Upload
lexuyen
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STRATEGI PQ4R TERHADAP HASIL RELAJAR SISWA
(Kuasi Eksperimen di SMA Darul Maarii)
SKRIPSI
Diajukm Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
··-111
Oleh
AFRINA W Almerln .. NIM: 105016100*90
Tgt
,'Jn. lnrluk
kJ:isifikasi ......................................
PROGRAM STUD I PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1431 H/2010M
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAl\.L\RTA .
LEMEAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul:" Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"
diajukan kepada Fakultas llrnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasah pada 19
April 20 I 0 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana SI (S.Pd) dalarn bidang pendidikan IPA Biologi.
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua .Jurusan)
Baig Hana Susanti. M.Sc NIP : 19700209 200003 2 00 I
Sekretaris Jurusan
Nengsih Juanengsih M.Pd NIP : 197905 I 0 200 604 2 00 I
Penguji I
Dr. Sujiyo Miranto. M.Pd NIP : 19681228 200003 1 004
Penguji II
Y anti Herlanti, M.Pd NIP: 19710119 200801 2 010
Tanggal
Mengetahui,
Dekan FITK
Jakaita, April 20 I 0
LEMBAR PENGESAHAN
"PENGARUH STRATEGI PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISW A"
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas !lmu Tarbiyah Dan Keguruan
UJN SyarifHidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
Pembimbing I
OLeh: Afrinawati
NIM: 105016100490
Di Bawah Bimbingan
r Pembimbing II
Bai Hana Susan i M.Sc NIP : 19700209 20 00 2 001
Nengsih Juanengsih M,Pd NIP: 19790510 200 604 2 001
PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
1431H/2010 M
ABSTRAK
Afrinawati, "Pengarnh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Bela jar Siswa", skripsi, (Eksperimen di kelas I SMA Darul Ma'arif Jakarta Selatan), Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Falmltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang sampelnya 26 siswa untuk kelas eksperimen dan 26 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif berbentuk piilihan ganda yang terdiri dari 35 butir soal. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan "t" test, diperoleh basil bahwa terdapat pengaruh terhadap basil belajar siswa melalui strategi PQ4R. Hal ini dapat dilihat dengan harga thitung > tiabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 8,02>2,00.
Kata Kunci: Strategi PQ4R, Hasil Belajar
ABSTRACT
Afrinawati, "The Influence Of PQ4R Strategy To Result Of Students' Achievement Biology", BA Thesis, (eksperiment studi at first grade SMA Darul Ma'arif South Jakarta), Program Of The Biological Education Study, Major Of Natural Sciences Education, Faculty Of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta, March 2010. The research aim to know the influence of PQ4R strategy to result of students' achievement in biology. method used at this research in quasi ekperiment, sample consisted of 26 student ineksperimen class and 26 student in control class. Instrument used is objective, test whith 35 items. Base of calculation result use the formula "t" test, there are influence of PQ4R strategy to result of learning biology. This result visible from t,0 ,,,,1 >tiable at significant level is 0, 05, that is 8,02> 2, 00
Keys: PQ4R strategy, students' achivement
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala pttji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengantarkan manusia kepada jalan yang benar, Amin.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
l. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA dan juga
Dosen Pembimbing I, atas segala bimbingan, pengarahan dan waktu serta
motivasinya bagi penulis.
3. Nengsih .Tuanengsih M.Pd., selaku pembimbing II, atas segala bimbingan,
pengarahan dan saran, motivasi dan waktunya kepada penulis dengan penuh
kebijakan dan kesabaran.
4. Zulfiani MPd, terimakasih atas arahan, waktu dan motivasi yang diberikan
kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Biologi, yang telah dengan tulus
ikhlas mencurahkan ilmu dan mendidik penulis, semoga ilmu yang telah
penulis peroleh dapat bermanfaat.
6. Kepala dan Staf perpustakaan FITK dan perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan buku-buku yang
diperlukan penulis dalam menyusun skripsi.
7. Kepala sekolah SMA Darul Ma'arif Dra. Hj. Syarifah, M.Pd. yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis.
8. Ibu Siti Zulaiha sebagai guru bidang studi Biologi SMA Darul Maarif yang
telah yang telah memberi kesempatan dan waktu kepada penulis untuk
melakukan penelitian di kelas.
LEMBARPERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini diantaranya:
1. Ayah dan Amak tercinta yang telah mencurahkan segala doa, kasih
sayang, dan segala motivasinya dengan dengan penuh keikhlasan kepada
penulis, semoga Allah SWT selalu mengasihi dan meridhoinya. Ini
hadiah terindah untuk pe1juanganmu .
2. Mama dan pak tuo terimakasih do'a dan dorongannya semoga Allah
SWT selalu Mengasihi dan Meridhoinya.
3. Rizkan abdurahman adik tersayang, yang tel ah ban yak memberikan
motivasi serta doa-doanya bagi penulis.
4. Yanti Damayanti S.Pd dan Sesilia Hari Putri terima kasih semangat,
kesabaran dan dorongannya selama ini
5. Teman-teman Biologi 2005 Siti Aisyah, Ityanu Rahmatin, Rima Ulfah
Dewi dll. Terimakasih atas amanah dan motivasi yang telah diberikan
selama ini.
Jakarta, Maret 2010
Penulis
DAFTARISI
Um bar Pengesahan ..................................................................................... . i
Abstrak..--·--·······-------------,-·--··· ii
Kata Pengantar ........................................................................................ . iv
Lembar Persembahan ......................................................................................... . vi
Daftar lsi---····-·-···-·-·---------·-·-·-------··-·· vii
Daftar Tabel ........................................................................................... . x
Daftar Garn bar ••.••.•..•.•••••.••.•••.••.•..•.........••..•...••.•.•.•••••.••••.••••.•.••.•.•.••.•.•. xi
Daftar Lampiran ................... ·-··--·-----·-·----··-····-··-· xii
BABI
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Identifikasi Masalah. .. .. ...... .. ....... .. .... ...... ... .. ... .. ... .. . . . . 5
C. Pembatasan Masalah.... ........ .............. ... ....... .......... .. .. 5
D. PermusanMasalah..................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................... ................... .............. 6
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKJR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori........................................................... 7
1. Hakikat Strategi Belajar........................... .. .. .. 7
2. Hakikat Strategi Belajar PQ4R...................... 11
3. HakikatHasil BelajarBiologi........................ 18
a. Hakikat Belajar .... ......................... ..... .. .... 18
b.HakikatHasil Belajar............................... 22
c.Prinsip-Prinsip Belajar ............................. 27
d.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar...................................................... 29
4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Siswa.......................... 34
B. Hasil Penelitian YangRelevan.................................. 35
j
D. Hipotesis Penelitian ................................................. . 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .......•.............................................. 39
B. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................. 39
C. Metodologi Penelitian ............................................... 39
I. Desain Penelitian........................................... 39
2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R ................. 41
D. Variabel Penelitian.................................................... 42
E. Populasi Dan Sampel ................................................ 42
F. ~feknik Pengun1pulan Data........................................ 43
G. Instrumen Penelitian.................................................. 43
H. Kalibrasi lnstrumen ................................................... 44
1. Validitas Instrumen ....................................... 44
2. Reliabilitas Tes.............................................. 45
3. Tingkat Kesukaran ........................................ 46
4. Daya Pembeda............................................... 47
I. Teknik Analisis Data................................................. 48
I. Analisis Data Kuantitatif............................... 48
a. Normal Gain............................................ 48
b. Uj i Normalitas ,........................................ 48
c. Uji Homogenitas ..................................... 49
d. Uji Hipotesis Statistik" uji t" ................. 49
2. Anal is is Kualitatif ......................................... 50
BAB IV IIASIL DAN PEMBAHASAN
A. Basil Penelitian ......................................................... 5 I
I. Data Basil Belajar ........................................... 5 I
a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen
dan Kontrol ............................................. 5 I
b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ............................................. 52
2. Data Hasil Observasi .................................... 56
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data............................ 57
1. Uji Normalitas.............................................. 57
2. Uji Homogenitas .......................................... 59
3. Pengujian Hipotesis...................................... 59
C. Pembahasan............................................................. 61
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................. 65
B. Saran....................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 36
Tabel 4.1. Data Nilai Pretest dan Postles! se1ta N-gain Kelompok
Eksperimen dan Kontrol....................................................... 54
Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa Berdasarkan Pre test dan
Post test............................................................................... 55
Tabel 4.3. Rekap Skor Basil Belajar Konsep Bakteri Kelompok
Eksperim en .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . ... . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . 5 5
Tabel 4.4. Rekap Skor Basil Belajar Biologi Konsep Bakteri Kelompok
Kontrol ................................................................................ 56
Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar ........... 57
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ................................. 58
Tabel 4.7. Uji N01malitas Kelompok Kontrol ....................................... 59
Tabel 4.8. Perhitungan Uji Bomogenitas............................................... 59
Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-g_ain dengan "t tesf'
Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..................................... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Strategi Pembelajaran dan [stilah-lstilah yang Terkait... 10
Gambar 2.2 : Tiga Ranah Hasil Belajar ................................................. 22
Bagan 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............ ..... ...... 29
Bagan 2.2 : Faktor Lain yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 33
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Fikir ...................................................... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Eksperimen......................................................................... 70
Lampiran 2. Bahan Bacaan Kelas Eksperimen ...................................... 78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol. 92
Lampiran 4. Kisi-Kisi lnstrumen Tes..................................................... 98
Lampiran 5. Instrumen Hasil Analisis ................................................... l 06
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Item Soal ....................................... 112
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen .................... 114
Lampiran 8. Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.... 116
Lampiran 9. Skor Hasil Belajar Siswa ................................................. 117
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru................................................... 119
Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa .................................................. 122
Lampiran 121. Persiapan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan
Kontrol .............................................................................. 125
Lampiran 13. Uji Normalitas .................................................................. 139
Lampiran 14. Uji Homogenitas............................................................... 148
Lampiran 15. Persiapan Uji Hipotesis .................................................... 152
Lampiran 16. Pengujian Hipotesis.......................................................... 157
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan taraf hidup dalam masyarakat menuntut manusia untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, salah satu tumpuan
penting yaitu pendidikan yang dapat menjadi wahana untuk menciptakan
SOM yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan yaitu:
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem penclidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. 1
Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan yang berasal dari pemikiran
pemikiran filosofis, teoritis, penelitian empiris dalam praktik pendidikan.
Pendiclikan dapat diai1ikan sebagai usaha sadar clan tereneana untuk
mewujudkan suasana belajar clan proses pembelajaran atau pelatihan agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri,
kepribaclian, keeerdasan, akhlak mulia, se11a keterampilan yang cliperlukan
dirinya dan masyarakat.2
Pendiclikan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
pribadi-pribacli anggota masyarakat yang mandiri. Pribadi yang mancliri
adalah pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara
pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat clipertanggungjawabkan.
Pencliclikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak cliclik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri clan sebagai anggota
1Undang-Undang dan Peraturan Pen1erintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islan1 Departe1nan Agama Rl, 2006), him 48
2 Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalmn http://\V\V\V.anneahira.con1/artikelpend i di kan/ pen g er ti an-pend id i kan, h tn1
2
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada dan
mampu melakukan perubahan dan menciptakan sesuatu yang barn.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada pasal II ayat 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangs£3 Berbagai cara dilakukan oleh
pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan seperti perubahan kurikulum,
waj ib belajar sembilan tahun, penataan organisasi, peningkatan cara belajar
siswa, pelatihan guru dan lainnya.
Menurut Moh. Surya belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku barn secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.4 Dari pengertian tersebut terlihat bahwa siswa adalah pelaku
dari proses belajar sesuai dengan standar proses yang tersirat dalam Peraturan
Pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab IV yaitu interaktif yang menjadikan pol a
belajar siswa aktif (active learning) sebagai bukti perubahan paradigma
belajar.5Sesuai dengan "otonomi guru' yang tersirat dalam KTSP, kualitas
profesionalisme seorang guru tidak hanya tercermin dalam kemampuan guru
dalam menyusun KTSP tetapi juga dalam implementasinya di dalam kelas.6
pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa mernpakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan sebuah
metode akan berpengaruh terhadap basil belajar dan keberhasilan siswa
tersebut dalam mengikuti pembelajaran.7
3 -Undang-Undang . .. , hlin. 8 4 Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dala111 Be/ajar_tersedia dalam
http;// ca fest u di 06 I . word press .com/2 00 8/ 09 I I I I pen gerti an-be lajar-d an-peru bahan-pr i I aku-dal ambe 1 ajar/
5 Peraturan Pen1crintah Repub!ik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23
6 Yusri Panggabean dkk, Strategi, Ai/ode! dan Eva!uasi, (Bandting, Bina Media Infonnasi, 2007), him. 36
7 Tda Sriyanti, Penerapan Model Pe111be/ajara11 Jnteraktif Berbasis Konsep, Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1 No. I, Februari 2009, hhn. 23
3
Setiap metode (strategi) memiliki kekhasan tersendiri seperti yang
dikemukakan Killen dalam Wina Sanjaya
"no teaching strategy is better then others in all circumtances, so you have to able to use variety of teaching stretegies, and make rational decision about when each of the teaching strategies is likely most effective"~
Berdasarkan pernyataannya tersebut dijelaskan bahwa guru harus mampu
untuk memilih strategi yang cocok dengan topik dan keadaan siswa. Namun
j ika bahan pelajaran tan pa memperhatikan metode akan mempersulit guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran.9
Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh banyak ha!, salah satunya
adalah faktor guru. Menurut Goodlad dalam Asep Saepudin dari 75% proses
pengajaran di kelas didominasi oleh guru dengan informasi verbal.10 Tidak
bervariasinya metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar di kelas menjadikan siswa kurang aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, akibatnya proses pembelajaran terpusat pada guru dan siswa
pasif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut Weinsten Meyer
dalam Trianto pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana
belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasi
cliri sencliri yang menjadikan siswa menjadi pembelajar mandiri. 11
Biologi sebagai cabang pendidikan sains mengggunakan model empiris
yang sistematis untuk mempelajari fenomena alam, prinsip pembelajaran
Biologi adalah mengeksplorasi fakta yang aktual sehingga siswa dapat
merespons clan memberikan ruang kepada siswa untuk menganalisa,
mengevaluasi dan mencipta, oleh karena itu sangat dibutuhkan pembelajaran
8 Wina Sanjaya, Pe111be/ajaran Dala1n b11ple111entasi Kurikulun1 Berbasis Kon1petensi, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.103
9 Syaiful Bahri Djan1arah, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.76
10 Asep Saepudin, Pengajaran Ber.fikir: Suatu Konsep Pengen1bangan Proses Be/ajar Mengajar, dalam jurnal TEKNODIK, no. I 7, th. ke-9, Desember 2005, him. I 13
11 Trianto, lvlode/-lvfodel Pe111belajaran !novatif Berorientasi Konstrktivisn1e ,(Jakarta: Prestasi Puslaka,2005), him. 143
4
yang bersifat student centered yang memberikan pengalaman langsung atau
siswa ditekankan untuk aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Cain dan Evan sains mengandung empat ha! yaitu: konten atau
produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten berarti
bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat
diterima kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti sains
rnerupakan suatu produk atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Sains
sebagai sikap berarti dalarn sains terkandung sikap jujur, objektif. Sains
sebagai teknologi berarti sains memiliki keterkaitan dengan lingkungan sehari
hari.12
Atas dasar pernikiran tersebut rnaka model pembelajaran yang perlu
dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif. Salah satu
upaya untuk mengatasi masalah peningkatan mutu dalam pendidikan sains
atau Biologi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran yang
menitikberatkan pada keterarnpilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan
dalam menyelesaikan masalah, keterarnpilan dalam rnengamati obyek,
ketera111pilan dala111 rnengarnbil keputusan, keterarnpilan dalam menganalisis
data, berfikir secara logis, sisternatis serta keterampilan dalam rnengajukan
pertanyaan. Sehingga pernbelajaran akan lebih menitikberatkan kepada siswa
dan siswa aktif dalarn rnengikuti kegiatan belajar mengajar. Penggunaan cara
pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara belajar
tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.13
Pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran Sains Biologi banyak
111engacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Namun
pelaksanaannya belum maksimal, yang dapat dilihat dari keterampilan siswa
yang masih kurang dalam menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari
konsep-konsep biologi sehingga basil yang diinginkan tidak maksimal.
12 Nuryani y rustan1an dkk., Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Malang; Universitas Negeri Malang, 2005), Cet. I, hlm.74
13 Sudannan, Peningkatan Pen1aha111an Dan Daya Ing at Sisu1a lv!elalui Strategi Previe1v, Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Revie1v (PQ4R) tersedia dalain http:/ /j u rna 11 i pi . \.Vordpress. co 1n/j r i-vo 1 u n1e-4/ no in o r-2/ sud a nnan/
5
Penyebab lain yang sering mengakibatkan rendahnya basil belajar Biologi
yaitu siswa sering tidak hafal dengan konsep, sebagai materi pembelajaran
yang penuh dengan konsep yang bersifat menjelaskan maka Biologi harus
dapat dipahami dan diingat dengan baik oleh siswa.
Salah satu strategi pembelajaran yang menitikberatkan kepada siswa dan
siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah strategi belajar
PQ4R. Strategi PQ4R adalah strategi belajar yang merupakan bagian dari
strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa memahami
apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas
yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. 14
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi
baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean
lebih mudah dan memberikan kepastian. Strategi ini membantu memindahkan
informasi dari memorijangka pendek ke memorijangka panjang. 15
Dengan demikian diharapkan penggunaan strategi PQ4R dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis
merasa tertarik untuk · melakukan pengkajian secara teoritis maupun praktis
permasalahan ini dengan judul: "Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil
Belajar Siswa"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
I. Model dan metode belajar yang menoton.
2. Siswa pasif dalam menerima materi pembelajaran.
3. Pembelajaran sering bersifat teacher centered
4. Siswa tidak memahami konsep dengan baik.
5. Rendahnya hasil belajar siswa
14 Trianto, Model ... , him. 146 15 Trianto, Model .. .,hlm. 146
G
C. Pembatasan Masalah
pad a:
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi
I. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X (sepuluh) semester I
(satu) tahun ajaran 2009/2009.
2. Strategi belajar yang digunakan yaitu PQ4R yang terdiri dari 6
tahapan (preview, question, read, reflect, reciete, review).
3. Hasil belajar yang diukur difokuskan pada aspek kognitif.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian 1111 adalah
"Bagaimanakah pengaruh strategi PQ4R terhadap basil bclajar siswa'!"
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya;
l. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam
mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama perkuliahan
dan memberikan gambaran yang jelas tentang pembelajaran strategi
PQ4R pada tingkat SMA dalam meningkatkan basil belajar.
2. Memberikan wacana dan bidang kajian bagi berbagai kalangan dalam
mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEO RI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN IIlPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Hakikat Strategi Belajar
Secara umum strategi berarti suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 1 Strategi
memiliki makna yang sama dengan teknik, kiat atau taktik. Strategi
merupakan pola umum rentetan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan te11entu.2 Strategi diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang
dirancang sesama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh
hasil pemulihan pengetahuan atau keterampilan yang sudah dikuasai.3
Menurut Gibbs strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan biaya sekecil mungkin. Menurut Ivor D Davies strategi
berarti rencana pokok mengenai pencapaian, berberapa tujuan yang lebih
umum.4 Strategi dapat diartikan bagaimana cara isi pelajaran disajikan atau
dipresentasikan dalam lingkungan pembelajaran.5
Menurut Puspitasari dalam Penelitian Tindakan Kelas, strategi-strategi
belajar merupakan pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana
belajar, mengingat, berpikir dan bagaimana memotivasi diri sendiri. Hal ini
didasarkan pada anggapan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sebagian
besar tergantung pada kepandaian siswa belajar secara mandiri sekaligus
memonitor hasil belajarnya6
1 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Be/ajar J\1engajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.5
2 Wina Sanjaya, Pe111belajaran Dala111 lmple1nentasi Kurikuhon Berbasis Ko1npetensi, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.99
3 Nuryani rustaman, Strategi Be/ajar Aiengajar Bioiogi, (Malang: UNM,2005), hlm.4 4 Yusri Panggabean dkk, Strategi, lv!odel dan Evaluasi, (Bandung, Bina Media Informasi,
2007), him 45 5 Yusri Panggabean dkk, Strategi, ... , hln1 46 6
Uyad. Pene!itian Tindaka11 Ke/as tersedia da!am http://uyad.blogspot.com/2008/04/ncnclitian-tindakan-kclas.htn1l
7
8
Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang
digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, tennasuk
proses memori dan metakognitif. Menurut Pressley dalam Trianto strategi
belajar adalah operator-operator kognitif dan di atas proses-proses yang
secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar) 7 dan diukur
melalui prilaku dan proses berfikir siswa 8
Strategi belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa
untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Sedangkan posisi guru, lcbih
diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk
membimbing siswa.
Menurut Puspitasari dalam Muhamad Ali strategi-strategi belajar juga
dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut lebih dekat pada
basil belajar kognitif dari pada tujuan belajar perilaku.9Tujuan kognitif
tradisional yang diharapkan adalah siswa dapat memahami sebuah wacana
dalam buku.10
Pencapaian suatu tujuan pembelajaran turut ditentukan oleh ketcpatan
penggunaan strategi pembelajaran. 11 Menurut Wienstein dan Meyer Tujuan
utama pengajaran strategi bclajar adalah mengajarkan siswa untuk bclajar
atas kemauan dan kemampuan diri sendiri 12 atau pembelajar mandiri (self
regulated learner). Menurut Arends dalam Trianto ada empat hal yang dapat
dilakukan oleh siswa agar dapat belajar mandiri yaitu:
a. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu.
b. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah
te11entu yang dihadapi.
7 Trianto, A1odel-Afodel Pen1belajaran fnovatif Berorientasi Konstrktivis111e,(Jakarta: Prestasi Pustaka,2005) hlin. 85
8 Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 86 9 Muhainad ali. J\1ode/ pen1belajaran PQ4R tersedia dalmn
http://Jnuhan1n1adaliton1acoa.blogspot.co1n/2009/04/n1odel-ncn1bclajaran-p~J4r.htn1[
'0 Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 152
11 Bambang Sutjipto, Penggunaan Metoda Pen1be/ajaran (Suatu 1\1etaanalisis Kajian Tesis Program Pasca Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th. Kc-7, oktober 2003, hlm.81
12 Asianbrain, Strategi Be/ajar dalain b.!!n://\-V\V\V.anncahira.coin/dunia-bclajar/stratcei
bclajar.htin
9
c. Me1tionitor keefektifan strategi tersebut.
d. Cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut
sampai masa!ah tersebut terselesaikan. 13
Menurut Djamarah Sain dalam Trianto ada empat strategi dalam belajar
mengajar yaitu:
a. Mengidentifikasi, menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, taktik dan teknik belajar
mengajar paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
oleh guru dalam kegiatan pembelajarannya.
d. Menetapkan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
evaluasi belajar mengajar, dan dapat dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem intruksional secara keseluruhan. 14
Langkah -langkah mengajarkan strategi belajar yaitu:
a. Memberi tahu siswa bahwa mereka diajarkan strategi belajar agar
fokus.
b. Menunjukan hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap
hasil belajar.
c. Memeragakan strategi yang diajarkan.
d. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi digunakan.
e. Memberi penguatan kepada siswa yang menggunakan strategi
belajar.
f. Memberikan praktik yang beragam dalam pemakaian strategi belajar.
g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi belajar
tertentu.
13 Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m 155 14Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m. 144-145
JO
h. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan mendorong s1swa
melakukan evaluasi mandiri. 15
Berdasarkan teori kognitif dan pemprosesan informasi terdapat empat
jenis strategi-strategi belajar yakni:
a. Strategi mengulang; mengulang sederhana dapatt membantu
mempertahankan infonnasi dalam memori jangka pendek.
b. Strategi organisasi; strategi peningkatan keberrnaknaan informasi
baru melalui struktur pengorganisasian yang sesuai dengan informasi
tersebut.
c. Strategi elaborasi; proses penambahan rincian sehingga lcbih
bermakna.
d. Strategi metakognitif; berrhubungan dengan pemikiran s1swa
bagaimana untuk menggunakan strategi tertentu dengan tepat. 16
Untuk menjelaskan proses pembelajaran dapat dimulai dengan istilah
pendekatan, kemudian dijabarkan pada model pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik baru. Untuk
menjelaskan hierarki tersebut digambarkan sebagai berikut: 17
r~Pciluek;t;;pe;J"ibe1njirratt-1 l (Studt~~~~' Tl'ad1ei· ~1tcre~ ----......,,____.......---
i~"Strn!egi Pc111l1dajiirM'-~ i (expositio11·di$co\'Cl)' learning_ or j grottp·iwlivid1rnl lc:irni11g,)
-< '"·,..
Teb1ik tt;m Ta~tik Pcmt;,·h~jam11 ($pC"Si!1k, itdividua!, unik)
Gambar 2.1
Strategi Pembelajaran dan lstilah-lstilah yang Terkait
15 Trianto, Aiode/-1\1odel ... ,h!n1. 88 16
Trianto, Jvfode/-1\1odel ... ,hlm. 156 17 Wina Sanjaya, Pen1belajaran ... , hhn. 100
l I
2. Hakikat Strategi Bela.jar PQ4R
Strategi PQ4R di kembangkan oleh Thomas dan Robinson merupakan
pengembangan dari strategi SQ3R (survey, question, read, reciete, review)
yang beguna untuk meningkatkan pemahaman dalam kegiatan membaca. the
PQ4R strategy is an individualized method for improving reading
comprehension18
Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca, dan dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka
baca dan membantu kegiatan belajar mengajar di kelas dengan kegiatan
membaca buku. 19 Teori deskriptif menyatakan bila isi I materi pelajaran
(kondisi) diorganisasikan dengan menggunakan model elaborasi (metode),
maka peroleban belajar atau resistansi (basil) akan meningkat.20
Strategi elaborasi adalah suatu pembelajaran yang membantu siswa
dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan
rincian dan penemuan hubungan-hubungan terdiri dari analogi, catatan
matriks dan PQ4R. 21 PQ4R is a strategy that helps individ11als focus 011
mentally organizing information and making it meaningful.22 Strategi PQ4R
membantu s1swa untuk mengorganisasi informasi dan membuat
pembelajaran Jebih bennakna. Oleh karena itu strategi ini cocok digunakan
pada konsep yang bersifat deklarati f dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan deklaratifyaitu pengetahuan yang dimiliki olch pembelajar
tentang sesuatu seperti syair, fakta, aturan dan lainnya. Pengetahuan
prosedural yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa bagaimana dapat
18 !Vluskingu1n Collage, General-P111pose Learning Strategies Reading Co111prehension
tersedia dalatn http://\V\V\v.buddies.org/articles/refil!.il.1g,.illif, h!1n. 68-69 19 Trianto, Model-Model ... ,hlm. 146 20 Asri Budiningsih, Be/ajar dan Pe111belajara11, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2005), hln1. 13 21 Uyad. Penelitian ... 22 Boise State University~ Reading Text Book tersedia dalan1
http:/ /tutor in 12.. boiscstate.cdu/studyi n r!./pd ti'Readi ngo/o20a%20Textbook. pd thttp:/ /tutoring. boiscst ate.edu/studvin!"!/pdf/Rcading%20a%20Tcxtbook.pdf
12
111elakukan sesuatu, seperti 111elakukan pe111bagian pecahan,
111endekla111asikan sajak dan lainnya.23
Dapat dikatakan bahwa PQ4R adalah prosedur analisis 111embaca untuk
me111bimbing siswa dala111 111empelajari teks secara siste111atis melalui
prosedur Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Siswa secara
aktif memproses isi teks dengan pendekatan yang 111irip dengan rnetode
tradisional dala111 111empelajari teks secara independen sehari-hari. Dengan
menerapkan pendekatan ini dikelas siswa mendapatkan pengalarnan strategi
yang dapat mereka terapkan saat belajar sendiri. Sebagai prosedur analisis
dalarn rnembaca, PQ4R rnembuat pembelajaran teks oleh siswa rnenjadi
rutinitas sehari-hari.
