57
PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN (Cymodocea serrulata) SERTA KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU BINTAN RENO HELENSYAH PUTRA JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Cymodocea serrulata) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU BINTAN

RENO HELENSYAH PUTRA

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

ii

Page 3: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

iii

ABSTRAK

PUTRA HELENSYAH, RENO. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan

Morfometrik Lamun (Cymodocea serrulata) Serta Kandungan Nutrien Substrat di

Teluk Bakau Bintan.Tanjungpinang Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh

Arief Pratomo S.T., M.Si dan Ita Karlina S.Pi., M.Si

Penelitian mengenai pengaruh substrat terhadap kerapatan, morfometrik lamun

(C. serrulata) serta kandungan nutrien substrat telah dilakukan di Teluk Bakau

Bintan. Tujuan dari Penelitian Ini ingin mengetahui pengaruh substrat terhadap

kerapatan, morfometrik lamun (C. serrulata) serta kandungan nutrien substrat di

Teluk Bakau Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

lapangan (pengamatan secara langsung) dengan menggunakan rancangan acak

lengkap seimbang dimana dalam penentuan stasiun pengamatan dengan metode

purposive sampling sedangkan untuk pengambilan data menggunakan metode

random sampling dengan plot pengamatan ukuran 1 x 1 meter sebanyak 27 plot.

Dimana variabel bebas adalah substrat sedangakan variabel bebas adalah

kerapatan, morfometrik lamun dan kandungan nutrien substrat. Data dianalisis

dengan uji anova satu arah menggunakan spss 20.0 Hasil penelitian jenis substrat

yang ditemukan di Teluk Bakau yaitu pecahan karang, pasir berkarang dan pasir.

Dari hasil analisis bahwa ada perbedaan jenis substrat terhadap

kerapatan,morfometrik dan kandungan nitrat,sedangkan pada fosfat tidak ada

perbedaan.Kerapatan C. Serrulata tertinggi pada substrat pecahan karang

dibandingkan dengan substrat pasir berkarang dan pecahan karang. Sedangkan

untuk panjang daun, lebar daun dan jumlah akar lebih tinggi pada substrat pasir

dibandingkan dengan pecahan karang dan pasir berkarang. Untuk kandungan

nitrat lebih tinggi rata-rata pada substrat pasir dibandingkan kedua substrat dan

kandungan fosfat tidak berbeda pada ketiga substrat.

Kata Kunci: substrat, C. serrulata, kerapatan, morfometrik

Page 4: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

iv

ABSTRACT

PUTRA HELENSYAH, RENO. The Effect of Substrate to Density and

Morphometrics of Seagrass (Cymodocea serrulata) and Nutrient Substrate Content

at Teluk Bakau Bintan.Tanjungpinang Department of Marine Sciences, Faculty of

Marine Science and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor by

Arief Pratomo S.T. M.Si and Ita Karlina S.Pi., M.Si

Research on the effect of substrate on density, morfometrik seagrass (C.

serrulata) and nutrient substrate content has been done in Teluk Bakau Bintan.

The purpose of this research is to know the effect of substrate on density,

morfometrik seagrass (C. serrulata) and nutrient substrate content in Teluk Bakau

Bintan. This research was conducted by field experimental method (direct

observation) using a complete randomized design in which the determination of

observation station with purposive sampling method while for data collection

using random sampling method with subplot observation size 1 x 1 meter as much

as 27 plot. Where free variable is substrate while free variable is density,

morfometrik seagrass and nutrient substrate content. Data were analyzed by one

way anova test using spss 20.0. Result of research of substrate type found in Teluk

Bakau that is fragment of coral, sand and sand. From the analysis result that there

are differences of substrate type to the density, morfometrik and nitrate content,

whereas in phosphate there is no difference. The highest C. serrulata density on

the substrate of coral fragments compared with the sand substrate and coral

fragments. As for the length of leaves, leaf width and the number of roots higher

on the sand substrate than with coral rubble and sand. For higher mean nitrate

content on sand substrate than both substrates and phosphate content did not differ

on the three substrates

Keywords: substrate, C. serrulata, density, morfometrics

Page 5: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

v

© Hak cipta milik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

bentuk apapun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 6: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

vi

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Cymodocea serrulata) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

BINTAN

RENO HELENSYAH PUTRA

NIM. 130254241028

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Ilmu Kelautan

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

Page 7: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

vii

Page 8: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

viii

PRAKATA

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, dan hidayah-Nya. Penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh

Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Cymodocea serrulata)

Serta Kandungan Nutrien Substrat di Teluk Bakau Bintan” ini dapat diselesaikan

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Shalawat dan salam penulis hanturkan kepada mulia Nabi besar Muhammad

SAW.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Universitas Maritim Raja Ali Haji, khususnya Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan, jurusan Ilmu Kelautan, yang merupakan wadah untuk menuntut ilmu

untuk memperoleh gelar sarjana perikanan (S.Pi)

2. Arief Pratomo, S.T, M.Si dan Ita Karlina, S.Pi, M.Si, selaku dosen

pembimbing I dan pembimbing II, dan Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA dan

Chandra Joei Koenawan, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji I dan II. Yang telah

banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran selama pelaksanaan

penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Keluarga tercinta, Ayah (Sabarudin), Ibu (Misnah S.Pdsd), saudara kandung

(Nurul Fajri Handayani S.Pd), serta seluruh keluarga besar atas doa, kasih sayang,

semangat, perhatian, dan dukungan baik moril maupun materil yang telah

diberikan kepada Penulis.

4. Kepala Desa Teluk Bakau dan masyarakat Teluk Bakau atas segala bantuan

dan kerja samanya.

5. Staff Tata Usaha (TU) FIKP atas segala bantuan, dukungan dan kesabaran

yang sudah diberikan.

6. Teman-teman sekolah Ata, Ade, Azri, Kholik, Fidah, Rita, Nanda, Lily, dll.

7. Serta tak lupa pula penulis ucapkan Terima Kasih kepada teman-teman

seperjuangan Azzah, Kurnia, Yuni, Teri, Reni, Chory, Awaludin, Ricky, dll

Page 9: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

ix

khususnya Prodi Ilmu Kelautan (IKL), saya ucapkan terimakasih kepada mereka

semua.

8. Teman seperjuangan” Setu Team” Asrar Yususf NS, Andi Majidek,

Supriyanto saat di lapangan Yang slalu memberi dukungan dikala susah dan

senang.

9. Teman-teman magang di BPBL Batam Dian, Dimas, Julia, Aria, Zulfikar,

Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari.

10. Sahabat – sahabatku “4 Inch ” Dian Azharianesty, Dimas Puput Indra, M.

Nugraha Darutaqiq yang telah bersama-sama dengan kami selama ini menjalani

sebuah kebersamaan melewati suatu realita hidup, Terkhusus kepada kalian,

teman adalah nomor satu dan jangan pernah melupakan masa indah dan suram

kita karena akan menghibur dihari esok.

11. Kawan-kawan BEM FIKP, OBDC, FOSMI SU, dan LIQO’ atas

dukungan, do’a, serta canda tawanya.

12. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu tapi tidak sempat

disebutkan satu persatu, terima kasih untuk segala bantuannya, semoga Allah

SWT membalas semua bentuk kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan.

13. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu penulis memohon kritik dan sarannya dari pihak-pihak lain demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata dari penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca

Tanjungpinang, Agustus 2017

Reno Helensyah Putra

Page 10: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kijang, Tanjungpinang pada tanggal 28 Februari 1996,

dari Ayahanda Sabarudin dan Ibunda Misnah. Penulis merupakan putra kedua dari

2 bersaudara

Tahun 2007 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Pangkil, Teluk Bintan,

melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di MTs Nurul Iman Pangkil dan

lulus tahun 2010, menamatkan pendidikan pada tahun 2013 di SMAN 03

Tanjungpinang.

Pada tahun yang sama Penulis diterima di Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH) melalui SBMPTN. Penulis diterima pada Ilmu Kelautan, Fakultas

Ilmu kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Selama menuntut ilmu di perkuliahan, penulis juga aktif dalam organisasi

BEM FIKP (2015/2016), OBCD (2014-2017), FOSMI SU (2014-2017), dan

berpeluang menjadi asisten pada berbagai mata kuliah yakni pendidikan agama,

bioteknologi, mikrobiologi laut, widya selam di Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Meskipun demikian penulis tetap berkonsentrasi pada dunia kelautan.

Penulis pernah melaksanakan praktek lapang di Desa Pangkil dan magang di

Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) penulis

menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Substrat Terhadap

Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Cymodocea Serrulata) Serta Kandungan

Nutrien Substrat di Teluk Bakau Bintan”.

