai yang telah ditentukan
oleh guru.
Siswa mendiskusikan hasil
prediksi masing-masing dengan
kelompoknya.
252
Masing-masing kelompok
menuliskan hasil prediksi
Explain I Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Observe Siswa melakukan eksperimen
sesuai langkah dalam Lembar
Kegiatan Siswa (LKS).
Discuss II Siswa menuliskan hasil
eksperimen, dan berdiskusi
menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
eksperimen dan analisanya.
Penutup Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Peserta
didik bersama guru berdoa
dengan bacaan hamdalah.
Skor Total
Nilai = x 100%
Tangerang, 2017
Mengetahui,
Observer
253
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Ke :2
Hari/Tanggal/Tahun :
Waktu : 3 x 45 menit
Materi : Getaran pada Pegas
Petunjuk Penilaian
1. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = kurang, 1 = sangat kurang.
2. Berilah tanda check list (√) pada skor penilaian.
3. Jumlahkan skor total dan nilai
Tahapan Kegiatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
Pendahuluan
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
Predict Siswa memperhatikan video
yang ditampilkan oleh guru.
Siswa membuat prediksi
sesuai hasil pengamatan
video.
Discuss I Siswa duduk berkelompok
sesuai yang telah ditentukan
oleh guru.
Siswa mendiskusikan hasil
prediksi masing-masing
dengan kelompoknya.
254
Masing-masing kelompok
menuliskan hasil prediksi
Explain I Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Observe Siswa melakukan
eksperimen sesuai langkah
dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
Discuss II Siswa menuliskan hasil
eksperimen, dan berdiskusi
menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
eksperimen dan analisanya.
Penutup Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa bersama guru berdoa
dengan bacaan hamdalah.
Skor Total
Nilai = x 100%
Tangerang, 2017
Mengetahui,
Observer
255
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Ke :3
Hari/Tanggal/Tahun :
Waktu : 3 x 45 menit
Materi : Persamaan Simpangan pada Gerak Harmonis Sederhana
Petunjuk Penilaian
1. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = kurang, 1 = sangat kurang.
2. Berilah tanda check list (√) pada skor penilaian.
3. Jumlahkan skor total dan nilai
Tahapan Kegiatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
Pendahuluan
Siswa menjawab salam
Siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru
Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
Predict Siswa memperhatikan
demonstrasi yang dilakukan
oleh guru
Siswa membuat prediksi
sesuai hasil pengamatan
demonstrasi.
Discuss I Siswa duduk berkelompok
sesuai yang telah ditentukan
oleh guru.
Siswa mendiskusikan hasil
prediksi masing-masing
256
dengan kelompoknya.
Masing-masing kelompok
menuliskan hasil prediksi
Explain I Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Observe Siswa melakukan
eksperimen sesuai langkah
dalam Lembar Kegiatan
Siswa (LKS).
Discuss II Siswa menuliskan hasil
eksperimen, dan berdiskusi
menyimpulkan hasil
eksperimennya.
Explain II Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
eksperimen dan analisanya.
Penutup Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa bersama guru berdoa
dengan bacaan hamdalah.
Skor Total
Nilai = x 100%
Tangerang, 2017
Mengetahui,
Observer
___________________
257
LAMPIRAN D
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Uji Normalitas Hasil Pretest
4. Uji Normalitas Hasil Posttest
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest
9. Data Persentase Ranah Kognitif
10. Data Hasil Lembar Observasi Siswa Kelas
Eksperimen
258
Lampiran D.1
Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kontrol Eksperimen
1 17 10
2 20 17
3 40 37
4 30 17
5 20 17
6 30 33
7 33 33
8 33 30
9 17 13
10 20 30
11 17 27
12 17 30
13 33 10
14 33 13
15 30 27
16 20 37
17 23 30
18 23 23
19 40 27
20 30 20
21 40 23
22 20 23
23 23 30
24 20 17
25 33 37
259
26 23 20
27 33 27
28 30 23
29 23 33
30 27 27
31 27 33
32 37 23
33 37 30
34 27 33
35 27 27
36 30 20
37 30 30
38 37 27
39 27 23
40 37
41 27
260
Data Pretest Kelas Kontrol
17 17 17 20 20 20 20 20 20 23 23
23 23 23 23 27 27 27 27 27 27 30
30 30 30 30 30 30 33 33 33 33 33
33 37 37 37 37 40 40 40
Untuk mengubah data tunggal menjadi tabel distribusi sebagai berikut:
1. Skor terkecil = 17
2. Skor terbesar = 40
3. Rentang = 40-17 = 23
4. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 41
= 1 + 3,3 (1,61)
= 6,31 ≈ 6
5. Panjang kelas =
Nilai
17-20 9 9 18,5 166,5 28,05 -9,55 91,2025 820,8225
21-24 6 15 22,5 135,0 28,05 -5,55 30,8025 182,815
25-28 6 21 26,5 159,0 28,05 -1,55 2,4025 14,415
29-32 7 28 30,5 213,5 28,05 2,45 6,0025 42,0175
33-36 6 34 34,5 207,0 28,05 6,45 41,6025 249,615
37-40 7 41 38,5 269,5 28,05 10,45 109,2025 764,4175
Jumlah 41 1150 2076,1025
261
1. Nilai Rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata untuk data berkelompok yaitu:
Nilai rata-rata data di atas yaitu:
2. Median (Me)
Nilai median data berkelompok dapat dicari dengan interpolasi sabagi berikut.