Strategi PQ4R 111emberi kemungkinan para siswa untuk belajar seeara
siste111atis, efektif dan efisien dalarn menghadapi berbagai rnateri l\if11-.
Menurut Nur, strategi ini lebih efisien dipergunakan untuk belajar, karena
siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meninjau
bacaan atau materi ajar sampai tahap meninjau ulang rnateri tcrsebut.2'1
Penggunaan strategi elaborasi dengan strategi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, dan Review), dapat mernperlihatkan pcrnbelajaran
sebagai proses penambahan rincian pada skernata yang telah ada di otak
untuk 111e111buat infonnasi baru agar 111udah diingat atau dipelajari, sehingga
pe111belajaran akan 111enjadi lebih bermakna. Penggunaan strategi PQ4R
secara sistematis dapat membantu siswa mengetahui, 111emahami,
menerapkan, 111enganalisis, rnensintesis, dan mengevaluasi apa yang rnereka
baca.
23 ivtoharnad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, (Surabaya;Unesa- University Press, 2000), hlm.16
2•1 I Nyon1an Se!an1at, hnplen1entasi 1\fodel Pe111belajara11 Kooperal[( dengan Afe!ode
PQ4R Berbantu LKiVJ Untuk A1eningkatakan Kualitas pe111belajaran Ki111ia Analitik Kua/itati); (Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kin1ia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, 2006), him. 9
13
Karakteristik strategi PQ4R yaitu:
a. Mengacu pada perilaku dan proses berpikir, terrnasuk proses rnernori
dan metakognitif, yang secara langsung terlibat dalarn menyelesaikan
tugas belajar.
b. Mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan sendiri, sehingga
mernbentuk siswa sebagai pembelajar mandiri rnelalui kegiatan
mendiagnosa suatu pembelajaran tertentu, mernilih strategi belajar
untuk menyelesaikan belajar yang dihadapi, memonitor keefektifan
strategi yang digunakan sehingga siswa terrnotivasi untuk tcrlibat
dalam situasi belajar, sampai masalah terselesaikan25
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada strategi PQ4R yaitu
a. Preview
Siswa diberikan tugas membaca cepat dengan memperhatikan
judul-judul dan topik utarna, tujuan umum dan rangkuman, scrta
rumusan isi bacaan. Tahap ini bertujuan agar siswa mcmpcrolch
sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Siswa dirninta
untuk memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan
dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan
siswa memberikan keseluruhan ide yang ada.
Pada aktivitas preview ini, guru pcrlu mcmbanlu dan
rnendorong siswa untuk merneriksa atau meneliti secara singkat
seluruh struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian
(sub heading), istilah dan kata kunci, serta rangkuman. Dalam
melakukan preview, siswa dianjurkan untuk menyiapkan pensil,
kertas, dan stabilo untuk menandai bagian-bagian terlentu. 13agian
bagian tertentu ini akan mernpennudah menyusun bahan pertanyaan
pada langkah selanjutnya.
,. -' Stefania, ll1akalah lnovatiftersedia dalain
h!.ill://stefaniaportofolio.blogspot.co1n/2008 12 Ol archive.htn1l
14
b. Question
Siswa mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan
pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan
tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri. Pada langkah
question ini, guru perlu memberi petunjuk atau contoh kepada siswa
untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan
bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama.
Pengalaman menunjukan bahwa apabila seseorang membaca untuk
sejumlah menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat siswa
membaca lebih hati-hati secara seksama serta akan dapat membantu
mengingat apa yang mereka baca.26
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya
digunakan untuk menggali informasi, baik adrninistrasi maupun
akademis, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon
pada sis\va, 1nengetahui sejauh 1nana keingintahuan SIS\Va,
rnengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa lebih banyak Jagi
pertanyaan dari siswa dan untuk rnenyegarkan kembali pengetahuan
siswa.27
c. Read
Siswa ditugaskan rnembaca bahan bacaan secara cermat dengan
rnengajukan pengecekan pada langkah kedua. Pada langkah ini siswa
mernbaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan
pertanyaan yang telah disusun. Siswa konsentrasi rnencari jawaban
dari pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri dengan stabilo, pulpen,
maupun ala! penanda lainnya. Guru perlu meminta siswa rnembaca
secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
disusun. Dalam ha! ini, membaca aktif berarti juga membaca yang
difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung
jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Selain itu
26 Trianto, ... , h. 148 27 NiningWirdaningsih, Pengaruh Metode SQJR Terhadap Hasil Be/ajar pada Ko11.rep
Orga11isa.ri Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi, lurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 12
15
juga menggarisbawahi kata-kata kunci dari teks yang dibaca. Selain
itu, pada tahap ini siswa dapat memahami gambar dan diagram yang
ada didalam teks. Pemahaman gambar dalam tahap ini didukung olch
Mary Catherine. Swanson.28
d. Reflect
Siswa melakukan refleksi sampil membaca dengan cara
menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan
infonnasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui.
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja
dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan dimasa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi
merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan
yang baru diterima.29 Pada tahap ini siswa mencoba memecahkan
masalah-masalah yang disimulasikan dan menciptakan gambaran
visual dari bacaan. Mereka mencoba untuk menghubungkan
informasi baru didalam bacaan dengan apa yang telah dikelahui.
Pengetahuan yang bennakna diperolch dari proses.
Pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui konteks
pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru
membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang
baru. Dengan begitu, siswa memperoleh sesuatu yang berguna bagi
dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya
e. Recite
Siswa diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah
dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting sccara nyaring
dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dari
28 Nining Wlrdaningsih, Penga11th . . , h. 13 29 Trianto, Model-A1odel ... , h. 113
16
catatan-catatan yang terdahulu dan berlandaskan ide pada s1swa,
siswa diminta untuk membuat intisari materi pelajaran.
Reciting membantu siswa memonitor pemahamannya dan
memberikan informasi kapan. Selain itu, siswa membentuk
kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, walaupun ada beberapa
siswa yang merasa keberatan dengan pasangan teman kelompoknya,
sehingga guru maupun observer memberi pengarahan dan pengertian
kepada beberapa siswa tersebut. Pengkordinasian kclompok ini
sesuai dengan pernyataan dari The Electronic Learning Community
dalam "Reading Strategies for All Content Area" yaitu pada tahap
review dapat dilakukan dengan membentuk kelompok diskusi. Siswa
melakukan tanya jawab dengan teman kelompoknya dengan tidak
melihat catatan. Melakukan tanya jawab 1111 sesuai dengan
pernyataan yang diadopsi dari Penn State University yaitu pada tahap
ricite, dapat melakukan tan ya jawab dengan diri sendiri atau teman.30
f. Review
Siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh catalan
singkat yang telah dibuatnya, mengulang kembali scluruh bacaan
bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.
Pada langkah ini siswa meninjau ulang seluruh jawaban alas
pertanyaan pada langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif
memasukan lebih banyak informasi yang baru dalam memori jangka
panjang. Membaca ulang merupakan salah satu bentuk review, tetapi
mencoba menjawab pertanyaan kunci tanpa mengacu atau melihat
pada buku adalah cara yang terbaik. Review juga dapal dilakukan
dengan menyimpulkan informasi yang d ipelajari dcngan
menggambar grafik, menulis kesimpulan, berpartisipasi dalam lim
diskusi atau dengan belajar kelompok untuk ujian. Pada tahap ini
diharapkan siswa selain dapat membandingkan pengetahuan juga
30 Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13
17
mengingatkan kembali tentang apa saja yang mereka pelajari selama
pembelajaran.
Keenam langkah tersebut menurut Anderson dalam Ahmad Sulhan
strategi PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi
bermakna dan melibatkan potensi siswa dalam menguraikan secara lebih
rinci informasi ke dalam suatu jawaban yang memadai. Hal tersebut dapat
membantu siswa secara efektif menghafal informasi dari bacaan,
mengaktifkan pengetahuan awal, dan mengawali proses pembuatan
hubungan antara informasi barn dan apa yang telah diketahui31 dan
membantu siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap materi
materi yang lebih sulcar dan menolong siswa untulc berkonsentrasi lebih
lama.
Langkah-langkah dalam strategi PQ4R mendorong siswa untuk lebih
aktif, kreatif, sistematis dan bertujuan dalam membaca sebuah bacaan,
sehingga pembaca lebih Jama mengingat setiap gagasan pokok suatu bacaan
dan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan strategi PQ4R dapat
lebih memuaskan
Strategi PQ4R memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Tepat digunakan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat
deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah, dan pengetahuan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat membantu siswa yang memiliki daya ingat yang lemah dalam
menghafal konsep pembelajaran.
c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses
bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya,
e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang Juas.
31 Ahmad Sulhan, Upaya Me11i11gkatka11 Prestasi Be/ajar Si>wa Dmgan Me11ggtmaka11 Strategi Elahorasi Melalui Metode PQ4R Da/am PembelajmJiii1'endidi/am Agama Islam Di KP/nr; Vil .flnm lrJpu,m 1-'\ MntnrFn» ~ltrin.::1 ffNM fM~tl'l~n..-nP.mnc:t::llc~::ln TTNM Mi:ati:ari:am
18
Kelemahan strategi PQ4R yaitu:
a. Tidak tepat digunakan dalam penbrajaran pengetahuan yang bersifat
prosedural seperti keterampilan.
b. Sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku paket tidak tersedia di
sekolah
c. Tidak efektif digunakan di kelas yang memiliki jumlah siswa yang
besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam
merumuskan pertanyaan.32
3. Hakikat Basil Belajar Biologi
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah perubahan
yang disertai dengan pengalaman, perubahan yang dihadapi berupa
perubahan sikap dan mental. Adapun pengertian belajar menurut
Hilgard dan Bower dalam buku Theories Of Learning (1975)
mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecendrungan respon pembawaan. kematangan atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan
sebagainya). 33
Writig dalam bukunya Psyco/ogy Of Learning seperti di kutip
Muhibin Syah mendefinisikan belajar sebagai any relativity permanent
change in any organism's behavioria/ that accurs as a result of
experience yaitu perubahan relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai basil
dari penh'lllaman. 34
32 Muhamad Ali. Model ...
33 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidika11, (Bandung; Roi<dakruya.2003 ), hlm.84 34 Mnhih-in ~u~h Pc-flrnlruri Ph'tulirliZ..rn1 TLnlhrrn P02vl.,.Jn•rln-n Rhl-tr fn.,.....,rlnnrr· J>.-...,rl:.,.
19
Menurut Reber defenisi belajar dioatasi dengan dua macam
definisi. Pertama belajar adalah The proses of aquiring knowledge,
yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, a relativity pennenent
cange in respont potentiality which accurs as a result of reinforced
prectice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
Ianggeng sebagai basil latihan yang diperkuat.35Jadi menurut Reber
belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang dapat
mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang bersifut permenen jika
dilaknkan suatu latihan. Belajar merupakan suatu proses yang bersifut
internal.
Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedennlcian
rupa sehingga perl:matannya berubab dari sebelum ia mengalami situasi
itu ke sesudah ia mengalami situasi tadi. 36 Skiner dalam Educational
Physicology: The Teaching-Learning Proses, berpendapat babwa
belajar merupakan sebuah proses adaptasi yang berlangsung secara
progresif, dan Skiner percaya babwa adaptasi akan mendatangkan basil
yang optimal jika diberi penguat (reinforcer)31
Belajar mennrut Howard L.Kingsley sebagai beriknt: learning is
the process by wich behavior (in the broarder sense) is orginated or
changed through practice or training. Belajar merupakan suatu proses
dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktik atau latihan. 38
Sedangkan belajar mennrut Crow dan Crow dalam buku
educational physicology menyatakan belajar adalah memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dengan adanya proses
adaptasi terliadap sesuatu yang menunjukan adanya perobaban yang
35 Muln"bin Syah, P!iifulogi ... , Wm.91 36 Ngalim Purwanto, Psikologi. .. ,hlm.84 37 Muht"bin Syah, Psikologi ... , him. 90 33 Ahn Ahmadi dan Widodn Sunrivnnn_ p_~fknlnui RPlninr (Jakm-rn· RhinPlc~ rint-i:.7001\
20
progresif dari tingkah laku yang memuaskan minat individu untuk • • 39
mencapat tuJuan.
Menurut Mtihibin Syah belajar dipahami sebagai tahapan
pernbahan seluruh tingkah Iaku individu yang relatif menetap sebagai
basil pengaJaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut timbul alaDat proses
kematangan.40
Menurut Slameto belajar adaJah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleb perubahan tingkah laku yang barn secara
keseluruhan, sebagai basil peugalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan.41Menurut Harlod Spears learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction, dengan kata lain belajar adaJah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan dan mengikuti aiah
tertentu. 42
Jadi dari berberapa peudapat di atas diperoleh bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku terbadap sesuatu yang diaJabatkan oleb
stimulus berulang-ulang yang memiliki tujuan dan menyangkut aspek
kepribadian baik fisik manpun psikis yang diperoleb timbul aJa'bat
proses kematangan. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Abin
Syamsudin bahwa belajar selaJu menunjukan kepada suatu proses
perubahan prilaku atau pn'badi seseorang berdasarkan praktik atau
pengaJaman tertentu.43
Perubahan tingkah laku dalam diri individu memiliki banyak jenis
dan tidak keseluruhan pernbahan dalam arti belajar. Abu Ahmadi
39 Alex Sobur, Psilwlogi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 2003), hlm.220 40 Muhibin Syah, Psilwlogi ... ,him. 92 41 Slameto, Bel ajar dan F aktor-F aktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta,
2003}, h. 2 42 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teari dan Aplikasi Paik.em, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009}, him. 2 43 Ahin Sv~m~rufin M~lnnnn P~ilrnlnai YononrliAilrnn PornHn"l-nl '{"._.1,,. ..... 1>h-,..,.:,...,,,,.,...
21
mengemukakan perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar
adalah sebagai berikut:
I) Perubahan yang te1jadi secara sadar,individu yang belajar akan
menyadari terj ad in ya perubahan atau sekurang-kurangilya
merasakan telah terjadinya perubahan dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, suatu perubahan
yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
berguna dalam kehidupan dan proses belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif, perubahan
tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha
individu itu sendiri dan perubahan yang terjadi senantiasa
bertujuan ke arah yang lebih baik.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan
tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang hendak dicapai
6) Perubahan mencakup segala aspek tingkah laku, jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya akan memperoleh
keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. 44
Dilihat dari tujuan dan basil yang diperoleh dari kegiatan belajar
maka terdapat delapan jenis belajar, yaitu:
I) Belajar abstrak, jenis belajar ini dengan menggunakan cara
cara berpikir abstrak yang bertujuan untuk memecahkan
masalah dan memperoleh pemahaman yang abstrak.
2) Belajar keterampilan, tujuannya adalah untuk memperoleh dan
menguasai keterampilan-keterampilan tertentu.
3) Belajar sosial, bertujuan kepada penguasaan keterampilan atau
pemecahan masalah-masalah sosial.
4) Belajar pemecahan masalah, bertujuan untuk memperoleh
kemampuan atau keterampilan memecahkan berbagai masalah
secara rasional dan logis.
44 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, ... , h. 121-123
22
5) Belajar rasional, yaitu belajar dengan menggunakan
kemampuan berfikir secara rasional, yang menjadi tujuannya
adalah kemampuan menggunakan konsep dan prinsip.
6) Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan kebiasaan baru
dari kebiasaan yang sudah ada, yang bertujuan agar kebiasaan
baru lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan
ruang dan waktu atau bersifat kontekstual.
7) Belajar apresiasi, bertujuan agar individu memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skill).
8) Belajar pengetahuan atau studi, yaitu jenis belajar yang
bertujuan untuk memperoleh atau menambah sejumlah
pemahaman, pengertian dan informasi tentang pengetahuan-4-
pengetahuan tertentu. ,
b. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar memiliki dua kata dasar yaitu hasil dan belajar.
Pengertian hasil (product) menunjuk kepada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional. Dalam kegiatan belajar mengajar
siswa akan mengalami perubahan prilaku dari prilaku sebelumnya,
hubungan tersebut digambarkan Gronlund sebagai berikut:46
~--p-u1_n_·1_~H Learning experience 1-1 Learning outcome
Belajar menghasilkan berbagai macam tingkah laku yang
berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi dan
'15 Alex Sobur, psikologi. . ., him 240-242 46 Rini Susanti. Hasil Be/ajar Model Eva/uasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK
no. 17 th. Ke-9 desember 2005, him. 189
23
nilai. Berbagai macam tingkab laku yang berlainan disebut dengan
kapabilitas sebagai basil belajar.47
Hasil belajar lazim dikenal dengan istilab scolastic achievment atau
academic achievment. Menurut Morison dalam Abin Syamsudin basil
belajar merupakan perubaban sunggub-sunggub dalam prilaku dan
pribadi seseorang yang bersifat permanen.48 Sedangkan Reigelutb
berpendapat bahwa basil belajar adalah pengaruh yang memberi suatu
ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang
berbeda.49
Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip Slameto dapat
dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian atau kemampuan
seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan
hasil belajar bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu:
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
kemampuan motorik dan sikap. 50
Lima kemampuan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
I) Kemampuan intelektual (intelectual skill)
Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
berhubungan dengan lingkungan dan mempresentasikannya
dalam bentuk lambang yang digunakan untuk membedakan,
mengabstraksikan suatu objek, menghubungkan konsep dan
dapat dihasilkan suatu pengertian serta memecabkan suatu
persoalan.
47 Nurdin Ibrahiin, Hubungan Antara Keterbacaan Madu/ Dan Motivasi Berprestasi Dengan !Jasil Pen1be/ajaran Sejarah, dalam jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember 2005, him. 140
48 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan ... , him. 168 49 Nurdin Ibrahin1, Hubungan Te111pat Tutorial Tatap Muka Dengan Has[/ Be/ajar Si.nva
SLTP Terbuka dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49 50 Slameto, Be/ajar ... , him 25
24
2) Strategi kognitif (cognitive strategies)
Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitif dan mental, yang meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
3) Informasi verbal (verbal information)
Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam
bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan.
4) Kemampuan motorik
Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian
gerakan jasmani dan anggota badan secara terpadu dan
terkoordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani.
5) Sikap (attitude)
Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima
atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek
itu.51
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley
membagi tiga macarn hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan
kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita.52
Sementara itu, Moh. Surya mengemukakan bahwa hasil belajar
akan tampak dalam :
I) Kebiasaan; seperti: peserta didik belajar bahasa berkali-kali
menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur
yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan
bahasa secara baik dan benar.
2) Keterampilan; seperti: menulis dan berolah raga yang
meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu
51 Din1yati dan Mudjiono, Be/ajar Dan Pe111be/ajaran, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 11-12
52 Nana Sudjana, Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Re1naja Rosdakarya, 200 I), him. 23
25
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang
tinggi.
3) Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan
memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera
secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai
pengertian yang benar.
4) Berfikir asosiatif yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan
sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
5) Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip
dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis
seperti "bagaimana" (how) dan "mengapa" (why).
6) Sikap yakni kecenderungan yang relatifmenetap untuk bereaksi
dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang
tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
7) Inhibisi (menghindari ha! yang mubazir).
8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).
9) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan
perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci,
was-was dan sebagainya.53
Hasil be la jar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya tindakan
seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang
dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku secara
keseluruhan. Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa,
karena siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk
menjalankan proses belajar mengajar dari gurunya.
Hasil belajar lebih dikenal dengan taksonomi bloom dengan cara
mengklasifikasikan hal-hal yang kompleks, maksudnya
mengklasifikasikan secara bertingkat dari kemampuan yang paling
53 Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Peri/aku Dala111 Behijar_tersedia da!a1n http;// ca festu di 061 . word press. corn /2008/09I11 /pen gerti an-be laj ar-dan-peru bahan-p ri I aku-dal ambel ajar/
26
sederhana ke tingkat yang kompleks. Dalam ha! ini tujuan belajar
dibagi menjadi berberapa domain yaitu:
I) Cognitive domain (ranah kognitit), yeng berisi prilaku-prilaku
yang menekankan knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menemukan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru), evaluation (menilai).
2) Affective domain (ranah afektit) berisi prilaku-prilaku yang
menekankan receiving (sikap menerima), responding (sikap
memberikan respon), valuing (menilai), organization
( organisasi), characterization (karakterisasi).
3) Physicomotor domain (ranah psikomotorik), berisi prilaku
prilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. 54
affektif
Gambar 2.2 Tiga Ranah Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang
optimal cenderung menunjukan basil yang berciri sebagai berikut:
54 Agus Supriyono, Cooperative ... , him. 6-7
27
I) Kepuasaan dan kebanggaan yang · dapat menumbuhkan
motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.
2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya.
3) Has ii belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya.
4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif).
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol
mengendalikan dirinya terutama dalam
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.55
atau menilai,
menilai dan
Dengan demikian hasil belajar merupakan ·kualitas kemampuan
yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun
pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar sebagai dasar pembelajaran yang digunakan sebagai
upaya meningkatkan pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar berkaitan
dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman. Pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan serta perbedaan individual
I) Perhatian dan motivasi
Dalam teori belajar pengolahan informasi tanpa ada
perhatian tidak bisa atau memungkinkan untuk terjadinya
proses belajar. Perhatian akan belajar akan timbul bila bahan
pelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Motivasi yaitu suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan
dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
mencapai tujuan tertentu.
55 Nana Sudjana, Pene/itian .. ., hhn. 56~57
28
2) Keaktifan
13elajar hanya mungkin te1jadijika anak mengalami sendiri.
Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar menyangkut apa
yang harus dikerjakan siswa untuk diri sendiri, maka inisiatif
datang dari siswa dan guru hanya sebagai pembimbing dan
pengarah.
3) Keterlibatan langsung/berpengalaman.
Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik secara
individual maupun kelompok ,..-OeRgan cara mrm .. ec .. ah .. ken ....
PERPUSTA~N U;AMA ' masalah (problem solving) .
4) Pengulangan UIN SYAHID JAKARTA '
Belajar adalah upaya untuk melatih daya-daya yang terdiri
atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan rnengadakan
pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
5) Tantangan
Dalam sebuah situasi belajar s1swa akan menemukan
hambatan dalam belajar yang dikenal dengan tantangan belajar.
Jika siswa tuntas menghadapi tantangan tersebut malca tujuan
pembelajaran siswa akan tercapai, demikian juga sebaliknya.
Agar muncul motif yang kuat untuk rnengatasi hambatan maim
bahan belajar/materi belajar harus dibuat menantang sehingga
menimbulkan gairah dan semangat dalam diri siswa untuk
mempelajarinya.
6) Balikan dan penguatan
Siswa akan merasa bersemangat jika hasil yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar menunjukan hasil yang
maksimal. Namun dorongan (semangat) bisa bersifat penguatan
negatif maupun penguatan positif.
29
7) Perbedaan individual
Perbedaan individual sangat berpengaruh pada cara dan
basil belajar seseorang seperti perbedaan karakter dan psikis
seseorang. Pada sistem konvensional, perbedaan ini sering
diabaikan sehingga siswa tidak berkembang sesuai dengan
kemampuannya. 56
Adapun prinsip-prinsip belajar yang terdapat dalam Agus
Suprijono yaitu:
1) Perubahan prilaku sebagai hasil belajar
Adapun ciri-ciri perubahan prilaku sebagai hasil belajar yaitu:
a) Perubahannya disadari.
b) Kontinue atau berkesinambungan dengan prilaku
lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat.
d) Positif.
e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan
dilaksanakan.
f) Tetap.
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2) Belajar sebagai proses
Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan
organik. Bel ajar merupakan kesatuan fungsional dari ketiganya.
3) Belajar merupakan pengalaman.57
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:58
56Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar ... , him. 42-49 57 Agus Supridjono, Cooperative ... , him. 4-5 58 Ngalim Pt1r\vanto, Psiko/ogi ... ,hln1. l06-107
I
30
Instrumental input
Raw input I Teaching I Out put I I learning proses I
'
Environmental input
Bagan 2.1
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Bagan di atas menunjukan bahwa raw input (kemampuan awal
siswa) merupakan bahan yang perlu diolah melalui proses belajar
mengajar (Teaching learning proses). Dalam proses belajar mengajar
tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pendukung
proses belajar mengajar yang dirancang untuk mencapai out put yang
maksimal.
Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud raw input adalah
siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik secara fisiologi
maupun psikologis. Instrumental input adalah faktor yang sengaja
dirancang atau dimanipulasikan seperti kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pelajaran, sarana dan prasarana dan
lainnya. Instrumental input sangat berperan dan menentukan dalam
pencapaian hasil/out put yang dikehendaki.
Menurut Ngalim purwanto, hasil belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar.
