Upload
nguyenphuc
View
260
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BMT
TARUNA SEJAHTERA UNGARAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
FIRA NUR MAGHFIROH
NIM: 213 11 044
JURUSAN S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 (Empat) eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan
koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:
Nama : FIRA NUR MAGHFIROH
NIM : 213 11 044
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap
Kinerja Karyawan Di BMT Taruna Sejahtera Ungaran
dapat diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk
diujikan dalam sidang munaqasyah.
Demikian persetujuan pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian
dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Salatiga, 15 September 2015
Pembimbing
H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
iii
PENGESAHAN
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BMT TARUNA
SEJAHTERA UNGARAN
Disusun Oleh:
FIRA NUR MAGHFIROH
NIM : 21311044
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguki Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institiut Agama Islam negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Jumat,
pada tanggal 25 September 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi Syari’ah.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. H. Agus Waluyo, M. Ag
Sekretaris Penguji : H. Abdul Aziz N.P., S.Ag M.M
Penguji I : Hikmah Endraswati, S.E., M.Si
Penguji II : Dr. Faqih Nabhan, M.M
Salatiga, 2015
Dekan
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.
NIP. 19740320 200312 1001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fira Nur Maghfiroh
NIM : 21311044
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap
Kinerja Karyawan Di Bmt Taruna Sejahtera Ungaran
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,
bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, 15 September 2015
Yang Menyatakan
Fira Nur Maghfiroh
213 11 044
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Bahagia itu, ketika kita bisa ikhlas dan
bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
Allah SWT terhadap kita
“Jangan Lupa Bahagia”
Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku,
dan keluarga besarku
Terima kasih atas dukungan dan do’a kalian,
Semoga aku mampu memberikan yang terbaik
Hingga hanya senyum kebanggaan dan kebahagian
yang akan selalu terlukis diwajah.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua
Aamiin...
Teruntuk Almamaterku
Kampus 2 (dua), IAIN Salatiga
Terimakasih atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan
Semoga aku dapat menjaga dan memanfaatkannya dengan baik
Aamiin...
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Total Quality Management
(TQM) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bmt Taruna Sejahtera Ungaran.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang
benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam
ilmu Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik
secara moril maupun spiritual. Ucapan terimakasiholeh penulis ditujukan kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah.
4. H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi
ini.
5. M. Yusuf Khumaini, S.Hi., M.H. selaku dosen pembimbing akademik.
vii
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan S1-Perbankan Syariah Islam IAIN Salatiga
yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan.
7. Kedua orang tuaku tercinta dan kakakku dan seluruh keluarga besarku yang
selalu memberikan dukungan dan do’a.
8. Pihak BMT Taruna Sejahtera khususnya Bapak Yahsun, S.E. selaku Direktur
serta segenap karyawan yang banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
9. Sahabatku Futmalia, Riska, Saputri, Sulastri, Solichah, terima kasih atas
hiburan, bantuan, saran, do’a dan dukungan yang telah kalian berikan.
10. Hanafi Alfidin, yang selalu memberikan dukungan, saran, serta do’a.
11. UKM KSEI IAIN Salatiga dan TPQ ASY-SYIFA Pulutan yang telah
memberikan banyak pengalaman, do’a serta dukungannya.
12. Teman-teman S1- Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
turut membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga amal baik mereka
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga
kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis
serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca
dan mempelajarinya. Aamiin
Salatiga,10 September 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Maghfiroh, Fira Nur. 2015.Pengaruh Total Quality Management Terhadap
Kinerja Karyawan Di BMT Taruna Sejahtera Ungaran. Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM
Kata kunci: TQM, Kinerja Karyawan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan global yang sangat
ketat, sehingga setiap perusahaan atau organisasi harus berkerja bersama-sama
secara optimal untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dimana pihak
manajemen dituntut untuk menggunakan sistem manajemen yang baik dan dapat
dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tingkat TQM dan kinerja di BMT Taruna Sejahtera serta untuk
mengetahui pengaruh TQM terhadap kinerja di BMT Taruna Sejahtera.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan BMT Taruna Sejahtera. Sampel yang diambil sebanyak 85
responden dengan teknik random sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 18. Analisis ini meliputi uji
reliabilitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji statistik melalui uju Ttest, Ftest
serta koefisien determinan (R2) dan uju asumsi klasik.
Hasil uji Ttest menunjukan bahwa obsesi terhadap kualitas, pendekatan
ilmiah, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. UJi Ftest menunjukan obsesi terhadap kualitas,
pendekatan ilmiah, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, keterlibatan
dan pemberdayaan karyawan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar sebesar 89,3% sisianya 10,7%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... I
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... Ii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... Iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... Iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... V
KATA PENGANTAR ...................................................................................... Vi
ABSTRAK ....................................................................................................... Viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... Ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. Xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ Xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... Xiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10
D. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................. 11
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Penelitian ........................................................................................ 13
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 15
1. Total Quality Management (TQM)………….................................. 15
a. Pengertian Total Quality Mangement (TQM) ............................... 15
b. Karakteristik Total Quality Management (TQM)................................ 16
c. Dimensi Total Quality Management (TQM) 19
d. Tujuan Total Quality Mangement (TQM) ................................ 20
e. Faktor-faktor penyebab kegagalan Total Quality Managemnt
(TQM) ………………………………………………………… 20
x
2. Kinerja ............................................................................................. 21
a. Pengertian Kinerja ...................................................................... 21
b. Tujuan penilaian Kinerja......................................................
23
c. Hambatan Dalam Evaluasi Kinerja ............................................ 25
e. Kriteria Keberhasilan Dalam Manajemen Kinerja........................ 26
3. Hubungan TQM dan Kinerja ......................................................... 28
C. Kerangka Penelitian .................................................................................... 28
D. Hipotesis ..................................................................................................... 30
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 40
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 40
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 40
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 42
F. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................... 42
G. Instrumen Penelitian ................................................................................... 48
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................. 62
1. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................................... 62
a. Uji Reliabilitas .............................................................................. 62
b. Uji Validitas ........................................................................................ 63
2. Asumsi Klasik......................................................................... 64
a. Uji Multikolinearitas............................................................ 64
b. Uji Heteroskendastisitas............................................................. 65
c. Uji Normalitas……………...................................................... 65
d. Uji Linearitas…………......................................................... 66
3. Analisis regresi Berganda…………………………………………. 68
4. Uji Hipotesis……………..………………………………………… 67
a. Uji Ttest (parsial)………………………………………………… 67
b. Uji Ftest (Simultan)…………………………………………………… 68
xi
c. Uji Koefisien Determinan R2…………………………………… 68
I. Alat Penelitian ............................................................................................. 68
BAB IV: ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Objek Penelitian .......................................................................... 70
1. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera………………………. 70
2. Visi dan Misi…………………………………………………….. 72
3. Produk BMT Taruna Sejahtera…………………………………... 73
4. Struktur Organisasi………………………………………………. 74
B. Karakteristik Responden…………………………………………….. 75
C. Analisa Data ................................................................................................ 80
1. Uji Instrumen ................................................................................... 80
a. Uji Reliabilitas .............................................................................. 80
b. Uji Validitas ......................................................................... 81
2. Asumsi Klasik......................................................................... 86
a. Uji Multikolinearitas............................................................ 86
b. Uji Heteroskendastisitas............................................................. 87
c. Uji Normalitas……………...................................................... 88
d. Uji Linearitas…………......................................................... 91
3. Analisis regresi Berganda…………………………………………. 92
4. Uji Hipotesis……………..………………………………………… 97
a. Uji Ttest (parsial)………………………………………………… 97
b. Uji Ftest (Simultan)…………………………………………………… 100
c. Uji Koefisien Determinan R2…………………………………… 101
D. Pembahasan ......................................................................................... 102
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 109
B. Saran ........................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Research GAP ................................................................. 7
Tabel 2.2 : Hipotesis Penelitian............................................................ 39
Tabel 3.1 : Variabel dan Indikatoar Penelitian ................................... 60
Tabel 4.1 : Jabatan Responden............................................................. 76
Tabel 4.2 : Jenis Kelamin Responden................................................... 77
Tabel 4.3 : Usia Responden ………………......................................... 77
Tabel 4.4 : Pendidikan Terakhir Responden ....................................... 78
Tabel 4.5 : Lama Berkerja Responden................................................. 79
Tabel 4.6 : Penghasilan Responden ……............................................. 79
Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas………........................................................ 80
Tabel 4.8 : Uji Validitas…………........................................................ 82
Tabel 4.9 : Uji Multikoleniaritas…………………………. ................ 86
Tabel 4.10 : Uji Heteroskendastisitas…..………….............................. 87
Tabel 4.11 : One Sample Kolmogrov..…………....... .......................... 91
Tabel 4.12 : Uji Linearitas...................................................................... 92
Tabel 4.13 : Analisis Regresi Berganda………..................................... 93
Tabel 4.14 : Uji Ttest..................................…......................................... 97
Tabel 4.15 : Uji Ftest………………........................................................ 100
Tabel 4.16 : Uji Koefisien Determinan R2……………......................... 101
Tabel 4.17 : Hasil Hipotesis……………............................................... 108
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian…………………………………....... 29
Gambar 3.1 : Indikator Fokus Pada Pelanggan………............................ 49
Gambar 3.2 : Indikator Obsesi Terhadap Kualitas................................... 50
Gambar 3.3 : Indikator Pendekatan Ilmiah………………...................... 51
Gambar 3.4 : Indikator Komitmen Jangka Panjang……………………. 52
Gambar 3.5 : Indikator Kerja Sama (team work) ................................... 53
Gambar 3.6 : Indikator Perbaikan Sistem Berkesinambungan………… 54
Gambar 3.7 : Indikator Pendidikan dan Pelatihan……………………... 55
Gambar 3.8 : Indikator Kebebasan yang Terkendali………………… 56
Gambar 3.9 : Indikator Kesatuan Tujuan………………………………. 57
Gambar 3.10 : Indikator Keterlibatan dan Pemberdayaan karyawan…… 58
Gambar 3.11 : Kinerja Karyawan……………………………………… 60
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi……………………………………… 74
Gambar 4.2 : Regression Standadardich Residual……………………... 89
Bambar 4.3 : Grafik Normal Plot……………………………………… 90
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner
Data Katakteristik Responden
Analisis Deskriftif Responden
Data Jawaban Responden atas Kuesioner
Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Reabilitas
Hasil Uji Multicollinearity
Hasil Uji Heteroscendastisity
Hasil Uji Normality
Hasil Uji Kolmogrov
Hasil Uji Linearitas
Hasil Uji Regresi Linear berganda
Uji Statistik
Surat Persetujuan Ijin Penelitian dari BMT Taruna Sejahtera
Alamat Kantor BMT Taruna Sejahtera
Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam persaingan global yang sangat ketat pada saat ini, orang
banyak membicarakan tentang mutu, terutama berhubungan dengan
pekerjaan yang menghasilkan produk atau jasa. Suatu produk dibuat
karena ada yang membutuhkan dan kebutuhan tersebut berkembang
dengan tuntutan mutu penggunanya.
Perkembangan perusahaan jasa pada era ini dituntut untuk dapat
bertahan agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan jasa yang
akan bermunculan dan tetap terus memperoleh keuntungan. Untuk dapat
bertahan, perusahaan harus memiliki produk penjualan yang terbaik.
Produk yang baik adalah produk yang memiliki jaminan mutu yang baik.
Manajemen perusahaan harus berkerja bersama-sama secara optimal untuk
menghasilakan produk yang berkualitas.
Selain perusahaan dituntut untuk dapat bertahan agar dapat
bersaing, perusahaan juga dituntut untuk menggunakan sistem manajemen
yang baik dimana sistem manajemen ini dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan kinerja perusahaan melalui kinerja karyawannya. Salah satu
alat manajeman kualitas yang biasa digunakan adalah Total Quality
Management (TQM) (Chairany dan Wahyuni, 2011:2). Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu konsep manajemen modern yang
berusaha untuk memberikan respon secara tepat terhadap setiap perubahan
2
yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun kekuatan
internal organisasi. TQM lebih berfokus pada tujuan perusahaan untuk
melayani kebutuhan pelanggan dengan memasok barang dan jasa yang
memiliki kualitas setinggi mungkin (Tjiptono dan Diana, 2003:4).
Hal yang paling ditegaskan dalam TQM adalah mengenai kualitas
yang mencakup produksi, pelayanan, dan karyawan perusahaan tersebut.
Menjadi suatu kelayakan bahwa yang berperan besar dalam pemenuhan
kualitas adalah manajemen perusahaan. Dalam melaksanakan TQM,
manajemen melakukan segala aspek kegiatan dan perbaikan terus menerus
yang berfokus pada pelanggan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas.
Dasar pemikiran perlunya TQM yaitu bahwa cara terbaik agar
dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan
menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik
diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan. Peranan TQM dalam
suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama dalam
meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan
(Tjiptono dan Diana, 2003:4).
Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk memperhatikan dan
mempertahankan para pelanggan. Karena pelanggan merupakan orang
atau organisasi yang menerima hasil pekerjaan, maka menjadi hal penting
untuk memberikan produk yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Oleh karena itu kepuasan pelanggan merupakan prioritas
3
dalam penerapa TQM, maka selayaknya perusahaan harus berfokus pada
pelanggan.
Total quality approach hanya dapat dicapai dengan memperhatikan
sepuluh karakteristik TQM, yaitu: fokus pada pelanggan, obsesi terhadap
kualitas, pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim (team work), proses
secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang
terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdaya karyawan.
Penerapan TQM dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat
memberikan beberapa manfaat utama dalam meningkatkan laba serta daya
saing perusahaan yang bersangkutan. Penerapan TQM yang terencana dan
terarah dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja karyawan
(Poernomo dalam Hasanah, 2013:6)
Dengan adanya TQM perusahaan dapat selalu mengevaluasi
kinerjanya, sehingga perusahaan dapat segera memperbaiki apabila ada
sistem yang salah dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan sepuluh
karakteristik TQM sebagai variabel independennya, yaitu fokus pada
pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka
panjang, kerja sama tim (team work), proses secara berkesinambungan,
pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan,
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (Sari, 2009:4).
TQM merupakan perpaduan dari fungsi-fungsi dan proses terkait
kedalam siklus hidup produk pada tahap yang berbeda-beda, seperti
4
desain, perencanaan, produksi, distribusi, dan pelayanan. TQM merupakan
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan daya lentur sebuah bisnis
secara keseluruhan, dengan berpusat disekitar mutu. TQM pada prinsipnya
adalah cara mengorganisasi dan mengarahkan seluruh organisasi, setiap
departemen, setiap aktivitas, dan setiap individu di setiap tingkatan untuk
mencapai kualitas.
Menurut Stamatis (1996), TQS didefinisikan sebagai sistem
manajemen strategic dan integrative yang melibatkan semua manjer dan
karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif
untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses, organisasi
agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan
pelanggan. TQS mencakup dimensi yang meliputi fokus pada pelanggan,
keterlibatan total, dukungan sistematis, perbaikan berkesinambungan,
sedangkan TQM mencakup 10 dimensi yang meliputi fokus pada
pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka
panjang, kerja sama tim, perbaikan secara berkesinambungan, pendidikan
dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan.
Berdasarkan teori di atas TQM berprinsip dari cara mengorganisasi
dan mengarahkan seluruh organisasi, setiap departemen, setiap aktivitas,
dan setiap individu di setiap tingkatan untuk mencapai kualitas, sedangkan
TQS meskipun melibatkan manajer dan karyawan, serta menggunakan
metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara
5
berkesinambungan proses-proses, organisasi agar dapat memenuhi dan
melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, sehingga TQM
memiliki cakupan yang lebih luas daripada TQS.
Kinerja merupakan suatu pengukuran prestasi kerja dari pada
karyawan dan manajemen. Sehingga perlu untuk melihat hal apa saja yang
mempengaruhi, diperlukan suatu sistem penyaluran yang tepat untuk
ditetapkan setiap perusahaan sehingga bermanfaat untuk menilai kinerja
karyawan berdasarkan porsi yang tepat (Prabowo, 2012:4)
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang
telah ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan
yang diharapkan (Wibowo, 2010:229).
BMT Taruna Sejahtera merupakan koperasi jasa keuangan syariah
yang sedang berkembang cukup baik di era global ini. Pada tahun 2014
BMT tersebut memiliki kurang lebihnya 142 karyawam tetap dan pada
tahun 2015 memiliki kurang lebih 172 karyawan tetap yang berkerja di
BMT Taruna Sejahtera. Sehingga untuk meningkatkan kinerja
karyawannya pihak lembaga keuangan perlu melakukan langkah-langkah
guna meningkatkan kualitas kinerja karyawannya.
Oleh karena itu, BMT Taruna Sejahtera yang berkantor pusat di
Ungaran, sebagai tempat penelitian. Dengan harapan bisa memberikan
manfaat bagi kemajuan BMT Taruna Sejahtera dari hasil penelitian yang
dilakukan ini.
6
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009), yang berjudul
“Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial pada
PT Super Andalas Steel”, yang hanya meneliti 6 variabel TQM yaitu,
menyatakan bahwa fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerja
sama tim (team work), perbaikan sistem, pendidikan dan pelatihan,
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Tidak menemukan bahwa
organisasi yang mempratekkan TQM dapat mencapai kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan Kumentas (2013), yang berjudul
“Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan
Penghargaan terhadap Kinerja Manjerial PT. Pos Indonesia, menyatakan
bahwa dari tiga variable yang digunakan hanya ada satu variable yang
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial, yaitu sistem
pengukuran kinerja.
Sementara penelitian yang dilakukan Munizu (2010), yang
berjudul “Praktik Total Quality Mangement dan pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada PT Telkom Tbk. Cabang Makasar),
menyatakan bahwa kepemimpinan, perencanaan strategi, fokus pada
pelanggan, dan analisis manajemen sumer daya manusia (MSDM) dan
manajemen proses, mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Sedangkan penilitian yang dilakukan Afriyanto (2010), yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap
Perilaku Produktif Karyawan dan Kinerja Karyawan pada PT “X” di
7
Pasuruan, menyatakan bahwa fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan
kesinambungan secara parsial terbukti memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap produktif karyawan dan kinerja karyawan, sedangkan
keterlibatan terpadu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktif
karyawan.
Research Gap
Tabel 1.1
GAP Peneliti dan Tahun Hasil penelitian
ISU : Total Quality Mangement Terhadap Kinerja Karyawan
Research GAP : Pengaruh Total Quality Managemnt Terhadap Kinerja Karyawan
Total Quality
Management
Berpengaruh Positif
Terhadap Kinerja
Karyawan
Munizu (2010) Berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan,
penelitian tersebut
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini
merupakan indikasi
bahwa dapat
meningkatkan kinerja
karyawan sangat
ditentukan oleh variabel
TQM tersebut.
Afriyanto (2010) Hasil penelitian tersebut
fokus pada pelangan dan
perbaikan proses dan
kesinambungan memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap prokduktifitas
karyawan dan kinerja
karyawan
Dilanjutkan…
8
Lanjutan tabel 1.1
Total Quality Mangament
berpengaruh negatif
terhadap kinerja
karyawan
Sari (2009) Hasil penelitian tersebut
variabel fokus pada
pelanggan, obsesi
terhadap kualitas, kerja
sama tim, perbaikan
sisitem, pendidikan dan
pelatihan, keterlibatan
dan pemberdayaan
karyawan, tidak
ditemukan bahwa
organisasi yang
mempraktekan TQM
dapat mencapai kinerja
yang tinggi.
Kumentas (2013) Berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan,
penelitian tersebut
menunjukan bahwa Total
Quality Mangement tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja karyawan
Berdasarkan tabel diatas sekelompok peneliti pada penelitian
Munizu, Afriyanto dan Zulaika, menyimpulkan bahwa Total Quality
Management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sementara sekelompok peneliti pada penelitian Sari dan
Kumentas, menyimpulkan bahwa Total Quality Management (TQM) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
objek yang diteliti dan variabel yang digunakan untuk mempengaruhi
kinerja karyawan. Pendapat di atas menjadikan hal yang menarik diteliti.
Dari hal tersebut penulis menduga bila Total Quality Management (TQM)
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk menjawab asumsi tersebut,
9
maka peneliti mencoba melakukan penelitian pada BMT Taruna Sejahtera
Ungaran dengan judul “PENGARUH TOTAL QUALITY
MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI
BMT TARUNA SEJAHTERA UNGARAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh fokus pada pelanggan terhadap kinerja
karyawan?
2. Bagaimana pengaruh obsesi terhadap kualitas terhadap kinerja
karyawan?
3. Bagaimana pengaruh pendekatan ilmiah terhadap kinerja
karyawan?
4. Bagaimana pengaruh komitmen jangka panjang terhadap
kinerja karyawan?
5. Bagaimana pengaruh kerja sama tim (team work) terhadap
kionerja karyawan?