Page 11: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

xi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

DAFTAR TABEL..................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 1

1.3. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

2.1. Morfologi dan Taksonomi Cymodocea serrulata ............................................. 3

2.2. Fisiologi Lamun ................................................................................................ 3

2.3. Sebaran Dan Habitat Padang Lamun ................................................................ 4

2.4. Nutrien............................................................................................................... 5

2.5. Substrat ............................................................................................................... 6

BAB III. METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 7

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 7

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................... 8

3.3. Posedur Kerja ..................................................................................................... 9

3.4. Analisis Data ...................................................................................................... 13

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 15

4.1. Substrat ............................................................................................................... 15

4.2. Kerapatan Lamun ............................................................................................... 16

4.3. Morfometrik ....................................................................................................... 17

4.4. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen ................................................................. 21

4.5. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan Dan Morfometrik Lamun Serta

Kandungan Nutrien Substrat ............................................................................... 23

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 24

5.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 24

5.2. Saran .................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 25

LAMPIRAN .............................................................................................................. 28

Page 12: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

xii

DAFTAR TABEL

1. Alat dan bahan yang digunakan ........................................................................... 8

2. Skala kondisi padang lamun berdasarkan kerapatan ............................................ 12

3. Hasil pengukuran rata-rata morfometrik lamun ................................................... 17

Page 13: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Lamun C. serrulata ............................................................................................. 3

2. Peta lokasi penelitian............................................................................................ 7

3. Alur prosedur kerja .............................................................................................. 9

4. Sketsa Stasiun....................................................................................................... 10

5. Pengambilan sampel substrat ............................................................................... 11

6. Tahapan analisis data ........................................................................................... 14

7. Persentase jenis substrat berdasarkan tipe sedimen di Teluk Bakau.................... 15

8. Rata-rata kerapatan jenis lamun C. Serrulata di perairan Teluk Bakau .............. 16

9. Rata-rata panjang daun lamun C. serrulata di Perairan Teluk Baka ................... 18

10. Rata-rata lebar daun lamun C. serrulata di perairan Teluk Bakau ...................... 19

11. Rata-rata jumlah akar lamun C. serrulata di perairan Teluk Bakau .................... 20

13. Rata – rata nitrat pada substrat di perairan Teluk Bakau ..................................... 21

14. Rata – rata fosfat pada substrat di perairan Teluk Bakau..................................... 22

Page 14: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Persentase hasil ayakan substrat perplot ............................................................... 29

2. Hasil analisa substrat menggunakan gradistat versi 8 ........................................... 30

3. Foto plot pengamatan kerapatan dan morfometrik ............................................... 31

4. Foto pengukuran morfometrik lamun ................................................................... 32

5. Kerapatan lamun C.serrulata perplot ................................................................... 33

6. Morfometrik panjang daun lamun C.serrulata perplot ......................................... 34

7. Morfometrik lebar daun lamun C.serrulata perplot .............................................. 35

8. Morfometrik jumlah akar lamun C.serrulata perplot ........................................... 36

9. Kandungan Nitrat dan Fosfat pada substrat .......................................................... 37

10.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kerapatan

lamun C. serrulata menggunakan spss 20.0 .......................................................... 38

11.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik

panjang daun lamun C. serrulata menggunakan spss 20. ..................................... 39

12.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik

lebar daun lamun C. Serrulata menggunakan spss 20.0 ...................................... 40

13.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik

jumlah akar lamun C. Serrulata menggunakan spss 20.0 .................................... 41

14.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kandungan

nitrat” menggunakan spss 20.0 .............................................................................. 42

15.Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kandungan

fosfat” menggunakan spss 20.0 ............................................................................. 43

.

Page 15: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan angiospermae atau tumbuhan

berbunga yang memiliki daun, batang, dan akar sejati yang telah beradaptasi

untuk hidup sepenuhnya di dalam air laut (Tuwo., 2011). Pola hidup lamun sering

berupa hamparan, berbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan jarang.

Lamun umumnya membentuk padang luas di dasar perairan yang masih dapat

dijangkau oleh cahaya matahari. Kerapatan lamun dipengaruhi oleh faktor tempat

tumbuhnya. Diantaranya adalah kedalaman, kecerahan, arus, air dan tipe substrat.

Selain itu morfologi lamun juga mempengaruhi kerapatan lamun (Kiswara.,

2004).

Tumbuhan lamun mampu hidup di berbagai macam tipe substrat mulai dari

lumpur hingga karang. Kebutuhan substrat paling utama adalah kedalaman

substrat yang cukup (Dahuri et al., 2001). Perbedaan komposisi jenis substrat

dapat mempengaruhi perbedaan komposisi jenis lamun, perbedaan kesuburan dan

pertumbuhan lamun. Hal ini diduga karena menyebabkan perbedaan nutrisi bagi

pertumbuhan lamun dan proses dekomposisi dan mineralisasi yang terjadi dalam

substrat (Kiswara., 1992).

Pertumbuhan lamun dibatasi oleh suplai nutrien antara lain partikulat nitrogen

dan fosfat yang berfungsi sebagai energi untuk melangsungkan fotosintesis.

Lamun memperoleh nutrien melalui dua jaringan tubuhnya yaitu melalui akar dan

daun. Di daerah tropis, konsentrasi nutrien yang larut dalam perairan lebih rendah

jika dibandingkan dengan konsentrasi nutrien yang ada di sedimen (Erftemeijer,

Middleburg., 1993). Perbedaan besarnya kandungan nutrien dalam sedimen dapat

mempengaruhi terjadinya perbedaan kondisi dan sebaran pada setiap jenis lamun

yang tumbuh dalam perairan.

Perairan Teluk Bakau merupakan salah satu wilayah di Pulau Bintan

Kepulauan Riau memiliki hamparan padang lamun yang luas. Menurut

Nainggolan , Sitorus. (2011), tipe substrat habitat lamun di Teluk Bakau berupa

lumpur hingga kerikil. Salah satu jenis lamun adalah Cymodocea serrulata. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh substrat berbeda terhadap

Page 16: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

2

kerapatan, morfometrik lamun (C. serrulata) serta kandungan nutrien substrat di

Teluk Bakau Bintan.

1.2. Rumusan Masalah

Teluk Bakau memiliki jenis substrat yang berbeda, perbedaan jenis subtrat

dapat mempengaruhi komposisi jenis lamun, perbedaan kesuburan, kandungan

nutrien dan pertumbuhan lamun. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh

substrat berbeda terhadap kerapatan, morfometrik lamun (C. serrulata) serta

kandungan nutrien substrat di Teluk Bakau Bintan. Informasi seperti ini sangat

diperlukan untuk menggambarkan kondisi padang lamun di Teluk Bakau saat ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat suatu hipotesa yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

H0 : tidak ada pengaruh substrat terhadap kerapatan dan morfometrik lamun

C. serrulata serta kandungan nutrien substrat.

H1 : ada pengaruh substrat terhadap kerapatan dan morfometrik lamun

C. serrulata serta kandungan nutrien substrat.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk:

1.3.1. Mengetahui pengaruh substrat terhadap kerapatan lamun C. serrulata.

1.3.2. Mengetahui pengaruh substrat terhadap morfometrik lamun C. serrulata.

1.3.3. Mengetahui pengaruh substrat terhadap kandungan nutrien substrat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi

kegiatan pengelolaan ekosistem padang lamun serta dapat memberikan

pemahaman tentang pengaruh substrat terhadap kerapatan dan morfometrik

lamun (C. serrulata) serta kandungan nutrien substrat di Teluk Bakau Bintan.

Page 17: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Taksonomi Cymodocea serrulata

Karakteristik morfologi C. serrulata, memiliki bentuk daun yang ramping dan

halus. Memiliki daun yang berbentuk seperti pita yang lurus atau sedikit

melengkung. Setiap tegakkan terdiri dari 2-3 helai daun (Sakey et al., 2015).

(Gambar 1). Panjang daun sekitar 5-15 cm dan lebar 4-10 mm, ujung daun bulat

dengan sedikit gerigi. C. serrulata memiliki rhizoma yang kuat dan sedikit tebal

dengan diameter 2-3 mm dan panjang antar ruas 2-5 cm. Mempunyai ukuran

batang yang pendek dan akar yang bercabang menempel pada rhizoma. Secara

umum terlihat rhizoma berwarna kuning sampai kecoklatan. Pada setiap internoda

tumbuh tunas tegak yang tumbuh secara vertikal sebagai daun, setiap antar ruas

terdapat 2-4 daun (Waycott et al., 2004).

Gambar 1 Lamun Cymodocea serrulata (dokumentasi pribadi)

Lamun jenis ini memiliki buah yang berbulu dengan panjang 7-10 mm, Bentuk

bulat panjang dan agak keras. Habitat lamun ini tumbuh pada substrat pasir

berlumpur atau pasir dari pecahan karang pada daerah pasang surut. Lamun ini

biasa terdapat pada komunitas yang bercampur dengan jenis lamun yang lain.

Klasifikasi C. serrulata menurut Kuo, den Hartog., (2006) adalah sebagai berikut:

Divisi : Anthophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Potamogetonales

Famili : Cymodoceaceae

Genus : Cymodocea

Page 18: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

4

Spesies : Cymodocea serrulata

2.1. Pertumbuhan dan Fisiologi Lamun

Pertumbuhan lamun dapat dilihat dari pertambahan panjang bagian-bagian

tertentu seperti daun dan rhizoma dalam kurun waktu tertentu. Namun

pertumbuhan rhizoma lebih sulit diukur terutama pada jenis-jenis tertentu yang

umumnya berada di bawah substrat dibanding pertumbuhan daun yang berada di

atas substrat, sehingga penelitian pertumbuhan lamun relatif lebih banyak

mengacu pada pertumbuhan daun. Umumnya penelitian menunjukkan bahwa

pertumbuhan daun muda lebih cepat dibanding pertumbuhan daun tua (Brouns,

1985 in Azkab, 1999)

Menurut Azkab. (2006), lamun merupakan tumbuhan yang mempunyai

pembuluh secara struktur dan fungsinya memiliki kesamaan dengan tumbuhan

yang hidup di daratan. Seperti halnya tumbuhan rumput daratan, lamun secara

morfologi tampak adanya daun, batang, akar, bunga dan buah, hanya saja karena

lamun hidup di bawah permukaan air, maka sebagian besar lamun melakukan

penyerbukan di dalam air. Lamun sebagai tumbuhan berbunga sepenuhnya

menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. Lamun sebagian besar

berumah dua yang artinya dalam satu tumbuhan hanya ada bunga jantan saja atau

bunga betina saja. Sistem pembiakan generatifnya cukup khas karena mampu

melakukan penyerbukan di dalam air dan buahnya terendam di dalam air.