I) Faktor dalam, terdiri atas
a) Faktor psikologi yang meliputi kondisi fisik dan kondisi
panca indra. Misalnya, kesehatan sangat mempengaruhi
basil belajar. Siswa yang sehat akan dapat belajar dengan
baik. Sementara siswa yang tidak sehat akan sulit belajar
31
dengan baik. Ketidaknormalan sebuah indra akan
mempersulit siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai
contoh, siswa yang mempunyai kekurangan pendengaran
akan sulit menerima informasi yang diberikan oleh guru
ketika guru berceramah.
b) Faktor psikologis, yang meliputi bakat, minat, kecerdasan,
motivasi, dan kemampuan kognitif.
Menurut Thomas F.Staton seperti dikutip Sardirnan,
faktor psikologis diuraikan sebagai berikut:
(! ). Motivasi, yaitu keinginan atau dorongan untuk
belajar. Motivasi dalam ha! ini meliputi dua ha!,
apa yang akan dipelajari dan mengapa ha! tersebut
patut dipelajari, kedua ha! ini sebagai dasar yang
baik untuk belajar.
(2). Konsentrasi, dalam belajar terkadang s1swa
perhatian namun tidak konsentrasi, akibatnya
rnateri yang masuk kedalarn fikiran rnempunyai
kecendrungan berkesan namun sarnar-samar
dalam kesadaran. Kesadaran tersebut mungkin
jelas bagi seseorang untuk mernahami secara
urnurn apa yang telah dilihat atau didengarnya,
tapi tidak cukup kuat untuk membuat kesan
tersebut bertahan lama. Pada umumnya hal ini
disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, sehingga
hasil belajar cepat lupa.
(3). Reaksi, didalam kegiatan belajar mernbutuhkan
reaksi yang melibatkan ketangkasan mental,
kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan
kecerrnatan untuk mengungkap fakta-fakta dan
ide-ide sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
guru.
Faktor
33
b) Faktor instrumen yang meliputi kurikulum atau bahan
pelajaran guru/ pengajar, sarana dan prasarana, administrasi
I . 60 manaJemen.
Luar
Dal am
lingkungan < alam
Sosial
Kurikulum/ bahan pelajaran l Guru/ pengajar
instrumental \ sarana/ prasarana
Administrasi/ manajemen
< kondisi fisik
Fisiologi
Kondisi panca indra
Bakat
Mina!
psikologi kecerdasan
Motivasi
kemampuan kognitif
Bagan 2.2
Faktor Lain yang Mempengaruhi Basil Belajar61
Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada berberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak
langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu:
I) Faktor-faktor stimulus belajur, mencakup panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan
suasana lingkungan eksternal.
60 Ngalin1 Pun.vanto, Psikologi ... ,hlin.107 61 Ngalim Purwanto, Psiko/ogi ... ,hlm.106-107
34
2) Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, over
learning dan drill, penggunaan modalitet indra, resitasi dalam
belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan
dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.
3) Faktor-faktor individual, mencakup kernatangan, usia
kronologis, perbedaan jenis kelarnin, pengalaman sebelumya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani dan motivasi.62
4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit
untuk dipelajari oleh siswa sekolah, karena memiliki konsep yang
banyak dan susah untuk diingat. Selain itu siswa bosan dengan model
atau strategi pembelajaran yang monoton. Akibatnya siswa cenderung
sulit untuk menghafal konsep.
Oleh karena itu guru biologi di tun tut untuk kreatif mencari model
atau strategi belajar yang rnenarik, menyenangkan dan bervariasi
sehingga dapat menurnbuhkan minat siswa untuk menyenangi
pelajaran biologi dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih
efektif dan efisien.
Strategi PQ4R rnerupakan salah satu strategi yang bersifat student
centered sehingga lebih menyenangkan bagi siswa, siswa dapat
rnengajukan pertanyaan ke diri sendiri dan siswa dapat rnenggali
sebanyak mungkin pengetahuan dari kegiatan membaca buku sehingga
siswa lebih mudah rnenge1ti dengan konsep. Sesuai dengan yang
ditemukan oleh Paris dan King dalam Endang Susanti bahwa
62 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, .... him. 130-138
35
penguasaan siswa lebih baik jika mereka diajarkan untuk bertanya
pada diri mereka sendiri.63
Implementasi pembelajaran strategi PQ4R dimulai dengan tahap
preview siswa diminta untuk membaca sekilas bacaan sehingga siswa
memiliki sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari, tahap
question siswa mengajukan pertanyaan untuk mendalami topik dan
mencoba menjawabnya sendiri, tahap read siswa membaca bahan
bacaan dan melakukan pengecekan pada tahap kedua, tahap reflect
siswa mencoba untuk mengvisualisasikan dan mencoba memecahkan
masalah dari informasi yang diberikan dari guru sehingga siswa dapat
melakukan tanya jawab atau diskusi dengan teman dan dapat berbagi
informasi, tahap reciete siswa membuat intisari pelajaran, tahap review
siswa membaca intisari dan mengulangi jika terdapat kekurangan.
Berdasarkan penjelasan tersebut strategi PQ4R diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut ini, beberapa hasil penelitian lain yang relevan mengenai strategi
PQ4R dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang yaitu:
Pertama, Uum Sumiyati pada jenjang SMP atau MTs dengan judul
Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa siswa yang diajarkan
dengan metode PQ4R mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.64
Kedua, Uyad pada jenjang SMA dengan judul Penggunaan Metode
PQ4R Terhadap Prestasi Belajar Kimia Pada Kompetensi Dasar Struktur
Atom dan Sistem Periodik. Hasil penelitiannya menunjukan pembelajaran
63 Endang Susanti, Strategi Metakognitif Da/am Pembe/ajaraan Kooperatif Untuk 1Vfeningkatka11 Kualitas Proses Pe1nbe/ajaran Genetika di S1VIA, dalam jurnal ilmu pendidikan, no. I, Februari 2005, him. 63
64 Uum Su1niyati, Pengaruh Metode Pen1be!ajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Be/ajarSiswa, (skripsi prodi Biologi,jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 61
36
dengan penerapan metode PQ4R pada konsep struktur atom dan sistem
periodik unsur dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas X A SMA Titian
Teras Muaro Jambi tahun pelajaran 2006/2007.65
Ketiga, Muhamad Ali pada jenjang SMP dengan judul Model
Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode PQ4R. Hasil penelitiannya
menunjukan penerapan model pembelajaran strategi belajar elaborasi metode
PQ4R dapat peningkatan prestasi belajar siswa SMP konsep kelangsungan
hid up organisme. 66
Keempat, Eko Supriyato di FKIP UMS dengan judul Peningkatan
Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Elaborasi (studi
eksperimen pengorganisasian bahan perkuliahan pada jurusan Biologi). Hasil
penelitiannya menunjukan strategi elaborasi memberikan dampak yang
signifikan dalam pengorganisasian materi.67
Kelima, Gusti Ayu Mahayukti pada jenjang SLTP dengan judul
Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam
Upaya Meningkatkan Kulaitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B
SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika, menurunkan miskonsepsi, meningkatkan
basil belajar, meningkatkan aktivitas belajar dan kualitas pengajaran guru.68
65 Uyad, Penelitian ... 66 Muhamad Ali. Model ... 67 Eko Suprianto, Peningkatan Prestasi Be/ajar lv!elalui Penerapan Model Pe1nbelajaran
Elaborasi (studi eksperilnen pengorganisasian bahan perku/iahan padajurusan Biologi), dalam jurnal penilitian ilmu-ilmu pendidikan sosial, vol. 3 No. l Th 2002, h. 62-74
68 Gusti Ayu Mahayukti , Penge1nbangan Model Pembelajaran Generatif Dengan A1etode PQ4R Dala111 Upaya Meningkatkan Kulaitas Pen1be!ajaran 1Vfaten1atika SiSlva Ke/as II B SL7'P Laboratoriun1 !KIP Negeri Singaraja, dalam jurnal pendidikan dan ilmu pengajaran, no.2, th. 36, April th. 2003, h. 10
37
C. Kerangka Pikir
Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan s1swa yang
bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga
dapat mengubah prilaku seseorang secara bertahap. Sains sebagai konten berarti
bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat
diterima. Biologi merupakan salah satu pelajaran sains yang banyak
menggunakan sains sebagai konten, maka Biologi berisikan konsep-konsep yang
telah ada yang menuntut siswa untuk hafal dan paham. Dalam belajar Biologi
siswa lebih dituntut aktif salah satunya dengan membaca dan memahami konsep
yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar yang bersifat student
centered.
Namun sistem pembelajaran yang be1jalan pada saat sekarang ini masih
bersifat teacher centered, sehingga belum mcndukung untuk rnenjadikan
siswa aktif dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Guru
Biologi masih banyak mengajar dengan asumsi tersembunyi guru scbagai
pengisi dan 111urid sebagai yang diisi. Otak 111urid clipandang scbagai save
deposit box, dimana pengetahuan ditransfer sebanyak mungkin kc dalam otak
murid dan dapat dipanggil sewaktu-waktu. Dalam model pembelajaran
konvensional terkadang guru mengabaikan sudah sejauh mana murid mampu
menghafal konsep atau teori-teori, sehingga kebanyakan siswa hanya
mengingat sesaat yang disimpan di short term memory.
Oleh karena itu, untuk mempelajari Biologi maka digunakan scbuah strategi
yang dapat memudahkan siswa menghafal konsep yang ada sehingga Biologi
lebih mudah untuk dipahami. Oleh sebab itu digunakan strategi PQ4R yang
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Strategi
ini dapat meningkatkan kemampuan konstruktif dan mcngarah kcpada
penguasaan materi serta hasilnya dapat diukur melalui peningkatan hasil
belajar siswa.
Teacher centered Siswa tidak hafal konsep
Hasil belajar
Belum memuaskan
Strategi PQ4R
Student centered Siswa hafal konsep
Peningkatan hasil belajar
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Fikir
D. Hipotesis Penelitian
38
Dari kajian teori dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut: "terdapat pengaruh pembelajaran strategi
PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa"
Ho = tidak terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang
belajar dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
Ha = terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang belajar
dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
A. Tujuan Penelitian
BAB ill
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R
terhadap hasil belajar siswa.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2009-2010 di
SMA Darul Ma'arif yang beralamat di jalan RS fatmawati no 145 Cipete
Jakarta Selatan.
C. Metodologi Penelitian
1. Des;iin Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan kuasi eksperimen yaitu metode
penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat
mdalui adanya perlakuan dan menguji perubahan akibat perlakuan
terse but.
Dalam desain eksperimen ini terdapat kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan strategi belajar PQ4R. Sedangkan kelompok kontrol
diberikan perlakuan biasa (kelas konvensional). Desain penelitian yang
digunakan yaitu nonrandomized control group pretest-postest design1
Kelompok Pretest Variabel terikat
A. Eksperimen YI
B. Kontrol YI
Keterangan
XI: pembelajaran dengan strategi PQ4R
X2 : pembelajaran tanpa strategi PQ4R
XI
-
Posttest
Y2
Y2
1 Sukardi, 1Vfetodologi Penelitian Pendidikan Ko1npetensi Dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). him. 186
39
40
Berdasarkan desain penelitian di atas, kedua kelompok diberikan soal
pretest dan posttest yang sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda
antara kelas kontrol dan eksperimen maka hasil akhir dibandingkan (diuji
perbedaannya). Perbedaan yang signifikan antara kedua tes akhir dan tes
awal yang te1jadi pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari
perlakuan yang dilakukan. Alur penelitian disingkat sebagai berikut:
Kelns ko11trol
pretest
-Aktivi_t_Us 1:{~1_11~el_rijn~fii1 konvensionaf
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Kelns Ekspe-rimen
pretest
Aktivitns pembelajnrnn Strategi P.Q4R,
Pastiest
41
2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R
Langkah- Tingkah laku guru Aktivitas siswa Iangkah
Langkah I a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan cepat Preview kepada siswa untuk dibaca untuk menemukan ide pokok/
b. Menginfonnasikan kepada tujuan pembelajaran yang hendak sis\va bagaimana dicapai menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak d icapai -
Langkah 2 a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan question s1swa agar memperhatikan dari guru
makna dari bacaan b. Membuat pe1ianyaa11 yang b. Memberikan tu gas kepada telah dibuat
siswa untuk membuat pertanyaan dari icle pokok
Langkah 3 Memberikan tu gas kepacla Membaca secara aktif sambil read siswa untuk membaca dan memberikan tanggapan terhadap
menanggapi/menjawab apa yang telah dibaca clan pertanyaan yang telah disusun menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya
Langkah 4 Mensimulasi/ Bukan sekeclar n1enghaf'al clan reflect tnenginfonnasikan 1nateri yang 111engingat materi pelajaran ta pi
ada pada bahan bacaan meneoba 111en1ccahkan 1nasalah dari inforrnasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan
Langkah 5 Mernin ta siswa membuat inti Menanyakan .--
a. clan 111cnja\vab reciete sari dari seluruh pembahasan pertanyaan-pertanyaan
pelajaran b. Melihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya
e. Membuat inti sari dari pembahasan keseluruhan --
Langkah 5 a. Menugaskan siswa a. Membaea intisari yang telah rivierv membaea intisari yang dibuatnya
dibuatnya dari rincian ide b. Mernbaea kembali bahan pokok yang ada dalam baeaan SIS\Va jika masih benaknya belum yakin dengan jawaban
b. Meminta siswa membaca yang dibuatnya kembali bahan baeaan, jika masih belum yakin dengan baeaannya
42
D. Variabel Penelitian
no
1.
2
Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu:
I. Variabel independent (variabel bebas) adalab strategi PQ4R yang
disimbolkan dengan X
2. Variabel dependent (variabel terikat) adalab basil belajar siswa,
disimbolkan dengan Y
Variabel Definisi konseptual Definisi operasional
X. strategi PQ4 R Strategi belajar PQ4R strategi belajar dapat merupakan salab satu dilibat dari bagian dari strategi bagaimana siswa elaborasi. Strategi ini belajar, mengingat, digunakan untuk berpikir dan membantu siswa bagaimana siswa mengingat apa yang memotivasi diri mereka baca, dan dapat sendiri. membantu siswa mengingat apa yang mereka baca
Y. basil belajar siswa Hasil belajar Hasil belajar dalam perubaban kepandaian atau ranab kognitif kemampuan seseorang mencakup aspek dimana proses kepandaian ingatan (Cl), itu terjadi tabap demi tabap pemabaman (C2),
penerapan(C3)
E. Populasi dan Sampel
I. Populasi
Populasi penelitian menurut Babbie adalab elemen penelitian yang
bidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target basil
penelitian.2
a. Populasi target adalah selurub siswa SMU Darul Maarif semester 1
tahun ajaran 2009/2010.
b. Populasi terjangkau adalah siswa kelas X (sepuluh) tahun ajaran
2009/2010
2 Sukardi, Metodo/ogi ... ,him. 53
43
2. Sampel
Sampel adalah sebagian jumlah populasi yang dipilih untuk sumber
data.3 Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak 2 kelas. Kelas
pertama sebagai kontrol dan kelas kedua sebagai kelas eksperimen.
Masing-masing kelas terdiri dari 26 siswa. Teknik pengambilan sampel
yaitu dengan menggunakan pwposive sampling yaitu penentuall kelas
didasarkan pada pertimbangan guru.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunaan tes dan observasi.
Sumber data Jenis data Teknik Instrumen
pengumpulan data penelitian
Siswa Hasil belajar siswa Melaksanakan Butir soal pilihan sebelum dan pretest dan ganda sesudah dilakukan posttest perlakuan dengan strategi PQ4R
Siswa dan guru Proses observasi Lembar eek
G. Instrumen Penelitian
I. Tes objektif
Test ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang materi
bakteri. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasarkan KTSP yang disesuaikan
dengan standar kompetensi yaitu memahami prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup, dengan kompetensi dasar
mendeskripsikan ciri-ciri archaeubacteria dan eubacteria serta peranannya
dalam kehidupan.4 Penjabaran konsep menjadi butir-butir soal
memperhatikan ranah pengetahuan (Cl), pemahaman (C2) dankasi konsep
(C3) Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah test
3 Sukardi, A1etodologi ... , hlm. 54 4 BSNP, Panduan Penyusunan Kuriku/u1n Tingkat Saluan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar Dan lvfengengah, (Jakarta, 2006), him 453
44
kognitif berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir soal dengan 5 pilihan
jawaban.5
2. Daftar eek
Observasi dilakukan untuk mengukur tingkah laku individu maupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi
yang sebenamya maupun buatan.
Observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R. Peneliti
mengambil observerlpengamat dari guru mata pelajaan Biologi. Sebelum
menerapkan strategi PQ4R, peneliti bersama obsever mendiskusikan
perencanaan pembelajaran strategi PQ4R diantaranya fase-fase yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan
strategi PQ4R, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses
belajar berlangsung, peneliti (guru) dan siswa melaksanakan pembelajaran
dengan baik.
Data hasi I observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang aktivitas siswa dan guru pada proses pembelajaran dilaksanakan
dengan menggunakan checklist (lihat lampiran 10-11 ).
H. Kalibrasi instrumen
l. Validitas instrumen
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi.6 Rumus-rumus yang digunakan untuk
keperluan pengujian test variabel hasil belajar, dihitung validitas butir
soal atau validitas item dengan cara menghitung korelasi antara skor tiap
butir soal (X) dengan skor total (Y). Dengan rumus korelasi biserial
5 Lampi ran 4, him. 98-105 6 Ahmad Sofyan dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi (Jakarta: UIN
Press, 2006), cet I, him. I 05
Rumusnya7
Mp-Mt~ Ypbi- -St q
keterangan
Yvbi = koefisien korelasi biserial
Mp= rerata skor dari subjek yang menjawab betul
Mt = rerata skor total
St= standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
Q = proporsi siswa yang menjawab salah
Dengan besar koefisien korelasi sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00: sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800: tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400: rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200: sangat rendah
45
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada
validitas konstruk. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk
apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap
aspek berfikir yang terdapat dalam indikator. Berdasarkan validitas
konstruk dan empiris8 dari 40 butir soal yang diberikan kepada siswa 35
butir soal dianggap valid.
2. Reliabilitas tes
Reliabilitas diartikan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan
konsisten.9 Untuk mengukur reliabilitas soal dapat menggunakan metode
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet.Vll, him. 79
8 Lampiran 6, him 102-103 9 Ahmad sofyan dkk ... ., h. I 05
46
belah dua atau split-half method dengan menggunakan rumus Spearman
Ad h. . 10
Brown. apun per 1tungannya yaitu:
rll= 2r112112 I+ r112112
Keterangan
rl/2112 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
= koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
Berdasarkan pengujian reliabilitas instrumen tes melalui Spearman
Brown diperoleh reliabilitas tes 0.7611
3. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Dicari dengan menggunakan rumt1s: 12
P=!!_ JS
Keterangan
P : Jndeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS : Jum !ah seluruh siswa pese1ia tes
Adapun koefisien tingkat kesukaran dibedakan alas:
antara 0,01 sampai dengan 0,03: sukar
antara 0,30 sampai dengan 0, 70: sedang
antara 0, 70 sampai dengan 1.00: mudah
Dalam penelitian ini, taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan
menggggunakan anates. Adapun hasilnya yaitu 2,5% ( 1 butir soal) soal
kategori sangat mudah, 7,5% (3 butir soal) soal kategori mudah, 57,5 %
(23 butir soal) soal kategori sedang, 20% (8 butir soal) soal kategori
sukar dan 12,5% (5 butir soal) soal kategori sangat sukar. 13
w Suharsimi Arikunto, Dasar ... , h. 93 11 Lampiran7, him 114-115 12Suharsimi Arikunto, Dasar ... , h. 208-210 13 Lampiran 8, him 116
47
4. Daya pembeda
Daya Pembeda soal adalah kemampuan suatu soal membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Seluruh peserta tes akan dibagi dalam kelompok
upper group (kelompok atas) dan loiver group (kelompok bawah).
Adapun cara menentukan daya beda dapat menggunakan rumus
berikut: 14
Keterangan
D : indeks daya beda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
Bn : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
J., : banyaknya peserta kelompok atas
J B : banyaknya pese11a kelompok bawah
Klasifikasi claya beda dibedakan atas 15
< 0.00 (negatil): tidak baik (soal di buang)
Antara 0.00 sampai dengan 0.20: jelek
Antara 0.20 sampai de1igan 0.40: cukup
Antara 0.40 sampai dengan 0.70: baik
Antara 0.70 sampai dengan 1.00: baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butirsoal
dihitung dengan menggunakan anates. lndeks daya pembeda dinyatakan
dalam bentuk persentase. Adapun hasilnya yaitu soal kategori jelek 33%
(13 butir soal), soal kategori cukup 28% (I I butir soal) soal kategori
14 Suharsin1i Arikunto,dasar. .. , him. 213 15 Suharsimi Arikunto,dasar ... , him. 218
48
baik 23% (9 butir soal), dan soal kategori baik sekali 17% (7 butir
soal). 16
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Normal gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh gum. Rumus Uji
I . 17 norma gam
Skar posies - Skar pretes g=
Skar ideal - Skar pretes
Dengan kategorisasi perolehan:18
g tinggi: nilai (<g>) >0.70
g sedang: nilai 0.70 > (<g>) > 0.3
g rendah: nilai (<g>):< 0.3
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi nmmal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan adalah uji Lilliefors19•
Lo = F(Zi) - S(Zi)
Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi augka baku
Kriteria pengujian:
Lhitung < 1mbe1; data berdistribusi normal
16 Lampiran 8, him 116 17 Meltzer, 11The H.elationship bet\veen Mathematics Preparation and Conceptual Learning
Gains in Physics: A Possible 0 1-lidden Vatiable0 in Diagnostic Pretes Scores. A1nerican Journal Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002.
18 Hake, 11Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University. 19 Suc\jana, Metode Slalislik,(Bandung: Tarsito, 2001), hlrn.466
49
Lh;tung > Ltabei; data berdistribusi tidak normal
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, malrn dilakukan
uji homogenitas melalui Uji Fisher.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah UJI Fisher, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :20
I) Hipotesis.
2) Bagi data menjadi dua kelompok.
3) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.
4) Tentukan Fh;tung dengan rurnus :
F = S,2 = var ians terbesar
S 2 var ians terkecil 2
5) Tentukan kriteria pengujian :
a) Jika Fhitung s; Fiabel 1naka H0 diterin1a, yang bcrarti
varians kedua populasi bomogen.
b) Jika F1;;tcmg > Frnbel maka H0 ditolak, yang bcrarti
varians kedua populasi ticlak bomogen.
d. Uji Hipotesis Sta!istik "Uji t"
Uji hipotesis test kognitif menggunakan uji T jika basil
normalitas menunjukan data normal clan rncnggunakan UJI
Wilcoxonjika basil normalitas menunjukan tidak normai. 21
Adapun langkah-langkab pengujian hipotesis sebagai berikut:
I) Rumuskan Hipotesis
Ho= µI= µz
Ha=µ1> µz
20 Sucijana, 1\1/etade ... h.249 21 1-IET Ruscffendi, Statistika Dasar Llntuk Pendidikan,(bandung: !!(JP bandung, 1998),
him 271
50
µ 1 : Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
strategi PQ4R
~t2 : Rata-rata hasil belajar siswa tan pa rnenggunakan
strategi PQ4 R
2) Tentukan Uji Statistik 22
t= Xi- x;
s /l+l "Ii ni nz
PERPUSTAKAAN UTAMA I UIN SYAHID JAKARTA
X1 = Rata-rata hasil belajar Biologi siswa dari kelompok
eksperimen
X2 = Rata-rata hasil belajar Biologi siswa dari kelompok
kontrol
S = Standar Deviasi
n1 = Jumlah sampel kelompok eskperimen
n2 = Jumlah sampel kelompok kontrol
3) Tentukan Kriteria Pengujian
Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data
dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya
dengan melihat perbandingan antara t hitung dan t tabel.
4) Lakukan Pengambilan Kesimpulan
Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya
ternyata:
a) Jika t Hitung '.St Tabel, maka terima Ho
b) Jika t Hitung < t Tabel, maka tolak Ho
2. Analisis Knalitatif
Data yang diperoleh dari hasil observasi akan dianalisis dengan
menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data
yang terkait dengan topik yang dihimpun, kemudian dianalisis dan
dipaparkan dalam bentuk deskripsi.
22HET Ruseffendi, Stafistika ... , h.315-316
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari pretest dan
post/est.
1. Data Hasil Belajar
a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol
diperoleh data sebagai berikut:
data kelompok
eksperimen kontrol
N 26 26
Nilai maksimum 46 49
Nilai minimum 17 20
Rata-rata 32,27 30,27
Standar deviasi 6,3 7,18
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada
kelompok eksperimen adalah 32,27.1 Rata-rata pretest pada
kelompok eksperimen termasuk kategori kurang. Sedangkan rata
rata nilai pretest pada kelompok kontrol adalah 30,27.2 Rata-rata
pretest pada kelompok kontrol termasuk kategori kurang.
Berdasarkan kategori nilai rata-rata pretest kelompok
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada histrogram
berikut:
1 Lampiran 12, him. 125-138 2 Lampiran 12, him. 125-138
'i I
25
20
.i 15
-;; 10 e = ·~ 5
0 "" <20 20- 40- 50- 60- 70- 80- 90-
39 49 59 69 79 89 100
kategori nilai
Gambar. 4. I. Diagram Garis Perbedaan
nilai rata-rata pretest kedua kelompok
52
Dari histogram tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa
memperoleh nilai antara 20-39 sebesar 23 siswa atau sebesar 88.5%.
b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol
diperoleh data sebagai berikut:
Data kelompok
eksperimen kontrol
N 26 26
Nilai maksimum 77 57
Nilai minimum 46 34
Rata-rata 61,88 46
Standar deviasi 8,2 5,89
Dari hasil tersebut juga, diketahui bahwa rata-rata nilai posttest
pada kelompok eksperimen adalah 61,88.3 Rata-rata posttest pada
kelompok eksperimen termasuk kategori cukup . Sedangkan rata-rata
3 Lampiran 12, him. 125-138
no
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 1
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
~
rata2
SD f---·
Var
Tabel 4. l. Data Nilai Pretest dan Posttest serta N-gain
Kelornpok Eksperimen dan Kontrol
Kelornpok kontrol Kelornpok eksperimen
pretest post/est ngain pretest post/est ngain
29 46 0.239 29 46 0.239
29 49 0.282 32 69 0.544
32 37 0.074 29 71 0.592
23 46 0.299 29 71 0.592
34 43 0.136 29 63 0.479
46 46 0 29 51 0.31 .
