89
PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA DANGKE DI DESA PINANG KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Oleh NUR VRELISA NIM 105711108716 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA

DANGKE DI DESA PINANG KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Oleh

NUR VRELISA

NIM 105711108716

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

ii

PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA

DANGKE DI DESA PINANG KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Oleh

NUR VRELISA

NIM 105711108716

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(SE) Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 3: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati

Karya ilmiah ini kupersembahkan

kepada almamater, bangsa, dan agamaku

kepada kedua orang tuaku Ruslan dan Nurmiati tercinta

serta keluarga dan sahabat-sahabat yang tersayang

yang dengan tulus dan ikhlas selalu berdoa dan membantu

baik moril maupun materil demi keberhasilan penulis

MOTTO HIDUP

Menyia-nyiakan waktu lebih buruk dari kematian, karena kematian

memisahkanmu dari dunia sementara menyia-nyiakan waktu

memisahkanmu dari Allah Swt

Page 4: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

iv

Page 5: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

v

Page 6: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

vi

Page 7: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat salam

tak lupa pula penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tenaga Kerja Dan Modal

Terhadap Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Usaha Dangke Di Desa

Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada orang tua penulis Bapak “Ruslan” dan Ibu “Nurmiati” yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak

pamrih. Dan saudara-saudara tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

Page 8: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Asdar, SE., M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, MM selaku Pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik.

6. Ibu Warda, SE., M.E selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak pernah lelah dalam

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses

perkuliahan.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama

yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi

penulis.

Page 9: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

ix

10. Terima kasih kepada semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan

dukungan sehingga penulis dapat merampung penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis sangat mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 23 Januari 2021

Penulis

Page 10: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

x

ABSTRAK

Nur Vrelisa, Tahun 2020. Pengaruh Produktivitas Susu Sapi (Usaha Dangke) Terhadap Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Di Bimbing Oleh Pembimbing I Abdul Rahman Rahim Dan Pembimbing II Warda.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produktivitas susu sapi (usaha dangke) terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di desa pinang kecamatan cendana kabupaten enrekang. Metode yang di gunakan adalah metode kuantitatif dan data yang digunakan adalah data kuisioner atau angket yang telah dilakukan oleh peneliti, serta ditunjang data pustaka. Untuk menganalisis hipotesis yaitu pengaruh produktivitas susu sapi (usaha dangke) yang terdiri dari indicator produktivitas yaitu tenaga kerja dan modal, maka digunakan metode analisis Linier Berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatn rumah tangga dan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga, artinya jika jumlah tenaga kerja naik sebesar satu persen maka peningkatan pendapatan rumah tangga akan mengalami kenaikan sebesar, dan jika produktivitas modal mengalami peningkatan sebesar satu persen maka peningkatan pendapatan rumah tangga mengalami kenaikan sebesar.

Kata kunci : Produktivitas usaha dangke, tenaga kerja, modal

Page 11: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xi

ABSTRACT

Nur Vrelisa, 2020. The Effect of Cow Milk Productivity (Dangke Business) on Increasing Household Income in Pinang Village, Cendana District, Enrekang Regency, Thesis, Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Guided by Advisor I Abdul Rahman Rahim and Supervisor II Warda. The purpose of this study was to determine the effect of cow's milk productivity (dangke business) on increasing household income in Pinang Village, Cendana District, Enrekang Regency. The method used is quantitative methods and the data used are questionnaire data or questionnaires that have been conducted by researchers, and supported by library data. To analyze the hypothesis, namely the effect of cow's milk productivity (dangke business) which consists of productivity indicators, namely labor and capital, the Multiple Linear analysis method is used to determine the effect of independent variables on the dependent variable. The results of this study indicate that labor productivity has a positive but insignificant effect on household income and capital has a positive and significant effect on increasing household income, meaning that if the number of workers increases by one percent, the increase in household income will increase by, and if capital productivity has increased by one percent, the increase in household income has increased by. Keywords: Dangke business productivity, labor, capital

Page 12: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. v

ABSTRAK ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 12

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 12

1. Pengertian Produktivitas ................................................ 12

2. Peningkatan Produktivitas ............................................. 13

3. Indikator produktivitas .................................................... 14

4. Produksi ........................................................................ 14

Page 13: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xiii

5. Produksi susu ................................................................ 15

6. Modal ............................................................................ 15

7. Tenaga Kerja ................................................................. 16

8. Sapi perah ..................................................................... 18

9. Dangke .......................................................................... 20

10. Usaha Rumah Tangga .................................................. 21

11. Pendapatan ................................................................... 22

B. Tinjauan Empiris ...................................................................... 24

C. Kerangka Pikir ......................................................................... 29

D. Hipotesis ................................................................................... 30

BAB III METODE PENILITIAN ........................................................... 31

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 31

1. Lokasi Penelitian ........................................................... 31

2. Waktu Penelitian ............................................................ 31

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................... 32

D. Populasi dan Sampel ................................................................. 33

1. Populasi ......................................................................... 33

2. Sampel .......................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 35

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................ 38

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 38

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ............................................... 40

C. Pembahasan .............................................................................. 51

Page 14: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xiv

BAB V PENUTUP ................................................................................ 54

A. Kesimpulan ................................................................................ 54

B. Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 56

LAMPIRAN........................................................................................... 58

Page 15: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Table 1.1 Sample Populasi ......................................................................... 5

Table 1.2 Sample Populasi .......................................................................... 6

Table 1.3 Sample Produksi .......................................................................... 7

Tabel 1.4 Sampel Produksi .......................................................................... 9

Table 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 24

Table 4.1 jumlah penduduk sesuai dengan dusun/lingkungan ........ 39

Table 4.2 jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan ...................... 39

Table 4.3 distribusi reponden berdasarkan umur ............................ 40

Page 16: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .......................................................................... 30

Page 17: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner penelitian ................................................................. 59

Lampiran 2 Data kuesioner penelitian .......................................................... 62

Lampiran 3 Surat penelitian .......................................................................... 68

Lampiran 4 Surat balasab penelitian ............................................................ 69

Lampiran 5 Dokumentasi penelitian .............................................................. 70

Lampiran 6 Riwayat hidup penulis .................................................... 71

Page 18: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produktivitas merupakan faktor sangat penting dalam

mempertahankan dan mengembangkan keberhasilan suatu

organisasi/perusahaan. Sebagaimana yang kita ketahui, setiap

organisasi/perusahaan menginvestasikan sumber- sumber vital (sumber

daya manusia, bahan dan uang) untuk memproduksi barang/jasa. Dengan

menggunakan sumber-sumber daya manusia tesebut secara efektif akan

memberikan hasil yang lebih baik.

Produktivitas secara teori diartikan sebagai perbandingan antara

output (barang dan jasa) dengan input (tenaga kerja, bahan dan uang).

Produktivitas yang rendah merupakan pencerminan dari

organisasi/perusahaan yang memboroskan sumber daya yang dimilikinya.

Dan ini berarti bahwa pada akhirnya perusahaan tersebut kehilangan daya

saing dan dengan demikian akan mengurangi skala aktivitas usahanya.

Produktivitas yang rendah dari banyak organisasi/perusahaan akan

menurunkan pertumbuhan industry dan ekonomi suatu bangsa secara

menyeluruh.

Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan

telah disadari secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak

mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai

kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barangbarang maupun jasa,

peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan langsung pada

Page 19: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

2

standar hidup yang berada dibawah kondisi distribusi yang sama dari

perolehan produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja.

Produktivitas penting dalam meningkatkan dan mempertahankan

perusahaan dalam hal menghasilkan barang atau jasa yang pada dasarnya

tidak lepas dari peningkatan dan pengefektifan mutu tenaga kerja sebagai

sumber daya manusia yang sangat menentukan bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Pengukuran produktifitas digunakan untuk mengukur tingkat

kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Dengan adanya produktivitas maka

perusahaan dapat menilai efisiensi dan efektifitas.

Ada dua indicator dalam produktivitas, menurut Muchdarsyah (dalam Yuli

Tri Cahyono dan Lestiyana Indira M, 2007)

1. Produktivitas tenaga kerja (labor)

a. Didefinisikan sebagai nilai tambah (added value) per pekerja

b. Mencerminkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja dalam

produksi dan pendapatan (sale) dari output

2. Produktivitas modal (capital)

a. Mengukur efektivitas dan efisiensi modal dalam meningkatkan

output.

b. Didefinisikan sebagai nilai tambah per modal.

c. Hasil dari peningkatan peralatan dan mesin yang digunakan, juga

keterampilan tenaga kerja menggunakan modal, proses, dll.

Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam

memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sebagai sumber protein hewani

karena hampir 100% dapat dicerna. Seiring bertambahnya jumlah penduduk

di Indonesia, meningkatnya taraf hidup serta kesadaran masyarakat akan

Page 20: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

3

pentingnya pemenuhan gizi bagi tubuh, maka konsumsi terhadap susu

semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari data konsumsi masyarakat

pada tahun 2010 sebanyak 3.170.960 ton, kemudian tahun 2011 meningkat

menjadi 3.495.340 on dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 3.737.380 ton

(Kementan, 2013).

Susu merupakan produk utama yang dihasilkan peternak sapi perah,

kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan berpengaruh terhadap

penghasilan yang diperoleh setiap peternak. Dukungan faktor lingkungan

(pakan, tatalaksana, pencegahan penyakit dan lain-lain) yang berkualitas,

untuk memperoleh kualitas dan kuantitas susu yang optimum, juga didukung

oleh kualitas genetik sapi perah yang dibudidayakan. Faktor genetik sangat

penting, karena bersifat mewaris, artinya keunggulan yang diekspresikan

oleh suatu 2 individu dapat diwariskan pada keturunannya. Faktor genetik

merupakan kemampuan individu ternak, sedangkan faktor lingkungan

merupakan kesempatan untuk memunculkan keunggulan ternak tersebut

(Dudi dkk, 2006).

Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah. Jika

dibandingkan dengan negara Asia lainya, Indonesia masih tinggal atau

menempati urutan keenam dari Negara tetengga. Berdasarkan data

Kementrian Pertanian, tingkat konsumsi susu masyarakat di India per kapita

tahun 2011 tercatatat sebanyak (42,8 liter), Thailand (33,7 liter), Malaysia

(22,1liter), Filifina (22,1 liter), Vietnam (12,1 liter), dan Indonesia sebanyak

11,9 liter (Anonim, 2012). Upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi

susu dalam negeri yaitu dengan meningkatkan jumlah populasi sapi perah

betina melalui impor sapi betina Fries Holland (FH) dari luar negeri dan

Page 21: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

4

meningkatkan produktivitasnya. Produktivitas sapi perah terdiri dari

performans pertumbuhan, reproduksi dan produksi susu.

Produktivitas susu sapi perah dipengaruhi oleh faktor genetik,

lingkungan dan interaksi antar keduanya. Faktor genetik meliputi mutu

genetik dan faktor lingkungan yang mencakup aspek reproduksi, pakan,

tatalaksana dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan sehingga

sapi perah mempunyai produktiivitas yang baik. Performans pertumbuhan

diantaranya bobot lahir, bobot sapih dan laju pertumbuhan. Performans

produksi meliputi produksi susu, lama laktasi dan lama kering. Performans

reproduksi meliputi umur pertama beranak, masa kosong, jumlah kawin

perkebuntingan dan selang beranak. Mengingat pentingnya susu dalam

meningkatkan kualitas SDM Indonesia, maka upaya meningkatkan

konsusmsi susu mutlak diperlukan, diantaranya mengelola susu dalam

berbagai bentuk olahan. Beberapa daerah di Indonesia memiliki produk

olahan susu tradisional seperti dali di Sumatra Utara, dadih di Sumatra

Barat, cologanti di Nusa Tenggara Timur, dan dangke di Sulawesi Selatan

yang mengindikasikan bahwa bangsa Indonesia sebenarnya telah lama

mengenal susu sebagai bahan makanan. Pengembangan produk olahan

susu tradisional memiliki potensi meningkatkan konsumsi susu nasional

karena telah lama dikenal dan dikonsumsi masyarakat sehingga lebih

gampang diterima dan kasusu intoleransi susu dapat dihindarkan.

Kabupaten Enrekang adalah salah satu yang telah menjadi prioritas

pengembangan peternakan sapi perah Sulawesi Selatan. Dukungan dari

Dinas Peternakan Kabupaten Enrekang tampak dengan adanya program-

program pemberian modal bagi peternak, dan Inseminasi Buatan (IB) yang

Page 22: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

5

bertujuan mengembangkan produksi susu untuk mendukung kegiatan

pengolahan dangke yang diolah dari susu sapi atau susu kerbau (Kasim ddk,

2011).

Tabel 1.1 Populasi Ternak Sapi Perah Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2014-2017

No Kab/Kota Total Sapi Perah

2014 2015 2016 2017

1 Kab. Selayar 1 - - -

2 Kab. Bulukumba 5 1 - -

3 Kab. Bantaeng 28 19 16 16

4 Kab. Gowa 77 54 35 36

5 Kab. Sinja 182 167 126 128

6 Kab. Bone 2 2 2 2

7 Kab. Pinrang 24 24 27 27

8 Kab. Enrekang 1145 1248 1323 1343

Jumlah 1464 1515 1529 1552

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, 2017

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa Kabupaten Enrekang

memiliki populasi sapi perah terbanyak menurut Kabupaten/kota, pada tahun

2014 memiliki populasi sapi perah sebanyak 1145, tahun 2015 sebanyak

1248, kemudian tahun 2016 meningkat sebanyak 1323, dan pada tahun

2017 sebanyak 1343.

Sapi perah merupakan salah satu jenis komoditi unggulan peternakan

Kabupaten Enrekang selain sapi potong dan kambing Sapi perah telah

tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Enrekang seperti Kecamatan

Enrekang, Cendana, Alla, Baraka dan Anggeraja (Tabel 1). Peternakan sapi

perah di Kabupaten Enrekang sudah dimulai sejak tahun 1981 melalui

proyek Crash Program oleh Dinas Peternakan berupa bantuan sapi perah

jenis Sachiwal Cross dan Santa Gertrudis dari New Zealand (Gambar 1).

Perkembangan sapi perah mengalami stagnasi dari tahun 1981 – 1991,

Page 23: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

6

populasinya hanya bertambah 60 ekor. Namun, sejak tahun 1991 – 2001

dengan adanya teknologi Inseminasi Buatan (IB) populasi dapat ditingkatkan

hingga mencapai 110 ekor, bahkan pada tahun 2002 mencapai 284 ekor.

Dengan teknologi IB dan pengadaan sapi perah melalui bantuan pemerintah

(APBD II) serta swadaya masyarakat, populasi sapi sampai dengan tahun

2018 ini mencapai 6908 ekor (Tabel 1.2).

Tabel 1.2 Populasi Sapi Perah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Enrekang

Sampai Tahun 2018

No Kecamatan Total Ternak Sapi Perah (ekor)

1 Maiwa 47

2 Bungi 19

3 Enrekang 969

4 Cendana 3402

5 Baraka 213

6 Buntu Batu 185

7 Anggeraja 1088

8 Malua 65

9 Alla 473

10 Curio 192

11 Masalle 35

12 Baroko 220

Total 6908 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Enrekang, 2018.

Usaha peternakan sapi perah ini banyak dikembangkan sebagai ternak

dengan hasil utama berupa susu. Meningkatnya populasi sapi perah di

Kabupaten Enrekang berdampak pada melimpahnya susu segar yang

diproduksi peternakan sapi perah. Menurut Asosiasi Gabungan Koperasi

Page 24: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

7

Susu Indonesia (2017), setiap sapi perah lokal mampu menghasilkan susu

sebanyak 13-15 liter per harinya.

Pengembangan usaha kecil makanan khas tradisional dangke di

Kabupaten Enrekang memiliki potensi yang cerah seiring dengan cerahnya

prospek persapiperahan sebagai penyedia bahan baku produk dalam bentuk

susu segar di Kabupaten Enrekang. Menurut Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Enrekang (2012) populasi sapi perah yang ada di

Kabupaten Enrekang sebanyak 1443 ekor dan mampu menghasilkan susu

segar 4613 liter/hari. Adapun populasi sapi perah dan produksi susu di

Kabupaten seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.3 Populasi Sapi Perah dan Produksi Susu berdasarkan Kecamatan

di Kabupaten Enrekang

No. Kecamatan Jumlah Produksi susu/hari (liter)

1. Enrekang 174 456

2. Cendana 686 2538

3. Maiwa 5 27

4. Anggeraja 242 784

5. Alla 143 387

6. Baraka 68 236

7. Malua 3 20

8. Bungin - -

9. Buntu Batu 19 52

10. Masalle 33 -

11. Curio 40 95

12. Baroko 30 18

T o t a l 1443 4613

Sumber : Saputra A (2012).

Dari Tabel 1.2 menunjukkan populasi sapi perah terbanyak berada di

Kecamatan Cendana (686 ekor), Anggeraja (242 ekor), Enrekang (174 ekor),

Alla (143 ekor), dan Baraka (68 ekor). Hal ini mengindikasikan

Page 25: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

8

pengembangan usaha sapi perah di Kabupaten Enrekang terbesar di bagian

selatan kota Enrekang yang merupakan daerah dataran rendah.

Dangke merupakan indigenous product Kabupaten Enrekang. Dangke

diproduksi dari susu sapi perah melalui proses aglutinasi bahan kering susu

dengan menggunakan getah papain pada suhu 70oC. Berat rata-rata dangke

mencapai 330 gram yang diproduksi dari 1,5 liter susu sapi dan dijual

dengan harga Rp 15.000 – 25.000 per biji dangke. Jika dikonversi ke harga

susu per liter, maka harga susu di Kabupaten Enrekang mencapai Rp

10.000 – 16.000 per liter. Pusat produksi dangke di Kabupaten Enrekang

saat ini terpusat di daerah sentra (Kecamatan Cendana) dimana terdapat

55,13% peternak di Kecamatan tersebut dan daerah pengembangan yang

tersebar di 3 Kecamatan yaitu Alla, Anggeraja dan Baraka dengan jumlah

peternak 44,87% dari total peternak (Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Enrekang, 2016).

Dangke merupakan produk olahan susu tradisional yang dikenal sejak

tahun 1905 dan usaha pengolahannya sekarang telah menjadi usaha skala

rumah tangga di kabupaten Enrekang. Nilai lebih dari pengolahan dangke di

Enrekang adalah sebagai wadah penyerapan susu hasil produksi peternak

sehingga tidak dikenal adanya penolakan terhadap produksi susu peternak

seperti yang biasa terjadi di sentra susu di daerah jawa. Peternakan sapi

perah dan usaha pembuatan dangke menjadi satu kesatuan industri dalam

satu rumah tangga peternak. Pengembangan dangke tidak hanya

meningkatkan konsumsi susu, tetapi juga menjadi motivasi bagi peternak

untuk terus mengembangkan usaha peternakannya. Dangke adalah salah

satu peluang investasi di sektor peternakan yang berprospek untuk

Page 26: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

9

dikembangkan karena permintaan pasar terhadap produk tersebut semakin

meningkat sehingga dapat menjadi sumber penghasilan yang cukup

menjanjikan untuk masyarakat setempat. Usaha pembuatan dangke telah

turun-temurun menjadi sumber pendapatan sebagian kecil masyarakat di

Kecamatan Cendana.