6. Bagaimana pengaruh perbaikan sisitem berkesinambungan
terhadap kinerja karyawan?
7. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihann terhadap
kinerja karyawan?
10
8. Bagaimana pengaruh kebebasan terkendali terhadap kinerja
karyawan?
9. Bagaimana pengaruh kesatuan tujuan terhadap kminerja
karyawan?
10. Bagaimana pengaruh keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Total Quality
Managemant terhadap kinerja karyawan yang meliputi:
1. Pengaruh fokus pada pelanggan terhadap kinerja karyawan
2. Pengaruh obsesi terhadap kinerja karyawan
3. Pengaruh pendekatan ilmiah terhadap kinerja karyawan
4. Pengaruh komitmen jangka panjang terhadap kinerja karyawan
5. Pengaruh kerja sama tim terhadap kinerja karyawan
6. Pengaruh perbaikan sisitem berkesinambungan terhadap kinerja
karyawan
7. Pengaruh pendidikan dan pelatiha terhadap kinerja karyawan
8. Pengaruh kebebasan terkendali terhadap kinerja karyawan
9. Pengaruh kesatuan tujuan terhadap kinerja karyawan
10. Pengaruh keterlibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja
karyawan.
D. Kegunaan Penelitian
11
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai berikut:
1. Bagi pihak BMT Taruna Sejahtera, dapat digunakan sebagai
bahan masukan tentang pentingnya menerapkan TQM terhadap
peningkatan kinerja karyawan.
2. Bagi penulis, dapat meningkatkan pengetahuan tentang TQM
khususnya mengenai pengaruhnya terhadap peningkatan
kinerja karyawan.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan seagai referensi
bagi para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian, sebagai
salah satu sumber informasi.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal
yang akan dilaporkan sistematis bab demi bab agar laporan hasil penelitian
memperoleh gambaran yang saling berurutan. Adapun sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I pendahuluan di bab pendahuluan ini berisikan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian ini dan
sistematika penulisan.
Bab II kajian pustaka berisikan tentang kerangka teori dalam
pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang
12
akan diambil dari berbagai literature. Selain itu bab ini berisi kerangka
penelitian dan hipotesis.
Bab III metodologi Penelitian berisi tentang jenis penilitian, lokasi
dan waktu penilitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep, instrument penelitian, uji instrumen, dan alat
analisis.
Bab IV analisis penelitian, di dalam bab ini berisi tentang diskripsi
objek penelitian yang disusun secara sistematis, kemudian dianalisis
dengan mengguanakan metode penelitian yang telah di tetapkan.
Bab V penutup ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari
hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dan saran-saran yang berguna untuk kemajuan penelitian ini.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan Munizu (2010) menyatakan bahwa
TQM mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di PT Telkom, Tbk Cabang Makasar. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Sari (2009) menyatakan bahwa organisasi yang
mempraktikan TQM tidak terbutki bahwa TQM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Super Andalas Steel.
Menurut Afriyanto (2010), yang meneliti tentang pengaruh
penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap perilaku produktif
karyawan dan kinerja karyawan pada PT “X” di Pasuruan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian tersebut mengambil sampel dari sebagian
populasi, dengan teknik rondom, dengan metode purposive sampling.
Kriteria terhadap sampel adalah responden yang memiliki masa kerja
minimal 36 bulan atau 3 tahun. Hasil dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa, fokus pada pelanggan dan perbaikan proses dan
kesinambungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktifitas
karyawan dan kinerja karyawan pada PT “X” di Pasuruan.
Zulaika (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh TQM
terhadap kinerja karyawan pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk. Peneliti
14
mengambil sampel 30 orang manajer pada perusahaan, dengan
menggunakan model analisis yang digunakan analisis regresi berganda, uji
reliabilitas, uji validitas, uji normalitas, uji multikoleniaritas, uji
heteroskedastisitas, menunjukan bahwa perbaikan kesinambungan,
pelatihan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk.
Hasanah (2013), melakukan penelitian tenang pengaruh TQM
terhadap kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan sebagai variabel moderating, studi empiris pada staf
akuntansi perusahaan jasa di wilayah Jakarta dan Tangerang. Data disebar
dan dikumpulkan dengan teknik convenience sampling. Sampel yang
digunakan adalah para staf di devisi akuntansi pada 7 perusahaan jasa
dengan total 80 responden. Hasil dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial.
Prabowo (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh TQM
terhadap kinerja manajerial pada PT Untung Bersama Sejahtera”. Sampel
yang digunakan dalam penelitian tersebut diambil berdasarkan metode
sensus, sehingga sampel yang digunakan berjumlah 100 responden. Hasil
dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara simultan TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT Untung
Bersama Sejahtera.
15
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya adalah penulis mencoba meneliti tentang
bagaimana pengaruh Total Quality Management (TQM), dengan variabel
independen 10 karakteristik Total Quality management (TQM) yaitu,
fokus pada pelangan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah,
kikmitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan system secara
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, dan
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, terhadap kinerja karyawan
dengan objek yang diteliti karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
B. Kerangka Teori
1. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
a. Pengertian TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Merupakan suatu pendekatan dalam melaksanakan usaha yang
mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2003:4).
Menurut Bennett and Kerr dalam Rivai (2009:408) Total
Quality Management (TQM) adalah konsep dan metode yang
memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen dan
seluruh pengelola perusahaan untuk memenuhi keinginan atau
kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam TQM tidak hanya
manajemen yang bertanggung jawab dalam memenuhi keinginan
16
pelanggan, tetapi juga peran aktif seluruh anggota untuk
memperbaiki mutu produk atau jasa yang dihasilkannya.
Nasution dalam Khairunnisa (2008:24) Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya
saing organisasi melalui perbaikan secara terus menerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkunganya.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
total quality management (TQM) adalah suatu konsep yang
dijalankan oleh sebuah perusahaan atau oeganisasi, untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus yang bertujuan untuk
memaksimalkan daya saing.
b. Karakteristik TQM
Menurut Tjiptono dan Diana (2003:15-18), TOTAL
QUALITY MANAGEMENT (TQM) mempunyai 10 karekteristik
yang dapat dicapai untuk menuju suatu tujuan yang diharapkan
suatu perusahaan, yaitu:
1. Fokus pada pelanggan: Fokus pada pelanggan baik pelanggan
internal maupun pelanggan eksternal. Pelanggan eksternal
menentukan kualitas produk dan jasa yang disampaikan kepada
pihak perusahaan, sedangkan pelanggan internal berperan besar
dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan
yang berhubungan dengan produk dan jasa.
17
2. Obsesi terhadap kualitas: Organisasi yang menerapkan TQM,
penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal.
Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus
terobsesi untuk mematuhi atau melebihi apa yang ditentukan
tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah: Dalam penerapan TQM pendekatan ilmiah
sangat diperlukan, terutama untuk mendesain pekerjaan dan
dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain.
4. Komitmen Jangka Panjang: Komitmen jangka panjang sangat
penting guna mengadakan perubahan budaya agar dalam
penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerja Sama Tim (Teamwork): Di dalam organisasi yang
menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan
dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun
dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan system secara berkesinambungan: Setiap produk dan
jasa dihasilkan dengan memanfaaatkan proses-proses tertentu
di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu sistem
yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas
yang dihasilkan dapat meningkat.
18
7. Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan merupakan
faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan
didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip
bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan
tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam
perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan
keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang terkendali: Dalam TQM keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah merupakan unsur yang paling penting.
9. Kesatuan Tujuan: Agar TQM dapat diterapkan dengan baik
maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan
demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan karyawan:
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang
penting dalam penerpan TQM. Usaha untuk melibatkan
karyawan membawa 2 manfaat utama, yaitu:
a. Akan meningkatkan kemungkinan dihasilaknnya keputusan
yang baik rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang
lebih efektif .
b. Keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memiliki
dan tanggungjawab atas keputusan dengan melibatkan
orang-orang yang harus melaksanakannya.
19
c. Dimensi TQM
Suatu paradigma total tentang perbaikan continue dalam empat
dimensi yaitu: (Tjiptono dan Diana, 2003:19)
1. Pengembangan perorangan dan professional
Implikasi dalam hal ini adalah perorangan harus kontinu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari dalam konteks
ilmu pengetahuan.
2. Hubungan inter-personal
Hubungan inter-personal akan tercapai apabila setiap orang
berusaha meningkatakan kualitas diri untuk memberikan
kontribusi yang berkualitas dan memadai dalam rangka
pengembangan kesinergian organisasi.
3. Efektivitas managerial
Apabila peningkatan kerja dan daya saing global organisasi
secara konsisten dengan pengukuransecara berkelanjutan akan
semua tahap tanpa penambahan biaya over head dan eliminasi
pemborosan waktu, material, kerugian produksi cacat dapat
dikatakan telah mencapai tingkat efektivitas manajerial.
4. Produktivitas organisasi
Dalam organisasi sebagai suatu sistem terdapat:
1. Input, yaitu semua masukan seperti bahan baku (material),
energy, SDM, modal
20
2. Proses, yaitu sistem dan teknologi untuk mengolah input
menjadi suatu produk atau jasa.
3. Output, yaitu hasil kerja berupa produk atau jasa yang siap
dipakai oleh konsumen.
d. Tujuan TQM
Tujuan TQM yaitu untuk memberikan produk atau jasa
berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasar
konsumen berkelanjutan (sustainable satisfaction) yang akan
menimbulkan pembelian berkesinambungan sehingga dapat
meningkatkan produktivitas produsen mencapai skala ekinomis
dengan akibat penurunan biaya produksi (Tjiptono dan Diana,
2003:20).
Sistem TQM ditentukan oleh CEO/pimpinan puncak yang sine
qua non harus terlibat dan bertanggungjawab atas pelaksanaanya.
Strategi untuk mencapai tujuan TQM secara mendasar sejak awal
harus dilaksanakan dengan komitmen penuh oleh para CEO beserta
seluruh tingkat manajemen puncak, kemudian manajemen madya
dan manajemen operasional (Ibrahim,2000:22-23).
e. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan TQM
Menurut Yamit (2005:188), faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam penerapan TQM sebagai berikut:
1. Manajemen puncak tidak melihat suatu alasan untuk berubah
21
2. Manajemen puncak tidak memperhatikan dan mengikutsertakan
karyawan
3. Manjemen puncak tidak bertanggung jawab terhadap progam
TQM dan penerapannya didelegasikan pada pihak lain
4. Perusahaan kehilangan minat pada progam TQM akibat dari
kurangnya komitmen
5. Manejemen dan karyawan tidak sepakat pada apa yang terjadi
6. Masalah lain yang lebih mendesak diprioritaskan
7. Tujuan yang tidak jelas dan tidak ada target atau pengukuran
kinerja
8. Proses tidak dianalisis, sistem lemah dan prosedur tidak ditulis
9. TQM membebani karyawan dan karyawan tidak menyutujui
secara diam-diam, karena tidak memahami peran.
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan suatu pengukuran prestasi kerja dari
para karyawan dan manejemen perusahaan. Diperlukan suatu
system pengukuran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam setiap
perusahaan sehingga penilaian kinerja manajemen dilakukan dalam
porsi yang tepat (Prabowo, 2012:4).
Menurut Wibowo (2010:9) kinerja merupakan gaya
manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada
22
kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan
berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan
strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai
tujuan organisasi.
Rivai (2009:548) mengungkapkan, kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja, seperti
yang dikemukakaan oleh wibowo adalah suatu gaya manajemen
dalam mengelola sumber daya yang telah dimiliki untuk
menciptakan visi bersama dalam upaya perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat
perkembangan perusahaan adalah dengan cara melihat hasil
penilaian kinerja. Sasaran yang menjadi objek penilaian kinerja
adalah kecakapan, kemampuan karyawan dalam menggunakan
tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala.
Instrumen penilaian kinerja dapat digunakan untuk mereview
kinerja, peringkat kinerja, penilaian kinerja, penilaian karyawan
dan sekaligus evaluasi kaeryawan sehingga dapat diketahui mana
23
karyawan yang mampu melaksanakan pekerjaan secara baik,
efisien, efektif dan produktif sesuai dengan tujuan perusahaan.
Hasbun dalam Devi (2009:30) mengungkapkan bahwa
kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting yaitu:
1. Kemampuan dan minat seorang pekerja
2. Kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas
3. Peran serta tingkat motivasi pekerja
b. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Rivai (2009:551) tujuan penilaian kinerja atau
prestasi kinerja karyawan pada dasarnya meliputi:
1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan
2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk memberikan
gaji secara berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa, insentif
uang
3. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan
4. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lain
5. Pengembangan SDM yang masih dapat dibedakan lagi dalam:
a. Penugasan kembali, seperti diadakannya mutasi atau
transfer, rotasi pekerjaan
b. Promosi, kenaikan jabatan
c. Training atau latihan
6. Meningkatkan motivasi kerja
7. Meningkatkan etos kerja
24
8. Memperkuat hubungan antar karyawan dengan supervisor
memalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka
9. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan
untuk memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja, dan
rencana karier selanjutnya
10. Riset seleksi sebagai kriteria kebarhasilan atau efektifitas
11. Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan SDM,
karir dan keputusan perencanaan suksesi
12. Membantu karyawan dengan pekerjaan yang sesuai untuk
mencapai hasil yang lebih secara menyeluruh
13. Sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan gaji, upah, insentif, kompensasi dan berbagai
imbalan lainnya
14. Sebagai penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah
pribadi maupun pekerjaan
15. Sebagi alat untuk menjaga tingkat kinerja
16. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk
mengambil inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja
17. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan SDM, seperti seleksi,
rekrutmen, pelatihan dan analisis pekerjaan sebagai komponen
yang saling ketergantungan di antara fungsi-fungsi SDM
18. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar
kinerja menjadi baik
25
19. Mengembangkan dan menetapkan kompensasi pekerjaan
20. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sangsi atupun hadiah
c. Hambatan dalam evaluasi kinerja
Faktor yang mungkin dapat menjadi hambatan dlam penilaian
evaluasi kinerja yang adil sebagai berikut (Rachmawati,2008:126) :
1. Perubahan Standar
Standar yang tidak konsisten dan berubah-ubah akan
mempengaruhi pengukuran prestasi karyawan.
2. Hallo effect
Hallo effect terjadi apabila penilaian menajer terhadap prestasi
karyawan secara keseluruhan hanya bergantung pada satu atau
beberapa aspek saja. Biasanya hal ini terjadi karena pimpinan
melibatkan emosi dalam sebuah penilaian, menilai terlalu
lunak atau keras, melibatkan prasangka pribadi, serta menilai
berdasarkan data atau fakta dari waktu yang paling akhir saja.
3. Perbedaan sifat manajer
Manajer mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Penilaian
karyawan bisa menjadi berbeda karena sifat manajer. Oleh
karena itu disarankan untuk membuat standar atau pedoman
penilaian untuk dijadikan patokan penilaian.
4. Perbedaan stereotype tertentu
Manajer dapat menjadi bias karena faktor etnis, jenis kelamin,
atau golongan tertentu.
26
d. Kriteria Keberhasilan dalam Manejemen Kinerja
Menurut Wibowo (2010:34), manajemen kinerja
mempunyai peran penting mencapai tujuan organisasi. Manajemen
kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Proses manejemen kinerja telah memungkinkan pengalaman
dan pengetahuan yang diperoleh individu dalam pekerjaan
dapat dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi.
2. Terdapat komitmen dan dukungan dari manajemen puncak
untuk menjalankan manajemen kinerja.
3. Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan
dengan pekerjaan sebenarnya dari organisasi dan bagaimana
kinerja pada umumnya dikelola.
4. Manajemen kinerja dapat memberikan nilai tambah dalam
bentuk hasil jangka pendek maupun pengembangan jangka
panjang.
5. Proses manajemen kinerja diintegrasikan dengan proses
perencanaan strategi dan bisnis.
6. Proses manajemen kinerja siap diterima oleh semua yang
berkepentingan sebagai komponen alamiah manajemen yang
baik dan praktik pekerjaan.
7. Semua stakeholder organisasi terlibat dalam desain
pengembangan, dan pengenalan manajemen kinerja.
27
8. Proses manajemen kinerja berjalan secara transparan dan
bekerja secara jujur dan adil.
9. Proses manajemen kinerja dapat bekerja secara flaksibel untuk
disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan lokal atau khusus.
10. Manajer dan team leader melakukan tindakan untuk
memastikan bahwa terdapat saling pengertian bersama,
biasanya tentang visi, strategi, tujuan, dan nilai-nilai
organisasi.
11. Proses manajemen kinerja memahami bahwa terdapat
kepentingan masyarakat dalam organisasi dan menghargai
kebutuhan individu.
12. Proses manajemen kinerja dipergunakan oleh manajer dan
team leader untuk membantu orang merasa bahwa mereka
dihargai oleh organisasi.
13. Proses manajeman kinerja membantu menyesuaikan tujuan
organisasi dan individu.
14. Fokus manajemen kinerja pada pengembangan orang dan
pertimbangan tentang dukungan yang mereka perlukan.
15. Tujuan dan pelaksanaan manjeman kinerja dan tentang
manfaatnya bagi semua yang berkepentingan,
dikomunikasikan secara meluas dan efektif.
28
16. Pendapat semua steakholder diperhatikan tentang seberapa
baik skemanya berjalan dan tindakan diambil sesuai keperluan
untuk memperbaiuki berbagai proses.
3. Hubungan TQM dan Kinerja
Semakin meningkatnya TQM maka akan berpengaruh
positif terhadap kinerja manajerial, karena di dalam unsur-unsur TQM
tersebut terbukti dapat meningkatkan kinerja manajerial. Jika semua
unsur-unsur didalam TQM dilaksanakan secara harmonis maka tujuan
perusahaan mendapatkan laba akan tercapai sehingga dapat dilihat
bahwa kinerja manajerial perusahaan berjalan dengan baik (Tjiptono
dan Diana, 2003:15).
C. Kerangka Penelitian
Total Quality Mangement hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan sepuluh karakteristik TQM, yaitu: fokus pada pelanggan,
obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim (team
work), proses secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan,
kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdaya
karyawan (Tjiptono dan Diana, 2003:4)..
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain
serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat
dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut:
29
Gambar bagan 2.1
Kerangka Pemikiran
Kinerja Karyawan
(Y)
Fokus pada pelanggan
Obsesi Terhadap
Kualitaas
Pendekatan Ilmiah
Komitmen Jangka
Panjang
Kerja Sama Tim
Perbaikan Sisitem
Berkesinambungan
Pendidikan dan Pelatihan
Kebebasan Terkendali
Kesatuan Tujuan
Keterlibatan dan
Pemberdayaan Karyawan
30
D. Hipotesis
Menurut Suliyanto (2006:53), hipotesis merupakan jawaban
sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan
jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban
dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan maslah,
sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui
analisis data.
Berdasarkan teori hipotesis diatas dan rumusan masaalah yang
diuraikan, maka dapat disusun suatu hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Fokus Pada Pelanggan Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut pendekatan TQM, kualitas ditentukan oleh
pelanggan. Semua usaha manajemen dalam TQM diarahkan pada satu
tujuan utama yaitu terciptanya kepuasan pelangan (Tjiptono dalam
Hadi, 2014:47). Penerapan unsur fokus pada pelanggan, maka
perusahaan akan meningkatkan kinerja karyawannya, agar terciptanya
kepuasan pada pelanggan
Penelitian yang dilakukan Afriyanto (2010) tentang
pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap
perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT “X” di
Pasuruan. Menyatakan bahwa penelitan di PT “X” di Pasuruan,
variable fokus pada pelanggan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan Suseno (2014) tentang penerapan
TQM dalam meningkatkan kinerja perusahaan UMKM, menyatakan
31
bahwa variabel fokus pada pelanggan berpengaruh positif dalam
meningkatkan kinerja perusahaan UMKM.
Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H1: Fokus pada pelanggan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh Obsesi Terhadap Kualitas Terhadap Kinerja Karyawan
Obsesi terhadap kualitas merupakan sikap yang tidak puas
akan kualitas dari produk yang dihasilkan. Peningkatan kualitas
produk dapt mengurangi biaya-biaya kualitas yang berpotensi
menurunkan laba (Silalahi, 2014: 108). Apabila hal tersebut dapat
ditanamkan kepada karyawan, maka kinerja karyawan akan meningkat
karena karyawan ingin menciptakan produk yang berkualitas tinggi.
Penelitian yang dilakukan Fitriyah dan Ningsih (2013)
tentang karakteristik TQM dalam mempengaruhi kinerja manajerial
pada PT “X”. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan yang
ada di PT “X” berjumlah 205 orang. Pengmbilan sampel merupakan
karyawan PT “X” yang berada di diposisi Kepala Sub Bagian beserta
bawahannya yang berjumlah 50 orang. Metode pengumpulan data
dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menyatakan bahwa
penelitian di PT “X”, variable obsesi terhadap kualitas berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
32
Penelitian yang dilakukan Silalahi (2014), yang meneliti
tentang praktik Total Quality Managemant (TQM) terhadap kinerja
karyawan (studi kasus pada PT Federal International Finance cabang
Medan). Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer
melalui koesioner, sampel yang digunakan sebanyak 67 orang. Hasil
dari penelitian ini manyatakan bahwa obsesi terhadap kulitas
berpengaruh secara dominan terhadap kinerja karyawan.