23 49 0.338 37 57 0.317
26 57 0.419 23 49 0.338
26 46 0.27 29 74 0.634
20 57 0.463 34 66 0.485
49 46 -0.06 40 60 0.333
37 43 0.095 32 60 0.412 ·-
23 34 0.143 34 69 0.53
23 46 0.299 46 57 0.204
37 52 0.238 34 GO 0.394
23 43 0.26 17 57 0.482 --32 57 0.368 37 46 0.143
.
29 37 0.113 40 57 0.283
32 46 0.206 26 66 0.541
43 49 0.105 34 66 0.485
29 43 0.197 32 60 0.412
37 37 0 43 69 0.456
29 49 0.282 29 69 0.563
29 37 0.113 26 77 0.689
34 57 0.348 40 69 0.483
32 46 0.206 23 66 0.558
806 1198 5.432 833 1625 11.5
30.27 46 0.209 32.27 61.88 0.442
7.18 5.89 0.132 6.3 8.2 0.139 - .~-···---~----·~-·
51.81 34.7 0.017 39.94 67.32 0.019
54
55
Sebagian besar nilai N-gain kelompok eksperimen adalah kategori
sedang denganjumlah siswa 23 orang atau sebesar 88,5%. pada kelompok
!control sebagian besar nilai N-gain adalah kategori kurang dengan
jumlah siswa 15 orang atau sebesar 57.7%.
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa
Berdasarkan Pretest dan Pastiest
Kelompok Ekspcrimen Kelompok Kontrol
Frckuensi Frelrnensi Persentase Pcrscntasc
N-gain N-gain
0 0% 0 0%
23 88,5 % 11 42,3 %
3 11,5% 15 57.7%
I) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperirnen
Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain
sebesar 0.44, standar deviasi 0.14, dan varians 0.019. Hal ini
menunjukkan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa
secara langsung tarnpak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.44
yang termasuk kategori sedang.5
Tabel 4.3. Rekap Skor Hasil Belajar Konsep Bakteri
Kelornpok Eksperimen
Data TesAwal Tes Akhir N-Gain
N 26 26
Rata-rata 32.27 61.88 0.44
SD 6.3 8.2 0.14
Vari ans 39.94 67.32 0.019
5 I-lake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University
56
2) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Kontrol
Dari label di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain
sebesar 0.21, standar deviasi 0.13, dan varian 0.016 .. Hal ini
menunjukkan besamya peningkatan penguasaan konsep siswa
secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.21
yang termasuk kategori rendah.6
Tabel 4.4. Rekap Skor Hasil Belajar Biologi Konsep Bakteri
Kelompok Kontrol
Data TesAwal Tes Akhir N-Gain
N 26 26
Rata-rata 30.27 46 0.21
SD 7.18 5.89 0.13
Varians 51.81 34.7 0.017
2. Data Hasil Observasi
Berdasarkan basil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
terlihat bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tahap-tahap pada strategi PQ4R.
Pada observasi guru, terlihat bahwa pengajar telah melakukan tahap
dengan baik. Persentase pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 100%,
sedangkan persentase pada pertemuan ketiga sebesar 89%7• Pada
pertemuan ketiga guru tidak membimbing siswa secara langsung untuk
membuat pertanyaan seperti pertemuan sebelumnya, guru hanya
mengawasi siswa. Hal ini dilakukan agar siswa mampu belajar mandiri
untuk membentuk pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada lembar observasi siswa pada pertemuan pertama lebih dari 50%
siswa telah melakukan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan
berjalannya strategi PQ4R sebesar 72%8• Sedangkan 28% lainnya
menyatakan bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa untuk menyebutkan
6 Hake, "Analyzing Change, ... 7 Lampiran 10, him. 119-121 8 Lampiran II, him 122-124
57
kaitan virus dan bakteri dan memecahkan masalah yang diberikan guru
pada tahapan reflect. Karena kebanyakan siswa tidak memiliki
pengetahuan yang luas mengenai bakteri.
Pada observasi siswa pertemuan kedua lebih dari 50% siswa telah
melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah
berjalannya strategi sebesar 86 %9 sedangkan 14% lainnya menyatakan
bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa menyebutkan kaitan antara
struktur tubuh dengan cara hidup dan reproduksi bakteri.
Pada observasi siswa pertemuan ketiga lebih dari 50% siswa telah
melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah
be1jalannya strategi sebesar 100%!0. Siswa sudah bisa melaksanakan
strategi dengan baik dan sudah bisa mempelajari materi bakteri dengan
baik.
Berdasarkan hasil observasi yang dihubungkan dengan hasil belajar
siswa maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada pertemuan pertama
54, pertemuan kedua 55, pertemuan ketiga 62. Basil ini menunjukan
bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap pertemuan.
Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar
Pertemuan I Pertemuan 2 Pertemuan 3
x nilai siswa 54 55 62
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian prasyarat analisis, berupa uji normalitas dan uji
homogenitas.
I. Uji Nonnalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Lilliefors. Kriteria uji
9 Lampiran 11, him 122-124 10 Lampiran 11, him 122-124
58
n01malitas adalah Ho ditolak jika L0 lebih besar dari L.abeb dan jika L0
lebih kecil dari Ltabel maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti
data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan j ika Ho ditolak
berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
a
0,05
Pada kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan Lilliefors. Berdasarkan hasil perhitungan uji
normalitas pretest dan posttest pada kelompok eksperimen diperoleh
Lo (L111tung) pretest sebesar 0,09211, Lo (L1111ung) posttest sebesar
0.124312 dan Lo (L1111ung) N gain sebesar 0,1591 13 dengan sampel
sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05, maka L label sebesar 0,
161.
Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain <
Ltnbeb yaitu 0,092 dan 0,1243 dan 0,1591<0,161, maka hipotesis no!
(Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal. Hasilnya tampak
pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Lo (Lhitung) Ltabcl Kesimpulan
Kelompok Eksperimen
Pretest Postest N gain
0,092 0,1243 0,1591 0,161 Ho diterima
2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest
pada kelompok kontrol diperoleh Lo (Lhitung) pretest sebesar 0,1414,
Lo (L111rung) posttest sebesar 0.15815, dan Lo (LhitunJ N gain sebesar
11 Lampiran 13, him. 139-147 12 Lampiran 13, him. 139-147 13 Lampiran 13, him. 139-147 14 Lampiran 13, him. 139-147 15 Lampiran 13, him. 139-147
a
0,05
59
0,0761 16 dengan sampel sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05,
maka L tabel sebesar 0, 161.
Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain <
L.abcJ, yaitu 0,14 dan 0,158 dan 0,0761 < 0,161, maka hipotesis nol
(Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
sampel kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasilnya tampak
pada label berikut:
Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Lo (Ltutung)
Kelompok Eksperimen Ltabcl Kesimpulan
Pretest Postest N gain
0,14 0,158 0,0761 0,161 I-Io diterima
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F (Fisher).
Kriteria uji homogenitas adalah I-Io ditolak jika F11it lebih besar dari Ftab
dan j ika F11it lebih kecil dari Fiab maka Ho diterima. Dengan diterimanya
I-Io berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
homogen.
Tabel 4.8 Perhitungan Uji I-Iomogenitas a Kelompok Fhitung Ftabel Keputusan
Pretest 1.297" I-lo diterima
0,05 Posttest 1 94'" 1.92 ' untuk pretest
N gain 1.12'>
Dan has1l tersebut d1ketahm bahwa mlai Fhitung Fiabel· Dengan
demikian, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa varian
dua kelompok tersebut sama pada pretest.
16 Lampiran 13, him. 139-147 17 Lampiran 14, him 148-152 18 Lampiran 14, him 148-152 19 Lampiran 14, him 148-152
60
3. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan uji nonnalitas dan uji homogenitas, diketahui
bahwa kedua kelompok berdistribusi nonnal dan bersifat homogen pada
kelompok pretest, namun pada kelompok posttest tidak homogen. Maka
dari itu pengujian hipotesis menggunakan "t" test pada kelompok pretest
dan t' test pada kelompok posttest. T test yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa
pada konsep Bakteri. T' test dilakukan dengan membandingkan pretest
dan posttest pada masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung untuk
membandingkan pretest kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 2,2620
dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi 0,05 maka t1abel diperoleh 2,00,
kareta thitung > t1abe1 (2,26>2,00), dan pada taraf signifikansi 0.01 maka !1abel
diperoleh 2,65 maka thitung < ltobel (2,26< 2,65) maka disimpulkan terdapat
tidak terdapat perbedaan nilai siswa antara kelas eksperimen dan kelas
control pada taraf signifikansi 1 %.
Sedangkan thitung untuk membandingkan posttest kelompok kontrol
dan eksperimen sebesar 8,0221 dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi
0,05 maka ltabel diperoleh 2,00, kareta thitnng > l1abel (8,02>2,00) maka
disimpulkan bahwa strategi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada konsep bakteri.
Untuk membuktikan adanya pengaruh strategi PQ4R terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maka dilakukan tes
uji N gain.
Dari hasil perhitungan Pengujian hipotesis rerata Ngain kedua
kelompok, diperoleh t11itung sebesar 6,422, dengan dk (derajat kebebasan)
sebesar 50 (26 + 26 - 2) tidak ada pada label sehingga menggunakan dk
yang mendekati yaitu 60 maka diperoleh tiabel pada taraf signifikasi 0,05
sebesar 2,00. Karena didapat perhitungan nilai N-gain kelompok
20 Lampiran 15, him. 152-155 21 Lampiran 15, him. 152-155 22 Lampiran 16, him. 157-158
61
eksperimen dan kontrol thitung > t1abcl (6,4 > 2,00). Hal ini menunjukan
bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang sigifikan antara
kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-gain dengan "t test"
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Ra ta- T T Kelompok Jumlah Dk Keputusan
rat a hitung tabel
Eksperimen NA=26 0.44 Ha 50 6,4 2,00
kontrol Nb=26 0.21 diterima
C. Pembahasan
Dari hasil data pada tabel 4.1 diperoleh rata-rata N gain setelah kegiatan
strategi PQ4R mengalami peningkatan sebesar 0.44 yang tennasuk dalam
kategori sedang. Selain data N gain, dapat dilihat pengaruh basil belajar siswa
dengan strategi PQ4R dalam rata-rata nilai posttest sebesar 61.88, lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 46. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat membaca pada kelas kontrol lebih rendah dan
umumnya siswa lebih senang mendengarkan guru menerangkan materi
pelajaran di depan kelas dibandingkan dengan kegiatan membaca buku atau
membaca infonnasi secara mandiri.
Berdasarkan pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa thitung > t tabcl (8,02 >
2,00) berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis no! (Ho) ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi PQ4R berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Perolehan Ngain rata-rata 0.44 pada kelompok eksperimen termasuk
dalam kategori sedang, ha! ini dipengaruhi oleh berberapa faktor yaitu siswa
masih kurang terampil dalam membuat intisari, mengemukakan pertanyaan
yang penting, dan memecahkan masalah.
Dalam pelaksanaan strategi PQ4R oleh guru, strategi ini telah berjalan
dengan baik dan guru melaksanakan keseluruhan tahapan-tahapannya. Strategi
62
PQ4R dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup banyak
dengan baik. Hal ini terlihat dari lembar observasi guru yang menyatakan
I 00% tahapan terlaksana pada pertemuan pertama dan kedua, sedangkan
ketiga keterlaksanaan tahapan sebanyak 98%. Ketidakterlaksanaan strategi ini
sebanyak 12% digunakan guru untuk membimbing siswa menjadi pembelajar
mandiri sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga kulaitas bimbingan guru
kepada siswa juga dapat meningkat.
Pelaksanaan strategi PQ4R terhadap siswa pada tahapan reflect memiliki
persentase sebesar 14% dari jumlah keseluruhan siswa pada pertemuan
pe11ama, hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti dengan bahan
bacaan yang telah dibaca sebelumnya. Pada tahapan ini peranan kelompok
sangat penting karena anggota kelompok dapat saling membagi informasi
dengan melakukan tanya jawab sehingga aktivitas siswa dapat meningkat.
Siswa juga dapat mengemukakan beberapa pandangannya dari masalah yang
diajukan. Untuk mengatasi ha! tersebut maka dibutuhkan tahap berikutnya
yaitu reciete dan review dengan tujuan agar siswa kembali mengulangi
pelajarannya dan mencatat bagian-bagian yang penting sehingga materi dapat
diingat dengan baik.
Sedangkan untuk tahapan read dan review hanya sekitar 50 % siswa yang
melaksanakan dengan baik. Pada tahapan read banyak siswa yang kurang
memahami bacaan dengan baik karena siswa terbiasa dengan materi yang
selalu disaj ikan oleh guru. Hal lain yang menyebabkan kurangnya tahapan ini
yaitu adanya anggapan membaca buku adalah sesuatu ha! yang membosankan
dan materi yang terlalu banyak harus dihafalkan. Guru berperan sebagai
motivator agar siswa tidak mudah menyerah. Sebelum tahapan ini, siswa harus
dibimbing dalam tahapan question agar dalam tahapan read menjadi lebih
terarah dan siswa menjadi lebih hati-hati dalam membaca buku dan menandai
hal-hal pen ting yang terdapat dalam bahan bacaan.
Dalam tahapan review siswa yang laki-laki banyak yang tidak
mengerjakan dengan alasan semua sudah terdapat di buku, dan guru
menekankan kepada siswa untuk tetap mengerjakan menulis intisari pada
64
penggunaan strategi PQ4R akan bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar
siswa
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Uyad dan Uum Sumiati yang
memberikan hasil, pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dapat
meningkatkan hasil belajar dan siswa yang diajarkan dengan PQ4R
mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian statistik yang dilakukan
memberikan kesimpulan bahwa:
1. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen (yang menggunakan
strategi PQ4R) lebih besar (61,88) dari kelompok kontrol (46). Dengan
perbedaan yang signifikan (thitung 8,02 > liabel 2,00).
2. N gain pada kelompok eksperimen (yang menggunakan strategi PQ4R)
lebih besar (0,44) dari kelompok kontrol (0,21). Basil uji T menunjukan
perbedaan yang signifikan (thitung 6,4 > liabel 2,00).
B. Saran
Basil belajar siswa yang menggunakan strategi PQ4R lebih baik dari pada
kelas konvensional, oleh karena itu disarankan:
1. Guru yang menggunakan strategi PQ4R dengan syarat:
a. Guru harus mengembangkan bahan bacaan yang lain
b. Guru harus memastikan semua tahapan terlakasana
c. Mengkoordinasikan siswa untuk aktif
d. Mengkondisikan siswa untuk terus membaca
2. Bagi peneliti lain, diharapkan melakukan penelitian dengan konsep yang
sama namun bahan bacaan yang berbeda.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2001. Psikologi Be/ajar. Rhineka Cipta: Jakarta
Ali, Muhamad. Model pembelajaran PQ4R tersedia dalam http://muhammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran
pq4r.html [15 juli 2009]
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta
Asianbrain, Strategi Be/ajar dalam http://www.anneahira.com/duniabelajar/strategi-belajar.htm [6 des 2009]
---~ Pengertian Pendidikan tersedia dalam http://www.anneahira.com/artikel-pendidikan/pengertian-pendidikan.htm J1Q maret 20 JO]
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Mengengah: Jakarta
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta
Collage, Muskingum. General-Purpose Learning Strategies Reading Comprehension tersedia dalam http://www.buddies.org/articles/reading.pdf, him. 68-69 [29 des 2009]
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar Dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Be/ajar Mengajar. Rhineka Cipta: Jakarta
Hake, Rhicard R. Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana University.
Ibrahim, Nurdin. 2005. Hubungan Antara Keterbatasan Modul Dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Pembelajaran Sejarah. Dalam jumal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9
___ . 2005. Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka Dengan Hasil Be/ajar Siswa SLTP Terbuka dalamjumal TEKNODIK no.12, th.-7
Mahayukti, Gusti Ayu. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kulaitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium !KIP
67
Negeri Sisingaraja. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. 2 th Ke-36
Makmun, Abin Syamsudin. 2005. Psikologi Kependidikan Perangkat System Pengajaran Modul. PT Remaja Rosda Karya: Bandung
Meltzer. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretes Scores. Dalam American Journal Physics. 70 (12)
Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Be/ajar. UNESA University Press: Surabaya
Pangabean, Yusri dkk. 2007. Strategi. Model Dan Evaluasi. Bina Media Informasi: Bandung
Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan.Rosda Karya: Bandung
Ruselfendi, HET.1998. Statistika Dasar Untuk Pendidikan. !KIP Bandung: Bandung
Rustaman, Nuryani Y dkk.,2005. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi. Universitas Negeri Malang: Malang
Saepudin, Asep. Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep Pengembangan Proses Be/ajar Mengqjar. Dalamjurnal TEKNODIK, no. 7, th. ke-9
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kencana.: Jakarta
Sardiman. 2003. Interaksi Dan Jvlotivasi Be/ajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Selamat, I Nyoman. 2006. Jmplementasi Model Pembelajaran Kooperatif Denggan Metode PQ4R Berbantu LKM Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif. Laporan penelitian jurusan Pendidikan Kima MIPA. Universitas Pendidikan Ganesha
Slameto. 2001. Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta: Jakarta
Sofyan. Ahmad dkk. 2006. Evaluast pembelqjaran IPA berbasis kompetensi. VIN Press: Jakarta
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung
Sriyanti,Ida. 2009. Penerapan Model Pembe/qjaran Interaktif Berbasis Konsep, Dalam Jumal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. I No. I
68
Sudarman. Peningkatan Pemahaman Dan Daya Ingat Siswa Melalui Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Review (PQ4R) tersedia dalam http://jurnallipi.wordpress.com/jpi-volume-4/nomor-2/sudarman/ [6 des 2009]
Sudjana. 200 I. Metode Statistika. Tarsito: Bandung
Sudjana, Nana. 2001. Penelitian Hasil Proses Be/ajar Mengajar PT. Remaja Rosda Karya: Bandung
Sudrajat, Akhmad. Strategi Be/ajar tersedia dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I /12/model-pembelaj aran-2/ [15 juli 2009]
Sukardi. 2008. Me!odologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya. PT Bumi Aksara: Jakarta
Sulhan, Ahmad. 2007. Upaya Meningkatkan Prestasi Be/ajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII Snip Negeri 15 Mataram. Skripsi Universitas Negeri Mataram. Mataram. Tidak dipublikasikan
Sumiyati, Uum. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi UIN Jakarta: Jakaita
Suprianto Eko. 2002. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pengajaran Elaborasi, dalam jurnal penelitian ilmu-ilmu sosial, No. 1
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar: Y ogyakarta
Susanti,Endang. 2005. Strategi Metakognitif Dalam Pembelajaraan Kooperatif Untuk Meningkatkan Kulaitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA, Dalam Jurnal Ilmu Pendidikan-, no. I
Susanti,Rini.2005. Hasil Be/ajar Model Evaluasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK no. 17th. Ke-9
Sutjipto, Bambang. 2003. Penggunaan Metoda Pembelajaran (Suatu Metaanalisis Kajian Tesis Program Pasco Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODJK, no. 12, th. Ke-7
69
Stefania, Maka/ah Inovatiftersedia dalam http://stefaniaportofolio.blogspot.com/2008 12 01 archive.html (15 juli 2009}
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Remaja Rosda Karya: Bandung_
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka: Surabaya
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI. 2006. UndangUndang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Jakarta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005 Eko Jaya: Jakarta
University, Boise State. Reading Text Book tersedia dalam http:/ !tutoring. boisestate.edu/studying/pdf/Reading%20a%20Textbook. pdf [ 29 des 2009}
Uyad. Penelitian Tindakan Ke las tersedia dalam http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian-tindakan-kelas.html (15 juli 2009}
Wirdaningsih, Nining. 2008. Pengaruh metode SQ3R Terhadap Hasil Be/ajar Pada Konsep Organisasi Kehidupan. Skripsi UIN Jakarta: Jakarta
Anonim. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar_tersedia dalam http;//cafestudi06 J • wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajardan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/ [15 juli 2009] ·
71
B. Peta Konsep
72
C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Strategi PQ4R
2. Metode: Ceramah, Tanyajawab
D. Baha d Al P b I . n an at em e a1aran Per kelas Per siswa Papan tulis Buku panduan Media pembelajaran Buku catatan spt gambar
E. Langkah-Iangkah pembelajaran
Pertemuan kc 1 tahap kegiatan waktu
guru siswa pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit yang relevan dengan materi berberapa contoh hubungan sekarang ( apakah bakteri bakteri dengan virus sama dengan virus) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan lmenit siswa gambar bakteri dan pertanyaan apa yang menjadi archabacteria perbedaan
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit secara global materi guru perbedaan eubacteria dan archabacteria serta ciri-ciri bakteri preview 5 menit a. Memberikan bahan Membaca selintas dengan
bacaan mengenai bakteri cepat untuk menemukan ide kepada siswa untuk pokok/ iujuan pembelajaran dibaca yang hendak dicapai. Dan
b. Menginformasikan siswa memberikan tanda kepada siswa bagimana pada bagian bacaan yang menemukan ide pokok/ dianggap penting tt[iuan pembelajaran yang hendak dicapai
question 4 men it a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan
siswa agar memperhatikan penjelasan dari guru
73
makna dari bacaan b. !V!embuatpertanyaan b. Jv!emberikan tugas kepada dari ide pokok
siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit !V!em berikan tu gas kepada !V!embaca lembar bacaan siswa untuk membaca dan secara aktif sambil menanggapi/menjawab memberikan tanggapan pertanyaan yang telah terhadap apa yang telah disusun sebelumnya dibaca dan menjawab
pertanyaan yang dibuat pada fase sebelumnya
reflect 5 men it !V!ensimulasi/ Siswa mendengarkan mengiformasikan materi yang informasi dan mengingat ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan
mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan
reciete 3 menit !V!eminta siswa membuat inti a. !V!enanyakan dan sari dari seluruh pembahasan menjawab pertanyaan-pelajaran pertanyaan
b. !V!elihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya
c. !V!embuat intisari dari pembahasan keseluruhan
riview 3 menit a. !V!enugaskan siswa a. !V!embaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya dibuatnya dari rincian ide b. !V!embaca kembali pokok yang ada dalam bahan bacaan siswajika benaknya masih belum yakin
b. !V!eminta siswa membaca denganjawaban yang kembali bahan bacaan, jika dibuatnya masih belum yakin dengan bacaannya
penutup Guru meminta siswa Siswa membuat dan 5 men it merangkum pelajaran mengumpulkan rangkuman Guru mengoreksi rangkuman men it
74
Pertemuan ke 2 tahap kee:iatan Waktu
e:uru siswa pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit yang relevan dengan materi kemungkinan cara hidup dan sekarang (berdasarkan reproduksi berdasarkan struktur yang dimiliki oleh struktur yang dimiliki oleh bakteri bagaimana cara bakteri hidupnya dan reproduksi bakteri) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa hal
tersebut bisa te~jadi inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global cara hidup dan guru reproduksi bakteri bakteri preview 5 menit a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas lembar
proses cara hidup dan bacaan dengan cepat untuk reproduksi bakteri kepada menemukan ide pokok/ siswa untuk dibaca tujuan pembelajaran yang
b. Menginformasikan kepada hendak dicapai siswa bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
question 4 menit a.Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan
siswa agar memperhatikan dari guru makna dari bacaan b.Membuat pertanyaan yang
b.Memberikan tugas kepada telah dibuat siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit Memberikan tugas kepada Membaca secara aktiflembar siswa untuk membaca dan bacaan sambil memberikan rnenanggapi/menjawab tanggapan terhadap apa yang pertanyaan yang telah telah dibaca dan menjawab disusun sebelumnya pertanyaan yang di buat reflect 5 menit Mensimulasi/ Siswa rnendengarkan rnengiformasikan materi yang inforrnasi dan mengingat
75
ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan
reciete 3 menit Meminta siswa membuat inti a.Menanyakan dan sari dari seluruh pembahasan menjawab pertanyaan-pelajaran pertanyaan
b.Melihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya
c.Membuat intisari dari pembahasan keseluruhan
rivie-,,v 3 menit a.Menugaskan siswa a.Membaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya dibuatnya dari rincian ide b.Membaca kembali bahan pokok yang ada dalam bacaan siswa jika masih benaknya belum yakin dengan
b.Meminta siswa membaca jawaban yang dibuatnya kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan bacaannya
penntup Guru meminta siswa Siswa membuat dan 5 menit merangkmn pelajaran mengumpulkan rangkuman Guru mengoreksi rangkuman menit siswa
Pertemuan ke 3 tahap ke!!iatan Waktn
!!Uru siswa pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit yang relevan dengan materi berberapa contoh kegunaan sekarang (berdasarkan bakteri dan kerugian yang reproduksinya, apakah ditimbulkan bakteri dapat menguntungkan atau merugikan )
76
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa hal obat-obatan, dan lainnya tersebut bisa terjadi yang diakibatkan oleh bakteri
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit secara global materi guru keuntungan dan kerugian yang diakibatkan bakteri preview 4 menit a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan
peranan bakteri dan be cepat untuk menemukan ide carefull .. bakteri pokok/ tujuan pembelajaran mematikan dalam makanan yang hendak dicapai kepada siswa untuk dibaca
b. Menginformasikan kepada siswa bagimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
question 5 menit a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan
siswa agar memperhatikan dari guru makna dari bacaan b.Membuat pertanyaan yang
b. Memberikan tugas kepada telah dibuat siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit Memberikan tugas kepada Membaca secara aktif sambil siswa untuk membaca dan memberikan tanggapan menanggapi/menjawab terhadap apa yang telah pertanyaan yang telah dibaca dan menjawab disusun sebelumnya oertanyaan yang di buat reflect 3 menit Mensimulasi/ Siswa mendengarkan mengiformasikan materi yang informasi dan mengingat ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan
mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan
reciete 3 menit Meminta siswa membuat inti a.Menanyakan dan sari dari seluruh pembahasan menjawab oertanyaan-
pelajaran pertanyaan b.Melihat catatan I intisari
yang telah dibuat sebelumnya
c.Membuat intisari dari pembahasan keseluruhan
riview a. Menugaskan siswa a. Membaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya dibuatnya dari rincian ide b.Membaca kembali bahan pokok yang ada dalam bacaan siswa jika masih benaknya belum yakin dengan
b. Meminta siswa membaca jawaban yang dibuatnya kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan bacaannya
penutup Guru meminta siswa Siswa membuat dan merangkum pelajaran mengumpulkan rangkuman Guru mengoreksi rangkuman siswa
F. alat dan sumber belajar Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007
B. LKK Biologi kelas X
C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan
G. penilaian A. Tugas membuat resume (individu)
B. LKK (individu)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
NIP .................................. .