Keterangan :
Me = nilai median
b = tepi batas bawah kelas median
p = panjang interval atau kelas median
n = jumlah seluruh frekuensi
f = frekuensi kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
Nilai median untuk data di atas yaitu:
Diketahui:
b = 24,5
p = 4
n = 41
F = 15
f = 6
262
3. Modus (Mo)
Modus merupakan nilai yang sama yang sering muncul. Untuk data kelompok dapat
dicari dengan persamaan berikut:
Keterangan :
Mo = Nilai Modus
b = tepi batas bawah kelas modus
P = panjang interval atau kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas berikutnya
Nilai modus untuk data di atas sebagai berikut:
Diketahui:
b = 16,5
p = 4
b1 = 9 – 0 = 9
b2 = 9 – 6 = 3
263
4. Standar Deviasi (SD)
264
Data Pretest Kelas Eksperimen
10 10 13 13 17 17 17 17 20 20 20 23
23 23 23 23 23 27 27 27 27 27 27 30
30 30 30 30 30 30 33 33 33 33 33 37
37 37 37
1. Skor terkecil = 10
2. Skor terbesar = 37
3. Rentang = 37-10 = 27
4. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 39
= 1 + 3,3 (1,59)
= 6,25 ≈ 6
5. Panjang kelas =
1. Nilai rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata untuk data berkelompok yaitu:
Nilai
10-14 4 4 12 48 25,85 -13,85 191,8225 767,29
15-19 4 8 17 68 25,85 -8,85 78,3225 313,29
20-24 9 17 22 198 25,85 -3,85 14,8225 133,4025
25-29 6 23 27 162 25,85 1,15 1,3225 7,935
30-34 12 35 32 384 25,85 6,15 37,8225 435,87
35-39 4 39 37 148 25,85 11,15 124,3225 497,29
Jumlah 39 1008 448,435 2173,0775
265
Nilai rata-rata data di atas yaitu:
2. Median (Me)
Nilai median data berkelompok dapat dicari dengan interpolasi sabagi berikut.
Keterangan :
Me = nilai median
b = tepi batas bawah kelas median
P = panjang interval atau kelas median
n = jumlah seluruh frekuensi
f = frekuensi kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
Nilai median untuk data di atas yaitu:
Diketahui:
b = 24,5
P = 5
n = 39
F = 17
f = 6
266
3. Modus (Mo)
Modus merupakan nilai yang sama yang sering muncul. Untuk data kelompok
dapat dicari dengan persamaan berikut:
Keterangan :
Mo = Nilai Modus
b = tepi batas bawah kelas modus
P = panjang interval atau kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas berikutnya
Nilai modus untuk data di atas sebagai berikut:
Diketahui:
b = 29,5
p = 5
b1 = 12 - 6 = 6
b2 = 12 – 4 = 8
267
4. Standar Deviasi (SD)
268
Lampiran D.2
Nilai Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kontrol Eksperimen
1 60 70
2 70 63
3 73 87
4 70 83
5 57 60
6 70 83
7 60 83
8 73 77
9 53 60
10 70 67
11 53 70
12 60 83
13 73 63
14 73 70
15 67 70
16 67 80
17 67 80
18 73 70
19 80 73
20 77 60
21 80 73
22 60 67
23 67 73
24 57 67
25 77 87
269
26 57 73
27 70 73
28 70 67
29 67 77
30 70 83
31 67 80
32 77 80
33 77 83
34 70 87
35 63 83
36 77 77
37 80 80
38 63 77
39 63 77
40 70
41 63
270
Data Posttest Kelas Kontrol
53 53 57 57 57 60 60 60 60 63 63
63 63 67 67 67 67 67 67 70 70 70
70 70 70 70 70 70 73 73 73 73 73
77 77 77 77 77 80 80 80
1. Skor terkecil = 53
2. Skor terbesar = 80
3. Rentang = 80 – 53 = 27
4. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 41
= 1 + 3,3 (1,61)
= 6,313 ≈ 6
5. Panjang kelas =
Nilai
53 – 57 5 5 55 275 67,93 -12,93 167,1849 835,9245
58 – 62 4 9 60 240 67,93 -7,93 62,8849 251,5396
63 – 67 10 19 65 650 67,93 -2,93 8,5849 85,8490
68 – 72 9 28 70 630 67,93 2,07 4,2849 38,5641
73 – 77 10 38 75 750 67,93 7,07 49,9849 499,8490
78 - 82 3 41 80 240 67,93 12,07 145,6849 437,0547
Jumlah 41 2785 438,6094 2148,7809
1. Nilai rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata untuk data berkelompok yaitu:
271
Nilai rata-rata data di atas yaitu:
2. Median (Me)
Nilai median data berkelompok dapat dicari dengan interpolasi sabagi berikut.