H2: Obsesi terhadap kualitas berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
3. Pengaruh Pendekatan Ilmiah Terhadap Kinerja Karyawan
Pendekatan ilmiah diperlukan untuk mendesain pekerjaan serta
proses pengambilan keputusan dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan (Chairani, 2011: 10). Karyawan dapat
meningkatkan kinerjanya yang sudah didesain, dan desain tersebut
dapat mempermudah karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan
melaksanakan perbaikan.
Penelitan yang dilakukan oleh Widjaya dan Ian (2014) tentang
pengaruh Total Quality Management dan Quality Management
information terhadap kinerja perusahaan, ditunjukan bahwa secara
signifikan pendekatan ilmiah berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di pabrik dasi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suseno (2014)
tentang penerapan TQM dalam meningkatkan kinerja perusahaan
33
UMKM, menyatakan bahwa variabel pendekatan ilmiah berpengaruh
positif dalam meningkatkan kinerja perusahaan UMKM.
Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H3: Pendekatan ilmiah berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
4. Pengaruh Komitmen Jangka Panjang Terhadap Kinerja
Karyawan
Komitmen jangka panjang sangat penting, guna mengadakan
perubahan budaya, agar penerapan TQM dapat berjalan dengan
sukses. (Chairani, 2011: 10). Apabila penerapan TQM sudah menjadi
budaya karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Iriani dan Arife (2010)
tentang analisis pengaruh implementasi Total Quality Mangement
(TQM) terhadap kinerja karyawan melalui kualitas inovasi,
menyatakan bahwa komitmen jangka panjang berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian diatas,
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Komitmen jangka panjang berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
5. Pengaruh Kerja Sama Terhadap Kinerja kryawan
Kerja sama tim merupakan gambaran integritas perusahaan di
mana setiap personil bekerja bersama-sama dalam mewujudkan tujuan
34
(Silalahi, 2014: 109). Kekompakan dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut perusahaan atau organisasi akan meningkatkan kinerja
karyawan, karena mereka merasa dapat dipercaya.
Menurut penelitan Prabowo (2012) tentang pengaruh Total
Quality Management terhadap kinerja karyawan pada PT Untung
Bersama Sejahtera, ditunjukan bahwa secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di PT Untung Bersama Sejahtera.
Penelitian yang dilakuakan Fitriyah dan Ningsih (2013),
tentang kaarakteristik TQM dalam mempengaruhi kinerja manajerial
pada PT “X”, menyatakan bahwa kerja sama tim pada PT “X”
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H5: Kerja sama berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
6. Pengaruh Perbaikan Sistem Berkesinambungan Terhadap
Kinerja Karyawan
Pendekatan ini hanya dapat berhasil dengan baik apabila
disertai usaha sumber daya manusia yang tepat. Faktor manusia
merupakan dimensi yang terpenting dalam perbaikan kualitas dan
produktivitas (Tjiptono, 2003: 17), oleh sebab itu perbaikan
berkesinambungan berpengauh pada kinerja karyawan
35
Penelitian yang dilakukan oleh Sunuwidana (2013) tentang
pengaruh Total Quality Mangement terhadap kinerja karyawan
melalui kualitas (studi kasus pada Fakultas Filsafat Universitas Gajah
Mada), menyatakan bahwa perbaikan sisitem berkesinambungan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Menurut Pane (2010) yang meneliti tentang pengaruh TQM
terhadap kinerja manjerial pada PT Pantja Surya, hasil penelitian
tersebut menyatakan bahwa perbaikan secara berkesinambungan
berpengaruh positif terhadap kinerja manjerial.
Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H6: Perbaikan sistem berkesinambungan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
7. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan dan
pelatihan memiliki tujuan yang sama yaitu pembelajaran. Melalui
pembelajaran terdapat pemahaman secara implisit, dari pemahaman
karyawan dimungkinkan untuk menjadi seseorang innovator,
pengambil inspirasi, pemecahan masalah yang kreatif, serta
menjadikan karyawan efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan
(Tjiptono dalam Hadi, 2014: 49). Oleh karena itu pendidikan dan
pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
36
Penelitian Zulaika (2008) tentang pengaruh Total Quality
Mangement terhadap kinerja manajemen pada PT PP Lonsum
Indonesia, menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT PP Lonsum
Indonesia, Tbk.
Yanuar (2013) yang meneliti tentang pengaruh TQM terhadap
kinerja manajerial pada PT PLN kota Malang, menyatakan bahwa
pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H7: Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
8. Pengaruh Kebebasan Terkendali Terhadap Kinerja Karyawan
Kebebasan terkendali dilakukan terhadap metode-metode
pengendalian. Dalam hal ini karyawan terlibat dalam standarisasi
proses, sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya agar dapat
mengembangkan dan memajukan suatu perusahaan atau organisasi.
Penelitan yang dilakukan oleh Widjaya dan Ian (2014) tentang
pengaruh Total Quality Management dan Quality Management
information terhadap kinerja perusahaan, ditunjukan bahwa secara
signifikan kebebasan terkendali berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di pabrik dasi.
37
Penelitian yang dilakukan Suseno (2014) tentang penerapan
TQM dalam meningkatkan kinerja perusahaan UMKM, menyatakan
bahwa variabel kebebasan terkendali berpengaruh positif dalam
meningkatkan kinerja perusahaan UMKM.
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H8: Kebebasan terkendali berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
9. Pengaruh Kesatuan Tujuan Terhadap Kinerja Karyawan
TQM dapat diciptakan dengan baik, maka perusahaan harus
memiliki kesatuan tujuan, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan
yang sama (Sari, 2009: 23), agar tercapainya tujuan yang sama dalam
suatu perusahaan atau organisasi, maka perlu adanya peningkatan
dalam kinerja karyawan.
Penelitan yang dilakukan oleh Widjaya dan Ian (2014)
tentang pengaruh Total Quality Management dan Quality
Management information terhadap kinerja perusahaan, ditunjukan
bahwa secara signifikan pendekatan ilmiah berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan di pabrik dasi.
Penelitian yang di lakukan Suseno (2014) tentang
penerapan TQM dalam meningkatkan kinerja perusahaan UMKM,
menyatakan bahwa variabel kesatuan tujuan berpengaruh positif
dalam meningkatkan kinerja perusahaan UMKM.
38
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H9: Kesatuan tujuan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
10. Pengaruh Keterlibatan Dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dapat meningkat
dengan dihasilkannya upaya yang baik, rencana yang baik atau
perbaikan yang lebih efektif, sehingga karyawan akan meningkatkan
kinerjanya karena mereka merasa bertanggung jawab keputusan yang
sudah ditentukan (Sari, 2009: 23).
Penelitian yang dilakuakan Fitriyah dan Ningsih (2013),
tentang kaarakteristik TQM dalam mempengaruhi kinerja manjerial
pada PT “X”, menyatakan bahwa keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan pada PT “X” berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
Penelitian Prabowa (2012) yang meneliti tentang pengaruh
TQM terhadap kinerja karyawan pada PT Untung Bersama Sejahtera.
Sampel yang digunakan berdasarkan metode sensus yang menjadikan
seluruh populasi menjadi data penelitian, sehingga sampel dalam
penelitian ini 100 responden. Hasil penelitian ini menyatakan
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada taraf signifikan sebesar 5%.
39
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H10: Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian
H1 Fokus pada pelanggan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H2 Obsesi terhadap kualitas berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H3 Pendekatan ilmiah berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H4 Komitmen jangka panjang berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H5 Kerja sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H6 Perbaikan sistem berkesinambungan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
H7 Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H8 Kebebasan terkendali berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H9 Kesatuan tujuan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H10 Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian yang
didasarkan pada data kuantitatif dimana data kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka dan bilangan (Suliyanto, 2006:12).
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di BMT Taruna Sejahtera yang
beralamat jl. Gatot Subroto no.133 Mutiara Ungaran Square Kav. 3
Ungaran, Tlpn. 024-76913098, 33041508. Penelitian ini dilakukan
pada bulan April sampai Juli 2015.
C. Populasi dan Sampel
Populasi yaitu keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian
yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh
peneliti. Totalitas objek dan subjek penelitian yang digunakan oleh
peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-
syarat tertentu dengan masalah yang akan dipecahkan (Bawono,
2006:28). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
BMT Taruna Sejahtera yang berjumlah 172 orang.
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi. Untuk mendapatkan sampel
yang dapat menggambarkan populasi, maka teknik untuk
41
menentukan jumlah sampel menggunakan rumus sebagai berikut
(Bawono, 2006:28):
𝑠 =𝑃
𝑃.𝑒2 +1
Dimana:
s: sampel
P: Populasi
e: error atau tingkat kesalahan yang diyakini
𝑠 =172
172. 8%2 + 1
𝑠 = 81,87
Sehingga sampel akhir yang di ambil dalam penelitian ini
adalah 85 orang dari total populasi 172 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
random sampling atau sering disebut probability sampling, yaitu
teknik pengmbilan sampel dimana setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan (probabilitas) untuk dijadikan sampel
(Suliyanto, 2006: 113).
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Sumber Primer
Sumber Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian
(Burhan Burgin, 2005:122). Pengambilan data dalam penelitian
42
ini melalui, angket (koesioner) yaitu metode pengumpulan data
yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
membagi daftar pertnyaan kepada responden agar responden
tersebut memberikan jawabannya. Instrumen pertanyaan dalam
kuesioner penelitian bersifat tertutup karena jawaban sudah
tersedia disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal
memilih.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data
sekunder dapat diperoleh melalui jurnal, majalah, buku, data
statistic maupun internet (Bawono, 2006: 30).
E. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam mengukur variable dalam
penelitian ini adalah skala interval. Kategori skala terdiri dari 7
(tujuh) tingkatan untuk analisis, dimana jika memilih 1 berarti
tidak setuju, jika memilih 4 berarti netral, memilih 7 berarti sangat
setuju. (Suliyanto, 2006:25).
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independent Variables) yaitu fokus pada
pelanggan (X1)
Menurut (Tjiptono dan Diana, 2003:16), fokus pada
pelanggan baik pelanggan internal maupun pelanggan
43
eksternal. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk dan
jasa yang disampaikan kepada pihak perusahaan, sedangkan
pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas
manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan
produk dan jasa. Menurut Fitrihana dalam Khoirunnisa
(2008:31), perusahaan atau organisasi harus memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan baik saat ini maupun di
masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan
dan mampu melebihi harapan pelanggan. Dari beberapa
penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
operasional fokus pada pelanggan adalah perusahaan harus
fokus pada pelanggan baik pelanggan internal maupun
exsternal, sehingga perusahaan juga harus memahami
kebutuhan atau keingginan suatu kualitas yang dihasilkan oleh
perusahaan baik berupa produk maupun jasa. Dengan begitu
perusahaan mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
2. Variabel Bebas (Independent Variables), obsesi terhadap
kualitas (X2)
Menurut Nasution dalam Hasanah (2010), obsesi terhadap
kualitas baik, kualitas produk atau jasa, tenaga kerja, proses
dan lingkungan kerja dimana kualitas merupakan faktor
penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan karyawan
serta dalam menarik konsumen atau pelanggan. Menurut Sari
44
(2009), obsesi terhadap kualitas merupakan sikap dan
komitmen perusahaan untuk tetap memberikan kualitas yang
baik pada setiap produknya yang dilakukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Dari berberapa teori dan
penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa obsesi terhadap
pelanggan yaitu, merupakan sikap dan komitmen yang dimiliki
oleh suatu perusahaan guna meningkatkan kualitas baik
kualitas produk atau jasa dan kinerja karyawan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Variabel Bebas (Independent Variables), pendekatan ilmiah
(X3)
Pendekatan ilmiah diterapkan untuk mendesain pekerjaan,
pengambilan masalah, pemecahan masalah digunakan untuk
memantau prestasi dan melaksanakan perbaikan dalam suatu
perusahaan atau manajemen.
4. Variabel Bebas (Independent Variables), komitmen jangka
panjang (X4)
Komitmen jangka panjang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan guna mengadakan perubahan budaya agar dalam
penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Variabel Bebas (Independent Variables), kerja sama tim (team
work) (X5)
45
Menurut (Tjiptono dan Diana, 2003:17), di dalam
organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan
dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. Menurut Sari
(2009:25), setiap orang dalam setiap departemen pada
perusahaan bersama-sama melakukan tindakan yang dapat
mewujudkan tujuan perusahaan. Dari beberapa penelitian di
atas dapat disimpulkan bahwa definisi operasional kerja sama
tim (team work), adalah kerja sama yang dijalin dan dibina
didalam suatu perusahaan baik kerja sama dengan sesama
karyawan maupun kerja sama dengan pihak luar (pemasok,
lembaga-lembaga, pemerintah dan masyarakat sekitar), yang
bersama-sama melakukan tindakan untuk mewujudkan tujuan
perusahaan.
6. Variabel Bebas (Independent Variables), perbaikan sistem
berkesinambungan (X6)
Menurut (Tjiptono dan Diana, 2003:17), Setiap produk dan
jasa dihasilkan dengan memanfaaatkan proses-proses tertentu
di dalam suatu sistem atau lingkungan. Menurut Sari (2009:26),
perbaikan sistem berkesinambungan merupakan proses
perbaikan produksi dan manajemen menuju sistem produksi
dan manajemen yang lebih baik secara berkesinambungan. Dari
46
teori dan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa perbaikan
sistem berkesinambungan adalah perbaikan sistem yang
dilakukan secara terus menerus, untuk perbaikan produksi dan
manajeman agar kualitas yang dihasilakan dapat meningkat
dengan baik.
7. Variabel Bebas (Independent Variables), pendidikan dan
pelatihan karyawan (X7)
Menurut Sari (2009:26), merupakan proses pembelajaran
yang diadakan perusahaan untuk memperbaiki kualitas
manajeman perusahaan. Perusahaan biasanya mengadakan
pendidikan dan pelatihan dengan mengadakan acara seminar
untuk karyawan yang berkaitan dengan bidang perusahaan
atau dengan cara menyekolahkan karyawannya untuk
memperbaiki kualitas karyawan dan memperbaiki kemampuan
inovasi karyawannya. Menurut Natha dalam Hasanah
(2013,24), mutu didasarkan pada keterampilan setiap karyawan
dengan mendidik dan melatih karyawan, memberikan
informasi yang karyawan butuhkan untk menjamin perbaikan
mutu dan memecahkan persoalan, pendidikan dan pelatihan
yang diberikan kepada karyawan bertujuan dan diguankan
untuk mencapai kepuasan pelanggan. Dari beberapa penelitian
di atas dapat disimpulkan bahwa definisi operasional
pendidikan dan pelatihan, adalah pendidikan dan pelatihan
47
yang diberikan kepada karyawan dengan cara mendidik dan
melatih semua karyawan untuk belajar yang berkaitan dengan
bidang perusahaan, dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
dan kemampuan karyawan.
8. Variabel Bebas (Independent Variables), kebebasan terkendali
(X8)
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan
unsur yang dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung
jawab karyawan terhadap keputusan yang telah di buat oleh
suatu perusahaan atau organisasi.
9. Variabel Bebas (Independent Variables), kesatuan tujuan (X9)
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka suatu
perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan yang sama.
10. Variabel Bebas (Independent Variables), keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X10)
Menurut Sari (2009:28), keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengikutsertakan karyawannya dalam kegiatan yang
dilakukan oleh perusahan. Perusahaan memberikan kebebasan
kepada karyawan untuk melakukan hal-hal yang baru yang
dapat memperbaiki perusahaan ke arah yang lebih baik.
Menurut (Tjiptono dan Diana, 2003:6), di dalam keterlibatan
48
dan pemberdayaan karyawan, manfaat yang didapat dengan
melibatkan semua karyawan yaitu, akan meningkatkan
kemungkinan keputusan yang baik, rencana yang lebih baik
dan lebih efektif. Kemudian keterlibatan karyawan juga
meningkatkan rasa memiliki dan tanggungjawab atas
keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus
melakukannya. Dari beberapa penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa definisi operasional keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan, adalah perusahaan melibatkan dalam
keputusan dan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk
melakukan hal-hal yang baru untuk memperbaiki kemajuan
perusahaan.
G. Instrumen Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variables),Fokus Pada Pelanggan
(X1)
Dalam penelitian Hasanah (2013), menyatakan bahwa
indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan adalah
sebagai berikut:
a. Identifikasi
b. Menjalin dan membina hubungan
c. Mengukur dan memenuhi kepuasan
49
Sedangkan menurut Tjiptono dan Diana (2013), beberapa
indikator yang dapat di ukur untuk mengukur fokus pada
pelanggan adalah sebagai berikut:
a. Kepuasan nasabah
b. Menyediakan fasilitas bagi nasabah
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Indikator Fokus Pada Pelanggan
Fokus Pada
Pelanggan (X1)
Mengukur dan memenuhi
kepuasan
Membina dan menjalin
hubungan
Memprioritaskan
pelanggan
Menyediakan fasilitas
50
2. Variabel Bebas (Independent Variables), obsesi terhadap
pelanggan (X2)
Menurut Dewi (2013), beberapa indikator yang dapat
diukur untuk mengukur obsesi terhadap kualitas adalah sebagai
berikut:
a. Pelanggan sebagai asset
b. Sumber daya yang cukup
c. Kualitas produk
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Indikator Obsesi terhadap Kualitas
Obsesi Terhadap
Kualitas (X2)
Pelanggan sebagai asset
Sumber daya yang
mencukupi
Kualitas produk
51
3. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu pendekatan
ilmiah (X3)
Menurut Dewi (2013), beberapa indikator yang dapat
diukur untuk mengukur pendekatan ilmiah adalah sebagai
berikut:
a. Mendesain pekerjaan
b. Memantau prestasi
c. Melaksanakan perbaikan
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3
Indikator Pendekatan Ilmiah
Pendekatan
llmiah(X3)
Mendisain pekerjaan
Memantau prestasi
Melaksanakan perbaikan
52
4. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu komitmen
jangka panjang (X4)
Menurut Widjaya (2014), indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur komitmen jangka panjang yaitu, menerapkan
praktek dalam melaksanakan usaha.
Menurut Silalahi (2014), indikator yang digunakan untuk
mengukur komitmen jangka panjang yakni, mencapai misi
perusahaan.
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4
Indikator komitmen Jangka Panjang
Komitmen Jangka
Panjang (X4)
Menerapkan praktek
dalam usaha
Mencapai Misi
53
5. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu Kerja Sama Tim
(team work) (X5)
Menurut Tjiptono dan Diana (2013), beberapa indikator
yang dapat di ukur untuk mengukur kerja sama tim (team work)
adalah sebagai berikut:
a. Berkomunikasi dengan sesama karyawan
b. Insiatif
c. Pembagian kerja secara adil
Dalam penelitian ini menggunakan indikator yang
digunakan untuk mengukur kerja sama tim (team work) adalah:
Gambar 3.5
Indikator Kerja Sama Tim (team work)
6. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu perbaikan
sistem berkesinambungan (X6)
Dalam penelitian Sari (2009), indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur perbaikan sisitem berkesinambungan sebagai
berikut:
Kerja Sama Tim
(team Work) (X5)
Komunikasi
Inisiatif
Pembagain kerja
54
a. Permintaan pelanggan
b. Umpan balik dari pelanggan
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.6
Indikator Perbaikan Sistem Berkesinambungan
7. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu pendidikan dan
pelatihan (X7)
Dalam penelitian Hasanah (2013), menyatakan bahwa
indikator untuk mengukur pendidikan dan pelatihan adalah
sebagai berikut:
a. Perolehan pendidikan dan pelatihan secara teratur
Sedangkan menurut Hudori (2010), menyatakan bahwa
indikator untuk mengukur pendidikan dan pelatihan adalah:
a. Kesesuaian materi
b. Keikutsertaan karyawan dalam pendidikan dan pelatihan
Perbaikan Sistem
Berkesinambungan
(X6)
Permintaan pelanggan
Umpan balik dari
pelanggan
55
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.7
Indikator Pendidikan dan Pelatihan
8. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu kebebasan
terkendali (X8)
Dalam penelitian Widjaya (2014), indikator yang digunakan
untuk mengukur kebebasan terkendali yaitu: memberikan
wewenang.
Sedangakan dalam penelitian Dewi (2013), indikator yang
digunakan untuk mengukur kebebasan terkendali yaitu:
kebebasan pendapat.