2.2. Sebaran Dan Habitat Padang Lamun

Lamun hidup dan terdapat pada daerah mid-intertidal sampai kedalaman 0,5-10

m, dan sangat melimpah di daerah sublitoral. Jumlah spesies lebih banyak

terdapat di daerah tropik dari pada di daerah ugahari (iklim sedang) (Barber, 1985

in Tangke, 2010). Sebaran jenis lamun sangat dipengaruhi oleh substrat dasar

sebagai tempat tumbuhnya (Riniatsih., 2016).

Page 19: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

5

2.3. Nutrien

Telah diketahui bahwa ketersediaan nutrien mempengaruhi pertumbuhan,

sebaran, morfologi dan daur musiman komunitas lamun. Di daerah tropis lamun

berkembang sangat baik dan dapat tumbuh di berbagai habitat mulai pada kondisi

nutrien rendah sampai nutrien tinggi (Dahuri et al., 2001). Konsentrasi nutrien

yang ada pada daerah padang lamun juga dipengaruhi oleh hasil dekomposisi dari

daun-daun lamun itu sendiri yang telah membusuk. Lamun dapat menyerap

nutrient baik dari kolom air maupun sedimen (Evrard et al., 2005).

2.3.1. Nitrat

Nitrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien

bagi pertumbuhan lamun. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan memiliki sifat

stabil. Senyawa ini dihasilkan oleh proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di

perairan. Nitrat dapat diserap oleh lamun melalui akar dan daun. Rhizoma dan

akar lamun yang mati akan menambah kandungan nitrat dalam sedimen.

Kandungan nitrat dalam kandungan perairan laut rata-rata 25 ppm. Nitrat juga

dapat digunakan untuk mengelompokkan tingkat kesuburan perairan (Effendi.,

2003)

2.3.2. Fosfat

Fosfat merupakan salah satu unsur esensial bagi metabolisme dan

pembentukan protein, fosfat yang diserap oleh jasad hidup nabati perairan adalah

fosfat dalam bentuk orto-fosfat yang larut dalam air. Fosfat merupakan bentuk

fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai unsur yang esensial

sehingga menjadi faktor pembatasa bagi tumbuhan akuatik termasuk lamun.

Fosfat di padang lamun berasal dari kolom air yang kadarnya relatif rendah dan

dari dekomposisi bahan organik dalam sedimen. Lamun sendiri memanfaatkan

fosfat pada kolom air melalui daun, akar dan rhizoma. Senyawa ini menunjukan

subur tidaknya suatu perairan (Effendi., 2003).

Page 20: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

6

2.4. Substrat

Lamun dapat tumbuh dan berkembang dengan menancapkan akar ke dalam

substrat dan memungkinkan lamun untuk menyerap unsur-unsur hara yang ada

disubstrat sebagai sumber makanan lamun (Handayani et al., 2016). Substrat

merupakan tempat tumbuhnya tanaman yang terkandung mineral organik dan

inorganik di dalamnya, pori-pori substrat mengandung air antara (interstitial

water) yang mengandung unsur hara. Substrat memiliki peranan penting bagi

pertumbuhan dan kelangsungan lamun sebagai media hidup dan sebagai pemasok

nutrisi (Yunitha et al., 2014).

Berdasarkan ukuran, substrat dikelompokkan menjadi kerikil (>2 mm), pasir

(0,05-2 mm), lumpur (silt) (0,002- 0,05 mm) dan lempung (<0,002 mm). substrat

yang menjadi tempat hidup lamun adalah lumpur, pasir, karang mati (rubble),

campuran dari dua jenis substrat tersebut atau campuran ketiganya (Kiswara,

Azkab., 2000)

Page 21: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

7

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juli 2017 yang meliputi

survey lokasi, pembuatan proposal usulan penelitian, pengambilan data lapangan,

analisa sampel, pengolahan data, analisa data dan pembuatan laporan hasil

penelitian.

Gambar 2 Peta Lokasi penelitian (dokumentasi pribadi)

Lokasi penelitian dilakukan di Perairan Teluk Bakau berdasarkan jenis subtrat

yang ditemukan (Gambar 2). Adapun jenis substrat yang terdapat di lokasi

pengamatan berdasarkan hasil survei awal lokasi secara pengamatan visual yakni

pasir berlumpur, pasir dan rubble. Pernyataan ini juga diperkuat dengan hasil

penelitian Nainggolan ; Sitorus (2011) yang mengatakan tipe substrat di perairan

Teluk Bakau dikategorikan menjadi pasir, pasir berlumpur dan rubble,untuk

analisis tekstur sedimen di laboratorium FIKP UMRAH dan analisis kandungan

nutrien di BPBL BATAM.

Page 22: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

8

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1 Alat dan bahan

Alat Kegunaan

GPS Menentukan posisi plot pengamatan

Kuadran (1x1 meter) Sampling lamun

Paralon PVC (D=55 mm, p=25 cm) Pengambilan sampel sedimen

Rol meter Mengukur jarak

Coolbox Tempat penyimpanan sampel

Sieve net Mengayak sampel sedimen

Oven Alat pengering substrat

Spectrophotometer Alat pengukuran fosfat

Kolorimeter Alat pengukuran nitrat

Timbangan digital Mengukur berat sampel

Erlenmeyer Wadah titrasi larutan

Cawan petri Wadah dalam menimbang sedimen

Penggaris Untuk mengukur morfometrik lamun

Kamera Untuk dokumentasi objek pengamatan

Nampan Sebagai alas tempat lamun diukur

Sumber : Hasanuddin. (2013) dengan modifikasi

Bahan

Sampel sedimen

Kertas saring whatman

Pengekstrak sedimen

Asam sulfat

Ammonium molybdate

Aquades

H2SO4 5N

Sumber : Hasanuddin. (2013) dengan modifikasi

Page 23: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

9

3.3. Posedur Kerja

Penelitian ini dilaksanakan terdiri atas beberapa tahapan antara lain:

Gambar 3 Alur prosedur kerja (Hasanuddin, 2013 dengan modifikasi)

3.3.1. Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi mencari studi literatur dan pengumpulan informasi

mengenai kondisi umum lokasi penelitian, survei awal, penentuan metode

penelitian,mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian serta

pelakasanaan penelitian di lapangan dan laboratorium (Gambar 3). Adapun

metode penelitian ini adalah eksperimental lapangan (pengamatan secara

langsung) dengan menggunakan rancangan acak lengkap seimbang dimana

sebagai variabel bebas atau yang mempengaruhi adalah tipe substrat dan variabel

terikat atau yang dipengaruhi adalah morfometrik, kerapatan lamun dan

kandungan nutrien.

Page 24: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

10

3.3.2. Penentuan Stasiun Pengamatan

Dalam penentuan stasiun pengamatan di kawasan perairan Teluk Bakau

metode yang digunakan adalah purposive sampling dikarenakan adanya keperluan

dan tujuan peneliti dalam menentukan keterwakilan jenis substrat yang berada di

lapangan sedangkan untuk pengambilan data metode yang digunakan adalah

random sampling agar data hasil pengamatan nantinya diharapkan bersifat

objektif. Penentuan stasiun dengan meletakkan transek pada daerah yang memiliki

lamun yang mewakili dari lokasi penelitian secara keseluruhan berdasarkan

substrat pada dasar perairan yang ditumbuhi lamun Cymodocea serrulata hingga

batas surut terendah kearah laut dengan jarak antar plot 5 meter.

Gambar 4 Sketsa Stasiun (Hasanuddin, 2013 dengan modifikasi)

Penentuan jenis substrat selanjutnya akan dibuktikan dengan mengambil

sampel substrat dilokasi tersebut dan diidentifikasi di laboraturium guna

memastikan jenis-jenis substrat sebagai variabel bebas dalam penelitian.

Pengambilan sampel substrat dilakukan dengan cara setiap plot pada tiap lajur

transek sampai plot transek yang terakhir. Pengambilan substrat menggunakan

pipa PVC paralon (diameter 55 mm,panjang 25 cm). Pipa PVC paralon

ditancapkan kedalam sampai kedalaman 20 cm (Gambar 5). Setiap jenis sampel

n

n

n n

Banyak plot

sampai ke - n

Page 25: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

11

substrat yang terdapat pada plot yang berbeda ditempatkan dalam kantong plastik

yang berbeda dan terlebih dulu diberi label. Sampel substrat yang telah diambil

kemudian dikeringkan dan ditimbang per mesh untuk penentuan fraksi substrat

dengan metode pengayakan kering di Laboratorium kelautan UMRAH yang

selanjutnya data hasil timbangan akan diolah menggunakan gradistat versi 8

dalam Microscop exel. Adapun skema pengambilan sampel dapat dilihat pada

gambar di bawah.