Tabel 1.3 menunjukkan produksi dangke yang dihasilkan oleh

usaha rumah tangga dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

sangatlah beragam setiap hari tergantung jumlah sapi yang sedang dalam

masa laktasi. Pendapatan yang diperoleh pemilik usaha dangke dalam

mengelola usahanya tergantung besar kecilnya produksi yang dihasilkan

serta besar kecilnya biaya produksi yang di keluarkan dalam proses

produksi.

Tabel 1.4

Jumlah Produksi Dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang Tahun 2019

No Uraian Jumlah Responden (Jiwa) Persentase (%)

1 < 9,28 Buah/Hari 33 37,50

2 9,28 - 13,76 Buah/Hari 29 32,95

3 > 13,76 Buah/Hari 26 29,55

Jumlah 88 100,00

Sumber: Dwi Aras Pancarany (2019).

Usaha produksi susu dangke sebagai salah satu jenis usaha

masyarakat yang dilakukan perorangan atau keluarga, di samping usaha-

usaha lain seperti pertanian, perkebunan dan lain-lain. Usaha produksi susu

dangke diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Dengan pendapatan

Page 27: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

10

yang meningkat maka kesejahteraan masyarakat diharapkan ikut meningkat.

Tambahan penghasilan dari olahan susu dangke akan berpengaruh

terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, serta merupakan sumber mata

pencaharian sebagian penduduk karena memberikan pendapatan tambahan

bagi masyarakat berpendapatan rendah di daerah kecamatan Cendana.

Penelitian ini mengacu pada indicator produktivitas menurut

Muchdarsyah Sinungan (2005), yaitu produktivitas tenaga kerja (labor) dan

produktivitas modal (capital).

Berdasarkan paparan latar belakang dan permasalahan diatas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Tenaga Kerja

Dan Modal Terhadap Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Usaha

Dangke di Desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tenaga kerja berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

rumah tangga usaha dangke di Desa Pinang Kecamatan Cendana

Kabupaten Enrekang ?

2. Apakah modal berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan rumah

tangga usaha dangke di Desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten

Enrekang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap peningkatan

pendapatan rumah tangga usaha dangke di Desa Pinang Kecamatan

Cendana Kabupaten Enrekang

Page 28: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

11

2. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap peningkatan pendapatan

rumah tangga usaha dangke di Desa Pinang Kecamatan Cendana

Kabupaten Enrekang

D. Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian, ada tiga manfaat yang dapat diperoleh,

yaitu :

1. Dapat menambah wawasan peneliti mengenai peluang usaha serta

pengaruh tenaga kerja dan modal terhadap peningkatan pendapatan

rumah tangga usaha dangke di Desa Pinang Kecamatan Cendana

Kabupaten Enrekang.

2. Dapat menjadi masukan/informasi bagi pemilik usaha dangke atau pihak

yang terkait.

3. Sebagai referensi dan informasi bagi pembaca dan pihak yang ingin

melakukan penelitian dengan masalah yang sama.

Page 29: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang produktivitas,

adapun berbagai macam pengertian produktivitas adalah sebagai berikut :

a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktifitas tidak lain ialah ratio

dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan sumber daya

produksi yang dipergunakan (input).

b. Sinungan Muchdarsyah (2009) menyatakan bahwa produktivitas

merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial,

yakni : investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta

riset, manajemen, dan tenaga kerja.

c. Menurut Hasibuan dalam Edyun (2012). Produktivitas adalah

meningkatnya output (hasil) yang sejalan dengan input (masukan). Jika

produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan

efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan

adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

d. Menurut Jackson, dalam Agustin (2014). Produktivitas (productivity)

diartikan sebagai meningkatnya hasil kerja yang dipengaruhi oleh (input)

dan menghasilkan sebuah barang atau jasa (output).

Page 30: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

13

2. Peningkatan Produktivitas

Peningkatan Produktivitas bertujuan untuk meningkatkan efisiensi

dalam memproduksi barang atau jasa dengan kata lain produktivitas

mengutarakan cara pemanfaatan secara maksimal terhadap sumber daya

yang ada dalam memproduksi barang dan jasa. Produktivitas merupakan

sumber yang dapat memberikan keuntungan yang kompetitif dan

kelangsungan hidup suatu perusahaan secara jangka panjang. Suatu

perusahaan dapat menambah kekompetitifannya dengan meningkatkan

produktivitas dengan cara menambahkan nilai tambah (added value) bagi

produk/jasa yang dihasilkan lebih baik dari kompetitor-kompetitor yang lain.

Konsep dari produktivitas sendiri tidak lepas dari peningkatan kualitas, baik

kualitas input, output, dan proses itu sendiri.

Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber

pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan

unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas

jangka panjang. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama,

pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari

kedua sumber daya tersebut meningkat. Walaupun secara teoritis faktor

produksi dapat dirinci, pengukuran kontribusinya terhadap output dari suatu

proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan. Disamping itu,

kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun sebagai

manajer, dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak sama dengan

mesin atau alat produksi lainnya. Seperti diketahui bahwa output dari setiap

aktivitas ekonomi tergantung pada manusia yang melaksanakan aktivitas

Page 31: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

14

tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama

dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan.

3. Indikator Produktivitas

Ada dua indikator produktivitas, yaitu:

a. Produktivitas tenaga kerja

1) Produktivitas tenaga kerja didefinisikan sebagai nilai tambah

(added value) per pekerja.

2) Mencerminkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja dalam

produksi dan pendapatan (sale) dari output

b. Produktivitas modal (capital)

1) Produktivitas modal (capital) yaitu Mengukur efektivitas dan

efisiensi modal dalam meningkatkan output.

2) Didefinisikan sebagai nilai tambah modal.

3) Hasil dari peningkatan peralatan yang digunakan, juga

keterampilan tenaga kerja menggunakan modal, proses,

dan lain-lain.

4. Produksi

Produksi adalah proses hasil akhir aktivitas ekonomi yang

memanfaatkan dari beberapa masukan untuk menghasilkan output. Setiap

kegiatan produksi sangat tergantung pada faktor-faktor produksi

diantaranya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Semakin

banyak produk yang dihasilkan maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan tenaga kerja. Peningkatan output akan

menyebabkan peningkatan kesempatan kerja. Produksi dalam teori ini

adalah suatu proses yang dihasilkan suatu barang yang memiliki nilai jual

Page 32: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

15

dengan diawali dari input kemudian menghasilkan pengeluaran berbentuk

output (barang) yang berguna bagi kebutuhan masyarakat, apabila modal

yang digunakan untuk produksi sulit didapatkan maka produksi akan

terhambat, sehingga hal ini menjadi permasalahan pada produksi

(Dwintasari dan Indrajaya, 2017).

5. Produksi Susu

Produksi susu merupakan faktor esensial dalam menentukan

keberhasilan usaha sapi perah, karena jumlah susu yang dihasilkan akan

menentukan pendapatan peternak (Anggraeni, 2012). Produksi susu sapi

perah di Indonesia berkisar antara 8 - 10 l/ekor/hari (Ramli et al., 2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu antara lain

genetik, lingkungan serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Faktor

genetik yang mempengaruhi produksi yaitu bangsa ternak, sedangkan

faktor lingkungan yang mempengaruhi produktivitas antara lain pakan,

iklim, ketinggian tempat, bobot badan, penyakit, kebuntingan dan jarak

beranak, bulan laktasi. Kualitas susu akan semakin menurun seiring

dengan pertambahan umur ternak terutama bahan padatannya (Salundik et

al., 2011).

6. Modal

Modal merupakan faktor produksi yang mempunyai pengaruh kuat

dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro modal

merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara

langsung pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi,

sehingga mampu mendorong kenaikan produktivitas dan output. Menurut

Meij (dalam Riyanto, 2010) modal adalah sebagai kolektivitas dari barang-

Page 33: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

16

barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, yang dimaksud

dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada dalam

rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifitasnya untuk membentuk

pendapatan. Para ekonomi menggunakan istilah modal atau capital untuk

mengacu pada stok berbagai peralatan dan struktur yang digunakan dalam

proses produksi. Artinya, modal ekonomi mencerminkan akumulasi barang

yang dihasilkan di masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk

memproduksi barang dan jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan,

mesin, angkutan, gedung dan bahan baku.

7. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa

tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu

negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan

tenaga kerja Sedangkan menurut DR Payaman Siamanjuntak (2002)

dalam bukunya “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia” tenaga kerja

adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari

pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan

mengurus rumah tangga. Secara praksis pengertian tenaga kerja dan

bukan tenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur. Jadi

yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari

atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa

yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah.

Page 34: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

17

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu

diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah yang cukup bukan saja

dilihat dari tersedianya tenaga kerja tapi juga kualitas dan macam tenaga

kerja. Penggunaan faktor tenaga kerja dalam produksi barang dan jasa

mempunyai 2 (dua) macam nilai ekonomi yaitu :

1. Dengan tenaga kerja yang disumbangkan, input lain berupa

modal, bahan, energi dan informasi dapat diubah menjadi output

atau produk yang mempunyai nilai tambah.

2. Penggunaan tenaga kerja juga memberikan pendapatan kepada

orang yang melakukan pekerjaan dan memungkinkan

penyumbang input lain memperoleh pendapatan.