Pendidikan dan
Pelatiahan (X7)
Perolehan pendidikan dan
pelatihan secara teratur
Kesesuaian materi
Keikutsertaan karyawan
56
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3. 8
Indikator Kebebasan yang Terkendali
9. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu kesatuan tujuan
(X9)
Dalam penelitian Widjaya (2014), indikator yang digunakan
untuk mengukur kebebasan terkendali yaitu: pemahaman
tujuan operasi perusahaan.
Sedangakan dalam penelitian Dewi (2013), indikator yang
digunakan untuk mengukur kebebasan terkendali yaitu:
memajukan perusahaan.
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut
Kebebasan yang
Terkendali (X8)
Memberikan wewenang
Kebebasabn pendapat
57
Gambar 3.9
Indikator Kesatuan Tujuan
10. Variabel Bebas (Independent Variables), yaitu keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X4)
Menurut Hasanah (2013), indikator yang digunakan untuk
mengukur keterlibatan dan pemberdayaan karyawan adalah:
a. Keterlibatan dalam keputusan
b. Pengambangan keterlibatan karyawan
c. Kepercayaan
Berdasarkan indikator yang diatas maka penulis
menggunakan indikator untuk mengukur fokus pada pelanggan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.10
Indikator Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Kesatuan Tujuan
(X9)
Keterlibatan dan
Pemberdayaan
Karyawan (X10)
Pemahaman tujuan
Memajukan perusahaan
Keterlibatan dalam
keputusan
Pengembangan
keterlibatan karyawan
Kepercayaan
58
11. Variabel Terkait (Dependent Variables), yaitu kinerja
karyawan di BMT Taruna Sejahtera (Y).
Menurut Wibowo (2010), indikator untuk mengukur kinerja
karyawan yaitu sebagai berikut:
a. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan
kepadanya dengan baik. Kompetensi memungkinkan
seseorang mewujudkan tugas berkaitan dengan pekerjaan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Peluang
Pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk
menunjukan prestasi kerjanya. Terdapat dua faktor yang
menyumbangkan pada adanya kekurangan kesempatan
untuk berprestasi, yaitu ketersediaan waktu dan
kemaSmpuan untuk memenuhi syarat.
c. Standar
Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan
yang diinginkan dapat dicapai. Tanpa standar, tidak dapat
diketahui kapan suatu tujuan tercapai. Kinerja seseorang
dikatakan berhasil apabila mampu mencapai standar yang
59
ditentukan atau disepakati bersama antara atasan dan
bawahan.
d. Umpan balik
Umpan balik merupakan masukan yang
dipergunakan untuk mengukur kemajuan kinerja, standar
kinerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan balik
dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya
dapat dilakukan perbaikan kinerja.
e. Alat atau sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang
dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tujuan
dengan sukses. Alat atau sarana merupakan faktor
penunjang untuk pencapaian tujuan.
f. Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Manajer memfasilitasi
motivasi kepada karyawan dengan insentif berupa uang,
memberikan pengakuan, menetapkan tujuan menantang,
menetapkan standar terjangkau, meminta umpan balik,
memberikan kebebasan melakukan pekerjaan termasuk
waktu melakukan pekerjaan, menyediakan sumber daya
yang diperlukan dan menghapuskan tindakan yang
mengakibatkan disintensif. Sedangkan menurut Mahesa
60
(2010), indikator untuk mengukur kinerja karyawan adalah
yakni ketepatan waktu.
Gambar 3.11
Indikator Kinerja Karyawa
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
No. Variabel
Penelitian
Indikator Sumber Skala
1. Fokus pada
pelanggan
- Menjalin dan
membina
hubungan
- Mengukur dan
memenuhi
kepuasan
- Kepuasan
nasabah
- Menyediakan
fasilitas
- Hasanah
(2013)
- Tjiptono
dan Diana
(2013)
Interval
Dilanjutkan…
Kinerja Karyawan
(Y)
Kompetensi
Peluang
Standar
Kompetensi
Alat dan sarana
Motif
Ketetapan Waktu
61
Lanjutan tabel 3.1
2. Obesei terhadap
kualitas
- Pelanggan
sebagai asset
- Sumber daya
yang cukup
- Usaha untuk
memperbaiki
kualitas
- Kualitas
produk
- Dewi
(2010)
Interval
3. Pendekatan ilmiah - Mendesain
pekerjaan
- Memantau
prestasi
- Melaksanakan
perbaikan
- Dewi
(2010)
Interval
4. Komitmen jangka
panjang
- Menerapkan
praktek
- Mencapai misi
- Widjaya
(2014)
Interval
5. Kerja tim (team
work)
- Berkomunikasi
- Insentif
- Pembagian
kerja
Tjiptono dan
Diana
Interval
6. Perbaikan sistem
berkesinambungan
- Permintaan
pelanggan
- Umpan balik
dari pelanggan
- Sari
(2008)
Interval
7. Pendidikan dan
pelatihan
- Perolehan
pendidikan dan
pelatihan
secara teratur
- Kesesuaian
materi
- Keikutsertaan
karyawan
- Hasanah
(2013)
- Hudori
(2010)
Interval
Dilanjutkan…
62
H. Uji Penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relative konsisten atau
Lanjutan tabel 3.1
8. Kebebasan yang
terkendali
- Memberikan
wewenang
- Kebebasan
pendapat
- Widjaya
(2014)
Dewi
(2013)
Interval
9. Kesatuan tujuan - Memahami
tujuan
- Memajukan
perusahaan
- Widjaya
(2014)
- Dewi
(2013)
Interval
10. Keterlibatan dan
pemberdayaan
karyawan
- Keterlibatan
dalam
keputusan
- Pengembangan
keterlibatan
- Kepercayaan
- Hasanah
(2013)
Interval
11.
Kinerja karyawan - Kompetensi
- Peluang
- Standar
- Umpan balik
- Alat atau
sarana
- Motif
- Krtepatan
waktu
- Wibowo
(2010)
- Mahesa
(2010)
Interval
63
tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama,
sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterhandalan alat
ukur (kuesioner). Progam SPSS menyediakan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas suatu kuesioner melalui uji statistik,
dimana pengambilan keputusan reliabilitas didasarkan pada nilai
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikarakan reliable jika
Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68).
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan questioner tersebut sahih atau tidak. Instrumen dapat
dikatakan valid apabila mampu dan dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menentukan
nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, makan
digunakan metode korelasi antara butir pertanyaan dengan total
skornya. Butir pertanyaan dikatakan signifikan jika total butir
pertanyaan menghasiljan tanda bintang dengan dua
kemungkinan (Bawono, 2006:76):
1. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifiakn pada
level 5% (0.05) untuk dua sisi.
2. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada
level 1% (0.01) untuk dua sisi.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting
dilakukan dalam proses regresi. Apabila tidak terdapat gejala
64
asumsi klasik diharapkan dapat dihasilakan model regresi yang
tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap
asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak
bermanfaat atau kurang valid. Uji asumsi klasik berguna untuk
melengkapi uji statistik yang telah dilakukan (Bawono, 2006,
115). Uji asumsi klasik terdiri dari:
1. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terdapat korelasi variable
independen antara satu dengan yang lain. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable
bebas (Bawono, 2006: 116).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas di dalam
model regresi adalah metode VIF (Varian Inflation Factor)
dan nilai Tolerance juga matrik kolerasi, yaitu kedua nilai
VIF dan Tolerance, nilainya berlawanan, jika tolerancenya
besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak
boleh lebih besar dari 5 (lima), jika nilai VIF lebih dari 5
(lima) maka dikatakan ada gejala multikolineritas, dan
sebaliknya jika nilai VIF nya lebih kecil dari 5 (lima) maka
tidak ada gejala multikolineritas. Deminian juga dengan
nilai Torancenya.
65
2. Uji Heteroskedatisitas
Heteroskedatisitas adalah nilai varian residual
dengan varian setiap variable independen tidak sama.
Dalam penelitian ini menggunakan white test dengan
meregres residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan
perkalian variabel bebas. Nilai R2 untuk menghitung X
2,
dimana X2 = n*R
2. Pengujiannya adalah jika X
2 hitung <
X2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskendastisitas dalam
model ditolak (Bawono, 2006: 145).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data
variable dependen dan variable independen dalam model
regresi berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data
penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi
normal (Bawono, 2006: 174).
Dalam penelitian ini untuk mengui normalitas data,
dengan menggunakan metode analisa grafik. Dengan
metode grafik dapat melihat data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak, dengan melihat histrogram
dan normal probability plot.
Selain itu bisa juga dengan menggunakan metode
kolmogorov-smirnov test (K-S), dimana dalam metode K-S
yaitu melihat nilai sig. di atas 0.05 yang berarti nilai
66
residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi
klasik normalitas (Ghozali, 2012:202).
4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih
baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006:
179). Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, penelitian
ini menggunakan metode lagrange multiplier, yaitu
bertujuan untuk mendapatkan nilai X2 dengan cara
mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R2
atau
n*R2. Kreteria analisis:
a. Jika X2 hitung > X
2 tabel: spesifikasi model persamaan
regresi linier tidak benar.
b. Jika X2
hitung < X2
tabel: spesifikasi model persamaan
regresi linier adalah benar.
d. Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Berganda ini digunakan untuk
menganalisis nilai variabel bebas (fokus pada pelanggan, obsesi
terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, memilki komitmen jangka
panjang, kerja sama tim (team work), perbaikan sistem secara
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang
terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdaya
karyawan) terhadap variabel terkait (kinerja karyawan).
67
Persamaan regresi berganda dapat di cari dengan rumus sebagai
berikut:
Y = β0+β1X1+ β2X2+ β3X3+…… +ε
Di mana:
Y = Estimasi Variabel dependen
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3…= Koefisien dari variabel independen X1,2,3…
X1,2,3…= Variabel Independen X1,2,3…
ε = Rasidual atau prediction error
e. Uji Statistik
1. Uji ttest (uji secara Individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau parsial. Pengujian ini dilakukan secatra parsial
atau individual, dengan menggunakan uji t statistic untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, 2006: 89). Untuk mengetahui pengaruh
variable independen terhadap variabel dependen secara
parsial atau individu dapat dilihat nilai signifikansinya pada
tabel coefficients pada hasil regresi, apakah kurang dari 5%
atau 0.05. Jika nilai signifikannya < 5% maka variable
independen secara parsial mempengaruhi variable dependen
secara signifikan, sebaliknya jika nilai signifikannya > 5%
68
maka variable independen secara parsial tidak mempengaruhi
variabel dependen.
2. Uji Ftest (uji secara simultan)
Uji F ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh semua variabel X1,2,3…… (independen) secara
bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen)
(Bawono, 2006:91). Untuk mengetahui pengaruh variable
independen terhadap variabel dependen secara simultan dapat
dilihat nilai signifikansinya pada tabel Anova dari persamaan
regresi, apakah kurang dari 5% atau 0.05. Jika nilai
signifikannya < 5% maka variable independen secara
simultan mempengaruhi variable dependen secara signifikan,
sebaliknya jika nilai signifikannya > 5% maka variable
independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel
dependen.
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) menunjukan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variable
independen, atau sejauh mana kontribusi variable independen
mempengaruhi variable dependen. Untuk mengetahui hasil
dari pengujian ini dapat dilihat R2
pada tabel model summary
dari persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka
koefisien determinan (R2) semakin mendekati 1 berarti model
69
regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model
penduga terhardap variable dependen (Bawono, 2006:93).
I. Alat analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
SPSS version 18.0. SPSS merupakan sebuah progam pengolahan
data pada computer, untuk membantu dalam memproses data-data
statistic secara cepat dan tepat.
70
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera Ungaran
Krisis moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif
harga bahan makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun
1997. Selama periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel
meningkat pada tingkat yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat
pertumbuhan harga sebelum krisis, telah mendorong sekelompok
pemuda kota Ungaran untuk membentuk lembaga usaha yang
bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil akibat himpitan
ekonomi dampak krisis moneter. Sehingga pada tanggal 24 Agustus
1998 setelah peringatan kemerdekaan RI ke 53 telah berdiri lembaga
usaha yang diberi nama Koperasi Warung Taruna Sejahtera dengan
kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya penjualan beras murah
dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementrian
koperasi pengusaha kecil dan menengah Kabupaten Semarang No:
007/BH/KWK.11.1/IX/1998 tanggal 23 September 1998.
Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan
dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada
tahun 2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih
fokus pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan
71
untuk memberikan pelayanan penguatan modal usaha mikro dan kecil
di beri nama BMT Taruna Sejahtera yang mendapatkan pengesahan
Akte perubahan badan hukum No: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000
tanggal 18 Februari 2000.
Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat
memberikan kontribuisi bagi kemajuan Koperasi, tetapi usaha tersebut
belum dapat beroperasi dengan baik dan koperasi tidak mengalami
pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011 koperasi melakukan
perubahan besar yang meliputi perubahan manajemen dengan
menerapkan IMS (Incentiv Manajemen System), perubahan sisitem
Akuntansi dengan mengimplementasikan Aplikasi core Banking IBS
Realtime serta memperluas jaringan kerja dengan membuka kantor kas
diseluruh wilayah Kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan
diterbitkan pula produk-produk baru BMT seperti Simapanan Amanah
yang berhadiah rejeki nomplok, hadiah berupa mobil avanza, sepeda
montor dan barang-barang elektronik yang sangat menarik.
Simpanan Berkah dengan bagi hasil yang kompotitif, dan
pembiayaan, manfaat yang benar-benar sangat bermanfaat bagi usaha
ekonomi lemah di pasar-pasar maupun warung di kampung-kampung
di wilayah kerja BMT Taruna Sejahtera.
Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru
membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dapat
dilihat dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2011
72
sebesar 2 milyar meningkat menjadi 40 milyar pada akhir tahun 2014,
sedangkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada
akhir tahun 2011 sebesar 1,5 milyar tumbuh menjadi 35 milyar pada
akhir tahun 2014 untuk 9.235 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan
pertumbuhan asset yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 3,9
milyar menjadi 45 milyar rupiah di akhir tahun 2014.
Disamping itu, perubahan pola operasional, pada RAT tahun 2012
pada tanggal 27 April 2013, kantor pusat BMT Taruna Sejahtera yang
semula masih kontrak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 416 Ungaran
pindah menempati gedung baru milik sendirti di Jl. Gatot Subroto No.
133 Mutiara Ungaran square Kav.3 Ungaran.
2. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera Ungaran
a. Visi
Mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai lembaga
keuangan syariah yang mampu melayani kebutuhan modal usaha
bagi anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi
Allah SWT.
b. Misi
1. Pemberdayaan usaha ekonomi ummat ekonomi lemah di
wilayah Jawa Tengah.
2. Menyelenggaraan usaha simpan pinjam untuk melayani
anggota sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.
73
3. Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah
dengan effektif, effisien dan transparan.
3. Produk BMT Taruna Sejahtera Ungaran
1. Simapanan Amanah
Adalah simpanan nasabah yang tidak terikat oleh waktu,
simpanan tersebut dapat diambil setiap saat pada jam kerja tanpa di
batasi jumlah dan frekuensinya, selama saldo nasabah masih
mencukupi.
Persyaratan
1. Mengisi fomulir aplikasi permohonan simpanan amanah.
2. Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku)
3. Setoran pertama minimal Rp. 10.000
4. Setoran selanjutntnya minimal Rp. 5.000
5. Menyetor setoran pokok sebesar Rp. 100.000 (dapat diangsur
10 kali)
2. Simpanan Berkah
Adalah simpanan berjangka yang merupakan investasi
nasabah, yang penarikannya dapat dilakukan dalam janggka waktu
yang telah di sepakati, yaitu 1,3,6, dan 12 bulan.
Persyaratan:
1. Mengisi fomulir aplikasi permohonan simpanan amanah.
Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku)
2. Setoran minimal Rp. 1.000.000
74
3. Menyetor setoran pokok sebesar Rp. 100.000 (dapat diangsur
10 kali) bagi anggota baru.
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera
Sumber: Pedoman Profil BMT Taruna Sejahtera
Pembagian incentive untuk karyawan / karyawati dibagi sebagai berikut:
1. Account officer (AO) : 0,200% dari saldo simpanan dan
pembiyayaan.
Pinalty : 10,00% x basil
DIREKTUR
GENERAL
MANAJER
GENERAL
MANAJER
GENERAL
MANAJER
MANAJER
CABANG
MANAJER
CABANG
MANAJER
CABANG
KEPALA KAS/
SUPERVISOR
KEPALA KAS/
SUPERVISOR
KEPALA KAS/
SUPERVISOR
AO/ TELLER
AO/ TELLER
AO/ TELLER
75
2. Menejer cabang : 0,100% dari saldo simpanan dan
pembiayaan.
Pinalty : 5,00% x basil
3. General Menejer : 0,050% dari simpanan dan pembiayaan.
Pinalty : 2,50% x basil
4. Direktur : 0,025% dari simpanan dan pembiayaan.
Penalty : 1.25% x basil.
B. Karakteristik Responden
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan karakteristik responden yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan
informasi. Adapun karakteristik responden yang digunakan sebagai sampel
dalam penelitian ini, diklasifikasikan berdasarkan jabatan, jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, lama bekerja dan penghasilan. Berikut ini hasil
data responden dari masing-masing klasifikasi karakteristik responden
tersebut:
1. Jabatan
Data mengenai jabatan karyawan BMT Taruna Sejahtera yang
diambil sebagai responden sebagai berikut:
76
Tabel 4.1
Jabatan Responden
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid AO 49 57.6 57.6 57.6
GM 2 2.4 2.4 60.0
KK 6 7.1 7.1 67.1
Manajer 5 5.9 5.9 72.9
MC 2 2.4 2.4 75.3
Teller 17 20.0 20.0 95.3
Teller Cab. 2 2.4 2.4 97.6
Teller Pusat 2 2.4 2.4 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa jabatan karyawan
BMT Taruna Sejahtera yang diambil sebagai responden mayoritas
menjabat sebagai Account Office (AO) yaitu sebanyak 49 orang atau
57,6%. Sedangkan Teller sebanyak 17 orang atau 20%, Kepala Kas
(KK) sebanyak 6 orang atau 7,1%, Manajer sebanyak 5 orang atau
5,9%, sebagai Manajer Cabang (MC), Teller Cab. Teller Pusat
masing-masing 2 orang atau 2,4%. Artinya sebagian besar kuesioner
diisi responden yang menjabat sebagai Account Officet (AO).
2. Jenis Kelamin
Data mengenai jenis kelamin karyawan BMT Taruna Sejahtera
yang diambil sebagai responden sebagai berikut:
77
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 34 40.0 40.0 40.0
Perempuan 51 60.0 60.0 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa karyawan BMT Taruna
Sejahtera yang diambil sebagai responden mayoritas berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 51 orang atau 60%, sedangkan karyawan
yang berjenis kelamin laki-laki sebanya 34 orang atau 40%.
3. Usia
Data mengenai usia karyawan BMT Taruna Sejahtera yang
diambil sebagai responden sebagai berikut:
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15-20 Tahun 11 12.9 12.9 12.9
21-28 Tahun 46 54.1 54.1 67.1
29-38 Tahun 21 24.7 24.7 91.8
39-48 Tahun 3 3.5 3.5 95.3
49-58 Tahun 3 3.5 3.5 98.8
59-68 Tahun 1 1.2 1.2 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah,2015
78
Tabel 4.3 di atas menunjukan usia karyawan BMT Taruna
Sajahtera yang di ambil sebagai responden mayoritas berusia 21-28
tahun yaitu sebanyak 46 orang atau 54,1%. Sedangkan lainnya 29-38
tahun sebanyak 21 orang atau 24,7%, 15-20 tahun sebanyak 11 orang
atau 12,9%, 39-48 tahun dan 49-58 tahun masing-masing sebanyak 3
orang atau 3,5%, dan usia 59-68 tahun sebanyak 1 orang atau 1,2%.
4. Pendidikan Terakhir
Data mengenai pendidikan terakhir karyawan BMT Taruna
Sejahtera yang diambil sebagai responden sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Pndikn_trakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Diploma 18 21.2 21.2 21.2
Sarjana 16 18.8 18.8 40.0
SMA 51 60.0 60.0 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Tabel 4.4 diatas menunjukan pendidikan terakhir karyawan
BMT Taruna Sejahtera yang diambil sebagai responden mayoritas
berpendidikan SMA yaitu 51 orang atau 60%. Untuk lulusan Diploma
sebanyak 18 orang atau 21,2% dan lulusan Sarjana sebanyak 16 orang
atau 18,8%.
5. Lama Berkerja
Data mengenai lama berkerja karyawan BMT Taruna Sejahtera
yang diambil sebagai responden sebagai berikut:
79
Tabel 4.5
Lama Berkerja Responden
Tabel 4.5 di atas menunjukan lama bekerja karyawan BMT
Taruna Sejahtera yang diambil sebagai responden mayoritas berkerja
selama 1-5 tahun yaitu sebanyak 51 orang atau 60,0%. Sedangkan
<1 tahun sebanyak 18 orang atau 21,2% dan 5-10 tahun sebanyak 13
orang atau 15,3%.