Gambar 5 Pengambilan sampel substrat perplot (Hasanuddin, 2013

dengan modifikasi)

Dikarenakan jenis substrat yang akan diteliti sudah diketahui maka pada tiap

stasiun berisikan 9 plot pada setiap substrat yang didalamnya terdapat lamun C.

serrulata selanjutnya akan diamati kerapatan, morfometrik lamun dan

kandungan nutrien substrat. Metode penentuan stasiun pengamatan ini mengacu

pada KepMen LH No.200 Tahun 2004.

3.3.3. Pengambilan Data

3.3.3.1 Pengambilan Data Lamun

1. Pengukuran kerapatan jenis lamun

Menghitung jumlah tegakan lamun didalam pada setiap stasiun merupakan cara

pengukuran kerapatan, kerapatan lamun dihitung menggunakan rumus (Brower et

al., 1990)

Plot

Plot

Ke-n

Plot

5m

1m

1m

5m

Darat

Laut

20m

55mm

Page 26: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

12

Keterangan : D : Kerapatan jenis (tegakan/m2)

Ni : Jumlah tegakan

A : Luas daerah yang dismpling (m2)

Tabel 2 Skala kondisi padang lamun berdasarkan kerapatan

Skala Kerapatan (ind/m2) Kondisi

5 ≥ 625 Sangat rapat

4 425 - 624 Rapat

3 226 - 424 Agak rapat

2 48 – 218 Jarang

1 < 23 Sangat jarang

Sumber: Nurzahraeni. (2014)

3.3.3.2 Pengambilan data lamun untuk morfometrik

Untuk kemudahan dan pengamatan dalam pengambilan contoh lamun, untuk

megetahui morfometrik lamun digunakan transek kuadran 1 x 1 m yang dipasang

pada tiap substasiun yang terdiri dari 25 subplot dengan memilih 5 tegakan secara

acak dengan melakukan pengundian 5 nomor subplot dengan metode lotre. sampel

lamun diambil dan dimasukkan dalam plastik sampel yang sudah diberi label

untuk mengukur morfometrik, sampel lamun diambil dari dalam kuadrat (Wagey,

Sake., 2013)

a. Pengambilan morfometrik daun

Pemilihan daun lamun yang akan digunakan untuk mengukur panjang dan

lebar adalah daun yang utuh dan tidak sobek. Pengambilan sampel lamun

dilakukan dengan memotong pangkal daun yang masih utuh pada helaian ke 2

setiap tegakan dalam transek dan setiap transek diambil 5 helaian daun kemudian

dilakukan pengukuran panjang dan lebar daun menggunakan penggaris.

b. Pengambilan morfometrik akar

Untuk pengambilan sampel morfometrik akar dilakukan dengan menggunakan

pipa PVC yang ditancapkan kedalam lamun sampai pada akarnya kemudian

diangkat untuk dihitung jumlah akar.

3.3.3.3. Kandungan Nutrien Substrat

Sampel sedimen yang sudah tahu diketahui substratnya diambil pada setiap

substrat dimasukkan kedalam kantong sampel, kemudian menjemur sampel

tersebut didalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dengan tidak

Page 27: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

13

melakukan pencucian sampel sebelumnya. Ini dilakukan agar kandungan nutrien

dalam sedimen tidak hilang. Selanjutnya dianalisis konsentrasi dengan kandungan

nitrat dan fosfatnya di laboratorium dengan tahap analisis yakni mengekstraksi

sedimen untuk analisis nitrat dan fosfat dengan cara menimbang 5 gram sedimen

dengan teliti dan dimasukkan kedalam botol. Kemudian ditambahkan larutan

pengekstrak nutrient yang telah dimodfikasi (aquades) sebanyak 50 ml, kocok

selama 1 menit. Lalu menyaring dengan kertas saring Whatman. Dan hasil

saringan siap untuk dianalisis nitrat dan fosfat dengan menggunakan prosedur

kualitas air sebagai berikut:

1. Analisis nitrat: Pada pipet 10 ml air sampel yang telah disaring kedalam

tabung ukur, selanjutnya ditambahkan 1 bungkus reagen kedalam air sampel. Lalu

dikocok air sampel sampai bubuk reagen tercampur rata. Kemudian dibuat larutan

blangko nitrat sebagai pembanding. Dengan kolorimeter, diukur sampel dan

larutan blangko.

2. Analisis fosfat : Pada pipet 50 ml air sampel tersaring dan ditambahkan

1tetes indikator pp,jika larutan berwarna merah muda tambahkan H2SO4

5N,kemudian tambahkan 8 ml larutan campuran (50 ml H2SO45N+5ml antimotil

+ 15ml Ammonium molybdate). Homogenkan dan diamkan 10 menit dan

sebelum 12 menit. Kemudian dibuat larutan standar fosfat yang sebelum

pengenceran 100 ml ditambahkan 20-30 ml aquades sampai tanda tera kemudian

diukur air sampel dan larutan standar dengan Spectrophotometer 0,000

absorbance dengan panjang gelombang 880 nm.

3.4. Analisis Data

Data hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk

mengetahui pengaruh substrat berbeda terhadap kerapatan, morfometrik lamun

dan kandungan nutrien substrat C. serrulata dianalisis dengan analisis ragam (one

wa anova) dengan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0. Sebelum data dianalisis

data lebih dulu diuji kenormalan data. Jika sifat data normal maka akan dilakukan

uji one way anova dengan tingkat kepercayaan 95%, apabila adanya perbedaan

signifikan maka dilakukan uji lanjut tukey mana yang hasilnya optimum. Jika sifat

data tidak normal maka analisis data menggunakan Krruskal Wallis.

Page 28: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

14

Adapun rumus model linier dan tabel sidik ragam adalah :

ij i ij Keterangan :

I : 1, 2, …, p (Jumlah perlakuan) dan j=1, 2, …,r (Jumlah Ulangan)

Yij : Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

: Rataan umum

I : Pengaruh perlakuan ke-i

ij : Pengaruh acak atau galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j

Adapun tahapan dalam menganalisis data kerapatan dan morfometrik lamun

sebagai berikut:

Gambar 6 Tahapan analisis data (Hasanuddin, 2013 dengan modifikasi)

Page 29: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Substrat

Keberadaan substrat sangat penting bagi lamun, sebagai tempat hidup dan

pemasok nutrisi. Newmasteret et al., (2011); Metekohy., (2016) menyatakan

bahwa lamun menyukai substrat berlumpur, berpasir, tanah liat, ataupun substrat

dengan patahan karang serta pada celah-celah batu, sehingga lamun masih dapat

ditemukan di ekosistem karang maupun mangrove. Tekstur substrat dasar perairan

Teluk Bakau berdasarkan hasil pengukuran sampel (lampiran 1) memperoleh

persentase jenis ukuran sedimen yang berbeda-beda berdasarkan kategori

gardistat versi 8 bertipe tekstur pecahan karang, pasir berkarang dan pasir

(Gambar 7).

Gambar 7 Persentase jenis substrat berdasarkan tipe sedimen di Teluk Bakau

Lamun Cymodocea spp. mampu tumbuh pada berbagai substrat mulai dari

kisaran liat berlumpur hingga pecahan karang yang kasar. Lamun lebih khas

sering dijumpai di substrat lumpur berpasir, antara hutan mangrove dan terumbu

karang (Subur., 2013). Pada lingkungan tenang dan substrat berpasir lamun

membentuk padang monospesifik yang luas dan padat (Arifin., 2001). Kondisi ini

memungkinkan untuk lamun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. C.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Pecahan Karang (%) Pasir Berakarang(%)

Pasir (%)

ayakan 2,36 mm ayakan 2 mm ayakan 1,18 mm ayakan 0,05 mmayakan 0,25 mm ayakan 0,125 mm ayakan 0,106 mm

Per

sen

tase

ber

at b

uti

ran

sed

imen

(%

)

Page 30: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

16

serrulata dapat dijumpai pada substrat pasir berbatu dan pasir berlumpur

(Lisdawati., 2014).

Karakteristik substrat sangat berpengaruh terhadap struktur dan kelimpahan

lamun. Perbedaan karakter fisik substrat tersebut memberikan peluang yang lebih

besar pada beberapa jenis lamun untuk hidup didalamnya (Satrya et al., 2012).

Selain struktur sedimen, kesesuaian substrat (kedalaman substrat) menentukan

perkembangan lamun. Menurut Berwick. (1983), semakin tipis substrat (sedimen)

perairan akan menyebabkan kehidupan lamun tidak stabil, sebaliknya semakin

tebal substrat, lamun akan tumbuh subur yaitu berdaun panjang, rimbun, dan

penangkapan sedimen semakin tinggi.

4.2. Kerapatan Lamun

Data kerapatan merupakan jumlah total tegakan lamun dalam suatu unit area

(plot pengambilan data), data kerapatan lamun disajikan berdasar jumlah tegakan

lamun per tegakan/m2 pada tiap stasiun.

Gambar 8 Rata-rata kerapatan jenis lamun C. Serrulata di Teluk Bakau

Gambar 8 menunjukkan bahwa kondisi kerapatan C. serrulata berbeda pada

tipe substrat berbeda. Kerapatan lamun tertinggi ditemukan disubstrat pecahan

karang 73,1± 1,17 tegakan/m2, substrat pasir berkarang memiliki kerapatan lamun

46,4± 1,74 tegakan/m2 dan terendah ditemukan di substrat pasir dengan kerapatan

23,4± 0,87 tegakan/m2 (Lampiran 5). Kerapatan ini semuanya termasuk tingkat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Pecahan Karang

Pasir Berkarang

Pasir Berkarang

Rat

a-ra

ta T

egak

an /

m2

R

ata-

rata

Teg

akan

/m

2

Rat

a-ra

ta T

egak

an /

m2

R

ata-

rata

Teg

akan

/m

2

Rat

a-ra

ta T

egak

an /

m2

R

ata-

rata

Teg

akan

/m

2

Page 31: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

17

kerapatan jarang (Tabel 4). Selain itu letak satu dengan lainnya berbeda-beda

dimana substrat pecahan karang berada jauh dari pantai (Lihat peta Gambar 2)

dibandingkan substrat pasir berkarang dan substrat pasir yang berada dekat

dengan pantai.

