13
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2013 Sastra R. Manullang Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Jl. Politeknik Senggarang-Tanjungpinang Telp. (0771) 7001550, Fax. (0771) 7038999 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013. CSR merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memenuhi harapan public, sehingga mendapatkan legitimasi atas keberadaan perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor yang diuji adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kinerja lingkungan sebagai variabel indepen den sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR adalah dengan content analysis. Metode pengukuran content analysis dilakukan dengan memberikan checklist pada item CSR dalam laporan keungan tahunan perusahaan Sampel penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2013. Model analisis untuk penelitian Ini menggunakan analisisregresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa hanya variable leverage dan ukuran dewan komisaris yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR, sedangkan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,dan kinerja lingkungan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016-08-08 · memberikan sumbangan yang banyak kepada masyarakat seperti

  • Upload
    ngokiet

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN

DEWAN KOMISARIS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2013

Sastra R. Manullang

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Jl. Politeknik Senggarang-Tanjungpinang Telp. (0771) 7001550, Fax. (0771) 7038999

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2010-2013. CSR merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk

tanggung jawab untuk memenuhi harapan public, sehingga mendapatkan legitimasi atas

keberadaan perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor yang diuji adalah ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kinerja lingkungan sebagai variabel

indepen den sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel

dependen.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel

menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan untuk mengukur

pengungkapan CSR adalah dengan content analysis. Metode pengukuran content analysis

dilakukan dengan memberikan checklist pada item CSR dalam laporan keungan tahunan

perusahaan Sampel penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2013. Model analisis untuk penelitian Ini

menggunakan analisisregresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa hanya variable leverage dan

ukuran dewan komisaris yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR,

sedangkan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,dan kinerja lingkungan tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan pertambangan yang terdaftar di

BEI.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja

Lingkungan

1. PENDAHULUAN

Kewajiban bagi perusahaan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility adalah

sebagai bentuk kepedulian atas dampak yang ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungannya

melalui pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya

perusahaan tidak boleh lagi memegang prinsip menghasilkan keuntungan (laba) agar dapat

memberikan sumbangan yang banyak kepada masyarakat seperti dalam pendekatan teori

akuntansi tradisional. Untuk menjalankan operasi perusahaan ada dampak-dampak sosial yang

timbul yang semakin besar dan semakin sulit dikendalikan. Oleh karena itu perusahaan dituntut

memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkan dan berupaya mengatasi.

Kesadaran publik akan masalah yang ditimbulkan perusahaan mengharuskan perusahaan

untuk memberikan konstribusi yang baik terhadap pembangunan ekonomi, lingkungan, dan

sosial bagi yang terkait. Di Indonesia sendiri kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan itu

dimunculkan dalam Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tertuang di

dalamnya bahwa: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang

tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung

jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Pentingnya pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan telah membuat banyak peneliti untuk meneliti praktik dan

motivasi perusahaan melakukan CSR baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Carrol dan Shabana (2010); Jessica (2008); Wijaya (2011); Wayan dan Putu

(2014); Alit dan Dharma (2013) yang meneliti mengenai factor-faktor yang mempengaruhi

pengungkapan CSR

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Evandini (2014) menjelaskan hubungan keagenan di

dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan antara principal dan

agen yang bertindak mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Manajemen

merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan

pemegang saham. Untuk itu manajemen diberikan sebagian kekuasaan untuk membuat

keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham.

2.2 Teori Stakeholder

Definisi stakeholders menurut Freeman (1984) merupakan individu atau kelompok yang

bisa mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh organisasi sebagai dampak dari aktivitas-

aktivitasnya. Sedangkan Chariri dan Ghazali (2007, h;32) mengatakan bahwa perusahaan

bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan

manfaat bagi stakeholders-nya (shareholders, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,

masyarakat, analis dan pihak lain).

2.3 Teori Legitimasi

Teori legitimasi menjelaskan kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat,

kelangsungan hidup perusahaan akan terancam jika masyarakat merasa perusahaan tidak

mematuhi kontrak sosialnya atau perusahaan bisa saja bertindak di luar dari batas norma-norma

masyarakat yang sudah ditentukan dalam perjanjian.

3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini ada 26 perusahaan yang menjadi populasi. Sementara itu ada 10

perusahaan yang menjadi sampel dimana 10 perusahaan ini termasuk dalam sektor pertambangan

juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Data sekunder berupa laporan tahunan

yang didapat dari situs di www.idx.com maupun website resmi masing-masing perusahaan yang

terkait.

Teknik analisis data meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas

data, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas) dan analisis regresi linear

berganda dengan bantuan spss versi 20.