6. Penghasilan
Data mengenai penghasilan karyawan BMT Taruna Sejahtera
yang diambil sebagai responden sebagai berikut:
Tabel 4.6
Penghasilan Responden
Penghasilan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <Rp.1.000.000 17 20.0 20.0 20.0
>Rp.3.000.000 7 8.2 8.2 28.2
Rp.1.000.000- 2.000.000 43 50.6 50.6 78.8
Rp.2.000.000- 3.000.000 18 21.2 21.2 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2015
Tabel 4.6 di atas menunjukan penghasilan karyawan BMT
Taruna Sejahtera yang diambil sebagai responden mayoritas
Lma_brkrja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <1 Tahun 18 21.2 21.2 21.2
>10 Tahun 3 3.5 3.5 24.7
1-5 Tahun 51 60.0 60.0 84.7
5-10 Tahun 13 15.3 15.3 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah,2015
80
berpenghasilan Rp. 1.000.000- 2.000.000 sebanyak 43 orang atau
50,6%. Sedangkan Rp. 2.000.000- 3.000.000 sebanyak 28 orang atau
21,2%, <Rp. 1.000.000 sebanyak 17 orang atau 20,0% dan >Rp.
3.000.000 sebanyak 7 orang atau 8,2%.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relative konsisten atau
tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga
dapat diketahui konsistensi atau keterhandalan alat ukur
(kuesioner). Suatu variabel dikarakan reliable jika Cronbach Alpha
(α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun hasil uji reliabilitas yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
(α)
Keterangan
Fokus Pada Pelanggan
(X1)
0.876 Reliable
Obsesi Terhadap Kualitas
(X2)
0.767 Reliable
Pendekatan Ilmiah (X3) 0.799 Reliable
Komitmen Jangka
Panjang (X4)
0.704 Reliable
Kerja Sama (X5) 0.766 Reliable
Dilanjutkan…
81
Lanjutan tabel 4.7
Perbaikan Sisitem
Berkesinambungan (X6)
0.852 Reliable
Pendidikan dan Pelatihan
(X7)
0.922 Reliable
Kebebasan terkendali
(X8)
0.895 Reliable
Kesatuan Tujuan (X9) 0.855 Reliable
Keterlibatan dan
Pemberdayaan Karyawan
(X10)
0.844 Reliable
Kinerja Karyawan (Y) 0.948 Reliable
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari keternagn tabel 4.7 diatas diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki Cronbach Alpha (α) > 0.060. Dengan
demikian data tersebut dapat di katakana reliable untuk pengukuran
dan penelitian berikutnya.
b. Uji Validitas
Menurut Bawono (2006,68), sebuah data yang daidapat dari
kuesioner, sebaiknya diuji validitas. Uji validitas dilakukan untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan questioner tersebut sahih atau
tidak. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-
masing variable:
82
Tabel 4.8
Uji Validitas
Variable Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Significant
2 Tailed
Keterangan
Fokus Pada
Pelanggan
(X1)
Butir 1 0.900** 0.000 Valid
Butir 2 0.916** 0.000 Valid
Butir 3 0.858** 0.000 Valid
Butir 4 0.760** 0.000 Valid
Obsesi
Terhadap
Kualitas
(X2)
Butir 5 0.802** 0.000 Valid
Butir 6 0.842** 0.000 Valid
Butir 7 0.835** 0.000 Valid
Pendekatan
Ilmiah (X3)
Butir 8 0.782** 0.000 Valid
Butir 9 0.902** 0.000 Valid
Butir 10 0.848** 0.000 Valid
Komitmen
Jangka
Panjang
(X4)
Butir 11 0.858** 0.000 Valid
Butir 12 0.902** 0.000 Valid
Kerja Sama
(X5)
Butir 13 0.770** 0.000 Valid
Butir 14 0.837** 0.000 Valid
Butir 15 0.871** 0.000 Valid
Perbaikan
Sisitem
Berkesinam
bungan (X6)
Butir 16 0.555** 0.000 Valid
Butir 17 0.567** 0.000 Valid
Pendidikan
dan
Pelatihan
(X7)
Butir 18 0.860** 0.000 Valid
Butir 19 0.922** 0.000 Valid
Butir 20 0.918** 0.000 Valid
Butir 21 0.917** 0.000 Valid
Dilanjutkan…
83
Lanjutan tabel 4.8
Kebebasan
Terkendali
(X8)
Butir 22 0.950** 0.000 Valid
Butir 23 0.953** 0.000 Valid
Kesatuan
Tujuan (X9)
Butir 24 0.920** 0.000 Valid
Butir 25 0.917** 0.000 Valid
Keterlibatan
dan
Pemberdaya
an
Karyawan
(X10)
Butir 26 0.836** 0.000 Valid
Butir 27 0.911** 0.000 Valid
Butir 28 0.870** 0.000 Valid
Kinerja
Karyawan
(Y)
Butir 29 0.911** 0.000 Valid
Butir 30 0.876** 0.000 Valid
Butir 31 0.807** 0.000 Valid
Butir 32 0.830** 0.000 Valid
Butir 33 0.779** 0.000 Valid
Butir 34 0.746** 0.000 Valid
Butir 35 0.888** 0.000 Valid
Butir 36 0.817** 0.000 Valid
Butir 37 0.667** 0.000 Valid
Butir 38 0.732** 0.000 Valid
Butir 39 0.764** 0.000 Valid
Butir 40 0.758** 0.000 Valid
Butir 41 0.818** 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah,2015
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa korelasi
pertanyaan 1 (satu) sampai 4 (empat) terhadap total skor butir
84
pertanyaan fokus pada pelanggan (X1) menunjukan signifikan
(berbintang dua) pada level 1% (0,01).
Korelasi pada butir pertanyaan 5 (lima) sampai 7 (tujuh)
terhadap total skor butir pertanyaan obsesi terhadap kualitas (X2)
menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01).
Sedangkan korelasi butir pertanyaan 8 (delapan) sampai 10
(sepuluh) terhadap total skor butir pertanyaan pendekatan ilmiah
(X3) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01).
Kemudian korelasi butir pertanyaan 11 (sebelas) sampai 12
(dua belas) terhadap total skor butir pertanyaan komitmen jangka
panjang (X4) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level
1% (0,01).
Korelasi pada butir pertanyaan 13(tiga belas) sampai 15
(lima belas) terhadap total skor butir pertanyaan obsesi pendekatan
ilmiah (X5) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level 1%
(0,01).
Korelasi butir pertanyaan 16(enam belas) sampai 17 (tujuh
belas) terhadap total skor butir pertanyaan perbaikan sisitem
berkesinambungan (X6) menunjukan signifikan (berbintang dua)
pada level 1% (0,01).
Korelasi butir pertanyaan 18 (delapan belas) sampai 21
(dua puluh satu) terhadap total skor butir pertanyaan obsesi
85
pendekatan ilmiah (X7) menunjukan signifikan (berbintang dua)
pada level 1% (0,01).
Korelasi butir pertanyaan 22 (dua puluh dua) sampai 23
(dua puluh tiga) terhadap total skor butir pertanyaan kebebasan
terkendali (X8) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level
1% (0,01).
Korelasi butir pertanyaan 24 (dua puluh empat) sampai 25
(dua puluh lima) terhadap total skor butir pertanyaan kesatuan tujuan
(X9) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01).
Kolerasi butir pertanyaan 26 (dua puluh enam) sampai 28 (dua puluh
delapan) terhadap total skor butir pertanyaan keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X10) menunjukan signifikan (berbintang
dua) pada level 1% (0,01).
Untuk variabel dependen korelasi butir pertanyaan 29 (dua
puluh sembilan) sampai 41 (empat puluh satu) terhadap total skor
butir pertanyaan kinerja karyawan (Y) menunjukan signifikan
(berbintang dua) pada level 1% (0,01).
Sehingga dari penjelasan uji validitas diatas dapat
disimpulkan bahwa korelasi pertanyaan 1 (satu) sampai 41 (empat
puluh satu) menunjukan signifikan (berbintang dua) pada level 1%
(0.01).
86
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terdapat korelasi variable independen antara satu
dengan yang lain. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas di dalam model
regresi adalah metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai
Tolerance juga matrik kolerasi. Nilai VIF tidak boleh lebih dari 5
(lima), jika lebih dari nilai itu, maka data tersebut dapat dikatakan
mengalami gejala multikolinearitas.
Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497 .253 3.953
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001 .279 3.581
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012 .261 3.831
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948 .241 4.144
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213 .217 4.603
X_6 .025 .047 .029 .534 .595 .481 2.078
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000 .338 2.956
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301 .401 2.491
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003 .314 3.189
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002 .197 5.064
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
87
Berdasarkan hasil output uji multikolinearitas pada tabel
4.14 diatas, dapat diketahui nilai VIF masing-masing menunjukan
nilai tidak lebih dari 5 (lima). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas pada persamaan regresi.
b. Uji Heterokedastisitas
Heteroskedatisitas adalah nilai varian residual dengan
varian setiap variable independen tidak sama. Dalam penelitian ini
Dalam penelitian ini menggunakan white test dengan meregres
residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel
bebas. Nilai R2 untuk menghitung X
2, dimana X
2 = n*R
2.
Pengujiannya adalah jika X2 hitung < X
2 tabel, maka hipotesis
adanya heteroskendastisitas dalam model ditolak. Hasil uji
heterokendastisitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Uji Heterokendastisitas
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .851a .724 .229 .12307
a. Predictors: (Constant), X9_X10, X_6, X_4, X_2, X_8, X_7, X3_2, X1_2, X_5, X_9, X8_2,
X_10, X5_2, X6_X7, X7_2, X7_X8, X4_X8, X_1, X4_2, X1_X8, X2_X7, X1_X4, X1_X6, X2_2,
X6_2, X4_X6, X_3, X6_X9, X2_X5, X10_2, X6_X8, X4_X9, X3_X6, X1_X3, X4_X7, X7_X9,
X6_X10, X9_2, X3_X5, X1_X7, X2_X6, X5_X6, X1_X9, X4_X10, X2_X8, X3_X8, X3_X9, X2_X3,
X5_X7, X3_X7, X5_X9, X7_X10, X1_X2, X2_X10
Sumber: Data primer yang diolah,2015
88
Sedangkan X2 hitung diketahui dengan cara mengalikan n
dengan R2
yaitu 85 x 0.724 = 61.54, maka diperoleh X2 tabel 79.08,
dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai X2 hitung lebih kecil
dari X2
tabel, sehingga dapat disimpulakan bahwa model persamaan
regresi tersebut tidak mengandung gejala penyakit
heteroskendastisitaas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data variable
dependen dan variable independen dalam model regresi berdistribusi
normal atau tidak (Bawono, 2006: 174).
Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data, dengan
menggunakan metode analisa grafik. Dengan metode grafik dapat
melihat data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dengan
melihat histrogram dan normal probability plot. Berikut gambar
grafik histrogram dan normal probability plot:
89
Gambar 4.2
Regression Standardized Residual
Sumber: Data primer yang diolah,2015
Dalam grafik histrogram diatas, dapat dilihat perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Grafil histrogam tersebut menunjukan pola distribusi yang
mendekati normal, sehingga bisa disimpilkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
90
Gambar 4.3
Grafik Normal Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dalam grafik normal plot, dapat dilihat perbandingan antara
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot
terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal,
sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga
bias disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas
91
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas (One Sampel Kolmogrov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 85
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .30912822
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .082
Negative -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .757
Asymp. Sig. (2-tailed) .616
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada 0.05 (0.616< 0.05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi normal.
d. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi
model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Penelitian ini menggunakan
metode lagrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan nilai
X2 hitung, kemudian membandingkan dengan nilai X
2 tabel. Berikut
tabel hasil perkalian jumlah data R2:
92
Tabel 4.12
Uji Linearitas
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
dimension0
1 .000a .000 -.135 .32935361
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Sedangkan X2 hitung diketahui dengan cara mengalikan n
dengan R2
yaitu 85 x 0.000= 0. Dengan tingkat signifikan 5% dan
df= n-k= 85-10= 75 maka diperoleh X2 tabel 96.2167. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa nilai X2 hitung lebih kecil dari X
2
tabel, sehingga dapat disimpulakan bahwa spesifikasi model
persamaan regresi linear adalah benar.
3. Analisa Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Berganda ini digunakan untuk menganalisis nilai
variabel bebas (fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas,
pendekatan ilmiah, memilki komitmen jangka panjang, kerja sama tim
(team work), perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan
dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan
dan pemberdaya karyawan) terhadap variabel terkait (kinerja karyawan)
di BMT Taruna Sejahtera adalah sebagai berikut:
93
Tabel 4.13
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213
X_6 .025 .047 .029 .534 .595
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y= -0.198 – 0.047X1 + 0.251X2 + 0.182X3 - 0.004X4 -0.090X5+ 0.025X6
+ 0.223X7 + 0.051X8 + 0.186X9 + 0.243X10
Di mana: X8 X10
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Fokus Pada pelanggan
X2 = Obsesi terhadap kualitas
X3 = Pendekatan Ilmiah
X4 = Komitmen Jangka Panjang
94
X5 = Kerjasama Tim
X6 = Perbaikan Sisitem secara berkesinambungan
X7 = Pelatihan dan Pendidikan
X8 = Kebebasan Terkendali
X9 = Kesatuan Tujua
X10 = Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Arti dari model persamaan regresi linear berganda diatas adalah
sebagai berikut:
a. Nilai konstan (β0) = -0.198 diartikan bahwa ketika X1, X2, X3, X4, X5,
X6, X7, X8, X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y
akan mengalami penurunan sebesar -0.198, dengan asumsi ceteris
paribus.
b. Nilai koefisien regresi variable X1 = -0.047 artinya jika variable X1
mengalami penurunan 1 satuan sedangkan X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami penurunan sebesar -0.047, dengan asumsi ceteris
paribus.
c. Nilai koefisien regresi variable X2 = 0.251 artinya jika variable X2
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X3, X4, X5, X6, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.251, dengan asumsi ceteris
paribus.
95
d. Nilai koefisien regresi variable X3 = 0.182 artinya jika variable X3
mengalami peningkatan 1 satuan sedangka1 X1, X2, X4, X5, X6, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.182, dengan asumsi ceteris
paribus.
e. Nilai koefisien regresi variable X4 = -0.004 artinya jika variable X4
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X5, X6, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami penurunan sebesar -0.004, dengan asumsi ceteris
paribus.
f. Nilai koefisien regresi variable X5 = -0.090 artinya jika variable X5
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X6, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami penurunan sebesar -0.090, dengan asumsi ceteris
paribus.
g. Nilai koefisien regresi variable X6 = 0.025 artinya jika variable X6
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X5, X7, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.025, dengan asumsi ceteris
paribus.
h. Nilai koefisien regresi variable X7 = 0.223 artinya jika variable X7
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X5, X6, X8,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
96
mengalami peningkatan sebesar 0.223, dengan asumsi ceteris
paribus.
i. Nilai koefisien regresi variable X8 = 0.051 artinya jika variable X8
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7,
X9, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.051, dengan asumsi ceteris
paribus.
j. Nilai koefisien regresi variable X9 = 0.186 artinya jika variable X9
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7,
X8, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.186, dengan asumsi ceteris
paribus.
k. Nilai koefisien regresi variable X10 = 0.243 artinya jika variable X10
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7,
X8, dan X10 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0.243, dengan asumsi ceteris
paribus.
Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien
regresi X2, X3, X6, X7, X8, X9, dan X10 masing-masing variable independen
bertanda positif, hal ini menunjukan bahwa variable independen
berbanding lurus atau searah dengan variable dependen, sedangakan nilai
regresi X1, X4, dan X5, masing-masing variable independen bertanda
negatif, hal ini menunjukan bahwa variable independen bersifat
97
berlawanan atau tidak berbanding lurus dengan variabel dependen. Jika
diantara variable independen mengalami perubahan (baik naik maupun
turun) maka variable dependen akan berubah kearah yang sma (naik atau
turun).
4. Uji Statistik
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau parsial (Bawono, 2006: 89). Hasil uji parsial dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Uji parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213
X_6 .025 .047 .029 .534 .595
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah,2015
98
Berdasarkan pengolahan uji parsial pada tabel 4.11 di atas
dapat diketahui bahwa:
1. Nilai signifikansi variable fokus pada pelanggan (X1) adalah
sebesar 0.497 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada pengaruh
yang positif dan signifikan secara parsial antara obsesi terhadap
kualitas (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).
2. Nilai signifikansi variable obsesi terhadap kualitas (X2) adalah
sebesar 0.001 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan secara parsial antara obsesi terhadap
kualitas (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).
3. Nilai signifikansi variable pendekatan ilmiah (X3) adalah sebesar
0.012 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang positif dan
signifikan secara parsial antara pendekatan dan pelatihan (X4)
terhadap kinerja karyawan (Y).
4. Nilai signifikansi variable komitmen jangka panjang (X4) adalah
sebesar 0.948 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan secara parsial antara komitmen jangka panjang
(X4) terhadap kinerja karyawan (Y).
5. Nilai signifikansi variable kerja sama tim (X5) adalah sebesar
0.213 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan secara parsial antara kerja sama tim (X5) terhadap
kinerja karyawan (Y).
99
6. Nilai signifikansi variable perbaikan secara berkesinambungan
(X6) adalah sebesar 0.595 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan secara parsial antara perbaikan secara
berkesinambungan (X6) terhadap kinerja karyawan (Y).
7. Nilai signifikansi variable pendidikan dan pelatihan (X7) adalah
sebesar 0.000 lebih besar dari 0.05, artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan secara parsial antara pendidikan dan
pelatihan (X7) terhadap kinerja karyawan (Y).
8. Nilai signifikansi variabel kebebasan yang terkendali (X8) adalah
sebesar 0.301 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan secara parsial antara kebebasan terkendali (X8)
terhadap kinerja karyawan (Y).
9. Nilai signifikansi variable kessatuan tujuan (X9) adalah sebesar
0.003 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang positif dan
signifikan secara parsial antara kesatuan tujuan (X9) terhadap
kinerja karyawan (Y).
10. Nilai signifikansi variable keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan (X10) adalah sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05,
artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial
antara keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10) terhadap
kinerja karyawan (Y).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel
obsesi terhadap kualitas (X2), pendekatan ilmiah (X3), pendidikan
100
dan pelatihan (X7), kebebasan terkndali (X9), keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X10) secara parsial mempunyai
berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, sedangkan variabel
fokus pada pelanggan (X1), komitmen jangka panjang (X4), kerja
sama tim (X5), perbaikan secara berkesinambungan (X6), kebebasan
terkendali (X8) secara parsial tidak ada pengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan.
b. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji F ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh semua variabel X1,2,3…… (independen) secara
bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen) (Bawono,
2006:91). Hasil dari uji simultan sebagai berikut:
Tabel 4.15
Uji Ftest
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 66.667 10 6.667 61.459 .000a
Residual 8.027 74 .108
Total 74.694 84
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah,2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.005, artinya variable
101
independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan (R2) menunjukan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variable independen,
atau sejauh mana kontribusi variable independen mempengaruhi
variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi (R2) penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Hasil pada tabel tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi
(R) sebesar 0.945 yang berati bahwa terdapat hubungan yang kuat
dan positif antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Artinya semakin besar nilai X maka semakin besar pula nilai Y.
Sedangkan hasil R2
sebesar 0.893 yang berarti bahwa 89,3%
variable Y dipengaruhi oleh variabel X, sedangkan 10.7% variable
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model persamaan penelitian.
102
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian
ini, diketahui bahwa obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah,
pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, dan keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan secara parsial dan simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Oleh karena itu penjelasan mengenai rumusan masalah dan
pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh fokus pada pelanggan X1terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
fokus pada pelanggan menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.497
sehingga variabel fokus pada pelanggan tidak ada pengaruh signifikan
secara parsial perhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih
besar dari 0.05, sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
fokus pada pelanggan tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini tidak mendukung Penelitian yang dilakukan
Afriyanto (2010) menyatakan bahwa penelitan di PT “X” di Pasuruan,
variabel fokus pada pelanggan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh obsesi terhadap kualitas X2 terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel obsesi terhadap kualitas bertanda positif, artinya obsesi
103
terhadap kualitas berbanding lurus atau searah terhadap kinerja
karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai
signifikansi variabel obsesi terhadap kualitas (X2) adalah sebesar
0.001 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan
secara parsial antara obsesi terhadap kualitas (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y) di BMT Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis kedua
(H2) yang menyatakan obsesi terhadap kualitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fitriyah dan Ningsih (2013) menyatakan bahwa
penelitian di PT “X”, variabel obsesi terhadap kualitas berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
3. Pengaruh pendekatan ilmiah (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel pendekatan ilmiah bertanda positif, artinya pendekatan ilmiah
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji
statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi variabel
obsesi terhadap kualitas (X3) adalah sebesar 0.012 lebih kecil dari
0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara
pendekatan ilmiah (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) di BMT
Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
pendekatan ilmiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
104
Hasil penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang
dilakukan oleh Widjaya dan Ian (2014) ditunjukan bahwa secara
signifikan pendekatan ilmiah berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di pabrik dasi.