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui kerapatan antara masing-masing

stasiun pecahan karang, pasir berkarang, dan pasir berbeda nyata dengan nilai

probability p=0,002 dan uji lanjut yang menunjukkan bahwa kerapatan lamun C.

Serrulata yang hidup pada substrat pecahan karang lebih tinggi dibandingkan

dengan 2 substrat lainnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Hal ini karena

karakteristik substrat berbeda, menyebabkan kerapatan lamun berbeda.

Karakteristik substrat berpengaruh terhadap struktur dan kelimpahan lamun (De

Silva, Amarasinghe., 2007).

4.3. Morfometrik

Morfometrik lamun C. serrulata berupa data panjang dan lebar daun serta

jumlah akar lamun. Pengambilan data morfometrik ini dilakukan pada 45 sampel

lamun sebagai data yang mewakili kondisi morfometrik lamun di tiap stasiun

pengambilan data.

Data panjang daun, lebar daun, dan jumlah akar lamun pada penelitian di Teluk

Bakau dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Hasil pengukuran rata-rata morfometrik lamun di perairan Teluk Bakau Substrat Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Panjang 1,50 cm – 16,00 cm 1,50 cm – 12,00 cm 5,50 cm – 12,60 cm

Lebar 0,60 cm – 1.00 cm 0,60 cm – 1,00 cm 0,60 cm – 0,90 cm

Jumlah akar 4 akar - 16 akar 4 akar – 13 akar 4 akar- 14 akar

4.3.1. Panjang Daun

Pada pengukuran panjang daun lamun C. serrulata yang diukur merupakan

panjang daun lamun yang utuh dan tegakan kedua yang berada di tengah. Hasil

pengukuran panjang daun dari tiga stasiun pengamatan berkisar antara 1,50 –

16,00 cm. Panjang daun rata-rata substrat pecahan karang 6,04± 2,20 cm, substrat

pasir berkarang 7,87± 1,26 cm dan pada substrat pasir dengan panjang daun rata-

rata 8,87 ± 1,01 cm.

Page 32: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

18

Gambar 9 Rata-rata panjang daun lamun C. serrulata di Perairan Teluk Bakau

Rata-rata panjang daun lamun yang ditemukan di tiga substrat pengamatan

berkisar antara 5,79 cm - 8,87 cm. Sedangkan panjang daun lamun C. Serrulata

yang ditemukan Sakey et al., (2015) di Perairan Minahasa , berkisar antara 5,9 –

14,1 cm.

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui panjang daun lamun antara masing-

masing substrat berbeda nyata dengan nilai probability sebesar p=0,003 , uji lanjut

menjelaskan pada substrat pecahan karang dan pasir berbeda. Selanjutnya

substrat pecahan karang dengan pasir berkarang dan substrat pasir dengan pasir

berkarang tidak berbeda (Lampiran 10). Hal ini diduga karena karakteristik tempat

tumbuh lamun jenis ini menyukai perairan yang tenang dan khususnya sedimen

organik yang dibutuhkan lebih banyak mengendap pada substrat pasir (Perarlta et

al., 2006).

4.3.2. Lebar Daun

Dari pengukuran lebar daun lamun C. serrulata di Teluk Bakau maka

diperoleh hasil data berkisar antara 6 - 10 mm (Tabel 5). Sedangkan rata-rata

lebar daun yang ditemukan di masing-masing substrat berkisar antara 6,97 mm –

8,02 mm (Gambar 10).

0

2

4

6

8

10

12

Pasir

PasirBerakarangPecahanKarang

Pan

jan

g D

aun

(cm

)

Pecahan karang Pasir Berkarang Pasir

Page 33: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

19

Gambar 10 Rata-rata lebar daun lamun C. serrulata di perairan Teluk Bakau

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui lebar daun lamun antara masing-

masing pecahan karang dengan pasir berbeda nyata dengan nilai probability

p=0,006, uji lanjut yang mempertegas bahwa substrat pasir lebih signifikan

berbeda dengan substrat pecahan karang sedangkan pada substrat pecahan karang

dengan pasir berkarang dan substrat pasir dengan pasir berkarang tidak berbeda

(Lampiran 11). Hal ini karena karakteristik pesisir yang merupakan daerah pesisir

terbuka.

Kisaran lebar daun lamun yang ditemukan di perairan Teluk Bakau antara 6 –

10 mm. Lebar daun lamun yang ditemukan dari hasil pengukuran tidak jauh

berbeda dengan yang ditemukan Sakey et al., (2015) di Perairan Semenanjung

Minahasa yaitu 2-8 mm. Rata-rata lebar lamun berada pada kisaran 3 mm, kondisi

ini menunjukkan lebar daun yang ditemukan berada pada ukuran normal.

Perbedaan lebar daun lamun yang ditemukan pada tiap substrat, khususnya

substrat pecahan karang dimana berdasarkan hasil pengukuran lebar daun lamun

diperoleh rata-rata lebar daun 6,97±0,33 mm lebih kecil dibandingkan dengan

substrat pasir yang memiliki rata-rata 8,02±0,76 mm dan pasir berkarang yang

memiliki rata-rata 7,62±0,68 mm.

4.3.3. Jumlah Akar

Dari perhitungan jumlah akar lamun C. serrulata di Teluk Bakau maka

diperoleh hasil jumlah rata-rata jumlah akar yang ditemukan di masing-masing

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pasir

Pasir Berkarang

Pecahan Karang

Leb

ar d

aun

(m

m)

Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Page 34: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

20

substrat. Pada substrat pecahan karang rata-rata 6,04±2,06 akar, substrat pasir

berkarang 7,31± 1,05 akar sedangkan substrat pasir 8,02±1,36 akar (Gambar 11).

Gambar 11 Rata-rata jumlah akar lamun C. serrulata di perairan Teluk Bakau

Jumlah akar lamun yang ditemukan di perairan perairan Teluk Bakau di setiap

stasiun penelitian berbeda –beda . Hal ini dikarenakan kemampuan akar untuk

bertahan pada substrat serta daya serap nutrisi, seperti diketahui bahwa lamun C.

serrulata sama dengan beberapa jenis lamun yang tumbuh pada substrat yang

butiran lebih besar memiliki jumlah akar sedikit dibandingkan dengan jumlah akar

pada substrat yang butiran lebih kecil. Seperti yang dikatakan peneliti sebelumnya

(Hasanuddin., 2013) dengan ukuran butiran lebih halus sehingga membutuhkan

jumlah akar yang lebih banyak untuk mengikat sedimen.

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui jumlah akar lamun antara masing-

masing substrat berbeda nyata dengan nilai probibility sebesar p=0.036,

selanjutnya dilakukan uji lanjut sehingga menyatakan substrat pasir berbeda

dengan substrat pecahan karang. Sedangkan pada substrat pecahan karang dengan

pasir berkarang dan substrat pasir dengan pasir berkarang tidak berbeda

(Lampiran 12). Hal ini dikarenakan karakteristik pesisir yang merupakan daerah

pesisir terbuka, selain itu jumlah akar pada substrat yang lebih kecil harus lebih

banyak untuk memperkuat tumbuhnya lamun tidak mudah terlepas jika dibawa

arus.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9Ju

mla

h A

kar

(A

kar

)

Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Page 35: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

21

4.4. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen

Dari pengukuran nitrat dan fosfat pada setiap stasiun yang pada ketiga substrat

di Teluk Bakau maka diperoleh nilai nitrat dan fosfat sebagai berikut.

4.4.1. Nitrat

Dari hasil penelitian kandungan nitrat pada substrat di Teluk Bakau maka nitrat

pada substrat pasir (kerapatan lamun rendah) memiliki nilai nitrat yang tinggi

dibandingkan dengan substrat pecahan karang (kerapatan Tinggi) dan substrat

pasir berkarang (kerapatan sedang) disebabkan oleh karakteristik dan bentuk

sedimen dasar perairan sebagai penyerap dan pengikat unsur nitrat. Pada substrat

pasir memiliki nitrat lebih tinggi dengan dibandingkan dengan stasiun lainnya.

Gambar 13 Rata – rata kandungan nitrat di perairan Teluk Bakau

Berdasarkan pengukuran nilai nitrat di Teluk Bakau diperoleh substrat pecahan

karang sebesar 1,02±1,55 mg/l ,substrat pasir berkarang 1,90±1,35 mg/l dan

pasir 3,72±0,84 mg/l (Gambar 13). Kandungan nitrat dalam substrat memang

lebih tinggi dibandingkan pada air karena nitrat pada air bersifat terlarut sehingga

mudah dibawa arus dan pasang surut air laut. Sedangkan pada substrat bersifat

terendap sehingga tidak mudah terbawa arus air.