Dilaksanakan,
Guru Biologi
I Afrinawati )
77
3 menit
5 menit
menit
78
Lampiran2 BAHAN BACAAN KELAS EKSPERIMEN*
Pertemnan ke 1
EUBACTERIA
Bakteri adalah organisme mikroskopis bersel satu yang tidak mempuµyai
membran nukleus ataupun membran organel sel. Bakteri merup~kan organisme
yang paling ban yak jumlahnya dan lebih terse bar luas dibandingkan mahluk hid up
yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan
dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi
ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
I. Organisme uniselular (Bersel satu)
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata I s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hid up di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
79
2. Struktur tambahan (dimiliki olehjenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora
Struktur Dasar Sel Bakteri
PERPUSTAKAAN UTAMA · .. -----~
UIN SYAl·liD JAKARTA _'
Struktur dasar bakteri :
I. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
I. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila
lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari dinding sel.
80
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
5. V akuola gas terdapat pada bakteri yang hid up di air dan
berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri
gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi
sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
em pat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
82
BentukwBentuk Bakteri Spirilia
Spiral
A/at Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan
letak yang berbeda-beda pula yaitu
A. Monotrik : bila hanya berjumlah satu A -~J"',__,~J"""'
contoh : Pseudomonas aeroginosa rx B ~ B. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
Contoh : Pseudomonas fluorescen, Proteus mirabilis c~~/',.--
""/" c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung D -~~~~
\~~x:;z '-._., .~·,,
Contoh : Chromobacterium, Violaceum
D. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Contoh : Borrellia novyi, Proteus Vulgaris, Salmonella typhosa,
Escherichia coli.
E. Atrik
contoh
: Tidak mempunyai flagel
: Clostridium tetani.
ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidaglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.
Archaebacteria hidup di lingkungan ekstrim
yaitu:
83
Berdasarkan lingkungannya archaebacteria dibedakan menjadi 3 macam
a. Bakteri metanogen
Bakteri yang menghasilkan gas metana dari hydrogen dan C02• cth
Methanobacterium
b. bakteri halofil
bakteri yang hidupdi lingkunga yang memiliki kadar garam tinggi.
Cth: Halobacterium
c. bakteri thermosiadofil
bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim panas dan asam. cth:
Sulfolobus dan Thermoplasma
Pertemuan Ke 2
Cara Hidup Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanan bakteri dibedakan menjadi bakteri
heterotrof dan autotrof.
a. heterotrof: yaitu bakteri yang makanannya berupa senyawa organik
dari organisme lain. Bakteri ini terbagi 2 yaitu:
• bakteri saproftt: bakteri yang memperoleh makanan dari sisa
organisme. Cth Lactobacillus bulgaricus (bakteri dalam pembuatan
yoghurt), Mycobacterium ( bakteri pengurai sampah)
• bakteri parasit: bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
Cth Mycobacterium tubercolosis ( penyebab TBC pada manusia),
Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan temak),
Clostridium tetani (penyebab tetanus)
b. autotrof, yaitu bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri .
bakteri ini dibedakan berdasarkan asal energi untuk mensintesis
makanannya yaitu:
• bakteri fotoautotrof: bakteri yang menggunakan cahaya matahari
untuk menyusun makanannya. Cth Thiocystis sp
84
• bakteri kemoautotrof: bakteri yang menggunakan energi kimia
untuk mensisntesis makanannya. Cth nitrosomonas dan
nitrosococcus ( mengoksidasi amoniak menjadi senyawa nitrit),
nitrosobacter ( mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat)
berdasarkan kebutuhan untuk merombak makanannya agar memeproleh
energi dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
a. aerob: yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya, cth nitrosomonas, nitrosobacter,
nitrosococcus
b. anaerob, yaitu bakteri yang tidak membetuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya , biasanya dikenal dengan istilah fermentasi.
Bakteri an aerob dibedakan menjadi 2 yaitu:
• bakteri anaerob obligat: hanya dapat hidup jika tidak terdapat
oksigen, cth: Clostridium botulinum
• bakteri aerob: dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Cth:
Eschericia coli dan Lactobacillus.
Cara Perkembangbiakan Bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
85
I. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke set bakteri yang lainnya.
Sel Rekombinasi
Kromosom
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu set bakteri ke set bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
Sel Rekombinan
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
5i::I 11-~ld!.!r!
86
Pertemuan Ke 3
Bakteri yang menguntungkan
a. Eubacteria
• Penguraian cth: Eschericia coli
• Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi cth: Acetobacter
(pembuatan asam cuka), Laclobacillus bulgaricus ( pembuatan
yoghurt), Acetobacter xylinum ( pembuatan nata de coco)
Lactobacillus casei ( pembuatan keju dan yoghurt)
• Bereran dalam siklus nitrogen, cth Rhizobium leguminorsum yang
hidup bersimbiosis dengan kacang-kacangan
• Penyubur tanah cth Nitrosomonas, Nitrosococcus
• Penghasil antibiotik, cth Bacillus subtilis
• Penelitian rekayasa genetika
• Pembuatan zat kimia cth C/ostridium acetobuthylinum dalam
pembuatan aseton dan butanol
b. Archaebacteria
• Pembusukan sampah cth Melhanobac/erium
Bakteri yang merugikan
a. Eubacteria
• Pembusukan makanan cth: Closlridium bolulinum
• Penyebab penyakit pada manusia, cth: Mycobac/erium tubercolosis
(penyebab TBC pada manusia), Vibrio cholera ( penyebab penyakit
kolera), Clos/ridium tetani (penyebab tetanus)
• Penyebab penyakit pada hewan cth: Bacillus anthracis (penyebab
penyakit antraks pada sapi)
• Penyebab penyakit pada tanaman budidaya cth: Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman omat,
lombok,terung dan tembakau), Agrobacteriwn turmafaciens
(penyebab tumor pada tumbuhan)
87
b. Archaebacteria
• Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan denga menguunakan
garam.
Penangggulangan terhadap bakteri yang merugikan
a. pengawetan dan pengolahan makanan
• Pemanisan
• Pengeringan
• Pengaspan
• Pengasaman
• Pengasinan
• Pendinginan
• Pasteurisasi, pemanasan dengan suhu 63-72°C selama 15-30
menit.pasteurisasi dilakukan pada suhu untuk mematikan bakteri
pantogen
• Sterilisasi, pemaanasan dengan menggunakan udara panas atau uap
panas bertekanan tinggi dengan menggunakan autoklaf
b. kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Menjaga kebersihan badan dengan mandi dan mencuci tangan sebelum
makan
• Melakukan olah raga secara teratur
• Makan makanan yang bergizi
• Cukup istirahat.
88
Be Careful ...... Bakteri Mematikan Dalam Makanan
Kemajuan teknologi pangan yang pesat mendorong pertumbuhan industri
makanan kaleng di Indonesia. Bagaimana kiat memilih makanan dalam kaleng
agar terhindar dari penyakit yang ditularkau lewat makanan ifoodborne disease)?
Ketika sudah letih bekerja dan bingung mau masak apa, makanan kaleng
menjadi pilihan praktis. Bahkan, di hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan
Tahun Baru berbagai makanan kaleng yang dikemas dalam keranjang parse! bisa
menjadi penyerta kartu ucapan selamat.
Namun demikian kerap orang bertanya, amankah mengkonsumsi produk
makanan awetan ini dari segi kesehatan?
Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar
tahan lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal, Thermobacteriology in Food
Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan bahwa makanan yang dikalengkan
secara hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh
udara, air, mikrobia atau bahan asing lain) merupakan produk teknologi
pengawetan yang sudah lama dikenal.
Teknologinya ditemukan Nicholas Appert; sekitar 200 tahun lalu lewat
riset pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan (sterilisasi
komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena pemanasan saat itu
menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert memperoleh hadiah 12.000
Franc dari pemerintah Prancis.
Proses Sterilisasi
Makanan yang diawetkan dengan proses sterilisasi komersial, masih
mengandung mikroba tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi penyimpanan yang
normal.
Proses sterilisasi ini merupakan upaya penghancuran mikroba patogen
beserta sporanya. Karena ada spora bakteri tertentu yang tahan terhadap suhu
tinggi, sterilisasi harus dilakukan pada suhu 2500F (12 JOC) dengan menggunakan
uap panas (autoklav) selama 15 menit.
Produk selanjutnya ditutup secara hermitis sehingga tidak memberi
kesempatan mikroba masuk kembali. Lamanya pemanasan dan tingginya suhu
89
sangat tergantung pada derajat keasaman (pH) produk. Semakin rendah pH
produk, misalnya sari buah, makin rendah suhu pemanasan yang digunakan.
Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan
(shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi,
seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami
penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan.
Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai
pengolahan di pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi
mutu yang baik.
Tidak satu jenis makanan pun yang memiliki daya simpan tak terbatas
alias memiliki mutu yang baik sepanjang segala abad, meski sudah mengalami
pengolahan dengan teknologi tinggi seperti HTST (high temperature short time)
atau UHT (ultra high temperature) pada susu ultra, serta pembekuan dan bahkan
freeze drying. Ini mtinya, tidak ada jaminan sehat mengkonsumsi makanan
kaleng.
Bakteri Berbahaya
Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu
sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan,
semakin rendah daya simpannya (shelf life loss).
Kemunduran daya simpan ini disebut kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku
yang baik, proses pemanasan sempurna dan bahan pengemas yang tidak
berbahaya, maka daya simpan makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun.
Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu,
dalmn arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun,
penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan.
Di sisi lain penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah dapat melahirkan
proses pengkaratan yang tidak diinginkan.
Kerusakan yang lain dapat terjadi karena kurang sempurnanya pengolahan.
Misalnya, selama proses sterilisasi, terjadi kebocoran kecil pada sambungan
kaleng yang menggelembung, tetapi kemudian tertutup kembali setelah
pendinginan.
90
Bila dalam proses pendinginannya digunakan air kurang bersih, dapat
dipastikan mikroba pembusuk akan hadir dalam kaleng melalui lobang kecil
tersebut. Pada gilirannya, bila kondisi penyimpanan mendukung maka bakteri
tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dan kelak memproduksi racun.
Bisa Menyebabkan Kematian
Ada beberapa hal yang hams diwaspadai supaya kita terhindar dari toksin
(racun) Clostridium botulinum yang kerap hadir dalam makanan kaleng. Bakteri
yang berbahaya ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak ada udara
(anaerobik) dan mampu melindungi diri dari suhu yang agak tinggi (termofilik)
dengan jalan membentuk spora.
Cara hidup yang demikian memungkinkan bakteri ini dapat hidup pada
makanan kaleng, terutama pada jenis-jenis makanan yang bahan bakunya daging,
ikan, sayur yang pHnya di atas 4,6 alias nilai keasaman relatif rendah.
Bila kondisi pertumbuhannya sesuai, toksin botulinum yang sangat
berbahaya itu bisa dihasilkan. Jika dikonsumsi maka racun tersebut akan
menyerang susunan saraf dan dampaknya bisa melumpuhkan, menyulitkan
pernapasan serta menyebabkan kematian.
Lima Kelompok Kerusakan
makanan kaleng yang sudah mulai mengalami kerusakan atau kebusukan
dapat dilihat dari kondisi kaleng yang sudah mengalami penggembungan. Namun,
ada juga yang tidak terdekteksi dari luar, karena kedua ujung kaleng datar.
Kerusakan produk makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
• Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam
yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang
tidak terhancurkan selama proses sterilisasi
• Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung
kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.
91
• Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen,
sedang ujnng yang lain sudah cembnng. Jika ditekan akan cembnng ke
arah berlawanan.
• Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu
keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.
• Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras
sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.
Kiat Mengkonsumsi Tanpa Was-was .. !
Kiat sehat mengkonsumsi makanan kaleng, paling tidak harus
mpertimbangkan lima ha! berikut:
• Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat,
penyok, dan bocor.
• Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama
10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi.
• Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa.
Cata tan
Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal
kadaluwarsa.
Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena
keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya.
Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus
dibuang.
* Selain menggunakan bacaan dari guru, siswa tetap menggunakan buku
cetak (paket) sebagai acuan.
Lampiran3
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuau Ke
Alokasi Waktu
KELASKONTROL
: SMA Darul Maarif
: Biologi
: X (sepuluh) I 1 (satu)
: 1-3
: 6 x 45 menit (3 x pertemuau)
92
Standar Kompetensi :2.Memahami
makhluk hidup
prinsip-prinsip pengelompokkan
Korn petensi Dasar :2.2 Mendeskripsikau ciri-ciri Archaebacteria dan
Eubacteria dan perauannya bagi kehidupan
Iudikator
Pertemuau I
1. Menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri
Pertemuau II
2. Menjelaskan cara hidup bakteri
3. Menjelaskan reproduksi bakteri
Pertemuau III
4. Menjelaskan perauan bakteri dalam kehidupan manusia
5. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswamampu
l. Membedakan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri
3. Menjelaskan cara hid up bakteri
4. Menjelaskan reproduksi bakteri
93
5. Menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan manusia
6. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia
B. Peta Konsep
94
C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Outline sederhana
2. Metode:Ceramah, Tanyajawab
D. Baba n dan Alat p I . embe a.1aran Per kelas Per siswa Papan tulis Buku panduan Media pembelajaran Buku catatan spt gambar
E. Langkah-Langkab Pembelajaran Pertemnan kc 1
tahap kegiatan waktu guru siswa
pendahuluau Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit yang relevan dengan materi berberapa contoh persamaan sekarang ( apakah bakteri dan perbedan yang diketahui sama deng:an virus) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan 1 menit siswa gambar bakieri pernyataan struktur apa yang
dilihat inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 men it
secara global materi guru perbedaan bakteri dan archabacteria serta ciri-ciri bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa mebentuk kelompok 5 men it membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit membuat outline sederhana sederhana mengenaiperbedaan archaebacteria dan eubacteria serta ciri-ciri bakteri Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain kembali di depan kelas menyimak
penntup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pernyataan 5 menit mengulang pelajaran di guru rumah dan membaca materi selanjutnya
95
Pertemuan ke 2 tahap kee;iatan waktn
e:urn siswa pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit (berdasarkan struktur yang kemungkinan cara hidup dan dimiliki oleh bakteri reproduksi berdasarkan bagaimana cara hidupnya dan struktur yang dimiliki oleh reproduksinya) bakteri Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa ha!
tersebut bisa terjadi inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global cara hidup dan guru reproduksi bakteri bakteri Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru 5 menit gambar yang menjelaskan tentang reoroduksi bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok I menit membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit membuat outline sederhana sederhana mengenai cara hidup dan reproduksi bakteri Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit kelompok untuk menjelaskan me1tjelaskan dan siswa lain kembali di deoan kelas menvimak
penutup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pemyataan 4 men it mengulang pelajaran di guru rumah dan membaca materi selaI\iutnya
96
Pertemuan ke 3 tahap kel(iatan Waktn
guru siswa pendahuluan. Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit (berdasarkan reproduksinya, berberapa contoh kegunaan apakah bakteri dapat bakteri dan kerugian yang menguntungkan atau ditimbulkan merugikan) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit siswa gambar yakult pertanyaan kenapa ha!
tersebut bisa terjadi inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global peranan bakteri guru dalam kehidupan dan penanggulangan bakteri Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru 5 menit gambar berberapa produk yang menggunakan bakteri dan menjelaskan peranan bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok I menit membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit membuat outline sederhana sederhana mengenai peranan bakteri dan penanggulangannya Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain kembali di depan kelas menyimak
penutup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak peruyataan 4 menit mengulang pelajaran di guru rum ah
F. alat dan somber belajar Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007
B. LKK Biologi kelas X
C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan
97
G. penilaian A. Tugas rnernbuat resume (individu)
B. LKK (individu)
Mengetahui, Dilaksanakan,
Kepala Sekolah Guru Biologi
( Afrinawati )
NIP .................................. .
98
Lampiran 4 KISI-KISI INSTRUMEN TES
No Indikator Jenjang Soal Kunci
Jawaban 1 Mengidentifikasi Cl Apakah bagian bakteri yang digunakan sebagai B
tempat fotosintesis? A. nukleus B. ldorosom C. fimbria D. vakoala gas E. granula
2 Memilih Cl Bahan makanan agar tetap segar dalamjangka c waktu yang lama harus di awetkan. Manakah yang bukan termasuk cara pengawetan susu?
A. pateurisasi B. pemanasan sampai suhu 70°C C. pengeringan D. sterilisasi E. pengasinan
3 Memilih Cl Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri? E A. Sarcina B. Basil C. Spiral D. Kokus E. Pseudo
4 Menyocokkan C2 Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit B yang ditimbulkan. Manakah pasangan yang benar dari bakteri dan penyakit yang ditimbulkan?
Opsi Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
A Di12lococcus Asma 12.neumoniae
B My_cobacterium TBC tuberculosis
c Neiseria Radang paru-paru meningitis
D Tre12onema Radang otak 12.ertenue
E Clostridium Lukananah tetani
' 1'.. ,f ,... ......... : ,.:J ,... .... +: .r: l,~~: "' T"'\!--L---'- ,. ___ L_L --------~- -- - --- - - -'-. _l - 1 - •1 •1 • ~
99
A. Protista B. Bakteri C. Virus D. Prokariot E. Protozoa
6 Memperkirakan C3 Bakteri penyebab tetanus hanya dapat dibunuh A dengan pemanasan yang lama di atas titik didih. Apakah yang menjadi indikasi pada peristiwa tersebut?
A. memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan
B. melindungi diri sendiri dengan menyekresikan antibiotic
C. mensekresikan endotoksin D. autotrof E. menghasilkan endospora
7 Menerangkan C2 Membentuk apakah jika kondisi bakteri dalam D keadaan tidak menguntungkan?
A. Eksospora B. Askospora C. Zoospora D. Endospora E. Kapsul
8 Menjelaskan C2 Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat D autotrof, apakah yang dimaksud?
A. Hidup tanpa menggunakan oksigen B. Hidup dari senyawa organik C. Hidup tanpa menggunakan cahaya D. Hidup dari senyawa anorganik E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen
9 Memberi nama Cl Apakah nama struktur bakteri di samping? A . ---·---~
'" . ')(.'' (r-··c1
\~,.,-' ~J\
i--:_-_ '°':' :I \<.,J"-;__; ,)();
',_ r_~.(_~l ~/l ---"·.._~~~~-"~--
A. Diplococcus B. Diplobacillus C. Streptococcus D. Staphylococcus E. Spirosetes
10 Menerangkan Cl Dimanakah letak materi genetik pada bakteri? A A. Nukleoid
11 Menjelaskan C2
12 Memberi contoh C2
13 Memberi contoh C2
14 Memilih Cl
15 Memilih Cl
B. Nukleus C. Sitoplasma D. Nukleosom E. Nukleoplasma
Berdasarkan jumlah flagel, disebut apakah bakteri yang memiliki struktur berikut?
A. Amfitrik B. Lofotrik C. Monotrik D.Peritrik E. Atrik
Manakah yang termasuk bakteri anaerob fakultatif ?
A. E coli B. Salmonela C. Clostridium tetani D. Shigella E. Clostridium botulinum
Manakah yang bukan bakteri menguntungkan? A Vibrio cholerae B. Lactobacillus bulgaricus C. Rhizobium leguminosarum D. Bacillus subtilis E. Nitrosomonas
Pengawetan makanan dari bakteri telah dilakukan sejak lama dengan cara tradisional. Manakah yang bukan pengawetan tradisional?
A. pengasapan B. sterilisasi C. pengasaman D. pemanasan secara berulang E. engasinan
Berikut ini adalah bagian-bagian sel: ) ribosom 2) mitokondria 3) ranula enyim anan
100
c
A
A
B
c
101
4) dinding sel 5) retikulum endoplasma 6) membran plasma Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki bakteri ad al ah?
A. 1, 2, 3, 4, 5, 6 B. 1, 2, 4, 5, 6 C. 1, 3, 4, 6 D. 2, 3, 4, 6 E. 2, 4, 5, 6
16 Menjelaskan C2 Apakah nama cara reproduksi bakteri yang c dilakukan dengan perantaraan virus?
A. transformasi B. konjugasi C. transduksi D. transkripsi E. translasi
17 Memberi contoh C2 Genus bakteri apakah yang digunakan untuk A memisahkan tembaga dari berbagai campuran logam?
A. Thiobacillus B. Pseudomonas C. Acetobacter D. Lactobacillus E. Streptococcus
18 Membedakan C2 Apa Perbedaan utama antara archaebacteria c dan eubacteria?
A. membentuk metanogen B. tidak dapat berfotosintesis C. kandungan peptidoglikan pada
dinding sel D. membrane inti sel E. reproduksi sel bakteri
19 Memberi contoh C2 Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk B pembuatan Nata de coco?
A. Acetobacter B. Acetobacter xylinum C. Streptococcus lactis D. Lactobacillus sp. E. Lactobacillus cesei
20 Mengidentifikasi Cl Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab B penyakit antrak pada hewan, tentukan bentuk bakteri terse but?
A. bulat
102
B. batang C. spiral D. anggur E. rantai
21 Mengidentifikasi Cl Apakah kandnngan spesifik dinding sel B bakteri?
A. kapsul B. peptidaglikan C. fosfolipid D. polisakarida E. gram positif
22 Memberi nama Cl Apakah nama rambut halus pada struktur A bakteri?
A. pilus B. bulu getar C. granula D. flagellum E. buluapi
23 Menjelaskan C2 Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ? B A pembelahan biner B. rekombinasi C. transformasi D. tranduksi E. konjugasi
24 Menidentifikasi Cl Apa zat penyusun dinding sel cyanobacteria? D A. protein B. lipoprotein c. kitin D. peptidoglikan E. karbohidrat
25 Memberi contoh C2 Apa contoh cyanobacteria yang berperan dalam c pembuatan makanan suplemen atau protein sel tunggal?
A. Bacillus subtilis B. Nitrosomonas C. Spirulina D. Anabaena E. Cycas
26 Menjelaskan C2 Dimanakah kondisi lingknngan hidup bakteri A halofil?
A. kadar garam tinggi B. kadar garam rendah C. suhu tinggi
104
E. 3 32 Menghubungkan C3 Eubacteria dan archaebacteria dianggap sebagai D
2 kingdom yang berbeda. Apakah yang menjadi persamaan keduanya?
A. tidak memiliki klorofil B. tidak memiliki dinding sel C. tidak memiliki inti sel D. tidak memiliki membrane inti sel E. tidak memiliki struktur yang jelas
33 Memberi nama Cl Apakah bentuk strnktur bakteri di bawah ini ? A A. basil B. kokus C. sarkina D. koma E. s iral
34 Menyatakan C2 Kenapa bakteri patogen dapat merngikan A secara luas organisme lain?
A. Karena dapat menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya
B. Karena menimbulkan penyakit C. Karena menjadi organisme perantara
dalam penyebaran vims HIV D. Karena dapat menyerap makanan
dari sisa-sisa organisme E. Karena dapat menyebabkan
kematian or anisme inan a 35 Mengidentifikasi Cl Diplococus pneumonia adalah penyebab E
penyakit pneumonia (parn-paru) pada manusia. apakah bentuk bakteri tersebut?
A. Streptococcus B. Streptobacil C. staphylococcus D. Monobacil E . Di lobacil
36 Mengidentifikasi Cl Manakah dari pemyataan ini yang tidak D termasuk strnktur dasar bakteri?
DNA B. ribosom C. Dinding sel D. Flagel E. Sito lasma
37 Mendifinisikan Cl Apa nama bakteri yang hldup dengan cara D memanfaatkan sisa-sisa produk buan an
105
organisme? A. heterotrof B. Autotrof C. Parasit D. Saprofit E. anaerob
38 Memberi contoh C2 Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk A pembuatan yoghurt?
A.Lactobacillus bulgaris B. Rhyzobium leguminosorum C. Pseudomonas solancearum D. Nitrosomonas sp E. Bacilus volymixa
39 Mengbubungkan C3 Bakteri yang dipelihara dalam medium B anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu berarti bahwa bakteri tersebut?
A. dapat membentuk asan1 amino sendiri B. memakai zat anorganik sebagai
sumber energi C. hidup secara kemoautotrof D. mengambil zat organik dari
substratnya E. bisa hidup tanpa apapun
40 Memperkirakan C2 Cara apakah yang digunakan untuk mengatasi B serangan bakteri yang merugikan pada ikan basah?
pasteurisasi B. pengasinan C. pemanisan D. sterilisasi E. pengapuran
Lampiran 5
NAMA KE LAS
106
INSTRUMEN HASIL ANALISIS
Jawablah pertanyaan berilmt ini dengan menyilangi (X) jawaban yang kamu
anggap benar
1. Bahan makanan agar tetap segar dalam jangka waktu yang lama harus di awetkan. Manakah yang bukan termasnk cara pengawetan susu ?
A. pateurisasi D. sterilisasi B. pemanasan sampai suhu 70°C E. pengasinan C. pengeringan
2. Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri? A. Sarcina D. Kokus B. Basil E. Pseudo C. Spiral
3. Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan. Manakah pasangan yang b d . b kt . d ki d. . b lk ? enar an a en an oenya tyang 1tlm u an.
Onsi Nama bakteri Penvakit yang di timbulkan A Di12.lococcus 12.neumoniae Asma B My_cobacterium tuberculosis TBC c Neiseria meningitis Radang paru-paru D Tre12.onema 12.ertenue Radang otak E Clostridium tetani Luka nanal1
4. Disebut apakah organisme yang tidak memiliki membran inti? A. Protista D. Prokariot B. Bakteri E. Protozoa C. Virus
5. Membentuk apakahjika kondisi bakteri dalam keadaan tidak menguntungkan? B. Eksospora D. Endospora B. Askospora E. Kapsul C. Zoospora
6. Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat autotrof, apakah yang dimaksud? A. Hidup tanpa menggunakan oksigen B. Hidup dari senyawa organik C. Hidup tanpa menggw1akan cahaya D. Hidup dari senyawa anorganik E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen
7. Apakah nama struktur bakteri di samping?
A. Diplococcus B. Diplobacillus C. Streptococcus D. Staphylococcus E. Spirosetes
8. Dimanakah letak materi genetik pada bakteri? A. Nukleoid B. Nukleus C. Sitoplasma
9. Berdasarkan jumlah flag el, disebut apakah bakteri yang memiliki struktur berikut?
A.Amfitrik B. Lofotrik C. Monotrik
I 0. Manakah yang te1masuk bakteri anaerob fakultatif?