4. Pengaruh komitmen jangka panjang (X4) terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
komitmen jangka panjang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.948
sehingga variabel komitmen jangka panjang tidak ada pengaruh
signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan, karena nilai
signifikan lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis keempat (H4) yang
menyatakan komitmen jangka panjang tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitan yang dilakukan
oleh Iriani dan Arife (2010) menyatakan bahwa komitmen jangka
panjang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
5. Pengaruh kerja sama tim (team work) terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
keja sama tim (team work) menunjukan nilai signifikansi sebesar
0.213 sehingga variabel kerja sama tim tidak ada pengaruh signifikan
secara parsial perhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih
besar dari 0.05, sehingga hipotesis kelima (H5) yang menyatakan kerja
sama tim tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
105
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Prabowo (2012)
ditujukan bahwa secara simultan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di PT untung Bersama Sejahtera.
6. Pengaruh perbaikan secara berkesinambungan X6 terhadap kinerja
karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
perbaikan secara berkesinambungan menunjukan nilai signifikansi
sebesar 0.595 sehingga perbaikan secara berkesinambungan tidak ada
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan
lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis keenam (H6) yang
menyatakan komitmen jangka panjang tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini tidak mendukung Penelitian yang dilakukan
oleh Sunuwidana (2013), menyatakan bahwa perbaikan sistem
berkesinambungan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
7. Penagaruh pendidiakan dan pelatihan (X7) terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel pendidikan dan pelatihan bertanda positif, artinya pendidikan
dan pelatihan berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan
dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi
variabel pendidikan dan pelatihan (X7) adalah sebesar 0.000 lebih
kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial
antara pendidikan dan pelatihan (X7) terhadap kinerja karyawan (Y) di
106
BMT Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis ketujuh (H7) yang
menyatakan pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang di
lakukan oleh Zulaika (2008), menyatakan bahwa pendidikan dan
pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di
PT PP Lonsum Indonesia, Tbk.
8. Pengaruh kebebasan terkendali (X8) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
kebebasan terkendali menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.301
sehingga perbaikan secara berkesinambungan tidak ada pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih
besar dari 0.05, sehingga hipotesis kedelapan (H8) yang menyatakan
kebebasan terkendali tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini tidak mendukung Penelitan yang dilakukan
oleh Widjaya dan Ian (2014) ditunjukan bahwa secara signifikan
kebebasan terkendali berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
pabrik dasi.
9. Pengaruh kesatuan tujuan (X9) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel kesatuan tujuan bertanda positif, artinya kebebasan terkendali
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji
107
statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi variabel
kesatuan tujuan (X9) adalah sebesar 0.003 lebih kecil dari 0.05, artinya
ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kebebasan
terkendali (X9) terhadap kinerja karyawan (Y) di BMT Taruna
Sejahtera, sehingga hipotesis kesembilan (H9) yang menyatakan
kebebasan terkendali berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang
dilakukan oleh Widjaya dan Ian (2014) ditunjukan bahwa secara
signifikan kebebasan terkendali berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di pabrik dasi.
10. Pengaruh keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10) terhadap
kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel keterlibatan dan pemberdayaan karyawan bertanda positif,
artinya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berbanding lurus
atau searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji
parsial) menunjukkan nilai signifikansi variabel keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X10) adalah sebesar 0.002 lebih kecil dari
0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10) terhadap kinerja
karyawan (Y) di BMT Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis kesepuluh
(H10) yang menyatakan keterlibaran dan pemberdayaan karyawan
108
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT
Taruna Sejahtera.
Hasil penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang
dilakukan oleh Fitriyah (2013), menyatakan bahwa keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan pada PT “X” berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
Tabel 4.17
Hasil Uji Hipotesis
H1 Fokus pada pelanggan tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Ditolak
H2 Obsesi terhadap kualitas berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Diterima
H3 Pendekatan ilmiah berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera
Diterima
H4 Komitmen jangka panjang tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Ditolak
H5 Kerja sama berpengaruh positif tidak terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Ditolak
H6 Perbaikan sistem berkesinambungan tidak
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
BMT Taruna Sejahtera.
Ditolak
H7 Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Diterima
H8 Kebebasan terkendali tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Ditolak
H9 Kesatuan tujuan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
Diterima
H10 Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
BMT Taruna Sejahtera.
Diterima
109
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh fokus pada pelanggan X1terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
fokus pada pelanggan menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.497
sehingga variabel fokus pada pelanggan tidak ada pengaruh signifikan
secara parsial perhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh obsesi terhadap kualitas X2 terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel obsesi terhadap kualitas bertanda positif, artinya obsesi
terhadap kualitas berbanding lurus atau searah terhadap kinerja
karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai
signifikansi variable obsesi terhadap kualitas (X2) adalah sebesar 0.001
lebih kecil dari 0.05, sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
obsesi terhadap kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
110
Pengaruh komitmen jangka panjang (X4) terhadap kinerja
karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
komitmen jangka panjang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.948
sehingga variabel komitmen jangka panjang tidak ada pengaruh
signifikan secara parsial perhadap kinerja karyawan, karena nilai
signifikan lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis keempat (H4) yang
menyatakan komitmen jangka panjang tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
3. Pengaruh kerja sama tim (team work) terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
keja sama tim (team work) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.213
sehingga variabel kerja sama tim tidak ada pengaruh signifikan secara
parsial perhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0.05, sehingga hipotesis kelima (H5) yang menyatakan kerja sama
tim tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di BMT Taruna Sejahtera.
4. Pengaruh kerja sama tim (team work) terhadap kinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
keja sama tim (team work) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.213
sehingga variabel kerja sama tim tidak ada pengaruh signifikan secara
parsial perhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0.05, sehingga hipotesis kelima (H5) yang menyatakan kerja sama
111
tim tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di BMT Taruna Sejahtera.
5. Pengaruh perbaikan secara berkesinambungan X6 terhadap kinerja
karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
perbaikan secara berkesinambungan menunjukan nilai signifikansi
sebesar 0.595 sehingga perbaikan secara berkesinambungan tidak ada
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan
lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis keenam (H6) yang menyatakan
komitmen jangka panjang tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
6. Penagaruh pendidiakan dan pelatihan (X7) terhadap kiinerja karyawan
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel pendidikan dan pelatihan bertanda positif, artinya pendidikan
dan pelatihan berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan
dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi
variable pendidikan dan pelatihan (X7) adalah sebesar 0.000 lebih kecil
dari 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara
pendidikan dan pelatihan (X7) terhadap kinerja karyawan (Y) di BMT
Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan
pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
112
7. Pengaruh kebebasan terkendali (X8) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan koefisien regreasi variabel
kebebasan terkendali menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.301
sehingga perbaikan secara berkesinambungan tidak ada pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0.05, sehingga hipotesis kedelapan (H8) yang menyatakan
kebebasan terkendali tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
8. Pengaruh kesatuan tujuan (X9) terhadap kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel kesatuan tujuan bertanda positif, artinya kebebasan terkendali
berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji
statistik Ttest (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi variabel
kesatuan tujuan (X9) adalah sebesar 0.003 lebih kecil dari 0.05, artinya
ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kebebasan terkendali
(X9) terhadap kinerja karyawan (Y) di BMT Taruna Sejahtera, sehingga
hipotesis kesembilan (H9) yang menyatakan kebebasan terkendali
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT
Taruna Sejahtera.
9. Pengaruh keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10) terhadap
kinerja karyawan (Y)
Hasil uji linear berganda menunjukan besaran koefisien regresi
variabel keterlibatan dan pemberdayaan karyawan bertanda positif,
113
artinya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berbanding lurus atau
searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial)
menunjukan nilai signifikansi variable keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan (X10) adalah sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05, artinya ada
pengaruh yang signifikan secara parsial antara keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan (X10) terhadap kinerja karyawan (Y) di BMT
Taruna Sejahtera, sehingga hipotesis kesepuluh (H10) yang menyatakan
keterlibaran dan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka untuk
meningkatkan kinerja karyawan di BMT Taruna Sejahtera dimasa yang
akan datang diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi BMT Taruna Sejahtera
Penerapan TQM di BMT Taruna Sejahtera dinilai sudah baik,
namun perlu dipersiapkan pemahaman yang lebih tentang TQM
tersebut, sehingga penerapan TQM dapat dapat memberikan dampaki
positif yang besar, khususnya meningkatkan kinerja karyawan
menjadi lebih baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya
114
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian
selanjutnya, maka perluasan penelitian ini disarankan untuk peneliti
sebagai berikut:
a. Dari hasil R2 0,893 menjelaskan bahwa hubungan yang kuat dan
positif antara variabel independen terhadap variabel dependen,
sebesar 89,3% sisianya 10,7% di pengaruh oleh variabel lain diluar
penelitian ini. Sehingga untuk peneliti selanjutnya disarankan
untuk menambah atau mencari variabel alin yang mampu
mempengaruhi kinerja karyawan.
b. Hendaknya peneliti selanjutnya mencari ruang lingkup populasi
yang berbeda dan lebih luas, dan sampel yang digunakan juga
hendaknya lebih banyak. Dengan demikian dapat semakin
menggambarkan spesifik mengenai kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto, Eko. 2010. Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap
Pelaku Produktif Karyawan dan Kinnerja Kayawan. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Surabaya; Sekolah Tinggi Ekonomi PABARNAS Surabya
(http://ebook.libarary.parbanas.ac.id, Diakses 20 November 2014).
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS, Salatiga STAIN
Press, Salatiga.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Pertama, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Chairrany, Nurul dan Wahyuni C Lestari.20011. Pengaruh TQM Terhadap
Kinerja Perusahaan Melalui Kepimpinan dan Perilaku Produktif
Karyawan (Studi Kasus pada Perushaan manufaktur dan Jasa di Kota
Makasar). Tugas Akhir.Makasar:universitas Hasanudin.
Devi, Eva Kris Diana. 2009. “Analisis Pengaruh kepuasan Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan Dengan Outsouching PT
Semeru Karya Buana Semarang. Tesis, Semarang: Unoversitas
Diponegoro.
Dewi, Intan Ratna. 2013. Pengaruh Penerapan TQM, Sisitem Pengukuran
Kinerja dan Sisitem Penghargaan (Reward) Terhadap Kinerja
Manajerial. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang
Fadzilah, Ari. 2006. Analisis Pengaruh Pemberdayaan Karyawan dan Self Of
Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan. Jurnal Studi
Manjemen dan Organisasi, Vol. 3. No. 1 (Diakses 6 Mei 2015).
Fitriyah, Hidayah dan Lilis Cahayu Ningsih. 2013. “ Karakteristik Total Quality
Management (TQM) Dalam Mempengaruhi Kinerja Manjerial Pada PT.
X”. Jurnal Fakultas Ekonomi, Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM SPSS 21.
Semarang: Badan penerbit Undip. Edisi Enam.
Hasanah, Hikmah. 2013. Pengaruh Total Quality Management Dengan Sisitem
Penghargaan Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Hudori, Ahmad. 2010. Pengaruh Pendidikan dan pelatihan Terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidatullah.
Ibrahim, Buddy. 2000. TQM (Total Quality Management) panduan Untuk
Menghadapi Persaingan Global, Edisi Revisi 2000, Djembatan, Jakarta.
Iriani, Yani dan Arief Rahman. 2010. Analisis Pengaruh Implementasi TQM
Terhadap Kinerja Karyawan melalui Kualitas Inovasi. Jurnal Proceeding
Seminar Nasional IV Manajemen. Bandung: Universitas Widyatama
(Diakses 5 Mei 2015).
Khairunnisa, Rifka. 2008. “Pengaruh Total Quality Management (TQM)
Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
manufaktur Di Kabupaten Tangerang). Skripsi, Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
Kumentas, Cynthia N. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Pengukuran Kinerja dan
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA, (online),
Vol. 1, No.3, (http://ejournal.unsrat.ac.id, Diakses 19 November 2014).
Mahesa, Deewar. 2010. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan lama Kerja Sebagai Variabel
Moderatting. Skripsi, Semarang: universitas Diponegoro.
Maryam, Siti. 2013. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (Diakses
5 Mei 2015).
Munizu, Musran. 2010. Praktik Total Quality Management dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
(online), Vol.12, No.2 (http://puslit2.petra.ac.id, Diakses 19 November
2014).
Prabowo, Arif Sulistiyo, 2012. “Pengaruh Total Quality Management Terhadap
Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera”. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahchmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi,
Yogyakarta.
Rahayu, Tri Andina. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi
kelancaran Pengambilan Pembiayaan Murabahah Pada usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah (UMKM) Di BMT Taruna Sejahtera. Skripsi.
Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Mal wa Tamwil (BMT).
Yogyakarta: UII Press.
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan, Edisi Kedua, Rajawali Press, Jakarta.
Sari, Dewi Maya. 2009. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja
Manajerial. Skripsi. Diterbitkan (online). Medan: Universitas Sumatra
Utara Fakultas Ekonomi Medan (http://respository.usu.ac.id, Diakses 19
November 2014).
Silalahi, Arga. 2014. Praktik TQM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara
Suliyanto. 2006. Metode riset Bisnis, Andi, Yogyakarta.
Sunuwidada. 2013. “Pengaruh Total Quality Mangement (TQM) Terhadap kinerja
Karyawan Melalui Budaya Kualitas (Studi Kasus Pada fakultas Filsafat
Universitas Gajah Mada)”. Tesis, Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Suseno, Ari Al Faritzy. 2014. “Analisis Pengaruh Implementasi Total Quality
Mangement Terhadap Kinerja Karyawan melalui Kualitas Inovasi”.
Jurnal Studi Manajement. Vol 8 No.2. Yogyakarta: Universitas
Teknologi Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management, Edisi
Revisi, Andi, Yogyakarta.
Wibowo. 2010. Manajemen kinerja, Edisi Ketiga, Rajawali Press, Jakarta.
Widjaya, Oey Hannes dan Ian Nurpatria Suryawan. 2014. “Pengaruh total Quality
Management Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Media Bisnis. Vol.6,
No 2 (Diakses 6 Juni 2015).
Yamit, Zulian, Drs, M.Si. 2005. Manajeman Kualitas produk dan Jasa. Edisi
Pertama, Cetakan keempat, Ekonisia: Yogyakarta.
Yanuar, Reza Graha, 2013. “Pengaruh Implementasi Total Quality Mangement
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Pada PT PLN Area Pelayanan dan
Jariangan Kota Malang)”. Skripsi, Malang: Universitas Brawijaya.
Zulaika. 2008. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja
Manajemen. Skripsi. Diterbitkan (online). Medan: Universitas Sumatra
Utara Fakultas Ekonomi Medan (http://repository.usu.ac.id, Diakses 20
November 2014).
http://desrihandayani.blogspot.co.id/2014/10/total-quality-management-tqm-
total_13.html (diunduh 29 september 2015)
dokumen.tips/documents/bab-1-kendala-penerapan-total-quality-service html
(diunduh 29 September 2015)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KOESIONER
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA
UNGARAN
Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi data koesioner dan hanya digunakan untuk
tujuan penelitian, mengenai “PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT
(TQM) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BMT TARUNA
SEJAHTERA UNGARAN”. Atas kesediaan dan waktu yang telah
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Fira Nur Maghfiroh
Bagian I : Identitas Responden
Isilah dan berilah tanda centang (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan data
pribadi Bapak/Ibu/Saudara.
1. Nama Responden : …………………………… (boleh tidak
diisi)
2. No.Hp : …………………………… (boleh tidak
diisi)