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui kandungan nilai nitrat antara

masing-masing substrat berbeda nyata dengan nilai probibility p=0,000 dan hasil

uji lanjut menunjukkan bahwa ketiga substrat memlki kandungan nitrat yang

berbeda satu dengan lainnya (Lampiran 13). Namun nitrat pada substrat pasir

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Pecahan Karang

Pasir Berkarang

Pasir

rata

-rat

a ka

nd

un

gan

nit

rat

(mg/

l)

Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Page 36: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

22

lebih tinggi dibandingkan dengan substrat pecahan karang dan pasir berkarang

yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan.

4.4.2. Fosfat

Rata-rata kandungan fosfat menunjukkan substrat pecahan karang sebesar

0,366±0,195 ppm, substrat pasir berkarang sebesar 0,174±0,103 ppm, dan substrat

pasir sebesar 0,323±0,194 ppm. Konsentarsi fosfat selengkapnya di tampilkan

dalam gambar 14.

Gambar 14 Rata – rata fosfat pada substrat di perairan Teluk Bakau

Kandungan fosfat di Teluk Bakau telah melewati baku mutu untuk tumbuhan

lamun sesuai KEPMEN LH No.51 tahun 2004 yaitu 0,1 mg/l. Dimana pengukuran

fosfat di setiap substrat memiliki rata – rata yang tinggi. Tingginya kadar fosfat

disebabkan difusi fosfat dari substrat, karena substrat merupakan tempat

penyimpanan utama fosfat diperairan (Handayani., 2016).

Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui kandungan nilai fosfat antara

masing-masing substrat tidak berbeda nyata dengan nilai probibility p=0,060 dan

tidak dilakukan uji lanjut (Lampiran 14).

4.4. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan Dan Morfometrik Lamun

Serta Kandungan Nutrien Substrat

Dari hasil penelitian terlihat bahwa pengaruh substrat terhadap kerapatan dan

morfometrik lamun C. Serrulata di berbagai jenis substrat menunjukkan

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Pecahan Karang

Pasir Berkarang

Pasir

rata

-rat

a ka

nd

un

gan

fo

sfat

(p

pm

)

Pecahan Karang Pasir Berkarang Pasir

Page 37: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

23

perbedaan yang nyata. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Hasanuddin.

(2013) yang menyatakan substrat berpengaruh terhadap kerapatan dan

morfometrik lamun. Kerapatan tertinggi ditemukan pada substrat yang

berdiameter lebih besar (pecahan karang) dibandingkan dengan substrat lainnya

(Feryatun et al., 2012). Hal ini menunjukkan kerapatan jenis lamun akan semakin

tinggi bila kondisi lingkungan perairan tempat lamun tumbuh dalam keadaan baik.

Menurut Kiswara. (2004) kerapatan jenis lamun di pengaruhi faktor tempat

tumbuh dari lamun tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerapatan jenis

lamun di antaranya adalah kedalaman, kecerahan, arus air dan tipe substrat.

Morfometrik lamun tertinggi ditemukan pada substrat pasir karena butiran

sedimen substrat yang lebih kecil. Jenis lamun yang sama dapat tumbuh pada

habitat yang berbeda dengan menunjukkan bentuk pertumbuhan yang berbeda dan

kelompok-kelompok jenis lamun membentuk zonasi tegakan yang jelas, baik

murni ataupun asosiasi dari beberapa jenis (Kiswara, 1997 in Gosari, Haris.

2012).

Lamun memanfaatkan kandungan nutrien dalam substrat melalui akar. Faktor

lingkungan seperti karakteristik sedimen yang berbeda pada setiap substrat dan

kandungan nitrat dan fosfat yang mendukung pertumbuhannya. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Erftmeijer et al., (1993), bahwa tumbuhan lamun lebih

dominan memanfaatkan unsur nitrat dalam poros dan sedimen melalui akar dan

rhizoma daripada nitrat pada kolom air. jika dilihat kandungan nitrat lebih

berperan penting terhadap pertumbuhan morfometrik lamun. Ketersediaan nutrien

di perairan padang lamun dapat berperan sebagai faktor pembatas

pertumbuhannya sehingga efisiensi daur nutrisi dalam sistemnya akan menjadi

sangat penting untuk memelihara produktivitas primer padang lamun (Patriquin,

1992 in Handayani et al., 2016)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa substrat pecahan karang, pasir berkarang

dan pasir sangat cocok untuk kegiatan transplantasi lamun jenis C. serrulata

selain itu didukung dengan kandungan nutrien yang ada didalam substrat.

Page 38: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

24

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

Adapun jenis substrat yang ditemukan di Teluk Bakau yaitu pecahan karang,

pasir berkarang dan pasir. Dari hasil analisis bahwa ada perbedaan jenis substrat

berbeda terhadap kerapatan,morfometrik dan kandungan nitrat,sedangkan pada

fosfat tidak ada perbedaan. Kerapatan C. Serrulata tertinggi pada substrat pecahan

karang dibandingkan dengan substrat pasir berkarang dan pecahan karang.

Sedangkan untuk panjang daun,lebar daun dan jumlah akar lebih tinggi pada

substrat pasir dibandingkan dengan pecahan karang dan pasir berkarang. Untuk

kandungan nitrat lebih tinggi rata-rata pada substrat pasir dibandingkan kedua

substrat dan kandungan fosfat tidak berbeda pada ketiga substrat.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lingkungan terutama

pada pengaruh morfometrik kerapatan lamun C. serrulata sepanjang

pertumbuhannya.

Page 39: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

25

DAFTAR PUSTAKA

Arifin., 2001. Ekosistem Padang Lamun. Buku Ajar. Jurusan Ilmu Kelautan,

Fakulatas Ilmu Kelautan dan Perikanan. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Azkab, M.H., 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana, 24 (1):1 – 16.

Azkab, M.H., 2006. Ada Apa dengan Lamun. Oseana, 31( 3):45 – 55.

Berwick, N. L., 1983. Guidelines for Analysis of Biophysical Impact to Tropical

Coastal Marine Resources. The Bombay Natural History Ociety Centenaty

Seminar Conservation in Developing Countries-Problem and Prospect,

Bombay.

Brower, J.E., J.H. Zar., and C.N. von Ende., 1990. Field and Laboratory Methods

for General Ecology. 3rded. Wm. C. Brown Publ., Dubuque. 237.

De Silva, KHWL., and Amarasinghe, MD., 2007. Substrate characteristicsand species diversity of marine angiosperms in a micro-tidal basin estuary on

westcoast of Sri Lanka. Sri Lanka Journal Aquatic Sciences. 12:103-114.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan sumberdaya

wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. 24:

305.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumberdaya Hayati

Lingkungan Perairan. Kanisius.Yogyakarta. 258

Erftemeijer, P.L.A., and Middelburg, J., 1993. Sediment-nutrient interaction

intropical seagrass beds: a comparasion between a terigeneus and a

carbonat sedimentary environmental in South Sulawesi. Marine Progress

Series . 102:187-198.

Evrard, V., Kiswara, W., Bouma, T.J., Middelburg, J.J., 2005. Nutrient dynamics

of seagrass cosystems: 15N evidence for the importance of

particulateorganic matter and root systems. Marine Ecology Progress

Series. 295:49-55.

Feryatun, Fiki., B, Hendrarto, N, Widyorini., 2012). Kerapatan dan Distribusi

Lamun (Seagrass) Berdasarkan Zona Kegiatan yang Berbeda di Perairan

Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Of Management Of Aquatic

Resources. 1(2):1-7.

Gosari, B.A.J., dan Haris, A., 2012. Studi Kerapatan Dan Penutupan Jenis Lamun

Di Kepulauan Spermonde. Universitas Hasanuddin. Makassar. Torani .

Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. 22(3):156 – 162

Page 40: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

26

Handayani, D. R., Armid., Emiryati., 2016. Hubungan Kandungan Nutrien

DalamSubstrat Terhadap Kepadatan Lamun Di Perairan Desa Lalowaru

Kecamatan Moramo Utara. Jurnal Sapa Laut. 1(2):42-53.

Hasanuddin, R., 2013. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun

Enhalus Acoroides dengan Substrat dan Nutrien di Pulau Sarappo Lompo

Kabupaten Pangkep.[Skripsi] . Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

KepMen L H, No. 51. 2004. Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut. Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup.

KepMen L H, No. 200. 2004. Kriteria Tentang Baku Kerusakan dan Pedoman

Penentuan Status Padang Lamun. Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup.

Kiswara, W., 1992. Community Structure and Biomass Distribution of Seagrass at

Banten Bay, West Java, Indonesia.

Kiswara, W., dan M. H. Azkab., 2000. Spesimen Lamun (Seagrass) yang

Tersimpan di dalam Koleksi Referensi Puslitbang Oseanologi-LIPI,

Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Kiswara, W., 2004. Kondisi Padang Lamun (seagrass) di Teluk Banten

1998 –2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.12 : 32

Kuo, J., dan C, den Hartog., 2006. Taxonomy and Biogeography of Seagrass. In

A.W.D.Larkum, R.J. Orth dan C.M Duarte (ed). Seagrass: Biology,

Ecology and Conservation. Springer. Dordrecht. Netherlands.

Lisdawati., 2014. Analisis Tutupan Lamun Berdasarkan Jenis Dan Substrat Di

Wilayah Trismades Desa Malang Rapat Kecamatan Kabupaten Bintan.

[Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang

Metekohy, A . E., 2016. Strategi Pengelolaan Ekosistem Lamun Di Perairan

Pantai Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi

Papua. The Journal of Fisheries Development. 3(1):1-10.