D. Nukleosom E. Nukleoplasma
D. Peritrik E. Atrik
A.E~ n~~& B. Salmonela E. Clostridium botulinum C. Clostridium tetani
11. Manakah yang bulmn bakteri menguntungkan? A. Vibrio cholerae D. Bacillus subtilis B. Lactobacillus bulgaricus E. Nitrosomonas C. Rhizobium leguminosarum
107
12. Pengawetan makanan dari bakteri telah dilakukan sejak lama dengan cara tradisional. Manakah yang bukan pengawetan tradisional? A. pengasapan D. pemanasan secara berulang B. sterilisasi E. pengasinan C. pengasaman
13. Berikut ini adalah bagian-bagian sel: I) ribosom 4) dinding sel 2) mitokondria 5) retikulum endoplasma 3) granula penyimpanan 6) membran plasma
Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki bakteri adalah? A. 1, 2, 3, 4, 5, 6 B. 1, 2, 4, 5, 6 C.1,3,4,6 D. 2, 3, 4, 6 E. 2, 4, 5, 6
14. Apakah nama cara reproduksi bakteri yang dilakukan dengan perantaraan virus? A. transformasi D. transkripsi B. konjugasi E. translasi C. transduksi
15. Genus bakteri apakah yang digunakan untuk memisahkan tembaga dari berbagai campuran logam?
A. Thiobacillus D. Lactobacillus B. Pseudomonas E. Streptococcus C. Acetobacter
16. Perbedaan utama antara archaebacteria dan eubacteria adalah .... A. membentuk metanogen B. tidak dapat berfotosintesis C. kandungan peptidoglikan pada dinding sel
D. membrane inti sel E. reproduksi sel bakteri
17. Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk pembuatanNata de coco? A. Acetobacter D. Streptococcus lactis B. Acetobacter xylinum E. Lactobacillus sp. C. Lactobacillus cesei
108
18. Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab penyakit antrak pada hewan, tentukan bentuk bakteri tersebut?
A. bulat D. anggur B. batang E. rantai C. spiral
19. Apakan nama rambut halus pada struktur bakteri? A. pilus D. flagellum B. bulu getar E. bulu api C. granula
20. Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ? A. pembelahan biner D. tranduksi B. rekombinasi genetik E. konjugasi C. transformasi
110
B. tidak memiliki dinding sel C. tidak memiliki inti sel D. tidak memiliki membrane inti sel E. tidak memiliki struktur yang jelas
29. Apakab bentuk struktur bakteri di bawab ini?
A. basil D. koma B. kokus E. spiral C. sarkina
30. Kenapa bakteri patogen dapat merugikan organisme lain? A. Karena dapat menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya B. Karena menimbulkan penyakit C. Karena menjadi organisme perantara dalam penyebaran virus HIV D. Karena dapat menyerap makanan dari sisa-sisa organisme E. Karena dapat menyebabkan kematian organisme inangnya.
31. Diplococus pneumonia adalab penyebab penyakit pneumonia (paru-paru) pada manusia. apakab
A. Streptococcus B. Streptobacil C. staphylococcus
bentuk bakteri tersebut?. D. Monobacil E . Diplobacil
32. Manakab dari pemyataan ini yang tidak termasuk struktur dasar bakteri? A. DNA D. Flagel B. ribosom E. Sitoplasma C. Dinding sel
33. Apa nama bakteri yang hidup dengan cara memanfaatkan sisa-sisa produk buangan organisme?
A. heterotrof D. Saprofit B. Autotrof E. anaerob C. Parasit
34. Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt? A. Lactobacillus bulgaris D. Nitrosomonas sp B. Rhyzobium leguminosorum E. Bacilus polymixa C. Pseudomonas solancearum
111
35. Balcteri yang dipelihara dalam medium anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu berarti bahwa bakteri tersebut ...
A. dapat membentuk asam amino sendiri B. memakai zat anorganik sebagai sumber energi C. hidup secara kemoautotrof D. mengambil zat organik dari substratnya E. bisa hidup tanpa apapun
Lampiran6
Perhitnngan Validitas Item Soal Langkah J
Menyiapkan tabel perhitungan validitas
Langkah 2 Mencari skor mean dari skor total yaitu Mt dengan rnenggunakan rumus :
Mt= L;Xt N
Aft= 599 37
Mt= 16.19
Langkah 3 Mencari deviasi standar total yaitu dengan rumus :
SDt=
Diketahui : L;Xt=10509; L;Xt=599; N=37; jadi : ~--~-~2
SDt = 10509 -[599] 37 37
SDt = ..}284.027-(16.19 )'
SDt = .J284.03 - 262.12
SDI = .J21.94 SDt = 4.68
Langkah 4 Mencari perhitungan Mp dari tiap butir I s/d 40
Langkah5
112
Mencari atau menghitung koefisien korelasi (rbis dari item 1 s/d 40) menggunakan rumus Koefisien Point Biserial. Adapun perhitungannya yaitu: Contoh soal No. 12 Mp= 17.79 Mt~ 16.19 SD~ 4.68 p ~ 0.784 q ~ 0.216 ftabel = 0,312
Maka, rb;, = Mp - Mt {i SDI "fq
r = 17.79-16.19 ~0.784 b" 4.68 0.216
rb,., = 0.34 l 88xl.905 l
rb'·' = 0.651 frnbcl < fhnung maka untuk soal no 3 layak untuk dipakai (valid)
!3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 x 11 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 17 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 21 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 20 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 18 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 23 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 16 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 17 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 24 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 17 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 16 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 15 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 13 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 14 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 16 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 9 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 18 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 9 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 18 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 16 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 16 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 18 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20 29 32 13 7 18 11 22 2 8 12 17 29 15 17 13 15 17 22 13 9 4 4 11 14 13 13 11 8 4 10 19 25 14 5 12 30 19 23 599 29 32 13 7 18 11 22 2 8 12 17 29 15 17 13 15 17 22 13 9 4 4 11 14 13 13 11 8 4 10 19 25 14 5 12 30 19 23 st 8 5 24 30 19 26 15 35 29 25 20 8 22 20 24 22 20 15 24 28 33 33 26 23 24 24 26 29 33 27 18 12 23 32 25 7 18 14 4.7
516 533 251 108 321 212 410 34 139 196 290 506 251 331 213 277 322 376 205 147 74 71 220 255 224 208 181 137 74 196 360 430 278 92 213 520 319 368 18 17 19.3 15 18 19 19 17 17 16.3 17 17 17 19 16 18 19 17 16 16 19 18 20 18 17 16 16 17 19 20 19 17 20 18.4 18 17.3 16.8 16 0.6 0.2 0.48 ·0.1 0.3 0.4 0.6 0 0.1 0.02 0.2 0.5 0.1 0.6 0 0.4 0.5 0.2 ..Q 0 0.2 0.1 0.5 0.3 0.2 -0 0 0.1 0.2 0.4 0.6 0.3 0.6 0.18 0.2 0.5 0.13 ·0.1 vali in val valid inval val! valid van inval in val invali inval vall invali valid inval val/ valid lnvali inva Inv al in val lnva valid valid inva inva inva inval inva valid valid inva vall invali in val valid inva!i invalid
114
Lampiran 7 Hasil Perbitnngan Uji Reliabilitas Instrumen
nama x v x2 v2 xv A 10 10 100 100 100 B 9 8 81 64 72 c 12 9 144 81 108 D 11 9 121 81 99 E 12 13 144 169 156 F 13 9 169 81 117 G 11 7 121 49 77 H 11 12 121 144 132 I 10 12 100 144 120 J 7 9 49 81 63 K 9 8 81 64 72 L 11 13 121 169 143 M 9 8 81 64 72 N 9 7 81 49 63 0 8 7 64 49 56 p 13 10 169 100 130 Q 9 10 81 100 90 R 5 5 25 25 25 s 6 5 36 25 30 T 6 6 36 36 36 u 5 5 25 25 25 v 3 6 9 36 18 w 6 7 36 49 42 x 6 6 36 36 36 y 8 6 64 36 48 z 6 10 36 100 60 AA 6 9 36 81 54 AB 4 7 16 49 28 AC 3 6 9 36 18 AD 4 3 16 9 12 AE 7 11 49 121 77 AF 3 6 9 36 18 AG 9 9 81 81 81 AH 5 11 25 121 55 Al 9 7 81 49 63 AJ 9 9 81 81 81 AK 11 9 121 81 99 l: 295 304 2655 2702 2576 rxv 0.61187
115
Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan metode belah
dua atau split-half method dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
Adapun perhitungannya yaitu
rl 1 = 2 r112112
I+ rl/2112
Keterangan
r 1/2!12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
R11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
Diketahui r,12l 12 = 0.61, jadi:
2 rl I= rll2ll 2
I+ rllwz
2x0.61
I+ 0.61
=0.76
116
Lampiran 8 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran lnstrumen Tes
No Butir No Butir Indeks Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran Baru Asli
I 1 0.00 Sedang 2 2 40.00 Sedang 3 3 60.00 Mudah 4 4 20.00 Sangat mudah 5 5 50.00 Sedang 6 6 -10.00 sukar 7 7 40.00 Sedang 8 8 50.00 Sangat sukar 9 9 90.00 Sedang
10 10 0.00 Sangat sukar 11 11 10.00 Sukar 12 12 0.00 Sedang 13 13 20.00 Sedang 14 14 60.00 Mudah 15 15 20.00 Sedang 16 16 80.00 Sedang 17 J7 0.00 Sedang 18 18 50.00 Sedang 19 19 70.00 Sedang 20 20 30.00 Sedang 21 21 -10.00 Sedang 22 22 10.00 Sukar 23 23 20.00 Sangat sukar 24 24 10.00 Sangat sukar 25 25 70.00 Sukar 26 26 40.00 Sedang 27 27 20.00 Sedang 28 28 -10.00 Sedang 29 29 20.00 Sukar 30 30 10.00 Sukar 31 31 10.00 Sangat sukar 32 32 60.00 Sukar 33 33 80.00 Sedang 34 34 20.00 Sedang 35 35 80.00 Sedang 36 36 20.00 Sangat sukar 37 37 20.00 Sedang 38 38 50.00 Mud ah 39 39 20.00 Sedang 40 40 -20.00 Sedang
posttest kelompok kontrol
I ll '\'
I 16 II 17 li 13
16 15 • I 16
II 17 I 20
' 16 20 16
I 15 I 12
I Ii 16 m 19 • ~ 15
Ii - 20 I 13 I 16 m 17 • 15
I I3
I 17 I 13 m - 20
- -~ -i iii Ititl _JQ_ - -L - -L - - -L - '- -'- '-'-• - .. "" m ~ c...!!2.. . LL ~ LL L LL
ngan
1111 Pertemuan ke I 11111 Pertemuan ke II 11111 Pe1temuan ke III
118
119
Lampiran 10 LEMBAR OBSRVASI GURU
Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009
Observer : ibu eha
no kegiatan Penilaian Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan " pembelajaran
2 Pada fase preview guru memberikan '1 bahan bacaan dan membimbing siswa
menemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing '1 siswa untuk membuat pe1tanyaan
4 Pada fase read guru membimbing siswa '1 membaca dan menjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru mernberikan '1 informasi yang berhubungan dengan
materi dan mengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru meminta siswa '1 membuat intisari, menanyakan dan
menjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru membimbing '1 siswa dalam membuat intisari
8 Guru melakukan pemantapan materi '1 9 Guru mengumpulkan rangkuman '1
pembelajaran siswa
skor 100%
120
LEMBAR OBSRVASI GURU
Hari/ tanggal : Senin 2 november 2009
Observer : ibu eha
no kegiatan Penilaian Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan -I
pembelajaran
2 Pada fase preview guru memberikan .y bahan bacaan dan membimbing siswa
rnenemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing .y
siswa untuk mernbuat pertanyaan
4 Pada fase read guru membirnbing siswa .y
membaca dan rnenjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru mernberikan .y
informasi yang berhubungan dengan
materi dan rnengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru rnerninta siswa .y
mernbuat intisari, menanyakan dan
rnenjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru rnernbirnbing .y
siswa dalam rnernbuat intisari
8 Guru rnelakukan pernantapan rnateri .y
9 Guru rnengurnpulkan rangkuman .y pembelajaran siswa
skor 100%
121
LEMBAR OBSRVASI GURU
Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009
Observer : ibu eha
no kegiatan Penilaian Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan '1
pembelajaran
2 Pada fase preview guru memberikan ./ bahan bacaan dan membimbing siswa
menemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing '>/
siswa untuk membuat pe1ianyaan
4 Pada fase read guru membimbing siswa '>/
membaca dan menjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru memberikan '>/
infonnasi yang berhubungan dengan
materi dan mengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru meminta siswa '>/
membuat intisari, menanyakan dan
menjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru membimbing '>/
siswa dalam membuat intisari
8 Guru melakukan pemantapan materi '>/
9 Guru mengumpulkan rangkuman '>/
pembelajaran siswa
skor 89%
122
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009
Observer : ibu cha
no kegiatan Penilaian <50% Lebih >50%
kurang 50% I Siswa menyebutkan ...J
berberapa persamaan antara
bakteri dengan virus
2 Pada fase preview siswa ...J
membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
3 Pada fase question siswa ...J
membuat pertanyaan
4 Pada fase read siswa ...J
menjawab pertanyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa ...J
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa ...J
membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa ...J
membaca dan melengkapi
intisari bacaan
skor 29% 43% 29%
123
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari/ tanggal : Senin, 2 november 2009
Observer : ibu eha
no kegiatan Penilaian <50% Lebih >50%
kurang 50% I Siswa menyebutkan '1
berberapa cara hidup dan
reproduksi bakteri
2 Pada fase preview siswa '1
membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
3 Pada fase question siswa '1
membuat pertanyaan
4 Pada fase read siswa '1
menjawab pertanyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa '1 memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa '1 membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa '1 membaca dan melengkapi
intisari bacaan
skor 14% 14% 72%
124
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009
Observer : ibu cha
no kegiatan Penilaian <50% Lebih >50%
kurang 50% I Siswa menyebutkan -.J
berberapa peranan bakteri
2 Pada fase preview siswa '1 membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
3 Pada fase question siswa '1 membuat pertanyaan
4 Pada fase read siswa '1 menjawab pe11anyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa '1 memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa '1 membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa '1 membaca dan melengkapi
intisari bacaan
skor 43% 57%
Lampiran 12
Persiapan Distribnsi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Perhitungan Data Berdasarkan Nilai pre test
Tabel Data Kemampuan Akhir (pretest) Kelompok Eksperimen
No XA Frek %
Subjek
l 17 1 3,8 2 23 2 7,7 3 26 2 7,7 4 29 7 26.9 5 32 3 11.5 6 34 4 15.4 7 37 2 7,7 8 40 3 11.5 9 43 I 3,8 10 46 I 3,8
NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Pretest Kelompok Eksperimen
125
a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil R=46-17
=29 b. Banyaknya Kelas Interval
K = I + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa
Maka, K = 1 + 3.3 log 26
= 5.67 = 6 (dibulatkan)
c. Panjang Kelas Interval . R l=-
K Keterangan : I= Panjang interval kelas R=Range K = Banyaknya kelas interval
Maka, . 29 1=-
6 i = 4,8 di bulatkan = 5
No
I 2 3 4 5 6
126
Data Distribusi Frekuensi, Perbitungan Mean, Median, Modus, Sim pangan Baku (Standar Deviasi) dan Varians Basil Tes Kemampuan Awai (Pre test)
Kelompok Eksperimen a. Data Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Interval Titik
Ke las Tengah XA
2
(XA)
17-21 19 361 22-26 24 576 27-31 29 841 32-36 34 1156 37-41 39 1521 42-46 44 1936
b. Perhitungan Nilai Mean
x-LFX N
Keterangan :
X = Nilai Mean
Frekuensi Batas
Absolut Komulatif Nyata
1 1 16,5 -21,5 4 5 21,5 - 26,5 7 12 26,5-31,5 7 19 31,5- 36,5 5 24 36,5-41,5 2 26 41,5 -46,5
NA=26
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N = Jumlah Siswa Maka,
- 839 X=-
26
= 32.27
c. Median (Me)
[h· N- Fkb]
Me=!+ 2
Fi xi
Keterangan: Me =Median I = Batas Bawah Kelas median N = Jumlah siswa dalam kelompok Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median i = Panjang kelas interval
FXA
19 96 203 238 195 88
839
FXA2
361 2304 5887 8092 7605 3872
28121
127
Maka,
Me=31.5+[h· 2:-ll lx5
=34 d. Modus (Mo)
Mo =I+[ Fa ]xi Fa+Fb
Keterangan : Mo =Modus I = Batas bawah kelas modus Fa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = Panjang kelas interval
Maka,
Mo =31,s+[-2-]xs 2+3
= 32.5 e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD= L,~x' -(L,:x)' Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
I, FX 2 = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
Maka,
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
~-----
SD= 28436 -(844)' 26 26
= -.}!093,69-1053,75
=-J39,94 = 6,3
f. Varians (S2)
S2 = SD2
Maka,
82 = (6,3)2
= 39,94
Tabel. Data Kcmampuan Akhir (Pretest) Kelompok Kontrol
No Xs Frek %
Subjek l 20 l 3,8 2 23 5 19.2 3 26 2 7.7 4 29 6 23 5 32 4 15.4 6 34 2 7.7 7 37 3 11.5 8 43 1 3,8 9 46 I 3,8 JO 49 1 3,8
NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil pretest Kelompok Kontrol
128
a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R =49-20 =29
b. Banyak:nya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa
Maka, K = I + 3 .3 log 26
=5.67 = 6 (dibulatkan)
c. Panjang Kelas Interval . R l=-
K Keterangan : I= Panjang interval kelas
No
I 2 3 4 5 6
R=Range K = Banyaknya kelas interval
Maka, . 29 /=-
6 l = 4,8 = 5 (dibulatkan)
129
Data Distribusi Frekuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan Baku (Standar Deviasi) dan Varians Hasil Tes Kemampuan Awai (Pre tes)
Kelompok Koutrol
a. Data Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Kontrol
Interval Titik
Ke las Tengah Xs
2
(Xs) 20 -24 22 484 25 - 29 27 729 30 - 34 32 1024 35 - 39 37 1369 40-44 42 1764 45 -49 47 2209
b. Perhitungan Nilai Mean
x-LFX N
Keterangan :
X = Nilai Mean
Frekuensi Batas
Absolut Komulatif Nyata
6 6 19.5-24.5 8 14 24.3 -29.5 6 20 29.5 - 34.5 3 23 34.5-39.5 I 24 39.5 -44.5 2 26 44.5 -49.5
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N = Jumlah Siswa Maka,
x = 787 26
= 30,27
c. Median (Me)
[J;;_. N- Fkbl
Me=l+ 2 xi Fi
FXs
132 216 192 111 42 94
787
FXs2
2904 5832 6144 4107 1764 4418 25169
Keterangan: Me =Median I = Batas Bawah Kelas median N = Jumlah siswa dalam kelompok Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median
= Panjang kelas interval
Maka,
[Yi 26- 61 Me=24,5+ 2 " 9
x4
=28,4
d. Modus (Mo)
Mo =I+[ Fa ]xi Fa+Fb
Keterangan : Mo =modus I = batas bawah kelas modus
130
Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = panjang kelas interval Maka, .
Mo =24,5 +[-2-]xs 2+2
=27
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD= 2.~x' -(I:xJ Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi) 2.FX' = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
Maka,
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
SD= 25169 -(787)2
26 26
= ,J968.04-916.23
=.J51.81 = 7,18
f. V arians (82)
S2 = SD2
Maka,
s2 = (7,18)2
=51,81
131
132
Perhitungan Data Berdasarkan Nilai Posttest
Tabel Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen
No XA Frek % Subjek
I 46 2 7.6 2 49 1 3.8 3 51 I 3.8 4 57 4 15.4 5 60 4 15.4 6 63 I 3.8 7 66 4 15.4 8 69 5 19.2 9 71 2 7.6 10 74 I 3.8 11 77 1 3.8
NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Postes Kelompok Eksperimen d. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R = 77-46 = 31
e. Banyaknya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa
Maka, K = 1 + 3.3 log 26
=5.67 = 6 ( dibulatkan)
f. Partjang Kelas Interval . R l=-
K Keterangan : I= Panjang interval kelas R=Range K = Banyaknya kelas interval
Maka, . 31 l=-
6 i = 5
Maka,
Me=63.5+[~· 2:-l3 ]x5 =63.5+0 = 63.5
d. Modus (Mo)
Mo =I+[ Fa ]xi Fa+Fb
Keterangan : Mo =Modus I = Batas bawah kelas modus
134
Fa = Sel isih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = Selisib antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = Panjang kelas interval
Maka,
Mo =63,5+[-4-]x5
4+ 6
= 63,5 + 2 = 65,5
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD= L,~x' -[I_:x)' Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Devias1)
L FX 2 = Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint yang tel ab
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing = Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing Maka,
SD= 101322.5 (1609)2
26 26
=~3897.02-3829.70
=~67.32 =8,2
f. Varians (S2)
S2 = SD2
Maka,
s2 = (8,2)2
= 67.32
Tabel. Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol
No Xn Frek %
Subjek I 34 1 3.8 2 37 4 15.4 3 43 4 15.4 4 46 8 30.8 5 49 4 15.4 6 52 I 3.8 7 57 4 15.4
NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil Postes Kelompok Kontrol
135
a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R=57-34 =23
b. Banyaknya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa
Maka, K = 1 + 3.3 log 26
= 5.67 = 6 (dibulatkan)
c. Panjang Kelas Interval R
i=-K
Keteran gan : I= Panjang interval kelas R =Range K = Banyaknya kelas interval
No
I 2 3 4 5 6
136
Maka, . 23 l=-
6 i = 3.8 = 4 (dibulatkan)
Data Distribusi Frckuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan Baku (Standar Deviasi) dan Varia11s Hasil Tes Kemampnan Akhir (Postes)
Kelompok Kontrol
a. Data Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pastes Kelompok Kontrol
Interval Titik
Ke las Tengah Xs
2
(Xn) 34-37 35.5 1260.25 38-41 39.5 1560.25 42-45 43.5 1892.25 46-49 47.5 2256.25 50-53 51.5 2652.25 54-57 55.5 3080.25
b. Perhitungan Nilai Mean
X=LFX N
Keterangan :
X = Nilai Mean
Frekuensi
Absolut Komulatif
5 5 0 5 4 9 12 21 I 22 4 26
Batas Nyata FXB FXs2
33.5 - 37.5 177.5 6301.25 37.3 -41.5 0 0 41.5 -45.5 175 7569 45.5-49.5 570 27075 49.5 - 53.5 51.5 2652.25 53.5 -57.5 222 12321
1196 55918.5
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N Maka,
x = 1196 26
=46
= Jumlah Siswa
c. Median (Me)
[f;_. N- Fkbl
Me=!+ 2
Fi xi
Keterangan: Me =Median
--~ PER~TAl<'l\AN l/TAMA UIN SYAi 1iu J/\lv\RTA ·-
I = Batas Bawah Kelas median N = Jumlah siswa dalam kelompok Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median i = Panjang kelas interval
Maka,
[}2' 26- 9]
Me=45,5+ 2 " 12
x4
= 45,5 + 2.8 = 48.3
d. Modus (Mo)
Mo=l+[ Fa ]xi Fa+Fb
Keterangan : Mo =modus I = batas bawah kelas modus
137
Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = panjang kelas interval Maka,
Mo =45,5 +[-8-]x4 8+ 11
= 45.5 + 1.68 =47,18
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD= L.~x' -(I:xJ Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
'L.FX' = Jumlah dari basil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
Maka,
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
SD= 55918,5 (1196)2
26 26
=.J2150.7 -2116
=.J34.7
=5.89
f. Varians (S2)
S2 = SD2
Maka,
S2 = (5,89)2
= 34,7
138
Lampiran 13
Uji Normalitas
Ho : populasi berdistribusi normal
Hi : Populasi berdistribusi tidak normal
Kriteria Hipotesis : Jika L0 > Ltab, maka Ho ditolak
Jika Lo < Liab, maka Ho diterima
langkah Perhitungan Normalitas dengan Uji Liliifeors
1. Kolom Xi
Data diurutkan dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
2. Kolom Zi
Z. Xi-X l=---s
3. Kolom F(Zi)
Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0.5 + Zi
Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0.5 - Zi
4. Kolom S(Zi)
S(Zi) = nomor responden jumlah responden
5. Kolom F(Zi) - S(Zi)
Menentukan harga mutlak dan selisih F(Zi) dan S(Zi)
6. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisih tersebut untuk
mendapatkan Lo
139
142
C. N gain
no xi ZI f(zi) s(zi) f(zi)-s(zi)
I -0.06 -2.04 0.0207 0.0385 -0.0178
2 0 -1.58 0.0571 0.0769 -0.0198
3 0 -1.58 0.0571 0.1154 -0.0583
4 0.074 -1.02 0.1539 0.1538 5.4E-05
5 0.095 -0.86 0.1949 0.1923 0.00259
6 0.105 -0.79 0.2148 0.2308 -0.016
7 0.113 -0.73 0.2327 0.2692 -0.0365
8 0.113 -0.73 0.2327 0.3077 -0.075
9 0.136 -0.55 0.2912 0.3462 -0.055
10 0.143 -0.5 0.3085 0.3846 -0.0761
11 0.197 -0.09 0.4641 0.4231 0.04!02
12 0.206 -0.02 0.492 0.4615 0.03046
13 0.206 -0.02 0.492 0.5 -0.008
14 0.238 0.22 0.5871 0.5385 0.04864
15 0.239 0.23 0.591 0.5769 0.01408
16 0.26 0.39 0.6517 0.6154 0.03632
17 0.27 0.46 0.6772 0.6538 0.02335
18 0.282 0.55 0.7088 0.6923 0.01649
19 0.282 0.55 0.7088 0.7308 -0.022
20 0.299 0.68 0.7518 0.7692 -0.0174
21 0.299 0.68 0.7518 0.8077 -0.0559
22 0.338 0.98 0.8365 0.8462 -0.0097
23 0.348 1.05 0.8531 0.8846 -0.0315
24 0.368 1.2 0.8849 0.9231 -0.0382
25 0.419 1.59 0.9441 0.9615 -0.0174
26 0.463 1.92 0.9726 I -0.0274 ') 5.432
rata2 0.209
SD 0.132
Var 0.017
Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.14 dan post test= 0, 158 dan n
gain= 0,076
Dengan n= 26 didapat Lwb 0.161
143
Interpretasi data: karena L0 < Ltab (0.14 dan 0,158 dan 0,076< 0.161), maka
Ho diterima yakni populasi kelompok kontrol berdistribusi normal
145
b.post test
no Xi Zi F(Zi) S(zi) F(zi) S(zi)
1 46 -1.97 0.0244 0.0385 0.014
2 46 -1.97 0.0244 0.0769 0.053
3 49 -l.61 0.0537 0.1154 0.062
4 51 -1.37 0.0853 0.1538 0.069
5 57 -0.66 0.2546 0.1923 0.0623
6 57 -0.66 0.2546 0.2308 0.0238
7 57 -0.66 0.2546 0.2692 0.015
8 57 -0.66 0.2546 0.3077 0.053
9 60 -0.3 0.3821 0.3462 0.0359
lO 60 -0.3 0.3821 0.3846 0.003
11 60 -0.3 0.3821 0.4231 0.041
12 60 -0.3 0.3821 0.4615 0.079
13 63 0.06 0.5239 0.5 0.0239
14 66 0.42 0.6628 0.5385 0.1243
15 66 0.42 0.6628 0.5769 0.0859
16 66 0.42 0.6628 0.6154 0.0474
17 66 0.42 0.6628 0.6538 0.009
18 69 0.78 0.7823 0.6923 0.09
19 69 0.78 0.7823 0.7308 0.0515
20 69 0.78 0.7823 0.7692 0.0131
21 69 0.78 0.7823 0.8077 0.025
22 69 0.78 0.7823 0.8462 0.064
23 71 1.02 0.8461 0.8846 0.039
24 71 1.02 0.8461 0.9231 0.077
25 74 1.37 0.9162 0.9615 0.045
26 77 1.73 0.9582 I 0.042
Ix 1625
rata2 62.5
SD 8.37257
varian 70.1
147
Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.092 danpost test= 0, 1243 dan n
gain= 0,159
Dengan n= 26 didapat Ltab 0.161
lnterpretasi data: karena L 0 < Ltab (0.092 dan 0,1243 dan 0, 159< 0.161),
maka Ho diterima yakni populasi kelompok eksperimen berdistribusi
normal
148
Lampiran 14
Uji Homogenitas
A. Perhitungan Uji Homogenitas Pre test Kedua kelompok
Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua
varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
s Fhitung = S
2
2
Varians TBTbesar
= Varians Terkocil
Dengan langkah sebagai berikut:
I . Hipotesis
Ho =Data yang memiliki varians homogen
Ha = Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
a. Jika Fhitung < Fc1 bel maka Ho diterima, yang berarti kedua vanans
homogen
b. Jika Fhitung > Fc,bel maim Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak
homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkccil).
db 1 = n - I = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Fmtung :
2 - s 1 Fhitung - S 2
Varians Tf1Tbesar
= Varians Te'l"kscil
Diketahui
F hitung
: S Terbesar = 51,81
: S Terkecil = 39,94
= 51,81 = 1297 39,94 ,
5. Menentukan Nilai F1abel
149
Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat
pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:25,30).Adapun
F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf
signifikansi 5 % adalahl,92.