Hipotesis yang akan diuji adalah :

H1 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR

H2 = Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR

H3 = Leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR

H4 = Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR

H5 = Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR

H6 = Size, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap

Pengungkapan CSR

Proksi dari ukuran suatu perusahaan, data disajikan dalam bentuk logaritma dalam

penelitian ini yakni menggunakan log of total asset dimana jumlah aktiva perusahaan akan

direfleksikan karena nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lain.

SIZE = log Total Aset Perusahaan

Proksi untuk variable profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset

(ROA)

Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage adalah Debt To Equity Ratio

(DER). Secara sistematis kebijakan hutang diukur sebagai berikut:

Ukuran dewan komisaris dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang

dimiliki perusahaan.

DK = ΣDewan Komisaris dalam Perusahaan

Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui PROPER atau

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

merupakan instrumen yang digunakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kriteria

dalam peringkat PROPER sebagai berikut:

1. Peringkat “Emas” (Skor 5)

2. Peringkat “Hijau” (skor 4)

3. Peringkat “Biru” (skor 3)

4. Peringkat “Merah”(skor 2)

5. Peringkat “Hitam” (skor 1)

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

CSR = α + β1Size + β2Pro + β3Leverage + β4UDK + β5KL + е

Keterangan: CSR = Pengungkapan Sosial Perusahaan

α = Konstanta

β1 – β5 = Koefisien regresi

Size = Ukuran perusahaan

Pro = Profitabilitas perusahaan

Leverage = Tingkat leverage perusahaan

UDK = Ukuran Dewan Komisaris

KL = Kinerja Lingkungan

е = Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Kualitas Data

Uji Normalitas: Hasil pengujian ini memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinearitas: Berdasarkan tabel dibawah diketahui bahwa nilai VIF dari masing-

masing variabel yaitu size perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan

kinerja lingkungan berada di sekitar 1. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa model

regresi terbebas dari multikolinearitas.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.330 .209 -

1.575 .125

SIZE .008 .018 .056 .466 .644 .930 1.075

Profitabilit

as .483 .228 .249 2.117 .042 .982 1.018

Leverage -.022 .007 -.404 -

3.188 .003 .846 1.182

UDK .120 .023 .677 5.184 .000 .795 1.257

KL .027 .024 .137 1.125 .268 .920 1.087

a. Dependent Variable: CSR

Uji Heteroskedasitas: Dari grafik scatterplot yang diperoleh setelah data diolah melalui

SPSS, dapat diketahui bahwa titik data menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi tersebut.

Uji Autokorelasi: Pengujian autokorelasi pada penelitian ini menggunakan statistik uji

Durbin Watson. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada table di bawah, maka

diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,405. Hal ini berarti nilai berada diantara -2 sampai

+2, sehingga model regresi tersebut bebas dari adanya autokorelasi.

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .734a .539 .471 .15507 1.405

a. Predictors: (Constant), KL, SIZE, Profitabilitas, Leverage, UDK

b. Dependent Variable: CSR

HIPOTESIS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.330 .209 -

1.575 .125

SIZE .008 .018 .056 .466 .644 .930 1.075

Profitabilitas .483 .228 .249 2.117 .042 .982 1.018

Leverage -.022 .007 -.404 -

3.188 .003 .846 1.182

UDK .120 .023 .677 5.184 .000 .795 1.257

KL .027 .024 .137 1.125 .268 .920 1.087

a. Dependent Variable: CSR

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 0,466

dengan tingkat signifikansi 0,644 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial tidak dapat diterima.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 2,117

dengan tingkat signifikansi 0,42 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan bahwa profitabilitas tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial tidak dapat ditolak.

3. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar -

3,188 dengan tingkat signifikansi 0,003 berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Sesuai

dengan Ghozali (2005) memaparkan bahwa nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara

parsial. Hal ini menunjukkan bahwa leverage terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan

bahwa Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat

ditolak.

4. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Corporate Social Responsibility.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 5,184

dengan tingkat signifikansi 0,000 berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Sesuai

dengan Ghozali (2005) jika nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Hal ini

menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris terbukti berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis keempat (H4)

yang menyatakan bahwa Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat ditolak.

5. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 1,125

dengan tingkat signifikansi 0,261 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis kelima (H5) yang

menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial tidak dapat diterima.

6. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Size, Profitabilitas,

Leverage, UDK, dan KL secara besama-sama atau simultan terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial.

Nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility karena nilai sig. <alpha

(α = 5%). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Size,

Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan secara simultan

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kinerja lingkungan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dilihat dari laporan tahunan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari Hasil analisis maka dapat

disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan, profitabilitas dan kinerja lingkungan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan.

Dan disisi lain leverage dan Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab social perusahaan.

Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada

penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar

mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression .954 5 .191 7.937 .000b

Residual .818 34 .024

Total 1.772 39

a. Dependent Variable: CSR

b. Predictors: (Constant), KL, SIZE, Profitabilitas, Leverage, UDK

Sumber: Data Olahan Penulis, 2015

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel dengan memperluas sektor

yang diteliti di Bursa Efek Indonesia dan tahun pengamatan yang lebih lama.

2. Menambahkan beberapa variabel lain sebagai faktor yang dapat mempengaruhi

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), seperti tipe industri, kepemilikan

saham, dan kinerja manajerial.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data lain, seperti kuesioner ataupun

interview ke perusahaan untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR).

DAFTAR PUSTAKA

Alit dan Dharma, 2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Kinerja Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. E- Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 4(1) (2013), h: 141-158.

Almilia, Luciana Spica dan Dwi Wijayanto. 2007. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan

Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance. The 1st Accounting

Conference, Faculty of Economics Universitas Indonesia. Depok, (November).

Arfan Ikhsan dkk, 2005. Akuntansi Keprilakuan, Jakarta: Salemba Empat

Atmaja, 2008. Teori dan Praktik Keuangan. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.

Bertens, 2000. Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Percetakan Kanisius.

Bursa Efek Indonesia. Laporan Tahunan Tahun 2010, 2011, 2012, 2013.

(http:/www.idx.co.id).

Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Media Riset Akuntansi.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Carroll dan shabana, 2010. The business Case for Corporate Social Resposibility: A Review

of Concepts, Research and Practice. International Journal Of Management Reviews

(2010), h: 86-102, London.

Coller, P., and A. Gregory, 1999. “Audit Committee Activity and Agency Costs”, Journal of

Accounting and Public Policy, Vol 18 (4-5) pp 311-332.

Evandini, 2014. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Media

Riset Akuntansi, Semarang.

Fahmi, 2012. Analisi Laporan Keuangan, Bandung: Penerbit CV Alfabeta .

Freeman, 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston: Pitman

Gamerschlag, Moller dan Verbeeten, 2011. Determinants of voluntary CSR disclosure:

empirical evidence from Germany, Rev Manag Sci (2011) pp:233–262.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

------------------. 2006. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan PLS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali dan Anis, 2007. Teori Akuntansi, Edisi 3, Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hackstone, David and Markus J. Milne. 1996. ”Some Determinants of Social and

Environmental Disclosure in New Zealand Companies”. Accounting, Auditing and

Accountability Journal. Vol.9.No.1.p.77-108.

Horne dan Wachowicz, 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.1 (Revisi

2009). Jakarta: Salemba Empat.

Jessica, L. 2008. Protect, Respect and Remedy: Ruggie’s Latest Report to the UN on Human

Rights and Business. Corporate Social Responsibility, Grand Rapids: Michigan.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013

Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013.

Moir, Lance. 2001. “What Do We Mean by Corporate Social Responsibility?”. Corporate

Governance, Vol. 1, Issue 2, pp. 16-22.

Montgomery dan Catherine, 2007. Including Corporate Social Responsibility, Environmental

Sustainaibility and Ethics in Calibrating MBA Job Preferences, Singapore

Management University Institutional Knowledge, pp: 1-43.

Mulyadi, 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.

Novrianto, 2012. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Informasi Sosial pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Akuntansi – VOL 1, NO. 1, Januari (2012).

O’Donovan, Gary. 2002. “Environmental Disclosures in The Annual Report: Extending The

Applicability and Predictive Power of Legitimacy Theory”. Accounting, Auditing,

and Accountability Journal, Vol. 15, No.3, pp. 344-371.

Oktariani dan Mimba, 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab

Lingkungan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 6 (3) (2014), hal: 402-4018.

Purwanto, 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap

Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 8/No.

1/November 2011: 1-94, hal. Universitas Diponegoro.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2003. “Kinerja Keuangan, Political Visibility,

Ketergantungan Pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Sembiring, E. R., 2005, Karakteristik Perusahaandan Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, SNA

VIII, p.379-395.

Sonny, 1998. Etika Bisnis. Yogyakarta: Percetakan Kanisius.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta:

Bandung.

Suwardjono, 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Ed.3. BPFE:

Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Veronica, T. M., 2009, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma.

Wayan dan Putu, 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan

pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 6.3 (2014), h: 402-418.

Wicaksono, 2009. Tanggung Jawab Pemegang Saham, Direksi, dan Komisaris PT. Visu

Media: Jakarta.

Widyatmoko, 2010.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap pengungkaan Laporan

Tanggung Jawab Sosial, Skripsi: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Wijaya, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi engungkaan Tanggung Jawab Sosial pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Akuntansi-Vol 1 (1), h: 26-30.