Nainggolan, P., 2011, Distribusi Spasial dan Pengelolaan Lamun (Seagrass) di

Teluk Bakau Kepulauan Riau. [Skripsi]. Depar Manajemen Sumberdaya

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Newmaster, A.F., Berg, K.J., Ragupathy, S., Palanisamy, M., Sambandan K.,

Newmaster, S.G., 2011. Local Knowladge and Conservation of Seagrass in

the Tamil Nadu State of India. Journal of Ethnobiology and

Ethnomedicine. 7: 37.

Page 41: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

27

Nurzahraeni., 2014. Keragaman Jenis Dan Kondisi Padang Lamun Di Perairan

Pulau Panjang Kepulauan Derawan Kalimantan Timur. Makassar.

[Skripsi]. Universitas Hassanudin Makassar.

Peralta, G., Brun, F.G., Llorens, J.L.P., Bouma, T.J., 2006. Direct effects of

current velocity on the growth, morphometry and architecture of

seagrasses: a case study on Zostera noltii. Marine Ecology Progress Series.

3(27): 135–142.

Riniatsih, I., 2016. Distribusi Jenis Lamun Dihubungkan dengan Sebaran Nutrien

Perairan di Padang Lamun Teluk Awur Jepara.Semarang. Jurnal Kelautan

Tropis 14(2): 101-107.

Sakey, W.F., B.T. Wagey., G.S. Gerung., 2015. Variasi Morfometrik Pada

Beberapa Lamun Di Perairan Semenanjung Minahasa. Jurnal Pesisir dan

Laut Tropis. 1(1).

Satrya, C., M. Yusuf., M, Shidqi., B, Subhan., D, Arafat., F, Anggraeni., 2012.

Keragaman Lamun Di Teluk Banten, Provinsi Banten. Jurnal Teknologi

Perikanan dan Kelautan. 3(1): 29-34.

Sitorus, S.A.R.S., 2011. Kajian Sumberdaya Lamun Untuk Pengembangan

Ekowisata di Desa Teluk Bakau, Kepulauan Riau. [Skripsi]. Depar

Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Subur, R., 2013. Struktur Komunitas Dan Asosiasi Lamun (Seagrass) Di Perairan

Pantai Rua Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara, Jurnal Biologi Tropis.

13(1).

Tangke, U., 2010. Ekosistem padang lamun (manfaat, fungsi dan rehabilitasi).

Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan . agrikan UMMU-Ternate, 3(1): 9-

29.

Tuwo, A., 2011. Pengelolaan Ekowisata pesisir dan Laut. Brilian Internasional.

Sidoarjo. 412.

Waycott, M., McMahon, K., J,Mellors., A, Calladine., and D, Kleine., 2004.

Aguide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific. James Cook

University,Townsville-Queensland-Australia.

Wagey, B . T., dan W. F. Sakey., 2013. Variasi Morfometrik Beberapa Jenis

Lamun Di Perairan Kelurahan Tongkeina Kecamatan Bunaken. Jurnal

Pesisir dan Laut Tropis. 3(1).

Yunitha, A ., Y.Wardianto., F. Yulianda., 2014. Diamater Substrat dan Jenis

Lamun di Pesisir Bahoi Minahasa Utara: Sebuah Analisis Korelasi. Jurnal

Ilmu Pertanian Indonesia. 19(3): 130-135.

Page 42: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

28

LAMPIRAN

Page 43: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

29

Lampiran 1. Persentase hasil ayakan substrat perplot

AYAKAN TINGKAT KE-

PLOT

1

(2360)

2

(2000) 3 (1180) 4 (500) 5 (250) 6 (125) 7 (106)

Pecahan Karang

1 79,557 2,896 1,05 1,873 5,467 7,861 0,512

2 80,633 0,776 5,16 1,35 4,265 6,922 0,029

3 77,754 1,034 6,885 3,197 3,931 5,936 0,666

4 72,151 2,804 7,407 5,555 3,86 6,727 0,547

5 76,998 1,376 5,101 3,262 7,46 3,729 1,243

6 79,702 0,611 2,982 1,744 2,78 5,585 1,328

7 77,109 1,772 7,072 3,181 3,098 6,451 0,564

8 79,35 1,469 3,173 7,311 4,481 3,101 0,149

9 72,022 0,537 5,874 8,26 3,373 8,843 0,36

Pasir Berkarang

1 18,071 2,498 13,643 53,364 8,754 3,454 0,212

2 14,911 2,157 13,423 57,65 7,22 3,708 0,361

3 10,395 1,562 6,002 55,971 11,695 7,139 6,982

4 11,355 0,543 8,57 57,107 13,16 7,867 0,778

5 17,849 4,688 15,206 53,239 3,44 2,266 2,962

6 16,461 0,895 25,517 46,781 4,899 4,012 1,371

7 19,699 1,666 8,835 59,673 2,999 5,792 0,908

8 6,724 6,063 25,48 41,601 11,548 6,738 1,295

9 1,611 0,739 5,854 44,517 37,944 8,222 0,545

Pasir

1 12,835 3,041 14,267 26,453 23,08 16,191 3,639

2 15,74 1,328 11,797 10,242 44,639 14,269 1,388

3 16,734 1,428 5,752 26,685 41,339 7,4 0,381

4 12,151 2,804 7,407 18,555 47,86 6,727 3,547

5 15,398 1,124 4,556 29,015 41,279 7,558 0,078

6 16,066 0,629 2,153 39,558 32,778 7,453 1,222

7 10,284 0,673 1,501 27,721 38,083 18,931 2,477

8 11,093 0,233 2,127 34,357 34,176 15,145 2,177

9 17,121 1,474 14,165 14,246 48,142 4,372 0,175

Lampiran 2. Hasil analisa substrat menggunakan gradistat versi 8

Page 44: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

30

Pecahan karang

Pasir berkarang

Pasir

Page 45: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

31

Lampiran 3. Foto plot pengamatan kerapatan dan morfometrik

Page 46: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

32

Lampiran 4. Foto pengukuran morfometrik lamun

Page 47: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

33

Lampiran 5. Kerapatan lamun C.serrulata perplot

Kerapatan

plot PK PB P

1 73 40 26

2 84 55 19

3 78 61 18

4 76 43 25

5 68 55 24

6 70 44 27

7 67 37 28

8 76 38 21

9 66 45 23

Rata-rata 73,11111 46,44444 23,44444

PK= Pecahan Karang PB= Pasir Berkarang P= Pasir

Page 48: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

34

Lampiran 6. Morfometrik panjang daun lamun C.serrulata perplot

Panjang Daun (cm)

PK 1 2 3 4 5 rata"

Plot1 5,5 5,5 5,2 4,1 4,6 4,98

Plot2 4,5 6 2 4,5 4,5 4,3

Plot3 6,7 4,5 4,7 4 7 5,38

Plot4 5,6 3,3 1,9 4,6 2,5 3,58

Plot5 3 8 5 1,5 6,9 4,88

Plot6 9 11,5 10,5 6 5 8,4

Plot7 11 10 6 5,2 16 9,64

Plot8 10,5 13 6 8,5 5 8,6

Plot9 8 5 4,5 2,7 3 4,64

6,04

Panjang Daun (cm)

PB 1 2 3 4 5 rata"

Plot1 7,8 1,5 9,5 7,2 5 6,2

Plot2 7,2 7,3 12 8,5 9 8,8

Plot3 8 10 6,9 8 6,8 7,94

Plot4 5,5 11 6,5 3,8 7,7 6,9

Plot5 7,5 9 8,5 11 6,5 8,5

Plot6 12 7,6 11,7 8,1 12 10,28

Plot7 7 6 5,2 7,5 7,5 6,64

Plot8 9,4 6,7 9,7 8,1 7,6 8,3

Plot9 7,2 6,4 7,5 7,3 8 7,28

7,87

panjang daun (cm)

P 1 2 3 4 5 rata"

plot1 11,4 6 11,3 11,2 9 9,78

plot2 8,3 9 7,5 6,8 9 8,12

plot3 7,5 11,6 9,2 9,5 10 9,56

plot4 9,1 9,3 5,6 10,4 12 9,28

plot5 9 10,3 10,8 12,6 9 10,34

plot6 7 7,9 7,2 6,3 7,8 7,24

plot7 9,5 10,5 8,3 8,5 9,6 9,28

plot8 9 7,7 10 8 7,5 8,44

plot9 7,5 8,2 7,5 7 9 7,84

8,87

PK= Pecahan Karang PB= Pasir Berkarang P= Pasir

Page 49: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

35

Lampiran 7. Morfometrik lebar daun lamun C.serrulata perplot

lebar daun(mm)

PK 1 2 3 4 5 rata"

plot1 8 9 6 8 7 7,6

plot2 6 7 6 7 6 6,4

plot3 6 7 8 7 8 7,2

plot4 8 7 6 8 6 7

plot5 7 7 8 6 8 7,2

plot6 9 5 7 7 6 6,8

plot7 8 5 7 5 9 6,8

plot8 9 6 8 5 7 7

plot9 7 6 8 7 6 6,8

6,97

lebar daun (mm)

PB 1 2 3 4 5 rata"

plot1 7 10 9 6 7 7,8

plot2 8 9 10 7 9 8,6

plot3 7 7 8 6 6 6,8

plot4 7 10 8 7 6 7,6

plot5 7 8 6 10 7 7,6

plot6 9 8 9 9 9 8,8

plot7 7 7 6 8 8 7,2

plot8 10 6 6 7 7 7,2

plot9 8 7 8 6 6 7

7,62

lebar daun(mm)