Simanjuntak (2002) berpendapat tenaga kerja merupakan salah satu

faktor produksi selain faktor produksi tanah,modal yang memiliki peranan

penting dalam mendukung kegiatan produksi guna menghasilkan barang

dan jasa. Pertambahan permintaan barang dan jasa masyarakat akan

mengakibatkan peningkatan permintaan tenaga kerja. Permintaan tenaga

kerja disebut derived demand, Karen sebagai input perubahan permintaan

tenaga kerja ditentuksn oleh perubahan permintaan outputnya. Semakin

besar permintaann output yang dihasilkan semakin besar pula permintaan

tenaga kerjanya. Akan tetapi hal yang sebaliknya terjadi pada industri kecil.

Jumlah tenaga kerja yang digunakan industri kecil tidak dipengaruhi oleh

target berapa output yang dihasilkan. Industry kecil tidak memperhatikan

seberapa besar permintaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan

karena industri ini bersifat supply oriented. Sebaliknya pada industri besar

Page 35: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

18

dan menengah memiliki orientasi usaha yang cenderung kearah pasar atau

demand oriented (Ananta,1993:159).

8. Sapi Perah

Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan

dibandingkan ternak lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah

makanan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat

bermanfaat bagi kesehatan. Di negara-negara maju, sapi perah dipelihara

dalam populasi tertinggi, karena merupakan salah satu sumber kekuatan

ekonomi bangsa. Sapi perah menghasilkan susu dengan keseimbangan

nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain

(Shiddieqy, 2007).

Sapi perah yang ada di Indonesia merupakan sapi impor dan hasil

persilangan sapi impor dengan sapi lokal. Menurut Prihadi (1997), sapi

perah di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan

kemurnian bangsanya :

a. Sapi Pure Breed

Termasuk jenis ini adalah sapi FH murni yang diimpor langsung

dari breeder, juga sapi kelahiran Indonesia yang induknya FH murni

serta pejantannya juga FH murni.

b. Sapi Cross Breed

Sapi ini merupakan persilangan antara sapi murni FH dengan sapi

lokal dan diketahui tingkat kemurniannya (berapa persen darah FH nya).

Page 36: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

19

c. Sapi Non Discript

Sapi yang termasuk non discript adalah sapi-sapi yang jelas bukan

sapi FH murni, tetapi tidak diketahui dengan jelas tingkat kemurnian

darah FH nya dan tidak mempunyai ciri-ciri seperti FH.

Mardiningsih (2007) menyatakan bahwa sapi perah yang dipelihara di

Indonesia pada umumnya adalah bangsa Friesian Holstein (FH) dan

keturunannya atau persilangannya yang dikenal dengan Peranakan

Friesian Holstein (PFH). Sapi perah FH berasal dari belanda dengan ciri-

ciri khas yaitu warna bulu hitam dengan bercak-bercak putih pada umunta,

namun ada juga yang berwarna coklat ataupun merah dengan bercak

putih, bulu ujung ekor bawah juga berwarna putih, bagian bawah dari kaki

berwarna putih, dan tanduk yang pendek serta menjurus kedepan (Makin,

2011).

Sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan salah satu

sapi perah di Indonesia yang merupakan hasil persilangan dari sapi perah

Friesian Holstein (FH) dengan sapi lokal. Sapi PFH memiliki sifat bobot

badan yang cukup tinggi dan mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis

dengan produksi susu yang relatif tinggi.

Hadisutanto (2008) menyatakan bahwa sapi Perah Fries Holland

telah diternakkan lebih dari 2000 tahun yang lalu dan berasal dari North

Holland dan West Friesland. Menurut sejarahnya bahwa bangsa sapi Fries

Holland berasal dari Boss Taurus yang mendiami daerah beriklim sedang

di dataran Eropa. Sebagian besar sapi tersebut memiliki warna bulu hitam

dengan bercak-bercak putih, bulu ujung ekor berwarna putih, bagian bawah

dari corpus (bagian kaki) berwarna putih atau hitam dari atas terus ke

Page 37: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

20

bawah dan di Belanda sendiri ada Fries Holland yang mempunyai warna

coklat/merah dengan bercak-bercak putih.

9. Dangke

Dangke adalah sebutan keju dari daerah Enrekang, Sulawesi selatan.

merupakan makanan tradisional yang rasanya mirip dengan keju, namun

tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

hingga kekuningan. Makanan khas ini dibuat dengan bahan dasar susu

segar dari kerbau yang digumpalkan dengan menggunakan bahan alami

atau tanpa pengawet buatan. Oleh sebab itu dangke memiliki kandungan

protein yang cukup tinggi, dan aman untuk dikonsumsi, walaupun hanya

bisa bertahan beberapa hari saja pada suhu ruang. Proses pembuatan

dangke oleh masyarakat Enrekang umumnya dilakukan melalui

pemanasan susu kemudian ditambahkan getah pepaya, setelah terjadi

penggumpalan kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan

tempurung kelapa yang sekaligus sebagai alat pencetak dangke dan

selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Bentuk dangke dan

pembungkus daun pisang menjadi ciri khas dari produk dangke oleh

masyarakat Enrekang. Menurut Malaka dkk. (2015), bahwa struktur dangke

yang terbaik pada pemanasan 75 °C dengan konsentrasi getah pepaya

0,5% memiliki kandungan protein 17,94%, lemak 24,295%, laktosa

14,12%, pH 5,93 dan persentase asam laktat 0,296%. Mukhlisah dkk

(2017), melaporkan bahwa dangke yang memiliki kualitas terbaik pada

suhu pemansan 80 °C dan konsentrasi papain 0,3%. Karakteristik dangke

yang dihasilkan memiliki kadar protein 16,86%; air 58,75%; lemak 15,19%,

abu 2,31%, karbohidrat 5,88%. Karakteristik fisik dangke yang dihasilkan

Page 38: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

21

meliputi pH 6,62, produksi curd dangke 15,66% dan kekerasan 752 9 gf).

Sabil dkk. (2017), berpendapat bahwa suhu pemeraman memberikan

pengaruh terhadap kualitas kimia dan mikrostruktur dangke berbahan

dasar susu sapi, dimana pada suhu pemeraman 5 °C memiliki kadar

protein 24,98%, lemak 2,26%, dan kadar air 51,15%.

10. Usaha rumah tangga

Usaha rumah tangga adalah suatu unit usaha atau perusahaan

dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang usahatertentu. Home berarti

rumah, tempat tinggal ataupun kampung halaman. Sedang industri, dapat

diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun

perusahaan. Singkatnya, home industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan

“Usaha rumah tangga”) adalah rumah usaha produk barang atau juga

perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah (Gita Rosalita Armelia dan Anita

Damayantie, 2014).

Usaha rumah tangga juga dapat berarti usaha rumah tangga karena

termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Pada

umumnya memusatkan kegiatan di sebuah rumah keluarga tertentu dan

para karyawannya berdomisili di tempat yang tidak jauh dari rumah

produksi tersebut. Secara geografis dan psikologis hubungan mereka

sangat dekat (pemilik usaha dan karyawan) sehingga memungkinkan

kemudahan dalam menjalin komuniksi. Pelaku kegiatan ekonomi yang

berbasis rumah ini adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari

anggota keluarga yang berdomisili di tempat tinggalnya itu dengan

Page 39: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

22

mengajak beberapa orang disekitarnya sebagai karyawan (Maninggar

Praditya,2010).

11. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari

pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang

bingung mengenai istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan

dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai

income, maka income dapat diartikan sebagai penghasilan dan kata

revenue sebagai pendapatan penghasilan maupun keuntungan.

Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas

jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah.

Pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1) Produk

Salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain

produk yaitu mereka merupakan pemberi saran perbaikan yang

diperlukan desain produk dengan akibat dari keluhan para

pelanggan.

2) Harga

Jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan

suatu produk dengan akibat dari keluhan para pelanggan.

3) Distribusi

Prantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas

pendistribusiannya maka akan mempengaruhi penjualan promosi.

Page 40: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

23

Menurut Boediono pendapatan seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain dipengaruhi:

a) Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki bersumber pada hasil-hasil

tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.

b) Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini

ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

c) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.

b. Sumber Pendapatan

Pendapatan seseorang harus dapat digunakan untuk

menentukan tingkat kesejahteraan sebab dengan pendapatan

seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari baik

secara langsung maupun tidak langsung. Sumber pendapatan

masyarakat terdiri dari:

1) Di sektor formal berupa gaji dan upah yang diperoleh secara tetap

dan jumlah yang telah ditentukan.

2) Di sektor informal berupa pendapatan yang bersumber dari

perolehan atau penghasilan tambahan seperti: penghasilan dagang,

tukang, buruh, dan lain-lain.

3) Di sektor subsisten merupakan pendapatan yang bersumber dari

hasil usaha sendiri berupa tanaman, ternak, kiriman dan pemberian

orang lain.

Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan yang

berupa uang maupun barang yang diterima, biasanya sebagai balas

jasa dari sektor informal. Sumber pendapatan ini berupa:

a) Pendapatan dari usaha, meliputi: Produksi susu sapi perah.

Page 41: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

24

b) Pendapatan dari investasi.

c) Pendapatan dari keuntungan sosial.

B. Tinjauan Empiris

Berdasarkan landasan teori dan kajian terhadap penelitian terdahulu,

maka disusun suatu kerangka pemikiran teori mengenai penelitian yang akan

dilakukan.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang menajdi bahan

pertimbangan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO Nama

(Tahun)

Judul Metode Hasil

1. Nurhaeda

h*, Arman,

dan

Irmayani

(2019)

Diverfikasi Produk

Dangke Untuk

Meningkatkan

Kesejahteraan

Peternak Sapi di

Kabupaten

Enrekang

Data yang

digunakan

dalam

penelitian

ini, yaitu

data

Primer

disurvey

Konsumsi produk

dangke di

Kabupaten

Enrekang masih

dalam bentuk

tradisional, belum

ada diversifikasi

yang luas atas

produk tersebut.