3. Jabatan : …………………………..
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
5. Usia : 15-20 Tahun 21-28 Tahun
29-38 Tahun 39-48 Tahun
49 - 58Tahun 59-68 Tahun
> 69 Tahun
6. Pendidikan Terakhir : Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Diploma
Sarjana
7. Lama Bekerja : < 1 Tahun 1-5 Tahun
5-10 Tahun >10 Tahun
8. Penghasilan : < Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 - 2.000.000
Rp. 2.000.000 – Rp.3.000.000
> Rp. 3.000.000
Bagian II: Petunjuk
1. Pilihlah jawaban dari pertanyaan dibawah ini yang sesuai dengan penilaian
anda dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
2. Anda dapat memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia,
dengan salah satu nilai 1-7, dengan ketentuan:
Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
Variabel Independent X.1 Fokus Pada Pelanggan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. BMT selalu mengukur dan
memenuhi kepuasan nasabah
2. BMT menjalin dan membina
hubungan yang baik kepada
nasabah
3. Kepuasan nasabah menjadi
prioritas utama bagi BMT
4. Menyediakan fasilitas bagi
nasabah untuk
menyampaikan keluhan dan
saran
Variabel Independent X.2 Obsesi Terhadap Kualitas
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Nasabah BMT dipandang
sebagai asset yang
perusahaan yang sangat
penting
2. Sumber daya yang cukup
disediakan untuk
mengimplementasikan
standar kualitas
3. Kualitas produk yang
dihasilkan diberikan kepada
pelanggan secara terus
menerus
Variabel Independent X.Pendekatan Ilmiah
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Pihak manajemen mendesain
pekerjaan dalam proses kerja
sesuai target
2. Pihak manajemen selalu
memantau prestasi atau
kegiatan yang dilakukan oleh
karyawannya
3. Perusahaan selalu melakukan
perbaikan secara terus
menerus
Variabel Independent X.4 Komitmen Jangka Panjang
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Perusahaan berusaha
menerapkan praktik
terbaiknya dalam
menjalankan usaha
2. Seluruh stakeholder ingin
mencapai misi perusahaan
melalui keterlibatan proses
jangka panjang
Variabel Independent X.5 Kerja Sama
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Selalu bersedia
berkomunikasi dengan
karyawan lain untuk saling
tukar informasi
2. Saya selalu berinisiatif untuk
mengeluarkan pendapat dan
ide-ide untuk kemajuan BMT
3. Terdapat pembagian tanggung
jawab dan wewenang yang
adil dalam tim
Variabel Independent X.6 Perbaikan Sistem Berkesinambungan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Permintaan nasabah
digunakan untuk perbaikan
produk
2. Umpan balik dari nasabah
digunakan untuk perbaikan
produk
Variabel Independent X.7 Pendidikan dan Pelatihan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Pihak BMT selalu
memberikan pelatihan untuk
semua karyawan
2. Semua karyawan
diikutsertakan dalam
pendidikan dan pelatihan
yang diadakan oleh BMT
3. Materi yang diberikan sesuai
dengan job karyawan
4. Semua karyawan memperoleh
pendidikan dan pelatihan
secara teratur
Variabel Independent X.8 Kebebasan Terkendali
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Perusahaan memberikan
wewenang bagi manajer
untuk mengambil keputusan
2. Pusahaan memberikan
kebebasan pendapat kepada
karyawannya dalam rangka
untuk memajukan perusahaan
Variabel Independent X.9 kesatuan tujuan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Karyawan memahami tujuan
operasi perusahaan
2. Steakholder bersama-sama
memajukan perusahaan
Variabel Independent X.10 Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
1. Saya selalu terlibat dalam
pengambilan keputusan
secara professional
2. Pihak BMT selalu berusaha
mengmbangkan keterlibatan
karyawan pada semua bagian
untuk mengelola semua aspek
kualitas
3. Terciptanya kondisi yang
saling percaya antar manejer
dan karyawan
Variabel Dependent Y Kinerja Karyawan
No. Pertanyaan Sangat tidak setuju Netral Sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
KOMPETENSI
1. Pekerjaan yang diberikan
seseuai dengan kemapuan dan
ketermpilan
2. Saya cepat dalam merespon
terhadap segala situasi
PELUANG
3. Karyawan mempunyai
peluang untuk menunjukan
prestasi
4. Pimpinan memberikan
peluang untuk naik jabatan
KETEPATAN WAKTU
5. Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan dan mengumpulkan
data berupa laporan tepat
pada waktunya
6. Saya selalu datang tepat
waktu
STANDAR
7. Karyawan dapat melakakukan
proses kerja dengsn baik dan
sesuai dengan standar yang
telah ditentukan
8. Hasil pekerjaan karyawan
sesuai dengan target yang
telah ditentukan
UMPAN BALIK
9. Kualitas kerja yang saya
hasilkan jauh lebih baik dari
karyawan yang lain
ALAT DAN SARANA
10. Karyawan dapat
menggunakan teknologi
secara aktif
11. Pimpinan memberikan
fasilitas yang memadai untuk
menunjang pekerjaan
MOTIF
12. Pimpinan memberikan
motivasi, dengan memberikan
insentif berupa uang
13. Pimpinan memberikan target
pemasaran produk, pada
setiap karyawan
Data Karakteristik Responden
JABATAN JENIS
KELAMIN USIA
PENDIDIKA
N LAMA PENGHASILAN
TERAKHIR BERKERJA
AO Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
29-38
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Manajer Laki-laki
29-38
Tahun SMA
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
MC Perempuan
29-38
Tahun Diploma
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun SMA
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
29-38
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
15-20
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
39-48
Tahun Diploma
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
GM Perempuan
39-48
Tahun Diploma
> 10
Tahun > Rp. 3.000.000
Teller Cab. Perempuan
29-39
Tahun Sarjana
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
KK Perempuan
29-38
Tahun Sarjana
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun Sarjana <1 Tahun < Rp. 1.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun < Rp. 1.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun < Rp. 1.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun SMA
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
MC Laki-laki
49-58
Tahun Diploma
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun < Rp. 1.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Manajer Laki-laki
59-68
Tahun Sarjana >10 Tahun > Rp. 3.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
KK Laki-laki
29-39
Tahun Sarjana
5-10
Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Laki-laki
15-20
Tahun SMA <1 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
TELLER
PUSAT Perempuan
21-28
Tahun Diploma <1 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
TELLER
PUSAT Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
Teller Cab. Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
GM Laki-laki
49-58
Tahun SMA >10 Tahun >Rp. 3.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun < Rp. 1.000.000
KK Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
KK Laki-laki
29-38
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp. 2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Perempuan
29-38
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
KK Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
KK Laki-laki
49-58
Tahun Sarjana 1-5 Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun SMA <1 Tahun <Rp. 1.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
15-20
Tahun SMA < 1 Tahun <Rp.1.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Manager Perempuan
29-38
Tahun Sarjana 1-5 Tahun > Rp.3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
Manager Laki-laki
39-48
Tahun Diploma
5-10
Tahun > Rp.3.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
Manager Laki-laki
29-38
Tahun SMA 1-5 Tahun > Rp.3.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
Teller Perempuan
29-38
Tahun Diploma 1-5 Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun > Rp.3.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun <Rp.1.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Diploma
5-10
Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana < 1 Tahun <Rp.1.000.000
AO Laki-laki
29-38
Tahun Diploma
5-10
Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
Teller Perempuan
21-28
Tahun Sarjana < 1 Tahun <Rp.1.000.000
Teller Perempuan
29-38
Tahun SMA
5-10
Tahun
Rp.2.000.000-
3.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA <1 Tahun <Rp.1.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Laki-laki
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
AO Perempuan
21-28
Tahun SMA 1-5 Tahun
Rp.1.000.000-
2.000.000
FREQUENCIES VARIABLES=Jabatan
/ORDER=ANALYSISy
Frequencies
Statistics
Jabatan
N Valid 85
Missing 0
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid AO 49 57.6 57.6 57.6
GM 2 2.4 2.4 60.0
KK 6 7.1 7.1 67.1
Manager 3 3.5 3.5 70.6
Manajer 2 2.4 2.4 72.9
MC 2 2.4 2.4 75.3
Teller 17 20.0 20.0 95.3
Teller Cab. 2 2.4 2.4 97.6
TELLER PUSAT 2 2.4 2.4 100.0
Total 85 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Jabatan
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Jabatan
N Valid 85
Missing 0
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid AO 49 57.6 57.6 57.6
GM 2 2.4 2.4 60.0
KK 6 7.1 7.1 67.1
Manajer 5 5.9 5.9 72.9
MC 2 2.4 2.4 75.3
Teller 17 20.0 20.0 95.3
Teller Cab. 2 2.4 2.4 97.6
TELLER PUSAT 2 2.4 2.4 100.0
Total 85 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Jenis_kelamin
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Jenis_kelamin
N Valid 85
Missing 0
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 34 40.0 40.0 40.0
Perempuan 51 60.0 60.0 100.0
Total 85 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Pndikn_trakhir
N Valid 85
Missing 0
Pndikn_trakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 18 21.2 21.2 21.2
Sarjana 16 18.8 18.8 40.0
SMA 51 60.0 60.0 100.0
Total 85 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Lma_brkrja
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Lma_brkrja
N Valid 85
Missing 0
Lma_brkrja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 Tahun 18 21.2 21.2 21.2
>10 Tahun 3 3.5 3.5 24.7
1-5 Tahun 51 60.0 60.0 84.7
5-10 Tahun 13 15.3 15.3 100.0
Total 85 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Penghasilan
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Penghasilan
N Valid 85
Missing 0
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <Rp.1.000.000 17 20.0 20.0 20.0
>Rp.3.000.000 7 8.2 8.2 28.2
Rp.1.000.000- 2.000.000 43 50.6 50.6 78.8
Rp.2.000.000- 3.000.000 18 21.2 21.2 100.0
Total 85 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Usia
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Usia
N Valid 85
Missing 0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15-20 Tahun 11 12.9 12.9 12.9
21-28 Tahun 46 54.1 54.1 67.1
29-38 Tahun 21 24.7 24.7 91.8
39-48 Tahun 3 3.5 3.5 95.3
49-58 Tahun 3 3.5 3.5 98.8
59-68 Tahun 1 1.2 1.2 100.0
Total 85 100.0 100.0
Data Jawaban Responden
NO FPP (X1) OTP (X2) PI (X3)
KJP (X4) KST (X5)
BT 1
BT 2
BT 3
BT 4
BT 1
BT 2
BT 3
BT 1
BT 2
BT 3
BT 1
BT 2 BT1
BT 2 BT 3
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 5 5 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 4 5 6 4 5 5 6 4 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 6 5 6 6 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
6 4 5 5 5 4 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5
7 4 5 5 6 7 5 5 4 6 4 5 4 4 4 5
8 5 6 6 5 7 4 6 4 4 5 4 4 5 4 4
9 5 6 6 6 7 4 6 4 4 5 4 4 5 4 4
10 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6
11 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
12 6 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7
13 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
14 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
15 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 7 5 6 6 6
16 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7
17 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
18 7 7 7 6 7 7 4 4 7 7 7 4 4 7 7
19 7 4 3 3 2 6 6 5 6 7 6 7 7 6 7
20 7 7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6
21 5 6 6 6 7 7 7 5 5 5 5 6 7 5 5
22 5 5 6 4 5 6 5 4 4 4 5 4 5 4 4
23 5 6 6 5 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6
24 4 5 6 4 6 6 5 4 6 5 4 5 6 4 5
25 7 7 7 6 7 7 4 4 7 7 7 4 4 7 7
26 7 7 7 6 7 7 4 4 7 7 7 4 4 7 7
27 6 6 7 6 7 7 6 4 7 6 7 4 6 7 6
28 7 7 7 6 7 7 4 5 7 6 7 6 4 7 7
29 2 3 3 3 2 4 3 5 4 3 5 2 5 4 3
30 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5
31 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
32 4 5 6 1 7 6 6 4 5 6 6 5 1 3 1
33 2 3 4 4 4 5 6 5 4 5 4 5 5 5 6
34 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7
35 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 5 7 6
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 7 4 5 4 4 5 4 7 7 7 7 7 5 5
38 4 5 5 5 6 6 7 6 5 5 4 5 4 5 5
39 4 7 7 5 5 4 4 5 7 5 7 5 6 5 6
40 5 7 7 4 4 4 4 5 5 6 5 4 5 5 5
41 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 3 6 3 3
42 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
43 5 6 6 5 5 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6
44 6 7 7 5 6 6 5 6 6 7 6 6 7 7 7
45 6 7 7 6 6 6 5 6 6 7 6 6 7 7 7
46 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 6 7 7 7
47 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6
48 7 6 6 6 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 6
49 2 4 5 6 5 4 6 7 7 7 6 6 6 6 4
50 5 7 7 6 7 6 6 4 5 5 5 4 6 4 4
51 5 6 7 5 7 6 6 4 5 7 5 4 7 5 4
52 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
53 6 7 7 4 6 7 7 6 5 6 6 6 7 6 6
54 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
55 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 5 5 6 6 6
56 6 6 7 5 5 6 7 7 7 4 5 5 6 6 4
57 7 7 7 5 6 5 5 5 7 7 3 3 2 5 1
58 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 4 3 6
59 7 6 7 7 6 6 7 7 6 6 6 6 7 4 6
60 7 7 7 6 7 6 6 7 7 7 7 6 7 6 6
61 7 7 7 6 7 6 7 6 6 5 7 7 7 6 6
62 5 6 7 5 4 4 3 4 5 7 5 5 7 7 7
63 7 7 7 7 7 6 7 5 7 4 5 3 6 4 5
64 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6 6 6 5 5 5
65 7 6 7 5 6 5 6 4 5 5 5 6 5 5 6
66 6 7 7 4 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 6
67 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
68 7 7 7 5 7 6 7 7 6 6 6 6 7 5 6
69 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7
70 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7
71 4 5 6 5 7 6 5 5 5 4 6 6 6 6 5
72 3 3 3 6 7 1 3 6 2 2 6 6 7 7 2
73 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 2 7 5
74 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 5 6 5 6 7
75 7 7 7 7 6 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7
76 5 5 6 4 7 5 6 7 7 7 7 7 7 5 5
77 4 5 5 6 6 6 5 6 7 7 7 7 6 6 5
78 5 5 6 4 7 5 6 7 7 7 7 7 7 5 5
79 4 5 5 6 6 6 5 6 7 7 7 7 6 6 5
80 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 5 4 5 4 5
81 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 5
82 5 5 6 6 6 6 5 6 6 6 7 6 5 6 6
83 6 6 6 5 6 6 5 6 6 5 6 7 6 5 5
84 4 6 7 4 6 5 5 6 7 7 6 6 6 6 6
85 7 5 4 7 6 6 6 4 4 6 5 5 6 4 3
NO
PSB (X6) PP (X7) KT (X8) KTU (X9) KPK (X10)
BT 1
BT 2 BT 1 BT 2 BT 3 BT 4 BT 1 BT 2 BT 1 BT 2 BT 1 BT 2 BT 3
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 4 5 5 5 5 7 4 4 4 4 4
3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
4 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
6 5 4 5 4 5 4 5 6 5 5 5 4 5
7 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
8 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
9 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
10 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
11 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
12 7 7 6 6 6 5 7 6 6 6 6 6 7
13 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
14 7 7 6 6 6 6 7 7 7 6 7 7 7
15 7 7 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5
16 6 6 6 6 7 5 7 7 7 7 6 6 7
17 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7
18 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
19 6 6 6 7 7 6 5 6 6 6 5 4 6
20 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5
21 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
22 6 6 5 4 5 4 6 6 5 5 5 6 6
23 5 5 4 5 5 6 5 6 5 5 5 6 6
24 7 6 6 5 5 4 5 6 6 6 4 5 6
25 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
26 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
27 6 4 6 6 7 7 6 6 7 7 6 6 7
28 4 4 7 7 6 6 6 7 6 7 6 6 7
29 5 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3
30 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5
31 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
32 4 4 1 6 6 7 5 5 6 5 5 2 1
33 7 6 5 5 6 5 1 2 4 4 5 5 5
34 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
35 4 4 5 5 5 5 6 6 7 7 6 6 6
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 5 5 7 7 7 7 6 7 7 7 4 5 5
38 5 5 5 4 4 5 5 6 6 5 5 5 6
39 5 4 6 6 5 6 5 6 6 5 4 4 5
40 5 4 4 4 5 4 7 7 5 5 4 4 5
41 4 3 3 3 4 3 6 5 5 4 4 3 4
42 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
43 6 6 6 5 5 6 5 6 6 5 6 5 6
44 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 7
45 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6
46 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7
47 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7
48 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 6
49 6 6 6 6 6 6 7 6 6 4 6 6 7
50 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5
51 4 4 5 6 4 4 4 7 4 5 4 3 7
52 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
53 6 6 6 6 5 4 5 6 6 5 5 5 5
54 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
55 6 6 7 7 7 7 3 3 6 6 6 6 6
56 5 3 7 5 6 7 6 6 4 6 7 7 6
57 5 4 4 3 3 2 7 6 5 6 6 5 7
58 3 4 6 3 5 4 6 5 3 5 6 4 7
59 6 5 6 5 7 6 6 5 7 7 6 5 6
60 5 5 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6
61 7 6 7 7 7 6 6 6 7 6 4 6 6
62 5 4 6 4 4 5 7 7 4 6 4 6 7
63 6 6 4 4 5 7 5 5 7 4 6 7 4
64 6 6 4 4 4 4 6 6 6 4 4 6 6
65 5 4 5 6 6 6 5 5 6 5 4 4 5
66 6 7 5 6 5 5 7 7 6 6 6 6 7
67 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 7
68 6 6 7 7 7 7 6 7 6 5 6 6 6
69 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7
70 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7
71 6 6 5 7 6 4 6 6 6 6 4 6 6
72 2 7 2 3 3 2 2 2 3 6 3 1 2
73 7 7 1 1 4 2 7 7 5 2 2 6 7
74 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 5 5 7
75 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7
76 5 4 6 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
77 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6
78 5 4 6 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
79 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6
80 5 4 4 5 5 6 5 4 5 5 5 5 6
81 6 5 4 4 5 4 6 5 6 6 5 4 5
82 5 5 4 4 4 4 6 6 6 5 6 5 5
83 6 5 5 4 5 4 6 6 6 6 4 5 6
84 5 6 5 5 5 4 6 6 7 6 4 5 5
85 5 4 4 3 6 4 6 4 5 5 4 6 3
NO KK (Y)
BT 1
BT 2
BT 3
BT 4
BT 5
BT 6
BT 7
BT 8
BT 9
BT 10
BT 11
BT 12
BT 13
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5
3 5 4 5 6 5 4 5 4 4 5 5 5 5
4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 5 4 6 4 6 4 4 5 4 5 4 4
7 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4
8 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4
9 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4
10 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
11 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
12 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6
13 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
14 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
15 7 4 7 7 5 5 6 7 6 7 4 4 7
16 7 7 7 7 6 6 7 6 6 5 6 6 6
17 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
18 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7
19 6 5 6 6 6 5 6 7 6 6 7 5 7
20 4 4 6 5 7 5 5 6 4 5 4 5 6
21 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 4 6
22 5 4 5 5 6 6 6 6 4 6 5 5 5
23 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 6 6 6
24 5 5 5 5 6 5 6 6 5 6 7 7 6
25 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7
26 7 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7 7 7
27 6 6 7 7 7 7 6 7 6 6 7 7 6
28 6 7 7 6 6 7 7 7 6 6 7 6 6
29 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
30 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
31 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
32 4 4 6 1 7 7 5 5 6 5 5 7 6
33 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4
34 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
35 6 7 6 6 7 7 6 6 7 6 5 6 6
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 7 7 7 7 5 7 7 6 6 6 6 7 7
38 5 4 4 5 5 6 6 6 6 6 5 5 6
39 4 4 6 5 6 5 5 4 4 5 5 4 4
40 4 4 4 5 4 4 5 6 3 4 3 4 5
41 3 4 3 5 4 3 4 3 3 3 3 3 4
42 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
43 5 6 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 6
44 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
45 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
46 7 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7
47 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6
48 5 4 6 6 4 4 5 6 4 5 6 6 6
49 6 7 6 7 6 6 6 7 6 6 6 6 6
50 5 4 5 5 4 4 5 6 4 5 6 4 5
51 4 4 5 7 4 4 5 7 3 4 5 4 4
52 7 7 7 7 7 7 7 7 4 7 4 7 7
53 6 6 7 7 6 5 6 6 5 5 5 6 7
54 7 7 7 7 4 4 7 7 5 7 7 7 7
55 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7
56 4 7 5 7 3 7 7 5 5 5 4 7 7
57 5 6 6 6 6 6 5 6 4 5 7 1 7
58 4 6 7 5 3 6 7 5 5 3 6 4 5
59 7 5 6 6 7 7 7 6 7 7 7 6 5
60 6 6 7 6 7 7 6 6 7 6 4 4 5
61 6 6 5 7 7 7 6 7 4 5 7 7 7
62 6 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 6
63 5 7 3 6 5 6 4 6 3 7 5 7 6
64 6 6 6 7 5 5 6 6 6 6 5 7 6
65 5 5 5 5 6 6 4 5 4 5 5 5 6
66 5 7 7 7 6 6 6 5 6 6 6 7 7
67 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7
68 6 5 6 6 6 6 5 5 5 5 6 7 7
69 7 6 7 7 7 6 7 7 7 5 6 6 6
70 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
71 6 6 6 6 6 5 6 6 5 5 6 4 7
72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
73 7 5 7 7 7 1 5 5 4 6 4 7 7
74 7 5 7 7 7 5 6 5 4 5 5 7 7
75 7 6 7 7 5 6 7 7 4 5 4 7 7
76 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 3 3 4
77 5 6 5 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6
78 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 3 3 4
79 5 6 5 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6
80 5 5 6 5 6 5 5 5 4 5 4 5 5
81 5 5 6 5 5 6 5 4 4 5 5 5 5
82 4 5 5 5 4 6 5 6 4 5 5 5 6
83 5 5 6 6 5 5 5 5 5 5 4 5 5
84 5 6 6 6 4 4 5 5 5 4 4 5 5
85 6 5 6 6 5 7 4 7 7 4 4 5 5
Uji Reliabilitas
X1 Fokus pada pelanggan
GET
FILE='D:\semester 8\skripsi\skrip\data spss.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
SAVE OUTFILE='D:\semester 8\skripsi\skrip\data spss.sav'
/COMPRESSED.