Keterangan :
Me = nilai median
b = tepi batas bawah kelas median
P = panjang interval atau kelas median
n = jumlah seluruh frekuensi
f = frekuensi kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
Nilai median untuk data di atas yaitu:
Diketahui:
b = 67,5
P = 5
n = 41
F = 19
f = 9
272
3. Modus (Mo)
Modus merupakan nilai yang sama yang sering muncul. Untuk data kelompok
dapat dicari dengan persamaan berikut:
Keterangan :
Mo = Nilai Modus
b = tepi batas bawah kelas modus
P = panjang interval atau kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas berikutnya
Nilai modus untuk data di atas sebagai berikut:
Diketahui:
b = 62,5
P = 5
b1 = 10 - 4 = 6
b2 = 10 – 9 = 1
273
\
4. Standar Deviasi (SD)
274
Data Posttest Kelas Eksperimen
60 60 60 63 63 67 67 67 67 70 70 70
70 70 73 73 73 73 73 77 77 77 77 77
80 80 80 80 80 83 83 83 83 83 83 83
87 87 87
1. Skor terkecil = 60
2. Skor terbesar = 87
3. Rentang = 87 – 60 = 27
4. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 39
= 6,247 ≈ 6
5. Panjang kelas =
Nilai
60 - 64 5 5 62 310 75,08 -13,08 171,0864 855,432
65 - 69 4 9 67 2468 75,08 -8,08 65,2864 261,1456
70 – 74 10 19 72 720 75,08 -3,08 9,4864 94,864
75 - 79 5 24 77 385 75,08 1,92 3,6864 18,432
80 - 84 12 36 82 984 75,08 6,92 47,8864 574,6368
85 - 89 3 39 87 261 75,08 1,92 142,0864 426,2592
Jumlah 39 2928 439,5184 2230,769
1. Nilai rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata untuk data berkelompok yaitu:
275
Nilai rata-rata data di atas yaitu:
2. Median (Me)
Nilai median data berkelompok dapat dicari dengan interpolasi sabagi berikut.
Keterangan :
Me = nilai median
b = tepi batas bawah kelas median
P = panjang interval atau kelas median
n = jumlah seluruh frekuensi
f = frekuensi kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
Nilai median untuk data di atas yaitu:
Diketahui:
b = 74,5
p = 5
n = 39
F = 19
f = 5
276
3. Modus (Mo)
Modus merupakan nilai yang sama yang sering muncul. Untuk data kelompok
dapat dicari dengan persamaan berikut:
Keterangan :
Mo = Nilai Modus
b = tepi batas bawah kelas modus
P = panjang interval atau kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi satu kelas berikutnya
Nilai modus untuk data di atas sebagai berikut:
Diketahui:
b = 79,5
P = 5
b1 = 12 - 5 = 7
b2 = 12 – 3 = 9
277
4. Standar Deviasi (SD)
= 7,662
278
Lampiran D.3
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
279
Lampiran D.4
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
280
Lampiran D.5
Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
281
Lampiran D.6
Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
282
Lampiran D.7
Uji Hipotesis Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
283
Lampiran D.8
Uji Hipotesis Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
284
Lampiran D.9
Persentase Kognitif Pretest Kelas Kontrol
285
286
Persentase Kognitif Pretest Kelas Eksperimen
287
288
Persentase Kognitif Posttest Kelas Kontrol
289
290
Persentase Kognitif Posttest Kelas Eksperimen
291
292
Lampiran D.10
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-1
Siswa
Tahapan Strategi Pembelajara
n PDEODE
Predict Discuss I Explain Observe Discuss II Explain II
1 3 3 3 3 3 3
2 2 3 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 3
4 3 4 3 3 4 4
5 2 3 3 3 3 3
6 4 4 3 3 4 3
7 3 4 4 4 4 3
8 3 3 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 4
10 2 3 4 3 3 3
11 3 3 4 3 3 4
12 4 4 4 4 4 4