Hal ini

berpengaruh pada

jumlah konsumsi

masyarakat atas

produk tersebut.

Konsumsi

masyarakat

Kabupaten

Enrekang atas

produk dangke

adalah 25%

Page 42: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

25

responden

mengkonsumsi 1-2

buah/hari, 14%

respon

mengkonsumsi 3-

4 buah/hari dan

sisanya 61%

mengkonsumsi

secara tidak

menentu, dan

dengan adanya

diverifikasi

produksi dangke

akan meningkatkan

profit masyarakat

serta akan

menunjang

keberlangsungan

usaha masyarakat

2. Syamsul

Rahman dan

Awaluddin

Rauf

(2013)

Kelompok Usaha

Sapi Perah dan

Pengolah Dangke

di Kabupaten

Enrekang

Data yang

digunakan

dalam

penelitian

ini, yaitu

data

Primer

disurvey

Perlunya kelompok

petani peternak

(mitra)

memperbaiki

sistem pengelolaan

usaha sapi perah,

khususnya

pemahaman

peternak apa

tujuan pembesaran

sapi perah, seluk

beluk manfaat

pemberian pakan

bagi sapi perah,

dan standar

perkandangan sapi

perah supaya

dapat

meningkatkan

produktivitas hasil

susu

3. Sjamsuddin

Garantjang

dan Sutomo

Syawal

Potensi

Pengembangan

Sapi Perah di

Kabupaten

Data yang

digunakan

diperoleh dari

data primer

Peluang

pengembangan

sapi perah di

Kabupaten

Page 43: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

26

(2017) Enrekang dan

Capaian Selama

30 Tahun Terakhir

dan data

sekunder

Enrekang akan

membuka

lapangan kerja dan

masih

memungkinkan

peningkatan

populasi terutama

di kecamatan-

kecamatan yang

masih kurang

ternak perahnya

sementara di

wilayah kecamatan

yang sudah padat

ternak

perahnyanya perlu

dilakukan

perbaikan

manajemen,

seleksi

peningkatan

reproduksi

produksi susu per

ekor ketersediaan

pakan hijauan dan

limbah pertanian.

4. Euis Dasipah

dan Reiza

Miftah

Wirakusuma

(2017)

Pengaruh Souvenir

Olahan Susu

terhadap

Pendapatan

Masyarakat di

Kabupaten

Bandung Barat

Data yang

digunakan

diperoleh dari

data primer

dan data

sekunder

Berdasarkan hasil

penelitian dapat

disimpulkan bahwa

pakan yang

diberikan pada

ternak

berpengaruh positif

terhadap produk

susu, Pendapatan

peternak sapi

perah dipengaruhi

oleh kualitas dan

kuantitas produk

susu

5. Christian

Manase

Luanmase*,

Sudi Nurtini,

Analisis Motivasi

Beternak Sapi

Potong Bagi

Peternak Lokal dan

Data yang

digunakan

dalam

penelitian ini

Berdasarkan hasil

penelitian pada

usaha beternak

sapi potong, dapat

Page 44: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

27

dan F.

Trisakti

Haryadi

(2011)

Transmigran Serta

Pengaruhnya

Terhadap

Pendapatan di

Kecamatan

Kairatu, Kabupaten

Seram Bagian

Barat

adalah data

primer dan

data sekunder

disimpulkan

bahwa:

1. Terdapat

perbedaan

signifikan

antara peternak

lokal dan

transmigran

yakni: umur

peternak,

tingkat

pendidikan,

keberanian

mengambil

resiko dan

curahan waktu

kerja.

2. Karakteristik

yang signifikan

terhadap

motivasi adalah

pengalaman

peternak,

tanggungan

keluarga, luas

lahan, dan

dummy

peternak.

3. Karakteristik

yang signifikan

terhadap

pendapatan

adalah umur

peternak,

tingkat

pendidikan,

pengalaman

peternak,

kepemilikan

ternak dan

dummy

peternak, dan

4. Motivasi

Page 45: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

28

peternak

transmigran

berhubungan

positif dengan

pendapatan.

6. Wilda Ayu

Ridwana

(2020)

Pengaruh Modal,

Biaya Dan

Penjualan Produk

Terhadap Laba

Usaha Usahawan

Susu Pasteruisai

Di Blitar

Pendekatan

yang

digunakan

dalam

penelitian ini

adalah

pendekatan

kuantitatif

1. Modal

berpengaruh

posotif terhadap

laba bersih

usahawan susu

pasteurisasi di

blitar

2. Biaya tidak

berpengaruh

terhadap laba

bersih

usahawan susu

pasteurisasi di

blitar

3. Penjualan

produk

berpengaruh

positif terhadap

laba bersih

usahawan susu

pasteurisasi di

blitar

4. Modal, biaya,

dan penjualan

produk

perpengaruh

terhadap laba

bersih

usahawan susu

pasteurisasi di

blitar

7. Satya

Nugroho dan

Muchamad

Joko Budiono

(2014)

Pengaruh Modal ,

Tenaga Kerja Dan

Teknologi

Terhadap Hasil

Produksi Susu

Kabupaten

Bojowali

Penelitian ini

menggunakan

data primer

Modal, tenaga

kerja dan teknologi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap hasil

produksi susu sapi

perah. Serta

mempunyai

Page 46: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

29

pengaruh 87%

Sedangkan

sisanya sebesar

13% dipengaruhi

oleh faktorfaktor

lain yang tidak

diteliti

8. Wahniyathi

Hatta1 Dan

Mirnawati B.

Sudarwanto2

(2014)

Survei Karakteristik

Pengolahan Dan

Kualitas Produk

Dangke Susu Sapi

Di

Kabupaten

Enrekang,

Sulawesi Selatan

Jenis

penelitian ini

adalah survey

bersifat

deskriptif

Metode pembuatan

dangke susu sapi

di Kabupaten

Enrekang meliputi

tahap pemanasan

susu, penambahan

larutan getah

pepaya untuk

pembentukan curd,

penyaringan/pence

takan curd dengan

tempurung kelapa

C. Kerangka Pemikiran

Hubungan produktivitas dangke terhadap pendapatan rumah tangga.

Produktivitas adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-

keluaran suatu sistem produktif. Dalam teori, sering mudah untuk mengukur

hubungan ini sebagai rasio keluaran dibagi masukan. Bila lebih banyak

keluaran diproduksi dengan jumlah masukan sama, produktivitas naik. Begitu

juga, bila lebih sedikit masukan digunakan untuk sejumlah keluaran sama,

produktivitas juga naik.

Pendapatan yang diperoleh pemilik usaha dangke dalam mengelola

usahanya tergantung besar kecilnya produksi yang dihasilkan serta besar

kecilnya biaya produksi yang di keluarkan dalam proses produksi.

Berdasarkan landasan teori dan pemaparan di atas, maka untuk

mengetahui pengaruh produktivitas susu dangke terhadap pendapatan rumah

Page 47: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

30

tangga maka disusun suatu kerangka pemikiran teori mengenai penelitian

yang akan dilakukan.

Kerangka pemikiran teori tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. Hipotesis

1. Diduga tenaga kerja berpengaruh positif terhadap peningkatan

pendapatan rumah tangga usaha dangke di desa Pinang Kecamatan

Cendana Kabupaten Enrekang.

2. Diduga modal berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan

rumah tangga usaha di desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten

Enrekang.

Pendapatan Rumah Tangga

(Y)

Tenaga kerja

(X1)

Modal

(X2)

Page 48: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalah jenis

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 13), metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode

kuantitatif yang dimaksud adalah yang bersifat angka dan bilangan, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini di Desa Pinang Kecamatan Cendana

Kabupaten Enrekang, dipilihnya lokasi ini karena dari pengamatan peneliti

desa pinang merupakan desa yang berpotensial untuk meningkatkan

pendapatan rumah tangga dalam hal produksi susu sapi.

2. Waktu Penelitian

Page 49: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

32

Penelitian ini dilakukan pada semester VIII tahun 2019/2020. Secara

keseluruhan semau kegiatan dari penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu

sejak bulan Oktober - November 2020.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel penelitian

a. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independen

(variabel bebas) dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent

adalah produktivitas susu dangke.

b. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang di pengaruhi atau akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel dependen adalah pendapatan rumah tangga.

2. Defenisi Operasional

Definsi operasional adalah variabel penelitian ini dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis,

instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Berikut ini akan

dijelaskan definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini:

a. Pendapatan Rumah Tangga (Y) adalah penerimaan dari gaji atau balas

jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah

Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa

dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga.

Page 50: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

33

b. Tenaga kerja (X1) tenaga kerja adalah individu yang sedang melakukan

pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa.

c. Modal (X2) merupakan faktor esensial dalam menentukan keberhasilan

usaha dangke, modal memiliki peran penting dalam mendukung

kegiatan prodiksi guna menghasilkan barang dan jasa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau

suatu subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang memproduksi susu sapi

yaitu sebanyak 30 usaha rumah tangga dalam peningkatan pendapatan

rumah tangga (variabel dependen dan independent).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan dalam penelitian. Adapun sampel dari penelitian

ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu penduduk yang

memproduksi susu sapi dalam peningkatan pendapatan rumah tangga.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasinya relatif kecil, kurang dari 50 orang. Sampel jenuh disebut juga

dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Page 51: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui metode

wawancara dan kuisioner.

1. Wawancara

Wawancara adalah sejumlah petanyaan yang akan ditanyakan

kepada responden secara lisan. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara

merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara

dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung

tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. Dalam

penelitian ini subjek yang akan diwawancarai adalah masyarakat desa

Pinang Kecamatan Cenda Kabupaten Enrekang.