RELIABILITY
/VARIABLES=butir_1 butir_2 butir_3 butir_4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
/SUMMARY=TOTAL.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.876 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_1 5.6588 1.40198 85
butir_2 6.0000 1.11270 85
butir_3 6.1647 1.10029 85
butir_4 5.5412 1.25881 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
butir_1 17.7059 8.901 .793 .820
butir_2 17.3647 10.211 .850 .801
butir_3 17.2000 10.805 .758 .835
butir_4 17.8235 11.076 .577 .902
X2 Obsesi Terhadap Kualitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.767 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_5 6.0941 1.18144 85 butir_6 5.8118 1.11797 85 butir_7 5.7882 1.14532 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_5 11.6000 4.100 .543 .750 butir_6 11.8824 3.986 .641 .641 butir_7 11.9059 3.967 .617 .666
X3 Pendekatan Ilmiah Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.799 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_8 5.5882 1.15773 85 butir_9 5.9412 1.19874 85 butir_10 5.9765 1.15446 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_8 11.9176 4.767 .533 .838 butir_9 11.5647 3.820 .756 .601 butir_10 11.5294 4.324 .655 .715
X4 Pendekatan Ilmiah Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.704 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_11 5.8588 1.11433 85 butir_12 5.5294 1.32367 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_11 5.5294 1.752 .552 .a
butir_12 5.8588 1.242 .552 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
X5 Kerja Sama tim (team work)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.766 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_13 5.7176 1.32388 85 butir_14 5.6353 1.22326 85 butir_15 5.5176 1.37678 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_13 11.1529 5.655 .494 .800 butir_14 11.2353 5.373 .644 .642
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
butir_15 11.3529 4.636 .673 .598
X6 Perbaikan sistem berkesinambungan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.852 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_16 5.5647 1.13858 85 butir_17 5.3647 1.20364 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_16 5.3647 1.449 .743 .a
butir_17 5.5647 1.296 .743 .a
X7 Pendidikan dan Pelatihan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_18 5.4471 1.37586 85 butir_19 5.4000 1.33809 85 butir_20 5.5647 1.12807 85 butir_21 5.3176 1.37332 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_18 16.2824 12.943 .744 .926 butir_19 16.3294 12.366 .855 .887 butir_20 16.1647 13.711 .864 .891 butir_21 16.4118 12.221 .843 .892
X8 Kebebasan Terkendali
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 84 98.8
Excludeda 1 1.2
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.895 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_22 5.6667 1.20574 84 butir_23 5.7857 1.23280 84
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_22 5.7857 1.520 .811 .a
butir_23 5.6667 1.454 .811 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
X9 Kesatuan Tujuan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.815 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_24 5.6941 1.14459 85 butir_25 5.6235 1.12310 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_24 5.6235 1.261 .687 .a
butir_25 5.6941 1.310 .687 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
X10 Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_26 5.2235 1.15858 85 butir_27 5.4118 1.25636 85 butir_28 5.7765 1.25714 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_26 11.1882 5.417 .655 .834 butir_27 11.0000 4.524 .784 .708 butir_28 10.6353 4.854 .697 .796
Kinerja Karyawan
RELIABILITY
/VARIABLES=butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34
butir_35 butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 butir_41
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
/SUMMARY=TOTAL.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.948 13
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir_29 5.5176 1.21118 85
butir_30 5.5647 1.12807 85
butir_31 5.7412 1.20666 85
butir_32 5.8588 1.19675 85
butir_33 5.6235 1.22452 85
butir_34 5.6353 1.26158 85
butir_35 5.7059 1.08916 85
butir_36 5.7529 1.10093 85
butir_37 5.1059 1.21522 85
butir_38 5.3059 1.13414 85
butir_39 5.4000 1.28360 85
butir_40 5.4941 1.39407 85
butir_41 5.7765 1.13784 85
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_29 66.9647 125.725 .850 .941
butir_30 66.9176 129.243 .770 .943
butir_31 66.7412 127.170 .796 .942
butir_32 66.6235 128.857 .736 .944
butir_33 66.8588 128.766 .720 .945
butir_34 66.8471 128.798 .694 .945
butir_35 66.7765 127.747 .867 .941
butir_36 66.7294 129.438 .783 .943
butir_37 67.3765 131.880 .606 .948
butir_38 67.1765 131.218 .684 .946
butir_39 67.0824 127.886 .714 .945
butir_40 66.9882 126.321 .702 .946
butir_41 66.7059 128.758 .783 .943
Uji Validitas
X1 Fokus Pada pelanggan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 jml_x1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_1 butir_2 butir_3 butir_4
Fokus pada pelanggan
butir_1 Pearson Correlation
1 .778** .685
** .592
** .900
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_2 Pearson Correlation
.778** 1 .865
** .535
** .916
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_3 Pearson Correlation
.685** .865
** 1 .451
** .858
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_4 Pearson Correlation
.592** .535
** .451
** 1 .760
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
Fokus pada pelanggan
Pearson Correlation
.900** .916
** .858
** .760
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 85 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2 obsesi terhadap kualitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_5 butir_6 butir_7 jml_x2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_5 butir_6 butir_7
Obsesi terhadap kualitas
butir_5 Pearson Correlation 1 .500** .472
** .802
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_6 Pearson Correlation .500** 1 .601
** .842
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_7 Pearson Correlation .472** .601
** 1 .835
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
Obsesi terhadap kualitas Pearson Correlation .802** .842
** .835
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X3 Pendekatan Ilmiah
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_8 butir_9 butir_10 jml_x3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_8 butir_9 butir_10
Pendekatan ilmiah
butir_8 Pearson Correlation 1 .557** .429
** .782
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_9 Pearson Correlation .557** 1 .722
** .902
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_10 Pearson Correlation .429** .722
** 1 .848
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
Pendekatan ilmiah Pearson Correlation .782** .902
** .848
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X4 Komitmen jangka panjang
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_11 butir_12 jml_4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_11 butir_12
Komitmen jangka panjang
butir_11 Pearson Correlation 1 .552** .858
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
butir_12 Pearson Correlation .552** 1 .902
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
Komitmen jangka panjang Pearson Correlation .858** .902
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X5 Kerja Sama Tim (team work)
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_13 butir_14 butir_15 jml_x5
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_13 butir_14 butir_15 Kerja sama
butir_13 Pearson Correlation 1 .428** .473
** .770
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_14 Pearson Correlation .428** 1 .672
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_15 Pearson Correlation .473** .672
** 1 .871
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
Kerja sama Pearson Correlation .770** .837
** .871
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X6 Perbaikan Sistem Berkesinambungan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_16 butir_17 jml_x6
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_16 butir_17
Perbaikan sisitem
berkesinambungan
butir_16 Pearson Correlation 1 .743** .555
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
butir_17 Pearson Correlation .743** 1 .567
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
Perbaikan sisitem berkesinambungan
Pearson Correlation .555** .567
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X7 Pendidikan dan Pelatihan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_18 butir_19 butir_20 butir_21 jml_x7
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_18 butir_19 butir_20 butir_21
Pendidikan dan
pelatihan
butir_18 Pearson Correlation
1 .723** .702
** .667
** .860
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_19 Pearson Correlation
.723** 1 .803
** .805
** .922
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_20 Pearson Correlation
.702** .803
** 1 .843
** .918
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
butir_21 Pearson Correlation
.667** .805
** .843
** 1 .917
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 85 85 85 85 85
Pendidikan dan pelatihan
Pearson Correlation
.860** .922
** .918
** .917
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 85 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X8 Kebebasan Terkendali
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_22 butir_23 jml_x8
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_22 butir_23
Kebebasan terkendali
butir_22 Pearson Correlation 1 .811** .950
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 84 84
butir_23 Pearson Correlation .811** 1 .953
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 84 84 84
Kebebasan terkendali Pearson Correlation .950** .953
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 84 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X9 Kesatuan Tujuan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_24 butir_25 jml_x9
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_24 butir_25 Kesatuan tujuan
butir_24 Pearson Correlation 1 .687** .920
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
butir_25 Pearson Correlation .687** 1 .917
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
Kesatuan tujuan Pearson Correlation .920** .917
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X10 Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_26 butir_27 butir_28 jml_10
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_26 butir_27 butir_28
Keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan
butir_26 Pearson Correlation 1 .664** .550
** .836
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_27 Pearson Correlation .664** 1 .715
** .911
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
butir_28 Pearson Correlation .550** .715
** 1 .870
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85 85
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Pearson Correlation .836** .911
** .870
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Y Kinerja Karyawan
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34
butir_35 butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 butir_41
jml_y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir_29
butir_30
butir_31
butir_32
butir_33
butir_34
butir_35
butir_36
butir_37
butir_38
butir_39
butir_40
butir_41
Kinerja
karyawa
n
butir_29
Pearson Correlation
1 .672
**
.801
**
.757
**
.687
**
.522
**
.776
**
.722
**
.537
**
.603
**
.577
**
.615
**
.724
**
.876*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_30
Pearson Correlation
.672
**
1 .625
**
.703
**
.509
**
.682
**
.747
**
.603
**
.512
**
.468
**
.566
**
.585
**
.610
**
.807*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_31
Pearson Correlation
.801
**
.625
**
1 .683
**
.650
**
.532
**
.793
**
.650
**
.522
**
.485
**
.536
**
.551
**
.694
**
.830*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_32
Pearson Correlation
.757
**
.703
**
.683
**
1 .483
**
.431
**
.708
**
.678
**
.403
**
.471
**
.502
**
.535
**
.658
**
.779*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_33
Pearson Correlation
.687
**
.509
**
.650
**
.483
**
1 .604
**
.603
**
.566
**
.499
**
.547
**
.559
**
.550
**
.571
**
.766*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_34
Pearson Correlation
.522
**
.682
**
.532
**
.431
**
.604
**
1 .675
**
.603
**
.592
**
.445
**
.569
**
.490
**
.482
**
.746*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_35
Pearson Correlation
.776
**
.747
**
.793
**
.708
**
.603
**
.675
**
1 .733
**
.563
**
.565
**
.656
**
.622
**
.686
**
.888*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_36
Pearson Correlation
.722
**
.603
**
.650
**
.678
**
.566
**
.603
**
.733
**
1 .527
**
.586
**
.601
**
.499
**
.649
**
.817*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_37
Pearson Correlation
.537
**
.512
**
.522
**
.403
**
.499
**
.592
**
.563
**
.527
**
1 .503
**
.446
**
.369
**
.362
**
.667*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.001
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_38
Pearson Correlation
.603
**
.468
**
.485
**
.471
**
.547
**
.445
**
.565
**
.586
**
.503
**
1 .586
**
.619
**
.626
**
.732*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_39
Pearson Correlation
.577
**
.566
**
.536
**
.502
**
.559
**
.569
**
.656
**
.601
**
.446
**
.586
**
1 .567
**
.633
**
.764*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_40
Pearson Correlation
.615
**
.585
**
.551
**
.535
**
.550
**
.490
**
.622
**
.499
**
.369
**
.619
**
.567
**
1 .693
**
.758*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
butir_41
Pearson Correlation
.724
**
.610
**
.694
**
.658
**
.571
**
.482
**
.686
**
.649
**
.362
**
.626
**
.633
**
.693
**
1 .818*
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
Kinerja karyawan
Pearson Correlation
.876
**
.807
**
.830
**
.779
**
.766
**
.746
**
.888
**
.817
**
.667
**
.732
**
.764
**
.758
**
.818
**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10.
Regressio
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 X_10, X_4, X_6, X_2, X_8,
X_7, X_9, X_1, X_3, X_5a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 66.667 10 6.667 61.459 .000a
Residual 8.027 74 .108
Total 74.694 84
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497 .253 3.953
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001 .279 3.581
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012 .261 3.831
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948 .241 4.144
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213 .217 4.603
X_6 .025 .047 .029 .534 .595 .481 2.078
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000 .338 2.956
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301 .401 2.491
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003 .314 3.189
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002 .197 5.064
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimensi
on Eigenval
ue
Conditi
on
Index
Variance Proportions
(Consta
nt)
X_
1
X_
2
X_
3
X_
4
X_
5
X_
6
X_
7
X_
8
X_
9
X_1
0
dimens
ion0
1
dimension1
1 10.847 1.000 .00 .0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.00
2 .030 18.871 .10 .0
2
.0
3
.0
1
.0
1
.0
2
.0
2
.1
8
.0
0
.0
3
.00
3 .030 19.002 .01 .0
3
.0
0
.0
0
.0
5
.0
2
.1
6
.0
0
.1
3
.0
1
.02
4 .020 23.135 .07 .0
2
.0
2
.0
0
.0
3
.0
0
.3
7
.0
6
.1
6
.0
1
.00
5 .018 24.297 .09 .0
3
.0
5
.0
1
.0
8
.0
0
.1
3
.0
7
.2
0
.0
0
.02
6 .018 24.478 .40 .0
1
.0
0
.0
7
.0
3
.0
2
.0
1
.0
5
.0
0
.0
9
.02
7 .011 31.506 .07 .1
9
.0
0
.0
9
.0
1
.1
0
.0
1
.1
5
.0
1
.1
2
.10
8 .010 32.365 .22 .0
0
.0
6
.0
1
.0
8
.2
8
.0
2
.0
3
.0
4
.0
8
.10
9 .006 40.864 .00 .0
6
.0
0
.0
7
.0
0
.0
1
.0
7
.3
8
.3
3
.6
1
.17
10 .006 43.026 .00 .1
9
.3
5
.4
1
.0
8
.0
1
.0
3
.0
4
.0
5
.0
2
.13
11 .002 66.128 .04 .4
6
.4
8
.3
2
.6
3
.5
4
.1
9
.0
4
.0
8
.0
3
.44
a. Dependent Variable: Y
2. Uji Heteroskendastisitas
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT U2t
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10
X1_2 X2_2 X3_2 X4_2 X5_2 X6_2 X7_2 X8_2 X9_2 X10_2 X1_X2
X1_X3 X1_X4 X1_X5 X1_X6 X1_X7 X1_X8 X1_X9 X1_X10 X2_X3 X2_X4
X2_X5 X2_X6 X2_X7 X2_X8 X2_X9 X2_X10 X3_X4 X3_X5 X3_X6 X3_X7
X3_X8 X3_X9 X3_X10
X4_X5 X4_X6 X4_X7 X4_X8 X4_X9 X4_X10 X5_X6 X5_X7 X5_X8 X5_X9
X5_X10 X6_X7 X6_X8 X6_X9 X6_X10 X7_X8 X7_X9 X7_X10 X8_X9
X8_X10 X9_X10.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 X9_X10, X_6,
X_4, X_2, X_8,
X_7, X3_2, X1_2,
X_5, X_9, X8_2,
X_10, X5_2,
X6_X7, X7_2,
X7_X8, X4_X8,
X_1, X4_2,
X1_X8, X2_X7,
X1_X4, X1_X6,
X2_2, X6_2,
X4_X6, X_3,
X6_X9, X2_X5,
X10_2, X6_X8,
X4_X9, X3_X6,
X1_X3, X4_X7,
X7_X9, X6_X10,
X9_2, X3_X5,
X1_X7, X2_X6,
X5_X6, X1_X9,
X4_X10, X2_X8,
X3_X8, X3_X9,
X2_X3, X5_X7,
X3_X7, X5_X9,
X7_X10, X1_X2,
X2_X10a
. Enter
a. Tolerance = .000 limits reached.
b. Dependent Variable: U2t
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .851a .724 .229 .12307
a. Predictors: (Constant), X9_X10, X_6, X_4, X_2, X_8, X_7, X3_2, X1_2, X_5, X_9, X8_2, X_10,
X5_2, X6_X7, X7_2, X7_X8, X4_X8, X_1, X4_2, X1_X8, X2_X7, X1_X4, X1_X6, X2_2, X6_2,
X4_X6, X_3, X6_X9, X2_X5, X10_2, X6_X8, X4_X9, X3_X6, X1_X3, X4_X7, X7_X9, X6_X10,
X9_2, X3_X5, X1_X7, X2_X6, X5_X6, X1_X9, X4_X10, X2_X8, X3_X8, X3_X9, X2_X3, X5_X7,
X3_X7, X5_X9, X7_X10, X1_X2, X2_X10
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.195 54 .022 1.461 .132a
Residual .454 30 .015
Total 1.649 84
a. Predictors: (Constant), X9_X10, X_6, X_4, X_2, X_8, X_7, X3_2, X1_2, X_5, X_9, X8_2, X_10,
X5_2, X6_X7, X7_2, X7_X8, X4_X8, X_1, X4_2, X1_X8, X2_X7, X1_X4, X1_X6, X2_2, X6_2,
X4_X6, X_3, X6_X9, X2_X5, X10_2, X6_X8, X4_X9, X3_X6, X1_X3, X4_X7, X7_X9, X6_X10,
X9_2, X3_X5, X1_X7, X2_X6, X5_X6, X1_X9, X4_X10, X2_X8, X3_X8, X3_X9, X2_X3, X5_X7,
X3_X7, X5_X9, X7_X10, X1_X2, X2_X10
b. Dependent Variable: U2t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.648 1.006 -.644 .525
X_1 .410 .525 3.068 .780 .441
X_2 -.173 .532 -1.168 -.324 .748
X_3 -.430 .489 -3.037 -.880 .386
X_4 -.054 .427 -.416 -.127 .900
X_5 .611 .637 4.714 .959 .345
X_6 -.230 .353 -1.795 -.652 .519
X_7 -.066 .529 -.554 -.125 .902
X_8 .016 .327 .132 .049 .961
X_9 .178 .627 1.322 .283 .779
X_10 -.012 .463 -.090 -.025 .980
X1_2 -.045 .065 -3.695 -.689 .496
X2_2 .004 .081 .264 .043 .966
X3_2 .113 .070 8.940 1.619 .116
X4_2 -.015 .062 -1.240 -.240 .812
X5_2 .026 .050 2.141 .524 .604
X6_2 -.022 .047 -1.904 -.473 .639
X7_2 .014 .048 1.223 .291 .773
X8_2 -.018 .042 -1.506 -.425 .674
X9_2 .005 .059 .430 .087 .932
X10_2 -.017 .096 -1.329 -.173 .864
X1_X2 .088 .113 6.588 .777 .443
X1_X3 -.095 .077 -6.983 -1.228 .229
X1_X4 .018 .058 1.332 .318 .752
X1_X6 .002 .069 .133 .026 .979
X1_X7 .005 .098 .377 .049 .961
X1_X8 .144 .073 11.080 1.978 .057
X1_X9 -.145 .082 -10.914 -1.770 .087
X2_X3 -.006 .098 -.400 -.057 .955
X2_X5 .053 .064 3.783 .822 .417
X2_X6 .006 .080 .445 .076 .940
X2_X7 -.119 .106 -8.691 -1.125 .270
X2_X8 -.028 .073 -2.034 -.386 .702
X2_X10 .024 .124 1.753 .197 .845
X3_X5 -.133 .098 -9.920 -1.352 .186
X3_X6 .051 .090 3.768 .566 .576
X3_X7 .103 .100 7.700 1.025 .313
X3_X8 -.130 .082 -9.737 -1.576 .125
X3_X9 .065 .101 4.603 .642 .526
X4_X6 -.059 .053 -4.417 -1.119 .272
X4_X7 .004 .105 .275 .034 .973
X4_X8 .028 .098 2.137 .290 .773
X4_X9 .084 .113 6.243 .745 .462
X4_X10 -.043 .084 -3.176 -.517 .609
X5_X6 .079 .084 6.136 .948 .351
X5_X7 -.078 .092 -6.232 -.845 .405
X5_X9 -.092 .108 -7.191 -.850 .402
X6_X7 .054 .071 4.118 .769 .448
X6_X8 .027 .062 2.069 .437 .665
X6_X9 -.010 .062 -.775 -.167 .869
X6_X10 -.064 .062 -4.728 -1.043 .305
X7_X8 -.008 .080 -.632 -.100 .921
X7_X9 -.008 .063 -.641 -.125 .901
X7_X10 .041 .102 3.250 .400 .692
X9_X10 .075 .080 5.721 .931 .359
a. Dependent Variable: U2t
Excluded Variablesb
Model
Beta In t Sig.
Partial
Correlation
Collinearity
Statistics
Tolerance
1 X1_X5 -15.327a -.899 .376 -.165 3.183E-5
X1_X10 3.626a .227 .822 .042 3.708E-5
X2_X4 -1.549a -.151 .881 -.028 8.975E-5
X2_X9 11.200a .801 .430 .147 4.749E-5
X3_X4 -14.500a -1.487 .148 -.266 9.285E-5
X3_X10 13.265a 1.150 .260 .209 6.823E-5
X4_X5 14.198a .818 .420 .150 3.086E-5
X5_X8 -.096a -.008 .994 -.001 6.611E-5
X5_X10 -13.911a -1.110 .276 -.202 5.800E-5
X8_X9 -23.037a -2.447 .021 -.414 8.885E-5
X8_X10 8.886a .867 .393 .159 8.820E-5
a. Predictors in the Model: (Constant), X9_X10, X_6, X_4, X_2, X_8, X_7, X3_2, X1_2, X_5, X_9,
X8_2, X_10, X5_2, X6_X7, X7_2, X7_X8, X4_X8, X_1, X4_2, X1_X8, X2_X7, X1_X4, X1_X6,
X2_2, X6_2, X4_X6, X_3, X6_X9, X2_X5, X10_2, X6_X8, X4_X9, X3_X6, X1_X3, X4_X7, X7_X9,
X6_X10, X9_2, X3_X5, X1_X7, X2_X6, X5_X6, X1_X9, X4_X10, X2_X8, X3_X8, X3_X9, X2_X3,
X5_X7, X3_X7, X5_X9, X7_X10, X1_X2, X2_X10
b. Dependent Variable: U2t
3. Uji Normalitas REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 X_10, X_4, X_6, X_2, X_8,
X_7, X_9, X_1, X_3, X_5a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213
X_6 .025 .047 .029 .534 .595
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.7506 6.9577 5.5756 .89087 85
Residual -.64157 .86364 .00000 .30913 85
Std. Predicted Value -3.171 1.551 .000 1.000 85
Std. Residual -1.948 2.622 .000 .939 85
a. Dependent Variable: Y
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 85
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .30912822
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .082
Negative -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .757
Asymp. Sig. (2-tailed) .616
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4. Uji Linearitas
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT RES_1
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 X_10, X_4, X_6, X_2, X_8,
X_7, X_9, X_1, X_3, X_5a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .000a .000 -.135 .32935361
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .000 10 .000 .000 1.000a
Residual 8.027 74 .108
Total 8.027 84
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.365E-15 .263 .000 1.000
X_1 .000 .068 .000 .000 1.000
X_2 .000 .072 .000 .000 1.000
X_3 .000 .071 .000 .000 1.000
X_4 .000 .068 .000 .000 1.000
X_5 .000 .071 .000 .000 1.000
X_6 .000 .047 .000 .000 1.000
X_7 .000 .052 .000 .000 1.000
X_8 .000 .049 .000 .000 1.000
X_9 .000 .062 .000 .000 1.000
X_10 .000 .076 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Uji Regresi Berganda
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT RES_1
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 X_10, X_4, X_6, X_2, X_8,
X_7, X_9, X_1, X_3, X_5a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 66.667 10 6.667 61.459 .000a
Residual 8.027 74 .108
Total 74.694 84
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213
X_6 .025 .047 .029 .534 .595
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002
a. Dependent Variable: Y
Uji Statistik
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT RES_1
/METHOD=ENTER X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 X_10, X_4, X_6, X_2, X_8,
X_7, X_9, X_1, X_3, X_5a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .945a .893 .878 .32935
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 66.667 10 6.667 61.459 .000a
Residual 8.027 74 .108
Total 74.694 84
a. Predictors: (Constant), X_10, X_4, X_6, X_2, X_8, X_7, X_9, X_1, X_3, X_5
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.198 .263 -.752 .454
X_1 -.047 .068 -.052 -.683 .497
X_2 .251 .072 .252 3.500 .001
X_3 .182 .071 .191 2.564 .012
X_4 -.004 .068 -.005 -.066 .948
X_5 -.090 .071 -.103 -1.257 .213
X_6 .025 .047 .029 .534 .595
X_7 .223 .052 .279 4.259 .000
X_8 .051 .049 .063 1.042 .301
X_9 .186 .062 .206 3.025 .003
X_10 .243 .076 .276 3.217 .002
a. Dependent Variable: Y