Karena Fhitung < F1nbel (1,297 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
B. Perhitungan Uji Homogenitas Post Test Kedua kelompok
1. Hipotesis
Ho = Data yang memiliki varians homogen
Ha =Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
c. Jika Fhitung < F1nbeJ maka Ho diterima, yang berarti kedua varians
homogen
d. Jika F11ilung > F1abel maka Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak
homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkecil).
db1 = n - l = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Frniung:
2 - s l Fhitung - S 2
Varian.s Te-rbesar
= Varians Te'"kscil
Diketahui : S Terbesar =67,32
: S Terkecil = 34, 7
Fhitung = 67,32 =I 94
34 7 , ,
5. Menentukan Nilai Fiabel
Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat
pada F ta be I, maka digunakan db penyebut dan db pem bilang yang
150
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun
F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf
signifikansi 5 % adalah 1,92.
Karena Fhitung < Ftaboi (1,94 < 1,92), ini berarti Ho ditolak, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data tidak memiliki varians homogen.
C. Perhitungan Uji Homogenitas N gain Kedua kelompok
1. Hipotesis
Ho =Data yang memiliki varians homogen
Ha = Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
a. Jika Fhitung < F1abe1 maka Ho diterima, yang berarti kedua varians
homogen
b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, yang berarti kedua varians
tidak homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkecil).
db1 = n - 1 = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - 1 = 25
4. Menentukan nilai Fm1ung :
2 - s I Fhitung - S 2
Varians Terbssar
= Varians Tsrkecil
Diketahui
Fhitung
: S Terbesar =0.019
: S Terkecil = 0.017
= 0.019=1.12 0.017
5. Menentukan Nilai F1abel
Untuk db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat
pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun
151
F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf
signifikansi 5 % adalahl,92.
Karena Fh;tung < Ftabel (1, 12 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen
152
Lampiran 15 PERSIAP AN UJI HIPOTESIS (UJI T)
Tabel Perhitnngan "t" test pada Pre Test Kelompok Ekperimen dan Kelompok
Kontrol
subjek Kelompok Kelompok gain (d) xd=(d-md) xd2 eksperimen kontrol
1 17 20 -3 -4.04 16.3216
2 23 23 0 -1.04 1.0816
3 23 23 0 -1.04 1.0816
4 26 23 3 1.96 3.8416
5 26 23 3 1.96 3.8416
6 29 23 6 4.96 24.6016
7 29 26 3 1.96 3.8416
8 29 26 3 1.96 3.8416
9 29 29 0 -1.04 1.0816
10 29 29 0 -1.04 1.0816
11 29 29 0 -1.04 1.0816
12 29 29 0 -1.04 1.0816
13 32 29 3 1.96 3.8416
14 32 29 3 1.96 3.8416
15 32 32 0 -1.04 1.0816
16 34 32 2 0.96 0.9216
17 34 32 2 0.96 0.9216
18 34 32 2 0.96 0.9216
19 34 34 0 -1.04 1.0816
20 37 34 3 1.96 3.8416
21 37 37 0 -1.04 1.0816
22 40 37 3 1.96 3.8416
23 40 37 3 1.96 3.8416
24 40 43 -3 -4.04 16.3216
25 43 46 -3 -4.04 16.3216
26 46 49 -3 -4.04 16.3216 ) 833 806 27 -0.04 136.962
mean 32.27 30.27
Uji Kesamaan Rata-Rata
1. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol
Md= "L,d = 27 =104 n 26 '
2. mencari nilai t
Md t=-.====
L,Xd' N(N-1)
db= 26 -1 = 25
-;==l=.0=4= = 1,04 = 2 26 136,962 0.46 ,
26(26-1)
ttabel (a.= 0,05) = 2,00
153
Karena thitung > ttabcl (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang signifikan.
154
Perhitungan "t" test pada Postest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol
SD dan mean kelompok eksperimen = 8,2 dan 61,88
Sehingga varians, S2 = 8,22
= 67,24
SD dan mean kelompok kontrol = 5,89 dan 46
Sehingga varians, S2 = 5,892
= 34, 7
, x-y t=H 61,88 - 46 = 15,88 = 8.02 67,24 34,7 ~3.92 --+-·-
t'=
26 26
Setelah lhitung diperoleh, kemudian menentukan ltabcl dengan berkonsultasi
pada tabel "t". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam
tabel maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 scbesr.; 2,00.
Karena t111tung > 11abcl (8.02 > 2,00), maka dapat disimpulkan bah\¥a terdapat
perbedaan postest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
signifikan
155
Tabet Perhitungan "t" test Nilai N-gain Kelompok Ekperimen dan Kelompok
Kontrol
subjek Kelompok Kelompok gain XD=(d-md) xd2 eksoerimen kontrol (d)
1 0.143 -0.06 0.203 -0.03 0.0009
2 0.204 0 0.204 -0.029 0.00084
3 0.239 0 0.239 0.006 3.6E-05
4 0.283 0.074 0.209 -0.024 0.00058
5 0.31 0.095 0.215 -0.018 0.00032
6 0.317 O.l05 0.212 -0.021 0.00044
7 0.333 0.113 0.22 -0.013 0.00017
8 0.338 0.113 0.225 -0.008 6.4E-05
9 0.394 0.136 0.258 0.025 0.00063
10 0.412 0.143 0.269 0.036 0.0013
11 0.412 0.197 0.215 -0.018 0.00032
12 0.456 0.206 0.25 0.017 0.00029
13 0.479 0.206 0.273 0.04 0.0016
14 0.482 0.238 0.244 0.011 0.00012
15 0.483 0.239 0.244 0.011 0.00012
16 0.485 0.26 0.225 -0.008 6.4E-05
17 0.485 0.27 0.215 -0.018 0.00032
18 0.53 0.282 0.248 0.015 0.00023
19 0.541 0.282 0.259 0.026 0.00068
20 0.544 0.299 0.245 0.012 0.00014
21 0.558 0.299 0.259 0.026 0.00068
22 0.563 0.338 0.225 -0.008 6.4E-05
23 0.592 0.348 0.244 0.011 0.00012
24 0.592 0.368 0.224 -0.009 8.IE-05
25 0.634 0.419 0.215 -0.018 0.00032
26 0.689 0.463 0.226 -0.007 4.9E-05
I 11.498 5.432 6.065 0.007 0.01048
rata2 0.442 0.209
Uji Kesamaan Rata-Rata
I. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol
Md= Id= 6.065 = 0.233 n 26
2. mencari nilai t
t = -r==M.=d== = -;==0.=23=3= = 0.233 = 58 02 0.01048 0.004 , IXd
2
N(N-1)
db= 26 -I = 25
---26(26-1)
t1ubel (a= 0,05) = 2,00
156
Karena th;iuug > tL,bel (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang signifikan.
157
Lampiran 16
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan "t" test, berikut
langkah-langkah perhitungannnya:
a. Merumuskan Hipotesis
Ho= µi=µ2
Ha= µi > ft2
b. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung < t,abeh maka Ho diterima
Jika lbitung > ttabeh maka Ho ditolak
Dengan taraf signfikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) 26 + 26 - 2 =
50
c. Menentukan uji statistik
Nilai N-gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
kelas mean N SD
eksperimen 0,442 26 0, 139
kontrol 0,209 26 0,132
Sehingga varians kelompok eksperimen (S2 )=O,1392 = 0,0 l 9
Sehingga varians kelompok kontrol, (S2) = 0, 1322 = 0,017
S2= (n, -1)s,2 + (n2 - l)s2 2 n 1 +n 2 -2
(26 -1 )o,019 + (26 -1 )o,017
26 + 26-2
0,475 + 0,425
50
= 0,018
S= ~0.018 =0,13
0 ,442 - 0 ,209
0 ,13 /_l_ + "26 26
0 ,233
0,13 * 0,28
= 0, 233 0, 0364
=6,4
158
Setelah t11;1ung diperoleh, kemudian menentukan liabcl dengan berkonsultasi pada
label "!". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel
maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 sebesar 2,00.
d. Melakukan pengambilan kesimpulan
Karena didapat perhitungan N-gain kelompok eksperimen dan kontrol th;iung >
liabeI (6.4 > 2,00), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
strategi PQ4R terhadap hasil belajar biologi siswa.
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFRENSI
Nama NIM Fakultas Jurusan Prodi
: AFRINAWATI : I 05016100490 : Ilmu Tarbiyah dan Kegururan : Ilmu Pengetahuan Alam : Biologi
Ju du I Pembimbing
: Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Basil Belajar Siswa : I. Baig Hana Susanti, M. Sc
NO
2
3
4
5
6
7
8
II. Nengsih Juanengsih, M.Pd
Footnote
BABI
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI, 2006), him 48
Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalam http://www. an n eah i ra. com/ arti kel-pen di cl i ka n/pen gertia n-pend id i kan. h tm
Undang-Undang .. ., him. 8
Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar tersedia dalam http;//cafestudi06 I. wordpress.com/2008/09/11 /peng ert ian-bel ajar-dan-peru bahan-pri laku-dalam-bel ajar/
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23
Y usri panggabean dkk, Strategi .. ., him. 36
Ida Sriyanti, Penerapan Model Pembel<ijaran InteraktifBerbasis Konsep, Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1 No. 1, Februari 2009, him. 23
Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Bcrbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2005), him. I 03
Paraf Paraf pembimbing pembimbing
I II
9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lv!engajar, y (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 76 VV'j
IO Asep Saepudin, Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep y Pengembangan Proses Belajar lvlengajar, dalam ~ jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember 2005, him. 113
11 Trianto, lvlodel-lvlodel Pembelajaran lnovatif Sf. VO Berorientasi Konstrktivisme ,(Jakarta: prestasi pustaka,2005) him. 143
12 Nuryani y rustaman dkk., Strategi Belajar lv!engajar y· J Biologi, (lvlalang; Universitas Negeri lvlalang, 2005), Cet I, hlm.74
13 Sudarman, peningkatan pemahaman dan daya ingat ~· siswa melalui strategi preview, question, read, 'I\) reflect, reciete, dan review (PQ4R) tersedia dalam http:/ /ju rn a 11ipi.word12ress. com/j pi-vol u 111 e-4/nomor-2/sudarman/
qt .
14 Trianto, lvlodel-lvlodel ... , him. 146 vvy
15 Trianto, lvlodel-lvlodel .. .,him. 146 ~ '
"1 BAB II
1 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lvlengajar, y ~ (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.5
2 Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam lmplementasi v '1 Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakaita: Kencana, 2005), hlm.99
3 Nuryani rustaman, Strategi Belajar lvlengajar v vi B iologi, (lvlalang: UNM,2005), hlm.4
4 Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 45 <Y ~ 5 Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 46 ~·
~ 6 Uyad. Penelitian Tindakan Kelas tersedia dalam
~ httQ :/ /uxad. b I Ot!SQot. com/2 00 8/04/pe ne I iti an- Y"O ti nclakan-kelas.htm I
7 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif $' '
Berorientasi Konstrktivisme,(Jakaita: prestasi "rO pustaka,2005) him. 85
'
8 Trianto, Model-Model .. .,him 86 <!/ ~
9 Muhamad ali. Model pembelajaran PQ4R tersedia <!/ lVQ dalam
h ttg ://mu ham mada Ii tomacoa. b I ogsllot.com/2009 /04/ 111 odel-gem be la jaran-gg4r. htm I
-
IO Trianto, Model-Model .. .,him 152 y' '<O II Bambang sutjipto, Penggunaan Metoda
Pembelajaran (Suatu Metaanalisis Kajian Tesis y· -
~ Program Pasca Sarjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th, Ke-7, oktober 2003, hlm.81
12 Asianbrain, strategi belajar dalam v ~ h ttg://www .an nea hi ra. com/dun ia-be la jar/strategi-belajar.htm
\
13 Trianto, Model-Model .. .,him 155 y '1 -14 Trianto, Model-Model .. .,him. 144-145 ~ 1
' 15 Trianto, Model-Model .. .,him. 88 ~ ~ 16 Trianto, Model-Model .. .,him. 156 q-- 11 17 Wina Sanjaya, Pembelajaran .. ., him. 100 c/ Y1 18 Muskingum Collage, General-Purpose Learning
~· Strategies Reading Comprehension tersedia dalam vvo http://www.buddies.org/articles/reading.Qdf, him. 68-69
19 Trianto, Model-Model .. .,hlm. 146 v 4 20 Asri budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, <;· (Jakarta: Rhinek.a Cipta, 2005), him. 13
21 Uyad. Penelitian ... ~·
Y'Q 22 Boise State University, Reading Text Book tersedia f -
~ dalam
htt12://tutorin g. boi sestate.ed u/ studyin g/gdf/Read i ng %20a%20Textbook.gdfhttg://tutoring.boisestate.edu /studying/gdf/Reading%20a%20Textbook.gdf
23 Mohamad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, ·~· ~ (Surabaya: Unesa- University Press, 2000), hlm.16
24 I Nyoman Selamat, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode PQ4R ~ Berbantu LKM Untuk Meningkatakan Kualitas y· pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif, (Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kimia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, 2006), him. 9
25 Stefania, Makalah lnovatiftersedia dalam .y· Y1 h ttg ://stefa n i aporto fo Ii o. b logsgot. com/2008 12 01 archive.html
26 Trianto, Model-Model. .. , him. 148 9" 1 27 Nining Wirdaningsih, Pengaruh Metode SQ3R
'I Terhadap Has ii Be/ajar pada Konsep Organisasi 'f'Q Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), him. 12 y
28 Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , him. 13 ~ 29 Trianto, Model-Model ... , him. 113 <5 V"Q
30 Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13 l/ Y'1J 31 Ahmad sulhan, Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi y 1"Q Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII Smp Negeri 15 Mataram, Skripsi UNM (Mataram;perpustakaan UNM Mataram, 2007). Tidak dipublikasikan
v -
32 Muhamad ali. Model ... vvt 33 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,
)' ' (Bandung:Rosdakarya,2000), hlm.84 f1)
48 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan %'. '1 ... ,him. 168
49 Nurdin ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap ~-Muka Dengan Hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka '<1i dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49
' 50 Slameto, Be/ajar .. ., him 25 V' "lb 51 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, <Y'.
'l'Q (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 11-12
52 Nana Sudjana, Penilaian 1-Iasil Proses Belajar y' ry Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), him. 23
53 Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku "') Dalam Belajar tersedia dalam y' http;//cafestudi061. wordpress.com/2008/09/11/peng ertian-belajar-dan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/
54 Agus supriyono, Cooperative .. ., him. 6 y re 55 Nana sudjana, Penelitian ... , him. 56-57 y Yb 56 Dimyati dan Mudjiono, Belajar ... , him. 42-49 ~ ~
57 Agus supridjono, Cooperative .. ., him. 4-5 y VV'l)
y -58 Ngalim Purwanto, Psikologi ... ,hlm.106-107 Vi 59 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, y· rt (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,2003), hlm.20-
21 -
60 Ngalim Purwanto, Psikologi ... ,hlm.107 y tj y
~. 61 Ngalim Purwanto, Psikologi ... ,hlm. l 06-107
62 Abu Ahmadi dan widodo supriyono, ... , h. 130-138 y·
~ 63 Endang susanti, Strategi MetakognitifDalam
Pembelajaraan KooperatifUntuk Meningkatkan c;, . 0) Kulitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA, dalamjurnal ilmu pendidikan, no. 1, Februari 2005,
hlm. 63 BAB III
I Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan y· Kompetensi Dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi 'l"'o Aksara, 2008). him. 186
.
2 Sukardi, Metodologi .. ., him. 53 {}" ~
0 Sukardi, Metodologi. . ., him. 54 v ~ 0
4 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat <;-· . Saluan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan ~ Mengengah, (Jakarta, 2006), him 453
5 Ahmad sofyan dkk. Evaluasi pembelajaran IPA C;/ vvo berbasis kompetensi (Jakarta: UIN Press, 2006), cet
I, him. I 05
6 Suharsimi Arikunto, Oasar-dasar Evaluasi v .
Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, VO 2007), Cet.Vll, him. 79
(- -7 Ahmad sofyan dkk ... ., him. I 05 ~ y 8 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 93 i 9 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 219-220 v ' '1 10 Suharsimi Arikunto, Dasar .. ., him. 213 t;,- '
WO 11 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , hlm.218 q '"1 12 Meltzer,"The Relationship between Mathematics
Preparation and Conceptual Learning Gains in v ~ Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretes Scores. American Journal Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002.
. 13 Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of €; 'M
Physics, Indiana University.
14 Sudjana, Metode Statistik,(Bandung: tarsito, 2001), c.;· Vo him. 466
15 Sudjana, Metode ... hlm.249 CJ \"'j
16
17
I
/"\
HET Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk
~ \
Pendidikan,(bandung: IKIP bandung, 1998), him ~ 271
C: \
HET Ruseffendi, Statistika ... , hlm.315-316 vr BAB IV
k ' Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Ir( Physics, Indiana University
Pembimbing I Pembim bing II
Bai Hana Susa ti M.Sc NIP : I 9700209 00 03 2 00 I
Nengsih Juanengsih M.Pd NIP: 19790510 200 604 2 001
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LllllEFOHS
•
Ukuran ·raraf Nyata (al
.
. Sampel · .. .
0,01 0,05 .0' 1 0 0'15 0,20 .
' n = 4 0,417 0 .381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285 . 6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265 7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247 . 8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,_2 33 9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 . 0 2?J4. '
0,258 0,239 0,224 0 215 .. '
1 1 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206 1 2 . 0,275 0,242 0,223 . 0,212 0, 198 1 3 0,2 68 • 0,234 0,214 0,202 0,190. 14 0,261 . 0,227 0,207 0, 194 0, 133 15 0,257 0,220 0)01 .. 0' 187 0, 177 16 0,250 0 ,2.13 0, 185 0, 132 Q, 173 17 0,245 ' 0,206 .. 0,289 0' 177 0, 169 18 0,239 0,200 0, 184 0, 173 0, f66 19 0,235 0, 195 0, U9 0, 169 0, 163 . 20 0,231 0, 190 0, 174 0, 166 0, 160 25 · 0,2QO . 0,173 . 0, 158 0, 147 0, 142
' JO· 0;187 O>il\rf'l1 . 0, 144 D, 136 0, 131 !•. ·'" .,.
n > 30 1,031 D,886v" 0,805 0,763 0,736
vn vn vn vn vn. rnr: ConCNer, W.J., Prac.tical Nonparametric .Statistics, John Wiley & Sons, In
1973.
,LJAS [)JllAWAll LENCI< UNG AN NOl!,,\JAL Ci'J',\ND,\ll /Jari 0 kc ,, .. BHangan dnlam b;idan da(Lar mcnyaC1k;"1n dr.:dn1aJ). -- 0 z
0 l 2 3 '1 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 M,20 ID<rSTull 0199 0239 iji;27!(l(if 0319 035Q 'tl'ii!f' w '</fw>•~ •'\'\"<'I<~·':".',:~
Q~~·& O{fjg'' 0,1 >,;.; .8. 0'138 ?:H s . . !.Q,llil r15s7 0635 0714 0'154 ~,ji:,t~ 0 910 ~-, 1026 0,2 ·0793 0832 0.948 p~~? 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 ~-·255 1293. 1331 1368 J1.Qf>lj) 1~'l)::t~0,;I 1480 1517 ···~"M~
"•<fl·. };A•;'.'
0,4 155{ 1591 4':6.ZH~ 166'1 '1700 ~11i'7~ 1808 1841 1879 ,, __ -.,· .. ·-~' .
~~;"'<'•1:>1:-"' !~-2~2~· 0,5 1915 J 950 1985 ~2)},~ 2054 !J'P,'ll)!i' . 2123 2157 2190
0,$ 2258 ??~l ·~ 232·1 lf'!)'i' . g;m!\f 2422 2454 24D6 2518' :"1&49.:' ~~1Nli~
=il, .•.. 2704 . · ..
0,7 2580 2,6:12 2h'i"3 2704 2734 2761 2823. 2852 0,8 'izlrill ·~ 2910 2939 29f)7 2il~6 3023 ~ 3051 3078 3106 3133 0,9 J!59 31·$fi'i1 3212 ,12:rn 32n4· )i~iili ~-~ &~$'~is~ 3340 . ;f;Js:; 3389
1,0 J-11.) 3·1:1!! j4Gl 3·1!<5 3508 3531 •355·~ !} ~,577~ .•35~sff 3621 l, J .1G'13 .16fl5 368G .3·108 3729 3749 3Ti0 3190 3810 38i!O 1,2 :IH 4 ~J :ikn9 iiA' !l © 3~07 3925 3944 ·J96Zf 3980 3997 40).5
iii3 z<f,' ~:;1: .. ~ ...
-10H2 4099~ 41L5 4131 41~17 1.3 4049 4066 4147 41_62 ' .,
-12.16 ·125 l ~Z$5f 4279 ·1292 4306 4319 !.1 ~11 ~2 :1207 .fv:t -1222
1,5' J.1 ;i ~ . 13.15 4357 .. '1370 431\2 4394 1'!06 4418 4429 44'11 1.0 ,1.1,=, :2 .1.;5;3 -14 7 ·I .14 84 ·1495 ·1505 1)31S ·1545 4535 4545;• 1. 7 .1.=is.1 .1:)G•t 4 573 458'2 4591 4599 ·1608 46lq 4625 463:5 l ,B 10-11 4 6·19 4656~; 4664 4671 4678 ·168Ji -1693 '4699 4706 l)l ·11 L1 .\ / 19 '1.726 4732 4738 4 74-0' 4750 •1756 ·1761 4767
2,0 .\ /?'2 l i 7 R. 4783 •1788 H93 nga 4803 ·1808 4812 4817 2.. I ·IK2l -I H:!(i 4H30. -1834 4838 4842 4846 4850 4854 4857 2.2 -1,-;i; I ·I XG-l 4868 4871 4875,f 4878 4881 4884 4887' 4899 2.3 -IH~:J :11196 ·1398 4901 4904 4906 •1909 491 l 4913 4916
~-4 -1\11 R ·1920 1922 4925 ·1927 492!! 4931 '1932 4934 ·1936
1.s 4 \t38 !,fl.JO 4941 4943, 49~5 4 946 4948 1949 495] 4952 2,6 1953 -i0ss · 4'956 4957 4959 ·1960 4901 ·1962 4963 4964 2.,7 ·rn6 ;;· ·1966 4967 4968 4969 4~7Q 4971 4972 4973 4974 ,t,9 4D/4 4H7S 4976 4977 4977 <1978 4979 497S 4980 4981 1.9 4 98 J 1982 4982 4983 4084 498,4 4985 4985 4986 4986
,),0 rnRi 4987 4987 4988 4988 4989 4S89 ·1989 4990 4990 'Ji.I ' ·I HOO 4991 4991 .J9Sl -1992 4~92 ·1992 1992 4993 49°93 :..2 4993 4993 4994 499·1 4994 4994 . 4994. 4995 4995 4995 3,3 ·1995 4995 4995 49,96 -1996 4~6 4996 ·1996 4996 4997 ) . 1 4997 4997 4 997 4997 4997 49, 1 4997 49n? 4997 4998
• J,5 4998 ·1998 4~9R 4998 4998 4998 4 998 " ,;993 4998 4998 3,fi .Jg!JH 4998 ~999 -..rn<iq .tQQO 1000 ~,..""'
Nukilan Tabel Nilai "I" Untuk Berbagai dt: .
df atau db Harga Krifik 'r' Pada Taraf Signifikansi:
5% 1%
1 12,71 63,66 2 4,30 9 92 .
' 3 3,18 5,84 4 2,78 4,60 5 2,57 4,03 :~. 6 2,45 . 3,71
·7 2,36 ' 3,50 8 2,31 3,36 9 2,26. 3,25
10 2,23 3 17 I
11 2,20 3, 11 12 2,18 3 06 • J
13 2,.16 3,'01 14 2,14 · .. 2,98 15 2, 13 2,95 16 2,12 2,92 17 2, 11 2 90 • 18 ' 2,10 2,88 19 2,09 2,86 20 2;09 2,84 21 2,08 2,83 22 2,07 2,82 23 2,07 2,81 24 ' .. 2,06 2,80 25 ? 011 "~"
.
df aiau db Harga Kritik "I" Pada Tara! Signifikansi:
I 5% . ·1%
26 2,0C 2,78 2i 2,05 2,77 28 2,05 2,1'6
I '
29
~ 2,76
.