2. Kuisioner

Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan

rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan

diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden

(orang-orang yang menjawab atas pertanyaan yg diajukan untuk

kepentingan penelitian), terutama pada penelitian survei. Dalam penelitian

ini menggunakan kuisioner terbuka yaitu memberikan kebebesan kepada

objek penelitian dalam menjawab, dan subjeik dalam penelitian ini adalah

masyarakat desa Pinang Kecamatan Cenda Kabupaten Enrekang.

3. Studi Pustaka

Page 52: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

35

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang diambil dari

buku-buku ilmiah, literatur dan sumber lainnya yang memilki keterkaitan

dan hubungan dengan permasalahan yang diteliti untuk menambahkan

beberapa data yang perlu diperjelas dan akan digunakan sebagai landasan

teori sebagai pendukung teoritas dalam permasalahan yang peneliti

angkat.

F. Teknik Analisis Data

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan jika menggunakan analisis

regresi linear untuk memperoleh model regresi yang bisa

dipertanggungjawabkan. Uji ini terdiri dari uji normalitas residual, uji

multikolinearitas, uji heteroskedasitas dan uji autokorelasitas.

a) Analisis Regresi Linier Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liner

berganda dengan menggunakan program SPSS. Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh kuantitatif

produktivitas susu sapi (variabel X) terhadap pendapatan rumah tangga

di desa Pinang (variabel Y).

Formulasi persamaannya sebagai berikut :

Dimana :

Y = pendapatan rumah tangga

α = Nilai konstanta

b1 = Besarnya pengaruh tenaga kerja

b2 = Besarnya pengaruh modal

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Page 53: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

36

X2 = Variabel modal

X1 = Variabel tenaga kerja

e = Faktor eror

b) Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,

apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Nilai

residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk loceng

(bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga.

Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem dalam data

yang diambil.

c) Uji Multtikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya multikolinearitas.

d) Uji Aoutokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan salah satu uji asumsi klasik dalam

analisis regresi linear berganda. Uji autokorelasi adalah untuk melihat

apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode

sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi

Page 54: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

37

adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data

observasi sebelumnya.

e) Uji Hipotesis

a. Uji t (Individu)

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi di setiap

variabel independen. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah

variabel independen yang terdapat dalam suatu persamaan secara

individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Algifari,

2000).

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak

b. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel

dependen. Pengujian yang dilakukan menggunakan uji distribusi F.

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

c. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determiminasi R² merupakan ukuran ikhtisar yang

mengatakan seberapa baik garis regresi sampai dengan

mencocokkan data. Nilai R² berkisar antara nol sampai satu (0 < R²

< 1). Semakin besar nilai R² maka semakin besar variabel

Page 55: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

38

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen.

Koefesien determinasi yaitu untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi variabel independen (tenaga kerja dan modal) terhadap

variabel dependen (pendapatan rumah tangga).

Page 56: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Keadaan Geografi Desa Pinang

Desa Pinang adalah hasil dari pemekaran desa sebelumnya yaitu

desa persiapan Leoran, yang terletak 6 KM dari Ibukota Kabupaten

Enrekang, atau 10 KM dari Ibukota Kecamatan Cendana dengan luas

wilayah seluas ± 14. 51 KM2, dengan batas-batas yaitu sebagai beriku:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cemba Kecamatan

Enrekang

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lebang

c. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Leoran

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Batulappa Kabupaten

Pinrang

2. Iklim

Keadaan iklim di Desa Pinang terdiri dari : Musim Hujan, kemarau

dan musim pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara

Bulan Januari s/d April, musim kemarau antara bulan Juli s/d November,

sedangkan musin pancaroba antara bulan Mei s/d Juni.

3. Keadaan Penduduk Desa Pinang

Jumlah Penduduk/KK, jiwa, RTM = 49 KK, RTSM = 40, Non RTM =

185.

Page 57: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

40

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Sesuai Dengan Dusun/Lingkungan

No Nama Dusun Jumlah Jiwa

Kepala Keluarga L P Total

1. Dusun Riso 185 213 398 115

2. Dusun Lekkong 68 87 155 57

3. Dusun Kunyi 107 104 211 55

4. Dusun Padang Malua 138 122 260 67

Jumlah 498 526 1024 294

Sumber : Profil Desa Pinang, 2019

Pada tabel 4.1 menunjukkan jumlah penduduk di Desa Pinang

sebanyak 1024 jiwa, dengan perincian total penduduk laki-laki sebanyak

498 dan perempuan sebanyak 526.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Petani Pedagang PNS Buruh

350 37 30 -

Sumber : profil Desa Pinang

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa petani sebagai pekerjaan terbanyak

yaitu 350 orang, kemudian pedagang sebanyak 37 orang, serta PNS

(Pegawai Negeri Sipil) sebnayak 30 orang.

4. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha dangke.

Page 58: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

41

a. Pemilik usaha Dangke

1) Distribusi responden berdasarkan umur

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Kelompok umur (tahun) Jumlah (orang)

20-29 3

30-39 6

40-49 5

50-59 13

60-69 3

Sumber : data primer

Tabel 4.3 menunjukkan distribusi responden berdasarkan umur, 20-

29 tahun sebanyak 3 orang, 30-39 tahun sebanyak 6 orang, 40-49 tahun

sebanyak 5 orang, 50-59 sebanyak 13 orang, dan 60-69 tahun sebanyak

3 orang.

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

1. Analisis regresi linear berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liner

berganda dengan menggunakan program SPSS. Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh kuantitatif

produktivitas susu sapi (variabel X) terhadap pendapatan rumah tangga

di desa Pinang (variabel Y).

Page 59: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

42

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487

Modal .431 .150 .510 2.876 .008

a. Dependent Variable: pendapatan

Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda. Regresi berganda bertujuan untuk meramalkan

pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi

berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan rumah tangga usaha

dangke.

Bentuk umum dari persamaan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

Dimana:

Y = Pendapatan rumah tangga

X1 = Tenaga Kerja

X2 = Modal

Page 60: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

43

Dari persamaan regresi dapat diartikan dan diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar menyatakan bahwa jika variabel

independen nilainya 0, maka keputusan faktor pendapatan

rumah tangga usaha dangke adalah sebesar 8,023.

2. Koefisien regresi X1 (Variabel Tenaga Kerja) sebesar 0,172

artinya jika tenaga kerja menglami kenaikan sebesar 1% maka

pendapatan rumah tangga usaha dangke (Y) akan mengalami

kenaikan sebesar 0,172. Koefisien bernilai positif berarti terjadi

hubungan yang positif antara tenaga kerja terhadap

pendapatan. Jika tenaga kerja meningkat maka pendapatan

akan meningkat.

3. Koefisien regresi X2 (Modal) sebesar 0,431 artinya jika modal

mengalami kenaikan sebesar 1% pendapatan rumah tangga

usaha dangke (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,431.

Koefisien bernilai positif antara modal terhadap pendapatan

rumah tangga usaha dangke menyatakan bahwa modal

memiliki pengaruh yang positif terhadap pendapatan.

1. Uji normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,

apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Nilai

residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk lonceng

(bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga.

Page 61: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

44

Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem dalam data

yang diambil.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.47335385

Most Extreme

Differences

Absolute .112

Positive .112

Negative -.069

Test Statistic .112

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji one sample

kolmogrov-smirnov diatas menunjukkan bahwa nilai residual dari

variabel dependen dan varaiabel independen pada jumlah sampel

(n) sebanyak 30 adalah 0,200. Dengan demikian, data dari penelitian

ini terdistribusi secara normal karena nilai residual lebih besar dari

pada nilai signifikansi yang sudah di tetapkan yaitu 0,05 atau

0,200>0,05 sehingga model regresi dapat digunakan untuk

pengujian hipotesis.

2. Uji multikolinieritas

Page 62: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

45

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya multikolinearitas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487 .784 1.276

Modal .431 .150 .510 2.876 .008 .784 1.276

a. Dependent Variable: pendapatan

Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Berdasarkan uji multikolinieritas diatas dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas antara masing-masing

variabel independen dalam model regresi yaitu dengan melihat

VIFdan nilai tolerance. Hasil perhitungan tolerance menunjukkan

tidak ada variabel independen yang memeiliki nilai tolerance kurang

dari 0,1 demikian dengan VIF tidak ada variabel independen yang

memeiliki nilai VIF lebih besar dari 10 sehingga dengan demikian

dapat disimpulkan tidak ada korelasi antara variabel independen

atau tidak terjadi gejala multikolinieritas.

3. Uji autokorelasi

Page 63: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

46

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier tindakan satu responden atau sampel mempengaruhi tindakan

responden yang lain atau tidak. Apabila tindakan responden satu

mempengaruhi tindakan responden yang lainnya maka terdapat

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya

masalah autokorelasi. Dikatakan tidak terjadi masalah autokorelasi

jika nilai DW bearada dianatara nilai DU dan 4-DU.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .579a .335 .286 1.527 .335 6.801 2 27 .004 1.838

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja

b. Dependent Variable: pendapatan

Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Tabel diatas menunjukkan nilai DW sebesar 1,838 sedangkan

nilai DU sebesar 1,6498. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat

adanya masalah autokorelasi karena nilai DW terletak antara DU

sampai dengan (4-du) atau DU (1,6498) < Durbin Watson (1,838) <

4- du (2.162).

4. Uji heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu

Page 64: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

47

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model yang baik adalah yang homkeastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Salah satu cara mendeteksi uji ini adalah

dengan melihat Scatter Plot. Jika titik-titik yang tersebar di daerah

positif dan negative serta tidak membentuk pola yang jelas, maka

data tersebut dinyatakan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

Berikut hasil uji dari uji heteroskedastisitas:

Page 65: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

48

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa persebaran

titik-titik berada pada di bawah dan diatas 0 sehingga dapat

disimpulkan model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas karena

tidak terbentuk suatu pola yang jelas.