P 1 2 3 4 5 rata"

plot1 8 8 9 9 6 8

plot2 7 7 8 7 6 7

plot3 9 9 10 9 10 9,4

plot4 7 10 9 8 9 8,6

plot5 9 8 10 7 8 8,4

plot6 8 7 6 7 7 7

plot7 7 8 9 9 8 8,2

plot8 7 9 8 7 9 8

plot9 7 8 6 8 9 7,6

8,02

PK= Pecahan Karang PB= Pasir Berkarang P= Pasir

Page 50: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

36

Lampiran 8. Morfometrik jumlah akar lamun C.serrulata perplot

jumlah akar(akar)

PK 1 2 3 4 5 rata"

plot1 9 8 5 4 9 7

plot2 10 5 2 4 3 4,8

plot3 10 12 6 7 3 7,6

plot4 4 3 4 2 4 3,4

plot5 6 5 9 3 5 5,6

plot6 9 12 6 7 10 8,8

plot7 7 10 6 8 9 8

plot8 7 5 7 9 4 6,4

plot9 4 2 2 3 3 2,8

6,04

jumlah akar (akar)

PB 1 2 3 4 5 rata"

plot1 7 13 9 6 7 8,4

plot2 6 7 10 8 10 8,2

plot3 5 9 10 6 6 7,2

plot4 6 9 4 4 7 6

plot5 7 9 7 9 5 7,4

plot6 10 7 11 7 10 9

plot7 5 7 8 9 4 6,6

plot8 6 5 11 7 6 7

plot9 7 6 6 6 5 6

7,31

jumlah akar(akar)

P 1 2 3 4 5 rata"

plot1 11 7 10 8 7 8,6

plot2 9 9 9 6 7 8

plot3 5 8 7 10 11 8,2

plot4 11 9 5 12 9 9,2

plot5 7 13 12 14 6 10,4

plot6 9 7 6 6 4 6,4

plot7 4 5 8 4 10 6,2

plot8 11 7 12 8 4 8,4

plot9 7 8 6 8 5 6,8

8,02

PK= Pecahan Karang PB= Pasir Berkarang P= Pasir

Page 51: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

37

Lampiran 9. Kandungan Nitrat dan Fosfat pada substrat

Substrat Nitrat Fosfat

PB 0 0,304

PB 0 0,328

PB 0 0,564

PB 3 0,205

PB 2,7 0,046

PB 3,5 0,23

PB 0 0,623

PB 0 0,417

PB 0 0,58

jumlah 9,2 3,297

rata-rata 1,02 0,37

PK 0 0,242

PK 1,6 0,326

PK 1,4 0,245

PK 4,2 0,046

PK 3 0,104

PK 3,4 0,01

PK 1,3 0,19

PK 1,4 0,245

PK 0,8 0,159

jumlah 17,1 1,567

rata-rata 1,90 0,17

P 2,3 0,442

P 4,3 0,245

P 3,6 0,251

P 4,4 0,175

P 3,4 0,325

P 2,5 0,138

P 4,2 0,481

P 4,5 0,129

P 4,3 0,721

jumlah 33,5 2,907

rata-rata 3,72 0,32

PK= Pecahan Karang PB= Pasir Berkarang P= Pasir

Page 52: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

38

Lampiran 10. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kerapatan lamun C. serrulata menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

kerapatan

lamun

pasir ,145 9 ,200* ,975 9 ,931

pasir

berkarang ,193 9 ,200

* ,861 9 ,099

pecahan

karang ,277 9 ,045 ,911 9 ,322

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

kerapatan lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,560 2 24 ,231

ANOVA

kerapatan lamun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8134,222 2 4067,111 7,782 ,002

Within Groups 12543,778 24 522,657

Total 20678,000 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: kerapatan lamun

Tukey HSD

(I) substrat (J) substrat Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir pasir berkarang -6,889 10,777 ,800 -33,80 20,02

pecahan karang -39,778* 10,777 ,003 -66,69 -12,86

pasir berkarang pasir 6,889 10,777 ,800 -20,02 33,80

pecahan karang -32,889* 10,777 ,015 -59,80 -5,98

pecahan karang pasir 39,778

* 10,777 ,003 12,86 66,69

pasir berkarang 32,889* 10,777 ,015 5,98 59,80

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 53: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

39

Lampiran 11. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik panjang daun lamun C. serrulata menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

panjang daun

pasir ,210 9 ,200* ,962 9 ,814

pasir berkarang ,124 9 ,200* ,962 9 ,821

pecahan karang ,285 9 ,034 ,848 9 ,072

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

panjang daun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5,446 2 24 ,011

ANOVA

panjang daun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 37,082 2 18,541 7,399 ,003

Within Groups 60,144 24 2,506

Total 97,226 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: panjang daun

Tukey HSD

(I) substrat (J) substrat Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir pasir berkarang 1,004 ,746 ,384 -,86 2,87

pecahan karang 2,831* ,746 ,002 ,97 4,69

pasir berkarang pasir -1,004 ,746 ,384 -2,87 ,86

pecahan karang 1,827 ,746 ,055 -,04 3,69

pecahan karang pasir -2,831

* ,746 ,002 -4,69 -,97

pasir berkarang -1,827 ,746 ,055 -3,69 ,04

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 54: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

40

Lampiran 12. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik lebar daun lamun C. Serrulata menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

lebar daun

pasir ,155 9 ,200* ,951 9 ,706

pasir berkarang ,180 9 ,200* ,905 9 ,281

pecahan karang ,189 9 ,200* ,954 9 ,730

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

lebar daun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,714 2 24 ,202

ANOVA

lebar daun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4,999 2 2,499 6,390 ,006

Within Groups 9,387 24 ,391

Total 14,385 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: lebar daun

Tukey HSD

(I) substrat (J) substrat Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir pasir berkarang ,400 ,295 ,379 -,34 1,14

pecahan karang 1,044* ,295 ,005 ,31 1,78

pasir berkarang pasir -,400 ,295 ,379 -1,14 ,34

pecahan karang ,644 ,295 ,094 -,09 1,38

pecahan karang pasir -1,044

* ,295 ,005 -1,78 -,31

pasir berkarang -,644 ,295 ,094 -1,38 ,09

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Lampiran 13. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik jumlah akar lamun C. Serrulata menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

Page 55: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

41

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlah akar

pasir ,160 9 ,200* ,950 9 ,694

pasir berkarang ,134 9 ,200* ,946 9 ,643

pecahan karang ,124 9 ,200* ,956 9 ,750

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

jumlah akar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,573 2 24 ,097

ANOVA

jumlah akar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18,065 2 9,033 3,736 ,039

Within Groups 58,027 24 2,418

Total 76,092 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: jumlah akar

Tukey HSD

(I) substrat (J) substrat Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir pasir berkarang ,711 ,733 ,602 -1,12 2,54

pecahan karang 1,978* ,733 ,032 ,15 3,81

pasir berkarang Pasir -,711 ,733 ,602 -2,54 1,12

pecahan karang 1,267 ,733 ,216 -,56 3,10

pecahan karang Pasir -1,978

* ,733 ,032 -3,81 -,15

pasir berkarang -1,267 ,733 ,216 -3,10 ,56

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 56: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

42

Lampiran 14. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kandungan nitrat” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Nitrat Pada

Substrat

PASIR ,194 9 ,200* ,930 9 ,486

PASIR

BERKARANG ,255 9 ,095 ,928 9 ,466

PECAHAN

KARANG ,192 9 ,200

* ,849 9 ,072

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

14,370 2 24 ,000

ANOVA

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 57,267 2 28,634 42,650 ,000

Within Groups 16,113 24 ,671

Total 73,380 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kandungan Nitrat Pada Substrat

Tukey HSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG 1,84444

* ,38625 ,000 1,0473 2,6416

PECAHAN KARANG 3,56667* ,38625 ,000 2,7695 4,3639

PASIR BERKARANG PASIR -1,84444

* ,38625 ,000 -2,6416 -1,0473

PECAHAN KARANG 1,72222* ,38625 ,000 ,9250 2,5194

PECAHAN KARANG PASIR -3,56667

* ,38625 ,000 -4,3639 -2,7695

PASIR BERKARANG -1,72222* ,38625 ,000 -2,5194 -,9250

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 57: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rahadatul, Gusti, Dewi yang telah bersama-sama selama 40 hari

43

Lampiran 15. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kandungan fosfat” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Fosfat Pada

Substrat

PASIR ,200 9 ,200* ,895 9 ,222

PASIR BERKARANG ,188 9 ,200* ,948 9 ,673

PECAHAN KARANG ,177 9 ,200* ,947 9 ,661

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,865 2 24 ,177

ANOVA

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,183 2 ,091 3,160 ,060

Within Groups ,695 24 ,029

Total ,878 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kandungan Fosfat Pada Substrat

Tukey HSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG ,148889 ,080208 ,076 -,01665 ,31443

PECAHAN KARANG -,043333 ,080208 ,594 -,20887 ,12221

PASIR BERKARANG PASIR -,148889 ,080208 ,076 -,31443 ,01665

PECAHAN KARANG -,192222* ,080208 ,025 -,35776 -,02668

PECAHAN KARANG PASIR ,043333 ,080208 ,594 -,12221 ,20887

PASIR BERKARANG ,192222* ,080208 ,025 ,02668 ,35776

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.