13 3 3 3 3 3 3
14 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 4 3 4
17 3 4 3 4 3 3
18 3 3 3 3 3 3
293
19 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3
22 2 3 3 3 3 4
23 3 3 3 3 4 3
24 3 3 4 3 3 3
25 4 4 4 4 4 4
26 3 3 3 3 3 4
27 3 3 3 3 4 3
28 3 3 4 3 3 3
29 3 3 3 3 4 3
30 3 4 3 3 3 4
31 3 4 3 3 4 3
32 3 3 4 3 3 4
33 3 3 3 4 4 3
34 4 4 3 4 4 4
35 3 3 3 4 4 4
36 3 3 3 3 3 3
37 3 4 3 3 3 4
38 3 3 4 3 3 3
39 3 3 4 3 3 4
Jumlah 118 128 130 126 130 131
Persentase 75,64% 82,05% 83,33% 80,77% 83,33% 83,97%
Persentase Rata-rata 81,52%
294
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-2
Siswa Tahapan Strategi Pembelajaran PDEODE
Predict Discuss I Explain Observe Discuss II Explain II
1 3 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 4 4
5 2 3 3 3 3 3
6 3 4 3 3 4 3
7 4 3 4 4 4 3
8 3 3 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 4
10 2 3 4 3 3 3
11 4 3 4 3 3 4
12 3 4 4 4 4 4
13 3 3 3 3 3 3
14 3 4 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 4 4 4
17 3 4 3 4 3 3
18 3 3 3 3 3 3
295
19 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 4
23 3 3 3 3 4 3
24 3 3 4 3 3 3
25 4 4 4 4 4 4
26 3 4 3 3 3 4
27 3 3 3 3 4 3
28 3 3 4 3 3 3
29 3 3 3 3 4 3
30 3 4 3 4 3 4
31 3 4 3 4 4 3
32 4 3 4 3 3 4
33 3 4 3 4 4 3
34 4 4 3 4 4 4
35 3 3 3 4 4 4
36 3 3 3 3 3 3
37 3 3 3 4 4 4
38 3 3 4 3 3 3
39 3 3 4 3 3 4
Jumlah 122 129 130 130 132 131
Persentase 78,20% 82,69% 83,33% 83,33% 84,62% 83,97%
Persentase Rata-rata 82,69%
296
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-3
Siswa Tahapan Strategi Pembelajaran PDEODE
Predict Discuss I Explain Observe Discuss II Explain II
1 3 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 4
3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
5 2 3 3 3 3 3
6 3 4 3 3 4 3
7 4 3 4 4 4 4
8 3 3 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 4
10 3 3 4 3 3 3
`11 4 3 4 3 3 4
12 3 4 4 4 4 4
13 3 3 3 3 3 3
14 3 4 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3
16 4 4 3 4 4 4
17 3 4 3 4 3 3
18 3 3 3 3 3 3
297
19 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3
22 3 3 4 3 3 4
23 3 3 3 3 4 3
24 3 3 4 3 3 4
25 4 4 4 4 4 4
26 3 4 4 3 4 4
27 3 3 3 3 4 3
28 3 3 4 3 3 4
29 3 3 3 3 4 3
30 3 4 4 4 4 4
31 3 4 3 4 4 3
32 4 4 4 4 4 4
33 3 4 3 4 4 3
34 4 4 4 4 4 4
35 3 3 4 4 4 4
36 3 3 3 3 3 3
37 3 4 3 4 4 4
38 3 3 4 3 3 4
39 3 3 4 3 3 4
Jumlah 124 132 136 131 135 137
Persentase 79,49% 84,62% 87,18% 83,97% 86,54% 87,82%
Persentase Rata-rata 84,94%
298
299
LAMPIRAN E
DOKUMENTASI PENELITIAN
Dokumentasi Penelitian
300
Lampiran E
DOKUMEN PENELITIAN
301
LAMPIRAN F
Surat-surat Penelitian
1. Surat Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian dari
Sekolah
3. Lembar Uji Referesi
4. Daftar Riwayat Hidup
302
Lampiran F.1
303
Lampiran F.2
304
Lampiran F.3
305
306
307
308
309
310
311
Lampiran F.4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIA AISYAH. Anak kelima dari lima bersaudara
pasangan Sarmin dan Munawaroh. Lahir di Tangerang
pada tanggal 20 Januari 1995 dan bertempat tinggal di
Desa Kedung Dalem RT/RW: 005/001 Kecamatan
Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah
ditempuh penulis diantaranya SDN Kedung Dalem II
lulus pada tahun 2006, MTS Negeri Rajeg lulus pada tahun 2009, dan MAN 3
Kabupaten Tangerang lulus pada tahun 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi
Pendidikan Fisika pada tahun 2012 dan melalui jalur SPMB Mandiri.