5. Uji Hipotesis

a. Uji T (Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

masing-masing variabel independen (modal dan tenaga kerja)

secara individual dalam menerangkan variabel dependen

(pendapatan rumah tangga usaha dangke). Derajat keabsahan

signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Untuk

melakukan uji t, hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai

berikut:

Ha1 : Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

rumah tangga usaha dangke

Ha2 : Modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah

tangga usaha dangke

Ha3 : Modal dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan perusahaan

Coefficientsa

Page 66: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

49

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487

Modal .431 .150 .510 2.876 .008

a. Dependent Variable: pendapatan

Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada

tabel diatas diperoleh nilai sebagai berikut:

1. Variabel Tenaga Kerja (X1)

T hitung untuk variabel X1 sebesar 0,706 dan tidak

signifikan 0,487>0,05. Variabel X1 mempunyai t hitung yakni

0,706 dengan t tabel=3,646 (df 30 dengan signifikansi 0,05).

Jadi t hitung<t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel X1 (tenaga kerja) memiliki tidak kontribusi terhadap

variabel Y (pendapatan rumah tangga usaha dangke). Nilai t

positif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai

hubungan yang searah dengan varaibel Y. Jadi dapat

disimpulkan variabel tenaga kerja secara parsial memiliki

pengaruh tidak signifikan terhadap pendapatan rumah

tangga.

2. Variabel Modal (X2)

T hitung untuk variabel modal sebesar 2,876 dengan

signifikan 0,008<0,05. Variabel X2 memiliki nilai t hitung yaitu

Page 67: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

50

2,876 dengan t tabel=3,646 jadi t hitung<t tabel sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (modal) memiliki

kontribusi terhadap variabel Y (pendapatan rumah tangga

usaha dangke). Nilai t posiitf menunjukkan bahwa variabel

X2 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat

disimpulkan variabel modal secara parsial memiliki pengaruh

signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

b. Uji f simultan

Uji statistik F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui

apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan

nilai signifikansi dengan nilai α (5%) dan membandingkan nilai F

hitung dengan F tabel dengan asumsi jika nilai Sig.<α dan nilai F

hitung>F tabel maka Ho ditolak. Adapun hipotesis yang telah

peneliti ajukan sebagai berikut:

Ho : variabel independen (tenaga kerja dan modal) secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (pendapatan rumah tangga usaha dangke)

Ha : variabel independen (tenaga kerja dan modal) secara

bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pendapatan

rumah tangga usaha dangke.

Page 68: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

51

ANOVAa

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 31.714 2 15.857 6.801 .004b

Residual 62.952 27 2.332

Total 94.667 29

a. Dependent Variable: pendapatan

b. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Pada tabel diatas diperoleh nilai F hitung 6,801>F tabel

2,922 dan Sig. 0,004<0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel independen antara lain tenaga kerja (X1) dan modal

(X2) secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap

variabel dependen yaitu pendapatan rumah tanga usaha dangke

(Y). Maka dengan kata lain variabel-variabel independen mampu

menjelaskan besarnya variabel dependen pendapatan

perusahaan.

c. Uji koefisien Determinasi r2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan

oleh variabel independen (X). Adapun hasil yang diperoleh

sebagai berikut :

Page 69: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

52

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .579a .335 .286 1.527

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja

b. Dependent Variable: pendapatan

Sumber : Ouput SPSS (data diolah 2020)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil uji

determinasi pada output model summary dari analisis regresi

berganda tepatnya pada nilai R Square sebesar 0,335. Jadi

pengaruh tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan

perusahaan yaitu sebesar 33,5% sedangkan sisanya 66,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

variabel penelitian.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan semua indikator memberikan pengaruh positif

terhadap pendapatan ekonomi.

1. Pengaruh Tenaga Kerja (X1) Terhadap Pendapatan Rumah

Tangga Di Desa Pinang (Y)

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa uji t dengan variabel

X1 (tenaga kerja) menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,706 dengan

Page 70: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

53

nilai Sig. 0,487 (<5%) dengan ketentuan yang ada yaitu jika nilai Sig.>α

maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan nilai standarisasi α yang telah ditetapkan maka Ho

diterima dan Ha ditolak, atau dengan penjelasan bahwa variabel X1

(tenaga kerja) berpengaruh positif terhadap variabel Y (pendapatan

usaha rumah tangga) namun pengaruhnya tidak signifikan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Satya Nugroho dan Muchamad Joko Budianto dengan judul

“Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi Terhadap Hasil

Produksi Susu Kabupaten Boyolali” dimana tenaga berpengaruh

secara positif dan signifikan.

2. Pengaruh Modal (X2) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga

Di Desa Pinang (Y)

Dari hasil menunjukkan bahwa angka koefisien regresi variabel

modal memperoleh nilai sebesar 0,431 hal ini menunjukkan bahwa

jika modal mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka pendapatan

rumah tangga usaha dangke (Y) akan mengalami kenaikan sebesar

0,431. Koefisien bernilai positif menunjukkan hubungan yang positif

antara variabel modal dengan variabel pendapatan rumah tangga

usaha dangke. Jika modal meningkat maka pendapatan akan

mengalami peningkatan. Variabel modal memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Hal ini dapat dilihat

dari nilai t hitung untuk variabel modal sebesar 2,876 dengan

signifikansi 0,008<0,05. Variabel X2 memiliki nilai t hitung sebesar

Page 71: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

54

2,876 dengan t tabel sebesar 3,646 (df 30 dilihat pada lampiran) jadi t

hitung>t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (modal)

memiliki kontribusi terhadap variabel Y (pendapatan rumah tangga

usaha dangke). Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X2 memiliki

hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel

modal secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap

pendapatan perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh

Wilda Ayu Ridwana dengan judul “Pengaruh Modal, Biaya Dan

Penjualan Produk Terhadap Laba Usaha Usahawan Susu

Pasteurisasi Di Blitar”, berdasarkan penelitian tersebut variabel modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih.

Faktor modal memiliki arti penting dalam sebuah usaha rumah

tangga dimana besar kecil nya modal yang dimiliki usaha rumah

tangga akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan juga

perkembangan usaha. Peningkatan pada modal akan memberi

peningkatan terhadap pendapatan usaha rumah tangga, karena usaha

rumah tangga memiliki kesempatan untuk memperluas dan

memperbesar kapasitas produksinya, yang kemudian secara otomatis

akan memperbesar labanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

modal memiliki hubungan yang positif terhadap pendapatan usaha

rumahtangga.

Page 72: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian yang dilakukan

terhadap produktivitas susu sapi (usaha dangke) yang terdiri dari tenaga

kerja dan modal mempengaruhi pendapatan rumah tangga di Desa Pinang

Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang dengan menggunakan

pendekatan Regresi Linear Berganda di simpulkan sebagai berikut :

1. Produktivitas susu sapi (usaha dangke), hal ini dilihat dari hasil

penelitian yang menyatakan Koefisien regresi X1 (Variabel Tenaga

Kerja Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan yang positif

antara tenaga kerja terhadap pendapatan namun tidak signifikan

2. Produktivitas susu sapi (usaha dangke), hal ini dilihat dari hasil

penelitian yang menyatakan Koefisien regresi X2 (Modal) Koefisien

bernilai positif antara modal terhadap pendapatan rumah tangga

usaha dangke menyatakan bahwa modal memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap pendapatan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan yang berkaitan dengan produktivitas susu sapi terhadap

pendapatan rumah tangga usaha dangke di Desa Pinang, Kecamatan

cendana, Kabupaten Enrekang seba gai berikut :

Page 73: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

56

1. Tenaga kerja

a. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan baik dari pemerintah

maupun lembaga swadaya masyarakat untuk meningkatkan

pengetahuan tentang usaha rumah tangga (usaha dangke)

b. Lebih kreatif dan inovatif baik dari produk maupun kemasan agar

lebih menarik konsumen.

c. Memperluas jaringan pemasaran.

2. Modal

Bahwa salah satu hal yang menghambat keberhasilan produksi

dangke adalah modal usaha, perlu adanya dukungan anggaran dana

mengenai modal usaha untuk para pelaku usaha rumah tangga (usaha

dangke) dari pemerintah untuk pengembangan usaha rumah tangga

(usaha dangke) di Desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten

Enrekang.

3. Saran bagi pemerintah

Pemerintah seharusnya memberikan dukungan untuk pelaku usaha

rumah tangga seperti bantuan dana dan pelatihan – pelatihan kepada

pelaku usaha rumah tangga agar kiranya dapat mengembangkan

usaha rumah tangga dan memasarkannya dengan skala nasional.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

meneliti faktor lain yang berhubungan dengan pendapatan rumah

tangga usaha dangke.

Page 74: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

57

DAFTAR PUSATAKA

Agustin, R. P., 2014. Hubungan antara produktivitas kerja terhadap pengembangan karir pada karyawan PT Bank Mandiri Tarakan. eJournal Psikologi, 02(01), 24 - 40.

Anggraeni, Adisty C., 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta

Anggraeni, Adisty Cynthia (2012). Asuhan Gizi; Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anonim, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tentang Ketenagakerjaan

Anonim, 2012. Konsumsi susu Indonesia paling rendah di Asia.

Aras , dwi Pancarany 2019. Analisis Keuntungan Dan Kelayakan Usaha Produk Dangke Di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang. 2016. Laporan Kinerja Tahun 2016. Enrekang: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang

Dudi, Dedi R dan T. Dhalika, 2006. Evaluasi Potensi Genetik Sapi Perah Fries holland. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.http:// pustaka. Undap. ac. id./wp-content/up loads. Diakses pada tanggal 17 Mei 2010.