30 2,75 4 35 2,03 2,72 40 2,02 2,71 45 2,02 2,69 50 2,01 2,68 ',
~ 60 2,00 2,65 ~;~
70 2,00 2,65 80 1,99 2,64 90 1,99 2,63
100 1,98 2,63 125 1,98 2,62 150 1,98 2,61 200 1 97 ' 2,60 300 1,97 2,59 400 1,97 2,59 . 500 1,96 2,59
1000 1,96 2,58 ;
1lil
ih<lu F
~>~l~nt li..:bn J}i,ft~r
an Fp .. ;-~~is .\-1.u l!nlult
1 .. n Hari.<!t.~Ah linluk µ"" 0,01 ) 0 FP -.--·--- ------·-·--···--- --· --. --·----
z . :I 4 5 i; 7 " 9 10 I l
WO llG ·221> 230 ZJ~ 237 2JO 241 242 2,J ~ 51:03 Zit,;25 !)764 5RS, :S!l:ZR 59.!1 l ll022 60S.6 608-Z
vi .. 1!'1. pc"'. .. blJ..111ni
12 ..... l1 IG 20 2~ JO 40 00 1f; . l 00. 200 St'O =
24-4 Z-15 246 2-<8: !49 250 251 25~ 253 21S:I !l5"' Z.H fiJD-0' Gl·l2 5JflS' 6.Z-08 !5"2.J4 15~~ 62.a..& 6302· ~23 633-t 6352 UJ.i>l
25-4 63&!
"°" rn.u 19,25 )9,oO 19,J3 19,36 l~.n l9,J8 19,39 19,40 IU,<I 19,12 19,0 19,H 19,4& lS,46 19,•7- l~ .. n l9,<ll 19,{9 19,<9 f9,:'>0 IV,&¢ 1,01 09,17 Sll,ZS W,30 ~.:t:J !l!l,3-1 99,J6 !nl,.1H !i9,10 U9.,ll 9-9. l2 !>!J,·IJ 99,H S'.1,46 W,<6 V9,17 99,48 PS,!R 99,H !.>9,<9 99.<9 99.00 99,&0
,SS '9,'lit 9,12 9.01 8,9< ,81 W,46 2H;7J 2R,2l 27,91
B,HR H,R1 ll.ll l 8, 7,8 8. 7 G Zi,67 27.·J!} ~7,.i-1 27,2J 27,JJ
B,7< a.11 a,G> a,,,,; B,6-4 a.oz 8,60 a.ss a.&7 8,~ a.&-1 B .• ~ B.3-3 27.05 2\.,92 26,8J 26,69 25,IXI 21i,50 ·u,-1) ZS,:W 26,27 26.23 :l1;,l8 2tl,14 26,12
,s-1 ·s,ss &,39 6,26 6,16 li,09 h,0·1 6,00 ~.% 6.9J 5,91 5.R7 S,M 5,ll(l 5,77 5,7-1 -5,71 5,70 .S.53 5.6<1 S,5S S,5-1 5,53 .00 16,69 ,IS,91! -.1.s • .s2 !S,21 14;~8 11.~U H.~ H,54 1-1..-15 l·l,:n .1.1.2.1 H,15 11,0'l · 13,93 lJ,l\J 13,7-1 l3,69 JJ,6l J:l,57 13,52 13,48 n.~6
. ' :9 b,-11 5,19 &,05 1,95 .J,SR 4,82 <,78 1,71 i7 12,()1: 11,39 lC:.97 10,'67 l0,15 l0,27 10,15 l.0,0(,
1,70 -',6-3 9.% ·9,89
J:,6.{ -{,6-0 -t,U .f,b-J ~.77 9,68 9,~i 9,47
{)&0 {,4~ S,311 9,29
4,<-l 9,2<
<.<2 9,17
-1 • .(0 -1,33· <,37 9,1:1 '9,07 9,0•
<.~ 9,02
11 )2
. .j
5
"· 71: . {,5:! !),7Jf ~.IS
·1,35 ·l,12 B,4S 1 ,H5
.f,39 S,75
3,97 7, j6
fi .. 1,07 .1-,H·J . J,11!l 5 7,59 .7,01 6,o;I
! ;i.~ J,6:1 ? ti.~v~ a. 11
3,JH fi,(}{~
4,Za H,fl
J,H7 7 ,1 !J
.1,:;x
1\.07
-1.Zl H,2fi
J,7~
7 ,00
.1,.':itl Ii, I 0
-1, I 5 R,I 0
J,7J fi,.4 I
J; 11 fi,O:J
;1.:n a,29 :1,2:1 5)U} :,,fi:J• ;1, 17
{,JO. 4,06 7/JH 7,37
J,68 J,6J F.,71 6,62
4,03 7 ,1 'J
.1,r;o 6.~1 I
J ,:n1 5,\11
J,J·1 · J,.1 I 5,82 G. 7-1
;1,1x J,IJ :l,:J;) .~.2(i
3,IU 5,JH
4. (){) i ,71
J,57 G,·17
J,% 7 ;60
,1,fi'.2 6,.15
J,92 7,52
J,,9 fi.27
J,ll7 7 .31!
J,~< C,15
.1,28 ··.J.2.1 :t,:!0 J,lri 5Ji7 . :::..rl-fi ·6, ltl · s,:Hi
J.~·~ J,~l . 7 ,JI /7 ;J-1
J,4 l J,J.'\ fi,D7 .S.~>H
:1.12/ :J,(18 5.!!H' ."i,20
.J,77 7 ,1-1
J.J~
~.:1--0
J,75 1.0'4
J:,3::? 1)-1,.1)5
:J.05 ~,OJ &,11 s.rHJ
J,7Z 7,02
J.13 fi, 7 ll
J,71. J,69 6,9{} fl.9-{
J,2H 3,25 5, 1:-1 5. 70
J,Q{) 2.98 !'i,00 ·l.Uti
2;9ii l,91
:J,07 J.U:l . 2.VK 2.v:i i.w 2.M. 2.ll~ :l.Hn · :l, 1-; r.r. 1 1, t.'l
2.7G 2,7.1 1,11. Llli -ri.r1 · ~5,t)(J' ·l,!l2 1,fi·u 1.1:i 1,1;1 J,:"rli
---···---·---·---.. ·--·------.. ------·----- ...... _~:~,"~·· .. ----,-~ ::.·
:l.113 6,90
.:.:-< S,61
2.91 ·1,l!ll
3,f.7 ~.s.s
3~2J
5,65
2,93 ·1.~R
1.72 :i.71 1.:L1 . l.~1
.
2 3 ' 5 Ii i h !I IU 11 1:.:. ~~~~~~~~~~~~-~·~~-
l,10 3,71" :lt·1H :l,:l~\
r.ss •.ss· .s.99 s . .:4 :1.~!2 :1.1.1 s.:1!1 s.:.n
:~.ni ">,llli
:l_O!? ·I .~1 !!-
2,\l? ..z.~11 ·- 2.~11 :!,Xii :?,tt:? :.!,11 2,7·\ ::?,10 .t,i 1 .. 1.:13 ·l,:15
2',61 4,17
2.G~ 2,61 4,12 . 4,05
~.!)~
-!,Ol 2,55 3,96 l,K:\ ·1.iX ·l,11 ·l,liO ·l,5::!
~.!Jti J.!>~I 1,W c..22
:1,.10 f>,61
:$,2(1 J,l}~
5,J:! 5,01 :t.O I :!,~IS ·l,8K t,7 l
~.~.'Li .1.t::r
:!.Hti 4,!l-<
::!.,Ha • :1, I~) :.~13· 5,95
:l:Ko 6.70
:.r,·1-1. fi.5t
3.li~
6,3,6·
J.·11 5,1·1
:1,:14 5,50.
J.~ 5,·)2.
:\,6:.t :l,2.·i 6,23 5,29
3.,5-;. .1,2.0 • ~. i :. :5, 1.~.~
3,SS 6,Q\
J., tu §~O.~
J,52 3,ll s.~:r 5,0.1
3,49
s.~5
3,41 5,18
3,10 4,94
J,07 4,81
3,·l·I 3,05 5, 12 ·1.82
:i.:!6 5,4. l
J,lH 5,20
3, fl. ~.0.1
.:J,OG ·l,SU
:J,Ol 4,11
:1.1 I 5,0<i
J,n:~
·!,KO
:!,H6 ·1.<t9
:!,';;10 ~.Sff
2,86 4,.\4
2.96 .:!.1:\1 4,6,;... 1;1.3;; .
"·"3 ·l.5~
.2. iJ-0 -i .. ~Q
:t.,8i 4.4~
:.!,ll·I 4,31
'..!.l:i:! ·!,31
2,17
4..~?.
214 ... 4i\ 1
2,11 4,10
2,t.H~
4,04
2,tifi 3,99
3,·12 3.(..i~\ . 2,80 5,66 4.76 4,26
2,64 3,tl4
J.OH
·I.»~
2,9:! .t,02
:!.X~~
-1.,46
··:t,1~
-i,:12
:~.!!1
·1,HS
2,H I 4,..i 1
:!, 1'7 ~.2«
-:.:,10 ·1,1·1
~.t):\
-1,5.0
:~. 71 :1,jO
~.till
-t.:l.9
:.!.,1?
<t,:0
·> j{I '1 .1)')
1'. 14 ,. ~:0~1
:!,t,;.j
·l,tl\l :?,59 :J..H~
:!, 1 (! 1.:10
:!,li1 l,lll
:!,lillt :1.ll·I
:l,."1 :.i :1,HO
2,14 2,tHi :!,:':>!) 4,20 ·1,03 :I.KU
:t.,51 3,1~
:!,I~
3,ti!)
:!,10 Z,liL . ~.I U.! •3 .. 93"
2,tili 4,01
~.6:!
:3,9~
2,00 •3,81
2,51 3,81
Z,5h 3.8.5
!!,55 ll,11
2,52 3,7!
2,.,,, 3,6S
J,~,'.-- :l,.11 3,7~ 3,59
:!,53 2,-\S 3, 71 3,54
:!,!:.5 ~. 7,fJ
!!,&I 3,7 l
2,1 » 3,6;J.
~.-15 3,56
2,·1.'.!
~.SI
2,.10 3 ·15 .. .:?,:\)'\ ;l,4 l
:l 5U .!!~ 68
:!, 1 f) .J,OQ
·:t.,-1:J a,5:!
:.!,-10
·31·l~
:!ti fl. ~J._."l9
:?, ll ·:JJ, I
;!,:.iH :l,•l3
~.35 3,31
2.:~7 '..!,:11 3,.10- 3,3 r
2,35 ~,;!()
~.JS· !\,jG
:!,:ri 3,:io
~.:!~ ~l,21
:!.11:! ·I,-\(',
2.1~1 :z:14 .t,-10 1,2.9
Z,70 -1;21
:!,65 2,lil 2,51 2,5.J 4,JO A,Q2 ·~.n :J,85
2,50 3,80
2,11 2.<-.\ 3,14' 3,JO
:!,4:? 3,66
'.!,11 -1,:!:.!
'.!,t;:1
• 1 .n:f
~.51i :l,tl!/
:f)I Cl.7 3
'.!,!•~
-1.lL\
Z.t> I ·1.05
1,6U J,88
2,5-1 J,85
2,S.O. 2, lU
:1.7~ 3,:70
!!,tiO ·1,S~ ~.51 :!,-Hi i,42 3.!>c: 3,65' .:!.1.µ·. :1,1q. .J,5,9
2,3!:1 3,51
. :!,!>.'J
:l,8-0
;!,-18
3,!i1
Z,·l tr ·~.70
:t,·13 3,50
!.!,-t.\ JJi:.!
'.l,:1!> 3,IB
;1,:IV 3,5l'
:!,J3 J,36
2,35 2,.:.!l 3.43 .. J,J~·
•] ·>~ ') 25 ;:;z9· :3:2Q
2,-1.2:' ·2,.Hl, 2.,35 3;4~ 3,61 ·a.s5·
'> 3~ 5:42 . i.21· ..:t,26
·2,21 ·3,12
2,32 3,31
2,28 3,30
2,:?.4 .·· 2,2! 3,2( ~.14
2,lli. · 2.JS 3,07. 3,0-0
:!,·IS J,til
2:12 3,55
:2,."J"l
J,1&
•• '):! ., ?t)
;:·J1 _;:2s 2,2< 3,18.
:a,20· :I, 16 3,10 3,01
2,13 2,09 2,9-6 <2,.89
:!,·ll .3,$2
·:t.,J.:{ ·J,45
:z.:.i1 z.:i.1 J,-1-1 .3,J';'
:!,:1.1 J,:ltl
:!,JI 3,30
2.:11 -:1,:.10
:!, '..!h .,,-..... -.)
~.:.!tl _.i,:!:-+ 3.~.i ·S,1.7
'1,J'.I '3,.15
:!.:.!~
3,27
'.l,'.l!l 2,:l5 ;J.21 .J,1,9
!!.'Zli '3, 19
'.!.,:ll 3, J 2
':i,23 3,16
2,19 ;J,0.1
:I, 1 5 3,00
2,19 3,08
2, l fl 3,00
2, 15 2,1 r 3,00 .2,9-f
:l, l l 2,92
2,07 2,84
~~J 1,lH 2,12 ~O~
3,13 .. 3,05 · 2,9~· ·2,8S 2,0{. ·z.17
a..20 .. ;?:is 3,01 2,99
2,0!> I :!,OS 2.8~ ·2.ao
:!,00 2,'l2
2,11 2,9i
2,07 ·2,83
2,UZ 2,76
2,,08 2;86
~.O.\
2,/8
2,00 2,10
J .~9. l ,!7Q. ·2.6~ '2,63
l,96 2,W
• l,93 2,58
2,04 2,19
2,00
2,11
l,% 2,63
~.9:?.. 2,56
1,89 2,51
:!,2ti 2,:lJ 3 ... 1g :J,\2
'i, 18 J,0·2
2,IJ 2,07 7,94 2,83
zoo l,~ ·~3 ~15 2.~ ~u
l ,91 '2.53
1,81 2,-1€
:l,:!·I .1, J.l
'.l,:10 :!, 14 3,07 :.?,97
.,::.~i·-,.
~.10 ·2.0-1 2,89 12,78
1,00 J,91> 2,70 2,fi2
l,9,1 2,53
l,&8 2,48
·1,84
~.4!
:?,.'.15 3, lli
2.:.!f~'
3,,27
2,19 3, IJ
2,1 :I 2,97
2,01 2,80
~.02 2,16
l.9tl 2,68
l,9-t 2,60
1,90 2,53
1 $1. ~.47
l ,ti-1 2,-12
2,31 3,41
2.2~
3,21
2,16. 3,06
:!.10 2,92
2,0·l 2,86
i,99 2,70
! ,9!'> i,62
\ ,9\ 2,54
l,87 2,.(7
1.8< Z,42
1,81 2,3";
1 82· l 79 2:31 . £32
2.55 3,93
2,11 3,62
2,31 3,33
2,22 3,18
2,l-t 3,02
2.08 2,89
2,02 2,11
1,97 2,61
l ,93 2,59
1,90 2,51
l,8S 2,H
J "" ,v-2,38
1,8-0 2,23
l,';7 2,2$
2,54 3,91
2,40 3,60
2.30 3,33
2.21 3,16
2,13 3,00
2,07 2,81
2,01 2,75
l,% 2,65
1,92 '1,51
1,t\S 2,49
l,S-1 2,.(2
l .Sl 2,:-.?
J. 78 '.? .31
1,76 2,26
, .. ,;._._. ---i-. ·; .. J;;,;.l'bkt>;,.··,:q-(
·-2 J < . 5 • 7 ij
,4-0 3,01 '2,7H 2,52 2,51 ·2,40 1,36 ,SJ 4,12 -4,:!2 J,9-0 J,67 J,S.O J,3G
.~a 1.9'9 l,75 :z.s.o ,57 3,f.H ~.lR. J,U
,J7 2.89 2,7< 2,59 ,&J -t.6 t 4.,1.t J,S2
,J5 2.% .<g •,6-0
2,13 Z,57 i,l l . J,79
2,-4S 2,"41 2,J.-t J,CJ 3,-tG J,J1
2,"'7 2,J!) 2..:J2 J,59 U,12 J,2.S
2. rn 2,J1 2,30 J,es J,39 J,2G
,J...( .1.95. :Z,7 l .<5-~ <.57 -1,07
2,5$ 2,H 2,:J<; 1,29 J, 7 5 J,6J J,36 J,23
,JJ . 2;9.J . 2~~, 0
52 <,5< •.o< Z,b.i 3,73
.Jl l.92 1,59 2,53 lll -1,61 <.n2 J.10
,lO 1.90 2,61 'l,51 .3-l -!,-16 3,97 3,55
,2" ,19
::,za ~.<2
l.65 :i,9J
:i .. i 9 3,61
u l.ll<l • 2,&J Z,< a 25 ~.JS J,SO J.58
25 21
23 in
n 15
2,85 <t,.J..£
1..84 i.Jl
1,,gJ ~.l9
21 2.82 l.% i.26
20 JO
19 03
Ul -UI
't,f/J s.n
l,62 J,U.
2,61 3,8:
2,59 3,KO
2,{6 J,!>-4
1," 3,51
2,H 3,49
2.~8 2,43 3,n 3,{R
2.57 3,16
l.~ :t, 1.S
2,.,2 3,·U
1,11 ;,1i
2,<J 2,35 2.2R J,50 J,33 J,20
2, n 1.0< 1.:11 J,17 J,J-0 J, lT
2,.(0 2.32 2,2.S 3,<2 3,25 0.12
2,3R J,:ui
2,30 3,11
:Z,23 J,OB
2,36 2,28 2.21 3,35 l.l ~ J.O<
2,35 3,JZ
Z,J-l J,:29
2,32 3,:Hi
2.Jl 3,24
2,JO 3.22
2,_30 J,20
2,26 J,15
l,15 3,12
z.~z.: 3,10
2,)9 J,0'.l
l,18 2,99
2,11 2,96
2.23 .2,15 J,Oi . 2,91
2.22 J,OS
7,21 J,04
2,1-4 2,VZ
2,H' 2,90
0 JO
2,JO 2,2G J,25 J, 17
2,1B 2,1../. J.21 J,)J
2,27 2,22 J,17 J,09
2.25 1,20 J, IJ. J,06
J,2< J,l l
:t.,22 J,08
2,19 3,0J
2,!8 J, (){)
2.:1 2,16 J,06 . 2,98
2,19 2,1·1 J,01 2,9·1
2.17 2,97
2, l :z 2,ll9
2,15 .2.10 2,9-l '.?,U
:!, 1 ~ 2,91
2.12 2,B8
2, 11 2,M
2,10 2,a:i
l,W 2.~2
l,03 2,80
Z,09.
2,8:?
2,01 ;?,KO
2,0<1 2,17
2,06 2,15
2.~
2,7J
2,0J
l,71
.-\ .. ox pcmbil111oc
11 12 !{ 16 l:O u :)0 @ i.n . 7& 100 "°" . Wl ""' '.1,::22 J.Q-IJ
2,:N J,05
2,ll\ J,02
2.ld 2,98
1,1 s J,OJ
2,16 2.99
2,1 $
2,%
2.lJ 2,9J
2,15 l,12 2,95 2.!i-0
2,1 . .( 2,92
:Z, 10 2,31
2,ll l,09 2,0Z l,9a .1,M 1~ 2,9J 2,8!) 2,1' 2,tl<l 2,&11 · 2,<9
1,11 2,06 2,00 l,W 2,8~ 2,St '.Z,10 2,~2
l,10 2,0& 1,11"9 1,05 l.~ 2,11 2,&S 2.&B
l,92 l,87 2,&-4 2,-to
1.w l.Jll> 2.5-0 2.<l
l,O:S 1 .D3 2,RJ 2,)4
1,97 1,9l 1,U 1µ '2,\5..J 2,55 7,(7 ·1,:t.il
2.o-< 2.oz 1,1'6 J,91 1.a1 l;a1 1,i.-0 2,11 2,G.0 Z,52 2,-'-i 2.J5
2,05 l,00 . 1.~
2,71 2,6-8 1,51 l,W. l,B& 2,.(9' 2,.(i
l;M 2,32
2,11 2,90
2.09 2,0-l l,9'.l l YJ l,89 ).':i!5) 1,79 2.~• l,7< 2,66 2:i;5 2,17 ~ 2.2~
1,\ 0 1.U
2,01 1,01 l,91 l,91 I,SS 1,82 i;i:a 2,80. 2,70 2,62 2,51 2,n 2:3' 2.2s
1,o.B 1,06 2,82. 2,16
2, (){) 1,U
l.~6
l,5'! l,89 2,{1
l,IH 2,JS
1,8-0 2,J-0
1,7.C 2,2:1
1,ll-5 l,.ll2 2,H ?,3'
l.M 2.~o
l,tz l~
l.M 2,32
1,75 l.2~
t,!'O l.76 ?,.lJ :r,15
l .so l,Jl
1,77 1,29
l,76 2,2&
1.1~ Z,Zl
1.7' 1.1.c. 1,11 . 2,l3
1.7~
1,ll
i.1~
2.2..l
1,72 l,19
1,71 i,lS
1,n l:,17
l .7<> 2,H
1.11 :!,.11
1,59 2,1::
l,!Sl! .•' l.'7 :r:,l :Z ::Z,JO
1,78 1,75 2,30 . 2.22
l,7l l,t'i9 2,18 2,13
1,67 .1,6!> Z,09 2,05
1.77 2,27
1,73 1,71 2,10 . 2,15
l.M 2,10
1,6& 2.06
l ,"-< 2,tu.
l,'6 1,72 1,69 l.U !,&< 1,61 2,14 l,15 l,SJ 2.07 2,03" l:.OI
1.7'!' 1,5<,;l l,67 l,&-t l,61 l.~
2,20 2,1.l :.a.a l.,0,1 1.9.3 1,%
1,71 2,15
.}1.67 2.~
1.6< 2,0-i
l,&1 l,U
l,S.t 1,:H
1,S7 1,91
l,R? l,OJ ·. 1,B7 1,B2 1,18 :Z,61 2,5.( 2, 1:l 2,J5 2,26
2,06 ·-:!.OJ 2~78 2,i2
t;h l,6J 2,17 2,ll
1,0.S. l,62 2,o.; 2,00
1,51 1,9-<
l.~ 1>5. I ,><l ! $!
2.0~.
2.75
2,04
2,7J
2,0:Z :Z:,10
2,01 2,M
2,00 2,65
1,99 2,6{
2.02 2,69
2,00 1,66
1,!W 2.CT·I
1,% 2,69
l ,!}S 2,S-G
1,9 t :i,5-l
l ,92 2,51
l,00 2,49
1,~9
:Z,·\6
!,X5 2.~o
1,0< 2,Ji
l,S1 2,35
1,l:iO. l,J2
1,79 2,19
1;1a 2,28
l,iO 2,22
1,H 2,ZQ
1.n l,17
1.n 1,91 l,ta 1.s1 1.n 1,12 2,61-··1;s2 i.ff· z:n· '.i)~ 2~ir.
l,91 1, ll-0
1,% 2,58
1,91 1,87 l.~o
2,>0 2,U 2,JO
1,\l\l l,1\-0 l,19 2,1~ ~1;-.to· 2.2r.
1,75 2,22
1.1< 2,20
l,71 2,13
1,10 2.11
. l. 71 l,1.(
• ~ Y;rr
1,M 2:,00
1,57 l,05
l,U 2,05
1,6' l,Ol
1,,3 1,00
1,6 l l,97
l,l\C 1,9~
1,6& I.~ 1_.S! l,06 :.oo l ,9l
l,~5
2.0<
·1,n~
2.02
1,62 1,57 t ,98 J.9¢
1,61 ·1.~ 1.%' 1.M
l,O<l l,n
l,59 l,9~
1,57 1,91
l.&& I .I<&
l ,.s.I l ,85
I ,5J 1,Ri
.l.1>1 I, \'O
l,Sft l,U
l.&<. I ,RS
l.52 !,Al
1,5-t l,M
1,5.J 1,14
l ,'51 l ,1'-0
I.~ 1,15
1,51 ' t,,a· t.M 1,7&
l,S-0 . l,l7 l,H 1.74
1,.1-i 1.1-l
1,5 l l ,t l
l,H 1,7 :5
!,<! l,H
l,H l,7l
I ,<5 \.70
---··---·---------... - ,- __ - ·-··-- - - -·---··-·---"-----~
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FITK JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR) No. Dokumen Tgl. Terbit
No. Revisi:
Hal
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
FITK-FR-AKD-081
5 Januari 2009 00
1/1
Nomor : Un.Ol/F.l/PP.00.9/ ............ ./2009 Jakarta, I September 2009 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth 1. Baiq Hana Susanti, M.Sc 2. Nengsih Juanengsih M.Pd Pembimbing Skripsi Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama NIM Semester Jurusan Judul Skipsi
Afrinawati 105016100490 VIII Pendidikan IPA - Biologi
: "Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa".
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Juli 2009, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'a/aikum wr. wb.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
DARUL MA'ARIF STATUS TERAKREDITASI : A
Jal an R.S. Fatmawati No. 45 Cipete Jalrnrta Sela tan 1241 o Telp. (021) 7694 127, 7666 786
Fax. (021) 7668 744
SURAT KETERANGAN
No : 095/SMA DM/XII/2009
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Dra. Hj. Syarifah, M.Pd.
Menerangkan
Jabatan
Alamat
Nama
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
Jurnsan
Fakultas
Alamat
: Kepala SMA Darul Ma'arif
: JI. R.S.Fatmawati No. 45 Cipete Selatan
Cilandak Jakarta Selatan
: Afrinawati
: 105016100490
: Koto Baru,28 September 1987
:IP A- Biologi
:Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan (FITK)
: Jln KH Mas Mansyur Rt 06 Rw. 11 No. 43
Kunciran Ciledug Tanggerang
Nama terse but di atas benar-benar telah melaksanakan penelitian di SMA Darul Ma' arif
dengan judul skripsi " Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"
terhitung dari tanggal 26 Oktober 2009 s.d. 11 November 2009
Demikian surat keterangan ini kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagairnana
mestinya.
Jakarta, 19 Desember 2009