Dwitasari, N. M., dan Indrajaya, I. G. (2017). Analisis Produksi Terhadap Pendapatan Pengerajin Dulang Fiber di desa Bresela kabupaten Gianyar. E- Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 6, No. 5, Hal. 856-883

Hadisutanto, B., 2008. Studi tentang Beberapa Performan Reproduksi Pada Berbagai Paritas Induk dalam Formulasi Masa Kosong (Days Open) Sapi FH. Disertasi. Bandung.

Hasibuan, Malayu Sp., 2012. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke

Tigabelas. Jakarta, Bumi Aksara.

Kasim, SN. dkk. (JurnalAgribisnis Vol. X (3) September 2011).Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah di Kabupaten Enrekang.(diakses pada 21 Desember 2013 pukul 00:36)

Makin, M. 2011. Tata Laksana Peternakan Sapi Perah. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Mardiningsih.D., 2007. Tingkat produktifitas tenaga kerja perempuan pada peternakan sapi perah rakyat di kecamatan Pakem kabupaten Sleman.

Page 75: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

58

Muchdarsyah, Sinungan, 2009. Prduktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta, bumi Aksara.

Payaman J Simanjuntak, Pengantar Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit UI, Jakarta, 2002, Hal 91

Praditya, Maninggar. 2010. Analisis Usaha Industri Gula Jawa Skala RUmah Tangga di Kabupaten Wonogiri. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Ramli, et al. 2009. Prevalence and Risk Factor for Stunting and Severe Stunting Among Under Fives in North Maluku Province of Indonesia. BMC Pediatrics. Press, Inc. Florida. Page. 147-198.

Reksopryitno, 2004. Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta, Bina Grarafika, hal 79.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Sabil, S., Malaka, R., & Maruddin, F. (2017). Chemical and Microstructure Characteristics of Dangke at Various of Temperature Ripened. International Journal of ChemTech Research. 10(7):611-615.

Salundik, Suryahadi, S. S. Mansjoer, D. Soepandi dan W. Ridwan. 2011. Analisis kualitas fisik dan kimia susu sapi perah dengan pakan klobot jagung dari limbah organik pasar. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Institiut Pertanian Bogor. Jurnal. 15 (3): 118 - 121.

Saputra, 2012. Kontribusi Pendapatan Usaha Sapi Perah terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Petani Peternak Sapi Perah di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Shiddieqy, M. I. 2007. Memetik Manfaaat Susu Sapi. Retrieved Februari 21,

2019.

Sugiyono, 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung, Alfabeta.

Page 76: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

59

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 77: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

60

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PRODUKTIVITAS SUSU SAPI TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA DANGKE

DI DESA PINANG KECAMATAN CENDANA KABUPATEN

ENREKANG

1. Petunjuk Pengisian

A. Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk menjawab

seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

B. Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia dan pilih

sesuai hati nurani Anda.

C. Ada empat alternatif jawaban, yaitu:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

2. Karakteristik Responden

A. Nama :

B. Usia :

C. Jenis kelamin :

PETUNJUK PENGISIAN

Page 78: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

61

D. Pendidilkan :

E. Lama bekerja :

DAFTAR PERNYATAAN

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

STS TS N S SS

A. TENAGA KERJA

1. Tenaga kerja yang saya miliki jumlahnya mencukupi untuk membantu saya mengolah produksi.

2. Untuk mendapatkan tenaga yang rajin dan jujur, saya gunakan anggota keluarga maupun tetangga saya

3. Tenaga kerja yang saya miliki mampu mendorong produktivitas saya

4. Hasil kerja produksi sudah sesuai dengan diharapkan

5. Adanya kesesuaian antara target dengan realisasi pekerjaan

B. MODAL USAHA

6. Modal usaha saya dari modal pribadi

7. Modal yang di pergunakan sangat bermanfaat untuk perkebangan usaha saya.

8. Biaya saya untuk membeli bahan baku tidak menghabiskan modal saya

9. Saya dapat menggunakan dana dari modal saya untuk membeli peralatan agar lebih lengkap

10. Saya memiliki modal untuk membuka usaha dari bantuan keluarga

C. PENDAPATAN RUMAH TANGGA

Page 79: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

62

11. Pendapatan hasil produksi sesuai dengan apa yang saya harapkan

12. Biaya-biaya produksi saya seimbang

dengan hasil jumlah produksi yang

saya dapatkan.

13. Biaya-biaya membeli bahan baku dan tenaga buruh tidak menghabiskan penghasilan yang saya dapatkan dari produksi saya

14. Penjualan/Produksi usaha saya semakin meningkat karena adanya tambahan modal

15. Selain mengharapkan pendapatan hasil produksi, saya juga berupaya mencari alternatif penghasilan tambahan di luar prosi ddukangke

Page 80: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

63

Data Olah Kuisioner Penelitian Produktivitas Susu Sapi (Usaha Dangke) Di

Desa Pinang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

Responden p1 p2 p3 p4 p5 total p6 p7 p8 p9 p10 Total p11 p12 p13 p14 p15 Total

Responden 1 4 5 4 4 4 21 4 4 3 4 4 19 5 5 3 4 5 22

Responden 2 4 4 5 5 4 22 4 4 4 5 3 20 4 4 3 5 5 21

Responden 3 4 4 4 4 4 20 4 5 2 5 3 19 4 4 4 4 4 20

Responden 4 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 5 23

Responden 5 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 18 4 4 3 4 4 19

Responden 6 5 4 4 4 5 22 4 5 3 5 3 20 5 4 3 4 5 21

Responden 7 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 20

Responden 8 4 4 4 4 5 21 4 4 4 5 3 20 4 4 4 4 5 21

Responden 9 4 3 4 4 4 19 3 5 2 3 5 18 4 4 2 4 4 18

Responden 10 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20

Responden 11 5 4 4 4 4 21 5 4 4 5 4 22 4 4 3 5 5 21

Responden 12 4 4 4 4 4 20 5 4 3 4 4 20 5 4 2 4 4 19

Responden 13 3 3 3 4 4 17 4 5 4 4 3 20 4 4 4 4 4 20

Responden 14 5 4 4 4 4 21 5 5 4 5 4 23 4 4 3 5 3 19

Responden 15 4 4 4 5 4 21 4 5 3 4 3 19 4 4 3 5 4 20

Responden 16 5 4 5 4 3 21 3 4 3 4 3 17 3 3 3 4 4 17

Responden 17 5 4 4 4 5 22 4 5 5 4 4 22 4 3 5 5 4 21

Responden 18 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 22

Page 81: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

64

Responden 19 5 4 4 4 5 22 5 5 5 4 4 23 4 3 5 5 4 21

Responden 20 4 4 5 4 3 20 4 5 2 3 3 17 4 4 2 4 3 17

Responden 21 5 4 4 5 4 22 5 5 5 5 4 24 4 4 4 5 5 22

Responden 22 5 4 4 5 4 22 5 5 5 5 4 24 4 4 4 5 5 22

Responden 23 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21 5 5 4 5 5 24

Responden 24 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 4 24 5 4 4 5 5 23

Responden 25 5 5 5 5 4 24 3 5 3 5 5 21 4 4 3 5 3 19

Responden 26 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 4 24 4 4 3 5 5 21

Responden 27 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 3 18 4 4 3 4 4 19

Responden 28 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 4 18 4 4 4 5 5 22

Responden 29 4 4 4 3 4 19 3 4 4 5 4 20 3 4 3 5 4 19

Responden 30 4 4 4 4 3 19 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 4 17

TOTAL 132 119 125 124 121 621 123 134 110 132 111 610 123 118 104 135 130 610

Page 82: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

65

Analisis regresi linear berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487

modal .431 .150 .510 2.876 .008

a. Dependent Variable: pendapatan

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.47335385

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .112

Negative -.069

Test Statistic .112

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 83: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

66

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487 .784 1.276

modal .431 .150 .510 2.876 .008 .784 1.276

a. Dependent Variable: pendapatan

Uji Aoutokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .579a .335 .286 1.527 .335 6.801 2 27 .004 1.838

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja

b. Dependent Variable: pendapatan

Page 84: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

67

Uji Heterokedasitas

Uji T (parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.023 4.520 1.775 .087

tenaga_kerja .172 .243 .125 .706 .487

modal .431 .150 .510 2.876 .008

a. Dependent Variable: pendapatan

Page 85: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

68

Uji F simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 31.714 2 15.857 6.801 .004b

Residual 62.952 27 2.332

Total 94.667 29

a. Dependent Variable: pendapatan

b. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja

Uji Determinasi r2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .579a .335 .286 1.527

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga_kerja

b. Dependent Variable: pendapatan

Page 86: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

69

Page 87: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

70

Page 88: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

71

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 89: PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP …

72

RIWAYAT HIDUP PENULIS

NUR VRELISA, lahir di Osso tanggal 07 Juni 1997,

merupakan anak ketiga dari pasangan Ruslan dan

Nurmiati. Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama

Islam. Kini penulis beralamat di BTN Dwi Ratu Pesona Mas

Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota

Makassar Sulawesi Selatan.

Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2009 lulus dari SD K Ba’Ka.

Kemudian melanjutkan di SMP NEGERI 1 ENREKANG dan lulus pada tahun

2012. Penulis melanjutkan pendidikan di SMK PGRI ENREKANG dan lulus pada

tahun 2015. Setelah itu kuliah di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR,

pada tahun 2020 penulis telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul “

PENGARUH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP PENINGKATAN

PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA DANGKE DI DESA PINANG

KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG”.